pengaruh model kooperatif tipe scramble …digilib.unila.ac.id/26845/17/skripsi tanpa bab...

73
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 3 KELAS V SDN 1 METRO UTARA (Skripsi) Oleh RESTA RISTIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: ngotruc

Post on 03-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLETERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 6

SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 3 KELAS VSDN 1 METRO UTARA

(Skripsi)

Oleh

RESTA RISTIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

ABSTRAK

Oleh

RESTA RISTIANI

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi di kelas V SDN1 Metro Utara

permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran yaitu rendahnya hasil

belajar siswa yakni 11 orang siswa dari 28 orang siswa yang mencapai nilai

ketuntasan belajar berdasarkan KKM yang telah di tentukan yaitu 68. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model kooperatif tipe scramble

terhadap hasil belajar siswa tema organ tubuh manusia dan hewan sub tema tubuh

manusia pembelajaran 3 kelas V SDN 1Metro Utara.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan teknik tes. Alat pengumpul data berupa soal pilihan jamak.

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah N-Gain.

Hasil penelitian menunjukkan, nilai N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,43 dan

nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,33. Berdasarkan hasil uji hipotesis thitung =

2,692 > ttabel = 2,005 (α=0,05), maka Ha diterima dengan kesimpulan terdapat

pengaruh yang signifikan dan positif pada penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci: hasil belajar, scramble, tematik

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 6

SUBTEMA1 PEMBELAJARAN 3 KELAS V SDN 1 METRO UTARA

Page 3: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP HASILBELAJAR SISWA PADA TEMA 6 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 3

KELAS V SDN 1 METRO UTARA

Oleh

RESTA RISTIANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas
Page 5: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas
Page 6: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas
Page 7: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Resta Ristiani, dilahirkan di Pagaralam,

25 Mei 1995. Peneliti merupakan anak ketiga dari tiga

bersaudara, dari pasangan Bapak Sukemi (Alm) dan Ibu

Ifadatin. Pendidikan formal yang telah diselesaikan

peneliti sebagai berikut.

(1) SD Negeri 23 Kota Pagaralam lulus pada tahun 2007, (2) SMP Negeri 8 Kota

Pagaralam lulus pada tahun 2010, (3) SMA Negeri 4 Kota Pagaralam lulus pada

tahun 2013.Juli 2013, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa FKIP Program Studi

PGSD Universitas Lampung melaluijalur SNMPTN. Peneliti melakukan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 1 Srimulyo. Selain PPL, peneliti juga

melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Srimulyo, Kecamatan Anak Ratu

Aji, Kabupaten Lampung Tengah.

Page 8: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

MOTO

“Barang siapa yang keluar menuntut ilmu maka ia adalahseperti dijalan Allah hingga pulang”

(H.R. Tirmidzi))

“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orangyang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun islam danpahala yang diberikan kepadanya sama dengan para nabi”

(HR. Dailani dari Anas r.a)

“Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantungniatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai apa yang

diniatkannya”(H.R Bukhari)

“learn from yesterday, live for today, and hope fortomorrow”

(Albert Einstein)

Page 9: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

PERSEMBAHAN

Terima kasih untuk ayahku tercinta Alm. Sukemi dan Ibuku Ifadatinatas segala yang telah dilakukan demi anakmu. Terimakasih atascinta, yang terpancar dalam setiap doa dan restumu yang selalumengiringi langkah anakmu dan untuk setiap dukungan, serta

lantunandoa yang selalu diutarakan kepada peneliti.

Terima kasih kakak-kakakku Siti Khoiriyah, Kholifah dan AhmadAbdul Aziz untuk semua dukungan dan bantuan yang diberikan

demi kelancaranstudi hingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih bapak Sidik Permana dan ibu Desi Sundari untuk semuadukungan, bantuan serta pemberian semangat yang luar biasa dan

memotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Terima kasih untuk tim pengelola beasiswa Bidik Misi UniversitasLampung yang telah memberikan bantuan baik secara materil

maupun non-material. Semoga kebaikan dankerja kerasnya dibalas oleh Allah. Swt.

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

ii

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga peneliti mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Kooperatif Tipe Scramble

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Kelas V

SDN 1 Metro Utara”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Dengan kerendahan hati yang tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., Rektor Universitas Lampung

yang mengesahkan ijasah dan gelar sarjana kami, sehingga peneliti termotivasi

untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan FKIP Universitas Lampung

yang telah memberikan semangat kemajuan serta dorongan untuk memajukan

program studi PGSD dan membantu peneliti dalam menyelesaikan surat guna

syarat skripsi.

Page 11: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

iii

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung yang telah memberikan sumbangsih untuk kemajuan program studi

PGSD dan juga membantu peneliti dalam menyelesaikan surat guna syarat

skripsi.

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi S1 PGSD

Universitas Lampung yang telah memberikan banyak ilmu kepada peneliti dan

ide-ide kreatif untuk memajukan kampus tercinta PGSD.

5. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd., Ketua Koordinator Kampus B FKIP Universitas

Lampung, memberikan banyak motivasi dan saran-sarannya yang membangun

dan meningkatkan rasa percayaan diri peneliti.

6. Ibu Dra. Yulina H. M.Pd.I., Dosen Pembimbing Akademik yang telah

mengarahkan dan memberi saran yang sangat bermanfaat bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Rapani M.Pd., Dosem Pembimbing I yang telah mengarahkan

dengan bijaksana, membimbing dengan penuh kesabaran dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah

mengarahkan dengan bijaksana, membimbing dengan penuh kesabaran dan

memberikan saran yang sangat bermanfaat.

9. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., Dosen Pembahas/Penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat dan motivasi-

motivasinya untuk bisa menjadi yang lebih baik lagi.

Page 12: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

iv

10. Tim pengelola bea siswa Bidik Misi yang telah memberikan bantuan baik

material maupun non material sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini.

11. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S1 PGSD Kampus B FKIP yang turut andil

dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

12. Bapak Sumadi, S. Pd, Kepala SDN 1 Metro Utara, serta Dewan Guru dan Staf

Administrasi yang telah banyak membantu peneliti dalam penyusunan skripsi

ini.

13. Ibu Fera Apriliyanti, M. Pd., teman sejawat yang banyak membantu peneliti

dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

14. Ibu Nahrotun, S. Pd. SD., teman sejawat yang banyak membantu peneliti

dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

15. Siswa-siswa SDN 1 Metro Utara yang telah membantu dan bekerjasama dalam

kelancaran penelitian skripsi ini.

16. Sahabat seperjuangan dalam menulis skripsi: Teri Hetami, Siti Maisyaroh,

Shintia Anggraini, Tya Lutfi Nayora, Sintya Oktaviana, Puspa Dewi, Ariska

Astuti, Apriana Kusnita, Rina Murniati, Novuri Ecisa, Yopita Sari, Ratna

Wulandari, Siti Nurjanah, Rizky Khamidah, Siti Rohma, Retno Purwasih, Yesi

Wulan sari, yang selalu memberikan semangat serta motivasi untuk

keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

17. Keluarga Besar Kosan yang selalu memberikan semangat serta motivasi untuk

keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini: Eti

Argiawati, Rosa Maghfirah, Fitri Martias Diningsih, Eka Septiana, Nurul

Page 13: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

v

Suparni, Anes Novita Dewi, Purnama Sari, Selvia Agustina, Bella Oktarina,

Poppy, Shefa, Firda, dan Yanbella.

18. Seluruh rekan-rekan S1 PGSD angkatan 2013 khususnya Kelas C, yang telah

berjuang bersama demi masa depan yang cerah, kalian akan menjadi cerita

terindah di masa depan.

19. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan

skripsi ini.

