pengaruh eps, cfops, cr dan growth terhadap...
TRANSCRIPT
1 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT
RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
2008-2011
Noviana
090462201 247
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Kata Kunci : Earning Per Share, Cash Flow From Operating Per
Share, Current Ratio, Growth dan Dividend Payout
Ratio
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh earning
per share, cash flow from operating per share, current ratio dan
growth terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 139 perusahaan dan metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling sehingga
diperoleh sampel sebanyak 22 perusahaan. Data diperoleh dari
www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah regresi
berganda dan uji hipotesis t yang bertujuan untuk menguji
pengaruh antar variabel secara parsial serta uji F untuk menguji
pengaruh antar variabel secara simultan dengan tingkat
kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya
variabel CFOPS yang memiliki pengaruh positif terhadap dividend
payout ratio dengan tingkat signifikan sebesar 0.002. Sedangkan
variabel EPS, serta variabel current ratio dan growth tidak
berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio karena
memiliki tingkat signifikan masing-masing variabel sebesar
0.097, 0.385 dan 0.810. Sementara secara simultan variabel
earning per share, cash flow from operating per share, current
ratio dan growth berpengaruh terhadap dividend payout ratio
dengan nilai signifikan sebesar 0.033
2 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
PENDAHULUAN
a.LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia bisnis saat ini cukup pesat, banyak
perusahaan yang berusaha menarik minat konsumen karena konsumen
merupakan salah satu yang menentukan tingkat pertumbuhan
perusahaan. Tidak hanya pihak konsumen, pihak investor atau
pemegang saham juga termasuk salah satu yang ikut menentukan
tingkat pertumbuhan perusahaan. Semakin banyak pemegang saham
yang menanamkan modalnya maka akan semakin tinggi tingkat
pertumbuhan perusahaan karena modal dari investor merupakan
sumber dana eksternal yang akan digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan.
Pada akhir periode, para pemegang saham akan mendapatkan
keuntungan dalam bentuk dividen. Kebijakan pembayaran dividen
merupakan hal yang sangat rumit bagi menajemen perusahaan,
perusahaaan harus menentukan antara memakmurkan pemegang saham
atau meningkatkan petumbuhan perusahaan. Jika perusahaan
memutuskan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan maka
keuntungan yang didapat dalam bentuk laba ditahan akan menambah
sumber dana internal perusahaan dan dapat diinvestasikan kembali
pada proyek-proyek yang menguntungkan. Tetapi jika perusahaan
memutuskan memakmurkan pemegang saham maka keuntungan yang
diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen sehingga
mengakibatkan berkurangnya sumber dana internal perusahaan.
Jumlah dan jenis dividen yang dibagikan pun harus berdasarkan
kebijakan pemimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Semua itu
didasarkan pada pertimbangan berbagai faktor. Dalam penelitian
ini faktor atau variabel yang diduga berpengaruh terhadap
dividend payout ratio adalah earning per share, cash flow from
operating per share, current ratio dan growth.
b.RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap Dividend
Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI periode 2008-2011 ?
2. Apakah Cash Flow From Operating Per Share berpengaruh
terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 ?
3. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2008-2011 ?
4. Apakah Growth berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2008-2011 ?
5. Apakah Earning Per Share, Cash Flow From Operating Per
Share, Current Ratio dan Growth berpengaruh secara simultan
terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2008-2011 ?
3 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
DIVIDEN
Dividen adalah pembagian keuntungan kepada pemegang saham
dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik (Stice,
Stice, & Skousen, Intermediate Accounting, 2009). Menurut
Baridwan (2010), terdapat 5 jenis dividen yaitu dividen kas,
dividen properti/dividen asset selain kas, dividen saham,
dividen likuidasi dan dividen skrip/wesel. Dividen yang paling
umum dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham adalah
dividen kas.
Kebijakan pembayaran dividen merupakan hal yang sangat rumit
bagi perusahaan. Menurut Puspita (2009) kebijakan dividen adalah
keputusan mengenai apakah laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi pada
masa yang akan datang. Kebijakan dividen kas yang cenderung
membayarkan dividen dalam jumlah relatif besar akan mampu
memotivasi investor untuk membeli saham perusahaan dan akan
mengakibatkan meningkatnya nilai perusahaan. Perusahaan yang
memiliki kemampuan membayar dividen diasumsikan masyarakat
sebagai perusahaan yang menguntungkan (Suharli, 2007).
