pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/skripsi budi...

159
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KOLOID DI KELAS XI IPA SMA SWASTA SANTUN PONTIANAK SKRIPSI Oleh BUDI FIRMANSYAH NPM: 141620485 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK PONTIANAK 2018

Upload: others

Post on 28-Oct-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TERBIMBING MELALUI PRAKTIKUM TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI

KOLOID DI KELAS XI IPA SMA SWASTA SANTUN

PONTIANAK

SKRIPSI

Oleh

BUDI FIRMANSYAH

NPM: 141620485

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

2018

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TERBIMBING MELALUI PRAKTIKUM TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI

KOLOID DI KELAS XI IPA SMA SWASTA SANTUN

PONTIANAK

Oleh :

BUDI FIRMANSYAH

NPM 141620485

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Kimia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

2018

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

iii

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

iv

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

v

Pontianak, 1 Oktober 2018 Peneliti Budi Firmansyah NPM. 141620485

PERNYATAAN

Saya bertanda tangan di bawah ini: Nama : Budi Firmansyah

NPM : 141620485

Program Studi : Pendidikan Kimia

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI

PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PADA MATERI KOLOID DI KELAS XI IPA SMA SWASTA SANTUN

PONTIANAK” adalah hasil karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan

atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuwan. Atas pernyataan ini

saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

di kemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuwan atau klaim

dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

vi

MOTTO HIDUP

Terlalu Banyak Bermimpi,

Terlalu Banyak Berencana

Tetapi Sedikit Berpikir dan

Berusaha Maka

Kegagalanlah Yang akan

Kita Dapatkan

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin........... Alhamdulillahirabbil’alamin...........

Alhamdulillahirabbil’alamin...........

Alhamdulillah atas suatu kepastian dan kuasa yang besar dari Allah

SWT, akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi untuk mendapatkan

gelas sarjana pendidikan S.Pd.

Tak henti-hentinya mulut ini mengucap rasa syukur pada Mu ya

Rabb Tuhan yang mengendalikan hidup ku, yang menuntun langkah

kaki ku menuju kepada jalan yang dikehendaki-Nya

Serta shalawat dan salam kepada panutan hidup ku Rasulullah SAW

dan para sahabtnya yang mulia

Semoga karya kecil ku ini menjadi amal jariah dan amal shaleh

bagiku untuk aku persembahkan di hadapan Tuhan ku di hari nanti

sebagai bukti bahwa aku menjadikan semua yang telah ku usahakan

ini hanyalah untuk menggapai keridhaan-Nya semata.

Bagi keluarga ku tercinta

Kupersembahkan karya kecil ku ini untuk ayah ku tercinta (Iswandi)

dan ibu ku (Julierna), yang telah berjuang agar aku menjadi anak

yang berpendidikan tinggi. Tak henti-hentinya dukungan dan

semangat yang selalu mengalir dari mereka menjadikan ku sebagai

seorang manusia yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Mungkin

semua ini tak seberapa atas apa yang telah mereka perjuangkan

untuk ku. Banyak hal yang terkadang membuat ku merasa iba atas

perjuangan dan kerja keras mereka yang tak akan mampu aku balas

yang tak akan mampu aku tuliskan bahkan untuk menceritakannya

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

viii

pun aku tak mampu. Setiap kali cucuran keringat mereka yang

tampak oleh mata ku membuat seakan-akan nyawa pun mampu

mereka taruhkan. Ayah ibu meskipun mungkin aku tak mampu

menghadiahkan mahkota dikepala kalian tapi setidaknya aku akan

berusaha membahagiakan kalian di dunia yang sementara ini dan

akan aku cari kalian ketika nanti kita sudah menghadap sang Rabbi

untuk berkumpul kembali di surga-Nya yang abadi.

Semoga dengan karya kecil ku ini dan Sarjana yang ku dapatkan bisa

kuhadiahkan dan kupersembahkan untuk ayah ibu ku dihari ini di

dunia dan dihari yang akan datang nanti disurga sana.

Terima kasihku juga aku yang hanya bisa kuhadiahkan untuk nenek

ku tercinta yang selalu memberikan apa yang bisa ia berikan ketika

aku akan pergi lagi kembali menuju tanah yang akan aku pijak.

Semoga dengan semua yang aku dapatkan pada hari ini menjadi

suatu bukti bahwa aku tidak menyia-nyiakan apa yang telah ia

harapkan untuk ku. Semoga engkau selalu sehat dan diberikan

kesehatan selalu agar aku bisa melihatmu lebih lama dengan sarjana

yang telah aku dapatkan ini. Semoga Allah selalu mencucurkan

nikmat dan kasih sayang-Nya untuk mu dihari tua mu ini.

Teruntuk mu adik ku tercinta yang sekarang sudah beranjak

menjadi dewasa, berjuanglah semangatlah terus untuk menjadi

orang yang berpendidikan agar dengan pendidikan yang kita

dapatkan bisa menjadi bekal bukan hanya untuk dunia melainkan

bekal kita untuk menuju kehidupan abadi. Semoga adik ku menjadi

orang yang lebih baik dari ku.

Untuk dosen-dosen kimia di UMP ribuan bahkan miliaran terima

kasihpun tak akan cukup atas apa yang telah mereka berikan

kepada ku. Ilmu serta pengalaman yang aku dapatkan menjadikan

diriku ini lebih dewasa dalam memahami arti hidup sebenarnya.

Terima kasih dosen pembimbing ku (Dedeh Kurniasih),

(Rizmahardian), serta (Tuti Kurniati), (Nurdianti), (Raudhatul

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

ix

Fadhilah), (Fitriani) dan ibu (Sri) yang telah menjadi dosen-dosen di

prodi kimia yang terkadang menjadi menjadi teman tertawa, serius

kalau harus serius dan bergurau bila serius itu telah usai. Kuliah di

pendidikan kimia UMP memang serasa dosen itu ya dosen tapi mirip

juga sama teman eh terkadang serasa keluarga.... mungkin akan sulit

untuk dituliskan................

Kepada sahabat-sahabat ku yang tergabung dalam Ijo Lumut (Nurul

Hazila) dan (Saripah) yang selalu menemani masa-masa galau ku

dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah terlebih lagi mengerjakan

laporan dan skripsi yang penuh dengan terpaan, hambar, bosan,

sumpek, etc lah. Hampir setiap hari setiap minggu kita selalu

menghabiskan waktu dan uang bersama demi mengusir rasa galau

itu. Mungkin ini sudah takdir kita untuk membuat ijo lumut itu

memang cocok. Semoga semua cerita yang pernah kita ukir dan

tuliskan menjadi cerita kita dimasa yang akan datang......

Teruntuk Tim Mosas KKU (Ozi Auliza), (Fhany Maulika), (Ningsih

Fatmawati), (Yayak), (Alep), (Imam), (Erka), (Anjang Aseo Edo), (Aya)

thanks you so much tim yang selalu kompak menjadi tim pejuang

skripsi, tim yang selalu menghadirkan tawa, canda yang gak jelas dan

tim yang aneh. Banyak hal yang telah kita lalui dimasa KKU maupun

dimasa kita menjadi pejuang skripsi. Semoga dengan semua

kenangan ini menjadikan kita selalu ingat akan momen-momen indah

yang mungkin tak akan bisa kita ulang kembali.

Hanya sebuah karya kecil ini dan untaian kata-kata yang dapat aku

persembahkan untuk kalian semua. Terima kasih beribu terima kasih

ku ucapkan

“By Budi Firmansyah”

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

x

ABSTRAK

BUDI FIRMANSYAH (141620485). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI Ipa SMA Swasta Santun Pontianak. Dibawah Bimbingan DEDEH KURNIASIH, S.Pd, M.Si selaku Pembimbing I dan RIZMAHARDIAN ASHARI KURNIAWAN, S.Si, M.Si, M.Sc selaku Pembimbing II. Pembelajaran kimia dapat disampaikan dengan metode yang bervariasi salah satunya dengan metode inkuiri terbimbing. Proses pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa berperan aktif karena adanya proses melaksanakan penelitian/percobaan. Menurut beberapa penelitian terdahulu, kemampuan berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih berpusat kepada guru. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum terhadap kemampuan berpikir siswa pada materi koloid. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan Posttest Only Control. Sampel ditentukan dengan teknik sampling jenuh menggunakan rangking kelas nilai kimia dengan cara nilai tertinggi bersanding dengan nilai terendah dijadikan satu kelas. Data dikumpulkan menggunakan teknik komunikasi langsung, teknik pengukuran, dan teknik observasi langsung. Hasil penelitian posttest menunjukkan bahwa kedua kelompok kelas dinyatakan tidak terdistribusi normal dan dilanjutkan dengan uji U-Mann Whitney. Hasil yang diperoleh angka signifikan sebesar 0,001 artinya lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis diketahui Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen terhadap kelas kontrol. Perhitungan menggunakan effect size menunjukkan nilai 2,0 artinya model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum berpengaruh tinggi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 47,72%. Kata Kunci : berpikir kritis, inkuiri terbimbing, sifat koloid

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan pada Allah SWT, rabb semesta alam yang

memegang kekuasaan di bumi dan di langit. Allah yang selalu melimpahkan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui

Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Koloid Kelas

XI IPA Di SMA Swasta Santun Pontianak”. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta

para pengikutnya yang dengan sepenuh jiwa, raga, dan hartanya senantiasa setia,

istiqomah memegang teguh diin yang mulia ini hingga akhir zaman.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

peran pihak lingkungan yang turut memberikan sumbangsihnya, untuk itu dalam

kesempatan ini peneliti ingin memberikan apresiasi, ucapan terima kasih dan

penghormatan kepada:

1. Arif Didik Kurniawan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan

pengarahan, dorongan, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dedeh Kurniasih, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Pontianak dan dosen pembimbing 1 yang telah membimbing, memberikan

saran dan kritik, serta memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Rizmahardian Asyari K., M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, saran, masukan, kritik, dan motivasi selama

penyusunan skripsi ini

4. Tuti Kurniati, S.Pd, M.Si selaku dosen penguji 1 yang telah memberikan

arahan dan masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

xii

5. Raudhatul Fadhila, S.Pd, M.Si selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan

arahan dan masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi

6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Kimia yang telah mendidik

dan memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.

7. Marni Jamilah, S.P selaku guru mata pelajaran Kimia yang telah membantu

dan memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di SMA Swasta

Santun Pontianak

8. Kedua orang tua terhebat saya yaitu Iswandi dan Ibu Julierna, yang selalu

memberikan do’a, dukungan, dan motivasi yang tak terhingga.

9. Teman-teman mahasiswa pendidikan kimia FKIP Universitas

Muhammadiyah Pontianak khususnya angkatan 2014 yang telah memberikan

dukungan, bantuan, motivasi, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada peneliti

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari proposal skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun senantiasa peneliti

harapkan untuk perbaikan kedepannya. Akhirnya, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT berkenan menjadikannya sebagai amal baik.

Pontianak, 1 Oktober 2018

Peneliti

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... i MOTTO ................................................................................................................ ii PERSEMBAHAN ................................................................................................. iii ABSTRAK ............................................................................................................ vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5 E. Definisi Operasional.................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9 A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .................................................. 9 B. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ............................... 9 C. Metode Praktikum..... ................................................................................ 10 D. Hakikat Berfikir Kritis................. ..........................................................11 E. Materi Koloid............................................................................................12 F. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 15 A. Metode dan Bentuk Penelitian .................................................................. 15 B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 16 C. Variabel Penelitian .................................................................................... 16 D. Waktu Dan Tempat Penelitian .................................................................. 17 E. Teknik Dan Alat Pengumpul Data ............................................................ 17 F. Validasi ..................................................................................................... 19 G. Reliabilitas Instrumen ............................................................................... 21 H. Prosedur Penelitian.................................................................................... 23 I. Analisis Data ............................................................................................. 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 27 A. Proses Pembelajaran dikelas Kontrol ........................................................ 27 B. Proses Pembelajaran dikelas Eksperimen ................................................. 28 C. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis...................................................... 35 D. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis .................................................... 38 E. Pengaruh Model Pembelajaran ................................................................. 40

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 42 A. Simpulan ................................................................................................... 42 B. Saran .......................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 43 LAMPIRAN .......................................................................................................... 45

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Siswa .................................................................. 2 Tabel 3.1 Posttest Only ......................................................................................... 15 Tabel 3.2 Daftar Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 17 Tabel 3.3 Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian ......................................... 20 Tabel 3.4 Tabulasi Silang ...................................................................................... 20 Tabel 3.5 Kriteria Kevalidan ................................................................................. 20 Tabel 3.6 Nilai Koefisien Reliabilitas ................................................................... 21 Tabel 3.7 Kriteria Persentase Keterlaksanaan KBK ............................................. 24 Tabel 3.8 Kriteria Effect Size................................................................................ 26 Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata KBK ............................................................................ 36 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 39

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar Alur Penelitian........................................................................................ 22 Kemampuan Berpikir Kritis .................................................................................. 36

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A

Lampiran A-1 Hasil Wawancara dengan Guru Kimia ......................................... 45 Lampiran A-2 Hasil Observasi Kelas .................................................................. 47 Lampiran A-3 Siswa Kelas Eksperimen .............................................................. 49 Lampiran A-4 Siswa Kelas Kontrol ..................................................................... 50 Lampiran A-5 Daftar Nilai Ulangan Harian ........................................................ 51 Lampiran B

Lampiran B-1 Pedoman Wawancara ................................................................... 52 Lampiran B-2 RPP Kelas Eksperimen ................................................................. 53 Lampiran B-3 RPP Kelas Kontrol........................................................................ 59 Lampiran B-4 Kisi-Kisi Soal Posttest .................................................................. 64 Lampiran B-5 Soal Posttest .................................................................................. 65 Lampiran B-6 Kunci Jawaban Soal Posttest ........................................................ 67 Lampiran B-7 Pedoman Penskoran ...................................................................... 68 Lampiran B-8 Aspek Berpikir Kritis.................................................................... 71 Lampiran B-9 Penuntun Praktikum ..................................................................... 72 Lampiran C

Lampiran C-1 Pedoman Penskoran Validitas Instrumen ..................................... 80 Lampiran C-2 Skor Hasil Uji Coba Soal Posttest ................................................ 82 Lampiran C-3 Hasil Reliabilitas .......................................................................... 83 Lampiran D

Lampiran D-1 Hasil Jawaban Posttest Kelas Eksperimen ................................... 85 Lampiran D-2 Hasil Jawaban Posttest Kelas Kontrol .......................................... 95 Lampiran D-3 Hasil Jawaban Penuntun Praktikum ............................................. 100 Lampiran D-4 Hasil Tes KBK Kelas Eksperimen ............................................... 108 Lampiran D-5 Hasil Tes KBK Kelas Kontrol ...................................................... 109 Lampiran D-6 Hasil Pengolahan Data Posttest .................................................... 110 Lampiran D-7 Perhitungan Efect Size ................................................................. 113 Lampiran D-8 Tabel Z ......................................................................................... 114 Lampiran D-9 Hasil Wawancara kelas Eksperimen ............................................ 115 Lampiran D-10 Hasil Wawancara Kelas Kontrol ................................................ 117 Lampiran E

Lampiran E-1 Hasil Validasi RPP Kelas Eksperimen ......................................... 119 Lampiran E-2 Hasil Validasi RPP Kelas Kontrol ................................................ 121 Lampiran E-3 Hasil Validasi Soal Posttest .......................................................... 123 Lampiran E-4 Hasil Validasi Penuntun Praktikum .............................................. 125 Lampiran E-5 Hasil Observasi Kelas Eksperimen ............................................... 127 Lampiran E-6 Hasil Observasi Kelas Kontrol ..................................................... 131

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

xvii

Lampiran F

Lampiran F-1 Surat Pernyataan Validator 1 ........................................................ 133 Lampiran F-2 Surat Pernyataan Validator 2 ........................................................ 134 Lampiran F-3 Surat Izin Penelitian ...................................................................... 135 Lampiran F-4 Surat Balasan Sekolah ................................................................... 136

Lampiran G

Lampiran G-1 Lembar Jawaban Siswa Kelas Eksperimen .................................. 137 Lampiran G-2 Lembar Jawaban Siswa kelas Kontrol.......................................... 139 Lampiran H

Lampiran H-1 Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen....................................... 141 Lampiran H-2 Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................. 143

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembelajaran sains disekolah bertujuan untuk memperoleh

kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan

berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri melalui proses inkuiri

ilmiah (BSNP, 2006). Pendidikan yang mampu mendukung sumber daya

manusia pada usia produktif yang melimpah dapat ditranformasikan

menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan

keterampilan melalui pendidikan yang mengembangkan potensi siswa.

Pengembangan potensi siswa tidak lepas dari proses mengembangkan

kemampuan berpikir siswa dan kemampuan berpikir tingkat tinggi, salah

satunya kemampuan berfikir kritis (Masitoh, 2017).

Kemampuan berpikir kritis adalah bagian dari konsep

pembelajaran yang harus ditingkatkan. Peningkatan kemampuan berpikir

kritis pada siswa bertujuan agar siswa lebih memahami dan memaknai

konsep pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima apa yang disampaikan

oleh guru, tetapi siswa berusaha mencari kebenaran atas informasi yang

siswa terima. Berani mengemukakan pendapat, tegas dalam memutuskan

sesuatu dan bijaksana dalam mengambil keputusan merupakan efek positif

dari seseorang yang berpikir kritis. Berfikir kritis tidak hanya diperlukan

pada proses pembelajaran, akan tetapi mereka kelak membiasakan untuk

berfikir kritis dalam kehidupan sehari-hari (Rusmansyah, 2015).

Pengembangan proses mental seperti pengembangan kemampuan

berpikir kritis siswa sangat penting didalam pembelajaran kimia.

Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam

berpikir dan bekerja dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu

dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Pengembangan kemampuan

berpikir kritis siswa harus dikembangkan sedini mungkin baik pada

jenjang sekolah dasar maupun sekolah menengah (Sastrika, 2013)

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

2

Materi kimia dan kemampuan berpikir kritis merupakan dua hal yang

tidak dapat dipisahkan, karena materi kimia dipahami melalui berfikir kritis

dan begitu juga sebaliknya berfikir kritis dilatih melalui belajar kimia (Dewi,

2016). Selain keterampilan berpikir kritis siswa yang ditekankan, pemahaman

konsep merupakan salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian

didalam pembelajaran karena akan berujung pada hasil belajar siswa. Hasil

belajar siswa diorientasikan sebagai refleksi untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa maupun penguasaan siswa terhadap suatu materi. Keterampilan

berpikir kritis siswa untuk memahami konsep kimia belum mendapatkan

perhatian yang serius dalam proses pembelajaran disekolah (Sastrika, 2013).

Hal ini terjadi di SMA Swasta Santun Pontianak. Kesulitan siswa

dalam memahami pelajaran kimia dibuktikan dari hasil wawancara dengan

guru kimia pada tanggal 3 Desember 2017, guru menyatakan bahwa siswa di

SMA Swasta Santun Pontianak ini sebagian besar siswanya mudah

menghitung daripada menghafal, jadi siswa dengan tipe tersebut akan

kesulitan memahami materi yang bersifat konsep dan hapalan. Ini terlihat

pada Tabel 1.1 pada ketuntasan nilai ulangan harian siswa paling rendah pada

materi koloid.

