pengaruh laba akuntansi, total arus kas,...

21
PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011-2015 Muhammad Arrasyid (120462201062) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang 2017 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas, Net Profit Margin, dan Return On asset pada perusahaan Asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahu 2011-2015. Objek penelitian ini adalah perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015 dengan total populasi 11 perusahaan Asuransi. Metode pemilihan sampel nya adalah Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham dan total arus kas, net profit margin, return on asset tidak berpengaruh terhadap return saham. Kata kunci : Laba akuntansi, total arus kas, net profit margin, return on asset, return saham, laporan keuangan. Pendahuluan Perkembangan pasar modal sangat pesat saat ini, sehingga investor ingin menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek maupunjangka panjang. Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal yang selalu berusaha meningkatkan kinerja perusahaannya. Kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dariinvestor adalah laba dan arus kas. Laba akuntansi dalam laporan keuangan merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor. Investor juga menggunakan informasi arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan, sehingga informasi arus kas dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan investor. Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, laba akuntansi, dan total arus kas, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka, adalah yang mampu secara baik menggambarkan

Upload: phamduong

Post on 04-May-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, NET PROFIT

MARGIN, RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE TAHUN 2011-2015

Muhammad Arrasyid

(120462201062)

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang

2017

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Laba

Akuntansi, Total Arus Kas, Net Profit Margin, dan Return On asset pada

perusahaan Asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahu

2011-2015.

Objek penelitian ini adalah perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2011-2015 dengan total populasi 11 perusahaan

Asuransi. Metode pemilihan sampel nya adalah Purposive Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laba akuntansi berpengaruh

terhadap return saham dan total arus kas, net profit margin, return on asset tidak

berpengaruh terhadap return saham.

Kata kunci : Laba akuntansi, total arus kas, net profit margin, return on

asset, return saham, laporan keuangan.

Pendahuluan

Perkembangan pasar modal sangat pesat saat ini, sehingga investor ingin

menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka

pendek maupunjangka panjang. Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang

berada di pasar modal yang selalu berusaha meningkatkan kinerja perusahaannya.

Kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dariinvestor adalah laba

dan arus kas.

Laba akuntansi dalam laporan keuangan merupakan salah satu parameter

kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor. Investor juga

menggunakan informasi arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan, sehingga

informasi arus kas dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan investor.

Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, laba akuntansi,

dan total arus kas, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang

menjadi fokus perhatian mereka, adalah yang mampu secara baik menggambarkan

Page 2: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

kondisi ekonomi serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa

depan suatu saham yang biasa diukur dengan menggunakan harga atau return

saham (market value).

Penelitian-penelitian di pasar modal sudah banyak dilakukan, baik di pasar

modal dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian di pasar modal ini terus

dilakukan karena faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal sangat beragam

jadi pengaruh dari faktor-faktor tersebut juga bisa berubah sewaktu waktu

sehingga menarik untuk diteliti.

Penelitian didalam ini memasukkan Net Profit Margin sebagai salah satu

variabel yang menentukan return saham. Ini didasari oleh kenyataan bahwa salah

satu indikator keberhasilan perusahaan adalah kemampuan mencetak laba secara

efisien. Yaitu bahwa manajer perusahaan tersebut mampu membukukan

pendapatan dan penjualan yang signifikan, dan dalam waktu yang sama manajer

mampu meminimalisir biaya-biaya. Mengingat laba adalah selisih antara

pendapatan dan biaya, maka ukuran efisiensi dapat dilihat dengan

membandingkan (rasio) antara laba terhadap pendapatan. Rasio ini terkenal

dengan sebutan NPM (Net Profit Margin), dimana tingginya NPM menyiratkan

keahlian manajer dalam mencetak laba dengan meminimalisir biaya–biaya.

Disamping laba akuntansi, total arus kas, Net Profit Margin variabel lain

yang berpengaruh terhadap return saham adalah yaitu Return on Asset

(ROA).ROA merupakan rasio yang menjukan kinerja perusahaan dalam

pengelolaan asset untuk menghasilkan pendapatan atas keuntungan bagi semua

investor. Semakin tinggi Return on Asset, berarti semakin tinggi kemampuan

perusahaan merangsang investor untuk membeli saham, maka harga saham pun

meningkat. Demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran

assetperusahaan, maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk

merangsanginvestor membeli saham yang mengakibatkan harga saham menurun

dikarenakan permintaan akan saham ikut menurun.

Berdasarkan pada penjelasan inilah, maka penelitian ini berusaha untuk

mengetahui pengaruh laba akuntasi, total arus kas, Net Profit Margin (NPM) dan

Return On Assetterhadap return saham. Adapun obyek penelitian adalah pada

perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

tahun 2011-2015.

