pengaruh laba akuntansi, total arus kas,...
TRANSCRIPT
PENGARUH LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS, NET PROFIT
MARGIN, RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE TAHUN 2011-2015
Muhammad Arrasyid
(120462201062)
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang
2017
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Laba
Akuntansi, Total Arus Kas, Net Profit Margin, dan Return On asset pada
perusahaan Asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahu
2011-2015.
Objek penelitian ini adalah perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2011-2015 dengan total populasi 11 perusahaan
Asuransi. Metode pemilihan sampel nya adalah Purposive Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laba akuntansi berpengaruh
terhadap return saham dan total arus kas, net profit margin, return on asset tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Kata kunci : Laba akuntansi, total arus kas, net profit margin, return on
asset, return saham, laporan keuangan.
Pendahuluan
Perkembangan pasar modal sangat pesat saat ini, sehingga investor ingin
menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka
pendek maupunjangka panjang. Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang
berada di pasar modal yang selalu berusaha meningkatkan kinerja perusahaannya.
Kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dariinvestor adalah laba
dan arus kas.
Laba akuntansi dalam laporan keuangan merupakan salah satu parameter
kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor. Investor juga
menggunakan informasi arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan, sehingga
informasi arus kas dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan investor.
Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, laba akuntansi,
dan total arus kas, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang
menjadi fokus perhatian mereka, adalah yang mampu secara baik menggambarkan
kondisi ekonomi serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa
depan suatu saham yang biasa diukur dengan menggunakan harga atau return
saham (market value).
Penelitian-penelitian di pasar modal sudah banyak dilakukan, baik di pasar
modal dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian di pasar modal ini terus
dilakukan karena faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal sangat beragam
jadi pengaruh dari faktor-faktor tersebut juga bisa berubah sewaktu waktu
sehingga menarik untuk diteliti.
Penelitian didalam ini memasukkan Net Profit Margin sebagai salah satu
variabel yang menentukan return saham. Ini didasari oleh kenyataan bahwa salah
satu indikator keberhasilan perusahaan adalah kemampuan mencetak laba secara
efisien. Yaitu bahwa manajer perusahaan tersebut mampu membukukan
pendapatan dan penjualan yang signifikan, dan dalam waktu yang sama manajer
mampu meminimalisir biaya-biaya. Mengingat laba adalah selisih antara
pendapatan dan biaya, maka ukuran efisiensi dapat dilihat dengan
membandingkan (rasio) antara laba terhadap pendapatan. Rasio ini terkenal
dengan sebutan NPM (Net Profit Margin), dimana tingginya NPM menyiratkan
keahlian manajer dalam mencetak laba dengan meminimalisir biaya–biaya.
Disamping laba akuntansi, total arus kas, Net Profit Margin variabel lain
yang berpengaruh terhadap return saham adalah yaitu Return on Asset
(ROA).ROA merupakan rasio yang menjukan kinerja perusahaan dalam
pengelolaan asset untuk menghasilkan pendapatan atas keuntungan bagi semua
investor. Semakin tinggi Return on Asset, berarti semakin tinggi kemampuan
perusahaan merangsang investor untuk membeli saham, maka harga saham pun
meningkat. Demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran
assetperusahaan, maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk
merangsanginvestor membeli saham yang mengakibatkan harga saham menurun
dikarenakan permintaan akan saham ikut menurun.
Berdasarkan pada penjelasan inilah, maka penelitian ini berusaha untuk
mengetahui pengaruh laba akuntasi, total arus kas, Net Profit Margin (NPM) dan
Return On Assetterhadap return saham. Adapun obyek penelitian adalah pada
perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
tahun 2011-2015.
Ketertarikan peneliti dalam dalam penelitian ini adalah karena adanya
penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Defri 2012 dengan judul pengaruh kas
operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi terhadap harga
saham pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh
terhadap Expected Return Saham, bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh
terhadap Expected Return Saham, Laba kotor berpengaruh positif terhadap
Expected Return Saham, dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return
Saham.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahmadi Kushermawan
dengan judul pengaruh arus kas terhadap harga saham pada perusahaan
transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa arus kas dari aktifitas operasi, aktifitas investasi, tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama.
Penelitian oleh dyah ayu safitri 2010 dengan judulanalisis pengaruh ROA,
NPM, EPS,dan PER terhadap return saham study pada kasus perusahaan
manufaktur sektor food and beverages periode 2007-2008. Hasil penelitian
diperoleh bahwa variabel ROA, NPM, EPS, dan PER, berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
Penelitian oleh herry heryawan dengan judul analisis pengaruh earning
per share (eps), net profit margin (npm), dan return on asset (roa), terhadap return
saham perusahaan sektor Asuransi di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-
2010. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa hasil pengujian secara simultan (uji F)
menunjukan bahwa variabel Earning Per Share, Net Profit Margin, dan Return on
Asset secarasimultan dan signifikan berpengaruh terhadap return saham.Hasil
pengujian berdasarkan uji t menunjukan bahwa earning pershare (eps) tidak
berpengaruh terhadap returnsaham dan net profit margin (npm) dan return on
assetberpengaruh terhadap return saham.