Semoga Allah SWT melindungi dan membalas semua kebaikan yang sudah

diberikan kepada peneliti. Mungkin dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan,

akan tetapi semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Metro, Februari 2017Peneliti

Resta Ristiani

Page 14: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

vi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1B. Identifikasi Masalah................................................................................... 7C. Pembatasan Masalah.................................................................................. 8D. Rumusan Masalah...................................................................................... 8E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 9

II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS .................... 11A. Kajian Teori ............................................................................................... 11

1. Belajar .................................................................................................. 112. Model Pembelajaran ............................................................................. 143. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................................... 164. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble................................... 195. Pembelajaran Tematik .......................................................................... 23

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 24C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 26D. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 28

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 29A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 29B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 31

1. Tempat Penelitian ................................................................................. 312. Waktu Penelitian................................................................................... 31

Page 15: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

vii

Halaman

C. Definisi Operasional .................................................................................. 311. Variabel Penelitian................................................................................ 312. Definisi Oprasional Penelitian .............................................................. 32

D. Populasi dan Sampel.................................................................................. 331. Populasi Penelitian ............................................................................... 332. Sampel Penelitian ................................................................................. 34

E. Instrumen Penilaian ................................................................................... 351. Pengertian Instrumen Tes ..................................................................... 352. Uji Coba Instrumen Tes ........................................................................ 353. Uji Prasyaratan Instrumen..................................................................... 38

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ......................................... 421. Uji Prasyarat Analisis Data................................................................... 422. Analisis Data Hasil Belajar................................................................... 463. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 47

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 50A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 50

1. Visi dan Misi .................................................................................... 502. Sarana dan Prasarana......................................................................... 513. Keadaan Tenaga Pendidik................................................................. 51

B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 511. Persiapan Penelitian .......................................................................... 512. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 523. Pengambilan Data Penelitian ............................................................ 52

C. Deskripsi Data Penelitian........................................................................ 52D. Analisis Data Penelitian .......................................................................... 53

1. Analisis Data Nilai Pretest................................................................ 532. Analisis Data Nilai Posttest .............................................................. 54

E. Uji persyaratan Analisis Data.................................................................. 561. Uji Normalitas................................................................................... 572. Uji Homogenitas .............................................................................. 593. Pengujian Hipotesis........................................................................... 60

F. Pembahasan ............................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

LAMPIRAN....................................................................................................... 73

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 68 A. Kesimpulan ............................................................................................. 68 B. Saran ....................................................................................................... 68

Page 16: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka konsep variabel ......................................................................... 26

2. Diagram rancangan penelitian .................................................................. 28

3. Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ..................................... 52

4. Data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol..................................... 53

5. Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ...................... 54

6. Grafik histogram nilai pretest kelas eksperimen....................................... 59

7. Grafik histogram nilai posttest kelas eksperimen ..................................... 60

8. Grafik histogram nilai pretest kelas kontrol ............................................. 61

9. Grafik histogram nilai posttest kelas kontrol ............................................ 62

Page 17: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi tes hasil belajar tematik tema 6 subtema 1 ................................. 34

2. Kriteria validitas butir soal........................................................................ 38

3. Analisis tes uji instrumen.......................................................................... 38

4. Koefisien reliabilitas KR 20...................................................................... 40

5. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa ................................................. 44

6. Nilai pretest kelas eksperimeb dan kontrol............................................... 51

7. Nilai posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen .................................... 52

8. Uji normalitas pretest kelas eksperimen .................................................. 55

9. Uji normalitas pretest kelas kontrol .......................................................... 56

10. Uji normalitas posttest kelas eksperimen.................................................. 57

11. Uji normalitas posttest kelas kontrol......................................................... 58

12. Uji homogenitas pretest kelas eksperimen dan kontrol ............................ 58

13. Uji homogenitas posttest kelas eksperimen dan kontrol ........................... 59

14. Distribusi frekuensi pretest kelas eksperimen........................................... 60

15. Distribusi frekuensi posttest kelas eksperimen ......................................... 60

16. Distribusi frekuensi pretest kelas kontrol ................................................. 60

17. Distribusi frekuensi posttest kelas kontrol ................................................ 61

Page 18: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat penelitian pendahuluan dari fakultas ............................................. 72

2. Surat keterangan dari fakultas................................................................. 73

3. Surat izin penelitian dari fakultas............................................................ 74

4. Surat izin penelitian dari kepala sekolah ................................................ 75

5. Surat pernyataan teman sejawat kelas V B ............................................. 76

6. Surat pernyataan teman sejawat kelas VC .............................................. 77

7. Surat keterangan Penelitian..................................................................... 78

8. Data dokumentasi nilai mid ................................................................... 79

9. Pemetaan ................................................................................................. 80

10. Silabus ..................................................................................................... 84

11. RPP kelas eksperimen ............................................................................. 89

12. RPP kelas kontrol.................................................................................... 99

13. Lembar kerja peserta didik...................................................................... 107

14. Kisi-kisi instrumen................................................................................. 109

15. Hasil analisis uji validas soal .................................................................. 112

16. Hasil anlisis uji reliabilitas soal............................................................... 115

17. Tabel nilai-nilai r..................................................................................... 117

Page 19: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

xi

Halaman

18. Format kisi-kisi soal................................................................................ 118

19. Data hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen................................ 124

20. Data hasil belajar kognitif siwa kelas kontrol ......................................... 125

21. Hasil uji normalitas pretest ..................................................................... 126

22. Hasil uji normalitas posttest .................................................................... 127

23. Hasil uji homogenitas pretest.................................................................. 128

24. Hasil uji homogenitas posttest ................................................................ 129

25. Hasil uji hipotesis.................................................................................... 130

26. Dokumentasi proses belajar mengejar kelas kontrol dan eksperimen .... 131

Page 20: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

manusia kearah yang lebih baik. Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa

dapat dilihat dari pendidikannya. Semakin baik tingkat pendidikan suatu

negara, semakin baik juga sumber daya manusianya. Sehingga, antara

pendidikan dan kemajuan suatu bangsa merupakan satu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan.

Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yang menyatakan bahwapendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa danNegara.

Berdasarkan pernyataan UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dapat

diketahui bahwa tujuan pendidikan adalah mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penyelenggaraan pendidikan di Indonesia

dilaksanakan dengan mengacu pada kurikulum. Undang-undang Sistem

Page 21: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

2

Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kesimpulannya

bahwa kurikulum yang dilaksanakan harus diseragamkan, agar tidak terjadi

perbedaan tujuan, isi, dan bahan pelajaran antara satu wilayah dengan wilayah

yang lain. Kurikulum yang berlaku saat ini ialah kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) dan kurikulum 2013. Penelitian dilakukan pada sekolah

yang sudah menerapkan kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter,

kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri

merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill,

dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi,

aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan

sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006 lalu.

Setelah diberlakukannya kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan

insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif. Sehingga dalam proses

pembelajaran, guru dituntut untuk memberikan inovasi baru dan merancang

kegiatan pembelajaran sebaik mungkin serta guru harus pandai dalam memilih

Page 22: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

3

metode atau model yang sesuai dengan materi agar tercapainya tujuan

pembelajaran.

Tema pada kelas V dibagi menjadi 9 tema yang pada masing-masing tema

terdapat 3 sub tema dan tiap sub tema diuraikan ke dalam 6 pembelajaran, 1

pembelajaran dialokasikan untuk 1 hari. Tema yang digunakan pada semester

ganjil ada 4 tema dan pada semester genap ada 5 tema. Tema 6 subtema 1

pembelajaran 3, tema 6 atau tema “Organ Tubuh Manusia dan Hewan”

merupakan tema yang terdapat pada semester genap. Tema organ tubuh

manusia dan hewan terdapat 3 sub tema yang masing-masing sub tema terdiri

dari 6 pembelajaran. Sub tema yang pertama yaitu tubuh manusia, sub tema

yang kedua yaitu organ tubuh manusia dan hewan, dan sub tema yang ketiga

cara hidup manusia, hewan dan tumbuhan.

Menurut Daryanto (2014: 11) menyatakan bahwa indikator keberhasilan

implementasi kurikulum 2013 yaitu, (1) lebih bergairah dalam melakukan

proses pembelajaran, (2) lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per

minggu, (3) lebih mengendepankan layanan pembelajaran termasuk

bimbingan dan penyuluhan, (4) terjadinya proses pembelajaran yang lebih

variatif di sekolah, (5) reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih

baik, (6) memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten, (7) dapat

berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh dekolah (tidak perlu

kursus tambahan).

Page 23: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

4

Keberhasilan siswa dalam dunia pendidikan dan pengajaran merupakan

harapan setiap guru dan orang tua. Semua guru atau siswa pasti selalu

mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil

belajar yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami

setiap materi yang diajarkan, siswa pun mengharapkan agar guru dapat

menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga

memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Proses pembelajaran harus

memiliki model yang cocok dengan tema yang akan diajarkan, dan memiliki

kesesuaian antara siswa dan suasana belajar, akan tetapi harapan-harapan itu

tidak selalu dapat terwujud, banyak siswa yang kurang memahami penjelasan

guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak

bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal-asalan.

Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan

secara terus-menerus, agar masalah-masalah kesulitan belajar siswa dapat

diatasi, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.

Banyak faktor yang menyebabkan siswa kurang mampu memahami

pembelajaran tematik, siswa kurang memahami penjelasan guru, guru

kecenderungan hanya memberikan keterampilan berbicara secara teoritis,

kurang pada praktik, kegiatan pembelajaran yang diberikan guru masih secara

klasikal, yang menyebabkan siswa menjadi bosan, kalaupun memberikan

kegiatan praktik hanya berpaku pada latihan-latihan yang ada pada buku saja,

kemudian guru memberi penilaian.

