pengaruh lingkungan belajar dan kreativitas...

12
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Diajukan Oleh : AHMAD JUMANTO A 210 100 129 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: vanthuy

Post on 19-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR

TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM

STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

ANGKATAN 2011

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh :

AHMAD JUMANTO

A 210 100 129

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM

STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2011

Ahmad Jumanto A 210 100 129, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi angkatan 2011. 2) Pengaruh kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi angkatan 2011. 3) Pengaruh lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar pada mahasiswa FKIP UMS Progdi Pendidikan Akuntansi angkatan 2011. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2011 yang berjumlah 200 mahasiswa dengan sampel sebanyak 127 mahasiswa yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket yang telah diuji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah regrasi linier berganda, uji t, uji F, sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil dari analisis data diperoleh persamaan garis linier Y=10,546+0,524X1+0,246X2. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1) Ada pengaruh antara lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung > ttabel yaitu 5,654 > 1,979 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 2) Ada pengaruh antara kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung > ttabel yaitu 2,722 > 1,979 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,007; 3) Ada pengaruh antara lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 32,086 > 3,069 dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 4) Variabel lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan efektif sebesar 25,1%, variabel kreativitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif sebesar 9,1%. Hasil uji koefisien determinasi (R2) diperoleh 0,341 yang berarti 34,1% kemandirian belajar dipengaruhi oleh lingkungan belajar dan kreativitas belajar sisanya sebesar 65,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci : Kemandirian Belajar, Lingkungan Belajar, Kreativitas Belajar.

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal

penting dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di tengah-

tengah kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan akan

dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau professional yang dapat

menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Kegiatan pendidikan

diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan

pendidikan. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

nasional yang menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi tentu

memiliki potensi dan kemampuan masing-masing. Perbedaan individu

mahasiswa bisa berkaitan dengan kapasitas intelektual. Di tengah perbedaan

kapasitas intelektual, mahasiswa tetap dituntut dapat meraih capaian belajar

secara optimal dan maksimal. Kewajiban belajar bagi seorang mahasiswa

merupakan harga mati. Ketika memilih jurusan dan program studi, mahasiswa

diasumsikan telah memiliki minat dan motivasi untuk bergelut pada disiplin

ilmu yang dipilihnya.

Persoalan yang terjadi, mahasiswa kerapkali kehilangan etos belajar

saat menemui kesulitan memahami mata kuliah tertentu. Kemampuan belajar

dan memahami materi mata kuliah berbeda antara satu mahasiswa dengan

mahasiswa lainnya. Menghadapi kondisi tersebut, jalan pintas seringkali

menjadi solusi, seperti copy paste tugas kuliah dan menyontek saat ujian close

1

book. Mahasiswa yang umurnya telah berusia sekitar delapan belas tahun

dikategorikan sebagai individu dewasa. Perilaku belajar selayaknya bukan

karena tuntutan akademik, tetapi kebutuhan untuk mengembangkan diri. Bagi

mahasiswa, kemandirian belajar merupakan keniscayaan. Menurut Mudjiman

(2007:1), “kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif yang didorong

oleh niat atau motif untuk menguasai kompetensi guna mengatasi suatu

masalah, dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki,

baik dalam menetapkan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo

belajar, cara belajar maupun evaluasi belajar yang dilakukan oleh pembelajar

sendiri”.

(http://www.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2011/11/26/167780/Kem

andirian-Belajar)

Kemandirian belajar siswa merupakan salah satu prinsip terpenting

dalam psikologi pendidikan. Menurut Slavin, (2009:6) dalam bukunya

Psikologi Pendidikan yang menyatakan bahwa:

Salah satu prinsip terpenting dalam psikologi pendidikan ialah bahwa guru tidak dapat hanya memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Guru dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar dengan cara-cara yang menjadikan informasi bermakna dan relevan bagi siswa, dengan memberi kesempatan kepada siswa menemukan atau menerapkan sendiri gagasan-gagasan, dan dengan mengajari siswa untuk mengetahui dan dengan sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga untuk menuju pemahaman yang lebih tinggi, namun siswa sendiri harus memanjat tangga itu. Namun dalam kenyataannya masih banyak mahasiswa yang belum

menerapkan konsep belajar aktif sehingga tingkat kemandirian belajar yang

dimiliki mahasiswa cenderung rendah. Mahasiswa masih kurang dan

cenderung pasif dalam mengoptimalkan kemampuan belajar yang dimilikinya.

Hal ini dapat dilihat dari kurang aktifnya mahasiswa saat mengikuti

perkuliahan. Mahasiswa yang seharusnya turut mendominasi kegiatan

pembelajaran dengan aktif mangajukan pertanyaan dan masukan justru hanya

pasif dalam mengikuti perkuliahan dan murni hanya berperan sebagai penerima

materi pembelajaran itu sendiri. Hal ini akan menyebabkan rendahnya tingkat

2

pemahaman mahasiswa dalam menguasai materi pembelajaran tersebut yang

ditakutkan akan berdampak pada tingkat kesulitan mahasiswa dalam

mengerjakan soal-soal ujian nantinya yang tentunya juga akan berdampak pada

hasil atau prestasi belajar yang dicapai mahasiswa.

