pengaruh employee stock ownership program (esop) terhadap kinerja keuangan...

27
PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL DAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S2 Program Magister Akuntansi Disusun Oleh: UCI RATNANINGSIH 121700552 PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2019

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM

(ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI

PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL DAN

MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S2

Program Magister Akuntansi

Disusun Oleh:

UCI RATNANINGSIH

121700552

PROGRAM PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

1

EFFECT OF EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TO

FINANCIAL PERFORMANCE AND COMPANY VALUE WITH CAPITAL

STRUCTURE AND EARNINGS MANAGEMENT AS MODERATING

VARIABLES

Uci Ratnaningsih

STIE YKPN Yogyakarta

[email protected]

Abstract

Company performance is the result of management activities of a company and as

an important aspect that can be seen by investors. The company's performance is

expected to increase due to the existence of an Employee Stock Ownership

Program (ESOP) which is one way to reduce agency problems and can increase

the sense of belonging of employees so that they are motivated to improve their

performance. This study aims to determine the effect of ESOP on financial

performance and company value. In addition, this study also aims to determine at

the capital structure and earnings management as variables that moderates the

effect of ESOP on financial performance and company value. The theory

underlying this study is agency theory. This study was conducted at a

manufacturing company listed on IDX in the period 2013-2017 using the

purposive sampling method as a technique sampling and obtained a sample of 21

companies with a total of 46 data.

Hypothesis testing is done by using the Structural Equation Model

(SEM) of WarpPLS. The results showed that ESOP was influential positive for

financial performance and company value. Capital structure has negative

influence on the ESOP relationship and financial performance, but influential

positive for the ESOP relationship and company value, while earnings

management has negative influence on the relationship between ESOP and

financial performance, but not affect the ESOP relationship and company value.

Key words: agency theory, ESOP, financial performance, company value, capital

structure, earnings management.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 3: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

2

I. PENDAHULUAN

Konsep yang memaparkan mengenai hubungan kerja antara agen dan prinsipal,

yang mana hubungan tersebut diatur oleh sebuah kontrak untuk melakukan

aktivitas perusahaan disebut sebagai teori keagenan (Jensen & Meckling 1976).

Terkait hubungan kontraktual tersebut, prinsipal dan agen seringkali menghadapi

permasalahan seperti konflik kepentingan. Konflik kepentingan yang terjadi

antara agen (pihak manajer atau karyawan) dan prinsipal ataupun pemegang

saham akan berdampak pada kinerja perusahaan. Perusahaan dapat memberikan

kompensasi yang sesuai kepada karyawan dalam rangka untuk penyelarasan

kepentingan. Kalra dan Bagga (2017), dalam penelitiannya menyatakan bahwa

dasar-dasar teoritis yang mengarah pada munculnya rencana kompensasi berbasis

ekuitas, terutama berasal dari solusi untuk mengatasi masalah keagenan.

Perusahaan dapat melakukan rencana kompensasi dengan menerapkan program

kepemilikan saham untuk karyawan. Tujuannya agar mereka termotivasi untuk

meningkatkan kinerjanya dan diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan.

Program kepemilikan saham yang diberikan untuk karyawan atau yang

dikenal dengan employee stock ownership program (ESOP) menurut OJK (2013)

merupakan program mengenai penawaran kepada karyawan untuk memiliki

saham atau suatu opsi yang memberikan hak bagi karyawan untuk dapat

memperoleh saham di perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Bapepam (2002) menyatakan bahwa ESOP ialah suatu program manajemen SDM

berupa program kepemilikan saham oleh karyawan dalam perusahaan dimana

karyawan tersebut bekerja.

Program ESOP diatur dalam PSAK Nomor 53 yang dikeluarkan sejak 4

September 1998 dan terakhir di revisi pada 1 Januari 2017 (IAI, 2016). Salah satu

perusahaan germen yaitu PT Sritex (Sri Rejeki Isman Tbk) yang berdiri sejak

tahun 1966 merupakan salah satu contoh perusahaan yang mendapatkan apresiasi

dari Presiden pada tahun 2015 lalu karena inisiatifnya memberikan saham kepada

10.000 karyawan perusahaannya, dan karena itu Presiden menekankan program

ini kepada perusahaan go publik (Putra, 2018). Direktur Pengembangan BEI

Hasan Fawzi juga menyambut baik program ESOP. Pada 22 November 2018, ia

menyatakan bahwa dengan adanya program kolektif ini, secara tidak langsung

dapat meningkatkan jumlah pemegang rekening efek dan melalui single investor

identification, BEI telah mencatat jumlah investor yaitu sebesar 1,7 juta

(Yoliawan, 2018). Hal ini dapat menjadi gerbang dan kesempatan yang baik untuk

menambah keaktifan maupun jumlah investor, dan secara tidak langsung dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.

Umumnya dalam menilai kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari

kinerja keuangan, yang mana hal itu merupakan gambaran dari kondisi keuangan

di suatu perusahaan dan menggambarkan tercapainya tujuan perusahaan.

Peningkatan kinerja keuangan perusahaan sangat bergantung pada kinerja

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

3

karyawan dalam melaksanakan tugasnya, karena keberhasilan manajemen untuk

mengelola keuangan perusahaan dapat dijadikan cerminan ukuran kinerja

keuangan perusahaan (Maranthika, 2017). Penerapan opsi saham karyawan

memberikan pengaruh insentif yang besar dalam menguntungkan perusahaan

sehingga mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Aboody, Johnson, &

Kasznik, 2010).

Kinerja perusahaan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kesuksesan

manajemen di suatu perusahaan tidak hanya dilihat pada kinerja operasional saja,

tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kinerja pasar dengan memperhatikan

tingkat pengembalian saham dan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan

persepsi dari para investor terhadap tingkat keberhasilan suatu perusahaan yang

biasanya dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan yang meningkat

menggambarkan tercapainya tujuan utama perusahaan yang akan berdampak pada

kemakmuran para pemegang saham. Semakin banyak investor yang menanamkan

modalnya ke perusahaan, maka akan semakin meningkatkan nilai perusahaan

(Tjandrakirana & Monika, 2014). Insentif dalam bentuk ESOP yang diberikan

kepada karyawan perusahaan merupakan tindakan yang tepat karena dapat

meningkatkan nilai perusahaan dan sebagai alat yang powerful untuk meraih

efisiensi dan pertumbuhan perusahaan (Sunarsih & Dewi, 2018).