Page 24: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

5

Anak usia Sekolah Dasar (SD) pada umumnya berada dalam rentang usia 6-12

tahun. Usia anak setelah mencapai 10 tahun, anak berada pada masa moral

relativis. Relativis moral diartikan menggantikan moral yang kaku, Piaget

(dalam Trianto. 2009: 14). Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru

tuntut adalah, bagaimana bahan pengajaran yang disampaikan guru dapat

dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Hal ini merupakan masalah yang

cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Sebab anak didik bukan hanya sebagai

individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk

sosial dengan latar belakang yang berbeda.

Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VC SDN 1 Metro Utara pada tanggal

18 November 2016 didapatkan data bahwa jumlah siswa kelas VC ada 28

orang yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa

perempuan, dan sebagian besar siswa kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran tematik. Kurangnya tingkat konsentrasi siswa pada saat guru

menjelaskan materi pembelajaran menyebabkan rendahnya hasil belajar

siswa. Siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu

68 pada kelas VC hanya 11 siswa dari jumlah seluruh siswa 28 orang siswa

atau jika dihitung secara klasikal siswa yang tuntas hanya 39,2% dari seluruh

siswa, dengan rata-rata nilai kelas 63,10.

Pembelajaran yang diberikan guru masih memakai metode ceramah dan

belum menerapkan metode-metode atau model pembelajaran yang inovatif

yang pada dasarnya lebih bersifat student centered. Artinya, pembelajaran

Page 25: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

6

yang lebih memberikan peluang pada siswa untuk mengkontruksi secara

mandiri dan dimediasi oleh teman sebaya.

Berdasarkan permasalahan di atas, guru harus mampu memilih dan

merancang model pembelajaran yang bermakna bagi siswa yaitu guru harus

kreatif dalam mendesain model pembelajaran yang memungkinkan siswa

dapat berpartisipasi, aktif, dan kreatif terhadap pembelajaran. Hal ini

memungkinkan siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh guru dan

mencapai tujuan pembelajaran yang bermakna. Salah satu alternatif model

pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Menurut Nurulhayati (dalam Rusman 2014: 43)

model pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan

siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Model

pembelajaran kooperatif yaitu siswa belajar dan bekerja sama dengan anggota

lainnya, siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu belajar untuk diri sendiri

dan membantu anggota kelompok untuk belajar.

Penjelasan di atas, tergambar bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa dibutuhkan dalam

kelompoknya untuk menyelesaikan masalah, di samping itu siswa juga dilatih

untuk memiliki rasa tanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble yang

dikembangkan oleh Komalasari. Komalasari (2010: 84) model pembelajaran

kooperatif tipe scramble dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

Page 26: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

7

secara individual. Siswa diajak mencari jawaban terhadap pertanyaan atau

pasangan dari suatu konsep seara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf

yang disusun acak sehingga membentuk suatu jawaban. Kelebihan dari model

scramble ini dapat melatih kecepatan dan ketepatan berpikir siswa serta dapat

meningkatkan kedisiplinan siswa.

Penjelasan di atas, dapat dipahami apabila dalam pembelajaran menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa. Secara tidak langsung siswa akan belajar meningkatkan

konsentrasi dan kecepatan berpikirnya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian eksperimen

dengan judul “Pengaruh Model Kooperatif Tipe Scramble terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 Kelas V SDN 1 Metro

Utara”.

B. Identifikasi Masalah

1. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas VC SDN 1 Metro Utara.

2. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi

masalah siswa.

3. Siswa kurang memahami penjelasan guru.

4. Guru kecenderungan hanya memberikan keterampilan berbicara secara

teoritis kurang pada praktik.

5. Kurangnya konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa.

Page 27: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

8

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan lebih efektif,

efesien, terarah dan tepat dikaji. Dalam penelitian ini di batasi pada:

1. Hasil belajar siswa kelas VC SDN 1 Metro Utara tahun pelajaran

2016/2017.

2. Penggunaan model kooperatif tipe scramble pada siswa kelas VC SDN 1

Metro Utara.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian

yakni, “ Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan

model kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa kelas VC SDN 1

Metro Utara Tahun Pelajaran 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan

pada penerapan model kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa

kelas VC SDN 1 Metro Utara Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 28: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

9

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam kaitannya dengan penelitian ini:

1. Bagi Siswa

Penerapan model kooperatif tipe scramble merupakan pembelajaran yang

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan

meningkatkan minat siswa.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang

penggunaan model kooperatif tipe scramble dan diharapkan nantinya guru

dapat mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan yang bervariasi

dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran bagi siswanya.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SDN 1 Metro Utara.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebuah ilmu dan pengalaman

yang berharga guna menghadapi permasalahan dimasa depan dan menjadi

sarana pengembangan wawasan mengenai pendekatan pembelajaran.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dikemukakan,

maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu:

Page 29: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

10

1. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen.

2. Objek penelitian ini adalah model kooperatif tipe scramble dan hasil

belajar siswa kelas VC SDN 1 Metro Utara.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VC SDN 1 Metro Utara.

4. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Metro Utara semester genap tahun

pelajaran 2016/2017.

Page 30: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

11

II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Belajar

a. Pengertian belajar

Belajar merupakan proses perubahan seseorang yang asalnya tidak

tahu menjadi tahu Komalasari (2010: 1). Sunaryo (dalam Komalasari

2010: 2) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan

dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan

tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan

keterampilan. Sedangkan menurut Harold Spears (dalam Suprijono

2009: 2) learning is a observe, to read, to imitate, to try something,

themselves, to listen, to follow direction. (Dengan kata lain bahwa

belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,

mendengar dan mengikuti arah tertentu).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan seseorang yang

terjadi melalui kegiatan mengamati, meniru, mendengar dan mengikuti

Page 31: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

12

arah tertentu. Dengan proses belajar seseorang akan menghasilkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dirinya.

b. Pengertian Pembelajaran

Menurut Suprijono (2009: 13) pembelajaran merupakan terjemahan

dari learning, pembelajaran berdasarkan leksikal berarti proses, cara,

perbuatan mempelajari. Sedangkan menurut Komalasari (2010: 3)

pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

pembelajaran subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau

didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek

didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien. Haussatter dan Nordkvelle (dalam Huda 2013:5)

berpendapat bahwa pembelajaran merefleksikan pengetahuan

konseptual yang digunakan secara luas dan memiliki banyak makna

yang berbeda-beda.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran adalah proses yang terjadi antara peserta didik

dan pendidik yang direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis

untuk menghasilkan pengetahuan. Pembelajaran merupakan sesuatu

yang didesain agar dapat mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

Page 32: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

13

c. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang di peroleh peserta didik setelah

mengikuti proses pembelajaran, mengikuti evaluasi dari semua

kegiatan yang tersusun dan sitematis. Suprijono (2009: 5)

mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Adapun Sutikno (2014: 180) menyatakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengalami aktivitas

belajar.

Anderson dan Krathwohl (dalam Kusaeri 2014:35) merevisitaksonomi Bloom dari satu dimensi menjadi dua dimensi, yaitudimensi proses kognitif (cognitive process) dan dimensi pengetahuan(types of knowledge). Dimensi proses kognitif merupakan hasil revisidari taksonomi Bloom ranah kognitif. Anderson menklasifikasikanproses kognitif menjadi enam kategori, yaitu ingatan (remember),pemahaman (understand), aplikasi (apply), analisis (analyze), evaluasi(evaluate), dan kreatifitas (create). Dimensi pengetahuan diklasifikasimenjadi empat kategori, yaitu pengetahuan faktual(factualknowlwdge), pengetahuan konseptual (conceptual knowledge),pengetahuan prosedural (procedural knowledge), dan pengetahuanmetakognisi (metacognitive knowledge).

Paparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

potensi kemanusian saja. Hasil belajar juga mencakup aspek kognitif

yang meliputi ingatan (remember), pemahaman (understand), aplikasi

(apply), analisis (analyze), evaluasi (evaluate), dan kreatifitas (create).

Hasil belajar yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

perubahan aspek kognitif.

Page 33: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

14

2. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial

(Suprijono, 2012: 46). Menurut Sagala (2011: 61) menyatakan bahwa

pembelajaran adalah komunikasi dua arah untuk membelajarkan siswa

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar.

Menurut Soekamto (dalam Trianto 2009: 74) menyatakan bahwamodel pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskanprosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalamanbelajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagaipedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalammerencanakan aktivitas belajar mengajar.

