pengaruh lingkungan fisik terhadap ... -...
TRANSCRIPT
PENGARUH LINGKUNGAN FISIK
TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
DI SD DAERAH BINAAN R.A. KARTINI
KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Singgih Mahendra
14014111592
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia berhasil tetapi menjadi manusia yang
berguna (Einstein.).
Kita tidak bisa mengajarkan apa yang kita inginkan. Tapi, kita hanya bisa
mengajarkan siapa kita (Ir. Soekarno).
Pendidikan belum dikatakan berhasil ketika seorang siswa hanya membawa
pulang ilmu. Tetapi, pendidikan dikatakan berhasil ketika seorang siswa dapat
membawa pulang sosok sang guru sepenuhnya (Ali Al-Jufri).
Pendidikan merupakan bekal hidup yang paling berharga (Penulis).
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk Ibu
Tri Indriawati dan Bapak Hery Winarno
yang tak kenal mengeluh demi anak-
anaknya, Aditya Mahardhika yang
menjadi sumber inspirasi untuk selalu
meningkatkan kadar ikhtiar.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Fisik terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran di SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Banyak pihak yang telah mendukung dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini, sehingga bisa terselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menjadi mahasiswa UNNES.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang
telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk
memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan UNNES yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan
penelitian.
vii
5. Drs. Noto Suharto, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada penulis, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
6. Dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan.
7. Kepala SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES angkatan 2011 yang saling memberikan semangat dan motivasi.
Semoga semua pihak yang telah mendukung penulis dalam penyusunan
skripsi ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri dan masyarakat
serta pembaca pada umumnya.
Tegal, 25 Mei 2015
Penulis
viii
Mahendra, Singgih. 2015. Pengaruh Lingkungan Fisik terhadap Kinerja Guru
dalam Pembelajaran di SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:
Drs. Noto Suharto, M.Pd.
Kata Kunci: Lingkungan fisik, kinerja guru, pembelajaran.
Salah satu faktor yang berkaitan dalam dunia pendidikan adalah kinerja
guru dalam pembelajaran karena dengan guru yang mempunyai kinerja baik akan
menghasikan peningkatan mutu pendidikan. Kinerja guru dalam pembelajaran di
SD Dabin R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo masih belum
optimal, hal ini dikarenakan sebagian guru dalam pelaksanaan pembelajaran
belum maksimal. Hal ini terlihat dari pengkondisian siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran masih rendah dan penggunaan media maupun sumber belajar
kurang maksimal. Selain itu Selain itu, konsentrasi guru dan siswa pada saat
kegiatan pembelajaran masih rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
guru perlu dukungan, salah satunya yaitu lingkungan fisik sekolah yang nyaman
dan kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
lingkungan fisik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di SD Dabin R.A.
Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian ex post facto. Populasi
pada penelitian ini yaitu semua guru di SD Dabin R.A Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo, yang berjumlah 56 orang. Data dikumpulkan
melalui kuesioner lingkungan fisik dan kinerja guru dalam pembelajaran.
Penghitungan pengujian hipotesis menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana, dengan hasil t
hitung > t tabel (2,072 > 2,005), yang artinya lingkungan fisik berpengaruh
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Sedangkan besarnya pengaruh
lingkungan fisik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran yaitu 7,04%. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik berpengaruh terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran, besarnya pengaruh lingkungan fisik pada
kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 7,4 %, sedangkan 92,6 dipengaruhi oleh
faktor lain di luar lingkungan fisik. Disarankan kepada pihak-pihak yang terlibat
dalam dunia pendidikan seperti pengelola pendidikan dan pemerintah hendaknya
senantiasa meningkatkan kualitas lingkungan fisik sekolah agar guru mendapat
kenyamanan dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan kinerja, salah satunya
yaitu kinerja guru dalam pembelajaran.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PRAKATA ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB
1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 9
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................. 10
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 10
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 11
1.5.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 11
1.5.2 Tujuan Khusus ..................................................................................... 11
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 12
1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................................... 12
1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 12
2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 14
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 14
2.1.1 Lingkungan ........................................................................................... 14
2.1.2 Lingkungan Kerja ................................................................................. 15
x
2.1.3 Kinerja ................................................................................................ 19
2.1.4 Kinerja Guru ....................................................................................... 21
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ............................. 21
2.1.6 Indikator Kinerja Guru ....................................................................... 23
2.1.7 Penilaian Kinerja Guru ....................................................................... 26
2.2 Kajian Empiris ...................................................................................... 31
2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 36
2.4 Hipotesis ............................................................................................. 38
3. METODE PENELITIAN .................................................................. 39
3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 39
3.2 Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 40
3.2.1 Variabel Penelitian ............................................................................. 40
3.2.2 Definisi Operasional ........................................................................... 41
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 42
3.3.1 Populasi .............................................................................................. 42
3.3.2 Sampel ................................................................................................ 43
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 43
3.4.1 Kuesioner (Angket) ............................................................................ 44
3.4.2 Wawancara ......................................................................................... 45
3.4.3 Dokumentasi ....................................................................................... 45
3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................... 46
3.5.1 Uji Validitas ....................................................................................... 49
3.5.2 Uji reliabilitas ..................................................................................... 49
3.6 Metode Analisis Data ......................................................................... 50
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ 50
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 55
3.6.3 Uji Hipotesis ....................................................................................... 57
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 62
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 62
4.2 Analisis Deskriptif .............................................................................. 63
4.2.1 Lingkungan Fisik ................................................................................ 64
xi
4.2.2 Kinerja Guru dalam Pembelajaran ..................................................... 70
4.3 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 79
4.3.1 Uji Normalitas .................................................................................... 79
4.3.2 Uji Linieritas ....................................................................................... 81
4.4 Uji Hipotesis ....................................................................................... 83
4.4.1 Analisis Korelasi ............................................................................... 83
4.4.2 Analisis Regresi Sederhana ............................................................... 86
4.4.3 Analisis Koefisisen Determinan ......................................................... 89
4.5 Pembahasan ........................................................................................ 90
4.5.1 Gambaran Umum .............................................................................. 90
4.5.2 Lingkungan Fisik dan Kinerja Guru dalam Pembelajaran ................ 92
4.5.3 Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Kinerja Guru dalam
Pembelajaran ...................................................................................... 92
5. PENUTUP .......................................................................................... 95
5.1 Simpulan ............................................................................................. 95
5.2 Saran .................................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 98
LAMPIRAN ........................................................................................................ 102
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Populasi Penelitian ............................................................................. 42
3.2 Sampel Penelitian ............................................................................... 43
3.3 Kriteria Penilaian Angket dengan Skala Likert .................................. 48
3.4 Sampel Uji Coba ................................................................................ 42
3.5 Kategori Variabel Lingkungan Fisik .................................................. 52
3.6 Kategori Kinerja Guru dalam Pembelajaran ...................................... 54
3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ............................................... 59
4.1 Statistik Lingkungan Fisik .................................................................. 64
4.2 Frekuensi Skor Lingkungan Fisik ...................................................... 65
4.3 Prosentase Lingkungan Fisik .............................................................. 69
4.4 Statistik Kinerja Guru dalam Pembelajaran ....................................... 71
4.5 Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran ............................ 71
4.6 Prosentase Kinerja Guru dalam Pembelajaran ................................... 78
4.7 Uji Normalitas Variabel Lingkungan Fisik ......................................... 80
4.8 Uji Normalitas Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran .............. 81
4.9 Uji Linearitas Data ............................................................................. 82
4.10 Korelasi Lingkungan Fisik dan Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 85
4.11 Analisis Regresi .................................................................................. 86
4.12 Koefisien Analisis Regresi ................................................................. 87
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Berpikir ........................................................................ 37
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 40
4.1 Histogram Distribusi Skor Angket Lingkungan Fisik ............................ 66
4.2 Prosentase Lingkungan Fisik .................................................................. 70
4.3 Histogram Distribusi Skor Angket Kinerja Guru
dalam Pembelajaran ................................................................................ 72
4.4 Prosentase Kinerja Guru dalam Pembelajaran ........................................ 79
4.5 Histogram Distribusi Skor Angket Lingkungan Fisik ............................ 89
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-Kisi Angket Uji Coba ........................................................................ 100
2. Instrumen Uji Coba ................................................................................... 102
3. Tabulasi Hasil Angket Uji Coba ................................................................ 110
4. Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 112
5. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 119
6. Kisi-Kisi Instrumen Angket Penelitian ...................................................... 120
7. Instrumen Penelitian .................................................................................. 122
8. Tabulasi Hasil Angket Penelitian ............................................................... 126
9. Rekapitulasi Hasil Uji Prasyarat Analisis .................................................. 132
10. Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 135
11. Daftar Nama Sampel Uji Coba .................................................................. 137
12. Daftar Nama Guru SD Daerah Binaan R.A. Kartini
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo ............................................. 138
13. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 141
14. Foto Lingkungan Fisik SD Daerah Binaan R.A. Kartini
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo .............................................. 151
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan akan membahas mengenai hal-hal yang
mendasari peneliti untuk melakukan penelitian. Bab ini peneliti akan membahas
tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Uraian selengkapnya
dijelaskan sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa dapat ditentukan oleh sumber daya manusia yang
unggul. Sumber daya manusia yang unggul tersebut didapat dari manusia-manusia
yang memiliki latar belakang pendidikan yang maju serta bermutu. Sumber daya
manusia tersebut diharapkan dapat mengelola suatu bangsa, sehingga dapat
memajukan bangsa tersebut. Sejalan dengan hal itu, pendidikan hadir untuk
mengubah sumber daya manusia yang belum bermutu menjadi sumber daya
manusia yang memiliki mutu yang bermutu tinggi. Sesuai dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1Ayat1 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
2
Munib (2011: 34) mendefinisikan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung
jawab untuk mempengaruhi siswa agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan
cita-cita pendidikan. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat diartikan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan seseorang untuk
mengembangkan sifat dan tingkah laku peserta didik agar sesuai dengan cita-cita
pendidikan.
Pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan sumber
daya manusia yang berilmu, kreatif, dan mandiri. Setiap individu berhak untuk
mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya. Sebagaimana
yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Bab II Pasal 3, tentang Pendidikan Nasional yang berbunyi:
Fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional: Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional tersebut akan terwujud apabila semua pihak
yang terkait turut berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan bangsa.
Semua pihak berperan serta dan saling berkoordinasi maka akan tercipta siswa
yang berkualitas. Namun untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas
banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya yaitu kinerja guru. Menurut
Barnawi dan Arifin (2014: 14) kinerja guru adalah tingkat keberhasilan guru
dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan tanggung jawab dan
3
wewenangnya berdasarkan standar kinerja. Hal ini hampir sama dengan
pengertian kinerja guru menurut Supardi (2013: 54), bahwa kinerja guru
merupakan suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang guru dalam
menjalankan tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan
yang ditampilkan guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran.
Kinerja guru dalam pembelajaran merupakan faktor utama dalam
pencapaian tujuan pendidikan, karena guru merupakan ujung tombak dalam dunia
pendidikan. Pembelajaran yang berkualitas merupakan cerminan dari kinerja guru
tersebut. Dengan kata lain semakin baik kinerja guru maka semakin baik juga
pembelajaran di dalam kelas. Rusman (2012: 3) menyatakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran haruslah berpusat pada siswa karena subyek
pembelajaran adalah siswa (Suprijono 2009: 13).
Aspek kualitas pembelajaran merupakan upaya-upaya guru untuk
menyampaikan pembelajaran supaya mudah dipahami, mudah diingat, dan
menyenangkan. Guru perlu menyampaikan pembelajaran materi pembelajaran
secara tersusun dan sistematik. Tujuan pembelajaran juga hendaklah jelas dan
dapat diukur serta isi kandungan pembelajarannya mencakup juga penilaian yang
perlu diadakan pada kegiatan akhir pendidikan. Selain itu pembelajaran haruslah
disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa.
Pada kenyataannya mutu pembelajaran sangat tergantung pada kualitas
guru dan kinerja guru. Rendahnya kualitas dan kinerja guru berakibat pada
rendahnya prestasi akademik siswa di sekolah. Kinerja guru dalam pembelajaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu lingkungan kerja. Menurut
4
laporan produkivitas International Labour Office (ILO) dalam Barnawi dan Arifin
(2014: 54), hal pertama yang harus diusahakan untuk memperbaiki kinerja guru
adalah menjamin agar guru dapat melaksanakan tugasnya dalam keadaan
memenuhi syarat. Dengan demikian, guru dapat melaksankan tugasnya tanpa
mengalami ketegangan-ketegangan, atau dengan kata lain pemerintah harus
menyediakan lingkungan kerja yang baik bagi guru (Pramudyo 2010) dalam
Barnawi dan Arifin (2014: 54).
Lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat
antara orang-orang yang ada di dalamnya. Lingkungan kerja dalam suatu
organisasi mempunyai arti penting bagi individu yang bekerja di dalamnya,
karena lingkungan akan mempengaruhi kepuasan individu dalam bekerja. Untuk
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sedikitnya diperlukan dua hal, yakni
guru itu sendiri serta hubungan baik antara guru dengan orang tua dan masyarakat
di sekitarnya (Mulyasa 2013: 193).
Lingkungan kerja dibagi menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non fisik.
Sedarmayanti (2011: 26) menjelaskan lingkungan fisik adalah semua keadaan
berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tampat kerja yang dapat mempengaruhi
guru baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja lebih
dititikberatkan pada keadaan fisik tempat kerja karena dengan tidak adanya
gangguan dalam lingkungan bekerja maka guru akan dapat bekerja dengan baik
(Ferina, 2008) dalam Lestari dan Sriathi (2013). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang terdapat
disekeliling guru yang dapat dilihat dan dirasakan kemudian memberikan efek
samping baik negatif maupun positif terhadap hasil dari pekerjaan.
5
Sasaran pada penelitian ini yaitu semua guru yang ada di SD Daerah
Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, yang mencakup
guru kelas, guru mata pelajaran, guru yang sudah menjadi pegawai negeri sipil
maupun guru wiyata bakti. Pemilihan sasaran penelitian yang meliputi semua
guru didasarkan pada pengertian guru menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 1 Ayat 1 yang menyebutkan
bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berdasarkan landasan hukum tersebut peneliti beranggapan bahwa semua
guru yang ada di SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo telah melaksanakan tugas sebagai guru. Akan tetapi dalam pelaksanaan
tugas tersebut kurang maksimal. Kekurangan tersebut terletak pada tahap-tahap
kegiatan pembelajaran, contohnya pada tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini, guru
seharusnya mampu menciptakan maupun memanfaatkan sumber belajar dan
media pembelajaran secara maksimal. Dengan demikian, pembelajaran akan
berjalan dengan optimal. Pada kenyataannya, sebagian besar guru di SD Daerah
Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo belum
mengaplikasikan pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran secara
maskimal. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah di SD
Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2014 dengan kepala
sekolah se-Dabin R.A Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo terdiri
6
dari 7 SD, meliputi: SD Negeri Semawung Daleman 1, SD Negeri Semawung
Daleman 2, SD Negeri Senepo, SD Negeri Sidarum, SD Negeri Kuwu Rejo, SD
Negeri Pringgowijayan dan SD Nasional. Didapatkan informasi permasalahan
yang terjadi antara lain: penggunaan media dan sumber belajar dalam
pembelajaran kurang bervariasi, pengkondisian siswa pada saat pembelajaran
masih rendah, dan kurangya konsentrasi guru dan siswa pada saat kegiatan
pembelajaran.
Lokasi dari tujuh SD di Dabin R.A. Kartini berbeda-beda. Beberapa SD
terletak persis di tepi jalan raya utama, jalan raya penghubung, dan kawasan pasar.
