pengaruh model ill-structured problem...

181
PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh ANGGRAITA JUNI SARI NIM. 1113017000049 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: hoangque

Post on 10-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVING

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

MATEMATIS

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh

ANGGRAITA JUNI SARI

NIM. 1113017000049

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing
Page 3: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing
Page 4: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing
Page 5: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

i

ABSTRAK

Anggraita Juni Sari (1113017000049). Pengaruh Model Ill-Structured

Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Skripsi

Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran

dengan Ill-Structured Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

tahun ajaran 2017/2018. Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yang

diukurdalam penelitian ini yaitu: (a)kelancaran, (b)keluwesan, (c)originalitas, dan

(d) memperinci. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain

randomized control group posttest only. Pengambilan sampel menggunakan

teknik cluster random sampling. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu 30 siswa

kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji-t pada taraf nyata 5% diperoleh nilai

signifikansi 0,000 yang bernilai kurang dari ∝= 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan pembelajaran

dengan ill-structured problem solving lebih tinggi dibandingkan dengan

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan dengan model

pembelajaran konvensional.

Kata kunci : Ill-Structured Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis.

Page 6: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

ii

ABSTRACT

Anggraita Juni Sari (1113017000049). “The Effect of Ill-Structured Problem

Solving Model towards Students’ Mathematical Creative Thinking”. The Thesis

of Mathematics Education Department, Faculty of Tarbiya and Teacher, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, January 2018.

The aim of this research is to analyze the effect of ill-structured problem

solving towards mathematical creative thinking. This research was conducted at

SMP Muhammadiyah 22 Pamulang on academic year of 2017/2018 . The

indicators of mathematical creative thinking that measured are, (a) fluency, (b)

flexibility, (c) originality and (d) elaboration. A quasi experiment with

randomized post-test only control group design method was used. Sample

consisted of two groups with experiment group of 30 students and control group

of 30 students selected by cluster random sampling technique. The findings

showed the significant effect of ill-structured problem solving on creative thinking

as measured by essay test. Based on result hypothesis testing with t-test at

significant level of 5%, it was obtained that the significant level is 0,000 < 0,05

(specified significant level). It indicated that students’ mathematical creative

thinking which were taught by ill-structured problem solving model is higher than

students’ mathematical creative thinking of those which were taught by

conventional model of learning.

Keywords : Ill-Structured Problem Solving, Mathematical Creative Thinking.

Page 7: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya

sampai akhir zaman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit kesulitan

yang dialami. Namun, berkat bantuan, doa dan semangat dari berbagai pihak,

semua dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Kadir, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematik Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama proses

penyusunan skripsi. Semoga bapak selalu dalam lindungan-Nya.

4. Gusni Satriawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi

selama proses penyusunan skripsi. Semoga Ibu selalu dalam lindungan-

Nya.

5. Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom selaku Dosen Penasihat Akademik yang

selalu memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan motivasi untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu

yang telah Bapak dan Ibu Berikan mendapat keberkahan-Nya.

Page 8: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

iv

7. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis, Mamah dan Bapak, yang tiada

hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang, memberi dukungan

moril dan materil kepada penulis serta doa dan dukungan dari Mba Putri

yang menjadi pacuan penulis untuk selalu semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Kepala SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, Bapak Muhammad Soffyan,

M. Pd., yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

9. Ibu Faizah Adisty M.Pd., selaku guru Matematika kelas VIII SMP

Muhammadiyah 22 Pamulang, seluruh dewan guru, staff SMP

Muhammadiyah 22 Pamulang serta siswa-siswi SMP Muhammadiyah 22

Pamulang khususnya kelas VIII.2 dan VIII.4 yang telah membantu penulis

melaksanakan penelitian ini.

10. Teman seperjuangan skripsi Rini dan Hani yang telah menemani seluruh

proses perjuangan penulisan skripsi ini.

11. Teman-teman tersayang Hanna, Anty, Rahmi, Dina dan Adin yang selalu

memberikan semangat dalam proses penulisan ini.

12. Teman-teman yang selalu memberikan kesan selama proses kuliah ini Ida,

Ismi, Yuli, Ana, Andin, Fatimah, Shofi, Liha, Elke dan Rizvi.

13. Teman-teman PMTK angkatan 2013 yang telah memberikan semangat,

dukungan, bantuan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya

tidak disebutkan satu per satu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan, masukan

dan doa yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai amal baik.

Aamiin.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik serta saran yang membangun

dari berbagai pihak demi perbaikan penulis di masa yang akan datang. Akhir kata,

Page 9: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

v

semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Jakarta, Januari 2018

Penulis

Anggraita Juni Sari

Page 10: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ........................................ 8

A. Kajian Teoritik ........................................................................................................ 8

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ................................................................ 8

2. Model Ill- Structured Problem Solving ................................................................. 12

a. Definisi Ill-Structured Problem ........................................................................ 12

b. Pembelajaran Model Ill-Structured Problem Solving ...................................... 14

c. Teori Pembelajaran Pendukung ........................................................................ 18

3. Pembelajaran Konvensional .................................................................................. 19

B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 20

C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 21

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 25

B. Metode dan Desain Penelitian............................................................................... 25

C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 26

D. Variabel Penelitian ................................................................................................ 27

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..................................................................... 27

F. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 27

Page 11: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

vii

1. Validitas ............................................................................................................ 30

2. Reliabilitas ........................................................................................................ 31

3. Indeks Kesukaran .............................................................................................. 32

4. Daya pembeda ................................................................................................... 33

G. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 34

1. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................................... 35

a. Uji Normalitas ............................................................................................... 35

b. Uji Homogenitas ........................................................................................... 35

2. Pengujian Hipotesis Statistik ............................................................................ 35

3. Perumusan Hipotesis Statistik ........................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 37

A. Deskripsi Data ....................................................................................................... 37

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis .......................................................... 38

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Per Indikator ......................... 39

3. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol .............................. 41

4. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis............................ 51

B. Analisis Data ......................................................................................................... 59

1. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................................... 59

a. Uji Normalitas ............................................................................................... 59

b. Uji Homogenitas ........................................................................................... 60

2. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................ 60

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................ 62

D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 67

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 67

B. Saran ..................................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 69

Page 12: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Tes Pisa Pembelajaran Matematika Pada Level 6 ..................................... 2

Tabel 1.2 Hasil Pra Penelitian KBKM ................................................................................ 3

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kreatif Menurut Munandar ................................................. 10

Tabel 2.2 Indikator Kreatif Menurut Proctor dan Burnett ............................................... 11

Tabel 2.3 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis .......................................... 12

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................................... 25

Tabel 3.2 Desain Penelitian .............................................................................................. 26

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif Matematis Siswa .................................... 28

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ........................ 29

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas ................................................... 30

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 31

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Reliabilitas ...................................................... 31

Tabel 3.8 Klasifikasi Taraf Kesukaran .............................................................................. 32

Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran ....................................... 33

Tabel 3.10Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................................... 34

Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda ....................................... 34

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa ................ 38

Tabel 4.2 Perbandingan KBKM ........................................................................................ 39

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas KBKM ............................................................................ 59

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas KBKM ......................................................................... 60

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata KBKM Kelas Elsperimen dan Kelas Kontrol . 61

Page 13: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Model Ill-Structured Problem Solving ............................................. 16

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 22

Gambar 4.1 Kurva Penyebaran Data KBKM Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ....... 39

Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Skor KBKM ..................................................... 41

Gambar 4.3 Ilustrasi masalah pada lembar kerja siswa 2 ................................................. 43

Gambar 4.4 Hasil jawaban siswa pada tahapan analyze ................................................... 44

Gambar 4.5 Hasil jawaban siswa pada tahapan browse .................................................... 45

Gambar 4.6 Soal pada tahapan create ............................................................................... 45

Gambar 4.7 Jawaban siswa pada tahapan create .............................................................. 47

Gambar 4.8 Jawaban siswa pada small group activity ...................................................... 49

Gambar 4.9 Jawaban pada tplenary activity ..................................................................... 50

Gambar 4.10 Soal KBKM Indikator Fluency ................................................................... 51

Gambar 4.11 Jawaban Siswa Indikator Fluency ............................................................... 52

Gambar 4.12 Soal KBKM Indikator Flexibility ................................................................ 53

Gambar 4.13 Jawaban Siswa Indikator Flexibility............................................................ 54

Gambar 4.14 Soal KBKM indikator originality ............................................................... 55

Gambar 4.15 Jawaban Siswa Indikator Originality .......................................................... 56

Gambar 4.16 Soal KBKM indikator elaboration .............................................................. 57

Gambar 4.17 Jawaban Siswa Indikator Elaboration ......................................................... 58

Page 14: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............................... 72

Lampiran 2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................................... 87

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ...................................................................................... 95

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif Matematis Siswa .............................. 127

Lampiran 5 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ............................ 128

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes Berpikir Kreatif Matematis ........................ 134

Lampiran 7 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ................... 140

Lampiran 8 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis ........................................................................................................................ 141

Lampiran 9 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis . 143

Lampiran 10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis ........................................................................................................................ 144

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran .... 145

Lampiran 12 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis ........................................................................................................................ 146

Lampiran 13 Data Hasil Post Test Siswa Kelas ISPS ..................................................... 147

Lampiran 14 Data Hasil Post Test Siswa Kelas Konvensional ....................................... 148

Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Kelas ISPS dan Kelas Konvensional

........................................................................................................................................ 149

Lampiran 16 Hasil Uji Hipotesis. ................................................................................... 150

Lampiran 17 Instrumen Pra Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis .......... 151

Lampiran 18 Kunci Jawaban Instrumen Pra Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis ........................................................................................................................ 153

Lampiran 19 Hasil Prapenelitian Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ................... 156

Lampiran 20 Hasil Wawancara Observasi Prapenelitian ................................................ 159

Lampiran 21 Surat Izin Penelitian................................................................................... 167

Page 15: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan pendidikan terus berkembang dengan pesat. Hal

tersebut mengakibatkan akan adanya tuntutan bagi setiap individu untuk memiliki

kemampuan yang dibutuhkan pada abad ini. Menurut Triling dan Fadel

kemampuan yang harus dipersiapkan pada abad ke-21 adalah kemampuan

berkreativitas dan berinovasi.1 Sejalan dengan pendapat Triling dan Fadel

menurut Education Connection salah satu kemampuan dasar yang dibutuhkan

untuk meraih kesukesan pada abad ini adalah kreativitas.2 Pendidikan di Indonesia

juga menyadari akan pentingnya pengembangan kreativitas pada siswa hal

tersebut sesuai dengan Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.3 Melihat begitu

pentingnya kreativitas, maka sudah saatnya kreativitas dipelajari dan

dikembangkan oleh setiap individu.

Menurut Susanto pembelajaran matematika merupakan proses belajar

mengajar yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas.4 Sejalan dengan

pendapat Susanto menurut Bioshop kreativitas merupakan salah satu keterampilan

yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika.5 Mengacu dari kedua

pernyataan tersebut maka pembelajaran matematika dapat menjadi salah satu

fasilitas untuk mengembangkan kreativitas.

1 Indra Sunito, dkk., Metaphorming (Beberapa Strategi Berpikir Kreatif), (Jakarta: Indeks,

2013), h.48. 2 Ibid., h.49. 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tersedia di

www.kelembagaan.ristekdikti.go.id diakses pada 21 Juli 2017. 4 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2013), h. 186. 5 Erkki Pehkonen, The State of Art in Mathematical Creativity, ZDM The International

journal of Mathematics Education, 1997, p.63.

Page 16: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

2

Kreativitas dapat terlihat ketika seseorang memiliki kemampuan yang

mencerminkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas, memperinci dan

mengevaluasi.6 Menurut Siswono kreativitas merupakan produk berpikir kreatif

untuk menghasilkan sesuatu yang baru.7 Menurut Moma berpikir kreatif dapat

dilihat ketika siswa menemukan dan menyelesaikan masalah matematika.8

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa kreativitas berkaitan

erat dengan proses pemecahan masalah yang meliputi kelancaran, keluwesan,

orisinalitas, memperinci, dan mengevaluasi.

Dalam dunia Internasional terdapat beberapa tes yang mengukur

kemampuan berpikir kreatif, salah satunya adalah tes PISA. Hasil Tes PISA

tahun 2012 dan 2015 menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa

Indonesia pada umumnya masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari

perolehan skor siswa Indonesia pada level 6 soal PISA yang disajikan pada tabel

dibawah ini:

Tabel 1.1

Hasil Tes Pisa Pembelajaran Matematika Pada level 6

Hasil Tes Pisa Indonesia Level 6 Skor Tertinggi

Tahun 2012.9 0.3 55.4

Tahun 2015.10 0.8 39.1

Sumber : The Programme for International Student Assessment(PISA) 2012 dan 2015

Berdasarkan Tabel 1.1 tahun 2012 skor tertinggi dengan rata-rata 55.4

diperoleh oleh negara China, hasil tersebut masih sangat jauh dibandingkan

dengan rata-rata Indonesia yang memperoleh 0.3. Pada tahun 2015 skor tertinggi

diperoleh oleh negara Singapura dengan rata-rata sebesar 39.1 dan rata-rata

6 S.C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: Pt.

Gramedia Widiasarana Indonesia,1992), h.51. 7 Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Tindak Pikir

Kreatif, Prosiding SNMPM Universitas Sebelas Maret, 2013. h.14 8 La Moma, Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Pembelajaran

Generatif SMP, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta

2012, h.508. 9PISA 2012 Result, (PISA: OECD Publishing), 2013, h.5. 10 PISA 2015 Result, (PISA: OECD Publishing), 2016, h.5.

Page 17: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

3

Indonesia sebesar 0.8. Soal yang disajikan pada level 6 salah satunya mengukur

kemampuan berpikir kreatif matematis indikator orisinalitas dan keluwesan.11

Artinya, kemampuan berpikir kreatif siswa Indonesia pada indikator orisinalitas

dan keluwesan belum mengalami peningkatan dalam enam tahun terakhir.

Hasil PISA didukung pula dengan hasil penelitian pendahuluan yang

dilakukan oleh peneliti di tiga sekolah negeri di daerah Jakarta Selatan dan

Tangerang Selatan. Pada prapenelitian tersebut, dilakukan tes kemampuan

berpikir kreatif matematis (KBKM) yang meliputi empat indikator:

kelancaran(fluency), keluwesan(flexibility), keaslian(originality), dan

memperinci(elaboration). Berikut hasil penelitian pendahuluan yang disajikan

pada Tabel 1.2 :

Tabel 1.2

Hasil Pra Penelitian KBKM

No Indikator Rata-rata

1 Fluency 27,53

2 Flexibility 6,43

3 Originality 4,58

4 Elaboration 16,51

Tabel 1.2 menunjukan bahwa rata-rata terendah terdapat pada indikator

originality dan flexibility. Berdasarkan analisis terhadap hasil jawaban siswa pada

saat menjawab soal KBKM yang disajikan, untuk indikator originality siswa

masih tergolong sulit untuk mencetuskan ide yang baru. Sedangkan untuk

indikator flexibility siswa masih tergolong sulit untuk menjawab masalah

matematika jika salah satu komponen soal diubah.

Hasil laporan tes PISA dan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan

peneliti menunjukan bahwa KBKM siswa masih tergolong rendah hal tersebut

didukung oleh beberapa faktor salah satunya, seperti siswa Indonesia tidak

terbiasa menyelesaikan soal-soal PISA yang salah satunya mengandung

11 National Center for Education Statistic (NCES), PISA 2012 Data Tables, Figures, and

Exhibits, p.5.

Page 18: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

4

karakteristik pemecahan masalah.12 Kemudian hasil wawancara yang dilakukan

peneliti oleh salah satu guru matematika menunjukan bahwa bahwa sekolah

tersebut masih menggunakan model pembelajaran ekspositori. Selain itu, guru

matematika tersebut menyadari kesulitan untuk membuat soal KBKM pada setiap

materi pembelajaran.

Pehkonen menyatakan bahwa kreativitas dapat dikembangkan melalui

pembelajaran dengan pemecahan masalah (problem solving).13 Menurut Siswono

tipe masalah matematika yang mendorong tindak berpikir kreatif dapat berupa

masalah yang menyajikan jawaban dengan beragam cara.14 Sedangkan

Nadjhafikhah berpendapat bahwa kreativitas dalam matematika dapat dilatih

dengan pemecahan masalah (problem solving) menggunakan tipe masalah terbuka

(open ended) atau masalah yang diajukan tidak baik (ill-posed).15 Pada penelitian

ini peneliti memiliki solusi alternatif untuk mengembangkan kemmapuan berpikir

kreatif siswa dengan menerapkan pembelajaran pemecahan masalah (problem

solving) yang menyajikan masalah tipe Ill-Structured atau dikenal dengan Ill-

Structured Problem Solving (ISPS)

Ill Structured Problem Solving merupakan model pemecahan masalah

dengan tipe masalah Ill-structured yang disusun berdasarkan tiga karakteristik,

diantaranya : openess (keterbukaan), complexity (kompleks), dan authentic

(berdasarkan kehidupan sehari-hari). Pada pembelajaran ISPS siswa akan

menyelesaikan masalah melalui lima proses yaitu proses menganalisi(analyze),

mencari solusi(browse), membuat solusi (create), berdiskusi(decision making),

dan menilai(evaluate). Kelima proses tersebut akan dibagi menjadi tiga tahapan

yaitu individual activity, small group activity, dan plenary activity.

Pada kegiatan individual activity siswa akan menyelesaikan masalah secara

individu yang meliputi proses menganalisis, mencari solusi dan membuat solusi.

Pada kegiatan small group activity siswa akan berkumpul untuk mendiskusikan

12 Sri wardhani dan Rumiati, Instrumen Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA

dan TIMSS, h.24, (www.p4tkmatematika.org. ) , diakses pada 17 Juli 2017 13 Erkki Pehkonen, Op.cit., p.64 14 Tatag Yuli Eko Siswono, Op.cit., h.15 15 Mehdi Nadjafikhah, et.al., Mathematical creativity: some definition and characteristics,

Procedia Social and Behavioral Sciences,2012, p. 290.

Page 19: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

5

hasil jawaban yang dimiliki, kemudian membuat sebuah solusi baru berdasarkan

beberapa ide yang didapat sehingga tahapan ini dapat melatih originalitas siswa.

Pada kegiatan plenary activity seluruh siswa akan mempresentasikan hasil diskusi

dan membuat sebuah kesimpulan dari proses pembelajaran sehingga kegiatan ini

dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mengungkapkan

jawaban yang diperoleh dengan jelas dan rinci (elaboration).

Berdasarkan beberapa uraian permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Model Ill-Structured Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, terdapat beberapa pokok masalah

yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Kemampuan berpikir kreatif siswa Indonesia masih tergolong rendah.

2. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum membantu untuk

meningkatkan KBKM.

C. Pembatasan Masalah

Dari Identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, diperoleh pembatasan

masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan Model Ill-Structured Problem Solving yang

digagasi oleh Min Kyeong Kim & Mi Kyung Cho.

2. Karakteristik Ill-Structured Problem yang diberikan pada penelitian ini

yaitu Openess (keterbukaan), Authenticity (Keaslian), Complexity

(rumit).

3. Kemampuan berpikir kreatif matematis dalam penelitian ini dibatasi pada

empat indikator, yaitu: kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),

keaslian (originality), dan terperinci (elaboration).

Page 20: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti

akan dikaji lebih lanjut dengan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan model ISPS?

2. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori?

3. Apakah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh

pembelajara model ISPS lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

memperoleh pembelajaran model ekspositori?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah

memperoleh pembelajaran dengan model ISPS.

2. Mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah

memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori.

3. Menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

yang memperoleh pembelajaran model ISPS dengan siswa yang

memperoleh pembelajaran model ekspositori.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa

Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis dalam

pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran model Ill-

Structured Problem Solving.

2. Bagi guru

Dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif matematis pada materi lain dengan menerapkan pembelajaran

model Ill-Structured Problem Solving.

Page 21: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

7

3. Bagi sekolah

Dapat meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa di sekolah

khususnya untuk pelajaran matematika.

4. Bagi peneliti

Memberikan informasi mengenai gambaran kemampuan berpikir

kreatif siswa yang diajar dengan model pembelajaran Ill Structured

Problem Solving dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran

konvensional.

Page 22: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritik

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Salah satu aktivitas yang selalu dilakukan oleh setiap manusia adalah

berpikir. Berpikir merupakan proses mengolah informasi kedalam memori

untuk membentuk sebuah konsep yang kreatif dan digunakan dalam

memecahkan masalah.1 Menurut Kuswana berpikir merupakan aktivitas

yang menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memetuskan

sesuatu.2 Berdasarkan beberapa uraian sebelumnya mengenai definisi

berpikir maka dapat disimpulkan bahwa berpikir merupakan proses mental

yang dialami seseorang untuk membuat suatu konsep yang dilakukan

melalui beberapa pertimbangan untuk menyelesaikan sebuah masalah.

Menurut Conway salah satu jenis berpikir adalah kemampuan

kemampuan berpikir kreatif.3 Berpikir kreatif berkaitan erat dengan

kreativitas. Hal tersebut dikarenakan kreativitas merupakan hasil dari proses

berpikir kreatif. Kreativitas menurut Gallagher merupakan proses mental

yang menghasilkan gagasan ataupun produk baru.4 Bergstrom berpendapat

bahwa kreativitas adalah kemampuan seorang dimiliki individu untuk

menciptakan gagasan baru dan tidak terduga.5 Mengacu dari beberapa

pendapat ahli maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas berhubungan

dengan sesuatu hal yang identik dengan kebaruan.

Pada hakikatnya kreativitas tidak hanya dihubungkan dengan

kebaruan saja. Hal tersebut diungkapkan oleh Munandar bahwa kreativitas

1 John W Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,2010), h.357. 2 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),

cet. 1, h.1. 3 Ibid., h.24 4 Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak-Anak

Usia Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h.13. 5 Erkki Pehkonen, The State of Art in Mathematical Creativity, ZDM The International

journal of Mathematics Education, 1997, p.63

Page 23: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

9

merupakan kemampuan dalam memberikan gagasan yang meliputi

kelancaran, keluwesan, keaslian dan memperinci.6 Artinya, kreativitas tidak

hanya dapat diukur melalui hal yang bersifat kebaruan saja, melainkan dapat

dilihat dari kelancaran, keluwesan, dan memperinci.

Munandar mengatakan bahwa berpikir kreatif dapat dikatakan pula

sebagai berpikir divergen, artinya kemampuan untuk membuat beragam

kemungkinan solusi masalah.7 Menurut Moma berpikir kreatif merupakan

aktivitas mental dalam mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan

informasi yang baru dengan pikiran terbuka, menghubungkan satu dengan

yang lain untuk menjadi ide yang baru.8 Pendapat lain diungkapkan oleh

Siswono bahwa berpikir kreatif dapat digunakan ketika proses untuk

memunculkan sebuah ide yang baru.9 Berdasarkan beberapa pemaparan

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif matematis

merupakan sebuah kegiatan berpikir yang dicerminkan dari menemukan

beragam jawaban (fluency), dapat membuat sebuah ide yang baru

berdasarkan yang ada (flexibility), membuat sebuah ide yang baru

(originality), dan mempertimbangkan (elaboration).

Berpikir kreatif dalam pembelajaran matematika sering dikaitkan

dengan proses pemecahan masalah. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Siswono bahwa berpikir kreatif merupakan kombinasi dari berpikir logis

dan divergen untuk memecahkan masalah matematika.10 Sejalan dengan

pendapat Siswono menurut Moma berpikir kreatif matematis merupakan

6 S.C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: Pt.

Gramedia Widiasarana Indonesia,1992), h.50. 7 Ibid., h. 48 8 La Moma, Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Pembelajaran

Generatif SMP, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta

2012, h.507. 9 Tatag Yuli Eko Siswono, Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa dalam Matematika, 2016, h.1, tersedia di

(www.academia.edu/desain_tugas_untuk_mengidentifikasi_kemampuan_berpikir

_kreatif_siswa_dalam_matematika )diakses pada 17 Juli 2017. 10 Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Tindak Pikir

Kreatif, Prosiding SNMPM Universitas Sebelas Maret, 2013, h.15.

