pengaruh interaksi belajar mengajar efektif … · 2018. 10. 1. · skripsi. jurusan pendidikan...

92
PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMAN 2 WOJA KAB. DOMPU KEC .WOJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Meraih Gelar SarjanaPendidikan (S.Pd.) Pada Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Makassar TITI RATNAWATI NIM : 10519 185313 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAAR 1439 H/ 2018 M

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIFTERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMAN 2 WOJA

KAB. DOMPU KEC .WOJA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Meraih GelarSarjanaPendidikan (S.Pd.) Pada Prodi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama IslamUniversitas MuhammadiyahMakassar

TITI RATNAWATINIM : 10519 185313

FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAAR

1439 H/ 2018 M

Page 2: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunanTak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran

Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayangTak ada musuh ynag tak dapat ditaklukkan oleh cinta

“...boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baikbagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia

amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidakmengetahui”(Al-Baqarah:216)

Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa keduaorang tua,Olehnya itu:

Kupersembahkan karya sederhanaini sebagai tanda bakti dan bukti

kecintaanku pada Ayahanda M.Sidik dan Ibunda Fatma

yang mencurahkansegala kasih sayang dan harapandalam untaian doa penuh cinta

untuk ananda.

Page 3: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini
Page 4: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini
Page 5: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis/ penelitiyang bertanda tangan di

bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis/

peneliti sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakanduplikat,

tiruan, plagiat di buat atau dibantu secara langsung orang lain baik

keseluruhan,maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi

hukum.

Makassar, 15 Rabiul Awwal 1439H04 Desember 2017M

Peneliti

TITI RATNAWATI

Page 6: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

i

ABSTRAK

Titi Ratnawati, 10519185313. Pengaruh interaksi belajar mengajarefektif terhadap prestasi belajar siswa di SMAN 2 Woja Kab.Dompu Kec.WojaSkripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. UniversitasMuhammadiyah Makassar.

Penelitian ini membahas pengembangan kompetensi sosial guru-guru diSMAN 2 Woja. Fokus penelitian yang akan dikaji adalah: 1.Bagaimana interaksibelajar mengajar yang efektif dalam pretasi belajar siswa di SMAN 2 WojaKab.Dompu Kec.Woja 2. Bagaimana pola interaksi sosial guru untuk mengetahuikeberhasilan siswa di SMAN 2 Woja 3.Untuk menguji apakah interaksi belajarmengajar mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan siswa di SMAN 2 Woja.. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, makakehadiran peneliti di lapangan sangat penting. Peneliti bertindak langsung sebagaiinstrument dan sebagai pengumpul data hasil observasi yang mendalam sertaterlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diperoleh dari parainforman, sedangkan data tambahan berupa dokumen. Analisa data dilakukandengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data, penyajian datadan menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini mengadakankeabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk meningkatkan kompetensipersonal, kompetensi sosial kemasyarakatan serta kompetensi profesionalkhususnya guru pendidikan agama islam menjadikan guru pendidikan agamaislam lebih bersemangat dan lebih memahami tugas serta kewajibanya masing-masing.

Kata kunci: Kompetensi Sosial Guru.

Page 7: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

viii

KATA PENGANTAR

حِیم حْمنِ الرَّ بسِْمِ اللهِ الرَّ

ا بعَْدُ وَصَحْبھِِ أجَْمَعِیْنَ أمََّ

Sebuah kata yang paling indah dan patut penulis ucapkan Alhamdulillah

dan syukur kepada Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan Rahmat

dan hidayahNya berupa nikmat kesehatan, kekuatan dan kemampuan yang

tercurah pada diri penulis sehingga diberikan kemudahan dalam usaha

untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Interaksi

belajarmengajarefektifterhahap prestasibelajar siswa di SMAN 2 Woja

Kab.Dompu Kec.Woja’’

“. Salawat dan taslim selalu tercurah kepada baginda Rasulullah

Muhammad Saw, kepada para keluarganya dan sahabat yang senatiasa

menjadi suri tauladan kepada kita sebagai ummat-Nya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan

dan tantangan yang penulis hadapi. Akan tetapi dengan pertolongan Allah

SWT. Yang d atang melalui dukungan dari berbagai pihak yang telah

digerakkan hatinya baik secara langsung maupun tidak langsung serta

dengan kemampuan dan ketekunan penulis sehingga hambatan dan

tantangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua yang

telah memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat diwujudkan.

Terima kasih yang sedalam-dalamnya Ananda haturkan kepada Ayahanda

terhormat M.sidik Hamid dan Ibunda tercinta Fatmah Arsid. Yang telah

membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang. Harapan

dan cita-cita luhur keduanya senantiasa memotivasi penulis untuk berbuat

dan menambah ilmu, juga memberikan dorongan moral maupun material

serta atas doanya yang tulus buat Ananda. Juga kepada kakandaku yang

senantiasa memberi motivasi serta dukungan yang diberikan kepada

penulis, semua itu sangat berarti bagi diri penulis. Untuk itu pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan

Page 8: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

ii

ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya serta penghargaan yang tak

ternilai kepada:

1. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, beserta stafnya.

2 .Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I. Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta stafnya.

3. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan

Pendidikan Agama Islam.

4. Dr .Abd, Rahim Razaq,M.Pd. sebagai pembimbing I dan, Dra

.Mustahidang Usman,M.si sebagai pembimbing II atas segala kesediaan

dan kesabarannya meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam

membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari awal hingga selesainya

skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai dalam Fakultas Agama

Islam yang telah memberikan banyak ilmu.

6. Ibrahim, S.IP, Kepala sekolah SMAN 2 Woja, Ibu Rafikah S.Ag. sebagai

Guru mata pelajaran Agama islam dan Siswa siswi SMAN 2 Woja yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian

di sekolah tersebut.

7. Segenap Guru-guru dan staf SMAN 2 Woja, yang telah memberikan

arahan serta bimbingan dalam pelaksanaan penelitian.

8. Sahabat-sahabatku dan rekan-rekan seperjuangan, terima kasih atas

dukungan, kerjasama dan motivasi yang telah kita bagi bersama.

9. Teman-teman Angkatan 2013 Pendidikan Agama Islam, terima kasih atas

dukungan, kerjasama dan motivasi yang telah kita bagi bersama.

10. Serta semua pihak yang tidak sempat dituliskan satu persatu yang telah

memberikan bantuannya kepada penulis secara langsung maupun tidak

langsung, semoga menjadi amal ibadah di sisi-Nya.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi diri penulis. Dengan segala kerendahan hati penulis

Page 9: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

ii

mengharapkan saran dan kritikan dari berbagai pihak yang sempat

membaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Billahi fi sabililhaq, fastabiqulkhaerat.Assalamu ‘AlaikumWr.Wb.

Makassar,10 Januari 2018 M 1439 H

Penulis,

Page 10: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah ........................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................5

C. Tujuan dan kegunaan penelitian.............................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Interaksi Belajar Mengajar ....................................................................7

1. Pengertian Interaksi Belajar mengajar Efektif ................................7

2. Dasar -dasar Tujuan Interaksi Belajar Mengajar ............................8

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi

Belajar mengajar ...........................................................................10

B. Pengertian Belajar Mengajar ..............................................................11

1. Cara Belajar Efektif dan ciri-ciri pembelajarannya .......................12

2. Keberhasilan dalam pembelajaran .................................................13

C. Keberhasilan Siswa.............................................................................14

1. Pengertian Keberhasilan ................................................................14

2. Faktor - faktor dan aspek yang mempengaruhi

Page 11: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

iii

keberhasilan belajar siswa.............................................................14

3. Aspek yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa....................16

D. Hipotesis Penelitian.. ..............................................................................18

E. Kajian Teori ..........................................................................................18

F. Landasan Teori ..............................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.....................................................................................30

B. Lokasi dan Objek Penelitian ................................................................30

C. Variabel Penelitian ...............................................................................32

D. Definisi Oprasional Penelitian .............................................................34

E. Populasi Sampel Penelitian ..................................................................35

F. Instrumen Penelitian.............................................................................36

G. Teknik Pengumpulan Data..................................................................36

H. Teknik Analisis Data............................................................................37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ..................................................................................38

1. Sejarah Singkat Yayasan ...............................................................38

2 .Visi dan Misi...................................................................................41

3. Struktur organisasi sekolah ............................................................42

4. Profil Sekolah..................................................................................44

5. Keadaan Guru dan Siswa-Siswi......................................................46

6. Keadaan Karyawan .........................................................................49

7. Unit Kegiatan Siswa .......................................................................50

Page 12: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

iii

8. Sarana dan Prasarana ......................................................................50

9. Kurikulum .......................................................................................52

B. Struktur Kurikulum .............................................................................52

a. Deskriptif Data ...........................................................................53

b. Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas ...................55

c. Deskriptif Data pembelajaran Efektif (Variabel Y) ...................56

d. Histogram Distribusi Frekuensi Pembelajara Efektif ................58

e. Deskriptif Data Hasil Korelasi ..................................................59

C. Uji Prasyarat Analisis Data ...................................................................61

1. Uji Normalitas............................................................................61

2.Metode Interval ..........................................................................62

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan ............................................................................................66

B. Saran ......................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 68

Page 13: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak

didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan

sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan individu berbeda.

Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja,

akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian

anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi dewasa, karena

itu pendidikan pada dasarnya merupakan usaha manusia ( pendidik )

untuk dengan penuh tanggungjawab membimbing anak menjadi

dewasa. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran

dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan

kegiatan belajar, dan pendidik menilai atau mengukur tingkat

keberhasilan siswa tersebut.

Adanya perubahan tingkah laku pada seseorang (anak didik )

disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,

keterampilan atau sikapnya, dan itu merupakan salah satu pertanda

bahwa orang itu telah belajar, karena belajar adalah suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya

dan proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan

lingkungannya.

Page 14: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

2

1Menurut Abu Ahmadi, bahwa “ interaksi belajar mengajar di

arahkan

agar aktivitas berada pada pihak anak didik. Hal ini menjadi

keharusan, karena memang anak didik merupakan orientasi dari

setiap proses atau langkah kegiatan belajar mengajar.Peranan guru di

sini sebagai pembimbing yang dapat mengarahkan siswa dan

memberikan motivasi untuk mencapai hasil yang optimal”.Ketika

dewasa ini anak sekolah menjadi siswa akan terlibat dalam proses

belajar. Dalam banyak hal guru harus menjadi tauladan untuk

mengarah kepada siswa dalam proses belajar mengajar.

2Menurut Muhammad Ali, bahwa proses belajar mengajar

merupakan inti dari aktivitas pendidikan. Di dalam terjadi interaksi

antara berbagai komponen pengajaran yang dikelompokkan ke

dalam tiga kategori terutama yaitu guru,atau materi pelajaran dan

siswa”.Untuk menyukseskan belajar mengajar sebenarnya interaksi

antara guru dan siswa sangat penting, tanpa interaksi keduanya

proses belajar mengajar tidak berjalan dengan maksimal. Oleh

karena itu, dalam proses belajar mengajar dibutuhkan situasi yang

mendukung seperti sarana prasarana maupun suasana yang

akrab, demokratis yang memungkinkan berkembangnya proses

belajar mengajar.

1Abu Ahmadi,Strategi BelajarMengajar. Bandung : Pustaka Setia. 1997 hal 252Muhammad Ali. Pengelolaan kelas dan interaksi belajar mengajar.Ujungpandang press .1990 hal 32

Page 15: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

3

Motivasi belajar sangat berperan penting dalam memberikan

dorongan dan semangat dalam proses pembelajaran, sehingga peserta

didik yang memilikimotivasi yang tinggi akan menumbuhkan kepercayaan

secara optimal sehingga pembelajaran yang dilakukan berhasil secara

maksimal.

Dalam hal ini siswa perlu diberikan rangsangan agar motivasi tumbuh

dalam dirinya karena Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar

dan bekerja. Belajar adalahmenimbulkan perubahan mental pada diri

siswa,sedangkan bekerja adalah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

bagi diri perilaku maupun orang lain.

3Menurut Dimyati dan Mujiono “motivasi belajar dan motivasi

bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Kedua motivasi

tersebut perlu dimiliki oleh siswa”.

Motivasi bukan saja menggerakkan tingkah laku tetapi juga dapat

mengarahkan dan memperkuat tingkah laku.siswa yang mempunyai

motivasi dalam pemebelajarannya akan menunjukkan

minat,semangat,dan ketekunan dalam belajarnya,tanpa banyak

bergantung kepada guru.

