pengaruh kontribusi orang tua dalam pendidikan...

93
PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA DI KELUARGA TERHADAP PERILAKU BERIBADAH ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA PONGANGAN KEC GUNUNGPATI KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam oleh: C H O L A S O H NIM : 083111007 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: ngohanh

Post on 11-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN

AGAMA DI KELUARGA TERHADAP PERILAKU BERIBADAH

ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA PONGANGAN

KEC GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Pendidikan Agama Islam

oleh:

C H O L A S O H

NIM : 083111007

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Cholasoh

NIM : 083111007

Jurusan/Program studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 30 April 2012

Saya yang menyatakan,

Cholasoh

083111007

Page 3: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

iii

Page 4: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

iv

Page 5: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

v

Page 6: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

vi

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama di

Keluarga Terhadap Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar

di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang

Penulis : Cholasoh

NIM : 083111007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Bagaimana kontribusi orang

tua dalam pendidikan agama di keluarga 2) Bagaimana perilaku beribadah anak

usia sekolah dasar di desa Pongangan Kec. Gunungpati Kota Semarang; dan 3)

Sejauhmana pengaruh kontribusi orang tua dalam pendidikan di keluarga (X)

terhadap perilaku beribadah anak usia sekolah dasar (Y) di Desa Pongangan Kec.

Gunungpati Kota Semarang.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik korelasional.

Subyek penelitian sebanyak 29 responden untuk variabel X, dan 29 responden

untuk variabel Y, yaitu 25% dari populasi 116 anak usia sekolah dasar.

Pengambilan sampel menggunakan teknik Proporsional Stratified random

Sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket tertutup, untuk

menjaring data X dan data Y. Sedangkan Observasi digunakan untuk

mendapatkan data yang tidak dapat diperoleh melalui angket. Data penelitian yang

terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan

inferensial. Pengujian hipótesis penelitian menggunakan analisis regresi satu

prediktor dengan skor deviasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi orang tua dalam

pendidikan agama di keluarga dalam kategori “cukup”. Rata-rata variabel

kontribusi orang tua dalam pendidikan di keluarga adalah 79 terletak pada

interval 75-82, sedangkan perilaku beribadah anak usia sekolah dasar di desa

pongangan Kec. Gunungpati Kota Semarang dalam kategori “cukup”. Hal ini

ditunjukkan dari rata-rata variabel perilaku beribadah yaitu 65 terletak pada

interval 59-70.

Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa: korelasi antara kontribusi orang

tua dalam pendidikan agama di keluarga terhadap perilaku beribadah anak usia

sekolah dasar di desa Pongangan Kec. Gunungpati Kota Semarang adalah

signifikan, hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,504 > r tabel pada

taraf signifikansi 0,01 dan 0,05. Dari hasil uji t juga menunjukkan bahwa Thitung =

3,034 > ttabel (0,01)=2,771 dan ttabel (0,05)=1,703, ini berarti signifikan, dan

koefisien determinasinya r2 = 0,254016. Hal ini menunjukkan bahwa 25,4016 %

nilai perilaku beribadah anak ditentukan oleh kontribusi orang tua dalam

pendidikan agama di keluarga, melalui fungsi taksiran persamaan garis regresi: Y

= 0,787+16,720. Pengujian hipótesis penelitian menunjukkan bahwa: terdapat

pengaruh positif kontribusi orang tua dalam pendidikan di keluarga, hal ini

ditunjukkan oleh Freg = 9,203 > Ftabel (0,01) = 7,68 dan Ftabel (0,05) = 4,21.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi

dan masukan bagi para orang tua dan seluruh penduduk desa tempat lokasi

penelitian, para perangkat Desa Pongangan Gunungpati Semarang, juga para

pendidik umumnya, terutama dalam usaha untuk memberikan kontribusi yang

banyak dalam hal pendidikan untuk anak.

Page 7: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha

Pengasih dan Penyayang, yang atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulisan

skripsi ini selesai sesuai seperti yang direncanakan. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan

segenap pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengalami keadaan susah,

sedih, serasa kesepian, kurang motivasi. Akan tetapi semua itu menjadi mudah

dan menyenangkan setelah kehadiran orang-orang yang selalu mendukung dan

membimbing serta memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo atas

kepemimpinannya di Fakultas Tarbiyah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai waktu yang direncanakan.

2. Drs. Nasirudin, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan H.

Mursid, M. Ag. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam atas

bimbingan dan arahan yang telah diberikan.

3. Prof. Dr. H. M. Erfan Soebahar, M. Ag. dan Ahmad Muthohar, M. Ag. selaku

pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan

pikirannya untuk memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

4. Hery Purwanto selaku Lurah Desa Pongangan Gunungpati Semarang dan

seluruh perangkat desa yang telah berkenan memberi kesempatan dan bantuan

sehingga penelitian dapat berjalan lancar.

5. Ayahanda Muchanan dan ibunda Munafi’ah dan Kakak-kakakku Masruri,

Zuhrotunnisa, Mahfudhi, Ulfatul Aliyah dan adikku Chofifah serta

keponakanku Mazaya Akmalina yang selalu memberikan dorongan, motivasi,

Page 8: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

viii

serta alunan do’a yang selalu mengiringi langkah peneliti sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan lancar.

6. Kang mas M. Muhibbudin, sahabat tersayang IAIN Walisongo Rahayu, Ulfa,

Khirma, Rofi’, Citra, Isma, Misbah, Sahabat karib Ummi Kh, Ida, Ulfa Z yang

senantiasa menjadi penyemangat penulis, teman-teman PAI ’08 senasib

seperjuangan dalam perjalanan panjang nan melelahkan yang bergerak bersama

membangun peradaban kampus IAIN.

7. Serta keluarga besar KAMMI IAIN Walisongo yang memberikan banyak

pengalaman dan pembelajaran terutama keluarga saya selama di PesMa Qalbun

Salim Mb Novi, Mb Ari, Anis, Faiq, Nurul, Septi, Yani, Erly, Mimi.

Semoga Allah membalas kebaikan mereka lebih dari apa yang telah

mereka berikan. Penulis berharap semoga yang tertulis dalam skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 30 April 2012

Penulis

Cholasoh

NIM : 083111007

Page 9: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ............................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

DAFTAR ISI................................................................................... ............ ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat............................................... .................. 6

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka....................................................... ................... 7

B. Kerangka Teoritik.................................................. .................. 8

1. Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan di keluarga ......... 8

a. Pengertian Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan di

Keluarga .......................................................................... 8

b. Dasar Pendidikan Agama dalam keluarga ...................... 12

c. Tujuan Pendidikan Agama dalam Keluarga ................... 15

d. Metode Pendidikan Agama dalam Keluarga .................. 17

e. Bentuk-Bentuk Kontribusi Orang Tua ............................ 20

2. Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar .................... 23

a. Pengertian Perilaku Beribadah....................................... 23

b. Faktor-Faktor Pembentukan Perilaku ............................. 25

c. Bentuk-Bentuk Perilaku Beribadah ................................ 28

d. Karakteristik Anak Usia sekolah Dasar .......................... 34

Page 10: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

x

3. Pengaruh Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan di Keluarga

Terhadap Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar ... 36

C. Rumusan Hipotesis................................................ ................... 39

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..................................................... ................ 40

B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................. ................. 40

C. Populasi dan Sampel............................................. ................ 40

D. Variabel dan Indikator Penelitian......................... ................ 42

E. Teknik Pengumpulan Data.................................. .................. 43

F. Teknik Analisis Data........................................... ................. 43

BAB IV: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian........................ ..................... 47

B. Pengujian Hipotesis.......................................... ..................... 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian............................ ..................... 61

D. Keterbatasan Penelitian.................................... ...................... 63

BAB V: PENUTUP

A. Simpulan..................................................... ........................... 65

B. Saran-saran..................................................... ........................ 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama merupakan pendidikan dasar yang harus diberikan kepada

anak sejak dini. Pendidikan agama tidaklah cukup dengan pelajaran di sekolah saja,

akan tetapi yang penting adalah menanamkan jiwa agama semenjak kecil, sehingga

jiwa agama itu dapat menjiwai dan mempengaruhi cara hidup dan tingkah lakunya,

serta harus dibiasakan untuk menjalankan ibadah sejak masih kecil terutama ibadah

shalat. Maka peranan orang tua sangatlah berpengaruh sekali dalam segala aktifitas

anak. Bahkan para orang tua pada umumnya bertanggung jawab atas segalanya dari

kelangsungan hidup anak.

Ada empat tempat penyelenggaraan pendidikan agama, yaitu di rumah, di

masyarakat, di rumah ibadah, dan di sekolah. Di rumah dilaksanakan oleh orang tua.1

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena

dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk

pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga.2

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan

utama. Dinamakan pertama karena dalam keluargalah seorang anak pertama-tama

menerima pendidikan dan bimbingan. Begitu juga dikatakan utama, karena sebagian

besar kehidupan anak dilalui dalam keluarga.3 Di dalam keluarga inilah tempat

meletakkan dasar-dasar kepribadian anak, karena anak yang masih kecil lebih peka

terhadap pengaruh dari pendidiknya orang tuanya dan keluarga yang lain.

Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan

pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka

anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan terhambatlah

1Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2003), hlm. 134.

2Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1996), hlm. 35.

3Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.

38.

Page 12: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

2

pertumbuhan anak tersebut.4 Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu

bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan

mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan

kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud

berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik

antara orang tua dan anak.

Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan penting dan amat

berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang

selalu ada di sampingnya, Seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu

menjalankan tugasnya dengan baik. Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pula. Di

mata anaknya ia seorang yang tertinggi gengsinya dan terpandai diantara orang-

orang yang dikenalnya. Cara ayah itu melakukan pekerjaannya sehari-hari

berpengaruh pada cara pekerjaan anaknya. Ayah merupakan penolong utama, lebih-

lebih bagi anak yang agak besar, baik laki-laki maupun perempuan, bila ia mau

mendekati dan dapat memahami hati anaknya.5

Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah

SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan memelihara serta

menyampaikan amanah itu kepada yang berhak menerima. Karena manusia adalah

milik Allah SWT, mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan

menghadapkan diri kepada Allah SWT.6 Di sinilah sangat penting bagi keluarga

untuk melaksanakan tanggung jawab untuk mendidik dan memelihara anak-anaknya,

sebagaimana firman Allah dalam Surat At-Tahrim ayat 6

...

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

siksa api neraka… (Q.S. At-Tahrim: 6). 7

4Zakiah daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, (Jakarta : PT Remaja

Rosdakarya, 1995), hlm. 47.

5Zakiah Daradjat, , Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 36.

6Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm.

103.

7Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang, CV. Toha Putra, 1989),

hlm. 951.

Page 13: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

3

Pembinaan ketaatan beribadah pada anak, juga mulai dari dalam keluarga.

Anak yang masih kecil, kegiatan ibadah yang lebih menarik baginya adalah yang

mengandung gerak.8 Anak mulai mengenal agama lewat pengalamannya melihat

orang tua melaksanakan ibadah, mendengarkan kata Allah dan kata agamis yang

mereka ucapkan dalam berbagai kesempatan. Kemajuan pikiran, ketrampilan dan

kepandaian dalam berbagai bidang akan memantul kepada si anak. 9

Dalam QS Luqman ayat 17 telah tergambar bahwa Luqman menyuruh

anaknya shalat. Pelaksanaan perintah tersebut bagi anak-anak adalah dengan

persuasi, mengajak, dan membimbing mereka untuk melakukan shalat. Jika Anak-

anak telah terbiasa shalat di dalam keluarganya, kebiasaan tersebut akan terbawa

sampai ia dewasa, bahkan tua dikemudian hari.10

Pertumbuhan fisik anak pada umur Sekolah Dasar berjalan wajar dan hampir

sama pada semua anak. Pertumbuhan otot-otot halus telah memungkinkannya untuk

melakukan kegiatan yang memerlukan keserasian gerak, seperti melukis,

menggambar, dan melakukan gerak shalat.

Pada umumnya anak-anak pada umur enam tahun telah masuk Sekolah

Dasar, bila peraturan sekolah yang dituju mengizinkan. Anak-anak pada umur

sekolah (6-12 tahun) ini, berbeda dengan kanak-kanak di bawah umur enam tahun.

Anak-anak pada umur 6-12 tahun, ditandai dengan perkembangan kecerdasan cepat.

Kira-kira umur tujuh tahun pemikiran logis terus bertumbuh dan berkembang dengan

cepat sampai umur 12 tahun, di mana si anak telah mampu memahami hal yang

abstrak.11

Ketika anak masuk Sekolah Dasar, ia telah memiliki kadar pengalaman dan

pengetahuan yang membantu peletakan dasar-dasar keagamaan, akhlak dan

kepribadian, sesuai dengan lingkungan keluarga yang mengasuh dan mendidiknya.

8Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, hlm. 60-61.

9Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, hlm. 75.

10Jalaludin Rakhmat dkk, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 64-65.

11Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, hlm. 79.

Page 14: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

4

Ada yang taat beragama dan ada pula yang kurang acuh terhadap agama.12

Keadaan

masjid, mushalla dan tempat-tempat penyelenggaraan kegiatan keagamaan, juga

mempengaruhi sikap anak terhadap agamanya.

Begitu juga dengan perkembangan agama pada anak di umur sekolah amat

penting. Karena agama diperlukan untuk mengembangkan dirinya sebagai anak yang

baik citra dirinya. Agama yang hidup dalam lingkungan masyarakat tempat ia

dibesarkan sangat menentukan bagi perkembangan pribadinya. Di dalam keluarga

dan lingkungan yang taat beragama, akan mengembangkan pribadi beragama pada

anak. Dorongan orang tua amat penting dalam membentuk pribadi yang beragama.13

Peran orang tua menjadi penting untuk mendidik anak dalam sudut tinjauan

agama, tinjauan sosial kemasyarakatan maupun tinjauan individu. Yang menjadi

persoalan sekarang bukan lagi pentingnya pendidikan keluarga, melainkan seberapa

besar andil atau keterlibatan orang tua dalam mendidik anak-anaknya dan bagaimana

cara pendidikan itu berlangsung dengan baik sehingga mampu menumbuhkan

perkembangan kepribadian anak menjadi manusia dewasa yang memiliki sikap

positif terhadap agama. Akan tetapi realita yang ada di Desa Pongangan Kec Gunung

pati perilaku beribadah anak-anak di desa tersebut, belum begitu memperlihatkan

adanya kontribusi dari orang tua, karena setelah peneliti mengamati anak-anak yang

berusia antara 6-12 tahun masih kurang dalam menjalankan perilaku beribadahnya,

beribadah yang dimaksud di sini yaitu beribadah kepada Allah dengan menjalankan

segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya yang meliputi: Sholat, puasa

dan membaca Al-Qur’an.

Anak-anak di Desa Pongangan dalam menjalankan perilaku beribadahnya

khususnya sholat, kebanyakan anak-anak tersebut belum bisa menjalankan sholat

lima kali dalam sehari, hal itu dikarenakan oleh beberapa faktor yang salah satunya

adalah kurangnya perhatian dari orang tua untuk mengingatkan anak mereka dalam

melaksanakan sholat.

Begitu juga dengan puasa, kontribusi orang tua dalam mendidik anak supaya

anak memulai berpuasa sangatlah penting, dikarenakan ibadah puasa merupakan

12

Zakiah Daradjat, Pendidikan ……hlm. 80.

13 Zakiah Daradjat, Pendidikan……., hlm. 85.

Page 15: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

5

ibadah yang memerlukan tahapan, dimana seorang anak tidak bisa langsung puasa

satu hari penuh, akan tetapi memerlukan pelatihan sejak usia dini untuk menjalankan

ibadah puasa.

Jika dalam membaca Al-Qur’an, di desa tersebut anak-anak sudah diajarkan

tentang baca tulis Al-Qur’an sejak usia dini, ini terbukti dari banyaknya animo

masyarakat desa Pongangan yang sudah memasukkan anak-anak mereka kedalam

lembaga pendidikan Al-Qur’an sejak usia dini. Akan tetapi mayoritas dari

masyarakat desa tersebut menganggap bahwa pembelajaran yang dilakukan di

lembaga pendidikan Al-Qur’an sudah cukup sehingga jarang diantara orang tua yang

menyuruh anaknya untuk membaca lagi Al-Qur’annya di rumah.

Dari uraian di atas dan memperhatikan fenomena di masyarakat, maka

peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian lebih mengenai kontribusi orang tua

dalam pendidikan agama di keluarga. Dalam hal ini objek penelitiannya adalah anak

usia Sekolah Dasar yaitu yang berumur 6-12 tahun, yang penelitian ini selanjutnya

diberi judul pengaruh kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga

terhadap perilaku beribadah anak usia sekolah dasar di desa Pongangan Kec

Gunungpati Kota Semarang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan ditekankan

pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga di Desa

Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang?

2. Bagaimana Perilaku beribadah anak usia Sekolah Dasar di Desa Pongangan Kec

Gunungpati Kota Semarang?

3. Adakah pengaruh kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga

terhadap perilaku beribadah anak usia Sekolah Dasar di desa Pongangan Kec

Gunungpati Kota Semarang?

Page 16: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah penulis rumuskan, maka tujuan

penelitian ini secara garis besar adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di

keluarga di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang.

b. Untuk mengetahui bagaimana perilaku beribadah anak usia sekolah Dasar di desa

Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang.

c. Untuk mengetahui adakah pengaruh kontribusi orang tua dalam pendidikan

agama di keluarga terhadap perilaku beribadah anak usia sekolah dasar di desa

Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang.