Penelitian ini mereplikasi penelitian-penelitian sebelumnya, namun pada
penelitian ini peneliti hanya mengambil variabel bebas pada masing-masing
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, yaitu Laba
Akuntansi, Total Arus Kas, Net Profit Margin, dan Return on Asset, dengan
menggunakan sampel perusahaan sektor asuransi yang terdaftar di Bursa
EfekIndonesia (BEI) periode tahun 2011-2015. Hal ini bertujuan untuk
mengujikembali variable-variabel yang berpengaruh terhadap return saham
perusahaan sektor asuransi pada periode tersebut terutama pada informasi akan
laba yang dapat dilihat dari tiga rasio yang digunakan oleh peneliti, karena seperti
yang diungkapkan peneliti di atas, informasi tentang laba perusahaan sangat
diperlukan dalam penilaian saham.
Alasan peneliti dalam menggunakan perusahaan asuransi didasari oleh
adanya penelitian terdahulu yang menggunakan perusahaan asuransi sebagai
objek penelitian. Selain itu kenyataan bahwa pasar asuransi di Indonesia tumbuh
cukup pesat. Pertumbuhan pasar asuransi di Indonesia pada tahun 2011 dan 2012
berjalan dengan stabil.Dalam catatan fitch dan swiss Re, penetrasi asuransi di
Indonesia tahun 2013 hanya sekitar 21% ,naik dari 1,77 %,di tahun 2012.
Dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara seperti di Singapura dan
Malaysia, jumlah tersebut termasuk besar, tetapi dari segi perolehan premi
Indonesia jauh tertinggal dengan negara-negara tersebut. Di Indonesia, rasio premi
asuransi terhadap sumbangan Pendapatan Nasional Bruto/PDB hanya berkisar
kurang dari 5 persen, sedang negara tetangga kita tersebut sudah mencapai diatas
15 persen.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, penulis tertarik untuk
menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas, Net
Profit Margindan Return On Asset Terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi
Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia”.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Laporan Keuangan
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah
sebagaipenguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya
laporankeuangan tidak sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar
untukmenentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, di mana
denganhasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil
suatukeputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta
hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan
dariperusahaan yang bersangkutan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011)mendefinisikan laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
suatu entitas.Menurut Nagia (2011) laporan keuangan adalah catatan keuangan
perusahaan selama kurun waktu tertentu, ini artinya segala aktifitas perusahaan,
baik data yang mencakup pemasukan maupun pengeluaran,merupakan data yang
harus dicatat didalam laporan keuangan. Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa laporan keuanganmerupakan sarana pengkomunikasian
informasi keuangan utama kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
merupakan hasil akhir dari proses akuntansiberupa ikhtisar peristiwa keuangan
suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu.
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.1 Tahun
2015menyebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
2.1.3 Pengguna Laporan Keuangan
Mengacu pada pendapat munawir, yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan secara garis besar dapat dikategorikan dalam dua kelompok yaitu :
1. Pemakai Internal
Pemilik perusahaan, dimana sangat berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaannya, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang
pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan.
Manager atau pimpinan perusahaan, yang terpenting bagi manajemen
adalah bahwa laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggung jawabkan
kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan
kepadanya.
2. Pemakai Eksternal
Pemakai ekternal yang menggunakan laporan eungan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda antara lain :
1) Investor.
2) Pemberi pinjaman.
3) Pemasok dan kreditor usaha lainnya.
4) Pelanggan.
5) Pemerintah.
6) Masyarakat.
2.2 Laba Akuntansi
2.2.1 Konsep Laba Akuntansi
Berdasarkan konsep akuntansi keuangan FSAB bahwa informasi
mengenailaba dan komponen-komponennya memiliki fokus utama dari laporan
keuangan dimana diukur oleh pertambahan perhitungan akuntansi umum yang
memungkinkan indikasi yang lebih baik dari pelaksanaan usaha dagang
dibandingkan informasi tentang tanda terima peredaran uang dan pembayaran
(Herry 2012). Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan 46 (PSAK 46) laba
akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban
pajak.Dengan mengkaji pendapatan dan beban, investor dapat mengetahui
bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan kinerja investie
lain, dan diingat kembali bahwa tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan
adalah memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam
pengambilan keputusan investie dan pemberian kredit tentunya lewat laporan laba
rugi investor juga dapat menilai mengenai kecendrungan hasil kinerja manajemen
investie dari waktu ke waktu apakah semakin meningkat atau justru menurun
(Herry 2012).
