pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe ...repository.uinjambi.ac.id/2383/1/tb...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED AND
COMPOSITION) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA
SKRIPSI
Oleh :
DONI WILIANSYAH
NIM: TB 140439
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED AND
COMPOSITION) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
DONI WILIANSYAH
NIM: TB 140439
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ii
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohim
Dengan mengucap syukur Alhmdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini untuk
orang-orang yang kusayangi, ayahandaku Suparno dan ibundaku Walia serta adikku
yang selalu melantunkan doa dan semangat untukku.
Terima kasih kuucapkan kepada semua dosen-dosenku, terutama pembimbingku
Bapak Dr. Syahran Jailani M.Pd dan Ibu Nanda Gusriani M.Pd, atas ilmu yang telah
diberikan dan bimbingan selama ini.
Terimaksih kepada sahabat-sahabatku serta sahabat- sahabat seperjuangan yang
selalu memberi dukungan dan semangat.
Semoga keberhasilan ini merupakan langkah awal dimasa yang akan datang, dengan
ilmu yang telah kudapatkan semoga bermanfaat, barokah dunia dan akhirat.
Amiin Yaa Robbal Alamiin
vii
MOTTO
قوا الله وليخش الذين لو ت ركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم ف ليت
ولي قولوا ق ول سديدا
Artinya :
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Q.S An-nisa ayat 9)
(Anonim,2007,hal.78)
viii
ABSTRAK
Nama : Doni Wiliansyah
Jurusan : Tadris Biologi
Judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative
Integraited Reading and Composition) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhm penggunaan model
pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integraited Reading and
Composition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Kelas XI MIPA Di SMA Negeri 1
Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif. Teknik pengumpulan
data mengunakan obseervasi, tes (posttest) dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pengunaan model pembelajaran Kooperatif CIRC (Cooperative
Integraited Reading and Composition) dapat meningkatkan keaktipan belajar siswa.
Berdasarkan analisis lembaran observasi, pada ranah afektif siswa kelas eksperimen
mencapai rata-rata 79,1 dan kelas control mencapai rata-rata 76,9. Ranah
pisikomotorik kelas eksperimen mencapai nilai rata-rata tuntas 80,1 dan kelas control
mencapai ketuntasan rata-rata 78,8. Berdasarkan analisis uju “t” menunjukan nilai
pada paraf 5% = 2,01. Perbedaan hasil uji yaitu 2,00
< 2,749 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan model
pembelajara Kooperatif CIRC (Cooperative Integraited Reading and Composition).
Hal ini berarti Kooperatif CIRC (Cooperative Integraited Reading and Composition)
berpegaruh secara siknifikan terhadap hasil belajar Biologi Pada materi sirkulasi.
Kata Kunci: Model pembelajaran Kooperatif CIRC (Cooperative Integraited Reading
and Composition)
ix
ABSTRACT
Name : Doni Wiliansyah
Program : Tadris Biology
Title : The Effect of Cooperative Integrated Reading and Composition Type
Type CIRC on Student Learning Outcomes
This study discusses a knowledge of the effect of using the Cooperative Integrated
Reading and Composition Type CIRC learning model on student learning outcomes
in the XI MIPA class at SMA Negeri 1 Muaro Jambi. This research is a quantitative
research. Data collection techniques using observation, tests (posttest) and
documentation. Analysis of the data used in this study is quantitative data analysis.
The results showed that the use of the CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) cooperative learning model could increase the effectiveness of student
learning. Based on the observation sheet analysis, the affective domain of the
experimental class students reached an average of 79.1 and the control class reached
an average of 76.9. Based on the analysis of the test "t" shows the value of "T" _
"count" Greater than "T" _ "table" at initial 5% = 2.01. The effect of the test results is
2.00 <2.749 so that there is a significant influence in the application of the
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning model. This
means that Cooperative Integration of Reading and Composition (CIRC) has a
significant effect on the results of learning Biology in circulation material.
Keywords: CIRC Cooperative Learning, Learning Outcomes
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur Kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimasukan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Pada Falkultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik
moral maupun material, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan
terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd, Selaku Wakil Rektor I dan Dr. Hj. Fadilah,
M.Pd, Selaku Wakil Rektor II UIN Sulthan Thaha Saifuddhin Jambi.
3. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd. , Selaku Dekan Falkultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd. I Selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik dan Kelembagaan , Bapak Dr. Zawaqi Alfdal Jamil, S. Ag. M.Pd. I
Selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan
Keuangan, Bapak Dr. H. Kemas Imron Rosyadi, M.Pd Selaku Wakil Dekan
III Bidang Kemahasiswaan.
5. Ibu Reny Safita, S.Pt, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Tadris Biologi Falkultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifudhin Jambi.
6. Bapak Dr. Syahran Jailani M.Pd Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Nanda
Gusriani, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ..... i
NOTA DINAS .............................................................................................. ..... ii
PENGESAHAN…………………………………………………...…………iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 4
F. Manfaat Penelitian……………………………………………5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Teoretik.......................................................................... 8
B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 25
C. Hipotesis Penelitian ................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 28
B. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................ 28
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................... 29
D. Variabel Penelitan ..................................................................... 29
E. Instrumen Penelitian.................................................................. 30
F. Teknik Analisis Data ................................................................. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 35
B. Deskripsi Data ........................................................................... 35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 45
B. Saran .......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Mid Semester Siswa ......................................... ..3
Tabel 1.2 Nilai Rata-rata Ujian Mid Semester Siswa ......................................... ..26
Tabel 2.1 Hasil Uji Normalitas Sampel .............................................................. ..31
Tabel 2.2 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................ ..32
Tabel 2.3 Hasil Posttest Kelas Eksperimen......................................................... ..33
Tabel 2.4 Hasil Posttest Kelas Kontrol ............................................................... ..34
Tabel 2.5 Perbandingan Deskripsi Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…36
Tabel 2.6 Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen ............................................. ..38
Tabel 2.7 Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol ................................................... ..40
Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Posttest .............................................................. ..45
Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Posttest…. ..................................................... ..46
Tabel 1.1 Hasil Pengitungan Uji “t” ................................................................... ..47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya tidak dapat terlepas dari kehidupan setiap manusia,
karena dengan pendidikan yang dimiliki, manusia dapat hidup mandiri dan bisa
berguna disetiap lapisan masyarakat. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar nanti peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Rohman,
2009, hal. 6).
Berdasarkan Undang-undang di atas diketahui bahwa pendidikan adalah upaya
mewujudkan suasana belajar agar siswa dapat mengembangkan potensi diri.
Selanjutnya pada pasal 17 ayat 1 pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Undang-undang di
atas menjelaskan bahwa pendidikan dasar merupakan pondasi dari semua
jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk itu dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan harus diawali dari perbaikan kualitas pendidikan dasar, terutama
perbaikan pada proses pembelajarannya. Sejak tahun 2006 lalu pemerintah
Indonesia memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Namun pada saat ini kurikulum yang berlaku ialah Kurikulum 2013 (K-13)
walaupun masih ada yang memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada sekolah yang
menerapkan Kurikulum 2013 (K-13) salah satunya yaitu di SMA Negeri 1
Muaro Jambi, yang dimana sekolah ini memakai Kurikulum 2013 (K-13) tidak
lagi memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
2
(K-13) ini pada dasarnya menekankan pada 5 mata pelajaran pokok, salah
satunya adalah Biologi (Susanto, 2014, hal, 183).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi kelas
XI MPA di SMA Negeri 1 Muaro Jambi, diperoleh informasi bahwa pada SMA
Negeri 1 Muaro Jambi memakai Kurikulum 2013 (K-13) tidak lagi memakai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pada pembelajaran Biologi
guru terkadang hanya menggunakan model ceramah, tanya jawab dan penugasan,
namun model yang paling dominan digunakan yaitu model ceramah. Guru
merupakan subjek utama kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran
siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan aktif sehingga pemahaman terhadap
materi yang disampaikan juga tidak maksimal, hal ini berakibat tidak tercapainya
tujuan pembelajaran. Siswa kurang aktif untuk melakukan tanya jawab dan
mengemukakan pendapatnya, hal ini karena kurangnya pengetahuan siswa
sehingga hanya beberapa siswa yang aktif dalam pembelajaran. Serta dalam
kegiatan pembelajarannya jarang menggunakan kelompok belajar jadi siswa
belajar secara individu, dengan inilah harus adanya model pembelajaran yang
mendorong kemauan siswa untuk mengubah gaya belajar mereka sehingga
nantinya hasil belajar siswa akan lebih baik dari sebelumnya.
Ketidak tercapaian tujuan pembelajaran tersebut dapat tergambar dari
tabel hasil nilai rata-rata ujian mid semester siswa pada tabel mata pelajaran
Biologi dibawa ini. Dari hasil nilai ujian mid semester siswa hanya beberapa
siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya sebagian siswa
di setiap kelasnya dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 di setiap
kelasnya ada 5 kelas untuk jurusan XI MIPA di SMA Negeri 1 Muaro Jambi XI
MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, dan XI MIPA 5.
Tabel 1.1
3
Nilai Rata-rata Ujian Mid Semester Siswa Kelas XI MIPA
Mata Pelajaran Biologi
Kelas Jumlah KKM Nilai Rata-rata Mid
Siswa Siswa
XI MIPA 1 29 75 65,93
XI MIPA 2 34 75 61,87
XI MIPA 3 35 75 67,51
XI MIPA 4 32 75 66,90
XI MIPA 5 28 75 64,71 Sumber: Guru Bidang Studi Biologi Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi, 2018
Melihat kondisi yang terjadi maka diperlukan pembelajaran yang dapat
mendorong siswa untuk menggali informasi dengan cara membaca dan aktif
dalam proses pembelajaran seperti bertanya jawab dan mengemukakan pendapat
atau tanggapannya. Maka dari itu Peneliti memilih model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) adalah
komposisi terpadu membaca secara kooperatif dan kelompok didalam model ini
siswa dituntut untuk lebih aktif lagi dan saling berlomba untuk mendapatkan
hasil belajar yang memuaskan (Huda, 2013, hal. 22).
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan CIRC adalah pembelajaran
secara berkelompok dengan cara siswa diberi wacana atau bacaan kemudian
siswa menanggapi isi dari bacaan tersebut dalam bentuk tulisan. Siswa
ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Dalam kelompok
ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku, bangsa, atau tingkat kecerdasan
siswa. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memberikan tanggapannya
secara bebas. Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat
orang lain. CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah. Siswa termotivasi pada hasil secara
teliti. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek kerjaanya.
Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk
pemecahan masalah. Pengalaman dan kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak
didik. Sehingga hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama
4
membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam
proses pembelajaran (Suptijono, 2009, hal. 131)
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC
(Cooperative Integraited Reading and Composition) Terhadap Hasil Belajar
Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi.
2. Siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan aktif.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading
and Composition) belum diterapkan untuk mata pelajaran Biologi Di Kelas XI
MIPA Di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, peneliti membatasi
masalah penelitian yaitu Seberapa besarnya pengaruh yang signifikan terhadap
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC) pada pembelajaran Biologi siswa kelas XI MIPA Di
SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
D. Perumusan Masalah
Untuk mempermudah pemecahan masalah penelitian ini untuk
memperjelas permasalahan yang ada maka dapat dikemukakan rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integraited Reading
and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI MIPA Di
SMA Negeri 1 Muaro Jambi. ?
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah tersebut di
atas, peneliti merumuskan tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integraited Reading and Composition
(CIRC) terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI MIPA Di SMA Negeri 1
Muaro Jambi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam kaitannya dengan penelitian ini
diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini pada pembelajaran
Biologi diharapkan dapat menambah pengalaman belajar dan keaktifan siswa
sehingga mampu meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan guru tentang model
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam memilih
model pembelajaran yang dapat memperbaiki hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
peneliti dalam menerapkan model pembelajaran di kelas.
6
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Belajar dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti mengalami, mengerjakan
dan memahami. Sehingga hasil atau gagalnya mencapai tujuan pendidikan
tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Maka pemahaman yang
benar mengenai belajar mutlak diperlukan oleh pendidik (Slameto, 2003,
hal.2).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruan,
sebagai hasil dari pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Siswa dapat memperoleh hasil belajar dengan baik jika siswa tersebut belajar
dengan rutin. Sehinga dengan belajar yang rutin akan merubah sikap, tingkah
laku, dan pola pikir yang terarah pada siswa itu sendiri. Selain hal-hal tadi,
dibutuhkan juga pengalaman yang berkitan dengan kehidupan sehari-hari
siswa (Hamalik, 2001, hal. 27).
Belajar dalam dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses
memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan
bereaksi yang relatif sebagai hasil latihan yang diperkuat. Berdasarkan
pengertian dari beberapa ahli tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta kemampuan dalam aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh melalui interaaksi
individu dengan lingkungannya (Reber , 2003, hal. 78).
7
Pembelajaran merupakan proses, cara, dan perbuatan yang terjadi di
dalam diri seseorang. Pembelajaran adalah kegiatan mengatur dan
mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa yang dapat
mendorong dan menumbuhkan minat siswa melakukan kegiatan belajar.
Proses belajar mengajar memiliki empat komponen yaitu tujuan, bahan, model
dan alat, serta penilaian. Keempat komponen tersebut tidaklah berdiri sendiri,
tetapi saling berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi satu sama
lain. Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas
dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman
belajar. Namun dalam pelaksanaannya sering tidak disadari bahwa masih
banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas
dan kreativitas (Mulyasa, 2006, hal. 105-106)
Di dalam pembelajaran perlu menciptakan suasana belajar yang
kondusif agar para peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan
kreativitas secara optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pengertian bahwa belajar adalah bagaimana seseorang atau kelompok yang
datang untuk mengetahui dan akhirnya mengetahui bermacam-macam
tindakan yang ada dalam pembelajaran, dalam pembelajaran siswa
menempatkan dirinya dalam hubungan saling mengetahui yang dipengaruhi
oleh pengalaman, konsep, analisis atau penerapan. yang dimiliki siswa untuk
dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan optimal. Pembelajaran
merupakan proses yang kompleks, untuk itu perlu direncanakan secara matang
oleh guru sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi dan
melakukan. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata
pelajaran-mata pelajaran yang berpusat pada satu tujuan tertentu. Proses
belajar berlangsung secara efektif dibawah bimbingan yang merangsang dan
membimbing tanpa tekanan dan paksaan (Hamalik, 2001, hal. 31).
8
Dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga fase yaitu fase
informasi (tahap penerimaan materi), fase transformasi (tahap pengubahan
materi) dan fase evaluasi (tahap penilaian materi). Proses pembelajaran
dikatakan berkualitas dengan baik apabila tujuan belajar dapat tercapai setelah
mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran tergantung pada tingkah
laku manusia yang terdiri dari sejumlah aspek yaitu pengetahuan, pengertian,
kebiasaan, ketrampilan, apersepsi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis
atau budi pekerti dan sikap (Hamalik, 2001, hal. 30).
Proses pembelajaran yang baik akan menimbulkan perubahan
perilaku setiap perubahan perilaku selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan
yang spesifik. Ciri-ciri perubahan yang khas yang menjadi karakteristik
perilaku belajar adalah perubahan itu intensional, perubahan itu positif dan
aktif dan perubahan itu afektif dan fungsional. Perubahan yang intensional
adalah perubahan yang terjadi dalam proses belajar disebabkan oleh
pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari.
Perubahan yang positif dan aktif adalah perubahan yang terjadi karena proses
belajar berjalan baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Perubahan
dikatakan aktif karena perubahan yang terjadi disebabkan oleh usaha siswa itu
sendiri. Sedangkan perubahan yang afektif dan fungsional adalah perubahan
yang timbal balik karena proses belajar bersifat afektif yakni berhasil.
Kegiatan proses pembelajaran mempengaruhi perwujudan perilaku belajar.
