pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di sman 1 cibinong

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya. Belajar bagi peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting, karena dengan belajar peserta didik mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Belajar akan berhasil secara optimal jika didukung dengan media pembelajaran sebagai usaha untuk meningkatkan keefektifitasan proses belajar. Seperti yang dikemukakan Rowntree dalam bukunya “Educational Tehcnology in Curriculum Development”, ada enam fungsi media, yaitu 1 : 1. Membangkitkan motivasi belajar 2. Mengulang apa yang telah dipelajari 3. Menyediakan stimulus belajar 4. Membangkitkan respons murid 5. Memberikan umpan balik dengan segera, dan 6. Menggalakkan latihan yang serasi 1 Asnawir, M Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Perss, 2002.hlm:19 1

Upload: triafarizalham

Post on 28-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

seorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya

perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya. Belajar bagi peserta didik

merupakan sesuatu yang sangat penting, karena dengan belajar peserta didik mampu

menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Belajar akan berhasil secara optimal jika

didukung dengan media pembelajaran sebagai usaha untuk meningkatkan keefektifitasan

proses belajar. Seperti yang dikemukakan Rowntree dalam bukunya “Educational

Tehcnology in Curriculum Development”, ada enam fungsi media, yaitu1:

1. Membangkitkan motivasi belajar

2. Mengulang apa yang telah dipelajari

3. Menyediakan stimulus belajar

4. Membangkitkan respons murid

5. Memberikan umpan balik dengan segera, dan

6. Menggalakkan latihan yang serasi

Media pembelajaran mempunyai manfaat yang utama yaitu membantu siswa untuk

memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Menurut Dale manfaat media

pembelajaran adalah2:

1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas

2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa

3. Menunjukkan hubungan mata pelajaran dan kebutuhan serta minat siswa dengan

meningkatnya motivasi belajar siswa

1 Asnawir, M Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Perss, 2002.hlm:192 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Cet. III, Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.2002,hlm:24

1

Page 2: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa

5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa

6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan

imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar siswa

7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan

seberapa banyak yang telah mereka pelajari

8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan konsep-konsep yang bermakna dan dapat

dikembangkan

9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran

nonverbalistik dan membuat generalisasi.

10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan fikiran yang siswa butuhkan jika mereka

membangun struktur konsep dan sistem dan gagasan yang bermakna.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat mendukung

suatu proses belajar untuk menimbulkan perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang

lebih baik. Dalam suatu proses pembelajaran pun dibutuhkan suatu motivasi untuk

meningkatkan semangat belajar. Motivasi belajar dikelas dapat dibantu oleh media

pembelajaran yang menarik sehingga motivasi belajar peserta didik dapat terpacu. Dari latar

belakang pemikiran di atas, maka Peneliti bermaksud mengangkat permasalahan tersebut

dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa di

SMAN 1 Cibinong”

B. Identifikasi Masalah

Media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar siswa karena media

pembelajaran dapat menyita perhatian siswa belajar ke arah yang lebih baik dan efektif.

Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran,

media adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan

kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya3.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan

wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran yaitu

penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan

pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar mengajar.

3 Asnawir, M Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Perss, 2002.hlm:11

2

Page 3: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

Apabila dalam satu dan hal lain media tidak dapat menjalankan sebagaimana fungsinya

sebagai pesan yang diharapkan, maka media tersebut tidak efektif dalam arti tidak mampu

mengkomunikasikan isi pesan yang diinginkan dan disampaikan oleh sumber kepada sasaran

yang ingin dicapai.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, pembatasan masalah dibatasi pada sebab-sebab mengenai media

pembelajaran dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa di SMAN 1 Cibinong. Media

pembelajaran dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa di

SMAN 1 Cibinong. Manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rifa’i adalah4:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh

siswa dan memungkinkannnya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran

3. Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui

penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dan guru

tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan

uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, memerankan, dan lain lain.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran dapat mempengaruhi kegiatan

belajar peserta didik. Media pembelajaran mendukung proses belajar mengajar peserta didik

di dalam kelas dalam hal meningkatkan motivasi belajar sehingga penerimaan informasi

materi pembelajaran yang guru berikan lewat media pembelajaran sebagai perantaranya dapat

diterima siswa dengan baik secara menarik.

D. Perumusan Masalah

4 Ibid

3

Page 4: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dimuat adalah:

Adakah pengaruh media pembelajaran dalam proses pembelajaran terhadap motivasi

belajar siswa di SMAN 1 Cibinong ?

E. Kegunaan Hasil Penelitian

1. Bagi Guru

Untuk menjadi bahan masukan bagi guru sebagai tenaga pengelola pendidikan dalam

menerapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas dalam rangka

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai pengaruh media pembelajaran

terhadap motivasi belajar siswa sekaligus pengalaman dalam menyusun karya ilmiah.

