pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

102
PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WINONG KABUPATEN PATI TAHUN 2015/2016 S K R I P S I Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi Oleh: Probo Sri Sadhono 3201411070 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: nguyenhuong

Post on 08-Dec-2016

228 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 1 WINONG KABUPATEN PATI TAHUN 2015/2016

S K R I P S I

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi

Oleh:

Probo Sri Sadhono

3201411070

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG

TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 1 WINONG KABUPATEN PATI TAHUN 2015/2016, telah disetujui

oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 18 Desember 2015

Page 3: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi dengan Judul Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap

Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati

Tahun 2015/2016, telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 20 Januari 2016

Page 4: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar - benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat pada skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Desember 2015

Probo Sri Sadhono

NIM. 3201411070

Page 5: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto Hidup

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S Ar Ra’d ayat

11)

“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,

karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun

kesempatan untuk berhasil” (Mario Teguh).

Massa depan bangsa dan tanah air ada dalam genggaman para generasi muda

(penulis).

Persembahan

1. Orang tua Bapak Suwarno, S.Pd. dan Ibu Sri Sutiah, serta

adiku Febriana Nur Annisa terima kasih untuk kasih

sayang, motivasi dan doanya.

2. Almamater UNNES.

Page 6: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

vi

PRAKATA

Alhamdulillah wasyukurilah puji serta syukur atas segala nikmat yang

Allah limpahkan kepada penulis sehingga penulis telah dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap

Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati Tahun

2015/2016 dengan lancar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi

di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang, yang telah memberi kesempatan penulis melanjutkan studi

di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geografi yang telah

memberi ijin dalam menyusun skripsi.

4. Drs. Sunarko, M.Pd., sebagai pembimbing I yang dengan sabar membimbing

dan memberi arahan kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

5. Drs. Sriyono, M.Si., sebagai pembimbing 2, sabar membimbing dan memberi

arahan kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

6. UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang dan perpustakaan Jurusan

Geografi yang telah menyediakan buku-buku untuk menyusun skripsi ini.

Page 7: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

7. Bapak Drs. Teguh Sudadi selaku Kepala Sekolah beserta guru SMP Negeri 1

Winong, terima kasih untuk ijin penelitian dan kerjasamanya.

8. Bapak Samhudi, S.Pd. selaku Guru IPS di SMP Negeri 1 Winong.

9. Teman – teman Geografi Angkatan 2011.

10. Teman–teman kontrakan “Basmallah” ( Mas Syamsul, Mas Khamdan, Mas

Listyawan, Mas Ilham, Mas Rokhmad, Mas Maulana, Mas Prapto, Mas

Bagus, Mas Huda, Mas Doni dan Mas Heksa) terimakasih untuk motivasi dan

nasihatnya.

11. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Terima kasih untuk semuanya.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan penelitian Geografi.

Semarang, Desember 2015

Probo Sri Sadhono

Page 8: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

viii

SARI

Probo Sri Sadhono. 2015 Pengaruh Kondisi Sosial ekonomi Orang Tua terhadap

Hasil Belajar IPS Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati Tahun

2015/2016. Skripsi. Jurusan Geografi. FIS. UNNES. Pembimbing I. Drs. Sunarko,

M.Pd. Pembimbing II Drs. Sriyono, M.Si.

Kata Kunci: Pengaruh, Kondisi Sosial Ekonomi, Prestasi Belajar Geografi.

Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan

dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana

untuk kebutuhan pendidikan anak. Keluarga (orang tua) yang keadaan sosial

ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi

kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang keadaan sosial

ekonominya rendah. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengetahui kondisi sosial

ekonomi orang tua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati Tahun

2015/2016. (2) Mengetahui hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati tahun pelajaran 2015/2016. (3)

Mengetahui adanya pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua siswa terhadap

hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Winong

Kabupaten Pati tahun pelajaran 2015/2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1

Winong tahun pelajaran 2015/2016 beserta orang tuanya yang terdiri dari dari 9

kelas dengan jumlah 284 siswa dan 284 orang tua siswa atau wali. Besarnya

sampel dalam penelitian ini adalah 62 siswa dan 62 orang tua atau wali siswa.

Teknik pengambilan sampelnya menggunakan Proportional Random Sampling,

yaitu diambil 20% untuk masing-masing kelas. Variabel dalam penelitian ini

terdiri dari satu variabel bebas (kondisi sosial ekonomi orang tua) dan satu

variabel terikat (hasil belajar IPS). Metode pengambilan data digunakan metode

angket dan metode dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) keadaan kondisi sosial

ekonomi 76% responden memiliki kondisi sosial ekonomi orang tua yang

tergolong tinggi (baik).(2) Hasil belajar IPS sudah cukup baik dan harus

ditingkatkan. (3) Pengaruh antara kondisi sosial ekonomi orang tua siswa SMP N

1 Winong terhadap hasil belajar IPS sebesar sebesar 6,647 signifikansi

0.000>2,00. Dengan demikian hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan bahwa ada

pengaruh positif antara kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Winong “diterima”.

Saran yang dapat diberikan yaitu karena adanya hubungan antara kondisi

sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar anaknya, maka bagi orang tua

yang kondisi sosial ekonominya rendah atau kurang mampu diharapkan dapat

meningkatkan pendapatannya dengan mencari pekerjaan tambahan. Bagi siswa

yang berprestasi dan orang tuanya kurang mampu diharapkan sekolah dapat

memberikan beasiswa atau program orang tua asuh atau orang tua angkat yang

bersedia membantu memenuhi biaya pendidikannya.

Page 9: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii

PENGESAHAHAN KELULUSAN ................................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

PRAKATA ........................................................................................................... vi

SARI ................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

E. Batasan Istilah ..................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kondisi Sosial Ekonomi .................................................................... 10

B. Faktor-faktor yang Menentukan Keadaan Sosial Ekonomi .............. 11

1. Tingkat Pendidikan ...................................................................... 11

2. Pendapatan Keluarga ................................................................... 15

3. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas .............................................. 19

4. Jenis Tempat Tinggal .................................................................. 20

C. Belajar ............................................................................................... 21

D. Hasil Belajar ...................................................................................... 22

Page 10: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

E. Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................... 23

F. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi dengan Hasil Belajar ................. 23

G. Penelitian yang Relevan .................................................................... 25

H. Kerangka Berpikir ............................................................................. 27

I. Hipotesis ............................................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian ............................................................................ 30

B. Sampel dan Teknik Sampling ........................................................... 30

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................... 31

D. Alat danTeknik Pengumpulan Data .................................................. 32

1. Teknik Angket ............................................................................. 33

2. Teknik Dokumentasi ................................................................... 35

3. Teknik Observasi ......................................................................... 35

E. Validitas dan Reabilitas Alat ............................................................. 35

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 36

1. Deskriptif Presentatif ................................................................... 37

2. Analisis Regresi Sederhana ......................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 41

1. Sejarah SMP Negeri 1 Winong ................................................... 41

2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 41

3. Kondisi Sekolah .......................................................................... 44

B. Hasil Penelitian ................................................................................. 46

1. Analisis Deskriptif Presentase Kondisi Sosial

Ekonomi Orang Tua .................................................................... 47

2. Analisis Deskriptif Presentase Hasil Belajar Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Winong ................................................................ 53

Page 11: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

3. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Tahun

2015/2016 ................................................................................... 57

a. Uji Normalitas Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua ............ 57

b. Uji Normalitas Data Hasil Belajar ........................................ 58

c. Analisi Regresi Sederhana .................................................... 59

d. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji t) ........................... 59

e. Koefisien Determinasi .......................................................... 60

C. Pembahasan ....................................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................... 63

B. Saran .................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 65

LAMPIRAN ........................................................................................................ 67

Page 12: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Golongan Pendapatan ........................................................................ 19

Tabel 3.1. Jumlah Populasi ................................................................................. 30

Tabel 3.2. Pengambilan Sampel Penelitian ......................................................... 31

Tabel 3.3. Perhitungan Deskriptif Presentase ..................................................... 39

Tabel 4.1. Distribusi Latar Belakang Pendidikan Orang Tua ............................. 48

Tabel 4.2. Distribusi Latar Belakang Pendidikan Suami (ayah) ......................... 48

Tabel 4.3. Distribusi Latar Belakang Pendidikan Istri (ibu) ............................... 49

Tabel 4.4. Distribusi Pendapatan Bersih Keluarga ............................................. 50

Tabel 4.5. Distribusi Jenis Tempat Tinggal ........................................................ 51

Tabel 4.6. Distribusi Lantai Dasar Rumah atau Tempat Tinggal ....................... 52

Tabel 4.7. Distribusi Tipe atau Ukuran Rumah ................................................. 53

Tabel 4.8. Nilai Ulangan Harian dan Ulangan Tengah Semester ....................... 56

Page 13: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Penelitian .......................................................... 28

Gambar 3.1 Peneliti membagi angket kepada responden (siswa) ....................... 33

Gambar 3.2 Responden mengisi angket .............................................................. 34

Gambar 3.3 Peneliti membagi angket kepada responden (orang tua siswa) ....... 34

Gambar 4.1. Peta Lokasi Penelitian .................................................................... 43

Page 14: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

xiv

LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Nilai Ulangan Harian dan Nilai Ulangan Tengah Semester ......... 68

Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 69

Lampiran 3. Instrumen Penelitian ..................................................................... 70

Lampiran 4. Uji Normalitas Data Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua ........... 77

Lampiran 5. Uji Normalitas Data Hasil Belajar ................................................ 78

Lampiran 6. Analisis Regresi Sederhana .......................................................... 79

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 84

Lampiran 8. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian ................ 85

Lampiran 9. Profil Sekolah ............................................................................... 86

Page 15: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang.

Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan semakin ketat,

terlebih dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, sehingga

perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya

meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dan diyakini mampu untuk

meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan manusia

produktif yang dapat memajukan bangsanya, (Kunaryo, 2000:21). Pendidikan

dalam arti luas mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar

dan melatih. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan

belajar merupakan kegiatan paling pokok.

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

sebagai berikut : Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan

pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa. Oleh karena itu pemerintah sejak orde baru telah

Page 16: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

2

mengadakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh

Rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945,

yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan

pengajaran”.

Seorang guru perlu menyadari bunyi dan isi pasal ayat Undang-Undang

Dasar tersebut, setiap murid berhak mendapatkan pengajaran yang sama.

Dalam tugasnya sehari-hari, guru dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu

ia harus memberi pengajaran yang sama kepada murid yang berbeda-beda.

Perbedaan itu berasal dari lingkungan kebudayaan, lingkungan sosial, jenis

kelamin dan lain-lain.

Salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai hasil belajar

yang maksimal sesuai dengan kemampuannya. Penyelenggaraan pendidikan

dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur

pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan

yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara

berjenjang dan berkesinambungan. Jalur pendidikan luar sekolah merupakan

pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar

mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan

keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang

diselenggarakan dalam keluarga yang memberi keyakinan agama, nilai

budaya, nilai moral dan keterampilan (Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor. 20 Tahun 2003). Dengan demikian keluarga mempunyai peranan

Page 17: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

3

penting dalam pendidikan, sehingga latar belakang keluarga harus

diperhatikan agar keberhasilan pendidikan dapat dicapai secara maksimal.

Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara

keluarga (orang tua), anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan

masyarakat menyediakan tempat untuk belajar yaitu sekolah. Sekolah

menampung peserta didiknya dari berbagai latar belakang atau kondisi sosial

ekonomi yang berbeda.

Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan

dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab penuh dalam

menyediakan dana dan kebutuhan pendidikan anaknya. Keluarga (orang tua)

yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami

kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang

tua yang keadaan ekonominya rendah. Dalam kegiatan belajar, anak akan

memerlukan sarana penunjang belajar yang seringkali harganya mahal. Bila

kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan menjadi penghambat bagi anak

dalam pembelajaran.

Keadaan yang demikian terjadi juga di SMP Negeri 1 Winong, dimana

sekolah ini menampung peserta didik dari berbagai macam latar belakang

ekonomi orang tua yang berbeda. Keragaman latar belakang ekonomi orang

tua tersebut dapat berpengaruh pula pada kemampuan membiayai pendidikan

anak-anaknya, sehingga keadaan sosial ekonomi orang tua merupakan salah

satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan anak.

Page 18: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

4

Sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan berupaya meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan siswa. Akan tetapi keberhasilan proses

belajar mengajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam

maupun luar diri siswa. Salah satu faktor yang akan penulis teliti adalah

faktor dari luar siswa yaitu faktor tingkat sosial ekonomi orang tua. Bahar

(1989 : 137) menyatakan: “Hasil belajar siswa mempunyai korelasi yang

kuat. Sebab kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan selalu

membutuhkan ekonomi orang tua”.