Dengan adanya perbedaan lokasi tersebut perbedaan kondisi lingkungan kerja
fisiknya juga berbeda-beda. Hal ini mempengaruhi kualitas kinerja guru masing-
masing SD yang akan berdampak pada kegiatan pembelajaran.
Beberapa penelitian yang mengungkap variabel yang hampir sama telah
ada sebelumnya. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendidikan, Pelatihan,
Motivasi Kerja, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru” oleh Sugiyono dan
M.D. Rahadhini (2011) dari Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia volume 5,
nomor 2. Hasil penelitiannya yaitu: Pimpinan UPTD Pendidikan pada Kecamatan
Gabus Kabupaten Grobogan harus memberikan perhatian terhadap pentingnya
peran sumber daya manusia dalam organisasi sekolah. Untuk mengoptimalkan
kinerja guru, kebijakan yang diterapkan harus memenuhi prinsip efisiensi dan
efektivitas. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) penyediaan fasilitas dan dana pendamping dalam rangka meningkatkan
pendidikan dan pelatihan guru sebagai agen pembelajaran. Untuk itu guru perlu
diberi kesempatan mengikuti studi lanjut, menyelenggarakan pelatihan atau
7
bimbingan teknis secara bertahap dan berkesinambungan, pengembangan dan
pemberdayaan jaringan tim pengembangan kurikulum, pembimbingan penelitian
tindakan kelas maupun mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan tingkat
kabupaten, propinsi, dan tingkat pusat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
pendidikan dan pelatihan dengan harapan dapat meningkatkan kinerja guru secara
optimal, (2) membangun motivasi kerja guru dalam berbagai kegiatan dan
kesempatan melalui reward dan punishment agar lebih terdorong untuk
meningkatkan kinerjanya, diantaranya dengan meningkatkan kesejahteraan guru
melalui kemudahan kenaikkan pangkat, penambahan jumlah peserta sertifikasi
guru, penghargaan terhadap guru berprestasi dan promosi, memberi bantuan dana
bagi yang melanjutkan kuliah, menyelenggarakan berbagai even lomba guru
berprestasi, menciptakan suasana kerja yang kondusif tanpa adanya tekanan, (3)
membangun dan meningkatkan lingkungan kerja yang efektif melalui
terpenuhinya lingkungan kerja yang nyaman dan tidak meninggalkan budaya
disiplin maupun sanksi, adil dan proposrsional. Diawali dengan keteladanan
perilaku disiplin dari para pemimpin maupun rekan kerja. Dengan terbangunnya
lingkungan kerja yang efektif, harapannya dapat meningkatkan kinerja guru
secara optimal.
Penelitian tentang pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru juga
dilakukan oleh Nunung Ristiana (2011) dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang, dengan judul “Pengaruh Kompensasi,
Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Tidak Tetap(GTT)”.
Hasil Penelitiannya yaitu dengan menggunakan metode analisis regresi, dapat
disimpulkan bahwa variabel kompensasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan
8
terhadap kinerja GTT. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis yang menyatakan
bahwa kompensasi memiliki pengaruh terhadap kinerja GTT dapat diterima
(Hipotesis 1 diterima). Selain itu, terdapat pengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja guru tidak tetap. Secara
simultan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
GTT. Ada juga pengaruh positif dan signifikan antara variabel motivasi kerja (X3)
terhadap kinerja GTT. Secara simultan motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja GTT .Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat
disimpulkan bahwa kompensasi, lingkungan kerja, dan motivasi kerja memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja Guru Tidak Tetap di tingkat SD/MI
Kabupaten Kudus.
Penelitian lain tentang pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru
juga dilakukan Iskandar (2012) dari Universitas Negeri Semarang, dengan judul
“Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri
se-Kabupaten Kendal”. Hasil Penelitiannya yaitu (1) motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja guru yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Kendal dengan koefisien
sebesar 0,385 dan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan besarnya
pengaruh sebesar 21,1 % sehingga dapat dikatakan bahwa apabila terjadi
peningkatan motivasi maka kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Kendal juga
akan mengalami peningkatan, (2) lingkungan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Kendal dengan koefisien
9
sebesar 0,481 dan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan besarnya
pengaruh sebesar 28 % sehingga dapat dikatakan bahwa apabila tercipta
lingkungan kerja yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar maka kinerja
guru SMA Negeri di Kabupaten Kendal juga akan mengalami peningkatan, (3)
motivasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Kendal dengan koefisien
sebesar 0,249 dan 0,375 dan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan
besarnya pengaruh sebesar 35,4 % sehingga dapat dikatakan bahwa apabila terjadi
peningkatan motivasi guru dalam mengajar dan terciptanya lingkungan kerja yang
dapat mendukung kegiatan belajar mengajar maka kinerja guru SMA Negeri di
Kabupaten Kendal juga akan mengalami peningkatan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menjadi landasan diadakannya
penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh lingkungan fisik
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di SD Dabin R.A. Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
maka judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Lingkungan Fisik terhadap Kinerja
Guru dalam Pembelajaran di SD Daerah Binaan R.A. Kartini di Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo”.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut:
10
(1) Penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar masih kurang
bervariasi.
(2) Pengkondisian siswa dalam pelaksanaan pembelajaran masih kurang.
(3) Guru dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
tidak maksimal.
(4) Kerjasama antar guru dalam melaksankan tanggung jawabnya masih
kurang.
(5) Kurangnya konsentrasi guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, permasalahan yang muncul
sangat kompleks, sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah tersebut bertujuan
agar pokok permasalahan yang diteliti tidak terlalu meluas dari yang telah
ditetapkan. Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
(1) Lingkungan pada penelitian ini yaitu lingkungan fisik yang ada di SD
Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
(2) Kinerja guru dalam penelitian ini yaitu kinerja guru di SD Daerah Binaan
R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
11
(1) Adakah pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru SD dalam
pembelajaran di SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo?
(2) Seberapa besar pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran di SD Daerah Binaan Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo?
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian ini
bertujuan:
1.5.1 Tujuan umum:
Tujuan umum adalah sesuatu yang ingin dicapai secara global atau garis
besar yang ingin dicapai dalam penelitian. Secara umum penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran di SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo.
1.5.2 Tujuan khusus:
Tujuan khusus adalah sesuatu yang ingin dicapai dan dirinci secara
lebih detail. Secara khusus penelitian ini bertujuan:
(1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja
guru dalam pembelajaran di SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
12
(2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan fisik terhadap
kinerja guru dalam pembelajaran di SD Daerah Binaan R.A. Kartini
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
1.6 MANFAAT PENELITIAN
Sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang mampu memberikan
manfaat bagi lingkungan disekitarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Berikut ini akan dibahas
mengenai manfaat penelitian secara teoritis dan praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis adalah manfaat yang dapat membantu peneliti untuk lebih
memahami suatu konsep atau teori dalam suatu displin ilmu. Manfaat teoritis pada
penelitian ini yaitu memberikan gambaran tentang pengaruh lingkungan fisik
terhadap kinerja guru SD dalam pembelajaran di SD Dabin R.A. Kartini
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo serta menambah wawasan tentang
lingkungan fisik yang nyaman untuk bekerja.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis ialah manfaat yang bersifat terapan dan dapat segera
digunakan untuk keperluan praktis, misalnya memecahkan suatu masalah,
membuat keputusan, memperbaiki suatu program yang sedang berjalan. Manfaat
praktis pada penelitian ini dapat dilihat dari siswa, guru, sekolah, dan peneliti.
Berikut ini akan diuraikan manfaat praktis dari keempatnya.
13
(1) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi mengenai acuan
dasar tindakan siswa untuk berperan aktif dalam penciptaan lingkungan fisik yang
kondusif, sehingga mampu menumbuhkan kinerja guru yang optimal.
(2) Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan guru sebagai acuan atau dasar
untuk meningkatkan kinerjanya. Hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai
acuan guru untuk lebih memperhatikan lingkungan kerjanya agar tercipta kondisi
kerja yang nyaman, sehingga hasil kerja dapat optimal.
(3) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini pihak sekolah diharapkan dapat memperhatikan
lingkungan kerja pegawainya guna meningkatkan kualitas kinerja bagi guru secara
optimal dan acuan untuk perbaikan manajemen lingkungan kerja.
(4) Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang pengaruh
lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebagai salah satu kesempatan menerapkan
ilmu manajemen sekolah.
14
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang kajian teori, kajian empiris,
kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.1 Kajian Teori
Hal-hal yang akan dibahas di kajian teori dalam penelitian ini yakni:
pengertian lingkungan, lingkungan kerja, pengertian kinerja, kinerja guru, dan
penilaian kinerja guru. Uraian selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:
2.1.1 Lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada disekitar individu,
kelompok maupun organisasi. “Jika ditata dengan baik, lingkungan dapat menjadi
keadaan/kondisi yang bernilai positif dalam membangun dan memepertahankan
sifat positif” (Heryati dan Muhsin, 2014: 177). Begitu juga sebaliknya apabila
lingkungan tidak ditata dengan baik, lingkungan dapat menjadi keadaan/kondisi
yang negatif bagi individu, kelompok maupun organisasi
Dalyono (2007: 129) dalam Heryati dan Muhsin (2014: 178) menjelaskan
bahwa lingkungan merupakan segala material dan stimulus di dalam maupun di
luar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiokultural.
Umam (2014: 226) menyatakan bahwa” lingkungan adalah segala sesuatu yang
berada di luar sistem”.
15
Lingkungan terdiri atas lingkungan luar dan lingkungan dalam. Heryati
dan Muhsin (2014: 178) menjelaskan lingkungan luar diarttikan sebagai gabungan
faktor geografi dan sosial ekonomi mempengaruhi hubungan individu, kelompok
maupun organisasi. Adapupun lingkungan dalam dalam adalah bahan pokok
bangunan dan ketersediaan peralatan untuk menunjang tugas indivisu, kelompok
maupun organisasi.
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan yang
menguntungkan harus dijaga karena akan memacu kelangsungan kegiatan
individu, kelompok, maupun organisasi. Sedangkan lingkungan yang merugikan
haruslah dikendalikan agar tidak mengganngu kelangsungan kegiatan individu,
kelompok maupun organisasi.
2.1.2 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam sebuah organisasi harus benar- benar diperhatikan
dan diatur sedemikian rupa, sehingga dapat menciptakan suasana yang nyaman
dan menyenangkan yang akan mendorong semangat dalam melaksanakan
pekerjaannya dengan lebih giat. Barnawi dan Arifin (2014: 54) menyatakan
lingkungan kerja merupakan faktor situasional yang berpengaruh terhadap kinerja
guru, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Mulyasa (2013: 193)
“untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sedikitnya harus
memperhatikan dua hal, yakni guru itu sendiri serta hubungan baik antara guru
dengan orang tua dan masyarakat sekitarnya”.
Menurut Sedarmayanti dalam Riadi (2014), jenis lingkungan kerja terbagi
menjadi dua, yaitu: (1) lingkungan kerja fisik dan, (2) lingkungan kerja nonfisik.
Uraian selengkapnya sebagai berikut:
16
2.1.2.1 Lingkungan Fisik
Sedarmayanti (2011: 26) menjelaskan lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tampat kerja yang dapat
mempengaruhi guru baik secara langsung maupun tidak lansung. Menurut Scott
(1981) dalam Torang (2014: 27) mendefinisikan lingkungan kerja fisik adalah
semua bentuk ketergantungan hubungan yang dapat membuat organisasi bertahan
hidup di sekitar sistem di mana dia berada.
Sedarmayanti (2011: 26) menjelaskan bahwa “lingkungan kerja fisik
dibagi menjadi dua, yaitu: (1) lingkungan kerja yang langsung berhubungan
dengan pegawai (seperti: pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya), (2) lingkungan
kerja perantara, dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi
manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan,
kebisingan, warna dan lain-lain”.
Barnawi dan Arifin (2014: 54), menerangkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi lingkungan fisik, yaitu meliputi pencahayaan, pewarnaan, udara,
kebersihan, kebisingan, dan keamanan.
(1) Pencahayaan
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif (Keputusan Kementerian
Kesehatan RI Nomor 1405 Tahun 2002) dalam (Barnawi dan Arifin 2014: 54).
Barnawi dan Arifin (2014: 55) menjelaskan bahwa pencahayaan di tempat kerja
membantu dalam memperlancar proses pekerjaan sehingga harus diupayakan
pencahayaan yang baik di tempat kerja. pencahayaan memungkinkan guru dapat
melihat objek-objek yang dikerjakan secara jelas, cepat, dan tepat.
17
Pencahayaan dapat dibuat secara alami (matahari) maupun buatan (lampu).
Pencahayan alami dibuat untuk menghemat energi dan biaya. Pencahayaan buatan
dibuat untuk menghemat energi dan biaya”.
(2) Pewarnaan
Pemilihan warna ruangan kerja juga mempengaruhi kinerja guru. Menurut
Barnawi dan Arifin (2014: 56) warna dapat memberikan efek psikologis
seseorang yang ada di sekitarnya. Pemberian warna tidak hanya pada tembok-
tembok sekolah saja, tetapi peralatan sekolah juga dapat diberi warna sesuai
dengan keinginan.
(3) Udara
Barnawi dan Arifin (2014: 57) menyatakan bahwa “penyehatan udara
ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan kelembaban, debu, pertukaran
udara, bahan pencemar, dan mikroba di ruang kerja memenuhi persyaratan
kesehatan”. Keadaan suhu udara di dalam ruang kerja perlu diatur sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan efek negatif terhadap pegawai. Udara yang
sehat akan terasa sejuk dan segar sehingga dapat mempercepat pemulihan tubuh
akibat kelelahan. Kondisi udara yang sehat, guru dapat melakukan pekerjaan
dengan nyaman dan senang.
(4) Kebersihan
Lingkungan kerja harus diperhatikan kebersihannya baik lingkungan kerja
yang ada di dalam maupun di luar ruang ruang kerja. Lingkungan kerja yang
bersih memberikan rasa nyaman bagi pegawai. Sebaliknya, tempat kerja yang
kotor tidak akan nyaman dijadikan tempat untuk bekerja.
18
(5) Kebisingan
Barnawi dan Arifin (2014: 62) “kebisingan adalah terjadinya bunyi yang
tidak dikehendaki sehingga mengganggu pekerjaan atau bahkan kesehatan”. Di
sekolah, kebisingan dapat bersumber dari aktivitas bermain siswa, kegiatan
trasnportasi, dan lokasi lingkungan sekitar sekolah. Tingkat kebisingan yang
terlalu tinggi dapat mengganggu konsentrasi kerja sehingga menurunkan
produktivitas kerja pegawai.
(6) Keamanan
Keamanan di tempat kerja akan menimbulkan ketenangan dalam bekerja.
Ketenangan sangat dibutuhkan pegawai untuk mengoptimalkan hasil kerja.
Apabila keamanan pegawai tidak terjamin, maka timbullah kegelisahan dan
kekhawatiran. Kegelisahan dan kekhawatiran akan berdampak buruk terhadap
kinerja.
2.1.2.2 Lingkungan Kerja non Fisik
Sedarmayanti (2011: 26) menjelaskan lingkungan non fisik adalah semua
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan
dengan atasan, maupun dengan sesama rekan kerja. Sekolah hendaknya dapat
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antar guru dengan atasan,
maupun rekan kerja. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana
kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri.
Oleh karena itu, lingkungan kerja harus ditangani atau didesain agar
menjadi kondusif terhadap pekerja untuk melaksanakan kegiatan dalam suasana
yang aman dan nyaman (Zaenal dan Suharyo, 2009: 219) dalam Barnawi dan
Arifin (2014: 54). Lingkungan kerja dalam organisasi harus diperhatikan dan
19
diatur sedemikian rupa, sehingga dapat menciptakan suasana menyenangkan yang
selanjutnya dapat mendorong semangat dalam bekerja dengan lebih giat, tetap
terpelihara, tidak hanya kepada pegawai yang bersangkutan tetapi juga
keseluruhan pegawai dalam organisasi tersebut. Untuk menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif dan nyaman, sedikitnya diperlukan dua hal, yakni guru itu
sendiri serta hubungan baik antara guru dengan orang tua dan masyarakat di
sekitarnya (Mulyasa 2013: 193).