Page 24: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

10

kemampuan untuk menyelesaikan masalah matematika yang meliputi

fluency, flexibility, originality, dan elaboration. 11

Menurut Munandar ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif sebagai

berikut: 12

Tabel 2.1

Indikator Berpikir Kreatif Menurut Munandar

Indikator Definisi

Lancar Siswa mampu membuat banyak jawaban,

banyak cara dan tidak hanya memikirkan satu

jawaban.

Luwes Siswa dapat membuat jawaban yang bervariasi,

mampu melihat masalah dari berbagai aspek,

membuat beragam alternatif penyelesaian

masalah, dan merubah sudut pandang terhadap

suatu masalah

Orisinal Siswa mampu membuat solusi yang baru dan

tidak lazim, membuat cara penyelesaian yang

tidak biasa, dan mampu membuat gabungan

dari berbagai bagian.

Elaborasi Siswa dapat mengembangkan jawaban yang

dimiliki agar lebih sempurna

Evaluasi Siswa mampu memberi penilaian tentang

keputusan yang diambil

Proctor dan Burnett dalam Kaufman menjelaskan mengenai indikator

seseorang dalam berpikir kreatif yang disajikan secara rinci pada Tabel 2.1

sebagai berikut: 13

11 La Moma, Op.,cit, h. 509. 12 S.C .Utami Munandar, Op.cit.,h. 88-90. 13 James C. Kaufman, dkk., Essentials of Creativity Assessment, (Canada : John Wiley &

Sons Inc., 2008), p. 90.

Page 25: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

11

Tabel 2.2

Indikator Kreatif Menurut Proctor dan Burnett

Indikator Performa

Fluency

Siswa memiliki banyak gagasan atau ide, mampu

menjawab pertanyaan dengan lancar, mampu membuat

hipotesis dan membuat list ide yang muncul di

pikirannya

Flexibility

Siswa bekerja dengan objek yang telah ada dan

membuatnya menjadi baru dengan memodifikasi atau

meniru atau membuat susunan lain, mampu

menggunakan beberapa gagasan atau ide dalam

menemukan solusi sebuah masalah, Siswa melihat

masalah dari berbagai sudut pandang, dan bersemangat

untuk menciptakan gagasan baru

Originality

Siswa mampu menciptakan gagasan yang baru, mampu

membuat kombinasi-kombinasi yang tidak biasa, tertarik

pada sesuatu yang baru dan kompleks, memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi dan mencoba-coba berbagai cara

dalam menemukan gagasan/ide

Elaboration

Siswa dapat memperluas, mengembangkan, mengganti,

melihat kemungkinan baru memodifikasi jawaban untuk

menyempurnakan jawaban yang didapat.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dalam rancangan ini peneliti

merumuskan empat indikator kemampuan berpikir kreatif seperti diuraikan

berikut:

Page 26: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

12

Tabel 2.3

Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Indikator Perilaku Siswa

1. Fluency

(Kelancaran)

Mampu membuat lebih dari satu jawaban

berdasarkan konsep yang dimiliki untuk

menyelesaikan masalah.

2. Flexibility

(keluwesan)

Mampu membuat sebuah solusi dengan

memodifikasi atau membuat susunan lain.

3. Originality

(kebaruan)

Membuat penyelesaian baru berdasarkan

pengetahuan yang diperoleh.

4. Elaboration

(Terperinci)

Mampu mememperinci jawaban yang didapat agar

penyelesaian menjadi lebih sempurna.

2. Model Ill- Structured Problem Solving

a. Definisi Ill-Structured Problem

Setiap harinya manusia tidak terlepas dari masalah matematika seperti

menghitung dan membilang. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik

matematika sebagai ilmu yang membantu memecahkan masalah pada

kehidupan sehari-hari.14 Artinya, matematika memiliki peran sebagai salah

satu alat untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ditinjau

dari segi unsurnya masalah dalam matematika dibedakan menjadi dua

yaitu well-structured dan ill-structured.15 Masalah terstruktur atau well-

structured adalah masalah yang dapat diselesaikan secara langsung karena

unsur-unsur yang disajikan dalam masalah sudah lengkap, sedangkan

masalah tidak terstruktur (ill-structured) merupakan masalah yang tidak

14 Heris H. & Utari S., Penilaian Pembejaran Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2017), h.3 15Ibid., h.23.

Page 27: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

13

dapat diselesaikan secara langsung dikarenakan unsur-unsur dalam masalah

tidak disajikan secara jelas.16

Menurut Simon Ill structured problem merupakan masalah yang rumit

dan tidak memiliki ukuran yang pasti untuk menentukan kapan masalah

telah diselesaikan, tidak menyajikan semua informasi untuk menyelesaikan

masalah secara langsung, tidak mudah untuk menemukan solusi alternatif

dalam setiap langkah penyelesaiannya.17 Sedangkan menurut Chi & Glaser

yang dikutip oleh Hong dan Kim ciri-ciri dari ill structured problem adalah

aspek situasi yang disajikan tidak konkret, masalah yang disajikan tidak

terdefinisi dengan baik, masalah yang disajikan berdasarkan pengalama

sehari-hari, dan masalah yang disajikan lebih kompleks.18 Berdasarkan

pemaparan dari beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa ill-structured

problem merupakan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari yang

disajikan dengan kompleksitas tinggi sehingga memunculkan berbagai

macam solusi penyelesaian.

Menurut Hong dan Kim karakteristik ill-structured problem memiliki

tiga komponen utama yaitu: authenticity, complexity, dan openess.19

Authenticity menurut Palm yang kemudian dikutip oleh Hong dan Kim

adalah masalah yang disajikan berdasarkan pengalaman sehari-hari yang

didapat diluar sekolah seperti pekerjaan rumah. Sedangkan complexity

menurut Jonnasen yang dikutip oleh Hong dan Kim konsep dan langkah

penyelesaiannya tidak disajikan secara langsung dalam masalah. Openess

menurut Jonnasen yang dikutip oleh Hong dan Kim adalah masalah yang

disajikan harus memiliki beberapa solusi penyelesaian dan inti

permasalahan tidak disajikan secara langsung.20

16 Ibid., h.23. 17 W.K Estes, Handbook of Learning and Cognitive Process, Hillsdale,N.J :Lawrence

Erlbaum Associates, 1978, p.286. 18 Jee Y.H & Min K. K., Mathematical Abstraction in the Solving of Ill-Structured Problems

by Elementary School Students in Korea, Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology

Education, 2016, p.268. 19 Ibid, p.268. 20 Ibid.

Page 28: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

14

Berdasarkan pemaparan diatas mengenai definisi dan karakteristik ill-

structured problem. Maka dalam penelitian ini peneliti akan mengambil

karakteristik ill structured problem sebagai berikut:

1. Authenticity, masalah yang disajikan kepada siswa berdasarkan

kehidupan sehari-hari.

2. Complexity, masalah yang disajikan tidak menyajikan penyelesaian

secara langsung sehingga perlu beberapa pertimbangan untuk

menyelesaikannya.

3. Openess, masalah yang disajikan memiliki beragam solusi penyelesaian.

b. Pembelajaran Model Ill-Structured Problem Solving

Pembelajaran sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Menurut

Cahyo pembelajaran merupakan usaha sadar yang dilakukan guru untuk

membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhannya.21 Uno menyatakan

bahwa pembelajaran merupakan perencanaan yang bertujuan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.22 Berdasarkan pemaparan sebelumnya maka

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas antara pendidik

dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pada pembelajaran matematika terdapat beberapa model yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis,

salah satunya adalah menerapkan model Ill-Structured Problem Solving

(ISPS). Model ISPS merupakan pembelajaran yang melatih siswa untuk

memecahkan masalah matematika dengan tipe ill-structured. Menurut

Hendriana dan Soemarmo masalah matematika membutuhkan proses

penyelesaian yang tidak langsung, artinya dibutuhkan beberapa kegiatan

lain yang relevan untuk menyelesaikannya.23

Beberapa proses pemecahan masalah dapat menggunakan langkah

menurut Polya ataupun Dewey. Menurut Polya pemecahan masalah dapat

21 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), h.18. 22 Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), cet.6, h. 2. 23 Heris Hendriana, Utari Soemarmo., Op.cit, h.22.

Page 29: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

15

dilakukan melalui mengajukan pertanyaan, menyajikan beberapa isyarat

untuk menyelesaikan masalah, membantu siswa untuk membangun

pengetahuan dan pertanyaan sesuai dengan kebutuhan masalah, dan

membantu siswa untuk mengatasi kesulitan memecahkan masalah.24

Dewey berpendapat bahwa masalah dapat diselesaikan melalui lima

langkah yaitu: mengetahui bahwa masalah yang disajikan benar-benar ada,

mendefinisikan dan mengidenfikasi masalah, mencari solusi penyelesaian

dengan menggunakan pengetahuan yang didapat sebelumnya, menguji

solusi yang didapatkan untuk menyelesaikan sebuah masalah, terakhir

mengevaluasi kembali hasil yang didapat kemudian menarik kesimpulan

akhir.25

Dalam menyelesaikan masalah ill-structured terdapat langkah yang

berbeda dengan masalah pada umunya. Jonassen menyebutkan beberapa

langkah untuk memecahkan masalah ill-structured, diantaranya: 26

Menemukan masalah dari ilustrasi yang disajikan

Mengidentifikasi unsur-unsur dari maslaah yang disajikan dengan melihat

dari berbagai sudut pandang

Mencari beberapa solusi yang untuk menyelesaikan masalah

Mencari satu solusi terbaik yang diperkuat oleh beberapa pendapat orang

lain

Memeriksa kembali solusi yang telah dibuat

Mengaplikasikan dan meninjau kembali solusi yang dibuat

Memutuskan solusi yang tepat

24 Heris Hendriana, Utari Soemarmo., Op.cit, h.24. 25 Sintha Sih Dewi, Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan

Matematika Sebagai Calon Pendidik Karakter Bangsa Melalui Pemecahan Masalah, Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan Matematika, UMS, Solo 2011, h.32 26 David. H.J, Instructional Design Model for Well-Structured and Ill-Structured Problem

Solving Learning Outcomes, Educational Technology Research&Development, Vol.45, p.79-83.

Page 30: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

16

Kim dan Cho menjelaskan langkah-langkah untuk memecahkan

masalah ill-structured melalui 5 tahapan yaitu (Analyze, Browse, Create,

Decision Making, dan Evaluate):27

1. Menganalisis (Analyze), pada tahap pertama siswa diminta untuk

menganalisis masalah yang diberikan kemudian mencari informasi dari

masalah yang diberikan.

2. Mencari Solusi (Browse), tahapan kedua siswa dibimbing untuk mencari

beragam solusi alternatif yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

3. Membuat Solusi (Create), tahapan ketiga siswa dibimbing untuk

membuat solusi terhadap masalah yang diberikan .

4. Berdiskusi (Decision Making), siswa berdiskusi untuk menyampaikan

hasil jawaban yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian menentukan satu

solusi yang tepat.

5. Menilai (Evaluate), siswa diminta untuk melihat kembali apakah solusi

yang digunakan sudah tepat, dan tahapan ini siswa dimbimbing untuk

dapat memberikan solusi akhir.

Berikut skema pembelajaran model Ill-Structured Problem Solving

menurut Kim dan Cho:

Gambar 2.1 Skema Model Ill-Structured Problem Solving

Gambar 2.1 menunjukan bahwa model Ill-Structured Problem Solving

yang diungkapkan oleh Kim dan Cho meliputi lima tahapan yaitu

menganalisis, mencari solusi, membuat solusi, berdiskusi dan menilai

kembali, kelima tahapan tersebut dibagi menjadi tiga kegiatan. Kegiatan

27 Min K. K & Mi. K. C., Preservice Elementary Teachers’ Motivation and Ill-Structured

Problem Solving in Korea, Eurasia Journal of Mathematics, Science&Technology Education,

2016, p.1574.

Page 31: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

17

pertama yaitu individual activity meliputi tahapan menganalisis, mencari

solusi, dan membuat solusi. Kegiatan kedua yaitu small group activity pada

kegiatan ini siswa akan mengulang tahapan menganalisis hingga membuat

solusi, kemudian dilanjutkan dengan proses berdiskusi dan menilai kembali

hasil jawaban yang dibuat. Kegiatan ketiga yaitu plenary activity pada

kegiatan ini siswa akan mengulang tahapan menilai.

Dari berbagai uraian mengenai proses pemecahan masalah Ill-

structured problem, maka dalam hal ini peneliti menggunakan tahapan

penyelesaian sebagai berikut:

1. Menganalisis (Analyze), tahapan ini siswa dibimbing untuk menganalisis

masalah yang diberikan dengan membaca dan memahami masalah yang

diberikan, kemudian siswa dibimbing untuk menemukan informasi

apabila tersedia didalam masalah yang diberikan.

2. Browse, setelah siswa menganalisis masalah yang diberikan. Siswa

dibimbing untuk mencari solusi dengan mengatikan pengetahuan yang

dimiliki dengan informasi yang disajikan dalam masalah.

3. Create, pada tahapan ini siswa membuat kerangka solusi yang tepat,

sehingga pada tahap selanjutnya setiap individu sudah memiliki kerangka

penyelesaian. Untuk tahapan Analyze-Browse-Create dilakukan secara

individu.

4. Decision Making, pada proses ini siswa diminta untuk duduk

berkelompok sesuai yang ditetapkan oleh guru, kemudian siswa

melakukan diskusi kecil untuk membahas setiap solusi dari masing-

masing siswa. Pada proses decision making ini masing-masing kelompok

sudah memutuskan jawaban yang tepat untuk dipresentasikan pada

tahapan evaluate.

5. Evaluate, tahapan terakhir masing-masing kelompok sudah mempunyai

jawaban yang tepat, kemudian perwakilan dari setiap kelompok

mempresentasikannya. Hasil dari setiap kelompok dibandingan untuk

diuji kebenarannya, guru dapat membimbing dengan menuliskan

jawaban dari masing-masing kelompok dipapan tulis.

Page 32: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

18

Kelima langkah diatas akan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu:

1. Kegiatan Individu (Individual Activity) yang meliputi tahapan

menganalisis(analyze), mencari solusi(browse), dan membuat

solusi(create).

2. Kegiatan Kelompok Kecil (Small Group Activity) meliputi tahapan

menganalisis-mencari solusi, dan membuat solusi(analyze-cbrowse-

create), berdiskusi (decision making), dan menilai (evaluate).

3. Kegiatan pleno (Plenary Activity) meliputi tahapan menilai (evaluate).

c. Teori Pembelajaran Pendukung

Belajar merupakan proses menyusun makna melalui interaksi dengan

membangun konsep yang telah ada dengan konsep yang sedang dipelajari.28

Pada penelitian ini terdapat beberapa teori belajar yang mendukung

penerapan model Ill-Structured Problem Solving yaitu teori belajar

bermakna dan konstruktivisme. Teori belajaran bermakna dan teori belajar

konstruktivisme diterapkan untuk membantu proses pembelajaran agar

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

1. Teori Belajar Bermakna

Belajar bermakna merupakan kegiatan belajar yang dapat mengubah

struktur kognitif siswa.29 Perubahan tersebut dapat didukung dengan

pemberian bahan ajar yang substansial dan beraturan. Pada penelitian ini,

peneliti menyusun bahan ajar yang membantu siswa untuk menghubungkan

konsep baru dengan struktur kognitif yang dimiliki sebelumnya.

28 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya,

2012), Cet.3 , h.134. 29 Ibid., h.137

Page 33: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

19

2. Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan pengetahuan yang dibentuk berdasarkan

konstruksi kognitif melalui berbagai kegiatan.30 Pada penelitian ini teori

konstruktivisme yang digunakan teori Vygotsky. Ciri dari teori belajar

Vygotsky adalah Zone of Development (ZPD). ZPD merupakan jarak antar

tingkat perkembangan aktual yang dapat diukur dengan pemberian

masalah.31 Dalam menyelesaikan masalah siswa dapat dibantu dengan

teman sebaya atau guru. Teknik pemberian bantuan tersebut disebut teknik

scaffolding. Pada penelitian ini teknik scaffolding diterapkan pada proses

small group activity dan plenary activity.

3. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional yang diterapkan pada penelitian ini adalah

model ekspositori. Pembelajaran ekspositori adalah pembelajaran yang

berpusat pada guru dan siswa tidak banyak terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran.32 Adapun tahapan pembelajaran konvensional pada

penelitian ini disajikan sebagai berikut:33

a. Persiapan

Pada tahapan ini guru mempersiapkan siswa untuk menerima

materi dengan baik. Guru memberikan ilustrasi masalah sederhana

untuk menarik konsentrasi siswa.

b. Penyajian

Tahapan ini guru menyampaikan materi, kemudian siswa diberikan

latihan untuk menguatkan proses pembelajaran.

c. Menghubungkan

Pada tahapan ini siswa diminta untuk menghubungkan

pengetahuan yang dimiliki dengan materi yang diajarkan.

30 Ibid., h.105 31 Ibid., h.113 32 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Penilaian Pendidikan,

(Jakarta: Prenada Media Group,2010) h.179. 33 Ibid., h.185.

Page 34: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

20

d. Menyimpulkan

Pada tahapan ini guru dan siswa memberikan kesimpulan terhadap

materi yang dipelajari.

e. Mengaplikasikan

Pada tahapan mengaplikasikan siswa diminta untuk menyelesaikan

latihan baru yang sesuai dengan materi yang dipelajari.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Jee Yun Hong & Min Kyeong Kim

(2016) yang dituangkan dalam jurnal “Mathematical Abstraction in the

Solving Ill-Structured Problems by Elementary School Students in

Korea”. Kesimpulan dari penelitian tersebut abstraksi matematis siswa

dapat dikembangkan melalui Ill-Structured Problem Solving.34

2. Hasil penelitiaan Min Kyeong Kim & Mi Kyung Cho (2015) yang

dituangkan dalam jurnal “ Pre-Service Elementary Teachers Motivation

and Ill Structured Problem Solving in Korea” . Kesimpulan dari

penelitian tersebut bahwa salah satu yang mempengaruhi proses pada Ill

Structured Problem Solving yaitu berdasarkan level motivasi

pembelajaran siswa dengan motivasi tinggi dapat menyelesaikan masalah

yang lebih kompleks dibandingkan dengan yang memiliki motivasi

rendah.35

3. Penelitian yang dilakukan oleh Lisfa Novianti dengan judul “Pengaruh

Model Ill-Structured Problem Solving dan Kemampuan Awal

Matematika terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis”.

Kesimpulan dari penelitian ini model pembelajaran ill-structured problem

solving memberikan kontribusi terhadap kemampuan berpikir reflektif

matematis siswa yang memiliki KAM tinggi dan KAM sedang.36

34 Jee Y.H & Min K. K, Op.cit., p.279 35 Min K. K & Mi. K. C, Op.cit., p.1584 36 Lisfa Novianti, Pengaruh Model Ill-Structured Problem Solving Dan Kemampuan Awal

Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2017), h.85.

Page 35: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

21

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan prapenelitian yang dilakukan peneliti pada bulan Agustus

tahun 2017 serta hasil tes PISA tahun 2012 dan 2015, menunjukan bahwa

kemampuan berpikir kreatif siswa Indonesia masih tergolong sangat rendah

terutama dalam indikator flexibility dan originality. Hasil prapenelitian dan

tes PISA menjadi acuan peneliti untuk menerapkan sebuah model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Pada kelas eksperimen siswa akan diajarkan menggunakan model Ill-

Structured Problem Solving. Ill-structured Problem Solving merupakan

model pemecahan masalah matematika yang menyajikan masalah tipe ill-

structured.

Proses penyelesaian masalah ill-structured dalam penelitian ini diawali

dengan memberikan materi ajar yang dapat membangun kemampuan dasar

siswa. Pada materi ajar guru dapat memberikan masalah dengan karakteristik

authenticity, openess, dan complexity. Pertemuan pertama hingga kelima

merupakan tahapan pembentukan konsep dasar. Kemudian pada pertemuan

keenam siswa akan mengaplikasikan konsep dasar yang telah dimiliki untuk

memecahkan masalah yang disajikan pada bahan ajar keenam. Tujuan akhir

dalam pembelajaran ini adalah membuat siswa dapat menyelesaikan soal

berpikir kreatif matematis yang sebelumnya telah dilatih dengan masalah ill-

structured dalam lembar kerja siswa.

Pada penelitian ini siswa menyelesaikan masalah ill-structured yang

diberikan pada pertemuan ke-1 hingga ke-6 dengan pembelajaran ill-

structured problem solving. Pada proses pembelajaran model ill-structured

problem solving siswa akan melewati tiga kegiatan yang meliputi (individual

activity-small group activity-plenary activity). Kegiatan pertama dilakukan

secara individu (individual activity) meliputi tahapan analisis-mencari solusi-

membuat solusi.

Kegiatan kedua dilakukan secara kelompok kecil (small group activity)

yang meliputi tahapan analisis (analyze), mencari solusi (browse), membuat

solusi (create), mengevaluasi jawaban (elavuate). Pada kegiatan small group

Page 36: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

22

activity siklus analisis, mencari solusi, membuat solusi diulang kembali. Saat

proses diskusi masing-masing siswa sudah memiliki jawaban sementara

sehingga proses analis sudah mengacu kepada jawaban sementara bukan

masalah baru. Pada proses ini guru akan memberikan perintah kepada siswa

yang telah mengerti untuk memberi bantuan kepada teman

sekelompoknya(scaffolding) Proses selanjutnya dalam proses diskusi

kelompok adalah pengambilan keputusan dan menilai.

Kegiatan ketiga (plenary activity) pada kegiatan ini meliputi tahapan

menilai (evaluate). Tahapan menilai merupakan kegiatan akhir dimana

masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi. Pada tahapan

ini guru dapat membantu siswa dengan menuliskan jawaban dari masing-

masing kelompok (scaffolding).

Lain hal dengan proses pembelajaran dengan model Ill-Structured

Problem Solving pada kelas eksperimen. Pada kelas kontrol siswa akan

menerapkan model eksporsitori yang meliputi lima tahapan yaitu: persiapan,

penyajian, menghubungkan, menyimpulkan, dan mengaplikasikan. Secara

umum kerangka berpikir dari proses pembelajaran pada penelitian ini

disajikan pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Berdasarkan Gambar 2.2 indikator fluency pada kelas eksperimen dapat

ditingkatkan melalui tahapan menganalisis (analyze), mencari solusi (browse)

Page 37: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

23

dan membuat solusi (create). Ketiga tahapan tersebut melatih siswa untuk

membuat beragam solusi sehingga aspek kelancaran (fluency) dapat terlatih.

Lain hal dengan kelas kontrol pada tahapan persiapan dan penyajian guru

memberikan contoh ilustrasi masalah sederhana yang harus diselesaikan

dengan beragam cara setelah siswa mendapatkan penjelasan materi dari guru.

Pada indikator keluwesan ( flexibility), kelas eksperimen dapat terlatih

dengan perintah soal yang disajikan pada tahapan membuat solusi (create).

Pada tahapan ini siswa diminta untuk memberikan solusi altermatif jika

informasi dari masalah yang disajikan berubah. Pada kelas kontrol indikator

flexibility dapat terlatih ketika proses menghubungkan. Pada tahapan ini siswa

diminta untuk mencari alternatif solusi yang tepat dengan masalah yang

diberikan.