Perwujudan dari perilaku belajar nampak dalam kebiasaan, keterampilan,
pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional, sikap,
apersepsi dan tingkah laku afektif (Syah, 2005, hal. 118).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar pada umumnya merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor internal maupun
eksternal yang pada akhirnya akan diperoleh hasil belajar (Enco, 2004, hal.
191).
9
a. Faktor-faktor dalam diri individu (internal)
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri individu. Faktor ini
meliputi: a) faktor fisiologis, yang menyangkut keadaan jasmani atau fisik
individu yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu keadaan jasmani
pada umumnya dan keadaan jasmani tertentu terutama panca indara.
Kondisi jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan keadaan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khususnya siswa seperti tingkat
kesehatan indra penglihatan dan pendengaran juga sangat mempengaruhi
kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan yang
disajikan di kelas, b) faktor psikologis yang meliputi tingkat kecerdasan ,
sikap, bakat, minat dan motivasi. Jadi faktor internal yang mempengaruhi
belajar adalah faktor fisiologi dan psikologi.
b. Faktor-faktor luar diri individu (eksternal)
1. Faktor eksternal merupakan dari luar individu. Faktor ini meliputi:
Faktor sosial yang menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi
dalam berbagai situasi sosial, meliputi lingkungan keluarga, sekolah,
teman, dan masyarakatnya.
2. Faktor non sosial yaitu faktor –faktor lingkungan yang bukan sosial
seperti linggkungan alam fisik misalnya keadaan sebuah rumah, ruang
belajar, fasilitas belajar, buku-buku, dan sebagainya. Waktu yang lama
bukanlah jaminan hasil belajar yang dihasilkan akan maksimal, sebab
bukan waktu yang penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem
memori siswa dalam menyerap, mengelolah, dan menyampaikan
informasi dan pengetahuan yang dipelajari siswa. Jadi faktor eksternal
yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor sosial dan non sosial.
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan yang sangat besar untuk
mengembangkan hubungan antara sari latar belakang kelompok yang berbeda
10
dan antara siswa yang berpendidikan khusus terbelakang secara akademik
dengan teman sekelas mereka. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan siswa belajar dalam kelompok heterogen
campran yang beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Kelompok heterogen meliputi
tingkat kemampuan akademik, jenis kelamin, suku atau ras dan setatus sosial.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil dan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam
menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama berinteraksi
satu sama lainya saling membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran.
Siswa berprestasi tinggi akan memperoleh pengetahuan lebih karena siswa
yang berprestasi kurang mengalami peningkatan pengetahuanya pembelajaran
kooperatif menuju pada berbagai macam model pengajaran di mana para
siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu
sama lain dalam mempelajari materi pembelajaran (Slavin, 2008, hal. 4)
Dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini tidak semuanya kerja
kelompok biasa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil
maksimal, ada lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus
diterapkan yaitu: (1). Saling Ketergantung Positif, (2). Tanggung Jawab
Perseorangan, (3). Tatap Muka, (4). Komunikasi Antar Anggota, (5). Evaluasi
Proses Kelompok. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menyelesaikan
tugasnya dalam kerja kelompok, agar yang lain bisa berhasil sehingga guru
harus menciptakan suasana yang mendorong agar siswa akan saling
membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang disebut
saling ketergantungan yang positif (Lie, 2005, hal. 31-35).
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated
Reading and Composition)
Mengajar pada dasarnya adalah salasatu usaha untuk menciptakan
kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk
berlangsungnya proses belajar mengajar. Ada dua macam keterampilan yang
11
harus dikuasai oleh siswa sejak mengenal dunia pendidikan yaitu,
keterampilan membaca dan menulis. Dengan menguasai dua keterampilan itu,
maka akan terjadi kemampuan awal dalam menguasai keterampilan yang lain.
Penguasaan keterampilan membaca dan menulis merupakan hal yang
mendasari penemuan model CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) (Slavin, 2008, hal. 210).
Model pembelajaran tipe CIRC adalah suatu model pembelajaran
kooperatif yang paling efektif dalam pelajaran membaca, menulis dan seni
berbahasa. CIRC adalah suatu pembelajaran secara kooperatif dimana siswa
belajar secara kelompok dan guru memberikan materi untuk dipahami siswa
kemudian siswa menyusun kembali pemahaman materi yang sudah
didiskusikan dengan kelompoknya kemudian dituangkan dalam kalimat
sendiri dalam bentuk puisi bebas. Keberhasilan dalm menerapkan model
pembelajaran tipe CIRC sangat tergantung pada keaktifan siswa, mereka harus
dapat bekerja sama dalam kelompok yang mempunyai kemampuan dalam
memahami bacaan, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
meringkas, menjawab pertanyaan, menerangkan dan kemampuan meramal.
Dalam model CIRC setelah siswa menyelesaikan permasalaan yang dihadapi
maka siswa harus dapat menyampaikan apa yang telah di ramalkan (Nuning,
2008, hal. 22)
Pengembangan CIRC dihasilkan dari sebuah analisis masalah-masalah
tradisional dalam pengajaran seperti pelajaran membaca, menulis, seni bahasa
dan menggungkap sesuatu dari kenyataan yang ada. Satu fokus utama dari
kegiatan-kegiatan model CIRC adalah membuat penggunaan waktu lebih
efektif. Para siswa bekerja di dalam tim-tim kooperatif yang dikoordinasikan
dengan pengajaran kelompok membaca, supaya dapat memenuhi tujuan-
tujuan dalam bidang lain seperti pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan
pesan dan ejaan-ejaan dalam materi yang sedang dipelajari. Model
pembelajaran tipe CIRC merupakan gabungan dari program membaca,
12
menulis dengan menggunakan pembelajaran baru dalam pemahaman bacaan
dengan menulis, keberhasilan Model pembelajaran tipe CIRC sangat
bergantung dalam proses pembelajaran yang dihasilkan (Kastler, 2002, hal.
24).
Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) merupakan sebuah program untuk mengajarkan membaca dan
menulis pada siswa Sekolah Dasar maupun pada tingkat yang lebih tinggi dan
juga pada Sekolah Menengah Atas. Model CIRC merupakan salah satu tipe
dari pembelajaran kooperatif. Pendekatan pembelajaran kooperatif
menekankan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab individual. Dari
beberapa penelitian, model pembelajaran kooperatif ini dapat memberikan
pembelajaran yang lebih banyak dari pada model-model pembelajaran lainya.
Hal ini dikarenakan pembelajaran kooperatif dibangun atas dua teori utama
yaitu teori motivasi dan kognitif. Dari motivasi, struktur tujuan kooperatif
menciptakan sebuah situasi dimana anggota kelompok dapat sukses apabila
kelompok mereka juga sukses (Slavin, 2005, hal. 205).
Langkah-langkah Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated
Reading and Composition) yaitu:
1) Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang anggotanya 4
orang yang secara heterogen.
2) Guru memberikan sebuah wacana atau kliping sesuai dengan topik
pembelajaran.
3) Guru meminta siswa untuk bekerjasama sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana atau
kliping atau materi pelajaran dan ditulis pada lembar kertas.
4) Guru meminta siswa mempresentasikan atau membacakan hasil
kelompok.
5) Guru membuat kesimpulan berkaitan dengan materi pelajaran.
13
6) Guru menutup pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa
(Yustisia, 2007, hal. 98)
Dalam pembelajaran model CIRC (Cooperative Integrated Reading
and Composition) terdapat kelebihan dalam belajar. Kelebihan model
pembelajaran kooperatif model CIRC adalah sebagai berikut (Suptijono,2009,
hal. 131) :
a. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memberikan tanggapannya
secara bebas.
b. Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang
lain.
c. CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah.
d. Dominasi guru dalam pelajaran berkurang.
e. Siswa termotifasi pada hasil secara teliti, karena bekerja kelompok.
f. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek kerjaanya.
g. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang
berbentuk pemecahan masalah.
h. Pengalaman dan kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik akan
selalu relavan dengan tingkat perkembangan anak.
i. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil
belajar anak didik akan dapat berthan lebih lama.
j. Membangkit kan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi guru
dalam proses pembelajaran.
k. Membantu siswa yang lemah (Suptijono, 2009, hal. 131)
Kelebihan model CIRC lain (1) dapat lebih memahami bacaan, dan
tidak bergantung pada teks tertentu, (2) dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memberikan suatu solusi terhadap suatu permasalahan yang
diberikan guru, (3) dapat digunakan siswa yang memiliki tingkat pengetahuan
rendah, (4) meningkatkan ketertarikan siswa selama pembelajaran
14
berlangsung, serta (5) meningkatkan rasa percaya diri siswa karena mereka
bisa menemukan sendiri konsep dari materi yang dipelajari dan berani
menyampaikan pendapat di dalam kelas (Slavin,2010, hal. 22)
5. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi atau hasil belajar pada umumnya dilihat dari prestasi belajar
siswa. Prestasi belajar merupakan pengetahuan yang diperoleh atau
keterampilan yang dikembangkan dalam belajar di sekolah yang bisanya
ditunjukkan dengan skor atau nilai atau pekerjaan yang dikembangkan oleh
guru (Ekawarna, 2010, hal.43) Lebih ditailnya evaluasi hasil belajar adalah
keseluruan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi);
pengelolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk keputusan tentang tingkat
hasil belajar yang diciptakan oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.
Hal ini menunjukkan pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar
merupakan indikator dan derajat perubahan tingkah laku siswa (Hamalik,
2014, hal. 159).
Subiyanto (2010, hal. 46) mendefinisikan hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Untuk mengevaluasi hasil belajar siswa yang
diharapkan, diperlukan tujuan yang bersifat operasional yaitu tujuan berupa
tingkah laku yang dapat dikerjakan dan diukur. Tujuan berkaitan dengan sifat
secara operasional dan tujuan pembelajaran khusus.
Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan
Krathwohl (2001, hal. 66-88) yakni: mengingat (remember), memahami atau
mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze),
mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create).
a. Ranah kognitif ini merupakan kemampuan yang berkaitan dengan aspek
pengetahuan dan penalaran. Bloom membagi ranah kognitif ke dalam enam
tingkatan, yaitu:
15
1). Mengingat (Remember)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan
dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja
didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan
dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang
bermakna (meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem
solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali
(recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali berkaitan
dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan
hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia,
sedangkan memanggil kembali (recalling) adalah proses kognitif yang
membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.
2). Memahami (Understand)
Memahami berkaitan dengan membangun sebuah pengertian
dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami
yang berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan
membandingkan. Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang siswa
berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori
pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh
atau informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan prinsip
umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan
perbedaan dari dua atau lebih obyek, kejadian, ide, permasalahan, atau
situasi. Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan
satu persatu ciri-ciri dari obyek yang diperbandingkan.
3). Menerapkan (Apply)
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau
mempergunakan prosedur untuk melaksanakan percobaan atau
menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi
16
pengetahuan prosedural (procedural knowledge).Menerapkan meliputi
kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan.
Menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam
menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan di mana siswa
sudah mengetahui informasi tersebut dan mampu menetapkan dengan
pasti prosedur apa saja yang harus dilakukan. Jika siswa tidak
mengetahui prosedur yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan
permasalahan maka siswa diperbolehkan melakukan modifikasi dari
prosedur baku yang sudah ditetapkan. Mengimplementasikan muncul
apabila siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang
belum diketahui atau masih asing. Karena siswa masih merasa asing
dengan hal ini maka siswa perlu mengenali dan memahami
permasalahan terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang
tepat untuk menyelesaikan masalah. Mengimplementasikan berkaitan
erat dengan dimensi proses kognitif yang lain yaitu mengerti dan
menciptakan. Menerapkan merupakan proses yang kontinu, dimulai dari
siswa menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur baku
atau standar yang sudah diketahui. Kegiatan ini berjalan teratur sehingga
siswa benar-benar mampu melaksanakan prosedur ini dengan mudah,
kemudian berlanjut pada munculnya permasalahan-permasalahan baru
yang asing bagi siswa, sehingga siswa dituntut untuk mengenal dengan
baik permasalahan tersebut dan memilih prosedur yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan.
4). Menganalisis (Analyze)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan
dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari
keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana
suatu keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan.
Kemampuan menganalisis merupakan jenis kemampuan yang banyak
17
dituntut dari kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Berbagai mata
pelajaran menuntut siswa memiliki kemampuan menganalisis dengan
baik. Tuntutan terhadap siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis
sering kali cenderung lebih penting dari pada dimensi proses kognitif
yang lain seperti mengevaluasi dan menciptakan. Kegiatan
pembelajaran sebagian besar mengarahkan siswa untuk mampu
membedakan fakta dan pendapat, menghasilkan kesimpulan dari suatu
informasi pendukung. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif
memberi atribut (attributeing) dan mengorganisasikan (organizing).
Memberi atribut akan muncul apabila siswa menemukan permasalahan
dan kemudian memerlukan kegiatan membangun ulang hal yang
menjadi permasalahan. Kegiatan mengarahkan siswa pada informasi-
informasi asal mula dan alasan suatu hal ditemukan dan diciptakan.
Mengorganisasikan menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil
komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur
ini dapat menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasikan
memungkinkan siswa membangun hubungan yang sistematis dan
koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan. Hal pertama
yang harus dilakukan oleh siswa adalah mengidentifikasi unsur yang
paling penting dan relevan dengan permasalahan, kemudian
melanjutkan dengan membangun hubungan yang sesuai dari informasi
yang telah diberikan.
5). Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian
berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya
digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria
atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini
dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri
oleh siswa. Perlu diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian
18
merupakan dimensi mengevaluasi, namun hampir semua dimensi proses
kognitif memerlukan penilaian. Perbedaan antara penilaian yang
dilakukan siswa dengan penilaian yang merupakan evaluasi adalah pada
standar dan kriteria yang dibuat oleh siswa. Jika standar atau kriteria
yang dibuat mengarah pada keefektifan hasil yang didapatkan
dibandingkan dengan perencanaan dan keefektifan prosedur yang
digunakan maka apa yang dilakukan siswa merupakan kegiatan
evaluasi. Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi
(critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang
tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika
dikaitkan dengan proses berpikir merencanakan dan
mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada penetapan
sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi mengarah
pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan
standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis.Siswa
melakukan penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari suatu
hal, kemudian melakukan penilaian menggunakan standar ini.
6). Menciptakan (Create)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-
unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren
dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan
mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang
berbeda dari sebelumnya. Menciptakan sangat berkaitan erat dengan
pengalaman belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Meskipun
menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara
total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan.
Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan
menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. Perbedaan
menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah pada
19
dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa
bekerja dengan informasi yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan
pada menciptakan siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru.
Menciptakan yaitu meliputi menggeneralisasikan memproduksi
Menggeneralisasikan merupakan kegiatan merepresentasikan
permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan.
Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang
merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada
perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain
yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan
prosedural, dan pengetahuan metakognisi.
1. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang
digunakan oleh para pakar dalam menjelaskan, memahami, dan
secara sistematis menata disiplin ilmu mereka. Pengetahuan faktual
berisikan elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa jika
mereka akan mempelajari suatu disiplin ilmu atau menyelesaikan
masalah dalam disiplin ilmu tersebut. Pengetahuan faktual terbagi
menjadi dua subjenis yaitu: (1) pengetahuan tentang terminologi; dan
(2) pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang
spesifik. Pengetahuan tentang terminologi melingkupi pengetahuan
tentang label dan simbol verbal dan nonverbal (kata, angka, tanda,
gambar). Setiap materi kajian mempunyai banyak label dan simbol,
baik verbal maupun nonverbal, yang merujuk pada makna-makna
tertentu. Label dan simbol ini merupakan bahasa dasar dalam suatu
disiplin ilmu. Contoh-contoh penggunaan pengetahuan terminologi
antara lain pengetahuan tentang alfabet, pengetahuan tentang angka-
20
angka Romawi, pengetahuan tentang kosakata dalam bahasa
Indonesia, dan pengetahuan tentang simbol-simbol pada peta.
Pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang
spesifik merupakan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang,
tanggal, sumber informasi, dan semacamnya.Pengetahuan ini
meliputi semua informasi yang mendetail dan spesifik, seperti
tanggal terjadinya sebuah peristiwa. Fakta-fakta yang spesifik adalah
fakta-fakta yang dapat disendirikan sebagai elemen-elemen yang
terpisah dan berdiri sendiri. Setiap bidang kajian mengandung
peristiwa, lokasi, orang, tanggal, dan detail-detail lain yang
mempresentasikan pengetahuan penting tentang bidang itu. Contoh
pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik
antara lain pengetahuan tentang nama orang, tempat, dan peristiwa
dalam proklamasi, pengetahuan tentang produk utama dan produk
ekspor Indonesia.
2. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang
kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori
pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata. Pengetahuan
konseptual meliputi skema, model, mental, dan teori yang
mempresentasikan pengetahuan manusia tentang bagaimana suatu
materi kajian ditata dan distrukturkan, bagaimana bagian-bagian
informasi saling berkaitan secara sistematis, dan bagaimana bagian-
bagian ini berfungsi bersama. Pengetahuan konseptual terdiri dari
tiga subjenis yaitu: (1) pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori;
(2) pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi; dan (3)
pengetahuan tentang teori, model, dan struktur. Klasifikasi dan
kategori merupakan landasan bagi prinsip dan generalisasi. Prinsip
dan generalisasi menjadi dasar bagi teori, model, dan struktur.
21
Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori meliputi kelas, kategori,
divisi, dan susunan yang spesifik dalam disiplin-disiplin ilmu. Setiap
disiplin ilmu memiliki serangkaian kategori yang digunakan untuk
menemukan dan mengkaji elemen-elemen baru. Klasifikasi dan
kategori menciptakan hubungan-hubungan antara elemen-elemen.
Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori dapat dicontohkan
misalnya: ketika peserta didik menganalisis sebuah cerita dengan
kategori pokok berupa alur, tokoh. Dalam hal alur sebagai
pengetahuan tentang kategori adalah apa yang menjadikan alur
tersebut disebut dengan alur yang berarti alur sebagai kategori adalah
ciri-ciri yang dimiliki oleh semua alur. Prinsip dan generalisasi
dibentuk oleh klasifikasi dan kategori. Prinsip dan generalisasi
merupakan bagian yang dominan dalam sebuah disiplin ilmu dan
digunakan untuk mengkaji masalah-masalah dalam disiplin ilmu
tersebut. Prinsip dan generalisasi merangkum banyak fakta dan
peristiwa yang spesifik, mendeskripsikan proses dan interelasi
diantara detail-detail fakta dan peristiwa, dan menggambarkan proses
dan interelasi di antara klasifikasi dan kategori. Contoh tentang
pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi antara lain pengetahuan
tentang generalisasi-generalisasi dalam kebudayaan-kebudayaan suku
Jawa, pengetahuan tentang hukum-hukum geometri dasar.
Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur mencakup
pengetahuan tentang berbagai paradigma, epistemologi, teori, model
yang digunakan dalam disiplin-disiplin ilmu untuk mendeskripsikan,
memahami, menjelaskan, memprediksi fenomena. Contoh
pengetahuan tentang teori, model, dan struktur antara lain
pengetahuan tentang interelasi antara prinsip-prinsip dalam
penjumlahan sebagai dasar bagi teori-teori matematika, pengetahuan
tentang struktur inti pemerintahan kota setempat.
22
3. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan tentang cara”
melakukan sesuatu. Pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang
keterampilan, algoritma, teknik, dan metode, yang semuanya disebut
dengan prosedur (Alexander, dkk, 2001, hal. 66-88). Pengetahuan
prosedural berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana”. Pengetahuan
prosedural ini terbagi menjadi tiga subjenis yaitu: (1) pengetahuan
tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritma; (2)
pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu; dan
(3) pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus
menggunakan prosedur yang tepat. Pengetahuan tentang
keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritma, pengetahuan ini
misalnya cara menjumlahkan 2 dan 2 (algoritma) adalah pengetahuan
prosedural; jawabannya 4 merupakan pengetahuan faktual.
Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu,
pengetahuan ini adalah bagaimana cara berpikir dan menyelesaikan
masalah-masalah, bukan hasil penyelesaian masalah atau hasil
pemikirannya. Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan
harus menggunakan prosedur yang tepat, pengetahuan ini dapat kita
contohkan antara lain pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan
jenis esai apa yang harus ditulis (misalnya: eksposisi, persuasi),
pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan metode apa dalam
menyelesaikan persamaan-persamaan aljabar.
4. Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan metakognitif merupakan dimensi baru dalam
taksonomi revisi. Pencantuman pengetahuan metakognitif dalam
kategori dimensi pengetahuan dilandasi oleh hasil penelitian-
penelitian terbaru tentang peran penting pengetahuan siswa mengenai
kognisi mereka sendiri dan kontrol mereka atas kognisi itu dalam
23
aktivitas belajar (Bransford, dkk, 2001, hal. 66-88). Salah satu ciri
belajar dan penelitian tentang pembelajaran yang berkembang adalah
menekankan pada metode untuk membuat siswa semakin menyadari
dan bertanggung jawab atas pengetahuan dan pemikiran mereka
sendiri. Pengetahuan metakognitif terbagi menjadi tiga subjenis
yaitu: (1) pengetahuan strategis; (2) pengetahuan tentang tugas-tugas
kognitif yang meliputi pengetahuan kontekstual dan kondisional; dan
(3) pengetahuan diri. Pengetahuan strategis adalah pengetahuan
tentang strategi-strategi belajar dan berpikir serta pemecahan
masalah. Subjenis pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang
berbagai strategi yang dapat digunakan siswa untuk menghafal materi
pelajaran, mencari makna teks, atau memahami apa yang mereka
dengar dari pelajaran di kelas atau yang dibaca dalam buku dan
bahan ajar lain. Strategi-strategi belajar ini dikelompokkan menjadi
tiga kategori yaitu pengulangan, elaborasi, dan organisasi. Strategi
pengulangan berupa mengulang-ulang kata-kata atau istilah-istilah
untuk memberikan ingatan pada mereka. Strategi elaborasi
menggunakan berbagai teknik, yakni: merangkum, memparafrase,
dan memilih gagasan pokok dalam teks. Strategi pengorganisasian
adalah membuat garis besar materi pelajaran, membuat pemetaan
konsep, dan membuat catatan. Pengetahuan tentang tugas-tugas
kognitif yang meliputi pengetahuan kontekstual dan
kondisional.Menurut Flavell (2001, hal. 66-88) pengetahuan
metakognitif mencakup pengetahuan bahwa berbagai tugas kognitif
itu sulit dan memerlukan sistem kognitif dan strategi-strategi
kognitif. Selain mengetahui strategi belajar dan berpikir, juga
memerlukan pengetahuan kondisional yaitu siswa harus tahu kapan
dan mengapa menggunakan strategi-strategi tersebut dengan tepat
(Paris, dkk, 2001, hal. 66-88 ).
24
6. Manfaat Hasil Belajar
Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang
yang mencakup kemampuan kognitif, setelah mengikuti suatu proses belajar
mengajar tertentu. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila
perubahan-perubahan yang tampak pada siswa merupakan akibat dari suatu
proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya
melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru
dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar siswa, dapat diketahui
kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan.
Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan menjadi lebih baik,
sehingga bermanfaat untuk: (a) menambah pengetahuan, (b) lebih memahami
sesuatu yang belum dipahami sebelumnya,(c) lebih mengembangkan
keterampilannya, (d) memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal, (e) lebih
menghargai sesuatu daripada sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa istilah
hasil belajar merupakan perubahan dari siswa sehingga terdapat perubahan
dari segi pegetahuan, sikap, dan keterampilan (Sudjana, 2003, hal. 3)
Berdasarkan pemaparan kajian teori diatas, peneliti dalam hal ini
sangat tertarik dengan judul tesis penelitian ini dikarenakan peneliti akan
mencoba meneliti model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Peneliti
berpendapat bahwa apakah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini
sangat cocok dengan pembelajaran Biologi dan apakah hasil belajar dapat
meningkat (Sudjana, 2003, hal. 3)
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah sesuatu yang menjelaskan secara garis besar
alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka berpikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai fakta yang
telah didefinisikan sebagai masalah penting.Dalam hal ini permasalahan yang
dihadapi yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Di samping itu adanya
permasalahan tersebut diakibatkan oleh berberapa fakta seperti pembelajaran
25
hanya berpusat pada guru (teacher centered), teknik yang digunakan kurang
berfariasi dan inovatif, dan media yang digunakan kurang kreatif dan menarik
bagi siswa (Sugiyono, 2012, hal. 91)
Menyikapi hal tersebut, penulis menilai perlu digunakan model
pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk
menumbuhkan hasil belajar siswa. Dengan model CIRC (Cooperative Integrated
Reading and Composition), siswa diharuskan mencari permasalahan dan
kemudian permasalahan itu dituangkan dalam bentuk tulisan teks ulasan drama.
Dalam penerapan setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk
memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga terbentuk
pemahaman dan pengalaman belajar (Sugiyono, 2012, hal. 91)
Gambar 1.1Bagan Kerangka Berpikir Pengaruh Model Pembelajaran CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition).
C. Hipotesis Penelitian
Sebelum melaksanakan suatu penelitian, peneliti membuat hipotesis
mengenai hasil penelitian yang akan dilaksanakan. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang
Rendahnya hasil belajar
pada pembelajaran Bilogi
Model pembelajaran
yang di gunakan
adalah model ceramah
Pembelajaran Biologi membosankan dan
tidak menarik
Penerapan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Compostion )
Hasil Belajar
26
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data (Sugiyono, 2014, hal. 64)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition)terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas XI MIPA SMA
Negeri 1 Muaro Jambi.
: Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap model pembelajaran kooperatif
tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)terhadap
hasil belajar Biologi siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan disekolah SMA Negeri 1 Muaro Jambi.Penelitian ini
dilakukan di kelas XI MIPA.Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap
Tahun Ajaran 2018/2019.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Model penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
ada empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan
kegunaan. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan ini adalah defenisi, pengukuran data kuantitatif dan
stastistik objektif melalui perhitungan ilmiah berdasarkan sampel, sampel
dipenelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA dengan model penelitian
eksperimen.Penelitian model eksperimen ini terdapat suatu perlakuan
(treatments). Model eksperimen dapat diartikan sebagai model penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi lain yang
terkendali.
Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian ini dikategorikan
sebagai penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan
penelitian untuk mengontrol. Desain model eksperimen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan Quasi Eksperimen. Quasi Eksperimen adalah
kegiatan percobaan , yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau
pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan.dengan paradigma
penelitiannya adalah sebagai brikut: ( : ). Model desainnya sebagai berikut:
R (X)
R
28
Keterangan:
R : Random
O1 : Posttest kelompok eksperimen
O2 : Posttest kelompok kontrol
X : Perlakuan CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
(Sugiyono, 2010, hal. 76)
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Berdasarkan pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan atau sekumpulan
subjek yang menarik diteliti dan dijadikan keseluruhan atau sekumpulan
subjek yang menarik diteliti dan dijadikan sumber data yang akan memiliki
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian untuk dianalisis (Sugiyono, 2014,
hal. 83)
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015, hal. 118). Dalam penelitian ini
tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random
Sampling, adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada pada populasi tersebut
(Sugiyono, 2015, hal. 120). Cara demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogen. Sehingga diperoleh kelas eksperimen XI MIPA II yang
terdiri dari 29 siswa dan kelas kontrol XI MIPA 5yang terdiri dari 28 siswa .
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian
29
ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas (variabel independen) dan
variabel terikat (variabel dependen) (Sugiyono, 2016.Hal. 61)
Penelitian ini menggunakan dua variabel yakni:
1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau disebut juga variabel X,
dalam penelitian ini variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif
CIRC.
2. Variabel terkait yaitu variabel yang dipengaruhi atau disebut juga variabel Y,
dalam penelitian ini variabel terkait adalah hasil belajar siswa pada
pembelajaran Biologi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap,
yaitu tahap penyiapan komponen-komponen penelitian, tahap implementasi
pembelajaran (eksperimen), dan tahap pengolahan dan penulisan hasil penelitian.
Penelitian ini adalah penelitiaan yang berbentuk eksperimen dengan dua
kelompok sampel yaitu yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas belajar
tampa di berikan perlakuan model pembelajaran kooperatif atau kelas kontrol.
Kelas dengan hasil pretes rendah dijadikan sebagai kelas eksperimen sedangkan
kelas dengan hasil pretes lebih tinggi dijadikan kelas kontrol. Kelas eksperimen
adalah kelas siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model kooperatif tipe
CIRC. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas siswa yang mengikuti pembelajaran
seperti biasanya (Sugiyono, 2016, hal. 65).
Arikunto juga mengemukakan (2006, hal.160) Instrumen penelitian
adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar peneliti
lebih muda dan hasilnya lebih baik. Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai
alat pengumpukan data adalah berupa tes di akhir kegiatan belajar mengajar.
30
1. Soal Tes
Untuk mengetahui hasil belajar siswa guru memberikan tes digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa, soal tes diberikan kepada setiap siswa
setelah siswa melakukan proses pembelajaran. Soal tes yang digunakan adalah
soal tes pilihan ganda sebanyak 50 soal dengan materi sistem peredaran darah
yang telah divalidasi oleh ahlih sebanyak tiga kali sebanyak 50 soal pilihan
ganda dengan jawaban A, B, C, dan D.
2. Kisi-Kisi Instrumen
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru memberikan tugas atau
tes. Penelitian ini menggunakan tes dalam bentuk soal pilihan ganda, pada
mata pelajaran Biologi dengan materi sistem peredaran darah pada manusia.
Dengan jumlah soal yang dibuat peneliti sebanyak 50 soal kemudian setelah
divalidasi dengan validasi ahli sebanyak tiga kali maka 50 soal tersebut
dinyatakan valid untuk diujikan, 50 soal berupa pilihan ganda dengan jawaban
A, B ,C, dan D. Kisi-kisi soal dengan mengacu pada tingkatan taksonomi
Bloom yaitu C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4
(menganalisis), C5 (mengevaluasi), C6 (menciptakan). Untuk lebih jelasnya
perhatikan Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2Kisi-Kisi Soal
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Aspek Kognitif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan
keterkaitan
antara
struktur,
fungsi, dan
proses serta
kelainan
penyakit
yang terjadi
pada sistem
peredaran
darah
Sistem
peredaran
darah
1. Menjelaskan
proses
pembekuan
darah
8 2,7,
9
3,6 1,4 2
2. Menentukan
golongan darah
10,
13,
14,
20
11,
15,
16,
17,
18
19 12,
21
3.Mendeskripsikan
alat-alat
peredaran darah
22,
23,
27,
24,
26,
28,
29 25
31
30,
35
31,
32,
33,
34
4.Mendeskripsikan
berbagai
penyakit pada
sistem
peredaran darah
38,
40,
42,
44
45,
46,
47
43,
48,
49,
50
36,
39,
41,
37
Jumlah Soal 14 18 8 8 2 0
F. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini menggunakan soal tes hasil belajar berupa
posttest. Untuk memperoleh instrumen posttest yang standar maka peneliti
menyebarkan soal uji coba posttest pada siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 1
Muaro Jambi. Uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan aplikasi posttest
pilihan ganda. Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
yang berupa hasil tes siswa. Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa. Sehingga data primer
hasil tes siswa sebelum dan setelah perlakuan penerapan pembelajaran model
kooperatif tipe CIRC, dianalisa dengan cara membandingkan skor postes. Uji
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Susetyo,
2010, hal. 35)
1. Uji Normalitas
Menguji normalitas data skor posttest, dengan uji Chi Kuadrat
(Riduwan, 2009, hal. 21)
∑ fo fe
fe
Keterangan: fo = Frekuensi observasi
fe = Frekuensi yang diharapkan
Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah teknik
Chi-Kuadrat dengan rumus (Arikunto, 2002, hal.136):
32
x hitung=∑ -
-
Keterangan:
χ2 =chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
K = banyaknya kelas interval
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel penelitian
dari kondisi yang sama (homogen). Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho = populasi mempunyai varians yang tidak berbeda (σ1 2 = σ2
2 = ………….. = σn 2)
H = populasi mempunyai varians yang berbeda σ1 2 ≠ σ2 (Sudjana, 2002,
hal. 22)
Menguji homogenitas Varians menggunakan rumus (Susetyo, 2010,
hal. 22)fmaks
=sbesar2
skecil2
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik
parametrik, yaitu Independent Sample posttest. Uji ini digunakan untuk
mengambil keputusan apakah hipotesis diterima atau ditolak (Sugiyono,
2005, hal. 134-135).
