pengaruh kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik …

103
PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT XYZ By Riana Atika Sari 014201305112 Skripsi ini dipersembahkan untuk Fakultas Bisnis President University sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen Januari 2018

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA,

DAN KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP

TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT XYZ

By

Riana Atika Sari

014201305112

Skripsi ini dipersembahkan untuk

Fakultas Bisnis President University sebagai

salah satu persyaratan untuk memperoleh

Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen

Januari 2018

Page 2: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

i

LEMBAR PERSETUJUAN

DEWAN PENGUJI

Dewan penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN

KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP TURNOVER

INTENTION KARYAWAN PT XYZ” yang diajukan oleh Riana

Atika Sari dari Fakultas Bisnis telah dinilai dan disetujui sidang pada

tanggal 7 Februari 2018.

Mengetahui,

Dr. Dra. Genoveva, MM

Ketua Panel Penguji

Dr. Dedi Rianto Rahadi, MM

Penguji I

Grace Amin, S.Psi,M.Psi, Psikolog

Penguji II

Page 3: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

ii

LEMBAR PERNYATAAN

ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini saya, Riana Atika Sari, menyatakan

bahwa skripsi dengan judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA,

STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP

TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT XYZ” adalah benar

hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan siapapun

sebelumnya untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan

tinggi, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini disebutkan dalam

referensi.

Cikarang, Indonesia, 31 Januari 2018

Riana Atika Sari

014201305112

Page 4: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

iii

ABSTRACT

This study aims to determine: (1) The effect of job satisfaction variables on

employee turnover intention PT XYZ (2) The effect of job stress variable to

employee turnover intention PT XYZ (3) The effect of work family conflict

variable on turnover intention of PT XYZ, and (4) The effect of job satisfaction,

job stress, and work family conflict toward employee turnover intention of PT

XYZ. This study belongs to the category of causal associative research using a

quantitative approach. The number of respondents are 79 employees, with census

sampling method. Data collection was done through the distribution of

questionnaires using Likert scale. Data were collected by questionnaires that have

been tested for validity and reliability. Data analysis technique used is multiple

regression. The results of research at a significant level of 5% indicate that: (1)

job satisfaction has a negative and significant effect on employee turnover

intention; (2) job stress positively and significantly affect employee turnover

intention; (3) Work Family conflict have a positive and significant impact on

employee turnover intention, and (4) simultaneously job satisfaction, job stress,

work family conflict have a positive and significant impact on employee turnover

intention.

Keywords: Job Stress, Job Satisfaction, Turnover Intention, Work Family

Conflict.

Page 5: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh variabel kepuasan kerja

terhadap turnover intention karyawan PT XYZ (2) Pengaruh variabel stres kerja

terhadap turnover intention karyawan PT XYZ (3) Pengaruh variabel konflik

peran ganda terhadap turnover intention karyawan PT XYZ, dan (4) Pengaruh

variabel kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik peran ganda terhadap turnover

intention karyawan PT XYZ. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian

asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah responden

yang diambil sebanyak 79 orang karyawan, dengan metode sensus atau sampling

jenuh. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan

menggunakan skala Likert. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah diuji

validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi

berganda. Hasil penelitian pada taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa: (1)

kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention

karyawan; (2) stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover

intention karyawan; (3) konflik peran ganda berpengaruh positif dan signifikan

terhadap turnover intention karyawan, dan (4) secara simultan kepuasan kerja,

stres kerja, konflik peran ganda berpengaruh positif dan signifikan terhadap

turnover intention karyawan.

Kata kunci: Kepuasan Kerja, Konflik Peran Ganda, Stres Kerja, Turnover

Intention.

Page 6: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas

rahmat, hidayah dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN KONFLIK

PERAN GANDA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT

XYZ”. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sesuai dengan apa yang

diharapkan penulis. Adapun maksud dari pembuatan skripsi ini adalah untuk

memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada

Fakultas Bisnis President University. Penulis menyadari dalam pelaksanaan dan

penyusunan skripsi ini, penulis mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan kepada:

1. Grace Amin, S.Psi.,M.Psi, Psikolog, selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu dan pikiran, serta memberikan bimbingan, motivasi

dan pengarahan selama proses penulisan skripsi.

2. Dr. Dra. Genoveva, MM, selaku Kepala Program Studi Management

President University

3. Seluruh dosen dan staff President University yang telah membantu dalam

proses perkuliahan.

4. Seluruh karyawan dan manajer HRD PT XYZ, terima kasih atas kerja

sama dan bantuannya, sehingga semua selesai sesuai waktunya.

5. Kedua orang tua yang tersayang dan tercinta yang telah mendoakan dan

memberi dukungan kepada saya.

6. Teman-teman jurusan Management seluruh batch yang telah banyak

membantu dalam perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu per satu yang telah berkenan

memperlancar proses penelitian dari awal sampai selesainya penyusunan

skripsi, semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik, Amin.

Page 7: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

vi

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

dibutuhkan. Namun demikian, merupakan harapan bagi penulis bila karya tulis ini

dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan menjadi suatu karya yang

bermanfaat.

Cikarang, Indonesia, 31 Januari 2018

Riana Atika Sari

Page 8: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

ABSTRACT .......................................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 7

1.3 Rumusan Masalah Penelitian ............................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8

1.5 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ........................................................ 8

1.6 Kegunaan Penelitian ......................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 10

2.1 Kepuasan Kerja ............................................................................................... 10

2.1.1 DefinisiKepuasan Kerja ............................................................................. 10

2.1.2 IndikatorKepuasan Kerja ........................................................................... 11

2.1.3 PengaruhKepuasan Kerja terhadap Turnover Intention ............................. 12

2.2 Stres Kerja ....................................................................................................... 13

2.2.1 Definisi Stres Kerja .................................................................................... 13

2.2.2 Indikator Stres Kerja .................................................................................. 14

2.2.3 Pengaruh Stres Kerja terhadap Turnover Intention ................................... 15

Page 9: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

viii

2.3 Konflik Peran Ganda....................................................................................... 15

2.3.1 Definisi Konflik Peran Ganda .................................................................... 15

2.3.2 Indikator Konflik Peran Ganda .................................................................. 16

2.3.3 Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Turnover Intention ................... 17

2.4 Turnover Intention .......................................................................................... 17

2.4.1 Definisi Turnover Intention ....................................................................... 17

2.4.2 Faktor-faktor Turnover Intention ............................................................... 19

2.4.3 Indikator Turnover Intention...................................................................... 20

2.4.4 Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Konflik Peran Ganda terhadap

Turnover Intention ................................................................................................ 21

2.5 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 22

2.6 Kerangka Pemikiran........................................................................................ 25

2.7 Definisi Operasional Variabel ......................................................................... 26

2.8 Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 28

3.1 Desain Penelitian ............................................................................................ 28

3.2 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 28

3.3 Desain Sampel ................................................................................................ 31

3.3.1 Populasi ...................................................................................................... 31

3.3.2 Sampel........................................................................................................ 31

3.4 Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 32

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 32

3.6 Uji Coba Instrumen ......................................................................................... 32

3.6.1 Uji Validitas ............................................................................................... 32

3.6.2 Uji Reliabilitas ........................................................................................... 33

3.7 Metode Analisis Data ...................................................................................... 33

Page 10: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

ix

3.7.1 Analisis Deskriptif ..................................................................................... 33

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 35

3.7.2.1 Uji Normalitas ....................................................................................... 35

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas ............................................................................. 35

3.7.2.3 Uji Heterokesdasititas ........................................................................... 36

3.8 Analisis Regresi Linear Berganda .................................................................. 36

3.9 Uji Hipotesis ................................................................................................... 37

3.9.1 Uji t Statistik (Signifikansi Pengaruh Parsial) ........................................... 37

3.9.2 Uji f Statistik (Uji Simultan) ...................................................................... 37

3.10 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................................................... 38

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 39

4.1 Profil Perusahaan ............................................................................................ 39

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 39

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan........................................................................... 40

4.1.2.1 Visi PT XYZ ......................................................................................... 40

4.1.2.2 Misi PT XYZ ........................................................................................ 41

4.2 Analisis Data ................................................................................................... 41

4.2.1 Analisis Deskriptif ..................................................................................... 41

4.2.1.1 Analisis Karateristik Responden ........................................................... 41

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ................................................................. 44

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 46

4.2.2.1 Uji Validitas .......................................................................................... 47

4.2.2.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 49

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 50

4.2.3.1 Uji Normalitas ...................................................................................... 50

Page 11: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

x

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas ............................................................................ 52

4.2.3.3 Uji Heterokesdasititas .......................................................................... 53

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................. 54

4.2.5 Uji Hipotesis .............................................................................................. 56

4.2.5.1 Uji t Statistik (Signifikansi Pengaruh Parsial) ...................................... 56

4.2.5.2 Uji f Statistik (Uji Simultan) ................................................................. 58

4.2.6 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................................................... 59

4.3 Pembahasan..................................................................................................... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 65

5.2 Saran ............................................................................................................... 65

5.2.1 Saran Bagi Perusahaan ............................................................................... 65

5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

LAMPIRAN......................................................................................................... 70

Page 12: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data turnover Karyawan PT. XYZ ......................................................... 3

Tabel 1.2 Data Absensi Karyawan Tahun 2015-2017 ............................................ 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 22

Tabel 2.2 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 26

Tabel 3.1 Desain Kuesioner .................................................................................. 29

Tabel 3.2 Koefisien Determinasi .......................................................................... 38

Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 41

Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ........................................... 42

Tabel 4.3 Karateristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ..................... 42

Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................. 43

Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ................................ 44

Tabel 4.6 Analisis Kepuasan Kerja, Stres Kerja dan Konflik Peran Ganda

terhadap Turnover intention .................................................................................. 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Kepuasan Kerja.............................. 47

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Stres Kerja ..................................... 48

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Konflik Peran Ganda ..................... 48

Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Turnover Intention ....................... 49

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 50

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolineritas ................................................................... 53

Tabel 4.13 Hasil Estimasi Analisis Regresi .......................................................... 55

Tabel 4.14 Hasil Uji t Hipotesis ............................................................................ 56

Tabel 4.15 Hasil Uji F Hipotesis........................................................................... 59

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi ........................................................................ 60

Page 13: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 25

Gambar 4.1 Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot ...................... 51

Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Histogram............................................. 52

Gambar 4.3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot” ........................... 54

Page 14: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ......................................................................... 71

Lampiran 2. Data Uji Instrumen Jawaban Kuesioner Responden ........................ 77

Lampiran 3. Data Responden ................................................................................ 79

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 80

Lampiran 5. Hasil Uji Relibialitas ........................................................................ 84

Lampiran 6. Hasil Uji Deskriptif .......................................................................... 85

Lampiran 7. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 85

Lampiran 8. Hasil Uji Regresi .............................................................................. 87

Lampiran 9. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 88

Lampiran 10. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................................... 89

Page 15: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sebuah aset organisasi yang dapat

mempengaruhi sumber daya lainnya dalam menggerakkan kehidupan suatu

organisasi. SDM sangat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi. Di era

yang semakin maju saat ini, tidak sedikit organisasi yang telah sadar akan

pentingnya menjaga dan memelihara sumber daya manusia dengan baik. SDM

menjadi hal yang sangat penting dalam proses penentuan keberhasilan suatu

perusahaan sehingga menyebabkan timbulnya tuntutan akan pentingnya

peranan manajemen sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan

(Alfresia, 2016).

Turnover merupakan proses pergerakan karyawan keluar dari suatu organisasi.

Turnover itu sendiri dapat berupa pengunduran diri karyawan, perpindahan keluar

organisasi, pemberhentian atau kematian anggota organisasi (Witasari, 2009).

Tingkat turnover yang tinggi menjadi permasalahan yang serius bagi perusahaan

karena harus menghadapi beberapa jumlah karyawan yang memilih meninggalkan

perusahaan pada periode tertentu. Turnover karyawan yang terjadi dalam suatu

organisasi dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap

kondisi karyawan, juga peningkatan biaya rekrutmen.

Tingkat turnover tinggi yang terjadi di suatu perusahaan dapat diukur dari

seberapa besar minat untuk berpindah pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan.

Keinginan untuk keluar dari pekerjaan (turnover intention) pada karyawan dapat

memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan apalagi hingga berujung

pada keputusan karyawan untuk meninggalkan organisasi. Maka dari itu, perlu

diketahui apa saja faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada keinginan untuk

Page 16: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

2

keluar dari pekerjaan (turnover intention) sehingga peurusahaan dapat menekan

terjadinya turnover. Beberapa penelitian menunjukan bahwa turnover intention

terkait dengan kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik peran ganda.

Alfresia (2016) pada penelitian yang di lakukan menemukan bahwa adanya

pengaruh yang negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention, yang artinya

semakin rendahnya kepuasan kerja karyawan maka akan semakin tinggi tingkat

keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan dan stres kerja memberikan

pengaruh positif terhadap turnover intention. Apabila karyawan merasakan

kepuasan kerja yang rendah, stress kerja yang tinggi dan kurangnya komitmen

organisasi maka karyawan akan memutuskan untuk keluar dari perusahaan.