Indikator Kebaruan (Originality) pada kelas eksperimen dapat terlatih

pada tahapan berdiskusi(decision making) dan menilai (evaluate). Pada kelas

eksperimen perintah soal yang disajikan untuk tahapan berdiskusi dan menilai

melatih siswa untuk membuat sebuah kesimpulan menggunakan bahasa

mereka. Lain hal dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol indikator

originality terlihat pada tahapan mengaplikasikan. Pada tahapan

mengaplikasikan siswa diminta untuk mengerjakan latihan secara individu

sehingga kemampuan membuat jawaban baru (originality) siswa dapat

terlatih.

Pada indikator memperinci (elaboration) untuk kelas eksperimen dapat

terlatih dari proses berdiskusi (decision making) dan presentasi pada tahapan

(evaluate). Pada tahapan ini siswa akan menjelaskan solusi yang dibuat pada

kegiatan individual activity secara jelas dan rinci. Lain hal dengan kelas

eksperimen, pada kelas kontrol indikator elaboration dapat terlatih di tahapan

menyimpulkan. Pada tahapan menyimpulkan guru meminta seluruh siswa

untuk menyampaikan hasil jawaban yang didapat dengan jelas dan

dilanjutkan dengan menyimpulkan secara bersama-sama.

Page 38: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

24

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teoritik yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

“Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menerapkan

pembelajaran model Ill-Structured Problem Solving lebih tinggi dibandingkan

dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menerapakan

pembelajaran model ekspositori”

Page 39: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

yang beralamat di Jl. Surya Kencana No. 29, Pamulang Barat, Kec.

Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII pada tahun ajaran semester

ganjil 2017/2018. Secara keseluruhan berikut jadwal kegiatan penelitian:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Agst Sep Okt Nov Des

1 Persiapan dan Perncanaan

2 Observasi (Studi lapangan)

3 Pelaksanaan di lapangan

(proses pembelajaran dan tes

akhir)

4 Analisa Data

5 Laporan Penelitian

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen.

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah Randomized

Post-Test Only Group Design yang disajikan pada Tabel 3.2 sebagai berikut:1

1 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung: PT. Refika Utama, 2015), h.126.

Page 40: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

26

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Kelompok Treatment Post Test

Eksperimen XE Tes berpikir kreatif (Y)

Kontrol - Tes Berpikir kreatif (Y)

Keterangan

XE : Treatment yang dilakukan di kelas eksperimen, yaitu

pembelajaran model Ill-Structured Problem Solving

Y : Tes akhir berpikir kreatif

Perlakuan khusus diberikan pada kelompok eksperimen menggunakan

pembelajaran model Ill-Structured Problem Solving untuk kemudiaan dilihat

pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang ditentukan oleh

peneliti sedemikian rupa sehingga setiap individu/variabel dapat dinyatakan

dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota atau tidak.2 Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22

Pamulang yang terdiri dari 4 kelas.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya benar-benar

diselidiki.3 Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi dengan

mengunakan teknik Cluster Random Sampling dimana sampling dilakukan

pada seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang dengan

mengambil secara acak dua kelas yang terdiri dari satu kelas eksperimen dan

satu kelas kontrol.

2 Kadir, Statiska Terapan, (Konsep, Contoh dan Analisa Data dengan Program SPSS/Lisrel

dalam Penelitian), (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), Cet.1, Ed. 1, h. 118. 3 Ibid., h.118.

Page 41: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

27

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah faktor yang tidak tetap atau dapat berubah-ubah.4 Pada

penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas (independent) dan terikat

(dependent). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pembelajaran

model Ill-Structured Problem Solving dan variabel dependen adalah

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahap. Tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan observasi untuk menentukan sekolah yang akan

dijadikan objek penelitian selanjutnya menentukan kelas yang akan

dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Memberikan treatment yang berbeda pada kelas eksperimen dan kontrol,

yaitu pada kelas eksperimen berupa penerapan model Ill-Structured

Problem Solving kelas kontrol berupa pembelajaran dengan model

ekspositori.

3. Memberikan post-test (tes akhir) berupa essay dengan materi sistem

persamaan linear dua variabel sebanyak 8 butir soal pada kedua kelompok

penelitian berupa tes kemampuan berpikir kreatif matematis.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument tes akhir (post

test) yang mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berupa tes

essay. Adapun kisi-kisi intrumen disajikan sebagai pada Tabel 3.3 dan

pedoman penskoran b disajikan pada Tabel 3.4: berikut:

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2014), h.

36.

Page 42: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

28

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Kompetensi Dasar Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif No Soal

Mengembangkan

kemampuan

berpikir kreatif

matematis pada

materi sistem

persamaan linear

dua variabel

Fluency Memberikan beragam jawaban

terkait penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel.

1 a

dan

2 a

Flexibility Membuat beragam solusi

alternatif dengan memodifikasi

informasi yang disajikan dalam

masalah.

1 (b)

dan

2 (b)

Originality

Membuat contoh permasalahan

baru tentang sistem persamaan

linear dua variabel berdasarkan

gambar yang disajikan.

3

Memberikan contoh

permasalahan yang baru

berdasarkan grafik yang

disajikan

5 (b)

Elaboration

Menentukan langkah

penyelesaian berdasarkan

masalah yang disajikan secara

jelas dan rinci.

4 dan 5

(a)

Page 43: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

29

Tabel 3.4

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

No Indikator Skor Kriteria

1 (a)

dan

2 (a)

Fluency

0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak

relevan.

1 Memberikan 1 jawaban dengan jelas namun terdapat kekeliruan

dalam proses perhitungan.

2 Memberikan 1 jawaban dengan jelas dan tepat.

3 Memberikan 2 jawaban dengan jelas namun terdapat kekeliruan

dalam proses perhitungan.

4 Memberikan 2 jawaban atau lebih dengan jelas dan tepat.

1 (b)

dan

2 (b)

Flexibility

0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak

relevan.

1 Memberikan jawaban yang sejenis dengan menggunakan konsep

spldv namun terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan.

2 Memberikan jawaban yang sejenis dengan menggunakan konsep

spldv dengan jelas dan tepat.

3 Memberikan jawaban yang beragam dengan menggunakan konsep

spldv namun terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan.

4 Memberikan jawaban yang beragam dengan menggunakan konsep

spldv dengan jelas dan tepat.

3

dan

5 (a)

Originality

0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak

relevan.

1 Memberikan jawaban sendiri namun tidak dapat dipahami.

2 Memberikan penafsiran tentang gambar, grafik yang disajikan

secara detail tetapi tidak memberikan contoh permasalahan serta

solusi dengan jelas dan tepat.

3 Memberikan penafsiran tentang gambar, grafik yang disajikan

secara detail dan mampu memberikan contoh permasalahan namun

tidak dapat menyertakan solusi dengan jelas dan tepat.

4 Memberikan penafsiran tentang gambar, grafik yang disajikan

secara detail dan mampu memberikan contoh permasalahan serta

solusi dengan jelas dan tepat.

4

dan

5 (b)

Elaboration 0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak

relevan.

1 Memberikan langkah-langkah yang tidak logis atau tidak jelas dan

tidak menuliskan proses perhitungan.

2 Memberikan langkah-langkah yang tidak logis atau tidak jelas dan

menuliskan proses perhitungan.

3 Memberikan langkah-langkah yang logis namun terdapat kekeliruan

dalam proses perhitungan

4 Memberikan langkah-langkah yang logis, perhitungan yang sesuai

dan hasil akhir yang benar.

Page 44: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

30

Sebelum diuji coba pada siswa, peneliti melakukan uji coba pada

instrumen yakni berupa uji validitas, realibilitas serta mengetahui daya beda

dan tingkat kesukaran soal

1. Validitas

Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan tepat untuk mengukur kemampuan yang diukur.5

Pada penelitian ini kemampuan yang diukur adalah kemampuan berpikir

kreatif siswa. Dalam uji validitas menggunakan rumus Korelasi Product

Moment sebagai berikut:6

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2)

Dimana :

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dua variabel

yang dikorelasikan.

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas

Nomor Soal Validitas

Kriteria rhitung rtabel

1 (a) 0.640 0.4227 valid

1 (b) 0.658 0.4227 valid

2 (a) 0.795 0.4227 valid

2 (b) 0.739 0.4227 valid

3 0.884 0.4227 valid

4 0.874 0.4227 valid

5 (a) 0.515 0.4227 valid

5 (b) 0.569 0.4227 valid

5 Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Assessment Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2013), h.151. 6 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Depok: RajaGrafindo Persada, 2014),

hlm.220.

Page 45: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

31

2. Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil

pengukuran dapat dipercaya.7 Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas

adalah rumus Alpha sebagai berikut: 8

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 )

Dimana :

r11 = koefisien reliabilitas tes

n = banyaknya item pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎𝑡 = varians total

x = skor tiap soal

n = banyaknya siswa

Interpretasi terhadap besarnya angka indeks korelasi “r” Product

Moment sebagai berikut:9

Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi

0,00-0,20 Sangat rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,70 Sedang

0,70-0,90 Tinggi

0,90-1,00 Sangat tinggi

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Reliabilitas

Variabel Hasil Uji Interpretasi

Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis

0,773 Derajat reliabilitas

tinggi

7 Ibid., h. 230. 8 Ibid., h.233. 9 Anas Sudijono, Op,cit., h. 193.

Page 46: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

32

3. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran butir soal merupakan indikator yang menunjukan

kualitas dari butir soal tesebut.10 Soal dikatakan baik apabila tidak terlalu

sukar dan tidak terlalu mudah atau bisa dikatakan memenuhi kategori

cukup.11 Rumus yang digunakan untuk mencari derajat kesukaran item

adalah sebagai berikut:12

𝑃 =𝐵

𝐽𝑆

Dimana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa yang melakukan tes

Interpretasi derajat kesukaran butir soal sebagai berikut.13 :

Tabel 3.8

Klasifikasi Taraf Kesukaran

Besarnya P Interpretasi

Kurang dari 0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

Lebih dari 0,70 Mudah

Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran pada instrumen tes

kemampuan berpikir kreatif matematis disajikan pada Tabel 3.9 sebagai

berikut:

10 Ali Hamzah, Op.cit.,h.244. 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi Pendidikan edisi 2, (Jakarta: Bumi

Aksara,2013) ,h. 225. 12 Ibid., h. 223. 13 Ibid.,h.225

Page 47: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

33

Tabel 3.9

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran

Nomor Soal Indeks Kesukaran Interpretasi

1 (a) 0,806 Mudah

1 (b) 0,488 Sedang

2 (a) 0,704 Sedang

2 (b) 0,534 Sedang

3 0,420 Sedang

4 0,409 Sedang

5 (a) 0,113 Sukar

5 (b) 0,045 Sukar

4. Daya pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan sebuah soal untuk mengetahui

tingkatan kemampuan siswa.14 Rumus untuk mencari perhitungan daya pembeda

adalah sebagai berikut.15

𝐷 =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵

Keterangan:

𝐽𝐴= banyaknya siswa kelompok atas

𝐽𝐵= banyaknya siswa kelompok bawah

𝐵𝐴 =banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal benar

𝐵𝐵 = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal benar

Berikut adalah klasifikasi daya pembeda yang disajikan pada tabel 3.10: 16

14 Ibid., h. 226. 15 Ibid., h. 228. 16 Ibid, h. 232.

Page 48: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

34

Tabel 3.10

Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai D Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Negatif Semuanya tidak baik

Hasil perhitungan uji daya pembeda pada instrumen tes kemampuan

berpikir kreatif matematis disajikan dalam Tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda

Nomor Soal Hasil Daya Beda Keterangan

1 (a) 0,250 Cukup

1 (b) 0,340 Cukup

2 (a) 0,318 Cukup

2 (b) 0,340 Cukup

3 0,659 Baik

4 0,772 Baik sekali

5 (a) 0,227 Cukup

5 (b) 0,090 Jelek

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik

analisis yang penganalisisannya dilakukan dengan perhitungan matematis

karena data yang diperoleh berupa angka yaitu tes kemampuan berpikir

kreatif yang diberikan kepada siswa. Data yang telah terkumpul baik dari

kelas kontrol maupun kelas eksperimen diolah dan dianalisis untuk

kemudian diambil kesimpulan mengenai ada atau tidaknya perbedaan

kemampuan berfikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan

Page 49: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

35

pembelajaran model Ill-Structured Problem Solving dan pembelajaran

model konvensional. Sebelum mengolah data hasil kemampuan berpikir

kreatif siswa untuk menguji hipotesis penelitian, dilakukan uji prasyarat

berupa uji normalitas dan homogenitas

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sampel

yang terpilih berasal dari sebuah distribusi populasi normal atau tidak

normal.17 Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji

Shapiro-Wilk yang terdapat pada perangkat lunak SPSS dengan perumusan

hipotesis sebagai berikut :

𝐻0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

𝐻1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

b. Uji Homogenitas

Dalam penelitian eksperimen uji homogenitas digunakan untuk

mengetahui apakah sampel yang terpilih bersifat homogen, yaitu sama

dalam segala hal kecuali perlakuan berbeda yang diberikan.18 Perhitungan

uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

𝐻0: 𝜎12 = 𝜎2

2

𝐻1: 𝜎12 ≠ 𝜎2

2

Dengan ketentuan jika Fhitung < Ftabel maka 𝐻0 diterima.

2. Pengujian Hipotesis Statistik

Setelah melakukan uji prasyarat dan diperoleh hasil bahwa sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan variansinya homogen

maka dilakukan uji statistik yaitu uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata

pada populasi. Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan

analisis Independent Sample T-Test pada aplikasi perangkat lunak SPSS.

17 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 143. 18 Ibid., h. 159.

Page 50: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

36

3. Perumusan Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dengan uji satu pihak kanan untuk kesamaan dua

rata-rata sebagai berikut:

H0: 𝜇1≤ 𝜇2

H1: 𝜇1> 𝜇2

Keterangan:

𝜇1: rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas

eksperimen

𝜇2: rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas kontrol

Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat

kepercayaan 95% dan 𝛼 = 0,05 dengan kriteria penerimaan sebagai berikut.

Terima H0: jika thitung ≤ ttabel

Tolak H0: jika thitung > ttabel

Page 51: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, yang

beralamatkan di Jl. Surya Kencana No.29. Waktu penelitian ini dilakukan pada

semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Populasi pada penelitian ini adalah

kelas adalah kelas VIII. Populasi yang didapat, dipilih dua sampel yaitu kelas

VIII-2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 30 siswa dan kelas VIII-4 sebagai

kelas kontrol dengan 30 siswa. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 siswa.

Penelitian pada kelas eksperimen menggunakan treatment khusus yaitu dengan

menerapkan pembelajaran model ill-structured problem solving (ISPS) dan

pemberian lembar kerjas siswa (LKS), sedangkan untuk kelas kontrol

menggunakan pembelajaran model eksporitori. Materi yang diajarkan dalam

penelitian ini adalah sistem persamaan linear dua variabel.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir

kreatif matematis (KBKM) siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang.

Penelitian ini dilakukan 7 kali pertemuan. Kelas yang menerapkan pembelajaran

ISPS dengan bantuan LKS selama 6 kali pertemuan. Pada kelas kontrol yang

menerapkan pembelajaran ekspositori 6 kali pertemuan melakukan pembelajaran

dengan penyampaian materi oleh guru secara langsung. Pada pertemuan akhir

dilakukan posttest yang berisi soal tes KBKM. Posttest dilaksanakan dengan

waktu 2 jam pelajaran atau 80 menit. Test tersebut terdiri dari 8 soal yang

mengukur 4 indikator berpikir kreatif matematis yang meliputi: fluency, flexibility,

originality, dan elaboration. Pada deskripsi data, peneliti akan menjabarkan hasil

analisis kemampuan berpikir kreatif matematis dan proses pembelajaran pada

masing-masing kelas. Berikut hasil analisis KBKM disajikan pada Tabel 4.1 :

Page 52: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

38

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Statistik Eksperimen Kontrol

N 30 30

Ideal Score 100 100

Mean 76.6 63.5

Std. Deviation 8.5 10.6

Variance 72.6 112.5

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah siswa baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol berjumlah 30 orang. Pada penelitian ini soal yang disajikan

pada posttest mengukur empat indikator kemampuan berpikir kreatif matematis.

Skor maksimum yang diperoleh siswa jika menjawab seluruh soal dengan benar

yaitu 100. Hasil rata-rata posttest menunjukan bahwa kelas eksperimen memiliki

nilai yang lebih besar yaitu 76.6 dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 53.5.

Perbedaan lain ditunjukkan pada nilai standar deviasi kelas yang kelas

eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen

memiliki nilai standar deviasi sebesar 8.5 dan kelas kontrol sebesar 10.6. Jika

dilihat dari penyebaran data, kelas kontrol memiliki nilai yang lebih bervariasi

dibandingkan dengan kelas eksperimen, hal tersebut telihat dari nilai variance

pada tabel 4.1 yang menunjukan bahwa nilai variance kelas kontrol sebesar 112.5

dan kelas eksperimen sebesar 72.6. Artinya, variance kelas eksperimen lebih

sedikit dibandingkan dengan variance kelas kontrol dengan selisih 39.9. Secara

visual, perbedaan penyebaran data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Page 53: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

39

Gambar 4.1

Kurva Penyebaran Data KBKM Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.1 menunjukan adanya perbedaan penyebaran data antara siswa

kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Kurva kelas eksperimen lebih

condong ke arah kanan (nilai yang lebih besar) dibandingkan dengan kurva kelas

kontrol yang cenderung kearah kiri (nilai lebih kecil). Hal tersebut menunjukan

bahwa skor tertinggi didapatkan pada kelas eksperimn, dan skor terendah

didapatkan pada kelas kontrol.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Per Indikator

Pada penelitian ini, peneliti menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa

berdasarkan empat indikator, yaitu fluency, flexibility, originality dan elaboration.

Berikut hasil kemampuan berpikir kreatif matematis yang disajikan dalam Tabel

4.2 :

Tabel 4.2

Perbandingan Rata-Rata KBKM

No Indikator Eksperimen Kontrol

1 Fluency 89.2 77.1

2 Flexibility 70.9 55.9

3 Originality 58.8 46.7

4 Elaboration 87.5 74.6

0

2

4

6

8

10

12

0 20 40 60 80 100

Fre

kuen

si

Nilai

ISPS

Konvensional

Page 54: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

40

Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa persentase rata-rata skor kemampuan berpikir

pada kelas eksperimen untuk indikator fluency lebih tinggi yaitu 89.2

dibandingkan kelas kontrol yaitu 77.1 dengan selisih 12.1. Selisih yang di dapat

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada indikator fluency tidak tidak

terlalu besar. Artinya, pembelajaran pada kelas eksperimen yang menerapkan

pembelajaran ISPS belum memberikan hasil yang signifikan, terutama pada

indikator fluency.

Pada indikator flexibility, persentase rata-rata skor kelas eksperimen

menunjukan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan indikator sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan hasil rata-rata indikator flexibility antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol . Hasil rata-rata skor kelas eksperimen lebih tinggi

yaitu 70.9 dibandingkan kelas kontrol yaitu 55.9 dengan selisih 15. Selisih yang

di dapat pada indikator flexibility tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan

indikator sebelumnya yaitu fluency. Artinya, pembelajaran di kelas eksperimen

memiliki pengaruh pada indikator flexibility.

Pada indikator originality, persentase rata-rata skor kelas eksperimen

menunjukan hasil yang lebih tinggi yaitu 58.8 dibandingkan kelas kontrol yaitu

46.7 dengan selisih 12.1. Selisih yang di dapat pada indikator originality masih

dibawah indikator flexibility. Namun, penerapan pembelajaran pada kelas

eksperimen jauh lebih baik dikarenakan rata-rata persentase yang di dapat pada

melebihi 50%.

Pada indikator elaboration, persentase rata-rata skor kelas eksperimen

menunjukan hasil yang lebih tinggi yaitu 87.5 dibandingkan kelas kontrol yaitu

74.6 dengan selisih 12.9. Selisih pada indikator elaboration merupakan nilai

selisih yang paling rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Artinya,

penerapan pembelajaran model ISPS pada kelas eksperimen belum signifikan

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif terutama pada indikator

elaboration.

Secara visual, persentase skor rata-rata siswa berdasarkan indikator

kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan

dalam diagram batang sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

41

Gambar 4.2

Diagram Batang Persentase Skor KBKM

Dari diagram batang pada Gambar 4.2 menunjukan bahwa keseluruhan rata-

rata capaian indikator kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol. Secara keseluruhan selisih rata-rata skor yang

paling besar terlihat pada indikator flexibility dan fluency sehingga dapat

dikatakan model ill-structured problem solving pada penelitian ini memiliki

pengaruh yang cukup besar pada indikator flexibility dan elaboration.

3. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 4.1 menunjukan bahwa kelas yang

diajarkan dengan treatment model pembelajaran ISPS memiliki nilai posttest yang

lebih tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pencapaian kemampuan

berpikir matematis siswa kelas eksperimen sebesar 76,6 dan rata-rata kelas

kontrol sebesar 64,5. Jika dilihat dari nilai ketuntasan pada pelajaran matematika

di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang yaitu 75, maka dapat disimpulkan rata-rata

nilai siswa kelas eksperimen sudah memenuhi nilai ketuntasan. Lain hal nya

dengan kelas eksperimen, siswa kelas kontrol masih dibawah nilai ketuntasan

yang diterapkan pada SMP Muhammadiyah 22 Pamulang.

Pembelajaran model ill-structured problem solving yang diterapkan pada

kelas eksperimen merupakan pembelajaran yang membantu siswa untuk

memecahkan masalah tipe ill-structured. Pada proses pembelajaran ini akan

dibagi menjadi tiga tahapan yang terdiri dari individual activity, small group

activity dan plenary activity. Pada kegiatan individual activity siswa akan

89,2

70,958,8

87,577,1

55,946,7

74,6

Fluency Flexibility Originality Elaboration

Eksperimen Kontrol

Page 56: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

42

menganalisis masalah, mencari informasi, dan menyelesaikan masalah secara

individu. Pada kegiatan kedua adalah small group activity siswa akan digabung

dengan teman sekelompoknya untuk mengulang tahapan menganalisis, mencari

solusi, dan menyelesaikan masalah kemudian setelah tahapan menyelesaikan

masalah siswa akan berdiskusi dan menilai kembali apakah jawaban yang dibuat

sudah tepat. Kegiatan yang terakhir adalah plenary activity yang meliputi kegiatan

menilai, pada kegiatan ini siswa akan mempresentasikan hasil jawaban yang telah

dibuat oleh masing-masing kelompok.

Pada kelas kontrol guru menerapkan pembelajaran model ekspositori. Pada

penelitian ini pembelajaran konvensional yang diterapkan merupakan model

ekspositori. Proses pembelajaran diawali dengan guru memberikan materi dengan

mencatat di papan tulis, kemudian guru menerangkan kepada siswa tentang

konsep yang dipelajari pada hari itu. Pada akhir pembelajaran guru memberikan

latihan soal yang akan diselesaikan oleh masing-masing siswa. Pada proses

penelitian terdapat kendala yang dihadapi seperrti siswa kelas eksperimen maupun

kelas kontrol tidak mengerjakan latihan yang diberikan, sehingga latihan tersebut

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

Perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam penelitian ini

disebabkan oleh perbedaan perlakuan (treatment) yang dilakukan kepada dua

kelompok sampel. Pemaparan lebih jelas pada kelas eksperimen akan dijabarkan

melalui hasil lembar kerja siswa 2 sebagai berikut :

a. Individual Activity

Pada kegiatan ini seluruh siswa diberikan lembar kerja yang terdiri dari

masalah ill-structured untuk diselesaikan secara individu. Tahapan Individual

Activity ini meliputi analyze, browse, dan create. Berikut contoh masalah yang

disajikan pada lembar kerja siswa 2 :

Page 57: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

43

Gambar 4.3

Ilustrasi masalah pada lembar kerja siswa 2

Pada pertemuan pertama siswa masih tergolong sulit untuk menerapkan

model pemecahan masalah terutama pada proses menganalisis hingga membuat

solusi secara individu, siswa tidak terbiasa untuk menyelesaikan soal-soal yang

berbentuk ilustrasi masalah. Pada pertemuan kedua siswa sudah mulai mengerti

dan mengerjakan perintah sesuai lembar kerja. Berikut contoh jawaban siswa pada

lembar kerja siswa 2 proses analyze:

(a)

Page 58: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

44

(b)

Gambar 4.4

Hasil jawaban siswa pada tahapan analyze

Dari Gambar 4.4 bisa terlihat perbedaan jawaban masing-masing

anggota. Hal ini menunjukan bahwa setiap siswa memiliki pemahaman berbeda

tentang informasi yang disajikan dalam masalah dan cara menyelesaikannya.

