pengaruh kompetisi politik, indeks pembangunan …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf ·...

97
i PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN LEVERAGE TERHADAP KETERSEDIAAN DAN KETERAKSESAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH PADA WEBSITE RESMI PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Fika Fikrotul Hanifah NIM 7211413039 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 04-Jan-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

i

PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS

PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN LEVERAGE

TERHADAP KETERSEDIAAN DAN KETERAKSESAN

INFORMASI KEUANGAN DAERAH PADA WEBSITE

RESMI PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Fika Fikrotul Hanifah

NIM 7211413039

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

iv

Page 3: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

v

Page 4: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fika Fikrotul Hanifah

NIM : 7211413039

Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 22 Agustus 1995

Alamat : Jl. Projosumarto II Desa Bengle Rt. 07 Rw. 01 No. 27

Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal

Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini

adalah jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, April 2017

Fika Fikrotul Hanifah

NIM 7211413039

Page 5: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

v

MOTTO DAN PESEMBAHAN

Motto

Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada

kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga. (HR. Bukhari dan

Muslim)

Persembahan

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-NYA, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak Khafid dan Ibu Ika Tuningsih, orang tua terhebat

yang selalu menyayangi, membimbing, mendidik, dan

tiada henti memberikan doa

Almarhumah Ibu Faticha, nenek tercinta

Adik-adikku (Maitsna Rizqi Khairun Nisa dan Tsalitsa

Tsabitah Husnul Muamalah) yang menjadi motivasi

untuk melakukan hal yang terbaik

Didik Kurniawan, teman setia yang membantu dan

memberikan semangat

Semua teman-teman rombel Akuntansi A 2013

Almamater, Universitas Negeri Semarang

Page 6: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

vi

PRAKATA

Segala puji syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah swt yang telah

memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks

Pembangunan Manusia, dan Leverage terhadap Ketersediaan dan Keteraksesan

Informasi Keuangan Daerah Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di

Indonesia”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Universitas Negeri

Semarang.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, motivasi, semangat, dan bantuan dari berbagai pihak yang selama ini

membantu penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum, selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang yang berkenan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi.

2. Dr. Wahyono, M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan fasilitas selama penyusunan skripsi.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk menyusun

skripsi.

4. Kiswanto SE., M.Si. dan Trisni Suryarini, SE., M.Si. selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan,

motivasi, dan saran kepada penulis.

Page 7: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

vii

5. Drs. Asrori, M.S dan Bestari Dwi Handayani, S.E, M.Si selaku Dosen Wali

Akuntansi A 2013 yang telah mendampingi penulis mulai dari awal hingga

akhir studi di Universitas Negeri Semarang.

6. Henny Murtini, SE., M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi I yang telah

membimbing dan memberikan masukan, sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik.

7. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a, semangat, dan dukungan

selama menyusun skripsi.

9. Teman-teman terbaik (Widya, Uus, Etika, Putri) dan teman-teman kos Wisma

Dani yang memberikan semangat kepada penulis.

10. Semua pihak yang telah memberikan doa, dukungan, dan motivasi kepada

penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari skripsi ini

mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis, maka kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas penulisan

di masa yang akan datang. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

seluruh pihak terutama bagi pembaca.

Semarang, April 2017

Penyusun

Page 8: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

viii

SARI

Hanifah, Fika Fikrotul. 2017. “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks

Pembangunan Manusia, dan Leverage terhadap Ketersediaan dan Keteraksesan

Informasi Keuangan Daerah Pada Website Resmi Pemerintah Daerah Di

Indonesia”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I. Kiswanto, S.E., M.Si. II. Trisni Suryarini, SE., M.Si.

Kata Kunci : Ketersediaan, Keteraksesan, Informasi Keuangan Daerah,

Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia, Leverage.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetisi politik,

indeks pembangunan manusia, dan leverage terhadap ketersediaan dan

keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

Pengukuran ketersediaan informasi keuangan daerah menggunakan jumlah

komponen LKPD dan APBD tahun anggaran 2015, sedangkan keteraksesan

informasi keuangan daerah diukur menggunakan indeks keteraksesan informasi

keuangan daerah.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemerintah daerah di

Indonesia yaitu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota

yang berjumlah 542 pemerintah daerah. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Purposive Sampling dan sampel yang digunakan sebanyak 51

pemerintah daerah. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Analisis

data penelitian menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi

berganda dengan program SPSS versi 21.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada model penelitian I indeks

pembangunan manusia dan leverage berpengaruh terhadap ketersediaan informasi

keuangan daerah, sedangkan kompetisi politik tidak berpengaruh terhadap

ketersediaan informasi keuangan daerah. Hasil model penelitian II adalah indeks

pembangunan manusia dan leverage berpengaruh terhadap keteraksesan informasi

keuangan daerah, sedangkan kompetisi politik tidak berpengaruh terhadap

keteraksesan informasi keuangan daerah.

Saran dalam penelitian ini bagi pihak pemerintah daerah untuk

menyediakan informasi keuangan daerah yang lebih lengkap dan menyediakan

berbagai konten yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat sehingga dapat

memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi tersebut. Pemerintah pusat

diharapkan memaksimalkan kegiatan monitoring terhadap website resmi

pemerintah daerah. Penulis selanjutnya agar menambah periode penelitian

sehingga dapat menambah unit analisis agar dapat membandingkan tingkat

ketersediaan dan keteraksesan informasi keuangan daerah dalam website antar

periode.

Page 9: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

ix

ABSTRACT

Hanifah, Fika Fikrotul. 2017. “The Influence of Politics Competition, Human

Development Index, and Leverage to Availability and Accessibility of Regional

Financial Information On The Local Governments Official Website In Indonesia”.

Final Project. Accounting Department. Faculty of Economics. Universitas Negeri

Semarang. First Advisor. Kiswanto, S.E., M.Si. Second Advisor. Trisni Suryarini,

SE., M.Si.

Keywords: Availability, Accessibility, Regional Financial Information,

Political Competition, Human Development Index, Leverage.

This study aims to determine the effect of political competition, human

development index and leverage to the availability and accessibility of regional

financial information on the official website of the local government. The

measurement of the availability of regional financial information used component

total of LKPD and APBD 2015, while the measurement accessibility of regional

financial information used index of regional financial information accessibility.

The population of this study is all of local government in Indonesia that

consist of province government, regency government, and district government.

The amount of local government are 542. To collect the data, the writer took 51

local government from the population as the sample by using Purposive Sampling.

The writer also used documentation technique to collect data. Research data

analysis using descriptive analysis statistical and multiple regression analysis with

SPSS version 21.

The result of this research showed that human development index and

leverage gives effect to regional financial information availability on the first

research model. Beside it, the political competition has not give effect on regional

financial information availability. The second research model result are human

development index and leverage gives effect to regional financial information

accessibility. Then, the political competition has not give effect on accessibility of

regional financial information.

Based on this research, the writer have suggesions for the local

government to make regional financial information more complete and provide a

variety content that has been determined by central government. It will make

easier information access for the public. The central government should be more

focus to maximized the monitoring activities of the local governments official

website. For the next writer to be able to add the period of study to increase the

unit of analysis in order to compare the availability and accessibility of regional

financial information on periods website.

Page 10: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

SARI ............................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 14

1.3 Cakupan Masalah ................................................................................. 14

1.4 Perumusan Masalah ............................................................................. 15

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 16

1.6 Kegunaan Penelitian............................................................................. 16

1.7 Orisinalitas Penelitian .......................................................................... 18

2. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 20

Page 11: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xi

2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 20

2.1.1 Teori Institusional ....................................................................... 20

2.1.2 Teori Keagenan ........................................................................... 21

2.1.3 Transparansi Informasi................................................................ 24

2.1.4 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ...................................... 25

2.2 Variabel Penelitian ............................................................................... 28

2.2.1 Ketersediaan dan Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah

pada Website Resmi Pemerintah Daerah..................................... 28

1. Informasi Keuangan Daerah (IKD) ............................................. 28

2. Ketersediaan Informasi Keuangan Derah (IKD)......................... 32

3. Keteraksesan Informasi Keuangan Derah (IKD) ....................... 34

2.2.2 Kompetisi Politik ........................................................................ 36

2.2.3 Indeks Pembangunan Manusia .................................................... 39

2.2.4 Leverage ...................................................................................... 49

2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 51

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................ 56

2.4.1 Pengaruh Kompetisi Politik terhadap Ketersediaan Informasi

Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah ....... 56

2.4.2 Pengaruh Kompetisi Politik terhadap Keteraksesan Informasi

Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah ...... 58

2.4.3 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Ketersediaan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah

Daerah ......................................................................................... 59

Page 12: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xii

2.4.4 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Keteraksesan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah

Daerah ......................................................................................... 61

2.4.5 Pengaruh Leverage terhadap Ketersediaan dan Keteraksesan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah

Daerah ......................................................................................... 63

2.4.6 Pengaruh Leverage terhadap Ketersediaan dan Keteraksesan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah

Daerah ......................................................................................... 64

2.5 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 67

3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 68

3.1 Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 68

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................... 68

3.2.1 Populasi ....................................................................................... 68

3.2.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................... 69

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...................................... 70

3.3.1 Ketersediaan Informasi Keuangan Daerah.................................. 71

3.3.2 Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah ................................. 71

3.3.3 Kompetisi Politik ........................................................................ 72

3.3.4 Indeks Pembangunan Manusia .................................................... 72

3.3.5 Leverage ...................................................................................... 73

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 74

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .................................................. 75

Page 13: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xiii

3.5.1 Statistik Deskriptif ...................................................................... 75

1. Analisis Deskriptif Variabel Ketersediaan Informasi Keuangan

Daerah ......................................................................................... 76

2. Analisis Deskriptif Variabel Keteraksesan Informasi Keuangan

Daerah ......................................................................................... 77

3. Analisis Deskriptif Variabel Kompetisi politik........................... 78

4. Analisis Deskriptif Variabel Indeks Pembangunan Manusia ...... 79

5. Analisis Deskriptif Variabel Leverage ........................................ 80

3.5.2 Analisis Regresi Berganda .......................................................... 81

3.5.3 Uji Normalitas ............................................................................. 82

3.5.4 Uji Linieritas ............................................................................... 83

3.5.5 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 83

1. Uji Multikolonieritas ................................................................... 83

2. Uji Heterokedastisitas ................................................................. 84

3.5.6 Uji Hipotesis ............................................................................... 85

1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ................ 85

2. Koefisien Determinasi ................................................................. 85

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 86

4.1 Deskripsi Data ...................................................................................... 86

4.2 Statistik Deskriptif ............................................................................... 87

4.2.1 Deskripsi Variabel Ketersediaan Informasi Keuangan Daerah .. 88

4.2.2 Deskripsi Variabel Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah .. 90

4.2.3 Deskripsi Variabel Kompetisi Politik ......................................... 92

Page 14: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xiv

4.2.4 Deskripsi Variabel Indeks Pembangunan Manusia..................... 94

4.2.5 Deskripsi Variabel Leverage ....................................................... 96

4.3 Hasil Pengujian Model Penelitian I ..................................................... 98

4.3.1 Uji Normalitas Model Penelitian I .............................................. 98

4.3.2 Uji Linearitas Model Penelitian I ................................................ 100

4.3.3 Uji Asumsi Klasik Model Penelitian I ........................................ 101

1. Uji Multikolonieritas Model Penelitian I .................................... 101

2. Uji Heteroskedastisitas Model Penelitian I ................................. 102

4.3.4 Analisis Regresi Berganda Model Penelitian I ........................... 105

4.3.5 Pengujian Hipotesis Penelitian Model Penelitian I ..................... 106

1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Model

Penelitian I .................................................................................. 106

2. Koefisien Determinasi Model Penelitian I .................................. 108

4.4 Hasil Pengujian Model Penelitian II .................................................... 109

4.4.1 Uji Normalitas Model Penelitian II ............................................. 109

4.4.2 Uji Linearitas Model Penelitian II .............................................. 111

4.4.3 Uji Asumsi Klasik Model Penelitian II ....................................... 112

1. Uji Multikolonieritas Model Penelitian II ................................... 112

2. Uji Heteroskedastisitas Model Penelitian II ................................ 113

4.4.4 Analisis Regresi Berganda Model Penelitian II .......................... 115

4.4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian Model Penelitian II.................... 117

1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Model

Penelitian II ................................................................................. 117

Page 15: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xv

2. Koefisien Determinasi Model Penelitian II................................. 119

4.5 Pembahasan .......................................................................................... 120

4.5.1 Pengaruh Kompetisi Politik terhadap Ketersediaan Informasi

Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah ....... 120

4.5.2 Pengaruh Kompetisi Politik terhadap Keteraksesan Informasi

Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah ....... 123

4.5.3 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Ketersediaan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah

Daerah ......................................................................................... 126

4.5.4 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Keteraksesan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah

Daerah ......................................................................................... 129

4.5.5 Pengaruh Leverage terhadap Ketersediaan Informasi Keuangan

Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah ........................ 131

4.5.6 Pengaruh Leverage terhadap Keteraksesan Informasi Keuangan

Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah ........................ 133

5. PENUTUP ................................................................................................. 137

5.1 Simpulan .............................................................................................. 137

5.2 Saran ..................................................................................................... 138

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 140

LAMPIRAN .................................................................................................... 145

Page 16: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Penggunaan Website Pemerintah Daerah Tahun 2016............................ 6

2.1 Nilai Maksimum dan Minimun Komponen IPM .................................... 48

2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 52

3.1 Penentuan Jumlah Sampel....................................................................... 70

3.2 Indeks Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah ................................. 72

3.3 Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 73

3.4 Data Kelas Interval Variabel Ketersediaan Informasi Keuangan

Daerah ..................................................................................................... 77

3.5 Data Kelas Interval Variabel Keteraksesan Informasi Keuangan

Daerah ..................................................................................................... 78

3.6 Data Kelas Interval Variabel Kompetisi Politik...................................... 79

3.7 Data Kelas Interval Variabel Indeks Pembangunan Manusia ................. 80

3.8 Data Kelas Interval Variabel Leverage ................................................... 81

4.1 Penentuan Sampel Penelitian .................................................................. 87

4.2 Deskriptif Variabel Ketersediaan Informasi Keuangan Daerah.............. 89

4.3 Data Kelas Interval Variabel Ketersediaan Informasi Keuangan

Daerah ..................................................................................................... 89

4.4 Deskriptif Variabel Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah ............. 91

4.5 Data Kelas Interval Variabel Keteraksesan Informasi Keuangan

Daerah ..................................................................................................... 91

Page 17: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xvii

4.6 Deskriptif Variabel Kompetisi Politik .................................................... 93

4.7 Data Kelas Interval Variabel Kompetisi Politik...................................... 93

4.8 Deskriptif Variabel Indeks Pembangunan Manusia ................................ 95

4.9 Data Kelas Interval Variabel Indeks Pembangunan Manusia ................. 95

4.10 Deskriptif Variabel Leverage .................................................................. 97

4.11 Data Kelas Interval Variabel Leverage ................................................... 97

4.12 Hasil Pengujian Normalitas Model Penelitian I ...................................... 99

4.13 Hasil Uji Linieritas Menggunakan Uji Lagrange Multiplier Model

Penelitian I .............................................................................................. 100

4.14 Hasil Uji Multikolonieritas Model Penelitian I ....................................... 101

4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji White Model

Penelitian I .............................................................................................. 104

4.16 Hasil Analisis Regresi Berganda Model Penelitian I .............................. 105

4.17 Hasil Uji Parsial (Uji t) Model Penelitian I ............................................. 107

4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Penelitian I .............................. 108