Ho Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Hasil
Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition)
H 1 Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Belajar
Siswa antara Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition)
Hipotesis 1, diuji menggunakan rumus rata-rata data berkelompok.
33
Kriteria pengujiannya:
Jika t > t maka Ho ditolak
Jika < t maka Ho diterima
Kriteria pengujian signifikan sebagai berikut:
Apabila sig. > 0,05 maka Ho diterima
Apabila sig. < 0,05 maka Ho ditolak
Sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk meneliti pengaruh model
pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
terhadap hasil belajar siswa, peneliti menggunakan teknik posttest sebanyak
satu kali. Posttest yang digunakan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
terhadap hasil belajar siswa.(Sugiyono, 2005, hal. 134-135).
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi
merupakan penelitian yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang
signifikan dari pengunaan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated
Reading and Composition) terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA pada materi
sistem peredaran darah manusia.
Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu merancang RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan Strategi Pembelajaran CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition) dan Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berupa soal-soal posttest untuk menilai ranah aktif dan
psikomotorik siswa dan lembaran observasi utuk penilaian ranah afekti dan
psikomotorik yang sudah melakukan tahap validasi oleh Ibu Diandara Oryza, M.Pd
dan digunakan untuk materi pembelajaran sistem peredaran darah dan RPP (Rancana
Pelaksanaan Pembelajaran) divalidasi oleh Ibu Dwi Gusfarenie, M.Pd.
Dalam penelitain ini populasi yang digunakan adalah kelas XI MIPA.
Sampel diambil dengan menggunakan Cluster random sampling cara pengambilan
sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan)
yang ada pada populasi tersebut yang mana sampel tersebut harus diuji normalitas
dan homogenitasnya. Perhitungan hasil uji normalitas lebih lengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 1. Hasil dari uji normalitas sampel secara singkatnya dapat dilihat
pada Tabel 2.1
Tabel 2.1
Hasil Uji Normalitas Sampel
Kelas L0 Ltabel Keterangan
XI MIPA 2 0,166 0, 13 Normal
XI MIPA 5 0,166 0, 121 Normal
35
Berdasarkan kriteria pengujian jika L0 < Ltabel berarti sampel berdistribusi
normal. Dilihat dari hasil uji normalitas kelas XI MIPA 2, L0 = 0,166 dan Ltabel = 0,13.
Pada kelas XI MIPA 5, L0 = 0, 166 dan Ltabel = 0, 121. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat
dilihat bahwa nilai L0 kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 5 lebih kecil dari Ltabel. Dilihat
dari kriteria pengujian dan analisis uji normalitas maka sampel yang digunakan
dinyatakan berdistribusi normal.
Penelitian ini tidak hanya melakukan uji normalitas pada kelas XI MIPA 2
dan XI MIPA 5, akan tetapi juga melakukan uji homogenitas terhadap kelas tersebut.
Perhitungan uji homogenitas lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil
dari uji homogenitas secara singkatnya dapat dilihat pada Tabel 2.2
Hasil Uji Homogenitas
Uji Homogenitas X2
hitung X2
tabel Keterangan
Populasi 1,279 1,89 Homogen
Berdasarkan kriteria pengujian jika X2hitung ≤ X
2tabel, berarti homogen, Analisis
homogenitas sampel didapatkan X2
hitung = 1,279 dan X2
tabel = 1,89. Berdasarkan Tabel
4.2 dapat dilihat bahwa nilai X2
hitung lebih kecil dari nilai X2
tabel.Dilihat dari kriteria
pengujian dan analisis uji homogenitas maka sampel yang digunakan dinyatakan
berdistribusi homogen.
Semua populasi dinyatakan normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan
pengundian dengan tujuan untuk mendapatkan kelas sampel. Maka didapatkanlah
kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen.
Proses pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro
Jambi di kelas XI MIPA dilaksanakan 2 kali seminggu waktu 2 x 45 dan 3 x 45
menit. Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah Sistem sirkulasi atau
peredaran darah pada. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
strategi pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen yakni kelas XI IPA 2. Sebelum
melakukan Perlakuan pada kelas eksperimen diberikan pengukuran (Posttest), untuk
mengukur motivasi belajar siswa sebelum diberi perlakuan, kemudian setelah diberi
36
perlakuan dan utuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan maka
kedua kalinya diberi Pengukuran (Posttest).
1. Hasil Posttest Kelas Ekperimen Menggunakan Model Pembelajaran
CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
Proses penelitian dikelas eksperimen ini dilakukan dengan
mengunakan Model pembelajaran CIRC. Penerapan model pembelajaran ini
didahului dengan guru mempersentasikan gambar dengan sesuai materi
pembelajaran. Kemudian siswa menganalisis gambar, mengemukakan hasil,
dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Pada akhir proses pembelajaran
siswa di beri posttest dengan tujuan melihat keberhasilan proses
pembelajaran. Hasil analisis Posttest dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3
Hasil Posttest Kelas Exsperimen
No Responden Nilai
1. AB 85
2. AL 80
3. ALW 70
4. AN 75
5. AR 75
6. DED 75
7. DEL 90
8. DOL 70
9. ED 60
10. EL 70
11. EM 70
12. FA 65
13. HA 75
14. IS 65
15. JEL 75
16. KU 75
17. KA 75
18. M.D 75
19. M.S 75
20. MAK 70
21. MAR 60
37
22. MIL 60
23. MUH 85
24. RAH 85
25. RE 80
26. RI 90
27. SIS 75
28. WID 80
29. WIT 75
Jumlah Siswa Tuntas 19
Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 10
% Siswa Tuntas 65,5%
% Siswa Tidak Tuntas 34,5%
% Nilai Rata-rata 77,8 %
Hasil posttest hasil belajar dapat diprentasikan pada Tabel 2.3 di atas
diketahui bahwa jumlah siswa sebanyak 29 orang hanya beberapa siswa yang
mencapai KKM berjumlah 19 siswa dan tidak mencapai KKM sebanyak 10
siswa. Jika di persentasi kan maka ketuntasnya berjumlah 65,5% siswa tuntas
dan 34,5% siswa tidak tuntas, dengan nilai rata-rata dikelas Eksperimen
adalah 77,8%. Diketahui bahwa pada nilai posttest 75 di kelas eksperimen
memiliki frekuensi terbanyak yakni 75 berjumlah 10 orang. Sementara itu
pada nilai hasil posttest 90 dan 60 memiliki frekuensi terendah yakni 2. Dari
Tabel diatas terlihat jelas bahwa siswa yang mencapai KKM hanya 19 siswa
dan yang tidak tuntas 10 siswa yang tidak mencapai KKM.
2. Hasil Posttest Kelas Kontrol Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran
CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
Proses penelitian dikelas kontrol ini dilakukan dengan tanpa
mengunakan Model pembelajaran CIRC. Penerapan model pembelajaran ini
didahului dengan guru memulai pelajaran seperti biasanya. Guru
menyampaikan materi pembelajaran, pembelajaran berpusat pada guru,
penilaian secara universal, kemudian guru menyimpulkan materi
pembelajaran. Hasil analisis Posttest dapat dilihat pada Tabel 2.4.
38
Hasil Posttest Kelas Kontrol
No Responden Nilai
1. ATN 90
2. AF 85
3. AR 80
4. AL 80
5. AP 60
6. AU 80
7. CP 75
8. Dal 75
9. DT 70
10. ES 75
11. FDS 75
12. HW 70
13. IlN 75
14. KI 70
15. KN 70
16. KW 70
17. LS 60
18. M 65
19. My 65
20. MRB 65
21. MB 50
22. MK 60
23. MF 70
24. RMF 45
25. TA 60
26. YTN 50
27. ZW 80
28. ZF 60
Jumlah Siswa Tuntas 12
Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 16
% Siswa Tuntas 44,8%
% Siswa Tidak Tuntas 55,2%
% Nilai Rata-rata 70,5%
Hasil Posttest hasil belajar dapat diinterpretasikan pada Tabel 2.4 di
atas diketahui bahwa jumlah siswa sebanyak 28 orang hanya beberapa siswa
yang mencapai KKM berjumlah 12 atau 44,8% siswa dan tidak mencapai
KKM sebanyak 16 siswa atau 55,2%. Jika di persentasi kan maka tuntas,
39
dengan nilai rata-rata dikelas Eksperimen adalah 70,5%. Diketahui bahwa
pada nilai posttest 75 di kelas kontrol memiliki frekuensi terbanyak yakni 75
berjumlah 8 orang.Sementara itu pada nilai hasil posttest 90 memiliki
frekuensi terendah yakni 2.Dari Tabel diatas terlihat jelas bahwa siswa yang
mencapai KKM hanya 12 siswa dan yang tidak tuntas 16 siswa yang tidak
mencapai KKM.
3. Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil Posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat
menentukan apakah ada pengaruh dan perbedaan antara kedua kelas, dimana
kelas eksperimen dengan menerapkan pembelajaran CIRC, sedangkan kelas
kontrol tanpa menerapkan pembelajaran CIRC. Hasil postest kelas eksperimen
dan kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil
perhitungan postest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperbandingkan
dapat dilihat pada Tabel 2.5
Perbandingan Deskripsi Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Deskripsi Nilai Nilai Kelas
Eksperimen
Nilai Kelas
Kontrol
1 Mean 74,48 68, 92
2 Modus 75 70
3 Median 75 75
4 Deviasi 8.20 10, 74
5 Standar Error 1,55 2,07
6 Nilai maksimum 95 90
7 Nilai minimum 60 45
40
Berdasarkan gambar 2.1 di atas, dapat diketahui bahwa antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, tingkat ketuntasan pada kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingakan kelas kontrol, dimana kelas ekperimen yang dinyatakan
tuntas sebesar 65,5% dan tidak tuntas sebesar 34,5 %. Sedangkan kelas
kontrol yang dinyatakan tuntas sebesar 44,5% dan tidak tuntas sebesar 55,5%.
Berdasarkan perbandingan hasil Posttest kelas ekperimen dan kelas
kontrol dapat disimpulkan bahwa deskripsi nilai mean, median, modus standar
error, nilai maksimum dan nilai minimum kelas ekperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan presentase ketuntasan postest kelas
ekperimen yang menerapkan pembelajaran CIRC lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol. Berdasarkan perbandingan hasil belajar tersebut, maka
penerapan pembelajaran CIRC, baik untuk diterapkan di dalam proses
pembelajaran.
1. Uji Normalitas Posttest
Untuk uji normalitas kedua kelompok digunakan rumus Lilifors.
Hasil pengujian normalitas lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pada Tabel 3.1 dapat dilihat analisis singkat pengujian normalitas di bawah
ini.
41
Tabel 3.1
Hasil uji NormalitasKelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Data L0 Ltabel Keterangan
Ekperimen
Kontrol
0, 135
0, 130
0, 166
0, 167
Normal
Normal
Berdasarkan Tabel 3.1 L0lebih kecil dibandingkan Ltabel. Dilihat
dari kriteria pengujian dan analisis uji normalitas maka dapat disimpulkan
bahwa Postest dinyatakan berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Posttest
Setelah keduanya dinyatakan berdistribusi normal selanjutnya dicari
nilai homogenitasnya. Uji homogenitasnya dilakukan untuk melihat apakah
sampel mempunyai varian homogen atau tidak.Untuk menguji
homogenitasnya penulis menggunakan Uji Beda Varians. Hasil pengujian
homogenitas lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4, Pada Tabel 3.2
dapat dilihat analisis singkat pengujian homogenitas di bawah ini.
Tabel 3.2
Hasil uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Uji Homogenitas X2
hitung X2tabel Keterangan
Populasi 1,72 1, 89 Homogen
Berdasarkan kriteria pengujian Jika X2hitung ≤ X
2tabel, berarti
homogen. Analisis homogenitas sampel didapatkan X2
hitung= 1,72 dan X2
tabel
1,89. Berdasarkan Tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai X2
hitung lebih
kecil dibandingkan X2
tabel, maka sampel dinyatakan homogen.
3. Uji Hipotesis Tes “t”
Setelah diketahui data hasil belajar berdistribusi normal dan kedua
kelompok varians homogen maka peneliti melanjutkan analisis data dengan
uji “t”.Peneliti gunakan untuk melihat perbedaan motivasi belajar siswa
Sebelum dan sesudah Treatment atau perlakuan pada kelas eksperiment.
Dalam penelitai ini yang akan diuji adalah perbedaan antara 2 rata-rata hasil
42
Postest dan Pretest dengan penggunaan strategi pembelajaran CIRC. Dari
perhitungan sebelumnya didapat bahwa:
a) Mencari mean variabel X atau Posttest :
M1=∑ x
N1 =
= 74,46
b) Mencari mean variabel Y atau Posttest :
M2=∑ y
N2=
= 4,86
c) Mencari standar error mean Posttest dengan rumus:
SEM1 SD1
√N1-1
√
= 2,53
d) Mencari standar error mean Posttest dengan rumus :
SEM2=SD2
√N2-1
=
√
√
= 2,06753896
e) Mencari t0 dengan rumus :
t0=M1-M2
SEM1-M2
=
=
2.749
Untuk memberikan interpretasi terhadap to:
df = (N1 + N2) – 2 = (28 + 28) – 2 = 54
Dengan df sebesar 54 dikonsultasikan dengan Tabel nilai “t”, baik
pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Hasil
perhitungan uji “t” dapat dilihat pada Tabel 3.3 atau bisa dilihat di Lampiran
5
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan Uji “t”
Uji t Hasil
ttabel 5 %2, 01
t0 2.68
43
Tabel 3.3 terlihat t0 = 2.68 adalah lebih besar dari pada ttabel 5 %= 2, 01,. Hal
ini dapat dibuktikan bahwa :
ttabel 5 % t0 >ttabel 1 %
2,01 <2.68
Berdasarkan perhitungan di atas maka hipotesis alternatif
diterima dan hipotesis nihil ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan signifikan terhadap hasil belajar siswa antara pengukuran
sebelum perlakuan dengan Sesudah perlakuan menggunakan strategi
pembelajaran CIRC.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai
pengaruh penerapan pembelajaran CIRC terhadap hasil belajar siswa kelas XI
MIPA di SMA Negeri 1 Muara Jambi. diperoleh beberapa kesimpulan bahwa
skor kemampuan hasil belajar afektif kelas eksperimen diperoleh hasil rata nilai
test sebesar 79, 1 dan kelas kontrol 76,9. Dan pada kelas ekperimen memiliki
nilai psikomotor adalah sebesar 86,5 dan kelas kontrol 78,8 pada tingkat
keberhasilan nilai psikomotor dapat dikategorikan sangat terampil.
Pada uji “t” terlihatt0 = 5.306 adalah lebih besar dari pada ttabel 5 %= 2, 01, .
Hal ini dapat dibuktikan bahwa : ttabel 5 % < t0 2, 01 <5.306 . Berdasarkan
perhitungannya maka hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil
ditolak.Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan hasil belajar biologi
dengan pembelajaran CIRC dengan yang tidak menggunakan pembelajaran
CIRC.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan beberapa saran kepada
pihak-pihak terkait :
1. Diharapakan kepada kepala sekolah untuk lebih memperhatikan aktivitas guru
dan siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang berlansung, agar
tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai dengan baik.
