pengaruh kepemimpinan islami dan motivasi kerja …repository.uinjambi.ac.id/690/1/nurini oktapiani...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.BANK 9 JAMBI
SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ekonomi Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
Nurini Oktapiani
NIM : SES 141441
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
iii
iv
v
MOTTO
الله الرهحن الرهحيم بسم
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
melihat”(surah annisa‟ayat 58).1
1 Al-Quran Nulkarim, Al-Quran dan Terjemahannya, Kemayoran Jakarta Pusat. Hlm 87
vi
PERSEMBAHAN
Dengan rahmat Allah SWT
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada
Ayahanda Jufri Topa yang sangat ku banggakan
Yang telah mendidik dan memberikan motivasi serta membiayai seluruh
keperluan ku selama ini sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
Ibunda Asmarani yang sangat ku sayangi
Yang telah merawat, membesarkan dan yang selalu memperhatikanku di setiap
waktunya, serta kedua kakak ku Dwi Putri Mustika S.pd dan Eko Apriandi yang
sangat ku banggakan serta kedua kakak ipar ku oky idriansya dan Nelam
Anjelina,Amd.Ak dan, serta seluruh keluarga ku yang telah mendoakan aku
selama ini. Kemudian rasa terima kasih yang tak terhingga kepada teman-teman
seperjuangan ku di pondok pesantren Zulhijjah yang sama-sama berjuang
selama ini untuk meraih cita-cita kita. kepada Rizky Fitriani, Nur Atipa,
Sukaima, zuaria, Hindun, Ina saprita sari dll yang tidak bisa disebutkan satu
persatu serta untuk teman seperjuangan ku di FEBI kepada Sri Rahayu, Urmila
Santi, Mawardah Tuti Alawiyah, Desviani Riza Utari, Rosa Gustia, Putri Sugesti,
Meli Satriani, Ismael, M.Syarif fadillah, dan Aris Cahyono terima kasih telah
membantu ku selama ini dan dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis mendoakan semoga mereka semua
dilapangka rizkinya di ijabah setiap doa dan permohonannya,
serta tercapai cita-cita dan keinginannya
Amin ya robbal alaminn….
vii
ABSTRAK
Berdasarkan hasil analisis pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi
Kinerja terhadap Kinerja Karyawan Bank 9 jambi syariah, diperoleh angka R
Square sebesar 92,8% angka ini menyatakan bahwa variabel Kepemimpinan
Islami dan Motivasi Kinerja terhadap Kinerja Karyawan Bank 9 jambi syariah
sebesar 92,8%, sedangkan sisanya 7,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar
penelitian.
Pengujian hipotesis Kepemimpinan Islami, Nilai Thitung variabel
kepemimpinan islami (X1) sebesar 14.367 dan Ttabel 1,745 dari hasil perbandingan
maka dapat diketahui Thitung lebih besar dari Ttabel (Thitung > Ttabel). Maka Ha
diterima dan HO ditolak artinya terdapat pengaruh signifikan variabel
Kepemimpinan Islami (X1) terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan angka taraf
signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan sebesar 0,000 maka 0,000 <
0,05 maka HO ditolak dan Ha diterima maka dapat dikatakan terdapat pengaruh
signifikan variabel Kepemimpinan Islami (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Pengujian hipotesis Motivasi Kinerja Nilai Thitung variabel Motivasi Kinerja (X2)
sebesar 3,745 dan Ttabel 1,745 dari hasil perbandingan maka dapat diketahui Thitung
lebih kecil dari Ttabel (Thitung < Ttabel). Maka HO diterima dan Ha ditolak artinya
tidak terdapat pengaruh signifikan Motivasi Kinerja (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y). Dengan angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf
signifikan sebesar 0,034 maka 0,034 > 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
maka dapat dikatakan terdapat pengaruh signifikan variabel Motivasi Kinerja (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y). (Uji F) mendapatkan hasil bahwa antara
variabel bebas (Kepemimpinan Islam dan Motivasi) bersama-sama mempengaruhi
variabel terikat (Kinerja Karyawan), hal ini dapat dilihat melalui hasil analisis
yang telah dilakukan yaitu memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 atau lebih
kecil dari level of signifikan yaitu 0,05. Dan juga dapat dilihat melalui F hitung >
dari pada F table atau 103,343 > 4,41. Adapun variabel yang paling berpengaruh
adalah Kepemimpinan sebesar 14,367 dan signifikan pada level 0,000.
Kata Kunci: Kepemimpinan Islami, Motivasi Kinerja dan Kinerja Karyawan
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta anugerah yang tiada terkira, shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang telah
mengajarakan suri tauladan dan yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, seperti yang kita rasakan sekarang
dengan kemudahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “ Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT.Bank 9 Jambi Syariah ”.
Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi
pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Selama dalam proses penyusunan skripsi
ini, penulis menghadapi berbagai kendala. Akan tetapi Penulis mencoba berusaha
semaksimal mungkin, dengan memohon kepada Allah SWT, serta bantuan dari
semua pihak yang tidak dapat terlupakan sehingga berbagai kendala tersebut dapat
teratasi dengan baik.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengakui, tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang peneliti temukan baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Namun berkat adanya bantuan dari berbagai
pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh Bapak
Dr.Subhan,M.Ag sebagai pembimbing I (satu) dan Bapak Drs.Badaruddin,M.Sy
sebagai pembimbing II (dua), maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
kepada yang terhormat:
1. Kepada Pimpinan Bank 9 Jambi Syariah dan Karyawan yang terlibat pada
peneltian ini.
2. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
ix
3. Bapak Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnin Islam
UIN STS Jambi.
4. Ibu Rafida, SE.ME, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME dan Ibu Dr. Halimah
Dja’far,S.Ag.,M.Fil.I selaku Wakil Dekan I,II dan III di lingkungan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
5. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag,.MA dan GWI Awal Habibah, SE.,M.EI selaku Ketua
Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah UIN STS Jambi.
6. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, diharapkan dari semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi
pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon
ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon Kemaafan-Nya. Semoga amal
kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Agustus 2018
Nurini Oktapiani
x
DAFATAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. I
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. II
NOTA DINAS ........................................................................................ III
MOTTO ................................................................................................. IV
PERSEMBAHAN .................................................................................. V
ABSTRAK ............................................................................................. VI
KATA PENGANTAR ........................................................................... VII
DAFTAR ISI .......................................................................................... IX
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. X
DAFTAR TABEL ................................................................................. XI
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... XII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 9
D. Manfaat penelitian ................................................................ 9
E. Batasan Masalah ................................................................... 10
F. Kerangka Teori ..................................................................... 10
G. Tinjauan Pustaka .................................................................. 37
H. Kerangka Pemikiran ............................................................. 42
I. Hipotesis ............................................................................... 43
J. Sistematika Pembahasan Skripsi .......................................... 43
BAB II. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................. 46
B. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 46
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 48
D. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 49
E. Definisi Operasional Variabel ……………………………. 52
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 53
xi
BAB III. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
A. Lokasi dan Sejarah Singkat PT.Bank 9 Jambi Syariah ...... 58
B. Visi dan Misi Bank 9 Jambi Syariah ................................... 60
C. Struktur Organisasi ………………………………………. . 61
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden ……………………………. 62
B. Hasil Analisi Data ………………………………………….... 64
C. Pembahasan Penelitian…………………………………….. 78
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………… 82
B. Saran ……………………………………………………… 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 Kerangka Pemikiran....................................................... 42
GAMBAR 1.2 kurva normal propability plot ………………………… 69
GAMBAR 1.3 Hasil Uji Hetero Kedesitas ………………………….. 73
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Kinerja Perbankan Syariah Kota Jambi ………………… 7
TABEL 1.2 Skala Likert ……………………………………………… 50
TABEL 1.3 Data Responden Berdasarkan Umur ……………………. 62
TABEL 1.4 Jenis Kelamin …………………………………………… 63
TABEL 1.5 Data Responden Pendidikan Terakhir ........................... 64
TABEL 1.6 Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Islam ........................ 65
TABEL 1.7 Uji Validitas Motivasi Kerja ………………………… .... 66
TABEL 1.8 Uji Validitas Kinerja Karyawan ...................................... 66
TABEL 1.9 Hasil Pengujian Uji Realiabilitas Kepemimpinan Islam 67
TABEL 1.10 Hasil Pengujian Uji Realiabilitas Motivasi Kerja 68
TABEL 1.11 Hasil Pengujian Uji Realiabilitas Kinerja Karyawan 68
TABEL 1.12 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .................... 70
TABEL 1.13 Hasil Uji Multikolinieritas ……………………………… 71
TABEL 1.14 Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda … 74
TABEL 1.15 Hasil Uji T …..……………………………………. 75
TABEL 1.16 Hasil Uji F …..…………………………………. 77
TABEL 1.17 Hasil Pengujian Uji R Square ………………………… 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi, setiap organisasi atau perusahaan yang berbentuk
swasta maupun negeri, tentunya memiliki tujuan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas yang
dilakukannya. Agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai maka diperlukan
perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia sebaik-baiknya. Istilah
sumber daya manusia merujuk pada individu-individu yang ada dalam
organisasi yang saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan organisasinya.
Sumber daya manusia merupakan hal terpenting yang harus dimiliki suatu
organisasi, salah satu implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang
dilakukan oleh suatu organisasi adalah di bidang sumber daya manusia. Oleh
karena itu, agar sebuah organisasi dapat mencapai kinerja yang maksimal
diperlukan perlakuan yang adil dan memuaskan pada sumber daya manusia
yang bekerja pada organisasi tersebut.2
Setiap organisasi dituntut mampu berkompetisi agar dapat tetap
bertahan dalam persaingan global. Strategi untuk selalu dapat berkompetisi
adalah dengan cara memperkuat kapasitas organisasi dan sumber daya
manusia yang dimiliki. Akan tetapi masalah sumber daya manusia menjadi
tantangan tersendiri bagi manajemen karena keberhasilan manajemen
2 Siti Mustofiah, Pengaruh Kepemimpinan Islami Terhadap Kinerja Karyawan pada
Rabbani Semarang. (Studi kasus rabbani semarang ), Universitas Islami negeri Wailsongo
Semarang. Jurnal thn 2015 hlm 1-2
2
tergantung pada kualitas sumber daya manusia. Apabila sumber daya manusia
dalam perusahaan dapat berjalan efektif maka perusahaan pun tetap berjalan
efektif, dengan kata lain kelangsungan hidup perusahaan tergantung dari
kinerja karyawan. Dan jika kepemimpinan dalam perusahaan tersebut bagus
maka sumber daya manusianya akan lebih bagus dan perusahaan dapat
berjalan efektif. Sumber daya manusia yang ada di perusahaan akan meniru
perilaku kinerja pemimpin oleh karena itu seorang pemimpin sangat
mempengaruhi sumber daya manusia yang di dalam perusahaan.
Kepemimpinan merupakan unsur yang tidak bisa dihindari dalam hidup
ini sudah merupakan fitrah manusia untuk selalu membentuk sebuah
komunitas dan dalam sebuah komunitas selalu dibutuhkan seorang pemimpin.
Pemimpin orang yang dijadikan rujukan ketika komunitas tersebut berdiri,
pemimpin orang yang memberikan visi dan tujuan dalam suatu kelompok
katakanlah organisasi, bila tidak mempunyai tujuan sama saja dengan
membubarkan organisasi tersebut. Hal tersebut bahkan berlangsung sampai
kedalam tataran negara dan hanya pemimpinlah yang mampu mengatur dan
mengarahkan semua itu dan sejarah teori kepemimpinan menjelaskan bahwa
kepemimpinan yang dicontohkan Islam adalah model terbaik. Model
kepemimpinan yang disebut sebagai Prophetic leadership yang contoh
nyatanya adalah orang teragung sepanjang sejarah kemanusiaan yaitu
Rasullullah SAW. 3
3 Sunarji Harahap, Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja Karyawan Pada
PT. Bank Syariah Mandiri.Tbk ( studi Kantor Cabang pembantu sukaramal medan), Sekolah
tinggi Agama Islam swasta AL-IShiyah Binjai. Jurnal thn 2016. hlm 245
3
Dan tujuan dari kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah
menciptakan organisasi (tata kerja bidang) yang dinames terkecuali guna
mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Pencapaian tujuan organisasi
dari manajemen sumber daya manusia yang baik di tunjukkan kepada
peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para pekerja dalam
organisasi ke arah tercapainya tujuan organisasi. Tidak menjadi soal tujuan
organisasional apa yang ingin dicapai dibentuknya satuan organisasi yang
mengelola sumber daya manusia dimaksudkan bukan sebagai tujuan akan
tetapi sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas
kerja organisasi sebagai keseluruhan. 4
Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut ada tujuan fungsional dan
tujuan pribadi:
1. Tujuan Fungsional
Keseluruhan langka dan prosedur yang harus ditempuh oleh satuan
kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi sedemikan
rupa sehingga sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi
mampu memberikan kontribusi yang maksimal.
2. Tujuan Pribadi
Berangkat dari hakikat manusia sebagai mahkluk yang multi sosial
antara lain sebagai mahkluk politik insan ekonomi dan mahkluk sosial di
samping individu dengan jati diri yang khas.5
4 Siagian P Sondang , Manajemen Sumber Daya Manusia .( Jakarta : Bumi Aksara,
2014) , hlm 27
5 Ibid. P Sondang, hlm 28-29
4
Adapun fungsi kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan
hal yang paling vital. Oleh sebab itu seorang pemimipin harus mempunyai
fungsi kepemimpinan yaitu mengkoordinasikan para anggotanya, membuat
keputusan dan membuat kebijakan, mengadakan kerja/komunikasi dengan
baik dan benar kedalam maupun keluar, penghubung antara organisasi yang
lain, sebagai konseptor, penggerak, pengarah, pengatur dan pengawas
pembinaan kerja. Pekerjaan pemimpin dalam Organisasi yang cerdas harus
mengidentifikasi dan melatih bakat anggota untuk mengahadapi permintaan
besar akan kepemimpinan atau mereka beresiko kegagalan manajer yang
buruk membebani biaya besar bagi organisasi dan memiliki banyak manajer
buruk akan memerosotkan organisasi. Tetapi organisasi yang mendapatkan
manajer berdasar bakat, akan tumbuh subur dan mendapatkan keunggulan
kompetitif.