4.19 Hasil Pengujian Normalitas Model Penelitian II .................................... 110

4.20 Hasil Uji Linieritas Menggunakan Uji Lagrange Multiplier Model

Penelitian II ............................................................................................. 111

4.21 Hasil Uji Multikolonieritas Model Penelitian II ..................................... 112

4.22 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji White Model

Penelitian II ... ................................................................................... 115

4.23 Hasil Analisis Regresi Berganda Model Penelitian II ............................ 116

Page 18: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xviii

4.24 Hasil Uji Parsial (Uji t) Model Penelitian II ........................................... 117

4.25 Hasil Uji Koefisien determinasi Model Penelitian II .............................. 119

4.26 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 120

Page 19: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Model Kerangka Berpikir ....................................................................... 66

4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot Model Penelitian I .......................... 98

4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Model Penelitian I .......................... 103

4.3 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot Model Penelitian II ........................ 109

4.4 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Model Penelitian II ......................... 114

Page 20: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Sampel Penelitian .............................................................. 146

Lampiran 2 Hasil Tabulasi Ketersediaan Informasi Keuangan Daerah ........ 148

Lampiran 3 Hasil Tabulasi Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah ....... 150

Lampiran 4 Hasil Tabulasi Kompetisi Politik ............................................... 152

Lampiran 5 Hasil Tabulasi Indeks Pembangunan Manusia .......................... 154

Lampiran 6 Hasil Tabulasi Leverage ............................................................ 156

Lampiran 7 Deskripsi Variabel penelitian .................................................... 158

Lampiran 8 Uji Normalitas Model Penelitian I ............................................. 159

Lampiran 9 Uji Linieritas Model Penelitian I ............................................... 161

Lampiran 10 Uji Asumsi Klasik Model Penelitian I ....................................... 162

Lampiran 11 Uji Regresi Berganda Model Penelitian I .................................. 164

Lampiran 12 Uji Normalitas Model Penelitian II ........................................... 165

Lampiran 13 Uji Linieritas Model Penelitian II .............................................. 167

Lampiran 14 Uji Asumsi Klasik Model Penelitian II ..................................... 168

Lampiran 15 Uji Regresi Berganda Model Penelitian II ................................ 170

Lampiran 16 Daftar Nama Partai Politik Di Indonesia ................................... 171

Page 21: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengelolaan keuangan daerah telah mengalami perubahan sejak

diterapkannya otonomi daerah pada tahun 2001. Setiap daerah memiliki potensi

baik sumber daya alam hingga sumber daya manusia. Otonomi daerah merupakan

langkah yang dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan pemerintah daerah lebih

mandiri dan tidak selalu bergantung kepada pemerintah pusat. Pelaksanaan

otonomi daerah bertujuan agar pemerintah daerah dapat mengatur pembiayaan

dan pengelolaan keuangan daerah dengan baik. Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 menyebutkan bahwa desentralisasi adalah penyerahan wewenang oleh

kepala daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 menjadi landasan utama dalam

pelaksanaan otonomi daerah.

Era globalisasi menuntut pemerintah untuk menyelenggarakan

pemerintahan yang baik sehingga menjadi landasan pembuatan dan penerapan

kebijakan negara yang demokratis. Karakteristik pelaksanaan good governance

menurut UNDP (1997) meliputi participation, rule of law, transparency,

responsiveness, consensus orientation, equity, efficiency and effectiveness,

accountability, dan strategic vision. Partisipasi merupakan keterlibatan

masyarakat dalam pembuatan keputusan atau kebijakan yang berarti terbukanya

Page 22: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

2

akses bagi seluruh masyarakat harus terpenuhi. Mardiasmo (2009:18) menyatakan

bahwa terdapat tiga hal yang dapat diperankan oleh pemerintah dalam membentuk

good governace yaitu penciptaan transparansi, akuntabilitas publik, dan value for

money (economy, efficiency, dan effectiveness). Penyelenggaraan tata kelola

pemerintahan yang baik menurut filosofi good governance adalah

mengedepankan prinsip transparansi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Transparansi menjadi isu dalam pemerintahan di Indonesia. Pemerintah

semakin dituntut untuk meningkatkan transparansi dalam mengungkapkan dan

menyajikan berbagai informasi mengenai anggaran dan keuangan. Transparansi

sangat dibutuhkan dalam rangka pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan

pemerintahan sehingga dapat mencegah tindakan korupsi maupun

penyalahgunaan sumber daya. Perhatiaan terhadap transparansi dapat dibuktikan

dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2008 tentang keterbukaan informasi yang mengatur seluruh jajaran pejabat publik

menjadi lebih transparan, bertanggungjawab, dan berorientasi pada pelayanan

rakyat yang sebaik-baiknya. Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa

pemerintah daerah berkewajiban untuk menyajikan informasi dengan cara yang

mudah dijangkau dan dipahami oleh masyarakat.

Pengelolaan keuangan negara merupakan suatu kegiatan yang akan

mempengaruhi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat (Rahmawati

2015). Perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan

keuangan daerah yaitu meningkatknya kesadaran masyarakat untuk memiliki

pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan dalam mengelola keuangan

Page 23: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

3

daerah. Kepala daerah berkewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan

pemerintahan daerah kepada pemerintah, memberikan laporan keterangan

pertanggungjawaban kepada DPRD, dan menginformasikan laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.

Teori keagenan menjelaskan adanya asimetri informasi terjadi karena

perbedaan informasi antara pemerintah (agent) dan masyarakat (principal).

Masyarakat memberikan amanat kepada pemerintah daerah untuk menjalankan

kegiatan pemerintahan. Pemerintah lebih banyak memiliki informasi sehubungan

dengan tugasnya dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintahan,

sehingga berkewajiban untuk melaporkan hasil pelaksanaan urusan

pemerintahannya. Upaya konkrit dalam pertanggungjawaban keuangan

pemerintah adalah dengan melaksanakan transparansi pengelolaan keuangan

melalui penyampaian informasi keuangan daerah.

Open Budget Index (OBI) yang diluncurkan oleh International Budget

Partnership (IBP) dan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA)

pada tahun 2015 menunjukan bahwa indeks transparansi anggaran di Indonesia

telah mengalami penurunan nilai yaitu dari skor 62 yang diperoleh pada tahun

2012 menjadi 59 yang diperoleh pada tahun 2015. Hal tersebut menunjukkan

bahwa transparansi anggaran di Indonesia belum berjalan dengan baik.

Hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun

2015, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada 312

LKPD (58%), Wajar Dengan Pengecualian (WDP) kepada 187 LKPD (35%),

opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) kepada 30 LKPD (6%) serta opini

Page 24: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

4

Tidak Wajar (TW) kepada 4 LKPD (1%). LKPD tahun 2015 yang mendapatkan

opini WTP mengalami kenaikan 11 persen yaitu dari 47% menjadi 58%.

Kenaikan kualitas LKPD tersebut didukung oleh upaya-upaya pemerintah daerah

dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada tahun 2014.

Swadayamandiri (2008) menyatakan ada enam bidang yang perlu

mendapat perhatian untuk dapat membuat sistem keuangan pemerintah daerah

lebih transparan dan akuntabel, yang merupakan prasyarat utama untuk menuju

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Keenam bidang tersebut adalah sistem

pembukuan yang perlu diperbaiki secara mendasar untuk kesesuaiannya dengan

sistem yang diterapkan oleh menteri keuangan, sistem aplikasi teknologi

komputer yang menjamin sinkronisasi dan intregasi data keuangan, inventarisasi

aset dan hutang, jadwal waktu penyusunan laporan keuangan dan pemeriksaan

serta pertanggungjawaban anggaran, quality assurance atas LKPD oleh pengawas

intern, dan sumber daya manusia yaitu penetapan status bendahara sebagai

jabatan fungsional, pengetahuan dasar ilmu akuntansi bagi bendahara atau petugas

pembukuan, dan penggunaan tenaga BPKP atau pelatihan akuntansi keuangan

daerah.

Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi perkembangan

perekonomian yang ditandai dengan proses pertukaran informasi melalui berbagai

media komunikasi yang memanfaatkan teknologi. Hal tersebut menjadi alasan

pemerintah menggunakan internet sebagai bentuk pertanggunggungjawaban

kepada masyarakat. Internet menjadi media yang sangat berperan dalam

penyediaan informasi pemerintah daerah termasuk informasi keuangan daerah

Page 25: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

5

oleh pemerintah daerah kepada pihak lain yang berkepentingan. Salah satu bentuk

transparansi yang dilakukan oleh pemerintah daerah yaitu mempublikasikan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah. Penyampaian

informasi keuangan daerah melalui internet (internet financial reporting)

merupakan cara yang paling mudah dan dengan biaya yang efektif bagi lembaga

pemerintah daerah untuk menyebarkan dan menyajikan informasi mengenai

pengelolaan keuangan daerah (Styles dan Tennyson 2007). Menurut Medina

(2012) fenomena pengembangan praktik pelaporan online termotivasi oleh

perkembangan world wide web sejak tahun 1994 dan internet menjadi media

utama untuk pelaporan secara online. Penggunaan internet sangat membantu

dalam menyukseskan program e-government dalam membangun sistem keuangan

daerah di Indonesia.

Penggunaan Internet Financial Reporting (IFR) oleh pemerintah daerah

dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

dengan melihat karakteristik wilayah Indonesia yang memiliki kondisi geografis

yang sangat luas. IFR dirasakan dapat memudahkan keteraksesan informasi

keuangan daerah bagi masyarakat, namun belum ada regulasi yang mengatur

mengenai penggunaan IFR dalam rangka mewujudkan transparansi. Febri Medina

(2012) menyatakan bahwa peningkatan transparansi pemerintah daerah dapat

dilihat dari ketersediaan suatu informasi dan kemudahan dalam memperoleh

informasi tersebut oleh masyarakat. Praktik pelaporan keuangan pemerintah

daerah melalui internet (IFR) menurut teori institusional dapat dipandang sebagai

suatu adopsi praktik-praktik yang dapat diterima secara sosial dalam rangka

Page 26: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

6

memperoleh legitimasi dari konstitusionalnya, sehingga pemerintah daerah

mempunyai komitmen dan kemampuan penegelolaan keuangan yang baik.

Upaya peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah serta aksi

pencegahan dan pemberantasan korupsi adalah pemerintah mengeluarkan

Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 188.52/1797/SJ

Tahun 2012 tentang peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah.

Peraturan ini menginstrusikan kepala daerah untuk menyiapkan nama konten

dengan nama “Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah” dalam website resmi

pemerintah daerah. Peraturan tersebut juga menginstrusikan kepala daerah untuk

mempublikasikan data mutakhir di dalam menu konten tersebut.

Tabel 1.1.

Penggunaan Website Pemerintah Daerah Tahun 2016

Pemerinta

h Daerah Jumlah

Tidak

Memiliki

Website

Perbaikan

Website

Tidak

Memiki

Menu

Transparansi

Pengelolaan

Anggaran

Daerah

Memiki

Menu

Transparansi

Pengelolaan

Anggaran

Daerah

Pemerintah

Provinsi 34 0 1 4 29

Pemerintah

Kabupaten 415 28 32 137 218

Pemerintah

Kota 93 4 5 20 64

Jumlah 542 32 38 161 311

Persentase 100% 5,9% 7% 29,7% 57,4%

Sumber: Data primer, diolah 2016

Tabel di atas mengasumsikan bahwa 57,4% pemerintah daerah di

Indonesia sudah melakukan transparansi informasi keuangan daerah pada website

masing-masing pemerintah daerah. 42,6% pemerintah daerah belum menyediakan

Page 27: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

7

informasi keuangan daerah pada website resminya. Pemerintah daerah

menyediakan link atau menu transparansi sebagai media penyediaan informasi

keuangan daerah. Jumlah pemerintah daerah di Indonesia yang belum melakukan

transparansi informasi keuangan daerah didominasi oleh pemerintah kabupaten.

Pemerintah daerah yang tidak melaksanakan transparansi menjadi pertanyaan

mengenai pengelolaan keuangan daerah. Asumsi lain mengenai pemerintah

daerah tidak seluruhnya menyediakan informasi keuangan daerah pada website

resminya adalah website pemerintah hanya sekedar profil statis yang hanya untuk

memenuhi kewajiban melakukan keterbukaan informasi publik sesuai dengan UU

Nomor 14 Tahun 2008. Website pemerintah daerah diakses per tanggal 31

Desember 2016 untuk melihat transparansi informasi keuangan daerah

(LKPD/APBD) tahun 2015.

Pemanfaatan internet sebagai media dalam penyampaian informasi

keuangan oleh pemerintah daerah belum maksimal. Sofia dan Husen (2013)

menjelaskan bahwa rata-rata indeks tingkat pengungkapan informasi keuangan

sangat rendah yaitu 9,9. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah di

Indonesia sebagian besar masih belum memasukkan fitur informasi keuangan

dalam websitenya. Rata-rata indeks pengungkapan non keuangan relatif lebih baik

dibandingkan dengan indeks keuangan yaitu 59,1 sehingga dapat disimpulkan

bahwa cukup banyak pemerintah daerah yang sudah memasukkan fitur informasi

non keuangan. Hal tersebut membuktikan bahwa banyak pemerintah daerah yang

belum optimal dalam mengembangkan website-nya karena pemerintah daerah

hanya bertujuan untuk memenuhi kewajiban mempunyai website. Pemerintah

Page 28: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

8

daerah hanya mengungkapkan informasi dalam website yang dianggap aman,

sehingga sebagian pemerintah daerah lebih berminat untuk mempublikasikan

informasi yang tergolong non keuangan daripada informasi keuangan.

Transparansi dan akuntabilitas merupakan konsekuensi dari masalah

keagenan. Tidak adanya transparansi publik akan menimbulkan dampak negatif

yang merugikan masyarakat (Rahmawati 2015). Dampak negatif tersebut yaitu

timbulnya penyimpangan sumber daya, ketidakadilan bagi masyarakat,

meningkatkan praktik korupsi, dan penyalahgunaan wewenang. Tingkat korupsi

di Indonesia semakin meningkat dengan melihat skor Corruption Perceptions

Indeks (CPI) pada tahun 2014 sebesar 34 menjadi 36 di tahun 2015

(Transparency.org). BPK mengungkapkan 10.198 temuan yang memuat 15.568

permasalahan, meliputi 7.661 (49%) kelemahan Sistem Pengendalian Internal

(SPI) dan 7.907 (51%) permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan senilai Rp 44,68 triliun. Permasalahan

ketidakpatuhan sejumlah 4.762 (60%) merupakan permasalahan berdampak

finansial senilai Rp 30,62 triliun. Permasalahan tersebut menjadi gambaran

problema politik dan rendahnya transparansi di Indonesia.

Pemilukada merupakan suatu bentuk kompetisi politik di tengah

masyarakat. Kompetisi politik merupakan kompetisi untuk mendapatkan

kekuasaan mengendalikan pemerintahan dan mengalokasikan sumber daya yang

tersedia untuk kepentingan politik dan kepentingan masyarakat (Bahrdhan dan

Yang 2004). Partai politik dalam pemilukada mempunyai peran yang sangat besar

karena partai politik berhak mengusung calon kepala daerah dan wakil kepala

Page 29: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

9

daerah untuk para calon yang bukan berasal dari calon perseorangan. Pernyataan

tersebut memberitahukan bahwa partai politik terlibat dalam kompetisi politik

kepala daerah. Dewi dan Aziz (2016) menyebutkan bahwa partai politik yang

berpeluang mengusung calon kepala daerah dan wakil kepala daerah diduga

menjadikan pemilukada sebagai kesempatan untuk memperoleh sejumlah uang.

