pengaruh lingkungan, disiplin dan kepuasan kerja...

130
i PENGARUH LINGKUNGAN, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BRI SYARIAH KC SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh KHOERUL MUSTOFA NIM 21313122 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH LINGKUNGAN, DISIPLIN DAN

    KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA

    KARYAWAN BRI SYARIAH KC SURAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    KHOERUL MUSTOFA

    NIM 21313122

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2017

  • ii

  • iii

  • 4

  • 5

  • vi

    MOTTO

    Kesuksesan itu dapat kita raih dengan segala upaya dan

    usaha yang sungguh-sungguh dan disertai doa, karena

    nasib tidak akan pernah berubah dengan sendirinya

    tanpa adanya usaha yang gigih.

    Kesuksesan tidak akan bertahan jika dilalui dengan

    jalan pintas.

    Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan

    tak kenal putus asa.

    Ingatlah sebuah kesuksesan selalu di awali dengan

    kegagalan.

    ”sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,

    sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. (Q.S

    Al-Insyiroh:5-6)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Kepada Tuhan Yang Maha Tunggal, yang menciptakan akal namun ditentang

    Penggunanya dan yang meridhoi keberagaman namun mereka paksa

    Untuk menjadi satu ragamnya. Terima kasih telah mengizinkan berproses

    sejauh ini, sungguh tanpa izin-Mu semua tidak akan terwujud.

    Untuk kedua orangtua saya Bapak (Rofi’i) dan ibu

    (Sriyatun),

    Karena merekalah saya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan

    Tahapan pendidikan ini.

    Dan terima kasih untuk Bapak Muchlasin, M.Ag yang telah sabar

    Membimbing saya hingga skripsi saya selesai, semua dosen saya, serta

    Seluruh teman-teman yang telah membantu saya, terutama teman-teman

    Seperjuangan MI, MTS, MAN, Hingga kuliah semoga kalian selalu

    Dalam lindungan Allah SWT.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmannirrahim

    Alhamdulillahirrobil’Aa’aminin.Wasyukurillah, senantuasa penulis

    panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahman dan rahimnya

    kepada semua hamba-Nya, sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan

    ketetapan Iman dan Islam.

    Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Baginda

    Rasulullah SAW pembawa rahmat bagi selurih alam semesta, keluarga, sahabat

    dan para tabi’in serta kita umatnya, semoga senantiasa kita mendapat syafa’at

    Beliau Di Yaumul akhir.

    Pada penyusunan skripsi ini penulis tentulah tidak terlepas dari bantuan

    berbagai pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Ioleh

    karena itu penulis ingin menucapkan terimakasih sebagai penghargaan atau peran

    sertanya dalam penyusunan skripsi ini kepada:

    1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektorat Institut Agama

    Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam.

    3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Siselaku Ketua Prodi Perbankan Syariah

    S1.

    4. Bapak Mochlasin, M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi penulis, yang

    telah banyak membantu dengan kesabaran dan meluangkan waktu dan

  • ix

    tenaganya semata-mata demi mengarahkan dan membimbing penulis

    selama penyusunan skripsi.

    5. Segenap Dosen Perbankan Syariah yang telah memberikan ilmu

    pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

    6. Kedua Orang tuaku tercinta, dan Keponakan-keponakanku yang telah

    memberikan dorongan do’a, moril dan materi, serta senantiasa menjadi

    inspirasi bagi penulis.

    7. Segenap teman-teman PS S1 angkatan 2013. Terimakasih penulis

    ucapkan untuk kalian yang telah setia berjuang bersama-sama mencari

    ilmu.

    8. Teman-teman KKN Desa Papringan, khususnya Posko 95 Dusun

    Kadirojo, kaliwungu. Kebersamaan bersama kalian selalu diwarnai

    dengan senyuman. Semoga tali persaudaraan kita tetap terjalin

    walaupun terhalang oleh waktu masing-masing.

    9. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis

    dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas semuanya.

    10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa

    mengurangi rasa hormat, terimakasih atas dukunganya dan bantuanya

    selama ini sehingga karya penuh perjuangan ini dapat menjadi wujud

    dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.

    Penulis menyadari dalam penelitian ini tak luput dari kekurangan, oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.Penulis harap

    skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

  • x

    umumnya.Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan

    yang lebih dari yang mereka berikan.Aamiin.

    Salatiga, 22 November 2017

    Penulis

    Khoerul Mustofa

    NIM.213 13 122

  • xi

    ABSTRAK

    Mustofa, Khoerul. 2017. “Pengaruh Lingkungan, Disiplin dan Kepuasan Kerja

    Terhadap Kinerja Karyawan di BRI Syariah KC Surakarta”. Skripsi,

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Perbankan Syariah S1,

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pemimbing: Mochlasin,

    M.Ag

    Tujuan penelitian ini adalah a) untuk mengetahui pengaruh

    lingkunganterhadap kinerja karyawan di BRI Syariah KC Surakarta b) untuk

    mengetahui pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan di BRI Syariah KC

    Surakarta c) untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terjadap kinerja

    karyawan di BRI Syariah KC Surakarta. Pengambilan jumlah sampel

    menggunakan teknik sampel jenuh atau sampel sensus. Hasil penelitian secara

    parsial menunjukan bahwa variabel lingkungan berpengaruh positif signifikan

    terhadap kinerja karyawan, variabel disiplin secara parsial berpengaruh positif

    signifikan terhadap kinerja karyawan, variabel kepuasan kerja secara parsial

    berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Kemampuan prediksi

    ketiga variabel independen terhadap kinerja karyawan sebesar 60,8%. Sedangkan

    sisanya 39,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel-variabel ini.

    Kata Kunci:Lingkungan, Disiplin, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT …………………………………………….iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. v

    MOTTO ............................................................................................................. vi

    PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    ABSTRAK………………………………………………………………………..xi

    DAFTAR ISI ..………………………………………………………………….xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

    BAB I ............................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 7

  • xiii

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

    D. Kegunaan Penelitian ........................................................................................... 7

    E. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 9

    BAB II ............................................................................................................. 10

    KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................. 10

    A. Telaah Pustaka ................................................................................................. 10

    B. Kerangka Teori ............................................................................................... 22

    1. Definisi Konsep .......................................................................................... 22

    a) Kinerja Karyawan …………………………………………………...22

    b) Lingkungan ………………………………………………………….25

    c) Disiplin ………………………………………………………………28

    d) Kepuasan Kerja ……………………………………………………...31

    C. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 35

    D. Pengembangan Hipotesis ............................................................................. 36

    1. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kinerja Karyawan ................................... 36

    2. Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan .......................................... 37

    3. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ............................. 38

    BAB III ............................................................................................................ 40

    METODE PENELITIAN .......................................................................................... 40

  • xiv

    A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 40

    B. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 40

    C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 41

    D. Sumber dan Jenis Data .................................................................................... 43

    E. Skala Pengukuran .......................................................................................... 44

    F. Definisi Konsep dan Operasional ...................................................................... 44

    G. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 47

    H. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 49

    1. Pengujian Instrumen .................................................................................... 49

    a. Uji Validitas …………………………………………………………….49

    b. Uji Reliabilitas ………………………………………………………….49

    2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 50

    a. Uji Multikoloniritas …………………………………………………….50

    b. Uji Heteroskedastistas ………………………………………………….51

    c. Uji Normalitas ………………………………………………………….51

    3. Analisis Regresi Berganda ........................................................................... 51

    4. Uji Hipotesis ................................................................................................ 52

    I. Alat Analisis ................................................................................................... 58

    BAB IV ............................................................................................................ 60

    HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 60

  • xv

    A. Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................................. 60

    1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia Syariah ....................................................... 60

    2. Visi dan Misi ……………...……………………………………………..62

    B. Deskipsi Data Responden ................................................................................ 62

    C. Analisis Data .................................................................................................... 66

    1. Uji Validitas ............................................................................................. 66

    2. Uji Reabilitas ............................................................................................ 68

    3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 69

    a. Uji Multikoloneritas .............................................................................. 69

    b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 71

    c. Uji Normalitas ...................................................................................... 72

