pengaruh model pembelajaran process orientied...

62
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA PADA KONSEP FLUIDA DINAMIS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh NADIYAH PUTRI NIM 1113016300034 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED

GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA PADA KONSEP FLUIDA

DINAMIS

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NADIYAH PUTRI

NIM 1113016300034

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

i

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inqury

Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa pada

Fluida Dinamis disusun oleh Nadiyah Putri, NIM 1113016300034, Jurusan Tadris

Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diajukan pada ujian/sidang munaqasyah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 24 April 2020

Yang Mengesahkan,

Pembimbing Skripsi (1) Pembimbing Skripsi (2)

Ai Nurlaela, M.Si Devi Solehat, M.Pd

NIP. 19791112 200912 2 003 NIP. -

Ketua Jurusan Tadris Fisika

Iwan Permana Suwarna, M.Pd

NIP. 19780504 200901 1 013

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Procces Oriented Guided Inqury

Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Fluida

Dinamis disusun oleh Nadiyah Putri, NIM 1113016300034, Jurusan Tadris Fisika, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 8 Mei 2020 dihadapan dewan

penguji. Karena itu, penulis memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Tadris Fisika.

Jakarta, 20 Juli 2020

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika)

Iwan Permana Suwarna

NIP. 19780504 200901 1 013 20/07/2020

Penguji I

Kinkin Suartini, S.Pd, M.Pd

NIP. 19780406 200604 2 003 19/05/2020

Penguji II

Erina Hertanti, S.Si, M.Si

NIP. 19720419 199903 2 002 18/07/2020

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

iv

ABSTRAK

NADIYAH PUTRI, NIM 1113016300034. Pengaruh Model Pembelajaran

Process Orientied Guided Inquiry Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Fisika Siswa pada Konsep Fluida Dinamis. Skripsi

Program Studi Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Process Orientied Guided Inquiry Learning

(POGIL) dan pengaruh penerapan pembelajaran POGIL terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah siswa. Dari hasil kajian teori ditemukan bahwa model

pembelajaran POGIL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

POGIL terdiri dari lima tahapan, yaitu: 1) orientasi, 2) ekspolarasi, 3)

pemebentukan konsep, 4) aplikasi dan 5) penutup. Penelitian dilakukan di SMA

Negeri 13 Kota Tangerang, kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 2

sebagai kelas Eksperimen. Metode penelitien yang digunakan adalah quasi

experiment dengan desain nonequivqlent control group dan teknik pemengambilan

sampel berupa sampling purposive. Instrument yang digunakan yaitu, instrument

tes berupa soal uraian dan instrument nontes berupa angket. Hasil uji hipotesis

dengan menggunakan uji statistik non-parametrik dari Mann Whitney yang

dilakukan pada data posttest, nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil daripada taraf

signifikansi keputusan yang diperoleh hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima.

Artinya model pembelajaran Process Orientied Guided Inquiry Learning (POGIL)

berpengeruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida

dibamis. Diperkuat dengan hasil uji N-Gain kelas eksperimen mengalami

peningkatan indikator kemampuan pemecahan masalah lebih besar daripada kelas

kontrol. Sementara, hasil angeket respon siswa secara keseluruhan menunjukkan

bahwa model pembelajaran Process Orientied Guided Inquiry Learning (POGIL)

berada dalam persentase 75.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Process Orientied Guided Inquiry Learning

(POGIL), Kemampuan Pemecahan Masalah, Fluida Dinamis

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

v

ABSTRACT

NADIYAH PUTRI, NIM 1113016300034. The Effect of the Process Orientated

Guided Inquiry Learning (POGIL) Model to Students Problem Solving Ability

on Dynamic Fluid Concepts. Skripsi of Tadris Physics Study Program, Faculty of

Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatulla

Jakarta, 2020

This study aims to determine the feasibility of learning using the Process Orientied

Guided Inquiry Learning (POGIL) learning model and the effect of the application

of POGIL learning to students' problem solving abilities. From the results of a

theoretical study it was found that the POGIL learning model can improve problem

solving abilities. POGIL consists of five stages, namely: 1) orientation, 2)

expolaration, 3) concept formation, 4) application and 5) closing. The study was

conducted at SMA Negeri 13 Kota Tangerang, class XI IPA 1 as a control class

and XI IPA 2 as an Experiment class. The research method used was quasi-

experimental with nonequivqlent control group design and sampling technique in

the form of purposive sampling. The instrument used was test instrument in the

form of question matter and non-test instrument in the form of a questionnaire.

Hypothesis test results using non-parametric statistical tests from Mann Whitney

conducted on posttest data, the value of Sig. (2-tailed) is smaller than the

significance level of the decision obtained by the hypothesis 𝐻0 is rejected and 𝐻1

is accepted. This means that the Process Orientied Guided Inquiry Learning

(POGIL) learning model influences the students' problem solving ability on the

fluid concept on a rock. Strengthened by the results of the N-Gain test the

experimental class increased the indicator of problem solving ability greater than

the control class. Meanwhile, the results of overall student response angeket

showed that the learning model of Process Oriented Guided Inquiry Learning

(POGIL) was in the percentage of 75.

Keywords: Process Orientated Guided Inquiry Learning (POGIL) Learning

Model, Problem Solving Ability, Dynamic Fluid

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Process Oriented Guided Inqury Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah pada Konsep Fluida Dinamis”. Solawat serta salam semoga

tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para

sahabatnya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin ya

Rabbal’alamiin.

Ucapan teristimewa disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, ucapan terimakasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Falkutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Iwan Permana Suwarna, M.Pd , selaku Ketua Jurusan Tadris Fisika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku

Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis selama menjadi mahasiswa Tadris Fisika di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ai Nurlaeka, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan selama proses penulisan skripsi

4. Devi Solehat, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan selama proses penulisan skripsi

5. Seluruh dosen, staf dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Khususnya Prodi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan,

pemahaman dan pelayanan selama proses perkuliahan.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

vii

6. Dra. Narti, selaku Guru bidang studi fisika di SMA Negeri 13 Tangerang yang

telah memberikan dukungan dan saran kepada penulis selama penelitian

berlangsung

7. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Asrul dan Ibunda Neneng Hasanah yang

tiada henti memberikan kasih saying, dukungan, serta do’a kepada penulis

8. Adik-adikku dan saudara-saudaraku yang senantiasa mrndukung penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Keluarga besar Tadris Fisika 2013, GAS.A, terutama Ulfah Khoeriyah, Siti

Maruyam, Ilah Susilah, Runanidjannah yang senantiasa berbagi ilmu,

kepedulian, perhatian dan motivasi dlam penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan stu persatu.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan

untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, April 2020

Nadiyah Putri

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................................... iv

ABSTRACT ....................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ............................................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .............................................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ............................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6

F. Manfaat penelitian ................................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORITIS ........................................................................................... 7

A. Deskripsi Teoritis ................................................................................................... 7

1. Model Pembelajaran .......................................................................................... 7

2. Model Process Oriented Guided Inqury (POGIL) .................................................. 8

3. Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................................... 13

4. Konsep Fluida Dinamis .................................................................................... 15

B. Hasil Penelitian Relevan ...................................................................................... 22

C. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 25

D. Pengajuan Hipotesis ............................................................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 27

B. Metode Penelitian ................................................................................................ 27

C. Desain Penelitian ................................................................................................. 27

D. Variabel Penelitian ............................................................................................... 28

E. Populasi dan Sampel ............................................................................................ 29

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 29

G. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 30

H. Validasi Instrumen Penelitian .............................................................................. 32

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

ix

I. Teknik Analisi Data ............................................................................................. 38

J. Hipotesis Statistik ................................................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 45

A. Hasil Penelitian .................................................................................................... 45

1. Hasil Prestest Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa .................................. 45

2. Hasil Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa .................................. 46

3. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ........... 47

4. Hasil Uji N-Gain .............................................................................................. 49

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 50

6. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................... 52

7. Analisis Data Angket ....................................................................................... 53

B. Pembahasan .......................................................................................................... 54

BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 60

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 60

B. Saran .................................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 62

LAMPIRAN.................................................................................................................... 66

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Aliran Fluida Pada Pipa Berbeda Luas .......................................... 17

Gambar 2. 2 Gaya Total Yang Bekerja Pada Elemen Fluida Akibat Tekanan

Fluida Di Sekitarnya Sama Dengan Perubahan Energi Kinetik

Ditambah Dengan Perubahan Energi Potensial Gravitasi ................ 19

Gambar 2. 3 Teorema Torricelli ......................................................................... 21

Gambar 2. 4 Venturi Meter Tanpa Manometer .................................................. 21

Gambar 2. 5 Venturi Meter Dengan Manometer ................................................ 22

Gambar 2. 6 Gaya Angkat Pesawat .................................................................... 22

Gambar 2. 7 Diagram Kerangka Berpikir .......................................................... 26

Gambar 4. 1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas

Eksperimen ....................................................................................... 45

Gambar 4. 2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol Dan Kelas

Eksperimen ....................................................................................... 46

Gambar 4. 3 Diagram Hasil Pretest Dan Posttest Kemampuan Pemecahan

Masalah Siswa Pada Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ............ 48

Gambar 4. 4 Diagram Peningkatan Hasil Pretest Dan Posttest Kemampuan

Pemecahan Masalah Siswa Pada Kelas Kontrol Dan Kelas

Eksperimen ....................................................................................... 49

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design .................. 28

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen Tes ..................................................................... 30

Tabel 3. 3 Penskoran Alternatif Pernyataan Angket ........................................... 31

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Nontes ................................................................ 32

Tabel 3. 5 Interprestasi Koefisien Kolrelasi ........................................................ 33

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ...................................................... 34

Tabel 3. 7 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas ............................................... 34

Tabel 3. 8 Klasifikasi Daya Pembeda.................................................................. 36

Tabel 3. 9 Uji Validitas Ahli Instrumen Nontes .................................................. 37

Tabel 3. 10 Kriteria Faktor N-Gain ..................................................................... 43

Tabel 3. 11 Kriteria Analisis Angket Respon Siswa ........................................... 43

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Data Hasil Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol Dan

Kelas Eksperimen.................................................................................. 47

Tabel 4. 2 Hasil Uji N-Gain Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol Dan Kelas

Eksperimen ............................................................................................ 49

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol Dan

Kelas Eksperimen.................................................................................. 51

Tabel 4. 4 Hasil Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol Dan

Kelas Eksperimen.................................................................................. 52

Tabel 4. 5 Hasil Uji Hipotesis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol Dan

Kelas Eksperimen.................................................................................. 52

Tabel 4. 6 Hasil Angket Respon Siswa ............................................................... 53

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi memberi dampak yang cukup luas dalam berbagai aspek

kehidupan, termasuk tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu

tantangan tersebut adalah bahwa pendidikan hendaknya mampu menghasilkan

sumberdaya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi utuh, yang dikenal dengan

kompetensi abad ke-21. Kompetensi abad ke-21 merupakan kompetensi utama yang

harus dimiliki siswa agar mampu optimal dalam proses pembelajaran.1 Adapun

kompetensi abad 21 dalam proses pembelajaran mencerminkan empat hal antara lain

berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), kreatif

dan inovatif (creativity and innovation), komunikasi (communication) dan kerjasama

(collaboration).2

Salah satu pencerminan pembelajaran kompetensi abad 21 adalah pemecahan

masalah. Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikusai oleh

setiap siswa. Kemampuan ini diperlukan siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk

memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari dan mampu

mengembangkan diri mereka sendiri. Proses dalam membangun kemampuan

pemecahan masaah dapat berlangsung melalui diskusi atau penemuan melalui

pengumpulan data, baik diperoleh dari percobaan (eksperimen) atau data dari lapangan.