Kondisi dunia bisnis yang saat ini semakin banyak persaingan,

mengharuskan suatu perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan

lainnya. Persaingan yang ketat, menuntut manajer untuk lebih kreatif dalam

mengejar kesempatan untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Hal ini

membuat perusahaan membutuhkan tambahan dana baik dari pendanaan internal

maupun pendanaan eksternal untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

Keputusan mengenai struktur modal dapat mempengaruhi kinerja perusahaan

karena struktur modal merupakan hal yang sangat kritis. Struktur modal

merupakan proporsi dari keuangan perusahaan yang berasal dari modal sendiri

dan utang jangka panjang (Fahmi, 2012). Struktur modal yang didapatkan dengan

utang yang lebih tinggi akan mengurangi keuntungan yang didapatkan karena

harus diimbangi dengan kenaikan biaya modal, karena itu hal tersebut akan

membuat kinerja perusahaan menjadi rendah atau menurun (Dewi & Gayatri,

2018). Bagi pemilik yang merupakan penanggung risiko terakhir, tambahan

pendanaan dari utang akan berakibat pada risiko yang lebih besar (Asyik, 2009).

Penerapan ESOP pada dasarnya bertujuan agar manajer termotivasi dalam

meningkatkan kinerja perusahaan serta untuk menyelaraskan konflik kepentingan

yang biasa terjadi, namun Long et al., (2012) mengemukakan bahwa dampak

penerapan ESOP tidak hanya menunjukkan hubungan yang positif, tetapi juga

bisa menunjukkan hubungan yang negatif pada perusahaan. Ketidakselarasan

yang terjadi antara manajer dengan pemegang saham, mendorong manajer untuk

bertindak secara oportunistik dalam mengelola laba yang berakibat pada distorsi

laba. Menurut Sulistyanto (2008), dalam konsep teori akuntansi positif, bonus

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

4

plan hypothesis menyatakan bahwa rencana dalam pemberian bonus atau

kompensasi manajerial tidak hanya membuat manajer termotivasi untuk

meningkatkan kinerjanya, tetapi juga membuat manajer termotivasi untuk

melakukan kecurangan manajerial. Manajer mungkin melakukan pengelolaan laba

sesuai dengan kepentingannya sendiri. Misalnya pada saat sebelum tanggal hibah,

manajer menurunkan harga pasar saham untuk sementara waktu karena untuk

mengurangi harga pengambilan opsi saham mereka, tetapi pada saat pengambilan,

mereka cenderung akan berusaha meningkatkan harga pasar dalam rangka untuk

memaksimalkan keuntungan yang akan mereka peroleh dari kepemilikan saham

yang dimiliki.

Penelitian ini akan menguji pengaruh ESOP yang diharapkan akan

berdampak pada meningkatnya kinerja perusahaan, baik kinerja keuangan yang

merupakan kinerja operasional maupun nilai perusahaan yang merupakan kinerja

pasar. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur. Perusahaan

yang menerapkan ESOP diharapkan akan memiliki karyawan yang kinerjanya

lebih baik sehingga lebih efektif dan mampu meningkatkan kinerja keuangan

dengan perolehan keuntungan yang lebih tinggi. Penelitian ini juga mencoba

melihat dampak dari struktur modal dan manajemen laba pada penerapan ESOP

terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan konsep yang memaparkan hubungan kerja antara

agent (pengelola) dan principal (pemilik perusahaan), yang mana hubungan

tersebut diatur oleh sebuah kontrak untuk melakukan aktifitas perusahaan (Jensen

& Meckling 1976). Masalah keagenan biasanya diilustrasikan sebagai konflik

yang sering terjadi antara pemilik dan manajer perusahaan ataupun antara atasan

dan bawahan di suatu perusahaan. Menurut Asyik (2005), masalah ini sebenarnya

timbul saat prinsipal sulit untuk memastikan apakah agen bertindak untuk

mengoptimalkan kesejahteraan prinsipal.

Menurut Jensen & Meckling (1976), masalah keagenan dan risk sharing

dapat dikurangi dengan monitoring expenditure dan bonding expenditure.

Monitoring expenditure adalah pengeluaran prinsipal untuk mengubah peluang

manajer (agen) untuk menikmati manfaat non uang (non pecuniary benefit) seperti

biaya untuk mengukur dan mengawasi perilaku agen, biaya untuk menyusun

sistem kompensasi, dan lain-lain. Bonding expenditure merupakan pengeluaran

manajer (agen) untuk menjamin dan meyakinkan prinsipal untuk tidak akan

melakukan aktivitas yang dapat merugikan perusahaan, misalnya kesediaan

manajer untuk meminta auditor mengaudit laporan keuangan perusahaannya, atau

manajer bersedia untuk terikat kontrak dengan prinsipal, termasuk pembatasan

terhadap wewenang oleh manajer dalam pengambilan keputusan dan sebagainya).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

5

Employee Stock Ownership Program (ESOP)

ESOP merupakan program manajemen sumber daya manusia berupa kepemilikan

saham kepada karyawan untuk dapat memiliki saham di perusahaannya

(Bapepam, 2002). Program ini dapat menimbulkan rasa memiliki (sense of

belonging), sehingga karyawan yang memperoleh saham karena adanya

penerapan ESOP akan termotivasi untuk memajukan perusahaan tempatnya

bekerja (Nevianty, 2015).

Menurut Brenner, Sundaram, & Yermack (2000), ESOP sebagai insentif

untuk menghargai kinerja jangka panjang perusahaan dan merupakan langkah

yang efektif untuk mengurangi masalah keagenan dan mengurangi agency cost

melalui keselarasan kepentingan para eksekutif dan pemegang saham. ESOP yang

menjadi sarana untuk memberikan penghargaan kepada karyawan menjadikan

hubungan hukum antara perusahaan dan karyawan tidak terbatas pada hubungan

pemburuhan saja, melainkan karyawan juga sekaligus menjadi pemilik perusahaan

(Maranthika, 2017).

Ada beberapa tujuan yang mendasari perusahaan menerapkan ESOP.

Pertama, untuk memberikan penghargaan (reward) kepada karyawan atau pihak-

pihak tertentu sebagai kontribusi karena telah meningkatnya kinerja perusahaan.

Kedua, untuk keselarasan kepentingan dari misi masing-masing pihak, sehingga

mengurangi benturan kepentingan antara investor atau pemilik dengan pihak

manajemen. Ketiga, untuk menumbuhkan komitmen serta motivasi karyawan

dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Keempat, penerapan

ESOP diharapkan mampu menarik dan mempertahankan, serta memotivasi

(attact, retain, and motivate) karyawan kunci perusahaan untuk peningkatan

shareholders’ value. Kelima, ESOP yang merupakan sarana program SDM

mendukung kesuksesan dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang,

karena pada dasarnya, program ini merupakan bentuk kompensani yang

didasarkan pada prinsip intensif, yaitu prinsip yang ditujukan untuk memberikan

penghargaan, yang mana pemberian penghargaa tersebut besarnya didasarkan

pada ukuran kinerja perusahaan ataupun shareholders’ value (Nevianty, 2015).