    4. Uji Hipotesis ............................................................................................ 75

    a. Uji Determinasi ................................................................................. 75

    b. Uji F ................................................................................................ 76

    c. Uji T ............................................................................................... 78

    5. Analisis Regresi Berganda .......................................................................... 79

    D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 81

  • xvi

    BAB V ............................................................................................................ 86

    PENUTUP ……………………………………………………………………….86

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 ................................................................................................................. 14

    Tabel 2.2 ................................................................................................................ 17

    Tabel 2.3 ................................................................................................................ 20

    Tabel 2.4 ................................................................................................................ 21

    Tabel 3.1 ................................................................................................................. 47

    Tabel 4.1 ................................................................................................................. 63

    Tabel 4.2 ................................................................................................................. 64

    Tabel 4.3 ................................................................................................................. 65

    Tabel 4.4 ................................................................................................................. 66

    Tabel 4.5 ................................................................................................................. 67

    Tabel 4.6 ................................................................................................................. 69

    Tabel 4.7 ................................................................................................................. 70

    Tabel 4.8 ................................................................................................................. 72

    Tabel 4.9 ................................................................................................................. 74

    Tabel 4.10 ............................................................................................................... 76

    Tabel 4.11 ............................................................................................................... 77

    Tabel 4.12 ............................................................................................................... 78

    Tabel 4.13. ……………………………………………………………………….80

    Tabel 4.14 ………………………………………………………………………..81

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 1 ............................................................................................................ 35

    Gambar 3. 1 ............................................................................................................ 55

    Gambar 3. 2 ............................................................................................................ 57

    Gambar 4. 1 ............................................................................................................ 73

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Sember daya manusia merupakan salah satu penentu keberhasilan

    perusahaan karena peran sumber daya manusia sebagai aset berharga

    adalah merencanakan, melaksanakan serta mengendalikan berbagai

    kegiatan kegiatan operasional perusahaan (Ardana, dkk., 2012:3).Sumber

    daya manusia harus diperhatikan dalam melaksanakan fungsi-fungsi

    perusahaan karena untuk memperoleh keuntungan dan menjaga eksistensi,

    perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada

    konsumen di samping proses produksi. Permasalahan yang muncul ketika

    salah dalam mengelola sumber daya manusia adalah penurunan kinerja

    karyawan. Keberhasilan perusahaan tergantung pada bagaimana kinerja

    karyawan, efisiensi, kejujuran, ketekunan dan integritas (Ahmed dan

    Uddin, 2012).

    Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya

    peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi

    sumber daya manusia yang dimiliki oleh karyawan guna menciptakan

    tujuan organisasi, sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi

    perkembangan organisasi. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

    diharapkan oleh perusahaan tersebut. Semakin banyak karyawan yang

    mempunyai kinerja tinggi, maka produktifitas perusahaan secara

  • 2

    keseluruhan akan meningkatkan sehingga perusahaan akan dapat bertahan

    dalam persaingan global. Menurut Mangkunegara (2009:67) Kinerja

    adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

    pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

    yang diberikan kepadanya.

    penelitian terdahulu terdapat hubungan yang mempengaruhi kinerja

    salah satunya yaitu lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan

    kondisi internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi semangat

    kerja sehingga pekerjaan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan lebih

    baik (Nitisemito, 2000:159).Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

    sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja

    tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun

    lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan

    yang melaksanakan proses produksi tersebut. Suatu kondisi lingkungan

    kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan

    kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan

    kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Nitisemito

    (2001:109) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu

    yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

    menjalankan tugas-tugas yang di bebankan misalnya kebersihan, musik

    dan lain-lain.

    Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang

    dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

  • 3

    kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun

    sebagai kelompok (Sedarmayanti, 2001:1).Selain faktor lingkungan kerja,

    faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja karyawan adalah faktor

    disiplin kerja. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi,

    digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan

    diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun

    kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk

    mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang

    ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

    Menurut Simamora (2004:610) disiplin adalah prosedur yang

    mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau

    prosedur. Disiplin merupakan pengendalian diri karyawan dan

    pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja

    di dalam sebuah organisasi. Tindakan disipliner menurut suatu hukuman

    terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar yang ditetapkan.

    Tindakan disipliner yang efektif terpusat pada perilaku karyawan yang

    salah, bukan pada diri karyawan sebagai pribadi.

    Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

    berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah

    suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

    kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma – norma sosial

    yang berlaku (Rivai, 2004:444).

  • 4

    Menurut Hasibuan (2007:193) kedisiplinan adalah kesadaran dan

    kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-

    norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu

    organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit

    bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah

    kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

    Selain kedua faktor tersebut yaitu lingkungan kerja dan disiplin

    kerja adapula faktor yang tidak kalah penting untuk diperhatikan yaitu

    mengenai kepuasan kerja.

    Setiap karyawan secara individual mempunyai kepuasan kerja yang

    berbeda, sekalipun berada dalam tipe pekerjaan yang sama hal ini

    tergantung tingkat kebutuhan dan sistem yang berlaku pada dirinya.

    Menurut Umar (2008:213) kepuasan kerja adalah perasaan dan penilaian

    seseorang atas pekerjaannya, khususnya mengenai kondisi kerjanya, dalam

    hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,

    kebutuhan dan keinginannya.

    Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan

    mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,

    kedisiplinan dan prestasi kerja.Didalam sebuah perusahaan sumber daya

    manusia sangat berperan penting dalam menjalankan aktifitas perusahaan.

    Sehingga perusahaan sangat memerlukan sumber daya manusia yang lebih

    baik dan memiliki kinerja yang sangat handal didalammendapatkan

  • 5

    sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik dengan melihat

    faktor lingkungan kerja, disiplin para pekerja dan kepuasan pekerja.

    Seorang karyawan yang merasa lingkungan kerjanya nyaman akan

    menghasilkan kinerja yang memuaskan. Lingkungan kerja akan

    menentukan kenyamanan seseorang dalam bekerja. Sebaiknya lingkungan

    kerja akan mengakibatkan pencapaian kinerja organisasi secara maksimal.

    Kedisiplinan karyawan juga sangat berpengaruh besar terhadap kinerja

    karyawan. Displin kerja karyawan tetap menjadi perhatian utama untuk

    meningkatkan kualitas kerja karyawan, bagi karyawan yang tidak disiplin

    dalam pekerjaan ataupun absensi akan diberi sanksi sesuai dengan tingkat

    kesalahan yang diperbuatnya. Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat

    membantu meningkatkan kinerja. Didalam perusahaan kepuasan kerja

    sangat penting bagi perusahaan atau organisasi. Dengan karyawan merasa

    terpenuhinya keinginan dan kebutuhannya melalui kegiatan bekerja akan

    menghasilkan kinerja yang maksimal.

    Masalah yang dihadapi adalah dibidang pelayanan (service), yang

    banyak dikeluhkanoleh nasabah seperti lamban dalam melakukan proses

    transaksi yang masih cukup tinggi diterima oleh perusahaan. Penyebab

    dari kurang memuaskanya kinerja karyawan di perusahaan adalah sebagian

    besar karyawan masih baru, yang mempunyai tingkat pengetahan dan

    pelatihan yang sangat minim.Belum terciptanya kondisi lingkungan kerja

    fisik dan non fisik yang baik, dikarenakan setiap lokasi, ukuran atau

    bangunan berbeda-beda yang menyebabkan menurunya kinerja karyawan

  • 6

    diperusahaan. Selain itu, kondisi disiplin karyawan dinilai masih rendah,

    dimana masuk dan pulang kantor untuk absen pagi dan pulang ada yang

    lebih dan kurang dari peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

    Dalam penulisan skripsi ini permasalahanya pada kondisi yang

    dialami pegawai Bank BRI Syariah Kantor Cabang Surakarta, apakah

    pegawai merasa puas dengan kondisi gedung kantor yang kurang begitu

    luas, penempatan posisi pegawai pada bagian atau bidang kerja yang sama

    untuk rentang waktu yag cukup lama, akankah berpengaruh pada kepuasan

    kerja dari karyawan tersebut dalam bekerja, karena karyawan rentan sekali

    untuk mengalami kejenuhan akibat pekerjaan monoton yang dijalani.