Inti dari setiap masalah organisasi biasanya karena tim manajemen
tidak memiliki kompetensi yang di perlukan lebih merasa puas dari pada
seharusnya dan lebih disfungsional dari pada yang berhasil melakukannya.
Sifat pekerjaan pemimpin dapat dipelajari dari sifat pekerjaan pemimpin
dalam bekerja mengambil pelajaran dari kehidupan nyata, menempatkan
orang sebagai rahasia keberhasilan melakuan pekerjaan dengan benar
memimpin dalam ketidakpastian waktu dan memahami apabila gagal
mengambil tanggung jawab. Orang yang termotivasi memberi kita
keunggulan kompetitif sebagai pemimpin kita dapat membuat perbedaan
antara mereka yang sangat peduli terhadap peran dengan mereka yang hanya
5
sekedar menampakan untuk bekerja setiap hari dan berjalan bekerja
mengambil gaji. Pemimpin yang efektif memotivasi pekerja untuk bekerja
bersama dan mencapai kejayaaan, menanamkan percaya diri dan kepercayaan
ketika menjalankan bisnis sehari-hari. 6
Imamah atau kepemimpinan Islam adalah konsep yang tercantum dalam
al-Qur’an dan as-Sunnah, yang meliputi kehidupan manusia dari pribadi,
berdua, keluarga bahkan sampai umat manusia atau kelompok. Konsep ini
mencakup baik cara-cara memimpin maupun dipimpin demi terlaksananya
ajaran Islam untuk menjamin kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat
sebagai tujuannya. Kepemimpinan Islam, sudah merupakan fitrah bagian
setiap manusia yang sekaligus memotivasi kepemimpinan yang Islami.
Manusia diamanahi Allah untuk menjadi khalifah Allah (wakil Allah) di
muka bumi (QS. Al-Baqarah:30). 7Khalifah bertugas merealisasikan misi
sucinya sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Sekaligus sebagai
abdullah [hamba Allah] yang senantiasa patuh dan terpanggil untuk
mengabdikan segenap dedikasinya di jalan Allah. Sabda Rasulullah: “Setiap
kamu adalah pemimpin dan tiap-tiap pemimpin dimintai
pertanggungjawabannya”.8 Manusia yang diberi amanah dapat memelihara
amanah tersebut dan Allah telah melengkapi manusia dengan kemampuan
6 Wibowo , Kepemimpinan , Pemahaman Dasar Pandangan , Konvensonal Gagasan
Kontemporer. ( Jakarta: Raja Wali persi, 2016) , hlm 8-9 7 Ajeng Retno Kusumawati, Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan Bank Muamalat Indonesia ( BMI), Fakultas Dakwa Dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Skripsi thn 2015. Hlm 4
8 Muslim, Shahih Muslim Jilid I, Terjemahan Ma’mur Daud dan Syekh H. Abd,
Syukur Rahimy, hadits ke 1796 ( Slangor : Klang Book Centre, 1990) , hlm. 14
6
konsepsional. Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman:
“dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!", serta kehendak bebas untuk
menggunakan dan memaksimal potensi yang dimilikinya.
Dari kepemimpinan di atas dapat ditegskan bahwa, kepemimpinan
Islam adalah suatu proses atau kemampuan orang lain untuk mengarah dan
memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha kerja sama sesuai ajaran
Al-Quran dan hadits untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan yang dikonsepsian Alqur’an merupakan suatu hal yang
sangat mendasar, untuk mengelola hubungan sesama manusia maupun alam
lingkungannya. Tipe leadership yang dikemukan Alqur’an bukan semata-
mata hanya mengenai urusan ukhrawi, akan tetapi berkaitan pula dengan
urusan duniawi, seperti tijarah, atau perdagangan perindustrian, perniagaan,
pemerintah, organisasi sampai terhadap kelompok bahkan lebih jauh lagi
yaitu terhadap diri sendiri atau memanage diri. Kinerja sebuah lembaga atau
perusahaan di pengaruhi oleh sebuah konsep kepemimpinan, di lembaga
7
keuangan syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya tentunya harus
dilakukan sesuai dengan konsep syariah. Dapat dilihat dari tabel berikut ini
kinerja perbankan syariah dalam perhitungan laba selama tiga tahun sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Kinerja Perbankan Syariah Kota Jambi
N
O
NAMA
LEMBAGA
LABA
2015 2016 2017
1
. Bank 9 Jambi 328.628 25.844 98.408
2
. BRI Syariah 158.979 239.232 139.494
3
. BSM 29.102 90.261 230.494
Dalam jutaan
Dilihat dari tabel tersebut menunjukan bahwa Kinerja Karyawan
mengalami tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda. Pada Bank 9 Jambi
Syariah mengalami tingkat kenaikan pada tahun 2015, pada tahun 2016
mengalami penurunan dan pada tahun 2017 merngalami perningkatan sedikit
dari tahun 2016. Pada tahun 2017 yang melatar belakangi penelitian ini untuk
mengetahui apakah kepermimpinan yang mempengaruhi penurunan
terrserbut. Dilihat dari hasil laba dapat mengambil kesimpulan bahwa kinerja
karyawan pada PT. Bank 9 jambi syariah mengalami penurunan dalam
kinerja, apakah hal tersebut dipengaruhi dari gaya kepemimpinannya?
Model kepemimpinan yang disebut sebagai Prophetic Leadership yang
contoh nyatanya adalah orang teragung sepanjang sejarah kemanusiaan yaitu
8
Rosulullah SAW. Pada saat ini sangat minim sekali seorang pemimpin
dalam memajukan suatu perusahaan menerapkan prinsip Islam, padahal
sudah diketahui bukti nyata dari kepemimpinan Rasulullah SAW menjadi
tauladan bagi umat dan saat ini cukup sulit mencari pemimpin yang
menerapkan prinsip Islami. Maka dari itu saya mengangkat judul “ Pengaruh
Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT.Bank 9 Jambi Syari’ah “ Karena untuk menilai keefektifan
kepemimpinan Islam dalam suatu lembaga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitan ini adalah :
1. Apakah Kepemimpinan Islami secara parsial berpengaruh Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Bank 9 Jambi Syariah. ?
2. Apakah Motivasi Kerja secara Parsial berpengaruh Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank 9 Jambi Syariah. ?
3. Bagaimana Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja secara
Simultan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank 9 Jambi Syariah.?
C. Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian tentulah ada tujuan-tujaun yang ingin dicapai
oleh penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Ingin mengetahui Kepemimpinan Islami secara parsial apakah
berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank 9 Jambi
Syariah?
9
2. Ingin mengetahui apakah Motivasi Kerja secara Parsial terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Bank 9 Jambi syariah?
3. Ingin mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank 9 Jambi syariah ?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber pengetahuan,
rujukan serta acuan bagi saya sendiri dan lebih mengatahui prinsip-prinsip
Islam di dalam suatu lembaga dan semua pihak yang ingin mendalami
ilmu ekonomi Syari’ah, khususnya bagi pihak PT. Bank 9 Jambi Syariah
dalam memperhatikan terutama dalam hal Kepemimpinan Islami dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
2. Kegunaan Praktis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan
pengetahuan di PT. Bank 9 Jambi Syariah dan menjadi rujukan penelitian
berikutnya tentang Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan.
E. Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika
penulisan skripsi ini, sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka penulis
membatasi permasalahan yang akan dibahas, sehingga tidak keluar dari
topik pembahasan. Dalam penulisan ini penulis hanya membahas tentang
10
Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada PT.Bank 9 jambi Syariah.
F. Kerangka Teori
1. Kepemimpinan Dalam Islam
Konsep kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang
berdasarkan pada hukum Allah SWT,dan sunah Rasulullah Muhammad
Saw.Karena itu ,seorang pemimpin harus memahami dan emedomani
ajaran Al-Quran dan Hadits dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya.9
Kepemimpinan pada dasarnya merupakan kemampuan pemimpin
dalam mempengaruhi, memotivasi, mendorong dan memfasilitasi
aktivitas segenap sumber daya manusia untuk memberikan komitmen
dan kontribusi terbanyak untuk mencapai tujuan organisasi.10
Kepemimpinan dalam Islam adalah fakta sosial yang tidak bisa
dihindarkan untuk mengatur hubungan antar individu yang tergabung
dalam satu masyarakat dimana masing-masing individu memiliki tujuan
kolektif yang ingin diwujudkan bersama dalam masyarakat Islami
mendorong umatnya untuk mengatur kehidupan bersama dalam
masyarakat, memotivasi munculnya kepemimpinan berdasarkan
kesepakatan masayarakat yakni dengan menunjuk seseorang yang
9 Ikatan Bankir Indonesia dan LSPP, Mengelola Bank Syariah, edisi ke 1, ( Jakarta
pusat: Gramedia Pustaka Utama ,2014), hlm. 8 10
Wibowo, kepemimpinan pemahaman dasar pandangan , konvensoinal Gagasan
kontemporer. ( Jakarta: Raja Wali persi, 2016) , hlm.6
11
dipercaya mampu memimpin dan memberikan petunjuk atas segala
persoalan kehidupan.
Pemimpin dalam konsep (manhaj) islam merupakan hal yang
sangat final dan fundamental,pemimpin menempati posisi yang tertinggi
dalam bangunan masyarakat islam. Kecakapan seorang pemimpin
mengarahkan umatnya pada tujuan yang ingin dicapai,yaitu kejayaan
dan kesejahteraan umat dengan iringan ridho Allah SWT. Pemimpin
adalah“ leader” yang artinya bergerak lebih awal didepan,manusia
mempelajari,mengarahkan pikiran, pendapat, tindakan orang lain ke arah
yang dikendakinya karena pengaruh kepemimpinannya.11
Pemimpin menjadi salah satu pilar penting dalam upaya
kebangkitan umat islam yang telah dikenal memiliki manhajul hayat
(konsep hidup) paling teratur dan sempurna dibandingkan konsep-konsep
buatan dan hasil rekayasa dan imajinasi otak manusia, telah
menunjukkan nilainya yang universal dan dinamis,dalam islam
eksitensi kepemimpinan memiliki landasan syar‟i dan „aqli. Allah
berfirman:
“Dan orang –orang yang berkata: ya tuhan kami,anugrakanlah kepada
kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan
11
Fordebi , Adesy,. Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis Islam, ( Jakarta: Rajawali pers, 2016). hlm. 115
12
jadikanlah kami sebagai imam ( pemimpin) bagi orang-orang yang
bertaqwa “(QS.Al-Furqan ayat 74). 12
Munculnya seorang pemimpin dalam satu masyarakat adalah sebuah
keniscayaan sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah SAW dalam
sabdanya:
لاا كهكم راع كهكم مسئل عن ابن عمز عن ا ننبى صهى ا لله عهيو سهم انو قبل:
انزجم راع عهى مسئل عن رعيتو ى عن رعيتو فبنأميز انذي عهى اننبس راع
مسئنت عنيم ى نده بعهيب عهى بيت عنيم انمزأة راعيت مسئل أىم بيتو ى
كهكم مسئل عن لاا فكهكم راع مسئل عنو ى انعبد راع عهى مبل سيده ه
رعيتو.
“Dari ibnu umar r.a dari nabi SAW. Sabdanya: “ Ketahuilah ! setiap
kamu adalah penggembala ( pemimpin) dan setiap kamu akan ditanya
tentang gembalaanmu (kepemimpinanmu), seorang amir (raja
penguasa, pembesar atau pemimpin) yang berkuasa terhadap rakyat ,
akan ditanya tentang kepemimpinannya . Seorang laki-laki adalah
pemimpin atas keluarganya dia akan ditanya tentang
kepemimpinannya, Seorang wanita adalah pemimpin rumah tangga
suami dan anak-anaknya, dia akan ditanya tentang
kempemimpinannya. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin atas
harta kekayaan majikannya yang dipercayakan kepadanya. Dia juga
12
Al-Quranul Karim, Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia. hlm 366
13
akan ditanya tentang kepemimpinannya, ketahuilah setiap kamu adalah
pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim ).13
Berdasarkan keterangan hadist ini, bahwa etika dalam
kepemimpinan adalah tanggung jawab. Semua orang yang hidup di muka
bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin,
mereka semua memikul tanggung jawab, sekurang-kurangnya terhadap
dirinya sendiri. Seorang suami bertanggung jawab atas istrinya, seorang
bapak bertangung jawab kepada anak-anaknya, seorang majikan
betanggung jawab kepada pekerjanya, seorang atasan bertanggung jawab
kepada bawahannya.
Seorang pemimpin berada ditangan masyarakat ( jamaah), tidak
diperkenankan seseorang mengaku dan mengangkat dirinya menjadi
pemimpin dan memaksa masyarakat untuk mentaati kepemimpinannya.