Menurut Hamalik (2000:159), “faktor yang mempengaruhi

kemandirian seseorang antara lain adalah faktor psikologis, fisiologis, dan

lingkungan”. Faktor psikologis meliputi intelegensi, bakat, dan minat. Faktor

fisiologis, meliputi sakit dan cacat tubuh. Faktor selanjutnya yang

mempengaruhi kemandirian belajar yaitu faktor lingkungan. faktor lingkungan

meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor lingkungan

merupakan faktor yang sangat penting dimana mahasiswa tumbuh dan

berkembang. Selain potensi yang dimiliki sejak lahir, perkembangan

kemandirian juga dipengaruhi oleh berbagai stimulasi yang datang dari

lingkungannya.

Faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar yang lain adalah

faktor yang berasal dari diri murid atau faktor psikologis, diantaranya adalah

minat dan bakat. Minat dan bakat yang dimiliki seorang individu akan dapat ia

gunakan guna mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan yang

dimiliki, sehingga individu dapat bersikap kreatif dalam kegiatan

pembelajaran. Seseorang yang ingin mempunyai kemandirian dalam proses

pembelajaran harus bisa untuk bersikap kreatif, karena dengan mempunyai

kreativitas maka seseorang itu dapat mengembangkan ide-ide yang dimilki

sehingga mahasiswa tidak hanya menerima apa saja yang diberikan oleh dosen

tetapi dapat memberikan sumbangan yang sifatnya membangun. Menurut

Drevdahl (dalam Elizabeth B. Hurlock, 2004: 4): “Kreativitas adalah

kemampuan seseorang untuk dapat menghasilkan komposisi, produk atau

gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal

pembuatnya”.

Berdasarkan uraian tentang pengertian kreativitas di atas dapat di

ambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah suatu sikap yang dimiliki oleh

3

seseorang yang mana sikap tersebut mampu menciptakan suatu eksperimen-

eksperimen yang sifatnya baru.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN

BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP

KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN

DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

ANGKATAN 2011”.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui

pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Kemandirian Belajar pada Mahasiswa

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UMS Progdi Pendidikan Akuntansi

Angkatan 2011. 2) Untuk mengetahui pengaruh Kreativitas Belajar terhadap

Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

UMS Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011. 3) Untuk mengetahui

secara bersama-sama pengaruh antara Lingkungan Belajar dan Kreativitas

Belajar terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan UMS Progdi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif (deskriptif kuantitatif), karena pada penelitian ini peneliti

menganalisis dan mengklarifikasi dengan menggunakan angket dan mencoba

mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungan

angka dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Seperti pendapat

yang diutarakan oleh Sugiyono (2008:14), “Penelitian Deskriptif Kuantitatif

adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang berbentuk angka atau

data kualitatif yang diangkakan”.

4

Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah adalah Mahasiswa Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2011 yang berdasarkan data

yang diperoleh adalah berjumlah 200 orang mahasiswa.

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan taraf

kesalahan sebesar 5%, di mana dengan jumlah populasi 200 maka sampel yang

bisa diambil adalah sebesar 127 responden.

Penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling, di mana

untuk cara yang digunakan adalah dengan menggunakan Simple Random

Sampling, karena dalam teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi, di mana

pada penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah

Surakarta Angkatan 2011, untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel dan

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata pada populasi itu karena anggota pada populasi ini, yaitu

mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, dianggap homogen.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk

mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang

standar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode angket dan metode

dokumentasi. Terlebih dahulu menyusun kisi-kisi angket sebelum di uji

cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitasnya.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga

pendidikan tinggi dibawah Persyarikatan Muhammadiyah. UMS berdiri

5

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No

063,50/O/1981 tanggal 24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari IKIP

Muhammadiyah Surakarta.

Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah salah satu Perguruan

Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia yang terletak di jalan Ahmad Yani

Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura, Surakarta. Amal usaha bidang pendidikan ini

bertekad mewujudkan kampus sebagai “Wacana Keilmuan dan Keislaman”.

Visi FKIP adalah menjadi lembaga pendidik tenaga kependidikan

yang menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan berkepribadian

islami. Selanjutnya misi FKIP adalah (1) Menyelenggarakan pendiidkan,

pelatihan dan pembimbingan untuk menghasilkan tenaga pendidikan yang

cakap, berjiwa wira-usaha dan berkepribadian islami, (2) Melaksanakan

penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan ipteks yang mendukung

peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan dan pengembangan, (3)

Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang

pendidikan. Akhirnya secara operasional tujuan yang ingin dicapai FKIP

adalah (1) Menghasilkan lulusan yang cakap dan berkepribadian islami sesuai

dengan kompetensi pendidik, (2) Menghasilkan penelitian yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, (3)

Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan penerapan

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pendidikan dan kewirausahaan.

