pengaruh faktor pelayanan farmasi...

11
PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI TERHADAP KEPUTUSAN BELI OBAT ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSUD UNDATA PALU INFLUENCE FACTORS PHARMACEUTICAL SERVICES DRUG REPURCHASING DECISIONS OUTPATIENTS IN PHARMACY INSTALLATION GENERAL HOSPITAL UNDATA PALU Yerry Kuingu 1 , Indar 2 , Muh. Syafar 3 1 Staf Bagian Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu 2 Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Unhas 3 Bagian Promosi Kesehatan dan lmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas, Makassar Alamat Korespondensi : Yerry Kuingu Rumah Sakit Undata Palu-Sulawesi Tengah Hp : 085255963675 Email : [email protected]

Upload: dangduong

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI TERHADAP KEPUTUSAN BELI OBAT ULANG PASIEN RAWAT JALAN

DI INSTALASI FARMASI RSUD UNDATA PALU

INFLUENCE FACTORS PHARMACEUTICAL SERVICES DRUG REPURCHASING DECISIONS OUTPATIENTS IN PHARMACY

INSTALLATION GENERAL HOSPITAL UNDATA PALU

Yerry Kuingu1, Indar 2, Muh. Syafar3 1Staf Bagian Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu

2Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Unhas 3Bagian Promosi Kesehatan dan lmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas,

Makassar

Alamat Korespondensi : Yerry Kuingu Rumah Sakit Undata Palu-Sulawesi Tengah Hp : 085255963675 Email : [email protected]

Page 2: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

ABSTRAK Peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan pasien adalah strategi penting yang harus diperhatikan penentu kebijakan di rumah sakit. Rata-rata waktu pelayanan resep 7,3 menit, persentase rata-rata resep yang tidak terlayani untuk rawat jalan 17,3%, persentase rata-rata peresepan obat generik dan antibiotik untuk pasien rawat jalan 82,7%, dan 14,96%. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh keramahan petugas, kelengkapan obat, kemudahan pelayanan, harga obat dan informasi keamanan obat terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu dan menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD Undata Palu. Pendekatan penelitian survey analitik secara cross sectional. Populasi dan sampel penelitian (N = n) adalah semua pasien rawat jalan di RSUD Undata Palu yang berjumlah 55 responden. Kuisioner digunakan sebagai instrument pengumpulan data. Data dianalisis dengan uji statistic Chi-Square dan uji statistic Regresi Logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh keramahan petugas terhadap keputusan beli obat ulang dengan nilai p = 0,02, ada pengaruh kelengkapan obat terhadap keputusan beli obat ulang dengan nilai p = 0,006, ada pengaruh kemudahan pelayanan terhadap keputusan beli obat ulang dengan nilai p = 0,049, ada pengaruh harga obat terhadap keputusan beli obat ulang dengan nilai p = 0,028, ada pengaruh informasi keamanan obat terhadap keputusan beli obat ulang dengan nilai p = 0,013. Dan hasil uji regresi logistic menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kelengkapan obat dengan nilai p = 0,046, kekuatan Pengaruh 0,210 (0,045-0,974) dengan persamaan, y = 2,706+0,210. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kelengkapan obat sangat mempengaruhi keputusan beli obat ulang oleh pasien rawat jalan di RSUD Undata Palu. Kata Kunci : farmasi, rawat jalan, pasien. ABSTRACT Improving quality of care and patient satisfaction is an important strategy to be aware of policy makers in the hospital. Average prescription service time 7.3 minutes, the average percentage of prescriptions that are not provided for outpatient 17.3%, the average percentage of prescriptions generic drugs and antibiotics for outpatients 82.7%, and 14.96%. This research aims to analyze the effect of hospitality workers, drug completeness, ease of service, drug pricing and drug safety information on the drug re-purchasing decisions outpatient in pharmacy installation General Hospital Undata Palu and analyze the variables that most influence the drugs re-purchasing decision outpatient in pharmacy installation General hospital Undata Palu. Analytical approach to research the cross sectional survey. Population and study sample (N = n) are all outpatient in the General hospital Undata Palu totaling 55 respondents. Questionnaire was used as the data collection instrument. Data were analyzed by Chi-Square test statistic and logistic regression statistical tests. Results of this research indicates that there is an influence hospitality workers on the drugs re-purchasing decisions outpatients with p = 0.02, there is an influence the completeness of drug on the drugs re-purchasing decisions in with p = 0.006, there is an influence ease of service on the drugs re-purchasing decisions with value of p = 0.049, there is an influence of drug prices on the drugs re-purchasing decisions with with p = 0.028, there is an influence of drug safety information workers on the drugs re-purchasing decisions with p = 0.013 and results of logistic regression showed that the most influential variable is the variable completeness of drugs with p = 0.046, 0.210 Effect of strength (0.045 to 0.974) with the equation, y = 2.706 +0.210. So that, the conclusion is the completeness of drugs more influence the drug re-purchasing decisions outpatient in pharmacy installation General Hospital Undata Palu Keywords: pharmacy, outpatient, patient.

