pengaruh lingkungan fisik kelas dan kemandirian

14
PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS 8 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: ORIZA RIVAI SAMODRA A 210 090 152 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: vungoc

Post on 14-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS 8 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

ORIZA RIVAI SAMODRA

A 210 090 152

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN
Page 3: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

1

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS 8 TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

Oriza Rivai Samodra A210090152, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh lingkungan fisik kelas

terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 1

Surakarta tahun ajaran 2012/2013, 2) pengaruh kemandirian belaajr siswa terhadap

prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

tahun ajaran 2012/2013, 3) pengaruh Lingkungan Fisik Kelas Dan Kemandirian Belajar

Siswa Kelas 8 Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas 8 SMP Muhammadiyah 1

Surakarta tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 270 siswa dengan sampel sebanyak 152

siswa yang diambil dengan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan

data menggunakan metode dokumentasi dan metode angket yang telah diuji cobakan

dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi

linier berganda.

Berdasar hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai

berikut Y = 43,016 + 0,669 X1 + 0,293 X2, artinya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh

lingkungan fisik kelas dan kemandirian belajar . Berdasarkan analisis dan pembahasan

dapat disimpulkan bahwa: (1) lingkungan fisik kelas berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel

lingkungan fisik kelas sebesar 4,462 sehingga thitung > ttabel atau 4,462>1.976 dengan nilai

signifikansi 0,000<0,05 dan besar sumbangan efektif 11,61%. (2) kemandirian belajar

berpengaruh terhadap prestasi belajar dengan besar sumbangan efektif 3,29%. Hal ini

terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel kemandirian belajar sebesar

2,126 sehingga thitung > ttabel atau 2,126>1.976 dengan nilai signifikansi 0,035<0,05. (3)

lingkungan fisik kelas dan kemandirian belajar secara bersama-sama berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar siswa kelas 8 pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dari hasil uji F

yang memperoleh Fhitung sebesar 13,026>Ftabel 3,056 dengan nilai signifikansi 0,000<0,05.

(4) Hasil perhitungan untuk nilai R2 sebesar 0.149, berarti 14,9% prestasi belajar siswa

kelas 8 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dipengaruhi oleh variabel

lingkungan fisik kela dan kemandirian belajar, sisanya sebesar 85,1% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak ikut dalam penelitian ini.

Kata Kunci: lingkungan fisik kelas, kemandirian belajar, prestasi belajar

Page 4: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya

manusia yang berkualitas, pendidikan juga mendukung tercapainya pembangunan

nasional. Untuk mewujutkan pembangunan nasional melalui pendidikan perlu

pemberdayaan manusia yang berkualitas. Kenyataannya mutu pendidikan pada setiap

jenjang dan satuan pendidikan terutama pendidikan dasar dan menengah hal ini dapat

dilihat dari HDI (Human Development Index) pada tahun 2011 dari peringkat ke 111 dari

182 negara ke peringkat 124 dari 187 negara (http://www.suaramerdeka.com/Mutu-

Pendidikan-Indonesia-Makin-Mengkhawatirkan). dibandingkan dengan negara tetangga

seperti malaysia dan filipina. Untuk itu perlu adanya upaya yang lebih untuk

meningkatakan sumber daya manusia dengan cara melalui peningkatan mutu pendidikan.

Dengan demikian pendidikan perlu mendapat prioritas oleh pemerintah dimana

diharapakan dapat membina dan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas. Hal ini sejalan dengan yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang

SISDIKNAS BAB 2 pasal 3 yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak bisa

dilakuan dengan cepat dan mudah tetapi diperlukan sarana yang sesuai dan waktu yang

panjang. Untuk itu lembaga pendidikan dinilai sebagai lembaga yang tepat untuk

meningkatkan kualiats sumber daya manusia (SDM). Hal ini juga sejalan dengan isi

Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS BAB 1 pasal 1 ayat 1 yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Page 5: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia agar tercapai kualitas sumber

daya manusia yang baik pemerintah khususnya dalam hal ini telah melakukan beberapa

usaha seperti melakukan inovasi dalam dunia pendidikan, peningkatan kualitas guru

melalui sertifikasi dan melakuan peningkatan sarana dan prasaran penujang

pembelajaran. Pendidikan tidak hanya dilakukan disekolah tetapi juga dilakukan

dikeluarga dan masyarakat demi menunjang usaha pemerintah untuk peningkatan kualitas

sumber daya manusia (SDM).

