pengaruh metode cooperative learning tipe …eprints.unram.ac.id/9320/1/jurnal ita.pdfkomunikasi...

12
PENGARUH METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERD HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV SDN 27 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2017-2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh : INVITAR MUJADILLAH NIM. E1E214045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2017-2018

Upload: hanhi

Post on 18-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERD

HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA

SISWA KELAS IV SDN 27 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2017-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh :

INVITAR MUJADILLAH

NIM. E1E214045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2017-2018

2

1

A. PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus

diajarkan di sekolah dasar. Bahasa marupakan sistem lambang bunyi yang

dihasilkan dari alat ucap (melalui kesan perkatan). Bahasa sebagai alat

komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran selain itu, bahasa juga

merupakan percakapan atau alat komunikasi dengan sesama manusia. hal

ini yang merupakan salah satu sebab mengapa bahasa indonesia harus

diajarkan pada semua jenjang pendidikan, terutama di Sekolah Dasar

karena dasar dari semua pelajaran.

Berbicara merupakan suatu keterampilan, dan keterampilan tidak akan

berkembang kalau tidak dilatih secara terus menerus, kompetensi yang

harus dimiliki dalam proses pembelajaran bahasa indonesia pada aspek

berbicara yaitu siswa harus terampil dalam berbicara melafalkan intonasi

dengan tepat dan mampu menyampaikan pesan yang diterima.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas IV kemampuan

berbicara siswa kelas IV yaitu 65% memiliki kesulitan dalam hal

keterampilan berbicara, dari hasil belajar bahasa Indonesia diketahui

bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas ≥70 berjumlah 14

orang siswa dan yang tidak tuntas 32 orang siswa dengan kentutasan

minimal (KKM) bagi setiap siswa adalah 70, hal ini disebabkan adanya

rasa takut salah dan malu dan ketergantungan pada salah seorang siswa

dan tugas kelompok menjadi salah safu penyebab kelemahan siswa dalam

meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam kelas. Dasar

permasalahan tersebut, dapat diselesaikan dengan memilih cara atau

metode yang tepat yang dapat mengaktifkan kelas dengan melibatkan

partisipasi siswa secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melaksanakan penelitian

yang berjudul Pengaruh Metode Cooperative Learning tipe Numbered

Head Together (NHT) Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV

SDN 27 Ampenan Tahun Pelajaran 2017-2018.

2

A. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian teori dalam penelitian ini adalah:

1. Teori Pembelajaran Kooperatife:

Istilah cooperative learning (pembelajaran kooperatif) berasal dari kata

cooperative yang artinya mengajar susuatu secara bersama-sama

dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok

atau tim.

Menurut Slavina (dalam Susanto, 2014: 201) mengemukakan bahwa

metode pembelajaran kooperatif dimana para siswa akan duduk

bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk

menguasai materi yang disampaikan oleh guru.

2. Metode Numbered Head Together (NHT)

Menurut Suprijono pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together diawali dengan numbering guru membagi

kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, jumlah siswa sebaiknya

mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari, jika jumlah siswa

20 terbagi menjadi 4 kelompok setiap orang dalam tiap-tiap kelompok

diberi nomer 1-5. Setelah itu guru memberikan pertanyaan pada

kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepala head together.

Langkah berikutnya guru memanggil peserta didik yang memiliki

nomer yang sama dari tiap-tiap kelompok.

3. Keterampilan Berbicara

Menurut Brigance (dalam Musaddat, 2015: 35) yang menyatakan

bahwa berbicara merupakan aktifitas mental dan psikis yang bersifat

produktif dan lisan. Senada dengan itu, Djiwandono (dalam Musaddat,

2015: 35) menjelaskan bahwa berbicara merupakan kegiatan berbahasa

yang aktif produktif dari seorang pemakai bahasa, yang menuntut

nyata dalam penggunaan bahasa untuk menggungkapkan diri secara

lisan.