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan pemikiran dan

pengetahuan dalam bidang pendidikan Islam bagi penyusun pada khususnya dan

dunia Islam pendidikan pada umumnya.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat

pada umumnya dan orang tua pada khususnya mengenai pentingnya kontribusi

orang tua dalam pendidikan agama di keluarga.

c. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan di Fakultas Tarbiyah pada umumnya dan jurusan PAI khususnya.

Page 17: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, penulis akan mendeskripsikan beberapa karya

yang ada relevannya dengan judul yang penulis buat. Dari sini penulis akan

memaparkan beberapa kesimpulan skripsi yang dijadikan sandaran teori dan

sebagai perbandingan dalam mengupas berbagai permasalahan dalam penelitian

ini, sehingga memperoleh hasil penemuan baru yang betul-betul otentik.

Diantaranya penulis paparkan sebagai berikut:

1. Ali Mustawa Fakultas Tarbiyah, 2007 “Pengaruh Pendidikan Agama dari

Orang tua Terhadap Tingkah Laku Siswa kelas V MI Al-Khoiriyah I Semarang

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara

pendidikan agama dari orang tua terhadap tingkah laku siswa.1 Pada penelitian

yang dilakukan oleh Ali mustawa ini, lebih memfokuskan penelitiannya pada

tingkah laku siswa (akhlak siswa) yang ternyata sangat dipengaruhi oleh

pendidikan agama dari orang orang tuanya, sedangkan peneliti lebih

memfokuskan lagi pada perilaku beribadah anak pada usia 6-12 tahun.

2. Maslahatul Amiroh Fakultas Tarbiyah, 2006 “Pengaruh Keteladanan Keluarga

Terhadap Pelaksanaan Ibadah Anak Usia Pendidikan Dasar Di Desa Pantenan

Kec. Paceng Gresik” yang menyimpulkan keteladanan keluarga berpengaruh

terhadap pelaksanaan ibadah anak usia pendidikan dasar di Desa Pantenan Kec.

Paceng Gresik.2 Skripsi ini memfokuskan pada keteladanan keluarga terhadap

pelaksanaan ibadah anak. Arti keluarga terasa lebih luas, karena keluarga

sendiri meliputi seluruh anggota, tidak hanya ayah dan ibu, tetapi juga kakak,

adik serta anggota keluarga lainnya. Penelitian yang penulis lakukan ini lebih

1Ali Mustawa, “Pengaruh Pendidikan Agama dari Orang tua Terhadap Tingkah Laku

Siswa kelas V MI Al-Khoiriyah I Semarang”, (Semarang: Perpustakaan Fak Tarbiyah IAIN

walisongo, 2007).

2MaslahatulAmiroh, “Pengaruh Keteladanan Keluarga Terhadap Pelaksanaan Ibadah

Anak Usia Pendidikan Dasar di Desa Pantenan Kec. Paceng Gresik Skripsi IAIN Walisongo”,

(Semarang: Perpustakaan Fak Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006).

Page 18: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

8

luas, jika kajian skripsi diatas memfokuskan pada pelaksanaan ibadah anak,

maka penelitian ini fokus pada perilaku beribadah anak.

3. Nanik Fakultas Tarbiyah, 2007 “Pengaruh Pendidikan Agama Dalam Keluarga

Terhadap Perilaku Beragama Siswa SLTP NU Hasanudin 6 Semarang Tahun

Ajaran 2003- 2004”. Bahwa ada pengaruh antara pendidikan agama dalam

keluarga dan perilaku beragama siswa di SLTP NU Hasanudin6 Semarang,

adapun pengaruh dari pendidikan agama dalam keluarga dan perilaku

beragama siswa SLTP NU Hasanudin tersebut adalah pengaruh positif di mana

dibuktikan dengan hasil korelasi regresi satu prediktor bernilai positif. Hal ini

terbukti dari analisa regresi satu prediktor dengan hasil regresi (F reg) sebesar

27,3108 kemudian dikonsultasikan dengan hasil F tabel (F t) dengan taraf

signifikan 1% dan 5% diperoleh angka sebesar 6,81 dan 3,91.3

Berbeda dengan penelitian di atas, maka penelitian ini lebih fokus atau

memfokuskan penelitian ini pada seberapa besar keterlibatan orang tua dalam

mendidik anaknya. Dan dari karya-karya di atas, masalah kontribusi orang tua

belum ada yang membahasnya.

B. Kerangka Teoritik

1. Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama di Keluarga

a. Pengertian Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama di Keluarga

Kontribusi berasal dari bahasa Inggris contribute, contribution,

maknanya yaitu "keikutsertaan", "keterlibatan", "melibatkan diri".4 Kata

kontribusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti sumbangan

atau andil.5 Jadi kontribusi adalah keikutsertaan diri seseorang dalam sesuatu.

Kontribusi atau keikutsertaan di sini yaitu sesuatu yang diberikan oleh orang

tua kepada anak baik berupa peran serta dalam pendidikan agama anak,

3Nanik, “Pengaruh Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Prilaku Beragama

Siswa SLTP NU Hasanudin 6 Semarang Tahun Ajaran 2003- 2004”, (Semarang: Perpustakaan Fak

Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007)

4http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080526075812AAueg8t/diakses

pada tanggal 15-11-2011/ 10:02

5Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat bahasa

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 730.

Page 19: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

9

memperhatikan kebutuhan, kasih sayang, materi dan lain-lain yang berguna

bagi mereka.

Dalam hal ini orang tua berusaha mengikuti perkembangan mereka

seiring dengan bertambahnya usia mereka. Orang tua pun harus menyesuaikan

perlakuannya kepada anak, sesuai dengan usia anak. Elisabeth B. Hurlock

mengungkapkan bahwa Orang tua harus dapat memasuki jiwa anak-anaknya

dengan cara mengawasi keadaan-keadaan istimewa mereka dan juga

memperhatikan segala sesuatu yang dibutuhkan anak di tempat belajar. Selain

itu orang tua juga harus bisa memberikan rasa aman kepada anak, harus bisa

menjadi orang yang dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan fisik dan

psikologis, menjadi sumber kasih sayang dan menjadi pembimbing dalam

pengembangan perilaku anak.6

Diharapkan kepada orang tua untuk memperhatikan pentingnya

pendidikan untuk anaknya terutama pendidikan agama. Sebaiknya orang tua

tidak menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada lembaga atau pihak

pendidikan akan tetapi antara kedua belah pihak menjadi mitra untuk

mencerdaskan anak. Keikutsertaan orang tua tidak sekedar hanya terlibat, akan

tetapi dapat mempengaruhi atau merubah segala sesuatu kekurangan anak

menjadi yang lebih baik.

Orang tua secara etimologi adalah ayah, ibu kandung.7 Sedangkan

pengertian orang tua secara terminologi adalah pasangan yang sudah menikah

walaupun masih muda tetapi menjadi orang tua bagi anak yang dilahirkannya.8

Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak.

Kepribadian orang tua, sikap dan cara mereka merupakan unsur-unsur

pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke

dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.9

6Elisabeth B. Hurlock, Perkembangan anak, Terj dari Child Development oleh Med

Meitasari Tjandrasa, (Jakarta: Erlangga, 1988), hlm. 201.

7Baihaqi A. K, Mendidik Anak Dalam Kandungan, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2001),

hlm, 73.

8Baihaqi A. K, Mendidik Anak Dalam Kandungan, hlm. 74.

9Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), hlm. 66.

Page 20: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

10

Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh

aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup.10

Sedangkan menurut

Ngalim Purwanto, pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja

oleh orang dewasa kepada anak dalam pertumbuhannya (baik jasmani maupun

rohani) agar berguna bagi dirinya dan masyarakat.11

Menurut Frederic J. Mc.

Donald mengungkapkan “Education is a process or an activity which is

directed at producing desirable changes in the behavior of human beings”.12

Yaitu Pendidikan merupakan suatu proses atau aktivitas yang bertujuan untuk

menghasilkan(menciptakan) perubahan yang bermanfaat bagi perilaku

manusia.

Pengertian pendidikan yang lain juga diungkapkan oleh Ahmadi yang

menyatakan bahwa “pendidikan ialah tindakan yang dilakukan secara sadar

dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah secara potensi (sumber

daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya”.13

Demikian telah diungkapkan tentang pendidikan secara umum, kalau

dikaitkan dengan pendidikan agama dalam hal ini adalah pendidikan agama

Islam, sebagaimana pendapat H.M. Arifin bahwa pendidikan Islam diartikan

sebagai rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia

yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga

terjadi perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual

dan sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitarnya di mana ia hidup.

Proses tersebut senantiasa berada di dalam nilai-nilai yang melahirkan norma-

norma syariat.14

10

Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. I49.

11M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002), hlm. 10.

12F J. Mc. Donald, Educational Psychology, (San Fransisco: Wads Worth Publising, Inc,

1959), hlm. 4.

13Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme Teosentris, (Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 28.

14H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994), hlm. 14.

Page 21: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

11

Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan berarti sebuah proses atau tindakan yang dilakukan secara sadar

untuk membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia menuju

terbentuknya manusia seutuhnya.

Dalam memberikan pengertian keluarga, Muhaimin dan Abdul Mujib

mengungkapkan bahwa dalam Islam keluarga dikenal dengan istilah usrah,

nasl, dan nasb. Pengertian keluarga dalam Islam adalah suatu sistem

kehidupan masyarakat yang terkecil yang dibatasi oleh adanya keturunan

(nasab).15

Keluarga dapat diperoleh melalui keturunan (anak, cucu),

perkawinan, (suami, istri), persusuan dan pemerdekaan.16

Sedangkan

pengertian keluarga dalam pandangan antropologi adalah suatu kesatuan sosial

terkecil yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki

tempat tinggal dan ditandai oleh kerja sama ekonomi, berkembang, mendidik,

melindungi, merawat, dan sebagainya.17

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

keluarga adalah suatu kelompok sosial terkecil yang dibatasi dari ayah, ibu

dan anak yang memiliki tempat tinggal dan ditandai oleh kerja sama

mendidik, melindungi, merawat, dan sebagainya.

Dari definisi di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa Kontribusi

orang tua dalam pendidikan agama di keluarga adalah keikutsertaan orang tua

yaitu ayah dan ibu dalam mendidik, memperhatikan kebutuhan, memberikan

fasilitas pendidikan serta mengarahkan potensi dasar yang ada pada diri anak

dan membantu perkembangan jiwa anak agar anak dapat hidup sesuai dengan

tujuan pendidikan dan tercapainya kepribadian utama menurut ajaran Islam.

Pendidikan keluarga yang baik adalah yang mau memberikan

dorongan kuat kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan agama.

Pendidikan dalam keluarga mempunyai pengaruh yang penting untuk

15

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hlm. 148.

16Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung : Trigenda Karya,

1993), hlm. 289.

17Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006),

hlm. 226.

Page 22: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

12

mendidik anak. Hal tersebut mempunyai pengaruh yang positif dimana

lingkungan keluarga memberikan dorongan atau motivasi dan dorongan untuk

menerima, memahami, meyakini serta mengamalkan ajaran Islam. Orang tua

yakni ayah dan ibu merupakan orang yang berperan penting dalam pendidikan

di keluarga, menjadi orang tua harus mampu memberikan kontribusi yang

lebih atau ikut serta dalam memberikan pendidikan.

Menurut Zakiah Daradjat bahwa pendidikan agama (Islam) dalam

keluarga yaitu pembinaan jiwa agama pada anak, atau dengan kata lain

pembinaan pribadi anak sedemikian rupa, sehingga tingkah lakunya dalam

kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama (Islam).18

Pendidikan

agama dalam keluarga termasuk pendidikan informal, yaitu proses pendidikan

yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak

sadar, pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis sejak seseorang lahir

sampai mati.19

Dengan demikian orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang

memberikan pengetahuan pada anak-anaknya, serta memberikan sikap dan

ketrampilan yang memadai, memimpin keluarga, dan mengatur kehidupannya,

memberikan contoh sebagai keluarga yang ideal, dan bertanggung jawab

dalam kehidupan keluarga, baik yang bersifat jasmani maupun rohani.

b. Dasar Pendidikan Agama dalam Keluarga

1) Dasar Religius

Yaitu dasar yang bersumber dari ajaran agama Islam yang tertera

dalam Al-Quran maupun Hadits. Menurut ajaran Islam, bahwa

melaksanakan pendidikan agama merupakan perintah dari Tuhan dan

merupakan ibadah kepadanya.

18

Zakiah Daradjat, Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang,

1976), hlm. 86-87.

19Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan, (Padang: Angkasa Raya, 1987), hlm. 35.

Page 23: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

13

a) Al-Qur‟an

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang

lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.

oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (QS.

An-Nisa: 9)20

Dalam ayat ini mempunyai tafsir masih berkisar tentang para

wali dan orang-orang yang diwasiati, yaitu mereka yang dititipi anak-

anak yatim. Juga tentang perintah terhadap mereka agar

memperlakukan anak-anak yatim dengan baik, berbicara kepada

mereka sebagaimana berbicara kepada anak-anaknya, yaitu dengan

halus, baik dan sopan, lalu memanggil mereka dengan sebutan

anakku, sayangku dan sebagainya.21

Dari tafsir di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kita

diperintahkan untuk memperlakukan anak-anak yatim dengan baik

seperti kita memperlakukan anak-anak kita sendiri. Di sini berarti kita

juga harus memperlakukan anak-anak kita dengan halus, sopan, dan

memanggil dengan kata sayangku.

b) Al-Hadits

20

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Karya Toha Putra,

2002), hlm. 78.

21Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, Terj dari Tafsir Al-Maraghi oleh Bahrun

Abu Bakar dan Hery Noer Aly,(semarang: Karya Toha Putra, 1993), hlm. 347.

Page 24: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

14

...

“Adam menceritakan kepada kita: Ibnu Abi Dibin bercerita, dari

Zuhri, dari Abu Salamah ibnu Abdurrahman, dari Abu Hurairoh

RA. Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW Bersabda: Setiap

anak yang dilahirkan itu telah membawa fithrah (beragama),

maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut

beragama Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi... (HR. Al-Bukhari).

Sabda Rasul tersebut memberikan peringatan terhadap orang tua

tentang tanggung jawab orang tua dalam memelihara fitrah anak dari

ketergelinciran dan penyimpangan yang bertentangan dengan Islam,

dan sedang fitrah itu sendiri merupakan kesiapan seorang anak untuk

menerima agama yang lurus, agama tauhid dan bahwa seluruh sunnah

Allah pada seluruh manusia tidak akan berubah. Orang tuanyalah yang

menentukan agama anak, anak dikenalkan dengan agama sejak masih

kecil, dimana anak masih sangat mudah terpengaruh, di situlah

penentuan agama anak yang dibawa sampai anak menjadi dewasa.

Dari dalil tersebut di atas memberikan pengertian kepada kita,

bahwa dalam ajaran Islam memang ada petunjuk dan perintah untuk

mendidik agama, baik pada keluarga maupun kepada orang lain sesuai

dengan kemampuannya.

2) Dasar Psikologi

Manusia dikatakan sebagai mahluk “psycho-physic netral” yaitu

makhluk yang memiliki kemandirian (selfand ingress) jasmaniah dan

rohaniyah, di dalam kemandiriannya itu manusia mempunyai potensi dasar

atau kemampuan dasar yang merupakan benih yang dapat bertumbuh dan

berkembang. Pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan

pendidikan.23

22

Abi Abdilah Muhammad bin Ismail Al Bukhari, Shohih Bukhori juz I , (Libanon: Dar al

Kutub al Ilmiyah, 2008), hlm. 465.

23H. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Di Lingkungan Sekolah Dan

Keluarga, (Jakarta : Bulan Bintang,1976), hlm. 22.

Page 25: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

15

Dimana dengan pendidikan maka pertumbuhan dan perkembangan

anak dapat mencapai titik yang maksimal, dimana keluarga merupakan

pemegang peran utama dari pertumbuhan dan perkembangan anak,

bilamana pendidikan yang diperoleh itu baik maka pertumbuhan dan

perkembangan akan baik dan lancar untuk proses kehidupan dalam

masyarakat.

3) Dasar Filosofis

Menurut pandangan filsafat, manusia adalah makhluk yang disebut

“Homo Sapiens” yaitu makhluk yang mempunyai kemampuan untuk

berilmu pengetahuan. Memang salah satu gharizah manusia adalah ingin

mengetahui hal-hal yang belum diketahui yang disebut instink neugirig

atau curiosity. Dengan instink ini maka manusia selalu cenderung untuk

memperoleh pengetahuan tentang segala sesuatu di sekelilingnya.24

Kemampuan instink inilah yang memberikan manusia untuk dapat

dididik dan diajar, sehingga dapat menangkap sesuatu ilmu yang diajarkan.

Suatu ilmu yang dipahami tadi terbentuk menjadi ilmu pengetahuan yang

dimilikinya. Dengan kata lain, dengan melalui proses belajar dan diajar,

manusia pada akhirnya menjadi makhluk yang berilmu pengetahuan.

c. Tujuan Pendidikan Agama dalam Keluarga

Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau

kegiatan selesai. Maka pendidikan, suatu usaha dan kegiatan yang berproses

melalui tahap-tahap atau tingkatan-tingkatan. Tujuan pendidikan bukanlah

suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi merupakan suatu

keseluruhan dari kepribadian seseorang, baik hubungannya dengan Allah

maupun hubungannya dengan sesamanya agar terjadi keserasian dan

keharmonisan, baik hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Ini sesuai dengan

firman Allah SWT:

24

H. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Di Lingkungan Sekolah dan

Keluarga, hlm. 23.