Page 3: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

PENDAHULUAN

Pelayanan rumah sakit pada saat ini merupakan bentuk upaya pelayanan

kesehatan yang bersifat sosio-ekonomi, mengelola rumah sakit secara bisnis dan

ekonomis tanpa melupakan fungsi sosialnya, artinya suatu usaha yang walau bersifat

sosial namun diusahakan agar bisa mendapat surplus keuangan dengan cara

pengelolaan yang profesional dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi.

(Djojodibroto, 2007). Berdasarkan hal terebut maka peningkatan pelayanan rumah

sakit dan kepuasan pelanggan atau pasien menjadi salah satu strategi penting

yang tidak bisa diabaikan oleh para penentu kebijakan di rumah sakit. Peningkatan

mutu dalam pelayanan kesehatan selain berorientasi kepada proses pelayanan yang

bermutu, juga hasil mutu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keinginan

pelanggan atau pasien (Wijono, 2009).

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan satu-satunya unit di rumah

sakit yang mengadakan barang farmasi, mengelola, dan mendistribusikannya kepada

pasien, bertanggung jawab atas semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit,

serta bertanggung jawab atas pengadaan dan penyajian informasi obat siap pakai bagi

semua pihak di rumah sakit (Priyanto 2009). Ada pengaruh bermakna antara

keramahan petugas, kelengkapan obat, kemudahan pelayanan, harga obat, informasi

keamanan obat dengan keputusan beli obat ulang.

Berdasarkan Penelitian Rajput (2012) yang menunjukkan ada pengaruh

antara faktor kenyamanan, harga obat dengan perilaku konsumen yang diartikan

sebagai keputusan membeli ulang oleh pasien. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka

dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh faktor pelayanan

farmasi terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di instalasi farmasi

RSUD Undata Palu.

BAHAN DAN METODE

Lokasi Penelitian dan Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Instalasi Farmasi RSUD Undata Palu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional

study.

Page 4: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan (non

Askes/Jamkesmda) di Instalasi Farmasi RSUD Undata Palu bulan Maret sampai

dengan April 2013 sebanyak 55 orang. Adapun yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah keseluruhan populasi sebanyak 55 orang pasien rawat jalan

(non Askes/Jamkesda) di Instalasi Farmasi RSUD Undata Palu

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

yang langsung dibagikan peneliti kepada responden.

Teknik Pengumpulan Data

Data Primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dengan

responden sebagai sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia

(kuesioner). Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari profil serta data di

Instalasi Farmasi RSUD Undata Palu.

Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi dengan

program SPSS (Statistical Package For Social Science) dengan tahapan editing,

coding, entry, cleaning data entry. Penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi

dengan analisa data, yaitu Analisa Data Univariat, Bivariat, dan Multivariat.

HASIL

Analisis Bivariat

Variabel Pengaruh Keramahan Petugas terhadap Keputusan Beli Obat Ulang

pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Palu

Tabel 1 Menunjukkan bahwa responden yang mempesepsikan petugas

pelayanan farmasi ramah dan menyatakan akan membeli obat ulang sebesar

40,0% dan reponden yang mempersepsikan petugas pelayanan farmasi kurang

ramah dan bersedia membeli obat ulang sebesar 5,5 %. Hasil analisis uji statistik

Chi Square memperlihatkan ada pengaruh keramahan petugas pelayanan farmasi

terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di RSUD Undata Palu,

diperoleh nilai p < dari nilai 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,02.

