pengaruh gaya pengasuhan orang tua dan … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja...

33
PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN KELEKATAN PEER GROUP TERHADAP TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA PENGAMEN NURJANAH PURNAMA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Upload: dangduong

Post on 13-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN

KELEKATAN PEER GROUP TERHADAP TUGAS

PERKEMBANGAN REMAJA PENGAMEN

NURJANAH PURNAMA

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Gaya

Pengasuhan Orang Tua dan Kelekatan Peer Group terhadap Tugas Perkembangan

Remaja Pengamen adalah benar karya saya dengan arahan dari Dosen

Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

Nurjanah Purnama

NIM I24110053

Page 3: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

ABSTRAK

NURJANAH PURNAMA. Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua dan Kelekatan

Peer Group terhadap Tugas Perkembangan Remaja Pengamen. Dibimbing oleh

DIAH KRISNATUTI.

Pengasuhan orang tua dan peer group memiliki peran penting dalam

tumbuh dan berkembangnya remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh antara persepsi gaya pengasuhan orang tua dan kelekatan peer group

terhadap tugas perkembangan remaja pengamen. Penelitian ini mengambil contoh

60 orang pengamen jalanan laki-laki (30 orang pengamen remaja awal dan 30

orang pengamen remaja akhir) yang dipilih secara aksidental. Pengambilan data

dilakukan dengan metode wawancara mendalam menggunakan kuesioner. Hasil

penelitian menunjukkan capaian tugas perkembangan pengamen remaja akhir

lebih tinggi dibandingkan pengamen remaja awal. Usia, gaya pengasuhan

otoritatif dan kelekatan peer group berpengaruh terhadap pemenuhan tugas

perkembangan remaja pada pengamen jalanan.

Kata kunci : remaja, kelekatan, otoritatif, gaya pengasuhan, peer group,

pengamen jalanan

ABSTRACT

NURJANAH PURNAMA. The Impacts of Parenting Style and Peer Group

Attachment to Developmental Task of Young Street Performer. Supervised by

DIAH KRISNATUTI.

Parenting and peer group had an important role in adolescents growth and

development. This research aimed to analyze the impact of parenting style

perception and peer group attachment to developmental task of young street

performer. It was focused on 60 boy street performers (30 early adolescents

performers and 30 late adolescents performers) which were selected by accidental

method. The data were collected by interview method using questionnaires. The

result of this research showed that development task of late adolescents

performers better than early adolescents performers. Age, authoritative parenting

style and level of peer group attachment affected to development task of young

street performer.

Keywords : adolescents, attachment, authoritative, parenting style, peer group,

street performer

Page 4: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN

KELEKATAN PEER GROUP TERHADAP TUGAS

PERKEMBANGAN REMAJA PENGAMEN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

NURJANAH PURNAMA

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 5: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

Judul Skripsi

Nama NIM

Tanggal Lulus

Pengaruh Gaya Pengasuhan dan Kelekatan Peer Group terhadap Tugas Perkembangan Remaja Pengamen Nurjanah Pumama 124110053

Disetujui oleh

l-.' Dr. Ir. Diah Krisnatuti, MS

Pembimbing

Diketahui oleh,

~ - ' . l ,\ ... J. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc

Ketua Departemen

Page 6: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan
Page 7: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat, dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya

Pengasuhan Orang Tua dan Kelekatan Peer Group terhadap Tugas Perkembangan

Remaja Pengamen”. Banyak orang yang berperan dan berjasa dalam perjalanan

pendidikan dan penulisan skripsi ini. Dalam kesempatan ini saya ingin

menghaturkan ucapan terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. Diah Krisnatuti, MS sebagai pembimbing skripsi yang terus

memberikan bimbingan dan saran selama penulisan, serta nasihat-nasihat

yang dapat membuka wawasan serta menjadi motivator untuk menghadapi

masa depan.

2. Neti Hernawati, SP, MSi sebagai pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan, nasihat dan motivasi kepada penulis selama

menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

3. Ir. M.D Djamaludin, MSc selaku dosen pemandu seminar hasil penelitian

yang telah memberikan kritik, saran dan arahan untuk kemajuan dan

perbaikan skripsi penulis

4. Alfiasari, SP, MSi dan Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi sebagai

penguji skripsi yang telah memberi masukan, koreksi dan arahan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik.

5. Orang tua pernulis yaitu Ibunda Siti Nurmi, S.Pd dan Ayahanda Endang

Suprihatin beliaulah sosok yang tiada hentinya berjuang dan berdoa serta

memberikan cinta kasih, dorongan dan motivasi, baik dukungan moril

maupun material untuk mendukung penulis selama menempuh pendidikan

dan penyelesaian skripsi.

6. Andriyan Novadiansyah atas bantuan, dukungan, dan motivasi selama

penulis menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan penyelesaian

skripsi.

7. Pengamen jalanan Bogor yang telah memberi izin dan bersedia untuk

dijadikan sebagai responden penelitian.

8. Teman-teman seperjuangan Bona Intan Rahmaniah, Dwi Kurniati Putri,

Faizal Ainul Adha, Mardita Kurnia Putri, Mega Citrandini, Afromalika,

Miranti Rahmatika, Safira Widianti dan teman-teman IKK 48 atas

persahabatan dan kebersamaan selama menempuh pendidikan di

perguruan tinggi.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan

segala informasi yang terdapat di dalamnya.

Bogor, Agustus 2015

Nurjanah Purnama

Page 8: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan
Page 9: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 4

KERANGKA PEMIKIRAN 5

METODE PENELITIAN 7

Desain, Lokasi, Waktu 7

Teknik Penarikan Contoh 7

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 7

Pengolahan dan Analisis Data 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Hasil 12

Pembahasan 16

SIMPULAN DAN SARAN 18

Simpulan 18

Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

RIWAYAT HIDUP 20

Page 10: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan
Page 11: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

DAFTAR TABEL

1 Jenis dan cara pengumpulan data 7

2 Jenis dan pengkategorian data 9

3 Sebaran pengamen berdasarkan gaya pengasuhan orang tua dan

kelompok usia 12

4 Sebaran pengamen berdasarkan kelekatan peer group dan kelompok usia 13

5 Sebaran pengamen berdasarkan dimensi kelekatan peer group dan

kelompok usia 13

6 Sebaran pengamen berdasarkan tugas perkembangan remaja dan kelompok

usia 14

7 Presentase pencapaian rata-rata dimensi tugas perkembangan remaja 14

8 Hasil uji hubungan karakteristik, gaya pengasuhan orang tua, kelekatan

peer group terhadap tugas perkembangan 15

9 Hasil uji regresi linear berganda karakteristik, gaya pengasuhan orang tua,

kelekatan peer group terhadap tugas perkembangan 15

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran pengaruh gaya pengasuhan orang tua dan kelekatan

peer group terhadap pemenuhan tugas perkembangan remaja 6

Page 12: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Remaja memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu negara baik

dalam bidang pendidikan, sosial, budaya maupun ekonomi. Remaja merupakan

„tulang punggung‟ bangsa yang pada kemudian hari akan menjadi generasi yang

dapat memimpin dan membawa negaranya agar dapat berkembang ke arah yang

lebih baik. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah remaja

yang cukup tinggi. Hasil Sensus Penduduk BPS tahun 2010 menyatakan jumlah

penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa yang meliputi 63,4 juta remaja

dengan proporsi 50,70 persen remaja laki-laki dan 49,30 persen remaja

perempuan.