Berdasarkan sumbernya,motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Motivasi intrinsik,yakni motivasi yang datang dari dalam peserta

didik.

3Dimyati dan Mujiono Belajar dan pembelajaaran.Jakarta: Rineka cipta 2002.Hal 45

Page 16: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

4

2. Motivasi ekstrinsik,yakni motivasi yang datang dari lingkungan

diluar diri peserta didik.

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai

tujuan, interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu

merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.

Interaksi dalam terjadinya proses belajar mengajar mempunyai arti yang

luas tidak sekedar hubungan guru dan siswa, tetapi berupa interaksi

edukatif dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi

pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang

sedang belajar.

Interaksi edukatif dapat berlangsung, baik dilingkungan keluarga,

sekolah maupun masyarakat.Namun interaksi yang penulis maksud di sini

adalah interaksi edukatif yang berlangsung secara khusus dengan

ketentuan-ketentuan tertentu di lingkungan sekolah lazim disebut interaksi

belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar mengandung arti adanya

kegiatan interaksi dari guru yang melaksanakan tugas mengajar disatu

pihak, dengan warga belajar (siswa, anak didik/ subjek belajar) yang

sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain.

Namun dalam realitas terkadang proses interaksi tersebut tidak

berjalan secara optimal, misalnya terkadang kita dapatkan di mana

seorang guru dalam menghadapi murid-murid tidak komunikatif,

Page 17: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

5

mendominasi kelas dan bersikap otoriter yang tidak pada tempatnya,

siswa pasif dan hanya dijadikan sebagai objek pelajaran, sehingga siswa

cenderung malas dan tidak kreatif, akhirnya terkadang kita dapati anak

yang setelah berakhirnya proses belajar mengajar tidak mengalami

perubahan yang berarti baik dari segi pemahaman maupun perubahan

tingkah laku. Oleh karena itu, dituntut upaya dari para guru untuk

mengelola proses interaksi untuk meningkatkan keberhasilan siswa.

Sebagaimana halnya para guru di SMAN 2 Woja Kec.Woja Kab.Dompu

dalam proses interaksi belajar mengajar yang telah maupun yang

sementara dilakukan oleh pendidik terhadap anak didik kelihatannya

hubungan antara pendidik dengan anak didik cukup harmonis.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang sedang kita

kembangkan sekarang, maka perlu kiranya diantisipasi tentang

bagaimana proses interaksi yang diterapkan oleh pendidik selama

proses itu berlangsung guna menunjang keberhasilan anak didik.

Oleh karena itu, masalah di atas penulis menganggap perlu

untuk melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh interaksi

belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa di SMAN 2 Woja

Kec.Woja Kab.Dompu

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana interaksi belajar mengajar yang efektif dalam

memanfaatkan prestasi belajar siswa di SMAN2 Woja ?

Page 18: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

6

2. Bagaimana interaksi belajar mengajar yang efektif dalam

melaksanakan prestasi belajar siswa di SMAN 2 Woja?

3. Apakah faktor penghambat dan pendorong interaksi belajar

mengajar yang efektif terhadap prestasi belajar siswa di SMAN 2

Woja?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Dalam pembahasan proposal ini tujuan yang ingin di capai adalah:

a. Untuk mengetahui interaksi belajar mengajar yang dilaksanakan

oleh guru di SMAN 2 Woja

b. Untuk mengetahui keberhasilan siswa di SMAN 2 Woja

c. Untuk menguji apakah interaksi belajar mengajar mempunyai

pengaruh terhadap keberhasilan siswa di SMAN 2 Woja

2. Kegunaan dari penelitian ini adalah

a. Dari hasil penelitian ini kiranya dapat menjadi masukan kepada

guru untuk meningkatkan perannya sebagai pendidik.

b. Dapat menjadi masukkan bagi kepala sekolah dan guru untuk

lebih meningkatkan mutu pendidikan, sehingga keberhasilan

siswa di SMAN 2 Woja Kab. Dompu lebih meningkat sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

c. Sebagai bahan rujukan dan pedoman dalam pengembangan

dari penulisan karya ilmiah berikutnya.

Page 19: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Interaksi Belajar Mengajar

1. Pengertian Interaksi Belajar Mengajar Efektif

Belajar mengajar adalah proses pembelajaran tingkah laku

manusia baik secara fisik maupun jasmani.

Hidup bersama antara manusia dan individu serta

lingkungan dalam berbagai bentuk perhubungan, di dalam berbagai

jenis situasi. Tanpa adanya proses interaksi di dalam hidup

manusia, tidak mungkin mereka dapat hidup bersama. Proses

interaksi itu akan terjadi, karena manusia pada hakekatnya memiliki

sifat sosial yang besar. Oleh sebab itu Setiap proses interaksi

terjadi karena ikatan suatu situasi dan tidak di tempat atau

ruangnyang hampa. Dengan demikian, maka ada berbagai jenis

situasi yang ada dalam proses interaksi,yaitu interaksi belajar

mengajar edukatif.

4Menurut Sardiman A.M. yang disadur oleh Abu Ahmadi dan

Joko Triprasetyo mengemukakan bahwa defenisi interaksi belajar

mengajar adalah sebagai berikut:

‘’Interaksi belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan

interaksi dari guru yang melaksanakan tugas mengajar disatu pihak,

4Abu Ahmadi dan Sardirman A.M.V dan Joko Triprasetyo Iimu PendidikanIslam,Cet.I,Jakarta,1991.hal.25

Page 20: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

8

dan warga belajar(siswa, anak didik/ subjek belajar) yang sedang

melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain.’’

Pendapat tersebut memberikan indikasi bahwa interaksi

belajar mengajar merupakan interaksi yang berlangsung antara

guru dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran..

Defenisi lain dari interaksi belajar mengajar atau interaksi

edukatif adalah sebagai berikut:

Interaksi belajar mengajar adalah hubungan timbal balik

antara guru (pendidik) dan peserta didik (murid), dalam suatu sistem

pengajaran. Interaksi belajar mengajar merupakan factor penting

dalam usaha mencapai terwujudnya situasi belajar mengajar yang

baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran.

2. Dasar-dasar DanTujuan Interaksi Belajar Mengajar

Berikut ini akan dirumuskan beberapa dasar interaksi belajar

mengajar

1.Interaksi bersifat edukatif suatu interaksi dikatakan memiliki sifat

edukatif bukan semata ditentukan oleh bentuknya melainkan

oleh tujuan interaksi itu sendiri. “Interaksi dikatakan sebagai

interaksi edukatif apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk

mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah

kedewasaannya”.

2. Interaksi menghasilkan perubahan tingkah laku dalam interaksi

harus ada perubahan tingkah laku dari siswa sebagai hasil

Page 21: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

9

belajar, dimana siswa sebagai subjek belajar. Siswalah yang

terutama menentukan berhasil tidaknya kegiatan belajar

mengajar dalam interaksi .

3. Peranan guru dalam proses interaksi belajar mengajar Peranan

dan kedudukan guru yang tepat dalam proses interaksi belajar

mengajar, akan menjamin tercapainya tujuan interaksi belajar

mengajar.

Adapun peranan guru dalam interaksi belajar mengajar antara

lain:

a. Sebagai fasilitator, ialah menyediakan situasi dan kondisi

yang

dibutuhkan oleh individu yang belajar.

b. Sebagai pembimbing, ialah memberikan bimbingan

kepada siswa agar mampu belajar dengan lancar.

c. Sebagai motivator, ialah memberi dorongan semangat

agar siswa mau dan giat belajar.

d. Sebagai organisatoris, ialah mengorganisasikan kegiatan

belajar mengajar siswa maupun guru.

e. Sebagai manusia sumber, dimana guru dapat memberikan

informasi apa yang dibutuhkan oleh siswa.

4. Interaksi sebagai proses belajar mengajar pengajaran berintikan

interaksi antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar,

proses belajar mengajar merupakan dua hal yang berbeda tetapi

Page 22: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

10

membentuk satu kesatuan, dua hal yang menyatukannya adalah

interaksi tersebut. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

siswa, sedang mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru.

Kegiatan yang dilakukan oleh guru sangat mempengaruhi kegiatan

belajar siswa.interaksi membutuhkan sarana,di dalam interaksi

belajar mengajar, harus mempertimbangkan,sarana dan media

yang akan digunakan. Alat adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Belajar Mengajar

Sebagaimana diketahui bahwa proses pengajaran pada

hakekatnya merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara subjek

didik, guru dan peserta didik. Komunikasi antara dua subjek ini

dipengaruhi oleh berbagi faktor :

a.Faktor tujuan Interaksi adalah kegiatan yang sadar akan tujuan.

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan setelah kegiatan belajar

mengajar selesai.

Tujuan instruksional itu sebagai pedoman dan pengarahan bagi jalannya

proses mengajar, sehingga menimbulkan interaksi belajar mengajar

yang efektif.

b.Faktor bahan/ materi setelah tujuan dirumuskan, harus diikuti

langkah pemilihan bahan pelajaran yang sesuai dengan kondisi

tingkatan murid yang akan menerima pelajaran.

Page 23: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

11

c.Faktor metode-metode merupakan alat yang harus dipilih dan

dipergunakan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran (materi).

Metode adalah suatu cara kerja yang sistematis dan umumia

berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan.

d.Faktor situasi adalah suasana belajar atau suasana pengajaran,

termasuk dalam pengertian ini adalah suasana yang berkaitan

dengan keadaan peserta didik seperti semangat belajar, juga

keadaan cuaca, keadaan guru, keadaan kelas pengajaran yang

berdekatan yang mungkin mengganggu atau terganggu karena

penggunaan suatu metode situasi pengajaran yang kondusif

sangat menentukan bahkan menjadi salah satu indikator

terciptanya interaksi pengajaran yang sifatnya edukatif.

B. Pengertian Belajar Mengajar

Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang aktif,

interaktif,kreatif, edukatif, dan menyenangkan.Untuk terjadinya hal

tersebut dibutuhkan pemilihan strategi pembelajaran yang

tepat.Strategi pembelajaran mengandung serentak aktivitas yang

dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Strategi

pembelajaran juga mengandung siapa melakukan apa dalam proses

pembelajaran, bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran, serta

dimana kegiatan pembelajaran berlangsung.

Page 24: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

12

Definisi Pembelajaran Efektif Secara umum strategi mempunyai

pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam

usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Bila dihubungkan

dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan merupakan pola-pola

umum kegiatan guru siswa dalam perwujudan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai kompetensi sebagai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan..Efektif adalah perubahan yang

membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.Pembelajaran

yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada

pemberdayaan siswa secara aktif. Pembelajaran menekankan pada

penguasan pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, tetapi lebih

menekankan pada internalisasi, tentang apa yang dikerjakan

sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati

serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa. Pembelajaran efektif

juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa.

Lebih dari itu pembelajaran efektif menekankan bagaimana agar

siswa mampu belajar dengan cara belajarnya sendiri. Melalui

kreativitas guru, pembelajaran di kelas menjadi sebuah aktivitas

yang menyenangkan. Perwujudan pembelajaran efektif dan

meberikan kecakapan hidup kepada siswa

1. Cara Belajar Efektif dan Ciri-Ciri Pembelajarannya

Cara belajar yang efektif dapat membantu siswa dalam

meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan

Page 25: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

13

intruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatakan cara belajar

yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:

a. Perlunya bimbingan Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa

factor, seperti kecakapan dan ketangkasan belajar pada

setiap individu. Walau demikian, ada babarapa petunjuk

umum tentang cara-cara belajar yang efektif, yakni memberi

petunjuk saat mereka belajar dan mengawasi, membimbing

sewaktu belajar

b. Kondisi strategi belajar

1) Kondisi internal yaitu kondisi yang ada pada diri siswa itu

sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya,

ketentramannya, dan sebagainya.

2) Kondisi eksternal yaitu kondisi yang di luar pribadi

manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan

serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk dapat

belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik

dan teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada

bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar,

ruangan cukup tenang, tidak gelap dan tidak mengganggu

mata, sarana yang diperlukan dalam dalam belajar yang

cukup atau lengkap.

3) Metode belajar Metode adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sehingga

Page 26: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

14

membutuhkan metode yang tepat untuk dalam belajar.

