pengaruh model pembelajaran kooperatif teams …

273
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN MEDIA KOKAMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP FLUIDA STATIS (Kuasi Eksperimen di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH: RENI OKTORA NIM 1112016300038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1438 H

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN

MEDIA KOKAMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP FLUIDA STATIS

(Kuasi Eksperimen di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

RENI OKTORA

NIM 1112016300038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1438 H

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

i

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament

(TGT) Berbantuan Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep

Fluida Statis disusun oleh Reni Oktora, NIM 1112016300038, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 21 Desember 2017

Yang mengesahkan,

Pembimbing I

Fathiah Alatas, M.Si NIP. 19830215 200912 2 008

Pembimbing II

Devi Solehat, M.Pd

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

ii

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

iii

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

iv

ABSTRAK

RENI OKTORA (1112016300038). Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Kokami

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis . Skripsi Program

Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap

hasil belajar siswa pada konsep fluida statis dan mengetahui respon siswa

terhadap media kokami yang digunakan dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini

dilaksanakan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Kelas eksperimen dalam

penelitian ini adalah XI IPA 3 dan kelas kontrol adalah kelas XI IPA 1. Penelitian

ini berlangsung pada bulan Mei 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah

kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan

penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling.

Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda

dan instrumen nontes berupa angket respon siswa dan lembar observasi aktivitas

siswa. Berdasarkan analisis data tes, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media

kokami terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal tersebut

didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney

terhadap data posttest diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,031 dan nilai taraf

signifikansi sebesar 0,05 atau Sig. (2-tailed) < 0,05, sehingga H0 ditolak Ha

diterima. Selain itu, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan

media kokami unggul pada jenjang kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3

(menerapkan), C4 (menganalisis). Respon siswa terhadap model pembelajaran

Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami berada

dalam kategori baik.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

Media Kokami, Hasil Belajar, Angket, Fluida Statis.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

v

ABSTRACT

RENI OKTORA, NIM. 1112016300038. The Effect of Cooperative Learning

Model Teams Games Tournament (TGT) in the From Media Kokami on

Learning Outcomes of Student on The Static Fluids Concept. Skripsi of

Physics Education Program, Faculty of Tarbiya and Teachers Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017.

This research aims to determine the effect of cooperative learning model teams

games tournament (TGT) in the from media kokami on learning outcomes of

students on the static fluids concept and to determine students response to media

kokami used in learning physics. This research did at state vocational high school

10 of South Tangerang City. The experiment class in this research is XI IPA 3,

while the control class is XI IPA 1. The research took place in Mei 2017. The

method used in this research is a quasi experimental with nonequivalent control

group design and technique of sampling is purpusive sampling. The instrument

used are objectives test in multiple choice form and non-tes instrument which is

student qustionnaire responses and student avtivity observation sheet. Based on

the analysis of the test data, it is concluded that there is effect of cooperative

learning model teams games tournament (TGT) in the from media kokami on

learning outcomes of students on the static fluids concept. It is based on the result

of hypothesis testing by using the Mann-Whitney test on to posttest data is

obtained by the Sig. (2-tailed) of 0.031 and the value of the significance level of

0.05 or Sig. (2-tailed) <0.05, so H0 is rejected Ha accepted. In addition, the

average student learning outcomes experimental class is higher than the average

student learning outcomes control class. The learning use cooperative learning

model teams games tournament (TGT) in the from media kokami on learning

outcomes of students on the static fluids concept superior in improving cognitive

level of C1 (remembering), C2 (understanding), C3 (application), C4 (analyzing)

and C5 (evaluating). The result of student questionnaire responses to the use

cooperative learning model teams games tournament (TGT) in the from media

kokami on learning outcomes of students on the static fluids concept are in good

category and the result of observation sheets of students.

Keyword : Cooperative Learning Model Teams Games Tournament (TGT),Media

Kokami, Learning Outcomes, Questionnaire, Static fluids.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan

semesta dengan segala kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah

SWT. Atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament

(TGT) Berbantuan Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Konsep Fluida Statis”.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan

terimakasih tersebut disampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik dan

pembimbing skripsi, dosen pembimbing terbaik yang Allah SWT berikan

kepada penulis, yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran demi

terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Devi Solehat, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi, selaku dosen

pembimbing terbaik yang Allah SWT berikan kepada penulis, yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

vii

8. Mukhlas, S.Pd, Lily Vebrina, S.Si selaku guru mata pelajaran fisika kelas X,

XI IPA dan XII IPA SMAN 10 Kota Tangerang Selatan yang telah

membimbing penulis selama penelitian.

9. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMAN 10 Kota Tangerang

Selatan yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

10. Teristimewa untuk keluarga tercinta, Ayahanda (Alm) Rajito, Ibunda Kandiyani,

Kakak dan Adik (Rendinis, Roro Pashi, Rosmay Kumala) serta semua keluarga

yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam

mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak dan Ibu

11. Sahabat-sahabat SMAN 1 Tangsel, Mila, Renny, Nana, Rara, Astria, Dilla,

Pendidikan fisika 2012 yang selalu memberikan semangat yang tiada henti

kepada penulis, penghibur disaat galau, dan teman hidup di kontrakan.

12. Guru-guru Al –Azkar Lebak Bulus, dan paling utama Bu Rury, Bu Rahma,

Bu Uti yang selalu memberikan semangat untuk tidak pernah berputus asa..

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata

penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini, semoga apa yang telah dihasilkan dapat bermanfaat dan

berguna bagi kita semua.

Jakarta, 21 Desember 2017

Penulis

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...............................................ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................iii

ABSTRAK .........................................................................................................iv

ABSTRACT ........................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................4

C. Batasan Masalah........................................................................5

D. Rumusan Masalah .....................................................................5

E. Tujuan Masalah .........................................................................5

F. Manfaat Penelitian ....................................................................6

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS PENELITIAN .................................................7

A. Kajian Teoritis ...........................................................................7

1. Model Cooperative Learning .............................................7

2. Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) ……………………………………..11

3. Media Pembelajaran…………………………. ..................15

4. Media Kokami....................................................................17

a. Kelebihan dan kekurangan media kokami ..................19

b. Aturan dalam penggunaan media kokami ...................19

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

ix

5. Hasil Belajar .......................................................................20

a. Ranah Kognitif ............................................................20

b. Ranah Afektif ..............................................................22

6. Konsep Fluida Statis ..........................................................24

1. Pengertian Tekanan .....................................................25

2. Tekanan Hidrostatis ....................................................26

3. Prinsip Pascal ..............................................................27

4. Prinsip Archimedes ......................................................28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................33

C. Kerangka Berpikir .....................................................................35

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................39

B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................39

C. Variabel Penelitian ....................................................................40

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................40

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................41

F. Instrumen Penelitian..................................................................41

1. Instrumen Tes .....................................................................41

2. Instrumen Nontes ...............................................................42

G. Kalibrasi Instrumen ...................................................................44

1. Validitas .............................................................................44

2. Uji Reliabilitas ...................................................................45

3. Daya Pembeda Soal ..........................................................46

4. Taraf Kesukaran .................................................................47

H. Teknik Analisis Data .................................................................48

1. Teknik Uji Prasyarat ..........................................................48

a. Uji Normalitas ...........................................................48

b. Uji Homogenitas .......................................................49

2. Uji Hipotesis ......................................................................49

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

x

a. Data Berdistribusi Normal dan Homogen ..............50

b. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen .............50

c. Data tidak berdistribusi normal ..............................51

I. Teknik Analisis Data Nontes ....................................................51

a. Angket Respon Siswa ..................................................51

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ..............................52

J. Hipotesis Statistik .....................................................................53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................54

A. Hasil Penelitian .........................................................................54

1. Hasil Pretest .........................................................................54

2. Hasil Posttest ........................................................................56

3. Rekapitulasi Hasil Belajar ...................................................57

4. Kemampuan Kognitif Siswa ................................................58

5. Hasil Analisis Data Tes ........................................................59

a. Uji Prasyarat Analisis Statistik ........................................59

1) Uji Normalitas ..........................................................59

2) Uji Homogenitas .......................................................60

b. Uji Hipotesis ...................................................................61

6. Hasil Analisis Data Nontes ...................................................62

a. Angket Respon Siswa .....................................................62

b. Lembar Observasi aktivitas Siswa .................................62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................63

BAB V PENUTUP .......................................................................................68

A. Kesimpulan ...............................................................................68

B. Saran ..........................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................70

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Turnamen .........................................................................13

Gambar 2.2 Amplop dan Kartu Soal ...............................................................18

Gambar 2.3 Peta Konsep FIuida Statis .............................................................24

Gambar 2.4 Tekanan Pada Kedalaman h Pada Zat Cair .................................26

Gambar 2.5 Sistem Pompa Hidrolik................................................................27

Gambar 2.6 Hidrometer dan Bagian-bagiannya ..............................................30

Gambar 2.7 Gelangan Kapal ...........................................................................31

Gambar 2.8 Tegangan Permukaan Zat Cair ....................................................31

Gambar 2.9 Tegangan Permukaan ..................................................................32

Gambar 2.10 Bagan Kerangka Berpikir ..............................................................37

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................54

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................56

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dan Tradisional .............10

Tabel 2.2 Cara Menentukkan Penghargaan ......................................................14

Tabel 2.3 Keadaan Benda .................................................................................29

Tabel 3.1 Desain Penelitian ..............................................................................39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ....................................................................41

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ........................................................43

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................................43

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi.........................................................44

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen ...........................................................45

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reabilitas Instrumen ........................................45

Tabel 3.8 Daya Pembeda ..................................................................................46

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ..........................................47

Tabel 3.10 Taraf Kesukaran ...............................................................................48

Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes........................................48

Tabel 3.12 Penskoran Alternatif Jawaban Pertanyaan Angkat ..........................52

Tabel 3. 11 Kriteria Penelian Lembar Observasi ................................................53

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................55

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................57

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen .............................................................................58

Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..............................................58

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest - Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ......................................................................60

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest - Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ......................................................................60

Tabel 4.7 Hasil Uji Man Whiteney Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ......61

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

xiii

Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Media Kokami Pada Konsep

Fluida Statis ......................................................................................62

Tabel 4.9 Hasil observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Teams

Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Kokami ..................63

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ........................................................74

1. RPP Kelas Eksperimen ......................................................78

2. RPP Kelas Kontrol .............................................................109

3. Lembar Diskusi Siswa .......................................................136

Lampiran B Instrumen Penelitian ...............................................................149

1. Instrumen Tes .....................................................................149

a. Kisi-kisi Instrumen Tes .................................................150

b. Instrumen Tes ................................................................152

c. Instrumen Tes Kokami ..................................................181

2. Analisis Hasil Uji Instrumen Tes ........................................224

a. Uji Validitas Butir Soal .................................................224

b. Uji Reliabilitas Instrumen .............................................225

c. Uji Taraf Kesukaran ......................................................226

d. Uji Daya Pembeda.........................................................227

3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ........................................228

4. Soal Instrumen Penelitian ...................................................231

5. Lembar Jawaban..................................................................240

6. Kisi-kisi Instrumen Nontes .................................................241

a. Kisi-kisi Angket Respon ..............................................241

b. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa .............................242

7. Instrumen Nontes ................................................................243

a. Angket Respon Siswa ..................................................243

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ..............................245

8. Instrumen Validasi Ahli Media ...........................................247

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ................................................25

1. Hasil Pretest .......................................................................254

2. Hasil Posttest......................................................................262

3. Uji Normalitas Hasil Pretest ..............................................271

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

xv

4. Uji Normalitas Hasil Posttest ..............................................272

5. Uji Homogenitas Hasil Pretest............................................273

6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ..........................................274

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ..................................................275

8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ................................................276

9. Data Hasil Angket Respon Siswa .......................................277

10. Data Persentase Ranah Kognitif..........................................280

11. Data Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................284

Lampiran D Media Pembelajaran ...............................................................288

1. Media Kokami....................................................................289

2. Foto Kegiatan Pembelajaran ..............................................291

Lampiran E Surat-surat Penelitian .............................................................292

1. Surat Permohonan Izin Observasi ......................................293

2. Surat Keterangan Penelitian ...............................................294

3. Lembar Uji Referensi .........................................................295

4. Daftar Riwayat Hidup ........................................................305

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini pendidikan menjadi faktor pendukung yang

memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Kehidupan yang baik

dapat tercermin dari baiknya kualitas pendidikan. Pendidikan adalah upaya untuk

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.1 Salah satu upaya yang

dilakukan untuk menciptakan hal tersebut yakni menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

membelajarkan siswa yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan

dievaluasi secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien, pembelajaran dapat dipandang dari dua

sudut, yakni sebagai suatu sistem dan sebagai suatu proses.2Sehingga sistem

pembelajaran sangat perlu diperlukan oleh siswa agar proses pembelajaran pun

dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan di salah satu SMAN Kota Tangerang

Selatan mengalami permasalahan yaitu pada proses pembelajaran fisika dimana

siswa cenderung tidak aktif dan siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran

seperti guru menjelaskan siswa hanya mendengarkan saja. Selain itu dalam

pembelajaran siswa lebih banyak belajar secara individualis, siswa yang pintar

saja aktif dalam pembelajaran sedangkan siswa yang kurang pintar hanya diam,

sehingga sebagian besar siswa nyaman mengobrol saat KBM. Hal itu membuat

siswa dalam kelas belum aktif dan komunikatif secara keseluruhan dalam proses

pembelajaran akibatnya hasil belajar fisika siswa pun masih rendah.

1Komang Srianis, dkk, “Penerapan Metode Bermain Puzzle Geometri untuk Meningkatkan

Perkembangan Kognitif Anak dalam Mengenal Bentuk”, E-Journal PG-PAUD Universitas

Pendidikan Ganesha, Vol. 2 No.1, 2014, h.2 2 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2013), h. 3

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

2

Mengatasi permasalahan di atas, agar siswa tidak individual dan siswa

menjadi aktif serta ada komunikatif dalam pembelajaran maka diperlukan model

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran dimana KBM dilakukan oleh siswa

dalam kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.3 Dalam sistem

belajar yang kooperatif siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu mereka belajar

untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar

memperoleh keberhasilan.4

Model pembelajaran kooperatif ini terdiri dari

beberapa tipe salah satu diantaranya yakni model pembelajaran kooperatif Teams

Games Tournament (TGT).

Teams Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran kooperatif, dimana para siswa dikelompokkan sebanyak

4-6 orang perkelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, agama, etnis

atau suku.5 TGT merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam

menelaah dan memahami materi dengan bermain dan bertanding. Aktivitas belajar

dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif TGT

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan rasa

tanggung jawab, kerja sama, persaingan yang sehat dan keterlibatan belajar.6

Setiap model pembelajaran tentu memiliki kelemahan masing-masing,

begitu pula dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournamnent (TGT). Hasil penelitian dari Wahyu Nur Musyafa yang menerapkan

model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) ditemukan kelemahan pada

3 Rusman, Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta:

Rajawali Press), h. 203 4 Ibid. h.203

5Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2009), Cet. I, h. 145. 6 Rachamawati dan Sunarti, “Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi

hidrokarbon di kelas X-5 SMAN Banjarmasin”,Quantum, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol. 6,

No. 2, 2016, h.88

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

3

model tersebut yaitu menggabungkan tahapan games dengan tournament dan

kurang menariknya media pada pembelajaran TGT.7

Media juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar

mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan

pembelajaran disekolah pada khususnya.8

Pemilihan media yang tepat akan

menarik perhatian siswa sehingga dapat menghidupkan aktivitas siswa dikelas.9

Oleh karena itu diperlukan media yang mampu menarik perhatian siswa dan dapat

menghidupkan aktivitas siswa. Salah satu solusinya memodifikasi tahapan games

TGT dengan media pembelajaran kreatif dan menarik minat belajar siswa. Salah

satu jenis media pembelajaran yang digunakan dan dipadukan dengan model

pembelajaran TGT adalah media kokami.

Media kokami gabungan antara media dan permainan yang mampu menarik

minat siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran.10

Dikatakan

kokami karena terdiri dari suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius

sebab kartu dimasukkan kedalam amplop, kemudian amplop diletakkan didalam

suatu kotak sehingga isi dari kartu tidak diketahui. Permainan kokami dapat

merangsang daya pikir siswa sehingga mereka mampu memahami pesan atau

materi yang diberikan dan memacu siswa untuk mencapai tujuan kelompok

dengan menjawab permasalahan yang ada pada kartu pesan.11

Media kokami juga

mampu merangsang minat siswa dan perhatian siswa sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar fisika siswa.12

7 Wahyu Nur Musyafa, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajran Teknik Penggelasan SMK Negeri 3

Purbalingga”, Skripsi, UNY Yogyakarta, 2015, h.94 8Azhar Arsyad, Media pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Graindo Persada, 2014), h. 2

9Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah Urwatin, “Pengaruh Media Kokami terhadap

Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia”, Unnes Science

Education Journal,Vol. 5, 2016. h.1204. 10

Siska Fitri Alwi, Murtiani, Letmi Dwiridal, “Penerapan Metode Permainan KOKAMI

Berdasarkan LKPD Saintifik Dalam Model Quantum Learning Terhadap Kompetensi IPA Peserta

Didik Kelas VII SMPN 31 Padang”, Journal Pillar of Physics Education,Vol. 6, 2015. h.63 11

Febriana Istiqomah, dkk, op. cit., h.1204 12

Neneng Paisah, Siska Desy Fatmaryanti , R Wakhid Akhdinirwanto, “Penerapan Media

Kotak dan Kartu Misterius (Kokami) untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo”, Jurnal Radiasi Vol. 3, No.1. 2014 .h.29

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

4

Konsep yang dapat diambil pada penelitian ini mengenai konsep fluida

statis, bahwa pada konsep fluida statis rata-rata nilai kognitif siswa dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu rata-rata 63 dimana nilai KKM yaitu

75. Materi fluida statis pada pembelajaran fisika merupakan salah satu materi

yang sangat dekat aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.13

Namun masih

banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami konsep fluida statis.

Penyampaian materi pada konsep fluida statis selama ini dirasa sangat monoton

dan kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa pada materi fluida statis sangat kurang. Oleh karena itu

diperlukan model yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran fisika.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut: “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan

Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Statis ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis mempunyai

pilihan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Kurang aktifnya siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada mata

pelajaran fisika.

2. Saat pembelajaran siswa lebih banyak belajar secara individualis, siswa yang

pintar saja yang aktif sedangkan siwa kurang pintar sulit mengerti materi.

3. Media yang kurang menarik perhatian siswa pada pembelajaran.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika pada konsep fluida

statis.

13

Nurfatima,Ahmad Swandi, Subaer “Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Riset pada

Materi Fluida Statis terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI Madrasah Aliyah Madani Alauddin”,

Prosiding pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & Yogyakarta ,ISSN 0853-0833, 2015. h.96

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar penelitian ini lebih terarah dan

terfokus, maka perlu dibatasi masalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran menggunakan model TGT (Teams Games Tournament)

berbantuan media kokami

2. Pengukuran hasil belajar dalam penelitian ini berorientasi pada ranah

kognitif C1, C2 dan C3.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah diatas, maka

penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana perbedaan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

konsep fluida statis?

2. Bagaimana perbandingan hasil posttest aspek kognitif siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada fluida statis?

3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media kokami

dalam pembelajaran fisika pada konsep fluida statis?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan

penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perbedaan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

konsep fluida statis

2. Mengetahui perbandingan hasil posttest aspek kognitif siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada fluida statis?

3. Mengetahui respon siswa terhadap media Kokami yang digunakan dalam

pembelajaran fisika pada konsep fluida statis.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

6

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa:

a. Memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru

menggunakan media kokami sehingga dapat meningkatkan pencapaian

hasil belajar fisika.

b. Mengajarkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk

memecahkan masalah bersama, berpendapat, bertanggung jawab.

2. Bagi Guru:

a. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran fisika

dikelas dengan menggunakan media sederhana.

b. Dapat meningkatkan dan pengetahuan dalam memilih model

pembelajaran.

3. Bagi Peneliti: memberikan wawasan baru bagi peneliti dalam proses

pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan

media kokami.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

7

BAB II

KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Kajian Teoritis

1. Model Cooperative Learning

Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai cooperative

learning, diantaranya yakni dikemukakan oleh Slavin dan Johnson. Menurut

Slavin, pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar

dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan

lainnya dengan tujuan mencapai prestasi belajar tertinggi.1Menurut Johnson &

Johnson (1994) cooperative learning adalah mengelompokkan siswa di dalam

kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan

kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam

kelompok tersebut.2 Model ini dapat mengurangi ketergantungan siswa terhadap

guru, sehingga siswa bisa semakin mandiri dalam memahami topik dan

mengerjakan tugas.3

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar

kooperatif konstruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu

penekanan pada hakikat sosiokultural.4 Pembelajaran ini mengacu pada metode

pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling

membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan

kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan yang berbeda dan ada

pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda.5Tujuan

1Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta), Cet. I, h.130 2Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok,

(Bandung: Alfabeta), 2013, Cet.7, h.17 3John Afifi, Inovasi-inovasi Kreatif Manajemen Kelas & Pengajaran Efektif, (Yogyakarta:

Divapress), 2014, Cet.1, h. 159 4 Rusman, M.Pd, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 209 5 Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2015, Cet. IX, h.32

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

8

utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif ini adalah agar siswa

dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling

menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk

mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara

berkelompok.6

Menurut Ibrahim, pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu:7

a. Hasil belajar akademik

Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa

memahami konsep-konsep yang sulit.

b. Penerimaan terhadap keragaman

Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar

belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas

tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif,

belajar untuk menghargai satu sama lain.

c. Pengembangan keterampilan sosial.

Keterampilan ini amat penting dimiliki di dalam masyarakat dimana banyak

kerja orang dewasa dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu

sama lain dan dimana masyarakat secara budaya sangat beragam.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

banyak digunakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin yang menyatakan

bahwa: (1) penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan

sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif

dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah,

mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman.8

6Isjoni, op. cit., h.21

7Indah Kusumawati, “Penggunaan Metode Pembelajaran TGT disertai Media Gambar

Cetak sabagai Upaya dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Geografi pada

Kompetensi Dasar Atmosfer Bagi Siswa Kelas X”, 2009, Skripsi, FKIP Universitas Sebelas

Maret Surakarta, h. 11-12 8Rusman, op. cit, h. 205

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

9

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan

pada proses kerjasama dalam kelompok. Adanya kerja sama inilah yang menjadi

ciri khas dari pembelajaran kooperatif.9 Secara umum pembelajaran kooperatif

terdiri dari lima karakteristik, yaitu:10

a. Siswa belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas untuk

menyelesaikan tugas atau aktivitas pembelajaran

b. Siswa saling bergantung secara positif. Aktivitas diatur sehingga siswa

membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama. Pembelajaran yang

paling baik ditangani jika melalui kerja kelompok.

c. Siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 5

siswa.

d. Siswa menggunakan perilaku kooperatif, pro-sosial (sikap saling tolong

menolong satu sama lain)

e. Setiap siswa secara mandiri bertanggung jawab untuk pekerjaan pembelajaran

mereka

Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan

benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih efektif.11

Bennet

menyatakan ada lima unsur dasar yang dapat membedakan cooperative learning

dengan kerja kelompok, yaitu:12

a. Positive Interdependence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya

kepentingan yang sama.

b. Interaction Face to face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa

tanpa adanya perantara.

c. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota

kelompok

d. Membutuhkan keluwesan

9 Ibid, h. 206

10 Zulfiani, op. cit., h.131

11Rusman, op. cit, h. 203

12 Isjoni, op. cit., h.41-42

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

10

e. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses

kelompok).

Pada pembelajaran kooperatif siswa dikondisikan untuk bekerja dan belajar

dalam kelompok. Aktivitas kerja dan belajar dalam kelompok belajar kooperatif

berbeda dengan kelompok belajar tradisional. Kelompok tradisional adalah

kelompok belajar yang sering diterapkan di sekolah, seperti kelompok diskusi,

kelompok tugas dan kelompok belajar lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat

pada Tabel 2.1 berikut:13

Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok

Belajar Tradisional

No. Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional

1. Kepemimpinan bersama Satu pemimpin

2. Saling ketergantungan positif Tidak saling bergantung

3. Kelompok heterogen Kelompok homogen

4. Mempelajari keterampilan kooperatif Asusmsi adanya keterampilan

sosial

5. Sama-sama bertanggung jawab Tanggungjawab hanya untuk diri

sendiri

6. Menekankan pada penyelesaian tugas

dan mempertahankan hubungan

Hanya menekankan pada

penyelesaian tugas

7. Guru memperhatikan proses

kelompok belajar sehingga efektif

Guru tidak memperhatikan

proses kelompok belajar

8. Satu hasil kelompok Beberapa hasil kelompok

9. Evaluasi kelompok Evaluasi individual

Pada penerapannya tentu model pembelajaran kooperatif memiliki

beberapa kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran ini

diantaranya, yaitu: (1) dapat mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru, (2)

menambah kemampuan siswa dalam berpikir logis, (3) mengembangkan

kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide atau pendapat dengan komunikasi

yanng interaktif. Sedangkan kekurangannya, yaitu: (1) model pembelajaran ini

menekankan nilai atas dasar hasil kerja kelompok, bukan hasil kerja siswa

individual, (2) kurang efektif diterapkan dalam waktu yang singkat untuk

mencapai keberhasilan sosial skill siswa, (3) memungkinkan siswa yang memiliki

13

Zulfiani, op.cit., h. 135

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

11

kecerdasan tinggi bekerja lebih banyak dan lebih aktif daripada siswa yang

memiliki kecerdasan rata-rata.14

Terdapat lima macam metode belajar kooperatif yang berhasil

dikembangkan peneliti pendidikan di John Hopkins University yaitu: STAD

(Student Team Achievment Division), TGT (Team Games Tournament), TAI

(Team Accelerated Instruction), CIRC (Cooperative Integrated Reading &

Composition) dan Jigsaw.15

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)

Team Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran kooperatif, dimana para siswa dikelompokkan

sebanyak 4-6 orang perkelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin,

agama, etnis atau suku, sehingga dapat dilatih kecakapan sosial.16

Team Games

Tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith

Edwards, ini merupakan model pembelajaran pertama dari John Hopkins. Teknis

pelaksanaannya mirip dengan STAD. Setiap siswa ditempatkan dalam suatu

kelompok yang terdiri dari 3 orang yang berkemampuan rendah, sedang dan

tinggi.17

Terdapat tiga prinsip pembelajaran kooperatif, yaitu:18

a. Interaksi simultan

Interaksi simultan diantara para siswa aterjadi pada metode TGT. Pada saat

pembelajaran, siswa berpartisipasi aktif atau terlibat langsung pada kegiatan

pembelajaran, sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan.

b. Ketergatungan positif

Ketergantungan positif timbul pada saat kecenderungan individu atau

kelompok berhubungan secara positif. Keberhasilan salah satu siswa

berhubungan dengan keberhasilan yang diperoleh siswa lain, maka individu

mengalami ketergantungan secara positif.

14

Afifi, op. cit., h. 159-161 15

Zulfiani, op. cit., h. 137 16

Zulfiani, op. cit., h. 145 17

Miftahul Huda, op. cit., h.117 18

Zulfiani, loc. cit

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

12

c. Pertanggungjawaban individu

Pertanggungjawaban individu dituntut oleh guru, walaupun belajar dan

mengerjakan tugas selalu dalam kelompok, jenis penilaiannya tetap individual.

Model pembelajaran ini terdiri dari lima tahapan yakni: pembelajaran awal,

belajar kelompok, game (permainan), turnamen, dan team recognize

(penghargaan kelompok).19

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam

TGT yaitu:20

a. Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda dengan pengajaran

biasa atau pengajaran klasikal oleh guru, hanya pelajaran difokuskan pada materi

yang sedang dibahas saja. Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk siswa

dalam kecakapan komunikasi, menggali informasi, kecakapan bekerjasama dalam

kelompok, dan kecakapan dalam memecahkan masalah.

b. Kelompok belajar (Team Study)

Kelompok belajar disusun dengan berangggotakan 4-5 orang yang

mewakili percampuran dari berbagai keragaman dalam kelas, seperti kemampuan

akademik, jenis kelamin, ras atau etnis. Pada kegiatan kelompok belajar, seluruh

siswa mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber belajar (buku teks,

internet) kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disusun guru. Setelah

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perwakilan siswa mempresentasikan

hasil belajarnya.

c. Permainan (Games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan menimbulkan kekreatifan

siswa. Kegiatan belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks. Pertanyaan

dalam games disusun dan dirancang dari materi-materi yang telah disajikan untuk

menguji pengetahuan siswa yang diperoleh mewakili masing-masing kelompok.

d. Turnamen

19

Robert Slavin, Cooperative Learning, (Bandung: Nusa Indah, 2009), h. 166-167 20

Zulfiani, op. cit., h. 145-147

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

13

Turnamen adalah susunan beberapa games yang dipertandingkan. Biasanya

dilaksanakan pada akhir minggu atau akhir unit pokok bahasan, setelah guru

memberikan penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lembar kerjanya.

Sebelum memulai pertandingan guru meminta siswa pindah ke kelompok

pertandingan. Pada meja pertandingan disediakan 1 set lembar pertandingan,

kunci jawaban, kartu nomor (jumlahnya sesuai dengan nomor soal), dan format

skor pertandingan.

Turnamen pertama berlangsung, para siswa akan bertukar meja tergantung

pada kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik

tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya dari meja 6 ke meja 5).

Sedangkan siswa yang mempunyai skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja

yang sama dan yang skornya paling rendah “diturunkan”. Dengan cara ini, jika

pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan terus

dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapa tingkat kinerja mereka yang

sesungguhnya.21

Skema turnamen dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:22

Gambar 2.1 Skema Turnamen

21

Slavin, op.cit., h.166-167 22

Ibid., h.168

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

14

Dalam turnamen siswa berperan sebagai berikut:23

1) Pembaca (Reader)

Untuk menentukan reader, semua kartu nomor dikocok lalu diletakkan di

atas meja. Semua anggota pertandingan mengambil masing-masing satu kartu.

Anggota yang mendapat kartu nomor tertinggi menjadi reader.

2) Penantang pertama (1st challenger). Siswa yang duduka di sebelah kiri reader.

3) Penantang kedua (2nd

challenger). Siswa yang duduk di sebelah kiri penantang

pertama.

4) Pengecek jawaban (checker). Siswa yang duduk di sebelah kiri penantang

pertama.

e. Penghargaan kelompok (Team Recognition).

Setelah semua skor dihitung, guru segera memberikan penghargaan kepada

tim. Pemberian penghargaan dapat berupa hadiah atau sertifikat atas usaha yang

telah dilakukan kelompok selama belajar sehingga mencapai kriteria yang sudah

disepakati bersama. Kriteria penghargaan sesuai dengan Tabel 2.2 berikut ini:24

Tabel 2.2 Cara Menentukan Penghargaan

Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)

31-40 Cukup (Good Team)

41-45 Baik (Great Team)

>46 Amat Baik (Super Team)

Slavin (1995) menyarankan agar TGT diterapkan setiap akhir pertemuan

pembelajaran setiap minggunya. Dengan TGT, siswa akan menikmati bagaimana

suasana turnamen itu, dan karena mereka berkompetisi dengan kelompok-

kelompok yang memiliki komposisi kemampuan yang setara, maka kompetisi

dalam TGT terasa lebih fair dibandingkan kompetisi dalam pembelajaran-

pembelajaran tradisional pada umumnya.25

23

Zulfiani, op. cit., h. 147-148 24

Ibid., h. 150 25

Miftahul Huda, op. cit, h. 117

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

15

3. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata

“medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.

Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Heinich

mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed

materials), instruktur dan komputer.26

Sedangkan media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber

secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.27

Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa

media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape

recorder, kaset, video kamera, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan

komputer.28

Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu

yang digunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Namun pada

era globalisasi saat ini fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya

sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hamalik (1986)

mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-

pengaruh psikologis terhadap siswa.29

Secara garis besar fungsi media pembelajaran, yaitu sebagai berikut:30

a. Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar

26

Rudi Susilana, Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,

Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.6 27

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Press,

2012), h.7-8 28

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h.4 29

Ibid., h. 19 30

Yudhi Munadi, op. cit., h. 37

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

16

Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, dimana sumber belajar

pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi

pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

b. Fungsi Semantik

Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol

verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami siswa (tidak

verbalistik).

c. Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri umum yang dimilikinya.

Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni

mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan inderawi.

d. Fungsi Psikologis

Fungsi psikologis ini terbagi menjadi 5, yaitu:

1) Fungsi atensi, yakni fungsi media pembelajaran dalam meningkatkan

perhatian siswa terhadap materi ajar.

2) Fungsi afektif, yakni fungsi media pembelajaran dalam menggugah

perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa tehadap

sesuatu.

3) Fungsi kognitif, yakni fungsi media pembelajaran dalam menciptakan

gagasan dan pengalaman secara langsung.

4) Fungsi imajinatif, yakni fungsi media pembelajaran dalam meningkatkan

dan mengembangkan imajinasi siswa.

5) Fungsi motivasi, yakni fungsi media pembelajaran dalam memotivasi

siswa, sehingga memudahkan mereka dalam menerima dan memahami isi

pelajaran.

e. Fungsi Sosio-kultural

Media pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta

komunikasi pembelajaran.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

17

Media dalam proses pembelajaran menurut Rudi Bretz dikelompokkan

menjadi 4 kelompok besar, yakni:31

a. Media audio

Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan

hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan

yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal.

Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah program radio dan program

media rekam (tape recorder).

b. Media visual

Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.

Termasuk dalam jenis indera ini adalah media cetak-verbal, cetak-grafis, dan

media visual non-cetak. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah

koran, modul, buku, poster, dan lainnya.

c. Media audio-visual

Media audio-visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan

penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan

melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat

layaknya media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar

layaknya media audio di atas.

d. Multimedia

Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah

proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang

memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet,

bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat, Contoh media

ini, yaitu karyawisata, forum teater dan permainan atau simulasi.

4. Media Kokami

Hamalik dalam Azhar Arsyad menyatakan bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

31

Ibid., h.54-57

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

18

terhadap siswa sehingga materi pelajaran dapat lebih mudah dipahami.32

Salah

satu media pembelajaran yang dapat menarik dan merangsang minat dan

perhatian siswa dalam kegiatan belajar adalah penggunaan media KOKAMI

(Kotak Kartu Misterius)33

. Kokami merupakan bagian dari metode permainan

yang menggunakan kotak dan kartu sebagai medianya.

Media kokami merupakan gabungan antara permainan dengan media.

Media permainan kokami ini menjadi salah satu alternatif yang berfungsi

merangsang kegiatan belajar menjadi lebih aktif dan mampu menarik perhatian

siswa dari kejenuhan. Pada permainan ini peran guru dikelas adalah sebagai

instruktor sekaligus fasilitator menyiapkan sebuah kotak yang didalamnya berisi

masalah-masalah terkait materi yang dipelajari.34

Hal yang perlu disiapkan dalam media kokami adalah amplop-amplop

berisi kartu pesan. Kartu pesan tersebut berisi materi pelajaran yang ingin

disampaikan kepada siswa, kemudian memformulasikan kedalam bentuk

perintah, petunjuk, dan pertanyaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

bahan yang mudah didapatkan. Berikut Gambar 2.3 tentang amplop dan kartu

soal pada kokami.

Gambar 2.2 Amplop dan Kartu soal

32

Azhar Arsyad, op.cit., 15-17 33

Suryadi, “Pengaruh pembelajaran berbasis masalah berbantuan media kokami terhadap

prestasi belajar fisika ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah ”, Jurnal Pendidikan Sains,

Vol. 01, No 4, 2013, h. 376 34

Ibid., h. 376

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

19

a) Kelebihan dan kekurangan media kokami

Media kokami merupakan bagian dari multimedia pengalaman terlibat karena

kokami disajikan dalam bentuk permainan dengan suasana yang menuntut

keaktifan siswanya. Media yang disajikan dalam bentuk permainan ini

mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

1) Siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep meliputi kaidah-

kaidah asas (prinsipnya), unsur – unsur pokoknya, prosesnya, hasil dan

dampaknya dengan cara menyenangkan.

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, berimajinasi,

menampilkan gagasan – gagasan baru secara lancar dan orisinil serta

memberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan motorik.

3) Siswa dapat belajar untuk bertanggung jawab, tenggang rasa, mandiri, saling

menghargai dan menghormati.

4) Siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat mengenal dirinya sebagai individu

dan sebagai anggota kelompok.

5) Suasana permainan menerima siswa sebagaimana adanya, memberikan

kebebasan dan jauh dari sikap otoriter dalam menumpuk bakat dan minat

anak untuk berprestasi dan berkreasi secara aktual35

Selain kelebihan di atas, media yang disajikan dalam bentuk permainan juga

memiliki kelemahan yaitu siswa lebih tertarik pada permainnya daripada hasil

yang ingin dicapai, siswa akan lupa waktu, dan memerlukan banyak persiapan.

b) Aturan dalam penggunaan media kokami

Pembelajaran menggunakan media kokami memiliki beberapa peraturan

sebagai berikut36

:

1) Masing-masing kelompok terdiri dari 5 – 7 siswa. Tiap kelompok duduk

menghadap papan tulis. Media kokami dan kelengkapannya diletakkan di

depan papan tulis di atas meja, sedangkan pada papan tulis guru sudah

menyiapkan tabel skor.

35

Yudhi Munadi, op.cit., h. 166 36

Neneng Paisah dkk, “ Penerapan media kotak dan kartu misterius (KOKAMI) untuk

peningkatan keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo ”, Jurnal

Radiasi Pendidikan Fisika , Vol. 03, No 1, 2013, h.29

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

20

2) Anggota setiap kelompok diwakili seorang ketua yang dipilih oleh guru

bersama-sama siswa.

3) Selama permainan berlangsung, ketua dibantu sepenuhnya oleh anggota.

4) Ketua kelompok selain bertugas mengambil satu amplop dari dalam kokami

secara acak dan tidak boleh diliat, juga membacakan isi amplop dengan keras.

5) Anggota kelompok bertanggung jawab menyelesaikan kartu tersebut.

6) Kelompok lain berhak menyelesaikan tugas yang tidak dapat diselesaikan

oleh satu kelompok.

7) Pemenang ditentukkan dari skor tertinggi dan berhak mendapatkan bonus.

8) Kelompok yang hanya mendapatkan setengah atau kurang dari setengah

jumlah skor pada setiap kartu pesan akan mendapatkan berupa sticker sedih

dan kalimat penyemangat.

Dengan adanya media kokami sebagai media pembelajaran diharapkan dapat

memberikan pengaruh dalam proses belajar – mengajar.

5. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses

dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar

dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungan, yang di dalamnya terjadi

hubungan antara stimulus dan respons.37

Pengalaman belajar tentu berhubungan

dengan hasil belajar seorang siswa.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.

Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang

kognitif, afektif dan psikomotoris.38

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan

tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah

37

Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga), 2006, h.

2-3 38

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda

Karya), 2006, Cet. Ke-16, h.3

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

21

psikomotorik. Ranah kognitif menurut Gagne adalah suatu proses internal yang

digunakan siswa dalam memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir.39

Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual

(knowledge) dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:

1) Mengingat (C1), merupakan kategori proses kognitif yang bertujuan

menumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi pelajaran yang sama

seperti materi yang diajarkan.40

Mengingat mencakup ingatan mengenai hal-

hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang

disimpan dalam ingatan, akan digali pada saat dibutuhkan dengan cara,

mengenali (recognition) atau mengingat kembali (recall).41

2) Memahami (C2), memahami mencakup kemampuan untuk mengkonstruk

makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Kemampuan ini ditampilkan

dalam bentuk: menguraikan isi pokok bacaan, mengubah rumus matematika

ke dalam bentuk kata-kata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang

nampak dalam data tertentu, seperti dalam grafik.42

Memahami meliputi

menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,

membandingkan, dan menjelaskan.43

3) Mengaplikasikan (C3), adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret ata

situasi khusus. Hal ini dapat berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.44

Mengaplikasikan mencakup kemampuan untuk menerapkan prosedur pada

suatu kasus yang konkret. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk

mengaplikasikan suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi.45

Mengaplikasikan meliputi mengeksekusi dan mengimplementasikan.46

39

Wilis Dahar, op. cit., h. 122 40

Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching, and

Assesing: a Revision of Bloom’s taxonomony of educational objectives. (New York: Addison

Wesley Longman, Inc), 2001, h. 99 41

W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo), Cet kelima, 2009, h. 245 42

Ibid., h. 246 43

Lorin, op. cit., h.100 44

Sudjana, op. cit., h.25 45

W. S. Winkel, loc.cit 46

Lorin, op. cit., h. 101

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

22

4) Menganalisis (C4), adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur

atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya.47

Menganalisis mencakup

kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian atau faktor-

faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.48

Menganalisis meliputi

membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.49

5) Mengevaluasi (C5), yaitu membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas,

efisiensi, dan konsistensi. Kriteria tersebut ditentukan oleh siswa.50

Mengevaluasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat

mengenai suatu hal, disertai pertanggungjawaban pendapat tersebut,

berdasarkan kriteria tertentu. Kategori evaluasi mencakup proses-proses

kognitif memeriksa atau mengkritik.

6) Mencipta (C6), mencakup kemampuan untuk menggabungkan beberapa unsur

menjadi suatu bentuk kesatuan yang koheren. Tujuan-tujuan yang

diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru dengan

mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau stuktur yang

tidak pernah ada sebelumnya. Mencipta meliputi merumuskan, merencanakan,

dan memproduksi.51

Dalam proses belajar-mengajar di sekolah saat ini, tipe hasil belajar

kkognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar bidang

afektif dan psikomotoris. Sekalipun demikian tidak berarti bidang afektif dan

psikomotoris diabaikan sehingga tak perlu dilakukan penilaian.52

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu:53

47

Sudjana, op. cit., h. 27 48

W. S. Winkel, loc. cit. 49

Lorin, op. cit., h. 101-102 50

Ibid., h. 125 51

Ibid., h. 86 52

Sudjana, loc. cit 53

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet 3,

h. 68.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

23

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang berasalah dari

dalam diri siswa, yaitu:

a. Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat

kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat

dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah,

apalagi jika disertai pusing misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta

(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau tidak berbekas.

b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)

Banyak faktor yang mempengaruhi aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran adalah: tingkat

kecerdasan/intelegasi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi

siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang berasalah dari

luar siswa terdapat dua macam, yaitu:

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman-

teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. selain itu

yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga

teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Dan

lingkungan yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang

tua dan keluarga siswa itu sendiri

b. Lingkungan nonsosial

Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan

letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

24

Pendekatan belajar ini dipahami sebagai segala cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran

materi tertentu.

6. Konsep Fluida Statis

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Jadi, termasuk zat cair dan gas.

Perbedaan zat cair dengan gas terutama terletak pada kompresibilitasnya. Gas

mudah dimampatkan, sedang zat cair tidak dapat dimampatkan.54

Zat cair

memiliki volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya,

sedangkan gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair

dan gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki

kemampuan untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit

hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan disebut fluida.55

Skema

gambar dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3 Peta Konsep Fluida Statis

54

Sears dan Zemansky, FISIKA UNIVERSITAS I.(Jakarta: Bina Cipta, 1994) h.294.

55

Bambang Hariyadi, FISIKA Untuk SMA/MA KELAS XI BSE. (Jakarta: Pusat Perbukuan,

2009), h.141.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

25

Dalam fluida statis ini membahas mengenai fluida dalam keadaan diam.

Untuk lebih jelasnya, perlu memahami dahulu besaran paling penting dalam

fluida statis.

a) Massa Jenis

Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan adalah densitas-nya,

didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Massa jenis (density)

,

dimana m adalah massa benda dan V merupakan volumenya. Massa jenis

merupakan sifat khas dari suatu zat murni. Benda-benda yang terbuat dari unsur

murni, seperti emas murni, bisa memiliki berbagai ukuran atau massa, tetapi

massa jenis akan sama untuk seluruhnya.56

b) Tekanan

1) Pengertian Tekanan

Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai persatuan luas, dimana gaya

(F) dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan luas (A). Secara matematis

tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut.57

dimana:

P : tekanan (Pa)

F : gaya tekan (N)

A : luas bidang tekan (m2)

Satuan SI untuk tekanan adalah pascal (Pa) untuk memberi penghargaan

kepada Blaise Pascal. Penemu hukum Pascal, dengan58

1 N/m2 = 1 Pa

56

Giancoli Doulas C, FISIKA JILID1 EDISI KELIMA, ( Jakarta: Erlangga 2001) h.325 57

Ibid., h.326. 58

Marthen Kanginan, Op.cit., h.80.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

26

2) Tekanan Hidrostatis

A

h

Gambar. 2.4 Tekanan pada kedalaman h pada zat cair59

Gambar 2.4 menjelaskan tekanan yang dilakukan zat cair pada alas kotak

disebabkan oleh berat zat cair di atasnya. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair

dalam suatu wadah selalu tertarik kebawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah,

makin berat zat cair itu, sehingga makin besar juga tekanan zat cair pada dasar

wawadahnya. Tekanan zat cair hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut

tekanan hidrostatis.60

Dengan demikian, besarnya tekanan adalah61

Karena dan maka :

dimana

P = tekanan hidrostatik (N/m2)

= massa jenis zat cair (kg/m2)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman (m)

Bunyi hukum pokok hidrostatika adalah sebagai berikut.62

“Semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis

memiliki tekanan yang sama”

59

Bambang, op,cit., h. 143. 60

Marthen Kanginan, Ibid., h.83. 61

Bambang. loc.cit.144 62

Marthen Kanginan, Ibid., h.80

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

27

c) Prinsip Pascal

Apabila kita memompa sebuah ban sepeda, ternyata ban akan

menggelembung secara merata. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan yang kita

berikan melalui pompa akan diteruskan secara merata ke dalam fluida (gas) di

dalam ban.63

Fakta ini diperkenalkan oleh seorang ilmuan Prancis, Blaise Pascal

tahun (1623-1662) yang akhirnya dikenal sebagai Prinsip Pascal yang

menyatakan bahwa;

“Tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana tertutup akan diteruskan

tanpa berkurang kesemua bagian fluida dan dinding bejana itu”.64

Gambar 2.5 Sistem Pompa Hidrolik

Sesuai dengan Gambar 2.5 pompa hidrolik di atas, Hukum Pascal juga

dapat dijumpai pada sistem dongkrak hidrolik. Jika pengisap 1 ditekan dengan

gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya pA1. Sesuai dengan hukum

Pascal Tekanan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke pengisap 2 yang

besarnya pA2. Karena tekanannya sama kesegalah arah, maka didapatkan

persamaan berikut.65

63

Bambang, Op.cit., h. 145. 64

Sears dan Zemansky, Op.cit.,h.297. 65

Marthen Kanginan, Op.cit., h.96

pA1

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

28

d) Prinsip Archimedes

Prinsip Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh

benda apabila berada dalam fluida. Misalnya, batu terasa lebih ringan ketika

berada di dalam air dibandingkan ketika berada di udara. Berat di dalam air

sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya ke atas. Hal ini

menyebabkan berat batu akan berkurang, sehingga batu terasa lebih ringan.66

Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dirasakannya dengan

volume zat cair yang dipindahkan benda. Sehingga dikenal dengan Hukum

Archimedes yang berbunyi: “Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang

dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida sama dengan berat fluida

yang dipindahkan oleh bnda tersebut.”67

Secara matematis, hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.68

dimana,

Fa : gaya Archimedes

wu : berat balok di udara

wa : berat balok di dalam zat cair

: massa jenis zat cair (kg/m3)

Vc : volume benda yang tercelup (m3)

g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)

(1) Keadaan Benda

Ada tiga keadaan benda yang tercelup kedalam fluida yaitu terapung,

melayang, dan tenggelam. Seperti terlihat pada Tabel 2.2

66

Bambang, Op.cit.,h.147-148. 67

Marthen Kanginan, Op.cit., h.102. 68

Bambang. loc.cit.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

29

Tabel 2.3 Keadaan Benda69

Keadaan

Benda

Terapung (a) Melayang (b) Tenggelam (c)

Pengertian Jika massa jenis rata-

rata benda lebih kecil

daripada massa jenis

zat cair, benda akan

mengapung di

permukaan zat cair

Jika massa jenis rata-

rata benda sama

dengan massa jenis zat

cair, benda akan

melayang dalam zat

cair di antara

permukaan dan dasar

wadah zat cair

Jika massa jenis

rata-rata benda

lebih besar

daripada massa

jenis zat cair,

benda akan

tenggelam di

dasar wadah zat

cair.

Syarat

keadaan

benda

Formulasi

69

Marthen Kanginan, Op.cit., h. 108-110

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

30

(2) Penerapan Prinsip Archimedes

(a) Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk memgukur massa jenis cairan.

Nilai massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer

yang ditempatkan mengapung pada zat cair.70

Hidrometer terbuat dari tabung

kaca yang bagian bawah tabung dibebani dengan timbal. Berikut adalah prinsip

kerja hidrometer, yakni:

berat hidrometer

( )

Keterangan: m = massa hidrometer (kg)

w = berat hidrometer

A = luas tangkai (m2)

= tinggi hidrometer (m)

= massa jenis cairan (kg/m3)

(m3)

Gambar 2.6 Hidrometer dan Bagian-bagiannya

70

Ibid., h.114

Sumber :

www.google.com

/gambar-

hidrometer

Diakses pada 22

Juli 2016

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

31

(b) Gelangan kapal

Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut. Badan kapal

dibuat berongga, menyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh badan

kapal menjadi sangat besar. Gaya apung mampu mengatasi berat total kapal,

massa jenis besi berongga dan udara yang menepati rongga lebih kecil daripada

masa jenis air laut. Itulah sebabnya kapal mengapung.71

Berikut Gambar 2.6

tentang gelangan kapal.

Gambar 2.7 Gelangan Kapal

c) Tegangan Permukaan Zat Cair dan Viskositas Fluida

Sumber: www.google.com/contoh-gambar-tegangan-permukaan. Diakses pada 10 April 2017

Gambar 2.8 Tegangan Permukaan Zat Cair

(a) laba-laba hinggap pada permukaan air (b) Klip kertas mengapung di

permukaan air

Pada Gambar 2.7 merupakan percobaan adaya tegangan permukaan pada

zat cair. Tegangan permukaan adalah permukaan zat cair yang berperilaku

71

Ibid., h.279-280.

Sumber : www.google.com/aplikasi-archimedes Diakses pada 10 April 2017

(a) (b)

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

32

seakan-akan mengalami tegangan, dan tegangan ini yang bekerja sejajar dengan

permukaan, muncul dari gaya tarik antar molekul.72

(1) Formulasi Tegangan Permukaan

Berikut gambar 2.8 tentang tegangan permukaan.

Gambar 2.9 Tegangan Permukaan

Kita misalkan panjang kawat kedua adalah l. Larutan sabun yang

menyentuh kawat kedua memiliki dua permukaan, sehingga gaya tegangan

permukaan yang bekerja sepanjang 2l panjang permukaan. Tegangan permukaan

( ) dalam larutan sabun didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan

permukaan (F) dan panjang permukaan (d) tempat gaya itu bekerja. Secara

matematis, ditulis73

Dalam kasus ini d = 2l, Sehingga

(2) Viskositas Fluida

(a) Hukum Stokes untuk Fluida kental

Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak

benda padat. Untuk fluida ideal, viskositas , sehingga benda yang bergerak

dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Tetapi,

jika benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak

72

Giancoli, Op.cit.,h.350. 73

Marthen Kanginan, Op.cit.,h.116

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

33

benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Besar gaya

gesekan fluida dirumuskan,74

Maka, Hukum Stokes adalah;

(b) Kecepatan Terminal

Bila suatu benda yang dijatuhkan bebas kedalam suatu fluida kental,

kecepatannya makin besar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap.

Kecepatan terbesar yang tetap ini dinamakan kecepatan terminal. Besar kecepatan

terminal dalam fluida kental, dirumuskan:75

( )

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berhubungan dengan penerapan model Teams Games

Tournament dengan permainan digital adalah sebagai berikut:

1. Micheal M. Van Wyk dalam jurnalnya yang berjudul “The Effect of Team

Games Tournaments on Achievment, Retention, and Attitudes of Economics

Education Students”, memberikan informasi bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan prestasi, retensi dan sikap. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan skor tes prestasi untuk kelompok yang

menggunakan TGT sebesar 52.99 sedangkan kelompok kontrol sebesar

50.13.76

2. Mukh. Khudori, dkk, dalam jurnalnya yang berjudul “Pembelajaran IPA

dengan Metode TGT Menggunakan Media Games Ular Tangga dan Puzzle

ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa”, diperoleh informasi bahwa

74

Ibid., h.131. 75

Ibid.,h.123-1245. 76

Micheal M. Van Wyk, The Effect of Team Games Tournaments on Achievment,

Retention, and Attitudes of Economics Education Students, 2011, Journal Social Science

University of Free State South Africa, h. 183

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

34

terdapat interaksi antara media games ular tangga dan puzzle, gaya belajar

dengan kreativitas terhadap prestasi kognitif siswa, namun tidak terdapat

interaksi terhadap prestasi afektif siswa.77

3. Rachmawati dan Sunarti, dalam jurnalnya yang berjudul “Penarapan Model

Team Games Tournament (TGT) Berbantuan Kartu Soal Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dan Akivitas Siswa Pada Materi

Hidrokarbon Di Kelas X-5 SMAN 4 Banjarmasin”, yang dilakukan di

Banjarmasin, memberikan informasi bahwa peningkatan kualitas siswa

sebesar 37 pada siklus menjadi 52,26 dengan kategori baik. Peningkatan

kualitas pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif pada siklus 1 sebesar

61,11% menjadi 88,89% pada siklus 2 dan siswa memberi respon positif.78

4. Miftahul Hidayat dan Rahayu dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Model Kooperatif Team Games Tournament (TGT) Berbantuan Media

Permainan Kartu Uno terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil

Belajar Peserta Didik SMA ” memberikan informasi bahwa berdasarkan nilai

rata-rata standard gain diperoleh peningkatan penguasaan materi peserta

didik menggunakan TGT berbanuan kartu UNO sebesar 0,53 dan termasuk

kategori sedang sedangkan menggunakan kuis sebesar 0,30 dalam kategori

rendah.79

5. Suryadi, dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis

Masalah Berbantuan Media Kokami terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau

dari Kemampuan Pemecahan Masalah”, memberikan informasi bahwa dalam

pengujian hipotesis menggunakan Annava dua jalur dan dilanjutkan Uji

77

Mukh. Khudori, dkk, Pembelajaran IPA dengan Metode TGT Menggunakan Media

Games Ular Tangga dan Puzzle ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa, 2012, Jurnal

Inkuiri Program Pascasarjana UNS, Vol. 1 No.2, h. 161 78

Sunarti dan Rachmawaty, “Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi

hidrokarbon di kelas X-5 SMAN Banjarmasin”,Quantum, Jurnal inovasi pendidikan sains Vol. 6,

No. 2, 2016, h. 94. 79

Miftahul dan Rahayu, “Pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

berbantuan media kartu UNO terhadap peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta

didik SMA”, Jurnal Pendidikan fisika Vol. 6, No. 3, 2017,. h. 236

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

35

Tukeys prestasi belajar fisika siswa menggunakan PMB berbanuan Kokami

lebih tinggi dibandingan dengan PMB tanpa Kokami.80

6. Siska Fitri dan Murtiani, dalam jurnalnya yang berjudul “Penerapan Metode

Permainan Kokami Berdasarkan LKPD Saintifik Dalam Model Quantum

Learning Terhadap Kompetensi Peserta Didik Kelas VII SMPN 31 Padang”,

memberikan informasi bahwa dalam analisis data pada penerapan metode

permainan kokami berdasrkan LKPD Saintifik dalam model quantum

learning memberikan pengaruh yang berarti terhadap kompetensi IPA peserta

didik pada tiga kompetensi yaitu kompetensi pengetahuan, keterampilan dan

sikap.81

7. Febriana Istiqomah, Arif Widiyatmoko, Indah Urwatin Winsqo, dalam

jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh Media Kokami Terhadap Keterampilan

Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia” memberikan

informasi bahwa media kokami yang digunakan dalam pembelajaran pada

tema bahan kimia di SMPN 32 Semarang, berpengaruh kuat terhadap

keterampilan berpikir kreatif siswa dengan rb = 0,632 kelas ekperimen lebih

tinggi dari pada kelas kontrol82

C. Kerangka Berpikir

Konsep fisika yang bersifat abstrak memerlukan bahan ajar yang menarik

minat para siswa agar mudah memahami konsep fisika. Pembelajaran fisika

seharusnya menjadi wadah untuk siswa mempelajari ilmu pengetahuan alam

namun nampaknya tidak sesuai yang diharapkan. Observasi awal yang dilakukan

diSMAN 10 Kota Tangerang Selatan, ditemukan hasil belajar fisika materi fluida

statis sangatlah rendah hal itu karena banyak siswa yang mendapatkan nilai

80

Suryadi, “Pengaruh Pembelajaran Berbabasis Masalah berbantuan Media Kokami

terhadap Prestasi Belajar fiska Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah ”, Jurnal

Pendidikan Sains Vol. 1, No. 4, 2013,. h. 379 81

Siska Fitri Alwi, Murtiani, Letmi Dwiridal, “Penerapan Metode Permainan KOKAMI

Berdasarkan LKPD Saintifik Dalam Model Quantum Learning Terhadap Kompetensi IPA Peserta

Didik Kelas VII SMPN 31 Padang”, Journal Pillar of Physics Education,Vol. 6, 2015 82

Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah Urwatin, “Pengaruh Media Kokami

terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia”, Unnes

Science Education Journal,Vol. 5, 2016.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

36

dibawah KKM. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar

siswa adalah kurang tertariknya siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan.

Pembelajaran yang disampaikan secara konvensional lebih banyak mengandalkan

penjelasan dari guru tanpa melibatkan siswa, pembelajaran siswa yang banyak

belajar secara individualis, siswa yang pintar saja yang aktif sedangkan siswa

yang kurang pintar hanya diam saja. Model pembelajaran konvensional pada

pembelajaran fisika pada dasarnya masih bisa dan perlu untuk diterapkan, akan

tetapi pembelajaran ini kurang tepat apabila tidak dimodifikasikan dengan model

dan media pembelajaran lain. Jadi untuk mengatasi permasalahan tersebut

dibutuhkan suatu cara untuk memperbaiki proses pembelajaran agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli

pendidikan.83

. Salah tipe model pembelajaran kooperatif, yaitu Team Games

Tournament (TGT). Team Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran

yang terdiri dari lima tahapan, yakni: presentasi kelas atau pengamatan langsung,

belajar kelompok, games (permainan), turnamen, dan team recognize

(penghargaan kelompok).84

Pada, model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament (TGT) ini terkadang pada langkah games dan tournamentnya

digabungkan, namun pada penelitian ini memodifikasikan tahapan games dengan

berbantuan media permainan berupa kartu kotak misterius (Kokami).

Selain menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan

belajar mengajar guru juga dapat mengkombinasikan model tersebut dengan

menggunakan media pembelajaran inovatif seperti media kokami. Kokami adalah

permainan dengan kartu yang berisi soal-soal. Penggunaan kokami akan sangat

membantu siswa dalam memahami materi fluida statis dengan menggunakan

media kokami siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan soal-soal yang terdapat

di dalam kartu yang telah tersedia sehingga siswa termotivasi untuk

menjawabnya agar dapat memenangkan permainan.

83

Rusman, op. cit, h.205 84

Slavin, op. cit, h. 166-167.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

37

Perpaduan model pembelajaran TGT dengan media kokami dirasa tepat

untuk diterapkan dalam pembelajaran agar dapat memudahkan siswa dalam

memahami konsep dengan cara bermain, memberikan suasana yang tidak

membosankan ketika dalam pembelajaran serta dengan adanya model

pembelajaran TGT berbantuan media kokami dalam pembelajaran, diharapkan

hasil belajar fisika siswa lebih baik lagi dari sebelumnya. Kerangka berpikir pada

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.9 dibawah ini .

Gambar 2.10 Bagan Kerangka Berpikir

Pada pembelajaran fisika dikelas dimana siswa cenderung

tidak aktif dan tidak melibatkan siswa pada proses

pembelajaran

Pembelajaran siswa yang lebih banyak secara

individualis

Media pembelajaran kurang menarik perhatian siswa

Hasil belajar fisika siswa masih tergolong rendah

Pembelajaran menggunakam model Teams

Games Tournament (TGT)

Memodifikasikan model Teams Games Tournament (TGT) pada

tahapan games dengan media kokami

Pembelajaran fisika lebih menarik dan tidak

membosankan

Peningkatan hasil belajar fisika siswa

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

38

D. Hipotesis penelitian

Berdasarkan teori yang telah dikemukan , maka hipotesis penelitian ini yaitu

terdapat pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament

(TGT) berbantuan Media Kokami terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida

statis

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan yang

berlokasi di Jl. Sektor 9 Bintaro, waktu pelaksanaan penelitian adalah pada

semester genap tahun ajaran 2016/2017.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen semu

(quasi experiment). Eksperimen semu merupakan metode yang mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Pemilihan metode ini

dikarenakan pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang

digunakan untuk penelitian.1 Usaha yang dilakukan untuk mengontrol variabel-

variabel luar dalam penelitian ini yaitu dengan pengambilan sampel yang

dilakukan memilih sampel yang memiliki kemampuan hampir sama.

Pada penelitian ini desain atau rancangan penelitian yang digunakan

adalah nonequivalent control group design. Desain ini dilakukan pada dua

kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih

secara random.2 Kedua kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu agar

kedua kelompok memiliki homogenitas yang relatif sama. Desain penelitian ini

dapat dinyatakan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 XEksperimen O2

Kontrol O1 Xkontrol O2

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:CV. Alfabeta,

2012), h. 114. 2 Ibid., h. 116

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

40

Keterangan:

Xeksperimen = Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen

menggunakan model pembelajaran koopertif Teams

Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami.