4

Page 5: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Kajian Teori Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Dalam kata latin, kata motivum menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu

bergerak. Kata bahasa inggris motivation berasal dari kata motivum. Istilah “motivasi”

mempunyai intensitas dan arah (direction). Gage dan Berliner (1984) menyamakan motivasi

seperti mesin (intensitas) dan kemudi (direction) sebuah mobil5.

Motivasi akan sangat membantu seorang peserta didik untuk konsentrasi dalam

belajar, karena dengan motivasi peserta didik akan lebih bersungguh-sungguh dalam

menekuni studinya6.

Motivasi adalah menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk mengerakkan

dalam menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif, serta

bertahan untuk menghadapi kegagalan dan frustasi. Motivasi merupakan dorongan dari dalam

yang menimbulkan kekuatan individu untuk bertindak atau bertingkah laku guna memenuhi

kebutuhannya7.

Motivasi yang merupakan bagian dari emosi erat hubungannya dengan keberhasilan,

bisa membuat kita merasakan kepuasan sejati yang bahkan lebih besar daripada keberhasilan

itu sendiri. Motivasi memiliki kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan seseorang. Motivasi

melengkapi semua penggerak dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan

individu berbuat sesuatu. Orang yang termotivasi mempunyai keinginan dan kemampuan

untuk menghadapi dan mengatasi rintangan-rintangan. Sejarah telah membuktikan bahwa

orang yang memiliki motivasi diri dapat mengatasi kesulitan-kesulitan luar biasa dalam

meraih tingkat keberhasilan yang istimewa. Karakter orang yang memiliki motivasi

5 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Ed. Revisi, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta,2006.hlm: 3296 Lobby Loekmono, Belajar Bagaimana Belajar, (Jakarta: Gunung Mulia, 1994), hlm. 627 Ibid., hlm. 42

5

Page 6: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

berprestasi meningkatkan kedudukan sosialnya, serta sangat tinggi akan bercirikan: bersuka

cita tinggi dan ingin maju, bersaing, tekun dalam menghargai produktivitas dan kreativitas8.

Kajian Teori Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah tengah,

pengantar, atau perantara. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan

dari pengirim pesan dari pengirim pesan9.

Menurut NEA ( National Educational Assosiation). Media adalah bentuk-bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat

dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan di baca10.

Menurut P. Ely dan Vernon S. Gerlach. Media memiliki dua pengertian yaitu arti luas

dan sempit. Menurut arti luas yaitu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi sehingga

memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang

baru. Dan menurut arti sempit media berwujud grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang

digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi11.

Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and Technology).

Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian

informasi12.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Mc Kown dalam bukunya “ Audio Visual Aids To Instruction”

mengemukakan empat fungsi media, yaitu13:

8 Basic Education Project (BEP), Inservice Training, (Yogyakarta: Forum Kajian Budaya dan Agama, 2000), hlm. 339 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 165-16710 Arif Sadiman, dkk, Media Pengajaran: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Ed. I.Cet. III, PT Raja Garfindo Persada, Jakarta,2003.hlm :0611 Ahmad Rohani, Media Intuksional Edukatif, Cet. I, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1997. hlm :2-312 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Cet. IV, Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.2003,hlm:0313 Asnawir, M Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Perss, 2002.hlm; 19

6

Page 7: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media

pembelajaran yang tadinya abstrak menjadi konkret, pembelajaran yang

tadinya teoritis menjadi fungsional praktis

2. Membangkitkan motivasi belajar, dalam hal ini media menjadi motivasi

ekstrinsik bagi pebelajara (siswa), sebab pengguna media pembelajaran

menjadi lebih menarik dan memusatkan perhatian pebelajar (siswa)

3. Memberikan kejelasan, agar pengetahuan dan pengalaman pebelajar dapat

lebih jelas dan mudah dimengerti maka media dapat memperjelas hal itu

4. Memberikan stimulasi belajar, terutama rasa ingin tahu pebelajar. Daya ingin

tahu perlu dirangsang agar selalu timbul rasa keingintahuan yang harus

dipenuhi melalui penyediaan media

Levie dan Lentz (1982) mengatakan bahwa ada empat fungsi media pengajaran,

khususnya media visual, yaitu :

1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pengajaran

yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau yang

menyertai teks materi pelajaran.

2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkata kenikmatan siswa

ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing

visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang

menyangkut masalah sosial atau ras.

3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan uantuk memahami dan mengingat informasi atau pesan

yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengingatnya kembali14.