Page 26: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

16

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah

(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,

dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. “ (Q.S. Al

Qashash: 77).25

Ayat di atas memiliki tafsir bahwa diperintahkan untuk berusaha

sekuat tenaga dan pikiranmu dalam batas yang dibenarkan Allah untuk

memperoleh harta dan hiasan duniawi dan berbuat baiklah kepada semua

pihak, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat

kerusakan dalam bentuk apapun di bagian manapun di bumi ini.26

Sedangkan yang menjadi tujuan pendidikan keluarga adalah

berangkatdari tujuan pendidikan Islam secara umum sebagaimana ungkapan

M. Athiyah Al-Abrasyi yang dikutip oleh Zuhairini, yaitu:

1) Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. Kaum muslimin telah

sepakat bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam, dan

bahwa mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan yang

sebenarnya. Jadi tujuan asasi pendidikan Islam adalah keutamaan atau

fadhilah.

2) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat, pendidikan Islam tidak

hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak juga pada

segi keduniaan semata tetapi ia menaruh pada kedua-duanya sekaligus.

3) Memperhatikan persiapan untuk mencari rizki dan segi-segi agama, moral

dan kejiwaan dalam pendidikan dan pengajaran.

25

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 394.

26M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,

(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 405.

Page 27: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

17

4) Menumbuhkan roh ilmiah pada pelajar dan memuaskan keinginan dalam

arti untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sebagai ilmu.

Pada waktu pendidik muslim menaruh perhatian kepada pendidikan agama

dan akhlak mempersiapkan diri untuk kehidupan dunia dan akhiratdan

mempersiapkan untuk mencari rizqi mereka juga menumpukan perhatian

pada sains, sastra dan seni.

5) Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis dan perusahaan supaya ia

dapat menguasai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan supaya ia

dapat mencari rizki dan hidup dengan mulia di samping memelihara

segikerohanian dan keagamaan.27

Pendidikan keluarga mempunyai tujuan untuk menanamkan taqwa dan

perilaku yang baik pada anak sehingga anak bisa menjalankan perintah Allah

dan menjauhi larangan-Nya, dan anak juga dapat melaksanakan ibadah dengan

rutin untuk mempersiapkan mereka dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat.

d. Metode Pendidikan Agama dalam Keluarga

Metode pendidikan dalam keluarga adalah sangat bervariasi, antara

satu keluarga dengan keluarga yang lain berbeda penggunaannya. Hal tersebut

disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing keluarga. Metode yang

digunakan dalam lingkungan keluarga adalah:

1) Metode dengan keteladanan

Pemberian contoh teladan yang baik (uswatun hasanah) terhadap

anak, terutama anak-anak yang belum mampu berpikir kritis, akan banyak

mempengaruhi pola tingkah laku mereka dalam perbuatan sehari-hari atau

dalam mengerjakan suatu tugas pekerjaan yang sulit. Menurut Abdullah

Nasih Ulwan, keteladanan dalam pendidikan merupakan metode influentif

yang dapat diandalkan keberhasilannya dalam membentuk spiritual, moral

dan sosial.28

Pendidikan dengan keteladanan dapat dilakukan dengan

menampilkan perilaku yang baik di depan anak. Penampilan perilaku yang

27

Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 164-166.

28Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 153.

Page 28: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

18

baik dapat dilakukan dengan sengaja maupun dengan tidak sengaja.

Keteladanan yang disengaja adalah keadaan yang sengaja diadakan oleh

pendidik agar ditiru oleh peserta didik atau anak. Sedangkan keteladanan

yang tidak disengaja ialah keteladanan dalam keilmuan, sifat keikhlasan

dan sebagainya.29

Anak-anak akan selalu memperhatikan dan mengawasi perilaku

orang-orang dewasa. Mereka akan mencontoh orang-orang dewasa itu.

Terutama orang tua mereka. Karna pada dasarnya setiap anak senang

meniru. Hal ini terjadi karena salah satu proses pembentukan perilaku

mereka diperoleh dengan cara meniru. Menghadapi kenyataan demikian,

orang tua dituntut untuk bisa memberikan contoh-contoh keteladanan yang

nyata akan hal-hal yang baik.

2) Metode dengan pembiasaan

Pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu atau

seseorang menjadi terbiasa.30

Pembiasaan itu sendiri dilakukan mengingat

manusia mempunyai sifat lupa dan lemah. Sebagai contoh anak harus

dibiasakan cara makan dan minum, cara berpakaian, cara bergaul dengan

baik terlebih lagi dalam beribadah misalnya shalat, puasa dan membaca

Al-Qur‟an. Seperti apa yang telah diucapkan oleh Imam Al-Ghazali,

“Anak-anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya, dan hatinya yang

suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Karenanya, jika

dibiasakan pada kebaikan dan diajarkan kebaikan kepadanya, maka ia

akan tumbuh pada kebaikan tersebut, dan akan berbahagialah di dunia dan

akhirat.31

Dengan membiasakan dan mengulang-ulang perbuatan yang baik

yang senantiasa diajarkan kepada anak sehingga akan membekas pada diri

29

Bukhari umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 190-191.

30Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat

Press, 2002), hlm. 110.

31Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Terj dari Tarbiyatul

Aulad Fiil-Islam oleh Saifullah Kamalie, (Bandung: Asy Syifa, 1988), hlm 51.

Page 29: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

19

anak. Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapannya dilakukan sejak

kecil, karena memiliki rekaman atau ingatan yang kuat.

3) Metode dengan nasehat

Diantara metode dan cara-cara mendidik yang efektif di dalam

upaya membentuk keimanan anak, mempersiapkannya secara moral,

psikis, dan sosial adalah mendidiknya dengan memberi nasihat. Sebab,

nasihat sangat berperan dalam menjelaskan kepada anak tentang segala

hakikat, menghiasinya dengan moral mulia, dan mengajarinya tentang

prinsip-prinsip Islam.32

Pendidikan ini dilakukan dengan cara menyeru kepada anak untuk

melaksanakan kebaikan atau menegurnya bila melakukan suatu kesalahan.

Dalam menasihati dan mengingatkan anak dengan cara menyentuh qalbu

dan menggugah untuk mengamalkannya.

4) Metode dengan memberikan perhatian

Yang dimaksud pendidikan dengan perhatian adalah mencurahkan,

memperhatikan dan senantiasa mengikuti perkembangan anak dalam

pembinaan akidah dan moral, persiapan spiritual dan sosial, disamping itu

juga selalu bertanya tentang situasi pendidikan jasmani dan daya hasil

ilmiahnya.

Islam, dengan universitalitas prinsip dan peraturannya yang abadi,

memerintah para bapak, ibu dan para pendidik untuk memperhatikan dan

senantiasa mengikuti serta mengontrol anak-anaknya.33

Berilah waktu

kepada anak beberapa menit untuk mendengarkan dan memperhatikan apa

yang akan disampaikan sang anak.

Setiap orang ingin mendapatkan perhatian ketika ia sedang

berbicara, tidak lain halnya dengan seorang anak, mereka juga ingin

diperhatikan ketika mereka ingin berbicara atau menceritakan sesuatu,

32

Abdullah Nashih Ulwan, Kaidah-Kaidah Dasar, Terj dari Tarbiyatul Aulad Fiil-Islam

oleh Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hlm.65-66.

33Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, hlm. 123.

Page 30: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

20

dengan memberikan perhatian kepada mereka, maka anak akan merasa

tentram.

5) Metode dengan memberi hukuman.

Secara edukatif, sebagian pakar pendidikan membolehkan

memanfaatkan hukuman sebagai alat dan metode mendidik anak. 34

Orang

tua tidak boleh memberikan hukuman yang terlalu berat, dimana anak

tidak mampu menerima hukuman itu dan akan membuatnya senantiasa

menyalahkan diri sendiri serta trauma mendengar ia disalahkan. Jangan

pula orang tua hanya memberikan hukuman dengan pukulan, tetapi

menjadikannya (hukuman) sebagai langkah terakhir dengan kadar sedikit

dan seringan mungkin.35

Hukuman adalah suatu alat yang sesekali waktu memang

diperlukan oleh pendidik untuk mencapai tujuan sepanjang diterapkan atas

dasar kasih sayang dan tidak membahayakan anak. Biasanya hukuman

merupakan jalan terakhir yang ditempuh oleh pendidik atau orang tua.

e. Bentuk-bentuk Kontribusi Orang Tua

Betapa luasnya pengaruh keluarga pada anak dan perkembangannya

baru dapat dihargai sepenuhnya saat seseorang menyadari apa saja kontribusi

atau keikutsertaan para anggota keluarga pada anak. Beberapa kontribusi

tersebut diantaranya:

1) Memperhatikan Kebutuhan Pendidikan

Berbahagialah anak yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga

yang beriman dan beramal saleh, dimana keluarga tersebut memahami

ciri-ciri anak pada umur-umur tertentu, dan mengetahui kebutuhan utama

anak pada berbagai tahap umur. Pada umur 6-12 tahun atau pada masa

kanak-kanak akhir yang amat dibutuhkan oleh anak adalah perhatian yang

cukup dalam berbagai kebutuhannya.

34

Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 373.

35Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, Terj dari Al Islam Wa

Asy Syabab oleh Arum Titi Sari, (Jakarta: A. H Ba‟adillah Press, 2002), hlm. 78.

Page 31: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

21

Perhatian orang tua tersebut berupa pemberian pendampingan

ketika anak belajar, orang tua perlu sekali mendampingi anak-anak mereka

ketika belajar agar orang tua dapat memberikan bimbingan yang mana

anak mengalami kesulitan, sehingga anak juga merasa semangat belajar

karena merasa diperhatikan oleh orang tua mereka. Jadi orang tua tidak

sepenuhnya menyerahkan pendidikan anak mereka ke lembaga sekolah

akan tetapi orang tua juga terlibat dalam mendidik anak.

Perhatian selanjutnya yaitu pendampingan ketika anak menonton

televisi. Televisi merupakan sebuah media informasi yang mana dapat

memberikan dampak positif atau dampak negatif, apabila tidak berhati-hati

dalam memilih acara televisi maka anak akan terpengaruh pada hal-hal

yang kurang baik. Orang tua harus secara intensif dapat memantau atau

memilih acara yang pantas untuk ditonton oleh anak-anak mereka, karena

pada zaman sekarang ini banyak tontonan yang menjadi tuntunan, dan

begitu sebaliknya tuntunan menjadi tontonan.

2) Memberikan Fasilitas Pendidikan.

Tanggung jawab penting orang tua adalah memberikan pendidikan

kepada anak-anaknya, akan tetapi jika dalam pelaksanaan suatu

pendidikan tanpa fasilitas, maka hal itu kurang memperlancar proses

pendidikan, sebagai orang tua yang baik, agar pendidikan anak dapat

berjalan dengan lancar, maka para orang tua untuk memberikan fasilitas

pendidikan, dan sebaiknya fasilitas tersebut yang bermanfaat dan

bervariasi, sehingga otak, pemikiran, dan ilmu pengetahuan anak semakin

matang.36

Fasilitas tersebut diantaranya yaitu memberikan mushaf Al-Qur‟an

yang kata-kata dan bentuk hurufnya jelas, Buku-buku kitab hadits yang

sesuai dengan umur, tingkat pemahaman, dan budaya anak, kemudian

buku-buku tentang fiqh, terutama ibadat-ibadat yang sesuai dengan umur,

tingkat pemahaman dan budaya anak.

36

Abdullah Nashih Ulwan, Kaidah-kaidah Dasar, hlm 402.

Page 32: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

22

3) Mengingatkan Untuk Melakukan Ibadah.

Mendidik dan mengingatkan mereka untuk mampu mendirikan

shalat fardhu sampai mereka terbiasa mendirikannya adalah diperintahkan

oleh Nabi SAW kepada setiap orang tua (ayah dan ibu) yang diberi amanat

oleh Allah SWT mengasuh anak-anak buah kasih sayang pernikahan

mereka. Seperti dalam sabda Nabi:

Diceritakan kepada kami Mu‟ammil bin Hisyamya‟ni Al Yasykuri

Ismail tentang Suwar Abi Hamzah, berkata, Abu Daud yaitu Suwar

bin Daud Abu Hamzah Al-Mazni As Soir tentang Umar bin Syuaib

tentang ayahnya, tentang kakeknya berkata, Rasulullah Bersabda

perintahkan anak-anakmu untuk melaksanakan shalat apabila

mereka telah berusia tujuh tahun, dan apabila mereka telah berusia

sepuluh tahun maka pukullah mereka (apabila tetap tidak mau

melaksanakan shalat itu) dan pisahkanlah tempat tidur mereka.

(HR. Abu Daud)

Sabda Nabi SAW tersebut tampak secara tegas memerintahkan,

bahwa batas usia anak untuk pendisiplinan shalat lima waktu adalah

diantara tujuh sampai dengan sepuluh tahun. Dan hendaklah mereka

dipukul lantaran tidak mau mengerjakan shalat. Mendisiplinkan shalat

fardhu pada anak membutuhkan perjuangan dan pengorbanan serta do‟a

yang tulus ikhlas, perlu proses yang relatif panjang dan harus dilakukan

secara konsisten serta berkesinambungan, tidak mungkin dapat melalui

proses yang instan, untuk itu orang tua diharapkan selalu mengontrol dan

mengingatkan anak-anak mereka untuk melaksanakan shalat, dalam

37

Abi Daud Sulaiman Bin Asy Assajstani, Sunan Abi Daud, (Libanon: Darul Fikr, 1994),

hlm. 197.

Page 33: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

23

mengingatkan pun orang tua dianjurkan dengan menggunakan intonasi dan

bahasa yang dilandasi rasa kasih sayang supaya anak benar-benar ikhlas

dalam menjalankan.

Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang diwajibkan untuk semua

muslim yang sudah baligh, dan hukum dari puasa tersebut adalah wajib,

anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan puasa tetapi dianjurkan

utuk berlatih, dengan tujuan agar anak dapat melatih dirinya untuk

menahan lapar dan dahaga, dari semua itu tidak lepas dari orang tua yang

membimbing dan mengarahkan agar anak mau berlatih berpuasa,.

Alqur‟an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju

cahaya yang terang benderang. Dianjurkan sekali seorang muslim untuk

membaca dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya.

Mengajari anak untuk membaca Alqur‟an harus dimulai sedini

mungkin yang mana anak masih mudah untuk menerima pelajaran dan

mudah mengingat. Sekarang ini banyak orang tua yang menyerahkan

pendidikan Al-Qur‟an kepada lembaga non formal. Akan tetapi orang tua

juga perlu mengajari lagi membaca al-Qur‟an di rumah.

2. Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar

a. Pengertian Perilaku Beribadah

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku adalah tanggapan

atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.38

Sedangkan dalam

kamus lengkap psikologi bahwa perilaku adalah sebarang respon (reaksi,

tanggapan, jawaban, balasan) yang dilakukan oleh suatu organisme. Perilaku

adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang bersifat umum

mengenai otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagaimana

terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh. Seperti pada teori Pavlov yaitu

mengenai teori perilaku melalui percobaannya tentang anjing dan air liurnya.

38

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

(Jakarta: PT Gramedia, 2008), hlm. 1056.

Page 34: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

24

Proses yang ditemukan oleh Pavlov, di mana perangsang yang asli dan

netral atau rangsangan biasanya secara berulang-ulang dipasangkan dengan

unsur penguat, akan menyebabkan suatu reaksi.39

Jadi perilaku tersebut bisa

timbul disebabkan karena adanya rangsangan. Akan tetapi J.M Tanner juga

mengungkapkan bahwa faktor gen juga dapat mempengaruhi perkembangan

perilaku. Di sini ada tiga metode yang dibuat untuk mengetes apakah perilaku

tersebut ditentukan secara genetis atau tidak, diantaranya yaitu:

1) Pemencilan (isolation). Contoh Seekor binatang yang dibesarkan sendirian

di lingkungan yang berbeda dengan lingkungan normal bagi spesiesnya.

Maka perkembangan perilaku binatang tersebut ditentukan secara genetis.

2) Kawin silang (cross breed). Contoh Dua ekor binatang yang sama

spesiesnya namun berbeda galur dan berpenampilan berbeda pada perilaku

yang sama, dikawinkan. Apabila keturunan mereka (dibesarkan secara

terpisah dari kedua induknya untuk mencegah adanya peniruan)

memperlihatkan perilaku separuhnya dari masing-masing induknya. Maka

perilaku tersebut dianggap ditentukan secara genetis.

3) Keuniversalan (universality). Contoh apabila semua anggota suatu spesies

menunjukkan bentuk perilaku tertentu yang berkembang dalam rangkaian

yang sama, maka kemungkinannya ialah bahwa perilaku tersebut sangat

ditentukan secara genetis.40

Perilaku adalah sifat, bentuk-bentuk dan penyesuaian diri yang

membentuk karakter individu dan hubungannya dengan orang lain dimana ia

berada. Begitu juga dengan perilaku anak akan terbentuk dari lingkungan yang

sering dia jumpai, yaitu lingkungan keluarga. Jadi sebisa mungkin anggota

keluarga terutama orang tua untuk selalu menampilkan perilaku yang baik.

Karena kedua orang tua memikul tanggung jawab yang terbesar terhadap

perilaku anak-anak mereka di masa kecil.

39

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 54-55.

40Malcolm Hardy Steve Heyes, Pengantar Psikologi, Terj. Soenardji, (Jakarta: Erlangga,

1988), hlm. 99.

