pengaruh globalisasi thdp kemiskinan

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan globalisasi memang sudah lama menjadi bahan perdebatan, bukan hanya di kalangan ekonom-ekonom dalam negeri, tapi juga dunia. Perdebatannya pun tak pernah jauh-jauh dari bagaimana dampak globalisasi terhadap kemiskinan; menekan kemiskinan atau justru memperbesar kemiskinan. Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah mendunia dan hingga kini masih menjadi isu di belahan bumi manapun. Selain itu, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh Negara-negara berkembang melainkan negara maju sepeti Inggris dan Amerika Serikat. Pada kesempatan ini penulis mencoba memaparkan mengenai kemiskinan di Negara Indonesia. Adapun yang dimaksudkan Negara berkembang adalah Negara yang memiliki standar pendapatan rendah dengan infrastruktur yang relatif terbelakang dan minimnya indeks perkembangan manusia dengan norma secara global. 1

Upload: ressa-oashttamadea

Post on 03-Jan-2016

523 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ekonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan dan globalisasi memang sudah lama menjadi bahan

perdebatan, bukan hanya di kalangan ekonom-ekonom dalam negeri, tapi juga

dunia. Perdebatannya pun tak pernah jauh-jauh dari bagaimana dampak

globalisasi terhadap kemiskinan; menekan kemiskinan atau justru

memperbesar kemiskinan.

Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang telah

mendunia dan hingga kini masih menjadi isu di belahan bumi manapun. Selain

itu, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh

Negara-negara berkembang melainkan negara maju sepeti Inggris dan

Amerika Serikat.

Pada kesempatan ini penulis mencoba memaparkan mengenai

kemiskinan di Negara Indonesia. Adapun yang dimaksudkan Negara

berkembang adalah Negara yang memiliki standar pendapatan rendah dengan

infrastruktur yang relatif terbelakang dan minimnya indeks perkembangan

manusia dengan norma secara global.

Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu

kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. kemiskinan alami terjadi akibat

sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah

dan bencana alam. Kemiskinan Buatan diakibatkan oleh imbas dari para

birokrat kurang berkompeten dalam penguasaan ekonomi dan berbagai

fasilitas yang tersedia, sehingga mengakibatkan susahnya untuk keluar dari

kemelut kemiskinan tersebut. Dampaknya, para ekonom selalu gencar

mengkritik kebijakan pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan

ketimbang dari pemerataan.

1

Page 2: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

B. Perumusan Masalah

Dalam tugas ini, penyusun yang membahas mengenai masalah

kemiskinan, didapatkan rumusan masalah yang akan dibahas dalam analisis

permasalahan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

C. Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah yang membahas tentang kemiskinan

di Indonesia ini adalah sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal

materi agar ikut berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan di

Indonesia.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi

kemiskinan yang merupakan tantangan global dunia.

3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah dalam mengentaskan

kemiskinan di Indonesia.

D. Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah untuk dapat menambah informasi yang

berhubungan dengan permasalahan dan upaya penyelesaian kemiskinan di

Indonesia. Dan agar masyarakat dapat berusaha untuk mencegah

kemiskinan.

2

Page 3: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembahasan

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami

oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju,

seperti Inggris dan Amerika Serikat. Berikut sedikit penjelasan mengenai

kemiskinan yang sudah menjadi dilema mengglobal yang sangat sulit dicari

cara pemecahan terbaiknya.

Sejak proses globalisasi mulai berlangsung, kondisi kehidupan di

hampir semua negara terkesan meningkat, apalagi jika diukur dengan

indikator-indikator lebih luas. Namun, seringkali pula peningkatan itu hanya

ada dalam hitung-hitungan di atas kertas. Negara-negara maju dan kuat

memang bisa meraih keuntungan, tapi tidak negara-negara berkembang dan

miskin.

Pengalaman sudah membuktikan sejak proses globalisasi bergulir

muncul pula isu-isu seperti perdagangan global yang tidak fair, juga sistem

keuangan global yang labih yang menelorkan krisis. Dalam kondisi tersebut,

negara-negara berkembang dan miskin berulang kali terjebak jeratan utang

yang justru jadi beban. Belum lagi bermunculan rezim hak properti intelektual,

yang malah menghabisi akses masyarakat miskin untuk mendapat obat-obatan

dengan harga terjangkau.

3

Page 4: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

a. Definisi

Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak

berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan). Adapun kata “fakir”

diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang

terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini

bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari

interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang

diperoleh.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

perkembangan arti definitif dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan.

Berawal dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar

dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih luas yang

memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Kemiskinan

ditimbulkan oleh ketidakadilan faktor produksi, atau kemiskinan adalah

ketidakberdayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh

pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan

tereksploitasi.

