pengaruh kompetensi guru pai terhadap motivasi belajar siswa di sdn mojowangi ii mojowarno jombang

11
pengaruh kompetensi guru pai terhadap motivasi belajar siswa di sdn mojowangi ii mojowarno jombang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat di sepanjang kehidupan, melali berbagai upaya yang langsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan kedua setelah keluarga merupakan pendidikan formal yang mempunyai peranan untuk mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan kemampuan dan pengetahuannya untuk melaksanakan tugasnya kelak dalam masyarakat. Upaya ini berhasil jika guru mampu mendorongnya dan mengarahkan murid-muridnya belajar mengembangkan kreatifitas, pengetahuan dan keterampilan, termasuk guru agama juga harus mampu membangkitkannya. Pendidikan agama yang dilakukan oleh guru agam adalah ditujukan untuk pembentkan sikap pembinaan kepercayaan agama dan akhlaq atau secara ringkas pembinaan kepribadian, disamping pemikiran pengetahuan agama. Untuk dapat melaksanakan tugas fungsinya sangat diperlukan guru agama yang mempunyai kompetensi pendidikan yang mampu membekali anak didiknya dengan pengetahuan agama serta mampu membina kepribadian mereka menjadi pribadi muslim yang dikehendaki. Menjadi guru tidak mudah, karena setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi sebagai tenaga profesional. Seperti dalam dasar bidang kemampuan yang harus dimiliki seorang guru dalam PBM. Diantaranya kompetensi personal, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Oleh karena itu tidak semua orang bisa menjadi guru, karena seorang guru dituntut dapat memenuhi persyaratan tertentu, serta memiliki kompetensi dasar di bidangnya. Tugas merupakan tugas yang memerlukan keahlian tersendiri. Ada sebuah hadits Nabi yang menyinggung masalah keahlian yang mana keahlian itu mutlak harus dimiliki oleh seorang guru agama sebagai orang yang diserahi tugas untuk mendidik. “Dari Abi Huroiroh RA. Rosululloh SAW telah bersabda apabila sesuatu perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bkan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya”. (HR. Bukhori ).

Upload: fatima-niz

Post on 28-Jul-2015

571 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

pengaruh kompetensi guru pai terhadap motivasi belajar siswa di sdn mojowangi ii mojowarno jombang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia

melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat di sepanjang kehidupan, melali berbagai

upaya yang langsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan kedua setelah keluarga merupakan pendidikan

formal yang mempunyai peranan untuk mengembangkan kepribadian anak sesuai

dengan kemampuan dan pengetahuannya untuk melaksanakan tugasnya kelak dalam

masyarakat. Upaya ini berhasil jika guru mampu mendorongnya dan mengarahkan

murid-muridnya belajar mengembangkan kreatifitas, pengetahuan dan keterampilan,

termasuk guru agama juga harus mampu membangkitkannya. Pendidikan agama yang

dilakukan oleh guru agam adalah ditujukan untuk pembentkan sikap pembinaan

kepercayaan agama dan akhlaq atau secara ringkas pembinaan kepribadian, disamping

pemikiran pengetahuan agama. 

Untuk dapat melaksanakan tugas fungsinya sangat diperlukan guru agama yang

mempunyai kompetensi pendidikan yang mampu membekali anak didiknya dengan

pengetahuan agama serta mampu membina kepribadian mereka menjadi 

pribadi muslim yang dikehendaki. Menjadi guru tidak mudah, karena setiap guru dituntut

untuk memiliki kompetensi sebagai tenaga profesional. Seperti dalam dasar bidang

kemampuan yang harus dimiliki seorang guru dalam PBM. Diantaranya kompetensi

personal, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. 

Oleh karena itu tidak semua orang bisa menjadi guru, karena seorang guru dituntut

dapat memenuhi persyaratan tertentu, serta memiliki kompetensi dasar di bidangnya.

Tugas merupakan tugas yang memerlukan keahlian tersendiri. 