Remaja (adolescence) merupakan masa perkembangan transisi antara masa

anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan

sosial-emosional (Santrock, 2003). Monks, Knoers dan Haditono (2001)

menyebutkan bahwa masa remaja dibedakan menjadi empat bagian, yaitu: (1)

masa pra-remaja atau pra-pubertas (10-12 tahun); (2) masa remaja awal atau

pubertas (12-15 tahun); (3) masa remaja pertengahan (15-18 tahun); (4) masa

remaja akhir (18-21 tahun). Masa remaja awal (early adolescence) kurang lebih

berlangsung di masa Sekolah Menengah Pertama atau awal Sekolah Menengah

Akhir dan perubahan pubertal terjadi di masa ini, sedangkan remaja akhir (late

adolescence) kurang lebih terjadi pada pertengahan dasawarsa yang kedua dari

kehidupan (Santrock 2007).

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh dan

berkembangnya remaja melalui proses pengasuhan. Setiap orang tua memiliki

gaya yang berbeda dalam mendidik anaknya sehingga dapat menjadi generasi

yang sesuai dengan harapan orang tua. Gaya pengasuhan merupakan pola perilaku

orang tua yang paling menonjol atau yang paling dominan dalam mengarahkan

anaknya sehari-hari termasuk dalam menanamkan nilai-nilai hidup, mengajarkan

keterampilan hidup dan dalam mengelola emosi (Sunarti 2004).

Gaya pengasuhan orang tua akan mempengaruhi persepsi seorang remaja.

Persepsi tersebut kemudian dapat menentukan tindakan dan sikap remaja atas

hubungannya dengan orang tua. Jika hubungan remaja dengan orang tua buruk

maka akan mempengaruhi hubungan remaja dengan lingkungan di luar rumah

(Papalia, 2004) sedangkan remaja yang terikat secara aman pada orang tua semasa

kecil, lebih cenderung memiliki hubungan positif dengan lingkungan

pergaulannya daripada remaja yang masa kecilnya diwarnai konflik dengan orang

tua (Santrock, 2003).

Konflik pada remaja tidak hanya timbul ketika berada di dalam rumah,

namun dapat juga timbul saat berada di luar rumah. Menurut Gunarsa dan

Gunarsa (2003) masalah pergaulan dapat menjadi masalah yang cukup pelik, baik

mengenai percintaan, kesulitan penyesuaian diri dan keterlibatan terhadap

pengaruh kelompok pergaulan yang bisa bersifat negatif. Kelompok teman sebaya

(peer group) adalah sekelompok anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau

kedewasaan yang sama (Santrock 2007). Hubungan teman sebaya yang harmonis

Page 13: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

2

pada masa remaja berhubungan dengan kesehatan mental yang positif pada usia

pertengahan (Hightower dalam Santrock 2007).

Menjalin hubungan yang baik dengan teman sebaya merupakan salah satu

tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi. Menurut Hurlock (1993)

penyesuaian sosial merupakan salah satu tugas perkembangan pada masa remaja

yang tersulit. Pada tahap perkembangan remaja terdapat tugas perkembangan

yang harus dipenuhi (Asmadi, 2004). Duvall & Miller (1985) menyebutkan bahwa

terdapat delapan dimensi tugas perkembangan yang harus dipenuhi remaja dalam

membina hubungannya di masa kini dan menyiapkan kehidupannya di masa yang

akan datang.

Pada kehidupan nyata, banyak remaja yang menghabiskan hidupnya untuk

bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu

contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan anak yang sehari-

harinya menghabiskan waktunya di jalan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan

seseorang menjadi anak jalanan, selain faktor kemiskinan atau perekonomian

keluarga yang sulit, ada faktor lain yang menyebabkan anak turun ke jalanan

sebagi pengamen dan pengemis yaitu perceraian orang tua di sertai orang tua tidak

mau merawat dan memperhatikan anak juga (Rahman 2005). Amal (2002)

menyebutkan dari sekian banyak profesi anak jalanan, pekerjaan yang

medominasi adalah sebagai pengamen. Menurut Ramdian (2010) pengamen

adalah seseorang yang menyanyi dengan peralatan seadanya yang biasa

ditemukan di pinggir jalan raya, tempat makan, terminal, dalam kendaraan umum

atau ruang publik lainnya

Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengenai pencapaian tugas

perkembangan remaja menjadi sangat penting mengingat jumlah kasus atau

masalah kelompok usia ini terus meningkat bersamaan dengan besarnya tantangan

yang dihadapi remaja baik dalam beradaptasi dengan perubahan yang terjadi

dalam dirinya maupun beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Dengan

demikian menjadi sangat penting untuk mengkaji lebih lanjut mengenai persepsi

pengamen jalanan terhadap gaya pengasuhan orang tuanya dan seperti apa remaja

memandang kelekatan dirinya dengan peer groupnya terhadap pemenuhan tugas

perkembangannya sebagai remaja pengamen jalanan.

Perumusan Masalah

Pada masa remaja seseorang dapat tumbuh dan berkembang lebih matang

dibandingkan usia sebelumnya dan mulai belajar untuk tidak bergantung kepada

orang tua dan lingkungan sekitarnya. Pada masa transisi ini, remaja dipandang

dari dua sisi yang berlainan, di satu sisi remaja ingin menjadi seorang yang

mandiri tanpa bantuan orang tuanya lagi namun di sisi lain remaja masih

membutuhkan bantuan dari orang tuanya (Santrock 2003). Kenyataan yang ada

seringkali tidak sejalan dengan kondisi ideal yang diharapkan. Agustiani (2002)

menyatakan bahwa remaja masih menunjukkan ketergantungan terhadap orang

tua terutama jika dihadapkan pada masalah penting yang menyangkut

kehidupannya. Dalam hal ini, keluarga seharusnya dapat menjadi tempat

berlindung, berbagi cerita, cinta kasih dan banyak hal lainnya yang positif sesuai

Page 14: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

3

dengan fungsi keluarga dalam membantu pemenuhan tugas perkembangan

remaja.

Keberadaan peer group membuat remaja merasa memiliki teman senasib,

teman untuk berbagi minat yang sama, dapat melaksanakan kegiatan kreatif

sifatnya, saling menguatkan untuk dapat berubah ke arah yang lebih baik dan

memungkinkan remaja memperoleh rasa nyaman, aman serta rasa memiliki

identitas diri. Dukungan teman sebaya biasanya terjadi dalam interaksi sehari-hari

remaja, misalnya melalui hubungan akrab yang dijalin remaja bersama teman

sebayanya melalui suatu perkumpulan di kehidupan sosialnya (Hilman 2002)

Semua remaja seharusnya dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana

mestinya, salah satunya yaitu remaja pengamen jalanan. Ada tiga hal yang

menjadi latar belakang seseorang ingin turun ke jalanan yaitu (1) kondisi ekonomi

keluarga; (2) konflik dengan keluarga; dan (3) mencari pengalaman (Amal 2002).

Bogor merupakan salah satu tempat yang memiliki jumlah pengamen yang cukup

tinggi. Menurut data Dinas Sosial Kota Bogor tahun 2014 terdapat 221 orang

gembel dan pengemis (meliputi pengamen berusia di atas usia 17 tahun) dan 95

orang anak jalanan (meliputi pengamen berusia di bawah usia 17 tahun). Hal ini

tentunya merupakan fenomena yang sangat mengkhawatirkan untuk berbagai

kalangan mengingat dengan bertambahnya jumlah pengamen dapat menambah

angka putus sekolah. Hal tersebut juga dapat menyebabkan anak rentan dengan

situasi buruk, perlakuan kasar, eksploitasi seperti kekerasan fisik, terlibat tindak

kriminal, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain. Situasi semacam ini akan

berdampak buruk bagi perkembangan anak secara mental, fisik dan sosial

(Yuniarti 2012).