2.2.2 Unsur-unsur Laba Akuntansi
2.2.2.1 Laba Kotor
Laba kotor merupakan penjualan bersih dikurangi dikurangi dengan harga
pokok penjualan akan diperoleh laba kotor. Jumlah ini dinamakan laba kotor
karena masih belum memperhitungkan beban operasional yang telah turun.
Dikeluarkan dalam rangka penciptaan pembentukan pendapatan suatu studi atas
kecendrungan laba kotor bisa memperlihatkan seberapa sukses perusahaan
memanfaatkan sumber daya (Herry 2012).
Analisis laba kotor merupakan proses analisa yang berkelanjutan dan
harus dilaksanakan dengan efektif. Analisis laba kotor ini dapat dilakukan seperti
melakukan analisis biaya standar dimana setiap perbedaan akan segera diketahui.
Laba kotor sering juga disebut dengan gross margin yang merupakan kelebihan
penjualan atas harga pokok penjualan (Kusnadi, dkk, 2001)
2.2.2.2 Laba Operasional
Laba operasional mengukur kinerja fundamental operasi perusahaan
dihitung sebagai selisih antara laba kotor dengan beban operasional. Laba
operasional menggambarkan bagaimana aktifitas operasi perusahaan yang telah
dijalankan dan dikelola secara baik dan efisien, terlepas dari kebijakan
pembiayaan dan pengolahan pajak penghasilan (Herry 2012).
2.2.2.3 Laba Bersih
Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode harus
tercakup dalam penetapan laba/rugi bersih untuk periode tersebut (PSAK no. 25
par. 07). Sedangkan unsur daripada laba/rugi bersih ini dijelaskan pada paragraph
09 harus diungkapkan dalam 2 unsur-unsur yaitu :
1. Laba/rugi dari aktivitas normal
a. Aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai bagian dari
usahanya dan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan kegiatan usaha utama
perusahaan tersebut.
b. Apabila dalam laba/rugi dari aktivitas normal terdapat unsur penghasilan
atau beban yang mengungkapkan tentang ukuran, hakekat atau terjadinya
dianggap relevan untuk menjelaskan kinerja suatu perusahaan selama
periode tertentu, maka hakekat dan jumlah unsur tersebut harus
diungkapkan secara terpisah. mencakup antara lain : (PSAK no. 25 par.
07)
1. Penurunan nilai persediaan sampai jumlah yang diperkirakan dapat
direalisasikan mapu pemulihan kembali penurunan nilai tersebut.
2. Pelepasan aktiva tetap.
3. Pelepasan investasi jangka panjang.
4. Operasi yang tidak dilanjutkan.
5. Penyelesaian gugatan hukum.
2. Pos Luar Biasa
Penghasilan atau beban yang timbul dari kejadian atau transaksi yang
berbeda dari aktivitas normal perusahaan dan karenanya tidak diharapkan jarang
terjadi serta tidak berasal dari faktor yang sifatnya berulang-ulang dalam kegiatan
usaha normal perusahaan. Suatu transaksi dapat diklasifikasikan sebagai pos luar
biasa jika memenuhi kriteria tersebut (IAI : PSAK no. 25 par. 12).
a. Bersifat Normal
Adalah transaksi yang bersangkutan memiliki tingkat abnormalitas yang
tinggi dan tidak mempunyai hubungan dengan kegiatan normal perusahaan.
Contoh : penghapus bukuan aktiva tetap karena aktiva tetap tersebut mengalami
keusangan teknologi.
b. Tidak Sering Kali Terjadi
Adalah transaksi yang bersangkutan tidak sering terjadi dalam kegiatan
normal perusahaan.
2.3 Arus Kas
2.3.1 Pengertian Arus Kas Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari
suatu perusahaan selama satu periode (PSAK 2004). Laporan ini menyediakan
informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya,
memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden. Tujuan utama laporan
arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran
kas suatu entitas selama periode tertentu
2.3.2 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan dasar yang dapat
memprediksikan kepastian kas perusahaan dimasa yang akan datang. Untuk itu
laporan ini wajib disediakan oleh para entitas bisnis yang disusun, disajikan
selama satu periode. Seperti halnya dengan laporan keuangan berupa laporan
labarugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca, serta catatan atas laporan
keuangan.Laporan arus kas dapat digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dan juga kebijakan sehubungan pembayaran
deviden.