Ada sebuah hadits Nabi yang menyinggung masalah keahlian yang mana keahlian itu

mutlak harus dimiliki oleh seorang guru agama sebagai orang yang diserahi tugas untuk

mendidik.

“Dari Abi Huroiroh RA. Rosululloh SAW telah bersabda apabila sesuatu perkara (urusan)

diserahkan kepada orang yang bkan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya”. (HR.

Bukhori ).

Berkenaan dengan adanya gru yang profesioanal yang berkompeten, maka penting

sekali penanaman dalam proses belajar. Motivasi belajar sangat diperlukan, sebab

proses belajar orang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin

melaksanakan aktivitas belajar. Hal itu merupakan tanda, bahwa suatu yang akan

Page 2: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Tingkah laku manusia merupakan

kebutuhan penghargaan aktualisasi diri, mengetahui, mengerti akan kebutuhan nilai-nilai

yang mampu memotivasi tingkah laku individu. Maka jelaslah bahwa salah satu masalah

yang dihadapi para siswa / remaja selalu berusaha memecahkan masalah sehingga tidak

lagi mengganggu pribadinya. Dalam memecahkan masalah sebenarnya ada banyak cara

yang dipakai oleh siswa atau seseorang. Salah satnya dengan memberikan dorongan

aktifitas belajar (motivasi belajar). Yang dimaksud dengan motivasi belajar menurut MC.

Donal adalah perbahan tenaga atau energi di dalam usaha mencapai tujuan. 

Salah satu prinsip yang mendasari tingkah laku manusia ialah bahwa individu selal

mengambil jalan terpendek menuju suatu tujuan. Orang dewasa mungkin berpandangan

bahwa di dalam kelas para siswa harus menjadikan dirinya kepada penguasa kurikulum,

akan tetapi para siswa tidak selalu melihaat tugas sekolah melainkan juga keluarga dan

masyarakat sebagai perkembangan yang baik, misalnya kenaikan tingkat. Penghargaan

pujian dan sebagainya untuk mendorong murid agar mau belajar.

Selain dari uraian diatas, bahwa dalam lingkungan pendidikan keluarga, sekolah maupun

masyarakat dalam mencapai pembelajaran (motivasi belajar) diperlukan perilaku

keagamaan untuk mencapai cita-citanya baik it hubungan terhadap Tuhan, orang tua,

teman maupun terhadap orang banyak. 

Dengan demikian tolok ukur yang digunakan dalam sikap moral untuk mengukur tingkah

laku manusia, adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang berlaku di masyarakat. Islam

mengajarkan umatnya hidup bermasyarakat, mereka saling tolong-menolong antara satu

dengan lainnya dalam memecahkan segala persoalan demi untuk kebaikan 

Allah berfirman dalam Al-Qur’an pada surat Al-Madah ayat 2 :

•••

“Dan tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa dan jangan tolong

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (Depag RI, 1992 : 157).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Kompetensi Guru PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SDN Mojowangi II

Mojowarno Jombang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa di SDN

Mojowangi II Mojowarno Jombang ?

2. Sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan oleh kompetensi guru PAI terhadap motivasi

belajar siswa ?

C. Batasan Masalah

Untuk lebih fokusnya penelitian ini, maka perlu diberikan batasan masalah sebagai

Page 3: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

berikut : 

1. Kompetensi guru PAI dibatasi pada bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar

kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup.

2. Motivasi belajar siswa dibatasi pada keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subyek belajar itu dapat tercapai.

D. Penegasan Judul

Agar tidak terjadi salah pengertian dalam judul penelitian ini, maka penulis perlu

menjelaskan masing-masing istilah dalam judul di atas.

PENGARUH : daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 

KOMPETENSI : kewenangan untuk menentukan / memutuskan sesuatu.  

GURU : orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. 

PAI : adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah

selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta

menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). 

Yang dimaksud dengan pendidikan agama Islam dalam penulisan skripsi ini adalah

bidang studi atau mata pelajaran pendidikan agama Islam yang ada di sekolah yang

dalam hal ini adalah yang berpautan dengan masalah-masalah alamiah yang dikerjakan

oleh para mukalaf sehari-hari. 