Dari beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa lingkungan kerja
yang kondusif akan meningkatkan produktivitas kerja, dan ini perlu disadari
dengan baik oleh setiap guru. Setiap guru mempunyai kewajiban yang sama, salah
satunya yaitu menciptakan suasana yang nyaman dalam lingkungan kerjanya.
2.1.3 Kinerja
Kinerja (performance), atau bisa juga disebut dengan prestasi kerja,
pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja, unjuk kerja, atau penampilan
kerja. Kinerja lebih sering disebut dengan prestasi yang merupakan hasil atau apa
yang keluar (outcomes) dari sebuah pekerjaan dan kontribusi sumber daya
manusia terhadap organisasi (Supardi 2013: 45-46).
Menurut Suprihanto (1996: 16) dalam Supardi (2013: 47), kinerja adalah
hasil kerja seseorang dalam suatu periode tertentu yang dibandingkan dengan
beberapa kemungkinan, misalanya standar target, sasaran, kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu.
Pengertian kinerja menurut Torang (2014: 74) adalah kuantitas dan
kualitas hasil kerja individu atau sekelompok di dalam organisasi dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar
20
operasional prosedur, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan atau yang berlaku
dalam organisasi.
Dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan kinerja adalah tingkat
keberhasilan seserorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggung jawab berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode
tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Timpe dalam (Supardi 2013: 50), menyebutkan faktor- faktor
yang mempengaruhi kinerja organisasi maupun individu, antara lain: lingkungan,
perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan balik dan
administrasi pengupahan. Karwati dan Priansa (2013: 50) mengemukakan
“berdasarkan ruang lingkupnya, kinerja dapat dipahami dalam tiga perspektif,
yaitu kinerja individu, kinerja kelompok, dan kinerja organisasi. Kinerja
organisasi terbetuk atas kinerja individu dan kinerja kelompok”.
Pendapat lain mengenai kinerja menyatakan: “Kinerja merupakan fungsi
dari interaksi antara ability (kemampuan dasar) dengan motivation (motivasi)
yaitu kinerja (performance) P = (A x M)” (Robbins 1994: 187) dalam Supardi
(2013: 47). Teori tersebut menujukkan bahwa orang yang memiliki kemampuan
dasar yang tinggi, tetapi memiliki motivasi yang rendah maka kinerjanya rendah,
demikian pula dengan orang yang memiliki motivasi tinggi, tetapi memiliki
kemapuan dasar yang rendah maka kinerjanya juga rendah. Berbeda dengan orang
yang memiliki kemampuan dasar yang tinggi dan memiliki motivasi yang tinggi
maka kinerjanya tinggi. Oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan antara
kemampuan dasar dan motivasi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan
harapan.
21
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, disimpulkan kinerja berdasarkan
ruang lingkupnya terdiri dari kinerja individu, kinerja kelompok, dan kinerja
organisasi. Kinerja individu, kelompok, maupun organisasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain: lingkungan, perilaku manajemen, desain jabatan,
penilaian kinerja, umpan balik dan administrasi pengupahan. Oleh karena itu
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu, kelompok maupun organisasi
perlu diperhatikan, demi terciptanya produktivitas kerja yang maksimal.
2.1.4 Kinerja Guru
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan dianggap
sebagai orang yang berperan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Oleh
karena itu kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi.
Barnawi dan Arifin (2014: 14) mendefinisikan kinerja guru sebagai
tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan
tanggungjawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja. Rachmawati dan
Daryanto (2013: 16) mendefinisikan kinerja guru yaitu “kemampuan yang
ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya.”
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah
kemampuan dan keberhasilan guru dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai tenaga profesioal berdasarkan standar kinerja. Kinerja
guru dapat menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkannya selama
melakukan aktivitas pembelajaran.
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Kinerja guru tidak terwujud begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh faktor-
faktor tertentu. Baik faktor internal mapunu eksternal sama-sama membawa
22
dampak terhadap kinerja guru. Barnawi dan Arifin (2014:42), kinerja guru
dipengaruhi oleh faktor tertentu yaitu faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal kinerja guru adalah faktor yang datang dari dalam diri guru yang
mempengaruhi kinerjanya, seperti kemampuan, ketrampilan, kepribadian,
persepsi, motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan, dan latar belakang
keluarga. Sedangkan faktor eksternal kinerja guru adalah faktor yang datang dari
luar guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, contoh gaji, sarana dan prasarana,
lingkungan kerja fisik, dan kepemimpinan.
Supardi (2013: 52) menyimpulkan bahwa terdapat faktor dari dalam dan
dari luar yang dapat mempengaruhi kinerja guru. Faktor dari dalam berupa faktor
individual dan faktor psikologis, seperti sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik,
minat, motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan lainnya.
Kemudian faktor dari luar berupa faktor situasional dan faktor karakteristik
pekerjaan.
Rachmawati dan Daryanto (2013:19) menyatakan bahwa “faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja guru antara lain kepribadian dan dedikasi,
pengembangan profesi, kemampuan mengajar, antar hubungan dan komunikasi,
hubungan dengan masyarakat, kedisiplinan, kesejahteraan, iklim kerja”.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi kinerja guru meliputi: (1) kemampuan, (2) ketrampilan, (3)
kepribadian, (4) persepsi, (5) motivasi, (6) pengalaman, dan (7) latar belakang
keluarga. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru terdiri
23
dari: (1) gaji, (2) sarana dan prasarana, (3) lingkungan kerja fisik, (4)
kepemimpinan, (5) situasional, dan (6) karakteristik pekerjaan. Berdasarkan
kesimpulan tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru perlu
diperhatikan dengan harapan akan tercipta kinerja guru yang optimal.
2.1.6 Indikator Kinerja Guru
Kinerja guru tidak akan berkualitas tanpa adanya kerjasama yang sinergis
dari berbagai pihak mulai dari kepala sekolah, tenaga kependidikan, peserta didik,
orang tua/ wali, dan masyarakat yang merupakan komponen penentu keberhasilan
suatu pendidikan. Sinergis komponen-komponen pendidikan ini akan membentuk
iklim kerja yang kondusif dalam meningkatkan kinerja guru.
Terdapat beberapa indikator kinerja guru yaitu akan tampak dalam hal
kepuasan siswa dan orang tua peserta didik, prestasi belajar siswa, perilaku sosial
dan kehadiran guru (Murgatroyd and Morgan, 1963: 63) dalam Supardi (2013:
55). Dengan demikian, memahami kinerja guru tidak terlepas dari peserta didik
sebagai subjek didik, dan tingkat prestasi belajar peserta didik.
Kinerja guru dapat terlihat jelas dalam pembelajaran yang
diperlihatkannya dari prestasi hasil belajar peserta didiknya. Kinerja guru yang
baik akan menghasilkan prestasi belajar peserta didik yang baik (Supardi 2013:
55). Standar beban kerja guru mengacu pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 35 Ayat 1 tentang Guru dan Dosen
disebutkan bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan pokok, yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil
pembelajaran.
24
2.1.6.1 Merencanakan Pembelajaran
Tugas guru yang pertama ialah merencanakan pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran harus dibuat sebaik mungkin perencanaan pembelajaran yang baik
akan membawa hasil yang baik pula. Guru (Direktorat Jendral Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2008: 4) dalam Barnawi dan Arifin (2014:
15), wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Langkah- langkah dalam
menyusun RPP, sebagai berikut:
(1) Mengisi kolom identitas.
(2) Menentukan alokasi waktu.
(3) Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan.
(4) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang
telah ditentukan.
(5) Menentukan karakter siswa yang akan dikembangkan.
(6) Mengidentifikasi materi ajar berdarkan materi pokok/ pembelajaran yang
terdapat dalam silabus.
(7) Menentukan metode pembelajaran yang digunakan.
(8) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,
inti, dan akhir.
(9) Menentukan alat/ bahan/ sumber belajar yang digunakan.
(10) Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik
penskoran, dan lain-lain.
2.1.6.2 Melaksanakan Pembelajaran
Tugas guru yang kedua yaitu melaksanakan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran (Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
25
Kependidikan, 2008: 4-5) dalam Barnawi dan Arifin (2014: 16), adalah kegiatan
ketika terjadi interaksi edukatif antara peserta didik dengan guru, kegiatan ini
adalah kegiatan tatap muka yang sebenarnya.
Kegiatan pembelajaran adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang
ditandai adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber
belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembelajaran. Dalam mengelola
kelas guru harus mampu menciptakan suasana kondusif yang menyenangkan agar
pembelajaran dapat berlangsung lancar.
2.1.6.3 Menilai Hasil Pembelajaran
Menurut Rusman (2012: 13) penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil
pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta
digunakan sebagai bahan penyusunan hasil kemajuan belajar peserta didik.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis, dan terprogram dengan
menggunakan tes maupun nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, lembar kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, produk, portofolio, dan
penilaian diri.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dijadikan
indikator kinerja guru dalam penelitian ini yaitu perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Ketiga indikator kinerja
guru tersebut haruslah terpenuhi, demi terciptanya pembelajaran yang sesuai
dengan beban kerja beban yang telah ditentukan. Dengan begitu tujuan dari
pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.
26
2.1.7 Penilaian Kinerja Guru
Dalam upaya mewujudkan kinerja yang baik diperlukan proses penilaian
kinerja. Penilaian Kinerja Guru (PKG) pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
untuk membina dan mengembangkan guru profesional yang dilakukan dari guru,
oleh guru, dan untuk guru. Hal ini penting untuk melakukan pemetaan terhadap
kompetensi dan kinerja seluruh guru dalam berbagai jenjang dan jenis pendidikan
(Mulyasa 2013: 88).
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, menegaskan bahwa penilaian
kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Penilaian kinerja guru
dilakukan untuk mendapatkan guru bermutu baik dan profesional. Selain itu
proses penilaian kinerja menjadi bagian terpenting di dalam manajemen untuk
meningkatkan dan mengevaluasi kinerja guru.
Penilaian kinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan
tugasnya sebagai pendidik. Penilaian kinerja memberikan jaminan bahwa guru
dapat bekerja secara profesional dan mampu memberikan layanan kepada
masyarakat. Sesuai dengan tugas, fungsi, dan perkembangan zaman, guru dituntut
untuk memiliki kompetensi dan profesionalisme yang terstandar. Selain itu,
“penilaian kinerja dapat menjadi dasar membedakan pekerjaan yang efektif dan
tidak efektif. Penilaian kinerja lebih menggambarkan awal dari sebuah proses
daripada sebagai sebuah produk akhir” (Sedarmayanti 2014: 263).
27
Dimensi atau standar kinerja yang dievaluasi dalam pelaksanaan pekerjaan
meliputi jumlah volume pekerjaan, kualitas kerja, kemampuan menyesuaiakan
diri, kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama, seperti:
(1) Quantity of Work: berkenaan dengan volume pekerjaan yang dapat
dikerjakan seorang guru.
(2) Quality of Work: yang berkenaan dengan ketelitian, dan kelengkapan hasil
kerja.
(3) Inisiatif: berkenaan dengan keinginan untuk maju, mandiri, penuh tanggung
jawabterhadap pekerjaannya.
(4) Adaptability: berkenaan dengan kemampuan guru untuk merespon dan
menyesuaikan dengan perubahan keadaan.
(5) Cooperation: berkenaan dengan kemampuan dan kemauan untuk bekerja
sama dengan pimpinan dan sesama teman kerja (Tyson and Jackson, 1993:
404) dalam Supardi (2013: 70).
Indikator penilaian terhadap kinerja guru dilakukan terhadap tiga tahap
kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu: merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran (Departemen Pendidikan Nasional)
dalam Rusman (2012: 75). Gaffar menyatakan bahwa “untuk menilai kinerja guru
dapat dilihat pada aspek penguasaan content knowledge, behavioral skill, dan
human relation skill” (Supardi 2013: 70). Berdasarkan pendapat tersebut
penilaian kinerja guru didasarkan pada penguasaan keilmuan, keterampilan
tingkah laku, dan kemampuan menjalin hubungan.
28
Penilaian kinerja guru harus mampu mengeksplorasi keunggulan dan
kelemahan yang dimiliki setiap guru. Kementerian Pendidikan Nasional dalam
Barnawi dan Arifin (2014: 26) penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama,
yaitu:
(1) Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan kompetensi dan
keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran, pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
Dengan demikian, profil kinerja yang menggambarkan kekuatan dan
kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis
kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru yang dapat digunakan
sebagai basis untuk merencanakan penilaian kinerja guru.
(2) Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah yang dilakukannya pada tahun
tersebut. Oleh karena itu, kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun
sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk
kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.
Instrumen sebagai Alat Penilaian Kinerja Guru atau Kemampuan Guru
(APKG) telah dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1982) dalam Supardi (2013: 71). Menurut Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (2012: 10-5) penilaian kinerja guru mengacu pada dimensi tugas
utama guru yang meliputi merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
29
pembelajaran. Tugas utama tersebut diturunkan menjadi indikator kinerja yang
dapat mengukur unjuk kerja guru dalam menjalankan tugasnya sebagai
perwujudan dari kompetensi yang dimiliki. Rachmawati dan Daryanto (2013:
121-6) juga menjelaskan alat penilaian yang dimodifikasi oleh Departemen
Pendidikan Nasional yaitu Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG) meliputi: (1)
rencana pembelajaran (RPP), (2) prosedur pembelajaran, dan (3) hubungan antar
pribadi. Uraian mengenai indikator penilaian kinerja guru dijelaskan sebagai
berikut:
(1) Perencanaan Pembelajaran
Tahap ini berhubungan dengan kemampuan guru dalam menguasai bahan
ajar melalui cara penyusunan program kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan
dengan kegiatan pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Indikator perencanaan pembelajaran antara lain yaitu: menentukan tujuan
pembelajaran sesuai dengan silabus dan karakteristik peserta didik, menyusun
bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual, dan mutakhir, merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif, menentukan media dan sumber belajar yang sesuai
dengan materi dan strategi pembelajaran, dan menentukan alat evaluasi yang
sesuai dengan bahan ajar.
(2) Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di kelas merupakan inti penyelenggaraan
pendidikan yang ditandai dengan kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media
dan sumber belajar, dan penggunaan metode dan strategi pembelajaran. Indikator
pelaksanaan pembelajaran antara lain yaitu: kemampuan membuka pembelajaran
30
yang menarik, penguasaan bahan ajar, penerapan strategi dan model pembelajaran
yang efektif, kemampuan memanfaatkan media dan sumber belajar, kemampuan
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kemampuan melakukan evaluasi
pembelajaran, kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan kemampuan
memberikan tindak lanjut kepada siswa.
(3) Penilaian pembelajaran
Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Maka dari itu penilaian pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Guru dituntut memiliki kemampuan dalam menentukan
pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, pengolahan dan
penggunaan hasil evaluasi. Indikator penilaian pembelajaran antara lain yaitu:
guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar
siswa, guru menggunakan berbagai strategi dan metode dalam melakukan
penilaian, dan guru memanfaatkan hasil penilaian untuk memberikan umpan
balik bagi siswa (Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, 2008: 39-46).
Informasi tentang hasil penilaian kinerja guru akan sangat membantu
dalam upaya mengelola guru dan mengembangkannya dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu hasil penilaian kinerja guru dapat
dijadikan dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan dan
pemeberian imbalan (Barnawi dan Arifin, 2014: 25).