    Ketidakpuasan dapat memunculkan perilaku penarikan diri atau perilaku

    agresif, kesalahan yang disengaja, pemogokan dan sebagainya, kondisi

    tersebut dapat menurunkan kinerja pegawai dan pada akhirnya akan

    merugikan perusahaan.

    Ada berbagai hal dilakukan guna meningkatkan kemampuan

    karyawan, dengan harapan bahwa dengan adanya karyawan yang dapat

    bekerja dengan maksimal akan membuat perusahaan mudah untuk

    mencapai kinerja yang maksimal dan mengimplementasikan strategi

    perusahaan dengan baik pula.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian

    dengan judul : “PENGARUH LINGKUNGAN, DISIPLIN DAN

    KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA

    KARYAWANBRISYARIAH KCSURAKARTA”

  • 7

    B. Rumusan Masalah

    Dalam penulisan skripsi ini rumusan masalahnya adalah sebagai

    berikut :

    1. Apakah lingkungan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di

    BRISyariah KCSurakarta?

    2. Apakah disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan di

    BRISyariah KC Surakarta?

    3. Apakahkepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di

    BRISyariah KC Surakarta?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kinerja karyawan di

    BRISyariah KCSurakarta

    2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan di

    BRI Syariah KC Surakarta

    3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

    karyawan di BRISyariah KCSurakarta

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Kegunaan Teoritis

    Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan secara umum

    mengenai pengaruh lingkungan, disiplin dan kepuasan kerja terhadap

    kinerja karyawan.

  • 8

    2. Kegunaan praktisi

    a. Bagi mahasiswa memberikan wawasan tentang pengaruh

    lingkungan, disiplin dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

    Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumbang pemikiran

    bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian di bidang yang

    sama.

    b. Bagi bank syariah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

    bahan masukan dilingkungan sebuah bank.

    c. Bagi penyusun sebagai pengembangan teori yang sudah di dapat

    selama di bangku kuliah dan sebagai acuan untuk penelitian-

    penelitian selanjutnya.

  • 9

    E. Sistematika Penulisan

    Bagian awal terdiri atas Halaman Judul, Halaman Pengesahan,

    Halaman Persetujuan, Halaman Moto dan Persembahan, Abstrak,

    Pernyataan Keaslian, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Gambar

    dan Lampiran.

    BAB I PENDAHULUAN: Merupakan bab pendahuluan yang

    menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian , kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.

    BAB II LANDASAN TEORI: Bab ini akan membahas tentang landasan

    teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

    BAB III METODE PENELITIAN: Merupakan pada bab yang

    menjelaskan mengenai metode penelitian, akan menguraikan tentang jenis

    penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan

    data, definisi operasional, pengukuran variabel, instrumen penelitian, uji

    instrumen penilitian dan alat analisis.

    BAB IV ANALISIS DATA: Pada bab ini berisi gambaran singkat obyek

    penilitan dan hasil analisis data serta pembahasan atas hasil pengolahan

    data.

    BAB V PENUTUP: Pada bab penutup ini berisikan hasil atau kesimpulan

    analisis dan saran yang dianggap berguna.

  • 10

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah

    dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang mempunyai kaitan dengan

    penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2013)

    dengan judul “Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja, Gaya Kepemimpinan

    serta Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan pada

    PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang”,

    menyatakan bahwa kompensasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja

    karyawan, lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan,

    gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan motivasi tidak

    berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Azizah dan Treona (2013)

    dengan judul “Pengaruh Motivaasi, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja

    Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang

    Malang”, menyatakan bahwa variabel disiplin kerja dan variabel lingkungan kerja

    berpengaruh tidak signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

    Menurut penelitian Dewi (2014) dengan judul “Pengaruh Kemampuan,

    Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada BMT Taruna

    Sejahtera”, menyatakan bahwa T test lingkungan kerja sebesar 3,465 > t tabel

  • 11

    1,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh

    positif terhadap kinerja karyawan pada BMT Taruna Sejahtera.

    Menurut Karismadiyanto (2014) dengan judul “Analisis Pengaruh

    Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan pada

    Koperasi Simpan Pinjam Arta Niaga Banyuwangi”, menyatakan bahwa motivasi

    kerja, disiplin kerja dan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan baik

    secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien pengaruh (R) diperoleh sebesar

    0,323.Hal ini berati bahwa kemampuan variabel indenpenden (motivasi kerja,

    disiplin kerja dan komunikasi) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel

    dependen (kinerja karyawan) sebesar 0,323 sedangkan sisanya merupakan

    variabel yang tidak teruangkap.

    Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Andini (2014) dengan judul

    “Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Etika Kerja Islami Terhadap

    Kinerja Karyawan BMT Tumang”. Analisis data pada penelitian ini yaitu

    kuantitatif.Hasil analisis menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan etika kerja Islami berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.Sedangkan faktor yang paling

    dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah kepemimpinan.

    Menurut penelitian Rahmad (2014) dengan judul “Pengaruh Penempatan

    Kerja, Lingkungan Kerja dan Komunikasi Kerja terhadap kinerja karyawan pada

    PT. Bank Muamalat Jember”, menyatakan bahwa variabel penempatan kerja,

    lingkungan kerja dan komunikasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

    karyawan. Karena nilai signifikan penempatan kerja, lingkungan kerja dan

  • 12

    komunikasi kerjakurang dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

    penempatan kerja, lingkungan kerja dan komunikasi kerja secara signifikan

    terhadap kinerja karyawan PT. Bank Muamalat Jember.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amalia, Nuryanti dan Iwan

    (2014) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi

    Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Riau Kepri Capem Duri”, menyatakan

    bahwa variabel lingkungan kerja dan variabel budaya organisasi berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Menurut Satriyani (2015) dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Islam,

    Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan BPRS Saka

    Dana Mulia Kudus”, menyatakan bahwa: 1) Motivasi kerja islam berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, 2) Disiplin kerja berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, 3)lingkungan kerja berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel motivasi kerja islam,

    disiplin kerja dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variabel kinerja

    karyawansebesar 73,1% (Adjusted R Square) dan sisanya 26,9 % dijelaskan oleh

    variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

    Menurut Ambarwati (2016) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja,

    Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank

    Syariah Mandiri Surakarta (Mikro)”, menunjukan di mana variabel kinerja

    karyawan, lingkungan kerja, motivasi kerja, disiplin kerja diuji dengan uji t

    menunjukan bahwa ketiga variabel indenpenden secara signifikan mempengaruhi

    keputusan variabel dependen. Kemudian melalui uji f menunjukan bahwa ada

  • 13

    pengaruh antara lingkungan kerja, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap

    kinerja karyawan.

    Penelitian yang dilakukan oleh Haq (2015) dengan judul “Pengaruh

    Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Etos Kerja Islam, Disiplin Kerja, Lingkungan

    Kerja, Motivasi, Kompensasi, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual

    Terhadap Kinerja Karyawan BPRS Yogyakarta”. Penelitian ini menyimpulkan

    dari hasil uji t secara parsial variabel kepemimpinan dan etos kerja islam

    berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan budaya organisasi, disiplin

    kerja, lingkungan kerja, motivasi, kompensasi, kecerdasan, emosional, dan

    kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan BPRS

    Yogyakarta.

    Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Suwondo (2015) dengan judul

    “Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan”.Jenis

    penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.Penelitian ini

    menggunakan metode sensus, yakni mengambil semua populasi menjadi

    responden penelitian. Jumlah responden adalah 40 orang karyawan suatu bank

    cabang kota malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara individual dan

    secara bersama-sama lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap

    kinerja karyawan Bank di kota Malang. Lingkungan kerja yang nyaman dan

    tingkat disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan.

    Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dan sembada (2012) dengan judul

    “Pengaruh Beban Kerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

    Bank BJB Cabang Padalarang”.Menyatakan bahwa beban kerja, motivasi dan

  • 14

    kepuasan kerja memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai bank

    bjb cabang padelarang.