Xkontrol = Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol berupa

pembelajaran konvensional

O1 = Pretest diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan.

O2 = Posttest diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk

variabel bebas dan variabel terikat.3 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,

yaitu model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

berbantuan media kokami sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai

variabel terikat.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Target

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.4 Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh siswa SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Sampel dalam penelitian ini

dalah siswa kelas XI IPA dipilih dua kelas yaitu kelas XI IPA 3 berjumlah 35

siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 berjumlah 35 siswa sebagai

kelas kontrol. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purpossive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.5 Pertimbangan ini dilihat dari nilai rata-rata terkecil pretest yang

dijadikan sebagai kelas eksperimen.

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h. 178

4 Sugiyono, op.cit., h.117

5 Sugiyono, op. cit., h. 124.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

41

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.

Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa berupa pilihan

ganda, Sedangkan non tes digunakan lembar observasi untuk mengobservasi

kegiatan siswa selama pembelajaran dan mengetahui angket respon siswa selama

pembelajaran menggunakan media kokami. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu

pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir), sedangkan nontes diberikan diakhir

pembelajaran. Pretest diberikan kepada semua kelas sebelum diberikan perlakuan

khusus, sedangkan posttest diberikan kepada semua kelas setelah diberikan

perlakuan khusus kepada kelas eksperimen.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian.6 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan instrumen nontes berupa lembar

observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa terhadap media kokami.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan tes objektif berupa

pilihan ganda. Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai.

Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek pengetahuan (C1) sampai

analisis (C4). Adapun skor yang digunakan untuk pilihan ganda adalah bernilai

satu (1) untuk jawaban benar dan nol (0) untuk jawaban yang salah. Berikut kisi-

kisi instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdapat pada Tabel 3.2 berikut

ini.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

Indikator Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4 Menjelaskan pengertian

fluida 1,2* 2

Memahami konsep

tegangan permukaan zat

cair

4* 3 2

6 ibid., h. 148.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

42

Menerapkan persamaan

untuk tegangan

permukaan zat cair

5* 6 2

Memahami konsep gejala

kapilaritas dan viskositas. 7 8*,9*,

10* 4

Menerapkan persamaan

untuk gejala kapilaritas dan

viskositas

11*,12 2

Menjelaskan konsep fluida

statis 13*,14 2

Menganalsis hubungan

gaya, tekanan, dan luas

yang dikenai oleh gaya

15*,16* 17* 3

Memahami konsep tekanan

hidrostatis dan prinsip

pascal

18*,21* 19*,22

*

20* 5

Menerapkan persamaan

untuk hukum dasar tekanan

hidrostatis, tekanan

atmosfer, dan prinsip

pascal

24*,25*,

27*,29*

23*,26*,

28 7

Memahami konsep prinsip

Archimedes 30*,31* 32 3

Menerapkan persamaan

untuk prinsip

archimedes

33*,34* 2

Melakukan percobaan

benda mengenai keadaan

terapung, melayang, dan

tenggelam

36 35* 37,38* 4

Menerapkan aplikasi

prinsip archimedes dalam

kehidupan sehari-hari

39* 40* 2

Jumlah Soal 12 8 11 9 40

Persentase soal 30% 20% 27,5% 22, % 100%

Soal yang valid pada pengujian Anates yaitu 30 soal, 2 soal perbaikan

dosen dan terdapat 5 soal yang tidak digunakan karena ada beberapa soal materi

dan indikator sama sudah terwakili, sehingga pada penelitian ini hanya digunakan

25 soal dan agar lebih memudahkan dalam perhitungan nilai.

2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes dalam penelitian ini menggunakan angket respon siswa

dan lembar observasi aktivitas siswa. Angket respon siswa ini digunakan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

43

pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media

kokami pada konsep fluida statis.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Likert. Model

ini menggunakan skala deskriptif, dimana siswa menjawab pilihan Sangat Tidak

Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup (C), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Kisi-

kisi pernyataan dalam angket ini dapat dilihat Tabel 3.3 dan 3.4 berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa

No Indikator Butir

Pernyataan

Positif (+)

Butir

Pernyataan

Negatif (-)

Jumlah

1 Respon siswa dalam

pembelajaran

menggunakan media

kokami

1,2 3,4 4

2 Desain media kokami 5,6 7,8 4

3 Penyajian konsep materi

pada media kokami 9,10 11,12 4

Jumlah 6 6 12

Lembar observasi merupakan lembar penelitian objektif yang dibuat

untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran koopertif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media

kokami dengan prosedur observasi siswa. Kisi-kisi lembar observasi siswa dapat

dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No. Indikator Aktivitas Siswa Skor

Maksimal

1. Pemberian materi 4

2. Tim belajar 4

3. Menjalankan games kokami 4

4. Menjalankan turnamen 4

5. Penghargaan kelompok 4

6. Penutup 4

Jumlah 24

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

44

G. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi

kelayakan maka perlu dilakukan kalibrasi terhadap instrumen tersebut. Kualitas

instrumen ditunjukkan oleh kesahihan dan keajegannya (reliabilitas) dalam

mengungkapkan apa yang akan diukur. Syarat-syarat tes yang baik paling sedikit

memiliki: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi

(content validity) yang berarti tes disusun sesuai dengan materi pembelajaran

khusus. Sedangkan pengujian validitas instrumen (validitas butir) menggunakan

uji Point Biserial dengan menggunakan rumus sebagai berikut:7

Keterangan:

pbi = koefisien korelasi biseria

Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item

yang dicari validatasnya

Mt = rerata skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah

Untuk mengetahui valid tidaknya butir soal interpretasi nilai koefisien

korelasi nilai yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.5:8

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 1,00 Sangat tinggi

0,60 0,80 Tinggi

0,40 0,60 Cukup

0,20 0,40 Rendah

0,00 0,20 Sangat rendah

7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

h. 93. 8 Ibid, h. 89.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

45

Hasil uji validitas dengan menggunakan Anates dapat dilihat pada Tabel

3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen

Statistik Butir Soal

Jumlah soal 40

Jumlah siswa 35

Nomor soal valid 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13,

15,16,17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 25, 26, 27, 29, 30,

31, 33, 34, 35, 38, 39, 40

Jumlah soal valid 30

Persentase 75%

Hasil uji validasi intstrumen tes terdapat pada lampiran B

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap.9 Uji realibilitas ini dilakukan untuk memperolah

data yang dipercaya, digunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) dengan rumus

sebagai berikut:10

(

) (

)

Keterangan :

= reliabilitas menggunakan KR-20.

p = proporsi peserta tes menjawab benar.

q = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1 - p)

∑pq = jumlah perkalian antara p dan q

k = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

Penentuan kategori reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada Tabel 3.7

berikut.

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

9 Ibid, h. 100.

10 Ibid, h. 115

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

46

0,41 – 0,70 Sedang

0,21 – 0,40 Rendah

<0,21 Kecil

Berdasarkan perhitungan menggunakan Anates, nilai reliabilitas yang

diperoleh instrumen tes ini, yaitu sebesar 0,96. Nilai ini termasuk ke dalam

kategori sangat tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen ini

layak digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas soal pada

penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.

3. Daya Pembeda soal

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.11

Uji

coba soal dilakukan terhadap jumlah sampel yang akan diteliti. Persamaan daya

pembeda soal sebagai berikut12

:

=

Keterangan:

D = daya beda soal

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawa

Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada Tabel 3.8 berikut ini:13

Tabel 3.8 Daya pembeda

Daya pembeda Kriteria soal Bernilai negative Drop

0,00 0,20 Jelek

0,20 0,40 Cukup

0,40 0,70 Baik

0,70 1,00 Baik sekali

Hasil uji daya beda instrumen tes dengan menggunakan Anates dapat

dilihat pada Tabel 3.9 berikut:

11

Suharsimi, op. cit, h. 226

12

Ibid., h. 228 13

Ibid., h. 232

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

47

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Soal

Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Drop 2 5%

Jelek 6 15%

Cukup 5 12,5%

Baik 8 20 %

Baik Sekali 19 47,5%

Jumlah

Berdasarkan Tabel 3.9, dapat terlihat bahwa dari 40 soal, terdapat 2 butir

soal yang dibuang (drop). Selanjutnya, terdapat 6 butir soal atau sebanyak 15%

dari jumlah keseluruhan soal berkriteria buruk. Terdapat 5 butir soal atau

sebanyak 12,5% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria cukup, 8 butir soal atau

sebanyak 20% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria baik dan 19 butir soal atau

sebanyak 47,5% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria sangat baik. Hasil uji

daya pembeda instrumen tes pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.

4. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf

kesukaran dapat icari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:14

Keterangan:

P = Taraf kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

14

Ibid., h. 222&223

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

48

Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaraan berdasarkan

tabel 3.10 berikut ini:15

Tabel 3.10 Taraf Kesukaran

Interval P Kriteria Soal

0,00 0,30 Sukar

0,30 0,70 Sedang

0,70 1,00 Mudah

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel

3.11 berikut ini:

Tabel 3.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Mudah 13 32,5%

Sedang 25 62,5 %

Sukar 2 5 %

Jumlah 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.11, terlihat bahwa dari 40 butir soal, soal yang

tergolong mudah yakni sebanyak 32,5% dari jumlah keseluruhan soal.

Selanjutnya soal yang tergolong sedang sebanyak 62,5% dan soal yang tergolong

sukar sebanyak 5% dari jumlah keseluruhan soal. Hasil uji taraf kesukaran

instrumen tes pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis Data

Sebelum analisis statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas sebagai prasyarat analisis data.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Kolmogorof-Smirnov. Langkah-

15

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), h. 272

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

49

langkah uji normalitas Kolmogorof-Smirnov dengan aplikasi SPSS 22 seperti

berikut ini:16

1) Buka lembar kerja atau file pilih menu Analyze sub menu Descriptive

Statistic klik Eksplo.

2) Masukkan variabel terkait pada Dependent List.

3) Pilih Plots aktifkan pilihan Normality Plots with test Continue Ok

4) Kriteria pengujian:

a) Tolak H0, jika probabilitas 0,05, distribusi populasi tidak normal.

b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, distribusi populasi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi –

variansi dua buah distribusi atau lebih.17

Langkah – langkah perhitungan uji

homogenitas dengan menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:18

1) Buka Data View masukkan data yang akan diujikan.

2) Pilih menu Analyze Compare Means One-way Anova sampai muncul

jendela One-way Anova.

3) Masukkan variabel terkait pada Dependent List dan Factor.

4) Pilih Options Descriptive Homogenity of variance test Continue

Ok.

5) Kriteria pengujian:

a) Tolak H0, jika probabilitas < 0,05, data heterogen.

b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, data homogen

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan pengujian untuk menjawab rumusan

masalah. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data

hasil penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:

16

Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h.156-157. 17

Ruseffendi, Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan, (Bandung:IKIP Bandung

Press, 1998), hal 294 18

Kadir, Ibid, h. 169-170.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

50

a. Data Berdistribusi Normal dan Homogen

Data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis

menggunkan pengujian homogenitas dengan menggunakan SPSS 22 sebagai

berikut langkah - langkahnya:19

1) Buka Data view pada aplikasi SPSS. Kemudian isi Data View sesuai dengan

data yang akan di ukur. Kemudian isi kolom Variabel view, view pada

Values.

2) Klik Analyze-Compare Means-Independent Sample T test.

3) Isi kolom Tes Variable (s)-Grouping Variable-Define Group-Continue-Ok

4) Interpretasi untuk data yang tidak homogen atau heterogen pilih kolom Equal

variances assumed pada tabel Group Statistic yaitu:

a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen

Data berdistribusi normal dan heterogen, pengujian hipotesis

menggunakan uji non parametrik. Langkah-langkah pengujian homogenitas

dengan menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:20

1) Buka Data view pada aplikasi SPSS. Kemudian isi Data View sesuai dengan

data yang akan di ukur. Kemudian isi kolom Variabel view, view pada

Values.

2) Klik Analyze-Compare Means-Independent Sample T test.

3) Isi kolom Tes Variable (s)-Grouping Variable-Define Group-Continue-Ok

4) Interpretasi untuk data yang tidak homogen atau heterogen pilih kolom Equal

variances not assumed pada tabel Group Statistic yaitu:

c) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

d) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

19

Kadir, op. cit., h. 308-310. 20

Kadir, loc. cit.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

51

c. Data tidak berdistribusi normal

Data yang tidak berdistribusi normal menggunakan uji Mann-Whitney.

Uji Mann-Whitney adalah uji non-parametrik yang tergolong kuat sebagai uji-t

menguji parameter perbedaan dua rata-rata sampel yang asumsi distribusi

populasinya harus normal dan variansinya harus homogen, maka pada uji Mann-

Whitney untuk data normal dan homogen tidak diperlukan yang penting level

pengukurannya minimal ordinal dan variabel kontinyu.21

Langkah-langkah uji Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 22

sebagai berikut:22

1) Masukkan data pada menu Data View.

2) Pilih menu Analyze Nonparametric test legacy Dialogs 2 Independent

Samples.

3) Pada jendela Two Independent Samples Tests, masukkan variabel terkait pada

Test Variabel List dan Grouping Variable klik Define Group klik

Continue kembali ke menu Test Independent Samples Test Test Type

Mann-Whitney U Ok.

4) Kriteria pengujian:

a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

I. Analisis Data Nontes

Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket respon siswa dan

lembar observasi aktivitas siswa. Berikut penjelasan dari masing-masing teknik

analisis data dari kedua intrumen nontes tersebut.

a. Angket Respon Siswa

Analisis data instrumen nontes pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

data deskrptif. Instrumen nontes berupa angket ini memiliki pernyataan yang

terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan negatif. Dalam menganalisis

21

Kadir, op. cit., h.489. 22

Ibid, h.492-493.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

52

data yang berasal dari angket berskala 1 sampai dengan 5. Penskoran jawaban

pertanyaan angket dapat dilihat Tabel 3.12 berikut ini23

Tabel 3.12 Penskoran Alternatif Jawaban Pertanyaan Angket

Jawaban

Nilai

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif

Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 5

Tidak Setuju (TS) 2 4

Cukup (C) 3 3

Setuju (S) 4 2

Sangat Setuju (SS) 5 1

Data angket diolah secara kuantitatif menggunakan rumus:

P =

x 100%

P : persentase jawaban

f : frekuensi jawaban

n : jumlah responden

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi siswa dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama

proses pembelajaran model kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

berbantuan media kokami. Observer menilai pada suatu lembar observasi dengan

metode check list sesuai dengan rubrik penilaian yang telah ditentukan.

Selanjutnya data hasil perolehan lembar observasi aktivitas siswa diolah secara

kuantitatif sebagai berikut:

23

Sugiyono, op.cit., h. 135 -136

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

53

Keterangan:

P = angka persentase

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N= jumlah skor ideal

Data yang diperoleh diubah dalam bentuk persentase, kemudian di

kategorikan ke dalam kategori Tabel 3.13 berikut:24

Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Lembar Observasi

Rentang Nilai Kategori

0-20% Sangat kurang

21-40% Kurang

41-60% Cukup

61-80% Baik

81-100% Sangat baik

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Keterangan:

= hipotesis nol, nilai rata-rata hasil belajar siswa

yang diajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

berbantuan media kokami lebih kecil atau sama

dengan nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa

yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

= hipotesis alternatif, nilai rata-rata hasil belajar

fisika siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan media kokami

lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar fisika

siswa dengan pembelajaran konvensional.

Sig(2-tailed) = nilai probabilitas hasil uji hipotesis

= taraf signifikansi (0,05)

24

Ridwan dan Akdon, Rumus dan Data Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2013),

Cet ke-5, h. 18.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subbab ini akan menjelaskan gambaran umum dari data yang diperoleh

selama penelitian yang dilaksanakan di SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Data

yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan

kelas eksperimen yang terdiri dari 35 orang siswa kelas kontrol dan 35 orang

siswa kelas ekperimen, serta hasil lembar observasi aktivitas siswa dan angket

respon siswa dari kelas eksperimen

1. Hasil Pretest

Hasil pretest diperoleh melalui tes tertulis pilihan ganda sebanyak 25 soal.

Perolehan hasil pretest pada kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada

Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1. Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat terlihat bahwa rentang tertinggi kelas

kontrol terletak pada rentang nilai 40-45 dengan jumlah siswa 7 sedangkan kelas

eksperimen terletak pada rentang nilai 28-33 dengan jumlah siswa 9. Rentang

6

3

5 5

7

6

3

6

7

9

3

7

3

0 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

16 - 21 22 - 27 28 - 33 34 - 39 40 - 45 46 - 51 52 - 57

Ban

yak

nya

Sis

wa

Rentang Nilai

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

55

nilai terendah pada kelas kontrol terletak di rentang 22-27 dengan jumlah siswa

sebesar 3 sedangkan rentang nilai terendah kelas eksperimen terletak pada rentang

nilai 52-57 dengan jumlah siswa tidak ada. Untuk rentang nilai dikatakan sedang

pada kelas kontrol yaitu 16-21,28-33,34-39,46-51. Sedangkan pada kelas

eksperimen rentang nilai sedang yaitu 16-21,22-27,40-45,46-51. Pada gambar

juga terlihat bahwa rentang nilai 40-45,46-51,52-52 pada kelas kontrol jumlah

siswa lebih banyak dibandingkan dengan kelas ekperimen sedangkan rentang nilai

16-21, 22-27, 28-33, pada kelas eksperimen jumlah siswa lebih banyak

mendapatkan nilai rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Sehingga bisa

dilihat perbeedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai

pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1

berikut:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Pretest

Kontrol Eksperimen

Nilai Tertinggi 52 48

Nilai Terendah 16 16

Median 38,00 30,00

Modus 43,50 29,00

Rata-rata 35,54 30,74

SD 11,51 9,96

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai pretest tertinggi kelas kontrol adalah

sebesar 52, sedangkan kelas eksperimen adalah sebesar 48. Nilai terendah pada

kelas kontrol dan eksperimen memiliki nilai sama yaitu sebesar 16. Nilai tengah

(median) yang dihasilkan kelas kontrol adalah sebesar 38,00, sedangkan pada

kelas eksperimen median adalah sebesar 30,00. Nilai yang sering muncul (modus)

pada kelas kontrol adalah 43,50, sedangkan kelas eksperimen adalah 29,00. Nilai

rata-rata yang diperoleh pada hasil pretest kelas kontrol adalah 35,54, sedangkan

nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah sebesar 30,74. Standar deviasi yang

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

56

diperoleh pada kelas kontrol adalah sebesar 11,51, sedangkan pada kelas

eksperimen adalah sebesar 9,96.

2. Hasil Posttest

Perolehan hasil posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan

dalam Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.2 hasil posttest dapat terlihat bahwa rentang

tertinggi kelas kontrol terletak pada rentang nilai 61-68 dengan jumlah siswa 9

sedangkan kelas eksperimen terletak pada rentang nilai 52-60 dengan jumlah

siswa 11. Rentang nilai terendah pada kelas kontrol terletak di rentang 78-85

dengan jumlah siswa tidak ada sedangkan rentang nilai terendah kelas eksperimen

terletak pada rentang nilai 36-43 dengan jumlah siswa 3. Untuk rentang nilai

dikatakan sedang pada kelas kontrol yaitu 36-43,44-51,52-60. Sedangkan pada

kelas eksperimen rentang nilai sedang yaitu 44-51,61-68,69-77,78-85. Perbedaan

yang cukup signifikan terlihat pada rentang nilai 61-68, 69-77 dan 78-85 dimana

rentang nilai tersebut jumlah siswa kelas eksperimen yang mendapatkan

nilainsebanyak 22 orang, sedangkan kelas kontrol sebanyak 12 orang. Rentang

0

2

4

6

8

10

12

36-43 44-51 52-60 61-68 69-77 78-85

8

6

8

9

4

0

3

6

11

8 8

6

Ban

yak

nya

Sis

wa

Rentang Nilai

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

57

nilai 78-85 jumlah siswa kelas eksperimen yang mendapatkan nilai pada rentang

ini sebanyak 6 orang, sedangkan kelas kontrol nol (tidak ada).

Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai

pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Posttest

Kontrol Eksperimen

Nilai Tertinggi 76 84

Nilai Terendah 36 40

Median 58,00 60,00

Modus 67,31 58,35

Rata-rata 54,51 63,40

Standar Deviasi 12,50 14,12

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai posttest tertinggi kelas kontrol adalah

sebesar 76, sedangkan kelas eksperimen sebesar 84. Nilai terendah pada kelas

kontrol adalah sebesar 36, sedangkan nilai terendah pada kelas eksperimen 40.

Selanjutnya, nilai tengah (median) yang dihasilkan kelas kontrol adalah sebesar

58,00 sedangkan nilai tengah (median) pada kelas eksperimen adalah sebesar

60,00. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas kontrol adalah 67,31,

sedangkan kelas eksperimen adalah sebesar 58,35. Nilai rata-rata yang diperoleh

pada hasil posttest kelas kontrol adalah 54,51, sedangkan nilai rata-rata pada kelas

eksperimen adalah sebesar 63,40. Standar deviasi yang diperoleh pada kelas

kontrol adalah sebesar 12,50, sedangkan pada kelas eksperimen adalah sebesar

14,12.

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar

a. Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang terdiri dari 30 siswa, rekapitulasi data dilihat pada Tabel 4.3

sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

58

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen b.

Penyebaran

dan

Pemusatan

Data

Kelas

Pretest Posttest

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

Nilai Terendah 16 16 36 40

Nilai Tertinggi 52 48 76 84

Rata-rata 35,54 30,74 54,51 63,40 Modus 43,50 29,00 67,31 58,35 Median 38,00 30,00 58,00 60,00 Standar Deviasi 11,51 9,96 12,50 14,12

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata

pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Nilai rata-rata kelas kontrol

mengalami kenaikan sebesar 4,80, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen

mengalami kenaikan sebesar 8,89. Hal ini menunjukkan kelas eksperimen lebih

unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan kelas kontrol.

4. Kemampuan Kognitif Siswa

Kemampuan kognitif siswa pada materi fluida statis dapat dilihat pada

Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Presentase Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 5.

Pengolahan data untuk menentukan persentase jenjang kognitif hasil pretest dan

posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran C

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa

pada setiap ranah jenjang kognitif di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil pretest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab

dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 50%, C2

Jenjang

Kognitif

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest C1 50,% 51% 52% 53%

C2 47% 54% 46% 56%

C3 29% 53% 18% 62%

C4 24% 59% 17% 73%

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

59

(memahami) sebesar 47%, C3 (menerapkan) sebesar 29%, C4 (menganalisis)

sebesar 24%. Pada saat posttest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab

dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 51%, C2

(memahami) sebesar 54%, C3 (menerapkan) sebesar 53%, C4 (menganalisis)

sebesar 59%.

Hasil pretest di kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa

yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 52%, C2

(memahami) sebesar 46%, C3 (menerapan) sebesar 18%, C4 (menganalisis)

sebesar 17%. Pada saat posttest, persentase siswa di kelas eksperimen yang

menjawab dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 53%,

C2 (memahami) sebesar 56%, C3 (menerapkan) sebesar 62%, C4 (menganalisis)

sebesar 73%.

5. Hasil Analisis Data Tes

a. Uji Prasyarat Analisis Statistik

Uji prasyarat analisis statistik merupakan uji yang dilakukan sebelum

melakukan pengujian hipotesis, meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

Berikut ini adalah uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pretest dan

posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak.

Uji normalitas kedua data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Penelitian

menggunakan software SPSS 22 dalam melakukan uji normalitas.

Hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

60

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kolmogorov

Smirnov

0,200 0,041 0,052 0,009

0,05 0,05 0,05 0,05

Keputusan Normal Tidak normal Normal Tidak normal

Berdasarkan Tabel 4.5 nilai sig kelas kontrol pada pretest 0,200 dan

posttest sebesar 0,052. Nilai sig kelas kontrol pada saat pretest maupun posttest

lebih besar dari taraf signifikansi, sehingga kedua data berdistribusi normal. Nilai

sig kelas eksperimen pada pretest 0,041 dan posttest sebesar 0,009. Nilai sig kelas

eksperimen pada saat pretest maupun posttest lebih kecil dari taraf signifikansi,

sehingga kedua data berdistribusi tidak normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data

kelompok sampel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji

homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher menggunakan

Pengujian homogenitas software SPSS 22 dengan Test of Homogenity of Variance

digunakan pada saat pretest maupun posttest. Berikut merupakan hasil yang

diperoleh dari uji homogenitas Tabel 4.6

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Uji Fisher 0,357 0,315

0,05 0,05

Keputusan Homogen Homogen

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

61

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa data pretest dan posttest

kedua data homogen. Pada saat pretest nilai sig ( ) 0,357 lebih besar dari taraf

signifikansinya. Pada saat posttest nilai sig ( ) 0,315 lebih besar dari taraf

signifikansinya. Hal ini menunjukkan kedua data homogen.

b. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas

pada data pretest dan data posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada

uji normalitas kelas kontrol data pretest dan data posttest berdistribusi normal

sedangkan pada kelas eksperimen data pretest dan data posttest berdistribusi

tidak normal. Kemudian uji homogenitas pada data pretest dan data posttest,

kedua data homogen. Oleh karena itu uji hipotesis menggunakan uji Mann

Whiteney Test taraf signifikansi α = 0,05 menggunakan software SPSS 22. Hasil

pengujian uji Mann Whiteney dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whiteney Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik Pretest Posttest

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

N 35 35 35 35

36,32 31,70 55,20 64,07

SD 11,68 9,60 12,60 13,75

Sig (2-tailed) 0,073 0,031

Taraf Signifikansi

(α)

0,05

Keputusan H1 ditolak H1 diterima

Pengambilan keputusan hipotesis diambil berdasarkan pada kriteria

pengujian, yaitu jika nilai Sig (2-tailed) < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima,

sedangkan jika nilai Sig (2-tailed) > α, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa Sig (2-tailed) hasil pretest sebesar 0,073

lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05, sehingga hipotesis nol

(H0)diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

tidak terdapat pengaruh antara hasil pretest kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Untuk hasil posttest, nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,031 lebih kecil

dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05, sehingga hipotesis nol ditolak

dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh model

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

62

pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media

kokami terhadap hasil belajar siswa.

6. Hasil Analisis Data Nontes

Analisis data nontes yang digunakan berupa angket respon siswa untuk

mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan media kokami yang diperoleh dari kelas

eksperimen.

a. Angket Respon Siswa

Hasil data angket respon siswa direkapitulasi dan dijumlahkan skor

masing-masing untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung

persentasenya dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data

angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Kokami

Pada Konsep Fluida Statis

Pengolahan data angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran C

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran

fisika menggunakan media kokami pada materi fluida statis rata-rata persentase

angket respon siswa 74% dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran menggunakan media kokami dapat membuat siswa lebih memahami

konsep fluida statis, sehingga dalam proses pembelajaran menjadi lebih menarik

tidak membosankan serta dapat menarik perhatian siswa.

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tujuan dari lembar observasi aktifitas siswa untuk mengetahui

keterlibatan siswa dalam terlaksananya pembelajaran apakah baik atau buruk.

Indikator Angket Kelas Eksperimen

Persentase Kesimpulan

Respon siswa dalam pembelajaran

menggunakan Media Kokami

76% Baik

Desain Media Kokami 72% Baik

Penyajian konsep materi pada Media

Kokami

74% Baik

Rata-rata 74% Baik

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

63

Berikut merupakan hasil observasi aktivitas belajar guru dan siswa kelas

eksperimen pada Tabel 4.9:

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa menggunakan Teams Games

Tournament (TGT) Berbantuan Media Kokami

Teams Games

Tournament

Pertemuan

1

Pertemuan

2

Pertemuan

3

Rata-rata

Pemberian

Materi

82% 84% 86% 84%

(sangat baik)

Tim Belajar 84% 77% 84% 82%

(sangat baik)

Menjalankan

Games Kokami

86% 88% 91% 88%

(sangat baik)

Menjalankan

Turnamen

77% 79% 82% 80%

(sangat baik)

Penghargaan

Kelompok

82% 82% 84% 83%

(sangat baik)

Penutup 75% 82% 84% 80%

(sangat baik)

Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan model

pembelajaran Teams Games Tournament bisa dilihat pada Tabel 4.9. Setiap

tahapan model pembelajaran Teams Games Tournament dan setiap pertemuannya

sangat baik. Pengolahan data lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada

lampiran C

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMAN 10 Kota Tangerang

Selatan, didapatkan hasil yang berbeda pada kedua kelas setelah diberi perlakuan

yang berbeda, kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang dalam proses

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) dan kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan

pembelajaran konvensional. Pada kelas kontrol rata-rata nilai pretest sebesar

35,54 dan kelas eksperimen sebesar 30,74. Dari hasil pretest diketahui bahwa

hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sangat rendah. Hal tersebut

dikarenakan kelas kontrol dan kelas eksperimen belum diberikan perlakuan.

Namun, setelah diberikan perlakuan yang berbeda, didapatkan perbedaan yang

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

64

signifikan antara nilai rata-rata kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas

eksperimen.

Hasil uji Mann-Whitney pada saat posttest sebesar Sig (2-tailed) 0,031

bisa dilihat pada Tabel 4.7 lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikan

sebesar 0,05 maka terdapat pengaruh model Kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh model Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media

kokami juga ditunjukkan pada hasil posttest kedua kelas, rata-rata hasil belajar

kelas eksperimen yang dibelajarkan menggunakan model Kooperatif Teams

Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami sebesar 63,40 lebih besar

dibandingkan dengan kelas kontrol yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran

konvensional sebesar 54,51. Hal ini didukung oleh penelitian Micheal van Wyk

dimana terjadi peningkatan siginifikan terhadap hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran TGT.1 Dari hasil penelitian Nancy juga

menyatakan bahwa model pembelajaran TGT modifikasi dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.2

Berdasarkan hasil angket respon siswa dalam penggunaan media kokami

didapatkan nilai rata-rata sebesar 74% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.

