pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan …eprints.ums.ac.id/51860/10/naskah...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2015)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
MAHARANI TRI SULISTYANI
B 200 130 065
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
2
2
1
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2015)
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-
2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 45 perusahaan. Analisis data menggunakan
regresi linier berganda. Model regresi telah lulus uji asumsi klasik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, sedangkan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan
kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci: kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, keputusan
pendanaan, kebijakan dividen, nilai perusahaan
ABSTRACT
The aim of this research was to analyzed the effect of managerial
ownership, institutional ownership, financing decisions, and dividend policy on
the firm value. Population of this research was all of manufacturing firms listed
on the Indonesia Stock Exchange the period 2012-2015. The sampling method
used in this research was purposive sampling with the total sample as much as 45
companies. Data analysis used by multiple regression analysis. Meanwhile the
regression model has been examined by a classical assumption of regression
analysis. The result show that financing decisions affect the firm value while
managerial ownership, institutional ownership, and dividend policy not affect the
firm value.
Keywords: managerial ownership, institutional ownership, financing decisions,
dividend policy, firm value
2
1. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan harus memiliki visi dan tujuan yang jelas untuk mampu
bertahan dalam segala kondisi. Salah satu tujuan utama suatu perusahaan adalah
mendapatkan profit yang maksimal sehingga nilai perusahaan yang direfleksikan
dengan harga sahamnya di pasar modal akan meningkat. Memaksimalkan nilai
perusahaan merupakan salah satu cara memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham.
Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara
manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder maupun
stakeholder dalam membuat keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan
modal kerja yang dimiliki. Struktur kepemilikan saham dalam perusahaan
merupakan perbandingan dari masing-masing jumlah pemilik saham dalam suatu
perusahaan. Saham dalam perusahaan dapat dimiliki oleh pihak baik secara
publik, institusional, maupun dalam perusahaan bersangkutan atau manajerial.
Kepemilikan manajerial adalah suatu kondisi dimana manajer mengambil
bagian dalam struktur modal perusahaan atau manajer tersebut berperan ganda
sebagai manajer sekaligus pemegang saham di perusahaan. Penelitian Wida dan
Suartana (2014) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut berbeda dengan hasil penelitian dari Ikbal,
Sutrisno, dan Djamhuri (2011), yang meyimpulkan bahwa kepemilikan insider
(kepemilikan manajerial) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Struktur kepemilikan lain dalam mekanisme good corporate governance
adalah kepemilikan institusional, yang diartikan sebagai kepemilikan saham
perusahaan oleh institusi atau lembaga tertentu (Tarjo, 2008 dalam Wida dan
Suartana, 2014). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sukirni (2012),
menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif secara
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian dari
Sugiarto (2011), kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kebijakan hutang
sebagai variabel intervening.
3
Upaya peningkatan nilai perusahaan sering kali memiliki kendala mengenai
permasalahan keagenan, hal tersebut dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
perusahaan. Konflik keagenan dapat diminimalisir dengan melakukan suatu
mekanisme pengawasan yang dapat menyelaraskan kepentingan-kepentingan
terkait. Namun biaya agensi juga akan muncul seiring dilakukannya mekanisme
tersebut. Menurut Wahidahwati (2002) dalam Sugiarto (2011), terdapat beberapa
pilihan alternatif untuk biaya agensi. Pertama, dalam meningkatkan kepemilikan
saham perusahaan oleh manajemen untuk mensejajarkan kepentingan manajer dan
pemegang saham. Kedua, rasio pembayaran dividen dapat ditingkatkan, karena
berkurangnya aliran kas bebas di perusahaan, manajemen terpaksa mencari
pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya. Ketiga, meningkatkan
pendanaan melalui hutang. Dengan meningkatkan hutang sebagai pemborosan
yang dilakukan oleh manajemen. Terakhir, penggunaan investor institusional
seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dan kepemilikan oleh
institusi lain sebagai monitoring agent akan menyebabkan manajer merasa
diawasi di dalam menentukan kebijakan finansial.
Keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh
kualitas dari keputusan-keputusan yang diambil oleh manajer keuangan
perusahaan (Sari, 2013). Keputusan yang menyangkut investasi akan berhubungan
dengan sumber dana yang digunakan untuk pembiayaannya. Sumber pendanaan
dalam perusahaan dapat diperoleh dari internal berupa laba ditahan dan dari
eksternal perusahaan berupa hutang atau penerbitan saham baru. Suatu kombinasi
yang optimal atas penentuan pendanaan sangat penting karena dapat
meningkatkan nilai perusahaan (Fenandar dan Raharja, 2012). Dalam penelitian
Aprianto dan Arifah (2014), keputusan pendanaan berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Sari
(2013) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan yang diukur dengan debt
equity ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan yang
diukur dengan price book value.
Kebijakan dividen adalah suatu hal tidak bisa dipisahkan dengan keputusan
pendanaan perusahaan. Penetapan kebijakan dividen akan berdampak pada risiko
4
perusahaan dan akhirnya mempengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan dividen
merupakan kebijakan manajer keuangan yang menyangkut seberapa besar
proporsi para pemegang saham akan memperoleh dividen dalam periode tertentu.