Page 5: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

Variabel Pengaruh Kelengkapan Obat terhadap Keputusan Beli Obat Ulang

Tabel 2 Menunjukkan bahwa responden yang mempersepsikan

kelengkapan obat di RSUD Undata Palu lengkap dan menyatakan akan membeli

obat ulang sebesar 40,0% dan reponden yang mempersepsikan petugas

pelayanan farmasi kurang lengkap dan bersedia membeli obat ulang sebesar 5,5

%. Hasil analisis uji statistik Chi Square memperlihatkan ada pengaruh

kelengkapan obat terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di RSUD

Undata Palu, diperoleh nilai p < dari nilai 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,006

Variabel Pengaruh Kemudahan Pelayanan terhadap Keputusan Beli Obat

Ulang

Tabel 3 Menunjukkan bahwa responden yang mempersepsikan mudah

terkait kemudahan pelayanan obat di RSUD Undata Palu dan menyatakan tidak

akan membeli obat ulang sebesar 7,3% dan reponden yang mempersepsikan

petugas pelayanan farmasi tidak mudah dan tidak bersedia membeli obat ulang

sebesar 47,3%. Hasil analisis uji statistik Chi Square memperlihatkan ada

pengaruh kemudahan pelayanan terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat

jalan di RSUD Undata Palu, diperoleh nilai p < dari nilai 0,05 dan nilai koefisien

sebesar 0,049.

Variabel Pengaruh Harga Obat terhadap Keputusan Beli Obat Ulang pada

Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Palu

Tabel 4 Menunjukkan bahwa responden yang mempersepsikan harga obat

terjangkau di RSUD Undata Palu dan menyatakan tidak akan membeli obat ulang

sebesar 12,7% dan responden yang mempersepsikan harga obat tidak terjangkau

di RSUD Undata Palu dan tidak bersedia membeli obat ulang sebesar 41,8%.

Hasil analisis uji statistik Chi Square memperlihatkan ada pengaruh harga obat

terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di RSUD Undata Palu,

diperoleh nilai p < dari nilai 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,028.

Variabel Pengaruh Informasi Keamanan Obat terhadap Keputusan Beli Obat

Ulang pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Palu

Tabel 5 Menunjukkan bahwa responden mempersepsikan informasi

keamanan obat yang diperoleh dari petugas pelayanan farmasi RSUD Undata Palu

Page 6: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

jelas dan menyatakan tidak akan membeli obat ulang sebesar 12,7% dan

responden mempersepsikan informasi keamanan obat yang diperoleh dari petugas

pelayanan farmasi RSUD Undata Palu kurang jelas dan tidak bersedia membeli

obat ulang sebesar 41,8%. Hasil analisis uji statistik Chi Square memperlihatkan

ada pengaruh harga obat terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di

RSUD Undata Palu, diperoleh nilai p < dari nilai 0,05 dan nilai koefisien sebesar

0,013. Hasil uji regresi logistic terhadap semua variabel independent yang diuji

dalam analisis multivariat, menunjukkan bahwa variabel yang paling memberikan

kontribusi terbesar terhadap keputusan beli obat ulang di RSUD Undata Palu

adalah variabel kelengkapan obat (p=0,046) dengan kekuatan Pengaruh 0,210

(0,045-0,974) dengan persamaan, y = 2,706+0,210 kelengkapan obat. Dari hasil

tersebut diketahui bahwa variabel kelengkapan obat diketahui sangat berpengaruh

terhadap keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di RSUD Undata Palu.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel secara signifikan

mempengaruhi keputusan beli obat ulang pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi

RSUD Undata Palu, yaitu keramahan petugas, kelengkapan obat, kemudahan

pelayanan, harga obat, dan informasi keamanan obat.

Keramahan petugas mempengaruhi keputusan beli obat ulang pasien.

Terdapat 40,0% yang mempunyai persepsi petugas ramah yang menyatakan akan

membeli obat ulang. Terdapat 5,5% yang mempersepsikan keramahan petugas

farmasi kurang ramah yang menyatakan akan membeli obat ulang. Hal ini

menunjukkan bahwa meskipun pelayanan kurang ramah akan tetap ada yang

membeli obat tersebut, hal ini disebabkan oleh adanya faktor kebutuhan dan

faktor kesediaan (Wang S. I. et al., 2013). Dari Hasil analisis uji statistik Chi

Square tentang Pengaruh keramahan petugas pelayanan farmasi terhadap

keputusan beli ulang obat pada pasien rawat jalan RSUD Undata Palu, diperoleh

nilai p = 0,02 < dari nilai α = 0,05.

Kelengkapan mempengaruhi keputusan beli obat ulang pasien. Terdapat

40,0% yang mempersepsikan kelengkapan obat lengkap yang menyatakan akan

Page 7: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

membeli obat ulang. Semakin lengkap obat maka semakin mempengaruhi

keputusan beli obat ulang pasien. Terdapat 5,5% yang mempersepsikan

kelengkapan obat kurang lengkap yang menyatakan akan membeli ulang obat.