Penelitian dalam jurnal Komariah dkk (2014) menemukan adanya pengaruh yang

positif konflik peran terhadap niat untuk keluar kerja, dimana semakin tinggi

konflik peran yang dialami karyawan dan menunjukkan ketidakjelasan peran atau

tanggung jawab karyawan di perusahaan, maka niat karyawan untuk keluar dari

perusahaan dan mencara pekerjaan di tempat lain akan mengalami peningkatan.

Sebaliknya, apabila konflik peran yang dialami karyawan rendah dan

menunjukkan kejelasan tugas karyawan di perusahaan, maka akan semakin

rendah minat karyawan untuk keluar dari perusahaan.

Turnover karyawan juga terjadi di PT XYZ yang merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak di bidang pemasok umum dan distributor suku cadang mesin

industri dan automasi, berlokasi di Jalan Kapuk Timur Delta Silicon 5, Lippo

Cikarang, Kabupaten Bekasi. Tingkat turnover karyawan yang tinggi terjadi di

PT XYZ menjadi perhatian serius karena dapat berdampak pada perkembangan

perusahaan. Berikut data turnover karyawan PT XYZ tahun 2015- 2017.

Page 17: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

3

Tabel 1.1

Data turnover Karyawan PT XYZ

2015 2016 2017

Bulan Jml.

Kary

In Out % Bulan Jml.

Kary

In Out % Bulan Jml.

Kary

In Out %

Januari 103 0 2 2% Januari 96 0 3 3% Januari 84 2 3 4%

Februari 101 1 2 2% Februari 93 1 1 1% Februari 83 0 1 1%

Maret 100 0 2 2% Maret 93 1 2 2% Maret 82 1 0 0%

April 98 1 1 1% April 92 3 1 1% April 83 2 1 1%

Mei 98 3 4 4% Mei 94 1 4 4% Mei 84 1 1 1%

Juni 97 3 1 1% Juni 91 0 3 3% Juni 84 1 3 4%

Juli 99 0 1 1% Juli 88 0 0 0% Juli 82 0 1 1%

Agustus 98 0 1 1% Agustus 88 0 1 1% Agustus 81 1 3 4%

September 97 1 1 1% September 87 1 1 1% September 79 1 2 3%

Oktober 97 0 2 2% Oktober 87 0 3 3% Oktober 78 1 2 1%

November 95 2 0 0% November 84 2 1 1% November 77 0 2 3%

Desember 97 0 1 1% Desember 85 0 1 1% Desember 75 0 2 3%

Rata-rata 11 18 7% Rata-rata 9 21 13

%

Rata-rata 10 21 14

%

Sumber: HRD PT XYZ, 2017

Perhitungan persentase tingkat perputaran karyawan dengan menggunakan rumus

LTO (Labour Turnover), yaitu sebagai berikut:

Turnover = ∑(�������� ��������������� �����)

�/�∑(�������� ������������� �����) � 100%

Page 18: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

4

(Sumber: Sugiyono, 2014)

Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa tingkat turnover karyawan yang

cukup tinggi yaitu sebesar 14% terjadi pada tahun 2017. Data menunjukan bahwa

setiap bulannya jumlah karyawan yang keluar tidak konsisten dan cenderung

mengalami peningkatan di banding tahun sebelumnya, maka dapat di katakan

terjadi masalah tingginya turnover intention. Karyawan yang dimaksud yakni

seluruh karyawan dalam berbagai divisi baik karyawan tetap maupun kontrak.

Perusahaan perlu menjaga tingkat turnover karyawan agar tidak melebihi angka

10% (Sullivan, 2009). Hal ini juga menjelaskan bahwa jika annual turnover suatu

perusahaan melebihi angka 10%, maka turnover di dalam perusahaan tersebut

dapat di kategorikan tinggi.

Dapat terlihat pada tabel 1.1 bahwa dalam tiga tahun terakhir tingkat turnover

karyawan PT XYZ tiap tahunnya melebihi angka 10%, pada tahun 2015 terjadi

turnover karyawan sebesar 7% atau 18 orang, tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar

13% atau 21 orang, dan pada tahun 2017 sebesar 14% atau 21 orang. Ini

menunjukan bahwa perusahaan memiliki permasalahan yang cukup serius di lihat

dari tingkat turnover melebihi angka 10% sejalan dengan penelitian dari Sullivan

(2009).

Dari sekian banyaknya faktor yang menjadi penyebab terjadinya turnover

intention diantaranya adalah kepuasan kerja, stres kerja , dan konflik peran ganda

sebagai variabel yang mempengaruhi tingkat turnover intention karyawan, hal

itu sejalan dengan hasil penelitian dari Dwiningtyas (2015), Alfresia (2016), dan

Komariah dkk (2014).

Selain itu, dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Manager HRD PT XYZ

mengenai permasalahan tingkat turnover yang tinggi, dapat diketahui adanya

indikasi ketidakpuasan karyawan selama bekerja di perusahaan. Indikasi tersebut

salah satunya yaitu penilaian dalam menetapkan promosi jabatan karyawan yang

di tetapkan perusahaan di anggap belum maksimal, hal ini disebabkan sistem

karir yang belum jelas. Pelaksanaan promosi jabatan yang di lakukan

perusahaan hanya atas dasar waktu lama kerja (senioritas). Alasannya, karyawan

Page 19: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

5

yang memiliki waktu kerja yang lebih lama memiliki keterampilan dan

pengalaman lebih banyak dalam bekerja. Promosi jabatan jarang sekali

dilakukan, karena hanya atas dasar keinginan pimpinan. Hal ini membuat

karyawan menjadi merasa tidak puas terhadap pekerjaannya. Karyawan

cenderung mudah merasa bosan dengan pekerjaannya karena kurang

mempunyai kesempatan untuk menjadi lebih maju dan belajar hal-hal yang baru

dalam pekerjaannya. Indikasi lain terkait ketidakpuasan karyawan adalah

tingginya tingkat absensi karyawan. Seperti yang diungkapkan oleh

Mangkunegara (2007) dalam Mulyani (2008) yang menyatakan bahwa Kepuasan

kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover karyawan yang rendah,

sedangkan karyawan-karyawan yang kurang puas biasanya turnovernya lebih

tinggi. Karyawan-karyawan yang kurang puas cenderung tingkat kehadiran

(absen) tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan

subjektif.

Sejalan dengan pendapat dari Mangkunegara (2007) dalam Mulyani (2008),

rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan dialami pula oleh PT XYZ. Selama

kurun waktu tahun 2015-2017, terjadi kenaikkan tingkat ketidakhadiran

karyawan. Hal ini dapat terlihat dalam tabel 1.2:

Tabel 1.2

Data Absensi Karyawan tahun 2015-2017

Tahun Keterangan Absensi

Jumlah Karyawa

n

Jumlah Hari Kerja

Jumlah Hari Kerja seluruhny

a

Jumlah Absensi

Rata-rata Presentase Absensi

Karyawan/bulan

S I A

2015 803 214 8 97 246 24186 1025 4%

2016 881 255 9 85 246 22093 1145 5%

2017 951 285 6 75 241 19511 1242 6%

Sumber: HRD PT XYZ 2017

Dari tabel 1.2 dapat menjelaskan tingkat ketidakhadiran keseluruhan karyawan

PT XYZ dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2015-2017. Rata-rata

Page 20: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

6

persentase ketidakhadiran karyawan tiap bulannya di tahun 2015 mencapat

4%,2016 mencapai 5%, dan 2017 sebesar 6%. Menurut Mudiartha (2011) dalam

Widiasa (2013), bahwa rata-rata tingkat absensi 0-3 persen per bulan masih di

anggap baik, > 3–10 persen per bulan dianggap rendah, absensi > 10-20 persen

per bulan menunjukkan disiplin kerja yang buruk dan tidak layak di dalam

perusahaan. Dari tabel 1.2 di atas, rata-rata tingkat absensi setiap bulannya pada

tahun 2015, 2016, dan 2017 melebihi angka 3% dimana ini merupakan salah satu

indikasi adanya masalah terdapat ketidakpuasan kerja karyawan.

Faktor lain adanya turnover intention adalah meningkatnya stres kerja yang di

alami karyawan. Terlihat dari tabel 1.1 di atas, bahwa peningkatan turnover

karyawan semakin tinggi, sudah pasti berdampak negatif pada kinerja kerja

perusahaan dikarenakan pekerjaan karyawan sebelumnya yang keluar harus

dibebankan kepada karyawan lain yang mengakibatkan meningkatnya stres kerja

yang dirasakan karyawan karena kurangnya kemampuan individu serta waktu dan

kurangnya dukungan dari atasan dalam menyelesaikan semua pekerjaan tersebut.

Pembebanan pekerjaan tersebut juga membuat karyawan menjadi tidak puas

dalam bekerja, dikarenakan tidak disertakan dengan pemberian balas jasa yang

sesuai dengan pembebanan pekerjaan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya

peran perusahaan dalam mengurangi stres kerja yang dirasakan karyawan dan

meningkatkan kepuasan kerja agar tidak bertambah tinggi tingkat turnover

karyawan di tahun-tahun berikutnya.

Selanjutnya, faktor konflik peran ganda juga menjadi salah satu faktor penyebab

karyawan ingin berpindah pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan staff

HRD PT XYZ, para karyawan yang memiliki beban pekerjaan terlalu padat,

namun memiliki tuntutan dari keluarga yang tinggi akan memilih untuk keluar

dari pekerjaan dan mencari pekerjaan lain. Ada juga beberapa karyawan yang

memilih untuk mencari pendapatan lain dengan menambahkan pekerjaan lain

diluar sebagai karyawan dalam perusahaan tersebut. Kondisi seperti ini dapat

menyebabkan munculnya konflik peran, dimana karyawan tidak hanya bekerja

di perusahaan, namun juga memiliki beban pekerjaan lainnya demi memenuhi

kebutuhan hidup mereka. Selain itu, khusus karyawan wanita yang sudah

Page 21: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

7

menikah tidak sedikit dari mereka yang ingin keluar dari pekerjaan dan memilih

menjadi ibu rumah tangga karena ketidaksanggupannya menjalankan peran ganda

menjadi seorang ibu dan karyawan di perusahaan. Dari peristiwa konflik peran

inilah yang menyebabkan karyawan mengalami kelelahan emosional yang

disebabkan oleh pekerjaan dan peran lain yang mereka miliki, sehingga muncul

keinginan untuk meninggalkan perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara kepuasan kerja, stres kerja dan

konflik peran ganda terhadap niat keluar karyawan (turnover intention) dengan

judul “ Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Konflik Peran Ganda

terhadap Turnover Intention Karyawan PT XYZ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari ulasan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan

yang ada sebagai berikut:

1. Terjadi turnover karyawan yang cukup tinggi yang melebihi angka

standar yaitu 10%.

2. Kepuasan kerja karyawan yang kurang, karena kesempatan untuk maju dan

memiliki jabatan yang kurang diberikan serta pekerjaan yang dianggap tidak

sesuai dan di luar kemampuan karyawan.

3. Karyawan diberi beban pekerjaan ganda akibat dari tingginya turnover

karyawan sehingga menyebabkan stres kerja yang tinggi.

4. Adanya konflik peran ganda yang di rasakan karyawan karena ketidakpuasan

kerja dan tanggung jawab atas salah satu peran yang lebih penting.

1.3 Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention pada

karyawan di PT XYZ?

Page 22: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

8

2. Apakah terdapat pengaruh stres kerja terhadap turnover intention pada

karyawan di PT XYZ?

3. Apakah terdapat pengaruh konflik peran ganda terhadap turnover intention

pada karyawan di PT XYZ?

4. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik peran

ganda secara simultan terhadap turnover intention pada karyawan di PT

XYZ?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention pada

karyawan di PT XYZ.

2. Mengetahui pengaruh stres kerja terhadap turnover intention pada

karyawan di PT XYZ .

3. Mengetahui pengaruh konflik peran ganda terhadap turnover intention

pada karyawan di PT XYZ .

4. Mengetahui pengaruh kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik peran ganda

terhadap turnover intention pada karyawan di PT XYZ .

1.5 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, stres kerja,

dan konflik peran ganda terhadap turnover intention pada seluruh karyawan PT

XYZ sejumlah 79 orang dari seluruh divisi. Peneliti akan membatasi masalah

tentang pengaruh kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik peran ganda terhadap

turnover intention.

1.6 Kegunaan Penelitian

1. Bagi pihak Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengelola SDM beserta segala kebijakan yang berkaitan

langsung dengan seluruh aspek SDM secara lebih baik.

Page 23: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

9

2. Bagi pihak Akademis

Diharapkan penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan menambah wawasan

dan pengetahuan di bidang manajemen, khususnya manajemen sumber daya

manusia.

3. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak informasi dan wawasan bagi

penelitian selanjutnya dan bagi perusahaan lain dalam bidang sumber daya

manusia.

Page 24: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan Kerja

2.1.1 Definisi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja menjadi hal yang sangat penting bagi setiap karyawan. Seorang

karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan memberikan dampak

yang positif dalam beberapa hal, salah satunya adalah menurunnya niat untuk

meninggalkan perusahaan.