Jenis-jenis dari kebijakan ESOP adalah sebagai berikut (Bapepam, 2002):

1. Pemberian saham secara langsung (Stock Grants)

ESOP biasanya dilakukan untuk ‗mengikat‘ karyawan dengan alasan

pemberian apresiasi/bonus. Program ini seringkali hanya diberikan untuk

karyawan yang loyal dan berprestasi. Hibah ini dapat dilakukan secara

langsung maupun dengan syarat-syarat tertentu.

2. Program Pembelian Saham oleh Karyawan (Direct Employee Stock Purchase

Plans)

Program ini memberikan hak kepada karyawan untuk membeli saham

perusahaan jika dirasa menguntungkan dan dapat membayarnya melalui

pemotongan gaji. Biasanya rogram ini tidak banyak mendapatkan partisipasi

karena diharuskan untuk membayar dimuka atau ―up front‖ atas saham yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

6

dibeli. Berbeda dengan program stock grants, program ini dapat meningkatkan

modal perusahaan.

3. Program Opsi Saham (Stock Option Plans)

Program ini merupakan program yang paling umum digunakan pada

perusahaan di Indonesia. Program ini memberikan hak atau opsi kepada

karyawan untuk membeli saham perusahaan sepanjang periode waktu tertentu,

dan membayar dengan harga yang ditetapkan pada saat tanggal pemberian.

Program stock option plans memberikan kebebasan kepada perusahaan untuk

memutuskan kepada siapa mereka akan memberikan opsi dan berapa

banyaknya opsi yang akan mereka berikan kepada masing-masing individu.

Perusahaan biasanya membatasi pemberian opsi saham hanya kepada

manajemen.

4. Program Pensiun (Employee Stock Ownership Plans_ESOPs)

Program ini merupakan program yang paling umum digunakan pada

perusahaan di Amerikan Serikat. ESOPs merupakan suatu jenis program

pensiun yang dirancang untuk menerima kontribusi perusahaan pada suatu

pengelola dana (fund) yang akan melakukan investasi pada saham perusahaan

untuk kepentingan karyawan. Perusahaan membantu memberikan kontribusi

kepada suatu akun trust (pihak yang memegang saham yang akan dibeli oleh

karyawan) setiap tahun atas nama masing-masing karyawan yang

berpartisipasi karena adanya program ini. Para karyawan menerima saldo akun

mereka setelah pensiun atau pemberhentian oleh perusahaan.

5. Phantom Stock & Stock Appreciation Rights (SARs)

Stock Appreciation Rights (SARs) dan Phantom Stock adalah penangguhan

kompensasi yang khusus dan alat kompensasi insentif yang dirancang untuk

memberikan karyawan keuntungan ekonomis atas kepemilikan saham tanpa

disertai terjadinya transfer saham sesungguhnya. Program SARs merupakan

sebuah hibah kepada seorang karyawan untuk menerima penghargaan berupa

kas sebesar kenaikan dalam nilai dari sejumlah tertentu bagian saham

perusahaan.

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan cara untuk menilai kondisi keuangan

suatu perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio

keuangan, seperti rasio likuiditas, rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas yang

dapat dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu (Widyaputra, 2006).

Melalui laporan keuangan, investor dapat menilai kinerja keuangan suatu

perusahaan untuk membuat keputusan investasi (Nugroho & Daljono, 2013).

Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan

yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan

operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dan bagi investor

informasi kinerja perusahaan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

7

mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut (Hartono & Wibowo,

2014).

Analisis rasio keuangan merupakan konsep penilaian yang diterapkan

untuk menggambarkan kinerja keuangan yang terdiri dari empat jenis rasio yang

menunjukkan gambaran setiap perubahan yang terjadi pada bagian laporan

keuangan yang timbul dari aktivitas perusahaan. Beberapa rasio tersebut terdiri

dari 1) rasio likuiditas, merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

kemampuan jangka pendek perusahaan dalam mengembalikan kewajiban yang

jatuh tempo; 2) rasio aktivitas, merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

kemapuan perusahaan menggunakan setiap aset yang dimilikinya secara efektif;

3) rasio utang, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam pengembalian utang jangka panjang; 4) rasio profitabiltas,

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

terhadap pengembalian keuntungan (Maranthika, 2017).

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan suatu kondisi yang telah dicapai oleh perusahaan

sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut

setelah melalui proses kegiatan sejak perusahaan itu didirikan hingga saat ini.

Nilai perusahaan adalah nilai aktual per lembar saham yang akan diterima oleh

pemilik perusahaan apabila seluruh aset perusahaan dijual sesuai harga pasar

(Putra, 2018). Menurut Brigham & Houston (2006), nilai perusahaan sangat

penting karena tingginya nilai perusahaan akan diikuti oleh tingginya

kemakmuran pemegang saham.

Menurut Keown & Scott (2014) beberapa variabel kuantitatif yang dapat

digunakan untuk mempekirakan nilai suatu perusahaan, antar lain:

a. Nilai buku

Nilai buku merupakan jumlah aktiva dari neraca dikurangi kewajiban yang

ada atau modal pemilik.

b. Nilai pasar perusahaan

Nilai pasar saham merupakan suatu pendekatan untuk memperkirakan nilai

bersih dari suatu bisnis. Pendekatan nilai dapat dibangun berdasarkan nilai

pasar apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas dan secara luas

diperdagangkan.

c. Nilai appraisal

Perusahaan yang berdasarkan appraiser independent akan mengizinkan

pengurangan terhadap goodwill apabila harga aktiva perusahaan meningkat.

Goodwill dihasilkan sewaktu nilai pembelian perusahaan melebihi nilai buku

aktivanya.

d. Nilai arus kas yang diharapkan

Nilai ini dipakai dalam penilaian merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus

kas yang telah ditentukan akan menjadi maksimum dan harus dibayar oleh

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

8

perusahaan yang ditargetkan (target firm), pembayaran awal kemudian dapat

dikurangi untuk menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Nilai sekarang

(present value) adalah arus kas bebas dimasa yang akan datang.