Isjoni (2011:5) mengemukakan perkembangan model pembelajaran

dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Komalasari

(2013:57) menjelaskan bahwa model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai

akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Penjabaran para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual disusun secara sistematis

yang menggambarkan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran.

Model pembelajaran juga selalu mengalami perubahan dalam setiap

waktu.

Page 34: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

15

b. Jenis-jenis Model Pembelajaran

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa diantaranya adalah:

1) Model Pembelajaran Kooperatif (Cooverative Learning)

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooveratif Learning) menurut

Amri & Ahmadi, (2010:67) merupakan model pengajaran dimana

siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok,

setiap anggota saling kerjasama dan membantu untuk memahami

suatu bahan pembelajaran.

Beberapa tipe dari model pembelajaran kooperatif ini antaranya

yaitu: Role Playing, Problem Based Intruction (PBI), Mind

Mapping (Peta Pikiran), Change of Pairs (Tukar Pasangan), Group

Investigation, Group to Arround (Keliling Kelompok), Snowball

Throwing, Numbered Heads Together, Student Teams Achievement

Divisions (STAD), Scramble, Team Game Tournament (TGT),

Jigsaw.

2) Model Pembelajaran Terpadu

Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto (2009:124) pada

hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok

aktif mencari, menggali, dan menemukan model yang mencoba

Page 35: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

16

memadukan beberapa pokok bahasan. Menurut Fogarty dalam

bukunya How to Integrate the Curricula, macam model

pembelajaran terpadu, seperti: The Connected model (model

terhubung), The Webbed model (model jarring laba-laba), The

Integreted model (model integrasi), The Nested model (model

tersarang), The fragmented model (model fragmen), The

sequenced model (model terurut).

3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Model Pembelajaran Bebasis Masalah (PBL) menurut Sugianto

(2009:151) dirancang untuk membantu mencapai tujuan-tujuan

seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan investigative,

memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran adalah suatu pola atau struktur pembelajaran

yang tersusun dan didesain, ditetapkan, dan dievaluasi secara sistemik

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan guru, salah satu

model pembelajaran yaitu kooperatif. Rusman (2014: 202)

menyatakan bahwa kooperatif merupakan bentuk pembelajaran

dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 5 orang.

Bern dan Erikson (dalam Komalasari 2010: 62) mengemukakan bahwa

Page 36: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

17

kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir

pembelajaran dan menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa

bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sanjaya (dalam

Rusman 2012: 203) menyatakan bahwa kooperatif merupakan

kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok.

Model pembelajaran berkelompok adalah rangkaian kegiatan belajar

yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang dilakukan siswa dengan berkelompok dan

kolaboratif dengan dimana anggota setiap kelompok terdiri dari 2-5

orang. Model ini dapat melatih kemampuan kerja sama siswa dalam

berkelompok, serta dapat meningkatkan pola berpikir siswa dan

meningkatkan keberhasilan belajar pada siswa.

b. Model-model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak sekali model dan

bervariasi. Pembelajaran kooperatif membutuhkan dukungan

pengalaman peserta didik yang baik berupa pengetahuan awal maupun

kemampuan bertanya jawab.

Page 37: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

18

Suprijono (2009: 89) model-model pembelajaran Kooperatif itu adalahsebagai berikut: Jigsaw, Think Pair Share, Number Heads Together,Group Investigation, Two Stay Two Stray, Make a Match, ListeningTeam, Inside Outside Circle, Scramble, Bamboo Dancing, PointCounter Point, Scramble, The Power of Two.

Adapun Komalasari (2010: 62) model pembelajaran kooperatifterbagi menjadi (1) model Jiksaw, dalam model ini guru membagisatuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil.Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok belajarkooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggotabertanggung jawab terhadap penugasan setiap komponen/subtopicyang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya, (2) Number HeadsTogether, pada model pembelajaran setiap siswa diberi nomorkemudian dibuat suatu kelompok secara acak guru memanggil nomordari siswa, (3) Student Teams Achievement Divisions, adalah modelpembelajaran yang mengelompokkan siswa secara heterogen,kemudian siswa yang pandai menjelaskan pada anggota lain sampaimengerti, (4) Think Pair and Share, merupakan jenis pembelajarankooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola berpikir siswa,(5) Team Games Tournament, adalah salah satu tipe atau modelpembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitasseluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan siswasebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan reinforcement,(6) Snowball Throwing, merupakan model pembelajaran yangmenggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok danketerampilan membuat jawaban pertanyaan yang dipadukan melaluisuatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju, (7)Scramble.adalah model pembelajaran yang mengajak siswa mencarijawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu kinsepsecara acak sehingga membentuk suatu jawaban/pasangan kinsep yangdimaksud

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti memilih akan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, karena model ini sangat sederhana

dan mudah dimengerti oleh siswa. Model ini dimungkinkan dapat

membantu meningkatkan hasil belajar siswa, menumbuhkan minat

Page 38: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

19

belajara siswa, tingkat konsentrasi siswa dalam belajar dan kecepatan

berpikir siswa dalam proses pembelajaran.

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble

Model pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan pola

mengajar dengan membagikan lembar soal dan jawaban yang disertai

dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu

mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada. Scramble

dipakai untuk jenis permainan anak-anak yang merupakan latihan

pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata.

Menurut Rober B. Taylor (dalam Huda 2013: 303) menyatakan bahwa

scramble merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Sedangkan

Kurniasih (2015: 99) berpendapat bahwa metode pembelajaran tipe

scramble tampak lebih mirip dengan model pembelajaran word

square, hanya saja terlihat berbeda karena jawaban soal dituliskan

didalam kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan namun dengan

susunan acak.

Menurut Komalasari (2010: 84) menyatakan bahwa model

pembelajaran scramble adalah model pembelajaran yang mengajak

siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari

Page 39: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

20

suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang

disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban/pasangan

konsep yang dimaksud.

Berdasarkan paparan beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah model

pembelajaran yang mengajak siswa belajar kreatif dan mampu berpikir

cepat serta meningkatkan konsentrasi. Model pembelajaran kooperatif

tipe scramble menuntut siswa untuk dapat mencari dan menyusun

huruf-huruf yang telah disediakan untuk menjadi sebuah jawaban.

Indikator dari pembelajaran kooperatif tipe scramble yaitu sebagai

berikut.

1) Meningkatkan konsentrasi siswa;

2) Meningkatnya motivasi belajar siswa;

3) Meningkatkan kecepatan berpikir siswa;

4) Meningkatkan kreatifitas siswa;

5) Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan dapat bekerja sama dalam

kelompok.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Scramble

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe scramble menurut

Huda (2013:303) adalah sebagai berikut.

1) Guru menyajikan materi sesuai topik.2) Membagikan lembar kerja sesuai contoh.3) Guru memberikan durasi tertentu untuk pengerjaan soal.

Page 40: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

21

4) Siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukanguru.

5) Guru mengecek durasi waktu sambil mengecek pekerjaan siswa.

Menurut pendapat Komalasari (2010: 84) langkah-langkah dalam

pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah sebagai berikuG

1) Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang akan dicapai.

2) Membagikan lembar kerja sesuai contoh.

Sedangkan Kurniasih (2015: 99) berpendapat bahwa langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe scramble yaitu: (1)guru menyajikan materi sesuai topik, (2) guru menyiapkan mediayang akan digunkan dalam model pembelajaran kooperatif tipescramble ini, (3) guru menyajikan materi sesuai kompetensi yangingin dicapai, (4) kemudian guru menyusun huruf-huruf pada kolomB sehingga merupakan kata kunci/jawaban dari pertanyaan padakolom A.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan

langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe scramble yaitu

sebagai berikut.

1) Guru menyediakan lembar kerja siswa yang sesuai dengan indikator

pembelajaran.

2) Guru menyajikan materi sesuai dengan topik.

3) Guru menyiapkan media pembelajaran.

4) Guru membagi siswa menjadi 4-6 kelompok.

5) Guru membagikan lembar kerja siswa yang sudah berisi pertanyaan

dan jawaban yang hurufnya sudah diacak terlebih dahulu.

6) Guru mengecek durasi waktu sambil mengecek pekerjaan siswa.

Page 41: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

22

7) Guru mengecek hasil kerja siswa dan memberikan apresiasi kepada

siswa-siswa yang berhasil.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif TipeScramble

Setiap model pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kekurangan

begitu juga dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble.

Menurut Huda (2013: 306) model pembelajaran kooperatif tipe

scramble ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

1) Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe scramblea) Melatih siswa untuk berpikir cepat dan tepat.b) Mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal dengan

jawaban acak.c) Melatih kedisiplinan siswa.

2) Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe scramblea) Siswa bisa saja mencontek jawaban temannya.b) Siswa tidak dilatih untuk berpikir kreatif.c) Siswa menerima bahan mentah.

