pengaruh model pembelajaran berbasis...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF
SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KATOLIKTANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
E Journal
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
ADVENTI VERONICA
NIM 120388201295
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
Veronica, Adventi. 2016. Kemahiran Menulis Karangan Deskriptif Siswa
Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Katolik Tanjungpinang Tahun Pelajaran
2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing
I: Dr. H. Abdul Malik, M.Pd. Pembimbing II: Drs. Wagiman, M.Pd.
.
ABSTRAK
Kata Kunci: pengaruh, model pembelajaran berbasis masalah, karangan
deskriptif
Keterampilan berbahasa mencakup empat keterampilan yakni
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang merupakan suatu
kesatuan dan saling berhubungan. Keterampilan menulis merupakan keterampilan
yang paling tinggi tingkat kesulitannya bagi siswa dibandingkan dengan ketiga
keterampiln lainnya. Menulis yang baik dan menarik itu tidak mudah karena
diperlukan kebiasaan latihan dan praktik menulis. Dalam penelitian ini, dilakukan
penelitian pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemahiran
menulis karangan deskriptif. Beberapa siswa kelas VII kurang mahir dalam
menulis karangan deskriptif. Peneliti perlu meneliti kemahiran menulis karangan
deskriptif tersebut untuk mengkaji kemahiran menulis karangan deskriptif serta
pengaruh model pembelajaran berbasis masalah siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Katolik Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Teknik pengumpulan data berupa tes yang dibagi menjadi pre-test dan
post-test, analisis data berupa KB=T/Tt x 100%. Siswa dapat dikatakan adanya
pengaruh jika proporsi respon >75%.
Hasil yang dilakukan pada pre-test, kurangnya kemahiran menulis
karangan deskriptif, hal ini diketahui dari nilai rata-rata siswa yang tidak
mencapai nilai KKM, yaitu 75. Pada pre-test nilai rata-rata siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Katolik adalah 73.20 (tidak mencapai nilai KKM)
sedangkan pada post-test nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 75.96.
Dari hasil penelitian data penggunaan model pembelajaran berbasis masalah
berpengaruh terhadap kemahiran menulis karangan deskriptif siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Katolik Tahun Pelajaran 2016/2017 Tanjungpinang.
Veronica, Adventi. 2016. Influence of based-promblem learning model of writing
skills of descriptive essay students of seventh grade in Chatolic Junior High
school at Tanjungpinang in 2016/2017. Thesis. Language and literature education.
King Ali Haji Maritime University. 1st thesis guide is Dr. H. Abdul Malik, M. Pd.
2snd thesis guide is Drs. Wagiman, M. Pd.
ABSTRACT
Key word: influence, based_problem learning model, descriptive essay
Language skills consist of four, they are listening, speaking, reading, and
writing skill that have a correlation. Writing skill is the mostly difficult ability for
student compared with another language skill. Writing good and enteresting is not
easybecause need excercise and practice to writing more. In this research, used
based-problem leraning model toward writing skill of descriptive essay. Thats
need to do to review writing skill of descriptive essay and the influence of based-
problem learning model students of seventh grade in Chatolic Junior High school
at Tanjungpinang in 2016/2017.
Collection data techniques is a test consist of pre-test and post-test,
analysis of data is KB=T/Tt x 100%. Tthere’s influence if have respon > 75%.
The result on pre-test is less competent, its known by the average value is
not enough for the value completeness criteria, its about 75. The student’s pre-test
average value about 73,20 (not enough for value completeness criteria) while on
pos-test the average value got increased about 75,96. From the post-test result
concluded the used of based-problem learning model have an influenced to
writing skills descriptive essay of students of seventh grade in Chatolic Junior
High school at Tanjungpinang in 2016/2017
1. Pendahuluan
Sebagai keterampilan berbahasa, keterampilan menulis sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari yang semakin hari semakin berkembang karena
dengan melalui kegiatan menulis ini, seseorang dapat menyampaikan informasi
kepada orang lain yang berbeda tempat dan tulisan yang berbentuk informasi ini
tidak akan terhapus oleh waktu. Keterampilan menulis sangat diperlukan oleh
masyarakat terutama oleh siswa khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama
Katolik Tanjungpinang. Siswa diharapkan dapat menjadi generasi yang memiliki
kemampuan untuk menyampaikan informasi yang baik dan bermanfaat.