Menurut penelitian Fenandar dan Raharja (2012), kebijakan dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian Ananta, Suardikha, dan
Ratnadi (2014), menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas terdapat ketidak-konsistenan
hasil dari beberapa penelitian sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian kembali dengan mengambil judul:
“PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,
DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” (Studi
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2015)
2. METODE
2.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang
ditentukan dengan menggunakan kriteria tertentu oleh peneliti.
2.2 Nilai Perusahaan (Variabel Dependen)
Dalam penelitian ini, variabel dependen yang akan digunakan adalah nilai
perusahaan (value of the firm). Nilai perusahaan adalah suatu proksi yang
menggambarkan kemakmuran pemegang saham. Proksi untuk mengukur nilai
perusahaan dalam penelitian ini adalah Price Book Value (PBV). PBV mengukur
nilai yang diberikan pasar kepada manajemen dan organiasi perusahaan sebagai
sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001 dalam
Fenandar dan Raharja, 2012).
PBV =
5
2.3 Kepemilikan Manajerial (Variabel Independen)
Kepemilikan manajerial merupakan proporsi kepemilikan saham
perusahaan oleh manajemen. Untuk menghitung kepemilikan manajerial dalam
penelitian ini didasarkan pada penelitian Sartono (2010:487) dalam Wida dan
Suartana (2014) dengan rumus sebagai berikut:
Kepemilikan Manjerial =
x100
2.4 Kepemilikan Institusional (Variabel Independen)
Kepemilikan institusional dalam penelitian ini diukur dengan menghitung
persentase kepemilikan institusional berdasarkan penelitian Sartono (2010:487)
dalam Wida dan Suartana (2014) dengan rumus sebagai berikut:
Kepemilikan Institusional =
x100
2.5 Keputusan Pendanaan (Variabel Independen)
Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt
to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan
dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas (Brigham dan
Houston, 2001) dalam Fenandar dan Raharja, 2012).
DER=
2.6 Kebijakan Dividen (Variabel Independen)
Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menyalurkan hak
pemegang saham berupa dividen.Kebijakan dividen dalam penelitian ini
dikonfirmasikan melaui Devident Payout Ratio (DPR). Menurut Bringham dan
Houston (2001) dalam Fenandar dan Raharja (2012), rasio pembayaran dividen
adalah persentase laba dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk
kas.
DPR =
6
2.7 Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode regresi
linier berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen. Persamaan regresi dalam penelitian ini
sebagai berikut :
PBV = α + KM β1+ KIβ2 +DER3 + DPR4 + ε
Keterangan:
α = Konstanta
β1,2,3,4 = Penaksiran koefisien regresi
ε = Standar Error
PBV = Nilai Perusahaan
KM = Kepemilikan Manajerial
KI = Kepemilikan Institusional
DER = Keputusan Pendanaan
DPR = Kebijakan Dividen
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengujian Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,294 yang
berarti lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini berdistribusi normal. Hasil uji multikolineritas menunjukkan bahwa
seluruh variabel independen memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai tolerance di
atas 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam
peneitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil autokorelasi dengan
menunggunakan Durbin-Watson menunjukkan nilai D-W sebesar 1,612 yang
berarti mengandung masalah autokorelasi. Masalah tersebut kemudian diobati
dengan menggunakan Runs Test. Hasil pengujian Runs Test menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0,071 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan model
persamaan regresi dalam penelitian ini tidak mengandung masalah autokorelasi
lagi. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa semua variabel independen
memiliki signifikansi lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.
7
3.2 Pembahasan
3.2.1 Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan
Hasil uji t memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0,055 > 0,05 dan koefisien regresi untuk kepemilikan
manajerial adalah sebesar -0,036. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015. Kepemilikan manajerial merupakan proporsi
kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen (komisaris dan direksi).
Kepemilikan manajerial dalam struktur modal saham masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari statistik deskriptif dari perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki
oleh komisaris dan direksi di mana rata-rata kepemilikan manajerial hanya sebesar
5,3422. Jumlah kepemilikan manajerial yang rendah cenderung menyebabkan
manajemen mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan
pemegang saham. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan
manajerial belum dapat menjadi mekanisme untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
3.2.1 Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan
Hasil uji t memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0,519 > 0,05 dan koefisien regresi untuk kepemilikan
institusional adalah sebesar -0,006. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015. Di dalam perusahaan masih terdapat asimetri
informasi antara manajemen dengan investor. Investor belum tentu mengetahui
informasi mengenai apa yang terjadi di perusahaan. Hal ini menyebabkan investor
institusional sulit untuk mengontrol manajer. Jumlah pemegang saham yang besar
belum tentu efektif dalam memonitor kinerja manajemen. Dengan demikian
kepemilikan institusional belum dapat menjadi mekanisme untuk meningkatkan
nilai perusahaan.