Orang tua memegang peranan penting bagi pendidikan anaknya yaitu

sebagai pendidik yang pertama dan sebagai penyandang dana dalam

memenuhi kebutuhan anak untuk pendidikan. Orang tua (keluarga) harus

mengeluarkan biaya khusus untuk anaknya. Keluarga yang mempunyai

penghasilan tinggi dalam memenuhi kebutuhan anaknya tidak akan banyak

mengalami kesulitan, berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan

rendah. Dalam konteks sosial ekonomi keluarga, tidak terlepas pula aspek

pendapatan keluarga yang merupakan andalan dalam memenuhi kebutuhan

pendidikan. Biaya pendidikan anak yang meliputi iuran BP3 tiap bulan,

pakaian seragam, transportasi, uang saku setiap hari, dan lain-lain akan dapat

terpenuhi apabila didukung oleh keadaan sosial ekonomi keluarga yang baik.

Dengan demikian, pendapatan atau penghasilan orang tua turut menentukan

pula kemampuan pembiayaan yang harus dipikul orang tua guna memenuhi

pendidikan anak-anaknya.

Page 19: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

5

Dari pengamatan peneliti bahwa peserta didik SMP Negeri 1 Winong

berasal dari kondisi sosial ekonomi yang berbeda, seperti : tingkat

pendidikan, pendapatan, kekayaan yang dimiliki, dan tempat tinggal sehingga

peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara kondisi sosial ekonomi

orang tua terhadap hasil belajar.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti

mengambil judul skripsi : “PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 1 WINONG KABUPATEN PATI TAHUN 2015/2016”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi orang tua siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Winong Kabupaten Pati tahun pelajaran 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Winong Kabupaten Pati tahun pelajaran 2015/2016?

3. Apakah ada pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua siswa terhadap

hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Winong Kabupaten Pati tahun pelajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Page 20: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

6

Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui kondisi sosial ekonomi orang tua siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Winong Kabupaten Pati Tahun 2015/2016.

2. Mengetahui hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati tahun pelajaran 2015/2016.

3. Mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua siswa

terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Winong Kabupaten Pati tahun pelajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat. Adapun manfaat yang peneliti harapkan dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis :

a. Untuk menambah wawasan khasanah dunia pendidikan, khususnya

mengenai hasil belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang ditinjau dari

kondisi sosial ekonomi keluarga.

b. Untuk pengembangan ilmu hhususnya ilmu pendidikan.

c. Untuk menjadi bahan perbandingan, pertimbangan, dan pengembangan

pada penelitian di masa mendatang.

2. Manfaat praktis :

Page 21: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

7

a. Untuk bahan pengambilan kebijakan oleh pihak-pihak yang

berkompeten atau pemerintah dalam menyusun kebijakan yang terkait

dengan dunia pendidikan.

E. Batasan Istilah

Penelitian ini menggunakan istilah-istilah yang berhubungan dengan

sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar siswa. Sehubungan dengan

ini untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran, maka berikut penegasan

istilah pada penelitian ini :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang,

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2014).

Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengaruh yang diharapkan dalam penelitian ini adalah daya yang ada atau

timbul antara variabel dalam penelitian ini, yaitu : kondisi sosial ekonomi

orang tua terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Kondisi sosial adalah keadaan masyarakat suatu negara pada saat

tertentu. Ekonomi diartikan sebagai pemanfaatan uang, tenaga, waktu,

yang berharga. Yang dimaksud dengan kondisi sosial ekonomi dalam

Page 22: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

8

penelitian ini adalah keadaan atau latar belakang dari suatu keluarga yang

berkaitan dengan pendidikan dan pendapatan keluarga.

a. Pendidikan

Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah aktivitas dan

usaha untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina

potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, cipta, rasa, dan hati

nurani) serta jasmani (panca indera dan keterampilan-keterampilan).

b. Pendapatan Keluarga

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga

maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk

uang atau barang. Pendapatan merupakan salah satu faktor penentu

terhadap tingkat kesejahteraan suatu masyarakat, tingkat pendapatan

masyarakat pada suatu daerah merupakan salah satu indikator untuk

melihat kondisi sosial ekonominya. Tinggi rendahnya tingkat

pendapatan dapat menunjukkan tinggi rendahnya keadaan sosial

ekonomi masyarakat tertentu.

3. Orang Tua Siswa

Page 23: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

9

Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan yang dimaksud

dengan orang tua siswa adalah ayah, ibu, atau wali yang bertanggung

jawab atas pendidikan anaknya. Bertanggung jawab dalam arti mencukupi

semua fasilitas penunjang pendidikan siswa.

4. Hasil Belajar IPS

Pengertian dari hasil belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dalam

penelitian ini adalah hasil yang dicapai setelah mengikuti kegiatan belajar

mengajar pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dengan

melihat nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran IPS dan nilai Ujian

Tengah Semester 1 Kelas VIII tahun 2015/2016.

5. SMP Negeri 1 Winong

Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan jenjang pendidikan

kedua secara formal yang ditempuh selama minimal 3 tahun, dimulai dari

kelas VII hingga kelas IX. Usia dalam Sekolah Menengah Pertama ini

berkisar antara 12-15 tahun. SMP Negeri 1 Winong berlokasi di Jalan

Raya Winong-Gabus Km.0,5 Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

Page 24: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kondisi Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi setiap orang tentu berbeda-beda dan bertingkat,

ada yang keadaan sosial ekonomi keluarga tinggi, sedang dan rendah.

Menurut Soerjono Soekanto (2001:34) sosial ekonomi adalah posisi

seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti

lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam

hubungannya dengan sumber daya.

Begitu juga dengan yang dikemukakan oleh Soekanto Soerjono

(1982:210) tentang pengertian kedudukan (status) dan kedudukan sosial

(social status) sebagai berikut :

“Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu

kelompok sosial. Kedudukan sosial artinya adalah tempat seseorang secara

umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti

lingkungan pergaulan, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-

kewajibannya. Unruk lebih mudah mendapatkan pengertian, kedua istilah

tersebut di atas akan dipergunakam dalam arti yang sama dengan

digambarkan dengan istilah “kedudukan” (status) saja”.

Kedudukan, sebagaimana lazim dipergunakan mempunyai arti tempat

seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan

mempunyai beberapa kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta

Page 25: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

11

dalam berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya

sehubungan dengan kerangka masyarakat, secara menyeluruh. Misalnya tuan

X sebagai warga masyarakat, merupakan kombinasi dari segenap

kedudukannya sebagai guru, kepala sekolah, sebagai suami, sebagai ayah dari

anak-anaknya dan seterusnya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian

keadaan sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi

seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan, pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal.

B. Faktor-faktor yang Menentukan Keadaan Sosial Ekonomi

Berdasarkan kodrat-Nya, manusia dilahirkan memiliki kedudukan yang

sama dan sederajat, akan tetapi sesuai dengan kenyataannya setiap manusia

yang menjadi warga suatu masyarakat, senantiasa mempunyai status atau

kedudukan dan peranan. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi

rendahnya keadaan sosial ekonomi orang tua di masyarakat, diantaranya

tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pemilikan kekayaan, dan partisipasi

dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya. Dalam hal ini uraian dibatasi

hanya 4 faktor yang menentukan yaitu : tingkat pendidikan, pendapatan,

kepemilikan kekayaan dan jenis tempat tinggal.

1. Tingkat Pendidikan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun

2003 pasal 1, pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan

Page 26: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

12

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta

didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan.

Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat,

bangsa dan negara. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk

meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi

pribadinya, yaitu rohani (pikir, cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani

(panca indera dan keterampilan-keterampilan).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun

2003 pasal 3, pendidikan bertujuan untuk “Mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan”. Untuk mencapai tujuan tersebut,

pendidikan diselenggarakan melalui pendidikan sekolah (pendidikan

formal), pendidikan luar sekolah (pendidikan non formal). Jalur

pendidikan sekolah (pendidikan formal) terdapat beberapa jenjang yang

harus ditempuh, yaitu:

Page 27: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

13

a. Pendidikan Pra Sekolah

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor.27 Tahun 1990 Pasal 1

ayat 1, pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di

luar lingkungan sebelum memasuki pendidikan dasar, yang

diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan

luar sekolah.

b. Pendidikan Dasar

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 28 Tahun 1990 Pasal 1

ayat 1, pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya

sembilan tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah

Dasar dan tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau

satuan pendidikan yang sederajat.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 28 Tahun 1990 Pasal 3

Tentang Tujuan Pendidikan Dasar disebutkan bahwa pendidikan

dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada

peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,

anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan

menengah.

c. Pendidikan Menengah

Page 28: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

14

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 29 Tahun 1990 Pasal 1

ayat 1, pendidikan menengah adalah pendidikan yang

diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 29 Tahun 1990 Pasal 2,

Pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi

dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan kesenian.

d. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah

yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian

(Kunaryo,2000).

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan orang

tua dapat dilihat dari lamanya orang tua sekolah. Semakin lama

orang tua bersekolah semakin tinggi tingkat jenjang pendidikannya.

Cohtohnya, orang tua yang hanya bersekolah selama 6 tahun dapat

diartikan bahwa orang tua tersebut hanya bersekolah dalam jenjang

sekolah dasar saja, berbeda dengan orang tua yang sekolahnya

mencapai 12 tahun dapat diartikan bahwa orang tua tersebut telah

bersekolah dari jenjang sekolah dasar selama 6 tahun, di sekolah

Page 29: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

15

menengah pertama selama 3 tahun, dan di sekolah menengah atas

selama 3 tahun. Tingkat pendidikan orang tua sangat berpengaruh

terhadap kelanjutan sekolah anak mereka. Orang tua yang memiliki

pendidikan tinggi dapat terus memberikan motivasi kepada anak

mereka dengan baik dan benar. Bahkan anak mereka dituntut

minimal setara dengan pendidikan yang orang tua mereka pernah

menempuh jenjang pendidikan.

2. Pendapatan Keluarga

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga

maupun anggota keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang

atau barang. Penduduk yang telah bekerja akan menerima hasil kerja

mereka yang disebut dengan upah / gaji. Pada dasarnya system

pengupahan mengandung tiga prinsip yaitu : pemberian imbalan atas

nilai kerja, penyediaan investasi, jaminan kebutuhan hidup (Priyono,

1981 :22)

Sistem pengupahan juga berfungsi sebagai alat perangsang untuk

meningkatkan kualitas prestasi kerja. Sehingga tingkat upah dibuat

berbeda dengan kemampuannya, karyawan yang mempunyai

kemampuan lebih tinggi dapat memperoleh upah yang lebih tinggi pula.

Di samping itu tingkat pengupahan juga dapat mendorong kreatifitas

pegawai dengan memberikan imbalan dan penghargaan atas penemuan-

penemuan dan potensi kerja yang menonjol.

Page 30: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

16

Pendapatan merupakan salah satu faktor penentu terhadap tingkat

kesejahteraan suatu masyarakat, tingkat pendapatan masyarakat pada

suatu daerah merupakan salah satu indikator untuk melihat kondisi sosial

ekonominya. Tinggi rendahnya tingkat pendapatan dapat menunjukkan

tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi masyarakat tertentu.

Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik membedakan pendapat

menjadi dua yaitu :

a. Pendapatan berupa barang

Pendapatan berupa barang merupakan segala penghasilan yang

bersifat regular dan biasa, akan tetapi tidak selalu berupa balas jasa

dan diterima dalam bentuk barang atau jasa.

b. Pendapatan berupa uang

Berdasarkan bidang kegiatannya, pendapatan meliputi

pendapatan sektor formal dan pendapatan sektor informal.

1) Pendapatan sektor formal adalah segala penghasilan baik berupa

barang atau uang yang bersifat regular dan diterimakan biasanya

balas jasa atau kontrasepsi di sektor formal yang terdiri dari :

a) Pendapatan berupa uang, meliputi : gaji, upah dan

penghasilan infestasi.

b) Berupa barang yang meliputi : beras, pengobatan,

transportasi, perumahan, maupun yang berupa rekreasi.

Page 31: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

17

2) Pendapatan sektor informal adalah segala penghasilan baik

berupa barang maupun uang yang diterima sebagai balas jasa

atau kontraprestasi di sektor informal yang terdiri dari :

a) Pendapatan dari usaha sendiri yaitu hasil bersih usaha yang

dilakukan sendiri, komisi dan penjualan dari hasil kerajinan

rumah.

b) Pendapatan dari hasil infestasi

c) Pendapatan yang diperoleh dari keuntungan sosial

Selanjutnya dijelaskan bahwa penghitungan pendapatan

(penghasilan) suatu masyarakat seringkali sulit untuk dilakukan.

Oleh karena itu untuk mengetahui penghasilan keluarga dapat

diwakili oleh pengeluarannya. Pengeluaran rumah tangga dapat

digolongkan menjadi dua macam:

1) Pengeluaran untuk makan

2) Pengeluaran bukan untuk makan/non makan, misalnya untuk

perumahan, aneka barang dan jasa, pendidikan, kesehatan,

pakaian, barang tahan lama, pajak dan asuransi, dan keperluan

untuk pesta dan upacara (BPS Kabupaten Pati, 2010:18)

Pengeluaran untuk makan adalah yang paling pokok dan harus

dipenuhi. Sisa dari pengeluaran untuk makan inilah yang digunakan

untuk pengeluaran bukan makan. Dapat dikatakan bahwa ada

kecenderungan semakin besar penghasilan keluarga maka semakin

Page 32: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

18

besar pula pendapatan atau dana yang terkumpul untuk pengeluaran

bukan makan.