Gambar 4.4 bagian (a) merupakan hasil proses analisis yang menghasilkan

beragam jawaban, dikarenakan siswa a melakukan penganalisisan dengan detail

dibandingkan dengan bagian (b). Artinya, masing-masing siswa akan memiliki

jawaban yang beragam sehingga pada tahapan ini dapat melatih kemampuan

berpikir kreatif siswa pada indikator fluency.

Tahapan selanjutnya adalah siswa mencari beberapa solusi (browse),

berikut disajikan contoh jawaban pada tahapan browse :

(a)

Page 59: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

45

(b)

Gambar 4.5

Hasil jawaban siswa pada tahapan browse

Dari Gambar 4.5 bagian (a) dan bagian (b) tidak jauh berbeda ketika siswa

mencoba untuk mencari langkah penyelesaiannya. Namun, pada gambar (b) siswa

hanya menyelesaikan proses perhitungan untuk mencari titik koordinat, belum

menuliskan hasil titik koordinat yang diddapat dari masing-masing persamaan.

Sehingga, siswa mengalami kesulitan saat menggambar grafik pada tahapan

selanjutnya. Pada tahapan ini masing-masing siswa akan memiliki jawaban yang

beragam sehingga dapat melatih kemampuan berpikir kreatif siswa pada indikator

fluency.

Tahapan selanjutnya adalah siswa membuat solusi (create), pada lembar kerja

siswa 2 soal yang disajikan dalam tahapan crate terdiri dari tiga soal yang dapat

melatih tiga indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, berikut

contoh soal pada tahapan create :

Gambar 4.6

Soal pada tahapan create

Page 60: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

46

Berdasarkan Gambar 4.6, berikut jawaban siswa pada proses create:

(a)

Page 61: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

47

(b)

Gambar 4.7

Jawaban siswa pada tahapan create

Dari Gambar 4.7 bagian (a) dan bagian (b), siswa pada jawaban gambar (a)

menjawab semua perintah yang diberikan pada tahapan create dibandingkan

dengan bagian (b). Perintah soal yang disajikan pada tahapan create pada poin a

dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan membuat sebuah grafik baru

dengan merubah titik koordinat yang di dapat dari proses browse. Artinya, dalam

poin a dapat melatih salah satu indikator kemampuan berpikir kreatif flexibility.

Perintah soal pada poin b dapat melatih siswa untuk membuat beragam solusi

pemberangkatan pada bulan Oktober, berdasarkan gambar 4.6 (a) dan (b) siswa

sudah mampu membuat beragam solusi. Soal poin b ini dapat melatih kemampuan

siswa memberikan beragam solusi untuk menyelesaikan masalah, sehingga

kemampuan siswa dalam memberikan beragam solusi (fluency) dapat terlatih.

Pada soal tahapan create poin c siswa diminta untuk membuat contoh

berdasarkan grafik yang telah dibuat. Pada gambar 4.6 (a) siswa sudah mampu

membuat sebuah contoh masalah. Soal poin c ini dapat melatih kemampuan siswa

untuk membuat sebuah persoalan yang baru, sehingga kemampuan siswa dalam

membuat sesuatu yang baru (originality) dapat terlatih.

Page 62: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

48

b. Small Group Activity

Pada kegiatan ini siswa akan berkumpul secara kelompok dan mengulang

tahapan analyze hingga create kemudian mereka berdiskusi (decision makking)

dan menilai (evaluate) jawaban yang telah didiskusikan. Pada tahapan create

siswa akan mengumpulkan jawaban yang diperoleh dari masing-masing anggota

sehingga akan didapatkan jawaban yang beragam, tahapan ini mendukung proses

berkembangnya indikator fluency dan flexibility seperti yang dijabarkan pada

tahapan individual activity.

Kemudian tahapan decision makking dan evaluate mendukung proses

berkembangnya indikator originality dan elaboration, karena setiap kelompok

akan menyimpulkan hasil yang di dapat dengan cara merinci proses sebelumnya.

Berikut hasil jawaban siswa pada tahapan small group activity:

(a)

(b)

Page 63: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

49

(c)

Gambar 4.8

Jawaban siswa pada small group activity

Berdasarkan gambar 4.8 a merupakan jawaban yang telah di diskusikan

dengan kelompok dengan menyamakan dan menggabungkan hasil jawaban yang

diperoleh masing-masing indvidu. Gambar 4.8 (b) merupakan proses decision

making, dimana pada proses ini siswa menentukan salah satu jawaban dari

beberapa jawaban yang dibuat. Pada tahapan decision making masing-masing

siswa akan menjelaskan jawaban yang telah di dapat pada tahapan individual

activity, sehingga pada tahapan ini akan berkembang salah satu indikator

kemampuan berpikir kreatif, yaitu memperinci (elaboration) dan membuat sebuah

solusi baru (originality). Gambar 4.8 (c) menunjukan salah satu jawaban

kelompok yang memberikan jawaban sebanyak 23 kemungkinan yang didapatkan

dari gabungan siswa pada saat proses create. Kemudian siswa memberikan alasan

untuk membuat kuota orang dewasa tidak melebihi 20 orang dikarenakan akan

melebihi biaya anggaran. Pada tahapan evaluate, akan melatih kemampuan siswa

dalam menilai solusi yang telah dibuat dengan memberikan alasan atas solusi

yang dibuat.

c. Plenary Activity

Tahapan ini terdiri dari proses evaluate dimana masing-masing kelompok

akan mempresentasikan hasil jawaban yang telah didiskusikan oleh anggota

kelompoknya. Dikarenakan pada lembar kerja pertama proses presentasi tidak

begitu efektif, maka pada pertemuan selanjutnya guru membantu untuk

menuliskan jawaban dari masing-masing kelompok dan menyimpulkan hasil yang

Page 64: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

50

didapat. Berikut contoh hasil jawaban yang telah didiskusikan pada tahapan

plenary activity:

Gambar 4.9

Jawaban siswa pada plenary activity

Gambar 4.9 merupakan hasil presentasi dari masing-masing kelompok. Pada

tahapan ini guru membantu siswa untuk menuliskan jawaban dari hasil presentasi

setiap kelompok. Kemudian masing-masing kelompok menyimpulkan jumlah

kemungkinan yang diperoleh untuk bulan Oktober secara singkat. Guru meminta

siswa untuk menyalin seluruh jawaban pada tahapan evaluate ke dalam buku

catatan dikarenakan keterbatasan kolom jawaban pada lembar kerja siswa. Pada

proses mempresentasikan hasil jawaban menunjukan berkembangnya kemampuan

berpikir kreatif pada indikator elaboration yang di dukung dengan proses

presentasi penjelasan jawaban siswa secara jelas dan rinci. Berdasarkan treatment

yang diterapkan pada kelas eksperimen maka dapat disimpulkan bahwa kelas

eksperimen memiliki perlakuan yang berbeda dengan kelas kontrol, sehingga

terjadi perbedaan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang dijabarkan

pada poin selanjutnya.

Page 65: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

51

4. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Hasil tes kemampuan berpikir kreatif pada penelitian ini menunjukkan bahwa

adanya pengaruh positif dari penerapan model ISPS pada kelas eksperimen

dibandingkan dengan hasil tes kemampuan berpikir kreatif pada kelas kontrol

yang menerapkan model ekspositori. Berikut pembahasan hasil posttest

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang meliputi empat indikator baik

pada masing-masing kelas :

a. Indikator Fluency

Pada penelitian ini, butir soal yang mewakili indikator fluency adalah

soal 1 (a) dan 2 (a). Peneliti akan memfokuskan pembahasan pada soal no 1

(a) sebagai berikut:

Gambar 4.10

Soal KBKM Indikator Fluency

Berikut ini perbandingan jawaban siswa kelas ISPS dengan kelas

ekspositori pada indikator fluency:

(a)

Page 66: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

52

(b)

Gambar 4.11

Jawaban Siswa Indikator Fluency

(a) kelas Eksperimen dan (b) kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.10 a dan b terlihat bahwa adanya perbedaan

cara menjawab antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Jawaban siswa kelas eksperimen terlihat lebih lancar karena dapat

membentuk sistem persamaan linear dua variabel menggunakan tiga dan

empat persamaan dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang menyusun

dari dua persamaan. Hal tersebut di dukung pemahaman siswa mengambil

kesimpulan dari sistem persamaan linear dua variabel yang telah dipelajari

pada lembar kerja siswa 1. Dari soal posttest yang diberikan, kebanyakan

siswa sudah mampu membentuk berbagai macam sistem persamaan linear

dua variabel dan mencari solusi dari nilai setiap variabelnya. Akan tetapi,

siswa masih terbiasa menyelesaikan masalah spldv yang tersusun dari dua

persamaan.

Pada indikator fluency kemampuan siswa kelas eksperimen lebih baik

dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Hal ini dikarenakan proses

pembelajaran pada kelas ISPS menekankan siswa untuk menyelesaikan

masalah ill-structured yang salah satu karakteristiknya adalah openess.

Sehingga masing-masing siswa memiliki jawaban berbeda yang kemudian

akan disatukan pada saat tahapan decision-making.

Page 67: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

53

b. Indikator Flexibility

Pada penelitian ini, butir soal yang mewakili indikator fluency adalah

soal 1 (a) dan 2 (a). Peneliti akan memfokuskan pembahasan pada soal no 1

(a) , dengan soal sebagai berikut :

Gambar 4.12

Soal KBKM Indikator Flexibility

Berikut ini perbandingan jawaban siswa kelas eksperimen dengan

kelas kontrol pada indikator flexibility:

(a)

Page 68: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

54

(b)

Gambar 4.13

Jawaban Siswa Indikator Flexibility

(a) kelas Eksperimen dan (b) kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.13 a dan terlihat bahwa adanya perbedaan cara

menjawab antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Jawaban siswa kelas eksperimen terlihat lebih luwes ketika diminta untuk

mengubah nilai dari salah satu variabel. Siswa kelas eksperimen dapat

membentuk sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan tiga

dan empat persamaan dibandingkan dengan siswa kelas konvensional yang

menyusun dari dua persamaan. Hal tersebut di dukung pemahaman siswa

mengambil kesimpulan dari sistem persamaan linear dua variabel yang telah

dipelajari pada lembar kerja siswa 1.

Dari soal posttest yang diberikan, siswa sudah mampu membentuk

berbagai macam sistem persamaan linear dua variabel dan mencari solusi dari

nilai setiap variabelnya. Akan tetapi, kenyataan dilapangan siswa masih

terbiasa menyelesaikan masalah spldv yang tersusun hanya dari dua

persamaan. Pada indikator flexibility siswa kelas eksperimen lebih baik

dibandingkan dengan siswa kelas kontrol terlihat dari hasil rata-rata

pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Hal ini didukung

dengan pemberian LKS 2 dan 3 pada tahapan create yang menyajikan

masalah pengubahan anggaran dana sehingga siswa harus menyusun kembali

kemungkinan kuota perjalanan.

Page 69: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

55

c. Indikator Originality

Pada penelitian ini, butir soal yang mewakili indikator originality

adalah soal 3 dan 5 (b). Peneliti akan memfokuskan pembahasan pada soal no

3 , dengan soal sebagai berikut :

Gambar 4.14

Soal KBKM indikator originality

Berikut ini perbandingan jawaban siswa kelas eksperimen dengan

kelas kontrol pada indikator originality:

(a)

Page 70: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

56

(b)

Gambar 4.15

Jawaban Siswa Indikator Originality

(a) kelas Eksperimen dan (b) kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.13 a dan b terlihat bahwa adanya perbedaan cara

menjawab antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Jawaban siswa kelas eksperimen menunjukan jawaban membuat sebuah

gagasan baru ketika diminta untuk membuat sebuah contoh masalah dari

gambar yang diberikan. Siswa kelas eksperimen dapat membuat penyelesaian

dari masalah yang dibuat sendiri dengan jelas.

Dari soal posttest yang diberikan, rata-rata siswa sudah mampu

memberikan contoh permasalahan namun tidak dapat membuat cara

penyelesaiannya. Pada indikator originality siswa kelas eksperimen lebih

baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol, hal tersebut terlihat dari hasil

rata-rata pencapaian per indikator kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa. Tingginya nilai rata-rata siswa pada indikator originality didukung

dengan tahapan decision making yang meminta siswa untuk membuat

kesimpulan sementara untuk dijadikan acuan pada tahapan plenary activity.

Pada tahapan plenary decision making dan evaluate siswa akan memberikan

jawaban menggunakan bahasa sendiri sehingga pada tahapan ini kemampuan

originality siswa dapat terlatih.

d. Indikator Elaboration

Pada penelitian ini, butir soal yang mewakili indikator elaboration

adalah soal 4 dan 5 (a). Peneliti akan memfokuskan pembahasan pada soal no

4, dengan soal sebagai berikut :

Page 71: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

57

Gambar 4.16

Soal KBKM indikator elaboration

Berdasarkan gambar 4.16 berikut jawaban siswa pada indikator elaboration:

(a)

Page 72: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

58

(b)

Gambar 4.17

Jawaban Siswa Indikator Elaboration

(a) kelas Eksperimen dan (b) kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.17 a dan b terlihat bahwa adanya perbedaan cara

menjawab antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.

Jawaban siswa kelas eksperimen terlihat lebih mendetail dan sistematis. Dari

soal posttest yang diberikan, siswa masih bingung ketika membuat model

bentuk spldv dari soal cerita yang disajikan. Pada indikator elaboration siswa

kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Hasil

tersebut terlihat dari hasil rata-rata pencapaian kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa pada indikator elaboration. Hal ini didukung dengan tahapan

decision makking dan plenary activity yang meminta siswa untuk

menyampaikan hasil pada proses individual activity, rata-rata siswa akan

menyampaikan jawaban dengan cara menuliskan langkah-langkahnya

penyelesaian masalah.

Page 73: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

59

B. Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif,

yaitu suatu teknik yang proses analisisnya dilakukan dengan perhitungan

matematis. Data yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah hasil posttest

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas ISPS dan siswa kelas

konvensional. Proses pengolahan data dibagi menjadi dua tahapan, dimana

tahapan pertama uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji

homogenitas. Jika data yang diteliti sudah normalitas dan populasi data

tersebut sudah homogen maka dilanjutkan dengan proses pengujian hipotesis.

Pada penelitian ini seluruh proses pengujian dilakukan dengan bantuan

perangkat lunak SPSS.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah

hasil data posttest yang sudah diujikan berdistribusi normal. Pada penelitian

ini adalah uji Shapiro-Wilk yang terdapat pada perangkat lunak SPSS.

Adapun hasil perhitungan uji normalitas yang diperoleh untuk hasil posttest

KBKM pada SMP Muhammadiyah 22 Pamulang disajikan dalam Tabel

berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas KBKM

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

eksperimen .945 30 .125

kontrol .959 30 .299

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 74: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

60

Dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal,

H1 :Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

Dari Tabel 4.3 terlihat pada uji Shapiro-Wilk nilai p-value = 0.125 >

0.05. Artinya, sampel pada kelas eksperimen berasal dari populasi

berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol terlihat pada uji Shapiro-

Wilk nilai p-value = 0.299 > 0.05. Artinya, sampel untuk kelas kontrol

berasal dari populasi berdistribusi normal. Jika kedua kelas berdistribusi

normal maka dilakukan uji prasyarat selanjutnya yaitu, uji homogenitas.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari

sampel berasal dari populasi yang homogen (variansnya sama) atau heterogen

(variansnya berbeda). Pada penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS. Adapun hasil perhitungan uji

homogenitas yang diperoleh untuk hasil posttest KBKM pada SMP

Muhammadiyah 22 Pamulang disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas KBKM

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.695 1 58 .198

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.4 hasil uji homogenitas pada

signifikansi = 0.195 > 0.05. Artinya, data hasil posttest kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa berasal dari populasi yang homogen.

2. Hasil Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat memiliki kesimpulan bahwa data yang

di dapat pada penelitian ini memiliki berdistribusi normal dan memiliki

varians yang homogen. Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah

Page 75: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

61

rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas ISPS

memiliki hasil yang signifikan dengan rata-rata kemampuan siswa pada kelas

konvensional. Pengujian rata-rata ini dilakukan dengan menggunakan analisis

Independent Sample T-Test pada aplikasi perangkat lunak SPSS. Adapun

hasil perhitungan uji hipotesis untuk hasil posttest KBKM pada SMP

Muhammadiyah 22 Pamulang disajikan dalam Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata KBKM kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

skor

Equal

variances

assumed

1.695 .198 5.239 58 .000 13.017 2.484

Equal

variances

not

assumed

5.239 55.4

19 .000 13.017 2.484

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H0: 𝜇1≤ 𝜇2

H1: 𝜇1> 𝜇2

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa hasil uji kesamaan dua rata-rata

kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan nilai t = 5,239 dan sig. (2-tailed)

= 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan penolakan H0 dan penerimaan H1. H1

menyatakan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

kelas eksperimen yang diajarkan dengan model ISPS lebih tinggi daripada

rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas kontrol yang

diajarkan dengan model ekspositori.

Page 76: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

62

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukan

bahwa pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua

variabel dengan model ISPS memiliki pengaruh terhadap KBKM siswa kelas

VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. Pembelajaran ISPS merupakan

pembelajaran yang membantu siswa untuk menyelesaikan masalah

matematika melalui tiga kegiatan, diantaranya: individual activity, small

group activity, dan plenary activity.

Pada kegiatan individu atau individual activity siswa akan melakukan

proses menganalisis, mencari solusi, dan membuat solusi. Kegiatan

selanjutnya adalah small group activity, pada tahapan ini menunjukan siswa

mampu mendikusikan (decision making) jawaban yang telah dibuat secara

jelas dan rinci. Kegiatan yang terakhir adalah plenary activity, pada penelitian

ini tahapan plenary activity merupakan proses menilai hasil jawaban yang

diperoleh oleh masing-masing kelompok.

Hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran

pada kelas eksperimen pada kegiatan individual activity menunjukan adanya

keberagaman antara jawaban siswa baik dari proses menganalisi, mencari

solusi, dan membuat solusi. Pada kegiatan small group activity siswa dapat

berdiskusi dengan mengungkapkan hasil gagasan yang dimiliki kemudian

membentuk satu jawaban yang disepakati kelompok, proses tersebut

memperlihatkan kemampuan siswa memperinci dan membuat sebuah solusi

baru. Pada kegiatan yang terakhir yaitu plenary activity, masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusi, pada proses ini terlihat bahwa

siswa mampu menjelaskan hasil diskusi dengan jelas dan rinci.

Menurut Kim & Cho proses pembelajaran ISPS diawali dengan siswa

memahami masalah yang diberikan kemudian mereka dapat menganalisis dan

mencari solusi untuk masalah tersebut, maka pada proses membuat solusi

Page 77: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

63

akan memunculkan jawaban yang beragam antara masing-masing individu.1

Pada proses pengambilan keputusan akan dipilih jawaban yang terbaik

dengan meninjau hasil dari proses membuat solusi.2 Proses pembelajaran

ISPS dapat membantu siswa untuk menilai hasil yang diperoleh masing-

masing kelompok ketika mereka mengerti hubungan dari setiap tahapan

pemecahan masalah.

Pada penelitian ini, menunjukan adanya perbedaan skor penilaian

KBKM antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran model ISPS dengan

pembelajaran model ekspositori. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil posttest

KBKM, bahwa siswa yang menerapkan pembelajaran model ISPS memiliki

nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran model ekspositori. Menurut Pehnkonen, pembelajaran

matematika yang menerapkan proses pemecahan masalah memiliki manfaat

salah satunya yaitu dapat mengembangkan kreativitas.3 Hasil penelitian lain

yang menunjukan bahwa adanya pengaruh dari model pembelajaran ISPS

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Min & Mi. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukan bahwa siswa yang diberikan motivasi lebih akan mendorong

kemampuan kreativitas siswa.4

Hasil penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hong & Kim, bahwa model pembelajaran ISPS berpengaruh terhadap level

kemampuan abstraksi matematis siswa sekolah dasar di Korea.5 Pengaruh

dari pembelajaran model ISPS ditunjukan pula pada hasil penelitian yang

dilakukan oleh Lisfa Novianti, bahwa kemampuan reflektif matematis siswa

1 Min K. K & Mi. K. C., Preservice Elementary Teachers’ Motivation and Ill-Structured

Problem Solving in Korea, Eurasia Journal of Mathematics, Science&Technology Education,

2016, p.1584. 2 Ibid.,p.1584. 3 Erkki Pehnkonen, The State of Art in Mathematical Creativity, ZDM The International

journal of Mathematics Education, 1997, p.64 4 Min K. K & Mi. K. C., Op.cit, p.1584. 5 Jee Y.H & Min K. K., Mathematical Abstraction in the Solving of Ill-Structured Problems

by Elementary School Students in Korea, Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology

Education, 2016, p.279

Page 78: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

64

yang menggunakan model ISPS lebih baik dengan siswa yang menggunakan

model konvensional.6

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya dan hasil

pengujian hipotesis yang dilakukan peneliti, maka terbukti bahwa

pembelajaran ISPS berpengaruh terhadap KBKM. Hasil posttest dalam

penelitian ini yang terdiri dari empat indikator KBKM menunjukkan bahwa

indikator flexibility merupakan indikator yang memiliki selisih rata-rata

terbesar antara kelas ISPS dengan kelas konvensional. Artinya, pada

penelitian ini pembelajaran ISPS memiliki pengaruh besar terhadap indikator

flexibility. Menurut Munandar, salah satu ciri indikator flexibility adalah

ketika dapat memberikan berbagai alternatif penyelesaian.7 Proctor dan

Burnett berpendapat bahwa indikator flexibility dapat terlihat ketika siswa

mampu membuat sebuah objek yang baru berdasarkan objek yang telah ada

dengan cara memodifikasi.8

Perbedaan nilai rata-rata pada indikator flexibility terlihat dari jawaban

siswa pada kelas yang diajarkan dengan pembelajaran ISPS dengan kelas

yang diajarkan pembelajaran ekspositori. Soal indikator flexibility yang

disajikkan pada posttest terdapat pada nomor 1 (b) dan 2 (b). Soal tersebut

merupakan soal yang berkesinambungan dengan 1 (a) dan 2 (a). Pada kelas

yang diajarkan dengan model ISPS hampir seluruh siswa dapat mengerjakan

soal pada poin 1 (a) dan 2 (a) sehingga memudahkan untuk menjawab soal

berikutnya. Faktor lain yang mempengaruhi jawaban siswa adalah pada saat

penerapan pembelajaran ISPS tahapan create pada lks 2 dan 3. Siswa diminta

untuk membuat beragam alternatif penyelesaian yang baru berdasarkan objek

yang ada. Hal tersebut sejalan dengan proses penelitian tahapan create pada

penelitian Min & Mi yang menyatakan bahwa proses membuat solusi(create)

6Lisfa Novianti, Pengaruh Model Ill-Structured Problem Solving Dan Kemampuan Awal

Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2017), h.85 7 S.C. Utami Munandar, Mengambangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta:

Grasindo, 1992), h.88. 8 James C. Kaufman, dkk., Essentials of Creativity Assessment, (Canada : John Wiley & Sons

Inc.,2008), p.90.