Hal tersebut diduga sebagai alasan terjadinya kasus korupsi yang dilakukan oleh

kepala daerah. Jumlah partai politik di Indonesia pada tahun 2016 sejumlah 73

partai politik. 7 (tujuh) partai politik terbesar dan terkuat di Indonesia berdasarkan

dari hasil perolehan suara masing masing parpol pada pemilu terakhir tahun 2014

serta jumlah kursi yang didapat di DPR yaitu Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia

Raya (Gerindra), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai

Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai politik

tersebut membuktikan bahwa mereka memang sangat solid dan memiliki jumlah

pengikut/masa yang besar.

Sumber daya manusia yang baik menjadi faktor penerapan good

governace. Tata kelola pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya keberadaan

masyarakat yang tingkat pembangunannya baik pula. Hasil pengujian yang

dilakukan oleh Setyowati (2016) menunjukkan bahwa pembangunan manusia

berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah.

Tingginya pembangunan masyarakat, maka semakin beragam keinginan

masyarakat yang ingin terpenuhi yang akhirnya akan menimbulkan berbagai

tuntutan yang lebih dari masyarakat kepada pemerintah. Transparansi informasi

Page 30: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

10

keuangan daerah menjadi salah satu tuntutan masyarakat untuk mengetahui

kondisi keuangan dan hasil pengelolaan keuangan oleh pemerintah daerah.

Kualitas sumber daya manusia pada suatu daerah dapat dilihat dari indeks

pembangunan manusia pada daerah tersebut. Pemerintah daerah yang memiliki

indeks pembangunan manusia tinggi mencerminkan kinerja pembangunan

manusia terutama upaya pemberdayaan dan kualitas sumber daya manusia dan

partisipasinya dalam pembangunan yang tinggi. Teknologi menjadi salah satu

perkembangan di dunia pendidikan sebagai akibat adanya globalisasi. Kualitas

sumber daya manusia yang baik akan mudah untuk menyerap perkembangan

teknologi seperti penggunaan internet. Semakin luas pengetahuan masyarakat

mengenai internet menjadi alasan pemerintah untuk mewajibkan setiap

pemerintah daerah memiliki website resmi. Tantangan baru bagi pemerintah

daerah untuk memenuhi tuntutan masyarakat yaitu penyediaan informasi

keuangan daerah pada website resmi sebagai wujud transparansi anggaran daerah.

Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

Utang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai kegiatan masyarakat. Utang

daerah dapat bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah lain, lembaga

keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan masyarakat. Leverage adalah

kemampuan perusahaan dalam menjamin dana yang dipinjam menggunakan

jumlah aset yang dimiliki. Leverage mengindikasikan sejauhmana dana yang

dipinjam digunakan untuk mendanai aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah

(Sinaga dan Prabowo 2011). Tingkat leverage yang semakin kecil, maka semakin

Page 31: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

11

besar kemampuan entitas dalam membiayai biaya operasional melaui dana

internalnya dan semakin besar leverage semakin menunjukkan entitas tidak

mampu dalam membiayai biaya operasionalnya sendiri karena membutuhkan

dana dari pihak eksternal (Diani 2016). Berdasarkan teori keagenan, besarnya

utang suatu organisasi menjadi suatu keputusan bagi manajemen organisasi untuk

melakukan transparansi keuangan daerah.

Internet menjadi alat untuk meneliti pengungkapan sukarela (voluntary

disclosure) atas pelaporan informasi keuangan pada lingkungan pemerintah

daerah (Laswad et al. 2005). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Laswad et al.

(2005) menunjukan bahwa leverage, kekayaan pemerintah daerah, visibilitas pers,

dan tipe council memiliki hubungan dengan praktik pelaporan Internet Financial

Reporting. Ratmono (2013) menyatakan bahwa tingkat ketersediaan dan

keteraksesan IFR pemerintah daerah di Indonesia masih rendah. Hasil

penelitiaannya menunjukkan bahwa pemerintah daerah lebih cenderung

menyajikan informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja

daripada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) secara lengkap.

Penelitian mengenai transparansi informasi keuangan daerah di internet

telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Indonesia. Medina (2012) melakukan

penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi transparansi informasi

keuangan pada situs resmi pemerintah daerah. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa pada model I ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian, dan

kompleksitas pemerintahan berpengaruh positif signifikan terhadap ketersediaan

informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah, sedangkan pendapatan

Page 32: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

12

perkapita masyarakat berpengaruh negatif signifikan. Hasil penelitian pada

pengujian model II menemukan bahwa ukuran pemerintah daerah dan

kompleksitas pemerintahan berpengaruh positif signifikan terhadap keteraksesan

informasi keuangan pada situs resmi pemerintah daerah, sedangkan leverage dan

pendapatan perkapita masyarakat berpengaruh negatif signifikan.

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Wau (2015) yang meneliti

pengaruh variabel kompetisi politik, ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian

finansial, pendapatan per kapita, dan opini audit terhadap ketersediaan dan

keteraksesan internet financial reporting (IFR) oleh pemerintah daerah di

Indonesia. Penelitian ini menggunakan 2 model. Hasil penelitian tersebut

menunjukan bahwa dalam pengujian model I pendapatan per kapita dan opini

audit memiliki pengaruh terhadap ketersediaan IFR oleh pemerintah daerah,

sedangkan kompetisi politik, ukuran pemerintah daerah, dan rasio kemandirian

finansial tidak berpengaruh terhadap ketersediaan IFR pada website pemerintah

daerah. Pada pengujian model 2 menunjukan bahwa rasio kemandirian finansial

memiliki pengaruh terhadap keteraksesan IFR pada website pemerintah daerah,

sedangkan kompetisi politik, ukuran pemerintah daerah, pendapatan per kapita,

dan opini audit tidak berpengaruh terhadap keteraksesan IFR pada website

pemerintah daerah.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Nosihana dan Yaya (2016)

mendapatkan hasil yang berbeda dengan sebelumnya. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan, kompetisi politik berpengaruh terhadap publikasi laporan

keuangan melalui internet. Ukuran Pemerintah Daerah (Pemerintah daerah) juga

Page 33: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

13

berpengaruh positif signifikan terhadap publikasi laporan keuangan. Rasio

pembiayaan utang (leverage), kekayaan pemerintah daerah, tipe pemerintah

daerah dan opini audit tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap internet

financial reporting. Ketidakkonsistenan pada hasil penelitian terdahulu mengenai

faktor yang mempengaruhi transparansi informasi keuangan daerah pada website

resmi pemerintah daerah semakin menambah perdebatan diantara praktisi,

sehingga penelitian mengenai transparansi informasi keuangan daerah menjadi

suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Wau (2015) di

Pulau Jawa dan Laswad et al., (2005) di New Zealand. Penelitian ini

menggunakan 2 (dua) variabel independen yang dipakai dalam penelitian

sebelumnya yaitu kompetisi politik dan leverage. Variabel kompetisi politik dan

leverage dipilih dengan alasan masih terdapat perbedaan hasil dari penelitian

sebelumnya. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menambahkan

variabel independen baru yaitu indeks pembangunan manusia. Indeks

pembangunan manusia yang digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya

manusia diasumsikan sebagai variabel yang dapat mendukung penerapan

transparansi pengelolaan keuangan daerah. Populasi dalam penelitian ini diperluas

menjadi seluruh pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten

di Indonesia.

Fenomena Gap dan Research Gap diatas membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks

Pembangunan Manusia, dan Leverage terhadap Ketersediaan dan

Page 34: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

14

Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah Pada Website Resmi Pemerintah

Daerah Di Indonesia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti

mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1) Masyarakat masih mengalami kesulitan dalam mencari dan menemukan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

2) Pemerintah daerah masih ada yang tidak menyediakan informasi keuangan

daerah (LKPD/APBD) pada menu “Transparansi Pengelolaan Anggaran

Daerah” website resmi pemerintah daerah.

3) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia menjadikan masyarakat semakin

sadar untuk mengetahui pengeloaan keuangan pemerintahan.

4) Kualitas LKPD semakin meningkat, namun transparansi anggaran daearah di

Indonesia semakin menurun.

5) Kompetisi politik dalam pemilukada memberikan kesempatan bagi partai

politik untuk memperoleh uang karena kepala daerah diusung partai politik.

6) Tingkat korupsi di Indonesia dan penyelewangan wewenang oleh kepala

daerah semakin meningkat yang berdampak pada finansial negara.

7) Utang suatu organisasi menjadi suatu keputusan bagi manajemen organisasi

untuk melakukan transparansi informasi keuangan daerah.

1.3 Cakupan Masalah

Permasalahan penelitian yang diangkat mendasari peneliti untuk

membatasi variabelnya agar penelitian ini lebih fokus, tidak menyimpang, dan

Page 35: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

15

mengambang dari tujuan yang semula direncanakan sehingga dapat

mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan. Peneliti hanya

berfokus pada pengaruh kompetisi politik, indeks pembangunan manusia, dan

leverage terhadap ketersediaan informasi keuangan dan keteraksesan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah. Penelitian ini juga

dibatasi pada pengelolaan keuangan daerah tahun anggaran 2015. LKPD atau

APBD yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada tahun anggaran 2015.

Website pemerintah daerah diakses per 31 Desember 2016.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah kompetisi politik berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah?

2) Apakah kompetisi politik berpengaruh secara signifikan terhadap keteraksesan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah?

3) Apakah indeks pembangunan manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

ketersediaan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah

daerah?

4) Apakah indeks pembangunan manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah

daerah?

Page 36: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

16

5) Apakah leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah?

6) Apakah leverage berpengaruh secara signifikan terhadap keteraksesan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam perumusan masalah diatas,

maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1) Memberikan bukti empiris mengenai apakah kompetisi politik berpengaruh

secara signifikan terhadap ketersedian dan keteraksesan informasi keuangan

daerah pada website resmi pemerintah daerah.

2) Memberikan bukti empiris mengenai apakah indeks pembangunan manusia

berpengaruh secara signifikan terhadap ketersedian dan keteraksesan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

3) Memberikan bukti empiris mengenai apakah leverage berpengaruh secara

signifikan terhadap ketersedian dan keteraksesan informasi keuangan daerah

pada website resmi pemerintah daerah.

1.6 Kegunaan Penelitian

Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain bagi semua pihak. Kegunaan yang diharapkan

dalam penelitian ini antara lain:

Page 37: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

17

1) Kegunaan Teoritis

Kegunaan penelitian secara teoritis diharapkan dapat memverifikasi teori

yang dirujuk dalam penelitian ini yaitu Teori Signalling dan Teori Keagenan yang

berkaitan dengan pengaruh kompetisi politik, indeks pembangunan manusia, dan

leverage terhadap ketersediaan dan keteraksesan informasi keuangan daerah pada

website resmi pemerintah daerah. Teori signaling dan teori keagenan dikatakan

dapat diverifikasi dan diimplementasikan dalam pengujian pengaruh kompetisi

politik, indeks pembangunan manusia, dan leverage terhadap ketersediaan dan

keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah

yaitu apabila pembuktian empiris menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang

signifikan.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan terkait dengan ketersediaan dan keteraksesan informasi keuangan

daerah pada website resmi pemerintah daerah. Pertama, bagi pihak peneliti yaitu

untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kompetisi politik, indeks pembangunan

manusia, dan leverage terhadap ketersediaan dan keteraksesan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah. Kedua, bagi pihak

pemerintah daerah penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh kompetisi politik, indeks pembangunan

manusia, dan leverage terhadap ketersediaan dan keteraksesan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah sehingga dapat

Page 38: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

18

memberikan masukan dan motivasi dalam pengambilan kebijakan mengenai

penyampaian laporan keuangan secara efektif dan efisien melalui website resmi.

Ketiga, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan oleh pemerintah pusat untuk memaksimalkan pelaksanaan

monitoring terhadap website resmi pemerintah daerah di Indonesia. Keempat,

bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam

melakukan penelitian lebih lanjut atas faktor-faktor yang mempengaruhi

ketersediaan dan keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi

pemerintah daerah.

1.7 Orisinalitas Penelitian

Studi tentang variabel ketersediaan dan keteraksesan informasi keuangan

daerah sudah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian yang

sebelumnya dilakukan oleh Wau (2015) menguji pengaruh kompetisi politik,

ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian finansial, pendapatan per kapita,

dan opini audit terhadap ketersediaan IFR dan keteraksesan IFR. Hasil penelitian

tersebut adalah menyatakan bahwa kompetisi politik tidak berpengaruh terhadap

ketersedian maupun ketersediaan informasi keuangan daerah pada website

pemerintah. Pengukuran kompetisi politik yang digunakan dalam penelitian Wau

(2015) yaitu menggunakan jumlah kandidat pada pilkada terakhir. Hasil penelitian

Sinaga dan Prabowo (2011) menyebutkan bahwa kompetisi politik tidak

mempunyai pengaruh terhadap pelaporan keuangan di internet secara sukarela

oleh pemerintah daerah. Nosihana dan Yaya (2016) menyebutkan bahwa

Page 39: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

19

kompetisi politik berpengaruh terhadap publikasi laporan keuangan melalui

internet. Ketidakkonsistenan hasil penelitian tersebut mendasari peneliti untuk

mencoba meneliti kembali pengaruh kompetisi politik terhadap ketersediaan dan

keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

Mengingat sumber daya manusia menjadi faktor penentu keberhasilan

penggunaan teknologi, maka penulis menggunakan variabel indeks sumber daya

manusia sebagai variabel independen.

Pengujian pengaruh leverage terhadap ketersediaan dan keteraksesan

informasi keuangan daerah juga telah banyak dilakukan. Ratmono (2013) menguji

pengaruh leverage terhadap ketersediaan Internet Financial Reporting (IFR) dan

keteraksesan Internet Financial Reporting (IFR). Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap ketersediaan IFR

maupun keteraksesan IFR. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rahman

dkk. (2013) yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap pelaporan

keuangan pemerintah daerah di internet. Ketidakkonsistenan hasil penelitian

tersebut mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali mengenai

leverage.

Penelitian ini hanya dilakukan terhadap pengelolaan pemerintah daerah

tahun anggaran 2015. Hal tersebut dipilih karena pada tahun 2015 pemerintah

daerah diwajibkan menggunakan SAP berbasis akrual dimana LKPD terdiri dari 7

komponen yaitu Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Operasional

(LO), Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih (LPSAL), Laporan Arus Kas (LAK), Catatan Atas Laporan Keuangan

Page 40: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

20

(CALK). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah

(pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten) di Indonesia agar hasil penelitian ini

dapat digeneralisasi.

Page 41: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Institusional

Teori institusional menyatakan bahwa organisasi merespon tekanan-

tekanan dari konteks institusional mereka (DiMaggio dan Powell 1983; Carpenter

dan Feroz 2001). Respon-respon yang dimaksud dapat berupa adopsi praktik-

praktik serta struktur yang dapat diterima secara social sebagai pilihan

organisasional yang tepat dalam rangka memperoleh legitimasi dari konteks

institusional mereka. Organisasi publik yang cenderung memperoleh legitimasi

akan cenderung memiliki kesamaan atau isomorfisme (isomorphism) dengan

organisasi publik lain (DiMaggio dan Powell 1983). DiMaggio dan Powell (1983)

menyatakan bahwa isomorfisme (isomorphism) adalah proses yang mendorong

satu unit dalam suatu populasi untuk menyerupai unit yang lain dalam

menghadapi kondisi lingkungan yang sama. Penelitian terbaru telah menekankan

bagaimana organisasi publik menjadi subjek tekanan institusional yang mendalam

sehingga menyebabkan pada umumnya organisasi publik menjadi lebih mirip

(Ashworth et al. 2009).