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPA

SMA Swasta Santun Pontianak Tahun Ajaran 2016/2017

Karakteristik dari materi koloid sebagian besar berupa konsep-konsep

yang banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini mencakup

Materi Ketuntasan

Larutan Asam Basa

Larutan Penyangga

Hidrolisis Garam

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Koloid

55,55%

51,85%

44,44%

66,66%

40,74%

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

3

berbagai macam permasalahan yang jika di stimulus dengan tepat dapat

memicu kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui

bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada materi koloid merupakan

yang terendah jika dibanding materi lainnya. Persentase ketuntasan pada

tahun 2016/2017 pada materi koloid yaitu 40,74%. Hal ini menunjukkan

bahwa ketuntasan belajar siswa pada materi koloid yang terendah dari materi

yang lainnya.

Selain hasil belajar yang rendah, proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru juga mempengaruhi pola pikir kritis siswa dalam mempelajari suatu

materi pelajaran. Berdasarkan observasi tanggal 7 Desember 2017 diketahui

bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang

diberikan oleh guru masih belum mempengaruhi pola berpikir kritis siswa.

Selain itu menunjukkan bahwa siswa belum terbiasa dilatih untuk berpikir

kritis. Hal tersebut terlihat pada saat guru memberikan pertanyaan yang

kurang mengarah pada kemampuan berpikir kritis siswa. Guru juga kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan soal-soal yang

diberikan kepada siswa juga masih soal-soal yang tidak berbeda jauh dari

contoh soal. Metode ceramah yang juga digunakan guru membuat suasana

belajar didalam kelas menjadi pasif. Hal ini menunjukan bahwa metode yang

digunakan guru masih kurang bervariasi. Mencermati hal diatas diperlukan

model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran

sehingga kemampuan berpikir kitis siswa dapat meningkat.

Solusi untuk memecahkan permasalahan yang terkait dengan

kemampuan berpikir kritis siswa adalah mengaktifkan siswa dalam proses

pembelajaran dengan cara mencari tahu dan menekankan pada pengalaman

belajar. Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif

dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan dalam

berpikir kritis adalah model inkuiri terbimbing melalui praktikum. Sintaks

model pembelajaran inkuiri meliputi merumuskan masalah, merumuskan

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

4

hipotesis, merancang dan melakukan percobaan atau eksperimen,

mengumpulkan dan mengolah data, interpretasi hasil analisis data dan

pembahasan, dan menarik kesimpulan (Sadia, 2014).

Pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, mencari informasi, melakukan

penyelidikan, melakukan pengamatan, mencatat dan mengolah data, serta

menyajikannya dalam laporan. Pembelajaran inkuiri juga menuntut siswa

untuk tidak hanya menghafal materi pelajaran, namun siswa harus mampu

memaknai pengetahuan yang diperolehnya dan melatih kemampuan berfikir

siswa. Kemampuan inkuiri selalu dikaitkan dengan kegiatan penyelidikan atau

eksperimen, maka perlu adanya kegiatan praktikum untuk memfasilitasi

peserta didik dalam mencari tahu dan menemukan apa yang dibutuhkan.

Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan pedoman bagi guru

untuk membimbing dan memfasilitasi siswa guna memperoleh pengetahuan

dengan menggunakan metode ilmiah layaknya seorang ilmuwan yaitu mulai

dari melakukan observasi, merumuskan pertanyaan, membuat hipotesis,

mengumpulkan data, dan menyimpulkan. Aktivitas-aktivitas ini akan mampu

meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa dan pemahaman konsep siswa

(Anggareni, 2013).

Sejalan dengan penelitian Azizmalayeri (2012) dan Tindangen (2007)

yang membuktikan bahwa pembelajaran inkuiri berkontribusi dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Winarni (2009) juga menunjukan

bahwa melalui inkuiri terbimbing siswa dapat dikondisikan untuk berpikir

kritis, dari observasi yang siswa lakukan dapat memunculkan suatu

kesimpulan sehingga siswa dapat menemukan konsep sendiri secara ilmiah.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka peneliti

mencoba melakukan penelitian“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Melalui Praktikum Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Pada Materi Koloid Di SMA Swasta Santun Pontianak”.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing

melalui praktikum dengan model pembelajaran konvensional

menggunakan metode ceramah?

2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui

praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMA

Santun Untan Pontianak?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk:

1. Mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan

dengan model inkuiri terbimbing melalui praktikum dengan model

konvensional menggunakan metode ceramah.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh model pengaruh model pembelajaran

inkuiri terbimbing melalui praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa kelas XI IPA SMA Santun Untan Pontianak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi untuk meneliti lebih lanjut tentang kemampuan

berfikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal-soal kimia

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya terutama dalam pelajaran

Kimia pada materi Koloid.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

6

b. Bagi Guru

Sebagai bahan informasi mengenai kemampuan berpikir kritis siswa

dan dalam kemampuan siswa memahami kimia kelas XI, sehingga

dapat dijadikan bahan pertimbangan dan acuan dalam, memilih

metode dan pendekatan mengajar yang tepat.

c. Bagi Sekolah

Memberikan gambaran mengenai kemampuan berpikir Kritis siswa

siswa kelas XI IPA SMA Santun Pontianak sehingga dapat menjadi

acuan dalam meningkatkan kualitas sekolah

E. Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasional adalah memberikan gambaran yang sama

antara peneliti dengan pembaca dalam memahami istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini. Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran antara

penelitian dengan pembaca. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini

adalah:

1. Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan suatu kemampuan kognitif strategi yang

meningkatkan kemungkinan hasil yang diharapkan, berfikir yang

bertujuan, beralasan, dan berorientasi pada sasaran. Kemampuan berpikir

kritis pada penelitian ini didefenisikan secara operasional sebagai skor tes

kemampuan berpikir pada materi koloid. Indikator kemampuan berpikir

kritis dalam penelitian ini yaitu menurut (Ennis, 1991): (1) keterampilan

memberikan penjelasan sederhana; (2) keterampilan memberikan

penjelasan lanjut; (3) keterampilan mengatur strategi dan taktik; (4)

keterampilan menyimpulan dan mengevaluasi;

2. Model Inkuiri Terbimbing Melalui Praktikum Koloid

Model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum koloid pada

penelitian ini adalah:

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

7

a. Merumuskan Masalah

Keterampilan merumuskan masalah adalah keterampilan siswa

mengkaji persoalan atau masalah yang diberikan oleh guru. Dalam

praktikum koloid berbasis inkuiri terbimbing pada siswa kelas XI IPA

SMA S Swasta Santun Pontianak adalah merumuskan masalah sesuai

dengan kasus yang ada pada penuntun praktikum.

b. Merumuskan Hipotesis

Keterampilan merumuskan hipotesis merupakan kemampuan untuk

menyatakan “dugaan yang dianggap benar atau jawaban sementara”.

Dalam praktikum koloid berbasis inkuiri terbimbing pada siswa kelas

XI IPA SMA Swasta Santun Pontianak adalah merumuskan hipotesis

berdasarkan rumusan masalah dari kasus sifat-sifat koloid dalam

kehidupan sehari-hari yaitu efek Tyndall, koagulasi dan adsorpsi di

dalam penuntun praktikum.

c. Merancang dan Melakukan Eksperimen

Keterampilan melakukan percobaan adalah keterampilan siswa dalam

melakukan langkah-langkah kerja sesuai dengan langkah-langkah

kerja di dalam penuntun praktikum. Dalam melakukan percobaan

praktikum koloid berbasis inkuiri terbimbing pada siswa kelas XI IPA

SMA Swasta Santun Pontianak meliputi melakukan prosedur

percobaan efek Tyndall, koagulasi dan adsorpsi.

d. Mengumpulkan dan Mengolah Data

Keterampilan mengumpulkan dan mengolah data merupakan

kombinasi dari Beberapa atau seluruh alat indra. Dalam praktikum

koloid berbasis inkuiri terbimbing pada siswa kelas XI IPA SMA

Swasta Santun Pontianak adalah mengamati hasil percobaan pada efek

Tyndall, koagulasi dan adsorpsi.

e. Menganalisis Hasil Percobaan

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

8

Menganalisis hasil percobaan melakukan analisis data hasil percobaan

yang dilakukan dalam kegiatan praktikum. Dalam praktikum koloid

berbasis inkuiri terbimbing pada siswa kelas XI IPA SMA Swasta

Santun Pontianak adalah menganalisis sampel A, B, C, D dan E

dengan menggolongkan masing-masing sampel ke dalam larutan,

koloid, dan suspensi dari hasil pengamatan pada percobaan efek

tyndall, koagulasi dan adsorpsi didalam penutun praktikum.

f. Merumuskan Kesimpulan

Keterampilan merumuskan kesimpulan adalah keterampilan siswa

dalam merumuskan kesimpulan sesuai dengan tujuan percobaan.

Dalam praktikum koloid berbasis inkuiri terbimbing pada siswa kelas

XI IPA SMA Swasta Santun Pontianak adalah merumuskan

kesimpulan dari hasil pengamatan pada percobaan efek Tyndall,

koagulasi, dan adsorpsi di dalam penuntu praktikum..

3. Materi Koloid

Berdasarkan KTSP, koloid adalah materi kimia yang dipelajari

oleh siswa di kelas XI IPA SMA pada semester genap, meliputi:

a. Sistem koloid

b. Jenis-jenis koloid

c. Sifat-sifat koloid

d. Pembuatan koloid

e. Penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari

Ruang lingkup materi koloid yang luas mengharuskan peneliti

membatasi sasaran sehingga materi koloid yang akan diteliti yaitu sifat-

sifat koloid (efek tyndall, koagulasi dan adsorpsi).

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Model pembelajaran Inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran

inkuiri yang penyajian masalah, pertanyaan dan materi atau bahkan penunjang

ditentukan oleh guru. Masalah dan pertanyaan yang disajikan mendorong

siswa melakukan penyelidikan untuk menentukan jawaban. Kegiatan siswa

dalam pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang

ditentukan guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis

hasil, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan

(Nurhasanah, 2016).

B. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Adapun langkah-langkah dalam pemeblajaran inkuiri terbimbing

meliputi (Sadia, 2014):

a. Merumuskan Masalah

Langkah awal adalah menentukan masalah yang ingin didalami

atau dipecahkan dengan metode inkuiri. Persoalan dapat disiapkan atau

diajukan oleh guru. Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat

dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa. Persoalan perlu

diidentifikasi dengan jelas tujuan dari seluruh proses pembelajaran atau

penyelidikan. Bila persoalan ditentukan oleh guru perlu diperhatikan

bahwa persoalan itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai dengan

kemampuan siswa. Persoalan yang terlalu tinggi akan membuat siswa

tidak semangat, sedangkan persoalan yang terlalu mudah yang sudah

mereka ketahui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan itu

sesuai dengan tingkat hidup dan keadaan siswa.

b. Menyusun Hipotesis

Langkah berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan

jawaban sementara tentang masalah itu. Inilah yang disebut hipotesis.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

10

Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau tidak. Bila belum jelas,

sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnyanlebih

dahulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah,

tetapi cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah nantinya

akan kelihatan setelah pengambilan data dan analisis data yang diperoleh.

c. Mengumpulkan Data.

Pada tahap ini siswa merencanakan dan melaksanakan kegiatan

penelitian. Selama melaksanakan penelitian, siswa mencari dan

mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah

hipotesis mereka benar atau tidak. Tugas guru pada tahap memfasilitasi,

membantu dan memberikan solusi kepada siswa selama melaksanakan

kegiatan penelitian.

d. Menganalisi Data

Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat

membuktikan hipotesis apakah benar atau tidak. Untuk memudahkan

menganalisis data, data sebaiknya diorganisasikan, dikelompokan, diatur

sehingga dapat dibaca dan dinalisis dengan mudah. Biasanya disusun

dalam satu tabel. Tugas guru pada tahap ini adalah membimbing siswa

mengolah dan menganalisis data dan jika diperlukan memberi gambaran

model pengolahan dan penganalisisan data yang benar.

e. Menyimpulkan

Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian

diambil kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan,

kemudian dicocokan dengan hipotesis asal, apakah hipotesis diterima atau

tidak.

C. Metode Praktikum

Dalam pendidikan sains kegiatan praktikum merupakan bagian

integral dari kegiatan belajar mengajar. Hal ini menunjukkan betapa

pentingnya peranan kegiatan praktikum untuk mencapai tujuan pendidikan

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

11

sains. Mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya mengenai kegiatan

praktikum sains yaitu (Rustaman, 2005):

1. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Melalui praktikum

siswa diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan

ingin bisa. Prinsip ingin akan menunjang kegiatan praktikum dimana

siswa menemukan pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam.

2. Praktikum dapat mengembangkan keterampilan dasar melakukan

eksperimen. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan beberapa

keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, dan mengukur.

Dengan kegiatan praktikum, siswa dilatih untuk mengembangkan

kemampuan bereksperimen dengan melatih kemampuan siswa dalam

mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat menggunakan dan

menangani alat secara aman, merancang melakukan dan

menginterpretasikan eksperimen.

3. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar

pendidikan sains meyakini bahwa yang terbaik untuk belajar pendekatan

ilmiah adalah dengan menjadikan siswa scientis.

4. Praktikum menunjang materi pelajaran. Kegiatan praktikum memberi

kesempatan bagi siswa untuk menemukan teori dan membuktikan teori.

D. Hakikat Berpikir Kritis

Menurut (Fachrurazi, 2011) berfikir kritis adalah sebuah proses

sistematis yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi

keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Sedangkan menurut Diah (2011)

berpikir kritis merupakan proses berpikir secara tepat, terarah, beralasan, dan

reflektif dalam pengambilan keputusan yang dapat dipercaya. Hal ini juga

dikemukakan oleh Desti (2011) bahwa berfikir kritis adalah suatu proses yang

bertujuan untuk membuat keputusan rasional yang diarahkan untuk

memutuskan apakah menyakini atau melakukan sesuatu. Berpikir kritis adalah

proses yang persistent/terus menerus, aktif, dan teliti. Kemampuan berpikir

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

12

kritis yang dimiliki seseorang dapat dikenali dari indikator-

indikator/karakteristik-karakteristik kemampuan berpikir kritis yang

dimilikinya.

Ada berbagai defenisi mengenai berfikir kritis menurut para ahli

seperti menurut Edward Glaser yang dikemukakan oleh Fisher (2009)

mendefenisikan berpikir kritis sebagai (1) suatu sikap mau berpikir secara

mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan

pengalaman seseorang; (2) pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan

dan penalaran yang logis; dan (3) semacam suatu keterampilan untuk

menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras

untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asuntif berdasarkan bukti

pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.

E. Materi Koloid

Berdasarkan ukuran partikel zat terlarut, sistem koloid berada diantara

suspensi kasar dan larutan sejati. Pada sistem koloid, ukuran partikelnya lebih

kecil dari suspensi kasar sehingga tidak membentuk fase terpisah, tetapi tidak

cukup kecil dibandingkan dengan larutan sejati. Jika partikel zat terlarut

berada pada keadaan ini, akan menunjukkan sifat-sifat yang berbeda dari

larutan sejati dan suspensi kasar. Sistem koloid sering dijumpai didalam

kehidupan sehari- hari seperti sirup obat batuk, es krim, air susu, asap, kabut,

dan material lainnya.

1. Komponen Koloid

Dalam larutan sejati, partikel-partikelseperti molekul, atom atau ion

yang dilarutkan tersebar merata didalam pelarutnya. Dengan cara yang

hampir sama, materi koloid dapat tersebar dalam suatu medium sehingga

dihasilkan suatu dispersi (sebaran) koloid atau disebut dengan sistem

koloid. Dalam sistem semacam ini, partikel koloid dianggap sebagai fase

terdispersi dan medium untuk mendispersikan partikel-partikel koloid

disebut pendispersi atau medium pendispersi.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

13

Ukuran partikel koloid berada pada rentang antara suspensi kasar dan

larutan sejati. Dalam larutan sejati, diameter rata-rata partikel terlarut dari

senyawa sederhana seperti H2O, HCl, dan CO2 sekitar 2x10-8 cm. Molekul

sederhana memiliki ukuran yang tidak begitu besar dari ukuran atom atau

ion. Akan tetapi jika beberapa juta senyawa ini berkerumun bersama-sama

dapat dilihat dengan mata telanjang, yang disebut suspensi kasar.

2. Jenis dan Sifat Koloid

Suatu campuran digolongkan kedalam sistem koloid apabila memiliki

sifat-sifat yang berbeda dari larutan sejati. Beberapa sifat fisik yang

membedakan sistem koloid dari larutan sejati sebagai berikut

a. Efek Tyndall

Efek tyndall yaitu penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

Contohnya sorot lampu mobil pada udara yang berkabut.

b. Gerak Brown

Gerakan zig-zag dari partikel koloid dalam medium pendispersi

disebut dengan gerak brown

c. Muatan Koloid, meliputi elektroforisis dan adsorpsi

Elektroforesis, yaitu pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh

medan listrik. Partikel koloid yang bermuatan positif akan menuju

katoda dan sebaliknya. Sedangkan adsorpsi adalah peristiwa

penyerapan suatu molekul atau ion pada permukaan zat. Sifat adsorpsi

dari sistem koloid dapat kita manfaatkan antara lain pada proses

penyembuhan sakit perut (diare) oleh serbuk karbon (norit) dan proses

pemutihan gula pasir.

d. Koagulasi

Koagulasi adalah pengumpulan partikel koloid membentuk endapan.

Apabila koagulasi terjadi, bearti zat terdispersi tidak lagi membentuk

koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan,

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

14

pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan

elektrolit, dan pencampuran koloid yang berbeda muatan.

e. Koloid Pelindung

Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain dari

proses koagulasi atau penggumpalan. Koloid pelindung ini akan

membungkus partikel zat terdispersi sehingga tidak dapat lagi

mengelompok.

f. Dialisis

Dialisis adalah pemisahan koloid dari ion-ion terlarut. Koloid

dimasukkan kedalam kantong yang terbuat dari selaput semi permiabel

yaitu selaput yang dapat dilewati molekul atau ion tetapi tidak dapat

dilewati partikel koloid.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penenlitian, maka

dirumuskan hipotesis sebagai langkah pemecahan masalah. Menurut

(Sugiyono, 2015) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sehubungan dengan pendapat tersebut,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat perbedaan dan pengaruh

model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa pada materi koloid kelas XI IPA SMA

Swasta Santun Pontianak dengan model ekspositori menggunakan metode

pembelajaran ceramah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi

koloid kelas XI IPA SMA Swasta Santun Pontianak.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian eksperimen. Menurut (Sugiyono, 2015), metode penelitian

eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Research.

Pada penelitian ini peneliti mencoba mengungkapkan akibat perlakuan untuk

kelas kontrol yang diberikan dengan pembelajaran dengan metode ceramah

dan membandingkannya dengan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan

model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum. Penelitian yang

digunakan adalah Posttest Only Control Design dengan pola yang ditampilkan

pada Tabel 3.1 (Sugiyono, 2015).

Tabel 3.1. Posttest Only Control Design

Kelompok Perlakuan Tes Akhir (Posttest)

Eksperimen

Kontrol

X1

X2

O1

O2

Dari tbel 3.1 diketahui simbol O1 merupakan hasil dari posttest pada

kelas eksperimen, O2 merupakan hasil dari posttest pada kelas kontrol, X1

merupakan pembelajaran model inkuiri terbimbing melalui praktikum

sedangkan X2 merupakan pembelajaran model ekspositori dengan metode

ceramah.