Pemimpin sejati adalah orang yang dipilih oleh masyaraat karena
memiliki beberapa karakteristik tertentu yang berbedah dari lainnya dan
ia mendapatkan ridha dari mayoritas masyarakat walalupun tidak
seutuhnya.14
Seorang pemimpin diharapan memiliki kemampuan mengarahkan
dan memimpin masayarakat untuk maju dalam meraih tujuan kolektif
yang diimpikan bersama. Hal ini tidak mungkin diwujudkan pemimpin
13
Muslim, Shahih Muslim Jilid I, Terjemahan Ma’mur Daud dan Syekh H. Abd,
Syukur Rahimy, hadits ke 1796 ( Slangor : Klang Book Centre, 1990) , hlm. 14 14
Abu Sinn Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah, ( jakarta: PT.Raja Grafindo Persada ,
2006) , hlm. 127
14
tanpa adanya interaksi sosial yang intens dengan para pengikutnya
sehingga mereka akan bekerja sama layaknya sebuah tim yang solid guna
mewujudkan dan impian bersama, seorang pemimpin adalah bagian dari
masyarakat dan tidak bisa dipisahkan dari mereka masyarakat percaya
terhadap apa yang dilakukan pemimpin dan sebaliknya. Apa yang
menjadi tanggung jawab pemimpin akan menjadi tanggung jawab
masyarakat namun demikian seorang pemimpin harus mampu menjadi
teladan dan panutan bagi masyarakat dalam rangka meraih tujuan
bersama (figuritas).15
2. Prinsip-prinsip kepemimpinan Islam
Prinsip-prinsip kepemimpinan Islam, yaitu musyawarah, adil dan
kebebasan berfikir:
a. Musyawarah
Mengutamakan musyawarah sebagai prinsip yang harus
diutamakan dalam kepemimpinan Islam. Seseorang yang menyebut
dirinya sebagai pemimpin wajib melakukan musyawarah dengan
orang yang berpengetahuan atau orang yang` berpandangan baik.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan bagi orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan
15
Ibid., Abu Sinn hlm.127-128
15
musyawarah antara mereka dan mereka menafkahkan sebagian dari
rezeki yang kami berikan kepada mereka.” (Asy-Syuura 38). 16
Melalui musyawarah memungkinkan seluruh komunitas Islam
akan turut serta berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan dan
sementara itu musyawarah dapat berfungsi sebagai tempat untuk
mengawasi tingkah laku para pemimpin jika menyimpangdari tujuan
semula.
b. Adil
Pemimpin sepatutnya mampu memperlakukan semua orang secara
adil, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Lepas dari suku bangsa,
warna kulit, keturunan, golongan strata dimasyarakat ataupun agama.
Al-Qur’an memerintahkan setiap Muslim dapat berlaku adil bahkan
sekalipun ketika berhadapan dengan para penentang mereka.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
16
Al-Qur’anul Karim, Alquran dan Terjemahannya,Kemayoran:Jakarta Pusat,. hlm 487
16
kepadamu. Sesungguhnya allah adalah maha mendengar dan
melihat.”(An-Nisa’:58).17
Selain memegang teguh prinsip keadilan sebagai dasar tegaknya
masyarakat Islam, pemimpin organisasi Islam juga patutnya
mendirikan badan peradilan internal atau lembaga hukum atau
semacam komisi arbitase untuk menyelesaikan berbagai perbedaan
atau sengketa dalam kelompok itu. Anggota-anggota tersebut
hendaknya dipilih dari orang-orang yang berpengetahuan, arif dan
bijaksana.18
c. Kebebasan Berfikir
Akibat manusia tidak mengindahkan peringatan Allah SWT,maka
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 54, dalam firman
Allah SWT:
“Dan Sesungguhnya kami telah mengulang-ulangi bagi manusia
dalam Al-Quran ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia
adalah makhluk yang paling banyak membantah.” (Al-Kahfi : 54).19
Selanjutnya Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat
260 sebagaimana firmannya:
17
Al-Quranul Karim, Al-Quran dan Terjemahannya, Kementrian Agama RI. Hlm 87 18
Siti Mustofiah, Pengaruh Kepemmpnan Islami Terhadap Kinerja Karyawan pada
Rabbani Semarang.( Universitas Islami negri Wailsongo Semarang.thn 2015). hlm 14 19
Al-Quranul Karim, Al-Quran dan Terjemahannya, Kementrian Agama RI. Hlm 300
17
“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati."
Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku
telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap dengan
imanku Allah berfirman:"Kalau demikian ambillah empat ekor
burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu
letakkan diatastiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian
itu,kemudian panggillah mereka, niscaya mereka dating kepadamu
dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” ( Al-Baqarah : 260)20
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu memberikan
ruang dan mengundang anggota kelompok untuk mampu mengemukakan
kritiknya secara konstruktif. Mereka diberikan kebebasan untuk
mengeluarkan pendapat atau keberatan mereka dengan bebas, serta harus
dapat memberikan jawaban atas setiap masalah yang mereka ajukan.
Agar sukses dalam memimpin seorang pemimpin hendaknya dapat
menciptakan suasana kebebasan berfikir dan bertukar gagasan yang sehat
dan bebas, saling kritik dan saling menasehati satu sama lain, sehingga
20
Ibid., hlm 44
18
para pengikutnya merasa senang mendiskusikan masalah atau persoalan
yang menjadi kepentingan bersama.21
3. Teori kepemimpinan
a. Teori Kelebihan
Teori berlebihan beranggapan bahwa seseorang akan menjadi
pemimpin apabila ia memiliki kelebihan dari pada pengikutnya. Pada
dasarnya kelebihan yang harus dimiliki seorang pemimpin mencakup
3 hal:
1). Kelebihan ratio, yaitu kelebihan menggunaan pikiran, kelebihan
dalam pengetahuan tentang hakikat tujuan organisasi dan
kelebihan dalam memiliki pengetahuan tentang cara-cara
menggerakan organisasi serta dalam pengambilan keputusan
yang cepat dan tepat.
2) Kelebihan rohaniah, bearti seorang pemimpin harus mampu
menunjukkan keluhuran budi pekertinya kepada bawahan.
Seorang pemimpin harus mempunyai moral tinggi karena pada
dasarnya pemimpin merupakan panutan para pengikutnya.
Segala tindakan, perbuatan, sikap dan ucapan hendaknya
menjadi suri tauladan bagi pengikutnya.
3) Kelebihan badaniah, seorang pemimpin hendaknya memiliki
kesehatan badaniyah yang lebih pada pengikutnya sehingga
21
Ibid., hlm 15
19
memungkinkan untuk bertindak dengan cepat, akan tetap
kelebihan badaniah ini bukan merupakan faktor pokok.22
b. Teori Sifat
Menyatakan, bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang
baik apabila mamiliki sifat-sifat yang baik dari pada yang dipimpin.
Di samping memiliki kelebihan pada ratio, rohaniah, dan badaniah
seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat yang positif
misalnya adil suka melindungi, penuh percaya diri, penuh inisiatif,
mempunyai daya tarik energy, persuasif, komunikatif, dan kreatif.
Teori sifat sering disebut toeri traits yaitu toeri yang mengaji
potensi kepemimpinan yang diekspresikan dalam sifat-sifat yang
dimiliki oleh seorang pemimpin. Sifat-sifat tersebut merupakan
karakter seorang yang membedakan pemimpin dengan yang bukan
pemimpin. karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
adalah cerdas, sehat, seta, jujur, berpendidikkan dan berpengalaman.
Karakteristik pemimpin tersebut mencakup kekuatan, kestabilan
emosi, kemampuan hubungan manusawi, dorongan pribadi,
keterampilan komunikasi, kecakapan bergaul, dan kemampuan
teknis dalam melakukan pekerjaan. 23
c. Teori keturunan
Teori keturunan menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi
pemimpin karena keturunan atau warisan karena orang tuanya seorang
22
Badrudin,. Dasar-Dasar Manajemen, ( Bandung: Alfabeta, 2013 ), hlm 168 23
Ibid,. Dasar-Dasar Manajemen, hlm 168
20
pemimpin maka anaknya otomatis akan menjadi pemimpin
menggantikan orang tuanya seolah-olah seseorang menjadi pemimpin
karena ditakdirkan.
d. Teori Bakat
Teori bakat disebut juga teori eologis menyatakan bahwa
pemimpin lahir karena bakatnya ia menjadi pemimpin, karena
mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin. Bakat kepemimpinan itu
harus di kembangan misalnya dengan memberi kesempatan orang
tersebut menduduki suatu jabatan.
e. Teori Sosial
Beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi
pemimpin setiap orang mempunyai bakat untuk menajadi pemimpin
asal diberi kesempatan. Setiap orang dapat dididik menjadi pemimpin
karena masalah kepemimpinan dapat dipelajari, baik melalui
pendidikan formal maupun melalui pengalaman pratik.
f. Teori Perilaku
Teori perilaku kepemimpinan memfokuskan pada perilaku yang
membedakan diri pemimpin dengan bukan pemimpin. Jika perilaku
pemimpin dapat mempelajari perilaku tersebut supaya menjadi
pemimpin efektif. Dengan demikian teori perilaku kepemimpinan
21
lebih sesuai dengan pandangan, bahwa pemimpin dapat dipelajari
bukan bawaan sejak lahir.24
4. Gaya Kepemimpinan
a. Kekompakan Tinggi, Kerja Rendah
1) Menjaga hubungan baik, keakraban, kekompakan.
2) Kurang memperhatikan unsure tercapainya tujuan.
3) Cocok untuk perkumpulan, kelompok rekreasi, penguyuban,
keakraban, relaksasi.
4) Tidak produktif , tugas tidak selesai.
5) Anggota yang serius dapat membuat kecewa.
6) Suasana akrab hanya sementara.
7) Bermanfaat untuk mempengaruhi, memberi semangat, motivasi,
kebersamaan, rasa setia kawan.
b. Kerja Tinggi Kekompakan Rendah
1) Menemukan penyelesaian tugas
2) Tercapainya tujuan
3) Baik untuk kelompok yang baru di bentuk
4) Tujuan jelas
5) Tepat untuk dipergunakan dalam usaha yang penuh
persaingan ,situasi gawat.
6) Jarang dapat berhasil.
7) Tidak bisa bertahan lama.
24
Ibid., 168
22
8) Gaya diktarotial, bukan sebagai pelayanan,bisa merusak
kehilangan minat.
c. Kerja Tinggi kekompakan rendah
1) Gaya kepemimpinan yang menjaga kerja/tugas dan
kekompakkan, cocok untuk membentuk kelompok.
2) Kekompakan baru, membutuhkan kejelasan tujuan dan
sasaran, struktur kerja untuk mencapai tujuan sasaran.
3) Membina hubungan antar anggota
4) Perlu diberi contoh, pemimpin menjadi model.
5) Menunjukkan perilaku yang membuat kelompok efektif dan
puas.
6) Dalam proses penyelesaian tugas, pemimpin mendukungnya.
7) Pengembangan kelompok menjadi matang gaya ini tidak
cocok apabila tugas menyelesaikan kerja dan kekompakan
kelompok sudah ditangani anggota kelompok secara baik.
Bisa merusak kedewasaan mereka dan membuat anggota
tergantung.
d. Kekompakan rendah kerja rendah
1) Kurang menekankan penyelesaian tugas.
2) Cocok untuk kelompok yang sudah jelas tujuan sasarannya.
3) Menggairahkan untuk kelompok yang sudah jadi
4) Penggunaan gaya ini bergantung pada kelompok yang ada.
5) Apakah menggunakan struktur dan cara kerja yang sehat.
23
6) Apakah kelompok peka terhadap kebutuhan kelompok. 25
Indikator kepemimpinan merupakan aspek-aspek untuk mengukur
kepemimpinan dalam perusahaan, sebagai berikut :
a. Mencintai kebenaran dan hanya takut kepada Allah SWT
Seorang pemimpin yang beriman harus berpegang teguh pada
firman Allah SWT sebagai pedoman dalam menjalankan tugas.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu janganlah kamu
termasuk orang-orang yang ragu.” (Al-Baqarah: 147)26
Kebenaran itu betapa pun (dari Tuhanmu, maka janganlah
kamu berada dalam keragu-raguan) dalam kebimbangan, misalnya
mengenai soal kiblat ini. Susunan kata seperti itu lebih kuat lagi dari
pada mengatakan, "Jangan kamu ragu!"
b. Dapat menjaga amanah dan kepercayaan orang lain
Jabatan (sebagai seorang pemimpin) adalah sebuah amanah
yang sangat besar dan harus dipertanggung jawabkan, tidak saja di
hadapan manusia yang memberikan amanah tersebut tetapi juga di
hadapan Allah SWT. Untuk itu seorang pemimpin harus benar-benar
menjaga amanah yang telah diberikan kepadanya, serta tidak
25
Sr.Maria Asummpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations. ( Jakarta : PT. Grasindo,
2002 ), hlm. 260-262 26
Al-Quranul Karim, Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama RI. Hlm 23
24
menyelewengkannya untuk kepentingan sendiri lainnya. Amanah
menjadi misi hidup seorang Muslim karena seorang Muslim hanya
dapat menjumpai Sang Maha Benar dalam keadaan ridho dan
diridhoi, yaitu bisa menepati amanat yang telah dipikulkan
kepadanya.27
Sebagaimana firman Allah :
Artinya : Dan ordang yang memelihara amanat-amanat(
yang dipikulnya) dan janjinya. ( Qs, al-mu‟minun : 8)28
(Dan orang-orang yang terhadap amanat yang dipercayakan
kepada mereka) dapat dibaca secara jamak dan mufrad, yakni
Amaanaatihim dan Amaanatihim (dan janji mereka) yang mereka
adakan di antara sesama mereka atau antara mereka dengan Allah,
seperti salat dan lain-lainnya (mereka memeliharanya) benar-benar
menjaganya.
c. Pandai Bergaul dalam Masyarakat
Pemimpin yang baik harus memahami pentingnya hubungan
manusiawi, baik antara dirinya atau sesama organisasinya, untuk itu
seorang pemimpin harus senang bergaul, ramah-tamah dan suka
menolong. Karena seorang pemimpin tidak mungkin mengurus
27
Siti Maghfiroh, Pengaruh Kepemmpnan Islami dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja
Karyawan di Kembaga Keuangan Syariah KJKS Kabupaten Kendal Studi Kasus KJKS Di
Kecamatan Rowosari dan Weleri. ( Institut Islami negeri Wailsongo Semarang. Jurnal thn 2012)
hlm 14-16
28
Al-Quranul Karim, Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama RI. hlm 341
25
organisasinya sendiri pasti membutuhkan orang untuk membantu
tugasnya. Mengenai hubungan manusiawi Allah SWT berfirman:
Artinya : Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (
kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang
yang antaramu dan antara dia ada pemushan seolah-olah telah
menjadi teman yang sangat setia. (QS. Fushshilat: 34) 29
(Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan) dalam tingkatan
rinciannya, karena sebagian dari pada keduanya berada di atas
sebagian yang lain. (Tolaklah) kejahatan itu (dengan cara) yakni
dengan perbuatan (yang lebih baik) seperti marah, imbangilah
dengan sabar, bodoh imbangilah dengan santunan, dan perbuatan
jahat imbangilah dengan lapang dada atau pemaaf (maka tiba-tiba
orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
menjadi teman yang setia) maka jadilah yang dulunya musuhmu kini
menjadi teman sejawat dalam hal saling kasih mengasihi, jika kamu
mempunyai sikap seperti tersebut.