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi keluarga setelah

kebutuhan pokok lain seperti pangan, sandang, papan, dan

kesehatan. Oleh sebab itu, bila diperoleh sisa penghasilan keluarga

untuk pengeluaran bukan makan, pada umumnya keluarga tersebut

akan menggunakan antara lain untuk perumahan, kesehatan, sedang,

serta biaya pendidikan. Kesimpulan dari pendapat tersebut adalah:

1) Pendapatan keluarga dapat berupa pendapatan formal dan

informal.

2) Pendapatan keluarga dapat diwakili oleh pengeluarannya yang

meliputi pengeluaran untuk makan dan pengeluaran bukan untuk

makan.

Pendapatan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah penghasilan berupa uang yang diterima sebagai balas jasa

dari kegiatan baik di sektor formal maupun sektor informal

selama satu bulan dalam bentuk satua rupiah.

3) Pendapatan keluarga dapat berupa uang, barang, atau jasa

Pendapatan orang tua berupa uang yang diterima sebagai

balas jasa dari kegiatan baik sektor formal dan informal selama

satu bulan dalam satuan rupiah.

Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh penduduk

akan berbeda antara satu dengan yang lain, hal ini karena

Page 33: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

19

dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan

berbagai macam kegiatan sehari-hari.

Pendapatan yang diterima penduduk dapat digolongkan

berdasarkan 4 golongan yaitu:

Tabel 2.1. Golongan pendapatan

No Golongan Pendapatan

1 Rendah <Rp 500.000

2 Sedang Rp 500.000 < Rp 1.000.000

3 Tinggi Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

4 Sangat Tinggi >Rp 2.000.000

Sumber.BPS Kab. Pati 2014

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan

bersih. Pendapatan bersih merupakan pendapatan yang sudah digunakan

untuk pengeluaran pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Semakin banyak

pendapatan bersih yang diterima semakin banyak juga pendapatan yang

digunakan untuk menabung. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa

pendapatan yang rendah dalam keluarga yaitu kurang dari Rp 500.000

perbulan. Pendapatan keluarga dikatakan cukup berkisar dari Rp 500.000

sampai dengan Rp 1.000.000. Pendapatan yang tinggi berkisar dari Rp

1.000.000 sampai dengan Rp 2.000.000. dan yang terakhir penggolongan

pendapatan dikatakan sebagai pendapatan yang tinggi yaitu pendapatan

yang lebih dari Rp 2.000.000 perbulan.

Page 34: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

20

3. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas

Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk

barang-barang dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan

ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain:

a. Barang-barang berharga

Menurut Abdulsyani (1994), bahwa pemilikan kekayaan yang

bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti

perhiasan, televisi, kulkas dan lain-lain dapat menunjukkan adanya

pelapisan dalam masyarakat.

Dalam penelitian ini barang-barang dapat menunjukkan keadaan

sosial ekonomi seseorang. Barang-barang yang berharga tersebut

antara lain tanah, sawah, rumah dan lain-lain. Barang-barang

tersebut bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak. Semakin

banyak kepemilikan harta yang bernilai ekonomi dimiliki orang tua

maka akan semakin luas kesempatan orang tua untuk dapat

menyekolahkan anak-anaknya, dan orang tua dapat mencukupi

semua fasilitas belajar anak, sehingga dapat memotivasi anak untuk

berprestasi.

b. Jenis-jenis kendaraan pribadi.

Kendaraan pribadi dapat digunakan sebagai alat ukur tinggi

rendahnya tingkat sosial ekonomi orang tua. Misalnya: orang yang

Page 35: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

21

mempunyai mobil akan merasa lebih tinggi tingkat sosial

ekonominya dari pada orang yang mempunyai sepeda motor.

4. Jenis Tempat Tinggal

Menurut Kaare Svalastoga dalam Aryana untuk mengukur tingkat

sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari:

a. Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas,

menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.

b. Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan

bambu. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada

umumnya menempati rumah permanent, sedangkan keluarga yang

keadaan sosial ekonominya menengah kebawah menggunakan semi

permanen atau tidak permanen.

c. Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati

pada umunya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya.

Rumah dapat mewujudkan suatu tingkat sosial ekonomi bagi

keluarga yang menempati. Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal

ukuran dan kualitas rumah. Rumah yang dengan ukuran besar, permanen

dan milik pribadi dapat menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonominya

tinggi berbeda dengan rumah yang keil, semi permanen dan menyewa

menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonominya rendah.

C. Belajar

Page 36: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

22

Pengertian belajar secara psikologis yaitu belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya (Slameto, 2010:2).

Belajar juga dapat diartikan suatu proses usaha yang dilakukan

seseoranguntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Belajar yang nyaman dapat didukung dengan tempat belajar yang tenang,

jangan sampai diganggu oleh perangsang-perangsang di sekitar. Belajar

diperlukan konsentrasi pikiran, jangan sampai belajar sambil mendengarkan.

Sebelum memulai pelajaran harus disediakan segala sesuatu yang diperlukan,

seperti : kelengkapan buku pelajaran yang dimiliki, kelengkapan alat tulis,

sehingga belajar tidak terputus-putus dan dan tidak terganggu. Meja tulis

yang harus bersih dan rapi dapat menjdikan belajar yang nyaman dan tenang

sehingga konsentrasi belajar yang maksimal dan pelajaran yang dipelajari

dapat dipahami (Slameto, 2010:77).

D. Hasil Belajar

Hasil Belajar / prestasi belajar asalah hasil yang telah dicapai oleh siswa

setelah siswa mengikuti pelajaran tertentu (Purwanto, 1988:31). Hasil belajar

adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam usaha atau kegiatan menguasai

bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah.

Page 37: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

23

Adapun yang dimaksud dengan hasil belajar IPS (Ilmu Pengetahuan

Sosial) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Winong

setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS (Ilmu

Pengetahuan Sosial). Hasil belajar dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian

siswa mata pelajaran IPS kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2015 / 2016.

E. Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah hasil kombinasi atau hasil

pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi dan politik, (Saidiharjo, 1966:4).

Menurut Nasution Sumaatmadja (2002:123) bahwa IPS ada suatu

program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya

mempersoalkan manusia dan lingkungan alam fisik maupun lingkungan

sosialnya yang bahannya diambil dari ilmu sosial seperti: geografi, sejarah,

ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi.

Ilmu Pengetahuan Sosial dapat diartikan sebagai perpaduan dari berbagai

ilmu sosial yang disatukan untuk mencapai tujuan intraksional disajikan

dalam kumpulan ilmu sosial yang ada dan berbagai masalah sosial untuk

dapat memperoleh pemecahannya serta disesuaikan bagi pengguna program

studi pendidikan. Yang dimaksud dengan hasil belajar IPS (Ilmu Pengetahuan

Sosial) dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai setelah mengikuti

Page 38: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

24

kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

dengan melihat nilai rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran IPS yang

telah dilaksanakan.

F. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi dengan Hasil Belajar Siswa

Keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi hasil belajar anak (Kartini,

1985:5). Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan

lebih memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain. Berbeda

dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relative rendah, pada

umumnya akan mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga

dengan keperluan lainnya.

Keadaan sosial-ekonomi yang baik dapat menciptakan kondisi siswa

yang menghambat ataupun mendorong dalam belajar. Sebaliknya jika sosio-

kultural yang tinggi dapat menciptakan kondisi siswa yang menunjang belajar

di sekolah. Keadaan kesehatan yang terus menerus terganggu dapat

menciptakan kondisi fisik yang menguntungkan bagi belajar (Winkel, 1983 :

33).

Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan dalam

belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu

kelancaran studi (Oemar, 1983:117). Salah satu fakta yang mempengaruhi

tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga.

Page 39: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

25

Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi

terhadap hasil belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang

berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan sosial ekonomi orang tua.

Atas dasar telaah kajian yang berhasil dirangkum bahwa salah satu faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah adalah tingkat sosial

ekonomi orang tua (keluarga). Oleh karena itu apabila hendak menelaah

masalah hasil belajar siswa, faktor sosial ekonomi orang tua hendaknya

mendapat perhatian di samping faktor – faktor yang lain.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa tingkat sosial

ekonomi keluarga yang baik yang ditunjang dengan sosio-kultural yang tinggi

akan merupakan sumber kekuatan yang menguntungkan dalam belajar.

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai pengaruh kondisi sosial ekonomi orangtua tersebut

bukan yang pertama kali dilakukan karena sebelumnya sudah terdapat banyak

penelitian yang serupa. Namun pada penelitian ini akan dilakukan

pembanding dalam hal pencapaian hasil dengan mengacu pada metode-

metode yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu.

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

ini adalah penelitian yang ditulis oleh Dwi Jatmiko dengan judul “Pengaruh

Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Pendidikan Anak pada Keluarga

Buruh Batik, Petani, dan Nelayan di Kecamatan Wiradesa Kabupaten

Pekalongan”. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh

kondisi sosial ekonomi terhadap tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh

Page 40: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

26

batik, petani, dan nelayan di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Dari

penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa keluarga petani memiliki persentase R

square paling tinggi yaitu sebesar 93,7%, kemudian keluarga buruh batik sebesar

62,8%, dan keluarga nelayan bernilai paling rendah yakni sebesar 55,5%.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Fandi Yusuf Maldini dengan judul

“Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Sosial Ekonomi Nelayan terhadap

Ketentuan Wajib Belajar 9 Tahun Anak di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan

Semarang Utara”. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui apakah

ada hubungan antara tingkat pendidikan dan kondisi sosial ekonomi nelayan

terhadap ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak di Kelurahan Bandarharjo

Kecamatan Semarang Utara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan sosial ekonomi

nelayan terhadap ketuntasan wajib belajar 9 tahun anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Agus Arifin dengan judul penelitian

“Pengaruh Kondisi Sosial ekonomi Keluarga terhadap Tingkat Partisipasi

Anak pada Jenjang Pendidikan Tinggi”. Penelitian tersebut memiliki tujuan

untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap

partisipasi anak pada jenjang pendidikan tinggi di Kelurahan Patemon

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap partisipasi anak

pada jenjang pendidikan tinggi di Kelurahan Patemon Kecamatan Gunungpati

Kota Semarang yaitu sebesar 0,197, sehingga di katakan ”rendah”.

Page 41: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

27

Mengenai uraian penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,

maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian yang relevan dengan

judul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati Tahun

2015/2016”. Perbedaan dengan penelitian yang relevan sebelumnya yaitu

mengenai tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Winong Kabupaten Pati Tahun 2015/2016 terhadap hasil belajar IPS (Ilmu

Pengetahuan Sosial). Dari penelitian yang akan dilakukan, maka rencana hasil

penelitian adalah jika keadaan sosial ekonomi orang tua siswa baik, maka

hasil belajar siswa juga akan baik.

H. Kerangka Berpikir

Pendidikan, terutama pendidikan formal merupakan salah satu kebutuhan

hidup manusia yang menempati peringkat kedua setelah kebutuhan pokok.

Dalam pemenuhan kebutuhan akan pendidikan diperlukan adanya biaya,

antara lain biaya untuk membeli buku dan kelengkapan belajar, membeli

peralatan, membayar SPP dan BP3, membayar uang gedung, membeli

seragam, dan lain-lain yang semuanya menjadi tanggung jawab orang tua atau

keluarga. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh semakin tinggi pula

biaya yang dibutuhkan. Di samping biaya, yang tidak kalah penting adalah

perhatian orang tua dan interaksi sosial keluarga dan lingkungan masyarakat

sekitarnya. Kondisi sosial ekonomi yang cukup menunjang dari kondusif

Page 42: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

28

berpengaruh terhadap hasil/prestasi belajar yang dicapai anak, sebab anak

merasa mempunyai kesempatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

belajarnya, sehingga akan merasa leluasa mengekspresikan kecakapan atau

ketrampilannya melalui pendidikan formal, yang mana kecakapan dan

ketrampilan tersebut tidak mungkin dapat dikembangkan atau diekpresikan

tanpa dukungan alat, sarana, prasarana, dan dana yang memadai dari keluarga

atau orang tua.

Permasalahan yang timbul adalah terdapat anak dengan kondisi sosial

ekonomi keluarganya tinggi tetapi hasil belajar IPS masih tergolong dalam

keadaan kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM), sehingga dorongan

dari sosial ekonomi orang tua seharusnya dapat dimanfaatkan oleh anak untuk

menunjang prestasi atau hasil belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan hasil

belajar siswa dengan menggunakan nilai rata-rata ulangan harian yang telah

terlaksana pada mata pelajaran IPS.

Kondisi sosial ekonomi orang tua yang tinggi atau dengan kriteria yang

baik dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Semakin tinggi kondisi sosial

ekonomi orang tua akan semakin besar pengaruhnya dalam hasil belajar

siswa, karena dengan kondisi sosial ekonomi orang tua yang tinggi semua

kebutuhan siswa akan tercukupi.