Dalam rancangan ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok pertama

yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing

melalui praktikum (X1) dan kelompok kedua diberi perlakuan dengan dengan

model konvensional menggunakan metode ceramah (X2). Kelompok yang

diberi perlakuan model inkuiri terbimbing melalui praktikum disebut

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

16

kelompok eksperimen dan kelompok yang diberi perlakuan dengan model

konvensional metode ceramah disebut kelompok kontrol.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Sugiyono, 2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA

Swasta Santun Pontianak yang berjumlah 26 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh suatu populasi (Sugiyono, 2015) . Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Teknik

sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2015). Sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Swasta

Santun Pontianak yang berjumlah 26 orang dibagi kedalam 2 kelompok

kelas, yaitu kelompok kelas 1 sebagai kelas eksperimen dan kelompok

kelas 2 sebagai kelas kontrol.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Variabel Independent (bebas)

Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependent (terikat) (Sugiyono, 2015). Variabel independent

dalam penelitian adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui

praktikum.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

17

2. Variabel Dependent (terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya variabel independent (Sugiyono, 2015). Variabel

dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA SMA Swasta Santun Pontianak.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak teliti (Sugiyono, 2015). Variabel

kontrol dalam penelitian ini adalah guru yang sama.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Santun Pontianak, pada kelas

XI IPA Semester Genap pada tahun pelajaran 2017/2018. Adapun waktu

pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

KEGIATAN KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

Hari/Tanggal Waktu Hari/Tanggal Waktu

Pertemuan Senin/28 Mei

2018

07.00-08.30 Selasa/29 Mei

2018

07.00-08.30

Posttest Senin/28 Mei

2018

09.00-10.35 Selasa/29 Mei

2018

09.00-10.35

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpul data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian. Ketetapan dalam memilih dan menyusun teknik dan alat

pengumpul data sangatlah berpengaruh terhadap objektifitas penelitian.

Dalam penelitian ini teknik yang diambil untuk mengumpulkan data

adalah sebagai berikut :

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

18

a. Teknik Pengukuran

Teknik pengukuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

cara mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui

tingkat atau derajat aspek tertentu dibandingkan dengan norma tertentu

pula sebagai satuan ukur yang relevan (Nawawi, 2012). Teknik

pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini pengukuran dengan

instrumen berupa tes kemampuan berpikir kritis.

b. Teknik Observasi Langsung

Teknik observasi langsung menurut Arikunto (2009) adalah cara

mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung

objek penelitian dan memberikan nilai terhadap objek tersebut. Teknik

observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengamati keterlaksanaan

RPP yang telah dirancang saat pelaksanaan penelitian. Observer yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 orang.

c. Teknik Komunikasi Langsung

Menurut Nawawi (2012) teknik komunikasi langsung adalah cara

mengumpulkan data yang mengharuskan seseorang peneliti mengadakan

kontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja dibuat

untuk keperluan tersebut. Adapun teknik komunikasi langsung dalam

penelitian ini berupa wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh

informasi dari hasil posttest.

2. Alat Pengumpul Data

a. Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal essay

yang berjumlah 5 soal sesuai dengan indikator kemampuan berpikir

kritis yang diberikan dalam bentuk posttest. Tes essay berfungsi untuk

mengukur kemampuan berfikir kritis siswa pada materi sistem koloid.

Tes diberikan sesudah perlakuan (posttest). Posttest digunakan untuk

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

19

melihat kemampuan setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran

dengan model inkuiri terbimbing melalui praktikum.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri

terbimbing melalui praktikum untuk kelas eksperimen dan lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan metode ceramah untuk

kelas kontrol, digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa selama

proses pembelajaran. Diberikan kepada observer selama proses

pembelajaran berlangsung. Observer yang digunakan dalam penelitian

ini sebanyak 2 orang.

c. Pedoman Wawancara

Wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2015). Dalam

penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari

siswa secara mendalam baik pada kelas kontrol maupun kelas

eksperimen, berdasarkan hasil tes yang dikerjakan siswa,

mengungkapkan ketidaktuntasan siswa dalam menjawab posttest.

F. Validasi

Validasi dilakukan dalam penelitian ini adalah instrumen yang berupa

soal essay, RPP kelas kontrol dan eksperimen serta penuntun praktikum.

Validasi isi menggunakan validasi isi menurut Gregory. Adapun validator

yang akan dilakukan yakni 1 orang Dosen Pendidikan Kimia Universitas

Muhammadiyah Pontianak dan 1 orang Guru bidang studi Kimia SMA

Swasta Santun Pontianak.

Penentuan koefisien validasi hasil penilaian dari kedua pakar

dimasukkan dalam tabulasi silang 2 x 2 yang terdiri dari kolom A,B,C dan D.

Kolom A adalah sel yang menunjukkan kedua penilai tidak relevan. Kolom B

dan C adalah sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

20

pertama dan kedua (penilai pertama relevan dan penilai kedua tidak relevan

atau sebaliknya). Kolom D adalah sel yang menunjukkan kedua penilai yang

menyatakan relevan. Rekapitulasi validasi instrumen penelitian dapat dilihat

pada Tabel 3.3 (Retnawati, 2016).

Tabel 3.3 Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian

Skor Kriteria Kategori Relevansi

1 Tidak Relevan Lemah

2 Kurang Relevan Lemah

3 Cukup Relevan Kuat

4 Relevan Kuat

Setelah instrumen penilaian divalidasi oleh dua orang ahli dan

direkapitulasi, selanjutnya digunakan tabulasi silang 2 x 2 dapat dilihat pada

Tabel 3.4 (Retnawati, 2016).

Tabel 3.4Tabulasi Silang

Tabulasi penilai dari ahli Penilai II

Lemah Kuat

Penilai I Lemah

Kuat

(A)

(C)

(B)

(D)

Kriteria perhitungan akan dianalisis menggunakan rumus Gregory

yang dapat dilihat pada Persamaan 3.4 (Retnawati, 2016) :

Validitas = �

������� (persamaan 3.1)

Dari persamaan 3.4 diketahui A sel yang menunjukkan kedua penilai

menyatakan lemah, B sel yang menunjukkan penilai I lemah dan penilai II

kuat, C sel yang menunjukkan penilai I kuat dan penilai II lemah dan D sel

yang menunjukkan kedua penilai menyatakan kuat. Hasil validitas kemudian

dicocokkan dengan kriteria validasi isi menurut (Retnawati, 2016)yang

ditampilkan pada Tabel 3.5.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

21

Tabel 3.5 Kriteria Kevalidan Instrumen Penilaian

Nilai Kriteria Validasi

0,81 – 1,00 Tinggi

0,40 – 0,80 Sedang

0,00 – 0,39 Rendah

G. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2009). Untuk mengetahui

tingkat reliabilitas tes, maka tes uji coba akan dilakukan terhadap siswa kelas

XI IPA yang telah mendapatkan materi koloid dan dapat dihitung dengan

rumus Alpha (Arikunto, 2009) :

rii =( �

���) (1-

∑��

� ) (persamaan 3.2)

Dari persamaan 3.4 diketahui rii reliabilitas instrumen, k banyaknya

butir soal, ∑��� jumlah varian butir dan ��

� merupakan varian total. Rumus

Varian yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah (Arikunto, 2009)

:

��� =

∑���(∑�)

� (persamaan 3.3)

Dari persamaan 3.5 diketahui ��� varian total, (∑X)2 kuadrat jumlah

skor yang diperoleh peserta didik, ∑��jumlah kuadrat skor yang diperoleh

peserta didik dan N adalah jumlah subjek. Kemudian besarnya reliabilitas tes

yang didapat dari hasil perhitungan, dicocokkan dengan tabel nilai koefisien

reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 3.6 (Arikunto, 2009). Berdasarkan

Tabel 3.6 suatu tes dikatakan reliabel jika diperoleh nilai minimal reliabilitas

sedang sebesar 0,400-0,599.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

22

Tabel 3.6 Nilai Koefisien Reliabilitas

Nilai Kriteria

0,800-1,000 Sangat Tinggi

0,600-0,799 Tinggi

0,400-0,599 Sedang

0,200-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat Rendah

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

23

H. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Reliabilitas

Revisi

Observasi

Membuat perangkat pembelajaran Membuat Instrumen

Wawancara

Validasi Validasi

Uji coba Revisi Revisi

Tahap Persiapan

Tidak Valid Tidak valid

Valid

Tidak reliabel

Reliabel

Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

inkuiri terbimbing melalui praktikum Pemberian Postest Tahap

Analisis Data

Kesimpulan

Menyusun laporan

Wawancara

Tahap Penelitian

Selesai

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

24

I. Prosedur Penelitian

1. Tahap Pra Penelitian

a. Observasi dikelas XI untuk mengetahui siswa secara langsung cara

guru mengajar dan kondisi siswa di dalam kelas.

b. Wawancara dengan guru kimia kelas XI untuk mengetahui gambaran

mengenai pembelajaran kimia didalam kelas.

c. Mencari permasalahan yang ada berdasarkan data yang diperoleh dan

memberikan suatu solusi dalam permasalahan tersebut,

2. Tahap Persiapan

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Perangkat

Pembelajaran (RPP) pembelajaran model inkuiri terbimbing melalui

praktikum koloid, serta membuat Penuntun praktikum, dan

menyiapkan RPP model ceramah.

b. Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal posttest.

c. Melakukan validasi perangkatkan pembelajaran, dan instrumen

penelitian.

d. Perangkat pembelajaran dan instrument yang dinyatakan tidak valid

oleh validator maka akan dilakukan proses perbaikan sampai

dinyatakan valid.

e. Instrument penelitian berupa soal posttest yang sudah diperbaiki dan

dinyatakan valid akan diuji coba.

f. Melakukan reliabilitas terhadap instrument yang sudah diuji coba.

g. Instrument yang dinyatakan tidak reliable, maka akan dilakukan proses

perbaikan sampai instrument tersebut dinyatakan reliable.

3. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan perlakuan dengan melaksanakan pembelajaran dengan

model inkuiri terbimbing melalui praktikum pada kelas eksperimen

b. Memberikan soal posttest untuk melihat kemampuan berfikir kritis

siswa setelah diberikan perlakuan.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

25

4. Tahap akhir

a. Menganalisis data hasil penelitian

b. Membuat kesimpulan

c. Menyusun laporan penelitian

J. Analisis Data

1. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis siswa diukur dari skor tes kemampuan

berfikir kritis. Pada penelitian ini soal-soal kemampuan berfikir kritis yaitu

soal-soal yang dibuat berdasarkan indikator berfikir kritis, yaitu yang terdiri

dari soal uraian. Skor akan dikonversikan menjadi persen dan akan

disesuaikan dengan kriteria pada Tabel 3.7. Rumus persentase nilai sebagai

berikut:

Persentase Nilai = ������ !"#$%��&%'

����(��)#(*(+100% (persamaan 3.4)

Tabel 3.7 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Tes Kemampuan Berfikir Kritis

Persentase Klasifikasi

81% - 100%

66% - 80%

56% - 65%

41% - 55%

0% - 40%

Kritis Sekali

Kritis

Cukup Sekali

Kurang Kritis

Tidak Kritis

Sumber : Dewi, dkk (2012)

Langkah-langkah pengolahan data pada penelitian ini untuk

mengetahui perbedaan kemampuan berfikir kritis siswa yang diajarkan

dengan mengunkan model inkuiri terbimbing dan konvensional dilakukan

dengan menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum

pada materi koloid adalah:

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

26

a. Memberikan penilaian pada hasil posttest siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

b. Menguji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) nilai posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian dilakukan dengan menentukan

hipotesis dan kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho : data terdistribusi normal dengan kriteria pengujian diterima jika

signifikansi > 0,05.

Ha : data terdistribusi normal dengan kriteria pengujian ditolak jika

signifikansi < 0,05.

c. Nilai posttest tidak terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji

statistik nonparametik menggunakan uji U Mann-Whitney dengan

menentukan hipotesis dan kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho : kemampuan berfikir kritis siswa kelas eksperimen sama dengan

kemampuan berfikir kritis kelas kontrol dengan kriteria pengujian diterima

jika signifikansi > 0,05.

Ha : kemampuan berfikir kritis kelas eksperimen berbeda dengan

kemampuan berfikir kelas kontrol dengan kriteria pengujian ditolak jika

signifikansi < 0,05.

2. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Melalui praktikum terhadap kemampuan berfikir kritis

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan berfikir

dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui

praktikum koloid maka digunakan rumus Effect Size (ES).

Rumusan dan kriteria besarnya Effect Size yang digunakan terdapat

(Sugiyono, 2015) seperti yang diperlihatkan pada persamaan:

ES = �%��/

�/ (persamaan 3.5)

Dari persamaan 3.7 diketahui bahwa ES adalah efect size, Xe rata-rata

posttest kelas eksperimen, Xc rata-rata posttest kelas kontrol dan Sc standar

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

27

divisiasi kelas kontrol. Kriteria besaran efect size dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Effect Size

Koefisien Effect Size Kriteria

ES ≤ 0,2

0,2 ≤ ES ≤ 0,8

ES ≥ 0,8

Rendah

Sedang

Tinggi

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pembelajaran Di Kelas Kontrol dan Eksperimen

1. Proses Pembelajaran di Kelas Kontrol

Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas XI IPA SMA Swasta

Santun Pontianak dengan jumlah 13 siswa. Siswa diajarkan menggunakan

metode ceramah. Penelitian pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 28

Mei 2018 sebanyak satu kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.

Pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol terdiri dari kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

a. Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai. Guru

mengabsensi siswa dan memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa

“apakah kalian pernah melarutkan susu bubuk?” sebanyak 3 siswa yang

duduk di bangku depan menjawab “Pernah”. Guru bertanya lagi apa yang

terjadi ketika susu dilarutkan dalam air? salah satu dari 3 siswa tadi menjawab

“susu dan air menyatu tapi lama-kelamaan akan mengendap”. Guru bertanya

“Kenapa bisa mengendap?”, siswa menjawab karena susu tersebut termasuk

koloid. Guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran berdasarkan

pertanyaan sebelumnya. Hal ini guru lakukan sehingga siswa dapat

mempersiapkan diri dan lebih fokus dalam mengikuti pelajaran.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat koloid.

Penjelasan materi yang dilakukan oleh guru dengan cara menghubungkan

materi pelajaran dengan pengetahuan yang dimiliki siswa serta memberikan

contoh didalam kehidupan sehari-hari. Guru juga mencatat hal-hal penting di

papan tulis dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Tidak ada

satupun siswa yang bertanya setelah diberikan kesempatan sehingga guru

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

29

mengulang penjelasannya. Dalam proses pembelajaran siswa terlihat tidak

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan terlihat beberapa siswa

tidak memperhatikan karena sibuk mengobrol dengan teman sebangku

sehingga guru berulang-ulang menegur siswa yang tidak memperhatikan guru

dan selalu memberikan pertanyaan yang sesuai dengan penjelasan

sebelumnya, tetapi siswa tidak dapat menjawabnya.

Setelah guru menjelaskan, guru meminta siswa untuk mengerjakan

soal latihan yang ada di LKS. Fungsinya adalah agar siswa lebih mendalami

materi tersebut sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat.

Tetapi saat menjawab soal siswa masih kesulitan dalam menjawab karena

tidak ingat materi yang sudah dijelaskan guru sebelumnya. Siswa yang sudah

menyelesaikan soal diperintahkan untuk menuliskan jawaban dipapan tulis.

Saat salah satu siswa menjelaskan masih ada beberapa siswa tidak

memperhatikan dan asik berbicara lagi. Guru mempersilahkan siswa lain

untuk menanggapi jawaban tersebut hal ini bertujuan untuk menumbuhkan

suasana demokratis dan rasa percaya diri siswa.

c. Kegiatan Penutup

Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada kegiatan

akhir. Namun tidak ada yang dapat menyimpulkan dengan baik. Guru

memberikan kesimpulan tetapi sebagian siswa tidak memperhatikan bahkan

sudah ada yang menutup buku pelajaran kimia. Guru mengingatkan siswa

untuk belajar kembali dirumah siswa dan guru mengucapkan salam sebagai

tanda berakhirnya pembelajaran.

2. Proses Pembelajaran di Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas XI IPA SMA

Swasta Santun Pontianak dengan jumlah siswa 13 orang. Siswa diajarkan

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum.

Penelitian pada kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 28 Mei 2018

sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pelaksanaan

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

30

pembelajaran pada kelas eksperimen terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti

dan kegiatan akhir. Ketiga tahapan tersebut dihubungkan dengan tahapan-

tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum. Adapun

tahapan-tahapan dalam pembelajaran inkuiri terbimbing adalah:

a. Pendahuluan

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta

ketua kelas untuk memimpin doa, dan mengabsen kehadiran siswa.

Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menanyakan tentang

peristiwa “langit yang bewarna kecoklatan pada sore hari” dan menanyakan

“apakah kalian pernah mencampurkan antara susu dan air?” siswa yang duduk

paling depan menjawab pernah. Kemudian guru bertanya lagi “bagaimana

kondisi larutan tersebut jika dibiarkan lama? Siswa yang duduk ditengah

menjawab akan mengendap seperti terpisah. Kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran kepada siswa.

b. Kegiatan Inti

Guru menjelaskan materi terkait dengan sifat-sifat koloid secara umum

kemudian setelah menjelaskan materi, guru membagi siswa kedalam

kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang secara heterogen. Kemudian siswa

berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.

Fase 1 dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah

merumuskan masalah berdasarkan teori pada percobaan yang akan

dilaksanakan. Guru meminta setiap kelompok siswa untuk merumuskan

masalah terkait dengan kasus yang ada pada penuntun praktikum. Siswa mulai

berdiskusi untuk menjawab pertanyaan guru. Guru membiarkan siswa

bertanya-tanya untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi ingin

mencari dan menemukan pemecahan masalah dari pertanyaan tersebut. Guru

memberikan kesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut,

akan tetapi tidak ada siswa yang menjawab. Guru menuntun siswa untuk

merumuskan masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

31

Adapun rumusan masalah yang disampaikan oleh kelompok 1 adalah 1)

mengapa berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi

hari yang berkabut tampak jelas?, 2) mengapa susu cair menggumpal dengan

penambahan asam cuka?, 3) mengapa setelah mencuci wajah dengan

pembersih wajah kulit wajah tampak lebih bersih dan cerah?.

Adapun rumusan masalah yang disampaikan oleh kelompok 2 adalah

1) mengapa berkas sinar matahari dapat menembus celah daun pepohonan

pada pagi hari tampak jelas?, 2) mengapa susu yang ditambahkan asam cuka

dapat menggumpal?, 3) mengapa setelah mencuci muka dengan pembersih

wajah, wajah bisa jadi cerah.

Adapun rumusan masalah yang disampaikan oleh kelompok 3 adalah

1) mengapa cahaya matahari dapat menembus celah daun pepohonan pada

saat pagi hari tampak jelas?, 2) mengapa susu yang ditambahkan asam cuka

dapat menggumpal?, 3) mengapa setelah mencuci muka dengan pembersih

wajah bisa menjadi cerah?.

Adapun rumusan masalah yang disampaikan oleh kelompok 4 adalah

1) mengapa berkas sinar matahari yang berkabut tampak lebih jelas pada pagi

hari?, 2) mengapa susu yang ditambahkan asam cuka dapat menggumpal?, 3)

mengapa setelah mencuci muka dengan pembersih wajah, wajah menjadi

cerah.

Pada fase ini siswa dibawa kesuatu persoalan yang mengandung teka-

teki dimana siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat dari suatu

masalah yang diberikan. Masalah yang diberikan merupakan suatu kejadian

yang mengajak siswa untuk melakukan proses aktivitas berpikir. Tahap

merumuskan masalah dapat melatihkan kemampuan berpikir kritis siswa pada

aspek keterampilan memberikan penjelasan sederhana, karena dalam

pembelajaran guru melakukan tanya jawab dan membimbing siswa

merumuskan masalah terkait fakta yang ditunjukkan.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

32

Fase ke 2 ini siswa diminta bersama kelompoknya untuk menduga

jawaban sementara dari pertanyaan yang telah ada pada penuntun praktikum.

