pengaruh kepemilikan institusional,...

137
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan Kontruksi Bangunan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Putri Aulia Rahmadina 1113081000106 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: tranthuan

Post on 03-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN

KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan Kontruksi

Bangunan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Putri Aulia Rahmadina

1113081000106

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ii

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN

KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan Kontruksi

Bangunan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Putri Aulia Rahmadina

NIM: 1113081000106

Pembimbing

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Pada hari Selasa, 12 September 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas

Mahasiswa:

1. Nama : Putri Aulia Rahmadina

2. NIM : 1113081000106

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4.

5. Judul Skripsi : “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan

Hutang, Ukuran Perusahaan dan Kinerja

Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi

Kasus Pada Perusahaan Sektor Property, Real

Estate dan Kontruksi Bangunan Periode 2010-

2015)”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

Mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 September 2017

1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( ___)

NIP. 19731221 200501 2 002 Penguji I

2. Sopyan, SE., MM ( ___)

Penguji II

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 26 Oktober 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

mahasiswa :

1. Nama : Putri Aulia Rahmadina

2. NIM : 1113081000106

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi :Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan

Hutang, Ukuran Perusahaan dan Kinerja

Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi

Kasus Pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate

dan Kontruksi Bangunan Yang Terdaftar di BEI

Periode 2010-2015).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan

yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 26 Oktober 2017

1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si (_______________________)

NIP. 19731221.200501.2.002 Ketua

2. Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB (_______________________)

NIP. 19741127.200112.1.002 Sekretaris

3. Deni Pandu Nugraha, SE., M.Sc (_______________________)

Penguji Ahli

4. Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB (_______________________)

NIP. 19741127.200112.1.002 Pembimbing

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Putri Aulia Rahmadina

NIM : 1113081000106

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 15 September 2017

Yang Menyatakan

Putri Aulia Rahmadina

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Putri Aulia Rahmadina

2. Nama Panggilan : Putri

3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 27 Oktober 1995

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Keadilan No.7 Rt 03/01 Batujaya

Selatan, Kec. Batuceper. Tangerang 15121

7. Status : Belum Menikah

8. Kewarganegaraan : Indonesia

9. Telepon : 082111084058

10. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD (2001-2007) : SDN Tangerang 6

2. SMP (2007-2010) : MTsN Tangerang 1

3. SMA (2010-2013) : SMAN 14 Tangerang

4. S1 (2013-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN

1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) - Divisi Review Kebijakan dan Standar

Internasional

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

vii

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the influence of institutional

ownership, debt policy, firmsize and firm performsnce to firm value in the property,

real estate and building construction sector companies are listed in the Indonesia

Stock Exchange during the period 2010-2015. Variables used in this research is the

institutional ownership, debt to equity ratio, firm size, firm performance to firm

value. The sampling method used in this research is purposive sampling method of

sampling based on certain criteria. Samples that meet the criteria in this study as

many as 19 companies. The analysis used is regression analysis of panel data to

see the effect of independent variables on the dependent variable either jointly or

individually. the model chosen is a fixed effect model The results of data analysis

or regression results indicate that simultaneous institutional ownership, debt policy

and firm size affect the firm value. Partially variables that significantly influence

the firm value is the institutional ownership, debt policy ang firm performance.

While the firm size variables no significant effect on the firm size. The magnitude

of the coefficient of determination (Adjusted R Square) is approximately 0.764229.

This means that 76.4229% dependent variable is the firm value can be explained

by the four independent variables, while the remaining 23.58% is explained by the

firm value or other factors outside the model

Keywords: institutional ownership, debt policy, the firmsize, firm

performance, firm value,panel data regression.

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

viii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja perusahaan terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi

bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional,

debt to equity ratio, ukuran perusahaandan ROE terhadap nilai perusahaan. Metode

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling

yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Sampel yang

memenuhi kriteria dalam penelitian ini sebanyak 19 perusahaan. Analisis yang

digunakan yaitu analisis regresi data panel untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen baik secara bersama-sama maupun secara

individu. Model yang terpilih adalah fixed effect model Hasil analisis data atau hasil

regresi menunjukkan bahwa secara simultan kepemilikan institusional, kebijakan

hutang, ukuran perusahaan dan kinerja perusahaan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan adalah kepemilikan institusional kebijakan hutang dan kinerja

perusahaan. Sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien determinasi (Adjusted R Square)

adalah sebesar 0.764229. Hal ini berarti bahwa 76.4229% variabel dependen yaitu

nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh empat variabel independen, sedangkan

sisanya sebesar 23.58% nilai perusahaan dijelaskan oleh variabel atau faktor-faktor

lainnya diluar model.

Kata kunci : kepemilikan institusionaal, kebijakan hutang, ukuran perusahaan,

kinerja perusahaan, nilai perusahaan, regresi data panel

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis

dan telah membuat segala yang tidak mungkin menjadi mungkin.

2. Ayah dan Mama yang telah memberikan dukungan lahir dan batin kepada

penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

x

5. Bapak Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan motivasi

dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.

6. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu

yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan

penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

9. Kakak dan Adik, Rezha Mubarok Al-Wahni, Rizky Agustian Mubarok, Ahmad

Sabili Huda Mubarok, Lia Handayani dan Anggi Puspita Amanda yang selalu

memberikan semangat dan motivasi.

10. Fikram, yang selalu ada disaat senang dan susah serta memberikan motivasi,

semangat, Nasihat dan mengajarkan penulis sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat tersayang, Aning Lutfiah, Nelly Aprilya Shandy, Shintya Cahya

Adhani, Amalia Laraswati, Farah Agustina dan Dechy Rachmawati yang selalu

memberikan semangat yang tiada hentinya.

12. Teman-teman seperjuangan Manajemen 2013, yang telah memberikan energi

positif, memberikan semangat, motivasi, dan telah mengajarkan penulis.

13. Firly, Laras, Lian, Nindia, Maryati, Cindy, Melani, Aldy, Alman, Irfan dan

teman-teman lainnya yang sudah memberikan semangat dan kekuatan.

14. Sahabat terbaik, Prima Salimajanti, Annisa Muslimah, Hani Amarini, Ismi Ihda

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

xi

Choirunnisa, Vidyanne Ramadhanti, Sarah Banu, Ade Amalia dan UNO yang

memberikan nasihat serta motivasi.

15. KKN Kompas 101 Indah, Dita, Anya, Sekar, Fahdiansyah, Fahmi, Alwi, Alfi,

Omi dan Osa sudah memberikan semangat kepada penulis.

16. Dan kepada seluruh pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang

telah banyak membantu, mempermudah dan memperancar hingga skripsi ini

akhirnya selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis

harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai tambahan

informasi serta pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 15 September 2017

Penulis

Putri Aulia Rahmadina

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11

A. Landasan Teori ..................................................................................... 11

1. Manajemen Keuangan ...................................................................... 11

2. Teori Keagenan (Agency Theory) .................................................... 12

3. Kepemilikan Institusional ................................................................ 15

4. Kebijkan Hutang .............................................................................. 17

5. Ukuran Perusahaan .......................................................................... 20

6. Kinerja Perusahaan .......................................................................... 22

7. Nilai Perusahaan .............................................................................. 23

8. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Nilai Perusahaan ...... 25

9. Hubungan Kebijakan Hutang dengan Nilai Perusahaan .................. 28

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

xiii

10. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan ................ 29

11. Hubungan Kinerja Perusahaan dengan Nilai Perusahaan ................ 30

B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 31

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 36

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 39

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 39

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ............................................ 39

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 42

D. Metode Analisis Data ............................................................................ 43

1. Analisis Data Panel ........................................................................... 43

a. Model Common Effect ................................................................ 45

b. Model Fixed Effect ...................................................................... 46

c. Model Random Effect ................................................................. 47

2. Tahap Analisis Data .......................................................................... 48

a. Uji Chow ...................................................................................... 48

b. Uji Hausman ................................................................................ 49

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 50

a. Uji Normalitas ............................................................................. 50

b. Uji Multikolinieritas .................................................................... 51

c. Uji Autokorelasi .......................................................................... 51

d. Uji Heterokedastisitas .................................................................. 52

4. Uji Signifikansi ................................................................................ 53

a. Uji Simultan F (Uji Statistik) ...................................................... 53

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) ....................................... 54

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi).................................................... 55

E. Pengukuran Variabel............................................................................ 55

1. Nilai Perusahaan ............................................................................... 55

2. Kepemilikan Institusional ................................................................. 56

3. Kebijakan Hutang ............................................................................. 57

4. Ukuran Perusahaan ........................................................................... 57

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

xiv

5. Kinerja Perusahaan ........................................................................... 58

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN....................................................... 59

1. Gambaran Umum Objek Penelitian………………………..............59

2.. Deskriptif Variabel Penelitian ........................................................... 68

a. Kepemilikan Institusional ............................................................ 69

b. Debt to Equity Ratio .................................................................... 71

c. Kinerja Perusahaan ...................................................................... 74

d. Ukuran Perusahaan ...................................................................... 76

e. PBV Rasio ................................................................................... 79

3. Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel ......................................... 81

a. Uji Chow ..................................................................................... 81

b. Uji Hausman ................................................................................ 82

4. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 83

a. Uji Normalitas ............................................................................. 83

b. Uji Multikolinearitas ................................................................... 85

c. Uji Heterokedastisitas .................................................................. 86

d. Uji Autokorelasi .......................................................................... 88

5. Uji Signifikansi ................................................................................. 88

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................................ 88

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ..................................................... 90

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................................... 93

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 102

A. Kesimpulan .......................................................................................... 102

B. Implikasi .............................................................................................. 103

C. Saran .................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105

LAMPIRAN ........................................................................................................109

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 31

Tabel 3. 1 Rincian Jumlah Sampel ........................................................................ 41

Tabel 3. 2 Daftar Sampel Perusahaan ................................................................... 42

Tabel 4. 1 Data Kepemilikan Institusional ............................................................ 70

Tabel 4. 2 Data DER ............................................................................................. 72

Tabel 4. 3 Data Kinerja Perusahaan ...................................................................... 75

Tabel 4. 4 Data Ukuran Perusahaan ...................................................................... 77

Tabel 4. 5 Data PBV Ratio .................................................................................... 80

Tabel 4. 6 Hasil Uji Chow..................................................................................... 82

Tabel 4. 7 Hasil Uji Hausman ............................................................................... 83

Tabel 4. 8 Matriks Korelasi Antar Variabel .......................................................... 86

Tabel 4. 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 87

Tabel 4. 10 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 88

Tabel 4. 11 Hasil Uji F .......................................................................................... 89

Tabel 4. 12 Hasil Uji t ........................................................................................... 91

Tabel 4. 13 Hasil Uji R2 ........................................................................................ 93

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Indeks Demand Property Komersial ............................ 6

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 38

Gambar 4. 1 Kepemilikan Institusional Tahun 2010 - 2015 ................................. 69

Gambar 4. 2 DER 2010 - 2015.............................................................................. 71

Gambar 4. 3 Kinerja Perusahaan Tahun 2010 - 2015 .......................................... 74

Gambar 4. 4 Ukuran Perusahaan Tahun 2010 - 2015 ........................................... 76

Gambar 4. 5 PBV Ratio Tahun 2010 - 2015 ......................................................... 79

Gambar 4. 6 Uji Normalitas .................................................................................. 85

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan ............................................................. 109

Lampiran 2 : Data Rasio Keuangan Perusahaan ................................................. 110

Lampiran 7 : Hasil Output Uji Regresi Data Panel ............................................. 113

Lampiran 8 : Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel ............... 116

Lampiran 9 : Hasil Output Uji Asumsi Klasik .................................................... 118

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini,

setiap perusahaan harus meningkatkan daya saing secara terus-menerus.

Persaingan yang semakin meningkat baik di pasar domestik maupun di

pasar internasional menuntut perusahaan untuk dapat mempertahankan atau

memperoleh keuntungan kompetitif dengan cara memberikan perhatian

penuh pada kegiatan operasional dan finansial perusahaan (Rustendi:2008).

Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasinya, pasti

memiliki tujuan utama yaitu memperoleh laba untuk memenuhi

kesejahteraan para pemegang saham yang ada dalam perusahaan tersebut.

Tujuan perusahaan didefinisikan sebagai usaha untuk meningkatkan

kekayaan pemegang saham (Keown, 2002:3). Peran seorang manajer sangat

dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah bisnis. Terlebih khusus peran

seorang manajer keuangan yang pada dasarnya telah mempelajari hal-hal

menarik yang terjadi dalam perusahaan dalam menggunakan seluruh

sumberdaya yang ada dalam perusahaan untuk mencari dana, mengolahnya

serta membagi dana-dana tersebut sehingga kegiatan opersional dalam

perusahaan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu

perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

2

keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan

yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para

pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah

memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya.

Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak

banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-

masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

(Harjito,2005).

Tujuan perusahaan adalah sama dengan tujuan pemilik perusahaan

yaitu mencari laba. Oleh sebab itu perusahaan disebut organisasi pencari

laba (profit seeking organization). Ciri khusus perusahaan ialah semua

orang yang melibatkan diri dalam kegiatan harus berpikir penghematan

biaya dan memaksimumkan pendapatan, agar perusahaan dapat

memperoleh laba untuk memaksimumkan kekayaan pemiliknya,

kesejahteraan karyawannya, dan untuk mengembangkan kegiatannya

(Darsono, 2009:4).

Dalam akuntansi keuangan dikenal apa yang disebut dengan teori

keagenan. Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau

lebih individu yang disebut sebagai prinsipal menyewa individu atau

organisasi lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa

dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen

tersebut. dalam manajemen keuangan, hubungan keagenan utama terjadi

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

3

antara (1) pemegang saham dan manajer dan (2) manajer dan pemilik utang

(Brigham dan Houston, 2009:26)

Masalah keagenan (agency problem) tentunya akan menimbulkan

kerugian. Karena konflik kepentingan antara agen dan pemilik dapat

menimbulkan biaya keagenan. Peningkatan kepemilikan saham oleh pihak

institusi dapat pula meminimumkan biaya keagenan. Hal ini seperti yang

dikemukakan oleh Bushee (1998) dalam Boediono (2005) yang menyatakan

kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengurangi insentif

para manajer yang mementingkan diri sendiri melalui tingkat pengawasan

yang intens. Kepemilikan institusional dapat menekan kecendrungan

manajemen untuk memanfaatkan discretionary dalam laporan keuangan.

Claessens et al. (2000), La Porta et al. (2002), Claessens et al.

(2002), Lemmons dan Lins (2003), Yeh et al. (2003) dalam Elva Nuraina

(2012) mengajukan dua argumen yang berbeda tentang pengaruh

konsentrasi kepemilikan terhadap nilai perusahaan, yaitu PIE (positif

incentive effect) dan NEE (negatif entrenchment effect). Argumen PIE

menyatakan bahwa pemegang saham pengendali tidak akan melakukan

ekspropriasi terhadap pemegang saham minoritas karena akan berdampak

pada penurunan nilai perusahaan. Berdasarkan argumen PIE, pemegang

saham pengendali memonitor manajemen dengan tujuan untuk peningkatan

nilai perusahaan.

Wahyudi dan Parwestri (2006) menyatakan struktur kepemilikan

yang dimiliki perusahaan diharapkan dapat berpengaruh terhadap keputusan

Page 21: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

4

pendanaan perusahan. Semakin tinggi kepemilikan institusional maka

semakin kuat kontrol eksternal terhadap perusahaan dan mengurangi agency

cost, sehingga perusahaan akan menggunakan dividen yang rendah. Dengan

adanya kontrol yang ketat, menyebabkan manajer menggunakan hutang

pada tingkat rendah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial

distress dan risiko kebangkrutan. Kebijakan hutang bisa digunakan untuk

menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan hutang

juga tergantung dari ukuran perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan besar relatif lebih mudah untuk mengakses ke pasar modal.

Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan aktiva besar

relatif mudah memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal.

Dalam kaitannya dengan nilai perusahaan, hutang merupakan

instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan.

Menurut Modigliani dan Miller dalam Rodoni & Herni (2010), penggunaan

dana dari utang tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap nilai

perusahaan. Namun bila mulai dipertimbangkan faktor pajak, penggunaan

utang akan selalu lebih menguntungkan dan dapat meningkatkan nilai

perusahaan, dengan asumsi bahwa yang dipergunakan dalam model ini

adalah : pertama, tidak ada biaya kebangkrutan. Kedua, tidak ada biaya

transaksi. Ketiga, bunga pinjaman dan simpanan besarnya sama bagi

perorangan ataupun perusahaan. Kebijakan hutang merupakan salah satu

alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar modal.

Page 22: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

5

Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai

perusahaan. Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan

semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang

bersifat internal maupun eksternal. Ukuran perusahaan merupakan

cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan. Perusahaan sendiri

dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu perusahaan berskala kecil dan

perusahaan berskala besar. Perusahaan yang berskala besar cenderung akan

menarik minat investor karena akan berimbas dengan nilai perusahaan

nantinya, sehingga dapat dikatakan bahwa besar kecilnya ukuran suatu

perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap nilai dari perusahaan

tersebut (Rudangga dan Sudiarta, 2016).

Permintaan akan Sektor property, real estate dan konstruksi

bangunan masih mempunyai trend positif. Seperti yang dilansir oleh

bi.go.id, sektor ini masih terus meningkat permintaannya.

Page 23: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

6

Grafik 1.1

Pertumubuhan Index Demand Property Komersial

Ada beberapa faktor yang membuat sektor property dan konstruksi

bangunan akan berkembang. Diantaranya adalah inflasi yang terkendali

Sekarang ini inflasi sudah cukup terkendali dan diperkirakan dapat sesuai

target pemerintah yakni di angka 5%. Daya beli masyarakat juga masih bisa

dipertahankan bahkan memungkinkan untuk mengalami kenaikan. Kedua,

nilai tukar yang tidak berubah. Nilai tukar rupiah ke dollar AS sekarang ini

masih cenderung stabil. Ini diharapkan bisa membuat bahan bangunan yang

didatangkan dengan cara impor menjadi lebih stabil pula. Ketiga, Penurunan

suku bunga. Suku bunga KPR diperkirakan akan mengalami penurunan.

Selain itu ada begitu banyak orang yang melirik investasi ini sebagai

investasi yang cukup menggiurkan. Keempat pemerintah terus melanjutkan

infrastruktur. Tahun 2017 ini, pemerintah akan melanjutkan untuk

melakukan pembangunan infrastruktur sehingga potensi pasar properti akan

Page 24: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

7

berjalan dengan terus positif. Kelima harga properti yang masih cukup

rendah. Dibandingkan dengan harga properti di negara lain di Asia

Tenggara, harga properti yang berada di Indonesia masih dianggap cukup

rendah. Keenam, kelas menengah terus tumbuh Sekarang ini masyarakat

yang berada di kelas menengah secara terus menerus mengalami

pertumbuhan, dan tentu saja mereka ingin meningkatkan kualitas hidup.

