pengaruh garis wallace dan garis weber terhadap persebaran flora dan fauna di indonesia

10
Pengaruh Garis Wallace dan Garis Weber terhadap Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Oleh: Ludi Jalaludin 1406529531 Ekologi dan Ilmu Lingkungan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Hal ini didorong oleh karakteristik wilayah Indonesia yang khas baik dalam konteks keberagaman fauna (hewan) maupun floranya (tumbuhan) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna asiatis dapat kita jumpai di Indonesia bagian barat. Sedangkan flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber. I. Persebaran Flora di Indonesia Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia. Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Selain iklim, tanah yang subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku pakuan, dan 5.000 jenis anggrek. Ciri khas flora di Indonesia antara lain: 1. Umumnya vegetasinya selalu hijau 2. Jumlah dan tumbuhan banyak 3. Jenis tumbuhan endemik banyak

Upload: ludijalaludin

Post on 15-Apr-2016

559 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

Pengaruh Garis Wallace dan Garis Weber terhadap Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Oleh: Ludi Jalaludin1406529531

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Hal ini didorong oleh karakteristik wilayah Indonesia yang khas baik dalam konteks keberagaman fauna (hewan) maupun floranya (tumbuhan) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna asiatis dapat kita jumpai di Indonesia bagian barat. Sedangkan flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.

I. Persebaran Flora di Indonesia

Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia. Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Selain iklim, tanah yang subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku pakuan, dan 5.000 jenis anggrek.

Ciri khas flora di Indonesia antara lain:

1. Umumnya vegetasinya selalu hijau2. Jumlah dan tumbuhan banyak3. Jenis tumbuhan endemik banyak

Secara khusus flora di Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu:

1. Flora Indonesia bagian barat termasuk region flora Asia, cirinya tipe hutannya heterogen, pohonnya berjenis-jenis, sehingga masih lebat dengan curah hujan tinggi, dan sering disebut hutan hujan tropis.Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Page 2: Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

Pulau Jenis FloraSumatera pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu

manis, beringin, dan raflesiaJawa jati meranti, mahoni, beringin, pinang, bunga

anggrek, dan bugenvilKalimantan ramin, kamper, meranti, besi, jelutung,

bakau, pinus, dan rotan2. Flora Indonesia bagian tengah termasuk flora peralihan. Ciri iklimnya makin kering,

curah hujan sedikit/ rendah, sehingga banyak dijumpai sabana dan stepa, tipe hutannya homogen. Flora Indonesia tengah meliputi tumbuhan yang terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Nusa Tenggara terdapat padang rumput alami yang baik untuk daerah peternakan.

Pulau Jenis FloraSulawesi eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan,

dan beberapa jenis bunga anggrek.Nusa Tenggara jati, sandelwood, akasia, cendana, dan

beberapa jenis bunga anggrekMaluku sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua,

jati, kayu putih, dan anggrek

3. Indonesia Bagian Timur termasuk region Australia, Cirinya tipe hutannya homogen/ sejenis hutan musim. pada saat musim kemarau pepohonannya banyak yang gugur dan curah hujan sedang. Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau.

II. Persebaran Fauna di Indonesia

Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya diantara Benua Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). Secara geologis kepulauan Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu dengan benua asia disebut landas kontinen sunda (paparan sunda), bagian tengah disebut wilayah peralihan, sedangkan bagian timur Indonesia menyatu dengan benua Australia disebut landas kontinen sahul atau paparan sahul.

Diantara landas kontinen sunda dengan wilayah peralihan terdapat batas flora dan fauna asia yang disebut garis Wallace. Sedangkan antara wilayah peralihan dengan landas kontinen sahul terdapat batas flora dan fauna Australia yang disebut garis Weber.

Page 3: Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

Garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia menjadi 3 bagian

Berdasarkan gambar di atas yang membagi daerah Indoensia menjadi 3 bagian yaitu:

Garis Wallace, adalah garis khayal yang membatasi jenis fauna dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan.

Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi fauna dan flora peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis.

Di Indonesia terdapat 3 bagian persebaran fauna yaitu :

1) Wilayah Fauna Indonesia Barat

Wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia barat sering disebut wilayah fauna tanah sunda. Wilayah fauna indonesia tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis wallace. Fauna ini disebut juga dengan sebutan fauna Asiatis . Penyebaran Fauna Asiatis terdapat sebelah barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Jenis fauna wilayah Indonesia Barat yaitu:

a) Mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.

b) Reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling.

Page 4: Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

c) Burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.

d) Berbagai macam serangga (insekta)e) Berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumbalumba dari sungai

mahakam.

Gajah Sumatera

Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia barat terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia barat adalah sebagai berikut

Pulau Jenis FaunaSumatera gajah, harimau, tapir, badak, orang utan,

kera, pelanduk, siamang, kijang, ular, kambing, burung kakaktua, kutilang, tekukur, dan gereja

Jawa harimau, badak, tapir, domba, kambing, rusa, kerbau liar, monyet, ular, musang, burung gereja dan burung belibis

Kalimantan orang utan, kukang, monyet bekantan, kijang, musang, pelanduk, buaya, burung elang, pekakak, kakatua, rajawali, serta ular piton dan kobra

2) Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)

Wilayah fauna Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna Wallacea (peralihan). region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul.

Page 5: Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

jenis fauna wilayah Indonesia Tengah yaitu:

mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.

reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan boaboa. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air. berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang,

burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.

Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia peralihan terdapat di Pulau Sulawesi dan sekitarnya, dan kepulauan Nusa tenggara. Macam-macam fauna Indonesia Peralihan adalah sebagai berikut

Pulau Jenis FaunaSulawesi dan sekitarnya rusa, anoa, musang, dan monyetNusa Tenggara sapi, rusa, komodo, domba, burung

kakaktua, jalak, dan nuri

3) Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur

Wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber. Fauna Indonesia timur disebut juga fauna Australis. Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia.

Fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:

mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.

reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar berbagai jenis ikan berbagai jenis serangga

Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia Timur terdapat di Kepulauan Maluku, dan Papua dan sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia Timur adalah sebagai berikut

Pulau Jenis FaunaMaluku kuskus, burung nuri, dan cenderawasihPapua dan sekitarnya rusa, kanguru, burung cenderawasih,

kakaktua raja, kasuari, dan parkit

Page 6: Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

Burung Cendrawasih

Di Indonesia terdapat hewan endemik, sebelum nya untuk dapat dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain.

Contoh beberapa spesies yang bersifat endemik di Indonesia adalah sebagai berikut:

Burung cendrawasih di Papua Burung Maleo di Sulawesi Komodo di pulau Komodo Anoa di Sulawesi Rafflesia Arnoldi terdapat di pulau Sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit

barisan dari NAD sampai lampung. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas Indonesia yang

terdapat dipulau sumatera.

Pelestarian Flora dan Fauna

Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

Page 7: Pengaruh Garis Wallace Dan Garis Weber Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia

Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.

Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti: Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera, Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur, dan Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.

Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.

Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain: mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar, perbaikan kondisi lingkungan hutan, menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang, dan sistem tebang pilih.

Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain: melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar, mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya, dan mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.

Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain: mencegah perusakan wilayah perairan, melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak, dan melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan

Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Ada saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan persebaran tumbuhan. Hewan pun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan hewan karnivora, seperti harimau misalnya, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena makanannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan ketergantungan flora dan fauna pada manusia adalah dalam upaya perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya

Sumber Referensi

http://digilib.unila.ac.id/1741/13/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf diakses pada tanggal 13-12-2015 pada pukul 16.00 WIB