Prestasi belajar sebagai salah satu indikator hasil belajar siswa pada kenyataannya

sangat ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor tersebut terbagi dalam faktor internal siswa

atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal atau faktor yang

berasal dari luar diri siswa. Faktor internal seperti motivasi, kedisiplinan, minat, bakat,

intelegensia, kemandirian Sedangkan faktor eksternal dapat berupa tenaga pendidik/guru,

lingkungan sekolah, kondisi kelas, perhatian orang tua, kurikulum dan sebagainya.

Kata prestasi belajar terbentuk dari dua suku kata yaitu prestasi dan belajar.

Menurut WJS Poerwadarminto (2004:768) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

“Hasil yang telah dicapai”. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2000:150) bahwa

prestasi adalah “Hasil belajar yang meliputi seluruh ranah psikologis yang berubah

sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”.

Pencapaian prestasi belajar diperoleh melalui proses belajar mengajar yang

diperoleh dari jalur pendidikan formal dan pendidikan non formal,jalur pendidikan formal

diperoleh melalui lembaga pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi dan

perguruan tinggi. Sekolah menengah pertama (SMP) merupakan jalur pendidikan yang

termasuk dalam jenjang pendidikan sekolah dasar yang mengajarkan pengetahuan dan

ketrampilan untuk bisa dikembangkan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Pengukuran

keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan dengan mengukur kemampuan siswa itu

sendiri, baik cipta, rasa, karsa. Atau yang biasa dikenal dengan kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengukuran keberhasilan pada SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta dengan adanya ujian tengah semester, ujian akhir sekolah,

ditambah dengan tugas dan ujian harian.

Page 6: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

Mata pelajaran ilmu sosial merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan bagi

siswa dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah, tidak terkecuali di SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta, pada mata pelajaran ini banyak siswa yang mendapat

prestasi belajar yang rendah hal ini berdasarkan pantauan selama melaksanakan PPL

(program pengenalan lapangan) prestasi mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial masih

kurang dari 60% yang dapat mencapai KKM .

Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal, jika semua faktor yang

dalam proses belajar mengajar baik itu faktor internal maupun faktor eksternal dapat

berjalan dengan baik. Salah satu faktornya adalah lingkungan kelas, lingkungan kelas

yang nyaman memudahkan peserta didik untuk berkonsentrasi. Lingkungan kelas akan

terhubung dengan proses belajar mengajar baik itu lingkungan fisik maupun nonfisik.

Menurut Muhammad Saroni (2006:82-83) “Lingkungan fisik adalah lingkungan yang

memberi peluang gerak dan segala aspek yang berhubunga dengan upaya penyegaran

pikiran bagi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang sangat membosankan.

Lingkungan fisik ini meliputi saran prasarana pembelajaran yang di miliki sekolah seperti

lampu, ventilasi, bangku, dan tempat duduk yang sesuai untuk siswa, dan lain

sebagainya.”

Dengan mempersiapkan lingkungan yang tepat, peserta didik akan mendapatkan

hasil yang lebih baik dan dapat menikmati proses belajar yang peserta didik lakukan.

Menurut Dunn dan Dunn (dalam Mudhofir, 2001) “Kondisi belajar dapat mempengaruhi

konsentrasi, pencerapan, dan penerimaan informasi”. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa lingkungan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar atau prestasi.

Menurut Rianto Milan (2007:1) “Pengelolaan kelas merupakan upaya pendidik

untuk menciptakan dan mengendalikan kondisi belajar serta memulihkannya apabila

terjadi gangguan atau penyimpangan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung

secara optimal”. Proses pembelajaran yang optimal oleh pendidik dapat berlangsung

secara efektif dan efisien dalam memfasilitasi peserta didik sehingga peserta didik dapat

meraih hasil belajar sesuai harapan. Hal ini diyakini dapat memberikan kemudahan

peserta didik untuk menumbuh kembangkan kemampuannya baik itu kemampuan afektif,

psikomotorik maupun kognitif.

