pengaruh metode pembelajaran guru digital … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga...

19
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL IMMIGRANT-DIGITAL NATIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER DAN JARINGAN DASAR SMK N 1 KUPANG Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti : Khatrin Juliani Taku Neno (702014009) Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Agustus 2018

Upload: others

Post on 23-Feb-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL

IMMIGRANT-DIGITAL NATIVE TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER DAN JARINGAN

DASAR SMK N 1 KUPANG

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti :

Khatrin Juliani Taku Neno (702014009)

Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Agustus 2018

Page 2: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran
Page 3: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran
Page 4: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran
Page 5: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran
Page 6: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL

IMMIGRANT-DIGITAL NATIVE TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER DAN JARINGAN

DASAR SMK N 1 KUPANG

1)Khatrin Juliani Taku Neno

2)Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Strata Satu Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)

[email protected] 2)

[email protected]

Abstract

The gap between generation of digital immigrant (born before 1980) and generation

of digital native (born in 1980) were also felt by students at SMK N 1 Kupang. Some

students complain about how digital immigrant teachers teach them and feel more

understood when taught by digital native teachers. So that, through this research, the

writer hope can know the student's learning result (digital native) based on learning

method done by digital immigrant teacher and digital native teacher. Research method

that‟s used is comparative. The results shows that actually there‟s no different influence

of method learning by a digital immigrant teacher and a digital native teacher to

student‟s learning result.

Keyword : Digital native, Digital immigrant, Student‟s learning result, Learning method.

Abstrak

Kesenjangan antara generasi digital immigrant (lahir sebelum tahun 1980) dan

digital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang.

Beberapa siswa mengeluhkan cara mengajar guru digital immigrant dan merasa lebih

paham jikalau diampu oleh guru digital native. Sehingga, melalui penelitian ini,

diharapkan penulis dapat mengetahui perbandingan hasil belajar siswa (digital native)

berdasarkan perbedaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru digital

immigrant dan guru digital native. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

komparatif. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata tidak ada

perbedaan pengaruh metode pembelajaran guru digital immigrant dan guru digital

native terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci : Digital native, Digital immigrant, Hasil belajar, Metode pembelajaran.

Page 7: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 1 -

1. Pendahuluan

Salah satu komponen dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran. Dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah, peran guru relatif tinggi [1]. Peran guru tersebut

antara lain : (1) membuat desain pembelajaran secara tertulis, lengkap dan

menyeluruh, (2) meningkatkan diri untuk menjadi seorang guru yang

berkepribadian utuh, (3) bertindak sebagai guru yang mendidik, (4) meningkatkan

profesionalitas keguruan, (5) melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai

model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan belajar dan

kondisi sekolah setempat. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk peningkatan

mutu belajar, (6) dalam berhadapan dengan siswa, guru berperan sebagai fasilitas

belajar, pembimbing belajar dan pemberi balikan belajar. Dengan adanya

peran-peran tersebut, maka sebagai pembelajar guru adalah pembelajar sepanjang

hayat [2]. Secara singkat, dapat dikemukakan bahwa guru dapat membuat

program pembelajaran dengan memanfaatkan media dan sumber belajar dengan

tujuan untuk meningkatkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar semakin

meningkat [3]. Selain media dan sumber belajar, metode pembelajaran yang

digunakan atau diterapkan oleh guru juga adalah salah satu caranya [4].

Sejalan dengan hal ini, seorang konsultan pendidikan bernama Marc

Prensky mencetuskan istilah Digital Natives dan Digital Immigrants pada tahun

2001 dalam artikelnya yang berjudul Digital Natives, Digital Immigrant. Ia

menjelaskan bahwa generasi Digital Natives adalah generasi yang lahir dimana

teknologi sudah berada di lingkungannya (dimulai tahun 1980), sedangkan

generasi Digital Immigrants adalah generasi yang lahir sebelum tahun 1980 [5].

Selanjutnya menurut Marc, perbedaan ini kemudian menimbulkan kesenjangan

antara siswa yang lahir sebagai digital native dalam dekade terakhir abad ke-20

dengan pendidik yang menggunakan metode lawas untuk mengajar siswanya. Hal

ini dikarenakan teknologi telah mengubah cara siswa berpikir dan memproses

informasi, sehingga sulit bagi siswa untuk unggul secara akademis apabila guru

menggunakan metode lawas untuk mengajar siswanya.