d. Memiliki Semangat untuk Maju dan Semangat Pengabdian
Pemimpin merupakan figur dan harapan untuk memperoleh
suatu hasil dan tujuan yang terbaik. Seorang pemimpin diharapkan
29
Ibid,. Al-Quran, hlm 380
26
mampu memajukan dan mengembangkan organisasinya. Harapan ini
akan tercapai jika pemimpin tersebut kreatif dan penuh inisiatif,
selalu aktif dalam berkarya, sebagai gambaran dari kepribadian yang
memiliki semangat untuk maju yang tinggi.30
Dalam kepribadian pemimpin, pengabdian sepenuhnya
ditumpahkan pada cita-cita menegakkan ajaran Islam yang berarti
semata-mata ditujukan kepada Allah SWT. Dengan demikianinisiatif
dan kreatif dalam memajukan organisasi. Semangat ingin maju,
diwujudkan melalui pengabdian, kreatifitas dan inisiatif harus
didasari keimanan yang tinggi kepada Allah SWT. Telah berfirman
Allah SWT:
Artinya : Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada cahaya (Al Qur'an) yang telah Kami turunkan. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Surah At-
Tagabun: 8) 31
e. Disiplin dan Bijaksana
Kemampuan mentaati keputusan dan perintah serta bekerja
dalam jangka waktu yang seharusnya merupakan sikap disiplin bagi
30
Siti Maghfiroh,Pengaruh Kepemmpnan Islami dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja
Karyawan di Kembaga Keuangan Syariah KJKS Kabupaten Kendal Studi Kasus KJKS Di
Kecamatan Rowosari dan Weleri. (Institut Islami negeri Wailsongo Semarang . thn 2012) hlm 16-
18 31
Al-Quranul Karim, Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama RI. Hlm 64
27
seorang pemimpin. Menegakkan disiplin kerja dan disiplin waktu
baik secara perseorangan/pribadi maupun kelompok. Disiplin yang
baik adalah datang dari diri sendiri yang didasari atas kesadaran
dengan demikian rasa ikhlas dan tanggung jawab telah tertanam
dalam diri seseorang.
5. Motivasi
Motivasi adalah kondisi spikologis dalam diri individu yang
menggerakan indvidu untuk bertindak sehingga terjadi perubahan tingka
laku yang disadari untuk mencapai tujuan.32
Motivasi pemberian daya penggerak menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama dengan efektif dan terintegrasi
dangan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi
merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu
dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Kebutuhan terjadi
apabila tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan apa yang di
harapkan, dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada
pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan dan tujuan adalah sasaran
atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang/individu.
Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses
perilaku manusia pada pencapaian tujuan, sedangkan elemen yang
terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan,mengarahkan
32
Ibid.,hlm 191
28
menjaga menunjukkan intensitas, bersifat terus menerus dan adanya
tujuan. Adapun tujuan dari motivasi :
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja.
b. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan.
c. Mempertahanan kestabilan karyawan perusahaan.
d. Meningkatkan disiplin karyawan.
e. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisifasi karyawan.
h. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-
tugasnya.
j. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.33
Dan adapun fungsi dari motivasi yaitu:
1. Sebagai energi atau penggerak bagi manusia barat bahan bakar pada
kendaraan.
2. Pengatur memilih alternatif di antara dua atau lebih kegiatan yang
bertentangan dengan memperkuat satu motivasi akan memperlemah
motivasi yang lain maka seseorang hanya akan melakukan satu
aktivitas dan meningglkan aktivitas yang lain.
3. Pengatur arah atau tujuan dalam melakukan aktivitas dengan kata
lain setiap orang hanya akan memilih dan berusaha untuk mencapai
33
Ibid, hlm. 192
29
tujuan yaitu motivasinya tinggi dan bukan mewujudan tujuan yang
lemah motivasinya.
6. Teori-Teori Motivasi
a) Model Tradisional
Bahwa untuk memotivasi karyawan, para pemimpin harus
memiliki system upah insentif makin banyak mereka
produksikan, makin banyak pula mereka memperoleh upah.
Menurut Taylor, karyawan itu pada hakikatnya malas, hanya
dengan janji financial mereka akan termotivasi untuk
melaksanakan pekerjaan. Akan tetapi hendaknya perlu diingat
bahwa kejadian ini sifatnya hanyalah sementara terutama bila
efesiensi naik dan banyak karyawan terputus hubungan
kerjanya; yang tinggalkan menacari kelangsungan kerja.
b) Model Hubungan Kemanusiaan
Bahwa karyawan memerlukan kontak social untuk memotivasi kerja
mereka. Kebosan dan berulagnya pekerjaan merupakan faktor yang
mengurangi motivasi untuk bekerja. Oleh karena itu pimpinan harus
memperhatikan kebutuhan sosial karyawannya dengan
menimbulkan suasana dimana orang merasa dirinya berguna dan
penting. Mereka diberi kebebasan mengambil keputusan, pimpinan
30
memanfaatkan kelompok-kelompok tak formal dan karyawan
diberi informasi tentang perusahaan. 34
c) Model Sumber Daya Manusia
Bahwa karyawan tidak saja termotivasi oleh uang, kepuasan kerja
tetapi juga keberhasilan serta arti kerja. Selanjutnya mereka
menyatakan bahwa orang pada hakekatnya senang pada
pekerjaannya, telah termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan
dengan baik. Pimpinan tak perlu mendorong karyawan bekerja
dengan menyajikan upah tinggi atau perlakuan istimewa, tetapi
memberi mereka tanggung jawab sesuai dengan kepentingan
mereka. Lebih kongkrit lagi apabila orang dipenuhi semua
kebutuhannya, yaitu kebutuhan spikologis, keamanan, social, harga
diri, dan pengembangan diri, dengan sendirinya dia akan
menyumbang pada pencapaian tujuan organisasi.
d) Teori Proses
Yang mengemukakan pentingnya mengetahui bagaimana dan
dengan tujuan apa saja orang termotivasi dalam kerjanya. Tidak
saja pituwas an lain-lain tetapi harapan seseorang sangat
mempengaruhi pekerjaannya selain itu perlu pula diperhatikan
tentang daya kekuatan pilihan seseorang terhadap hasil
pekerjaannya. Apabila seseorang mengharapkan, bahwa bekerja
keras melebihi kuota produksi mengakibatkan kenaikan pangkat
34
Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar- Dasar Manajemen,( Yogyakarta:BPFE-
Yogyakarta). hlm 51
31
maka seseorang akan termotivasi untuk bekerja melebihi kuota
produksi tersebut. 35
e) Teori Penguatan
Bahwa akibat hasil kegiatan yang lalu mempengaruhi kegiatan
masa depan berdasarkan proses mempelajari terus menerus. Suatu
kegiatan dapat saja berakibat positif maupun negatif, tetapi orang
cenderung mengulangi kembali kegiatan yang berakibat positif.
Demikianlah telah dibicarakan berbagai faktor yang memotivasi
orang dalam pekerjaannya, kita dapat memperoleh pelajaran
bagaimana mendorong orang untuk mau melaksanakan
pekerjaannya.
7. Faktor Yang Memengaruhi Motivasi
Motivasi seseorang untuk bekerja biasanya merupakan hal yang
rumit, karena motivasi itu melibatkan factor-faktor individual dan
organasional yang tergolong pada faktor-faktor yang sifatnya individual
adalah kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, sikap, dan kemampuan-
kemampuan. Sedangkan yang tergolong pada faktor-faktor yang berasal
dari organsasi yang meliputi pembayaran atau gaji, keamanan pekerjaan,
sesama pekerja, pengawasan, pujian dan pekerjaan itu sendiri.
Motivasi sangat penting untuk beraktivitas, karena dengan
motivasi,karyawan merasa bergairah dan semangat dalam melaksanakan
tugas sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Bahwa motivasi
35
Ibid., hlm 52
32
dapat timbul dan berkembang karena dua factor yaitu faktor intrinsik dan
ekstrinsik.
Faktor intrinsik timbul akibat dari dalam individual tanpa adanya
paksaan, dorongan orang lain, tapi atas dasar kemauan sendiri. Faktor ini
juga akan aktif selama fungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar.
Faktor ekstrinsik di pengaruhi sesuatu yang timbul dari diri individu.36
Indikator dari motivasi adalah
a. Hubungan dengan rekan kerja dan atasan
Suasana harmonis antar pegawai terjalin di tempat kerja dan selalu
terjalin kerjasama bawahan dengan atasan maupun dengan rekan
kerja.
b. Lingkungan kerja
Terdapat fasilitas penunjang pekerjaan yang memadai sesuai dengan
kebutuhan kerja dan suasana kerja yang sesuai dengan yang di
harapkan.
c. Kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Perusahaan/ organisasi selalu memberikan pendidikan dan pelatihan
bagi pegawainya.
d. Pemberian tunjangan
Perusahaan / organisasi telah memberikan tunjangan yang layak bagi
pegawainya.37
36
Ibid .,hlm 200 37
Siti Maghfiroh, Pengaruh Kepemmpnan Islami dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja
Karyawan di Kembaga Keuangan Syariah KJKS Kabupaten Kendal Studi Kasus KJKS Di
33
8. Kinerja
Suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan. 38
Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam
menilai kinerja. Adapun mengenai indikator yang menjadi ukuran
kinerja sebagai berikut:
a. Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan karyawan,
dan jumlah aktivitas yang dihasilkan.
b. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan
yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan
kemampuan karyawan.
c. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas
yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output.
d. Kehadiran yaitu kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam masuk
kerja, pulang kerja, izin, maupun tanpa keterangan yang seluruhnya
mempengaruhi kinerja karyawan.
Kecamatan Rowosari dan Weleri.( Institut Islami negeri Wailsongo Semarang.thn 2012) hlm 38-
39 38
Dwi Wahyu Wijayanti., Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT.Daya Anugra Samesta Semarang.( Universitas Negeri Semarang
2012). hlm 15
34
e. Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang tenaga kerja
untuk bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas
dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan
hasil guna yang sebesar-besarnya.39
Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang
mereka kerjakan dan sesuai dengan kemampuan kinerja karyawan tersebut.
9. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja seorang karyawan dengan karyawan yang lainnya dalam
perusahaan tentunya berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Rasa puas yang di dapatkan karyawan disaat mereka
bekerja, dapat membuat mereka bekerja secara maksimal dan menunjukkan
hasil terbaik.
Hal tersebut merupakan wujud timbal balik yang diberikan
karyawan kepada perusahaan. Selain memberikan kepuasan kepada
karyawan, kegairahan variabel yang mempengaruhi kinerja, yaitu:
a). Variabel individual yaitu meliputi sikap, karakteristik, kepribadian, sifat-
sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin,
pendidikan serta faktor individual lainnya.
b). Variabel situasional yaitu terdiri dari :
1.) Faktor fisik pekerjaan meliputi metode kerja, kondisi dan desain
perlengkapan kerja, penataan ruang, lingkungan fisik (penyinaran,
temp eratur dan ventilasi).
39
Siti Mustofiah, Pengaruh Kepemimpinan Islami Terhadap Kinerja Karyawan pada
Rabbani Semarang. ( Universitas Islami negri Wailsongo Semarang.thn 2015). hlm 28
35
2.) Faktor sosial dan organisasi meliputi peraturan organisasi, jenis
latihan, dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
10. Bank Syariah
Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan
mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, Syariah dan tradisi nya
kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang
terkait40
. Prinsip utama yang diikutin oleh bank Islami itu adalah :
a. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi
b. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan
keuntungan yang sah.
c. Memberikan zakat.
Sepanjang praktek perbankan konvensional tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip Islam, bank-bank Islam telah mengadopsi sistem
dan prosedur perbankan yang ada. Bila terjadi pertentangan dengan prinsip-
prinsip Syariah, maka bank-bank Islam merencanakan dan menerapkan
prosedur mereka sendiri guna menyesuaikan aktivitas perbankan mereka
dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Untuk itu Dewan Syariah berfungsi
memberikan advis kepada perbankan Islam guna memastikan bahwa
Bank Islam tidak terlibat dalam unsur-unsur yang tidak disetujui oleh
Islam. 41
40
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, ( Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet
4, Mei 2006). hlm. 2 41
Ibid,. hlm 6
36
Perkembangan perbankan Islam di Indonesia, upaya intensif
pendirian bank Islam di Indonesia dapat ditelusuri pada tahun 1988,yaitu
pada saat pemerintah mengeluarkan paket kebijakan Oktober yang
mengatur deregulasi indusrti perbankan di Indonesia. Para ulama waktu
telah berusaha untuk mendirikan bank bebas bunga,tapi tidak satupun
perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran dari
peraturan perundangan-undangan yang ada, bahwa perbankan dapat saja
menetapkan bunga sebesar 0% (nol persen). Setelah adanya rekomendasi
dari lokakarya ulama tentang Bunga Bank dan perbankan di Cisarua
(Bogor) pada 19-22 Agustus 1990, yang kemudian diikuti dengan
diundangkannya UU No. 7/1992 tentang perbankan di mana perbankan
bagi hasil mulai di akomendasi, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia
(BMI), yang merupakan bank umum Islam pertama yang beroperasi di
Indonesia.