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dijadikan
indikator penilaian kinerja guru dalam penelitian ini yaitu perencanaan
31
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Penilaian
kinerja yang baik harus mampu menciptakan gambaran yang tepat mengenai
kinerja guru yang dinilai. Penilaian tidak hanya untuk memperbaiki kinerja guru
yang belum optimal, melainkan juga sebagai bahan acuan untuk meningkatkan
kinerja guru. Penilaian kinerja memberikan jaminan bahwa guru dapat bekerja
atau memberikan layanan yang berkualitas bagi masyarakat khususnya kepada
siswa.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian tentang pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran di SD Daerah R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut maupun baru. Beberapa
penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru yang telah
dilakukan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:
Hendro Setyono dan Achmad Sudjadi (2009), Agni Prasetya Tartib (2013), Dwi
Agung Nugroho Arianto (2013), Osriza Betri (2011), Annierah Maulana Usop,
dkk (2013), Nakpodi, E.D. (2011), dan Tony Susilo Wibowo dan Fitria Handayani
(2013).
Hendro Setyono dan Achmad Sudjadi (2009), guru Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Patimuan Cilacap dalam jurnal penelitiannya yang berjudul
”Pengaruh Kompetensi Guru, Insentif dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap
Kinerja Guru SMA Negeri 1 Patimuan Kabupaten Cilacap”. Hasil penelitiannya
yaitu kompetensi guru, insentif, dan lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh
32
yang positif terhadap kinerja guru. Artinya jika kompetensi guru. insentif guru,
dan lingkungan kerja fisik ditingkatkan, maka akan meningkatkan kinerja guru
SMA Negeri 1 Patimuan Kabupaten Cilacap.
Agni Prasetya Tartib (2013) dari Universitas Komputer Indonesia dalam
jurnal penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Guru pada SMP Pasundan 6 Bandung dan SMK Pasundan
3 Bandung”. Hasil penelitiannya yaitu lingkungan kerja dan Kepuasan kerja guru
pada SMP Pasundan 6 Bandung dan SMK Pasundan 3 Bandung termasuk dalam
kategori baik. Indikator lingkungan kerja seperti ruang gerak, dan pewarnaan
dalam kategori baik. Sedangkan hubungan kerja guru kategori sangat baik.
Namun ada indikator dalam kategori cukup baik yaitu indikator penerangan dan
suhu. Namun ada indikator yang termasuk kategori sedang yaitu pada indikator
kompensasi, pengawasan dan kondisi kerja. Kinerja guru pada SMP Pasundan 6
Bandung dan SMK Pasundan 3 Bandung dinilai termasuk dalam kategori tinggi.
Indikator persentase tertinggi pada kualitas, hasil kerja, tanggung jawab serta
kuantitas. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada SMP
Pasundan 6 dan SMK Pasundan 3 Bandung. Lingkungan kerja dan kepuasan kerja
secara simultan berpengaruh terhadap kinerja guru pada SMP Pasundan 6 dan
SMK Pasundan 3 Bandung sebesar 65,5% dan sisanya 34,5% dari variabel lain
yang tidak diteliti.
Dwi Agung Nugroho Arianto (2013) dari Universitas Islam Nahdlatul
Ulama Jepara dalam penelitiaannya yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan,
Lingkungan Kerja dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Tenaga Pengajar”. Hasil
33
peneltiannya yaitu bahwa lingkungan kerja dan kedisiplinan kerja tidak
berpengaruh pada kinerja tenaga pengajar. Sementara itu budaya kerja memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja. Dengan demikian beberapa hipotesis tidak
berhasil dibuktikan dalam penelitian ini. Ada beberapa keterbatasan yang dihadapi
dalampenelitian ini, di antaranya adalah populasi terbatas yaitu hanya 30 orang,
sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok populasi dengan
jumlah yang besar. Periode sampel dalam penelitian ini hanya dua tahun yaitu
tahun 2009 sampai 2011 sehingga berpotensi tidak tertangkapnya gambaran yang
sebenarnya atas pengaruh kedisiplinan, lingkungan dan budaya kerja terhadap
kinerja tenaga pengajar.
Osriza Betri (2011) dari Universitas Terbuka dalam penelitiaanya yang
berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Guru di SMK Swasta se-Kota Batam”. Hasil penelitiannya yaitu
variabel yang digunakan adalah lingkungan kerja, kepemimpinan dan budaya
organisasi sebagai variabel independen (X), dan kinerja guru sebagai variabel
dependen (Y). Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda, Uji t, Uji F,
dan Uji Determinasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Iingkungan kerja,
kepemimpinan dan budaya organisasi secara bersama-sama memberikan pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru (F hit = 126, 727). Sedangkan
pengujian secara parsial menunjukkan bahwa lingkungan kerja, kepemimpinan
dan budaya organisasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja guru dengan t hit berturut-turut sebesar 3.173, 2.150 dan 3.292.
Disimpulkan bahwa Iingkungan kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi
34
merupakan faktor yang mampu mempengaruhi kinerja guru, tetapi budaya
organisasi merupakan faktor yang paling menonjol mempengaruhi kinerja guru
yang seharusnya menjadi fokus perhatian otoritas pendidikan setempat.
Annierah Maulana Usop, dkk (2013), jurnal internasional dalam
penelitiannya yang berjudul “Work Performance and Job Satisfaction among
Teachers”. Hasil penelitiaannya menjelaskan bahwa,
“This study attempted to find out the relationship of work
performance and job satisfaction among teachers of Division of
Cotabato City. Results stated that most teachers are 31-40 age
bracket. Majority of them are females, married, earned a college
degree and further master’s unit. Sixty- four percent of them had 11
to 15 years of service. Therefore, the findings, concluded that the
teachers of Division of Cotabato City displays a high level of
performance. They were contented with their job satisfaction facets
such as school policies, supervision, pay, interpersonal relations,
opportunities for promotion and growth, working conditions, work
itself, achievement, recognition, and responsibility. This implies that
a teacher’s satisfied with their job is also a productive one.
Furthermore, if the teachers contented with their job, they will
develop and maintain high level of performance. Teaching learning
process make more efficient and effective that could produce high
competitive learners.”
Inti dari penjelasan tersebut yaitu performa kinerja dan kepuasan kerja
guru di Kota Cotabato relatif tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
lain: kebijakan sekolah, supervisi, gaji, hubungan interpersonal, promosi, kondisi
kerja, kinerja personal, prestasi, pengakuan, dan produktivitas. Hal ini berarti jika
seorang guru puas dengan pekerjaannya, guru akan mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi.
Selanjutnya penelitian oleh Nakpodia, E.D. (2011) Department of
Educational administration and Policy Studies, Delta State University, Abraka –
35
Nigeria dalam penelitiaannya yang berjudul “Work Environment and Productivity
among Primary School Teachers in Nigeria”. Hasil penelitiaannya menjelaskan
bahwa,
“It is a known fact that the quality of a teacher and his level of
commitment affect the standard of his work. The standard of his
work determines the quality of the performance of the children that
he teaches. If the good standard of education of children must be
maintained, teachers’ quality must be improved by improving not
only his academic and professional competence but also his work
environment. Motivation is a major factor for promoting
productivity. Improving the work environment of primary school
teachers will improve their productivity and educational quality.”
Inti dari penjelasan tersebut yaitu untuk menciptakan standar pendidikan
yang baik bagi siswa, guru haruslah mempunyai kualitas. Kualitas yang harus
ditingkatkan oleh guru tidak hanya kompetensi akademik dan profesional saja,
melainkan kualitas lingkungan kerjanya. Meningkatkan lingkungan kerja akan
meningkatkan produktivitas dan pendidikan.
Tony Susilo Wibowo dan Fitria Handayani (2013) dari Program Studi
Manajemen Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Dalam penelitiaannya yang
berjudul “Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru di
SMP Negeri 1 Taman”. Hasil penelitiannya yaitu variabel dan motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja kinerja guru SMP N 1 Taman. Hal ini dapat dilihat
dari F hitung > F tabel (14,137 > 3,35423) dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (motivasi dan
lingkungan kerja) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru.
dengan melihat probabilitasnya (Sig) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,009
36
< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan
berpengaruh.
Dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian
tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti. Persamaan penelitiannya terletak pada variabel bebasnya
yang membahas tentang lingkungan kerja, dan variabel terikatnya yang
membahas tentang kinerja guru. Adapun perbedaannya dengan beberapa
penelitian di atas yaitu terletak pada subjek yang diteliti. Subjek yang diteliti
pada penelitian di atas yaitu guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA), sedangkan subjek yang yng diteliti oleh peneliti yaitu
guru Sekolah Dasar (SD).
2.3 Kerangka Berpikir
Mutu pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor pendukung.
Diantara sekian banyak faktor pendukung yang ada, guru merupakan faktor
dominan yang berpengaruh dan berkontribusi terhadap mutu pendidikan.
Keberhasilan pendidikan membutuhkan guru yang profesional dalam menjalankan
tugasnya. Sebagai tenaga yang profesional guru dituntut untuk senantiasa
meningkatkan kinerjanya dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran.
Dalam praktiknya, kinerja guru dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik
dari segi internal maupun eksternal. Faktor internal antara lain yaitu kemampuan,
kepribadian, motivasi, dan usaha. Faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
37
salah satunya yaitu lingkungan fisik. Dengan kondisi lingkungan fisik yang
kondusif dan nyaman, dalam hal ini nyaman dan menyenangkan dapat berdampak
pada meningkatnya produktivitas kerja karena guru dalam bekerja akan lebih giat
dan semangat, baik bekerja secara individu maupun kelompok. Apabila
lingkungan kerja fisik tidak kondusif dan kurang mendukung dalam bekerja akan
mengakibatkan semangat guru dalam bekerja menurut dan berdampak pada
menurunnya kinerja guru dalam pembelajaran.
Keterkaitan antara lingkungan fisik terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran dapat dijelaskan lebih lanjut dalam kerangka berpikir yang
diilustrasikan seperti bagan berikut.
Keterangan dari bagan di atas yaitu :
= diteliti bagaimana pengaruh lingkungan fisik
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.
= tidak diteliti.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Bagan tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran (Y)
sebagai variabel terikat dan lingkungan fisik (X) sebagai variabel bebas.
Kinerja Guru dalam
Pembelajaran
Lingkungan Kerja
Faktor internal
Faktor eksternal
Lingkungan Fisik
Lingkungan Non Fisik
38
Lingkungan fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru
dalam pembelajaran.
2.4 Hipotesis
“Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah pada suatu penelitian” (Sugiyono 2013: 99). Dalam penelitian
ini hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru di SD Dabin
R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
Ha: Terdapat pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru di SD Dabin R.A.
Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
39
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang terdiri
atas: desain penelitian, variabel dan definisi operasional, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan pengolahan dan analisis data.
Uraian selengkapnya akan dibahas sebagai berikut:
3.1 Desain Penelitian
Dalam sebuah penelitian, desain penelitian berguna sebagai pengembalian
keputusan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian ex post facto dengan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian ex post facto menurut Sugiyono dalam Riduwan (2013: 50)
merupakan “suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah
terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kejadian tersebut”. Darmadi (2013: 258) menyatakan bahwa
“penelitian ex post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas
telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu
penelitian”. Sehingga untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan tidak bisa
melalui pengamatan secara langsung karena peristiwa yang akan diteliti telah
terjadi di masa lampau. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif
40
non eksperimen, karena data yang diperoleh kemudian dianalisis sesuai metode
statistik yang digunakan lalu diinterpretasikan.
Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independen) dan satu
variabel terikat (dependen). Variabel bebasnya (X) yaitu lingkungan fisik dan
variabel terikatnya yaitu kinerja guru dalam pembelajaran di SD Dabin R.A.
Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Desain penelitiannya dapat
digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
X : lingkungan fisik
Y : kinerja guru dalam pembelajaran
Gambar 3.1 Desain Penelitian
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel dan desain penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Penelitian
Sugiyono (2013:63) menjelaskan bahwa “variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, variabel-variabel tersebut yaitu
Lingkungan Fisik (X) Kinerja Guru dalam
Pembelajaran (Y)
41
variabel terikat dan variabel bebas. Adapun penjelasan lebih lanjutnya sebagai
berikut.
3.2.1.1 Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Sugiyono
(2013:64) mengemukakan bahwa “variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).Variabel independen dalam penelitian ini yaitu lingkungan
fisik (X).
3.2.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2013: 64), “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen yaitu kinerja guru dalam pembelajaran (Y).
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti
dengan pembaca terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga
diharapkan dapat menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
3.2.2.1 Variabel Lingkungan Fisik (X)
Lingkungan fisik merupakan semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
di sekitar tampat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun tidak lansung. Lingkungan fisik dalam penelitian ini meliputi: (1)
lingkungan yang langsung berhubungan dengan guru seperti pusat kerja, kursi,
meja, dan sebagainya; (2) lingkungan perantara atau lingkungan umum yang
42
mempengaruhi kinerja seperti pencahayaan, pewarnaan, udara, kebersihan,
kebisingan dan keamanan (kondisi kerja).
3.2.2.2 Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)
Tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai
dengan tanggungjawab dan wewenangnya dalam pembelajaran. Kinerja guru
dalam pembelajaran pada penelitian ini meliputi: merencanakan pembelajaran,
(melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Sugiyono (2010: 117) menjelaskan bahwa “ populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh guru SD
Dabin R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No NamaSekolah Guru
1 SD Negeri 1 Semawung Daleman 8 orang
2 SD Negeri 2 Semawung Daleman 9 orang
3 SD Negeri Pringowijayan 8 orang
4 SD Negeri Sidarum 7 orang
5 SD Negeri Kuwurejo 8 orang
6 SD Negeri Senepo 8 orang
7 SD Nasional 8 orang
Jumlah 56 orang
Sumber: data survei sekolah dasar se-Dabin R.A. Kartini
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
43
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2010: 118) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Arikunto (2013: 174)
menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah
bagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik sampling jenuh.
Menurut Sugiyono (2013: 124), “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
apabila anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Untuk sampel dalam
penelitian ini adalah semua guru SD daerah binaan R.A. Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Jadi jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 56
guru.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Sumber: data survei sekolah dasar se-Dabin R.A. Kartini Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
No NamaSekolah Guru
1 SD Negeri 1 Semawung Daleman 8 orang
2 SD Negeri 2 Semawung Daleman 9 orang
3 SD Negeri Pringowijayan 8 orang
4 SD Negeri Sidarum 7 orang
5 SD Negeri Kuwurejo 8 orang
6 SD Negeri Senepo 8 orang
7 SD Nasional 8 orang
Jumlah 56 orang
44
yaitu dengan kuesioner (angket), wawancara, dan dokumentasi. Uraian
selengkapnya sebagai berikut:
3.4.1 Kuesioner (angket)
Sugiyono (2013:193) mendefinisikan kuesioner atau angket sebagai teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan Riduwan
(2012: 71) mendefinisikan angket adalah pertanyaan yang diberikan kepada orang
lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna.
Kuesioner dibedakan menjadi dua jenis yaitu kuesioner atau angket
terbuka dan kuesioner atau angket tertutup. Penelitian ini menggunakan kuesioner
tertutup (kuesioner berstruktur). Kuesioner ini sudah disediakan jawaban,
sehingga responden hanya memilih satu jawaban yang telah disajikan oleh peneliti
dengan cara memberikan ceklist (√).
Kuesioner dalam penelitian ini merupakan alat penelitian utama yang
digunakan untuk memperoleh data pada variabel penelitian yaitu lingkungn fisik
(X) dan kinerja guru dalam pembelajaran (Y). Kuesioner atau angket terlebih
dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner atau angket yang sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya, dibagikan kepada responden untuk diisi sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Responden dalam penelitian ini yaitu guru SD
di Dabin R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
45
3.4.2 Wawancara
Riduwan (2013: 74) berpendapat bahwa “wawancara atau interviu adalah
salah satu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya”. Dalam penelitian ini jenis wawancara yang digunakan
adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2013: 140) “wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan pedoman wawancara
yang tersusun secara sistematis dan lengkap. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan”.