3

Berbicara merupakan kegiatan menyampaikan pesan melalui bahasa

lisan, berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan

bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan

pikiran, gagasan atau perasaan secara lisan.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen.

Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design tipe

Nonequivalent Control Group Design. Berdasarkan jenis desai penelitian

yang digunakan terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua

kelompok tersebut diberi Pre-test , kemudian diberi perlakuan, dan

terakhir di beri Post-test. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan berupa

penerapan metode cooperative learning tipe numbered head together

(NHT), sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakukan dengan

menggunakan metode konvensional.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas IV

SDN 27 Ampenan tahun pelajaran 2017-2018 yang dijadikan subyek

penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu

sampling jenuh dimana teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila jumlah

populasi relative kecil yaitu kurang dari 100 orang Arikunto (2014:

183). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

IV SDN 27Ampenan dengan jumlah 77 orang yang terdiri dari kelas

IV-A yang berjumlah 40 orang (kelas eksperimen) dan kelas IV-B yang

berjumlah 37 orang (kelas kontrol).

4

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Keterampilan Berbicara Siswa

Tabel 4.1

Hasil Pre-test dan Post-test Keterampilan Berbicara Siswa

kelompok N Tes Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-rata

Eksperimen 40 Pre-test 65 35 45.8

40 Post-test 85 55 68

Kontrol 37 Pre-test 60 30 45.13

37 Post-test 75 45 60

2. Uji Normalitas

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Data Keterampilan Berbicara Siswa

Kelas Tes X2hitung X

2tabel Kesimpulan

Eksperimen Pre-test 11.45 12.59 Terdistribusi Normal

Post-test 11.22 12.59 Terdistribusi Normal

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nilai pre-test

tertinggi

Nilai pre-test

terendah

Nilai post-test

tertinggi

Nilai post-test

terendah

Rata-rata pre-test

rata-rata post-test kelas eksperimen

kelas kontrol

5

Kontrol Pre-test 10.05 12.59 Terdistribusi Normal

Ppost-test 11.87 12.59 Terdistribusi Normal

Gambar 4.4

Grafik Normalitas Data Post-test Kelas Eksperiman

Gambar 4.5

Grafik Normaslitas Data Post-test Kelas Kontrol

0

2

4

6

8

10

12

85-89 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59

Frek

uen

si

Interval Kelas

frekuensi

0

2

4

6

8

10

12

14

75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49

Frek

uen

si

Interval Kelas

frekuensi

6

3. Uji Homogenitas

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Homogenitas Pre-test Keterampilan Berbicara

Siswa

Kelompok Fhitung Ftabel (a=0.05) Uji Homogenitas

Eksperimen 1,45 1,72 Homogen

Kontrol

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung ≤ Ftabel yaitu

1,45 ≤ 1,72 dengan dbpembilang = 39 dan dbpenyebut= 36 sesuai dengan

kriteria homogenitas jika Fhitung ≤ Ftabe, maka kedua kelas

dinyatakan homogen.

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Homogenitas Post-test Keterampilan

Berbicara Siswa

Kelompok Fhitung Ftabel (a=0.05) Uji Homogenitas

Eksperimen 1,12 1,69 Homogen

Kontrol

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung ≤ Ftabel yaitu

1,12 ≤ 1,69 dengan dbpembilang = 36 dan dbpenyebut= 39 sesuai dengan

kriteria homogenitas jika Fhitung ≤ Ftabel, maka kedua kelas

dinyatakan homogen.

4. Hipotesis

Tabel 4.5

Hasil Analisis Uji-t post-test Keterampilan Berbicara Siswa

Kelompok Junlah Rata-rata S2

thitung ttabel

7

Siswa (n) (Varians)

Eksperimen 40 68 7,35 4,6511 1,999

Kontrol 37 60 7,79

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa Fhitung ≥ Ftabel yaitu 4,6511 ≥

1,999 pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n1+n2 –

2 = 40 + 37 – 2 = 75. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis, yaitu jika

ttabel ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikansi antara metode Numbered Head

Together (NHT) dengan kemampuan berbicara siswa kelas IV SDN 27

Ampenan Tahun 2017-2018.