Kini bertahun-tahun setelah Marc meluncurkan istilah tersebut, tentunya

banyak hal yang telah berubah. Generasi digital native yang dulunya mengenyam

pendidikan sebagai siswa, kini telah bekerja sebagai guru. Hal ini membuat

kalangan guru kemudian tidak hanya terdapat generasi immigrant saja. Fenomena

ini juga yang penulis temukan di SMK Negeri 1 Kupang. Beberapa guru

merupakan sarjana strata satu (S1) yang baru lulus beberapa tahun yang lalu,

sudah mendapat kesempatan untuk mengajar para siswa di kelas X, kelas XI

bahkan kelas XII. Selain itu, melalui hasil wawancara singkat dengan beberapa

murid, mereka mengeluhkan cara mengajar guru digital immigrant dan merasa

lebih paham kalau diampu oleh guru digital native.

Dengan mengambil studi kasus ini sekaligus untuk menguji teori yang ada,

penelitian pun dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa

(digital native) berdasarkan perbedaan metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru digital immigrant dan guru dari generasinya sendiri, yakni guru digital

native. Namun, penelitian ini hanya akan lebih memfokuskan ke hasil belajar

Page 8: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 2 -

siswa kelas X pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar (KJD).

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel hasil belajar pada satu kali

pertemuan pembelajaran dan mengolah data tersebut untuk membandingkan hasil

belajar antara kelompok siswa yang diampu oleh guru digital immigrant dan guru

digital native. Diharapkan nanti, hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi

terhadap guru digital immigrant dan digital native agar terus mengembangkan diri

dalam pembelajaran demi tercapai hasil belajar siswa yang lebih baik.

2. Tinjauan Pustaka

Digital immigrant dan digital native sering dikaji dari sudut pandang

pendidikan. Pada penelitian terdahulu, persepsi guru tentang digital native dikaji

hubungannya dengan motivasi guru memanfaatkan sumber belajar digital. Tetapi,

sejauh ini penulis belum pernah menemukan penelitian yang dilakukan untuk

membandingkan metode pembelajaran guru digital immigrant dan guru digital

native yang dikaitkan dengan hasil belajar siswa.

Digital Native. Marc Prensky menjelaskan bahwa generasi digital native

terdiri dari orang-orang yang lahir setelah tahun 1980. Generasi digital native

tumbuh dan berkembang di lingkungan di mana mereka terbenam dalam teknologi

digital sejak usia muda, karena itu generasi ini tentu memiliki kemampuan tinggi

untuk belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru [5]. Generasi digital native

mengalami perubahan cara berpikir, terbiasa cepat menerima dan

mentransmisikan informasi, senang terhadap multi-tugas, kepuasan instan dan

penghargaan terus menerus (seperti di video game) serta lebih suka grafis sebelum

teks.

Thompson [6] menemukan bahwa digital native sadar akan pengaruh

teknologi, tidak hanya terhadap kehidupan mereka tetapi juga terhadap

pembelajaran mereka. Bahkan, digital native telah menjadikan teknologi sebagai

bagian penting dari upaya komunikasi sehari-hari mereka [7]. Para digital native

membawa serta pengalaman mereka tentang teknologi menurut latar belakang,

minat, dan pilihan mereka. Digital native tidak seperti digital immigrant yang

menganggap teknologi berbeda [8], yang membuat mereka unik dan terikat

mendekati teknologi. Penduduk digital native Saat teori ini dicetuskan, penduduk

digital native adalah orang-orang usia bayi sampai usia mahasiswa perguruan

tinggi. Kini, beberapa tahun kemudian, penduduk generasi ini telah lulus dan tidak

sedikit yang berprofesi sebagai guru.

Digital Immigrant. Teori mengenai digital immigrant dicetuskan pertama

kali ketika Marc Prensky mencoba menggambarkan generasi manusia yang

terbenam dalam gaya kehidupan mereka yang lama dan tidak tumbuh dengan

teknologi. Prensky menjelaskan bahwa generasi digital immigrant terdiri dari

orang-orang yang lahir sebelum tahun 1980. Sejalan dengan ini, Buckingham

(dalam tulisan Erika Smith) juga menggambarkan para digital immigrant sebagai

generasi yang terikat pada media lama, tidak dapat mengejar ketinggalan [7].

Dikarenakan digital immigran tidak tumbuh dengan penggunaan teknologi

sehari-hari seperti yang dimiliki penduduk digital native, mereka harus sering kali

Page 9: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 3 -

belajar menggunakan teknologi namun lebih lambat dari digital native. Mereka

sering kali “bicara” dengan “aksen” mereka sendiri dan mengacu pada tindakan

yang membatasi penggunaan teknologi serta terbiasa dengan akses langsung ke

informasi misalnya mencetak dokumen untuk diedit daripada mengedit dokumen

secara virtual [5]. Beberapa digital immigran menggunakan teknologi hanya jika

benar-benar diperlukan dan yang lain mengikuti kemajuan teknologi modern [9].