Teknik wawancara ini ditujukan kepada kepala sekolah. Adapun
narasumber dalam wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
Bambang Sukoyo, S.Pd. M.Pd. SD Negeri Sidarum, Moh Saebani SD Negeri 1
Semawung Daleman, Winarsih, S.Pd. SD Negeri 2 Semawung Daleman, Heru
Buwono, S.Pd. SD Negeri Senepo, Suparmi, S.Pd. SD Negeri Kuwurejo, Siti
Maulidia, S.Pd. M.Pd. SD Negeri Pringgowijayan, dan Dewi Ayvina Lisanjaya,
S.E. SD Nasional. Tujuan wawancara dalam penelitian ini untuk mendapatkan
informasi awal mengenai variabel penelitian yaitu lingkungan fisik dan kinerja
guru dalam pembelajaran di SD Dabin RA. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo.
3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Riduwan (2013: 77) menyatakan bahwa dokumentasi ditujukan untuk
46
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan penelitian.
Menurut Arikunto (2013: 274) berpendapat dokumentasi digunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Metode ini
digunakan untuk mengumpulkan surat ijin penelitian, foto kondisi lingkungan
fisik sekolah, data angket lingkungan fisik dan kinerja guru dalam pembelajaran.
3.5 Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menggunakan sebuah
alat ukur yang pada umumnya disebut instrumen penelitian. Arikunto (2013: 203)
berpendapat instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga data lebih
mudah diolah. Sedangkan menurut Sugiyono (2014: 148) instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau
kuesioner. Titik tolak dari penyusunan angket ini adalah dengan menetapkan
variabel penelitian yang akan diteliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi
47
operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari
indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
Untuk memudahkan penyusunan angket, maka perlu digunakan matriks
pengembangan angket atau kisi-kisi angket (lampiran 1). Setelah kisi-kisi angket
dibuat, selanjutnya menyusun angket yang akan digunakan dalam penelitian
(lampiran 2).
Penelitian ini menggunakan dua angket. Angket pertama digunakan untuk
mengukur variabel X yaitu lingkungan fisik, sedangkan angket kedua digunakan
untuk mengukur variabel Y yaitu kinerja guru dalam pembelajaran. Angket yang
digunakan menggunakan skala Likert dengan pertanyaan bersifat tertutup yaitu
jawaban atas pertanyaan yang diajukan sudah disediakan. Angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berisi pernyataan yang harus
dijawab oleh responden dengan memberikan checklist (√) pada jawaban yang
dianggap paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. “Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang
fenomena sosial” (Sugiyono, 2013: 136). Dalam peneletian ini menggunakan 4
alternatif jawaban yaitu “sangat setuju”, “setuju”, “kurang setuju”, dan “tidak
setuju”. Widoyoko (2013: 106) berpendapat bahwa “skala empat lebih baik
karena dengan skala empat responden tidak memiliki peluang untuk bersikap
netral, sehingga responden dipaksa untuk menentukan sikap terhadap pernyataan
atau pertanyaan dalam instrumen”. Kriteria penilaian angket fasilitas belajar di
sekolah yaitu sebagai berikut:
48
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Angket dengan Skala Likert
Jawaban Skor Pertanyaan atau
Pernyataan Positif
Skor Pertanyaan atau
Pernyataan Negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Kurang setuju 2 3
Tidak setuju 1 4
Angket yang telah dibuat harus diuji kehandalannya terlebih dahulu
sebelum digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian yaitu dengan uji validitas
dan uji reliabilitas. Sugiyono (2013: 168) menyatakan bahwa instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Setelah diuji validitasnya, selanjutnya angket diuji reliabilitasnya.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji coba
angket dalam penelitian ini diberikan kepada 18 guru di SD Negeri 1 Kutoarjo
dan SD Negeri Sawunggaling yang berada di luar populasi.
Tabel 3.3 Sampel Uji Coba
No NamaSekolah Guru
1 SD Negeri 1 Kutoarjo 9 orang
2 SD Negeri Sawunggaling 9 orang
Jumlah 18 orang
Sumber: data survei SD Negeri 1 Kutoarjo dan SD Negeri
Sawunggaling.
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menggunakan sebuah
alat ukur yang pada umumnya disebut instrumen penelitian. Arikunto (2013: 203)
berpendapat bahwa instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
49
lebih mudah diolah”. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu
valid dan reliabel.
3.5.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto, (2013: 211) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Uji validitas dapat dilakukan menggunakan Pearson Product Moment.
Dalam perhitungan validitas hasil uji coba peneliti menggunakan program
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20. Langkah-langkah
dalam menghitung uji validitas melalui program SPSS menurut Priyatno (2012:
118-9) yaitu pilih Analyze – Correlate – Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate
Correlations, semua variabel dimasukkan ke kotak Variables. Pada Correlation
Coefficients pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih Two-tailed lalu klik
OK. Koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel Correlations, kolom Perason
Correlations.
Sugiyono (2013: 183) berpendapat bahwa suatu instrumen dikatakan valid
jika nilai koefisien korelasi (rhitung) suatu instrumen ≥ 0,3 (rkritis). Oleh karena itu,
nilai r hitung dari masing-masing item pada output Correlations dibandingkan
dengan nilai 0,3 agar diketahui item yang valid. Tabulasi skor angket lingkungan
fisik dan kinerja guru dalam pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 3.
Sedangkan output uji validitas dapat dilihat pada lampiran 4.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan atau keajegan) instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas ini
50
menggunakan rumus Alpha. Dalam menghitung reliabilitas, Peneliti
menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah uji reliabilitas
yaitu pilih Analyze – Scale – Reliability Analiysis. Pada kotak dialog Reliability
Analyze, item-item yang valid dimasukkan pada kotak items. Selanjutnya pada
Statistics, pada bagian Descriptives for pilih Scale if item deleted. Kemudian
Continue, pada Model pilih Alpha lalu OK. Hasil perhitungan uji reliabilitas
(koefisien reliabilitas) dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics kolom
Cronbach’s Alpha (Priyatno, 2012: 121-2). Suatu instrumen dinyatakan reliabel
bila r11 (koefisien reliabilitas) > rtabel (Riduwan, 2013: 107). Output hasil
perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 5.
Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, langkah
selanjutnya adalah membandingkan r11 dengan rtabel. Dalam pengujian reliabilitas
item angket uji coba, diketahui n= 318 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05
sebesar 0,468.
Dengan demikian angket yang telah valid dan reliabel digunakan sebagai
instrumen penelitian dalam penelitian ini. Selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen
penelitian (lampiran 6) dan angket sebagai instrumen penelitian (lampiran 7).
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
51
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum (Sugiyono 2014: 199). Pengukuran pada variabel yang
diungkap dilakukan dengan memberikan skor pada jawaban angket yang telah
diisi oleh responden. Hasil penjumlahan masing-masing butir pertanyaan
kemudian dikonsultasikan dengan tabel kategori variabel lingkungan fisik,
kategori tersebut terdiri dari rendah, sedang, dan tinggi.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini
yaitu sebagai berikut:
(1) Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
(2) Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 4, jadi k = 4.
(3) Menentukan lebar setiap kelas (interval).
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam
menginterpretasikan tingkat lingkungan fisik dengan rentang skor 1 sampai
dengan 4. Jumlah skor dari tiap responden ditransfomasikan dalam bentuk
prosentase skor dengan cara membagi dengan skor maksimalnya dan dikalikan
100%. Prosentase skor tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria
lingkungan fisik sebagai berikut: (1) rendah, (2) sedang, dan (3) tinggi. Rumus
kriteria lingkungan fisik yaitu sebagai berikut:
(1) Data maksimal
15 x 4 = 60
(2) Data minimal
15 x 1 = 15
52
(3) Range
Data maksimal – Data minimal
60 – 15 = 45
(4) Panjang kelas interval =
=
= 15
(5) Proesentase skor maksimal
: 4 x 100% = 100%
(6) Prosentase skor minimal
1 : 4 x 100% = 25%
(7) Rentang prosentase
100% - 25% = 75%
(8) Panjang interval
Panjang kelas = 75% : 3
= 25%
Tabel 3.3 Kategori Variabel Lingkungan Fisik
Skor Interval Prosentase Kategori
X < 37 25% < X ≤ 50% Rendah
37 ≤ X < 53 50% < X ≤ 75% Sedang
53 ≤ X 75% < X ≤ 100% Tinggi
Sumber: Rumus posentase Saifuddin Azwar
Prosentase skor lingkungan fisik dihitung dengan rumus berdasarkan
penjelasan Riduwan (2012: 89) sebagai berikut:
Pp = x 100%
53
Keterangan:
Pp = prosentase lingkungan fisik
Sk = skor keseluruhan yang diperoleh
Sm = jumlah skor maksimal
Kategori variabel kinerja guru dalam pembelajaran, kategori tersebut
terdiri dari rendah, sedang, dan tinggi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penggunaan teknik analisis ini yaitu sebagai berikut:
(1) Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
(2) Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 4, jadi k = 4.
(3) Menentukan lebar setiap kelas (interval).
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam
menginterpretasikan tingkat fasilitas belajar di sekolah dengan rentang skor 1
sampai dengan 4. Jumlah skor dari tiap responden ditransfomasikan dalam bentuk
prosentase skor dengan cara membagi dengan skor maksimalnya dan dikalikan
100%. Prosentase skor tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria fasilitas
belajar di sekolah sebagai berikut: (1) rendah, (2) sedang, dan (3) tinggi. Kriteria
fasilitas belajar di sekolah yaitu sebagai berikut:
(1) Data maksimal
15 x 4 = 60
(2) Data minimal
15 x 1 = 15
(3) Range
54
Data maksimal – Data minimal
60 – 15 = 45
(4) Panjang kelas interval =
=
= 15
(5) Proesentase skor maksimal
4 : 4 x 100% = 100%
(6) Prosentase skor minimal
1 : 4 x 100% = 25%
(7) Rentang prosentase
100% - 25% = 75%
(8) Panjang interval
Panjang kelas = 75% : 3
= 25%
Tabel 3.4 Kategori Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Skor Interval Prosentase Kategori
X < 37 25% < X ≤ 50% Rendah
37 ≤ X < 53 50% < X ≤ 75% Sedang
53 ≤ X 75% < X ≤ 100% Tinggi
Sumber: Rumus posentase Saifuddin Azwar
Persentase skor kinerja guru dalam pembelajaran dihitung dengan rumus
berdasarkan penjelasan Riduwan (2012: 89) sebagai berikut:
Pp = x 100%
Keterangan:
55
Pp = persentase kinerja guru dalam pembelajaran.
Sk = skor keseluruhan yang diperoleh
Sm = jumlah skor maksimal
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan memenuhiprasyarat atau tidak untuk dianalisis dengan dengan
teknik yang telah di rencanakan. Uji prasyarat analisis dalam penelitian
menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan uji hipotesis. Berikut pembahasan
secara rincinya.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian (Sujarweni, 2014: 52). Sugiyono
(2013: 202) berpendapat bahwa statsistik parametris digunakan berdasarkan
asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.
Untuk itu uji normalitas harus dilakukan terlebih dahulu. Bila data tidak normal,
maka statistik parametris tidak bisa digunakan, sehingga statistik yang bisa
digunakan adalah statistik nonparametris.
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov (Sujarweni, 2014: 52). Peneliti menggunakan bantuan program SPSS
versi 20 untuk menghitung normalitas data dengan langkah-langkah berikut: klik
Analyze – Nonparametric Tes – Legacy Dialogs – 1 Sample K-S. Kemudian
masukkan variabel lingkungan fisik dan kinerja guru dalam pembelajaran ke
56
dalam kotak Test Variable List dan beri tanda checklist (√) Normal pada kotak
dialog Test Distribution klik OK. (Sujarweni, 2014: 53-6)
Hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada
output One Sample Kolmogorov-Smirnov baris Asymp. Sig. Data normal jika
Asymp. Sig > α, untuk taraf signifikan (α) 5%. Jika signifikansi lebih dari 0,05,
maka data berdistribusi normal (Sujarweni, 2014: 36).
3.6.2.2 Uji Linieritas
Setelah uji normalitas dilakukan, tahap selanjutnya yaitu uji linieritas. Uji
linieritas digunakan untuk mengetahui variabel X (kesulitan belajar membaca)
dan Y (hasil belajar) mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara
signifikan. Kalau tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
Untuk menguji linieritas data, peneliti menggunakan bantuan program
SPSS 20 untuk menguji linieritas data. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
melakukan uji linieritas data menggunakan program SPSS 20 adalah sebagai
berikut: Klik Star > All Program > IBM SPSS Statistics > IBM SPSS Statistics 20
maka akan muncul halaman program SPSS 20. Pilih Variable View, pada kolom
Name isikan X, kolom Decimals isikan 0, dan kolom Measure isikan Scale. X
mewakili variabel lingkungan fisik. Kemudian isikan kembali kolom Name
dengan Y, kolom Decimals dengan 0, dan Measure dengan Scale. Y mewakili
variabel kinerja guru dalam pembelajaran. Kemudian klik Data View.
Pada kolom X, kolom tersebut diisi dengan jumlah skor setiap guru yang
menjadi sampel yang diperoleh dari angket lingkungan fisik, sedangkan pada
57
kolom Y diisi dengan jumlah skor dari angket kinerja guru dalam pembelajaran.
setelah semua data sudah dimasukkan, lalu klik Analyze > Compare Mean >
Means. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Means. Klik X dan masukkan ke
dalam kolom Independent List, selanjutnya klik Y dan masukkan ke dalam kolom
Dependent List. Langkah selanjutnya adalah klik Options dan beri tanda checklist
pada Test for linearity kemudian klik Continue dan dilanjutkan dengan klik OK.
Selanjtunya akan muncul output Means.
Untuk mengetahui apakah data-data dari angket lingkungan fisik dan
angket kinerja guru dalam pembelajaran bersifat liniear, peneliti melihat hasil
pada tabel ANOVA Table. Jika Linierity memiliki signifikansi < 0,05 berarti data-
data tersebut bersifat liniear, sedangkan jika Linierity memiliki signifikansi > 0,05
berarti data-data tersebut bersifat tidak liniear
3.6.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis (teknik analisi akhir) penelitian ini menggunakan
beberapa teknik analisis yaitu, analisis korelasi, analisis regresi sederhana, serta
koefisien determinan.
Teknik analisis akhir (pengujian hipotesis) penelitian ini menggunakan
beberapa teknik analisis yaitu, analisis korelasi, analisis regresi sederhana, serta
koefisien determinan.
3.6.3.1 Analisis Korelasi
Analisis korelasi atau uji Pearson Product Moment digunakan untuk
mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data
58
berbentuk interval dan ratio (Riduwan, 2013: 227). Untuk menganalisis korelasi,
peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk memudahkan dalam analisis
korelasi. Langkah-langkah dalam analisis korelasi menggunakan program SPSS
adalah sebagai berikut: Klik Star > All Program > IBM SPSS Statistics > IBM
SPSS Statistics 20 maka akan muncul halaman program SPSS 20. Pilih Variable
View, pada kolom Name isikan X, kolom Decimals isikan 0, dan kolom Measure
isikan Scale. X mewakili variabel lingkungan fisik. Kemudian isikan kembali
kolom Name dengan Y, kolom Decimals dengan 0, dan Measure dengan Scale. Y
mewakili variabel kinerja guru dalam pembelajaran. Kemudian klik Data View.
Pada kolom X, kolom tersebut diisi dengan jumlah skor setiap guru yang menjadi
sampel yang diperoleh dari angket lingkungan fisik, sedangkan pada kolom Y
diisi dengan jumlah skor dari angket kinerja guru dalam pembelajaran . setelah
semua data sudah dimasukkan, lalu klik Analyze > Correlate > Bivariate.