Kepuasan merupakan cermin dari perasaan seorang pekerja terhadap

pekerjaannya. Robbin (2009) dalam Alfresia (2016) menyebutkan kepuasan kerja

adalah suatu tindakan umum seorang pekerja terhadap pekerjaannya, selisih

antara banyaknya ganjaran yang mereka terima dan yang mereka yakini

seharusnya mereka terima. Kepuasan kerja ditentukan oleh beberapa faktor

seperti kerja yang menantang, kondisi dan rekan kerja yang mendukung, serta

kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

Menurut Hasibuan (2001) dalam Syafrizal (2011), kepuasan kerja merupakan

sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini

dicerminkan dari moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan dalam

pekerjaan diartikan sebagai kepuasan kerja yang dapat dinikmati dalam

pekerjaan seperti memperoleh pujian hasil kerja, penempatan pekerjaan,

perlakuan, dan kondisi lingkungan kerja. Sementara, kepuasan kerja di luar

pekerjaan yaitu kepuasan yang dapat dinikmati di luar pekerjaan dengan

besarnya balas jasa yang akan diperoleh dari hasil kerjanya demi mencukupi

kebutuhan. Dengan demikian, kombinasi dari kepuasan dalam dan luar

pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional

yang seimbang antara balas jasa dengan pelakasanaan pekerjaannya. Menurut

Robbins (2002: 36) dalam Dwiningtyas (2015) menyebutkan bahwa kepuasan

Page 25: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

11

kerja cenderung mengacu pada sikap individu secara umum terhadap

pekerjaannya. Seseorang yang puas dengan pekerjaannya akan menunjukkan

sikap positif terhadap pekerjaannya, sebaliknya, seseorang yang tidak puas

dengan pekerjaanya akan menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan

tersebut.

2.1.2 Indikator Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja berkaitan dengan prospek dengan pekerjaannya, apakah

memberikan harapan untuk berkembang atau tidak. Semakin aspek-aspek

harapan terpenuhi, maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja. Kepuasan kerja

menurut Luthans dalam Witasari (2009) diukur dengan lima indikator yaitu:

1. Pekerjaan itu sendiri

Pekerjaan merupakan sumber utama dari kepuasan karyawan. Dimana jika

pekerjaan yang diberikan perusahaan bisa memberikan tugas yang menarik,

kesempatan untuk memajukan karyawan, dan kesempatan untuk belajar, maka

karyawan akan puas dengan pekerjaan tersebut. Robbin (2008) dalam Witasari

(2009) menyebutkan bahwa karyawan cenderung akan lebih menyukai pekerjaan

yang dapat memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan

kemampuan mereka, menawarkan bermacam-macam tugas, kebebasan dan umpan

balik yang positif atas apa yang sudah mereka kerjakan dalam pekerjaannya,

sehingga akan tercipta kesenangan dan kepuasan dari diri karyawan.

2. Gaji

Gaji disebut sebagai faktor multidimensi dalam kepuasan kerja. Jumlah uang /

upah yang diterima karyawan menjadi penilaian atas kepuasan kerja, dan menjadi

tolak ukur layak atau tidaknya mereka menerima sejumlah uang tersebut atas

pekerjaan yang mereka lakukan. Menurut Judge dan Locke (1993) dalam

Witasari (2009), kepuasandmkerja diperoleh dari tingkat imbalan atau hasil yang

diperolehdmdaridmpekerjaan, dibandingkan dengan apa yangdmdiharapkan oleh

karyawan. Semakin lebih banyakdmyang diperoleh dari pekerjaan dibandingkan

dengan yang diharapkand maka semakin tinggi mkepuasan kerja tersebut.

Page 26: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

12

3. Supervisi

Gibson, et al dalam Witasari (2009) menyatakan seorang pemimpindmyang

dapatdmmenerapkandmgaya kepemimpinan yang tepat akan dapatdmmemuaskan

karyawannya. Semakin mereka menyukai gaya kepemimpinan yang diterapkan

atasannya, mereka akan semakin patuh dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.

4. Hubungan dengan teman kerja

Teman kerja yang kooperatif menjadi sumber kepuasan kerja seorang karyawan

yang paling sederhana. Robbins (2008) dalam Witasari (2009), menyatakan

memiliki teman kerja yang ramah dandmmendukung akan menghasilkan kepuasan

kerja karyawan yang meningkat.

5. Kesempatan promosi

Kesempatan promosi merupakan kesempatan individu untuk berkembang dan

memperluas keahlian dalam bidangnya. Hal ini menjadi dasar penting organisasi

dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan. Robbins (2008) dalam Witasari

(2009), menyatakan bahwa individudmyangdmmempersepsikandmbahwadmkeputusan

promosidmdibuatdmdengandmcaradmyangdmadil, kemungkinan besar akan mengalami

kepuasan dari pekerjaan mereka.

2.1.3 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

Kepuasan kerja merupakan dambaan setiap individu yang sudah bekerja. Masing-

masing karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai dengan nilai

yang dianutnya. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan karyawan maka semakin tinggi pula kepuasan yang

dirasakan. Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan

penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya. Mobley dkk

(1978) dalam Syafrizal (2011) mengemukakan bahwa kepuasan kerja memiliki

hubungan erat terhadap pikiran untuk berhenti kerja dan intensi untuk mencari

pekerjaan lain. Intensi untuk berhenti pada akhirnya memiliki hubungan

signifikan terhadap turnover sebenarnya.

Page 27: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

13

Pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention telah dikemukakan dalam

penelitian Sari (2014) bahwa individu yang merasa terpuaskan dengan

pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam organisasi. Sedangkan individu

yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih keluar dari

organisasi. Selanjutnya dalam penelitian Alfresia (2016) menyatakan bahwa

kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention.

Sesuai dengan hal-hal tersebut diatas telah membuktikan bahwa kepuasan kerja

merupakan faktor penting dalam menekan turnover intention karyawan.

2.2 Stress Kerja

2.2.1 Definisi Stres Kerja

Stres adalah kondisi dinamik yang di dalamnya individu menghadapi

peluang, kendala (constraints) atau tuntutan (demands) yang terkait dengan apa

yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti

tetapi penting. Secara lebih khusus, stres terkait dengan kendala dan tuntutan.

Kendala adalah kekuatan yang mencegah individu dari melakukan apa yang

sangat diinginkan sedangkan tuntutan adalah hilangnya sesuatu yang sangat

diinginkan. (Robbins, 2002) dalam Dwiningtyas (2015).

Menurut Handoko (2008) dalam Alfresia (2016) stress adalah suatu kondisi

ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses beropikir dan kondisi seseorang.

Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk

menghadapi lingkungan.

Mangkunegara (2000) dalam Sari (2014) menyebutkan bahwa stres kerja adalah

perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam

menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini dapat menimbulkan emosi tidak stabil,

perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok berlebihan, tidak

bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami

gangguan pencernaan.

Page 28: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

14

Stres yang dialami oleh individu dalam lingkungan pekerjaannya seringkali

dipicu oleh hal-hal yang berasal dari dalam diri karyawan (internal factor) dan

dari luar (external factor) yang membawa konsekuensi berbeda bagi masing-

masing individu tergantung bagaimana mereka merespon penyebab stres.

Menurut Anatan dan Ellitan (2007) dalam Sari (2014) faktor penyebab stres

meliputi: a. Extra organizational stresor, yaitu penyebab stres dari luar organisasi

meliputi perubahan sosial dan teknologi yang berakibatkan adanya perubahan

gaya hidup masyarakat, perubahan ekonomi dan finansial mempengaruhi pola

kerja seseorang, kondisi masyarakat relokasi dan kondisi keluarga. b.

Organizational stresor, penyebab stres dari dalam organisasi yang meliputi

kondisi kebijakan dan strategi administrasi, struktur dan desain organisasi, proses

organisasi, dan kondisi lingkungan kerja. c. Group stresor, penyebab stres dan

kelompok dalam organisasi yang timbul akibat kurangnya kesatuan dalam

melaksanakan tugas dan kerja terutama pada level bawahan, kurangnya dukungan

dari atasan, munculnya konflik antar personal, interpersonal, dan antar kelompok.

d. Individual stresor, stres yang berakibat dari dalam diri individu yang muncul

akibat konflik dan ambiguitas peran, beban kerja yang terlalu berat, dan

kurangnya pengawasan dari pihak perusahan.

2.2.2 Indikator Stres Kerja

Mangkunegara (2000) dalam Sari (2014) menyebutkan bahwa stres kerja diukur

oleh beberapa hal, antara lain: beban kerja yang terlalu berat, waktu kerja yang

mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat,

otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab,

konflik kerja, serta perbedaan nilai antara karyawan dengan pemimpin. Stres kerja

diukur melalui empat indikator (Mangkunegara, 2000) yakni:

a. Beban kerja, yaitu sekumpulan tugas dan pekerjaan yang berkaitan dengan

organisasi dan harus diselesaikan dalam waktu tertentu.

b. Waktu kerja, yaitu suatu periode waktu yang mengikat karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan berkaitan dengan organisasi.

Page 29: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

15

c. Umpan balik yang didapatkan, yaitu suatu respon tindakan yang diberikan

atasan, bawahan dan rekan kerja terhadap tindakan yang dilakukan.

d. Tanggung jawab, yaitu keadaan wajib memikul dan menanggung semua

konsekuensinya yang berkaitan dengan pekerjaan dan jabatan yang diemban.

2.2.3 Pengaruh Stres Kerja terhadap Turnover Intention

Handoko (2001) dalam Dwiningtyas (2015) mengemukakan bahwa stres kerja

merupakan suatu keadaan atau kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,

proses berpikir dan kondisi seseorang. Ketika karyawan mengalami tekanan di

dalam perkerjaanya, maka karyawan akan merasakan stres yang berlebihan

sampai akhirnya akan berpikir untuk keluar dari organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Dwiningtyas (2015) menyebutkan bahwa stres

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention dimana

artinya semakin tinggi stres kerja yang dialami karyawan maka semakin tinggi

intensi keluar yang mereka miliki.

2.3 Konflik Peran Ganda

2.3.1 Definisi Konflik Peran Ganda

Manusia merupakan makhluk yang memiliki banyak kepentingan, dan apabila

kepentingan-kepentingan itu datang secara bersamaan maka terjadilah konflik.

Konflik peran adalah konflik antar peran yang muncul karena terdapat tekanan

salah satu peran, baik dari sisi keluarga atau pekerjaan yang dapat saling

memengaruhi satu sama lain (Greenhaus & Beutell, 1985) dalam Ulfah (2015).

Konflik peran terjadi ketika perhatian dan waktu terlalu terpusatkan pada satu

peran saja, sehingga peran yang lain tidak dapat dipenuhi secara optimal.

Menurut Susanto (2010), Konflik peran ganda (work family conflict) adalah

konflik yang terjadi pada individu akibat menanggung peran ganda, baik dalam

pekerjaan (work) maupun keluarga (family). konflik pada dasarnya akan dialami

oleh tiap individu jika ia dihadapkan pada dua hal atau lebih yang bertentangan

dan dia harus membuat pilihan. konflik peran sendiri merupakan simultan dari

Page 30: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

16

dua atau lebih peran yang diharapkan, namun pemenuhan satu peran akan

bertentangan dengan peran lain.

Sedangkan menurut Ghayyur dan Jamal 2012) menyebutkan bahwa work family

confilct adalah dua arah dimana tuntutan pekerjaan mengganggu tuntutan

keluarga atau tanggung jawab misalnya tanggung jawab peduli keluarga

terganggu dengan tanggung jawab yang berhubungan dengan pekerjaan sehingga

menciptakan beberapa hasil yang tidak diinginkan seperti stres, kesehatan yang

buruk, konflik yang berhubungan dengan pekerjaan, ketidakhadiran dan turnover.

menurut Ayu (2015), Work family conflict didefinisikan sebagai suatu bentuk

konflik peran yang terjadi dalam diri karyawan yaitu tuntutan peran dari

pekerjaan dan keluarga yang tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal.

Work-family conflict dianggap isu penting dalam dunia bisnis saat ini (Burke &

El-Kot, 2010). Work-family conflict adalah konflik yang terjadi karena adanya

ketidakseimbangan peran antara tanggung jawab di tempat tinggal dengan di

tempat kerja (Boles et al., 2001) dalam Sari (2014).

Dapat dikatakan bahwa konflik peran ganda merupakan konflik yang terjadi

akibat adanya dua pengaruh peran yang sama-sama memiliki peranan penting

dalam menjalankan kehidupan seorang individu yaitu peran dalam pekerjaan dan

peran dalam keluarga.

2.3.2 Indikator Konflik Peran Ganda

Konflik Peran Ganda (Work-family conflict) adalah konflik peran yang timbul

karena adanya tekanan dari pekerjaan maupun dari keluarga. Indikator untuk

mengukur work-family conflict yang diadopsi dari instrumen yang dikembangkan

oleh Greenhaus dan Beutell (1985) yang diacu oleh Ulfah (2015) menjadi tiga

jenis work-family conflict, yaitu:

- Time-based conflict yaitu konflik yang terjadi karena waktu yang

dibutuhkan untuk menjalankan salah satu tuntutan (keluarga atau

pekerjaan) dapat mengurangi waktu untuk menjalankan tuntutan yang

lainnya (pekerjaan atau keluarga).

Page 31: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

17

- Strain-based conflict yaitu konflik yang terjadi pada saat tekanan dari

salah satu peran mempengaruhi kinerja peran yang lainnya.