    Selanjtnya penelitian yang dilakukan oleh sahlan,dkk (2015) dengan judul

    “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja

    Karyawan Pada PT. Bank Sulut Cabang Airmadidi”. Menyatakan bahwa: 1)

    lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 2)

    kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 3)

    kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. bank

    sulut cabang airmadidi.

    Penelitian terdahulu

    Table 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

    NO Penelitian/Tahun Judul Temuan

    1 Susanti (2013) Pengaruh Kompensasi, Lingkungan

    Kerja, Gaya Kepemimpinan serta

    Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

    Bagian Akuntansi dan Keuangan pada

    PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

    Bank Riau Kepri Cabang

    Tanjungpinang

    Kompensasi -,

    lingkungan

    kerja -, gaya

    kepemimpinan

    +, motivasi +

    2 Fitri Nur Azizah

    dan Eka Afnan

    Treona (2013)

    Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja,

    dan Lingkungan Kerja Terhadap

    Prestasi Kerja Karyawan PT. Bank

    Muamalat Indonesia, Tbk Cabang

    Motivasi +,

    disiplin kerja -,

    lingkungan

    kerja -

  • 15

    Malang

    3 Dewi (2014) Pengaruh Kemampuan, Motivasi, dan

    Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

    Karyawan pada BMT Taruna

    Sejahtera

    Kemampuan +,

    motivasi +,

    lingkungan

    kerja +

    4 Karismadiyanto

    (2014)

    Analisis Pengaruh Motivasi Kerja,

    Disiplin Kerja dan Komunikasi

    Terhadap Kinerja Karyawan pada

    Koperasi Simpan Pinjam Arta Niaga

    Banyuwangi

    Motivasi kerja

    +, disiplin

    kerja +,

    komunikasi +

    5 Andini (2014) Pengaruh Kepemimpinan,

    Lingkungan Kerja, dan Etika Kerja

    Islami Terhadap Kinerja Karyawan

    BMT Tumang

    Kepemimpinan

    +, lingkungan

    kerja +, etika

    kerja islami +

    6 Rahmad (2014) Pengaruh Penempatan Kerja,

    Lingkungan Kerja dan Komunikasi

    Kerja terhadap kinerja karyawan pada

    PT. Bank Muamalat Jember

    Penempatan

    kerja +,

    lingkungan

    kerja +,

    komunikasi +

    7 Amelia Pratiwi,

    Nuryanti dan

    Iwan N. Daulay

    (2014)

    Pengaruh Lingkungan Kerja dan

    Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

    Karyawan PT. Bank Riau Kepri

    Capem Duri

    Lingkungan

    kerja +,

    budaya

    organisasi +

  • 16

    8 Satriyani (2015) Pengaruh Motivasi Kerja Islam,

    Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja

    Terhadap Kinerja Karyawan BPRS

    Saka Dana Mulia Kudus

    Motivasi kerja

    islami +,

    disiplin kerja

    +, lingkungan

    kerja +

    9 Haq (2015) Pengaruh Budaya Organisasi,

    Kepemimpinan, Etos Kerja Islam,

    Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja,

    Motivasi, Kompensasi, Kecerdasan

    Emosional dan Kecerdasan Spiritual

    Terhadap Kinerja Karyawan BPRS

    Yogyakarta

    Budaya

    organisasi -,

    kepemimpinan

    +, etos kerja

    islam +,

    disiplin kerja -,

    lingkungan

    kerja -,

    motivasi -,

    kompensasi -,

    kecerdasan

    emosional -,

    kecerdasan

    spiritual -

    10 Afni Can dan

    Yasri (2016)

    Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan

    Kerja dan Komitmen Organisasi

    Terhadap Kinerja Bank Nagari

    Motivasi +,

    kepuasan kerja

    – tapi

    signifkan,

  • 17

    komitmen

    organisasi +

    11 Dra. Sari

    Marliani, MM

    (2016)

    Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

    Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank

    Negara Indonesia (Persero) Tbk

    Cabang Karawang

    Motivasi +,

    kepuasan kerja

    +

    12 Suwondo (2015) Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin

    Kerja dan Kinerja Karyawan

    Lingkungan

    kerja +,

    disiplin kerja +

    13 Sentot Iskandar

    dan Gredi

    Granada

    Sembada (2012)

    Pengaruh Beban Kerja, Motivasi dan

    Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

    Pegawai Bank BJB Cabang

    Padalarang

    Beban kerja +,

    motivasi +,

    kepuasan kerja

    +

    14 Nurul Ikhsan

    Sahlan, Peggy

    A. Mekel dan

    Irvan Trang

    (2015)

    Pengaruh Lingkungan Kerja,

    Kepuasan Kerja dan Kompensasi

    Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

    Bank Sulut Cabang Airmadidi

    Lingkungan

    kerja -,

    kepuasan kerja

    +, kompensasi

    +

    \

    Table 2.2 Pengaruh Lingkungan Terhadap Kinerja

    No Peneliti/Tahun Judul Hasil

    1 Susanti (2013) Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Lingkungan -

  • 18

    Kerja, Gaya Kepemimpinan serta

    Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

    Bagian Akuntansi dan Keuangan

    pada PT. Bank Syariah Mandiri dan

    PT. Bank Riau Kepri Cabang

    Tanjungpinang

    2 Fitri Nur Azizah

    dan Eka Afnan

    Treona (2013)

    Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja,

    dan Lingkungan Kerja Terhadap

    Prestasi Kerja Karyawan PT. Bank

    Muamalat Indonesia, Tbk Cabang

    Malang

    Lingkungan

    kerja -

    3 Dewi (2013) Pengaruh Kemampuan, Motivasi, dan

    Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

    Karyawan pada BMT Taruna

    Sejahtera

    Lingkungan

    kerja +

    4 Andini (2014) Pengaruh Kepemimpinan,

    Lingkungan Kerja, dan Etika Kerja

    Islami Terhadap Kinerja Karyawan

    BMT Tumang

    Lingkungan

    kerja +

  • 19

    5

    Rahmad (2014) Pengaruh Penempatan Kerja,

    Lingkungan Kerja dan Komunikasi

    Kerja terhadap kinerja karyawan pada

    PT. Bank Muamalat Jember

    Lingkungan

    kerja +

    6 Amelia Pratiwi,

    Nuryanti dan

    Iwan N. Daulay

    (2014)

    Pengaruh Lingkungan Kerja dan

    Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

    Karyawan PT. Bank Riau Kepri

    Capem Duri

    Lingkungan

    kerja +

    7 Satriyani (2015) Pengaruh Motivasi Kerja Islam,

    Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja

    Terhadap Kinerja Karyawan BPRS

    Saka Dana Mulia Kudus

    Lingkungan

    kerja +

    8 Haq (2015) Pengaruh Budaya Organisasi,

    Kepemimpinan, Etos Kerja Islam,

    Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja,

    Motivasi, Kompensasi, Kecerdasan

    Emosional dan Kecerdasan Spiritual

    Terhadap Kinerja Karyawan BPRS

    Yogyakarta

    Lingkungan

    kerja -

  • 20

    9 Suwondo (2015) Hubungan Lingkungan Kerja,

    Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan

    Lingkungan

    kerja +

    10 Nurul Ikhsan

    Sahlan, Peggy

    A. Mekel dan

    Irvan Trang

    (2015)

    Pengaruh Lingkungan Kerja,

    Kepuasan Kerja dan Kompensasi

    Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

    Bank Sulut Cabang Airmadidi

    Lingkungan

    kerja -

    Table 2.3 Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja

    No Peneliti/Tahun Judul Hasil

    1 Fitri Nur Azizah

    dan Eka Afnan

    Treona (2013)

    Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja,

    dan Lingkungan Kerja Terhadap

    Prestasi Kerja Karyawan PT. Bank

    Muamalat Indonesia, Tbk Cabang

    Malang

    Disiplin kerja -

    2 Karismadiyanto

    (2014)

