pengaruh islamic marketing mix service...
TRANSCRIPT
PENGARUH ISLAMIC MARKETING MIX, SERVICE QUALITY,
DAN CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUASAN NASABAH
BANK SYARIAH MANDIRI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Irfan Mursal Ramadhan
1113081000134
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2016 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Irfan Mursal Ramadhan
2. Nama Panggilan : Irfan
3. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 09 Maret 1994
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Agana : Islam
6. Alamat : Jl. Pondok Ungu Permai Blok Aj 4 No. 6,
Bekasi Utara
7. Status : Belum Menikah
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. Telp : 021-88978401
10. Telepon : 089602665725
11. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD (2000-2006) : SD Negeri Kaliabang Tengah VII
2. SMP (2006-2009) : SMP Negeri 3 Babelan
3. SMA (2009-2012) : SMA Negeri 1 Babelan
4. Diploma (2012-2014) : Program Profesional Teknologi Informasi
Perbankan Syariah CEP-CCIT Fakultas
Teknik Universitas Indonesia
5. S1 (2013-2016) : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
vi
ISLAMIC MARKETING MIX, SERVICE QUALITY AND CUSTOMER
VALUE ON CUSTOMER SATISFACTION
(Case Study of Bank Syariah Mandiri)
ABSTRACT
This research is aims to determine the influence of islamic marketing mix,
service quality, and customer value case study at Bank Syariah Mandiri. The
analytical method used is multiple linear regression.
The findings of this study indicate that the islamic marketing mix, service
quality, and customer value partially significant effect on customer satisfaction.
Meanwhile, simultaneously islamic marketing mix, service quality, and customer
value significantly influence customer satisfaction. The coefficient of
determination (R square) shows that customer satisfaction can be explained by
islamic marketing mix, service quality, and customer value amounted to 67.6%,
while the remaining 32.4% is influenced by other variables that are unknown in
this study.
Keywords: Islamic Marketing Mix, Service Quality, and Customer Value,
Customer Satisfaction
vii
PENGARUH ISLAMIC MARKETING MIX, SERVICE QUALITY,
DAN COSTUMER VALUE TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh islamic marketing
mix, service quality, dan costumer value studi kasus pada Bank Syariah Mandiri.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa islamic marketing mix,
service quality, dan costumer value secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan nasabah. Sedangkan, secara simultan islamic marketing mix, service
quality, dan costumer value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Adapun nilai koefisien determinasi (R square) menunjukkan bahwa kepuasan
nasabah dapat dijelaskan oleh islamic marketing mix, service quality, dan
costumer value sebesar 67,6%, sedangkan sisanya 32,4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diketahui dalam penelitian ini.
Kata kunci: Islamic Marketing Mix, Service Quality, dan Costumer Value,
Kepuasan Nasabah
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta atas rahmat, hidayah dan karunia-
Nya, dan juga atas nikmat sehat, iman dan islam-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat manusia
kepada jalan kebenaran. Juga kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya, semoga
kita semua diberi syafaat di hari akhir nanti.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan karena keterbatasan penulis baik dalam pengetahuan maupun dalam
teknik penulisannya, oleh karena itu dengan rendah hati dan lapang dada penulis
mengharapkan saran dan kritiknya yang bersifat membangun dari semua pihak.
Penyelesaian ini skripsi ini tidak terlepas dari kontribusi beberapa pihak,
karenanya penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak baik secara langsung maupun tidak secara langsung yang membantu,
mendorong serta memberikan inspirasi sehingga skripsi ini bisa selesai sesuai
dengan target. Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Ayahanda (Alm) tercinta,
Bapak Mufti Munzir, Ibunda tercinta, Ibu Ardhalela, adik perempuanku,
Indah Amalia, dan adikku yang paling tampan, Ardhan Rizaldy Fauzan,
beserta seluruh keluarga yang senantiasa memberikan doa, bimbingan,
semangat, kesabaran, keikhlasannya dan seluruh bantuan baik secara moril
maupun materil, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dan kuliah
ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan rahmat-Nya
pada keluargaku tercinta.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatima, SE., MBA selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus
memberikan motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada
penulis.
5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
dan penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Temen-temen mahasiswa CCIT dan Manajemen Informasi Perbankan
Syariah angkatan 2012.
10. Temen-temen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta MIPS A dan
MIPS B.
11. Ayu Indah Wati yang selalu setia menemani, menjadi penyemangat, dan
selalu ada dimanapun berada baik susah maupun senang.
12. Temen-temen perempuan yang aneh-aneh yang kadang-kadang muncul di
lt.3 nunggu dosen dan ngerjain skripsi bareng seperti, Soneta, Angel,
Nawa, Dwi, Niswah, Ela, dan masih banyak lagi yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
13. Temen-temen seperjuangan yang dibimbing bu cut yang selalu ada di lt.3
rame-rame ngerjain skripsi dan selalu membantu dan memberi semangat
Rahmat, Citra, Adit, Teddy, Asa, Indra, dan Rika.
x
14. Dan kepada seluruh pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu,
yang telah banyak membantu, mempermudah dan memperlancar hingga
skripsi ini akhirnya selesai.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan hanya
iringan do‘a yang dapat penulis berikan untuk setiap kebaikan yang telah kalian
berikan. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang memerlukannya. Amiiin.
Jakarta, 11 November 2016
(Irfan Mursal Ramadhan)
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………….…………...iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH…………………iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 14
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 15
1. Tujuan Penelitian .................................................................................... 15
xii
2. Manfaat Penelitian .................................................................................. 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 17
A. Islamic Marketing ....................................................................................... 17
1. Pengertian Islamic Marketing ................................................................ 17
2. Karakteristik Islamic Marketing ............................................................. 18
B. Islamic marketing Mix ................................................................................ 20
1. Pengertian Islamic Marketing Mix ......................................................... 20
2. Dimensi Islamic Marketing Mix ............................................................. 21
C. Service Quality ........................................................................................... 30
1. Pengertian Service Quality ..................................................................... 30
2. Dimensi Service Quality ......................................................................... 31
D. Customer Value .......................................................................................... 31
1. Pengertian Customer Value .................................................................... 31
2. Dimensi Customer Value ........................................................................ 33
E. Kepuasan .................................................................................................... 34
1. Pengertian Kepuasan .............................................................................. 34
2. Dimensi Kepuasan .................................................................................. 37
F. Hubungan Antar Variabel ........................................................................... 38
1. Hubungan antara Islamic Marketing Mix dengan Kepuasan Nasabah ... 38
xiii
2. Hubungan antara Service Quality dengan Kepuasan Nasabah ............... 39
3. Hubungan antara Costumer Value dengan Kepuasan Nasabah .............. 40
G. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 41
H. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 55
I. Hipotesis ..................................................................................................... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 59
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 59
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 60
1. Populasi .................................................................................................. 60
2. Sampel .................................................................................................... 60
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 62
1. Data Primer ............................................................................................. 62
2. Data Sekunder ........................................................................................ 62
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 63
1. Uji Kualitas Data .................................................................................... 65
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 66
3. Uji Regresi Linier Berganda ................................................................... 70
4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 71
5. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................................... 73
xiv
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 73
1. Skala Pengukuran ................................................................................... 73
2. Variabel Penelitian ................................................................................. 74
3. Instrumen Penelitian ............................................................................... 75
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 81
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................ 81
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri .................................................. 81
2. Profil Bank Syariah Mandiri .................................................................. 83
3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ...................................................... 85
4. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri ............................................ 86
5. Produk Tabungan Bank Syariah Mandiri ............................................... 88
B. Profil Responden ........................................................................................ 93
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin .................................. 94
2. Karakteristik Responden Menurut Usia ................................................. 94
3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir ........................ 95
4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ......................................... 96
5. Karakteristik Responden Menurut Tahun Pembukuan Rekening .......... 97
6. Karakteristik Responden Menurut Tempat Pembukaan Rekening ........ 98
7. Karakteristik Responden Menurut Jenis Tabungan ................................ 99
xv
C. Uji Kualitas Data ...................................................................................... 101
1. Uji Validitas ......................................................................................... 101
2. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 105
D. Statistik Deskriptif .................................................................................... 107
1. Islamic Marketing Mix (X1) ................................................................. 107
2. Service Quality (X2) ............................................................................. 113
3. Costumer Value (X3) ............................................................................ 123
4. Kepuasan Nasabah (Y) ......................................................................... 127
E. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 130
1. Uji Normalitas ...................................................................................... 130
2. Uji Multikolonieritas ............................................................................ 133
3. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 134
F. Uji Regresi Linier Berganda ..................................................................... 136
G. Uji Hipotesis ............................................................................................. 137
1. Uji Statistik t ......................................................................................... 137
2. Uji Statistik F ........................................................................................ 141
H. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 143
I. Interprestasi .............................................................................................. 144
1. Pengaruh Islamic Marketing Mix terhadap Kepuasan Nasabah ........... 144
xvi
2. Pengaruh Service Quality terhadap Kepuasan Nasabah ....................... 145
3. Pengaruh Costumer Value terhadap Kepuasan Nasabah ...................... 146
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 148
A. Kesimpulan ............................................................................................... 148
B. Saran ......................................................................................................... 149
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 152
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................. 156
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Service Quality Index 2011 ................................................................ 10
Tabel 1.2 Service Quality Index 2012 ................................................................ 10
Tabel 1.3 Service Quality Index 2013 ................................................................ 10
Tabel 1.4 Service Quality Index 2014 ................................................................ 11
Tabel 1.5 Service Quality Index 2015 ................................................................ 11
Tabel 1.6 Service Quality Index 2016 ................................................................ 11
Tabel 1.7 Peringkat Bank Syariah Per 31 Desember 2015 ................................. 13
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 41
Tabel 3.1 Metode Pembobotan Skala Likert ...................................................... 64
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 75
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .................................................................. 94
Tabel 4.2 Usia Responden .................................................................................. 95
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ........................................................ 95
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ......................................................................... 96
Tabel 4.5 Tahun Pembukuan Rekening Responden ........................................... 97
xviii
Tabel 4.6 Tempat Pembukaan Rekening Responden ......................................... 98
Tabel 4.7 Jenis Tabungan Responden .............................................................. 100
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Islamic Marketing Mix ....................................... 102
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Service Quality .................................................. 103
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Costumer Value .................................................. 104
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kepuasan Nasabah ............................................ 104
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Islamic Marketing Mix .................................. 105
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Service Quality .............................................. 106
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Costumer Value ............................................. 106
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah ......................................... 107
Tabel 4.16 Produk tabungan BSMterjamin kehalalannya untuk anda ............... 107
Tabel 4.17 Menurut anda, Kinerja produk tabungan Bank Syariah Mandiri
sesuai dengan prinsip syariah ........................................................... 108
Tabel 4.18 Menurut anda, Produk tabungan Bank Syariah Mandiri sesuai
dengan manfaat ................................................................................ 109
Tabel 4.19 Biaya pembukaan rekening tabungan Bank Syariah Mandiri
masih terjangkau oleh anda .............................................................. 109
xix
Tabel 4.20 Biaya administrasi perbulan pada produk tabungan Bank
Syariah Mandiri masih terjangkau oleh anda / adil bagi anda ......... 110
Tabel 4.21 Menurut anda, Kantor-kantor Bank Syariah Mandiri terletak di
tempat yang strategis ........................................................................ 110
Tabel 4.22 Menurut anda, saluran pemasaran yang disediakan Bank
Syariah Mandiri cukup banyak (contoh: mesin ATM) ..................... 111
Tabel 4.23 Menurut anda, Bank Syariah Mandiri melakukan promosi
sesuai dengan prinsip syariah ........................................................... 112
Tabel 4.24 Menurut anda, Bank Syariah Mandiri tidak berlebihan
dalam melakukan promosi suatu produk........................................... 112
Tabel 4.25 Menurut anda, Bank Syariah Mandiri sering memberikan
promosi penjualan (hadiah) .............................................................. 113
Tabel 4.26 Bank Syariah Mandiri memberikan pelayanan saat itu juga
kepada anda ...................................................................................... 114
Tabel 4.27 Bank Syariah Mandiri menyediakan pelayanan tepat pada waktu
yang dijanjikan kepada anda ............................................................ 114
Tabel 4.28 Bank Syariah Mandiri selalu siap dan cepat membantu apabila
xx
anda menghadapi masalah................................................................. 115
Tabel 4.29 Menurut anda, Fasilitas fisik pada Bank Syariah Mandiri
terlihat menarik ................................................................................. 115
Tabel 4.30 Menurut anda, Pegawai BSM berpenampilan rapih ......................... 116
Tabel 4.31 Menurut anda, Bahan-bahan yang terkait dengan pelayanan
(seperti brosur atau rekening) terlihat menarik ................................. 117
Tabel 4.32 Menurut anda, Bank Syariah Mandiri memiliki peralatan yang
modern............................................................................................... 117
Tabel 4.33 Pegawai BSM selalu menanggapi permintaan anda ......................... 118
Tabel 4.34 Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu memberikan pelayanan
secara cepat kepada anda .................................................................. 118
Tabel 4.35 Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu bersedia membantu anda...... 119
Tabel 4.36 Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu bersikap sopan dan ramah
terus-menerus kepada anda ............................................................... 119
Tabel 4.37 Pegawai Bank Syariah Mandiri akan tanggap dan siap
menjawab pertanyaan- pertanyaan anda ........................................... 120
Tabel 4.38 Perilaku Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu
xxi
memberikan kepercayaan kepada anda ............................................. 120
Tabel 4.39 BSM memberikan perhatian khusus kepada anda ........................... 121
Tabel 4.40 BSM memiliki jam operasi yang sesuai bagi anda .......................... 122
Tabel 4.41 Pegawai Bank Syariah Mandiri berusaha memahami kebutuhan
anda ................................................................................................... 122
Tabel 4.42 Anda merasa bangga menggunakan produk BSM ........................... 123
Tabel 4.43 Anda merasa senang menggunakan produk BSM ........................... 123
Tabel 4.44 Produk Bank Syariah Mandiri dapat memenuhi kebutuhan gaya
hidup anda ......................................................................................... 124
Tabel 4.45 Produk Bank Syariah Mandiri dapat memenuhi kebutuhan sosial
anda ................................................................................................... 124
Tabel 4.46 Produk Bank Syariah Mandiri memberikan kualitas sesuai
dengan biaya yang anda keluarkan ................................................... 125
Tabel 4.47 Produk Bank Syariah Mandiri memberikan manfaat sesuai
dengan biaya yang anda keluarkan ................................................... 126
Tabel 4.48 Kinerja Bank Syariah Mandiri sesuai dengan harapan anda ............ 126
Tabel 4.49 Saya puas dengan kualitas produk BSM yang baik ......................... 127
xxii
Tabel 4.50 Saya puas dengan pelayanan BSM yang baik ................................... 127
Tabel 4.51 Saya puas dengan kecepatan layanan BSM yang baik...................... 128
Tabel 4.52 Saya puas dengan layanan BSM yang dapat dipercaya .................... 129
Tabel 4.53 Saya puas dengan biaya layanan BSM yang terjangkau .................. 129
Tabel 4.54 Saya puas dengan kemudahan layanan BSM pada nasabah ............. 130
Tabel 4.55 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) .......................................... 133
Tabel 4.56 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 134
Tabel 4.57 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 135
Tabel 4.58 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................... 136
Tabel 4.59 Hasil Uji Hipotesis (Uji Statistik t) .................................................. 138
Tabel 4.60 Nilai rata-rata (mean) indikator islamic marketing mix ................... 139
Tabel 4.61 Nilai rata-rata (mean) indikator kepuasan nasabah .......................... 139
Tabel 4.62 Hasil Uji Hipotesis (Uji Statistik F) ................................................. 142
Tabel 4.63 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjust R2) .................................... 143
xxiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 56
Gambar 4.1 Logo Bank Syariah Mandiri ......................................................... 85
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik) ....................................... 132
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................... 156
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden .......................................................... 164
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data ............................................................... 182
Lampiran 4 Statistik Deskriptif ...................................................................... 188
Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 195
Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .............................................. 197
Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 198
Lampiran 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjust R2) .............................. 198
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
suatu negara sangatlah besar, hampir semua sektor yang berhubungan dengan
berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan. Oleh karena
itu, saat ini dan masa datang kita tidak akan lepas dari dunia perbankan, jika
hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan ataupun suatu
perusahaan.
Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju, seperti negara-negara
Eropa, Amerika dan Asia, mendengar kata bank sudah bukan merupakan
barang asing. Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua
kebutuhan keuangan mereka. Bank dijadikan tempat untuk melakukan
berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti tempat
mengamankan uang, melakukan pembayaran, pengiriman uang, melakukan
penagihan.
Perbankan dalam kehidupan suatu negara merupakan salah satu agen
pembangunan (agen of development). Hal ini dikarenakan fungsi utama dari
perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan, yaitu menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk pinjaman atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2
Lembaga perbankan yang dikenal di Indonesia yang diatur dalam
ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 disebutkan bahwa
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masayarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Bank terdiri dari dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah.
Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional yang terdiri dari Bank Umum Konvensional dan Bank
Perkreditan Rakyat. Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran yang terdiri atas Bank Umum Syariah
(BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Selanjutnya, terkait
dengan asas operasional bank syariah, berdasarkan Pasal 2 Undang-undang
Nomor 21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah dalam
melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi,
dan prinsip kehati-hatian. Selanjutnya, terkait dengan tujuan bank syariah,
pada pasal 3 dinyatakan bahwa perbankan syariah bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesehjateraan rakyat (Yaya dkk., 2014:48).
Dalam era globalisasi ini, bisnis keuangan masyarakat berlandaskan azas
syariah agar lebih aman dan nyaman karena menggunakan sistem bagi hasil
dan menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari‘at Islam. Konsep bank
3
syariah itu sendiri adalah pembebasan sistem perbankan dengan proyeksi riba,
karena Islam sangat tidak menganjurkan untuk menjalankan perekonomian
dengan dibarengi unsur riba yang dimana telah di jelaskan di dalam Al-Qur‘an
surat Al-Imran Ayat 130:
Firman Allah SWT yang Artinya: ―Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan‖.
Perbankan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup
pesat sejak awal kemunculannya. Hal ini ditandai dengan meningkatnya
jaringan kantor perbankan syariah dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan
data yang dihimpun OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam Statistik Perbankan
Syariah tahun 2015, selama periode 2009-2015 tercatat jumlah Bank Umum
Syariah (BUS) memperlihatkan peningkatan yang signifikan hingga 100%.
Pada tahun 2009, di Indonesia hanya terdapat 6 BUS sedangkan pada tahun
2015 telah mengalami peningkatan hingga 12 BUS. Peningkatan BUS juga
diikuti dengan pertumbuhan UUS dan BPRS yang juga cukup signifikan
(Otoritas Jasa Keuangan, 2015).
4
Dalam Outlook Perbankan Syariah pada tahun 2014 Bank Indonesia
menyatakan bahwa pertumbuhan aset bank syariah di Indonesia mencapai
31,8% atau setara dengan 18,2% dari total pertumbuhan aset perbankan
nasional dengan jumlah rekening 12,3 juta atau kurang lebih 9,2% dari total
rekening perbankan nasional. Selain itu, jumlah jaringan kantor mencapai
2.526 kantor atau kurang lebih 14,1% dari total perbankan nasional (Bank
Indonesia, 2014). Dilihat dari data tersebut, dapat diidentifikasikan bahwa
perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang
cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Disisi lain, pesatnya pertumbuhan bank syariah di Indonesia ternyata
belum dapat diimbangi oleh pertumbuhan market share-nya. Menteri Agama
Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutan pra
pembukaan KUII (Kongres Umat Islam Indonesia) ke-VI di Yogyakarta pada
tanggal 8 Februari 2015 mengatakan bahwa berdasarkan data sensus penduduk
tahun 2010, religius demoghraphy di Indonesia menunjukan dari total
237.556.363 jiwa penduduk Indonesia, pemeluk agama Islam sebanyak
207.176.162 jiwa atau setara dengan 87,21 persen dari jumlah penduduk
Indonesia (Kementrian Agama, 2015). Namun, tingginya populasi umat
Muslim di Indonesia saat ini tidak serta merta menjadikan bank syariah
sebagai pemenang pasar, hal ini didukung dengan data yang dikeluarkan oleh
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang menunjukkan bahwa sampai saat ini
market share bank syariah di Indonesia masih berkisar di angka 5% dari total
5
aset bank secara nasional. Bahkan jumlah nasabah bank syariah saat ini masih
berada di bawah 10 juta orang (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).
Berdasarkan data-data tersebut, sangat disayangkan bahwa begitu besar
pasar potensial yang dapat diraih oleh bank syariah nasional namun tidak
dapat dimanfaatkan dengan optimal. Padahal bank syariah sendiri adalah bank
yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan tata caranya mengacu
kepada ketentuan Al-Qur‘an dan Hadist. Banyak konsumen tertarik
menggunakan jasa perbankan syariah lantaran sejarah berdirinya bank syariah
tidak lain adalah untuk mengakomodir mereka (nasabah) yang
merepresentasikan atau menganggap bunga bank bertentangan dengan ajaran
agama Islam dan cenderung menyebut bunga bank sebagai bentuk eksploitasi
kepada masyarakat (Antonio dan Perwataatmadja, 1992:1&6).
Seiring semakin ketatnya persaingan bisnis antara institusi keuangan dan
perbankan, perbankan syariah dituntut untuk lebih menguatkan strategi
pemasarannya demi meraih pangsa pasar yang besar dan tidak ditinggalkan
oleh nasabahnya. Lembaga keuangan syariah termasuk perbankan syariah di
Indonesia memiliki kemampuan yang terbatas dalam meningkatkan loyalitas
karena modal yang dimiliki oleh bank syariah masih cukup kecil bila
dibandingkan dengan bank konvensional (Fitri, 2012:1). Oleh karena itu, bank
syariah memerlukan suatu strategi pemasaran yang tepat guna mengatasi
permasalahan tersebut dan untuk mencapai tujuannya sebagai pemenang pasar
yang diperlihatkan melalui pencapaian market share yang tinggi.
6
Mulyawisdawati (2012:3) mengatakan bahwa salah satu strategi
pemasaran yang sangat berperan dalam mewujudkan tujuan dari suatu badan
usaha adalah bauran pemasaran (marketing mix). Dalam penelitian lainnya,
Gemaltifa (2014) menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara unsur-
unsur bauran pemasaran dalam perspektif Islam (product, price, place,
promotion) terhadap kepuasan pelanggan. Karena dengan adanya strategi
bauran pemasaran yang berlandaskan prinsip syariah membuat bank syariah
kedepannya mampu menguasai pasar perbankan dan dapat bersaing dengan
bank konvensional karena masyarakat indonesia yang mayoritas beragama
islam.