Di penghujung abad 20-an telah muncul arti definitif terbaru, yaitu

bahwa kemiskinan juga mencakup kerentanan, ketidakberdayaan dan

ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi.

Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan

absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk

golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis

kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum:

pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong

miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih

berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural

berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang

4

Page 5: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha

dari pihak lain yang membantunya.

Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri

secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut.

b. Indikator – indikator Kemiskinan

Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari

Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:

1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang,

pangan dan papan).

2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,

pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).

3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk

pendidikan dan keluarga).

4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.

5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya

alam.

6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.

7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang

berkesinambungan.

8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.

9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar,

wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok

marginal dan terpencil).

5

Page 6: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

B. Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Masyarakat

Globalisasi memiliki pengaruh yang positif, yaitu membawa

kemajuan, kesejahteraan dan keselamatan bangsa dan Negara. Kita menyadari

bahwa pengaruh globalisasi tidak mungkin dapat dihindari kecuali kita

dengan sengaja menghindari interaksi dan komunikasi dengan pihak yang

lain. Ketika seseorang masih membaca surat kabar, menonton televise, atau

menggunakan alat lainnya, terlebih lagi dengan menggunakan internet, ia

tetap akan terperangkap dalam proses dan model pergaulan global.

C. Penyebab Kemiskinan

Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat

Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:

a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara

global.

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar

perkembangan pendapatan per-kapita:

a) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.

b) Politik ekonomi yang tidak sehat.

c) Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:

Rusaknya syarat-syarat perdagangan

Beban hutang

Kurangnya bantuan luar negeri, dan

Perang

6

Page 7: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.

Untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus

didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan

pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal.

c. Biaya kehidupan yang tinggi.

Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai

akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat.

Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini

bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan

wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.

d. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.

Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan

jaminan keamanan untuk para warga miskin.

D. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Indonesia

Badan Pusat Statistika ( BPS ) yang telah melaksanakan Survei Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada bulan Maret 2007 angka resmi jumlah

masyarakat miskin adalah 39,1 juta orang garis kemiskinan ketika pendapatan

kurang dari Rp 152.847 per-kapita per bulan.

Tantangan Kemiskinan di Indonesia

Masalah kemiskinan di Indonesia sarat sekali hubungannya dengan

rendahnya tingkat Sumber Daya Manusia (SDM). Dibuktikan oleh rendahnya

mutu kehidupan masyarakat Indonesia meskipun kaya akan Sumber Daya

Alam (SDA). Sementara itu, Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) Indonesia

pada tahun 2002 sebesar 0,178. masih lebih tinggi dari Filipina dan Thailand.

7

Page 8: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

Tantangan lainnya adalah kesenjangan antara desa dan kota. Proporsi

penduduk miskin di pedesaan relatif lebih tinggi dibanding perkotaan. Data

Susenas (National Social Ekonomi Survey) 2004 menunjukkan bahwa sekitar

69,0 % penduduk Indonesia termasuk penduduk miskin yang sebagian besar

bekerja di sektor pertanian. Selain itu juga tantangan yang sangat memilukan

adalah kemiskinan di alami oleh kaum perempuan yang ditunjukkan oleh

rendahnya kualitas hidup dan peranan wanita, terjadinya tindak kekerasan

terhadap perempuan dan anak.

E. Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan

menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan

pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih

rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan

sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam

pelaksanaan pembangunan tahunan.

Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan

mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan

Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif. Selain itu,

sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite

penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama

penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam

mengatasi kemiskinan.

8

Page 9: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai

berikut:

a) Mengurangi kesenjangan antar daerah.

b) Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan

dana untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan

meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.

c) Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan

pelayanan antara lain

(i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk

tunjangan bagi murid yang kurang mampu.

(ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di

puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

9

Page 10: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan

di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan

kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam

kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak.

Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah,

melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah

tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin

kerja sama yang baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua masyarakat.

Dengan digalakkannya hal ini, kemiskinan akan mencapai hasil yang

seminimal mungkin.

2. Saran

Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-

usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi

membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang

unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke

depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan,

wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar

global.

10

Page 11: Pengaruh Globalisasi Thdp Kemiskinan

DAFTAR PUSTAKA

Santoso Slamet, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Unsoed : Purwokerto.

Riyadi, Slamet dkk. 2006. Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA. Banyumas. CV.

Cahaya Pustaka.

www.pu.go.id/publik/p2kp/des/memahami99.html

www.geocities.com/rainforest/canopy/8087/miskin.html

http://fosmake.blogspot.com/20/07/08/kemiskinan-25.html

www.google .com, diakses pada 30 Desember 2009

Wikipedia Indonesia, diakses pada 3 Januari 2010

Wikipedia. (2008). Globalisasi dan Kemiskinan, diakses pada 5 Januari 2010

11