Inilah yang menjadi alasan mengapa penjualan properti bisa semakin

empuk.

Berdasarkan pada kenyataan tersebut dimana sektor property, real

estate dan kontruksi bangunan mempunyai prospek yang sangat baik

kedepannya karena banyak sekali kebijakan pemerintah saat ini yang

menimbulkan stimulus bagi industry perumahan dan bangunan. Tentunya

itu akan membuat persaingan antara perusahaan sektor tersebut semakin

ketat untuk dapat berkontribusi dan mengambil keuntungan dari peluang

tersebut. sektor sektor property, real estate dan kontruksi bangunan

merupakan sektor usaha yang padat modal. Itu artinya, investasi yang

dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan operasinya sangat besar dan

membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan keuntungan berupa return

kepada para investor. Ini merupakan tantangan tersendiri bagaimana

perusahaan dapat memikat minat investor untuk menginvestasikan uangnya

pada perusahannya. (sumber: Industri.kontan.co.id )

Page 25: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

8

Berdasarkan fenomena diatas hasil penelitian sebelumnya yang

tidak konsisten, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Ukuran

Perusahaan dan Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”.

(Studi Kasus pada Sektor Property, real estate dan kontruksi bangunan yang

terdaftar di BEI periode 2010-2015).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dijelaskan diatas, maka dapat

disimpulkan rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Apakah variabel kepemilikan institusional, kebijakan hutang, ukuran

perusahaan dan kinerja perusahaan pada perusahaan sektor property,

real estate dan kontruksi bangunan berpengaruh secara parsial

terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah variabel kepemilikan institusional, kebijakan hutang, ukuran

perusahaan dan kinerja perusahaan pada perusahaan sektor property,

real estate dan kontruksi bangunan berpengaruh secara simultan

terhadap nilai perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah :

Page 26: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

9

1. Untuk menguji secara parsial pegaruh kepemilikan institusional,

kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja perusahaan terhadap

nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (PBV).

2. Untuk menguji secara simultan pengaruh kepemilikan institusional,

kebijakan hutang, ukurang perusahaan dan kinerja perusahaan terhadap

nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (PBV).

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak,

antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Memberikan informasi tentang pengaruh kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja

perusahaan terhadap nilai perusahaan sektor property, real estate dan

konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI agar menjadi bahan

pertimbangan investor untuk berinvestasi di sektor tersebut agar

mendapat manfaat.

2. Bagi pihak perusahaan

Menjadi gambaran dan acuan dalam meningkatkan nilai

perusahaan dengan mengatur kepemilikan saham institusional,

optimalisasi penggunaan hutang, memanfaatkan ukuran perusahaan

dan memaksimalkan kinerja perusahaan.

Page 27: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

10

3. Bagi ilmu pengetahuan

Memberikan sumbangsih dan kontribusi terhadap ilmu

pengetahuan dan memperkaya penelitian mengenai pengaruh

kepemilikan institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan

kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan bagi pembaca dari

kalangan praktisi maupun akademisi.

4. Bagi Masyarakat

Menarik minat dan mendorong masyarakat agar bersedia

untuk berinvestasi pada saham khususnya saham perusahaan sektor

property, real estate dan kontruksi bangunan yang terdaftar di BEI.

Page 28: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan ialah kegiatan memperoleh sumber dana

dengan biaya yang semurah-murahnya dan menggunakan dana

seefektif dan seefisien mungkin untuk mencipta laba dan nilai tambah

ekonomi (economic value added) (Darsono, 2009:1).

Pendapat serupa diungkapkan juga oleh Moeljadi (2006:9),

manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik

yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam bentuk investasi

yang efektif, pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara

efisien dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.

Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara

menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan.

Konsekuensinya, semua semua pengambilan keputusan harus

difokuskan pada penciptaan kekayaan. Demikianlah, kita akan

berhadapan dengan keputusan keuangan seperti ketika

memperkenalkan produk baru, kapan melakukan investasi dalam asset

baru, kapan harus mengganti aset yang sudah ada, kapan melakukan

pinjaman dari bank, kapan menerbitkan saham atau obligasi, kapan

memperluas kredit ke pelanggan, dan berapa banyak kas harus

dipertahankan (Keown et all, 2011:4).

Page 29: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

12

Menurut Rodoni dan Ali (2010:2-3), penjelasan mengenai

fungsi keuangan, antara lain :

a. Keputusan Investasi atau disebut juga the capital budgeting

decision, berkaitan dengan investasi jangka panjang yang harus

dilakukan, baik dalam bentuk tangible asset maupun intangible

asset. Ini merupakan keputusan yang paling penting untuk

pengelolaan perusahaan.

b. Keputusan keuangan/pendanaan. Setelah perusahaan

memutuskan untuk melakukan investasi, hal berikutnya yang

harus dipertimbangkan mengenai sumber dana yang akan

digunakan untuk investasi tersebut. Umumnya terdapat dua

sumber dana, yaitu menerbitkan saham atau melakukan hutang.

c. Keputusan modal kerja bersih (net working capital). Keputusan

ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelola dana

untuk keperluan seharihari atau dikatakan berapa besar arus kas

jangka pendek yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar

tagihan-tagihannya.

2. Teori Keagenan (Agency Theory).

Menurut Brigham dan Houston (2006), telah lama diketahui

bahwa para manajer mungkin memiliki tujuan-tujuan pribadi yang

bersaing dengan tujuan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Para manajer diberi kekuasaan oleh para pemilik perusahaan, yaitu

pemegang saham, untuk membuat keputusan, dimana hal ini

Page 30: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

13

menciptakan potensi konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori

keagenan (agency theory).

Walaupun tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan

para pemegang saham, kenyataannya, masalah keagenan dapat terjadi

pada saat tujuan diimplementasikan. Masalah keagenan (agency

problem) terjadi akibat pemisahan tugas manajemen perusahaan

dengan para pemegang saham (Keown et all, 2011:18).

Menurut Tampubolon (2013:222) Terjadinya konflik keagenan

pada umumnya akibat tuntutan kepentingan masing-masing pihak,

antara lain dilihat dari sisi :

a. Membangun atau proteksi kerajaan (Protector or Build Empire).

Manajer termotivasi untuk meningkatkan skala korporasi menjadi

lebih besar, apabila tingkat kompensasi yang diterimana

manajemen juga besar, tentu dengan asumsi investasi tidak terlalu

besar. Dengan demikian pengaruh kekuasaan yang diberikan

kepada manajerial akan dapat membentuk prestasi yang

berhubungan dengan ukuran korporasi.

b. Teori aliran bebas (Free Cash Flow Theory) Teori ini berdasarkan

konflik yang sering terjadi antara manajerial dengan pemilik

(stockholder’s). Disatu sisi pemilik mempunyai persepsi bahwa

manajerial akan membangun kekuasaan, untuk menentukan sendiri

kompensasi bagi karyawan, dengan pengertian bahwa manajerial

dapat memanfaatkan aliran kas bebas, sehingga pemilik khawatir

Page 31: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

14

tingkat earning korporasi maupun earning per-share tidak dapat

maksimal.

Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen

karena kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan

kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency

cost). Sebagai agen, manajer bertanggung jawab secara moral untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dengan

memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian

terdapat dua kepentingan berbeda di dalam perusahaan dimana

masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau

mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Ali,

2002).

Oleh karena itu, manajer sudah seharusnya selalu

memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik.

Sinyal yang dapat diberikan oleh manajer yakni melalui

pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi para

pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini berada

dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali:2002).

Adanya ketidakseimbangan penguasaan informasi ini akan memicu

munculnya kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi

(information asymetry). Dengan adanya asimetri informasi antara

manajemen dengan pemilik akan memberi kesempatan kepada para

Page 32: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

15

manajer untuk melakukan manajemen laba (earnings management)

sehingga akan menyesatkan pemilik (pemegang saham) mengenai

kinerja ekonomi perusahaan.

3. Kepemilikan Institusional

Struktur Kepemilikan (ownership structure) merupakan

komposisi modal antara hutang dan ekuitas termasuk juga proporsi

antara kepemilikan saham inside shareholders dan outside

shareholders (Haryono: 2005). Kepemilikan saham dalam sebuah

perusahaan bisa dimiliki oleh perorangan, keluarga dan institusi atau

lembaga atau perusahaan lain. (Darsono: 2009).

Menurut Sukmajaya (2009: 13) dalam Martan (2010: 19)

struktur kepemilikan adalah persentase saham yang dimiliki oleh

insider shareholder dan persentase saham yang dimiliki oleh outsider

shareholder. Rachmawati dan Triatmoko (2007) menyatakan bahwa

dalam hubungannya dengan fungsi monitor, investor institusional

diyakini memiliki kemampuan untuk memonitor tindakan manajemen

lebih baik dibandingkan investor individual. Ada dua perbedaan

pendapat mengenai investor institusional, yaitu :

a. Pendapat pertama didasarkan pada pandangan bahwa investor

institusional adalah pemilik sementara (transfer owner)

sehingga hanya terfokus pada laba sekarang (current earnings).

Perubahan pada laba sekarang dapat mempengaruhi keputusan

Page 33: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

16

investor institusional. Jika perubahan ini dirasakan tidak

menguntungkan oleh investor, maka investor dapat melikuidasi

sahamnya. Investor institusional biasanya memiliki saham

dengan jumlah besar, sehingga jika mereka melikuidasi

sahamnya akan mempengaruhi nilai saham keseluruhan.

b. Pendapat kedua memandang investor institusional sebagai

investor yang berpengalaman (sophisticated). Menurut

pendapat ini, investor lebih fokus pada laba masa mendatang

(future earnings) yang lebih besar relative dari laba sekarang.

Rachmawati dan Triatmoko (2007) juga menyebutkan bahwa

investor institusional akan melakukan monitoring secara efektif dan

tidak akan mudah diperdaya dengan tindakan manipulasi yang

dilakukan manajer. Kepemilikan Institusional diharapkan dapat

membantu mengurangi biaya keagenan atas free cash flow dan menjadi

pengganti dari hutang jika kepemilikan institusi dapat memonitor

aktivitas manajemen. Adanya pengawasan yang efektif berkaitan

dengan kebijakan hutang maka penggunaan hutang pun bisa menurun

karena peranan hutang sebagai salah satu alat monitoring sudah diambil

oleh pihak institusional. Hal ini disebabkan karena kepemilikan

mewakili suatu sumber kekuasaan (source of power) yang dapat

digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan

manajemen. Semakin tinggi kepemilikan institusional diharapkan

Page 34: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

17

semakin kuat control internal terhadap perusahaan dimana akan dapat

mengurangi agency cost pada perusahaan.

Menurut Susiana dan Herawaty (2007:9), kepemilikan

institusional merupakan presentase saham institusi ini diperoleh dari

penjumlahan atas presentase saham perusahaan yang dimiliki oleh

perusahaan lain baik yang berada di dalam maupun di luar negeri serta

saham pemerintah dalam maupun luar negeri. Kepemilikan

institusional diukur dari presentase antara saham yang dimiliki oleh

institusi dibagi dengan banyaknya saham yang beredar.

4. Kebijakan Hutang

Seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan

melalui utang, atau pengungkit keuangan (financial leverage), untuk

selanjutnya kita akan gunakan istilah leverage, akan memiliki tiga

implikasi penting: (1) dengan memperoleh dana melalui utang, para

pemegang saham dapat mempertahankan kendali mereka atas

perusahaan tersebut dengan sekaligus membatasi investasi yang

mereka berikan. (2) kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang

diperoleh sendiri, sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin

tinggi proporsi dari jumlah modal yang diberikan oleh pemegang

saham, maka semakin kecil resiko yang harus dihadapi kreditor. (3) jika

perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana

hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka

Page 35: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

18

pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar, atau “diungkit”.

(Brigham & Houston, 2009:101)

Menurut Moeljadi (2006: 235-236) Perusahaan yang sedang

berkembang memerlukan modal yang dapat berasal dari hutang

maupun ekuitas. Hutang mempunyai dua keuntungan. Pertama, bunga

yang dibayarkan dapat dipotong untuk tujuan pajak, sehingga

menurunkan biaya efektif dari hutang. Kedua, pemegang hutang

mendapat pengembalian yang tetap, sehingga pemegang saham tidak

perlu mengambil bagian laba mereka dalam kondisi yang prima.

Namun hutang juga mempunyai beberapa kelemahan. Pertama,

semakin tinggi rasio hutang semakin tinggi pula resiko perusahaan,

sehingga suku bunganya mungkin akan lebih tinggi. Kedua, apabila

sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan laba operasi

tidak mencukupi untuk menutup beban bunga, maka pemegang

sahamnya harus menutupi kekurangan itu, dan perusahaan akan

bangkrut jika mereka tidak sanggup. Terlalu banyak hutang akan

menghambat perkembangan perusahaan yang pada gilirannya dapat

membuat pemegang saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan

modalnya.

Menurut Modigliani Miller dalam David dan Herdinata (2009)

financial leverage tidak mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Hal ini

terjadi karena penggunaan hutang tidak merubah weighted average

cost of capital. Biaya utang lebih kecil dibandingkan biaya modal

Page 36: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

19

sendiri. Namun semakin besar penggunaan utang, semakin besar pula

risikonya sehingga biaya modal sendiri akan bertambah. Akan tetapi

hasil penelitiannya yang kedua dengan mengubah asumsi tidak adanya

pajak menjadi adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan sebagai

penentu struktur modal perusahaan. Hasilnya menunjukan bahwa

penggunaan utang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan

karena biaya utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak.

Apabila pembayaran bunga dapat dipergunakan untuk

mengurangi pembayaran pajak, maka penggunaan hutang memberikan

manfaat bagi para pemilik perusahaan. Dalam keadaan seperti itu,

struktur modal yang terdiri dari 100% modal sendiri bukanlah

merupakan struktur modal yang terbaik. Secara teoritis struktur modal

terbaik adalah struktur modal yang akan meminimumkan biaya modal

perusahaan. Sayangnya penentuan struktur modal yang terbaik ini

tidaklah mudah diestimasi (Husnan dan Pudjiastuti 2004:349).

The pecking orde theory mengatakan bahwa perusahaan lebih

suka untuk menerbitkan hutang dibandingkan saham, jika kondisi

keuangan internal tidak mencukupi. Rule 1; gunaan pendanaan internal

lebih dahulu, Rule 2; terbitkan hutang, kemudian saham terakhir. The

pecking orde theory menjadi ganjil dengan Trade off theory (Rodoni

dan Ali, 2010:146-147):

a. Tidak ada target debt to equity ratio.

Page 37: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

20

b. Perusahaan yang menguntungkan menggunakan hutang

lebih sedikit.

c. Perusahaan mempunyai kelonggaran keuangan.

Hutang merupakan salah satu alternatif yang dapat

digunakan perusahaan untuk mengatasi kesulitan keuangan

(Christiawan dan Tarigan,2007). Namun tingkat hutang yang terlalu

tinggi juga dapat meningkatkan resiko kebangkrutan karena

perusahaan mengalami financial distress. Oleh sebab itu manajer

akan berusaha menekan serendah mungkin jumlah hutang yang

dimiliki perusahaan.

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar atau kecilnya

suatu perusahaan yang ditentukan dengan batas-batas tertentu yang

sudah ditentukan. Moeljadi (2006: 274) Ukuran perusahaan merupakan

ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Suatu perusahaan

yang berukuran besar lebih mudah memperoleh pinjaman

dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Menurut Bapepam No.9 tahun 1995 berdasarkan ukuran

perusahaan dapat digolongkan atas 2 kelompok sebagai berikut:

1. Perusahaan Kecil

Perusahaan kecil merupakan badan hokum yang

didirikan di Indonesia yang; (1) memiliki sejumlah

kekayaan (total aset) tidak lebih dari Rp.

Page 38: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

21

20.000.000.000; (2) bukan merupakan afiliasi dan

dikendalikan oleh suatu perusahan yang bukan

perusahaan menengah/kecil merupakan reksadana.

2. Perusahaan Menengah/Besar

Perusahaan menengah/besar merupakan kegiatan

ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan usaha. Usaha ini meliputi usaha

nasional (milik negara atau swasta) dan usaha asing

yang melakukan kegiatan di Indonesia.

Perusahaan kecil dan dalam masa pertumbuhan cenderung

untuk tidak membayarkan dividennya dan perusahaan biasanya baru

akan membagikan labanya dalam bentuk dividen setelah perusahaan

mencapai titik kedewasaan (mature) dalam daur hidupnya. Perusahaan

kecil dengan kesempatan pertumbuhan yang tinggi lebih memilih

seluruh laba bersih operasinya dialokasikan untuk investasi yang

profitable dan tidak menyisakan kas untuk pembayaran dividen.

Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka perusahaan akan

cenderung semakin lebih besar menggunakan modal asing. Hal ini

disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar

pula untuk menunjang operasionalnya dan salah satu alternative

pemenuhannya adalah dengan menggunakan modal asing apabila

modal sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim 2009:93).

Page 39: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

22

Besar kecilnya perusahaan sangat berpengaruh terhadap

struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh

pinjaman. Perusahaan besar yang telah terdiversivikasi, lebih mudah

untuk memasuki pasar modal, menerima penilaian kredit yang lebih

tinggi dari bank komersial untuk hutang-hutang yang diterbitkan dan

membayar tingkat bunga yang lebih rendah pada hutangnya. Salah satu

alasannya perusahaan lebih mudah menerima pinjaman adalah karena

nilai aktiva dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank

juga lebih tinggi (Yuli Soesetio, 2008).

6. Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan adalah hasil kegiatan operasional

perusahaan. Kegiatan operasional di dalam laporan keuangan

ditunjukkan oleh pencapaian laba bersih. Laba merupakan selisih

antara revenue dengan expenses. Sehingga manajer dalam

mengelola perusahaan akan berusaha memaksimalkan revenue dan

menekan expenses. Kegiatan memaksimalkan revenue disebut juga

peningkatan profitabilitas, sedangkan menekan expenses disebut

juga peningkatan efisiensi. Kinerja perusahaan akan lebih baik jika

saham perusahaan dimiliki oleh manajer. Manajer merasa lebih

memiliki perusahaan. Manajer tidak lagi sebagai tenaga professional

yang digaji tetapi juga sebagai pemilik perusahaan. Kinerja

perusahaan yang baik akan berdampak pada deviden yang akan

diterima pemegang saham, karena deviden selalu didasarkan pada

Page 40: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

23

laba bersih tahun berjalan dan laba bersih adalah ukuran kinerja

perusahaan. Manajer yang memiliki saham perusahaan akan

menikmati pembagian dividen ini. Penelitian Mudambi

menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh manajer

mempengaruhi kinerja perusahaan. Bahkan penelitian ini berhasil

membuktikan arah hubungannya yaitu tidak selalu sama (non-

monotonic).