Adopsi praktik-praktik atau struktur dalam rangka memperoleh legitimasi

tersebut dapat terjadi dalam organisasi melalui 3 mekanisme (isomorphism) yaitu

tekanan dari organisasi lain yang berpengaruh kuat sehingga organisasi yang

merespon mempunyai ketergantungan yang besar (coercive), peniruan terhadap

Page 42: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

22

organisasi lain yang telah sukses melakukan adopsi dan memperoleh legitimasi

(mimetic), dan peran dari suatu kelompok profesional yang memperjuangkan

praktik adopsi yang seharusnya dilakukan. Ratmono (2013) menjelaskan bahwa

praktik pelaporan keuangan pemerintah daerah melalui internet (IFR) berdasarkan

teori institusional dapat dipandang sebagai suatu adopsi praktik-praktik yang

dapat diterima secara social dalam rangka memperoleh legitimasi dari konstitusi

mereka. Internet Financial Reporting (IFR) dilakukan pemerintah daerah dalam

rangka memperole legitimasi dari masyarakat, pemerintah pusat atau organisasi-

organisasi lainnya bahwa pemerintah daerah mempunyai komitmen yang baik

dalam pengelolaan keuangan daerah.

2.1.2 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak

dimana satu atau lebih (prinsipal) menyewa orang lain (agen) untuk melakukan

beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa

wewenang pembuatan keputusan kepada agen (Jensen dan Meckling 1976).

Konflik kepentingan akan muncul dari pendelegasian tugas yang diberikan kepada

agen dimana agen tidak dalam kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan

prinsipal, tetapi mempunyai kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri

dengan mengorbankan kepentingan pemilik.

Organisasi sektor publik pada dasarnya dibangun dari dasar agency theory.

Diakui atau tidak pada pemerintahan terdapat hubungan dan masalah keagenan

(Halim dan Abdullah 2006). Mardiasmo (2009:20) menjelaskan bahwa dalam

konteks organisasi sektor publik, akuntabilitas merupakan kewajiban pemerintah

Page 43: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

23

sebagai pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,

melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi

tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (masyarakat) yang memiliki

hak untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Sistem pemerintahan di

Indonesia, pemerintah daerah bertindak sebagai agent yang bertanggung jawab

dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan sesuai dengan kepentingan

masyarakat yang dalam hal ini sebagai principal. Masyarakat selaku principal

memberikan amanat kepada pemerintah daerah untuk menjalankan kegiatan

pemerintahan. Pemerintah daerah selaku agent mempunyai kewajiban untuk

melaporkan hasil pelaksanaan pemerintahan kepada masyarakat yang terkait

dengan penerimaan dan penggunaan sumber daya dalam bentuk laporan

keuangan.

Hubungan keagenan akan memunculkan masalah keagenan yang berupa

asimetri informasi. Asimetri informasi merupakan perbedaan kepentingan

informasi antara agent dan principal. Pemerintah memiliki informasi yang lebih

banyak daripada informasi yang dimiliki oleh masyarakat. Pemerintah cenderung

lebih mengutamakan kepentingan pribadinya tanpa mendapatkan persetujuan dari

masyarakat, sehingga informasi yang diterima oleh masyarakat terkadang tidak

sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Hal tersebut terjadi karena masyarakat

tidak dapat mengawasi seluruh kegiatan, tindakan, dan keputusan yang dibuat

oleh pemerintah. Menurut Wau (2015) permasalahan asimetri informasi akan

memunculkan agency cost (biaya keagenan) yang harus ditanggung oleh

pemerintah sebagai usaha untuk memberikan informasi yang transparan kepada

Page 44: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

24

masyarakat. Biaya keagenan merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan pengawasan terhadap pemerintah oleh masyarakat. Jensen dan Meckling

(1976) mengelompokan tiga jenis biaya keagenan, yaitu:

a. Monitoring costs merupakan biaya pengawasan yang dilakukan oleh principal

untuk memonitoring kegiatan agent (the monitoring expenditures by the

principal).

b. Bonding costs merupakan biaya jaminan yang dikeluarkan oleh agen untuk

membentuk mekanisme jaminan bahwa agen bertindak sesuai dengan

kepentingan prinsipal (the bonding expenditure by the agent).

c. Residual costs merupakan kerugian residual yang berkaitan dengan biaya

untuk mendorong agen agar bertindak sesuai dengan kemampuannya untuk

kepentian prinsipal.

Publikasi informasi keuangan pada website resmi pemerintah daerah

diharapkan dapat meningkatkan transparansi informasi keuangan (LKPD dan

APBD) sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pemerintah kepada masyarakat,

sehingga dapat mengurangi konflik kepentingan. Bertot (2010) menyebutkan

bahwa dengan kemudahan mendapatkan informasi tentang pemerintah, seperti

halnya publikasi laporan keuangan melalui internet, maka dapat meningkatkan

pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat. Publikasi laporan keuangan

pemerintah daerah melalui internet juga dapat mengurangi biaya monitoring yang

harus dikeluarkan oleh pemerintah dan masyarakat. Internet merupakan media

yang efektif dan efisien untuk melaporkan informasi keuangan pemerintah daerah

Page 45: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

25

kepada masyarakat dan pihak yang berkepentingan, sehingga masyarakat lebih

leluasa dalam mengawasi kinerja pemerintah daerah.

2.1.3 Transparansi Informasi

Transparansi yaitu memberikan informasi keuangan yang terbuka dan

jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki

hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban

pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan

ketaatannya pada peraturan perundang-undangan (Erlina dkk. 2015:21).

Transparansi menjadi salah satu bentuk akuntabilitas administrasi kepada publik

sebagai elemen kunci good governance yang berupa penjaminan dan kebebasan

untuk mengakses informasi penyelenggaraan dan pengelolaan keuangan publik.

Mardiasmo (2003) dalam Rahmawati (2015) menyatakan bahwa anggaran

yang disusun oleh pihak eksekutif dikatakan transparansi apabila memenuhi

kriteria sebagai berikut:

1. Terdapat pengumuman kebijakan anggaran.

2. Tersedia dokumen anggaran dan mudah diakses.

3. Tersedia laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu.

4. Terakomodasinya suara/usulan rakyat.

5. Terdapat sistem pemberian informasi kepada publik.

Prinsip transparansi dapat dilihat dari 2 (dua) aspek yaitu komunikasi

kepada publik oleh pemerintah dan hak masyarakat untuk mengakses informasi

(Medina 2012). Kedua aspek tersebut dapat terpenuhi apabila pemerintah terus

memperbaiki kinerjanya sehingga tata kelola pemerintah menjadi lebih baik.

Page 46: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

26

Transparansi pemerintah daerah dapat diwujudkan melalui media. Media berperan

untuk menjelaskan dan menyediakan informasi yang relevan atas pengelolaan

pemerintahan. Perkembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK)

memberikan pengaruh pada hubungan antara pemerintah dan masyarakat terutama

dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh informasi

pengelolaan pemerintahan. Salah satu bukti perkembangan TIK dalam

pemerintahan Indonesia yaitu penggunaan internet dalam mewujudkan

transparansi pemerintah. Penggunaan web menjadi alat manajerial yang efektif

dan efisien untuk mengumpulkan, menyimpan, mengatur, dan mengelola

sejumlah data dan informasi. Pemerintah daerah dapat menyajikan informasi dan

data terbaru mengenai kondisi pemerintahan di dalam website resmi pemerintah

daerah, sedangkan masyarakat maupun pihak yang berkepentingan dapat

mengambil informasi tersebut. Pemerintah daerah juga memberikan akses kepada

masyarakat agar dapat mengunduh informasi dan data dari pemerintah.

2.1.4 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi

keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai

posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk

mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan

kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi

efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan

Page 47: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

27

ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Tujuan umum laporan

keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi

anggaran, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan

yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi

keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan keuangan yang dihasilkan dari

penerapan SAP berbasis akrual dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik

bagi para pemangku kepentingan, baik para pengguna maupun pemeriksa laporan

keuangan pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini

sejalan dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang dikeluarkan

sebanding dengan manfaat yang diperoleh (PP Nomor 71 tahun 2010). PP Nomor

71 Tahun 2010 menyebutkan komponen-komponen yang terdapat dalam satu set

laporan keuangan pemerintah terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan

pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah

pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan

realisasinya dalam satu periode pelaporan. Komponen laporan realisasi

anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan pembiayaan.

SAP berbasis akrual mengakui komponen LRA menggunakan basis kas.

Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran

dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

Page 48: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

28

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)

Laporan perubahan saldo anggaran lebih menyajikan informasi kenaikan atau

penurunan saldo anggaran lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya.

3. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai

aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh

neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas.

4. Laporan Operasional (LO)

Laporan operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang

menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah

pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu

periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam laporan

operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar

biasa.

5. Laporan Arus Kas (LAK)

Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas

operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo

awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah

selama periode tertentu. Unsur yang dicakup dalam laporan arus kas terdiri

dari penerimaan dan pengeluaran kas.

Page 49: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

29

6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan

ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari

angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo

anggaran lebih, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan

laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi

tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan

informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan

untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

2.2 Variabel Penelitian

2.2.1 Ketersediaan dan Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah pada

Website Resmi Pemerintah Daerah

1. Informasi Keuangan Daerah (IKD)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 menyatakan

bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban

daerah tersebut. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2005

tentang sistem informasi keuangan daerah mendefinisikan informasi Keuangan

Page 50: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

30

Daerah (IKD) sebagai segala informasi yang berkaitan dengan keuangan daerah

yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan

Daerah (SIKD). Penyampaian informasi keuangan daerah dilakukan secara

berkala melalui dokumen tertulis dan dilengkapi dengan media elektronik lainnya.

Informasi keuangan daerah yang disampaikan oleh pemerintah daerah harus

memenuhi prinsip sebagai berikut:

a. Akurat adalah suatu tindakan yang mencerminkan ketelitian, kecermatan, dan

ketepatan.

b. Relevan adalah suatu keadaan yang sesuai dengan kondisi obyektif sekarang

dan masa datang.

c. Dapat dipertanggungjawabkan adalah suatu kondisi atau fakta yang dapat

diperbandingkan secara angka nominal dan matematis.

Informasi keuangan daerah yang disampaikan oleh Daerah kepada

Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56

Tahun 2005 antara lain :

a. APBD dan realisasi APBD provinsi, kabupaten, dan kota.

b. Neraca daerah.

c. Laporan arus kas.

d. Catatan atas laporan keuangan daerah.

e. Dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan.

f. Laporan keuangan perusahaan daerah.

g. Data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal daerah.

Page 51: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

31

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 menjelaskan bahwa informasi

keuangan daerah paling sedikit memuat informasi anggaran, pelaksananan

anggaran, dan laporan keuangan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah.

APBD menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas,

efisiensi, dan efektivitas pemerintah daerah (Noviyanti dan Kiswanto 2016).

Manfaat penggunaan informasi keuangan daerah antara lain:

a. Membantu kepala daerah dalam menyusun anggaran daerah dan laporan

pengelolaan keuangan daerah.

b. Membantu kepala daerah dalam merumuskan kebijakan keuangan daerah.

c. Membantu kepala daerah dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan.

d. Membantu menyediakan kebutuhan statistik keuangan daerah.

e. Mendukung keterbukaan informasi kepada masyarakat.

f. Mendukung penyelenggaraan sistem informasi keuangan daerah secara

nasional.

g. Melakukan evaluasi pengelolaan keuangan daerah.

Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan

pengawasan keuangan daerah (PP Nomor 58 Tahun 2005).

Ruang lingkup keuangan daerah meliputi:

a. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta

melakukan pinjaman.

Page 52: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

32

b. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan

membayar tagihan pihak ketiga.

c. Penerimaan daerah.

d. Pengeluaran daerah.

e. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat

berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,

termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah.

f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan

mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan selama satu periode pelaporan (PP Nomor 71 Tahun 2010). Setiap

entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah

dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis

dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas,

manajemen, transparansi, keseimbangan antargenerasi, dan evaluasi kerja.

Tujuan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah antara

lain:

a) Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya

keuangan.

b) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan

untuk membiayai seluruh pengeluaran.

Page 53: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

33

c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah

dicapai.

d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai

seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

e) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas

pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak

dan pinjaman.

f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas

pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat

kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Government Financial Officer’s Association (GFOA) dalam Wau (2015)

menyatakan bahwa penggunaan internet dalam mengakses informasi laporan

keuangan dan anggaran dapat memberikan manfaat antara lain:

a) Meningkatkan perhatian pemerintah terhadap dokumen-dokumen laporan

keuangan dan anggaran. Pemerintah akan menjadi lebih teliti dan hati-hati

dalam menyusun laporan keuangan dan anggaran karena semua pihak dapat

mengaksesnya.

b) Memberikan kemudahan dalam melakukan analisis. Internet menyediakan

informasi laporan keuangan dan anggaran yang dapat diakses dimana saja dan

kapan saja oleh semua pihak.

Page 54: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

34

c) Menghemat biaya publikasi karena internet dapat menjangkau lebih banyak

orang.

d) Meningkatkan partisipasi masyarakat. Masyarakat dapat memonitor kinerja

keuangan pemerintah dengan mudah melalui laporan keuangan yang tersedia

di internet.

2. Ketersediaan Informasi Keuangan Daerah (IKD)

Transparansi dan akuntanbilitas menjadi tuntutan atas informasi keuangan

yang dilaporkan oleh pemerintah daerah. Peningkatan transparansi dan

ketersediaan informasi keuangan daerah di Indonesia makin berkembang setelah

dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik. Undang-Undang tersebut menyebutkan

bahwa pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi publik secara lebih

transparan, bertanggungjawab, dan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan

masyarakat yang dapat diakses dengan cepat, efisien, mudah dijangkau

masyarakat, dan mudah dipahami. Penerapan transparansi dapat dilakukan dengan

cara melakukan reformasi penyajian laporan keuangan yang dapat diwujudkan

melalui kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan semua informasi

keuangan yang relevan dan terbuka kepada publik (Ramadhani dkk.. 2015).

Transparansi pengelolaan keuangan daerah akan menciptakan pemerintahan yang

efektif, efisien, akuntabel, dan responsif yang dapat memenuhi aspirasi dan

kepentingan masyarakat. Teori institusional menjelaskan bahwa pemerintah

menyediakan informasi keuangan daerah yang lengkap dan berkualitas sebagai

wujud pemenuhan tuntutan dari masyarakat dan pihak lainnya. Tersedianya

Page 55: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

35

informasi keuangan daerah menjadi bukti yang diberikan oleh pemerintah kepada

masyarakat, sehingga pemerintah dapat menunjukkan citra yang baik seperti yang

diharapkan oleh masyarakat.