Program Studi (Progdi) Pendidikan Ekonomi Akuntasi merupakan

salah satu program studi di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta berdasarkan SK Dikti

No.0395/01/1984. Program studi ini menyelenggarakan proses pembelajaran

yang berkualitas guna menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya

saing.

Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa item kemandirian belajar

dinyatakan valid. Dapat dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung > rtabel

dan nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan uji reliabilitas semua item

6

dinyatakan reliabel karena memiliki nilai rhitung > rtabel, dengan r tabel 0,444,

variabel kemandirian belajar mahasiswa 0,870.

Hasil uji prasyarat analisis dari uji normalitas yang dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel

independen, atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal

yang menggunakan teknik uji Liliefors atau dalam program SPSS disebut juga

dengan Kolmogorov-Smirnov menyimpulkan bahwa data dari kemandirian

belajar, dengan nilai Lhitung < Ltabel, dari perhitungan menggunakan bantuan

SPSS For Windows 15. diperoleh Lhitung sebesar 0,059 < Ltabel sebesar 0,0786

dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05.

Hasil uji prasyarat analisis dari uji linearitas yang digunakan untuk

mengetahui apakah model hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat merupakan hubungan garis lurus ( hubungan linier) atau untuk

mengetahui apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau

tidak yang menggunakan bantuan SPSS For Windows 15.0 antara variabel

lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar menunjukkan bahwa

mempunyai hubungan yang linier dengan Fhitung < Ftabel yaitu 1,433 < 1,608

dan nilai signifikansi 0,106 > 0,05. Sedangkan untuk variabel kreativitas

belajar terhadap kemandirian belajar menunjukkan bahwa mempunyai

hubungan yang linier dengan Fhitung < Ftabel yaitu 1,173 < 1,592 dengan nilai

signifikansi 0,279 > 0,05.

Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis

regresi linier ganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows 15.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan kreativitas belajar

berpengaruh terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal itu dapat dilihat dari

persamaan regresi linier yaitu Y = 10,546 + 0,524 (X1) + 0,246 (X2),

berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-

masing variabel independen bernilai positif lingkungan belajar dan kreativitas

belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemandirian belajar

mahasiswa.

7

Variabel lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa.

Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel

lingkungan belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa 0,524 atau positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan belajar berpengaruh

positif terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Kemudian berdasarkan uji

keberartian koefisien regresi linier berganda untuk variabel lingkungan belajar

terhadap kemandirian belajar diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,654 > 1,979 dan

nilai signifikan 0,000 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar 73,4% dan sumbangan

efektif sebesar 25,1%.

Variabel kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar mahasiswa.

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel

pendapatan sebesar 0,246 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel kreativitas belajar berpengaruh terhadap kemandirian belajar

mahasiswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linier

berganda untuk variabel kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar

diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,722 > 1,979 dan nilai signifikan 0,007 < 0,05.

Sumbangan relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif sebesar 9,1%.

Variabel lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap

kemandirian belajar mahasiswa. Hasil uji F atau uji keberartian regresi linier

berganda diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 32,086 > 3,069 dan nilai

signifikan 0,000 < 0,05. Kemudian koefisien determinasi yang diperoleh

sebesar 0,341 yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat adalah sebesar 34,1%. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa

lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 73,4% dan

sumbangan efektif 25,1%. Variabel kreativitas belajar memberikan sumbangan

relatif sebesar 26,6% dan sumbangan efektif 9,1%. Dengan membandingkan

nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel lingkungan belajar

memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kemandirian belajar

mahasiswa.

8

KESIMPULAN

Lingkungan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi

linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 5,654 > 1,979 dan

signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 73,4%

dan sumbangan efektif sebesar 25,1%.

Kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi

linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,722 > 1,979 dan

signifikansi < 0,05 yaitu 0,007 dengan hasil sumbangan relatif sebesar 26,6%

dan sumbangan efektif sebesar 9,1%.

Lingkungan belajar dan kreativitas belajar berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari

analisis regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 32,086

> 3,069 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Dengan hasil koefisiensi

determinansi (R2) sebesar 0,341 yang menunjukkan besarnya pengaruh

lingkungan belajar dan kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar adalah

sebesar 34,1% sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti

oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru

http://www.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2011/11/26/167780/Kema

ndirian-Belajar

Hurlock, Elizabeth B. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta.

RI. 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta : Sinar Grafika.

Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktek Jilid 2.

Jakarta : PT. Indeks.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

9