Oleh karena itu, Prensky menekankan bahwa salah satu masalah terbesar yang

dihadapi pendidikan saat ini adalah bahwa pengajar yang merupakan digital

immigrant yang “berbicara dengan bahasa usang” berjuang untuk mengajar

sebuah populasi yang berbicara bahasa yang sama sekali baru [5]. Misalnya

mendesak pendidik imigran di bidang paduan suara untuk segera menyesuaikan

diri dengan perubahan, dengan alasan bahwa ketidaktahuan teknologi "biasanya

berakibat pada ketidakrelevanan, suatu kondisi yang membuat guru tidak efektif

dalam berkomunikasi dengan orang lain dan mengganggu kemampuan untuk

menghasilkan efek positif perubahan dalam kehidupan siswa" [10]. Juke dan

Dosaj berpendapat (dalam Peter & Makimi) bahwa guru digital immigrant lebih

memilih pelepasan informasi yang lambat dan terkendali, penugasan tunggal

(berlawanan dengan multi-tugas), teks melalui gambar, dan penghargaan tertunda

[11].

Perbedaan antara generasi digital native dan digital immigrant kemudian

memiliki implikasi yang mendalam untuk pendidikan: jika anak muda sekarang

memiliki berbagai preferensi yang berbeda yang tidak cocok praktik pendidikan

saat ini, maka pedagogies saat ini perlu berubah. Sebenarnya, banyak sekolah dan

guru belum menanggapi dugaan cara-cara baru di mana siswa berkomunikasi dan

mengakses informasi. Salah satu contohnya terlihat di Amerika Serikat yakni

kesenjangan atau 'disconnect digital' antara siswa dan guru [12].

Metode pembelajaran. Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan

agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem

untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan. Menurut Pasaribu dan Simandjuntak [13], metode ialah cara yang

sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Cara yang sistematik ini

merupakan bentuk konkrit daripada penerapan petunjuk-petunjuk umum

pengajaran pada proses pengajaran tertentu. Sejalan dengan ini, Djamarah dan ain

juga mengatakan bahwa metode adalah cara, yang didalam fungsinya merupakan

alat untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut adalah pedoman yang memberi

arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Sedangkan pembelajaran

menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar [14].

Menurut Sudjana metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran

[15]. Sutikno juga berpendapat metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan

materi pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses

pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan [16].

Page 10: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 4 -

Beberapa jenis metode pembelajaran menurut Pasaribu dan Simandjuntak

[13] juga Syaiful dan Aswan [14] adalah sebagai berikut : (1) Ceramah. Metode ini

merupakan metode yang banyak dipakai pendidik. Hampir dalam segala keadaan,

metode ini dianggap cara yang paling baik bagi seorang pendidik untuk

menyajikan secara lisan mengenai materi suatu mata pelajaran. Selain itu, dalam

waktu yang bersamaan pula dapat secara langsung menjawab setiap pertanyaan

yang mungkin timbul dari para peserta didik mengenai penyajian materi. (2)

Ceramah dengan tanya-jawab. Metode ini merupakan usaha penyingkiran

rintangan tertentu selama atau sesudah berlangsungnya ceramah. Hal ini

bermanfaat untuk memperkenankan para peserta didik menanyakan soal apa saja

terkait bahan pelajaran yang diberikan dan agar supaya pendidik membuat

serangkaian pertanyaan untuk para peserta didik tentang materi yang diberikannya

dalam ceramah. (3) Praktikum. Menurut Soekarno, metode praktikum adalah suatu

cara mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu

fakta yang diperlukan atau ingin diketahuinya”. Kegiatan praktikum pada dasarnya

dapat digunakan untuk: (a) Mendapatkan atau menemukan suatu konsep, mencapai

suatu definisi sampai mendapatkan dalil-dalil atau hukum-hukum melalui percobaan

yang dilakukannya. (b) Membuktikan atau menguji kebenaran secara nyata tentang

suatu konsep yang telah dipelajari [17].