Ketertarikan peneliti dalam dalam penelitian ini adalah karena adanya

penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Defri 2012 dengan judul pengaruh kas

operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh

terhadap Expected Return Saham, bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh

terhadap Expected Return Saham, Laba kotor berpengaruh positif terhadap

Expected Return Saham, dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return

Saham.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahmadi Kushermawan

dengan judul pengaruh arus kas terhadap harga saham pada perusahaan

transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Hasil penelitian tersebut

Page 3: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

menunjukkan bahwa arus kas dari aktifitas operasi, aktifitas investasi, tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama.

Penelitian oleh dyah ayu safitri 2010 dengan judulanalisis pengaruh ROA,

NPM, EPS,dan PER terhadap return saham study pada kasus perusahaan

manufaktur sektor food and beverages periode 2007-2008. Hasil penelitian

diperoleh bahwa variabel ROA, NPM, EPS, dan PER, berpengaruh signifikan

terhadap return saham.

Penelitian oleh herry heryawan dengan judul analisis pengaruh earning

per share (eps), net profit margin (npm), dan return on asset (roa), terhadap return

saham perusahaan sektor Asuransi di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-

2010. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa hasil pengujian secara simultan (uji F)

menunjukan bahwa variabel Earning Per Share, Net Profit Margin, dan Return on

Asset secarasimultan dan signifikan berpengaruh terhadap return saham.Hasil

pengujian berdasarkan uji t menunjukan bahwa earning pershare (eps) tidak

berpengaruh terhadap returnsaham dan net profit margin (npm) dan return on

assetberpengaruh terhadap return saham.

Penelitian ini mereplikasi penelitian-penelitian sebelumnya, namun pada

penelitian ini peneliti hanya mengambil variabel bebas pada masing-masing

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, yaitu Laba

Akuntansi, Total Arus Kas, Net Profit Margin, dan Return on Asset, dengan

menggunakan sampel perusahaan sektor asuransi yang terdaftar di Bursa

EfekIndonesia (BEI) periode tahun 2011-2015. Hal ini bertujuan untuk

mengujikembali variable-variabel yang berpengaruh terhadap return saham

perusahaan sektor asuransi pada periode tersebut terutama pada informasi akan

laba yang dapat dilihat dari tiga rasio yang digunakan oleh peneliti, karena seperti

yang diungkapkan peneliti di atas, informasi tentang laba perusahaan sangat

diperlukan dalam penilaian saham.

Alasan peneliti dalam menggunakan perusahaan asuransi didasari oleh

adanya penelitian terdahulu yang menggunakan perusahaan asuransi sebagai

objek penelitian. Selain itu kenyataan bahwa pasar asuransi di Indonesia tumbuh

cukup pesat. Pertumbuhan pasar asuransi di Indonesia pada tahun 2011 dan 2012

berjalan dengan stabil.Dalam catatan fitch dan swiss Re, penetrasi asuransi di

Indonesia tahun 2013 hanya sekitar 21% ,naik dari 1,77 %,di tahun 2012.

Dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara seperti di Singapura dan

Malaysia, jumlah tersebut termasuk besar, tetapi dari segi perolehan premi

Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara tersebut. Di Indonesia, rasio premi

asuransi terhadap sumbangan Pendapatan Nasional Bruto/PDB hanya berkisar

kurang dari 5 persen, sedang negara tetangga kita tersebut sudah mencapai diatas

15 persen.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, penulis tertarik untuk

menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas, Net

Profit Margindan Return On Asset Terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi

Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia”.

Page 4: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah

sebagaipenguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya

laporankeuangan tidak sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar

untukmenentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, di mana

denganhasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil

suatukeputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta

hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan

dariperusahaan yang bersangkutan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011)mendefinisikan laporan

keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

suatu entitas.Menurut Nagia (2011) laporan keuangan adalah catatan keuangan

perusahaan selama kurun waktu tertentu, ini artinya segala aktifitas perusahaan,

baik data yang mencakup pemasukan maupun pengeluaran,merupakan data yang

harus dicatat didalam laporan keuangan. Dari beberapa definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa laporan keuanganmerupakan sarana pengkomunikasian

informasi keuangan utama kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan

merupakan hasil akhir dari proses akuntansiberupa ikhtisar peristiwa keuangan

suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu.

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.1 Tahun

2015menyebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi

mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

2.1.3 Pengguna Laporan Keuangan

Mengacu pada pendapat munawir, yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan secara garis besar dapat dikategorikan dalam dua kelompok yaitu :

1. Pemakai Internal

Pemilik perusahaan, dimana sangat berkepentingan terhadap laporan

keuangan perusahaannya, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang

pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan.

Manager atau pimpinan perusahaan, yang terpenting bagi manajemen

adalah bahwa laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggung jawabkan

kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan

kepadanya.

2. Pemakai Eksternal

Pemakai ekternal yang menggunakan laporan eungan untuk memenuhi

beberapa kebutuhan informasi yang berbeda antara lain :

1) Investor.

2) Pemberi pinjaman.

3) Pemasok dan kreditor usaha lainnya.