Keadaan lingkungan fisik kelas yang ada di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

pada umumnya sangat baik ini dikarenakan kelas yang baru saja direnovasi dan ditata tata

ruang yang baik, dengan keadaan seperti ini tentu sangat menunjang dalam proses belajar

Page 7: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

mengajar. Hal ini sesuai dengan Ahmad Rohani (2004:127) menyatakan bahwa

“Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai hubungan penting terhadap hasil perbuatan

belajar”.

Pembelajaran yang bermakna dan bisa mengaktifkan siswa adalah pembelajaran

yang berdasarkan pengalaman belajar yang mengesankan. Sesuai dengan pandangan

Sudjatmiko dan Nurlaili (2003:4) yang menyatakan bahwa “Kegiatan pembelajaran

memungkinkan siswa bersosialisasi dengan menghargai perbedaan (pendapat, sikap,

kemampuan prestasi) dan berlatih untuk bekerja sama mengkomunikasikan gagasan, hasil

kreasi, dan temuannya kepada guru dan siswa lain”. Oleh sebab itu diperlukan

kemandirian siswa dalam belajar baik sendiri maupun bersama teman-temannya untuk

meningkatkan prestasi.

Menurut Haris Mujiman (2009:7). “Dalam kegiatan pembelajaran, kemandirian

sangat penting karena kemandirian merupakan sikap pribadi yang sangat diperlukan oleh

setiap individu. Sementara Menurut Utari Sumarmo (2006:5) “Dengan kemandirian,

siswa cenderung belajar lebih baik, mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur

belajarnya secara efektif, menghemat waktu secara efisien, akan mampu mengarahkan

dan mengendalikan diri sendiri dalam berfikir dan bertindak, serta tidak merasa

bergantung pada orang lain secara emosional”. Dengan kemandirian belajar siswa mampu

menganalisis permasalahan yang kompleks, mampu bekerja secara individual maupun

kelompok, dan berani mengemukakan gagasan.

Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki dorongan untuk mencapai

keberhasilan berupa prestasi belajar yang baik namun prestasi belajar tersebut dicapai

bukan dari hasil usahanya sendiri. Sebagian siswa menggunakan masih melakukan

tindakan yang tidak sesuai dengan sikap kemandirian, seperti: belajar jika disuruh, tidak

mengerjakan tugas yang diberikan guru, menyalin pekerjaan teman saat diberi tugas oleh

guru, melakukan kecurangan saat tes, dan hal negative lainnya. Hal ini menandakan

bahwa sikap kemandirian siswa SMP Muhammadiyah 1 Surakarta masih rendah.

Berdasarkan latar belakang diatas mendorong peneliti untuk mengambil judul

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS 8 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN

AJARAN 2012/2013.

Page 8: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh Lingkungan

Fisik Kelas terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas 8 SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2012/2013, 2) pengaruh kemandirian siswa

terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 1

Surakarta tahun ajaran 2012/2013, 3) pengaruh Lingkungan Fisik Kelas Dan

Kemandirian Belajar Siswa Kelas 8 Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan uraian di atas jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif,

karena dalam penelitian ini berusaha untuk memecahkan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian pada saat sekarang

dan berusaha meneliti pengaruh variabel satu dengan variabel lainnya. Sedangkan

pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan data

berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data diperoleh dari sampel

penelitian kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian

dipresentasikan.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta pada siswa dan

siswi kelas 8 tahun ajaran 2012/2013 . Sampel diambil berdasarkan tabel Isaac dan

Michael dengan taraf kesalahan 5% yaitu sejumlah 152 dengan teknik proporsional

random sampling dengan undian. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan

dokumentasi.

Instrumen penelitian berupa item-item pernyataan dalam bentuk angket yang

sebelumnya sudah diuji cobakan pada subjek uji coba yang berjumlah 20 siswa SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta kelas 8 tahun ajaran 2012/2103. Hasil uji coba instrumen

dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Item-item yang tidak masuk

dalam kategori valid dan reliabel didrop atau dibuang. Sedangkan item-item yang

dinyatakan valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian.