Menurut Moeljadi (2006) tujuan manajemen keuangan yakni

memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per

lembar saham seperti ukuran akuntansi. Data akuntansi sangat

memengaruhi harga saham dan untuk memahami bagaimana kinerja

perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi

akuntansi yang di laporkan dalam laporan keuangan. Laporan

keuangan sangat diperlukan oleh manajer untuk meningkatkan

kinerja perusahaan. Sedangkan bagi investor laporan keuangan

berguna untuk mengevaluasi kemungkinan dibayarnya pinjaman

dan bagi pemegang saham berguna untuk meramalkan laba,

dividend dan harga saham. Moeljadi (67:2006).

7. Nilai Perusahaan

Menurut Rodoni dan Ali (2010: 3) Nilai perusahaan dianggap

sebagai “kue bola”. Tujuan dari manajer adalah untuk memperbesar

“kue bola” tersebut. Keputusan struktur pemodalan (capital structure

decision) dapat dilihat sebagai bagaimana baiknya memotong “kue

Page 41: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

24

bola” tersebut. Jika bagaimana Anda memotong mempengaruhi ukuran

“kue bola” tersebut, maka keputusan struktur pemodalan ada

pengaruhnya. Pendapat lain dikatakan oleh Suad Husnan (1996: 7)

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.

Menurut Brigham dan Houston (2009: 19) menyatakan bahwa

tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan kekayaan pemegang

saham, yang diterjemahkan menjadi memaksimalkan harga dari saham

biasa perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar

kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik saham.

Menurut Rodoni dan Ali (2010: 4) untuk dapat menciptakan

value / nilai bagi perusahaan, manajer keuangan harus:

a. Mencoba untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

b. Mencoba untuk membuat keputusan pendanaan yang tepat.

c. Keputusan dividen yang tepat dan juga keputusan investasi

modal kerja bersih.

Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai

perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran

pemegang saham (Brigham dan Gapenski, 1996). Semakin tinggi

harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Kekayaan pemegang

saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham

yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan

Page 42: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

25

(financing), dan manajemen aset. Nilai perusahaan dalam penelitian

ini menggunakan pengukuran Price book value menggambarkan

seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu

perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya

memiliki rasio price book value di atas satu, yang mencerminkan

bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Price book

value yang tinggi mencerminkan tingkat kemakmuran para

pemegang saham, dimana kemakmuran bagi pemegang saham

merupakan tujuan utama dari perusahaan (Weston dan Brigham,

2000).

8. Hubungan Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan

Menurut Boediono (2005) Kepemilikan Institusional memiliki

kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses

monitoring secara efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen

melakukan manajemen laba. Presentase saham tertentu yang dimiliki

oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan

keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat aktualisasi

sesuai kepentingan pihak manajemen.

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham

perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti

perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan

institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam

memonitor manajemen karena adanya kepemilikan institusional akan

Page 43: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

26

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring

tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang

saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas

ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal

(Sukirni, 2012:4).

Nuraina (2012:4) Kepemilikan oleh bank akan menurunkan

kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan. Namun, apabila

struktur kepemilikan perusahaan dimiliki oleh dewan direksi atau

dewan komisaris maka dewan tersebut justru akan cenderung

melakukan tindakan-tindakan ekspropriasi yang menguntungkannya

secara pribadi. Oleh karena itu dengan kepemilikan perusahaan

dimiliki oleh direksi semakin meningkat maka keputusan yang

diambil oleh direksi akan cenderung untuk menguntungkan dirinya

dan secara keseluruhan akan merugikan perusahaan sehingga

kemungkinan nilai perusahaan akan cenderung mengalami penurunan.

Nilai suatu perusahaan akan lebih tinggi apabila perusahaan

tersebut dimiliki oleh lembaga keuangan yang disponsori oleh bank.

Hal ini menjelaskan bahwa bank, sebagai pemilik perusahaan akan

menjalani fungsi monitoringnya dengan lebih baik dan investor

percaya bahwa bank tidak akan melakukan ekspropriasi atas asset

perusahaan. Selain itu, apabila perusahaan tersebut dimiliki oleh

perbankan maka apabila perusahaan tersebut menghadapi masalah

Page 44: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

27

keuangan maka perusahaan akan lebih mudah mendapatkan suntikan

dana dari bank tersebut (Wardhani:2006).

Namun penelitian diatas berbeda dengan penelitia yang

dilakukan oleh Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang menemukan

bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan. Karena adanya kepemilikan institusional

menunjukkan bahwa manajemen akan mendapat pengawasan dalam

operasional perusahaan sehingga pengambilan keputusan perusahaan

pun akan lebih efektif dan efisien. Hal ini akan meningkatkan nilai

perusahaan, kepemilikan institusional dimaksudkan untuk

mempertahankan kredibilitas dari laporan keuangan dan perlindungan

terhadap perilaku seperti manajemen laba, pemantauan yang efektif

oleh kepemilikan institusional akan menghubungkan antara

kompensasi dan kinerja. Apabila kompensasi tidak dikaitkan dengan

ukuran kinerja seperti laba, maka akan mengurangi manajemen laba.

Dengan demikian keterkaitan antara kepemilikan institusional

dengan nilai perusahaan, maka dapat dirumuskan melelui hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut :

Ha1 : terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional dengan

nilai perusahaan.

Page 45: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

28

9. Hubungan Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan

Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara

resiko dan tingkat pengembalian-penambahan hutang memperbesar

tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang makin tinggi

akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham,

tetapi meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan akan

menaikan harga saham tersebut. struktur pendanaan yang optimal

adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara

resiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.

Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham perusahaan

cenderung akan mengurangi hutang. Manajemen akan semakin berhati-

hati dalam melakukan peminjaman, sebab jumlah hutang yang terlalu

tinggi akan menimbulkan resiko financial distress sehingga nilai

perusahaan akan menurun. Jumlah hutang yang melewati titik

optimalnya akan membuat penghematan pajak dari penggunaan hutang

lebih rendah dari pada nilai sekarang dari financial distress dan agency

cost (model trade off) (Sujoko,2007:42). Dalam keputusan

pembelanjaan akan ditentukan perimbangan yang optimal dari berbagai

sumber dana yang akan digunakan. Yang dimaksud dengan struktur

pendanaan adalah perimbangan antara hutanhg dengan modal sendiri

(saham).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih (2011)

menunjukan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan

Page 46: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

29

terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan

Nita (2016) juga menyebutkan bahwasanya kebijakan hutang tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dengan demikian keterkaitan antara kebijakan hutang dengan

nilai perusahaan, maka dapat dirumuskan melelui hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Ha2 : terdapat pengaruh antara kebijakan hutang dengan nilai

perusahaan.

10. Hubungan Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan

Hasil penelitian Soliha dan Taswan (2009) menunjukkan bahwa

variabel size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar

modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti

perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan

dana, karena kemudahan aksebilitas ke pasar modal dan kemapuannya

untuk memunculkan dana lebih besar. Adanya kemudahan tersebut

ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dan prospek yang baik

sehingga size bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai

perusahaan.

Dengan demikian keterkaitan antara kebijakan hutang dengan

nilai perusahaan, maka dapat dirumuskan melelui hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Page 47: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

30

Ha3 : terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan dengan nilai

perusahaan.

11. Hubungan Kinerja Perusahaan dan Nilai Perusahaan

Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat

rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan

mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin

melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi

yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah

rasio profitabilitas, terutama ROE, karena rasio ini mengukur seberapa

efektif perusahaan menghasilkan return bagi para investor. Semakin

tinggi rasio ini, maka semakin besar nilai profitabilitas perusahaan,

yang pada akhirnya dapat menjadi sinyal positif bagi investor dalam

melakukan investasi untuk memperoleh return tertentu. Tingkat return

yang diperoleh menggambarkan seberapa baik nilai perusahaan di mata

investor. Apabila perusahaan berhasil membukukan tingkat keuntungan

yang besar, maka hal ini akan memotivasi para investor untuk

menanamkan modalnya pada saham, sehingga harga saham dan

permintaan akan saham pun akan meningkat.

Kinerja perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.

Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya, dan hal ini

berdampak pada kenaikan nilai perusahaan. Dengan rasio return on

Page 48: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

31

equity yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat

investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan. (Dewi dan

Wirajaya:2013)

Ha3 : terdapat pengaruh antara kinerja perusahaan dengan nilai

perusahaan.

B. Penelitian terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Perbedaan Hasil Penelitian

1 Sri

Sofyaningsih

dan Pancawati

Hardiningsih

(2011)

Struktur

Kepemilikan,

Kebijakan

Dividen,

Kebijakan hutang

dan Nilai

Perusahaan.

Regresi

Linier

Berganda

Penelitian

ini meniliti

variabel

kebijakan

dividen dan

tidak

meneliti

ukuran

perusahaan.

Objek

penelitian

ini adalah

perusahaan

manufaktur

yang

terdaftar di

BEI

Kepemilikan

manajerial, ukuran

perusahaan,

pertumbuhan

perusahaan dan

kinerja perusahaan

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan,

kepemilikan

institusional ,

kebijakan dividen

dan kebijakan

hutang, tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan

2 Faisal (2013) Pengaruh

Kepemilikan

Insider, dan

kebijakan hutang

terhadap nilai

perusahaan

Regresi

Linear

Berganda

Penelitian

ini meneliti

Kepemilika

n Insider

dan tidak

meneiliti

Kepemilika

n

Berdasarkan hasil

penelitian dapat

diambil beberapa

simpulan. Pertama,

hipotesis 1 secara

parsial tidak

sepenuhnya

didukung, karena

Page 49: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

32

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Perbedaan Hasil Penelitian

manufaktur di

BEI

Manajemen

dan Ukuran

perusahaan

dan objek

dalam

penelitian

ini adalah

manufaktur

yang

terdaftar di

BEI

ISDR Over 25

tidak signifikan

secara statistik,

sementara ISDR 0

to 5 dan ISDR 5 to

25 signifikan

secara statistic,

Kedua, hipotesis 2

secara parsial

didukung.

Kebijakan hutang

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap nilai

perusahaan. Ketiga,

hipotesis 3

didukung.

Kepemilikan

insider (ISDR 0 to

5, ISDR 5 to 25,

dan ISDR Over

25), kebijakan

hutang

(LEVERAGE) dan

variabel kontrol

yang terdiri dari

ukuran perusahaan

(SIZE),

profitabilitas

perusahaan (ROA),

dan umur

perusahaan (AGE)

secara bersama-

sama berpengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Kempat, pengujian

pengaruh

kepemilikan insider

terhadap nilai

perusahaan lebih

tepat menggunakan

model piecewise

Page 50: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

33

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Perbedaan Hasil Penelitian

linear regression

daripada model

regresi OLS biasa.

3 Dwi Sukirni

(2012)

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan

Dividen, dan

Kebijakan Hutang

Analisis Terhadap

Nilai Perusahaan

Analisis

Deskriptif

dan regresi

linear

berganda

Penelitian

ini tidak

meneliti

ukuran

perusahaan

dan kinerja

perusahaan

Adapaun

kesimpulannya

yaitu :

Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

negatif secara

signifikan terhadap

nilai perusahaan,

kepemilikan

institusional

berpengaruh positif

secara signifikan

terhadap nilai

perusahaan,

kebijakan deviden

berpengaruh positif

secara tidak

signifikan terhadap

nilai perusahaan,

kebijakan hutang

berpengaruh positif

secara signifikan

terhadap nilai

perusahaan,

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional,

kebijakan deviden

dan kebijakan

hutang

berpengaruh secara

bersama-sama

terhadap nilai

perusahaan

4 Elva Nuraina

(2012)

pengaruh

Kepemilikan

Institusional dan

Regresi

Liner

Berganda

Penelitian

ini hany

mengukur

Pada variabel

kepemilikan

institusional dan

Page 51: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

34

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Perbedaan Hasil Penelitian

Ukuran

Perusahaan

terhadap

Kebijakan Hutang

dan Nilai

perusahaan

variabel

kepemilikan

institusional

dan ukuran

perusahaan

dan objek

yang diteliti

adalah

sektor

Manufaktur

di BEI.

ukuran perusahaan

berpengaruh

signifikan dengan

nilai perusahaan,

kepemilikan

institusional

berpengaruh

terhadap kebijakan

hutang, ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap kebijakan

hutang

5 Sumanti dan

Mangantar

(2015)

Analisis

Kepemilikan

Manajerial,

Kebijakan

Hutang, dan

Profitabilitas

Terhadap

Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan Pada

Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar di BEI

Path

Analysis

Penelitian

ini meneliti

Profitabilita

s dan

menggunak

an variable

intervening

dan

objeknya

adalah

perusahaan

manufaktur

yg ada di

BEI

Hasilnya

kepemilikan

manajerial

berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan dividen,

kebijakan hutang

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan dividen,

profitabilitas tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan dividen,

Kepemilikan

manajerial tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan,

Profitabilitas

berpengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan,

Kebijakan dividen

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Page 52: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

35

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Perbedaan Hasil Penelitian

6. Umi Mardiyati,

Gatot Nazir

Ahmad dan Ria

Putri (2012)

Pengaruh

kebijakan dividen

,kebijakan hutang

dan profitabilitas

terhadap nilai

perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di bursa efek

indonesia (BEI)

periode 2005-

2010

Metode

Kausal

Komparatif

Penelitian

ini

menganalisi

s kebijakan

dividen

terhadap

nilai

perusahaan,

dan

menggunak

an metode

kausal

komparatif.

Objek

penelitianny

a

perusahaan

manufaktur

Hasilnya kebijakan

dividend dan

kebijakan hutang

tidak berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan dan

profitabilitas

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan

7. Hesti Setyorini

Pamungkas dan

Abriyani

Puspaningsih

(2013)

Pengaruh

keputusan

investasi,

keputusan

pendanaan,

kebijakan

dividend dan

ukuran

perusahaan

terhadap nilai

perusahaan

Regresi

Linier

Berganda

Penelitian

ini meneliti

variable

keputusan

investasi

dan

keputusan

pendanaan

serta

kebijakan

dividen.

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa keputusan

investasi

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan.

Meskipun

demikian,

keputusan

pendanaan,

kebijakan dividend

dan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

8. Georgeta

Vintila and

Stefan Cristian

Gherghina

(2014)

The Impact of

Ownership

Concentration on

Firm Value.

Empirical Study

of The Bucharest

Regresi

Data Panel

Variabel

yang

digunakan

adalah

kepemilikan

institusional

besar dan

Hasilnya

menunjukan bahwa

kepemilikan

institusional

mempunyai

pengaruh yang

Page 53: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

36

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian

Perbedaan Hasil Penelitian

Stock Exchange

Listed Companies

kepemilikan

institusional

kecil dan

objek

penelitian di

bursa

Rumania

signifikan terhadap

nilai perusahaan

9. Hamidon Katan

dan Fauzias

Mat Noor

(2015)

Institutional

Ownership

Heterogeneity and

Firm Performance

: Evidence from

Malaysia

Regresi

Linier

hirarkis

Penelitian

ini

membagi

jenis

kepemilikan

institusional

menjadi

kepemilikan

dedicated

dan

kepemilikan

sementara

dan objek

penelitian

ini adalah

perusahaan

yang

terdaftar di

bursa saham

Malaysia

Kepemilikan

dedicated tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

perusahaan,

kepemilikan

sementara

berpengaruh

terhadap kinerja

perusahaan.

Sumber : Penelitian terdahulu

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran mengenai pengaruh kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja perusahaan

terhadap nilai perusahaan,maka hipotesis yang dikembangkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis uji signifikansi secara parsial (Uji T) dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 54: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

37

H0 : β1, β2, β3, β4 = 0 Diduga variabel independen kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja

perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

Ha : β1, β2, β3, β4 ≠ 0 Diduga variabel independen kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja

perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan.

2. Hipotesis uji signifikansi secara simultan (Uji F) dapat dijelaskan

sebagai berikut:

H0 : β1, β2, β3, β4 = 0 Diduga variabel independen kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja

perusahaan tidak berpengaruh secara simultan terhadap nilai

perusahaan.

Ha : β1, β2, β3, β4 ≠ 0 Diduga variabel independen kepemilikan institusional,

kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja perusahaan

berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.

Page 55: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

38

D. Kerangka Pemikiran

Skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel Dependen:

Nilai Perusahaan (PBV)

Variabel Independen :

Kepemilikan Institusional (INST),

Kebijakan Hutang (DER), Ukuran

Perusahaan (FIRMSIZE), Kinerja

Perusahaan (ROE)

Model Estimasi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random effect

Uji Chow Uji Hausman

Multikolinieritas Normalitas

Bursa Efek Indonesia

Autokorelasi Heterokedastisitas

Uji Asumsi Klasik

Adjusted 𝑅2 Uji T Uji F

Interpretasi

Page 56: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan,

mempelajari, menganalisis dan mengintegrasikan variabel-variabel dari

hasil publikasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada sektor Property, Real Estate dan Konstruksi

Bangunan pada periode penelitian dan diolah berdasarkan kriteria-kriteria

pengambilan sampel yang ditentukan peneliti.

Objek penelitian terbatas pada perusahaan-perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sektor Property, Real Estate

dan Konstruksi Bangunan selama periode tahun 2010 sampai dengan 2015.

Adapun variabel yang digunakan untuk menganalisis perbedaan tersebut

adalah kepemilikan institusional (INST), kebijakan hutang (DER), ukuran

perusahaan (FIRMSIZE), kinerja perusahaan (ROE) dan nilai perusahaan

(PBV).

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Menurut Priadana dan Muis (2009: 103), populasi adalah

sekelompok orang, kejadian atau gejala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu. Dengan kata lain, populasi adalah keseluruhan dari

objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

terdaftar pada Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

Page 57: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

40

Sampel adalah sebagian elemen-elemen populasi (Priadana dan

Muis,2009: 103). Tujuan mengapa dalam penelitian ini dilakukan sampling

karena jumlah atau populasi yang sangat besar sehingga keterbatasan

peneliti untuk dapat meneliti populasi. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, dimana sampel

yang dipilih dengan cermat hingga relevan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan sektor Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan yang

terdaftar di BEI selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah

diaudit selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.

3. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan tahunan (annual report)

tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, memiliki data keuangan dan data

pasar yang lengkap.

4. Perusahaan yang mempunyai kelengkapan data mengenai kepemilikan

institusional, debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan ROE.