Maka dari itu sangat penting untuk mengkaji lebih lanjut mengenai gaya

pengasuhan orang tua, kelekatan pengamen dengan teman sebaya dan pemenuhan

tugas perkembangannya sebagai remaja yang dirangkum menjadi rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbedaan karakteristik remaja pengamen jalanan, gaya

pengasuhan orang tua, kelekatan peer group dan tugas perkembangan

remaja pada pengamen remaja awal dan remaja akhir?

2. Apakah terdapat hubungan dari karakteristik remaja pengamen jalanan,

gaya pengasuhan orang tua, dan kelekatan peer group dengan tugas

perkembangan remaja pengamen?

3. Apakah terdapat pengaruh antara gaya pengasuhan orang tua dan

kelekatan peer group terhadap pemenuhan tugas perkembangan remaja

pengamen?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya pengasuhan orang

tua dan kelekatan peer group terhadap tugas perkembangan remaja pengamen.

Page 15: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

4

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi perbedaan karakteristik remaja pengamen jalanan, gaya

pengasuhan orang tua, kelekatan peer group dan tugas perkembangan

remaja pada pengamen remaja awal dan remaja akhir.

2. Menganalisis hubungan dari karakteristik remaja pengamen jalanan, gaya

pengasuhan orang tua, dan kelekatan peer group dengan tugas

perkembangan remaja pengamen.

3. Menganalisis pengaruh antara gaya pengasuhan orang tua dan kelekatan

peer group terhadap tugas perkembangan remaja pengamen.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi masyarakat

mengenai dampak positif dan negatif dari gaya pengasuhan orang tua dan adanya

peer group bagi remaja khususnya untuk remaja pengamen jalanan. Penelitian ini

juga diharapkan dapat memberi informasi untuk lembaga terkait seperti BKKBN

Departemen Sosial, dan Kementrian Sosial mengenai pengamen jalanan agar

dapat lebih diperhatikan serta dapat membantu lembaga terkait mengambil

langkah yang lebih tepat dalam menanggulangi dan menangani pengamen jalanan.

Bagi Institut Pertanian Bogor, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi

sumbangan pemikiran di bidang akademik, khususnya di bidang ilmu keluarga

dan perkembangan anak. Penulis juga berharap penelitian dapat memberi manfaat

untuk menambah wawasan dan pembelajaran bagi penulis sehingga penulis dapat

lebih terbuka dan peka dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitar.

Page 16: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

5

KERANGKA PEMIKIRAN

Teori Bronfenbrenner menjelaskan bahwa individu dapat tumbuh dan

berkembang karena adanya interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan

mikro merupakan lingkungan yang berinteraksi langsung dengan remaja. Salah

satu yang termasuk dalam lingkungan mikro yaitu keluarga. Keluarga adalah

tempat pertama dan utama individu mendapatkan kasih sayang agar individu

dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Pada setiap keluarga orang

tua pasti melakukan pengasuhan dan setiap orang tua memiliki gaya pengasuhan

yang berbeda. Baumrind (1991) mengkategorikan gaya pengasuhan menjadi tiga

yaitu gaya pengasuhan otoriter, gaya pengasuhan otoritatif dan gaya pengasuhan

permisif. Pengasuhan otoriter merupakan gaya pengasuhan orang tua yang sangat

ketat dan kaku dalam berinteraksi dengan anak. Orang tua yang otoriter akan

sering memukul anak, memaksakan aturan secara kaku tanpa menjelaskannya, dan

menunjukkan amarah kepada anak. Pada gaya pengasuhan ini, dimensi kontrol

perilaku yang diberikan oleh orang tua menunjukkan tingkat yang lebih tinggi

daripada dimensi kehangatan. Gaya pengasuhan permisif merupakan gaya

pengasuhan yang memberikan kebebasan penuh kepada anak-anaknya untuk

bertindak sesuai dengan keinginan anak. Orang tua akan jarang menghukum anak

ketika anak melakukan kesalahan dan cenderung mengikuti keinginan anak. Gaya

pengasuhan otoritatif merupakan gaya pengasuhan yang memberikan batasan

aturan dan memiliki otoritas tinggi namun sekaligus memberikan kehangatan dan

penuh kasih sayang. Karakteristik remaja akan mempengaruhi remaja tersebut

mempersepsikan gaya pengasuhan yang diberikan oleh orang tuanya. Remaja

yang memiliki usia remaja akhir akan memiliki persepsi gaya pengasuhan yang

berbeda dengan remaja awal.

Peer group termasuk ke dalam lingkungan mikro yang langsung

berinteraksi dengan individu. Keberadaan peer group turut mendukung individu

dalam memenuhi tugas perkembangannya, selain itu kelekatan peer group dinilai

dapat menentukan individu dalam bertindak dan bersikap. Armsden dan

Greenberg (1987) membagi kategori kelekatan peer group menjadi tiga dimensi

yaitu trust (kepercayaan), communication (komunikasi), dan alienation

(pengasingan). Remaja pengamen jalanan merupakan remaja yang menghabiskan

banyak waktunya untuk mencari nafkah. Berprofesi sebagai pengamen seharusnya

tidak menghalangi remaja untuk memenuhi tugas perkembangannya. Tugas

perkembangan merupakan hal yang harus dipenuhi remaja semasa hidupnya.

Duvall & Miller (1985) membagi tugas perkembangan remaja menjadi delapan

dimensi yang secara umum meliputi pengenalan remaja tentang identitas dirinya,

peran remaja dalam kehidupan sosialnya dan juga kesiapan remaja dalam menata

masa depannya.

Merujuk dari hal tersebut, maka peneliti menduga adanya pengaruh dari

karakteristik remaja pengamen jalanan, gaya pengasuhan orang tua, dan kelekatan

peer group terhadap tugas perkembangan remaja pengamen yang berada dalam

gambar 1.

Page 17: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

6

Keterangan : Mempengaruhi

: Var : Variabel dan karakteristik yang diteliti

\ : Karakteristik yang tidak diteliti

: Pengaruh yang tidak diteliti

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

Page 18: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

7

METODE PENELITIAN

Desain, Lokasi, Waktu

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study karena penelitian

dilakukan dalam satu waktu. Penelitian dilakukan di Kota dan Kabupaten Bogor.

Penentuan lokasi tersebut dilakukan secara purpossive (sengaja). Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2015.

Teknik Penarikan Contoh

Populasi penelitian ini adalah pengamen jalanan laki-laki. Contoh dalam

penelitian ini pengamen jalanan laki-laki berusia remaja awal (12-15 tahun) dan

remaja akhir (18-21 tahun). Jumlah contoh yaitu 60 orang dengan proporsi 30

pengamen remaja awal dan 30 pengamen remaja akhir didapat secara aksidental.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer

dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang kemudian diuji validitas dan

reliabilitasnya. Data primer diperoleh langsung dengan melakukan wawancara

kepada remaja pengamen jalanan. Data primer yang diperoleh dengan bantuan

kuesioner meliputi karakteristik contoh, gaya pengasuhan orang tua, kelekatan

peer group dan pemenuhan tugas perkembangan contoh. Adapun jenis dan cara

pengumpulan data disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data

Jenis Data Variabel Alat Bantu Skala Data

Primer Karakteristik remaja pengamen

jalanan:

Usia

Jenis kelamin

Lama menjadi pengamen

jalanan

Lama pendidikan

Penghasilan mengamen per

hari

Uang saku yang diterima dari

orang tua

Jumlah anggota keluarga

yang tinggal serumah

Kuesioner

Rasio

Nominal

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

Primer Gaya pengasuhan Kuesioner Ordinal

Primer Kelekatan peer group Kuesioner Ordinal

Primer Tugas perkembangan remaja

pengamen

Kuesioner Ordinal

Karakteristik contoh yang diukur meliputi usia, jenis kelamin, lama

pendidikan, lokasi mengamen, lama menjadi pengamen, pendapatan mengamen,

Page 19: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

8

jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah, dan jumlah uang saku yang

diterima pengamen. Gaya pengasuhan orang tua diukur menggunakan kuisioner

yang dikembangkan Utami (2014) dan diadaptasi serta dimodifikasi oleh peneliti.