Pada penelitian Nurul dkk mengemukakan bahwa motivasi belajar siswa tinggi

cenderung memiliki prestasi lebih baik dari siswa yang cenderung motivasi

rendah, motivasi dapat dilihat dari respon siswa terhadap pembelajaran yang

menarik. Karena seorang guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dengan

1 Micheal M van Wyk, The Effects Of Teams Games Tournament On Achievment,

Retention, And Attitudes Of Economics Education Students, Dublin, Ireland 2010 EABR & ETLC

Conference Proceedings 2 Nancy, M,Si., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament) Modifikasi Pada Mata Pelajaran Kimia Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar

Siswa, Jurnal, Universitas Maritim Raja Ali, 2012, h. 7

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

65

mengembangkan melalui penerapan metode – metode pembelajaran yang inovatif

dan sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa.3

Perbedaan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dikarenakan pada kelas eksperimen diterapkannya model Kooperatif

Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami, yang mana setiap

pertemuan diterapkan tahap–tahap TGT dengan berbantuan games soal yang

berada dikartu soal kokami, sedangkan pada kelas kontrol dibelajarkan dengan

pembelajaran biasa dengan metode ceramah dan latihan soal. Sehingga rata-rata

hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi di bandingkan kelas kontrol. Sehingga

model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan

media kokami yang berupa kartu soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik

secara kognitif dan dapat menimbulkan respon positif. Pertanyaan ini didukung

oleh penelitian Rachmawati dan Sunarti menyatakan bahwa model Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan kokami yang berupa kartu akan mengajak siswa

untuk ikut secara aktif dalam pembelajaran, selain dalam kegiatan belajar diskusi

kelompok dalam pengerjaan dapat membantu siswa bekerjasama dalam

memecahkan kesulitan dalam belajar sehingga terbentuk kerjasama yang baik

antar siswa. Siswa yang pandai dapat menjelaskan kepada temannya yang kurang

pandai, kegiatan belajar juga menjadikan siswa lebih aktif sehingga suasana kelas

menjadi lebih asyik dan tidak membosankan, kegiatan belajar menggunakan

model Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami

menjadikan siswa memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap pembelajaran

tidak cuma secara individu tapi juga secara kelompok karena mereka memiliki

tanggung jawab untuk menjadikan kelompoknya menjadi kelompok yang terbaik

dalam games dan tournament.4

3 Nurul R, Sri Yamtiah, Suryadi Budi Utomo “Pengaruh Penggunaan Metode Teams

Games Tournament Berbantuan Media Teka-teki Silang dan Ular Tangga Dengan Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Koloid Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Tahun Ajaran

2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Universitas Sebelas Maret, 2013, h. 195 4 Rachamawati dan Sunarti, “Penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi

hidrokarbon di kelas X-5 SMAN Banjarmasin”,Quantum, Jurnal inovasi pendidikan sains Vol. 6,

No. 2, 2016, h. 93-94

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

66

Peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen juga

bisa dilihat dari persentase nilai rata-rata pretest dan posttest berdasarkan jenjang

kognitif pada Tabel 4.4. Jika dilihat dari persentase nilai rata-rata pada saat

posstest yaitu kelas kontrol siswa yang menjawab benar pada jenjang kognitif C1

sebesar 51% jenjang kognitif C2 sebesar 54%, jenjang kognitif C3 sebesar 53%

dan jenjang kognitif C4 sebesar 59%. Sedangkan pada kelas eksperimen siswa

yang menjawab benar pada jenjang kognitif C1 sebesar 53%, jenjang kognitif C2

sebesar 56%, jenjang kognitif C3 sebesar 62% dan jenjang kognitif C4 sebesar

73%. Namun pada jenjang Jika dibandingkan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen, kelas eksperimen unggul pada kemampuan memahami (C2), dan

menerapkan (C3) dan menganalisis (C4), sedangkan pada kelas kontrol yang

unggul hanya pada kemampuan mengingat (C1) saja karena pada kelas kontrol

hanya diberikan metode konvensial dan tidak diberikan soal-soal.

Pada jenjang kognitif C1 (mengingat) siswa pada kelas eksperimen juga

lebih unggul 1% dibandingkan kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada

games media kokami terdapat visualisasi berupa gambar yang berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari yang terkait konsep fluida statis. Arsyad

mengatakan bahwa media gambar (visual) dapat mempelajari pemahaman

(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.5.

Oleh karena itu dari gambar dapat membantu siswa dalam menafsirkan dan

memahami maksud dari pertanyaan yang diajukan.

Jenjang kognitif C2 (memahami) di kelas eksperimen lebih unggul

dibandingkan kelas kontrol, hal ini terjadi karena model Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan kokami yang menstimulus siswa untuk

menghubungkan pengetahuan lama dan pengetahuan baru dengan cara berdiskusi

kelompok untuk memecahkan masalah pada tahapan TGT yaitu tahapan tim

belajar. Sementara di kelas kontrol siswa hanya mendapatkan penjelasan dari guru

secara konvensional. Hal ini sejalan dengan penelitian Febriana Istiqomah, Arif

Widiyatmoko, Indah Urwatin Wusqo mengatakan bahwa kegiatan diskusi

5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran ( Jakarta: PT Raja Grafindo), h.91

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

67

memancing siswa untuk mengemukakan gagasannya dan dapat menghubungkan

pengetahuan lama dengan pengetahuan baru yang diperolehnya.6

Media kokami dapat meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang

kognitif C3 (menerapkan). Peningkatan kemampuan siswa pada jenjang ini

disebabkan karena latihan soal yang terdapat pada media kokami dikemas dalam

bentuk kartu soal atau games akademik. Sesuai dengan penelitian Miftahul dan

Rahayu bahwa mendiskusikan soal yang melibatkan siswa dalam games akademik

atau perlombaan dapat meningkatkan penguasaan materi dan mempermudah

siswa menelaah materi soal dengan bermain dan berlomba.7 Demikian siswa pada

kelas eksperimen lebih terbantu dalam kemampuan C3 (menerapkan) siswa.

Jenjang kognitif C4 (menganalisis), kelas eksperimen memperoleh

persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan

media kokami pada kartu soal menekankan pada partisipasi aktif untuk

pemecahan masalah dalam soal, sehingga sebelum menemukan suatu masalah

siswa harus menganalisis terlebih dahulu soal tersebut agar jawaban soal

dikatakan benar. Hal ini juga di dukung oleh Suryadi menyatakan bahwa media

kokami dapat meningkatkan pemecahan masalah karena dalam pemecahan

masalah merupakan bentuk dari berpikir dengan menganalisis atau mendifinisikan

masalah, menemukan alternatif masalah, mengevaluasi alternatif pemecahan

masalah, menerapkan solusi.8 Demikian siswa pada kelas eksperimen lebih

terbantu dalam meningkatkan kemampuan analisis siswa.

6 Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah Urwatin Wusqo“Pengaruh Media

Kokami Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif. dan Aktivitas Belajar Tema Bahan Kimia”

Unnes Science Education Journal . Vol. 5, No. 2, 2016, h. 1207. 7 Miftahul dan Rahayu, “Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) Berbantuan Media Kartu UNO terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar

peserta didik SMA”, Jurnal Pendidikan fisika Vol. 6, No. 3, 2017,. h. 236 8 Suryadi, “Pengaruh Pembelajaran Berbabasis Masalah berbantuan Media Kokami

terhadap Prestasi Belajar fiska Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah ”, Jurnal Pendidikan

Sains Vol. 1, No. 4, 2013,. h. 379

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang

dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT)

berbantuan media kokami berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada

konsep fluida statis. Data posttest memiliki nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,031

lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05 sehingga hipotesis

nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Nilai rata-rata hasil belajar siswa

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa pada kelas

kontrol. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami

mengalami peningkatan kemampuan kognitif C1 (mengingat), C2

(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis).

2. Hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran Kooperatif Teams

Games Tournament (TGT) berbantuan media kokami menunjukkan bahwa

pembelajaran menggunakan media kokami dalam proses pembelajaran fisika

pada konsep fluida statis secara keseluruhan memperoleh hasil sebesar 74%

dalam kategori baik.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil

penelitian ini, diantaranya: .

1. Siswa hendaknya mengikuti pembelajaran Kooperatif TGT berbantuan media

kokami dengan sungguh – sungguh karena pembelajaran Kooperatif TGT

mempunyai keunggulan diantaranya menumbuhkan rasa tanggung jawab

pada diri siswa bukan hanya dalam diri sendiri namun juga mampu

bertanggung jawab pada kelompoknya

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

69

2. Pengelolaan waktu di dalam kelas lebih banyak pada saat pembelajaran

Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) sehingga semua latihan yang

terdapat pada lembar kegiatan siswa dapat diselesaikan.

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

70

DAFTAR PUSTAKA

Afifi, John. 2014. Inovasi-inovasi Kreatif Manajemen Kelas & Pengajaran

Efektif. Yogyakarta: Divapress.

Anderson, Lorin W, dan David R. Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assesing: a Revision of Bloom’s taxonomony of educational

objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur.,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi.. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: PT

Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Erlangga.

Douglas, C. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Febriana Istiqomah, Arif Widyatmoko, Indah. 2016. Pengaruh Media Kokami

terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan

Kimia”, Unnes Science Education Journal,Vol. 5

Haryadi, Bambang. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X BSE. Jakarta: Pusat

Perbukuan.

Huda, Miftahul. 2015. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2013. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar

Berkelompok. Bandung: Alfabeta.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Kadir. 2016. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Press

Khudori, Mukh. dkk. 2012. Pembelajaran IPA dengan Metode TGT

Menggunakan Media Games Ular Tangga dan Puzzle ditinjau dari Gaya

Belajar dan Kreativitas Siswa. Jurnal Inkuiri Program Pascasarjana UNS,

Vol. 1 No.2.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

71

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT Refika Aditama.

Komang Srianis, Ni Ketut Suami, Putu. 2014. Penerapan Metode Bermain Puzzle

Geometri untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak dalam

Mengenal Bentuk”, E-Journal, PG-PAUD Universitas Pendidikan

Ganesha, Vol. 2 No.1

Kusumawati, Indah. 2009. Penggunaan Metode Pembelajaran TGT disertai Media

Gambar Cetak sabagai Upaya dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil

Belajar Geografi pada Kompetensi Dasar Atmosfer Bagi Siswa Kelas X.

Skripsi. FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

M, Micheal Van Wyk. 2011. The Effect of Team Games Tournaments on

Achievment, Retention, and Attitudes of Economics Education Students.

Journal Social Science University of Free State South Africa.

Miftahul, Rahayu. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) Berbantuan Media Kartu UNO terhadap Peningkatan

Motivasi Belajar dan Hasil Belajar peserta didik SMA”, Jurnal Pendidikan

fisika Vol. 6, No. 3

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.

Md Agustini, Kt Dibia. 2014.

Nancy, 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team

Games Tournament) Modifikasi Pada Mata Pelajaran Kimia Dalam Upaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa, Jurnal, Universitas Maritim Raja Ali.

Nurfatima, Swandi, Subaer. 2015. Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Riset

pada Materi Fluida Statis terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI Madrasah

Aliyah Madani Alauddin”, Prosiding pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng

& Yogyakarta ,ISSN 0853-0833.

Nurul R, Sri Yamtiah, Suryadi. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Teams

Games Tournament Berbantuan Media Teka-teki Silang dan Ular Tangga

Dengan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Koloid

Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal

Pendidikan Kimia, Universitas Sebelas Maret

Neneng paisah, Siska Desy. 2014. Penerapan Media Kotak dan Kartu Misterius

(Kokami) untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo”, Jurnal Radiasi Vol. 3, No.1

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

72

Pal, Sujit, dan Sibananda Sana. 2012. Influence of Interactive Multimedia

Courseware: a Case Study among the Students of Physical Science of

Class VII, Bhatter College Journal of Multidisciplinary Studies, Vol. II.

Rachamawati, Sunarti. 2016. Penerapan model pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan kartu soal untuk meningkatkan hasil

belajar dan aktivitas siswa pada materi hidrokarbon di kelas X-5 SMAN

Banjarmasin”,Quantum, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol. 6, No. 2

Ridwan, dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:

Alfabeta

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ruseffendi, 1998. Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan, Bandung: IKIP

Bandung Press.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi . Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Sears, dan Zemansky 1994. FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Bina Cipta

Siska Alwi, Murtiani. 2015. Penerapan Metode Permainan KOKAMI Berdasarkan

LKPD Saintifik Dalam Model Quantum Learning Terhadap Kompetensi

IPA Peserta Didik Kelas VII SMPN 31 Padang. Journal Pillar of Physics

Education, Vol 6.

Slavin, Robert. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Indah.

Srianis, Komang, dkk. 2014. Penerapan Metode Bermain Puzzle Geometri untuk

Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak dalam Mengenal Bentuk. E-

Journal, PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2 No.1.

Suryadi. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbabasis Masalah berbantuan Media

Kokami terhadap Prestasi Belajar fiska Ditinjau dari Kemampuan

Pemecahan Masalah ”, Jurnal Pendidikan Sains Vol. 1, No. 4

Sukardi, 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Tarsito.

Sudjana, 2005. Metoda Statistika, Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

73

Sugiyono, 2007, Statistik Nonparametrik, Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Susilana, Rudi, dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana

Prima.

Wahyu Nur. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT) Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajran Teknik

Penggelasan SMK Negeri 3 Purbalingga”, Skripsi, UNY Yogyakarta

Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta.

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

74

LAMPIRAN A

Perangkat Pembelajaran

1. RPP Kelas Eksperimen

2. RPP Kelas Kontrol

3. Lembar Diskusi Siswa

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

75

Lampiran A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/2

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 1

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan pengertian fluida

2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair

3. Menerapkan persamaan untuk tegangan permukaan zat cair

4. Mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas

5. Menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fluida

2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair

3. Siswa dapat menerapkan persamaan pada tegangan permukaan zat cair

4. Siswa dapat mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

76

5. Siswa dapat menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas

E. Materi Pembelajaran

Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secara

matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:

γ =

Keterangan :

γ = Tegangan Permukaan (N/m)

F = Gaya permukaan (N)

d = Panjang permukaan (m)

Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang

sempit (pipa kapiler).

Gambar 1 : Kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair

Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:

h =

Keterangan:

h = ketinggian (m)

= tegangan permukaan (Nm-1

)

= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung

= massa jenis (kg.m-3

)

g = percepatan gravitasi (m.s-2

)

r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

77

Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh

fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini

biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair.

Hukum Stokes untuk fluida kental;

Keterangan :

Fs = Gaya Stokes

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1

)

Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah

kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar

dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.

( )

Keterangan:

= kecepatan terminal (m.s-1

)

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1

)

= massa jenis benda (kg.m-3

)

= massa jenis fluida (kg.m-3

)

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Teams Games Tournaments (TGT)

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok

G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media pembelajaran : Media kokami, papan tulis, spidol, lembar kerja diskusi

2. Sumber belajar :

Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

78

Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama

Widya, 2007.

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan

Pendahulua

n

Pembelajara

n Awal

Guru mengucapkan salam dan

menyapa siswa serta mengecek

kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Sebagai persepsi awal dan

motivasi , guru menanyakan

beberapa siswa dengan masalah

sehari – hari.

(Mengapa nyamuk dapat hinggap

dipermukaan air, dan tidak

tenggelam?)

Guru Mengelompokkan siswa

beberapa kelompok

Siswa menjawab salam guru.

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

dengan menuliskan jawaban

sementara mereka dalam buku

catatan.

Siswa duduk secara

berkelompok

5 menit

Kegiatan

Inti

Eksplorasi

Tahap 1

Pemberian

materi

Tahapan 2

Guru menjelaskan secara singkat

garis besar tegangan permukaan

zat cair, gejala kapilaritas,

viskositas

Guru meminta siswa untuk

Siswa dengan penuh perhatian

mendengarkan penjelasan guru.

Setiap siswa dikelompok

75

menit

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

79

Tim belajar

Elaborasi

Tahap 3

Games

(Games

kokami)

berdiskusi secara kelompok

mengenai tugas kelompok yang

berada di lembar diskusi.

Guru memantau kegiatan siswa

dan memberi bantuan pada

beberapa kelompok yang

mengalami kendala

Guru meminta perwakilan

kelompok untuk

mempersentasikan hasil diskusi

kelompok

Guru memberikan instruksi

kepada setiap kelompok untuk

mengatur meja permainan yang

menghadap ke papan tulis/papan

skor

Guru memberi arahan untuk

masing kelompok memilih ketua

kelompok

Disediakan 1 kotak kokami

didepan meja kelompok

permainan.

Setiap kelompok diberi waktu

giliran untuk ketua mengambil

satu kartu didalam kokami secara

acak

Setelah itu kelompok yang

mendapat giliran mengambil kartu

membacakan isi pesan kartu

kepada kelompok lain dan diberi

waktu 3 menit untuk menjawab

dengan rasa tanggungjawab

berdiskusi mengenai materi

yang ditugaskan kelompoknya.

Siswa menjelaskan dengan

percaya diri hasil diskusi

kelompok.

Siswa memperhatikan dengan

penuh ketelitian dan cermat

mengenai peraturan permainan

dan melaksanakan permainan.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

80

Konfirmasi

Tahapan 4

Turnamen

Tahapan 5

Penghargaa

n kelompok

pertanyaan didalam kartu jika

dalamnya berupa pertanyaan.

Kelompok lain berhak menjawab

pertanyaan yang tidak dapat

diselesaikan dari salah salah satu

kelompok yang tidak

menyelesaikan pertanyaan

Pemenang dari kelompok yang

memiliki skor tertinggi jika

banyak menjawab pertanyaan

dengan benar.

Tahap tersebut diulang kembali

dengan kelompok lain.

Guru menyiapkan meja turnamen

masing-masing meja dipilih salah

satu orang dari kelompok tersebut

yang memiliki kemampuan

homogen

Guru memberikan kartu soal

masing-masing diatas meja

turnamen

Mengumumkan dan memberikan

penghargaan kepada kelompok

yang mendapatkan nilai tertinggi.

Siswa berdiri diatas meja

tanding.

Siswa melakukan turnamen

dengan menjawab kartu soal

yang disediakan dimeja tanding

Menerima penghargaan

kelompok.

Kegiatan

Akhir

Guru menyimpulkan hasil

pembelajaran.

Guru memberikan tugas evaluasi

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa mengerjakan tugas

10

menit

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

81

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

evaluasi

Siswa menjawab salam guru

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : Tertulis

2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi dan lembar diskusi

Tangerang Selatan, 17 Mei 2017

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora

NIP. NIM:1112016300038

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

82

Lampiran

Penilaian Kognitif

NO PERMASALAHAN Skor

1. Jelaskan Pengertian dari:

a. Fluida

b. Gejala kapilaritas

c. Viskositas

20

2. Sebuah batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakkan perlahan –

lahan diatas permukaan air. Apabila tegangan permukaan air

N/m, berapa besarnya gaya pada permukaan tersebut?

15

3. Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa kapiler

dengan sudut kontak sebesar θ.

Jika jari-jari pipa kapiler adalah 1 mm, tegangan permukaan air

0,07 N/m dan cos θ = 0,8 tentukan tentukan ketinggian air dalam

pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m

3)

30

4. Sebuah baja kecil dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak

berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 100 × 10−3

N.s/m2.

Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak

dengan kelajuan 5 m/s!

20

5. Sebuah jarum terapung di atas air. Panjang jarum 5 cm dan

memiliki gaya 5 N. Tentukkan tegangan permukaan air tersebut

15

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

83

Jawaban Penilaian Kognitif

1.

a. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap

perubahan bentuk ketika ditekan.

b. Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam tabung kapiler karena

dipengaruhi adhesi dan kohesi.

c. Viskositas adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda

padat yang bergerak didalam

2. Dik : = 5 cm m

=

Dit : F = …..?

Jawab : F =

=

= N

3. r = 1 mm = 10−3

m

cos θ = 0,8

γ = 0,072N/m

g = 10 m/s2

ρair = 1000 kg/m3

Dit :

Jawab :

= 1,12 m

4. r = 0,5 cm = 5 × 10−3

m

η = 100 × 10−3

N.s/m2

ν = 5 m/s

Dit :

Jawab : = ηv

= ( 5 ( 100 ( 5 = 15000 = 1,5 N

5. Dik : = 5 cm m

= 5

Dit : = …..?

Jawab :

=

= N/m

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/2

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 2

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.3 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan konsep fluida statis

2. Menganalisis hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya

3. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal

4. Menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer

fluida dan prinsip pascal

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan fluida statis

2. Siswa mampu menganalisis suatu hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai

oleh gaya

3. Siswa mampu mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal

4. Siswa mampu menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis,

tekanan atmosfer fluida dan prinsip pascal.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

85

E. Materi Pembelajaran

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas.

Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan

diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,

tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.

Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan

sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut:

Keterangan :

P = Tekanan (N. m-2

atau Pa)

F = Gaya (N)

A = Luas (m2)

Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak.

Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :

Ph = ρ.g.h

Keterangan :

Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kg.m-3

)

g = Percepatan gravitasi (m.s-2

)

h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar

P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan

hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.h

Prinsip Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup

diteruskan ke segala arah sama besar.

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

86

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Teams Games Tournaments (TGT)

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok

G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media pembelajaran : Media kokami, papan tulis, spidol, lembar kerja diskusi

2. Sumber belajar :

Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.

Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama

Widya, 2007

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

87

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan

Pendahuluan

Pembelajaran

Awal

Guru mengucapkan salam dan

menyapa siswa serta mengecek

kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Sebagai persepsi awal dan

motivasi , guru menanyakan

beberapa siswa dengan masalah

sehari – hari.

( Mengapa pada saat kita

menyelam, tekanan yang dialami

akan semakin besar?)

Guru Mengelompokkan siswa

beberapa kelompok

Siswa menjawab salam guru.

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

dengan menuliskan jawaban

sementara mereka dalam buku

catatan.

Siswa duduk secara

berkelompok

5 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Tahap 1

Pemberian

materi

Tahapan 2

Tim belajar

Guru menjelaskan secara singkat

garis besar tekanan hidrostatis,

tekanan atmofser, prinsip pascal

Guru melakukan demonstrasi

sederhana

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi secara kelompok

mengenai tugas kelompok yang

berada di lembar diskusi.

Siswa dengan penuh perhatian

mendengarkan penjelasan

guru.

Siswa memperhatikan guru

melakukan demonstrasi

Setiap siswa dikelompok

dengan rasa tanggungjawab

berdiskusi mengenai materi

yang ditugaskan

75

menit

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

88

Elaborasi

Tahap 3

Game

(Game

kokami)

Guru memantau kegiatan siswa

dan memberi bantuan pada

beberapa kelompok yang

mengalami kendala

Guru meminta perwakilan

kelompok untuk

mempersentasikan hasil diskusi

kelompok

Guru memberikan instruksi

kepada setiap kelompok untuk

mengatur meja permainan yang

menghadap ke papan tulis/papan

skor

Guru memberi arahan untuk

masing kelompok memilih ketua

kelompok

Disediakan 1 kotak kokami

didepan meja perserta kelompok

permainan.

Setiap kelompok diberi waktu

giliran untuk ketua mengambil

satu kartu didalam kokami secara

acak

Setelah itu kelompok yang

mendapat giliran mengambil

kartu membacakan isi pesan

kartu kepada kelompok lain dan

diberi waktu 3 menit untuk

menjawab pertanyaan didalam

kartu jika dalamnya berupa

pertanyaan.

kelompoknya.

Siswa menjelaskan dengan

percaya diri hasil diskusi

kelompok.

Siswa memperhatikan dengan

penuh ketelitian dan cermat

mengenai peraturan permainan

dan melaksanakan permainan.

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

89

Konfirmasi

Tahapan 4

Turnamen

Tahapan 5

Penghargaan

kelompok

Kelompok lain berhak menjawab

pertanyaan yang tidak dapat

diselesaikan dari salah salah satu

kelompok yang tidak

menyelesaikan pertanyaan

Pemenang ditentukkan dari

kelompok yang memiliki skor

tertinggi jika banyak menjawab

pertanyaan dengan benar.

Tahap tersebut diulang kembali

dengan kelompok lain.

Guru menyiapkan meja

turnamen masing-masing meja

dipilih salah satu orang dari

kelompok tersebut yang memiliki

kemampuan homogen

Guru memberikan kartu soal

masing-masing diatas meja

turnamen.

Mengumumkan dan memberikan

penghargaan kepada kelompok

yang mendapatkan nilai tertinggi.

Siswa berdiri diatas meja

tanding.

Siswa melakukan turnamen

dengan menjawab kartu soal

yang disediakan dimeja

tanding

Menerima penghargaan

kelompok.

Kegiatan

Akhir

Guru menyimpulkan hasil

pembelajaran

Guru memberikan tugas latihan

evaluasi kepada siswa

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa mengerjakan soal

evaluasi

Siswa menjawab salam guru

10

menit

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

90

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : Tertulis

2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi dan lembar diskusi

Tangerang Selatan, 20 Mei 2017

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora

NIP. NIM:1112016300038

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

91

Lampiran

Penilaian Kognitif

NO PERMASALAHAN Skor

1. Jelaskan Pengertian dari Fluida statis ? 25

2. Berapakah tekanan hidrostatis didasar kolam dengan kedalaman

air 2 m? , g = 10 m/ )?

25

3. Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai dua penampang masing –

masing A1 = 10 dan A2 = 50 . Jika pada penampang A1

diberi gaya F1 = 10 N, berapakah berat beban maksimum yang

dapat diangkat penampang A2?

25

4. Sebuah kursi bermassa 6,5 kg. Luas penampang kursi 8 x 10-3

m2.

Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g = 10 m/s2) ?

25

Jawaban Penilaian Kognitif

1. Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis yaitu

tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan

mutlak.

2. Diketahui : 1000 kg/m3

g = 10 m/

h = 2 m

Ditanya : P…. ?

J awab :

3. Diketahui : 10 cm2

50 cm2

10 cm2

Ditanya : …. ?

Jawab :

.

4. Diketahui : m = 6,4 kg

A = 8 x 10-3

m2

Ditanya : P…. ?

Jawab : *F = m.g

F = 6,4 x 10 = 64 N

P =

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/2

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 3

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.4 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan konsep Prinsip Archimedes

2. Menerapkan persamaan untuk Prinsip Archimedes

3. Mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang, dan tenggelam

4. Menganalisis prinsip archimedes dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan konsep prinsip Archimedes.

2. Siswa dapat menerapkan persamaan untuk prinsip Archimedes.

3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang dan

tenggelam.

4. Siswa dapat menganalisis prinsip Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

93

E. Materi Pembelajaran

Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian

atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang

dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = ρ .g.V

Keterangan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)

ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)

g = gaya gravitasi (m/s2)

V = volume benda (m3)

1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:

a. Mengapung:

- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )

- Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda

b. Melayang:

- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )

- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda

c. Tenggelam

- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )

- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda

Gambar 1 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes

2. Penerapan gaya apung

Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

94

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Teams Games Tournaments (TGT)

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi kelompok

G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media pembelajaran : Media kokami, papan tulis, spidol, lembar kerja diskusi

2. Sumber belajar :

Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.

Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama

Widya, 2007.

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan

Pendahuluan

Pembelajaran

Awal

Guru mengucapkan salam dan

menyapa siswa serta mengecek

kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Sebagai persepsi awal dan

motivasi , guru menanyakan

beberapa siswa dengan masalah

sehari – hari.

( Kenapa saat kita mandi

dikolam renang, tubuh akan

terasa ringan?)

Guru Mengelompokkan siswa

beberapa kelompok

Siswa menjawab salam guru.

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

dengan menuliskan jawaban

sementara mereka dalam buku

catatan.

Siswa duduk secara

berkelompok

5 menit

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

95

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Tahap 1

Pemberian

materi

Tahapan 2

Tim belajar

Elaborasi

Tahap 3

Game

(Game

kokami)

Guru menjelaskan secara

singkat garis prinsip

archimedes dan keadaan benda

melayang, terapung, tenggelam

Guru meminta siswa untuk

berdiskusi secara kelompok

mengenai tugas kelompok yang

berada di lembar diskusi.

Guru memantau kegiatan siswa

dan memberi bantuan pada

beberapa kelompok yang

mengalami kendala

Guru meminta perwakilan

kelompok untuk

mempersentasikan hasil diskusi

kelompok

Guru memberikan instruksi

kepada setiap kelompok untuk

mengatur meja permainan yang

menghadap ke papan

tulis/papan skor

Guru memberi arahan untuk

masing kelompok memilih

ketua kelompok

Disediakan 1 kotak kokami

didepan meja kelompok

Siswa dengan penuh perhatian

mendengarkan penjelasan guru.

Setiap siswa dikelompok

dengan rasa tanggungjawab

berdiskusi mengenai materi

yang ditugaskan kelompoknya.

Siswa menjelaskan dengan

percaya diri hasil diskusi

kelompok.

Siswa memperhatikan dengan

penuh ketelitian dan cermat

mengenai peraturan permainan

dan melaksanakan permainan.

75

menit

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

96

Konfirmasi

Tahapan 4

Turnamen

permainan.

Setiap kelompok diberi waktu

giliran untuk ketua mengambil

satu kartu didalam kokami

secara acak

Setelah itu kelompok yang

mendapat giliran mengambil

kartu membacakan isi pesan

kartu kepada kelompok lain

dan diberi waktu 3 menit untuk

menjawab pertanyaan didalam

kartu jika dalamnya berupa

pertanyaan.

Kelompok lain berhak

menjawab pertanyaan yang

tidak dapat diselesaikan dari

salah salah satu kelompok yang

tidak menyelesaikan

pertanyaan

Pemenang dari kelompok yang

memiliki skor tertinggi jika

banyak menjawab pertanyaan

dengan benar.

Tahap tersebut diulang kembali

dengan kelompok lain.

Guru menyiapkan meja

turnamen masing-masing meja

dipilih salah satu orang dari

kelompok tersebut yang

memiliki kemampuan homogen

Guru memberikan kartu soal

Siswa berdiri diatas meja

tanding

Siswa melakukan turnamen

dengan menjawab kartu soal

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

97

Tahapan 5

Penghargaan

kelompok

masing-masing diatas meja

turnamen

Mengumumkan dan

memberikan penghargaan

kepada kelompok yang

mendapatkan nilai tertinggi.

yang disediakan dimeja tanding

Menerima penghargaan

kelompok.

Kegiatan

Akhir

Guru menyimpulkan hasil

pembelajaran.

Guru memberikan tugas

evaluasi

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Siswa mengerjakan tugas

evaluasi

Siswa menjawab salam guru

10

menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : Tertulis

2. Bentuk instrumen : Tes (uraian) dalam soal evaluasi dan lembar diskusi

Tangerang Selatan, 24 Mei 2017

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora

NIP. NIM:1112016300038

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

98

Lampiran

Penilaian Kognitif

NO PERMASALAHAN Skor

1. Sebutkan bunyi dari Hukum Archimedes? 25

2. Massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s

2. Jika

ada benda yang tercelup ke dalam air tersebut dengan volume

benda yang tercelup 10 m3, maka berapakah gaya tekan ke

atasnya?

25

3. Segumpal es dalam keadaan terapung dilaut. Volume

seluruhnya adalah 5150 dm3. Jika massa jenis es 0,9 kg/dm

3,

massa jenis air laut 1,03 kg/dm3, maka volume es yang

menonjol dipermukaan air laut?

25

4. Suatu benda di udara memiliki berat 55 N. Benda tersebut

kemudian ditimbang didalam air dan beratnya 20 N. Tentukkan

besarnya gaya Archimedes yang bekerja?

25

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

99

Jawaban Penilaian Kognitif

1. Hukum Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atau

seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang

dipindahkannya

2. Dik : = 9,8 m/s2

= 1000 kg/m3

= 10 m3

Dit : = …..?

Jawab : = g

=

= N

V = 5150 m3

= 0,9 kg/dm3

= 1,03 kg/dm3

Dit :

Jawab : =

0.9 =

4,635 =

= 4500

V yang muncul = = 5150 – 4500 = 650 dm3

4. Wu = 55 N

Wf = 20 N

Dit : fa ?