Page 58: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

41

Tabel 3.1

Rincian Jumlah Sampel

Kriteria

Tidak

Memenuhi

Kriteria

Jumlah

Perusahaan yang terdaftar di BEI selama

tahun 2010-2015 - 532

Perusahaan yang bukan sektor Property,

Real Estate dan kontruksi bangunan selama

periode tahun 2010-2015

(473) 59

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan

keuangan selama periode tahun 2010-2015 (18) 41

Perusahaan dengan data tidak lengkap (tidak

memiliki data kepemilikan institusional, data

DER, data total aset, ROE maupun data yang

menunjang untuk menghitur PBV selama

periode 2010-2015)

(22) 19

Jumlah sampel penelitian dalam setahun 19

Tahun Penelitian 6

Jumlah observasi penelitian 114

Selengkapnya mengenai rincian sampel penelitian dapat dilihat pada

tabel 3.1 berikut ini:

Page 59: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

42

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Sampel

NO KODE NAMA EMITEN

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk

2 ASRI Alam Sutera Reality Tbk

3 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

4 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk

5 BCIP Bumi Citra Permai Tbk

6 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk

7 BKDP Bukit Darmo Property Tbk

8 BKSL Sentul City Tbk

9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

10 CWLL Cowell Development Tbk

11 CTRA Ciputra Development Tbk

12 DILD Intiland Development Tbk

13 DGIK Duta Graha Indah Tbk

14 GMTD Goa Makassar Tourism

Development Tbk

15 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

16 PTPP Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk

17 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

18 TOTL Total Bangun Persada Tbk

19 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yang merupakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang

Page 60: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

43

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh

dan dicatat oleh pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002) berupa laporan

keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama enam tahun berturut-turut mulai periode tahun 2010 sampai dengan

tahun 2015. Data kuantitatif tersebut diukur dalam suatu skala rasio dan

skala nominal.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dan didapatkan dengan cara :

1. Metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat,

mengkaji data sekunder secara tidak langsung melalui media perantara

yang berupa annual report dari seluruh perusahaan Property, Real

Estate dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2010 sampai dengan 2015.

2. Metode studi pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka,

eksplorasi dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal, tesis,

surat kabar, dan sumber-sember lain yang berkaitan dengan penelitian.

Hal ini disebabkan kepustakaan adalah bahan utama dalam penelitian

data sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002).

D. Metode Analisis Data

1. Analisis data panel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi data

panel. Data panel adalah data yang terdiri atas beberapa variabel seperti

Page 61: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

44

pada data seksi silang, namun juga memiliki unsur waktu seperti pada data

runtut waktu (Winarno, 2015:10.2)

Uji regresi data panel dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui hubungan antara empat variabel independen yaitu Kepemilikan

institusional, Kebijakan Hutang, Ukuran Perusahaan dan Kinerja

Perusahaan terhadap variabel dependen Nilai Perusahaan.

Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan Software

Eviews 9 untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen melalui data panel. Eviews dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang berbentuk time series, cross section,

maupun data panel (Winarno, 2015:1.1). Software Microsoft Office Excel

2013 juga digunakan untuk mempermudah pengelolaan data seperti

pembuatan grafik, tabel, dan lain-lain.

Menurut Agus Widarjono (2013:353) penggunaan data panel dalam

sebuah observasi penelitian memiliki beberapa keuntungan yang dapat

diperoleh. Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time

series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak

sehingga akan menghasilkan Degree of Freedom yang lebih besar. Kedua,

menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat

mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel

(omitted variabel).

Uji regresi data panel penelitian ini meliputi periode pada tahun

2010-2015 dengan beberapa jenis responden (perusahaan) yang terdiri dari

Page 62: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

45

19 perusahaan Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan serta

beberapa jenis variabel yang terdiri dari PBV(variabel dependent) dan

INST, DER , FIRMSIZE, dan ROE (variabel independent).

Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh dari beberapa variabel

seperti INST, DER, FIRMSIZE dan ROE terhadap variabel dependen yaitu

PBV. Maka model penelitian ini akan berbentuk sebagai berikut :

Dimana :

𝑃𝐵𝑉𝑖𝑡 = Rasio PBV pada periode t

INSTit = Rasio kepemilikan institusional pada

periode t

𝐷𝐸𝑅𝑖𝑡 = Debt to equity ratio pada periode t

𝐹𝐼𝑅𝑀𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡 = total asset pada periode t

𝑅𝑂𝐸𝑖𝑡 = Pengembalian modal pada periode t

Menurut Widarjono (2009:231) ada beberapa pendekatan yang dapat

digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan menggunakan data

panel, antara lain :

a. Model Common Effect

Teknik yang paling sederhana untuk menestimasi data panel

adalah hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross

section, dengan hanya menggabungkan data tersebut tanpa melihat

perbedaan antar waktu dan individu maka kita bisa menggunakan

𝑃𝐵𝑉 𝑄𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝐼𝑁𝑆𝑇𝑖𝑡 + 𝛽2𝐷𝐸𝑅𝑖𝑡 + 𝛽3𝐹𝐼𝑅𝑀𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖𝑡 + 𝛽4𝑅𝑂𝐸𝑖𝑡𝜀𝑖𝑡

Page 63: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

46

metode OLS untuk mengestimasi model data panel. Metode ini dikenal

dengan estimasi Common Effect. Dalam pendekatan ini tidak

memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa

perilaku data antarperusahaan sama dalam berbagai kurun waktu.

Model persamaannya adalah sebagai berikut (Widarjono, 2013:355) :

Dimana :

Yit : Variabel dependen

X1 : Variabel independen 1

X2 : Variabel independen 2

i : Cross section

t : Time series

b. Model Fixed Effect

Model Fixed Effect adalah model estimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

intersep. Pengertian Fixed Effect didasarkan pada adanya perbedaan

intersep antara perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time

in variant). Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa

koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu

(Widarjono, 2013:356-357). Pendekatan dengan variabel dummy ini

dikenal dengan sebutan Fixed Effect Model atau Least Square Dummy

Variable (LSDV). Bentuk persamaan dalam Model Fixed Effect adalah

sebagai berikut :

Yit = β0 + β1In X1it + β2 In X2it + eit

Page 64: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

47

Dimana :

i : 1,2,...,n

t : 1,2,...,t

D : Dummy

c. Model Random Effect

Dimasukkannya variabel dummy didalam Fixed effect model

bertujuan untuk mewakili ketidakpastian tentang model yang

sebenarnya. Namun, ini membawa konsekuensi berkurangnya derajat

kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi

efisiensi parameter. Untuk mengatasi masalah ini bisa menggunakan

variabel gangguan (error terms) yang dikenal dengan Random effect

model. Metode yang tepat digunakan untuk mengestimasi Random

Effect adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya,

karena dapat meningkatkan efisiensi dari least square (Widarjono,

2009:235-237).

Bentuk umum persamaan dalam Model Random Effect adalah

sebagai berikut :

Dimana :

ui ~ N (0, δu2) : komponen cross section error

Yit = β0 + β1In X1it + β2 In X2it + β3 D1+ β4 D2+ ... + eit

Yit = α1 + bjXj + eitdengan eit = ui +vt + wit

Page 65: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

48

vt ~ N (0, δv2) : komponen time series error

wit ~ N (0, δw2) : komponen eror kombinasi

2. Tahap Analisis Data

Untuk memilih model yang paling tepat untuk mengolah data

panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, diantaranya:

a. Uji Chow

Uji Chow adalah uji statistic untuk memilih suatu model

yang tepat apakah menggunakan Common Effect Model atau Fixed

Effect Model. (Widarjono, 2009:238). Hipotesis dalam uji Chow

adalah:

𝐻0 : Common Effect model atau Pooled OLS

𝐻1 : Fixed Effect model

Untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan

Fixed Effect Model lebih baik dari Common Effect Model dengan

menggunakan uji F dan melihat Residual Sum of Squares (RSS).

Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut:

𝐹𝑅𝑆𝑆1 − 𝑅𝑆𝑆2/𝑚

𝑅𝑆𝑆2/(𝑛 − 𝑘)

Dimana RSS1 adalah Residual Sum of Squares dari Common

Effect Model RSS2 adalah Residual Sum of Squares dari Fixed Effect

Model. Sedangkan m merupakan jumlah restriksi atau pembatasan

di dalam model tanpa variabel dummy (Common Effect Model).

(Widarjono, 2009:238)

Page 66: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

49

Nilai statistic F hitung akan mengikuti distribusi statistic F

dengan derajat kebebasan (df) sebanyak untuk numerator dan

sebanyak n – k untuk denominator. (Widarjono, 2009:238)

Menurut Widarjono (2009:238) dasar penolakan terhadap

hipotesis diatas adalah dengan membandingkan perhitungan antara

Fhitung dengan Ftabel. Perbandingan yang dipakai adalah sebagai berikut:

Jika hasil dari Fhitung > Ftabel = H0 ditolak

Jika hasil dari Fhitung< Ftabel = H0 diterima

b. Uji Hausman

Uji hausman merupakan uji statistik untuk memilih apakah

menggunakan model Fixed Effect atau Random Effect. Statistic uji

Hausman ini mengikuti distribusi statistic chi-square dengan degree

of freedom (df) sebanyak dimana adalah jumlah variabel

independen. (Widarjono, 2009:240-241). Hipotesisnya adalah :

𝐻0 : Random Effect Model

𝐻1 : Fixed Effect model

Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya

(chi-square) maka model yang tepat adalah Fixed Effect Model.

Sedangkan sebaliknya, apabila nilai statistic Hausman lebih kecil

dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model Random

Effect. (Widarjono, 2009:241).

Page 67: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

50

3. Uji Dasar Asumsi Klasik

Menurut Widarjono (2009:101), dalam melakukan analisis

regresi berganda harus memenuhi beberapa persyaratan dan berhasil

melewati serangkaian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,

multikolinearitas, heteroskedastisitan dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai

residual yang telah terstandarisasi dalam model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Tidak terpenuhinya normalitas pada umumnya

disebabkan karena distribusi data yang dianalisis tidak normal,

karena terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil. Nilai ektrem

ini dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam pengambilan

sampel, bahkan karena kesalahan dalam melakukan input data atau

memang karena karakteristik data tersebut sangat jauh dari rata-rata

(Suliyanto, 2011:69). Pada penelitian ini penulis menggunakan uji

normalitas dengan cara uji statistik menggunakan teknik Jarque

Bera.

Hipotesis yang digunakan :

𝐻0 : Residual dari model berdistribusi normal

𝐻1 : Residual dari model tidak berdistribusi normal

Setelah dilakukan pengujian maka hasil dari pengujian

tersebut dibandingkan dengan α=0,05. jika nilai probabilitas

signifikansi data yang diuji > 0.05 maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak,

Page 68: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

51

namun jika nilai probabilitas data <0,05 maka 𝐻0 ditolah dan

𝐻1 diterima. (Ghozali, 2013:hip)

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada atau tidaknya korelasi yang tinggi

atau sempurna di antara variabel bebas. Jika dalam model regresi

yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara

variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung

gejala multikolinier. (Suliyanto, 2011:61).

Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel

independen di dalam regresi berganda. Oleh karena itu peneliti tidak

mendeteksi multikolinieritas dengan menguji koefisien korelasi (r)

antar variabel independen. Sebagai aturan main yang kasar (rule of

thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah 0,85 maka

kita duga model tersebut tidak mengandung unsur multikolinieritas.

(Widarjono, 2009:106)

c. Uji Autokorelasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara

anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu.

Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi

merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel

gangguan yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode

OLS berkaitan dengan variabel gangguan adalah tidak adanya

Page 69: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

52

hubungan antara variabel gangguan satu dengan variabel gangguan

yang lain (Widarjono, 2013:137).

Nama lain dari uji breusch-godfrey adalah uji Lagrange-

Multiplier (Pengganda Lagrange) (Winarno, 2015:5.33). Guna

memastikan apakah model regresi linier terbebas dari autokorelasi,

dapat menggunakan metode Brusch-Godfrey atau LM (Lagrange

Multiplier) Test.(Iqbal:2015)

Apabila nilai Prob-F lebih besar dari dari tingkat signifikansi

0.05, maka uji hipotesis H0 diterima yang artinya tidak terjadi

autokorelasi. Sebaliknya, apabila nilai Prob-F lebih kecil dari tingkat

signifikansi 0.05 maka dapat disimpulkan terjadi autokorelasi (Iqbal:

2015).

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan adanya varian variabel pada

model regresi yang tidak sama (konstan). Jika varian variabel pada

model regresi memiliki nilai yang sama maka disebut dengan

homoskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya masalah

heteroskedastisitas dapat digunakan metode analisis grafik dan

metode statistik. Metode analisis grafik dilakukan dengan

mengamati scatterplot di sumbu horizontal menggambarkan nilai

Predicted Standardized sedangkan sumbu vertical menggambarkan

nilai Residual Studentized. Jika scatterplot membentuk pola

tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas

Page 70: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

53

pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot

menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya

masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk.

(Suliyanto, 2011:97)

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan

dengan metode Park (Uji Park). Pengambilan keputusan dalam uji

Park ini adalah jika β signifikan maka terdapat pengaruh variabel

bebas terhadap nilai ln residual kuadrat sehingga dapat dinyatakan

terdapat gejala heteroskedastisitas. Demikian pula sebaliknya

(Suliyanto, 2011: 102). Dalam penelitian ini tingkat signifikansi

yang digunakan adalah α = 5%.

4. Pengujian Signifikansi

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F merupakan uji signifikan simultan yang melihat

pengaruh variabel independen (dalam penelitian ini INST, DER,

FIRMSIZE,ROE) terhadap variabel dependen (PBV).

Dalam melakukan uji keseluruhan atau simultan melalui uji

Fhitung setiap software regresi selalu menghitung Fhitung secara

otomatis. Sedangkan untuk mencarai nilai dari Ftabel diambil

berdasarkan besarnya α dan degree of freedom (df) dimana besarnya

ditentukan oleh numerator (k-1) dan denominator (n-k). n disini

adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah parameter estimasi

termasuk intersep atau konstanta.(Widarjono, 2009:69)

Page 71: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

54

Jika F-hitung > F-tabel (α ; n-k; k-1), maka H0 ditolak

Jika F-hitung < F-tabel (α ; n-k; k-1), maka H0 diterima

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk membuktikan apakah variabel

independen secara individu mempengaruhi variabel dependen

dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan

dengan memperbandingkan t-hitung denga t-tabel.

Nilai t-hitung dicari dengan formula sebagai berikut: (Widarjono,

2009:65)

𝑡 =𝐵1

𝑠𝑒(𝐵1)

Dimana :

βi : Koefisien regresi variable Xi

Se(βi) : Standar error variabel Xi

Nilai t-hitung umumnya terlah disediakan oleh setiap

software regresi. Sedangkan untuk memperoleh nilai t-tabel

ditentukan oleh tingkat signifikansi 5% dengan degree of freedom

(df) = (n-k), dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah

parameter estimasi termasuk intersep.

Menurut Widarjono (2009:65) keputusan menolak dan

menerima 𝐻0 sebagai berikut :

Jika nilai t-hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau

menerima Ha

Page 72: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

55

Jika nilai t-hitung < nilai t kritis maka H0 diterima atau

menolak Ha.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted 𝑹𝟐)

Menurut Purwanto dan Suharyadi (2013:126), koefisien determinasi

adalah bagian dari variasi total variabel dependen yang dapat

diterangkan oleh variasi variabel independen. Jadi koefisien

determinasi adalah kemampuan variabel independen mempengaruhi

variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan

semakin baik kemampuan variabel independen dalam menerangkan

variabel dependen.

Salah satu persoalan besar penggunaan koefisien determinasi

𝑅2 dengan demikian adalah nilai 𝑅2 selalu naik ketika kita menambah

variabel independen X dalam model walaupun penambahan variabel

dependen Y belum tentu mempunyai justifikasi atau pembenaran dari

teori ekonomi ataupun logika ekonomi. (Widarjono, 2013:70)

E. Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

dependen dan variable independen dengan rincian sebagai berikut:

1. Variable Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau

tertanggung oleh variabel lain. Variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan pada

Page 73: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

56

𝑷𝑩𝑽 =𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆

𝑩𝒐𝒐𝒌 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆

penelitian ini diukur menggunakan PBV Ratio dengan rumus

sebagai berikut :

Dimana :

Market Price per Share : Harga per lembar saham

Book Value per Share : nilai buku per lembar saham

2. Variabel Independen

Variabel independen ini sering disebut variabel tidak terikat

atau bebas. Variabel ini diwakili oleh Kepemilikan Institusinal,

kebijakan hutang, ukuran perusahaan dan kinerja perusahaan. Yang

termasuk variabel independen adalah sebagai berikut :

a. Kepemilikan Instituional

Kepemilikan Institusional adalah prosentase saham

perusahaan yang dimiliki oleh pihak institusi). Variabel kepemilikan

institusional diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki

institusi minimal 10% terhadap total saham perusahaan.Adapun

rumusnya sebagai berikut (Nuraina:2012) :

𝐈𝐍𝐒𝐓 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐢𝐭𝐮𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫

Page 74: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

57

b. Kebijakan Hutang (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan total

kewajiban dengan ekuitas harga saham. Debt to Equity Ratio (DER)

menunjukan jumlah aktiva yang disediakan oleh kreditor untuk setiap

dolar aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan. Jika rasio ini

buruk maka perusahaan akan memiliki masalah riil jangka panjang,

salah satunya adalah kebangkrutan.

(Sumber: Sukirni:2012)

c. Ukuran Perusahaan

Variabel ini merupakan rasio logaritma natural dari

penjualan (sales). Menurut Tittman dan Wessels (1988) dalam

Yustina (2010) perusahaan yang diukur melalui logaritma natural

dari total Asset (Ln total asset). Total asset dijadikan sebagai

indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang

dibandingkan dengan penjualan. Sedangkan logaritma natural

digunakan untuk meminimalkan varian dari model penelitian Total

Asset memiliki satuan miliaran rupiah sedangkan variabel

independen yang lain menggunakan persen (%), maka agar

variannya minimal logaritma natural total asset. Rumus ukuran

perusahaan adalah :

𝐃𝐄𝐑 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠

𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢

Page 75: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

58

d. Kinerja Perusahaan

Analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya

dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup

pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam

industry yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi

keuangan sepanjang waktu. Sebetulnya, ada beberapa teknik analisis

yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, namun

yang paling umum dan sering digunakan adalah analisis rasio.

Analisis rasio tersebut akan memberikan gambaran atau pengukuran

relative dari operasi perusahaan. Moeljadi (2006:6). Adapun

rumusnya yaitu:

𝑹𝑶𝑬 =𝑬𝑨𝑻

𝑬𝑸𝑼𝑰𝑻𝒀

U𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 = 𝑳𝒏(𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕)

Page 76: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

59

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek yang di teliti penulis pada penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan sektor property, real estate dan kontruksi bangunan selama

periode 2010-2015. Berikut adalah profil singkat perusahaan yang menjadi

objek penelitian. (sumber : www.idx.co.id)

a. PT Agung Podomoro Land Tbk.