PENGEMBANGAN HIPOTESIS DAN HIPOTESIS
Pengaruh Earning Per Share terhadap Dividend Payout Ratio
Earning per share menunjukkan besarnya laba yang diperoleh
investor dalam penanaman modalnya (Widiyanti & Indarto, 2011).
Bagi investor rasio EPS sangat diperlukan untuk mengetahui
kemampulabaan perusahaan dalam menghasilkan laba tiap lembar
sahamnya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa nilai suatu
perusahaan pada dasarnya tergantung pada kemampulabaan
perusahaan yang merupakan sumber dana untuk membayar dividen.
Sehingga semakin tinggi nilai EPS akan menyebabkan semakin besar
laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima
pemegang saham.
H1. Earning per share berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Pengaruh Cash Flow From Operating Per Share terhadap Dividend
Payout Ratio
CFOPS adalah arus kas dari aktivitas operasi dibagi dengan
per lembar saham. CFOPS mencerminkan kemampuan dalam setiap
penyertaan saham yang dilakukan mampu membiayai operasi
perusahaan sehingga menghasilkan kas atau setara kas (Maharani,
2012). Kas atau setara kas tersebut biasanya akan digunakan oleh
perusahaan dalam pembayaran dividen sebagai return kepada
pemegang saham karena telah menanamkan modalnya ke perusahaan
tersebut. Menurut Mollah (2000) dalam (Hery, Hubungan Laba
Bersih dan Arus Kas Operasi dengan Dividen Kas, 2009) apabila
4 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
perusahaan memiliki posisi kas yang tinggi, perusahaan tersebut
akan membayar dividen dalam jumlah yang besar kepada pemegang
saham.
H2. Cash Flow From Operating Per Share berpengaruh terhadap
dividend payout ratio
Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Current ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya menggunakan asset
lancer. Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
termasuk dalam pembayaran dividen kepada pemegang saham.
H3. Current ratio berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Pengaruh Growth terhadap Dividend Payout Ratio
Growth atau tingkat pertumbuhan perusahaan juga termasuk
salah satu yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan
dividen (Riyanto, 2010). Semakin tinggi tingkat pertumbuhan
perusahaan, maka akan semakin besar pula kebutuhan dana di masa
yang akan datang sehingga memungkinkan perusahaan akan menahan
labanya karena jika perusahaan menetapkan pembayaran dividen
yang semakin tinggi maka semakin kecil pula dana yang tersedia
untuk diinvestasikan kembali dan ini menghambat pertumbuhan
perusahaan.
H4. Growth berpengaruh terhadap dividend payout ratio
Berdasarkan landasan teori yang dijelaskan diatas, maka
dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :
H1
H2 H2
H3
H4
H5
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
METODA PENELITIAN
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari www.idx.co.id. Serta populasinya adalah
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
EPS
CFOPS
CR
Growth
Dividend Payout Ratio
5 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
2008-2011 sebanyak 139 perusahaan. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah metode purposive sampling. Adapun kriteria
perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalal
sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011
2. Perusahaan tersebut selalu menyajikan laporan keuangan
audit atau listing setiap periode 2008-2011
3. Perusahaan tersebut mempunyai laba bersih setiap periode
2008-2011
4. Perusahaan tersebut telah membagikan dividen setiap
periode 2008-2011
5. Perusahaan tersebut menggunakan mata uang Rupiah Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka diperoleh jumlah
sampel sebanyak 22 perusahaan.
Definisi Variabel Penelitian Dan Pengukuran Variabel.
Variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada
sembilan yang terdiri dari delapan variabel independen yaitu:
Earning Per Share, Cash Flow From Operating Per Share, Current
Ratio dan Growth serta satu variabel dependen yaitu Dividend
Payout Ratio
a. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y) Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti. Melalui analisis terhadap variabel terikat (yaitu,
menemukan variabel yang mempengaruhinya), adalah mungkin untuk
menemukan jawaban atau solusi atas masalah (Sekaran, 2009).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah
dividend payout ratio (DPR). DPR merupakan persentase dari
pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. DPR dapat
dirumuskan sebagai berikut (Robert Ang, 1997 dalam Latiefasari,
2011):
DPR =𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏𝒅 𝒑𝒆𝒓 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈𝒔 𝒑𝒆𝒓 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆
b. Variabel Independen atau Variabel Bebas
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat, entah secara positif atau negatif. Varians variabel
dependen ditentukan oleh variabel independen (Sekaran, 2009).