Page 79: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

65

akan memunculkan beragam ide ketika mereka dapat mengerti tentang

masalah yang disajikan pada proses pada proses menganalisis dan mencari

penyelesaian.9

Pada indikator fluency dan elaboration, selisih yang didapat pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terlalu besar. Nilai rata-rata kelas

eksperimen menunjukan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Artinya, pembelajaran model ISPS pada kelas eksperimen lebih baik

digunakan dibandingkan dengan pembelajaran model ekspositori pada kelas

kontrol. Faktor yang mendukung pencapaian indikator fluency pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol adalah saat treatment

pemberian lks pada proses menganalisis, mencari solusi, dan membuat solusi.

Masing-masing individu memiliki jawaban yang berbeda, sehingga pada

proses berdiskusi jawaban tersebut dapat dilengkapi dengan menggabungkan

beberapa jawaban yang didapat. Pada Indikator elaboration, faktor yang

mendukung adalah saat proses berdiskusi atau decision making. Masing-

masing anggota kelompok mempresentasikan hasil jawaban yang telah dibuat

pada proses membuat solusi atau create. Pada proses mempresentasikan

menunjukan bahwa masing-masing siswa menyampaikan hasil yang didapat

pada kegiatan individu secara jelas dan rinci.

Pada indikator originality kelas eksperimen memiliki skor lebih tinggi

jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada penelitian ini, peneliti

menyadari bahwa pembelajaran ISPS belum berkontribusi besar dalam

meningkatkan indikator originality. Alasan tersebut didukung dengan

rendahnya rata-rata indikator originality baik kelas ISPS maupun kelas

ekspositori. Faktor lain yang mendukung adalah saat proses berdiskusi tidak

seluruh siswa aktif untuk membuat sebuah kesimpulan baru yang disepakati

oleh masing-masing kelompok.

9 Min K. K & Mi. K. C., Op.cit, p.1584.

Page 80: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

66

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti telah melakukan berbagai upaya agar penelitian ini dapat

memperoleh hasil yang optimal, namun demikian peneliti menyadari

bahwa penelitian ini belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, berbagai

faktor kendala yang peneliti hadapi diantaranya:

1. Alokasi waktu yang terbatas menuntut peneliti untuk membuat

manajemen waktu yang baik agar seluruh proses pembelajaran Ill-

Structured Problem Solving dapat berjalan sesuai yang direncanakan..

2. Peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran dengan model Ill-

Structured Problem Solving memerlukan waktu lebih, sehingga pada

penelitian ini latihan yang sudah diberikan pada lembar kerja siswa

tidak berjalan efektif.

Page 81: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh Model Ill-

Structured Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis di

SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas eksperimen

yang pembelajarannya menggunakan model ill-structured problem

solving sebesar 76,6. Rata-rata indikator terbesar diperoleh pada

indikator fluency yaitu 89,2. Kemudian untuk indikator elaboration

sebesar 87,5. Indikator flexibility sebesar 70,9 dan indikator originality

sebesar 58,8.

2. Rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas kontrol yang

pembelajarannya menggunakan model ekspositori sebesar 63,5. Rata-

rata indikator terbesar diperoleh pada indikator fluency yaitu 77,1.

Kemudian untuk indikator elaboration sebesar 74,6. Indikator flexibility

sebesar 55,9 dan indikator originality sebesar 46,7.

3. Berdasakan nilai sig.= 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05

pada pengujian hipotesis, menunjukan bahwa siswa kelas eksperimen

yang menerapkan pembelajaran model ill-structured problem solving

memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

kelas kontrol yang menerapkan model ekspositori.

Page 82: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

68

B. Saran

Terdapat beberapa saran yang peneliti temukan selama proses penelitian

berlangsung, di antaranya:

1. Bagi siswa, sebaiknya siswa dilatih untuk memecahkan masalah yang

memiliki indikator originality, seprti membuat contoh permasalah baru.

2. Bagi guru, pembelajaran dengan model ill-structured problem solving

dapat digunakan menjadi alternatif dalam meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa. Akan tetapi, sebelum menerapkan

pembelajaran model ill-structured problem solving sebaiknya setiap guru

mempersiapkan lembar kerja siswa yang didesain berdasarkan

karakteristik masalah ill-structured.

3. Bagi sekolah, disarankan untuk menerapkan pembelajaran yang dapat

melatih kemampuan berpikir kreatif siswa, salah satunya dengan

menerapkan pembelajaran model Ill-Structured Problem Solving.

4. Bagi peneliti lain, sebaiknya lebih mengembangkan masalah Ill-

structured dengan menggabungkan beberapa materi.

Page 83: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2013.

Cahyo, A. N. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler. Yogyakarta: DIVA Press. 2013.

Dewi, Sintha Sih. “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Pendidikan Matematika Sebagai Calon Pendidik Karakter Bangsa

Melalui Pemecahan Masalah”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Matematika UNS. Solo. 2011.

Estes, W. Handbook of Learning and Cognitive Process. Hillsdale. 1978.

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.2014.

Hong, J.Y. & Kim, M.K. Mathematical Abtstraction in the Solving of Ill-

Structured Problems by Elementary School Students in Korea. Eurasia

Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 12 (2), 2016.

Hendriana, H. dan Soemarmo, U. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung:

PT Refika Aditama, 2014.

Jonassen, D.H. Instructional Design Models for Well-Structured and Ill-

Structured Problem-Solving Learning Outcomes. Educational

Technology Research & Development. Vol. 45, No. 1, 1997.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2015.

Kaufman, J.C., dkk. Essentials of Creativity Assesment. Canada. 2008.

Kim, M.K. & Cho, M.K. Pre-Service Elementary Teachers’ Motivation and Ill

Structured Problem Solving in Korea. Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education, 12(6), 2016.

Kuswana, Wowo Sunaryo. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2011.

Lestari, Eka Kurnia dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Utama, 2015.

Moma, La. “Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui

Pembelajaran Generatif SMP”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 2012.

Page 84: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

70

Munandar, S.C Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Jakarta: Grasindo,.1992.

National Center for Education Statistic (NCES), PISA 2015 Data Tables, Figures,

and Exhibits.

Novianti, Lisfa. Pengaruh Model Pembelajaran Ill-Structured Problem Solving

dan Kemampuan Awal Matematika terhadap Kemampuan Berpikir

Reflektif Matematis, Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2017.

Pehkonen, Erkki. The State of Art in Mathematical Creativity. ZDM, 1997.

PISA. PISA 2012 Result. PISA: OECD Publishing, 2013.

PISA. PISA 2015 Result. PISA: OECD Publishing, 2016.

Rachmawati, Y. dan Kurniati E. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak-

Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.2010.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Santrock, John W. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

2010.

Siswono, Tatag Yuli Eko. “Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika”

(www.academia.edu/desain_tugas_untuk_mengidentifikasi_kemampuan_berpik

ir _kreatif_siswa_dalam_matematika), 2016.

---------------------------------. “Pembelajaran Matematika yang Menubuhkan

Tindak Kreatif”. Prosiding SNPM Universitas Sebelas Maret. Solo.

2013.

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada. 2014.

Sunito, Indra., dkk. Methamorphing (Beberapa Strategi Berpikir Kreatif). Jakarta:

Indeks. 2013

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. 2013.

Page 85: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

71

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2012 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tersedia di

(www.kelembagaan.ristekdikti.go.id )

Uno, Hamzah B dan Koni, S. Assesment Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

2015.

Wardhani, S dan Rumiati. Instrumen Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari

PISA dan TIMSS tersedia di (www.p4tkmatematika.org )

Page 86: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

72

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(KELAS EKSPERIMEN)

SEKOLAH : SMP Muhamadiyah 22 Pamulang

MATA PELAJARAN : Matematika

KELAS/SEMESTER : VIII (Delapan) / Ganjil

TAHUN AJARAN : 2017/2018

ALOKASI WAKTU : 12 x 40 menit / 6x pertemuan

MATERI : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

A. KOMPETENSI INTI

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Page 87: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

73

B. KOMPETENSI DASAR

3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan

penyelesaiannya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan

linear dua variabel.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Siswa dapat berpikir kreatif matematis dalam memahami konsep

sistem persamaan linear dua variabel melalui :

No Indikator Pertemuan

3.5 Memberikan banyak jawaban terkait bentuk umum

sistem persamaan linear dua variabel (fluency).

1

3.5 Menentukan langkah penyelesaian dengan metode

grafik secara jelas dan rinci (elaboration).

2

3.5 Membuat banyak jawaban penyelesaian terkait

metode grafik. (fluency)

2

3.5 Mengemukakan contoh permasalahan yang baru

berdasarkan informasi yang disajikan dalam bentuk

grafik (originality).

2

3.5 Menentukan konsep penyelesaian metode subtitusi

dengan beragam jawaban(fluency).

3

3.5 Menentukan konsep penyelesaian metode subtitusi

dengan berbagai gagasan alternatif(flexibility).

3

3.5 Menentukan konsep penyelesaian dengan metode

eliminasi dengan beragam jawaban(fluency).

4

3.5 Menentukan konsep penyelesaian dengan metode

gabungan dengan beragam jawaban(fluency).

5

4.5 Membuat berbagai macam penyelesaian masalah non

rutin dengan mengaplikasikan ketiga metode

6

Page 88: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

74

penyelesaian sistem persamaan linear dua

variabel(flexibility).

4.5 Membuat langkah penyelesaian masalah non rutin

dengan mengaplikasikan ketiga metode penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel dengan rinci

dan jelas(elaboration).

6

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran pada materi sistem persamaan linear dua

variabel, diharapkan:

1. Siswa dapat membuat berbagai macam bentuk umum sistem

persamaan linear dua variabel.

2. Siswa mampu membuat langkah penyelesaian masalah terkait metode

grafik dengan jelas dan rinci.

3. Siswa mampu membuat banyak kemungkinan solusi terkait dengan

penggunaan metode grafik

4. Siswa mampu membuat suatu masalah yang baru terkait dengan

penggunaan metode grafik.

5. Siswa mampu membuat beragam penyelesaian masalah terkait dengan

penggunaan metode subtitusi.

6. Siswa mampu membuat gagasan alternatif terkait penggunaan metode

subtitusi.

7. Siswa mampu membuat beragam penyelesaian masalah terkait dengan

penggunaan metode eliminasi.

8. Siswa dapat membuat beragam penyelesaian masalah terkait dengan

penggunaan metode gabungan (subtitusi dan eliminasi).

9. Siswa dapat membuat berbagai macam cara untuk menyelesaikan

masalah dengan mengaplikasikan metode grafik, eliminasi dan

subtitusi.

Page 89: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

75

10. Siswa dapat membuat langkah untuk menyelesaikan masalah dengan

mengaplikasikan metode grafik, eliminasi dan subtitusi secara rinci

dan jelas.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Persamaan Linear Dua Variabel

F. MODEL PEMBELAJARAN

Ill-Structured Problem Solving

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN PERTAMA

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit ) Tahapan Alokasi

Waktu

1. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan dengan mengucapkan

salam, kemudian mengecek

kehadiran siswa.

2 Menit

2. Guru menyampaikan tujuan dan

mode; pembelajaran yang akan

dilakukan hari ini .

3 menit

3. Guru memberikan sebuah ilustrasi

masalah yang mengingatkan siswa

tentang bentuk umum sistem

persamaan linear satu variabel.

5 Menit

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Individual Activity

1. Setelah siswa mengetahui bentuk

umum sistem persamaan linear satu

variabel. Guru melanjutkan dengan

memberikan LK

5 Menit

2. Siswa secara individu diminta untuk

mencari informasi dan masalah yang

terdapat dalam LK (masalah 1)

Analyze

3. Setelah siswa menjabarkan informasi

yang disajikan dalam masalah, siswa

dibimbing untuk mencari

penyelesaian dengan

Browse 5 Menit

Page 90: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

76

menggeneralisasi informasi yang

ada.

4. Siswa diminta untuk membuat model

matematika berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki .

Create 10 Menit

Small Group Activity

1. Guru membimbing siswa untuk

berkumpul dengan kelompoknya.

Kemudian setiap kelompok

menganalisis jawaban yang telah

dibuat oleh masing-masing anggota

dengan cara berdiskusi.

Analyze-

Browse-

Create

5 Menit

2. Guru membimbing masing-masing

kelompok untuk membuat satu

keputusan yang dijadikan sebagai

solusi akhir untuk dipresentasikan.

Decision

Making

10 Menit

3. Guru membimbing setiap kelompok

untuk menilai kembali terhadap

solusi yang diperoleh, diusahakan

masing-masing anggota memiliki

alasan yang relevan terhadap solusi

yang diberikan.

Evaluate 5 Menit

Plenary Activity

1. Guru membimbing perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi yang di dapat. Setelah

masing-masing kelompok

mempresentasikan, guru meminta

seluruh kelompok untuk

membandingkan jawaban mana yang

paling tepat.

Evaluate 15 Menit

2. Guru membimbing seluruh siswa

untuk mengambil kesimpulan yang

disepakati bersama mengenai bentuk

umum sistem persamaan linear dua

variabel.

Evaluate 5 Menit

Kegiatan Penutup(5 Menit)

1. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan terhadap materi yang

telah berlangsung.

10 Menit

Page 91: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

77

2. Guru memberikan latihan soal.

3. Guru meminta siswa mempelajari

materi selanjutnya dan menutup

pelajaran dengan mengucapkan

hamdallah.

PERTEMUAN KEDUA

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit ) Tahapan Alokasi

Waktu

1. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan dengan mengucapkan

salam, kemudian mengecek

kehadiran siswa.

2 Menit

2 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran hari ini dan

mengingatkan tentang materi yang

telah dipelajari sebelumnya.

3 menit

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Individual Activity

1. Setelah siswa mengetahui bentuk

umum sistem persamaan linear dua

variabel. Guru melanjutkan dengan

memberikan LK

10 Menit 2. Siswa secara individu diminta untuk

mencari informasi dan masalah yang

terdapat dalam LK (masalah 1)

Analyze

3. Setelah siswa menjabarkan

informasi yang disajikan dalam

masalah, siswa dibimbing untuk

mencari penyelesaian dengan

menggeneralisasi informasi yang

ada. Siswa dibantu untuk mengingat

bagaimana menggambar grafik pada

materi persamaan garis

Browse 5 Menit

4. Siswa diminta untuk membuat tabel

untuk menentukan titik potong dari

setiap persamaan, kemudian

menggambarkannya ke dalam grafik.

Sehingga siswa mendapatkan nilai

dari masing-masing variabel.

Create 15 Menit

Page 92: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

78

Kemudian siswa membuat

penyelesaian dari masalah yang

diberikan.

Small Group Activity

1. Guru membimbing siswa untuk

berkumpul dengan kelompoknya.

Kemudian setiap kelompok

menganalisis jawaban yang telah

dibuat oleh masing-masing anggota

dengan cara berdiskusi.

Analyze-

Browse-Create

5 Menit

2. Guru membimbing masing-masing

kelompok untuk membuat satu

keputusan yang dijadikan sebagai

solusi akhir untuk dipresentasikan.

Decision

Making

10

Menit

3. Guru membimbing setiap kelompok

untuk menilai kembali terhadap

solusi yang diperoleh, diusahakan

masing-masing anggota memiliki

alasan yang relevan terhadap solusi

yang diberikan.

Evaluate 5 Menit

Plenary Activity

1. Guru membimbing perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi yang di dapat. Setelah

masing-masing kelompok

mempresentasikan, guru meminta

seluruh kelompok untuk

membandingkan jawaban mana yang

paling tepat.

Evaluate 10

menit

2. Guru membimbing seluruh siswa

untuk mengambil kesimpulan yang

disepakati bersama mengenai

metode grafik.

Evaluate 5 Menit

Kegiatan Penutup( 10 Menit)

1. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan terhadap materi yang

telah berlangsung.

10 Menit

Page 93: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

79

2. Guru memberikan latihan soal dan

menutup pembelajaran dengan

mengucapkan hamdallah

PERTEMUAN KETIGA

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit ) Tahapan Alokasi

Waktu

1. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan dengan mengucapkan

salam, kemudian mengecek

kehadiran siswa.

2 Menit

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran hari ini dan

mengingatkan tentang materi yang

telah dipelajari sebelumnya.

3 menit

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Individual Activity

1. Guru memberikan PPT tentang

masalah yang akan menjadi acuan

siswa untuk menyelesaikan masalah

selanjutnya dengan metode subtitusi

10 Menit

2. Siswa secara individu diminta untuk

mencari informasi dan masalah yang

terdapat dalam LK (masalah 1)

Analyze

3. Setelah siswa menjabarkan

informasi yang disajikan dalam

masalah, siswa dibimbing untuk

mencari cara penyelesaian dengan

menggeneralisasi informasi yang

ada. Siswa dibantu untuk mengingat

cara mencari nilai salah satu variabel

dengan mengubah bentuk

persamaan.

Browse 5 Menit

4. Siswa dibimbing untuk menentukan

nilai salah satu variabel, kemudian

siswa mencoba sendiri dengan cara

yang diketahui untuk mencari nilai

dari variabel lain. Kemudian nilai

dari masing-masing variabel

digunakan untuk memecahkan

masalah yang diberikan.

Create 15 Menit

Page 94: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

80

Small Group Activity

1. Guru membimbing siswa untuk

berkumpul dengan kelompoknya.

Kemudian setiap kelompok

menganalisis jawaban yang telah

dibuat oleh masing-masing anggota

dengan cara berdiskusi.

Analyze-

Browse-Create

10 Me

nit

2. Guru membimbing masing-masing

kelompok untuk membuat satu

keputusan yang dijadikan sebagai

solusi akhir untuk dipresentasikan.

Decision

Making

5 Menit

3. Guru membimbing setiap kelompok

untuk menilai kembali terhadap

solusi yang diperoleh, diusahakan

masing-masing anggota memiliki

alasan yang relevan terhadap solusi

yang diberikan.

Evaluate 5 Menit

Plenary Activity

1. Guru membimbing perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi yang di dapat. Setelah

masing-masing kelompok

mempresentasikan, guru meminta

seluruh kelompok untuk

membandingkan jawaban mana yang

paling tepat.

2. Guru membimbing seluruh siswa

untuk mengambil kesimpulan yang

disepakati bersama mengenai metode

subtitusi.

Evaluate 15 menit

Kegiatan Penutup(10 Menit)

1. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan terhadap materi yang

telah berlangsung.

10 Menit

2. Guru meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

3. Guru memberikan latihan soal

4. Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan hamdallah.

Page 95: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

81

PERTEMUAN KEEMPAT

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit ) Tahapan Alokasi

Waktu

1. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan dengan mengucapkan

salam, kemudian mengecek

kehadiran siswa.

2 Menit

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran hari ini dan

mengingatkan tentang materi yang

telah dipelajari sebelumnya.

3 menit

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Individual Activity

1. Setelah siswa mengetahui

bagaimana metode grafik dan

subtitusi. Guru melanjutkan dengan

memberikan LK yang baru.

10 Menit

2. Siswa secara individu diminta untuk

mencari informasi dan masalah yang

terdapat dalam LK (masalah 1)

Analyze

3. Setelah siswa menjabarkan

informasi yang disajikan dalam

masalah, siswa dibimbing untuk

mencari cara penyelesaian dengan

menggeneralisasi informasi yang

ada. Siswa diingatkan cara mencari

nilai salah satu variabel dengan

menghilangkan variabel yang

lainnya.

Browse 5 Menit

4. Siswa dibimbing untuk menentukan

nilai salah satu variabel, kemudian

siswa mencoba sendiri dengan cara

yang diketahui untuk mencari nilai

dari variabel lain. Kemudian siswa

dibimbing untuk menyelesaikan

masalah yang diberikan .

Create 10 Menit

Small Group Activity

1. Guru membimbing siswa untuk

berkumpul dengan kelompoknya.

Analyze-

Browse-Create

10 Menit

Page 96: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

82

Kemudian setiap kelompok

menganalisis jawaban yang telah

dibuat oleh masing-masing anggota

dengan cara berdiskusi.

2. Guru membimbing masing-masing

kelompok untuk membuat satu

keputusan yang dijadikan sebagai

solusi akhir untuk dipresentasikan.

Decision

Making

10 Menit

3. Guru membimbing setiap kelompok

untuk menilai kembali terhadap

solusi yang diperoleh, diusahakan

masing-masing anggota memiliki

alasan yang relevan terhadap solusi

yang diberikan.

Evaluate 5 Menit

Plenary Activity

1. Guru membimbing perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi yang di dapat. Setelah

masing-masing kelompok

mempresentasikan, guru meminta

seluruh kelompok untuk

membandingkan jawaban mana yang

paling tepat.

Evaluate 5 menit

2. Guru membimbing seluruh siswa

untuk mengambil kesimpulan yang

disepakati bersama mengenai

metode eliminasi.

Evaluate 10 Menit

Kegiatan Penutup(10 Menit)

1. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan terhadap materi yang

telah berlangsung.

10 Menit

2. Guru meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya.

3. Guru memberikan latihan soal

4. Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan hamdallah.

Page 97: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

83

PERTEMUAN KELIMA

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit ) Tahapan Alokasi

Waktu

1. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan dengan mengucapkan

salam, kemudian mengecek

kehadiran siswa.

2 Menit

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran hari ini dan

mengingatkan tentang materi yang

telah dipelajari sebelumnya.

3 menit

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Individual Activity

1. Setelah siswa mengetahui beberapa

metode untuk menyelesaikan

masalah sistem persamaan linear

dua variabel, guru memberikan lks

baru kemudian siswa diminta untuk

mencari informasi yang terdapat

dalam masalah

Analyze

10

Menit

2. Setelah siswa menjabarkan

informasi yang disajikan dalam

masalah, siswa dibimbing untuk

mencari penyelesaian dengan

menggeneralisasi informasi yang

ada.

Browse 5 Menit

3. Siswa dibimbing untuk membuat

penyelesaian masalah dengan

metode yang telah dipelajari

(eliminasi dan subtitusi).

Create 10 Menit

Small Group Activity

1. Guru membimbing siswa untuk

berkumpul dengan kelompoknya.

Kemudian setiap kelompok

menganalisis jawaban yang telah

dibuat oleh masing-masing anggota

dengan cara berdiskusi.

Analyze-

Browse-Create

10 Menit

2. Guru membimbing masing-masing

kelompok untuk membuat satu Decision

Making

10 Menit

Page 98: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

84

keputusan yang dijadikan sebagai

solusi akhir untuk dipresentasikan.

3. Guru membimbing setiap

kelompok untuk menilai kembali

terhadap solusi yang diperoleh,

diusahakan masing-masing anggota

memiliki alasan yang relevan

terhadap solusi yang diberikan.

Evaluate 5 Menit

Plenary Activity

1. Guru membimbing perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi yang di dapat. Setelah

masing-masing kelompok

mempresentasikan, guru meminta

seluruh kelompok untuk

membandingkan jawaban mana

yang paling tepat.

Evaluate 10 menit

2. Guru membimbing seluruh siswa

untuk mengambil kesimpulan yang

disepakati bersama mengenai

metode campuran.

Evaluate 5 Menit

Kegiatan Penutup(10 Menit)

1. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan terhadap materi yang

telah berlangsung.

10 Menit

2. Guru memberikan latihan soal

3. Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan hamdallah.

PERTEMUAN KEENAM

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit ) Tahapan Alokasi

Waktu

1. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan dengan mengucapkan

salam, kemudian mengecek

kehadiran siswa.

2

Menit

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran hari ini dan

mengingatkan tentang materi yang

3

Menit

Page 99: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

85

telah dipelajari sebelumnya.

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Individual Activity

1. Setelah siswa mengetahui beberapa

metode untuk menyelesaikan

masalah sistem persamaan linear

dua varariable, guru meminta siswa

untuk mencari informasi dalam

masalah 1 pada lks 6

Analyze

10 Menit

2. Setelah siswa menjabarkan

informasi yang disajikan dalam

masalah, siswa dibimbing untuk

mencari penyelesaian dengan

menggeneralisasi informasi yang

ada.