APLN didirikan pada tanggal 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara

Metropolitan Jaya. APLN, adalah perusahaan yang terdaftar sebagai

flagship (IDX: APLN) dari Agung Podomoro Group (APG), adalah

salah satu pengembang real estate dengan pertumbuhan tercepat dan

terbesar di Indonesia dengan kepentingan superblock, property ritel,

perkantoran, apartemen, perumahan dan hotel. Dari tahun 1973 sampai

sekarang, anggota APG telah menyelesaikan atau memulai

pembangunan lebih dari 70 proyek property, dengan mayoritas

ditujukan kepada kelas menengah Segmen masyarakat, dengan proyek

mulai dari apartemen dengan biaya rendah hingga apartemen kelas atas

di Jakarta Selatan, high end dan mal sekitar, ruko, hotel dan Menara

perkantoran.

b. PT Alam Sutera Realty Tbk

PT Alam Sutera Tbk (“perusahaan”) didirikan pada tanggal 3

November 1993 dengan nama PT Adhihutama Manunggal oleh

Page 77: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

60

Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga yang memfokuskan kegiatan

usahanya dibidang property. Perusahaan mengganti nama menjadi PT

Alam Sutera Realty Tbk dengan akta tertanggal 19 September 2007 No.

71 dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Pada 18

Desember 2007, perusahaan menjadi perusahaan public dengan

melakukan penawaran umum di Bursa Efek Indonesia.

Setelah lebih dari 19 tahun sejak didirikan. Perusahaan telah menjadi

pengembang property terintegrasi yang memfokuskan kegiatan

usahanya dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan

komersial, kawasan industry dan juga pengelolaan pusat perbelanjaan,

pusat rekreasi dan perhotelan (pengembangan kawasan terpadu).

Pada tahun 1994 perusahaan mulai mengembangkan proyek

pertama di kawasan terpadu bernama Alam Sutera yang terletak di

Serpong, Tangerang. Pengembangan tahap pertama dari Alam Sutera

sudah selesai dilakukan dan saat ini perusahaan memfokuskan untuk

pengembangan tahap kedua yang lebih menitik beratkan kepada

pembangunan area komersial. Seiring dengan pengembangan Alam

Sutera tahap kedua, pada tahun 2012 perusahaan juga memasarkan

beberapa cluster baru di proyek Suvarna Padi Golf Estate, Pasar Kemis,

Tangerang dan melakukan akuisisi atas beberapa asset dilokadi strategis

di Bali dan gedung perkantoran di Jakarta.

Page 78: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

61

c. PT Adhi Karya (Persero) Tbk

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) merupakan perusahaan public

yang bergerak di bidang kontruksi yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1960 (bersamaan dengan berdirinya

Wijaya Karya).

d. PT Bekasi Asri Pemula Tbk

PT Bekasi Asri Pemula Tbk, merupakan perusahaan pengembang

perumahan di wilayah Bekasi dan Pamulang dengan focus segmen

konsumen pada golongan menengah untuk perumahan Bumi Serpong

Residence dan golongan bawah untuk perumahan Taman Alamanda dan

Alamanda Regency. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun

2008, Perseroan berkomitmen untuk menciptakan nilai bagi pemegang

saham, pelanggan dan masyarakat dalam menjalankan usahanya dan

tanggung jawab yang tinggi.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan ruang lingkup

Kegiatan Perseroan adalah dalam bidang real estate, perdagangan,

industry, percetakan, agrobisnis, pertambangan dan jasa angkutan.

Perseroan mulai melakukan kegiatan komersial sejak tahun 2004 dan

kegiatan usaha yang dijalankan perseroan sampai dengan saat ini adalah

real estate. Produk yang dihasilkan adalah rumah sederhana, rumah

menengah keatas dan pasar bersih.

Page 79: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

62

e. PT Bumi Citra Permai Tbk

PT Bumi Citra Permai Tbk merupakan Perusahaan yang bergerak di

bidang pengembangan kawasan industry dan pergudangan dengan area

seluas 310 hektar, bernama Millenium Industrial Estate. Perjalanan PT

Bumi Citra Permai Tbk dalam berbisnis mengembangkan kawasan

industry dan perdagangan dimulai sejak tahun 2000 melalui akta

Pendirian Perseroan Terbatas PT Bumi Citra Permai Tbk No.2 Tanggal

3 Mei 2000. Sejak berdirinya hingga tahun 2003, kegiatan pembangunan

Perseroan dimulai dari proses permohonan, pembebasan tanah,

pematangan lahan dan pembangunan infrastruktur di kawasan industry.

f. PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk

PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) didirikan pada 21

Desember 1981. Kantor pusat BIPP beralamat di Graha BIP Lt. 6, Jl.

Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta. Pemegang saham mayoritas/pengendali

BIPP adalah Safire Capital Pte. Ltd, dengan presentase kepemilikan

sebesar 40,40%. Pada tanggal 23 Oktober 1995, memindahkan

pencatatan saham dari Bursa Paralel Indonesia ke Bursa Efek Indonesia.

g. Bukit Darmo Property Tbk

PT Bukit Darmo Property Tbk. (dahulu PT Adhibaladika) didirikan

di Surabaya pada tahun 1989 dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan

Surabaya sejak tahun 2007. PT.IPAC Graha Sentosa dan PT. Sentra

Multi Unggul mengembangkan desain, pasar tanah dan real estate untuk

tujuan komersial, industry dan rekreasi.

Page 80: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

63

h. PT Sentul City Tbk

Perseroan didirikan dengan nama PT. Sentragriya Kharisma,

berdasarkan Akta No. 311 tanggal 16 April 1993 yang dibuat dihadapan

Misahardi Wilamart, SH. Notaris di Jakarta dan telah mendapat

pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

keputusan Nomor C2-4350.HT.01.01.TH.93 tanggal 8 Juni 1993,

didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah

No.552/A.PT/ HKM/1993/PN.JAK.SEL tangal 24 Juni 1993 serta telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 13

Agustus 1993, Tambahan No. 3693. Pada tanggal 9 Agustus 1993,

perseroan melakukan perubahan nama dari PT. Sentragriya Kharisma

menjadi PT. Royal Sentul Highlands, sebagaimana dinyatakan dalam

Akta No. 27 tanggal 9 Agustus 1993. Dalam Akta No. 26 tanggal 11

Desember 1997 nama perseroan diubah menjadi PT. Bukit Sentul Tbk.

Akta ini telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dengan surat keputusan No. C2-33 HT.01.04.Th.98 tanggal

14 Januari 1998. Perseroan kemudian melakukan perubahan nama sekali

lagi menjadi PT. Sentul City Tbk, sebagaimana dinyatakan dalam Akta

No. 26 tanggal 19 Juli 2006 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH,

Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indoenesia pada tanggal 20 Juli 2006

dengan Keputusan No. C2-21373 HT.01.04.Th.2006.

Page 81: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

64

i. PT Bukit Serpong Damai Tbk

BSD telah dikembangkan selama 19 tahun terakhir. Sejak tahun

2003 proyek raksasa ini sepenuhnya dikeola oleh Sinarmas Developer

dan Real Estate, anak perusahaan Sinarmas, salah satu pengembang

terkemuka di Indonesia. Infrastruktur tingkat pertama dan fasilitas yang

lengkap dan rumah kualitas terbaik. Sebuah budaya yang pro-bisnis,

sebuah tim manajemen professional yang berkomitmen sama untuk

kedua warga negara dan pemegang saham.

j. PT Cowell Development Tbk

Perushaan didirikan di Jakarta pada tahun 1981 yang bertujuan

melibatkan diri dalam bisnis pengembangan kawasan perumahan dan

bangunan komersial. Pada tahun 1984, perseroan mulai

mengembangkan Melati Mas Residence (sebelumnya Villa Melati

Mas). Pada tahun 2000, pemegang saham perusahaan PT. Gama

Nusapala membeli kepemilikan perusahaan dari PT. Misori Utama dan

PT. Indokisar Djaya. Mengubah kepemilikan ini juga diikuti dengan

tanda perubahan yang sama dengan manajemen perusahaan. Dan karena

perubahan manajemen perusahaan, tahun 2005 perusahaan ini berganti

nama dari PT. Internusa Artacipta ke PT. Karya Cipta Putra Indonesia.

Page 82: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

65

k. PT Ciputra Development Tbk

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) adalah salah satu perusahaan

property Indonesia terkemuka. Didirikan pada tahun 1981,

pengembangan property perumahan skala besar dan komersial adalah

keahlian bisnis dan inti perusahaan. Property komersial dikembangkan

meliputi pusat perbelanjaan, hotel, apartemen dan lapangan golf.

Perusahaan pertama kali terdaftar di pasar saham pada tahun 1994

dan juga telah mencatat anak perusahaan, PT Ciputra Surya Tbk dan PT

Ciputra Property Tbk, yang memiliki bisnis inti yang sama.

l. PT Intilland Development Tbk

PT Intilland Development Tbk didirikan pada awal tahun 1970-an

oleh Hendro S. Gondokusumo, merupakan salah satu pengembang

property terbesar di Indonesia yang memfokuskan pada pengembangan

property, manajemen dan investasi. Portofolio perusahaan meliputi

pengembangan empat segmen utama yakni kawasan perumahan, mixed-

use dan bangunan tinggi, perhotelan dan kawasan industry. Lokasi

proyek-proyek perusahaan tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya

dan beberapa kota lainnya.

m. PT Duta Graha Indah Tbk

Didirikan pada tahun 1982, PT. Duta Graha Indah Tbk adalah

perusahaan yang terdaftar dan salah satu Indonesia Construction

Company terbesar dengan bisnis inti pada kemampuan kontruksi dan

Teknik yang mencakup semua proyek, terlepas dari ukuran,

Page 83: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

66

kecanggihan atau lokasi. PT. Duta Graha Indah Tbk adalah bisnis yang

matang yang selalu memberikan upaya terbaik untuk mencapai

kompetensi unggulan dan konsisten terkait dengan standar layanan yang

tinggi, kualitas, perhatian pribadi kepada klien, pengiriman tepat waktu,

efisiensi dan integritas.

n. PT Goa Makassar Tourism Development Tbk

PT Goa Makassar Tourism Development Tbk (perusahaan)

didirikan pada tanggal 14 Mei 1991. PT Goa Makassar Tourism

Development Tbk (Perseroan) adalah perusahaan yang bergerak di

bidang investasi dan pengembangan kota mandiri. Saat ini, kegiatan

usaha perseroan adalah pengembangan kota mandiri Tanjung Bunga,

berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, yang pembangunan fisiknya

telah dimulai sejak tahun 1997.

o. PT Perdana Gapura Prima Tbk

Gapura Prima Group adalah salah satu perusahaan property nasional

yang telah berkiprah lebih dari 30 tahun dalam pengembangan proyek

property baik dari rumah sederhana, real estate, commercial, hotel

maupun mixed used project di Indonesia.

Gapura Prima Group didirikan pada tahun 1980 oleh Gunarso

Susanto Margono bermulai dari membangun komplek perumahan di

Lampung, Bekasi dan Bogor. Kini Gapura Prima Group telah menjadi

pengembang apartemen, perkantoran dan pusat perdagangan tidak saja

Page 84: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

67

di Jabodetabek tetapi juga di kota-kota besar lainnya seperti Bandung,

Solo dan Bali.

p. PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau dikenal dengan nama PP

(Persero) Tbk (PTPP) didirikan 26 Agustus 1953 dengan nama NV

Pembangunan Perumahan, yang merupakan hasil peleburan suatu

Perusahaan Bangunan bekas milik Bank Industri Negara ke dalam Bank

Pembangunan Indonesia, dan selanjutnya dilebur ke dalam

P.N.Pembangunan Perumahan, suatu Perusahaan Negara yang didirikan

tanggal 29 Maret 1961. Kantor pusat PTPP beralamat di Jl. Letjend. TB

Simatupang No. 57, Pasar Rebo – Jakarta Timur 13760 – Indonesia.

q. PT Surya Semesta Internusa Tbk

PT Surya Semesta Internusa Tbk (Perusahaan) didirikan pada

tanggal 15 Juni 1971 dengan nama Multi Investments Limited. Pada

awalnya, kegiatan utama adalah seorang pengembang real estate.

Beberapa proyek pertama adalah “Kuningan Raya”, sebuah distrik

perumahan dan bisnis yang terletak di “Segitiga Emas” di Jakarta

Selatan dan Glodok Plaza, pertama pusat perbelanjaan modern di

Indonesia yang terletak di distrik komersial di Jakarta Barat.

Pada tahun 1995 Perusahaan mengubah nama menjadi PT Surya

Semesta Internusa, ini adalah nama baru yang mencerminkan strategi

yang lebih luas Perusahaan dan pada tanggal 27 Maret 1997 Perusahaan

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI).

Page 85: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

68

r. PT Total Bangunan Persada Tbk

Merupakan perusahaan public yang bergerak di bidang kontruksi

yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada

tahun 1987.

s. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

WIKA lahir dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda

bertuliskan nama Naamlaze Vennotschap Technische Handel

Maatschappij en Bouwbediif Vis en Co atau NV Vis en Co berdasarkan

untuk Peraturan Pemerintah Nomor 2/1960 dan Menteri Pekerjaan

Umum dan Tenaga Listrik Keputusan PUTL No. 5 tanggal 11 Maret

1960, WIKA didirikan dengan nama Perusahaan Negara Bangunan

Widjaja Karja. Garis WIKA usaha pada saat itu adalah Listrik dan

instalasi pipa air bekerja. Pada awal 1960-an, WIKA mengambil bagian

dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno pada

kesempatan Oliampade dari The New Emerging Forces (GANEFO) dan

Asian Games ke-4 di Jakarta.

2. Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini yakni: Kepemilikan

Institusional, Debt to Equity Ratio, Return on Equity dan Firm Size. Adapun

variabel dependennya adalah PBV Ratio yang diambil selama periode tahun

2010-2015. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :

Page 86: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

69

a. Kepemilikan Institusional

(Sumber : data diolah)

Gambar 4.1

Kepemilikan Institusional tahun 2010-2015

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

Rata-rata kepemilikan institusional 2010-2015

Page 87: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

70

Tabel 4.1

Data Kepemilikan Institusional

(dalam %)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata

APLN 3,10% 3,10% 3,10% 3,10% 3,10% 3,10% 3,10%

ASRI 49,52% 58,07% 55,46% 55,46% 51,48% 51,48% 53,58%

BAPA 76,88% 76,88% 69,92% 69,92% 64,16% 76,89% 72,44%

BCIP 52,47% 52,47% 52,43% 52,43% 52,43% 52,43% 52,44%

BIPP 37,46% 47,36% 54,58% 66,35% 66,35% 66,35% 56,41%

BKDP 35,54% 35,54% 35,54% 35,54% 35,54% 35,54% 35,54%

BKSL 41,58% 41,58% 41,58% 48,35% 47,63% 54,57% 45,88%

BSDE 63,12% 63,12% 63,12% 63,12% 54,57% 47,63% 59,11%

COWL 66,07% 66,07% 94,74% 93,32% 93,32% 92,40% 84,32%

CTRA 8,08% 8,08% 7,93% 7,93% 38,32% 43,92% 19,04%

DILD 49,58% 49,58% 42,13% 42,13% 42,13% 42,13% 44,61%

GMTD 65,00% 65,00% 65,00% 65,00% 65,00% 65,00% 65,00%

GPRA 67,31% 67,31% 84,75% 84,75% 83,59% 72,23% 76,66%

ADHI 57,40% 57,40% 56,00% 56,00% 51,00% 51,00% 54,80%

DGIK 64,40% 64,40% 64,11% 64,11% 63,98% 63,98% 64,16%

PTPP 78,54% 78,54% 58,65% 56,86% 55,01% 54,64% 63,71%

SSIA 52,30% 38,38% 33,44% 33,44% 40,65% 42,30% 40,09%

TOTL 56,50% 56,50% 56,50% 56,50% 56,50% 56,50% 56,50%

WIKA 65,51% 65,51% 65,51% 65,15% 65,05% 65,05% 65,30%

Rata-rata

52,14% 52,36% 52,87% 53,66% 54,20% 54,57%

(sumber : data diolah)

Pada gambar diatas terlihat bahwa rata-rata kepemilikan institusional 2010-

2015 tertinggi pada perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi

bangunan dimiliki oleh perusahaan PT Cowell Development Tbk (COWL) sebesar

84,32% dan kepemilikan institusional terendah dimiliki oleh perusahaan PT Agung

Podomoroland Tbk (APLN) sebesar 3,10%. Ada beberapa perusahaan seperti

Agung Podomoroland, Bukit Dharmo Property dan Total Bangun Persada memiliki

jumlah kepemilikan yang tetap di setiap tahunnya mulai dari 2010-2015. Adapun

Page 88: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

71

perusahaan lainnya mengalami perubahan walaupun tidak terlalu signifikan. Hal ini

dikarenakan kepemilikan institusional disini merupakan investor pihak institusi

yang menginvestasikan dananya untuk jangka panjang sehingga cenderung tidak

mudah berubah.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Bushee (1998) dalam Boediono

(2005) yang menyatakan kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk

mengurangi insentif para manajer yang mementingkan diri sendiri melalui tingkat

pengawasan yang intens. Kepemilikan institusional dapat menekan kecendrungan

manajemen untuk memanfaatkan discretionary dalam laporan keuangan.

b. Debt to Equity Ratio

(Sumber : data diolah)

Gambar 4.2

Debt to Equity Ratio periode tahun 2010-2015

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Rata-rata

Rata-rata

Page 89: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

72

Tabel 4.2

Data Debt to Equity Ratio

(dalam %)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

APLN 84,00% 115,40% 113,90% 174,00% 181,00% 170,70% 139,83%

ASRI 107,00% 116,00% 131,00% 171,00% 166,00% 183,00% 145,67%

BAPA 82,05% 83,26% 81,87% 89,88% 76,98% 74,12% 81,36%

BCIP 24,83% 29,78% 77,32% 99,52% 135,44% 163,70% 88,43%

BIPP 1,02% 1,63% 5,30% 29,48% 36,66% 23,21% 16,22%

BKDP 40,00% 37,00% 38,00% 43,20% 38,60% 38,10% 39,15%

BKSL 16,73% 15,15% 27,78% 53,96% 59,82% 70,17% 40,60%

BSDE 69,79% 65,92% 10,70% 30,50% 30,50% 30,50% 39,65%

COWL 105,00% 135,00% 56,00% 63,00% 173,00% 202,00% 122,33%

CTRA 5,80% 15,70% 26,30% 42,00% 52,60% 62,80% 34,20%

DILD 11,98% 32,04% 28,61% 25,96% 37,24% 53,21% 31,51%

GMTD 10,00% 181,00% 284,90% 223,30% 128,50% 129,90% 159,60%

GPRA 94,00% 90,00% 86,00% 66,00% 72,00% 66,00% 79,00%

ADHI 97,90% 70,30% 80,80% 117,00% 138,30% 60,40% 94,12%

DGIK 102,85% 54,77% 74,52% 99,36% 86,27% 93,22% 85,17%

PTPP 331,44% 392,38% 431,61% 538,41% 524,39% 273,68% 415,32%

SSIA 164,40% 157,90% 199,20% 140,20% 113,70% 107,50% 147,15%

TOTL 177,13% 193,25% 206,15% 186,88% 223,47% 228,54% 202,57%

WIKA 242,53% 294,64% 315,89% 3,18% 2,84% 3,34% 143,74%

Rata-rata 93,08% 109,53% 119,78% 115,62% 119,86% 107,06%

(Sumber : data diolah)

Pada gambar diatas terlihat bahwa rata-rata Debt to Equity Ratio

(DER) 2010-2015 tertinggi pada perusahaan sektor property, real estate dan

konstruksi bangunan dimiliki oleh perusahaan PT Pembangunan

Page 90: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

73

Perumahan (persero) Tbk (PTPP) sebesar 415,32% dan Debt to Equity Ratio

(DER) terendah dimiliki oleh perusahaan PT Bhuwanatala Indah Permai

Tbk (BIPP) sebesar 16,22%. Besarnya hutang pihak eksternal yang di miliki

PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk itu berarti dalam menjalankan

operasional perusahaannya banyak menggunakan dana eksternal dan

beresiko tinggi. Akan tetapi, seperti kita ketahui bahwa PT PP merupakan

salah satu perusahaan kontruksi bangunan yang berhasil di Indonesia.