Page 35: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

25

Kata ibadah menurut bahasa dipakai dalam beberapa arti, antara lain,

tunduk hanya kepada Allah SWT karena pilihan sendiri, taat, berserah diri,

dan mengikuti segala perintah Allah SWT. Sedangkan ibadah menurut

Muhammad Abdul Qadir Ahmad adalah terbatas pada amal perbuatan shalat,

zakat, puasa dan haji. Ibadah sebagaimana yang telah diuraikan Al-Qur‟an

ialah amal praktik yang berulang-ulang dilakukan untuk membiasakan orang

mukmin hidup dengan akhlak yang mulia.41

Amal praktik tersebut salah

satunya yaitu membaca Al-qur‟an. Sedangkan Ibadah menurut ulama akhlak:

“Mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan segala

syariat (hukum)”.42

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

ibadah adalah Amal perbuatan yang terbatas pada shalat, puasa, membaca Al-

Qur‟an yang dilakukan secara berulang-ulang untuk membiasakan orang

mukmin hidup dengan akhlak mulia.

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa

perilaku beribadah adalah tanggapan atau reaksi anak terhadap Amal

perbuatan yang terbatas pada shalat, puasa, membaca Al-Qur‟an yang

dilakukan secara berulang-ulang untuk membiasakan orang mukmin hidup

dengan akhlak mulia.

Ibadah di dalam Islam mendidik kita untuk selalu berkesadaran

berfikir. Tetapi tidak ada suatu ibadah pun yang diterima oleh Allah, kecuali

jika memenuhi dua syarat yaitu niat yang ikhlas serta menjalankan ketaatan

sesuai dengan bentuk dan cara yang telah disunnahkan oleh Rasulullah.

Karena semua amal ibadah itu tergantung pada niatnya, jika niat kita benar-

benar ikhlas dalam menjalankan ibadah tersebut, maka suatu ibadah tersebut

tidak akan sia-sia.

41

Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Terj H. A.

Mustofa, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 134-135.

42Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah: Ibadah ditinjau dari Segi

Hukum dan Hikmah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000), hlm. 3.

Page 36: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

26

b. Faktor-faktor Pembentukan Perilaku

Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya di keluarga, mereka

akan memperhatikan orang tuanya serta saudaranya. Mereka akan

dipandangnya sebagai orang yang berperan dalam kehidupan keluarga, segala

kejadian sehari-hari dan apa yang dipergunakan serta apa yang dilakukan

mereka akan ditiru dan dicoba oleh anak tersebut. Perilaku keagamaan pada

anak hampir sepenuhnya autoritarium maksudnya konsep keagamaan pada diri

mereka dipengaruhi oleh faktor dari luar diri mereka. Hal tersebut dapat

dimengerti karena anak sejak usia muda telah melihat mempelajari hal-hal

yang berada diluar diri mereka. Mereka telah melihat dan mengikuti apa-apa

yang dikerjakan dan diajarkan oleh orang dewasa dan orang tua mereka

tentang sesuatu yang berhubungan dengan kemaslahatan agama.

Untuk mengetahui perilaku seseorang, maka harus mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhinya meliput : faktor intern dan faktor ekstern.

1) Faktor Intern (faktor dalam)

Faktor dalam atau faktor bawaan adalah segala sesuatu yang

dibawa sejak lahir. Setiap manusia lahir di dunia mempunyai pembawaan

sendiri-sendiri yang mempengaruhi perilaku menurut situasi dan kondisi.

a) Pengalaman Pribadi

Setiap manusia mempunyai pengalaman pribadi masing-

masing tentang hal ini Zakiah Daradjat mengatakan sebelum anak

masuk sekolah, telah banyak pengalaman yang diterimanya di rumah,

dari orang tua dan saudaranya serta seluruh anggota keluarga,

disamping itu dari teman sepermainannya. Dari situ terbukti bahwa

semua pengalaman yang dilalui orang sejak kecil atau lahir merupakan

unsur-unsur dalam pribadi. 43

Dari pengalaman tersebut maka

pembentukan sikap dan perilaku hendaknya ditanamkan sedini

mungkin dalam pribadi seseorang yakni sejak anak dalam kandungan.

43

Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hlm. 11

Page 37: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

27

b) Emosi

Emosi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam

pembentukan perilaku seseorang, “sesungguhnya emosi memegang

peranan penting dalam sikap dan tindak agama. Tidak ada satu sikap

atau tindak agama yang dapat dipahami, tanpa mengindahkan

emosinya”.44

c) Persepsi

Persepsi merupakan faktor dari diri pribadi yang mempunyai

pengaruh perilaku seseorang, karena persepsi orang sangat

berpengaruh pada perilakunya.45

Sebagaimana contoh siswa yang

beranggapan atau berpandangan jika orang tua rajin mengerjakan

sholat, puasa dan lain sebagainya maka akan mendorong anak untuk

bagaimana dia meniru dan mencontoh orang tua, hingga akhirnya akan

mempengaruhi perilaku anak.

2) Faktor Ekstern (faktor Luar)

Faktor luar atau faktor lingkungan yang ada di luar manusia dan

dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Lingkungan merupakan suatu

faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan perilaku anak, dimana

perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Adapun

lingkungan yang dilalui oleh seorang anak antara lain lingkungan

keluarga, sekolah, dan masyarakat.

a) Lingkungan Keluarga.

Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan

diantara anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini terletak dasar-

dasar pendidikan. Di sini pendidikan berlangsung dengan sendirinya

sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku di dalamnya. Di sini

diletakkan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih sayang dan

penuh kecintaan, kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai

44

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, hlm.189.

45Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya,(Jakarta: Bina Aksara, 1989), hlm.

105

Page 38: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

28

kepatuhan. Justru karena pergaulan yang demikian itu berlangsung

dalam hubungan yang bersifat pribadi dan wajar, maka penghayatan

terhadapnya mempunyai arti yang amat penting.46

Suasana kehidupan keluarga yang baik, sesuai dan tetap

menjalankan agama yang dianutnya merupakan persiapan yang baik

untuk membentuk perilaku beribadah anak, oleh karena melalui

suasana keluarga yang demikian itu akan tumbuh perubahan perilaku

beribadah anak yang akan berubah menjadi lebih baik.

b) Lingkungan Sekolah

Merupakan badan pendidikan yang penting pula setelah

keluarga. Maka orang tua menyerahkan tanggung jawabnya sebagian

kepada lembaga sekolah, dimana sekolah berfungsi sebagai pembantu

keluarga dalam mendidik anak dan sekolah memberikan pendidikan

dan pengajaran apa yang tidak dapat atau tidak ada kesempatan orang

tua untuk memberikan pendidikan dan pengajaran di keluarga.47

Sehingga jelas bahwa lingkungan sekolah juga mempunyai pengaruh

yang penting dalam rangka pembentukan perilaku dan kepribadian

yang baik.

c) Lingkungan Masyarakat.

Masyarakat merupakan kumpulan manusia atau terdiri dari

beberapa individu yang menetap dalam suatu daerah yang bermacam-

macam coraknya baik status sosial dan watak individu, yang semuanya

itu akan sangat mempengaruhi perkembangan perilaku dan kepribadian

anak. Sebab setiap hari anak mendapat informasi dan komunikasi dari

macam-macam keadaan yang semuanya itu sangat cepat berpengaruh

pada diri anak.

Berdasarkan uraian di atas bahwa lingkungan yang baik sangat

mendukung terbentuknya perilaku beribadah anak, dan sebaliknya

46

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm 66.

47Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 179.

Page 39: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

29

lingkungan yang jelek akan cepat menjadikan anak jelek pula, baik

perilaku maupun kepribadiannya.

c. Bentuk-bentuk Perilaku Beribadah

1) Menjalankan Sholat Lima waktu

Menjalankan sholat fardhu lima waktu dalam sehari semalam,

subuh, dhuhur, „ashar, maghrib, isya‟, merupakan kewajiban yang

dibebankan Allah SWT pada setiap hamba-Nya yang beriman.

Secara etimologi sholat berarti do‟a. Sedangkan secara terminologi

bahwa shalat adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan

perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam dan

memenuhi beberapa syarat yang ditentukan. 48

Dari aspek hakikat, shalat

diartikan berhadapnya hati (jiwa) kepada Allah SWT dengan penuh rasa

takut kepada-Nya, serta menumbuhkan dalam jiwa tentang kebesaran dan

keagungan dan kesempurnaan kekuasaan-Nya.49

Shalat adalah Fardlu ain atas tiap-tiap muslim yang baligh atau

dewasa. Tentang perintah shalat terdapat dalam Al-Qur‟an surat An-Nisa

ayat 103:

Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya

shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-

orang yang beriman.50

Ayat di atas memiliki tafsir perintah untuk mengingat Allah setelah

menyelesaikan shalat, kemudian apabila merasa aman, maka disuruh untuk

mendirikan shalat, Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan

waktunya atas orang-orang yang beriman.51

48

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), hlm. 53.

49Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Tuntunan Shalat Nabi SAW Sebuah

Panduan Praktis, (Semarang: Pustaka Rizki putra, 2004), hlm. 3.

50Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 95.

51Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: Toha Putra, 1993), hlm.

228.

Page 40: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

30

Sebagai upaya pembinaan perilaku beribadah anak, dalam

melaksanakan shalat sangat dianjurkan melakukan dengan berjamaah. Dua

puluh tujuh kali lipat pahala dan keutamaan mereka yang shalatnya

berjamaah daripada shalat sendiri. Shalat berjamaah menumbuhkan

solidaritas sosial yang kuat dan ajaran persamaan antar manusia dan

mempererat tali persaudaraan dan ikatan perdamaian.

Menurut Fazlur Rahman seperti yang dikutip dalam buku

Muhammad Daud Ali, ada beberapa dampak (pengaruh) positif ibadah

shalat, antara lain:

a) Menjaga dan memelihara ketepatan waktu.

b) Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kewajiban melaksanakan

sesuatu.

c) Menempa dan membina watak, yaitu sifat batin manusia yang

mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti

(akhlaq).52

2) Menjalankan Puasa

Puasa menurut bahasa berarti imsak atau menahan, berpantang atau

meninggalkan.53

Puasa menurut istilah yaitu ibadah yang dapat

menanamkan rasa kebersamaan dengan orang–orang fakir dalam menahan

lapar dan dahaga, serta kebutuhan lain manusia seperti biologis, dan

sebagainya. Ia menyadarkan dorongan rasa simpati dan menguatkan

keutamaan jiwa seperti takwa, mencintai Allah, amanah, sabar, dan tabah

menghadapi kesulitan.

Puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan atas tiap-tiap muslim yang

sudah baligh. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah

ayat 183:

52

Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2000), hlm. 264.

53Abu Ahmadi, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Untuk Perguruan Tinggi,

(Jakarta: Bumi Aksra, 2008), hlm. 177.

Page 41: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

31

Hai Orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu

supaya kamu bertaqwa.54

Ayat di atas memiliki tafsir yaitu mengandung pengukuhan tentang

ibadah puasa, sekaligus memberikan dorongan untuk melaksanakannya,

selain itu memberi hiburan kepada orang yang melaksanakannya karena

ibadah puasa merupakan ibadah yang berat. Dan sesuatu yang berat jika

diwajibkan kepada orang banyak maka akan menjadi mudah

melakukannya, sekaligus memberikan dorongan kepada mereka untuk

melakukannya.55

Puasa bukan hanya menahan diri dari makan, minum, dan

kebutuhan biologis lainnya dalam waktu tertentu. Akan tetapi puasa

merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengekang diri

dari keinginan-keinginan yang haram dan perbuatan yang onar. Dari segi

pendidikan puasa menumbuhkan disiplin jiwa, moral dan semangat sosial

yang kuat. Ia juga mendidik manusia berjiwa besar, sabar dalam menjalani

hidup dan berakhlak mulia.

Hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan ibadah puasa

diantaranya adalah:

a) Peningkatan disiplin rohani.

b) Menumbuhkan disiplin akhlak.

c) Meningkatkan ketahanan tubuh.

d) Upaya Pemeliharaan Kesehatan.56

54

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 28.

55Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maragi, hlm. 116.

56Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, hlm. 281.

Page 42: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

32

3) Membaca Al-Qur‟an

Membaca Al-Qur‟an adalah kemampuan melafalkan kata-kata,

huruf abjad Hijaiyyah yang dilihatnya dengan mengerahkan kemampuan

melalui pengertian dan mengingat-ingat secara benar baik makhorijul

khuruf maupun tajwidnya karena yang dibaca adalah kalam Allah (ayat-

ayat suci).

Al-Qur‟an satu-satunya kitab suci di dunia yang hingga kini masih

tetap terjaga dan terpelihara keasliannya. Sebagai mukjizat Nabi

Muhammad SAW, Al-Qur‟an masih dalam keadaan utuh, tak satupun

hurufnya berubah. Bahwa Al-Qur‟an merupakan kitab yang

keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu

dipelihara. Allah telah berfirman:

“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur‟an dan pasti

kami (pula) yang memeliharanya”. (QS. Al Hijr: 9)57

Ayat di atas memiliki tafsir bahwa ayat ini merupakan peringatan

yang keras bagi orang-orang yang mengabaikan Al-Qur‟an, mereka tidak

percaya bahwa Al-Qur‟an itu diturunkan Allah kepada Rasul Nya

Muhammad, seakan-akan Tuhan menegaskan kepada mereka “ Kamu ini

hai orang-orang kafir sebenarnya adalah orang-orang yang sesat yang

memperolok-olokan Nabi dan Rasul yang telah Kami utus menyampaikan

agama Islam kepadamu. Sesungguhnya sikap kamu yang demikian itu

tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap kemurnian dan kesucian Al-

Qur‟an, karena kamilah yang menurunkannya dan kami sendirilah yang

memelihara Al-Qur‟an itu dari segala macam usaha untuk mengotorinya

dan usaha untuk menambah, mengurangi dan merubah ayat-ayatnya, Kami

akan memeliharanya dari segala macam bentuk campur tangan manusia

terhadapnya.58

57

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 262.

58Departemen Agama RI, Al-Qur’an DanTafsirnya, (Semarang: Citra Effhar, 1993), hlm.

244.

Page 43: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

33

Membaca Al-Qur‟an adalah ibadah maka membaca Al-Qur‟an

dengan bacaan yang sebenar-benarnya adalah satu wujud keimanan kita

kepada Al-Qur‟anul Karim. Allah SWT Berfirman

Orang-orang yang telah kami beri Kitab, mereka membacanya

sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya.

Dan barang siapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang

yang rugi. (QS. Al-Baqarah: 121)59

Ayat di atas memiliki tafsir bahwa orang-orang yang telah diberi

al-kitab yaitu Taurat dan Injil, mereka membacanya dengan bacaan yang

sebenarnya, yakni mengikuti tuntunannya secara baik dan sempurna serta

sesuai dengan apa yang diturunkan Allah tanpa melakukan atau

mempercayai perubahan yang ada, mereka itu yakni yang sungguh tinggi

kedudukannya di sisi Allah beriman kepadanya, yakni kepada kitab suci

itu atau kepada petunjuk Allah yang sempurna itu. Dan barang siapa yang

ingkar kepadanya, yakni kepada kitab suci atau petunjuk Allah, maka

mereka itulah bukan selain mereka orang-orang yang benar-benar rugi,

celaka dan binasa.60

Membaca Al-Qur‟an dengan niat yang ikhlas, walaupun belum

tahu maknanya sudah dihitung sebagai ibadah Syar‟i (sesuai syari‟at

Islam). Oleh karena itulah, Rasulullah sendiri diperintahkan Allah SWT

untuk membaca Al-Qur‟an.

Dalam membaca Al-Qur‟an pun juga ada beberapa etika atau adab

nya, diantaranya yaitu:

a) Bersuci dari hadats dan kotoran.

b) Memilih tempat yang suci dan mulia.

c) Bersimpuh dan menghadap kiblat.

59

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 19.

60M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, hlm. 370.

Page 44: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

34

d) Konsentrasi, Tadabbur, dan Khusyu‟.61

e) Bersiwak (membersihkan mulut) sebelum membaca.

f) Membaca ta’awudz sebelum membaca ayat Al-Qur‟an.

g) Membaca basmalah pada setiap permulaan surah, kecuali permulaan

surah At-Taubah.

h) Membacanya dengan tartil.

i) Membacanya dengan jahr

j) Membaguskan bacaannya dengan lagu yang merdu.62

Begitu juga dengan anak kecil, meskipun belum sepenuhnya

mengetahui makna ayat-ayat dalam Al-Qur‟an, membacanya merupakan

sebagai sarana untuk melatih kelancaran anak dalam melafalkan ayat-ayat

Al-Qur‟an agar anak dapat membaca dengan baik dan benar ketika besar

nanti.

d. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

Menurut Nasution masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak

akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas atau dua

belas tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar, dan

dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah

sikap-sikap dan tingkah lakunya.63

Beberapa ciri yang lebih menonjol pada

masa usia ini diantaranya:

1) Suka tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional.

2) Ada kecenderungan memuji diri sendiri.

3) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain.

4) Sangat Realistik, ingin tahu, ingin belajar.64

61

Imam Nawawi, Etika Ahlul Qur’an, Terj dari At-Tibyan Fi Adab Khamlatul Qur‟an

oleh M. Qadirun Nur, (Solo: Pustaka Mantiq, 1997), hlm. 66-82.

62Ahsin W. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Bumi Aksara,

1994), hlm. 33-34.

63Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 123.

64Sumadi Suryabrata, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Rake Press, 1984), hlm.

119-120.

Page 45: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

35

5) Energi yang melimpah, sehingga anak tidak memperdulikan lelah atau

capek.

6) Perasaan kesosialan yang berkembang pesat.

7) Sudah dapat berpikir secara abstrak.65

8) Perkembangan jasmaninya pesat.