    Analisis Pengaruh Motivasi Kerja,

    Disiplin Kerja dan Komunikasi

    Terhadap Kinerja Karyawan pada

    Koperasi Simpan Pinjam Arta Niaga

    Banyuwangi

    Disiplin kerja

    +

    3 Satriyani (2015) Pengaruh Motivasi Kerja Islam,

    Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja

    Kedisiplinan +

  • 21

    Terhadap Kinerja Karyawan BPRS

    Saka Dana Mulia Kudus

    4 Haq (2015) Pengaruh Budaya Organisasi,

    Kepemimpinan, Etos Kerja Islam,

    Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja,

    Motivasi, Kompensasi, Kecerdasan

    Emosional dan Kecerdasan Spiritual

    Terhadap Kinerja Karyawan BPRS

    Yogyakarta

    Disiplin kerja -

    5 Suwondo (2015) Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin

    Kerja dan Kinerja Karyawan

    Disiplin kerja

    +

    Table 2.4 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

    No Peneliti/ Tahun Judul Hasil

    1 Sentot Iskandar

    dan Gredi

    Granada

    Sembada (2012)

    Pengaruh Beban Kerja, Motivasi dan

    Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

    Pegawai Bank BJB Cabang

    Padalarang

    Kepuasan

    kerja +

    2 Nurul Ikhsan

    Sahlan, Peggy

    A. Mekel dan

    Irvan Trang

    (2015)

    Pengaruh Lingkungan Kerja,

    Kepuasan Kerja dan Kompensasi

    Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

    Bank Sulut Cabang Airmadidi

    Kepuasan

    kerja +

  • 22

    3 Afni Can dan

    Yasri (2016)

    Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan

    Kerja dan Komitmen Organisasi

    Terhadap Kinerja Bank Nagari

    Kepuasan

    kerja -

    4 Dra. Sari

    Marliani, MM

    (2016)

    Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

    Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank

    Negara Indonesia (Persero) Tbk

    Cabang Karawang

    Kepuasan

    kerja -

    B. Kerangka Teori

    1. Definisi Konsep

    a. Kinerja Karyawan

    Kinerja berasal dari kata job performance (prestasi kerja). Menurut

    Mangkunegara (2009:67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

    kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

    tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya..

    Kinerja mencakup kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu,

    efektifitas dan kemandirian. Senada dengan itu, Hasibuan (2006:34)

    mengemumakan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai

    seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

    yang didasarkam atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta

    waktu. Kemudian Moeheriono (2009:60) mengatakan bahwa kinerja

    merupakan gambaran mengenai tingkatan pencapaian pelaksanaan suatu

    progam kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

  • 23

    dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu

    organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau

    sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standart keberhasilan

    tolak ukur yang ditetapkan organisasi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan

    dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja seseorang atau

    kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolak ukur

    keberhasilan.

    MenurutMangkunegara (2009:67) mengemukakan bahwa indikator

    kinerja, yaitu :

    1) Kualitas

    Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan

    apa yang seharusnya dikerjakan.

    2) Kuantitas

    Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam

    satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja

    setiap pegawai itu masing – masing.

    3) Pelaksanaan tugas

    Pelaksanaan tugas adalah seberapa jumlah karyawan mampu

    melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

    4) Tanggung jawab

    Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban

    karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

  • 24

    Suatu kinerja individu juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Dan

    kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya.

    Perasaan itu berupa suatu hasil penilain mengenai seberapa jauh

    pekerjaannya secar keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya.

    Menurut Mangkunegara (2000:67) tujuan dari kegunaan penilaian

    kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

    1) Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk

    prestasi, pemberhentian dan besarnya balas jasa.

    2) Untuk mengukur sejauh mana seorang karyawan dapat menyelesaikan

    pekerjaannya.

    3) Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan dalam

    perusahaan.

    4) Sebagai dasar untuk mengevaluasi program pelatihan dan efektivitas

    jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya kepemimpinan,

    kondisi kerja dan pengawasan.

    5) Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi

    karyawan yang ada di dalam organisasi.

    6) Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga

    dicapai kinerja yang baik.

    7) Sebagai alat pendorong para atasan untuk mengadakan observasi

    perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan bawahan.

    8) Sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan dan

    meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.

  • 25

    9) Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan

    karyawan.

    10) Sebagai dasar untuk memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas.

    b. Lingkungan

    Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang

    dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

    kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun

    sebagai kelompok (Sedarmayanti, 2001:1). Senada dengan pendapat

    tersebut, Nitisemito (2001:109) mengemukakan bahwa lingkungan kerja

    adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat

    mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di bebankan

    misalnya kebersihan, musik dan lain-lain.

    Menurut Nitisemito (2001:184), adapun beberapa faktor-faktor

    yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan kerja yaitu:

    1) Penerangan

    Penerangan yang cukup akan menambah semangat kerja karyawan,

    karena mereka dapat lebih cepat menyelesaikan tugas-tugasnya,

    matanya tidak lelah karena cahaya yang terang, dan kesalahan-

    kesalahan dapat di hindari. Menurut Moekijat (2002:136), beberapa

    keuntungan penerangan yang baik adalah sebagai berikut:

    a) Perpindahan karyawan berkurang

    b) Semangat kerja lebih tinggi

    c) Prestise lebih besar

  • 26

    d) Hasil pekerjaan lebih banyak

    e) Kesalahan berkurang

    f) Keletihan berkurang

    2) Kebersihan dan Warna

    a) Kebersihan

    Kebersihan dapat diidentikkan dengan kesehatan, karena

    kebersihan yang terjaga dapat menyebabkan karyawan merasa

    nyaman berada didalam ruangan kerja dan merasa betah dalam

    bekerja.

    b) Warna

    Kantor yang memiliki warna yang menarik dan sesuai dengan

    kondisi, memungkinkan kantor menjadi tampak menyenangkan

    dan menarik pemandangan serta dapat membuat karyawan

    nyaman di dalam bekerja. Adapun warna pokok yang menjadi

    pertimbangan di dalam pemilihan warna ruangan kerja adalah

    merah, kuning dan biru

    3) Udara

    Pertukaran udara yang cukup dalam ruang sangat diperlukan bagi

    karyawan. Pertukaran udara yang cukup dalam ruangan akan

    menyebabkan kesegaran fisik karyawan dalam melaksaakan tugas-

    tugasnya. Sebaliknya dalam pertukaran udara yang kurang akan dapat

    menimbulkan rasa pengap sehingga mudah menimbulkan kelelahan

    dari karyawan. Adapun keuntungan udara yang baik adalah:

  • 27

    a) Produktivitas yang lebih tinggi

    b) Mutu pekerjaan yang lebih tinggi

    c) Kesenangan dan kesehatan karyawan yang bertambah

    d) Kesan yang menyenangkan bagi para tamu

    4) Suara

    Gangguan suara terutama suara bising seringkali dianggap remeh oleh

    suatu organisasi. Banyak sumber suara terdapat dalam kantor antara

    lain percakapan, gesekan kursi-kursi pada lantai, dan mesin-mesin

    kantor yang mengeluarkan suara. Kondisi suara yang baik adalah

    kondisi suara yang tidak gaduh atau tenang, tidak terganggu dari alat-

    alat kantor itu sendiri maupun dari luar kantor sehingga karyawan

    dapat bekerja sebaik mungkin. Kebisingan dapat dikurangi dengan

    pengaturan maupun pengendalian sumber suara, isolasi dari suara,

    penggunaan peredam suara, penggunaan sistem akuistik dan

    pemakaian alat pelindung telinga.

    Apabila seseorang bekerja dalam ruangan yang memiliki suara

    bising atau gaduh, akan menyebabkan beberapa hal buruk yang

    berdampak pada karyawan, diantaranya:

    a) Gangguan mental dan syaraf karyawan

    b) Kesulitan mengadakan konsentrasi

    c) Kelelahan yang bertambah dan semangat kerja yang berkurang

  • 28

    5) Keamanan

    Bagi kebanyakan orang pekerjaan yang aman lebih penting dari pada

    upah atau kesempatan untuk maju. Jadi selain upah, lingkungan kerja

    yang aman sangat di butukan oleh karyawan guna menunjang

    produktivitas kerja mereka.

    c. Disiplin

    Disiplin kerja juga dapat didefinisikan sebagai sikap menghormati,

    menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku,

    baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak

    mengelak atau menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas atau

    wewenang yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja mencakup ketaatan

    dalam mengikuti peraturan organisasi, sanksi dan teguran pada setiap

    pelanggaran dan disiplin terhadap waktu (Sastrohadiwiryo, 2001:291).