Sayangnya, menurut Serway dan Beichner (dalam Selçuk et al., 2008) untuk

melatih kemampuan pemecahan masalah memiliki kendala antara lain; guru belum

sadar bahwa kemampuan pemecahan masalah sangat penting bagi siswa, guru hanya

memberikan permasalahan kuantitatif sederhana saja dan guru cenderung

1 Etistika Yuni Wijaya, dkk, “Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Globalisasi”, ISSN 2528-259X, Vol. 1, 2016, h. 263. 2http://dikdasmen.kemdikbud.go.id/index.php/%E2%81%A0%E2%81%A0%E2%81%A0tiga

-agenda-penting-implementasi-kurikulum-2013/ (diakses hari rabu 12 september 2018)

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

2

menceramahkan materi dibandingkan dengan membimbing siswa dalam menemukan

sendiri solusi dari permasalah yang dihadapi.3 Hal ini dikarenakan ketika siswa

dihadapkan pada permasalahan kompleks, siswa akan mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah. Kesulitan siswa disebabkan kurangnya kemampuan awal siswa

yang membuat binggung dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran yang

berlangsung. Selanjutnya, kemampuan literasi siswa juga kurang yang berakibat pada

lemahnya pemahaman dan pembangunan kemadirian belajar.4

Pada permasalahan yang telah dijabarkan di atas diperlukan solusi. Salah

satunya adalah dengan menggunakan pembelajaran yang inovatif sehingga mendorong

siswa mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Pembelajaran

inovatif merupakan pembelajaran yang bersifat student center. Artinya, pembelajaran

yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk membangun pengetahuan secara

mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction).5

Pembelajaran inovatif diambil berdasarkan pada paradigma konstrutivisme yang

membuat siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan lingkungan belajarnya dan

mengakomodasi berbagai informasi pengalaman yang logis dan koheren.6

Pembelajaran inovatif bisa diimplementasikan pada model pembelajaran.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,

3 F Indriyani, dkk, “Pengaruh Modeling Instruction terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Fisika pada Materi Usaha dan Energi Siswa Kelas X MIPA SMA Muhammadiyah Mayong Jepara”

Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, p-ISSN 2086-2407, Vol. 9 No. 1, 2018, h. 41 4 Jatmiko, dkk, “Kesulitan siswa dalam memahami pemecahan masalah matematika”, Jurnal

Ilmiah Pendidikan Matematika, P-ISSN: 2501-7638, Vol 3 No. 1, h. 18 5 Nurdyansyah, dkk, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013, (Sidoarjo: Nizamia

Learning Center, 2016), h. 3 6I Wayan Sukra Warpala, “ Mendesain Model Pembelajaran dengan Mengunakan e-Learning:

suatu Kajian Teoretik”, Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI), ISSN 2089-8673, Vol 1, No 3, 2012, h. 182

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

3

termasuk tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran dan pengelolaan kelas. 7

Model pembelajaran process orientied guided inquiry learning (POGIL) adalah

model pembelajaran yang menerapkan pembelajaran inovatif. Model pembelajaran ini

mengarahkan siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri dengan

melibatkan siswa secara aktif. 8 Proses pembelajaran model POGIL terdiri atas belajar

tim, aktivitas guided inqury untuk mengembangkan pengetahuan, pertanyaan untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, memecahkan masalah,

metakognitif dan tangungjawab individu.9 Kelebihan pembelajaran POGIL adalah

siswa terlebih dahulu menyiapkan diri mengenai materi yang akan dipelajari,

merangsa kemampuan berpikir siswa dan meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui

kegiatan percobaan sehingga siswa dapat bertukar pendapat dan memberikan solusi.

Salah satu mata pelajaran yang dapat diterapkan pada model pembelajaran

POGIL adalah fisika. Hal itu karena fisika menekankan pada pembentukan

keterampilan, memperoleh pengetahuan dan mengembangkan sikap ilmiah. Proses

belajar fisika bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam

diri sendiri siswa sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.10 Fisika

merupakan produk yang terdiri dari konsep, prinsip, teori dan atau hukum terkait

dengan gejala-gejala alam yang ada.

Fisika berkaitan pada konsep yang dasarnya mengatagorisasikan sesuatu

kedalam penyajian non-verbal, sehingga konsep cenderung abstrak dan kemampuan

gambaran mental diperlukan. Konsep merupakan bayangan dan peroses. Suatu konsep

7 Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: Unissula Press, 2013),

h.15 8Elisabeth Yunia, dkk, “ Pemberdayaan Keterampilan Proses Sains Melalui POGIL (Process

Orientied Guided Inqury Learning)”. Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM, ISBN 978-602-9286-21-2, Vol 1, 2016, h. 900

9 Nur Fitri, dkk, “ Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah peserta didik dengan Model Pembelejaran Process Orientied Guided Inqury Learning (POGIL) Melalui Pendekatan Problem Based Learning”, Jurnal Pendidikan Matematika, ISSN 2657-0335, Vol 4, No 1, 2019, h.13

10 Neizhela, dkk, “ Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Konstekstual dengan Metode Think Pair Share Materi Kalor pada Siswa SMP”, UPEJ, ISSN 2252-6935, Vol 1, 2015, h. 37

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

4

memiliki suatu organisasi kognitif yang digunakan untuk memecahkan masalah yang

baru ditemukan. Pembelajaran fisika menuntut dalam memahami konsep secara

menyeluruh. Budikase mengungkapkan bahwa: pemahaman konsep yang meyeluruh

merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan pembelajaran fisika dan hanya

dengan penguasaan konsep, seluruh permasalahan fisika dapat dipecahkan.11

Pemahaman konsep fisika adalah kemampuan siswa untuk mengetahui mendefenisikan

dan membahas sendiri konsep fisika yang telah dipelajarinya tanpa mengurangi

maknanya.

Konsep fisika yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah adalah fluida dinamis. Fluida dinamis merupakan konsep fisika

yang menjelaskan tentang fenomena dan hukum-hukum gerakan dari suatu zat alir.

Konsep fluida dinamis terdiri dari konsep fluida ideal, persamaan kontinuitas, hukum

Bernoulli dan penerapan Hukum Bernoulli melali persamaan Toricelli, venturimeter,

pipa pitot serta gaya angkat pada pesawt terbang.12

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya menurut guru

fisika disekolah rata-rata nilai fisika siswa masih dalam kategori rendah. Hal ini

menunjukan kurangnya pemahaman konsep fisika sehingga siswa sulit memecahkan

masalah yang dihadapinya. Mereka beranggapan bahwa pembelajaran fisika

membosankan dan sulit untuk dipahami.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

penerapan model pembelajaran process orientied guided inquiry learning (POGIL)

dalam pembelajaran fisika di sekolah. Judul yang diambil dalam penelitian adalah

“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED GUIDED

11 Faridatul Helmi, dkk, “Pengaruh Pendekatan Berpikir Kausalitik Ber-Scaffolding Tipe 2B

Termodifikasi Berbantuan LKS Terhadap Kemampuan Pemcahan Masalah Fluida Dinamis”, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, ISSN 2407-6902, Vol 3 No 1, 2017, h. 70

12 Helmi Pakas Rival, dkk, “Ekspolasi Kemampuan Pemecahan Masalah Konseptual Fluida Dinamis pada Siswa SMA”, Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM, ISBN 978-602-9286-22-9, Vol 2, 2017, h. 178

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

5

INQUIRY LEARNING (POGIL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH FISIKA SISWA PADA KONSEP FLUIDA DINAMIS”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka akan terdapat

beberapa masalah, diantaranya yaitu:

1. Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah

2. Kurangnya kesadaran guru akan pentingnya kemapuan pemecahan masalah.

3. kurangnya pemahaman pembelajaran fisika yang menyebabkan nilai rata-rata

fisika rendah

C. Pembatasan Masalah

Mengingat bebarapa identifikasi masalah yang terpapar begitu luas maka

penulisan hanya membatasi masalah pada pengaruh model pembelajaran process

orientied guided inquiry learning (POGIL) berisikan materi fisika fluida dinamis.

Sedangkan penguasaan konsep yang dimaksud adalah kemampuan pemecahan

masalah menurut Heller dkk (2004) yang dibatasi memfokuskan masalah (visualize the

problem), mengidentifikasi masalah (describe the problem in physics description),

merencanakan masalah (plan the solution), melaksanakan masalah (execute the plan)

dan mengevaluasi solusi (check and evaluate).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Apakah model pembelajaran process orientied guided

inquiry learning (POGIL) berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah

fisika siswa pada konsep fluida dinamis?”

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukaan, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran process orientied guided inquiry

learning (POGIL) terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada konsep

fluida dinamis.

F. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi:

1. Siswa

Siswa diharapkan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan

mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki dalam konsep fluida dinamis dengan

mengunakan pembelajaran model process orientied guided inquiry learning

(POGIL).

2. Guru

Process orientied guided inquiry learning (POGIL) dapat dijadikan salah satu

model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas dan bahan studi untuk

penerapan kemampuan pemacahan masalah siswa.