Hasil belajar. Pada dasarnya, prestasi dan hasil belajar itu sama, artinya

dalam prestasi belajar terdapat hasil belajar. Hal ini jugalah yang dikemukakan oleh

Winkel bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai

oleh seseorang dalam belajar. Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu

“prestasi” dan “belajar” [2]. Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu

“perstatie”, kemudian dalam bahasa Indonesaia menjadi prestasi yang berarti “hasil

usaha” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa kata “prestasi”

berarti hasil yang telah dicapai. Sedangkan, menurut Sumadi prestasi belajar

merupakan hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh siswa setelah menjalani

proses pendidikan secara formal dalam jangka waktu tertentu dan hasil belajar

tersebut berupa angka-angka [18]. Dari sisi psikologi, Syah mengatakan bahwa

prestasi belajar merupakan perubahan ranah psikologis sebagai akibat pengalaman

dan proses belajar siswa yang tercapai dalam kurun waktu tertentu [19].

Proses belajar yang dialami oleh murid menghasilkan perubahan-perubahan

dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik yang kemudian perubahan itu

tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh murid terhadap

pertanyaan/persoalan/tugas yang diberikan oleh guru [2]. Menurut Dimyati &

Mudjiono, hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar atau dengan kata lain, dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka

siswa memperoleh suatu hasil belajar [1]. Dalam hal hasil belajar atau prestasi

belajar menurut Bloom, dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan

psikomotorik [20]. Namun, pada penelitian ini akan lebih dikhususkan pada nilai

kognitif dan psikomotorik untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa dalam

bentuk angka, karena nilai afektif siswa biasanya hanya dicantumkan dalam bentuk

predikit seperti : sangat baik, baik, cukup, buruk dan sangat buruk.

Page 11: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 5 -

Hipotesis yang dibuat untuk penelitian ini adalah : “adanya perbedaan

pengaruh metode pembelajaran guru digital immigrant dan guru digital native

terhadap hasil belajar siswa”. Oleh karena itu, bunyi rumusan hipotesis nol dan

alternative adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran guru digital

immigrant dan guru digital native terhadap hasil belajar siswa

Ha : Terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran guru digital immigrant

dan guru digital native terhadap hasil belajar siswa

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

metode komparatif dan pengujian hipotesis digunakan uji statistik yakni uji

independent sample T-Test. Sambil mengumpulkan data di lapangan, penulis

sekaligus berperan sebagai observer yang mengamati setiap metode dan gaya

mengajar guru digital immigrant-digital native. Data yang dikumpulkan berupa

angket dan rekapan nilai di satu semester terakhir. Adapun langkah-langkah

pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut [21] :

1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah

2. Melakukan studi kepustakaan

3. Merumuskan hipotesis

4. Menentukan model atau desain penelitian

5. Mengumpulkan data, yang meliputi [22]:

- Menentukan partisipan dalam penelitian

- Mendapatkan izin yang dibutuhkan dari beberapa individu dan organisasi

- Mempertimbangkan tipe informasi yang dikumpulkan dari beberapa

sumber yang tersedia

- Melokalisasi dan menyeleksi instrumen yang akan digunakan untuk

menangkap data

- Mengadministrasikan proses pengumpulan data untuk menghimpun data

6. Mengolah dan menganalisis data

7. Menginterpretasikan data (misalnya dalam bentuk tabel, grafik dan nilai

statistik).

8. Membuat kesimpulan

9. Membuat laporan

Pada bagian pengolahan dan analisis data, pengkategorian skala ditentukan

berdasarkan interval jarak dari terendah 0% hingga tertinggi 100%. Rumus Interval

adalah sebagai berikut [23] :

I (Likert)skor Jumlah

100

4

100

= 25

Page 12: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 6 -

Berikut kriteria interpretasi persentase skor berdasarkan intervalnya :

No Interval persentase skor Kriteria

1 75 < % skor < 100 Sangat Positif (SP)

2 50 < % skor < 75 Positif (P)

3 25 < % skor < 50 Negatif (N)

4 0 < % skor < 25 Sangat Negatif (SN)

Tabel 1. Kriteria interpretasi persentase skor

Responden yang dipilih untuk penelitian ini adalah seluruh siswa dari

kelas X TKJ 1 (yang diampu oleh guru digital immigrant) dan siswa kelas X TKJ

4 (yang diampu oleh guru digital native). Selanjutnya, instrumen penelitian yang

digunakan adalah angket yang menggunakan skala likert‟s. Ada 15 pertanyaan

dengan rincian 5 pertanyaan untuk setiap aspek (kognitif, afektif dan

psikomotorik). Responden dapat mengisi angket ini dengan memberikan tanda

centang pada salah satu kolom dari 4 kolom yaitu kolom SS (sangat setuju), S

(setuju), TS (tidak setuju) atau STS (sangat tidak setuju). Mengacu pada tiga

aspek hasil belajar dan contoh instrumen penelitian dari Bingun [24], penulis

merumuskan angket yang akan dipakai sebagai berikut :

PERTANYAAN ASPEK KOGNITIF

1. Apakah anda mampu mengingat setidaknya 3 hal terpenting dari materi

pembelajaran hari ini?