9) Anak selalu giat, tidak suka tinggal diam dan selalu mencari kesibukan.

10) Sudah ada perhatian terhadap pekerjaan tetapi masih berubah-ubah.66

Sebagai hasil pemberian bantuan yang diberikan keluarga, pada masa

ini anak telah mengalami perkembangan-perkembangan yang membantu anak

untuk dapat menerima bahan yang diajarkan oleh gurunya. Dalam masa usia

sekolah ini, anak sudah siap menjelajahi lingkungannya. Ia tidak puas lagi

sebagai penonton saja, ia ingin mengetahui lingkungannya, tata kerjanya,

bagaimana perasaan-perasaan, dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari

lingkungannya.

Anak pada masa usia sekolah dasar daya pikirnya sudah berkembang

ke arah berpikir konkretit dan rasional. Piaget menamakannya sebagai masa

operasi konkret, masa berakhirnya berpikir khayal dan mulai berpikir

konkret.67

Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai

agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas keagamaan anak akan

sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan atau pendidikan yang

diterimanya. Pada masa ini, perkembangan penghayatan keagamaannya

ditandai dengan sikap keagamaan bersifat reseptif disertai dengan pengertian,

pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional.68

Pada usia 6-12 tahun perhatian anak yang tadinya lebih tertuju kepada

dirinya sendiri dan bersifat egosentris mulai tertuju pada dunia luar terutama

perilaku orang-orang di sekitarnya. Ia berusaha untuk menjadi makhluk sosial

65

Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2005), hlm. 112.

66Hati Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm. 88.

67Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001), hlm. 178.

68Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, hlm. 182.

Page 46: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

36

dan mematuhi aturan-aturan, tata krama, sopan santun, dan tata cara

bertingkah laku yang sesuai dengan lingkungan rumah dan sekolahnya.69

Anak pada masa ini mulai belajar jadi seorang realis-kecil, yang berhasrat

sekali mempelajari dan menguasai dunia secara obyektif. Untuk aktifitas

tersebut, ia memerlukan banyak informasi. Karenanya dia selalu haus

bertanya, meminta bimbingan, menuntut pengajaran serta pendidikan.70

Maka sudah saatnya pula pada saat usia ini anak mendapatkan

bimbingan, pembinaan dari guru atau pendidik. Apabila kesempatan ini tidak

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dikhawatirkan anak tidak akan

berkembang secara wajar. Sehubungan hal itu, maka pendidikan yang

dilaksanakan pada saat ini mempunyai arti penting bagi perkembangan

berikutnya.

3. Pengaruh Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama Di Keluarga

Terhadap Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar

Pendidikan agama dan spiritual termasuk bidang-bidang pendidikan yang

harus mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya.

Pendidikan agama dan spiritual ini berarti membangkitkan kekuatan dan

kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada pada anak-anak melalui

bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaran-ajaran agamanya. Begitu

juga dengan mengajarkan kepadanya cara-cara yang betul untuk menunaikan

syiar-syiar dan kewajiban-kewajiban agama.71

Orangtua adalah orang yang paling berpeluang mempengaruhi peserta

didik. Hal itu dimungkinkan karena merekalah yang paling awal bergaul dengan

anaknya, paling dekat dalam berkomunikasi, dan paling banyak menyediakan

waktu untuk anak, terutama ketika ia masih kecil. Jadi tidak dapat dipungkiri

apabila orangtua memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan anaknya.

69

Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama: Kepribadian Muslim Pancasila, (Bandung: Sinar

Baru Algesindo, 2001), hlm. 42-43.

70Kartini Kartono, Psikologi Anak, (Bandung: Alumni, 1979), hlm. 137.

71Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan

Pendidikan, (Jakarta: Al Husna Zikra, 1995), hlm. 371.

Page 47: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

37

Orangtua selain mempunyai pengaruh terhadap anak sesuai dengan prinsip

eksplorasi yang mereka miliki juga sebagai penentu bagi pembentukan perilaku

beribadah anak. Dengan demikian ketaatan pada ajaran agama merupakan

kebiasaan yang menjadi milik mereka yang mereka pelajari dari para orang tua

maupun dari guru mereka. Bagi mereka sangat mudah menerima ajaran dari orang

tua walaupun belum mereka sadari sepenuhnya manfaat ajaran tersebut.72

Dengan

keterlibatannya orang tua dalam mendidik anak ketika di rumah, banyak sekali

pengaruhnya dengan perilaku anak di kehidupan sehari-hari terutama dalam

perilaku beribadahnya, diantaranya yaitu:

a. Anak menjadi giat dalam menjalankan shalat karena selalu diingatkan oleh

orang tua mereka.

b. Anak mau berlatih menjalankan puasa terutama puasa pada bulan Ramadhan.

c. Anak menjadi rajin berlatih membaca Al-Qur‟an.

Anak-anak merupakan di mana masa mudah dipengaruhi, sehingga segala

sesuatu yang diajarkan terhadap mereka akan mudah diterima oleh mereka,untuk

itu orang tua sebisa mungkin selalu berperilaku yang baik, karena segala sesuatu

perilaku orang tua akan sangat mudah ditiru oleh anak.

Keluarga merupakan pusat pendidikan pertama, tempat anak berinteraksi

dan memperoleh kehidupan emosional. Keutamaan ini membuat keluarga

memiliki pengaruh yang dalam terhadap anak. Keluarga merupakan lingkungan

alami yang memberikan pendidikan, dan perlindungan, dan perlakuan orang tua

terhadap anaknya hendaknya menjamin segala kebutuhannya, baik fisik maupun

psikis. Sehingga si anak merasa aman tentram, dan hidup tenang tanpa

kekecewaan. The family is the most important socializing agency.73

Pengaruh keluarga terhadap pendidikan anak sangat penting karena anak

lahir dalam keadaan lemah untuk memenuhi kebutuhan pokoknya atau memberi

keamanan dan perlindungan bagi dirinya sendiri.74

Keluargalah yang bertanggung

72

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 68.

73Elisabeth B. Hurlock, Child Development, (Megraw Hill: International Student Edition,

1978), hlm. 229.

74Heru Noer Aly, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung Insani, 2003), hlm. 203.

Page 48: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

38

jawab sepenuhnya terhadap pendidikan anak. Mengingat pentingnya hidup di

dalam keluarga, maka Islam memandang keluarga bukan hanya sebagai

persekutuan hidup terkecil saja, tetapi lebih dari itu yakni sebagai lembaga hidup

manusia yang dapat memberi kemungkinan celaka dan bahagianya anggota

keluarga di dunia dan di akhirat. Nabi Muhammad SAW sendiri diutus oleh Allah

pertama-tama diperintahkan untuk mengajarkan Islam terlebih dahulu kepada

keluarganya. Firman Allah :

Berilah peringatan terlebih dahulu keluargamu yang dekat-dekat. (Asy-

Syu‟ara: 214)75

Dari ayat di atas memiliki tafsir bahwa Allah menyeru kepada Rasulullah

Muhammad SAW agar ia memberi peringatan kepada kerabat-kerabatnya yang

dekat bahwasanya yang akan menyelamatkan mereka pada hari kiamat hanyalah

iman mereka kepada Tuhan dan bukan hubungan kekeluargaan mereka dengan

Rasulullah.76

Dari uraian tersebut dapat dimengerti bahwa Islam memerintahkan kepada

orang tua untuk berlaku sebagai kepala dan pemimpinnya. Karena itu pulalah

kemudian H.M. Arifin menyimpulkan bahwa fungsi orang tua menurut Islam

dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Orang tua berfungsi sebagai pendidik keluarga

b. Orang tua berfungsi sebagai pemelihara serta pelindung keluarga.77

Tata peribadatan menyeluruh sebagaimana termaktub dalam fiqh Islam itu

hendaklah diperkenalkan sedini mungkin dan sedikit dibiasakan dalam diri anak.

Orang tua harus memberi contoh dalam hidupnya, misalnya biasa beribadah

shalat, puasa, dan membaca Al-Qur‟an. Sedangkan dalam pergaulan dan

perlakuan terhadap anak, harus tampak rasa kasih sayang, kejujuran, kebenaran,

75

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 376.

76Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir, (Surabaya:

Bina Ilmu, 1990), hlm. 91.

77H. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan

Keluarga, hlm. 74-75.

Page 49: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

39

dan keadilan dalam segala hal. Setelah anak sampai kepada usia mulai mengerti

sedikit-sedikit, atau pertumbuhan pikirannya mulai jelas, maka kebiasaan ibadah

dan kesopanan Islam mulai dilatihkan kepada si anak secara tetap.78

Hal itu dilakukan agar kelak mereka tumbuh menjadi insan yang benar-

benar takwa, yakni insan yang taat melaksanakan segala perintah agama dan taat

pula dalam menjauhi segala larangannya. Ibadah sebagai realisasi dari akidah

Islamiah harus tetap terpancar dan teramalkan dengan baik oleh setiap anak.

C. Rumusan Hipotesis

Agar penelitian ini lebih terarah dan memberikan tujuan dengan tegas,

maka perlu adanya hipotesis. Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara

terhadap masalah yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara

empiris.79

Hipotesis adalah dugaan sementara, yang mempunyai kemungkinan

untuk benar ataupun salah. Kedudukan hipotesis akan dianggap benar jika fakta

dan data yang didapat dari penelitian dapat membuktikannya, sebaliknya jika

fakta dan data yang didapat tidak bisa membuktikannya maka hipotesis ditolak.

Berdasarkan uraian ini maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah

“kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap perilaku beribadah anak usia Sekolah Dasar di

Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang.

78

Zakiah Daradjat, Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia, hlm. 87-88.

79M. Iqbal Hasan, M. M, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 50.

Page 50: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan tentang “Pengaruh Kontribusi Orang Tua

Dalam Pendidikan Agama Di Keluarga Terhadap Perilaku Beribadah Anak Usia

Sekolah Dasar Di desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang” adalah

termasuk jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak dituntut dengan

angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya.1

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu

dengan mengambil sampel dari suatu populasi di lapangan dan menggunakan

angket atau kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.2 Teknik

analisis yang dipakai adalah korelasional. Teknik ini dipakai untuk mencari

hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Teknik uji hipotesis dengan

menggunakan teknik analisis regresi satu prediktor.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di Desa Pongangan Kec Gunung Pati Kota

Semarang. Adapun waktu yang ditempuh untuk melakukan penelitian ini adalah

pada tanggal 15 Februari sampai dengan tanggal 15 Maret 2012.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, berhubungan dengan data,

bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D

(Bandung: Alfabeta, 2007) hlm, 12.

2Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES

Indo, 1995), cet.II, hlm. 3.

Page 51: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

41

banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.3 Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang berumur dari 6- 12 tahun di Desa

Pongangan Kec. Gunung Pati Kota Semarang yang berjumlah 116 anak.

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat menggambarkan populasinya.4 Atau dapat dikatakan pula bahwa

sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam

penelitian.5 Jadi sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek

dengan menggunakan teknik tertentu yang dianggap mewakili keseluruhan

populasi penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung pada keadaan.6

Berdasarkan pengertian di atas, dimana populasi penelitian ini besar, yaitu

116 sedangkan kemampuan peneliti terbatas, maka penulis mengambil sampel

25% dari jumlah populasi. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 25% X

116 anak =29 responden. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari kelompok yang

memiliki susunan bertingkat berdasarkan usia, sehingga dalam pengambilan

sampel, penulis menggunakan teknik proportional stratified random sampling

atau sampel acak secara proporsional menurut tingkat usia.7 Adapun sampel yang

diperoleh sebagai berikut:

3Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm 118.

4Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004)

hlm, 57.

5Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 133.

6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, hlm. 131.

7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian….. hlm. 139.

Page 52: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

42

Tabel 3.1

Data Proporsi Sampel Menurut Tingkat Usia

Usia Jumlah Proporsi Proporsi Tiap

Kategori Sampel

6 Tahun

7 Tahun

8 Tahun

9 Tahun

10 Tahun

11 Tahun

12 Tahun

22

15

11

18

17

16

17

22/116

15/116

11/116

18/116

17/116

16/116

17/116

0,189x29

0,129x29

0,094x29

0,155x29

0,146x29

0,137x29

0,146x29

5,48

3,74

2,72

4,49

4,23

3,97

4,23

Jumlah 116 28,86

D. Variabel dan indikator penelitian

Pada penelitian yang bersifat kuantitatif ini terdapat dua variabel, yaitu

variabel independent atau variabel bebas dan variabel dependent atau variabel

terikat.

1. Variabel independent atau variabel bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lain

dalam suatu penelitian.8 Pada penelitian ini kontribusi orang tua merupakan

variabel bebas atau variabel independent dengan indikator sebagai berikut:

a. Memperhatikan kebutuhan pendidikan.

b. Memberikan fasilitas pendidikan.

c. Mengingatkan untuk melakukan ibadah.

2. Variabel dependent atau variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

lain dalam suatu penelitian.9 Pada penelitian ini perilaku beribadah merupakan

variabel terikat atau variabel dependent. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Menjalankan sholat lima waktu

b. Menjalankan puasa

c. Membaca Al-Qur’an.

8Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan Pengembangan dan Pemanfaatan (

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 48.

9Purwanto, Instrumen…., hlm. 48.

Page 53: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

43

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang tepat dan akurat dalam

penelitian lapangan ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data,

yakni sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis

mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan

pencatatan.10

Metode observasi yang digunakan di sini adalah observasi langsung

yang dilakukan di Desa Pongangan Kec Gunung Pati Kota Semarang. Metode ini

digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu

bagaimana kontribusi orang tua dalam mendidik anaknya dan bagaimana perilaku

beribadah anak di Desa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan

melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah

pengawasan peneliti. Angket pada umumnya meminta keterangan tentang fakta

yang diketahui oleh responden atau juga mengenai pendapat atau sikap.11

Dalam metode angket ini pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan dengan opsi. Metode ini digunakan untuk mengetahui kontribusi orang

tua dalam pendidikan agama di keluarga dan perilaku beribadah anak. Adapun

bentuk angket ini adalah angket tertutup dengan bentuk pilihan ganda, dengan

memberikan daftar pertanyaan sebanyak 25 soal untuk dijawab responden secara

tertulis.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik

analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi, yaitu menganalisis adakah

pengaruh kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga terhadap

10

Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan Pengembangan dan Pemanfaatan,

hlm. 48.

11Nasution, Metodologi Research: Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 128.

Page 54: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

44

perilaku beribadah anak usia sekolah dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati

Kota Semarang. Adapun dalam pengolahan data ini, peneliti menggunakan

tahapan, yaitu:

1. Analisis Pendahuluan

Data dari hasil angket diberi skor pada setiap alternatif jawaban sesuai

dengan bobot masing-masing jawaban, yaitu: jawaban A, B, C dan D diberi skor

4, 3, 2 dan 1.

Kemudian nilai dimasukkan kedalam tabel data jumlah nilai tiap-tiap

responden mengenai kontribusi orang tua (X) dan perilaku beribadah (Y).

Selanjutnya untuk menentukan interval dan kualifikasi nilai dari masing-masing

variabel tersebut dilakukan langkah–langkah sebagai berikut:

a. Mencari nilai tertinggi (H) dan terendah (L).

b. Menetapkan interval kelas, dengan rumus i = K

R, dimana:

R = H – Ldan K = 1 + 3,3 log N

Keterangan: i = panjang interval

R = range

K= jumlah interval

c. Menentukan tabel frekuensi dan mencari mean dan standar deviasi (SD)

dengan menggunakan rumus:

d. Melakukan konversi nilai masing-masing variabel dengan menggunakan nilai

standar lima.

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis disini adalah menghitung lebih lanjut pada distribusi

frekuensi dan dilanjutkan dengan menguji hipotesis. Dalam hal ini peneliti

menggunakan rumus regresi satu prediktor dengan skor deviasi. Adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

45

a. Mencari korelasi antara prediktor dengan kriterium menggunakan korelasi

moment tangkar dengan rumus: rxy =

dimana:

b. Uji signifikansi korelasi, dengan menggunakan 2 cara, yaitu:

1) Menggunakan r tabel, dengan ketentuan jika rxy > r tabel, baik pada taraf

signifikansi 1% maupun 5% maka korelasi signifikan.

2) Menggunakan uji t dengan rumus: t hitung =

jika thitung> t tabel (0,01), dan t hitung> t tabel (0,05), maka signifikan.

c. Mencari persamaan garis regresi, dengan rumus skor deviasi, yaitu:

d. Mencari harga F dengan skor deviasi, dengan rumus:

Tabel 3.2

Rumus Analisis Regresi

Page 56: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

46

Keterangan:

N : Jumlah responden

db : Derajat kebebasan

JK : Jumlah kuadrat

RK reg : Rerata kuadrat garis regresi

RK res : Rerata kuadrat residu

F reg : Harga bilangan F untuk garis regresi.12

Langkah selanjutnya setelah diperoleh hasil penghitungan Freg adalah

mengkonsultasikan Freg dengan Ftabel (Ft). Dengan kata lain jika:

1). Freg> dari Ft 1% dan Ft 5% maka signifikan, berarti hipotesis diterima.

2). Freg< dari Ft 1% dan Ft 5% maka non signifikan, hipotesis ditolak.