3. Peneliti

Peneliti dapat memahami model process orientied guided inquiry learning

(POGIL) dan menambah wawasan pengetahuan terkait pembelajaran di kelas.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Model Pembelajaran

Model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan suatu kegiatan. Model dipahami juga sebagai gambaran tentang

keadaan sesungguhnya. Model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan terencana dalam

mengorganisasikan proses pembelajaran siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara efektif.13 Joyce & Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan

membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat

dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang

sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajarannya.14 Model pembelajaran

mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh starategi, metode atau prosedur.

a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh pencipta atau pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran

yang akan dicapai).

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan

dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembeajaran dapat tercapai.15

13 Donni Juni Priansa, dkk, Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran: Cerdas, Kreatif,

dan Inovatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), h.150 14 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Depok: PT

Rajagrafindo Persada, 2010), h. 133 15 Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan

Kontekstual: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikuum Tematik Integratif/KTI), (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 24

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

8

Jadi model pembelajaran dapat disimpulkan sebagai pola atau rencana dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Model Process Oriented Guided Inqury Learning (POGIL)

a. Pengertian Process Orientied Guided Inqury Learning (POGIL)

Process Orientied Guided Inqury Learning (POGIL) berawal dari

implementasi pembelajaran kimia terutama pada pembelajaran kimia umum

(general chemistry). POGIL diterima secara luas didalam pembelajaran sains,

bahkan pada perkembangannya juga diterapkan di luar pembelajaran sains. POGIL

pertama kali dikembangkan di Franklinand Marshall Collage State University of

New York pada tahun 1994 oleh sekumpulan professor yang dipimpin oleh Richard

S. Moog yang bekerja sama dengan para professor lain dari Stony Brook University

antara lain David M. Hanson.16

Menurut De Gale & Boisselle (2015) POGIL adalah suatu pembelajaran

kolaboratif yang mengunakan inkuiri terbimbing dalam langkah eksplorasi,

penemuan konsep dan aplikasi. Pengajaran POGIL berpusat pada siswa, dimana

siswa berperan aktif saat proses pembelajaran berlangsung, adapun proses

belajarnya dilakukan secara berkelompok melalui kegiatan inqury terbimbing dan

pertanyaan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir,

menyelesaikan masalah, melapor, metakognisi dan tanggungjawab individu.17

Menurut Hanson (2004) tujuan penerapan model pembelajaran POGIL adalah

mengembangkan keterampilan proses pada area belajar (learning), berpikir

(thinking) dan menyelesaikan masalah (problem solving), membuat siswa

berpartisipasiaktif dalam pembelajaran, meningkatkan interaksi antarasiswa dan

interaksi antar guru dan siswa, menumbuhkan sikap positif terhadap matematis,

16 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen , (Bandung: PT. Remaja

Office, 2017) Cet. V, h. 97 17 Erlin Prihatami, “POGIL Berpengaruh terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis”,

Journal of Mathematics Education, ISSN 2549-9084, Vol 5 No.2, 2019, h. 16

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

9

mengaitkan pembelajaran dengan teknologi informasi, dan mengembangkan

keterampilan komunikasi.18 Maka, POGIL adalah model penbelajaran yang aktif

yang berpusat pada siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar,

berpikir, menyelesaikan masalah dan kemampuan lainnya.

b. Tahapan model Process Orientied Guided Inqury Learning (POGIL)

Menurut Tahapan kegiatan pembelajaran model POGIL

1) Orientasi

Orientasi merupakan langkah untuk mempersiapkan siswa untuk belajar

secara fisik dan psikis. Pada langkah kegiatan yang dilakukan guru adalah:

a) Memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti aktivitas belajar

b) Menentukan tujuan pembelajaran

c) Menentukan kreteria hasil belajar siswa, yang menunjukan apakah seorang

siswa telah mencapai tujuan pembelajaran atau belum

d) Menciptakan ketertarikan siswa (students interest in science)

e) Menimbulkan rasa ingin tahu siswa dan membuat hubungan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya baik melalui pengalaman

maupun pengamatan yang mereka telah lakukan

f) Menyajikan narasi, ilustrasi, demonstrasi atau video yang dapat diobservasi

oleh siswa untuk memulai mempelajari hal baru yang kemudian harus

dianalisis oleh siswa.

Pada tahap ini, setelah melakukan observasi siswa diharapkan dapat

mengkomunikasikan hasil observasi, mengklasifikasikan, membuat inferensi

(dedukasi atau kesimpulan berdasarkan hasil observasi) ataupun melakukan

pengukuran.19

18 Tias Estiningrum, dkk, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa melalui

Implementasi POGIL Ditinjau dari Gaya Kognitif”, Jurnal Ilmiah Pemdidikan Matematika Al-Qalsadi, ISSN 2656-0852, Vol. 3 No. 2, 2019, h. 70

19 Adelia Alfama Zamista, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inqury Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Fisika”, EDUSAINS, Vol 7 No 2, 2015, h. 194

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

10

2) Eksplorasi

Pada bagian ini guru memberikan siswa rencana atau seperangkat

penugasan atau kegiatan yang akan siswa lakukan, sebagai panduan bagi siswa

mengenai apa yang akan dilakukan, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada

tahap ini siswa memiliki kesempatan untuk:

a) Menentukan variabel yang dibutuhkan dan akan dianalisis berdasarkan hasil

observasi pada tahap sebelumnya

b) Mengusulkan hipotesis (menyatakan hubungan antar variabel)

c) Merancang percobaan untuk menguji hipotesis

d) Mengumpulkan data berdasarkan rancangan percobaan yang telat dibuat

e) Memeriksa/ menganalisis data atau informasi

f) Mendeskripsikan hubungan antar variabel berdasarkan data yang telah

dikumpulkan melalui percobaan

3) Pembentukan konsep

Sebagai hasil dari langkah eksplorasi, diharapkan siswa dapat menemukan,

memperkenalkan membentuk konsep. Tahap ini dilakukan dengan guru

memberikan pertanyaan yang dapat menuntun siswa untuk berpikir kritis dan

analitis dihubungkan dengan apa yang telah siswa lakukan pada bagian ekspolasi.

Pertanyaan-pertanyaan ini membantu siswa mendefinisikan latihan, membimbing

siswa kepada informasi, menuntun siswa untuk membuka hubungan dan

sismpulan yang tepat dan membantu siswa untuk meng konstruk kemampuan

kognitif melalui pembelajaran

4) Aplikasi

Ketika konsep telah didefinisi melalui langkah-langkah sebelumnya, maka

perlu untuk memperkuat dan memperluas pemahaman mengenai konsep tersebut.

Pada tahap ini, siswa menggunakan konsep baru dalam latihan, masalah dan

bahkan situasi penelitian.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

11

a) Latihan (exercise) memberikan kesempatan siswa untuk membangun

kepercayaan diri dengan member masalah sederhana atau konteks yang

familiar.20

b) Masalah berupa transfer pengetahuan baru ke konteks yang belum familiar,

mensintensis dengan pengatahuan lainnya dan menggunakan pengatahuan

tersebut dengan cara berbeda untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan konteks dunia nyata.

c) Research question berupa mengembangkan pembelajaran dengan

memunculkan isu-isu baru, pertanyaan atau hipotesis

5) Penutup

Aktifitas pembelajaran diakhiri dengan siswa memvalidasi hasil yang

mereka capai, menrefleksikan apa yang telah dipelajari dan mengakses

performance mereka dalam belajar. Validasi dilakuakan dengan melaporkan hasil

yang di peroleh dengan rekan satu kelas dan guru, untuk mengetahui perspektif

mereka mengenai konten dan kualitas konten. Pada bagian ini juga siswa diminta

untuk melakukan self assessment, denganmengisi lembar penilaian diri. Self

assessment merupakan kunci untuk meningkatkan performance siswa. ketika

mereka tahu yangmereka lakukan baik, maka mereka akan mempertahankan

bahkan akan mengembangkan hal positif tersebut. 21

POGIL yang dalam kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa sehingga

pendidik atau instruktur memiliki empat peran, diantara peran tersebut adalah:

1) Pemimpin (Leader), instruktur yang menetapkan tujuan pembelajaran menentukan

kriteria keberhasilan dan mengatur terlaksananya proses pembelajran yang

berlangsung didalam kelas diantaranya mencakup stuktur kelompok, dan waktu

yang dibutuhkan.

20 Ibid., h. 194 21 Ibid., h. 194

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

12

2) Penilaian (Monitor/Assessor), instruktur berkeliling memantau kinerja individu

dalam tim dan memantau pemehaman dan kesulitan yang diadapi peserta didik.

3) Fasilitator (Facilitator), instruktur memberikan sarana atau bantuan bila diperlukan

untuk menjamin pemahaman dan kemajuan para peserta didik .

4) Evaluator, instruktur memberikan penutup dengan maminta laporan kelompok,

mengevaluasi hasil dari laporan tersebut, dan mengevaluasi individu dan tim

berdasarkan kinerja mereka.22

Penerapan pembelajaran POGIL memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1) Pembelejaran POGIL memberi ruang bagi siswa untuk aktif dalam belejar secara

kooperatif

2) Siswa terlebih dahulu menyiapkan diri mengenai materi yang akan dipelajari

3) Merangsang kemempuan berpikir siswa

4) Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui kegiatan percobaan sehingga siswa

dapat bertukar pendapat dan memberi solusi

5) Mendorong siswa berani tampil di depan kelas untuk mempersentasikan hasil

hipotesisnya

Selain memiliki kelebihan model pembelajaran POGIL juga memiliki kelemahan

antara lain:

1) Memerlukan waktu yang relatif lama

2) Pembagian peran siswa tiap kelompok cenderung sulit untuk dilakukan. Oleh

karena itu guru sebagai monitoring dan fasilitator sangat diperlukan. Guru harus

berupaya mengatur proses pembelajaran dalam mengases performansi siswa baik

secara individu maupun kelompok dan siswa diharapkan dengan beberapa

pertanyaan serta penyajian video.23

22 Warsono dan hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori Dan Assesmen, (Bandung: PT Remaja.

2012). H. 103 23 Ediawati Kusuma, dkk, “ Pengaruh Model Pembelajaran Process Orientied Guided Inqury

Learning (POGIL) Teradap Kemempuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Hukum Archimedes”, Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, ISSN 2460-9129, Vol. 4, No. 2, h. 80

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

13

3. Kemampuan Pemecahan Masalah

a. Pengertian Pemecahan Masalah

Masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal

cara penyelesaiannya.24 Masalah biasanya memuat suatu kondisi yang mendorong

siswa untuk cepat menyelesaikannya, namun dalam kondisi tertentu siswa tidak tau

bagaimana cara menyelesaikannya.25 Menurut polya pemecahan masalah sebagai suatu

usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak

begitu mudah segera dapat dicapai. Pemecahan masalah yang berhasil harus selalu

disertakan upaya-upaya khusus yang menghubungkan dengan jenis-jenis persoalan

sendiri serta pertimbangan- pertimbangan mengenai isi yang dimaksud.26 Menurut

Heller dkk (1991) menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah pada

hakekatnya kemampuan berpikir (learning to think) atau belajar bernalar (learning to

reason). Pemecahan masalah yaitu berpikir atau bernalar, mengaplikasikan

pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan

masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai.27

Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan, pengetahuan yang

dimiliki setiap orang yang dalam pemecahannya berbeda-beda tergantung pada apa

yang dilihat, diamati, diingat dan dipikirannya sesuai pada kejadian di kehidupan

nyata.28 Kemampuan pemecahan masalah adalah suatu kondisi yang dijumpai oleh

siswa untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan kemampuan berpikir datau

belajar bernalar.