Kemampuan itu tentunya diperoleh dari seringnya berlatih menulis. Dalam proses
belajar pun siswa sangat erat hubungannya dengan menulis terutama menulis
karangan deskriptif.
Karangan deskriptif merupakan salah satu jenis karangan yang dekat
dengan Siswa. Menurut Finoza, (2010:240), kata deskripsi dipungut dari bahasa
Inggris descrptionyang berhubungan dengan kata kerja to describe(melukiskan
dengan bahasa). Maka dari itu, kegiatan menulis karangan deskripsi selalu
berhubungan dengan kegiatan menulis karangan yang menonjolkan aspek
pelukisan suatu benda sebagaimana adanya. Ciri-ciri karya tulis deskripsi menurut
Semi (2007; 66) adalah sebagai berikut: (1) Deskripsi berupaya memperlihatkan
detil atau rincian tentang objek. (2) Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi
dan membentuk imajinasi pembaca. (3) Deskripsi umumnya menyangkut objek
yang dapat diindra oleh pancaindra sehingga objeknya, pada umunya benda alam,
warna dan manusia. (4) Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan
pilihan kata yang menggugah. (5) Organisasi penyajian lebih umum menggunakan
susunan ruang.
Untuk memperoleh efektivitas belajar mengajar, guru sebaiknya
memperhatikan model pembelajaran yang digunakan saat mengajar. Guru dituntut
untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap
siswa untuk secara aktif terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu
alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya
keterampillan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam
memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Model
pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran dengan penggunaan
berbagai macam kecerdassan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi
terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapai segala sesuatu
yang baru dan kompleksitas yang ada, Rusman(2000:232).
Dilihat dari konteks perbaikan kualiatas pendidikan, maka PBM
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
memperbaiki sistem pembelajaran. Kita menyadari selama ini kemampuan siswa
untuk dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh setiap guru.
Akibatnya, manakala siswa mengahadapi masalah, walaupun masalah itu
dianggap sepele, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan baik.
Tidak sedikit siswa yang mengambil jalan pintas, misalnya dengan mengonsumsi
obat-obat terlarang atau bahkan bunuh diri hanya gara-gara ia tidak sanggup
memecahkan masalah.
2. Metodologi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Katolik Tanjungpinang tahun pelajaran 2016/2017 yang
berjumlah 91 siswa. Peneliti mengambil sampel 46 siswa dari jumlah 91 siswa.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 semester ganjil.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan
rancangan penelitian One Group Pre-test Post-test Design ( Sugiyono, 2012:74).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunkan
instrumen tes.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kualifikasi Hasil Pre-test Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Adapun kualifikasi nilai kemahiran menulis karangan deskriptif sebelum
diterapkanmodel pembelajaran berbasis masalah adalah
Tabel
KUALIFIKASI NILAI TES KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPTIF
N o . S k o r K u a l i f i k a s i J u m l a h S i s w a
1 . 8 5 - 1 0 0 S a n g a t b a i k 1
2 . 7 0 - 8 4 B a i k 3 2
3 . 5 5 - 6 9 C u k u p 1 2
4 . 4 0 - 5 4 K u r a n g 1
5 . 3 9 S a n g a t k u r a n g 0
J u m l a h s i s w a 4 6
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai pre-test dengan kualifikasi sangat
baik berjumlah 1 siswa, kualifikasi baik berjumlah 32 orang, kualifikasi cukup
berjumlah 12 orang, kualifikasi kurang berjumlah 1 orang dan kualifikasi sangat
kurang berjumlah 0 orang.
Adapun nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebagai berikut :
=
=
= 73,20
Keterangan :
X = nilai rata-rata (mean)
= jumlah semua nilai siswa
= jumlah siswa
Jadi, nilai rata-rata kemahiran meuulis karangan deskriptif siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Katolik Tanjungpinang tahun pelajaran 2016/2017
sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah adalah 73,20.