3. Analisis Lanjut

Analisis ini dilakukan dengan cara menarik kesimpulan secara verbal

mengenai pengaruh kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga

terhadap perilaku beribadah anak usia sekolah dasar di desa Pongangan Kec

Gunungpati Kota Semarang. Berdasarkan atas hasil dari penghitungan harga Freg

setelah dikonsultasikan dengan harga F pada tabel. Jika dalam penghitungan

ternyata Freg> harga Ft pada taraf signifikansi 1% maupun 5%, maka

kesimpulannya terbukti ada pengaruh positif yang meyakinkan kontribusi orang

tua dalam pendidikan agama di keluarga terhadap perilaku beribadah anak usia

sekolah dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang. Akan tetapi

apabila dari penghitungan ternyata Freg < harga Ft pada taraf signifikansi 1% dan

5%, maka kesimpulannya tidak ada pengaruh yang meyakinkan kontribusi orang

tua dalam pendidikan agama di keluarga terhadap perilaku beribadah anak usia

sekolah dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati.

12

Sutrisno Hadi, Analisis Regresi. (Yogyakarta: ANDI, 2004), Edisi II, hlm. 2-17.

Page 57: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

47

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Deskripsi data disini adalah menyajikan dan menganalisis data tentang

kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga dan perilaku beribadah

anak usia Sekolah Dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang.

Data ini asal mulanya diperoleh dari data yang bersifat kualitatif, kemudian

diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif. Data yang telah terkumpul,

dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk tiap-tiap variabel.

1. Data tentang Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama di

Keluarga di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang

Untuk mendapatkan data tentang kontribusi orang tua dalam pendidikan

agama di keluarga, peneliti menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data

pokok yang diberikan kepada 29 responden, yaitu orang tua. Jumlah tersebut

diambil dari 25% populasi orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun sejumlah

116 anak. Angket yang peneliti buat sebanyak 25 item pertanyaan, dan bersifat

tertutup.

Untuk menentukan nilai kuantitatif kontribusi orang tua dalam pendidikan

agama di keluarga adalah dengan menjumlahkan jawaban dari responden sesuai

dengan alternatif pilihan jawaban. Masing-masing pertanyaan terdiri dari 4

alternatif jawaban, yaitu: A, B, C, dan D, dengan skor 4, 3, 2, dan 1. Kemudian

jumlah masing-masing alternatif jawaban yang dipilih dikalikan dengan bobot

skor masing-masing.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka diperoleh data dari 29 responden

yang dijadikan sampel sebagai berikut:

Page 58: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

48

Tabel 4.1

Data Tentang Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama di Keluarga

di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang (variabel X)

Respo

nden

Opsi Jawaban Skor Jumlah

A B C D 4 3 2 1

R_1 14 6 3 2 56 18 6 2 82

R_2 7 10 5 3 28 30 10 3 71

R_3 8 9 3 5 32 27 6 5 70

R_4 12 5 6 2 48 15 12 2 77

R_5 17 2 4 2 68 6 8 2 84

R_6 9 9 7 0 36 27 14 0 77

R_7 11 8 4 2 44 24 8 2 78

R_8 19 1 3 2 76 3 6 2 87

R_9 9 4 9 3 36 12 18 3 69

R_10 18 1 4 2 72 3 8 2 85

R_11 16 6 3 0 64 18 6 0 88

R_12 18 0 5 2 72 0 10 2 84

R_13 21 0 0 4 84 0 0 4 88

R_14 4 9 8 4 16 27 16 4 63

R_15 10 6 6 3 40 18 12 3 73

R_16 17 6 1 1 68 18 2 1 89

R_17 14 2 9 0 56 6 18 0 80

R_18 20 1 3 1 80 3 6 1 90

R_19 17 2 4 2 68 6 8 2 84

R_20 17 1 5 2 68 3 10 2 83

R_21 16 3 6 0 64 9 12 0 85

R_22 10 1 12 2 40 3 24 2 69

R_23 17 0 5 3 68 0 10 3 81

R_24 8 5 9 3 32 15 18 3 68

R_25 7 5 12 1 28 15 24 1 68

R_26 16 2 5 2 64 6 10 2 82

R_27 14 0 8 3 56 0 16 3 75

R_28 6 3 14 2 24 9 28 2 63

R_29 16 1 3 5 64 3 6 5 78

Berdasarkan tabel diatas, langkah selanjutnya adalah:

a. Mencari nilai tertinggi (H) dan nilai terendah (L), yaitu:

H = 90 dan L = 63

b. Menetapkan interval kelas. Langkah-langkah yang ditempuh adalah:

Page 59: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

49

1) K = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 (1,46)

= 1 + 4,8

= 5,8 dibulatkan menjadi 6.

Jadi banyaknya kelas interval adalah 6.

2) Mencari Range dengan rumus:

R = H – L

= 90 – 63 = 27

3) Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

5menjadidibulatkan5,46

27

K

R i

Keterangan:

i = panjang kelas interval

R = Range

K = Banyaknya kelas interval

c. Mencari mean dan standar deviasi (SD).

Hasil dari pencarian interval diatas, kemudian dimasukkan ke tabel

distribusi frekuensi sekaligus untuk mencari mean dan standar deviasi.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Kontribusi Orang tua dalam Pendidikan Agama

di Keluarga (X)

Interval F X x' fx' (x')² fx'²

88-92

83-87

78-82

73-77

68-72

63-67

4

7

6

4

6

2

90

85

80

75

70

65

1

0

-1

-2

-3

-4

4

0

-6

-8

-18

-8

1

0

1

4

9

16

4

0

6

16

54

32

N=29 ∑fx'=-36 ∑fx'²=112

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, kemudian data tersebut

divisualisasikan dalam bentuk histogram di bawah ini:

Page 60: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

50

Gambar 4.1

Histogram Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama di Keluarga

Untuk mencari mean variabel pengaruh kontribusi orang tua (variabel X)

dapat dicari dengan rumus:

N

fx'iM'M

79menjadidibulatkan78,8

6,285

1,24)(585

29

36)(585

Sedangkan untuk mencari standar deviasi (SD), menggunakan rumus:

22

N

fx'

N

fx'iSD

8menjadidibulatkan7,6

52,1.5

3224,25

5376,186,35

29

36

29

1125

2

Page 61: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

51

d. Membuat konversi nilai dengan standar skala lima.

M + ( 1,5 SD) = 79 + ( 1,5.8) = 79 + 12 = 91 ke atas

M + ( 0,5 SD) = 79 + ( 0,5.8) = 79 + 4 = 83 ke atas

M – ( 0,5 SD) = 79 – ( 0,5.8) = 79 – 4 = 75 ke atas

M – ( 1,5 SD) = 79 – ( 1,5.8) = 79 – 12 = 67 ke atas

M – ( 1,5 SD) kebawah = 67 kebawah

Dari penghitungan nilai standar lima diperoleh data interval dan

kualifikasi nilai sebagai berikut:

Tabel 4.3

Interval Nilai dan Kualifikasi Nilai Kontribusi Orang Tua

dalam Pendidikan Agama di Keluarga

Interval Nilai Kualifikasi

91-100 A (ISTIMEWA)

83-90 B (BAIK)

75-82 C (CUKUP)

67-74 D (KURANG)

< 67 E (BURUK)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kontribusi orang

tua dalam pendidikan agama di keluarga sebesar 79 berada dalam kategori

“cukup”, yaitu pada interval 75-82.

2. Data tentang Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar

Untuk menentukan nilai kuantitatif perilaku beribadah anak usia sekolah

dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang, adalah dengan

menjumlahkan jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban.

Jumlah angket adalah 25, dan masing-masing pertanyaan terdiri dari 4 alternatif

jawaban, yaitu: A, B, C, dan D, dengan skor 4, 3, 2, dan 1. Kemudian jumlah

jawaban dikalikan dengan bobot skor jawaban masing-masing, sehingga dari

penjumlahan itu akan diperoleh nilai maksimum sebesar 4 X 25=100, dan nilai

minimum sebesar 1X25=25.

Page 62: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

52

Tabel 4.4

Data tentang Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar

Responden Opsi Jawaban Skor

Jumlah A B C D 4 3 2 1

R_1 17 3 2 3 68 9 4 3 84

R_2 2 12 6 5 8 36 12 5 61

R_3 1 3 3 18 4 9 6 18 37

R_4 9 1 7 8 36 3 14 8 61

R_5 20 0 4 1 80 0 8 1 89

R_6 17 3 5 0 68 9 10 0 87

R_7 6 8 10 1 24 24 20 1 69

R_8 13 1 10 1 52 3 20 1 76

R_9 12 7 4 2 48 21 8 2 79

R_10 16 4 4 1 64 12 8 1 85

R_11 21 3 1 0 84 9 2 0 95

R_12 20 2 2 1 80 6 4 1 91

R_13 17 4 1 3 68 12 2 3 85

R_14 1 12 12 0 4 36 24 0 64

R_15 6 6 11 2 24 18 22 2 66

R_16 20 5 0 0 80 15 0 0 95

R_17 15 5 4 1 60 15 8 1 84

R_18 7 12 6 0 28 36 12 0 76

R_19 9 2 11 3 36 6 22 3 67

R_20 12 11 2 0 48 33 4 0 85

R_21 21 0 3 1 84 0 6 1 91

R_22 13 11 1 0 52 33 2 0 87

R_23 19 1 5 0 76 3 10 0 89

R_24 10 5 9 1 40 15 18 1 74

R_25 15 7 1 2 60 21 2 2 85

R_26 12 5 8 0 48 15 16 0 79

R_27 9 4 12 0 36 12 24 0 72

R_28 10 4 10 1 40 12 20 1 73

R_29 15 3 5 2 60 9 10 2 81

Berdasarkan tabel diatas, langkah selanjutnya adalah:

a. Mencari Nilai Tertinggi ( H ) dan Nilai Terendah ( L ) , yaitu :

H = 95 dan L = 37

b. Menetapkan Interval kelas. Langkah-langkah yang ditempuh adalah :

1) Mencari banyaknya kelas interval dengan rumus :

Page 63: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

53

K = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 29

= 1 + 3,3 ( 1,46 )

= 1 + 4,8

= 5,8 dibulatkan menjadi 6

2) Mencari Range dengan rumus :

R = H – L = 95- 37 = 58

3) Menentukan panjang kelas interval dengan rumus :

01menjadidibulatkan6,96

58

K

R i

Keterangan:

i = panjang kelas interval

R = Range

K = Banyaknya kelas interval

c. Mencari Mean dan standar deviasi (SD)

Hasil dari pencarian interval diatas, kemudian dimasukkan ke dalam

tabel distribusi frekuensi sekaligus untuk mencari mean dan standar deviasi.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar

Interval F X y' fy' (y')² f.y'²

37-46

47-56

57-66

67-76

77-86

87-96

1

0

4

7

9

8

41,5

51,5

61,5

71,5

81,5

91,5

3

2

1

0

-1

-2

3

0

4

0

1

4

9

4

1

0

1

4

9

0

4

0

9

32

N=29 ∑fy'=-18 ∑fy'²=54

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, kemudian data tersebut

divisualisasikan dalam bentuk histogram di bawah ini:

Page 64: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

54

Gambar 4.2

Histogram Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar

Untuk mencari mean perilaku beribadah anak usia sekolah

dasar(variabel Y), dapat dicari dengan rumus:

N

fy'iM'M

56menjadidibulatkan294,56

6,2065,17

)6206,0(015,17

29

)81(015,17

Sedangkan untuk mencari standar deviasi ( SD ) menggunakan rumus :

22

N

fy'

N

fy'iSD

21menjadidibulatkan15,21

215,1.10

477,110

385,0862,110

29

18

29

5410

2

Page 65: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

55

d. Membuat Konversi Nilai dengan Standar Lima.

M + ( 1,5 SD ) = 65,3 + ( 1,5.12 ) = 65,3 + 18 = 83,3 ke atas

M + ( 0,5 SD ) = 65,3 + ( 0,5.12 ) = 65,3 + 6 = 71,3 ke atas

M – ( 0,5 SD ) = 65,3 – ( 0,5 12 ) = 65,3 – 6 = 59,3 ke atas

M – ( 1,5 SD ) = 65,3 – ( 1,5 12 ) = 65,3 – 18 = 47,3 ke atas

M – ( 1,5 SD) ke bawah = 47 ke bawah

Dari penghitungan nilai standar lima diperoleh data interval nilai dan

kualifikasi sebagai berikut:

Tabel 4.6

Interval Nilai dan Kualifikasi Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah dasar

Interval Nilai Kualifikasi

≥ 83 A ( ISTIMEWA )

71-82 B ( BAIK )

59-70 C ( CUKUP )

47-58 D ( KURANG )

≤ 47 E ( BURUK )

Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata perilaku

beribadah anak usia sekolah dasar sebesar 65 berada dalam kategori “cukup”,

yaitu pada interval 59-70.

B. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “kontribusi orang tua

dalam pendidikan agama di keluarga mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku beribadah anak usia Sekolah Dasar di Desa Pongangan Kec

Gunung Pati Kota Semarang”.

Untuk menguji apakah hipotesis tersebut diterima atau tidak, digunakan

rumus analisis regresi satu prediktor. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

1. Mencari korelasi antara prediktor dengan kriterium

2. Menguji signifikansi korelasi tersebut

3. Mencari persamaan garis regresi

4. Analisis varian garis regresi.

Page 66: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

56

Untuk mempermudah langkah-langkah analisis regresi, maka data- data

hasil angket mengenai kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga

(X) dan perilaku beribadah anak usia sekolah dasar dimasukkan terlebih dahulu

kedalam tabel kerja koefisien korelasi.

Tabel 4.7

Tabel Kerja Koefisien Korelasi antara Variabel Kontribusi Orang tua dalam

Pendidikan Agama di Keluarga (X) dengan Variabel Perilaku Beribadah

Anak Usia Sekolah Dasar (Y)

Responden X Y X2 Y2 XY

R_1 82 84 6724 7056 6888

R_2 71 61 5041 3721 4331

R_3 70 37 4900 1369 2590

R_4 77 66 5929 4356 5082

R_5 84 89 7056 7921 7476

R_6 77 87 5929 7569 6699

R_7 78 69 6084 4761 5382

R_8 87 76 7569 5776 6612

R_9 69 79 4761 6241 5451

R_10 85 85 7225 7225 7225

R_11 88 95 7744 9025 8360

R_12 84 91 7056 8281 7644

R_13 88 85 7744 7225 7480

R_14 63 64 3969 4096 4032

R_15 73 66 5329 4356 4818

R_16 89 95 7921 9025 8455

R_17 80 84 6400 7056 6720

R_18 90 76 8100 5776 6840

R_19 84 67 7056 4489 5628

R_20 83 85 6889 7225 7055

R_21 85 91 7225 8281 7735

R_22 69 87 4761 7569 6003

R_23 81 89 6561 7921 7209

R_24 68 74 4624 5476 5032

R_25 68 85 4624 7225 5780

R_26 82 79 6724 6241 6478

R_27 75 72 5625 5184 5400

R_28 63 73 3969 5329 4599

R_29 78 81 6084 6561 6318

Jumlah 2271 2272 179623 182336 179322

Page 67: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

57

Dari tabel diatas diketahui bahwa:

ƩX = 2271 ƩY = 2272

ƩX² = 179623 ƩY² = 182336

ƩXY = 179322 N = 29

Langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil tabel kerja ke dalam rumus

analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi, adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut:

1. Mencari korelasi antara prediktor dengan kriterium.

Korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y, dapat dicari melalui

teknik korelasi moment tangkar dengan rumus sebagai berikut:

22 yx

xyrxy dimana

N

yxxyxy

=

29

22722271179322

= 29

5159712179322

= 179322 – 177921,103

N

xxx

2

22

=

29

2271179623

2

=

29

5157441179623

= 793,177842179623

= 1780,207

N

yyy

2

22

=

29

2272182336

2

= 29

5161984182336

= 448,177999182336

= 4336,552

Page 68: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

58

Jadi,

22 yx

xyrxy

= 552,4336207,1780

897,1400

= 226,7719960

897,1400

= 481,2778

897,1400

= 504,0

Besaran Koefisien Determinasinya, =(Rsquare) = rxy²

KP = rxy². 100% = 0,504².100% = 0,254016.100% = 25,4016%

2. Menguji signifikansi korelasi

a. Menggunakan r tabel

Dari uji koefisien korelasi diatas dapat diketahui bahwa rxy

hitung=0,504, kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada taraf

signifikansi 5% maupun 1%. Jika rxy > r tabel baik pada taraf signifikansi

5% maupun 1% maka signifikan dan hipotesa diterima. Untuk mengetahui

lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut:

4.8. Tabel Uji Signifikansi Korelasi ro dengan r tabel

N Rxy rtabel

Kesimpulan 5% 1%

29 0,504 0,367 0,470 Signifikan

b. Menggunakan uji T, yaitu dengan rumus;

254016,0

2290,504

)r(1

2)(Nrhitungt

2

034,3

863,0

618784,2

863,0

196,5.504,0

Page 69: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

59

Selanjutnya thitung = 3,034 dibandingkan dengan ttabel (0,01: 27) = 2,473

dan ttabel (0,05:27 ) = 1,703. Karena thitung = 3,034 > ttabel 0,01 = 2,473 dan ttabel

0,05 = 1,703, maka korelasi antara X dan Y signifikan.