Keluarga yang mempunyai pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya

akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain

sehingga anak akan termotivasi dalam belajar. Berbeda dengan keluarga yang

Page 43: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

29

mempunyai penghasilan relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan

dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya hal ini

dapat menurunkan semangat anak untuk belajar. Dengan kata lain Keadaan

sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi hasil belajar anak.

Berdasarkan uraian di atas kerangka pikir penelitian ini dapat skema

sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

Penelitian, di mana rumusan masalah Penelitian telah dinnyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013:96). Jadi, berdasarkan uraian

pada landasan teori dan kerangka berpikir maka disusun hipotesis penelitian

sebagai berikut :

H0 : ”Tidak ada pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap

hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Winong

Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Variabel Y

(Hasil Belajar IPS)

1. Nilai Ulangan Harian

2. Nilai UTS

Variabel X

1. Kondisi Sosial

(Pendidikan Orang Tua)

2. Kondisi Ekonomi

(Pendapatan Orang Tua)

Page 44: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

30

Ha :”Ada pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil

belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati

Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Page 45: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan orang tua siswa

kelas VIII SMP N 1 Winong Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari dari

9 kelas dengan jumlah 284 siswa dan 284 orang tua siswa.

Tabel 3.1. Jumlah Populasi

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Orang Tua

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

VIII A

VIII B

VIII C

VIII D

VIII E

VIII F

VIII G

VIII H

VIII I

31

32

31

32

32

32

32

32

30

31

32

31

32

32

32

32

32

30

Jumlah 284 284

Sumber: Buku Induk Siswa, Tahun Ajaran 2015

B. Sampel dan Teknik Sampling

Penentuan sampel ditentukan sebesar 20% dari jumlah populasi, karena

jumlah populasinya lebih dari 100, (Arikunto, 2010:120). Agar di peroleh

sampel yang representatif, maka tekhnik sampling yang digunakan adalah

Proportional Random Sampling, dimana sampel ditarik dari populasi yang

Page 46: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

31

telah dikelompokkan dengan jumlah seimbang atau proporsional. Teknik ini

diambil karena populasi sudah dikelompokan kedalam kelas-kelas dengan

jumlah yang sama, (Arikunto, 2010). Besarnya sampel dalam penelitian ini

adalah 62 siswa dan 62 orang tua siswa, yaitu diambil 20% untuk masing-

masing kelas.

Tabel 3.2. Pengambilan Sampel Penelitian

No Kelas Populasi

Siswa

Sampel

Siswa

Sampel

Orang Tua

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9

VIII A

VIII B

VIII C

VIII D

VIII E

VIII F

VIII G

VIII H

VIII I

31

32

31

32

32

32

32

32

30

7

7

7

7

7

7

7

7

6

7

7

7

7

7

7

7

7

6

Jumlah 284 62 62

Sumber: Hasil Analisi Penelitian, Tahun 2015

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini memunculkan dua variabel untuk diteliti, berupa variabel

bebas dan variabel terikat. Berdasarkan judul penelitian varibel bebas muncul

sebanyak dua variabel sedangkan variabel terikat terdapat 1 variabel. Berikut

penjelasan tentang variabel dalam penelitian ini :

Page 47: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

32

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono, 2010:61).

Variabel bebas dalam penelitian ini, adalah kondisi sosial dan

ekonomi orang tua. Sub Variabel Kondisi sosial dari dapat dilihat pada

tingkat pendidikan, lingkungan masyarakat dan pergaulan di sekolah.

Kemudian sub variabel dari kondisi ekonomi dapat dilihat pada tingkat

pendapatan bersih orang tua selama satu bulan.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar, yaitu rata-rata dari 3 kali nilai

ulangan harian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan nilai Ujian Tengah

Semester 1 siswa kelas VIII SMP N 1 Winong, Tahun Pelajaran

2015/2016.

D. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam

penelitian. Metode pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data

yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan beberapa metode penelitian yaitu ;

Page 48: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

33

1. Teknik Angket

Metode angket atau kuisioner merupakan metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Arikunto,

2010:199). Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui

kondisi sosial ekonomi orang tua.

Gambar 3.1. 1) Tema : Peneliti memberi arahan pengisian kepada

responden (Siswa),

2) Lokasi : Ruang Kelas VIII A SMP Negeri 1 Winong

3) Tahun : 2015

G

a

m

b

a

r

Page 49: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

34

3.2. 1) Tema : Peneliti memberi arahan pengisian

kepada responden (Siswa)

2) Lokasi : Ruang Kelas VIII D SMP Negeri 1 Winong

3) Tahun : 2015

G

a

m

b

a

r

3

.

3

.

1

)

T

e

m

a : Peneliti membagi angket kepada responden

(orang tua siswa)

2) Lokasi : Ruang Kelas VIII D SMP Negeri 1 Winong

3) Tahun : 2015

2. Teknik Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data mengenai berbagai hal yang dibutuhkan dengan

sumber data berupa catatan, buku laporan, dan sebagainya. Dalam

penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai

ulangan harian dan nilai ujian tengah semester 1 siswa kelas VIII SMP N 1

Winong Tahun Pelajaran 2015/2016.

Page 50: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

35

3. Teknik Observasi

Metode observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan

mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, dengan

menggunakan teknik observasi maka diperoleh 2 macam data, yaitu :

a. Data primer, adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari

sumber data dari peneliti, yakni siswa SMP N 1 Winong.

b. Data sekunder, adalah data yang lebih dulu dikumpulkan dan

dilaporkan orang lain di luar dari penelitian.

E. Validitas dan Reabilitas Alat

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan

terhadap dua variabel dalam penelitian yaitu aktivitas belajar(X) dan

hasil belajar siswa(Y). Syarat untuk menggunakan analisis data dengan

regresi linier sederhana adalah data tersebut harus berdistribusi normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Kuadrat dengan

rumus sebagai berikut:

Page 51: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

36

Keterangan:

: Chi Kuadrat

: frekuensi yang diamati, kategori ke-i

: frekuensi yang diharapkan dari kategori ke-i

: jumlah kategori

: batas bawah sampel

Hasil perhitungan chi-kuadrat data selanjutnya dikonsultasikan

dengan tabel. Jika harga data ≤ tabel pada taraf signifikansi 5%

berarti sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(Sudjana, 2002: 273).

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang paling penting dalam penelitian,

karena analisis data yang terkumpul akan dapat memberikan arti dan makna

dalam memecahkan masalah penelitian dan dalam pengambilan kesimpulan.

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah :

1. Deskriptif Presentatif

Deskriptif presentatif digunakan untuk memberikan deskriptif atau

pembahasan dalam penelitian ini. Langkah-langkah yang ditempuh

dalam menggunakan teknik analisis ini, yaitu:

a. Membuat tabel distribusi jawaban angket X dan Y

Page 52: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

37

b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang

telah ditetapkan.

c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.

d. Menurut Ali dalam Aryana (1993:186) langkah yang selanjutnya

adalah menentukan skor tersebut kedalam rumus sebagai berikut:

DP =

x 100%

Keterangan:

DP = Deskriptif persentase

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai yang diharapkan

Data yang di peroleh melalui angket (sebagai metode utama)

dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya.

2) Membuat tabulasi data.

3) Data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis dengan

menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua siswa

terhadap prestasi belajar.

Untuk mempermudah analisis data, yang berasal dari angket

bertingkat maka perlu diketahui skor yang diperoleh responden dari

hasil angket yang telah diisi (Arikunto, 2010). Untuk itu perlu

ditentukan kriteria penskoran sebagai berikut :

1) Untuk alternatif jawaban a diberi skor 1

Page 53: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

38

2) Untuk alternatif jawaban b diberi skor 2

3) Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3

4) Untuk alternatif jawaban d diberi skor 4

Perhitungan frekuensi persebaran hasil penelitian pada korelasi

antara kondisi sosial ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi

belajar. Untuk menentukan kriteria penskoran adanya hubungan

kondisi sosial ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi belajar

menggunakan perhitungan sebagai berikut:

1) Persentase skor maksimal = (4: 4) x 100% = 100%

2) Persentase skor minimal = (1:4) x 100% = 25%

3) Rentang = 100% - 25% = 75%

4) Panjang kelas interval = 75% : 4 = 18,75%

Dengan panjang kelas interval 18,75% dan persentase skor

minimal 25%, maka diperoleh kelas-kelas interval sebagai berikut:

Tabel 3.3. Perhitungan Deskriptif Presentase

No Presentase (%) Kriteria

1 25 - 43.75 Tidak baik

2 43,76 - 62.50 Kurang baik

3 62.51 - 81.25 Baik

4 81.26 -100 Sangat baik

Sumber : Data Analisis Penelitian, Tahun 2015

Penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci

bagaimana kondisi sosial ekonomi orang tua siswa, diharapkan hasil

Page 54: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

39

penelitian dapat memberikan gambaran atau pedoman untuk

keperluan masa yang akan datang.

2. Analisis Regresi Sederhana

Analisis data merupakan bagian yang paling penting dalam

penelitian, karena analisis data yang terkumpul dapat memberikan arti

dan makna dalam memecahkan masalah penelitian dan pengambilan

kesimpulan. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Analisis

Regresi Sederhana, Metode ini digunakan untuk menghitung sejauh mana

pengaruh antara kondisi sosial ekonomi orang tua siswa terhadap hasil

belajar siswa. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis

adalah sebagai berikut:

a. Mencari persamaan garis regresi.

Digunakan teknik analisis regresi linear satu variabel, dengan

persamaan sebagai berikut:

Y = a + bX

Y : Variabel terikat (Hasil belajar)

a : konstanta

b : koefisien regresi variabel X

X : variabel bebas (Kondisi sosial ekonomi)

(Sugiyono, 2010: 262)

b. Uji signifikan garis regresi dari Uji T.

Page 55: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

40

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara

prediktor X1 dan Y (hasil belajar). Dari perhitungan diperoleh uji T

kemudian dikonsultasikan dengan harga t tabel untuk db 1 dan db

penyebut N-1 dalam taraf signifikan 5%. Apabila t hitung lebih besar

atau sama dengan ttabel maka H0 ditolak dalam Ha diterima.

Sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari t table maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

c. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen/terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.

Jika nilai R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model

tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen/bebas

terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R mendekati 0 maka

semakin lemah variasi variabel independen menerangkan variabel

dependen/terikat sangat terbatas.

Page 56: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah SMP Negeri 1 Winong

SMP Negeri 1 Winong secara resmi didirikan pada tahun 1963

dengan nama SMP Persiapan Negeri Winong. Pada tahun tersebut

didasarkan atas tersosialisasinya penerimaan siswa baru kelas 1 SMP

persiapan Negeri Winong untuk pertama kalinya. Kemudian pada tahun

1977 melalui surat keputusan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

dengan SK No: 0254/ 0/1977 yang keluar pada tanggal 5 Juli 1977.

2. Lokasi Penelitian

Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1

Winong Kabupaten Pati. Secara administratif SMP Negeri 1 Winong

terletak di Jalan Winong – Gabus km 0,5 Desa Winong, Kecamatan

Winong Kabupaten Pati. Terletak pada garis lintang 60

48’ 33,92” LS –

1110

05’ 55,84” BT (Profil Sekolah Tahun 2014).

Secara geografis letak desa Winong adalah sebelah utara

berbatasan dengan Desa Bumiharjo, sebelah timur berbatasan dengan

Desa Karangkonang dan Desa Pekalonga, sebelan selatan berbatasan

dengan Desa Danyangmulyo, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa

Kebowan dan Desa Klecoregonang.

Page 57: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

42

Letak lokasi penelitian (SMP Negeri 1 Winong) terletak strategis

di pusat Kecamatan Winong dengan akses jalan utama yaitu jalan raya

Winong-Gabus km 0,5. Sehingga untuk menuju SMP Negeri 1 Winong

sangat mudah yang berada di pusat Kecamatan Winong. Untuk menuju

SMP Negeri 1 Winong dapat diakses menggunakan sepeda, sepeda

motor, maupun mobil. Sehingga mempermudah siswa serta guru untuk

menuju ke sekolah tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam peta

lokasi penelitian dibawah ini:

Page 58: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

43

Gambar 4.1. Peta Lokasi Penelitian

Page 59: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

44

3. Kondisi Sekolah

a. Jumlah Kelas

Jumlah kelas yang ada di SMP Negeri 1 Winong terdiri dari 27

kelas dengan rincian kelas VII terdiri dari 9 kelas, kelas VIII terdiri

dari 9 kelas, dan kelas IX terdiri dari 9 kelas.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Negeri 1 Winong

adalah ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang Tata Usaha, Ruang

UKS, kamar mandi, lapangan, kantin sekolah, perpustakaan,

laboratorium IPA, laboratorium komputer, laboratorium bahasa,

ruang kesenian, ruang keterampilan/PKK, ruang serbaguna, ruang

BK, ruang OSIS.

Ruang perpustakaan sudah memiliki koleksi buku yang

lengkap. Khususnya buku IPS yang sudah banyak dimanfaatkan

siswa untuk referensi apabila siswa mempunyai tugas dari gurunya,

atau siswa hanya membacanya sehingga untuk memperoleh

pengetahuan yang sekiranya belum didapatkan saat mata pelajaran

IPS khususnya.