    Menurut Hasibuan (2007:193) kedisiplinan adalah kesadaran dan

    kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma –

    norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu

    organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit

    bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan adalah

    kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

    Menurut Hasibuan (2007:194) pada dasarnya banyak indikator

    yang mempengaruhi tingkat kedisplinan seorang pegawai, di antaranya:

  • 29

    1) Tujuan dan kemampuan

    Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan

    karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara

    ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini

    berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan

    harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia

    bekerja dengan sungguh – sungguh dan disiplin dalam

    mengerjakannya.

    2) Teladan pimpinan

    Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan

    karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para

    bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin

    baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan

    pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin) para bawahan pun akan

    kurang disiplin.

    3) Balas jasa

    Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan

    karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan

    karyawan terhadap perusahaan pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan

    semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin

    baik pula. Balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan

    karyawan. Artinya semakin besar balas jasa, semakin baik

    kedisiplinan karyawan. Sebaliknya, apabila balas jasa kecil,

  • 30

    kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk

    berdisiplin baik selama kebutuhan – kebutuhan primernya tidak

    terpenuhi dengan baik.

    4) Keadilan

    Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,

    karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting, dan

    minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang

    dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pangkat)

    atau hukuman, akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan

    yang baik. Manager yang cakap dalam memimpin selalu berusaha

    bersikap adil terhadap semua bawahannya. Dengan keadilan yang

    baik, akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan

    harus diterapkan dengan baik pada perusahaan agar kedisiplinan

    karyawan perusahaan baik pula.

    5) Sanksi Hukuman

    Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan

    karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan

    akan semakin takut melanggar peraturan perusahaan, sikap dan

    perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.

    6) Ketegasan

    Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi

    kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas

    bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai

  • 31

    dengan sanksi hukuman yang lelah ditetapkan. Pimpinan yang berani

    menindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang

    indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpiannya oleh

    bawahannya. Dengan demikian, pimpinan akan memelihara

    kedisiplinan karyawan perusahaan.

    Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi,

    digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat

    mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara

    perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat

    mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan,

    prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan

    kinerja yang baik. Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur,

    dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan

    indisipliner. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus

    menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar,

    berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula

    peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau

    diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada karyawan melalui

    diskusi aktif.

    d. Kepuasan Kerja

    Kepuasan kerja karyawan juga menjadi salah satu faktor penting

    terhadap produktivitas karyawan tersebut serta pengaruhnya terhadap

    kinerja organisasi baik secara langsung maupun tidak lagsung.Definisi

  • 32

    mengenai kepuasan kerja dikemukakan oleh Robbins (2002:36) kepuasan

    kerja adalah suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya.

    Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :

    pekerjaan yang menantang, penghargaan, kondisi lingkungan kerja dan

    hubungan interpersonal.

    Menurut Hasibuan (2008:202) menyatakan bahwa kepuasan kerja

    adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya.

    Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, disiplin kerja dan prestasi kerja.

    Berdasarkan definisi diatas, indikator kepuasan kerja adalah:

    1) Menyenangi pekerjaannya

    Orang yang menyadari betul arah kemana ia menempuh jalan itu dan

    bagaimana caranya ia harus menuju sasarannya. Ia menyenangi

    pekerjaannya karena ia bisa mengerjakan dengan baik.

    2) Mencintai pekerjaannya

    Memberikan sesuatu yang terbaik mencurahkan segala bentuk

    perhatian dengan segenap hati yang dimiliki dengan segala daya

    upaya untuk satu tujuan hasil yang terbaik bagi pekerjaannya.

    Karyawan mau mengorbankan dirinya walaupun susah, walaupun

    sakit,, dengan tidak mengenal waktu, dimanapun karyawan berada

    selalu memikirkan pekerjaannya.

  • 33

    3) Moral kerja

    Kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau

    sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan baku

    mutu yang ditetapkan.

    4) Kedisiplinan

    Kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian

    perilaku yang menunjukkan nilai – nilai ketaatan, keteraturan dan atau

    ketertiban.

    5) Prestasi kerja

    Hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas

    yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan

    kesungguhan serta waktu.

    Menurut Mangkunegara (2009:117) berpendapat bahwa ada empat

    teori kepuasan kerja, antara lain :

    1. Teori keseimbangan

    Teori ini dikemukakan oleh Wexley dan Yukl, mengatakan bahwa

    semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang

    pelaksanaan kerja. Misalnya, pendidikan, pengalaman, skill, usaha dan

    jam kerja.

    2. Teori perbedaan

    Teori ini pertama kali dilapori oleh Priter yang berpendapat bahwa

    mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih

    antara apa yang seharusnya dengan kenyatan yang dirasakan pegawai.

  • 34

    Sedangkan Locke mengemukakan bahwa kepuasan kerja pegawai

    bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dan apa yang

    diharapkan oleh pegawai.

    3. Teori pemenuhan kebutuhan

    Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi

    atau tidaknya kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila

    ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan

    pegawai terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut. Begitu pula

    sebaliknya apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, pegawai akan

    merasa tidak puas.

    4. Teori pandangan kelompok

    Menurut teori ini, kepuasan kerja pegawai bukanlah bergantung pada

    pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada pandangan

    dan pendapat kelompok yang oleh para pegawai dianggap sebagai

    kelompok acuan. Kelompok acuan tersebut dijadikan tolak ukur untuk

    menilai dirinya maupun lingkungannya. Jadi, pegawai akan lebih

    merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat dan

    kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan.

    Dari uraian diatas kepuasan kerja dapat tercipta jika pengurus dan

    karyawan saling mendukung dan adanya kerja sama yang baik sehingga

    akan tercipta suatu tujuan yang baik yang telah disepakati bersama. Hal ini

    akan nampak pada sikap kerja karyawan.

  • 35

    C. Kerangaka Pemikiran

    Kinerja merupakan hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai

    oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

    Dapat pula diartikan sebagai perbandingan hasil kerja karyawan dengan standar

    yang ditetapkan oleh perusahaan.

    Dalam hal ini kinerja karyawan sebagai variabel terikat (Y) dan

    lingkungan kerja sebagai variabel bebas (X1) disiplin kerja sebagai (X2) serta

    kepuasan kerja sebagai variabel bebas (X3).

    Berdasarkan uraian tersebut maka model kerangka pemikiran dalam

    penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.1

    Kerangka Penelitian

    Kinerja Karyawan

    (Y)

    Lingkungan

    (X1)

    Disiplin

    (X2)

    Kepuasan Kerja

    (X3)

  • 36

    D. Pengembangan Hipotesis

    Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan

    peneliltian dan harus diuji kebenarannya lewat pengumpulan data – data dan

    penganalisaan data penelitian (Azwar, 2003 : 49).

    Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

    1. Lingkungan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

    Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan

    pekerjaanya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa

    aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal.

    Lingkungan kerja yang nyaman sangatlah diharapkan oleh para karyawan,

    hal ini didasari oleh para pemimpin. Lingkungan kerja sebaiknya dibuat

    senyaman mungkin suapaya tejalin hubungan yang baik antar satu sama

    lain (Rahmayanti, 2014). Dengan adanya lingkungan kerja yang baik,

    dapat memacu karyawan untuk bekerja dengan baik pula. Mereka akan

    lebih mudah berkonsentrasi dan merasa senang sehingga kinerjnya akan

    lebih meningkat. Sedangkan apabila lingkungan kerjanya buruk, maka

    akan berdampak buruk juga terhadap kinerja karyawanya (Andini, 2014).

    Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan BRI Syariah KC

    Surakarta didukung penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2013) dengan

    judul Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja, Gaya Kepemimpinan

    serta Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi dan

    Keuangan pada PT. Bank Syariah Mandi dan PT. Bank Riau Kepri

    Cabang Tanjungpinang. Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan

  • 37

    kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

    Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2014) dengan judul

    Pengaruh Kemampuan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

    Karyawan pada BMT Taruna Sejahtera.Hasil penelitian yang dilakukan

    memiliki hasil yang berbeda bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif

    terhadap kinerja karyawan.Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa

    faktor lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

    Dari paparan diatas, maka hipotesis dipenelitian ini dapat disusun

    sebagai berikut:

    H1 : Variabel lingkungan (X1) berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kinerja karyawan (Y)

    2. Disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan

    Di dalam sebuah organisasi diperlukan suatu pembinaan bagi

    pegawai untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentukan yang

    telah ditetapkan. Seorang pemimpin memerlukan alat untuk melakukan

    komunikasi dengan para karyawanya mengenai tingkah laku mereka

    dengan cara memperbaiki agar menjadi lebih baik lagi dan disiplin

    kerjalah yang menjadi alat komunikasi yang efektif. Disiplin kerja adalah

    suatu alat atau sarana bagi organisasi untuk mempertahankan

    eksistensinya. engan disiplin yang tinggi, para pegawai akan menaati

    semua peraturan yang ada, sehingga pelaksanaanya pekerjaan dapat sesuai

    dengan rencana yang telah ditentukan. Setiap pegawai perlu menerapkan

    disiplin kerja. Karena disiplin menjadi persyaratan bagi pembentukan

  • 38

    sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang membuat para pegawai mendapat

    kemudahan dalam bekerja dan mendukung usaha pencapaian tujuan

    (Hartatik, 2004). Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada

    Bank BRI Syariah KC Surakarta didukung penelitian yang dilakukan

    Satriyani (2015) dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja Islam, Displin

    Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan BPRS Saka

    Dana Mulia Kudus. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa

    Variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

    karyawan. Sedangkan penelitian dilakukan oleh Azizah dan Treona (2013)

    dengan judul Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja

    Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk

    Cabang Malang. Hasil penelitian yang dilakukan memiliki hasil yang

    berbeda bahwa disiplin kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap

    prestasi kerja karyawan. Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa

    faktor disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

    Dari paparan diatas, maka hipotesis dipenelitian ini dapat disusun

    sebagai berikut:

    H2 : Variabel disiplin (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

    karyawan (Y)

    3. Kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

    Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan suatu yang bersifst

    individual.Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda

    sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi

  • 39

    penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu,

    maka akan tinggi kepuasanya terhadap kegiatan tersebut. Jadi secara garis

    besar kepuasan dapat diartikan sebagai hal yang menyenangkan atau tidak

    yang menyenangkan yang mana pegawai memandang pekerjaanya.

    Menurut Hasibuan (2008:202) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah

    sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya. Sikap ini

    dicerminkan oleh moral kerja, disiplin kerja dan prestasi kerja.Pengaruh

    disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah KC

    Surakarta didukung penelitian yang dilakukan Sahlan, dkk (2015) dengan

    judul Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Kompensasi

    Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Sulut Cabang Airmadidi.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa varibabel kepuasan kerja berpengaruh

    postif terhadap kinerj karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan

    oleh Afni can dan Yasri (2016) dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja,

    Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Bank

    Nagari.Hasil penelitian yang dilakukan memiliki hasil yang berbeda

    bahwa kepuasan kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja

    karyawan.Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor dkepuasan

    kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

    Dari paparan diatas, maka hipotesis dipenelitian ini dapat disusun

    sebagai berikut:

    H3 : Variabel kepuasan kerja (X3) berpengaruh positif signifikan

    terhadap kinerja karyawan (Y).

  • 40

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian dan Sumber Data

    Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif,

    metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan

    pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel

    tertentu, teknik pengambilan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

    dan bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan (Sugiyono, 2014: 13).

    B. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono (2006:72) populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Surakarta yang

    berjumlah 40 karyawan pada bulan Oktober 2017.

    Melihat jumlah populasi hanya 40 karyawan, maka layak untuk

    diambil semua untuk dijadikan sebagai sampel.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili

    populasi (Arikunto, 2006:131). Disini penulis menggunakan sampel jenuh

  • 41

    atau sampel sensus. Menurut Sugiyono (2012:96) sampling jenuh adalah

    teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai

    sampel. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dalam

    penelitian yaitu sebanyak 40 responden.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Data adalah sekumpulan informasi yang dapat diolah untuk suatu

    kegiatan penelitian, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

    keputusan (Muhamad, 2008).Sedangkan menurut Tika (2006) data adalah

    sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan

    tertentu.

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data

    yang diperoleh langsung dari responden yang diteliti atau yang ada

    hubungannya dengan objek penelitian.Data penelitian diperoleh dari hasil

    penyebaran kuesioner kepada responden tentang beberapa variabel yang

    diteliti.

    Menurut Suryabrata (1997) dalam Supardi (2005), menyatakan bahwa

    “kualitas data ditentukan alat pengambilan data atau alat pengukurannya”.

    Sedang dalam buku Manajemen Penelitian karya Suharsimi Arikunto (1990)

    membedakan metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat

    digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, sedangkan instrumen

    pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

    dalam kegiatan mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

    dipermudah.

  • 42

    Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam proses penelitian,

    terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar

    celah untuk dimasuki unsur minat peneliti.Itulah sebabnya menyusun

    instrument pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh

    hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat

    (Arikunto,1998:225).

    Secara garis besar, metode pengumpulan data merupakan bagian dari

    perencanaan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan proses penentuan

    cara-cara untuk mendapatkan atau menjaring data-data penelitan lapangan

    (Supardi,2005:118). Ada beberapa macam teknik mengumpulkan data yang

    digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kuisioner, observasi dan

    wawancara.

    1. Metode kuisioner

    Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu

    teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada

    responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang ada dalam

    kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberikan seperangkat pertayaan tertulis kepada responden

    untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014: 199).

    2. Observasi

    Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan

    mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu

  • 43

    periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal–

    hal yang diamati.

    3. Wawancara

    Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

    pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden dan dicatat atau

    direkam.

    D. Sumber dan Jenis Data

    1. Data Primer

    Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung

    dari sumber asli (tidak melalui media perantara), data primer secara khusus

    dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti (Sugiyono,

    2005:77). Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari

    survei yang dilakukan oleh peneliti. Dimana survei ini dilakukan dengan

    membagikan kuesioner untuk mengetahui tanggapan responden mengenai

    variabel lingkungan kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja dan kinerja

    karyawan.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder menurut Muhamad (2008) adalah data yang

    diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah

    oleh pihak lain. Sedangkan menurut Bungin (2005), data sekunder adalah

    data yang diperoleh dari sumber kedua sesudah data primer. Dalam

    penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah buku, skripsi, jurnal,

    dan lain-lain.

  • 44

    E. Skala Pengukuran

    Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

    acuan untuk menenntukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

    ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

    menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2014: 131-132). Dalalm penelitian,

    fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

    selanjutnya disebut sebagai variabel peneliti. Kemudian indikator tersebut

    dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat

    berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014: 133).

    Skala pengukuran yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

    skala interval.Skala interval adalah pemberian rankingterhadap responden,

    yang diranking bisa berupa referensi, perilaku dan sebagainya (Bawono, 2006:

    31). Berikut ini rentan penilaian yang digunakan untuk mengukur variabel

    lingkungan kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan:

    Sangat Tidak 0 1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 Sangat

    Setuju Setuju

    F. Definisi Konsep Variabel dan Operasional

    1. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu

    variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi

    atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel bebas

    (independent variable) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

    atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen.

  • 45

    Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

    a. Variabel terikat (dependent variabel) yaitu kinerja karyawan (Y)

    b. Variabel bebas (independent variable) yang meliputi tiga dimensi:

    1) Lingkungan (X1)

    2) Disiplin (X2)

    3) Kepuasan kerja (X3)

    2. Definisi Operasional

    Definisi opersional adalah operasionalisasi konsep agar dapat

    diteliti atau diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional

    yang digunakan untuk penelitian ini meliputi:

    1. Kinerja Karyawan

    Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

    oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

    tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:67).