Menurut Kurniasih dan Sani (2015: 100) model pembelajaran

kooperatif tipe scramble memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai

berikut.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe scramble:1) Siswa akan terlatih untuk disiplin.2) Sebagai latihan untuk bersikap teliti dan kritis.3) Merangsang siswa untuk berpikir efektif.

Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe scramble:1) Dengan materi yang telah dipersiapkan, akhirnya dapat

menumpulkan kreatifitas siswa.2) Siswa tinggal menerima bahan mentah.3) Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan

kemampuan atau potensi yang dimilikinya.

Page 42: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

23

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe scramble memiliki kelebihan yaitu siswa

harus teliti dan cermat dalam melihat jawaban dan membuat siswa

mampu untuk berpikir kritis. Sedangkan kelemahan dari model

pembelajaran kooperatif tipe scramble ini yaitu, membuat siswa tidak

kreatif dan tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

5. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran Tematik merupakan unsur gabungan beberapa bidang

keilmuan mata pelajaran yang mengkaji tentang tema. Menurut

Suryosubroto, (2009: 133) ”pembelajaran tematik dapat diartikan

suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi

beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik tertentu”.

Menurut Sungkono (dalam Suryosubroto, 2006: 132) pembelajaran

tematik secara singkat diuraikan meliputi prinsip-prinsip, ciri-cirinya,

pemilihan tema, dan contoh implikasinya di sekolah.

Dari pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran

tematik adalah suatu pokok pikiran yang ditampung dalam suatu wadah

untuk diuraikan secara singkat dengan mengedepankan konsep kepada

anak didik yang diimplikasikan di sekolah. Pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa pelajaran

menjadi satu kegiatan pembelajaran.

Page 43: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

24

b. Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan

Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan

menggunakan tematik. Tema Pada kelas V dibagi menjadi 9 tema

yang pada masing-masing tema terdapat 3 sub tema dan tiap sub tema

diuraikan ke dalam 6 pembelajaran. Semester ganjil terdapat 5 tema

dan pada semester genap terdapat 4 tema.

Tema “Organ Tubuh Manusia dan Hewan” merupakan tema yang

terdapat pada semester genap yaitu tema 6. Pada tema organ tubuh

manusia dan hewan terdapat 3 sub tema yang masing-masing sub tema

terdiri dari 6 pembelajaran. Sub tema yang pertama yaitu tubuh

manusia, sub tema yang kedua yaitu organ tubuh manusia dan hewan,

dan sub tema yang ketiga cara hidup manusia, hewan dan tumbuhan.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah penelitian yang relevan dengan penelitian eksperimen

dalam proposal ini.

1. Hasil Penelitian Artini

Artini (2014) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe scramble berbantuan media semi konkret

dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran

konvensional pada siswa kelas V semester 1 SD Gugus Kapten Kompiang

Page 44: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

25

Sujana Denpasar Barat Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari

nilai rata-rata hasil belajar (posttest) kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan (posttest) kelas control yaitu 77,90 berbanding 72,14.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada model

pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe

scramble dan variabel terikatnya yaitu hasil belajar, penelitian yang

dilakukan adalah eksperimen. Perbedaannya pada penelitian yang

dilakukan Artini diterapkan pada mata pelajaran IPS, sedangkan pada

penelitian ini diterapkan pada tematik tema 6.

2. Hasil Penelitian Handayani

Handayani (2015) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran scramble terhadap hasil belajar siswa pada materi

keanekaragaman makhluk hidup kelas VII di SMP Negeri 2 Satu Atap

Kepenuhan Hulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Hal ini diketahui dari

nilai thitung yang diperoleh, dimana thitung lebih besar dari ttabel

(4,44>1.99). Dengan demikian, hipotesis Ha diterima, yaitu terdapat

pengaruh model pembelajaran scramble terhadap hasil belajar siswa pada

materi keanekaragaman makhluk hidup kelas VII di SMP Negeri 2 Satu

Atap Kepenuhan Hulu tahun pembelajaran 2014/2015.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada model

pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe

Page 45: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

26

scramble, variabel terikatnya yaitu hasil belaja dan jenis penelitiannya

menggunakan penelitian eksperimen. Perbedaannya pada penelitian yang

dilakukan Handayani diterapkan mata pelajaran Biologi, sedangkan pada

penelitian ini diterapkan pada tematik tema 6.

3. Hasil penelitian Bower

Bower (2013) yang berjudul Utilizing Kolb’s Experiential Learning Theory

to Implement a Golf Scramble University of Southern Indiana. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran adalah penting dalam

konseptualisasi abstrak dan konkret pengalaman (M = 4; SD = 0,95).

Dimana siswa juga didukung percobaan aktif dan observasi reflektif karena

mereka menekankan pentingnya pengalaman kehidupan nyata mereka

mengambil dari kursus. Beberapa manfaat menggunakan Experiential

Learning Mode Cycles Kolb dalam kelas yang dapat diperluas ke daerah

lain dalam pedagogi manajemen olahraga sebagai bidang terkait.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan bagian dari penelitian yang menggambarkan alur

pikir penelitian. Menurut Trianto (2011: 227) kerangka pikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam

penelitian ini peneliti membandingkan hasil belajar tema 6 subtema 1

pembelajaran 3 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas

eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model

Page 46: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

27

pembelajaran kooperatif tipe scramble sedangkan pada kelas kontrol

dilakukan pembelajaran konvensional seperti yang biasa dilakukan oleh guru.

Model pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan model pembelajaran

dimana siswa diberikan suatu masalah melalui soal yang disertai dengan

jawabannya, namun huruf dalam jawabannya sudah diacak terlebih dahulu.

Komalasari (2010: 84) model pembelajaran kooperatif tipe scramble

dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Adapun

langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble

yang digunakan yaitu menurut Kurniasih. Karena langkah-langkah tersebut

dijelaskan secara rinci tahapan-tahapan serta kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan dalam mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif

tipe scramble.

Berdasarkan pokok pemikiran di atas, memungkinkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat

pada kerangka pikir berikut.

Gambar 1. kerangka konsep variabel.

Keterangan:X : Model kooperatif tipe scrambleY : Hasil belajar siswa

: Pengaruh

X Y

Page 47: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

28

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka pikir

(Sugiyono, 2013: 96). Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas,

maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan model kooperatif tipe

scramble terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Metro Utara”.

Page 48: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

29

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah eksperimen. Menurut

Sugiyono (2014: 6) menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan)

tertentu. Sanjaya (2014: 85) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu

tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu

kondisi tertentu. Alasan mengapa peneliti memilih untuk menggunakan jenis

penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui sejauh manakah pengaruh

penerapan model kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa pada

tema 6 kelas V dan tidak memfokuskan pada subjektifitas dalam penelitian

ini.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi Experimental

Design. Bentuk desain penelitian ini merupakan pengembangan dari True

Eksperimental Design. Sugiyono (2013: 114) menyatakan bahwa Quasi

Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan

Page 49: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

30

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Desain penelitian ini

tidak akan mengambil subjek secara acak dari populasi tetapi menggunakan

seluruh subjek dalam kelompok yang utuh untuk diberi perlakuan. Adapun

pola yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah The None

Equivalen Group Design. Desain ini dibedakan dengan adanya pretest

sebelum perlakuan diberikan. Karena adanya pretest, maka pada desain

penelitian ini tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest

dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara

statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh

perlakuan terhadap capaian skor (gain score). Diagram penelitian ini dapat

digambarkan seperti berikut.

Gambar 2. Diagram rancangan penelitian.

KeteranganK = kelas kontrolE = kelas eksperimenO1 = pretest kelas eksperimenO3 = pretest kelas kontrolX = perlakuan pada kelas eksperimenO2 = posttest kelas eksperimenO4 = posttest kelas kontrol

Desain ini menggunakan 2 kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol. Kelas

eksperimen yaitu kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran

kooperatif tipe scramble sedangkan kelas kontrol adalah kelas pengendali

E O1 X O2

K O3 O4

Page 50: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

31

yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe

scramble.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Metro Utara, yang beralamat di Jl.

Patimura No. 136 Karangrejo Kecamatan Metro Utara Kota Metro. SD ini

merupakan salah satu sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran semester genap tahun

pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan pada 13 dan

14 Januari 2017.

C. Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono

(2014: 38). Ada dua macam variabel penelitian yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.

a) Variabel Bebas: Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, dan antecedent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe scramble (X).

Page 51: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

32

b) Variabel Terikat: Sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu

hasil belajar siswa (Y).

2. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada sifat-sifat

yang didefinisikan dan diamati. Untuk memberikan penjelasan mengenai

variabel-variabel yang dipilih dalam penelitian, berikut ini akan diberikan

definisi operasional variabel penelitian yaitu:

a) Model pembelajaran kooperatif tipe scramble

Model pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan model

pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk belajar berpikir kritis dan

mengajarkan siswa berpikir cepat dan tepat. Cara mengajar dalam

model pembelajaran tipe scramble ini yaitu dengan membagikan

lembar soal dan jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang

tersedia. Indikator pencapaian dalam model kooperatif tipe scramble

ini adalah tingkat konsentrasi jadi lebih tinggi, kecepatan berpikir lebih

meningkat, motivasi lebih besar dan pemahaman lebih mendalam.

Indikator dalam model pembelajaran kooperatif tipe scramble ini

yaitu: meningkatkan konsentrasi siswa, meningkatnya motivasi belajar

siswa, meningkatkan kecepatan berpikir siswa, meningkatkan

kreatifitas siswa, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan dapat

bekerja sama dalam kelompok. Kriteria untuk pemberian skor pada

Page 52: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

33

setiap butir soal dalam tes dengan cara memberikan bobot (skor) 1

untuk jawaban benar dan bobot (skor) 0 untuk jawaban salah.

b) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah perubahan yang dialami oleh siswa setelah

mengalami kegiatan pembelajaran. Hasil belajar pada kegiatan ini

difokuskan pada aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, ingatan

(remember), pemahaman (understand), aplikasi (apply), analisis

(analyze), evaluasi (evaluate), dan kreatifitas (create). Kriteria untuk

memberikan skor pada setiap butir soal dalam tes dengan cara

memberikan bobot (skor) 1 untuk jawaban benar dan bobot (skor) 0

untuk jawaban salah.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus menentukan populasi

dan sampel terlebih dahulu, kemudian diberi perlakuan agar tercapai

tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan. Menurut Sugiyono (2014:

80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan

Sanjaya (2014: 228) berpendapat bahwa populasi adalah kelompok yang

menjadi perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan untuk siapa

generalisasi hasil penelitian berlaku.

Page 53: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

34

Paparan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah kelompok

yang menjadi perhatian atau objek utama peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas V SDN 1 Metro Utara yang berjumlah 87 siswa terdiri

dari 40 siswa laki-laki dan 47 siswa perempuan yang terbagi ke dalam 3

kelas yaitu VA, VB dan VC.

2. Sampel Penelitian

Sampel dianggap sebagai sumber data yang penting untuk mendukung

penelitian. Sugiyono (2013: 118) berpendapat bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut.

Berdasarkan definisi teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sampel

adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan memiliki karakteristik

atau keadaan tertentu untuk diteliti. Teknik pengambilan sampel dengan

sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel di mana semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel.

Dari populasi sebanyak 87 siswa peneliti mengambil sampel 28 siswa

sebagai eksperimen dan 29 siswa sebagai kontrol. Jadi peneliti memberi

pengaruh terhadap siswa kelas eksperimen dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe scramble. Peneliti ingin mengetahui

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Sedangkan siswa

pada kelas kontrol dengan model konvensional pada tema organ tubuh

manuisa dan hewan subtema tubuh manusia pembelajaran 3.

Page 54: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

35

E. Instrumen Penilaian

Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah berupa instrumen tes.

Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa

dan bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

dengan menggunakan model kooperatif tipe scramble.

1. Pengertian Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan peneliti berupa instrumen tes. Tes sering

digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan, baik kemampuan

dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotor dan data yang diperoleh

berupa angka sehingga tes menggunakan pendekatan kuantitatif. Tes

adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan

subjek penelitian dengan cara pengukuran (Sanjaya, 2014: 251). Bentuk tes

yang diberikan berupa soal pilihan jamak yang berjumlah 15 butir soal,

setiap jawaban benar memiliki skor 1 dan jawaban salah memiliki skor 0.

Tes diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen

masing-masing sebanyak dua kali yaitu pada pre-test dan post-test.

2. Uji Coba Instrumen Tes

Setelah instrumen tes tersusun kemudian diuji cobakan kepada kelas yang

bukan menjadi subjek penelitian. Tes uji coba ini dilakukan untuk

mendapatkan persyaratan tes yaitu validitas dan reliabilitas tes. Tes uji ini

dilakukan pada kelas VA SDN 1 Metro Utara.

Page 55: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

36

Suatu tes dapat dikatakan baik jika soal-soal yang terkandung dalam butir

tes tersebut dapat mewakili isi materi pembelajaran yang akan diukur. Oleh

sebab itu diperlukan penyusunan kisi-kisi instrumen soal yang akan dapat

dijadikan pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes.

Tabel 1. Kisi-kisi tes hasil belajar tematik tema 6 subtema 1

Kompetensi Inti KompotensiDasar

Indikator Soal TingkatRanah

IPK

NoSoal

JumlahItem

KI 1: Menerima danmenjalankan ajaranAgama yangdianutnya.

KI2:Memiliki perilakujujur, disiplin,tanggung jawab,santun, peduli, danpercaya diri dalamberinteraksi dengankeluarga, teman danguru.

KI 3:Memahamipengetahuan faktualdengan caramengamati[mendengar,melihat, membaca]dan menanyaberdasarkan rasaingin tahu tentangdirinya, makhlukciptaan Tuhan dankegiatannya, danbenda-benda yangdijumpainya dirumah, sekolah.

KI4:Menyajikanpengetahuan faktualdalam bahasa yangjelas dan logis dansistematis, dalam

BahasaIndonesia:3.2 Menguraikanisi tekspenjelasantentang prosesdaur air,rangkaian listrik,sifat magnet,anggota tubuh(manusia, hewan,tumbuhan) danfungsinya, sertasistempernapasandengan bantuanguru dan temandalam bahasaIndonesia lisandan tulisdenganmemilih danmemilah kosakatabaku.

4.2Menyampaikanteks penjelasantentang prosesdaur air,rangkaian listrik,sifat magnet,anggota tubuh(manusia, hewan,tumbuhan) danfungsinya, sertasistempernapasan secaramandiri dalam

Bahasa Indonesia:3.2.1 Menyebutkan

anggota tubuhmanusia,hewan dantumbuhan.

3.2.2 Menjelaskanfungsi dansistempernapasanpada manusia,hewan dantumbuhan.

4.2.1 Mengidentifikasi fungsiserta sistempernapasanpada manusia,hewan dantumbuhan.

4.2.2 Mengklasifikasikan anggotatubuhmanusiahewan dantumbuhan.

C1

C2

C3

C3

16,28

15,21,29

14,18,27

17

9

Page 56: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

37

Kompetensi Inti

karya yang estetisdalam gerakan yangmencerminkan anaksehat, dan dalamtindakan yangmencerminkanperilaku anakberiman danberakhlak mulia.

KompetensiDasar

bahasa Indonesialisan dan tulisdengan memilihdan memilahkosakata baku.

Indikator Soal TingkatRanah

IPK

NoSoal

JumlahItem

PPKn3.6 Memahamiperlunya salingmemenuhikeperluan hidup

4.6 Menyajikandinamika salingmemenuhikeperluan hidupantar daerahuntukmenumbuhkankeutuhannasional.

PPKn3.6.1Membedakan

manusiasebagaimakhlukindividu danmakhluk sosial

3.6.2Menuliskankeperluan hidupmanusiasebagaimakhluk sosial

4.6.1Menjelaskankarakteristikmanusiasebagaimakhlukindividu danmakhluk sosialdalam bentuktabel.

4.6.2Menyimpulkankarakteristikmanusiasebagaimakhluk sosialdalam bentuktabel

C4

C5

C2

C6

1, 26

3, 22

4, 6,

11,12,24

9

Matematika:3.6 Menentukanhubungan antarsatuan kuantitasdalam kehidupansehari-hari (rim,lusin, kodi).

Matematika:3.6.1 Menggunakan

kesetaraansatuan dalamperhitunganataupemecahansoal

3.6.2 Menentukankesetaraansatuankuantitaspemecahanmasalahdalam

C3

C3

2, 10,23

5, 9,25

12

Page 57: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

38

Kompetensi Inti KompetensiDasar

4.13Merumuskandengan kalimatsendiri, membuatmodelmatematika, danmemilih strategiyang efektifdalammemecahkanmasalah nyataseharihari yangberkaitan dengankonsepperbandingan,skala, danhubungan antarkuantitas, sertamemeriksakebenaranjawabnya.