Selanjutnya, pindahkan semua data X dan Y ke dalam kotak Variabels, checklist
Pearson, pilih Two-tailed, dan Checklist Flag significant correlations. Langkah
selanjutnya yaitu klik OK.
Untuk mengetahui nilai korelasi antara pemberian lingkungan fisik dan
kinerja guru dalam pembelajaran, peneliti melihat nilai pada Pearson Correlation
yang terdapat pada tabel Correlations.
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari
harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r =
59
0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan
arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi bilai r sebagai berikut.
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
(Riduwan, 2013: 138)
3.6.3.2 Analisi Regresi Sederhana
Teknik statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan teknik regresi sederhana. ”Kegunaan regresi dalam penelitian salah
satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila
variabel bebas diketahui” (Riduwan, 2013: 148).
Persamaan regresi linier sederhana (Riduwan, 2013: 148):
Ŷ = a + bX
Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Ŷ ketika harga X=0
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan
bila (-) maka arah garis turun.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk menganalisis regresi sederhana, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS 20. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk memperoleh
60
analisis regresi sederhana menggunakan SPSS 20 adalah sebagai berikut: Klik
Star > All Program > IBM SPSS Statistics > IBM SPSS Statistics 20 maka akan
muncul halaman program SPSS 20. Pilih Variable View, pada kolom Name isikan
X, kolom Decimals isikan 0, dan kolom Measure isikan Scale. X mewakili
variabel lingkungan fisik. Kemudian isikan kembali kolom Name dengan Y,
kolom Decimals dengan 0, dan Measure dengan Scale. Y mewakili variabel
kinerja guru dalam pembelajaran. Kemudian klik Data View.
Pada kolom X, kolom tersebut diisi dengan jumlah skor setiap guru yang
menjadi sampel yang diperoleh dari angket lingkungan fisik, sedangkan pada
kolom Y diisi dengan jumlah skor dari angket kinerja guru dalam pembelajaran.
setelah semua data sudah dimasukkan, lalu klik Analyze > Regression > Linear.
Maka akan muncul kotak dialog Linear Regression. Selanjutnya klik X lalu
pindahkan pada kotak Independent(s). Klik Y lalu pindahkan pada kotak
Dependent dan selanjutnya klik OK.
Tahap terakhir adalah melihat hasil penghitungan dengan menggunakan
SPPS 20 melalui pengamatan pada tabel ANOVAb. jika taraf signifikansi pada
bagian Regression < 0,05 berarti Ho ditolak, dan Ha diterima, sedangkan jika taraf
signifikansi pada bagian Regression > 0,05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
3.6.3.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan seberapa besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Adapun rumus koefisien determinasi
yaitu:
%1002xrKP
61
Dimana:
KP = Nilai koefisien diterminan
R = Nilai koefisien korelasi (Riduwan, 2013: 139)
Untuk mengetahui seberapa besar koefisien determinasi pada penelitian
ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 untuk mengetahui seberapa
besar koefisiensi determinasi dalam penelitian ini. Peneliti dapat melihat
koefisiensi determinasi bersamaan ketika melakukan analisis regresi sederhana.
Untuk mengetahui seberapa besar koefisiensi determinasi adalah dengan melihat
R Square pada tabel Model Summary. Nilai pada kolom R Square tersebut
menampilkan seberapa besar koefisiensi determinasi dari penelitian yang
dilakukan. Selanjutnya, nilai tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui
persentasi pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
95
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik
berpengaruh terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di SD Dabin R.A. Kartini
Kecamatan Kutoaejo Kabupaten Purworejo. Hasil penelitian yang telah
dilaksanakan di SD Dabin R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten
Purworejo menunjukkan bahwa:
(1) Ada pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di
SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
Berdasarkan data penelitian, skor rata-rata kuesioner atau angket lingkungan
fisik untuk setiap indikator berada pada kriteria sedang yaitu sebesar
68,42%, sedangkan skor rata-rata kuesioner atau angket kinerja guru dalam
pembelajaran untuk setiap indikator berada pada kriteria sedang yaitu
sebesar 73,59%.
(2) Besarnya pengaruh lingkungan fisik terhadap kinerja guru dalam
pembelajaran sebesar 7,4 %. Sedangakan pengaruh 92,6 % terhadap kinerja
guru dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar
lingkungan fisik. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan koefisien
determinan.
96
5.2 Saran
Saran yang peneliti berikan merupakan saran yang berkaitan dengan
manajemen lingkungan fisik sekolah karena berpengaruh terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran. Saran tersebut peneliti tujukan pada siswa, guru, dan
sekolah.
1) Bagi siswa
Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan fisik
yang nyaman kondusif sehingga mampu menumbuhkan kinerja guru yang
optimal. Dalam menciptakan lingkungan fisik yang nyaman dan kondusif, peran
aktif siswa dapat ditunjukkan pada ikut serta dalam menjaga kebersihan
lingkungan kelas maupun sekolah. Hal ini akan bermanfaat pada kenyamanan
siswa maupun guru pada saat kegiatan pembelajaran maupun aktivitas di
lingkungan sekolah.
2) Bagi guru
Guru hendaknya lebih memperhatikan lingkungan kerjanya agar tercipta
kondisi kerja yang nyaman dan kondusif, hal tersebut akan bermanfaat bagi
kenyamanan guru untuk bekerja dengan optimal yang berdampak pada kinerja
yang maksimal dan memuaskan.
3) Bagi sekolah
Sekolah hendaknya memperhatikan lingkungan kerja pegawainya guna
meningkatkan kualitas kinerja bagi guru secara optimal, karena akan bermanfaat
bagi kenyamanan guru dalam bekerja.
97
4) Peneliti Lanjutan
Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepada peneliti
lain diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan
mengambil wilayah penelitian yang lebih luas. Dengan sampel yang lebih banyak
dan menggunakan rancangan penelitian yang lebih kompleks, sehingga dapat
ditemukan hasil yang lebih optimal dan bisa digeneralisasikan pada wilayahyang
lebih luas.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, Dwi N.A. 2013. Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja dan Budaya
Kerja terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Skripsi Universitas Islam
Nahdlatul Ulama Jepara (online). Tersedia:
journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/view/794.618. Diunduh 20 Januari
2015.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2012. Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Barnawi dan Mohammad Arifin. 2014. Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta:
AR-RUZZ MEDIA.
Betri, Osriza. 2011. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Guru di SMK Swasta se-Kota Batam.
Tersedia: http://www.pustaka.ut.ac.id/pdftesis/40738.pdf. Diunduh: 8
Januari 2015.
Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan dan
Sosial. Bandung: Alfabeta.
Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen PMPATK. 2008. Penilaian Kinerja
Guru: Jakarta.
DPR RI. 2003. Undang–Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara.
_______. 2003. Undang–Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3
tentang Pendidikan Nasional. Lembaran Negara.
_______. 2005. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 35 Ayat 1
tentang Guru dan Dosen. Lembaran Negara.
Heryati, Yeti dan Mumuh Muhsin. 2014. Manajemen Sumber Daya Pendidikan.
Bandung: Pustakastia.
Iskandar. 2012. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadapKinerja Guru
SMA se-Kabupaten Kendal. Jurnal Prodi Manajemen Pendidikan, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang (online). Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman. Diunduh: 20 Januari
2015.
99
Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala
Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik.
Lestari, Putu A. dan Anak Agung Ayu Sriathi. 2013. Pengaruh Pelatihan Kerja,
Lingkungan Kerja Fisik serta Motivasi terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Denpasar. Jurnal Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana (online) Vol. 2, No. 9. Tersedia:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82481&val=989.
Diunduh: 8 Januari 2015.
Mulyasa, E. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKU
UNNES.
Nakpodi. 2012. Work Environtment Productivity among Primary School Teachers
in Nigeria. Journal Educatioan of Practice (online). Tersedia:
https://www.mysciencework.com/publication/read/6935702/budgeting-
practices-of-principals-of-secondary-schools-in-south-east-geo-political-
zone -of-nigeria. Diunduh: 20 Januari 2015.
Peraturan Pemerintah. 2009. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Lembaran Negara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 1.
Guru. Jakarta
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengn SPSS. Jakarta:
Mediakom.
_____________. 2012. Belajar Analisa Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: C.V
ANDI
Rachmawati, Tutik dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Guru dan Angka
Kreditnya. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Riadi, Muchlisin. 2014. Pengenrtian, Jenis dan Manfaat Lingkungan Kerja. Kajian
Pustaka (online). Tersedia: http://www.kajianpustaka.com/2014/01/
pengertian-jenis-manfaat-lingkungan-kerja.html. Diunduh: 8 Januari 2014.
100
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Ristiana, Nunung. 2011. Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Motivasi
terhadap Kinerja Guru Tidak Tetap (GTT) (Studi pada SD/MI Kabupaten
Kudus). Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitasn Diponegoro
Semarang (online). Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/36134/1/
RISTIANA.pdf. Diunduh: 8 Januari 2015.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setyono, Hendro dan Achmad Sudjadi. 2009. Pengaruh Kompetensi Guru,
Insentif dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1
Patimuan Kabupaten Cilacap. Jurnal Penelitian (online). Tersedia:
http://ump.ac.id/index.php/sainteks/article/view/335/338. Diunduh: 8
Januari 2015
Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju.
___________. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi,
dan Manajemen Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RnD. Bandung. Alfabeta.
___________. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
___________. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono dan M.D Rahadhini. 2011. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Motivasi
Kerja, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru. Jurnal Manajemen
Sumber Daya Manusia (online) Vol. 5, No. 2. Tersedia:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=115067&val=5260.
Diunduh: 8 Januari 2015.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta. Rajawali Pers.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
101
Torang, Syamsir. 2014. Organisasi dan Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Tartib, Prasetya T. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Guru pada SMP Pasundan 6 Bandung dan SMK
Pasundan 3 Bandung. Skripsi Universitas Komputer Indonesia (online).
Tersedia: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-
agnipraset-32480-11-unikom_a-l.pdf. Diunduh: 8 Januari 2015.
Umam, Khaerul. 2014. Manajemen Perkantoran Reverensi untuk Para Akademisi
dan Praktisi. Bandung: Pustaka Setia.
Ussop, Annierah Maulana, dkk. 2013. Work Performance and Job Satisfaction
among Teachers. International Journal of Humanities and Social Science
(online). Tersedia: www.ijhssnet.com/journals/vol-3-No-5-March-
2013/25.pdf. Diunduh: 20 Januari 2015.
Wibowo, Tony Susilo dan Fitria Handayani. 2013. Pengaruh Motivasi dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 1 Taman. Jurnal
Program Studi Manajemen Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
(online). Tersedia:
digilib.unipasby.ac.id/gdl.php?mod=browde&op=read&id=gdlhub-
tonysusilo-311.
Widoyoko, Eko P. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
102
Lampiran 1
Kisi-Kisi Angket Uji Coba
Lingkungan Fisik (X)
No. Dimensi Indikator Nomor Item
Positif Negatif Jumlah
1. Lingkungan
Kerja yang
Langsung
Berhubungan
dengan
Pegawai
Pusat Kerja 1,3,4,5 2 5
2. Sarana dan Prasarana
Kerja
6,8,9,10,11,
12,13,15
14 9
3. Lingkungan
Kerja
Perantara
Udara 16,17 18,19 4
4. Kebisingan 20,21 22 3
5. Keamanan 24,25 23 3
6. Kebersihan 26,27 28,29 4
7. Pewarnaan 30,31 2
8. Penerangan 32,33,35,36 34 5
Catatan: Konsep operasional lingkungan fisik mengacu pada pengertian
lingkungan fisik menurut Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul “Tata Kerja
dan Produktivitas Kerja”.
103
Variabel Kinerja Guru (Y)
Variabel Dimensi Indikator-Indikator Nomor Item
Positif Negatif Jumlah
Kinerja
Guru (Y)
1. Perencanaan
Pembelajaran
a. Menentukan tujuan
pembelajaran sesuai dengan
silabus dan karateristik peserta
didik.
2, 3 1 3
b. Menyusun bahan ajar secara
runtut, logis, kontekstual, dan
mutakhir.
4, 6 5 3
c. Merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif. 7, 9 8 3
d. Menentukan media dan
sumber belajar yang sesuai
dengan materi dan strategi
pembelajaran.
10, 11,
12 13 4
e. Menentukan alat evaluasi
yang sesuai dengan bahan
ajar.
14 15, 16 3
2. Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Kemampuan membuka
pembelajaran yang menarik. 17, 18 19 3
b. Penguasaan bahan ajar. 20, 21 22 3
c. Penerapan strategi dan model
pembelajaran yang efektif.
23, 25,
26 24, 27 2
d. Kemampuan menciptakan
suasana pembelajaran yang
aktif.
28, 29,
30 - 3
e. Kemampuan melakukan
evaluasi pembelajaran. 31, 32 - 2
f. Kemampuan menutup
kegiatan pembelajaran. 33 34 2
g. Kemampuan memberikan
tindak lanjut kepada peserta
didik.
35 36 2
3. Penilaian
Pembelajaran
a. Guru merancang alat evaluasi
untuk mengukur kemajuan
dan keberhasilan belajar
peserta didik.
38 37 2
b. Guru menggunakan berbagai
startegi dan metode dalam
melakukan penilaian.
40, 41 39 3
c. Guru memanfaatkan hasil
penilaian untuk memberikan
umpan balik bagi siswa.
42, 43,
45 44 4
Catatan: Konsep operasional kinerja guru mengacu pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
104
Lampiran 2
INSTRUMEN UJI COBA
I.Identitas Responden
1. Nama : ...............................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
3. Unit Kerja : ………………………………………...
II. Petunjuk Pengisian Angket
1. Bapak/Ibu dipersilahkan membaca setiap daftar pernyataan secara teliti dan
seksama.
2. Semua jawaban tidak ada yang benar atau salah sehingga yang diharapkan
adalah jawaban yang sebenarnya dari Bapak ataupun Ibu.
3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang
sesuai dengan pernyataan dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Kurang Setuju
1 = Tidak Setuju
4. Apabila Bapak/ Ibu ingin memperbaiki jawaban, maka coretlah dengan
tanda dua garis (=) pada alternatif jawaban yang dianggap tidak benar
selanjutnya berilah tanda checklist (√) pada kolom yang anda anggap sesuai.
ANGKET LINGKUNGAN FISIK
105
No
.
Pernyataan Alternatif Jawaban
1 2 3 4
1. Lokasi sekolah tempat saya mengajar
strategis untuk kegiatan pembelajaran.
2. Desain ruang guru membuat saya kurang
nyaman dalam bekerja.
3. Desain ruang kelas sudah tertata dengan
baik, sehingga membuat nyaman dalam
bekerja (mengajar).
4. Fasilitas yang ada di sekolah sebagai sarana
penunjang pekerjaan sudah terpenuhi.
5. Ruang kerja memiliki ukuran yang luas,
sehingga tidak mengganggu mobilisasi
dalam bekerja.
6. Ibu/Bapak guru mendapatkan kemudahan
sekolah dalam mendapatkan fasilitas.
7. Fasilitas ruang kerja, kamar kecil, musolla
yang terdapat di sekolah terawat dan
nyaman
8. Di tempat saya bekerja tersedia fasilitas dan
sarana pembelajaran yang mendukung
kegiatan pembelajaran.
9. Fasilitas yang terpelihara dengan baik
sehingga selalu siap digunakan untuk
kegiatan pembelajaran ataupun tugas lain
yang berhubungan dengan tugas saya
sebagai guru.
10. Fasilitas dan sarana pembelajaran yang ada,
tersedia dalam jumlah yang cukup untuk
melaksanakan tugas saya sebagai guru.
11. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah
membuat saya nyaman dalam bekerja.