    Adapun yang menjadi indikator kinerja karyawan (Mangkunegara,

    2009: 67) adalah

    a. Kualitas

    b. Kuantitas

    c. Pelaksanaan tugas

    d. Tanggung jawab

    2. Lingkungan

    Nitisemito (2001:109) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah

    segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat

  • 46

    mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di

    bebankan misalnya kebersihan, musik dan lain-lain. Adapun yang

    menjadi indikator lingkungan kerja (Nitisemito, 2001: 184) adalah

    a. Penerangan

    b. Kebersihan dan warna

    c. Udara

    d. Suara

    e. Keamanan

    3. Disiplin

    MenurutHasibuan (2007:193) kedisiplinan adalah kesadaran dan

    kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma –

    norma sosial yang berlaku. Adapun yang menjadi indikator disiplin

    kerja (Hasibuan, 2007: 194) adalah

    a. Tujuan dan kemampuan

    b. Teladan pimpinan

    c. Balas jasa

    d. Keadilan

    e. Sanksi hukuman

    f. Ketegasan

    4. Kepuasan Kerja

    Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan

    mencintai pekerjaanya (Hasibuan, 2008:202). Adapun yang menjadi

    indikator kepuasan kerja (Hasibuan, 2008: 202) adalah

  • 47

    a. Menyenangi pekerjaannya

    b. Mencintai pekerjaannya

    c. Moral kerja

    d. Kedisiplinan

    G. Instrumen Penelitian

    Instrumen atau alat penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang

    memuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan masalah dan tujuan

    penelitian.

    Tabel 3.1

    Definisi Konsep dan Operasional

    Variabel

    Penelitian

    Definisi Indikator Skala

    Pengukuran

    Kinerja Kinerja adalah hasil kerja

    secara kualitas dan kuantitas

    yang dicapai oleh seorang

    pegawai dalam melaksanakan

    tugasnya sesuai dengan

    tanggung jawab yang diberikan

    kepadanya (Mangkunegara,

    2009:67).

    1. kualitas

    2. kuantitas

    3. pelaksanaan

    tugas

    4. tanggung

    jawab

    Skala

    interval

    Lingkungan lingkungan kerja adalah segala

    sesuatu yang ada di sekitar

    1. penerangan

    2.kebersihan

    Skala

    interval

  • 48

    pekerja dan yang dapat

    mempengaruhi dirinya dalam

    menjalankan tugas-tugas yang

    di bebankan misalnya

    kebersihan, musik dan lain-lain

    (Nitisemito, 2001:109)

    dan warna

    3. udara

    4. suara

    5. keamanan

    Disiplin kedisiplinan adalah kesadaran

    dan kesediaan seseorang

    mentaati semua peraturan

    perusahaan dan norma – norma

    sosial yang berlaku (Hasibuan,

    2007:193)

    1. tujuan dan

    kemampuan

    2. teladan

    pemimpin

    3. balas jasa

    4. keadilan

    5. sanksi

    hukum

    6. ketegasan

    Skala

    interval

    Kepuasan

    kerja

    Kepuasan kerja adalah sikap

    emosional yang menyenangkan

    dan mencintai pekerjaanya

    (Hasibuan, 2008:202).

    1. menyenangi

    pekerjaan

    2. mencintai

    pekerjaan

    3. moral kerja

    4. kedisiplinan

    Skala

    interval

    Sumber: data yang diolah dalam penelitian ini

  • 49

    H. Teknik Analisis Data

    Analisis data yang dilakukan yaitu analisis data kuantitatif, dilakukan

    dengan beberapa langkah, antara lain:

    1. Pengujian Instrumen

    Pengujian instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan uji

    validitas dan reliabilitas.

    a. Uji Validitas

    Sebelum menginjak pada analisa pada analisa data yang

    diperoleh maka perlulah kiranya indikator yang digunakan diuji

    kevalidannya. Adapun yang dimaksud dengan validitas adalah suatu

    ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

    instrumen (Arikunto, 2002:146).

    Metode yang akan digunakan untuk melakukan uji validitas

    adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan

    dengan total skor konstruk atau variabel. Item kuesioner dinyatakan

    valid apabila nilai pearson correlation berbintang dua dengan tingkat

    signifikan pada level 5% dan berbintang satu pada tingkat signifikan

    pada level 1%.

    b. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

    tingkat–tingkat kevalidan atau keaslian sesuatu instrumen (Arikunto,

    2002:144). Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika

    jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

  • 50

    dari waktu ke waktu (Ghazali, 2013: 49). Sedangkan untuk uji

    reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan

    menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji stastistik Cronbach

    Alpha (ά). Suatu konstruk atau variabel dinyatkan reliabel jika nilai

    Cronbach Alpha > 0.60 Nunnally.

    2. Uji Asumsi Klasik

    Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dulu akan

    dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik.

    Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujianyang harus dilakukan,

    yakni Uji Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Normalitas.

    a. Uji Multikolonieritas

    Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

    regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

    (indenpenden).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

    korelasi di antara variiabel indenpenden (Ghazali, 2013: 105). Salah

    satu metode yang mendiagnosa adanya Multikolonieritas adalah

    dengan menganalisis niali tolerance dan lawanya varianceinflation

    factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel indenpenden

    yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel indenpenden lainya.

    Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF

    = 1/ Tolerance Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukan adanya

    multikolineritas adalah nilai tolerance lebih dari 0,1 atau sama dengan

    nilai VIF kurang dari 10 (Ghazali, 2013: 106).

  • 51

    b. Uji Heteroskedastistas

    Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam

    model regresi terjadi ketidaksamaan variance dariresidul satu

    pengamatan lain. Jika variance dari residul satu pengamatan ke

    pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastistas ditunjukan

    dengan niali sig lebih dari 0.05. model regresi yang baik adalah yang

    homoskedastistas (Ghazali, 2013: 139).

    c. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.

    Sepeti diketahui bahwa uji t dab F mengasumsikan bahwa nilai

    residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi

    apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisi

    grafik dan uji statistik (Ghazali, 2013: 160). Uji normalitas

    dilakukan untuk menguji apakah variabel indenpenden dan variabel

    dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak

    (Bawono, 2006).Model regresi yang baik adalah yang memiliki

    distribusi normal atau mendekati normal.

    3. Analisis Regresi Berganda

    Pengujian regresi berganda ini dimaksudkan untuk membuktikan

    kebenaran pernyataan hipotesis I, II, III dan IV penelitian serta mengetahui

    besarnya nilai Koefisien Determinasi (R Square).

  • 52

    Persamaan regresi linier berganda penelitian ini dapat dirumuskan

    sebagai berikut :

    Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

    Dimana :

    Y = Penafsiran variabel dependen (kinerja karyawan)

    X1 = Variabel independen 1 (lingkungan)

    X2 = Variabel independen 2 (disiplin)

    X3 = Variabel independen 3 (kepuasan kerja)

    a = Konstanta / intercept

    b1, b2, b3 = Koefisien regresi

    e = (error) / residual

    4. Uji Hipotesis

    Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel

    bebas terhadap variabel terikat , maka dilakukan pengujian terhadap

    hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Metode pengujian terhadap

    hipotesis yang diajukan, dilakukan secara parsial menggunakan uji t dan

    pengujian secara simultan menggunakan uji F, serta pengujian Koefisien

    determinasi (R2).

    a. Uji statistik t

    Untuk menguji pengaruh variabel independen (lingkungan,

    disiplin dan kepuasan kerja) secara persial atau sendiri terhadap

    variabel dependen (kinerja karyawan) digunakan uji t. Untuk

  • 53

    menjawab hipotesis I, II, dan III dilakukan dengan menggunakan uji t.

    Adapun langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    a. Perumusan hipotesis (Ha dan Ho)

    H0 : b1, b2, b3 = 0, berarti secara persial variabel lingkungan (X1),

    disiplin (X2) dan kepuasan kerja (X3) tidak berpengaruh secara

    signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).

    Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, berarti secara persial variabel lingkungan (X1),

    disiplin (X2) dan kepuasan (X3) berpengaruh secara signifikan

    terhadap kinerja karyawan (Y).

    b. Penentuan nilai kritis

    Nilai kritis dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi

    dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal

    menggunakan acuan tingkat signifikan (α = 5% / 2) dan besarnya

    nilai db (derajad bebas).