Hasil hipotesis siswa kelompok 1 adalah 1) jika seberkas cahaya dilewatkan

pada sistem koloid, maka cahaya tersebut akan dihamburkannya sehingga

berkas cahaya tersebut akan kelihatan. 2) jika muatan koloid dihilangkan

maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat menyebabkan koagulasi

atau penggumpalan. 3) jika partikel koloid memiliki sifat listrik pada

permukaannya, maka sifat tersebut dapat menyebabkan penempelan zat asing

pada permukaan koloid yang disebut peristiwa adsorpsi.

Adapun hipotesis yang diajukan oleh kelompok 2 adalah 1) seberkas

cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid maka cahaya tersebut akan

dihamburkannya, sehingga seberkas cahaya menjadi keliatan. 2) jika muatan

koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat

menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. 3) jika partikel koloid memiliki

sifat listrik maka permukaannya maka keseimbangan tersebut dapat

menyebabkan penempelan zat asing pada permukaan koloid.

Adapun hipotesis yang diajukan oleh kelompok 3 adalah 1) seberkas

cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid maka cahaya tersebut akan

dihamburkannya sehingga berkas cahaya menjadi keliatan. 2) jika muatan

koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat

menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. 3) jika partikel koloid memiliki

sifat listrik pada permukaannya maka sifat tersebut dapat menyebabkan

penempelan zat asing pada permukaan koloid yang disebut adsoprsi.

Adapun hipotesis yang diajukan oleh kelompok 4 adalah 1) seberkas

cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid maka cahaya tersebut akan

dihamburkannya ketika berkas cahaya menjadi lebih kelihatan. 2) jika muatan

koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat

menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. 3) jika partikel koloid memiliki

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

33

sifat listrik pada permukaanya maka sifat tersebut dapat menyebabkan

penempelan zat asing pada permukaan koloid disebut adsorpsi.

Tujuan merumuskan hipotesis ialah mengajak siswa untuk menebak

atau menduga dari suatu permasalahan yang diberikan. Jika seorang siswa

mampu menduga jawaban dari suatu permasalahan yang diberikan maka

siswa tersebut telah mencapai tahap berpikir yang lebih kritis. Oleh sebab itu

dengan adanya proses merumuskan hipotesis maka dapat melatih kemampuan

berpikir kritis pada aspek keterampilan memberikan penjelasan lanjut.

Tahapan selanjut nya fase 3 merancang dan melakukan eksperimen.

Guru menugaskan setiap kelompok untuk merancang alat-alat dan bahan-

bahan yang sudah disediakan guru selanjutnya langsung melakukan

eksperimen. Pada percobaan pertama siswa melakukan eksperimen mengenai

efek tyndall kemudian koagulasi dan yang terakhir adsorpsi. Pada saat

praktikum dilakukan siswa sangat antusias dengan percobaan yang dilakukan.

Percobaan yang pertama mempelajari efek tyndall dengan

menggunakan bahan-bahan larutan gula, susu cair, larutan kanji, susu kedelai

dan larutan kopi. Siswa bersama kelompoknya memasukkan masing-masing

20 mL larutan tersebut kedalam gelas kaca, setelah itu siswa mulai mengamati

dengan menaruh larutan tersebut didalam kotak dan kemudian disinari

menggunakan senter. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini bahwa susu

cair dan larutan kanji merupakan contoh dari efek tyndall.

Percobaan kedua mempelajari tentang koagulasi dengan menggunakan

bahan-bahan yang sama yaitu larutan gula, susu cair, larutan kanji, susu

kedelai dan larutan kopi. Siswa bersama kelompoknya memasukkan masing-

masing 30 mL larutan tersebut kedalam gelas kaca, setelah itu masing-masing

dari larutan tersebut ditambahkan asam cuka sebanyak 30 mL. Siswa mulai

mengamati apa yang terjadi pada kelima larutan tersebut. Hasil yang diperoleh

pada percobaan ini adalah susu cair dan susu kedelai menggumpal ketika

ditambahkan cuka.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

34

Percobaan yang ketiga mempelajari tentang adsorpsi atau penyerapan

dengan menggunakan bahan-bahan yang sama yaitu larutan gula, susu cair,

larutan kanji, susu kedelai, dan larutan kopi. Siswa bersama kelompoknya

memasukkan masing-masing 20 mL larutan tersebut kedalam gelas kaca,

setelah itu siswa menambahkan obat norit sebanyak satu butir kedalam lima

larutan tersebut. Sebelum dimasukkan kedalam larutan terlebih dahulu siswa

menumbuk obat tersebut biar menjadi serbuk. Hasil yang diperoleh pada

percobaan ini adalah susu cair dan susu kedelai berubah warna ketika

ditambahkan norit.

Selanjutnya adalah fase 4 mengumpulkan dan mengolah data. Guru

mengarahkan tiap kelompok untuk membaca literatur melalui buku dan

internet. Siswa bersama teman dan kelompoknya membaca literatur sehingga

dapat mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan sifat-sifat koloid

serta dapat mengolah data tersebut. Data yang diperoleh oleh masing-masing

kelompok adalah yaitu:

Tujuan pada fase ini adalah agar siswa bersama teman kelompoknya

dapat mencari informasi yang diperlukan untuk menganalisis data hasil

percobaan. Kegiatan pengumpulan data dan pengolah data dapat

mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa pada aspek mengatur

strategi dan taktik.

Pada fase ke 5 siswa diminta untuk menganalisis data hasil percobaan.

Data yang telah dikumpulkan dan diolah kemudian dianalisis mengenai sifat-

Sifat koloid Sampel

L.Gula Susu Cair L.kanji Susu

Kedelai

L.Kopi

Efek tyndall X √ X √ X

Koagulasi X √ X √ X

Adsorpsi X √ X √ X

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

35

sifat koloid terhadap ke 5 larutan tersebut yang sudah direaksikan dengan

masing-masing bahan. Hasil analisis data siswa kelompok 1 adalah 1) sampel

A tidak tergolong koloid tetapi larutan, 2) sampel B merupakan koloid, 3)

sampel C tidak tergolong koloid karena sampel merupakan suspensi, 4)

sampel D merupakan koloid, 5) sampel E tidak tergolong koloid karena

sampel merupakan suspensi.

Adapun analisis data hasil percobaan kelompok 2 adalah 1) sampel A

bukan tergolong koloid tetapi larutan, 2) sampel B tidak tergolong koloid

karena sampel merupakan suspensi, 3) sampel C tidak tergolong koloid karena

sampel merupakan suspensi, 4) sampel D merupakan koloid, 5) sampel E

tidak tergolong koloid karena sampel merupakan suspensi.

Adapun analisis data hasil percobaan kelompok 3 adalah 1) sampel A

tidak tergolong koloid tetapi larutan, 2) sampel B merupakan koloid, 3)

sampel C tidak tergolong koloid karena merupakan suspensi, 4) sampel D

merupakan koloid, 5) sampel E tidak tergolong koloid karena sampel

merupakan suspensi.

Adapun analisis data hasil percobaan kelompok 4 adalah 1) sampel A

tidak tergolong koloid tetapi larutan, 2) sampel B tergolong koloid, 3) sampel

C tidak tergolong koloid karena sampel merupakan suspensi, 4) sampel D

merupakan koloid, 5) sampel E tidak tergolong koloid karena sampel

merupakan suspensi.

Pada fase 6 menarik kesimpulan, guru meminta siswa bersama

kelompoknya untuk membuat kesimpulan berdasarkan dari hasil kegiatan

yang telah dilakukan siswa. Pada fase ini siswa diminta untuk

menggeneralisasikan kesimpulan akhir yang telah diperoleh dari kegiatan

inkuiri, dimana dari argumen yang dibuat siswa dapat dipertanggung

jawabkan hasilnya berdasrkan data dan teori yang mendukung. Pada fase ini

kemampuan berpikir kritis siswa akan berkembang pada aspek keterampilan

menyimpulkan dan mengevaluasi.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

36

Hasil kesimpulan yang dibuat oleh kelompok 1 adalah 1) efek tyndall

merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya hingga berkas

cahaya dapat diamati. Pada percobaan yang termasuk efek tyndall adalah susu

cair dan susu kedelai. 2) koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses

pembentukan gumpalan yang disebabkan oleh penambahan zat kimia tertentu.

Pada percobaan yang tergolong koagulasi adalah susu cair dan kedelai. 3)

adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penyerapan. Pada percobaan yang

termasuk adsorpsi adalah susu cair dan susu kedelai.

Adapun kesimpulan yang dibuat oleh kelompok 2 adalah 1) efek

tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya sehingga

berkas cahaya dapat diamati, 2) koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses

pembentukan gumpalan yang disebabkan oleh penambahan zat kimia tertentu,

3) adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penyerapan.

Adapun kesimpulan yang dibuat oleh kelompok 3 adalah 1) efek

tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya sehingga

berkas cahaya dapat diamati, 2) koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses

pembentukan gumpalan yang disebabkan oleh penambahan zat kimia tertentu,

3) adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penyerapan.

Adapun kesimpulan yang dibuat oleh kelompok 4 adalah 1) efek

tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya hingga

berkas cahaya dapat diamati, 2) koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses

pembentukan gumpalan yang disebabkan oleh penambahan zat kimia tertentu,

3) adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penyerapan.

c. Kegiatan Penutup

Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini dan

kemudian mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran.

B. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah aktivitas berpikir dalam keterampilan bernalar

yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan solusi

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

37

51,92

38,46

48,07 48,07

32,69

73,0767,3

80,76

71,15 69,23

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

MP Mar MA MS MK

Pe

rse

nta

se

KB

K

Indikator KBK

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

pemecahan masalah yang diberikan setelah perlakuan kepada siswa baik kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas

eksperimen sebesar 66,27% lebih tinggi dibanding siswa kelas kontrol yaitu

sebesar 39,58%. Adapun perbedaan kemampuan berpikir kritis kedua kelas

dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Nilai Persentase Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis

Kelas KemampuanBerpikir

Kritis

Kriteria

Eksperimen 66,27% Kritis

Kontrol 39,58% Kurang Kritis

Adapun kemampuan berpikir kritis siswa pada tiap-tiap aspek dapat

ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

a. Indikator Memfokuskan Pertanyaan (MP)

Memfokuskan pertanyaan merupakan kemampuan untuk memahami

dan mengkerucutkan permasalahan dari data atau informasi. Siswa yang

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

38

paling tinggi pada kelas eksperimen untuk indikator ini misalnya (SKW).

Identifikasi dari jawaban tersebut siswa memahami maksud dari pertanyaan

pada soal, sehingga jawaban siswa tersebut dapat menemukan sifat koloid

yang muncul dari permasalahan kebakaran rumah serta dapat memaparkan

defenisi dari sifat koloid (efek tyndall) tersebut, sedangkan pada kelas kontrol

misalnya (BR), identifikasi dari jawaban tersebut siswa hanya bisa

menyebutkan sifat koloid yang muncul (efek tyndall) tetapi masih belum bisa

menjelaskan secara rinci sifat koloid (efek tyndall) tersebut.

b. Indikator Menganalisis Argumen (Mar)

Menganalisis argumen merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi

hubungan dari informasi yang digunakan untuk menyampaikan pendapat.

Siswa yang paling tinggi pada kelas eksperimen untuk indikator ini misalnya

(GRF). Identifikasi dari jawaban tersebut siswa dapat menentukan sifat koloid

(adsorpsi) yang muncul dari permasalahan pemutihan gula tebu tersebut serta

dapat memberikan alasan yang tepat, sedangkan pada kelas kontrol misalnya

(INP), identifikasi dari jawaban tersebut siswa salah dalam menentukan sifat

koloid yang muncul.

c. Mengidentifikasi Asumsi (MA)

Mengidentifikasi asumsi merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi dan memilih unsur-unsur yang diperlukan untuk membuat

kesimpulan yang beralasan serta membentuk perkiraan. Pada indikator ini

untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan indikator-indikator

yang lain. Hal ini disebabkan karena pada indikator ini siswa lebih memahami

dan mudah membayangkan maksud dan pertanyaan dari soal tersebut. Siswa

yang paling tinggi pada kelas eksperimen untuk indikator ini misalnya (DG).

Identifikasi dari jawaban tersebut siswa dapat memprediksi sifat koloid (efek

tyndall) serta memberikan alasan dan penjelasan dengan tepat, sedangkan

pada kelas kontrol misalnya (LS), identifikasi dari jawaban tersebut siswa

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

39

hanya dapat memperkirakan sifat koloid yang muncul tetapi tidak tepat dalam

memberikan alasan dan penjelasan.

d. Menentukan Solusi (MS)

Menentukan solusi merupakan kemampuan untuk memecahkan suatu

permasalahan serta dapat memberikan alasan yang benar. Siswa yang paling

tinggi pada kelas eksperimen pada aspek ini misalnya (ML). Identifikasi dari

jawaban tersebut siswa dapat mengambil suatu solusi dari permasalahan air

sungai yang tercemar serta dapat menemukan sifat koloid (koagulasi) yang

muncul dan dapat menjelaskan alasan terkait permasalahan air sungai yang

tercemar, sedangkan pada kelas kontrol misalnya (INP) identifikasi dari

jawaban tersebut siswa hanya bisa menyebutkan solusi dari permasalahan air

sungai yang tercemar tersebut tetapi tidak dapat memberikan alasan dengan

tepat.

e. Indikator Menentukan Kesimpulan (MK)

Menentukan kesimpulan merupakan kemampuan untuk merangkum

permasalahan yang didapatkan serta memberikan kesimpulan dengan benar.

Siswa yang paling tinggi pada kelas eksperimen untuk indikator ini misalnya

(S). Identifikasi dari jawaban tersebut siswa dapat membuat kesimpulan dari

analisis obat norit dengan memberikan alasan yang tepat, sedangkan pada

kelas kontrol misalnya (SM) identifikasi dari jawaban jawaban tersebut siswa

dapat menentukan kesimpulan tetapi analisis yang digunakan dari keseluruhan

data kurang tepat.

Kegiatan inkuiri tersebut dapat mengembangkan kemampuan berpikir

kritis siswa karena pada kegiatan inkuiri siswa dilatih dan dibiasakan untuk

menyelesaikan permasalahan sehingga membutuhkan proses berpikir atau

bernalar selama proses penemuan, sedangkan kelas kontrol hanya metode

ceramah yang membuat siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

karena guru hanya mengajar dengan menyampaikan informasi dan

pengetahuan secara umum kepada siswa sehingga kemampuan berpikir tidak

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

40

diasah dan dikembangkan. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis siswa

pada kelas kontrol lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen.

C. Perbedaan kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Menganalisis hasil tes kemampuan berpikir kritis (KBK) bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas

kontrol dan eksperimen. Hasil tes KBK dikelas kontrol dan kelas eksperimen

dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir

kritis pada siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen. Langkah pertama

uji statistik yang dilakukan adalah menguji kenormalan data hasil tes KBK

dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorof – Smirnov menggunakan

SPSS 21,0 for windows. Hasil uji normalitas data nilai KBK yang didapatkan

sebagai berikut :

Tabel 4.2 uji Kolmogorf-Smirnov dan U-Mann Whitney

Uji Angka Sinifikan Keterangan

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kolmogorof-

Smirnof

0.022 0.002 Kedua data terdistribusi

tidak normal

U-Mann

Whitney

0.001 - Angka signifikan lebih

kecil dari 0.05 maka Ho

ditolak

Berdasarkan tabel 4.2 hasil uji normalitas diperoleh berpikir kritis

siswa kelas eksperimen angka signifikan sebesar 0,02 dan kelas kontrol

angka signifikan sebesar 0,002. Taraf signifikan yang digunakan adalah

sebesar 0,05. Untuk dikelas eksperimen, karena angka signifikan lebih kecil

dari 0,05 (0,02<0,05) maka Ho Ditolak artinya data tersebut berdistribusi

tidak normal sedangkan dikelas kontrol angka signifikan lebih kecil dari 0,05

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

41

(0,002<0,05) maka Ho ditolak artinya data tersebut tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan uji normalitas dua kelas berdistribusi tidak normal, maka

dilanjutkan dengan uji U-Mann Whitney.

Uji U-Mann Whitney dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS

21,0 for windows dengan taraf signifikan 0,05. Hasil uji U-Mann Whitney

nilai kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh angka signifikan sebesar

0,001. Berdasarkan hipotesisnya, Ho = tidak ada perbedaan kemampuan

berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kontrol. Sedangkan Ha = terdapat

perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kontrol.

Taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. Karena angka signifikan lebih

kecil dari 0,05 (0,001<0,05) maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan

model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi koloid.

Siswa yang diajarkan dengan metode inkuiri terbimbing memiliki

kesempatan memperoleh pengalaman dan menemukan konsep bagi dirinya

sendiri. Sedangkan pada kelas kontrol, penerapan metode pembelajaran

ceramah dalam materi koloid tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk

memperoleh pengalaman dalam menemukan konsep bagi dirinya sendiri,

siswa hanya melakukan prosedur yang sudah ada dan disajikan secara detail.

Siswa hanya membuktikan kebenaran konsep yang sudah dikemukakan oleh

guru.

Kegiatan inkuiri tersebut dapat mengembangkan kemampuan berpikir

kritis siswa karena pada kegiatan inkuiri siswa dilatih dan dibiasakan untuk

menyelesaikan permasalahan sehingga membutuhkan proses berpikir atau

bernalar selama proses penemuan, sedangkan kelas kontrol menggunakan

metode ceramah yang membuat siswa kurang aktif dalam kegiatan

pembelajaran karena guru hanya mengajar dengan menyampaikan informasi

dan pengetahuan secara umum kepada siswa sehingga kemampuan berpikir

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

42

tidak diasah dan dikembangkan. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis

siswa pada kelas kontrol lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen.

D. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui Praktikum

Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Besarnya pengaruh model pembelajarn inkuiri terbimbing melalui

praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dihitung menggunakan

rumus effect Size. Hasil perhitungan effect size diperoleh ES sebesar 2,0,

termasuk dalam kategori tinggi dengan mempengaruhi sebesar 47,72%%. Hal

tersebut bearti model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum

memberikan pengaruh yang tinggi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA SMA Swasta Santun Pontianak kelas eksperimen dibandingkan

dengan metode ceramah tanpa adanya praktikum. Hasil penelitian yang

diperoleh sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Fachrurazi (2011) nilai N-Gain yang diperoleh adalah sebesar 0,41 dengan

kriteria sedang.

Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa

dengan melatih keterampilan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran

sehingga siswa mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna

menjawab pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru. Model

pembelajaran inkuiri terbimbing dapat digunakan dengan praktikum

sederhana menggunakan alat dan bahan yang sederhana yang dapat ditemukan

pada kegiatan sehari-hari. Model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui

praktikum dapat menjadi alternatif pembelajaran disekolah yang memiliki

keterbatasan alat dan bahan praktikum.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa yang di belajarkan

dengan model inkuiri terbimbing melalui praktikum memiliki pengalaman

belajar yang lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan metode

ceramah. Dengan pengalaman belajar yang baik, siswa dapat memahami

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

43

konsep dalam materi koloid dengan baik pula, siswa memiliki daya ingat yang

lebih kuat dalam pemahaman konsep, sehingga siswa mudah menyelesaikan

masalah-masalah dalam materi koloid dan memberikan kemampuan berpikir

kritis yang baik pula.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

44

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran

inkuiri terbimbing melalui praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa pada materi koloid di SMA Swasta Santun Pontianak, dapat ditarik

simpulan bahwa:

1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan

dengan model inkuiri terbimbing melalui praktikum terhadap model

konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan dengan rata-

rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen sebesar

66,27% (Kritis) dan kelas kontrol 39,58 (Kurang Kritis).

2. Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing

memberikan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan effect

size sebesar 2,0 tergolong tinggi dengan persentase pengaruh sebesar

47,72%

B. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa temuan yang

dapat dijadikan sebagai saran. Adapun saran-saran dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka diharapkan

guru dapat menerapkan model pembelajaran tersebut sehingga

kemampuan berpikir kritis siswa menjadi berkembang.

2. Bagi peneliti lainnya, agar dapat melaksanakan penelitian lanjutan untuk

materi dan model pembelajaran yang lain untuk melihat kemampuan

berpikir kritis siwa terutama pada materi kimia disekolah.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

45

DAFTAR PUSTAKA

Anggareni, W., R. Putu and W. Manik. (2013). Implementasi Strategi Pembelajaran

Inkuiri Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA

Siswa SMP. Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha 3: 1-

11.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Ariyanti, N. D., Haryono and M. Mohammad. (2017). Peningkatan Kemampuan

Berfikir Kritis dan Prestasi Belajar Kimia Pada Materi Stoikiometri dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving Berbantuan Modul Di

Kelas X Mia SMA Negeri 1 Banyudono. Pendidikan Kimia 6(1): 62-68.

Dewi, A. K. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran GIPS Terhadap Kemampuan

Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Materi Hidrolisis Garam. Inovasi

Pendidikan Sains 7(2): 95-102.

Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berfikir Kritis Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah

Dasar. Edisi Khusus(1): 76-89.

Fisher, A. (2009). Berfikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Haryani, D. (2011). Pembelajaran Matematika Dengan Pemecahan Masalah Untuk

Menumbuhkembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. Prosiding

Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas

MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta 121-126.

Hasruddin. (2009). Memaksimalkan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Pendekatan

Kontekstual. Tabularasa PPS Unimed 6(1): 1-13.

Kusumaningsih, D. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

kelas X-C SMA N 11 Yogyakarta Melalui Pembelajaran Matematika

Dengan Pendekatan Contekstual Teaching And Learning (CTL) Pada

Materi Perbandingan Trigonometri. Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

46

Masitoh, I. D., Marjono and A. Joko. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas X Mia pada

Materi Pencemaran Lingkungan di Surakarta. Bioedukasi 10(1): 71-79.

Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Nurkhasanah, I., P. Trapsilo and B. Supriadi. (2016). Pengaruh Model Inkuiri

Terbimbing (Guided Inquiry) Disertai Metode Mencongak Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa (Fisika) Kelas VII Di SMP Al-Maliki

Sukodono-Lumajang. Pembelajaran Fisika 5(1): 66-70.

Retnawati, H. (2016). Validitas Reliabilitas & Karakteristik Butir (Panduan Untuk

Peneliti, Mahasiswa, dan Psikometrian) Yogyakarta: Parama Publishing.

Rusmansyah. (2015). Meningkatkan Kemampun Berfikir Kritis dan Hasil Belajar

Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Menggunakan Model Creative

Problem Solving. Inovasi Pendidikan Sains 6(1): 108-121.

Rustaman and Narayi. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:

Universitas Negeri Malang Press.

Sari, D. N. and Nurkhasanah (2012). Kemampuan Berfikir Kritis Yang Tercermin

Dalam Keterampilan Membaca Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Islam Almaarif

Singosari Malang. Universitas Negeri Malang.

Sastrika, I. A. K., S. I. Wayan and M. I. Wayan. (2013). Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan

Keterampilan Berfikir Kritis. Program Pasca Sarjana Universitas

Pendidikan Ganesha 3: 1-10.

Sadia, I Wayan. (2014). Model-Model Pembelajaran Sains Kontruktivistik.

Yogyakarta. Graha Ilmu

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and

Development) Bandung: Alfabeta.

Tindangen, M. (2007). Implementasi Strategi Inkuiri Biologi SMP Serta Pengaruhnya

Terhadap Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi. Pendidikan 8(2): 1-

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

47

LAMPIRAN A-1

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KIMIA

No Pertanyaan Peneliti Jawaban Guru

1 Selama ibu mengajar lebih sering menggunakan

metode konvensional atau metode yang lain?

Saya lebih sering

menggunakan metode

konvensional

2 Pada saat ibu mengajar dan menjelaskan materi

bagaimana respon yang ditunjukkan siswa?

Ada yang aktif dan

sebagian besarnya pasif

hanya diam-diam saja

3 Bagaimana nilai siswa saat menggunakan metode

konvensional?

Ada yang tinggi ada juga

yang rendah tergantunglah

pada pemahaman siswa

4 Menurut ibu materi apa yang sulit dipahami

siswa?

Siswa dengan tipe yang

mudah menghitung akan

tinggi pada materi yang

banyak hitungannya

sedangkan siswa dengan

tipe menghafal akan tinggi

pada materi yang banyak

hafalannya. Di SMA

Santun sendiri untuk

angkatan yang sekarang

siswanya sebagian besar

cendrung suka berhitung

daripada menghafal

meskipun kadang-kadang

hitungan mereka masih

banyak yang salah

5 Apakah ibu pernah mendengar berfikir kritis Tidak pernah. Yang saya

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

48

dalam pembelajaran? tau berfikir kritis itu

berfikir tingkat tinggi

6 Apakah di santun ini sudah terbiasa menerapkan

pembelajaran dengan pemikiran tingkat tinggi bu

khususnya kimia?

Belum pernah. Soalnya di

santun sendiri

pembelajarannya masih

sederhana. Hanya sebatas

apa yang ada dibuku saja.

Jadi berfikir mereka hanya

sebatas pengetahuan yang

ada di dalam buku saja.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

49

LAMPIRAN A-2

HASIL OBSERVASI SAAT PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS

No Kegiatan Pembelajaran Respon Siswa

1 Pendahuluan

a. Guru memberikan apersepsi

b. Guru memberikan motivasi

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menanggapi Siswa mendengarkan Siswa mendengarkan

2 Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi pelajaran

b. Guru menjelaskan contoh soal dibuku

dengan dibaca

c. Guru meminta siswa membaca contoh soal

dibuku

d. Guru memberikan kesempatan untuk

bertanya

e. Guru memberikan soal yang mirip dengan

contoh soal

f. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan

soal tersebut

Siswa mendengarkan

Siswa membacakan

Siswa membacakan

Siswa hanya terdiam dan

tidak ada yang bertanya

Siswa kesulitan dalam

mengerjakan

Sebagaian siswa belum

selesai mengerjakan

karena kesulitan dan tidak

mengerti materi tersebut

3 Kegiatan Penutup

a. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran

b. Guru menutup pelajaran

Siswa tidak dapat

menyimpulkan pelajaran

Siswa menanggapi

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

50

LAMPIRAN A-3

SISWA KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA

DAFTAR NILAI

1 DANIEL GEOBEL 81

2 DIAH PRISTINI MIRYANTI 76

3 ELLA NURWIDANTI 80

4 GUSTI REZA FIKRI 75

5 HARI PENGESTU 79

6 MATIAS LIANDI 75

7 NATALIA JEANS FANI 82

8 PERONIKA HANDINI 76

9 RACHEL VANESSA 85

10 SHINTA KUSUMA WARDHANI

77

11 SRI WAHYUNINGSI 80

12 SURINA 78

13 WENI KARTIKA SARI 79

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

51

LAMPIRAN A-4

SISWA KELAS KONTROL

NO. NAMA

DAFTAR NILAI

1 ARIF AKBAR 82

2 BAYU RAMADHAN 76

3 ELLA NURWIDANTI 80

4 FIRMAN ANDI 77

5 I NYOMAN PRANATHA 79

6 LUSIA SURA 75

7 MUHAMMAD MAULANA 82

8 NIA MARDAYANTI 77

9 RISKI DWI KURNIAWAN 85

10 ROY 78

11 SELLA MONIKA 80

12 TRI WAHYU GILANG 78

13 M. FAKHRUL RAZZI 79

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

52

LAMPIRAN A-5

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN KELAS XI IPA SMA S SANTUN

PONTIANAK TAHUN 2016/2017

Persentase 55,55% 51,85% 44,44% 66,66% 40,74%

NO. NAMA

Mata Pelajaran Asam Basa Penyangga Hidrolisis

Garam Ksp Koloid

1 AAD 60 75 78 80 78

2 DAP 75 70 75 75 70

3 AU 55 78 70 78 75

4 DR 75 80 75 78 68

5 FRA 74 58 68 70 70

6 FT 75 75 70 70 66

7 HM 78 80 75 78 60

8 IN 80 50 70 70 75

9 LPW 45 82 70 75 60

10 LAE 50 78 75 75 75

11 MA 75 78 60 78 76

12 MEA 75 65 60 66 60

13 NE 78 60 60 70 75

14 PU 74 70 75 75 74

15 RA 75 72 70 72 58

16 SU 78 80 78 75 76

17 SM 75 80 80 78 75

18 SMK 78 70 70 75 80

19 SR 75 75 68 66 68

20 TAK 50 78 50 75 60

21 VE 78 60 60 70 75

22 WWP 80 78 78 80 76

23 YA 60 75 75 76 70

24 YO 50 60 70 76 65

25 YS 58 65 75 78 72

26 YU 55 68 70 76 50

27 YYT 35 70 75 68 68

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

53

LAMPIRAN B-1

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MENGETAHUI HASIL POSTTEST

No Indikator Pertanyaan Peneliti

1 Tanggapan siswa

terhadap soal yang

diberikan

1. Siswa diminta melihat kembali soal dan

jawabannya, Menurut anda apakah soal yang

saya berikan sulit ?

2. Apakah kalian mengerti dengan soal yang

saya berikan?

3. Apakah pertanyaan-pertanyaan di dalam soal

tersebut ada hubungannya dalam kehidupan

sehari-hari?

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

54

LAMPIRAN B-2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMA Swasta Santun Pontianak

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Koloid

Alokasi Waktu : 2x 45 Menit

Kelas/ Semester : XI/2

A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

B. Kompetensi Dasar

Mengelompokkan sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengidentifikasi sifat-sifat koloid (Efek Tyndall, adsorbsi dan Koagulasi)

melalui Praktikum

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat koloid dengan benar

E. Materi Ajar

a) Sistem Dispersi

Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Secara sepintas perbedaan antara

suspensi (sering disebut campuran kasar) dengan larutan (sering disebut larutan

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

55

sejati) akan tampak jelas dari homogenitasnya, tetapi akan sulit dibedakan

antara larutan dengan koloid atau antara koloid dengan suspensi.

1. Suspensi

Suspensi merupakan sistem dispersi dimana partikel yang berukuran

relatif besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada

umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen. Sebagai

contoh adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur dengan air.

Dalam sistem dispersi tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati

dengan mikroskop dan bahkan dengan mata telanjang.

2. Larutan

Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya

sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel

pendispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran

yang tinggi (mikroskop ultra).

3. Koloid

Koloid atau disebut juga dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya

merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar daripada

larutan, tetapi lebih kecil daripada suspensi. Pada umumnya koloid

mempunyai ukuran partikel antara 1 nm sampai dengan 100 nm. Beberapa

koloid tampak jelas secara fisis misalnya santan, air susu, dan lem, tetapi

beberapa koloid sepintas tampak seperti larutan, misalnya larutan kanji yang

encer, agar-agar yang masih cair dan air teh. Perbedaan secara umum antara

suspensi, koloid dan larutan:

Larutan Koloid Suspensi

1. Homogen, tidak dapat dibedakan meskipun dengan memakai kikroskop ultra.

1. Tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop ultra tampak heterogen.

1. Heterogen.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

56

2. Jernih. 2. Tidak jernih. 2. Tidak jernih.

3. Satu fasa. 3. Dua fasa. 3. Dua fasa. 4. Tidak dapat disaring. 4.Dapat disaring dengan

kertas saring ultra 4. Dapat

disaring dengan kertas saring biasa.

5. Stabil (tidak memisah).

5. Umumnya stabil. 5. Tidak stabil.

6. Diameter partikel < 10-7 cm.

6. Diameter partikel 10-7-10-5 cm.

6. Diameter partikel > 10-5 cm.

b) Sifat-Sifat Koloid

1. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel

koloid. Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh Jhon Tyndall, yang

mengatakan bahwa apabila cahaya putih dilewatkan kedalam dispersi

koloid yang partikelpartikel fase terdispersinya sangat kecil maka

cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dari spektrum cahaya

tampak akan dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya.

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium

pendispersinya. Gerak Brown terjadi karena adanya tumbukan yang

tidak seimbang antara partikel- partikel koloid dengan medium

pendispersi secara terus menerus.

3. Adsorpsi

Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-

permukaan partikel koloid. Adsorpsi terjadi karena adanya kemampuan

partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil.

Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

57

koloid yang cukup tinggi, sehingga bila ada partikel yang menempel

akan cenderung dipertahankan pada permukaanya.

4. Koagulasi

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk

endapan. Koagulasi secara mekanis, misal dengan pemanasan atau

pendinginan. Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam

plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal. Agar-agar akan

menggumpal bila didinginkan.

F. Metode dan Model Pembelajaran

Model Pembelajaran : Inkuiri terbimbing

Metode Pembelajaran : Praktikum

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Sintaks Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing

Guru Siswa Waktu

Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka

pelajaran dengan mengucapkan salam

2. Guru mengabsen siswa

3. Guru memberikan apersepsi tentang pernahkah kalian mencampurkan antara susu bubuk dan air panas?

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menjawab salam Siswa menjawab pertanyaan dari guru Siswa menjawab Siswa mendengarkan

15 menit

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

58

Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Merancang dan melakukan eksperimen Mengumpulkan dan mengolah data Menganalisis hasil percobaan Merumuskan kesimpulan

Kegiatan Inti 1. Guru

mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang

2. Secara singkat guru menjelaskan mengenai sifat-sifat koloid (efek tyndall, koagulasi dan adsorpsi)

3. Guru membagikan penuntun praktikum kepada siswa

4. Guru meminta siswa memahami dan mencermati permasalahan serta menentukan permasalahan dengan menjawab pertanyaan terkait wacana yang terdapat pada penuntun

5. Guru meminta siswa untuk merumuskan masalah terkait dengan kasus yang ada pada penuntun

6. Guru meminta siswa untuk merumuskan hipotesis

7. Guru meminta siswa untuk merancang cara kerja kemudian langsung melakukan eksperimen.

8. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan dan mengolah data dari hasil eksperimen.

Siswa berkumpul bersama kelompoknya Siswa mendengarkan Siswa memperhatikan Siswa memahami kasus di penuntun praktikum Siswa merumuskan masalah yang ada di penuntun praktikum Siswa merumuskan hipotesis dengan mencari sumber di buku paket yang sudah tersedia Siswa melakukan Siswa mengamati hasil percobaan dan mencatatnya dalam tabel yang ada pada

60 menit

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

59

9. Guru meminta siswa

untuk menganalisis hasil percobaan

10. Guru meminta siswa merumuskan kesimpulan di dalam tabel

11. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang sifat-sifat koloid yang belum dimengerti

penuntun Siswa menganalisis hasil percobaan Siswa menyimpulkan hasil praktikum yang mereka dapat Siswa bertanya

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan

penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

2. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini

3. Guru menutup pelajaran dengan berdoa

Siswa menerima penghargaan Siswa menyimpulkan Siswa berdoa

15 menit

H. Alat Bahan dan Sumber Belajar

a) Alat dan bahan : papan tulis, dan alat bahan praktikum

b) Sumber belajar : buku paket Erlangga ( Purba, 2006)

Buku paket Ganeca (Suharsini, 2007)

Pontianak, Mei 2018

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Kimia SMA S Santun Pontianak

Marni Jamilah, S.P

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

60

LAMPIRAN B-3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : SMA Swasta Santun Pontianak

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Koloid

Alokasi Waktu : 2x 45 Menit

Kelas/ Semester : XI/2

A. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

B. Kompetensi Dasar

Mengelompokkan sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengidentifikasi sifat-sifat koloid (efek tyndall, adsorbsi dan Koagulasi)

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat koloid dengan benar

E. Materi Ajar

a) Sistem Dispersi

Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Secara sepintas perbedaan

antara suspensi (sering disebut campuran kasar) dengan larutan (sering disebut

larutan sejati) akan tampak jelas dari homogenitasnya, tetapi akan sulit

dibedakan antara larutan dengan koloid atau antara koloid dengan suspensi.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

61

1. Suspensi

Suspensi merupakan sistem dispersi dimana partikel yang berukuran

relatif besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada

umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen. Sebagai

contoh adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur dengan air.

Dalam sistem dispersi tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati

dengan mikroskop dan bahkan dengan mata telanjang.

2. Larutan

Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya

sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel

pendispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat

pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra).

3. Koloid

Koloid atau disebut juga dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya

merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar

daripada larutan, tetapi lebih kecil daripada suspensi. Pada umumnya

koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm sampai dengan 100 nm.

Beberapa koloid tampak jelas secara fisis misalnya santan, air susu, dan

lem, tetapi beberapa koloid sepintas tampak seperti larutan, misalnya

larutan kanji yang encer, agar-agar yang masih cair dan air teh.

Perbedaan secara umum antara suspensi, koloid dan larutan:

Larutan Koloid Suspensi

1. Homogen, tidak dapat dibedakan meskipun dengan memakai kikroskop ultra.

1. Tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop ultra tampak heterogen.

1. Heterogen.

2. Jernih. 2. Tidak jernih. 2. Tidak jernih.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

62

3. Satu fasa 3. Dua fasa. 3. Dua fasa. 4. Tidak dapat disaring. 4.Dapat disaring dengan

kertas saring ultra 4.Dapat disaring dengan kertas saring biasa.

5.Stabil (tidak memisah).

5. Umumnya stabil. 5.Tidak stabil.

6.Diameter partikel < 10-7 cm.

6.Diameter partikel 10-7-10-5 cm.

6.Diameter partikel > 10-5 cm.

b) Sifat-Sifat Koloid

1. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel

koloid. Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh Jhon Tyndall, yang

mengatakan bahwa apabila cahaya putih dilewatkan kedalam dispersi

koloid yang partikelpartikel fase terdispersinya sangat kecil maka

cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dari spektrum cahaya

tampak akan dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya.

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak acak partikel koloid dalam medium

pendispersinya. Gerak Brown terjadi karena adanya tumbukan yang

tidak seimbang antara partikel- partikel koloid dengan medium

pendispersi secara terus menerus.

3. Adsorpsi

Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-

permukaan partikel koloid. Adsorpsi terjadi karena adanya kemampuan

partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil.

Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

63

koloid yang cukup tinggi, sehingga bila ada partikel yang menempel

akan cenderung dipertahankan pada permukaanya.

4. Koagulasi

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk

endapan. Koagulasi secara mekanis, misal dengan pemanasan atau

pendinginan. Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam

plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal. Agar-agar akan

menggumpal bila didinginkan.

F. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Guru Siswa Waktu

Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam

2. Guru mengabsen siswa 3. Guru memberikan apersepsi

tentang pernahkah kalian melarutkan susu bubuk?