Tujuan system perbankan Syariah mengajarkan segala yang baik
dan bermanfaat bagi manusia, dengan mengabaikan waktu, tempat atau
tahap-tahap perkembangannya. Aktivitas keuangan dan perbankan dapat
dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern, untuk membawa
mereka kepada kebenaran, paling tidak mengetahui pelaksanaan dua ajaran
Qur’an 42
yaitu :
42
Ibid., hlm 11-12
37
1. Prinsip At Ta‟awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja
sama di antara anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagaimana
dinyatakan dalam Al-Qur’an :
… …
“ Dan tolong- menolong kamu dalam (mengerjakan ) kebajikan
dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran “ (QS 5:2).43
2. Prinsip menghindari Al Iktinaz, yaitu menahan uang ( dana ) dan
membiarkannya menganggur (idle) dan tidak berputar dalam
transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum, sebagamana
dinyatakan di dalam Al- Qur’an :
“ Hai orang-orang yang beriman, jangan lah kamu memakan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil,kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu“ ( QS
4: 29).44
Perbedaan pokok antara perbankan Islam dengan konvensional
adalah dengan adanya larangan riba ( bunga ) bagi perbankan Islam. Bagi
43
Al-Quranul Karim, Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen gama RI. Hlm 106 44
Ibid., 83
38
Islam, riba di larang, sedang jual beli (al-ba’i) dihalalkan. Tujuan utama
pada umumnya adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan
penerapan prinsip-prinsip Syariah Islam dan tradisinya kedalam transaksi
keuangan dan perbankan serta bisnis lain yag terkait. Prinsip utama yang
dianut oleh Bank Islam adalah
a) Larangan riba (bunga ) dalam berbagai bentuk transaksi
b) Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada
perolehan keuntungan yang sah menurut Syariah;
c) Memberi zakat.
G. Tnjauan Pustaka
Tinjauan ini berisi tentang uraian sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapati oleh peneliti terdahu yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilasanakan oleh peneliti :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Wahyu Wijayani dengan judul
penelitian “Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Daya Anugra Samesta
Semarang.” Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa
Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Daya Anugerah Semesta Semarang. Sehingga
disimpulkan bahwa semakin baik kepemimpinan yang tercipta
semakin meningkat pula kinerja karyawan, dan demikian pula
sebaliknya semakin buruk kepemimpinan maka kinerja karyawan juga
semakin buruk. Motivasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
39
kinerja karyawan PT. Daya Anugerah Semesta Semarang. Sehingga
disimpulkan bahwa semakin baik motivasi yang tercipta semakin
meningkat pula kinerja karyawan, dan demikian pula sebaliknya
semakin buruk motivasi maka kinerja karyawan juga semakin buruk.
Yang membedahkan penelitian sebelumnya studi kasus yang diteliti
oleh peneliti sebelumnya pada di PT. Daya anugra semesta semarang,
sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti membahas
Kepemimpinan Islami dan Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada Bank 9 jambi syariah. Yang membuat sama adalah pada
variabel-variabel yang akan di uji.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maghfiroh dengan judul
penelitian“Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Di Lembaga Keuangan Syariah
KJKS Kabupaten Kendal Studi Kasus KJKS Dikecamatan
Rowosari Dan Weleri”. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan
bahwa : Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa
:Variabel kepemimpinan Islam (X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan. Terlihat t hitung (2,524) > t
tabel (2,020) yang berarti kepemimpinan Islam mempunyai andil
dalam mempengaruhikinerja karyawan. Variabel motivasi kerja (X2)
mempunyai pengaruh yang significan terhadap kinerja karyawan.
Terlihat t hitung (2,268) > t tabel (2,020) yang berarti motivasi
mempunyai andil dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Yang
40
membedahkan penelitian sebelumnya studi kasus yang diteliti oleh
peneliti sebelumnya pada di lembaga keuangan syariah KJKS
kabupaten Kendal studi kasus KJKS dikecamatan rowasari dan weleri,
sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti membahas
Kepemimpinan Islami dan Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
pada Bank 9 jambi syariah. Yang membuat sama pada variabel-
variabel yang akan di uji.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mustofiah dengan judul
penelitian “ Pengaruh Kepemimpinan Islami Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Rabbani Semarang”. Dari hasil pengujian
kepemimpinan Islami terdapat pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Rabbani Semarang.Berdasarkan analisis dengan
program SPSS versi 16.00 for windows dan pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa pengaruh kepemimpinan Islami terhadap kinerja
karyawan pada Rabbani Semarang adalah sebesar 97,5%. Dibuktikan
dari hasil analisis data pada tabel uji koefisien determinasi (R2)
terlihat bahwa R Square adalah sebesar 0,975, ini artinya bahwa
variasi perubahan variabel kinerja karyawan (Y) dipengaruhi oleh
perubahan variabel bebas kepemimpinan Islami (X) sebesar 97,5%.
Jadi besarnya pengaruh kepemimpinan Islami terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 97,5% sedangkan sisanya 2,5% dipengaruhi
faktor lain diluar. Yang membedahkan penelitian ini dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti adalah peneliti ini membahas
41
pengaruh kepemimpinan Islami terhadap kinerja karyawan pada
rabbani semarang ,sedangkan penelitian yang akan dilakukan
membahas pengaruh kepemimpinan islami dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. Yang membuat sama pada penelitian
sebelumnya dua buah variabel yang diteliti yaitu kepemimpinan
Islami dan Kinerja Karyawan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Retno Kusumawati dengan
judul penelitian “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan
Kinerja Karyawan Bank Muamalat Indonesia (BMT)”. Hasil dari
penelitian tersebut menyebutkan bahwa : kepemimpinan sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyaawan . dengan nilai
signifikan 0,000 ≤ 0,005. Hal ini disebabkan oleh pola kepemimpinan
demokratis yang diterapkan oleh pimpinan bank muamalat cileduk.
Yang membedahkan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah peneliti ini membahas pengaruh
kepemimpinan terhadap peningkatan kinerja karyawan bank muamalat
Indonesia,sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas
pengaruh kepemimpinan islami dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan. Yang membuat sama pada penelitian sebelumnya satu
buah variabel yang diteliti yaitu kepemimpinan.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarji Harahap dengan judul
penelitian “ Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bank Syariah Mandiri,
42
TBK Kantor cabang Pembantu Sukaramai Medan”. Hasil
penelitian tersebut menyebutkan bahwa: X1 Kepemimpinan Islami
berpengaruh positif terhadap kenerja karyawan, X2 bahwa variabel
motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Yang
membedahkan penelitian sebelumnya studi kasus yang diteliti oleh
peneliti sebelumnya pada Bank Syariah Mandiri TBK kantor cabang
pembantu sukaramai medan, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti membahas Kepemimpinan Islami dan
Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank 9 jambi syariah.
Yang membuat sama pada penelitian ini yaitu variabel-variabel yang
akan di uji. Kepemimpinan Islami, Motivasi Kerja, Dan Kinerja
Karyawan.
H. Kerangka Pemikiran
Beradasarkan teori pendukung ,maka kerangka pemikiran pada
penelitian ini adalah:
Gambar 1.I
Kerangka Pemikiran
Kinerja
Karyawan Y
Kepemimpinan
Islami X1
Motivasi Kerja
X2
43
1. Kepemimpinan Islami terhadap kinerja karyawan
Seseorang yang memiliki kredabilitas artinya ia dipercaya,dan
memiliki tingka laku yang terpuji. Manusia juga memiliki pengetahuan yang
luas sehingga mampu mengahadapi setiap problema yang ada, dan mampu
memecahkan masalah yang mengahadang, dengan kata lain seorang
pemimpin harus memiliki kepribadian yang baik, yang dapat diteladani
oleh masyarakat sekitarnya atau orang yang dipimpinnya/bawahannya.
2. Motivasi Kerja terhadap kinerja karyawan
Motivasi pemberian daya penggerak menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama dengan efektif dan terintegrasi
dangan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didaswarkan teori yang relevan,belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terdapat rumusan masalah penelitian,belum jawaban yang empirik. Penelitian
yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantiatif.45
45
Sugiono., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,( Bandung
:Alfabeta,2007),hlm. 63
44
1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan Islam terhadap
kinerja karyawan.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan.
3. Ada pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan Islam dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
J. Sistematika Penulisan Skripsi
Agar penulisan skripsi tidak keluar dari jalur pembahasan, dan
tidak terjadinya pelebaran dalam pembahasan ini, maka penulis membuat
sistematika penulisan yng akan menjadi panduan dalam penulisan skirpsi
ini, dan menjadi ringkasan dari pembahasan-pembahasan yang ada
didalam setiap babnya berikut ini :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah sebagai landasan pemikiran
secara garis besar, pertanyaan tentang penomena yan
memerlukan pemecahan melalui penelitian yang dirumuskan
dalam perumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah, dan karangka teori.
BAB II : METODE PENELITIAN
Berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian, mencakup defenisi operasional dari variabel penelitian,
populasi dan sampel,jenis dan sumber data,metode
pengumpulan data dan metode analisis.
45
BAB III : GAMBARAN UMUM
Berisi tentang sejarah perbankan dan sejarah singkat bank 9
jambi syariah.
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Menguraikan deskripsi objek penelitian, analisis kuantitatif,
interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Menyajikan secara singkat apa yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilaksanakan , terangkum dalam bagian
simpulan. Bab ini diakhiri dengan pengungkapan keterbatasan
penelitian diikuti saran yang berguna untuk penelitian
selanjutnya.
46
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dari aspek metodologi penelitian, penulis menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori
dengan cara meneliti antar variabel. Variabel-variabel ini diukur ( biasanya
dengan instrument penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka
dapat di analisis bedasarkan prosedur statistik. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji hipotesis adanya pengaruh kepemimpinan Islami dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank 9 jambi syariah.
Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis deskriptif, penelitian
deskriptif bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian dan menjelaskan
hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan
menyebar kuesnioner pada responden guna medapatkan data-data yang
diperlukan. Dan selajutnya data-data tersebut akan dikelola di SPSS 16.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama
baik dari individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau
hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer
dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan langsung dari
karyawan-karyawan yang ada di Bank 9 jambi syariah, melalui teknik
kuisoner ataupun wawancara yang dilakukan oleh peneliti.
47
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder
pada penelitian ini berupa sumber-sumber literature seperti buku, skripsi,
jurnal dan literatur yang berkaitan dengan penelitian dengan sumber yang
dapat dipercaya.
3. Sumber Data
Adapun sumber pada penelitian ini terbagi dalam dua
bentuk,yaitu :
1. Sumber data primer : Sumber data primer pada penelitian ini adalah
data yang dikumpulkan langsung dari karyawan-karyawan pada bank 9
jambi syariah. Melalui teknik pengisin kuesioner ataupun wawancara
yang dilakukan oleh peneliti.
2. Sumber data sekunder : Sumber data sekunder pada penelitian ini
berupa literatur buku, skripsi, jurnal, dan sebagainya.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karkteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil
48
kesimpulannya.46
Populasi merupakan kumpulan individu, objek penelitian
dan benda-benda yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah
ditetapkan. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan-karyawan yang
bekerja di bank 9 jambi syariah berjumlah 19 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek
dalam melakukan penelitian dan pengujian data. Metode yang digunakan
dalam penarikan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Pengertian
dari sampling jenuh atau sensus adalah:“ Sampling jenuh atau sensus
adalah teknik berdasarkan dari pengertian tersebut, maka dapat diketahui
bahwa sampling jenuh atau sensus teknik penentuan sampel dengan
menggunakan semua anggota populasi.
Dalam penelitian ini karena jumlah populasinya sedikit (terbatas)
sehingga tidak memungkinkan penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. sehingga peneliti mengambil jumlah
sampel sama dengan jumlah populasi atau disebut dengan sensus yaitu
karyawan Bank 9 Jambi Syariah sebanyak 19 orang.
D. Instrument Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
1. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan yang dilakukan dengan mengumpulkan data
melalui penyebaran kuesioner. Pada proses ini, peneliti akan menyebar
46
Sugiono., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,( Bandung
:Alfabeta,2007), hlm. 80
49
kuesioner kepada subyek penelitian yang sesuai dengan kreteria yang
diinginkan penulis.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertayaan tertulis
kepada responden untuk menjawabnya. Kuesioner merupakan tekhnik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tau apa yang bisa diharapkan dari responden.47
Kuesioner (angket) yang digunakan didesain berdasarkan skala model
likert yang berisikan sejumlah pertayaan yang menyatakan objek yang
hendak di ungkap, kuesioner (angket ) model likert yang digunakan
dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban,
sebagaimana yang terlihat di bawah ini:
Tabel 1.2 Skala likers
Alternatif Jawaban Nilai Item
Sangat Setujuh 5
Setujuh 4
Kurang Setujuh 3
Tidak Setujuh 2
SangatTidakSetujuh 1
2. Wawancara
Cara untuk mendapatkan informasi atau data dari responden
(interviewee) dengan mengajukan pertanyaan secara langsung (face to
47
Ibid,. Sugiono. hlm 142
50
face) antara interviewer dan interviewe.4 Pihak-Pihak yang diwawancarai
yaitu Pimpinan Bank dan Karyawan Bank 9 Jambi Syariah.
3. Studi Pustaka dan Dokumentasi
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari literature-literatur
pendukung yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan untuk
dijadikan landasan dalam penyusunan penelitian. Serta mengumpulkan
informasi untuk menyelesaikan masalah yang ada pada dokumen.
4. Internet
Pengumpulan data juga dilakukan melalui internet, selain
digunakan untuk mengumpulkan data, internet juga digunakan peneliti
untuk studi literature mengenai bahasan yang sesuai dengan yang
sedang diteliti. Dari internet peneliti menemukan jenis literature seperti e-
book,jurnal,skriapsi,tesis dan artikel.
E. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Defenisi Indikator/Alat Ukur
1. Kepemimpinan
islami
Konsep kepemimpinan dalam
Islam adalah kepemimpinan yang
berdasarkan pada hukum Allah
SWT, dan sunah Rasulullah
Muhammad Saw. Karena itu,
seorang pemimpin harus
memahami dan emedomani ajaran
Al-Quran dan Hadits dalam
menjalankan tugas dan
kewajibannya
a. Mencintai kebenaran dan hanya
takut kepada Allah SWT.
b. Menjaga amanah dan kepercayaan
orang lain.
c. Pandai bergaul dengan masyarakat
(karyawan).
d. Memiliki semangat untuk maju dan
semangat pengapdian
e. bertanggung jawab dalam mengambil
keputusan.