2. Harapan peneliti kemudian skripsi ini dapat berguna nantinya sebagai acuan
dalam pelaksanaan penelitian dan pembelajaran biologi.
45
DAFTAR PUSTAKA
Alim. 2012. UjiNormalitas. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Arikunto, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated And Compsition (Online).
http://id.wordpress.com/2002/05/11/Teori-CIRC.
Bloom, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated And Compsition (Online).
http://id.wordpress.com/2001/05/11/Teori-CIRC.
Dimyati, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated And Compsition (Online).
http://id.wordpress.com/2001/05/11/Teori-CIRC.
Enco Mulyansa. 2004. Implementasi Kurikulum 2003. Bandung: Remaja Rosdakaria
Hadini Ode La. 2008. Itervetion: Cooperative Integrated And Compsition (Online).
Tersedia: http://ies.ed.gov-ncee-wwc-reports-beginning.readingcirc-indeks-
asps.
Hamalik Oemar. 2001. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Huda, Dunia Pendidikan, Jakarta :Perdana Publishing, 2013, 22.
Indracahya. Peningkatan Pretesdan Postes. Surakarta: Usaha Nasional
Kessler, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated AndCompsition(Online).
http://id.wordpress.com/2008/05/11/Teori-CIRC.
Lie. 2005. Itervetion: Cooperative Integrated And Compsition (Online). Tersedia:
http://ies.ed.gov-ncee-wwc-reports-beginning.readingcirc-indeks-asps.
Masidjo. 2005. Teori Hasil Belajar. Surakarta: Usaha Nasional
Moelyantini Soetjipto. Yogyakarta: PustakaBelajar.
Munaf, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated And Compsition (Online).
http://id.wordpress.com/2001/05/11/Teori-CIRC.
Reber, Jurnal Pendidikan (Online). Tersedia:http://id.wordpress.com/2003/06/11/
Dunia Pendiikan Reber, 2003.
Ridwan, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated And Compsition (Online).
http://id.wordpress.com/2002/05/11/Teori-CIRC.
RohmanArif, Dunia Pendidikan, Medan:Perdana Publishing, 2009, 6.
Salameto Rober. 2003. Implementasi Kurikulum 2003. Bandung: Remaja Rosdakaria
46
Slavin. 2001. Classroom Intruction And Management. New Jersay: The Me -----------
2010, Learning to Teacher. Penerjemah :Helly Prajitno Soetjipto& Sri
Sugiyono, Hipotesis Penelitian. Jakarta: Perana Publishing, 2014, 64.
Susanto, Dunia Pendidikan, Jakarta :Perdana Publishing, 2014, 183.
Suptijiono, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated And Compsition
(Online). http://id.wordpress.com/2009/05/11/Teori-CIRC.
Syahrilfuddin, Teknik Analisisn Data.Jakarta: Perana Publishing, 2011, 22.
Susetyo. 2010. Teknik AnalisisnData.Jakarta: Perana Publishing, 2010, 35
UsmanMuhamma. 2000. Teori Hasil Belajar. Surakarta: Usaha Nasional
Yustia, Jurnal Penelitian Model Cooperative Integrated And Compsition(Online).
http://id.wordpress.com/2007/05/11/Teori-CIRC, h 98.
47
LAMPIRAN
48
Lampiran 1
Uji Normalitas Sampel Awal
Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan data dari nilai MID
semester siswa SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Adapun nilai siswa kelas XI MIPA 2
yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut:
Tabel nilai MID semester siswa kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 5
NO Nilai MID SEMESTER
XI MIPA 2 XI MIPA 5
1 75 90
2 75 65
3 75 65
4 85 75
5 65 65
6 65 70
7 90 70
8 75 75
9 65 75
10 75 75
11 75 88
12 80 70
13 70 75
14 65 70
15 75 75
16 90 70
17 80 70
18 75 75
19 70 70
20 65 75
21 75 70
22 75 75
23 70 70
24 80 70
25 65 75
26 65 75
27 70 80
28 70 75
29 75
49
Uji Normalitas Kelas XI MIPA2
a. Sebaran data kelas XI MIPA 2
75 75 75 85 65 65 90 75
65 75 75 80 70 65 75 90
80 75 70 65 75 75 70 80
65 65 70 70 75
b. Membuat table distribusi frekuensi
NILAI (X) F FX 2
90 2 180 8100 16200
85 1 85 7225 7225
80 3 240 6400 19200
75 11 825 5625 61875
70 5 350 4900 24500
65 7 455 4225 29575
Jumlah 29 2135 158575
c. Mencari Mean (Rata-rata) : ) =
∑F. i
N =
2135
29 = 73,62
d. Mencari standar deviasi SD :√∑Fx2
N
SD =√
29
SD =√ SD = 73,9
e. Simpanan baku = 8,59
f. Membuat table Liliefors
xi zi ztabel fzi f(kum) szi |fzi-szi|
90 2.28 0.4788 0.9788 29 1.0357 -0.0569
90 2.28 0.4419 0.9419 28 1.0000 -0.0581
85 1.58 0.4419 0.9419 27 0.9643 -0.0224
80 0.89 0.3643 0.8643 26 0.9286 -0.0643
80 0.89 0.3643 0.8643 25 0.8929 -0.0286
80 0.89 0.2389 0.7389 24 0.8571 -0.1182
75 0.19 0.2389 0.7389 23 0.8214 -0.0825
50
75 0.19 0.2389 0.7389 22 0.7857 -0.0468
75 0.19 0.1772 0.6772 21 0.7500 -0.0728
75 0.19 0.1772 0.6772 20 0.7143 -0.0371
75 0.19 0.1772 0.6772 19 0.6786 -0.0014
75 0.19 0.1772 0.6772 18 0.6429 0.0343
75 0.19 0.0714 0.5714 17 0.6071 -0.0357
75 0.19 0.0714 0.5714 16 0.5714 0.0000
75 0.19 0.0714 0.5714 15 0.5357 0.0357
75 0.19 0.0714 0.5714 14 0.5000 0.0714
75 0.19 0.1808 0.3192 13 0.4643 -0.1451
70 -0.50 0.1808 0.3192 12 0.4286 -0.1094
70 -0.50 0.2734 0.2266 11 0.3929 -0.1663
70 -0.50 0.2734 0.2266 10 0.3571 -0.1305
70 -0.50 0.2734 0.2266 9 0.3214 -0.0948
70 -0.50 0.3238 0.1762 8 0.2857 -0.1095
65 0.88 0.3238 0.1762 7 0.2500 -0.0738
65 -1.20 0.3238 0.1762 6 0.2143 -0.0381
65 -1.20 0.3238 0.1762 5 0.1786 -0.0024
65 -1.20 0.4177 0.0823 4 0.1429 -0.0606
65 -1.20 0.4177 0.0823 3 0.1071 -0.0248
Berdasarkan dengan uji liliefors dengan n= 28, maka diperoleh harga
Ltabel sehingga di bandingkan dengan L0= 0,166. Maka L0<Ltabel
(0,121<0,166 ) pada taraf 0,01 sehingga data populasinya berdistribusi
normal.
Uji Normalitas Kelas MIPA 5
a. Sebaran data kelas MIPA 5
90 65 65 75 65 70 70 75 75 75
88 70 75 70 75 70 70 75 70 75
70 75 70 70 75 75 80 75
b. Membuat table distribusi frekuensi
X F Fx 2
90 1 90 8100 8100
88 1 88 7744 7744
51
80 1 80 6400 6400
75 12 900 5625 67500
70 10 700 4900 49000
65 3 195 4225 12675
jumlah 28 2053 151419
c. Mencari Mean (Rata-rata) : ) =
∑F. i
N =
2053
28 = 73,32
d. Mencari standar deviasi SD :√∑Fx2
N
SD =√151419
28
SD =√ SD = 73,5
e. Simpanan baku = 5,74
f. Membuat table Liliefors
xi Zi ztabel fzi f(fakum) szi [fzi-szi]
90 2.90 0.4545 0.9545 28 1.0000 -0.0455
88 2.56 0.4545 0.9545 27 0.9643 -0.0098
80 1.16 0.4015 0.9015 26 0.9286 -0.0271
75 0.29 0.4015 0.9015 25 0.8929 0.0086
75 0.29 0.4015 0.9015 24 0.8571 0.0444
75 0.29 0.3106 0.8106 23 0.8214 -0.0108
75 0.29 0.3106 0.8106 22 0.7857 0.0249
75 0.29 0.3106 0.8106 21 0.7500 0.0606
75 0.29 0.1808 0.6808 20 0.7143 -0.0335
75 0.29 0.1808 0.6808 19 0.6786 0.0022
75 0.29 0.1808 0.6808 18 0.6429 0.0379
75 0.29 0.0239 0.5239 17 0.6071 -0.0832
75 0.29 0.0239 0.5239 16 0.5714 -0.0475
75 0.29 0.0239 0.5239 15 0.5357 -0.0118
75 0.29 0.0239 0.5239 14 0.5000 0.0239
70 -0.58 0.1368 0.3632 13 0.4643 -0.1011
52
70 -0.58 0.1368 0.3632 12 0.4286 -0.0654
70 -0.58 0.1368 0.3632 11 0.3929 -0.0297
70 -0.58 0.1368 0.3632 10 0.3571 0.0061
70 -0.58 0.2764 0.2236 9 0.3214 -0.0978
70 -0.58 0.2764 0.2236 8 0.2857 -0.0621
70 -0.58 0.2764 0.2236 7 0.2500 -0.0264
70 -0.58 0.2764 0.2236 6 0.2143 0.0093
70 -0.58 0.2764 0.2236 5 0.1786 0.0450
70 -0.58 0.4429 0.0571 4 0.1429 -0.0858
65 -1.45 0.4429 0.0571 3 0.1071 -0.0500
Berdasarkan dengan uji liliefors dengan n= 28, maka diperoleh harga
Ltabel sehingga di bandingkan dengan L0=. Maka L0<Ltabel
(0,121<0,166 ) pada taraf 0,01 sehingga data populasinya berdistribusi
normal.
53
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Pertemuan Pertama
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Mata Pelajaran : MIPA (Biologi)
Kelas/Semester : XI/ I (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Alokasi waktu : 2x40 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait pengembangan materi yang dipelajari secara mandiri
di sekolah
54
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mendeskripsikan sistem peredaran
darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
Setelah mengikuti pelajaran ini,
diharapkan siswa dapat:
1.Mengidentifikasi Bagian-bagian
darah, sel darah, plasma darah
beserta fungsinya
2.Mengidentifkasi golongan darah
3.Menjelaskan peroses pembekuan
darah
4.Mengidentifikasi komponen alat-
alat peredaran darah
5.Menjelaskan proses peredaran
darah
6.Mengidentifikasi kelainan sistem
peredaran darah
C. Tujuan Pembelajarans
1. Siswa mampu mengidentifikasi komponen Bagian-baian darah, sel darah,
plasma darah beserta fungsinya darah beserta fungsiya
2. Siswa mampu mengidentifikasi golongan darah
3. Siswa mampu Menjelaskan proses skema pembekuan darah
4. Siswa mampu mengidentifikasi komponen alat-alat peredaran darah
5. Siswa mampu menjelaskan proses peredaran darah
6. Siswa mampu mengidentifikasi kelainan sistem peredaran darah
D. Materi Pembelajaran
1. Komponen darah Sel-sel darah Plasma darah Keping darah
2. Golongan darah
55
3. Pembekuan darah
4. Komponen peredaran darah
5. Proses peredaran darah
6. Kelainan pada sistem peredaran darah
E. Strategi Pembelajaran
a. Model : model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integraited
Reading and Composition (CIRC)
b. Model : Diskusi kelompok
F. Langka-langka Pembelajaran
Pertemuan : 1
Langkah-langkah pembelajaran
Isi Kegiatan (Aktifitas) Waktu
Guru Siswa
Motivasi
dan
Apresepsi
Memberi salam kepada siswa
Meminta siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran.
Menunjukkan rasa empati dengan
menanyakan kabar siswa ( apa
kabar hari ini anak-anak ?
Mengecek kehadiran siswa.
Menanyakan kesiapan siswa
dalam belajar (mengecek
kebersihan kelas, berpakaian rapi,
tes konsentrasi sebelum
pembelajaran)
Menanyakan materi sebelumnya
Menjawab salam
Berdoa sebelum
memulai pelajaran
Menjawab
pertanyaan guru
Menjawab hadir
ketika diabsen
guru.
Menjawab
pertanyaan guru
Menjawab
pertanyaan guru
5 Menit
56
Memberikan motivasi belajar
biologi. “Perkembangan IPTEK,
khususnya ilmu biologi semakin
pesat . Pelajar dituntut untuk tidak
hanya paham akan materi yang
dipelajari namun paham pula
akan aplikasinya dalam kehidu
pan sehari-hari. Pelajar juga harus
aktif membaca berbagai sumber
yang dapat memperkaya wawasan
tentang materi yang dipelajari”
Memberikan apersepsi. “Ada
yang pernah donor darah? Kira -
kira apakah semua darah
pendonor dapat di berikan ke
semua orang yang membutuh kan
darah?”
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan teknis
pembelajaran
Dengan tanggung
jawab
memperhatikan
penjelasan guru
Memberikan
tangga pan positif
Mendengarkan
penjelasan guru
dengan penuh
tanggung jawab
5 Menit
Kegiatan inti
57
Pengelop-
okkan
Membagi siswa menjadi 8 tim
Meminta siswa mengelompkan
materi pembelajaran
Meminta siswa mengelaborasi
materi pembelajaran
Meminta siswa memberikan
respon terhadap materi
pembelajaran
Berkumpul dengan
kelompok masing-
masing dengan
tertib dan tenang
Mengelompokkan
materi
pembelajaran
sesuai petunjuk
lembar analisis
Mendata istilah
baru dari fakta dan
opini dan mencari
penjelasannya
Siswa menuliskan
informasi 5w+1H
dari artike
Memberikan
respon berupa
pendapat tim
tentang fakta dan
opini dalam artike
30 Menit
Debat Meminta kelompok untuk
mempresentasikan hasil analisis
artikel
Mempresentasikan
hasil analisis
artikel kelompok
lain menanggapi
hasil presentasi
30 Menit
Meminta siswa berdiskusi
dalam tim mengenai materi:
Berdiskusi dalam
kelompok
15 Menit
58
-Komponen darah
-Golongan darah
mengenai materi
komponen darah
dan golongan
darah Masing-
masing siswa
menu liskan
rangkuman hasil
diskusinya dalam
selembar kertas
Kegiatan Penutup
Kesimpulan
dan
motivasi
penutup
Memberikan gambaran
keseluruhan tentang materi
sirkulasi dan itannya dengan
materi
Memberikan motivasi
penutup.“Ada banyak temuan-
temuan IPTEK yang terangkum
dalam sebuah artikel, jika ingin
maju, bacalah! Coba kaitkan
dengan materi yang dipelajari di
sekolah”
Memperhatikan
dengan penuh
tanggung jawab
penjelasan dan
motivasi dari guru
5 Menit
Pertemuan : 2
Langkah-langkah pembelajaran
Isi Kegiatan (Aktifitas) Waktu
Guru Siswa
Memberi salam kepada siswa Menjawab salam 5 Menit
59
Meminta siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran.
Menunjukkan rasa empati
dengan menanyakan kabar
siswa ( apakabar hari ini anak-
anak ?
Mengecek kehadiran siswa.
Menanyakan kesiapan siswa
dalam belajar (mengecek
kebersihan kelas, berpakaian
rapi,tes konsentrasi sebelum
pembelajaran)
Menanyakan materi
sebelumnya
Berdoa sebelum
memulai pelajaran
Menjawab
pertanyaan guru
Menjawab hadir
ketika diabsen guru.
Menjawab
pertanyaan guru
Menjawab
pertanyaan guru
Memberikan motivasi. “Apakah
Indonesia bisa seperti Jepang
atau Jerman? Jawaban itu ada
dipundak kalian para pemuda
generasi penerus. Mari
bersamakita buat kualitas
pendidikan Indonesia semakin
maju, maka kelak akan maju
pula bangsa kita”
Memberikan apersepsi.