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa menjawab salam Siswa menjawab pertanyaan dari guru Siswa menjawab Siswa mendengarkan

15 menit

Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan sifat-sifat

koloid (efek tyndall, koagulasi dan adsorpsi)

2. Guru menjelaskan contoh-contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari

3. Guru memberikan siswa tugas untuk dikerjakan secara individu

Siswa mendengarkan Siswa mendengarkan Siswa mengerjakan tugas

60 menit

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

64

Kegiatan Penutup 1. Guru meminta siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran hari ini

2. Guru menutup pelajaran dengan berdoa

Siswa menyimpulkan Siswa berdoa

15 menit

H. Alat Bahan dan Sumber Belajar

a) Sumber belajar : buku paket Erlangga (Purba, 2006)

Buku paket Ganeca (Suharsini, 2007)

Pontianak, Mei 2018

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Kimia SMA S Santun Pontianak

Marni Jamilah, S.P

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

65

LAMPIRAN B-4

KISI-KISI SOAL POSTTEST

Nama Sekolah : SMA Swasta Santun Pontianak Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : XI IPA/ 2(Ganjil) Waktu : 1x 45 menit

No Kompetensi Dasar Indikator Kemempuan

Berfikir Kritis yang Diukur

No

Soal

Ranah

Kognitif

1 Mengelompokkan sifat

koloid dan

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

Memfokuskan petanyaan

terkait sifat-sifat koloid yang

terjadi dalam kehidupan

sehari-hari.

1 C3

Menganalisis alasan

mengapa gula pasir yang

bewarna coklat bisa berubah

menjadi warna putih

2 C3

Mengidentifikasi asumsi

mengapa diruang bioskop

tidak boleh ada asap

3 C3

Menentukan solusi dari air

dari pencemaran air

4 C3

Menentukan kesimpulan dari

solusi permasalahan diare

dengan menggunakan sifat-

sifat koloid

5 C3

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

66

LAMPIRAN B-5

SOAL POSTTEST

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Sistem Koloid

Waktu : 45 Menit

Petunjuk :

a. Tulislah terlebih dahulu identitas diri dilembar jawaban b. Berdoalah sebelum mengerjakan c. Bacalah dengan cermat dan teliti sebelum menjawab pertanyaan d. Kerjakan sejujurnya dan dengan usaha sendiri

1. Ketika malam hari disuatu komplek perumahan terjadi kebakaran hebat.

Sebelum api menyala dengan dahsyat, asap tebal mulai dahulu menyelimuti seluruh rumah dan seketika itu listrik pun mati total. Ketika semua orang berhamburan keluar dengan tidak memikirkan harta benda mereka lagi namun tidak begitu pada Ronal. Ketika Ronal sudah menyelamatkan diri dan keluarganya keluar dari dalam rumah, Ronal tersentak berpikir bahwa ada dokumen penting yang harus diselamatkannya. Akhirnya Ronal pun harus masuk kembali ke dalam rumah di tengah asap yang sangat tebal itu. Ronal berusaha masuk mencari dokumen tersebut ditengah gelap yang berselimuti asap tebal. Didalam rumah ia menggunakan sentar untuk mencari dokumen tersebut. Berdasarkan kejadian tersebut sifat koloid apa yang anda temukan? Dan jelaskan dengan sederhana mengenai sifat koloid yang anda temukan dalam pernyataan tersebut!

2. Gula pasir dibuat dari bahan baku tebu. Pembuatan gula pasir tidak serta merta langsung menghasilkan gula yang berwarna putih bersih. Gula pasir yang masih mengandung pengotor akan bewarna kecoklatan. Lalu mengapa gula pasir tersebut bisa berubah menjadi warna putih bersih seperti kebanyakan terlihat. Sifat koloid apa yang berperan dalam permasalahan tersebut? Jelaskan alasannya mengapa sifat koloid berperan dalam pemutihan gula tersebut? Hubungkan jawabanmu dengan partikel koloid!

3. Danu merupakan seorang perokok berat. Ia tidak bisa beraktifitas tanpa sebatang rokok pun. Pada suatu ketika ia ingin menonton bioskop dengan teman-temannya. Ketika Danu ingin masuk ke dalam ruangan dia sedang dalam keadaan merokok dengan santainya. Lalu petugas yang berjaga dipintu

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

67

masuk pun seketika mencegahnya masuk dikarenakan Danu dalam kondisi sedang merokok. Dan petugas itu pun langsung menasehati Danu bahwasanya di dalam ruangan bioskop tidak boleh merokok dikarenakan asap rokok tersebut selain mengganggu penonton juga bisa menghalangi pemandangan pada layar bioskop. Apakah yang kalian dapatkan dari pernyataan “Bahwa asap rokok dapat mengganggu pemandangan pada layar bioskop”, hubungkan jawaban kalian dengan sifat koloid!

4. Air sungai disuatu wilayah sudah sangat tercemar oleh limbah buangan pabrik serta limbah-limbah buangan rumah tangga. Akibatnya air sungai kapuas tidak dapat digunakan untuk mencuci baju, mandi dan keperluan lainnya karena sudah kotor dan berbau. Berikan solusi anda terkait permasalahan diatas! Hubungkan jawabanmu dengan sifat koloid dalam mengatasi permasalahan tersebut!

5. Pada siang hari Rosa mengalami Diare, akhirnya ia pun pergi ke dokter untuk berobat. Ketika itu dokter memberinya obat Diare yang bernama Norit dalam bentuk tablet. Norit adalah sejenis serbuk karbon yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan yang diaktifkan dengan kuat. Selang waktu 2 hari Rosa mulai membaik dan tidak merasakan sakit perut lagi. Pada permasalahan di atas buatlah suatu kesimpulan mengapa Norit bisa menyembuhkan Diare? Hubungkan jawaban mu dengan sifat-sifat koloid!

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

68

LAMPIRAN B-6

KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST

No Jawaban

1 Sifat-sifat koloid yang dapat ditemukan dalam pernyataan dan pertanyaan soal no 1 adalah sifat koloid efek tyndall. Efek tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel koloid. Bila seberkas sinar dilewatkan pada koloid dilihat tegak lurus dari arah datangnya cahaya maka lintasan cahaya akan terlihat jejaknya.

2 Dalam pemutihan gula tebu sifat koloid yang berperan adalah absorpsi. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.

3 Asap rokok merupakan koloid yang dapat mengaburkan cahaya (memburamkan) gambar dilayar karena adanya efek tyndall

4 Dengan cara penjernihan air menggunakan tawas. Karena tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat pencemar.

5 Serbuk karbon (norit), yang dibuat dalam bentuk tablet, apabila diminum dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorpsi. Dalam usus, norit dengan air akan membentuk sistem koloid yang mampu mengadsorpsi dan membunuh bakteri-bakteri berbahaya yang menyebabkan sakit perut.

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

69

LAMPIRAN B-7

PEDOMAN PENSKORAN

No

Soal

Aspek Kemampuan

Berfikir Kritis

Indikator

Kemampuan

Berfikir Kritis

yang Diukur

Penskoran

1 Keterampilan memberikan penjelasan sederhana

Memfokuskan Pertanyaan

Skor Penjelasan 4 Dapat menentukan sifat

koloid dan memberikan penjelasan dengan tepat

3 Dapat menentukan sifat koloid tetapi kurang tepat dalam memberikan penjelasan

2 Dapat menentukan sifat koloid tetapi salah dalam memberikan penjelasan

1 Salah dalam menentukan dan memberikan penjelasan terkait sifat koloid

0 Tidak memberikan jawaban apapun

2 Keterampilan memberikan pejelasan sederhana

Menganalisis argumen

Skor Penjelasan 4 Dapat menentukan sifat

koloid dan memberikan alasan dengan tepat

3 Dapat menentukan sifat koloid tetapi kurang tepat dalam memberikan alasan

2 Dapat menentukan sifat koloid tetapi salah dalam memberikan alasan

1 Salah dalam menentukan sifat dan alasan

0 Tidak memberikan jawaban

3 Keterampilan memberikan penjelasan lanjut

Mengidentifikasi asumsi

Skor Penjelasan 4 Dapat memprediksi sifat

koloid dan menjelaskan dengan tepat

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

70

3 Dapat memprediksi sifat koloid tetapi kurang tepat dalam menjelaskan

2 Dapat memprediksi sifat koloid dengan tepat tetapi salah dalam menjelaskan

1 Tidak dapat memprediksi dan menjelaskan

0 Tidak memberikan jawaban

4 Keterampilan mengatur strategi dan taktik

Menentukan solusi dari permasalahan dalam soal

Skor Penjelasan 4 Mengambil solusi dan

alasan dengan tepat 3 Mengambil solusi

dengan tepat tetapi alasannya kurang tepat

2 Mengambil solusi dengan tepat tetapi alasannya salah

1 Tidak dapat memberikan solusi dan alasan dengan tepat

0 Tidak memberikan jawaban

5 Keterampilan menyimpulkan dan mengevaluasi

Menentukan kesimpulan dari solusi permasalahan yang telah diperoleh

Skor Penjelasan 4 Membuat kesimpulan

dengan tepat berdasarkan analisis dari keseluruhan data yang ada

3 Membuat kesimpulan dengan tepat namun hanya sebagian analisis yang digunakan dari keseluruhan data yang ada

2 Membuat kesimpulan dengan tepat namun analisis dari keseluruhan data yang ada tidak

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

71

digunakan 1 Tidak dapat membuat

kesimpulan 0 Tidak memberikan

jawaban

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

72

LAMPIRAN B-8

ASPEK BERPIKIR KRITIS

NO ASPEK INDIKATOR 1 Keterampilan memberikan penjelasan

yang sederhana - Memfokuskan pertanyaan - Menganalisis argumen

2 Keterampilan memberikan penjelasan lanjut

- Mengidentifikasi asumsi

3 Keterampilan mengatur strategi dan taktik

- Menentukan solusi dari permasalahan dalam soal

4 Keterampilan menyimpulkan dan mengevaluasi

- Menentukan kesimpulan dari solusi permasalahan yang telah diperoleh

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

73

LAMPIRAN B-9

PERCOBAAN SIFAT-SIFAT KOLOID (Efek Tyndall, Koagulasi

dan Adsorpsi)

Nama Kelompok

Nama Kelompok

1.

2.

3.

4.

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

74

A. Tujuan Percobaan

1. Siswa dapat mengidentifikasi hasil percobaan sifat efek Tyndall

2. Siswa dapat mengidentifikasi hasil percobaan sifat koagulasi

3. Siswa dapat mengidentifikasi hasil percobaan sifat adsorpsi

B. Dasar Teori

Sistem koloid mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat

larutan ataupun suspensi. Pada bagian ini akan dibahas beberapa sifat khas

sistem koloid

1. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh Jhon Tyndall, yang

mengatakan bahwa apabila cahaya putih dilewatkan kedalam dispersi

koloid yang partikelpartikel fase terdispersinya sangat kecil maka cahaya

dengan panjang gelombang lebih pendek dari spektrum cahaya tampak

akan dihamburkan lebih banyak oleh partikel koloidnya.

2. Adsorpsi

Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-

permukaan partikel koloid. Adsorpsi terjadi karena adanya kemampuan

partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil.

Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan koloid

yang cukup tinggi, sehingga bila ada partikel yang menempel akan

cenderung dipertahankan pada permukaanya.

3. Koagulasi

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan.

Koagulasi secara mekanis, misal dengan pemanasan atau pendinginan.

Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam plasma darah, bila

dipanaskan akan menggumpal. Agar-agar akan menggumpal bila

didinginkan.

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

75

C. Kasus

Gambar di samping adalah berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut, kabut tersebut tampak lebih jelas

Gambar di samping adalah susu yang ditambahkan asam cuka

Gambar disamping adalah pembersih wajah yang mengandung Activated Carbon (sejenis arang aktif) yang diformulasikan khusus untuk merawat kulit wajah sehingga membuatnya tampak lebih bersih dan cerah

Gambar di samping adalah langit pada sore hari yang tampak bewarna jingga dan bewarna biru

KASUS 1

KASUS 2

KASUS 3

1

3

2

KASUS 4

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

76

D. Merumuskan Masalah

Buatlah perumusan masalah sesuai dengan kasus-kasus di atas 1. Mengapa langit bewarna jingga dan biru pada sore hari? 2. Mengapa berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada

pagi hari yang berkabut tampak jelas? 3. Mengapa susu cair menggumpal dengan penambahan asam cuka? 4. Mengapa setelah mencuci wajah dengan pembersih wajah kulit wajah

tampak lebih bersih dan cerah? E. Mengajukan Hipotesis

Buatlah jawaban sementara (hipotesis) setelah merumuskan masalah. Selain itu kumpulkan informasi dari buku paket dan internet (jika ada) yang berhubungan dengan masalah yang dirumuskan. 1. Jika udara atau debu di angkasa adalah sistem koloid yang akan terkena

efek tyndall oleh cahaya matahari dan akan dihamburkan. 2. Jika seberkas cahaya dilewatkan pada sistem koloid, maka cahaya

tersebut akan dihamburkannya sehingga berkas cahaya tersebut akan kelihatan

3. Jika muatan koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan

4. Jika partikel koloid memiliki sifat listrik pada permukaanya, maka sifat tersebut dapat menyebabkan penempelan zat asing pada permukaan koloid yang disebut peristiwa adsorpsi.

F. Merancang dan Melakukan Eksperimen

1. Cara Kerja Pembuatan Larutan a. Larutan Gula

1) Diambil 1 sdt gula pasir 2) Dilarutkan dalam 100 mL air 3) Diaduk

b. Larutan Kanji 1) Diambil 1 sdt tepung kanji 2) Dilarutkan dalam 100 mL air 3) Diaduk

c. Larutan Kopi 1) Diambil 1 sdt kopi bubuk 2) Dilarutkan dalam 100 mL air 3) Diaduk

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

77

2. Percobaan 1 (Efek Tyndall) a. Alat dan Bahan

1) Alat No Nama Alat Jumlah Ukuran

1 Gelas Kaca 5 >50 mL

2 Kotak 1 -

3 Senter 1 -

2) Bahan

No Nama Bahan Jumlah Konsentrasi

1 Sampel A(Larutan gula)

20 mL -

2 Sampel B (susu cair)

20 mL -

3 Sampel C (Larutan kanji)

20 mL -

4 Sampel D (susu kedelai)

20 mL -

5 Sampel E (Larutan kopi)

20 mL -

b. Cara Kerja 1) Isilah ke 5 gelas kaca masing-masing dengan 20 mL sampel A,

sampel B, sampel C, sampel D dan sampel E 2) Masukkan masing-masing gelas ke dalam kotak 3) Berikan cahaya pada masing-masing gelas kaca dengan senter

melalui lubang pada kaca 3. Percobaan 2 (Koagulasi)

a. Alat dan Bahan 1) Alat

No Nama Alat Jumlah Ukuran

1 Batang Pengaduk 1 -

2 Gelas Kaca 5 >50 mL

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

78

2) bahan No Nama Bahan Jumlah Konsentrasi

1 Asam cuka 50 mL 25%

2 Sampel A (Larutan gula)

30 mL -

3 Sampel B (susu cair)

30 mL -

4 Sampel C (Larutan kanji)

30 mL -

5 Sampel D (susu kedelai)

30 mL -

6 Sampel E (Larutan kopi)

30 mL -

b. Cara Kerja 1) Masukkan 30 mL sampel A, sampel B, sampel C, sampel D,

sampel E ke dalam gelas kaca 2) Tambahkan 10 mL asam cuka sedikit demi sedikit ke dalam

masing-masing gelas kaca sambil diaduk 3) Lakukan pengadukan

4. Percobaan 3 (Adsorpsi) a. Alat dan Bahan

1) Alat No Nama Alat Jumlah Ukuran

1 Batang pengaduk 1 -

2 Gelas Kaca 5 -

2) Bahan

No Nama Bahan Jumlah Konsentrasi

1 Sampel A (Larutan gula)

20 mL -

2 Sampel B (susu cair)

20 mL -

3 Sampel C (Larutan 20 mL -

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

79

kanji) 4 Sampel D (susu

kedelai) 20 mL -

5 Sampel E (Larutan kopi)

20 mL -

6 Norit 5 -

b. Cara Kerja

1) Isilah ke dalam 5 gelas kaca masing-masing dengan 20 mL sampel A, sampel B, sampel C, sampel D dan sampel E

2) Tambahkan 1 buah norit yang telah ditumbuk halus ke dalam masing-masing gelas kaca tersebut

3) Aduklah masing-masing sampel tersebut

G. Mengumpulkan dan Mengolah Data

Berilah tanda ceklis (√) jika diketahui terdapat sifat koloid dan tanda silang (X) jika tidak terdapat sifat koloid! NO SIFAT

KOLOID SAMPEL

A (Larutan

gula)

B (Susu cair)

C (Larutan

kanji)

D (susu

kedelai)

E (Larutan

kopi)

1 Efek Tyndall X � X � X

2 Koagulasi X � X � X

3 Adsorpsi X � X � X

H. Menganalisis Data Hasil Percobaan

Analisislah data hasil percobaan berdasarkan tabel pengamatan di atas 1. Sampel A

a. Percobaan 1 (Efek Tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (Koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika

ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (Adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika

ditambahkan norit Sampel A tidak tergolong koloid tetapi larutan

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

80

2. Sampel B a. Percobaan 1 (Efek Tyndall) : dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (Koagulasi) : mengalami peristiwa koagulasi ketika

ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (Adsorpsi) : mengalami perubahan ketika ditambahkan

norit Sampel B merupakan Koloid

3. Sampel C a. Percobaan 1 (Efek Tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (Koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika

ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 ( Adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika

ditambahkan norit Sampel C tidak tergolong koloid karena sampel merupakan suspensi

4. Sampel D a. Percobaan 1 (Efek Tyndall) : tidak menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 ( Koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika

ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 ( Adsorpsi) : mengalami perubahan ketika ditambakan

norit Sampel D merupakan koloid

5. Sampel E a. Percobaan 1 (Efek Tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 ( Koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika

ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (Adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika

ditambahkan norit Sampel E tidak tergolong koloid karena sampel merupakan suspensi

I. Menarik Kesimpulan

Dari hasil praktikum di atas apa yang dapat anda simpulkan?