51
2. Motivasi kerja Pemberian daya penggerak
menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau
bekerja sama dengan efektif dan
terintegrasi dangan segala daya
upayanya untuk mencapai
kepuasan.
a. Hubungan dengan rekan kerja dan
atasan
b. Lingkungan kerja
c. Kesempatan meningkatkan
pengetahuandan ketrampilan
d. Pemberian tunjangan
3. Kinerja
karyawan
Suatu hasil kerja yang dicapai
seorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu.
a. Kualitas
b. Kauntitas
c. Ketepatan waktu
d. Kehadiran
e. Kemaampuan bekerja sama
F. Teknik Analisis Data
Pengelolaan data kuesioner ini menggunakan program SPSS (
Statiscal Package For The Sosial Science) dimana uji yang akan digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan
membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. rhitung > rtabel jika rhitung lebih
besar dari rtabel maka butir pertanyaa/pernyataan tersebut dikatakan valid.
52
2) Uji Reabilitas
Realibilitas adalah alat ukur mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan
realibel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap
pertanyaan/pernyataan adalah konsisten. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3) Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang
baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data bebas dari
asumsi klasik statistic baik itu multikolinieritas, auto kolerasi , dan
heteroskesdasitas.
a.) Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di
kumpulkan berdristribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah
data yang berdristribusi normal, pengujian dilakukan dengan
mengunakan kurva normal probability plot, dengan ketentuan jika
titik-titik pada grafik menyebar dan berhimpit mengikuti sekitar garis
diagonal maka data yang digunakan berdristribusi secara normal.
b.) Multikolinieritas
Uji Moltikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiki kemiripan antara variabel
independen dalam satu model. Kemiripan antara variabel independen
akan mengakibatkan kolerasi yang sanga kuat.
53
c.) Heterokedestitas
Heterokedestitas menguji terjadinya perbedaan wvariance residual
suatu periode pegamatan ke periode pengamatan yang lain. Dan
adanya ketidak samaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi. Cara memprediksi ada tidaknya
heterokedestitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
scatterplot, regresi yang tidak terjadi heterokedestitas jika :
1.) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitarnya
angka 0
2.) Titik –titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah.
3.) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali.
4.) Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
d) Uji Autokorelasi
Menguji Autokorelasi dalam satu model bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kolerasi antara variabel penganggu pada
periode tertentu dengan variabel sebelumnya.
4) Regresi berganda
Pada penelitian ini digunakan analisis regresi berganda
digunakan untuk meneliti hubungan dua atau lebih variabel bebas
dengan satu variabel terikat. Regresi berganda yang digunakan dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh
54
kepemimpinan islami dan motivasi kerja (variabel bebas) dengan
kinerja karyawan (varibel terikat).
Dimana:
y = a + b1 x1 + b2 x2 + e
Keterangan :
y = Kinerja karyawan
a = Konstanta
b1= Koefesien regresi dari kepemimpinan islami
b2= Koefesien regresi dari Motivasi kerja
x1 = Kepemimpinan Islam
x2 = Motivasi kerja
b = Koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada y
jika satu unit perubahan pada variabel bebas (variabel x)
5. Uji Hipotesis
Untuk menguji hiptesis dalam penelitian ini penulis
menggunakan uji t dan uji f.
a. Uji T
Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui apakah
variabel kepemimpinan islami (x1),motivasi kerja (x2). Berpengaruh
secara persial terhadap kinerja karyawan. Pengambilan keputusan
adalah denga kriteria sebagai berikut:
55
1). Apabila thitung lebih kecil dari ttabel pada taraf signifikan 5% ,maka
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Ho ditolak : thitung < ttabel
2). Apabila thitung lebih besar dari ttabel paa taraf signifikan 5%,maka
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Ha diterima : thitung > ttabel
b. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara
bersama-sama terhadap regresi linier yang digunakan sudah tepat atau
belum. Formulasi hipotesis nihil atau hipotesis alternative.:
H0 : Diduga kepemimpinan islami,motivasi kerja tidak berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Ha : Diduga kepemimpinan islami,motivasi kerja memiliki pengaruh
secara simultan terhadap kinerja karyawan.
c. Koefesien Determinasi
Koefesien Determinasi ( R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen. Nilai koefesien determinasi adalah nol dan satu nilai
yang kecil bearti kemampuan variabel-variabel independen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu bearti variabel-variabel independen
56
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen.
57
57
BAB III
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A. Lokasi dan Sejarah berdirinya PT. Bank 9 Jambi Syariah
Alamat PT.Bank 9 Jambi Syariah Simpang IV Sipin,Telanai Pura ,
Jambi City. Bank Jambi merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Provinsi
Jambi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi yang didirikan
berdasarkan Akte Notaris Adiputra Parlindungan No.6 tanggal 12 Februari
1959 dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi yang kemudian
disempurnakan melalui Akte Notaris Habro Poerwanto No.70 tanggal 12
Oktober 1959 dan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. J.A/5/115/8 tanggal 6 November 1959 dimuat pada Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia No.110.104 tanggal 29 Desember 1959.
Terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1962
tentang Bank Pembangunan Daerah maka seluruh Bank Pembangunan
Daerah di setiap provinsi di Indonesia wajib menyesuaikan ketentuan
pendiriannya. Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Provinsi Jambi No.3
Tahun 1963 dengan pengesahan Menteri Dalam Negeri No.9/32/127-164
tanggal 25 September 1964, PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi menjadi
Bank Pembangunan Daerah Jambi dengan spesifikasi kegiatannya sebagai
Bank Pembangunan Daerah sesuai dengan aturan pada Undang-Undang No.
13 Tahun 1962.
Hadirnya Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992
tentang Perbankan, diwajibkan seluruh bank komersial untuk menyesuaikan
58
kembali ketentuan pendiriannya. Melalui Peraturan Daerah Tingkat I
Provinsi Jambi No. 13 Tahun 1992 tanggal 30 November 1992 dengan
pengesahan Menteri Dalam Negeri No.548.25-25-434 tanggal 23 Maret 1993,
Bank Pembangunan Daerah Jambi diatur kembali untuk menyesuaikan
kegiatannya sesuai ketentuan Undang-Undang tentang Perbankan sebagai
Bank Umum.
Sejak tanggal 22 November 2007, Bank Pembangunan Daerah Jambi
berubah status menjadi Perseroan Terbatas (PT.) Bank Pembangunan Daerah
Jambi disebut Bank Jambi, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi No.
2 Tahun 2006 dan berdasarkan Akta Notaris Robert Faisal, SH. No.1 tanggal
1 Februari 2007. Kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui surat No. W20-00061 HT.01.01-
TH.2007 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2007 serta Keputusan Gubernur Bank
Indonesia No.9/59/KEP. GBI/2007 tanggal 13 November 2007.
Bidang usaha Bank Jambi meliputi seluruh kegiatan bank umum, termasuk
sebagai Pemegang Kas Daerah yang berfungsi melaksanakan dan mengelola
penyimpanan, penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah serta mengutamakan
pembiayaan bidang proyek Pembangunan Daerah.
B. Visi Dan Misi Bank 9 Jambi Syariah
1. Visi
Menjadi Bank yang ideal dan sehat dalam mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan masyarakat di bidang jasa bank yang memiliki nilai tambah
59
bagi ekonomi daerah khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan
pengelolaan secara profesional, kehati-hatian dan berkembang secara
wajar.
2. Misi
a. Menjalankan usaha sebagai Bank Umum,secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah.
b. Penggerak, pendorong laju perekonomian dan pembangunan daerah.
c. Pemegang kas daerah, dan / atau melaksanakan penyimpanan uang
daerah.
d. Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).48
C. Struktur Organisasi
Struktur adalah suatu susunan personil yang tergabung dalam suatu
organisasi, melalui struktur organisasi maka dapat melihat tugas dan
tanggung jawab masing-masing dengan adanya struktur orgnisasi akan
memudahkan pemimpin mengadakan pengawasan dan mengkoordinasi dan
pengambilan keputusan-keputusan yang diperlukan dalam organisasi.
48
Dokumentasi, Struktur Organisasi Bank 9 Jambi Syariah
60
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR CABANG SYARIAH
Unit Usaha Syariah
Pemimpin Cabang Syariah
H. Achmad Jais, SE
Kepala Pemasaran
M. Achsien Anthoni, SE
Head Pembiayaan
Produktif
Firsan Sadlii, SE
Pelaksana
Analisa
Pembiayaan
Konsuntif
Wilza Utami,
SE
Pelaksnaan
Analisa
Pembiayaan
Produktif
Kiki
Febriantama
, SE
Pelaksanaan
Peneyalamatan dan
Penagihan Pembeiayaan
.........
Marekting Lending
Mira
NatashaO’hara
Marketing
Funding
Dian Shelyana
PelaksanaTell
er
Nining
Roihani, SE
Pelaksanaa
Customer
Service
1.Tengku
Weyla
Permatasari
. Amd.
2.Astan. SE
Pelaksana
Administratsi
Pembiayaan,
legal,Taksasi
Aguna
1.Khoiron
Ansori, SEI
2.M. Adi Fitra,
SE
Pelaksanan Akuntansi
Pelaporan TI.
PenyesaianTransaksi
1.Iswanto, SE (PPT )
2.Devi Muthia R (Akt,
IT &Pelaporan)
3. Khairon Ansori,
SEI(Pelaporan SID dan
SLIK)
Kepala OPS dan Pelayan
Rosni. SH
Head Teller
Indah Syairani.
SH
Head
Costemer
Servis
Internal kontrol
Sri Mawarni
.SKOM
Head
Operasional
Pelaksana
SKNBI
1.KikinFebriant
ama.SE
(Analisis pemb)
2.M Adi Fitra,
SE (adm pemb)
3.Khoirul Ihsan
(Umum)
Pelaksana
Administrasi SDM
dan Umum
1.Deasy Epriana. SE
2.Perdana Putra
3. Khoirul Ihsan
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 19 responden yang merupakan karyawan yang bekerja di
Bank 9 Jambi Syariah. Berikut ini adalah data karakteristik reponden:
a. Karakteristik karyawan berdasarkan umur
Pengelompokan responden berdasarkan kategori umur dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu 21–25 tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun, 36
dan seterusnya.
Tabel 1.3
Data Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase %
20-25 tahun 8 42,10%
26-30 tahun 5 26,32%
31-35 tahun 4 21,05%
36 dan seterusnya 2 10,53%
Jumlah 19 100%
Sumber: Hasil Olahan Data 2018
Dapat dilihat bahwa dari 19 responden yang berumur 20-25 tahun
berjumlah 8 orang dengan tingkat persentase 42,10%, responden yang
62
berumur 26-30 tahun berjumlah 5 orang dengan persentase 26,32%,
responden yang berumur 31-35 berjumlah 4 orang dengan persentase
21,05% dan responden yang berumur 36 dan seterusnya (ke atas)
berjumlah 2 orang dengan tingkat persentase 10,53%.
b. Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1.4
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
1 Laki-Laki 10 52,63%
2 Perempuan 9 47,37%
Jumlah 19 100
Sumber: (Data Primer)
Berdasarkan data tabel tersebut diketahui persentase terbesar
responden jenis kelamin laki-laki pada karyawan PT, Bank 9 Jambi
Syariah, lebih banyak yaitu 52,63% atau 10 orang, sedangkan jenis
kelamin perempuan 47,37% atau 9 orang.
c. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pengelompokkan responden berdasarkan pendidikan terakhir
dibedakan menjadi lima bagian, yaitu SMP, SMA/SMK, dan Sarjana.
Tabel 1.5
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Hasil Olahan Data 2018
Pendidikan Frekuensi Persentase %
SMP 0 0%
SMA/SMK 4 21%
Sarjana 15 79%
Jumlah 19 100%
63
Dilihat dari tabel, menunjukkan bahwa jumlah responden
berdasarkan pendidikan tingkat SMP berjumlah 0 dengan persentase
0%, tingkat SMA berjumlah 4 dengan persentase 21%,dan pendidikan
tingkat sarjanah 15 dengan persentase 79%.
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan
membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. rhitung > rtabel jika rhitung lebih
besar dari rtabel maka butir pertanyaa/pernyataan tersebut dikatakan valid.
a. Kepemimpinan Islami (X1)
Tabel 1.6
Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Islami(X1)
Item Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,659 0,388 Valid
2 0,734 0,388 Valid
3 0,795 0,388 Valid
4 0,770 0,388 Valid
5 0,567 0,388 Valid
6 0,534 0,388 Valid
7 0,633 0,388 Valid
8 0,690 0,388 Valid
9 0,886 0,388 Valid
10 0,621 0,388 Valid
Sumber: Hasil olah data
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 1.6 setiap pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel.
64
Dengan kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 10 pernyataan
kepemimpinan Islami (X1) dinilai semua butir pernyataan adalah valid.
b. Motivasi Kerja (X2)
Tabel 1.7
Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja (X2)
Item Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,633 0,388 Valid
2 0,727 0,388 Valid
3 0,790 0,388 Valid
4 0,726 0,388 Valid
5 0,587 0,388 Valid
6 0,479 0,388 Valid
7 0,620 0,388 Valid
8 0,714 0,388 Valid
9 0,864 0,388 Valid
10 0,564 0,388 Valid
Sumber: Hasil olah data
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 1.7 setiap pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel.
Dengan kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 10 pernyataan
Motivasi Kerja (X2) dinilai semua butir pernyataan adalah valid.
c. Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 1.8
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)
Item Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,664 0,388 Valid
2 0,723 0,388 Valid
3 0,814 0,388 Valid
4 0,677 0,388 Valid
5 0,625 0,388 Valid
6 0,524 0,388 Valid
7 0,581 0,388 Valid
8 0,720 0,388 Valid
9 0,871 0,388 Valid
65
10 0,570 0,388 Valid
Sumber: Hasil olah data
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 1.8 setiap pernyataan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel.