Hasil pengumpulan data inilah yang kemudian dianalisis. Tahap pertama yaitu dilakukan

uji prasarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Setelah memenuhi

kriteria pada uji prasyarat analisis langkah selanjutnya adalah melakukan analisis untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis dalam dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi linear berganda.

Page 9: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP Muhammadiyah 1 Surakarta yang terletak di Jl. Flores No.1 Kampung Baru

Pasar Kliwon, Surakarta. Amal usaha bidang pendidikan ini bertekad mewujudkan

sekolah sebagai tempat menuntut ilmu sebagai " Ilmu Yang Amaliah, Dan Amal Yang

Ilmiah " yakni mampu menumbuhkan Ilmu yang dapat diamalkan baik secara akademik

maupun dalam kehidupan sehari-hari, sebaliknya dapat diamalkan secara keilmuan atau

dapat diterima secara agama dan ilmiah keilmuan.

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis pertama yaitu uji normalitas yang

digunakan untuk mengetahui apakah data data berasal dari populasi yang memiliki

sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

metode Lilliefors melalui uji Kolmogrov-Smirnov dalam program SPSS 15.0. Untuk

menolak atau menerima hipotesis dengan cara membandingkan nilai probabilitas dengan

taraf signifikansi (α) =5%. Jika nilai probabilitas > 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa

data berdistribusi normal. Adapun ringkasan hasil uji normalitas menyimpulkan bahwa

Lhitung < Ltabel dan nilai signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

Hasil uji prasyarat analisis kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji Linieritas adalah

untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu variabel bebas dengan satu

variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji Linieritas dan keberartian regresi Linier yang

dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS 15.0 for windows adalah Fhitung < Ftabel

dan nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut dapat dinyatakan linier.

Setelah uji prasarat analisis terpenuhi selanjutnya dilakukan analisis regresi linear

berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 15.0 for windows dengan langkah-langkah

sebagai berikut: (1) menentukan nilai-nilai a, b1, dan b2, (2) uji t, (3) uji F, (4) mencari

koefisien determinasi dan, (4) mencari sumbangan relatif dan sumbangan efektif.

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa lingkungan fisik kelas dan

kemandirian belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar baik secara bersama-sama

atau serempak maupun secara parsial. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat nilai

Page 10: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

koefisien regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif, seperti terlihat pada

persamaan regresi linier ganda sebagai berikut :

Y = 43,016 + 0,669 X1 + 0,293 X2. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan

menggunakan program SPSS 15.0 diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,149 yang berarti bahwa lingkungan fisik kelas dan kemandirian belajar berpengaruh

terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial, sebesar 14,9%, sedangkan 85,1%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

1. Variabel Pemanfaatan lingkungan fisik kelas terhadap prestasi Belajar Siswa

kelas 8 SMP Muhammadiyah Surakarta tahun ajaran 2012/2013

Hasil uji hipotesis pertama yaitu ”ada pengaruh yang signifikan lingkungan

fisik kelas terhadap prestasi belajar siswa ”. Berdasarkan perhitungan hasil uji t

regresi memperoleh thitung variabel lingkungan fisik kelas (X1) sebesar 4,462 lebih

besar dari ttabel (1,976) dengan signifikansi 0,000<0,05. Dengan hasil perhitungan

sumbangan efektif dan sumbangan relatif, variabel lingkungan fisik kelas

memberikan sumbangan relatif sebesar 79,% dan sumbangan efektif sebesar 11,61%.

Hal ini berarti lingkungan fisik kelas berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

siswa. Artinya, semakin baik lingkungan fisik kelas, maka semakin tinggi prestasi

belajar siswa. Sebaliknya semakin rendah lingkungan fisik kelas, maka semakin

rendah prestasi belajar siswa.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahawa bahwa lingkungan fisik

kelas berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, lingkungan fisik kelas yang baik

tentu akan menunjang semua kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga

mampu berjalan dengan efektif dan efisien dan tentunya akan bepengaruh kepada

siswa selaku peserta didik dalam hal ini yaitu prestasi belajar.