1. Efek Tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya hingga berkas cahaya dapat diamati. Pada percobaan yang termasuk efek tyndal adalah susu cair dan susu kedelai

2. Koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses pembentukan gumpalan yang disebabkan oleh penambahan zat kimia tertentu. Pada percobaan yang tergolong koagulasi adalah susu cair dan susu kedelai

3. Adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penyerapan. Pada percobaan yang termasuk adsorpsi adalah susu cair dan susu kedelai

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

81

LAMPIRAN C-1

PEDOMAN PENSKORAN VALIDITAS INSTRUMEN

Dilakukan perhitungan validitas isi menggunakan rumus Gregory sebagai berikut:

Validitas isi = �

�������

Keterangan : A = sel yang menunjukkan ketidak setujuan antara kedua penilai B&C = sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara kedua penilai D = sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua penilai Keterangan nilai dari validitas tes dengan kriteria sebagai berikut:

Nilai Kriteria

0,81 – 1,00 Validasi isi tinggi 0,40 – 0,80 Validasi isi sedang 0,00 – 0,39 Validasi isi rendah

1. Perhitungan Validitas RPP kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil kedua validator RPP kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

Nomor Validator 1 Validator 2 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 6 4 4

A = 0, B = 0, C = 0, dan D = 6

Validitas Isi = 0

1�1�1�0 = 1

Hasil keempat Validator RPP kelas kontrol adalah sebagai berikut :

A = 0, B = 0, C = 0, dan D = 6

Validitas Isi = 0

1�1�1�0 = 1

Berdasarkan hasil penelitian validator pada RPP kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama yaitu 1 (sangat tinggi). Dengan demikian secara keseluruhan instrumen

Nomor Validator 1 Validator 2 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 6 4 4

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

82

yang digunakan dinyatakan valid dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

1. Perhitungan Validitas Isi Butir Soal Posttest

Hasil kedua validator soal posttest adalah sebagai berikut:

Nomor Validator 1 Validator 2 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 6 3 4 7 4 4 8 3 4 9 4 3

10 4 4 A = 0, B = 0, C = 0, dan D = 6

Validitas Isi = 0

1�1�2�0 = 0,6

Berdasarkan hasil penilaian validator pada posttest untuk keseluruhan nomor adalah 0,6 (tinggi). Dengan demikian secara keseluruhan instrumen yang digunakan dinyatakan valid dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Perhitungan Validitas Penuntun Praktikum

Hasil kedua validator penuntun praktikum adalah sebagai berikut:

Nomor Validator 1 Validator 2 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4

A = 0, B = 0, C = 0, dan D = 6

Validitas Isi = 0

1�1�1�0 = 1

Berdasarkan hasil penilaian validator pada penuntun praktikum adalah 1 (sangat tinggi). Dengan demikian secara keseluruhan instrumen yang digunakan dinyatakan valid dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

83

LAMPIRAN C-2

SKOR HASIL UJI COBA RELIABILITAS SOAL POSTTEST

NO KODE SISWA SKOR PER ITEM SKOR TOTAL

KUADRAT SKOR TOTAL

KUADRAT SKOR PER ITEM

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 AAD 3 4 3 4 4 18 324 9 16 9 16 16

2 DAP 3 3 4 2 3 15 225 9 9 16 4 9

3 AU 4 2 3 3 4 16 256 16 4 9 9 16

4 DR 4 2 3 3 4 16 256 16 4 9 9 16

5 FRA 3 3 3 3 3 15 225 9 9 9 9 9

6 FT 3 3 4 4 3 17 289 9 9 16 16 9

7 IN 4 3 4 4 3 18 324 16 9 16 16 9

8 LPW 2 3 3 3 3 14 196 4 9 9 9 9

9 LAE 3 4 3 3 3 16 256 9 16 9 9 9

10 MEA 3 4 4 4 3 18 324 9 16 16 16 9

11 PU 3 3 3 3 3 15 225 9 9 9 9 9

12 RA 3 3 3 3 3 15 225 9 9 9 9 9

13 SR 3 2 3 2 3 13 169 9 4 9 4 9

14 SMK 3 4 3 3 4 17 289 9 16 9 9 16

15 VE 3 3 3 3 3 15 225 9 9 9 9 9

16 WWP 3 3 3 3 3 15 225 9 9 9 9 9

17 YA 4 4 4 4 4 20 400 16 16 16 16 16

18 YO 3 3 3 3 4 16 256 9 9 9 9 16

19 YS 3 4 3 3 3 16 256 9 16 9 9 9

20 YU 3 3 4 3 4 17 289 9 9 16 9 16

21 YYT 3 4 4 3 3 17 289 9 16 16 9 9

Jumlah 66 67 70 66 70 339 5523 212 223 238 214 238

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

84

LAMPIRAN C-3

PERHITUNGAN DATA HASIL RELIABILITAS SOAL POSTTEST

Perhitungan Reliabilitas Soal Posttest

Rumus Varians : ��� =

∑���(∑�)

a. Varians Butir Soal

1. ��� =

����(44)

�5

��=

�����16,2�

��= 0,217

2. ��� =

��:�(4;)

�5

��=

��:���:,60

��= 0,439

3. ��� =

�:?�(;@)

�5

��=

�:?��::,::

��= 0,222

4. ��� =

��2�(44)

�5

��=

��2��16,2�

��= 0,312

5. ��� =

�:?�(;@)

�5

��=

�:?��::,::

��= 0,222

b. Jumlah Varians Butir Soal

���= ���

� + ���� + ��:

� + ��2� + ��A

= 0,217 + 0,439 + 0,222 + 0,312 + 0,222 = 1,412

c. Jumlah Varians Total

��� =

∑�� −(∑�)C

C

��� =

5523 −(339)21

21

= AA�:�A26�,2�

��

= 2,408

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

85

d. Rumus Alpha

rii =( �

���) (1-

∑��

� )

rii =( A

A��) (1-

�,2��

�,21?)

rii =( A

2) (1- 0,586)

rii = (1,25) (0,413) rii = 0,517 (Sedang)

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

86

LAMPIRAN D-1

HASIL JAWABAN POSTTEST SISWA KELAS EKSPERIMEN

No Kode Aspek KBK Jawaban

1 DY Memfokuskan pertanyaan Sifat koloid yang saya temukan dari soal adalah efek tyndall. Efek tyndall merupakan terhamburnya cahaya oleh partikel-partikel koloid

Menganalisis argumen Yang berperan dalam pemutihan gula tebu adalah adsorpsi

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok merupakan efek tyndall yang bisa menghamburkan cahaya. Jadi bioskop tidak keliatan

Menentukan solusi Dengan cara menggunakan tawas Menentukan kesimpulan Norit adalah obat sakit perut yang

terjadi jika dikonsumsi ada reaksi kimia

2

DPM

Memfokuskan pertanyaan Berdasarkan kejadian tersebut sifat koloid yang saya temukan adalah efek tyndall. Sifat koloid adalah menghamburkan cahaya

Menganalisis argumen Karena koloid bersifat adsorpsi dapat membersihkan kotoran dalam gula

Mengidentifikasi asumsi Karena asap rokok menghalangi pencahayaan infokus yang menampilkan gambar sehingga gambar yang ditampil menjadi buram. Jadi asap rokok tersebut termasuk salah satu efek tyndall

Menentukan solusi Dengan cara menggunakan tawas karena tawas dapat menggumpalkan lumpu dan membersihkan air, tawas juga dapat menyerap kotoran diair. Sehingga tawas termasuk dengan sifat koloid

Menentukan kesimpulan Obat norit berbentuk kapsul, obat ini bisa menghilangkan sakit perut dengan cara adsorpsi bila sudah

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

87

diminum obat norit itu menyerap bakteri penyebab sakit perut

3

ENU

Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid yang ditemukan dalam pernyataan tersebut adalah efek tyndall karena ukuran muatan koloidnya cukup besar

Menganalisis argumen Adsorpsi karena proses penyerapan suatu zat dipermukaan zat lain

Mengidentifikasi asumsi Efek tyndall karena penghamburan cahaya oleh partikel koloid

Menentukan solusi Koagulasi karena proses pengendapan partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya

Menentukan kesimpulan Adsorpsi karena penyembuhan sakit perut yang disebabkan bakteri patogen dengan serbuk karbon atau norit

4

GRF

Memfokuskan pertanyaan Sifat koloid dari efek tyndall karena cahaya disitu mempengaruhi cahaya dalam suatu ruangan maka partikel dalam ruangan terlihat dengan jelas

Menganalisis argumen Dalam pemutihan gula tebu adalah sifat koloidnya adsorpsi dari gula tersebut terdapat partikel-partikel koloid dapat menyerap zat warna dari gula yang bewarna coklat sehingga gula bewarna putih bersih

Mengidentifikasi asumsi Sifat koloid yang saya temukan dari soal adalah efek tyndall, dari rokok tersebut merupakan salah satu contohnya. Karena asap rokok dapat mempengaruhi bioskop jika asap tersebut mengepul maka cahaya pada proyektor tidak terlihat putih terang/tidak bisa melihat gambar

Menentukan solusi Salah satu solusi menjernihkan air adalah dengan tawas karena tawas adalah pemutih air. Tawas tersebut fungsinya menggumpalkan lumpur sehingga air akan terlihat lebih

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

88

jernih Menentukan kesimpulan Obat norit tersebut dengan cara

adsorpsi dan apabila diminum dapat menyembuhkan sakit perut tetapi kebanyakan obat diadsorpsi sebagian besar melalui usus halus dan obat tersebut menyerap racun-racun.

5

HP

Memfokuskan pertanyaan Efek tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid

Menganalisis argumen Adsorpsi adalah sifat koloid yaitu penyerapan

Mengidentifikasi asumsi Hubungan diatas terjadi dengan adanya sifat koloid yaitu efek tyndall

Menentukan solusi Hubungannya dengan sifat koloid yaitu adsorpsi. Solusinya adalah dengan menggunakan air yang tercemar, karena sudah air bersih PDAM

Menentukan kesimpulan Hubungan masalah ini adalah adsorpsi atau penyerapan

6

ML

Memfokuskan pertanyaan Sifat koloid pada soal adalah efek tyndall, karena cahaya sangat berpengaruh terhadap kabut/asap

Menganalisis argumen Dalam pemutihan gula tebu sifat koloid yang dibutuhkan adalah adsorpsi, karena adanya partikel koloid yang menyerap gula tersebut sehingga menjadi bewarna putih

Mengidentifikasi asumsi Sifat koloid yang terjadi adalah efek tyndall, karena asap rokok merupakan salah satu bentuk dari efek tyndall. Karena asap rokok dapat menghalangi pandangan/terjadinya pembiasan antara cahaya dan asap rokok

Menentukan solusi Salah satu solusi untuk menjernihkan air adalah dengan menggunakan tawas. Karena tawas bersifat menjernihkan. Dan menggumpalkan lumpur sehingga terlihat lebih jernih.

Menentukan kesimpulan Obat norit seperti praktikum yang

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

89

telah dilakukan berbentuk tablet dapat berkerja dengan cara adsorpsi dan ketika meminumnya maka obat norit tersebut akan menyerap bakteri yang menyebabkan sakit perut

7

NJF

Memfokuskan pertanyaan Fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas dan nama koloidnya aerosol pada contohnya asap

Menganalisis argumen Fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya pendispersinya cair contohnya kanji

Mengidentifikasi asumsi Karena asap rokok menggumpal maka asap rokok mengandung sifat basa padat pada dasar sistem koloid

Menentukan solusi Pertama kita biarkan melalui matahari kemudian di saring dengan bebatuan terakhir campurakan dengan kaporit

Menentukan kesimpulan Karena norit adalah sebuah pelarut medium pendispersinya

8 PH Memfokuskan pertanyaan Sifat koloid yang saya temukan adalah efek tyndall. Efek tyndall merupakan terhambatnya partikel-partikel koloid

Menganalisis argumen Sifat koloid yang diterapkan dalam pemutihan gula tebu adalah adsorpsi

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok merupakan sifat koloid efek tyndall, jikalau terkena cahaya maka dapat terhambur jadi bioskop tidak akan nampak jelas

Menentukan solusi Bisa dengan menggunakan tawas Menentukan solusi Norit apabila diminum dapat

menyembuhkan diare karena ada reaksi kimia

9

RV

Memfokuskan pertanyaan Berdasarkan data diatas efek yang ditemukan adalah efek tyndall. Adalah dapat menghamburkan cahaya

Menganalisis argumen Dalam pemutihan gula tebu yang berperan dalam pemutihan gula tebu adalah adsorpsi. Partikel-partikel

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

90

koloid dapat menyerap zat warna dari gula sehingga gula menjadi bewarna putih tanpa ada sebutir warna apapun

Mengidentifikasi asumsi Sifat koloid yang ditemukan adalah efek tyndall. Yang termasuk salah satu contoh efek tyndall adalah asap rokok seperti pada contoh saat menonton bioskop asap rokok terkena layar infokus maka akan terlihat buram

Menentukan solusi Salah satu solusi untuk menjernihkan air bisa dengan menggunakan tawas karena bisa menggumpalkan lumpur karena kalau menggumpal akan mudah disaring tawas juga bisa menyerap zat warna

Menentukan kesimpulan Obat norit seperti praktikum kemarin, obat tersebut berbentuk tablet dengan kita meminumnya bisa menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorpsi. Dan ketika sudah meminumnya yang diserap adalah bakteri berbahaya yang menyebabkan sakit perut

10

SKW

Memfokuskan pertanyaan Efek yang saya temukan dari soal no 1 adalah efek tyndall. Efek tyndall yaitu partikel dalam larutan yang menghamburkan cahaya

Menganalisis argumen Dalam pemutihan gula tebu yang berperan dalam pemutihan gula tebu adalah adsorpsi. Partikel-partikel koloid dapat menyerap warna sehingga gula tebu bewarna putih

Mengidentifikasi asumsi Dari soal diatas saya menemukan sifat efek tyndall asap rokok itu merupakan contohnya karena pada saat asap rokok terkena layar proyektor gambar yang dihasilkan terhalang oleh asap

Menentukan solusi Salah satu solusi menjernihkan air

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

91

menggunakan tawas, karena fungsi dari tawas itu menggumpalkan lumpur tersebut mudah disaring, tawas dapat juga menyerap zat warna

Menentukan solusi Seperti yang dipraktikumkan kemaren obat norit yang berbentuk tablet dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorpsi atau menyerap. Dan karena kita sudah meminumnya yang diserap adalah bakteri berbahaya penyebab sakit perut

11 SW Memfokuskan Pertanyaan Sifat yang saya temukan adalah efek tyndall. Efek tyndall adalah gejala penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel koloid

Menganalisis argumen Menurut saya pada pemutihan gula tebu merupakan sifat dari adsorpsi. Partikel-partikel koloid dapat menyerap zat warna dari gula yang bewarna coklat sehingga dapat berubah menjadi putih

Mengidentifikasi asumsi Sifat yang saya temukan dari soal nomor 3 adalah efek tyndall. Asap rokok merupakan salah satu contohnya karena apabila dibioskop orang merokok asapnya akan menghalangi cahaya di infokus dan film yang ditonton akan buram

Menentukan solusi Solusi yang saya berikan untuk menjernihkan air dapat menggunakan tawas agar air dapat jernih dan bersih. Karena fungsinya untuk menggumpalkan lumpur sehingga lumpur mudah disaring dan juga dapat menyerap zat warna

Menentukan kesimpulan Obat norit yang berbentuk tablet apabila diminum dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorpsi dengan melakukan penyerapan. Yang diserap obat

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

92

tersebut adalah bakteri berbahaya yang menyebabkan sakit perut

12 S Memfokuskan pertanyaan Yang saya temukan adalah efek tyndall. Efek tyndall adalah gejala penghamburan berkas sinar cahaya oleh partikel-partikel koloid

Menganalisis argumen Yang saya temukan adalah adsorpsi. Adsorpsi adalah karena penyerapan suatu substansi pada permukaan zat padat. Pada partikel-partikel koloid dapat menyerap zat warna dari gula. Bewarna kecoklatan sehingga gula itupun menjadi bewarna putih

Mengidentifikasi asumsi Yang saya temukan adalah efek tyndall. Efek tyndall adalah gejala penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel koloid. Sehingga asap rokok dapat menggangu pemandangan pada layar bioskop

Menentukan solusi Salah satu solusi untuk mengatasi masalah air yang digunakan yaitu dengan tawas. Karena fungsi dari tawas yaitu menggumpalkan lumpur, setelah menggumpalkan lumpur kemudian disaring. Tawas juga bisa menyerap zat warna

Menentukan kesimpulan Obat norit yang terbuat dari tablet, jika diminum bisa dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorpsi atau penyerapan dan ketika sudah diminum dan diserapnya bakteri-bakteri berbahaya yang mengakibatkan sakit perut.

13 WKS Memfokuskan pertanyaan Sifat koloid yang saya temukan dalam pernyataan tersebut adalah efek tyndall karena gejala penghamburan berkas sinar cahaya oleh partikel-partikel koloid

Menganalisis argumen Dalam pemutihan gula tebu sifat koloid yang digunakan adalah adsorpsi karena penyerapan suatu substansi pada permukaan zat padat.

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

93

Partikel koloid dapat menyerap zat warna sehingga gula menjadi putih

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok dapat menggangu pemandangan pada layar bioskop. Ini termasuk sifat koloid efek tyndall karena penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel koloid. Asap rokok merupakan salah satu contoh dari efek tyndall karena dapat menggangu pemandangan pada layar bioskop

Menentukan solusi Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menggunakan tawas karena tawas berperan dalam menjernihkan air dan berfungsi untuk menggumpalkan lumpur. Tawas juga bisa menyerap zat warna

Menentukan kesimpulan Obat norit seperti yang dipraktikumkan kemaren bentuknya tablet apabila diminum bisa menyembuhkan sakit perut dengan cara adsorpsi atau penyerapan dan ketika sudah diminum yang diserapnya adalah bakteri-bakteri berbahaya penyebab sakit perut

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

94

LAMPIRAN D-2

HASIL JAWABAN POSTTEST SISWA KELAS KONTROL

No Kode Indikator KBK Jawaban

1 AA Memfokuskan pertanyaan

Dari soal tersebut yang dapat ditemukan adalah sifat koloid efek tyndall

Mengananlisis argumen Gula tebu dapat menjadi putih gara-gara ada sifat koloid yang berperan yaitu adsorpsi

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok juga merupakan salah satu contoh efek tyndall

Menentukan solusi Bisa dengan menggunakan tawas Menentukan kesimpulan Norit bisa menyembuhkankarena

didalam obat tersebut ada reaksi kimia 2 BR Memfokuskan

pertanyaan Fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas. Koloid aerosol padat contohnya gas

Mengananlisis argumen - Mengidentifikasi asumsi -

Menentukan solusi Pertama kita harus melakukan pengendapan lumpur dibawah terik matahari terus kita melakukan penyaringan pasir melalui celah batu-batuan yang ada disekitar situ dan yang terakhir kita melakukan pembersihan kuman-kuman yang ada didalam air dengan kaporit

Menentukan kesimpulan - 3

FA

Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid yang ada pada soal adalah efek tyndall

Menganalisis argumen Dalam memutihkan gula tebu yang berperan adalah adsorpsi atau penyerapan. Tadinya gula yang coklat diserap menjadi putih

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok merupakan salah satu contoh koloid efek tyndall

Menentukan solusi Menjernihkan air bisa dengan menggunakan tawas

Menentukan kesimpulan Norit itu adalah obat sakit perut kalau kita meminumnya maka kita akan sembuh. Obat itu Dapat menyerap bakteri sakit perut

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

95

4

INP

Memfokuskan

pertanyaan

Asapnya menggumpal yaitu efek koagulasi pada asap

Menganalisis argumen Fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair. Nama koloid sol contohnya kayu

Mengidentifikasi asumsi Karena asap rokok menggumpal. Maka asap rokok mengandung sifat padat pada dasar sisitem koloid

Menentukan solusi Kita biarkan melalui matahari kemudian disaring dengan bebatuan terakhir dicampurkan dengan kaporit

Menentukan kesimpulan Karena norit adalah pelarut medium pendispersinya

5 LS Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid yang ditemukan adalah efek tyndall

Menganalisis argumen Yang berperan disini adalah sifat koloid adsorpsi

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok ini merupakan efek tyndall Menentukan solusi Dengan tawa atau kaporit

Menentukan kesimpulan Obat norit bisa menyembuhkan dengan cara menyerap bakteri diusus

6 MM Memfokuskan pertanyaan

Asap kebakaran itu merupakan efek tyndall

Menganalisis argumen Gula yang kotor akan menjadi bersih karena ada penyerapan zat lain

Mengidentifikasi asumsi Asap saat merokok itu dapat mengganggu layar karena asap rokok merupakan efek tyndall

Menentukan solusi Solusi dengan menggunakan penjernih air atau tawas

Menentukan kesimpulan Norit adalah obat sakit perut yang dapat menyembuhkan diare dengan membunuh kuman diperut kita

7 NM Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid efek tyndall. Efek tyndall merupakan salah satu sistem koloid

Menganalisi argumen Gula tebu putih karena proses pemutihan

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok itu merupakan efek tyndall jadi asap rokok bisa menghalangi cahaya dilayar bioskop

Menentukan solusi Dengan cara menjernihkan air

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

96

menggunakan tawas Menentukan kesimpulan Norit adalah obat sakit perut yang bisa

mengobati diare dengan cara membunuh bakteri diperut

8

RDK

Memfokuskan pertanyaan

Fase pendispersinya padat dan medium pendispersinya gas

Menganalisis argumen - Mengidentifikasi asumsi Sifat koloidnya efek tyndall. Fase

pendispersinya rokok dan medium pendispersinya gas asap

Menentukan solusi Pertama kita harus melakukan pengendapan lumpur dibawah terik matahari terus kita melakukan penyaringan debu melalui celah bebatuan dan tercampur kita melakukan pembersihan kuman-kuman yang didalam air melalui kaporit