Browse 5 Menit

3. Siswa dibimbing untuk membuat

penyelesaian masalah dengan

menerapkan ketiga metode

penyelesaian yang telah dipelajari

pada lks sebelumnya.

Create 10 Menit

Small Group Activity

1. Guru membimbing siswa untuk

berkumpul dengan kelompoknya.

Kemudian setiap kelompok

menganalisis jawaban yang telah

dibuat oleh masing-masing anggota

dengan cara berdiskusi.

Analyze-Browse-

Create

10 Menit

2. Guru membimbing masing-masing

kelompok untuk membuat satu

keputusan yang dijadikan sebagai

solusi akhir untuk dipresentasikan.

Decision Making 5 Menit

3. Guru membimbing setiap

kelompok untuk menilai kembali

terhadap solusi yang diperoleh,

diusahakan masing-masing anggota

memiliki alasan yang relevan

terhadap solusi yang diberikan.

Evaluate 5 Menit

Plenary Activity

Page 100: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

86

1. Guru membimbing perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi yang di dapat. Setelah

masing-masing kelompok

mempresentasikan, guru meminta

seluruh kelompok untuk

membandingkan jawaban mana

yang paling tepat.

Evaluate 10 Menit

10 Guru membimbing seluruh siswa

untuk mengambil kesimpulan yang

disepakati bersama mengenai

metode campuran.

Evaluate 5 Menit

Kegiatan Penutup(10 Menit)

1. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan terhadap materi yang

telah berlangsung.

10 Menit

2. Guru meminta siswa untuk

mempelajari dan memahami

kembali seluruh materi yang telah

diberikan.

3. Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan hamdallah.

H. SUMBER BAHAN AJAR

1. LKS dan Buku Paket Matematika Siswa Kurikulum 2013 edisi revisi

2017.

I. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Papan tulis, Alat Tulis, Proyektor, dan PPT.

J. Penilaian

Instrumen : Terlampir

Pamulang, 28 Oktober 2017

Peneliti

Anggraita Juni Sari

Page 101: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

87

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(KELAS KONTROL)

SEKOLAH : SMP Muhamadiyah 22 Pamulang

MATA PELAJARAN : Matematika

KELAS/SEMESTER : VIII (Delapan) / Ganjil

TAHUN AJARAN : 2017/2018

ALOKASI WAKTU : 12 x 40 menit / 6x pertemuan

MATERI : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

A. KOMPETENSI INTI

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Page 102: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

88

B. KOMPETENSI DASAR

3.6 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan

penyelesaiannya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

3.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan

linear dua variabel.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Siswa dapat berpikir kreatif matematis dalam memahami konsep

sistem persamaan linear dua variabel melalui :

No Indikator Pertemuan

3.5 Memberikan banyak jawaban terkait bentuk umum

sistem persamaan linear dua variabel (fluency).

1

3.5 Menentukan langkah penyelesaian dengan metode

grafik secara jelas dan rinci (elaboration).

2

3.5 Membuat banyak jawaban penyelesaian terkait

metode grafik. (fluency)

2

3.5 Mengemukakan contoh permasalahan yang baru

berdasarkan informasi yang disajikan dalam bentuk

grafik (originality).

2

3.5 Menentukan konsep penyelesaian metode subtitusi

dengan beragam jawaban(fluency).

3

3.5 Menentukan konsep penyelesaian metode subtitusi

dengan berbagai gagasan alternatif(flexibility).

3

3.5 Menentukan konsep penyelesaian dengan metode

eliminasi dengan beragam jawaban(fluency).

4

3.5 Menentukan konsep penyelesaian dengan metode

gabungan dengan beragam jawaban(fluency).

5

4.5 Membuat beragam penyelesaian masalah dengan

mengaplikasikan ketiga metode penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel(fluency).

6

Page 103: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

89

4.5 Membuat langkah penyelesaian masalah dengan

mengaplikasikan ketiga metode penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel dengan rinci dan

jelas(elaboration).

6

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran pada materi sistem persamaan linear dua

variabel, diharapkan:

3. Siswa dapat membuat berbagai macam bentuk umum sistem

persamaan linear dua variabel.

4. Siswa mampu membuat langkah penyelesaian masalah terkait

metode grafik dengan jelas dan rinci.

5. Siswa mampu membuat banyak kemungkinan solusi terkait dengan

penggunaan metode grafik

6. Siswa mampu membuat suatu masalah yang baru terkait dengan

penggunaan metode grafik.

7. Siswa mampu membuat beragam penyelesaian masalah terkait

dengan penggunaan metode subtitusi.

8. Siswa mampu membuat gagasan alternatif terkait penggunaan

metode subtitusi.

9. Siswa mampu membuat beragam penyelesaian masalah terkait

dengan penggunaan metode eliminasi.

10. Siswa dapat membuat beragam penyelesaian masalah terkait

dengan penggunaan metode gabungan (subtitusi dan eliminasi).

11. Siswa dapat membuat beragam macam cara untuk menyelesaikan

masalah dengan mengaplikasikan metode grafik, eliminasi dan

subtitusi.

12. Siswa dapat membuat langkah untuk menyelesaikan masalah

dengan mengaplikasikan metode grafik, eliminasi dan subtitusi

secara rinci dan jelas.

Page 104: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

90

E. MATERI PEMBELAJARAN

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

F. MODEL PEMBELAJARAN

Ekspositori

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN PERTAMA

Tahapan Alokasi

Waktu

Persiapan

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan

mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 Menit

2. Guru memberikan sebuah ilustrasi masalah yang

mengingatkan siswa tentang bentuk umum sistem

persamaan linear satu variabel.

Penyajian

Guru menyampaikan materi mengenai bentuk umum

sistem persamaan linear dua variabel, kemudian siswa

diberikan untuk menyelesaikan latihan yang diberikan.

30 Menit

Korelasi

Siswa diminta untuk mengubungkan pengatahuan yang

dimiliki untuk menyelesaikan latihan yang diberikan.

20 Menit

Menyimpulkan

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil jawaban dari

latihan yang diberikan. Guru bersama siswa

menyimpulkan bersama mengenai materi yang diajarkan

15 Menit

Mengaplikasikan

Guru menutup pelajaran kemudian memberikan latihan

kepada siswa.

5 Menit

PERTEMUAN KEDUA

Tahapan Alokasi

Waktu

Persiapan

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan

mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa

10 Menit

Page 105: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

91

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru memberikan sebuah ilustrasi masalah yang

mengingatkan siswa tentang grafik fungsi.

Penyajian

Guru menyampaikan materi mengenai metode grafik,

kemudian siswa diberikan untuk menyelesaikan latihan

yang diberikan.

30 Menit

Korelasi

Siswa diminta untuk mengubungkan pengetahuan yang

dimiliki untuk menyelesaikan latihan yang diberikan.

20 Menit

Menyimpulkan

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil jawaban dari

latihan yang diberikan. Guru bersama siswa

menyimpulkan bersama mengenai materi yang diajarkan

15 Menit

Mengaplikasikan

Guru menutup pelajaran kemudian memberikan latihan

kepada siswa.

5 Menit

PERTEMUAN KETIGA

Tahapan Alokasi

Waktu

Persiapan

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan

mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 Menit

2. Guru memberikan sebuah ilustrasi masalah yang

mengingatkan siswa tentang metode subtitusi pada

sistem persamaan linear satu variabel.

Penyajian

Guru menyampaikan materi mengenai metode subtituso,

kemudian siswa diberikan untuk menyelesaikan latihan

yang diberikan.

30 Menit

Korelasi

Siswa diminta untuk mengubungkan pengetahuan yang

dimiliki untuk menyelesaikan latihan yang diberikan.

20 Menit

Menyimpulkan

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil jawaban dari

latihan yang diberikan. Guru bersama siswa

15 Menit

Page 106: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

92

menyimpulkan bersama mengenai materi yang diajarkan

Mengaplikasikan

Guru menutup pelajaran kemudian memberikan latihan

kepada siswa.

5 Menit

PERTEMUAN KEEMPAT

Tahapan Alokasi

Waktu

Persiapan

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan

mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 Menit

2. Guru memberikan sebuah ilustrasi masalah yang

mengingatkan siswa tentang metode eliminasi pada

materi sistem persamaan linear satu variabel.

Penyajian

Guru menyampaikan materi mengenai metode eliminasi,

kemudian siswa diberikan untuk menyelesaikan latihan

yang diberikan.

30 Menit

Korelasi

Siswa diminta untuk mengubungkan pengetahuan yang

dimiliki untuk menyelesaikan latihan yang diberikan.

20 Menit

Menyimpulkan

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil jawaban dari

latihan yang diberikan. Guru bersama siswa

menyimpulkan bersama mengenai materi yang diajarkan

15 Menit

Mengaplikasikan

Guru menutup pelajaran kemudian memberikan latihan

kepada siswa.

5 Menit

PERTEMUAN KELIMA

Tahapan Alokasi

Waktu

Persiapan

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan

mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 Menit

Page 107: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

93

2. Guru memberikan sebuah ilustrasi masalah yang

mengingatkan siswa tentang metode eliminasi dan

subtitusi

Penyajian

Guru menyampaikan materi mengenai metode eliminasi

dan subtitusi, kemudian siswa diberikan untuk

menyelesaikan latihan yang diberikan dengan

mengaplikasikan kedua metode tersebut

30 Menit

Korelasi

Siswa diminta untuk mengubungkan pengetahuan yang

dimiliki untuk menyelesaikan latihan yang diberikan.

20 Menit

Menyimpulkan

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil jawaban dari

latihan yang diberikan. Guru bersama siswa

menyimpulkan bersama mengenai materi yang diajarkan

15 Menit

Mengaplikasikan

Guru menutup pelajaran kemudian memberikan latihan

kepada siswa.

5 Menit

PERTEMUAN KEENAM

Tahapan Alokasi

Waktu

Persiapan

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan

mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 Menit

Penyajian

Guru menyampaiakan kembali tentang metode

penyelesaian dalam materi sistem persamaan linear dua

variabel, kemudian siswa diberikan untuk menyelesaikan

latihan yang diberikan.

30 Menit

Korelasi

Siswa diminta untuk mengubungkan pengetahuan yang

dimiliki untuk menyelesaikan latihan yang diberikan.

20 Menit

Menyimpulkan

Siswa diminta untuk menyampaikan hasil jawaban dari

latihan yang diberikan. Guru bersama siswa

menyimpulkan bersama mengenai materi yang diajarkan

15 Menit

Mengaplikasikan

Page 108: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

94

Guru menutup pelajaran kemudian memberikan latihan

kepada siswa.

4 Menit

H. SUMBER BAHAN AJAR

LKS dan Buku Paket Matematika Siswa Kurikulum 2013 edisi revisi

2017.

I. MEDIA PEMBELAJARAN

Papan tulis, Alat Tulis, Proyektor, dan PPT.

J. Penilaian

Instrumen : Terlampir

Pamulang, 28 Oktober 2017

Peneliti

Anggraita Juni Sari

Page 109: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

95

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa

Masalah 1

Dalam rangka merayakan ulangtahun yang ke-10, PT. Surya Semesta

akan mengadakan acara makan bersama. Panitia acara telah memesan

dua menu makanan pada Reni Catering. Namun, untuk setiap

produksinya Reni Catering membatasi pemesanan hanya 150 box.

Untuk itu, panitia telah mengantisipasi dengan memesan dua menu

yang sama pada AB Catering. Jika PT. Surya Semesta telah

menyediakan anggaran Rp. 4.200.000 untuk 200 orang. Panitia harus

memesan dengan pertimbangan matang agar dana yang disediakan

tercukupi. Berikut daftar harga makanan Reni Catering dan AB

Catering.

RENI CATERING

AB CATERING

Nama :

Kelas :

Kelompok :

Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat membuat berbagai macam bentuk umum sistem

persamaan linear dua variabel.

.

Nasi Kuning Rp. 20.000 Nasi Kuning Rp. 25.000

Page 110: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

96

*Individual Activity

Dari masalah 1 tuliskan informasi dan masalah yang disajikan !

Cara apa yang bisa kamu gunakan untuk menyusun beberapa

kemungkinan pemesanan yang akan dilakukan panitia!

Analyze

Browse

Nasi Rames Rp.20.000 Nasi Rames Rp.20.000

Page 111: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

97

Setelah mengetahui masalah yang disajikan dan cara penyelesaiannya.

Buatlah dengan model matematika beberapa kemungkinan pemesanan

yang dilakukan oleh panitia.

*Small Group Activity

Diskusikan dengan teman sekelompokmu tentang jawaban yang kamu

peroleh! Tuliskan perbedaan yang di dapat oleh temanmu dengan hasil

jawabanmu.

Tentukan hasil diskusi yang disepakati oleh kelompokmu. Penyusunan

makanan yang dibuat Panitia merupakan contoh bentuk sistem

persamaan linear dua variabel. Buatlah bentuk umum sistem

persamaan linear dua variabel dengan mengubah menu makanan

dengan variabel baru dan jumlah yang dipesan dengan koefisien baru.

Create

.

Analyze-Browse-Create

Decision Making

Page 112: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

98

Setelah membuat bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel,

tuliskan pengertian mengenai sistem persamaan linear berdasarkan

kesepakatan kelompokmu dan sertakan alasannya!

*Plenary Activity

Tuliskan masing-masing jawaban yang dipresentasikan oleh setiap

kelompok! Kemudian bandingkan dengan jawaban yang diperoleh

oleh kelompokmu (sertakan alasan). Simpulkanlah secara bersama

hasil yang didapat mengenai pengertian dan bentuk umum sistem

persamaan linear dua variabel

Evaluate

Evaluate

Page 113: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

99

LATIHAN !

1. Bu Santi baru saja membuka sebuah koperasi yang menjual

pensil dan buku tulis di SMP Muhamadiyah 22. Ia

memberlakukan sistem kantin kejujuran untuk penjualan pensil

dan buku tulis. Hari pertama Bu Santi mendapatkan uang

sebesar Rp. 30.000 dan hari kedua mendapatkan Rp. 35.000.

Tentukanlah kemungkinan penjualan pada hari pertama dan hari

kedua jika harga sebuah pensil adalah Rp.1.000 dan buku tulis

Rp. 1.500. Buatlah beberapa model matematika sehingga

membentuk sistem persamaan linear dua variabel!

2. Buatlah beberapa contoh permasalahan berdasarkan model

matematika dibawah ini: 5

2𝑚 +

1

6𝑛 = 7

1

4𝑚 +

1

12𝑛 = 1

Page 114: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

100

Masalah 1

Tahun ini Taman Safari Indonesia memberikan diskon 50% untuk

tiket anak-anak setiap pembelian lebih dari 20 tiket. PT. Anugrah

Buana merupakan salah satu agen travel yang menyediakan fasilitas

study tour dengan tujuan Taman Safari Indonesia. Setiap

pemberangkatan pihak travel telah menetapkan kuota tidak lebih dari

30 orang. Pihak travel telah menyediakan anggaran sebesar Rp.

13.500.000 untuk tiga kali keberangkatan. Berikut rincian perjalanan

yang telah dilakukan pada bulan Agustus dan September.

Bulan Kuota Biaya Tiket Keterangan

anak-anak dewasa

Agustus 20 10 Rp.4.000.000 Sudah

berangkat

September 15 15 Rp. 4.500.000 Sudah

berangkat

Oktober

Nama :

Kelas :

Kelompok :

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa mampu membuat langkah penyelesaian masalah

terkait metode grafik dengan jelas dan rinci.

2. Siswa mampu membuat banyak kemungkinan solusi

terkait dengan penggunaan metode grafik

3. Siswa mampu membuat suatu masalah yang baru

terkait dengan penggunaan metode grafik.

Page 115: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

101

*Individual Activity

Dari masalah 1 tentukanlah informasi yang kamu peroleh sehingga

membentuk sebuah persamaan, ubahlah persamaan tersebut menjadi

bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel!

Tuliskan bagaimana langkah yang dapat digunakan untuk membuat

grafik dari setiap persamaan!

Analyze

Browse

Page 116: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

102

Setelah kamu menentukan informasi dalam masalah 2.1 dan

mengetahui langkah untuk menyelesaikan masalah, maka

Tentukanlah:

a. Gambar titik koordinat yang didapat kedalam bidang cartesius

hubungkan kedua titik dari masing-masing persamaan.

b. Beberapa kemungkinan kuota pemberangkatan untuk bulan

Oktober.

c. Buatlah sebuah masalah baru yang penyelesaiannya seperti

grafik yang sudah kamu gambarkan !

Create

Page 117: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

103

*Small Group Activity

Analisa kembali dengan anggota kelompokmu tentang jawaban yang

diperoleh untuk menentukan cara membuat sistem persamaan linear

dua variabel, menentukan nilai titik koordinat, menggambar grafik dan

menentukan nilai dari setiap variabel. Tuliskan beberapa hasil yang

relevan untuk menentukan kuota pada bulan Oktober menurut

kesepakatan kelompokmu!

Tentukan satu jawaban yang disepakati oleh kelompokmu tentang

langkah penggunaan metode grafik untuk menentukan nilai dari suatu

variabel dan kuota yang akan dibuka pada bulan Oktober!

Analyze-Browse-Create

Decision Making

Page 118: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

104

Periksa kembali jawaban yang telah disepakati kelompokmu dan

sertakan alasannya mengapa memilih jawaban tersebut!

*Plenary Activity

Tuliskan masing-masing jawaban yang dipresentasikan oleh setiap

kelompok! Kemudian bandingkan dengan jawaban yang diperoleh

oleh kelompokmu (sertakan alasan). Simpulkanlah secara bersama

hasil yang didapat tentang penggunaan metode grafik dan kuota untuk

bulan Oktober!

Evaluate

Evaluate

Page 119: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

105

LATIHAN !

1. Reno dan Rian sedang dalam perjalanan menuju ke Bandung. Masing-

masing berkendara dengan kecepatan konstant dan memulai perjalanan

dari lokasi yang sama. Reno berkendara dengan kecepatan 45km/jam dan

Rian berkendara dengan kecepatan 70km/jam. Jika Reno berangkat pukul

08.00 dan Rian berangkat pukul 11.00, maka dapatkah Rian menyusul

Reno? Jelaskan bagaimana langkahmu kamu memperolehnya!

2. Buatlah contoh permasalahan dan langkah penyelesaiannya yang sesuai

dengan grafik dibawah ini!

Page 120: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

106

Masalah 1

Berdasarkan masalah 1 dalam lembar kerja siswa 2 kamu telah

menentukan kuota yang akan digunakan pada bulan Oktober. Pada

bulan November pihak travel mendapatkan sponsor sebesar Rp.

4.200.000.

*Individual Activity

Dari masalah 1 tentukanlah informasi disajikan sehingga dapat

membentuk sebuah persamaan. Gunakan variabel yang baru untuk

mengubah setiap persamaan tersebut sehingga dapat membentuk

sistem persamaan linear dua variabel.

Bulan Kuota Biaya Tiket Keterangan

anak-anak dewasa

Agustus 20 10 Rp.4.000.000 Sudah

berangkat

September 15 15 Rp. 4.500.000 Sudah

berangkat

Oktober

November

Nama :

Kelas :

Kelompok :

Tujuan Pembelajaran:

- Siswa mampu membuat beragam penyelesaian masalah terkait dengan penggunaan metode subtitusi.

- Siswa mampu membuat gagasan alternatif terkait penggunaan metode subtitusi.

Analyze

Page 121: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

107

Dalam lembar kerja siswa sebelumnya kamu telah mengetahui cara

mencari nilai dari suatu variabel dengan metode grafik. Bagimana jika

mencari dengan metode subtitusi? Tuliskan apa yang dimaksud

dengan metode subtitusi dan bagaimana langkah penyelesaiannya !

Buatlah penyelesaian dengan menggunakan metode subtitusi sehingga

nilai dari masing-masing variabel dapat diketahui. Tentukanlah:

a. Tentukan nilai dari masing-masing variabel

b. Kuota pada bulan November!

c. Jika pada bulan Agustus pihak travel menyisihkan anggaran

1.000.000 maka tentukanlah kembali kuota yang dibuka untuk

bulan Oktober dan November!

*Small Group Activit

Browse

Create

Page 122: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

108

*Small Group Activity

Analisa kembali dengan anggota kelompokmu tentang jawaban yang

diperoleh untuk menentukan cara membuat sistem persamaan linear

dua variabel, menentukan langkah penyelesaian dengan metode

subtitusi dan menentukan nilai dari setiap variabel. Tuliskan beberapa

hasil yang relevan untuk menentukan kuota pada bulan November

menurut kesepakatan kelompokmu!

Tentukan satu jawaban yang disepakati oleh kelompokmu tentang

langkah penggunaan metode subtitusi untuk menentukan nilai dari

suatu variabel dan kuota yang akan dibuka pada bulan November!

Decision Making

Analyze-Browse-Create

Page 123: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

109

Periksa kembali jawaban yang telah disepakati kelompokmu dan

sertakan alasannya mengapa memilih jawaban tersebut!

*Plenary Activity

Tuliskan masing-masing jawaban yang dipresentasikan oleh setiap

kelompok! Kemudian bandingkan dengan jawaban yang diperoleh

oleh kelompokmu (sertakan alasan). Simpulkanlah secara bersama

hasil yang didapat tentang penggunaan mengenai metode grafik dan

kuota untuk bulan November!.

Evaluate

Evaluate

Page 124: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

110

1. Pak Andi berniat menanam pohon disekeliling taman yang dimilikinya.

Jika panjang taman ditambah 5m dan lebar taman ditambah 3m maka

keliling taman menjadi 38m. Sedangkan jika tiga kali panjang taman

ditambah lebar sama dengan 27m. Tentukanlah:

a. Biaya yang harus dikeluarkan pak Andi jika setiap pohon akan ditanam

dengan jarak 2m. Berikut beberapa pilihan harga keramik sebagai

berikut:

Harga Jenis

Rp. 30.000

Daun ruskus

Rp. 33.000

Rombusa mini

Rp. 38.000

Palem rotan

b. Kamu telah menentukan biaya yang harus dikeluarkan Pak Andi. Jika

dengan anggaran tersebut ia akan membuat taman dengan bangun

datar yang berbeda. Maka tentukanlah keliling bangun datar yang

mungkin dapat dibuat! Tuliskan biaya yang dikeluarkan menggunakan

sebuah persamaan linear dua variabel.

LATIHAN

Page 125: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

111

Masalah 1

Berdasarkan masalah 1 kamu telah menentukan kuota yang akan

digunakan pada bulan Oktober dan November. Pada bulan Desember

Pihak Taman safari Indonesia memberikan diskon 20% untuk dewasa

dan pihak travel mendapatkan sponsor sebesar Rp. 1.500.000.

*Individual Activity

Dari masalah 1 tentukanlah informasi yang di dapat sehingga

membentuk sebuah persamaan. Ubahlah persamaan tersebut menjadi

sehingga membentuk sistem persamaan linear dua variabel !

Bulan Kuota Biaya Tiket Keterangan

anak-anak dewasa

Agustus 20 10 Rp.4.000.000 Sudah

berangkat

September 15 15 Rp. 4.500.000 Sudah

berangkat

Oktober

November

Nama :

Kelas :

Kelompok :

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa mampu membuat beragam penyelesaian masalah

terkait dengan penggunaan metode eliminasi. .

Analyze

Page 126: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

112

Dalam lembar kerja sebelumnya kamu telah mempelajari metode

grafik dan eliminasi, cara apa yang diketahui selain dengan

penggunaan metode grafik dan eliminasi? Tuliskan apa yang kamu

ketahui tentang metode tersebut dan bagaimana langkahmu untuk

menentukan nilai dari setiap variabel!