Menurut Brigham & Houston (2011), nilai perusahaan dapat diukur dengan

menggunakan beberapa rasio seperti earning per share (EPS), price earning ratio

(PER), dividend yield, dan price to book value (PBV). Earning per share

merupakan rasio yang menunjukkan keuntungan (return) yang diperoleh investor

per lembar saham. Price earning ratio merupakan rasio harga saham dengan

pendapatan per lembar saham perusahaan. Dividend yield merupakan

perbandingan dividen dengan harga saham. Price to book value merupakan rasio

yang membandingkan antara nilai saham menurut pasar dengan harga saham

berdasarkan harga buku (book value).

Struktur Modal

Menurut Fahmi (2012), struktur modal merupakan proporsi finansial suatu

perusahaan yang terdiri atas modal yang dimiliki perusahaan yang bersumber dari

utang jangka panjang dan modal sendiri. Struktur modal ialah komposisi

penyertaan kepemilikan perusahaan seperti saham biasa dan saham preferen, serta

laba yang ditahan dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh perusahaan

untuk mendanai aktiva (Mujariyah, 2016).

Struktur modal sangat penting bagi perusahaan untuk dapat membiayai

kegiatan operasioanl perusahaan. Struktur modal bisa didapatkan dari pihak

internal maupun eksternal perusahaan. Struktur modal dari pihak internal berasal

dari para pemegang saham, sedangkan struktur modal dari pihak eksternal berasal

dari pihak ketiga (kreditur) (Taqwa, 2016). Ada dua pembagian dan kebijakan

struktur modal yang dapat dibedakan secara garis besar menurut Fahmi (2011),

yaitu 1) simple capital structure, merupakan perusahaan yang hanya

menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya, 2) complex capital

structure, yaitu merupakan perusahaan yang menggunakan modal sendiri dan juga

modal dari pinjaman dalam struktur modalnya. Pembiayaan struktur modal yang

diperoleh dengan menggunakan utang disebut dengan leverage (Taqwa 2016).

Leverage biasanya dapat diukur dengan beberapa pengukuran seperti debt to total

asset ratio (DAR), debt to total equity ratio (DER), dan time interest earned

(Hanafi and Halim, 2007).

Manajemen Laba

Menurut Scott (1997), manajemen laba merupakan pilihan manajer atas suatu

kebijakan akuntansi yang dilakukan untuk pencapaian tujuan tertentu. Secara

umum, manajemen laba adalah kesalahan ataupun kelalaian yang dilakukan

dengan sengaja dalam membuat laporan mengenai fakta material atau data

akuntansi yang dapat menyesatkan apabila semua informasi itu digunakan untuk

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

9

membuat suatu pertimbangan yang dapat menyebabkan pembaca akan merubah

pendapat atau keputusannya (Nathania 2017).

Ada beberapa pola dalam manajemen laba menurut Scott (1997), antara

lain sebagai berikut:

1. Taking a bath

Pola ini terjadi pada saat adanya reorganisasi pergantian CEO baru. Biasanya

pada pola ini, manajer mencoba mengalihkan expected future cost ke masa

kini untuk mendapatkan peluang yang lebih besar dalam meraih laba di masa

yang akan datang. Kesalahan seperti kerugian piutang kemudian akan

dilimpahkan kepada manajer lama pada saat terjadinya pergantian manajer.

2. Income minimization

Pola ini terjadi pada saat perusahaan mendapatkan laba yang tinggi, kemudian

perusahaan akan meminimumkan laba. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar

tidak mendapatkan perhatian secara politik. Selain itu, mengurangi laba di

tahun tersebut juga dapat mengurangi kewajiban perusahaan dalam mebayar

pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah.

3. Income maximization

Pola ini terjadi ketika perusahaan mengalami penurunan laba. Perusahaan

dalam hal ini biasanya akan memaksimumkan laba dengan cara menaikkan

laba dari tahun sebelumnya atau dengan memindahkan beban ke masa yang

akan datang. Tujuan dilakukannya hal tersebut adalah untuk mendapatkan

bonus. Selain itu, menaikkan laba perusahaan dilakukan jika perusahaan

melanggar perjanjian piutang dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan

dari kreditur.

4. Income smooting

Pola ini terjadi biasanya untuk mengurangi variabilitas urut-urutan pelaporan

penghasilan relatif, terhadap urut-urutan target yang terlibat karena adanya

manipulasi variabel-variabel transaksi rill. Hal tersebut dilakukan dengan

meratakan laba yang dilaporkan.

Pengaruh ESOP terhadap Kinerja Keuangan

ESOP merupakan program kepemilikan saham untuk para pekerja dengan tujuan

penyelarasan kepentingan yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam teori keagenan, dinyatakan bahwa salah

satu cara untuk mengurangi konflik kepentingan antara prinsipal dan agen adalah

dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh pihak internal. Adanya program

ESOP sebagai insentif bagi karyawan akan menumbuhkan rasa memiliki pada

karyawan terebut, sehingga mereka yang diikutsertakan dalam kepemilikan saham

perusahaan melalui ESOP akan lebih termotivasi dan berkomitmen untuk

meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan profitabilitas sehingga berdampak

positif pada kinerja keuangan perusahaan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

10

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Trisna & Astika (2018) yang

menguji pengaruh ESOP terhadap kinerja perusahaan, memperoleh hasil yang

menunjukkan bahwa ESOP mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hutnaleontina & Suputra (2016); Kalra & Bagga (2017); Maghraoui & Zidai

(2016); dan Dewi & Candradewi (2018) yang menunjukkan hasil bahwa ESOP

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Employee stock ownership program berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

Pengaruh ESOP terhadap Kinerja Keuangan dengan Struktur Modal

sebagai Variabel Moderasi

ESOP memberikan peluang kepada para karyawan untuk dapat memiliki saham

perusahaan dan memperoleh keuntungan dari kepemilikan tersebut. Karyawan

akan berusaha dalam mencapai keuntungan yang optimal bagi perusahaan, untuk

itu mareka membutuhkan pendanaan yang cukup untuk mengelola perusahaan,

baik pendanaan internal maupun tambahan dana dari pihak luar. Struktur modal

perusahaan yang terdiri dari modal sendiri dan hutang harus dimanfaatkan dengan

optimal. Struktur modal yang berasal dari penggunaan hutang mungkin dapat

meningkatkan produktivitas perusahaan, namun disisi lain, perusahaan akan

menanggung risiko atas liabilitas perusahaan. Struktur modal yang berasal dari

utang yang tinggi, mencerminkan bahwa biaya yang ditimbulkan juga tinggi. Hal

ini berkaitan dengan teori keagenan, dimana akan adanya konflik kepentingan

antara perusahaan dengan pemberi utang (kreditor). Menurut Jensen (1986),

perusahaan memiliki kewajiban kepada kreditor untuk membayar pinjaman dan

beban bunga secara periodik karena adanya utang. Dengan begitu, keuntungan

yang di diperoleh akan berkurang karena harus membayar biaya-biaya tersebut

sehingga memungkinkan pelaksanaan ESOP semakin menurun dan menyebabkan

menurunnya kinerja keuangan.