24 Taufiqur Rahman, Aplikasi Model-model Pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas,

(Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2018), h. 25 25 Donni Juni Priansa, Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta,

2015), h. 185 26 Irfan Taufian dkk, Model Pembelajaran Problem Posing & Solving: Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah, (Sukabumi: CV Jejak, 2018), h. 26 27 Paryicial Heller, Teaching Problem Solving Through Cooperative Grouping, (Minneapolis:

university of Minnesota, 1991), p. 630 28 Irfan Taufian dkk., Op.cit., h. 28

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

14

Mayer (dalam Grouws, 1992) menyatakan tiga karakteristik dalam pemecahan

masalah (problem solving) yaitu,

1) Pemecahan maslah merupakan hasil berpikir (kognitif) tetapi disimpulkan dari

perilaku

2) Hasil pemecahan masalah dalam perilaku yang mengarah ke solusi

3) Pemecahan masalah proses yang melibatkan manipulasi atau operasi pada

pengetahuan sebelumnya.29

b. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan setiap siswa dalam memecahkan masslah berbeda-beda, sehingga

diperlukannya indikator dalam mengukur kemampuan pemecahan maslah siswa.

Kemampuan pemecahan masalah yang digunakan peneliti adalah kemampuan

pemecahan masalah menurut Heller. Indikator pemecahan masalah sebagai berikut:

a. Memfokuskan permasalahan (visualize the problem)

Memvisualisasikan masalah ke dalam representasi visual

Mengidentifikasi masalah berdasarkan konsep dasar

Membuat daftar besaran yang diketahui

Menentukan besaran yang ditanyakan

b. Mendeskripsikan masalah dalam konsep fisika (describe the problem in physics

description)

Mengubah representasi visual ke dalam deskripsi fisika

Membuat diagram benda bebas / sketsa yang mengambarkan permasalahan

c. Merencanakan solusi (plan the solution)

Mengubah deskripsi fisika menjadi representasi matematis

Menentukan persamaan yang tepat untuk pemecahan masalah

d. Melaksanakan rencana pemecahan masalah (execute the plan)

Mensubtitusi nilai besaran yang diketahui ke persamaan fisika

Melakukan perhitunga dengan menggunakan persamaan yang dipilih

29 Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika,h. 64

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

15

e. Mengevaluasi solusi (check and evaluate)

Mengevaluasi kesesuaian dengan konsep

Mengevaluasi satuan30

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah

Pemecahan masalah sebagai kemampuan berpikir yang mengarah pada jawaban

terhadap suatu masalah yang melibatkan pembentukkan dan memilih konsep-

konsep yang sudah ada serta memerikan alternatif yang baru. Menurut Caharles

dan Lester (1987), pemecahan masalah yang sesungguhnya dipengaruhi oleh tiga

faktor yaitu:

1) Kognisi

Faktor kognisi meliputi pengetahuan konseptual (pemahaman) dan strategi

dalam menerapkan pengetahuan pada situasi yang sesungguhnya.

2) Afeksi

Faktor afeksi mempengaruhi kepribadian siswa untuk memecahkan masalah

3) Metakognisi

Metakognisi meliputi regulasi diri yaitu kemempuan untuk berpikir melelui

maslah pada diri sendiri.31

4. Konsep Fluida Dinamis

Fluida adalah zat yang dalam mengalir. Fluida dinamis dapat dikatakan fluida

yang dapat bergerak. Fluida yang bergerak sebenarnya memiliki sifat yang kompleks.

Sejumlah situasi dapat dinyatakan melalui model ideal yang relatif sederhana yang

disebut fluida ideal32

1) Fluida Ideal

Fluida ideal adalah fluida yang dinyatakan pada situasi melalui model ideal

yang relatif. Sifat fluida ideal antara lain:

30 Paryicial Heller., Op.cit 31 Donni Juni Priansa, Op.Cit., h. 193-194 32 Supriyanto, FISIKA 2 Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Phibeta, 2007), h. 200

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

16

1. Inkompresibel (tidak termapatkan) artinya volume atau massa jenis fluida

tidak berubah ketika diteka. Zat cair merupakan contoh fluida inkompresibel

sedangkan gas/udara merupakan fluida yang kompresibel (termapatkan) pada

kondisi tertentu, pemampatan pada gas boleh diabaikan sehingga kita boleh

menggangap udara sebagai fluida yang inkompresibel.

2. Irratasional (tidak berotasi/tidak berputar). Suatu aliran dikatakan irrotasional

jika ia tidak memutar suatu benda atau roda kecil terhadap pusat massanya.

(catatan : fluida sejati tidak bersifat irratasional. Semua benda di dalam fluida

sejati mengalami gaya gesekan dengan fluida itu. Gesekaan inilah yang

menyebabkan benda berputar)

3. Alirannya tunak atau steady, maksudnya kecepatan fluida pada tiap titik tidak

berubah dari waktu ke waktu. Melukiskan aliran tunak, pada gambar kecepatan

fluida ketika melelui titik A selalu sama dengan 𝑉𝐴 dan di titik B selalu sama

dengan 𝑉𝐵

Catatan 𝑉𝐴 tidak perlu sama dengan 𝑉𝐵

Fluida yang mengalir dnegan kecepatan rendah alirannya dapat dianggap sebgai

aliran tunak. Tetapi begitu kecepatannya sangat besar, alirannya tidak tunak

(non steady) lagi, alirannya menjadi kacau (kelihatan berupa riak/gejolak).

Aliran semacam ini dinamakan aliran turbulen. Melukiskan aliran asap rokok

yang semula “steady” lalu menjadi turbulen.

4. Viskositasnya nol (tidak mengalami hambatan ketika bergerak). Karena tidak

mengalami hambatan, fluida ideal mengalir lebih lancar dibanding dengan

fluida sejati.33

2) Persamaan kontinuitas

Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas penampang A

dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya fluida (volum) yang mengalir

33 Yohanes Surya, Mekanika dan Fluid 2, (Tangerang; PT Kandel, 2014), h.273

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

17

melalui penampang tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit. Dalam bentuk

persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:

𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 × 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 maka

𝑄 = 𝐴. 𝑣 (2.1)

atau 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 =𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 maka 𝑄 =

𝑉

𝑡 (2.2)

dengan:

Q = debit aliran fluida (m3.𝑠−1)

V = volume fluida yang mengalir (m3)

t = waktu (s)

v = kecepatan aliran fluida (m.𝑠−1)

Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang mempunyai

luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang melewati setiap penampang itu

sama besar dalam selang waktu yang sama.

GAMBAR 2. 1 Aliran Fluida pada Pipa Berbeda Luas

Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa pada aliran fluida ideal, hasil kali

laju aliran fluida dengan dengan luas penampangnya adalah konstan.

𝑄1 = 𝑄234

𝐴1. 𝑣1 = 𝐴2. 𝑣2 (2.3)

𝜋𝑟12. 𝑣1 = 𝜋𝑟2

2. 𝑣2

34 Op.cit. Supiyanto h. 201

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

18

𝑟12. 𝑣1 = 𝑟2

2. 𝑣2 (2.4)

3) Persamaan Bernoulli

Berdasarkan persamaan kontinuitas, laju aliran fluida dapat berubah-ubah

sepanjang jalur fluida. Tekanan juga dapat berubah-ubah; tergantung pada ketinggian

seperti pada keadaan statis, dan juga tergantung pada laju aliran. Persamaan Bernoulli

yang menghubungkan tekanan, laju aliran, dan ketinggian untuk aliran, fluida

inkompresibel yang ideal. Persamaan Bernoulli merupakan alat pokok dalam

mengenalisis system perpipaan, stasiun pembengkit listrik tenaga air dan pnerbangan

pesawat.

Ketergantungan tekanan pada laju mengikuti persamaan kontinuitas. Ketika

fluida inkompresibel mengelir sepanjang tabung air dengan penampang yang berubah-

ubah, lajunya berubah dan kerena itu elemen dari fluida memiliki percepatan. Jika

tabung horizontal, gaya yang menyebebkan percepatan ini digunakan oleh fluida di

sekelilingnya. Ini berarti tekanan bereda pada penempang melintang yang berharga nol.