- Behavior-based conflict. yaitu konflik yang terjadi berhubungan

dengan ketidaksesuaian antara pola perilaku dengan yang diinginkan

oleh kedua bagian (pekerjaan atau keluarga)

2.3.3 Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Turnover Intention

Peran adalah suatu posisi yang mempunyai harapan yang berkembang dari norma

yang dibangun. Seorang individu seringkali memiliki peran ganda karena selain

sebagai karyawan juga memiliki peran di keluarganya, di lingkungannya dan lain-

lain. Peran-peran ini seringkali memunculkan konflik tuntutan dan konflik

harapan. Adanya peran ganda pada profesi sebagai karyawan tentu memunculkan

konflik peran dalam diri karyawan yang mempunyai dampak niat mereka untuk

keluar dari perusahaan (turnover intention). Menurut Greenhaus dan Beutell

(1985) dalam Ulfah (2015) mengemukakan konsep work family conflict

didefinisikan sebagai bentuk dari konflik peran yang ditandai oleh

ketidaksesuaian antara tanggung jawab rumah dan tempat kerja.

Pengaruh konflik peran ganda terhadap turnover intention telah dikemukakan

dalam penelitian Komariah dkk (2014) bahwa konflik peran berpengaruh positif

dan signifikan terhadap niat untuk keluar kerja dimana semakin tinggi konflik

peran di perusahaan akan semakin tinggi pula niat karyawan untuk keluar dari

perusahaan. Begitupun sebaliknya, semakin rendah konflik peran di perusahaan

akan semakin rendah pula niat karyawan untuk keluar dari perusahaan.

2.4 Turnover Intention

2.4.1 Definsi Turnover Intention

Intensi adalah niat atau keinginan yang timbul pada individu untuk melakukan

sesuatu. Sementara turnover adalah berhentinya atau penarikan diri seseorang

karyawan dari tempat bekerja. Dengan demikian, turnover intention (intensi

keluar) adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari

pekerjaannya (Zeffane, 1994) dalam Alfresia (2016).

Page 32: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

18

Menurut Mobley et al (1978) dalam Alfresia (2016) keinginan pindah kerja

(intention turnover) adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke

tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri. Mobley, et al (1978) keinginan

untuk pindah dapat dijadikan gejala awal terjadinya turnover dalam sebuah

perusahaan. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi organisasi

berupa jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu,

sedangkan turnover intention mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai

kelanjutan hubungan dengan organisasi yang belum diwujudkan dalam tindakan

pasti meninggalkan organisasi. Turnover dapat berupa pengunduran diri,

perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian atau kematian anggota

organisasi.

Menurut Harnoto (dalam Dwiningtyas, 2015) turnover intention ditandai oleh

berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan, diantaranya :

a) Absensi yang meningkat

Karyawan yang berkeinginan pindah kerja, biasanya ditandai dengan

absensi yang semakin meningkat. Tingkat tanggung jawab karyawan

dalam fase ini sangat kurang dibandingkan dengan sebelumnya.

b) Mulai malas bekerja

Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah kerja akan lebih

malas bekerja, karena orientasi karyawan ini adalah bekerja ditempat

lainnya yang dipandang lebih mampu memenuhi semua keinginan

karyawan bersangkutan.

c) Peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja

Berbagai pelanggaran terhadap tata tertib dalam lingkungan pekerjaan

sering dilakukan karyawan yang akan melakukan turnover. Karyawan

lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika jam-jam kerja berlangsung,

maupun berbagai bentuk pelanggaran lainnya.

Page 33: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

19

d) Peningkatan protes terhadap atasan

Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah kerja, lebih sering

melakukan protes terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan kepada atasan.

Materi protes yang ditekankan biasanya berhubungan dengan balas jasa

atau aturan lain yang tidak sependapat dengan keinginan karyawan.

e) Perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya

Biasanya hal ini berlaku untuk karyawan yang memiliki karakteristik

positif. Karyawan ini mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap

tugas yang dibebankan, dan jika perilaku positif karyawan ini meningkat

jauh dan berbeda dari baisanya justru menunjukan karyawan ini akan

melakukan turnover.

Robbins (2006) dalam Sari (2014), menjelaskan bahwa penarikan diri seseorang

keluar dari suatu organisasi (turnover) dapat diputuskan secara 2 sebab, yaitu:

1) Sukarela (voluntary turnover)

Voluntary turnover atau quit merupakan keputusan karyawan untuk

meninggalkan organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor

seberapa menarik pekerjaan yang ada saat ini, dan tersedianya alternatif

pekerjaan lain.

2) Tidak sukarela (involuntary turnover)

Sebaliknya, involuntary turnover atau pemecatan menggambarkan

keputusan pemberi kerja (employer) untuk menghentikan hubungan kerja

dan bersifat uncontrollable bagi karyawan yang mengalaminya (Shaw et

al., 1998).

2.4.2 Faktor-faktor Turnover Intention

Menurut Mobley, et al (1978) menyebutkan beberapa faktor yang menjadi

penyebab keinginan pindah kerja (Turnover Intention) adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Individu

Page 34: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

20

Organisasi adalah wadah yang memiliki tujuan yang ditentukan secara

bersama oleh orang-orang yang terlibatn didalamnya. Untuk mencapai

tujuan tersebut, maka diperlukann adanya interaksi yang

berkesinambungan dari unsur-unsur organisasi. Karakter individu yang

mempengaruhi keinginann pindah kerja antara lain seperti umur,

pendidikan, status perkawinan.

2. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dapat meliputi lingkungan fisik maupun sosial.

Lingkungan fisik meliputi keadaan suhu, cuaca, kontruksi, bangunan, dan

lokasi pekerjaan. Sedangkan lingkungan sosial meliputi sosial budaya di

lingkungan kerjanya, dan kualitas kehidupan kerjanya.

3. Kepuasan Kerja

Pada tingkat individual, kepuasan merupakan variabel psikologi yang

paling sering diteliti dalam suatu model intention to leave. Aspek

kepuasan yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk

meninggalkan organisasi meliputikepuasan akan gaji dan promosi,

kepuasan atas supervisor yang diterima, kepuasan dengan rekan kerja dan

kepuasan akan pekerjaan dan isi kerja.

4. Komitmen organisasi

Perkembangan selanjutnya dalam studi intention to leave memasukkan

konstruk komitmen organisasional sebagai konsep yang turut menjelaskan

proses tersebut sebagai bentuk perilaku, komitmen organisasional dapat

dibedakan dari kepuasan kerja. Komitmen mengacu pada respon

emosional (affective) individu kepada keseluruhan organisasi, sedangkan

kepuasan mengarah pada respon emosional atas aspek khusus dari

pekerjaan.

2.4.3 Indikator Turnover Intention

Menurut Mobley, et al (1978) dalam Sari (2014) indikator pengukuran turnover

intention terdiri atas:

1. Memikirkan untuk keluar (Thinking of Quitting): mencerminkan individu

untuk berpikir keluar dari pekerjaan atau tetap berada di lingkungan

Page 35: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

21

pekerjaaan. Diawali dengan ketidakpuasan kerja yang dirasakan oleh

karyawan, kemudian karyawan berpikir untuk keluar dari tempat

bekerjanya saat ini.

2. Pencarian alternatif pekerjaan (Intention to search for alternatives):

mencerminkan individu berkeinginan untuk mencari pekerjaan untuk

organisasi lain. Jika karyawan sudah mulai sering berfikir untuk keluar

dari pekerjaannya, karyawan tersebut akan mencoba mencari pekerjaan

diluar perusahaannya yang dirasa lebih baik

3. Niat untuk keluar (Intention to Quit): mencerminkan individu yang

berniat keluar. Karyawan berniat keluar apabila telah mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik dan nantinya akan diakhiri dengan keputusan

karyawan tersebut untuk tetap tinggal atau keluar dari pekerjaannya.

2.4.4 Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja dan Konflik Peran Ganda

terhadap Turnover Intention

Menurut Mobley et al (1978) dalam Alfresia (2016) keinginan pindah kerja

(turnover intention) adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke

tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri. Dalam penelitian Dwiningtyas

(2015) menyebutkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja dan an semakin

rendah stres kerja yang dirasakan oleh karyawan maka akan mengurangi turnover

intention karyawan. Kemudian dari sisi konflik peran ganda, Andika dkk (2015)

mengatakan bahwa karyawan yang mengalami work-family conflict dengan

kurangnya dukungan organisasi dan ketidakpuasan terhadap fleksibelitas waktu

akan meningkatkan turnover intention pada diri karyawan.

Apabila karyawan merasakan kepuasan kerja yang rendah, stres kerja dan konflik

peran ganda yang tinggi maka karyawan akan memutuskan untuk keluar dari

perusahaan, karena karyawan tidak mempunyai alasan untuk tetap berada dalam

perusahaan tersebut. Sehingga, dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi, dan

stres kerja serta konflik peran ganda yang rendah akan mengurangi keinginan

karyawan untuk keluar dari perusahaan.

Page 36: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

22

Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja, stres kerja dan konflik peran

ganda, ketiga variabel tersebut dapat berdampak atau menimbulkan pada

peningkatan keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan.

2.5 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian ini dapat

dirangkum dalam Tabel 2.1 :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1 Gama Dwi Syafrizal

2011 Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention serta dampaknya terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Hotel Horison Semarang)

X : Kepuasan Kerja Y : Turnover Intention M : Kinerja Karyawan

1. Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention 2. Turnover intention berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan 3. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan 4. Variabel turnover intention mampu menjadi variabel intervening antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

2 I Ketut R. Sudiarditha

2013 Pengaruh Work – Family conflict dan Job Satisfactionterhadap Turnover Intention (Suatu Studi Tenaga Kerja Kontrak Pada PT Sanpak Unggul Gunung Putri Bogor)

X1 : Work – Family conflict X2 : Job Satisfaction Y : Turnover Intention

1. Work family conflict berpengaruh positif terhadap turnover intentions 2. Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intentions; 3. Work family conflict dan

Page 37: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

23

kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap turnover intentions;

3 Komariah, Andi Tri Haryono, dan Maria M Minarsih

2014 Pengaruh Konflik Peran, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention pada CV. Bartec Semarang

X1 : Konflik Peran X2 : Kepuasan Kerja X3 : Komitmen Organisasi Y : Turnover Intention

1. Konflik peran berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat untuk keluar kerja 2. Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap niat untuk keluar kerja, 3. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat untuk keluar kerja

4 Rindi Nurlaila Sari

2014 Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention (Pada Hotel Ibis Yogyakarta)

X1 : Kepuasan Kerja X2 : Stres Kerja X3 : Komitmen Organisasi Y : Turnover Intention

1. Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention 2. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention. 3. Komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention. 4. Kepuasan kerja, stres kerja dan komitmen organisasi berpengaruh

Page 38: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

24

terhadap turnover intention.

5 Dwiningtyas 2015 Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, Dan Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intentionpada Karyawan CV. Aneka Ilmu Semarang

X1 : Kepuasan Kerja X2 : Stres Kerja X3 : Lingkungan Kerja Y : Turnover Intention

1. Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intentionkaryawan CV. Aneka Ilmu Semarang 2. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intentionkaryawan CV. Aneka Ilmu Semarang. 3. Lingkungan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intentionkaryawan CV. Aneka Ilmu Semarang

6 Vidya Prischa Alfresia

2016 Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover IntentionKaryawan (Studi Pada PT. Kajima Indonesia)

X1 : Kepuasan Kerja X2 : Komitmen Organisasi Y : Turnover Intention

1. Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan PT. Kajima Indonesia 2. Komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intentionkaryawan PT. Kajima Indonesia 3. Secara bersama-sama terdapat

Page 39: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

25

pengaruh negatif dan signifikan kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention karyawan PT. Kajima Indonesia.

2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam peneliian ini mengacu

pada tinjauan pustaka sehingga dapat digambarkan dalam model penelitian

sebagai berikut:

Sumber: Diolah oleh peneliti, 2018

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Page 40: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

26

2.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu

variabel diukur dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini ditentukan

berdasarkan landasan teori yaitu kepuasan kerja, stres kerja, konflik peran ganda

dan turnover intention. Gambaran lebih jelas mengenai variabel penelitian

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator

Kepuasan Kerja (X1)

Kepuasan Kerja merupakan keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian kerja atau pengalaman seseorang. (Luthans, 2006)

1. Pekerjaan itu sendiri 2. Gaji 3. Supervisi 4. Hubungan dengan teman kerja 5. Kesempatan promosi (Luthans, 2006)

Stres Kerja (X2) Stres Kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. (Mangkunegara, 2000)

1. Beban kerja 2. Waktu kerja 3. Umpan balik yang didapatkan 4. Tanggung jawab (Mangkunegara, 2000)

Konflik Peran Ganda (X3)

Konflik peran adalah konflik antar peran yang muncul karena terdapat tekanan salah satu peran, baik dari sisi keluarga atau pekerjaan yang dapat saling memengaruhi satu sama lain (Greenhaus &Beutell, 1985) dalam Komariah, dkk (2014)

1. Time-based conflict 2. Strain-based conflict 3. Behavior-based conflict (Greenhaus &Beutell, 1985) dalam Komariah, dkk (2014)

Turnover Intention (Y)

Turnover Intention adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri. (Mobley et al , 1978) dalam Sari (2014)

1. Memikirkan untuk keluar 2. Pencarian alternatif pekerjaan 3. Niat untuk keluar (Mobley et al , 1978) dalam Sari (2014)

Sumber: Diolah oleh peneliti, 2018

Page 41: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

27

2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil kajian diatas, maka peneliti

mengajukan beberapa hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1 : Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover

Intention.