TERHADAP : kata depan untuk menandai arah; kepada; lawan. 

MOTIVASI : dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. 

BELAJAR : proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. 

SISWA : murid, anak (orang) yang sedang berguru, belajar atau bersekolah. 

Jadi yang dimaksud dengan judul tersebut di atas adalah kompetensi guru PAI terhadap

motivasi belajar siswa.

E. Tujuan Penelitian

Sebagaimana permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara komptensi guru terhadap motivasi belajar

siswa di SDN Mojowangi II Mojowarno Jombang.

2. Sejauh mana pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa di SDN

Mojowangi II Mojowarno Jombang 

F. Kegunaan Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai nilai baik bersifat teoritis maupun

Page 4: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

praktis.

1. Kegunaan teoritis sebagai penambah khazanah ilmu pengetahuan khusus dalam dunia

pendidikan.

2. Bagi guru dapat memberikan konstribusi pemikiran tentang pentingnya kompetensi

guru terhadap motivasi belajar dan kepribadian siswa.

3. Bagi orang tua mengetahui pentingnya kompetensi guru terhadap motivasi belajar

dan kepribadian siswa.

4. Bagi lembaga pendidikan sebagai penambah informasi tentang pentingnya

kompetensi guru terhadap motivasi belajar dan kepribadian siswa.

G. Hipotesis Penelitian

Sebelum sampai pada penerapan hipotesa, maka peneliti kemukakan terlebih dahulu

apa yang dimaksud dengan hipotesa. Menurut pendapat Netra “Hipotesa berarti suatu

pernyataan yang belum sepenuhnya diakui kebenarannya”. Kebenaran dari pendapat

dalam hipotesa perlu diuji kebenarannya memalui bukti-bukti secara empiris, yakni

melalui data-data atau fakta dilapangan.

Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : 

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Hipotesis Alternatif ini biasa disebut dengan hipotesis kerja yang menyatakan adanya

hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dengan demikian hipotesis

alternatif dalam penelitian ini menyatakan :

“ Ada pengaruh kompetensi guru PAI terhadap motivasi belajar siswa di SDN Mojowangi

II Mojowarno Jombang”. 

2. Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis Nol sering disebut dengan Hipotesis Statistik, karena biasanya dipakai dalam

penelitian yang bersifat statistik. Hipotesis Nol menyatakan tidak adanya hubungan

antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). dengan demikian hipotesis nol dalam

peneltian ini menyatakan :

“Tidak Ada pengaruh kompetensi guru PAI terhadap motivasi belajar siswa di SDN

Mojowangi II Mojowarno Jombang”. 

H. Methodologi Penelitian

 1. Populasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian selalu berhubungan dengan obyek yang diteliti baik berupa

manusia, benda, peristiwa, maupun gejala yang terjadi. Langkah awal yang harus

diperhatikan apabila mengadakan penelitian adalah menentukan dahulu obyek

penelitian yang didalamnya meliputi pola lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian.

Menurut Dr.Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian suatu pendekatan

praktek, mengatakan bahwa Populasi adalah “keseluruan subyek dalam penelitian”. 

Sedangkan menurut Sukandarrumidi Populasi adalah : “ keseluruan obyek penelitian baik

terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa atau gejala yang merupakan sumber

Page 5: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

data dan memiliki karakter tertentu dan sama” 

Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data terbagi menjadi 2

yaitu :

a. Populasi bersifat homogen : yaitu populasi dimana sumber datanya yang unsur-unsur

pembentuknya memiliki sifat-sifat yang sama.

b. Populasi bersifat heterogen : yaitu populasi dimana pembentuk sumber data yang

unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu

ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya secara kualitatif maupun kuantitatif 

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Mojowangi II Mojowarno Jombang

yang berjumlah 200 siswa dengan rincian sebagai berikut : 

NO KELAS JUMLAH SISWA 

1 KELAS I 37

2 KELAS II 33

3 KELAS III 36

4 KELAS IV 34

5 KELAS V 31

6 KELAS VI 29

JUMLAH 200

( Sumber data : bagian Tata Usaha SDN Mojowangi II Mojowarno Jombang )

2. Sampel Penelitian

Yang dimaksud dengan sampel menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto adalah “sebagian

atau wakil populasi yang diteliti”. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud

untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.

Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian

sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel adalah :

1. Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi.

2. Mewakili dari populasi.

3. Dapat dipergunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis. 

Dalam menentukan besarnya sampel tidak ada ketentuan yang baku, tetapi untuk

sekadar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih, tergantung

setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut

banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya

besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. 

Page 6: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

Mengingat besarnya jumlah siswa SDN Mojowangi II Mojowarno Jombang serta adanya

keterbatasan waktu, biaya serta tenaga, maka peneliti tidak akan meneliti seluruh

populasi yang ada, tetapi mengambil sebagian dari populasi, yaitu 25 % dari populasi

yang berjumlah 200 siswa, sehingga sampel yang didapatkan adalah 50 siswa..

3. Prosedur Tehnik Sampling

Untuk mempermudah dan memperjelas dalam memperoleh sampel yang sifat dan cici-

cirinya mendekati populasi, maka diperlukan teknik dalam pengambilan sampel yang

dapat mewakili populasi. Hal ini disebut teknik sampling. Pengambilan sampel ini harus

dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Adapun dalam pengambilan

sampel, peneliti menggunakan teknik sampling random sampling, sampel acak atau

sampel campur.

Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya,

peneliti “mencampur” subyek-subyek di dalam populasi sehingga semua subyek

dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap

subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena

hak setiap subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan

satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel. 

4. Variabel Penelitian dan Indikator

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 

Berdasarkan pada teori dan model hipotesis yang peneliti ajukan, maka variabel

penelitian dan definisi operasionalnya adalah sebagai berikut :

Variabel X : Variabel bebas (Independent variabel) yaitu Kompetensi Guru PAI yang

didefinisikan sebagai kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki

orang yang berprofesi sebagai guru. PAI.

Varibael Y : Variabel terikat (Dependent variabel) yaitu Motivasi Belajar siswa yang

didefinisikan sebagai kekuatan atau tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada

kegiatan belajar murid.

Didalam instrumen ini akan dijabarkan variabel-variabel penelitian, sub variabel,

Indikator, sumber data dan metode pengumpulan data, hal ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Variabel Kompetensi Guru PAI

Variabel Sub Variabel Indikator Sumber data Teknik

Kompetensi Guru PAI Kepribadian

Program Pengajaran - Mengembangkan kepribadian

Page 7: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

- Menguasai landasan kepribadian

- Menguasai bahan pengajaran

- Menyusun program pengajaran

- Melaksanakan program pengajaran

- Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

- Menyelenggarakan bimbingan

- Menyelenggarakan administrasi

- Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat 

- Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk kepentingan pengajaran Siswa Angket

Variabel Motivasi Belajar Siswa

 

Variabel Sub Variabel Indikator Sumber data Teknik

Motivasi belajar Instrinsik

Ekstrinsik

 - Ingin berprestasi

- Ingin maju dalam belajar 

- Ingin meningkatkan pengetahuan

- Ingin mencapai keberhasilan

- Mendapatkan hadiah

- Mendapatkan pujian

- Mendapatkan nilai

- Memberikan hukuman Siswa Angket

Page 8: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

5. Methode Pengumpulan Data

Dalam usaha pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode

sebagai berikut :

a. Riset Kepustakaan (Library Research)

Riset ini bertujuan untuk mendapatkan dasar - dasar teoritis mengenai hal – hal yang

akan diteliti dengan membaca literature, peraturan-

peraturan, dan bacaan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

b. Metode Observasi

Observasi adalah “ pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika

fenomena yang diselidiki ”.  