2. Variabel Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Prestasi Belajar Siswa

Kelas 8 Smp 1 Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Hasil uji hipotesis kedua yaitu ”ada pengaruh yang signifikan kemandirian

belajar terhadap prestasi belajar siswa”. Berdasarkan hasil perhitungan uji t regresi

memperoleh thitung variabel kemandirian belajar siswa (X2) sebesar 2,1267 lebih besar

dari ttabel (1,976) dengan nilai signifikansi 0,035<0,05. Dengan hasil perhitungsn

sumbangan efektif dan sumbangan relatif, variabel kemandirian belajar memberikan

sumbangan relatif sebesar 21% dan sumbangan efektif sebesar 3,29%. Hal ini berarti

kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Artinya,

Page 11: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

semakin tinggi kemandirian belajar, maka semakin tinggi prestasi belajar siswa.

Sebaliknya semakin rendah kemandirian belajar, maka semakin rendah prestasi

belajar siswa.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahawa bahwa kemandirian

belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, siswa yang mempunyai sikap

kemandirian akan lebih mudah meraih prestasi dikarenakan siswa yang memliki sifat

mandiri akan dengan senantiasa melakukan hal yang merupakan tanggung jawab

dalam hal ini belajar.

3. Variabel Lingkungan Fisik Kelas Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas 8 Smp 1 Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran

2012/2013

Pengujian hipotesis ketiga yaitu ”ada pengaruh yang signifikan lingkungan

fisik kelas dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa”. Berdasarkan

perhitungan uji F memperoleh nilai Fhitung > Ftabel (13,026> 3,057) dengan nilai

signifikansi 0,000<0,05, maka lingkungan fisik kelas dan kemandirian belajar secara

bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Dengan total

sumbangan efektif variabel lingkungan fisik kelas dan kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar siswa sebesar 15,06%. Sedangkan sisanya 84,94% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan, variabel lingkungan fisik kelas

memberikan sumbangan relatif sebesar 79,% dan variabel kemandirian belajar

memberikan sumbangan relatif sebesar 21%. Sedangkan berdasarkan sumbangan

efektifnya, variabel lingkungan fisik kelas memberikan sumbangan sebesar 11,61%

dan kemandirian belajar memberikan sumbangan sebesar 3,29%.

KESIMPULAN

Setelah analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Lingkungan fisik kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas 8 SMP 1 Muhammadiyah Surakarta

tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan dengan analisis regresi linear

Page 12: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 4,462 > 1,976 dan nilai

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 11,61%.

2. Kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar

prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas 8 SMP 1 Muhammadiyah

Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan dengan analisis

regresi linear ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,1267 > 1,976 dan

nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,035 dengan sumbangan efektif sebesar 3,29%.

3. Lingkungan fisik kelas dan Kemandirian belajar positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas 8 SMP 1

Muhammadiyah Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan

dengan analisis regresi linear ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu

13,026 > 3,057 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

4. Berdasarkan analisis data koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,149 atau

14,9 %, berarti ini dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Lingkungan fisik

kelas dan Kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas 8 SMP 1

Muhammadiyah Surakarta tahun ajaran 2012/2013 adalah sebesar 0,149 atau 14,9

% sedangkan sisanya 85,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Page 13: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani dan Abu Ahmad. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta.Rineka Cipta.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anonim. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Haris,Mujiman.2009. Managemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.

Milan, Rianto 2007, Pengelolaan Kelas Model Pakem. Jakarta : Dirjen PMPTK

Mudhofir, Ali. 2001 .Kamus Filsafat Barat,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Saroni, Muhammad. 2006, Manajemen Madrasah, Kiat Menjadi Pendidik Yang

Kompeten. Yogyakarta : AR-RUZZ

Sudjatmiko dan Lili Nurlaili. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sumarmo, Utari. 2006. Berpikir Matematika Tingkat Tinggi Apa, Mengapa dan

Bagaimana Dikembangkan pada Siswa Sekolah Menengah dan Mahasiswa Calon

Guru. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika di FMIPA Universitas

Pajajaran Tahun 2006. Bandung

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

WJS,Poerwadarminto. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Page 14: PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KELAS DAN KEMANDIRIAN

Primasiwi,Andika.2012.http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/Mutu-

Pendidikan-Indonesia-Makin-Mengkhawatirkan. (diakses pada tanggal 13

maret2013 jam 23.57)