H2 : Stres Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover Intention.

H3 : Konflik Peran Ganda Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Turnover Intention.

H4 : Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Konflik Peran Ganda berpengaruh

signifikan terhadap Turnover Intention.

Page 42: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dan studi kausal. Menurut Sekaran

(2006:158) dalam Agung, dkk (2013), Studi deskriptif yaitu penelitian untuk

mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang

diteliti dalam suatu situasi. Studi deskriptif memberikan kepada peneliti sebuah

riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan. Sedangkan, studi

kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua

variabel atau lebih (Umar, 2005) dalam Alfresia (2016). Penelitian ini

menjelaskan tentang hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-

variabel yang akan diteliti. Menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang

akan digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dinyatakan dengan

angka atau skala numerik (Kuncoro, 2003) dalam Sari (2014). Penelitian ini

menganalisis pengaruh kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik peran ganda

terhadap turnover intention.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket atau

kuesioner dimana terdapat 4 (empat) variabel yaitu kepuasan kerja, stres kerja,

konflik peran ganda dan turnover intention. Angket disajikan berisi 31

pernyataan, yang terdiri dari 9 item pernyataan tentang kepuasan kerja, 9 item

pernyataan tentang stres kerja, dan 7 item pertanyaan tentang konflik peran

ganda, dan 6 item pernyataan tentang turnover intention. Adapun pernyataan-

pernyataan tersebut disebutkan dalam desain kuesioner sebagai berikut:

Page 43: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

29

Tabel 3.1

Desain Kuesioner

Variabel Kepuasan Kerja (X1)

Indikator No. Pernyataan

Pekerjaan itu sendiri 1 Pekerjaan saya menarik.

2 Saya merasa senang dengan kesempatan untuk belajar hal-hal baru dalam pekerjaan saya.

Gaji 3 Saya puas dengan gaji yang saya terima untuk pekerjaan yang saya lakukan.

4 Saya puas dengan tunjangan yang saya terima dari Perusahaan.

Supervisi 5 Para manajer (atasan) tempat saya bekerja memberikan dukungan terhadap saya.

6 Para manajer tempat saya bekerja memberikan kebebasan terhadap saya dalam mengambil keputusan.

Hubungan dengan rekan kerja

7 Saya menikmati bekerja dengan teman-teman kerja disini.

8 Teman-teman kerja saya sangat kooperatif.

Kesempatan promosi 9 Saya puas dengan standar yang digunakan untuk promosi dalam perusahaan saya.

Variabel Stres Kerja (X2)

Indikator No. Pernyataan

Beban kerja 1 Saya sering membawa pekerjaan kantor pulang ke rumah

2 Saya merasakan beban kerja yang diberikan terlalu banyak.

3 Saya sering memikirkan pekerjaan bahkan saat saya beristirahat.

Waktu kerja 4 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan lebih banyak jika diberi waktu lebih lama

5 Ketika bekerja saya tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan karyawan lain.

Umpan balik yang diterima

6 Saya jarang diberikan pujian / penghargaan saat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

7 Saya memberikan saran untuk organisasi namun diabaikan.

Tanggung jawab 8 Tanggung jawab saya banyak namun tidak diberikan kewenangan yang cukup.

Page 44: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

30

9 Pekerjaan saya berisiko tinggi.

Variabel Konflik Peran Ganda (X3)

Indikator No. Pernyataan

Time-based conflict 1 Saya merasa kurang memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga.

2 Saya sering menggunakan hari libur saya untuk bekerja

Strain-based conflict 3 Permasalahan yang ada dalam keluarga mempengaruhi waktu dan produktivitas saya dalam bekerja

4 Tuntutan pekerjaan mempengaruhi kehidupan keluarga saya.

5 Saya sering mendapat teguran dari keluarga saya karena pekerjaan.

Behavior-based conflict 6 Saya sering merasa lelah setelah pulang bekerja.

7 Keluarga merasa tidak mendapat dukungan dari peran saya di rumah.

Variabel Turnover Intention (Y)

Indikator No. Pernyataan

Memikirkan untuk keluar

1 Saya pernah/sering berfikir untuk berhenti dari pekerjaan saya dan mencari pekerjaan lain.

2 Saya banyak berpikir untuk meninggalkan perusahaan tempat saya bekerja.

Pencarian alternatif pekerjaan

3 Saya akan berusaha untuk mencari pekerjaan lain secepatnya.

4 Saya aktif mencari alternatif untuk perusahaan lain.

Niat untuk keluar 5 Saya akan secepatnya memutuskan untuk segera meninggalkan perusahaan ini ini.

6 Jika saya punya tawaran pekerjaan lain yang dibayar sama dengan yang saya miliki, saya akan pergi dari sini dengan cepat.

Sumber: Diolah oleh peneliti, 2018

Menurut Sugiyono (2014) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu

alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu

untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam

maupun sosial.

Page 45: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

31

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan

data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono

(2014) menyebutkan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu

fenomena sosial”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen

angket atau kuesioner dengan pemberian skor sebagai berikut:

a. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju

b. Skor 4 untuk jawaban Setuju

c. Skor 3 untuk jawaban Ragu-ragu

d. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju

e. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju

3.3 Desain Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2004) dalam Syafrizal (2011) yang dimaksud dengan

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi

yang diambil adalah seluruh karyawan PT XYZ yang berjumlah 79 orang.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2004) dalam Syafrizal (2011), sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun penentuan

jumlah sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan

metode sensus berdasarkan pada ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2014) yang mengatakan bahwa: “Sampling Jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari

sampel jenuh adalah sensus.”

Sehingga, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 79 orang karyawan yang

masih aktif bekerja di PT XYZ. Penentuan metode ini disebabkan karena jumlah

populasi yang relatif kecil yaitu kurang dari 100 responden.

Page 46: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

32

3.4 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung di lapangan

pada perusahaan yang menjadi objek penelitian melalui penyebaran kuesioner

(Ferdinand, 2010).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti

melalui buku, jurnal dan artikel. Data ini digunakan sebagai pendukung data

primer dalam penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

atau angket. Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah

dirumuskan sebelumnya, dan kuesioner inilah yang akan dijawab oleh responden.

Kuesioner dipilih karena merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang

efisien untuk mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana

mengukur variabel penelitian.

3.6 Uji Coba Instrumen

3.6.1 Uji Validitas

Ghozali (2011) dalam Dwiningtyas (2011) menerangkan uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas ingin mengukur

apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat

mengukur apa yang hendak kita ukur.

Di dalam penelitian ini uji coba dilakukan terhadap 30 responden. Perhitungan uji

validitas dilakukan dengan program SPSS versi 16. Uji signifikan dilakukan

dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df)

= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Dalam penelitian ini jumlah

Page 47: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

33

sampel (n) = 30 dan besarnya df dapat dihitung 30 – 2 = 28, dengan df = 28 dan

alpha 0.05 didapat rtabel = 0.361. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai

positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sekaran (2006) dalam Sari (2014), uji reliabilitas adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahuin sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias dan

menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam

instrumen. Untuk mengukur reliabilitas instrumen dilakukan dengan

menggunakan nilai koefisien cronbach`s alpha yang mendekati 1 menandakan

reliabilitas dengan konsistensi yang tinggi.

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2006) dalam Sari (2014),

yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria alpha sebagai berikut :

a. 0.80 –1,0 = Reliabilitas Baik

b. 0,60 –0,79 = Reliabilitas Diterima

c. < 0,60 = Reliabilitas Buruk

3.7 Metode Analisis Data

Agar mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka

diperlukan metode analisis data yang benar. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan bantuan software SPSS 16. SPSS (Statistical Package for the

Social Sciences) adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk

menganalisis statistika. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini sebagai

berikut:

3.7.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2004) dalam Monica (2016), analisis deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-rata

Page 48: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

34

(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness (Ghozali, 2011).

1. Rata-Rata (Mean)

Mean merupakan nilai rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan data yang

representatif. Teknik ini digunakan untuk menjawab permasalahan seputar

turnover intention karyawan PT XYZ rata-rata dari kelompok tersebut.

Rumus mean :

Dimana:

x = rata-rata hitung

xi = nilai sampai ke i

n = jumlah sampel

2. Standar Deviasi

Standar deviasi atau simpangan baku mengukur bagaimana suatu nilai-nilai data

tersebar. Berikut adalah rumus standar deviasi.

Dimana:

S = simpangan baku

x = rata-rata hitung

xi = nilai sampai ke i

n = jumlah sampel

Page 49: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

35

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data

(Santosa dan Ashari, 2005). Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui

sebuah data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu

diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2007). Pengujian normalitas

dalam penelitian ini digunakan dengan melihat apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik tentu akan memiliki nilai residual

yang terdistribusi normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji

normalitas data adalah:

- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukan distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

- Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

sebaiknya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal

(Ghozali, 2011: 105). Salah satu alat untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas didalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan

lawannya serta nilai Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak di jelaskan oleh variabel

dependen lainnya. Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai

VIF lebih dari 10 (Ghozali, 2006 ).

Page 50: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

36

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011) dalam Sari (2014) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksinya adalah dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan

ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Sedangkan

dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali,

2011):

- Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)),

maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

- Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda, digunakan secara simultan untuk menguji

hipotesis yang diajukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh linier antara

variabel terikat dan variabel bebas, serta menganalisis pengaruh beberapa variabel

terikat terhadap variabel bebas. Mengingat dalam penelitian ini terdapat bukan

hanya satu variabel bebas, maka teknik analisis menggunakan model regresi

berganda (Singgih Santoso, 2012).

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Dimana:

Y = Turnover intention

α = Konstanta

X1 = Kepuasan Kerja

X2 = Stres Kerja

Page 51: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

37

X3 = Konflik Peran Ganda

β1-β3 = Koefisien regresi X1 – X3

e = kesalahan estimasi standar

3.9 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini.

Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, dilakukan dengan pengujian

secara parsial menggunakan uji t.

3.9.1 Uji t Statistik (Signifikansi Pengaruh Parsial)

Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak

berhubungan, memiliki rata-rata yang berbeda. Uji t dilakukan dengan cara

membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error

dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali, 2006).

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi dan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel

ditentukan sebagai berikut, yaitu:

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, dan nilai t hitung < t tabel maka

Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, dan nilai t hitung > t tabel maka

Ho ditolak dan Ha diterima .

3.9.2 Uji F Statistik (Uji Simultan)

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian

terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F

atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang

ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian

(Ghozali, 2006) dalam Syafrizal (2011).

Page 52: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

38

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

3.10 Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Menurut Ghozali (2011: 97) koefisien determinasi (R2) intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel

dependen. Nilai R antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan

yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin kuat,

sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat yang terjadi semakin lemah.

Menurut Sugiyono (2014) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Koefisien Determinasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Page 53: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

39

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT XYZ sendiri berdiri sejak 2 Oktober 2004. Sebagai perusahaan trading, saat

ini PT XYZ memiliki total karyawan sebanyak 79 orang. PT XYZ pertama kali

bertempat di Ruko Robson di Lippo Cikarang, namun sejak tahun 2016 lalu

tepatnya bulan April PT XYZ telah pindah di Kawasan Industri Delta Silicon 5.

Awalnya PT XYZ hanya menjadi perusahaan trading yang menjual spare part

bidang elektrikal dan automation. Namun, seiring berjalannya waktu PT XYZ

terus berkembang menjadi distributor resmi produk Siemens, Sole agent produk

BST International, dan juga menjadi perusahaan engineering yang di percaya oleh

beberapa perusahaan besar di Indonesia. Di tahun 2016 lalu, PT XYZ menjadi

perusahaan dengan “Best Achivement” untuk produk Siemens di seluruh

Indonesia. Konsep bisnis PT XYZ adalah penyedia produk listrik dan mekanik

multifaset untuk industri suku cadang dan penyedia mesin. Selain itu, PT XYZ

telah berkembang menjadi perusahaan engineering.

Dengan memberikan solusi berkualitas, kepercayaan bisnis dan kepuasan

pelanggan, PT XYZ selalu berhasil dalam menggunakan kemajuan Industri Mesin

& Otomasi teknologi untuk menciptakan solusi inovatif dan cepat untuk sistem

bahkan yang paling menantang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan

customer. Dengan puluhan tahun pengalaman tangan pertama di berbagai bidang,

PT XYZ telah mengembangkan sistem dan dapat menyelesaikan dalam jumlah

besar proyek di berbagai aplikasi industri.

Page 54: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

40

Umumnya produk yang di supply oleh PT XYZ adalah barang- barang elektrikal.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin tinggi kepercayaan customer

jenis produk lain seperti instrument, mekanikal juga bisa di supply.

PT XYZ adalah perwakilan resmi untuk merek berikut:

• SIEMENS, Jerman.

Siemens AG adalah sebuah perusahaan multinasional Jerman berkantor pusat di

Berlin dan Munich dan merupakan perusahaan terbesar di Eropa. Divisi utama

perusahaan adalah Industri, Energi, Kesehatan, dan Infrastruktur & Kota, yang

merupakan kegiatan utama perusahaan. PT XYZ sebagai Partner Resmi Siemens

di Indonesia. Beberapa produk Siemens yang PT XYZ distribusikan adalah

sebagai berikut:

1. Industrial Automation

2. Drives / Inverter

3. Low Voltage Control & Distribution

4. Tegangan Menengah Switchgear

5. High Voltage Switchgear

• BST-Eltromat, Jerman.