Page 5: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

4) Pelanggan.

5) Pemerintah.

6) Masyarakat.

2.2 Laba Akuntansi

2.2.1 Konsep Laba Akuntansi

Berdasarkan konsep akuntansi keuangan FSAB bahwa informasi

mengenailaba dan komponen-komponennya memiliki fokus utama dari laporan

keuangan dimana diukur oleh pertambahan perhitungan akuntansi umum yang

memungkinkan indikasi yang lebih baik dari pelaksanaan usaha dagang

dibandingkan informasi tentang tanda terima peredaran uang dan pembayaran

(Herry 2012). Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan 46 (PSAK 46) laba

akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban

pajak.Dengan mengkaji pendapatan dan beban, investor dapat mengetahui

bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan kinerja investie

lain, dan diingat kembali bahwa tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan

adalah memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam

pengambilan keputusan investie dan pemberian kredit tentunya lewat laporan laba

rugi investor juga dapat menilai mengenai kecendrungan hasil kinerja manajemen

investie dari waktu ke waktu apakah semakin meningkat atau justru menurun

(Herry 2012).

2.2.2 Unsur-unsur Laba Akuntansi

2.2.2.1 Laba Kotor

Laba kotor merupakan penjualan bersih dikurangi dikurangi dengan harga

pokok penjualan akan diperoleh laba kotor. Jumlah ini dinamakan laba kotor

karena masih belum memperhitungkan beban operasional yang telah turun.

Dikeluarkan dalam rangka penciptaan pembentukan pendapatan suatu studi atas

kecendrungan laba kotor bisa memperlihatkan seberapa sukses perusahaan

memanfaatkan sumber daya (Herry 2012).

Analisis laba kotor merupakan proses analisa yang berkelanjutan dan

harus dilaksanakan dengan efektif. Analisis laba kotor ini dapat dilakukan seperti

melakukan analisis biaya standar dimana setiap perbedaan akan segera diketahui.

Laba kotor sering juga disebut dengan gross margin yang merupakan kelebihan

penjualan atas harga pokok penjualan (Kusnadi, dkk, 2001)

2.2.2.2 Laba Operasional

Laba operasional mengukur kinerja fundamental operasi perusahaan

dihitung sebagai selisih antara laba kotor dengan beban operasional. Laba

operasional menggambarkan bagaimana aktifitas operasi perusahaan yang telah

dijalankan dan dikelola secara baik dan efisien, terlepas dari kebijakan

pembiayaan dan pengolahan pajak penghasilan (Herry 2012).

Page 6: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

2.2.2.3 Laba Bersih

Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode harus

tercakup dalam penetapan laba/rugi bersih untuk periode tersebut (PSAK no. 25

par. 07). Sedangkan unsur daripada laba/rugi bersih ini dijelaskan pada paragraph

09 harus diungkapkan dalam 2 unsur-unsur yaitu :

1. Laba/rugi dari aktivitas normal

a. Aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai bagian dari

usahanya dan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan kegiatan usaha utama

perusahaan tersebut.

b. Apabila dalam laba/rugi dari aktivitas normal terdapat unsur penghasilan

atau beban yang mengungkapkan tentang ukuran, hakekat atau terjadinya

dianggap relevan untuk menjelaskan kinerja suatu perusahaan selama

periode tertentu, maka hakekat dan jumlah unsur tersebut harus

diungkapkan secara terpisah. mencakup antara lain : (PSAK no. 25 par.

07)

1. Penurunan nilai persediaan sampai jumlah yang diperkirakan dapat

direalisasikan mapu pemulihan kembali penurunan nilai tersebut.

2. Pelepasan aktiva tetap.

3. Pelepasan investasi jangka panjang.

4. Operasi yang tidak dilanjutkan.

5. Penyelesaian gugatan hukum.

2. Pos Luar Biasa

Penghasilan atau beban yang timbul dari kejadian atau transaksi yang

berbeda dari aktivitas normal perusahaan dan karenanya tidak diharapkan jarang

terjadi serta tidak berasal dari faktor yang sifatnya berulang-ulang dalam kegiatan

usaha normal perusahaan. Suatu transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar

biasa jika memenuhi kriteria tersebut (IAI : PSAK no. 25 par. 12).

a. Bersifat Normal

Adalah transaksi yang bersangkutan memiliki tingkat abnormalitas yang

tinggi dan tidak mempunyai hubungan dengan kegiatan normal perusahaan.

Contoh : penghapus bukuan aktiva tetap karena aktiva tetap tersebut mengalami

keusangan teknologi.

b. Tidak Sering Kali Terjadi

Adalah transaksi yang bersangkutan tidak sering terjadi dalam kegiatan

normal perusahaan.