3.2.2 Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan
Hasil uji t memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0,003 < 0,05 dan koefisien regresi untuk keputusan
8
pendanaan adalah sebesar -0,523. Hasil ini menunjukkan bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2015. Keputusan pendanaan melalui hutang yang
dilakukan oleh manajemen harus diperhatikan karena banyaknya hutang dapat
menurunkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan Trade off Theory (Brealy et
al, 2007 dalam Suroto, 2015) yang menyatakan bahwa manajer akan berusaha
meningkatkan tingkat utang sampai pada suatu titik target struktur modal optimal
tercapai. Setelah titik tersebut tercapai, penggunaan hutang justru dapat
menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan
hutang tidak sebanding dengan biaya finansial atau biaya bunga dari hutang
tersebut.
3.2.3 Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Hasil uji t memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0,258 > 0,05 dan koefisien regresi untuk kebijakan
dividen l adalah sebesar -0,669. Hasil ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2015. Hasil penelitian ini mendukung Dividend Irrelevant
Theory yang dikembangkan oleh Modigliani dan Miller yang menyatakan bahwa
kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal suatu
perusahaan, karena nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan
memperoleh laba, bukan pembagian laba untuk dividen dan sebagian untuk
ditahan. Meningkatnya nilai dividen tidak selalu diikuti dengan meningkatnya
nilai perusahaan. Dengan demikian kebijakan dividen belum dapat menjadi
mekanisme untuk meningkatkan nilai perusahaan.
4. PENUTUP
1.1 Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,055 >
0,05. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,519 > 0,05. Keputusan pendanaan
9
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 <
0,05. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,258 > 0,05.
1.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan bagi peneliti
selanjutnya. Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasil penelitian
tidak dapat digeneralisasi untuk jenis perusahaan lain.
b. Penelitian ini memiliki sampel yang terbatas karena diambil menggunakan
metode purposive sampling dengan kritria yang ditentukan oleh peneliti.
c. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabilitas variabel dependen dapat
dijelaskan variabel independen hanya sebesar 15,6% sedangkan 84,4%
dijelaskan oleh faktor-faktor di luar model regresi yang diteliti.
1.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan yang telah diuraikan di atas, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
a. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah sampel yang tidak
terbatas pada perusahaan manufaktur sehingga hasil penelitian dapat
menjelaskan perusahaan lain.
b. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode pengambilan sampel lain
agar sampel yang digunakan lebih luas sehingga hasil penelitian lebih akurat.
c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan faktor eksternal sebagai
variabel independen yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti, tingkat
inflasi, tingkat suku bunga, nilai kurs, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ananta, Gede Eka Ferry, I Made Sadha Suardikha dan Ni Made Dwi Ratnadi.
2014. Pengaruh Keputusan Manajerial, Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen pada Nilai Perusahaan di Bursa
Efek Indonesia.ISSN : 2337-3067. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana 3.9 (2014) :494-505.
10
Aprianto, Rahmad dan Dista Amalia Arifah. 2014. Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Struktur Kepemilikan
terhadap Nilai Perusahaan. EKOBIS Vol.15, No.1, Januari 2014.
Christiawan, Y.J. dan J. Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial: Kebijakan
Hutang, Kinerja, dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Vol. 9 No. 1, Mei: hal. 1-8.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirjaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. ISSN:
2302-8556. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-
372.
Fenandar, Gany Ibrahim dan Surya Raharja. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi,
Kepurusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting.Vol. 1 No. 2 2012,
Hal.1-10.
Ghozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ikbal, Muhammad, Sutrisno dan Ali Djamhuri.2011. Pengaruh Profitabilitas dan
Kepemilikan Insider terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan
Utang dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening. (Studi pada
Peusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional
Akuntansi XIV: Aceh.
Jansen dan Mecking. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3
(1976) 305-360.
Mindra, Sukma dan Teguh Erawati. 2014. Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2011). ISSN 2088-768X.
Jurnal Akuntansi. Vol.2 No.2 Desember 2014, Hal.10-22.
Purnama, Hari. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan
Dividen, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Kasus Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014). Jurnal Akuntansi Vol. 4 No. 1, Juni 2016.
Sari, Oktaviana Tiara. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.
Management Analysis Journal 2 (2) (2013).
Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai
Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol.3 No.1 Januari 2011,
Hal.1-25.
Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Kebijikan Dividend dan Kebijakan Hutang Analisis terhadap Nilai
Perusahaan. ISSN 2252-6765.Acconting Analisis Journal.AAJ 1 (2)
(2012).
Sumanti, Joreza Chiquita dan Marjam Mangantar. 2015. Analisis Kepemilikan
Manajerial, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas terhadap Kebijakan
11
Dividen dan Nilai Perusahaan. ISSN 2303-1174. Jurnal EMBA. Vol.3
No.1 Maret 2015, Hal.1141-1151.
Suroto, Suroto. 2015. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. ISSN: 2302-2752, Vol. 4
No. 3.
Ustiani, Nila. 2015. Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial,
Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, Keputusan Pendanaan dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. ISSN: 2442-4056. Volume 1,
Nomor 1, Februari 2015.
Wida, Ni Putu dan I Wayan Suartana.2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
dan Kepemilikan Institusional pada Nilai Perusahaan. ISSN: 2302-
8556. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014):575-590.
www.idx.co.id
www.wikipedia.com