Menurut Asyik (2009), saat kondisi struktur modal berupa liabilitas tinggi,

mengakibatkan sensitivitas kompensasi opsi saham terhadap kinerja akan semakin

rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dewi & Gayatri (2018),

menunjukkan hasil bahwa struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio

(DER) memperlemah pemberian kompensasi opsi saham karyawan terhadap

kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA. Hal ini berarti menunjukkan

bahwa struktur modal dengan rasio hutang yang tinggi menyebabkan tingginya

beban yang harus ditanggung perusahaan, sehingga mencerminkan risiko yang

besar dan memungkinkan pelaksanaan program kompesasi opsi saham semakin

menurun. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

11

H2 : Struktur modal memperlemah pengaruh employee stock ownership program

terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh ESOP terhadap Kinerja Keuangan dengan Manajemen Laba

sebagai Variabel Moderasi

Manajemen laba timbul karena munculnya sikap oportunis manajer terhadap

penerapan program kompensasi bonus dari perusahaan (Nathania, 2017). Pada

dasarnya, pemberian opsi saham melalui ESOP merupakan suatu kompensasi atau

bonus yang diberikan kepada para karyawan dengan harapan akan dapat

meningkatkan motivasi mereka untuk memaksimalkan kinerja operasional

perusahaan, dan dengan begitu akan meningkatkan laba perusahaan. Namun,

adanya kepemilikan saham di perusahaan, memungkinkan untuk mereka

melakukan kecurangan manajerial berupa manajemen laba demi untuk

mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas saham mereka. Peningkatan

keuntungan yang diperoleh perusahaan mungkin bisa terjadi karena adanya

manajemen laba yang dilakukan oleh manajer, karena biasanya manajer

cenderung akan memaksimalkan bonus yang akan mereka terima.

Penelitian yang dilakukan oleh Palestin (2009) yang meneliti tentang

pengaruh kompensasi bonus terhadap manajemen laba menunjukkan bahwa

kompensasi bonus memiliki pengaruh yang positif terhadap manajemen laba.

Astika (2010) menyatakan bahwa semakin besar jumlah ESOP yang akan

dihibahkan semakin besar pula manajemen laba yang dilakukan oleh para

eksekutif perusahaan setelah pengumuman ESOP. Berdasarkan uraian diatas,

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Manajemen laba memperkuat pengaruh employee stock ownership program

terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh ESOP terhadap Nilai Perusahaan

Kemungkinan peningkatan kinerja perusahaan dapat terjadi karena pelaksanaan

ESOP sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang

semakin baik akan meningkatkan kemakmuran pemilik dan menarik minat

investor untuk berinvestasi (Mardiantari & Astika, 2015). Karyawan yang

memiliki saham perusahaan secara otomatis akan menumbuhkan rasa memiliki

sehingga diharapkan karyawan tersebut berusaha untuk meningkatkan harga pasar

saham. Menurut Hutnaleontina & Suputra (2016), tingkat kemampuan seorang

manajer dalam memaksimalkan kemakmuran shareholder tergantung pada

persentase kepemilikan manajer tersebut di dalam perusahaan, sehingga hal

tersebut dapat mengurangi masalah keagenan yang sering muncul, dengan begitu

insentif berupa hibah opsi saham dalam pelaksanaan ESOP diharapkan dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang bagus dapat menarik para

investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

12

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunarsih & Dewi (2018),

menunjukkan bahwa ESOP berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu,

penelitian yang dilakukan oleh Aribawa (2016) juga menunjukkan hasil yang

sama bahwa nilai perusahaan setelah penerapan ESOP memiliki perbedaan yang

signifikan dibandingkan sebelum penerapan ESOP. Berdasarkan uraian diatas,

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4: Employee stock ownership program berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Pengaruh ESOP terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai

Variabel Moderasi

Manfaat ESOP sebagai sarana penyelarasan tujuan keagenan diharapkan

berdampak pada kinerja perusahaan, baik kinerja operasional maupun kinerja

pasar. Kinerja pasar tercermin dalam nilai perusahaan yang biasanya dikaitkan

dengan harga saham. Adanya hibah saham akan mendorong karyawan untuk

meningkatkan nilai perusahaan, namun penggunaan struktur modal dengan utang

yang tinggi dapat mengurangi tingkat pengembalian, sehingga akan mengurangi

dividen yang akan diterima pemegang saham. Hal tersebut dikarenakan

perusahaan harus memperhitungkan biaya bunga yang harus dibayarkan kepada

kreditur.

Penelitian oleh Asyik (2009) yang menguji dampak struktur modal

terhadap pengaruh penerapan ESOP pada kinerja pasar yang diproksikan dengan

cumulative abnormal return (CAR) menunjukkan hasil bahwa adanya pengaruh

negatif struktur modal liabilitas pada sensitivitas kompensasi terhadap kinerja

pasar perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H5: Struktur modal memperlemah pengaruh employee stock ownership program

terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh ESOP terhadap Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba

sebagai Variabel Moderasi

Opsi saham diberikan kepada manajer sebagai bentuk penghargaan kepada

manajer yang dapat memotivasi mereka untuk dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Biasanya kebijakan berupa kompensasi atau bonus memungkinkan

munculnya sikap oportunistik manajer yang akan mengarah pada keuntungan atau

expected return yang disebut dengan nilai intrinsic opsi saham. Manajer yang

merasa memiliki perusahaan karena adanya penerapan ESOP akan meningkatkan

potensi kepemilikannya dengan cara mempengaruhi harga pasar saham

perusahaan tersebut.

Salah satu motivasi manajer melakukan manajemen laba menurut

Subramanyam & Wild (2010) adalah untuk menaikkan harga saham perusahaan

dengan meningkatkan atau menurunkan laba sepanjang suatu kejadian tertentu

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

13

seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana

untuk menjual saham atau melaksanakan opsi. Penelitian oleh Indriani (2014)

menunjukkan hasil bahwa manajemen laba berpengaruh signifikan tehadap nilai

perusahaan. Wikrami & Astika (2016) melakukan penelitian yang menunjukkan

hasil bahwa manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

eksekusi ESOP. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H6: Manajemen laba memperkuat pengaruh employee stock ownership program

terhadap nilai perusahaan.

III. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tari tahun 2013-2017 dengan menggunakan metode purposive

sampling sebagai teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:

1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode

2013-2017; 2) Perusahaan yang menerbitkan annual report pada periode tahun

2013-2017; dan 3) Perusahaaan yang menerapkan program ESOP selama periode

tahun 2013-2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model analisis partial least square (PLS) dengan menggunakan model persamaan

structural equation model (SEM).

Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari satu variabel eksogen (independen), dua variabel

endogen (dependen), dan dua variabel moderasi. Variabel Independen dalam

penelitian ini adalah employee stock ownership program (ESOP). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan dan nilai perusahaan,

sedangkan variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur

modal dan manajemen laba.

Employee Stock Ownership Program

Pengukuran variabel ESOP dalam penelitian ini menggunakan proporsi opsi

saham, yang diperoleh dengan membedakan total opsi saham pada saat

pengumuman ESOP dengan keseluruhan jumlah saham yang dimiliki perusahaan.

Rumus untuk proporsi opsi saham yaitu sebagai berikut (Trisna & Astika 2018):

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan salah satu

variabel profitabilitas, yaitu Return on Asset (ROA). ROA merupakan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan penggunaan aktiva.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

14

Mengukur kinerja keuangan dengan ROA, menunjukkan kesanggupan dari modal

yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menciptakan laba (Trisna &

Astika 2018). Rumus yang digunakan untuk menghitung ROA adalah sebagai

berikut:

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Price to

Book Value (PBV) yaitu dengan menghitung nilai pasar saham dibagi dengan nilai

buku dari ekuitas saat ini. Seperti pada penelitian Mardiantari & Astika (2015)

dan Sunarsih & Dewi (2018), rumus rasio PBV adalah sebagai berikut:

Struktur Modal

Struktur modal menunjukkan seberapa besar modal yang diperoleh dari pihak luar

perusahaan dan dari pemilik. Struktur modal diukur dengan rasio debt to equity

(DER) sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Asyik (2009) dan Dewi &

Gayatri (2018). Rumus DER adalah sebagai berikut:

Manajemen Laba

Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan discretionary

accruals (DA) sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nathania, (2017).

DA sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan menggunakan model

Modified Jones (1991) yang dimodifikasi oleh Deschow (1995). Adapun langkah-

langkah dalam discretionary accrual adalah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai Total accrual (TAC) dengan persamaan:

2. Menghitung nilai koefisien regresi α1, α2, α3 dengan persamaan regresi

ordinary least square (OLS):

(

) (

) (

)

3. Mencari nilai non-discretionary accrual:

(

) [

] (

)

4. Menghitung nilai discretionary accrual

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

15

Keterangan:

TAC = total accrual perusahaan i pada tahun t

TACt = total accrual pada tahun ke t

TAt-1 = total asset pada tahun ke t-1

ΔSALt = perubahan pendapatan atau penjualan bersih pada periode t

PPEt = property, plan, equipment

α1, α2, α3 = koefisien regresi

NDAt = non-discretionary accruals pada tahun ke t

ΔRECt = perubahan piutang bersih pada periode t

α1, α2, α3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada

perhitungan total accruals.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Nilai Goodness of Fit (Inner Model)

Kerangka konseptual yang dibangun berdasarkan teori dan referensi yang ada,

dikatakan fit apabila didukung oleh bukti empiris. Fit model menunjukkan

kesesuaian model dengan data dan menunjukkan kualitas model yang diteliti.

Berdasarkan hasil analisis SEM WarpPLS perhitungan nilai goodness of fit model

struktural yang dibuat tampak seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Hasil Inner Model (Nilai R-square)

Variabel R-square

ESOP -

ROA 0,20

PBV 0,34

DER -

DAC -

Berdasarkan nilai R-square ROA dan PBV masing-masing sebesar 0,20

dan 0,34 menunjukkan bahwa variabel ESOP, struktur modal dan manajemen laba

hanya mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan dan nilai perusahaan

masing-masing sebesar 20% dan 34%, sisanya sebesar 80% untuk variabel kinerja

keuangan dan 66 % untuk variabel nilai perusahaan dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Selain itu, kesesuaian model juga dapat

ditentukan dengan melihat perhitungan Average R-Square (ARS) dan Average

Path Coefisien (APC) serta Average Variance Inflation Factor (AVIF).

Tabel 4.4

Nilai Goodness of Fit Model

Hasil P-Value Kriteria Keterangan

ARS = 0,320 P = 0,001 P ≤ 0,05 Terpenuhi

APC = 0,274 P = 0,002 P ≤ 0,05 Terpenuhi

AVIF = 1,748 AVIF < 5 Terpenuhi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

16

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai ARS adalah sebesar 0,001, ARS yang

digunakan untuk menilai besarnya variabel eksogen, endogen dan moderasi dapat

dikatakan baik jika nilainya ≤0,05. APC yang digunakan untuk menilai hubungan

atau keterkaitan antar variabel memiliki nilai sebesar 0,002, APC dikatakan baik

karena nilainya ≤0,05. AVIF yang digunakan untuk menilai besarnya korelasi

antar variabel endogen atau multikolinearitas menunjukkan nilai sebesar 1,748,

AVIF dikatakan baik karena nilainya <5. Interpretasi indikator fit model dalam

penelitian ini memenuhi kriteria nilai goodness of fit model, sehingga penelitian

ini dapat digunakan untuk menguji hipotesis.

Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel eksogen dan

variabel moderasi terhadap variabel endogen. Variabel eksogen (independen)

dalam penelitian ini adalah ESOP. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah

struktur modal (DER) dan manajemen laba (DAC). Variabel endogen (dependen)

dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan (ROA) dan nilai perusahaan (PBV).

Gambar 4.1 menunjukkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

Gambar 4.1

Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Prediksi Variabel Koef.

Jalur P-value Signifikansi Hasil

H1 + ESO ROA 0,28 0,01 Signifikan Didukung

H2 _ ESO DER

ROA -0,49 0,01 Signifikan Didukung

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

17

Hipotesis Prediksi Variabel Koef.