2.3 Arus Kas

2.3.1 Pengertian Arus Kas Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari

suatu perusahaan selama satu periode (PSAK 2004). Laporan ini menyediakan

informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya,

memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden. Tujuan utama laporan

arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran

kas suatu entitas selama periode tertentu

Page 7: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

2.3.2 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan dasar yang dapat

memprediksikan kepastian kas perusahaan dimasa yang akan datang. Untuk itu

laporan ini wajib disediakan oleh para entitas bisnis yang disusun, disajikan

selama satu periode. Seperti halnya dengan laporan keuangan berupa laporan

labarugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca, serta catatan atas laporan

keuangan.Laporan arus kas dapat digunakan untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dan juga kebijakan sehubungan pembayaran

deviden.

2.3.3 Tujuan Laporan Arus Kas FASB (Financial Accounting Standard Board) mengusulkan laporan arus

kas digunakan oleh investor, kreditor dan pengguna lainnya untuk menilai hal- hal

berikut:

1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.

Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang

memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus

kas dimasa depan.

2. Kemampuanperusahaan untuk membayar dividen dan memenuhi

kewajibannya. Jika perusahaan tidak mempunyai jumlah kas yang cukup,

maka terdapat kemungkinan gaji karyawan tidak dapat dibayar dan

peralatan tidak dapat dibeli. Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas

digunakan dan darimana ka situ berasal. Karyawan, kreditur pemegang

saham dan pelanggan memiliki kepentingan dengan laporan ini karena

menunjukkan arus kas yang terjadi dalam perusahaan.

3. Alasan perbedaan laba bersih dan arus kas dari kegiatan operasi. Laba

bersih memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah

perusahaan bisnis dari suatu period ke periode lainnya.

4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas

selama satu periode. Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan

(pembeliaan dan penjualan asset selain dari produknya) dan kegiatan

pembiayaan (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik

dan distribusi kepada pemilik), seorang pembaca laporan keuangan dapat

memahami dengan lebih baik mengapa asset dan kewajiban bertambah

selama satu periode.

2.3.4 Arus Kas dan Setara Kas

Untuk dapat lebih memahami apa itu arus kas dan setara kas beberapa

pengertian dan juga pendapat dijelaskan dalam bab ini antara lain:

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2

(Revisi2009) menjelaskan mengenai definisi dari arus kas adalah arus kas masuk

dan arus kas keluar adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek

dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi

risiko perubahan nilai yang signifikan.

Page 8: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

2.3.5 Klasifikasi Arus Kas

Menurut Akifa (2013)unsur laporan arus kas biasanya terdiri dari aktifitas

operasi, aktifitas investasi, dan pembiayaan.

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2

(Revisi2009) mendefinisikan arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas

penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yangbukan merupakan

aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2

(Revisi2009) arus kas dari aktivitas investasi adalah aktivitas perolehan dan

pelepasan aset jangka panjang serta investasi lainyang tidak termasuk setara kas.

Dari definisi di atas, dapat dijelaskan bahwa kegiatan investasi

termasukmembuat dan mengumpulkan pinjaman, mendapatkan dan melepaskan

atau menjual investasi (baik hutang dan ekuitas) dan property, bangunan dan serta

peralatan.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2

(Revisi2009) arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai berikut Aktivitas

pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahandalam jumlah serta

komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.

2.4 Net Profit Margin (NPM) Menurut Fahmi (2012) net profit margin disebut juga dengan rasio

pendapatan terhadap penjualan. Mengenai profit margin menurut joer g siegen joe

k.shim mengatakan “margin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan

penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan

perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba norma

industri sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat menilai

efisiensi operasi dan strategi pendapatan harga serta status persaingan perusahaan

lain dalam industri tersebut.Margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi laba

bersih margin laba mendapat hasil yang baik yang melebihi harga pokok

penjualan.”

Adapun rumus rasio net profit margin adalah :

2.5 Rerturn On Asset Menurut Wahyudiono (2014) Return On Assetatau ROI dua rasio ini sama

rasio ini menunjukkan berapa banyak laba bersih setelah pajak dapat dihasilkan

dari rata-rata seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Page 9: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

2.6 Return Saham

Menurut Martalena (2011) saham merupakan salah satu instrumen pasar

keuangan yang paling populer.Menerbitkan saham adalah salah satu pilihan

perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan.Pada sisi yang lain

saham merupakan instrument investasi yang banyak pilihan para investor karena

saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik

2.7 Hipotesis

Menurut Martono (2011) Hipotesis adalah jawaban yang bersifat

sementara terhadap masalahpenelitian yang kebenarannya masih harus diuji, atau

rangkuman kesimpulan teoritis yang di peroleh dari tinjauan pustaka.Hipotesis

juga merupakan proposisi yang akan di uji keberlakuannya atau merupakan suatu

jawaban sementara atas pertanyaan penelitian .Berdasarkan perumusan masalah

dan kerangka konseptual diatas , maka hipotesis penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut.