Terdapat 25,5% yang mempersepsikan obat kurang lengkap dan memutuskan

untuk tidak membeli obat. Beberapa pasien sebagai costumer akan memperoleh

informasi atau mencari informasi yang akan merubah keputusan tempat

pembelian obat tersebut (Minh Thoa N. T., et al., 2013.). Dari Hasil analisis uji

statistik Chi Square Test tentang Pengaruh kelengkapan obat terhadap keputusan

beli obat ulang di RSUD Undata Palu, diperoleh nilai p = 0,006 < dari nilai α =

0,05. Kemudahan pelayanan mempengaruhi keputusan beli obat ulang pasien.

Terdapat 16,4% yang mempersepsikan mudah terkait kemudahan pelayanan yang

menyatakan akan membeli obat ulang dan hanya terdapat 4 responden (7,3%)

menyatakan tidak akan membeli obat ulang. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi keputusan membeli, antara lain adalah persepi. Tuntutan

perawatan medis yang berhubungan dengan kebutuhan pengobatan (need) akan

mengakibatkan motivasi yang besar dalam permintaan terhadap pembelian obat

(Herwanto D., et al., 2013). Terdapat 47,3% yang mempersepsikan tidak mudah

dalam pelayanan dan tidak akan membeli obat ulang di RSUD Undata Palu.

Kemudahan dalam pelayanan termasuk dalam dimensi pokok kualitas pelayanan.

(Chandler C. I et al. 2013). Dari Hasil analisis uji statistik Chi Square Test tentang

Pengaruh kemudahan pelayanan farmasi terhadap keputusan beli obat ulang,

diperoleh nilai p = 0,049 < dari nilai α = 0,05. Harga obat mempengaruhi

keputusan beli obat ulang pasien. Terdapat 23,6% yang menyatakan harga obat

terjangkau yang menyatakan akan membeli obat ulang dan 12,7% yang

menyatakan tidak akan membeli obat ulang. Harga yang tinggi akan

menyebabkan permintaan menurun begitu juga sebaliknya (Scheuringer M., et al.,

2012). Dari Hasil analisis uji statistik Chi Square Test tentang Pengaruh harga

obat terhadap keputusan beli obat ulang di RSUD Undata Palu, diperoleh nilai p

(0,028) < dari nilai α (0,05).

Hasil analisis uji statistik Chi Square Test tentang Pengaruh informasi

keamanan obat terhadap keputusan beli obat ulang di RSUD Undata Palu,

Page 8: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

diperoleh nilai p = 0,013 < dari nilai α = 0,05. Berdasarkan analisis uji statistik

Chi Square menunjukkan bahwa besarnya pengaruh informasi keamanan obat

yang diterima oleh pasien. jika pasien merasa informasi keamanan obat yang

didapatkan dari petugas rumah sakit kurang baik maka jumlah konsumen yang

akan membeli obat ulang akan semakin menurun (Lutwama G. W., et al., 2012).

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian kami menyimpulkan bahwa ada pengaruh

keramahan petugas pelayanan farmasi, kelengkapan obat, kemudahan pelayanan,

harga obat, dan informasi keamanan obat terhadap keputusan beli obat ulang

pasien di Instalasi Farmasi RSUD Undata Palu. Variable yang paling berpengaruh

terhadap keputusan beli obat ulang pasien adalah variable kelengkapan obat. Hal

ini berarti bahwa semakin ramah, semakin lengkap ketersediaan obat, semakin

mudah, semakin terjangkau harga obat dan semakin lengkap informasi keamanan

obat maka keputusan beli obat ulang akan semakin meningkat.

Kami menyarankan bahwa kepada pihak rumah sakit agar memperbaiki

manajemen pengelolaan farmasi baik dari segi keramahan petugas, kemudahan

dalam pelayanan, harga obat, informasi keamanan obat dan terutama dalam hal

ketersediaan informasi dan direkomendasikan agar melakukan dapat dilakukan

penelitian dengan memperluas variabel independen terhadap keputusan beli obat

ulang. Variabel tersebut antara lain tingkat sosial ekonomi dan faktor internal

seperti motivasi dan tingkat kepercayaan.