“Adakah yang pernah jatuh
atau terkena benda tajam?
Masihkah ada bekas lukanya?
Bertangung jawab
memperhatikan
penjelasan guru
dengan toleransi
Bertanggung jawab
dan memberikan
tanggapan positif
5 Menit
60
Luka yang awalnya
mengeluarkan darah itu
akhirnya bisa menutup. Apakah
yang berperan dalam proses
penutupan luka?”
Menyampaikan tujuan dan
teknis pembelajaran
Mendengarkan
penjelasan guru
dengan penuh
tanggung jawab
Kegiatan Inti
Debat Meminta siswa mengelom
Pokkan fakta dan opini artike
Meminta siswa mengelaborasi
fakta dan opini artikel
Meminta siswa memberikan
respon terhadap fakta dan
opini artikel
Meminta tim untuk
mempresentasikan hasil
analisis artikel dan
memperdebatkan
Mengelompokkan
fakta dan opini artikel
Mendata istilah baru
dari fakta dan opini
dan mencari
penjelasannya
Menuliskan informasi
5w+1H dari artikel
Memberikan respon
terhadap fakta dan
opini di dalam artike
Mempresentasikan
hasil analisis artikel
Tim lain menanggapi
hasil presentasi
60
Menit
Meminta siswa berdiskusi
dalam tim mengenai materi:
-Pembekuan darah
Berdiskusi dalam tim
mengenai materi
pembekuan darah dan
komponen peredaran
15
Menit
61
-Komponen peredaran darah
darah Masing-masing
Menuliskan
rangkuman hasil
diskusinya dalam
selembar kertas
Kegiatan Penutu
Kesimpulan
dan
motivasi
penutup
Memberikan gambaran
keseluruhan artikel dan
keterkai tannya dengan materi
Memberikan motivasi penutup.
“Mari kita rutin dalam berolah
raga, supaya jantung kita sehat
”
Menugaskan kepada siswa
untuk mencari artikel tentang
kelainan sistem peredaran
darah. Antara satu siswa
dengan yang lain tidak boleh
sama.
Memperhatikan
dengan penuh
tanggung jawab
penjelasan dan
motivasi dari guru
Pertemuan : 3
Langkah-langkah pembelajara
Isi Kegiatan (Aktifitas) Waktu
Guru Siswa
Motivasi
dan
Apersepsi
Memberi salam kepada siswa
Meminta siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran.
Menjawab salam
Berdoa sebelum
memulai pelajaran
5 menit
62
Menunjukkan rasa empati
dengan menanyakan kabar
siswa ( apakabar hari ini
anak-anak ?
Mengecek kehadiran siswa.
Menanyakan kesiapan siswa
dalam belajar (mengecek
kebersihan kelas, berpakaian
rapi,tes konsentrasi sebelum
pembelajaran)
Menanyakan materi
sebelumnya
Memberikan motivasi.
“Pernahkah kalian mendengar
kisah, ada orang yang divonis
dokter kalau umurnya sudah
tidak lama lagi, dan tidak ada
obat yg bisa menyembuhkan,
akan tetapi dia bisa bertahan
lebih lama diluar prediksi
dokter? Karena sesungguhnya
obat yang paling mujarab
adalah berdoa dan pasrah
kepada Allah”
Memberikan apersepsi.
“Ada yang tahu penyakit
eritroblastosis fetalis? ”
Menyampaikan tujuan
Menjawab pertanyaan
guru
Menjawab hadir
ketika diabsen guru.
Menjawab pertanyaan
guru
Bertangung jawab
memperhatikan
penjelasan guru
dengan toleransi
Bertanggung jawab
memberikan
tanggapan positif
Mendengarkan
penjelasan guru
dengan penuh
tanggung jawab
63
pembelajaran dan teknis
pembelajaran
Kegiatan Inti
Meminta siswa berdiskusi
dalam tim mengenai materi:
- Proses peredaran darah
Berdiskusi dalam tim
mengenai materi
Proses peredaran
darah Masing-masing
siswa menuliskan
rangkuman hasil
diskusinya dalam
selembar kertas
20
Menit
Meminta siswa mempre
sentasikan penugasan artikel
Meminta siswa merespon
presentasi dari temannya
Mempresentasikan
hasil analisis artikel
Memberikan respon
terhadap hasil analisis
artikel
60
Menit
Kegiatan Penutup
Kesimpulan
dan
motivasi
Menyampaikan kesimpulan
tentang bahasan materi proses
peredaran darah dan kelainan
sistem peredaran darah
Memberikan motivasi. “Di
era globalisasi ini, mau tak
mau kita harus menguasai
bahasa inggris. Buku-buku
bacaan kita jangan terbatas
Memperhatikan
penjelasan guru
dengan baik
Memperhatikan
dengan baik
penugasan dari guru
5 Menit
64
karangan ilmuan dalam
negeri, namun kita juga harus
memperbanyak bacaan karya
ilmuan luar negeri”
Menugaskan siswa untuk
membuat kliping dari semua
artikel yang sudah dibawa
masing-masing siswa
Pertemuan : 3
Langkah-langkah pembelajaran
Isi Kegiatan (Aktifitas) Waktu
Guru Siswa
Motivasi
dan
Apersepsi
Memberi salam kepada siswa
Meminta siswa untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran.
Menunjukkan rasa empati
dengan menanyakan kabar
siswa ( apakabar hari ini
anak-anak ?
Mengecek kehadiran siswa.
Menanyakan kesiapan siswa
dalam belajar (mengecek
kebersihan kelas, berpakaian
rapi,tes konsentrasi sebelum
pembelajaran)
Menanyakan materi
sebelumnya
Menjawab salam
Berdoa sebelum
memulai pelajaran
Menjawab pertanyaan
guru
Menjawab hadir
ketika diabsen guru.
Bertangung jawab
memperhatikan
penjelasan guru
dengan toleransi
Bertanggung jawab
memberikan
tanggapan positif
Mendengarkan pen
5 menit
65
Memberikan motivasi kepada
siswa. “Hati kita adalah wajah
dari apa yang ada dalam diri
kita. Mari kita jaga hati dari
hal-hal kotor yang dapat
menghambat proses dalam
menuntut ilmu”
Guru menyampaikan
apersepsi kepada siswa
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan teknis
pembelajaran
jelasan guru dengan
penuh tanggung
jawab
Kegiatan Inti
Analisis Isi
Vidio
Menayangkan vidio tentang:
1.Komponen Bagian-bagian ,
sel-sel darah,plasma darah
2.Golongan darah
3.Pembekuan darah
4. Alat-alat peredaran darah
5.Proses Peredaran darah
6.Sistem peredaran darah
Menganalisis isi video
Membuat rangkuman
menarik isi vidio
30
Menit
Presentasi Meminta beberapa siswa
untuk mempresentasikan
hasil analisis vidionya
Mempresentasikan
hasil analisis video
20
Menit
Meminta siswa untuk saling
mengoreksi hasil analisis
video
Saling mengoreksi
hasil analisis vidio
dalam satu kelompok
10
Menit
Kegiatan Penutup
66
Kesimpulan
dan
motivasi
Menyampaikan kesimpulan
pembahasan materi
Memberikan motivasi kepada
siswa. “ Jangan sia-siakan
waktu muda kalian untuk
sekadar bersuka ria. Mulailah
berusaha keras dengan
banyak memanfaatkan waktu
luang untuk hal-hal yang
bermanfaat. Maka kelak,
disaat tua kita akan
merasakan manisnya hidup”
Memperhatikan
penjelasan guru dengan
penuh tanggung jawab
5
Menit
Pos-tes
Membagikan soal pos-tes
kepada siswa
Mengerjakan pos-tes
dengan jujur dan penuh
tanggung jawab
60
Menit
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/ Alat
1.Buku Guru Biologi
2. Champbell Biology
3. Lembar analisis artikel
4. Lks
5.Vidio pembelajaran tentang
a.Komponen darah
b.Golongan darah
c.Pembekuan darah
d.Peredaran darah
e.Sistem peredaran darah
7. Artikel populer dan ilmiah
67
6. Internet
H. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian
Indikator Penilaian Teknik Instrumen
Siswa mampu:
1. Mengidentifikasi
komponen darah
beserta fungsinya
2. Mengidentifkasi
golongan darah
3. Membuat skema pembe
kuan darah
4. Mengidentifikasi
komponen peredaran
darah
5. Menjelaskan proses
peredaran darah
6. Mengidentifikasi
kelainan sistem darah
a.Tes
Menilai pemahaman
tentang kmponen
darah, pembuluh
darah.
b.Penugasan
Mendata kasus di
sekolah tentang
penyakit pada
sistem peredaran
darah.
a.Portofolio
Laporan tertulis
hasil kegiatan
pratikum.
b. Rangkuman siswa
Menilai rangkum
pengetahua siswa
tentang sistem
peredaran darah.
LEMBAR VALIDASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan RPP dalam
pelaksanaan pembelajaran biologi yang implementasinya menggunakan Strategi
Pembelajaran CIR.
B. PETUNJUK
1. Bapak/ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda cek (√)
pada kolom yang tersedia.
68
2. Makna poin validasi adalah 1 (tidak baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), 4
(baik), 5 (sangat baik).
C. PENILAIAN
No Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4 5
I Perumusan tujuan pembelajaran √
1. Kejelasan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.
√
2. Kejelasan Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar dan tujuan pembelajaran
√
3. Kesesuaian Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar dan tujuan pembelajaran
√
4. Ketetapan penjabaran kompetensi dasar
kedalam indicator
√
5. Kesesuaian indikator dengan tujuan
pembelajaran
√
6. Kesesuaian indikator dengan tingkat
perkembangan siswa
√
II Isi yang disajikan √
1. Sistematika penyusunan RPP √
2. Kesesuaian urutan kegiatan pembelajaran
yang implementasinya menggunakan
Strategi Pembelajaran CIRC
√
3. Kesesuaian urutan kegiatan siswa dan
guru untuk setiap tahap pembelajaran
√
69
dengan aktivitas pembelajaran biologi
yang implementasinya menggunakan
Strategi Pembelajaran CIRC
4. Kejelasan skenario pembelajaran (tahap-
tahap kegiatan pembelajaran;
pendahuluan, inti dan penutup)
√
III Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD √
2. Bahasa yang digunakan komunikatif √
3. Kesederhanaan struktur kalimat √
IV Waktu
1. Kesesuaian √
2. Rincian waktu untuk setiap tahap
pembelajaran
√
Kategori Penunjukan Kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lingkarilah pilihan Bapak/ibu berdasarkan penilaian yang bapak/ibu berikan
diatas :
a. Valid
b. Valid dengan revisi
c. Tidak Valid
70
D. KOMENTAR / SARAN
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
....................................................................................................................
Jambi, November 2019
Validator
Dwi Gusfarenie, M.Pd.
71
Soal Posttest Biologi
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Materi Pelajaran : Biologi
Materi : Sirkulasi
Waktu : 60 menit
PETUNJUK
1. Tulislah terlebih dahulu identitas anda pada bagian kanan atas lembar soal
yang telah disediakan.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan member tanda silang
(X) pada lembar jawaban yang telah disediakan.
3. Apabila anda jawaban yang anda anggap salah dan ingin memperbaikinya,
maka coretlah dengan garis mendatar pada jawaban yang salah, kemudian
berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar.
Contoh: Pilihan semula : A B C D
Diubah menjadi: A B C D
4. Laporkan pada pengawas, jika anda kurang jelas dengan pernyataan soal
1. Natrium sitrat dapat mencegah darah membeku, sebab....
a. Mengendapkan ion Ca 2+ dan darah
b. Menghambat peahnya trombosit
c. Menghambat kerja protrombin
d. Menetralkan antibodi dan serum
2. Perhatikan sifat-sifat sel berikut:
Trombosit dan sel-sel
darah yang rusak 1....
Ca 2+
+ vitamin
Protrombin 2. ..
72
3…… Fibrin
Pada skema mekanisme pembekuan darah di atas, apakah yang ditunjukkan nomor 1,
2, dan 3 berturut-turut?
a.Tromboplastin, fibrinogen, trombin
b. Fibrinogen, trombin, tromboplastin
c.tromboplastin, trombin, fibrinogen
d. trombin, fibrinogen, tromboplastin
3. Rudi adalah siswa kelas XI SMA yang ingin mendonorkan darah ke ibunya yang
sedang kekurangan darah. Tapi Rudi belum mengetahui golongan darahnya. Rudi
ingin melakukan tes golongan darah. Apa yang harus ia lakukan?
a. Amati setelah 2 menit, apakah terjadi penggumpalan atau tidak. Aduk dengan
menggunakan tusuk gigi. Tentukan golongan darahnya. Teteskan darah pada
kaca objek yang ada anti A dan Anti B. Teteskan anti A dan anti B pada kaca
objek
b. Amati setelah 2 menit, apakah terjadi penggumpalan atau tidak Tentukan
golongan darahnya. Teteskan anti A dan anti B pada kaca objek. Aduk dengan
menggunakan tusuk gigi. Teteskan darah pada kaca objek yang ada anti A dan
Anti B.
c. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi. Amati setelah 2 menit, apakah terjadi
penggumpalan atau tidak. Tentukan golongan darahnya. Teteskan darah pada
kaca objek yang ada anti A dan Anti B. Teteskan anti A dan anti B pada kaca
objek
d. Teteskan anti A dan anti B pada kaca objek. Teteskan darah pada kaca objek
yang ada anti A dan Anti B. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi. Amati
setelah 2 menit, apakah terjadi penggumpalan atau tidak. Tentukan golongan
darahnya.