Kuisioner menggunakan 4 skala likert (1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju;

3=setuju; 4=sangat setuju) dengan nilai Cronbach‟s alpha gaya pengasuhan

otoriter, permisif dan otoritatif masing-masing 0,616; 0,611; dan 0,694. Kelekatan

peer group menggunakan kuesioner milik Armden & Greenberg (1987) yang

berjudul “Inventory of Parent and Peer Attachment” (IPPA) yang dikembangkan

oleh Naibaho (2013) dan diadaptasi serta dimodifikasi oleh peneliti. terdiri dari 19

item pernyataan dengan 4 skala likert (1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju;

3=setuju; 4=sangat setuju) dengan nilai Cronbach‟s alpha sebesar 0,651. Tugas

perkembangan remaja menggunakan kuesioner dari Duvall & Miller (1985)

mengenai Development Task of Teenagers dalam buku Marriage and Family

Development yang dikembangkan oleh peneliti terdiri dari 37 dimensi pernyataan

dengan 4 skala likert (1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3=setuju; 4=sangat

setuju) dengan nilai Cronbach‟s alpha sebesar 0,794.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh melalui kuesioner diolah melalui proses editing,

coding, scoring, entry data, cleaning, dan analisis data. Data diolah menggunakan

Microsoft Excel dan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0.

Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis

inferensia. Analisis data dilakukan agar memberikan makna terhadap hasil yang

diperoleh melalui jenis analisis dan pengujian sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik contoh

(usia, lama pendidikan, lama menjadi pengamen, penghasilan mengamen,

uang saku, dan jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah), gaya

pengasuhan orang tua, kelekatan peer group dan tugas perkembangan.

Gaya pengasuhan, kelekatan peer group dan tugas perkembangan

dibedakan ke dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan

indeks untuk skor total ketiga variabel tersebut. Adapun penetapan

kategori tersebut didasarkan pada Bloom‟s cut-off yang telah dimodifikasi

(Ahmed 2007) sebagai berikut: rendah (<60%), sedang (60-80%), dan

tinggi (>80%). Indeks skor masing-masing variabel diperoleh melalui

persamaan sebagai berikut:

Y =

Keterangan :

Y= Indeks dalam persen

X= Nilai yang diperoleh contoh pada masing-masing variabel

2. Uji beda (independent sample t-test) digunakan untuk melihat perbedaan

karakteristik contoh dan skor gaya pengasuhan orang tua, kelekatan peer

group, serta tugas perkembangan berdasarkan kategori usia remaja awal

dan remaja akhir.

Page 20: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

9

3. Uji hubungan digunakan untuk menganalisis hubungan karakteristik

contoh, gaya pengasuhan orang tua, kelekatan peer group dan tugas

perkembangan.

4. Uji regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh

karakteristik contoh, gaya pengasuhan orang tua, kelekatan peer group dan

pemenuhan tugas perkembangan. Adapun persamaan regresi linear

berganda yang digunakan ialah sebagai berikut:

Y1 = α + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+ β4 X4+ β5 X5+ β6 X6+ β7 X7+ β8 X8 + €

Keterangan:

Y = tugas perkembangan

Α = konstanta regresi

β1-β10

= koefisien regresi

X1

= gaya pengasuhan orang tua

X2

= kelekatan peer group

X3

= usia

X4

= tingkat pendidikan

X5

= lama menjadi pengamen

X6

= penghasilan mengamen

X7

= uang saku yang didapat dari orang tua

X8

= jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah

€ = galat

Tabel 2 Jenis dan pengkategorian data

Jenis Data Kategori Pengukuran

Karakteristik Remaja Pengamen

Jalanan:

Usia remaja

Remaja awal (12-15 tahun)

Remaja akhir (18-21 tahun)

Gaya Pengasuhan

Otoriter

Permisif

Otoritatif

Rendah (<60)

Sedang (60-80)

Tinggi (>80)

Peer Group

Kepercayaan

Komunikasi

Pengasingan

Rendah (<60)

Sedang (60-80)

Tinggi (>80)

Tugas Perkembangan Remaja

Pengamen Rendah (<60)

Sedang (60-80)

Tinggi (>80)

Definisi Operasional

Remaja pengamen jalanan adalah laki-laki yang berprofesi sebagai pengamen,

menggunakan alat berupa gitar atau alat tabuh lainnya yang biasa

dijumpai di rumah makan, pinggir jalan, angkutan umum, dan bus kota.

Page 21: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

10

Remaja awal yaitu laki-laki yang, berusia 12 sampai 15 tahun dan belum

menikah.

Remaja akhir yaitu laki-laki yang berusia 18 sampai 21 tahun dan belum

menikah.

Gaya pengasuhan yaitu cara yang dilakukan orang tua dalam sehari-hari untuk

menerapkan pola disiplin dan memberikan kehangatan kepada remaja

sebagai cara untuk mendidik remaja. Gaya pengasuhan terbagi menjadi

tiga yaitu gaya pengasuhan otoriter, permisif dan otoritatif.

Gaya pengasuhan otoriter merupakan cara orang tua menerapkan pola

disiplin yang.memiliki kontrol perilaku yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kehangatan yang diberikan kepada remaja.

Gaya pengasuhan permisif yaitu cara yang digunakan orang tua untuk

menerapkan pola disiplin dengan memberikan kebebasan penuh kepada

anak-anaknya untuk bertindak sesuai dengan keinginan remaja.

Gaya pengasuhan otoritatif yaitu cara yang digunakan orang tua

untuk menerapkan pola disiplin dengan memberikan aturan dan otoritas

yang tinggi namun tetap memberikan kehangatan yang tinggi pula

kepada remaja.

Kelekatan peer group adalah kepercayaan, komunikasi dan cara remaja melihat

dirinya dipadang oleh remaja lain yang berada pada lingkungan sosial

yang sama dan memiliki usia serta kedewasaan yang sama. Dimensi

kelekatan peer group terdiri atas tiga dimensi yaitu kepercayaan,

komunikasi dan pengasingan.

Kepercayaan yaitu persepsi remaja tentang rasa memahami, menerima,

mendengarkan, memiliki, percaya dan saling mengerti kondisi antar

remaja yang berada di satu komunitas yang sama.

Komunikasi merupakan persepsi remaja dalam pertemanannya

berdasarkan rasa menghargai cara pandang, kepedulian, pemberian

waktu untuk bercerita dan membantu sesama remaja yang berada pada

satu komunitas yang sama.

Pengasingan yaitu pandangan remaja tentang penolakan dan

penerimaan dari teman sebaya atas kehadirannya pada komunitas

(pergaulan) tersebut.

Tugas perkembangan remaja adalah kewajiban yang harus disadari, dilakukan,

dan dipenuhi meliputi pengenalan identitas diri, penyesuaian dengan

lingkungan sosial, dan cara pandang terhadap kehidupan masa kini dan

masa depan untuk mencapai tumbuh kembang yang maksimal. Dimensi

tugas perkembangan remaja terdiri dari delapan dimensi.