Cara yang dipakai akan menjadi kebiasaan, dan

kebiasaan akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Seperti

pembuatan jadwal, membuat catatan, mengulangi bahan

pelajaran.

2. Keberhasilan Dalam Pembelajaran

Pembelajaran efektif dapat diketahui dengan ciri:

1. Belajar secara efektif baik mental maupun fisik.Aktif secara mental

ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya,

kemampuan berfikir kritis.Dan secara fisik, misalnya menyusun

intisari pelajaran, membuat peta, dan lain-lain.

2. Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian

siswa dan kelas menjadi hidup.

3. Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas. Semakin tinggi

motivasi guru akan mendorong siswa untuk giat dalam belajar.

4. Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan

lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan

siswa, tenggang rasa, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain.

5. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.

6. Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan

untuk mencari, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab

Page 27: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

15

yang besar pada pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga

anak tidak menggantungkan pada diri orang lain.

C. Keberhasilan Siswa

1. Pengertian keberhasilan

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar

dapat dikatakan berhasil, bila setiap guru memiliki pandangan

masing-masing sejalan dengan filsafatnya.Suatu proses belajar

mengajar tentang suatu bahkan pengajaran dinyatakan

berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan instruksional khusus

dari bahan tersebut.

2. Faktor - faktor dan Aspek yang mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Siswa

Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai

seorang guru berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan

program pengajarannya dengan baik dan sistematis.Namun

terkadang, keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang

ditemui, disebabkan oleh berbagai faktor yang juga sebagai

pendukungnya.Berbagai faktor yang dimaksud adalah tujuan, guru,

anak didik ,kegiatan pengajaran, alat evaluasi dan bahan evaluasi.

Berbagai faktor tersebut akan dijelaskan satu persatu sebagai

berikut:

Page 28: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

16

a) Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sarana yang akan

dicapai dalam kegiatan belajar mengajar, kepastian dari

perjalanan proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas

tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tujuan dapat

memberikan arah yang jelas dan pasti ke mana kegiatan

pembelajaran akan dibawa oleh guru. Tercapainya tujuan sama

halnya keberhasilan pengajaran, sedikit banyaknya perumusan

tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan

oleh guru, dan secara langsung guru mempengaruhi kegiatan

belajar anak didik. Guru dengan sengaja menciptakan

lingkungan belajar guna mencapai tujuan. Tujuan adalah suatu

faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar

dalam setiap pertemuan kelas.

b) Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang

yang berpengalaman dalam bidang profesinya, dengan

keilmuan yang dimilikinya dia dapat menjadikan anak didik

menjadi orang yang cerdas

c) Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke

sekolah. Orang tuanyalah yang memasukannya untuk di didik

agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan. Kepercayaan

Page 29: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

17

orang tua diterima guru dengan kesadaran dan penuh ke

ikhlasan dan rasa tanggung jawab

d) Kegiatan pengajaran pola umum kegiatan adalah terjadinya

interaksi antara guru dengan anak didik dengan bahan sebagai

perantara. Guru yang mengajaranak didik yang belajar. Maka

guru adalah orang yang menciptakan lingkungan belajar bagi

kepentingan belajar anak didik. Anak didik adalah orang yang

digiring kedalam lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh

guru.

e) Bahan dan alat evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat

dalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh anak didik guna

kepentingan ulangan, biasanya bahan pelajaran itu sudah

dikemas dalam bentuk buku paket untuk dikonsumsi oleh anak

didik. Setiap anak didik dan guru.

3. Aspek yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa

Adapun yang menyangkut fisik adalah :

a. Faktor Kesehatan

b. Faktor cacat tubuh

1.)Adapun yang menyangkut psikis adalah:

a. Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga

jenis yaitu kecakapan untuk mengahadapi dan

menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan

cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-

Page 30: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

18

konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui

relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

b. Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak

dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat

keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin

tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka

semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.

c. Perhatian 5menurut Gazali adalah keaktifan jiwa

yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju

kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan

objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,

maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap

bahan yang dipelajarinya.

d. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus

yang disertai dengan rasa senang..

e. Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan

yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu

dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk

mencapai tujuan itu perlu berbuat,sedangkan yang

5Gazali Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2003 hal 42

Page 31: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

19

menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri

sebagai daya penggerak/pendorongnya.

f. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon

atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri

seseorang dan juga hubungan dengan kematangan,

karena kematangan berarti kesiapan untuk

melaksanakan kecakapan.

2) faktor-faktor yang melekat pada guru yang berpengaruh

itu sebagai berikut Kepribadian , Penguasaan bahan

,Penguasaan kelas, Cara guru berbicara, Cara

menciptakan suasana kelas, Memperhatikan prinsip

individualitas.

D . Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai

berikut:

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan

siswa dengan motivasi belajar siswa di SMAN 2 Woja

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru

dan siswa dengan motivasi belajar siswa di SMAN 2 Woja

E. Kajian Teori

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada

kaitannya dengan pokok masalah ini. Kajian Teori tersebut antara lain

sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

20

Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru

Dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas X

Semester Ganjil di SMAN 2 Woja Tahun Pelajaran2016/2017. Dalam

penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dansignifikan

antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan hasil

belajar IPS ekonomi siswa, dengan hasil perhitungan r hitung > r tabel

yaitu 0,565 >0,226 sehingga hipotesis pertama diterima. Dalam

penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan yang positif dan

signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar IPS

ekonomi siswa, dengan hasil perhitungan r hitung > r tabel yaitu 0,466

> 0,226sehingga hipotesis kedua diterima. Misfi Laili Rohmi (2010).

Pengaruh Motivasi Belajar Dan Cara Belajar Mahasiswa Terhadap

Prestasi Belajar Pengantar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Agama Islam Angkatan 2013 Non Reguler Tahun Akademik 2013/2014.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai

pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Dari penelitian yang telah

dilakukan di atas tersebut dapat diketahui bahwa motivasi dijadikan

sebagai variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikatnya.

Sedangkan dalam penelitian ini, motivasi belajar dijadikan sebagai

variabel terikat yang diasumsikan dipengaruhi oleh variabel bebas,

yaitu interaksi belajar guru dan siswa.

F. Landasan Teori

1. Tinjauan Umum Interaksi Guru dan Siswa

Page 33: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

21

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Interaksi Guru dan

Siswa, maka ada baiknya dikemukakan pendapat para ahli tentang

pengertian interaksi

edukatif sebagai landasan berpijak di antaranya, yaitu: 6Menurut

Sardiman interaksi edukatif adalah “Interaksi yang dikatakan sebagai

nteraksi edukatif apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk

mendidik, untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaannya”.

Sedangkan 7menurut Syaiful Bahri Djamarah bahwa interaksi edukatif

adalah “ sebuah interaksi belajar mengajar yaitu sebuah proses

interaksi yang menghimpun sejumlah nilai (norma) yang merupakan

substansi, sebagai medium antara guru dengan anak didik dalam

rangka mencapai tujuan”.Dari beberapa definisi di atas dapat diketahui

bahwa interaksi edukatif adalah hubungan timbal balik antar guru dan

siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan pendidikan.

2. Bentuk Interaksi Guru dan Siswa

a. Guru sebagai Orang Tua Anak Didik

Guru adalah orang tua, anak didik adalah anak. Orang tua dan

anak adalah dua sosok insani yang diikat oleh tali jiwa, belaian

kasih sayang adalah naluri jiwa orang tua yang sangat diharapkan

oleh anak, sama halnya dengan belaian kasih dan sayang

seorang guru dan anak didiknya. Ketika guru hadir bersama-sama

6Sadirman “Interaksi yang dikatakan sebagai Interaksi Edukatif hal . 957Syaiful Bahri DjamarahGuru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta. 2000. hal 56

Page 34: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

22

anak didik di sekolah, di dalam jiwanya seharusnya sudah

tertanam niat untuk mendidik anak didik agar menjadi orang yang

berilmu pengetahuan, mempunyai sikap dan watak yang baik,

cakap dan terampil, berasusila dan berakhlak mulia. Syaiful Bahri

Djamarah mengatakan “semua norma yang diyakini mengandung

kebaikan perlu ditanamkan ke dalam jiwa anak didik melalui

perananguru dalam pengajaran. Guru dan anak berada dalam

suatu relasi kejiwaan.

Interaksi antara guru dan anak didik terjadi karena saling

membutuhkan”. Kegiatan proses belajar mengajar tidak lain adalah

menanamkan sejumlah norma ke dalam jiwa anak didik. Anak didik

ingin menimba ilmu dari guru dan guru ingin membina dan

membimbing anak didik dengan memberikan sejumlah ilmu kepada

anak didik yang membutuhkan.

b. Guru sebagai Pendidik mana interaksi edukatif tersebut

mempunyai suatu tujuan. Ketika interaksi edukatif tersebut

berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat

serta mau memahami anak didik dengan konsekuensinya. Semua

kendala yang menghambat jalannya proses interaksi edukatif

harus dihilangkan dan membiarkan, karena keberhasilan interaksi

edukatif lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola

kelas.Seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup “tahu”

sesuatu materi yang akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus

Page 35: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

23

merupakan seseorang yang memiliki“kepribadian guru”, dengan

segala ciri tingkat kedewasaannya. Dengan kata lain bahwa untuk

pendidik atau guru, seseorang harus berkepribadian. Masalahnya

yang penting adalah mengapa guru dikatakan “pendidik” Guru

memang seorang “pendidik” sebab dalam pekerjaannya ia tidak

hanya “mengajar”seseorang agar tahu beberapa hal, tetapi guru

juga melatih beberapa keterampilandan terutama sikap mental

anak didik. “mendidik” sikap mental seseorang tidak cukup hanya

“mengajarkan” sesuatu pengetahuan, tetapi bagaimana

pengetahuan itu harus dididik, dengan guru sebagai idolanya.

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar,

karena dengana danya motivasi , siswa akan bergairah atau

semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat

memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. 8Menurut

Mc. Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik dan Syaiful Bahri

Djamarah ‘’Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang

yang ditandai dengan munculnya feelling dan dilalui dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan’’. Definisi ini berisi tiga hal, yaitu

motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri

seseorang, motivasi timbul dengan timbulnya perasaan,motivasi

8Ahmad Rohani HMPengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1993. hal103

Page 36: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

24

ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan. Riskel, dalam Ahmad

Rohani HM mengemukakan “Motivasi is pedagigicalsense, as the

concius effort onthe teacher to estoblisa in students motives leadiang

tosistained activity foward the learning goals” Motivasi adalah usaha

yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motifasi pada diri

peserta didik atau pelajar yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-

tujuan belajar. Sedangkan pengertian belajar menurut Rakajoni yang

dikutip oleh Mahfud Sholahudin merupakan perubahan tingkah laku

sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang

disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang”.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa belajar menurut Mahfudh

Shalahudin: Adalah suatu proses tingkah laku melalui pendidikan

atau lebih khususmelalui prosedur latihan. Perubahan itu sendiri

berangsur- angsur di mulai dari sesuatu yang tidak dikenalnya, untuk

kemudian dikuasai atau dimilikinya dan dipergunakan sampai pada

suatu saat untuk dievaluasi oleh yang mengalami proses belajar itu.

4. Macam-macam Motivasi Belajar

Berbicara tentang macam-macam jenis motivasi ini dapat dilihat

dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif

itu sangat bervariasi.

Page 37: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

25

a. Motivasi dilihat dari dasar bentuknya.

1) Motif- motif bawaan. Motif bawaan adalah motif yang dibawa

sejak lahir, jadi motivasi ini ada tanpa dipelajari. Misalnya

dorongan untuk makan, bekerja, beristirahat, dan sebagainya.

2) Motif- motif yang dipelajari. Motif-motif yang timbul karena

dipelajari.Misalnya dorongan untuk belajar, untuk mengajar

sesuatu dalam masyarakat didalam kegiatan belajar mengajar

inilah hal yang dapat membuat dalam usaha mencapai prestasi.

a) Menurut Fransden yang dikutip oleh Sardiman jenis- jenis

motif ini adalah: Cognitive. Motif ini menunjukkan gejala

instrinsik, yakni menyangkut kepuasan individual.

Kepuasan individual yang berada di dalam manusia dan

biasanya berwujud proses dan produk mental.