2. Apakah cara guru anda mengajar sudah mampu menyampaikan materi dengan baik?

3. Apakah setelah mengikuti pelajaran hari ini, anda mendapatkan informasi

bermanfaat yang belum pernah didapatkan sebelumnya?

4. Jika ada tes diakhir pelajaran hari ini, apakah anda akan mampu mengerjakannya

dengan baik?

5. Apakah media yang digunakan guru membantu anda memahami materi pelajaran?

PERTANYAAN ASPEK AFEKTIF

1. Apakah cara guru menyampaikan pelajaran menarik perhatian?

2. Apakah guru anda mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

bagi anda?

3. Apakah anda tertarik untuk selalu mengikuti pelajaran ini?

4. Apakah rasa ingin tahu anda sering tergerak oleh pertanyaan yang

dikemukakan guru pada materi pembelajaran ini?

5. Apakah setelah mengikuti pelajaran hari ini, anda menjadi berantusias untuk

belajar lebih banyak terkait pelajaran ini?

PERTANYAAN ASPEK PSIKOMOTORIK

1. Apakah selama ini anda mampu melakukan praktikum sesuai instruksi guru

dengan baik?

Page 13: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 7 -

2. Apakah praktikum yang pernah dilakukan, dapat dikerjakan semudah teori

yang diberikan guru?

3. Apakah keterampilan anda dalam membangun simulasi jaringan (mis :

membuat jaringan LAN di cisco packet tracer) semakin meningkat pada mata

pelajaran ini?

4. Apakah anda selalu menyelesaikan setiap tugas praktikum yang diberikan

guru di kelas?

5. Apakah anda berhasil menyelesaikan tugas praktikum tepat pada waktunya?

4. Hasil dan Pembahasan

Data yang diperoleh merupakan data angket hasil belajar dua rombongan

belajar siswa pada mata pelajaran komputer dan jaringan dasar selama satu

pertemuan pembelajaran. Jumlah partisipan pada masing-masing rombongan

belajar/ kelas adalah 30 orang. Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah kelas

X TKJ 1 yang diampu oleh guru digital immigrant dan kelas X TKJ 4 yang

diampu oleh guru digital native. Berikut adalah rekapan hasil olahan angket hasil

belajar siswa yang diampu oleh guru digital immigrant (Tabel 2.) :

Tanggapan Responden

No Item SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

N Skor Presentase Kategori f % f % f % F %

1 Aspek kognitif 10 33.3 20 66.7 0 0 0 0 30 100 83.33 Sangat positif

2 Aspek kognitif 10 33.3 19 63.3 1 3.3 0 0 30 99 82.5 Sangat positif

3 Aspek kognitif 19 63.3 11 36.7 0 0 0 0 30 109 90.83 Sangat positif

4 Aspek kognitif 8 26.7 22 73.3 0 0 0 0 30 98 81.67 Sangat positif

5 Aspek kognitif 17 56.7 13 43.3 0 0 0 0 30 107 89.17 Sangat positif

6 Aspek Afektif 11 36.7 18 60 1 3.3 0 0 30 100 83.33 Sangat positif

7 Aspek Afektif 8 26.7 19 63.3 3 10 0 0 30 95 79.17 Sangat positif

8 Aspek Afektif 16 53.3 14 46.7 0 0 0 0 30 106 88.33 Sangat positif

9 Aspek Afektif 6 20 23 76.7 1 3.3 0 0 30 95 79.17 Sangat positif

10 Aspek Afektif 18 60 9 30 3 10 0 0 30 105 87.5 Sangat positif

11 Aspek Psikomotorik 9 30 19 63.3 2 6.7 0 0 30 97 80.83 Sangat positif

12 Aspek Psikomotorik 3 10 20 66.7 7 23.3 0 0 30 86 71.67 Positif

13 Aspek Psikomotorik 14 46.7 13 43.3 3 10 0 0 30 101 84.17 Sangat positif

14 Aspek Psikomotorik 7 23.3 19 63.3 4 13.3 0 0 30 93 77.5 Sangat positif

15 Aspek Psikomotorik 5 16.7 18 60 6 20 1 3.3 30 87 72.5 Positif

Skor variabel hasil belajar 1478

Rata-rata skor hasil belajar 99 82.11 Sangat positif

Tabel 2. rekapan hasil olahan angket hasil belajar siswa yang diampu oleh guru digital immigrant