Ketika tabungaliran horizontal menyempit dan laju elemen fluida meningkat, fluida

akan bergerak menuju daerah bertekanan rendah untuk mendapatkan gaya ke depan

total untuk mempercepatanya. Jika ketinggian juga berubah, peningkatan perbedaan

tekanan akan terjadi.35

Untuk menurunkan persamaan Bernoulli, kita terapkan teorema kerja (usaha)-

energi pada fluida dalam daerah tabung air. Dalam gambar 2.2 elemen fluida yang pada

keadaan mula-mula terletak diantara duapenampang a dan c. Laju pada ujung yang

lebih rendah dan ujung yang lebih tinggi masing-masing 𝑣1 dan 𝑣2. Luas penampang

melintang pada kedua ujung adalah 𝐴1 dan 𝐴2, seperti pada gambar. Fluida adalah

inkompresibel; karena itu menggunakan persamaan kontinutas pada persamaan 2.3.

tekanan pada keduaujung adalah 𝑝1 dan 𝑝2; gaya pada penampang di a adalah 𝑝1𝐴1

35 Hugh D. Young, dkk, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1, (Jakarta; Erlangga, 2002) h.

436-437

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

19

dan gaya pada c adalah 𝑝2𝐴2. Gaya total 𝑑𝑊 yang dilakukan pada elemen oleh fluida

di sekelilingnya selama perpindahan persamaan menjadi

𝑑𝑊 = 𝑝1𝐴1𝑑𝑠1 − 𝑝2𝐴2𝑑𝑠2 = (𝑝1 − 𝑝2)𝑑𝑉 (2.5)

Kerja adalah akibat gaya-gaya selain gaya konservatif gravitasi, sehingga

besarnya sama dengan perubahan energi mekanik total ( energi kinetik ditembah energi

potensial gravitasi) yang berosilasi dengan lemen fluida. Energi mekanik untuk fluida

antara penampang b dan c tidak berubah. Perubahan total energi kinetik 𝑑𝐾 selama

waktu dt adalah

𝑑𝐾 =

1

2𝑝𝑑𝑉(𝑣2

2 − 𝑣12) (2.6)

GAMBAR 2. 2 Gaya total yang bekerja pada elemen fluida akibat tekanan fluida di

sekitarnya sama dengan perubahan energi kinetik ditambah dengan perubahan

energi potensial gravitasi

Energi potensial pada awal dt untuk massa antara a dan b adalah 𝑑𝑚 𝑔𝑦1 =

𝜌𝑑𝑉 𝑔𝑦1. Pada akhir dt energi potensial untuk massa antara c dan d adalah 𝑑𝑚 𝑔𝑦2 =

𝜌𝑑𝑉 𝑔𝑦2. Perubahan energi potensial total dU sepanjang dt adalah36

36 Ibid,. h. 437

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

20

𝑑𝑈 = 𝜌𝑑𝑉 𝑔(𝑦2 − 𝑦1) (2.7)

Dengan menggabungkan persamaan (2.5), (2.6), dan (2.7) dalam persamaan energi

𝑑𝑊 = 𝑑𝐾 + 𝑑𝑈 didapatkan:

(𝑝1 − 𝑝2)𝑑𝑉 =1

2𝜌𝑑𝑉(𝑣2

2 − 𝑣12) + 𝜌𝑑𝑉 𝑔(𝑦2 − 𝑦1)

𝑝1 − 𝑝2 =

1

2𝜌(𝑣2

2 − 𝑣12) + 𝜌 𝑔(𝑦2 − 𝑦1) (2.8)

Ini adalah persamaan Bernoulli, yang menyetakan behwa kerja yang dilakukan

pada satu volume fliuda oleh fluida sekitarnya adalah sama denagan jumlah energi

kinetik dan energi potensial tiap satuan volume yang terjadi selama aliran. Penulisan

persamaan (2.8) dapat disajikan sebagai berikut37

𝑃1 + 𝜌𝑔ℎ1 +

1

2𝜌𝑣1

2 = 𝑃2 + 𝜌𝑔ℎ2 +1

2𝜌𝑣2

2 (2.9)

Kerena titik 1 dan titik 2 bisa berupa dua titik yang mana saja sepanjang tabung

aliran. Persamaan Bernoulli dapat dituliskan.

𝑃 +

1

2𝜌𝑣2 + 𝜌𝑔𝑦 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 38 (2.10)

4) Penerapan Azas Bernoulli

a) Teorema Toricelli

Teorema ini ditemukan satu abad sebelum Bernoulli oleh Evangeslista.

Persamaan (2.11) digunakan untuk menghitung kecepatan zat cair yang keluar

dari keran yang berada pada dasar bejana. Dengan tekanan atmosfer pada kedua

titik sama (𝑃1 = 𝑃2). Persamaannya menjadi

37 Ibid,. h. 438 38 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid , (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 343

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

21

GAMBAR 2. 3 Teorema Torricelli

𝑣 = √2𝑔ℎ (2.11)

b) Venturimeter

Tabung venturi adalah sebuah pipa dengan penyempitan kecil

(miripkerongkongan)39, yang digunakan untuk mengukur laju aliran fluida.

Apabila aliran udara semakin cepat saat melewati penyempitan sehingga

tekanan udara akan menjadi kecil. Persamaan venturimeter tanpa manometer

GAMBAR 2. 4 Venturi meter tanpa

manometer

𝑣1 =√

2𝑔ℎ

(𝐴1

𝐴2)

2

− 1

(2.12)

Prinsip venturimeter dengan manometer terdapat tabung U yang terletak

dibawah seperti pada gambar. Persamaan venturimeter dengan manometer:

39 Op.cit., Douglas C. Giancoli, h. 345

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

22

GAMBAR 2. 5 Venturi meter dengan

Manometer

𝑣1 =√

2𝜌𝑟𝑔ℎ

𝜌𝑢 [(𝐴1

𝐴2)

2

− 1]

(2.13)

c) Gaya angkat Pesawat

Sayap pesawat udara yang bergerak dengan cepat relatif terhadap udara

dirancang untuk membelokkan udara sehingga walaupun aliran lurus

sebenernyadipertahankan, aliran tersebut dikumpulkan di atas sayap, jalur

aliran dikumpulkan bersama pada pipa yang menyempit dimana kecepatannya

tinggi. Demikian aliran di atas sayap menunjukan bahwa laju udara lebih besar

daripada di bawahnya. Maka tekana udara di atas sayap lebih kecil daripada

dibawahnya.40

GAMBAR 2. 6 Gaya Angkat

Pesawat

𝐹1 − 𝐹2 =1

2(𝑃1 − 𝑃2)𝐴

𝐹1 − 𝐹2 =1

2𝜌(𝑣2

2 − 𝑣12)𝐴

(2.14)

(2.15)

B. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian dilakukan dengan merujuk dari beberapa hasil penelitian pendidikan

yang relevan, diantara penelitian yang dilakukan oleh

40 Op.cit. Supiyanto. Hal 205-209

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

23

1. Adelia Alfama Zamista dan Ida Kaniawati, dengan judul penelitian Pengaruh

Model Pembelajaran Process Orientied Guided Inquiry Learning (POGIL)

terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Kognitif Siswa pada Mata

Pelajaran Fisika. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa model POGIL sangat

cocok diterapkan pada mata pelajaran fisika, karena model POGIL dan fisika

memiliki hakikat sains sebagai proses, produk dan efektif dan model POGIL

menekankan kepada proses konstruktivisme yang dapat membuat siswa untuk

melatih kemampuan proses.

2. Adam Malik, Vita Oktaviani, Wahyuni Handayani dan Muhammada Minan Chusni

denganjudul penelitian adalah Penerapan Model process orientied guided inquiry

learning (POGIL) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta

Didik. Penelitian tersebut menyatakan bahwa aktifitas peserta didik dan guru dalam

pembelajaran menggunakan model pembelajaran POGIL pada kelas X mengalami

peningkatan termasuk pada kategori sangat baik. Pada keterampilan berpikir kritis

peserta didik mengalami peningkatan dengan mengunakan model POGIL pada

materi fluida termasuk pada kategori sedang.

3. Yaumul Chairiah Ningsih, Agus Abhi Purwoko dan Saprizal Hadisaputra dengan

judul penelitian adalah Development of Learning Based POGIL (Process Oriented

Guided Inquiry Learning) Concept Control in Improving Studenta senior high

school 8 Mataram Acid Based Materials. Penelitian tersebut menyatakan bahwa

model POGIL dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan nilai rata –

rata 75,57% pada materi kimia asam-basa.

4. S. M. Ningsih, Bambang S. dan A. Sopyan dengan judul penelitian adalah

Impelementasi Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning

(POGIL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Penelitian

tersebut menyatakan bahwa model POGIL dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis pada pembelajaran kalor.

5. Fenti Nugraheni, Zaenuri Mastur, Kristina Wijayanti dengan judul penelitian

Kefektifan Model Proccess Orientied Guided Inqury Learning Terhadap

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

24

Kemampuan Pemcahan Masalah. Peneliti tersebut menyatakan bahwa rata-rata

kemampuan pemecahan masalah siswa kelas yang diajarkan dengan model

pembelajaran POGIL berbantu alat peraga mencapai ketuntasan.

6. Rustam, Agus Ramdani dan Prapti Setijani dengan judul penelitian Pengaruh

Model Pembelajaran Proccess Orientied Guided Inqury Learning (POGIL)

Terhadap Pemahaman Konsep IPA, Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya Lombok Timur. Peneliti tersebut

menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari penerapan model POGIL

terhadap pemahaman IPA dalam pembentukan konsep secara mandiri oleh siswa

dengan bimbingan guru, sehingga memberikan kesan yang mendalam terhadap

konsep yang dipelajarinya.

7. Putu Wira Sanggara, Aris Doyan, Ni Nyoman Sri Putu Verawati dengan judul

penelitian The Effect of Proccess Orientied Guided Inqury Learning Model Based

on Virtual Laboraory Toward Problem Solving Abilities of Physics Student.

Peneliti tersebut menyatakan terdapat dampak model pembelajaran Proccess

Orientied Guided Inqury Learning dibantu virtual laboratorium terhadap

kemampuan pemecaham masalah.

8. Malisa Aprilian, Muhali dan Citra Ayu Dewi dengan judul penelitian Pengaruh

Model Pembelajaran POGIL (Proccess Orientied Guided Inqury Learning)

Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Pemahaman Konsep Siswa pada

Materi Redoks. Peneliti tersebut menyatakan model pembelajaran POGIL

berpengaruh signifikanterhadap keterampilan berpikir kreatif siswa terbukti dari

nilai rata-rata pada kelas eksperimen mengalami peningkatan.

9. M. Hariri Mustofa dan Dadi Rusdiana dengan judul penelitian Profil Kemampuan

Pemecaham Masalah Siswa pada Pembelajaran Gerak Lurus. Peneliti tersebut

menyatakan kegiatan pembelajaran fisika yang dilakukan guru selama ini kurang

melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi terutama kemampuan pemecahan

masalah siswa. Terbukti dengan rata-rata persentase kamampuan pemecahan

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

25

masalahsiswa kurang memuaskan menyebabkan hasil belajar kognitif fisika siswa

juga belum memuaskan karena masih dibawah kriteria ketuntasan minimal.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang sering muncul dalam

proses pembelajaran seperti siswa kurang memahami konsep fisika. Siswa belajar

dengan sistem menghafal. Guru memberikan soal yang sederhana daripada yang

komplek sehingga siswa cenderung binggung dan tidak mampu mangerjakan soal baru

yang dimenemuinya. Proses pembelajaran sering diabaikan dan membuat siswa hanya

mencatat materi. Maka digunakan Model pembelajaran yang dapat membuat siswa

mamahami konsep fisika sehingga siswa dapat memecahakan masalah lain yang akan

ditemuinya nanti.