Menerima perubahan pada badan dan belajar untuk

menggunakannya dengan efektif yaitu kesadaran pada diri remaja

dalam mengetahui perbedaan yang terjadi pada tubuhnya yang di usia

sekarang dibandingkan dengan tubuhnya di usia sebelumnya, baik

perbedaan fisik maupun psikologis dan dapat mengetahui cara

memanfaatkan perubahan tubuhnya dengan baik.

Meraih peran maskulin atau feminim secara memuaskan dan

dapat diterima di sosial/masyarakat yaitu kemampuan remaja untuk

mengetahui fungsi dan posisinya dalam kehidupan sehari-hari

berdasarkan jenis kelamin remaja (laki-laki dan perempuan).

Page 22: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

11

Mengembangkan hubungan yang lebih matang dengan teman

sebaya yaitu kemampuan remaja untuk bergaul dan membina

keakraban dengan remaja lain yang memiliki usia sama dengannya.

Meraih kebebasan emosi dari orang tua dan orang dewasa lain

merupakan kemampuan remaja untuk dapat hidup mandiri dan tidak

lagi bergantung dengan orang lain yang berada di sekitarnya.

Mendapatkan edukasi untuk peran dalam hidup di masa kini dan

mendatang yaitu kemampuan remaja untuk mengetahui cita-cita sesuai

minat dan bakatnya dan mempersiapkan dirinya mulai dari masa kini

agar remaja dapat memperoleh kehidupan yang layak di masa yang

akan datang.

Mempersiapkan untuk sebuah pernikahan dan kehidupan

berkeluarga yaitu kemampuan remaja untuk menata kehidupan

berkeluarga dan mengetahui peran yang harus dilakukan ketika sudah

menikah nanti.

Mengembangkan kebutuhan akan kemampuan intelektual dan

kepekaan sosial yaitu kemampuan remaja untuk menerapkan

kewajibannya sebagai warga negara yang baik dalam kehidupan

bermasyarakat.

Menentukan identitasnya sebagai orang yang bertanggung jawab

secara sosial yaitu kemampuan remaja untuk dapat melakukan hal-hal

yang bermanfaat untuk sekitar dan menunjukkan rasa pedulinya

terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Page 23: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Karakteristik Remaja Pengamen Jalanan

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia pengamen remaja awal adalah

14,3 tahun sedangkan pengamen remaja akhir berusia 19,3 tahun. Lama

pendidikan yang ditempuh pengamen remaja awal yaitu 7 tahun (setara dengan

tahun pertama di Sekolah Menengah Pertama) dan pengamen remaja akhir

adalah 8,8 tahun. Setiap harinya pengamen remaja awal menerima pendapatan

dari mengamen sebesar Rp54 730 dan rata-rata uang saku yang diterima dari

orang tua yaitu Rp4 330. Pengamen remaja akhir menerima pendapatan sebesar

Rp55 330 dan rata-rata uang saku yang diterima dari orang tua yaitu Rp2 030.

Pada karakteristik lama menjadi pengamen, pengamen remaja akhir lebih lama

dibandingkan pengamen remaja awal dengan rata-rata 88,6 bulan (lebih dari 7

tahun) berbanding 42,8 bulan (kurang dari 4 tahun). Rata-rata pengamen remaja

awal dan pengamen remaja akhir tinggal bersama 6 anggota keluarga di dalam

rumah yang ditempatinya.

Gaya Pengasuhan

Seluruh pengamen remaja awal dan sebagian pengamen remaja akhir

memiliki gaya pengasuhan otoriter dan permisif orang tua yang rendah. Kurang

dari separuh pengamen remaja awal dan hampir dua per tiga pengamen remaja

akhir mempunyai gaya pengasuhan otoritatif orang tua pada kategori sedang.

Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara gaya pengasuhan orang tua

pengamen remaja awal dan pengamen remaja akhir (Tabel 3).

Tabel 3 Sebaran pengamen berdasarkan gaya pengasuhan orang tua dan kelompok

usia

Kategori

Gaya Pengasuhan Orang Tua

Otoriter Permisif Otoritatif

n % n % n %

Remaja awal

Rendah (<60) 30 100,0 30 100,0 16 53,3

Sedang (60-80) 0 0,0 0 0,0 13 43,3

Tinggi (>80) 0 0,0 0 0,0 1 3,4

Total 30 100,0 30 100,0 30 100,0

Remaja akhir

Rendah (<60) 29 97,6 27 90,0 11 36,7

Sedang (60-80) 1 3,4 3 10,0 19 63,3

Tinggi (>80) 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Total 30 100,0 30 100,0 30 100,0

p-value 0,595 0,644 0,770

Page 24: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

13

Kelekatan Peer Group

Separuh pengamen remaja awal dan hampir dua per tiga pengamen remaja

akhir memiliki kelekatan peer group yang rendah, sedangkan sisanya berada pada

kategori sedang. Tidak terdapat perbedaan antara kelekatan peer group pengamen

remaja awal dan pengamen remaja akhir (Tabel 4).

Tabel 4 Sebaran pengamen berdasarkan kelekatan peer group dan kelompok usia

Kelekatan Peer

Group

Remaja Awal Remaja Akhir Total

n % n % n %

Rendah (<60) 16 53,3 19 63,3 35 58,3

Sedang (60-80) 14 46,7 11 36,7 25 41,7

Tinggi (>80) 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Total 30 100,0 30 100,0 60 100,0

p-value 0,418

Sebagian besar pengamen remaja awal dan lebih dari dua per tiga pengamen

remaja akhir memiliki kepercayaan dan komunikasi dengan peer group yang

sedang. Pada dimensi pengasingan, baik pengamen remaja awal maupun

pengamen remaja akhir berada pada kategori rendah dan tidak terdapat perbedaan

pada kelekatan peer group pengamen remaja awal dan pengamen remaja akhir

berdasarkan masing-masing dimensinya. (Tabel 5).

Tabel 5 Sebaran pengamen berdasarkan dimensi kelekatan peer group dan

kelompok usia

Kategori

Kelekatan Peer Group

Kepercayaan Komunikasi Pengasingan

n % n % n %

Remaja awal

Rendah (<60) 3 10,0 4 13,3 29 96,7

Sedang (60-80) 27 90,0 26 86,7 1 3,3

Tinggi (>80) 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Total 30 100,0 30 100,0 30 100,0

Remaja akhir

Rendah (<60) 6 20,0 9 30,0 30 100,0

Sedang (60-80) 22 73,3 21 70,0 0 0,0

Tinggi (>80) 2 6,7 0 0,0 0 0,0

Total 30 100,0 30 100,0 30 100,0

p-value 0,765 0,090 0,525

Tugas Perkembangan

Lebih dari setengah pengamen remaja awal dan lebih dari dua per tiga

pengamen remaja akhir memiliki pencapaian tugas perkembangan pada kategori

sedang dan tidak ada pengamen yang mencapai kategori tinggi. Hal tersebut

disebabkan oleh belum terpenuhi secara sempurna tugas-tugas perkembangan

remaja pengamen jalanan. Terdapat perbedaan antara pencapaian tugas

perkembangan pengamen remaja awal dan pengamen remaja akhir (Tabel 6).