Sarana laboratorium IPS tidak ada di sekolah ini. Kurangnya

prioritas mata pelajaran IPS ini bukan hanya di SMP Negeri 1

Winong saja. Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih banyak yang

tidak memiliki laboratorium IPS.

Page 60: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

45

Sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Winong sudah

termasuk dalam kategori lengkap. Tetapi masih ada yang dalam

proses renovasi dan pembuatan ruang kelas baru untuk memperoleh

tata ruang yang indah dan nyaman untuk proses belajar mengajar.

c. Kurikulum

Proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Winong mengacu pada

Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Sebelumnya pada SMP

Negeri 1 Winong telah menggunakan percobaan kurikulum 2013.

d. Guru IPS

Guru IPS di SMP Negeri 1 Winong terdapat 5 guru yang sudah

tersertifikasi yaitu: Bapak Samhudi, S.Pd. selaku koordinator guru

IPS, Bapak Slamet Riyanto, S.Pd., Ibu Rahmawati, S.Pd., Bapak

Muhammad, S.Pd., Ibu Rahayu Woro Winanti, SE. Semua guru IPS

yang ada di SMP Negeri 1 Winong sudah tersertifikasi sehingga

sudah layak dalam mengajar mata pelajaran IPS. Dalam mengajar

IPS beliau menggukanan media pembelajaran seadanya karena

keterbatasannya media pembelajaran di SMP Negeri 1 Winong.

Media pembelajaran yang ada hanya peta dan globe untuk IPS yang

bagian geografi. Keterbatasan media pembelajaran ini tidak

mengurangi motivasi mengajar beliau, disamping media tersebut

beliau juga menggunakan power point yang nantinya ditampilkan

dalam proyektor sehingga anak didik atau siswa dapat dengan jelas

menerima pelajaran yang dipelajari.

Page 61: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

46

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 62 siswa responden di

SMP Negeri 1 Winong dan di rumah 62 orang tua responden yang dianalisis

secara regresi sederhana dan diuji statistik pula untuk membuktikan hipotesis

yang diajukan peneliti. Variabel yang diteliti adalah kondisi sosial ekonomi

orang tua sebagai variabel bebas dan hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Winong Tahun 2015 sebagai variabel terikatnya.

Peneliti melakukan penelitian awal di sekolah dengan cara masuk kelas

delapan dengan diambil sampel 7 siswa setelah itu dijadikan satu dalam

ruangan kelas sehingga dapat secara bersama mengisi angket dengan

didampingi peneliti. Pengisian angket agar lebih jelas, responden dapat

bertanya kepada peneliti sehingga mengurangi kesalahan dalam menjawab

pertanyaan.

Setelah dari sekolah didapatkan alamat responden sehingga peneliti ke

rumah responden untuk mengambil data dengan cara membagikan angket ke

orang tua responden. Pengisian anggket oleh orang tua responden juga

didampingi oleh peneliti. Untuk meminimalisir kesalahan dalam menjawab

pertanyaan peneliti, sehingga responden dapat bertanya kepada peneliti dan

sebaliknya peneliti dapat tanya jawab dengan responden. Proses penelitian ini

berlangsung 14 hari dengan bantuan 1 orang ketika terjun ke lapangan. Dalam

Page 62: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

47

satu hari peneliti mendapat 4-5 orang tua responden. Responden dalam

mengisi angket membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.

1. Analisis Deskriptif Presentase Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

Analisis deskriptif presentase bertujuan untuk memperjelas

gambaran terhadap variabel-variabel penelitian, yaitu kondisi sosial

ekonomi orang tua dan hasil belajar IPS kelas VIII SMP Negeri 1

Winong tahun 2015.

Pada variabel deskriptif kondisi sosial ekonomi orang tua, penilaian

dilakukan dengan 3 indikator yaitu pendidikan orang tua, penghasilan

bersih orang tua setiap bulan, dan kekayaan atau fasilitas yang dimiliki.

1) Pendidikan Orang Tua

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan

oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk

mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai

dengan cita cita pendidikan. Pendidikan adalah bantuan yang

diberikan dengan sengaja kepada peserta didik dalam pertumbuhan

jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa.

Pendidikan adalah proses bantuan dan pertolongan yang diberikan

oleh pendidik kepada peserta didik atas pertumbuhan jasmani dan

rohaninya secara optimal (Achmad Munib, 2011:34).

Berikut adalah gambaran tentang pendidikan orang tua

berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan :

Page 63: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

48

Tabel 4.1. Distribusi Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Rendah 27 43

Sedang 7 10

Tinggi 19 30

Sangat Tinggi 11 17

Jumlah 62 100

Sumber: Data Penelitian Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 62 responden

diperoleh keterangan tingkat pendidikan orang tua sebagai berikut:

27 keluarga (43%) memiliki latar belakang pendidikan yang rendah,

19 keluarga (30%) memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi,

dan 11 keluarga (17%) memiliki latar belakang pendidikan yang

sangat tinggi, 7 keluarga (10%) memiliki latar belakang pendidikan

yang sedang.

Latar belakang pendidikan orang tua terdiri dari pendidikan

suami dan pendidikan istri yang dapat dilihat pada tabel distribusi

pendidikan suami dan pendidikan istri sebagai berikut :

Tabel 4.2. Distribusi Latar Belakang Pendidikan Suami

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

SD 27 43,5

SMP 6 9,7

SMA 18 29,0

Page 64: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

49

Perguruan Tinggi 11 17,8

Jumlah 62 100

Sumber: Data Penelitian Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dijelaskan bahwa persentase

tertinggi pendidikan suami 43,5% yang sekolah sampai SD saja,

pendidikan suami dengan lulusan sampai jenjang SMA mencapai

29,0%, untuk suami yang menuntaskan pendidikan sampai dengan di

perguruan tinggi mencapai 17,8%, sedangkan persentase terendah

9,7% yang sekolah sampai sengan jenjang SMP.

Tabel 4.3. Distribusi Latar Belakang Pendidikan Istri (ibu)

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

SD 23 37.1

SMP 12 19.4

SMA 15 24.2

Perguruan Tinggi 12 19.4

Jumlah 62 100

Sumber: Data Penelitian Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.3, dapat dijelaskan bahwa persentase

tertinggi pendidikan istri 37.1 % yang sekolah sampai SD saja,

pendidikan istri dengan lulusan sampai jenjang SMA mencapai 24,2

%, sedangkan persentase terendah 19.4% yang sekolah sampai

sengan jenjang SMP dan jenjang perguruan tinggi.

2) Pendapatan Bersih Orang Tua

Gambaran tentang pendapatan bersih keluarga berdasarkan

hasil penelitian sebagai berikut :

Page 65: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

50

Tabel 4.4. Distribusi Pendapatan Bersih Keluarga

Kriteria (Rp) Frekuensi Persentase (%)

< 500.000 0 0

500.000 < 1.000.000 15 24

1.000.000 – 2.000.000 27 44

> 2.000.000 20 32

Jumlah 62 100

Sumber : Data Penelitian Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui dari 62 responden

diperoleh keterangan tentang tingkat pendapatan bersih keluarga

sebagai berikut : 27 keluarga (44%) memiliki tingkat pendapatan

bersih keluarga antara Rp 1.000.000 sampai kurang dari Rp

2.000.000 dalam satu bulan, 20 keluarga (32%) memiliki tingkat

pendapatan bersih keluarga lebih dari Rp 2.000.000 dalam satu

bulan, 15 keluarga (24%) memiliki tingkat pendapatan bersih

keluarga antara Rp 500.000 sampai kurang dari Rp 1.000.000 dalam

satu bulan. Dalam penelitian tentang pendapatan bersih keluarga,

tidak ada keluarga yang mempunyai pendapatan bersih kurang dari

Rp 500.000.

3) Kekayaan atau Fasilitas yang Dimiliki

Kekayaan atau fasilitas yang dimiliki keluarga yang dimaksud

dalam penelitian ada 4 indikator yaitu: jenis tempat tinggal, lantai

dasar rumah, dan tipe atau ukuran rumah. Semakin banyak barang

Page 66: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

51

yang bernilai ekonominya tinggi maka semakin luas kesempatan

orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya, dan orang tua dapat

mencukupi semua fasilitas belajar anak, sehingga anak termotivasi

untuk berprestasi dalam belajar di sekolah.

a. Jenis Tempat Tinggal

Jenis tempat tinggal orang tua atau keluarga rata-rata

memiliki rumah yang sudah permanen. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5. Distribusi Jenis Tempat Tinggal

Jenis Rumah Frekuensi Persentase (%)

Bambu 1 1,6

Kayu/papan 2 3,2

Semi Permanen 35 56,5

Permanen 24 38,7

Jumlah 62 100

Sumber : Data Penelitian Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dijelaskan bahwa jenis

tempat tinggal yang paling dominan adalah tempat tinggal

yang semi permanen yaitu sebanyak 35 (56,5%) tempat tinggal

dari jumlah keseluruhan sebanyak 62 keluarga, untuk tempat

tinggal yang permanen sebanyak 24 (38,7%), tempat tinggal

yang terbuat dari papan atau kayu sebanyak 2 (3,2%), Tempat

tinggal dari bambu sebanyak 1 (1,6%). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata keluarga responden sudah

termasuk dalam kelas ekonomi menengah keatas.

Page 67: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

52

b. Lantai Dasar Rumah

Lantai dasar rumah atau tempat tinggal keluarga rata-

rata sudah dalam bentuk keramik. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6. Distribusi Lantai Dasar Rumah atau Tempat

Tinggal

Jenis lantai Frekuensi Persentase (%)

Tanah 0 0

Ubin 4 6,5

Plester 38 61,2

Keramik 20 32,3

Jumlah 62 100

Sumber : Data Penelitian Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dijelaskan bahwa sebagian

besar lantai dasar rumah responden terbuat dari plester yaitu

sebanyak 38 (61,2%), sedangkan lantai dasar rumah responden

yang terbuat dari keramik sebanyak 20 (32,3%). Masih ada

juga yang berlantai dasar terbuat dari ubin hanya sedikit yaitu

sebanyak 4 (6,5%) rumah dari jumlah total rumah responden

sebanyak 62 rumah, tidak ada lantai dasar rumah responden

yang masih tanah.

c. Tipe atau Ukuran Rumah

Page 68: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

53

Tipe atau ukuran rumah yang dimiliki keluarga memiliki

ukuran yang variatif, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.7. Distribusi Tipe atau Ukuran Rumah

Tipe atau Ukuran

Rumah (m2)

Frekuensi Persentase (%)

< 50 26 41,9

50-99 0 0

100-149 4 6,5

> 149 32 51,6

Jumlah 62 100

Sumber : Data penelitian Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa ukuran rumah

respondensebagian besar dengan luas >149 m2

sebanyak 32

(51,6%), ukuran rumah responden yang luasnya <50 m2

sebanyak 26 (41,9%). Ukuran rumah responden yang luasnya

antara 100-149 m2

sebanyak 4 (6,5%). Dan tidak ada

responden yang memiliki ukuran rumah dengan luas 50-99 m2.

Mayoritas luas rumah responden berukuran luas karena tanah

di desa masi belum terlalu padat sehingga masih

memungkinkan untuk membangun rumah yang luas.

2. Analisis Deskriptif Presentase Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Winong

Page 69: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

54

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil

yang telah dicapai dari usaha belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS

yang diterima di sekolah, serta dinyatakan dalam bentuk angka dalam

daftar nilai guru IPS yang mengampu.

Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan

saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor

yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar. Ada tiga faktor

yang menjadi faktor intern yaitu :

a. Faktor jasmaniah

Faktor-faktor yang tergolong dalam faktor jasmaniah yang dapat

mempengaruhi belajar adalah faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam

faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor ini

adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan

kesiapan.

c. Faktor kelelahan

Faktor kelelahan ditinjau dari dua aspek yaitu kelelahan jasmani

dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh dan dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,

sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

Page 70: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

55

Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern

yang berpengaruh terhadap belajar menurut Slameto (2010:60)

dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah,

dan faktor masyarakat.

a. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan guru, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, pengajaran dan waktu sekolah, standar

pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat

Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar yaitu berupa

kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan

bentuk kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor yang telah dikemukakan tersebut akan mempengaruhi

proses belajar yang dilakukan siswa yang akan berpengaruh pada hasil

belajar yang diperoleh siswa. Tinggi dan rendah nya hasil belajar yang

diperoleh siswa berkaitan dengan faktor yang mempengaruhinya. Pada

umumnya hasil belajar siswa yang rendah bisa diakibatkan oleh beberapa

Page 71: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

56

faktor, diantaranya: (1) semangat belajar siswa yang kurang, (2) sarana

belajar kurang, (3) penggunaan metode mengajar yang tidak efektif, (4)

guru kurang bersemangat dalam mengajar. Untuk lebih jelasnya nilai

hasil penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 72: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

57

UH 1 UH 2 UH 3 UTS Rata-Rata

1 AHMAD DWI NUR PRASETYO 54 70 86 80 72.50

2 AINUN AZIZ NASRULLOH 50 60 70 70 62.50

3 ALIYYA ROSYIDA 80 58 50 72 65.00

4 AMELIA TRISNA PUSPANINGRUM 68 70 52 50 60.00

5 ARIF CHANDRA FIRMANSYAH 40 48 74 55 54.25

6 DHITA PRAMUDYA WARDANA 64 44 60 56 56.00

7 DICKY WAHYUDI 78 54 62 60 63.50

8 DWI TANTI PRASETYARINI 74 88 78 64 76.00

9 FADHILAH HILAL DAFFA MALIK 42 84 80 70 69.00

10 FREDIAN BOY ARFIAN SAYEKTI 88 72 90 74 81.00

11 GUNAGUNG SYAHRUL NIZAM SULKAN 50 62 48 60 55.00

12 IMAM ROSIDI 76 60 50 62 62.00

13 ISMAWATI 76 50 68 68 65.50

14 LULUK NUR AFIDAH 44 48 64 78 58.50

15 LUQYANA ZAKIYA ALMAS 60 50 70 90 67.50

16 MELISA IKA NOVITASARI 48 90 76 80 73.50

17 MERLI ANDESTA 50 78 70 72 67.50

18 MOHAMMAD AFRIAN NURDIANSYAH 70 74 50 64 64.50

19 MOHAMMAD WAHYUDI 76 70 54 58 64.50

20 NIKEN LESTARI 52 50 66 60 57.00

21 PUTRI RAHMADHANI 76 64 60 54 63.50

22 RIA NURTIASIH 48 74 64 70 64.00

23 RIFKY YUAN ADI PRATAMA 50 50 60 60 55.00

24 RISDANANDA DESY PRAMUDYTA 54 80 70 60 66.00

25 SANIA SALSABILA AZZAHRA 76 78 52 58 66.00

26 SANTI ROHMAWATI 50 64 56 54 56.00

27 SITI NUR KHORIYAH 60 54 60 60 58.50

28 TITIK ISNANIYAH 52 52 78 52 58.50

29 TRI WULANDANI 56 74 64 54 62.00

30 TRI YOGA ROMADHONA HIDAYATI 58 82 54 76 67.50

31 YOSSY OKTAVIA WULANDARI 70 62 52 50 58.50

32 AHMAD KHOIRUL MUKMININ 60 52 74 60 61.50

33 AHMAD SAHYDUN NUR ROHIM 60 80 82 52 68.50

34 ALBAB YUSRIL ALBARIDO 64 70 62 56 63.00

35 ALDIMAS RENDI SANJAYA 54 72 52 58 59.00

36 ANNISA SYAFI'I 52 50 80 70 63.00

37 APRILIA PUTRI 74 55 70 60 64.75

38 AYU ROSYIDA NUR ANGGRAENI 82 56 54 60 63.00

39 DAVID FEBRIANTO 62 60 76 64 65.50

40 DELA SAPUTRI ANGRIANI 52 64 50 54 55.00

41 DICKY FERDIANSYACH 80 70 60 52 65.50

42 EKA PUTRI MEILANI 70 74 52 74 67.50

43 GABRIEL VIOLLYANTO 72 60 56 82 67.50

44 ILHAM SUCI RAHMADHANI 50 62 58 62 58.00

45 JULIO ANZIS KURNIAWAN 55 68 70 52 61.25

46 MAYA SETYANINGRUM 56 78 50 80 66.00

47 MELISA PUTRIANA 60 90 55 70 68.75

48 MERIANA NUR SETYOWIDI 64 80 56 72 68.00

49 MUHAMAD RUDIANSYAH 70 72 60 50 63.00

50 NATASYA DWI AMEILIA 74 64 64 55 64.25

51 NOR KOLIFAH 60 58 70 56 61.00

52 NOVA FIRMANSYAH MAULANA 62 60 74 60 64.00

53 NURUL AENI 68 54 60 64 61.50

54 PINGKY ARINAL MUFTASIROH 78 70 50 70 67.00

55 RIDA RETNO NINGSIH 90 60 80 74 76.00

56 RISKI GUNAWAN 80 60 78 60 69.50

57 SHINTA DESTIANA PRASTYO PUTRI 72 58 64 62 64.00

58 SUSILOWATI 64 54 54 68 60.00

59 TRIANANDA AGUSTINA NURCAHYANI 58 60 52 78 62.00

60 VIKA DAMAYANTI 58 52 74 90 68.50

61 VINA LAILA RAMANDHANI 60 60 74 64 64.50

62 WIDYA ASTUTI WULANDARI 54 58 60 58 57.50

No Nama RespondenNilai

Nilai Ulangan Harian dan Ulangan Tengah Semester

Sumber : Data Penelitian Tahun 2015

Tabel 4.8. Nilai Ulangan Harian dan Ulangan Tengah semester

Page 73: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

57

57

3. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orangtua terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Tahun 2015/2016

a. Uji Normalitas Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kondisi

sosial ekonomi orang tua tidak berbeda secara signifikan. Unyuk

menguji normalitas sampel yang digunakan menggunakan rumus Chi

kuadrat.

Keterangan:

: Chi Kuadrat

: frekuensi yang diamati, kategori ke-i

: frekuensi yang diharapkan dari kategori ke-i

: jumlah kategori

: batas bawah sampel (Sudjana, 2002: 273)

Uji normalitas data awal pada kondisi sosial ekonomi orang

tua dapat diketahui uji normalitasnya

thitung = 9,217 ttabel = 11,07

Untuk α = 5% Dengan dk = 6-1=5 diperoleh tabel =11,07

karena hitung < tabel yaitu 9,217 < 11,07 maka Ho diterima,

artinya data tersebut berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya

secara keruangan dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 74: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

58

b. Uji Normalitas Data Hasil Belajar

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kondisi

sosial ekonomi orang tua tidak berbeda secara signifikan. Untuk

menguji normalitas sampel yang digunakan menggunakan rumus Chi

kuadrat.

Keterangan:

: Chi Kuadrat

: frekuensi yang diamati, kategori ke-i

: frekuensi yang diharapkan dari kategori ke-i

: jumlah kategori

: batas bawah sampel (Sudjana, 2002: 273)

Uji normalitas data awal pada kondisi sosial ekonomi orang tua

dapat diketahui uji normalitasnya

thitung = 6,426 ttabel = 11,07

Untuk α = 5% Dengan dk = 6-1=5 diperoleh tabel =11,07 karena

hitung < tabel yaitu 9,217 < 11,07 maka Ho diterima, artinya

data tersebut berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya secara

keruangan dapat dilihat pada lampiran 5.

Page 75: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

59

c. Analisis Regresi Sederhana

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X

dan variabel Y, digunakan tekhnik regresi linear satu variabel,

dengan persamaan sebagai berikut :

= Variabel terikat (Hasil Belajar)

= konstanta

= koefisien regresi variabel

= Variabel Bebas (Kondisi Sosial ekonomi) (Sugiyono, 2010)

Persamaan regresi linear berganda tersebut memiliki nilai

positif pada konstanta yaitu 45,022 menyatakan bahwa apabila

kondisi sosial ekonomi orang tua bernilai nol maka hasil belajar

siswa akan bernilai 45,022, koefisien regresi variabel X adalah

positif sebesar 0,367 (lihat lampiran 6 halaman76), menyatakan

bahwa setiap kondisi sosial ekonomi orang tua naik sebesar saruan

maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan hasil belajar

sebesar 0,367 satu satuan. Artinya pengaruh tersebut adalah

pengaruh yang positif.

d. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji t)

Analisis data dengan uji t dua sampel digunakan untuk

menguji hipotesis sebagai berikut:

artinya rata-rata hasil belajar kedua kelompok sama.

Page 76: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

60

artinya rata-rata hasil belajar kognitif kedua kelompok

berbeda.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t = 6,647 pada α = 5%

dengan dk = (62-2) = 60 diperoleh t(0,975)(60) = 2,00. (lihat lampiran 6

halaman 80).

Berdasarkan hasil analisis data yang dihasilkan dari penelitian

maka H0 ditolak karena t hitung > ttabel (6,647 > 2,00), dengan demikian

Hipotesis kerja (Ha) Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua yang

Tinggi berpengaruh terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Winong “diterima”.

e. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X terhadap Y

maka dilakukan perhitungan koefisen determinasi. Berdasarkan hasil

perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa

besarnya pengaruh antara X terhadap Y sebesar 0.4241 atau 42,41%.

Untuk lebih jelasnya secara keruangan dapat dilihat pada lampiran 6.

C. Pembahasan

Keadaan sosial ekonomi orang tua dapat ditinjau dari segi tingkat

pendidikan orang tua, pendapatan bersih orang tua, dan kekayaan atau

fasilitas yang dimiliki orang tua/keluarga. Tingkat pendidikan dalam

penelitian ini meliputi pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Page 77: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

61

Responden ayah mengikuti pendidikan formal 17,8% lulus perguruan tinggi,

dan ibu 19,4% lulus perguruan tinggi. Hal ini membuktikan bahwa tingkat

pendidikan orang tua dalam kondisi yang cukup baik.

Pada umumnya pendapatan yang cukup atau tinggi akan lebih mudah

memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain, berbeda dengan

keluarga yang mempunyai pendapatan atau penghasilan bersih kyang relative

rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah,

begitu juga dengan keperluan lainnya. Tingkat pendapatan akan dikatakan

cukup atau tinggi dalam penelitian ini apabila pendapatan lebih dari 1 juta

rupiah. Dalam penelitian ini pendapatan keluarga yang dapat dikatakan cukup

atau tinggi apabila di persentasekan sebesar 76% yang terdiri dari 44%

keluarga responden berpenghasilan bersih > Rp 1.000.000 – Rp 2. 000 000

sedangkan 32% keluarga responden berpenghasilan bersih > Rp 2.000.000

setiap bulannya.

Kepemilikan kekayaan atau fasilitas orang tua berhubungan dengan

fasilitas yang dapat menunjang siswa dalam belajar karena siswa akan

termotivasi apabila orang tua memberikan segala sesuatunya dalam kaitanya

dengan fasilitas belajar agar dapat meningkatkan hasil belajarnya. Orang tua

yang memiliki kondisi soial ekonomi cukup dalam kategori baik dibuktikan

dengan kepemilikan keadaraan berupa sepeda motor dan sepeda, dengan ke

dua kendaraan tersebut akan dapat mempercepat gerak dalam menyelesaikan

segala sesuatunya dan berbeda dengan orang tua yang tidak memiliki

Page 78: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

62

kendaraan apapun berarti mereka masih tergolong dalam kondisi sosial

ekonomi yang tidak baik.

Kondisi keluarga dikatakan sangat baik dalam penelitian ini dengan

kaitannya kondisi fisik tempat tinggal, bahwa keluarga di sekitar tempat

tinggal orang tua responden yang rumahnya terbuat dari bambu masih ada

yaitu sebesar 1,6% dan jenis lantainya tidak ada yang masih dari tanah.

Sebagian besar 56% orang tua responden memiliki jenis tempat tinggal sudah

semi permanen dengan lantai dasar sudah di plester sebesar 61,2% dan

sebesar 38,7% orang tua responden sudah memiliki jenis rumah yang

permanen dengan lantai dasar keramik dengan persentase sebesar 32,3%,

bahkan ukuran rumah yang dimiliki sebagian besar 58,1% sudah memiliki

ukuran luar rumah melebihi 50m². Keadaan sosial ekonomi yang rendah

dapat menghambat ataupun mendorong siswa dalam belajar, dan sebaliknya

keadaan sosial budaya yang tinggi dapat menciptakan siswa semangat untuk

belajar di sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dapat diketahui besarnya

pengaruh mencapai 6,647 signifikan 0,000 > 2,00 bahwa hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan antara kondisi sosial

ekonomi dan hasil belajar “diterima”.

Page 79: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

63

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan

bahwa:

1. Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016 termasuk dalam

kategori tinggi (44 %).

2. Hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati

Tahun Pelajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori cukup (52 %).

3. Ada pengaruh yang signifikan (antara kondisi sosial ekonomi orang tua

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Winong

Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2015/2016.

B. Saran

1. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya

kondisi sosial ekonomi orang tua, maka masih perlu orang tua untuk

mencukupi kebutuhan belajar siswa untuk dapat meningkatkan prestasi

belajar anaknya.

Page 80: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

64

2. Hasil belajar siswa yang masih kurang, maka perlu ditingkatkan hasil

belajarnya dengan cara melengkapi failitas belajar atau sarana prasarana

belajar.

3. Penelitian ini masih terbuka untuk dilanjutkan lagi dengan memfokuskan

faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Page 81: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

65

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 2007. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Aswadi, Bahar. 1989. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: depdikbud Dirjen

Dikti.

Hadikusumo, Kunaryo.1999. Pengantar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang

PRESS.

Hamalik, Oemar. 1980. Metode belajar & kesulitan-kesulitan belajar. Bandung:

Tarsito.

Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi.

Jakarta: Rajawali.

Munib, Achmad dkk. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT UNNES

Press.

Pattyrine, Mary H Tan. 1983. Studi Kasus Sebab-Sebab Putus Sekolah. Jakarta:

Depdikbud.