Salah satu cara untuk memfasilitasi terciptanya transparansi informasi

keuangan daerah yaitu menyediakan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(LKPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tingkat

ketersediaan informasi keuangan daerah didefinisikan sebagai tingkat ketersediaan

dokumen-dokumen laporan keuangan secara online di website pemerintah daerah

(Styles dan Tennyson 2007). Laporan keuangan pemerintah daerah menjadi alat

ukur kinerja keuangan pemerintah daerah yang dapat digunakan sebagai dasar

pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pemerintah daerah sebagai agen

yang diberikan amanah oleh masyarakat (prinsipal) akan berusaha menyediakan

informasi keuangan daerah sesuai dengan teori keagenan yang bertujuan untuk

mengurangi terjadinya asimetri informasi. Teori keagenan menjelaskan bahwa

informasi yang dimiliki oleh pemerintah lebih banyak dibandingkan dengan

masyarakat. Penyediaan informasi keuangan daerah menjadi sarana penyampaian

informasi kepada masyarakat. Pemerintah daerah dalam melaksanakan

tanggungjawabnya dapat diwujudkan dengan memanfaatkan internet dan website

sebagai media dalam menyampaikan informasi keuangan daerah kepada

masyarakat. Wau (2015) menyatakan bahwa pemerintah daerah belum maksimal

dalam memanfaatkan website sebagai media pelaporan keuangan pemerintah serta

terdapat keberagaman dalam ketersediaan dan keteraksesan komponen Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Page 56: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

36

3. Keteraksesan Informasi Keuangan Daerah (IKD)

Laporan keuangan pemerintah daerah yang menjadi pertanggungjawaban

belum sepenuhnya dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat menjadi

penyebab kurangnya pemerintah dalam melaksanakan akuntabilitas dan

transparansi. Hal ini disebabkan karena laporan tahunan tidak memuat semua

informasi relevan yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan (Mustofa

2012). Penyajian laporan keuangan yang tidak lengkap dan tidak aksesibel dapat

menurunkan kualitas dari transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah (Akbar

2013). Berdasarkan teori institusional, pemerintah akan selalu berusaha untuk

memenuhi tuntutan dan kepentingan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat

terus mendukung pemerintah yang saat ini sedang berjalan, sehingga pemerintah

dapat berjalan dengan baik. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah daerah

berupa kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi keuangan daerah.

Wau (2015) menyatakan bahwa salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

pemerintah adalah dengan memberikan kemudahan dalam mengakses informasi

keuangan pada website pemerintah sebagai media alternatif yang efisien.

Keteraksesan informasi keuangan adalah salah satu aspek dari pengungkapan

informasi keuangan yang dilakukan pemerintah daerah. Tingkat keteraksesan

informasi keuangan daerah didefinisikan sebagai tingkat kemudahan pengguna

dapat menemukan dan melihat laporan keuangan di website pemerintah daerah

(Styles dan Tennyson 2007). Keteraksesan informasi keuangan merupakan bentuk

kemudahan masyarakat dalam mendapatkan informasi keuangan pemerintah

daerah yang tersedia pada website. Pemerintah daerah harus meningkatkan

Page 57: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

37

aksesibilitas laporan keuangannya, tidak sekedar menyampaikan ke Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saja, tetapi juga menyediakan fasilitas kepada

masyarakat secara luas agar laporan keuangan dapat diperoleh dengan mudah.

Faktor seperti teknologi jaringan dan tenaga ahli dibutuhkan untuk desain

website dan akses website yang mudah. Faktor tersebut dapat mempengaruhi

tingkat keteraksesan informasi keuangan pada website pemerintah. Sekalipun

pemerintah mempunyai dorongan yang kuat untuk menyediakan informasi

keuangannya sebagai bentuk tekanan dari masyarakat untuk memperoleh

informasi, namun apabila tidak didukung oleh infrastruktur jaringan yang

memadai, maka kemudahan akses yang diberikan tidak akan maksimal.

Akuntabilitas yang efektif tergantung pada akses publik terhadap laporan

pertanggungjawaban maupun laporan tahunan yang dapat dibaca dan dipahami

(Akbar 2013). Akses yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat

dapat dilakukan melalui media seperti surat kabar, majalah, radio, stasiun televisi,

website (internet), dan forum yang memberikan perhatian langsung atau peranan

yang mendorong akuntabilitas pemerintah terhadap masyarakat. Undang-Undang

Nomor 33 tahun 2004 menyatakan bahwa informasi yang dimuat dalam Sistem

Informasi Keuangan Daerah (SIKD) adalah data terbuka yang dapat diketahui,

diakses, dan diperoleh oleh masyarakat. Pemerintah daerah harus membuka akses

kepada stakeholder secara luas atas laporan keuangan yang dihasilkannya.

2.2.2 Kompetisi Politik

Salah satu perubahan yang cukup mendasar paska reformasi adalah

meningkatnya persaingan politik di Indonesia. Bardhan dan Yang (2004) dalam

Page 58: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

38

Nairobi (2014) menjelaskan bahwa kompetisi politik adalah kompetisi untuk

mendapatkan kekuasaan mengendalikan pemerintahan dan mengalokasikan

sumber daya yang tersedia untuk kepentingan politik dan kepentingan masyarakat.

Downs (1957) dalam Nairobi (2014) mengartikan kompetisi politik sebagai

kompetisi antara kandidat untuk mendapatkan suara terbanyak dari pemilih untuk

menjalankan suatu platform kebijakan yang layak dijalankan.

Persaingan politik yang tinggi akan meningkatkan biaya sehingga kepala

daerah terpilih sering mengabaikan janji-janji pada saat pemilukada. Pencalonan

kepala daerah juga tidak lepas dengan partai politik yang mendukungnya. Zaman

(2016:294) mendefinisikan partai politik sebagai organisasi politik yang dibentuk

oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar

persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota,

masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilihan umum. Gatara (2008:193)

menyatakan bahwa setiap definisi tentang partai politik akan berhubungan dengan

kekuasaan (jabatan publik atau jabatan politik) sebagai tujuan umum yang

dimiliki oleh setiap partai politik ketika melakukan aktivitasnya. Posisi partai

politik dalam pilkada sangat strategis. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun

2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 yang menyatakan bahwa

semua calon yang berhak maju dalam pertarungan harus dicalonkan partai politik

tertentu. Calon kepala daerah yang berhak maju harus melalui partai politik atau

gabungan partai politik yang mempunyai 15 % kursi di Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) atau suara pada pemilihan legislatif.

Page 59: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

39

Zaman (2016:167) menyatakan bahwa sebagai organisasi yang

mengartikulasikan kepentingan rakyat, partai politik sering dihubungkan dengan

kelompok kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group).

Partai politik dibentuk guna mempengaruhi jalannya pemerintahan dengan

mengajukan calon-calon untuk jabatan publik termasuk kepala daerah. Wujud

nyata partai politik dalam menghasilkan kader untuk didelegasikan sebagai

pemimpin adalah keikutsertaannya dalam pilkada. Partai politik sendiri ataupun

anggota partai yang mencalonkan menjadi calon kepala daerah turut berkompetisi

dalam pilkada. Pilkada hadir sebagai arena bagi partai politik dalam bersaing

dengan partai politik lainnya untuk mendapat kekuasaan lokal.

Teori keagenan menjelaskan bahwa kompetisi politik berkaitan dengan

motivasi dan kebijakan pemerintah daerah. Informasi yang dimiliki oleh

pemerintah daerah lebih banyak terutama informasi yang dimiliki oleh kepala

daerah. Kompetisi politik yang tinggi menjadikan kepala daerah dan pejabatnya

dituntut untuk lebih transparan terhadap informasi yang dimilikinya. Tuntutan

tersebut bertujuan agar kepala daerah tidak hanya memenuhi kepentingannya dan

partai politik pendukungnya. Pelaksanaan pemerintahan tidak hanya diawasi oleh

masyarakat, tetapi juga oleh lawan kepala daerah pada saat pemilukada maupun

partai politik yang tidak mengusung kepala daerah terpilih. Teori institusional

juga menjelaskan bahwa adanya asimetri informasi maka masyarakat menuntut

pemerintah daerah untuk mengutamakan kepentingan masyarakat. Semakin tinggi

kompetisi politik maka diharapkan pemerintah daerah juga dapat meningkatkan

pemenuhan tuntutan dan kepentingan masyarakat.

Page 60: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

40

Internet adalah mekanisme yang berbiaya efektif untuk penyebaran

informasi kepada para pemilih dengan cepat dan simultan sehingga dapat menjadi

media penting untuk pemakaian tambahan pemantauan kewajiban politisi.

Penggunaan sukarela dari web untuk pelaporan keuangan oleh beberapa

pemerintah daerah di Indonesia mungkin merupakan upaya untuk menunjukkan

self regulation dalam bentuk kepatuhan terhadap praktik metode pelaporan

terbaik. Andriani (2009) menjelaskan bahwa semakin tinggi level political

competition, kecenderungan pemerintah daerah untuk menggunakan internet

sebagai sarana pelaporan informasi secara sukarela juga akan semakin tinggi.

Internet merupakan sarana paling mudah dan murah bagi pemerintah daerah untuk

melaporkan informasi sebagai bukti kinerja pemerintah daerah yang dapat diakses

oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan penelitian Rahman dkk. (2013) dengan

adanya bukti kinerja yang baik membuat pejabat daerah terpilih agar mendapat

kepercayaan dari masyarakat yang telah memilihnya dahulu, serta dapat

berekspektasi untuk memenangkan pemilu periode berikutnya.

Kompetisi politik atau disebut juga dengan persaingan politik dapat dilihat

dari persaingan antara partai politik dalam mendapatkan jumlah pemilih pada saat

pemilu. Kompetisi politik menggambarkan seberapa besar persaingan politik

antara kepala daerah yang menjabat saat ini dengan para saingan politiknya (Diani

2016). Rahim dan Martani (2010) menyatakan bahwa kompetisi politik

ditunjukkan dengan besarnya persaingan untuk menduduki jabatan kepala daerah.

Semakin banyak jumlah saingan dalam pemilihan kepada daerah, maka semakin

besar persaingan politik. Persaingan politik yang tinggi menjadi salah satu bentuk

Page 61: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

41

pengawasan kepada pemerintah terpilih. Pemerintah daerah yang memiliki

kompetisi politik yang tinggi memiliki insentif untuk melaporkan informasi

pelaksanaan pemerintah lebih besar karena adanya pengawasan dari lawan politik

ini, salah satunya melalui media internet.

2.2.3 Indeks Pembangunan Manusia

United Nations Development Programme atau UNDP (1990) menyatakan

bahwa pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-

pilihan bagi manusia (”a process of enlarging peoples’s choices”), yang

menekankan pada kebebasan untuk sehat (health), terdidik (educated), dan

mendapatkan standar hidup yang lebih baik. Definisi tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa aset berharga pada suatu negara adalah sumber daya manusia.

Sebagaimana laporan UNDP (1995), dasar pemikiran konsep

pembangunan manusia meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian.

b. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi

penduduk, bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Konsep

pembangunan manusia harus berpusat pada penduduk secara komprehensif

dan bukan hanya pada aspek ekonomi semata.

c. Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya

meningkatkan kemampuan/kapasitas manusia, tetapi juga pada upaya-upaya

memanfaatkan kemampuan/kapasitas manusia tersebut secara optimal.

d. Pembangunan manusia didukung empat pilar pokok, yaitu produktifitas,

pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan.

Page 62: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

42

e. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan

dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.

Tujuan akhir pembangunan adalah kesejahteraan rakyat dimana manusia

bukan hanya menjadi obyek pembangunan tetapi juga menjadi subyek yang dapat

memberikan kontribusi bermanfaat bagi kemajuan suatu wilayah yang secara

makro menjadi kemajuan suatu negara (Widarwanto 2015). Konsep pembangunan

manusia diprakarsai dan ditunjang oleh UNDP dengan mengembangkan suatu

indikator yang dapat menggambarkan perkembangan pembangunan manusia

secara terukur dan representatif, yang dinamakan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM). IPM diperkenalkan pertama sekali pada tahun 1990. Indikator

pembangunan manusia merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan

untuk menilai kualitas pembangunan manusia, baik dari kondisi fisik manusia

(kesehatan dan kesejahteraan) maupun non-fisik (intelektualitas) (Saputra 2011).

Pembangunan yang berdampak pada kondisi fisik masyarakat tercermin dalam

angka harapan hidup serta kemampuan daya beli, sedangkan dampak non-fisik

dilihat dari kualitas pendidikan masyarakat. IPM merupakan indikator strategis

yang banyak digunakan untuk melihat upaya dan dampak kinerja pembangunan

wilayah yang mempunyai dimensi sangat luas, karena memperlihatkan kualitas

penduduk suatu wilayah dalam hal harapan hidup, intelelektualitas dan standar

hidup layak (Saputra 2011). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat

mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,

pendidikan, dan sebagainya (BPS 2015).

Page 63: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

43

Kualitas sumber daya manusia yang tinggi menjadikan masyarakat

semakin sadar akan kebutuhan informasi keuangan daerah. Masyarakat juga

mengetahui perannya dalam mengawasi kegiatan pemerintahan daerah. Sesuai

dengan teori institusional, sumber daya manusia yang baik akan menuntut untuk

mengetahui informasi yang dimiliki pemerintah daerah. Informasi yang

disediakan oleh pemerintah daerah merupakan cara yang ditujukan kepada

masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan. Masyarakat yang berkualitas

akan menerima informasi keuangan daerah dengan baik sehingga mengurangi

adanya asimetri informasi.

Indeks pembangunan manusia dibangun melalui pendekatan tiga dimensi

dasar secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu ukuran yang

merefleksikan upaya pembangunan manusia. Todaro (2003:68) menyatakan

bahwa ketiga dimensi tersebut mencakup masa hidup (longevity), pengetahuan

(knowledge), dan standar kehidupan (standard of living).

Indeks pembangunan manusia merupakan indeks komposit yang dihitung

sebagai rata-rata sederhana dari 3 (tiga) indeks yang menggambarkan kemampuan

dasar manusia dalam memperluas pilihan-pilihan, yaitu:

1. Indeks Harapan Hidup

Kesehatan merupakan inti dari kesejahteraan dan merupakan prasyarat

bagi peningkatan produktivitas (Todaro 2003:404). Indeks harapan hidup

menunjukkan jumlah tahun hidup yang diharapkan dapat dinikmati penduduk

suatu wilayah. Indeks harapan hidup dapat dilihat dari angka harapan hidup.

Angka Harapan Hidup (AHH) atau life expectancy saat lahir didefinisikan sebagai

Page 64: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

44

rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir.

AHH mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. AHH dihitung dari hasil

sensus dan survei kependudukan. Variabel-varibel yang merupakan bagian dari

indeks harapan hidup adalah angka kematian dan angka kelahiran bayi setiap

tahunnya dengan harapan akan mencerminkan rata-rata harapan hidup

masyarakat. Sehubungan dengan sulitnya mendapatkan informasi orang yang

meninggal pada kurun waktu tertentu, maka untuk menghitung angka harapan

hidup digunakan metode tidak langsung (metode Brass, varian Trussel). Data

dasar yang dibutuhkan dalam metode ini adalah rata-rata anak lahir hidup dan

rata-rata anak masih hidup dari wanita pernah kawin. Secara singkat, proses

penghitungan angka harapan hidup ini disediakan oleh program Mortpak. Indeks

Harapan Hidup didapatkan dengan cara menstandarkan angka harapan hidup

terhadap nilai maksimum dan minimumnya. Rumus untuk menghitung indeks

kesehatan adalah sebagai berikut:

I kesehatan = AHH −AHH min

AHH maks −AHH min

Dimana:

I kesehatan = Indeks Kesehatan

AHH = Angka Harapan Hidup

AHHmin = Nilai Minimal Angka Harapan Hidup

AHHmaks = Nilai Maksimal Angka Harapan Hidup

2. Indeks Pendidikan

Todaro (2003:404) mendefinisikan pendidikan sebagai hal yang pokok

untuk menggapai kehidupan yang memuaskan dan berharga. Pendidikan

Page 65: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

45

memainkan peran sebagai kunci dalam membentuk kemampuan sebuah negara

berkembang untuk menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkan

kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan.