2.3.3 Tujuan Laporan Arus Kas FASB (Financial Accounting Standard Board) mengusulkan laporan arus
kas digunakan oleh investor, kreditor dan pengguna lainnya untuk menilai hal- hal
berikut:
1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.
Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang
memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus
kas dimasa depan.
2. Kemampuanperusahaan untuk membayar dividen dan memenuhi
kewajibannya. Jika perusahaan tidak mempunyai jumlah kas yang cukup,
maka terdapat kemungkinan gaji karyawan tidak dapat dibayar dan
peralatan tidak dapat dibeli. Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas
digunakan dan darimana ka situ berasal. Karyawan, kreditur pemegang
saham dan pelanggan memiliki kepentingan dengan laporan ini karena
menunjukkan arus kas yang terjadi dalam perusahaan.
3. Alasan perbedaan laba bersih dan arus kas dari kegiatan operasi. Laba
bersih memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah
perusahaan bisnis dari suatu period ke periode lainnya.
4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas
selama satu periode. Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan
(pembeliaan dan penjualan asset selain dari produknya) dan kegiatan
pembiayaan (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik
dan distribusi kepada pemilik), seorang pembaca laporan keuangan dapat
memahami dengan lebih baik mengapa asset dan kewajiban bertambah
selama satu periode.
2.3.4 Arus Kas dan Setara Kas
Untuk dapat lebih memahami apa itu arus kas dan setara kas beberapa
pengertian dan juga pendapat dijelaskan dalam bab ini antara lain:
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2
(Revisi2009) menjelaskan mengenai definisi dari arus kas adalah arus kas masuk
dan arus kas keluar adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek
dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
risiko perubahan nilai yang signifikan.
2.3.5 Klasifikasi Arus Kas
Menurut Akifa (2013)unsur laporan arus kas biasanya terdiri dari aktifitas
operasi, aktifitas investasi, dan pembiayaan.
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2
(Revisi2009) mendefinisikan arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas
penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yangbukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2
(Revisi2009) arus kas dari aktivitas investasi adalah aktivitas perolehan dan
pelepasan aset jangka panjang serta investasi lainyang tidak termasuk setara kas.
Dari definisi di atas, dapat dijelaskan bahwa kegiatan investasi
termasukmembuat dan mengumpulkan pinjaman, mendapatkan dan melepaskan
atau menjual investasi (baik hutang dan ekuitas) dan property, bangunan dan serta
peralatan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2
(Revisi2009) arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai berikut Aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahandalam jumlah serta
komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
2.4 Net Profit Margin (NPM) Menurut Fahmi (2012) net profit margin disebut juga dengan rasio
pendapatan terhadap penjualan. Mengenai profit margin menurut joer g siegen joe
k.shim mengatakan “margin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan
penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan
perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba norma
industri sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat menilai
efisiensi operasi dan strategi pendapatan harga serta status persaingan perusahaan
lain dalam industri tersebut.Margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi laba
bersih margin laba mendapat hasil yang baik yang melebihi harga pokok
penjualan.”
Adapun rumus rasio net profit margin adalah :
2.5 Rerturn On Asset Menurut Wahyudiono (2014) Return On Assetatau ROI dua rasio ini sama
rasio ini menunjukkan berapa banyak laba bersih setelah pajak dapat dihasilkan
dari rata-rata seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.
2.6 Return Saham
Menurut Martalena (2011) saham merupakan salah satu instrumen pasar
keuangan yang paling populer.Menerbitkan saham adalah salah satu pilihan
perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan.Pada sisi yang lain
saham merupakan instrument investasi yang banyak pilihan para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik
2.7 Hipotesis
Menurut Martono (2011) Hipotesis adalah jawaban yang bersifat
sementara terhadap masalahpenelitian yang kebenarannya masih harus diuji, atau
rangkuman kesimpulan teoritis yang di peroleh dari tinjauan pustaka.Hipotesis
juga merupakan proposisi yang akan di uji keberlakuannya atau merupakan suatu
jawaban sementara atas pertanyaan penelitian .Berdasarkan perumusan masalah
dan kerangka konseptual diatas , maka hipotesis penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut.
H1 : Diduga laba akuntansi berpengaruhterhadap return saham pada
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H2 : Diduga total arus kas berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H3 : Diduganet profit margin berpengaruhterhadap return saham pada
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H4 : Diduga return on assetberpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H5 : Diduga laba akuntansi, total arus kas, net profit margin dan return
on assetberpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, total arus kas,
net profit margin dan return on assetterhadap Return saham. Ruang lingkup
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dengan katagori perusahaan yang
listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah laporan
keuangan dan harga saham BEI, dalam penelitian ini diambil data tahunan yaitu 5
tahun terhitung selama tahun 2011 sampai dengan Desember 2015.