Indikator Soal

kehidupansehari-hari

4.13.1 Memecahkanmasalahmatematikadari masalahyangberkaitandengankonsephubunganantar satuankuantitas.

4.13.2 Memecahkanmasalah nyatasehari-haridengankonsepperbandinganskala

TingkatRanah

IPKC4

C4

NoSoal

8, 13,19

7, 20,30

JumlahItem

3. Uji Persyaratan Instrumen

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya menganalisis hasil uji

coba instrumen. Uji coba tersebut meliputi validitas dan reliabilitas.

a. Validitas

Sanjaya (2014: 254) validitas adalah tingkat kesahihan dari suatu tes

yang dikembangkan untuk mengungkapkan apa yang hendak diukur.

Menurut Sugiyono (2014: 363) validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti.

Page 58: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

39

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi, karena instrumen yang dikembangkan memuat

materi yang hendak diukur. Agar instrumen memiliki validitas isi maka

kita dapat menyusun kisi-kisi instrumen terlebih dahulu sebelum

instrumen itu sendiri dikembangkan. Kisi-kisi tersebut dapat dijadikan

pedoman dalam penyusunan instrumen tes sesuai dengan materi yang

ingin kita ukur. Untuk mengukur tingkat validitas soal, digunakan rumus

korelasi point biserial dengan bantuan program microsoft office excel,

rumus yang digunakan sebagai berikut.

Keterangan:rpbis = koefisien korelasi point biserialMp = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar item

yang dicari korelasiMt = mean skor totalSt = simpangan bakup = proporsi subjek yang menjawab benar item tersebutq = 1-P(Adopsi dari Kasmadi, 2014: 157)

Dengan kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α= 0,05, maka

alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel,

maka alat ukur tersebut tidak valid atau drop out. Nilai rtabel diperoleh

dari tabel nilai-nilai r Product Moment. Selanjutnya koefisien korelasi

dapat diinterpretasikan ke dalam klasifikasi koofisien validitas berikut.

Page 59: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

40

Tabel 2. Kriteria validitas butir soalBesar nilai r InterpretasiAntara 0,80 sampai 1,00 TinggiAntara 0,60 sampai 0,79 CukupAntara 0,40 sampai 0,59 SedangAntara 0,20 sampai 0,39 RendahAntara 0,00 sampai 0,19 Sangat rendah

(Modifikasi: Arikunto, 2010: 276)

Pelaksanaan uji coba soal tes kognitif (pilihan jamak) dilaksanakan pada

tanggal 11 Januari 2017. Untuk mencari validitas soal tes kognitif

(pilihan jamak) dilakukan uji coba soal dengan jumlah responden

sebanyak 30 siswa. Jumlah soal yang diujicobakan sebanyak 30 soal.

Setelah dilakukan uji coba soal, dilakukan analisis validitas butir soal

menggunakan rumus product moment dengan bantuan program

microsoft office excel. Dari hasil analisis tersebut, diperoleh 19 butir

soal yang valid butir dan 11 butir soal yang tidak valid. Dari 19 butir

soal yang valid hanya digunakan 15 soal untuk soal pretest dan posttest,

15 soal itu sudah mewakil dari seluruh indikator yang akan dicapai.

Berikut data lengkap hasil analisis validitas butir soal tes kognitif.

Tabel 3. Analisa tes uji instrumenNo Item Mata

pelajaranKompetensi

DasarNilai

ValiditasKriteria

Lama Baru1 PPKn 3.6.1 0,12 Drop2 1 Matematika 3.6.1 0,53 Valid3 2 PPKn 3.6.2 0,54 Valid4 PPKn 4.6.1 0,34 Drop5 3 Matematika 3.6.2 0,45 Valid6 4 PPKn 4.6.1 0,62 Valid7 Matematika 4.13.2 0,06 Drop8 Matematika 4.13.1 0,05 Drop9 5 Matematika 4.13.2 0,54 Valid10 6 Matematika 3.6.1 0,36 Valid

Page 60: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

41

No Item MataPelajaran

KompetensiDasar

NilaiValiditas

KriteriaLama Baru

11 7 PPKn 4.6.2 0,41 Valid12 PPKn 4.6.2 0,39 Valid13 Matematika 4.13.1 -0,17 Drop14 B.Indonesia 4.2.1 0,18 Drop15 8 B.indonesia 3.2.2 0,49 Valid16 9 B.Indonesia 3.2.1 0,61 Valid17 10 B. Indonesia 4.2.2 0,72 Valid18 B. Indonesia 4.2.1 0,17 Drop19 11 Matematika 4.13.1 0,72 Valid20 Matematika 4.13.2 0,42 Valid21 12 B.Indonesia 4.2.2 0,38 Valid22 13 PPkn 4.6.1 0,61 Valid23 Matematika 3.6.1 0,75 Valid24 PPKn 4.6.2 0,32 Drop25 Matematika 3.6.2 0,39 Valid26 14 PPKn 3.6.1 0,37 Valid27 15 B.Indonesia 3.2.1 0,38 Valid28 B.Indonesia 4.2.1 0,21 Drop29 B.indonesia 3.22 0,36 Drop30 Matematika 4.13.2 0,25 Drop

Ket:rkritis = 0,361

b. Reliabilitas

Ketetapan suatu hasil pengukuran dalam penelitian akan ditemukan oleh

beberapa faktor, antara lain oleh konsistensi, stabilitas, atau ketelitian

alat ukur yang digunakan. Yusuf (2014: 242) menjelaskan bahwa

reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen

penelitian terhadap individu yang sama dan diberikan dalam waktu yang

berbeda. Sugiono (2014:131) menjelaskan bahwa untuk menghitung

reliabilitas dengan teknik KR 20 (Kuder Richardson) digunakan rumus

sebagai berikut.

n = {⅀pi

}

Page 61: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

42

Keterangan :K : Jumlah item dalam Instrumenpi : Proporsi banyak subjek yang menjawab pada item 1qi : 1-pist2 : Variabel Total

Reliabilitas instrumen dihitung dengan bantuan program microsoft office

excel hasil analisis reliabilitas soal yang valid dapat dilihat pada

lampiran 18. Untuk kriteria tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Koefisien reliabilitas KR 20No Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas

1. 0,8-1 Sangat Kuat2. 0,6-0,79 Kuat3. 0,4-0,59 Sedang4. 0,2-0,39 Rendah5. 0-0,19 Sangat Rendah

(Sumber: Arikunto, 2006: 276)

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan

data statistika SPSS.23. Sebelum melakukan uji hipotesis maka terlebih

dahulu melakukan uji prasyarat yaitu:

1. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui bahwa data sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Beberapa cara yang

dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain dengan

kertas peluang normal, uji chi kaudrat uji Liliefors, dengan teknik

kolmogorov-smimov, dan dengan SPSS.23.

Page 62: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

43

Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.

1) Rumusan hipotesis:

Ho = Populasi yang berdistribusi normal

Hi= Populasi yang berdistribusi tidak normal

2) Rumus statistik yang digunakan yaitu rumus chi-kuadrat:

X = (O − E )EKeterangan:X2 : normalitas sampelEi : frekuensi yang diharapkanOi : frekuensi pengamatank : banyaknya kelas interval(Adopsi dari Arikunto, 2006: 314)

Untuk mencari Oi (frekuensi pengamatan) dan Ei (frekuensi yang

diharapkan) membuat langkah-langkah sebagai berikut.

a. Membuat daftar distribusi frekuensi

1. Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar-data terkecil.

2. Menentukan banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n.

3. Menentukan panjang kelas interval (P) = .

4. Menentukan rata-rata simpangan baku.

b. Membuat daftar distribusi frekuensi harapan (Ei) dan frekuensi

pengamatan (Oi).

Kriteria uji yaitu:

Tolak Ho jika: 2ℎ ≥ 2(1−∝),( −3)

Page 63: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

44

Dimana:

α = taraf signifikansi 5%

k = banyaknya kelas interval

Selanjutnya dalam penelitian ini, teknik pengujian normalitas

menggunakan bantuan program statistik SPSS.23 untuk hasil uji

normalitas dapat dilihat pada lampiran 23 dan 24. Untuk melakukan

uji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

1. Buka program SPSS, kemudian masukkan daftar tabel skoryang diperoleh.

2. Klik menu analyze pilih nonparametric test kliklegacu dialogs klik sampel ks.

3. Masukkan semua variabel ke dalam kolom test variable listmelalui tombol .

4. Selanjutnya beri tanda (v) pada normality.5. Klik ok.(Adopsi dari Kasmadi & Sunariah, 2014: 116)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel

berasal dari populasi dengan variansi yang sama atau tidak. Analisis

ini dilakukan untuk memastikan apakah asumsi homogenitas pada

masing-masing kategori data sudah terpenuhi atau belum. Apabila

asumsi homogenitasnya terbukti maka peneliti dapat melakukan pada

tahap analisis data lanjutan. Hipotesis yang digunakan dalam uji

homogenitas adalah:

H0 : variansi pada tiap kelompok sama (homogen)

Hi : variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen)

Page 64: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

45

Uji homogenitas dilakukan dengan rumus uji F sebagai berikut.

