pengaruh kenakalan remaja terhadap aktivitas...

90
i PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DALAM BIDANG STUDI IPA BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Oleh ARDIANSYAH NIM. 20403107013 FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2012

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

i

PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS

BELAJAR DALAM BIDANG STUDI IPA BIOLOGI

SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Alauddin Makassar

Oleh

ARDIANSYAH

NIM. 20403107013

FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2012

Page 2: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya penyusun sendiri. Dan jika di

kemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang

lain secara keseluruhan, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh batal demi hukum.

Makassar, Mei 2012

Penulis,

ARDIANSYAH

NIM: 20403107013

Page 3: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Allah tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan

hambanya, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan

(Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, MA)

(Guru Besar UIN Alauddin Makassar)

Bahagialah jika anda masih punya mimpi, hidup hanya

sekali ciptakanlah sejarah dalam hidup, agar generasimu

mengenang dan mengebut nama anda sepanjang masa.

“Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh

selain apa yang telah diusahakannya”

(Q.S. An-Najm: 39)

Saya persembahkan karya terbaik ini untuk keluargaku yang tercinta dan

terkasih, teristimewa untuk kedua orang tuaku yang rela menahan lapar

demi untuk mencukupi kebutuhan kehidupanku selama menempuh studi S1.

Page 4: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing skripsi saudara Ardiansyah dengan nomor induk mahasiswa

20403107013. Jurusan Pendidikan Biologi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama mengoreksi skripsi dengan judul

“Pengaruh Kenakalan Remaja terhadap Aktivitas Belajar dalam Bidang Studi

IPA Biologi Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bima”. Memandang bahwa skripsi

tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke

sidang munaqasyah.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

Makassar, Desember 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Muh. Anis Malik M. Ag Dra. Andi Halimah, M.Pd

NIP. 19610715 198903 1 001 NIP. 19691114 199403 2 004

Page 5: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

v

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan

rahmat dan taufik-Nya jualah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Salam dan

salawat selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarganya dan

para sahabatnya. Serta segenap hamba Allah yang tetap istiqamah di jalan-Nya,

hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa sejak persiapan dan proses penelitian hingga

pelaporan hasil penelitian ini terdapat banyak kesulitan dan tantangan yang dihadapi,

namun berkat ridha dari Allah SWT dan bimbingan berbagai pihak maka segala

kesulitan dan tantangan yang dihadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, lewat tulisan ini

penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang turut

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Dari lubuk hati yang terdalam penulis mengucapkan permohonan maaf dan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Hasanuddin dan Ibunda

Hawsah tercinta dengan penuh cinta dan kesabaran serta kasih sayangnya dalam

membesarkan serta mendidik penulis yang tak henti-hentinya memanjatkan doa demi

keberhasilan dan kebahagian penulis. Serta kepada Adik saya Muhdin, Buraidah,

Nurhidayah yang tercinta yang selalu memberi semangat kepada penulis. Begitu pula

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Page 6: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

vi

1. Prof. Dr. H. Abdul Qadir Gassing, HT. MS, selaku Rektor UIN Alauddin

Makassar.

2. Dr. H. Salehuddin Yasin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar beserta Para Pembantu Dekan dan

Dosen-dosen pengajar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar dan para pegawai dibagian Akademik Kemahasiswaan.

3. Drs. Safei M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, Dra. Jamilah., selaku

Sekertaris Jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar. Serta para staf

Pengajar dan Pegawai yang ada di Jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin

Makassar.

4. Drs. H. Muh. Anis Malik M. Ag., dan Dra. Andi Halimah, M.Pd., selaku

pembimbing I dan II yang telah membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Drs. H. Abd. Gani H. Abdullah, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kota Bima

dan segenap Staf/Guru pengajar di SMA Negeri 3 Kota Bima yang telah

membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan, terkhusus pada guru

bidang studi Biologi yaitu Bapak Muhammad, Spd., beserta para pegawai dan

pengajar yang ada di SMA Negeri 3 Kota Bima yang turut membantu.

6. Kepada sahabat-sahabat KKN Angkatan 46, A. Nur Aini Anti, S.Pd., Fadlin,

S.Pd., Ulfiah (Phia), S.Keb. Khaidir Ali, ST. Sarah, S.Pd., Wahyu As., SH., Yuli

Indah Yani, S.Pd., Marwan, .S.Pd., Amiruddin, S.Pd., Awaliah Ramadhani, S.Pd.,

Dewi Hafsari, S.Pd., dan rekan-rekan angkatan ’07 Biologi, serta rekan-rekan

Page 7: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

vii

angkatan I dan II Simbiosis, atas jalinan persaudaraan menjalani suka dan duka

menyusuri kehidupan kampus selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.

Semoga menjadi kenangan yang terindah bagi penulis.

7. Kepada anak-anak Himpunan Mahasiswa Simpasai Lanta (HIMASSILA)

Makassar tanpa terkecuali yang selalu setia memberikan arahan kepada penulis

selama ada di Kota Makassar yang sekaligus menjadi wadah untuk menggali

potensi yang masih terpendam didalam diri penulis, serta anak-anak Asramah

Solidaritas Mahasiswa Simpasai (SMS) Bima Makassar tanpa terkecuali,

terkhusus sahabat penulis Imam Sulaiman, ST. dan jainuddin, S.Pd. yang sama-

sama mengarungi samudra yang luas demi menuntun ilmu untuk menyongsong

masa depan yang lebih mapan

Akhirnya, kepada Allah SWT jualah kami memohon rahmat dan hidayah-Nya,

semoga skripsi ini bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Amiin.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Makkassar, Desember 2011

Penulis

Ardiansyah

Page 8: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

viii

ABSTRAK

NAMA : Ardiansyah

NIM : 204 031 070 13

FAKULTAS : Tarbiyah dan Keguruan

JURUSAN : Pendidikan Biologi

SEMESTER : 9 (SEMBILAN)

JUDUL : “Pengaruh Kenakalan Remaja terhadap Aktivitas Belajar Dalam

Bidang Studi IPA Biologi Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bima”.

Penelitian ini bersifat (pengaruh) yang bertujuan Untuk : 1) mengetahui

seberapa besar kenakalan remaja siswa kelas XI SMAN 3 Kota Bima. 2) Untuk

mengetahui bagaimana aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi siswa kelas

XI SMAN 3 Kota Bima. 3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kenakalan

remaja yang signifikan terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi

siswa kelas XI SMAN 3 Kota Bima

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah menfokuskan pada siswa kelas

XI IPA Biologi. Teknik pengambilan data penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket (kuestioner) dengan dibantu

dengan teknik wawancara

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara,

angket, dan dokumentasi sebagai instrumen penelitian. Data yang diperoleh di

analisis dengan menggunakan Uji Regresi sederhana untuk menjawab hipotesis. Hasil

analisis tabel menunjukkan bahwa tingkat kenakalan remaja dalam bidang studi IPA

Biologi siswa kelas XI SMA 3 Kota Bima sebesar 87.21% sedangkan tingkat

aktivitas belajar siswa kelas XI IPA Biologi sebesar 53.64% dan hasil analisis regresi

sederhana bagian b sebesar 1.66% dan bagian a 91.13%. Jadi persamaan regresinya

adalah Y’ = 91.13 + 1.66X. Persamaan regresi tersebut diartikan bahwa bila pengaruh

kenakalan remaja bertambah 1 satuan, maka nilai rata-rata tentang aktivitas belajar

siswa menururn menjadi 0,24%, kesalahan baku regresinya adalah %, kesalahan

baku penduga b 0 %, hasil uji signifikan dengan menggunakan uji-t 1,697%

dengan taraf signifikan, α = 0,05 dan db = N – 1 dengan kriteria pengujian Ha

diterima jika -1,697 t0 1,697, H0 ditolak jika t0 > 1,697atau t0 < -1,697, hasil uji

statistik sebesar %

Berdasarkan hasil analisis data dan diperoleh t0 = 1.714 dan t0 > ttabel (1.714

> 1,697) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil

penelitian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini

diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan kenakalan remaja terhadap

aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi siswa kelas XI SMAN 3 kota Bima.

Page 9: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Hipotesis ...................................................................................................... 5

D. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

F. Manfaat penelitian ....................................................................................... 6

G. Garis Besar Isi Skripsi ................................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9

A. Remaja ....................................................................................................... 9

1. Pengertian Remaja .............................................................................. 9

2. Beberapa Pandangan Elemen Masyarakat tentang Remaja ................ 12

3. Tingkah Laku Remaja di Lingkungan Sekolah .................................. 17

B. Konsep Kenakalan Remaja ........................................................................ 19

1. Faktor yang Memicu Kenakalan Remaja ............................................ 22

2. Kenakalan Remaja dan Upaya untuk Mengatasinya ........................... 24

Page 10: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

x

C. Aktivitas Belajar ........................................................................................ 26

1. Pengertian Aktivitas Belajar ............................................................... 27

2. Prinsip-prinsip Aktivitas Belajar ......................................................... 29

2. Jenis-jenis Aktivitas Belajar ............................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 45

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 45

B. Variabel dan Desain Penelitian ............................................................. 46

C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 47

D. Desain Penelitan dan Variabel Penelitian ............................................. 50

E. Instrumen Penelitian.............................................................................. 50

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 51

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 59

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 59

B. Pembahasan ................................................................................................ 70

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 74

A. Kesimpulan ................................................................................................ 74

B. Saran .......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 76

Page 11: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Jumlah Populasi Siswa IPA Kelas XI SMAN 3 Kota Bima ..................... 48

Tabel 2: Jumlah Sampel Siswa IPA Kelas XIA dan kelas XIB SMAN 3

Kota Bima ................................................................................................. 49

Tabel 3: Tingkat Penguasaan Materi....................................................................... 55

Tabel 4: Skor tentang Kenakalan Remaja dalam

Bidang Studi IPA Biologi Siswa kelas XIA dan XIB

SMAN 3 Kota Bima.................................................................................. 59

Tabel 5: Skor tentang aktivitas belajar dalam Bidang Studi IPA

Biologi Siswa kelas XIA dan XIB SMAN 3 Kota Bima ............................ 61

Tabel 6: Tabel Penolong Menghitung Angka Statistik ........................................... 64

Page 12: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Perangkan Penelitian .................................................................... 78

Lampiran B. Persuratan ...................................................................................... 84

Page 13: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang memiliki suatu kebebasan dalam

bergaul, hal tersebut tidak dapat dipungkiri bersama. Masalah kenakalan remaja

adalah masalah yang dianggap urgen dan yang sangat menarik kita bahas, dimana

pada masa ini para remaja memiliki kebebasan dalam bertindak tanpa

menghiraukan nasihat ataupun ucapan orang lain, mereka pada umumnya

mementingkan ego daripada kebersamaan. Masa remaja dikenal sebagai masa

penuh kesukaran. Bukan saja kesukaran bagi individu yang bersangkutan, tetapi

juga bagi orang tuanya, masyarakat, bahkan seringkali bagi polisi. Hal ini

disebabkan karena masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-

kanak dan masa dewasa.

Berdasarkan realitas yang penulis lihat di lapangan, ada banyak perilaku

menyimpang yang dilakukan oleh para remaja tersebut dan makin mudah kita

temui dalam kehidupan sehari-hari, perilaku tersebut antara lain suka bolos di

jam sekolah, mengganggu aktivitas belajar berlangsung, melakukan kriminal,

tawuran antara sekolah dan antara golongan (geng). Perilaku remaja tersebut

merupakan perilaku yang menyimpang terhadap norma-norma yang berlaku di

masyarakat.

Page 14: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

2

Kebanyakan siswa yang berada di SMAN 3 Kota Bima melakukan hal

tersebut di atas, dikarenakan kurangnya kontrol dari pihak sekolah, sehingga

peristiwa tersebut bisa saja terjadi, salah satunya adalah tawuran. Sesungguhnya

Hal yang terjadi pada saat tawuran, sebenarnya perilaku agresif dari seorang

individu atau kelompok. Agresif itu sendiri sebagai suatu cara untuk melawan

dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang, membunuh, atau menghukum

orang lain. Atau singkatnya agresif merupakan tindakan yang bermaksud untuk

melukai orang lain atau merusak milik orang lain. Perkelahian yang melibatkan

pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja

(juvenile deliquency). Kenakalan remaja dalam hal perkelahian, dapat

digolongkan ke dalam dua jenis delikuensi, yaitu situasional dan sistematik.

(Kartini Kartono,1993,17)

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke

dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah

sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan

sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang

dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya

sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat

mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang

tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.

Page 15: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

3

Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu

membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak di sengaja dan yang di

sengaja, di antaranya karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada.

Sedangkan perilaku yang menyimpang yang di sengaja, bukan karena si pelaku

tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku

tersebut, timbul pertanyaan kemudian mengapa seseorang melakukan

penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan,

sebenarnya tidak ada alasan untuk mengasumsikan hanya mereka yang

menyimpang mempunyai dorongan untuk berbuat demikian. Hal ini disebabkan

karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk melanggar

pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi

kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya

dapat menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang.

(Ahmadin,1999:26)

Masalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “kenakalan

remaja” bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam

pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan

sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak

berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder di

kalangan anak dan remaja, anak dan remaja yang berperilaku menyimpang juga

dapat dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat

dilihat secara sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari

Page 16: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

4

itu harus dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara

seseorang dengan lingkungan sosialnya. Ketidakberhasilan belajar sosial atau

“kesalahan” dalam berinteraksi dari transaksi sosial tersebut dapat

termanifestasikan dalam beberapa hal (Ahmadin,1999:6)

Mengenai pendekatan sistem, yaitu perilaku individu sebagai masalah

sosial yang bersumber dari sistem sosial terutama dalam pandangan disorganisasi

sosial sebagai sumber masalah, seorang dapat menjadi buruk atau jelek oleh

karena hidup dalam lingkungan masyarakat yang buruk. Hal ini dapat dijelaskan

bahwa pada umumnya pada masyarakat yang mengalami gejala disorganisasi

sosial, norma dan nilai sosial menjadi kehilangan kekuatan mengikat. Dengan

demikian kontrol sosial menjadi lemah, sehingga memungkinkan terjadinya

berbagai bentuk penyimpangan perilaku. Di dalam masyarakat yang disorganisasi

social (keadaan masyarakat yang kacau tanpa aturan), seringkali yang terjadi

bukan sekedar ketidakpastian dan surutnya kekuatan mengikat norma sosial,

tetapi lebih dari itu, perilaku menyimpang karena tidak memperoleh sanksi sosial

kemudian dianggap sebagai yang biasa dan wajar (Reuben,1986:10)

Masalah itulah yang melatarbelakangi mengapa kemudian peneliti

mengangkat masalah ini, karena sesuai dengan pembahasan sebelumnya, bahwa

siswa-siswi yang ada di SMAN 3 Kota Bima dapat penulis simpulkan bahwa

mereka sudah dipengaruhi oleh masalah yang akrab disebut dengan kenakalan

remaja. Masalah tersebut patutlah kita perhatikan bersama serta memberikan

sumbangsih berupa solusi yang signifikan terkait dengan masalah tersebut.

Page 17: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya sebagai

berikut :

1. Bagaimana bentuk-betuk kenakalan remaja siswa kelas XI SMAN 3 Kota

Bima ?

2. Bagaimana bentuk-bentuk aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi

siswa kelas XI SMAN 3 Kota Bima ?

3. Adakah pengaruh yang signifikan kenakalan remaja terhadap aktivitas belajar

dalam bidang studi IPA Biologi siswa kelas XI SMAN 3 Kota Bima ?

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka hipotesisnya yaitu ; Terdapat

pengaruh yang signifikan kenakalan remaja terhadap aktivitas belajar dalam

bidang studi IPA Biologi siswa kelas XI SMAN 3 kota Bima

D. Defenisi Operasional

1. Remaja anak laki-laki maupun perempuan yang berumur 13 sampai 17 tahun

(variabel X)

Indikator kenakalan remaja meliputi:

a. Kebut-kebutan, mengganggu lalu lintas, mengganggu orang yang ada

disekitar jalan.

b. Ugal-ugalan, berandalan, berteriak-teriak, bolos sekolah untuk berkumpul

sama teman-teman

c. Berjudi melalui permainan dengan taruhan.

Page 18: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

6

d. Perkelahian, meliputi perkelahian perorangan atau kelompok.

e. Kriminal anak, meliputi pembunuhan, penjambretan, pemerasan dan

pencurian.

2. Aktivitas siswa-siswi merupakan seluruh rangkai kegiatan siswa-siswi pada

saat proses pembelajaran (variabel Y)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar kenakalan remaja siswa-siswi kelas XI

SMAN 3 Kota Bima

2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar dalam bidang studi IPA

Biologi siswa-siswi kelas XI SMAN 3 Kota Bima

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kenakalan remaja terhadap aktivitas

belajar dalam bidang studi IPA Biologi siswa-siswi kelas XI SMAN 3 Kota

Bima

F. Manfaat Penelitan

1. Bagi Sekolah

Sebagai dasar bagi sekolah untuk lebih memperhatikan tentang tingkah laku

siswa dalam lingkungan sekolah, khususnya di SMAN 3 Kota Bima dan

sebagai bahan acuan dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja dengan

cara memperketat aturan sekolan sebagai pengikat bagi siswa.

Page 19: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

7

2. Bagi Guru

Diharapkan setelah membaca karya tulis ilmiah ini, dapat dijadikan sebagai

dasar agar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan menerapkan

beberapa model pembelajaran yang dapat merubah tingkah laku siswa kearah

yang positif dalam proses pembelajaran

3. Bagi siswa

Diharapkan setelah membaca karya tulis ilmiah ini, siswa dapat memilah dan

memilih cara mana yang baik dan mana yang tidak baik supaya tidak

terjerumus terhadap hal-hal yang melanggar norma-norma Agama dan Adat

yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

4. Bagi peneliti

Dapat memberikan wawasan yang lebih luas terhadap peneliti terkait

masalah kenakalan remaja.

G. Garis Besar Isi Skripsi

Untuk memperoleh penjelasan atau uraian yang jelas tentang skripsi ini,

maka penulis mengemukakan garis besar isi skripsi ini yang berjudul “Pengaruh

Kenakalan Remaja terhadap Aktivitas Belajar dalam Bidang Studi IPA

Biologi Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bima”, yang terdiri dari lima bab yaitu:

Bab I merupakan bab pendahuluan mengemukakan latar belakang

sehingga judul skripsi ini yang diangkat oleh penulis, kemudian dari latar

belakang dibuatkan rumusan masalah. Latar belakang membahas tentang

kenakalan remaja, pendapat ahli, dan keinginan penulis untuk menyelesaikan

Page 20: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

8

masalah yang terjadi. Akan tetapi, yang menjadi dasar skripsi ini adalah karena

adanya suatu masalah yang membutuhkan suatu penyelesaian atau solusi, defenisi

operasional judul terdiri kenakalan remaja dan aktivitas belajar siswa dan

kemudian tujuan yang berdasar pada rumusan masalah dan kegunaan yang

hendak dicapai setelah melakukan penelitian.

Bab II merupakan tinjauan pustaka menyangkut variabel-variabel skripsi

yang menjelaskan tentang kenakalan remaja dan aktivitas belajar siswa.

Bab III mengemukakan tentang metode penelitian yang digunakan dalam

penyusunan skripsi ini. Dalam hal ini, penulis menjangkau sampel penelitian

yang dijadikan sebagai responden, yang dimana sampel penelitian ini adalah

siswa kelas XI SMAN 3 Kota Bima kemudian melakukan tindakan sesuai dengan

rencana degan mengumpulkan data sesuai dengan instrumen yang dibuat, yaitu

angket dan dokumentasi kemudian data tersebut diolah menjadi data kualitatif dan

kuantitatif.

Bab IV merupakan hasil penelitian yang memberikan gambaran tentang

pengaruh kenakalan remaja terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA

Biologi siswa kelas XI SMAN 3 Kota Bima.

Bab V merupakan bab terakhir yang mengemukakan beberapa implikasi

yang menyangkut mengenai kenakalan remaja yang dapat mempengaruhi hasil

aktivitas belajar siswa serta saran untuk penelitian ke depannya.

Page 21: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

1. Pengertian Remaja

Sering kali dengan gampang orang mendefinisikan remaja sebagai

periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia

belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti

susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya. Tetapi,

mendefinisikan remaja ternyata tidak semudah itu. Tiga kasus tersebut diatas

merupakan contoh yang sangat nyata.

Menyombongkan diri serta merindupuja (mendewa-dewakan) sebagai

gejala remaja. Di dalam fase atau masa negatif untuk pertama kalinya remaja

sadar akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada masa-masa

sebelumnya. Kesepian di dalam penderitaan, yaitu tidak ada orang yang dapat

mengerti dan memahami dan tidak ada yang dapat menangkapnya. Reaksi

pertama-tama terhadap sekitarnya yang dirasanya sebagai sikap

menelantarkan dan memusuhinya, hal itulah yang menyebabkan timbulnya

sikap sombong dan angkuh terhadap para remaja, karena pada awalnya tidak

ada yang bisa menterjemahkan keinginan mereka, sehingga mereka

terjerumus terhadap sikap sombong yang sangat dilarang oleh Al-Qur’an dan

Al-Hadist.

Page 22: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

10

Terkait masalah ini Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an (QS. Al-

Israa’ : 37) yang berbunyi :

Terjemahan :

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong,

karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan

sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”. (Departemen

Agama RI:2002)

Dan di tegaskan oleh Rasulullah dalam bersabdanya yang berbunyi :

ب ن كي ةمي ثقال ذر هي مي لا يد خل الجنةمن كن في قلبي

Artinya:

“Tidak masuk surga orang yang didalam hatinya ada kibr (sombong) seberat

dzarrah”. (HR. Ibnu Hibban)

Langkah yang selanjutnya ialah kebutuhan akan adanya teman yang

dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapa turut merasakan suka

dan dukanya. Disinilah mulai tumbuh dalam diri remaja itu dorongan untuk

mencari pedoman hidup, mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai,

pantas dijunjung tinggi, dan dipuja-puja. Pada masa inilah si remaja

mengalami kegoncangan batin, sebab dia tidak mau lagi menggunakan sikap

dan pedoman hidup kanak-kanaknya tetapi disamping itu dia juga mencari

pertolongan karena belum dapat menjelmakan keinginannya.

Page 23: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

11

Proses terbentuknya pandangan hidup atau cita-cita hidup dipandang

sebagai penemuan nilai-nilai hidup didalam eksplorasi si remaja. Setelah si

remaja dapat menentukan sistem nilai yang diikutinya, dia dapat menentukan

pendirian hidupnya. Pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan

telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remajanya, yaitu

menemukan pendirian hidup dan masuk dalam masa dewasa awal. Secara

bagan proses tersebut melewati tiga langkah, yaitu :

a. Karena tiadanya pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap

bernilai, pantas dihargai dan dipuja. Pada taraf pertama ini sesuatu yang

dipuja itu belum mempunyai bentuk tertentu; bahkan sering kali remaja

itu tahu bahwa dia menginginkan sesuatu, tetapi tidak bisa

menganalogikan apa yang diinginkannya itu. Dari keadaan kejiwaan

yang demikian itulah maka banyak terlahir sifat menghayal akan sesuatu

yang tidak pasti.

b. Selanjutnya pada taraf kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih

jelas; yaitu pribadi-pribadi yang dipandangnya mendukung sesuatu nilai

(jadi personifikasi nilai-nilai). Dalam pemujaan ini terdapat perbedaan

antara anak laki-laki dengan anak perempuan; anak laki-laki sering aktif

meniru, sedangkan anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi dan

memuja dalam khayal. Pada masa ini pulalah tumbuh dengan suburnya

rasa kebangsaan

Page 24: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

12

c. Pada taraf yang berikut, taraf ketiga si remaja telah dapat menghargai

nilai-nilai lepas dari pendukungnya, nilai sebagai hal yang abstrak. Pada

saat inilah tiba waktunya si remaja menentukan pilihan atau pendirian

hidupnya. Penetuan ini tidak dapat satu kali jadi, tetapi mengalami jatuh

bangun, karena nilai yang dipilihnya dan diujinya dalam kehidupan

nyata, sampai didapatkannya pandangan atau pendirian yang tahan uji.

2. Beberapa pendekatan tentang Remaja.

a. Remaja dalam pendekatan Masyarakat

Mendefinisikan`remaja untuk masyarakat Indonesia sama

sulitnya dengan menetapkan definisi secara umum. Masalahnya adalah

karena Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat, dan tingkatan

sosial ekonomi maupun pendidikan, kita bisa dapatkan masyarakat

golongan atas yang sangat terdidik dan menyerupai masyarakat di

negara-negara barat, dan kita bisa menjumpai masyarakat semacam

masyarakat di Kota Bima. Dengan perkataan lain, tidak ada profil remaja

Indonesia yang seragam dan berlaku secara nasional, hal ini tercermin

dalam ketiga kasus remaja yang diutarakan dalam awal pembahasan.

Banyak masyarakat memberikan asumsi bahwa masa remaja

merupakan masa yang sangat meresahkan bagi para masyarakat, seperti

tawuran di tengah jalan sehingga mengganggu jalur aktivitas masyarakat

setempat. Dengan kata lain, remaja bisa saja melakukan tindakan yang

melanggar norma, asal dirinya bisa diakui oleh orang lain,

Page 25: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

13

memungkinkan remaja terantuk pada posisi oleng : melakukan berbagai

perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang ada di masyarakat.

Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga

termasuk teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di desa

atau di kota tempat tinggal ia juga turut mempengaruhi perkembangan

jiwanya.

Anak-anak yang dibesarkan di Kota berbeda dengan anak-anak

yang dibesarkan di Desa. Anak Kota umumya lebih bersikap dinamis dan

aktif bila dibandingkan dengan anak Desa yang cenderung bersikap statis

dan lamban. Anak Kota lebih berani mengemukakan pendapatnya, ramah

dan luwes sikapnya dalam pergaulan sehari-sehari. Sementara anak Desa

umumnya kurang berani mengeluarkan pendapat, agak penakut, pemalu,

dan kaku dalam pergaulan. Semua perbedaan sikap dan pola pikir di atas

adalah akibat pengaruh dan lingkungan masyarakat yang berbeda antara

Kota dan Desa.

b. Remaja dalam pendekatan Hukum Positif

Konsep tentang “Remaja”, bukanlah berasal dari bidang hukum,

melainkan berasal dari bidang ilmu-ilmu sosial lainnya seperti

Antropologi, Sosiologi, Psikologi, dan Paedagogi. Selain itu, konsep

“Remaja” juga merupakan konsep yang relatif baru, yang muncul kira-

kira setelah era industrialisasi merata di negara-negara Eropa, Amerika

Serikat dan negara-negara maju lainya dengan perkataan lain, masalah

Page 26: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

14

remaja baru menjadi pusat perhatian ilmu-ilmu sosial dalam 100 tahun

ini.

Tidak mengherankan kalau dalam berbagai undang-undang yang

ada di berbagai negara didunia tidak dikenal istilah “Remaja”. Di

Indonesia itu sendiri, konsep “Remaja” tidak dikenal dalam sebagian

undang-undang yang berlaku. Hukum Indonesia hanya mengenal anak-

anak dan dewasa, walaupun batasan yang diberikan untuk itupun

bermacam-macam

Di sisi lain, hukum pidana memberi batasan 16 tahun sebagai

usia dewasa (Pasal 45, 47 KUHP). Anak-anak yang berusia kurang dari

16 tahun masih menjadi tanggung jawab orang tuanya kalau ia

melanggar hukum pidana. Tingkah laku mereka yang melanggar hukum

itupun (misal; mencuri) belum disebut kejahatan (kriminal) melainkan

hanya di sebut “Kenakalan” kalau tenyata kenakalan anak itu sudah

menjadi wabah penyakit bagi masyarakat dan patut dijatuhi hukuman

oleh negara, dan ternyata orang tuanya tidak mampu mendidik anak itu

lebih lanjut, maka anak itu menjadi tanggung jawab negara dan

dimasukkan ke dalam lembaga pemasyarakatan khusus anak-anak (di

bawah departemen hukum dan hak asasi manusia) atau dimasukan ke

dalam lembaga-lembaga rehabilitasi lainnya seperti parmadisi (didalam

kepolisian daerah metropolitan Jakarta Raya). Sebaliknya jika usia

seseorang sudah diatas 16 tahun, jika ia melakukan pelanggaran hukum

Page 27: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

15

pidana, ia langsung dipidana (dimasukan ke dalam lembaga

pemasyarakatan).

Tindakan hukum bagi anak remaja antara lain berupa:

meenghukum mereka sesuai dengan perbuatannya, sehingga danggap

adil, dan bias menggugah berfungsinya hati nurani sendiri untuk hidup

susila dan mandiri

c. Remaja dalam pendekatan Islam

Dalam pembagian tahap perkembangan manusia, maka masa

remaja menduduki tahap progresif. Dalam pembagian yang agak terurai

masa remaja mencakup masa juvenilitas (adolescantium), pubertas, dan

nubilitas. Selain dengan perkembangan jasmani dan rohaninya. Maka

masalah agama pada para remaja turut dipengaruhi perkembangan itu.

Maksudnya penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan

tindakan keagamaan yang tampak pada para remaja banyak berkaitan

dengan faktor perkembangan tersebut.

Terkait masalah ini Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an Al-

Azhab:11 yang berbunyi :

Terjemahan :

Page 28: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

16

“Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya)

dengan goncangan yang sangat”. (Departemen Agama RI:2002)

Maksud dari Ayat tersebut ialah, hati seorang remaja mukmin yang

sedang mengalami kegonjangan dan sangat sulit di kontrol, yang

merupakan salah satu ujian buat mereka dari Allah SWT. apabila

mereka mampu melewati masa atau ujian tersebut, maka mereka akan

selamat dari siksaan Api Neraka.

Corak keagamaan para remaja juga ditandai oleh adanya

pertimbangan sosial. Dalam kehidupan keagamaan mereka, timbul

konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat bingung

menentukan pilihan itu. Karena kehidupan duniawi lebih dipengaruhi

kepentingan akan materi, maka para remaja lebih cenderung jiwanya

untuk bersikap material. Hasil penyelidikan Ernest Harms terhadap

1.789 remaja Amerika antara usia 18-29 tahun menunjukkan, bahwa

70% pemikiran remaja ditunjukkan bagi kepentingan: keuangan,

kesejahteraan, kebahagiaan, kehormatan diri, dan masalah kesenangan

pribadi lainnya. Sedangkan masalah-masalah akhirat dan keagamaan

hanya sekitar 3,6%, masalah sosial 5,8%. Kesemuanya itu dikarenakan

para remaja tersebut telah terjerumus oleh tingkah laku lingkungan yang

ekstrim dengan perbuatan yang melanggar norma-norma. Para remaja

tersebut beranggapan bahwa perbuatan tersebut sah-sah saja dikarena

Page 29: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

17

sudah lazim mereka lakukan, yang menjadi pertanyaan kemudian

“mengapa hal tersebut sudah menjadi budaya bagi mereka” ?, hal ini

tidak terlepas dari peranan orang tua dan lingkungan, karena orang

tualah yang menjadi panutan utama bagi para anaknya dan orang tualah

yang menjadikan anaknya Yahudi dan Nasrani, walaupun tidak bisa

pungkiri bahwa lingkungan yang paling banyak berperan untuk

membina karakter seorang anak. Hal ini sejalan dengan sabda

Rasulullah yang berbunyi :

ن أ لى ض غ ب ا

يجالي ا م. اللهيالر ال ل الخصي

Artinya:

“Setiap anak dilahirkan atas keadaan fitrah, maka kedua Ibu Bapaknya

meyahudikan, menasranikan dan memajusikannya”. (HR. Thabrhani)

3. Tingkah Laku Remaja di Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder. Bagi anak yang sudah

bersekolah, lingkungan yang setiap hari dimasukinya selain lingkungan

rumah adalah sekolahnya. Anak remaja yang sudah duduk di bangku SMP

dan SMA umumnya menghabiskan waktunya sekitar 7 jam sehari di

sekolahnya. Ini berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya setiap hari

dilewatkan remaja di sekolah. Tidak mengherankan kalau pengaruh sekolah

terhadap perkembangan jiwa remaja cukup besar. Pengaruh sekolah itu

Page 30: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

18

tentunya diharapkan positif terhadap perkembangan remaja karena sekolah

adalah lembaga pendidikan formal.

Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja. Masa

remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian, karena sifat-sifat

khasnya dan karena peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu

dalam masyarakat orang dewasa. Banyak ahli berpendapat, bahwa hakikat

masa ini ialah kematangan kehidupan seksual; karena itu tidak

mengherankan bahwa banyak penelitian mengenai anak-anak pada masa

remaja ditunjukkan untuk mendapatkan informasi mengenai kehidupan

seksual itu. Tetapi sebenarnya kematangan kehidupan seksual itu bukanlah

satu-satunya hal dalam masa remaja melainkan hanya merupakan salah satu

aspek saja.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Annur Ayat 26 yang berbunyi :

Terjemahan :

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang

keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik

adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk

wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa

Page 31: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

19

yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan

dan rezki yang mulia (surga) (Depatemen Agama RI:2002)

B. Konsep Kenakalan Remaja

Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku

remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam

masyarakatnya. Kartini Kartono mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula

sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh

pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai

oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”. Dalam Bakolak

Inpres no: 6 / 1977 buku pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah

kelainan tingkah laku atau tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar

norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat

(Kartini Kartono,2010:20).

Sarwono, W. Sarlito (2010), mengatakan dari segi hukum kenakalan

remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma

hukum yaitu :

1. Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-

undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran

hukum.

Page 32: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

20

2. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai

dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan

melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.

Menurut bentuknya, Kartini Kartono (2010) membagi kenakalan remaja ke

dalam tiga tingkatan yaitu:

1. Kenakalan biasa seperti:

- Suka berkelahi

- Suka keluyuran

- Suka bolos di jam sekolah

- Pergi dari rumah tanpa pamit.

2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti:

- Mengendarai kendaraan tanpa SIM.

- Mengambil barang orang tua tanpa izin.

3. Kenakalan khusus seperti:

- Penyalahgunaan narkotika

- Hubungan seks di luar nikah

- Pemerkosaan.

Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.

Tentang normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang,

pernah dijelaskan dalam pemikiran Emile Durkheim (dalam Sarwono 2010).

Bahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu

dianggap sebagai fakta sosial yang normal dalam bukunya “ Rules of

Page 33: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

21

Sociological Method” dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena

tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan

normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat,

perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu

perbuatan yang tidak disengaja. Jadi, kebalikan dari perilaku yang dianggap

normal yaitu perilaku nakal atau jahat yaitu perilaku yang disengaja

meninggalkan keresahan pada masyarakat.

Semua itu dikarenakan remaja sekarang mentalnya mudah turun, akal sehat

dan pikiran panjangnya pun tidak digunakan. Mereka hanya mementingkan

kepentingan sendiri atau golongan atau menuruti emosi atau juga mengandalkan

ototnya saja, seperti tawuran antar siswa dengan siswa dan akhirnya pun

akibatnya mereka terasa berat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara

sekalipun.

Keadaan itupun diperparah dengan mulai mengalirnya budaya barat yang

mulai menutupi budaya timur yang sopan, dan melalui media-media masa,

seperti koran atau majalah, dan media-media elektronik, seperti halnya televisi

atau internet.

Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi ini, informasi tersebut

makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan Indonesia pun

mulai ditinggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak

punya sopan santun dan tata krama terhadap teman, bahkan terhadap orang tua.

Page 34: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

22

Semua masalah itu akan menyebabkan image remaja menjadi buruk di

mata masyarakat awam. Kita sebagai remaja yang peranannya sebagai penerus

kejayaan bangsa Indonesia pun, harus malu dan berani memutar balikkan dengan

hal yang berguna bagi bangsa, agama, dan negara.

1. Faktor yang Memicu Kenakalan Remaja

Kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan

menyebabkan ia sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga

timbul rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku

normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial). Bahkan lebih ekstrem biasa

menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan

kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

Beberapa aspek yang menuntut keterampilan sosial (dalam Davies dan

Ivor K, 1987), yaitu keluarga, merupakan hal yang paling penting

diperhatikan orang tua adalah menciptakan suasana demokratis dalam

keluarga. Sehingga remaja dapat menjalin komunikasi yang baik dengan

orang tua dan saudara. Lingkungan, pengenalan lingkungan lebih luas dari

keluarga. Kepribadian, diberikan penanaman sejak dini, nilai-nilai yang

menghargai harkat dan martabat orang lain tanpa mendasarkan pada hal fisik

seperti materi dan penampilan. Rekreasi, pergaulan dengan lawan jenis,

pendidikan, persahabatan dan solidaritas kelompok. Remaja diajarkan lebih

memahami diri sendiri (kelebihan dan kekurangannya), agar ia mampu

mengendalikan dirinya. Sehingga dapat bereaksi secara wajar dan normatif,

Page 35: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

23

dibiasakan untuk menerima orang lain, tahu dan mau mengakui

kesalahannya.

Berdasarkan pembahasan diatas Rasulullah pernah bersabdah yang

berbunyi :

ي اليحي والجلي مامثل الجلييسي اص نسكي و ا ل المي كحامي وءي ي ن سي الس ل امي ح يي كي ال خي

كي س مي ال ذي ي ن اأ م ا و ك ي

ق ن اأ م ا ري اأ ن ي م

ييا خ الكي ي بةون اطي ي نه ريي دمي اأ ن تي م

نه، وا تبتاع مي

يثة. اخبي دريي اأ ن تي م ثييابك وا

Bv v Artinya :

“Perumpamaan teman baik dan teman yang buruk hanyalah seperti penjual

wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi

memberikannyak, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan

aromanya yang harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi ia membakar

bajumu atau engkau mendapat bau yang tidak sedap.”

Dengan cara itu remaja tidak akan terkejut menerima kritik atau

umpan balik dari sekitar, mudah bersosialisasi, memiliki solidaritas tinggi,

diterima di lingkungan lain. Sehingga akan mampu membantu menemukan

dirinya sendiri dan mampu berperilaku sesuai norma yang berlaku.

Kenakalan remaja semakin menunjukkan kompleksitas akar

permasalahannya sehingga diperlukan suatu ancangan teoritik (theoretical

approach) yang cukup komprehensif untuk memahaminya guna menemukan

langkah pemecahan yang lebih efektif. Tulisan ini dimaksudkan untuk

memperoleh rancangan teoritik yang lebih komprehensif tersebut dengan

Page 36: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

24

mencari kaitan logis dan dinamis dari sembilan rancangan teoritik yang

sering diacu untuk menerangkan fenomena kenakalan remaja (pemahaman

self, paradigm juvenile delinqency, krisis identitas, teori imitasi,

internalisasi-sosialisasi-identifikasi, value expectation, teori massa, teori

alienasi, dan pandangan modernisasi).

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja

spesifikasi yaitu;

a. Faktor agama dan iman

b. Faktor lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.

c. Kurang ketatnya peraturan yang ada di sekolah tersebut

d. Perubahan zaman.

2. Kenakalan Remaja dan Upaya untuk Mengatasinya

Kenakalan remaja merupakan gejala umum, khususnya terjadi di kota-

kota besar yang kehidupannya diwarnai dengan adanya persaingan-

persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik yang dilakukan secara

sehat maupun secara tidak sehat. Persaingan-persaingan tersebut terjadi

dalam segala aspek kehidupan khususnya kesempatan memperoleh

pendidikan dan pekerjaan. Betapa kompleksnya kehidupan tersebut

memungkinkan terjadinya kenakalan remaja. Penyebab kenakalan remaja

sangatlah kompleks, baik yang berasal dari dalam diri remaja tersebut,

maupun penyebab yang berasal dari lingkungan, lebih-lebih dalam era

globalisasi ini pengaruh lingkungan akan lebih terasa. Pemahaman terhadap

Page 37: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

25

penyebab kenakalan remaja mempermudah upaya-upaya yang harus

dilakukan untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut dapat bersifat

preventif, represif, dan kuratif. Tanggung jawab terhadap kenakalan remaja

terletak pada orang tua, sekolah, dan masyarakat, khususnya para pendidik

baik yang ada di keluarga (orangtua), sekolah (guru-guru dan para guru

pembimbing) maupun para pendidik di masyarakat, yakni para pemuka

agama dan tokoh-tokoh masyarakat.

Delinkuensi sebagai status legal selalu berkaitan dengan tindakan

durjana. Anak-anak dibawah usia 7 tahun yang normal, pada umumnya tidak

mampu membangkitkan niat untuk melakukan tindakan kriminal. Mereka

tidak memahami arti kejahatan dan salah benar. Karena itu mereka tidak bisa

dituntut sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas sesuatu “kejahatan”

yang dilakukannya. Maka yang dimasukkan kedalam kelompok juvenile

delinquency ialah kelompok anak yang berusia 8-22 tahu. Usia 19-22 tahun

disebut sebagai periode adolesensi atau usia menjelang dewasa.

Tindakan yang harus dilakukan untuk preventif adalah sebagai berikut;

1. Meningkatkan kesejahteraan keluarga

2. Memperbaiki keadaan lingkungan, yaitu sekolah, daerah slum, kampong-

kampung miskin.

3. Mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatif untuk memperbaiki

tingkah-laku dan membantu remaja dari kesulitan mereka

Page 38: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

26

4. Mendirikan sekolah bagi anak gembel (miskin).

5. Menyelenggarakan diskusi kelompok dan bimbingan kelompok untuk

membangun kontak manusiawi diantara para remaja delinquency dengan

masyarakat luar. Diskusi tersebut akan sangat bermanfaat bagi pemahaman

kita mengenai jenis kesulitan dan gangguan pada diri para remaja.

6. Mendirikan tempat pelatihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja

delinquency dan yang nodelinquency. Misalnya berupa latihan vokasional,

latihan persiapan untuk bertransmigrasi, dan lain-lain.

C. Aktivitas Belajar

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar,

mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa

keterampilan-keterampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa

keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar yaitu mengobservasi,

mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan

mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri dari

mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam

bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan

mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan

variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan

eksperimen.

Page 39: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

27

Kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dtuntut untuk

selalu aktif memproses dan mengolah memperoleh belajarnya. Untuk dapat

memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif, dituntut selalu

aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi prinsip keaktivan bagi

siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang

dibutuhkan, menganalisa hasil percobaan, ingin tahu hasil dari suatu reaksi

sifat kimia dalam biologi, membuat karya tulis, membuat kliping, dan

perilaku sejenis lainnya. Implikasi keaktivan bagi siswa lebih lanjut menuntut

keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran

Terkait dengan hal ini Rasulullah SAW. perna bersabda yang

berbunyi:

. طلب لي رييضةعلى ك ي مسلي العي

Artinya:

“Menuntut ilmu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah)

Berdasarkan sabda Rasulullah diatas, bahwa aktivitas belajar tersebut

tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, ini akan berindikasi pada pembelajaran

yang bersifat seumur hidup.

Keterlibatan langsung merupakan suatu keharusan bagi seorang siswa,

dengan keterlibatan langsungnya, seorang siswa akan tahu bagaimana

sebenarnya implikasi dari teori yang mereka telah pelajari selama ini dengan

cara mereka mempraktekannya langsung dilaboratorium, karena secara sadar

Page 40: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

28

tidak seorangpun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

Pernyataan ini, secara mutlak menutut adanya keterlibatan langsung dari

setiap individu siswa dalam kegiata belajar dan pembelajaran. Implikasi

prinsip ini dituntut pada para siswa agar tidak segan-segan mengerjakan

segala tugas belajar yang diberikan kepada merekan. Dengan keterlabatan

secara langsung ini, secara logis akan menyebabkan mereka memperoleh

pengalaman atau berpengalaman. Bentuk-bentuk perilaku yang merupakan

implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi siswa dalam kegiatan belajar dan

pembelajaran (Davies,1987:10).

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada

perbuatan atau aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang

sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Dalam aktivitas belajar ada

beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu

pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama,

aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa

modern, aktivitas didominasi oleh siswa. (Slameto,2001:67).

Menurut Syaiful Bahril (2008), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas

belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar.

Dalam hal kegiatan belajar, Rousseuau (dalam Hasbullah 2006) memberikan

penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan

sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani

maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.

Page 41: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

29

Belajar bukanlah proses dalam kehampaan. Tidak pula pernah sepi

dari berbagai aktivitas. Tak pernah terlihat orang belajar tanpa melibatkan

aktivitas raganya. Apalagi bila aktivitas belajar itu berhubungan dengan

masalah belajar menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat,

berfikir, latihan atau praktek dan sebagainya.

2. Prinsip-prinsip Aktivitas Belajar

Prinsip-prinsip aktivitas dalam belajar dalam hal ini akan dilihat dari

sudut pandang perkembangan konsepsi jiwa menurut ilmu jiwa. Dengan

melihat unsur kejiwaan seseorang subjek belajar/subjek didik, dapat diketahui

bagaimana prinsip aktivitas yang terjadi dalam belajar itu. Karena dilihat dari

sudut pandang ilmu jiwa, maka sudah barang tentu yang menjadi fokus

perhatian adalah komponen manusiawi yang melakukan aktivitas dalam

belajar mengajar, yakni siswa dan guru.

Untuk melihat prinsip aktivitas belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa

ini secara garis besar dibagi menjadi dua pandangan yakni ilmu jiwa lama dan

ilmu jiwa modern. Berikut penjelasannya :

a. Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Lama

Menurut Locke jiwa dapat dimisalkan dengan kertas yang tak bertulis

(tabularasa), kertas itu kemudian mendapat isi dari luar. Dalam pendidikan,

yang memberi dan mengatur isinya adalah guru. Karena gurulah yang

harus aktif sedangkan anak didik bersifat reseptif. Sedangkan menurut

Herbart jiwa adalah keseluruhan tanggapan yang secara mekanis dikuasai

Page 42: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

30

oleh hukum-hukum asosiasi. Disinipun guru pulalah yang harus

menyampaikan tanggapan-tanggapan itu. Karena tanggapan seorang guru

terhadap para remaja merupakan suatu ilmu dan sekaligus pencerahan

rohani untuk mereka dan ilmu tersebut akan mereka jadikan penuntun

untuk kehidupan mereka selanjutnya, perbuatan tersebut merupakan amal

zariyah yang tidak pernah putus walaupun seorang guru tersebut meninggal

dunia. Seperti yang di Sabdakan oleh Rasulullah SAW. yang berbunyi :

ا ات ام ذ ا

لا ل ع ع ط ق ان ان س ن

اري ج ة ق د : ص ث ل ث ن مي لا ا ، وول هي بي ع ف ت ن ي ل عي ، و ة ي

. صاليح يدعول

Artinya:

“Jika seorang manusia meniggalkan dunia, maka pahala amalnya terputus,

kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang

sholih yang mendoakannya”. (HR. Ahmad)

Jadi konsepsi jiwa sebagai “kertas bersih” yang harus ditulis atau

sebagai bejana yang harus diisi menyebabkan gurulah yang aktif dan dari

gurulah datang segala inisiatif. Gurulah yang menentukan bahan pelajaran

sedangkan murid-murid bersifat reseptif dan pasif.

b. Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Modern

Menurut konsepsi modern jiwa itu dinamis, mempunyai energi

sendiri dan dapat menjadi aktif karena dorongan oleh macam-macam

kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai

dorongan untuk berkembang. Mendidik adalah membimbing anak untuk

Page 43: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

31

mengembangkan bakatnya. Dalam pendidikan anak-anak sendirilah yang

harus aktif. Guru hanya dapat menyediakan bahan pelajaran, akan tetapi

yang mengolah dan mencernanya adalah anak itu sendiri sesuai dengan

bakat dan latar belakang dan kemauannya masing-masing.

3. Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Kalau ditanyakan apakah aktivitas belajar itu ?, maka jawaban yang

kita dapatkan akan bermacam-macam, hal yang demikian ini terutama berakar

pada kenyataan apa yang disebut perbuatan atau aktivitas belajar tersebut

adalah bermacam-macam. Banyak aktivitas-aktivitas yang oleh hampir setiap

orang dapat disetujui kalau disebut perbuatan atau 7 aktivitas belajar, seperti

misalnya mendapatkan perbendaharaan kata-kata baru, menghafal syair,

menghafal nyanyian, dan sebagainya. Ada beberapa aktivitas yang tidak begitu

jelas apakah itu tergolong sebagai perbuatan atau aktivitas belajar atau tidak,

seperti misalnya : Mendapatkan bermacam-macam sikap sosial (misalnya

prasangka), kegemaran pilihan dan lain-lain. Selanjutnya ada beberapa hal

yang kurang berguna yang juga terbentuk pada individu, seperti misalnya, tics

gejala autistik, dan sebagainya, apakah hal yang dikemukan yang paling

terakhir itu tergolong aktivitas belajar, sukar dikatakan.

Mendefinisikan tentang aktivitas belajar oleh para ahli sangatlah

beragam, salah satu contoh yang diungkapkan oleh ahli yang bernama

Cronbach dalam bukunya yang berjudul educational psychology yang

menyatakan bahwa ;

Page 44: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

32

Learning shown by a change behavior as a result of experience

(Cronbach,1945:47).

Jadi menurut beliau belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami;

dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca inderanya. Sesuai

dengan ungkapan Harold Spears yang menyatakan bahwa :

Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves,

to listen, to follow direction.

Devinisi-devinisi yng telah dikemukakan itu diberikan oleh para ahli-

ahli yang berbeda-beda pendiriannya. Kalau kita simpulkan devinisi-devinisi

tersebut, maka kita akan dapatkan pokok-pokok sebagai berikut :

- Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes,

aktual maupun potensial)

- Bahwa perubahan itu pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru

(dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit)

- Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja)

Beberapa aktivitas belajar menurut (Syaiful Bahri Djamarah,2008:28)

sebagai berikut :

a. Mendengarkan

Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Setiap orang

yang belajar di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang

guru menggunakan metode ceramah, maka setiap siswa diharuskan

mendengarkan apa yang guru sampaikan. Menjadi pendengar yang baik

Page 45: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

33

dituntut dari mereka. Dengan mendengarkan yang baik, akan membuka

cakrawala perpikir kita, serta akan terjawab segala kemungkinan yang

ada.

Terkait dengan masalah mendengarkan Rasulullah SAW. pernah

bersabdah :

ن بي اأ ولييصمت. واليو اللهيمن كن يؤمي ؛ ليقل خي ري مي الآخي

Artinya:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia

berkata baik atau diam” (HR. Bukhori)

Mendengar dan mendengarkan merupakan dua hal yang berbeda.

Mendengarkan merupakan proses pasif yang terjadi bagaikan selagi kita

masih dalam keadaan tidur. Mendengar hanya satu tahap dari proses

mendengarkan yang kompleks. Mendengar adalah respon yang terjadi

karena adanya rangsangan gelombang suara. Peristiwa mendengar adalah

sepenuhnya merupakan peristiwa jasmania. Diterimanya gelombang

suara oleh indera pendengar tidak berarti adanya persepsi sadar akan apa

yang didengar. Karena kenyataan inilah maka kita sering mendengarkan

orang mengatakan siswa itu mendengar pelajaran yang kita sampaikan,

tetapi mereka tidak mengerti atau tidak ingat pelajaran yang tadi

disampaikan. Untuk mendengarkan siswa harus mendengar, tetapi untuk

Page 46: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

34

mendengar orang tidak perlu mendengarkan. Mendengarkan tergantung

pada perhatian.

Indera kita selalu dikenai rangsangan yang tidak terhitung

banyaknya. Tetapi otak kita hanya memilih beberapa rangsangan saja

untuk diperhatikan. Penerimaan secara selektif atas rangsangan-

rangsangan yang datang inilah yang disebut perhatian. Orang akan

mendekatkan telinganya pada sumber suara yang kedengarannya lemah

atau memicingkan mata untuk melihat suatu tanda yang jauh letaknya.

Langkah berikutnya dalam proses menengarkan adalah memahami

simbol yang dilihat atau didengar. Pada tahap ini orang harus

mengadakan analisis atas rangsangan yang diterimanya. Rangsangan

simbolik ini dapat berupa warna, seperti lampu lalu lintas di perempatan

atau kata-kata atau suara tepuk tangan atau suara sirene.

Mengingat merupakan tahapan terakhir dalam proses

mendengarkan. Ini berarti bahwa seseorang tidak hanya menerima,

menginterprestasikan informasi yang diterimanya, tetapi juga

menambahkan hal-hal yang sudah didengarkannya kedalam bank

ingatannya, yang sewaktu-waktu dapat diambil jika diperlukan

Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. Az-zumar Ayat: 17-18)

Page 47: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

35

Terjemahan:

Dan orang-orang yang menjauhi thagut (yaitu) tidak menyembahnya dan

kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu

disampaikanlah berita itu kepada hamba-hambanya. Yang antaranya,

mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka

itulah orang-orang yang mempunyai akal. (Departemen Agama RI :

2002)

b. Memandang/memperhatikan

Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek.

Aktivitas memandang berhubungan erat dengan mata. Karena dalam

memandang itu matalah yang memegang peranan penting. Tanpa mata

tidak mungkin terjadi aktivitas memandang dapat dilakukan.

Memandang menurut Al-Gazali adalah keaktivan jiwa yang

dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju pada suatu obyek

(benda/hal) atau sekumpula objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar

yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian dan pandangan

terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi

pusat perhatian atau pandangan seorang siswa, maka timbulah kebosanan

dalam diri siswa, sehinggan ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat

Page 48: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

36

belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik

perhatian ataupun pandangan mereka dengan cara mengusahakan

pelajaran itu sesuai dengan hobi dan bakat mereka.

Belajar dalam banyak hal, seperti aktivitas memandang,

mendengar, dan mengalami hal-hal tangan pertama. Tapi bagi sebagian

besar siswa, salah satu metode ini sangat menonjol bagi seorang siswa.

Mengapa hal ini sangat menonjol ataupun penting? Penelitian telah

menunjukkan bahwa siswa dapat melakukan lebih baik pada tes jika

mereka mengubah kebiasaan belajar sesuai gaya belajar mereka sendiri

pribadi. Misalnya, belajar memandang (visual) siswa kadang-kadang

akan perjuangan selama ujian esai, karena mereka tidak dapat mengingat

materi tes yang "mendengar" dalam kuliah. Namun, jika pembelajar

memandang (visual) yang menggunakan bantuan visual ketika belajar,

seperti garis warna-warni dari bahan uji, ia dapat menyimpan informasi

lebih lanjut. Untuk jenis pembelajaran, sebagian besar seorang siswa

dengan tipe belajar memandang justru akan meningkatkan kemampuan

untuk mengingat informasi lebih lengkap. Dari sebuah penjelasan

sederhana gaya belajar adalah beberapa siswa mengingat bahan terbaik

yang mereka lihat, disisi lain ada beberapa ingatan mereka tentang

sesuatu yang mereka dengar, sementara ada juga yang mengingat hal-hal

yang mereka sudah pernah alami dalam hidupnya.

Page 49: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

37

c. Meraba, Membau, dan Mencicipi atau Mengecap

Aktivitas meraba, membau, dan mengecap adalah indra manusia

yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar. Artinya

aktivitas meraba, membau dan mengecap dapat memberikan

kesempatan bagi seseorang untuk belajar. Tentu saja aktivitasnya harus

disadari oleh suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk mengingat dan

merasakan kembali apa yang telah mereka pelajari dengan cara meraba,

membau dan mencicipi atu mengecap, itulah gunanya dalam aktivitas

belajar ini yang secara tidak langsung kita semua pernah mengalaminya.

Meraba, membau, dan mencicipi atau mengecap adalah proses

yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak

manusia. Melalui aktivitas ini manusia terus menerus mengadakan

hubungan dengan lingkungan. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya

tersebut. Manusia bukanlah instrument ilmiah yang mampu menyerap

segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya. Seseorang tidak dapat

menyebutkan secara persis berat sesuatu benda yang dilihatnya atau

kecepatan sebuah mobil yang sedang lewat, tetapi ia dapat secara relatif

menerka berat berbagai benda atau kecepatan mobil-mobilan. Dalam hal

ini satu benda dipakai sebagai patokan. Begitu juga dengan kecepatan

mobil, sebuah mobil yang lewat diperkirakan lebih lambat, sama cepat

atau lebih cepat dari mobil yang dipakai sebagai patokan.

Page 50: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

38

Hubungannya dengan kerelatifan persepsi ini, dampak pertama

dari suatu perubahan rangsangan dirasakan lebih besar daripada

rangsangan yang datang kemudian. Seseorang akan menggigil

kedinginan ketikan pertama kali ia terjun ke dalam kolam renang.

Berdasarkan kenyataan bahwa persepsi itu relatif, seorang guru dapat

meramalkan dengan baik dari persepsi siswanya untuk pelajaran

berikutnya, karena guru tersebut telah mengetahui lebih dahulu persepsi

yang telah dimiliki oleh siswa dari pelajaran sebelumnya

(Slameto,2010:30).

Aktivitas meraba dan sebagainya juga dipengaruhi oleh harapan

dan kesiapan (menerima rangsangan) akan menentukan pesan mana

yang dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih

itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan

diinterprestasikan kedalam pelajaran. Seorang guru dapat menyiapkan

siswanya untuk pelajaran-pelajaran selanjutnya dengan cara

menunjukkan pada pelajaran pertama urut-urutan kegiatan yang harus

dilakukan dalam pelajaran tersebut. Jika pada hari pertama huru

mengajak berdoa sebelum pelajaran dimulai, maka dapat dipastikan

bahwa pada hari-hari berikutnya siswa akan menggantikan posisi

gurunya untuk memulai pelajaran.

d. Menulis atau Mencatat

Page 51: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

39

Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak

terpisahkan dari aktivitas belajar. Dalam pendidikan tradisional kegiatan

mencatat merupakan aktivitas yang sering dilakukan. Walaupun pada

waktu tertentu seseorang harus mendengarkan isi ceramah, namun dia

tidak bisa mengabaikan masalah mencatat hal-hal yang dianggap

penting. Karena hal teesebut merupakan hal yang fundamental bagi

semua orang yang ingin menuntut ilmu, karena mencatat akan

memperkuat apa yang kita pelajari, ini sejalan seperti yang diungkapkan

oleh Imam al-Gajali “Ikatlah ilmu yang engkau pelajari dengan tinta

pena”. Sesuai dengan ungkapan beliau, beliau menginginkan agar setiap

materi pelajaran yang diangap penting seharusnya dicatat dengan baik,

supaya materi pelajaran tersebut sewaktu-waktu bisa kita ingat kembali

dengan membuka catatan yang telah kita catat

Terkait masalah ini Rasulullah pernah bersabda yang berbunyi :

. لكيتابي لي بي دواالعي قي ي

Artinya:

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”. (HR. imam asy-Syafi’i)

Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca. Catatan

yang tidak jelas, semrawu dan tidak teratur antara materi yang satu

dengan materi yang lainnya akan menimbulkan rasa bosan dalam

Page 52: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

40

membaca, selanjutnya belajar jadi kacau. Sebaliknya catatan yang baik,

rapi, lengkap, teratur akan menambah semangat dalam belajar,

khususnya dalam membaca, karena tidak terjadi kebosanan dalam

membaca. Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua yang

dikatakan guru itu ditulis, tetapi diambil inti-sarinya saja. Tulisan harus

jelas dan teratur agar mudah dibaca atau dipelajari.

Membuat catatan memerlukan pemikiran, jadi tidak sama

dengan menyalin. Catatan itu harus merupakan outline atau rangkuman

yang memberi gambaran tentang garis-garis besar dari pelajaran itu.

Gunanya ialah membantu kita untuk mengingat pelajaran. Jadi sewaktu

pelajaran kita harus telah mencoba memahami dan mencamkan isi

pelajaran. Catatan itu sangat penting dan berfaedah bila kita hendak

hendak mengulangnya kembali (Slameto,2010:50).

e. Membaca

Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak

dilakukan selama belajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Membaca

disini tidak mesti membaca buku belaka, tetapi juga membaca majalah,

koran, tabloid, jurnal-jurnal hasil penelitian, catatan hasil belajar atau

kuliah dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan studi.

Membaca belaka tidak seberapa manfaatnya, membaca

bukanlah sekedar mengetahui kata-katanya, akan tetapi mengikuti jalan

pikiran si pengarang, reading may be regarded as reasoning. Setelah

Page 53: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

41

kita baca suatu bagian, kita harus menyatakannya kembali dengan kata-

kata kita sendiri sambil merenungkan isinya secara kritis dan

membandingkannya dengan apa yang telah kita ketahui. Ini disukai bagi

active recall atau active rehearsal. Menurut hasil yang sebaik-baiknya

dicapai kalau dipakai 40% dari waktu untuk membaca dan 60% untuk

resitasi atau menyatakannya kembali. Dengan resitasi tidak dimaksud

menyatakan kembali apa yang tercantum dalam buku akan tetapi

memberikan jawaban atas pertanyaan yang timbul sewaktu kita

membaca (Djamarah,2008:45).

Aktivitas membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir

sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar

dengan baik maka perlulah membaca dengan baik pula, karena

membaca adalah alat belajar. Salah satu metode membaca yang baik dan

banyak dipakai untuk belajar adalah metode SQR4 atau survey

(meninjau), Questioner (mengajukan pertanyaan), Reading (membaca),

Recite (menghafal), Write (menulis) dan Review (mengingat kembali)

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-‘alaq Ayat 1-6 yang

berbunyi :

Page 54: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

42

Terjemahan:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar

melampaui batas”(Departemen Agama RI:2002)

Sebelum membaca perlu adanya peninjauan/penyelidikan dulu

tentang gambaran dan garis besar dari bab atau buku yang akan dibaca,

sesudah itu mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab

atau buku yang akan dibaca, dengan harapan itu barulah membaca.

Sesudah membaca selesai, dilanjutkan penghafalan (dengan bermakna)

pokok-pokok yang penting-penting.

Kegiatan belajar atau aktivitas belajar yang lain sebagi proses

terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang

termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, peserta

didik yang memahami situasi, dan pola respons peserta didik, tentu saja

kegiatan itu tidak terpisah satu sama lain. Dalam suatu kegiatan motoris

terkandung kegiatan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam

Page 55: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

43

tiap pelajaran dapat dilakukan bermacam-macam kegiatan

(Slameto,2010:).

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Azhab Ayat 34

yang berbunyi :

يفا خبييرا ن آياتي اللهي واليكمةي إين الله كان لطي لى في ب يوتيكن مي واذكرن ما ي ت

Terjemahan :

“Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan

hikmah (sunah Nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi

Maha Mengetahui”. (Departemen Agama RI:2002)

Aktivitas belajar pada dasar ada semacam parameter yang

menjadi tolak ukur untuk mengetahui ending atau hasil dari ativitas

belajar tersebut, apakah gagal atau suksenya seorang pelajar atau siswa,

tentu hal tersebut bersifat individual. Kejadian yang sama mungkin

dialami sebagai suatu hal yang dianggap sukses oleh seorang siswa lain,

sedangkan oleh seorang siswa lain mungkin mengalami suatu

kegagalan. Misalnya saja dalam suatu ujian ada murid yang sudah

merasa behasil sudah mendapatkan nilai enam, tetapi ada murid yang

lain merasa bahwa mendapatkan nilai enam itu merupakan suatu

kegagalan. Hal ini tergantung pada taraf keinginan atau taraf aspirasi si

anak atau pelajar tersebut. Dalam hal bagaimanakah orang mendapatkan

pengalaman sukses kalau dapat menyelesaikan problem dan pengalaman

gagal kalau tidak dapat menyelesaikan problem ? Yaitu dalam daerah

Page 56: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

44

yang ia merasa itu adalah soalnya, dalam daerah dimana diri orang itu

terlibat dalam suatu masalah.

Page 57: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian merupakan suatu agen untuk membedakan antara penelitian

yang satu dengan penelitian yang lain, jenis penelitian juga dapat diklasifikasikan

berdasarkan, tujuan, dan tingkatan kealamian (natural setting) suatu objek yang

diteliti. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang besifat pengaruh

kenakalan remaja terhadap aktivitas belajar siswa dengan variabel independen dan

dependen yang bersifat pengkorelasian, yaitu proses penelitian yang bersifat

penggabungan antara vairabel X dan Y, biasa juga dengan jenis penelitian yang

sifatnya pengaruh ini juga merupakan metode interpretive karena data hasil

penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang sesuai dengan

keadaan yang ditemukan dilapangan.

Kita mengakui memang sangat sulit untuk membedakan jenis penelitian

murni dan terapan, seperti yang diungkapkan oleh Gay (1977), biliau mengatakan

bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan

terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinium.

Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan

kegunaan yang berlangsung bersifat praktis.

Page 58: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

46

B. Variabel dan Desain Penelitian

3. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah pengaruh kenakalan remaja (X)

terhadap aktivitas belajar siswa (Y)

4. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan salah satu rencana tentang cara

pengumpulan data dan analisis data secara sistematis dan terarah agar

penelitian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tujuannya.

Penelitian ini merupakan penelitian ex-post faktor dengan tujuan utama

menyelidiki pengaruh kognisi dan afeksi terhadap aktivitas belajar siswa.

Adapun desain penelitian sebagai berikut :

a. Tahapan Persiapan

Pada tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilaksanakan dalam

penelitian yaitu rencana penelitian, rencana penyusunan proposal untuk

diseminarkan, setelah itu kemudian membuat surat izin penelitian untuk

ditujukan kepada lokasi penelitian.

b. Tahapan Pengumpulan Data

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah pengumpulan data yang

berupa daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang

hambatan-hambatan yang dialami oleh guru serta upaya-upaya yang

ditempuh untuk menanggulangi hambatan yang ada.

Page 59: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

47

c. Tahapan Pengolahan Data

Pada tahapan ini semua data yang diperoleh dilokasi penelitian yang

berupa daftar pertanyaan diperiksa kembali selanjutnya diolah.

d. Tahap Penarikan Kesimpulan

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan dan

saran yang disusun dalam bentuk skripsi yang merupakan hasil akhir

penelitian.

Desain keterkaitan antara variabel-variabel tersebut digambarkan sebagai

berikut :

Gambar desain hubungan antara variabel penelitian

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2010: 80).

Menurut Ary D. dalam Furchan A. (1982: 189) menyatakan: “Populasi

dirumuskan sebagai semua anggota kelompok orang, kejadian, atau objek

yang telah dirumuskan secara jelas” (Khaeruddin Erwin Akib, 2006: 87).

Keterangan:

r = Realibilitas

X = Kenakalan Remaja

Y = Aktivitas belajar

Page 60: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

48

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/

subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Dalam suatu penelitian, ada objek yang diteliti untuk memperoleh data

yang dibutuhkan. Objek tersebut adalah populasi, yaitu seluruh elemen yang

menjadi objek penelitian. Dengan kata lain, data secara menyeluruh terhadap

elemen yang menjadi objek penelitian, tanpa terkecuali (Anas Sudijono,

2006, 28) .

Populasi juga merupakan totalitas yang mungkin, hasil menghitung

ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik

tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana,2005:6).

Berdasarkan uraian di atas dapatlah diketahui bahwa populasi

merupakan keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian. Dengan

demikian, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta

didik SMAN 3 Kota Bima yang berjumlah 120 orang siswa.

Tabel 1: Jumlah Populasi Siswa IPA Kelas XI SMAN 3 Kota Bima

No Kelas Responden

1 XIA 40

2 XIB 40

3 XIC 40

Jumlah 120

Page 61: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

49

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2010:81). Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu.

Selain itu, sampel juga didefinisikan sebagai penilitian sebagian kecil

saja dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian (Anas

Sudijono,2006:29).

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil sebagian sampel

untuk mewakili populasi yang ada untuk mempermudah dalam memperoleh

data yang kongkrit dan relevan dari sampel yang ada. Mengingat banyaknya

populasi 120 orang siswa, maka sampel yang diambil secara purposive

sampilng atau sampling bertujuan, sehingga oleh penulis adalah kelas XI

yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas XIA dan kelas XIB yang berjumlah 80

orang siswa.

Tabel 2: Jumlah Sampel Siswa IPA Kelas XIA dan kelas XIB SMAN 3

Kota Bima

No Kelas Responden

1 XIA 40

2 XIB 40

Jumlah 80

Page 62: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

50

D. Desain Penelitan dan variabel penelitian

1. Desain Penelitan

Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian Regresi yang

mencoba melibatkan dua variabel atau lebih biasa ditunjukan untuk

memperkiraan varibel yang satu atas variabel lainnya sepanjang variabel

tersebut ada pertautannya. Dalam hal ini bentuk pengaruh kenakalan remaja

terhadap aktivitas belajar dalam Bidang Studi IPA Biologi siswa kelas XI

SMAN 3 Kota Bima.

2. Variabel Penelitan

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: variabel dependen dan

variabel independen. Variabel dependen yaitu yang diberi simbol (X). dan

variabel independennya adalah aktivitas belajar siswa yang diberi simbol

(Y).

E. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data atau

informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam hal ini

data atau informasi mengenai “Pengaruh kenakalan remaja terhadap aktivitas

belajar dalam bidang studi IPA Biologi Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bima.

Menurut Suharsimi Arikunto (2007:101), instrument penelitian

merupakan alat bantu yang dipilih dan dipergunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya. Instrumen penelitian yang diartikan sebagai alat bantu

Page 63: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

51

merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya observasi,

maupun dokumentasi.

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan

data adalah tes dengan angket/kuesioner.

1. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau untuk mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara

dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Jenis instrumen ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana

pemahan tentang mata pelajaran IPA Biologi siswa dikelas XI IPA

SMAN 3 Kota Bima.

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Penulis memberikan seperangkat

pertanyaan sesuai dengan judul yang diangkat.

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini, kegiatan membuat pertanyaan berdasarkan indikator-

indikator faktor internal dan eksternal terhadap hasil belajar siswa dengan

jumlah item 31 dan angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket

Page 64: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

52

tertutup adalah angket yang digunakan untuk memperoleh informasi atau

data yang tidak membutuhkan penjelasan karena telah disediakan jawaban di

dalam daftar pertanyaan (Subagyo, 2004:57). Jadi disini peserta didik

memilih salah satu alternatif jawaban yang mereka anggap benar.

2. Tahap Penyusunan data

Pada tahap ini, kegiatan menguji validitas instrumen angket

terlebih dahulu dikoreksi oleh guru biologi SMAN 3 Kota Bima. Setelah

diadakan pemeriksaan serta perubahan butir-butir instrumen ini dinyatakan

telah memenuhi isi dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Tahap ini

dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengetahui permasalahan yang tejadi

di lapangan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data.

3. Tahap Pengolahan Data

Langkah yang dimaksudkan pada tahap ini adalah penilaian atau

menilai, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kenakalan

remaja terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi Siswa

Kelas XI SMAN 3 Kota Bima.

4. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dalam tahap pelaksanaan

penelitian nilai pelaporan data tersebut selanjutnya akan diolah untuk

kemudian diambil dari suatu kesimpulan dalam penelitian terhadap

sampel.

Page 65: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

53

G. Tekhnik Analisa Data

Pengolahan data hasil penelitian digunakan dua teknik statistik, yaitu

deskriptif dan statistik inferensial.

a. Statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tentang

aktivitas belajar siswa yang diperoleh. Guna mendapatkan gambaran yang

jelas tentang aktivitas belajar siswa, maka dilakukan pengelompokkan.

Pengelompokkan tersebut dilakukan kedalam 5 kotegori: sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Pedoman pengkategorian tentang

aktivitas belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

dengan menggunakan statistik deskriptif.

Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai

berikut:

1. Data yang terkumpul dikategorikan dan dipilah-pilah menurut jenis

datanya

2. Melakukan seleksi terhadap data mana yang dianggap data inti yang

berkaitan langsung dengan permasalahan dan mana yang hanya

merupakan data pendukung.

3. Menelaah, mengkaji dan mempelajari lebih dalam data tersebut kemudian

melakukan interpretasi data untuk mencari solusi dalam permasalah yang

diangkat dalam penelitian.

Page 66: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

54

Adapun teknik analisa data yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Analisis Deskriptif

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif

dengan bantuan statistik deskriptif, bertujuan untuk menjawab rumusan

masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Rata-rata Mean

b. Persentase (%) nilai rata-rata

Dimana :

P : Angka persentase

F : Frekuensi yang dicari persentasenya

N : Banyaknya sampel responden.

Page 67: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

55

Pedoman yang di gunakan untuk mengubah skor mentah yang diperoleh

siswa menjadi skor standar (nilai) untuk mengatahui tingkat daya serap siswa

yang ditetapkan oleh Depdiknas tahun 2003 yaitu:

Tabel 3: Tingkat Penguasaan Materi

Tingkat Penguasaan Kategori Aktivitas Belajar

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

b. Statistik inferensial

1. Dasar-dasar analisis

Untuk keperluan pengujian, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian

dasar yaitu uji normalitas dan uji homogenitas vairans.

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dimaksudkan apakah data-data yang

digunakan berdistrubisi normal atau tidak. Pengujian ini juga

dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh dan akan diuji

dengan menggunakan teknik statistik parametrik atau statistik

Page 68: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

56

nonparametrik. Untuk pengujian tersebut digunakan rumus Chi-

kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

= Nilai Chi-kuadrat hitung

Oi = Frekuensi hasil pengamatan

Ei = Frekuensi harapan

K = Banyaknya kelas

Kriteria pengujian normal bila hitung lebih kecil

tabel

dimana tabel diperoleh dengan daftar dengan dk = (k-3) pada

taraf signifikan α = 0,05.

b) Uji homogenitas varians Populasi

Pengujian ini dilakukan karena peneliti akan

penggeneralisasiankan hasil penelitian terhadap populasi penelitian.

Dalam artian bahwa apabila data yang diperoleh homogen maka

kelompok-kelompok sampel berasal dari populasi yang sama.

Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui ini juga dilakukan

untuk mengetahui uji t-test komparatif yang akan digunakan, apabila

rumus yang akan digunakan separated varians atau polled varians.

Page 69: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

57

Untuk pengujian homogenitas data tes pemahaman konsep digunakan

uji F dengan rumus sebagai berikut :

F =

Kriteria pengujian

Kriteria pengujian adalah jika FHitung˂ FTabel pada taraf nyata

dengan FTabel didapat dari distribusi F dengan derajat kebesan masing-

masing sesuai denga dk pembilang dan dk penyebut pada taraf α = 0,05.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yang

telah diajukan. Pengujian hipotesis data tes aktivitas belajar siswa

dianalisis dengan menggunakan pengujian hipotesis koefisien regresi

dimana pengujian hipotesis bagi parameter B menggunakan uji t, dengan

langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

a. Menentukan koefesien regresif

Untuk dua variabel, hubungan liniernya dapat dinyatakan dalam

bentuk persamaan linier, yaitu :

Keterangan :

Y,X = variabel

a,b = bilangan konstanta (koefesien regresi)

Y = a + bx

Page 70: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

58

b. Menghitung kesalahan baku regresi dan kesalahan baku penduga b

Keterangan :

Se = kesalaha baku regresi

Sb = kesalahan baku penduga

c. Formulasi hipotesis

Ho : B = Bo, Bo mewakili nilai B tertentu sesuai hipotesis

Hi : B ≠ Bo, jika Bo ≠ 0, berarti X mempengaruhi Y

d. Menentukan taraf nyata (α) dan nilai t-tabel

e. Kriteria pengujian

- Ho diterima apabila to≤ to

- Ho ditolak apabila to≤ to

f. Uji statistik parameter b

g. Buat kesimpulan

√∑

∑ ∑

∑ ∑

Page 71: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskriptif tentang Kenakalan Remaja dalam Bidang Studi IPA Biologi

Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bima

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 3 Kota

Bima, penulis dapat mengumpulkan data kenakalan remaja dan aktivitas

belajar siswa dalam bidang studi IPA Biologi Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota

Bima melalui lembar angket yang kemudian diberikan skor pada masing-

masing item pertanyaan yang telah di konversi dan disajikan dalam bentuk

tabel 4 dan 5 sebagai berikut.

Tabel 4: Skor tentang Kenakalan Remaja dalam Bidang Studi IPA

Biologi Siswa kelas XIA dan XIB SMAN 3 Kota Bima.

No Nama Kelas Skor

1 Nur Fitrah Aliyah Fauzi XIA 29

2 Widya Nauli amalia P 54

3 Aulia Amalia 58

4 Nurul Khaeria 56

5 Nurul Qayyimah 45

6 Aisyah Nurul Hidayah 47

7 Nur Rezky Inayah 57

8 Nur syafitri. S 58

9 Ilma Hidayati Rahman 60

10 Miftahul Jannah Dwi H 58

11 Siti Almunawwarah 57

12 Nur Fadhilah 48

13 Alfiqi Dwiva Annisi 61

14 St. Hasmirawati Basir 53

15 Ghina syukriah Rania 53

16 Khalifah Wini Mujaddidah 58

17 Khalidah Muhajirah 58

Page 72: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

60

18 Amirah Fatin Thufaila 56

19 Viqi Zulfikar 48

20 Reski Alif Sulaiman 52

21 St. Fadilah 50

22 Muhammad Syarfanil R 48

23 Andi Muhammad Achsan 48

24 Putri Nur Fadillah 56

25 Nur Armayani 51

26 Arinie Tri Nurrahmi 58

27 Zahid Bushran 49

28 Naurah Nazhifah H 53

29 Imamul Khair Has 51

30 Nur Afiah 61

31 Nabila Mustafainna Kamil 63

32 Anilam Aurelia W 53

33 Andi Nurfadlhila l 53

34 Fakhihah Anugrah Prastica 54

35 Ainil Azra Mujahidah 56

36 Nurul Fitrah R 58

37 Junnah Putri Utami 50

38 Putik Nurul Arasy 41

39 Muh. Jundullah S.P 47

40 Nur Sahayana 61 No Nama Siswa Kelas Skor

41 Iqtamar Muhammad XIB 61

42 Abd Malik Amirullah 52

43 Muh. Silmi Kaffah 57

44 Muh. Yusri Hamzah 58

45 Muh. Iqbal Karim 57

46 Ahmad baihaqi Dzulkarnain 57

47 Andi Muhammad Rizky 48

48 Nauval Akil Muhammad 56

49 Achmad Al Gifari 47

50 Muhammad Lutfhi 56

51 Yusril Hadi 60

52 Ahmad Fuad 52

53 Aspar Aric 58

54 M. Hary Pratama Z 55

55 Muh. Ikhsan Amirullah 52

56 Andi Alif Chandra 46

57 Muh. Zaky Rizqullah 44

Page 73: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

61

58 Haris Fadilah Rinato 50

59 Monamg Tandra B 59

60 Imam Setiawan. H 56

61 Dian Pratiwi Wahyuddin 61

62 Magfhirah 55

63 Afifah Zahirah 49

64 Siti. Adinda Dihar l 50

65 Salsabila Sabrina 47

66 Fitriyah 54

67 Yulihasti 53

68 Aprilia Indah Khaerunnisah 57

69 Nabila Ragaswari Rala 59

70 Nur Mutammimah 61

71 Indah Prihatinni Gunadi 57

72 Intan Permata sari 54

73 Nurul Sakinah Hijriah 54

74 Andi Dea Amanda N 56

75 Ainun Dwiyanti 57

76 Fabyola Larasati Masyita 50

77 Faathira Amalika Dewi N 53

78 Tasna Nada Zafirah 49

79 A. Rala Magfirah 53

80 Novy Nadianingrim 54

Tabel 5: Skor tentang aktivitas belajar dalam Bidang Studi IPA Biologi

Siswa kelas XIA dan XIB SMAN 3 Kota Bima.

No Nama Kelas Skor

1 Nur Fitrah Aliyah Fauzi XIA 99

2 Widya Nauli amalia P 96

3 Aulia Amalia 95

4 Nurul Khaeria 92

5 Nurul Qayyimah 91

6 Aisyah Nurul Hidayah 91

7 Nur Rezky Inayah 95

8 Nur syafitri. S 91

9 Ilma Hidayati Rahman 86

10 Miftahul Jannah Dwi H 91

11 Siti Almunawwarah 90

12 Nur Fadhilah 95

13 Alfiqi Dwiva Annisi 89

Page 74: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

62

14 St. Hasmirawati Basir 91

15 Ghina syukriah Rania 91

16 Khalifah Wini Mujaddidah 91

17 Khalidah Muhajirah 94

18 Amirah Fatin Thufaila 94

19 Viqi Zulfikar 88

20 Reski Alif Sulaiman 93

21 St. Fadilah 90

22 Muhammad Syarfanil R 90

23 Andi Muhammad Achsan 90

24 Putri Nur Fadillah 90

25 Nur Armayani 88

26 Arinie Tri Nurrahmi 87

27 Zahid Bushran 89

28 Naurah Nazhifah H 88

29 Imamul Khair Has 89

30 Nur Afiah 89

31 Nabila Mustafainna Kamil 89

32 Anilam Aurelia W 90

33 Andi Nurfadlhila l 88

34 Fakhihah Anugrah Prastica 88

35 Ainil Azra Mujahidah 65

36 Nurul Fitrah R 92

37 Junnah Putri Utami 90

38 Putik Nurul Arasy 90

39 Muh. Jundullah S.P 88

40 Nur Sahayana 88

No Nama Siswa Kelas

41 Iqtamar Muhammad XIB 81

42 Abd Malik Amirullah 83

43 Muh. Silmi Kaffah 85

44 Muh. Yusri Hamzah 59

45 Muh. Iqbal Karim 84

46 Ahmad baihaqi Dzulkarnain 90

47 Andi Muhammad Rizky 86

48 Nauval Akil Muhammad 60

49 Achmad Al Gifari 85

50 Muhammad Lutfhi 83

51 Yusril Hadi 85

52 Ahmad Fuad 88

53 Aspar Aric 90

Page 75: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

63

54 M. Hary Pratama Z 86

55 Muh. Ikhsan Amirullah 88

56 Andi Alif Chandra 84

57 Muh. Zaky Rizqullah 79

58 Haris Fadilah Rinato 79

59 Monamg Tandra B 88

60 Imam Setiawan. H 82

61 Dian Pratiwi Wahyuddin 84

62 Magfhirah 82

63 Afifah Zahirah 89

64 Siti. Adinda Dihar l 91

65 Salsabila Sabrina 89

66 Fitriyah 90

67 Yulihasti 83

68 Aprilia Indah Khaerunnisah 89

69 Nabila Ragaswari Rala 82

70 Nur Mutammimah 86

71 Indah Prihatinni Gunadi 86

72 Intan Permata sari 85

73 Nurul Sakinah Hijriah 85

74 Andi Dea Amanda N 83

75 Ainun Dwiyanti 85

76 Fabyola Larasati Masyita 91

77 Faathira Amalika Dewi N 92

78 Tasna Nada Zafirah 87

79 B. Rala Magfirah 89

80 Novy Nadianingrim 83

2. Pengaruh Kenakalan Remaja terhadap Aktivitas Belajar dalam Bidang

Studi IPA Biologi Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bima

Adapun Hipotesis yang diajukan, yaitu:

Ha: “terdapat pengaruh yang signifikan antara kenakalan remaja

terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA biologi siswa kelas XI

SMAN 3 Kota Bima”.

Page 76: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

64

Sebelum hipotesis alternatif diuji, maka terlebih dahulu diajukan hipotesis nol

sebagai berikut :

H0: “tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kenakalan remaja

terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA biologi siswa kelas XI

SMAN 3 Kota Bima”.

Membuat Ha dan H0 dalam bentuk statistik:

Ha : R ≠ 0

Ho : R = 0

Adapun langkah-langkah analisis Multyple Regression atau Regresi ganda

dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara dua variabel ini adalah

sebagai berikut:

a) Mentabulasi seluruh data baik data penilaian pengaruh kenakalan remaja

terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA biologi siswa kelas XI

SMAN 3 Kota Bima.

Tabel 6: Tabel Penolong Menghitung Angka Statistik

No X y Xy x2 y2

1 99 29 2871 9801 841

2 96 54 5184 9216 2916

3 95 58 5510 9025 3364

4 92 56 5152 8464 3136

5 91 45 4095 8281 2025

6 91 47 4277 8281 2209

7 95 57 5415 9025 3249

8 91 58 5278 8281 3364

9 86 60 5160 7396 3600

10 91 58 5278 8281 3364

Page 77: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

65

11 90 57 5130 8100 3249

12 95 48 4560 9025 2304

13 89 61 5429 7921 3721

14 91 53 4823 8281 2809

15 91 53 4823 8281 2809

16 91 58 5278 8281 3364

17 94 58 5452 8836 3364

18 94 56 5264 8836 3136

19 88 48 4224 7744 2304

20 93 52 4836 8649 2704

21 90 50 4500 8100 2500

22 90 48 4320 8100 2304

23 90 48 4320 8100 2304

24 90 56 5040 8100 3136

25 88 51 4488 7744 2601

26 87 58 5046 7569 3364

27 89 49 4361 7921 2401

28 88 53 4664 7744 2809

29 89 51 4539 7921 2601

30 89 61 5429 7921 3721

31 89 63 5607 7921 3969

32 90 53 4770 8100 2809

33 88 53 4664 7744 2809

34 88 54 4752 7744 2916

35 65 56 3640 4225 3136

36 92 58 5336 8464 3364

37 90 50 4500 8100 2500

38 90 41 3690 8100 1681

39 88 47 4136 7744 2209

40 88 61 5368 7744 3721

41 81 61 4941 6561 3721

42 83 52 4316 6889 2704

43 85 57 4845 7225 3249

44 59 58 3422 3481 3364

45 84 57 4788 7056 3249

46 90 57 5130 8100 3249

Page 78: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

66

47 86 48 4128 7396 2304

48 60 56 3360 3600 3136

49 85 47 3995 7225 2209

50 83 56 4648 6889 3136

51 85 60 5100 7225 3600

52 88 52 4576 7744 2704

53 90 58 5220 8100 3364

54 86 55 4730 7396 3025

55 88 52 4576 7744 2704

56 84 46 3864 7056 2116

57 79 44 3476 6241 1936

58 79 50 3950 6241 2500

59 88 59 5192 7744 3481

60 82 56 4592 6724 3136

61 84 61 5124 7056 3721

62 82 55 4510 6724 3025

63 89 49 4361 7921 2401

64 91 50 4550 8281 2500

65 89 47 4183 7921 2209

66 90 54 4860 8100 2916

67 83 53 4399 6889 2809

68 89 57 5073 7921 3249

69 82 59 4838 6724 3481

70 86 61 5246 7396 3721

71 86 57 4902 7396 3249

72 85 54 4590 7225 2916

73 85 54 4590 7225 2916

74 83 56 4648 6889 3136

75 85 57 4845 7225 3249

76 91 50 4550 8281 2500

77 92 53 4876 8464 2809

78 87 49 4263 7569 2401

79 89 53 4717 7921 2809

80 83 54 4482 6889 2916

Jumlah 6977 4291 374933 611765 232507

Page 79: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

67

Dari tabel kerja di atas, diperoleh sebagai berikut:

n= 80 ∑ = 6977 ∑ = 4291

∑ = 374933 ∑ = 611765 ∑

= 232507

Sebelum analisis Regresi Sederhana, terlebih dahulu di hitung nilai dan

.

=

=

= 87,21

=

=

= 53,64

Analisis Regresi Sederhana

∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑

Page 80: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

68

Jadi persamaan regresinya adalah Y’ = 91.13 + 1.66X

Persamaan regresi tersebut diartikan bahwa bila pengaruh kenakalan

remaja bertambah 1 satuan, maka nilai rata-rata tentang aktivitas belajar siswa

menururn menjadi 0,24%

Kesalahan baku regresinya adalah sebagai berikut:

√∑ ∑ ∑

Kesalahan baku penduga b adalah sebagai berikut:

Page 81: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

69

√∑ ∑

Selanjutnya dilakukan uji signifakan dengan menggunakan uji-t dengan

langkah-langkah berikut:

a) Menentukan formulasi hipotesis:

H0 : = 0

H1 : ≠ 0

b) Menentukan taraf nyata α dan nilai t tabel

Mencari ttabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan, α = 0,05 dan db = N – 1

= 5% = 0,05

db = 34 – 1

= 34 – 1 = 33

t0,95(33) = 1,697

Page 82: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

70

c) Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima jika -1,697 t0 1,697

H0 ditolak jika t0 > 1,697atau t0 < -1,697

d) Menentukan nilai uji statistik

e) Membuat Kesimpulan

Setelah diperoleh t0 = 1.714 dan t0 > ttabel (1.714 > 1,697) maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

Dari hasil penelitian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis

dalam penelitian ini diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan kenakalan

remaja terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi siswa kelas XI

SMAN 3 kota Bima.

B. Pembahasan

Berdasarkan Hasil analisis tabel menunjukkan bahwa tingkat kenakalan

remaja dalam bidang studi IPA Biologi siswa kelas XI SMA 3 Kota Bima

sebesar 87.21% sedangkan tingkat aktivitas belajar siswa kelas XI IPA Biologi

sebesar 53.64% dan hasil analisis regresi sederhana bagian b sebesar 1.66% dan

bagian a 91.13%.

Page 83: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

71

Jadi persamaan regresinya adalah Y’ = 91.13 + 1.66X

Persamaan regresi tersebut diartikan bahwa bila pengaruh kenakalan

remaja bertambah 1 satuan, maka nilai rata-rata tentang aktivitas belajar siswa

menururn menjadi 0,24%, kesalahan baku regresinya adalah %, kesalahan

baku penduga b 0 %, hasil uji signifakan dengan menggunakan uji-t 1,697%

dengan taraf signifikan, α = 0,05 dan db = N – 1 dengan kriteria pengujian Ha

diterima jika -1,697 t0 1,697, H0 ditolak jika t0 > 1,697atau t0 < -1,697, hasil

uji statistik sebesar %

Berdasarkan hasil analisis data dan diperoleh t0 = 1.714 dan t0 > ttabel

(1.714 > 1,697) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

Dari hasil penelitian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis

dalam penelitian ini diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan

kenakalan remaja terhadap aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi

siswa kelas XI SMAN 3 kota Bima.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa

merupakan salah satu penentu meningkatnya hasil belajar IPA Biologi,

terutama siswa yang berada dikelas XI SMAN 3 Kota Bima. Namun, dalam hal

ini kenakalan remaja sangatlah berpengaruh terhadap aktivitas belajar IPA

Biologi, yang menjadi pertanyaan kemudian kenapa hal itu sampai terjadi, itu

semua bisa saja diterjadi karna disebabkan lemahnya pendidikan Aqidah

Akhlak disetiap sekolah, pendidikan Aqidah Akhlak sangatlah penting bagi

Page 84: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

72

para siswa dan siswi yang beranjak memasuki usia remaja, tujuannya adalah

untuk membentengi kepribadian siswa – siswi itu sendiri, tapi kondisi lapangan

membuktikan bahwa Pendidikan Aqidah Akhlak tersebut hampir penah

tergeserkan oleh perubahan zaman.

1) Keterlaksanaanya dan hambatan dalam penelitian di SMA Negeri 3 Kota

Bima yaitu :

a. Keterlaksanaan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian bahwa keterlaksanan tentang

Pengaruh Kenakalan Remaja terhadap Aktivitas Belajar Dalam

Bidang Studi IPA Biologi Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bima jika

ditinjau referensi yang ada dapat dikatakan masih kurang, karena

adanya beberapa unit pertanyaan yang tidak sesuai dengan yang

dinginkan.

b. Hambatan-hambatan yang dialami pada saat melakukan

penelitian tentang Pengaruh Kenakalan Remaja terhadap

Aktivitas Belajar Dalam Bidang Studi IPA Biologi Siswa Kelas

XI SMAN 3 Kota Bima

Berdasarkan hasil angket dan wawancara, ada beberapa

hambatan yang dialami dalam pelaksanaan penelitian di SMA Negeri

3 kota Bima. Hambatan tersebut antara lain adalah tidak

keterbukaannya siswa terhadap tingkah lakunya, waktu untuk

melaksanaan penenelitian yang tidak cukup sehingga pada saat siswa

Page 85: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

73

direspon tidak terlalu maksimal dalam menjawab setiap poin

pertanyaan.

Hambatan lain yang dialami oleh siswa pada saat proses

belajar mengajar berlangsung yaitu seorang guru dalam menerapkan

materi pelajaran kurang berkopeten sehingga para siswa kurang

memahami betul-betul apa yang diajarkan oleh para guru-gurunya.

Dalam hal ini bahwa seorang guru sangat berperan penting dalam

proses belajar mengajar, serta untuk membantu para siswa dalam

menyelesaikan problematikan yang tengah dihadapinya. Untuk

penelitian selanjut harus ada peneliti yang meneliti tentang penerapan

model pembelajaran yang bisa mengatasi masalah tersebut dan

diharapkan ending dari penelitian tersebut dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa.

Page 86: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Tingkat kenakalan remaja yang ada di SMA 3 Kota Bima sangat

memprihatikan, seperti suka bolos dijam sekolah, merokok, keluar ruangan

tanpa seizin dari guru, suka berkelahi antara sesama serta mengendarai

kendaraan tanpa SIM, sehingga kesemuanya itu akan mempengaruhi aktivitas

belajar siswa dalam ruangan rata-rata memiliki katergori yang tinggi, dengan

nilai interval untuk kenakalan remaja 57-63 dan aktivitas belajar siswa tepat

pada interval 48-54.

2. Aktivitas belajar dalam bidang studi IPA Biologi siswa kelas Xi SMAN 3 Kota

Bima tergolong rendah diakibat tingkat kenakalan remaja siswa tersebu sangat

tinggi.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan kenakalan remaja terhadap aktivitas

belajar dalam bidang studi IPA Biologi siswa kelas XI SMAN 3 kota Bima

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas, maka peneliti memberikan saran kepada pendidik (guru) untuk :

Page 87: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

75

1. Pendiddik (guru) sebagai pengajar/pendidik diharapkan mampu menampilkan

keprihatinan yang lebih terhadap siswa sehingga mereka dapat

mengembangkan bakat serta kemampuan yang dimiliki dalam setiap aktivitas

faktor internal dan eksternal.

2. Guru sebagai pengajar/pendidik diharapkan secara profesional menampilkan

kualitas ilmunya dalam rangka mengembangkan bakat dan berinteraksi

dengan siswa dalam rangka mengembangkan semangat mereka yaitu berupa

faktor internal dan eksternal sehingga mereka dapat menjadi siswa-siswi yang

berkualitas.

3. Guru sebagai pengajar/pendidik diharapkan mampu menguasai strategi dan

metode pembelajaran sehingga dapat mengembangkan, memotivasi siswa

dalam mengembangkan potensi baik pada ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Page 88: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

76

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1999. Psikologi Sosial Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta.

Afzalur Rahman. 1992. Al-Qur’an sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan. Rineka Cipta:

Jakarta.

Davies, Ivor K. (penerjemah: sudarsono S., dkk.). 1987. Pengelolaan Belajar

RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Departemen Agama RI. 2002. Al-Qur’an dan Terjemahan. Darus Sunah: Jatinegara-

Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi belajar Edisi Kedua. Rineka Cipta: Jakarta.

Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. RajaGrafindo Persada:

Jakarta.

Jalaludin 2009. Psikologi Agama Edisi Revisi. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Jhon Smiith, K. (penerjemah: Agus Susanto, dkk.). 1993. Remaja dalam Pandangan

Modernisasi. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Kartini Kartono. 2010. Kenakalan Remaja. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

N.K., Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar Edisi Ketuju. Rineka Cipta:

Jakarta.

Osborn, Reuben 2005. Marxisme Dan Psikoanalisis. Alenia: Yogyakarta.

Pattola, Nurdin 2003. Laporan Penelitian Agama dan Kenakalan Remaja. UIN

Alauddin Makassar. Makassar.

Sambas, Maman Abdurrahman. 2009. Analsis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam

Penelitian. Pustaka Setian: Bandung.

Page 89: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

77

Sarwono, W.Sarlito. 2010. Pengantar Psikologi Umum Edisi Kedua. RajaGravindo

Persada: Jakarta.

Sarwonno, W.Sarlito. 2010. Psikologi Remaja Edivi Revisi. RajaGravindo Persada:

Jakarta.

Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan Untuk Fakultas Tarbiyah IKIP

SGPLB Serta Para Pendidik. Rineka Cipta: Jakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Pembelajaran serta Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Best Seller. Alfabeta: Bandung

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi

Revisi. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Suryabrata, Sumandi. 2004. Psikologi Pendidikan. RajaGravindo Persada: Jakarta.

Umar Tirtarahardja. 2008. Pengantar Pendidikan Edisi Resivi. PT. Rineka Cipta:

Jakarta.

Yazid bin Abdul Qadir Jawas. 2008. Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga. Pustaka At-

taqwa: Jawa Barat

Zuhairini, dkk. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Page 90: PENGARUH KENAKALAN REMAJA TERHADAP AKTIVITAS …repositori.uin-alauddin.ac.id/8281/1/ARDIYANSYAH.pdf · 2018. 3. 7. · SISWA KELAS XI SMAN 3 KOTA BIMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

RIWAYAT HIDUP

Ardiansyah, dilahirkan di Desa Simpasai pada hari senin

Tanggal 07 Desember 1987. Anak pertama dari empat

bersaudara hasil buah kasih sayang dari Sanuddin dan Hafsah.

Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan pada umur 6 tahun yaitu pada 25

Juni 1995 di Sekolah Dasar Negeri 1 desa simpasai dan tamat pada 19 juni 2001.

Pada 24 Oktober 2001 penulis memasuki jenjang pendidikan di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 5 Sape Kabupatan Bima NTB dan Tamat pada 30

Juni 2004. Pada 30 Desember 2004 penulis memasuki jenjang pendidikan di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lambu Kabupaten Bima dan tamat 16 Juni 2007.

Pada tahun 2007, penulis melanjutkan Studi S1 di UIN Alauddin Makassar pada

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Penulis menyelesaikan

Studinya pada fakultas yang sama pada tanggal 25 Mei 2012.

Selama menjadi mahasiswa, penulis tercatat sebagai Pengurus Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Biologi dan tercatat sebagai anggota Bakat

dan Minat pada periode 2010-2011, dan penulis masuk sebagai anggota SIMBIOSIS

UIN Alauddin Makassar pada tahun 2009-2010, pada tahun 2010-2011 penulis

menjadi KADIV Kesekretariatan, pada tahun 2011-2012 penulis terangkat menjadi

Anggota Dewan Kehormatan dan pada 2012-sekarang penulis terangkat menjadi

DEWAN PEMBINA SIMBIOSIS UIN Alauddin Makassar.