3.2 Pemilihan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Dalam hal ini
polulasi dalam penelitian adalah perusahaan–perusahaan yang bergerak
padasektor asuransi yang sudah go public atau sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
samplingdengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai dengan
kriteriayang ditentukan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara studi
dokumentasi, yaitu merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data
dengan menganalisis informasi yang didokumentasikan dalam bentuktulisan atau
bentuk-bentuk lain. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan data laporan
keuangan untuk tahun 2011-2015.
3.4 Definisi Operasional Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian empiris yaitu
untukmenguji hipotesis yang diajukan. Penelitian ini menggambarkan pengaruh
atau hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel
dependen adalah variabel yang tidak bisa berdiri sendiri, dalam penelitian ini
variabel dependennya adalah :
1. Return Saham
Jenis return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi
atausering disebut actual return yang merupakan capital gain yaitu selisih antara
harga saham periode saat ini dengan harga saham pada periode sebelumnya dibagi
dengan harga saham periode sebelumnya. Actual return masing-masing saham
selama periode peristiwa dirumuskan sebagai berikut : (Jogiyanto, 2000 : 108)
Dimana :
Rit = Return saham satu pada periode t
Pit = Harga saham satu pada periode t
Pit- = Harga saham satu pada periode t-1
2. Laba Akuntansi
Laba akuntansi pada penelitian ini diproksi menggunakan Laba Bersih,
menurut pernyataan standar akuntansi keuangan 46 (PSAK 46) laba akuntansi
adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.
Laba bersih sebelum pajak = Penjualan Bersih – laba kotor
3. Total arus kas
Total Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan total
selisih antara arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan ( Herry
2012 ).
TOTCF = CFO + CFI + CFP
Dimana :
TOTCF= Total Cash Flow
CFO = Cash Flow Operation
CFI =Cash Flow Investation
CFP = Csh Flow Of Financing
4. Net Profit Margin Rasio margin laba (profit margin) menurut Arief Sugiono dan Edi Untung
(2016 :66) adalah rasio ini menunjukkan berapa besar keuntungan bersih yang
diperoleh perusahaan. Jika profit margin suatu perusahaan lebih rendah dari rata-
rata industrinya, mak hal ini dapat disebabkan oleh harga jual perusahaan lebih
rendah dari pada perusahaan pesaing atau harga pokok penjualan lebih tinggi dari
perusahaan pesaing, ataupun kedua duanya.
5. Return On Asset
Menurut Mardiyanto (2009) ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yangberasal dari aktivitas
investasi. Data mengenai return on asset di ukur dengan skala rasio dalam persen
(%). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
3.5 Metode Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis dengan alat statistik
sebagai berikut :
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaranmengenai
variabel-variabel penelitian, sehingga dapat menjadi patokan analisis lebih lanjut
tentang nilai minimum, nilai maksimum, mean, varians dan standar deviasi.
2. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam modelregresi,
baik variabel maupun dependen, telah berdistribusi secara normal. Model regresi
yang baik adalah model regresi yang memeliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data dapat
dideteksi dengan melihat Normality Probability Plot (P-Plot). Jika data (titik)
menyebar disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis
histogramnya, maka menunjukan pola distribusi yang normal dan model regresi
telah memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.
Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada
sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of regression standardized residual
atau dengan uji sample Kolmogorov Smirnov (Priyatno 2012)
b. Uji Multikoleniaritas
Multikoleniaritas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan
adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel
independen.. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independent. Berdasarkan hasil analisis, jika vriabel-variabel
independen memiliki nilai tolerance lebih dari 10% dan memiliki nilai Variance
Inflation Factor (VIF) kurang dari 10, maka model regresi tersebut bebas dari
masalah multikolinieritas (Priyatno 2012).
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan-
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya
autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test).
pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Priyatno 2012).
1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du)
maka koefisien autokorelasi sama dengan 0 berarti tidak ada autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound
(di),maka koefisien autokorelasi lebih dari pada 0,berarti ada autokorelasi
positif.
3) Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl),maka koefisien outokorelasi lebih
kecil dari pada 0,berarti ada autokorelasi negatif.
4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau
DW terletak antara (4-du) dan (dl),maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Kebanyakan homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. dasar
analisisnya adalah:
a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dandibawah
angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Regresi Linier Berganda Sedangkan metode analisis yang digunakan untuk mengujihipotesis adalah
metode statistik regresi linear berganda. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan 4 variabel independen.