H1 : Diduga laba akuntansi berpengaruhterhadap return saham pada

perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H2 : Diduga total arus kas berpengaruh terhadap return saham pada

perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H3 : Diduganet profit margin berpengaruhterhadap return saham pada

perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H4 : Diduga return on assetberpengaruh terhadap return saham pada

perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H5 : Diduga laba akuntansi, total arus kas, net profit margin dan return

on assetberpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, total arus kas,

net profit margin dan return on assetterhadap Return saham. Ruang lingkup

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dengan katagori perusahaan yang

listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah laporan

keuangan dan harga saham BEI, dalam penelitian ini diambil data tahunan yaitu 5

tahun terhitung selama tahun 2011 sampai dengan Desember 2015.

3.2 Pemilihan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Dalam hal ini

polulasi dalam penelitian adalah perusahaan–perusahaan yang bergerak

padasektor asuransi yang sudah go public atau sudah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

samplingdengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai dengan

kriteriayang ditentukan.

Page 10: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara studi

dokumentasi, yaitu merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data

dengan menganalisis informasi yang didokumentasikan dalam bentuktulisan atau

bentuk-bentuk lain. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan data laporan

keuangan untuk tahun 2011-2015.

3.4 Definisi Operasional Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian empiris yaitu

untukmenguji hipotesis yang diajukan. Penelitian ini menggambarkan pengaruh

atau hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel

dependen adalah variabel yang tidak bisa berdiri sendiri, dalam penelitian ini

variabel dependennya adalah :

1. Return Saham

Jenis return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi

atausering disebut actual return yang merupakan capital gain yaitu selisih antara

harga saham periode saat ini dengan harga saham pada periode sebelumnya dibagi

dengan harga saham periode sebelumnya. Actual return masing-masing saham

selama periode peristiwa dirumuskan sebagai berikut : (Jogiyanto, 2000 : 108)

Dimana :

Rit = Return saham satu pada periode t

Pit = Harga saham satu pada periode t

Pit- = Harga saham satu pada periode t-1

2. Laba Akuntansi

Laba akuntansi pada penelitian ini diproksi menggunakan Laba Bersih,

menurut pernyataan standar akuntansi keuangan 46 (PSAK 46) laba akuntansi

adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.

Laba bersih sebelum pajak = Penjualan Bersih – laba kotor

3. Total arus kas

Total Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan total

selisih antara arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan ( Herry

2012 ).

TOTCF = CFO + CFI + CFP

Dimana :

TOTCF= Total Cash Flow

CFO = Cash Flow Operation

CFI =Cash Flow Investation

CFP = Csh Flow Of Financing

4. Net Profit Margin Rasio margin laba (profit margin) menurut Arief Sugiono dan Edi Untung

(2016 :66) adalah rasio ini menunjukkan berapa besar keuntungan bersih yang

diperoleh perusahaan. Jika profit margin suatu perusahaan lebih rendah dari rata-

rata industrinya, mak hal ini dapat disebabkan oleh harga jual perusahaan lebih

Page 11: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

rendah dari pada perusahaan pesaing atau harga pokok penjualan lebih tinggi dari

perusahaan pesaing, ataupun kedua duanya.

5. Return On Asset

Menurut Mardiyanto (2009) ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yangberasal dari aktivitas

investasi. Data mengenai return on asset di ukur dengan skala rasio dalam persen

(%). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

3.5 Metode Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis dengan alat statistik

sebagai berikut :

1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaranmengenai

variabel-variabel penelitian, sehingga dapat menjadi patokan analisis lebih lanjut

tentang nilai minimum, nilai maksimum, mean, varians dan standar deviasi.

2. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam modelregresi,

baik variabel maupun dependen, telah berdistribusi secara normal. Model regresi

yang baik adalah model regresi yang memeliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data dapat

dideteksi dengan melihat Normality Probability Plot (P-Plot). Jika data (titik)

menyebar disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis

histogramnya, maka menunjukan pola distribusi yang normal dan model regresi

telah memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.

Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada

sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of regression standardized residual

atau dengan uji sample Kolmogorov Smirnov (Priyatno 2012)

b. Uji Multikoleniaritas

Multikoleniaritas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan

adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel

independen.. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independent. Berdasarkan hasil analisis, jika vriabel-variabel

independen memiliki nilai tolerance lebih dari 10% dan memiliki nilai Variance

Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, maka model regresi tersebut bebas dari

masalah multikolinieritas (Priyatno 2012).

Page 12: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

c. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan-

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya

autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test).

pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Priyatno 2012).

1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du)

maka koefisien autokorelasi sama dengan 0 berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound

(di),maka koefisien autokorelasi lebih dari pada 0,berarti ada autokorelasi

positif.

3) Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl),maka koefisien outokorelasi lebih

kecil dari pada 0,berarti ada autokorelasi negatif.