12. Saya selalu ikut berpartisipasi memelihara
dan merawat lingkungan sekolah.
13. Di sekolah wajib memiliki alat-alat
laboratorium yang lengkap.
14. Alat-alat laboratorium yang ada tidak
lengkap dan jumlahnya terbatas.
15. Sumber belajar di dalam sekolah maupun di
lingkungan sekitar menunjang kegiatan saya
dalam melaksanakan pembelajaran.
16. Di sekolah tempat saya mengajar tersedia
peralatan yang dapat mengatur suhu udara
sehingga suhunya menjadi terasa nyaman.
17. Sekolah tempat saya bekerja bebas dari
106
polusi udara yang dapat menganggu
kesehatan.
18. Suhu udara di sekitar sekolah tempat saya
bekerja membuat saya merasa kurang
nyaman pada saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran di dalam ataupun luar kelas.
19. Jumlah ventilasi udara di sekolah kurang
memadai.
20. Pada saat mengajar, saya tidak pernah
terganggu oleh suara-suara bising yang
dapat membuat kegiatan pembelajaran
menjadi tidak nyaman.
21. Lingkungan sekolah tempat saya mengajar
merupakan tampat yang jauh dari
keramaian, jalan dan hal-hal yang
menimbulkan kebisingan.
22. Ketika saya melaksanakan pembelajaran
terganggu dengan suara gaduh siswa dari
kelas lain.
23. Keamanan di sekitar lingkungan sekolah
tempat saya bekerja kurang terjaga, sehingga
ketika akan melakukan pembelajaran di luar
sekolah merasa khawatir.
24. Keamanan di dalam lingkungan sekolah
telah terjaga dengan baik sehingga merasa
tenang dalam melaksanakan pekerjaan.
25. Keselamatan kerja di sekolah tempat saya
bekerja sudah diperhatikan dengan baik.
26. Kebersihan alat-alat yang menunjang
pekerjaan saya selalu terpelihara.
27. Kebersihan di kantor gurusudah terpelihara
dengan baik, sehingga mmembuat
nyamanuntuk mempersiapkan kebutuhan
kegiatan pembelajaran.
28. Kebersihan di lingkungan kelas kurang
terpelihara sehingga mengganggu saya
ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran
29. Kebersihan di lingkungan sekitar sekolah
tempat saya mengajar kurang terpelihara
sehingga kegiatan pembelajaran di luar kelas
terganggu.
30. Pewarnaan ruangan di tempat saya bekerja
membuat saya merasa nyaman dalam
menjalankan tugas sebagai guru.
31. Pewarnaan ruang kantor dan ruang belajar
membuat saya giat dalam menjalankan tugas
107
sebagai guru.
32. Perlengkapan penerangan di dalam ruangan
sudah memadai dan mampu menunjang
kegiatan pembelajaran.
33. Penerangan di sekolah tempat saya bekerja
cukup nayaman untuk pengelihatan.
34. Lampu penerangan ruang belajar siswa
redup dan kurang terang.
35. Jumlah lampu yang terdapat di setiap
ruangan sudah memadai, jadi ketika
dibutuhkan dalam bekerja akan akan sangat
membantu.
36. Tata gedung sekolah tempat saya bekerja
memungkinkan cahaya matahari menerangi
ruangan sesuai dengan kebutuhan, sehingga
ruangan tidak terlalu silau maupun gelap.
_Terima Kasih atas Kerjasamanya_
108
INSTRUMEN UJI COBA
I.Identitas Responden
1. Nama : ...............................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
3. Unit Kerja : ………………………………………...
II. Petunjuk Pengisian Angket
1. Bapak/Ibu dipersilahkan membaca setiap daftar pernyataan secara teliti dan
seksama.
2. Semua jawaban tidak ada yang benar atau salah sehingga yang diharapkan
adalah jawaban yang sebenarnya dari Bapak ataupun Ibu.
3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang
sesuai dengan pernyataan dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Kurang Setuju
1 = Tidak Setuju
4. Apabila Bapak/ Ibu ingin memperbaiki jawaban, maka coretlah dengan
tanda dua garis (=) pada alternatif jawaban yang dianggap tidak benar
selanjutnya berilah tanda checklist (√) pada kolom yang anda anggap
sesuai.
ANGKET KINERJA GURU
109
No Pernyataan Alternatif Jawaban
1 2 3 4
1 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
tidak merencanakan tujuan pembelajaran sesuai dengan
SK/KD dalam silabus.
2 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
merencanakan tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan
siswa.
3 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
merancang dampak pengiring yang berbentuk
kecakapan hidup (life skill).
4 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
menyusun bahan ajar secara runtut dari yang termudah
sampai yang paling sulit.
5 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
tidak menentukan bahan ajar yang sesuai dengan
perkembangan terkini.
6 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
menyusun bahan ajar dengan menggunakan sumber
yang bervariasi.
7 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
membuat alokasi waktu secara proporsional dengan
memperhatikan tingkat kompleksitas materi.
8 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan strategi pembelajaran sekehendak saya.
9 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
memilih strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga
peserta didik tidak merasa bosan.
10 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan media belajar/sumber belajar yang sesuai
dengan materi yang akan diajarkan.
11 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
menentukan media belajar/sumber belajar yang sesuai
dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan.
12 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
menggunakan media belajar/sumber belajar yang
disesuaikan dengan perkembangan siswa.
13 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
tidak membuat media pembelajaran sendiri.
14 Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat, saya
membuat soal-soal evaluasi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah disusun.
15 Dalam menyiapkan alat penilaian, saya tidak membuat
kisi-kisi soal.
16 Dalam menyiapkan alat penilaian, saya juga tidak
110
No Pernyataan Alternatif Jawaban
1 2 3 4
membuat kunci jawaban dari soal yang saya buat.
17 Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, saya
melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
siswa atau materi pembelajaran sebelumnya.
18 Saya memotivasi peserta didik dengan memberi tahu
peserta didik mengenai manfaat yang diperoleh siswa
setelah melaksanakan pembelajaran.
19 Dalam melaksanakan pembelajaran, saya tidak
mengawali kegiatan dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
20 Saya memberikan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah dirancang.
21 Saya menyampaikan materi sesuai dengan kebutuhan
siswa.
22 Penyampaian materi yang saya berikan dilaksanakan
secara spontanitas.
23 Saya menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi disesuaikan dengan kompetensi yang akan
dicapai.
24 Saya melaksanakan pembelajaran tidak sesuai dengan
alokasi waktu yang telah direncanakan.
25 Saya terampil menggunakan berbagai media
pembelajaran yang tersedia di sekolah.
26 Media pembelajaran yang saya pakai dapat memusatkan
perhatian siswa, sehingga pesan pembelajaran dapat
ditangkap dengan jelas.
27 Peserta didik tidak dilibatkan dalam pembuatan media
pembelajaran.
28 Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya senantiasa
mendorong interaksi yang aktif dengan peserta didik.
29 Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya menghargai
setiap pendapat peserta didik.
30 Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya menumbuhkan
keceriaan di dalam kelas untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan.
31 Saya melakukan penilaian sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
32 Saya menggunakan berbagai bentuk jenis penilaian
untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam
belajar.
33 Diakhir pembelajaran saya memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya jawab mengenai materi
111
No Pernyataan Alternatif Jawaban
1 2 3 4
yang belum dipahami.
34 Diakhir pembelajaran saya membuat kesimpulan sendiri
terhadap materi yang telah dipelajari.
35 Diakhir pembelajaran saya memberi tugas kepada
peserta didik baik secara individu maupun kelompok.
36 Saya tidak memberitahukan materi/bahan belajar untuk
pertemuan berikutnya.
37 Alat tes yang saya kembangkan dapat mengukur
kemajuan belajar peserta didik dari aspek kognitifnya
saja.
38 Ketika menilai peserta didik, saya juga merancang
penilaian portofolio dalam pemberian tugas terstruktur.
39 Saya tidak melakukan penilaian terhadap siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
40 Saya juga melakukan penilaian terhadap siswa di setiap
akhir pembelajaran.
41 Saya menggunakan penilaian otentik misalnya kuis atau
pertanyaan lisan.
42 Saya mengoreksi setiap hasil evaluasi pembelajaran
milik siswa.
43 Saya menganalisis hasil evaluasi untuk melakukan
timbal balik bagi proses pembelajaran sehingga berguna
dalam penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran
berikutnya.
44 Saya tidak mendiskusikan hasil belajar siswa dengan
orang tua wali.
45 Saya memberikan timbal balik terhadap hasil belajar
siswa melalui kegiatan pengayaan maupun remedial.
_Terima Kasih atas Kerjasamanya_
Lampiran 3
Tabulasi Hasil Angket Uji Coba
Angket Lingkungan Fisik
Su
bje
k
Skor Item
Sk
or
Tota
l
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102
2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 1 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 116
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 103
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 116
5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 93
6 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 103
7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 104
8 2 1 2 4 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 101
9 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 4 1 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 124
10 3 1 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 101
11 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114
12 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 106
13 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102
14 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 1 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 124
15 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 112
16 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 117
17 4 1 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 110
112
Angket Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Su
bje
k
No Item
Total S
kor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 134
2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 153
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 139
4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 135
5 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 139
6 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 152
7 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 139
8 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 145
9 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 166
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 2 3 124
11 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 146
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 129
13 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 138
14 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 144
15 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 167
16 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 147
17 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 169
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 137
113
114
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas
Uji Validitas Lingkungan FisikDengan rtabel = 0,468 Taraf Signifikansi 0,05dan n
= 18
Correlations Keterangan
Total Skor
Item 1 Pearson Correlation .740**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 2 Pearson Correlation .330 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .181
N 18
Item 3 Pearson Correlation .296 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .233
N 18
Item 4 Pearson Correlation .660**
Valid
Sig. (2-tailed) .003
N 18
Item 5 Pearson Correlation .408 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .093
N 18
Item 6 Pearson Correlation .443 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .066
N 18
Item 7 Pearson Correlation .285 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .252
N 18
Item 8 Pearson Correlation .314 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .204
N 18
Item 9 Pearson Correlation .371 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .129
N 18
Item 10 Pearson Correlation -.132 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .602
N 18
Item 11 Pearson Correlation .740**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
115
Correlations
Total Skor Keterangan
Item 12 Pearson Correlation .431 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .074
N 18
Item 13 Pearson Correlation .660**
Valid
Sig. (2-tailed) .003
N 18
Item 14 Pearson Correlation -.254 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .309
N 18
Item 15 Pearson Correlation .553* Valid
Sig. (2-tailed) .017
N 18
Item 16 Pearson Correlation -.252 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .312
N 18
Item 17 Pearson Correlation .463 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .053
N 18
Item 18 Pearson Correlation .294 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .236
N 18
Item 19 Pearson Correlation .644**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
N 18
Item 20 Pearson Correlation .116 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .646
N 18
Item 21 Pearson Correlation .242 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .333
N 18
Item 22 Pearson Correlation .708**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item 23 Pearson Correlation .848**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 24 Pearson Correlation .844**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
116
Item 25 Pearson Correlation .458 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .056
N 18
Item 26 Pearson Correlation .426 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .078
N 18
Item 27 Pearson Correlation .708**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item 28 Pearson Correlation .708**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item 29 Pearson Correlation .624**
Valid
Sig. (2-tailed) .006
N 18
Item 30 Pearson Correlation .424 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .079
N 18
Item 31 Pearson Correlation .844**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 32 Pearson Correlation .586* Valid
Sig. (2-tailed) .011
N 18
Item 33 Pearson Correlation .370 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .130
N 18
Item 34 Pearson Correlation .696**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item 35 Pearson Correlation .484* Valid
Sig. (2-tailed) .042
N 18
Item 36 Pearson Correlation .593**
Valid
Sig. (2-tailed) .009
N 18
Total skor Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 18
117
Hasil Uji Validitas Kinerja Guru dalam Pembelajaran dengan rtabel = 0,468 Taraf
Signifikansi 0,05dan n = 18
Correlations
Total Skor Keterangan
Item 1 Pearson Correlation .408
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .093
N 18
Item 2 Pearson Correlation .603**
Valid Sig. (2-tailed) .008
N 18
Item 3 Pearson Correlation -.419
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .083
N 18
Item 4 Pearson Correlation .716**
Valid Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item 5 Pearson Correlation .659**
Valid Sig. (2-tailed) .003
N 18
Item 6 Pearson Correlation .556*
Valid Sig. (2-tailed) .017
N 18
Item 7 Pearson Correlation .584*
Valid Sig. (2-tailed) .011
N 18
Item 8 Pearson Correlation .051
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .840
N 18
Item 9 Pearson Correlation .786**
Valid Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item
10
Pearson Correlation .707**
Valid Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item
11
Pearson Correlation .701**
Valid Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item
12
Pearson Correlation .460
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .055
N 18
Item
13
Pearson Correlation .029
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .909
N 18
118
Item 14 Pearson Correlation .813**
Valid Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 15 Pearson Correlation .404
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .096
N 18
Item 16 Pearson Correlation .24
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .329
N 18
Item 17 Pearson Correlation .715**
Valid Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item 18 Pearson Correlation .701**
Valid Sig. (2-tailed) .001
N 18
Item 19 Pearson Correlation .553*
Valid Sig. (2-tailed) .017
N 18
Item 20 Pearson Correlation .813**
Valid Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 21 Pearson Correlation .431**
Tidak Valid Sig. (2-tailed) .074
N 18
Item 22 Pearson Correlation .184
Valid Sig. (2-tailed) .465
N 18
Item 23 Pearson Correlation .816**
Valid Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 24 Pearson Correlation .539*
Valid Sig. (2-tailed) .021
N 18
Item 25 Pearson Correlation .654**
Valid Sig. (2-tailed) .003
N 18
Item 26 Pearson Correlation .580*
Valid Sig. (2-tailed) .012
N 18
Item 27 Pearson Correlation .673**
Valid Sig. (2-tailed) .002
N 18
119
Item 28 Pearson Correlation .751**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 29 Pearson Correlation .813**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 30 Pearson Correlation .781**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 31 Pearson Correlation .822**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 32 Pearson Correlation .816**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 33 Pearson Correlation .789**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 34 Pearson Correlation .067 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .792
N 18
Item 35 Pearson Correlation .827**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 36 Pearson Correlation .767**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 37 Pearson Correlation .478* Valid
Sig. (2-tailed) .045
N 18
Item 38 Pearson Correlation .821**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 39 Pearson Correlation .691**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
N 18
120
Item 40 Pearson Correlation .008 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .976
N 18
Item 41 Pearson Correlation .501**
Valid
Sig. (2-tailed) .034
N 18
Item 42 Pearson Correlation .556* Valid
Sig. (2-tailed) .017
N 18
Item 43 Pearson Correlation .821* Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Item 44 Pearson Correlation .320 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .195
N 18
Item 45 Pearson Correlation .791**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 18
Total
Skor
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 18
121
Lampiran 5
Hasil Uji Reliabilitas
HasilUji Reliabilitas Variabel Lingkungan Fisik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.931 17
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.968 33
122
Lampiran 6
Kisi-Kisi Instrumen Angket Penelitian
Kisi-Kisi InstrumenAngket Lingkungan Kerja Fisik (X)
No. Dimensi Indikator Nomor Item
Positif Negatif Jumlah
1. Lingkungan Kerja
yang Langsung
Berhubungan
dengan Pegawai
Pusat Kerja 1, 2 - 1
2. Sarana dan Prasarana
Kerja 3, 4, 5 - 1
3.
Lingkungan
Kerja
Perantara
Udara - 6 1
4. Kebisingan - 7 1
5. Keamanan 9 8 1
6. Kebersihan 10 11 1
7. Pewarnaan 12 1
8. Penerangan 13, 15 14 1
Catatan: Konsep operasional lingkungan fisik mengacu pada pengertian
lingkungan fisik menurut Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul “Tata Kerja
dan Produktivitas Kerja”.