3. Mencari persamaan garis regresi

Persamaan garis regresi, dapat dicari dengan cara menggunakan skor

deviasi, yaitu:

y = ax dimana Y =

2

,x

xyaYY , dan X = XX

Jika Y = YY dimana Y = 344,7829

2272

N

y

a = 787,0207,1780

897,14002

x

xy

X = XX dimana X = 310,7829

2271

N

x

Maka y = ax atau Y - Y = a (X - X ) dapat kita selesaikan

Y – 78,344 = 0,787 ( X – 78,310 )

Y – 78,344 = 0,787 X – 61,55166

Y = 0,787 X- 61,55166 + 78,344

Y = 0,787 X + 16,720

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa persamaan garis linier

regresinya adalah : Y = 0,787 + 16,720

4. Analisis Varian Regresi

Untuk menguji varian garis regresi, maka digunakan analisis regresi

bilangan F (uji F) dengan skor deviasi sebagai berikut:

Page 70: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

60

Tabel 4.9: Rumus Analisis Regresi Satu Prediktor

Sumber variasi Db JK RK F reg

Regresi (reg)

Residu ( res )

1

N - 2

2

2

x

xy

2

2

2

x

xyy

-

Total ( T ) N - 1 2y - -

Keterangan:

N : Jumlah responden

db : Derajat kebebasan

JK : Jumlah kuadrat

RK reg : Rerata kuadrat garis regresi

RK res : Rerata kuadrat residu

F reg : Harga bilangan F untuk garis regresi

Selanjutnya data-data yang telah ada pada langkah pertama (koefisien

korelasi dengan skor deviasi) dimasukkan kedalam rumus:

a. JKtotal = 552,43362 y

b. JKreg =

406,1102208,1780

405,1962512

207,1780

9897,14002

2

2

x

xy

c. JKres =

146,3234406.1102552,43362

2

2

x

xyy

d. RKreg = 406,11021

406,1102

reg

reg

db

JK

e. RKres = 783,11927

146,3234

res

res

db

Jk

Jadi Freg 203,9783,119

406,1102

res

reg

Rk

Rk

Selanjutnya nilai F yang diperoleh (Freg), dikonsultasikan dengan nilai Ft

(Ftabel) pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Harga F pada tabel dinyatakan

dengan Fα (dbreg: dbres dimana dbreg =1 dan dbres=N-2. sehingga untuk taraf

Page 71: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

61

signifikansi 1% ditulis F 0,01(1:27) = 4,21 dan untuk taraf signifikansi 5% ditulis

F 0,05 (1:27) = 7,68.

Sebagaimana diketahui bahwa nilai Freg = 9,203 dengan demikian Freg > F

0,05 (1:27) dan Freg > F0,01 (1:27). Hal ini menunjukkan adanya nilai

signifikansi, dan P<0,01 dan P<0,05. Maksudnya hipotesis yang menyatakan

bahwa perilaku beribadah anak usia sekolah dasar mempunyai ketergantungan

dari seberapa besar kontribusi orang tua dalam mendidik anak, atau dengan kata

lain adanya pengaruh kontribusi orang tua dalam mendidik anak terhadap perilaku

beribadah anak usia sekolah dasar pada taraf signifikansi 1% maupun 5% dengan

probabilitas atau kemungkinan salah lebih kecil dari 1% maupun 5%.

Tabel 4.10

Uji Signifikansi Freg dengan Ftabel

Sumber

Variasi Db JK RK Freg

Ftabel Kriterium 5% 1%

Regresi

Residu

1

27

1102,406

3234,146

1102,406

119,783 9,203 4,21 7,68

Signifikan

Total 28 4336,552

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penghitungan nilai variabel kontribusi orang tua dalam

pendidikan agama di keluarga dan perilaku beribadah dari bentuk kualitatif

kedalam bentuk kuantitatif, maka diketahui nilai rata-rata kontribusi orang tua

dalam pendidikan agama di keluarga di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota

Semarang sebesar 79. Hal ini berarti bahwa kontribusi orang tua dalam

pendidikan agama di keluarga di desa tersebut adalah cukup, yaitu pada interval

nilai 75 – 82. Sedangkan perhitungan rata-rata Perilaku Beribadah anak usia

sekolah dasar di desa tersebut adalah sebesar 65. Hal ini berarti bahwa perilaku

beribadah anak usia sekolah dasar dalam kategori cukup, karena berada pada

interval nilai 59 – 70. Untuk menguji apakah korelasi antara kontribusi orang tua

dalam pendidikan agama di keluarga terhadap perilaku beribadah anak usia

sekolah dasar itu signifikan, maka harga rxy yang telah diketahui = 0,504 dapat

dikonsultasikan dengan rtabel dengan N=29 atau derajat kebebasan db = 29-2. Dari

Page 72: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

62

rtabel dengan N=29 (atau db=27) akan ditemukan harga r pada taraf signifikansi

1% = 0,470 dan r-tabel pada taraf signifikansi 5% = 0,367. Karena harga rxy =

0,504 lebih besar dari harga rtabel maka disimpulkan bahwa korelasi kontribusi

orang tua dalam pendidikan agama di keluarga terhadap perilaku beribadah anak

usia sekolah dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota semarang sangat

signifikan.

Koefisien determinasi (r 2) variabel kontribusi orang tua dalam pendidikan

agama di keluarga (X) dan variabel perilaku beribadah anak usia sekolah dasar di

Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang (Y) adalah 0,504².100%

=0.254016.100% = 25,4016. Dengan demikian pengaruh variabel (X) terhadap

variabel (Y) sebesar 25,4016%, sedangkan 74,5984 % lainnya karena pengaruh

faktor lain.

Selanjutnya dari uji signifikansi korelasi dengan menggunakan rumus Uji

t, diperoleh hasil to= 3,034. Hasil ini dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf

kepercayaan 1 % (t0,01) dan 5% (t0,05). Dari hasil penghitungan nilai to = 3,034

sedangkan t0,01 (27) = 2,473 dan t0.05 (27) = 1,703 dengan demikian to > t0,01

(27) dan to > t0,05 (27) ini berarti signifikan.

Sementara itu dalam uji Freg diketahui nilai Freg =9,203 kemudian hasil

yang diperoleh dikonsultasikan pada tabel dengan taraf signifikan 1%, ditulis

F0,01 (1:27) dan taraf signifikan 5% ditulis F0,05 (1:27), sehingga diketahui:

F0,01 (1:27) = 7,68 dan F0,05 (1:27) = 4,21.

Nilai regresi (Freg) sebagaimana telah diketahui, yaitu 9,203 dengan

demikian, maka Freg > F0,01 (1:27) dan Freg > F0,05 (1:27), ini berarti signifikan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan yaitu “kontribusi

orang tua dalam pendidikan agama di keluarga mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap perilaku beribadah anak usia Sekolah Dasar di Desa

Pongangan Kec Gunung Pati Kota Semarang” diterima. Hal ini terbukti dengan

diperolehnya harga F yang lebih besar dibanding dengan F pada tabel (N: 27)

dengan signifikansi 5% dan 1%.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kontribusi orang tua dalam

pendidikan agama di keluarga terbukti merupakan prediktor yang ikut

Page 73: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

63

menentukan perilaku beribadah anak usia sekolah dasar di Desa Pongangan Kec

Gunungpati Kota semarang. Sehingga, semakin baik kontribusi orang tua dalam

pendidikan agama di keluarga, maka semakin baik pula perilaku beribadah anak

usia sekolah dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota semarang.

Sebaliknya semakin kurang kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di

keluarga, maka semakin kurang pula perilaku beribadah anak usia sekolah dasar

di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota semarang. Hal ini ditunjukkan dengan

persamaan garis regresi Y=0,787X + 16,720.

Dalam koefisien determinasi (r2) pengaruh variabel kontribusi orang tua

dalam pendidikan agama di keluarga terhadap perilaku beribadah anak usia

sekolah dasar di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota semarang diketahui

sebesar 25,4016% dan sisanya adalah pengaruh dari faktor lain, diantaranya

adalah faktor intern anak itu sendiri. Selain itu ada faktor lain yang menyebabkan

kontribusi orang tua dapat berpengaruh terhadap perilaku beribadah, hasil

observasi peneliti beberapa faktor yang menyebabkan kontribusi orang tua dapat

berpengaruh positif terhadap perilaku beribadah anak diantaranya:

1. Kemampuan orang tua mendidik anak dalam hal beribadah, orang tua cukup

bisa mengajari anak ilmu agama dan melatih untuk melaksanakan ibadah dan

melatih membaca Al-Qur’an. Anak-anak di desa tersebut yang berumur dari

6-12 tahun rata-rata sudah cukup fasih dalam membaca Al-Qur’an.

2. Orang tua cukup terlibat dalam membimbing anak, sehingga anak paham

sedikit demi sedikit akan ilmu agama yang diajarkan oleh orang tua, terutama

dalam pelaksanaan ibadah. Dan terlihatnya antusiasme anak untuk mengikuti

sholat berjamaah di masjid.

3. Orang tua cukup memberikan fasilitas pendidikan untuk anak terutama buku-

buku agama, sehingga hal itu dapat menunjang dan menambah pengetahuan

anak.

D. Keterbatasan Penelitian

Hasil apapun yang telah dilakukan secara optimal oleh peneliti, namun

disadari bahwa ada beberapa keterbatasan, Namun diyakini bahwa hasil penelitian

Page 74: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

64

yang diperoleh tetap dapat dijadikan acuan awal bagi penelitian selanjutnya.

Dalam hal ini penulis perlu menjelaskan beberapa keterbatasan penelitian yang

dimaksud, antara lain:

1. Oleh karena penelitian ini mengukur tentang kontribusi orang tua dalam

mendidik anak dan perilaku beribadah anak yang tercermin dalam perilaku

sehari-hari, maka dari metode angket terdapat kelemahan, yaitu tidak dapat

mengetahui dengan jelas tingkat kemantapan data. Usaha peneliti dengan cara

observasi juga kurang maksimal, hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti

dalam hal waktu, tenaga dan biaya.

2. Dalam pengambilan sampel yang dipilih tidak bisa secara persis

mencerminkan perilaku beribadah anak di Desa Pongangan Kec. Gunungpati

Kota semarang secara menyeluruh. Sebab itulah hasil penelitian tidak bisa

digeneralisasikan untuk semua anak di Indonesia, akan tetapi hanya bisa

digeneralisasikan untuk tempat penelitian saja.

3. Dikarenakan besarnya populasi penelitian, yaitu anak usia 6-12 tahun,

sementara peneliti mempunyai keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka

penelitian ini hanya mampu mengambil 25% saja dari populasi yang ada, yaitu

sebesar responden untuk variabel X dan responden untuk variabel Y. Oleh

karena itu dalam pengambilan sampel tidak bisa secara persis mencerminkan

perilaku beribadah anak usia 6-12 tahun di Desa Pongangan Kec. Gunungpati

Kota Semarang secara menyeluruh. Namun usaha penulis untuk mengambil

sampel secara proporsi sesuai strata/tingkat usia masing- masing, sudah dapat

dikatakan representatif.

4. Tidak dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku beribadah anak di Desa

Pongangan Kec. Gunungpati Kota Semarang itu hanya dipengaruhi oleh

kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga saja, walaupun

kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga memegang peranan

penting dalam pembentukan perilaku beribadah anak akan tetapi perilaku

beribadah tersebut juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

faktor diri sendiri, lingkungan, sekolah dan masyarakat di sekitarnya.

Page 75: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa data yang telah diperoleh,

dengan pembahasan yang berjudul “Pengaruh Kontribusi Orang Tua Dalam

Pendidikan Agama Di Keluarga Terhadap Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah

Dasar di Desa Pongangan Kec. Gunungpati Kota Semarang” pada bagian ini

penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga adalah

keikutsertaan orang tua yaitu ayah dan ibu dalam mendidik, merawat,

melindungi dan mengarahkan potensi dasar yang ada pada diri anak dan

membantu perkembangan jiwa anak agar anak dapat hidup sesuai dengan

tujuan pendidikan dan tercapainya kepribadian utama menurut ajaran Islam.

Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka sangat

berpengaruh sekali terhadap perilaku anak, jika keikutsertaan orang tua dalam

mendidik anak sangat banyak, maka perilaku anak pun juga semakin baik,

terutama dalam perilaku beribadah, keikutsertaan orang tua meliputi:

memperhatikan kebutuhan pendidikan, memberikan fasilitas pendidikan, dan

mengingatkan untuk melakukan ibadah. Keikutsertaan orang tua yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah di desa Pongangan Kec Gunungpati

Kota Semarang, Dari hasil penelitian dari sejumlah informan atau hasil angket

yang disebarkan kepada orang tua di desa Pongangan Kec Gunungpati Kota

Semarang temasuk dalam kategori “cukup”. Hal ini dibuktikan dengan

penghitungan rata-rata kontribusi orang tua sebesar 79 yang terletak pada

interval 75 – 82.

2. Perilaku beribadah adalah bentuk-bentuk amal saleh yang dikerjakan karena

mengharap ridha Allah SWT dan untuk membiasakan orang mukmin hidup

dengan akhlak mulia. Beribadah disini meliputi: menjalankan shalat lima

waktu, puasa, dan membaca Al-Qur’an.. Perilaku beribadah yang dimaksud

dalam penelitian ini yaitu perilaku beribadah anak yang berusia 6-12 tahun di

Page 76: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

66

desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang. Dari hasil penelitian tentang

perilaku beribadah di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang

termasuk dalam kategori “cukup”. Hal ini ditunjukkan dengan penghitungan

rata-rata perilaku beribadah anak di desa tersebut sebesar 65 yang terletak

pada interval 59-70.

3. Setelah diinterpretasi dengan tabel korelasi product moment bahwa adanya

pengaruh signifikan antara kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di

keluarga dan perilaku beribadah anak usia sekolah dasar. Hal ini terbukti dari

analisa regresi satu prediktor dengan hasil regresi (F reg) sebesar 9,203.

Sehingga hipotesis yang mengatakan bahwa “kontribusi orang tua dalam

pendidikan agama di keluarga mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku beribadah anak usia Sekolah Dasar di Desa Pongangan Kec

Gunung Pati Kota Semarang”. Atau semakin banyak kontribusi orang tua

dalam pendidikan agama di keluarga maka semakin baik pula perilaku

beribadah anak. Jadi hipotesis diatas diterima.

B. Saran

1. Bagi Orang Tua

Sebaiknya para orang tua lebih meningkatkan keikutsertaanya atau

keterlibatannya dalam mendidik anak-anak mereka, yaitu lebih memperhatikan

lagi segala kebutuhannya dan lebih mengontrol lagi segala perilaku yang

dilakukan oleh anak, karena jika semakin orang tua ikut serta dalam mendidik

anak-anaknya maka perilaku beribadah anak semakin baik pula.

2. Bagi Anak

Seorang anak hendaknya mentaati segala apa yang diperintahkan oleh

orang tua, karena salah satu kewajiban anak terhadap orang tua adalah dengan

mentaati perintahnya, terutama dalam hal perintah untuk melaksanakan ibadah.

Page 77: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

DAFTAR PUSTAKA

A. K, Baihaqi, Mendidik Anak Dalam Kandungan, Jakarta: Darul Ulum Press, 2001.

Ahmad, Muhammad Abdul Qadir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Terj H. A.

Mustofa, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Rineka Cipta,

2005.

-------,Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:

Bumi Aksra, 2008.

Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta : Aditya Media,

1992.

Ahyadi, Abdul Aziz, Psikologi Agama: Kepribadian Muslim Pancasila, Bandung:

Sinar Baru Algesindo, 2001.

Al Bukhari, Abi Abdilah Muhammad bin Ismail, Shohih Bukhori juz I , Libanon: Dar

al Kutub al Ilmiyah, 2008.

Al-Hafidz, Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta: Bumi

Aksara, 1994.

Ali, Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2000.

Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi, Terj dari tafsir Al-Maraghi oleh

Bahrun Abu Bakar dan Hery Noer Aly, Semarang: Karya Toha Putra, 1993.

Aly, Heru Noer, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2003.

Amiroh, Maslahatul, Pengaruh Keteladanan Keluarga Terhadap Pelaksanaan

Ibadah Anak Usia Pendidikan Dasar di Desa Pantenan Kec. Paceng Gresik

Skripsi IAIN Walisongo, Semarang: Perpustakaan Fak Tarbiyah IAIN

Walisongo, 2006.

Anshari, Hati, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Press, 2002.

Arifin, H. M., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah

dan Keluarga.

-------, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1994.

Page 78: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI,

Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Kuliah Ibadah: Ibadah ditinjau dari

Segi Hukum dan Hikmah, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000.

-------,Tuntunan Shalat Nabi SAW Sebuah Panduan Praktis, Semarang: Pustaka

Rizki putra, 2004.

Asy Assajstani, Abi Daud Sulaiman Bin, Sunan Abi Daud, Libanon: Darul Fikr,

1994.

Bahreisy, Salim dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir, Surabaya:

Bina Ilmu, 1990.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005.

-------, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

-------,Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

-------,Membina Nilai-Nilai Moral Di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

-------,Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, Jakarta: PT Remaja

Rosdakarya, 1995.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsirnya, Semarang: Citra Effhar, 1993.

-------,Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Karya Toha Putra, 2002.

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang, CV. Toha Putra,

1989.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat bahasa

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.

-------,Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia, 2008.

Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Donald, F J. Mc., Educational Psychology, San Fransisco: Wads Worth Publising,

Inc, 1959.

Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi. Yogyakarta: ANDI, 2004, Edisi II.

Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Page 79: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

Hasan, M. Iqbal, M. M, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Heyes, Malcolm Hardy Steve, Pengantar Psikologi, Terj. Soenardji, Jakarta:

Erlangga, 1988.

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080526075812AAueg8t/ Diakses

tanggal 15-11-2011/ 10:02

Hurlock, Elisabeth B., Child Development, Megraw Hill: International Student

Edition, 1978.

-------, Perkembangan anak, Terj dari Child Development oleh Med Meitasari

Tjandrasa, Jakarta: Erlangga, 1988.