Menentukan kesimpulan Karena norit adalah sebuah pelarut medium pendispersinya

9 R Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid efek tyndall. Efek tyndall merupakan terhamburnya cahaya oleh partikel-partikel koloid

Menganalisis argumen Gula pasir yang menjadi putih gara-gara ada sifat koloid yaitu adsorpsi

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok dapat mengganggu pemandangan karena asap itu merupakan koloid efek tyndall

Menentukan solusi Solusinya dengan penjernihan air, bisa dengan pemutih atau tawas biar jernih

Menentukan kesimpulan Karena norit bisa menyerap dan membunuh bakteri

10 SM Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid efek tyndall

Mengananlisis argumen Iya karena gula tebu yang kotor bisa diserap menggunakan alat canggih

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok itu sifat koloid efek tyndall, makanya dia akan menghalangi layar bioskop

Menentukan solusi Bisa dengan menggunakan tawas atau kaporit

Menentukan kesimpulan Norit bekerja dengan membunuh bakteri

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

97

11

TWG

Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid efek tyndall

Menganalisis argumen Sifat koloid adsorpsi atau penyerapan Mengidentifikasi asumsi Sifat koloid yang dapat dilihat dari soal

no 3 adalah efek tyndall Menentukan solusi Solusinya adalah dengan menggunakan

tawas, karena tawas dapat menggumpalkan lumpur

Menentukan kesimpulan Norit adalag obat sakit perut, kalau diminum dia akan menyerap bakteri diperut/usus

12 FR Memfokuskan pertanyaan

Sifat koloid yang dapat ditemukan adalah efek tyndall. Efek tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel-partikel koloid

Mengananlisis argumen Yang berperan dalam pemutihan gula tebu adalah sifat koloid adsorpsi

Mengidentifikasi asumsi Asap rokok merupakan contoh dari sifat koloid efek tyndall

Menentukan solusi Dengan cara menggunakan tawas/koagulasi

Menentukan kesimpulan Norit adalah obat sakit perut. Dia akan mengobati sakit perut melalui penyerapan bakteri

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

98

LAMPIRAN D-3

HASIL JAWABAN PENUNTUN PRAKTIKUM

Aspek Inkuiri

Terbimbing

Jawaban Kelompok 1

Merumuskan Masalah 1) Mengapa berkas sinar matahari tampak lebih jelas pada pagi hari yang berkabut 2) Mengapa susu yang ditambahkan asam cuka dapat menggumpal 3) Mengapa setelah mencuci muka dengan perbersih wajah menjadi cerah

Mengajukan Hipotesis 1) Seberkas cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid maka cahaya tersebut akan dihamburkannya ketika berkas cahaya menjadi lebih keliatan

2) Jika muatan koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan

3) Jika partikel koloid memiliki sifat listrik pada permukaannya maka sifat tersebut dapat menyebabkan penempelan zat asing pada permukaan koloid yang disebut adsorpsi

Mengumpulkan dan Mengolah data

Sifat koloid Sampel L.Gula Susu Cair L.kanji Susu Kedelai L.Kopi

Efek tyndall X √ X √ X Koagulasi X √ X √ X Adsorpsi X √ X √ X

Menganalisis Data Hasil Percobaan

1) Sampel A a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambah norit

Tidak tergolong koloid tetapi suspensi 2) Sampel B

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 ( koagulasi) : mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan asam

cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel merupakan koloid

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

99

3) Sampel C a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan

asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Tidak tergolong koloid tetapi suspensi 4) Sampel D

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika dtambahkan norit

Sampel merupakan koloid 5) Sampel E

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel E tidak tergolong koloid tetapi larutan

Menyimpulkan 1) Efek tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya dapat diamati

2) Koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses pembentukkan gumpalan yang disebabkan oleh perubahan zat kimia tertentu

3) Adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penguapan

Aspek Inkuiri

Terbimbing

Jawaban Kelompok 2

Merumuskan Masalah 1) Mengapa berkas sinar matahari dapat menembus celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut?

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

100

2) Mengapa susu yang ditambahkan asam cuka tampak menggumpal? 3) Mengapa setelah mencuci muka dengan pembersih wajah, wajah bisa jadi cerah?

Mengajukan Hipotesis 1) Seberkas cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid maka cahaya tersebut akan dihamburkannya ketika berkas cahaya menjadi lebih keliatan

2) Jika muatan koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan

3) Jika partikel koloid memiliki sifat listrik pada permukaannya maka sifat tersebut dapat menyebabkan penempelan zat asing pada permukaan koloid yang disebut adsorpsi

Mengumpulkan dan Mengolah data

Sifat koloid Sampel L.Gula Susu Cair L.kanji Susu Kedelai L.Kopi

Efek tyndall X √ X √ X Koagulasi X √ X √ X Adsorpsi X √ X √ X

Menganalisis Data Hasil Percobaan

1) Sampel A a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambah norit

Tidak tergolong koloid tetapi larutan 2) Sampel B

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 ( koagulasi) : mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan asam

cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel merupakan koloid 3) Sampel C

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan

asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

101

Tidak tergolong koloid tetapi suspensi 4) Sampel D

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika dtambahkan norit

Sampel merupakan koloid 5) Sampel E

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel E tidak tergolong koloid tetapi larutan

Menyimpulkan 1) Efek tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas

cahaya dapat diamati dengan jelas 2) Koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses pembentukkan gumpalan yang disebabkan oleh

penambahan zat kimia tertentu 3) Adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penguapan

Aspek Inkuiri

Terbimbing

Jawaban Kelompok 3

Merumuskan Masalah 1) Mengapa berkas sinar matahari tampak lebih jelas pada pagi hari yang ada kabut? 2) Mengapa susu yang ditambahkan asam cuka dapat menggumpal? 3) Mengapa setelah mencuci muka dengan perbersih wajah menjadi bersih dan cerah?

Mengajukan Hipotesis 1) Seberkas cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid maka cahaya tersebut akan dihamburkannya ketika berkas cahaya menjadi lebih keliatan

2) Jika muatan koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan

3) Jika partikel koloid memiliki sifat listrik pada permukaannya maka sifat tersebut dapat

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

102

menyebabkan penempelan zat asing pada permukaan koloid yang disebut adsorpsi Mengumpulkan dan

Mengolah data Sifat koloid Sampel

L.Gula Susu cair L.kanji Susu Kedelai L.Kopi Efek tyndall X √ X √ X Koagulasi X √ X √ X Adsorpsi X √ X √ X

Menganalisis Data Hasil Percobaan

1) Sampel A a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambah norit

Tidak tergolong koloid tetapi larutan 2) Sampel B

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 ( koagulasi) : mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan asam

cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel merupakan koloid 3) Sampel C

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan

asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Tidak tergolong koloid tetapi suspensi 4) Sampel D

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika dtambahkan norit

Sampel merupakan koloid 5) Sampel E

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

103

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel E tidak tergolong koloid tetapi larutan

Menyimpulkan 1) Efek tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas

cahaya dapat diamati 2) Koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses pembentukkan gumpalan yang disebabkan oleh

perubahan zat kimia tertentu 3) Adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penguapan

Aspek Inkuiri

Terbimbing

Jawaban Kelompok 4

Merumuskan Masalah 1) Mengapa berkas sinar matahari tampak lebih jelas pada pagi hari yang berkabut 2) Mengapa susu yang ditambahkan asam cuka dapat menggumpal 3) Mengapa setelah mencuci muka dengan perbersih wajah menjadi cerah

Mengajukan Hipotesis 1) Seberkas cahaya yang dilewatkan pada sistem koloid maka cahaya tersebut akan dihamburkannya ketika berkas cahaya menjadi lebih keliatan

2) Jika muatan koloid dihilangkan maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan

3) Jika partikel koloid memiliki sifat listrik pada permukaannya maka sifat tersebut dapat menyebabkan penempelan zat asing pada permukaan koloid yang disebut adsorpsi

Mengumpulkan dan Mengolah data

Sifat koloid Sampel L.Gula Susu Cair L.kanji Susu Kedelai L.Kopi

Efek tyndall X √ X √ X Koagulasi X √ X √ X

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

104

Adsorpsi X √ X √ X

Menganalisis Data Hasil Percobaan

1) Sampel A a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambah norit

Tidak tergolong koloid tetapi larutan 2) Sampel B

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 ( koagulasi) : mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan asam

cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel merupakan koloid 3) Sampel C

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa koagulasi ketika ditambahkan c. asam cuka d. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Tidak tergolong koloid tetapi suspensi 4) Sampel D

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami peristiwa ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika dtambahkan norit

Sampel merupakan koloid 5) Sampel E

a. Percobaan 1 (efek tyndall) : tidak dapat menghamburkan cahaya b. Percobaan 2 (koagulasi) : tidak mengalami koagulasi ketika ditambahkan asam cuka c. Percobaan 3 (adsorpsi) : tidak mengalami perubahan ketika ditambahkan norit

Sampel E tidak tergolong koloid tetapi larutan

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

105

Menyimpulkan 1) Efek tyndall merupakan sifat koloid yang dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas

cahaya dapat diamati 2) Koagulasi merupakan sifat koloid yaitu proses pembentukkan gumpalan yang disebabkan oleh

perubahan zat kimia tertentu 3) Adsorpsi merupakan sifat koloid yaitu penguapan

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

106

LAMPIRAN D-4

HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS

EKSPERIMEN

No Kode Siswa Nilai Posttest Kelas Eksperimen Persentase Nilai

1 DY 13 65 2 DPM 12 60 3 ENU 10 50 4 GRF 18 90 5 HP 10 50 6 ML 18 90 7 NJF 5 25 8 PH 12 60 9 RV 17 85

10 SKW 20 100 11 SW 19 95 12 S 17 85 13 WKS 17 85

Jumlah 861,5384615 Rata-Rata 66,27218935

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

107

LAMPIRAN D-5

HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS

KONTROL

No Kode

Siswa

Nilai Posttest Kelas Kontrol Persentase

Nilai

1 AA 9 45 2 BR 4 20 3 EN 10 50 4 FA 10 50 5 INP 5 25 6 LS 10 50 7 MM 9 45 8 NM 9 45 9 RDK 5 25

10 R 12 60 11 SM 9 45 12 TWG 10 50 13 FR 12 60

Jumlah 514,6153846 Rata=Rata 39,58579882

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

108

LAMPIRAN D-6

HASIL PENGOLAHAN DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN

KONTROL MENGGUNAKAN SPSS 21,0 for windows

1. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Descriptives Kelas Statistic Std.

Error Hasil Postest

Eksperimen Mean 72,3077 6,19179

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

58,8169

Upper Bound

85,7984

5% Trimmed Mean 73,3974

Median 85,0000

Variance 498,397

Std. Deviation 22,32482

Minimum 25,00

Maximum 100,00

Range 75,00

Interquartile Range 35,00

Skewness -,726 ,616 Kurtosis -,220 1,191

Kontrol

Mean 43,8462 3,54250

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

36,1277

Upper Bound

51,5646

5% Trimmed Mean 44,2735

Median 45,0000

Case Processing Summary

Hasil

Postest

Kelas Cases Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Eksperimen 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0% Kontrol 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

109

Variance 163,141

Std. Deviation 12,77267

Minimum 20,00

Maximum 60,00

Range 40,00

Interquartile Range 15,00

Skewness -,831 ,616 Kurtosis -,210 1,191

Tests of Normality

Hasil

Postest

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Eksperimen ,254 13 ,022 ,909 13 ,180 Kontrol ,305 13 ,002 ,849 13 ,028

a. Lilliefors Significance Correction Kesimpulan :

Hasil uji Normalitas posttest diperoleh nilai sig. Kolmogorof-Smirnov pada

kelas kontrol sebesar 0,002 dan kelas eksperimen diperoleh nilai sig.

Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,022. Suatu data dikatakan terdistribusi normal

jika nilai sig. > 0,05, dan tidak terdistribusi normal jika nilai sig. < 0,05.

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut posttest pada kelas eksperimen dan

kontrol tidak terdistribusi normal. Sehingga dilanjutkan dengan uji statistik non

parametrik yaitu U-Mann Whitney. Adapun keterangan hipotesis Ho dan Ha

sebagai berikut:

Ho :Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen

sama dengan kemampuan berpikir kritis kelas kontrol

Ha :Kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen berbeda

dengan kemampuan berpikir kritis kelas kontrol

2. Hasil Uji U-Mann Whitney Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Ranks

Kelas N Mean Rank

Sum of Ranks

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

110

LAMPIRAN D-7

Hasil Postest

Eksperimen 13 18,38 239,00 Kontrol 13 8,62 112,00 Total 26

Kesimpulan :

Hasil uji hipotesis diperoleh

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,001. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang

diperoleh < 0,05 (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan

antara siswa yang diajarkan dengan model inkuiri terbimbing melalui praktikum

dengan metode ceramah.

PERHITUNGAN EFFECT SIZE KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Besar pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi koloid di kelas XI IPA

Test Statisticsa

Hasil Postest

Mann-Whitney U 21,000 Wilcoxon W 112,000 Z -3,293 Asymp. Sig. (2-tailed)

,001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

,001b

a. Grouping Variable: kelas b. Not corrected for ties.

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

111

SMA Swasta Santun Pontianak dapat dicari dengan menggunakan rumus effect

size :

ES = EF�EG

HG

= II,JK�LM,NO

PJ,KK

= 2,0

Effect size (ES) yang diperoleh yaitu 2,0 > 0,8 tergolong tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat memberikan

pengaruh yang tinggi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi

koloid. Jika dilihat dari luas di bawah lengkungan kurva normal dari 0 ke Z, maka

model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui praktikum pada materi koloid

memberikan pengaruh sebesar 47,72% terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA Swasta Santun Pontianak

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

112

LAMPIRAN D-8

TABEL Z

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

113

LAMPIRAN D-9

HASILWAWANCARA SISWA KELAS EKSPERIMEN

Hasil wawancara dengan siswa kelas XI IPA SMA Swasta Santun Pontianak.

Terimakasih atas waktunya, bapak akan mewawancarai mengenai postest yang

telah dilakukan.

1. Baiklah, dari soal yang bapak berikan menurut kalian apakah soal yang saya

berikan sulit?

No Nama Responden Jawaban

1 Siswa 1 Tidak begitu sulit sih pak. Soalnya materinya ada hubungannya dengan praktikum yang kita lakukan. Cuma soal no 5 agak lumayan membingungkan soalnya hubungannya obat sakit perut dg koloid. Jadi agak sedikit kurang mengerti

2 Siswa 2 Tidak terlalu sulit sih pak. Soalnya materinya juga tidak terlalu banyak dan pun ada hubungannya dengan praktikum yang kita lakukan kemaren.

3 Siswa 3 Tidak terlalu sulit sih pak. Cuma soalnya agak panjang-panjang jadi kita harus benar-benar teliti dalam memaknai pertanyaannya apa.

2. Apakah kalian mengerti dengan soal yang bapak berikan?

No Nama Responden Jawaban

1 Siswa 1 Mengerti sih pak maksud dari soal bapak berikan. Cuma soalnya panjang-panjang. Jadi saya harus membacanya benar-benar pak biar tau maksud dari pertanyaan nya tu apa.

2 Siswa 2 Mengerti pak. Soalnya dari soal-soal itu semua intinya tu menanyakan sifat-sifat koloid yang sama dengan kita praktekan kemaren. Jadi saya tau pak maksud dari pertanyaannya.

3 Siswa 3 Mengerti sih pak. Tetapi ada soal-soalnya yang kurang mengerti. Soalnya panjang-panjang sih pak jadi agak susah. Tapi sih saya tetap bisa jawab semuanya meskipun tidak tau benar salahnya.

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

114

3. Apakah pertanyaan-pertanyaan didalam soal tersebut ada hubunganya dalam

kehidupan sehari-hari?

No Nama Responden Jawaban

1 Siswa 1 Ada pak. Soalnya semua soal yang bapak berikan terkait dengan kehidupan yang biasa kita lakukan pak.

2 Siswa 2 Ada pak bahkan semua soal itu terkait dengan kehidupan sehari-hari

3 Siswa 3 Ada pak.semua soal itu berkaitan dengan kehidupan kita sehari hari.

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

115

LAMPIRAN D-10

HASIL WAWANCARA SISWA KELAS KONTROL

Hasil wawancara dengan siswa kelas XI IPA SMA Swasta Santun Pontianak.

Terimakasih atas waktunya, bapak akan mewawancarai mengenai postest yang

telah dilakukan.

dilakukan.

1. Baiklah, dari soal yang bapak berikan menurut kalian apakah soal yang saya

berikan sulit?

No Nama Responden Jawaban

1 Siswa 1 Sulit pak. Panjang-panjang soalnya. Palingan ada beberapa saja yang bisa saya jawab

2 Siswa 2 Sulit sekali pak. Tidak mengerti apa yang ditanyakan soal tersebut. Cuma no 1 dan 3 yang mengerti pertanyaannya.

3 Siswa 3 Sulit pak. Malas mau baca soalnya panjang-panjang

2. Apakah kalian mengerti dengan soal yang bapak berikan?

No Nama Responden Jawaban

1 Siswa 1 Tidak mengerti pak soalnya pertanyaannya gak nyambung.

2 Siswa 2 Mengerti no 1 dan 3 jak pak sisanya tidak mengerti

3 Siswa 3 Tidak ngerti pak. Soal bapak sulit untuk dijawab

3. Apakah pertanyaan-pertanyaan didalam soal tersebut ada hubunganya dalam

kehidupan sehari-hari?

No Nama Responden Jawaban

1 Siswa 1 Ada sih pak sepertinya. Soalnya malas mau bacanya panjang-panjang

2 Siswa 2 Ada pak sih pak. Soal no 1 dan 3 tu. Cuma itu saja yang tau tau

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

116

3 Siswa 3 Tidak ada sepertinya pak. Saya juga kurang tau dengan soalnya.

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

117

LAMPIRAN E-1

LEMBAR HASIL VALIDASI RPP KELAS EKSPERIMEN

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

118

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

119

LAMPIRAN E-2

LEMBAR HASIL VALIDASI RPP KELAS KONTROL

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

120

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

121

LAMPIRAN E-3

LEMBAR HASIL VALIDASI SOAL POSTTEST

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

122

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

123

LAMPIRAN E-4

LEMBAR HASIL VALIDASI PENUNTUN PRAKTIKUM

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

124

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

125

LAMPIRAN E-5

LEMBAR HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN DIKELAS

EKSPERIMEN

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

126

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

127

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

128

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

129

LAMPIRAN E-6

LEMBAR HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN DIKELAS

KONTROL

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

130

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

131

LAMPIRAN F-1

SURAT PERNYATAAN VALIDATOR 1

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

132

LAMPIRAN F-2

SURAT

PERNYATAAN VALIDATOR

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

133

LAMPIRAN F-3

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

134

LAMPIRAN F-4

SURAT BALASAN SEKOLAH

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

135

LAMPIRAN G-1

LEMBAR JAWABAN KELAS EKSPERIMEN

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

136

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

137

LAMPIRAN G-2

LEMBAR JAWABAN KELAS KONTROL

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

138

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

139

LAMPIRAN H-1

PROSES PEMBELAJARAN DIKELAS EKSPERIMEN

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

140

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

141

LAMPIRAN H-2

PROSES PEMBELAJARAN DIKELAS KONTROL

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.unmuhpnk.ac.id/637/1/Skripsi Budi Firmansyah.pdf · berpikir kritis siswa kurang terlatih dikarenakan pembelajaran lebih

142