Dalam tabel 2 dideskripsikan bahwa tanggapan responden yang diampu oleh

guru digital immigrant terkait hasil belajarnya pada mata pelajaran komputer dan

jaringan dasar adalah sebagai berikut : secara umum hasil belajar siswa yang

diampu oleh guru digital immigrant termasuk dalam kategori sangat positif

Page 14: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 8 -

dengan rata-rata skor total 99 dengan presentase 82,5%. Berdasarkan hasil

perhitungan, tanggapan responden terhadap variable hasil belajar yang paling

tinggi ada pada butir nomor (3) yaitu setelah mengikuti pelajaran hari itu, siswa

mendapatkan informasi bermanfaat yang belum pernah didapatkan sebelumnya

dan tanggapan responde terhadap hasil belajar bersama guru digital immigrant ada

pada butir nomor (12) yaitu praktikum yang pernah dilakukan, siswa dapat

dikerjakan semudah teori yang diberikan guru.

Sedangkan rekapan hasil olahan angket hasil belajar siswa yang diampu oleh

guru digital native adalah sebagai berikut :

Tanggapan Responden

No Item SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

N Total

Skor Presentase Kategori

f % F % f % f %

1 Aspek kognitif 4 13.3 25 83.3 1 3.3 0 0 30 93 77.5 Sangat positif

2 Aspek kognitif 14 46.7 16 53.3 0 0 0 0 30 104 86.67 Sangat positif

3 Aspek kognitif 13 43.3 15 50 2 6.7 0 0 30 101 84.17 Sangat positif

4 Aspek kognitif 2 6.7 20 66.7 8 26.7 0 0 30 84 70 Positif

5 Aspek kognitif 12 40 16 53.3 2 6.7 0 0 30 100 83.33 Sangat positif

6 Aspek afektif 12 40 14 46.7 4 13.3 0 0 30 98 81.67 Sangat positif

7 Aspek afektif 12 40 18 60 0 0 0 0 30 102 85 Sangat positif

8 Aspek afektif 14 46.7 16 53.3 0 0 0 0 30 104 86.67 Sangat positif

9 Aspek afektif 4 13.3 22 73.3 3 10 1 3.3 30 89 74.17 Positif

10 Aspek afektif 8 26.7 19 63.3 3 10 0 0 30 95 79.17 Sangat positif

11 Aspek psikomotorik 7 23.3 19 63.3 4 13.3 0 0 30 93 77.5 Sangat positif

12 Aspek psikomotorik 4 13.3 11 36.7 14 46.7 1 3.3 30 78 65 Positif

13 Aspek psikomotorik 11 36.7 10 33.3 8 26.7 1 3.3 30 91 75.83 Sangat positif

14 Aspek psikomotorik 6 20 15 50 9 30 0 0 30 87 72.5 Positif

15 Aspek psikomotorik 0 0 14 46.7 15 50 1 3.3 30 73 60.83 Positif

Skor variabel hasil belajar 1392

Rata-rata skor hasil belajar 93 77.33 Sangat positif

Tabel 3. rekapan hasil olahan angket hasil belajar siswa yang diampu oleh guru digital native

Pada tabel 3 dijelaskan bahwa tanggapan responden yang diampu oleh guru

digital native terhadap item-item variable hasil belajar siswa adalah sebagai

berikut : secara umum variable hasil belajar siswa yang diampu oleh guru digital

native termasuk dalam kategori positif dengan rata-rata skor total 93 dengan

presentase 77,5%. Berdasarkan hasil perhitungan, tanggapan responden terhadap

variable hasil belajar yang paling tinggi ada pada butir nomor (8) yaitu siswa

tertarik untuk selalu mengikuti pelajaran ini dan tanggapan responden yang paling

rendah ada pada butir nomor (15) yaitu siswa berhasil menyelesaikan tugas

praktikum tepat pada waktunya.

Nilai N merupakan jumlah responden yang terlibat yaitu 30 responden.

Sedangkan total skor tiap item dihitung menggunakan rumus skala likert yaitu

jumlah dari perkalian frekuensi jawaban responden dengan skor tiap skala.

Kemudian, berdasarkan Tabel 1 dan tabel 2 maka dibuatlah perbandingan hasil

Page 15: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 9 -

belajar siswa dari kedua kelas dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Selain data angket diatas, data tambahan yang didapat ialah daftar nilai

siswa dan metode pembelajaran yang digunakan guru sesuai observasi penulis.