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = x +β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + е
Dimana :
Y = Return saham perusahaan I pada periode tertentu
Α =Koefisien konstanta
β1-5 =Koefisien regresi variabel independent
X1 =Perubahan laba bersih setelah pajak pada periode t
X2 =Perubahan total arus kas pada priode t
X3 =Perubahan Net Profit Margin pada priode t
X4 =Return On Asset
e =Error
5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
modelpersamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji 2 atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang,
2002:2011). Variabel independen terdiri dari laba akuntansi, total arus kas, Net
profit margindan return on asset, Sedangkan variabel dependennya adalah Return
Saham.
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji statistik F atau uji koefesien regresi secara bersama-sama digunakan
untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen ( Priyatno 2012 ). Kriteria pengujian :
(1) Taraf nyata 0,05
(2) Jika F hitung ≤ F Tabel maka Ho diterima
(3) Jika F hitung >F Tabel maka Ho ditolak.
b. Uji Parsial dengan T-test (Uji –t) Uji statistik t atau uji koefesien regresi secara persial digunakan untuk
mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Priyatno 2012), mekanisme uji-t
adalah sebagai berikut:
(1)Taraf nyata 0,05
(2) Jika -t tabel≤t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima
(3) Jika -t hitung <-t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan
variabel independendan variabel dependendi dalam penelitian ini. Alat analisis
yang digunakan dalam pengujian ini adalah nilai terendah (minimum), nilai
tertinggi (maximum), rata-rata (mean) dan standar deviasi. Hasil penelitian
statistik deskriptif adalah nilai maksimum dari laba akuntansi adalah, 279,0
minimum sebesar 5,9, meansebesar 77,872, dan nlai standar deviasi dari laba
akuntansi sebesar 66,53, nilai maksimum dari variabel total aruskas adalah 1,236,
minimum sebesar 6,41, mean sebesar 17,57 dan nilai standar deviasi dari total
arus kas adalah 25,54, nilai maksimum dari net profit marginadalah 0,33
minimum sebesar 0,024 mean sebesar 0,155 dan nilai standar deviasi sebesar
0,073, nilai maksimum dari return on asset adalah 79,21, minimum sebesar
0,017,mean sebesar 1,821 dan nilai standar deviasi sebesar 11,799, dan nilai
maksimum dari return saham adalah sebesar 1,36, minimum sebesar -0,88, mean
sebesar 0,204,dan nilai standar deviasi sebesar 0,535.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
1. Metode Grafik
Uji normalitas residual dengan metode hasil uji normalitas dapat dilihat
pada grafik Probability-Plot (P-Plot) pada gambar berikut:
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah
Hasil uji norrmallitas dengan P-P Plot pada gambar di atas, menunjukan
bahwa terdapat titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta
penyebarannya mengikuti garis diagonal menunjukan bahwa data berdistribusi
normal (Priyatno 2012).
2. Metode Uji One Sample Kolmogrov Smirnov
Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi
normal atau tidak, residual berdistribusi normal jika nilai signifikasi lebih dari
0,05 (Priyatno 2012).
Hasil Uji Kolmogrov Smirnov
Sumber: Data di olah
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi (Asymp. Sig. 2-
tailed) sebesar 0,836. Karena signifikasi lebih dari 0,05 (0,572> 0,05), maka nilai
residual tersebut telah normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000 Std. Deviation ,44859111
Most Extreme Differences Absolute ,117 Positive ,117 Negative -,092
Kolmogorov-Smirnov Z ,783 Asymp. Sig. (2-tailed) ,572
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
b. Uji Multikolinieritas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Nilai Tolerance dan VIF Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
X1 ,658 1,519
X2 ,935 1,070
X3 ,628 1,591
X4 ,994 1,006
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa masing-masingvariabel
independen memiliki tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10. Dapat
diketahui bahwa variabel bebas Laba Akuntansi mempunyai tolerance 0,658 dan
VIF 1,519, Total Arus Kas mempunyai tolerance 0,935 dan VIF 1,070, Net Profit
Margin mempunyai tolerance 0,628 dan VIF 1,591, dan Return on Asset
mempunyai tolerance0,994dan VIF1,006. Dapat disimpulkan bahwa dari masing-
masing variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF
dari masing-masing variabel mempunyai nilai yang lebih kecil dari 10. Dengan
demikian dapat di lihat bahwa pada model ini tidak terjadi masalah
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. Semakin sedikit
penyimpangan dalam suatu model, maka hasil regresi yang dihasilkan semakin
baik.
c. Autokolerasi
Autokolerasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada kolerasi
antara residual pada priode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1).
Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode
pengujian menggunakan uji Durbin-Watson(DW test) menurut (Priyatno 2012).
Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson adalah sebagai berikut:
DU < DW < 4-DU maka Ho diterima, Artinya tidak terjadi autokorelasi
DW < DL atau DW > 4-DL maka Ho ditolak, artinya terjadi autokorelasi.
DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak ada kepastian
atau kesimpulan yang pasti.
Hasil Uji Autokorelasi Menggunakan Durbin Watson Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,481
a ,231 ,154 ,470486325680
503 1,799
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah
Berdasrkan tabel 4.4 diatas bahwa angka D-W sebesar 1,799. dengan
demikian nilai D-W dari penelitian ini maka hasilnya tidak ada kepastian atau
kesimpulan yang pasti.Di karenakan nilai DU dan DL dapat diperoleh dari tabel
statistik Durbin Watson. Dengan n = 45, dan k = 4, didapat nilai DL = 1,335 dan
DU = 1,720 . Jadi Nilai 4-DU = 2,280 dan 4-DL = 2,664. Dari Output di atas
dapat diketahui nilai DW sebesar 1,799, karena nilai DW terletak antara 4-DU <
DW <4-DL maka tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi
yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mengetahui apakah dalam pengujian ini ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat grafik scatterplot pada gambar dibawah ini:
Hasil Uji heterokedastistias
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel scatterplot di atas terlihat bahwa pada model ini tidak
terjadi heteroskedastisitas karena tidak ada titik-titik yang berdekatan. Penyebaran
data berada disekitar titik nol serta menyebar secara acak, sehingga model tersebut
layak digunakan dalam penelitan menurut (Priyatno 2012).
Uji Glejser, uji ini dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
inependen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikasi antara variabel
independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heterokasdisitas.
Uji Glejser Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,341 ,118 2,889 ,006
X1 -3,326E-013 ,000 -,052 -,280 ,781
X2 -2,529E-012 ,000 -,209 -1,338 ,189
X3 ,384 ,772 ,095 ,497 ,622
X4 -,004 ,004 -,158 -1,041 ,304
a. Dependent Variable: ABS_RES
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikasi keempat
variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi masalah heteroskeditas pada model regresi.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel
independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.Tingkat signifikansi yang digunakan adalah
sebesar 5%, dengan df1 = (k-1), sedangkan df2 = (n-k-1) dimana (n) adalah
jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabeldengan ketentuan sebagai
berikut:
Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima.
Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak.
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2,661 4 ,665 3,005 ,029b
Residual 8,854 40 ,221
Total 11,515 44 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan hasil uji F menunjukkan nilai
Fhitung nya 3,005 sedangkan ftabel nya 2,61, dengan df pembilang = 4, df penyebut =
40, dandengan signifikansi sebesar 0,029 yang memiliki nilai lebih besar dari
0,05. Sehingga f hitung ≤ f tabel.Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, ini menunjukkan bahwa variabel independen,laba
akuntansi,total arus kas, net profit margin, dan return on asset secara simultan
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel return saham.
b. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Pengujian dilakukan menggunakan uji-t dengan tingkat signifikansi yang
digunakan sebesar 5%, dengan derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana (n) adalah
jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima
Jika -t hitung <-t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak.
Hasil uji t bertujuan menguji seberapa jauh pengaruh satuvariabel
independen secara individual yaitu laba akuntansi, total arus kas, net profit
margin, dan return on assetdalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu
returnsaham. berikut hasil uji penelitian :
Hasil Uji Indvidu (Uji T) Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,011 ,187 -,061 ,952
X1 3,373E-012 ,000 ,426 2,491 ,017
X2 1,102E-012 ,000 ,050 ,349 ,729
X3 -,096 1,222 -,014 -,078 ,938
X4 ,009 ,006 ,212 1,523 ,136
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah
Berdasarkan analisis data tabel yang menunjukan hasil pengujian antara
variabel dependen dengan variabel independen yang dilakukan dengan uji t,
hasilnya sebagai berikut:
1. Laba Akuntansi terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel laba akuntansididapat koefesien
regresi sebesar 0,000, dengan nilai t hitung 2,491< ttabel 1,683 dan nilai sig 0,017
< 0,05. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial laba akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Hasil ini sama dengan penelitian Defri 2012 dengan judul pengaruh kas
operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi terhadap harga
saham pada perusahaan otomotif UMRAH (2012) Hasil analisisnya menunjukkan
bahwa laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham.
2. Total Arus Kas terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel total arus kas didapat koefesien
regresi sebesar 0,000 dengan nilai t hitung 0,349 < t tabel 1,683, dan nilai sig
0,729> 0,05. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial total arus kas tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Sehingga hasil dari analisis ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Khusermawan dengan judul pengaruh arus kas terhadap harga saham pada
perusahaan transportasi, UMRAH 2012 hasil analisis nya menunjukkan bahwa
arus kas berpengaruh negatif terhadap harga saham.