Terdapat empat variabel independen dalam penelitian ini, yaitu:
a. Earning Per Share (X1)
Earnings per shares menunjukkan besarnya earnings yang diperoleh
dari setiap lembar saham. EPS dirumuskan sebagai berikut
(Darminto, 2007):
EPS=𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈𝒔 𝒂𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒙
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓
b. Cash Flow From Operating Per Share (X2)
Cash flow from operating per share menunjukkan besarnya jumlah
arus kas dari aktivitas operasi yang diperoleh dari setiap
6 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
lembar saham. CFOPS dirumuskan sebagai berikut (Susanto &
Ekawati, 2006):
CFOPS = 𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑭𝒍𝒐𝒘 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒏𝒈
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓
c. Current Ratio (X3)
Current ratio merupakan salah satu ukutan dari rasio likuiditas
yang dihitung dengan membagi asset lancar (current assets)
dengan utang lancar (current liability). Semakin besar current
ratio menunjukkan semakin tinggi perusahaan dalam memenuhi
kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya. Current
Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut (Sartono, 2010):
Current Ratio =𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
d. Growth (X4)
Growth menunjukkan pertumbuhan assets dimana assets digunakan
untuk aktivitas operasional perusahaan yang berarti juga
menunjukkan pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dapat
dirumuskan sebagai berikut (Latiefasari, 2011):
Growth = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕−𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕−𝟏
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕−𝟏
Metoda Analisis Data
Metoda analisis data dalam penelitian ini adalah regresi
linear berganda yang menggunakan alat bantu SPSS (Statistical
Product and Service Solution) versi 17.0. dalam analisis data
terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji
normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan
autokorelasi) dan uji hipotesis (uji t, uji F dan koefisien
determinasi).
PEMBAHASAN
Hasil Deskriptif Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada Tabel
Lampiran 1 menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 80 sampel data. Berbeda dari jumlah awal
data yaitu sebanyak 88 data. Hal ini disebabkan karena data awal
yang berjumlah 88 tersebut setelah di uji normalitas tidak
normal sehingga peneliti membuang data outlier dan
mentransformasi persamaan regresi menjadi semilog yaitu
mentransformasi variabel DPR ke bentuk Logaritma natural.
Variabel LnDPR, rata-rata dari nilai variabel DPR adalah -0.9475
dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi) sebesar 0.68574.
Nilai terendah variabel DPR sebesar -2.77 dan nilai tertingginya
sebesar 0.45. Variabel EPS, rata-rata dari nilai variabel EPS
adalah 1.322675 dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi)
sebesar 2.2795734. Nilai terendah variabel EPS sebesar 0.0100
dan nilai tertingginya sebesar 1.322675. Variabel CFOPS, rata-
rata dari nilai variabel CFOPS adalah 1.081604 dengan tingkat
penyimpangan (standar deviasi) sebesar 2.2126209. Nilai terendah
7 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
variabel CFOPS sebesar -2.8210 dan nilai tertingginya sebesar
11.0830. Variabel Current Ratio, rata-rata dari nilai variabel
current ratio adalah 3.119675 dengan tingkat penyimpangan
(standar deviasi) sebesar 2.0798512. Nilai terendah variabel
current ratio sebesar 0.2085 dan nilai tertingginya sebesar
9.4411. Variabel Growth, rata-rata dari nilai variabel growth
adalah 0.129411 dengan tingkat penyimpangan (standar deviasi)
sebesar 0.0922855. Nilai terendah variabel growth sebesar -
0.1290 dan nilai tertingginya sebesar 0.3603 Pengujian Asumsi Dasar
Hasil Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji statistik non parametric Kolmogorov-Smirnov (K-
S). Bila nilai signifikan > 0.05 data berdistribusi normal
tetapi jika nilai signifkan < 0.05 data tidak berdistribusi
normal. Setelah di uji K-S ternyata data tidak berdistribusi
normal karena nilai signifikan < 0.05 yaitu 0.000 sehingga
peneliti membuang data outlier dan melakukan semilog yaitu
variabel dependen DPR di transformasi ke bentuk logaritma
natural sehingga setelah di uji ulang maka data berdistribusi
secara normal dengan nilai signifikan sebesar 0.731 seperti
terlihat pada tabel Lampiran 2.