Kualifikasi Hasil Post-test Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Tabel
KUALIFIKASI NILAI TES KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPTIF
N o . S k o r K u a l i f i k a s i J u m l a h s i s w a
1 . 8 5 - 1 0 0 S a n g a t b a i k 1 9
2 . 7 0 - 8 4 B a i k 1 2
3 . 5 5 - 6 9 C u k u p 1 1
4 . 4 0 - 5 4 K u r a n g 4
5 . 3 9 S a n g a t k u r a n g 0
J u m l a h s i s w a 4 6
Berdasarkan tabel 5.1 di atas, diketahui nilai post-test dengan kualifikasi
sangat baik berjumlah 19 siswa, kualifikasi baik berjumlah 12 orang, kualifikasi
cukup berjumlah 11 orang, kualifikasi kurang berjumlah 4 orang dan kualifikasi
sangat kurang berjumlah 0 orang.
Adapun nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebagai berikut :
=
=
= 75,96
Keterangan :
X = nilai rata-rata (mean)
= jumlah semua nilai siswa
= jumlah siswa
Jadi, nilai rata-rata kemahiran menulis karangan deskriptif siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Katolik Tanjungpinang tahun pelajaran 2016/2017
sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah adalah 75,96.
Hasil analisis perbandingan nilai pre-test dan post-test one group design
dengan menggunakan rumus Uji t (Arikunto : 349) :
t =
Ket :
Md = mean dari pre-test dengan post-test
Xd = deviasi masing-masing subjek
= jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d.b = ditentukan dengan N-1
Tabel
Nilai Deviasi Pre-test Dan Post-test
N a m a P r e - t e s t P o s t - t e s t d ( s e l i s ih )
A D I P R A Y O G I 8 0 8 7 7
AGUS T INUS NONG E RW I N 6 7 7 3 6
A L B E R T U S A G U N G D E W A 8 0 7 3 7
A N D R E A S 8 0 8 7 7
ANDREAS VALENTINO PRATAMA 8 0 8 0 0
A N G E L L Y D . V 6 7 8 0 1 3
ANNAS AULIANSYAH PUTRA 8 0 8 7 7
C A N D Y J E S L I N S T E V A N Y 8 7 1 0 0 1 3
C H R I S T I N A T A N L Y 7 3 8 7 1 4
CORNELYA RIUHLDA ESTER 8 0 6 0 2 0
D E N N Y 8 0 8 7 7
D E V I F I O N I T A S A R A G I H 8 0 6 6 1 4
D E V I A C H R I S T I N N E 7 3 8 7 1 4
DJUMAR YORENDI SARAGIH. S 6 0 6 6 6
D O N I S H A P U T R A 6 0 6 0 0
EZRA SOLAFIDE HUTAJULU 6 0 8 7 2 7
H E N D R I K U S B A L S A B I N D 6 6 4 0 2 6
H E N G K Y J A Y A N T O 6 0 6 0 0
H E Z R O N 6 6 6 0 6
I S A A C J U L I O 8 0 6 0 2 0
TABEL 23 (SAMBUNGAN) J E F F C O L L I N 4 0 5 3 1 3
J E R E L D A V I N 8 0 6 7 1 3
J O Y C E L L I N 8 0 7 3 7
JUWITA COSTANTA LUSIA L. D 7 3 5 3 2 0
K E V I N A R D I 7 3 8 0 7
K E V I N L E O N A R D O 7 3 8 0 7
L A M T I U R H A R I A N A L . S 7 3 6 6 7
L I N D Y C E L L I N A 8 0 8 7 7
MARCELL DIMAS RAHARJ O 6 7 8 7 2 0
M A R I A N U S F E B R I A N T O 7 3 8 7 1 4
M O N I K A A W I S T A D I N I 8 0 7 3 7
N A T A S Y A A P R I L I A 7 3 8 0 7
O D I B I N T A N P R A T A M A 7 3 8 0 7
ONW ARD QUIMBY P ASARIB U 7 3 8 0 7
R A V E N S A R I E S T I T U S K 8 0 8 7 7
R E G I N A T Y E S T I P I A N A 7 3 8 7 1 4
R I C O P R A N O T O 6 6 6 0 6
R I S W A N I W E L U N I P O 6 6 8 0 1 4
S T A N L E Y J U M A R Y O 8 0 8 7 7
V A N N E S S S A A 8 0 8 7 7
V E N E D I C T L E E 8 0 8 7 7
V I T O R O E G E N T S A R I O 8 0 8 7 7
TABEL 23 (SAMBUNGAN) W E N D Y 7 3 8 0 7
Y I U P Y C H A N G 7 3 8 0 7
Y O H A N E S J O R D A N H 6 6 4 6 2 0
Y O S I M E L I A P U T R I 8 0 6 6 1 4
N = 5 0 3 3 6 7 3 4 9 4 4 7 4
= 7 3 . 2 0 = 7 5 . 9 6
Setelah diketahui Md = 10,30 dan 6142, maka dilanjutkan dengan menggunakan
rumus uji t yaitu :
t =
=
= = = = 2,48
Berdasarkan uji t test tersebut, maka diperoleh nilai t dari perbedaan pre-
test dan post-test yaitu 2,48. Peneliti menggunakan rumus di atas untuk