Ciri-ciri observasi adalah :

a. Mempunyai arah yang khusus.

b. Dilakukan dengan suatu sistematika, bukan sesuka hati.

c. Bersifat kwantitatif, mencatat jumlah peristiwa tentang tipe tertentu.

d. Melakukan pencatatan dengan segera, bukan mengandalkan dan menyandarkan diri

pada ingatan.

e. Menuntut suatu keahlian, artinya dilakukan oleh seseorang yang memang sudah

terlatih untuk melakukan itu.

f. Hasil observasi dapat dicheck dan dibuktikan.

Metode ini digunakan untuk mengamati program kedisiplinan dan dukungan guru

terhadap program ini dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar.

Sedangkan data yang diperoleh dari metode observasi ini adalah :

- Keadaan lingkungan sekolah.

- Denah Sekolah.

- Fasilitas yang menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar.

- Kegiatan dalam belajar mengajar.

c. Metode Interview

Yang dimaksud dengan interview atau wawancara adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka

antara sipenanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). 

Dalam interview dapat diketahui ekspresi muka, gerak-gerik tubuh yang dapat dicheck

dengan pertanyaan verbal. Dengan interview dapat diketahui tingkat penguasaan

materi.

Metode ini kami gunakan untuk memperoleh data tentang :

- Tinjauan historis.

- Strategi yang digunakan guru dalam mendisiplinkan siswa.

d. Metode Angket

Metode angket atau kuesioner adalah “teknik pengumpulan data dengan cara

mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi”. Di dalam teknik

pengumpulan data dengan kuesioner terdapat asumsi sebagai berikut :

Page 9: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

1. Subyek dalam hal ini responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

2. Apa yang dinyatakan oleh subyek adalah benar dan dapat dipercaya,

3. Interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan yang

dimaksudkan oleh penyelidik.

4. Subyek menguasai dan mampu menjawab sendiri masalah yang ditanyakan. 

Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui tingkat disiplin belajar siswa yang diteliti.

Adapun untuk memberi skor pada masing-masing jawaban dari angket yang disebar

pada responden adalah sebagai berikut :

a. selalu : nilai = 4

b. sering : nilai = 3

c. kadang-kadang : nilai = 2

d. tidak pernah : nilai = 1

e. Metode Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah metode dokumentasi, yaitu untuk

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya 

Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti

apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.

Metode ini sengaja diambil untuk mendapatkan data-data tentang keadaan sekolah

tempat mengadakan penelitian.

6. Methode Analisis Data

Untuk menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan analisa data kuantitatif.

Metode analisa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil angket dengan menggunakan

teknik prosentase.

Adapun rumusannya adalah :

 

dengan pengertian :

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah individu. 

Dengan menggunakan standard sebagai berikut :

76 % - 100 % = baik

56 % - 75 % = cukup

40 % - 55 % = kurang baik

40 % - ke bawah = tidak baik. 

Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan di muka dan agar tujuan penelitian

dapat tercapai, maka alat analisis yang digunakan adalah Korelasi Chi Kuadrat yang

dirumuskan sebagai berikut :

 

Page 10: Pengaruh Kompetensi Guru Pai Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sdn Mojowangi II Mojowarno Jombang

Karena fh (frekuensi yang diharapkan) belum diketahui, maka dicari rumus :

 

Atau disingkat : 

 

I. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan laporan penelitian (skripsi) ini, memakai sistem pembahasan yang

terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

  Dalam bab pendahuluan ini berisikan sub-sub, yaitu latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, penegasan judul, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

hipotesis penelitian, methodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 

  Landasan teori ini merupakan acuan teoritis dalam pembahasan skripsi dalam bab ini

meliputi : pembahasan kompetensi guru, pembahasan tentang motivasi belajar,

pengaruh kompetensi guru PAI terhadap motivasi belajar siswa.

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

  Dalam bab ini akan diuraikan tentang : Gambaran obyek penelitian, penyajian data,

analisa data

BAB IV : PENUTUP

  Bab ini merupakan bab terakhir yang di dalamnya memuat kesimpulan sebagai

jawaban terhadap rumusan masalah dan saran-saran sebagai masukan kepada berbagai

pihak yang terkait dengan permasalahan tersebut dan penutup.