Republik Indonesia. 1990. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang

Pendidikan Prasekolah

……………………. 1990. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang

Pendidikan Menengah

……………………. 1990. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang

Pendidikan Dasar

……………………. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka cipta.

Soerjono Soekanto. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Page 82: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

66

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sulistiyono, Duto. 2010. Distribusi Pendapatan dan Pola Konsumsi Penduduk

Kabupaten Pati 2010. Pati. BPS Kabupaten Pati.

Page 83: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

67

Page 84: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

68

Lampiran 1

UH 1 UH 2 UH 3 UTS Rata-Rata

1 AHMAD DWI NUR PRASETYO R-1 54 70 86 80 72.50

2 AINUN AZIZ NASRULLOH R-2 50 60 70 70 62.50

3 ALIYYA ROSYIDA R-3 80 58 50 72 65.00

4 AMELIA TRISNA PUSPANINGRUM R-4 68 70 52 50 60.00

5 ARIF CHANDRA FIRMANSYAH R-5 40 48 74 55 54.25

6 DHITA PRAMUDYA WARDANA R-6 64 44 60 56 56.00

7 DICKY WAHYUDI R-7 78 54 62 60 63.50

8 DWI TANTI PRASETYARINI R-8 74 88 78 64 76.00

9 FADHILAH HILAL DAFFA MALIK R-9 42 84 80 70 69.00

10 FREDIAN BOY ARFIAN SAYEKTI R-10 88 72 90 74 81.00

11 GUNAGUNG SYAHRUL NIZAM SULKAN R-11 50 62 48 60 55.00

12 IMAM ROSIDI R-12 76 60 50 62 62.00

13 ISMAWATI R-13 76 50 68 68 65.50

14 LULUK NUR AFIDAH R-14 44 48 64 78 58.50

15 LUQYANA ZAKIYA ALMAS R-15 60 50 70 90 67.50

16 MELISA IKA NOVITASARI R-16 48 90 76 80 73.50

17 MERLI ANDESTA R-17 50 78 70 72 67.50

18 MOHAMMAD AFRIAN NURDIANSYAH R-18 70 74 50 64 64.50

19 MOHAMMAD WAHYUDI R-19 76 70 54 58 64.50

20 NIKEN LESTARI R-20 52 50 66 60 57.00

21 PUTRI RAHMADHANI R-21 76 64 60 54 63.50

22 RIA NURTIASIH R-22 48 74 64 70 64.00

23 RIFKY YUAN ADI PRATAMA R-23 50 50 60 60 55.00

24 RISDANANDA DESY PRAMUDYTA R-24 54 80 70 60 66.00

25 SANIA SALSABILA AZZAHRA R-25 76 78 52 58 66.00

26 SANTI ROHMAWATI R-26 50 64 56 54 56.00

27 SITI NUR KHORIYAH R-27 60 54 60 60 58.50

28 TITIK ISNANIYAH R-28 52 52 78 52 58.50

29 TRI WULANDANI R-29 56 74 64 54 62.00

30 TRI YOGA ROMADHONA HIDAYATI R-30 58 82 54 76 67.50

31 YOSSY OKTAVIA WULANDARI R-31 70 62 52 50 58.50

32 AHMAD KHOIRUL MUKMININ R-32 60 52 74 60 61.50

33 AHMAD SAHYDUN NUR ROHIM R-33 60 80 82 52 68.50

34 ALBAB YUSRIL ALBARIDO R-34 64 70 62 56 63.00

35 ALDIMAS RENDI SANJAYA R-35 54 72 52 58 59.00

36 ANNISA SYAFI'I R-36 52 50 80 70 63.00

37 APRILIA PUTRI R-37 74 55 70 60 64.75

38 AYU ROSYIDA NUR ANGGRAENI R-38 82 56 54 60 63.00

39 DAVID FEBRIANTO R-39 62 60 76 64 65.50

40 DELA SAPUTRI ANGRIANI R-40 52 64 50 54 55.00

41 DICKY FERDIANSYACH R-41 80 70 60 52 65.50

42 EKA PUTRI MEILANI R-42 70 74 52 74 67.50

43 GABRIEL VIOLLYANTO R-43 72 60 56 82 67.50

44 ILHAM SUCI RAHMADHANI R-44 50 62 58 62 58.00

45 JULIO ANZIS KURNIAWAN R-45 55 68 70 52 61.25

46 MAYA SETYANINGRUM R-46 56 78 50 80 66.00

47 MELISA PUTRIANA R-47 60 90 55 70 68.75

48 MERIANA NUR SETYOWIDI R-48 64 80 56 72 68.00

49 MUHAMAD RUDIANSYAH R-49 70 72 60 50 63.00

50 NATASYA DWI AMEILIA R-50 74 64 64 55 64.25

51 NOR KOLIFAH R-51 60 58 70 56 61.00

52 NOVA FIRMANSYAH MAULANA R-52 62 60 74 60 64.00

53 NURUL AENI R-53 68 54 60 64 61.50

54 PINGKY ARINAL MUFTASIROH R-54 78 70 50 70 67.00

55 RIDA RETNO NINGSIH R-55 90 60 80 74 76.00

56 RISKI GUNAWAN R-56 80 60 78 60 69.50

57 SHINTA DESTIANA PRASTYO PUTRI R-57 72 58 64 62 64.00

58 SUSILOWATI R-58 64 54 54 68 60.00

59 TRIANANDA AGUSTINA NURCAHYANI R-59 58 60 52 78 62.00

60 VIKA DAMAYANTI R-60 58 52 74 90 68.50

61 VINA LAILA RAMANDHANI R-61 60 60 74 64 64.50

62 WIDYA ASTUTI WULANDARI R-62 54 58 60 58 57.50

No Nama RespondenNilai

Nilai Ulangan Harian dan Ulangan Tengah Semester

Kode

Page 85: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

69

Lampiran 2

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati Tahun 2015/2016

No Indikator Inti Pertanyaan

No. Item

Lembar

pengamatan

1 Tingkat pendidikan Pendidikan orang tua

1 dan 2

2 Jenis Pekerjaan Pekerjaan pokok orang tua

Pekerjaan sampingan orang

tua

3 dan 4

5 dan 6

3 Tingkat pendapatan/

penghasilan dan

pengeluaran

Jumlah pendapatan pokok

dan sampingan keluarga

Kecukupan pendapatan

untuk memenuhi kebutuhan

keluarga

7

8

4 Pendapatan Bersih Adanya simpanan

penghasilan

Pengeluaran keluarga

selama 1 bulan

9

10

5 Kegiatan pendukung

belajar responden

Ketersediaan buku pelajaran

Kondisi ruang belajar

Waktu belajar

Kegiatan les diluar sekolah

Mata pelajaran les tambahan

11

12

13

14

15

6 Kepemilikan

kekayaan atau

fasilitas

Fasilitas barang elektronik

Fasilitas kendaraan pribadi

16

17

7 Jenis Tempat

Tinggal (keadaan

rumah)

Jenis rumah yang ditempati

Jenis lantai dasar rumah

Ukuran rumah

18

19

20

Page 86: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

70

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN

A. JUDUL SKRIPSI

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Winong Kabupaten Pati Tahun

2015/2016

B. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ……………………………………

Jenis Kelamin : ……………………………………

Umur : ……………………………………

Alamat : ……………………………………

Nama Orang Tua :

1. Ayah Kandung : ……………………………………

2. Ibu Kandung : ……………………………………

C. DAFTAR PERTANYAAN

Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Orang Tua

1. Apakah pendidikan terakhir Ayah?

a. SD …… tahun

b. SMP …… tahun

c. SMA …… tahun

d. Perguruan Tinggi …… tahun

2. Apakah pendidikan terakhir Ibu?

a. SD …… tahun

b. SMP …… tahun

c. SMA …… tahun

d. Perguruan Tinggi …… tahun

Page 87: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

71

3. Apakah pekerjaan pokok ayah anda?

Jawab : ..................................................................................................

4. Apakah pekerjaan pokok ibu anda?

Jawab : ..................................................................................................

5. Apakah Ayah anda memiliki pekerjaan sampingan?

a. Tidak punya

b. Punya, Sebutkan nama pekerjaan ……………………….

6. Apakah Ibu anda memiliki pekerjaan sampingan?

a. Tidak punya

b. Punya, Sebutkan nama pekerjaan ……………………….

7. Dari hasil pendapatan keluarga cukupkah untuk memenuhi kebutuhan

keluarga secara keseluruhan?

a. Tidak cukup

b. Kadang cukup, kadang tidak cukup

c. Ya, cukup

d. Ya, lebih

8. Setiap mendapat uang (penghasilan) apakah bapak/ibu anda

menyisihkan sebagian uang untuk biaya sekolah putra/putri bapak/ibu?

a. Tidak pernah …………..sebutkan

b. Kadang kadang …………..sebutkan

c. Sering …………..sebutkan

d. Selalu …………..sebutkan

Page 88: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

72

Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga

9. Berapakah pendapatan pokok dan sampingan keluarga per bulan?

No Jenis Pendapatan Nilai Rupiah

Pendapatan Pokok

1 Pendapatan pokok kepala keluarga Rp……………….

2 Pendapatan pokok Ibu Rp……………….

3 Pendapatan pokok anak (yang sudah bekerja) Rp……………….

Pendapatan sampingan

1 Pendapatan sampingan kepala keluarga Rp……………….

2 Pendapatan sampingan ibu Rp……………….

3 Pendapatan sampingan anak (yang sudah

bekerja)

Rp……………….

Jumlah Rp……………….

10. Pengeluaran keluarga selama 1 bulan yang lalu yang berasal dari

pembelian yang berupa makanan dan bukan makanan.

a. Berupa Makanan

No Jenis Barang Nilai Rupiah

Bahan Makanan

1 Padi-padian, Umbi-umbian (beras,

jagungketela pohon/rambat, tepung

kanji/terigu/beras, dll)

Rp…………........

2 Daging (ayam, sapi, kerbau, sosis dll) Rp…………........

Page 89: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

73

3 Ikan laut Rp…………........

4 Ikan air tawar/tambak Rp…………........

5 Susu dan telur (telur ayam/bebek, susu

bubuk/kaleng, keju dll) Rp…………........

6 Sayuran Rp…………........

7 Buah-buahan Rp…………........

8 Kacang-kacangan Rp…………........

9 Bumbu-bumbuan Rp…………........

10 Minyak (minyak goreng, margarin, mentega

dll) Rp…………........

Makanan jadi dan minuman

1 Makanan jadi (mie bakso, bubur, makanan

ringan, biskuit) Rp…………........

2 Bahan minuman tidak beralkohol (air mineral,

gula pasir, teh, sirup dll) Rp…………........

3 Tembakau dan minuman beralkohol (arak, bir,

rokok dll) Rp…………........

Jumlah Rp…………........

Page 90: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

74

b. Bukan Makanan

No Jenis Barang Nilai Rupiah

Perumahan, air, listrik dan bahan bakar

1 Biaya tempat tinggal Rp…………........

2 Biaya air (PAM) Rp…………........

3 Biaya listrik Rp…………........

4 Gas LPG Rp…………........

5 Minyak tanah Rp…………........

6 Kayu bakar Rp…………........

Sandang

1 Sandang pria Rp…………........

2 Sandang wanita Rp…………........

3 Sandang anak-anak Rp…………........

Kesehatan

1 Biaya dokter Rp…………........

2 Biaya kamar rumah sakit Rp…………........

3 Biaya obat-obatan Rp…………........

Pendidikan dan Rekreasi

1 Biaya pendidikan Rp…………........

2 Biaya perlengkapan pendidikan Rp…………........

Page 91: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

75

3 Biaya rekreasi/liburan (tiket masuk tempat wisata,

majalah, surat kabar dll)

Rp…………........

Transportasi dan komunikasi

1 Ongkos transportasi (ongkos angkutan dalam/luar

kota, ongkos becak, ongkos bensin dll)

Rp…………........

2 Biaya telepon Rp…………........

3 Biaya pulsa handphone Rp…………........

4 Biaya perawatan alat transportasi Rp…………........

Jumlah Rp…………........

Kegiatan Belajar Responden

11. Bagaimana ketersediaan buku-buku pelajaran dan alat tulis anda?

Sebutkan buku pelajaran IPS yang anda punya!

Jawab : ...................................................................................................

12. Bagaimana keadaan/kondisi ruang belajar anda? Jelaskan!

Jawab : ..................................................................................................

13. Bagaimana keteraturan waktu belajar mengajar anda? Jelaskan!

Jawab : ...................................................................................................

14. Berapa kali dalam seminggu anda mengikuti les?

Jawab : ...................................................................................................

15. Mata pelajaran apa yang anda ikuti dalam les?

Jawab : ...................................................................................................

Page 92: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

76

Kepemilikan Kekayaan atau Fasilitas

16. Sebutkan barang-barang elektronik yang dimiliki keluarga?

Jawab : ...................................................................................................

17. Sebutkan kendaraan yang dimiliki keluarga?

Jawab : ...................................................................................................

Jenis Tempat Tinggal

18. Bagaimanakah jenis rumah yang ditempati keluarga?

Jawab : ...................................................................................................