4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

DW terletak antara (4-du) dan (dl),maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Kebanyakan homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. dasar

analisisnya adalah:

a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dandibawah

angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Regresi Linier Berganda Sedangkan metode analisis yang digunakan untuk mengujihipotesis adalah

metode statistik regresi linear berganda. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan 4 variabel independen.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = x +β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + е

Dimana :

Y = Return saham perusahaan I pada periode tertentu

Α =Koefisien konstanta

β1-5 =Koefisien regresi variabel independent

X1 =Perubahan laba bersih setelah pajak pada periode t

X2 =Perubahan total arus kas pada priode t

X3 =Perubahan Net Profit Margin pada priode t

X4 =Return On Asset

e =Error

5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

modelpersamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji 2 atau

Page 13: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran

interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang,

2002:2011). Variabel independen terdiri dari laba akuntansi, total arus kas, Net

profit margindan return on asset, Sedangkan variabel dependennya adalah Return

Saham.

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji statistik F atau uji koefesien regresi secara bersama-sama digunakan

untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen ( Priyatno 2012 ). Kriteria pengujian :

(1) Taraf nyata 0,05

(2) Jika F hitung ≤ F Tabel maka Ho diterima

(3) Jika F hitung >F Tabel maka Ho ditolak.

b. Uji Parsial dengan T-test (Uji –t) Uji statistik t atau uji koefesien regresi secara persial digunakan untuk

mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara

signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Priyatno 2012), mekanisme uji-t

adalah sebagai berikut:

(1)Taraf nyata 0,05

(2) Jika -t tabel≤t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima

(3) Jika -t hitung <-t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan

variabel independendan variabel dependendi dalam penelitian ini. Alat analisis

yang digunakan dalam pengujian ini adalah nilai terendah (minimum), nilai

tertinggi (maximum), rata-rata (mean) dan standar deviasi. Hasil penelitian

statistik deskriptif adalah nilai maksimum dari laba akuntansi adalah, 279,0

minimum sebesar 5,9, meansebesar 77,872, dan nlai standar deviasi dari laba

akuntansi sebesar 66,53, nilai maksimum dari variabel total aruskas adalah 1,236,

minimum sebesar 6,41, mean sebesar 17,57 dan nilai standar deviasi dari total

arus kas adalah 25,54, nilai maksimum dari net profit marginadalah 0,33

minimum sebesar 0,024 mean sebesar 0,155 dan nilai standar deviasi sebesar

0,073, nilai maksimum dari return on asset adalah 79,21, minimum sebesar

0,017,mean sebesar 1,821 dan nilai standar deviasi sebesar 11,799, dan nilai

maksimum dari return saham adalah sebesar 1,36, minimum sebesar -0,88, mean

sebesar 0,204,dan nilai standar deviasi sebesar 0,535.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

1. Metode Grafik

Uji normalitas residual dengan metode hasil uji normalitas dapat dilihat

pada grafik Probability-Plot (P-Plot) pada gambar berikut:

Page 14: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah

Hasil uji norrmallitas dengan P-P Plot pada gambar di atas, menunjukan

bahwa terdapat titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta

penyebarannya mengikuti garis diagonal menunjukan bahwa data berdistribusi

normal (Priyatno 2012).

2. Metode Uji One Sample Kolmogrov Smirnov

Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi

normal atau tidak, residual berdistribusi normal jika nilai signifikasi lebih dari

0,05 (Priyatno 2012).

Hasil Uji Kolmogrov Smirnov

Sumber: Data di olah

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi (Asymp. Sig. 2-

tailed) sebesar 0,836. Karena signifikasi lebih dari 0,05 (0,572> 0,05), maka nilai

residual tersebut telah normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000 Std. Deviation ,44859111

Most Extreme Differences Absolute ,117 Positive ,117 Negative -,092

Kolmogorov-Smirnov Z ,783 Asymp. Sig. (2-tailed) ,572

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 15: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

b. Uji Multikolinieritas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan SPSS.

Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:

Nilai Tolerance dan VIF Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

X1 ,658 1,519

X2 ,935 1,070

X3 ,628 1,591

X4 ,994 1,006

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa masing-masingvariabel

independen memiliki tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10. Dapat

diketahui bahwa variabel bebas Laba Akuntansi mempunyai tolerance 0,658 dan

VIF 1,519, Total Arus Kas mempunyai tolerance 0,935 dan VIF 1,070, Net Profit

Margin mempunyai tolerance 0,628 dan VIF 1,591, dan Return on Asset

mempunyai tolerance0,994dan VIF1,006. Dapat disimpulkan bahwa dari masing-

masing variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF

dari masing-masing variabel mempunyai nilai yang lebih kecil dari 10. Dengan

demikian dapat di lihat bahwa pada model ini tidak terjadi masalah

multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. Semakin sedikit

penyimpangan dalam suatu model, maka hasil regresi yang dihasilkan semakin

baik.

c. Autokolerasi

Autokolerasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada kolerasi

antara residual pada priode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1).

Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode

pengujian menggunakan uji Durbin-Watson(DW test) menurut (Priyatno 2012).

Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson adalah sebagai berikut:

DU < DW < 4-DU maka Ho diterima, Artinya tidak terjadi autokorelasi

DW < DL atau DW > 4-DL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi.

DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak ada kepastian

atau kesimpulan yang pasti.

Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Durbin Watson Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,481

a ,231 ,154 ,470486325680

503 1,799

a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah

Page 16: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

Berdasrkan tabel 4.4 diatas bahwa angka D-W sebesar 1,799. dengan

demikian nilai D-W dari penelitian ini maka hasilnya tidak ada kepastian atau

kesimpulan yang pasti.Di karenakan nilai DU dan DL dapat diperoleh dari tabel

statistik Durbin Watson. Dengan n = 45, dan k = 4, didapat nilai DL = 1,335 dan

DU = 1,720 . Jadi Nilai 4-DU = 2,280 dan 4-DL = 2,664. Dari Output di atas

dapat diketahui nilai DW sebesar 1,799, karena nilai DW terletak antara 4-DU <

DW <4-DL maka tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi

yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

mengetahui apakah dalam pengujian ini ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat grafik scatterplot pada gambar dibawah ini:

Hasil Uji heterokedastistias

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel scatterplot di atas terlihat bahwa pada model ini tidak

terjadi heteroskedastisitas karena tidak ada titik-titik yang berdekatan. Penyebaran

data berada disekitar titik nol serta menyebar secara acak, sehingga model tersebut

layak digunakan dalam penelitan menurut (Priyatno 2012).

Uji Glejser, uji ini dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel

inependen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikasi antara variabel

independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi

heterokasdisitas.

Page 17: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

Uji Glejser Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,341 ,118 2,889 ,006

X1 -3,326E-013 ,000 -,052 -,280 ,781

X2 -2,529E-012 ,000 -,209 -1,338 ,189

X3 ,384 ,772 ,095 ,497 ,622

X4 -,004 ,004 -,158 -1,041 ,304

a. Dependent Variable: ABS_RES

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi keempat

variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi masalah heteroskeditas pada model regresi.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Hasil uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel

independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen.Tingkat signifikansi yang digunakan adalah

sebesar 5%, dengan df1 = (k-1), sedangkan df2 = (n-k-1) dimana (n) adalah

jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabeldengan ketentuan sebagai

berikut:

Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima.

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak.

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2,661 4 ,665 3,005 ,029b

Residual 8,854 40 ,221

Total 11,515 44 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan hasil uji F menunjukkan nilai

Fhitung nya 3,005 sedangkan ftabel nya 2,61, dengan df pembilang = 4, df penyebut =

40, dandengan signifikansi sebesar 0,029 yang memiliki nilai lebih besar dari

0,05. Sehingga f hitung ≤ f tabel.Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak, ini menunjukkan bahwa variabel independen,laba

akuntansi,total arus kas, net profit margin, dan return on asset secara simultan

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham.

b. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Pengujian dilakukan menggunakan uji-t dengan tingkat signifikansi yang

digunakan sebesar 5%, dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana (n) adalah

jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 18: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima

Jika -t hitung <-t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak.

Hasil uji t bertujuan menguji seberapa jauh pengaruh satuvariabel

independen secara individual yaitu laba akuntansi, total arus kas, net profit

margin, dan return on assetdalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu

returnsaham. berikut hasil uji penelitian :

Hasil Uji Indvidu (Uji T) Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,011 ,187 -,061 ,952

X1 3,373E-012 ,000 ,426 2,491 ,017

X2 1,102E-012 ,000 ,050 ,349 ,729

X3 -,096 1,222 -,014 -,078 ,938

X4 ,009 ,006 ,212 1,523 ,136

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah

Berdasarkan analisis data tabel yang menunjukan hasil pengujian antara

variabel dependen dengan variabel independen yang dilakukan dengan uji t,

hasilnya sebagai berikut:

1. Laba Akuntansi terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil pengujian variabel laba akuntansididapat koefesien

regresi sebesar 0,000, dengan nilai t hitung 2,491< ttabel 1,683 dan nilai sig 0,017

< 0,05. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial laba akuntansi berpengaruh

signifikan terhadap return saham.

Hasil ini sama dengan penelitian Defri 2012 dengan judul pengaruh kas

operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif UMRAH (2012) Hasil analisisnya menunjukkan

bahwa laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham.

2. Total Arus Kas terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil pengujian variabel total arus kas didapat koefesien

regresi sebesar 0,000 dengan nilai t hitung 0,349 < t tabel 1,683, dan nilai sig

0,729> 0,05. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial total arus kas tidak berpengaruh

signifikan terhadap return saham.

Sehingga hasil dari analisis ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan

oleh Khusermawan dengan judul pengaruh arus kas terhadap harga saham pada

perusahaan transportasi, UMRAH 2012 hasil analisis nya menunjukkan bahwa

arus kas berpengaruh negatif terhadap harga saham.