Dengan kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 10 pernyataan
Kinerja Karyawan (Y) dinilai semua butir pernyataan adalah valid.
2. Uji Reabilitas
Realibilitas adalah alat ukur mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan
realibel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap
pertanyaan/pernyataan adalah konsisten. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Tabel 1.9
Hasil Pengujian Uji Realiabilitas Kepemimpinan Islami
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 10
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbac’s Alpha sebesar 0,865 > 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa
semua pernyataan dari Kepemimpinan Islami (X1) teruji reliabilitasnya
sehingga dinyatakan relibel.
66
Tabel 1.10
Hasil Pengujian Uji Realiabilitas Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 10
Sumber : hasil olahan data
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbac’s Alpha sebesar 0,865 > 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa
semua pernyataan dari Motivasi Kerja (X2) teruji reliabilitasnya sehingga
dinyatakan relibel.
Tabel 1.11
Hasil Pengujian Uji Realiabilitas
Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 10
Sumber : hasil olahan data
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbac’s Alpha sebesar 0,865 > 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa
semua pernyataan dari Kinerja Karyawan (Y) teruji reliabilitasnya sehingga
dinyatakan relibel.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
67
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di
kumpulkan berdistribusi normal atau di ambil dari papulasi normal. Uji
normalitas di gunakan untuk menguji apakah data yang di gunakan
berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang
berdistribusi normal. Pengujian di lakukan dengan mengunakan kurva
normal propability plot, dengan ketentuan jika titik-titik pada grafik
menyebar dan berhimpit mengikuti sekitar garis diagonal maka data yang
di gunakan berdistribusi secara normal. Berikut hasil uji nomalitas:
Gambar 1.2
kurva normal propability plot
Berdasarkan gambar grafik normal probability plot dapat diketahui
bahwa sebaran titik-titik disekitar garis diagonal, yang berarti data
68
tersebut berdistribusi normal sehingga model regresi dapat dipakai untuk
prediksi probability berdasarkan masukan variabel independen.
b. Uji Normalitas
Tabel 1.12
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 19
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.19224758
Most Extreme Differences Absolute .184
Positive .184
Negative -.115
Kolmogorov-Smirnov Z .802
Asymp. Sig. (2-tailed) .542
a. Test distribution is Normal.
Untuk mengertahui apakah data terdistribusi normal atau tidak
adalah dengan memperhatikan angka Asym. Sig. (2-tailed). Akan ada
dua macam asumsi berdasarka angka signifikansi tersebut49
, yaitu :
1. Data terdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 0,05
2. Data berdistribusi tidak normal apabila nilai signifikansi < 0,05
Dari asil penelitian diatas dapat diketahui bahwa nilai
signifikansinya adalah 0,542 lebih besar dari 0.05 yang bearti data
49 Sufren danYonathan Natanael, Belajar Otodidak Spsspasti Bisa Pt. Elex Media
Komputindo Jakarta 2014Hal.67
69
tersebut berdristribusi normal karna signifikansi 0,542 lebih besar dari
0,05.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiiki kemiripan antara variabel independen
dalam satu model. Kemiripan antara variabel independen akan
mengakibatkan korelasi yang sangat kuat.
Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas dalam suatu
model regresi dapat dilihat dari nilai VIF (variance residual Factor).
apabila nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10 (variance inflation factor)
mengindikasikan terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolineritas dapat
di lihat hasilnya sebagaiberikut:
Tabel 1.13
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kepemimpinan Islam .999 1.001
Motivasi Kerja .999 1.001
a. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Dari hasil penelitian pada tabel 1.13 terlihat bahwa nilai tolerance
dan VIF menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 dan tidak ada satu nilai tolerance
70
variabel independen yang memenuhi nilai tolerance yaitu kurang dari 0,1
yang berarti tidak terjadi multikolinieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual
suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Dan adanya
ketidak samaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Cara memperediksi ada tidaknya heteroskedestitas pada suatu
model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak
terjadi heteroskedastistas jika:
1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Penyebaran titik-
titik data tidak berpola.
Hasil uji heterokedesitas dapat di lihat sebagai berikut:
Gambar 1.3
Hasil Uji Hetero Kedesitas
71
Dari gambar grafik scatterplot tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Y, yang artinya tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut juga
homokedastisitas karena variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap.
4. Hasil Regresi Linear Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penenitian ini adalah
analisis regresi linier berganda. Tujuannya yaitu untuk menguji hubungan
sekaligus pengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap
variable terikat (dependent variable) yang dipilih oleh penelitian. Untuk
mengetahui apakah hubungan itu positif atau negatif ditentukan oleh
koefisien arah regresi yang berlambangkan huruf b jika b positif maka
hubungannya positif pula. Artinya, semakin naik (tinggi) nilai X, semakin
tinggi pula nilai Y. Demikian pula sebaliknya.
Tabel 1.14
Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.275 3.014 3.077 .007
Kepemimpinan Islam .776 .054 .963 14.367 .000
Motivasi Kerja .410 .055 .112 3.174 .034
a. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
72
Y= + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e
Y= 9,275+ 0,776 (X1) + 0,410(X2) +0.05(e)
Persamaan regresi linier tersebut dapat di interpresikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta () sebesar 9,275 menunjukkan bahwa jika variabel
Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja dianggap konstan atau sama
dengan nol (0) terhadap Kinerja Karyawan adalah sebesar 9,275.
b. Koefisien Regresi Kepemimpinan Islami (X1) sebesar 0,776 menyatakan
bahwa Variabel Kepemimpinan Islami terdapat hubungan positif dengan
nilai Kinerja Karyawan. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan
Kepemimpinan Islami sebesar satu satuan akan menyebabkan kenaikan
nilai Kinerja Karyawan sebesar 0,776.
c. Koefisien Regresi Motivasi Kerja (X2) sebesar 0,410 menyatakan bahwa
Variabel Motivasi Kerja terdapat hubungan positif dengan Kinerja
Karyawan. Hal ini menunjukan bahwa setiap Motivasi Kerja sebesar satu
satuan akan menyebabkan kenaikan nilai Kinerja Karyawan sebesar 0,410
5. Uji hipotesis
a. Uji Parsial (T)
Hasil uji T dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel
secara individual (parsial) variabel-variabel independen
(Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja) terhadap variabel dependen
(Kinerja Karyawan) atau menguji signifikan konstanta dan variabel
dependen. Hasil perhitungan uji T dapat dikemukakan pada tabel
berikut ini
73
Tabel 1.15
Hasil pengujian uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.275 3.014 3.077 .007
Kepemimpinan Islam .776 .054 .963 14.367 .000
Motivasi Kerja .410 .055 .112 3.174 .034
a. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen (Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja) terhadap variabel
dependen (Kinerja Karyawan) dapat dilihat dari nilai signifikan setiap
variabel.
1. Dari hasil perhitungan tabel 1.l5, Kepemimpinan Islami berpengaruh
signifikan tehadap Kinerja Karyawan karena nilai thitung > ttabel atau
14.367> 1,745 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,05. Maka
hal ini berarti bahwa variabel Kepemimpinan Islami berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
2. Dari hasil perhitungan data tabel 1.15, Motivasi Kerja berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan karena nilai thitung > ttabel atau
3.174> 1,745 dan nilai signifikasi yang dihasilkan 0,034 < 0,05. Maka
hal ini berarti bahwa variabel Motivasi Kerja mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
74
b. Uji Simultan (F)
Uji F dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen (Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja) secara simultan
atau sama-sama terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan) Hasil
perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.16
Hasil pengujian Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 330.519 2 165.260 103.343 .000a
Residual 25.586 16 1.599
Total 356.105 18
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan Islam
b. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Dari hasil pengolahan data pada tabel 1.16, diketahui bahwa
Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja secara bersama
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan karena fhitung> ftabel
atau 103,343 > 4,41nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 lebih kecil
dari level of signifikan 0,05. Karena fhitung> ftabel maka hal ini berarti
bahwa variabel Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja secara
bersama-sama atau secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT.Bank 9 Jambi Syariah.
75
c. Koefisien determinasi (R Square)
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya
variabel independen (Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja)
terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan).
Tabel 1.17
Hasil Pengujian Uji R Square
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .963a .928 .919 1.265
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan Islam
b. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Berdasarkan tabel diatas diperoleh besarnya R square (R2)
adalah 0,928. Hasil ini menunjukkan bahwa 92,8% menunjukkan
bahwa variabel kepemimpian islami (X1), Motivasi kerja (X2),
terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) sebesar 92,8%. Sedangkan
sisanya 7,2% nilai Kinerja karyawan dipengaruhi atau dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Adapun variabel yang paling dominan berpengaruh signifikan
dalam Kinerja Karyawan adalah variabel kepemimpinan islam yang
dikarenakan nilai thitung > ttabel atau 14.367 > 1,745 dan nilai signifikan
yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari 0,05.
C. Pembahasan
1. Konsep Kepemimpinan Islami di Bank 9 Jambi Syariah
76
Kepemimpinan yang berdasarkan pada hukum Allah SWT,dan
sunah Rasulullah Muhammad Saw. Karena itu, seorang pemimpin
harus memahami dan memedomani ajaran Al-Quran dan Hadits dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya. Pengaruh masing-masing
variabel indenpenden ( kepemimpinan Islam dan Motivasi kerja) dan
dependen ( kinerja karyawan) dapat dijelaskan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa
kepemimpinan Islam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan, dari hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan
kuesoner yang diisi oleh para responden yang menyatakan
kepemimpinan Islam pada kinerja karyawan Bank 9 Jambi Syariah
tergolong baik meliputi 5 indikator yaitu mencintai kebenaran dan
taut kepada Allah SWT, menjaga amanah dan kepercayaan orang
lain, pandai bergaul dengan karyawan, memiliki semangat untuk maju
dan semangat pengabdian, dan bertanggung jawab mengambil
keputusan. Maka dapat dilihat pada table 4.15 telah diperoleh hasil
nilai thitung untuk variabel kepemimpinan Islam sebesar 14.367 dengan
nilai signifkan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefesien
sebesar 0,776 yang menyatakan bahwa kepemiminan islam
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang
berarti dapat diterima atau terbukti kebenarannya dan mendukung
teori dan penelitian sebelumnya.
2. Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
77
Motivasi merupakan kondisi pisikologis dalam diri individu yang
menggerakan individu untuk bertindak sehingga terjadi perubahan
tingkah laku yang disadari untuk mencapai tujuan. Motivasi pemberian
daya penggerak menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka
mau bekerja sama dengan efektif dan terintegrasi dangan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi merupakan kesediaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi
yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi
beberapa kebutuhan individual.
Bedasarkan hasil jawaban reponden atas variabel motivasi pada
item pertanyaan dalam kuesioner yang menyatakan bahwa motivasi
kerja pada kinerja karyawan Bank 9 Jambi Syariah tergolong baik
meliputi 4 indikator yaitu hubungan dengan rekan kerja dan atasan,
lingkungan kerja, kesempatan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dan pemberian tunjangan. Maka mendapatkan hasil
seperti dapat dilihat pada tabel 4.15, diperoleh nilai thitung untuk variabel
motivasi kerja sebesar 3.174 dengan nilai signifikansi yang dihasilkan
0,034 lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefesien motivasi kerja 0,410
Maka hal ini berarti bahwa variabel Motivasi Kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
78
3. Pengaruh kepemimpinan Islam dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diatas maka
diperoleh besarnya R square (R2) adalah 0,928. Hasil ini menunjukkan
variabel kepemimpian islami (X1), Motivasi kerja (X2), terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y) sebesar 92,8%. Sedangkan sisanya 7,2%
nilai Kinerja karyawan dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil tersebut dapat
dilihat bahwa kepemimpinan Islami dan motivasi kerja cukup
mempengaruhi kinerja karyawan di Bank 9 Syariah Jambi. Secara tidak
langsung konsep kepemimpinan islami dan motivasi kerja
mempengaruhi karakteristik dan sikap dalam bekerja.
Sebagaimana yang diungkapkan atau dijelaskan dalam
wawancara yang dilakukan bersama Bapak H. Achmad Jais, SE,MEI
(Kepala Pimpinan Bank 9 Syariah Cabang Jambi), bahwasannya50
:
Menurut saya kepemimpinan islami itu merupakan suatu
gaya kepemimpian yang bukan hanya mengatur karyawan untuk
kesuksesan dunia saja tetapi juga kesuksesan akhirat. Selama saya
menjabat menjadi kepala pimpinan Bank 9 Syariah Cabang Jambi
tentu saja dalam menjalankan kegiatan usaha bank 9 ini saya
menggunakan konsep kepemimpinan islami. Selain itu tidak
dipungkiri saya sebagai pemimpin tentunya juga memotivasi
karyawan-karyawan saya dalam berkerja, dan menganggap
karyawan sebagai teman atau tim untuk mencapai tujuan
perusahaan, bukan sebagai atasan dan bawahan. Sebagai
pemimpin saya mengambil kebijak-kebijakkan kepemimpinan
Islami musyawah,adil dankebebasan untuk berfikir seperti
kebebasan dalam menyapaikan mendapat dan ide-ide kreatif,
disiplin, kejujuran, keterbukaan dalam menyampaikan pendapat
50
Wawancara dengan Bapak H. Achmad Jais,SE,MEI Pimpinan Bank 9 Jambi Syariah,
79
selain itu dalam menjalankan konsep Islami saya menerapkan
gaya kepemimpinan yang terbuka kepada seluruh karyawan
untuk selalu saling memahami antara satu dengan yang lain.
Dari konsep kepemimpinan Islami dan motivasi kerja yang saya
terapkan ada beberapa keberhasilan yang telah di raih oleh Bank
9 Jambi Syariah salah satu nya kinerja karyawan sangat baik di
tahun 2016.
80
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan pada pengujian kepemimpinan Islam dan Motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT.Bank 9 Jambi Syariah.