Hasil Uji Multikolinearitas
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas
jika mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di
bawah 10. Dari tabel Lampiran 3 dapat diketahui bahwa semua
variabel independen memiliki nilai tolerance di atas 0,1 dan VIF
jauh di bawah angka 10. Hal ini menunjukkan dalam model regresi
ini tidak terjadi multikolinearitas
Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dihitung dengan menggunakan nilai Durbin
Watson. Dari tabel Lampiran 4 maka diperoleh nilai hitung Durbin
Watson sebesar 1.493. Angka ini terletak di antara -2 dan +2
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat
autokorelasi
Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara uji
spearman’s rho yaitu mengkorelasi nilai residual (
unstandardized residual ) dengan masing-masing variabel
independen. Jika nilai signifikansi di atas 0,05 maka model
regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Dan setelah
diuji dengan menggunakan uji spearman’s rho terlihat pada tabel
Lampiran 5 diperoleh nilai korelasi antara unstandardized
residual dan variabel independen menghasilkan nilai signifikansi
diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
tersebut tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
Berdasarkan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, uji multikoloniearitas, uji autokorelasi dan uji
heterokedastisitas diperoleh bahwa dalam model regresi yang
digunakan tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik. Maka model
8 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
regresi pada penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
analisis. Karena pada penelitian ini membuang data outlier dan
melakukan semilog yaitu mentransformasi variabel DPR ke bentuk
Ln sehingga persamaan regresi berubah menjadi seperti terlihat
pada tabel Lampiran 6:
LnDPR = -0.879-0.067EPS+0.133CFOPS–0.031CR–0.197Growth+ e
Uji Hipotesis Penelitian
Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2007). Pengujian regresi ini digunakan pengujian dua arah (two tailed test), untuk
mendapatkan nilai Ttabel menggunakan α = 5% : 2 = 2.5% dengan
derajat keterbatasan (df) n-k-l atau 80-4-1= 75 ( n adalah
jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen ) maka
hasil yang diperoleh untuk t tabel 1.995. Hasil perhitungan ini
dapat dilihat pada Lampiran 7.
Dari tabel Lampiran 7 dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa variabel EPS
mempunyai nilai thitung -1.679 dengan tingkat signifikan
sebesar 0.097 hal ini menunjukkan bahwa EPS tidak
berpengaruh negatif terhadap DPR dikarenakan nilai thitung <
ttabel (-1.679 < 1.992), maka pada uji hipotesis pertama
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang
artinya menunjukkan earning per share (EPS) tidak
berpengaruh negatif secara parsial terhadap DPR.
2. Pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa variabel CFOPS mempunyai nilai thitung 3.192 dengan tingkat signifikan
sebesar 0.002 hal ini menunjukkan bahwa CFOPS berpengaruh
positif terhadap DPR dikarenakan nilai thitung > ttabel (3.192
> 1.992), maka pada uji hipotesis kedua dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya menunjukkan
cash flow from operating per share (CFOPS) berpengaruh
positif secara parsial terhadap DPR.
3. Pengujian hipotesis ketiga diketahui bahwa variabel
Current Ratio mempunyai nilai thitung -0.874 dengan tingkat
signifikan sebesar 0.385 hal ini menunjukkan bahwa Current
Ratio tidak berpengaruh negatif terhadap DPR dikarenakan
nilai thitung < ttabel (-0.874 < 1.992), maka pada uji
hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak yang artiya menunjukkan Current Ratio tidak
berpengaruh negatif secara parsial terhadap DPR.
4. Pengujian hipotesis keempat diketahui bahwa variabel
Growth mempunyai nilai thitung -0.241 dengan tingkat
signifikan sebesar 0.810 hal ini menunjukkan bahwa Growth
tidak berpengaruh negatif terhadap DPR dikarenakan nilai
thitung < ttabel (-0.241 < 1.992), maka pada uji hipotesis
keempat dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak
yang artiya menunjukkan Growth tidak berpengaruh negatif
secara parsial terhadap DPR.
Hasil Uji Signifikasi Simultan ( Uji F)
9 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2007). Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% α=5%,
n=80, k=4, df 1 (jumlah variabel-1) atau 5-1=4 dan df 2 (n-k-1)
atau 80-4-1=75 maka diperoleh dapat dilihat pada tabel Lampiran
8 nilai F tabel sebesar 2.49 sedangkan hasil SPSS diperoleh nilai
F hitung sebesar 2.778. Karena F hitung > F tabel yaitu 2.778 > 2.49
maka Ho ditolak. Dengan demikian secara simultan earning per
share, cash flow from operating per share, current ratio dan
growth mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
Hasil Uji Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2007).