Penghitungan Indeks Pendidikan (IP) mencakup dua indikator yaitu angka

harapan lama sekolah (EYS) dan rata-rata lama sekolah (MYS). Rata-rata lama

sekolah dan angka harapan lama sekolah dapat menggambarkan yang lebih

relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi. Rata-rata lama sekolah

didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam

menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata

lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung

dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke

atas. Rata-rata lama sekolah mengindikasikan anak berusia 15 tahun keatas yang

menjalani pendidikan formal. Penghitungan rata-rata lama sekolah menggunakan

dua batasan yang dipakai beberapa negara. Rata-rata lama sekolah memiliki batas

maksimumnya 15 tahun dan batas minimum sebesar 0 tahun. Indeks harapan lama

sekolah dapat dihitung dengan rumus:

I RLS = RLS − RLS min

RLS maks − RLS min

Dimana:

I RLS = Indeks Rata-Rata Lama Sekolah

RLS = Rata-Rata Lama Sekolah

RLS min = Nilai Minimal Rata-Rata Lama Sekolah

RLS maks = Nilai Maksimal Rata-Rata Lama Sekolah

Page 66: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

46

Angka harapan lama sekolah merupakan lamanya sekolah (dalam tahun)

yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur

berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk

untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) dihitung

untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)

dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di

berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam

tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Penghitungan angka

harapan lama sekolah memiliki batas maksimumnya 18 tahun dan batas minimum

sebesar 0 tahun. Indeks harapan lama sekolah dapat dihitung dengan rumus:

I HLS = HLS − HLS min

HLS maks − HLS min

Dimana:

I HLS = Indeks Harapan Lama Sekolah

HLS = Angka Harapan Lama Sekolah

HLS min = Nilai Minimal Angka Harapan Lama Sekolah

HLS maks = Nilai Maksimal Angka Harapan Lama Sekolah

Perhitungan indeks pendidikan terdiri atas indeks rata-rata lama sekolah

dan indeks harapan lama sekolah. Indeks pendidikan dapat diperoleh apabila telah

menghitung indeks rata-rata lama sekolah dan indeks harapan lama sekolah.

Rumus untuk menghitung indeks pendidikan adalah sebagai berikut:

I pendidikan = I HLS + I RLS

2

Page 67: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

47

Dimana:

I pendidikan = Indeks Pendidikan

I RLS = Indeks Rata-Rata Lama Sekolah

I HLS = Indeks Harapan Lama Sekolah

3. Indeks Standar Hidup Layak

Standar hidup layak menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati

oleh penduduk sebagai dampak semakin membaiknya ekonomi. UNDP mengukur

standar hidup layak menggunakan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita (PPP

US$), sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-

rata pengeluaran per kapita disesuaikan. Pemerintah Indonesia menggunakan

pengeluaran per kapita sebagai standar hidup layak di Indonesia karena PNB per

kapita tidak tersedia pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Pengeluaran per

kapita yang disesuaikan ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas

daya beli (Purcashing Power Parity-PPP). Rata-rata pengeluaran per kapita

setahun diperoleh dari Susenas, dihitung dari level provinsi hingga level kab/kota.

Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil dengan tahun dasar

2012=100.

I pengeluaran = Pengeluaran −Pengeluaran min

Pengeluaran maks −Pengeluaran min

Dimana:

I pengeluaran = Indeks Standar Hidup Layak

Pengeluaran = Pengeluaran per Kapita

Pengeluaran min = Nilai Minimal Pengeluaran per Kapita

Pengeluaran maks = Nilai Maksimal Pengeluaran per Kapita

Page 68: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

48

Perhitungan paritas daya beli menggunakan 96 komoditas dimana 66

komoditas merupakan makanan dan sisanya merupakan komoditas nonmakanan.

Metode penghitungan paritas daya beli menggunakan Metode Rao. Rumus

penghitungan paritas daya beli (PPP) adalah sebagai berikut:

PPP j = ∏ (Pij

Pik)

1/𝑚𝑚𝑖=1

Dimana:

Pij = Harga Komoditas i di kabupaten/kota j

Pik = Harga Komoditas i di Jakarta Selatan

m = Jumlah Komoditas

Metode perhitungan IPM terbaru menggunakan rata-rata geometrik yang

sebelumnya menggunakan rata-rata aritmatik. Perubahan metode perhitungan

tersebut karena penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM

menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh

capaian tinggi dari dimensi lain. Penggunaan rata-rata geometrik dalam menyusun

IPM dapat diartikan bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian

di dimensi lain dan dapat mewujudkan pembangunan manusia yang baik karena

ketiga dimensi harus memperoleh perhatian yang sama besar karena sama

pentingnya. Rumus untuk menghitung indeks pembangunan manusia adalah

sebagai berikut :

IPM = √I𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 X I𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 X I𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 3 X 100

Di mana :

Ikesehatan = Indeks Harapan Hidup

Ipendidikan = Indeks Pendidikan

Page 69: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

49

Ipengeluaran = Indeks Standar Hidup Layak

Masing-masing komponen tersebut terlebih dahulu dihitung indeksnya

sehingga bernilai antara 0 (terburuk) dan 1 (terbaik). Indeks ini dikalikan 100

untuk memudahkan dalam analisa. Teknik penyusunan indeks tersebut pada

dasarnya mengikuti rumus sebagai berikut:

IPM = ∑ 𝐼𝑖3𝑖=1 Ii =

𝑋𝑖−𝑀𝑖𝑛 𝑋𝑖

𝑀𝑎𝑥 𝑋𝑖−𝑀𝑖𝑛 𝑋𝑖

Di mana:

Ii = Indeks komponen IPM ke i di mana i = 1,2,3

Xi = Nilai indikator komponen IPM ke i

Max Xi = Nilai maksimum Xi

Min Xi = Nilai minimum Xi

Tabel 2.1

Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM

Indikator Satuan Minimum Maksimum

UNDP BPS UNDP BPS

Angka Harapan

Hidup Saat Lahir Tahun 20 20 85 85

Angka Harapan

Lama Sekolah Tahun 0 0 18 18

Rata-rata Lama

Sekolah Tahun 0 0 15 15

Pengeluaran per

Kapita

100

(PPP US$)

1.007.436*

(Rp)

107.721

(PPP US$)

26.572.352**

(Rp)

Sumber: BPS 2015

Page 70: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

50

Keterangan:

* Daya beli minimum merupakan garis kemiskinan terendah kabupaten tahun

2010 (data empiris) yaitu di Tolikara-Papua

** Daya beli maksimum merupakan nilai tertinggi kabupaten yang diproyeksikan

hingga 2025 (akhir RPJPN) yaitu perkiraan pengeluaran per kapita Jakarta Selatan

tahun 2025

Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antar wilayah dapat dilihat

melalui pengelompokkan indeks pembangunan manusia ke dalam beberapa

kategori, yaitu:

a. IPM < 60 = IPM rendah

b. 60 ≤ IPM < 70 = IPM sedang

c. 70 ≤ IPM < 80 = IPM tinggi

d. IPM ≥ 80 = IPM sangat tinggi

2.2.4 Leverage

Pemerintah akan meminjam dana dari sektor swasta untuk mendanai

defisit anggaran apabila pengeluaran pemerintah lebih besar daripada

pengumpulan dana (Mankiew 2009:420). Akumulasi dari pinjaman tersebut

disebur dengan utang pemerintah. Leverage mengindikasikan sejauh mana

proporsi yang menggambarkan besarnya utang dari pihak eksternal dibandingkan

dengan modal sendiri (Medina 2012). Minarsih (2015) mengungkapkan bahwa

leverage berhubungan dengan penggunaan aktiva atau dana dan pemerintah

daerah harus menutup biaya tetap atau beban tetap. Besarnya hutang suatu

Page 71: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

51

organisasi berdasarkan teori keagenan merupakan suatu insentif bagi manajemen

organisasi tersebut untuk melakukan pengungkapan dalam pelaporan keuangan

yang lebih baik (Ratmono 2013).

Tingkat pembiayaan utang (leverage) sesuai dengan teori institusional

dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam

menyediakan informasi tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Penyediaan informasi mengenai leverage dapat mengurangi asimetri informasi.

Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam

melunasi hutangnya. Kontrak perjanjian hutang didalamnya mengharuskan

pemerintah untuk memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang kinerja

keuangannya pada kreditur. Laswad et al. (2005) mengemukakan bahwa

penggunaan hutang untuk mendanai pelayanan publik akan menyebabkan

political manager (kepala daerah) berusaha mengurangi biaya hutang. Menurut

Ratmono (2013) besarnya hutang dapat menyebabkan suatu organisasi melakukan

coercive isomorphism dalam rangka memenuhi tekanan kreditur. Coercive

isomorphism tersebut dapat berupa praktek pelaporan keuangan yang lebih mudah

diakses oleh kreditur.

Rasio utang atau leverage sangat penting bagi kreditur dalam membuat

keputusan pemberian kredit kepada pemerintah daerah. Rasio ini digunakan oleh

kreditur untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam membayar

utangnya. Jika rasio ini tinggi, maka pemerintah daerah mungkin sudah kelebihan

utang atau harus mencari jalan untuk mengurangi utang (Sesotyaningtyas 2012).

Page 72: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

52

Utang yang digunakan untuk membiayai kegiatan masyarakat

menyediakan insentif bagi kepala daerah untuk mengurangi biaya utang

(Zimmerman 1977 dalam Laswad dkk. 2005). Hal tersebut dapat dicapai melalui

pengungkapan informasi secara sukarela yang memfasilitasi pemantauan oleh

kreditur. Pengungkapan tambahan tersebut dapat berupa hard copy tradisional

laporan keuangan dan media lainnya, seperti laporan keuangan internet.

PP Nomor 71 tahun 2010 mendefinisikan kewajiban sebagai utang yang

timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar

sumber daya ekonomi pemerintah. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah

yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Utang daerah atau pinjaman

daerah dapat bersumber dari:

1. Pemerintah pusat, berasal dari APBN termasuk dana investasi pemerintah,

penerusan pinjaman dalam negeri dan/atau penerusan pinjaman luar

negeri.

2. Pemerintah daerah lain.

3. Lembaga keuangan Bank, yang berbadan hukum Indonesia dan

mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

4. Lembaga keuangan bukan Bank, yaitu lembaga pembiayaan yang

berbadan hukum Indonesia dan mempunyai tempat kedudukan dalam

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Masyarakat, berupa obligasi daerah yang diterbitkan melalui penawaran

umum kepada masyarakat di pasar modal dalam negeri.

Page 73: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

53

Minarsih (2015) mengungkapkan bahwa leverage yang rendah sekalipun

akan memberikan dampak pada penurunan kinerja dikemudian hari dengan

kewajiban pelunasan dan pembayaran bunga yang akan membebani pemerintah

daerah tersebut.

2.3 Penelitian Terdahulu

Sinaga dan Prabowo (2011) melakukan penelitian mengenai pelaporan

keuangan di internet secara sukarela. Hasil penelitian ini adalah praktik pelaporan

keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah di Indonesia dengan

signifikan dipengaruhi secara negatif oleh faktor tipe pemerintahan kabupaten.

Kompetisi politik dan leverage dinyatakan tidak mempunyai pengaruh positif

secara signifikan terhadap pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh

pemerintah daerah. Penelitian ini juga tidak menemukan bukti bahwa ukuran dan

kekayaan pemerintahan daerah mempunyai pengaruh signifikan terhadap

pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wau (2015) dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan dan Keteraksesan Internet

Financial Reporting oleh Pemerintah Daerah”. Berdasarkan penelitian, diperoleh

kesimpulan bahwa dalam pengujian model I pendapatan per kapita dan opini

memiliki pengaruh terhadap ketersediaan IFR oleh pemerintah daerah, sedangkan

kompetisi politik, ukuran pemerintah daerah dan kemandirian finansial

pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap ketersediaan IFR oleh pemerintah

daerah. Pengujian model II menunjukkan bahwa kemandirian finansial pemerintah

Page 74: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

54

daerah memiliki pengaruh terhadap keteraksesan IFR pada website pemerintah

daerah, sedangkan kompetisi politik, ukuran pemerintah daerah, pendapatan per

kapita dan opini tidak berpengaruh terhadap keteraksesan IFR pada website

pemerintah daerah

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No.

Nama

Peneliti

dan Tahun

Penelitian

Judul Variabel Penelitian Hasil

1. Laswad,

Fisher dan

Oyelere

(2005)

Determinants

of Voluntary

Internet

Financial

Reporting by

Local

Government

Authorities

Variabel Dependen:

Pelaporan Keuangan

di Internet Secara

Sukarela oleh

Pemerintah Daerah

Variabel

Independen:

1. Kompetisi Politik

2. Ukuran

3. Leverage

4. Kekayaan

Pemerintah

Daerah

5. Visibilitas Pers

6. Tipe Council

Leverage,

Kekayaan

Pemerintah

Daerah, Visibilitas

Pers memiliki

hubungan positif

dengan praktik

IFR. Tipe Council

berhubungan

negatif dengan

IFR. Hubungan

positif antara

praktik IFR

dengan kompetisi

politik dan ukuran

tidak didukung

2. Styles dan

Tennyson

(2007)

The

Accessibility of

Financial

Reporting of

U.S.

Municipalities

On The

Internet

Variabel Dependen:

Model 1:

Laporan keuangan

tahunan

komprehensif yang

terdapat di internet

Model 2:

Nilai indeks

aksessibilitas

Variabel

Independen:

1. Ukuran

2. Struktur

Ukuran, kualitas

laporan keuangan,

dan pendapatan

perkapita

berpengaruh

terhadap

penyediaan

laporan keuangan

di situsnya.

Aksesbilitas data

keuangan di

internet

berhubungan

dengan ukuran,

pendapatan per

Page 75: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

55

No.

Nama

Peneliti

dan Tahun

Penelitian

Judul Variabel Penelitian Hasil

Pemerintahan

3. Kualitas Laporan

Keuangan

4. Pendapatan per

Kapita

5. Utang

6. Kondisi

Keuangan

kapita penduduk,

tingkat utang, dan

kondisi keuangan.

3. Dwi

Ratmono

(2013)

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah di

Internet:

Pengujian

Teori

Institusional

dan Keagenan

Variabel Dependen:

Tingkat

Ketersediaan dan

Keteraksesan IFR

Pemerintah daerah

Variabel

Independen:

1. Ukuran

Pemerintah daerah

2. Hutang

Pemerintah daerah

3. Kekayaan

Pemerintah daerah

4. Urbanisasi

Pemerintah daerah

5. Ketergantungan

Finansial

6. Jenis opini BPK

7. Belanja

Pemerintah daerah

Tingkat

ketersediaan

APBD dalam

website lebih

tinggi daripada

LKPD secara

lengkap.

Semakin besar

ukuran, utang,

kekayaan

pemerintah daerah,

tingkat urbanisasi,

tingkat

ketergantungan

finansial

pemerintah daerah,

dan opini audit

maka semakin

rendah

ketersediaan IFR.

Semakin besar

belanja pemerintah

daerah maka

semakin tinggi

ketersediaan IFR.

Semakin besar

ukuran pemerintah

daerah, utang

pemerintah daerah,

kekayaan

pemerintah daerah,

tingkat urbanisasi,

opini audit, dan

Page 76: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

56

No.

Nama

Peneliti

dan Tahun

Penelitian

Judul Variabel Penelitian Hasil

belanja pemerintah

daerah, maka

semakin rendah

keteraksesan IFR.

Semakin tinggi

tingkat

ketergantungan

finansial maka

semakin tinggi

keteraksesan IFR.