Buatlah penyelesaian dengan metode yang kamu dapat sehingga nilai

dari masing-masing variabel dapat diketahui, gunakan nilai variabel

tersebut untuk menghitung kuota yang akan dibuka pada bulan

Desember!

Browse

Create

Page 127: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

113

*Small Group Activity

Analisa kembali dengan anggota kelompokmu tentang jawaban yang

diperoleh untuk menentukan cara membuat sistem persamaan linear

dua variabel, menentukan langkah penyelesaian dengan metode

subtitusi dan menentukan nilai dari setiap variabel. Tuliskan beberapa

hasil yang relevan untuk menentukan kuota pada bulan Desember

menurut kesepakatan kelompokmu.

Tentukan satu jawaban yang disepakati oleh kelompokmu tentang

langkah penggunaan metode eliminasi untuk menentukan nilai dari

suatu variabel dan kuota yang akan dibuka pada bulan Desember.

Analyze-Browse-Create

Decision Making

Page 128: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

114

Periksa kembali jawaban yang telah disepakati kelompokmu dan

sertakan alasannya mengapa memilih jawaban tersebut!

*Plenary Activity

Tuliskan masing-masing jawaban yang dipresentasikan oleh setiap

kelompok! Kemudian bandingkan dengan jawaban yang diperoleh

oleh kelompokmu (sertakan alasan). Simpulkanlah secara bersama

hasil yang didapat mengenai metode eliminasi dan kuota untuk bulan

Desember.

Evaluate

Evaluate

Page 129: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

115

1. Tiga tahun yang lalu , jumlah umur ayah dan ibu adalah 58 tahun. Lima

tahun yang akan datang, umur ayah ditambah dua kali umur ibu adalah

110 tahun. Gunakan beberapa cara untuk menentukan umur ayah dan

umur ibu saat ini.

2. Pada suatu hari petugas parkir Mall Anggrek menghitung banyak roda

kendaraan yang terpakir di basemant sebanyak 232 roda kendaraan. Hari

itu pihak Mall mendapatkan uang sebesar Rp. 192.000 untuk seluruh biaya

parkir. Jika tarif parkir di Mall tersebut untuk roda dua adalah Rp. 2.000

dan untuk roda empat adalah Rp.3.000. Maka gunakan beberapa cara

untuk menentukan berapa banyak mobil dan motor yang parkir di Mall!

LATIHAN

Page 130: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

116

Masalah 1

Hanna baru saja membuka bisnis brownies pada dua minggu yang

lalu. Minggu pertama hanna mendapatkan pemesanan 6 brownies, ia

menghabiskan bahan sebanyak 41

2 kg tepung terigu dan 1,5 kg gula.

Untuk minggu kedua Hanna mendapatkan orderan 5 brownies, ia

menghabiskan 3,75 kg tepung terigu dan 11

4 kg gula.Berikut harga

bahan untuk pembuatan brownies.

Rp. 10.000/kg

Rp. 18.000/kg

Untuk membuat pemesanan selanjutnya Hanna akan menggunakan

keuntungan yang didapat dari produksi sebelumnya.

Nama :

Kelas :

Kelompok :

Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat membuat beragam penyelesaian masalah

terkait dengan penggunaan metode gabungan (subtitusi

dan eliminasi).

Page 131: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

117

*Individual Activity

Dari masalah 1 tentukanlah masalah dan informasi yang disajikan

sehingga dari informasi teresebut dapat membentuk sebuah

persamaan, ubahlah persamaan tersebut sehingga menjadi bentuk

umum sistem persamaan linear dua variabel!

\

Kamu telah mempeleajari tiga metode untuk menyelesaikan SPLDV,

jika dari beberapa metode tersebut digabung untuk menyelsaikan

SPLDV, menurutmu metode apakah yang dapat digunakan dan

bagaimana caranya ?

Analyze

Browse

Page 132: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

118

Buatlah penyelesaian dengan metode yang kamu dapat sehingga nilai

dari masing-masing variabel diketahui, gunakan nilai variabel tersebut

untuk menentukan kemungkinan jumlah kue yang dapat dibuat Hanna

dalam produksi selanjutnya? Jika harga brownies yang dijual Rp.

20.000.

*Small Group Activity

Analisa kembali dengan anggota kelompokmu tentang jawaban yang

diperoleh untuk menentukan cara membuat sistem persamaan linear

dua variabel, menentukan langkah penyelesaian dengan metode yang

digunakan dan menentukan nilai dari setiap variabel. Tuliskan

beberapa hasil yang relevan untuk menyelesaikan masalah yang

diberikan.

Create

Analyze-Browse-Create

Page 133: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

119

Tentukan hasil diskusi yang disepakati oleh kelompokmu tentang

langkah penggunaan metode gabungan dan bagaimana mencari nilai

dari setiap variabel untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.

Tuliskan perbedaan dengan metode yang lain.

Periksa kembali jawaban yang telah disepakati kelompokmu dan

sertakan alasannya mengapa memilih jawaban tersebut!

Decision Making

Evaluate

Page 134: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

120

*Plenary Activity

Tuliskan masing-masing jawaban yang dipresentasikan oleh setiap

kelompok! Kemudian bandingkan dengan jawaban yang diperoleh

oleh kelompokmu (sertakan alasan). Simpulkanlah secara bersama

hasil yang didapat mengenai metode gabungan dan solusi dari

masalah yang diberikan.

LATIHAN !

1. Dalam rangka acara pekan olahraga nasional guru bidang studi olahraga

memilih beberapa siswa kelas 8.2 untuk menjadi perwakilan cabang lari

estafet. Ia membagi perwakilan tersebut menjadi dua tim yang masing-

masing tim beranggotakan lima orang. Pada saat latihan tim pertama

beranggotakan 3 wanita dan 2 pria berhasil selesai dalam waktu 21 menit.

Sedangkan untuk tim kedua yang beranggotakan 2 wanita dan 3 pria

berhasil selesai dalam waktu 19 menit. Jika waktu yang ditargetkan oleh

guru adalah 16 menit, maka gunakan berbagai cara untuk menentukan

jumlah perwakilan yang akan dikirim!

Evaluate

Page 135: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

121

Masalah 1

Bu Rani membeli sebuah kain yang berukuran empat kali panjang

kain ditambah tiga kali lebarnya sama dengan 180 cm. Ternyata saat

proses pengerjaan kain tersebut masih kurang. Bu Santi membeli

motif yang sama dengan panjang 25 cm dan lebar 15 cm dan

menggabungnya, sehingga keliling gabungan kain tersebut menjadi

180 cm. Pada pembuatan selanjutnya bu Rani menyediakan uang

sebesar Rp. 110.000. Maka berapakah kemungkinan kain yang dapat

dibuat jika harga kain tersebut 60.000/m2.

*Individual Activity

Dari masalah 1 tentukanlah masalah dan informasi yang disajikan

sehingga dari informasi tersebut dapat membentuk sebuah persamaan,

ubahlah persamaan tersebut sehingga menjadi bentuk umum sistem

persamaan linear dua variabel!

\

Nama :

Kelas :

Kelompok :

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat membuat bagam cara untuk menyelesaikan

masalah dengan mengaplikasikan metode grafik,

eliminasi dan subtitusi.

2. Siswa dapat membuat langkah untuk menyelesaikan

masalah dengan mengaplikasikan metode grafik,

eliminasi dan subtitusi secara rinci dan jelas.

Analyze

Page 136: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

122

Tentukanlah metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang

disajikan! Tuliskan bagaimana langkah untuk menyelesaikannya!

Buatlah penyelesaian dengan metode yang tepat sehingga

mendapatkan nilai dari masing-masing variabel. Gunakan nilai

tersebut untuk menyelesaikan masalah yang disajikan!

Browse

Create

Page 137: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

123

Masalah 2

Dalam rangka tahun ajaran baru 2017/2018 SMP Bina Cendikia

menerima sebanyak 356 siswa/i kelas VII . Tiga puluh empat lebih

dari empat kali jumlah siswi sama dengan separuh siswa. Jika pihak

sekolah akan membuka lima kelas untuk reguler dan satu kelas untuk

progresif. Maka dengan pertimbangan yang matang tentukan

pembagian jumlah siswa/i secara merata pada kelas reguler!

*Individual Activity

Dari masalah 1 tentukanlah masalah dan informasi yang disajikan

sehingga dari informasi tersebut dapat membentuk sebuah persamaan,

ubahlah persamaan tersebut sehingga menjadi bentuk umum sistem

persamaan linear dua variabel!

\

Tentukanlah metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang

disajikan! Tuliskan bagaimana langkah untuk menyelesaikannya!

Analyze

Browse

Page 138: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

124

Buatlah penyelesaian dengan metode yang tepat sehingga

mendapatkan nilai dari masing-masing variabel. Gunakan nilai

tersebut untuk menyelesaikan masalah yang disajikan!

*Small Group Activity

Analisa kembali dengan anggota kelompokmu tentang jawaban yang

diperoleh untuk menentukan cara membuat sistem persamaan linear

dua variabel, menentukan langkah penyelesaian dengan metode yang

digunakan dan menentukan nilai dari setiap variabel. Tuliskan

beberapa hasil yang relevan untuk menyelesaikan masalah yang

diberikan.

Analyze-Browse-Create

Create

Page 139: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

125

Tentukan hasil diskusi yang disepakati oleh kelompokmu tentang

langkah penggunaan metode gabungan dan bagaimana mencari nilai

dari setiap variabel untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.

Tuliskan perbedaan dengan metode yang lain.

Periksa kembali jawaban yang telah disepakati kelompokmu dan

sertakan alasannya mengapa memilih jawaban tersebut!

Decision Making

Evaluate

Page 140: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

126

*Plenary Activity

Tuliskan masing-masing jawaban yang dipresentasikan oleh setiap

kelompok! Kemudian bandingkan dengan jawaban yang diperoleh

oleh kelompokmu (sertakan alasan). Simpulkanlah secara bersama

hasil yang didapat mengenai metode gabungan dan solusi dari

masalah yang diberikan.

Evaluate

Page 141: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

127

Lampiran 4

Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Kompetensi Dasar Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif No Soal

Mengembangkan

kemampuan

berpikir kreatif

matematis pada

materi sistem

persamaan linear

dua variabel

Fluency Memberikan beragam jawaban

terkait penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel.

1 a

dan

2 a

Flexibility Membuat beragam solusi

alternatif dengan memodifikasi

informasi yang disajikan dalam

masalah.

1 (b)

dan

2 (b)

Originality

Membuat contoh permasalahan

baru tentang sistem persamaan

linear dua variabel berdasarkan

gambar yang disajikan.

3

Memberikan contoh

permasalahan yang baru

berdasarkan grafik yang

disajikan

5 (b)

Elaboration

Menentukan langkah

penyelesaian berdasarkan

masalah yang disajikan secara

jelas dan rinci.

4 dan 5

(a)

Page 142: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

128

Lampiran 5

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

MATEMATIS

Nama :

Kelas :

Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Waktu : 2 x 40 Menit

1. a. –x + 2y = 2 c. y = 6 - 2x

b. 4x = 16 – 4y d. 1

2𝑥 +

1

2 y = 2

Dari beberapa persamaan diatas tentukanlah :

a. Beberapa bentuk spldv yang mungkin terdiri dari beberapa persamaan

pldv dan himpunan penyelesaiannya!

Page 143: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

129

b. Pilih dua bentuk spldv dari poin a. Jika nilai variabel x menyatakan

(2p+q) dan variabel y menyatakan (3p+2q). Tentukanlah nilai dari p

dan q!

2. Bu Rahmi baru saja membuka usaha kerajinan dari batik. Setiap

produksinya bu Rahmi selalu menggunakan dua motif batik dari berbagai

daerah di Indonesia. Berikut beberapa motif batik yang dapat digunakan

bu Rahmi:

Motif Daerah Asal Harga / m

Aceh Rp. 300.000

Page 144: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

130

Bali Rp. 200.000

Cirebon Rp. 300.000

Solo Rp. 400.000

Dari permasalahan diatas, tentukanlah :

a. Kemungkinan pilihan motif dan jumlah kain yang dapat dibeli bu

Rahmi, jika ia membutuhkan 15m kain dengan anggaran Rp

4.000.000.

Page 145: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

131

b. Jika pada produksi selanjutnya bu Rahmi membutuhkan kain 4

3 kali

lebih banyak dari produksi sebelumnya dan ia memperoleh untung Rp

5.000.000. Maka buatlah kemungkinan pilihan motif dan jumlah kain

yang berbeda dari produksi sebelumnya !

Page 146: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

132

3. Buatlah contoh permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan

linear dua variabel beserta solusinya berdasarkan gambar dibawah ini!

125cm

360cm

Page 147: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

133

4. Ani dan Anton mendapatkan tugas Bahasa Indonesia untuk membaca

novel Laskar Pelangi. Mereka berdua memulai membaca pada waktu yang

sama. Ternyata setelah akhir pembelajaran Ani telah membaca 60

halaman, sedangkan novel yang belum di baca Anton adalah 80 halaman.

Jika Halaman yang belum dibaca Ani adalah tujuh per enam dari halaman

yang telah dibaca Anton. Dari informasi diatas tentukanlah bagaimana

langkah-langkah untuk menentukan jumlah halaman yang terdapat pada

novel Laskar Pelangi !

5.

Dari gambar disamping :

a. Tuliskan bagaimana langkahmu mendapatkan

himpunan penyelesaian dengan melihat

persamaan garis dari grafik tersebut!

b. Berikan contoh permasalahan yang sesuai dengan

grafik disamping.

Page 148: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

134

Lampiran 6

KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES BERPIKIR KREATIF

MATEMATIS

No Jawaban Indikator

1 (a) Dari beberapa persamaan yang disajikan siswa dapat

membentuk beberapa kemungkinan :

Kemungkinan 1 (Persamaan a dan Persamaan b)

-x + 2 y = 2

4x + 4y = 16

Mencari himpunan penyelesiannya dengan metode

gabungan sebagai berikut:

-x + 2 y = 2 x 2 2x + 4y = 4

4x + 4y = 16 x 1 4x + 4y = 16

-2x = -12 -

x = 6

4x + 4y = 16

4(6) + 4y = 16

24 +4y = 16

4y = - 8

y = - 2

Kemungkinan 2 ( Persamaan a dan c)

-x + 2y = 2

2x + y = 6

Mencari himpunan penyelesiannya dengan metode

gabungan sebagai berikut:

-x + 2 y = 2 x 1 -x + 2y = 2

2x + y = 6 x 2 4x + 2y = 12

-

-5x = -10

x = 2

2x + y = 6

2 (2) + y = 6

4 + y = 6

y = 2

Fluency

1 (b) Misalkan persamaan yang diambil dari jawaban a

adalah:

-x + 2y = 2

2x + y = 6

Maka persamaan tersebut diubah dengan mensubtitusi

flexibility

Page 149: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

135

nilai x menjadi (2p+q) dan y (3p+2q) sehingga

diperoleh persamaan baru:

- (2p+q) + 2(3p+2q) = 2 4p +3q = 2

2 (2p+q) + (3p+2q) = 6 7p + 4q = 6

4p +3q = 2 x 4 16p + 12q = 8

7p +4q = 6 x 3 21p + 12q = 18

-

-5p = -10 atau p =2

4p +3 q = 2

4 (2) + 3q = 2

8 + 3q = 2

3q = 2-8

q = -2

Kemungkinan 2 (a dan b)

-x + 2y = 2 4p +3q = 2

4x + 4y = 16 20p + 12 q = 16

4p + 3q = 2 x 4 16p + 12q = 8

20 p + 12q = 16 x 1 20p + 12q = 16 -

-4p = -8

P = 2

4p + 3q = 2

4 (2) + 3q = 2

8 + 3q = 2

3q = -6

q = -2

2 (a) Bu Rahmi memiliki uang Rp. 4.000.000 untuk membeli

15 m kain dengan 2 motif, maka berikut

kemungkinannya :

- Kemungkinan 1

10 m kain cirebon + 5m kain bali

10 (300.000) + 5(200.000) = 4.000.000

- Kemungkinan 2

10 m kain aceh + 5 m kain bali

10 (300.000) + 5 (200.000) = 4.000.000

Fluency

Page 150: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

136

- Kemungkinan 3

5 m kain solo + 10 m kain bali

5 (400.000) + 10 (200.000) = 4.000.000

2 (b) Bu Rahmi memiliki uang Rp. 6.500.000 untuk membeli

4

3 kali dari jumlah sebelumnya, yaitu 20m dengan 2

motif maka berikut kemungkinannya :

- Kemungkinan 1

10 m kain bali + 10 m kain aceh

10 (200.000) + 10 (300.000) = 5.000.000

- Kemungkinan 2

15 m kain bali + 5m kain solo

15 (200.000) + 5 (400.000) = 5.000.000

Flexibility

3 Contoh permasalahan :

Andi bersama rani sedang membuat PR matematika

kerangka bangun ruang limas segiempat yang terdiri

dari empat segitiga dan satu persegi. Untuk membuat 32

segitiga dan 8 persegi Andi menghabiskan karton

sebanyak 76 cm. Sedangkan Rani Menghabiskan

47,5cm untuk membuat 11 segitiga dan 3 persegi.

Tentukanlah karton yang digunakan untuk membuat

satu kerangka !

Penyelesaiannya :

- Membuat bentuk spldv :

Misalkan segitiga (x) dan persegi (y)

32x + 8y = 360

11x + 3y = 125

- Kemudian persamaan tersebut diselesaikan dengan

metode eliminasi untuk mencari nilai x dan y!

32x + 8y = 360 x 3 96x + 24 y = 1080

11x + 3y = 125 x 8 88x + 24 y = 1000 -

8x = 80

x = 10

11x + 3y = 125

11(10) + 3y = 125

3y = 125 – 110

3y = 15

Originality

Page 151: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

137

y = 5

contoh pertanyaan :

Satu kerangka terdiri dari 4segitiga dan 1 persegi

sehingga 1 kerangka menghabiskan:

4x + y = 4 (10) + 5 = 45 cm karton.

4 Langkah untuk menentukan jumlah halaman novel

laskar pelangi :

a. Tulis informasi yang disajikan dalam masalah

- Ani telah membaca novel sebanyak 60

halaman

- Novel yang dibaca anton tersisa 80

halaman

- Mereka membaca novel dengan jumlah

halaman yang sama

- Jumlah halaman novel yang belum

dibaca Ani adalah tujuh per enam dari

jumlah halaman yang telah dibaca

Anton.

b. Buat persamaan dari informasi yang di dapat

Misalkan : Halaman yang telah dibaca adalah (x)

Halaman yang belum dibaca adalah (y)

Maka,

60 + y = x + 80 persamaan tersebut

mewakili halaman yang telah dibaca Ani dan sisa

halaman yang belum dibaca Anton.

y = 7/6 x persamaan tersebut mewakili

jumlah yang belum dibaca ani adalah 7/6 dari yang

sudah dibaca Anton.

Kesimpulan dari informasi tersebut dapat membentuk

persamaan:

60 + y = x + 80

y = 7/6 x

persamaan kedua dapat disubtitusi ke persaman satu

sehingga membentuk :

60 + y = x + 80

60 + ( 7

6 𝑥 ) = x + 80

7

6 𝑥 − 𝑥 = 80 – 60

1

6 𝑥 = 20

Elaboration

Page 152: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

138

x = 120

Maka jumlah halaman novel dapat diketahui dengan

penjumlahan sisa halaman yang belum dibaca Anton,

yaitu:

80 + x , jika nilai x adalah 120 maka jumlah halaman

novel adalah 80 + 120 = 200 halaman.

5 (a) Menentukan terlebih dahulu persmaaan pada setiap

garis.

Untuk mendapatkan persamaan pada garis pertama :

Titik koordinat (0,-1) maka :

y = mx + c

-1 = m(0) + c

-1 = c

Ttitik koordinat (1,0) maka:

y = mx + c

0 = m(1) + (-1)

0 = m – 1

m = 1

sehingga persamaanya menjadi :

y = mx + c

y = 1 (x) + (-1)

y = x -1

y – x = -1 atau x –y = 1

Untuk mendapatkan persamaan pada garis kedua

Titik koordinat (0,4) maka :

y = mx + c

4 = m(0) + c

4 = c

Titik koordinat (6,0) maka:

y = mx + c

0 = m(6) + (4)0 = 6m + 4

6m = -4

m = -4/6

sehingga persamaanya menjadi :

y = mx + c

y = -4/6 (x) + (4)

y = -4/6x + 4

y + 4/6x = 4 atau 6y+4x = 24

Elaboration

Page 153: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

139

Dari kedua garis diatas dapat disimpulkan bahwa

himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear

dua variabel :

x – y = 1

4x + 6y = 24

Kemudian selesaikan dengan metode gabungan untuk

menentukan nilai x dan y

x – y = 1 x 4 4x – 4y = 4

4x + 6y = 24 x 1 4x + 6y = 24 -

-10 y = -20

y = 2

x – y = 1

x – 2 = 1

x = 3

Maka nilai x = 3 dan y = 2

5 (b) Selisih umur Ani dan umur Ana adalah 1 tahun. Jika 4

kali umur Ani ditambah 6kali umur Ana sama dengan

24 tahun. Tentukan umur Ani pada tiga tahun

mendatang.

Originality

Page 154: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

140

Lampiran 7

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

No Indikator Skor Kriteria

1 (a)

dan

2 (a)

Fluency

0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak relevan.

1 Memberikan 1 jawaban dengan jelas namun terdapat kekeliruan dalam

proses perhitungan.

2 Memberikan 1 jawaban dengan jelas dan tepat.

3 Memberikan 2 jawaban dengan jelas namun terdapat kekeliruan dalam

proses perhitungan.

4 Memberikan 2 jawaban atau lebih dengan jelas dan tepat.

1 (b)

dan

2 (b)

Flexibility

0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak relevan.

1 Memberikan jawaban yang sejenis dengan menggunakan konsep spldv

namun terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan.

2 Memberikan jawaban yang sejenis dengan menggunakan konsep spldv

dengan jelas dan tepat.

3 Memberikan jawaban yang beragam dengan menggunakan konsep spldv

namun terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan.

4 Memberikan jawaban yang beragam dengan menggunakan konsep spldv

dengan jelas dan tepat.

3

dan

5 (a)

Originality

0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak relevan.

1 Memberikan jawaban sendiri namun tidak dapat dipahami.

2 Memberikan penafsiran tentang gambar, grafik yang disajikan secara

detail tetapi tidak memberikan contoh permasalahan serta solusi dengan

jelas dan tepat.

3 Memberikan penafsiran tentang gambar, grafik yang disajikan secara

detail dan mampu memberikan contoh permasalahan namun tidak dapat

menyertakan solusi dengan jelas dan tepat.

4 Memberikan penafsiran tentang gambar, grafik yang disajikan secara

detail dan mampu memberikan contoh permasalahan serta solusi dengan

jelas dan tepat.

4

dan

5 (b)

Elaboration 0 Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang tidak relevan.

1 Memberikan langkah-langkah yang tidak logis atau tidak jelas dan tidak

menuliskan proses perhitungan.

2 Memberikan langkah-langkah yang tidak logis atau tidak jelas dan

menuliskan proses perhitungan.

3 Memberikan langkah-langkah yang logis namun terdapat kekeliruan

dalam proses perhitungan

4 Memberikan langkah-langkah yang logis, perhitungan yang sesuai dan

hasil akhir yang benar.