Berdasarkan tabel Lampiran 9 tampak bahwa nilai adjusted R
square atau koefisien determinasi (R2) sebesar 0.083. Hal ini
menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu
earning per share, cash flow from operating per share current
ratio dan growth terhadap variabel dependen yaitu DPR yang dapat
diterangkan oleh model persamaan ini hanya 8.3% sedangkan
sisanya 91.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Penelitian ini meneliti apakah earning per share, cash flow
from operating per share, current ratio dan growth berpengaruh
terhadap dividend payout ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan bahwa:
1. Hasil uji t menunjukkan earning per share tidak
berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2008-2011.
2. Hasil uji t menunjukkan cash flow from operating per
share berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2008-2011.
3. Hasil uji t menunjukkan current ratio tidak berpengaruh
terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2011.
4. Hasil uji t menunjukkan growth tidak berpengaruh
terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2011.
5. Earning per share, cash flow from operating per share
current ratio dan growth berpengaruh secara simultan
10 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2008-2011.
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Adapun
keterbatasan tersebut antara lain:
1. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena
hanya mencakup periode 2008-2011.
2. Hasil analisis menunjukkan jika variabel independen yang
digunakan hanya mampu menjelaskan variabel dependen
sebesar 0.083% dan sisanya 91.7% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dirumuskan dalam penelitian
ini.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan
saran bagi perusahaan, investor dan peneliti selanjutnya.
1. Bagi Perusahaan Jika perusahaan ingin para investor menanamkam modalnya
maka perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan dan
menyampaikan informasi yang cukup mengenai perkembangan
perusahaan. Informasi-informasi ini sangat dibutuhkan oleh
para investor dalam pengambilan keputusan untuk
menginvestasikan modalnya
2. Bagi Investor Sebelum menginvestasikan modal ke perusahaan, investor
sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kinerja perusahaan
tersebut dengan melihat profil perusahaan melalui Bursa
Efek Indonesia.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan variabel
independen seperti suku bunga, tingkat inflasi, set
kesempatan investasi dan variabel independen lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Z. (2010). Intermediate Accounting Edisi 8.
Yogyakarta: BPFE.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi 11. Jakarta: Salemba
Empat.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba
Empat.
Darminto. (2007). Factors Influencing Dividend Policy.
Jurnal Administrasi dan Bisnis Vol. I No. 2 , 110-122.
Darsono, & Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami
Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
11 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
Deitiana, T. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Pembayaran Dividen Kas. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vol. 11 No. 1 , 57-64.
Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hery. (2009). Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi
dengan Dividen Kas. Akuntabilitas ISSN 1412-0240 Vol. 9
No. 1 , 10-16.
Hery. (2009). Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi
Aksara.
Jumingan. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kadir, A. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividen pada Perusahaan Credit
Agencies Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi Vol. 11 No. 1 , 10-20.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Latiefasari, H. D. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividen. Skripsi Program Sarjana
Universitas Diponegoro .
Libby, R., Libby, P. A., & Short, D. G. (2008). Financial
Accounting. (J. A. Seputro, Trans.) Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Maharani, S. N. (2012). Kandungan Informasi Laba Bersih
dan Arus Kas Terhadap Reaksi Perubahan Return Saham.
Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol 16 , 86-98.
Manurung, I. A. (2009). Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas
Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan
Manufaktur yang Go Public. Skripsi Program Sarjana
Universitas Sumatera Utara .
Marlina, L., & Danica, C. (2009). Analisis Pengaruh Cash
Position, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets
terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis
Volume 2 No. 1 , 1-6.
Martalena, & Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Puspita, F. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio. Tesis
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro .
12 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E., Wahyuni, E.
T., Soepriyanto, G., Yusuf, A. A., et al. (2010).
Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Riyanto, B. (2010). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian
- Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Sartono, R. A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan
Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sekaran, U. (2009). Research Methods For Busines:
Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Stice, E. K., Stice, J. D., & Skousen, K. F. (2009).
Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat.
Suharli, M. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment
Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan
Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode
2002-2003). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 9 No. 1
, 9-17.
Sulistiyowati, I., Anggraini, R., & Utaminingtyas, T. H.
(2010). Pengaruh Profitability, Leverage dan Growth
terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate
Governance sebagai Variabel Intervening. Simposium
Nasional Akuntansi XIII Purwokerto , 1-23.
Susanto, S., & Ekawati, E. (2006). Relevansi Nilai
Informasi Laba dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham
Dalam Kaitannya dengan Siklus Hidup Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang .
Tunggal, A. W. (2010). Pokok Pokok Analaisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Harvarindo.
Weygandt, J. J., Kieso, D. E., & Kimmel, P. D. (2008).