Jalur P-value Signifikansi Hasil

H3 + ESO DAC

ROA -0,19 0,03 Signifikan Ditolak

H4 + ESO PBV 0,45 0,01 Signifikan Didukung

H5 _ ESO DER

PBV 0,50 0,01 Signifikan Ditolak

H6 + ESO DAC

PBV 0,01 0,46

Tidak

Signifikan Ditolak

Sumber: Pengolahan data

Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Hipotesis Pertama

Hasil pengujian variabel ESOP menunjukkan arah yang positif dan pengaruhnya

signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Hasil tersebut ditunjukkan dengan

nilai P-value yaitu sebesar 0,01, dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat

signifikansi yang ditetapkan (≤0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis

pertama yang menyatakan bahwa ESOP berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan didukung. Hasil pengujian yang menunjukkan arah positif tersebut

dapat dilihat pada nilai koefisien jalur yaitu sebesar 0,28 yang menunjukkan

bahwa semakin besar jumlah ESOP maka kinerja keuangan perusahaan juga akan

meningkat. Hal ini mencerminkan bahwa dengan adanya program opsi saham

yang di tawarkan perusahaan kepada karyawan akan menumbuhkan rasa memiliki

yang tinggi dan sesuai dengan tujuan penerapan ESOP sebagai program

penghargaan karyawan untuk tujuan penyelarasan kepentingan, sehingga

karyawan lebih memperhatikan prospek perusahaan ke depannya, dengan

demikian, semakin banyak jumlah saham yang dimiliki oleh karyawan maka

semakin meningkatkan motivasi dan semangat karyawan untuk meningkatkan

kinerjanya yang dampaknya diikuti dengan meningkatnya kinerja keuangan

perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

Hutnaleontina & Suputra (2016); Maghraoui & Zidai (2016); Kalra & Bagga

(2017); Riaz, Razzaq, & Waqar (2018) dan (Kurniati and Saifi 2018), yang

menunjukkan bahwa ESOP berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Hasil penelitian ini juga didukung dengan teori keagenan yang

menyatakan bahwa untuk mengurangi konflik antara prinsipal dan agen, salah

satunya adalah dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh pihak internal

(insider ownership). Jensen & Meckling (1976), menyatakan bahwa masalah

keagenan dapat dikurangi dengan kesediaan prinsipal untuk mengubah peluang

manajer (agen) untuk menikmati manfaat non uang (non pecuniary benefit) salah

satunya seperti biaya untuk menyusun sistem kompensasi. Oleh karena itu ESOP

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

18

sebagai program kompensasi bagi karyawan mampu menyelaraskan konflik

kepentingan antara prinsipal dan agen sehingga berdampak pada meningkatnya

kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan temuan

penelitian yang dilakukan oleh Sunarsih & Dewi (2018), yang menunjukkan hasil

bahwa ESOP tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Menurutnya,

temuannya tersebut mengindikasikan bahwa karyawan kurang menyadari

pentingnya ESOP yang dapat memberikan keuntungan bagi mereka, hal ini

disebabkan karena masih kurangnya peran perusahaan dalam mensosialisasikan

ESOP. Begitu juga dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Susilawaty &

Dewi (2017), yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja

keuangan yang digambarkan oleh ROA sebelum dan sesudah penerapan ESOP,

menurutnya hal ini dikarenakan kepemilkan saham oleh karyawan hanya sebatas

kepemilikan minoritas.

Hasil Uji Hipotesis Kedua

Hasil pengujian struktur modal (DER) sebagai variabel moderasi adalah signifikan

mempengaruhi hubungan antara ESOP dan kinerja keuangan yang ditunjukkan

dengan nilai p-value yaitu 0,01 (≤0,05) dan menunjukkan arah yang negatif

dengan nilai koefisien jalur sebesar -0,49. Hal ini berarti bahwa hipotesis kedua

yang menyatakan struktur modal memperlemah hubungan antara ESOP dan

kinerja keuangan didukung.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan struktur

liabilitas yang tinggi akan mengurangi pengaruh ESOP terhadap kinerja

keuangan. Penggunaan pendanaan dengan hutang yang tinggi mencerminkan

risiko yang tinggi pula sehingga perusahaan akan sangat berhati-hati dalam

pengambilan keputusan termasuk keputusan mengenai pelaksanaan ESOP.

Struktur modal dengan penggunaan hutang yang tinggi memungkinkan

perusahaan untuk mengurangi jumlah proporsi opsi saham yang akan diberikan

kepada karyawan. Hal itu disebabkan karena perusahaan yang memiliki hutang

yang tinggi harus membayar pokok pinjaman dan beban bunga yang tinggi pula

kepada para kreditor. Jumlah kepemilikan saham karyawan yang menurun juga

dapat menyebabkan turunnya jumlah dividen yang akan mereka terima. Oleh

karena itu, semakin tinggi utang maka akan mempengaruhi keputusan penerbitan

esop yang cenderung memperlemah sehingga hal tersebut akan berdampak pada

menurunnya kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Ajanthan & Arulvel (2013) yang menyatakan

bahwa struktur modal dengan utang yang lebih besar memiliki hubungan yang

negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Begitu juga dengan temuan dalam

penelitian Dewi & Gayatri (2018), hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh

struktur modal memiliki arah yang negatif dalam memoderasi hubungan antara

ESOP dan kinerja keuangan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

19

Hasil Uji Hipotesis Ketiga

Hasil pengujian variabel manajemen laba (DAC) sebagai variabel moderasi yang

mempengaruhi hubungan antara ESOP dan kinerja keuangan adalah signifikan

dengan nilai P-value sebesar 0,03 (≤0,05), tetapi menunjukkan arah yang negatif

yang ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur sebesar -0,19. Hal ini menunjukkan

bahwa manajemen laba memiliki pengaruh yang negatif terhadap hubungan ESOP

dan kinerja keuangan. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa hipotesis

ketiga yang menyatakan bahwa manajemen laba memperkuat hubungan antara

ESOP dan kinerja keuangan ditolak.

Manajemen laba berpengaruh terhadap hubungan ESOP dan kinerja

keuangan tetapi bersifat melemah (negatif) sesuai dengan tujuan di adakannya

ESOP yaitu untuk menyelaraskan kepentingan antara agen dan prinsipal. Pihak

manajemen sering di anggap selalu mementingkan kepentingan pribadinya

daripada kepentingan prinsipal. Dengan adanya ESOP akan meimbulkan rasa

kepemilikan oleh karyawan, sehingga mereka sebagai pengelola perusahaan juga

merasa sebagai pemilik perusahaan dan akan lebih mengutamakan kepentingan

perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku oportunistiknya untuk melakukan

manajemen laba yang hanya menguntungkan mereka tetapi tanpa

mempertimbangkan keuntungan perusahaan. Dengan di terapkannya program

ESOP akan menurunkan perilaku manajemen laba yang dilakukan manajemen.

Tindakan manajemen laba yang menurun akan akan mengalihkan pada perilaku

manajemen yang lebih baik, mereka akan berusaha meningkatkan kinerjanya

sehingga memperoleh kinerja keuangan yang lebih besar. Dalam penelitian

Prasetyo, Subchan, & Harjanto (2017) menunjukkan hasil bahwa manajemen laba

memiliki pengaruh yang negatif terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan

ROA, sedangkan penelitian oleh Nathania (2017), menunjukkan hasil bahwa

manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara ESOP

dan kinerja keuangan.