4. Ikhlas wau

(2015)

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Ketersediaan

dan

Keteraksesan

Internet

Financial

Reporting oleh

Pemerintah

Daerah

Variabel Dependen:

Ketersediaan IFR

dan Keteraksesan

IFR

Variabel

Independen:

1. Kompetisi Politik

2. Ukuran

Pemerintah

Daerah

3. Rasio

Kemandirian

Finansial

4. Pendapatan per

Kapita

5. Opini Audit

Pendapatan per

kapita masyarakat

dan opini audit

berpengaruh

positif terhadap

ketersediaan

informasi

keuangan pada

website

pemerintah.

Rasio kemandirian

finansial

pemerintah daerah

berpengaruh

positif terhadap

keteraksesan

informasi

keuangan pada

website

pemerintah.

5. Ariefia

Nosihana

dan Rizal

Yaya

(2016)

Internet

Financial

Reporting dan

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

nya Pada

Pemerintah

Kota dan

Kabupaten Di

Indonesia

Variebel Dependen:

Internet financial

reporting atau

tersedianya

informasi keuangan

daerah di dalam situs

Pemerintah

Variabel

Independen:

1. Kompetisi Politik

2. Ukuran

Kompetisi politik

berpengaruh

terhadap publikasi

laporan keuangan

melalui internet.

Ukuran

Pemerintah daerah

berpengaruh

positif terhadap

publikasi laporan

keuangan.

Rasio pembiayaan

Page 77: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

57

No.

Nama

Peneliti

dan Tahun

Penelitian

Judul Variabel Penelitian Hasil

Pemerintah daerah

3. Rasio Pembiayaan

Utang

4. Kekayaan

Pemerintah daerah

5. Tipe Pemerintah

daerah

6. Opini Audit

utang, kekayaan

Pemerintah daerah,

tipe Pemerintah

daerah dan opini

audit tidak

mempunyai

pengaruh

signifikan terhadap

internet financial

reporting

6. Lilis

Setyowati,

(2016)

Determinan

yang

Mempengaruhi

Pengungkapan

Laporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah

Variabel Dependen:

Pengungkapan

Laporan Keuangan

Variabel

Independen:

1. Aset

2. Kekayaan

3. Diferensiasi

Fungsional

4. Debt

5. Intergovernmental

Revenue

Pembangungan

Manusia

Aset pemerintah

daerah

berpengaruh

negatif terhadap

pengungkapan

laporan keuangan

pemerintah daerah.

Kekayaan daerah

dan pembangunan

manusia

berpengaruh

positif terhadap

pengungkapan

laporan keuangan

pemerintah daerah.

Diferensiasi

fungsional

pemerintah, debt,

dan

Intergovernmental

revenue tidak

berpengaruh

positif terhadap

pengungkapan

laporan keuangan

pemerintah daerah

Sumber : Penelitian Terdahulu, Diolah 2017

Page 78: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

58

2.4 Kerangka Berpikir

2.4.1 Pengaruh Kompetisi Politik terhadap Ketersediaan Informasi

Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah

Kompetisi politik merupakan kompetisi yang bertujuan untuk memperoleh

kekuasaan dalam mengendalikan pemerintahan dan mengalokasikan sumber daya

yang tersedia untuk memenuhi kepentingan masyarakat maupun kepentingan

politik. Kompetisi politik antara kepala daerah tidak lepas dengan campur tangan

dari partai politik. Partai politik memiliki peran penting dalam penyelenggaraan

pilkada. Peraturan yang mewajibkan calon kepala daerah harus diusung oleh

partai politik menjadi tantangan besar di Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan

peningkatan kompetisi politik di Indonesia. Partai politik berkompetisi untuk

mengusulkan calon kepala daerah.

Teori keagenan menyatakan bahwa informasi yang dimiliki oleh

pemerintah daerah lebih banyak dibandingkan informasi yang dimiliki oleh

masyarakat. Pemerintah daerah cenderung mengutamakan kepentingan pribadi

dan partai politik, sehingga memunculkan terjadinya asimetri informasi.

Masyarakat sebagai pihak yang tidak terlibat langsung mengawasi kegiatan dalam

pemerintahan menyebabkan kurangnya informasi yang dimiliki. Informasi

keuangan daerah yang disediakan oleh pemerintah daerah dapat dijadikan sebagai

media pengawasan oleh masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan.

Penyediaan informasi tersebut menunjukkan bahwa pemerintah daerah transparan

terhadap pengelolaan anggaran daerah.

Page 79: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

59

Teori institusional juga menyatakan bahwa entitas yang memiliki

kompetisi politik yang besar akan semakin publicly visible dan mendapatkan

tekanan yang lebih besar dalam menyediakan informasi keuangan daerah pada

website resmi pemerintah daerah. Pemerintah daerah yang memiliki kompetisi

politik tinggi akan mempunyai insentif yang lebih kuat untuk meningkatkan

reputasi dan public image mereka. Peningkatan kompetisi politik akan

memunculkan pengawasan dari pihak lain dan masyarakat dalam memantau

pejabat yang kadang lupa dengan janji-janji yang dibuatnya pada saat pemilu dulu

(Nosihana dan Yahya 2016). Para pesaing kepala daerah pada saat pemilukada

dan partai politik yang tidak mendukung kepala daerah yang sedang menjabat

membutuhkan informasi tersebut untuk menilai kinerja dari pemerintahan yang

sedang berjalan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nosihana dan Yaya (2016) telah

menunjukkan bahwa kompetisi politik berpengaruh terhadap publikasi laporan

keuangan melalui internet. Hasil penelitian ini menguatkan teori keagenan

kompetisi politik yang tinggi akan mendorong pemerintah daerah semakin

transparan menyediakan laporan keuangan pada website yang dimiliki.

Kompetisi politik yang tinggi menimbulkan tuntutan mengenai

transparansi informasi keuangan daerah juga akan semakin meningkat. Hal

tersebut terjadi karena semakin banyak pihak yang memerlukan informasi tersebut

untuk mengetahui keadaan pemerintahan terutama keadaan keuangan pemerintah

daerah. Tuntutan dari berbagai pihak mengenai transparansi informasi keuangan

daerah dapat dipenuhi dengan cara menyediakan informasi keuangan daerah pada

Page 80: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

60

website resmi pemerintah daerah. Penggunaan website sebagai media penyediaan

informasi keuangan daerah dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan oleh

pemerintah yang berkaitan dengan pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat.

Pemerintah daerah menginginkan untuk memiliki citra yang baik kepada

masyarakat maupun pihak-pihak yang berkepentingan. Tingkat kompetisi politik

yang tinggi maka akan mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan

informasi keuangan daerah pada website resminya, sehingga dapat memenuhi

kepentingan berbagai pihak.

2.4.2 Pengaruh Kompetisi Politik terhadap Keteraksesan Informasi

Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah

Administrasi publik di tingkat lokal sebagian besar diatur oleh politisi

yang memiliki peran dan posisi strategis dalam mengontrol kebijakan keuangan

daerah. Afryansyah (2013) menyatakan bahwa perilaku oportunistik ini mungkin

akan berkurang jika ada oposisi yang kuat untuk memantau kelompok yang ada di

pemerintah. Teori keagenan menjelaskan bahwa kompetisi politik yang tinggi

akan semakin banyak pihak yang ikut mengawasi jalannya pemerintahan daerah.

Hal tersebut terjadi karena berbagai pihak ingin memiliki informasi yang sama

dengan informasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Perbedaan informasi

dapat diatasi dengan cara pemerintah daerah memberikan akses yang mudah

untuk memperoleh informasi keuangan daerah pada website resmi. Kemudahan

dalam mencari dan memperoleh informasi keuangan daerah pada website resmi

menjadi salah satu tuntutan masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan

kepada pemerintah daerah sesuai dengan teori institusional.

Page 81: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

61

Partai politik yang mendukung kepala daerah menjadi bagian dari

kompetisi politik. Kompetisi politik yang tinggi menjadikan pemerintah daerah

harus lebih dapat memenuhi kepentingan semua pihak. Semakin banyak partai

politik pendukung kepala daerah maka masyarakat dan pihak lain terutama

pesaing kepala daerah pada pemilukada semakin menuntut pemerintah daerah

lebih transparan mengenai pengelolaan keuangan daerah. Pertanggungjawaban

keuangan daerah dapat diwujudkan dengan kemudahan dalam mengakses

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah. Hal tersebut

dilakukan agar pemerintah daerah tidak hanya berorientasi pada kepentingan

pribadinya. Semakin banyak partai politik pendukungnya maka semakin beragam

tuntutan dari masing-masing partai politik. Tingkat kompetisi politik yang tinggi

diharapkan akan meningkatkan keteraksesan informasi keuangan daerah pada

website resmi pemerintah daerah. Kemudahan akses informasi keuangan daerah

dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai pemenuhan tuntutan dari masyarakat

dan pihak lainnya.

2.4.3 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Ketersediaan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah

Indeks pembangunan manusia merupakan suatu indikator yang dapat

menggambarkan perkembangan pembangunan manusia secara terukur dan

representatif. Pengukuran capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah

komponen dasar kualitas hidup pada suatu daerah dapat dilihat dari IPM daerah

tersebut. Tingkat pembangunan masyarakat menunjukkan tingkat kemajuan yang

dicapai suatu masyarakat (Setyowati 2016). Sumber daya manusia menjadi faktor

Page 82: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

62

penting dalam penerapan internet sebagai media dalam penyampaian informasi

keuangan daerah.

Penelitian Setyowati (2016) menunjukkan bahwa pembangunan manusia

berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah

daerah. Semakin tinggi pembangunan masyarakat akan menimbulkan tuntutan

masyarakat kepada pemerintah untuk menyediakan informasi keuangan yang

lebih lengkap dan rinci.

Semakin tinggi pembangunan masyarakat, maka kualitas sumber daya

manusia juga semakin baik sehingga keinginan masyarakat yang ingin terpenuhi

akan semakin beragam. Beragamnya keinginan masyarakat akan menimbulkan

tuntutan kepada pemerintah daerah agar masyarakat juga memiliki informasi yang

lebih luas mengenai pengelolaan anggaran daerah. Pemenuhan tuntutan tersebut

dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dengan cara menyediakan informasi

keuangan daerah yang lebih lengkap. Kualitas masyarakat yang baik akan

menyadari perannya dalam pemerintahan daerah. Masyarakat akan mengetahui

bahwa mereka berhak dan berperan dalam mengawasi kegiatan pemerintahan.

Masyarakat dapat menilai kinerja dari pemerintah daerah melalui informasi yang

diberikan oleh pemerintah daerah tersebut.

Transparansi pengelolaan anggaran daerah salah satunya adalah

penyediaan informasi keuangan daerah yang dapat dilakukan melalui berbagai

media. Media yang digunakan dalam menyediakan informasi keuangan daerah

yaitu website resmi milik pemerintah daerah yang dapat diakses melalui internet.

Penyediaan informasi keuangan daerah dapat bermanfaat apabila masyarakat juga

Page 83: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

63

mengetahui kegunaan dan manfaat dari informasi tersebut. Masyarakat yang

berkualitas akan mengetahui manfaat dari informasi keuangan daerah tersebut.

Masyarakat juga mampu untuk menganalisis informasi keuangan daerah yang

nantinya dapat memberikan penilaian terhadap pengelolaan pemerintahan daerah

yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang sedang berjalan.

2.4.4 Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Keteraksesan

Informasi Keuangan Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah

Tata kelola pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya keberadaan

masyarakat yang tingkat pembangunannya baik pula. Tingkat pembangunan

masyarakat yang baik dapat dilihat dari indeks pembangunan manusia pada

masing-masing daerah. Pembangunan masyarakat yang baik akan melahirkan

masyarakat dengan kualitas yang baik. Perkembangan teknologi dan informasi

didukung dengan adanya sumber daya manusia yang memadai.

Teori keagenan dalam melandasi pengaruh indeks pembangunan manusia

terhadap keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah

daerah yaitu indeks pembangunan manusia yang semakin tinggi mengandung arti

bahwa kualitas sumber daya manusianya semakin baik. Perbedaan informasi yang

dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat akan berkurang dengan cara pemerintah

memberikan informasi yang dimilikinya kepada masyarakat. Pemerintah daerah

juga tidak hanya menyediakan informasinya, tetapi juga memperhatikan

kemudahan dalam mengakses informasi tersebut. Styles dan Tennyson (2007)

mengungkapkan bahwa internet adalah media yang mudah dijangkau oleh

masyarakat dan sarana yang efektif bagi pemerintah untuk mempublikasikan

Page 84: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

64

informasi keuangannya secara online. Penyampaian laporan keuangan secara

terbuka kepada masyarakat juga menunjukkan adanya praktik manajemen yang

baik dari pemerintah. Teori institusional menjelaskan bahwa tingkat indeks

pembangunan manusia menunjukkan kualitas sumber daya yang baik, sehingga

mereka juga akan memberikan tuntutan-tuntutan agar pemerintah tidak hanya

memenuhi kepentingan pribadi namun juga untuk meningkatkan kualitas

masyarakat. Kemudahan akses informasi keuangan daerah pada website resmi

menjadi bukti bahwa pemerintah tidak mempersulit masyarakat dalam menerima

informasi yang dimiliki pemerintah.

Kualitas masyarakat yang tinggi akan meningkatkan rasa ingin

berpartisipasi dalam pengelolaan pemerintahan yaitu dengan cara berperan dalam

mengawasi jalannya kegiatan pemerintah daerah. Pengawasan terhadap keuangan

daerah oleh masyarakat dilakukan melalui informasi keuangan daerah.

Masyarakat yang berkualitas akan mengetahui langkah yang dilakukan agar dapat

mengakses dan memperoleh informasi keuangan daerah yang disediakan dalam

website resmi pemerintah daerah. Kualitas masyarakat yang semakin meningkat

juga dapat memotivasi pemerintah daerah dalam menyediakan website resmi yang

didalamnya memuat berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan

pihak lain yang berkepentingan. Pemerintah daerah juga akan meningkatkan

kemudahan akses terhadap informasi yang disediakan dalam website resmi agar

masyarakat memandang bahwa pengelolaan pemerintahannya berjalan dengan

baik.

Page 85: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

65

2.4.5 Pengaruh Leverage terhadap Ketersediaan Informasi Keuangan

Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah

Styles & Tennyson (2007) berpendapat bahwa pembiayaan terhadap

pengeluaran-pengeluaran pemerintah saat ini akan memberikan dampak pada

kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan dan program terpadu bagi

masyarakat dimasa mendatang. Utang yang digunakan untuk membiayai kegiatan

masyarakat menyediakan insentif bagi kepala daerah untuk mengurangi biaya utang

(Zimmerman 1977 dalam Laswad dkk. 2005). Pemerintah daerah tidak ingin menjadi

sorotan perhatian para pemberi pinjaman (Sinaga dan Prabowo 2011). Rahman dkk.

(2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage terhadap pelaporan

informasi keuangan diinternet dan menunjukkan bukti bahwa rasio pembiayaan utang

(leverage) berpengaruh terhadap pelaporan informasi keuangan di internet.

Justifikasi atas pengaruh leverage terhadap ketersediaan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah diberikan oleh teori

keagenan yang menyatakan bahwa besarnya hutang menjadi bahan pertimbangan

bagi pemerintah untuk menyediakan informasi keuangan daerah. Sesuai teori

keagenan menjelaskan informasi yang dimiliki oleh pemerintah lebih banyak

termasuk informasi mengenai besarnya hutang pemerintah daerah. Pemerintah

lebih berhati-hati dalam menyediakan informasi mengenai hutang yang dimiliki

karena tidak ingin kinerjanya dinilai buruk. Teori institusional juga menjelaskan

bahwa besarnya hutang akan menyebabkan suatu organisani akan melakukan

coercive isomorphism. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi tekanan-

tekanan berbagai pihak khususnya dari kreditur. Coercive isomorphism tersebut

Page 86: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

66

dapat berupa penyediaan informasi keuangan daerah pada website resmi

pemerintah daerah.