Self- Expresion. Penampilan diri adalah sebagian dari

perilaku manusia. Untuk ini memang diperlukan

kreativitas,imajinasi.Jadi dalam hal ini seseorang itu ada

keinginan untuk aktualisasi diri.

Self- enhancement. Melalui aktualisasi diri dan

pengembangan kompetensi akan meningkatkan

kemajuan diri seseorang untuk mencapai suatu prestasi.

b) Jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worh dan

Martius dalam Sardiman adalah:

Page 38: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

26

Motif atau kebutuhan organis, misalnya kebutuhan untuk

minum, makan, bernafas,sebagainya.

Motif- motif darurat. Yaitu dorongan untuk menyelamatkan

diri untuk berusaha, untuk membalas dan sebagainya.

Dorongan ini karena rangsangan dari luar.

Motif –motif Obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan

untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi,

untuk menaruh minat. Hal ini muncul karena dorongan

untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif

b. Motivasi berdasarkan jalarannya, maka orang membedakan adanya

dua macam motif, antara lain:

1) Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri

individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan lain tetapi atas

kemauan sendiri., misalnya kita mau belajar karena ingin

memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin menjadi orang yang

berguna bagi nusa, bangsa dan negara. Oleh karena itu kita pun

rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain.

2) Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan

akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya

Page 39: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

27

seorang anak mau belajar karena dia disuruh oleh orang tuanya

agar mendapat peringkat pertama dikelasnya.

5. Hubungan Antara Interaksi Guru dan Siswa Dengan Motivasi Belajar

Siswa.

Perilaku di kelas dan hasil belajar banyak dipengaruhi oleh kualitas

pengajaran.Guru menguasai banyak faktor yang mempengaruhi

motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di

kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas

komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang

bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. Ini

berarti bahwa hubungan guru-siswa dan iklim kelas yang positif

merupakan faktor penting dalam mempengaruhi bagaimana anak

mendapat pengalaman bersekolah. Guru tidak hanya mengajar

pengetahuan dan keterampilan, mereka juga membantu siswa untuk

menjelaskan siapa mereka. Dari interaksi sehari-hari dengan guru,

anak belajar mengetahui apakah mereka penting atau tidak, pintar

atau lambat, disukai atau tak di sukai. Seorang guru mengirimkan

pesan-pesan ini melalui perilakunya, gesture, dan kata-kata. Dari

pesan yang diterima anak ini mereka memutuskan untuk

meresikokan partisipasi di kegiatan kelas atau tidak. Motivasi untuk

belajar dan untuk berperilaku berdasarkan pada minat. Jika guru

berhasil merangsang keingintahuan di antara siswa, mereka akan

juga menemukan kesediaan di antara siswa untuk belajar dan

Page 40: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

28

berperilaku baik. Motivasi anak didik untuk menerima pelajaran tentu

berbeda-beda, ada anak didik yang memiliki motivasi yang tinggi,

ada yang sedang dan ada juga yang sedikit sekali memiliki motivasi.

Hal ini perlu disadari oleh guru agar dapat memberi motivasi yang

bervariasi kepada anak didik. Jika terdapat anak didik yang kurang

termotivasi untuk belajar, peranan motivasi ekstrinsik yang

bersumber dari luar diri anak didik sangat diperlukan. Motivasi

ekstrinsik ini diberikan bisa dalam bentuk ganjaran, pujian, hadiah,

dan sebagainya.Tugas guru sekarang adalah bagaimana

menciptakan interaksi edukatif yang dapat mendorong rasa ingin

tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri, dan ingin maju dari anak didik

tumbuh dan berkembang, yang pada akhirnya menopang

keberhasilan pengajaran yang gemilang.Sehubungan dengan

fungsinya sebagai “pengajar, pendidik dan pembimbing” maka

diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru ini

akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan

dalam berbagai interaksinya baik dengan siswa ( yang terutama)

sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Dari berbagai peranan

kegiatan interaksi belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral

bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian

dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap

proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya. Peranan

Page 41: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

29

guru dalam interaksi belajar mengajar, secara singkat dapat

disebutkan sebagai berikut :

1. Korektor

Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang

baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus

betul-betul dipahami dalam kehidupan masyarakat. Latar belakang

kehidupan anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-

kultural masyarakat di mana anak didik tinggal akan mewarnai

kehidupannya. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan

semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak

didik. Koreksi yang harus guru lakukan terhadap sifat dan sikap anak

didik tidak hanya di sekolah tetapi di luar sekolah pun harus

dilakukan.

2. Inspirator Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham

yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Guru harus dapat

memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik.

Petunjuk itu tidak harus bertolak dari sejumlah teoriteori belajar, dari

pengalaman pun bisa dijadikan petunjuk bagaimana cara belajar

yang baik.

3. Informan Sebagai informan, guru harus dapat memberikan informasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah

bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah

diprogramkan dalam kurikulum.

Page 42: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

30

4. Organisator Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang

diperlukan dari guru.Dari bidang ini guru memiliki kegiatan

pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah,

menyusun kalender akademik, dan sebagainya.

5. Motivator Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak

didik agar bergairah dan aktif belajar. Peranan guru sebagai

motivator sangat penting dalam interaksi edukatif, karena

menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan

kemahiran sosial, menyangkut performance dalam personal dan

sosialisasi diri.

6. Inisiator dalam peranannya sebagai inisiator, guru harus dapat

menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan

pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus

diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dibidang pendidikan. Guru harus menjadikan dunia pendidikan,

khususnya interaksi edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan

mengikuti tanpa mencetuskan ide-ide inovasi bagi kemajuan

pendidikan dan pengajaran.

7. Pembimbing peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua

peran yang telah disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing.

Peranan harus lebih dipentingkan,karena kehadiran guru disekolah

adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia dewasa

Page 43: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

31

susila yang cakap. tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami

kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.

8. Pengelola kelas sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat

mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat

berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima

bahan pelajaran dari guru.Seperti diuraikan di atas, bahwa peranan

seorang guru sangat menunjang akan keberhasilan interaksi edukatif

antara guru dan anak didik pada lembaga yang bersangkutan. Selain

itu juga meningkatkan motivasi anak didik dalam belajar. Sebagai

contoh dalam pengelolaan kelas, kelas yang dikelola dengan baik

akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya, kelas yang

tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran.

Hal ini akan berakibat mengganggu jalannya proses interaksi

edukatif, yang menyebabkan rendahnya motivasi dalam belajar pada

anak didik. Jadi, pada dasarnya motivasi belajar siswa dapat tercapai

dengan baik jika interaksi edukatif antara guru dan anak didik juga

baik. Dan hal ini perlu diperhatikan adalah interaksi edukatif antara

guru dan anak didik merupakan modal untuk meraih agar anak didik

memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Page 44: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Field research

(Penelitianlapangan), yakni penelitian dimana peneliti turun langsung ke

lokasi penelitian untuk memperoleh data yang konkrit yang ada

hubungannya dengan judul peneltian.

Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif

yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara

utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena

yang terjadi di masyarakat atau siswa yang menjadi subjek penelitian

sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model dari fenomena

tersebut.

B. Lokasi Penelitian Dan Objek Penelitian

1. Populasi.

Suatu penelitian dapat dilaksanakan apabila ada objek yang

akan diteliti,dan adakalanya melihat secara keseluruhan objek

penelitian, hal ini disebut dengan populasi.

9Menurut Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa populasi

adalah keseluruhan objek penelitian.Apabila seseorang ingin

9 Suharsimi Arikunto; Metodologi Penelitian Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002hal 120

Page 45: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

33

meneliti semua elemen yang ada dalam penelitian, maka

penelitiannya adalah penelitian populasi

Sutrisno Hadi memberi pengertian populasi adalah

keseluruhan penduduk yang dimaksud untuk diselidiki atau diteliti

disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sejumlah

penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang

sama. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa

populasi adalah jumlah subjek yang ingin diteliti.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di

SMAN 2 Woja sebanyak terdiri dari 1 kelas, berjumlah 45 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti.

Sedangkan menurut Sugiyono sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi sampel

adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu

yang dianggap dapat memiliki karakteristik populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik probability sampling dimana semua populasi mendapat

peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Dan lebih spesifik lagi

peneliti menggunakan teknik Proportionate Stratified Sampling atau

Sampel Berstrata.. Pengambilan sampel dengan cara ini

berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto

yang mengatakan bahwa apabila peneliti berpendapat bahwa

populasi terbagi atas tingkat-tingkat atau strata,

Page 46: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

34

maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara

random. Adanya strata atau tingkatan, tidak boleh diabaikan, dan

setiap strata harus diwakili sebagai sampel.

Cara ini dilakukan dengan mengambil sampel yang

merupakan wakil dari tiap tingkatan kelas yang diambil secara

proporsional yang representatif. Strata kelas merupakan dasar

penentuan sampel ini.

Jadi besarnya sampel yang terambil dari jumlah populasi

yang sebanyak 45 orang 1 kelas.

Tabel.1

Pengambilan Sampel Secara Proportionate Stratified Sampling

PopulasiTotal

Sampel

Jumlah Sampel Secara

proporsional pada Setiap

Kelas

Seluruh Siswa

SMAN 2 woja Kab.

Dompu 111 orang

45 orang Kelas I = 45 22

T o t a l 45 orang 45 orang

Page 47: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

35

C. Variabel Penelitian.

Dalam upaya memperoleh data yang akurat, penulis

menggunakan instrumen penelitian, keberadaan instrumen dalam

sebuah penelitian menjadi salah satu unsur penting karena berfungsi

sebagai alat bantu atau sarana untuk mengumpulkan data yang dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam hal ini, penulis

menggunakan instrumen penelitian yaitu :

1. Catatan observasi, yaitu teknik yang digunakan dengan mengamati

langsung keadaan lapangan. Observasi digunakan untuk

mendapatkan data tentang proses pelaksanaan interaksi belajar

mengajar di SMAN 2 Woja. Data ini diperoleh melalui pengamatan

langsung di lapangan. Hal-hal yang diamati adalah proses belajar

mengajar.

2. Pedoman wawancara, teknik wawancara yaitu suatu cara

pengumpulan data atau informasi melalui wawancara. Wawancara

digunakan untuk mendapatkan data tentang proses interaksi belajar

mengajar di SMAN 2 Woja. Data ini diperoleh melalui wawancara

dengan guru-guru atau tenaga pengajar dan juga siswa.

3. Dokumentasi, yaitu data yang sudah siap. Teknik dokumentasi ini

digunakan untuk mendapatkan data yang akurat tentang keadaan

sekolah SMAN 2 Wojayang dijadikan sebagai lokasi penelitian

4. Pedoman angket, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan

memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

Page 48: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

36

memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Data ini diperoleh dengan

cara memberikan sejumlah pertanyaan-pertanyaan terhadap siswa

mengenai proses interaksi belajar mengajar di sekolahnya.

D. Definisi operasional Penelitian.

Dalam rangka pengumpulan data ada tahap yang perlu

diperhatikan, yaitu tahap persiapan dan tahap pengumpulan data.

Untuk lebih jelasnya akan

dibahas dibawah ini :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan atau kegiatan,

seperti studi pustaka yang ada hubungannya dengan judul yang

akan diteliti, mengajukan surat izin penelitian serta mempersiapkan

alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan pada saat

mengadakan penelitian, dan menghubungi kepala sekolah serta

mengkonsultasikan jadwal penelitian dengan guru yang ada pada

sekolah itu.

2. Tahap pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa

metode, yang meliputi :

Page 49: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

37

a. Field research, yaitu penelitian lapangan.

Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data dan

informasi melalui penelitian lapangan. Teknik yang digunakan

adalah:

1) Observasi, adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik

gejala-gejala yang diselidiki.

2) Wawancara, adalah proses tanya jawab dalam penelitian

yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih

bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-

informasi atau keterangan-keterangan.

3) Angket, adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang

dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau

tidak langsung.

4) Dokumen adalah untuk mencatat data yang bersifat

dokumen.

a. Untuk mendukung hasil penelitian tersebut peneliti

menggunakan beberapa teori yang erat hubungannya

dengan pembahasan skripsi ini dengan melalui buku-

buku, majalah dan lain-lain, dengan teknik:

1) Kutipan langsung, yaitu mengutip dari bahan-bahan

bacaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini

tanpa mengurangi redaksi aslinya.

