pengaruh kemampuan komunikasi guru ......vii abstrak rifayati, 2020: pengaruh kemampuan komunikasi...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU TERHADAP
MINAT BELAJAR MURID PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL SD NEGERI 1 LALOLE
KABUPATEN BUTON SELATAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Rifayati
Nim. 10540 11088 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rifayati
NIM : 10540 11088 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Pengaruh Kemampuan Komunikasi guru terhadap minat Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri I Lalole Kabupaten
Buton Selatan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim
Punguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuat oleh siappun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyatan ini tidak benar.
Makassar Oktober 2020
yang Membuat Pernyataan
Rifayati
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : RIFAYATI
NIM : 10540 11088 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul : Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru terhadap Minat
Belajar Murid pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai Skripsi saya, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi saya, saya akan selalu melakukan konsultasi
dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplatan dalam penyusunan Skripsi saya.
4. Apabila saya melanggar perjanjian, seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Oktober 2020
yang membuat perjanjian
RIFAYATI
vi
Motto
“Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, Hidupku, dan Matiku,
hanya untuk Allah, Tuhan Seluruh Alam. “ ( Q.S. Al-An’am : 162).
“ Ingatlah, Hanya Dengan Mengingat Allah Hati Menjadi
Tenang .” ( Q.S. Ar-Rad : 28).
“ Dan Tidaklah Aku Ciptakan Jin & Manusia, Melainkan
Supaya Mereka Beribadah Kepada-Ku.” ( Q.S. Adz-Dzariyat : 56).
Persembahan
Kupersembahkan Skripsi ini sebagai kado
terindah untuk Ayahanda La Difadan Ibundakuyang tercinta Wa Karimi
yang selalu memberi do’a restu dan mendukung saya dalam memperoleh
gelar sarjana.
serta seluruh keluarga dan teman-temanku tersayang yang
senantiasa mendoakan dan membantu atas segala keberhasilanku
vii
ABSTRAK
Rifayati, 2020: Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap
Minat belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan guru sekolah dasar
(PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dibimbing oleh Bapak H. Nurdin dan Bapak Rubianto.
Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru
Terhadap Minat belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata pelajaran
IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan. Jenis penelitian ex-post facto,
karena data yang diperoleh adalah hasil peristiwa yang sudah berlangsung.
Penelitian ini menggunakan penelitian ex-post facto dengan jenis penelitian
korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD Negeri 1
Laloledan sampel penelitian adalah murid IV SD Negeri 1 Lalole berjumlah 39.
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan angket yang terdiri
dari 15 pertanyaan dan 15 pernyataan. Menggunakan teknik purposive
sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata
pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan thitung>ttabel = 1,982 >
1,671 dengan taraf signifikan 0,05 sehingga pengujian menunjukkan tolak H0 dan
terima H1.
Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Guru, Minat Belajar, IPS
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah
AzzaWajalah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat
serta salam senantiasa terhatur kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam yang patut di jadikan contoh dan tauladan bagi seluru umat
manusia yang ada dipermukaan bumi.
Dalam skripsi ini penulis menyampaikan rasa syukur kepada Allah
AzzaWajalah atas segala rahmat, dan kemudahan sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan.
Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata
hasil dari jerih payah penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak.
Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda La Difa
dan Ibuku Wa Karimi yang tercinta yang memberikan do’a, support, perhatian,
kasih sayang, dan dukungan dalam membantu saya baik moral maupun material,
mulai ananda lahir hingga keperguruan tinggi, kepada Bapak Dr.H. Nurdin, M.Pd.
dosen pembimbing 1 dan Bapak Rubianto, S.Pd.M.Pd. dosen pembimbing 2
yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
menyusun skripsiini, Bapak Prof.Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd.M.Pd.Ph.D. Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak
Aliem Bahri, S.Pd.M.Pd. ketua prodiPGSD yang telah memberikan izin penelitian
dalam rangka penyusunan skripsiini, serta seluru keluarga yang turut memberikan
ix
dukungan dan motivasi selama kuliah, sahabat dan adik-adiku di Pondok
Mandalle yang selalu memberikan masukan dan dorongan serta semangat, rekan-
rekan mahasiswa PGSD angkatan 2016 yang saling mensuport, kepala sekola dan
guru-guru di sekolah SD Negeri 1 lalole Kabupaten Buton Selatan yang telah
memberikan izin penulis untuk meneliti di sekolah dan teman-temanku yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Akhir
kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat
menambah wawasan bagi penulis sendiri dan berguna bagi pembaca. Semoga
Allah Azza Wajalah senantiasa membimbing kita menuju jalan-Nya dan
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Aamiin.
Makassar, Oktober 2020
Rifayati
NIM : 105401108816
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
KARTU KONTRO …………………………………………………………….iv
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... v
SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ....... 7
A. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 7
1. Penelitian yang relavan ................................................................ 7
xi
2. Kemampuan dan Komunikasi ...................................................... 8
3. Komukasi dalam Pembelajaran ................................................... 12
4. Minat Belajar ............................................................................... 26
5. Pelajaran IPS di SD ..................................................................... 31
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 35
C. Hipotesis ............................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 38
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 38
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 39
C. Devinisi Operasional Variabel .......................................................... 40
D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 41
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 46
A. HASIL PENELITIAN ....................................................................... 46
B. PEMBAHASAN ............................................................................... 49
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 52
A. KESIMPULAN ................................................................................. 52
B. SARAN ............................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55
LAMPIRAN ....................................................................................................... 57
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ 7
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Populasi SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan .... 39
Tabel 4.1 KarateristikRespnden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 47
Tabel 4.6 Hasil Analisis Korelasi SPSS ........................................................... 49
Tabel Data Hasil Angket Komunikasi Guru Dengan Murid Kelas IV ............ 50
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................ 36
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kisi-kisi kemampuan komunikasi guru dengan siswa dan minat
belajar ............................................................................................................... 58
Lampiran II Daftar Pertanyaan Komunikasi antara Guru dengan Murid ......... 59
Lampiran III Angket Minat Belajar Murid ....................................................... 63
Lampiran IV Daftar Nama Murid Kelas IV SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Selatan ............................................................................................. 65
Lampiran V Data Hasil Angket Komunikasi Guru dengan Murid ................... 66
Lampiran VI Data Hasil Angket Minat Belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS 67
Lampiran VII Uji Hipotesis .............................................................................. 68
Lampiran VIII Rekapitulasi Nilai .................................................................... 70
Lampiran X Data Hasil Angket Komunikasi Guru dengan Murid ................... 72
Lampiran IX Data Hasil Angket Minat Belajar Murid ..................................... 73
Lampiran XI Hasil Analisis Uji t ...................................................................... 74
v
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rifayati
NIM : 10540 11088 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Pengaruh Kemampuan Komunikasi guru terhadap minat Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri I Lalole Kabupaten
Buton Selatan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim
Punguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuat oleh siappun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyatan ini tidak benar.
Makassar Oktober 2020
yang Membuat Pernyataan
Rifayati
vi
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : RIFAYATI
NIM : 10540 11088 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul : Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru terhadap Minat
Belajar Murid pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan
Dengan ini menyatakan bahwa :
5. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai Skripsi saya, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
6. Dalam penyusunan skripsi saya, saya akan selalu melakukan konsultasi
dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan Fakultas.
7. Saya tidak akan melakukan penciplatan dalam penyusunan Skripsi saya.
8. Apabila saya melanggar perjanjian, seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Oktober 2020
yang membuat perjanjian
RIFAYATI
vii
Motto
“Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, Hidupku, dan Matiku,
hanya untuk Allah, Tuhan Seluruh Alam. “ ( Q.S. Al-An’am : 162).
“ Ingatlah, Hanya Dengan Mengingat Allah Hati Menjadi
Tenang .” ( Q.S. Ar-Rad : 28).
“ Dan Tidaklah Aku Ciptakan Jin & Manusia, Melainkan
Supaya Mereka Beribadah Kepada-Ku.” ( Q.S. Adz-Dzariyat : 56).
Persembahan
Kupersembahkan Skripsi ini sebagai kado
terindah untuk Ayahanda La Difadan Ibundakuyang tercinta Wa Karimi
yang selalu memberi do’a restu dan mendukung saya dalam memperoleh
gelar sarjana.
serta seluruh keluarga dan teman-temanku tersayang yang
senantiasa mendoakan dan membantu atas segala keberhasilanku
viii
ABSTRAK
Rifayati, 2020: Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap
Minat belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan guru sekolah dasar
(PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Dibimbing oleh Bapak H. Nurdin dan Bapak Rubianto.
Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru
Terhadap Minat belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata pelajaran
IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan. Jenis penelitian ex-post facto,
karena data yang diperoleh adalah hasil peristiwa yang sudah berlangsung.
Penelitian ini menggunakan penelitian ex-post facto dengan jenis penelitian
korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD Negeri 1
Laloledan sampel penelitian adalah murid IV SD Negeri 1 Lalole berjumlah 39.
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan angket yang terdiri
dari 15 pertanyaan dan 15 pernyataan. Menggunakan teknik purposive
sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata
pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan thitung>ttabel = 1,982 >
1,671 dengan taraf signifikan 0,05 sehingga pengujian menunjukkan tolak H0 dan
terima H1.
Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Guru, Minat Belajar, IPS
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah
AzzaWajalah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat
serta salam senantiasa terhatur kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi Wasallam yang patut di jadikan contoh dan tauladan bagi seluru umat
manusia yang ada dipermukaan bumi.
Dalam skripsi ini penulis menyampaikan rasa syukur kepada Allah
AzzaWajalah atas segala rahmat, dan kemudahan sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan.
Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata
hasil dari jerih payah penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak.
Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda La Difa
dan Ibuku Wa Karimi yang tercinta yang memberikan do’a, support, perhatian,
kasih sayang, dan dukungan dalam membantu saya baik moral maupun material,
mulai ananda lahir hingga keperguruan tinggi, kepada Bapak Dr.H. Nurdin, M.Pd.
dosen pembimbing 1 dan Bapak Rubianto, S.Pd.M.Pd. dosen pembimbing 2
yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
menyusun skripsiini, Bapak Prof.Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd.M.Pd.Ph.D. Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak
Aliem Bahri, S.Pd.M.Pd. ketua prodiPGSD yang telah memberikan izin penelitian
dalam rangka penyusunan skripsiini, serta seluru keluarga yang turut memberikan
x
dukungan dan motivasi selama kuliah, sahabat dan adik-adiku di Pondok
Mandalle yang selalu memberikan masukan dan dorongan serta semangat, rekan-
rekan mahasiswa PGSD angkatan 2016 yang saling mensuport, kepala sekola dan
guru-guru di sekolah SD Negeri 1 lalole Kabupaten Buton Selatan yang telah
memberikan izin penulis untuk meneliti di sekolah dan teman-temanku yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Akhir
kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat
menambah wawasan bagi penulis sendiri dan berguna bagi pembaca. Semoga
Allah Azza Wajalah senantiasa membimbing kita menuju jalan-Nya dan
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Aamiin.
Makassar, Oktober 2020
Rifayati
NIM : 105401108816
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
KARTU KONTRO …………………………………………………………….iv
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... v
SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
E. Latar Belakang ................................................................................... 1
F. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
G. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
H. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ....... 7
D. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 7
6. Penelitian yang relavan ................................................................ 7
xi
7. Kemampuan dan Komunikasi ...................................................... 8
8. Komukasi dalam Pembelajaran ................................................... 12
9. Minat Belajar ............................................................................... 26
10. Pelajaran IPS di SD ..................................................................... 31
E. Kerangka Pikir .................................................................................. 35
F. Hipotesis ............................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 38
G. Jenis Penelitian .................................................................................. 38
H. Populasi dan Sampel ......................................................................... 39
I. Devinisi Operasional Variabel .......................................................... 40
J. Instrumen Penelitian.......................................................................... 41
K. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 41
L. Teknik Analisis Data ......................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 46
C. HASIL PENELITIAN ....................................................................... 46
D. PEMBAHASAN ............................................................................... 49
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 52
C. KESIMPULAN ................................................................................. 52
D. SARAN ............................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55
LAMPIRAN ....................................................................................................... 57
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ 7
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Populasi SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan .... 39
Tabel 4.1 KarateristikRespnden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 47
Tabel 4.6 Hasil Analisis Korelasi SPSS ........................................................... 49
Tabel Data Hasil Angket Komunikasi Guru Dengan Murid Kelas IV ............ 50
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................ 37
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kisi-kisi kemampuan komunikasi guru dengan siswa dan minat
belajar ............................................................................................................... 58
Lampiran II Daftar Pertanyaan Komunikasi antara Guru dengan Murid ......... 59
Lampiran III Angket Minat Belajar Murid ....................................................... 63
Lampiran IV Daftar Nama Murid Kelas IV SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Selatan ............................................................................................. 65
Lampiran V Data Hasil Angket Komunikasi Guru dengan Murid ................... 66
Lampiran VI Data Hasil Angket Minat Belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS 67
Lampiran VII Uji Hipotesis .............................................................................. 68
Lampiran VIII Rekapitulasi Nilai .................................................................... 70
Lampiran X Data Hasil Angket Komunikasi Guru dengan Murid ................... 72
Lampiran IX Data Hasil Angket Minat Belajar Murid ..................................... 73
Lampiran XI Hasil Analisis Uji t ...................................................................... 74
111
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial. Dengan demikian, manusia tidak akan
bisa hidup menyendiri. Jika hidup secara menyendiri ini sengaja ditempuh oleh
seseorang, akan sulit baginya untuk memperoleh kebahagiaan karena telah
menyalahi fitrah dalam kehidupannya.
Komunikasi dapat memenuhi kebutuhan emosional dan meningkatkan
kesehatan mental. Belajar makna cinta, kasih sayang, simpati, rasa hormat, rasa
bangga, bahkan iri hati dan kebencian. Melalui komunikasi dapat mengalami
berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkannya antara perasaan yang satu
dengan perasaan lainnya. Karena itu tidak mungkin dapat mengenal cinta bila
memperoleh informasi bahwa orang yang sehat secara jasmani dan rohani, dan
orang yang berharga, penegasan orang lain atas diri kita membuat merasa nyaman
dengan diri kita sendiri dan percaya diri.
Betapa pentingnya kemampuan dalam berkomunikasi ini. Apa lagi, bagi
anak didik dalam proses belajar mengajar, tentu akan sulit meraih keberhasilan
bila tidak biasa berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, hendaknya seorang
guru mempunyai keterampilan dalam membangun kemampuan anak didiknya
untuk berkomunikasi. Mengenai hal ini, seorang guru harus memperbaiki
kemampuannya dalam berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru
dapat membangun kemampuan berkomunikasi anak didiknya jika ia sendiri belum
1
2
mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi
Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang mempunyai peran
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Para penerus pemimpin bangsa ini mulai
dilahirkan disini. Melahirkan para calon-calon penerus pemimpin bangsa
bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, diperlukan suatu perjuangan dan
kapasitas seorang pendidik yang mumpuni. Kemampuan dalam menyampaikan
ilmu kepada peserta didik sangat diperlukan agar tercapainya keefektifan belajar.
Guru dalam hal ini dituntut harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Apa
jadinya jika seorang pendidik tidak memiliki komunikasi yang baik dengan para
peserta didiknya. Hal ini pastilah berdampak pada kepribadian murid. Apakah
murid yang dididik akan mempunyai kepribadian yang baik atau tidak tergantung
dengan kemampuan komunikasi guru yang dilakukan kepada peserta didik.
Guru dan murid merupakan dua komponen yang dapat dianalogikan
seperti teori simbiosis mutualisme yaitu peran yang saling menguntungkan satu
dengan yang lain. Jika salah satu komponen saja yang aktif tentunya tidak akan
menghasilkan dampak yang maksimal. Sebagai timbal balik kemampuan
komunikasi yang baik dari guru, murid sebagai peserta didik hendaknya juga
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik kepada guru. Interaksi
komunikatif seperti inilah yang akan mendatangkan kenyamanan murid dalam
belajar dan guru dalam mengajar sehingga mendatangkan dampak positif salah
satunya menambah minat murid untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Guru yang efektif bukan hanya mengetahui pokok
3
permasalahan murid, tetapi juga dapat mengkomunikasikan pengetahuan yang
dimilikinya kepada murid. Keberhasilan proses belajar mengajar sangat
ditentukan oleh faktor guru.
Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada murid melalui
interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya.
Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi Ilmu Pendidikan Sosial (IPS)
sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan
muridnya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang
disampaikan guru.
Dalam mencapai interaksi belajar mengajar perlu adanya komunikasi yang
jelas antara guru (komunikator) dengan murid (komunikan). Sehingga terpadu dua
kegiatan yang berdaya guna dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan
dimana murid dapat sukses dalam tugas belajarnya, begitu pula guru dapat
berhasil mengajar dan mendidik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam
mencapai materi khususnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam
proses kegiatan belajar mengajar pada dasarnya komunikasi merupakan salah satu
faktor utama yang turut serta dalam penentuan pencapaian tujuan pendidikan, atau
kata lain dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan sarana atau media dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan.
Kemampuan komunikasi interpersonal menjadi sangat penting untuk dapat
dipahami dan dikuasai oleh mereka yang mempunyai profesi yang berhubungan
dengan orang lain, misalnya seorang pendidik. Apa jadinya jika seorang pendidik
tidak mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Pastilah jalinan komunikasi
4
dengan peserta didik menjadi tidak baik pula sehingga berdampak pada
terhambatnya pengiriman pesan atau informasi yang disampaikan kepada peserta
didik.
Guru biasa menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan murid dalam
proses belajar mengajar khususnya materi IPS karena pelajaran IPS lebih
menekankan pada kemampuan membaca, menghafal dan menyampaikan materi
yang diperoleh pada saat diskusi atau penjelasan oleh guru mata pelajan IPS
tersebut. Kemampuan guru dalam mengolah komunikasi pelajaran IPS dapat
membangun suasana belajar yang menyenangkan. Suasana belajar yang
menyenangkan berdampak pada kondisi psikologi murid. Murid lebih bisa
berkonsentrasi dan aktif dalam proses belajar mengajar di kelas ketika secara
psikologi dia merasa nyaman dan senang. Berarti seorang guru memang harus
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan dalam hal ini kemampuan
komunikasi perlu dimiliki oleh seorang guru karena ini adalah faktor utama yang
berdampak pada keaktifan dan minat murid dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan pada tanggal 12 Agustus 2020 bahwa komunikasi guru
dalam mengajar dan pengelolaan kelas belum maksimal terutama dalam hal
berinteraksi dengan murid di dalam kelas. Hal ini dapat membuat proses belajar
mengajar di dalam kelas menjadi kurang efektif dan efisien karena guru yang
jarang melakukan komunikasi dengan muridnya akan atau bisa mengalami
kegagalan dalam proses belajar mengajar. Seorang guru yang sering kali
5
berkomunikasi dengan muridnya atau anak didiknya dalam proses belajar
mengajar akan meningkatkan minat belajar murid karena komunikasi guru sangat
berpengaruh terhadap meningkatkan minat belajar murid.
Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh kemampuan komunikasi guru
terhadap minat belajar murid pada mata pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu
Apakah ada pengaruh kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid
pada mata pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan?.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata pelajaran
IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan mempunyai manfaat diantara
lain :
1. Kegunaan teoritis
a) Sebagai wahana penambah pengetahuan dan pengalaman dalam
bidang pendidikan.
6
b) Khasanah bacaan sekaligus sebagai bahan kajian bagi penelitian
selanjutnya
2. Kegunaan praktis
a) Bagi peneliti, memberikan masukan sebagai bekal untuk menjadi
tenaga pengajar
b) Bagi guru, memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki pola
komunikasinya dalam proses pembelajaran untuk menarik perhatian
atau minat belajar murid.
c) Bagi murid, diharapkan murid senantiasa meningkatkan keinginannya
dan kefokusannya dalam belajar.
117
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Menurut hasil penelitian Ulfan Putra Nur (2016) dengan judul” Hubungan
kemampuan berkomunikasi guru dengan murid terhadap prestasi belajar murid
kelas V SD Negeri Panaikang 1 Kecamatan Panakukang Kota
Makassar”.Terdapat hubungan antara kemampuan berkomunikasi guru dengan
murid terhadap prestasi belajar murid kelas V SD Negeri Panaikang 1 Kecamatan
Panakukang Kota Makassar.
Persamaan penelitian yang dilakukan Ulfan Putra Nur (2016) dengan
peneliti adalah sama sama menggunakan teknik korelasi untuk menguji hubungan
antar variabel. Adapun perbedaannya terletak pada hubungan yang diteliti,
penelitian Ulfan Putra Nur (2016)bertujuan untuk menguji hubungan kemampuan
berkomunikasi guru dengan murid terhadap prestasi belajar murid kelas V SD
Negeri Panaikang 1 Kecamatan Panakukang Kota Makassar. Sementara,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi guru terhadap
minat belajar murid pada mata pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten
Buton Selatan.
7
8
Menurut hasil penelitian Kamsir (2017) dengan judul “Efektivitas
kemampuan guru berkomunikasi terhadap motivasi belajar murid SD Inpres
Bangkala II Kota Makassar”.
Persamaan penelitian yang dilakukan Kamsir (2017) dengan peneliti
adalah sama sama menggunakan teknik korelasi untuk menguji hubungan antar
variabel. Adapun perbedaannya terletak pada hubungan yang diteliti, penelitian
Kamsir (2017) bertujuan untuk menguji hubungan efektivitas kemampuan guru
berkomunikasi terhadap motivasi belajar murid SD Inpres Bangkala II Kota
Makassar.Sementara, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
komunikasi guru terhadap minat belajar muridpada mata pelajaran IPS SD Negeri
1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
2. Kemampuan dan Komunikasi
a. Kemampun
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti sanggup. Kata
kemampuan dalam bahasa Indonesia kontemporer adalah kesanggupan, kekuatan,
kekuasaan, dan kebolehan untuk melakukan sesuatu. (Peter Salim dan Yen Salim,
Kamus Bahasa Indonesia Konteporer, Jakarta: Modern Englsh Press,h. 923.)
Menurut Purwanto (2017:154) Kemampuan merupakan wewenang yang
dimiliki seseorang untuk memangku jabatan tertentu.Dapat dikatakan bahwa
kemampuan merupakan wewenang, kekuasaan seseorang yang sesuai dengan
profesinya atau jabatannya untuk dapat dilaksanakan, menentukan dan
mengarahkan sesuai dengan tujuan tertentu.Dalam hal ini kemampuan lebih
dititikberatkan kepada kemampuan guru dalam melaksanakan intraksi belajar
9
mengajar.Sedangkan R.M. Guion dalam Uno (2011:78) mendefinisikan
kemampuan sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan
mengindikasikan cara-cara berprilaku atau berpikir, dalam segala situasi dan
berlangsung terus dalam periode waktu yang lama.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan merupakan
suatu kesanggupan atau kecakapan yang dimiliki seseorang dalam menjalankan
tugas atau jabatan yang mana jabatan tersebut diperoleh melalui usaha. Adapun
istilah kemampuan yang dimaksud dalam judul penelitian ini yaitu suatu
kecakapan, kesanggupan atau keterampilan komunikasi guru dalam pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa.
Pembagian kemampuan mengajar menurut Sardiman (2011: 164)
menyatakan bahwa “kemampuan guru dapat dibagi dalam sepuluh bidang, yakni:
1) Menguasai bahan.
2) Mengelola program belajar – mengajar.
3) Mengelola kelas.
4) Menguasai landasan - landasan kependidikan.
5) Mengelola intraksi belajar – mengajar.
6) Mengunakan media / sumber.
7) Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran.
8) Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
9) Mengenal dan menyelenggarakan admistrasi sekolah.
10) Memahami prinsip - prinsip dan menafsirkan hasil penelitian
pendidikanguna keperluan pengajarnya.
10
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah
merumuskan empat jenis kemampuan guru sebagaimana tercantum dalam
Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yaitu :
1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta
didik.
2) Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian
3) Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat
4) Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam.
Keempat kompetensi guru yang ditetapkan dalam Undang-undang tersebut
secara teoritis dapat dipisahkan satu sama lain, akan tetapi secara praktis tidak
dapat dipisahkan. Diantara empat jenis kompetensi tersebut saling menjalin secara
terpadu dalam diri guru. Guru yang terampil mengajar tentu harus pula memiliki
pribadi yang baik dan mampu melakukan social adjustment dalam masyarakat
yang dimana keempat kompetensi tersebut terpadu dalam karakteristik tingkah
laku guru.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan
guru merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan
seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan,
berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
11
b. Komunikasi
Komunikasi adalah transaksi, proses, simbolik yang menghendaki orang-
orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar manusia
melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain,
serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu’ (Cangara. H:2014:21) dan
menurut Suprapto. T. (2006:5) mengatakan komunikasi adalah usaha membuat
penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama
terhadap pesan tertentu dan juga menurut Effendy(2000:5) mengatakan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan social.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Manusia berkomunikasi
untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat
ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Pada umumnya komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan
berkomunikasi melakukan sesuatu hubungan, karena manusia adalah makhluk
sosial tidak dapat hidup sendiri-sendiri melaikan satu sama lain saling
membutuhkan. Hubungan individu yang satu dengan yang lainnya dapat
dilakukan dengan berkomunikasi, dengan komunikasi, manusia mencoba
mengekspresikan keinginannya. Sebenarnya hakikat komunikasi adalah usaha
12
membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman)
yang sama terhadap pesan tertentu.
Melalui pengertian komunikasi tampak adanya sejumlah komponen atau
unsur yang dicakup, yang merupakan terjadinya komunikasi. Komponen -
komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Komunikator (orang yang menyampaikan pesan atau informasi)
2) Pesan (informasi yang akan disampaikan oleh komunikator kepadakomunikan)
3) Media (saluran yang akan dipilih untuk menyampaikan pesan)
4) Komunikan (orang yang menerima pesan)
5) Efek (dampak yang terjadi akibat adanya pesan yang telah disampaikan,
dampak bisa positif atau diterima, dan bisa pula negatif atau ditolak)
Komunikasi dipahami sebagai proses informasi yang membuat orang
lainbertambah pengetahuannya sehingga dapat mengubah perilaku dalam cakupan
yang luas. Sebab dengan informasi yang dikirim dan dipahami maka sasaran
komunikasi adalah memberdayakan orang lain melalui komunikasi yang terjadi.
3. Komunikasi dalam Pembelajaran
Untuk mencapai interaksi belajar mengajar sudah barang tentu adanya
komunikasi yang jelas antara guru (pengajar) dengan siswa (pelajar) sehingga
terpadunya dua kegiatan yakni kegiatan mengajar (usaha guru) dengan kegiatan
belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai pengajaran. Sering kita
jumpai kegagalan pengajaran disebabkan lemahnya sistem komunikasi, untuk
itulah guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses
belajar mengajar.
13
Dalam hal ini hanya guru yang berperan aktif mengajar, sedangkan murid
bersifat pasif. Pengajaran pada dasarnya merupakan suatu proses terjadinya
interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk
kegiatan, yakni kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru
Komunikasi pembelajaran menurut Farid M. (2002: 103) komunikasi
Pembelajaran adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
Umumnya, komunikasi dilakukan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh orang lain.
Dalam proses pembelajaran, tentungan terdapat factor - factor yang
mempengaruhi minat belaj siswa, hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh
Khairuddin (2007: 121-122) bahwa Faktor yang mempengaruhi kelancaran
seseorang dalam berkomunikasi 1) Faktor pengetahuan, makin luas pengetahuan
yang dimiliki seseorang, semakin banyak pembendaharaan kata yang dimiliki
sehingga mempermudah berkomunikasi dengan lancar. 2) Faktor pengalaman,
makin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang menyebabkan terbiasa untuk
menghadapi sesuatu. 3) Faktor intelegensi, orang yang intelegensinya rendah
biasanya kurang lancar dalam berbicara karena kurang memiliki pembendaharaan
kata dan bahasa yang baik. 4) Faktor kepribadian, orang yang mempunyai sifat
pemalu dan kurang bergaul, biasanya kurang lancar berbicara dibandingkan
dengan orang yang pandai bergaul.
14
Dalam komunikasi pembelajaran guru tidak hanya mengajar melainkan
membelajarkan peserta didik agar mau belajar. Tugas guru dalam proses
pembelajaran, di samping menyampaikan informasi, ia juga bertugas
mendiagnosis kesulitan belajar murid, menyeleksi materi ajar, mensupervisi
kegiatan belajar, menstimulasi kegiatan belajar murid, memberikan bimbingan
belajar, mengembangkan dan menggunakan strategi dan metode yang diajarkan
oleh guru terutama dalam meningkatkan minat belajar siswa.
Guru sebagai peran utama dalam menggali minat belajar siswa, maka guru
memulai pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran untuk
memotivasi anak didik supaya terlibat sejak dari awal mendengarkan,
memperhatikan, dan memahami apa yang dijelaskan guru. Kemudian kadangkala
guru juga bertanya kepada murid, lalu murid berkomunikasi dengan guru dengan
mendengar dan bertanya kepada gurunya. Bahkan lebih dari itu, dapat
berlangsung komunikasi timbal balik, jika guru menjelaskan maka murid
mendengarkan dan bertanya, begitu pula ketika murid mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru maka dapat pula diiringi dengan bertanya, baik pertanyaan
biasa maupun pertanyaan yang memerlukan pemecahan masalah-masalah empiris
yang dihadapi anak didik dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi guru dalam pembelajaran tentunya memiliki peran dalam
meningkatkan minat belaja siswa dan dapat dikatan sebagaia guru yang sukse jika
mampu meningkatkan minat belajar siswa, maka guru yang sukses adalah seorang
yang mampu berkomunikasi, memotivasi, mendiagnisis, dan mengelola kelas.
Oleh karena itu, para guru harus menyadari pengaruh proses komunikasi,
15
memotivasi dan keterampilan mengelola atas sumber pelajaran. Rangsangan dari
lingkungan sipelajar mempengaruhi receptornya dan memasuki sistem syaraf
melalui suatu sensory register. Struktur inilah yang bertanggungjawab atas
persepsi awal terhadap objek-objek dan pristiwa-pristiwa sehingga sipelajar
melihat, mendengar atau mengindra.Informasi itu di “kodekan” (dijadikan kode)
dalam sensory regester, yakni informasi itu dirubah bentuknya menjadi bentuk
terpola yang merupakan wakil rangsangan aslinya. Informasi itu tetap dalam
bentuk ini dalam waktu yang sangat singkat.
Bahasa yang digunakan dan proses berpikir yang sedang dilakukan
seorang guru sangat berkaitan erat dengan kejelasannya dalam berkomunikasi
dengan murid-muridnya. Komunikasi yang jelas dalam sebuah pembelajaran
adalah salah satu syarat pembelajaran dapat berlangsung efektif. Tidak dapat
dipungkiri komunikasi yang bagus membuat semuanya menjadi bagus, balutan
komunikasi membuat semuanya menjadi dapat diterima, orang akhirnya
memahami sekaligus memaklumi. Factor komunikasi juga memberikan respon
yang sangat positif bagi perkembangan proses belajar mengajar, karena melalui
pola komunikasi yang baik akan mengarah pada bentuk komunikasi yang baik dan
menciptakan suatu komunikasi yang efektif bagi komunikator dan komunikan.
Ada beberapa komponen dalam komunikasi pembelajaran yang efektif,
yaitu:
1) Penggunaan terminologi yang tepat.
2) Persentase yang terarah dan runtut.
3) Sinyal transisi atau perpindahan topik bahasan.
16
4) Tekanan pada bagian-bagian penting pembelajaran.
5) Kesesuaian antara tingkah laku komunikasi verbal dengan tingkah
lakukomunikasi nonverbal.
Jika sejak diniketerampilan komunikasi dibangun, maka tahap berikutnya
akan mempermudah sebuah maksud tersampaikan. Seharusnya hal ini
diaplikasikan didunia pendidikan, tutur kata yang halus, akan melunakkan sebuah
mentalitas yang kurang bagus.
Berikut ini ada beberapa prinsip komunikasi yang sangat penting dalam
hubungannya meningkatkan minat belajar murid, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) Menjaga konsentrasi murid, murid menjadi efektif dalam menjalani materi.
2) Guru melibatkan murid secara aktif dalam belajar, murid merasa memilikidan
tumbuh minat belajarnya.
3) Guru menerangkan materi dengan sudut pandang yang unik, murid terpacu
rasa ingin tahunya.
4) Guru menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga murid menyenangi
materi dan memiliki kepuasan pribadi dalam berkreasi.
5) Guru mengaitkan materi dengan fenomena yang pernah bahkan sering dilihat
anak, dalam hal ini anak belajar berfikir mengingatkan satu hal dengan hal
yang lain.
6) Guru menerangkan materi dengan menggunakan eksperimen, anak terpacurasa
ingin tahunya dan belajar mengamati terjadinya suatu fenomena.
17
7) Guru menggunakan ekspresi mimik dan gerak, anak didik dapat menghayati
pekerjaannya.
8) Guru menciptakan suasana bersemangat dalam belajar agar anak didik
menjadi termotivasi.
9) Guru melibatkan diri dalam kegiatan murid, sehingga murid termotivasi dalam
berkreasi guru memberikan kesempatan anak untuk bertanya dan memberi
tanggapan, anak belajar mengungkapkan apa yang dipikirkan dan
mengungkapkan gagasan secara lebih terstruktur.
10) Guru memberikan penghargaan (reward) yang bervariasi, anak menjadi
termotifasi untuk menghasilkan karya terbaik.
Kegiatan belajar mengajar ditinjau dari prosesnya, dapat dikatakan sebagai
aktivitas komunikasi. Dalam proses tersebut melibatkan komponen-komponen
komunikasi, yaitu guru sebagai komunikator dan peserta didik sebagai
komunikan, pesan atau materi pengajaran, saluran yang digunakan (bisa saluran
interpersonal atau saluran lainnya), serta adanya efek/reaksi, yaitu perubahan
tingkah laku peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar tidak akan terlepas dengan interaksi. Agar
tujuan belajar tercapai maka dalam interaksi tersebut harus didukung dengan
komunikasi yang efektif. Pendidik dapat menggunakan komunikasi dalam
beberapa bentuk meliputi:
1). Penyampaian informasi lisan; Interaksi belajar mengajar berintikan
penyampaian informasi yang berupa pengetahuan terutama dari guru
kepada siswa. Informasi disampaikan oleh guru dalam bentuk ceramah
18
terhadap kelas atau kelompok.
2). Penyampaian informasi secara tertulis; Para guru kemungkinan juga
berkomunikasi dengan siswanya secara tertulis berupa penyampaian bahan tertulis
baik tulisannya sendiri atau karya orang lain supaya dibaca dan dipelajari oleh
siswa.
3). Komunikasi melalui media elektronika; Perkembangan teknologi dewasa ini
telah memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan. Kegiatan belajar
mengajar sudah mulai memanfaatkan media elektronika. Media elektronika yang
sering digunakan adalah kaset audio, kaset video, film, televisi, komputer, LCD
dan masih banyak yang lainnya.
4). Komunikasi dalam aktivitas kelompok; Dalam aktivitas kelompok,
kemungkinan mengadakan komunikasi ini lebih kaya dibandingkan dengan
penyampaian informasi baik lisan maupun tertulis. Baik antara guru dengan
siswa atau antara siswa dengan siswa bahkan antara siswa dengan manusia diluar
sekolah dapat terjadi komunikasi dalam berbagai kegiatan kelompok, seperti
diskusi kelompok, belajar kelompok, simulasi, permainan, penelitian, pemecahan
masalah (Sukmadinata,2005).
Menurut Sudjana (2013: 31) terdapat tiga pola komunikasi yang dapat
digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis dalam suatu proses
pembelajaran, yaitu:
1) Komunikasi Satu Arah
a) Pengertian Komunikasi Satu Arah
19
Komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Dalam komunikasi ini
guru berperan sebagai pemberi aksi dan peserta didik sebagai penerima aksi guru
aktif peserta didik pasif. Pola interaksi jenis satu arah ini kebanyakan didominasi
oleh metode ceramah saja, sehingga guru, merupakan agen yang menyampaikan
sejumlah pengetahuan kepada subyek belajar. Oleh karena itu, figur guru yang
tampak adalah sumber semua ilmu pengetahuan, sedangkan subyek didik tidak tau
apa-apa.
Dalam belajar dan pembelajaran yang bernuansa komunikasi satu arah,
penyampaian pesan atau informasi atau gagasan berlangsung hanya satu arah dari
guru ke murid. Dalam iklim komunikasi seperti ini guru mendikte dan murid pasif
menerima pelajaran dari guru. Murid tidak diberi kesempatan untuk
menyampaikan gagasannya. Guru juga tidak berusaha mengajukan pertanyaan
untuk dijawab oleh murid. Hasilnya akan tercipta suasana belajar dan
pembelajaran yang berrnuansa “teacher centered” atau berpusat kepada guru
sebagai obyek belajar dan pembelajaran. Dengan gaya komunikasi ini, guru juga
tidak akan memperoleh masukan atau gambaran tentang tingkat pemahaman
murid dalam mata pelajaran yang diampunya. Dampak yang lebih negatif adalah
bahwa keterbatasan guru sakan membatasi proses dan tingkat keberhasilan belajar
murid. Metode ceramah sangat kental dengan suasana komunikasi satu arah
(Abdorrahman, 2010:12).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi satu arah merupakan
komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak
20
komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk
memberikan respon atau tanggapan.
a) Kelebihan dan Kelemahan Komunikasi Satu Arah
Keuntungan komunikasi satu arah:
1) Lebih cepat dan efisien,
2) Dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada komunikator,
karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan
respons atau tanggapan terhadap hal-hal yng disampaikan oleh
komunikator,
3) Dapat membawa wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikasi
tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan
kelemahan komunikator.
Kelemahan komunikasi satu arah:
1) Tidak memberikan kepuasan kepada komunikan, karena komunikan tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan.
2) Memberikan kesan otoriter.
3) Dapat menimbulkan kesalah pahaman dan ketidak jelasan,sehingga
muncul prasangka yang tidak baik.
2) Komunikasi Dua Arah
1. Pengertian Komunikasi Dua Arah
21
Komunikasi dua arah atau komunikasi sebagai interaksi. Pandangan
komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan proses sebab-
akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Pada komunikasi ini guru dan
peserta didik dapat berperan sama, yaitu pemberi aksi dan penerima aksi.
Keduanya dapat saling memberi dan saling menerima. Komunikasi ini lebih baik
dari pada yang satu arah, sebab kegiatan guru dan kegiatan peserta didik relatif
sama (Mulyana, 2013:72).
Menurut Wiryanto (2011:36)mengatakan bahwa untuk meningkatkan
efektifitas komunikasi dua arah perlu diperhatikan faktor-faktor berikut ini:
a) Keterbukaan (Openess). Keterbukaan adalah kesediaan membuka diri,
mereaksikepada orang lain, merasakan pikiran dan perasaan orang lain.
b) Empati (Empathy). Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan
dan pikiran orang lain (merasakan apa yang dirasakan orang lain).
c) Dukungan (Supportiveness). Dukungan adalah kesediaan secara spontan
untuk menciptakan suasana yang mendukung.
d) Sikap positif (Positiveness). Sikap positif adalah menyatakan sikap positif
terhadap orang lain
e) Kesetaraan (Equality). Kesetaraan yaitu mengakui bahwa kedua belah pihak
mempunyai kepentingan yang sama sehingga pertukaran komunikasi secara
seimbang.
2. Kelebihan dan Kelemahan Komunikasi Dua Arah
Keuntungan dari komunikasi dua arah:
22
a) Adanya dialog antara komunikator dengan komunikan, sehingga menimbulkan
kepuasan diantara kedua belah pihak.
b) Informasi yang diterima menjadi lebih jelas, lebih akuratdan lebih tepat, karena
dapat diperoleh langsung penjelasanya.
c) Memunculkan rasa kekeluargaan, kekerabatan, dan iklimdemokratis.
d) Menghindari kesalah pahaman
Kelemahan komunikasi dua arah.
a) Informasi yang disampaikan lebih lambat, sehingga kurang efisien.
b) Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat.
c) Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang,
sehingga suasana kerja bisa menjadi kurang kondusif.
d) Memberi kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada
relevansinya dengan masalah yang sebenarnya ( Mulyana, 2013:132).
3. Komunikasi Multi Arah
a) Pengertian Komunikasi Multi Arah
Komunikasi multi arah atau Komunikasi sebagai transaksi, yakni
komunikasi yang tidak hanya melibakan interaksi dinamis antara guru dan peserta
didik tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara peserta didik yang satu
dengan peserta didik lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini
mengarah kepada proses pembelajaran yang mengembangkan kegiatan peserta
didik yang optimal, sehingga menumbuhkan peserta didik belajar aktif.
Dalam model komunikasi ini, dapat terjadi dua hubungan antara murid
dengan murid yaitu kolaborasi dan kooperasi. Kolaborasi adalah berbagi (sharing)
23
pengalaman dan gagasan diantara sesama murid dengan kemampuan yang setara
untuk mencapai keberhasilan bersama. Kooperasi adalah kerjasama antar murid
yang berbeda tingkat kemapuannya dengan murid yang memiliki kemampuan
lebih baik menularkan kepada murid yang memiliki kemampuan lebih rendah.
1) Kelebihan dan Kelemahan Komunikasi Multi Arah
Keuntungan dan kelemahan komunikasi multi arah hampir sama dengan
komunikasi dua arah, yang membedakannya adalah dalam komunikasi dua
arah,komunikator dan komunikannya hanya dua orang, tetapi dalam komunikasi
multi arah, komunikator dan komunikanya lebih dari dua orang.
Penerapan dari ketiga pola di atas dalam proses pembelajaran
dimanifestasikan dalam bentuk metode yang digunakan guru ketika mengadakan
hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Metode yang digunakan guru memiliki perananyang sangat penting dalam
menciptakan iklim pembelajaran yang suportif dan kondusif.
a) Desain Komunikasi dalam Pembelajaran
Pembelajaran sebagai proses komunikasi dilakukan secara sengaja dan
terencana, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar pesan
pembelajaran yang ingin ditransformasikan dapat tersampaikan dengan baik,
Gaffur (2012:14) menyarankan kepada guru perlu mendesain pesan pembelajaran
yang akan diterapkannya dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Kesiapan dan motivasi; Kesiapan disini mencakup kesiapan mental dan fisik.
Untuk mengetahui kesiapan murid dalam menerima belajar dapat dilakukan
24
dengan tes diagnostik atau tes prerequisite. Motivasi terdiri dari motivasi
internal dan eksternal, yang dapat ditumbuhkan dengan pemberian
penghargaan, hukuman, serta deskripsi mengenai keuntungan dan kerugian
dari pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Alat Penarik Perhatian. Pada dasarnya perhatian/konsentrasi manusia adalah
jalang, sering berubah-ubah dan berpindah-pindah (tidak focus). Sehingga
dalam mendesain pesan belajar, guru harus pandai-pandai membuat daya
tarik, untuk mengendalikan perhatian murid pada saat belajar. Pengendali
perhatian yang dimaksud dapat berupa: warna, efek musik,
pergerakan/perubahan, humor, kejutan, ilustrasi verbal dan visual, serta
sesuatu yang aneh.
3) Partisipasi Aktif Murid; Guru harus berusaha membuat peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran. Untuk menumbuhkan keaktifan murid harus
dimunculkan rangsangan-rangsangan, dapat berupa: tanya jawab, praktik dan
latihan, drill, membuat ringkasan, kritik dan komentar, serta pemberian
proyek (tugas).
4) Pengulangan ; Agar peserta didik dapat menerima dan memahami pelajaran
dengan baik, maka penyampaian pelajaran sebaiknya dilakukan berulang kali.
Pengulangan dapat berupa : pengulangan dengan metode dan media yang
sama, pengulangan dengan metode dan media yang berbeda, preview,
overview, atau penggunaan isyarat.
5) Umpan Balik ; Dalam proses pembelajaran, sebagaimana yang terjadi pada
komunikasi, adanya feedback merupakan hal yang penting. Umpan balik
25
yang tepat dari guru dapat menjadi pemicu semangat bagi murid. Umpan
balik yang diberikan dapat berupa : informasi kemajuan belajar murid,
penguatan terhadap jawaban benar, meluruskan jawaban yang keliru,
memberi komentar terhadap pekerjaan murid, dan dapat pula memberi
umpan balik yang menyeluruh terhadap performansi murid.
b) Komunikasi efektif dalam Pembelajaran
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah
antara komunikator dan komunikan. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu
dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu:
1) Kejelasan; Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus
menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga
mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
2) Ketepatan; Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang
benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.
3) Konteks; Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah
bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan
dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
4) Alur; Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur
atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat
tanggap
5) Budaya; Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus
menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam
26
penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan
kesalahan persepsi.
4. Hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui dalam proses belajar
mengajar
a) Verbalistik, dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui katakata atau
secara lisan. Di sini yang aktif hanya guru, sedangkan murid lebih banyak
bersifat pasif, dan komunikasi bersifat satu arah.
b) Perhatian yang bercabang, yaitu perhatian murid yang tidak terpusat pada
informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang perhatian lain.
c) Tidak ada tanggapan, yaitu murid-murid tidak merespon secara aktif apa yang
disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk sikap yang diperlukan.
d) Kurang perhatian, disebabkan prosedur dan metode pengajaran kurang
bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton menyebabkan
kebosanan murid.
e) Sikap pasif anak didik, yaitu tidak bergairahnya siswa dalam mengikuti
pelajaran disebabkan kesalahan memilih tehnik komunikasi. (Asnawi dan
Usman, 2002:6)
27
4. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Kita ketahui bahwa minat belajar sangat menentukan keberhasilan siswa selama
duduk dibanguku sekolah, sukan dengan mata pelajar atau gurunya tergantung
minat siswa tersebut, maka definisi minat belajar sebagaimana dalam kamus besar
bahasa Indonesia, minat adalah “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,
gairah, keinginan”.(Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2005:12-15),
sedangkan menurut John Fiske (2012: 110-115) yang dimaksud dengan minat
(interest) menurut psikologi adalah “suatu kecenderungan untuk selalu
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini terkait
dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu
terjadi karena sikap senang terhadap sesuatu”.Serta Djaali (2007:121) mengatakan
bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri. Sedangkan Menurut Slameto (2010 : 57) minat
itu dapat di timbulkan dengan cara sebagai berikut :
a) Membangkitkan suatu kebutuhan misalnya, kebutuhan menghargai
keindahan, untuk mendapatkan penghargaan dan sebagainya.
b) Menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang lampau.
c) Memberikan kesempatan mendapatkan hasil yang baik atau mengetahui
sukses yang diperoleh individu itu sebab akan memberikan rasa puas.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah kemauan
yang muncul dari diri seseorang dengan perasaan suka, senang dan kecenderungan
28
hati yang tingga untuk memilikinya. Oleh karena itu, minat belajar muncul
ditentukan oleh lingkungan kelas termasuk komunikasi guru dalam pembelajaran,
jika guru mampu berkomunikasi dengan siswa di dalam kelas d engan baik, maka
siswa akan menjadi senang dengannya, sehingga akan muncul minat belajar
terhadap suatu materi yang telah disukai tersebut.
b) Fungsi Minat dalam Belajar
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang
dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius
dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang murid
memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.
Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak
sebagaimana yang ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut:
1) Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. Sebagai contoh anak yang
berminat pada olah raga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang
berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-
citanya menjadi dokter.
2) Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat. Minat anak untuk menguasai
pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya
meskipun suasana sedang hujan.
3) Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas. Minat seseorang meskipun
diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang
lain mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena
berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas
29
minat mereka. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering
terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.
Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat murid maka
murid tersebut tidak akan belajar dengan sebaik -baiknya,sebab tidak ada daya
tarik baginya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar murid adalah sebagai
berikut:
1) Motivasi dan cita-cita. Adanya cita-cita didukung oleh motivasi yang kuat
dalam diri seseorang, maka akan dapat membesarkan minat orang tersebut
terhadap suatu obyek
2) Sikap. Sikap murid dalam menerima pembelajaran juga sangat mempengaruhi
minat belajar murid.
3) Keluarga. Keadaan keluarga terutama keadaan sosial ekonomi dan pendidikan
keluarga dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap obyek tersebut.
4) Fasilitas. Ketersediaannya fasilitas sangat mendukung tumbuh kembangnya
minat seseorang terhadap sesuatu yang diinginkan.
5) Teman pergaulan. Kehadiran teman dapat berdampak baik atau buruk bagi
minat seseorang tergantung bagaimana seseorang tersebut menanggapi
pergaulannya.
6) Metode Pembelajaran. Metode dan gaya mengajar guru juga memberi
pengaruh terhadap minat murid dalam belajar. Oleh karena itu hendaknya
30
guru dapat menggunakan metode pembelajaran sebagaimana mestinya agar
dapat meningkatkan minat dan perhatian murid dalam belajar. Karena
penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar murid.
Dan Crow dalam Purwanto (2010:263-264) berpendapat ada tiga faktor
yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
a. Dorongan dari dalam diri individu, dorongan ingin tahu atau rasa ingin
tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu,
melakukan penelitian dan lain-lain.
b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan aktifitas tertentu. Misalnya minat untuk belajar atau menuntut
iilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapatkan penghargaan dari
masyarakat, biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup luas
mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.
c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan
perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap
aktifitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat
terhadap hal tersebut. Heri Purwanto, Pengantar Perilaku Manusia Untuk
Keperawatan,
c. Indikator Minat Belajar
Minat belajar dapat diukur melalui 4 indikator sebagaimana yang
disebutkan oleh (Slameto, 2010:33) yaitu ketertarikan untuk belajar, perhatian
31
dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan. Ketertarikan untuk belajar
diartikan apabila seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan
memiliki perasaan ketertarikan terhadap pelajaran tersebut. Ia akan rajin belajar
dan terus memahami semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut, ia
akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam
dirinya. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap
pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain
dari pada itu. Jadi murid akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan
pikirannya terfokus dengan apa yang ia pelajari. Motivasi merupakan suatu usaha
atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar
dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan
dalam situasi interaksi belajar. Pengetahuan diartikan bahwa jika seseorang yang
berminat terhadap suatu pelajaran maka akan mempunyai pengetahuan yang luas
tentang pelajaran tersebut serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan
sehari-hari.
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki
beberapa unsur sebagai berikut: 1) Perhatian, 2) Kesenangan, 3) Ketertarikan.
Selain itu Djamarah juga mengungkapkan bahwa minat dapat diekspresikan anak
didik melalui:
a) Pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya.
b) Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan.
c) Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya
tanpa menghiraukan yang lain (fokus).
32
Kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut, menyatakan minat belajar
murid dapat dilihat dari perhatian yang lebih besar dalam melakukan aktifitas
yang mereka senangi dan ikut terlibat atau berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
5. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
a. Pengertian Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran
ditingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik
dengan istilah studi sosial atau “social studies” dalam kurikulum persekolahan di
negara lain, khususnya seperti Amerika Serikat dan beberapa perguruan tinggi di
Indonesia. Menurut Nursid bahwa studi sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial
tidakada bedanya. IPS diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan
tinggi artinya sama dengan studi sosial diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai
ke perguruan tinggi. Hakekatnya sama-sama mempelajari bidang kehidupan
manusia di masyarakat, mempelajari gejala dan masalah sosial yang menjadi
bagian dari kehidupan tersebut. Berbeda dengan ilmu sosial merupakan bidang-
bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari manusia
sebagai anggota masyarakat.
Wallerstein (Supardi, 2011: 174) berpendapat Ilmu sosial meliputi
sosiologi, antropologi, goegrafi, ekonomi, sejarah, psikologi, hukum, ilmu politik.
Achmad Sanusi berpendapat bahwa bidang-bidang keilmuan tersebut lebih
bersifat akademis yang dipelajari di perguruan tinggi.
33
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia merupakan nama mata
pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah. Mata Pelajaran IPS merupakan
sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan
Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Ciri khas IPS sebagai mata
pelajaran pada jenjang pendidikan dasar adalah sifat terpadu dari sejumlah mata
pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik
sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan
lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik.
Menurut Sapriya (2012:43) khusus IPS Sekolah Dasar (SD), materi
pelajaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi sejarah dan materi pengetahuan
sosial. Materi pengetahuan sosial meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi,
dan politik atau pemerintahan sedangkan cakupan materi sejarah meliputi sejarah
lokal dan sejarah nasional. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan
murid dan keterampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupannya serta
meningkatkan rasa nasionalisme dari peristiwa masa lalu hingga masa sekarang
agar para murid memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air. Menurut
Martorella (Etin Solihatin 2013:14) pembelajaran Pendidikan IPS lebih
menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep. Dalam
pembelajaran IPS murid diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah
konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan
keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian
Pendidikan IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikannya.
34
Berdasarkan beberapa pendapat di atas pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
di Sekolah Dasar merupakan perpaduan yang utuh antara beberapa cabang ilmu
social yang lebih banyak mengkaji berbagai masalah-masalah dan fenomena
sosial yang ada di masyarakat disamping hubungan manusia dengan lingkungan
fisiknya untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
b. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Tujuan dasar dalam mempelajari IPS adalah untuk mendidik dan memberi
bekal kemampuan dasar kepada murid untuk mengembangkan diri sesuai dengan
bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi murid
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Etin Solihatin 2010:
15).
Menurut Gunawan (2013: 48) mengemukakan bahwa pembelajaran IPS
bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan
kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial yang pada
gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab,
sedangkan ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu
sosial.
Berdasarkan tujuan pembelajaran IPS di atas diharapkan melalui IPS,
murid diharapkan menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan kepedulian sosial, pemahaman tentang perkembangan
masyarakat sejak masa lalu hingga masa kini sehingga murid memiliki kebanggan
sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air serta negara.
35
c. Ruang Lingkup IPS di Sekolah Dasar
Ruang lingkup IPS di Sekolah Dasar berdasarkan pada Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006. Menurut Permendiknas tersebut, ruang lingkup dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu (1) Manusia, tempat dan
lingkunganya, (2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan, (3) Sistem sosial dan
budaya, (4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Pada penelitian ini materi IPS
yang diajarkan termasuk kedalam ruang lingkup yang ke empat yaitu perilaku
ekonomi dan kesejahteraan.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia
yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan
cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi,
budaya, dan kejiwaannya, memanfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan
bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya
dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.
B. Kerangka Pikir
Kerangka berfikir adalah fenomena atau variabel yang akan diteliti atau
digali yang dipaparkan dalam bentuk skema atau matrik. Dalam penelitian yang
berjudul “Pengaruh kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar
muridpada mata pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton
Selatan”.Terdapat dua variabel yaitu kemampuan komunikasi guru sebagai
variabel X dan Minat Belajar sebagai variabel Y. Komunikasi yang dimaksudkan
disini adalah Pola komunikasi satu arah, dua arah dan multi/multi arah.
36
Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran dari
perpaduan yang utuh antara beberapa cabang ilmu sosial yang lebih banyak
mengkaji berbagai masalah-masalah dan fenomena sosial yang ada di masyarakat
disamping hubungan manusia dengan lingkungan fisiknya. Materi yang diajarkan
dalam pelajaran IPS cukup banyak dan kompleks sehingga memerlukan
pemahaman yang tinggi untuk mempelajari materi yang disampaikan.
Dalam pembelajaran IPS ini, banyak pula materi yang berisikan teori-teori
tanpa praktek dan kebanyakan murid bosan dengan mendengar gaya komunikasi
yang itu-itu saja. Jadi, komunikasi yang baik sangat dibutuhkan dalam hal ini,
sebab untuk melatih keaktifan murid dalam menanggapi permasalahan yang
dibahas, berani menyampaikan pendapatnya, mampu bertukar pikiran dengan
teman yang lain dan terjadi hubungan erat dan harmonis antara guru dengan murid
atau murid.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mempunyai anggapan dasar
bahwa kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran
IPS sebab untuk melatih keaktifan murid dalam menanggapi permasalahan yang
dibahas, berani menyampaikan pendapatnya, mampu bertukar pikiran dengan
teman yang lain, terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dengan
peserta didik serta minat belajar yang tinggi dapat muncul dari diri murid masing-
masing. Peneliti membuat gambar dan kerangka berfikirnya, agar mudah
dipahami, yaitu sebagai berikut:
37
Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Minat Belajar Murid Pada Mata
Pelajaran IPS
Gambar 2.1 Bagan Kerangka pikir
Keterangan :
X : Komunikasi Guru
𝑋1: Komunikasi Satu Arah ( Variabel bebas = independen )
𝑋2: Komunikasi Dua Arah ( Variabel bebas = independen )
𝑋3: Komunikasi Multi Arah ( Variabel bebas = independen )
Y : Minat Belajar ( Variabel terikat = dependen )
C. Hipotesis
Berdasarkan dari penjelasan dan uraian pada tinjauan pustaka dan
kerangka pikir di atas, maka yang menjadi hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah ada pengaruh komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata
pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
Komunikasi
satu arah(𝑋1)
Komunikasi
dua arah(𝑋2)
Komunikasi Guru
(X)
Minat Belajar
(Y)
Komunikasih
Multi arah(𝑋3)
1138
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dari rumusan masalah dan hipotesis yang telah ditentukan dalam judul
“Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Minat Belajar Murid Pada
Mata Pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan” mengambil
jenis penelitian ex-post facto, karena data yang diperoleh adalah hasil peristiwa
yang sudah berlangsung. Penelitian ini menggunakan penelitian ex-post facto
dengan jenis penelitian korelasional.
Jenis penelitian korelasional dipilih karena disesuaikan dengan tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan variabel
kontrol, dilanjutkan menghitung (varians) pengaruh variabel bebas kemampuan
komunikasi guru terhadap variabel terikat minat belajar murid. Kedua variabel
tersebut dianggap memiliki hubungan asimetris. Hubungan asimetris adalah
hubungan dimana mendiskripsikan bagaimana suatu variabel dapat mempengaruhi
variabel yang lain (hubunganstimulus-respon).
38
39
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD
Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1KeadaanPopulasi SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan
NO Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P
1. 1 24 25 49
2. II 23 25 48
3. III 16 21 37
4. IV 15 24 39
5. V 30 26 56
6. VI 34 17 51
Jumlah 158 143 301
(Sumber: SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan
1. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Purpovise Sampling. Purpovise
Sampling adalah salah satu teknik pengambilan sample dengan pertimbangan
khusus supaya data dari hasil peneliti yang dilakukan menjadi lebih representative
40
(Sugiyono, 2017:45). Sehingga yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah
murid kelas IV SD Negeri 1 Lalole dengan jumlah 39 murid.
C. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
1. Komunikasi Guru
Komunikasi guru adalah proses interaksi atau penyampaian pesan dari
seorang guru kepada murid. Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi
atau keterangan dari guru sebagai sumber pesan. Pesan tersebut diubah dalam
bentuk sandi-sandi atau lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar
dan sebagainya. Pesan diterima oleh murid melalui indera (mata dan telinga)
untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan
dipahami oleh murid. Guru selain sebagai fasilitator pembelajaran, juga perlu
menjadi seorang pendengar yang baik. Mau mendengar dengan seksama setiap
harapan, keinginan, atau keluhan murid-muridnya. Setidaknya, setelah murid
mencurahkan unek-uneknya, mereka lebih merasa dihargai oleh gurunya.
2. Minat Belajar
Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Jdi Minat
belajar adalah kecenderungan hati pada sesuatu, keinginan untuk mengikuti
kegiatan belajar yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong
41
murid untuk menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam
mengikuti belajar yang berlangsung.
D. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati/ variable penelitian. Dalam bidang
pendidikan instrument penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk
menguji validitas dan reabilitasnya. Jumlah instrument penelitian tergantung
jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.
Dalam penelitian ini, instrument yang disiapkan adalah instrument angket
dan dokumentasi. Dari kedua instrument tersebut, yang dijadikan instrument
utama adalah instrument angket, sedangkan instrument lainnya merupakan
pelengkap untuk memperkuat dan mendukung data yang diperoleh dari angket.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan melalui
teknik-teknik sebagai berikut :
1. Angket atau Kuisioner
Angket/kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017:142).
Adapun jenis-jenis angket dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Angket tertutup adalah bila pertanyaan disertai pilihan jawaban yang telah
ditentukan oleh peneliti.
42
b) Angket terbuka adalah bila diberi kebebasan kepada responden untuk
menjawab pertanyaan.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yakni
tiap-tiap item tersedia alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih.
Adapun alternatif jawaban yang disediakan mempunyai kriteria sebagai berikut:
a) Selalu dilakukan, skor 4
b) Sering dilakukan, skor 3
c) Kadang dilakukan, skor 2
d) Tidak pernah dilakukan, skor 1
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data yang ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data
yang relevan dengan penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan
untuk memperkuat data penelitian, yang dimana berupa data murid dan
gambar/foto yang menggambarkan kegiatan penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
43
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun maupun orang lain (Sugiyono,
2017:147).
1. Analisis Akhir( Analisis Hipotesis)
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel
dapat digeneralisasi. Teknik analisis akhir (Penguji hipotesis digunakan beberapa
teknik analisis yaitu analisis regresi linear sederhana, analisis korelasi sederhana,
koefesien determinasi) dengan bantuan SPSS. Hal ini digunakan agarpeneliti
dapat menggambarkan hubungan antara komunikasi guru dengan minat belajar
murid pada mata pelajaran IPS. Uji hipotesi dapat ditulis analisis statistikannya
yaitu
H0 : r ≠ 0
H1 : r = 0
H0>H1 : Tolak H0 ; Terdapat pengaruh
H0<H1 : Terima H0 ; Tidak terdapat pengaruh
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh
perubahan nilai variabel independen bila nilai variabel independen dimanipulasi
atau diubah-ubah dinaik turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk
membuat keputusan apakah naik dan turunnya variabel independen dapat
dilakukan untuk peningkatan variabel independen atau tidak. Persamaan regresi
dirumuskan sebagai berikut.
44
Rumus korelasi berdasarkan person produk moment menurut Sugiyono
(2017:183) yaitu sebagai berikut.
Rxy= NXY − (X )(Y )
keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Nilai variabel X (Komunikasi guru)
Y = nilai variabel Y (minat belajar murid)
X²= nilai variabel X yang dikuadratkan
Y²= nilai variabel Y yang dikuadratkan
N = jumlah sampel yang menjadi obyek peneliti.
Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r yaitu tidak lebih dari
harga (- 1 ≤ 𝑟 ≤ +1). Apabila nilai r = -1 korelasinya negatif sempurna; r = 0
artinya tidak ada korelasi; r = 1 korelasinya sangat kuat.
3. Koefesien Determinasi
Koefesien Determinasi adalah kuadrat dari koefesien korelasi yang
dikalikan dengan 100%. Koefesien Determinasi digunakan untuk menyatakan
besar kecilnya sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen.
R= r² x100%
Keterangan:
R = nilai koofisien diterminan
r = nilai koofisien korelasi
[NX2− (X)2][NY2− (Y)2]
45
4. Menguji signifikansi
Pengujian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hubungan antara variable
x dan variable Y. Pengujian ini menggunakan uji signifikansi dengan rumus (Uji-
t)
thitung= 𝑟√𝑛−2
√1− 𝑟2
keterangan:
thitung = Nilai t
r = Nilai koofisien korelasi
n = Jumlah sampel
1146
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian “Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Minat
Belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton
Selatan” ini dilakukan mulai tanggal 24 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 29
Agustus 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan jenis jenis penelitian ex-post facto, karena data yang diperoleh
adalah hasil peristiwa yang sudah berlangsung. Penelitian ini menggunakan
penelitian ex-post facto dengan jenis penelitian korelasional. Sampel dalam
penelitian ini yaitu seluruh murid kelas IV SD Negeri 1 Lalole dengan jumlah 39
murid. Berdasarkan hasil analisis statistika dengan uji t diperoleh yaitu thitung lebih
besar dari ttabel sehingga tolak H0 dan terima H1 artinya penelitian ini terdapat
pengaruh kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata
pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
Seluruh populasi penelitian ini berjumlah 301 murid, selanjutnya
dilakukan penelitian dengan memberikan angket / kuesioner untuk mengetahui
Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Minat Belajar Murid Pada
Mata Pelajan IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan
46
47
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 15 38,46
Perempuan 24 61,54
Total 39 100
(Sumber: SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan)
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa jumlah responden
berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki memiliki 15 frekuensi, perempuan 24
frekuensi sehingga total responden berdasarkan jenis kelamin ada 39 dengan
persentaselaki-laki 38,46 dan perempuan 61,54 sehingga total persentase
adalah100%.
2. HasilAngket
Berdasarkan sampel penelitian ini yang berjumlah 39 murid, selanjutnya
dilakukan penelitian dengan memberikan angket / kuesioner untuk mengetahui
pengaruh kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada mata
pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
Angket ini diberikan kepada seluruh murid kelas IV yang berjumlah 39
murid. Data dari angket ini digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi
guru dengan murid dan minat belajar murid. Daftar hasil angket komunikasi guru
dengan murid dapat dilihat lampiran tabel 4.2 dan 4.3 halaman 67 – 68.
46
48
TABEL
HASIL ANALISIS KOLERASI SPSS
Correlations
Komunikasi
guru dengan
murid
Minat belajar
murid
Komunikasi guru dengan
murid
Pearson Correlation 1 .310
Sig. (2-tailed) .000
N 39 39
Minat belajar murid Pearson Correlation .310 1
Sig. (2-tailed) .000
N 39 39
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.6 di atas hasil analisis korelasi sederhana r didapat kolerasi
antara komunikasi guru dengan murid dan minat belajar muridr= 0,310. Hal ini
menunjukan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara komunikasi guru dengan
murid dan minat belajar murid. Sedangkan arah hubungan positif karena nilai r
positif berarti semakin kurang komunikasi guru maka semakin kurang minat
belajar murid.
49
d. Uji Signifikansi Koefesien Korelasi Sederhana (r)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .310a .096 .072 5.049
a. Predictors: (Constant), komunikasi guru dengan murid
Daritabel 4.7 di atas menjelaskan besarnya nilai kolerasi/pengaruh regresi
yaitu sebesar r = 0,310 dan dijelaskan besarnya pengaruh variable bebas terhadap
variable terikat yang disebut koefesien determinasi yang merupakan hasil dari
penguadratan R dari ouput tersebut diperoleh nilai sebesar r = 0,310.
2. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian
yang dilaksanakan mulai senin 24 - 29 Agustus 2020. Hasil yang dimaksud yaitu
kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang terkumpul dan analisis data yang
telah dilakukan. Sampel dari penelitian ini murid kelas IV ada 39 murid yang
dimana proses penentuan sampel menggunakan teknik purpovise sampling. Model
pengumpulan data menggunakan angket atau questioner yang terdiri dari 15
pertanyaan dan 15 pernyataan yang berhubungan dengan kemampuan komunikasi
guru dan minat belajar murid pada mata pelajaran IPS. Nilai rata-rata untuk
kempuan komunikasi guru dengan murid 51,74 dan nilai rata-rata minat belajar
murid 45,92.
50
Berdasarkan hasil analisis uji statistika data hasil penelitian, diperoleh
bahwa thitung> ttabel = 1,982 > 1,671 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
berpengaruh kemampuan kominikasi guru terhadap minat belajar murid. Dan
persentase 62% pengaruh positif (pengaruh dalam) dan 38% pengaruh negatif
(pengaruh luar). Dari table SPSS.25 diperoleh nilai rhitung= 0,310. Sementara itu,
untuk rtabeldengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh rtabel= 0,316.
Nilai signifikansi t untuk variabel kemampuan komunikasi guru terhadap
minat belajar murid pada mata pelajaran IPS adalah thitung = 1,982 dengan taraf
signifikan 𝛼 = 0,05 dengan ttabel = 1,671, sehingga dalam pengujian ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh
positif yang signifikan antara kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar
murid pada mata pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pengaruh kemampuan
komunikasi guru dengan murid dan komunikasi murid dengan murid (tiga arah),
merupakan variabel yang mempengaruhi minat belajar murid pada mata pelajaran
IPS, sehingga semakin intensif komunikasi guru dengan murid, dan komunikasi
murid dengan murid dalam proses belajar mengajar, maka semakin baik pula
minat belajar murid. Sebaliknya, semakin buruk atau rendah komunikasi guru
dengan murid, dan komunikasi murid dengan murid dalam proses belajar
mengajar, maka semakin rendah pula minat belajar murid SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan. Hal tersebut karena pada dasarnya minat belajar murid
itu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal saja melainkan faktor eksternal
yang salah satunya adalah komunikasi yang baik antara guru dengan murid dan
51
komunikasi murid dengan murid.
Komunikasi yang baik antara guru dengan murid dan murid dengan murid
merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru. Karena faktor
utama yang berdampak pada keaktifan murid dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Komunikasi yang terjalin secara baik dan saling menerima umpan
balik, maka kelas akan terasa hidup. Peserta didik juga akan berperanaktif
mengikuti pembelajaran. Komunikasi yang dapat berlangsung secara aktif dan
melibatkan murid dalam pembelajaran akan dapat meningkatkan aktifitas peserta
didik serta meningkatkan minat murid untuk belajar.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat belajar murid sangat
bergantung juga pada komunikasi guru dalam berinteraksi dengan murid, baik
berinteraksi di luar jam pelajaran terlebih lagi berinteraksi atau komunikasi di
dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsun. Karena dari hasil penelitian
didapatkan bahwa komunikasi guru dengan murid dapat mempengaruhi minat
belajar murid yang dilihat dalam uji statistika berupa uji t yang menunjukkan
bahwa thitung lebih besar dari ttabel . komunikasi positif dapat meningkatkan
aktifitas peserta didik dan meningkatkan minat belajar murid, maka sebagai guru
sangat perlu untuk menjaga komunikas yang baik dengan murid, karena guru
merupakan teladan terbaik bagi murid-murid disekolah maupun dilingkungan
sosisal, lebih khusus lagi kepada murid- siswi tingkat SD yang membutuhkan
komunikati yang baik antaranya dengan guru selaku pendidik.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil uji hipotesis mengenai “Pengaruh
Kemampuan Komunikasi GuruTerhadap Minat Belajar Murid Pada Mata
Pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan” dengan populasi
penelitian seluruh murid sekolah Dasar Negeri I Lalole dengan jumlah 301 murid
dan sampel penelitian adalah kelas IV yang berjumlah 39 murid, dan mengacu
pada rumusan masalah pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid
pada mata pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan yang
ditunjukkan dari hasil analisi statistika uji t dengan hasil adalah thitung>ttabel = 1,982
>1,671 dengan taraf signifikan 0,05. Dengan demikian, pengujian menunjukkan
tolak H0 dan terima H1. Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar Murid pada
mata pelajaran IPS SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan, sehingga hal
tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Dan taraf pengaruh dalam
persentase adalah 62% pengaruh positif dalam peningkatan minat belajar murid
dalam kominikasi guru pada murid dan 38% pengaruh negatif yang
mempengaruhi minat belajar murid SD Negeri I Lalole, dengan nilai regresi r =
0,310.
52
53
B. Saran
Adapun yang menjadi saran pada penelitian ini untuk teman-teman
mahasiwa, yaitu sebagai berikut:
1. Saran untuk pendidik, berdasarkan hasil penelitian pembahasan pada BAB IV,
nilai thitung> ttabel = 1,982 > 1,671. Penelitian ini menunjukan bahwa
kemampuan komunikasi guru cukup membantuh terhadap peningkatan minat
belajar murid. Jadi seorang pendidik sebaiknya dalam proses belajar mengajar
selain memberikan pengetahuan tentang materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
pendidik juga harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan
peserta didikagar dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik. Dengan
minat belajar yang tinggi maka murid akan dapat memperoleh hasil belajar
yang baik.
2. Bagi murid, disarankan agar murid selalu meningkatkan minat belajar,
terutama minat dalam dirinya, dengan demikian murid dapat meningkatkan
hasil belajar dan dapat dengan mudah mencapai tujuan belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3. Bagi sekolah, disarankan pihak sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar yang dapat meningkatkan minat belajar murid, sehingga
murid dapat dengan senang hati dan memiliki keinginan untuk sungguh-
sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Bagi Peneliti Lain, Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai studi
perbandingan bagi penelitian lain yang relevan dengan pembahasan tentang
54
pengaruh kemampuan komunikasi guru terhadap minat belajar murid pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
55
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman, G. 2010. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Humahiro
Asnawi dan Usman B. 2002.Media Pembelajaran.Jakarta: Ciputat Press.
Cangara, H. 2014.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Effendy. 2000. Dinamika Komunikasi. PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Farid Mashudi, 2012. Psikologi Konseling. Jogjakarta: IRCoSoD.
Gaffur, A. 2012. Desain Pembelajaran Konsep, Model, Dan Aplikasinya Dalam
Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.
Gunawan, R. 2013. Pendidikan IPS Filosofi. Bandung: Alfabeta.
Heri Purwanto. 2010.Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan.Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
John Fiske. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Mulyana, D. 2013. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Purwanto. 2017. Psikologi pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT
Gramedia.
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Grafindo.
Sapriya. 2011. Pendidikan IPS Dan Konsep Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses
Pendidikan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Suprapto, T. 2006. Pengantar Tori Komunikasi. PT. Agromedia Pustaka,
Yogyakarta.
Slameto.2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana. 2013. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
56
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian. Bandung :Alfa Beta.
Sumanto, W. 2015.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Penyusun kamus Pusat.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai
pustaka.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Widjaya, H.A.W. 2011.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta Rineka.
Wiryanto, 2014, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Grasindo.
Uno, H.B. 2011.Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif.Jakarta: Bumi Aksara.
57
LAMPIRAN - LAMPIRAN
58
KISI-KISI KOMUNIKASI
No Indikator Butir
soal
Jumlah
soal
1 Hubungan yang baik antar guru dengan murid 1 1
2 Guru berperan sebagai pembimbing dan pendamping
2,3, 2
3 Menggunakan pertanyaan yang mendorong
penalaran tingkat
Tinggi
4,5, 2
4 Mampu memfasilitasiberbagai
pertanyaan dan komentarmurid
6,7, 2
5 Guru mampu memecahkan konflik dan
bentuk-bentuk masalah pribadi lainnya
yang Mungkinmuncul
8,9, 2
6 Terampil dalam berbagai teknik interaksi guna mencegah kebosanan
10,11,
2
7 Mendorong murid untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
12,13,
2
8 Guru selalu memotivasi murid
untuk semangat dalam belajar melalui
berbagai macam cara
14,15.
2
Jumlah 15
KISI-KISI MINAT BELAJAR
No Indikato
r
Butir soal Jumla
h
Soal 1 Kesukaan
1,2,3, 3
2 Ketertarikan
4,5,6, 3
3 Perhatian 7,8,9, 3
4 Keterlibatan 10,11,12, 3
5 Meningkatkan Minat 13,14,15. 3
Jumlah 15
59
Nomor Angket:
DAFTAR ANGKET
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas pribadi anda dibawah ini sesuai dengan keadaan anda.
2. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c dan d yang tersedia didepan anda.
3. Jawaban harus benar-benar sesuai dengan kenyataan yang anda alami.
IDENTITAS
Nama :
Kelas :
No. Absen :
60
DAFTAR PERTANYAAN
KOMUNIKASI ANTARA GURU DENGAN MURID
1. Bagaimana hubungan anda dengan guru anda?
a. Sangat akrab
b. Cukup erat
c. Biasa-biasa saja
d. Tidak akrab
2. Apakah guru anda, dalam setiap pembelajaran di kelas selalu mendampingi
dalam suasana belajar anda?
a. Selalu mendampingi
b. sering mendampingi
c. kadang-kadang mendampingi
d. Tidak pernah mendampingi
3. Jika guru anda tidak masuk kelas untuk mengajar karena suatu sebab, apa
yang dilakukan oleh guru anda?
a. Selalu diberikan tugas untuk mencatat
b. Diberikan tugas saja dan tidak disuruh mencatat
c. Kadang-kadang memberi tugas
d. Tidak pernah diberikan tugas dan tidak disuruh mencatat
4. Apakah guru anda dalam setiap pembelajaran selalu membimbing anda saat
anda tidak bisa?
a. Selalu membimbing
b. Sering dibimbing
c. Kadang-kadang membimbing
d. Tidak pernah membimbing
5. Jika anda mengalami jalan buntu dalam melaksanakan tugas belajar, apa yang
dilakukan oleh guru anda?
a. Memberikan jalan keluar yang baik
b. Kadang-kadang memberikan jalan keluar
c. Hanya memberikan pendapat saja untuk memberikan jalan keluarnya
d. Tidak pernah memberikan jalan keluar
6. Usaha apa yang anda lakukan dalam rangka memberi bantuan terhadap
pemecahan masalah yang dilontarkan oleh guru terhadap suatu masalah
tertentu yang harus dipecahkan di dalam kelas ?
61
a. Memberi beberapa pendapat yang berkaitan dengan masalah dari berbagai
sumber
b. Memberi pendapat berdasarkan pendapat sendiri
c. Memberi pendapat berdasarkan pendapat teman
d. Mendengarkan saja pendapat teman
7. Setelah guru anda selesai memberikan materi pelajaran, apakah anda diberi
kesempatan untuk bertanya ?
a. Selalu diberi kesempatan bertanya
b. sering diberi kesempatan bertanya
c. Kadang-kadang diberi kesempatan bertanya
d. Tidak pernah diberi kesempatan bertanya
8. Bagaimana sikap guru anda jika anda tidak mempunyai buku pelajaran ?
a. Disuruh membeli
b. Meminjami untuk difotocopy
c. Disuruh meminjam teman
d. Diam saja
9. Kalau ada murid bertanya karena kurang paham, bagaimana tanggapan guru
anda?
a. Sangat senang dan diberi penjelasan
b. Senang dan diberi penjelasan
c. Biasa-biasa saja
d. Tidak senang
10. Kalau anda mengalami kesulitan belajar, bagaimana perlakuan yang anda
terima dari guru anda ?
a. Memberi bantuan sepenuhnya dalam mengatasi masalah
b. Memberi bantuan tapi hanya sedikit saja dalam mengatasi masalah
c. Kadang Memberi bantuan dalam mengatasi masalah
d. Hanya diam saja
11. Dalam memberikan kesempatan bertanya. Apakah guru anda selalu
menyediakan waktu yang cukup untuk muridnya bertanya ?
a. Selalu Cukup
b. sering Cukup
c. kadang-kadang
62
d. tidak pernah cukup
12. Jika guru anda menerangkan suatu pelajaran, dan anda tidak setuju/
sependapat. Bagaimana sikap guru anda?
a. Guru menerangkan kembali pendapat tadi saat pelajaran berlangsung
b. Guru menerangkan kembali pendapat di luar jam pelajaran
c. Marah-marah dan harus sependapat
d. diam saja dan tidak menerangkan kembali
13. Apabila terjadi dialog antara anda dengan guru untuk memecahkan masalah di
dalam kelas, bagaimana sikap guru anda?
a. Turut memberikan pemecahan masalah tersebut
b. Hanya berpendapat tetapi tidak memecahkan masalah
c. Menerima apa saja yang telah diputuskan
d. Tidak memberi pemecahan masalah apapun
14. Usaha apa yang anda lakukan dalam rangka memberi bantuan terhadap
pemecahan masalah yang dilontarkan oleh guru terhadap suatu masalah
tertentu yang harus dipecahkan di dalam kelas ?
a. Memberi beberapa pendapat yang berkaitan dengan masalah dari berbagai
sumber
b. Memberi pendapat berdasarkan pendapat sendiri
c. Memberi pendapat berdasarkan pendapat teman
d. Mendengarkan saja pendapat teman
15. Apabila guru menerangkan pelajaran apakah anda selalu memperhatikan
pelajaran itu?
a. Selalu memperhatikan
b. Sering memperhatikannya
c. Kadang-kadang memperhatikan
d. Tidak pesrnah memperhatikan
63
Nomor Angket :
Angket Minat Belajar Murid
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas pribadi anda dibawah ini sesuai dengan keadaan anda.
2. Berilah tanda (√) pada salah satu alternatif jawaban pada setiap persoalan di
bawah ini
3. Jawaban harus benar-benar sesuai dengan kenyataan yang anda alami.
Keterangan :
S S : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
IDENTITAS
Nama :
Kelas :
No. Absen :
NO.
PERNYATAAN
SS
4
S
3
KS
2
TS
1
1. Saya bersungguh-sungguh
mengerjakan tugas IPS yang
diberikan oleh guru.
2. Saya kurang tertarik dengan pelajaran
IPS
3. Saya mengerjakan tugas dengan asal-
asalan.
4. Saya menanyakan pelajaran IPS yang
belum saya mengerti kepada Guru
5. Saya tidak terlalu suka bertanya
tentang pelajaran IPS karena tidak
begitu penting bagi saya
6. Saya suka mencari kebenaran dari
membaca berbagai buku yang terkait
64
pelajaran IPS
7. Saya senang dengan pelajaran IPS
karena berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
8. Saya selalu tepat waktu datang di
sekolah
9. Saya lebih senang mengerjakan tugas
IPS bersama kelompok.
10. Saya tidak senang mendengar
pendapat teman terkait pelajaran IPS
11. Di rumah Saya mempelajari kembali
pelajaran IPS
12. Saya tidak pernah mengganggu teman
yang sedang belajar
13. Saya kurang mengerti saat guru men
jelaskan pelajaran IPS
14.
Saya selalu tepat waktu dan tekun
dalam belajar IPS
15. Saya kurang suka mencatat hal-hal
penting saat pelajaran IPS berlangsung
65
DAFTAR NAMA MURID KELAS IV SD NEGERI
1 LALOLE KABUPATEN BUTON SELATAN
NO NAMA MURID
Jenis Kelamin
1 AMANDA SARI P
2 GUNTUR L
3 HIROL L
4 KELARISA P
5 JULIAH P
6 SANDRA P
7 NUR RAMADHANI P
8 ZAHIRA AFIFAH P
9 SENO L
10 ECA SEPTIA P
11 ASWAT L
12 ALIF L
13 DELTA P
14 TADIL L
15 MUH. ADAM L
16 LINDA P
17 INES P
18 MUTMAINAH P
19 ELMIRA FISADI P
20 SENJA P
21 MUH. TALIB L
22 FERBY P
23 AGMAR L
24 LABEJA L
25 ADRIL L
26 LAYUGI L
27 JUANG L
28 FAJIR L
29 LAYUDA L
30 HOKY L
31 UCO L
32 DAWIA P
33 ISABBELA P
34 SALDA P
35 HAFSAH P
36 ADITIA P
37 NAUFAL L
38 WA ODE ZASKIA P
39 JIBRAN L
66
Tabel 4.2 Daftar Hasil Angket Komunikasi Guru denganMurid
Responden Alternatif Jawaban Nilai
Jumlah A B C D 4 3 2 1 R-1 9 3 3 0 36 9 6 0 51 R-2 10 3 2 0 40 9 4 0 53 R-3 14 1 0 0 56 3 0 0 59 R-4 10 3 2 0 40 9 4 0 53 R-5 12 1 2 0 48 3 4 0 55 R-6 11 3 1 0 44 9 2 0 55 R-7 13 0 2 0 52 0 4 0 56 R-8 14 1 0 0 56 3 0 0 59 R-9 12 1 2 0 48 3 4 0 55 R-10 13 1 1 0 52 3 2 0 57 R-11 13 0 2 0 52 0 4 0 56 R-12 15 0 0 0 60 0 0 0 60 R-13 10 2 3 0 40 6 6 0 52 R-14 6 2 6 1 24 6 12 1 43 R-15 10 3 2 0 40 9 4 0 53 R-16 11 2 2 0 44 6 4 0 54 R-17 13 1 1 0 52 3 2 0 57 R-18 9 2 3 1 36 6 6 1 49 R-19 5 3 5 2 20 9 10 2 41 R-20 10 2 2 1 40 6 4 1 51 R-21 7 3 2 3 28 9 4 3 44 R-22 7 2 5 1 28 6 10 1 45 R-23 6 3 5 1 24 9 10 1 44 R-24 10 3 1 1 40 9 2 1 52 R-25 9 6 0 0 36 18 0 0 54 R-26 12 3 0 0 48 9 0 0 57 R-27 3 8 3 1 12 24 6 1 43 R-28 5 5 2 3 20 15 4 3 42 R-29 7 5 2 1 28 15 4 1 48 R-30 10 3 2 0 40 9 4 0 53 R-31 12 1 1 1 48 3 2 1 54 R-32 11 3 1 0 44 9 2 0 55 R-33 8 4 3 0 32 12 6 0 50 R-34 13 2 0 0 52 6 0 0 58 R-35 6 2 6 1 24 6 12 1 43 R-36 14 0 1 0 56 0 2 0 58 R-37 10 3 2 0 40 9 4 0 53 R-38 8 2 4 1 32 6 8 1 47 R-39 9 2 3 1 36 6 6 1 49
Jumlah 2018 Jumlah Murid 39
Skor Maksimum 60 Skor Minimum 41
Rata-rata 51,74
67
Tabel 4.3
Daftar Hasil Angket Minat Belajar Murid Pada Mata Pelajaran IPS
Responden Alternatif Jawaban Nilai
Jumlah SS S KS TS 4 3 2 1 R-1 9 0 2 4 36 0 4 4 44 R-2 6 4 1 4 24 12 2 4 42 R-3 10 4 0 1 40 12 0 1 53 R-4 13 0 1 1 52 0 2 1 55 R-5 14 0 0 1 56 0 0 1 57 R-6 6 2 3 4 24 6 6 4 40 R-7 7 3 1 4 28 9 2 4 43 R-8 6 1 4 4 24 3 8 4 39 R-9 5 2 5 3 20 6 10 3 39 R-10 6 3 5 1 24 9 10 1 44 R-11 6 2 5 2 24 6 10 2 42 R-12 6 2 6 1 24 6 12 1 43 R-13 10 3 1 1 40 9 2 1 52 R-14 4 4 3 4 16 12 6 4 38 R-15 7 4 3 1 28 12 6 1 47 R-16 11 2 0 2 44 6 0 2 52 R-17 4 6 3 2 16 18 6 2 42 R-18 10 2 2 1 40 6 4 1 51 R-19 11 2 2 0 44 6 4 0 54 R-20 8 3 3 1 32 9 6 1 48 R-21 10 3 2 0 40 9 4 0 53 R-22 8 3 4 0 32 9 8 0 49 R-23 9 3 2 1 36 9 4 1 50 R-24 8 4 2 1 32 12 4 1 49 R-25 5 3 5 2 20 9 10 2 41 R-26 5 3 5 2 20 9 10 2 41 R-27 9 1 3 2 36 3 6 2 47 R-28 5 5 2 3 20 15 4 3 42 R-29 9 1 3 2 36 3 6 2 47 R-30 11 0 2 2 44 0 4 2 50 R-31 7 3 3 2 28 9 6 2 45 R-32 5 4 3 3 20 12 6 3 41 R-33 7 3 1 4 28 9 2 4 43 R-34 5 1 4 5 20 3 8 5 36 R-35 8 0 6 1 32 0 12 1 45 R-36 6 3 4 2 24 9 8 2 43 R-37 6 3 4 2 24 9 8 2 43 R-38 10 2 2 1 40 6 4 1 51 R-39 9 2 3 1 36 6 6 1 49
Total Skor 1791 Jumlah 2018
Jumlah Murid 39 Skor Maksimum 57
68
Skor Minimum 36 Rata-rata 45,92
(Sumber: SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan)
3. Uji Hipotesis
Tabel 4.4
PASANGAN DATA VARIABEL X DAN Y
No. Variabel X Variabel Y
1. 51 44
2. 53 42
3. 59 53
4. 53 55
5. 55 57
6. 55 40
7. 56 43
8. 59 39
9. 55 39
10. 57 44
11. 56 42
12. 60 43
13. 52 52
14. 43 38
15. 53 47
16. 54 52
17. 57 42
69
18. 49 51
19. 41 54
20. 51 48
21. 44 53
22. 45 49
23. 44 50
24. 52 49
25. 54 41
26. 57 41
27. 43 47
28. 42 42
29. 48 47
30. 53 50
31. 54 45
32. 55 41
33. 50 43
34. 58 36
35. 43 45
36. 58 43
37. 53 43
38. 47 51
39. 49 49
(Sumber: SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan)
70
Tabel 4.5
REKAPITULASI HASIL NILAI
NO. X Y X.Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐
1. 51 44 2.244 2.601 1.936
2. 53 42 2.226 3.481 1.764
3. 59 53 3.127 3.481 2.809
4. 53 55 2.915 2.809 3.025
5. 55 57 3.135 3.025 3.249
6. 55 40 2.200 3.025 1.600
7. 56 43 2.408 3.136 1.849
8. 59 39 2.301 3.481 1.521
9. 55 39 2.145 3.025 1.521
10. 57 44 2.508 3.249 1.936
11. 56 42 2.352 3.136 1.764
12. 60 43 2.580 3.600 1.849
13. 52 52 2.704 2.704 2.704
14. 43 38 1.634 1.849 1.444
15. 53 47 2.491 2.809 2.209
16. 54 52 2.808 2.916 2.704
17. 57 42 2.394 3.249 1.764
18. 49 51 2.499 2.401 2.601
19. 41 54 2.214 1.681 2.916
71
20. 51 48
2.448 2.601 2.304
21. 44 53
2.332 1.936 2.809
22. 45 49
2.205 2.025 2.401
23. 44 50
2.200 1.936 2.500
24. 52 49
2.548 2.704 2.401
25. 54 41
2.214 2.916 1.681
26. 57 41
2.337 3.249 1.681
27. 43 47
2.021 1.849 2.209
28. 42 42
1.764 1.764 1.764
29. 48 47
2.256 2.304 2.209
30. 53 50
2.650 2.809 2.500
31. 54 45
2.430 2.916 2.025
32. 55 41
2.255 3.025 1.681
33. 50 43
2.150 2.500 1.849
34. 58 36
2.088 3.364 1.296
35. 43 45
1.935 1.849 2.025
36. 58 43
2.494 3.364 1.849
37. 53 43
2.279 2.809 1.849
38. 47 51
2.397 2.209 2.601
39. 49 49
2.401 2.401 2.401
Jumlah
2.018
1.791 92.289 97.838 83.200
(Sumber: SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan)
72
DATA HASIL ANGKET KOMUNIKASI GURU
DENGAN MURID
No Responden Butir Soal Komunikasi Guru dengan Murid Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 R01 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 2 4 4 51
2 R02 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 53
3 R03 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59
4 R04 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 53
5 R05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
6 R06 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 55
7 R07 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 56
8 R08 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59
9 R09 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 55
10 R10 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 57
11 R11 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 56
12 R12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
13 R13 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 52
14 R14 2 4 2 3 4 3 2 4 2 2 4 4 4 1 2 43
15 R15 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 53
16 R16 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 54
17 R17 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 57
18 R18 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 3 2 1 49
19 R19 2 4 3 1 2 4 4 1 2 4 3 2 3 4 2 41
20 R20 4 3 2 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 51
21 R21 3 2 1 4 1 4 2 4 4 4 4 3 1 4 3 44
22 R22 2 2 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 4 1 45
23 R22 3 3 4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 3 1 44
24 R23 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 2 4 52
25 R25 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 54
26 R26 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 57
27 R27 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 1 4 3 3 43
28 R28 2 4 4 4 3 3 1 1 4 2 3 4 3 3 1 42
29 R29 2 4 2 4 4 3 3 1 3 4 3 4 4 4 3 48
30 R30 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 53
31 R31 4 4 4 4 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 54
32 R32 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 55
33 R33 2 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 50
34 R34 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58
35 R35 2 1 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 2 2 2 43
36 R36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58
37 R37 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 53
38 R38 4 4 2 2 2 4 3 1 2 3 4 4 4 4 4 47
39 R39 4 2 1 3 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 49
73
DATA HASIL ANGKET MINAT BELAJAR MURID
PADA MATA PELAJARAN IPS
No Responden Butir Soal Minat Belajar Murid Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 R01 4 2 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 4 1 44
2 R02 4 2 1 3 1 4 4 3 4 3 1 1 3 4 4 42
3 R03 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 53
4 R04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 55
5 R05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 57
6 R06 4 2 1 3 1 4 4 4 4 1 4 4 2 3 2 40
7 R07 4 1 1 3 1 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 43
8 R08 4 2 1 2 1 4 4 4 4 1 4 1 2 3 2 39
9 R09 4 2 1 2 1 4 4 3 2 1 3 4 2 4 2 39
10 R10 4 2 1 2 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 2 44
11 R11 4 2 1 2 4 4 4 3 2 2 3 1 4 4 2 42
12 R12 4 2 1 3 4 4 2 4 2 4 2 3 2 4 2 43
13 R13 4 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 3 4 4 3 52
14 R14 3 1 1 2 4 2 4 1 1 3 3 3 4 2 4 38
15 R15 4 4 3 2 1 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 47
16 R16 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 3 4 4 3 4 52
17 R17 4 2 3 3 1 3 4 3 3 2 4 3 2 4 1 42
18 R18 4 2 1 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 51
19 R19 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 54
20 R20 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 48
21 R21 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 3 4 53
22 R22 4 3 4 3 4 2 3 4 2 4 2 4 4 2 4 49
23 R22 4 4 4 4 3 4 1 3 4 2 4 4 2 3 4 50
24 R23 2 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 3 4 2 49
25 R25 3 2 1 2 1 4 4 3 3 2 4 4 2 4 2 41
26 R26 4 2 1 2 1 3 4 4 3 2 3 4 2 4 2 41
27 R27 4 3 2 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 4 2 47
28 R28 4 1 3 3 1 4 3 4 3 2 3 4 2 4 1 42
29 R29 4 3 2 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 4 2 47
30 R30 4 1 2 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 50
31 R31 4 2 3 3 2 4 3 4 4 1 4 4 2 4 1 45
32 R32 4 2 1 4 1 3 4 3 2 4 3 2 3 4 1 41
33 R33 2 1 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 43
34 R34 4 3 1 2 4 1 2 1 2 1 2 4 4 1 4 36
35 R35 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 1 4 45
36 R36 4 2 1 2 1 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 43
37 R37 4 2 1 2 1 4 4 3 4 2 3 2 3 4 4 43
38 R38 4 2 4 1 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 51
39 R39 4 2 1 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 49
74
Hasil Analisis Uji t
thitung= 𝑟 √𝑛−2
√1− 𝑟2
= 0,310√39 − 2
√1− 0,3102
= 1,310 𝑥 6,082
√1− 0,0961
= 1,88542
√0,9039
= 1,88542
0,951
thitung = 1,982
ttabel = dk = n – 2
= 39 – 2
= 37 (1,671)
75
Dokumentasi
Gambar 1.1 Sekolah SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
Gambar 1.2 ruangan kantor kepala sekolah dan guru SD Negeri 1 lalole Kabupaten Buton Selatan.
76
Gambar 1.3.Lapangan SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
Gambar 1.4. Proses Pengisian angket hari pertama SD Negeri 1 Lalole
Kabupaten Buton Selatan.
77
Gambar 1.5 Hari Kedua Pengisian Angket SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan
Gambar 1.6 Pengisian angket SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan.
78
Gambar 1.7 Pengisian Angket SD Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Sekatan
79
RIWAYAT HIDUP
Rifayati dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1997, di
Siompu Barat Kabupaten Buton Selatan. Anak ke tujuh
dari tujuh bersaudara, buah cinta dan kasih sayang dari
pasangan Bapak La Difa dan Ibu Wa Karimi. Penulis
mulai memasuki dunia pendidikan Tingkat Dasar pada
tahun 2006 di SD Negeri 2 Lalole selesai pada tahun
2011, kemudian penulis melanjutkan pendidikan
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Siompu Barat
selesai pada tahun 2013, kemudian pada tahun yang sama 2013 penulis
melanjutkan pendidikan Menengah Atas SMA Negeri 1 Siompu Barat dan selesai
pada tahun 2016. Pada tahun yang sama 2016 penulis berkesempatan menempuh
pendidikan S1 pada Program Studi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar
(UNISMUH) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan
lulus di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).