Jawab : = Wu - Wf

= 55 – 20 = 30 N

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

100

Lampiran A.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/2

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 1

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.5 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan pengertian fluida

2. Mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair

3. Menerapkan persamaan untuk tegangan permukaan zat cair

4. Mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas

5. Menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fluida

2. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair

3. Siswa dapat menerapkan persamaan pada tegangan permukaan zat cair

4. Siswa dapat mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas

5. Siswa dapat menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

101

E. Materi Pembelajaran

Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secara

matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:

γ =

Keterangan :

γ = Tegangan Permukaan (N/m)

F = Gaya permukaan (N)

d = Panjang permukaan (m)

Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang

sempit (pipa kapiler).

Gambar 1 : Kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair

Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:

h =

Keterangan:

h = ketinggian (m)

= tegangan permukaan (Nm-1

)

= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung

= massa jenis (kg.m-3

)

g = percepatan gravitasi (m.s-2

)

r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

102

Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh

fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini

biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair.

Hukum Stokes untuk fluida kental;

Keterangan :

Fs = Gaya Stokes

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1

)

Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah

kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar

dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.

( )

Keterangan:

= kecepatan terminal (m.s-1

)

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1

)

= massa jenis benda (kg.m-3

)

= massa jenis fluida (kg.m-3

)

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi

G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media pembelajaran :Papan tulis, spidol, lembar soal latihan

2. Sumber belajar :

Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

103

Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama

Widya, 2007.

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan

Pendahuluan

Pembelajaran

Awal

Guru mengucapkan salam

dan menyapa siswa serta

mengecek kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Sebagai persepsi awal dan

motivasi , guru menanyakan

beberapa siswa dengan

masalah sehari – hari.

(Mengapa nyamuk dapat

hinggap dipermukaan air,

dan tidak tenggelam?)

Siswa menjawab salam guru.

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

dengan menuliskan jawaban

sementara mereka dalam buku

catatan.

10 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan materi

tegangan permukaan zat

cair, kapilaritas dan

viskositas.

Guru memberikan contoh

soal tentang tegangan

permukaan, kapilaritas dan

viskositas.

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

jika ada siswa yang belum

mengerti tentang contoh

soal yang diverikan

Siswa menyimak dan

mencatat penjelasan guru.

Siswa bertanya kepada guru

mengenai contoh soal yang

diberikan.

75 menit

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

104

Elaborasi

Guru memberikan latihan

soal tentang tegangan

permukaan permukaa]n zat

cair, kapilaritas dan

viskositas.

Guru mengontrol dan

membimbing aktivitas siswa

dalam mengerjakan soal.

Guru memeriksa dan

membahas hasil soal latihan

yang telah dikerjakan siswa.

Siswa mengerjakan latihan

soal yang diberikan guru

Konfirmasi

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk merangkum dan

melakukan refleksi terhadap

pengalaman belajar yang

telah dilakukan.

Guru memberikan

kesempatan bertanya

sebelum mengakhiri

pembelajaran.

Guru menyimpulkan hasil

pembelajaran

Siswa merefleksi terhadap

pengalaman belajar yang

telah dilakukan.

Siswa bertanya kepada guru

sebelum guru menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa menjelaskan

penjelasan guru

Kegiatan

Akhir

Guru mengakhiri

pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa menjawab salam guru

5 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : tertulis

2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

105

Lampiran

Penilaian Kognitif

NO PERMASALAHAN Skor

1. Jelaskan Pengertian dari:

d. Fluida

e. Gejala kapilaritas

f. Viskositas

20

2. Sebuah batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakkan perlahan –

lahan diatas permukaan air. Apabila tegangan permukaan air

N/m, berapa besarnya gaya pada permukaan tersebut?

15

3. Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa kapiler

dengan sudut kontak sebesar θ.

Jika jari-jari pipa kapiler adalah 1 mm, tegangan permukaan air

0,07 N/m dan cos θ = 0,8 tentukan tentukan ketinggian air dalam

pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m

3)

30

4. Sebuah baja kecil dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak

berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 100 × 10−3

N.s/m2.

Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak

dengan kelajuan 5 m/s!

20

5. Sebuah jarum terapung di atas air. Panjang jarum 5 cm dan

memiliki gaya 5 N. Tentukkan tegangan permukaan air tersebut

15

Jawaban Penilaian Kognitif

1.

d. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap

perubahan bentuk ketika ditekan.

e. Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam tabung kapiler karena

dipengaruhi adhesi dan kohesi.

f. Viskositas adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda

padat yang bergerak didalam

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

106

2. Dik : = 5 cm m

=

Dit : F = …..?

Jawab : F =

=

= N

r = 1 mm = 10−3

m

cos θ = 0,8

γ = 0,072N/m

g = 10 m/s2

ρair = 1000 kg/m3

Dit :

Jawab :

= 1,12 m

4. r = 0,5 cm = 5 × 10−3

m

η = 100 × 10−3

N.s/m2

ν = 5 m/s

Dit :

Jawab : = ηv

= ( 5 ( 100 ( 5

= 15000

= 1,5 N 5. Dik : = 5 cm m

= 5

Dit : = …..?

Jawab :

=

= N/m

Tangerang Selatan, 18 Mei 2017

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora

NIP. NIM:1112016300038

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

107

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/2

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 2

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.6 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan konsep fluida statis.

2. Menganalisis hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya.

3. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal.

4. Menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer

fluida dan prinsip pascal.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan fluida statis

2. Siswa mampu menganalisis suatu hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh

gaya

3. Siswa mampu mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal

4. Siswa mampu menganalisis persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis,

tekanan atmosfer fluida dan prinsip pascal.

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

108

E. Materi Pembelajaran

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas.

Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan

diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,

tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.

Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan

sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut:

Keterangan :

P = Tekanan (N. m-2

atau Pa)

F = Gaya (N)

A = Luas (m2)

Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak.

Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :

Ph = ρ.g.h

Keterangan :

Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kg.m-3

)

g = Percepatan gravitasi (m.s-2

)

h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar

P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan

hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.h

Prinsip Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup

diteruskan ke segala arah sama besar.

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

109

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi

G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media pembelajaran : Papan tulis, spidol, lembar soal latihan

2. Sumber belajar :

Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.

Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama

Widya, 2007

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

110

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan

Pendahuluan

Pembelajaran

Awal

Guru mengucapkan salam

dan menyapa siswa serta

mengecek kehadiran

siswa.

Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Sebagai persepsi awal dan

motivasi , guru

menanyakan beberapa

siswa dengan masalah

sehari – hari.

(Mengapa pada saat kita

menyelam tekanan yang

dialami akan semakin

besar?)

Siswa menjawab salam guru.

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

dengan menuliskan jawaban

sementara mereka dalam buku

catatan.

10 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan materi

tentang besar tekanan

hidrostatis, tekanan

atmofser, prinsip pascal

Guru memberikan contoh

soal tentang besar tekanan

hidrostatis, tekanan

atmofser, prinsip pascal

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

jika ada siswa yang

belum mengerti tentang

contoh soal yang

diverikan

Siswa menyimak dan mencatat

penjelasan guru.

Siswa bertanya kepada guru

mengenai contoh soal yang

diberikan.

75 menit

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

111

Elaborasi

Guru memberikan latihan

soal tentang besar tekanan

hidrostatis, tekanan

atmofser, prinsip pascal

Guru mengontrol dan

membimbing aktivitas

siswa dalam mengerjakan

soal.

Guru memeriksa dan

membahas hasil soal

latihan yang telah

dikerjakan siswa.

Siswa mengerjakan latihan soal

yang diberikan guru

Konfirmasi

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk merangkum dan

melakukan refleksi

terhadap pengalaman

belajar yang telah

dilakukan.

Guru memberikan

kesempatan bertanya

sebelum mengakhiri

pembelajaran.

Guru menyimpulkan

hasil pembelajaran

Siswa merefleksi terhadap

pengalaman belajar yang telah

dilakukan.

Siswa bertanya kepada guru

sebelum guru menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa menjelaskan penjelasan

guru

Kegiatan

Akhir

Guru mengakhiri

pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa menjawab salam guru

5 menit

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

112

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian : Tertulis

2. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi

Tangerang Selatan, 20 Mei 2017

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora

NIP. NIM:1112016300038

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

113

Lampiran

Penilaian Kognitif

NO PERMASALAHAN Skor

1. Jelaskan Pengertian dari Fluida statis ? 25

2. Berapakah tekanan hidrostatis didasar kolam dengan kedalaman

air 2 m? , g = 10 m/ )?

25

3. Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai dua penampang masing –

masing A1 = 10 dan A2 = 50 . Jika pada penampang A1

diberi gaya F1 = 10 N, berapakah berat beban maksimum yang

dapat diangkat penampang A2?

25

4. Sebuah kursi bermassa 6,5 kg. Luas penampang kursi 8 x 10-3

m2.

Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g = 10 m/s2) ?

25

Jawaban Penilaian Kognitif

1. Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis yaitu

tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.

2. Diketahui : 1000 kg/m3

g = 10 m/

h = 2 m

Ditanya : P…. ?

J awab :

3. Diketahui : 10 cm2

50 cm2

10 cm2

Ditanya : …. ?

Jawab :

.

4. Diketahui : m = 6,4 kg

A = 8 x 10-3

m2

Ditanya : P…. ?

Jawab : *F = m.g

F = 6,4 x 10 = 64 N

P =

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/2

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 3

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan

masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.7 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan konsep Prinsip Archimedes.

2. Menerapkan persamaan untuk Prinsip Archimedes.

3. Mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang, dan tenggelam.

4. Menganalisis prinsip archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan konsep prinsip Archimedes.

2. Siswa dapat menerapkan persamaan untuk prinsip Archimedes.

3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep benda pada keadaan terapung, melayang dan

tenggelam.

4. Siswa dapat menganalisis prinsip Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

115

E. Materi Pembelajaran

Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian

atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang

dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = ρ .g.V

Keterangan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)

ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)

g = gaya gravitasi (m/s2)

V = volume benda (m3)

1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:

a. Mengapung:

- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )

- Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda

b. Melayang:

- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )

- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda

c. Tenggelam

- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )

- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda

Gambar 1 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes

2. Penerapan gaya apung

Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

116

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Konvensional

Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi

G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media pembelajaran : Papan tulis, spidol, lembar soal latihan

2. Sumber belajar :

Agus, Hari. Sains Fisika 2 SMA/MA kelas X, Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/kelas XI semester 2: Erlangga, 2007.

Sunardi. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X, Bandung: Penerbit Yrama

Widya, 2007.

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Deskripsi Kegitan Alokasi

waktu Guru Siswa

Kegiatan

Pendahuluan

Pembelajaran

Awal

Guru mengucapkan salam

dan menyapa siswa serta

mengecek kehadiran siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Sebagai persepsi awal dan

motivasi , guru menanyakan

beberapa siswa dengan

masalah sehari – hari.

(Kenapa saat kita mandi

dikolam renang, tubuh akan

terasa ringan?)

Siswa menjawab salam guru.

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

dengan menuliskan jawaban

sementara mereka dalam

buku catatan.

10 menit

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

117

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan materi

tentang prinsip archimedes

dan keadaan benda melayang,

terapung, tenggelam

Guru memberikan contoh

soal tentang prinsip

archimedes dan keadaan

benda melayang, terapung,

tenggelam.

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

jika ada siswa yang belum

mengerti tentang contoh soal

yang diberikan.

Siswa menyimak dan

mencatat penjelasan guru.

Siswa bertanya kepada guru

mengenai contoh soal yang

diberikan.

75 menit

Elaborasi

Guru memberikan latihan

soal tentang prinsip

archimedes dan keadaan

benda melayang, terapung,

tenggelam.

Guru mengontrol dan

membimbing aktivitas siswa

dalam mengerjakan soal.

Guru memeriksa dan

membahas hasil soal latihan

yang telah dikerjakan siswa.

Siswa mengerjakan latihan

soal yang diberikan guru

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

118

Konfirmasi

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk merangkum dan

melakukan refleksi terhadap

pengalaman belajar yang

telah dilakukan.

Guru memberikan

kesempatan bertanya

sebelum mengakhiri

pembelajaran.

Guru menyimpulkan hasil

pembelajaran

Siswa merefleksi terhadap

pengalaman belajar yang

telah dilakukan.

Siswa bertanya kepada guru

sebelum guru menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa menjelaskan

penjelasan guru

Kegiatan

Akhir

Guru mengakhiri

pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siswa menjawab salam guru

5 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

3. Teknik penilaian : Tertulis

4. Bentuk instrument : Tes (uraian) dalam soal evaluasi

Tangerang Selatan, 23 Mei 2017

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lily Vebrina, S.Si Reni Oktora

NIP. NIM:1112016300038

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

119

Lampiran

Penilaian Kognitif

NO PERMASALAHAN Skor

1. Sebutkan bunyi dari Hukum Archimedes? 25

2. Massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s

2. Jika ada

benda yang tercelup ke dalam air tersebut dengan volume benda

yang tercelup 10 m3, maka berapakah gaya tekan ke atasnya?

25

3. Segumpal es dalam keadaan terapung dilaut. Volume seluruhnya

adalah 5150 dm3. Jika massa jenis es 0,9 kg/dm

3, massa jenis air

laut 1,03 kg/dm3, maka volume es yang menonjol dipermukaan air

laut?

25

4. Suatu benda di udara memiliki berat 55 N. Benda tersebut

kemudian ditimbang didalam air dan beratnya 20 N. Tentukkan

besarnya gaya Archimedes yang bekerja?

25

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

120

Jawaban Penilaian Kognitif

1. Hukum Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atau

seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang

dipindahkannya

2. Dik : = 9,8 m/s2

= 1000 kg/m3

= 10 m3

Dit : = …..?

Jawab : = g

=

= N

3. V = 5150 m3

= 0,9 kg/dm3

= 1,03 kg/dm3

Dit :

Jawab : =

0.9 =

4,635 =

= 4500

V yang muncul = = 5150 – 4500 = 650 dm3

4. Wu = 55 N

Wf = 20 N

Dit : fa ?

Jawab : = Wu - Wf

= 55 – 20 = 30 N

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

121

Lampiran A.3

LEMBAR DISKUSI SISWA Pertemuan 1

Kelas :

Kelompok :

Anggota :

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tegangan permukaan zat cair

2. Siswa dapat menerapkan persamaan pada tegangan permukaan zat cair

3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep gejala kapilaritas dan viskositas

4. Siswa dapat menerapkan persamaan pada gejala kapilaritas dan viskositas

B. Dasar Teori

Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,

.Secara matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:

γ =

Keterangan :

γ = Tegangan Permukaan (N/m)

F = Gaya permukaan (N)

d = Panjang permukaan (m)

Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang

sempit (pipa kapiler).

Gambar 1: Kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

122

Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:

h =

Keterangan:

h = ketinggian (m)

= tegangan permukaan (Nm-1

)

= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung

= massa jenis (kg.m-3

)

g = percepatan gravitasi (m.s-2

)

r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)

Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh

fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Hukum Stokes untuk

fluida kental;

Keterangan :

Fs = Gaya Stokes

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1

)

Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah

kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar

dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.

( )

Keterangan:

= kecepatan terminal (m.s-1

)

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1

)

= massa jenis benda (kg.m-3

)

= massa jenis fluida (kg.m-3

)

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

123

D. Pertanyaan Diskusi

Diskusikanlah dan jawablah dengan teman kelompok mengenai pertanyaan –

pertanyaan dibawah ini:

1. Seekor serangga air dapat berjalan dipermukaan danau tanpa

tenggelam, hal tersebut dapat disebabkan karena?

..............................................................................................……

…………………………………………………………..……...…

………………………………………………………................

…………………………………………………………………………………………

2. Sebuah pisau silet berukuran 3 cm x 2 cm, diletakkan di atas

permukaan zat cair. Tegangan permukaan zat cair 72 cm.

Tentukkan berat minimum silet tersebut agar tidak tenggelam?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. Salah satu gejala kapilaritas yaitu naiknya minyak pada sumbu

kompor yang menyebabkan kompor menyala, Jelaskan kenapa

hal ini bisa terjadi berdasarkan gejala kapilaritas?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

124

LEMBAR DISKUSI SISWA Pertemuan 2

Kelas :

Kelompok :

Anggota :

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menganalisis suatu hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh

gaya.

2. Siswa mampu menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip pascal.

3. Siswa dapat menerapkan persamaan untuk hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan

atmosfer dan hukum pascal.

B. Dasar Teori

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas.

Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan

diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis,

tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.

Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan

sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut:

Keterangan :

P = Tekanan (N. m-2

atau Pa)

F = Gaya (N)

A = Luas (m2)

Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak. Besarnya

tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

125

Ph = ρ.g.h

Keterangan :

Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kg.m-3

)

g = Percepatan gravitasi (m.s-2

)

h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar

P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan

hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.h

Prinsip Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup

diteruskan ke segala arah sama besar.

D. Pertanyaan Diskusi

Diskusikanlah dan Jawablah dengan teman kelompok mengenai pertanyaan –

pertanyaan dibawah ini:

1. Kenapa ketika seseorang menyelam didalam air, maka akan

merasakan adanya tekanan pada telinganya?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………....

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

126

2. Seekor ikan berada pada kedalaman 4 m dari permukaan air. Jika

massa jenis air 1000 kg/m3, tentukan tekanan hidrostatik yang

dialami ikan.

…………………………………………………………………………………………

………………….……………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampang yang luas

penampang 20 m dan 60 m. berapakah gaya minimum yang

harus dikerjakan pada penampang kecil dongkrak tersebut

untuk mengangkat mobil yang beratnya 1200 N?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

127

LEMBAR DISKUSI SISWA Pertemuan 3

Kelas :

Kelompok :

Anggota :

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan hukum archimedes.

2. Siswa mampu menerapkan persamaan untuk hukum archimedes.

3. Siswa mampu menganalisis benda pada keadaan terapung, melayang , tenggelam dan

aplikasi hukum archimedes.

B. Dasar Teori

Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair

sebagian atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair

yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = ρ .g.V

Keterangan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)

ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)

g = gaya gravitasi (m/s2)

V = volume benda (m3)

1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:

a. Mengapung:

- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )

- Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda

b. Melayang:

- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

128

- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda

c. Tenggelam

- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )

- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda

Gambar 1 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes

2. Penerapan gaya apung

Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.

D. Pertanyaan Diskusi

Diskusikanlah dan Jawablah dengan teman kelompok mengenai pertanyaan –

pertanyaan dibawah ini:

1. Dalam kehidupan sehari-hari, anda mengamati kenapa sebuah kapal

besi yang besar bisa terapung dilaut?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………....

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 10 m/s

2. Jika ada benda yang

tercelup ke dalam air tersebut dengan volume benda yang tercelup 5 m3, maka

berapakah gaya angkat air ke atas?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

129

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan dan jelaskan bagaimana keadaan benda saat dimasukkan kedalam air? Sesuai

ilustrasi gambar disamping!

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

130

Lampiran B

Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes

a. Kisi – kisi Instrumen Tes

b. Instrumen Tes Hasil Belajar

c. Instrumen Tes Kokami

2. Analisis Hasil Uji Instrumen

a. Uji Validasi Butir Soal

b. Uji Realibilitas Instrumen

c. Uji Taraf Kesukaran

d. Uji Daya Pembeda

3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

4. Soal Instrumen Penelitian

5. Lembar Jawaban Instrumen

6. Kisi – kisi Instrumen Nontes

a. Kisi-kisi Angket Respon Siswa

b.Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa

7. Instrumen Nontes

a. Angket Respon Siswa

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

8. Instrumen Validasi Ahli Media

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

131

Lampiran B.1.a

KISI – KISI INSTRUMEN TES

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Fluida Statis

Kompetensi Dasar :Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik

dan dinamik serta penerepannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Menjelaskan pengertian

fluida

1,2 2

Memahami konsep tegangan

permukaan zat cair

4 3 2

Menerapkan persamaan untuk

tegangan permukaan zat cair

5 6 2

Memahami konsep gejala

kapilaritas dan viskositas.

7 8,9,10 4

Menerapkan persamaan untuk

gejala kapilaritas dan

viskositas

11,12 2

Menjelaskan konsep fluida

statis

13,14 2

Menganalsis hubungan gaya,

tekanan, dan luas yang

dikenai oleh gaya

15,16 17 3

Memahami konsep tekanan

hidrostatis dan prinsip pascal

18,21 19,22 20 5

Menerapkan persamaan untuk

hukum dasar tekanan

hidrostatis, tekanan atmosfer,

dan prinsip pascal

24,25,

27,29

23,26,

28

7

Memahami konsep prinsip

archimedes

30,31 32 3

Menerapkan persamaan untuk

prinsip archimedes

33,34 2

Melakukan percobaan benda

mengenai keadaan terapung,

melayang, dan tenggelam

36 35 37,38 4

Menerapkan aplikasi prinsip

archimedes dalam kehidupan

sehari-hari

39 40 2

Jumlah Soal 12 8 11 9 40

Persentase soal 30% 20% 27,5% 22, % 100%

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

132

Lampiran B.1.b

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Fluida Statis

Jumlah Soal : 40

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar :Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerepannya dalam kehidupan sehari-

hari

Konsep/

Sub Konsep Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian

Ranah

Kogniti

f

Pengertian

fluida,

Tegangan

permukaan,

Kapilaritas,

Viskositas

Menjelaskan

pengertian fluida

Mendefinisikan

fluida

1) Definisi dari fluida adalah....

A. zat yang tidak memiliki kemampuan

untuk mengalir

B. zat yang memiliki kemampuan untuk

mengalir

C. kecenderungan zat cair untuk menegang

D. kecenderungan zat cair untuk tidak

menegang

E. zat yang dapat memberikan tekanan

Jawaban : B

Fluida adalah zat yang memiliki

kemampuan untuk mengalir atau disebut

dengan zat alir

C1

Menunjukkan

suatu zat yang

termasuk dan tidak

termasuk ke dalam

fluida

2) Berikut ini merupakan zat yang tidak

termasuk fluida adalah….

A. Oksigen

B. Minyak

C. Alkohol

D. Air

E. Tanah

Jawaban : E

a. Oksigen

b. Minyak

c. Alkohol

d. Air

C1

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

133

Mendeskripsikan

konsep tegangan

permukaan zat cair

Mendefinisikan

pengertian dan

peristiwa dari

tegangan

permukaan zat cair

3) Perhatikan gambar berikut ini!

Serangga dapat berjalan pada permukaan air

karena ….

A. Adanya viskositas

B. Adanya gejala kapilaritas

C. Adanya tekanan hidrostatis

D. Adanya tegangan permukaan zat cair

E. Adanya prinsip archimedes

Jawaban : D

Tegangan Permukaan zat cair adalah

Kecenderungan permukaan zat cair

untuk menegang, sehingga

permukaannya seperti ditutupi oleh suatu

lapisan elastik. Salah satu contohnya

serangga yang dapat berjalan pada

permukaan air

C2

4) Kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang, sehingga permukaannya seperti

ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan

pengertian….

A. Tekanan hidrostatis

B. Viskositas

C. Tegangan permukaan zat cair

D. Prinsip archimedes

E. Prinsip pascal

Jawaban : C

Tegangan Permukaan zat cair adalah

Kecenderungan permukaan zat cair

untuk menegang, sehingga

permukaannya seperti ditutupi oleh suatu

lapisan elastis

C1

Menerapkan

persamaan untuk

tegangan

permukaan zat cair

Menentukan

tegangan

permukaan jika

diketahui besaran

yang lainnya.

5) Sebuah silet dicelupkan kedalam larutan

sabun. Jika silet yang digunakan mempunyai

massa 2 gr, beban penyeimbangnya 3gr dan

panjang silet yang digunakan 100 cm, maka

besar tegangan larutan sabun tersebut

adalah….

Jawaban : E

Diketahui : = 2 g = 2 10-3

kg

= 3 g = 3 10-3

kg

l = 100 cm = 1 m

g = 10 m/s

Ditanya : =….?

Penyelesain:

C3

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

134

A. 5.10-3

N/m

B. 10.10-3

N/m

C. 15.10-3

N/m

D. 20.10-3

N/m

E. 25.10-3

N/m

= m.g =(m1+m2) g

=( 2 10-3

+ 3 10-3

) 10

= 5 10-3

kg

=

= 25 10

-3 N/m

6) Perhatikan gambar dibawah ini!

h

h

Air Raksa

Terdapat dua pipa kapiler yang masing-

masing berisi air dan raksa. Jika pada pipa

yang berisi air, air naik dengan ketinggian 10

cm, dan pipa yang berisi raksa permukaan

raksa turun 4,7 cm. Perbandingan tegangan

permukaan air dan raksa adalah…

( , , = -0,8 )

A. 1:8

B. 1:6

C. 1:4

D. 1:2

E. 1:1

Jawaban : C

Diketahui : = 0,1 m

= 4,7.10-2

m

= 1000 kg/m3

= 13600 kg/m3

=

=

Ditanya : =….?

Penyelesain:

:

:

( )

( )

1 : 4

C4

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

135

Mendeskripsikan

konsep gejala

kapilaritas dan

viskositas

Menjelaskan

kapilaritas dan

viskositas

7) Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam

pipa kapiler adalah….

A. Tegangan permukaan zat cair

B. Kapilaritas

C. Viskositas

D. Kohesi

E. Tekanan hidrostatis

Jawaban : B

Kapilaritas adalah peristiwa naik atau

turunnya zat cair dalam pipa kapiler.

C1

8) Naik turunnya suatu cairan dalam pipa

kapiler bergantung pada :

(1) Sudut kontak permukaan fluida

(2) Massa jenis fluida

(3) Jari-jari pipa kapiler

(4) Tekanan udara luar

(5) Tegangan permukaan

Dari pernyataan di atas yang benar adalah….

A. (1), (2), (3), dan (4)

B. (1), (2), (3), dan (5)

C. (1), (3), (5), dan (4)

D. (2), (3), (4), dan (5)

E. (1), (2), (4), dan (5)

Jawaban : B

Kenaikan permukaan fluida dalam pipa

kapiler dirumuskan :

, berdasarkan persamaan

tersebut diketahui bahwa kenaikan

permuakaan fluida (h) bergantung pada

tegangan permukaan, sudut kontak, jari-

jari pipa kapiler, massa jenis.

C2

9) Definisi viskositas adalah ….

A. Peristiwa naik atau turunnya zat cair

dalam pipa kapiler

B. Ukuran kekentalan fluida yang

menyatakan besar kecilnya gesekan atau

hambatan di dalam fluida

C. Kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang sehingga permukaannya seperti

ditutupi oleh suatu lapisan elastis

Jawaban : B

Viskositas adalah Ukuran kekentalan

fluida yang menyatakan besar kecilnya

gesekan atau hambatan di dalam fluida

C2

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

136

D. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda

dalam fluida

E. Tekanan gas berbanding terbalik dengan

volume ruang tertutup

Menyebutkan

contoh peristiwa

kapilaritas dalam

kehidupan sehari-

hari

10) Contoh peristiwa kapilaritas dalam

kehidupan sehari hari adalah….

A. Penggunaan dongkrak hidrolik

B. Kapal laut yang dapat mengapung

diperairan

C. Naiknya minyak tanah pada sumbu

kompor

D. Telur yang melayang pada larutan garam

E. Serangga yang dapat berjalan

dipermukaan air

Jawaban : C

Naiknya minyak tanah pada kompor

C2

Menerapkan

persamaan untuk

gejala kapilaritas

dan viskositas

Menentukkan nilai

kapilaritas dan

koefisien

viskositas

11) Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari

penampang 1 mm dicelupkan tegak lurus ke

dalam air memiliki tegangan permukaan 0,1

N/m dan memiliki massa jenis air 1000 kg/m3.

Jika sudut kontaknya 60°, maka kenaikan air

dalam pipa kapiler adalah….

(g = 10 m/s2 )

A. 0,05 m

B. 0,04 m

C. 0,03 m

D. 0,02 m

E. 0,01 m

Jawaban : E

Diketahui : = 1000kg/m3

r = 1 mm = 10-3

m

= 60o

= 0,1 N/m

Ditanya : h = …?

Penyelesaian :

h =

h =

m

h = 0,01 m

C3

12) Sebuah bola kecil terbuat dari logam

dijatuhkan dalam tabung yang berisi alkohol.

Jika gaya gesek adalah 45 , jari-jari

Jawaban : D

Diketahui : =

r = 2 m

C3

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

137

bola kecil 0,002 m dan kecepatan bola kecil

dalam alkohol 0,2 m/s. Besar koefisien

viskositas alkohol adalah…

A.

s/m

2

B.

s/m

2

C.

s/m

2

D.

s/m

2

E.

s/m

2

v = 2 m/s

g = 10 m/s2

Ditanya : η = ….?

Penyelesaian :

= 6

η =

η =

η =

s/m

2

Fluida

Statis,

Tekanan,

Tekanan

Hidrostatika,

Prinsip

Pascal,

Prinsip

Archimedes

Menjelaskan

konsep fluida statis

Mendefinisikan

fluida statis

13) Fluida dalam keadaan diam adalah….

A. Kapilaritas

B. Viskositas

C. Fluida dinamis

D. Fluida statis

E. Prinsip Archimedes

Jawaban : D

Fluida statis adalah Fluida dalam

keadaan diam.

C1

Menunjukkan

konsep fluida

statis dari

pernyataan yang

disajikan

14) Amati pernyataan dibawah ini!

1) Kerapatan fluida

2) Besar percepatan gravitasi

3) Jarak dari permukaan fluida

4) Luas permukaan bidang

Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung

pada pernyataan nomor….

A. 1 dan 2

B. 2 dan 3

C. 2 dan 4

D. 1,2 dan 3

E. 1, 2, 3 dan 4

Jawaban : E

Tekanan fluida bergantung pada

kerapatan fluida, besar kecepatan

gravitasi, jarak dari permukaan fluida,

luas permukaan bidang.

C1

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

138

Menganalsis

hubungan gaya,

tekanan, dan luas

yang dikenai oleh

gaya

Menentukkan

salah satu besaran

fisis terkait dengan

tekanan

15) Seorang wanita bermassa 60 kg memakai

sepatu hak dengan luas permukaan 1 cm2.

Tekanan hak sepatu yang bekerja pada lantai

adalah…

A. 0,3 kPa

B. 3,0 kPa

C. 30,0 kPa

D. 300,0 kPa

E. 3000,0 kPa

Jawaban : E

Diketahui : m = 60 kg

A = 2 cm2 = 2.10

-4 m

2

Ditanya : P = …?

Penyelesaian :

P =

P =

C3

16) Seorang dokter menggunakan suntikan yang

berdiameter 6 cm supaya tekanan zat cairnya

105

Pa, berarti gaya yang bekerja pada

suntikan adalah….

A. 30 N

B. 60 N d= 6cm

C. 90 N

D. 120 N

E. 150 N

Jawaban : C

Diketahui : d = 6 cm = 6.10-2

m

r = 3 cm = 3.10-2

m

P = 105 Pa

Ditanya : F = ….?

Penyelesaian :

P =

F = P. A

F = P. ( )

F = 105.( . (3.10

-2)

2)

F = 90 N

C3

Menganalisis

hubungan besar

tekanan dengan

luas permukaan

17) Seorang anak sedang menancapkan paku

payung pada kayu dengan ibu jari. Akibat

gaya tekan dari ibu jari timbul tekanan sebesar

x dibagian (1) dan sebesar y pada kayu yang

terkena ujung paku dibagian (2). Hubungan x

dan y yang benar adalah….