Page 50: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

38

2) Kutipan tidak langsung, yaitu mengutip materi suatu

karangan dengan mengubah redaksi aslinya dan

menggunakan redaksi sendiri, baik hal tersebut berupa

ikhtisar atau ulasan.

E. Populasi Sampel Penelitian.

Dalam pengelolahan data, penulis akan menggunakan beberapa

teknik atau metode, yaitu:

1. Untuk rumusan masalah pertama dan kedua teknik analisis data

yang digunakan ialah teknik analisis data statistik deskriptif dengan

menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, persentil,

dan grafik.

2. Untuk rumusan masalah ketiga dan untuk menguji hipotesis, teknik

analisis data yang digunakan ialah teknik analisis data statistik

inferensial. Pada proposal ini penulis tidak menjalankan rumus

untuk menguji hipotesis secara manual, tetapi dengan

menggunakan efektif terhadap belajar siswa.

F. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menggunakan

sebuah alat ukur yang baik, yang biasanya disebut dengan

instrument penelitian. Instrument penelitian sendiri adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social

yang diamati Terdapat dua instrument yang digunakan yaitu:

Page 51: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

39

1. Instrumen Motivasi Belajar

2. Instrumen Prestasi Belajar

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pencermatan Dokumen

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

prestasi belajar, yang berupa nilai rata-rata siswa SMAN2 Woja

Pelajaran 2016/2017.

2. Metode Angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui

(Arikunto, 1998: 140).Angket dalam penelitian ini terdiri dari

daftar butir-butir pertanyaan yang dibagikan kepada responden

dan dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan variable motivasi, metode pembelajaran, dan prestasi

belajar.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup atau disebut juga close from questioner yaitu kuesioner yang

disusun dengan menyediakan pilihan jawaban yang lengkap, atau

responden hanya memberikan sehingga pengisian jawaban silang

pada jawaban yang telah disediakan. Alternati fjawaban berupa

multiple choisese pertibutir a, b, c, dan d.

Page 52: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

40

3. Metode Observasi Langsung

Metode ini digunakan untuk megetahui situasi dan kondis isiswa

di sekolah dan keadaan sekolah secara fisik, serta seluruh kondisi

yang ada di lingkungan sekolah.

H.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan pengelolaan data dari data-data

yang sudah terkumpul.Diharapkan dari pengelolaan data tersebut

dapat diperoleh gambaran yang akurat dan konkrit dari subjek

penelitian.Penulis juga menggunakan statistic guna membantu analisa

data sebagai hasil dari penelitian ini.

Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan teknik

regresi sederhana untuk menguji hipotesis, karena hanya 2 variabel

yang diuji.

Page 53: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMA N 2 Woja Kab. Dompu

1. Sejarah Singkat Yayasan SMA N 2 Woja Kab. Dompu

Yayasan SMAN 2 Woja didirikan oleh Drs.Abdullah dan di bantu

oleh Drs.A.Karim jamaluddin pada tahun 1970 dengan nama

daerah dompu dengan tujuan ingin menampun keinginan

masyarakat yang akan menyekolahkan putra putrinya ke sekolah

ekonomi,Ketika itu di kabupaten Dompu kecematan woja dan

memulai pengembangan dakwahnya dalam bidang pendidikan

pada tahun 1964 dengan salah satu pendirinya yaitu :

pembentukan yayasan pendidikan SMA N 2 Woja Kab. Dompu

dilatar belakangi oleh keinginan beliau untuk memajukan

masyarakat yang berwawasan Intelektual tanpa melupakan ajaran

dan nilai-nilai Islam di Era Globalisasi dan Modernisasi yang

sebagaimana dalam sabda Rasulullah disebutkan antara lain :

“pendidikan itu adalah modal yang di tanamkan tanpa mengenal

akhir karena mencakup kehidupan di dunia dan akhirat”.

Untuk merealisasikan cita-citanya inilah sebagai langkah awal

beliau mendirikan pendidikan tingkat,SMP, SMA N 2 Woja yang

berdomisili di ibu kota Negara Republik Indonesia tepatnya di

Kabupaten dompu Kecematan Woja. Dalam perjalanannya

mendapat respon positif dari masyarakat dan mengalami

Page 54: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

42

perkembangan, hal mana sebagai Salah satu bukti yang nyata yaitu

dengan menyusul di dirikannya SMAN2 Woja. Pendidikan SMAN 2

Woja di lingkungan masjid SMAN 2 Woja.

pendidikan perlu memiliki lokasi baru dalam wilayah

Kabupaten Dompu untuk mengikuti pengembangan, yakni di daerah

dengan pemikiran untuk tetap Berpartisipasi dalam pembangunan di

bidang pendidikan, hal ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa

pada lokasi tersebut perlu adanya fasilitas pendidikan yang

memadai, maka didrikan , SDN, SMP dan SMAN 2 Woja beserta

rumah dinas guru dan karyawan dalam Satu lokasi, yang luas

arealnya kurang lebih 5350 m2 dan telah diresmikan. hari ahad

tanggal 11 april 1993. dengan pembukaan awal tahun pelajaran

1970 . Mudah-mudahan Yayasan pendidikan SMAN 2 Woja dapat

menghasilkan siswa-siswi calon-calon mahasiswa yang selain

terampil dalam ilmu pengetahuan, juga mengamalkan ajaran agama

islam secara baik dan benar, berbakti kepada Allah, kepada orang

tua dan beramal sholeh untuk masyarakat, Bangsa dan Negara,

sehingga tercipta “Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghofuur”.

Adapun tujuan sekolah tersebut adalah merupakan acuan dalam

mengembangkan kurikulum KTSP dan merupakan jabaran dari Visi

dam Misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:

Page 55: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

43

1. Mewujudkan peserta didik yang taat beragama dan berakhlak

mulia

2. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan peserta didik

3. Mewujudkan prestasi nilai ujian Nasional dengan nilai rata-rata

6.00

4. Meningkatkan prestasi peserta didalam bidang seni dan budaya

yang sesuai dengan norma-norma agama.

5. Mewujudkan peserta didik yang sadar lingkungan

6. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan kejenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Tujuan sekolah tersebut secara bertahap akan di monitoring, di

evaluasi dan dikendalikan setiap kurung waktu tertentu. Untuk

mecapai Standar Kopetensi

Kelulusa sekolah menengah Atas di bekukan secara

Nasional sebagai berikut:

1. Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang di

yakini dalam kehidupan

2. Mampu berbahasa inggris secara aktif

3. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olahraga

sesuai pilihannya

4. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.

5. Mampu mengapresiasikan komputer aktifuntuk program

Microsoft Word, Exel dan Desain Grafis

Page 56: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

44

6. Mampu melanjutkan ke SMA / SMK / MA terbaik sesuai pilihannya

melalui pencapaian target pilihan yang di tentukan sendiri.

7. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kopetensi Akademik

dan non Akademik di tingkat Kabupaten, Kota Bima, Propinsi dan

Nasional Selama Berdirinya Sekolah Menengah Atas SMAN 2

Woja,telah terjadi

2 .Visi dan Misi

Menjadikan sekolah sebagai sumber daya manusia (SDM)

yang

memiliki integritas keilmuan dan berakhlak mulia.

a. Visi

tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah seperti:

1. Berorientasi ke depan dengan memperlihatkan potensi

keinginan

2. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

3. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah

4. Mendorong adanya perubahan menjadi lebih baik

5. Mengarahkan langkah langkah strategi sekolah

b. Misi

merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu di uraikan

menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan yang lebih jelas

Misi tersebut adalah:

Page 57: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

45

1. Mempersiapkan peserta didik dengan memacu aspek

intelektual.

2. Membentuk kepribadian peserta didik dan jasmaninya sehingga

mampu menunjang tinggi nilai keilmuan dengan akhlak mulia.10

3.Struktur organisasi sekolah SMAN 2 Woja tahun pelajaran

2016/2017

No Nama Masa Jabatan Ket

1 Muh.Arif 1965-1969 KepalaSekolah

2 A.Mudassia 1969-1973 KepalaSekolah

3 Hamid 1973-1979 KepalaSekolah

4 A.Salman

Yahya

1979-1982 KepalaSekolah

5 Abdul

Muin,S.Ag

1982-1990 KepalaSekolah

Tabel 1.kepala sekolah periode 1965-1990

1.Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi sebagai pimpinan administrasi dan

supervisor.Adapun tugas kepala sekolah adalah sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan.

b. Mengorganisasikan kegiatan.

c.Mengarahkan kegiatan.

10Kepala SMAN 2 Woja Dokumentasi Sekolah, 11 November 2017

Page 58: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

46

d.Mengkoordinasikan kegiatan.

e.Melaksanakan pengawasan.

f.Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.

g.Mengatur proses belajar mengajar

h.Melaksanakan kebijakan yang diputuskan yayasan.

i.Membuat laporan secara berkala maupun insidentil.

2. Fungsi dan Tugas Bidang Kurikulum

Bidang kurikulum.Berfungsi membantu kepala sekolah dalam

urusan penglolaan kegiatan sekolah. Adapun tugas bidang

kurikulum adalah sebagai berikut:

a.Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.

b.Menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran.

c.Mengatur menyusun program pengajaran (program

tahunan,program semester, program bulanan, dan penyesuaian

kurikulum).

d.Mengarahkan penyusunan satuan pembelajaran atau silabus.

e.Mengatur pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler.

3. Fungsi dan Tugas Bidang Kesiswaan

Bidang kesiswaan berfungsi membantu kepala sekolah dalam

urusan kesiswaan.

Adapun tugas bidang kurikulum adalah sebagaiberikut :

a.Bertanggung jawab terhadap kegiatan kesiswaan

b.Sebagai pembinan OSIS.

Page 59: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

47

c.Membina dan menyelesaikan permasalahan setelah dari bidang

kurikulum.

4. Fungsi dan Tugas Tata Usaha Keuangan

Adapun tugas tata usaha administrasi adalah sebagai berikut:

a.Mengetahui jumlah guru.

b. Mencatat dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.

c. Menyediakan format penerimaan raport, menghitung kehadiran

guru, rekap kehadiran siswa, guru dan karyawan

d .Mengatur pengisian data

e. Mengisi buku induk, klaper, mutasi siswa dan sebagainya.

f. Mendistribusikan dan menerima kembali buku kumpulan nilai atau

leger dari guru kelas.

5. Fungsi dan Tugas Guru Kelas dan Bidang Studi

Guru bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan

efesien. Adapun tugas-tugas guru antara lain:

a .Membuat perangkat program pengajaran.

b.Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar,ulangan

blok,ulangan harian,ulangan umum,dan ujian akhir sekolah.

c. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan

pengayaan.

d. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi

tanggung jawabnya.