BST eltromat Internasional adalah produsen terkemuka sistem jaminan kualitas

untuk industri pengolahan web. Sejarah panjang BST Eltromat dimulai pada

tahun 1960 dan dengan pengalaman selama lebih dari 5 dekade sekarang, BST

Eltromat telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terbesar dengan jaringan

besar dari Jerman, Amerika untuk Asia. Fokusnya adalah pada produk dan

jaminan produksi sistem untuk pencetakan, kemasan dan web bahan lainnya

mengubah industri seperti film, karet dan produksi ban, serta sel dan baterai

manufaktur surya. PT XYZ menjadi satu-satunya agen tunggal untuk produk BST

eltromat Internasional.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

4.1.2.1 Visi PT XYZ

Untuk mendapatkan kepuasan customer dengan memberikan produk dan

pelayanan terbaik

Page 55: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

41

4.1.2.2 Misi PT XYZ

Untuk menjadi perusahaan Engineering yang terbesar dan dapat di andalkan di

Indonesia.

4.2 Analisis Data

4.2.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi: analisis karakterisitik responden,

analisis statisitik deskriptif yang terdiri dari: nilai maksimal, minimal, mean, dan

standar deviasi, serta kategorisasi jawaban responden. Adapun pembahasan

mengenai masing-masing analisis deskriptif disajikan sebagai berikut.

4.2.1.1 Analisis Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi: jenis

kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan terakhir dan lama bekerja. Deskripsi

karakteristik responden disajikan sebagai berikut:

1) Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-laki 39 49%

Perempuan 40 51%

Total 79 100%

Sumber :Hasil penelitian tahun 2018

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karyawan PT XYZ berdasarkan jenis kelamin

sedikit lebih di dominasi oleh karyawan yang berjenis kelamin perempuan yaitu

sebanyak 40 orang atau 51%, dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 39

orang atau 49%.

Page 56: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

42

2) Usia

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Jumlah Responden Presentase

< 25 tahun 53 67%

26-30 tahun 19 24%

31-35 tahun 6 8%

36-40 tahun 1 1%

Total 79 100%

Sumber :Hasil penelitian tahun 2018

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan usia < 25 tahun

berjumlah 53 orang (67%), responden dengan usia 26-30 tahun berjumlah 19

orang (24%), responden dengan usia 31-35 tahun berjumlah 6 orang (8%), dan

responden dengan usia 36-40 tahun berjumlah 1 orang (1%). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan PT XYZ yang menjadi sampel

dalam penelitian ini berumur < 25 tahun dengan persentase sebesar 67% dari

keseluruhan dan jumlah terkecil berada pada karyawan dengan umur 36-40 tahun

dengan presentasenya sebesar 1%.

3) Status Perkawinan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan status perkawinan disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Status Perkawinan Jumlah Responden Presentase

Belum Kawin 43 54%

Kawin 36 46%

Total 79 100%

Sumber :Hasil penelitian tahun 2018

Page 57: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

43

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karyawan PT XYZ yang berstatus kawin sebesar

46% atau sebanyak 36 orang dan karyawan yang belum kawin sebesar 54% atau

sebanyak 43 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan di PT XYZ

masih berstatus belum menikah.

4) Pendidikan Terakhir

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Presentase

D4/S1 24 30%

DiplomaD1/D2/D3 15 19%

SMA/SMK 40 51%

Total 79 100%

Sumber :Hasil penelitian tahun 2018

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa karyawan PT XYZ dengan tingkat

pendidikan SMA/SMK sebesar 51% atau 40 orang. Karyawan dengan tingkat

pendidikan D4/S1 sebesar 30% atau 24 orang. Untuk karyawan dengan tingkat

pendidikan Diploma D1/D2/D3 sebesar 19% atau 15 orang. Dengan demikian

terlihat bahwa mayoritas responden dengan pendidikan SMA/SMK.

5) Masa Kerja

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan masa kerja disajikan pada tabel

berikut ini:

Page 58: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

44

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja Jumlah Responden Presentase

< 1 tahun 6 8%

> 9 tahun 1 1%

1-3 tahun 50 63%

4-6 tahun 17 22%

7-9 tahun 5 6%

Total 79 100%

Sumber : Hasil penelitian tahun 2018

Karakteristik berdasarkan masa kerja yang di tunjukkan pada tabel 4.5 dan

gambar 4.5, bahwa responden dengan masa kerja kurang dari 1 tahun berjumlah 6

orang (8%), responden dengan masa kerja 1-3 tahun berjumlah 50 orang (63%),

masa kerja 4-6 tahun berjumlah 17 orang (22%), masa kerja 7-9 tahun berjumlah

5 orang (6%), dan masa kerja lebih dari 9 tahun berjumlah 1 orang (1%). Dengan

demikian terlihat bahwa responden dengan masa kerja 1-3 tahun merupakan masa

kerja yang paling dominan.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif variabel ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jawaban

responden terhadap variabel. Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah

Kepuasan kerja (X1), Stres kerja (X2), Konflik Peran Ganda (X3), dan Turnover

Intention (Y) PT XYZ. Hasil penelitian tersebut disajikan dalam tabel berikut

ini:

Page 59: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

45

Tabel 4.6

Analisis Variabel Kepuasan Kerja, Stres Kerja, Konflik Peran Ganda dan

Turnover Intention

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KK 79 1.00 4.89 2.5331 .69784

SK 79 1.11 5.00 3.8115 .54531

KPG 79 1.00 5.00 3.8861 .58068

TI 79 1.00 5.00 4.0000 .76236

Valid N (listwise) 79

Sumber : Output program SPSS 16

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa terdapat 4 variabel penelitian (kepuasan

kerja,stres kerja, konflik peran ganda dan turnover intention) dengan jumlah

sampel sebanyak 79 sampel. Dengan nilai minimum sebagai nilai terendah untuk

setiap variabel dan maximum untuk nilai tertinggi untuk setiap variabel dalam

penelitian. Dari tabel juga terlihat mean dari setiap nilai masing-masing variable

dan standar deviasi dari data masing-masing variabel. Beberapa penjelasan

mengenai perhitungan statistik dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Kepuasan Kerja (X1)

Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) sebesar 1.00 dan

skor tertinggi (maximum) sebesar 4.89 dengan jumlah responden 79. Rata–rata

skor jawaban dari variabel tersebut adalah 2.5331 dan standar deviasi sebesar

0.69784 sehingga standar deviasi lebih kecil dari rata–rata. Hal ini menunjukan

bahwa sebaran data kepada responden terhadap variabel kepuasan kerja (X1) pada

karyawan PT XYZ adalah baik.

Page 60: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

46

2. Variabel Stres Kerja (X2)

Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) sebesar 1.11 dan

skor tertinggi (maximum) sebesar 5.00 dengan jumlah responden 79. Rata–rata

skor jawaban dari variabel tersebut adalah 3.8115 dan standar deviasi sebesar

0.54531 sehingga standar deviasi lebih kecil dari rata–rata. Hal ini menunjukan

bahwa sebaran data kepada responden terhadap variabel stres kerja (X2) pada

karyawan PT XYZ adalah baik.

3. Variabel Konflik Peran Ganda (X3)

Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) sebesar 1.00 dan

skor tertinggi (maximum) sebesar 5.00 dengan jumlah responden 79. Rata–rata

skor jawaban dari variabel tersebut adalah 3.8861 dan standar deviasi sebesar

0.58068 sehingga standar deviasi lebih kecil dari rata–rata. Hal ini menunjukan

bahwa sebaran data kepada responden terhadap variabel konflik peran ganda (X3)

pada karyawan PT XYZ adalah baik.

4. Variabel Turnover Intention (Y)

Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) sebesar 1.00 dan

skor tertinggi (maximum) sebesar 5.00 dengan jumlah responden 79. Rata–rata

skor jawaban dari variabel tersebut adalah 4.0000 dan standar deviasi sebesar

0.76236 sehingga standar deviasi lebih kecil dari rata–rata. Hal ini menunjukan

bahwa sebaran data kepada responden terhadap variabel turnover intention (Y)

pada karyawan PT XYZ adalah baik.

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan jumlah sampel sebanyak

30 responden. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner

untuk mengukur variabel yang diteliti.

Page 61: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

47

4.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Spearman. Untuk

melakukan pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan software SPSS 16

dengan α = 0.05 dan df (n-2) = 28, maka r tabel sebesar 0.361. Hasil pengujian

validitas kepada 30 responden pada variabel kepuasan kerja, stres kerja, konflik

peran ganda dan turnover intention dapat dilihat dalam tabel 4.7, 4.8, 4.9, dan

tabel 4.10.

Tabel 4.7

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Kepuasan Kerja

No. rhitung rtabel Keterangan

1 0.698 0.361 Valid

2 0.697 0.361 Valid

3 0.642 0.361 Valid

4 0.707 0.361 Valid

5 0.717 0.361 Valid

6 0.842 0.361 Valid

7 0.752 0.361 Valid

8 0.636 0.361 Valid

9 0.710 0.361 Valid

Sumber : Output program SPSS 16 yang diolah

Berdasarkan tabel 3.1, menunjukan bahwa variabel Kepuasan Kerja mempunyai

rhitung > rtabel yaitu untuk N= 30 dengan taraf signifikan 5% adalah 0.361 ,

sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel Kepuasan Kerja yang

digunakan dalam penelitian ini adalah valid. Karena uji validitas untuk masing-

masing item dari variabel menunjukkan nilai yang berada di atas nilai rtabel yaitu

0.361.

Page 62: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

48

Tabel 4.8

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Stres Kerja

No. Rhitung rtabel Keterangan

1 0.626 0.361 Valid

2 0.769 0.361 Valid

3 0.874 0.361 Valid

4 0.673 0.361 Valid

5 0.656 0.361 Valid

6 0.661 0.361 Valid

7 0.742 0.361 Valid

8 0.772 0.361 Valid

9 0.685 0.361 Valid

Sumber : Output program SPSS 16 yang diolah

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan variabel stres kerja

diatas, diketahui bahwa semua item pernyataan yang berjumlah 9 nomor

dinyatakan valid karena memiliki nilai Rhitung > Rtabel sehingga semua butir

pertanyaan tersebut dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya untuk

mengukur stres kerja.

Tabel 4.9

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Konflik Peran Ganda

No. Rhitung rtabel Keterangan

1 0.568 0.361 Valid

2 0.650 0.361 Valid

3 0.477 0.361 Valid

4 0.562 0.361 Valid

5 0.706 0.361 Valid

6 0.435 0.361 Valid

7 0.602 0.361 Valid

Sumber : Output program SPSS 16 yang diolah

Page 63: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

49

Berdasarkan tabel 3.3, menunjukan bahwa variabel Konflik Peran Ganda

mempunyai rhitung > rtabel yaitu untuk N= 30 dengan taraf signifikan 5% adalah

0.361 , sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel Konflik Peran

Ganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid. Karena uji validitas

untuk masing-masing item dari variabel menunjukkan nilai yang berada di atas

nilai rtabel yaitu 0.361.

Tabel 4.10

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Turnover Intention

No. Rhitung rtabel Keterangan

1 0.773 0.361 Valid

2 0.860 0.361 Valid

3 0.755 0.361 Valid

4 0.716 0.361 Valid

5 0.854 0.361 Valid

6 0.680 0.361 Valid

Sumber : Output program SPSS 16 yang diolah

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan variabel turnover

intention diatas, diketahui bahwa semua item pernyataan yang berjumlah 9 nomor

dinyatakan valid karena memiliki nilai Rhitung > Rtabel sehingga semua butir

pertanyaan tersebut dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya untuk

mengukur turnover intention.

4.2.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan pada jumlah sampel yang ditentukan, yaitu 30 responden

dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas pada penelitian

ini disajikan pada tabel di bawah ini:

Page 64: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

50

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan

Kepuasan Kerja 0.940 Reliabel

Stres Kerja 0.945 Reliabel

Konflik Peran Ganda 0.681 Reliabel

Turnover Intention 0.850 Reliabel

Sumber : Output program SPSS 16 yang diolah

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pernyataan dari empat

variabel yang diteliti adalah reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen

pengumpulan data karena mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0,60.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regeresi,

variabel bebas atau variabel terikat atau kedua-duanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi

normal. Dalam penelitian ini Uji Normalitas dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan "Normal P-P Plot" dan kurva “Histogram". Untuk menganalisis dengan

bantuan SPSS bisa dilihat hasil outputnya pada gambar berikut :

Page 65: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

51

Sumber :Output Program SPSS 16

Gambar 4.1

Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot

Dari gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis-garis

diagonal dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data

yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas

terpenuhi.

Uji Normalitas selanjutnya dengan melihat pada gambar 4.7 berikut ini:

Page 66: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

52

Sumber :Output Program SPSS 16

Gambar 4.2

Hasil Pengujian Normalitas Histogram

Berdasarkan gambar 4.7 diatas terlihat bahwa Grafik Histogram memperlihatkan

sebaran data menyebar ke seluruh daerah kurva normal dan berbentuk lonceng

(bel-shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tak terhingga, sehingga

dapat dinyatakan bahwa data mempunya distribusi normal.