Jawaban : B

P = F/A

Berdasarkan persamaan tersebut dapat

kita ketahui bahwa besarnya tekanan

yang dipengaruhi oleh besar gaya dan

luas permukaan. Besar tekanan

berbanding terbalik dengan luas

permukaan artinya semakin kecil luas

permukaan benda maka tekanannya akan

C4

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

139

(1) X

(2) Y

A. x = y, karena gayanya sama

B. x < y, karena permukaan (1) tidak runcing

C. x > y, karena (1) langsung terkena ibu jari

D. x < y, karena permukaan (1) tidak lebar

E. x > y, karena bagian (1) tidak runcing

semakin besar apabila diberikan gaya

dan sebaliknya. Maka hubungan dari x

dan y adalah x < y karena permukaan (1)

tidak runcing ( luas permukaan 1 lebih

besar dari luas permukaan 2 )

Mendeskripsikan

konsep tekanan

hidrostatis dan

prinsip pascal

Menjelaskan

konsep tekanan

hidrostatis

18) Pernyataan yang benar tentang tekanan

hidrostatis adalah ….

A. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan

oleh berat atau gaya gravitasi yang bekerja

pada tiap bagian zat cair.

B. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan

oleh berat atau gaya gravitasi yang bekerja

pada tiap bagian zat padat

C. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan

oleh tinggi zat cair

D. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan

oleh kedalaman zat cair

E. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan

oleh volume zat cair

Jawaban : A

Tekanan Hidrostatis adalah tekanan zat

cair yang hanya disebabkan oleh berat

atau gaya gravitasi yang bekerja pada

tiap bagian zat cair

C1

KAYU

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

140

Memahami faktor-

faktor yang

mempengaruhi

besarnya tekanan

hidrostatis

19) Amati pernyataan dibawah ini!

1) Kedalaman

2) Gravitasi

3) Massa jenis

4) Luas penampang

Tekanan hidrostatis yang dialami suatu titik

besarnya bergantung pada pernyataan

nomor….

A. 1 dan 2

B. 2 dan 3

C. 1 dan 4

D. 1,2 dan 3

E. 1,2,3 dan 4

Jawaban : D

Sesuai persamaan di atas tekanan

hidrostatis bergantung massa jenis ( ) ,

Gravitasi ( ), dan kedalaman /

ketinggian ( )

C2

Menggambarkan

grafik hubungan

kedalaman dan

tekanan hidrostatis

20) Grafik yang menunjukkan hubungan

kedalaman dan tekanan hidrostatis adalah…

A. P (Pa)

h (m)

B. P (Pa)

h (m)

Jawaban : C

.

Berdasarkan persamaan di atas dapat kita

ketahui bahwa tekanan hidrostatis

berbanding lurus dengan kedalamannya.

Semakin besar kedalamannya semakin

besar pula tekanan hidrostatisnya, maka

grafik hubungan kedalaman dan tekanan

hidrostatisnya adalah

P (Pa)

h (m)

C4

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

141

C. P (Pa)

h (m)

D. P (Pa)

h (m)

E. P (Pa)

h (m)

Menyebutkan

bunyi dari prinsip

pascal

21) Pernyataan yang benar tentang Prinsip Pascal

adalah….

A. Tekanan yang diberikan pada zat cair

dalam ruangan tertutup diteruskan ke

segala arah sama besar

B. Tekanan yang diberikan pada zat cair

dalam ruangan tertutup tidak diteruskan

C. Tekanan yang diberikan pada zat cair

dalam ruangan terbuka diteruskan ke

segala arah tidak sama besar

D. Tekanan yang diberikan pada zat cair

dalam ruangan terbuka diteruskan ke

Jawaban : A

Prinsip Pascal adalah tekanan yang

diberikan zat cair pada ruangan tertutup

akan diteruskan ke segala arah sama

besar

C1

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

142

sebagian arah sama besar

E. Tekanan yang diberikan pada zat cair

dalam ruangan tertutup diteruskan ke

segala arah tidak sama besar

Memahami

penerapan prinsip

pascal pada

kehidupan sehari –

hari

22) Sebuah mobil memiliki massa besar dapat

diangkat oleh mesin hidrolik. Peristiwa

tersebut merupakan penerapan dari…

A. Tegangan permukaan

B. Viskositas

C. Prinsip pascal

D. Tekanan hidrostatis

E. Prinsip archimedes

Jawaban : C

Hukum Pascal berbunyi tekanan yang

diberikan zat cair pada ruangan tertutup

akan diteruskan ke segala arah sama

besar. Dari hukum ini diperoleh prinsip

bahwa dengan gaya yang kecil dapat

dihasilkan gaya yang lebih besar. Prinsip

ini dimanfaatkan dalam mesin hidrolik

C2

Menerapkan

persamaan untuk

hukum dasar

tekanan hidrostatis,

tekanan atmosfer,

dan prinsip pascal

Menganalisis

hubungan gaya

hidrostatis dengan

gaya pegas

23) Perhatikan gambar di bawah ini!

0.01 m

Zat Cair

Pengisap P mempunyai luas penampang 1 cm2

yang bergerak bebas tanpa gesekan sehingga

dapat menekan pegas sejauh 0,6 cm. Jika

konstanta pegas 100 N/m, maka massa jenis zat

cair tersebut (dalam kg/m3) adalah….

Jawaban : A

Diketahui : k = 100 N/m

x = 0,6 cm = 6.10-3

m

g = 10 m/s

h = 0,01 m

A = 1 cm2 = 10

-4 m

2

Ditanya : = ….?

Penyelesaian :

Gaya hidrostatis = gaya pegas

F = k.x

F = 100 N/m . 0,06 m

= 0,6 N

P =

C4

0,6 cm

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

143

A. 600 kg/m3

B. 650 kg/m3

C. 70 kg/m3

D. 750 kg/m3

E. 850 kg/m3

P =

P = 6.103 Pa

=

=

= 600 kg/m

3

Menentukkan

tekanan hidrostatis

pada kedalaman

tertentu

24) Sebuah kolam ikan lele dalamnya 5,2 m berisi

penuh air dan gravitasi

, Tekanan hidrostatis suatu titik

yang berada 40 cm di atas dasar kolam

adalah….

A. 0,48 kPa

B. 4,8 kPa

C. 48 kPa

D. 480 kPa

E. 4800 kPa

Jawaban : B

Diketahui : h1 = 5,2 m

h2 = 40cm = 0,4 m

h = ( 5,2 – 0,4) = 4,8 m

g = 10 m/s

= 1 gr/cm3 = 1000 kg/m

3

Ditanya : = ….?

Penyelesaian :

Ph =

Ph = ( )( )( ) Ph = 48 kPa

C3

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

144

25) Sebuah botol setinggi 25 cm berisi air (massa

jenis air dan gravitasi , Tekanan hidrostatis yang bekerja

pada dasar botol tersebut adalah….

A. 3500 Pa

B. 3000 Pa

C. 2500 Pa

D. 2000 Pa

E. 1500 Pa

Jawaban : C

Diketahui : h = 25 cm = 0,25 m

g = 10 m/s

= 1000 kg/m3

Ditanya : = ….?

Penyelesaian :

Ph =

Ph = ( )( )( )

Ph = 2500 Pa

C3

Menganalisis

permasalahan

yang berkaitan

dengan tekanan

hidrostatis

26) Perhatikan gambar pipa U dibawah ini

10cm

Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula

diisi dengan air yang massa jenisnmya 1

gr/cm3. Kemudian pada kaki kiri tabung

dituangkan minyak, massa jenis minyak 0,8

gr/cm3. Perbedaan ketinggian permukaan air

Jawaban : D

Diketahui : = 1 gr/cm3

= 0,8 gr/cm3

hm = 10 cm

Ditanya : ∆h = ….?

Penyelesaian :

Pa= Pm

Po + a = Po + m

a = m

ha =

×hm

ha =

×10

C4

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

145

dan minyak pada kedua kaki tabung adalah….

a. 5 cm

b. 4 cm

c. 3 cm

d. 2 cm

e. 1 cm

ha = 8 cm

∆h= hm - ha

=10 cm – 8 cm

= 2 cm

Menganalisis

persoalan yang

berkaitan dengan

prinsip pascal

27)

F1 =…? m = 40 kg

r1 = 1 cm

r2 = 20 cm

Perhatikan gambar di atas!

Jika percepatan gravitasi pada sistem tersebut

10m/s2, maka gaya F1 pada pengisap jari-jari

kecil yang harus diberikan adalah….

A. 0,001 N

B. 0,01 N

C. 0,1 N

D. 1 N

E. 10 N

( )(

)

( )( )

Jawaban : D

Diketahui : r1 = 1 cm = 0,01 m

r2 = 20 cm = 0,20 m

m = 40 kg

Ditanya : F1 =…?

Penyelesaian :

= 1 N

C3

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

146

28) Pompa hidrolik memiliki perbandingan

diameter penghisap 1 dan penghisap 2 yaitu

1:40. Pada pengisap besar di muat mobil 3200

N, maka pada pengisap kecil harus diberi gaya

sebesar….

A. 8 N

B. 6 N

C. 4 N

D. 2 N

E. 1 N

( )( )

( )

Jawaban : D

Diketahui : d1 : d2 = 1:40

F2 = 3200 N

Ditanya : F1 =…?

Penyelesaian :

(3200)

C4

29) Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U

yang berisikan zat cair jika luas penampang

masing-masing kecil dan besar 50cm2 dan

400cm2. Maka berat beban F2 yang harus

diberikan adalah….

A. 10 N

B. 20 N

C. 30 N

D. 35 N

E. 40 N

Jawaban : D

Diketahui : F1 = 5 N

A1 = 50 cm2 = 5.10

-3 m

2

A2 = 400cm2 = 4.10

-2 m

2

Ditanya : F2 =….?

Penyelesaian :

=

( )

= 40 N

C3

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

147

Mendeskripsikan

konsep prinsip

archimedes

Mendeskripsikan

prinsip archimedes

30) Gaya apung yang bekerja pada suatu benda

yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke

dalam suatu fluida sama dengan berat fluida

yang dipindahkan oleh benda tersebut, adalah

definisi dari ….

A. Prinsip pascal

B. Hukum stokes

C. Prinsip archimedes

D. Bernoullie

E. Tekanan hidrostatis

Jawaban : C

Hukum Archimedes adalah gaya apung

yang bekerja pada suatu benda yang

tercelup sebagian atau seluruhnya ke

dalam suatu fluida sama dengan berat

fluida yang dipindahkan oleh benda

tersebut

C1

31) Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida

sebanding dengan:

1) Volume benda

2) Massa benda

3) Massa jenis benda

4) Kerapatan benda

Pernyataan di atas yang benar ialah…

A. (1), (2) dan (3)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (4)

D. (1) saja

E. (1),(2),(3) dan (4)

Jawaban : B

Prinsip Archimedes dirumuskan dengan :

Fa = . g.V

Massa jenis, gravitasi bumi, volume

benda

C1

32) Seekor ikan berenang di dasar laut. Besar

tekanan yang dirasakan ikan akan bergantung

dari:

1) Berat ikan

2) Massa jenis air laut

3) Kedalaman posisi ikan dari permukaan

4) Massa ikan

Pernyataan di atas yang benar ialah…

Jawaban: C

Ikan tergantung pada massa jenis air laut

dan massa ikan

C2

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

148

A. 1 dan 2

B. 1 dan 4

C. 2 dan 4

D. 2 dan 3

E. 1,2 dan 3

Menerapkan

persamaan untuk

prinsip archimedes

Menentukkan

besar gaya sebuah

benda yang terjadi

pada fluida

33) Kubus dengan rusuk 10 cm, dicelupkan

seluruhnya kedalam air akan mendapat gaya

tekan ke atas sebesar…..

( = 1000 kg/m3)

A. 0,01 N

B. 0,1 N

C. 1 N

D. 10 N

E. 100 N

Jawaban : D

Diketahui : V = s3 = (0,1 m)

3 = 10

-3 m

3

= 1000 kg/m3

Ditanya : FA…. ?

Penyelesaian :

FA =

FA = 1000. 10. 10-3

= 10 N

C3

34) Sebuah balok bermassa 10 kg dengan massa

jenis balok 4 × 103 kg/m

3, dicelupkan

seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya

1 × 103 kg/m

3. Jika percepatan gravitasi 10

m/s2. Maka gaya ke atas yang dialami balok

sebesar….

A. 5 N

B. 10 N

C. 15 N

D. 20 N

E. 25 N

Jawaban : E

Diketahui : mb = 10 kg

= 4000 kg/m3

= 1000 kg/m3

g = 10 m/s2

Ditanya : FA…. ?

Penyelesaian :

FA =

FA =

FA = 1000. 10.

= 25 N

C3

Melakukan

percobaan benda

mengenai keadaan

terapung,

melayang, dan

Menunjukkan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

35) Telur yang dicelupkan ke dalam fluida

tersebut dalam keadaan melayang. Pernyataan

yang benar untuk peristiwa dibawah ini

ialah…..

Jawaban : E

Syarat benda melayang ialah massa

jenis benda yang dimasukkan ke dalam

air harus sama dengan massa jenis zat

cairnya ( )

C2

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

149

tenggelam

A. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam fluida tidak sama dengan massa

jenis zat cairnya ( )

B. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam air lebih kecil sama dengan massa

jenis zat cairnya ( )

C. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam fluida lebih kecil dari massa jenis

zat cairnya ( )

D. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam air lebih besar daripada massa jenis

zat cairnya ( )

E. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam air sama dengan massa jenis zat

cairnya ( )

36) Perhatikan gambar dibawah ini!

Fa

W

Jawaban : D

Syarat benda terapung dalam fluida ialah

Fa W atau massa jenis benda yang

dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil

dari massa jenis zat cairnya ( )

C1

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

150

Sterofoam dikatakan terapung apabila

memenuhi persyaratan…..

A.

B.

C. Fa

D. Fa

E. Fa

Menganalisis

masalah yang

berkaitan dengan

keaadaan benda

didalam zat cair

37) Perhatikan gambar dibawah ini!

Sebuah balok es mengapung dia atas air, jika

massa jenis balok es ( 920 kg/m3 ) dan

masaa jenis air ( = 1000 kg/m3). Maka

bagian es yang terapung di atas permukaan air

adalah…

A. 0,08 bagian es

B. 0,10 bagian es

C. 0,12 bagian es

D. 0,14 bagian es

E. 0,16 bagian es

Jawaban : A

Diketahui :

= 1000 kg/

Ditanya : berapa bagian terapung = …?

Penyelesaian :

Hukum Archimedes

FApung = FBerat

=

Bagian yang tenggelam ialah 0,92, maka

bagian yang terapung ialah 0,08

C4

38) Di dalam sebuah bak berisi air ( =1

gr/c ) terapung sebongkah es ( ) Seperti pada gambar di bawah

ini.

Jawaban : E

Diketahui : = 1 gr/c

Ditanya :Vtot = …?

Penyelesaian :

C4

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

151

Jika volume es yang muncul di permukaan air

50 cm3, volume es seluruhnya ialah…

A. 45 cm3

B. 50 cm3

C. 90 cm3

D. 95 cm3

E. 500 cm3

W = FA

=

0,9.Vtot = 1.(Vtot - 50)

0,9 Vtot – Vtot = -50

-0,1Vtot = -50

Vtot = 500 cm3

Menerapkan

aplikasi prinsip

archimedes dalam

kehidupan sehari-

hari

Menunjukkan alat

yang menerapkan

konsep prinsip

archimedes

39) Salah satu contoh dari penerapan prinsip

archimedes adalah….

A. Kapal selam

B. Pompa hidrolik

C. Dongkrak hidrolik

D. Pesawat terbang

E. Penyemprot nyamuk

Jawaban : A

Salah satu contoh penerapan hukum

Archimedes adalah kapal selam

C1

Menentukkan

berat suatu benda

berada dalam

fluida

40) Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N

dan massa jenis 2,5 x 103 kg.m

-3. Bila massa

jenis air 1.000 kg.m-3

dan percepatan

gravitasinya 10 m.s-2

, berat kaca di dalam air

ialah…

A. 10 N D. 25 N

B. 15 N E. 30 N

C. 20 N

Jawaban : B

Diketahui : Wu = 25 N

2,5 x 103 kg.m

-3

1.000 kg.m-3

g = 10 m/s2

Ditanya : Wair…..?

Penyelesaian :

W = m.g

C4

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

152

m =

Wu – FA = Wair

( ) ( )

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

153

Lampiran B. 1. c

INSTRUMEN TES KOKAMI

Pertemuan 1

Indikator

RPP

Indikator soal Soal Kokami Soal Turnamen Instrumen

Menjelaskan

pengertian

fluida

Mendefinisikan

pengertian fluida

1. Zat yang memiliki kemampuan

untuk mengalir disebut….

Jawaban: fluida

1. Jelaskan pengertian fluida dan

sebutkan zat-zat yang termasuk

fluida?

Jawaban: fluida adalah zat yang

memiliki kemampuan untuk

mengalir. Contoh zat-zatnya

adalah air, minyak, alkohol,

oksigen

1. Definisi dari fluida adalah....

A. zat yang tidak memiliki kemampuan

untuk mengalir.

B. zat yang memiliki kemampuan

untuk mengalir.

C. kecenderungan zat cair untuk

menegang

D. kecenderungan zat cair untuk tidak

menegang

E. zat yang dapat memberikan tekanan

Menyebutkan

suatu zat yang

termasuk dan tidak

termasuk ke dalam

fluida

2.

No Jenis zat

1 Alkohol, air,

tanah

2 Minyak, sabun,

air

3 Alkohol, air,

oksigen

Berdasarkan tabel di atas, yang

termasuk contoh-contoh zat

fluida ditunjukkan tabel

nomor….

2. Berikut ini merupakan zat yang tidak

termasuk fluida adalah….

A. Oksigen

B. Minyak

C. Alkohol

D. Air

E. Tanah

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

154

Jawaban: Tabel nomor 3.

Contoh-contoh fluida yaitu

air,alkohol, dan oksigen.

Mendeskrips

ikan konsep

tegangan

permukaan

zat cair

Mengaitkan

peristiwa

kehidupan sehari-

hari dengan

konsep tegangan

permukaan zat cair

3.

Silet yang dapat mengapung

diatas air merupakan salah satu

contoh dari…

Jawaban:

Tegangan permukaan

2.

Silet dapat mengapung di air

karena adanya tegangan

permukaan zat cair kenapa hal

itu bisa terjadi….

Jawaban:

Keadaan tersebut disebabkan

oleh keberadaan tegangan

permukaan. Tegangan permukaan

hanya terdapat pada permukaan

zat cair. Dalam hal ini tegangan

adalah kecenderungan dari

permukaan suatu zat cair

berperilaku sebagai membran

(selaput)

3. Perhatikan gambar berikut ini!

Serangga dapat berjalan pada permukaan

air karena ….

A. Adanya viskositas

B. Adanya gejala kapilaritas

C. Adanya tekanan hidrostatis

D. Adanya tegangan permukaan zat

cair

E. Adanya hukum Archimedes

4. Tetes hujan dapat berbentuk

bola seperti pada gambar

diakibatkan adanya

peristiwa….

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

155

Jawaban: Tegangan

permukaan zat cair

Menjelaskan

tegangan

permukaan zat cair

5. Kecenderungan permukaan zat

cair untuk menegang dan salah

satu contoh peristiwanya

nyamuk yang dapat berjalan di

air disebut….

Jawaban:

Tegangan permukaan

3. Tegangan permukaan zat cair

dipengaruhi oleh ?

Jawaban:

Tegangan permukaan zat cair

dipengaruhi oleh gaya

permukaan ( ) dan panjang

permukaan (d)

4. Kecenderungan permukaan zat cair

untuk menegang, sehingga

permukaannya seperti ditutupi oleh

suatu lapiasan elastis merupakan

pengertian….

A. Tekanan hidrostatis

B. Viskositas

C. Tegangan permukaan zat cair

D. Hukum Archimedes

E. Hukum pascal

Menerapkan

persamaan

untuk

tegangan

permukaan

zat cair

Memformulasikan

persamaan

tegangan

permukaan zat cair

6. Sebuah jarum terapung diatas

air. Panjang jarum 0,5m dan

memiliki gaya 25 N. Tentukkan

tegangan permukan air

adalah…

Jawaban:

Dik = 25 N

d = 0,5 m

Dit: =….?

Penyelesain:

=

= 50 N/m

4.

Sebuah silet terapung di atas air

dengan panjang 5 cm. Jika

diketahui tegangan permukaan air

7 .. Tentukkan gaya

pada permukaan air?

Jawaban:

5. Sebuah silet dicelupkan kedalam

larutan sabun. Jika kawat yang

digunakan mempunyai massa 2 gr dan

beban penyeimbangnya 3gr dan

panjang kawat yang digunakan 100 cm,

tentukanlah besar tegangan larutan

sabun tersebut adalah….

A. 5.10-3

N/m

B. 10.10-3

N/m

C. 15.10-3

N/m

D. 20.10-3

N/m

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

156

Dik = 7

d = 5 cm = 0,05 m

Dit: =….?

Penyelesain:

(7 )( )

= 35 N

E. 25.10-3

N/m

7. Batang korek api terapung di

atas air dengan panjang 10 cm.

Jika diketahui tegangan

permukaan air 5 .

Maka gaya pada permukaan

adalah?

Jawaban:

Dik = 5

d = 10 cm = 0,1 m

Dit: =….?

Penyelesain:

(5 )( )

= 5 N

6. Perhatikan gambar dibawah ini

h

h

Air Raksa

Terdapat dua pipa kapiler sama yang di

isi dengan air dan raksa. Jika air naik

sampai ketinggian 10 cm dalam suatu

pipa kapiler, dan permukaan raksa turun

4,7 cm. Tentukkan perbandingan antara

tegangan permukaan raksa dan air…

( , , = -0,8 )

A. 1:4

B. 1:8

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

157

C. 4:1

D. 8:1

E. 1:6

Mendeskrips

ikan konsep

gejala

kapilaritas

dan

viskositas

Menyebutkan

pengertian dari

kapilaritas

8. Kapilaritas adalah….

Jawaban: gejala naik turunnya

permukaan zat cair pada pipa

kapiler.

5. Jelaskan pengertian

kapilaritas?dan berikan 2 contoh

peristiwa sehari-hari yang

berkaitan dengan kapilaritas!

Jawaban: Kapilaritas adalah

gejala naik turunnya permukaan

zat cair pada pipa kapiler. Contoh

peristiwanya naiknya air pada

tembok saat musim hujan,

naiknya minyak pada sumbu

kompor, tetes hujan berbentuk

bola

7. Peristiwa naik atau turunnya zat cair

dalam pipa kapiler adalah….

A. Tegangan permukaan zat cair

B. Kapilaritas

C. Viskositas

D. Kohesi

E. Tekanan hidrostatis

Menunjukkan

faktor-faktor yang

mempengaruhi

dari kapilaritas

9. Kenaikan permukaan zat cair

dalam pipa kapiler bergantung

pada….

Jawaban:

Sesuai dengan persamaan di

atas kenaikan pipa kapiler

bergantung pada tegangan

permukaan zat cair, sudut

kontak, massa jenis zat cair,

percepatan gravitasi, dan jari-

jari pipa kapiler.

8. Naik turunnya suatu cairan dalam pipa

kapiler bergantung pada :

(1) Sudut kontak permukaan fluida

(2) Massa jenis fluid

(3) Jari-jari pipa kapiler

(4) Tekanan udara luar

(5) Tegangan permukaan

Pernyataan yang benar ialah….

A. (1), (2), (3), dan (4)

B. (1), (2), (3), dan (5)

C. (1), (3), (5), dan (4)

D. (2), (3), (4), dan (5)

E. (1), (2), (4), dan (5)

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

158

Menjelaskan

konsep viskositas

10. Ukuran kekentalan fluida yang

menyatakan besar kecilnya

gesekan atau hambatan di

dalam fluida disebut….

Jawaban: Viskositas

9. Yang dimaksud dengan viskositas adalah

….

A. Peristiwa naik atau turunnya zat cair

dalam pipa kapiler

B. Ukuran kekentalan fluida yang

menyatakan besar kecilnya gesekan

atau hambatan di dalam fluida

C. Kecenderungan permukaan zat cair

untuk menegang sehingga

permukaannya seperti ditutupi oleh

suatu lapisan elastis

D. Besarnya gaya ke atas yang dialami

benda dalam fluida

E. Tekanan gas berbanding terbalik

dengan volume ruang tertutup

11. Dalam viskositas rumus

merupakan

rumus untuk persamaan

hukum ….

Jawaban: Hukum stokes

Mencontohkan

peristiwa

kapilaritas dalam

kehidupan sehari-

hari

12. Naiknya air pada tembok

dimusim hujan, naiknya

minyak pada sumbu kompor

merupakan contoh peristiwa

dari….

Jawaban: Gejala kapilaritas

10. Contoh peristiwa kapilaritas dalam

kehidupan sehari hari adalah….

A. Penggunaan dongkrak hidrolik

B. Kapal laut yang dapat mengapung

diperairan

C. Naiknya minyak tanah pada sumbu

kompor

D. Telur yang melayang pada larutan

garam

E. Serangga yang dapat berjalan

dipermukaan air

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

159

Menerapkan

persamaan

untuk gejala

kapilaritas

dan

viskositas

Menentukkan nilai

kapilaritas dan

koefisien

viskositas

13.

Air berada dalam sebuah pipa

kapiler dengan jari – jari pipa

kapiler 2 cm, sudut kontak 60°

dan tegangan permukaan 0,01

N/m. Tentukkan ketinggian air

dalam pipa kapiler? (g = 10

m/s2, air = 1000 kg/m

3)

Jawaban:

Dik : = 1000kg/m3

r = 2 cm = 2 ×10-2

m

= 90o

= 0,01 N/m

Dit: h = …?

Penyelesaian :

h =

h =

h = 0,01 m

6.

Sebatang pipa kapiler dengan

jari-jari penampang 1 mm

dicelupkan tegak lurus ke

dalam air (, air = 1000 kg/m3).

Jika tegangan permukaan 0,2

N/m, sudut kontaknya 60°.

Tentukkan ketinggian air

dalam pipa kapiler? (g = 10

m/s2).

Jawaban:

Dik : = 1000kg/m3

r = 1 cm = 10-2

m

= 60o

= 0,2 N/m

Dit: h = …?

Penyelesaian :

h =

h =

m

h = 0,02 m

11. Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari

penampang 1 mm dicelupkan tegak

lurus ke dalam air memiliki tegangan

permukaan 0,1 N/m dan memiliki

massa jenis 100 kg/m3. Jika sudut

kontaknya 60°, maka kenaikan air

dalam pipa kapiler adalah….

(g = 10 m/s2 )

A. 0,05 m

B. 0,04 m

C. 0,03 m

D. 0,02 m

E. 0,01 m

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

160

14. Sebuah baja kecil dengan jari-

jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak

berisi oli yang memiliki

koefisien viskositas 2 × 10−3

N.s/m2. Tentukan besar

gesekan yang dialami kelereng

jika bergerak dengan kelajuan 5

m/s!

Jawaban:

Dik : η = 2 × 10−3

N.s/m2

r = 0,5 cm = 5 ×10-3

m

= 5 m/s

Dit : = …?

Penyelesaian :

= ηv

= ( 5 ) ( 2 )

( 5)

= 300

= 3 N

7. Sebuah Sebuah bola kecil

terbuat dari logam dijatuhkan

kedalam tabung yang berisi

alkohol. Jika gaya gesek adalah

6,7 , jari-jari bola

kecil 0,3 cm dan kecepatan bola

kecil dalam alkohol 0,2 m/s.

Besar koefisien viskositas

adalah…

Jawaban:

Dik : = 6,7

r = 3 m

v = 2 m/s

Dit: η = ….?

Penyelesaian :

= 6 η

η =

η =

η =

s/m2

12. Sebuah bola kecil terbuat dari logam

dijatuhkan kedalam tabung yang berisi

alkohol. Jika gaya gesek adalah 45

, jari-jari bola kecil 0,002 m

dan kecepatan bola kecil dalam alkohol

0,2 m/s. Besar koefisien viskositas

adalah…

A.

s/m

2

B.

s/m

2

C.

s/m

2

D.

s/m

2

E.

s/m

2

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

161

Konsep/ Sub

Konsep

Indikator RPP

Indikator Soal

Soal

Penyelesaian

Menjelaskan

konsep fluida

statis

Menjelaskan fluida

statis

1. Fluida yang dalam keadaan

diam disebut fluida ….

Jawaban:

Fluida statis

1. Jelaskan pengertian fluida

statis?

Jawaban:

Fluida statis adalah fluida dalam

keadaan diam.

1. Fluida dalam keadaan diam

adalah….

A. Kapilaritas

B. Viskositas

C. Fluida dinamis

F. Fluida statis

G. Hukum Archimedes 2.

air danau penyemprot pesawat

nyamuk

Gambar tersebut yang

merupakan salah satu contoh

dari fluida satis….

Jawaban: Air danau

Mengklasiflikasikan

konsep fluida statis

dari pernyataan yang

disajikan

3.

N

o

Sifat fluida

1 Tekanan hidrostatik,

prinsip pascal, hukum

bernoullie

2 Tekanan hidrostatik,

prinsip pascal, prinsip

Archimedes

3 Tekanan hidrostatik,

2. Amati pernyataan dibawah ini!

1. Kerapatan fluida

2. Besar percepatan gravitasi

3. Jarak dari permukaan fluida

4. Luas permukaan bidang

Tekanan fluida pada suatu tempat

bergantung pada pernyataan

nomor….

A. 1 dan 2

B. 2 dan 3

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

162

persamaan kontuinitas,

hukum bernoullie

Berdasarkan tabel di atas yang

termasuk fluida statis

ditunjukkan tabel nomor…

Jawaban: Tabel nomor 2 yaitu

tekanan hidrostatik, prinsip

pascal, prinsip Archimedes

C. 2 dan 4

D. 1,2 dan 3

E. 1, 2, 3 dan 4

2. Menghitung salah

satu besaran fisis

terkait dengan

tekanan

4. Sebuah balok kayu bermassa

10 kg dan luas alasnya 2 m2

diletakkan di atas lantai, g = 10

m/s2. Tentukkan tekanan yang

diberikan balok kayu tersebut

pada lantai tersebut ?

Jawaban:

Diket : m = 10 kg

A = 2 m2

Dit : P = …?

Penyelesaian :

P =

P =

2. Seorang wanita bermassa 50 kg

memakai sepatu hak dengan luas

permukaan 0,2 m2. Tentukkan

tekanan hak sepatu yang bekerja

pada lantai tersebut ?

(g = 10m/s2)

Jawaban:

Diket : m = 50 kg

A = 0,2 m2

Dit : P = …?

Penyelesaian :

P =

P =

3. Seorang wanita bermassa 60 kg

memakai sepatu hak dengan

luas permukaan 1 cm2. Tekanan

hak sepatu yang bekerja pada

lantai adalah…

A. 0,3 kPa

B. 3,0 kPa

C. 30,0 kPa

D. 300,0 kPa

E. 3000,0 kPa

4. Seorang wanita bermassa 60 kg

memakai sepatu hak dengan

luas permukaan 1 cm2. Tekanan

hak sepatu yang bekerja pada

lantai adalah…

A. 0,3 kPa

B. 3,0 kPa

C. 30,0 kPa

D. 300,0 kPa

E. 3000,0 kPa

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

163

5. Seorang dokter menggunakan

suntikan yang berdiameter 6 cm

supaya tekanan zat cairnya 105

Pa, berarti gaya yang bekerja

pada suntikan adalah….