Page 155: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

141

Lampiran 8

HASIL UJI COBA VALIDITAS INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF MATEMATIS

Correlations

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Jumlah

S1

Pearson Correlation

1 .235 .711** .433* .533* .474* .084 .257 .640**

Sig. (2-tailed)

.293 .000 .044 .011 .026 .711 .248 .001

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

S2

Pearson Correlation

.235 1 .448* .492* .564** .490* .193 .310 .658**

Sig. (2-tailed)

.293 .037 .020 .006 .021 .391 .160 .001

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

S3

Pearson Correlation

.711** .448* 1 .449* .741** .663** .139 .399 .795**

Sig. (2-tailed)

.000 .037 .036 .000 .001 .538 .066 .000

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

S4

Pearson Correlation

.433* .492* .449* 1 .508* .468* .510* .517* .739**

Sig. (2-tailed)

.044 .020 .036 .016 .028 .015 .014 .000

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

S5

Pearson Correlation

.533* .564** .741** .508* 1 .840** .315 .280 .884**

Sig. (2-tailed)

.011 .006 .000 .016 .000 .154 .207 .000

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

S6

Pearson Correlation

.474* .490* .663** .468* .840** 1 .375 .416 .874**

Sig. (2-tailed)

.026 .021 .001 .028 .000 .086 .054 .000

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

Page 156: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

142

S7

Pearson Correlation

.084 .193 .139 .510* .315 .375 1 .495* .515*

Sig. (2-tailed)

.711 .391 .538 .015 .154 .086 .019 .014

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

S8

Pearson Correlation

.257 .310 .399 .517* .280 .416 .495* 1 .569**

Sig. (2-tailed)

.248 .160 .066 .014 .207 .054 .019 .006

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

Jumlah

Pearson Correlation

.640** .658** .795** .739** .884** .874** .515* .569** 1

Sig. (2-tailed)

.001 .001 .000 .000 .000 .000 .014 .006

N 22 22 22 22 22 22 22 22 22

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 157: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

143

Lampiran 9

Hasil Uji Daya Beda Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Kelompok Nama

soal1 a

Soal 1 b

soal 2 a

Soal 2 b

Soal 3

Soal 4

Soal 5 a

Soal 5 b

Atas S18 4 3 4 4 3 4 2 2

S22 4 3 4 4 3 4 2 2

S16 4 4 4 2 3 4 0 0

S3 4 2 4 2 4 4 0 0

S4 4 2 4 2 4 4 0 0

S5 4 2 4 2 4 4 0 0

S1 4 4 4 4 3 0 0 0

S2 4 3 3 3 2 4 0 0

S6 4 2 3 2 3 2 3 0

S15 2 2 2 4 2 3 3 0

S20 3 2 2 2 2 2 0 0

BA 41 29 38 31 33 35 10 4

JA 0,931 0,659 0,863 0,704 0,750 0,795 0,227 0,090

Bawah S8 4 2 2 2 1 0 0 0

S7 2 1 2 2 2 1 0 0

S12 4 0 4 2 0 0 0 0

S9 4 1 2 2 0 0 0 0

S17 2 2 2 2 1 0 0 0

S10 4 0 2 2 0 0 0 0

S19 2 2 2 2 0 0 0 0

S21 2 2 2 2 0 0 0 0

S13 2 2 2 0 0 0 0 0

S14 2 2 2 0 0 0 0 0

S11 2 0 2 0 0 0 0 0

BB 30 14 24 16 4 1 0 0

PB 0,681 0,318 0,545 0,363 0,090 0,022 0 0

Daya Pembeda 0,250 0,340 0,318 0,340 0,659 0,772 0,227 0,090

Interpretasi cukup cukup cukup cukup baik

baik sekali cukup jelek

Page 158: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

144

Lampiran 10

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis

Nama

Nomor Soal

1 (a) 1 (b) 2 (a) 2 (b) 3 4 5 (a) 5 (b)

S1 4 4 4 4 3 0 0 0

S2 4 3 3 3 2 4 0 0

S3 4 2 4 2 4 4 0 0

S4 4 2 4 2 4 4 0 0

S5 4 2 4 2 4 4 0 0

S6 4 2 3 2 3 2 3 0

S7 2 1 2 2 2 1 0 0

S8 4 2 2 2 1 0 0 0

S9 4 1 2 2 0 0 0 0

S10 4 0 2 2 0 0 0 0

S11 2 0 2 0 0 0 0 0

S12 4 0 4 2 0 0 0 0

S13 2 2 2 0 0 0 0 0

S14 2 2 2 0 0 0 0 0

S15 2 2 2 4 2 3 3 0

S16 4 4 4 2 3 4 0 0

S17 2 2 2 2 1 0 0 0

S18 4 3 4 4 3 4 2 2

S19 2 2 2 2 0 0 0 0

S20 3 2 2 2 2 2 0 0

S21 2 2 2 2 0 0 0 0

S22 4 3 4 4 3 4 2 2

Total 71 43 62 47 37 36 10 4

taraf

kesukaran 0,806 0,488 0,704 0,534 0,420 0,409 0,113 0,045

Interpretasi mudah sedang sedang sedang sedang sedang sukar sukar

Page 159: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

145

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran

Soal Validitas Daya Pembeda Taraf Kesukaran

1 (a) Valid Cukup Mudah

1 (b) Valid Cukup Sedang

2 (a) Valid Cukup Sedang

2 (b) Valid Cukup Sedang

3 Valid Baik Sedang

4 Valid Baik sekali Sedang

5 (a) Valid Cukup Sukar

5 (b) Valid Jelek Sukar

Page 160: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

146

Lampiran 12

Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis dengan SPSS 20.

Page 161: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

147

Lampiran 13

Data Hasil Post Test Siswa Kelas ISPS

Siswa

Soal

Jumlah

Nilai

1 (a)

1 (b)

2 (a)

2 (b) 3 4

5 (a) 5 (b)

R1 4 4 4 3 4 4 4 2 29 90,6

R2 4 4 4 2 4 4 4 2 28 87,5

R3 4 4 3 2 4 3 3 1 24 75,0

R4 4 3 4 3 4 4 4 2 28 87,5

R5 4 3 4 2 4 4 4 2 27 84,4

R6 4 4 4 2 3 3 4 2 26 81,3

R7 4 3 2 3 2 4 4 2 24 75,0

R8 4 4 4 2 3 4 4 0 25 78,1

R9 2 4 4 0 3 3 3 0 19 59,4

R10 4 4 4 3 4 3 3 3 28 87,5

R11 3 4 4 3 4 4 4 2 28 87,5

R12 4 3 4 1 4 4 4 1 25 78,1

R13 4 4 4 2 4 4 4 2 28 87,5

R14 4 4 4 2 4 3 3 1 25 78,1

R15 4 3 4 0 4 4 2 0 21 65,6

R16 3 4 2 2 3 4 2 2 22 68,8

R17 3 4 3 2 2 3 2 2 21 65,6

R18 2 3 4 1 3 4 3 1 21 65,6

R19 4 4 3 2 4 4 2 1 24 75,0

R20 4 4 4 3 4 4 4 0 27 84,4

R21 4 3 4 2 3 3 2 0 21 65,6

R22 4 3 3 3 4 4 4 2 27 84,4

R23 4 4 4 1 3 3 4 1 24 75,0

R24 3 4 3 4 3 4 2 1 24 75,0

R25 3 4 2 3 4 4 4 2 26 81,3

R26 3 4 2 2 3 4 4 1 23 71,9

R27 3 4 3 1 2 3 4 1 21 65,6

R28 4 2 4 2 4 3 4 1 24 75,0

R29 4 3 4 2 3 3 3 1 23 71,9

R30 3 3 4 2 2 3 4 1 22 68,8

Rata-rata 76,6

Page 162: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

148

Lampiran 14

Data Hasil Post Test Siswa Kelas Konvensional

Siswa

Soal

Jumlah

Nilai

1 (a)

1 (b)

2 (a)

2 (b) 3 4

5 (a) 5 (b)

R1 2 4 4 2 3 3 4 2 24 75,0

R2 2 4 4 2 4 4 4 1 25 78,1

R3 4 4 3 2 2 4 2 1 22 68,8

R4 4 4 4 2 3 2 4 2 25 78,1

R5 2 4 2 3 4 3 4 2 24 75,0

R6 4 4 2 3 4 4 2 2 25 78,1

R7 4 4 2 2 4 2 2 2 22 68,8

R8 2 3 2 2 4 3 3 0 19 59,4

R9 4 3 3 0 2 4 4 0 20 62,5

R10 4 3 3 0 2 4 3 0 19 59,4

R11 4 3 2 2 2 2 4 2 21 65,6

R12 4 4 4 2 4 4 2 2 26 81,3

R13 4 3 2 0 4 4 2 0 19 59,4

R14 4 4 4 1 3 2 4 1 23 71,9

R15 4 3 2 2 2 4 4 0 21 65,6

R16 2 4 2 0 2 2 2 0 14 43,8

R17 2 4 3 1 2 4 4 1 21 65,6

R18 3 2 2 2 2 2 2 1 16 50,0

R19 4 4 4 1 2 4 4 1 24 75,0

R20 2 4 4 1 4 2 2 1 20 62,5

R21 3 3 4 0 2 3 2 0 17 53,1

R22 3 0 4 0 4 4 4 0 19 59,4

R23 4 4 2 0 2 2 2 1 17 53,1

R24 3 2 4 0 2 2 2 1 16 50,0

R25 4 4 3 0 2 2 2 1 18 56,3

R26 2 3 3 1 2 3 2 1 17 53,1

R27 3 4 2 1 4 3 2 1 20 62,5

R28 2 4 4 2 3 4 4 1 24 75,0

R29 3 2 3 2 2 2 3 1 18 56,3

R30 2 0 4 0 2 2 4 0 14 43,8

Rata-rata 63,5

Page 163: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

149

Lampiran 15

Hasil Uji Normalitas Kelas ISPS dan Kelas Konvensional

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

eksperimen .945 30 .125

kontrol .959 30 .299

*. This is a lower bound of the true significance.

Hasil Uji Homogenitas Kelas ISPS dan Kelas Konvensional

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.695 1 58 .198

Page 164: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

150

Lampiran 16

Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Sample T-Test Independet Pada Aplikasi

SPSS 20.

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std.

Error

Differe

nce

Skor

Equal

variances

assumed

1.695 .198 5.239 58 .000 13.017 2.484

Equal

variances

not

assumed

5.239 55.419 .000 13.017 2.484

Page 165: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

151

Lampiran 17

Instrumen Pra Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Nama :

Kelas :

Sekolah

1. Pak Asep memiliki halaman berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12 x 8

m. di dalam halaman tersebut akan di buatkan sebuah kolam berbentuk

persegi dengan ukuran sisi 5 m. Gambarkanlah bentuk kebun pak Budi dan

tentukan luasnya.

2. Pak budi mempunyai kebun berbentuk belah ketupat seperti gambar di bawah

dengan panjang diagonal masing-masing 8 dan 4 cm. Tentukan luas kebun

tersebut dengan menggunakan Rumus bangun datar segiempat lain dan tidak

menggunakan luas = ½ d1 x d2.

Page 166: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

152

3. Rasio Panjang dan lebar suatu persegi panjang adalah 3:2. Jika panjangnya

dikurangi 3 dan lebarnya ditambah 2 maka persegi panjang tersebut menjadi

persegi. Jika keliling persegi panjang tersebut adalah 50 cm. Tuliskan

langkah-langkah mencari luas persegi tersebut!

4. Perhatikan bangun datar segitiga siku-siku di samping. Garis BR sejajar

dengan garis PQ dengan titik P sebagai titik

tengah garis BC. Tentukanlah luas daerah yang

di arsir?

Page 167: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

153

Lampiran 18

Kunci Jawaban Instrumen Pra Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis

No

. Penyelesaian

Indikator

Berpikir

Kreatif

1

.

Fluency

2

Flexibility

Page 168: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

154

3 Rasio panjang dan lebar = 3 : 2

Misalkan panjang = p

Lebar = l

Maka p – 3 = 5 dan l + 2 = 5

Keliling persegi panjang = 50 cm

Elaboratio

n

4. Cara 1.

Dengan mengkonstruksi bangun datar trapesium

tersebut menjadi sebuah persegi panjang dan jajar

genjang.

Originality

Page 169: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

155

Cara 2

Tariklah sebuah garis dari salah satu titik trapesium ke

titik yang lain.

Page 170: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

156

Lampiran 19

HASIL PRAPENELITIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

MATEMATIS

Nama Fluency flexibility elaborasi originality total

R1 2 0 2 0 4

R2 1 0 0 0 1

R3 0 0 2 1 3

R4 2 0 0 0 2

R5 2 0 1 0 3

R6 2 0 2 0 4

R7 1 0 2 0 3

R8 2 0 2 0 4

R9 2 0 2 0 4

R10 2 0 2 1 5

R11 2 0 2 0 4

R12 1 0 2 0 3

R13 0 0 2 1 3

R14 0 0 1 0 1

R15 2 0 2 1 5

R16 1 0 1 0 2

R17 0 0 2 1 3

R18 1 0 0 0 1

R19 2 0 2 1 5

R20 2 0 2 0 4

R21 1 0 2 0 3

R22 1 0 0 0 1

R23 0 0 2 0 2

R24 2 0 2 0 4

R25 1 0 0 0 1

R26 2 0 0 0 2

R27 2 0 1 0 3

R28 1 0 0 0 1

R29 1 0 0 0 1

R30 2 0 1 0 3

R31 1 0 2 1 4

R32 0 0 2 0 2

R33 1 0 2 0 3

R34 2 0 2 1 5

R35 2 0 2 1 5

R36 1 0 1 0 2

Page 171: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

157

R37 1 1 0 0 2

R38 2 0 0 0 2

R39 1 1 0 0 2

R40 1 1 0 0 2

R41 1 0 0 0 1

R42 1 1 0 0 2

R43 1 0 0 0 1

R44 0 1 0 0 1

R45 1 0 0 0 1

R46 0 1 0 0 1

R47 1 1 0 0 2

R48 1 1 0 0 2

R49 1 2 0 0 3

R50 0 1 0 0 1

R51 2 0 0 0 2

R52 2 1 0 0 3

R53 2 0 0 0 2

R54 1 1 0 0 2

R55 1 1 0 0 2

R56 2 0 0 0 2

R57 2 1 0 0 3

R58 1 0 0 0 1

R59 1 1 0 0 2

R60 2 0 0 0 2

R61 1 2 0 0 3

R62 1 1 0 0 2

R63 2 0 1 1 4

R64 1 1 0 0 2

R65 0 0 0 0 0

R66 2 1 0 0 3

R67 0 0 1 0 1

R68 2 0 0 0 2

R69 1 2 1 0 4

R70 2 2 0 0 4

R71 2 0 0 0 2

R72 2 0 0 1 3

R73 1 2 1 0 4

R74 0 0 1 0 1

R75 0 0 0 0 0

R76 1 0 0 1 2

R77 0 0 0 0 0

Page 172: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

158

R78 1 0 1 0 2

R79 0 0 0 0 0

R80 1 0 0 1 2

R81 2 0 1 0 3

R82 0 0 0 1 1

R83 1 0 0 0 1

R84 1 0 1 0 2

R85 1 0 0 0 1

R86 1 0 1 1 3

R87 1 0 0 0 1

R88 0 0 1 0 1

R89 0 0 1 0 1

R90 0 0 0 0 0

R91 2 0 1 0 3

R92 1 0 1 0 2

R93 0 0 0 0 0

R94 1 0 0 1 2

R95 0 0 0 1 1

R96 1 0 1 0 2

R97 0 0 0 1 1

R98 2 0 1 0 3

R99 2 0 1 0 3

R100 0 1 0 1 2

R101 0 0 1 0 1

R102 1 0 0 0 1

R103 1 0 1 0 2

R104 0 0 1 0 1

R105 1 0 0 1 2

R106 1 0 1 0 2

R107 2 0 1 0 3

R108 1 0 0 0 1

R109 2 0 1 0 3

Page 173: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

159

Lampiran 20

Hasil Wawancara Observasi Prapenelitian

Nara Sumber : Faizah Adisty, M.Pd

Tempat : SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

Waktu : 13 November 2017

1. Apakah sekolah SMP Muhammadiyah 22 Pamulang menerapkan Kurikulum

2013 ?

Iya, menerapkan kurikulum 2013.

2. Apakah proses pembelajaran matematika yang selama ini dilakukan sudah sesuai

dengan RPP (Menerapkan model Pembelajaran Kurikulu, 2013) ?

Proses pembelajaran tidak semua menerapkan model pembelajaran

kurikulum 2013, karena pada kenyataan dilapangan siswa masih tergolong

sulit untuk memahami materi tertentu. Sehingga proses pembelajaran

kadang masih menggunakan model pembelajaran konvensional seperti

menjelaskan materi baru melakukan latihan sebagai penguatan.

3. Apakah terdapat kesulitan untuk membuat Instrumen atau latihan soal Berpikir

Kreatif Matematis ?

Iya, saya masih kesulitan untuk membuat soal yang mengarah kepada

kemampuan berpikir kreatif matematis.

4. Selama proses pembelajaran pernahkah menerapkan bahan ajar selain

penggunaan buku paket siswa ?

Pada semester ini belum pernah menerapkan bahan ajar.

5. Apakah pernah menerapkan Ulangan Harian yang disusun untuk mengukur

kemampuan Berpikir Kreatif Matematis siswa ?

Belum pernah, karena kemampuan yang masih ditingkatkan kepada siswa

masih berpatok dengan menyelesaikan soal-soal UN.

Page 174: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

160

Lampiran 21

UJI REFERENSI

Nama : Anggraita Juni Sari

NIM : 1113017000429

Jurusan/Fakultas : Pendidikan Matematika/Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Ill-Structured

Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis

No. Judul Buku dan Nama Pengarang

Paraf

Pembimbing

I

Pembimbing

II

Bab I

1 Indra Sunito, dkk., Metaphorming (Beberapa

Strategi Berpikir Kreatif), (Jakarta: Indeks,

2013), h.48, h.49.

2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tersedia di

www.kelembagaan.ristekdikti.go.id diakses

pada 21 Juli 2017.

3 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan

Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2013), h

. 186

4 Erkki Pehkonen, The State of Art in

Mathematical Creativity, ZDM The

International journal of Mathematics

Education, 1997, p.63, p.64.

Page 175: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

161

5 Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran

Matematika yang Menumbuhkan Tindak Pikir

Kreatif, Prosiding SNMPM Universitas

Sebelas Maret, 2013. h.14, h.15

6 La Moma, Menumbuhkan Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Melalui

Pembelajaran Generatif SMP, Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan Matematika

FMIPA UNY, Yogyakarta 2012, h.508,

7 National Center for Education Statistic

(NCES), PISA 2012 Data Tables, Figures, and

Exhibits, p.1, p.5.

8 National Center for Education Statistic

(NCES), PISA 2015 Data Tables, Figures, and

Exhibits.

9 Sri wardhani dan Rumiati, Instrumen Hasil

Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA

dan TIMSS, h.24, (www.p4tkmatematika.org. )

, diakses pada 17 Juli 2017

10 Mehdi Nadjafikhah, et.al., Mathematical

creativity: some definition and characteristics,

Procedia Social and Behavioral Sciences,2012,

p. 290.

Bab II

1 John W Santrock, Psikologi Pendidikan,

(Jakarta: Kencana,2010), h.357.

2 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet.

1, h.1, h.24.

Page 176: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

162

3 Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi

Pengembangan Kreativitas pada Anak-Anak

Usia Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010), h.3.

4 Erkki Pehkonen, The State of Art in

Mathematical Creativity, ZDM The

International journal of Mathematics

Education, 1997, p.63

5 S.C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat

dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: Pt.

Gramedia Widiasarana Indonesia,1992), h.48,

h.50, h.88-90.

6 La Moma, Menumbuhkan Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis Melalui

Pembelajaran Generatif SMP, Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan Matematika

FMIPA UNY, Yogyakarta 2012, h.507, 509.

7 Tatag Yuli Eko Siswono, Desain Tugas untuk

Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa dalam Matematika, 2016, h.2,

(www.tatagyes.wordpress.com), diakses pada

17 Juli 2017.

8 Tatag Yuli Eko Siswono, Pembelajaran

Matematika yang Menumbuhkan Tindak Pikir

Kreatif, Prosiding SNMPM Universitas

Sebelas Maret, 2013, h.15

9 James C. Kaufman, dkk., Essentials of

Creativity Assessment, (Canada : John Wiley &

Sons Inc., 2008), p. 90.

Page 177: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

163

10 Heris H. & Utari S., Penilaian Pembejaran

Matematika, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2017), h.3, h.22, h.23, h.24.

11 W.K Estes, Handbook of Learning and

Cognitive Process, Hillsdale,N.J :Lawrence

Erlbaum Associates, 1978, p.286.

12 Jee Y.H & Min K. K., Mathematical

Abstraction in the Solving of Ill-Structured

Problems by Elementary School Students in

Korea, Eurasia Journal of Mathematics,

Science & Technology Education, 2016, p.268,

13 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori

Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler,

(Jogjakarta: DIVA Press, 2013), h.18.

14 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan

Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 186.

15 Sintha Sih Dewi, Mengembangkan

Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Pendidikan Matematika Sebagai Calon

Pendidik Karakter Bangsa Melalui

Pemecahan Masalah, Prosiding Seminar

Nasional Pendidikan Matematika, UMS,

Solo 2011, h.32

16 David. H.J, Instructional Design Model for

Well-Structured and Ill-Structured Problem

Solving Learning Outcomes, Educational

Technology Research&Development, Vol.45,

p.79-83.

Page 178: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

164

17 Min K. K & Mi. K. C., Preservice Elementary

Teachers’ Motivation and Ill-Structured

Problem Solving in Korea, Eurasia Journal of

Mathematics, Science&Technology Education,

2016, p.1574.

18 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan

Pembelajaran, (Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2012), Cet.3 , h.134.

19 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Penilaian

Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media

Group,2010) h.179, h.185.

20 Lisfa Novianti, Pengaruh Model Ill-Structured

Problem Solving Dan Kemampuan Awal

Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir

Reflektif Matematis, (Jakarta: Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h.85, tidak

dipublikasikan.

Bab III

1 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan

Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung: PT. Refika Utama,

2015), h.126. 2 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran

Matematika, (Depok: RajaGrafindo Persada,

2014), hlm.220, h.230, h.233, h.244,

3 Kadir, Statiska Terapan, (Konsep, Contoh dan

Analisa Data dengan Program SPSS/Lisrel

dalam Penelitian), (Jakarta: Rajawali Pers,

2015), Cet.1, Ed. 1, h. 118, h.143, h.159

Page 179: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

165

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik

Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada

2014), h.36, h.193.

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi

Pendidikan edisi 2, (Jakarta: Bumi

Aksara,2013) ,h. 223, h.225,h.226, h.288,

h.232

Bab IV

1 Min K. K & Mi. K. C., Preservice Elementary

Teachers’ Motivation and Ill-Structured

Problem Solving in Korea, Eurasia Journal of

Mathematics, Science&Technology Education,

2016, p.1584.

2 Erkki Pehnkonen, The State of Art in

Mathematical Creativity, ZDM The

International journal of Mathematics

Education, 1997, p.64

3 Jee Y.H & Min K. K., Mathematical

Abstraction in the Solving of Ill-Structured

Problems by Elementary School Students in

Korea, Eurasia Journal of Mathematics,

Science & Technology Education, 2016, p.279

.

4 Lisfa Novianti, Pengaruh Model Ill-Structured

Problem Solving Dan Kemampuan Awal

Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir

Reflektif Matematis, (Jakarta: Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h.85, tidak

dipublikasikan.

Page 180: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

166

Jakarta, Januari 2018

Yang mengesahkan

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd

Gusni Satriawati, M.Pd

NIP. 19751201 200604 1 003

NIP. 19780809 200801 2 032

5 S.C. Utami Munandar, Mengambangkan Bakat

dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta:

Grasindo, 1992), h.88.

6 James C. Kaufman, dkk., Essentials of

Creativity Assessment, (Canada : John Wiley &

Sons Inc.,2008), p.90.

Page 181: PENGARUH MODEL ILL-STRUCTURED PROBLEM SOLVINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38067/2/ANGGRAITA... · as measured by essay test. Based on result hypothesis testing

167

Lampiran 21

Surat Izin Penelitian