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar

variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai

toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi

Page 67: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

53

multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi dalam penelitian

ini disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Kepuasan Kerja (X1) 0.938 1.066 tidak terjadi multikolinearitas

Stres Kerja (X2) 0.304 3.290 tidak terjadi multikolinearitas

Konflik Peran Ganda

(X3) 0.303 3.303 tidak terjadi multikolinearitas

Sumber : Output program SPSS 16 yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi

di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10. Kesimpulannya adalah model regresi pada

penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas dan uji multikolinieritas terpenuhi.

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam

penelitian ini adalah dengan cara melihat grafik plot. Apabila terdapat pola

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang,

melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Berikut ini adalah hasil uji

heteroskedastisitas terhadap model regresi pada penelitian ini:

Page 68: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

54

Sumber :Output program SPSS 16

Gambar 4.3

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot”

Dari gambar 4.7 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y.

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi

klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala

multikolinieritas dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya

telah terbukti bahwa model persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah

memenuhi persyaratan asumsi klasik sehingga model persamaan dalam penelitian

ini sudah dianggap baik. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis

Page 69: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

55

tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan program SPSS 16 diperoleh hasil

seperti tabel 4.13 :

Tabel 4.13

Hasil Estimasi Analisis Regresi

Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk

yaitu:

Y = 0.864 – 0.299X1 + 0.403X2 + 0.607X3 + e

Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling

dominan berpengaruh terhadap turnover intention yaitu konflik peran ganda (X3)

dengan koefisien regresi sebesar 0,607; selanjutnya variabel stres kerja (X2)

berpengaruh positif dengan koefisien regresi sebesar 0,403; dan selanjutnya

variabel kepuasan kerja (X1) berpengaruh negatif dengan koefisien regresi

sebesar -0,299.

Persamaan regresi menunjukkan hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan

turnover intention, artinya karyawan yang merasa semakin tidak memiliki

kepuasan kerja, maka turnover intention juga mengalami peningkatan, begitu

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .864 .446 1.937 .057

KK -.299 .072 -.274 -4.142 .000

SK .403 .162 .288 2.480 .015

KPG .607 .153 .462 3.972 .000

Sumber :Output program SPSS 16

Page 70: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

56

sebaliknya, semakin karyawan merasa puas dengan kerja, semakin menurun

turnover intention. Persamaan regresi juga menunjukkan hubungan positif antara

stres kerja dengan turnover intention, artinya semakin tinggi stress kerja

karyawan, maka turnover intention juga mengalami peningkatan, begitu

sebaliknya, semakin rendah stres kerja karyawan, semakin menurun turnover

intention. Hal yang sama juga ditunjukkan pada variabel konflik peran ganda

yang menunjukkan hubungan positif dengan turnover intention, yang artinya

semakin tinggi konflik peran yang di rasakan karyawan, semakin tinggi pula

tingkat turnover intention, begitu sebaliknya, semakin rendah konflik peran yang

dirasakan karyawan, maka semakin menurun turnover intention.

4.2.5 Uji Hipotesis

4.2.5.1. Uji t Statistik (Signifikansi Pengaruh Parsial)

Menurut Ghozali (2005), uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh suatu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi

variabel terikat. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan

angka probabilitas signifikansi dan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel

ditentukan sebagai berikut, yaitu:

c. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, dan nilai t hitung < t tabel maka

Ho diterima dan Ha ditolak.

d. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, dan nilai t hitung > t tabel maka

Ho ditolak dan Ha diterima .

Pada penelitian ini untuk menunjukkan pengaruh variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat dengan melihat hasil output SPSS yang telah diolah

seperti pada tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14

Hasil Uji t Hipotesis

Variabel ttable Thitung Sig.

Kepuasan Kerja (X1) 1.937 -4.142 0.000

Stres Kerja (X2) 1.937 2.480 0.015

Konflik Peran Ganda (X3) 1.937 3.972 0.000

Sumber : Output program SPSS 16 yang diolah

Page 71: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

57

Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji t di atas dapat dijelaskan pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :

1. Kepuasan Kerja (X1)

H01 : β1 = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja

terhadap Turnover intention PT XYZ.

Ha1 : β1 ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap

Turnover intention PT XYZ.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung kepuasan kerja (X1) sebesar -4.142

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 sedangkan t tabel sebesar 1.937 yang

diperoleh dari t tabel dengan menggunakan batas signifikansi 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa t hitung (-4.142) < t tabel (1.937) dengan sig. (0.000) < α

(0.05) yang berarti Ha ditolak dan H0 diterima maka dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap turnover

intention. Hal ini berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kepuasan

kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention diterima.

2. Stres Kerja (X2)

H02 : β1 = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja terhadap

Turnover intention PT XYZ.

Ha2 : β1 ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja terhadap

Turnover intention PT XYZ.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung stres kerja (X2) sebesar 2.480 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.015 sedangkan t tabel sebesar 1.937 yang diperoleh

dari t tabel dengan menggunakan batas signifikansi 0.05. Hal ini menunjukkan

bahwa t hitung (2.480) > t tabel (1.937) dengan sig. (0.015) < α (0.05) yang

berarti H0 ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa stres kerja

secara parsial berpengaruh positif terhadap turnover intention. Hal ini berarti

Page 72: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

58

hipotesis kedua yang menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap turnover intention diterima.

3. Konflik Peran Ganda (X3)

H03 : β1 = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Konflik Peran Ganda

terhadap Turnover intention PT XYZ.

Ha3 : β1 ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan antara Konflik Peran Ganda

terhadap Turnover intention PT XYZ.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung konflik peran ganda (X3) sebesar 3.972

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 sedangkan t tabel sebesar 1.937 yang

diperoleh dari t tabel dengan menggunakan batas signifikansi 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa t hitung (3.972) > t tabel (1.937) dengan sig. (0.000) < α

(0.05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa

konflik peran ganda secara parsial berpengaruh positif terhadap turnover

intention. Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa konflik peran

ganda berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention diterima.

4.2.5.2 Uji F Statistik (Uji Simultan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1,X2, X3) secara

simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Pada penelitian ini

untuk mengujinya dengan melihat hasil output SPSS analisis regresi dapat diketahui

nilai F seperti pada tabel 4.15 berikut ini:

Page 73: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

59

Tabel 4.15

Hasil Uji F Hipotesis

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 31.383 3 10.461 56.243 .000a

Residual 13.950 75 .186

Total 45.333 78

Sumber :Output program SPSS 16

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa tingkat signifikan lebih kecil

dari 0.05 yaitu 0.000. Hal ini berarti secara simultan variabel kepuasan kerja, stres

kerja, dan konflik peran ganda berpengaruh signifikan terhadap turnover

intention.

4.2.6 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel

bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Koefisien ini menunjukkan

seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X1, X2, X3) secara

serentak terhadap variabel terikat (Y).

Untuk membaca dari output SPSS terhadap persamaan regresinya adalah dengan

melihat pada tabel 4.16 “Model Summary” di bawah ini.

Page 74: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

60

Tabel 4.16

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .832a

.692 .680 .43127 .692 56.243 3 75 .000 2.048

Sumber :Output program SPSS 16

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi

(Adjusted R Square) adalah sebesar 0.680. Hal ini dapat diartikan bahwa

kontribusi variabel bebas (kepuasan kerja, stress kerja, konflik peran ganda)

terhadap turnover intention adalah 68%. Sisanya 32% dipengaruhi variabel lain

yang tidak di teliti dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan kerja, stres kerja dan konflik

peran ganda terhadap turnover intention pada karyawan PT XYZ. Pembahasan

berdasarkan tujuan dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut.

1. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (H1) menunjukkan bahwa variabel

kepuasan kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention

karyawan PT XYZ. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung -4.142 dengan taraf

signifikansi hasil sebesar 0.000 tersebut lebih kecil dari 0.050, maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis pertama dapat diterima.

Page 75: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

61

Berdasarkan skor rata-rata jawaban responden menggunakan skala likert dapat

diketahui jawaban tertinggi dan terendah. Dengan jawaban tertinggi yang terletak

pada indikator “hubungan dengan rekan kerja” berdasarkan skor rata-rata sebesar

2,95 dan dengan pernyataan di kuesioner yang menjelaskan bahwa para karyawan

kurang menikmati bekerja dengan teman-teman dan merasa bahwa teman-teman

kerja kurang kooperatif dalam bekerja. Sementara itu, jawaban terendah terletak

pada indikator “kesempatan promosi” berdasarkan skor rata-rata sebesar 2,16 dan

dengan pernyataan di kuesioner yang menjelaskan bahwa karyawan tidak puas

dengan standar yang digunakan untuk promosi dalam perusahaan.

Menurut Luthans (2006) kepuasan kerja merupakan keadaan emosi yang

senang atau emosi yang positif yang berasal dari penilaian kerja atau

pengalaman kerja seseorang. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang

tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, sebaliknya, seseorang

yang tidak puas dengan pekerjaanya mempunyai sikap negatif terhadap

pekerjaan tersebut. Dalam penelitian ini, terbukti bahwa tingkat kepuasan kerja

yang terjadi pada karyawan PT XYZ cukup rendah, sehingga mengakibatkan

peningkatan tingkat turnover intention pada karyawan. Hal ini di buktikan dengan

indikator kesempatan promosi, yaitu kesempatan untuk maju dalam organisasi

memiliki skor terendah yaitu 2.16. Hal ini berarti kesempatan promosi perlu

ditingkatkan guna menurunkan turnover intention karyawan.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Alfresia (2016), yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap turnover intention.

2. Pengaruh Stres Kerja terhadap Turnover Intention

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (H2) menunjukkan bahwa variabel stres

kerja berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan PT

XYZ. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 2.480 dengan taraf signifikansi

hasil sebesar 0.015 tersebut lebih kecil dari 0.050, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis kedua dapat diterima.

Berdasarkan skor rata-rata jawaban responden menggunakan skala likert dapat

diketahui jawaban tertinggi dan terendah. Dengan jawaban tertinggi yang terletak

Page 76: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

62

pada indikator “beban kerja” berdasarkan skor rata-rata sebesar 3,79 dan dengan

pernyataan di kuesioner yang menjelaskan bahwa para karyawan merasa beban

kerja yang di berikan terlalu banyak dan sering membawa pekerjaan pulang ke

rumah. Sementara itu, jawaban terendah terletak pada indikator “waktu kerja”

berdasarkan skor rata-rata sebesar 3,66 dan dengan pernyataan di kuesioner yang

menjelaskan bahwa karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan lebih banyak jika

diberi waktu lebih.

Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan yang

menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi

pekerjaan.

Dalam penelitian ini, terbukti bahwa tingkat stres kerja yang terjadi pada

karyawan PT XYZ cukup tinggi. Hal ini di buktikan dengan indikator beban kerja

yang lebih dominan mempengaruhi stress kerja karyawan, dengan skor tertinggi

yaitu 3.79. Hal ini berarti perusahaan harus memiliki peran penting dalam

menurunkan tingkat stress kerja yang dialami karyawan dengan mengurangi

beban kerja yang terlalu berat yang diberikan kepada karyawan. Karena semakin

tinggi tingkat stres kerja yang dialami karyawan, maka semakin tinggi pula

tingkat turnover intention yang akan terjadi, dan ini dapat berdampak pada

kemajuan perusahaan.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Sari (2014), yang menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap turnover intention.

3. Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Turnover Intention

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (H3) menunjukkan bahwa variabel konflik

peran ganda berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan

PT XYZ. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 3.972 dengan taraf signifikansi

hasil sebesar 0.000 tersebut lebih kecil dari 0.050, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis ketiga dapat diterima.

Berdasarkan skor rata-rata jawaban responden menggunakan skala likert dapat

diketahui jawaban tertinggi dan terendah. Dengan jawaban tertinggi yang terletak

Page 77: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

63

pada indikator “Behavior-based conflict” berdasarkan skor rata-rata sebesar 3, 92

dan dengan pernyataan di kuesioner yang menjelaskan bahwa para karyawan

sering merasa lelah setelah pulang bekerja dan keluarga merasa tidak

mendapatkan peran yang sebenarnya dari diri karyawan tersebut ketika berada

dirumah. Sementara itu, jawaban terendah terletak pada indikator “Strain-based

conflict” berdasarkan skor rata-rata sebesar 3,85 dan dengan pernyataan di

kuesioner yang menjelaskan bahwa permasalahan yang ada dalam keluarga

mempengaruhi waktu dan produktivitas karyawan dalam bekerja.

Dalam penelitian ini, terbukti bahwa konflik peran ganda yang terjadi pada

karyawan PT XYZ cukup tinggi. Hal ini di buktikan dengan indikator behavior-

based conflict yang lebih dominan mempengaruhi konflik peran ganda yang

dialami karyawan, dengan skor tertinggi yaitu 3.92. Hal ini berarti beban kerja

yang di berikan karyawan harus sesuai pada porsinya, sehingga tidak

menyebabkan karyawan merasa lelah terus-menerus akibat dari pekerjaan yang di

berikan dan dapat memiliki waktu yang lebih banyak untuk keluarga sehingga

karyawan tersebut dapat menjalankan perannya dalam keluarga dengan baik.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Komariah dkk (2014), yang menyatakan bahwa konflik peran ganda berpengaruh

positif dan signifikan terhadap turnover intention, artinya semakin tinggi konflik

peran pada karyawan, maka akan semakin meningkatkan niat karyawan untuk

keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan di tempat lain.

4. Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja dan Konflik Peran Ganda

terhadap Turnover Intention

Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukkan nilai F hitung sebesar

56.243 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0.050 yaitu 0.000. Hal ini berarti

bahwa variabel kepuasan kerja, stres kerja dan konflik peran ganda memiliki

pengaruh terhadap turnover intention karyawan PT XYZ. Berikutnya dari

koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.680 hal

tersebut menunjukan bahwa kontribusi pengaruh kepuasan kerja, stres kerja dan

konflik peran ganda terhadap turnover intention karyawan 68% dan sisanya 32%

Page 78: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

64

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini; maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis keempat diterima.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Sudiarditha (2013), bahwa Work family conflict dan kepuasan kerja secara

bersama-sama berpengaruh terhadap turnover intention, dan Sari (2014), bahwa

kepuasan kerja, stres kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap

turnover intention.

Page 79: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisa data dan pembahasan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1) Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover

intention karyawan PT XYZ.

2) Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention

karyawan PT XYZ.

3) Konflik peran ganda berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover

intention karyawan PT XYZ.

4) Kepuasan kerja, stres kerja, dan konflik peran ganda secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap turnover intention karyawan PT XYZ.

5.2. Saran

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki berbagai keterbatasan,

sehingga diperlukan penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan

kesimpulan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas selanjutnya ditemukan

hasil implikasi sebagai berikut:

5.2.1. Saran Bagi Perusahaan

1. Perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan

agar tingkat turnover intention dapat menurun. Mulai dari memberikan

kesempatan promosi yang lebih jelas dan sistem penilaian promosi yang

lebih baik dari sebelumnya, atasan yang dapat memotivasi karyawan agar

tetap semangat dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya,

memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan karyawan, dan

menciptakan hubungan kerja yang solid dan kooperatif antar sesama

Page 80: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

66

karyawan, sehingga tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan lebih

baik.

2. Perusahaan juga di harapkan dapat meminimalisir beban kerja yang di

berikan oleh karyawan, seperti mengurangi double job akibat dari

tingginya tingkat turnover dan menggantinya dengan menambah

karyawan magang atau karyawan baru, sehingga karyawan dapat

menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan porsinya. Hal ini juga dapat

mengurangi tingginya tingkat turnover yang terjadi.

3. Konflik peran ganda yang dirasakan dapat diminimalkan oleh perusahaan

salah satunya dengan melibatkan keluarga dari karyawan untuk ikut serta

dalam acara tradisi perusahaan misalnya hari ulang tahun perusahaan,

family gathering sehingga karyawan dapat berlibur dan memiliki waktu

lebih bersama keluarganya dan mengurangi niat karyawan untuk

meningalkan perusahaan.

5.2.2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Dalam penelitian ini masih ada variabel – variabel lain yang harus di

perhatikan. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu

mengembangkan model penelitian ini dengan menambahkan variabel

lainnya yang dapat mempengaruhi turnover intention, selain dari kepuasan

kerja, stres kerja dan konflik peran ganda.

2. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

sampel yang lebih banyak agar bisa mendapatkan hasil yang berbeda

dengan penelitian ini dan memperluas ruang lingkup wilayah penelitian

dan lokasi penelitian sehingga hasil penelitian dapat diimplementasikan

secara umum.

Page 81: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

67

DAFTAR PUSTAKA

Alfresia, Vidya Prischa. (2016). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Konflik Peran

Ganda Terhadap Turnover Intentions Karyawan (Studi Pada PT. Kajima

Indonesia). Universitas Negeri Yogyakarta.

Andriani, Fitrizah. (2012). Analisis Tingkat Stres Kerja Karyawan Non

Manajemen Pada PT. Astrazeneca Indonesia.

Dwiningtyas. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Lingkungan

Kerja Terhadap Turnover Intentions Pada Karyawan CV. Aneka Ilmu

Semarang.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM

SPSS 19.Edisi 5.Semarang: Badan Penerbitan Universitas Dipenogoro.

Hakim, Muhammad Lukman. (2016). Pengaruh Stres Kerja dan Kesempatan

Promosi Terhadap Turnover Intention (Studi Pada Karyawan Royal

Ambarrukmo Hotel Yogyakarta).

Hermawan, Gurun. (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen

Organisasional Terhadap Keinginan Untuk Berpindah Pekerjaan.

Hidayati, Nurul dan Dewi Trisnawati. (2016). Pengaruh Kepuasan Kerja dan

Stres Kerja Terhadap Turnover Intentions Karyawan Bag. Marketing PT.

Wahana Sahabat Utama. EKSIS Vol XI No 1, 2016

Komariah, Andi Tri Haryono, dan Maria M Minarsih. (2015). Pengaruh Konflik

Peran, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention pada CV. Bartec Semarang.

Page 82: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

68

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi 10th. Edisi Indonesia. Penerbit ANDI.

Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: Badan Penerbit PT. Rosdakarya.

Mobley,W. H. (1986). Pergantian Karyawan: Sebab, Akibat Dan

Pengendaliannya. Terjemah.Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Monica, Intan. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja , Motivasi Kerja dan Kepuasan

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. XYZ.

Nugroho, Bhuono Agung. (2005). Stategi Jitu Memilih Metode Statistic

Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET

Robbins & Judge. (2009). Perilaku Organisasi. Edisi Kedua Belas, Salemba

Empat. Jakarta.

Sari, Rindi Nurlaila. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan

Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention (Pada Hotel Ibis

Yogyakarta).

Sudiarditha, I Ketut R. (2013). Pengaruh Work Family Conflict dan Job

Satisfaction Terhadap Turnover Intentions (Suatu Studi Tenaga Kerja

Kontrak Pada PT Sanpak Unggul Gunung Putri Bogor). Jurnal

Manajemen/Volume XVII, No. 02, Juni 2013: 214-226

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Syafrizal, Gama Dwi. (2011). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Page 83: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

69

Turnover Intention Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

pada Hotel Horison Semarang).

Utama, Dewa Gede Andika Satria dan Desak Ketut Sintaasih. (2015). Pengaruh

Work Family Conflict dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen

Organisasional dan Turnover Intentions. E-Jurnal Manajemen Unud,

Vol. 4, No.11, 2015: 3703 - 3737

Waspodo, Agung AWS Waspodo, Nurul Chotimah Handayani dan Widya

Paramita. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap

Turnover Intentions Pada Karyawan PT. Unitex Di Bogor. Jurnal Riset

Manajemen Sains Indonesia (JRMSI)│Vol. 4, No. 1, 2013

Wulandari, Ida Ayu Diah dan I Gusti Ayu Dewi Adnyani. (2016). Pengaruh

Work Family Conflict Terhadap Turnover Intentions Melalui Mediasi

Kepuasan Kerja Pada Hotel Grand Inna Kuta. E-Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 5, No. 10, 2016: 6146-6173

Witasari, Lia. (2009). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional

Terhadap Turnover Intentions (Studi Empiris pada Novotel Semarang).

Tesis. Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang

Yaqin, Muhammad Ainul. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen

Organisasi terhadap Turnover Intention Karyawan KJPP Toha, okky,

heru & rekan cabang Surabaya.Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 1 No 2.

Page 84: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

70

LAMPIRAN

Page 85: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

71

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Kepada Yth.

Karyawan dan Staff

Di PT XYZ

Dengan Hormat,

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam penyelesaian pendidikan pada Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis President University sebagai bahan penulisan skripsi kami melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja, Stres Kerja, dan Konflik Peran Ganda terhadap Turnover Intention Karyawan di PT XYZ”.

Sehubungan dengan itu, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Perlu kami sampaikan bahwa hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan akademik dan tidak akan berpengaruh pada status Anda sebagai seorang karyawan PT XYZ. Bantuan dari Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya, secara obyektif, dan apa adanya sangat berarti bagi penelitian ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Riana Atika Sari

I. Data Responden Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan jawaban Anda. 1. Jenis Kelamin Mark only one oval.

o Laki-laki o Perempuan

2. Umur Mark only one oval.

o < 25 tahun o 26-30 tahun o 31-35 tahun o 36-40 tahun o > 40 tahun

3. Status Perkawinan Mark only one oval.

Page 86: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

72

o Kawin o Belum kawin

4. Pendidikan Terakhir Mark only one oval.

o SD/SMP o SMA/SMK o DiplomaD1/D2/D3 o D4/S1

5. Berapa lamakah Anda menjadi Karyawan? Mark only one oval.

o < 1 tahun o 1-3 tahun o 4-6 tahun o 7-9 tahun o > 9 tahun

II. Pertanyaan tentang Variabel Penelitian Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan jawaban Anda. Keterangan: 1. STS : Sangat Tidak Setuju 2. TS : Tidak Setuju 3. KS :Kurang Setuju 4. S : Setuju 5. SS : Sangat Setuju

Variabel Kepuasan Kerja

1. Pekerjaan saya menarik. * Mark only one oval.

2. Saya merasa senang dengan kesempatan untuk belajar hal-hal baru dalam pekerjaan saya. * Mark only one oval.

3. Saya puas dengan gaji yang saya terima untuk pekerjaan yang saya lakukan. * Mark only one oval.

4. Saya puas dengan tunjangan yang saya terima dari Perusahaan. * Mark only one oval.

Page 87: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

73

5. Para manajer (atasan) tempat saya bekerja memberikan dukungan terhadap saya. * Mark only one oval.

6. Para manajer tempat saya bekerja memberikan kebebasan terhadap saya dalam mengambil keputusan. * Mark only one oval.

7. Saya menikmati bekerja dengan teman-teman kerja disini. * Mark only one oval.

8. Teman-teman kerja saya sangat kooperatif. * Mark only one oval.

9. Saya puas dengan standar yang digunakan untuk promosi dalam perusahaan saya. * Mark only one oval.

Variabel Stres Kerja

10. Saya sering membawa pekerjaan kantor pulang ke Rumah * Mark only one oval.

11. Saya merasakan beban kerja yang diberikan terlalu banyak. * Mark only one oval.

12. Saya sering memikirkan pekerjaan bahkan saat saya beristirahat. * Mark only one oval.

13. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan lebih banyak jika diberi waktu lebih lama *

Page 88: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

74

Mark only one oval.

14. Ketika bekerja saya tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan karyawan lain. *Mark only one oval.

15. Saya jarang diberikan pujian / penghargaan saat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. *Mark only one oval.

16. Saya memberikan saran untuk organisasi namun diabaikan. *Mark only one oval.

17. Tanggung jawab saya banyak namun tidak diberikan kewenangan yang cukup. * Mark only one oval.

18. Pekerjaan saya berisiko tinggi. * Mark only one oval.

Variabel Konflik Peran Ganda 19. Saya merasa kurang memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga. * Mark only one oval.

20. Saya sering menggunakan hari libur saya untuk bekerja * Mark only one oval.

21. Permasalahan yang ada dalam keluarga mempengaruhi waktu dan produktivitas saya dalam bekerja * Mark only one oval.

Page 89: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

75

22. Tuntutan pekerjaan mempengaruhi kehidupan keluarga saya. * Mark only one oval.

23. Saya sering mendapat teguran dari keluarga saya karena pekerjaan. * Mark only one oval.

24. Saya sering merasa lelah setelah pulang bekerja. * Mark only one oval.

25. Keluarga merasa tidak mendapat dukungan dari peran saya di rumah. * Mark only one oval.

Variabel Turnover Intention

26. Saya pernah/sering berfikir untuk berhenti dari pekerjaan saya dan mencari pekerjaan lain. * Mark only one oval.

27. Saya banyak berpikir untuk meninggalkan perusahaan tempat saya bekerja. * Mark only one oval.

28. Saya akan berusaha untuk mencari pekerjaan lain secepatnya. * Mark only one oval.

29. Saya aktif mencari alternatif untuk perusahaan lain. * Mark only one oval.

30. Saya akan secepatnya memutuskan untuk segera meninggalkan perusahaan ini ini. * Mark only one oval.

Page 90: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

76

31. Jika saya punya tawaran pekerjaan lain yang dibayar sama dengan yang saya miliki, saya akan pergi dari sini dengan cepat. * Mark only one oval.

Page 91: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

77

Lampiran 2. Data Uji Instrument Jawaban Kuesioner Responden

Page 92: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

78

Page 93: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

79

Lampiran 3. Data Responden

Page 94: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

80

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas

1. Variabel Kepuasan Kerja (X1)

Page 95: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

81

2. Variabel Stres Kerja (X2)

Page 96: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

82

3. Variabel Konflik Peran Ganda (X3)

Page 97: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

83

4. Variabel Turnover Intention (Y)

Page 98: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

84

Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas

1. Variabel Kepuasan Kerja (X1) 2. Variabel Stres Kerja (X2)

3. Variabel Konflik Peran Ganda (X3) 4. Turnover Intention (Y)

Page 99: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

85

Lampiran 6. Hasil Uji Deskriptif

Lampiran 7. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Page 100: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

86

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Page 101: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

87

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 8. Hasil Uji Regresi

Page 102: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

88

Lampiran 9. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji t Hipotesis

2. Hasil Uji F Hipotesis

Page 103: PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN KONFLIK …

89

Lampiran 10. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)