Page 25: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

14

Tabel 6 Sebaran pengamen berdasarkan pemenuhan tugas perkembangan remaja

dan kelompok usia Kategori Remaja Awal Remaja Akhir Total

n % n % n %

Rendah (<60) 12 40 8 26,7 20 33,33

Sedang (60-80) 18 60 22 73,3 40 66,67

Tinggi (>80) 0 0 0 0 0 0

Total 30 100 30 100 60 100

p-value 0,002*

Hampir seluruh capaian dimensi pencapaian tugas perkembangan pengamen

remaja akhir lebih tinggi daripada pengamen remaja awal, namun pada dimensi

menerima perubahan bentuk badan, meraih kebebasan emosi dari orang tua,

mempersiapkan sebuah pernikahan dan kehidupan berkeluarga dan menentukan

identitas sebagai orang yang bertanggungjawab secara sosial yang menunjukkan

perbedaan nyata. Pada pengamen remaja awal capaian terendah terdapat pada

dimensi mempersiapkan sebuah pernikahan dan kehidupan berkeluarga dan pada

pengamen remaja akhir terdapat pada dimensi mendapatkan edukasi untuk peran

dalam hidup di masa kini dan mendatang (Tabel 7).

Tabel 7 Presentase pencapaian rata-rata dimensi tugas perkembangan remaja

Dimensi tugas perkembangan Remaja

Awal

Remaja

Akhir

Sig

2-taled

Menerima perubahan pada badan dan belajar untuk

menggunakannya dengan efektif

62,2 65,5 0,023*

Meraih peran maskulin atau feminim secara

memuaskan dan dapat diterima di

sosial/masyarakat

64,4 63,7 0,715

Mengembangkan hubungan yang lebih matang

dengan teman sebaya

64,6 65,7 0,560

Meraih kebebasan emosi dari orang tua dan orang

dewasa lain

64,1 70,8 0,028*

Mendapatkan edukasi untuk peran dalam hidup di

masa kini dan mendatang

58,0 57,1 0,676

Mempersiapkan untuk sebuah pernikahan dan

kehidupan berkeluarga

43,1 59,7 0,000**

Mengembangkan kebutuhan akan kemampuan

intelektual dan kepekaan social

62,5 63,6 0,615

Menentukan identitasnya sebagai orang yang

bertanggung jawab secara social

59,3 63,1 0,027*

Keterangan: *nyata pada p<0,05; **nyata pada p<0,01

Hubungan Karakteristik, Gaya Pengasuhan dan Kelekatan Peer Group

terhadap Tugas Perkembangan

Terdapat hubungan positif signifikan antara usia, lama pendidikan, gaya

pengasuhan permisif, dan gaya pengasuhan otoritatif dengan tugas perkembangan

remaja (p<0.05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi usia, jenjang pendidikan

maka akan semakin tinggi pula pemenuhan tugas perkembangan remaja

pengamen jalanan. Semakin tinggi gaya pengasuhan permisif dan otoritatif orang

Page 26: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

15

tua maka semakin tinggi pula pemenuhan tugas perkembangan remaja pengamen

jalanan. Pada gaya pengasuhan otoriter memiliki hubungan negatif signifikan

dengan tugas perkembangan remaja pengamen jalanan. Hal ini menunjukkan

semakin tinggi gaya pengasuhan otoriter yang diberikan oleh orang tua, maka

semakin rendah pemenuhan tugas perkembangan remaja pengamen jalanan (Tabel

8).

Tabel 8 Sebaran koefisien korelasi karakteristik, gaya pengasuhan, kelekatan

peer group terhadap tugas perkembangan

Variabel Tugas Perkembangan

Usia (tahun) 0,504**

Lama pendidikan (tahun) 0,271*

Penghasilan mengamen (Rp) 0,073

Uang saku dari orang tua (Rp) -0,104

Jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah (orang) -0,194

Gaya pengasuhan otoriter -0,277*

Gaya pengasuhan permisif 0,305*

Gaya pengasuhan otoritatif 0,325*

Kelekatan peer group 0,182

Keterangan: *nyata pada p<0,05; **nyata pada p<0,01

Pengaruh Karakteristik, Gaya Pengasuhan Orang Tua dan Kelekatan Peer

Group terhadap Tugas Perkembangan

Secara keseluruhan model regresi ini menjelaskan sebesar 49.1 persen

pengaruh variabel-variabel penelitian terhadap pencapaian tugas perkembangan

remaja pengamen jalanan, sedangkan sisanya sebesar 50,9 persen dipengaruhi

oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Tabel 9 Hasil uji regresi linear berganda karakteristik, gaya pengasuhan orang tua

dan kelekatan peer group terhadap tugas perkembangan

Variabel Tidak

terstandarisasi

(B)

Terstandarisasi

(β)

Sig.

Kelompok usia pengamen

(0=remaja awal; 1=remaja akhir)

2,248 1,377 0,099*

Lama pendidikan (tahun) 0,069 0,031 0,810

Penghasilan mengamen (Rp) 0,020 0,109 0,346

Uang saku dari orang tua (Rp) 0,042 0,048 0,683

Jumlah Anggota keluarga yang tinggal

serumah (orang)

-0,346 -0,120 0,347

Gaya pengasuhan otoriter 0,005 0,009 0,946

Gaya pengasuhan permisif 0,127 0,164 0,167

Gaya pengasuhan otoritatif 0,153 0,263 0,033**

Kelekatan peer group 0,338 0,311 0,007**

Adjusted R square 0,491

F 4,734

Sig 0,000

Keterangan: *nyata pada p<0,1; **nyata pada p<0,05

Page 27: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

16

Kelompok usia pengamen berpengaruh secara positif signifikan terhadap

tugas perkembangan remaja pengamen jalanan (p<0,1). Hal ini menunjukkan

pengamen remaja akhir memiliki pemenuhan tugas perkembangan yang lebih

tinggi dibandingkan pengamen remaja awal atau dapat dikatakan penambahan

satu tahun usia akan meningkatkan skor pemenuhan tugas perkembangan remaja

pengamen jalanan sebesar 2,248 poin.

Variabel gaya pengasuhan otoritatif dan kelekatan peer group berpengaruh

secara positif signifikan terhadap tugas perkembangan remaja pengamen jalanan

(p<0,05). Hal ini menunjukkan penambahan satu satuan gaya pengasuhan

otoritatif akan meningkatkan skor pemenuhan tugas perkembangan remaja

pengamen jalanan sebesar 0,153 poin dan penambahan satu satuan kelekatan peer

group akan meningkatkan skor pemenuhan tugas perkembangan remaja

pengamen jalanan sebesar 0,338 poin (Tabel 9).

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamen jalanan remaja akhir rata-

rata sudah lama hidup di jalan sebagai pengamen selama 88,6 bulan (lebih dari 7

tahun), sedangkan untuk pengamen jalanan remaja awal rata-rata menjadi

pengamen jalanan yaitu 42,8 bulan (kurang dari 4 tahun). Hal ini menjelaskan

bahwa remaja pengamen jalanan baik remaja awal maupun remaja akhir mulai

mengamen di usia yang relatif dini. Rahman (2005) menyatakan bahwa selain

faktor perekonomian keluarga yang sulit, faktor perceraian orang tua disertai

orang tua tidak mau merawat dan memperhatikan anak juga dapat menyebabkan

anak turun ke jalan. Sejalan dengan itu, Suryanto (2010) menyatakan bahwa

munculnya pengamen disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor sosiologis dan

faktor ekonomi. Faktor sosiologis meliputi rasa malas yang disebabkan oleh gaya

hidup pengamen yang terbiasa instan dan ingin cepat mendapatkan uang. Pada

karakteristik lama pendidikan, baik pengamen remaja awal maupun remaja akhir

menunjukkan tingkat pendidikan yang hampir sama yaitu hanya sampai di tahun

kedua SMP dan tamat SMP. Hal tersebut sejalan dengan Amal (2002) yang

menemukan kenyataan bahwa sebagian besar anak jalanan tidak bersekolah lagi

atau tidak melanjutkan pendidikannya. Hal tersebut sesuai dengan Hasanudin

(2000) yang menyatakan tingkat pendidikan anak jalanan dikategorikan atas

kategori tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP dan tamat SMA.