Page 60: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

48

4.Profil Sekolah

a. Data Umum SMAN 2 Woja

1 DN-23 Ma 0010510

2 Nama sekolah SMAN 2 Woja

Kab.Dompu

3 Status sekolah Negeri

4 Waktu belajar Pagi

Data Sekolah’’SMAN2 Woja,Dokumentasi Sekolah’’

b. Alamat Sekolah

1 Jalan Lintas Sumbawa Desa NowaKec.Woja

2 Propinsi 23-Nusa Tenggara Barat

3 Kabupaten 09-Kabupaten Dompu

4 Kecamatan Woja

5 Desa Jln Desa.Nowa Kec.Woja

6 Kode pos 324659

7 Letak geografis Dataran Rendah

Data Sekolah’’SMAN2 Woja.Dokumentasi Sekolah’’

c. Keberadaan Luas Tanah

No Kepemilikan Luas Tanah (m2) Menurut StatusSertifikat

1 Pemerintah 800

Data Sekolah’’SMAN2 Woja.Dokumentasi Sekolah’’

Page 61: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

49

d.Penggunaan tanah

No Penggunaan SudahSertifikat

BelumSertifikat

Total

1 Bangunan 600 600

2 LapanganOlahraga

100 100

3 Halaman 100 100

4 Kebun/Taman

5 Belum digunakan

Data Sekolah’’SMAN2 Woja,Dokumentasi Sekolah’’

e.Biodata kepala sekolah

1 Nama Lengkap IBRAHIM,S.IP

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Statuskepegawaian

PNS

4 NIP 19551231 1977031060

5 Pendidikanterakhir

S2

6 Status Sertifikasi Sudah Sertifikasi

Data Sekolah’’SMAN2 Woja,Dokumentasi Sekolah’’

5.Keadaan Guru dan Siswa-Siswi

a. Keadaan Guru

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

lembaga pendidikan. karena figur seorang guru baik dalam ruang

geraknya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa.Oleh

karena itu, guru merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang

keberhasilan program pendidikan.Jumlah guru yang ada di SMAN 2

Page 62: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

50

Woja adalah 16 orang, dengan jumlah guru perempuannya 8

orang,dan guru laki-laki 8 orang,berikut ini data-data tentang guru

SMAN 2 Woja pada tabel 7 di bawah ini adalah:

Tabel 7

Data Guru dan Karyawan SMA N 2 WOJA Tahun ajaran 2016-2017

No Nama Guru Jabatan Pend.Terakhir TahunBertugas

1. IBRAHIM Kepala sekolah S2(PAI) 1989-19922 Dr.Ahmad Wakil Kepala

SekolahS1 (B.Arab) 1992-1996

3 Lina S.p.d Guru MataPelajaran IPS

S1(IPS) 1996-2001

4 Nurwasita S.p.d Guru MataPelajaranBhs.Inggris

S1(B.Inggris) 2001-2006

5 Fitri S.pd Guru MataPelajaran IPA

SI (IPA) 2006-2011

6 H.AbdullahS.Pd

GuruMataPelajaranMatematika

S1(Matematika) 1994-2010

7 Popon S.Ag Guru MataPelajaran Agama

S1(PAI) 2002-2013

8 Nur Rahmah,S.Pd

GuruMataPelajaranBahasa Indonesia

S1(B.Indonesia) 2001-2015

9 Abdul Aziz, SH GuruMata PelajaranPenjaskes

S1(Hukum) 2004-2016

1O M. Rusdin, SE Guru MataPelajaranAdministrasi

S1(Ekonomi) 2005-2011

11 M. Iqbal, S.Pd Guru MataPelajaran TIK

S1(TIK) 2005-2017

12 Neneng Supiati,SE

Guru MataPelajaran IPS

S1(Ekonomi) 2000-2016

13 Reni Septiati,S.Pd

GuruMataPelajaranBahasa Inggris

S1(B.Inggris) 1992-2013

14 Idah,S.Pd Guru Mata PelajaraIPA

S1(Biologi) 1980-2014

15 Siti Jumroh,S.Pd

Guru MataPelajaran

S1(B.Indonesia) 1990-2006

Page 63: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

51

Bahasa Indonesia

16 Amrullah, S.Pd.I GuruMataPelajaranAqidah Akhlak

S1(B.Arab) 1988-2002

17 M. Hafin Tata Usaha SMEA 20005-201718 Nur Hasanah Tata Usaha SMEA 2001-201719 M. Ato Penjaga Sekolah SMP 2001-201520 M. Andi Penjaga Sekolah SMP 2005-2017

Data Sekolah’’SMAN2 Woja,Dokumentasi Sekolah’’

Pada tabel 7 di atas,bahwa SMAN 2 Woja terdiri dari Kepala

sekolah, wakil kepala sekolah,2 Guru Mata Pelajaran Qur’an

Hadits,Baca Tulis Qur’an (BTQ),IPS,

2 Guru Pada Mata pelajaran PKN,2 Guru Mata Pelajaran IPS,1 Guru

mata pelajaran Bahasa inggris,2 Guru Mata Pelajaran IPA,2 Guru Mata

Pelajaran Matematika,1 Guru Mata Pelajaran Agama Islam,1 Guru

Mata Pelajaran SBK,2 Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,1 Guru

mata pelajaran Penjaskes,1 Guru mata Pelajaran Administrasi

pembekuan,1 Guru Mata Pelajaran TIK,1 Guru Mata Pelajaran

PKK,1Guru. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak,1 Guru Mata Pelajaran

Fiqih.Dan 2 Tata Usaha,2 Penjaga Sekolah.

a. Pada tabel 7 di atas bahwa jumlah guru yang berpendidikan

tingkat S1 ada 16 orang yang terdiri dari 8 laki-laki dan 8

Perempuan.

b. Keadaan Siswa-Siswi

Adapun jumlah siswa-siswi SMAN 2 Woja pada tahunAjaran

2016-2017.adalah 45 orang, dan waktu pembelajarannya

dilakukan pada pagi hari, dapat di lihat pada tabel 8 di bawah ini:

Page 64: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

52

Tabel 8

Keadaan Siswa-siswi Pada Tahun

2016/2017

KELAS JUMLAHX 45JUMLAH 45

Peserta didik (murid) adalah faktor yang sangat pentingdalam

proses belajar mengajar, sebab peserta didik merupakan subyek yang

mendukung keberhasilan sebuah pendidikan disamping penunjang

lainnya. Berdasarkan wawancara dengan Kepala SMAN 2 Woja,jumlah

murid kelas X adalah 45 orang , terdiri dari 1 kelas dengan jumlah

siswa sebanyak 45 orang11.

6.Keadaan Karyawan

Keberadaan karyawan sangat diperlukan dalam suatu lembaga

pendidikan, karena dapat membantu terlaksanya proses belajar

mengajar yang baik dan kondusif, seandainya tidak ada orang yang

menangani masalah diluar pengajaran yang khusus, maka kegiatan

pendidikan disuatu sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan

terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.

Keadaan karyawan di SMA N 2 WOJA adalah berjuang 5 orang,

antaranya 2 (Dua) orang sebagai sebagai tata usaha (TU),2 (dua)

orang sebagai pengurus sekolah dan 2 (dua) orang Scurity ( Satpam).

11Kepala SMAN 2 Woja Dokumentasi Sekolah, 11 November 2017

Page 65: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

53

Berikut ini data-data tentang staf dan karyawan SMA N 2 Woja pada

tabel 9 di bawah ini:

Tabel 9

Data karyawan (non guru) SMA N 2 Woja

NO Jabatan Pendidikan JenisKelamin

Jumlah

1 Bendahara SMA L 1

2 Tata Usaha SMA L 2

3 Bag Pelaksana SI L 1

4 Bag Perpus SMP L 1

5 Satpam SMP L 2

6 Jumlah 5 5

7.Unit Kegiatan Siswa

Untuk meningkatkan potensi dan bakat siswa diluar bidang

akademis maka terdapat banyak unit kegiatan di SMAN 2 Woja yang

dapat menjadi wahana penyaluran berbagai keterampilan yang siswa

miliki.Berikut data kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 2 Woja

pada tabel 10 di bawah ini

Tabel 10

Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMA N 2 WOJA

NO Kegiatan Ekstrakurikuler KETERANGAN

1 Komputer Aktif

2 Olah Raga Aktif

Page 66: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

54

3 Seni Lukis Aktif

4 Seni Musik Aktif

5 Pramuka Aktif

6 Palang Merah Aktif

7 Seni Tari Aktif

8 Baca Tulis Qur’an (BTQ) Aktif

8.Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang

keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lainnya bagi

siswa-siswi dalam melangsungkan proses pembelajaran. Berdasarkan

observasi yang dilakukan fasilitas pendidikan yang melengkapi sarana

dan prasaranan

Tabel 11

Keadaan Sarana Dan Prasarana Sekolah

No Nama Bangunan Kondisi

Banguna

Jumlah

Baik Rusak

1 Ruang Kepala Sekolah 1 - 1

2 Ruang Guru 1 - 1

3 Ruang Tata Usaha 1 - 1

4 Ruang Belajar 9 - 9

5 Ruang Laboratorium 1 - 1

Page 67: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

55

6 Ruang Musyolah 1 - 1

7 Ruang Osis 1 - 1

8 Saranan Upacara 1 - 1

9 Kamar Mandi/ WC 2 - 2

10 Ruang Komputer 1 - 1

11 Ruang Gudang 1 - 1

12 Ruang Perpustakaan 1 - 1

13 Kantin 1 - 1

14 Lapangan Olahraga 1 - 1

Data Sekolah’’SMAN2 Woja,Dokumentasi Sekolah’’

Dari tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa sarana dan

prasarana yang dimiliki SMA N 2 Woja sudah dikatakan memadai

dalam menunjang kegiatan proses belajar mengajar.12

9.Kurikulum

Kurikulum yang menjadi acuan di SMA N 2 Woja untuk kelas X adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)untuk SMA N 2 Woja.

Tabel 12

Struktur Kurikulum KTSP SMA N 2 Woja

No Mata Pelajaran Jumlah Jam

Pelajara

Standar Ket

1 Pendidikan 2 2 90

12Kepala SMAN 2 Woja Dokumentasi Sekolah, 11 November 2017

Page 68: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

56

Agama

2 Bahasa Inggris 2 2 90

3 IPS 2 2 90

4 Matematika 3 3 135

5 Bahasa

Indonesia

2 2 90

6 IPA 3 3 135

7 Fisika 3 3 135

8 Kimia 3 3 135

9 Komputer 2 2 90

10 Kewirausahaan 2 2 90

11 Seni Budaya 2 2 90

12 Penjaskes 2 2 90

13 Pkn 2 2 90

14 Jumlah 30 30 30

a. Deskriptif Data

1. Deskriptif Data Pengelolaan kelas (Variabel X)

Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut akan

dijabarkan deskriptif data berupa rentang skor,rata-rata,standar

deviasi.Dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk

distribusi.frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskriptif

dapat di lihat pada tabel 13 berikut:

Page 69: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

57

Tabel 13

Data Pengelolaan Kelas

No Deskriptif Nilai Ket

1 Nilai Maksimum 90-100 Sangat Baik

2 Nilai Minimum 80-90 Baik

3 Mean 70-80 Cukup Baik

4 Median 60-70 Rendah

5 Modus 50-60 SangatRendah

6 Standar Deviasi 70 Cukup Baik

Berdasarkan tabel 13 tersebut di atas,menunjukkan bahwa

perolehan skor angka dari 45 responden dengan perolehan data yang

valid untuk Variabel (X) persepsi siswa tentang pengelolaan kelas pada

mata pelajaran IPS adalah maksimum 90-100,minimum 80-90,mean

70-80 modus,50-60dengan standar deviasi 70.

Jika dibuat rentang skor pengelolaan kelas dengan jumlah 45 orang

semuanya valid,frekuensi dapat prestasi skor pengolaan kelas yang

memperoleh

angka,63,65,69,70,72,75,77,78,80,84,87,88,89,90,93,94,95, dan 100

masing-masing 1 orang (31%),angka 74,76,dan 81 masing-masing 2

orang (6,3%),angka 92 Masing-masing 3 orang (9,4%),dengan angka

91 masing-masing 5 orang (15,6%). Untuk lebih jelasnya data tentang

Page 70: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

58

frekuensi dan presentasi variabel bebas (X) Pengelolaan kelas pada

mata pelajaran IPS pada tabel 14 berikut :13

Tabel 14

Frekuensi Skor Pengelolaan Kelas (Variabel X)

Frequency Percent ValidPercent

CumulativePercent

Valid 63 1 3,1 3,1 6,365 1 3,1 3,1 9,469 1 3,1 3,1 12,570 1 6,3 3,1 15,674 2 3,1 6,3 21,975 1 6,3 3,1 25,076 2 3,1 6,3 31,377 1 3,1 3,1 34,478 1 3,1 3,1 37,580 1 6,3 3,1 40,681 2 3,1 6,3 46,984 1 3,1 3,1 50,087 1 3,1 3,1 53,188 1 3,1 3,1 56,389 1 3,1 3,1 59,490 1 3,1 3,1 62,591 5 15,6 15,6 78,192 3 9,4 9,4 87,593 1 3,1 3,1 90,694 1 3,1 3,1 93,895 1 3,1 3,1 96,9

101 1 3,1 3,1 100,0Total 32 100,0 100,0Jika dibuat tingkat atau level pengelolaan kelas pada mata

pelajaran IPS sebanyak 45orang adalah sebagaimana dapat di lihat

pada tabel 15 berikut:

13Kepala SMAN 2 Woja Dokumentasi Sekolah, 11 November 2017

Page 71: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

59

Tabel 15

Indek Tingkat Pengelolaan Kelas

No RentanganSkorPengeloaan

Kelas

Level atauTingkat Hasi

JumlahSkor

%

1 90-100 Sangat Baik 7 3,125%2 80-90 Baik 5 46,875%3 70-80 Cukup Baik 10 34,375%4 60-70 Rendah 8 15,625%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor pengelolaan kelas

pada mata pelajaran IPS sebesar 83,22 Untuk lebih memperjelas

tabel 15 di bawah ini disajikan histogram data gambaran pengelolaan

kelas.

b. Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas

Dari gambar di atas terlihat sekitar 3,125 % siswa yang mendapat

skor 90-100 dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang dan tingkat

pengelolaan kelas yang Baik,skor 80-90 sebesar 46,875% dengan

jumlah siswa sebanyak 5 orang dan tingkat pengelolaan kelas Cukup

baik, skor 70-80 sebesar 34,375%dengan jumlah siswa sebanyak 10

orang dan tinggkat pengelolaan kelas yang Rendah,skor 60-70

sebesar 15,625% dengan jumlah siswa sebanyak 8 orang dan tingkat

pengelolaan kelas yang Maka persentase terbesar terdapat pada

jumlah siswa sebanyak 30 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang

tinggi.Dengan demikian dapat diinterprestasikan bahwa skor yang

Page 72: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

60

berada pada interval merupakan skor yang presentasenya paling

banyak yaitu 100%.

c. Deskriptif Data pembelajaran Efektif (Variabel Y)

Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut akan

dijabarkan deskriptif data berupa rentang skor, rata-rata standar

,deviasi. Dan modus Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi dan histogram untukmemperjelas deskriptif dapat di

lihat pada tabel 16 berikut:

Tabel 16

Data Pembelajaran Efektif

Deskriptif Nilai KetNilai Maksimum 90-100 Sangat BaikNilai Minimum 80-90 BaikMean 70-80 Cukup BaikMedian 60-70 RendahModus 50-60 Sangat RendahStandar Deviasi 70 Cukup Baik

Berdasarkan tabel 15 tersebut di atas, menunjukkan bahwa

perolehan skor dari responden untuk variabel pembelajaran efektif yang

berjumlah 45 orang adalah nilai maksimum 90-10,minimum 80-90,nilai

mean 70-80,medianya 70-60,modusnya 50-60, standar devisi 70.

Jika dibuat rentang skor rata-rata angka nilai pembelajaran efektif yang

semuanya valid,maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan persentasi

skor pembelajaran efektif yang memperoleh angka 90-100,80-90,70-

80,60-70,50-60,sebanyak 1 orang (3,1%), skor 70,68,55,54,sebanyak 2

Page 73: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

61

orang (6,3%)dan skor 71,56,48,sebanyak 3 orang (9,4%).Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada tabel 17 berikut:

Tabel 17

Frekuensi Scoer Pembelajaran Efektif (Variabel Y)

Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent

Valid 44 1 3,1 3,1 3,148 3 9,4 9,4 12,550 1 3,1 3,1 15,651 1 3,1 3,1 18,853 1 3,1 3,1 21,954 2 6,3 6,3 28,155 2 6,3 6,3 34,456 3 9,4 9,4 43,857 1 3,1 3,1 46,959 4 12,5 12,5 59,462 1 3,1 3,1 62,564 1 3,1 3,1 65,666 1 3,1 3,1 68,868 2 6,3 6,3 75,069 1 3,1 3,1 78,170 2 6,3 6,3 84,471 3 9,4 9,4 93,872 1 3,1 3,1 96,975 1 3,1 3,1 100,0

Total 32 100,0 100,0

Jika dibuat tingkat atau level pembelajaran efektif pada mata

pelajaran IPS sebanyak 45 orang adalah sebagaimana dapat di lihat

pada tabel 18 berikut:

Page 74: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

62

Tabel 18

Indek Tingkat Pembelajaran Efektif

No Rentangan SkorPengelolaan Kelas

Level/TingkatHasil

JumlahSkor

%

1 68-75 Sangat tinggi 17 31,25%

2 60-67 Tinggi 3 9,375%

3 52-59 Sedang 15 40,625%

4 44-51 Rendah 10 18,75%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor pembelajaran

efektif pada mata pelajaran IPS sebesar 59,94 untuk lebih

memperjelas tabel 18 ,di bawah ini disajikan histogram data gambaran

pembelajara efektif mata pelajaran IPS.

d. Histogram Distribusi Frekuensi Pembelajara Efektif

Dari gambar di atas terlihat sekitar 31,25% siswa yang mendapat skor

68-75 dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang dan tingkat

pengelolaan kelas yang sangat tinggi, skor 60-67 sebesar 9,375%

dengan jumlah 3 orang dan tingkat pengelolaan kelas tinggi, 52-59

sebesar 40,625% dengan jumlah siswa sebanyak15 orang dan tingkat

pengelolaan kelas yang sedang, skor 44-51 sebesar 18,75% dengan

jumlah siswa sebanyak 10 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang

rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 52-59 yaitu

40,625% dengan jumlah siswa sebanyak 45orang dan tingkat

Page 75: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

63

pengelolaan kelas yang sedang. Dengan demikian dapat

diinterprestasikan bahwa skor yang berada pada interval 52-49

merupakan skor yang presentasenya paling banyak yaitu 40,625%.

e. Deskriptif Data Hasil Korelasi

Deskriptif data hasil korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel

X) dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS (Variabel Y) yang

di lakukan di SMA N 2 Woja dengan menggunakan bantuan Sofware

SPSS 15.00For Windows dengan teknik Enter Method,yaitu dengan

cara memasukkan data variabel X (Pengelolaan Kelas) dan Variabel Y

(Pembelajaran Efektif) kedalam form yang tersedia pada program

tersebut, seperti dapat dilihat pada tabel 19 berikut:

Tabel 19

Variables Entered atau Removed (b)

Model Variables Entered VariablesRemoved

Method

1 PembelajaranEfektif

Enter

a. All requested variables entered

b .Dependent Variable: Pengelolaan Kelas

Setelah kedua variabel sebagaimana telah dideskripsikan pada

deskripsi data pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif dienter

(dimsukkan) ke dalamprogram SPSS 15.00 tersebut maka

menghasilkan keluaran korelasi antara pengelolan kelas (Variabel X)

dan pembelajaran efektif (Variabel Y). Output data yang dihasilkan dari

Page 76: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

64

program SPSS 15.00 For. Windows ternyata bahwa korelasi antara

pengelolaan kelas (Variabel X) dan pembelajaran efektif (Variabel Y)

maka memperoleh angka koefesien korelasi Person Correlation dengan

rumus Produck Moment sebesar 0,739 dengan tingkat kepercayaan

0,05.Hal ini dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini:

Tabel 20

Hasil Perhitungan Korelasi Antara Pengelolaan Kelas Dan Pembelajaran

Efektif

Pengelolaan PembelajaranPengelolaan Pearson

Correlation1 0,739(**)

Sig. (2-tailed) 0,00N 32 32

Pembelajaran PearsonCorrelation

0,739(**) 1

Sig.(2-tailed) 0,000N 32 32

2. Deskriptif Data Kontribusi PengelolaanKelas terhadap

Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS di SMAN 2 Woja.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara pengelolaan kelas

dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS menunjukan dengan

tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,73, maka hasil perhitungan kontribusi

(R Square/Koefesien Determinasi) atau pengaruh pengelolaan

kelas (Variabel X)terhadap pembelajaran efektif(VariabelY)

adalah R2x100%=0,739x100%=54,6%

Page 77: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

65

Tabel 21

Model Summary (b

ModelR R Square Adjusted R

SquareStd

. Error of theEstimate

1 0,739(a) 0,546 0,531 6,727a. Predictors: (Constant), Pembelajaran

b. Dependent Variable: Pengelolaan

Uji Prasyarat Analisis Data

1.Uji Normalitas

Dalam Penelitian ini pengujian prasyarat analisis yang

digunakan penulis adalah uji normalitas. Uji normalitas data

dilakukan dengan menggunakan stastistik Kolmogorov Smirnov

(KS). Perhitungan data tersebut dilakukan dengan menggunakan

bantuan komputer yaitu program SPSS15.00. Hasil pengujian

normalitas data dengan rumus liliefors untuk masing-masing

variabel terlihat pada tabel 22 berikut

Tabel 22

Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Asymp.sig Taraf signifikasi5%

Keputusan

PengelolaanKelas

0,913 0,05% Normal

Pembelajaranefektif

0,781 0,05% Normal

Page 78: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

66

Pada tabel 22 di atas,dapat diketahui nilai probabilitas Sig.Untuk

variabel pengelolaan kelas sebesar 0,913 dan variabel untuk

pembelajaran efektif sebesar 0,781dengan demikian nilai

probabilitas Sig dari kedua variabel di atas (pengelolaan kelas

terhadap pembelajaran efektif) lebih besar dari nilai probabilitas

0,05.

2.Metode Interval

Metode ini di tujukkan untuk menaikan data ordinal menjadi

interval. Untuk perhitungan ini menggunakan rumus sebagai

berikut14Ti50+10(Xi-x) s Dari perhitungan prasyarat analisis terbukti

bahwa data itu adalah normal dan sudah di tingkatkan menjadi

interval maka penulis menggunakan korelasi product moment.

3. Analisis dan Interprestasi Data

1. Pengelolaan Kelas

Berdasarkan deskriptif data pengelolan kelas siswa SMAN 2

Woja yang berjumlah 45 orang,menunjukkan bahwa skor yang

tertinggi pada posisi tinggi sebanyak 46,875% dengan rintangan

85-95 Hal ini menggambarkan bahwa pengelolaan kelas cukup

baik.Berdasarkan deskriptif data, analisis data dan interprestasi

data tersebut di atas, maka dengan demikian bahwa permasalahan

pertama dalam skripsi ini tentang bagaimanakah tingkat

pengelolaan kelas telah terjawab.

14Kepala SMAN 2 Woja Dokumentasi Sekolah, 11 November 2017

Page 79: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

67

4.Pembelajarann Efektif pada Mata Pelajaran IPS

Berdasarkan deskriptif data pembelajaran efektif siswa pada

mata pelajaran IPS, menunjukkan bahwa skor pembelajaran efektif

yangtertinggi pada posisi sedang sebanyak 40,625% dengan

rintangan 52-59. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran efektif

belum cukup baik oleh sebab itu diperlukan perencanaan pembelajaran

yang efektif untuk lebih baik lagi.Berdasarkan deskriptif data, analisis

data dan interprestasi data tersebut di atas, maka dengan demikian

bahwa permasalahan kedua dalam skripsi ini tentang bagaimanakah

pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS telah terjawab.

5.Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif pada mata

pelajaran IPS

Berdasarkan deskriptif data tersebut di atas bahwa hasil korelasi antara

pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran

IPS sebesar 0,739%Angka hasil korelasi tersebut sesuai dengan tabel

20Tentang Interprestasi nilai r menunjukkan bahwa korelasi antara

pengeloaan kelas (Variable X) dengan pembelajaran efektif pada mata

pelajaran IPS (Variabel Y) terdapat korelasi yang cukup. Dengan

rendahnya Korelasi pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif

pada mata pelajaran IPS, maka semua hal yang dapat

menumbuhkan dan mengembangkan motivasi siswa, baik berasal dari

individu, orang tua,teman-teman dan lingkungannya dituntut terus

Page 80: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

68

menerus untuk ditingkatkan, agar hasil belajar terus meningkat sesuai

dengan yang diharapkan.

Tabel 23

Interprestasi Nilai r

Besarnya “r” ProductMoment

Interpretasi

0,800-1,00

0,600-0,800

0,400-0,600

0,200-0,400

0,000-0,200

Antara variabel X dan variabelY terdapatkorelasi, yang sangat tinggi.

Antaravariabel X dan variabel Yterdapatkorelasi yang cukup.

Antara Antara variabel X danvariabel Y terdapatkorelasi yang agak rendah

Antara variabel X dan variabelY terdapatkorelas yang rendah

Antara variabel X dan variabelY terdapatkorelasi akantetapi korelasi itu sangatrendahatau sangat rendahnyasehingga korelasi itudi abaikan (dianggap tidakada korelasi antaravariabel X dan Y.

Page 81: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

69

B. Interaksi belajar mengajar yang efektif dalam memanfaatkan

prestasi belajar siswa kelas X SMAN 2 WOJA

Dalam proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik

harus ada interaksi. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi

antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan

pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Lingkungan

ini di atur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan

tujuan pendidikan. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam

pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi,

kecakapan,serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi

dirinya maupun lingkungannya.