D. PEMBAHASAN

Nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen

pada pelaksanaan post-test masing-masing adalah 60 dan 68. Selain itu,

nilai tertinggi untuk kelas kontrol adalah 75 dan nilai terendahnya adalah

45. Sedangkan pada kelas eksperimen nilai tertinggi adalah 85 dan nilai

terendahnya adalah 55. Hasil ini menunjukan adanya perbedaan antara

nilai rata-rata kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini dimungkinkan karena

adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada dua kelas tersebut.

Setelah diketahui adanya perbedaan hasil keterampilan berbicara

siswa dari masing-masing kelas, peneliti selanjutnya mengabalisis

hipotesis dengan menggunakan rumus t-test polled varians. Peneliti

memperoleh nilai thitung sebesar 4.6511, sedangkan ttebel sebesar 1.999 pada

taraf signifikansi 5% yang berarti bahwa, terdapat penggaruh metode

Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas IV SDN 27 Ampenan Tahun Pelajaran 2017-2018.

8

E. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil thitung sebesar

4.6511sedangkan ttabel 1.999 pada taraf signifikansi 5% yang berarti

bahwa hasil thitung ≥ ttebel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho yang

berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikansi antara penggunaan

metode Numbered Head Together (NHT) dengan kemampuan berbicara

siswa kelas IV SDN 27 Ampenan tahun 2017-2018”, diterima dan Ho

yang berbunyi, “Tidak terdapat pengaruh yang signifikansi antara

penggunaan metode Numbered Head Together (NHT) dengan

kemampuan berbicara siswa kelas IV SDN 27 Ampenan tahun 2017-

2018”, ditolak.

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan sehubungan dengan

hasil penelitian ini adalah

1. peneliti bagi guru agar dapat dapat menggunakan dalam penelitian

ini sebagai alternative dan salah satu metode pembelajaran yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam

belajar khususnya pada keterampilan berbicara.

2. Bagi sekolah, dapat mengupayakan sarana prasarana dan media

pembelajaran di berbagai mata pelajaran untuk menunjang hasil

belajar siswa

9

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma’amur. 2016. Tips Efektif Cooperative Learning.

Yogyakarta: Diva prees.

Budiyanto, Agus Krisno. 2016. SINTAK 45 Model Pembelajaran dalam

Student Centered Learning (SCL). Malang: UMM Press.

Danielson, Charlote & Marquez, Elizabeth. 1998. A Calletion Of

Performance Task And Rubrics : Eye on education. Inc.

Depdiknas. 2016. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Hadi, Sutrisno. 2015. Statistik. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Isjoni. 2013. Cooperative Learning Edektivitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Mussadat, Syaiful. 2015. Buku Ajar Peningkatan Keterampilan Berbicara.

Mataram.

Mussadat, Syaiful. 2013. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas

Tinggi. Mataram: FKIP PREES.

Nurjamal, Daeng. dkk. 2011. Terampil Berbahasa Menyusun Karya Tulis

Akademik, Memandu Acara (MC-Moderator), dan Menulis Surat.

Bandung: CV Alfabeta.

Riduwan. 2014. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta

Riduwan. 2015. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.

Santosa, Puji.2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, Guntur Henry. 2008. Berbicara Sebagai Keterampilan Berbicara.

Bandung: Angkasa.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka

Pelajaran.

Suharyati. 2011. Pengantar Dasar Keterampilan Berbicara.

Surakarta:Yuma Pustaka.

10

Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Saddhono, Kundharu dan Slamet. 2014. Pembelajaran Keterampilan

Berbahasa Indonesia; Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarata: Mitra

Wicana Media.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Bandung: CV Alfabet.

Widyoko, S Eko Putro. 2015. Evaluasi Program Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajaran