pengaruh kecemasan terhadap prestasi belajar siswa kelas 12 sma negeri 10 yog yang akan menghadapi...
DESCRIPTION
fk umsTRANSCRIPT
HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS 3 SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA YANG AKAN
MENGHADAPI UJIAN.
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri-ciri
seperti keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan,
dan perasaan aprehensif atau keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu
yang buruk akan segera terjadi (Navid, dkk , 2005).
Kecemasan merupakan keadaan suasana perasaan (mood) yang ditandai
oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran
tentang masa depan (American Psychiatric Association, 1994; Barlow, 2002).
Kecemasan ini akan menyertai di setiap kehidupan manusia terutama bila
dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.
Sebenarnya kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh
hampir semua orang, hanya tarafnya saja yang berbeda-beda.(Ghazalba,
2009).
Menurut Chaplin, kecemasan merupakan perasaan campuran berisikan
ketakutan dan berisi keprihatinan mengenai masa yang akan datang tanpa
sebab khusus untuk ketakutan tersebut.
Dari pernyataan di atas, kecemasan dapat diartikan sebagai suatu reaksi
emosi seseorang. Kecemasan dapat didefinisikan sebagai manifestasi dari
berbagai proses emosi yang bercampur baur yang terjadi ketika orang sedang
mengalami tekanan perasaan dan pertentangan. Hal ini muncul karena
beberapa situasi yang mengancam diri manusia sebagai mahluk sosial.
Ancaman ini berasal dari adanya konflik, kegagalan, dan adanya tekanan yang
melebihi kemampuan (Ghazalba, 2009).
Secara emosional seseorang yang mengalami keletihan dalam menghadapi
konflik akan merasakan ketakutan dan akhirnya menjadi apatis, tidak begitu
menaruh minat terhadap sekelilingnya atau bahkan berpengaruh terhadap
kondisi fisiknya. (Weekes, 2009),
Kecemasan Sering dialami oleh banyak orang, tak terkecuali oleh siswa
kelas 3 SMA Negeri 10 Yogyakarta yang akan menghadapi ujian, meskipun
pada kenyataan nya sudah mempersiapkan diri untuk ujian tetapi para siswa
tetap mengalami kecemasan disaat akan menghadapi ujian. Nilai yang tinggi
tentunya diharapkan semua siswa sehingga itu menjadi sebuah tekanan
tersendiri yang dialami oleh para siswa kelas 3 SMA Negeri 10 Yogyakarata .
Tingkat prestasi pendidikan di Indonesia sangatlah rendah , Data yang
didapat dari Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 yang di
keluarkan oleh UNESCO diluncurkan di New York indeks pembangunan
pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun
2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127
negara. SMA Negeri 10 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah di
Indonesia dengan nilai prestasi yang rendah, dari hasil survey PPDB SMA
Yogyakarta nilai rata-rata SMA Negeri 10 Yogyakarta yang paling terendah.
Oleh sebab itu penelusuran problem masalah serta mencari solusi bagi
siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Yogyakarata untuk mengatasi kecemasan dalam
menghadapi ujian sehingga para siswa dapat focus dalam belajar untuk
persiapan ujian dengan matang dan dapat meningkatkan prestasi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh angka
kecemasan terhadap prestasi belajar siswa kelas 3 SMA Negeri 10 Yogyakarta
yang akan menghadapi ujian?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh angka
kecemasan terhadap prestasi belajar siswa kelas 3 SMA Negeri 10
Yogyakarta yang akan menghadapi ujian.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh kecemasan terhadap konsentrasi saat menjawab
soal ujian pada siswa kelas 3 SMA Negeri 10 Yogyakarta.
b. Mengetahui tingkat kepercayaan diri saat menghadapi ujian pada siswa
kelas 3 SMA Negri 10 Yogyakarta.
c. Menganalisis banyak nya jumlah siswa kelas 3 SMA Negeri 10
Yogyakarta yang mengalami kecemasan saat akan menghadapi ujian.
D. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kecemasan terhadap prestasi pendidikan, supaya para guru dan
orang tua memberi dukungan dan meminimalisir tekanan, sehingga para
siswa tidak mengalami kecemasan saat menghadapi ujian dan memperoleh
hasil ujian yang baik sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik.
BAB III
Metode Penelitian
A.Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasi analitik dengan
pendekatan Case Control yaitu dimana penelitian dilakukan secara retrospektif.
B.Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Yogyakarta pada bulan Mei
2016.
C. Populasi Penelitian
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 10
Yogyakarta.
D.Sampel dan Teknik Sampling
Sampel diambil dengan cara :
1. Mencari siswa dengan rata-rata nilai raport semester 1 dan semester 2
yang rendah.
2. Memberi kuisoner untuk menyingkirkan variable perancu
3. Memilih siswa yang lolos dari hasil kuisoner
E.Estimasi Besar Sampel
Sampel penelitian adalah siswa kelas XII SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan
besar populasi 158.
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Siswi kelas XII IPA SMA Negeri 10 Yogyakarta.
b. Masih aktif dalam proses belajar di sekolah.
c. Bersedia menjadi responden dan kooperatif
2. Kriteria Eksklusi
a. Siswi kelas XII IPA SMA Negeri 10 Yogyakarta
a. Menderita penyakit berat.
b. Berselisih dengan keluarga dan teman sekolahnya.
c. Masalah dalam keluarga
G. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas: Tingkat Kecemasan.
2. Variabel Terikat : Prestasi Belajar
H. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen kucsioner yang berisi pertanyaan tertutup
yang harus diisi oleh responden. Pertimbangan peneliti dalam memilih kuesioner
adalah lebih ekonomis, hemat waktu, dan efisien.
1. Data diri responden.
Meliputi nama responden, kelas, usia, alamat, penyakit yang sedang
diderita, tidaknya perselisihan dengan keluarga dan teman, serta tanda
tangan.
2. Nilai ujian matematika responden.
Diambil dari nilai semester 1, Semester 2, Nilai UN siswa kelas XII SMA
Negeri 10 Yogyakarta pada tahun 2016.
3. L-MMPI
Merupakan skala untuk menilai kejujuran dalam menjawab instrumen
yang diberikan. Berisi 15 butir pemyataan. Bila jawaban"tidak" lebih
dari 10 pernyataan maka responden dinyatakan invalid dan dikeluarkan
dari sampel penelitian, dan bila jawaban"tidak" kurang dari atau sama
dengan 10 pertanyaan maka responden dinyatakan valid dan dapat
dipertanggungjawabkan kejujurannya(Hawari, 2009).
4. TMAS(Taylor Manifest Anxiety Scale)
Skala untuk mengukur ada tidaknya kecemasan pada responden. Skala ini
terdiri dari 50 jenis pertanyaan yang diambil dari Minnesota Multiphasic
Personality Imentory(MMPD di mana respon menjawab"ya" atau"tidak"
sesuai dengan keadaan dirinya, dengan memberi tanda ok) pada kolom
yang disediakan. TMAs terdiri dari 13 pertanyaan unfavourable dan 37
pertanyaan favourable. Untuk pertanyaan favourable pada pertanyaan
nomor 2, 5, 6, 7. 8, 10, 11 e 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26. 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 36. 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44,
45, 46, 47, 48, 49. Setiap jawaban dari pertanyaan favourable bernilai l
untuk jawaban"ya" dan 0 untuk jawaban"tidak". Dan untuk pertanyaan
unfavourable dengan nomor berikut: 1, 3. 4. 9, 12, 15, 18. 29. 32,
38, 50. Pada pertanyaan unfavourable bernilai 1 untuk jawaban"tidak"
dan 0 untuk jawaban"ya" (Sarason, 2010). Jika skor lebih dari atau sama
dengan dua puluh dua (22) maka dinyatakan"cemas". Jika skor kurang
dari dua puluh dua (22) maka dinyatakan"tidak cemas" (awari,2006).
Dari uji validitas dan reliabilitas TMAS dapat diketahui nilai sensitivitas
sebesar 50%, spesifitas 95%, nilai ramal positif 97,4%, nilai ramal
negatif 90,4%, efektivitas 92,5%, youder indeks 0,85% dan r
0,86(Wicaksana, 1993).
Alasan digunakannya TMAS adalah:
a. Tes TMAS mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi.
b. Tes TMAS mudah digunakan dan tidak memerlukan waktu yang lama
untuk mengerjakan.
I.Skema Penelitan
Siswa kelas XII SMA Negeri 10 Yogyakarta
Memilih siswa dengan nilai rata- rata yang rendah
Siswa Yang tidak mengalami masalah lain
Siswa yang mengalami masalah
Memberi kuisoner
Memberi kuisoner
Perhitungan dan Pembahasan
J. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan tujuan untuk menjawab hipotesis penelitian. Maka
dalam penelitian ini digunakan uji statistic yang sesuai dengan variable penelitian.
Data di uji dengan koefisien kotingensi dengan menggnakan SPSS 22