Fungsi dan tujuan pengajaran :

1. Menjadi titik sentral perhatian dan pedoman dalam melaksanakan

aktivitas/interaksi belajar mengajar.

2. Menjadi penentu arah kegiatan

3. Menjadi materi sentral perhatian dan pedoman dalam menyusun

desain pengajaran.

4. Menjadi materi pokok yang akan dikembangkan dalam

memperdalam dan memperluas ruang lingkupnya.

5. Menjadi pedoman untuk mencegah/menghindari penyimpangan yang

akan terjadi.

Interaksi terdiri dari kata inter(antar), dan aksi (kegiatan). Jadi

interaksi adalah kegiatan timbal balik. Interaksi akan selalu berkait

Page 82: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

70

dengan istilah komunikasi atau hubungan. Jadi, interaksi belajar

mengajar adalah kegiatan timbal balik antara guru dengan anak didik,

atau dengan kata lain bahwa interaksi belajar mengajar adalah suatu

kegiatan sosial, karena anak didik dengan temannya, antara si anak

didik dengan gurunya ada suatu komunikasi sosial atau pergaulan.

Menurut pendapat salah seorang guru mata pelajaran IPS,

Lina, menyatakan bahwa :

“Interaksi yang dikatakan dengan interaksi pendidikan apabila

secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik, dengan

mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan”15.

Interaksi terdiri dari kata inter ( antar ), dan aksi (kegiatan). Jadi

interaksi adalah kegiatan timbal balik dari segi terminologi “interaksi”

mempunyai arti hal saling melakukan aksi, berhubungan,

mempengaruhi antar hubungan interaksi akan selalu berkaitan dengan

istilah komunikasi atau hubungan sedangkan “komunikasi” berpangkal

pada perkataan “communicare” yang berpartisipasi, memberitahukan,

menjadi milik bersama.

Pengaruh interaksi sosial adalah terbentuknya lembaga sosial

atau kelompok sosialtertentu. Interaksi sosial pun bisa terjadi dimana

saja, mulai dari lingkup keluarga hingga lingkungan masyarakat sekitar.

Menurut pendapat salah seorang guru mata pelajaran IPS, lina,

mengatakan bahwa :

15 Lina, wawancara 26 November 2017

Page 83: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

71

“interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis

yang menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan

kelompok maupun antar kelompok”16.

C. Bagaimana interaksi belajar mengajar yang efektif dalam melaksanakan

prestasi belajar siswa SMAN 2 Woja

Interaksi belajar mengajar ialah hubungan timbal balik antara

guru (pengajar) dan anak (murid) yang harus menunjukkan adanya

hubungan yang bersifat educatif (mendidik). Dimana interaksi itu harus

diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang bersifat mendidik, yaitu

adanya perubahan tingkah laku anak didik ke arah kedewasaan

Macam-macam interaksi dalam belajar mengajar :

a. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah yaitu guru

sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif,

siswa pasif, mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan

bahan pelajaran.

b. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah yaitu guru

bisa berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Sebaliknya

siswa, bisa penerima aksi bisa pula pemberi aksi. Dialog akan terjadi

antaraguru dengan siswa.

c. Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah yaitu

komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan siswa, tetapi juga

antara siswa dengan siswa. Siswa dituntut aktif dari pada guru.

16 Lina, wawancara 26 November 2017

Page 84: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

72

Siswa, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar

bagi siswa lain.

Menurut pendapat salah seorang wali kelas IPS, Sulastri, kelas

X menyatakan bahwa :

“ (1) interaksi murid dengan murid, (2) interaksi murid dengan guru,(3) interaksi murid dengan sumber belajar dan (4) interaksi muriddengan lingkungan. Pola arus interaksi guru siswa di kelas memilikiberbagai kemungkinan arus komunikasi”17.

D.Apakah faktor penghambat dan pendorong interaksi belajar

mengajar yang efektif terhadap prestasi belajar siswa di SMAN 2

Woja

Proses belajar yaitu suatu proses interaksi antara guru dan

siswa. Pelajaran merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu dan

pengetahuan. Dimana setiap pelajaran diperoleh sejumlah informasi,

ada informasi yang menambah pengetahuan yang sudah dimiliki, ada

yang memperdalam informasi dan ada juga informasi yang

bertentangan dengan apa yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam

proses belajar mengajar diperlukan alat peraga sebagai bentuk bantuan

untuk mentransfer ilmu kepada siswa. Materi yang akan disampaikan

kepada siswa harus disampaikan dengan berbagai metode pengajaran

agar menarik minat belajar siswa. Suatu proses belajar yaitu dari yang

tidak bisa menjadi bisa, ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru

untuk berusaha membuat anak didiknya mengerti dengan apa yang

17 Sulastri , wali kelas X IPS, wawancara 25 November 2017

Page 85: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

73

disampaikan oleh guru. Namun ada beberapa faktor yang dapat

menghambat siswa dalam belajar. Adapun faktor penghambat dan

pendorong interaksi belajar mengajar yang efektif antara lain sebagai

berikut :

a. Faktor yang menghambat siswa dalam belajar

1. Hambatan internal ( dari dalam )

a. Kesehatan menurun

sangat penting terhadap hasil belajar sisw, kesehatan yang

terganggu menyebabkan siswa tertinggal pelajarannya.orang

tua harus memperhatikan asupan gizi anak-anaknya agar tidak

mudah sakit.

b. Kondisi psikologis ketika belajar

yaitu kesiapan siswa dalam belajar sangat mempengaruhi

proses belajar. Ketika belajar kondisikan siswa dalam keadaan

rileks dan siap untuk menerima pelajaran. Jika siswa siap

menerima pelajaran maka hasil belajar akan maksimal namun

sebaliknya jika siswa tidak siap menerima materi maka tidak

akan ada hasil setelah proses belajar langsung.

2. Hambatan eksternal belajar (dari luar)

a. Faktor keluarga

yaitu orang tua yang mendidik anaknya dengan cara yang

kurang baik, teladan yang kurang baik maka akan berdampak

pada proses belajar anak.

Page 86: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

74

b. Faktor sekolah

yaitu metode pelajaran yang tidak disesuaiakan dengan siswa,

misalnya metode yang kurang variatif dan membosankan akan

mengganggu siswa mencapai prestasi yang baik.

b. faktor yang pendorong siswa dalam belajar

peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses

perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing,

dimana mereka sangat memerlukan bimbingan dan pengarahan

yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya.

1. Pengaruh fisik

Perkembangan fisik pada anak memiliki karakteristik yang

berbeda baik sebelum maupun sesudah.

2. Pengaruh psikis

Proses psikososial, melibatkan perubahan-perubahan dalam

aspek perasaan, emosi dan kepribadian individu, perkembangan

identitas diri, pola hubungan dengan anggota keluarga, teman,

guru dan yang lainnya.

Page 87: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan kelas

terhadap pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS dapat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan kelas di SMAN 2 Woja, hal ini ditunjukkan dengan

nilai rata-rata skor dari penelitian untuk variabel kemampuan

pengelolaan kelas yang diperoleh dengan hasil nilai maksimum

101,minimum 63,mean 83,22,median 85,50,modus 91 dan standar

deviasi, modus 9,82 dengan demikian pengelolaan kelas di SMAN

2 Woja dengan nilai rata-rata skor dari penelitian untuk variabel

kemampuan pengelolaan kelas yang di peroleh sebesar 83,22%.

2. Pembelajaran efektif di SMAN 2 Woja hal ini ditunjukkan dengan

memperoleh nilai dengan rata-rata skor penelitian variabel

pembelajaran efektif yaitu nilai maksimum 75, minimum 44,mean

59,94,median 95,00,modus 59,dan standar deviasi 8,610.Dengan

demikian pembelajaran efektif di SMAN 2 Woja dengan nilai rata-

rata sebesar59,94%.

3. Terdapat hubungan positif antara variabel X (Pengelolaan

Kelas),dan variabel Y (Pembelajaran Efektif), dengan

memeperoleh nilai koefisien korelasi sebesaR 0,739, dengan

Page 88: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

76

perolehan nilai tersebut hubungan kedua variabel dikatagorikan

sebagai hubungan positif signifikan dengan katagori cukup.

Hungungan yang positif tersebut dinyatakan dengan adanya

kontribusi variabel X (Pengelolaan Kelas) terhadap variabel Y

(Pembelajaran Efektif) melalui koefisien determinasi. Dari

perhitungan koefisien determinasinya adalah54,6%.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis lakukan, ada hal yang penulis

sarankan yaitu

1. Untuk siswa siswi SMAN 2 Woja lebih di tingkatkan lagi belajar kalian.

Boleh kita belajar untuk mendapat pujian, hadiah, dan yang lainnya.

Tetapi, akan lebih baik belajarlah karena ingin mengetahuiseluk

beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya. Maka dari itu

tanamkanlah dalam diri kalian prinsip “hidup untuk belajar”.

2. Untuk guru SMAN 2 Woja, hendaknya lebih memperhatikan lagi

masalah tugas kelompok siswa. Hendaknya siswa diberi tugas

kelompok walaupun satu bulan sekali supaya emosional antar siswa

semakin erat satu sama lain, dan berilah perhatian yang sama

pulapada tiap-tiap kelompok. Supaya tiadak terjadi kecemburuan

antar kelompok yang ada.

Page 89: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

77

3. Untuk Kepala Sekolah sebagai manager sekolah hendaknya secara

intensif memberikan motivasi dan bimbingan kepada guru-guru untuk

selalu lebih meningkatkan maganemen kelas atau pengelolaan

kelas.

Page 90: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

78

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an Al-qarim

Achsin, Amir. Pengelolaan kelas Dan Interaksi Belajar Mengajar. UjungPandang: IKIP Ujung Pandang Press. 1990.

Ahmadi,.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.1997.

Ali, Muhammad. Guru dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: SinarBaru Algensindo. 1992.

Arikunto, Suharsimi, metodologi penelitian Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Dimyati dan Mujiono.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta2002.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: Rineka Cipta. 2000.

Gazali.Statistika untuk Penelitian Pendidikan. Kediri: IAIT Press. 2007.

Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. 1992.

Hasan, Cholidjah. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlas. 1994.

Rohani, Ahmad HM dan Ahmadi, Abu.Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta. 1993.

Suharsimi Arikunto; Metodologi Penelitian Bandung: Remaja Rosdakarya,2002.

Sutrisno Hadi danSuharsimi ArikuntoMetodologi Penelitian Bandung:Remaja Rosdakarya, 2002.

Sardiman.Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2003.

Shalahudin, Mahfudh. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: BinaIlmu. 1990.

Page 91: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

79

Wood Worh dan Martius.Statistika untuk Penelitian.Surakarta: UNS Press.2009

Martinis Yamin.dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas.

Iskandar.Psikologi Pendidikan,(Cipayang-Ciputat:Gaung PersadaPress,2009

Aswan Zain.Strategis Belajar Mengajar,

User Usman.Menjadi guru Profesional,(Bandung:PT RemajaRosdakarya,2009

Abuddin Nata,Perpektif islam tentang Strategi Pembelajaran.

.Pupuh Fakthurohman.Strategi Belajar Mengajar MewujudkanPembelajaran Bermakna melalui Penanaman konsep Umum.

Isjoni Pembelajaran Visioner,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007.

Benny A.Pribadi, Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaranyang efektif dan Berkualitas.

Sobry Sutikno, Mengeggas Pembelajaran efektif dan Bermakna .

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhi ,(Jakarta: RinekaCipta,2003).

Trianto,Mendesain Model Pembelajaran MotivasiJakarta:Prenada Media2009),

Suryo Subroto,Proses Belajar Mengajar di Sekolah ,

Page 92: PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF … · 2018. 10. 1. · Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam . Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini

RIWAYAT HIDUP

TITI RATNAWATI, Lahir di Dompu di Kabupaten Dompu

Kec. Woja sebagai anak Pertama dari Tiga bersaudara pada

tanggal 10 September 1995 dan merupakan buah kasih sayang

dari pasangan M. Sidik Hamid dan Fatma.

Penulis pertama kali menempuh pendidikan SD Negeri 13

Woja Tahun 2001 dan tamat pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Woja dan tamat pada tahun 2010. Penulis

kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Woja dan tamat pada tahun

2013. Pada tahun yang sama Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Agama

Islam FAI Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata Satu (S1) Jurusan

Pendidikan Agama Islam melalui jalur SPMB (seleksi penerima mahasiswa baru).