73
4. Mengapa Orang yang bergolongan darah O tidak boleh mendapat transfusi dari
orang yang bergolongan darah A.?
a. Karena di dalam plasma darah golongan O terdapat antibodi a yang akan
menggumpalkan eritrosit golongan darah A
b. Karena antigen A yang terdapat di Aalam plasma golongan darah O akan
menggumpalkan antibodi dari golongan darah A
c. Karena di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang akan
menggumpalkan eritrosit golongan A
d. Karena di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan
merusak antibodi a pada golongan darah O
5. Berikut ini fungsi darah:
(1) Menghindarkan tubuh dari infeksi
(2) Melakukan proses pembekuan darah
(3) Menjaga keseimbangan suhu tubuh
(4) Mengedarkan O2 dari paru-paru ke seluruh tubuh
(5) Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
Fungsi eritrosit ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1 dan 3 d. 4 dan 5
b. 2 dan 3 c. 1 dan 2
6. Jika orang bergolongan darah AB ditransfusi dengan darah bergolongan B, maka
....
a. Terjadi aglutinasi
b. Tidak selalu terjadi aglutinasi
c. Tidak terjadi aglutinasi
d. Mungkin akan terjadi aglutinasi
7. Banyak oksigen yang dapat diangkut oleh darah manusia bergantung pada....
a. Jumlah palsma darah
b. Jumlah keping darah
c. Jumlah sel darah merah
74
d. Jumlah sel darah putih
8. Pada permulaan proses pembekuan darah, zat yang dikeluarkan trombosit adalah....
a. Vitamin K
b. Trombin
c. Protrombin
d. Tromboplasti
9. Pernyataan yang tidak benar tentang sel darah merah manusia adalah….
a. Berbentu seperti cakram bikonkaf
b. Tidak memiliki inti
c. Mengandung hemoglobin pengikat oksigen
d. Berfungsi untuk melawan firus / Antibodi
10. Berikut ini yang manakah zat yang menentukan golongan darah manusia?
a. aglutinin dan eritrosit
b. aglutinin dan leukosit
c. aglutinin dan aglutinogen
d. aglutinogen dan eritrosit
11. Seorang dikatakan bergolongan darah A, bila dalam darahnya mengandung ....
a. aglutinogen B dan aglutinin α
b. aglutinogen A dan aglutinin α
c. aglutinogen B dan aglutinin β
d. aglutinogen A dan aglutinin β
12.Transfusi darah donor bergolongan A ke resipien yang bergolongan B, akan
menyebabkan aglutinasi karena.....
a. Bertemunya aglutinogen A dengan aglutinin beta
b. Bertemunya aglutinogen B dengan aglutinin alfa
c. Bertemunya aglutinogen A dengan aglutinin alfa
d. Bertemunya aglutinogen A dengan aglutinogen B
75
13. Sel darah putih yang jumlahnya paling banyak adalah....
a. Neutrofil c. Limfosit
b. Basofil d. Monosit
14. Sel darah putih pada tubuh kita yang mempunyai peranan dalam keadaan alergi
adalah
a. Trombosit d. bosofil
b. limfosit
c. neutrofil
15. Berikut ini yang manakah komponen darah yang dijumpai di dalam plasma?
a. air, serum, leukosit, dan zat organik
b. air, serum, zat organik, dan eritrosit
c. air, serum, zat organik, dan zat anorganik
d. serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat organik
16. Ketika jantung mamalia berdenyut, maka dimanakah tekanan yang paling besar ?
a. Bilik kiri
b. Bilik kanan
c. Serambi kiri dan kanan
d. Serambi kiri
17. Dibawah ini yang manakah yang menunjukkan fungsi jantung?
a. menyerap O2 dari atmosfer
b. menyaring sisa metabolisme dari darah
c. menghasilkan eritrosit
d. memompa darah ke seluruh tubuh
18. Manakah pernyataan berikut yang tepat untuk menjelaskan pembuluh darah?
a. Pembuluh yang mengalirkan darah kaya oksigen
b. Pembuluh yang mengalirkan darah miskin karbon dioksida
c. Pembuluh yang mengalirkan darah miskin oksigen
d. Pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung
76
19. Berikut ini yang manakah yang menyebabkan terjadinya denyut nadi?
a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler
b. gerakan jantung memompa darah ke vena
c. gerakan jantung memompa darah ke arteri
d. gerakan paru-paru memompa darah ke arteri
20. Dibawah ini yang manakah pembuluh darah yang mengangkut O2?
a. Arteri paru-paru
b. Vena paru-paru
c. Vena kava superior
d. Vena kava inferior
21. Tekanan darah Pak Ahmad yang ditunjukkan oleh tensimeter adalah 140/80 mm
Hg. Menunjukkan apakah ukuran 140 mm Hg pada tensiometer?
a. sistolis
b. diatolis
c. darah yang keluar dari jantung
d. otot jantung waktu mengembang
22. Disebut apakah pembuluh darah yang keluar dari jantung?
a. Arteri pulmonalis dan vena pulmonalis
b. Aorta dan vena kava
c. Vena kava dan arteri pulmonalis
d. Arteri pulmonalis dan aorta
23. Lapisan otot apakah yang melapisi jantung manusia?
a. eksokardium d.perikardium
b. endokardium c. miokardium
24. Di antara pernyataan berikut yang manakah yang bukan ciri pembuluh vena?
a. membawa darah menuju jantung
b. letaknya di daerah permukaan
c. tekanan lemah
d. tempat keluarnya darah dari jantung
77
25. Dimanak darah yang paling banyak mengandung oksigen?
a. Arteri pulmonalis
b. Atrium kanan
c. Vena pulmonalis
d. Vena kava superior
26. Apakah fungsi jantung pembuluh pada serangga?
a. Mengangkut Sari makanan
b. Mengangkut Sari makanan dan oksigen
c. Mengangkut Sari makanan dan karbondioksida
d. Mengangkut Sari makanan dan sisa-sisa metaboliisme
27. Termasuk ke dalam peredaran darah apakah peredaran darah ikan?
a. Tunggal
b.Tunggal dan tertutup
c. Tunggal dan terbuka
d.Ganda dan tertutup
28. Pernyataan berikut berhubungan dengan darah serangga:
1.Hanya digunakan untuk mengangkut sari makanan
2.Berwarna merah muda
3.Tidak mengandung hemoglobin
4.Hanya digunakan untuk mengangkut O2 dan CO2
5.Untuk mengangkut sari makanan dan udara pernapasan
Yang manakah pernyataan diatas yang benar?
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 3 c. 3 dan 4
29. Rido adalah seorang siswa SMA. Rido sedang mengerjakan tugas mandiri untuk
melakukan praktek yang diberikan oleh guru biologi tentang sistem peredaran
darah. Hewan yang digunakan adalah berudu. Bagaimanakan Rido hartus
melakukan tugas tersebut?
78
a. 1. Masukkan larutan urethen 2% kedlam gelas piala. 2. Amati dibawah
mikroskop pembuluh darah pada seekor kecebong. 3. Masukkan 2-3 ekor
kecebong sampai kecebong tidak bergerak lagi 4. Pindahkan seekor kecebong
yang sudah terbius kedalam cawan petri yang berisi sedikit air.
b. 1. Masukkan larutan urethen 2% kedlam gelas piala. 2. Masukkan 2-3 ekor
kecebong sampai kecebong tidak bergerak lagi. 3. Amati dibawah mikroskop
pembuluh darah pada seekor kecebong. 4. Pindahkan seekor kecebong yang
sudah terbius kedalam cawan petri yang berisi sedikit air.
c. 1. Masukkan larutan urethen 2% kedlam gelas piala. 2. Pindahkan seekor
kecebong yang sudah terbius kedalam cawan petri yang berisi sedikit air. 3.
Masukkan 2-3 ekor kecebong sampai kecebong tidak bergerak lagi. 4. Amati
dibawah mikroskop pembuluh darah pada seekor kecebong.
d. 1. Masukkan larutan urethen 2% kedlam gelas piala. 2. Masukkan 2-3 ekor
kecebong sampai kecebong tidak bergerak lagi. 3. Pindahkan seekor kecebong
yang sudah terbius kedalam cawan petri yang berisi sedikit air. 4. Amati
dibawah mikroskop pembuluh darah pada seekor kecebong.
30. Jantung pada burung terdiri dari....
a. Tiga atrium
b.Tiga ventrikel
c. Dua ventrikel dan satu atrium
d.Dua ventrikel dan dua atrium
31. Dari hewan berikut ini, hewan manakah yang belum memiliki sistem peredaran
darah?
a. belalang c. planaria
b. kecoa d. keong
32. Darah belalang tidak berfungsi mengangkut O2 sebab O2 mencapai sel-sel tubuh
belalang dengan bantuan ....
a. pembuluh darah
79
b. sistem trakea
c. plasma darah
d. serum darah
33. Hewan yang memiliki sel-sel ameboid untuk mengedarkan makanan dalam
tubuhnya adalah….
a. Porifera
b. Planaria
c. keong
d. cnidaria
34. Sistem peredaran darah pada serangga disebut sistem peredaran darah terbuka.
Apakah alasannya?
a. Tidak memiliki arteri dan vena
b. Darah tidak selalu beredar dalam pembuluh
c. Tidak memiliki jantung
d.Oksigen diedarkan dalam sistem trakea
35. Jantung katak terdiri atas . . . .
a. tiga atrium
b. dua ventrikel dan satu atrium
c. satu ventrikel dan dua atrium
d. satu ventrikel dan satu atrium
36. Pada saat seseorang menderita demam berdarah, sel-sel darah apakah yang
mengalami penurunan jumlah?
a. trombosit d. monosit
b. leukosit c. basofil
37. Pada saat pelajaran biologi Riska tiba tiba merasa badannya lemas. Kemudian dia
minta izin untuk periksa ke rumah sakit. Setalah diperiksa oleh dokter ternyata
pada darah Riska produksi sel drah putih secara berlebihan sehingga jumlahnya
dalam darah melebihi normal. Sel darah putih yang berlebihan tidak hanya
memakan bakteri tetapi juga memakan sel darah merah sehingg tubuh mengalami
80
kekurangan darah yang sangat berat. Menurut analisa dokter penyakit ini disebut
anemia. Benarkah analisa dokter tersebut?
a. Benar, karena anemia adalah kekurangan darah.
b. Benar, karena Riska kekurangan hemoglobin
c. Benar, karena kurangnya volume darah dari normal
d. Salah, karena produksi seldarah putih secara berlebihan disebut leukimia.
38. Disebut apakah kelainan peredaran darah yang berupa pengerasan pembuluh nadi
yang disebabkan karena adanya-endapan kapur. Disebut apakah kelainan ini?
a. Hemofilia d. Arteriosklerosis
b. Varises c. Miokarditis
39. Tekanan sistol Pak Joko lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan diastol lebih
dari 99 mmHg. Menurut kalian kelainan apakah pada tubuh pak Joko?
a. Anemia d. Leukimia
b. Hipertensi
c. Talasemia
40. Jika seseorang kekurangan eritrosit, tubuhnya menjadi pucat. Disebut apakah
keadaan ini?
a. leukemia d. Leukositosis
b. anemia
c. sianosis
41. Saat praktikum biologi dilaboratorium Tuti terkena silet saat membedah ikan.
Kemudian darah yang keluar dari tubuh Tuti sangat banyak sekali. Anehnya darah
yang keluar itu terus menerus dan tidak mau berhenti. Kata guru biologi yang
mengajar mereka Tuti menderita penyakit Hemofilia. Benarkah apa yang
dikatakan guru biologi tersebut?
a. Benar, karena darah yang keluar secara terus menerus
b. Benar, karena darah sulit membeku maka mengalir terus menerus.
c. Salah, karena jika keluar terus manerus maka Tuti akan kekurangan darah
81
d. Salah, karena Tuti menderita penyakit anemia
42. Talasemia adalah kelainan darah yang terjadi pada....
a. Leukosit d. Plasma darah
b. Eritrosit
c. Trombosit
43. Jika dalam darah seseorang sel darah putih hanya 3000 butir tiap 1 mm3
maka hal
ini disebut ?
a. Hemofilia d. anemia
b. hipertensi c. leukopeni
44. Disebut apakah kelainan penyakit akibat pengerasan pembuluh darah oleh lemak
atau zat kapur?
a. Wasir d. Sklerosis
b.Hemeroid
c.Ambeien
45. Gangguan pada sistem peredaran darah berikut yang manakah yang bersifat
genetik?
a.Anemia d. Arteriosklerosis
b.Hemofilia c. Hemoroid
46. Dari beberapa komponen darah dibawah ini yang terlibat dalam pembasmian
bakteri dan organisme lain yang menyebabkan penyakit yaitu...............
a.Antibodi dan fibrinogen
b.Antibodi dan sel darah putih
c.Fibrinogen dan sel darah merah
d.Keping darah dan sel darah putih
47. Komponen darah yang berfungsi membawa sari-sari makanan dan sisa
metabolisme adalah........
a.Eritrosit
b.Leukosit
c. Plasma darah
82
d. Serum
48. Pada manusia normal jantung biasanya berkontraksi 72 kali setiap menit, untuk
aktivitas tersebut tentunya jantung memerlukan makanan yang disuplai
oleh............
a.Arteri koronaria
b.Arteri karotis
c.Arteri pulmokutaneous
d.Arteripulmonalis
49. Seorang atlet sedang melaksanakan pemanasan memutari lapangan sehingga
jantungnya berdenyut kencang kemudian ia menghitung denyut jantungnya dam
ternyata mencapai 120, keadaan dimana jantung mengalami kontraksi disebut
.........
a. Diastol c. Sistol
b. Siklus jantung d. Venula
50. Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit yang berfungsi
untuk menjaga aliran darah agar tetap searah klep ini disebut......
a.Katup c.Venula
b.Arteri d. Valvula semiluna
83
KUNCI JAWABAN SOAL YANG DIUJICOBAKAN
1. A
2. C
3. D
4. A
5. D
6. A
7. C
8. D
9. D
10. C
11. D
12. C
13. A
14. D
15. C
16. C
17. D
18. D
19. C
20. B
21. A
22. D
23. C
24. D
25. C.
26. B
27. B
28. B
29. D
30. D
31. C
32. B
33. A
34. B
35. C
36. A
37. D
38. C
39. B
40. B
41. B
42. B
43. A
44. D
45. B
46. B
47. C
48. A
49. C
50. D
84
LEMBAR VALIDASI TES HASIL BELAJAR
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Kelas/Semester : XI MIPA/ Genap
Mata Pelajaran : Biologi
Pokok Bahasan : Sistem Sirkulasi
Nama Validator : Diandara Oryza, M.Pd
Petunjuk :
1. Sebaga pedoman ibu untuk mengisi kolom-kolom validasi isi, kontruksi dan
bahasa, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
a. Validasi isi
1). Soal sesuai dengan indikator.
2). Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur.
b. Kontruksi
1) Pokok soal dirumuskan dengan jelas.
2) Hanya ada satu jawaban yang benar.
3) Option tidak mengandung sistem semua jawaban benar atau salah.
4) Option berbentuk angka telah diurutkan dari terkecil ke terbesar, atau
sebaliknya.
5) Gambar, grafik,diagram,table pada soal jelas.
6) Butir soal tidak bergantung kepada jawaban soal sebelumnya.
c. Bahasa
1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dengan
benar.
2) Menggunakan bahasa dengan sederhana dan mudah dimengerti.
3) Kalimat soal tidak mengandung makna ganda.
85
2. Berikan tanda ceklis ( √ ) pada kolom nilai yang sesuai dengan penilaian ibu.
Nomor
Soal
Validasi isi Kontruksi Bahasa
V VC KV TV S SC KS TS SDP DP KDP TDP
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √ √
6 √ √ √
7 √ √ √
8 √ √ √
9 √ √ √
10 √ √ √
11 √ √ √
12 √ √ √
13 √ √ √
14 √ √ √
15 √ √ √
16 √ √ √
17 √ √ √
18 √ √ √
19 √ √ √
20 √ √ √
21 √ √ √
22 √ √ √
23 √ √ √
24 √ √ √
86
25 √ √ √
26 √ √ √
27 √ √ √
28 √ √ √
29 √ √ √
30 √ √ √
31 √ √ √
32 √ √ √
33 √ √ √
34 √ √ √
35 √ √
36 √ √ √
37 √ √ √
38 √ √
39 √ √ √
40 √ √
41 √ √ √
42 √ √ √
43 √ √ √
44 √ √ √
45 √ √ √
46 √ √ √
47 √ √ √
48 √ √ √
49 √ √ √
50 √ √ √
87
Keterangan:
V = Valid
CV = Cukup Valid
KV = Kurang Valid
TV = Tidak Valid
S = Sesuai
CS = Cukup Sesuai
KS = Kurang Sesuai
TS = Tidak Sesuai
SDP = Sangat Sesuai
DP = Dapat dipahami
KD = Kurang dipahami
TDP = Tidak Dapat dipahami
3. Jika ada yang perlu dikomentari mohon menulis pada kolom saran di bawah.
Saran:
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Kesimpulan
A. Dapat digunakan tampa revisi
B. Dapat digunakan dengan revisi kecil
C. Dapat digunakan dengan revisi Besar
D. Belum dapat digunaka.
Jambi, Februari 2019
Validator
Diandara Oryza, M.P
88
Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
1. Hasil Postest Kelas Ekperimen
No. Nama Nilai Posttes
Keterangan
30. AB 85 Tuntas
31. AL 80
Tuntas
32. ALW 70
Tidak Tuntas
33. AN 75
Tuntas
34. AR 75
Tuntas
35. DED 75
Tuntas
36. DEL 90
Tuntas
37. DOL 70
Tidak Tuntas
38. ED 60
Tidak Tuntas
39. EL 70
Tidak Tuntas
40. EM 70
Tidak Tuntas
41. FA 65
Tidak Tuntas
42. HA 75
Tuntas
43. IS 65
Tidak Tuntas
44. JEL 75
Tidak Tuntas
45. KU 75
Tuntas
46. KA
75
Tuntas Tuntas
47. M.D 75
Tuntas
48. M.S 75
Tuntas
49. MAK 70
Tidak Tuntas
50. MAR 60
Tidak Tuntas
89
51. MIL 60
Tidak Tuntas
52. MUH 85
Tuntas
53. RAH 85
Tuntas
54. RE 80
Tuntas
55. RI 90
Tuntas
56. SIS 75
Tuntas
57. WID 80
Tuntas
58. WIT 75
Tuntas
Berdasarkan data di atas maka diperoleh
a. Sebaran data
85 80 70 75 75 75 90 70 60 70
70 65 75 65 65 75 75 75 75 70
60 60 85 85 80 90 75 80 75
b. Menentukan skor tertingi (H) dan skor terenda (L)
Skor tertinggi (H) = 90
Skor Terendah (L) = 60
c. Menentukan rentangan (R) dengan rumus
R = H - L +1
R = 90 - 60 + 1 R= 39
d. Membuat table frekuensi
X f Fx x^2 fx^2
90 2 180 8100 16200
85 3 255 7225 21675
80 3 240 6400 19200
75 11 825 5625 61875
70 4 280 4900 19600
65 3 195 4225 12675
60 3 180 3600 10800
29 2155
162025
90
e. Mencari Mean
= ∑F
n=2155
29 = 74, 31
f. Mencari Median
Mdn = 78 78
=78
g. Mencari Modus
Mo = 75 (Mempunyai frekuensi paling banyak)
h. Mencari Standar Deviasi
SD=√∑ fx2
N
SD=√
29
SD=√
SD=2.36
i. Simpanan Baku : 1.53
j. Tabel Liliefors
Xi zi ztabel fzi f(kum) szi |fzi-szi|
90 1.88 0.4788 0.9788 29 1.0357 -0.0569
90 1.88 0.4419 0.9419 28 1.0000 -0.0581
85 1.28 0.4419 0.9419 27 0.9643 -0.0224
85 1.28 0.3643 0.8643 26 0.9286 -0.0643
85 1.28 0.3643 0.8643 25 0.8929 -0.0286
80 0.68 0.2389 0.7389 24 0.8571 -0.1182
80 0.68 0.2389 0.7389 23 0.8214 -0.0825
80 0.68 0.2389 0.7389 22 0.7857 -0.0468
75 0.08 0.1772 0.6772 21 0.7500 -0.0728
75 0.08 0.1772 0.6772 20 0.7143 -0.0371
75 0.08 0.1772 0.6772 19 0.6786 -0.0014
75 0.08 0.1772 0.6772 18 0.6429 0.0343
75 0.08 0.0714 0.5714 17 0.6071 -0.0357
75 0.08 0.0714 0.5714 16 0.5714 0.0000
75 0.08 0.0714 0.5714 15 0.5357 0.0357
91
75 0.08 0.0714 0.5714 14 0.5000 0.0714
75 0.08 0.1808 0.3192 13 0.4643 -0.1451
75 0.08 0.1808 0.3192 12 0.4286 -0.1094
75 0.08 0.2734 0.2266 11 0.3929 -0.1663
70 -0.52 0.2734 0.2266 10 0.3571 -0.1305
70 -0.52 0.2734 0.2266 9 0.3214 -0.0948
70 -0.52 0.3238 0.1762 8 0.2857 -0.1095
70 0.94 0.3238 0.1762 7 0.2500 -0.0738
65 -1.11 0.3238 0.1762 6 0.2143 -0.0381
65 -1.11 0.3238 0.1762 5 0.1786 -0.0024
65 -1.11 0.4177 0.0823 4 0.1429 -0.0606
60 -1.71 0.4177 0.0823 3 0.1071 -0.0248
Berdasarkan dengan uji liliefors dengan n= 29, maka diperoleh harga
Ltabel sehingga di bandingkan dengan L0= 0,166. Maka L0<Ltabel
(0,135<0,166 ) pada taraf 0,01 sehingga data populasinya berdistribusi
normal
2. Hasil Postest Kelas Kontrol
No. Nama Nilai Posttes Keterangan
1. ATN 85 Tuntas
2. AF 73 TidakTuntas
3. AR 70 TidakTuntas
4. AL 58 TidakTuntas
5. AP 58 TidakTuntas
6. AU 63 TidakTuntas
7. CP 73 TidakTuntas
8. Dal 85 Tuntas
9. DT 80 Tuntas
10. ES 73 TidakTuntas
11. FDS 63 TidakTuntas
12. HW 53 TidakTuntas
13. IlN 75 Tuntas
14. Kl 90 Tuntas
15. KN 70 TidakTuntas
16. KW 58 TidakTuntas
17. LS 70 TidakTuntas
18. M 70 TidakTuntas
19. My 75 Tuntas
20. MRB 60 TidakTuntas
21. MB 60 TidakTuntas
92
22. MK 75 Tuntas
23. Mf 53 TidakTuntas
24. RMf 50 TidakTuntas
25. TA 53 TidakTuntas
26. Ytn 60 TidakTuntas
27. Zw 80 Tuntas
28. ZF 73 TidakTuntas
a. Sebaran data
90 85 85 80 80 75 75
75 73 73 73 70 70 70
70 70 63 63 60 60 60
58 58 58 53 53 53 50
b. Menentukan skor tertingi (H) dan skor terenda (L)
Skor tertinggi (H) = 90
Skor Terendah (L) = 50
c. Menentukan rentangan (R) dengan rumus
R = H - L +1
R = 90 - 50 + 1
R=41
d. Membuat table frekuensi
Nilai (X) f fx x^2 fx^2
90 1 90 8100 8100
85 2 170 7225 14450
80 2 160 6400 12800
75 3 225 5625 16875
73 3 219 5329 15987
70 5 350 4900 24500
63 2 126 3969 7938
60 3 180 3600 10800
58 3 174 3364 10092
53 3 159 2809 8427
50 1 50 2500 2500
28 1903 132469
93
a. Mencari Mean
∑
b. Mencari Median
c. Mencari Modus
(Mempunyai frekuensi paling banyak)
d. Mencari Standar Deviasi
√∑
√
√
e. Simpangan baku = 10,77198
f. Membuat tabel Liliefors
Nilai (X) Zi ztabel Fzi f(kum) szi |fzi-szi|
90 2.05 0.4545 0.9545 28 1.0000 -0.0455
85 1.58 0.4545 0.9545 27 0.9643 -0.0098
85 1.58 0.4015 0.9015 26 0.9286 -0.0271
80 1.12 0.4015 0.9015 25 0.8929 0.0086
80 1.12 0.4015 0.9015 24 0.8571 0.0444
75 0.65 0.3106 0.8106 23 0.8214 -0.0108
75 0.65 0.3106 0.8106 22 0.7857 0.0249
75 0.65 0.3106 0.8106 21 0.7500 0.0606
73 0.47 0.1808 0.6808 20 0.7143 -0.0335
73 0.47 0.1808 0.6808 19 0.6786 0.0022
94
73 0.47 0.1808 0.6808 18 0.6429 0.0379
70 0.19 0.0239 0.5239 17 0.6071 -0.0832
70 0.19 0.0239 0.5239 16 0.5714 -0.0475
70 0.19 0.0239 0.5239 15 0.5357 -0.0118
70 0.19 0.0239 0.5239 14 0.5000 0.0239
70 0.19 0.1368 0.3632 13 0.4643 -0.1011
63 -0.46 0.1368 0.3632 12 0.4286 -0.0654
63 -0.46 0.1368 0.3632 11 0.3929 -0.0297
60 -0.74 0.1368 0.3632 10 0.3571 0.0061
60 -0.74 0.2764 0.2236 9 0.3214 -0.0978
60 -0.74 0.2764 0.2236 8 0.2857 -0.0621
58 -0.93 0.2764 0.2236 7 0.2500 -0.0264
58 -0.93 0.2764 0.2236 6 0.2143 0.0093
58 -0.93 0.2764 0.2236 5 0.1786 0.0450
53 -1.39 0.4429 0.0571 4 0.1429 -0.0858
53 -1.39 0.4429 0.0571 3 0.1071 -0.0500
53 -1.39 0.4429 0.0571 2 0.0714 -0.0143
50 -1.67 0.4429 0.0571 1 0.0357 0.0214
Berdasarkan dengan UjiLiliefors dengan n= 28, maka diperoleh harga Ltabel=
0,167 sehingga dibandingkan dengan L0 = 0, 1305. Maka L0 <Ltabel( 0, 1305 < 0, 167 )
pada taraf 0, 05 sehingga data populasinya berdistribusi normal
95
UJI HOMOGENITAS DATA
Uji homogenitas data dilakukan dengan uji beda varians terbesar dan varian
terkecil.
A. Data Nilai Tes
Langka-langka perhitungan sebagai berikut:
1. Menentukan data varian dari data nilai
a.KelompokvariansMIPA2
SD S
2 116.8095
b. Kelompok control MIPA 5
SD S
2 149.4709
2. Menghitung perbandingan varians terbesar dan varians terkecil
Fhitungvarians terbesar
varians terkeceil=
= 1,279
Membandingkang Fhitung denganFtabel
Dengan rumus:
dk = n-1=29-1=28 (untuk varians terbesar)
dk = n-1=29-1=28 (untuk varians terkecil)
Taraf singnifikan( )= 0,01 maka diperoleh Ftabel = 1.88
3. Kriteria penguji
Jika:Fhitung Ftabel maka tidak Homogen
Jika: Fhitung Ftabel maka Homogen
Ternyata Fhitung Ftabel atau 1,279 < 1.89 maka varians-varians adalah
Homogen
96
Perhitungan Uji t
Setelah diketahui data berdistribusi normal dan kedua data kelompok varians
homogen maka peneliti melanjutkan analisis data dengan uji “t”.
No
X1
(Eksperimen)
X2
(Kontrol
X1 =
(T-mean
eks)
X2 =(X-
mean
kontrol) (X1)^2 (X2)^2
1 90 90 21.071 15.5357 444.0051 241.3584
2 85 90 16.071 15.5357 258.2908 241.3584
3 80 85 11.071 10.5357 122.5765 111.0013
4 80 85 11.071 10.5357 122.5765 111.0013
5 80 85 11.071 10.5357 122.5765 111.0013
6 80 80 11.071 5.5357 122.5765 30.6441
7 75 80 6.071 5.5357 36.8622 30.6441
8 75 80 6.071 5.5357 36.8622 30.6441
9 75 75 6.071 0.5357 36.8622 0.2870
10 75 75 6.071 0.5357 36.8622 0.2870
11 75 75 6.071 0.5357 36.8622 0.2870
12 70 75 1.071 0.5357 1.1480 0.2870
13 70 75 1.071 0.5357 1.1480 0.2870
14 70 75 1.071 0.5357 1.1480 0.2870
15 70 75 1.071 0.5357 1.1480 0.2870
16 70 75 1.071 0.5357 1.1480 0.2870
17 70 75 1.071 0.5357 1.1480 0.2870
18 65 75 -3.929 0.5357 15.4337 0.2870
19 65 70 -3.929 -4.4643 15.4337 19.9298
20 65 70 -3.929 -4.4643 15.4337 19.9298
21 60 70 -8.929 -4.4643 79.7194 19.9298
22 60 70 -8.929 -4.4643 79.7194 19.9298
23 60 70 -8.929 -4.4643 79.7194 19.9298
24 60 65 -8.929 -9.4643 79.7194 89.5727
25 60 65 -8.929 -9.4643 79.7194 89.5727
26 50 60 -18.929 -14.4643 358.2908 209.2156
27 50 60 -18.929 -14.4643 358.2908 209.2156
28 45 60 -23.929 -14.4643 572.5765 209.2156
1930 2085 3117.8571 1816.9643
Dari data di atas diproleh ∑ 1=1903 dan ∑ 2=2095, ∑ 1 2=3132.9643
dan ∑ 2 2 1674.1071 dan N= 28
a) Mencari mean variabel X atau kelompok eksperimen :
∑
=
= 67,96
97
b) Mencari mean variabel Y atau kelompok kontrol :
∑
=
= 74,46
c) Mencari standar deviasi kelompok eksperimen, dengan rumus :
√∑
= √
= √
d) Mencari standar deviasi kelompok kontrol, dengan rumus :
√∑
= √
= √
e) Mencari standar error mean kelompok eksperimen dengan rumus:
√
√
√
= 2, 0338656917
( Dibulatkan 2, 034 )
f) Mencari standar error mean kelompok kontrol dengan rumus :
√ =
√
√
= 1,487
g) Mencari standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan rumus :
√
=√ =√ =√ =2,65
h) Mencari t0 dengan rumus :
=
=
1,377
Langkah berikutnya, memberikan interpretasi terhadap to: df = (N1 +
N2) – 2 = (28 + 28) – 2 = 54. Dengan df sebesar 54 dikonsultasikan dengan
Tabel nilai “t”, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan
1%. Ternyata bahwa:
98
Pada taraf signifikansi 5%, ttabel atau tt = 2, 01
Pada taraf signifikansi 1%, ttabel atau to= 2, 65
Karena to telah diperoleh sebesar 2, 65 ; sedangkan tt = 2, 01 maka to
adalah lebih besar dari pada tt, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada
taraf signifikansi 1%. Dengan demikian maka hipotesis nihil ditolak, artinya
kedua nilai tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
perbedaan mean yang signifikan.
99
100
101
102
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In.08-pp-05-01 In.08-fm-pp-05-03 01-12-2019 R-0 - 01 dari 01
Nam : Doni Wiliansyah
Nim : TB.140439
Pembimbing I : Dr. Syahran Jailani M.Pd
Judul Skripsi : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC
(Cooperative Integraited Reading and Composition)
Terhadap Hasil Belajar Siswa”
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Program Studi : Tadris Biologi
NO HARI/TANGGAL MATERI
KONSULTASI
TANDA TANGAN
PEMBIMBING
1 03 Mei 2018 Bimbingan proposal
2 10 Mei 2018 Bimbingan proposal
3 31 Mei 2018 Bimbingan proposal
4 06 Juni 2018 ACC seminar
5 26 Juli 2018 Seminar proposal
6 21 April 2019 ACC Riset dan perbaikan
7 07 Mei 2019 Bimbingan skripsi
8 20 Juni 2019 Bimbingan skripsi
9 25 Juli 2019 Bimbingan skripsi
10 23 Agustus 2019 ACC skripsi
Jambi, November 2019
Pembimbing I
Dr. M. Syahran Jailani M.Pd
NIP.19690818996031002
103
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In.08-pp-05-01 In.08-fm-pp-05-03 01-12-2019 R-0 - 01 dari 02
Nam : Doni Wiliansyah
Nim : TB.140439
Pembimbing I : Nanda Gusraini M.Pd
Judul Skripsi : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC
(Cooperative Integraited Reading and Composition)
Terhadap Hasil Belajar Siswa”
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Program Studi : Tadris Biologi
NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN
PEMBIMBING
1 03 Maret 2018 Bimbingan proposal
2 10 Mei 2018 Bimbingan proposal
3 31 Mei 2018 Bimbingan proposal
4 04 Juni 2018 ACC seminar
5 26 Juli 2018 Seminar proposal
6 21 April 2019 ACC Riset dan perbaikan
7 07 Mei 2019 Bimbingan skripsi
8 20 Juni 2019 Bimbingan skripsi
9 18 Juli 2019 Bimbingan skripsi
10 24 Juli 2019 ACC skripsi
Jambi, November 2019
Pembimbing II
Nanda Gusraini M.P
104
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Doni Wiliansyah
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, TanggalLahir : Pulau Betung, 02 Juni 1995
Alamat Asal : Desa Serasah RT 01, RW 01 Kelurahan Jembatan Mas
Kecamatan Pemayung Kab. Batang Hari
Alamat Sekarang : Desa Serasah RT 01, RW01 Kelurahan Jembatan Mas Kecamatan
Pemayung Kab. Batang Hari
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Email : [email protected]
No. Kontak : 083172000795
Pendidikan Formal
1. SD 180/1 Ture Ilir Lulus tahun 2007
2. SMP Negeri 17 Batang Hari Lulus tahun 2012
3. SMA Negeri 8 Batang Hari Lulus tahun 2014
Jambi, November 2019
Peneliti
Doni Wiliansyah
(TB 140439)