Idris, Zahara, Dasar-dasar Kependidikan, Padang: Angkasa Raya, 1987.

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Kartono, Kartini, Psikologi Anak, Bandung: Alumni, 1979.

Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan

Pendidikan, Jakarta: Al Husna Zikra, 1995.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung : Trigenda

Karya, 1993.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006.

Mustawa, Ali, Pengaruh Pendidikan Agama dari Orang tua Terhadap Tingkah Laku

Siswa kelas V MI Al-Khoiriyah I Semarang, Semarang: Perpustakaan Fak

Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007.

Nancy F, John K., The Miracle of Mind Power for Children, Keajaiban Kekuatan

Pikiran Anak, Terj dari Mind Power for children oleh Fistaulia FS,

Jogjakarta: Gara Ilmu, 2008.

Nanik, Pengaruh Pendidikan Agama Dalam Keluarga Terhadap Prilaku Beragama

Siswa SLTP NU Hasanudin 6 Semarang Tahun Ajaran 2003- 2004,

Semarang: Perpustakaan Fak Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007

Nasution, Metodologi Research: Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Page 80: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

Nawawi, Imam, Etika Ahlul Qur’an, Terj dari At-tibyan fi adab khamlatul Qur’an

oleh M. Qadirun Nur, Solo: Pustaka Mantiq, 1997.

Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan Pengembangan dan

Pemanfaatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002.

Rakhmat Jalaludin, dkk, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1994.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994.

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.

Rohmad, Ali, Kapita Selekta Pendidikan, Yogyakarta: Teras, 2009.

Shihab, M. Quraish ,Tafsir Al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

-------, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera

Hati, 2002.

Siagian, Sondang P, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Bina Aksara, 1989.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survey, Jakarta:

LP3ES Indo, 1995, cet. II.

Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R& D, Bandung: Alfabeta, 2007.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Rake Press, 1984.

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2003.

Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Ulwan, Abdullah Nashih, Kaidah-Kaidah Dasar, Terj dari Tarbiyatul Aulad Fiil-

Islam oleh Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1992.

-------, Abdullah Nashih, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Terj dari

Tarbiyatul Aulad Fiil-Islam oleh Saifullah Kamalie, Bandung: Asy Syifa,

1988.

Page 81: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

Umar, Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2010.

Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001.

Zuhaili, Muhammad, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, Terj dari Al Islam

Wa Asy Syabab oleh Arum Titi Sari, Jakarta: A. H Ba’adillah Press, 2002.

Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Page 82: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Proporsi Sampel Menurut Tingkat Usia, 43.

Tabel 2 Rumus Analisis Regresi, 46.

Tabel 3 Data Tentang kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan di Keluarga di

Desa Pongangan gunungpati semarang, 49.

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan di

Keluarga, 50.

Tabel 5 Interval Nilai dan Kualifikasi Nilai Kontribusi Orang Tua dalam

Pendidikan di keluarga, 52.

Tabel 6 Data Tentang Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar, 53.

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar, 54.

Tabel 8 Interval Nilai dan Kualifikasi Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah

Dasar, 56.

Tabel 9 Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara Variabel Kontribusi Orang Tua

dalam Pendidikan di Keluarga dengan Variabel Perilaku Beribadah

Anak Usia Sekolah Dasar, 57.

Tabel 10 Tabel Uji Signifikansi Korelasi ro dengan r tabel , 59.

Tabel 11 Rumus Analisis Regresi Satu Prediktor, 60.

Tabel 12 Uji Signifikansi Freg dengan Ftabel, 62.

Page 83: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

ANGKET PENELITIAN

(Responden: Anak)

I. IDENTITAS

1. Nama Anak :

2. Nama Orang Tua :

3. Umur :

II. PETUNJUK UMUM

1. Isilah biodata diri kamu di atas terlebih dahulu.

2. Bacalah tiap pertanyaan dengan teliti sehingga mudah untuk menjawabnya.

3. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada alternatif jawaban yang dianggapsesuai

dengan keadaanmu setiap hari.

4. Pengisian angket ini adalah semata-mata untuk kepentingan penelitian.

5. Jawaban serta identitasmu akan dijamin kerahasiaannya.

6. Sebelum mengisi angket ini, bacalah basmalah terlebih dahulu.

III. DAFTAR PERTANYAAN

INSTRUMEN PENELITIAN ANGKET PERILAKU BERIBADAH ANAK USIA

SEKOLAH DASAR (6-12) TAHUN

A. Menjalankan Shalat Lima Waktu

1. Apakah orang tua menyuruh kamu mengerjakan sholat?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3hari sekali)

b. Sering(2 hari sekali) d. Tidak Pernah

2.Apakah sehari semalam kamu melakukan shalat fardhu lima kali?

a. Selalu(5x) d. Tidak Pernah

b. Sering(4x) c. Kadang-kadang(3x)

3. Apakah ketika sholat orang tua kamu mengajak kamu berjama’ah?

a. Selalu(5x dalam sehari) c. Kadang-kadang(2x dalam sehari)

b. Sering(4x dalam sehari) d. Tidak Pernah

4. Apakah orang tua kamu mengontrol keseharian sholat kamu?

a. Selalu(5x dalam sehari) c. Kadang-kadang(2x dalam sehari)

b. Sering(4x dalam sehari) d. Tidak Pernah

5. Ketika mendengar adzan apakah kamu langsung mengerjakan sholat?

a. Selalu(5x dalam sehari) c. Kadang-kadang(3x dalam sehari)

b. Sering(4x dalam sehari) d. Tidak Pernah

Page 84: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

6. Pernahkah kamu meninggalkan sholat?

a. Selalu(2 hari sekali) c. Kadang-kadang(seminggu sekali)

b. Sering(4 hari sekali) d. Tidak Pernah

7. Apakah kamu mengerjakan sholat dengan berjamaah?

a. Selalu(5x dalam sehari) c. Kadang-kadang(3x dalam sehari)

b. Sering(4x dalam sehari) d. Tidak Pernah

8 Apakah setiap shalat kamu membaca doa-doa sholat?

a. Selalu(5x dalam sehari) c. Kadang-kadang(3x dalam sehari)

b. Sering(4x dalam sehari) d. Tidak Pernah

9 Apakah kamu pernah bercanda ketika shalat?

a. Selalu d. Tidak Pernah

b. Sering c. Kadang-kadang

B. Menjalankan Puasa

10. Apakah kamu diperintah orang tua untuk menjalankan puasa?

a. Selalu(setiap hari) c. Kadang-kadang(seminggu sekali)

b. Sering(3hari sekali) d. Tidak Pernah

11. Apakah kamu melaksanakan puasa sehari penuh di bulan Ramadhan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Apakah orang tua kamu mengajak sholat tarawih?

a. Selalu(setiap hari) c. Kadang-kadang(3 hari sekali)

b. Sering(2hari sekali) d. Tidak Pernah

13 Apakah orang tua membangunkan kamu ketika makan sahur?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3x sehari)

b. Sering(2x sehari) d. Tidak Pernah

14 Apakah kamu pernah membatalkan puasa?

a. Tidak pernah c. Sering (2 Minggu sekali)

b. Kadang-kadang(3Minggu sekali) d. Selalu(Setiap hari)

15 Apakah kamu menjalankan puasa sebulan penuh dalam bulan ramadhan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

16 Apakah kamu senang menjalankan puasa Ramadhan?

a.Sangat Senang c. Biasa

b. Senang d. Tidak Senang

Page 85: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

17 Apakah kamu membaca doa ketika mau berbuka puasa?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(Seminggu Sekali)

b. Sering(3 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

C. Membaca Al-Qur’an

18 Apakah kamu membaca Al-Qur’an setiap hari?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(Seminggu Sekali)

b. Sering((3 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

19 Apakah orang tua kamu mendampingi ketika kamu membaca AlQur’an?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(Seminggu Sekali)

b. Sering((3 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

20. Apakah orang tua kamu menyuruh kamu membaca Al-Qur’an di rumah?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(Seminggu Sekali)

b. Sering((3 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

21 Apakah orang tua kamu mengajari kamu membaca Al-Qur’an?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3x sehari)

b. Sering(2x sehari) d. Tidak Pernah

22 Ketika membaca Al-qur’an, apakah kamu berusaha dengan baik dalam membacanya?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

23 Apakah kamu menyentuh Al-Qur’an atau membawa Al-Qur’an dengan tangan kanan?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

24 Apakah kamu selalu membaca Al-Qur’an dengan fasih?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

25 Apakah kamu berusaha membaca Al-qur’an sampai khatam meskipun dalam waktu 1

tahun?

a. Selalu(Setiap Tahun) c. Kadang-kadang(3 tahun Sekali)

b. Sering(2 Tahun Sekali) d. Tidak Pernah

“ Terimakasih atas sumbangan jawaban yang telah anda berikan ”

Page 86: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

ANGKET PENELITIAN (Responden: Orang tua)

I. IDENTITAS

1. Nama Orang Tua :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4.. Alamat : Pongangan, Gunungpati.

II. PETUNJUK UMUM

1. Isilah biodata Bapak/Ibu di atas terlebih dahulu.

2. Bacalah tiap-tiap pertanyaan dengan teliti sehingga mudah untuk menjawabnya.

3. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada alternatif jawaban yang

dianggap sesuai dengan keadaan bapak/ibu setiap hari.

4. Jawaban Bapak/Ibu hanya semata-mata untuk keperluan dalam penelitian,sehingga

jawaban jujur anda akan sangat membantu penelitian ini.

5. Jawaban serta identitas bapak/ibu akan dijamin kerahasiaannya.

III. DAFTAR PERTANYAAN

INSTRUMEN PENELITIAN ANGKET KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM

PENDIDIKAN DI KELUARGA

A. Memperhatikan Kebutuhan Pendidikan

1. Apakah Anda mendampingi anak ketika belajar?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

2. Apakah Anda mendampingi anak ketika menonton televisi?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

3. Apakah Anda menanyakan PR kepada anak?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

4. Apakah Anda mengajari anak mengerjakan PR?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

5. Apakah Anda memilihkan acara TV untuk Anak?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

6. Apakah Anda memberi hadiah jika anak mendapat prestasi?

a. Selalu(Seminggu sekali) c. Kadang-kadang(3 minggu sekali)

b. Sering(2 Minggu sekali) d. Tidak Pernah

7. Apakah Anda memuji jika anak mendapat nilai bagus?

a. Selalu(Seminggu sekali) c. Kadang-kadang(3 minggu sekali)

b. Sering(2 Minggu sekali) d. Tidak Pernah

Page 87: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

8. Apakah Anda memilih sekolah favorit untuk anak anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

B. Memberikan Fasilitas Pendidikan

9. Apakah Anda memberi anak buku-buku Islami?

a. Selalu(Seminggu sekali) c. Kadang-kadang(Sebulan Sekali)

b. Sering(2 Minggu Sekali) d. Tidak Pernah

10. Apakah Anda memenuhi perlengkapan ibadah untuk anak Anda?

a. Selalu(Sebulan sekali) c. Kadang-kadang(6 bulan Sekali)

b. Sering(2 bulan Sekali) d. Tidak Pernah

11. Apakah Anda membuatkan tempat belajar khusus bagi anak anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

12. Apakah Anda mengundang privat untuk mengajari agama anak?

a. Selalu(Setiap hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

13. Apakah Anda membelikan kaset VCD Islami untuk pendidikan anak Anda?

a. Selalu(Seminggu sekali) c. Kadang-kadang(Sebulan Sekali)

b. Sering(2 Minggu Sekali) d. Tidak Pernah

14. Apakah Anda membelikan buku sekolah untuk anak anda?

a. Selalu(Seminggu sekali) c. Kadang-kadang(Sebulan Sekali)

b. Sering(2 Minggu Sekali) d. Tidak Pernah

15. Apakah Anda membelikan AlQur’an untuk anak Anda?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

16. Apakah Anda memberi uang saku kepada anak?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

C. Mengingatkan melakukan ibadah

17. Apakah Anda menyuruh anak untuk menjalankan sholat?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

Page 88: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

18. Apakah Anda mengajak anak untuk sholat berjama’ah?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

19. Apakah Anda mengontrol keseharian sholat anak?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

20. Apakah Anda mengajari anak membaca Al-Qur’an?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

21. Apakah Anda mendampingi ketika anak membaca Al-Qur’an?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

22. Apakah Anda menyuruh anak untuk membaca lagi Al-Qur’an di rumah?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

23. Apakah Anda melatih anak untuk puasa pada bulan Ramadhan?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

24. Apakah Anda membangunkan anak ketika makan sahur?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

25. Apakah Anda mengajak anak untuk sholat tarawih?

a. Selalu(Setiap Hari) c. Kadang-kadang(3 Hari Sekali)

b. Sering(2 Hari Sekali) d. Tidak Pernah

“ Terimakasih atas sumbangan jawaban yang telah anda berikan”

Page 89: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

Daftar Nama Responden Orang Tua dan Anak

Di Desa Pongangan Kec Gunungpati Kota Semarang

No Nama Orang Tua Nama Anak Umur

1 Abidin Irkham Turkhamun 6 Th

2 Dim Cholik Muhammad Naufal Fajrin 6 Th

3 Saefudin Nihayatus Sa’adah 6 Th

4 Saerofi Muhammad Azkal azkiya 6 Th

5 Lindet Subiyanto Avrilia Ayu sekar wangi 6 Th

6 Herman Widodo Emira Balqis 6 Th

7 Muh sugiarto Muhammad Vendra 7 Th

8 Endang Darmawan Selselia Devi Maulida 7 Th

9 Sofiyani Elena Fadhilatul Asyirah 7 Th

10 Arfan Faizin Arkan Nabil al-Hafidz 7 Th

11 Muchlasin Rochmatus Sania 8 Th

12 Muchsin Fajar Rifqatun Naqiyah 8 Th

13 Eko Supriyanto Eurico lazuardi Gibran 8 Th

14 Samsuri Esa Novi Santika berliana 9 Th

15 Sama’i Sahrinnuna Marlina 9 Th

16 Sugiarto Faras Dea Natasha 9 Th

17 M. Khayun Muhammad Miftakhul 9 Th

18 Andi Widiyanto Syahyuda Pramudista 10 Th

19 Muhlisin Safril Khusaenil Fikri 10 Th

20 Jamin Taskiya Sarifatul Lana 10 Th

21 Mastriono Nilta Fidya Silva 10 Th

22 Muhtadi Laili Maulida Dela sabila 11 Th

23 Basuki Alfian Feri Faturrahman 11 Th

24 Rohmad Subki Dimas Fahri Pambudi 11 Th

25 Isro Yogi Adam Pratama 11 Th

26 Paroni Nadila Nur Hidayati 12 Th

27 Muchanan Chofifah 12 Th

28 Beja Zuhri Taris Alya Ramadhana 12 Th

29 Saefudin Silvia Ersa Elyana 12 Th

Page 90: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

INSTRUMEN OBSERVASI

Observasi Kontribusi Orang Tua

No Aspek Yang Diamati Skala

Kurang Cukup Baik

1.

Kemampuan orang tua dalam

memenuhi kebutuhan anak

2.

Kemampuan orang tua mendidik anak

dalam aspek perilaku beribadah

3.

Keterlibatan orang tua dalam

membimbing anak untuk melakukan

ibadah

4.

Kemampuan orang tua dalam

memenuhi fasilitas pendidikan untuk

anak

Observasi Perilaku Beribadah Anak

No Aspek yang diamati Skala

Kurang Cukup Baik

1.

Kefasihan anak dalam

membaca Al-Qur’an

2.

Antusiasme anak untuk

menjalankan ibadah sehari-

hari

3.

Intensitas anak dalam

mengikuti belajar membaca

Al-Qur’an

Page 91: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

Kisi-kisi Angket Perilaku Beribadah Anak

Variabel Y : Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar (6-12) tahun

Indikator Butir Soal

Jumlah Positif Negatif

A. Menjalankan Shalat Lima

Waktu

1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9 0 9

Jumlah 9 0 9

B. Menjalankan Puasa 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17 14 8

Jumlah 7 1 8

C. Membaca Al-Qur’an 18, 19, 20, 21, 22, 23,

24, 25

0 8

Jumlah 8 0 8

Jumlah Total 25

Page 92: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

KISI-KISI ANGKET

Variabel X : Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan di

Keluarga

Indikator Nomor Soal Jumlah

Positif Negatif

A Memperhatikan

Kebutuhan Pendidikan

1,2,3,4,5,6,7,8 0 8

Jumlah 8 0 8

B Memberikan Fasilitas

Pendidikan

9,10,11,12,13,14,15,16 0 8

Jumlah 8 0 8

C Mengingatkan

Melakukan Ibadah

17,18,19,20,21,22,23,24,25 0 9

Jumlah 9 0 9

Jumlah Total

Page 93: PENGARUH KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain--cholasoh... · Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan ... segenap pengikutnya

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Cholasoh

2. Tempat & Tgl. Lahir : Semarang, 16 Oktober 1989

3. NIM : 083111007

4. Alamat Rumah : Ds. Pongangan Rt 03/01 Gunungati Semarang

HP : 085 641 937 236

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. RA Raudlatul Athfal Gunungpati 1996-1997

b. MI Miftahul Hidayah Gunungpati 1997-2002

c. MTs Al-Islam Gunungpati 2002-2005

d. MAN Suruh Salatiga 2005-2008

e. IAIN Walisongo Semarang angkatan 2008

2. Pendidikan Non Formal

a. Madrasah Diniyah Da’watul Haq Pongangan Gunungpati 1997-2002

b. Ponpes Darul Ulum Suruh salatiga 2005-2008

Semarang, 30 april 2012

Cholasoh

NIM : 083111007