1. Hasil pengujian secara parsial (Uji T) untuk variabel yang pertama yaitu
kepemimpinan islam terhadap kinerja karyawan dapat diketahui bahwa dari
kedua variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan, hal ini
ditunjukkan oleh nilai signifikansi yaitu sebesar 0.000 atau lebih kecil dari
0,05 dan juga nilai t hitung > dari pada t table yaitu 14.367 > 1.745
2. Hasil pengujian secara parsial (Uji T) untuk variabel yang kedua yaitu
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dapat diketahui bahwa dari
kedua variabel tersebut juga memiliki pengaruh yang signifikan, dimana hal
ini ditunjukkan dari hasil analisis yaitu memperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,034 atau lebih kecil dari 0,05 dan juga dapat dilihat dari nilai t
hitung > dari pada t table yaitu 3.174> 1,745.
3. Sedangkan hasil pengujian yang dilakukan secara simultan atau (Uji F)
mendapatkan hasil bahwa antara variabel bebas (Kepemimpinan Islam dan
Motivasi) bersama-sama mempengaruhi variabel terikat (Kinerja
Karyawan), hal ini dapat dilihat melaluihasil analisis yang telah dilakukan
yaitu memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 atau lebih kecil dari
81
level of signifikan yaitu 0,05. Dan juga dapat dilihat melalui F hitung > dari
pada F table atau 103,343 > 4,41.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang telah disajikan maka selanjutnya
peneliti akan menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat member manfaat
kepada pihak-pihak terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran-saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
a. Bagi Bank 9 Jambi Syariah
Bagi Manajemen Bank 9 Jambi Syariah hendaknya selalu
menerapkan kepemimpinan islami, dan selalu mengedepankan motivasi
kerja untuk para karyawan sehingga akan mampu meningkatkan profit
perusahaan secara signifikan karena didorong oleh semangat kerja
karyawan.
b. Bagi Peneliti Berikutnya
Diharapkan untuk para peneliti berikutnya untuk lebih
mengembangkan focus penelitian yang digunakan. Dengan memperluas
populasi dan sampel penelitian sehingga dengan demikian hasil yang
diperoleh akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur Buku
Al-Qur’anul Karim,Alquran dan Terjemahannya,Kemayoran:Jakarta Pusat,.
Abu Sinn Ahmad ibrahim, Manajemen Syariah, ( jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada , 2006) ,
Badrudin,. Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung:Alfabeta,2013),
Fordebi,Adesy,.Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi
Ekonomi dan Bisnis Islam,(Jakarta: Rajawali pers,2016).
Ikatan Bankir Indonesia dan LSPP, Mengelola Bank Syariah, edisi ke
1,(Jakarta pusat: Gramedia Pustaka Utama ,2014)
Ma’mur Daud dan Syekh H.Abd, Syukur Rahimy, Terjemahan hadits
Shahih Muslim, hadits ke 1796( Malaysia : Klang Book
Centre,1990)
Sukanto Reksohadiprodjo, Dasar- Dasar Manajemen,( Yogyakarta:BPFE
Yogyakarta)
Sugiono., Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D,( Bandung
:Alfabeta,2007)
Siagian sondang p, Manajemen Sumber Daya Manusia .(Jakarta : Bumi
Aksara, 2014)
Sr.Maria Asummpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations.
(Jakarta:PT.Grasindo,2002)
Sufren danYonathan natanael, Belajar Otodidak Spsspasti Bisa Pt. Elex
Media Komputindo Jakarta 2014.
Wibowo , Kepemimpinan , Pemahaman Dasar Pandangan , Konvensonal
Gagasan Kontemporer. ( Jakarta: Raja Wali persi, 2016).
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, ( Jakarta: Pustaka
Alvabet, Cet 4, Mei 2006)
B. Literatur Jurnal dan Skripsi
Dwi Wahyu Wijayanti.,Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Daya Anugra Samesta
Semarang.(Universitas Negeri Semarang 2012)
Siti Mustofiah,Pengaruh Kepemimpinan Islami Terhadap Kinerja Karyawan
pada Rabbani Semarang. (Universitas Islami negri Wailsongo
Semarang.thn 2015)
Sunarji Harahap,Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja
Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri.Tbk Kantor Cabang
pembantu sukaramal medan.(Sekolah tinggi Agama Islam swasta AL-
iShiyah Binjai.thn 2016.)
Siti Maghfiroh,Pengaruh Kepemmpnan Islami dan Motivasi kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di Kembaga Keuangan Syariah KJKS Kabupaten
Kendal Studi Kasus KJKS Di Kecamatan Rowosari dan
Weleri.(Institut Islami negeri Wailsongo Semarang.thn 2012)
C. Lain-Lain
Bankjambi.co.id
CURUCULUM VITAE
A. Biodata Pribadi
1. Nama : Nurini Oktapiani
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat Tanggal Lahir : Ds. Sungai Duren 06 Oktober 1994
4. Kebangsaan : Indonesia
5. Tinggi/ Berat Badan : 152cm/45kg
6. Agama : Islam
7. Alamat : Ds. Sungai Duren RT 02 RW 01
8. No Hp : 085267998891
9. Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. SD : 6/IX Ds.Sungai Duren
2. SMP : Pondok Pesantren Zuhijjah
3. SMA : Pondok Pesantren Zuhijjah
4. Perguruan Tinggi Jambi : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
C. Nama Orang Tua
1. Ayah : Jufri Topa
Pekerjaan : Wirawasta
2. Ibu : Asmarani
Pekerjaan : Urt
Lampiran
Tabel 1.3
Data Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase %
20-25 tahun 8 42,10%
26-30 tahun 5 26,32%
31-35 tahun 4 21,05%
36 dan seterusnya 2 10,53%
Jumlah 19 100%
Sumber: Hasil Olahan Data 2018
Tabel 1.4
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
1 Laki-Laki 10 52,63%
2 Perempuan 9 47,37%
Jumlah 19 100
Sumber: (Data Primer)
Tabel 1.5
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Hasil Olahan Data 2018
Pendidikan Frekuensi Persentase %
SMP 0 0%
SMA/SMK 4 21%
Sarjana 15 79%
Jumlah 19 100%
Tabel 1.6
Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Islami(X1)
Item
Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,659 0,388 Valid
2 0,734 0,388 Valid
3 0,795 0,388 Valid
4 0,770 0,388 Valid
5 0,567 0,388 Valid
6 0,534 0,388 Valid
7 0,633 0,388 Valid
8 0,690 0,388 Valid
9 0,886 0,388 Valid
10 0,621 0,388 Valid
Sumber: Hasil olah data
Tabel 1.7
Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja (X2)
Item
Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,633 0,388 Valid
2 0,727 0,388 Valid
3 0,790 0,388 Valid
4 0,726 0,388 Valid
5 0,587 0,388 Valid
6 0,479 0,388 Valid
7 0,620 0,388 Valid
8 0,714 0,388 Valid
9 0,864 0,388 Valid
10 0,564 0,388 Valid
Sumber: Hasil olah data
Tabel 1.8
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)
Item
Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,664 0,388 Valid
2 0,723 0,388 Valid
3 0,814 0,388 Valid
4 0,677 0,388 Valid
5 0,625 0,388 Valid
6 0,524 0,388 Valid
7 0,581 0,388 Valid
8 0,720 0,388 Valid
9 0,871 0,388 Valid
10 0,570 0,388 Valid
Sumber: Hasil olah data
Tabel 1.9
Hasil Pengujian Uji Realiabilitas Kepemimpinan Islami
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 10
Sumber: Hasil Olah Data
Tabel 1.10
Hasil Pengujian Uji Realiabilitas Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 10
Sumber : hasil olahan data
Tabel 1.11
Hasil Pengujian Uji Realiabilitas
Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.865 10
Sumber : hasil olahan data
Tabel 1.12
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 19
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.19224758
Most Extreme Differences Absolute .184
Positive .184
Negative -.115
Kolmogorov-Smirnov Z .802
Asymp. Sig. (2-tailed) .542
a. Test distribution is Normal.
Tabel 1.13
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kepemimpinan Islam .999 1.001
Motivasi Kerja .999 1.001
a. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Tabel 1.14
Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.275 3.014 3.077 .007
Kepemimpinan Islam .776 .054 .963 14.367 .000
Motivasi Kerja .410 .055 .112 3.174 .034
a. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Tabel 1.15
Hasil pengujian uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.275 3.014 3.077 .007
Kepemimpinan Islam .776 .054 .963 14.367 .000
Motivasi Kerja .410 .055 .112 3.174 .034
a. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Tabel 1.16
Hasil pengujian Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 330.519 2 165.260 103.343 .000a
Residual 25.586 16 1.599
Total 356.105 18
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan Islam
b. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Tabel 1.17
Hasil Pengujian Uji R Square
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .963a .928 .919 1.265
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kepemimpinan Islam
b. Dependent Variable: Kinerja Kariawan
Gambar 1.3
Hasil Uji Hetero Kedesitas
DAFTAR PERTANYAAN
1. KEPEMIMPINAN ISLAMI (XI)
a. Mencintai kebenaran dan hanya takut kepada Allah SWT
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Atasan selalu melakukan tindakan yang
benar.
2. Atasan selalu berpegang teguh berdasarkan
tuntunan ajaran Islam.
b. Menjaga amanah dan kepercayaan orang lain
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Atasan selalu bersikap adil
2. Atasan tidak membeda-bedakan karyawan.
c. pandai bergaul dengan masyarakat (karyawan)
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Atasan selalu bersikap ramah terhadap
karyawan.
2. Atasan dengan karyawan saling mengenal
satu samalain.
d. memiliki semangat untuk maju dan semangat pengapdian.
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Atasan memiliki kecerdasan untuk berfikir
kreatif.
2. Atasan mempunyai rasa semangat pengabdian
untuk memajukan perusahaan.
e. bertanggung jawab dalam mengambil keputusan
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Atasan selalu berani dalam mengambil
keputusan.
2. Atasan selalu sadar bahwa setiap keputusan
akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah
SWT.
2. MOTIVASI (X2)
a. Hubungan dengan rekan kerja dan atasan
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Hubungan harmonis terjalin antar pegawai di tempat
kerja.
2. Hubungan harmonis terjalin antara pegawai dengan
pimpinan di tempat kerja.
3 Saudara sudah menjalin kerjasama yang baik dengan
rekan kerja lainnya.
b. Lingkungan kerja
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Di ruangan kerja saudara tersedia fasilitas komputer
untuk memperlancar pekerjaan.
2. Penerangan atau pencahayaan di ruangan kerja saudara
sudah sesuai dengan kebutuhan.
3. Lingkungan kerja yang bersih membuat saudara
semangat dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Kesempatan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Perusahaan/organisasi memberikan pendidikan dan
pelatihan bagi pegawainya.
2. Perusahaan/organisasi melakukan pengembangan karir
bagi pegawainya.
d. Pemberian tunjangan
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Perusahaan/organisasi memberikan tunjangan uang
makan yang layak bagi pegawainya.
2. Perusahaan/organisasi memberikan tunjangan keluarga
yang layak bagi pegawainya.
3. KINERJA KARYAWAN (Y)
a. Kuantitas
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Karyawan telah memenuhi target yang
diharapkan oleh perusahaan.
2. Karyawan telah memenuhi kuantitas kerja
yang ditargetkan.
b. Kualitas
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Karyawan merasa senang jika dapat mencapai
target yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Karyawan melalukan pekerjaan sebaik
mungkin.
c. Ketepatan waktu
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Karyawan selalu tepat waktu dalam
mengerjakan pekerjaannya.
2. Karyawan tidak pernah menunda-nunda
waktu menyelesaikan pekerjaan.
d. Kehadiran
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Karyawan selalu tepat waktu dalam
mengerjakan pekerjaannya.
2. Karyawan tidak pernah menunda-nunda
waktu menyelesaikan pekerjaan.
e. Kemampuan bekerjasama
NO PERTANYAAN KATAGORI
SS S KS TS STS
1. Karyawan sering mengutamakan kerjasama
dengan rekan kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan.
2. Karyawan sering melakukan koordinasi
dengan rekan kerja dalam menyelesaikan
tugas bersama.
ANGKET
PENGARUH KEPEMIMPINAN ISLAMI DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
BANK 9 JAMBI SYARIAH
Kepada:
Bapak/Ibu/Sdr/i
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Jurusan di Universitas Islam Negeri (UIN) STS Jambi yang sedang mengadakan
penelitian dalam rangka menyusun karya ilmiah (Skripsi) dengan judul
“Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank 9 Jambi Syariah”.
Sehubungan dengan itu saya mohon dengan hormat atas kesediannya
untuk mengisi angket (kuesioner) sebagaimana terlampir. Semua data tersebut
hanya untuk penyusunan skripsi bukan untuk dipublikasikan atau digunakan
untuk kepentingan lainnya. Peran Bapak/Ibu/Sdr/I sangat bermanfaat bagi
keberhasilan penelitian yang saya lakukan. Atas kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/I
saya sampaikan terima kasih.
Peneliti
Nurini Oktapiani
SES.141441
A. Identitas Responden
Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk mengisi data
responden
dibawah ini:
Nama : …………………………….
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Umur : 20-3 thn 30-40 thn >40 thn
Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA Sarjana
Pekerjaan/Profesi : Kepala Pemasaran Kepala Pelayanan
Pembiayaan Teller CS O perasional Internal control
Pelaksana
B. Petunjuk Pengisian Angket, Variabel Kepemimpinan Islam dan
Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan
1. Mohon dengan hormat untuk menjawab semua pertanyaan yang
tersedi sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan memberikan
tanda centang ( √ ) pada kolom jawaban yang sudah disediakan.
2. Berikut ini disajikan pertanyaan dengan katagori pilihan jawaban,
variabel kepemimpinan islami (XI), variabel motivasi kerja ( X2) dan
kinerja karyawan (Y1):
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS= Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS= Sangat Tidak Setuju.
3. Bacalaah setiap pertanyaan dengan seksama , kemudian tentukan
pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kondisi dan
keadaan Bapak/Ibu.