Accounting Principles : Pengantar Akuntansi Buku 2 .
Jakarta: Salemba Empat.
Widiyanti, D. S., & Indarto. (2011). Analisis Faktor-
Faktor yang Menpengaruhi Kebijakan Dividen (Studi Kasus
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode 2008-2010). 50-63.
www.idx.co.id
13 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
LAMPIRAN
HASIL OUTPUT SPSS
LAMPIRAN 1
HASIL UJI DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
EPS 80 .0100 12.1200 1.322675 2.2795734
CFOPS 80 -2.8210 11.0830 1.081604 2.2126209
CURRENT RATIO 80 .2085 9.4411 3.119675 2.0798512
GROWTH 80 -.1290 .3603 .129411 .0922855
LnDPR 80 -2.77 .45 -.9475 .68574
Valid N
(listwise)
80
LAMPIRAN 2
HASIL UJI NORMALITAS
LAMPIRAN 3
HASIL UJI MULTIKOLONIEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) -.879 .185 -4.742 .000
EPS -.067 .040 -.223 -1.679 .097 .658 1.519
CFOPS .133 .042 .428 3.192 .002 .645 1.551
CURRENT
RATIO
-.031 .036 -.095 -.874 .385 .976 1.024
GROWTH -.197 .818 -.027 -.241 .810 .959 1.043
a. Dependent Variable: LnDPR
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 88
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
31.76685353
Most Extreme Differences Absolute .430
Positive .430
Negative -.367
Kolmogorov-Smirnov Z 4.033
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
14 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
LAMPIRAN 4
HASIL UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .359a .129 .083 .65681 1.493
a. Predictors: (Constant), GROWTH, EPS, CURRENT RATIO, CFOPS
b. Dependent Variable: LnDPR
LAMPIRAN 5
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Correlations
Unstandard
ized
Residual EPS CFOPS
CURRENT
RATIO GROWTH
Spearman's
rho
Unstandardized
Residual
Correlation
Coefficient
1.000 -.076 -.019 -.025 .067
Sig. (2-tailed) . .505 .870 .826 .554
N 80 80 80 80 80
EPS Correlation
Coefficient
-.076 1.000 .762** -.102 .250
*
Sig. (2-tailed) .505 . .000 .368 .025
N 80 80 80 80 80
CFOPS Correlation
Coefficient
-.019 .762** 1.000 -.096 .059
Sig. (2-tailed) .870 .000 . .399 .606
N 80 80 80 80 80
CURRENT RATIO Correlation
Coefficient
-.025 -.102 -.096 1.000 -.173
Sig. (2-tailed) .826 .368 .399 . .125
N 80 80 80 80 80
GROWTH Correlation
Coefficient
.067 .250* .059 -.173 1.000
Sig. (2-tailed) .554 .025 .606 .125 .
N 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
15 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
LAMPIRAN 6
ANALISIS REGRESI BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coefficient
s
t
Sig
.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tole
rance VIF
1 (Constant) -.879 .185
-
4.742
.00
0
EPS -.067 .040 -.223 -
1.679
.09
7
.658 1.51
9
CFOPS .133 .042 .428 3.1
92
.00
2
.645 1.55
1
CURRENT
RATIO
-.031 .036 -.095 -
.874
.38
5
.976 1.02
4
GROWTH -.197 .818 -.027 -
.241
.81
0
.959 1.04
3
a. Dependent Variable: LnDPR
LAMPIRAN 7
HASIL UJI T Variabel T-hitung Sig T-tabel Kesimpulan Pengaruhnya
EPS -1.679 .097 1.992 Ho diterima Tidak Berpengaruh
CFOPS 3.192 .002 1.992 Ho ditolak Berpengaruh
CR -.874 .385 1.992 Ho diterima Tidak
Berpengaruh
Growth -.241 .810 1.992 Ho diterima Tidak
Berpengaruh
LAMPIRAN 8
HASIL UJI F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.793 4 1.198 2.778 .033a
Residual 32.355 75 .431
Total 37.148 79
a. Predictors: (Constant), GROWTH, EPS, CURRENT RATIO, CFOPS
b. Dependent Variable: LnDPR
16 PENGARUH EPS, CFOPS, CR DAN GROWTH TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011
NOVIANA
LAMPIRAN 9
HASIL UJI DETERMINASI R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .359a .129 .083 .65681 1.493
a. Predictors: (Constant), GROWTH, EPS, CURRENT RATIO, CFOPS
b. Dependent Variable: LnDPR