Salah satu model yang diharapkan dapat mempermudah siswa memahami

materi adalah model POGIL. Model ini membuat siswa mengbangun pengetahuan

yang dimiliki dalam proses yang melibatkan pengetahuan dan pengalaman

sebelumnya. Siswa dapat mengembangkan pemahaman konsep fisika

Keberhasilan model tersebut bergantung pada siswa yang mendominasi. Guru

sebagai pemimpin pengamat, fasilitator dan evaluator. Hal tersebut dapat mengetahui

bahwa penelitian POGIL lebih efektif daripada mengunakan pembelajaran

konvensional untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan

uraian tersebut, dapat dibuat bagan kerangka berpikir dibawah ini.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

26

GAMBAR 2. 7 Diagram Kerangka Berpikir

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori dan kerangka berpikir yang telah

diuraikan maka hipotesis yang dapat diajukan pada penilitian ini adalah, model

pembelajaran Proccess Orientied Guided Inqury Learning (POGIL) berpengaruh

terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida dinamis.

Kemampuan Pemecahan Masalah Rendah

Penyebab:

A. Siswa kurang memahami konsep dalam pembelajaran fisika

B. Guru kurang mengembangkan kemampuan pemecahan

masalah, terkait dalam proses pembelajaran di kelas dan

penilaian siswa.

Solusi:

Model pembelajaran Proccess Orientied

Guided Inqury Learning (POGIL)

Kemampuan Pemecahan Masalah Meningkat

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menegah Atas Negri (SMAN)

13 Kota Tangerang. Penelitian dilakukan pada semester ganjil pada tahun ajaran

2019/2020 dengan pengambilan data dilakukan pada bulan November 2019

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode eksperimen

semu (quasi experiment). Eksperimen semu ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.41 Pemilihan metode ini diambil karena

melalui pertimbangan tertentu dan tidak dilakukan secara acak.

C. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent

control group design yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan

masalah siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model POGIL. Dalam

desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara

random.42 Pemilihan dua kelompok tersebut melalui pertimbangan tertentu sehingga

tingkat homogenitas antar kelompok relatif sama. Sebelum dilakukan perlakuan kedua

kelompok diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada konsep

Fluida dinamis. Kemudian kedua kelompok diberikan perlakuan berbeda yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan

perlakuan mengunakan model POGIL dan kelompok kontrol diberikan pembelajaran

41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 77 42 Ibid., h. 79

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

28

konvensional. Setelah diberikan pelakuan, kedua kelompok diberikan posttest untuk

mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida

dinamis. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3. 1 Desain Penelitian nonequivalent control Group design

Kelompok

Tes Awal

(Pretest) Perlakuan

Tes Akhir

(Posttest)

Eksperimen O1 XA O2

Kontrol O1 XB O2

Keterangan:

O1 = Tes awal (pretest) yang diberikan sebelum dilakukan perlakuan

pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

O2 = Tes akhir (posttest) yang diberikan sebelum dilakukan perlakuan

pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

XA = Perlakuan menggunakan pembelajaran model POGIL

XB = Perrlakuan menggunakan pembelajaran konvensional

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.43 dalam penelitian terdapat dua

macam variable yaitu:

1. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab timbulnya variabel terikat.44 Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah model pembelajaran process orientied guided inqury learning (POGIL).

43 Ibid., h. 38 44 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung; Alfabeta, 2013) h. 4

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

29

2. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.45 Variebel terikat dalam

penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh panelitian untuk

ditarik kesimpulannya.46. Dari penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 13

Kota Tangerang, dengan populasi jangkauan adalah seluruh kelas XI IPA.

Sampel penelitian dilakukan dengan teknik sampling purposive, yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.47 Sampel digunakan adalah dua kelas

XI IPA, yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran POGIL dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh

data dalam penelitian. Teknik yang digunakan pertama adalah wawancara. Wawancara

yang dilakukan terhadap pihak yang terkait dalam penelitian untuk mengambil studi

pendahuluan mengenai informasi proses pembelajaran yang dilakukan dan penerapan

kemapuan pemecahan masalah siswa. Selanjutnya dilakukan tes kepada siswa yang

dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes

diberikan pada tiap kelompok yaitu tes kemampuan pemecahan masalah yang berupa

uraian pada saat pretest dan posttest. Tahapan akhir dengan teknik angket kepada kelas

45 Ibid. 46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.

80 47 Ibid., hal 85

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

30

eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran POGIL untuk mengetahui

respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan model POGIL.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun social yang diamati.48 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Tes

Tes merupakan suatu prosedur sistematis untuk mengukur sampel tingkah laku

seseorang.49 Tes yang dilakukan pada penelitian ini berupa soal uraian untuk

mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa. Tes diukur dari nilai pretest dan

posttest yang dibatasi sebanyak 7 butir soal yang telah dikatakan valid. Kisi-kisi

instrument tes yang disajikan pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Tes

Indikator

Kemempuan

Pemecahan

Masalah

Sub

Konsep Indikator Kompetensi

Nomor

Soal

1. Memfokuskan

masalah

2. Mendeskripsikan

dalam fisika

3. Merencanakan

penyelesaian

Fluida

ideal

Azas

kontinuitas

1. Menerapkan fluida ideal dan

azas kontinuitas dalam

kehidupan sehari-hari

1,2*

2. Menganalisis fluida ideal dan

azas kontinuitas dalam

kehidupan sehari-hari

3,4*

48 Ibid.,hal 102 49 Muri Yusuf, ASESMEN DAN EVEALUASI PENDIDIKAN: Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan

Pengendalian Mutu Pendidikan, (Jakarta: Prenada media Group, 2015), h. 93

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

31

4. Melaksanakan

rencana

5. Mengevaluasi

penyelesaian

Azas

Bernoulli

1. Menerapkan azas Bernoulli

dalam kehidupan sehari-hari

5*,6

2. Menganalisis azas Bernoulli

dalam kehidupan sehari-hari

7*,8

Penerapan

Azas

Kontinutas

dan

Bernoulli

dalam

kehidupan

1. Menyelidiki penerapan

Bernoulli dalam kehidupan

sehari-hari

9*,10*

2. Menganalisis penerapan

Bernoulli dalam kehidupan

sehari-hari

11*,12

Keterangan : *soal yang valid

2. Nontes

Alat ukur nontes ini pada prinsipnya merupakan pemberian jawaban atas dasar

relevansi dan bentuk laporan yang berasal dari pendapat pribadi responden setelah

terlibat secara aktif dalam program atau proyek.50 Penilaian nontes penelitian ini

berupa angket untuk mengetahui respon siswa terhadap model POGIL. Angket yang

digunakan mengunakan skala Likert, yang terdiri dari lima poin yang bergerak dalam

ekstrim negative (sangat tidak setuju) sampai dengan ekstrim positif (sangat setuju).51

Penentuan penskoran alternative pernyataan angket tersajikan pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3. 3 Penskoran Alternatif Pernyataan Angket

Jawaban Nilai

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5

50 Sukardi, Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015),

h.105 51 Djunaidi Ghony, dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, (Malang:

UIN-Malang Press, 2016), h. 189

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

32

TS (Tidak Setuju) 2 4

C (Cukup) 3 3

S (Setuju) 4 2

SS (Sangat Setuju) 5 1

Kisi-kisi instrument nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.4

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Nontes

No. Indikator Angket

Pernyataan tiap

butir Jumlah

Positif Negatif

1

Penggunaan model Proccess Orientied

Guided Inqury Learning (POGIL) dalam

proses pembelajaran

1,3 2,4 4

2 Kemampuan Pemecahan Masalah 5,7 6,8 4

3 Penyampaian Konsep 9,11 10,12 4

Jumlah 6 6 12

H. Validasi Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen digunakan terelebih dahulu dilakuakan uji coba pada siswa

yang sudah memepelajari konsep Fluida Dinamis. Suatu instrumen dikatakan valid

kalau instrument atau alat ukut tersebut benar-benar mengukur sesuatu yang hendak

diukur.52 Setelah diujicobakan maka akan dilakukan analisis sebagai berikut.

1. Uji Coba Instrumen Tes

a. Uji Validitas

52 Muri Yusuf. Op.cit., h. 61

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

33

Validitas suatu instrumen/alat ukur merupakan tingkat kesesuaian alat ukur dengan

kriteria validitas. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi, atau

suatu instrumen adalah valid/sahih, apabila instrumen tersebut sesuai dengan

kriteria. Uji validasi yang digunakan pada penelitan ini menggunakan rumus

product moment correlation, sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =

𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2} (3.1)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦= koefisien korelasi antara instrumen X dan instrumen Y

X = skor item

Y = skor total

N = jumlah responden53

Uji validitas menggunakan bantuan software anates V4 dalam penelitian dengan

membandingkan koefisien tersebut dengan r tabel product moment correlation.

Apabila angka yang didapat lebih besar daripada r dalam tabel dengan tingkat

signifikansi 5%, maka dinyatakan hubungan kedua instrument itu signifikan.

Angka yang diperoleh lebih kecil dari r tabel 5%, berarti tidak terdapat hubungan

yang signifikan diantara kedua instrumen.54 Interprestasi besarnya koefisien

korelasi dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3. 5 Interprestasi Koefisien Kolrelasi

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi

0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

53 Ibid., h. 64-65 54 Ibid., h. 67-68

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

34

0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 12

Jumalah Siswa 32

Nomor Soal yang Valid 2,4,5,7,9,10,11

Jumlah Soal yang Valid 7

Persentase Soal yang Valid 58%

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berbicara tantang konsistensi dan ketelitian dalam mengukur serta

apa yang seharusnya diukur. Jadi suatu alat ukur dikatakan reliabel, apabila alat

ukur itu diujicobakan kepada objek atau subjek yang sama secara berulang-

ulang, hasilnya akan tetap sama, konsisten stabil atau relative sama (tidak

berbeda secara statistik).55 Uji reliabilitas yang digunakan rumus Alpha berikut.