Daftar nilai yang dirangkum adalah sebagai berikut : diketahui berturut-turut

rata-rata nilai pengetahuan dan keterampilan untuk kelas X TKJ 1 adalah 93.27

dan 91.29, sedangkan kelas X TKJ 4 adalah 88.7 dan 88.37. Jika data nilai seluruh

siswa per kelas dipaparkan dalam bentuk grafik maka grafik yang dapat terbentuk

adalah seperti berikut :

Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa pada mata pelajaran komputer dan

jaringan dasar, hampir sebagian besar siswa yang diampu oleh guru digital

immigrant memiliki nilai kognitif lebih tinggi daripada siswa yang diampu oleh

guru digital native. Begitu pula dengan perbandingan nilai psikomotorik siswa

pada kedua kelas yang ditunjukkan dalam bentuk grafik seperti berikut ini :

Page 16: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 10 -

Pada grafik diatas, sama halnya seperti pada grafik sebelumnya,

perbandingan nilai psikomotorik siswa pada kedua kelas terlihat bahwa sebagian

besar siswa yang diampu oleh guru digital immigrant lebih unggul daripada

siswa yang diampu oleh guru digital native.

Selanjutnya, untuk hasil pengamatan penulis terhadap masing-masing guru

adalah guru digital immigrant membuka pelajaran dengan salam dan mengecek

kehadiran siswa, kemudian dilanjutkan dengan metode ceramah dengan

tanya-jawab untuk menjelaskan secara garis besar mengenai materi yang akan

dipelajari pada pertemuan saat itu dan untuk membuka cakrawala pengetahuan

mengenai materi terkait. Pada inti pembelajaran, salah satu kelompok siswa yang

sudah ditugaskan (pada pertemuan sebelumnya) melakukan presentasi terkait

prosedur praktikum, dilanjutkan metode pembelajaran praktikum oleh seluruh

anggota kelas secara bersama-sama. Guru digital native juga menggunakan

metode ceramah untuk memulai pelajaran dengan memberikan penjelasan

singkat mengenai materi yang akan dipelajari dan sedikit mengulang materi pada

pertemuan sebelumnya. Pada inti pelajaran, dipakai metode demonstrasi terkait

langkah-langkah sharing file/folder, disusul metode pembelajaran praktikum

yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas secara bergiliran.

Metode pembelajaran yang digunakan masing-masing guru memang tidak

jauh berbeda, namun dalam penyampaiannya, guru digital native mampu

menyampaikan materi dengan padat dan menarik, misalnya dengan memberikan

trik-trik atau cara singkat sharing file/folder, sehingga siswa terlihat lebih

antusias dan tidak cepat bosan. Sedangkan, interaksi murid dengan guru digital

immigrant terkesan lebih baik dikarenakan guru mampu menciptakan suasana

yang menyenangkan dengan sesekali melemparkan humor segar. Bahkan pada

beberapa kesempatan, guru juga memberikan pertanyaan studi kasus sehingga

menarik minat siswa untuk beradu cepat memecahkan masalah.

Menurut rata-rata hasil olahan data angket dan nilai siswa, terdapat

perbedaan antara hasil belajar siswa dari kelas yang diampu oleh kedua guru

Page 17: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 11 -

dimana hasil belajar siswa yang diampu oleh guru digital native cenderung lebih

unggul daripada yang diampu oleh guru digital immigrant. Namun, berbeda

dengan hasil analisis data angket menggunakan SPSS (uji independent sample

T-Test). Sebelum itu, perlu diperjelas bahwa :

Dasar pengambilan keputusan terhadap analisis adalah :

1. Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) > (5% atau 0,05), maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

2. Jika nilai Signifikansi atau Sig.(2-tailed) < (5% atau 0,05), maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

Untuk menguji hipotesis: Pertama-tama, semua total skor angket dari dua kelas

(pada tabel 1 dan tabel 2) dimasukkan ke SPSS dengan kode kelas “1” untuk kelas X

TKJ 1 dan kode kelas “2” untuk kelas X TKJ 4, setelah itu, dianalisis dengan

menggunakan fungsi Independent-Samples T Test, maka hasil akhir yang muncul

adalah sebagai berikut :

Output Independent sample T-Test berdasarkan SPSS diperoleh nilai

Sig.(2-tailed) sebesar 0,065 > 0,05, maka sesuai dasar pengambilan keputusan

dalam Uji Indepent Sample T-Test, maka disimpulan bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak, yang artinya bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh metode

pembelajaran guru digital immigrant dan guru digital native terhadap hasil

belajar siswa.

5. Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun ada perbedaan pada rata-rata total skor

angket maupun nilai pada dua kelas, namun ternyata tidak ada perbedaan

pengaruh metode pembelajaran guru digital immigrant dan guru digital native

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran komputer dan jaringan dasar di

SMK N 1 Kupang. Hal ini berarti pengaruh metode pembelajaran yang digunakan

guru digital immigrant maupun guru digital native ternyata memiliki dampak yang

sama besarnya terhadap hasil belajar siswa. Hal ini juga berarti hipotesis

penelitian tidak terjawab, karena hasil analisis data menyatakan bahwa fakta di

lapangan menunjukkan bukti yang berbeda dari hipotesis awal dan tidak

mendukung teori digital immigrant-digital native yang dicetuskan oleh Marc

Prensky (dalam hal ini, studi kasus di SMK N 1 Kupang). Di lain sisi, penelitian

ini membuktikan bahwa guru digital native dan guru digital immigrant sama-sama

Page 18: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 12 -

berkualitas atau dengan kata lain, mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan

hasil belajar siswa yang baik.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan guru digital immigrant di masa kini telah

banyak belajar sehingga mampu beradaptasi dengan “bahasa” teknologi para

digital native. Dalam studi kasus di tempat penelitian terkait, guru digital

immigrant dapat dikatakan sudah mampu mengejar ketinggalan sehingga mampu

bersaing dengan guru digital native. Namun, hipotesis masih belum terjawab,

dikarenakan belum terlihat pengaruh yang signifikan dari kedua variable yang

dipilih, hal ini terlihat dari hasil penelitian yang ada. Oleh karena itu, kepada para

peneliti yang melakukan pengembangan lanjutan agar meneliti sampel dari

populasi yang lebih luas untuk lebih mendalami hubungan antara kedua variable

tersebut dan juga mencoba menggunakan pengujian yang berbeda, misalnya

pengujian satu arah (one tailed).

6. Daftar Pustaka

[1] Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka

Cipta.

[2] Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

[3] Woolfolk & Nicolich. 1984. Educational Psychology for Teachers.

Amerika Serikat : Prentice-Hall.

[4] M, Thobroni. 2015. Belajar & Pembelajaran : Teori dan Praktik.

Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

[5] Prensky, Marc. 2001. Digital Natives, Digital Immigrants. Jurnal On the

Horizon, MCB University Press, Vol. 9 No. 5.

[6] Penny, Thompson. 2015. How Digital Native Learners Describe

Themselves. Jurnal Education and Information Technologies. Vol. 20,

Issue 3:467-484.

[7] Smith, Erika. 2013. Are Adult Educators and Learners „Digital

Immigrants‟? Examining the Evidence and Impacts for Continuing

Education. Jurnal Canadian Journal of University Continuing Education.

Vol. 39, Issue 1:1-13.

[8] Metallo, C. & Rocco Agrifoglio. 2015. The Effects of Generational

Differences on Use Continuance of Twitter: An Investigation of Digital

Natives and Digital Immigrants. Jurnal Behaviour and Information

Technology. Vol. 34, Issue 9:869-881.

[9] Ransdell, S., Kent, B., Gaillard-Kenney, S., & Long, J. 2011. Digital

immigrants fare better than digital natives due to social reliance. Jurnal

British Journal of Educational Technology. Vol.42, Issue 6:931-938.

[10] Philip L., Copeland. 2011. Digital natives and immigrant choral directors:

Catching up and reaching out. Jurnal Choral Journal, Vol.51, Issue

8:26-35.

[11] Peter & Makimi. 2013. Student and Teacher use of technology at the

university level. Skripsi Kyoto Sangyo University, Japan.

Page 19: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GURU DIGITAL … text.pdfdigital native (lahir mulai tahun 1980) juga dirasakan oleh siswa di SMK N 1 Kupang. ... berdasarkan perbedaan metode pembelajaran

- 13 -

[12] Tapscott, D., 1998. Growing up digital: The Rise of the Net Generation.

Jurnal Education and Information Technologies. Vol.4, Issue 2:203-205.

[13] Pasaribu, I.L & B. Simandjuntak. 1983. Proses Belajar-Mengajar.

Bandung : TARSITO.

[14] Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Rineka Cipta.

[15] Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Sinar Baru.

[16] Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect.

[17] Soekarno. 1990. Teori Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

[18] Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

[19] Syah, Muhibbin. 2014. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung : Rosda.

[20] Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

[21] Creswell, John. 2015. Riset pendidikan : perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi. Riset kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

[22] Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan : pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

[23] Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

[24] Bingun. 2013. Upaya Peningkatan Pembelajaran Lari Cepat Melalui

Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri1 Besuki Kecamatan

Wadaslintang Kabupaten Wonosobo. Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Yogyakarta.