A. 262,0 N

B. 274,4 N

C. 282,6 N

D. 302,4 N

E. 304,6 N

Menganalisis

hubungan besar

tekanan dengan luas

permukaan

5. Perhatikan gambar balok

tersebut!

(1) (2)

Balok nomor berapa yang

memiliki tekanan paling kecil

jika gaya yang diberikan sama

besar adalah….

Jawaban:

Balok yang memiliki tekanan

paling besar adalah yang

6.Seorang anak sedang menancapkan

paku payung pada kayu dengan

ibu jari. Akibat gaya tekan dari

ibu jari timbul tekanan sebesar x

dibagian (1) dan sebesar y pada

kayu yang terkena ujung paku

dibagian (2). Hubungan x dan y

yang benar adalah….

(1) X

(2) Y

A. x = y, karena gayanya sama

B. x < y, karena permukaan (1)

tidak runcing

C. x > y, karena (1) langsung

KAYU

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

164

memiliki luas permukaan

paling kecil, diantara balok

tersebut yang memiliki luas

penampang terkecil adalah

balok nomor 2

terkena ibu jari

D. x < y, karena permukaan (1)

tidak lebar

E. x > y, karena bagian (1)

tidak runcing

Mendeskripsi

kan konsep

tekanan

hidrostatis dan

prinsip pascal

Menjelaskan konsep

tekanan hidrostatis

6. Tekanan zat cair yang hanya

disebabkan oleh berat atau

gaya gravitasi yang bekerja

pada tiap bagian zat cair

disebut….

Jawaban: Tekanan hidrostatis

3. Sebutkan faktor - faktor yang

mempengaruhi tekanan

hidrostatis adalah….

Jawaban:

Sesuai persamaan diatas tekanan

hidrostatis bergantung oleh

massa jenis ( ) , Gravitasi ( ),

dan kedalaman/ketinggian ( )

7. Pernyataan yang benar tentang

tekanan hidrostatis adalah ….

A. Tekanan zat cair yang hanya

disebabkan oleh berat atau

gaya graviatsi yang bekerja

pada tiap bagian zat cair

B. Tekanan zat cair yang hanya

disebabkan oleh berat atau

gaya gravitasi yang bekerja

pada tiap bagian zat padat

C. Tekanan zat cair yang hanya

disebabkan oleh tinggi zat

cair

D. Tekanan zat cair yang hanya

disebabkan oleh kedalaman

zat cair

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

165

E. Tekanan zat cair yang hanya

disebabkan oleh volume zat

cair

7.

Perhatikan gambar! Jika

tekanan hidrostatis pada titik A

adalah P, maka tekanan

hidrostatis pada titik C akan

menjadi semakin…

Jawaban:

Tekanan hidrostatis titik C akan

menjadi lebih besar dari P.

Semakin kedalamannya besar

maka tekanan hidrostatisnya

semakin besar

8. Amati pernyataan dibawah ini!

1. Kedalaman

2. Gravitasi

3. Massa jenis

4. Luas penampang

Tekanan hidrostatis yang

dialami suatu titik besarnya

bergantung pada pernyataan

nomor….

A. 1 dan 2

B. 2 dan 3

C. 1 dan 4

D. 1,2 dan 3

E. 1,2,3 dan 4

Menyimpulkan grafik

hubungan kedalaman

dan tekanan

hidrostatis.

8.

(1) (2)

9. Grafik yang menunjukkan

hubungan kedalaman dan tekanan

hidrostatis adalah…

A. P (Pa)

h (m)

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

166

Grafik yang menunjukkan

hubungan kedalaman dan

tekanan hidrostatis pada

nomor…

Jawaban:

Grafik nomor 1 yang

menunjukkan hubungan

kedalaman dan tekanan

hidrostatis karena semakin

besar kedalam semakin besar

hidrostatisnya.

B. P (Pa)

h (m)

C. P (Pa)

h (m)

D. P (Pa)

h (m)

E. P (Pa)

h (m)

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

167

Menyebutkan bunyi

dari prinsip pascal

9. Tekanan yang diberikan zat

cair pada ruangan tertutup

akan diteruskan kesegala arah

sama besar merupakan bunyi

dari prinsip ….

J awaban: Prinsip pascal

4. Sebutkan contoh penerapan

hukum pascal dalam kehidupan

sehari-hari?

Jawaban:

Dongkrak hidrolik dan rem

mobil, pompa sepeda

10.Pernyataan yang benar tentang

Prinsip Pascal adalah….

A. Tekanan yang diberikan

pada zat cair dalam ruangan

tertutup diteruskan ke segala

arah sama besar

B. Tekanan yang diberikan

pada zat cair dalam ruangan

tertutup tidak diteruskan

C. Tekanan yang diberikan

pada zat cair dalam ruangan

terbuka diteruskan ke segala

arah tidak sama besar

D. Tekanan yang diberikan

pada zat cair dalam ruangan

terbuka diteruskan ke

saebagian arah sama besar

E. Tekanan yang diberikan

pada zat cair dalam ruangan

tertutup diteruskan ke segala

arah tidak sama besar

5. Tulislah persamaan matematis

hukum pascal? Dan beserta

satuannya?

Jawaban:

Persamaan matematis untuk

hukum pascal

Ket:

= Gaya yang bekerja (N)

= Luas penampang (m2)

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

168

Memahami prinsip

pascal pada

kehidupan sehari –

hari

10.

Gambar tersebut merupakan

salah satu contoh dari

penerapan prinsip....

Jawaban:

Contoh dari penerapan prinsip

pascal adalah dongkrak

hidrolik, pompa sepeda, Rem

mobil

11. Sebuah mobil memiliki massa

besar dapat diangkat oleh mesin

hidrolik. Peristiwa tersebut

merupakan penerapan dari…

A. Tegangan permukaan

B. Viskositas

C. Hukum pascal

D. Hukum hidrostatis

E. Hukum Archimedes

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

169

Menganalisis

persamaan

untuk hukum

dasar tekanan

hidrostatsis,

tekanan

atmosfer, dan

prinsip pascal.

Menentukkan

tekanan hidrostatis

pada kedalaman

tertentu

11. Sebuah kolam pemancingan

dalamnya 2 m berisi penuh air

dan

, Tekanan

hidrostatis suatu titik yang

berada 20 cm diatas dasar

kolam adalah….

Jawaban:

Diket h1 = 2 m

h2 = 20cm = 0,2 m

h = ( 2 – 0,2) = 1,8 m

g = 10 m/s

= 1000 kg/m3

Dit: = ….?

Penyelesaian :

Ph =

Ph = ( )( )( )

Ph = 18000 Pa

6. Sebuah kolam dalamnya 2,5 m

berisi penuh air dan ,

Tekanan hidrostatis suatu dasar

kolam adalah….

Jawaban:

Diket: h = 2,5 m

g = 10 m/s

= 1 gr/cm3 = 1000 kg/m

3

Dit: = ….?

Penyelesaian :

Ph =

Ph = ( )( )( ) Ph = 25000 Pa

12. Perhatikan gambar di bawah ini!

0.01 m

Zat Cair

Pengisap P mempunyai luas

penampang 1 cm2 yang bergerak

bebas tanpa gesekan sehingga

dapat menekan pegas sejauh 0,6

cm. Jika konstanta pegas 100

N/m, maka massa jenis zat cair

tersebut (dalam kg/m3) adalah….

A. 600 kg/m3

B. 700 kg/m3

C. 650 kg/m3

D. 750 kg/m3

E. 850 kg/m3

0,6 cm

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

170

12. Sebuah botol setinggi 30 cm

berisi air (massa jenis air

1000 kg/m3). Hitunglah

tekanan hidrostatis yang

bekerja pada dasar botol

adalah….

Jawaban:

Diket: h = 30 cm = 0,3 m

g = 10 m/s

= 1000 kg/m3

Dit: = ….?

Penyelesaian :

Ph =

Ph = ( )( )( )

Ph = 3000 Pa

13.Sebuah kolam ikan lele dalamnya

5,2 m berisi penuh air dan gravitasi , Tekanan hidrostatis

suatu titik yang berada 40 cm

diatas dasar kolam adalah….

A. 0,48 kPa

B. 4,8 kPa

C. 48 kPa

D. 480 kPa

E. 4800 kPa

14. Sebuah botol setinggi 25 cm

berisi air (massa jenis

air dan gravitasi

, Tekanan

hidrostatis yang bekerja pada

dasar botol tersebut adalah…

A. 3500 Pa

B. 3000 Pa

C. 2500 Pa

D. 2000 Pa

E. 1500 Pa

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

171

Menganalisis

permasalahan yang

berkaitan dengan

tekanan hidrostatis

13.

Tinggi permukaan minyak

lebih tinggi 20 cm terhadap

permukaan air, Tentukkan

selisih ketinggian permukaan

air dan minyak pada kedua

kaki tabung tersebut ! ( ρ air =

1 gr/cm3, ρ minyak = 0,8

gr/cm3)

Jawaban:

Diketahui : = 1 gr/cm3

= 0,8 gr/cm3

hm = 10 cm

Ditanya : ∆h = ….?

Penyelesaian :

Pa= Pm

Po + a = Po + m

a = m

ha =

×hm

ha =

×20

ha = 16 cm

∆h = hm - ha

= 20 cm – 16 cm

= 4 cm

15. Perhatikan gambar pipa U

dibawah ini

10cm

Sebuah tabung berbentuk huruf

U mula-mula diisi dengan air

yang massa jenisnmya 1 gr/cm3.

Kemudian pada kaki kiri tabung

dituangkan minyak, massa jenis

minyak 0,8 gr/cm3. Perbedaan

ketinggian permukaan air dan

minyak pada kedua kaki tabung

adalah….

A. 5 cm

B. 4 cm

C. 3 cm

D. 2 cm

E. 1 cm

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

172

Membuktikan besar

gaya yang berkaitan

dengan prinsip pascal

( )( )

( )

14. Pompa hidrolik memiliki

perbandingan diameter

penghisap 1 dan penghisap 2

yaitu 1:40. Pada pengisap

besar di muat mobil 1600 N.

Tentukkan besar gaya pada

pengisap kecil?

Jawaban:

Diket : d1 : d2 = 1:40

F2 = 1600 N

Dit : F1 =…?

Penyelesaian :

(3200)

7.Perhatikan gambar dibawah ini!

m = 90 kg

F1 =…?

r1 = 1 cm

r2=30 cm

Massa mobil sebesar 90 kg

dan jari-jari pengisap kecil dan

besar 1 cm dan 30 cm

percepatan gravitasi pada

sistem tersebut 10 m/s2,

tentuukan gaya pengisap kecil

pada F1?

Jawaban:

Diket : r1 = 1 cm = 0,01

r2 = 30 cm = 0,30 m

m = 90 kg

Ditanya : F1 =…?

Penyelesaian :

16. Perhatikan gambar dibawah

ini!

m = 40 kg

F1 =…?

r1 = 1 cm

r2=

20 cm

Jika massa mobil sebesar 40 kg

dan jari-jari pengisap kecil dan

besar 1 cm dan 20 cm

percepatan gravitasi pada sistem

tersebut 10m/s2, maka gaya

pengisap kecil pada F1 yang

harus diberikan adalah….

A. 0,001 N

B. 0,01 N

C. 0,1 N

D. 1 N

E. 10 N

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

173

( )(

)

( )( )

= 1 N

17.Pompa hidrolik memiliki

perbandingan diameter

penghisap 1 dan penghisap 2

yaitu 1:40. Pada pengisap besar

di muat mobil 3200 N, maka

pada pengisap kecil harus diberi

gaya sebesar….

A. 8 N

B. 6 N

C. 4 N

D. 2 N

E. 1 N

18. Gambar berikut menunjukan

sebuah tabung U yang berisikan

zat cair dengan luas penampang

masing-masing kecil dan besar

50cm2 dan 400cm

2. Tentukkan

berat beban F2 yang harus

diberikan adalah….

A. 10 N

B. 20 N

C. 30 N

D. 35 N

E. 40 N

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

174

Pertemuan 3

Indikator

RPP

Indikator soal Soal kokami Soal turnamen Soal instrumen

Menjelaskan

konsep

prinsip

archimedes

Menjelaskan prinsip

archimedes 1. Perhatikan gambar tersebut!

Ada sebuah benda yang tercelup sebagian

ataupun seluruhnya ke dalam zat cair.

Gambar tersebut merupakan salah satu

contoh prinsip….

Jawaban:

Prinsip Archimedes

1. Gaya apung yang bekerja pada

suatu benda yang tercelup

sebagian atau seluruhnya ke

dalam suatu fluida yang beratnya

sama merupakan bunyi prinsip….

Jawaban:

Prinsip Archimedes

1. Gaya apung yang bekerja pada

suatu benda yang tercelup sebagian

atau seluruhnya ke dalam suatu

fluida sama dengan berat fluida

yang dipindahkan oleh benda

tersebut, adalah definisi dari ….

A. Prinsip pascal

B. Hukum stokes

C. Prinsip archimedes

D. Bernoullie

E. Tekanan hidrostatis

2. Dalam prinsip archimedes ketika

menggendong seseorang di dalam air akan

terasa lebih ringan dari pada di darat, gaya

apa yang mempengaruhi hal tersebut…

Jawaban:

Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya gaya

apung

2. Faktor apa yang mempengaruhi

gaya apung suatu benda

berdasarkan pada rumus prinsip

archimedes adalah…

Jawaban:

Prinsip archimedes dirumuskan

dengan :

Fa = .g.V

Jadi faktor yang mempengaruhi

adalah massa jenis, gravitasi bumi,

volume benda

2. Gaya apung ke atas sebuah benda

dalam fluida sebanding dengan:

1) Volume benda

2) Massa benda

3) Massa jenis benda

4) Kerapatan benda

Pernyataan di atas yang benar

ialah…

A. (1), (2) dan (3)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (4)

D. (1) saja

E. (1),(2),(3) dan (4)

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

175

3. Gaya angkat ke atas pada zat cair

Fa = .g.V, merupakan perumusan

untuk prinsip….

Jawaban:

Prinsip archimedes

3. Seekor ikan berenang di dasar

laut. Besar tekanan yang

dirasakan ikan akan bergantung

dari:

1) Berat ikan

2) Massa jenis air laut

3) Kedalaman posisi ikan dari

permukaan

4) Massa ikan

Pernyataan di atas yang benar

ialah…

A. 1 dan 2

B. 1 dan 4

C. 2 dan 4

D. 2 dan 3

E. 1,2 dan 3

Menerapkan

persamaan

untuk

prinsip

archimedes

Menentukkan besar

gaya sebuah benda

yang terjadi pada

fluida

4. Sebongkah es dicelupkan seluruhnya

kedalam air dengan rusuk es 20 cm.

Berapa besar gaya tekan ke atas…..

( = 1000 kg/m3)

Diketahui :

V = s3 = (0,2 m)

3 = 20

-3 m

3

= 1000 kg/m3

Ditanya : FA…. ?

Penyelesaian :

FA =

FA = 1000. 10. 20-3

= 20 N

3. Sebuah balok dengan P×L×T

yaitu 2cm×4cm×5cm,

dicelupkan seluruhnya ke

dalam air akan mendapat gaya

tekan ke atas sebesar….

( = 1000 kg/m3)

Diketahui :

V = p× l × t = 2cm×4cm×5cm

= 40-3

m3

= 1000 kg/m3

Ditanya : FA…. ?

Penyelesaian :

FA =

4. Kubus dengan rusuk 10 cm,

dicelupkan seluruhnya kedalam

air akan mendapat gaya tekan

ke atas sebesar…..

( = 1000 kg/m3)

A. 0,01 N

B. 0,1 N

C. 1 N

D. 10 N

E. 100 N

5. Sebuah balok dengan massa jenis

balok 5 × 103 kg/m

3 dan massa balok

5. Sebuah balok bermassa 10 kg

dengan massa jenis balok 4 ×

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

176

10 kg, dicelupkan seluruhnya ke

dalam air yang massa jenisnya 1 × 103

kg/m3, berapa gaya ke atas yang di

alami balok? (g = 10 m/s2)

Jawaban:

Diketahui : mb = 10 kg

= 4000 kg/m3

= 1000 kg/m3

g = 10 m/s2

Ditanya : FA…. ?

Penyelesaian :

FA =

FA =

FA = 1000. 10.

= 20 N

FA = 1000. 10. 40-3

= 40 N 103 kg/m

3, dicelupkan

seluruhnya ke dalam air yang

massa jenisnya 1 × 103 kg/m

3.

Jika percepatan gravitasi 10

m/s2. Maka gaya ke atas yang

dialami balok sebesar….

A. 5 N

B. 10 N

C. 15 N

D. 20 N

E. 25 N

Mendeskripsi

kan konsep

benda pada

keadaan

terapung,

melayang,

dan

tenggelam

Menjelaskan konsep

terapung, melayang

dan tenggelam

6. Perhatikan gambar berikut!

4. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

6. Telur yang dicelupkan ke dalam

fluida tersebut dalam keadaan

melayang. Pernyataan yang

benar untuk peristiwa dibawah

ini ialah…..

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

177

Gambar tersebut menujukkan bahwa

telur dimasukkan ke dalam larutan

garam, telur tersebut mengalami

keadaan….

Jawaban:

Telur mengalami keadaan melayang

Gambar 1,2,3 menujukkan

gambar pada keadaan benda

masing-masing adalah….

Jawaban:

gambar 1 keadaan benda

tenggelam

gambar 2 keadaan benda

melayang

gambar 3 keadaan benda

terapung

A. massa jenis telur yang

dimasukkan ke dalam

fluida tidak sama dengan

massa jenis zat cairnya

( )

B. massa jenis telur yang

dimasukkan ke dalam air

lebih kecil sama dengan

massa jenis zat cairnya

( )

C. massa jenis telur yang

dimasukkan ke dalam

fluida lebih kecil dari massa

jenis zat cairnya ( )

D. massa jenis telur yang

dimasukkan ke dalam air

lebih besar daripada massa

jenis zat cairnya ( )

E. massa jenis telur yang

dimasukkan ke dalam air

sama dengan massa jenis

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

178

zat cairnya ( )

7. Perhatikan gambar!

(1)

(2)

(3)

Sterofoam dikatakan melayang atau Fa

ditunjukkan pada gambar

nomor….

Jawaban:

Pada gambar nomor 2 menunjukkan

sterofoam dikatakan melayang

7. Perhatikan gambar di bawah ini !

Fa

w

Sterofoam dikatakan terapung

apabila memenuhi

persyaratan…..

A.

B.

C. Fa

D. Fa

E. Fa

8. Perhatikan gambar berikut!

Pada gambar tersebut streofom

terapung di dalam air, sebuah benda

dikatakan terapung jika….

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

179

Jawaban:

( ) = Jika massa jenis benda

yang dimasukkan ke dalam air lebih

kecil dari pada massa jenis zat

cairnya

9.

Gambar tersebut menunjukkan telur

mengalami keadaan benda….

Jawaban: Telur mengalami keadaan benda

tenggelam

Menganalisis

masalah yang

berkaitan dengan

keaadaan benda

didalam zat cair

10. Sebongkah es dengan massa jenis

dimasukkan ke dalam air

( =1 gr/c ). Jika volume es

yang menonjol di atas permukaan air

sebesar 100 . Tentukkan volume

es seluruhnya ….

5. Di dalam sebuah wadah berisi

air ( =1 gr/c ) terapung

sebongkah es ( ). Jika volume es

tersebut 200 cm3,Tentukkan

volume es seluruhnya ….

8. Sebuah balok es mengapung di

atas air, seperti pada gambar di

bawah ini.

Masa jenis balok es ialah

920 kg/m3. = 1000 kg/m

3.

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

180

Jawaban:

Diketahui : = 1 gr/c

Ditanya :Vtot = …?

Penyelesaian :

W = FA

=

0,9.Vtot = 1.(Vtot - 100)

0,9 Vtot – 1 Vtot = -100

-0,1Vtot = -100

Vtot = 1000 cm3

Jawaban:

Diketahui : = 1 gr/c

Ditanya :Vtot = …?

Penyelesaian :

W = FA

=

0,9.Vtot = 1.(Vtot - 100)

0,9 Vtot – 1 Vtot = -100

-0,2Vtot = -200

Vtot = 1000 cm3

bagian es yang terapung di atas

permukaan air ialah…

A. 0,02 bagian es

B. 0,04 bagian es

C. 0,05 bagian es

D. 0,08 bagian es

E. 0,10 bagian es 9. Di dalam sebuah bak berisi air

( =1 gr/c ) terapung

sebongkah es ( )

Seperti pada gambar di bawah ini.

Jika volume es yang muncul di

permukaan air 50 cm3, volume es

seluruhnya ialah…

A. 45 cm3

B. 50 cm3

C. 90 cm3

D. 95 cm3

E. 500 cm3

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

181

Mencontohkan alat

yang menerapkan

konsep prinsip

Archimedes

11. Perhatikan gambar berikut!

Kapal laut Balon udara

Gambar tersebut merupakan aplikasi

kehidupan sehari – hari pada prinsip….

Jawaban:

Contoh aplikasi prinsip Archimedes kapal

laut, balon udara, hidrometer

6.

Balon gas merupakan salah

satu contoh penerapan prinsip

archimedes, Jelaskan kenapa

balon gas dapat naik ke udara?

Jawaban:

Balon gas dapat naik ke udara

karena massa jenis sistem

balon gas lebih kecil dari pada

masaa jenis udara

10. Salah satu contoh dari

penerapan prinsip archimedes

adalah….

A. Kapal selam

B. Pompa hidrolik

C. Dongkrak hidrolik

D. Pesawat terbang

E. Penyemprot nyamuk

12. Perhatikan gambar berikut!

Mengapa kapal bisa terapung di atas

air?

Jawaban:

Karena berat jenis kapal lebih ringan

dari berat jenis air 13. Perhatiakn gambar!

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

182

Hidrometer Dongkarak hidrolik, dari

gambar tersebut yang merupakan contoh

alat dari prinsip pascal adalah….

Jawaban:

Alat dongkrak hidrolik

Menganalisis berat

suatu benda yang

berada dalam fluida

14. Sebuah benda dengan berat di air 18

N dan gaya ke atas oleh zat cair 2 N,

berapakah berat benda tersebut di

udara….

Jawaban:

Diketahui : Wair = 18 N

Ditanya : Wudara…..?

Penyelesaian :

Wudara - Wair

Wudara = Wair +

Wudara = 18 N + 2 N

= 20 N

7. Sebuah bola logam yang

beratnya 200 N jika

ditimbang di dalam air

beratnya seakan – akan 160

gr. Jika ditimbang di dalam

minyak yang massa jenisnya

0,8 g/cm3 berat bola logam

adalah….

Jawaban:

Diketahui : W = 25 N

Wair = 160 N

8000

kg.m-3

1.000

kg.m-3

g = 10 m/s2

Ditanya : Wm…..?

Penyelesaian :

= 200 – 160 = 40 N

40 = 1000.10.V

11.Sepotong kaca di udara memiliki

berat 25 N dan massa jenis 2,5 x

103 kg.m

-3. Bila massa jenis air

1.000 kg.m-3

dan percepatan

gravitasinya 10 m.s-2

, berat kaca

di dalam air ialah…

A. 10 N

B. 15 N

C. 20 N

D. 25 N

E. 30 N

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

183

V = 40 / 10.000 = 4×10-3

m3

= 800. 10. 4×10-3

= 32 N

Wminyak = W -

= 200 – 32

= 168 N

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

184

184

Lampiran B.2.a

Uji Validitas Butir Soal

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

185

185

Lampiran B.2.b

Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

186

186

Lampiran B.2.c

Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

187

187

Lampiran B.2.d

Uji Daya Pembeda Instrumen

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

188

Lampiran B.3

Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

No

Soa

l

Validita

s

Interprestasi Reliabilita

s

Interprestas

i

Tingkat

kesukaran

Interprestasi Daya

Pembeda

Interpresta

si

Keterangan

1 0.01 Sangat rendah 0.96 Sangat tinggi 0.93 Sangat mudah 0.00 Jelek Tidak digunakan

2 0.93 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik Sekali Digunakan

3 0.07 Sangat rendah 0.83 Mudah 0.00 Jelek Tidak digunakan

4 0.94 Sangat tinggi 0.33 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan

5 0.89 Sangat tinggi 0,36 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan

6 0.18 Sangat rendah 0.93 Sangat mudah 0.12 Jelek Digunakan

7 0.06 Sangat rendah 0.76 Mudah 0.00 Jelek Tidak digunakan

8 0.03 Sangat rendah 0.60 Sedang 0.62 Baik Tidak digunakan

9 0.43 Sangat rendah 0.80 Mudah 0.50 Baik Digunakan

10 0.91 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak gunakan

11 0.94 Sangat tinggi 0.33 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan

12 -0,09 - 0.76 Mudah -0,12 Drop Tidak digunakan

13 0.53 Cukup 0.70 Sedang 0.50 Baik Digunakan

14 0.06 Sangat rendah 0.26 Sukar 0.12 Jelek Tidak digunakan

15 0.81 Sangat tinggi 0.46 Sedang 1,00 Baik Sekali Digunakan

16 0.62 Tinggi 0.53 Sedang 0.75 Baik sekali Tidak digunakan

17 0.67 Tinggi 0.60 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan

18 0.74 Tinggi 0.43 Sedang 0.87 Baik sekali Digunakan

19 0.80 Tinggi 0.50 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan

20 0.63 Tinggi 0.60 Sedang 0.87 Baik sekali Digunakan

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

189

21 0.51 Cukup 0.53 Sedang 0.75 Baik sekali Digunakan

22 0.76 Tinggi 0.50 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan

23 0.60 Cukup 0.43 Sedang 0.87 Baik sekali Digunakan

24 0.91 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan

25 0.61 Tinggi 0.60 Sedang 0.87 Baik sekali Tidak gunakan

26 0.92 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan

27 0.82 Sangat tinggi 0.40 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan

28 0.23 Rendah 0.90 Sangat mudah 0.12 Jelek Tidak digunakan

29 0.40 Cukup 0.90 Sangat mudah 0.37 Cukup Digunakan

30 0.49 Cukup 0.73 Mudah 0.50 Baik Tidak digunakan

31 0.56 Cukup 0.56 Sedang 0.75 Baik sekali Digunakan

32 0.25 Rendah 0.40 Sedang 0.25 Cukup Tidak digunakan

33 0.88 Sangat tinggi 0.36 Sedang 1,00 Baik sekali Tidak digunakan

34 0.90 Sangat tinggi 0.43 Sedang 1,00 Baik sekali Digunakan

35 0.34 Rendah 0.86 Sangat mudah 0.25 Cukup Digunakan

36 -0,16 - 0,56 Sedang -0,37 Drop Tidak digunakan

37 0,26 Rendah 0,80 Mudah 0,25 Cukup Digunakam

38 0,50 Cukup 0,73 Mudah 0,50 Baik Digunakan

39 0,90 Sangat tinggi 0,40 Mudah 1,00 Baik sekali Digunakan

40 0,34 Rendah 0,73 Mudah 0,37 Cukup Digunakam

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

190

Lampiran B.4

SOAL INSTRUMEN TES PENELITIAN

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : XI IPA

Pokok Bahasan : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 × 45

1. Berikut ini merupakan zat yang tidak termasuk fluida adalah….

A. Oksigen D. Air

B. Minyak E. Tanah

C. Alkohol

2. Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga

permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan

pengertian ….

A. Tekanan hidrostatis

B. Viskositas

C. Tegangan permukaan zat cair

D. Prinsip Archimedes

E. Prinsip pascal

3. Sebuah silet dicelupkan ke dalam larutan sabun. Jika silet yang

digunakan mempunyai massa 2 gr, beban penyeimbangnya 3gr dan

panjang silet yang digunakan 100 cm, maka besar tegangan larutan

sabun tersebut adalah….

A. 5.10-3

N/m D. 20.10-3

N/m

B. 10.10-3

N/m E. 25.10-3

N/m

C. 15.10-3

N/m

4. Perhatikan gambar dibawah ini!

Terdapat dua pipa kapiler yang masing-masing berisi air dan raksa. Jika

pada pipa yang berisi air, air naik dengan ketinggian 10 cm, dan pipa

yang berisi raksa permukaan raksa turun 4,7 cm. Perbandingan tegangan

permukaan air dan raksa adalah…

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

191

,

= -0,8

A. 1:8 B. 1:6 C. 1:4 D. 1:2 E. 1:1

B.

5. Definisi viskositas adalah ….

A. Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler

B. Ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan

atau hambatan di dalam fluida

C. Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga

permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis

D. Besarnya gaya ke atas yang dialami benda dalam fluida

E. Tekanan gas berbanding terbalik dengan volume ruang tertutup.

6. Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari penampang 1 mm dicelupkan tegak

lurus ke dalam air memiliki tegangan permukaan 0,1 N/m dan memiliki

massa jenis air 1000 kg/m3. Jika sudut kontaknya 60°, maka kenaikan air

dalam pipa kapiler adalah….

(g = 10 m/s2

)

A. 0,05 m D. 0,02 m

B. 0,04 m E. 0,01 m

C. 0,03 m

7. Fluida dalam keadaan diam adalah….

A. Kapilaritas

B. Viskositas

C. Fluida dinamis

D. Fluida statis

E. Prinsip Archimedes

8. Seorang wanita bermassa 60 kg memakai sepatu hak dengan luas

permukaan 1 cm2. Tekanan hak sepatu yang bekerja pada lantai adalah

....

A. 0,3 kPa D. 300,0 kPa

B. 3,0 kPa E. 3000,0 kPa

C. 30,0 kPa

9. Seorang anak sedang menancapkan paku payung pada kayu dengan ibu

jari. Akibat gaya tekan dari ibu jari timbul tekanan sebesar x dibagian

(1) dan sebesar y pada kayu yang terkena ujung paku dibagian (2).

Hubungan x dan y yang benar adalah….

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

192

A. x = y, karena gayanya sama

B. x < y, karena permukaan (1) tidak runcing

C. x > y, karena (1) langsung terkena ibu jari

D. x < y, karena permukaan (1) tidak lebar

E. x > y, karena bagian (1) tidak runcing

10. Pernyataan yang benar tentang tekanan hidrostatis adalah ….

A. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat atau gaya

gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zat cair.

B. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat atau gaya

gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zat padat.

C. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh tinggi zat cair.

D. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh kedalaman zat cair.

E. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh volume zat cair.

11. Grafik yang menunjukkan hubungan kedalaman dan tekanan hidrostatis

adalah…

A. D.

B. E.

C.

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

193

12. Pernyataan yang benar tentang Prinsip Pascal adalah….

A. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup

diteruskan ke segala arah sama besar.

B. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup tidak

diteruskan.

C. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan terbuka

diteruskan ke segala arah tidak sama besar

D. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan terbuka

diteruskan ke saebagian arah sama besar.

E. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup

diteruskan ke segala arah tidak sama besar

13. Sebuah mobil memiliki massa besar dapat diangkat oleh mesin hidrolik.

Peristiwa tersebut merupakan penerapan dari…

A. Tegangan permukaan.

B. Viskositas.

C. Prinsip pascal.

D. Tekanan hidrostatis.

E. Prinsip Archimedes.

14. Perhatikan gambar dibawah ini!

Pengisap P mempunyai luas penampang 1 cm2 yang bergerak bebas

tanpa gesekan sehingga dapat menekan pegas sejauh 0,6 cm. Jika

konstanta pegas 100 N/m, maka massa jenis zat cair tersebut (dalam

kg/m3) adalah….

A. 600 kg/m3

D. 750 kg/m3

B. 650 kg/m3 E. 800 kg/m

3

C. 700 kg/m3

15. Sebuah kolam ikan lele dalamnya 5,2 m berisi penuh air

dan gravitasi , Tekanan hidrostatis suatu titik yang berada

40 cm di atas dasar kolam adalah….

A. 0,48 kPa B. 4,8 kPa C. 48 kPa D. 480 kPa E. 4800 kPa

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

194

16. Perhatikan gambar pipa U di bawah ini!

Sebuah tabung berbentuk huruf U mula-mula diisi dengan air yang

massa jenisnmya 1 gr/cm3. Kemudian pada kaki kiri tabung dituangkan

minyak, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3. Perbedaan ketinggian

permukaan air dan minyak pada kedua kaki tabung adalah….

A. 5 cm D. 2 cm

B. 4 cm E. 1 cm

C. 3 cm

17.

Perhatikan gambar di atas!

Jika percepatan gravitasi pada sistem tersebut 10m/s2, maka gaya F1

pada pengisap jari-jari kecil yang harus diberikan adalah….

A. 0,001 N D. 1 N

B. 0,01 N E. 10 N

C. 0,1 N

18. Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U yang berisikan zat cair

jika luas penampang masing-masing kecil dan besar 50cm2 dan 400cm

2.

Maka berat beban F2 yang harus diberikan adalah….

A. 10 N D. 40 N

B. 20 N E. 50 N

C. 30 N

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

195

19. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida sebanding dengan:

1) Volume benda

2) Massa benda

3) Massa jenis benda

4) Kerapatan benda

Pernyataan di atas yang benar adalah…

A. 1, 2, dan 3 D. 1 saja

B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3, dan 4

C. 2 dan 4

20. Sebuah balok bermassa 10 kg dengan massa jenis balok 4 × 103 kg/m

3,

dicelupkan seluruhnya ke dalam air yang massa jenisnya 1 × 103 kg/m

3.

Jika percepatan gravitasi 10 m/s2. Maka gaya ke atas yang dialami balok

sebesar….

A. 5 N B. 10 N C. 15 N D. 20 N E. 25 N

21. Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebut dalam keadaan

melayang. Pernyataan yang benar untuk peristiwa di bawah ini ialah…..

A. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida tidak sama

dengan massa jenis zat cairnya ( )

B. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih kecil sama

dengan massa jenis zat cairnya ( )

C. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil dari

massa jenis zat cairnya ( )

D. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih besar daripada

massa jenis zat cairnya ( )

E. Massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air sama dengan massa

jenis zat.

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

196

22. Perhatikan gambar dibawah ini!

Sebuah balok es mengapung dia atas air, jika massa jenis balok es (

920 kg/m3 ) dan masaa jenis air ( = 1000 kg/m

3). Maka bagian es

yang terapung di atas permukaan air adalah….

A. 0,08 bagian es

B. 0,10 bagian es

C. 0,12 bagian es

D. 0,14 bagian es

E. 0,16 bagian es

23. Di dalam sebuah bak berisi air ( =1 gr/c ) terapung sebongkah es

( ).

Seperti pada gambar di bawah ini!

Jika volume es yang muncul di permukaan air 50

cm3, maka volume es seluruhnya ialah…

A. 300 cm3

D. 450 cm3

B. 350 cm3

E. 500 cm3

C. 400 cm3

24. Salah satu contoh dari penerapan prinsip archimedes adalah….

A. Kapal selam.

B. Pompa hidrolik.

C. Dongkrak hidrolik.

D. Pesawat terbang.

E. Penyemprot nyamuk

25. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan massa jenis 2,5 x 103

kg.m-3

. Bila massa jenis air 1.000 kg.m-3

dan percepatan gravitasinya 10

m.s-2

, berat kaca di dalam air adalah….

A. 10 N D. 25 N

B. 15 N E. 30 N

C. 20

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

197

Lampiran B.5

LEMBAR JAWABAN

Nama : ....................................

Jurusan/Kelas : ....................................

No. Absen : ....................................

Berilah Tanda Silang (X) Sesuai dengan Jawaban Anda!

NO A B C D E

1 A B C D E

2 A B C D E

3 A B C D E

4 A B C D E

5 A B C D E

6 A B C D E

7 A B C D E

8 A B C D E

9 A B C D E

10 A B C D E

11 A B C D E

12 A B C D E

13 A B C D E

14 A B C D E

15 A B C D E

16 A B C D E

17 A B C D E

18 A B C D E

19 A B C D E

20 A B C D E

21 A B C D E

22 A B C D E

23 A B C D E

24 A B C D E

25 A B c D E

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

198

Lampiran B.6.a

KISI-KISI INSTRUMEN

ANGKET RESPON SISWA

Satuan Pendidikan : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Fluida Statis

Kelas/Semester : XI IPA

Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan mekanika klasik sistem

kontinu dalam meyelesaikan masalah.

Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan

dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator Butir

Pernyataan

Positif (+)

Butir

Pernyataan

Negatif (-)

Jumlah

Respon siswa dalam

pembelajaran menggunakan

Media Kokami

1,2 3,4 4

Desain Media Kokami 5,6 7,8 4

Penyajian konsep materi

pada Media Kokami 9,10 11,12 4

Jumlah 6 6 12

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

199

Lampiran B.6.b

KISI-KISI INSTRUMEN

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Satuan Pendidikan : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Fluida Statis

Kelas/Semester : XI IPA

Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan mekanika klasik sistem

kontinu dalam meyelesaikan masalah.

Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan

dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator Aktivitas Siswa Skor

Maksimal

Pemberian Materi 4

Tim Belajar 4

Menjalankan Games Kokami 4

Menjalankan Turnamen 4

Penghargaan Kelompok 4

Penutup 4

Jumlah 24

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

200

Lampiran B.7.a

Intrumen Nontes (Angket)

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MEDIA KOKAMI PADA

KONSEP FLUIDA STATIS

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin : P/L :

Petunjuk Pengisian :

1. Pada angket ini terdapat 12 butir pernyataan. Pertimbangkan dengan baik

setiap butir pernyataan yang berkaitan dengan media pembelajaran

kokami.

2. Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan

memberikan tanda checklist (√ ) pada lembar angket. Jawaban yang

diberikan harus sesuai dengan pendapat Anda.

Keterangan Pilihan Jawaban :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

C : Cukup

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS C S SS

1 Media kokami membuat saya lebih senang

dalam belajar fisika pada konsep fluida

statis

2 Media kokami menjadikan pelajaran fisika

menarik dan menyenangkan

3 Menurut saya, belajar menggunakan media

kokami menjenuhkan

4 Media kokami tidak memotivasi rasa

keinginan tahu saya dalam pembelajaran

5 Desain dan tampilan gambar yang

disajikan dalam media kokami menarik

6 Tulisan dan bahasa dalam media kokami

sudah jelas untuk dipahami

7 Tampilan gambar dalam kokami sangat

jelas

8 Tulisan dan bahasa dalam media kokami

tidak jelas

9 Penyajian soal – soal dalam media kokami

mudah dalam menyelesaikannya

10 Materi dan soal yang di sajikan pada media

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

201

kokami sesuai dengan konsep fluida statis

11 Soal – soal yang terdapat pada media

kokami cukup menyulitkan

12 Materi fluida statis tidak cocok di gunakan

menggunakan media kokami

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

202

Lampiran B.7.b

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika Model

Pembelajara TGT ( Teams Games Tournament ) Berbantuan Media

Kokami

Nama Sekolah : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

Kelas/Semester : XI IPA 1

Materi : Fluida statis

Petunjuk Penilaian

1. 4= sangat baik, 3= baik, 2=kurang, 1= sangat kurang

2. Berilah tanda Checklist ( ) pada skor penilaian

3. Jumlahkan skor total dan nilai

Indikator

Aktivitas

Nilai

Keterangan

1

2 3

4

Pendahuluan

Tahap 1

Pemberian

materi

Siswa menjawab salam

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan guru yang sedang

menyampaikan tujuan pembelajaran

Tahap 2

Tim belajar

Siswa pada kelompok berdiskusi

mengenai materi yang ditugaskan oleh

guru

Menjelaskan hasil diskusinya setiap

kelompoknya

Tahap 3

Menjalankan

games

kokami

Siswa pada tiap kelompok menjankan

games kokami sesuai dengan peraturan

dan tertib

Kerjasama siswa pada tiap kelompok

dalam menjalankan games kokami

Tahap 4

Menjalankan

turnamen

Siswa pada tiap kelompok

menjalankan turnamen sesuai dengan

peraturan dan tertib

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

203

Siswa pada tiap kelompok menjawab

soal-soal pada turnamen

Tahap 5

Penghargaan

kelompok

Siswa pada tiap kelompok menyimak

pengumuman kelompok tertinggi

sampai terendah

Tiap kelompok mendapat penghargaan

dari guru sesuai dengan skor yang

tertinggi sampai terendah

Penutup Siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran

Siswa menjawab salam guru

Tangerang selatan, 2017

Mengetahui

Observer

( )

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

204

Lampiran B. 8

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

205

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

206

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

207

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

208

Lampiran C

Analisis Data Hasil Penelitian

1. Hasil Pretest

2. Hasil Posttest

3. Uji Normalitas Data Hasil Pretest

4. Uji Normalitas Hasil Posttest

5. Uji Homogenitas Hasil Pretest

6. Uji Homogenitas Hasil Posttest

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest

8. Uji Hipotesis Hasil Posttest

9. Data Hasil Angket Respon Siswa

10. Data Persentase Ranah Kognitif

11. Data Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

209

Lampiran C.1

Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Pretest

Kontrol Eksperimen

1 16 16

2 16 16

3 16 16

4 20 16

5 20 20

6 20 20

7 24 24

8 24 24

9 24 24

10 28 24

11 28 24

12 28 24

13 32 24

14 32 28

15 36 28

16 36 28

17 36 28

18 36 28

19 36 28

20 40 32

21 40 32

22 40 32

23 40 36

24 44 36

25 44 36

26 44 40

27 48 40

28 48 40

29 48 40

30 48 44

31 48 44

32 48 44

33 52 48

34 52 48

35 52 48

Nilai Terendah 16 16

Nilai Tertinggi 52 48

Data Hasil Pretest Kelas Kontrol

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

210

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :

16 16 16 20 20 20 24 24 24 28

28 28 32 32 36 36 36 36 36 40

40 40 40 44 44 44 48 48 48 48

48 48 52 52 52

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 35

b. Nilai maksimal (Xmaks) = 52

c. Nilai minimal (Xmin) = 16

d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 52 – 16 = 36

e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 35

= 6,09 ≈ 6,00

f. Interval Kelas (I) =

=

= 6,00

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

kelas

Titik

tengah

(xi)

xi2

16-21 6 15,5 18,5 342,5 111 544,5

22-27 3 21,5 24,5 600,25 73,5 1518,75

28-33 5 27,5 30,5 930,25 152,5 4873,5

34-39 5 33,5 36,5 1332,25 182,5 14283

40-45 7 39,5 42,5 1806,25 297,5 6561

46-51 6 45,5 48,5 2352,25 291 6486,75

52-57 3 51,5 54,5 2970,25 163,5 2756,25

Jumlah 35 1271,5 50834,75

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu :

a. Rata-rata (

Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

211

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Me = (

)

Keterangan:

: Tepi bawah kelas median = 39,5

n : Banyaknya data = 35

Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 19

fm : Frekuensi kelas median = 7

P : Panjang kelas (interval kelas) = 6

Maka :

Me = (

)

Me = 39,5 + (

)

Me = 34,5 + (

)

Me = 39,5 – 1,28

Me = 38,22

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Mo = (

)

Keterangan:

Lo = Tepi bawah kelas modus = 39,5

b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 2

Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

212

b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 1

P = Panjang kelas (interval kelas) = 6

Maka :

Mo = (

)

Mo = 39,5 + (

)

Mo = 39,5 +

Mo = 43,5

d. Standar deviasi (S)

Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :

16 16 16 16 20 20 24 24 24 24

24 24 24 24 28 28 28 28 28 28

32 32 32 36 36 36 40 40 40 40

44 44 48 48 48

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :

Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

213

a. Banyak data (N) = 35

b. Nilai maksimal (Xmaks) = 48

c. Nilai minimal (Xmin) = 16

d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 48 – 16 = 32

e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 35

= 6,00

f. Interval Kelas (I) =

=

= 5,60 ≈ 6

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi²

16 – 21 6 16,5 18,5 342,5 111 2053,5

21 - 27 7 21,5 24,5 600,25 171,5 4201,75

28 – 33 9 27,5 30,5 930,25 274,5 8372,25

34 – 39 3 33,5 36,5 1332,25 109,5 3996,75

40 – 45 7 39,5 42,5 1806,25 297,5 12643,75

46 – 51 3 45,5 48,5 2352,5 145,5 7056,75

Jumlah 32 7363,5 1109,5 38324,75

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu :

a. Rata-rata (

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

214

Me = (

)

Keterangan:

: Tepi bawah kelas median = 27,50

n : Banyaknya data = 35

Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13

fm : Frekuensi kelas median = 9

P : Panjang kelas (interval kelas) = 6

Maka:

Me = (

)

Me = 27,50 + (

)

Me = 27,50 + (

)

Me = 27,50 + 3,00

Me = 30,50

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Mo = (

)

Keterangan:

Lo = Tepi bawah kelas modus = 27,5

b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 2

b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 6

P = Panjang kelas (interval kelas) = 6

Maka:

Mo = (

)

Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

215

Mo = 27,5 + (

)

Mo = 27,5 + 1,5

Mo = 29,00

d. Standar deviasi

Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

216

Lampiran C.2

Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Posttest

Kontrol Eksperimen

1 36 40

2 36 40

3 36 40

4 36 44

5 40 44

6 40 48

7 40 48

8 40 48

9 44 48

10 44 52

11 48 56

12 48 56

13 48 56

14 48 56

15 52 56

16 52 60

17 52 60

18 52 60

19 56 60

20 60 60

21 60 64

22 60 72

23 64 72

24 64 76

25 64 76

26 64 76

27 64 76

28 64 76

29 64 76

30 64 80

31 68 80

32 72 80

33 76 80

34 76 84

35 76 84

Nilai Terendah 36 40

Nilai Tertinggi 76 84

Page 233: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

217

Data Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil postest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :

36 36 36 36 40 40 40 40 44 44

48 48 48 48 52 52 52 52 56 60

60 60 60 64 64 64 64 64 64 64

68 72 76 76 76

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :

a. Banyak data (N) = 35

b. Nilai maksimal (Xmaks) = 76

c. Nilai minimal (Xmin) = 36

d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 76 – 36 = 40

e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 35

= 6,09 ≈ 6

f. Interval Kelas (I) =

=

= 6,6 ≈ 7

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi2

36-42 8 35,5 39 1521 312 12168

43-49 6 42,5 46 2116 276 12696

50-56 5 49,5 53 2809 265 14045

57-63 3 56,5 60 3600 180 10800

64-70 9 63,5 67 4489 603 4041

71-77 4 70,5 74 5476 296 21904

Jumlah 35 20011 1932 112014

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu:

Page 234: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

218

a. Rata-rata (

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Me = (

)

Keterangan:

: Tepi bawah kelas median = 44,5

n : Banyaknya data = 31

Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 9

fm : Frekuensi kelas median = 10

P : Panjang kelas (interval kelas) = 8

Maka:

Me = (

)

Me = 44,5 + (

)

Me = 44,5 + (

)

Me = 44,5 + (

)

Me = 44,5 + 5,2

Me = 49,7

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Mo = (

)

Keterangan:

Lo = Tepi bawah kelas modus = 44,5

Page 235: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

219

b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 4

b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 5

P = Panjang kelas (interval kelas) = 8

Maka:

Mo = (

)

Mo = 44,5 + (

)

Mo = 44,5 + 3,55

Mo = 48,05

d. Standar deviasi (S)

Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

Page 236: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

220

Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut :

40 40 40 44 44 48 48 48 48 52

56 56 56 56 56 60 60 60 60 60

64 72 72 76 76 76 76 76 76 80

80 80 80 84 84

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu :

a. Banyak data (N) = 35

b. Nilai maksimal (Xmaks) = 84

c. Nilai minimal (Xmin) = 40

d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin = 84 – 40 = 44

e. Banyak Kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 35

= 6,09 ≈ 6

f. Interval Kelas (I) =

=

= 7,60 ≈ 8

Page 237: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

221

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan

beberapa nilai, yaitu :

a. Rata-rata (

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Me = (

)

Keterangan:

: Tepi bawah kelas median = 55,5

n : Banyaknya data = 35

Fm : Frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 10

fm : Frekuensi kelas median = 10

P : Panjang kelas (interval kelas) = 8

Maka :

Me = (

)

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi²

40-47 5 39,5 43,5 1892,25 217,5 9461,25

48-55 5 47,5 51,5 2652,25 257,5 13261,25

56-53 10 55,5 59,5 3540,25 595 35402,5

64-71 1 63,5 67,5 4556,25 67,5 4556,25

72-79 8 71,5 75,5 5700,25 604 45602

80-87 6 79,5 83 6972,25 501 41833,5

Jumlah 35 25313,5 2242,5 150116,75

Page 238: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

222

Me = 55,5 + (

)

Me = 55,5 + (

)

Me = 55,5 + 6

Me = 61,5

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

Mo = (

)

Keterangan:

Lo = Tepi bawah kelas modus = 55,5

b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 5

b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 9

P = Panjang kelas (interval kelas) = 8

Maka:

Mo = (

)

Mo = 55,5 + (

)

Mo = 55,5 + 2,85

Mo = 58,35

d. Standar deviasi

Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistik berikut ini

Page 239: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

223

Page 240: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

224

Lampiran C.3

Uji Normalitas Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest kelas eksperiman ,151 35 ,041 ,939 35 ,052

kelas kontrol ,118 35 ,200* ,930 35 ,028

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro Wilk

Analisa:

H0 : Data pretest terdistribusi normal

H1 : Data pretest tidak berdistribusi normal

Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

Pretest kelas kontrol 0,028 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Pretest kelas eksperimen 0,052 ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Page 241: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

225

Lampiran C.4

Uji Normalitas Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Posttest kelas eksperiman ,174 35 ,009 ,918 35 ,013

kelas kontrol ,147 35 ,052 ,933 35 ,035

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro Wilk

Analisa:

H0 : Data posttest terdistribusi normal

H1 : Data posttest tidak berdistribusi normal

Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

Posttest kelas kontrol 0,035 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Posttest kelas eksperimen 0,013 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Page 242: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

226

Lampiran C.5

Uji Homogenitas Data Pretest

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean ,860 1 68 ,357

Based on Median ,875 1 68 ,353

Based on Median and with

adjusted df ,875 1 67,997 ,353

Based on trimmed mean ,816 1 68 ,370

Analisa:

H0 : Kedua data homogen

H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen)

Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

Pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen 0,357 ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak

Page 243: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

227

Lampiran C.6

Uji Homogenitas Data Posttest

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean 1,025 1 68 ,315

Based on Median ,540 1 68 ,465

Based on Median and with

adjusted df ,540 1 66,693 ,465

Based on trimmed mean 1,040 1 68 ,311

Analisa:

H0 : Kedua data homogen

H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen)

Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika significance ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

Posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen 0,315 ≥ 0,05 maka H0 diterima dan

H1 ditolak

Page 244: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

228

Lampiran C.7

Uji Hipotesis Data Pretest

Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Pretest kelas eksperiman 35 31,16 1090,50

kelas kontrol 35 39,84 1394,50

Total 70

Test Statisticsa

Pretest

Mann-Whitney U 460,500

Wilcoxon W 1090,500

Z -1,795

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,073

. Grouping Variable: Kelas

Analisa:

H0 : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa

pada konsep fluida statis

H1 : terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa

pada konsep fluida statis

Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika significance > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

0,073 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Page 245: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

229

Lampiran C.8

Uji Hipotesis Data Posttest

Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Posttest kelas eksperiman 35 40,71 1425,00

kelas kontrol 35 30,29 1060,00

Total 70

Test Statisticsa

Posttest

Mann-Whitney U 430,000

Wilcoxon W 1060,000

Z -2,154

Asymp. Sig. (2-

tailed) ,031

. Grouping Variable: Kelas

Analisa:

H0 : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa

pada konsep fluida statis

H1 : terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) berbantuan media kokami terhadap hasil belajar siswa

pada konsep fluida statis

Jika significance < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika significance > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Kesimpulan:

0,031 > 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterim

Page 246: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

230

Lampiran C.9

Data Hasil Angket Respon Siswa

No

Jenis Kelamin

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 L 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 5

2 P 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5

3 P 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3

4 P 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4

5 P 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4

6 P 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

7 L 4 4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 4

8 P 5 4 3 4 5 4 2 4 3 3 4 5

9 P 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

10 L 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

11 P 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4

12 L 4 3 3 3 4 3 5 3 4 3 4 5

13 P 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 3

Page 247: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

231

14 L 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 3 3

15 P 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4

16 P 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3

17 L 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3

18 P 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3

19 L 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

20 P 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3

21 P 4 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2

22 L 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 2

23 L 4 3 5 2 4 3 4 4 4 2 3 3

24 L 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3

25 L 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

26 L 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4

27 L 4 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 5

28 P 3 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 3

29 P 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4

30 L 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3

Page 248: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

232

31 P 4 4 4 5 4 5 3 3 4 5 5 4

32 L 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4

33 P 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4

34 L 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

35 P 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

Jumlah 144 131 133 123 130 123 134 119 128 129 134 127

Persentase 82% 75% 76% 70% 74% 70% 77% 68% 73% 74% 77% 73%

Rata-rata 76% 72% 74%

Page 249: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

233

233

Lampiran C.10

Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest Kelas Kontrol

1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25

E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B

S1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20

S2 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16

S3 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24

S4 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20

S5 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7 28

S6 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 20

S7 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 32

S8 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

S9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 32

S10 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 24

S11 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

S12 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 28

S13 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 28

S14 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 9 36

S15 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 6 24

S16 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10 40

S17 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 9 36

S18 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 36

S19 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 11 44

S20 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 10 40

S21 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 12 48

S22 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12 48

S23 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9 36

S24 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 36

S25 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 13 52

S26 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 40

S27 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 11 44

S28 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10 40

S29 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 44

S30 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 12 48

S31 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 12 48

S32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 12 48

S33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 13 52

S34 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 12 48

S35 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 52

Jumlah 24 21 15 21 18 7 16 25 15 9 19 4 17 10 11 6 5 10 7 9 11 4 9 5 13

Rata-rata 0.7 0.6 0.4 0.6 0.5 0.2 0.5 0.7 0.4 0.3 0.5 0.1 0.5 0.3 0.3 0.2 0.1 0.3 0.2 0.3 0.3 0.1 0.3 0.1 0.4

Persentase 69% 60% 43% 60% 51% 20% 46% 71% 43% 26% 54% 11% 49% 29% 31% 17% 14% 29% 20% 26% 31% 11% 26% 14% 37%

Persentase per indikator

Siswa

Indikator Kemampuan Kognitif

50% 47% 29% 24%

JumlahNilai

Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)

Page 250: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

234

234

Lampiran C.10

Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Pretest Kelas Eksperimen

1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25

E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B

S1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

S2 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16

S3 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

S4 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

S5 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 32

S6 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 20

S7 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6 24

S8 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24

S9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 24

S10 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 24

S11 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24

S12 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 28

S13 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 24

S14 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 24

S15 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 7 28

S16 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 28

S17 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 28

S18 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 32

S19 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28

S20 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 9 36

S21 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 36

S22 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 10 40

S23 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 32

S24 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 36

S25 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28

S26 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 40

S27 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 11 44

S28 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 10 40

S29 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 44

S30 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 12 48

S31 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 12 48

S32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 12 48

S33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 40

S34 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16

S35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 44

Jumlah 26 24 18 19 19 8 14 24 16 8 19 0 13 6 7 0 0 8 6 6 8 2 4 3 11

Rata-rata 0.74 0.69 0.51 0.5 0.54 0.23 0.4 0.69 0.46 0.23 0.54 0 0.37 0.17 0.2 0 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.3

Persentase 74% 69% 51% 54% 54% 23% 40% 69% 46% 23% 54% 0% 37% 17% 20% 0% 0% 23% 17% 17% 23% 6% 11% 9% 31%

Persentase per indikator

Siswa

Indikator Kemampuan Kognitif

52% 46% 18% 17%

JumlahNilai

Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)

Page 251: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

235

235

Lampiran C.10

Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Posttest Kelas Kontrol

1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25

E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B

S1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 36

S2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 36

S3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 16 64

S4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

S5 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

S6 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16 64

S7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 13 52

S8 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 11 44

S9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 10 40

S10 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 48

S11 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 14 56

S12 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 10 40

S13 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 9 36

S14 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 13 52

S15 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 64

S16 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 13 52

S17 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 11 44

S18 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 40

S19 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 64

S20 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13 52

S21 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 16 64

S22 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 68

S23 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 60

S24 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10 40

S25 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 64

S26 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 16 64

S27 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76

S28 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 64

S29 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72

S30 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15 60

S31 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 48

S32 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 15 60

S33 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 12 48

S34 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9 36

S35 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 12 48

Jumlah 16 15 18 18 23 13 23 28 10 19 18 12 16 21 30 14 19 22 20 19 24 21 22 20 16

Rata-rata 0.4571 0.4286 0.5143 0.5143 0.6571 0.3714 0.6571 0.8 0.2857 0.5429 0.5143 0.3429 0.4571 0.6 0.8571 0.4 0.5429 0.6286 0.5714 0.5429 0.6857 0.6 0.6286 0.5714 0.4706

Persentase 46% 43% 51% 51% 66% 37% 66% 80% 29% 54% 51% 34% 46% 60% 86% 40% 54% 63% 57% 54% 69% 60% 63% 57% 47%

Persentase per indikator 51% 54% 53% 59%

Siswa

Indikator Kemampuan Kognitif

NilaiMengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)

Jumlah

Page 252: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

236

236

Lampiran C.10

Data Persentase Ranah Kognitif Hasil Posttest Kelas Ekperimen

Lampiran C.11

1 2 7 10 12 19 24 5 13 21 3 6 8 15 17 18 20 4 9 11 14 16 22 23 25

E C D A A B A B C E E E E B D D E C C C A D A E B

S1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10 40

S2 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 13 52

S3 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72

S4 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 72

S5 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

S6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12 48

S7 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 14 56

S8 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 12 48

S9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11 44

S10 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 56

S11 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 15 60

S12 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15 60

S13 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 11 44

S14 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 14 56

S15 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 14 56

S16 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 15 60

S17 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 14 56

S18 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 48

S19 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

S20 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15 60

S21 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15 60

S22 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 76

S23 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 64

S24 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

S25 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 19 76

S26 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

S27 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80

S28 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80

S29 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80

S30 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80

S31 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84

S32 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84

S33 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 12 48

S34 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 10 40

S35 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 10 40

Jumlah 15 19 21 19 23 7 26 28 14 17 25 10 30 25 29 16 18 22 23 23 27 27 28 25 29

Rata-rata 0.4286 0.5429 0.6 0.5429 0.6571 0.2 0.7429 0.8 0.4 0.4857 0.7143 0.2857 0.8571 0.7143 0.8286 0.4571 0.5143 0.6286 0.6571 0.6571 0.7714 0.7714 0.8 0.7143 0.8286

Persentase 43% 54% 60% 54% 66% 20% 74% 80% 40% 49% 71% 29% 86% 71% 83% 46% 51% 63% 66% 66% 77% 77% 80% 71% 83%

Persentase per indikator

Siswa

Indikator Kemampuan Kognitif

NilaiMengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)

Jumlah

53% 56% 62% 73%

Page 253: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

237

237

Data Persentase Observasi Aktivitas Siswa

Pertemuan 1

Kelompok Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6

P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2

1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3

3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3

4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3

5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

6 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

7 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3

Jumlah 24 22 24 23 24 24 21 22 23 23 21 21

Persentase 86% 79% 86% 82% 86% 86% 75% 79% 82% 82% 75% 75%

Rata - Rata 82% 84% 86% 77% 82% 75%

Page 254: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

238

238

Lampiran C.11

Data Persentase Observasi Aktivitas Siswa

Pertemuan 2

Kelompok Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6

P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2

1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4

2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3

3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3

4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3

5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3

6 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4

7 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3

Jumlah 24 23 22 21 24 25 23 21 23 23 23 23

Persentase 86% 82% 79% 75% 86% 89% 82% 75% 82% 82% 82% 82%

Rata - Rata 84% 77% 88% 79% 82% 82%

Page 255: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

239

239

Lampiran C.11

Data Persentase Observasi Aktivitas Siswa

Pertemuan 3

Kelompok Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6

P1 p2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2

1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4

2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4

3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3

4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3

5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3

6 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4

7 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3

Jumlah 25 23 23 24 24 27 23 23 23 24 23 24

Persentase 89% 82% 82% 86% 86% 96% 82% 82% 82% 86% 82% 86%

Rata -

Rata 86% 84% 91% 82% 84% 84%

Page 256: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

240

LAMPIRAN D

Media Pembelajaran

1. Media Kokami

2. Foto Kegiatan Pembelajaran

Page 257: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

241

Lampiran D.1

Media Kokami ( Kotak Kartu Misterius)

Page 258: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

242

Page 259: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

243

Lampiran D.2

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Page 260: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

244

LAMPIRAN E

Surat-surat Penelitian

1. Surat Permohonan Izin Observasi

2. Surat Keterangan Penelitian

3. Lembar Uji Referensi

4. Daftar Riwayat Hidup

Page 261: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

245

Lampiran E.1

Page 262: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

246

Lampiran E.2

Page 263: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

247

Page 264: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

248

Lampiran E.3

Page 265: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

249

Page 266: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

250

Page 267: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

251

\

Page 268: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

252

Page 269: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

253

Page 270: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

254

Page 271: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

255

Page 272: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

256

Page 273: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS …

257

Lampiran E.4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

RENI OKTORA. Anak ketiga dari empat bersaudara

pasangan Bapak (Alm) Rajito dan Kandiyani. Lahir di

Jakarta pada tanggal 09 Oktober 1993 dan bertempat

tinggal di Jalan Perintis Bawah IV No 52 Rt 008/Rw 012.

Kedaung Pamulang, Tangerang Selatan. Banten.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya

SD Negeri 4 Ciputat lulus pada tahun 2005, SMP PGRI 1 Ciputat lulus pada tahun

2008. Selanjutnya penulis melanjutkan Sekolah di SMA Negeri 1 Kota Tangerang

Selatan dan lulus pada tahun 2011. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Masuk

Ujian Mandiri.