Perusahaan dinilai beresiko apabila memiliki porsi hutang yang

besar dalam struktur modalnya, namun sebaliknya apabila perusahaan

menggunakan hutang yang kecil atau tidak sama sekali maka perusahaan

dinilai tidak dapat memanfaatkan tambahan modal eksternal yang dapat

meningkatkan operasional perusahaan. Ketika perusahaan menggunakan

hutang yang terus meningkat maka akan semakin besar kewajibannya.

Page 91: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

74

c. Kinerja Perusahaan

(Sumber : data diolah)

Gambar 4.3

Kinerja Perusahaan Tahun 2010-2015

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

Page 92: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

75

Tabel 4.3

Data Kinerja Perusahaan

(dalam %)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata

APLN 10,00% 14,80% 14,80% 13,70% 12,60% 12,80% 13,12%

ASRI 13,00% 22,00% 25,00% 17,00% 18,00% 10,00% 17,50%

BAPA 16,93% 7,30% 5,13% 5,43% 7,08% 1,37% 7,21%

BCIP 12,11% 1,30% 4,93% 11,59% 12,18% 2,10% 7,37%

BIPP 5,31% 27,21% 17,87% 25,39% 3,58% 11,34% 15,12%

BKDP 2,02% 2,93% 9,00% -10,00% 1,20% -4,80% 0,06%

BKSL 1,59% 2,95% 4,95% 8,74% 0,06% 1,02% 3,22%

BSDE 6,43% 12,23% 16,20% 26,30% 26,30% 26,30% 18,96%

COWL 6,43% 20,33% 6,14% 4,08% 12,20% -15,22% 5,66%

CTRA 5,30% 6,40% 10,50% 15,00% 17,30% 15,30% 11,63%

DILD 14,76% 3,77% 4,68% 8,54% 10,05% 8,69% 8,42%

GMTD 22,00% 28,30% 27,50% 22,70% 17,90% 21,60% 23,33%

GPRA 5,93% 6,88% 8,01% 13,30% 10,47% 77,00% 20,27%

ADHI 22,60% 25,80% 33,20% 37,80% 25,10% 24,60% 28,18%

DGIK 7,27% 0,83% 4,71% 6,27% 5,59% 0,43% 4,18%

PTPP 19,05% 18,93% 23,11% 31,04% 29,31% 76,35% 32,97%

SSIA 13,30% 23,40% 44,20% 30,10% 15,90% 10,40% 22,88%

TOTL 14,46% 79,71% 26,66% 25,80% 21,58% 22,55% 31,79%

WIKA 15,81% 17,11% 18,35% 19,33% 15,64% 14,29% 16,76%

Rata-rata

11,28% 16,96% 16,05% 16,43% 13,79% 16,64%

(Sumber : data diolah)

Pada gambar diatas terlihat bahwa rata-rata kinerja perusahaan

2010-2015 tertinggi pada perusahaan sektor property, real estate dan

konstruksi bangunan dimiliki oleh perusahaan PT Pembangunan

Perumahan Tbk (PTPP) sebesar 32,97% dan kinerja perusahaan terendah

dimiliki oleh perusahaan PT Bukit Darmo Property (BKDP) sebesar 0,06%.

Kinerja perusahaan yang rendah pada PT Bukit Darmo Property setiap

tahunnya mengabarkan bahwa pengelolaan aktiva yang tidak efisien yang

Page 93: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

76

dilakukan PT Bukit Darmo Property. Hal ini bisa berakibat kepada ketidak

percayaan investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

ROE mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Hasilnya, investor dapat

melihat seberapa efisien perusahaan menggunakan asset dan dalam

melakukan operasinya untuk menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas

merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang

dilakukan oleh perusahaan.

d. Ukuran Perusahaan

(Sumber : data diolah)

Gambar 4.4

Ukuran PerusahaanTahun 2010-2015

0

5

10

15

20

25

30

35

Chart Title

Page 94: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

77

Tabel 4.4

Data Ukuran Perusahaan

(dalam desimal)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

APLN 29,67949 30,01416 30,35203 30,61059 30,79589 30,83211 30,38071

ASRI 29,15446 29,42404 30,02403 30,3002 30,45978 32,86266 30,37086

BAPA 25,63856 25,72105 28,09534 25,89167 25,89472 25,89229 26,18894

BCIP 25,97929 26,19361 26,5568 26,79242 27,10395 27,23419 26,64338

BIPP 25,97746 25,99867 25,90732 27,04697 27,14295 27,9156 26,66483

BKDP 27,64841 27,60723 27,5256 27,4636 27,44372 27,39677 27,51422

BKSL 29,20261 29,29691 29,44816 29,99698 29,9323 30,04209 29,65318

BSDE 30,09016 30,17948 30,44982 30,74774 30,74774 30,74774 30,49378

COWL 26,31029 26,67828 28,20675 28,29624 28,93458 28,89531 27,88691

CTRA 29,86942 30,07553 30,34063 30,63896 30,78967 30,89902 30,43554

DILD 29,15691 29,37007 29,43796 29,65076 29,8291 29,96205 29,56781

GMTD 26,60656 26,91193 27,52632 27,89938 28,05252 27,87318 27,47831

GPRA 27,8005 27,84311 27,90124 27,91821 28,04814 28,08475 27,93266

ADHI 29,22589 29,44143 29,69434 29,90531 29,97847 30,45008 29,78259

DGIK 28,30358 28,02683 28,19517 28,37334 28,34656 28,37032 28,2693

PTPP 29,32555 29,56736 29,77705 30,14814 30,31061 30,58222 29,95182

SSIA 28,49923 28,70873 29,21095 29,39141 29,42166 29,49726 29,12154

TOTL 28,09435 28,27152 28,3557 28,43142 21,63303 21,76923 26,09254

WIKA 29,46939 22,84229 23,11617 23,25656 23,49016 23,69892 24,31225

Rata-rata 28,21221 28,00906 28,42744 28,56631 28,3345 28,57925

(Sumber : data diolah)

Pada gambar diatas terlihat bahwa rata-rata ukuran perusahaan

2010-2015 tertinggi pada perusahaan sektor property, real estate dan

konstruksi bangunan dimiliki oleh perusahaan PT Bumi Serpong Damai

Tbk (BSDE) sebesar 30,49378 dan ukuran perusahaan terendah dimiliki oleh

perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebesar 24,31225. Ukuran

perusahaan yang besar pada PT Bumi Serpong Damai akan mempengaruhi

tingkat kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi. Tinggal bagaimana

Page 95: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

78

caranya PT BSDE dapat memanfaatkan ukuran perusahaan untuk

menghasilkan profit yang sebesar-besarnya.

Perusahaan yang berskala besar cenderung akan menarik minat

investor karena akan berimbas dengan nilai perusahaan nantinya, sehingga

dapat dikatakan bahwa besar kecilnya ukuran suatu perusahaan secara

langsung berpengaruh terhadap nilai dari perusahaan tersebut (Rudangga

dan Sudiarta, 2016).

Ukuran perusahaan dianggap penting dalam menaikan nilai

perusahaan karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin

meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di perusahaan

tersebut. Rata-rata dalam enam tahun terakhir PT. Bumi Serpong Damai

Tbk. konsisten menjaga total asset yang di milikinya sehingga terus menjadi

perusahaan yang mempunyai ukuran perusahaan terbesar diantara

perusahaan sampel lainnya.

Page 96: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

79

e. PBV Ratio

(Sumber:data diolah)

Gambar 4.5

PBV Tahun 2010-2015

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Chart Title

Page 97: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

80

Tabel 4.5

Tabel PBV Ratio

(dalam desimal)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

APLN 0,007446 0,548491 0,508896 0,228329 0,2903 0,712882 0,382724

ASRI 2,377534 2,948477 2,491538 1,54638 1,727097 1,020801 2,018638

BAPA 4,506128 2,472593 2,12648 0,991057 0,697275 0,687704 1,913539

BCIP 3,705195 3,926387 4,222124 3,002729 4,391286 4,766417 4,002356

BIPP 0,866911 1,102672 2,273392 0,633575 0,641369 0,247351 0,960878

BKDP 1,087581 1,109262 0,925112 0,925217 1,119751 1,073386 1,040051

BKSL 0,829808 1,810886 1,232042 0,716486 0,522537 0,310094 0,903642

BSDE 4,035577 3,263452 2,898075 2,64408 2,69152 2,23991 2,962102

COWL 0,694461 1,083363 0,614339 1,918304 2,25695 2,489252 1,509445

CTRA 0,729835 1,068904 1,430612 1,151636 1,625592 1,695521 1,283683

DILD 1,231128 0,695786 0,878921 0,79616 1,507838 1,062478 1,028719

GMTD 0,13067 0,386386 0,286444 2,083274 0 1,373974 0,710124

GPRA 0,724468 0,719955 0,541349 0,538412 0,733385 1,349956 0,767921

ADHI 1,677278 0,936702 2,384129 1,654494 3,393434 1,476177 1,920369

DGIK 0,834027 0,513797 0,792119 0,783914 0,903311 0,434502 0,710278

PTPP 2,916569 1,56269 2,304461 2,748985 7,045066 3,48397 3,343623

SSIA 0,91077 2,820449 3,043592 1,017848 1,673342 1,007865 1,745644

TOTL 1,448697 1,442517 4,348029 2,139546 4,973888 2,420771 2,795575

WIKA 2,131654 1,551596 2,972528 0,713204 4,295974 2,763594 2,404758

Rata-rata 1,62346 1,577072 1,909167 1,380717 2,131048 1,6614

(sumber : data diolah)

Pada gambar diatas terlihat bahwa rata-rata nilai perusahaan 2010-

2015 tertinggi pada perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi

bangunan dimiliki oleh perusahaan PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP)

sebesar 4,002356 dan nilai perusahaan terendah dimiliki oleh perusahaan PT

Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sebesar 0,382724. Pada tahun 2013

rata-rata nilai PBV menjadi yang terendah dibanding tahun-tahun lain

Page 98: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

81

sedangkan pada tahun 2014 menjadi rata-rata paling tinggi dibanding tahun-

tahun lain.

Perusahaan yang mempunyai nilai PBV tinggi atau nilai perusahaan

yang tinggi berarti perusahaan mampu mengelola seluruh asset yang

dimilikinya untuk menciptakan persepsi yang baik kepada para investor.

Karena nilai perusahaan merupakan persepsi para investor terhadap suatu

perusahaan.

Pengertian nilai perusahaan dicerminkan pada kekuatan tawar

menawar saham. Apabila perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan

mempunyai prospek pada masa yang akan datang, maka nilai sahamnya

menjadi tinggi. Sebaliknya, apabila perusahaan dinilai kurang memiliki

prospek maka harga saham menjadi rendah.

3. Uji pemilihan model regresi data panel

Untuk memilih metode yang digunakan, maka dilakukan Uji Chow

untuk memilih antara Pooled Least Square dan Fixed Effect Model serta

Uji Hausman untuk memilih menggunakan model Fixed Effect atau

Random Effect. Berikut merupakan hasil regresi dari ketiga model

tersebut:

a. Uji Chow

Berikut merupakan hasil Uji Chow :

Page 99: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

82

Tabel 4.6

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FIX

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 20.086735 (18,91) 0.0000

(Sumber : data diolah peneliti)

Seperti yang dapat dilihat pada output diatas tabel 4.5 menunjukkan

bahwa nilai Probabilitas (Prob.) untuk Cross-section F sebesar 0.0000 yang

artinya nilai ini berada di bawah nilai 0,05 (tingkat signifikansi atau alpha),

sehingga model yang paling tepat untuk penelitian ini adalah Fixed Effect

(FE) dibandingkan dengan Common Effect (CE).

b. Uji Hausman

Setelah tahapan pengujian signifikansi antara model Fixed Effect

dan model Common Effect yang diperoleh model Fixed Effect lebih baik

dari pada model Common Effect. Kemudian dilakukan pengujian kembali

dengan menggunakan Uji Hausman yang digunakan untuk memilih model

yang paling tepat antara Fixed Effect atau Random Effect.

Berikut ini hasil Uji Hausman untuk memilih model Fixed Effect dan

model Random Effect :

Page 100: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

83

Tabel 4.7

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: RANDOM

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.328023 4 0.0479

(Sumber : data diolah peneliti)

Seperti yang dapat dilihat pada output diatas tabel 4.6 menunjukkan

bahwa nilai Probabilitas (Prob.) untuk Cross-section F sebesar 0.0479 yang

artinya nilai ini berada di bawah nilai 0,05 (tingkat signifikansi atau alpha),

sehingga model yang paling tepat untuk penelitian ini adalah Fixed Effect

(FE) dibandingkan dengan Random Effect (RE).

4. Uji Dasar Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini ada berbagai masalah yang dijumpai dalam

regresi dan korelasi adalah :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan utnuk menguji apakah nilai residual yang

telah terstandarisasi dalam model regresi panel variabel-variabelnya

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Tidak terpenuhinya

normalitas pada umumnya disebabkan karena distribusi data yang

dianalisistidak normal, karena terdapat nilai ekstrem pada data yang

diambil. Nilai ektrem ini dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam

Page 101: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

84

pengambilan sampel, bahkan karena kesalahan dalam melakukan input data

atau memang karena karakteristik data tersebut sangat jauh dari rata-rata

(Suliyanto, 2011:69).

Dalam penelitian ini, normalitas data diketahui dengan

membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan x2 tabel. Jika nilai

Jarque-Bera (JB) ≤ x2tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan

berdistribusi normal (Suliyanto, 2011:75).

Menurut Winarno (2011), untuk mengetahui sebuah data

berdisitribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat

probabilitasnya, apabila lebih besar dari 5% (bila menggunakan tingkat

signifikansi tersebut), maka data berdistribusi normal.

Berikut adalah hipotesis, hasil dari uji normalitas dan keputusan yang

diambil berdasarkan uji normalitas dengan pengolahan menggunakan

software Eviews 8.0.

Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut :

H0 : residual dari model berdistribusi normal

H1 : residual dari model tidak berdistribusi normal

Berikut ini hasil uji Normalitas dengan variabel dependen PBV

Page 102: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

85

0

2

4

6

8

10

12

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2015

Observations 114

Mean 4.29e-17

Median -0.026159

Maximum 1.637498

Minimum -1.828261

Std. Dev. 0.782246

Skewness 0.198210

Kurtosis 2.265243

Jarque-Bera 3.310825

Probability 0.191013

(Sumber : data diolah peneliti)

Gambar 4.6

Tabel Hasil Uji Normalitas

Pada hasil grafik histogram diatas menunjukkan nilai Jarque-

Bera (JB) sebesar 3,310825 yang jika dibandingkan dengan niai x2

tabel dengan df sebesar 4 pada α = 5% adalah sebesar 9,48773. Karena

nilai statistik Jarque-Bera (JB) (3,310825) ≤ nilai x2 tabel (9,48773)

dan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5% yaitu 0,191013. Maka

dapat disimpulkan bahwa data yang dipakai dalam penelitian ini

terstandarisasi berdistribusi normal.

b. Uji Multikoliniearitas

Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel

independen di dalam regresi berganda. Oleh karena itu peneliti tidak

mendeteksi multikolinieritas dengan menguji koefisien korelasi (r) antar

variabel independen. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika

Page 103: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

86

koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah 0,85 maka kita duga model

tersebut tidak mengandung unsur multikolinieritas. (Widarjono, 2009:106)

Tabel 4.8

Matriks Korelasi Antar Variabel

INST DER ROE SIZE

INST 1.000000 0.148216 0.047843 -0.356124

DER 0.148216 1.000000 0.345013 0.054466

ROE 0.047843 0.345013 1.000000 0.085974

SIZE -0.356124 0.054466 0.075974 1.000000

(Sumber : data diolah peneliti)

Dari matrik korelasi diatas terlihat bahwa hubungan antara variabel

independennya semuanya dibawah 0.85 sehingga disimpulkan bahwa data

yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Park

dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Probability > 0,05 : tidak ada heteroskedastisitas

H1 : Probability < 0,05 : ada heteroskedastisitas

Berikut ini hasil uji Park :

Page 104: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

87

Tabel 4.9

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 07/04/17 Time: 15:11

Sample: 2010 2015

Periods included: 6

Cross-sections included: 19

Total panel (balanced) observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.561314 3.651731 1.249083 0.2143

INST 1.143599 1.230445 0.929419 0.3547

DER 0.096852 0.240489 0.402731 0.6879

ROE 1.154731 1.704086 0.677625 0.4994

SIZE -0.231268 0.119437 -1.936312 0.0554

R-squared 0.065814 Mean dependent var -1.103964

Adjusted R-squared 0.031532 S.D. dependent var 2.456087

S.E. of regression 2.417053 Akaike info criterion 4.645844

Sum squared resid 636.7939 Schwarz criterion 4.765853

Log likelihood -259.8131 Hannan-Quinn criter. 4.694549

F-statistic 1.919794 Durbin-Watson stat 1.570567

Prob(F-statistic) 0.112234

Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 9

Dapat dilihat bahwa nilai profitabilitas untuk masing-masing

variabel semua berada di atas 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H0

diterima yang berarti data dalam penelitian ini tidak mengandung

gejala heteroskedastisitas atau dikatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 105: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

88

d. Uji Autokorelasi

Penelitian ini menggunakan uji LM untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah autokorelasi. berikut tabel pengambilan keputusan

uji autokorelasi

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 10.72354 Prob. F(2,107) 0.0681

Obs*R-squared 19.03483 Prob. Chi-Square(2) 0.0587

(Sumber : data diolah peneliti)

Berdasarkan dari tabel 4.10 hasil uji autokorleasi dapat dilihat

nilai Prob-F sebesar 0.0681, dimana nilai tersebut lebih besar dari

0.05 (tingkat signifikansi atau alpha) maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat masalah autokorelasi dalam penelitian ini.

5. Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Berdasarkan hasil uji Chow dan uji Hausman, model regresi

data panel yang terpilih adalah Fixed effect model untuk selanjutnya

dilakukan uji F. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-

hitung dengan F-tabel. Berikut tabel hasil persamaan fixed effect

model :

Page 106: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

89

Tabel 4.11

Hasil Uji F

Dependent Variable: PBV

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/04/17 Time: 09:21

Sample: 2010 2015

Periods included: 6

Cross-sections included: 19

Total panel (balanced) observations: 114

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.490767 2.651906 2.070498 0.0412

INST 0.253576 0.521887 0.485883 0.0282

DER 0.419987 0.155728 2.696934 0.0083

ROE 1.126631 0.218767 5.149911 0.0000

SIZE 0.160714 0.098260 1.635598 0.1054

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.810131 Mean dependent var 2.810733

Adjusted R-squared 0.764229 S.D. dependent var 2.230615

S.E. of regression 0.871690 Sum squared resid 69.14568

F-statistic 17.64902 Durbin-Watson stat 2.114582

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.614047 Mean dependent var 1.705477

Sum squared resid 71.76700 Durbin-Watson stat 2.114614

(Sumber : data diolah peneliti)

Dilihat dari nilai Probabilitas F-statistik, hasil perhitungan dari

uji F menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistik sebesar 0.0000

dimana nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0.05.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima yang berarti variabel independen (Kepemilikan Institusional,

Page 107: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

90

Kebijakan Hutang, Kinerja perusahaan dan Ukuran Perusahaan)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV

Ratio).

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:97). Berikut

tabel hasil persamaan regesi :

Page 108: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

91

Tabel 4.12

Hasil Uji t

Dependent Variable: PBV

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/04/17 Time: 09:21

Sample: 2010 2015

Periods included: 6

Cross-sections included: 19

Total panel (balanced) observations: 114

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.490767 2.651906 2.070498 0.0412

INST 0.253576 0.521887 0.485883 0.0282

DER 0.419987 0.155728 2.696934 0.0083

ROE 1.126631 0.218767 5.149911 0.0000

SIZE 0.160714 0.098260 1.635598 0.1054

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.810131 Mean dependent var 2.810733

Adjusted R-squared 0.764229 S.D. dependent var 2.230615

S.E. of regression 0.871690 Sum squared resid 69.14568

F-statistic 17.64902 Durbin-Watson stat 2.114582

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.614047 Mean dependent var 1.705477

Sum squared resid 71.76700 Durbin-Watson stat 2.114614

(Sumber : data diolah peneliti)

Dari hasil regresi data panel tersebut maka dapat dianalisis sebagai berikut:

1) Kepemilikan Institusional

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t-hitung

sebesar (0.485883) dengan nilai probabilitas sebesar 0.0282. Dengan nilai

tersebut maka nilai probabilitas lebih kecil dari 5% atau 0.05. sehingga

Page 109: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

92

dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan Institusional memiliki

pengaruh terhadap PBV Ratio. Tanda positif yang dihasilkan dapat

diinterpretasikan bahwa jika tingkat kepemilikan institusional mengalami

kenaikan 1% maka PBV Ratio akan naik sebesar 0.253576 (dalam %)

dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

2) Debt to equity Ratio (DER)

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t-hitung

sebesar (2.696934) dengan nilai probabilitas sebesar 0.0083. Dengan nilai

tersebut maka nilai probabilitas lebih kecil dari 5% atau 0.05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh

terhadap PBV ratio. Tanda positif yang dihasilkan dapat diinterpretasikan

bahwa jika tingkat DER mengalami kenaikan 1% maka PBV Ratio akan

naik sebesar 0.419987 (dalam %) dengan asumsi variabel lain dianggap

konstan.

3) Return on Equity

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t-hitung

sebesar (5.149911) dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000. Dengan nilai

tersebut maka nilai probabilitas lebih kecil dari 5% atau 0.05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Equity memiliki pengaruh

terhadap PBV Ratio. Tanda positif yang dihasilkan dapat diinterpretasikan

bahwa jika ROE mengalami kenaikan 1% maka PBV Ratio akan naik

sebesar 1.126631 (dalam %) dengan asumsi variabel independen yang lain

dianggap konstan.

Page 110: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

93

4) Firm Size

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t-hitung

sebesar (1.635598) dengan nilai probabilitas sebesar 0.1054. Dengan nilai

tersebut maka nilai probabilitas lebih besar dari 5% atau 0.05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Firm Size tidak memiliki pengaruh

terhadap PBV Ratio.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted 𝑹𝟐)

Di dalam regresi berganda kita juga akan menggunakan koefisien

determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita punya.

Nilai 𝑅2 selalu naik ketika kita menambah variabel independen X dalam

model walaupun penambahan variabel dependen Y belum tentu mempunyai

justifikasi atau pembenaran dari teori ekonomi ataupun logika ekonomi.

(Widarjono, 2013:70).

Berikut ini hasil Adjusted 𝑅2 dengan varibel dependen PBV Ratio:

Tabel 4.13

Hasil Uji 𝑹𝟐

Weighted Statistics

R-squared 0.810131 Mean dependent var 2.810733

Adjusted R-squared 0.764229 S.D. dependent var 2.230615

S.E. of regression 0.871690 Sum squared resid 69.14568

F-statistic 17.64902 Durbin-Watson stat 2.114582

Prob(F-statistic) 0.000000

(Sumber : data diolah peneliti)

Berdasarkan tabel diatas menyatakan bahwa nilai koefisien

determinasi sebesar 0,764229 atau 76,42%. Hal ini berarti menunjukan

bahwa variabel independen ( Kepemilikan Institusional, DER, ROE dan

Page 111: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

94

FirmSize) menjelaskan sebesar 76,42% terhadap variabel dependen (PBV

Ratio). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 23,58% dijelaskan oleh faktor lain

yang tidak terdapat pada model. Hal ini menandakan cukup tingginya

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Dari hasil estimasi model penelitian tersebut dapat dibentuk sebagai

berikut :

𝑃𝐵𝑉 = 5.490767 + 0.253576 INST + 0.419987 DER + 1.126631 ROE

Berikut adalah hasil uji signifikansi dan analisis hipotesis hubungan

setiap variabel independen yang signifikan dengan PBV ratio:

a) Variabel Kepemilikan Institusional

Variabel kepemilikan institusional memiliki probabilitas t-statistik

sebesar 0.0282. dengan menggunakan tingkat keyakinan (α=5%) dapat

disimpulkan bahwa keputusan yang diambil adalah menerima hipotesis

alternatif dengan kata lain kepemilikan institusional memiliki pengaruh

signifikan terhadap PBV Ratio . Nilai koefisien dari variabel

kepemilikan institusional memiliki arah positif sebesar 0.253576. Nilai

ini menunjukan bahwa setiap peningkatan 1% pada kepemilikan

institusional akan menaikan PBV Ratio sebesar 0.253576 (dalam %).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Elva

Nuraina (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mendukung

hasil penelitian Jensen (1986) yang menyatakan kepemilikan

institusional merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

Page 112: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

95

mengurangi agency conflict. Semakin tinggi tingkat kepemilikan

institusional maka semakin kuat tingkat pengendalian yang dilakukan

oleh pihak eksternal terhadap perusahaan sehingga agency cost yang

terjadi di dalam perusahaan semakin berkurang dan nilai perusahaan

juga dapat semakin meningkat.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Sukirni (2012) yang

menyatakan bahwa Semakin besar kepemilikan institusional maka

semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaandan diharapkan juga

dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan dan

manipulasi laba yang dilakukan oleh manajemen sehingga akan

meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sofyaningsih (2011) dan Hamidon (2015) dimana hasil

penelitiannya menyebutkan kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

b) Variabel Debt to Equity Ratio

Variabel Debt to Equity Ratio memiliki probabilitas t-statistik

sebesar 0.0083. Dengan menggunakan tingkat keyakinan (α=5%) dapat

disimpulkan bahwa keputusan yang diambil adalah kebijakan hutang

(DER) berpengaruh signifikan terhadap PBV Ratio. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan Faisal (2013) yang

menyatakan bahwa kebijakan hutang dapat digunakan sebagai alat

untuk meminimumkan konflik keagenan antara pemegang saham

Page 113: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

96

dengan pihak dalam perusahaan. Hasil riset ini juga konsisten dengan

teori yang dikemukakan sebelumnya, yaitu penggunaan hutang dapat

meningkatkan kontrol terhadap pihak manajemen dalam perusahaan.

Hasil riset ini senada dengan Jensen (1986, 1993; dan Stulz, 1990)

dalam Faisal (2013) yang menyatakan bahwa hutang membantu untuk

mencegah investasi yang berlebihan dari arus kas bebas

(overinvestment of free cash flow) yang dilakukan oleh manajer untuk

kepentingan mereka sendiri. Hutang juga dapat menciptakan nilai

dengan memberikan kesempatan bagi manajemen untuk memberikan

signal tentang kesediaannya untuk mendistribusikan arus kas dan

dipantau oleh pemberi pinjaman.

Menurut Modigliani dan Miller (MM) dalam Nita (2016) yang

menyatakan bahwa semakin tinggi proporsi utang maka nilai

perusahaan akan semakin tinggi. Dengan demikian, apabila perusahaan

terus menambah proporsi utangnya maka nilai perusahaan akan

semakin meningkat. Hal itu disebabkan karena adanya keuntungan dari

pengurangan pajak karena adanya pembayaran bunga yang dibayarkan

oleh perusahaan sebagai akibat dari penggunaan utang tersebut yang

nantinya akan mengurangi penghasilan terkena pajak. Sementara itu,

menurut teori trade off penggunaan utang akan meningkatkan nilai

perusahaan sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan

utang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang

Page 114: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

97

diperoleh dari penggunaan utang lebih kecil daripada biaya yang

ditimbulkannya yaitu biaya financial distress dan agency cost.

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sumanti dan

Mangantar (2015) yang isinyan kebijakan hutang tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan karena informasi perusahaan yang memiliki

nilai hutang yang tinggi dan kesempatan berinvestasi yang tinggi

prospek kedepan berdasarkan teori pesinyalan, tidak mempengaruhi

investor. Akan tetapi pasar lebih menerima informasi perusahaan yang

memiliki nilai hutang yang tinggi sebagai peningkatan resiko

kebangkrutan perusahaan.

c) Variabel Return on Equity

Variabel Return on Equity memiliki probabilitas t-statistik sebesar

0.0000. dengan menggunakan tingkat keyakinan (α=5%) dapat

disimpulkan bahwa keputusan yang diambil adalah menerima hipotesis

alternatif dengan kata lain ukuran perusahaan memiliki pengaruh

signifikan terhadap PBV Ratio . Nilai koefisien dari variabel ukuran

perusahaan memiliki arah positif sebesar 1.126631. Nilai ini

menunjukan bahwa setiap peningkatan 1% pada ukuran perusahaan

akan menaikan PBV Ratio sebesar 1.126631 (dalam %).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

Sumanti dan Mangantar (2015). Menurutnya hal tersebut terjadi karena

profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba atau keuntungan yang mencerminkan keberhasilan sebuah

Page 115: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

98

perusahaan dimata para investor, keberhasilan tersebut yang membuat

para investor meningkatkan permintaan sahamnya. Sehingga semakin

tinggi nilai laba yang diperoleh oleh sebuah perusahaan maka secara

otomatis akan diikuti juga oleh meningkatnya nilai perusahaan akibat

permintaan saham yang meningkat.

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Mardiyati,

Ahmad dan Putri (2012). Menurutnya profit yang tinggi akan

memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat

memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan

saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang

meningkat.

d) Variabel Ukuran Perusahaan

Variabel ukuran perusahaan memiliki probabilitas t-statistik sebesar

0.1054. dengan menggunakan tingkat keyakinan (α=5%) dapat

disimpulkan bahwa keputusan yang diambil adalah ukuran perusahaan

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PBV Ratio.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati

dkk (2015) yang menyatakan ukuran perusahaan yang tidak

berpengaruh signifikan memiliki makna bahwa ukuran perusahaan

bukan merupakan pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi. Nilai

positif memberikan makna bahwa meningkatnya ukuran perusahaan

akan meningkatkan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dinilai dari

total aset yang dimiliki perusahaan untuk kegiatan operasionalnya.

Page 116: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

99

Semakin besar perusahaan maka semakin besar pula dana yang

dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan. Salah satu sumber

dana perusahaan diperoleh dari hutang yang berasal dari pihak

eksternal. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar perusahaan

maka semakin besar pula hutang yang dimilikinya. Penarikan hutang

yang dilakukan perusahaan besar seharusnya mampu membuat

perusahaan memperoleh pengembalian berupa aset yang besar pula.

Aset yang dijadikan jaminan untuk memperoleh hutang tersebut lebih

besar nilainya daripada pengembalian aset yang diterima perusahaan.

Sehingga, hal tersebut menunjukkan kurang solvabilitasnya antara aset

dan hutang pada perusahaan. Ketidaksolvabilitasan pada perusahaan

menimbulkan kekhawatiran bagi para investor. Hal tersebut disebabkan

oleh tingginya risiko dalam perusahaan tersebut sehingga memperbesar

potensi terjadinya kebangkrutan.

Hasil penelitian ini tidak konsisten atau sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Elva Nuraina (2012) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Menurutnya, perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke

pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti

perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan

dana, karena kemudahan aksebilitas ke pasar modal dan kemapuannya

untuk memunculkan dana lebih besar. Adanya kemudahan tersebut

Page 117: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

100

ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif sehingga meningkatkan

nilai perusahaan.

Page 118: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang menguji

pengaruh kepemilikan institusional, kebijakan hutang, ukuran perusahaan

dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan (studi kasus pada

perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan) adalah

sebagai berikut:

1. Berdasarkan Hasil uji regresi data panel dengan fixed effect model dapat

diketahui bahwa secara simultan variabel independen kepemilikan

institusional, kebijakan hutang, kinerja perusahaan dan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan

yang diukur dengan price to book value ratio dengan tingkat signifikansi

< 0.05 dan nilai Prob (F statistic) signifikansi sebesar 0.000000 < 0.05 .

2. Hasil uji regresi data panel secara parsial diketemukan bahwa:

a. Berdasarkan hasil uji regresi data panel dengan fixed effect model

bahwa secara parsial variabel kepemilikan institusional terbukti

berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan pada

sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang diukur

menggunakan price to book value ratio, karena memiliki nilai

signifikansi < 0.05 (0.0282 < 0.05) dengan koefisien sebesar

0.253576.

Page 119: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

102

b. Berdasarkan hasil uji regresi data panel dengan fixed effect model

bahwa secara parsial variabel kebijakan hutang terbukti

berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan pada

sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang diukur

menggunakan price to book value ratio, karena memiliki nilai

signifikansi < 0.05 (0.0083 < 0.05) dengan koefisien sebesar

0.419987.

c. Berdasarkan hasil uji regresi data panel dengan fixed effect model

bahwa secara parsial variabel kinerja perusahaan terbukti

berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan pada

sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang diukur

menggunakan price to book value ratio, karena memiliki nilai

signifikansi < 0.05 (0.0000 < 0.05) dengan koefisien sebesar

1.126631.

d. Berdasarkan hasil uji regresi data panel dengan fixed effect model

bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan terbukti tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sektor property, real

estate dan kontruksi bangunan yang diukur menggunakan price

to book value ratio, karena memiliki nilai signifikansi > 0.05

(0.1054 > 0.05).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, terdapat beberapa

implikasi yang mungkin bermanfaat, diantaranya:

Page 120: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

103

1. Bagi investor

Informasi tentang nilai perusahaan dapat dijadikan tambahan informasi

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

2. Bagi pihak perusahaan.

Informasi tentang pengaruh kepemilikan institusional, kebijakan

hutang, kinerja perusahaan dan ukuran perusahaan dapat menjadi

landasan bagi pihak perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk

meningkatkan nilai perusahaan.

3. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi

pembaca dari kalangan akademisi maupun praktisi.

4. Bagi masyarakat

Dapat mendorong masyarakat agar tertarik untuk melakukan investasi

dalam bentuk kepemilikan saham khususnya saham perusahaan sektor

property, real estate dan kontruksi bangunan yang terdaftar di BEI.

C. Saran

Berikut beberapa saran yang dapat peneliti berikan bagi peneliti

selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis:

1. Dalam penelitian ini variabel depeden yang dipakai adalah nilai

perusahaan (PBV), sedangkan variabel independennya adalah

kepemilikan institusional, kebijakan hutang, kinerja perusahaan dan

ukuran perusahaan. Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan

Page 121: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

104

variabel yang beragam agar hasil penelitian berbeda dan lebih

mendalam.

2. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah perusahaan sektor

property, real estate dan konstruksi bangunan. Penelitian selanjutnya

diharapkan menambahkan jumlah sampel agar penelitian yang

dilakukan akan lebih baik.

3. Periode penelitian ini terbatas tahun 2010 sampai 2015, hendaknya

penelitian selanjutnya lebih memperbaharui dan menambahkan periode

tahun penelitian agar hasil yang didapat relevan.

4. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah regresi data panel dan

pengolahannya menggunakan Eviews 9. Penelitian selanjutnya bisa

menggunakan metode lain dan software yang lebih baru.

Page 122: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

105

DAFTAR PUSTAKA

Ali, I. “Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan

Agensi”,Lintasan Ekonomi, Vol. XIX, No.2, juli, 2002

Boediono, Gideon. “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis

Jalur”. SNA 8 Solo, 2005.

Brigham, E.F.dan Gapenski, LouisC. 1996. “Intermadiate finance management”

(5th ed.). Harbor Drive: The Dryden Press

Brigham & Houston. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba

Empat. 2006.

Brigham, Houston.”Fundamentals of Financial Management Dasar-Dasar

Manajemen Keuangan”. Edisi sepuluh. Jakarta:Salemba empat, 2009

Chiquita, Jorenza dan Marjam Mangantar, “Analisis Kepemilikan Manajerial,

Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Sam Ratulangi Manado, ISSN 2302-1174.

Christiawan, Yulius Jogi dan Tarigan, Josua (2007). Kepemilikan

Manajerial:Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 1-8.

Darsono. Manajemen Keuangan. Jakarta : Nusantara Consuting. 2009.

Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Wirajaya, Ari,”Pengaruh Sturktur modal,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan” E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-372. ISSN: 2302-8556

Faisal, “Pengaruh Kepemilikan Insider dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur di BEI”, Vol. 20, No. 2, September, 2013, ISSN

1414-3126

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multiariate Dengan Program IBM SPSS 23”,

Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2016.

Halim, Abdul. 2009. “Analisis Kelayakan Investasi Bisnis : Kajian Dari Aspek

Keuangan”. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Haryono, Slamet. “Struktur Kepemilikan Dalam Bingkai Teori Keagenan”. Jurnal

Akuntansi dan Bisnis, Vol.5, No.1. 2005.