3. Net Profit Margin terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel net profit margin didapat koefesien
regresi sebesar 1,222 dengan nilai t hitung -0,958 > t tabel -1,683 dan nilai sig
0,958> 0,05.Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial net profit margin tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hasil ini berbeda pula dengan hasil penelitian savitri yang berjudul pengaruh
ROA, NPM, EPS, dan PER terhadap return saham, DIPONEGORO 2012, hasil
analisis nya menunjukkan bahwa NPM berpengaruh positif terhadap return
saham.
4. Return On Asset terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel return on asset didapat koefesien
regresi sebesar 3,206 dengan nilai t hitung 1,523< t tabel 1,683 dan nilai sig 0,136
> 0,05. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima, ini menunjukkan bahwa secara persial return on assettidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Hasil ini tidak mendukung hasil yang dilakukan oleh Heryawan yang
berjudul Analisis pengaruh EPS, NPM, dan ROA terhadap return saham
perusahaan sektor asuransi, Syarif Hidayatullah (Jakarta, 2013) dengan hasil
bahwa return on asset berpengaruh positif terhadap return saham.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Hasil pengujian berdasarkan (uji t) menunjukan bahwa laba
akuntansiberpengaruh terhadap return saham.
b. Hasil pengujian berdasarkan (uji t) menunjukan bahwa total arus kas
tidakberpengaruh terhadap return saham.
c. Hasil penelitian berdasarkan (uji t) menunjukan bahwa net profit margin
(npm)tidak berpengaruh terhadap return saham.
d. Hasil penelitian berdasarkan (uji t) menunjukkan bahwa return on assettidak
berpengaruh terhadap return saham.
e. Hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukan bahwa variabel laba
akuntansi,total arus kas, net profit margin, dan return on asset secara simultan dan
signifikanberpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Defri (2012), Savitri (2010) dan Heryawan
(2013).
Saran
Penelitian ini dimasa yang akan datang akan diharapkan dapat menyajikan
hasil yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai
beberapa hal diantaranya yaitu:
1. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan perusahaan
yang jumlah populasinya lebih banyak, sehingga lebih luas cakupannya
agar hasilnya lebih akurat.
2. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan penambahan periode
waktu sehingga jumlah sampel pada penelitian ini bertambah dan
menghasilkan hasil yang lebih bervariasi.
3. Bagi investor, dalam memprediksi return saham para investor harus
memperhatikan faktor yang lain yang berpengaruh, baik internal maupun
eksternal seperti kondisi ekonomi,sosial, dan politik.
DAFTAR PUSTAKA
Defri, (2012). Pengaruh Arus kas Operasi, Arus kas Investasi, Arus kas
Pendanaan dan Laba Akuntansi terhadap harga saham pada perusahaan
otomotif di BEI.. Skripsi Akuntansi.
Priyatno, Duwi, 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan Spss 20.
Fahmi, Irham, 2012. Analisis laporan keuangan. Cetakan kedua. Bandung.
Fahmi, I. (2012). Pengantar pasar modal. Bandung: ALFABETA, CV
Febrianto, Rahmat dan widiastuty, Erna, 2006. Tiga Angka Laba Akuntansi
Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19
Herry, 2012. Mengenal dan Memahami Laporan Keuangan. Cetakan Pertama
Jogjakarta.
Herry. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.
Jogjakarta.
Heryawan, Herry, (2013). Analisis Pengaruh EPS, NPM, dan ROA terhadap
Return Saham. Skripsi Akuntansi.
Indriantoro, Nur, dan Bambang, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk
Akuntansi Dan Manajemen, Edisi I Jojjakarta.
Jumingan, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.
Juriandi, Indra (2012). Pengaruh Arus Kas terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Jasa Yang Terdaftar di BEI. Skripsi akuntansi
Jogianto, HM, 2000. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jogjakarta.
Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.
Kusnadi, Syamsuddin, Kertahadi, 2001. Teori Akuntansi.
Martalena, et al.(2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Munawir, 2014. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4 jogjakarta
Nagia, akifa, 2013. Cara Praktis Menyusun Laporan Keuangan. Jogjakarta.
Pamadanu, D. (2011). Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Perusahaan terhadap
Return Saham pada Perusahaan Automotive And allied Products yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi.
PSAK No 1, 2015. Penyajian Laporan Keuangan.
PSAK No 2, 2009. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Laporan Arus Kas
SAK ETAP, 2009. Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Safitri, (2010). Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER terhadap Return Saham
Pada Kasus Perusahaan Manufaktur Sektor Fod and Bevrages priode 2007-2008.
Skrpsi Akuntansi
Sugiono, Arief, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.
Wahyudiono, Bambang, 2014. Mudah membaca laporan keuangan. Jakarta.
--------www.idx.co.id