Menurut Rivai (2012:35), bahwa dalam islamic marketing yaitu seluruh
proses, baik proses penciptaan, proses penawaran maupun proses perubahan
nilai(value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi, maka bentuk bentuk transaksi
apa pun dalam marketing diperbolehkan.
Selain melalui strategi bauran pemasaran yang berlandaskan prinsip
syariah, bank syariah juga perlu meningkatkan kualitas layanan yang baik agar
dapat bersaing dengan bank konvensional kerena semakin baik kualitas
layanan yang diberikan oleh bank syariah maka nasabah akan merasa puas.
Kotler (1987) dalam penelitian Harjo dan Riani (2003:123) dalam hal ini
mendefinisikan kualitas pelayanan merupakan bentuk penilaian konsumen
terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat
7
pelayanan yang diharapkan (expected sevice). Apabila pelayanan yang
diterima atau yang dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Kepuasan yang telah dibentuk
dapat mendorong konsumen melakukan pembelian ulang dan nantinya akan
menjadi pelanggan setia. Artinya, kualitas pelayanan yang baik menyebabkan
tingkat kepuasan meningkat, sebaliknya kualitas pelayanan yang buruk
mengakibatkan kepuasan nasabah juga semakin rendah. Dengan demikian,
baik buruknya kualitas pelayanan yang diberikan tergantung pada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
Disisi lain strategi selanjutnya dalam menguasai market share bank
syariah perlu mengetahui apakah produk yang diberikan oleh bank syariah
memiliki manfaat yang baik bagi nasabah karena apabila produk tersebut
memberikan manfaat sesuai harapan yang diinginkan oleh nasabah maka
nasabah tersebut akan merasa puas dan dampaknya nasabah tersebut akan
loyal kepada bank syariah dan bahkan secara langsung nasabah tersebut akan
memberikan informasi terkait produk bank syariah kepada orang lain yang
belum menggunakan produk bank syariah dengan seperti itu secara terus-
menerus bank syariah akan mampu menguasai pasar perbankan dan dapat
bersaing dengan bank konvensional.
Monroe (2002:46) mendefinisikan nilai bagi nasabah (Customer Value)
sebagah tradeoff antara persepsi nasabah terhadap kualitas, manfaat produk
dan pengorbanan yang dilakukan lewat pengorbanan yang dibayar. Nilai bagi
8
nasabah bisa juga dilihat sebagai cerminan dari kualitas, manfaat dan
pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan sebuah produk atau layanan.
Sebuah produk atau layanan perbankan dikatakan mempunyai nilai yang
tinggi di mata nasabah apabila mampu memberikan kualitas, manfaat dan
pengorbanan yang seminimal mungkin.
Selain menerapkan strategi bauran pemasaran yang berlandaskan prinsip
syariah, serta meningkatkan kualitas layanan yang baik, dan produk tersebut
memiliki nilai atau manfaat yang diharapkan nasabah tujuan yang utama bank
syariah adalah bagaimana membuat nasabah mereka sangat puas kepada bank
syariah.
Kotler dan Keller (2008:138-139), yang dikutip dari buku Manajemen
Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Kesetiaan
pelanggan tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar
dan berdasarkan hasil pengalaman dari pelanggan itu sendiri dari pembelian
konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan,
maka proses pembelian ini terus berulang. Bagi perusahaan yang terpenting
adalah bagaimana proses dan mekanisme mencapai loyalitas pelanggan. Untuk
dapat mewujudkan loyalitas pelanggan yang dibutuhan perusahaan adalah
menciptakan kepuasan pelanggan sebagai dasar.
9
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat diperoleh gambaran latar
belakang atas dasar permasalahan pada market share perbankan syariah. Bank
Syariah Mandiri menjadi objek pada penelitian ini sebab bank yang mulai
beroperasi pada 1 november 1999 ini merupakan bank syariah terbesar di
Indonesia dengan total asset per Maret tahun 2015 menyentuh angka Rp.
67,151,520,503.000 atau Rp. 67 Triliun. Hal ini pun menunjukkan bahwa
BSM jauh meninggalkan Bank Muamalat Indonesia yang merupakan salah
satu pesaingnya dan bank syariah pertama di Indonesia dengan total aset
hanya sebesar Rp. 56,062,665.000 atau Rp. 56 Miliar per April tahun 2015.
Selain itu, BSM juga memiliki 865 jaringan kantor, 921 unit ATM Syariah
Mandiri dan 60.922 unit ATM Bersama (include ATM Mandiri dan ATM
BSM) yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia pada tahun yang sama
(Bank Syariah Mandiri, 2016).
Berdasarkan data tersebut dapat diidentifikasi bahwa terjadi peningkatan
yang signifikan pada Bank Syariah Mandiri yang meliputi peningkatan
jaringan kantor, jumlah pegawai, jaringan ATM bahkan hingga jumlah
nasabah pendanaan dan pembiayaan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Berdasarkan data yang diambil peneliti di dalam service quality award
dimana dapat dilihat tabel berikut ini dari tahun 2011 sampai 2016:
10
Tabel 1.1
Service Quality Index 2011
Sumber: www.servicequality-award.com
Tabel 1.2
Service Quality Index 2012
Sumber: www.servicequality-award.com
Tabel 1.3
Service Quality Index 2013
Sumber: www.servicequality-award.com
11
Tabel 1.4
Service Quality Index 2014
Sumber: www.servicequality-award.com
Tabel 1.5
Service Quality Index 2015
Sumber: www.servicequality-award.com
Tabel 1.6
Service Quality Index 2016
Sumber: www.servicequality-award.com
12
Dari statistik service quality index perbankan syariah selama 6 tahun
terakhir pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 dapat disimpulkan
dimana kualitas layanan Bank Syariah Mandiri selama 2 tahun terakhir ini
mengalami penurunan ini dilihat pada service quality index tahun 2015 dan
service quality index tahun 2016. Bank Syariah Mandiri berada dibawah Bank
BNI Syariah, sementara Bank Syariah Mandiri service quality index tahun
2011 sampai 2014 selalu berada diperingkat 1. ini dapat dilihat dimana
SQIndex 2015 Bank Syariah Mandiri sebesar 4.0468 dan SQIndex 2015 Bank
BNI Syariah sebesar 4.0803, serta SQIndex 2016 Bank Syariah Mandiri
sebesar 4.0356 dan SQIndex 2016 Bank BNI Syariah sebesar 4.0671. serta
proses layanan (service process) Bank Syariah Mandiri masih di bawah dari
Bank BCA Syariah dan BNI Syariah ini menandakan bahwa Bank Syariah
Mandiri secara kualitas layanan pada tahun 2015 dan 2016 mengalami
penurunan dibandingkan pada service quality index tahun 2011 sampai 2014
yang berada di peringkat 1. Sehingga dalam hal ini Bank Syariah Mandiri
mengalami masalah dalam hal kualitas layanan pada 2 tahun terakhir ini tentu
menarik untuk diteliti sehingga peneliti tertarik untuk mengambil judul
kualitas pelayanan (service quality).
13
Tabel 1.7
Peringkat Bank Syariah Per 31 Desember 2015
Bank Liquidity
Pertumbuhan Customer Deposit
BTPN Syariah 28,94%
BCA Syariah 28,15%
Bank Syariah Bukopin 16,01%
BNI Syariah 15,92%
Bank BRI Syariah 15,78%
Panin Syariah 14,38%
Bank Syariah Mandiri 3,69%
Bank Jabar Banten Syariah 1,71%
Bank Victoria Syariah -0,28%
Maybank Syariah Indonesia -11,08%
Bank Muamalat -13,59%
Mega Syaria -36,37%
Sumber: www.kinerjabank.com
Sementara itu dilihat dari tabel peringkat bank syariah pada tahun 2015
dimana pertumbuhan simpanan nasabah (costumer deposit) pada Bank Syariah
mandiri mengalami penurunan yaitu sebesar 3,69 % masih jauh dari Bank
BTPN Syariah yang berada di peringkat 1 sebesar 28,94 %, ini berarti nasabah
sebagian besar masih belum menaruh harapan lebih kepada bank syariah
mandiri. sehingga menarik untuk diteliti apakah nasabah Bank Syariah
Mandiri merasakan nilai/manfaat terhadap produk yang diberikan. karena
semakin besar atau meningkat pertumbuhan simpanan nasabah (costumer
deposit) Bank Syariah maka nasabah akan merasa percaya dan merasa puas
terhadap Bank Syariah tersebut karena memberikan manfaat dan harapan yang
lebih atas biaya yang telah dikeluarkan nasabah terhadap suatu jasa atau
produk tersebut.
14
Penelitian ini menggunakan studi kasus pada produk tabungan Bank
Syariah Mandiri, karena Bank Syariah Mandiri adalah salah satu bank syariah
di Indonesia yang memiliki inovasi yang cukup tinggi dalam hal
pengembangan produk terutama produk tabungan. Hal tersebut dapat terlihat
dengan keragaman produk tabungan yang terus ditawarkan oleh Bank Syariah
Mandiri guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Oleh karenanya, menarik untuk menganalisa pengaruh bauran pemasaran
dalam perspektif Islam, kualitas layanan yang diberikan, dan nilai/manfaat
yang diperoleh nasabah guna menciptakan kepuasan nasabah kepada Bank
Syariah Mandiri.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul ―PENGARUH ISLAMIC MARKETING MIX,
SERVICE QUALITY, DAN CUSTOMER VALUE TERHADAP
KEPUASAN NASABAH BANK SYARIAH MANDIRI‖.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Islamic Marketing Mix berpengaruh secara parsial terhadap
kepuasan nasabah?
2. Apakah Service Quality berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan
nasabah?
3. Apakah Customer Value berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan
nasabah?
15
4. Apakah Islamic Marketing Mix, Service Quality, dan Customer Value
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Menganalisa pengaruh secara parsial Islamic Marketing Mix terhadap
kepuasan nasabah.
b. Menganalisa pengaruh secara parsial Service Quality terhadap
kepuasan nasabah.
c. Menganalisa pengaruh secara parsial Customer Value terhadap
kepuasan nasabah.
d. Menganalisa pengaruh secara simultan antara Islamic Marketing Mix,
Service Quality, dan Customer Value terhadap kepuasan nasabah
2. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan
kontribusi sebagai berikut:
a. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi masyarakat dan pelajar mengenai pengaruh Islamic marketing
mix, service quality dan customer value terhadap kepuasan nasabah.
16
Selain itu, semoga dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai
masukan dan bahan evaluasi dalam meningkatkan Islamic marketing
mix, service quality dan customer value nasabah pada Bank Syariah
Mandiri dengan memperhatikan kepuasan nasabah.
c. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan ilmu dan
informasi serta referensi bagi penelitian selanjutnya di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas
mengenai pengaruh Islamic marketing mix, service quality dan
customer value terhadap kepuasan nasabah.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai pengaruh Islamic marketing mix, service quality dan
customer value di perbankan syariah dalam meningkatkan kepuasan
dan sebagai pengembangan ilmu yang telah diberikan.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Islamic Marketing
1. Pengertian Islamic Marketing
Menurut Rivai (2012:34) dalam bukunya ―Islamic Marketing‖
menambahkan bahwa menurutnya Islamic marketing adalah sebuah jenis
muamalah yang berlandaskan dengan nilai-nilai Islam baik dalam
penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai distribusi yang pada akhirnya
akan memberikan kepuasan pada pelanggan.
Menurut Kartajaya dan Sula (2006:25) dalam bukunya ―Syariah
Marketing‖, dalam Islam sendiri pemasaran adalah salah satu bentuk
muamalah yang dibenarkan, sepanjang dalam segala proses transaksinya
terpelihara dari hal-hal yang terlarang dari ketentuan syariah. Maka,
syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari
suatu inisiator kepada stakeholders-nya yang dalam keseluruhan prosesnya
sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.
definisi tersebut didasarkan pada salah satu ketentuan dalam bisnis Islami
yang tertuang dalam kaidah fiqih yang mengatakan, “Al-muslimuna „ala
syuruthihim illa syarthan harrama halalan aw ahalla haraman” (kaum
Muslim terikat dengan kesepakatan-kesepakatan bisnis yang mereka buat,
18
kecuali kesepakatan yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram). Selain itu, kaidah fiqih lain mengatakan “Al-ashlu fil-
mu‟amalah al –ibahah illa ayyadulla dalilun „ala tahrimiha” (pada
dasarnya semua bentuk muamalah (bisnis) boleh dilakukan kecuali ada
dalil yang mengharamkannya).
Ini artinya bahwa dalam marketing syariah seluruh proses, baik
proses penciptaan, proses penawaran maupun proses perubahan nilai
(value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang hal tersebut dapat
dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islami tidak terjadi
dalam suatu transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk
transaksi apapun dalam pemasaran dapat dibolehkan.
2. Karakteristik Islamic Marketing
Menurut Kartajaya dan Sula (2006:28-42) dalam bukunya
“Syariah Marketing”, konsep dasar syariah yang dapat menjadi panduan
bagi para pemasar dibagi menjadi empat karakteristik, sebagai berikut:
a. Teistis (rabbaniyyah)
Teistis (rabbaniyyah) merupakan salah satu ciri khas syariah
marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang
dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah). Syariah
marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang teistis atau
bersifat ketuhanan ini adalah yang paling adil, paling sempurna, paling
selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat mencegah segala
19
bentuk kerusakan, memusnahkan kebatilan dan menyebarluaskan
kemaslahatan.
Seorang syariah marketer meyakini bahwa Allah SWT selalu dekat
dan mengawasinya ketika dia sedang melaksanakan segala macam
bentuk bisnis. Sehingga seorang syariah marketer akan segera
mematuhi hukum-hukum syariah, dalam segala aktivitasnya sebagai
seorang pemasar mulai dari melakukan strategi pemasaran
(segmentasi, targeting, positioning) sampai dalam tahap penyusunan
taktik pemasaran yang salah satunya adalah marketing mix.
b. Etis (akhlaqiyyah)
Etis (akhlaqiyyah) adalah turunan dari sifat teistis (rabbaniyyah)
dimana seorang syariah marketer memiliki keistimewaan selain karena
sifat teistis (rabbaniyyah), juga karena Ia sangat mengedepankan
masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya karena
nilai nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang
diajarkan oleh agama. Dengan demikian, syariah marketing adalah
konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan
etika.
c. Realistis (al-waqi’iyyah)
Realistis (al-waqi‟iyyah) adalah karakter dimana pemasaran
syariah bukanlah konsep yang eksklusif dan kaku, melainkan konsep
pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan
syariah islamiyyah yang melandasinya. Syariah marketer adalah para
20
pemasar yang profesional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan
bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya,
bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek
moral, dan kejujuran dalam segala aktifitas pemasarannya. Ia bergaul,
bersilaturahmi, melakukan transaksi bisnis di tengah-tengah realitas
kemunafikan, kecurangan, kebohongan atau penipuan yang sudah
biasa terjadi dalam dunia bisnis. Akan tetapi, syariah marketing
berusaha tegar, istiqamah, dan menjadi cahaya penerang di tengah-
tengah kegelapan.
d. Humanistis (al-insaniyyah)
Humanistis (al-insaniyyah) keistimewaan syariah marketer yang
lain adalah sifatnya yang humanistis universal, yaitu bahwa syariah
diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat
kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya
dapat terkekang dengan panduan syariah. Syariat Islam diciptakan
untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras,
warna kulit, kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah
memiliki sifat universal sehingga menjadi syariah humanistis
universal.
B. Islamic marketing Mix
1. Pengertian Islamic Marketing Mix
Kotler dan Armstrong (2008:62) mengemukakan bahwa bauran
pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis
21
terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkannya di pasar sasaran.
Sementara menurut Alma dan Priansa (2009:267) bauran pemasaran
(marketing mix) adalah suatu taktik yang digunakan untuk melayani
pelanggan dengan cara memuaskan melalui elemen 4P (Product, Price,
Place, dan Promotion).
Tjiptono (2014:41) menambahkan Bauran Pemasaran (marketing
mix) merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk
membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-
alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan
juga merancang program taktik jangka pendek.
Menurut Kartajaya dan Sula (2006:27) penerapan bauran pemasaran
dalam perspektif Islam akan kembali merujuk pada konsep dasar kaidah
fiqih yakni ”Al-ashlu fil-muamalah al-ibahah illa ayyadulla dalilun „ala
tahrimiha” yang berarti bahwa pada dasarnya semua bentuk muamalah
boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
2. Dimensi Islamic Marketing Mix
Adapun dimensi-dimensi bauran pemasaran dalam perspektif Islam
adalah sebagai berikut:
a. Produk (Product)
Menurut Rivai (2012:12-14), Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan
keinginan. pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannya lewat
22
produk. Istilah lain dari produk adalah penawaran atau pemecahan.
Menurut pemasaran islami, produk konsumen harus berdaya guna,
materi yang dapat dikonsumsi, bermanfaat, bernilai guna, yang
menghasilkan perbaikan material, moral, dan sepiritual bagi
konsumen.
Produk menurut Wahjono (2013:88) yaitu setiap apa saja yang
dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan,
pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan manusia. Contoh produk adalah buku, tabungan, deposito,
kredit, dan lain-lain.
Sementara menurut Griffin (2005) dalam penelitian Sangadji
dan Sopiah (2013:92), pada umumnya produk dapat diklasifikasikan
dengan berbagai cara, sehingga terdapat setidaknya tiga kelompok
produk, yaitu:
1. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), yaitu barang yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian dan memiliki umur ekonomis kurang dari satu tahun.
2. Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang bisa
bertahan lama dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun.
3. Jasa (services), yaitu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
Alserhan (2011:54) mendefinisikan produk sebagai barang atau
jasa yang harus memiliki kesesuaian dengan pasar atau segmen
23
tertentu dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk dapat
mempertahankan eksistensinya. Lebih lanjut, Alserhan mengatakan
bahwa makanan dan minuman atau produk secara umum haruslah halal
atau memperhatikan ketentuan Syariat Islam (sharia compliant).
Simak firman Allah Swt. dalam surah Al Israa‘ (17:70):
―Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Dalam dunia perbankan, produk dan jasa bank dibedakan
menjadi 2, yaitu produk dan jasa yang berhubungan dengan
penyerapan dana masyarakat (Funding) serta produk dan jasa yang
bersifat penyaluran dana ke masyarakat yaitu kredit dan/atau
pembiayaan (Wahjono, 2013:90).
Maka, apabila uraian-uraian mengenai produk dan jasa tersebut
dikaitkan dengan baruan pemasaran dalam perspektif Islam, akan
merujuk pada ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan seperti:
1. kehalalan produk
24
2. menjaga kesesuaian produk
3. kualitas produk
Kepuasan pelanggan dalam pemasaran islami tidak hanya
muncul jika kinerja produk sesuai dengan harapan pelanggan secara
material, tetapi juga jika kinerja produk sesuai dengan harapan
pelanggan secara spiritual. Untuk pelanggan dari indonesia yang
sebagian besar beragama islam, mereka akan merasa puas jika produk
itu halal dan sebaliknya tidak memakainya jika produk itu haram.
b. Harga (Price)
Harga menurut Wahjono (2013:4) adalah pengganti nilai
produk (product value). Nilai bukan sekedar biaya produksi ditambah
laba yang diinginkan. Di dalam harga produk terkandung juga harga
atas citra (image) dan gengsi yang tertempel di produk.
Jika ditinjau dari syari‘at Islam, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menetapkan harga dari suatu produk.
Menurut Alma dan Priansa (2009:268), dalam penetapan harga tidak
hanya mementingkan keinginan pedagang sendiri namun juga harus
mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat. Dalam Islam,
tidak dibenarkan mengambil keuntungan sebesar-besarnya, tapi harus
dalam batas-batas kelayakan. Penetapan harga sebaiknya dilakukan
atas dasar suka sama suka atau saling ridho seperti yang terdapat pada
firman Allah berikut:
25
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimum, Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisaa‘: 29).
Melalui ayat Al Qur‘an dan hadist tersebut dapat diidentifikasi
bahwa Islam telah mengatur perniagaan sedemikian rupa sehingga
tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Islam tidak mengajarkan untuk
bersaing dalam hal harga dengan tujuan untuk menjatuhkan pihak lain,
tetapi bersaing dalam hal yang lain seperti kualitas, layanan, dan nilai
tambah serta tidak mementingkan keuntungan diri sendiri dan
mengesampingkan orang lain.
Rivai (2012:111) mengatakan bahwa berkaitan dengan
penetapan harga, Islam juga menaruh perhatian besar terhadap
kesempurnaan mekanisme pasar. Pasar yang bersaing sempurna dapat
26
menghasilkan harga yang adil bagi penjual maupun pembeli. Untuk itu
jika mekanisme pasar terganggu, harga yang adil tidak akan tercapai,
demikian pula sebaliknya. Karena itulah Islam sangat memperhatikan
konsep harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna.
Dalam menetapkan harga, perusahaan haruslah mengutamakan
nilai keadilan. Artinya, harga atau biaya yang ditetapkan harus sesuai
dengan kondisi atau kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Jika
suatu produk atau jasa memiliki kualitas yang baik, maka wajar jika
harga atau biayanya mahal. Namun jika produk tersebut berkualitas
buruk, sudah sewajarnya dijual dengan harga murah. (Kartajaya dan
Sula, 2006:182).
Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan pernyataan diatas sehingga
indikator-indikator dari harga yaitu:
1. Penetapan harga
2. Harga yang adil
c. Tempat (Place)
Kartajaya dan Sula (2006:216) mengatakan bahwasanya dalam
menentukan place atau saluran distribusi, perusahaan harus
mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target market,
sehingga dapat efektif dan efisien. Pada intinya, dalam menentukan
marketing mix kembali harus didasari pada prinsip-prinsip keadilan
dan kejujuran.
27
Nabi Muhammad Shalallahu „alaihi wassalam telah bersabda,
“Janganlah sebagian kalian membeli sesuatu yang dibeli oleh
sebagian yang lain dan janganlah pula kalian menyongsong dagangan
hingga dagangan itu sampai di pasar-pasar”. (HR. Bukhari, dari
Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‗anhu).