123
Kisi-Kisi Instrumen AngketVariabel Kinerja Guru (Y)
Variabel Dimensi Indikator-Indikator Nomor Item
Positif Negatif Jumlah
Kinerja
Guru (Y)
1. Perencanaan
Pembelajaran
a. Menentukan tujuan
pembelajaran
sesuai dengan
silabus dan
karateristik peserta
didik.
1 - 1
b. Menyusun bahan
ajar secara runtut,
logis, kontekstual,
dan mutakhir.
2 - 1
c. Merencanakan
kegiatan
pembelajaran yang
efektif.
3 - 1
d. Menentukan media
dan sumber belajar
yang sesuai dengan
materi dan strategi
pembelajaran.
4 - 1
e. Menentukan alat
evaluasi yang
sesuai dengan
bahan ajar.
5 - 1
2. Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Kemampuan
membuka
pembelajaran yang
menarik.
6 - 1
b. Penguasaan bahan
ajar. 7 - 1
c. Penerapan strategi
dan model
pembelajaran yang
efektif.
8 - 1
d. Kemampuan
menciptakan
suasana
pembelajaran yang
aktif.
9 - 1
e. Kemampuan
melakukan evaluasi
pembelajaran.
10 - 1
f. Kemampuan
menutup kegiatan
pembelajaran.
11 - 1
g. Kemampuan
memberikan tindak
lanjut kepada
peserta didik.
12 - 1
124
Variabel Dimensi Indikator-Indikator Nomor Item
Positif Negatif Jumlah
3. Penilaian
Pembelajaran
a. Guru merancang
alat evaluasi untuk
mengukur
kemajuan dan
keberhasilan
belajar peserta
didik.
13 - 1
b. Guru menggunakan
berbagai startegi
dan metode dalam
melakukan
penilaian.
- 14 1
c. Guru memanfaatkan
hasil penilaian
untuk memberikan
umpan balik bagi
siswa.
15 - 1
Catatan: Konsep operasional kinerja guru mengacu pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
125
Lampiran 7
INSTRUMEN PENELITIAN
I.Identitas Responden
1. Nama : ...............................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
3. Unit Kerja : ………………………………………...
II. Petunjuk Pengisian Angket
1. Bapak/Ibu dipersilahkan membaca setiap daftar pernyataan secara teliti dan
seksama.
2. Semua jawaban tidak ada yang benar atau salah sehingga yang diharapkan
adalah jawaban yang sebenarnya dari Bapak ataupun Ibu.
3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang
sesuai dengan pernyataan dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Kurang Setuju
2 = Tidak Setuju
4. Apabila Bapak/ Ibu ingin memperbaiki jawaban, maka coretlah dengan
tanda dua garis (=) pada alternatif jawaban yang dianggap tidak benar
selanjutnya berilah tanda checklist (√) pada kolom yang anda anggap
sesuai.
ANGKET LINGKUNGAN FISIK
126
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
1 2 3 4
1. Lokasi sekolah tempat saya mengajar strategis
untuk kegiatan pembelajaran.
2. Fasilitas yang ada di sekolah sebagai sarana
penunjang pekerjaan sudah terpenuhi.
3. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah
membuat saya nyaman dalam bekerja.
4. Di sekolah wajib memiliki alat-alat
laboratorium yang lengkap.
5. Sumber belajar di dalam sekolah maupun di
lingkungan sekitar menunjang kegiatan saya
dalam melaksanakan pembelajaran.
6. Jumlah ventilasi udara di sekolah kurang
memadai.
7. Ketika saya melaksanakan pembelajaran
terganggu dengan suara gaduh siswa dari kelas
lain.
8. Keamanan di sekitar lingkungan sekolah tempat
saya bekerja kurang terjaga, sehingga ketika
akan melakukan pembelajaran di luar sekolah
merasa khawatir.
9. Keamanan di dalam lingkungan sekolah telah
terjaga dengan baik sehingga merasa tenang
dalam melaksanakan pekerjaan.
10. Kebersihan di kantor gurusudah terpelihara
dengan baik, sehingga mmembuat nyaman
untuk mempersiapkan kebutuhan kegiatan
pembelajaran.
11. Kebersihan di lingkungan kelas kurang
terpelihara sehingga mengganggu saya ketika
melaksanakan kegiatan pembelajaran
12. Pewarnaan ruang kantor dan ruang belajar
membuat saya giat dalam menjalankan tugas
sebagai guru.
13. Perlengkapan penerangan di dalam ruangan
sudah memadai dan mampu menunjang
kegiatan pembelajaran.
14. Lampu penerangan ruang belajar siswa redup
dan kurang terang.
15. Jumlah lampu yang terdapat di setiap ruangan
sudah memadai, jadi ketika dibutuhkan dalam
bekerja akan akan sangat membantu.
127
INSTRUMEN PENELITIAN
I.Identitas Responden
1. Nama : ...............................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
3. Unit Kerja : ………………………………………...
II. Petunjuk Pengisian Angket
1. Bapak/Ibu dipersilahkan membaca setiap daftar pernyataan secara teliti dan
seksama.
2. Semua jawaban tidak ada yang benar atau salah sehingga yang diharapkan
adalah jawaban yang sebenarnya dari Bapak ataupun Ibu.
3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang
sesuai dengan pernyataan dengan ketentuan sebagai berikut:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Kurang Setuju
2 = Tidak Setuju
4. Apabila Bapak/ Ibu ingin memperbaiki jawaban, maka coretlah dengan
tanda dua garis (=) pada alternatif jawaban yang dianggap tidak benar
selanjutnya berilah tanda checklist (√) pada kolom yang anda anggap
sesuai.
ANGKET KINERJA GURU
128
No Pernyataan Alternatif Jawaban
1 2 3 4
1. Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat,
saya merencanakan tujuan pembelajaran sesuai
kebutuhan siswa.
2. Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat,
saya menyusun bahan ajar secara runtut dari yang
termudah sampai yang paling sulit.
3. Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat,
saya membuat alokasi waktu secara proporsional
dengan memperhatikan tingkat kompleksitas
materi.
4. Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat,
saya menentukan media belajar/sumber belajar
yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
5. Dalam perencanaan pembelajaran yang saya buat,
saya membuat soal-soal evaluasi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah disusun.
6. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, saya
melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman siswa atau materi pembelajaran
sebelumnya.
7. Saya memberikan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah dirancang.
8. Saya menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi disesuaikan dengan kompetensi yang
akan dicapai.
9. Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya senantiasa
mendorong interaksi yang aktif dengan peserta
didik.
10. Saya menggunakan berbagai bentuk jenis
penilaian untuk mengukur keberhasilan peserta
didik dalam belajar.
11. Diakhir pembelajaran saya memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya jawab
mengenai materi yang belum dipahami.
12. Diakhir pembelajaran saya memberi tugas kepada
peserta didik baik secara individu maupun
kelompok.
13. Ketika menilai peserta didik, saya juga
merancang penilaian portofolio dalam pemberian
tugas terstruktur.
14. Saya tidak melakukan penilaian terhadap siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
15. Saya mengoreksi setiap hasil evaluasi
pembelajaran milik siswa.
Lampiran 8
Tabulasi Hasil Angket Penelitian Variabel Lingkungan Fisik
Subjek Item Pertanyaan
Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 41
2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 52
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 40
4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 44
5 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 40
6 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 40
7 3 2 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 43
8 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 38
9 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 41
10 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 39
11 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 4 43
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 42
13 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 36
14 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 41
15 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 39
16 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41
17 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 52
18 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 41
19 4 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 46
20 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 37
129
Subjek Item Pertanyaan
Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
21 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 47
22 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 40
23 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 46
24 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 37
25 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 44
26 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 48
27 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 46
28 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
29 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 48
30 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
31 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 41
32 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 41
33 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 38
34 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
35 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 38
36 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 37
37 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 41
38 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 39
39 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 37
40 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 37
130
Subjek Item Pertanyaan
Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
41 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 41
42 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 50
43 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 41
44 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 49
45 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 50
46 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 40
47 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 40
48 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 41
49 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 44
50 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 33
51 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 35
52 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 34
53 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 35
54 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 34
55 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 35
56 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 3 1 29
jumlah 167 158 157 151 150 153 152 153 158 141 147 147 151 164 161 2310
131
Tabulasi Hasil Angket Penelitian Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Subjek Item Pertanyaan
Total Score 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 47
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 49
3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 48
5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 4 4 47
6 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 47
7 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 50
8 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48
9 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 45
10 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 39
11 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 46
12 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 44
13 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 52
14 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 45
15 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 37
16 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 45
17 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 51
18 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 40
19 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 40
20 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 52
132
Subjek Item Pertanyaan
Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
21 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 49
22 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 41
23 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 45
24 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 37
25 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 47
26 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 43
27 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 42
28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 49
29 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 45
30 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 42
31 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 40
32 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 43
33 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 35
34 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 49
35 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 39
36 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 45
37 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 37
38 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 43
39 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
40 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 37
133
Subjek Item Pertanyaan
Total Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
41 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 48
42 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 47
43 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 49
44 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 47
45 1 1 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 39
46 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 45
47 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 49
48 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 37
49 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 38
50 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 46
51 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 38
52 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 41
53 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 41
54 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 44
55 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 43
56 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 40
jumlah 157 167 154 169 158 165 164 161 158 175 164 168 156 167 180 2463
13
4
135
Lampiran 9
Rekapitulasi Hasil Uji Prasyarat Analisis
(1) Uji Normalitas Variabel Lingkungan Fisik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
x
N 56
Normal
Parametersa,b
Mean 41.25
Std. Deviation 4.977
Most Extreme
Differences
Absolute .163
Positive .163
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z 1.219
Asymp. Sig. (2-tailed) .102
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Normalitas Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
y
N 56
Normal
Parametersa,b
Mean 43.98
Std. Deviation 4.392
Most Extreme
Differences
Absolute .127
Positive .086
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .953
Asymp. Sig. (2-tailed) .324
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
134
136
(2) Rekapitulasi Uji Linearitas
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
y * x 56 100.0% 0 0.0% 56 100.0%
Report
Y
X Mean N Std. Deviation
29 40.00 1 .
33 46.00 1 .
34 42.50 2 2.121
35 40.67 3 2.517
36 52.00 1 .
37 43.40 5 6.427
38 40.67 3 6.658
39 39.67 3 3.055
40 45.67 6 2.733
41 43.27 11 4.221
42 44.00 1 .
43 48.33 3 2.082
44 44.33 3 5.508
46 42.33 3 2.517
47 45.50 2 4.950
48 45.67 3 3.055
49 47.00 1 .
50 43.00 2 5.657
52 50.00 2 1.414
Total 43.98 56 4.392
137
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
y * x
Betwee
n
Groups
(Combined) 396.600 18 22.033 1.227 .291
Linearity 78.120 1 78.120 4.351 .044
Deviation from
Linearity 318.480 17 18.734 1.043 .439
Within Groups 664.382 37 17.956
Total 1060.982 55
Measures of Association
R R
Squared
Eta Eta
Squared
y * x 0.271 0.074 0.611 0.374
138
Lampiran 10
Rekapitulasi Uji Hipotesis
(1) Hasil Analisis Korelasi
Correlations
x y
x
Pearson Correlation 1 .271*
Sig. (2-tailed) .043
N 56 56
y
Pearson Correlation .271* 1
Sig. (2-tailed) .043
N 56 56
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
(2) Hasil Analisis Regeresi Sederhana
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 xb . Enter
a. Dependent Variable: y
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted
R
Square
1 .271a 0.074 0.056
a. Predictors: (Constant), x
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 78.120 1 78.120 4.292 .043b
Residual 982.862 54 18.201
Total 1060.982 55
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x
139
(3) Hasil Analisis Koefisien Determinasi
KP = r² x 100%
KP = 0,2712 x 100 %
KP= 0,074 x 100 %
KP = 7,4 %
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.105 4.802 7.103 .000
x .239 .116 .271 2.072 .043
a. Dependent Variable: y
140
Lampiran 11
Daftar Nama Sampel Uji Coba
SD Negeri 1 Kutoarjo
No Nama Guru
1. Sukar, S.Pd.
2. Ali Triyanto, S.Pd.
3. Ery Siswandari, S.Pd.
4. Sulastri
5. Siti Muhsinah, S.Pd.
6. Sri Rahayu, S.Pd.
7. Endah Nur Utami, S.Pd.
8. Suparni, S.Pd.
9. Sumiati, S.Pd.
SD Negeri Sawunggaling
No Nama Guru
1. Edi Suruso, S.Pd.
2. Rahayu Urip lestari, S.Pd.
3. Nugrawawati, S.Pd.
4. Eli Buntarwati, S.Pd.
5. Sifa Basarean Baswedan, S.Pd.
6. Lisyani, S.Pd.
7. Kuswantoro, S.Pd.
8. Budiyanti, S.Pd.
9. Tryani Nur Tika, S.Pd.
141
Lampiran 12
Daftar Nama Guru SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo
SD Negeri Pringgowijayan
No Nama Guru
1. Eko Rini Hastuti
2. Citra Tri Setianingsih
3. A. Puji Rahayu
4. Erwati Aji
5. Haryanti
6. Sukarti
7. Dwi Sanyoto
8. Retno Indaningsih
SD Negeri 1 Semawung Daleman
No Nama Guru
1. Latifah
2. Samini
3. Jumali
4. Kasiyem
5. Paryatun
6. Sukesi
7. Rahayati
8. Ema Septyasari
SD Negeri 2 Semawung Daleman
No Nama Guru
1. Asmaraningsih
2. Intan Indri
3. A. Syaifudin
4. Martejo
5. Nani Mitrowati
6. Tri Indriawati
7. Niti Mulyani
8. Anjas Murwani
9. Rudito
142
SD Negeri Kuwurejo
No Nama Guru
1. Riyana
2. Partinah
3. Agus Suprapto
4. Ngaisah
5. Khamim Heryanto
6. Priyoko
7. Bayu Sri Wahyuni
8. Rahayati
SD Negeri Senepo
No Nama Guru
1. Rakhmadin
2. Maryati
3. Samirah
4. C. Retno Anggraeny
5. Heru Buwono
6. A.M. Endar Sulistyowati
7. Winarsih
8. Alfia Intan Narida
SD Negeri Sidarum
No Nama Guru
1. Wasinem
2. Supriyanto
3. Sarwati
4. Juwariyah
5. Sri Suryatiningsih
6. Rumiyati
7. Heni Kurniawati
143
SD Nasional
No Nama Guru
1. Endarsih Suswanti
2. Trian Srisuko
3. Siyam Ritawati
4. Ribut Winasti
5. Cahyaning Ratri
6. Eva Febri Andriyani
7. Herry Kristanto
8. E. Marsilah
144
Lampiran 14
Foto Lingkungan Fisik SD Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo
SD Nasional
Gambar 1. Ruang Guru
SD Negeri 1 Semawung Daleman
Gambar 2. Lingkungan Depan Sekolah
145
SD Negeri 1 Semawung Daleman
Gambar 3. Lingkungan Depan Sekolah
Gambar 4. Bangunan Depan Sekolah
146
SD Negeri 2 Semawung Daleman
Gambar 5. Peneliti dan Guru di Lingkungan SD Negeri 2 Semawung Daleman
Gambar 6. Ruang Kelas
147
SD Negeri Senepo
Gambar 7. Ruang Kelas
Gambar 8. Halaman Depan Sekolah
148
SD Negeri Pringgowijayan
Gambar 9. Halaman Depan Sekolah
Gambar 10. Ruang Guru
149
SD Negeri Sidarum
Gambar 11. Halaman Depan dan Tempat Parkir Siswa
Gambar 12. Halaman Depan Sekolah
150
SD Negeri Kuwurejo
Gambar 13. Halaman Depan Sekolah
Gambar 14. Ruang Kelas