Menurutnya anak jalanan yang tidak lagi bersekolah disebabkan oleh

ketidakmampuan orangtua untuk membiayai dan disebabkan karena kurangnya

motivasi anak untuk memperoleh haknya dalam hal pendidikan.

Keberadaan orang tua dalam kehidupan remaja memberikan kontribusi

penting. Remaja laki-laki akan bertanya pada ayah berkaitan dengan identifikasi

dirinya tentang peran laki-laki dalam menyelesaikan permasalahan dan cara laki-

laki berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Remaja perempuan akan bertanya

pada ibu berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan perubahan fisik

yang dialami, moral dan tata krama yang harus dimiliki seorang perempuan

(Maharani & Andayani 2003). Hasil penelitian mengenai gaya pengasuhan

otoriter memiliki hubungan signifikan negatif terhadap pemenuhan tugas

perkembangan remaja pengamen jalanan. Hal tersebut sejalan dengan Bee &

Boyd (2004) yang menyatakan bahwa anak laki-laki yang orang tuanya

Page 28: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

17

authoritarian (otoriter), akan membuat anak menjadi mudah marah dan bersikap

menentang. Apabila sejak kecil remaja diterima dan disayangi, maka remaja akan

mempersepsikan bahwa orang tua sangat menghargai kehadirannya dan hal itu

yang menjadi dasar bagi remaja dalam memandang dirinya. Sebaliknya jika

remaja ditolak atau diabaikan, maka terbentuklah dasar penolakan bahwa dirinya

tidak berguna (Respati, Yulianto, Widiana 2006). Remaja yang emosinya tidak

stabil akan menghambat pencapaian tugas-tugas perkembangan dan menghambat

keberhasilan belajarnya, bahkan konflik yang dihadapi akan semakin

berkepanjangan (Hendricks 2008).

Remaja cenderung bergabung dan berinteraksi dengan kelompok sosialnya

untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan sosialnya (Anwar 2015).

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyesuaian sosial remaja terbagi

menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup rasa aman,

penerimaan diri, dan inteligensi, sedangkan faktor eksternal mencakup keluarga,

lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan budaya (Maharani & Andayani

2003). Peer group menjadi salah satu faktor eksternal dari remaja pengamen

jalanan. Pada penelitian ini, kelekatan peer group berpengaruh secara positif

signifikan terhadap pemenuhan tugas perkembangan remaja pengamen jalanan.

Hal tersebut sesuai dengan temuan Fletcher, et.al dalam Brown (2008) bahwa

remaja yang memiliki teman-teman akan menjadi lebih percaya diri, kooperatif,

altruistik, memiliki agresivitas yang lebih rendah dan menunjukkan kompetensi

sosial yang lebih tinggi, keterlibatan sekolah dan berorientasi kerja lebih tinggi

dibandingkan dengan remaja yang tidak memiliki teman-teman. Sejalan dengan

itu, Santrock (2007) menyatakan bahwa hubungan antara remaja dengan

kelompok teman sebaya memberikan umpan balik bagi remaja untuk bersikap dan

mengevaluasi dirinya dan orang lain.

Hasil lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok usia juga

mempengaruhi dalam pemenuhan tugas perkembangan remaja. Hasil

menunjukkan pengamen remaja akhir memiliki pencapaian tugas perkembangan

yang lebih tinggi dibandingkan pengamen remaja awal. Hal tersebut sejalan

dengan Santrock (2007) yang menyatakan bahwa minat karir, pacaran (menjalin

hubungan dengan lawan jenis), dan eksplorasi identitas seringkali menonjol di

masa remaja akhir dibandingkan dimasa remaja awal. Pada usia remaja akhir,

individu mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa dan mulai mampu

memperlihatkan pemikiran, sikap, perilaku yang semakin dewasa. Interaksi

dengan orang tua juga menjadi lebih baik dan lancar karena remaja akhir sudah

memiliki kebebasan penuh serta emosinya mulai stabil (Respati, Yulianto,

Widiana 2006). Gaya pengasuhan otoritatif orang tua juga memiliki pengaruh

yang signifikan positif dengan pemenuhan tugas perkembangan remaja, hal

tersebut sesuai dengan Baumrind dalam Papalia (2004) yang mengatakan bahwa

anak yang memiliki orang tua otoritatif akan cenderung kompeten secara sosial,

enerjik, ceria, bersahabat dan memiliki harga diri tinggi bahkan memiliki prestasi

akademik tinggi. Baumrind dalam Bee & Boyd (2004) mengatakan bahwa gaya

pengasuhan otoritatif dianggap positif bagi perkembangan remaja dibandingkan

dengan yang lainnya. Keakraban dan penerimaan dalam keluarga otoritatif dapat

menghasilkan perkembangan positif pada anak (Respati, Yulinto, Widiana 2006)

Setiap penelitian pasti memiliki batasan dalam pelaksanaannya sehingga

dapat dikaji lebih lanjut oleh penelitian selanjutnya. Pada penelitian ini, responden

Page 29: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

18

yang digunakan yaitu hanya remaja pengamen laki-laki saja dikarenakan

pengamen remaja perempuan sangat sulit untuk didapatkan di Bogor. Hal lain

yang menjadi batasan dalam penelitian ini yaitu lokasi dan waktu yang terbatas

untuk mencari data dikarenakan tidak semuanya pengamen yang ditemukan

mewakili setiap lokasi mengame yang berada di Bogor. Metode pengambilan

pengamen pada penelitian ini yaitu dengan aksidental. Hal tersebut juga menjadi

batasan dalam penelitian ini karena pengambilan responden secara aksidental

belum dapat mewakili semua pengamen di setiap lokasi mengamen. Maka dari

itu, diharapkan untuk penelitian selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian

dengan metode lain yang lebih efektif dan efisien.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengamen remaja awal berusia rata-rata 14,3 tahun dan pengamen remaja

akhir memiliki rata-rata usia 19,3 tahun. Lama pendidikan yang ditempuh

pengamen remaja awal setara dengan SMP tahun pertama sedangkan lama

pendidikan pengamen remaja akhir yaitu 8,8 tahun. Penghasilan mengamen rata-

rata baik remaja awal yaitu Rp54 730 dan rata-rata uang saku yang diterima dari

orang tua yaitu Rp4 330. Pengamen remaja akhir menerima pendapatan sebesar

Rp55 330 dan rata-rata uang saku yang diterima dari orang tua yaitu Rp2 030.

Gaya pengasuhan orang tua dan kelekatan peer group pada pengamen

remaja awal dan pengamen remaja akhir tidak terdapat perbedaan nyata. Pada

pemenuhan tugas perkembangan terdapat perbedaan nyata antara pengamen

remaja awal dan pengamen remaja akhir. Capaian tugas perkembangan pengamen

remaja akhir lebih tinggi dibandingkan pengamen remaja awal. Terdapat

hubungan positif antara usia, lama pendidikan, gaya pengasuhan otoritatif dan

gaya pengasuhan permisif dengan tugas perkembangan remaja pengamen,

sedangkan gaya pengasuhan otoriter memiliki hubungan negatif dengan tugas

perkembanga remaja pengamen. Usia, gaya pengasuhan otoritatif dan kelekatan

peer group berpengaruh terhadap tugas perkembangan remaja pengamen.