Maka, dari hadits di atas dapat diketahui bahwa Nabi
Shalallahu „alaihi wassalam memerintahkan kita untuk bertransaksi
jual beli di pasar yaitu tempat yang sesuai dengan target market agar
transaksi dapat berjalan efektif dan efisien.
Rivai (2012:31-32) mengatakan bahwa Place artinya apakah
produk kita akan dijual di lapak kaki lima atau di department store
mewah Metro di Plaza Senayan. Place menyangkut strategi distribusi
yang hendak kita lakukan. Terdapat tiga model distribusi, yakni
distribusi eksklusif, selektif, dan intensif. Distribusi eksklusif hanya
memasarkan produk dan jasa.
Sementara bila ditinjau dalam pemasaran bank, lokasi (place)
yang dimaksud adalah jejaring (networking) dimana produk dan jasa
bank disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh nasabah. Oleh karena
itu, jejaring pemasaran bank tidak hanya berupa kantor bank sendiri
dimana disediakan produk dan jasa bank sendiri saja tetapi termasuk
juga kantor bank lain bahkan mesin ATM bank lain dimana produk
dan jasa bank dapat dimanfaatkan. Namun, dalam hal ini bauran
pemasaran berupa place difokuskan pada pengertian sebagai lokasi
28
fisik bank. Ini berarti tempat dimana produk dan jasa bank disediakan
untuk dapat dibeli dan dimanfaatkan oleh nasabah. Termasuk lokasi
bank disini adalah letak kantor bank mulai dari kantor pusat, kantor
cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas. Termasuk pula
didalamnya adalah mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan pernyataan diatas sehingga
indikator-indikator dari tempat yaitu:
1. Lokasi yang strategis
2. Saluran pemasaran
d. Promosi (Promotion)
Rivai (2012:196-197) mengatakan promosi merupakan suatu
upaya untuk menawarkan barang dagangan kepada calon pembeli.
Pada dasarnya mempromosikan barang daganganya dengan cara yang
paling tepat sehingga menarik minat calon pembeli. Undian berhadiah
merupakan bagian dari strategi promosi, yaitu promosi penjualan.
Promosi penjualan adalah promosi yang digunakan untuk
meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada
waktu tertentu.
Wahjono (2013:134) mengatakan bahwa promosi adalah
kegiatan yang bertujuan untuk memberitahukan dan
mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang keberadaan produk,
tentang kemanfaatan, tentang keunggulan, tentang atribut-atribut yang
dimiliki, tentang harga, dimana dan cara memperolehnya.
29
Kertajaya dan Sula (2006:63-64) dalam bukunya syariah
marketing menjelaskan salah satu ciri khas syariah marketing yang
tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini
adalah sifatnya yang religius (diniyyah). Seorang syariah marketer
akan selalu mematuhi hukum-hukum syari‘at dalam segala aktivitas
pemasarannya, termasuk ketika melakukan kegiatan-kegiatan promosi
dimana harus senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius. Karena dalam
hal tersebut sering bermunculan kesempatan untuk berbuat kecurangan
atau penipuan, maka penerapan nilai-nilai religius menjadi sangat
penting.
Dalam kegiatan promosi harus menggambarkan secara nyata
apa yang ditawarkan dari produk-produk atau jasa-jasa perusahaan
tersebut. Promosi yang tidak sesuai dengan kualitas atau kompetensi
seperti menampilkan imajinasi yang terlalu tinggi bagi konsumennya,
adalah termasuk dalam praktik penipuan dan kebohongan. Nabi
Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam telah bersabda, “Apabila
engkau berjual beli, maka katakan, „Tidak boleh ada penipuan‟.” (HR.
Bukhari).
Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan pernyataan diatas sehingga
indikator-indikator dari promosi yaitu:
1. Kesesuaian promosi
2. Promosi yang tidak berlebihan
3. Promosi penjualan
30
C. Service Quality
1. Pengertian Service Quality
Menurut Kotler dan Keller (2008:143) kualitas (quality) adalah
total fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Menurut Lovelock dan Wright (2007:96) kualitas jasa yaitu
evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa
suatu perusahaan. Kualitas pelayanan sangat mempengaruhi dalam
menciptakan nilai bagi pelanggan dan perusahaan, dengan memberikan
pengalaman yang berkualitas secara lebih efisien agar dapat meningkatkan
keuntungan jangka panjang perusahaan.
Berdasarkan definisi diatas, kualitas layanan sangat berpengaruh
penting terhadap perusahaan khususnya perusahaan dibidang jasa yaitu
perbankan karena untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya
dibutuhkan strategi yang matang, strategi tersebut diantaranya dengan
meningkatkan kualitas layanan pada perusahaan, sebab semakin bagus
kualitas layanan yang diberikan maka pelanggan akan merasa nyaman dan
merasa puas dampaknya pelanggan tersebut akan mempengaruhi kepada
pelanggan lainnya untuk membeli produk atau jasa pada perusahaan
tersebut sehingga membuat perusahaan dapat meningkatkan keuntungan
jangka panjang.
31
2. Dimensi Service Quality
Menurut Lovelock dan Wright (2007:98-99), Kesenjangan jasa
bukanlah satu-satunya cara pelanggan menilai kualitas jasa. mereka juga
menggunakan lima dimensi yang luas sebagai kriteria:
1. Kehandalan (Reliability)
Apakah perusahaan dapat diandalkan dalam menyediakan jasa seperti
yang dijanjikan, dari waktu ke waktu?
2. Keberwujudan (Tangible)
Seperti apa terlihat fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan
komunikasi penyedia jasa tersebut?
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
Apakah karyawan perusahaan tersebut senang membantu dan mampu
memberikan jasa yang cepat?
4. Jaminan (Assurance)
Apakah karyawan jasa memiliki pengetahuan yang cukup, sopan,
kompeten, dan dapat dipercaya?
5. Empati (Empathy)
Apakah perusahaan jasa tersebut memberikan perhatian yang besar dan
khusus?
D. Customer Value
1. Pengertian Customer Value
Customer value didasarkan pada perspektif pelanggan organisasi
bersangkutan, dengan mempertimbangkan apa yang mereka inginkan dan
32
yakini bahwa mereka dapatkan dari pembelian dan penggunaan produk
tertentu (Tjiptono, 2014:308).
Menurut Rivai (2012:56) Nilai bagi pelanggan (customer delivered
value) adalah selisih antara nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan
total. Nilai bagi pelanggan total (total customer value) adalah sekumpulan
manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu,
yaitu nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan, dan nilai citra. Biaya
pelanggan total (total customer cost) adalah sekumpulan biaya yang
diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi,
mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk dan jasa, yaitu biaya
moneter, biaya waktu, biaya energy (tenaga), dan biaya mental (pikiran
pembeli).
Nilai bagi pelanggan (customer value) adalah selisih antara
evaluasi antara calon pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya
tawaran tertentu dan alternatif - alternatif lain yang dipikirkan atas
sekumpulan manfaat ekonomis, fungsional dan psikologis, yang
diharapkan oleh pelanggan atas tawaran pasar tertentu. (Kotler dan Keller,
2007:173).
Jadi dapat disimpulkan nilai pelanggan merupakan manfaat yang
dirasakan oleh pelanggan dari biaya yang telah dikeluarkan untuk suatu
produk atau jasa tertentu. dimana apabila manfaat yang dirasakan oleh
pelanggan atas sejumlah pengorbanan ekonomi dengan produk yang
ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan pelanggan, maka akan
33
menimbulkan ketidakpuasan pada pelanggan. Sebaliknya apabila produk
atau jasa tersebut melebihi harapan pelanggan maka pelanggan akan
merasa puas.
2. Dimensi Customer Value
Menurut Sweeney dan Soutar (2001:9) dalam penelitiannya
memaparkan empat dimensi yang digunakan dalam pengukuran nilai
pelanggan sebagai berikut:
a. Emotional value
Utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif/emosi positif yang
ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.
b. Social value
Utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk meningkatkan
konsep diri-sosial konsumen.
c. Price/value for money
Utilitas yang didapatkan dari produk karena reduksi biaya jangka
pendek dan biaya jangka panjang.
d. Quality/performance value
Utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang
diharapkan atas produk atau jasa tersebut.
Perbedaan value dan kualitas adalah bahwa value lebih relatif pada
setiap individu seseorang, sedangkan kualitas lebih abstrak. oleh sebab itu,
value yang dirasakan oleh setiap orang dapat berbeda meskipun persepsi
kualitas terhadap suatu produk sama. value merupakan perasaan trade-off
34
antara manfaat dan biaya dan kualitas merupakan bagian dari manfaat
(Kotler 2003; dalam Tjiptono, 2014:308).
E. Kepuasan
1. Pengertian Kepuasan
Shciffman dan Kanuk (2010:29) mengatakan bahwa kepuasan
pelanggan adalah persepsi individu pelanggan mengenai kinerja dari suatu
produk atau jasa dan hubungannya dengan ekspektasi mereka. Penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan memiliki hubungan
dengan perilaku konsumen dan mengidentifikasi beberapa tipe konsumen.
Di sisi positif, konsumen yang merasa sangat puas atau yang biasa disebut
loyalist, mereka akan mempertahankan pembelian, mereka akan
mendapatkan pengalaman yang melebihi ekspektasinya dan mereka akan
memberikan rekomendasi yang sangat positif tentang perusahaan kepada
orang lain. Namun di sisi negatifnya, konsumen yang merasa biasa saja
atau bahkan tidak puas akan berhenti melakukan bisnis dengan
perusahaan, lebih jauh lagi mereka akan memberikan rekomendasi yang
buruk tentang perusahaan kepada orang lain.
Kepuasan konsumen akan tercapai jika persepsi fundamental
konsumen terhadap kinerja produk (persepsi konsumen tentang kinerja
produk yang riil) sama dengan kinerja produk yang diharapkan (Sangadji
dan Sopiah, 2013:33).
Rivai (2012:15) mendukung pandangan tersebut, menurutnya
kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa pelanggan
35
yang berasal dari perbandigan antara kinerja produk dengan harapannya.
Jika kinerja produk sesuai dengan harapan, pelanggan tentu akan merasa
puas. Sebaliknya, jika kinerja produk tidak sesuai dengan harapan,
pelanggan akan merasa kecewa. Namun, menurutnya kepuasan pelanggan
dalam konsep pemasaran islami tidak hanya muncul jika kinerja produk
sesuai dengan harapan pelanggan secara material, tetapi juga jika kinerja
produk sesuai dengan harapan pelanggan secara spiritual. Artinya, produk
yang memperhatikan ketentuan-ketentuan syariat Islam akan memberikan
kepuasan tersendiri kepada pelanggan, khususnya yang beraga Islam.
Konsumen yang merasa puas pada produk/jasa yang dibeli dan
digunakannya akan kembali menggunakan jasa/produk yang ditawarkan
(Zeithaml dan Bitner dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:180).
Menurut Kotler dan Keller (2009:179), salah satu kunci untuk
mempertahankan pelanggan adalah dengan kepuasan pelanggan.
Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih
lama, membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan
memperbarui produk lama, membicarakan hal-hal baik tentang perusahaan
dan produknya kepada orang lain, tidak terlalu memperhatikan merek
pesaing dan tidak terlalu sensitif terhadap harga, menawarkan ide produk
atau jasa kepada perusahaan, dan biaya pelayanannya lebih murah
dibandingkan pelanggan baru karena transaksi dapat menjadi hal rutin.
Artinya, kepuasan atau kesenangan yang tinggi menciptakan ikatan
36
emosional dengan perusahaan, bukan hanya menciptakan preferensi
rasional.
Mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi adalah tujuan
utama pemasaran. Ketika pelanggan merasa terpenuhi harapannya dan
merasa puas akan pelayanan yang didapatkan pada saat proses transaksi
dan juga puas akan barang atau jasa yang mereka dapatkan, besar
kemungkinan mereka akan kembali lagi dan melakukan pembelian-
pembelian yang lain dan juga akan merekomendasikan pada teman-teman
dan keluarganya tentang perusahaan tersebut dan produk-produknya
(Wahjono, 2013:17).
Dalam perspektif Islam, kepuasan sering kali dikaitkan dengan
kerelaan atau perasaan ridho atas sesuatu yang diterima atau dirasakan.
Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam surah An-nisaa ayat 29
berikut:
37
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu” (QS. An-Nisaa‘: 29).
Berdasarkan dalil tersebut, dapat diidentifikasi bahwa untuk
menciptakan kepuasan pelanggan dalam perspektif Islam, diperlukan
adanya keadilan dan kejujuran serta mendasarkan aktivitas perniagaan atas
dasar suka sama suka atau saling ridho sehingga tidak ada pihak yang
merasa dirugikan oleh pihak lainnya.
2. Dimensi Kepuasan
Menurut Lupiyoadi dalam Amanah (2010:9), ada lima faktor yang
harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan
pelanggan, yaitu:
1. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka
menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas sesuai
harapan.
2. Kualitas Pelayanan
Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkannya.
3. Emosional
38
Pelanggan mendapatkan kepercayaan setelah melakukan dan
merasakan langsung berhubungan dengan perusahaan.
4. Harga
Produk dengan kualitas sama tapi menetapkan harga yang relatif
murah akan memberi nilai yang tinggi kepada pelanggannya.
5. Biaya dan Kemudahan
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk, cenderung puas
terhadap produk.
F. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan antara Islamic Marketing Mix dengan Kepuasan Nasabah
Menurut Rivai (2012:31-35), Dalam ilmu pemasaran, dikenal adanya
bauran pemasaran atau elemen pemasaran 4P, yaitu: Product, Price,
Promotion, dan Place. Para pakar pemasaran menjelaskan bahwa
manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang, jasa, dan
ide untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok yang dituju, dimana
proses ini dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan. Sementara
itu Islamic Marketing yaitu seluruh proses penciptaan, proses penawaran
maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang
bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami.
Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip
39
muamalah islami tidak terjadi, maka bentuk transaksi apa pun dalam
marketing diperbolehkan.
Jadi, dapat disimpulkan Islamic Marketing Mix berhubungan
terhadap kepuasan nasabah karena Islamic Marketing Mix merupakan
proses penentuan produk, penetapan harga, promosi, dan penentuan tempat
dalam hal pendistribusian jasa dimana dalam hal ini tidak boleh ada hal-
hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang
islami sehingga proses tersebut dapat memuaskan pelanggan / nasabah dan
tujuan perusahaan.
2. Hubungan antara Service Quality dengan Kepuasan Nasabah
Menurut Lovelock dan Wright (2007:92), Kualitas Jasa adalah
sejauh mana jasa memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Jika
pelanggan memahami penyerahan jasa yang sesungguhnya lebih baik dari
pada yang diharapkan mereka akan senang, namun jika penyerahan jasa
tersebut dibawah harapannya, mereka akan marah dan mereka akan
menilai kualitas menurut tingkat kepuasan yang mereka pahami terhadap
jasa tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan kualitas layanan berhubungan terhadap
kepuasan nasabah karena apabila kualitas jasa yang diterima oleh nasabah
sesuai dengan harapan atau bahkan melampaui dari ekspetasi nasabah
maka nasabah tersebut akan merasa senang dan berdampak pada kepuasan,
namun sebaliknya apabila kualitas jasa yang diterima oleh nasabah tidak
40
sesuai dengan harapan atau jauh dari ekspetasi nasabah maka nasabah
tersebut akan merasa kecewa dan berdampak ketidakpuasan.
3. Hubungan antara Costumer Value dengan Kepuasan Nasabah
Menurut Rivai (2012:56) Nilai bagi pelanggan (customer delivered
value) adalah selisih antara nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan
total. Nilai bagi pelanggan total (total customer value) adalah sekumpulan
manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu,
yaitu nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan, dan nilai citra. Biaya
pelanggan total (total customer cost) adalah sekumpulan biaya yang
diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi,
mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk dan jasa, yaitu biaya
moneter, biaya waktu, biaya energy (tenaga), dan biaya mental (pikiran
pembeli). Kinerja produk yang dirasakan pelanggan sama atau lebih besar
dari yang diharapkan, yang dianggap bernilai dapat memberikan kepuasan
(Kotler 2005:145).
Jadi, dapat disimpulkan nilai pelanggan yaitu nilai/manfaat yang
diharapkan nasabah dari biaya yang telah dikeluarkan untuk produk atau
jasa tersebut sehingga jika kinerja produk atau jasa tersebut sesuai dengan
harapan dari nasabah maka nasabah akan merasa senang dan tentu akan
puas, namun sebaliknya jika kinerja produk atau jasa tersebut tidak sesuai
harapan nasabah maka nasabah akan kecewa dan tidak puas.
41
G. Penelitian Terdahulu
Pada pembahasan mengenai penelitian ini, disajikan secara ringkas
beberapa penelitian sebelumnya tentang Islamic Marketing Mix, Kualitas
Layanan, Nilai Nasabah, dan Kepuasan Nasabah. Adapun penelitian terdahulu
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Abul Hasan,
Abdelkader
Chachi dan
Salma Abdul
Latiff.
JKAU: Islamic
Econ., Vol. 21
No. 1, pp: 27-
46 (2008
A.D./1429
A.H.)
“Islamic
Marketing
Ethics and Its
Impact on
Customer
Satisfaction in
the Islamic
Banking
Industry.”
Variabel
Islamic
Marketing
dan
Variabel
Kepuasan
Tidak terdapat
Variabel
Kualitas
Layanan
danVariabel
Nilai Nasabah
Penerapan etika atau
karakter marketing
syariah ditunjang
dengan pelayanan
yang baik akan
memberikan
pengaruh secara
langsung terhadap
kepuasan nasabah,
kemudian akan
berpengaruh pula
kepada kepercayaan
dan loyalitas terhadap
bank Islam. Pada
akhirnya, kepuasan
terhadap Bank Islam
akan memberikan
kepercayaan, dan
kepercayaan tersebut
akan meningkatkan
loyalitas nasabah.
2. Md. Mahabub
Alom dan Md.
Shariful
“Marketing:
An Islamic
Perspective..”
Variabel
Islamic
Marketing
Tidak terdapat
Variabel
Kualitas
Layanan,
Penelitian tersebut
menjelaskan bahwa
suatu strategi
pemasaran yang
42
Haque.
World Journal
of Social
Sciences Vol.
1. No. 3. July
2011. Pp. 71-
81
Variabel Nilai
Nasabah, dan
Kepuasan
Nasabah
dijalankan sesuai
dengan nilai-nilai
Islam menghasilkan
banyak dampak
positif, baik bagi
perusahaan maupun
bagi masyarakat
lingkungan sekitar.
Terciptanya keadilan
profit didalam
perusahaan,
tercapainya kepuasan
dari kebutuhan
manusia dengan cara-
cara yang baik
dimana tidak hanya
mementingkan
keuntungan
perusahaan saja,
membangun
hubungan
persaudaraan diantara
pemangku
kepentingan,
terciptanya keadilan
sosial ekonomi bagi
masyarakat, serta
memberikan
kesejahteraan baik di
dunia maupun di
akhirat adalah
beberapa dampak
positif dari penerapan
Islamic Marketing.
3. Mohd Ali
Bahari, Faizal,
Ma Yue, &
Anwar.
“Marketing
Mix From
Islamic
Marketing
Variabel
Islamic
Marketing
Tidak terdapat
Variabel
Kualitas
Layanan,
Variabel Nilai
Konsep Islamic
Marketing mix
mengutamakan
maksimalisasi nilai,
empati dan Ridho
43
“International
Islamic
University of
Malaysia”,
2015
Perspective.” Nasabah, dan
Kepuasan
Nasabah
Allah, lain halnya
dengan marketing
barat yang lebih
mengutamakan pada
maksimalisasi
keuntungan semata.
Islamic marketing
hadir dengan
berbagai
keistimewaan seperti
keadilan dan
kejujuran yang
tercipta antara
pembeli dan penjual
sehingga memiliki
potensi yang besar
untuk dapat diterima
tidak hanya di pasar
Muslim tapi juga non
muslim. Hal ini dapat
meningkatkan
kepercayaan
pelanggan hingga
berujung pada
loyalitas pelanggan.
4. Ita
Nurcholifah.
Jurnal
Khatulistiwa -
Journal of
Islamic
Studies.
Volume 4,
Nomor 1,
Maret 2014
“Strategi
Marketing Mix
Dalam
Perspektif
Syariah.”
Variabel
Islamic
Marketing
Tidak terdapat
Variabel
Kualitas
Layanan,
Variabel Nilai
Nasabah, dan
Kepuasan
Nasabah
Disimpulkan bahwa
Strategi marketing
mix syariah
merupakan suatu
strategi/cara dalam
menerapkan 4P,
terdiri dari produk,
harga, promosi dan
saluran pemasaran
(tempat) suatu usaha
yang di kelola oleh
pebisnis. Produk
dapat berupa barang,
jasa yang diciptakan
44
oleh seorang
pemasar/pebisnis
yang akan
dipasarkan. Harga
suatu produk juga
menjadi perhatian,
berikan harga yang
pantas dan harga
yang dapat bersaing
dengan produk-
produk pesaing serta
terhindar dari unsur
riba. Agar usaha
dapat dikenal oleh
masyarakat lakukan
strategi promosi yang
baik, tidak berbohong
serta menipu calon
pembeli atau
pelanggan dan untuk
lokasi usaha
usahakan dapat
dicapai dengan
mudah oleh
masyarakat.
5. Nova Anita,
Jusman J
Ma‘ruf,
Syafruddin
Chan.
ISSN 2302-
0199
Jurnal
Manajemen,
Vol. 4, No. 1
―Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Kepuasan dan
Dampaknya
Terhadap
Loyalitas
Nasabah
Perbankan di
Kota Langsa‖.
Variabel
Kualitas
Layanan
dan
Variabel
Kepuasan
Nasabah
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing
dan Variabel
Nilai Nasabah
1. Kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah
perbankan di Kota
Langsa.
2. Kepuasan nasabah
yang dirasakan oleh
nasabah berpangaruh
terhadap loyalitas
nasabah perbankan di
Kota Langsa.
3. Kualitas pelayanan
45
Februari 2015 yang diberikan oleh
karyawan
berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah
perbankan di Kota
Langsa.
4. Terdapat
perbandingan
pengaruh direct dan
indirect kualitas
pelayanan terhadap
loyalitas perbankan di
Kota Langsa.
6. DWI
ARYANI,
FEBRINA
ROSINTA
ISSN 0854-
3844
Bisnis &
Birokrasi,
Jurnal Ilmu
Administrasi
dan Organisasi,
Mei—Agus
2010, hlm.
114-126
―Pengaruh
Kualitas
Layanan
terhadap
Kepuasan
Pelanggan
dalam
Membentuk
Loyalitas
Pelanggan‖
Variabel
Kualitas
Layanan
dan
Variabel
Kepuasan
Pelanggan
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing
dan Variabel
Nilai Nasabah
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kelima dimensi
pembentuk kualitas
layanan terbukti
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kualitas layanan.
Dimensi terkuat
dalam menjelaskan
kualitas layanan
berturut-turut adalah
reliability,
responsiveness,
assurance, empathy,
dan tangibility. Selain
itu, hasil penelitian
menunjukkan terdapat
pengaruh yang kuat
dan positif antara
variabel kualitas
layanan KFC
terhadap kepuasan
pelanggan
46
pada mahasiswa
FISIP UI. Hal ini
terbukti dari hasil
penelitian yang
menunjukkan bahwa
sebesar 72,9%
variabel kepuasan
pelanggan dapat
dijelaskan oleh
variabel kualitas
layanan, sedangkan
sisanya sebesar
27,1% dipengaruhi
oleh faktor lain di
luar variabel kualitas
layanan. Dari
penelitian ini
diketahui pula bahwa
tidak terdapat
pengaruh antara
kualitas layanan
terhadap loyalitas
pelanggan pada
mahasiswa FISIP UI.
Hasil penelitian lain
menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh
yang kuat dan positif
antara kualitas
layanan KFC
terhadap loyalitas
pelanggan pada
mahasiswa FISIP UI.
Hal ini ditunjukkan
oleh sebesar 91%
variabel loyalitas
pelanggan yang dapat
dijelaskan oleh
variabel kualitas
47
layanan, sedangkan
sisanya sebesar 9%
dipengaruhi oleh
variabel lain di luar
kualitas layanan.
7. Gusti Ayu Putu
Ratih Kusuma
Dewi, Ni
Nyoman Kerti
Yasa, Putu
Gede
Sukaatmadja.
ISSN : 2337-
3067
E-Jurnal
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Udayana 3.5
(2014) : 257-
275
―Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terdapat
Kepuasan dan
Loyalitas
Nasabah PT
BPR Hoki Di
Kabupaten
Tabanan‖.
Variabel
Kualitas
Layanan
dan
Variabel
Kepuasan
Nasabah
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing
dan Variabel
Nilai Nasabah
Kualitas pelayanan,
kepuasan, dan
loyalitas nasabah PT
BPR Hoki memiliki
hubungan yang
positif dan signifikan.
Artinya, kualitas
pelayanan yang baik
menyebabkan tingkat
kepuasan serta
keinginan nasabah
untuk berlaku loyal
meningkat,
sebaliknya kualitas
pelayanan yang buruk
mengakibatkan
kepuasan dan
loyalitas nasabah
terhadap PT BPR
Hoki juga semakin
rendah.
8. Resita Widya
Putri,
Suharyono,
Dahlan Fanani.
Jurnal
Administrasi
Bisnis (JAB)
Vol. 1, No. 1
Januari 2015
―Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Kepuasan dan
Loyalitas
Pelanggan
(Survey Pada
Pelanggan
Auto2000
Waru
Variabel
Kualitas
Layanan
dan
Variabel
Kepuasan
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing
dan Variabel
Nilai Nasabah
1. Pengaruh
keseluruhan
hubungan antara
variabel sebesar
0,688 yang
memperkuat
keberadaan variabel
kualitas pelayanan
dan loyalitas.
2. Kualitas pelayanan
terbukti memiliki
48
Surabaya)‖. pengaruh signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan.
3. Kualitas pelayanan
terbukti memiliki
pengaruh signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan.
4. Kepuasan
pelanggan terbukti
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
9. Woro
Mardikawati,
Naili Farida.
JURNAL
ADMINISTR
ASI BISNIS,
VOLUME 2,
NOMOR 1,
MARET 2013
―PENGARUH
NILAI
PELANGGAN
DAN
KUALITAS
LAYANAN
TERHADAP
LOYALITAS
PELANGGAN
, MELALUI
KEPUASAN
PELANGGAN
PADA
PELANGGAN
BUS
EFISIENSI
(Studi PO
Efisiensi
Jurusan
Yogyakarta-
Cilacap)‖.
Variabel
Kualitas
Layanan,
Nilai
Nasabah,
dan
Variabel
Kepuasan
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing
1. Nilai pelanggan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil ini
membuktikan bahwa,
responden yang puas
terhadap layanan bus
efisiensi disebabkan
karena nilai
pelanggan terhadap
bus efisiensi tinggi.
Oleh karena itu
semakin tinggi (baik)
nilai pelanggan
terhadap bus
efisiensi, maka akan
memperkuat
kepuasan pelanggan
bus efisiensi.
2. Kualitas layanan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan.
49
Hasil ini
membuktikan bahwa,
semakin baik kualitas
layanan yang
diberikan PO
Efisiensi terhadap
produknya yakni bus
patas efisiensi, maka
semakin tinggi
kepuasan pelanggan
terhadap layanan bus
efisiensi.
3. Kepuasan
pelanggan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan. Hasil ini
membuktikan bahwa,
responden yang
merasa puas ketika
menggunakan jasa
bus efisiensi, maka
akan memberikan
dasar hubungan
jangka panjang bagi
mereka terhadap
perusahaan antara
lain dilakukan
pembelian ulang dan
terciptanya kesetiaan
terhadap bus
efisiensi, lebih jauh
lagi akan terjadi suatu
rekomendasi yang
menguntungkan bagi
perusahaan.
4. Nilai pelanggan
50
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
pelanggan melaluiI
kepuasan.pelanggan.
Hasil ini
membuktikan bahwa
pelanggan akan
membentuk harapan
terhadap nilai dan
bertindak
berdasarkan hal itu,
dan mereka
memperhitungkan
dan mengevaluasi
penawaran yang
memberikan nilai
tertinggi. Penawaran
efisiensi yang
diberikan
menciptakan nilai
pelanggan yang
tinggi yang secara
langsung hal ini akan
mempengaruhi
kepuasan dan setelah
tercipta kepuasan
kemungkinan
pelanggan akan
membeli kembali
(loyalitas).
5. Kualitas layanan
berpengaruh secara
positif terhadap
loyalitas pelanggan
melalui kepuasan
pelanggan. Hal ini
membuktikan bahwa
ketika kualitas
layanan yang
51
diberikan efisiensi
baik maka hal
tersebut secara
langsung akan
menciptakan
kepuasan pada
penumpang yang
akhirnya
mempengaruhi
tingkat loyalitas
konsumen terhadap
jasa. Variabel nilai
pelanggan merupakan
faktor yang paling
dominan
mempengaruhi
kepuasan pelanggan.
10. Alida Palilati.
JURNAL
MANAJEME
N DAN
KEWIRAUSA
HAAN, VOL.
9, NO. 1,
MARET 2007:
73-81
―Pengaruh
Nilai
Pelanggan,
Kepuasan
Terhadap
Loyalitas
Nasabah
Tabungan
Perbankan Di
Sulawesi
Selatan‖.
Variabel
Nilai
Pelanggan
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing,
Variabel
Kualitas
Layanan, dan
Variabel
Kepuasan
1. Rata-rata tingkat
kepuasan adequate
maupun desired untuk
nasabah berada di
bawah harapan yang
diinginkan oleh
nasabah. Walaupun
hasil tersebut
menunjukkan bahwa
nasabah tidak puas
kepada bank, namun
ketidakpuasan itu
masih berada di
dalam batas-batas
toleransi.
2. Berdasarkan hasil
uji hipotesis tersebut
di atas maka, ada dua
bentuk (pola)
hubungan yang dapat
52
terbentuk dari
hubungan antara
variabel Nilai dengan
variabel Loyal.
Hubungan yang
pertama adalah
hubungan tidak
langsung yang
signifikan negatif
antara variabel Nilai
pelanggan dengan
Loyalitas melalui
variabel Kepuasan
sebagai variabel
moderator (juga
sebagai mediator);
dan hubungan yang
kedua adalah adanya
hubungan langsung
yang signifikan
positif antara Nilai
dengan Loyalitas.
3. Hubungan Nilai
terhadap Loyalitas
terdapat variabel
modera-tor/mediator
kepuasan maka
besarnya pengaruh
total menjadi lebih
lemah (kecil) atau
kurang loyal. Jika
dilihat dari hasil
perhitungan nampak
bahwa total effects
untuk SulSel adalah
0.21.
4. Faktor yang
mempunyai pengaruh
53
terbesar (dominant)
terhadap tingkat
kepuasan adequate
maupun kepuasan
desired adalah
variabel
profesionalisme staff
dalam melaksanakan
tugasnya.
11. Rachmad
Hidayat.
JURNAL
MANAJEME
N DAN
KEWIRAUSA
HAAN,
VOL.11, NO.
1, MARET
2009: 59-72
―Pengaruh
Kualitas
Layanan,
Kualitas
Produk dan
Nilai Nasabah
Terhadap
Kepuasan dan
Loyalitas
Nasabah Bank
Mandiri‖.
Variabel
Nilai
Nasabah,
Variabel
Kualitas
Layanan,
dan
Variabel
Kepuasan
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing
1. Kualitas layanan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
nasabah.
2. Kualitas produk
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
nasabah.
3. Nilai bagi nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
nasabah.
4. Kualitas layanan
tidak berpengaruh
terhadap loyalitas
nasabah.
5. Kualitas produk
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
6. Nilai bagi nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
54
terhadap loyalitas
nasabah.
7. Kepuasan nasabah
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah.
8. Temuan teoritis
yang mengarah
kepada
pengembangan teori
yang dihasilkan
dalam studi ini yaitu
kualitas layanan tidak
berpengaruh
signifikan secara
langsung terhadap
loyalitas nasabah.
12. Yoana Arina
Pramudita dan
Edwin
Japarianto,
S.E., M.M.
JURNAL
MANAJEME
N
PEMASARAN
PETRA Vol. 1,
No. 1, (2013)
1-7
―Analisa
Pengaruh
Customer
Value dan
Customer
Experience
terhadap
Customer
Satisfaction di
De Kasteel
Resto
Surabaya‖.
Variabel
Nilai
Nasabah
dan
Variabel
Kepuasan
Pelanggan
Tidak terdapat
Variabel
Islamic
Marketing
dan Variabel
Kualitas
Layanan
1. Secara simultan
dimensi emotional
value, social value,
quality / performance
value, price / value of
money, sense, feel,
think, act, dan relate
berpengaruh
signifikan pada
customer satisfaction.
2. Secara parsial
dimensi emotional
value, social value,
quality/performance
value, price/value of
money, sense, feel,
think, act, dan relate
tidak seluruhnya
berpengaruh
55
signifikan terhadap
customer satisfaction.
3. Dari variabel
customer value,
dimensi emotional
value berpengaruh
dominan terhadap
customer satisfaction
dan dari variabel
customer experience,
dimensi sense
berpengaruh dominan
terhadap customer
satisfaction di De
Kasteel Resto
Surabaya.
H. Kerangka Pemikiran
Persaingan bisnis yang semakin pesat mengharuskan bank syariah
terus berinovasi demi mempertahankan nasabahnya. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mempertahankan nasabah adalah melalui penciptaan
kepuasan bagi nasabahnya. Kepuasan nasabah dapat tercapai salah satunya
melalui strategi pemasaran yang Islami yang disertai dengan kualitas layanan
terbaik dan melihat nilai-nilai yang terdapat pada diri nasabah.
Oleh sebab itu, penelitian ini difokuskan pada variabel-variabel Islamic
Marketing Mix, Service Quality, Customer Value, dan Kepuasan Nasabah.
Adapun kerangka pemikiran pada penelitian sebagai berikut:
56
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Sumber : Hasil Olah Peneliti, 2016
Islamic Marketing Mix (X1) Service Quality (X2) Customer Value (X3)
Kepuasan Nasabah (Y1)
Uji Kualitas Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolonieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis:
1. Uji t
2. Uji F
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Kesimpulan dan Saran
57
I. Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan
tesis (kesimpulan). Menurut Sekaran (2005) dalam Juliansyah (2011:79),
hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau
lebih variabel yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian.
Menurut Sugiyono (2010:93-94), Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan
masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengertian Hipotesis Penelitian adalah
seperti yang dikemukakan diatas. Selanjutnya, Hipotesis Statistik itu ada, bila
penelitian bekerja dengan sampel karena jika penelitian tidak menggunakan
sampel, maka tidak ada hipotesis statistik. Adapun Hipotesis yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesis Teoritis/Penelitian
Hipotesis teoritis/penelitian dalam skripsi ini dirumuskan sebagai berikut:
58
―Diduga bahwa Islamic Marketing Mix, Service Quality, dan Customer
Value berpengaruh langsung terhadap kepuasan nasabah‖
2. Hipotesis Statistik
Hipotesis Statistik dalam skripsi ini dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), yaitu:
a. Ho1: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic
Marketing Mix secara parsial terhadap kepuasan nasabah.
Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic Marketing Mix
secara parsial terhadap kepuasan nasabah.
b. Ho2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Service Quality
secara parsial terhadap kepuasan nasabah.
Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Service Quality secara
parsial terhadap kepuasan nasabah.
c. Ho3: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Customer Value
secara parsial terhadap kepuasan nasabah.
Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Customer Value secara
parsial terhadap kepuasan nasabah.
d. Ho4: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic
Marketing Mix, Service Quality, dan Customer Value secara simultan
terhadap kepuasan nasabah.
Ha4: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic Marketing Mix,
Service Quality, dan Customer Value secara simultan terhadap
kepuasan nasabah.
59
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitian, yakni pengaruh islamic marketing mix, service quality, dan
costumer value terhadap kepuasan nasabah. Studi kasus pada penelitian ini
adalah nasabah Bank Syariah Mandiri.
Ruang lingkup penelitian dilakukan kepada nasabah Bank Syariah
Mandiri yang melakukan pembukaan rekening di kantor-kantor BSM yang
beroperasi pada Kantor Cabang di Bekasi. Pemilihan lokasi dilakukan karena
pertimbangan bahwa bekasi merupakan kota industri dengan jumlah penduduk
terbanyak kedua se-jabodetabek setelah jakarta serta Bank Syariah Mandiri
adalah Bank Syariah terbaik di Indonesia dengan jumlah nasabah yang besar.
Bahkan, BSM dianugerahi penghargaan oleh MarckPlus Inc sebagai The Best
Champion of Jabodetabek WOW Service Excellence Award pada tahun 2016.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu Variabel bebas
(Independen) dan Variabel terikat (Dependen), Variabel bebas adalah Islamic
Marketing Mix (X1), Service Quality (X2), dan Costumer Value (X3)
sedangkan untuk Variabel terikat adalah Kepuasan Nasabah (Y). Penelitian ini
dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan terhitung 1 September 2016 dan
diharapkan selesai sampai dengan 1 Febuari 2017.
60
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2010:115). Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
nasabah Bank Syariah Mandiri yang melakukan pembukuan rekening di
kantor-kantor Bank Syariah Mandiri yang terletak di Kota Bekasi
setidaknya enam bulan saat penelitian dilakukan.
2. Sampel
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dalam
suatu penelitian, peneliti tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam
populasi karena akan memakan banyak biaya dan waktu. Oleh karena itu,
penelitian dilakukan terhadap sampel Noor (2011:147). Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah
Nonprobability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini menggunakan
cara Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
61
pertimbangan tertentu. misalnya akan melakukan penelitian tentang
kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makanan (Sugiyono, 2010:120-122).
Pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
responden merupakan nasabah Bank Syariah Mandiri yang melakukan
pembukaan rekening di kantor-kantor BSM yang beroperasi pada Kantor
Kota Bekasi setidaknya selama satu tahun pada saat penelitian.
Menurut Purba (1996) dalam penelitian yoestini (2012:5), jumlah
sampel minimal ditentukan dengan rumus :
n = Z2
: 4(Moe)2
dimana :
n = jumlah sampel
Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 1,96
dengan tingkat kepercayaan 95%
Moe = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
ditoleransi
Dengan menggunakan margin of error max (Moe) sebesar 5% =
0,05, maka jumlah sample minimal yang dapat diambil sebesar :
n = 1,962
: 4(0,05)2
n = 3,8416 : 0,04 = 96,04 dibulatkan menjadi 97
Dari perhitungan diatas maka dapat diketahui jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 97 responden, namun
62
peneliti disini mengambil sampel sebanyak 100 responden yaitu nasabah
Bank Syariah Mandiri yang melakukan pembukaan rekening di kantor-
kantor BSM yang beroperasi pada Kantor Kota Bekasi.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data
yang dicari (Wiyono, 2011:131).
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan kepada nasabah
Bank Syariah Mandiri. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2014:142).
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain dan
tidak langsung di dapatkan oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data
sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau data laporan yang sudah
tersedia (Wiyono, 2011:131).
Adapun data sekunder yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu
dengan mencari jurnal-jurnal yang ada di website perpustakaan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis ataupun yang ada di repository uin jakarta yaitu
63
website perpustakaan UIN Jakarta serta mencari informasi yang terkait
dengan penelitian di Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan
Perpustakaan UIN Jakarta.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menjawab suatu permasalahan, dalam hal ini yaitu mengenai apakah terdapat
pengaruh Islamic Marketing Mix, Service Quality, dan Costumer Value
terhadap kepuasan nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kota Bekasi. Jadi,
dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan
untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Penelitian ini penulis menggunakan statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2010:12&206).
Untuk mengetahui pengaruh Islamic Marketing Mix, Service Quality,
dan Costumer Value terhadap kepuasan nasabah. Penulis menganalisis dengan
menggunakan regresi linear berganda berdasarkan bantuan perangkat lunak
yaitu Microsoft Excel 2010 dan SPSS 22.0.
64
Penelitian ini menggunakan Skala untuk mempermudah dalam
melakukan pengukuran data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
teknik Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel dan kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (Sugiyono, 2010:132-133).
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain:
Tabel 3.1
Metode Pembobotan Skala Likert
Pernyataan Bobot Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono, 2010:133
Suatu instumen dikatakan baik apabila sudah memenuhi beberapa
kriteria seperti validitas dan reliabilitas, untuk itu suatu instrumen harus
dilakukan dua pengujian tersebut (Umar, 2010:176).
65
1. Uji Kualitas Data
Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid
dan reliable dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian
yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. kalau dalam obyek
berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul memberikan data
berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya hasil
penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda. Kalau dalam obyek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan
besok tetap berwarna merah (Sugiyono, 2010:172-173).
Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan
yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas
terlebih dahulu dengan menggunakan tryout terhadap 20 orang responden.
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dua
arah (sig 2-Tailed). jika, signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05
maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid,
66
tetapi jika signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) > 0,05 maka butir
pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2016:52-53).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Software SPSS 23.0 memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2016:47-48).
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat disebut model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi dan terbebas dari asumsi klasik statistik,
baik itu normalitas data, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent), atau
keduanya memiliki distribusi normal ataukah tidak. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
67
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik atau uji. Untuk menguji apakah distribusi data
normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat Normal Probability
Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan
ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya
adalah sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016:154-156).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).
68
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas (independent). Jika variabel bebas (independent) saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas (independent) yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas (independent) sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi
adalah sebagai berikut:
a) Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas
(independent) banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
variabel terikat (dependent).
b) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas
(independent). Jika antar variabel bebas (independent) ada korelasi
yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
c) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel bebas (independent) manakah yang
dijelaskan oleh variabel bebas (independent) lainnya (Ghozali,
2016:103).
69
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heterokesdesitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homokesdesitas atau tidak terjadi
Heterokesdesitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas:
1) Uji White
Pada dasarnya uji White mirip dengan kedua uji Park dan
Glejser. menurut white, uji ini dapat dilakukan dengan meregres
residual kuadrat (U2t) dengan variabel independen, variabel
independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen
X1, X2, dan X3, maka persamaan regresinya sebagai berikut:
U2t = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X1
2 + b5X2
2 + b6X3
2 +
b7X1X2X3
Dari persamaan regresi ini dapatkan nilai R2 untuk menghitung
c2, dimana c
2 = n x R2 (Gujarati, 2003), sedangkan mencari c
2 tabel
yaitu df = k – 1, dimana k adalah jumlah kategori, jadi bentuk
distribusi chi square tidak ditentukan banyaknya sampel,
melainkan banyaknya derajat bebas. sedangkan rumus derajat
70
kebebasan didapat dengan rumus n-1 (Rumus Hitung, 2013).
pengujiannya adalah jika c2 hitung < c
2 tabel, maka hipotesis
alternatifnya adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak
(Ghozali, 2016:138-139).
3. Uji Regresi Linier Berganda
Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan
variable terikat (dependent). Metode ini juga bisa digunakan sebagai
ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik atau buruknya suatu
variabel X terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu pun
sebaliknya. Rumus regresi Linier Berganda (Umar, 2010:307):
Dimana :
Y = Kepuasan Nasabah
a = Kostanta
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel bebas (independent). Bila b (+)
maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X1 = Islamic Marketing Mix
X2 = Service Quality
X3 = Costumer Value
e = error atau sisa
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
71
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara parsial dan uji
secara simultan, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel bebas/penjelas (independent) secara individual
dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent). Hipotesis nol
(Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama
dengan nol, atau:
Ho : bi = 0
Artinya, apakah suatu variabel bebas (independent) bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat
(dependent). Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tdak
sama dengan nol, atau:
Ha : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat (dependent). Cara melakukan uji t adalah
sebagai berikut:
a) Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut).
72
b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan
bahwa suatu variabel bebas (independent) secara individual
mempengaruhi variabel terikat (dependent) (Ghozali, 2016:97).
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Berbeda dengan uji t yang menguji signifikan koefisien parsial
regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap-
setiap koefisien regresi sama dengan nol. Uji F menguji joint hipotesis
bahwa b1, b2, dan b3 secara simultan sama dengan nol, atau:
Ho : b1 = b2 = ….. = bk = 0,
Ha : b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis ini dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y
berhubungan linear terhadap X1, X2, dan X3. Untuk menguji hipotesis
ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut:
a) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas
(independent) secara serentak dan signifikan mempengaruhi
variabel terikat (dependent).
73
b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka
Ho ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2016:96).
5. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel bebas (independent) dalam
menjelaskan variasi variabel terikat (dependent) amat terbatas.
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel
model summeryb
dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier
berganda sebaliknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau
tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel
independen yang digunakan dalam penelitian. Dalam kenyataan nilai
Adjust R Square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki
bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai Ajusted R Square (Adj.
R2) negatif, maka nilai Adjusted R Square (Adj. R
2) dianggap nol
(Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2016:95-96).
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
74
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2010:131-132).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala Likert, dimana
variabel akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator variabel tersebut dijabarkan menjadi komponen yang teratur
untuk kemudian dijadikan sebagai titik tolak menyusun item-item
instrumen berupa pertanyaan yang kemudian akan dijawab oleh responden
yaitu nasabah Bank Syariah Mandiri. Untuk keperluan analisis secara
kuantitatif, maka jawaban diberi nilai yaitu mulai dari 1 sampai dengan 5.
Skala tersebut menggambarkan persepsi nasabah mulai dari sangat tidak
setuju sampai sangat setuju.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang
mempunyai ―variasi‖ antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono,
2010:58).
Pada penelitian ini, variabel penelitian ini yang digunakan terdiri dari
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel-
variabel tersebut diuraikan sebagai berikut:
75
a. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(dependent).
b. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi sebab akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2010:59).
3. Instrumen Penelitian
Variabel bebas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah Islamic
Marketing Mix (X1), Service Quality (X2), dan Costumer Value (X3),
sedangkan untuk variabel terikatnya adalah Kepuasan Nasabah (Y).
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Pengukuran
Islamic Markting
Mix (X1)
Rivai (2012:12-14,
111, 31-21, & 196)
1. Product 1. Kehalalan Produk
2. Kinerja Produk
3. Kesesuaian Produk
Ordinal
2. Price 1. Penetapan Harga
2. Harga yang adil
Ordinal
3. Place 1. Lokasi Strategis
2. Saluran pemasaran
Ordinal
76
4. Promotion 1. kesesuaian promosi
2. promosi yang tidak
berlebihan
3. promosi penjualan
Ordinal
Service Quality (X2)
Lovelock dan
Wright (2007:107)
1. Reliability
(Kehandalan)
1. Bank yang sangat
baik akan
memberikan
pelayanan saat itu
juga.
2. Bank yang sangat
baik akan
menyediakan jasanya
tepat pada waktu
yang dijanjikan.
3. Bank yang sangat
baik akan menaruh
perhatian yang tulus
untuk
memecahkannya,
apabila nasabah
menghadapi masalah.
Ordinal
2. Tangible
(Keberwujudan)
1. Fasilitas fisik pada
bank yang sangat baik
akan terlihat menarik.
2. Karyawan bank yang
sangat baik akan
Ordinal
77
terlihat rapi.
3. Bahan-bahan yang
terkait dengan jasa
(seperti brosur atau
rekening) akan
terlihat menarik pada
bank yang sangat
baik.
4. Bank yang sangat
baik memiliki
peralatan yang
modern.
3. Responsiveness (Daya
Tanggap)
1. Karyawan bank yang
sangat baik tidak
pernah terlalu sibuk
untuk menanggapi
permintaan
pelanggan.
2. Karyawan bank yang
sangat baik akan
memberikan
pelayanan segera
kepada nasabah.
3. Karyawan bank yang
sangat baik akan
selalu bersedia
membantu nasabah.
Ordinal
78
4. Assurance (Jaminan)
1. Karyawan bank yang
sangat baik akan
bersikap sopan terus-
menerus kepada
nasabah.
2. Karyawan bank yang
sangat baik akan
tahu menjawab
pertanyaan nasabah.
3. Perilaku karyawan
bank yang sangat
baik akan
menanamkan
kepercayaan dalam
diri nasabah.
Ordinal
5. Empathy (Empati)
1. Bank yang sangat
baik akan
memberikan
perhatian khusus
kepada nasabah.
2. Bank yang sangat
baik akan memiliki
jam operasi yang
sesuai untuk semua
nasabah.
3. Karyawan yang
sangat baik akan
Ordinal
79
memahami
kebutuhan khusus
nasabah.
Costumer Value
(X3)
Sweeney dan Soutar
(2001:9)
1. Emotional value 1. Merasa bangga
2. Merasa senang
Ordinal
2. Social value 1. Memenuhi
kebutuhan gaya
hidup
2. Memenuhi
kebutuhan sosial
Ordinal
3. Price/value for money 1. Kualitas sesuai
dengan biaya yang
dikeluarkan
2. Manfaat sesuai
dengan biaya yang
dikeluarkan
Ordinal
4. Quality/performance
value
1. Kinerja sesuai
dengan harapan
nasabah
Ordinal
Kepuasan Nasabah
(Y)
Lupiyoadi dalam
Amanah
(2010:9)
1. Kualitas Produk 1. Produk berkualitas
sesuai harapan
Ordinal
2. Kualitas Pelayanan 1. Pelayanan yang baik
2. Kecepatan
Pelayanan
Ordinal
80
3. Emosional 1. Kepercayaan
terhadap layanan
Ordinal
4. Harga 1. Harga yang
terjangkau.
Ordinal
5. Biaya dan
Kemudahan
1. Kemudahan
mendapatkan
layanan
Ordinal
81
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
(BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,
telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap
seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam
kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-
bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya
mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi
sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
82
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger
dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan
(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri
(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut
juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon
atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank
umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah
segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan
usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal
8 September 1999.
83
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/
1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah
Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420
H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk
bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik (Bank
Syariah Mandiri, 2016).
2. Profil Bank Syariah Mandiri
a. Profil
Nama : PT Bank Syariah Mandiri
Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin
No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000
(Hunting)
Faksimili : (62-21) 3983 2989
84
Situs Web : www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi : 1 November 1999
Modal Dasar : Rp. 2.500.000.000.000,-
Modal Disetor : Rp. 1.489.021.935.000,-
Kantor layanan : 864 kantor, yang tersebar di 33
provinsi di seluruh Indonesia
Jumlah jaringan ATM BSM : ATM Syariah Mandiri 921 unit,
ATM Mandiri 11.886 unit, ATM
Bersama 60.922 unit (include ATM
Mandiri dan ATM BSM), ATM
Prima 74.050 unit, ATM BCA
10,596 unitEDC BCA 196,870 unit,
Malaysia Electronic Payment System
(MEPS) 12.010 unit.
Jumlah Karyawan : 16.945 orang (Per Desember 2013)
b. Kepemilikan Saham
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. : 231.648.712 lembar saham
(99,999999%).
2. PT Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0,000001%).
c. Shared Values
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran
pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang
85
baru yang disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai
Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah
Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat ―ETHIC‖.
Excellence:
Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).
Teamwork:
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi
Humanity:
Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.
Integrity:
Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.
Customer Focus:
Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya
melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).
d. Logo Perusahaan
Gambar 4.1
Logo Bank Syariah Mandiri
3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
Visi
―Bank Syariah terdepan dan modern‖.
86
Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di
antara pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen
consumer, micro, SME, commercial, dan corporate.
Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem layanan
dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
Misi
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
4. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ventje Rahardjo
Komisaris : Agus Fuad
Komisaris Independen : Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen : Bambang Widianto
Komisaris Independen : Ramzi A. Zuhdi
87
b. Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengawasi operasional BSM
secara independen. DPS ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional
(DSN), sebuah badan dibawah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Seluruh pedoman produk, jasa layanan dan operasional bank telah
mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaian dengan
prinsip-prinsip syariah Islam. Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah
Mandiri adalah sebagai berikut:
Ketua DPS : Dr. KH. Ma‘ruf Amin
Anggota DPS : Dr. Muhammad Syafi‘I Antonio, MEc
Anggota DPS : Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA
c. Dewan Direksi
Direksi & Senior Executive Vice President (SEVP)
Direktur Utama : Agus Sudiarto
Direktur : Putu Rahwidhiyasa
Direktur : Fahmi Ridho
Direktur : Edwin Dwi Djajanto
Direktur : Kusman Yandi
Direktur : Choirul Anwar
SEVP : Ade Cahyo Nugroho
SEVP : Niken Andonowarih
88
5. Produk Tabungan Bank Syariah Mandiri
Tabungan adalah produk bank yang dimaksudkan sebagai rekening
penampung kelebihan dana nasabah setelah digunakan untuk konsumsi
atau untuk operasional usaha. Macam dan ragam tabungan yang
ditawarkan bank kepada masyarakat sangat banyak dengan berbagai
keperluan. (Wahjono, 2013:92-94).
Dalam operasionalnya, Bank Syariah Mandiri memberikan
berbagai produk dan jasa bagi nasabahnya. Secara garis besar, produk
yang tersedia di Bank Syariah Mandiri dibedakan menjadi dua kategori,
yakni produk pendanaan (funding) dan produk pembiayaan (financing).
Penelitian ini hanya menekankan pembahasan pada produk
pendanaan (funding) yakni pada produk tabungan Bank Syariah Mandiri.
Bank Syariah Mandiri menyediakan beberapa varian produk tabungan
yang memungkinkan nasabah memilih produk tabungan yang sesuai
dengan kebutuhannya. Adapun beberapa produk tabungan Bank Syariah
Mandiri adalah sebagai berikut:
a. Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya
dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau
melalui ATM.
Fitur & Biaya:
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah
muthlaqah
89
Bagi hasil yang kompetitif
Online di seluruh outlet BSM
Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit
dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama
dengan BSM
Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net
Banking
Minimum setoran awal: Rp80.000 (perorangan) dan
Rp1.000.000 (non-perorangan)
Minimum setoran berikutnya: Rp10.000
Saldo minimum: Rp50.000
Biaya tutup rekening: Rp20.000
Biaya administrasi Rp7.000
b. BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang
serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.
Fitur:
Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah.
Bagi hasil yang kompetiti
Periode tabungan 1 s.d. 10 tahun
Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun saat
jatuh tempo
90
Setoran bulanan minimal Rp100 ribu
Target dana minimal Rp1,2 juta dan maksimal Rp200 juta
Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat
diubah
Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan
Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum
jatuh tempo (akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan
administrasi
c. BSM Tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.
Fitur & Biaya:
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah
Setoran awal minimal Rp20.000 (tanpa ATM) & Rp30.000
(dengan ATM)
Setoran berikutnya minimal Rp10.000
Saldo minimal Rp20.000
Biaya tutup rekening Rp10.000
Biaya administrasi Rp2.000 per rekening per bulan atau sebesar
bonus bulanan (tidak memotong pokok)
Biaya pemeliharaan kartu ATM Rp2.000 per bulan
91
d. BSM Tabungan Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah
setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan
perlindungan asuransi.
Fitur:
Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah
Periode tabungan 1 s.d. 20 tahun
Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat
jatuh tempo
Setoran bulanan minimal Rp100.000 s.d. Rp10.000.000 dengan
kelipatan Rp50.000
Bagi hasil yang kompetitif
Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat
diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar setoran
bulanan
e. BSM Tabungan Dollar
Tabungan dalam mata uang dollar (USD) yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM
Fitur & Biaya:
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadi‟ah yad
dhamanah
Minimum setoran awal USD100
Saldo minimum USD100
92
Biaya administrasi maksimum USD0,5 dan dapat mengurangi
saldo minimal
Biaya tutup rekening USD5
f. BSM Tabungan Pensiun
Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah
berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang
disepakati. Produk ini merupakan hasil kerjasama BSM dengan PT
Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia.
Fitur:
Dikelola dengan prinsip mudharabah mutlaqah
Bagi hasil bersaing
g. BSM Tabunganku
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan
yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna
menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Fitur & Biaya:
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadi‟ah yad
dhamanah.
Setoran awal pembukaan rekening minimum Rp20.000 (tanpa
ATM) dan Rp80.000 (dengan ATM).
Setoran tunai selanjutnya minimum Rp10.000.
93
Saldo minimum rekening (setelah penarikan) adalah Rp20.000
(tanpa ATM) dan Rp50.000 (dengan ATM).
Jumlah minimum penarikan di counter sebesar Rp100.000
kecuali pada saat penutupan rekening.
Bebas biaya administrasi rekening.
Biaya pemeliharaan Kartu TabunganKu Rp2.000 (bila ada).
Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah Rp20.000.
Biaya ganti buku karena hilang/rusak atau sebab lainnya
sebesar Rp0.
Rekening dormant (tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-
turut):
Biaya penalti Rp2.000 per bulan.
Apabila saldo rekening mencapai <Rp20.000, maka
rekening akan ditutup oleh sistem dengan biaya
penutupan rekening sebesar sisa saldo.
B. Profil Responden
Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini, terlebih dahulu akan
dikemukakan gambaran karakteristik-karakteristik responden yang digunakan
untuk melengkapi dan memperkuat penelitian meliputi jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan, tahun pembukaan rekening, tempat
pembukaan rekening dan jenis tabungan yang digunakan oleh responden.
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang memiliki
tabungan Bank Syariah Mandiri jenis apapun dengan usia pembukaan
94
rekening tabungan minimal satu tahun ketika penelitian ini dilakukan (dimulai
dari tahun 2014), serta melakukan pembukaan rekening tabungan di kantor-
kantor Bank Syariah Mandiri yang terletak di daerah Kota Bekasi. Adapun
uraian gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil karakteristik responden menurut jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Pria 46 46
Wanita 54 54
Total 100 100
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa responden terbanyak
berjenis kelamin wanita yaitu berjumlah 54 responden atau sebanyak 54%,
sedangkan responden berjenis kelamin pria berjumlah 46 responden atau
sebanyak 46%.
2. Karakteristik Responden Menurut Usia
Berdasarkan hasil karakteristik responden menurut usia dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
95
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia
Keterangan Jumlah Persentase (%)
< 18 tahun 0 0
18 - < 25 tahun 37 37
25 - 30 tahun 14 14
> 30 tahun 49 49
Total 100 100
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat bahwa responden yang
memiliki usia dibawah 18 tahun berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%,
jumlah responden yang memiliki usia 18 sampai dibawah 25 tahun
berjumlah 37 responden atau sebanyak 37%, jumlah responden yang
memiliki usia 25 sampai 30 tahun berjumlah 14 responden atau sebanyak
14%, dan jumlah responden yang memiliki usia diatas 30 tahun berjumlah
49 responden atau sebanyak 49%.
3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil karakteristik responden menurut pendidikan
terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah Persentase (%)
SD/SMP/SMA 56 56
Akademi (D1/D2/D3) 16 16
S1 25 25
S2/S3 3 3
Total 100 100
Sumber: data primer diolah, 2016
96
Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat bahwa responden yang
memiliki pendidikan terakhir SD/SMP/SMA berjumlah 56 responden
atau sebanyak 56%, jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir
Akademi (D1/D2/D3) berjumlah 16 responden atau sebanyak 16%,
jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 berjumlah 25
responden atau sebanyak 25%, dan jumlah responden yang memiliki
pendidikan terakhir S2/S3 berjumlah 3 responden atau sebanyak 3%.
4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Berdasarkan hasil karakteristik responden menurut pekerjaan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 30 30
Pegawai Negeri Sipil 10 10
Pegawai Swasta 14 14
Wiraswasta 19 19
Ibu Rumah Tangga 15 15
Lainnya 12 12
Total 100 100
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa pekerjaan responden
sebagai pelajar/mahasiswa berjumlah 30 responden atau sebanyak 30%,
jumlah responden yang bekerja sabagai pegawai negeri sipil berjumlah 10
responden atau sebanyak 10%, jumlah responden yang bekerja sabagai
pegawai swasta berjumlah 14 responden atau sebanyak 14%, jumlah
responden yang bekerja sabagai wiraswasta berjumlah 19 responden atau
97
sebanyak 19%, jumlah responden yang bekerja sabagai ibu rumah tangga
berjumlah 15 responden atau sebanyak 15%, dan jumlah responden yang
bekerja lainnya berjumlah 12 responden atau sebanyak 12%.
5. Karakteristik Responden Menurut Tahun Pembukuan Rekening
Berdasarkan hasil karakteristik responden menurut tahun
pembukuan rekening dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Tahun Pembukuan Rekening Responden
Tahun Pembukuan Rekening
Keterangan Jumlah Persentase (%)
2014 39 39
2013 18 18
2012 25 25
2011 13 13
< 2011 5 5
Total 100 100
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa responden yang
melakukan pembukuan rekening pada tahun 2014 berjumlah 39 responden
atau sebanyak 39%, jumlah responden yang melakukan pembukuan
rekening pada tahun 2013 berjumlah 18 responden atau sebanyak 18%,
jumlah responden yang melakukan pembukuan rekening pada tahun 2012
berjumlah 25 responden atau sebanyak 25%, jumlah responden yang
melakukan pembukuan rekening pada tahun 2011 berjumlah 13 responden
atau sebanyak 13%, dan jumlah responden yang melakukan pembukuan
rekening sebelum tahun 2011 berjumlah 5 responden atau sebanyak 5%.
98
6. Karakteristik Responden Menurut Tempat Pembukaan Rekening
Berdasarkan hasil karakteristik responden menurut tempat
pembukaan rekening dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Tempat Pembukaan Rekening Responden
Tempat Pembukaan Rekening
Keterangan Jumlah Persentase
(%)
KC BEKASI 29 29
KCP BEK. TIMUR 2 2
KCP BEK. TAMBUN 0 0
KCP BEK. KEMANG PRATAMA 0 0
KCP CIKARANG JABABEKA 0 0
KCP BEK. KALIMALANG 9 9
KCP BEK. HARAPAN INDAH 49 49
KCP BEK. GRAND MALL 9 9
KCP BEK. JATIBENING 0 0
KCP BEK. PONDOK GEDE 2 2
KCP BEK. JATIASIH 0 0
KC BEKASI CIKARANG 0 0
Total 100 100
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat bahwa responden yang
melakukan pembukaan rekening di KC Bekasi berjumlah 29 responden
atau sebanyak 29%, responden yang melakukan pembukaan rekening di
KCP Bekasi Timur berjumlah 2 responden atau sebanyak 2%, responden
yang melakukan pembukaan rekening di KCP Bekasi Tambun berjumlah 0
responden atau sebanyak 0%, responden yang melakukan pembukaan
rekening di KCP Bekasi Kemang Pratama berjumlah 0 responden atau
sebanyak 0%, responden yang melakukan pembukaan rekening di KCP
99
Cikarang Jababeka berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, responden
yang melakukan pembukaan rekening di KCP Bekasi Kalimalang
berjumlah 9 responden atau sebanyak 9%, responden yang melakukan
pembukaan rekening di KCP Bekasi Harapan Indah berjumlah 49
responden atau sebanyak 49%, responden yang melakukan pembukaan
rekening di KCP Bekasi Grand Mall berjumlah 9 responden atau sebanyak
9%, responden yang melakukan pembukaan rekening di KCP Bekasi Jati
Bening berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, responden yang
melakukan pembukaan rekening di KCP Bekasi Pondok Gede berjumlah 2
responden atau sebanyak 2%, responden yang melakukan pembukaan
rekening di KCP Bekasi Jatiasih berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%,
dan responden yang melakukan pembukaan rekening di KC Bekasi
Cikarang berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%.
7. Karakteristik Responden Menurut Jenis Tabungan
Berdasarkan hasil karakteristik responden menurut jenis tabungan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
100
Tabel 4.7
Jenis Tabungan Responden
Jenis Tabungan
Keterangan Jumlah Persentase
(%)
Tabungan BSM 83 83
BSM Tabungan Berencana 0 0
BSM Tabungan Simpatik 0 0
BSM Tabungan Investa Cendekia 0 0
BSM Tabungan Dollar 0 0
BSM Tabungan Pensiun 0 0
BSM Tabunganku 17 17
Total 100 100
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.7 diatas terlihat bahwa responden yang
menggunakan jenis tabungan Tabungan BSM berjumlah 83 responden
atau sebanyak 83%, responden yang menggunakan jenis tabungan BSM
Tabungan Berencana berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, responden
yang menggunakan jenis tabungan BSM Tabungan Simpatik berjumlah 0
responden atau sebanyak 0%, responden yang menggunakan jenis
tabungan BSM Tabungan Investa Cendekia berjumlah 0 responden atau
sebanyak 0%, responden yang menggunakan jenis tabungan BSM
Tabungan Dollar berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, responden
yang menggunakan jenis tabungan BSM Tabungan Pensiun berjumlah 0
responden atau sebanyak 0%, dan responden yang menggunakan jenis
tabungan BSM Tabunganku berjumlah 17 responden atau sebanyak 17%.
101
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
keusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikansi dua arah (sig 2-Tailed). jika,
signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05 maka butir atau pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika signifikansi dua arah (sig 2-
Tailed) > 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali,
2016:52-53). kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya
pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
alpha = 0,05 (signifikansi alpha 5%),
Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (Uji Coba),
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari
variabel Islamic Marketing Mix, Service Quality, Costumer Value, dan
Kepuasan Nasabah dengan 30 sempel responden.
102
a. Variabel Islamic Marketing Mix
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Islamic Marketing Mix
Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan
IS1 0,000 Valid
IS2 0,000 Valid
IS3 0,000 Valid
IS4 0,000 Valid
IS5 0,000 Valid
IS6 0,000 Valid
IS7 0,000 Valid
IS8 0,000 Valid
IS9 0,000 Valid
IS10 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel Islamic
Marketing Mix memiliki nilai sig (2-tailed) < 0,05. sehingga dapat
disimpulkan butir dari pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
103
b. Variabel Service Quality
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Service Quality
Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan
SQ1 0,000 Valid
SQ2 0,000 Valid
SQ3 0,000 Valid
SQ4 0,000 Valid
SQ5 0,000 Valid
SQ6 0,000 Valid
SQ7 0,000 Valid
SQ8 0,000 Valid
SQ9 0,000 Valid
SQ10 0,000 Valid
SQ11 0,000 Valid
SQ12 0,000 Valid
SQ13 0,000 Valid
SQ14 0,000 Valid
SQ15 0,004 Valid
SQ16 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel Service Quality
memiliki nilai sig (2-tailed) < 0,05. sehingga dapat disimpulkan butir dari
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
104
c. Variabel Costumer Value
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Costumer Value
Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan
CS1 0,000 Valid
CS2 0,000 Valid
CS3 0,000 Valid
CS4 0,000 Valid
CS5 0,000 Valid
CS6 0,000 Valid
CS7 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel Costumer
Value memiliki nilai sig (2-tailed) < 0,05. sehingga dapat disimpulkan
butir dari pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
d. Variabel Kepuasan Nasabah
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Kepuasan Nasabah
Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan
KN1 0,000 Valid
KN2 0,000 Valid
KN3 0,000 Valid
KN4 0,000 Valid
KN5 0,000 Valid
KN6 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
105
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel Kepuasan
Nasabah memiliki nilai sig (2-tailed) < 0,05. sehingga dapat disimpulkan
butir dari pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software
SPSS 23.0 memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994
dalam Ghozali, 2016:47-48). Perhitungan koefisien Cronbach‟s Alpha
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 22.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel Islamic Marketing
Mix, Service Quality, Costumer Value, dan Kepuasan Nasabah dengan 20
sempel responden.
a. Variabel Islamic Marketing Mix
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Islamic Marketing Mix
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Islamic Marketing Mix 0,784 11 Reliabel
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa variabel Islamic
Marketing Mix menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha sebesar 0,784.
106
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner
ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
b. Variabel Service Quality
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Service Quality
Variabel Cronbach’s
Alpha N of Items Keterangan
Service Quality 0,772 17 Reliabel
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa variabel Service
Quality menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha sebesar 0,772. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
c. Variabel Costumer Value
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Costumer Value
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Costumer Value 0,796 8 Reliabel
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa variabel Costumer
Value menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha sebesar 0,796. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
107
d. Variabel Kepuasan Nasabah
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah
Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan
Kepuasan Nasabah 0,807 7 Reliabel
Sumber: Data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa variabel Kepuasan
Nasabah menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha sebesar 0,807. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan
atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Islamic Marketing Mix (X1)
Dalam penelitian Islamic Marketing Mix (X1) ini digunakan 10 butir
pertanyaan untuk mengukur Islamic Marketing Mix, yaitu:
a. Product
Tabel 4.16
Produk tabungan Bank Syariah Mandiri terjamin kehalalannya
untuk anda IS1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 15 15.0 15.0 16.0
Setuju 54 54.0 54.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
108
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.16 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden menyatakan Ragu-ragu, 54
responden menyatakan setuju, dan 30 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
80%. Ini berarti produk tabungan Bank Syariah Mandiri di daerah Kota
Bekasi terjamin kehalalannya untuk nasabah.
Tabel 4.17
Menurut anda, Kinerja produk tabungan Bank Syariah Mandiri
sesuai dengan prinsip syariah IS2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 64 64.0 64.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.17 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 13
responden menyatakan Ragu-ragu, 64 responden menyatakan setuju, dan
21 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti kinerja produk
tabungan Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi sesuai dengan
prinsip syariah.
109
Tabel 4.18
Menurut anda, Produk tabungan Bank Syariah Mandiri sesuai
dengan manfaat IS3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 10 10.0 10.0 11.0
Setuju 56 56.0 56.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.18 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden menyatakan Ragu-ragu, 56
responden menyatakan setuju, dan 33 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
80%. Ini berarti produk tabungan Bank Syariah Mandiri di daerah Kota
Bekasi sesuai dengan manfaat untuk nasabah.
b. Price
Tabel 4.19
Biaya pembukaan rekening tabungan Bank Syariah Mandiri masih
terjangkau oleh anda IS4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 15 15.0 15.0 16.0
Setuju 45 45.0 45.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.19 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden menyatakan Ragu-ragu, 45
responden menyatakan setuju, dan 39 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
110
80%. Ini berarti biaya pembukaan rekening tabungan Bank Syariah
Mandiri di daerah Kota Bekasi masih terjangkau oleh nasabah.
Tabel 4.20
Biaya administrasi perbulan pada produk tabungan Bank Syariah
Mandiri masih terjangkau oleh anda / adil bagi anda IS5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 10.0
Setuju 53 53.0 53.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.20 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 8
responden menyatakan Ragu-ragu, 53 responden menyatakan setuju, dan
37 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti biaya administrasi
perbulan pada produk tabungan Bank Syariah Mandiri di daerah Kota
Bekasi masih terjangkau oleh nasabah / adil bagi nasabah.
c. Place
Tabel 4.21
Menurut anda, Kantor-kantor Bank Syariah Mandiri terletak di
tempat yang strategis IS6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 11 11.0 11.0 12.0
Setuju 55 55.0 55.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
111
Dari tabel 4.21 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 11 responden menyatakan Ragu-ragu, 55
responden menyatakan setuju, dan 33 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
80%. Ini berarti kantor-kantor Bank Syariah Mandiri di daerah Kota
Bekasi terletak di tempat yang strategis.
Tabel 4.22
Menurut anda, saluran pemasaran yang disediakan Bank Syariah
Mandiri cukup banyak (contoh: mesin ATM) IS7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 12 12.0 12.0 14.0
Setuju 51 51.0 51.0 65.0
Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.22 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 12
responden menyatakan Ragu-ragu, 51 responden menyatakan setuju, dan
35 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti saluran pemasaran yang
disediakan Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi cukup banyak.
112
d. Promotion
Tabel 4.23
Menurut anda, Bank Syariah Mandiri melakukan promosi sesuai
dengan prinsip syariah IS8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 51 51.0 51.0 66.0
Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.23 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 13
responden menyatakan Ragu-ragu, 51 responden menyatakan setuju, dan
34 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri
di daerah Kota Bekasi melakukan promosi sesuai dengan prinsip syariah.
Tabel 4.24
Menurut anda, Bank Syariah Mandiri tidak berlebihan dalam
melakukan promosi suatu produk IS9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 10 10.0 10.0 12.0
Setuju 44 44.0 44.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.24 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 10
responden menyatakan Ragu-ragu, 44 responden menyatakan setuju, dan
113
44 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri
di daerah Kota Bekasi tidak berlebihan dalam melakukan promosi suatu
produk.
Tabel 4.25
Menurut anda, Bank Syariah Mandiri sering memberikan promosi
penjualan (hadiah) IS10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 46 46.0 46.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.25 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 13
responden menyatakan Ragu-ragu, 46 responden menyatakan setuju, dan
39 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri
di daerah Kota Bekasi sering memberikan promosi penjualan (hadiah)
kepada nasabah.
2. Service Quality (X2)
Dalam penelitian Service Quality (X2) ini digunakan 16 butir
pertanyaan untuk mengukur Service Quality, yaitu:
114
a. Kehandalan (Reliability)
Tabel 4.26
Bank Syariah Mandiri memberikan pelayanan saat itu juga kepada
anda SQ1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 6.0
Setuju 64 64.0 64.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.26 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 4
responden menyatakan Ragu-ragu, 64 responden menyatakan setuju, dan
30 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri
di daerah Kota Bekasi memberikan pelayanan saat itu juga kepada
nasabah.
Tabel 4.27
Bank Syariah Mandiri menyediakan pelayanan tepat pada waktu
yang dijanjikan kepada anda SQ2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 53 53.0 53.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.27 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden menyatakan Ragu-ragu, 53
responden menyatakan setuju, dan 37 responden menyatakan sangat
115
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
menyediakan pelayanan tepat pada waktu yang dijanjikan kepada nasabah.
Tabel 4.28
Bank Syariah Mandiri selalu siap dan cepat membantu apabila anda
menghadapi masalah SQ3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 8.0
Setuju 46 46.0 46.0 54.0
Sangat Setuju 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.28 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 5 responden menyatakan Ragu-ragu, 46 responden menyatakan
setuju, dan 46 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti Bank
Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi selalu siap dan cepat membantu
apabila nasabah menghadapi masalah.
b. Keberwujudan (Tangible)
Tabel 4.29
Menurut anda, Fasilitas fisik pada Bank Syariah Mandiri terlihat
menarik SQ4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 59 59.0 59.0 66.0
Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
116
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.29 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 5 responden menyatakan Ragu-ragu, 59 responden menyatakan
setuju, dan 34 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang
menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti fasilitas
fisik pada Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi terlihat menarik.
Tabel 4.30
Menurut anda, Pegawai Bank Syariah Mandiri berpenampilan rapih SQ5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 5.0
Setuju 48 48.0 48.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.30 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan Ragu-ragu, 48
responden menyatakan setuju, dan 47 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti pegawai Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
selalu berpenampilan rapih saat melayani nasabah.
117
Tabel 4.31
Menurut anda, Bahan-bahan yang terkait dengan pelayanan (seperti
brosur atau rekening) terlihat menarik SQ6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 46 46.0 46.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.31 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyatakan Ragu-ragu, 46
responden menyatakan setuju, dan 47 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti bahan-bahan yang terkait dengan pelayanan (seperti
brosur atau rekening) Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi terlihat
menarik.
Tabel 4.32
Menurut anda, Bank Syariah Mandiri memiliki peralatan yang
modern SQ7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 3 3.0 3.0 4.0
Setuju 54 54.0 54.0 58.0
Sangat Setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.32 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan Ragu-ragu, 54
responden menyatakan setuju, dan 42 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
118
90%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi memiliki
peralatan yang modern.
c. Daya Tanggap (Responsiveness)
Tabel 4.33
Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu menanggapi permintaan anda SQ8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 49 49.0 49.0 59.0
Sangat Setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.33 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden menyatakan Ragu-ragu, 49
responden menyatakan setuju, dan 41 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju 90%. Ini
berarti pegawai Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi selalu
menanggapi permintaan nasabah.
Tabel 4.34
Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu memberikan pelayanan secara
cepat kepada anda SQ9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 47 47.0 47.0 55.0
Sangat Setuju 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.34 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 7 responden menyatakan Ragu-ragu, 47
responden menyatakan setuju, dan 45 responden menyatakan sangat
119
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti pegawai Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
selalu memberikan pelayanan secara cepat kepada nasabah.
Tabel 4.35
Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu bersedia membantu anda SQ10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 42 42.0 42.0 49.0
Sangat Setuju 51 51.0 51.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.35 diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan tidak setuju, 5 responden menyatakan Ragu-ragu, 42
responden menyatakan setuju, dan 51 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti pegawai Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
selalu bersedia membantu nasabah.
d. Jaminan (Assurance)
Tabel 4.36
Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu bersikap sopan dan ramah
terus-menerus kepada anda SQ11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 55 55.0 55.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.36 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden menyatakan Ragu-ragu, 55
120
responden menyatakan setuju, dan 37 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti pegawai Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
selalu bersikap sopan dan ramah terus-menerus kepada nasabah.
Tabel 4.37
Pegawai Bank Syariah Mandiri akan tanggap dan siap menjawab
pertanyaan- pertanyaan anda SQ12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 5.0
Setuju 46 46.0 46.0 51.0
Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.37 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 4 responden menyatakan Ragu-ragu, 46
responden menyatakan setuju, dan 49 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti pegawai Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
akan tanggap dan siap menjawab pertanyaan- pertanyaan nasabah.
Tabel 4.38
Perilaku Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu memberikan
kepercayaan kepada anda SQ13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 8.0
Setuju 36 36.0 36.0 44.0
Sangat Setuju 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
121
Dari tabel 4.38 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 6
responden menyatakan Ragu-ragu, 36 responden menyatakan setuju, dan
56 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti perilaku pegawai Bank
Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi selalu memberikan kepercayaan
kepada nasabah.
e. Empati (Empathy)
Tabel 4.39
Bank Syariah Mandiri memberikan perhatian khusus kepada anda SQ14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 3.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 16.0
Setuju 45 45.0 45.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.39 diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 13
responden menyatakan Ragu-ragu, 45 responden menyatakan setuju, dan
39 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan
setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri
di daerah Kota Bekasi selalu memberikan perhatian khusus kepada
nasabahnya.
122
Tabel 4.40
Bank Syariah Mandiri memiliki jam operasi yang sesuai bagi anda SQ15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 8.0
Setuju 56 56.0 56.0 64.0
Sangat Setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.40 diatas dapat dijelaskan bahwa 4 responden
menyatakan tidak setuju, 4 responden menyatakan Ragu-ragu, 56
responden menyatakan setuju, dan 36 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi memiliki
jam operasi yang sesuai bagi nasabahnya.
Tabel 4.41
Pegawai Bank Syariah Mandiri berusaha memahami kebutuhan anda SQ16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 44 44.0 44.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.41 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyatakan Ragu-ragu, 44
responden menyatakan setuju, dan 47 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti pegawai Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
selalu berusaha memahami kebutuhan nasabahnya.
123
3. Costumer Value (X3)
Dalam penelitian Costumer Value (X3) ini digunakan 7 butir
pertanyaan untuk mengukur Costumer Value, yaitu:
a. Emotional value
Tabel 4.42
Anda merasa bangga menggunakan produk Bank Syariah Mandiri CS1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 53 53.0 53.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.42 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden menyatakan Ragu-ragu, 53
responden menyatakan setuju, dan 37 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju 90%. Ini
berarti nasabah merasa bangga menggunakan produk Bank Syariah
Mandiri di daerah Kota Bekasi.
Tabel 4.43
Anda merasa senang menggunakan produk Bank Syariah Mandiri CS2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 45 45.0 45.0 54.0
Sangat Setuju 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.43 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan Ragu-ragu, 45
124
responden menyatakan setuju, dan 46 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti nasabah merasa senang menggunakan produk Bank
Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi.
b. Social value
Tabel 4.44
Produk Bank Syariah Mandiri dapat memenuhi kebutuhan gaya
hidup anda CS3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 50 50.0 50.0 57.0
Sangat Setuju 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.44 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan Ragu-ragu, 50
responden menyatakan setuju, dan 43 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti produk Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi dapat
memenuhi kebutuhan gaya hidup nasabahnya.
Tabel 4.45
Produk Bank Syariah Mandiri dapat memenuhi kebutuhan sosial
anda CS4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 43 43.0 43.0 52.0
Sangat Setuju 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
125
Dari tabel 4.45 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyatakan Ragu-ragu, 43
responden menyatakan setuju, dan 48 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti produk Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi dapat
memenuhi kebutuhan sosial nasabahnya.
c. Price/value for money
Tabel 4.46
Produk Bank Syariah Mandiri memberikan kualitas sesuai dengan
biaya yang anda keluarkan CS5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 53 53.0 53.0 60.0
Sangat Setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.46 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan Ragu-ragu, 53
responden menyatakan setuju, dan 40 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti produk Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
memberikan kualitas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh nasabah.
126
Tabel 4.47
Produk Bank Syariah Mandiri memberikan manfaat sesuai dengan
biaya yang anda keluarkan CS6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 43 43.0 43.0 52.0
Sangat Setuju 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.47 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyatakan Ragu-ragu, 43
responden menyatakan setuju, dan 48 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti produk Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
memberikan manfaat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh nasabah.
d. Quality/performance value
Tabel 4.48
Kinerja Bank Syariah Mandiri sesuai dengan harapan anda CS7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 51 51.0 51.0 58.0
Sangat Setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.48 diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden
menyatakan tidak setuju, 5 responden menyatakan Ragu-ragu, 51
responden menyatakan setuju, dan 42 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
127
90%. Ini berarti kinerja Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi
sesuai dengan harapan nasabah.
4. Kepuasan Nasabah (Y)
Dalam penelitian Kepuasan Nasabah (Y) ini digunakan 6 butir
pertanyaan untuk mengukur Kepuasan Nasabah, yaitu:
a. Kualitas Produk
Tabel 4.49
Saya puas dengan kualitas produk BSM yang baik KN1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 42 42.0 42.0 50.0
Sangat Setuju 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.49 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 7 responden menyatakan Ragu-ragu, 42
responden menyatakan setuju, dan 50 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti nasabah puas dengan kualitas produk Bank Syariah
Mandiri di daerah Kota Bekasi.
b. Kualitas Pelayanan
Tabel 4.50
Saya puas dengan pelayanan BSM yang baik KN2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 45 45.0 45.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
128
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.50 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden menyatakan Ragu-ragu, 45
responden menyatakan setuju, dan 47 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti nasabah puas dengan pelayanan yang baik yang diberikan
Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi.
Tabel 4.51
Saya puas dengan kecepatan layanan BSM yang baik KN3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 46 46.0 46.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.51 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan Ragu-ragu, 46
responden menyatakan setuju, dan 47 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti nasabah puas dengan pelayanan yang cepat pada Bank
Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi.
129
c. Emosional
Tabel 4.52
Saya puas dengan layanan BSM yang dapat dipercaya KN4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu-ragu 6 6.0 6.0 6.0
Setuju 54 54.0 54.0 60.0
Sangat Setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.52 diatas dapat dijelaskan bahwa 6 responden
menyatakan Ragu-ragu, 54 responden menyatakan setuju, dan 40
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju
dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti nasabah puas dan percaya
kepada Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi atas layanan yang
diberikan.
d. Harga
Tabel 4.53
Saya puas dengan biaya layanan BSM yang terjangkau KN5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 39 39.0 39.0 46.0
Sangat Setuju 54 54.0 54.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.53 diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyatakan Ragu-ragu, 39
responden menyatakan setuju, dan 54 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
130
90%. Ini berarti nasabah puas dengan biaya layanan yang terjangkau pada
Bank Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi.
e. Biaya dan Kemudahan
Tabel 4.54
Saya puas dengan kemudahan layanan BSM pada nasabah KN6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 7.0
Setuju 52 52.0 52.0 59.0
Sangat Setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel 4.54 diatas dapat dijelaskan bahwa 3 responden
menyatakan tidak setuju, 4 responden menyatakan Ragu-ragu, 52
responden menyatakan setuju, dan 41 responden menyatakan sangat
setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari
90%. Ini berarti nasabah puas dengan kemudahan layanan pada Bank
Syariah Mandiri di daerah Kota Bekasi.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).
131
a. Analisis Grafik
metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas (Ghozali, 2016:154-156).
132
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)
Berdasarkan data hasil analisis grafik normalitas pada gambar 4.2
menunjukan bahwa semua data yang ada berdistribusi normal, karena
terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal.
b. Analisis Statistik
Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada alpha sebesar 5%. Jika nilai
signifikan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05
133
berarti data normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal
(Ghozali, 2016:158-159).
Tabel 4.55
Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.62560494
Most Extreme Differences Absolute .053
Positive .049
Negative -.053
Test Statistic .053
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel 4.55 diatas
menunjukan nilai signifikan sebesar 0.200 > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
(independent). Jika variabel bebas (independent) saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
bebas (independent) yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas
134
(independent) sama dengan nol. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari
nilai tolerance dan Variante Inflation Faktor (VIF), jika nilai tolerance ≥
0,1 dan nilai VIF ≤ 10/10,00 menunjukkan bahwa tidak ada
multikolinearitas pada antar variabel independenya (Ghozali, 103-104).
Tabel 4.56
Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Islamic Marketing Mix .353 2.831
Service Quality .267 3.746
Costumer Value .424 2.359
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan hasil data diatas dapat dilihat nilai tolerance pada
islamic marketing mix (X1) = 0,353, service quality (X2) = 0,267, dan
costumer value (X3) = 0,424 dan nilai VIF pada islamic marketing mix
(X1) = 2,831, service quality (X2) = 3,746, dan costumer value (X3) =
2,359, karena variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari
0,1 dan nilai VIF kurang dari 10/10,00, maka dapat dinyatakan tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pada dasarnya uji White mirip dengan kedua uji Park dan Glejser.
menurut White, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat
(U2t) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan
135
perkalian (interaksi) variabel independen X1, X2, dan X3, maka
persamaan regresinya sebagai berikut:
U2t = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X1
2 + b5X2
2 + b6X3
2 + b7X1X2X3
Dari persamaan regresi ini dapatkan nilai R2 untuk menghitung c
2,
dimana c2 = n x R
2 (Gujarati, 2003), sedangkan mencari c
2 tabel yaitu df =
k – 1, dimana k adalah jumlah kategori, jadi bentuk distribusi chi square
tidak ditentukan banyaknya sampel, melainkan banyaknya derajat bebas.
sedangkan rumus derajat kebebasan didapat dengan rumus n-1 (Rumus
Hitung, 2013). pengujiannya adalah jika c2 hitung < c
2 tabel, maka
hipotesis alternatifnya adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak
(Ghozali, 2016:138-139).
Tabel 4.57
Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .541a .293 .239 2.94656
a. Predictors: (Constant), ABC, costumer value, Islamic, Service quality, X1_2, X3_2, X2_2
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan hasil data diatas dapat dilihat bahwa R square sebesar
0,293. jadi, dapat dihitung c2 hitung = 100 x 0,293 = 29,3 sedangkan c
2
tabel = 100 – 1 = 99, dengan probabilitasnya 0,05 jadi, dapat dilihat c2
tabelnya sebesar 123,22. sehingga dapat disimpulkan 29,3 < 123,22, maka
model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat adanya
heteroskedastisitas.
136
F. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda, selain mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen. variabel dependen diasumsikan
random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. variabel
indepnden/bebas diasumsikan memiliki nilai tetap dimana variabel yang
digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Perhitungan statistik dalam
analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 22 (Ghozali,
2016:94). Untuk menentukan persamaan regresi linier berganda, maka dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.58
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.542 1.664 2.129 .036
Islamic Marketing Mix -.129 .057 -.217 -2.258 .026
Service Quality .183 .043 .473 4.276 .000
Costumer Value .511 .078 .576 6.566 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 3,542 – 0,129X1 + 0,183X2 + 0,511X3
Dari persamaan hasil regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
137
1. Jika variabel independen dianggap konstan (nol), dan jika tidak ada
variabel islamic marketing mix, service quality, dan costumer value maka
kepuasan nasabah adalah sebesar 3,542.
2. Jika variabel islamic marketing mix (X1) bertambah, maka kepuasan
nasabah menurun sebesar 0,129.
3. Jika variabel service quality (X2) bertambah, maka kepuasan nasabah
meningkat sebesar 0,183.
4. Jika variabel costumer value (X3) bertambah, maka kepuasan nasabah
meningkat sebesar 0,511.
G. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas/penjelas (independent) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat (dependent). Hipotesis nol (Ho) yang
hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:
Ho : bi = 0
Artinya, apakah suatu variabel bebas (independent) bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent).
Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan
nol, atau:
Ha : bi ≠ 0
138
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat (dependent) (Ghozali, 2016:97). Berikut hasil uji
hipotesis (uji statistik t) dalam penelitian ini:
Tabel 4.59
Hasil Uji Hipotesis (Uji Statistik t) Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.542 1.664 2.129 .036
Islamic Marketing Mix -.129 .057 -.217 -2.258 .026
Service Quality .183 .043 .473 4.276 .000
Costumer Value .511 .078 .576 6.566 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan tabel diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap
variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Islamic Marketing Mix terhadap Kepuasan Nasabah
H0: β1 = 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic
Marketing Mix (X1) terhadap Kepuasan Nasabah (Y).
Ha: β1 ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic
Marketing Mix (X1) terhadap Kepuasan Nasabah (Y).
Diketahui bahwa thitung islamic marketing mix -2,258, sedangkan ttabel
bisa dihitung a = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel , nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df= n-2, dimana df =
100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. sehingga hasil yang di
dapat thitung > ttabel dimana 2,258 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikansi
0,026 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
139
Hal ini berarti islamic marketing mix secara parsial berpengaruh signifikan
negatif terhadap kepuasan nasabah.
Negatifnya pengaruh islamic marketing mix terhadap kepuasan dapat
dilihat dari perbedaan besarnya nilai rata-rata (mean) antara kedua variabel
tersebut (lihat tabel 4.60 dan 4.61):
Tabel 4.60
Nilai rata-rata (mean) indikator Islamic Marketing Mix Statistics
Product Price Place Promotion Islamic_Marketing_Mix
N Valid 3 2 2 3 10
Missing 0 1 1 0 0 Mean 4.1167 4.2250 4.1850 4.2200 4.1830
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Tabel 4.61
Nilai rata-rata (mean) indikator Kepuasan Nasabah Statistics
Kualitas_Produk Kualitas_Pelayanan Emosional Harga Biaya_dan_Ke
mudahan Kepuasan_Nasabah
N Valid 1 2 1 1 1 6
Missing 2 1 2 2 2 4 Mean 4.4100 4.3800 4.3400 4.4500 4.3100 4.3783
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel diatas diketahui nilai rata-rata (mean) variabel Islamic
marketing mix sebesar 4,18 sedangkan nilai rata-rata variabel kepuasan
nasabah sebesar 4,38 artinya, secara keseluruhan stretegi Islamic
marketing mix di bank syariah mandiri cabang kota bekasi belum cukup
kondusif mempengaruhi kepuasan nasabah. hal ini diduga disebabkan oleh
faktor internal lain khususnya perilaku nasabah antara lain keyakinan,
sikap, niat, dan perilaku religius yang dapat mempengaruhi keputusan
nasabah untuk memilih menggunakan layanan bank syariah yang pada
akhirnya akan mempengaruhi pula kepuasan nasabah. faktor-faktor
140
internal ini lah yang diduga mendasari tingginya kepuasan nasabah
meskipun strategi Islamic marketing mix pada bank syariah belum cukup
kondusif terutama jika dibandingkan dengan layanan bank konvemsional
yang relative jauh lebih baik.
b. Pengaruh Service Quality terhadap Kepuasan Nasabah
H0: β1 = 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Service
Quality (X2) terhadap Kepuasan Nasabah (Y).
Ha: β1 ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara Service Quality
(X2) terhadap Kepuasan Nasabah (Y).
Diketahui bahwa thitung service quality 4,276, sedangkan ttabel bisa
dihitung a = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
ttabel , nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df= n-2, dimana df = 100-2 =
98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. sehingga hasil yang di dapat thitung
> ttabel dimana 4,276 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikansi 0,000 <
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti service quality berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian nova anita dkk., (2015)
dengan judul ―Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan
dampaknya terhadap loyalitas nasabah perbankan kota langsa‖. Dalam
penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan
berdasarkan analisis regresi, terbukti memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan kepuasan nasabah.
c. Pengaruh Costumer Value terhadap Kepuasan Nasabah
141
H0: β1 = 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Costumer
Value (X3) terhadap Kepuasan Nasabah (Y).
Ha: β1 ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara Costumer Value
(X3) terhadap Kepuasan Nasabah (Y).
Diketahui bahwa thitung costumer value 6,566, sedangkan ttabel bisa
dihitung a = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
ttabel , nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df= n-2, dimana df = 100-2 =
98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. sehingga hasil yang di dapat thitung
> ttabel dimana 6,566 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikansi 0,000 <
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti costumer value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian mardikawati dan farida
(2013) dengan judul ―Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan Pelanggan pada
pelanggan BUS EFISIENSI (Studi PO Efisiensi Jurusan Yogyakarta-
Cilacap)‖. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel nilai
pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
2. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama/simultan terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan antara nilai fhitung dengan ftabel dengan menggunakan
142
tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai fhitung > dari ftabel maka secara
bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel
dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika
nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikan = 5%),
maka variabel independen secara besama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada
0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2016:96). Berikut hasil uji hipotesis (uji
statistik F) dalam penelitian ini:
Tabel 4.62
Hasil Uji Hipotesis (Uji Statistik F) ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 572.093 3 190.698 69.976 .000b
Residual 261.617 96 2.725 Total 833.710 99
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah b. Predictors: (Constant), Costumer Value, Islamic Marketing Mix, Service Quality
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Berdasarkan hasil uji Anova atau uji F dapat dilihat berdasarkan data
diatas didapatkan nilai fhitung 69,976, sedangkan ftabel dalam penelitian ini
dimana df1 = k – 1, dan df2 = n – k, dimana dalam penelitian ini jumlah
variabel independen 3 dan variabel dependen 1 serta jumlah sampel
penelitian ini sebanyak 100, sehingga df1 = 4 – 1 = 3 dan df2 = 100 – 4 =
96, jadi, dapat dilihat ftabel pada penelitian ini 2,70, sehingga dapat
disimpulkan 69,976 > 2,70 dan probabilitas signifikansi pada penelitian ini
0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, bahwa
143
ketiga variabel islamic marketing mix, service quality, dan costumer value
secara bersama-sama/simultan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.
H. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent).
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel bebas (independent) dalam menjelaskan
variasi variabel terikat (dependent) amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel bebas (independent) memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (dependent)
(Ghozali, 2016:95). Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.63
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjust R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .828a .686 .676 1.651
a. Predictors: (Constant), Costumer Value, Islamic Marketing Mix, Service Quality
Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2016
Dari tabel koefisien determinasi (R²) diatas menunjukkan besarnya
adjusted R² adalah 0,676, hal ini berarti 67,6% variabel dependen kepuasan
nasabah dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen, yaitu nilai islamic
marketing mix, service quality, dan costumer value. Sedangkan sisanya
sebesar 32,4% (100% - 67,6%) lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
144
I. Interprestasi
1. Pengaruh Islamic Marketing Mix terhadap Kepuasan Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa islamic marketing
mix berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan nasabah terhadap
100 responden yang merupakan nasabah Bank Syariah Mandiri di daerah
Kota Bekasi. hal tersebut dapat dibuktikan pada saat uji statistik t dimana
thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu, 2,258 > 1,984, sedangkan nilai
probabilitas signifikansi lebih kecil dari pada 0,05, yaitu 0,026 < 0,05.
sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan
negatif antara islamic marketing mix terhadap kepuasan nasabah diterima
(Ha diterima dan Ho ditotak).
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Derian Gemaltifa (2014)
dengan judul ―Pengaruh penerapan Islamic Perspective on Marketing Mix
Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Mini Market Ahad
Mart, Ceger, Tangerang Selatan)‖. Dalam penelitian tersebut menyatakan
bahwa variabel product, price, place, dan promotion secara simultan atau
bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa islamic
marketing mix berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Bank Syariah
Mandiri khususnya di daerah Kota Bekasi.
145
2. Pengaruh Service Quality terhadap Kepuasan Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa service quality
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah terhadap 100
responden yang merupakan nasabah Bank Syariah Mandiri di daerah Kota
Bekasi. hal tersebut dapat dibuktikan pada saat uji statistik t dimana thitung
lebih besar dari pada ttabel yaitu, 4,276 > 1,984, sedangkan nilai
probabilitas signifikansi lebih kecil dari pada 0,05, yaitu 0,000 < 0,05.
sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara
service quality terhadap kepuasan nasabah diterima (Ha diterima dan Ho
ditotak).
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian nova anita dkk., (2015)
dengan judul ―Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dan
dampaknya terhadap loyalitas nasabah perbankan kota langsa‖. Dalam
penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan
berdasarkan analisis regresi, terbukti memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan kepuasan nasabah. Selain itu, terdapat beberapa
penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari
kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah, diantaranya adalah
penelitian dari Aryani, dwi., dkk (2010), Putri, Resita Widya., dkk (2015),
Dewi, Gusti Ayu Putu Ratih Kusuma., dkk (2014).
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa service
quality berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Bank Syariah
Mandiri khususnya di daerah Kota Bekasi.
146
3. Pengaruh Costumer Value terhadap Kepuasan Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa costumer value
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah terhadap 100
responden yang merupakan nasabah Bank Syariah Mandiri di daerah Kota
Bekasi. hal tersebut dapat dibuktikan pada saat uji statistik t dimana thitung
lebih besar dari pada ttabel yaitu, 6,566 > 1,984, sedangkan nilai
probabilitas signifikansi lebih kecil dari pada 0,05, yaitu 0,000 < 0,05.
sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara
costumer value terhadap kepuasan nasabah diterima (Ha diterima dan Ho
ditotak).
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian mardikawati dan farida
(2013) dengan judul ―Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan Pelanggan pada
pelanggan BUS EFISIENSI (Studi PO Efisiensi Jurusan Yogyakarta-
Cilacap)‖. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel nilai
pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
Selain itu, terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang
menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari nilai pelanggan terhadap
kepuasan pelanggan, diantaranya adalah penelitian dari Palilati, alida
(2007), Hidayat, Rahmat (2009), Pramudita, Yoana Arina., dkk (2013).
147
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
costumer value berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Bank
Syariah Mandiri khususnya di daerah Kota Bekasi.
148
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh
islamic marketing mix, service quality, dan costumer value studi kasus pada
Bank Syariah Mandiri, dengan metode analisis yang digunakan yaitu analisis
regresi berganda, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel islamic marketing mix mempunyai pengaruh yang signifikan
negatif terhadap kepuasan nasabah (studi kasus pada Bank Syariah
Mandiri).
2. Variabel service quality mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan nasabah (studi kasus pada Bank Syariah Mandiri).
3. Variabel costumer value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan nasabah (studi kasus pada Bank Syariah Mandiri).
4. Variabel islamic marketing mix, service quality, dan costumer value
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah secara
simultan (studi kasus pada Bank Syariah Mandiri).
149
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan diatas, maka ada beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Dengan hasil temuan yang menyatakan bahwa service quality dan
costumer value sangat berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank
Syariah Mandiri Kota Bekasi. sedangkan, islamic marketing mix
berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah
Mandiri Kota Bekasi. namun, dari penelitian ini yang ditemukan
berdasarkan dari variabel islamic marketing mix dimana masih ada
kekurangan yang didapat dari Bank Syariah Mandiri di Kota Bekasi
khususnya dalam hal strategi islamic marketing mix.
Dari variabel Islamic marketing mix pada dimensi product indikator
tentang terjaminnya kehalalan produk, berdasarkan analisis deskriptif
terdapat 16 responden yang ragu-ragu dan sangat tidak setuju. dalam hal
ini bank syariah mandiri perlu memberikan informasi terkait fatwa-fatwa
dari dsn-mui pada setiap produk tabungan pada saat nasabah membuka
tabungan dan costumer service memberi informasi tersebut agar nasabah
dapat mengetahui produk tabungan bank syariah mandiri terjamin
kehalalanya.
Dari variabel Islamic marketing mix pada dimensi price indikator
tentang biaya pembukaan rekening yang masih terjangkau, berdasarkan
150
analisis deskriptif terdapat 16 responden yang ragu-ragu dan sangat tidak
setuju. dalam hal ini bank syariah mandiri perlu menyamakan standard
biaya setoran awal pembukaan rekening dengan bank syariah lainnya agar
lebih terjangkau bagi nasabah yang ingin membuka tabungan bank syariah
mandiri.
Dari variabel Islamic marketing mix pada dimensi place indikator
tentang saluran pemasaran (seperti:mesin atm), berdasarkan analisis
deskriptif terdapat 14 responden yang ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. dalam hal ini bank syariah mandiri perlu menambahkan
jumlah mesin atm atau manafaatkan layanan jaringan atm bersama agar
agar nasabah lebih mudah melakukan transaksi penarikan tunai tanpa
harus ke datang ke bank.
Dari variabel Islamic marketing mix pada dimensi promotion
indikator tentang promosi penjualan (seperti:promosi hadiah), berdasarkan
analisis deskriptif terdapat 15 responden yang ragu-ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. dalam hal ini bank syariah mandiri perlu memberikan
suatu promosi penjualan (hadiah) yang bersifat islami kepada nasabahnya
seperti hadiah umroh gratis kepada nasabah yang selalu bertransaksi di
bank syariah mandiri.
Dari variabel service quality pada dimensi empati indikator tentang
bank syariah mandiri memberikan perhatian khusus kepada nasabah,
berdasarkan analisis deskriptif terdapat 16 responden yang ragu-ragu, tidak
151
setuju, dan sangat tidak setuju. dalam hal ini bank syariah mandiri perlu
memberikan perhatian khusus kepada nasabahnya yang jarang melakukan
transaksi di bank syariah mandiri.
Dari variabel costumer value pada dimensi emotional value indikator
tentang nasabah merasa bangga menggunakan produk bank syariah
mandiri, berdasarkan analisis deskriptif terdapat 10 responden yang ragu-
ragu dan sangat tidak setuju. dalam hal ini bank syariah mandiri perlu
memberikan suatu inovasi produk tabungan misalnya memberikan kelas
seperti gold, platinum, dan lain-lain bagi nasabahnya yang selalu
bertransaksi hal ini memberikan rasa bangga terhadap nasabahnya yang
selalu bertransaksi di bank syariah mandiri. mengenai hal-hal tersebut
diatas apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh perusahaan dampaknya
nasabah tersebut akan merasa sangat puas terhadap Bank Syariah Mandiri
khususnya di daerah Kota Bekasi.
2. Bagi Akademis
Penelitian tentang islamic marketing mix, service quality, costumer
value, dan kepuasan perlu terus dilakukan dengan menggunakan variabel-
variabel lain sebagai bahan perbandingan untuk menambah referensi ilmu
pengetahuan, serta menambahkan teori-teori terbaru agar lebih baik untuk
penelitian kedepannya.
152
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari dan Priansa, Donni Juni, “Manajemen Bisnis Syariah”, Alfabeta,
Bandung, 2009.
Alom, Md. Mahabub and Haque, Md. Shariful, “Marketing: An Islamic
Perspective”, World Journal of Social Sciences, Vol. 1, No. 3, Pp. 71-81,
July 2011.
Al-Qur‘an.
Alserhan, Baker Muhammad, “The Principles of Islamic Marketing”, Gower,
United Kingdom (UK), 2011.
Amanah, Dita, “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan
Konsumen Pada Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin
Medan”, Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 2, No.1, Maret, 2010.
Anita, Nova., dkk, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan
Dampaknya Terhadap Loyalitas Nasabah Perbankan di Kota Langsa”,
Jurnal Manajemen Volume 4, No.1 Februari 2015, Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh, 2015.
Antonio, M. Syafi‘I dan Perwataatmadja, Karnaen A, “Apa & Bagaimana Bank
Islam”, Cetakan Pertama, Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1992.
Aryani, Dwi & Febrina Rosinta, “Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan”, Jurnal
Ilmu Administrasi dan Organisasi Volume 17 Nomor 2 Mei—Agus 2010,
Universitas Indonesia, 2010.
Bahari, Mohd Ali. Faizal, Ma Yue, dan Anwar, “Marketing Mix from Islamic
Marketing Perspective”, International Islamic University of Malaysia,
2012.
Bank Indonesia, “Outlook Perbankan Syariah tahun 2014”,
http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran
pers/Documents/BIOutlookPerbankanSyariah2014.pdf, 2014.
Bank Syariah Mandiri, http://www.syariahmandiri.co.id/category/penghargaan/,
2016.
153
Dewi, Gusti Ayu Putu Ratih Kusuma., dkk, “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terdapat Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT BPR Hoki Di Kabupaten
Tabanan”, E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis 3.5 : 257-275, Universitas
Udayana, 2014.
Fitri, Lucky Enggrani, “Pengaruh Kepercayaan, Kepuasan Pelanggan Dan
Komitmen Hubungan Terhadap Ekuitas Merek Dan Citra Bank Syariah
XYZ Di Kota Jambi”, Jurnal Mankeu, Vol. 1 No.3, 171-182, 2012.
Gemaltifa, Derian, “Pengaruh penerapan Islamic Perspective on Marketing Mix
Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Mini Market Ahad
Mart, Ceger, Tangerang Selatan)”, 2014.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23”,
Cetakan VIII, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.
Griffin, Jill., “Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan”, Erlangga, Jakarta, 2005.
Harjo, Bangun Kuntoro dan Asri Laksmi Riani, ”Analisis Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Nasabah Bank”, Jurnal: Fokus Manajerial, Vol. 1 (2) Surakarta
p.123-136, 2003.
Hasan, Abul. Chachi, Abdelkader. Latiff, Salma A, “Islamic Marketing Ethics
and Its Impact on Customer Satisfaction in the Islamic Banking Industry”,
JKAU: Islamic Econ., Vol. 21 No. 1, pp: 27-46, 2008.
Kartajaya, Hermawan dan Sula, M. Syakir, “Syariah Marketing”, Cetakan 1,
Mizan Pustaka, Bandung, 2006.
Kementerian Agama RI, www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=238215,
2015.
Kinerja Bank, http://kinerjabank.com/peringkat-bank-syariah-per-31-desember-
2015/, 2015.
Kotler, P. & G. Amstrong, “Dasar-dasar Pemasaran”, 9th
Ed, PT.Index, Jakarta,
2004.
Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2005.
Kotler, & Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, edisi 12, Indeks,
Jakarta, 2007.
154
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, edisi ketiga belas,
Erlangga, Jakarta, 2008.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Edisi 12. Jilid
1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2008.
Kotler, P. and Keller, K. L, “Marketing Management”, 13th Ed, Upper Saddle
River, New Jersey, 2009.
Lovelock, Christopher & Lauren K.Wright, “Manajemen Pemasaran Jasa”,
Cetakan 2, PT Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta, 2007.
Mardika, Wati & Naili Farida, “Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan, Melalui Kepuasan Pelanggan pada
pelanggan BUS EFISIENSI (Studi PO Efisiensi Jurusan Yogyakarta-
Cilacap)”, JURNAL ADMINISTRASI BISNIS, VOLUME 2 NOMOR 1,
MARET, 2013.
Monroe, Kent. B., “Pricing: Making Profitable Decision”, Mc Graw Hill, New
York, 2002.
Mulyawisdawati, Richa A, “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan di Karita Muslim Square
Yogyakarta”, Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Afkaruna, Vol.8 No.2, Juli -
Desember 2012.
Noor, Juliansyah, “Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya
Ilmiah”, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta, 2011.
Nurcholifah, Ita, “Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif Syariah”, Jurnal
Khatulistiwa – Journal of Islamic Studies. Volume 4, Nomor 1, Maret
2014.
Otoritas Jasa Keuangan, “Siaran Pers OJK Dan Perbankan Syariah Gelar Expo
IB Vaganza 2015”, www.ojk.go.id, 2015.
Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah – Islamic Banking Statistic
tahun 2015”, www.ojk.go.id, 2015.
Putri, Resita Widya., dkk, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Pelanggan (Survey Pada Pelanggan Auto2000 Waru
Surabaya)”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.1 No. 1 Januari 2015,
Universitas Brawijaya Malang, 2015.
Rivai, Veithzal, “Islamic Marketing”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2012.
155
Rumus, Hitung, “tabel chi square dan cara menggunakannya”,
www.rumushitung.com, 2013.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah, “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis”,
Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2013.
Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie L, “Consumer Behavior”, Tenth Edition,
Pearson, New Jersey, 2010.
Service Quality Award, http://www.servicequality-
award.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7&Itemid=
23, 2016.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan 15, Penerbit Alfabeta, Bandung,
2010.
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Penerbit
AlfaBeta, Bandung, 2014.
Sweeney, J.C. dan Soutar, G.N.,“Consumer perceived value: The development of
a multiple item scale”, Jurnal ritel, Vol. 77, no.2, 2001
Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa, Prinsip, Penerapan dan Penelitian”, C.V
Andi Offset, Yogyakarta, 2014.
Umar, Husein, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2010.
Wahjono, Sentot Imam, “Manajemen Pemasaran Bank”, Edisi Pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2013.
Wiyono, Gendro, “3 in One Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis
SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0”, STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.
Yaya, Rizal, Aji Erlangga & Ahim Abdurahim, “Akuntansi Perbankan Syariah:
Teori dan Praktik Kontemporer”, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta, 2014.
Yoestini, Debora ratna nilasari, “ANALISIS PENGARUH KETIDAKPUASAN
KONSUMEN, HARGA DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI
TERHADAP PERPINDAHAN MEREK SABUN LIFEBUOY DI
SEMARANG”, JURNAL MANAJEMEN, Volume 1, Nomor 2, Tahun
2012.
156
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH ISLAMIC MARKETING MIX, SERVICE QUALITY, DAN
COSTUMER VALUE TERHADAP KEPUASAN NASABAH
BANK SYARIAH MANDIRI
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Islamic
Marketing Mix, Service Quality, dan Costumer Value terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Syariah Mandiri”, saya:
Nama : Irfan Mursal Ramadhan
NIM : 1113081000134
Fakultas / Jurusan : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen (MIPS)
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sehubungan dengan hal tersebut saya mohon kesediaan
bapak/ibu/saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi
lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat berarti
terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden untuk mengisi
kuesioner ini secara jujur dan benar. Atas kesediaan dan bantuannya untuk
mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Irfan Mursal Ramadhan
157
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada:
A. Screening Pertanyaan
1. Apakah anda nasabah Bank Syariah Mandiri yang membuka rekening
lebih dari 1 tahun (sejak tahun 2014) di daerah Kota Bekasi?
Ya Jika Ya, Silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
Tidak Jika Tidak, Stop disini. Terima Kasih.
B. Identitas Responden
1. Nama / Inisial (boleh tidak diisi) : …………………………………….
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Usia : < 18 tahun
18 - < 25 tahun
25 - 30 tahun
> 30 tahun
4. Tingkat pendidikan terakhir anda : SD/SMP/SMA
Akademi (D1/D2/D3)
S1
S2/S3
5. Pekerjaan anda saat ini : Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Lainnya
6. Membuka Tabungan BSM sejak tahun : 2014
2013
2012
2011
< 2011
7. Tanggal Pengisian (Tgl/Bulan/Tahun) : ….………………………………...
158
8. Tempat Pembukaan Rekening : KC BEKASI
KCP BEK. TIMUR
KCP BEK. TAMBUN
KCP BEK. KEMANG PRATAMA
KCP CIKARANG JABABEKA
KCP BEK. KALIMALANG
KCP BEK. HARAPAN INDAH
KCP BEK. GRAND MALL
KCP BEK. JATIBENING
KCP BEK. PONDOK GEDE
KCP BEK. JATIASIH
KC BEKASI CIKARANG
9. Jenis Tabungan BSM yang digunakan:
Tabungan BSM BSM Tabungan Dollar
BSM Tabungan Berencana BSM Tabungan Pensiun
BSM Tabungan Simpatik BSM Tabunganku
BSM Tabungan Investa Cendekia
C. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda. Berikut ini
keterangan Kriteria Penilaian :
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
R = Ragu-ragu
159
DAFTAR PERNYATAAN PENELITIAN
A. Islamic Marketing Mix (X1)
No. PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
Product
1. Produk tabungan Bank Syariah Mandiri terjamin
kehalalannya untuk anda.
2. Menurut anda, Kinerja produk tabungan Bank
Syariah Mandiri sesuai dengan prinsip syariah.
3. Menurut anda, Produk tabungan Bank Syariah
Mandiri sesuai dengan manfaat.
Price
4. Biaya pembukaan rekening tabungan Bank
Syariah Mandiri masih terjangkau oleh anda.
5.
Biaya administrasi perbulan pada produk
tabungan Bank Syariah Mandiri masih terjangkau
oleh anda / adil bagi anda.
Place
6. Menurut anda, Kantor-kantor Bank Syariah
Mandiri terletak di tempat yang strategis.
7.
Menurut anda, saluran pemasaran yang disediakan
Bank Syariah Mandiri cukup banyak (contoh:
mesin ATM).
Promotion
8. Menurut anda, Bank Syariah Mandiri melakukan
promosi sesuai dengan prinsip syariah.
160
9.
Menurut anda, Bank Syariah Mandiri tidak
berlebihan dalam melakukan promosi suatu
produk.
10. Menurut anda, Bank Syariah Mandiri sering
memberikan promosi penjualan (hadiah).
B. Service Quality (X2)
No. PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
Kehandalan (Reliability)
1. Bank Syariah Mandiri memberikan pelayanan saat
itu juga kepada anda.
2. Bank Syariah Mandiri menyediakan pelayanan
tepat pada waktu yang dijanjikan kepada anda.
3. Bank Syariah Mandiri selalu siap dan cepat
membantu apabila anda menghadapi masalah.
Keberwujudan (Tangible)
4. Menurut anda, Fasilitas fisik pada Bank Syariah
Mandiri terlihat menarik.
5. Menurut anda, Pegawai Bank Syariah Mandiri
berpenampilan rapih.
6.
Menurut anda, Bahan-bahan yang terkait dengan
pelayanan (seperti brosur atau rekening) terlihat
menarik.
7. Menurut anda, Bank Syariah Mandiri memiliki
peralatan yang modern.
Daya Tanggap (Responsiveness)
161
8. Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu menanggapi
permintaan anda.
9. Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu
memberikan pelayanan secara cepat kepada anda.
10. Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu bersedia
membantu anda.
Jaminan (Assurance)
11. Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu bersikap
sopan dan ramah terus-menerus kepada anda.
12. Pegawai Bank Syariah Mandiri akan tanggap dan
siap menjawab pertanyaan- pertanyaan anda.
13. Perilaku Pegawai Bank Syariah Mandiri selalu
memberikan kepercayaan kepada anda.
Empati (Empathy)
14. Bank Syariah Mandiri memberikan perhatian
khusus kepada anda.
15. Bank Syariah Mandiri memiliki jam operasi yang
sesuai bagi anda.
16. Pegawai Bank Syariah Mandiri berusaha
memahami kebutuhan anda.
C. Costumer Value (X3)
No. PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
Emotional value
1. Anda merasa bangga menggunakan produk Bank
Syariah Mandiri.
162
2. Anda merasa senang menggunakan produk Bank
Syariah Mandiri.
Social value
3. Produk Bank Syariah Mandiri dapat memenuhi
kebutuhan gaya hidup anda.
4. Produk Bank Syariah Mandiri dapat memenuhi
kebutuhan sosial anda.
Price/value for money
5. Produk Bank Syariah Mandiri memberikan
kualitas sesuai dengan biaya yang anda keluarkan.
6. Produk Bank Syariah Mandiri memberikan
manfaat sesuai dengan biaya yang anda keluarkan.
Quality/performance value
7. Kinerja Bank Syariah Mandiri sesuai dengan
harapan anda.
D. Kepuasan Nasabah (Y)
No. PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
Kualitas Produk
1. Saya puas dengan kualitas produk BSM yang
baik.
Kualitas Pelayanan
2. Saya puas dengan pelayanan BSM yang baik.
3. Saya puas dengan kecepatan layanan BSM yang
baik.
163
Emosional
4. Saya puas dengan layanan BSM yang dapat
dipercaya.
Harga
5. Saya puas dengan biaya layanan BSM yang
terjangkau.
Biaya dan Kemudahan
6. Saya puas dengan kemudahan layanan BSM pada
nasabah.
164
Lampiran 2 : Tabel Jawaban Responden
A. Variabel Islamic Marketing Mix
No. IS1 IS2 IS3 IS4 IS5 IS6 IS7 IS8 IS9 IS10 Total
1 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 39
2 4 2 4 4 4 4 2 2 3 3 32
3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 44
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 36
5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 2 36
6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
7 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 44
8 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 40
9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
10 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 37
11 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 38
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 37
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 38
16 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38
17 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 41
18 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 36
19 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 37
20 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 41
165
21 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 40
22 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 47
23 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 44
24 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 37
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48
28 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 42
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 48
31 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 42
32 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
33 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 45
34 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 45
35 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 47
36 4 3 5 3 4 3 4 5 5 4 40
37 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 38
38 3 4 3 3 3 4 5 3 4 4 36
39 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 43
40 4 3 5 4 4 3 5 4 5 3 40
41 3 4 3 5 4 4 3 5 5 5 41
42 4 3 5 4 5 4 5 5 5 5 45
43 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 43
44 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 43
166
45 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 46
46 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 42
47 3 4 4 3 4 5 5 5 5 4 42
48 4 5 3 4 4 4 5 5 4 5 43
49 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48
50 4 5 4 3 5 4 3 5 5 4 42
51 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 40
52 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
53 4 3 3 5 5 5 5 4 3 4 41
54 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 44
55 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
56 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 40
57 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42
58 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 43
59 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 42
60 4 3 4 3 3 4 4 5 3 4 37
61 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 46
62 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 47
63 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 42
64 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 45
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
66 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 46
67 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 43
68 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 45
167
69 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 47
70 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 46
71 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 44
72 3 3 4 5 4 3 4 4 4 5 39
73 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 48
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
75 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48
76 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 44
77 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 41
78 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 48
79 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 40
80 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42
81 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 41
82 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 40
83 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 44
84 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 46
85 3 4 3 5 4 5 5 4 5 4 42
86 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46
87 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 43
88 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
89 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43
90 4 4 4 5 2 4 4 3 5 5 40
91 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
92 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 40
168
93 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 41
94 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33
95 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 46
96 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 43
97 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 43
98 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 44
99 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 40
100 5 4 4 5 5 3 4 3 3 3 39
B. Variabel Service Quality
No. SQ1 SQ2 SQ3 SQ4 SQ5 SQ6 SQ7 SQ8 SQ9 SQ10 SQ11 SQ12 SQ13 SQ14 SQ15 SQ16 Total
1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 64
2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 53
3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 72
4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 63
5 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 60
6 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 2 3 55
7 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 71
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 66
9 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 69
10 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 51
11 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 75
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
169
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
14 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 20
15 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 63
16 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 59
17 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 72
18 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 54
19 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 65
20 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 67
21 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 68
22 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 74
23 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 70
24 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 64
25 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 75
26 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 66
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
28 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 76
29 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 73
30 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 78
31 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 2 5 70
32 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 68
33 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 77
34 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 70
35 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 75
36 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3 4 4 68
170
37 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 66
38 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 70
39 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 69
40 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 65
41 4 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 70
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 79
43 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 72
44 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3 4 5 5 3 4 3 60
45 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 75
46 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 74
47 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 74
48 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 4 3 5 5 5 5 71
49 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 72
50 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 73
51 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 75
52 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 73
53 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 72
54 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 74
55 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 77
56 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 70
57 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 68
58 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 74
59 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 71
60 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 75
171
61 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 76
62 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 74
63 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 71
64 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 73
65 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 69
66 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 67
67 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 73
68 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 72
69 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 76
70 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 75
71 5 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 73
72 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 73
73 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 72
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 64
75 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 76
76 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 76
77 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 68
78 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 71
79 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 65
80 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 72
81 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 70
82 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 74
83 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 68
84 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 76
172
85 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 69
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 69
87 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 64
88 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 77
89 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 67
90 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 72
91 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 70
92 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 67
93 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 61
94 3 4 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 65
95 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 71
96 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 70
97 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 76
98 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 64
99 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 70
100 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 64
C. Variabel Costumer Value
No. CS1 CS2 CS3 CS4 CS5 CS6 CS7 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 28
2 4 4 4 3 4 3 4 26
3 4 5 4 5 5 5 4 32
4 4 4 4 3 4 4 4 27
173
5 4 4 3 3 4 4 3 25
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 4 3 3 4 4 3 25
8 4 4 4 3 4 4 4 27
9 4 4 4 4 5 5 4 30
10 3 3 4 4 3 3 3 23
11 5 5 4 4 5 5 5 33
12 4 4 4 4 4 4 4 28
13 4 4 4 4 4 4 4 28
14 1 2 2 1 2 1 2 11
15 5 4 4 4 4 4 2 27
16 3 3 4 4 4 4 4 26
17 4 4 4 4 4 4 4 28
18 4 5 3 3 3 3 4 25
19 4 4 3 4 4 4 4 27
20 5 5 4 4 4 4 5 31
21 4 4 4 4 4 4 4 28
22 5 4 4 5 4 4 4 30
23 4 4 5 5 4 5 4 31
24 4 4 5 5 5 5 5 33
25 5 5 5 5 4 5 5 34
26 4 4 4 4 4 4 4 28
27 3 3 5 5 4 4 5 29
28 5 5 4 5 5 5 4 33
174
29 5 5 4 4 5 5 5 33
30 5 5 5 5 4 5 5 34
31 4 5 5 5 4 5 5 33
32 5 5 4 5 4 5 5 33
33 5 5 5 4 5 5 5 34
34 3 3 5 5 5 5 4 30
35 4 5 4 4 4 5 4 30
36 5 4 5 4 5 5 4 32
37 3 4 5 4 4 5 4 29
38 4 5 5 4 4 3 4 29
39 5 5 4 5 3 4 4 30
40 5 3 4 3 5 5 4 29
41 4 4 5 4 4 5 4 30
42 5 5 5 4 5 5 5 34
43 4 5 5 4 4 5 5 32
44 4 5 4 5 3 4 5 30
45 4 3 4 4 4 5 4 28
46 4 4 5 5 4 4 5 31
47 4 4 4 4 5 5 5 31
48 4 5 5 4 5 5 4 32
49 5 5 5 4 5 5 5 34
50 5 5 4 5 5 4 5 33
51 4 5 5 5 4 5 5 33
52 4 5 5 5 5 4 3 31
175
53 4 4 4 5 5 5 4 31
54 5 5 4 5 4 4 5 32
55 4 5 5 5 4 4 5 32
56 5 5 4 5 4 3 4 30
57 4 4 4 5 4 4 4 29
58 4 4 3 4 4 3 4 26
59 3 4 4 4 5 4 4 28
60 4 4 5 5 4 4 5 31
61 4 5 5 4 5 5 5 33
62 5 5 4 4 4 4 5 31
63 5 4 5 5 4 4 5 32
64 5 5 4 5 5 5 4 33
65 5 5 5 5 4 4 5 33
66 4 4 5 3 4 3 4 27
67 4 5 5 5 5 5 5 34
68 4 4 5 5 5 4 5 32
69 5 5 5 4 5 5 4 33
70 4 3 4 4 3 3 4 25
71 5 5 5 4 5 5 5 34
72 5 5 4 5 4 5 5 33
73 5 4 5 5 5 4 5 33
74 4 4 5 5 4 4 4 30
75 5 5 4 5 5 5 5 34
76 5 4 5 5 4 5 5 33
176
77 4 5 4 4 5 5 4 31
78 5 5 5 5 4 5 5 34
79 4 4 5 4 5 5 4 31
80 5 5 4 4 5 4 5 32
81 5 5 4 5 5 5 4 33
82 4 5 4 4 5 5 4 31
83 5 5 5 5 5 5 5 35
84 5 5 5 5 5 4 4 33
85 5 5 4 4 5 4 4 31
86 5 5 4 5 5 5 4 33
87 5 4 5 5 4 5 5 33
88 4 5 5 5 4 5 5 33
89 3 3 4 5 4 5 4 28
90 3 4 4 4 5 5 4 29
91 5 5 4 4 5 4 3 30
92 4 4 5 5 4 4 4 30
93 3 4 4 4 3 4 4 26
94 4 4 5 5 4 4 5 31
95 4 4 5 5 5 5 4 32
96 4 4 5 5 4 4 5 31
97 4 5 4 4 5 5 4 31
98 4 4 3 5 4 4 5 29
99 4 4 5 5 4 4 5 31
100 4 4 4 5 5 5 5 32
177
D. Variabel Kepuasan Nasabah
No. KN1 KN2 KN3 KN4 KN5 KN6 Total
1 4 4 4 4 4 4 24
2 4 3 3 4 3 4 21
3 4 5 4 4 5 4 26
4 4 4 5 4 4 4 25
5 4 4 3 4 4 2 21
6 4 4 4 4 4 4 24
7 3 4 4 4 4 4 23
8 4 4 4 4 4 5 25
9 5 4 4 4 4 4 25
10 3 3 3 3 3 2 17
11 5 4 4 5 4 5 27
12 4 4 4 4 4 4 24
13 4 4 4 4 4 4 24
14 2 1 2 3 1 2 11
15 4 4 4 5 4 3 24
16 4 5 5 4 4 3 25
17 5 4 4 4 4 4 25
18 3 3 3 3 3 4 19
19 5 4 4 4 4 4 25
20 5 5 4 4 4 4 26
21 4 4 4 4 4 4 24
178
22 5 5 5 4 4 4 27
23 4 4 5 4 5 4 26
24 4 5 5 5 4 5 28
25 5 5 5 5 5 5 30
26 4 4 4 4 4 4 24
27 5 4 4 5 5 5 28
28 5 5 4 4 4 5 27
29 5 5 5 5 5 5 30
30 5 5 5 5 5 5 30
31 5 5 5 5 4 5 29
32 5 5 5 4 4 5 28
33 5 5 5 4 5 4 28
34 5 5 5 4 5 5 29
35 5 4 5 5 5 5 29
36 5 5 4 4 5 4 27
37 4 4 4 4 5 4 25
38 4 4 5 5 5 4 27
39 5 4 3 4 4 5 25
40 5 5 4 5 4 5 28
41 5 4 5 5 4 5 28
42 5 5 5 4 5 5 29
43 5 4 5 5 5 4 28
44 4 4 5 4 5 5 27
45 4 4 4 4 4 5 25
179
46 5 4 5 4 5 5 28
47 4 5 4 5 5 4 27
48 5 5 4 5 5 5 29
49 4 5 5 4 5 5 28
50 4 5 5 5 4 4 27
51 5 4 4 5 5 4 27
52 4 4 4 5 5 5 27
53 4 5 5 4 5 4 27
54 4 4 4 5 5 4 26
55 4 5 5 5 5 5 29
56 4 4 4 4 4 5 25
57 4 5 5 4 5 5 28
58 3 4 5 4 5 5 26
59 4 3 5 4 5 5 26
60 5 5 4 5 5 5 29
61 4 5 5 4 5 5 28
62 5 4 4 4 4 4 25
63 4 5 5 5 4 5 28
64 5 5 5 4 5 5 29
65 5 5 5 5 4 4 28
66 3 4 4 3 4 4 22
67 5 4 4 5 5 5 28
68 5 5 5 4 4 4 27
69 5 5 5 5 4 4 28
180
70 4 5 4 5 5 4 27
71 4 5 5 5 5 4 28
72 5 4 5 5 5 5 29
73 5 4 5 5 5 3 27
74 5 5 4 4 5 4 27
75 5 4 5 5 5 4 28
76 5 4 4 4 5 5 27
77 5 4 5 5 5 5 29
78 4 5 5 4 3 4 25
79 5 5 4 4 5 5 28
80 4 4 4 5 5 4 26
81 5 5 4 4 4 4 26
82 5 4 5 5 5 4 28
83 5 5 5 5 5 5 30
84 5 5 4 5 5 5 29
85 3 4 5 4 5 5 26
86 4 4 4 4 4 4 24
87 5 5 5 4 5 5 29
88 5 5 5 5 5 4 29
89 4 3 4 3 5 3 22
90 5 5 5 4 5 4 28
91 4 3 3 4 3 4 21
92 5 5 4 5 4 4 27
93 5 4 4 4 5 4 26
181
94 5 5 4 5 5 4 28
95 4 5 4 3 4 4 24
96 5 4 5 5 5 4 28
97 4 5 4 4 4 4 25
98 3 3 4 4 3 4 21
99 4 5 5 4 5 4 27
100 4 5 5 5 5 5 29
182
Lampiran 3 : Hasil Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas Data
1. Variabel Islamic Marketing Mix
183
2. Variabel Service Quality
184
3. Variabel Costumer Value
4. Variabel Kepuasan Nasabah
185
B. Uji Reliabilitas Data
1. Variabel Islamic Marketing Mix
2. Variabel Service Quality
186
3. Variabel Costumer Value
187
4. Variabel Kepuasan Nasabah
188
Lampiran 4 : Statistik Deskriptif
A. Islamic Marketing Mix IS1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 15 15.0 15.0 16.0
Setuju 54 54.0 54.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 64 64.0 64.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 10 10.0 10.0 11.0
Setuju 56 56.0 56.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 15 15.0 15.0 16.0
Setuju 45 45.0 45.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 10.0
Setuju 53 53.0 53.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 11 11.0 11.0 12.0
Setuju 55 55.0 55.0 67.0
Sangat Setuju 33 33.0 33.0 100.0
189
Total 100 100.0 100.0
IS7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 12 12.0 12.0 14.0
Setuju 51 51.0 51.0 65.0
Sangat Setuju 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 51 51.0 51.0 66.0
Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 10 10.0 10.0 12.0
Setuju 44 44.0 44.0 56.0
Sangat Setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
IS10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 15.0
Setuju 46 46.0 46.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
B. Service Quality SQ1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 6.0
Setuju 64 64.0 64.0 70.0
Sangat Setuju 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
190
SQ2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 53 53.0 53.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 2 2.0 2.0 3.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 8.0
Setuju 46 46.0 46.0 54.0
Sangat Setuju 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 59 59.0 59.0 66.0
Sangat Setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 5.0
Setuju 48 48.0 48.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 46 46.0 46.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 3 3.0 3.0 4.0
Setuju 54 54.0 54.0 58.0
Sangat Setuju 42 42.0 42.0 100.0
191
Total 100 100.0 100.0
SQ8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 49 49.0 49.0 59.0
Sangat Setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 47 47.0 47.0 55.0
Sangat Setuju 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 42 42.0 42.0 49.0
Sangat Setuju 51 51.0 51.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 55 55.0 55.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 5.0
Setuju 46 46.0 46.0 51.0
Sangat Setuju 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 8.0
Setuju 36 36.0 36.0 44.0
Sangat Setuju 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
192
SQ14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 3.0
Ragu-ragu 13 13.0 13.0 16.0
Setuju 45 45.0 45.0 61.0
Sangat Setuju 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 8.0
Setuju 56 56.0 56.0 64.0
Sangat Setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SQ16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 44 44.0 44.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
C. Costumer Value CS1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 9 9.0 9.0 10.0
Setuju 53 53.0 53.0 63.0
Sangat Setuju 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
CS2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 45 45.0 45.0 54.0
Sangat Setuju 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
CS3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 50 50.0 50.0 57.0
Sangat Setuju 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
193
CS4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 43 43.0 43.0 52.0
Sangat Setuju 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
CS5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 53 53.0 53.0 60.0
Sangat Setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
CS6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 8 8.0 8.0 9.0
Setuju 43 43.0 43.0 52.0
Sangat Setuju 48 48.0 48.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
CS7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Ragu-ragu 5 5.0 5.0 7.0
Setuju 51 51.0 51.0 58.0
Sangat Setuju 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
D. Kepuasan Nasabah
KN1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 42 42.0 42.0 50.0
Sangat Setuju 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KN2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 45 45.0 45.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
194
KN3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 46 46.0 46.0 53.0
Sangat Setuju 47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KN4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu-ragu 6 6.0 6.0 6.0
Setuju 54 54.0 54.0 60.0
Sangat Setuju 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KN5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu-ragu 6 6.0 6.0 7.0
Setuju 39 39.0 39.0 46.0
Sangat Setuju 54 54.0 54.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KN6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu-ragu 4 4.0 4.0 7.0
Setuju 52 52.0 52.0 59.0
Sangat Setuju 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
195
Lampiran 5 : Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
1. Hasil Analisis Grafik Normal Probability plot dan Histogram
196
2. Hasil Analisis Statistik (Uji Kolmogorov-Smirnov)
b. Hasil Uji Multikolonieritas
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
197
Lampiran 6 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.542 1.664 2.129 .036
Islamic Marketing Mix -.129 .057 -.217 -2.258 .026
Service Quality .183 .043 .473 4.276 .000
Costumer Value .511 .078 .576 6.566 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
198
Lampiran 7 : Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.542 1.664 2.129 .036
Islamic Marketing Mix -.129 .057 -.217 -2.258 .026
Service Quality .183 .043 .473 4.276 .000
Costumer Value .511 .078 .576 6.566 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
2. Uji Statistik F
Lampiran 8 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjust R2)