DAFTAR PUSTAKA Chandler C. I et al. (2013). Aspirations for Quality Health Care in Uganda: How

do we get there?. Journal BioMed Research. Diakses 22 April 2013. Available from : http://www.human-resources-health.com/content/11/1/13

Djojodibroto, R.D. (2007). Manajemen Farmasi dalam Kiat mengelola Rumah Sakit: Penerbit Hipokrates

Herwanto D., Ikatrinasari Z. F., Saparina Yuliani E. N. (2013). Integration of Service Quality and Importance Performance Analysis Method in Improving Service Quality at SMK Plus Laboratorium Indonesia

Page 9: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

Karawang ISSN 2305-8269. Eaas Journal. Diakses 22 April 2013. Available from : www.eaas-journal.org

Lutwama G. W., Janetta Hendrika Roos J. H., and Dolamo B. L. (2012) A descriptive Study on Health Workforce Performance After Decentralisation of Health Services in Uganda. Journal BioMed Research. Diakses 22 April 2013. Available from : http://www.human-resources-health.com/content/10/1/41

Minh Thoa N. T., Thanh N. X. , Nguyen Thi Kim Chuc N. T., Lindholm L. (2013). The impact of economic growth on health care utilization: a longitudinal study in rural Vietnam. International Journal for Equity in Health. Diakses 22 Februari 2013. Available from : http://www.equityhealthj.com/content/12/1/19

Priyanto. (2009). Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Leskonfi : Jakarta. Rajput, A.A & Kalhoro, S.H. (2012). Impact of Product Price and Quality on

Consumer Buying Behavior: Evidence from Pakistan. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business. Vol 4 No 4.

Scheuringer M., Sahakyan N., Karl J Krobot K. J. and Ulrich V. (2012). Cost of Clinical Events in Health Economic Evaluations in Germany: a systematic review. Journal BioMed Research. Diakses 22 April 2013. Available from: http://www.resource-allocation.com/content/10/1/7

Wang S. I and Yaung C. L. (2013). Vertical Equity of Health Care in Taiwan: Health Services were Distributed According to Need. Wang and Yaung International Journal for Equity in Health. Diakses 22 April 2013. Available from:http://www.equityhealthj.com/content/12/1/12

Wijono, D.J. (2009). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan; Teori, Strategi, dan Aplikasi, vol, 1, Airlangga University Press : Surabaya

Page 10: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

Lampiran : Tabel 1. Pengaruh Keramahan Petugas terhadap Keputusan Beli Obat Ulang

pada Pasien Rawat Jala di RSUD Undata Palu

Keramahan Petugas Keputusan Beli Obat Ulang

Total p Beli Obat Ulang

Tidak Beli Obat Ulang

n % n % n % Ramah Kurang Ramah

22

3

40,0

5,5

18

12

32,7 21,8

40 15

72,7 27,3

0,02

Total 25 45,5 30 54,5 55 100 Sumber : Data Primer, 2013 Tabel 2. Pengaruh Kelengkapan Obat terhadap Keputusan Beli Obat Ulang

pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Palu

Kelengkapan obat Keputusan Beli Obat Ulang

Total p Beli Obat Ulang

Tidak Beli Obat Ulang

n % n % n % Lengkap Kurang Lengkap

22

3

40,0

5,5

16

14

29,1

25,5

38

17

69,1

30,9

0,006

Total 25 45,5 30 54,5 55 100 Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 3. Pengaruh Kemudahan Pelayanan terhadap Keputusan Beli Obat

Ulang pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Palu

Kemudahan Pelayanan

Keputusan Beli Obat Ulang Total p Beli Obat

Ulang Tidak Beli

Obat Ulang n % n % n % Mudah Tidak Mudah

9

16

16,4

29,1

4

26

7,3

47,3

13

42

23,6

76,4

0,049

Total 25 45,5 30 54,5 55 100 Sumber : Data Primer, 2013

Page 11: PENGARUH FAKTOR PELAYANAN FARMASI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6c0151eaaff6064474ccc9005dded74f.pdf · Pelayanan rumah sakit pada saat ... yang tidak bisa diabaikan oleh para

Tabel 4. Pengaruh Harga Obat terhadap Keputusan Beli Obat Ulang pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Palu

Harga Obat Keputusan Beli Obat Ulang

Total p Beli Obat Ulang

Tidak Beli Obat Ulang

n % n % n % Terjangkau Tidak Terjangkau

13

12

23,6

21,8

7

23

12,7

41,8

20

35

36,4

63,6

0,028

Total 15 45,5 30 54,5 55 100 Sumber : Data Primer, 2013

Tabel 5. Pengaruh Informasi Keamanan Obat terhadap Keputusan Beli Obat Ulang pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Palu

Informasi Keputusan Beli Obat Ulang

Total p Beli Obat Ulang

Tidak Beli Obat Ulang

n % n % n % Jelas Kurang Jelas

14

11

25,5

20,0

7

23

12,7

41,8

21

34

38,2

61,8

0,013

Total 25 45,5 30 54,5 55 100 Sumber : Data Primer, 2013