menghitung deviasi masing-masing subjek, mean dari perbedaan post-testdan pre-
test, dan jumlah kuadrat deviasi. Sehingga dapat diketahui perbandingan hasil
eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif siswa kelas VII SMP
Katolik Tanjungpinang tahun pelajaran 2016/2017.
Pengambilan keputusan :
a. Kriteria yang diambil berdasarkan taraf kepercayaan 95%, konsultasinya
pada kolom taraf signifikansi 5%.
b. t = 2,48 dan d.b = 45 selanjutnya dilakukan pengetesan satu ekor t kritik
pada = 1,68.
i. 1,68 2,48
c. Kesimpulannya yaitu eksperimen mempunyai pengaruh pada taraf
signifikansi 0,05. Hal ini membuktikan model pembelajaran berbasis
masalah memiliki pengaruh terhadap kemahiran menulis karangan
deskriptif siswa.
4. Simpulan dan Saran
Berdasarkan rumusan masalah, pengujian hipotesis, analisis data dan
pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, kemahiran menulis karangan deskriptif siswa sebelum
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tergolong baik berdasarkan
tebel kualifikasi perolehan nilai. Skor rata-rata siswa yaitu 73.20 dengan siswa
yang belum mencapai KKM sebanyak 26 siswa dan 20 siswa yang sudah
mencapai KKM. Kedua, Kemahiran menulis karangan deskriptif siswa setelah
diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah tergolong baik berdasarkan
tabel kualifikasi. Skor rata-rata siswa yaitu 75.96 dengan siswa yang mencapai
KKM mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 28 siswa
dan 18 siswa tidak mencapai KKM.
Kriteria yang diambil berdasarkan taraf kepercayaan 95%, konsultasinya
pada kolom taraf signifikansi 5%. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan oleh
peneliti diperoleh hasil yaitu diterima dan ditolak. Hal ini dibuktikan dengan
fakta sebagai berikut : 1,6818,521,68 ( ditolak karena hasil lebih rendah
dibandingkan dengan dan diterima karena hasil lebih besar dibandingkan )
Adapun beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil
penelitian yaitu Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru
menggunakan model ataupun strategi dalam belajar mengajar agar hasil belajar
siswa meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemahiran menulis karangan deskriptif siswa adalah model
pembelajaran berbasis masalah.Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
memotivasi siswa untuk meningkatkan kemahiran menulis karangan deskriptif
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Dinandar. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm)
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di SMk Dharma
Karya Jakarta”. Skripsi Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta (Tidak dierbitkan).
Finoza. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Kutyorini, Yunita. 2012. “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dilengkapi
Media Virtual Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika SMA/MA”.
Skripsi Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta (Tidak
diterbitkan).
Malik, Abdul dan Isnaini Leo Shanty. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: Unri
Press.
Migiari, “Palentina. 2014. Hubungan Antara Kemahiran Membaca Dan
Kemahiran Menulis Berita Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi Sarjana
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali
Haji, Tanjungpinang (Tidak diterbitkan).
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pembelajaran. Jakarta. Prenada Media.
Semi, M. Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung. Angkasa.
Sugyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.