Saran

Pengamen remaja akhir diharapkan dapat mempersiapkan edukasi sesuai

dengan minat dan bakat yang dimiliki untuk mendukung peran dalam hidup di

masa kini dan mendatang agar dapat memiliki pekerjaan yang lebih baik di masa

yang akan datang. Untuk pihak yang ingin membantu remaja pengamen

diharapkan dapat memberikan keterampilan agar pengamen tidak bergantung dan

terus menerus mengamen hingga masa tuanya. Saran lain yaitu untuk dapat

berinteraksi dengan baik kepada pengamen, gaya pengasuhan otoritatif menjadi

gaya pengasuhan yang tepat dilakukan agar pengamen dapat menjadi individu

yang lebih baik di kemudian hari. Kepada media baik cetak maupun elektronik

disarankan untuk dapat memberikan sosialisasi dan contoh penerapan gaya

pengasuhan otoritatif dari orang tua kepada remaja.

Page 30: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

19

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. [diunduh

2015 Mei 8].

[DINSOS] Dinas Sosial Kota Bogor. 2015. Jumlah Anak Jalanan dan Pengamen

di Bogor. Bogor (ID) : Dinas Sosial Kota Bogor.

Agustiani, H & Suminar. 2002. Perkembangan remaja menurut pendekatan

ekologi serta hubungannya dengan konsep diri pada remaja. Jurnal

Psikologi Perkembangan. Vol. 9 No. 1 Hal. 13-21.

Ahmed N. 2007. Knowledge, attitude, and practice on dengue fever [tesis].

Bangkok (TH): Chulalongkorn University.

Amal, Mhd. Ridha Haykal. 2002. Pemberdayaan anak jalanan melalui rumah

singgah YKAI [tesis]. Jakarta (ID) : Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Anwar, Z. 2015. Strategi penyelesaian konflik antar teman sebaya pada remaja.

Jurnal Seminar Psikologi dan Kemanusiaan. Malang (ID) : Fakultas

Psikologi, Universitas Muhammadiyah.

Armsden GC, Greenberg MT. 1987. The inventory of parent and peer attachment:

relationship to well-being in adolescence. Journal of Youth and

Adolescence. Vol.16 Hal 427-454.

Asmadi, A. 2004. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya

dalam Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baumrind D. 1991. The influence of parenting style on adolescent competence

and substance use. Journal of Early Adolescence. Vol. 11 No. 1 Hal. 56-95

Bee, Helen & Denise Boyd. 2004. The Developing Child. Ed ke-10. Pearson

Education.

Brown, Brett V. 2008. Key Indicators of Child and Youth Well-Being: Completing

the Picture. New York : Lawrence Erlbaum Associates

Duvall, E.M., Miller, B.C. 1985. Marriage and Family Development. Ed ke-6.

New York: Harper & Row, Publishers.

Gunarsa SD dan Gunarsa Y. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hasanudin, Ichwan. 2000. Latar belakang dan dampak dari keberadaan anak

jalanan di perempatan coca cola Pulo Gadung Jakarta Utara [skripsi].

Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, IPB, Bogor.

Hilman. (2002). Kemandirian remaja yang tinggal di panti asuhan ditinjau dari

persepsi pelayanan sosial dan dukungan sosial [tesis]. Yogyakarta (ID) :

Universitas Gadjah Mada.

Page 31: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

20

Hurlock, B. E. 1993. Psikologi Perkembangan Anak. Jilid II. Alih Bahasa: M.

Tjandrasa. Cetakan keempat. Jakarta (ID) : Erlangga.

Hendricks, W. 2008. Bagaimana Mengelola Konflik. Terjemahan. Jakarta (ID) :

Bumi Aksara.

Maharani, O.P dan Andayani, B. 2003. Hubungan antara dukungan sosial ayah

dengan penyesuaian pada remaja laki-laki. Jurnal Psikologi. No. 1 Hal

23-25. Yogyakarta (ID) : Universitas Gadjah Mada.

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono, S. R. 2001. Psikologi Perkembangan:

Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Naibaho, D.F. 2013. Gaya pengasuhan ibu, kelekatan dengan teman sebaya, dan

konsep diri remaja pada keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja [skripsi].

Bogor (ID) : Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Fakultas Ekologi

Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Papalia, E. D, Olds, W. S. 2004. Human Development (9th ed). New York : Mc

Graw Hill.

Rahman, A. 2005. Eksploitasi orang tua terhadap anak dengan mempekerjakan

sebagai buruh. Jurnal Sodality. Vol. 5 No. 2 Hal. 10-20.

Ramdian. 2010. Pengamen Jalanan. Jakarta : Grasindo.

Respati, W.S., Yulianto, A., Widiana, N. 2006. Perbedaan konsep diri antara

remaja akhir yang mempersepsi pola asuh orang tua authotarian,

permissive, dan authoritative. Jurnal Psikologi. Vol. 4 No.2. Jakarta (ID) :

Fakultas Psikologi, Universitas INDONUSA Esa Unggul.

Santrock, J.W. 2003. Perkembangan Remaja. Ed ke-6. Jakarta (ID) : Erlangga.

___________. 2007. Remaja. Edisi II. Jilid 2. Jakarta (ID) : Erlangga.

Sunarti E. 2004. Mengasuh dengan Hati. Jakarta (ID): PT Elex Media

Komputindo.

Suryanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta : Kencana. No.2. Jakarta

(ID) : Universitas Indonusa Esa Unggul.

Utami, A. N. 2014. Pengaruh gaya pengasuhan dan lingkungan nonfisik sekolah

terhadap karakter remaja [skripsi]. Bogor (ID) : Departemen Ilmu

Keluarga dan Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian

Bogor.

Yuniarti, N. 2012. Eksploitasi anak jalanan sebagai pengamen dan pengemis di

terminal tidar oleh keluarga. Jurnal Komunitas. Vol. 4 No. 2 Hal : 210-

217. Semarang (ID) : Universitas Negeri Semarang.

Page 32: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan
Page 33: PENGARUH GAYA PENGASUHAN ORANG TUA DAN … · bekerja dan tidak lagi menikmati masa remaja sebagaimana mestinya. Salah satu contoh fenomena yaitu anak jalanan. Anak jalanan merupakan

20

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor pada tanggal 24 Agustus 1993. Penulis merupakan

anak tunggal dari pasangan Ibu Siti Nurmi, S.Pd dan Bapak Endang Suprihatin.

Pendidikan formal penulis diawali tahun 1998 di TK Islam Al-Munawar,

kemudian tahun 1999 melanjutkan pendidikan di SD Negeri Pengadilan 3 Kota

Bogor. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kota

Bogor dan pada tahun 2008 penulis bersekolah di SMA Negeri 5 Kota Bogor.

Tahun 2011 penulis diterima di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen,

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selama kuliah ada beberapa

kegiatan yang diikuti penulis diantaranya menjadi reporter Koran Kampus IPB,

Staff Departemen Sosial Lingkungan BEM Fakultas Ekologi Manusia tahun

2012/2013, Ketua Departemen Public Relation HIMAIKO tahun 2013/2014.

Penulis juga pernah menjadi salah satu kontingen HIMAIKO goes to Singapore

tahun 2014. Prestasi yang pernah diraih penulis diantaranya lolos didanai DIKTI

pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat PAMAN

INDRA: Wujud Cinta Indonesia tahun 2012, juara 1 Fotografi Espent tahun

2013, juara 1 Master of Ceremony Espent tahun 2014, dan juara 1 IKK Business

Challenge tahun 2014.