F = varians terbesarvarians terkecil(Adopsi dari Sugiyono, 2015: 275)

Harga Fhitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel untuk

diuji signifikansinya dengan taraf signifikansi yaitu 0,05selanjutnya

bandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:

Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, artinya varian kedua kelompok

data tersebut adalah homogen.

Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, artinya varian kedua kelompok

data tersebut tidak homogen. Selain dengan rumus di atas langkah-

langkah pengujian homogenitas juga dapat menggunakan bantuan

program SPSS.23.

Dalam penelitian ini penelitian ini pengujian homogenitasnya

menggunakan SPSS.23, hasil uji homogenitas dapat dilihat pada

lampiran 25 dan 26. Adapun langkah-langkah pengujiannya seperti

yang dijelaskan oleh Gunawan (2013: 85) sebagai berikut.

1. Buka file data yang akan dianalisis.2. Pilih menu berikut ini: analyze descriptives statisticts

explore.3. Pilih y sebagai dependent list dan x sebagai factor list.4. Klik tombol plots.5. Pilih lavene test, untuk untransformed.6. Klik continue lalu Ok.

Page 65: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

46

2. Analisis Data Hasil Belajar

Nilai ketuntasan hasil siswa dapat dicari dengan menggunakan rumus

berikut.

a. Nilai ketuntasan hasil belajar siswa secara individu ini diperoleh

dengan rumus:

S = x 100

Keterangan:S : Nilai yang dicari atau diharapkanR : Skor yang diperolehN : Skor maksimum dari tes100 : Bilangan tetap(Sumber: Purwanto, 2008:102)

b. Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus sebagai berikut.

X =

Keterangan:X = Nilai rata-rata seluruh siswaΣX = Total nilai yang diperoleh siswaΣN = Jumlah siswa(Adopsi dari Aqib,dkk., 2010: 40)

Setelah dilakukan pretest dan posttest maka dapat dicari nilai

ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus di atas.

Untuk nilai ketuntasan hasil belajar pada penelitian ini dapat dilihat

pada lampiran 21 dan 22.

Tabel 5. Persentase ketuntasan hasil belajar siswaNo Persentase Kriteria1 >85% Sangat tinggi2 65-84% Tinggi3 45-64% Sedang

Page 66: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

47

No Persentase Kriteria4 25-44% Rendah5 < 24% Sangat rendah

(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)

3. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui perbandingan data antara

sebelum dan sesudah perlakuan, serta membandingkan kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen. Pengujian hipotesis ini menggunakan

independent sampel t-test dalam program statistik SPSS 23. Independent

sampel t-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua

kelompok data atau sampel yang independen.

Rumus statistik:

Dimana :

Keterangan :X1 = rata-rata data pada sampel 1X2 = rata-rata data pada sampel 2n1 = jumlah anggota sampel 1n2 = jumlah anggota sampel 2S1 = simpangan baku sampel 1S2 = simpangan baku sampel 2Sg = Standar deviasi gabungan(Adopsi dari Muncarno, 2015: 56)

Page 67: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

48

Adapun pada penelitian ini adalah menggunakan analisis program

statistik SPSS.23 dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Buka program SPSS.23 yang sudah terpasang di komputer, lalu

masukan A dan B pada variabel view.

2) Masukan data hasil penelitian pada kolom yang sesuai pada data view.

3) Pilih menu analyze →compare mean →independent sampel t-test.

4) Pindahkan variabel diklat (A) dan non diklat (B) ke kolom yang sesuai

pada kotak dialog independent sampel t-test lalu pilih Ok.

Analisis menggunakan SPSS.23 sedikit berbeda dengan perhitungan

manual, perhitungan menggunakkan SPSS.23 yang dilihat adalah nilai p

(probabilitas) yang ditunjukan oleh nilai sig. = (2-tailed). Aturan

keputusan yang digunakan, jika nilai sig. > 0,05, maka Ho diterima dan

Ha ditolak, sebaliknya jika nilai sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Hasil uji hipotsis dapat dilihat pada lampiran 27.

Rumusan Hipotesis:

H0: = (Tidak terdapat pengaruh signifikan dan positif pada

penerapan model kooperatif tipe scramble terhadap hasil

belajar siswa pada tema organ tubuh manusia dan hewan

subtema tubuh manusia pembelajaran 3 kelas V SDN 1

Metro Utara).

Page 68: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

49

Ha: 1 ≠ 2 (Terdapat pengaruh signifikan dan positif pada penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap

hasil belajar siswa pada tema organ tubuh manusia dan

hewan subtema tubuh manusia pembelajaran 3 kelas V

SDN 1 Metro Utara).

Page 69: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

68

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh model kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar

siswa pada tema 6 subtema 1 prmbelajaran 3. Pengaruhnya dapat dilihat

dari perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 74,61 sedangkan kelas

kontrol adalah 72,00. Begitu pula dapat dilihat dari perbandingan nilai N-

gain kelas eksperimen 0,43, sedangkan nilai N-gain kelas kontrol 0,33.

Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan program

SPSS.23 diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,009, (0,009< 0,05) sehingga Ha

diterima dan H0 ditolak. Dari perhitungan tersebut dapat diperoleh bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe scramble, maka ada beberapa saran yang

dapat dikemukakan oleh peneliti, antara lain:

Page 70: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

69

1. Bagi siswa, model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat

diterapkan untuk menarik minat siswa dan untuk meingkatkan

konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi guru, model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat

digunakan sebagai alternative dalam memberikan variasi dalam proses

pembelajaran, serta membuat pembelajaran yang lebih baik lagi.

3. Bagi sekolah, yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe scramble hendaknya memberikan dukungan kepada guru yang

berupa perlengkapan fasilitas sekolah yang mendukung tercapainya

pembelajaran ini secara maksimal.

4. Bagi peneliti lanjutan, yang ingin menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe scramble dapat ditindaklanjuti pada penelitian

berikutnya, dengan memperhatikan alokasi waktu, fasilitas pendukung

termasuk media pembelajaran, dan karakteristik siswa yang ada pada

sekolah.

Page 71: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

DAFTAR PUSTAKA

Amri. Sofan dan IIF Khairu Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan

Inovatif dalam Kelas. Jakarta. Prestadi Pustaka.

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, TK. Yrama

Widya. Bandung.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi VD). PT Renika Cipta. Jakarta.

Artini, Ayu. 2014. Pengaruh Model PembelajaranScrambleBerbantuan Media

Semi Konkret terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Kapten

KompiangSujana.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=1386

45&val=1342.Diakses pada tanggal 30 November 2016.

. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Bower, Glenna G. 2013. Utilizing Kolb’s Experiential Learning Theory to

Implement a Golf Scramble University of Southern Indiana. http://

International Journal of Sport Management, Recreation & Tourism. Diakses

pada tanggal 30 November 2016.

Daryanto. 2014. Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Gava Media.

Yokyakarta.

Handayani, Sri. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble terhadap Hasil

Belajar Siswa kelas VII di SMP negeri 2 Satu Atap Kepenuhan Hulu

TahunPembelajaran2014/2015.http://ejournal.upp.ac.id/index.php/fkipbiol

ogi/article/view/362. Diaksespadatanggal 30 November 2016.

Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model

Penerapan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan

Paragdigmatis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Page 72: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

71

Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kasmadi & Nia, Siti Sunariah. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.

Bandung.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. PT

Refika Aditama. Bandung.

Kurniasih, Imasdan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran. Kata Pena. Jakarta.

Kusaeri. 2014. Acuandan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar dalam

Kurikulum 2013. Ar-ruzz Media.Yogyakarta.

Purwanto, M. Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT

Remaja Rosdakarya Offset. Bandung.

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional Sekretariat Negara. Jakarta.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Rajawali Pers. Jakarta.

. 2013. Model-Model Pembelajaran. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep & Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.

Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.

. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

. 2015. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (revisi). Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Sutikno, Sobri. 2014. Metode dan Model Pembelajaran.Holistika. Lombok.

Tim Penyusun. 2009. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 Tentang ASistem

Pendidikan Nasional. Sinar Grafika. Jakarta.

Page 73: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE …digilib.unila.ac.id/26845/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · terhadap hasil belajar siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 kelas

72

Trianto. 2009. Pengembangan Model Tematik Pembelajaran Tematik. PT Prestasi

Pustakarya. Jakarta.

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Prenadamedia

Group. Jakarta

Yusuf, A, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. Kencana. Jakarta.