Harjito, A. Dan Martono. “Manajemen Keuangan”, Yogyakarta : UPP AMP

YKPN.

Page 123: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

106

Husnan, Suad & Enny Pudjiastuti. 2004. “Dasar-Dasar Manejemen Keuangan”.

Edisi keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan, Suad. 1996. Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN–

Yogyakarta

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”. Edisi 1, BPFE Yogyakarta, 2002.

Iqbal, Muhammad. “Operasionalisasi Regresi Data Panel Dengan Eviews 8”,

Perbanas, 2015.

Jensen, M.C. (1986). “Agency Cost Of Free Cash Flow, Corporate Finance, and

Takeovers”. American Economic Review, Vol. 27, Pages 478-487.

Katan, Hamidon et all, “Institutional Ownership Heterogeneity and Firm

Performance:Evidence from Malaysia” International Journal of Economics

and Finance; Vol. 7, No. 12. 2015.

Keown, E. A., Martin, J. D., Petty, J. W., dan JR, D. F. (2002). Manajemen

Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT.

Indeks Kelompok Gramedia.

Keown, Arthur J, John D. Martin, J, William Petty, David F. Scott, JR. “Manajemen

Keuangan Edisi Kesepuluh Jilid 2”. PT. Indeks. Jakarta Barat, 2011.

Kodrat, Sukardi david, dan Herdinata, Christian,”Manajemen Keuangan Based on

Empirical Research”Yogyakarta:Graha Ilmu.2009

Mamduh.Manajemen Keuangan Edisi. BPFE.Yogyakarta.2004.

Mrdiyati, Umi et all, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan

Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia” Jurnal Riset ManajemenSains Indonesia (JRMSI)

|Vol. 3, No. 1, 2012

Moeljadi. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif. Malang

:Bayu Media. 2006

Muhammad Yunus Martan. (2010). Resume Skripsi : Analisis Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Faktor Ekstern, Faktor Intern Terhadap Kebijakan Struktur

Modal dan Nilai Perusahaan. Skripsi S1, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Nita, Tiyas Pertiwi, “Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, DER dan

FCF terhadap Nilai Perusahaan melalui DPR.” Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi ISSN : 2460-0585 : Volume 5, Nomor 2, Februari 2016.

Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikkan Institusional dan Ukuran

Perusahaan Terhadap kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi pada

Page 124: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

107

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal Bisnis dan Ekonomi

(JBE). 19(2):h:110 – 125

Pamungkas, Hesti Setyorini dan Puspaningsih, Abriyani. “Pengauh Keputusan

Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”. JAAI Volume 17 No.2 Desember

2013: 156-165.

Priadana, Moh. Sidik dan Saludin Muis. Metodologi Penelitian Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta. : Graha Ilmu. 2009.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. SNA X, Makasar 26-

28 Juli 2007.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. (Edisi 1. Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2010).

Rudangga, Gede dan Sudiarta. ”Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan

ProfitabilitasTerhadap Nilai Perusahaan”, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5,

No.7: 4394 - 4422 ISSN : 2302-8912. 2016.

Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi,” Pengaruh hutang dan kepemilikan manajerial

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Manufaktur”,Jurnal Akuntansi

FE Unsil, Vol 3, No.1:ISSN :1907-9958.2008

Sofyaningsih, Sri, dan Hardiningsih, Pancawati.”Struktur Kepemilikan, Kebijakan

Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan”, Dinamika Keuangan dan

Perbankan, Mei 2011, Hal 68-87, 2011.

Sukirni, Dwi., November 2012, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Utang Analisis terhadap

Nilai Perusahaan, Accounting Analysis Journal, Universitas Negeri

Semarang, Volume 2 nomor 1, halaman 1 – 12.

Suliyanto. 2011. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”.

Yogyakarta: CV. Andi Offset..

Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,

Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret, 2007.

Soliha, Euis dan Taswan. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai

Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis,

No. 1, Tahun 14, Maret, 2009.

Susiana, dan A. Herawaty. 2007. Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme

Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan

Keuangan. Simpo-sium Nasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli, 2007.

Page 125: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

108

Tampubolon, Manahan. “Manajemen Keuangan (Finance Management)”. Mitra

Wacana Media. 2013

Vintila, Georgita & Stefan Christian Ghergina, “The Impact Of Ownership

Concentration on Firm Value. Empirical Study Of The Bucharest Stock

Exchange Listed Companies”. Procedia Economics and Finance 15 (2014)

271-219

Wahyudi dan Perwestri, Hartini.P. 2006. Implikasi struktur Kepemilikan Terhadap

Nilai Perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variabel intervening.

SNA IX : Ikantan Akuntan Indonesia.

Wardhani, Ratna. 2006. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan

yang mengalami Masalah Keuangan. SNA 9 :Ikatan Akuntan Indonesia.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”. Ekonisia FE

UII,Yogyakarta, 2009.

Widarjono, Agus. 2013. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Winarno, Wing Wahyu.”Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”.

(Edisi 4, Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN,2015).

Yuli Soesetio. 2008. Kepemilikan Manajerial Dan Institusional, Kebijakan

Deviden, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva Dan Profitabilitas Terhadap

Kebijakan Hutang. Universitas Negeri Malang, Malang.

www.idx.co.id

www.bisnis.liputan6.com

www.bi.go.id

www.industri.kontan.co.id

www.sahamok.com

Page 126: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

109

LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Sampel Perusahaan

NO KODE NAMA EMITEN

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk

2 ASRI Alam Sutera Reality Tbk

3 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

4 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk

5 BCIP Bumi Citra Permai Tbk

6 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk

7 BKDP Bukit Darmo Property Tbk

8 BKSL Sentul City Tbk

9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

10 CWLL Cowell Development Tbk

11 CTRA Ciputra Development Tbk

12 DILD Intiland Development Tbk

13 DGIK Duta Graha Indah Tbk

14 GMTD Goa Makassar Tourism

Development Tbk

15 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

16 PTPP Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk

17 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

18 TOTL Total Bangun Persada Tbk

19 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

Page 127: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

110

Lampiran 2: Data Rasio Keuangan Perusahaan

tahun KEPEMILIKAN Institusional DER ROE

ukuran perusahaan PBV

APLN

2010 0.03098 0.84 0.1 29.67948634 0.007446

2011 0.03098 1.154 0.148 30.01415534 0.548491

2012 0.03098 1.139 0.148 30.35202982 0.508896

2013 0.03098 1.74 0.137 30.61059352 0.228329

2014 0.03098 1.81 0.126 30.79589261 0.2903

2015 0.03098 1.707 0.128 30.83210765 0.712882

ASRI

2010 0.4952 1.07 0.13 29.15446237 2.377534

2011 0.5807 1.16 0.22 29.42403781 2.948477

2012 0.5546 1.31 0.25 30.02403333 2.491538

2013 0.5546 1.71 0.17 30.30019763 1.54638

2014 0.5148 1.66 0.18 30.45977553 1.727097

2015 0.5148 1.83 0.1 32.86265741 1.020801

BAPA

2010 0.7688 0.8205 0.1693 25.63855695 4.506128

2011 0.7688 0.8326 0.073 25.72104974 2.472593

2012 0.6992 0.8187 0.0513 28.09534065 2.12648

2013 0.6992 0.8988 0.0543 25.89167381 0.991057

2014 0.6416 0.7698 0.0708 25.89472447 0.697275

2015 0.7689 0.7412 0.0137 25.89229196 0.687704

BCIP

2010 0.5247 0.2483 0.1211 25.97928735 3.705195

2011 0.5247 0.2978 0.013 26.19360845 3.926387

2012 0.5243 0.7732 0.0493 26.55680468 4.222124

2013 0.5243 0.9952 0.1159 26.79242429 3.002729

2014 0.5243 1.3544 0.1218 27.10394744 4.391286

2015 0.5243 1.637 0.021 27.23418999 4.766417

BIPP

2010 0.3746 0.0102 0.0531 25.97746411 0.866911

2011 0.4736 0.0163 0.2721 25.99867275 1.102672

2012 0.5458 0.053 0.1787 25.90731648 2.273392

2013 0.6635 0.2948 0.2539 27.04696688 0.633575

2014 0.6635 0.3666 0.03579 27.1429529 0.641369

2015 0.6635 0.2321 0.1134 27.91559837 0.247351

BKDP

2010 0.3554 0.4 0.0202 27.648413 1.087581

2011 0.3554 0.37 0.0293 27.60722932 1.109262

2012 0.3554 0.38 0.09 27.52560282 0.925112

2013 0.3554 0.432 -0.1 27.46360433 0.925217

2014 0.3554 0.386 0.012 27.44371878 1.119751

2015 0.3554 0.381 -0.048 27.39676732 1.073386

BKSL 2010 0.4158 0.1673 0.0159 29.20261489 0.829808

Page 128: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

111

2011 0.4158 0.1515 0.0295 29.29691176 1.810886

2012 0.4158 0.2778 0.0495 29.44816093 1.232042

2013 0.4835 0.5396 0.0874 29.99697539 0.716486

2014 0.4763 0.5982 0.00062 29.93230276 0.522537

2015 0.5457 0.7017 0.0102 30.04209256 0.310094

BSDE

2010 0.6312 0.6979 0.0643 30.09016097 4.035577

2011 0.6312 0.6592 0.1223 30.17947963 3.263452

2012 0.6312 0.107 0.162 30.44982037 2.898075

2013 0.6312 0.305 0.263 30.74773838 2.64408

2014 0.5457 0.305 0.263 30.74773838 2.69152

2015 0.4763 0.305 0.263 30.74773838 2.23991

COWL

2010 0.6607 1.05 0.0643 26.31028708 0.694461

2011 0.6607 1.35 0.2033 26.67827791 1.083363

2012 0.9474 0.56 0.0614 28.20675146 0.614339

2013 0.9332 0.63 0.0408 28.29623875 1.918304

2014 0.9332 1.73 0.122 28.93458406 2.25695

2015 0.924 2.02 -0.1522 28.8953133 2.489252

CTRA

2010 0.0808 0.058 0.053 29.86942412 0.729835

2011 0.0808 0.157 0.064 30.07552815 1.068904

2012 0.0793 0.263 0.105 30.34062955 1.430612

2013 0.0793 0.42 0.15 30.63895539 1.151636

2014 0.3832 0.526 0.173 30.78966764 1.625592

2015 0.4392 0.628 0.153 30.89901919 1.695521

DILD

2010 0.4958 0.1198 0.1476 29.15691203 1.231128

2011 0.4958 0.3204 0.0377 29.37006694 0.695786

2012 0.4213 0.2861 0.0468 29.43795672 0.878921

2013 0.4213 0.2596 0.0854 29.65075514 0.79616

2014 0.4213 0.3724 0.1005 29.8291001 1.507838

2015 0.4213 0.5321 0.0869 29.96205489 1.062478

GMTD

2010 0.65 0.1 0.22 26.60656105 0.13067

2011 0.65 1.81 0.283 26.91192792 0.386386

2012 0.65 2.849 0.275 27.52632379 0.286444

2013 0.65 2.233 0.227 27.89938202 2.083274

2014 0.65 1.285 0.179 28.05251795 0

2015 0.65 1.299 0.216 27.87317502 1.373974

GPRA

2010 0.6731 0.94 0.0593 27.80049883 0.724468

2011 0.6731 0.9 0.0688 27.84311019 0.719955

2012 0.8475 0.86 0.0801 27.90123984 0.541349

2013 0.8475 0.66 0.133 27.91821177 0.538412

2014 0.8359 0.72 0.1047 28.04813567 0.733385

2015 0.7223 0.66 0.77 28.08475217 1.349956

Page 129: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

112

ADHI

2010 0.574 0.979 0.226 29.22589265 1.677278

2011 0.574 0.703 0.258 29.44143124 0.936702

2012 0.56 0.808 0.332 29.69434268 2.384129

2013 0.56 1.17 0.378 29.9053057 1.654494

2014 0.51 1.383 0.251 29.97847269 3.393434

2015 0.51 0.604 0.246 30.45007969 1.476177

DGIK

2010 0.644 1.0285 0.0727 28.30357679 0.834027

2011 0.644 0.5477 0.0083 28.026827 0.513797

2012 0.6411 0.7452 0.0471 28.19517483 0.792119

2013 0.6411 0.9936 0.0627 28.37334061 0.783914

2014 0.6398 0.8627 0.0559 28.34656302 0.903311

2015 0.6398 0.9322 0.0043 28.37031957 0.434502

PTPP

2010 0.7854 3.3144 0.1905 29.32554878 2.916569

2011 0.7854 3.9238 0.1893 29.56736474 1.56269

2012 0.5865 4.3161 0.2311 29.77705187 2.304461

2013 0.5686 5.3841 0.3104 30.14813884 2.748985

2014 0.5501 5.2439 0.2931 30.31061387 7.045066

2015 0.5464 2.7368 0.7635 30.58221678 3.48397

SSIA

2010 0.523 1.644 0.133 28.49923088 0.91077

2011 0.3838 1.579 0.234 28.70872911 2.820449

2012 0.3344 1.992 0.442 29.21095471 3.043592

2013 0.3344 1.402 0.301 29.39141036 1.017848

2014 0.4065 1.137 0.159 29.42166209 1.673342

2015 0.423 1.075 0.104 29.4972576 1.007865

TOTL

2010 0.565 1.7713 0.1446 28.09434624 1.448697

2011 0.565 1.9325 0.7971 28.27151513 1.442517

2012 0.565 2.0615 0.2666 28.35570039 4.348029

2013 0.565 1.8688 0.258 28.43141513 2.139546

2014 0.565 2.2347 0.2158 21.6330339 4.973888

2015 0.565 2.2854 0.2255 21.76923396 2.420771

WIKA

2010 0.6551 2.4253 0.1581 29.46939457 2.131654

2011 0.6551 2.9464 0.1711 22.84228615 1.551596

2012 0.6551 3.1589 0.1835 23.1161677 2.972528

2013 0.6515 0.0318 0.1933 23.25656279 0.713204

2014 0.6505 0.0284 0.1564 23.49016464 4.295974

2015 0.6505 0.0334 0.1429 23.69891815 2.763594

Page 130: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

113

Lampiran 3: Hasil Output Uji Regresi Data Panel

Uji Common Effect Model (OLS)

Dependent Variable: PBV

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/04/17 Time: 09:13

Sample: 2010 2015

Periods included: 6

Cross-sections included: 19

Total panel (balanced) observations: 114

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.957056 1.198309 1.633181 0.1053

INST 0.146821 0.345404 0.425069 0.6716

DER 0.363868 0.110971 3.278941 0.0014

ROE 1.905632 0.584448 3.260566 0.0015

SIZE -0.040711 0.040363 -1.008634 0.3154

Weighted Statistics

R-squared 0.271983 Mean dependent var 2.262116

Adjusted R-squared 0.245267 S.D. dependent var 1.541674

S.E. of regression 1.133354 Sum squared resid 140.0096

F-statistic 10.18047 Durbin-Watson stat 1.326664

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.134453 Mean dependent var 1.705477

Sum squared resid 160.9464 Durbin-Watson stat 1.020788

Page 131: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

114

Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: PBV

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/04/17 Time: 09:21

Sample: 2010 2015

Periods included: 6

Cross-sections included: 19

Total panel (balanced) observations: 114

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.490767 2.651906 2.070498 0.0412

INST 0.253576 0.521887 0.485883 0.0282

DER 0.419987 0.155728 2.696934 0.0083

ROE 1.126631 0.218767 5.149911 0.0000

SIZE 0.160714 0.098260 1.635598 0.1054

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.810131 Mean dependent var 2.810733

Adjusted R-squared 0.764229 S.D. dependent var 2.230615

S.E. of regression 0.871690 Sum squared resid 69.14568

F-statistic 17.64902 Durbin-Watson stat 2.114582

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.614047 Mean dependent var 1.705477

Sum squared resid 71.76700 Durbin-Watson stat 2.114614

Page 132: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

115

Uji Random Effect Model

Dependent Variable: PBV

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/04/17 Time: 09:05

Sample: 2010 2015

Periods included: 6

Cross-sections included: 19

Total panel (balanced) observations: 114

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.435320 2.053584 2.159795 0.0330

INST 0.260317 0.872876 0.298229 0.7661

DER 0.354252 0.139891 2.532347 0.0128

ROE 0.885516 0.751975 1.177588 0.2415

SIZE -0.119757 0.069055 -1.734239 0.0857

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.925418 0.5220

Idiosyncratic random 0.885485 0.4780

Weighted Statistics

R-squared 0.087778 Mean dependent var 0.620548

Adjusted R-squared 0.054302 S.D. dependent var 0.895084

S.E. of regression 0.870442 Sum squared resid 82.58594

F-statistic 2.622120 Durbin-Watson stat 1.830735

Prob(F-statistic) 0.038699

Unweighted Statistics

R-squared 0.162212 Mean dependent var 1.705477

Sum squared resid 155.7846 Durbin-Watson stat 0.970525

Page 133: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

116

Lampiran 4: Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FIX

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 20.086735 (18,91) 0.0000

Page 134: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

117

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: RANDOM

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.328023 4 0.0479

Page 135: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

118

Lampiran 5: Hasil Output Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2015

Observations 114

Mean 4.29e-17

Median -0.026159

Maximum 1.637498

Minimum -1.828261

Std. Dev. 0.782246

Skewness 0.198210

Kurtosis 2.265243

Jarque-Bera 3.310825

Probability 0.191013

Multikolinearitas

INST DER ROE SIZE

INST 1.000000 0.148216 0.047843 -0.356124

DER 0.148216 1.000000 0.345013 0.054466

ROE 0.047843 0.345013 1.000000 0.085974

SIZE -0.356124 0.054466 0.085974 1.000000

Page 136: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

119

Heteroskedastisitas (Uji Park)

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 07/04/17 Time: 15:11

Sample: 2010 2015

Periods included: 6

Cross-sections included: 19

Total panel (balanced) observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.561314 3.651731 1.249083 0.2143

INST 1.143599 1.230445 0.929419 0.3547

DER 0.096852 0.240489 0.402731 0.6879

ROE 1.154731 1.704086 0.677625 0.4994

SIZE -0.231268 0.119437 -1.936312 0.0554

R-squared 0.065814 Mean dependent var -1.103964

Adjusted R-squared 0.031532 S.D. dependent var 2.456087

S.E. of regression 2.417053 Akaike info criterion 4.645844

Sum squared resid 636.7939 Schwarz criterion 4.765853

Log likelihood -259.8131 Hannan-Quinn criter. 4.694549

F-statistic 1.919794 Durbin-Watson stat 1.570567

Prob(F-statistic) 0.112234

Autokorelasi (Uji LM)

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 10.72354 Prob. F(2,107) 0.0681

Obs*R-squared 19.03483 Prob. Chi-Square(2) 0.0587

Page 137: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40748...KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

120