14 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Cet. III, Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.2002,hlm:16-17

7

Page 8: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

3.Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Oemar Malik manfaat media pembelajaran menurut Oemar Malik adalah15:

1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi

verbalisme

2. Memperbesar perhatian siswa

3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu

membuat pelajaran lebih mantap

4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri

dikalalangan siswa

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui gambar hidup

6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan

berbahasa

Menurut Kemp dan Dayton, manfaat media pembelajaran menurut mereka adalah16:

1. Penyampaian materi pambelajaran dapat diseragamkan.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

4. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi

5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja

7. Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan

8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif

Dari uraian teori dan pendapat para ahli tersebut, media pembelajaran mempunyai fungsi

serta manfaat dalam proses pembelajaran. Dari berbagai fungsi serta manfaatnya terdapat

motivasi sebagai hasil dari pemakaian media pembelajaran. Media pembelajaran dapat

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik menjadi lebih baik sehingga hasil-hasil yang

diharapkan oleh guru, orangtua maupun peserta didik itu sendiri dapat tercapai melalui

pemanfaatan media dalam proses pembelajaran.

15 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Cet VII, PT Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1994.hlm :15-16

16 Suwarna,dkk.”Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis Dalam Menyiapkan Pendidikan Profesional”,Tiara Wacana, Yogyakarta.2005.hlm:128-129

8

Page 9: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

Definisi konseptual

Berdasarkan teori Mc Kown dalam bukunya “ Audio Visual Aids To Instruction”

mengemukakan empat fungsi media. Peneliti menganggap teori tersebut dianggap tepat

bahwa media pembelajaran dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Disebutkan bahwa

media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar, dalam hal ini media menjadi

motivasi ekstrinsik bagi pebelajara (siswa), sebab pengguna media pembelajaran menjadi

lebih menarik dan memusatkan perhatian pebelajar (siswa).

B. Kerangka Berpikir

Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMAN 1 Cibinong

sehingga media pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa di

SMAN 1 Cibinong.

C. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menduga bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran

terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Cibinong.

9

Page 10: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

BAB III

METODOLOGI

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah ntuk mengetahui pengaruh media pembelajaran

terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Cibinong

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilaksanakan di SMAN 1 Cibinong. Waktu penelitian akan

dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013 semester 1 pada siswa jurusan IPS di SMAN 1

Cibinong.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan17.

Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi

dengan teknik analisis korelasional. Metode korelasi ini berkaitan dengan pengumpulan data

untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh antara dua variabel atau lebih dan seberapakah

tingkat kuat pengaruh (tingkat hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi)18.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian19. Populasi dalam penelitian adalah seluruh

17 Sugiyon, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung, Alfabeta, 2008), hlm. 818 Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), hlm.9719 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm.118

10

Page 11: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

siswa jurusan IPS di SMAN 1 Cibinong pada tahun ajaran 2012 / 2013 yang terdiri dari dua

kelas dengan jumlah keseluruhan ada 85 peserta didik, dan dalam penelitian ini siswa diambil

semua untuk menjadi subyek penelitian.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti20.Menurut Suharsimi

Arikunto bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Namun jika

subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih21.Dengan demikian

peneliti mengambil sampel sebanyak 100% dari jumlah siswa jurusan IPS di SMAN 1

Cibinong yaitu sebanyak 85 dengan menggunakan sampel random, atau sampel acak. Teknik

pengambilan sampel atau teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya.

Dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar memperoleh sampel yang

representatif22. Tujuan sampling adalah menggunakan sebagian objek penelitian yang

diselidiki tersebut untuk memperoleh informasi tentang populasi. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel secara random atau sampel acak. Teknik

ini memiliki kemungkinan tertinggi dalam menetapkan sampel yang representatif. Dalam

teknik ini semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel23. Teknik ini pada dasarnya merupakan teknik pengambilan sampel yang

dilakukan dengan cara undian atau lotere, yakni dengan cara mengundi setiap anggota

populasi, dan yang masuk pada undian itulah yang dijadikan anggota sampel24. Sehingga

prosedur ini sebagai prosedur yang terbaik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

beberapa teknik metode lapangan antara lain sebagai berikut:

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta,2002), cet. Ke-12. hlm. 11721 Ibid., hlm. 12022 S. Margono, op. cit., hlm. 12523 Ibid., hlm. 12524 Anggota IKAPI, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 53

11

Page 12: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

1. Angket

Angket atau kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa

jawaban dari responden secara tertulis25. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

tentang pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa. Angket ini berikan

kepada Siswa Jurusan IPS di SMAN 1 Cibinong.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ialah pengumpulan data yang dilakukan untuk menyelidiki benda-benda

tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian dan sebagainya26. Metode ini digunakan untuk memperoleh data melalui keterangan

dari Siswa Jurusan IPS SMAN 1 Cibinong maupun pihak lain atau data-data lain yang dapat

melengkapi hasil penelitian ini.

F. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulakan data primer yaitu data yang berasal

langsung dari obyek penelitian dengan mengunakan angket yang diberikan kepada responden

untuk memperoleh informan setuju atau tidaknya terhadap pengaruh media pembelajaran dan

motivasi belajar siswa di SMAN 1 Cibinong.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka analisis langkah selanjutnya adalah menganalisis data

tersebut. Dalam analisis ini menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahapan

analisisnya serta rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Analisi Pendahuluan

Pada tahap ini data yang diperoleh dari hasil angket dimasukkan ke dalam

tabel dan diberi skor pada setiap alternatif jawaban responden. Yaitu dengan

mengubah data tersebut ke dalam bentuk angka-angka kuantitatif. Dengan

menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban SS (sangat setuju) dengan nilai 5

25 Yatim Riyanto, Metodologi Pendidikan; Suatu Tujuan Dasar,(Surabaya: Sic, 1996), hlm. 7026 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta,2002), cet. Ke-12,hlm. 148

12

Page 13: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

b. Alternatif jawaban S (setuju) dengan nilai 4

c. Alternatif jawaban KS (kurang setuju) dengan nilai 3

d. Alternatif jawaban TS (tidak setuju) dengan nilai 2

e. Alternatif jawaban STS (sangat tidak setuju) dengan nilai 1

2. Analisa Uji Hipotesa

Analisa uji hipotesa yaitu tahapan untuk menguji distribusi frekuensi yang

telah disusun dengan menggunakan statistik, yaitu analisa regresi satu preditor dengan

skor mentah.

Adapun rumus analisis regresi tersebut sebagai berikut:

JK reg = aXY+K- (EY )2

N

JK res = Y2 - aXY - KY

RK reg =JK reg

dbreg

RK res =JK res

dbres

F reg =JK reg

dbres

Total = Y - (EY )2

N

Keterangan:

a : Koefisien predictor

k : Bilangan konstanta

N : Jumlah sampel yang diteliti

X : Nilai dari media pembelajaran

Y : Nilai dari motivasi belajar

X2 : Nilai kuadrat media pembelajaran

Y2 : Nilai kuadrat motivasi belajar

XY : Hasil kali dari media pembelajaran dan motivasi belajar

13

Page 14: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

Jkreg : Jumlah kuadrat regresi

Jkres : Jumlah kuadrat residu

RK reg : Rata-rata kuadrat regresi

RKres : Rata-rata kuadrat residu

DBreg : Derajat kebebasan regresi (1)

dbres : Derajat kebebasan residu (N-2)27

3. Analisis Lanjut

Analisis ini merupakan pengolahan data lebih lanjut dari analisis uji hipotesis

yaitu dengan mengkonsultasikan Freg dengan Ft jika ternyata Freg sama atau lebih

besar dar Ft baik pada taraf signifikansi 1% - 5%, maka hipotesis yang diajukan

peneliti dalam penelitian ini adalah diterima. Sebaliknya jika nilai Freg lebih rendah

dari Ft maka hipotesis yang diajukan ditolak.

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan yang dibuat mengenai suatu hal yang dibuat

untuk menjelaskan. Hipotesis bisa benar atau tidak benar, untuk itu perlu diuji28. Berdasarkan

latar belakang dan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

HO : Ada pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMAN

1 Cibinong

H a : Tidak ada pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di

SMAN 1 Cibinong

27 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi (Yogyakarta: Andi Offset), Cet. VII, hlm. 628 Moh Nazir,Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta: 2003, hlm. 151

14

Page 15: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sman 1 Cibinong

DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta

Hadi, Sutrisno. Analisis Regresi (Yogyakarta: Andi Offset)

Riyanto, Yatim. (1996). Metodologi Pendidikan; Suatu Tujuan Dasar. Surabaya: Sic

Sugiyon. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sumanto. (1995). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset

Margono, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Suwarna, dkk.(2005). Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis Dalam Menyiapkan

Pendidikan Profesional”. Yogyakarta. Tiara Wacana

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran, Cet. III,. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo

Persada

Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan, Cet VII. Bandung: PT Citra Aditya Bhakti

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Sadiman, Arif, dkk. (2003). Media Pengajaran: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya, Ed. I. Cet. III. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada

Ahmad Rohani, Media Intuksional Edukatif, Cet. I. Jakarta. PT Rineka Cipta

Asnawir, M Basyirudin Usman. (2002). Media Pembelajaran. Ciputat Perss

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. (2006). Psikologi Pendidikan, Ed. Revisi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Loekmono, Lobby. (1994). Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: Gunung Mulia

Basic Education Project (BEP). (2000). Inservice Training. Yogyakarta: Forum Kajian

Budaya dan Agama

Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

15