𝑟11 = (

𝑛

𝑛 − 1) (1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎𝑡2 ) (3.2)

Keterangan :

𝑟11 = reliabilitas yang dicari

∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

𝜎𝑡2 = varians total

Kriteria penafsiran indeks reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut

Tabel 3. 7 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas

55 Ibid., h.73-74

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

35

Koefisien Korelasi 𝒓𝟏𝟏 Kriteria Reliabilitas

0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi

0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Pengujian reliabilitas dengan menggunakan bantuan software Anates A4 dalam

penelitian ini menghasilkan nilai 0,61. Kesimpulan dari uji reliabilitas

dikatakan reliabel termasuk dalam kategori “tinggi”.

c. Daya pembeda

Daya pembeda suatu tes ialah bagaimana kemapua soal itu untuk membedakan

siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dengan siswa-

siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group).56 Cara menentukan daya

pembeda dengan persamaan berikut.

𝐷 =

𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.3)

Keterangan:

𝐷 = Indeks daya pembeda

𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah

𝑃𝐴 = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

𝑃𝐴 = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

𝐵𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawaba benar

𝐵𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawaba benar57

56 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013), h.120 57 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

h. 228-229

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

36

Interprestasi daya pembeda suatu butir soal dalam tes di klasifikasikan pada

tabel 3.8 sebagai berikut.58

Tabel 3. 8 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi

Negative Tidak baik, sebaiknya dibuang

0,00-0,20 Jelek (poor)

0,21-0,40 Cukup (satistifactory)

0,41-0,70 Baik (good)

0,71-1,00 Baik sekali (excellent)

Peneliti menggunakan anates A4 dalam manguji daya pembeda, kemudian hasil

data rekapitulasi daya pembeda yaitu soal yang memiliki klasifikasi jelek 4 soal

pada nomor 1,3, 6, dan 8 klasifikasi cukup sebanyak 4 soal nomor 2,4,10 dan

11 dan klasifikasi baik sebanyak 4 soal nomor 5,7,9,12.

d. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan

yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal tersebut ialah indeks

kesukaran (difficulty index). Cara menentukan indeks kesukaran sebagai

berikut.

𝑃 =

𝐵

𝐽𝑆 (3.4)

Keterangan:

𝑃 =indeks kesukaran

𝐵 = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

𝐽𝑆 = jumlah seluruh siswa peserta tes

58 Ibid.,h. 232

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

37

Interprestasi indeks kesukaran suatu butir soal dalam tes di klasifikasikan pada

tabel 3.12 sebagai berikut59

Tabel 3.13 klasifikasi indeks kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00-0,30 Soal sukar

0,31-0,70 Soal sedang

0,70-1,00 Soal mudah

Peneliti menggunakan anates A4 dalam manguji taraf kesukaran, kemudian

hasil data rekapitulasi indeks kesukaran yaitu soal yang memiliki klasifikasi

soal sukar sebanyak 7 butir pada nomor 3,4,6,7,8,10 dan 11, klasifikasi soal

sedang sebanyak 4 butir pada nomor 2,5,9 dan 12, klasifikasi soal mudah

sebanyak 1 butir pada nomor 1.

2. Uji Coba Instrumen Nontes

Uji coba instrument nontes menggunakan validitas ahli yang disajikan pada

tabel 3.13 sebagai berikut.

Tabel 3. 9 Uji Validitas Ahli Instrumen Nontes

No Aspek yang diUji Kriteria

Baik Cukup Kurang

1. Pengembangan indikator dari setiap

tahap pembelajaran

2. Keterwakilan semua tahap pembelajaran

oleh indikator yang dikembangkan

3. Penskoran terhadap tiap-tiap indikator

4. Pemilihan kata dan kalimat dalam

pengembangan indikator

59 Ibid.,h.222-225

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

38

5. Kejelasan dan keefektifan bahan yang

digunakan

Saran:

I. Teknik Analisi Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk

lonceng (bell shaped). Data yang ‘baik’ adalah data yang mempunyai pola seperti

distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.60

Uji normalitas yang digunakan peneliti dengan uji normalitas Shapiro-Wilk, persamaan

sebagai berikut.

𝑊 =(∑ 𝑎𝑖𝑥(𝑖)

𝑛𝑖=1 )

2

∑ (𝑥𝑖 − ��)2𝑛𝑖=1

(3.5)

Keterangan:

𝑥𝑖 = statistik tatanan 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛

𝑎𝑖 = konstanta yang dibankitkan dari purata (mean), variance dan covariance sampel

statistik tatanan sebesar n dari distribusi normal.61 Bentuk hipotesis untuk uji

normalitas adalah sebagai berikut.

𝐻0 : data berasal dari populasi yang terdistribusi normal

𝐻1 : data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak 𝐻0 berdasarkan

signifikasi sebagai berikut.

60 Singgih Santoso, Statistik Multivariat dengan SPSS, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2017), h. 42 61 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),

h. 55

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

39

Jika signifikasi < 𝛼, maka 𝐻𝑜 ditolak

Jika signifikasi ≥ 𝛼, maka 𝐻𝑜tidak dapat ditolak

Distribusi yang digunakan pada taraf signifikasi 𝛼 = 5% = 0,05.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengtahui apakah data disampel

diperoleh dari populasi yang varians homogen ataukah tidak.62 Uji homogenitas yang

dilakukan peneliti menggunakan uji Levene sebagai berikut.

𝑊 =

(𝑛 − 𝑘) ∑ 𝑁𝑖(𝑍𝑖𝑜 − 𝑍𝑜𝑜

)2𝑘𝑖−1

(𝑘 − 1) ∑ ∑ (𝑍𝑖𝑗 − 𝑍𝑖𝑜

)2𝑛𝑖

𝑗=1𝑘𝑖=1

(3.6)

Keterangan:

𝑍𝑖𝑜 = median data pada kelompok ke-i

𝑍𝑜𝑜 = median untuk keseluruhan data

Dalam pengujian homogenitas diambil kriteria homgen apabila 𝛼 = 0,05 < sig.

3. Uji hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui distribusi

dan variansnya sama (homogen), maka dilakukan uji hopotesis dengan berbagai

keadaan data sebagai berikut.

a. Data populasi berdistribusi normal dan homogen. Pegujian hipotesis statistik

mengunakan rumus uji t.63

𝑡 =

�� − ��

√1

𝑛𝑥+

1𝑛𝑦

𝑆𝑝

(3.7)

62 Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS

Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 132 63 Stanislaus S. Uyanto. Op cit., h. 160

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

40

Dengan simpangan baku:

𝑠𝑝 = √(𝑛𝑥 − 1)𝑠𝑥

2 + (𝑛𝑦 − 1)𝑠𝑦2

𝑛𝑥 + 𝑛𝑦 − 2 (3.8)

Keterangan:

𝑡 =harga t hitung

�� =nilai rata-rata hitung data kelas eksperimen

�� =nilai rata-rata hitung data kelas control

𝑠𝑥2 =varians data kelas eksperimen

𝑠𝑦2 =varians data kelas control

𝑠𝑝 =simpangan baku kedua kelas

𝑛𝑥 =besar sampel kelas eksperimen

𝑛𝑦 =besar sampel kelas control

Pengujian hipotesis dengan uji t menggunakan aplikasi SPSS dengan taraf

signifikansi 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut.

Jika Sign (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak

Jika Sign (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.

b. Data pengujian berdistribusi normal namun varians data tidak homogen.

Pengujian perbedaan rata-rata dua sampel tersebut menggunakan statistik uji-t’

dengan rumus sebagai berikut.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

41

𝑡′ =

�� − ��

√𝑠𝑥

2

𝑛𝑥+

𝑠𝑦2

𝑛𝑦

(3.9)

Keterangan :

𝑡 =harga t hitung

�� =nilai rata-rata hitung data kelas eksperimen

�� =nilai rata-rata hitung data kelas control

𝑠𝑥2 =varians data kelas eksperimen

𝑠𝑦2 =varians data kelas control

𝑛𝑥 =besar sampel kelas eksperimen

𝑛𝑦 =besar sampel kelas control64

Pengujian hipotesis dengan uji t menggunakan aplikasi SPSS dengan taraf

signifikansi 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut.

Jika Sign (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak

Jika Sign (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.

c. Data pengujian berdistribusi tidak normal. Pengujian perbedaan rata-rata dua

sampel dua dengan mengunakan Mann-Whitney dengan rumus sebagai berikut.

𝑍 =

𝑈 − 𝜇𝑈

𝜎𝑈 (3.10)

Dengan

64 Ibid., h. 161

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

42

𝑈 = 𝑛1𝑛2 +𝑛1(𝑛1−1)

2− 𝐾1

𝜇𝑈 =𝑛1𝑛2

2

𝜎𝑈 = √𝑛1𝑛2(𝑛1+𝑛2−1)

12

Keterangan:

𝐾1 = jumlah peringkat kelas eksperimen

𝑛1 = jumlah kelas eksperimen

𝑛2 = jumlah kelas kontrol65

Pengujian hipotesis dengan uji t menggunakan aplikasi SPSS dengan taraf

signifikansi 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut.

Jika Sign (2-tailed) > 0,05 maka hipotesis 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak

Jika Sign (2-tailed) < 0,05 maka hipotesis 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.

4. Uji N-Gain

Uji N-Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan kempuan pemcahan

masslah siswa. Hasil N-Gain diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut.66

(𝑔) =

(𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡) − (𝑆𝑝𝑟𝑒)

100% − (𝑆𝑝𝑟𝑒) (3.11)

Keterangan:

65 Kadir, Statistik Terapan konsep, contoh dan analisis data dalam program SPSS/Lisrel dalam

penelitian edisi kedua, (Depok: PT Rajagrafindo Persada) h. 491 66 David E. Meltzer, ”The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual

Learning Gains in Physics: A Possible “Hodden Variable” Diagnostic Pretest Scores”. American Association of Physics Teachers. Vol. 70, 2002, p. 1260

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

43

(𝑔) : faktor Gain

(𝑆𝑝𝑟𝑒) : skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa awal (%)

(𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡) : skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa akhir (%)67

Kriteria faktor N-gain (g) dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 3. 10 Kriteria Faktor N-gain

Nilai N-Gain Kriteria

𝑔 ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > 𝑔 ≥ 0,3 Sedang

𝑔 < 0,3 Rendah

5. Instrument Nontes

Data nontes yang yang digunakan adalah angket. Data hasil perolehan skor

lembar angket akan diperoleh menggunakan persamaan68

𝐴𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒

=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%

(3.12)

Menganalisis data dengan menggunakan kreteris angket sebagai berikut.