19. Bagaimana keadaan lantai dasar rumah yang ditempati keluarga?

Jawab : ...................................................................................................

20. Berapa ukuran rumah atau tipe rumah yang ditempati keluarga?

Jawab : ...................................................................................................

Page 93: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

77

Lampiran 4

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( X ) =

Rentang = S =

Banyak kelas = N =

-

-

-

-

-

-

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel =

UJI NORMALITAS DATA KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

c2(a)(k-3)

71.00 6.8

30.00 51.3

41.00 9.6

6.0 62

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk ZEi Oi

(Oi-Ei)²

Ei

30.00 36.00 29.50 -2.27 0.4885 0.0497 3.081 2 0.379

37.00 43.00 36.50 -1.55 0.4388 0.1463 9.068 13 1.705

44.00 50.00 43.50 -0.82 0.2926 0.2584 16.022 15 0.065

51.00 57.00 50.50 -0.09 0.0342 0.2744 17.011 16 0.060

58.00 64.00 57.50 0.64 0.2402 0.1750 10.852

65.00 71.00 64.50 1.37 0.4152 0.0671

0.4823 62

5.640

7 1.367

4.158 9

Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi

normal

= 9.217

11.07

9.2173 11.07

71.50 2.10

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan HoDaerah

penerimaan Ho

( )å

=

-=c

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 94: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

78

Lampiran 5

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c2 < c2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal = Panjang Kelas =

Nilai minimal = Rata-rata ( X ) =

Rentang = S =

Banyak kelas = N =

-

-

-

-

-

-

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel =

UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR

c2(a)(k-3)

81.00 4.46

54.25 63.9

26.75 5.4

6.0 62

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk ZEi Oi

(Oi-Ei)²

Ei

54.25 58.25 53.75 -1.87 0.4692 0.1416 8.778 9 0.006

59.25 63.25 58.75 -0.94 0.3277 0.3196 19.817 19 0.034

64.25 68.25 63.75 -0.02 0.0080 0.3252 20.163 24 0.730

69.25 73.25 68.75 0.90 0.3172 0.1492 9.248 6 1.141

74.25 78.25 73.75 1.83 0.4663 0.0307 1.905

79.25 83.25 78.75 2.75 0.4971 0.0028

0.4999 62

3.886

3 0.630

0.175 1

Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi

normal

= 6.426

11.07

6.4259 11.07

83.75 3.68

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan HoDaerah

penerimaan Ho

( )å

=

-=c

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 95: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

79

Lampiran 6

Tabel Persiapan Analisis Regresi

168922 254616 205259S 3182 3959.25

2809 3422 310128 R-28 53 58.50

2601 3422 298427 R-27 51 58.50

1600 3136 224026 R-26 40 56.00

3249 4356 376225 R-25 57 66.00

3249 4356 376224 R-24 57 66.00

1681 3025 225523 R-23 41 55.00

3364 4096 371222 R-22 58 64.00

4225 4032 412821 R-21 65 63.50

1849 3249 245120 R-20 43 57.00

2209 4160 303219 R-19 47 64.50

2809 4160 341918 R-18 53 64.50

2116 4556 310517 R-17 46 67.50

4624 5402 499816 R-16 68 73.50

4225 4556 438815 R-15 65 67.50

1600 3422 234014 R-14 40 58.50

2025 4290 294813 R-13 45 65.50

1600 3844 248012 R-12 40 62.00

2025 3025 247511 R-11 45 55.00

5041 6561 575110 R-10 71 81.00

3844 4761 42789 R-09 62 69.00

3969 5776 47888 R-08 63 76.00

2601 4032 32397 R-07 51 63.50

1849 3136 24086 R-06 43 56.00

1936 2943 23875 R-05 44 54.25

3364 3600 34804 R-04 58 60.00

2209 4225 30553 R-03 47 65.00

3000

Y2X1Y

2209 5256 3408

X12

2304 3906

Kode X1 Y

1 R-01 47 72.50

2 R-02 48 62.50

No

46 62.00 2116 3844

ANALISIS REGRESI ANTARA KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP

HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WINONG KABUPATEN

PATI TAHUN 2015/2016

2852

30 R-30 67 67.50 4489 4556 4523

29 R-29

3782 2522

31 R-31 41 58.50 1681 3422

67 68.50 4489 4692

2399

32 R-32 41 61.50 1681

4590

34 R-34 55 63.00 3025 3969 3465

33 R-33

3969 2520

35 R-35 57 59.00 3249 3481

51 64.75 2601 4193

3363

36 R-36 40 63.00 1600

3302

38 R-38 53 63.00 2809 3969 3339

37 R-37

3025 1650

39 R-39 45 65.50 2025 4290

57 65.50 3249 4290

2948

40 R-40 30 55.00 900

3734

42 R-42 62 67.50 3844 4556 4185

41 R-41

3364 2030

43 R-43 48 67.50 2304 4556

40 61.25 1600 3752

3240

44 R-44 35 58.00 1225

2450

46 R-46 51 66.00 2601 4356 3366

45 R-45

4624 4556

47 R-47 61 68.75 3721 4727

41 63.00 1681 3969

4194

48 R-48 67 68.00 4489

2583

50 R-50 53 64.25 2809 4128 3405

49 R-49

4096 4288

51 R-51 46 61.00 2116 3721

41 61.50 1681 3782

2806

52 R-52 67 64.00 4489

2522

54 R-54 51 67.00 2601 4489 3417

53 R-53

4830 3336

55 R-55 67 76.00 4489 5776

47 64.00 2209 4096

5092

56 R-56 48 69.50 2304

3008

58 R-58 58 60.00 3364 3600 3480

57 R-57

4692 3905

59 R-59 57 62.00 3249 3844

41 64.50 1681 4160

3534

60 R-60 57 68.50 3249

2645

62 R-62 46 57.50 2116 3306 2645

61 R-61

Page 96: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

80

Tabel Persiapan JK (E)

Berdasarkan tabel persiapan diperoleh:

= =

= =

= =

31 R-46 49 66.00 2401 4356

SY 3959.25 SXY 205259

3171 3959.25 167533

SX 3182 SY2 254616

5589 0.00

254616 204458 590.90

N 62 SX2 168922

S

29 R-10 69 81.00 4761 6561

3008

28 R-02 48 62.50 2304 3906 3000 26.00

27 R-57 47 64.00 2209 4096

3055

26 R-19 47 64.50 2209 4160 3032

25 R-03 47 65.00 2209 4225

2645

24 R-01 47 72.50 2209 5256 3408 48.50

23 R-62 46 57.50 2116 3306

2852

22 R-51 46 61.00 2116 3721 2806

21 R-29 46 62.00 2116 3844

2948

20 R-17 46 67.50 2116 4556 3105 51.50

19 R-39 45 65.50 2025 4290

2475 73.50

18 R-13 45 65.50 2025 4290 2948

17 R-11 45 55.00 2025 3025

2451

16 R-05 44 54.25 1936 2943 2387 0.00

15 R-20 43 57.00 1849 3249

2645

14 R-06 43 56.00 1849 3136 2408 0.50

13 R-61 41 64.50 1681 4160

2583

12 R-53 41 61.50 1681 3782 2522

11 R-49 41 63.00 1681 3969

2399

10 R-32 41 61.50 1681 3782 2522

9 R-31 41 58.50 1681 3422

2450

8 R-23 41 55.00 1681 3025 2255 58.33

7 R-45 40 61.25 1600 3752

2240

6 R-36 40 63.00 1600 3969 2520

5 R-26 40 56.00 1600 3136

2480 32.70

4 R-14 40 58.50 1600 3422 2340

3 R-12 40 62.00 1600 3844

1650 0.00

2 R-44 35 58.00 1225 3364 2030 0.00

Y2X1Y JKE

1 R-40 30 55.00 900 3025

No Kode X1 Y X12

3240

30 R-56 48 69.50 2304 4830 3336

29 R-43 48 67.50 2304 4556

3234 0.00

32 R-07 51 63.50 2601 4032 3239 38.80

33 R-27 51 58.50 2601 3422 2984

34 R-37 51 64.75 2601 4193 3302

35 R-54 51 67.00 2601 4489 3417

36 R-18 53 64.50 2809 4160 3419 23.30

37 R-28 53 58.50 2809 3422 3101

38 R-38 53 63.00 2809 3969 3339

39 R-50 53 64.25 2809 4128 3405

40 R-34 55 63.00 3025 3969 3465 0.00

41 R-24 57 66.00 3249 4356 3762 58.00

42 R-25 57 66.00 3249 4356 3762

43 R-35 57 59.00 3249 3481 3363

44 R-41 57 65.50 3249 4290 3734

45 R-59 57 62.00 3249 3844 3534

46 R-60 57 68.50 3249 4692 3905

47 R-04 58 60.00 3364 3600 3480 10.67

48 R-22 58 64.00 3364 4096 3712

49 R-58 58 60.00 3364 3600 3480

50 R-47 60 68.75 3600 4727 4125 0.00

51 R-08 62 76.00 3844 5776 4712 41.17

52 R-09 62 69.00 3844 4761 4278

53 R-42 62 67.50 3844 4556 4185

54 R-15 65 67.50 4225 4556 4388 81.69

55 R-21 65 63.50 4225 4032 4128

56 R-33 65 68.50 4225 4692 4453

57 R-55 65 76.00 4225 5776 4940

58 R-16 67 73.50 4489 5402 4925 46.25

59 R-30 67 67.50 4489 4556 4523

60 R-48 67 68.00 4489 4624 4556

428861 R-52 67 64.00 4489 4096

Page 97: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

81

Persamaan Regresi

Persamaan regresi yang diprediksi dalam bentuk:

Untuk memperoleh koefisien a dan koefisien b digunakan rumus:

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh:

=

=

Sehingga persamaan regresinya adalah:

Uji Keberartian dan Kelinieran Persamaan Regresi

Jumlah Kuadrat

= =

2

= JK (T) - JK(a) - JK (b|a)

= =

(SYi)2

=

= JK (S) - JK(E)

= =

Derajat Kebebasan (dk)

dk (a) = 1

dk (b|a) = 1

dk (S) = n - 2 = 2 =

dk (TC) = k - 2 = 2 =

dk (E) = n - k = 21 =

21 19

62 41

JK(TC)

1026.884 590.898 435.986

62 60

JK(E) = S SYi2

ni

JK(E) 590.898

756.1962

JK(S)

254616.313 252833.235 756.194 1026.884

= 0.367 2052593182 3959.25

=

= 252833.235N 62

JK (b|a) = b SXY(SX)(SY)

N

JK (T) SY2 254616.313

JK (a) =(SY)2

=3959

62 168922 3182

0.367

Y = 45.022 + 0.367 X

62 168922 3182

45.022

b =62 205259 3182 3959

a =3959 168922 3182 205259

2

2

bX a Y^

+=

( )22

2

XX N

XYXXY a

å-å

åå-åå=

( )22 XXN

YX-XY N b

å-å

ååå=

Page 98: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

82

Kuadrat Tengah (KT)

Koefisien korelasi dan Determinasi

Koefisien korelasi (rxy) dinyatakan dengan rumus:

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh:

2 2

=

Koefisien determinasi

2

=

2546166216892262

254616

20525962

62

3959

3959

0.4241

3182 3959

0.6512

r2 =0.367 3182

LinierGalat (E) 41 590.898 14.412

rxy =205259 3182 3959

Tuna Cocok (TC) 19 435.986 22.9471.592

62

1.846

SignifikanReresi (b|a) 1 756.194 756.194

Residu (S) 60 1026.884 17.115

Regresi (a) 1 252833.235 252833.235

44.18 4.001

F F tabel Kriteria

Total 62 254616.313

dk(E) 41

Sumber Variasi dk JK RK

22.947dk(TC) 19

KT (E) =JK (E)

=590.898

= 14.412

= 17.115dk(S) 60

KT (TC) =JK (TC)

=435.986

=

dk(b|a) 1

KT (S) =JK (S)

=1026.884

252833.235dk(a) 1

KT (b|a) =JK (b|a)

=756.194

= 756.194

KT (a) =JK (a)

=252833.235

=

( )( )

( ){ } ( ){ }2222xy

YY NXX N

Y X - XY Nr

å-åå-å

ååå=

{ }

( )22

2

YY N

YX - XY N b r

å-å

ååå=

Page 99: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

83

Uji Keberartian Koefisien Korelasi

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi digunakan uji t dengan rumus:

-t(1-a)(n- 2) t(1-a)(n- 2)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh:

62 2

1 -

Pada a = 5% dan dk = (62-2) = 60 diperoleh t (0,975)(60) =

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, berarti bahwa koefisien korelasi ini signifikan.

2.00

-2.00 2.00 6.647

t =0.65

= 6.6470.424

Apabila t berada pada daerah penerimaan Ho, yaitu -t(1-1/2a)(n-2) < t < t(1-1/2a)(n-2), berarti

bahwa koefisien korelasi tidak signifikan.

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan Ho

xy2

xy

r1

2nr t

-

-=

Page 100: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

84

Lampiran 7

Page 101: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

85

Lampiran 8

Page 102: pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar

86

Lampiran 9