3. Net Profit Margin terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil pengujian variabel net profit margin didapat koefesien

regresi sebesar 1,222 dengan nilai t hitung -0,958 > t tabel -1,683 dan nilai sig

0,958> 0,05.Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial net profit margin tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Page 19: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

Hasil ini berbeda pula dengan hasil penelitian savitri yang berjudul pengaruh

ROA, NPM, EPS, dan PER terhadap return saham, DIPONEGORO 2012, hasil

analisis nya menunjukkan bahwa NPM berpengaruh positif terhadap return

saham.

4. Return On Asset terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil pengujian variabel return on asset didapat koefesien

regresi sebesar 3,206 dengan nilai t hitung 1,523< t tabel 1,683 dan nilai sig 0,136

> 0,05. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial return on assettidak berpengaruh

signifikan terhadap return saham.

Hasil ini tidak mendukung hasil yang dilakukan oleh Heryawan yang

berjudul Analisis pengaruh EPS, NPM, dan ROA terhadap return saham

perusahaan sektor asuransi, Syarif Hidayatullah (Jakarta, 2013) dengan hasil

bahwa return on asset berpengaruh positif terhadap return saham.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil pengujian berdasarkan (uji t) menunjukan bahwa laba

akuntansiberpengaruh terhadap return saham.

b. Hasil pengujian berdasarkan (uji t) menunjukan bahwa total arus kas

tidakberpengaruh terhadap return saham.

c. Hasil penelitian berdasarkan (uji t) menunjukan bahwa net profit margin

(npm)tidak berpengaruh terhadap return saham.

d. Hasil penelitian berdasarkan (uji t) menunjukkan bahwa return on assettidak

berpengaruh terhadap return saham.

e. Hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukan bahwa variabel laba

akuntansi,total arus kas, net profit margin, dan return on asset secara simultan dan

signifikanberpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini tidak konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Defri (2012), Savitri (2010) dan Heryawan

(2013).

Saran

Penelitian ini dimasa yang akan datang akan diharapkan dapat menyajikan

hasil yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya yaitu:

1. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan perusahaan

yang jumlah populasinya lebih banyak, sehingga lebih luas cakupannya

agar hasilnya lebih akurat.

2. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan penambahan periode

waktu sehingga jumlah sampel pada penelitian ini bertambah dan

menghasilkan hasil yang lebih bervariasi.

3. Bagi investor, dalam memprediksi return saham para investor harus

memperhatikan faktor yang lain yang berpengaruh, baik internal maupun

eksternal seperti kondisi ekonomi,sosial, dan politik.

Page 20: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

DAFTAR PUSTAKA

Defri, (2012). Pengaruh Arus kas Operasi, Arus kas Investasi, Arus kas

Pendanaan dan Laba Akuntansi terhadap harga saham pada perusahaan

otomotif di BEI.. Skripsi Akuntansi.

Priyatno, Duwi, 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan Spss 20.

Fahmi, Irham, 2012. Analisis laporan keuangan. Cetakan kedua. Bandung.

Fahmi, I. (2012). Pengantar pasar modal. Bandung: ALFABETA, CV

Febrianto, Rahmat dan widiastuty, Erna, 2006. Tiga Angka Laba Akuntansi

Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19

Herry, 2012. Mengenal dan Memahami Laporan Keuangan. Cetakan Pertama

Jogjakarta.

Herry. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.

Jogjakarta.

Heryawan, Herry, (2013). Analisis Pengaruh EPS, NPM, dan ROA terhadap

Return Saham. Skripsi Akuntansi.

Indriantoro, Nur, dan Bambang, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk

Akuntansi Dan Manajemen, Edisi I Jojjakarta.

Jumingan, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.

Juriandi, Indra (2012). Pengaruh Arus Kas terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Jasa Yang Terdaftar di BEI. Skripsi akuntansi

Jogianto, HM, 2000. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jogjakarta.

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.

Kusnadi, Syamsuddin, Kertahadi, 2001. Teori Akuntansi.

Martalena, et al.(2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Munawir, 2014. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4 jogjakarta

Nagia, akifa, 2013. Cara Praktis Menyusun Laporan Keuangan. Jogjakarta.

Pamadanu, D. (2011). Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Perusahaan terhadap

Return Saham pada Perusahaan Automotive And allied Products yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi.

PSAK No 1, 2015. Penyajian Laporan Keuangan.

PSAK No 2, 2009. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Laporan Arus Kas

SAK ETAP, 2009. Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

Page 21: PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal

Safitri, (2010). Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER terhadap Return Saham

Pada Kasus Perusahaan Manufaktur Sektor Fod and Bevrages priode 2007-2008.

Skrpsi Akuntansi

Sugiono, Arief, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.

Wahyudiono, Bambang, 2014. Mudah membaca laporan keuangan. Jakarta.

--------www.idx.co.id