Tabel 3. 11 Kriteria Analisis Angket Respon Siswa69

Presentase Kriteria

67 Richard R. Hake,”Analyzing Change/gain Score”, Dept. of Physics, Indiana University, p.1. 68 Rahmania Avianai dan Bertha Yonata, “Keterampilan Sains Siswa Melalui Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Materi Asam Basa Kelas XI SMAN 8 Surabaya”, UNESA journal of Chemical Education, ISSN: 2252-9454, Vol.4, No.2, 2015, h.227.

69 I Ketut Suastika, dkk, “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual”, Jurnal Pendidikan Metematika Indonesia, p- ISSN 2477-5967, Vol. 4 No. @, 2019, h. 59

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

44

85 – 100 Baik Sekali

75 – 84 Baik

60 – 74 Cukup

40 – 59 Kurang

0 – 39 Gagal

J. Hipotesis Statistik

Rumusan hipotesis statistik penelitian sebagai berikut.

Ho : 𝜇 = 𝜇0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model

pembelajaran process orientied guided inquiry learning (POGIL) terhadap

kemampuan pemecahan masalah fisika pada konsep Fluida Dinamis.

Ha : 𝜇 ≠ 𝜇0 : terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran

process orientied guided inquiry learning (POGIL) terhadap kemampuan pemecahan

masalah fisika pada konsep Fluida Dinamis.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Model pembelajaran Proccess Orientied Guided Inqury Learning (POGIL)

berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep fluida

dinamis. Pengaruh berdasarkan pada hasil uji hipotesis statistik data posttest yang

myetakan bahwa nilai sig. (2-tailed) < taraf signifikansi 0,05

2. Hasil uji N-gain kelas eksperimen mengamai peningkatan indicator pemecahan

masalah lebih besar daripada kelas kontrol. Nilai N-Gainpada indicator

memfokuskan masalah sebesar 0,62 (sedang), mendeskripsikan masalah dalam

fisika sebesar 0,69 (sedang), merencanakan penyelesaian sebesar 0,74 (tinggi),

melaksanakan rencana sebesar 0,73 (tinggi) dan mengevaluasi penyelesaian

sebesar 0,54 (sedang).

3. Respon siswa pada model pembelajaran Proccess Orientied Guided Inqury

Learning (POGIL) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep

fluida dinamis secara keseluruhan mendapat respon sangat tinggi dengan

persentase sebesar 75,29. Indikator pertama yaitu penggunaan model pembelajaran

Proccess Orientied Guided Inqury Learning (POGIL) mendapat respon sangat

tinggi dengan presentase sebesar 75,14, indikator kedua yaitu kemampuan

pemecahan masalah mendapat respon tinggi dengan presentase sebesar 74,86 dan

indikator ketiga penyampaian konsep fluida dinamis mendapat respon sangat tinggi

dengan presentase sebesar 75,86.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

61

B. Saran

Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kelemahan yaitu, penayangan video

yang kurang memunculkan keaktifan siswa, terbatasnya alokasi waktu pada tahapan

pembentukan konsep pada Model Proccess Orientied Guided Inqury Learning

(POGIL) dan kurangnya keterlaksaan penugasan proyek secara maksimum. Dari

kelemahan tersebut, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penayangan video yang lebih menarik yang membuat siswa memunculkan

pertanyaan sehingga dapat mengaktifkan suasana proses pembelajaran dan

mengembangkan kemempuan pemecahan masalah.

2. Pada alokasi waktu tahap pemebentukan konsep sebaiknya ditambahkan agar siswa

dapat mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan kemampuan pemecahan

masalah.

3. Penugasan proyek sebaiknya sudah dibentuk dari awal dan guru sebaiknya selalu

mengingatkan dan mengecek kerja siswa akan keterlaksanaan tugas pada tiap

pertemuan.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

62

DAFTAR PUSTAKA

Alfama Adelia, dkk. “ Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inqury

Learning terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Kognitif Siswa

pada Mata Pelajaran Fisika. Edusains. Vol. 7 No.02 2015.

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif

dan Kontekstual: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum

2013 (Kurikuum Tematik Integratif/KTI), (Jakarta: Prenadamedia Group,

2014).

Aprilian, Malisa,dkk. ”Pengaruh Model POGIL (Process Oriented Guided Inqury

Learning) terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Pemahaman Konsep

Siswa pada Materi Redoks”. Jurnal Kependidikan Kimia. Vol. 6, No. 2.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013)

Avianai, Rahmania, Bertha Yonata, “Keterampilan Sains Siswa Melalui Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Materi Asam Basa Kelas XI SMAN 8

Surabaya”, UNESA journal of Chemical Education, ISSN: 2252-9454, Vol.4,

No.2, 2015.

Azizah Rismatul, dkk, “Kesulitan Pemecahan Masalah Fisika Pada Siswa SMA”,

Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), p-ISSN 2087-9946, Vol. 5

No. 2, 2015.

Chairiah, Yaumul,dkk. “Development of Learning Based POGIL (Process Oriented

Guided Inquiry Learning) Concept Control in Improving Studenta senior high

school 8 Mataram Acid Based Materials”. Journal of Research &Method in

Education (IOSR-JRME). Vol. 8, Issue 3, May-June 2018.

Devi, Ediawati Kusuma, dkk, “Pengaru Model Pembelajaran Process Orientied Guided

Inqury Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Meteri

Hukum Archimedes”, Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, p-ISSN 2460-

9110, Vol 4 No 2, 2019.

Ghony, Djunaidi, dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

(Malang: UIN-Malang Press, 2016)

Giancoli, Douglas C., Fisika Edisi Kelima Jilid , (Jakarta: Erlangga, 2001).

Hake, Richard R.,”Analyzing Change/gain Score”, Dept. of Physics, Indiana

University.

Hakim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009)

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

63

Heller, Paryicial, Teaching Problem Solving Through Cooperative Grouping,

(Minneapolis: university of Minnesota, 1991).

Helmi, Faridatul, dkk, “Pengaruh Pendekatan Berpikir Kausalitik Ber-Scaffolding Tipe

2B Termodifikasi Berbantuan LKS Terhadap Kemampuan Pemcahan Masalah

Fluida Dinamis”, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, ISSN 2407-6902,

Vol 3 No 1, 2017.

Indriyani, dkk, “Pengaruh Modeling Instruction terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Fisika pada Materi Usaha dan Energi Siswa Kelas X MIPA SMA

Muhammadiyah Mayong Jepara” Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, p-

ISSN 2086-2407, Vol. 9 No. 1, 2018.

Kadir, Statistik Terapan konsep, contoh dan analisis data dalam program SPSS/Lisrel

dalam penelitian edisi kedua, (Depok: PT Rajagrafindo Persada).

Kuntadi, Dedi, dkk, “Penerapan Model Pembelajaran Anchored Instruction untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada Materi

Kalor”, Journal of Teaching and Learning Physics, ISSN 2528-5505 Vol. 1

No.1, 2016.

Malik, Adam,dkk. “ Penerapan Model Process Oriented Guided Inqury Learning

(POGIL) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik”.

Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika. Vol. 3, No.2 Desember

2017.

Meltzer, David E., ”The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible “Hodden Variable”

Diagnostic Pretest Scores”. American Association of Physics Teachers. Vol.

70, 2002.

Mustofa, Hariri, dkk, “Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada

Pembelajaran Gerak Lurus”, Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan

Fisika, p-ISSN 2461-0933, Vol.2 No.2, 2016.

Ngalimun, dkk. Strategi dan Model Pembelajaran. (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo,2016).

Nugraheni, Fenti, dkk, “Kefektifan Model Proccess Orientied Guided Inqury

Learning”, Unnes Journal of Matematics Education, ISSN 2252-6927, Vol. 3

No. 1, 2014.

Prameswari, Andini, dkk, “Pembelajaran Fisika mengunakan Model Problem Based

dan Model Project Based Learning Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains

Siswa Pada Meteri Fluida Dinamis Kelas XI SMA Panca Bhakti Pontianak”,

Jurnal Pendidikan Sains dan Aplikasinya (JPSA), ISSN 2655-1373, Vol 2 No2,

2019.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

64

Priansa, Donni Juni, dkk, Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran: Cerdas,

Kreatif, dan Inovatif, (Bandung: Alfabeta, 2015)

Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013).

Rival, Helmi Pakas, dkk, “Ekspolasi Kemampuan Pemecahan Masalah Konseptual

Fluida Dinamis pada Siswa SMA”, Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana

UM, ISBN 978-602-9286-22-9, Vol 2, 2017

Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2010).

Rustam,dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inqury

Learning (POGIL) terhadap Pemahaman Konsep IPA, Keterampilan Proses

Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Negeri 3 Pringgabaya

Lombik Timur. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA). Vol. 3 No.2, juli

2017.

Santoso, Singgih, Statistik Multivariat dengan SPSS, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2017).

Suastika, I Ketut, dkk, “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Dengan

Pendekatan Kontekstual”, Jurnal Pendidikan Metematika Indonesia, p- ISSN

2477-5967, Vol. 4 No. 2, 2019.

Sudarmanto, Gunawan, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM

SPSS Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011).

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung; Alfabeta, 2013).

Sukardi, Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2015).

Supriyanto, FISIKA 2 Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Phibeta, 2007).

Surya, Yohanes, Mekanika dan Fluid 2, (Tangerang; PT Kandel, 2014).

Tamami, Fuad, dkk, “Pengaruh Pendekatan Berpikir Kausalitik Scaffolding Tipe 2a

Modifikasi Berbantuan Lks Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Optik

Geometri dan Kreativitas Siswa Kelas Xi Sman 1 Mataram”, Jurnal Pendidikan

Fisika dan Teknologi, ISSN 2407-6902, Vol. 3 No. 1, 2017.

Uyanto, Stanislaus S., Pedoman Analisis Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009).

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTIED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51450... · 2020. 7. 23. · Ketua Panitia (Ketua Jurusan Tadris Fisika) Iwan Permana

65

Wijaya, Etistika Yuni, dkk, “Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Globalisasi”, ISSN: 2528-259X,

VoL, 1, 2016.

Wira, Putu,dkk. “The Effect of Process Orientied Guided Inqury Learning Model

Based on Virtual Laboratory Toward Problem Solving Abilities of Physics

Student”. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA). Vol. 5 No.1, Januari

2019.

Young, Hugh D., dkk, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1, (Jakarta; Erlangga,

2002).

Yusuf, Muri, ASESMEN DAN EVEALUASI PENDIDIKAN: Pilar Penyedia Informasi

dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, (Jakarta: Prenada media Group,

2015).

Zamista, Adelia Alfama, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented

Guided Inqury Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan

Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Fisika”, EDUSAINS, Vol 7 No 2, 2015.