Hutang yang dimiliki oleh pemerintah daerah menjadi bagian yang sensitif

bagi pemerintah daerah. Semakin tinggi jumlah hutang maka dapat diketahui

bahwa penerimaan pemerintah daerah belum mampu untuk menutupi biaya

kegiatan pemerintah daerah. Pemerintah daerah yang memiliki nilai leverage

tinggi, cenderung enggan untuk memberikan informasi kepada masyarakat atau

kreditur. Hal tersebut dilakukan karena kinerja pemerintah dianggap kurang baik

karena tingginya nilai leverage yang dimiliki. Pemerintah lebih memilih untuk

menyimpan informasi tersebut agar masyarakat dan pihak-pihak yang

berkepentingan tidak mengetahui masalah yang ada pada pemerintahan.

Penjelasan tersebut dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi nilai leverage

pemerintah daerah, maka semakin rendah pemerintah daerah dalam menyediakan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah. Pemerintah

daerah yang memiliki nilai leverage rendah lebih cenderung menyediakan

informasi keuangan daerah agar kinerja pemerintah daerah terlihat baik.

2.4.6 Pengaruh Leverage terhadap Keteraksesan Informasi Keuangan

Daerah pada Website Resmi Pemerintah Daerah

Pemerintah dalam hubungan keagenan sebagai agen mendapat mandat dari

masyarakat sebagai prinsipal untuk menjalankan tugas pemerintahan yaitu

memberikan pelayanan publik dalam rangka meningkatkan kesejahteran rakyat.

Pemerintah diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk menggunakan dan

mengelola sumber-sumber daya yang ada dan nantinya harus dapat

Page 87: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

67

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Hubungan teori keagenan tersebut

memunculkan permasalahan berupa asimetri informasi. Transparansi dan

akuntabilitas merupakan cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk

menyelesaikan permasalahan asimeteri informasi tersebut. Salah satu metode yang

dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam menyampaikan informasi keuangan

kepada masyarakat yaitu dengan memanfaatkan internet.

Laswad et al. (2005) berpendapat bahwa penggunaan hutang untuk mendanai

pelayanan publik akan menyebabkan kepala daerah berusaha mengurangi biaya

hutang. Medina (2012) menyebutkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap

aksesibilitas informasi keuangan daerah pada situs resmi pemerintah daerah. Teori

institusional menjelaskan bahwa pemerintah daerah memberikan kemudahan akses

memperoleh informasi keuangan daerah dalam rangka praktik pelaporan keuangan

dilakukan untuk memenuhi tekanan dari kreditur.

Tingkat leverage yang tinggi akan membuat pemerintah daerah enggan

memberikan informasi kepada masyarakat, kreditur, maupun pihak lain yang

berkepentingan. Masyarakat akan menilai kinerja pemerintah daerah semakin

rendah apabila mengetahui bahwa tingkat leverage yang dimilikinya tinggi.

Pemerintah dianggap kurang mampu untuk mengelola keuangan pemerintahan.

Hal tersebut terjadi karena penerimaan pemerintah daerah belum mampu untuk

membiayai kegiatan operasional pemerintah. Pemerintah daerah memandang

kreditur akan berpikir kembali untuk memberikan utang kepada pemerintah

daerah karena tingkat pembiayaan utangnya tinggi. Kreditur dapat melihat

Page 88: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

68

Ketersediaan

Informasi

Keuangan Daerah

Keteraksesan

Informasi

Keuangan Daerah

Kompetisi Politik

Indeks

Pembangunan

Manusia

Leverage

H1a

H1b

H2a

H2b

H3a

H3b

kemampuan pemerintah daerah dalam melunasi utangnya, sehingga dapat menjadi

dasar bagi kreditur untuk memberikan utang kembali kepada pemerintah daerah.

Leverage menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam

memberikan kemudahan masyarakat dan pihak lainnya dalam mengakses

informasi keuangan daerah. Semakin rendah nilai leverage yang dimiliki oleh

pemerintah, maka pemerintah akan semakin memberikan kemudahan akses

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah. Pemerintah

yang memiliki nilai leverage tinggi cenderung tidak memberikan kemudahan

akses informasi keuangan daerah karena akan beresiko tinggi.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang mendasari penelitian ini,

maka penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kompetisi politik (X1),

indeks pembangunan manusia (X2), dan leverage (X3) berpengaruh terhadap

ketersediaan dan keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi

pemerintah daerah (Y). Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir

Sumber : Data primer, diolah 2017

Page 89: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

69

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang, teori dasar,

dan rasionalitas yang peneliti jabarkan pada kerangka berpikir, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1a : Kompetisi politik berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

H1b : Kompetisi politik berpengaruh secara signifikan terhadap keteraksesan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

H2a : Indeks pembangunan manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

ketersediaan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah

daerah.

H2b : Indeks pembangunan manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah

daerah.

H3a : Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

H3b : Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap keteraksesan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

Page 90: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

142

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetisi politik, indeks

pembangunan manusia, dan leverage terhadap ketersediaan dan keteraksesan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah. Berdasarkan

hasil analisis data dan pengujian atas data dalam penelitian, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompetisi politik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

2. Kompetisi politik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keteraksesan

informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

3. Indeks pembangunan manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

ketersediaan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

4. Indeks pembangunan manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

keteraksesan informasi keuangan daerah pada website resmi pemerintah

daerah.

5. Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketersediaan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

6. Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap keteraksesan informasi

keuangan daerah pada website resmi pemerintah daerah.

Page 91: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

143

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka saran dan

sumbangan pemikiran berikut ini diharapkan dapat bermanfaat baik instansi

maupun pihak-pihak lain antara lain:

1. Bagi Pihak Pemerintah Daerah

a. Memaksimalkan sumber daya yang ada sehingga dapat meningkatkan

kualitas sumber daya manusia baik pada masyarakat maupun para pejabat

yang bertugas dalam mengelola website resmi pemerintah daerah.

Peningkatan kualitas petugas pengelola website resmi pemerintah daerah

dapat dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan Teknologi, Informasi

dan Komunikasi (TIK), sehingga pengelolaan website tersebut semakin

baik dan lebih informatif.

b. Pemerintah daerah harus menyediakan konten yang telah ditentukan oleh

pemerintah pusat dan website resmi tersebut tidak hanya disediakan

sebagai formalitas untuk memiliki website tanpa memperhatikan konten

yang ada di dalamnya.

c. Meminimalisir pembiayaan utang (leverage) dengan cara meningkatkan

pendapatan asli daerah.

2. Bagi pihak pemerintah pusat sebaiknya memaksimalkan pelaksanaan

monitoring terhadap website resmi pemerintah daerah di Indonesia agar

pemerintah daerah lebih memperhatikan website resminya termasuk konten

yang ada di dalamnya.

Page 92: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

144

3. Bagi Peneliti selanjutnya

a. Melakukan komunikasi atau konfirmasi dengan pemerintah daerah melalui

e-mail atau telepon untuk memastikan penyediaan informasi keuangan

daerah pada website resmi pemerintah daerah dalam rangka pengumpulan

data.

b. Menggunakan indikator lain dalam mengukur variabel kompetisi politik

yaitu proporsi jumlah anggota dewan dari partai politik pendukung kepala

daerah dengan jumlah total anggota dewan.

c. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain seperti kualitas

informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Hal tersebut dilakukan agar

peneliti tidak hanya berfokus pada penyediaan informasi keuangan daerah

saja, karena informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah

daerah juga harus memiliki karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu

relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

Page 93: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

145

DAFTAR PUSTAKA

Afryansyah, Rahmad D. & Haryanto. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Informasi Akuntansi Di Internet oleh Pemerintah Daerah.

Journal of Accounting, Volume 2 No. 3. Hal 1-11. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Akbar, Alfin Gustian. (2013). Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan dan

Audit Kinerja terhadap Akuntabilitas Publik. Skripsi. Bandung: Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas

Andriani. Yelvina. (2009). Analisis Pengaruh Kompetisi Politik, Tingkat

Pendidikan dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Pengungkapan

Informasi Non Keuangan dalam Website Pemerintah Daerah Kabupaten dan

Kota di Sumatera. Artikel Ilmiah. Padang: Fakultas Ekonomi Padang.

Ashworth, R., G. Boyne., dan R. Delbridge. (2009). Escape from the Iron Cage?

Organizational Change and Isomorphic Pressures in the Public Sector.

Journal of Public Administration Research and Theory.

Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Indonesia 2015. Jakarta Pusat: Badan

Pusat Statistik.

Bertot, John C dkk. (2010). Using ICTs to create a culture of transparency: E-

government and social media as openness and anti-corruption tools for

societies, Government Information Quarterly 27. Hal 264–271.

Dewi, Kurniawati H. dan Aziz, Nyimas L.L. (2016). Gagasan Pemilihan Umum

Kepala Daerah Asimetris. Yogyakarta: Calpulis.

Diani, Rosita Putri. (2016). Analisis Determinan Pelaporan Keuangan Di Internet

oleh Pemerintah Daerah Di Indonesia. Skripsi. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

DiMaggio, P. J. dan Powell, W. (1983). The Iron Cage Revisited: Institutional

Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields. American

Sociological Review, Volume 18. Hal 147-160.

Erlina, Rambe, Omar S., & Rusdianto. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah

Berbasis Akrual. Jakarta: Salemba Empat.

Gatara, A. A. Sahid. (2008). Ilmu Politik. Bandung: Pustaka Setia.

Page 94: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

146

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Halim, Abdul dan Abdullah Syukriy. (2006). Studi atas Belanja Modal Pada

Anggaran Pemerintah Daerah dalam Hubungannya dengan Belanja

Pemeliharaan dan Sumber Pendapatan. Jurnal Akuntansi Pemerintah.

ISSN 0216-8642, Volume 2 No. 2 Hal 17-32.

Hudoyo, Yacoeb T. dan Mahmud, Amir. (2014). Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Daerah Di Internet oleh

Pemerintah Daerah. Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765.

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 188.52/1797/SJ

Tahun 2012 Tentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan Anggaran

Daerah.

Jensen, Michael C. dan Meckling, William H. (1976). Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of

Financial Economic. Volume 3 No. 4 Hal 305-360.

Laswad, Fawzi dkk. (2005). Determinants of Voluntary Internet Financial

Reporting by Local Government Authorities. Journal of Accounting and

Public Policy, Volume 24. Hal 101-121.

Liqoana, M. Adim. (2016). Pengaruh Karakteristik Daerah terhadap

Pengungkapan Sukarela dalam Website Pemda Di Indonesia (Stusi Empiris

pada Kabupaten/Kota Di Indonesia. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Mankiw, N. Gregory. (2007). Makro Ekonomi Edisi Keenam. Terjemahan Fitria

Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Medina, Febri. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transparansi Informasi

Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah Di Indonesia. Skripsi.

Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Minarsih, Ratna Ayu. (2015). Pengaruh Size, Wealth, Leverage, dan

Intergovernmental Revenue Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Di Jawa Tengah. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Mustofa, Anies Iqbal. (2012). Pengaruh Penyajian Dan Aksesibilitas Laporan

Keuangan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten

Pemalang, Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Page 95: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

147

Nairobi. (2014). Kompetisi Politik Lokal di Indonesia: Studi dalam Perspektif

Ekonomi. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Nosihana, A. & Yaya, R. (2016). Internet Financial Reporting dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya Pada Pemerintah Kota dan Kabupaten Di

Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, Volume 3 No. 2. Hal 89-

104. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Noviyanti, Nur Ade dan Kiswanto. (2016). Pengaruh Karakteristik Pemerintah

Daerah, Temuan Audit BPK terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah

Daerah. Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem

Informasi Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Rahim, Wanda M dan Martani. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Akses Internet,

Kompetisi Politik, Opini Audit, Karakteristik Pemda, dan Karakteristik

Demografi terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan dan Non-

Keuangan Website Pemerintah Daerah. http://dwimartani.com/analisis-

faktor-yang-mempengaruhi-website-pemda/. (diunduh tanggal 30 Januari

2017).

Rahman,A. dkk. (2013). Determinan Internet Financial Local Government

Reporting di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi XVI Manado,

Sesi I/11, September.

Rahmawati, Ria Aini. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transparansi

Pelaoran Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi. Semarang: Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Ramadhani, Yesi dkk. (2015). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah

Dan Aksesibilitas Terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah. JOM

FEKON, Volume 1 No. 2 Hal 1-15. Riau: Universitas Riau.

Ratmono, Dwi. (2013). Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Internet:

Pengujian Teori Institusional dan Keagenan. Media Ilmiah Akuntansi,

Volume 1 No.2. Hal 28-48. Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 96: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

148

Sandhani, Navyta Ana. (2014). Karakteristik pemerintah Daerah dan Tingkat

pengungkapan Informasi Secara Sukarela dalam Website Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota Di Indonesia (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota Di Indonesia. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Saputra, Wisnu Adhi. (2011). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB,

IPM, Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa

Tengah. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sesotyaningtyas, Mirna. (2012). Pengaruh Leverage, Ukuran Legislatif,

Intergovernmental Revenue dan Pendapatan Pajak Daerah terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Accounting Analysis Journal, ISSN

2252-6765. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Setyowati, Lilis. (2016). Determinan yang Mempengaruhi Pengungkapan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Bisnis dan Manajemen,

Volume 6 No.1. Hal 45-62. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro

Semarang.

Sinaga, Yurisca F dan Prabowo, Tri J.W. (2011). Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pelaporan Keuangan di Internet Secara Sukarela oleh

Pemerintah Daerah. http://eprints.undip.ac.id/. (diunduh tanggal 4 Agustus

2016).

Sofia, Alfira & Husen, Bagus. (2013). Analisis Transparansi dan Akuntabilitas

Pemerintah Daerah Melalui Pengungkapan Informasi pada Website. Jurnal

Manajemen Indonesia. Volume 12 No. 4. Hal 297-308. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Styles, Alan, & Tennyson, Mack. (2007). The Accessibility of Financial Reporting

U.S. Municipalities on The Internet. Journal of Public Budgeting,

Accounting, and Financial Management, Volume 19 No. 1. Hal 56-92.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Swadayamandiri. (2008). Membangun Sistem Keuangan Daerah yang

Transparan dan Akuntabel.

https://swamandiri.wordpress.com/2008/05/28/membangun-sistem-

keuangan-daerah-yang-transparan-dan-akuntabel/. (diunduh tanggal 2

Februari 2017)

Todaro, P Michael. (2003). Ekonomi Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta:

Erlangga

Page 97: PENGARUH KOMPETISI POLITIK, INDEKS PEMBANGUNAN …lib.unnes.ac.id/29835/1/7211413039.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetisi Politik, Indeks Pembangunan Manusia,

149

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan

Informasi Publik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah.

Wahyudin, Agus. (2015). Metode Penelitian Bisnis dan Pendidikan. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Negeri Semarang.

Wau, Ikhlas & Ratmono. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Ketersediaan dan Keteraksesan Internet Financial Reporting oleh

Pemerintah Daerah. Journal of Accounting, Volume 4 No. 4. Hal 1-12.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Wau, Ikhlas. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan

dan Keteraksesan Internet Financial Reporting oleh Pemerintah Daerah.

Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Widarwanto, Atanasius. (2015). Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana

Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil

(DBH), dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai

Moderating Variabel (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota se-

Sumatera Utara). Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Zaman, Rambe Kamarul. (2016). Perjalanan Panjang Pilkada serentak. Jakarta:

PT Mizan Publika.