Hasil Uji Hipotesis Keempat

Hasil pengujian ESOP terhadap nilai perusahaan (PBV) menunjukkan arah yang

positif dan berpengaruh signifikan yang ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur

sebesar 0,45 dan nilai p-value sebesar 0,01 (≤0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

hipotesis keempat yang menyatakan bahwa ESOP berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan didukung.

Hasil penlitian ini mencerminkan bahwa semakin besar hibah opsi saham

yang diberikan melalui program ESOP akan semakin meningkatkan nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan perusahaan untuk memberikan

opsi saham melalui ESOP merupakan tindakan yang tepat dan dapat

menjadikannya sebagai alat yang digunakan untuk meraih efisiensi dan

pertumbuhan perusahaan. Karyawan yang sudah memiliki saham di perusahaan

akan berusaha untuk meningkatkan harga pasar saham sehingga pengembalian

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

20

saham yang akan di dapatkan pemegang saham akan besar sehingga

meningkatkan nilai perusahaan. hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sunarsih & Dewi (2018), yang menunjukkan bahwa ESOP

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian yang

dilakukan oleh Aribawa (2016) juga menunjukkan hasil yang sama bahwa nilai

perusahaan setelah penerapan ESOP memiliki perbedaan yang signifikan

dibandingkan sebelum penerapan ESOP. Hasil yang berbeda di tunjukkan oleh

penelitian yang dilakukan Hutnaleontina & Suputra (2016) yang menunjukkan

bahwa ESOP tidak berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan.

Hasil Uji Hipotesis Kelima

Hasil pengujian variabel struktur modal sebagai variabel moderasi yang

mempengaruhi hubungan ESOP terhadap nilai perusahaan menunjukkan hasil

yang signifikan dengan P-value sebesar 0,01 (≤0,05), tetapi pengaruh tersebut

menunjukkan arah yang positif yang dapat dilihat pada nilai koefisien jalur yaitu

sebesar 0,50, sehingga hipotesis kelima yang menyatakan bahwa struktur modal

memperlemah pengaruh ESOP terhadap nilai perusahaan ditolak. Hasil yang

positif tersebut menunjukkan bahwa semakin besar struktur modal akan semakin

meningkatkan pengaruh ESOP terhadap nilai perusahaan. Penggunaan struktur

modal dengan hutang sebagai sumber pembiayaan dapat menjadi sinyal yang

positif bagi pemegang saham dan mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Meskipun struktur modal dengan hutang yang tinggi, tidak akan menurunkan

pengembalian dividen yang akan diterima pemegang saham baik pemegang saham

eksternal maupun pemegang saham internal termasuk kepemilikan saham dari

pelaksanaan ESOP selama manfaat dari penggunaan hutang tersebut lebih besar

daripada beban yang ditimbulkan. Sesuai dengan tujuan diadakannya ESOP yang

akan menimbulkan rasa meliki pada karyawan sehingga lebih bersemangat dan

termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya untuk memperoleh pengembalian

yang tinggi dan meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Utami &

Prasetiono (2016) yang menunjukkan hasil bahwa DER berpengaruh positif

terhadap PBV, namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Asyik

(2009) yang menunjukkan hasil bahwa struktur modal liabilitas akan menurunkan

tingkat sensitivitas kompensasi opsi saham terhadap kinerja pasar karena

perusahaan harus memperhitungkan biaya bunga yang harus dibayarkan kepada

pihak kreditor sehingga akan mengurangi dividen yang akan diterima pemegang

saham.

Hasil Uji Hipotesis Keenam

Hasil pengujian manajemen laba sebagai variabel moderasi antara hubungan

ESOP terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai p-value sebesar 0,46, dimana

nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi yang sudah ditentukan (0,05)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

21

dengan nilai koefisien jalur yaitu 0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa manajemen

laba tidak berpengaruh terhadap hubungan antara ESOP dan nilai perusahaan,

sehingga hipotesis keenam yang menyatakan bahwa manajemen laba memperkuat

hubungan antara ESOP terhadap nilai perusahaan ditolak.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa peningkatan nilai

perusahaan karena adanya penerapan program kepemilikan saham oleh karyawan

melalui ESOP bukan disebabkan oleh manajemen laba. Manajemen laba tidak

memoderasi hubungan antara pengaruh ESOP terhadap nilai perusahaan. Hal ini

dikarenakan ESOP sebagai salah satu cara untuk mengurangi konflik kepentingan

yang terjadi dapat menumbuhkan selesarasan tujuan, sehingga tidak ada benturan

kepentingan antara pemegang saham dan pihak-pihak yang menjalankan kegiatan

operasional perusahaan. dengan demikian akan menurunkan tindakan manajemen

laba yang mungkin akan dilakukan pihak manajemen yang biasa dilakukan untuk

kepentingan pribadi. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

Maiyusti (2014), yang menyatakan bahwa ESOP tidak berpengaruh terhadap

tindakan manajemen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan

yang baik merupakan dampak dari peningkatan kinerja dari manajemen itu

sendiri, bukan karena manajemen laba.

V. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa

penerapan program kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP) berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Semakin besar proporsi opsi saham

yang diberikan, semakin memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya

dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan sehingga akan

menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik. Selain itu, ESOP sebagai sarana

untuk mengurangi konflik kepentingan antara pihak-pihak yang terkait dengan

perusahaan juga memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.

Peningkatan kinerja dari karyawan yang memiliki saham melalui ESOP akan

mampu menciptakan nilai yang lebih baik sehingga menarik minat atau reaksi

investor untuk menanamkan saham di perusahaan tersebut.

Hasil pengujian dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa struktur

modal memperlemah atau memiliki pengaruh yang negatif dalam hubungan ESOP

terhadap kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan struktur modal dengan utang yang

tinggi membuat perusahaan harus membayar beban bunga yang tinggi pula

kepada kreditor, sehingga akan menurunkan pemberian proporsi opsi saham

kepada karyawan dan berdampak pada menurunnya kinerja keuangan. Sebaliknya,

struktur modal dengan utang yang lebih rendah atau lebih banyak menggunakan

pendanaan internal maka risiko yang akan diterima juga semakin kecil, serta

beban pokok maupun bunga yang harus dibayarkan juga kecil sehingga

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

22

perusahaan dapat meningkatkan jumlah proporsi saham sehingga karyawan akan

lebih termotivasi dan berusaha untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Namun, struktur modal menunjukkan pengaruh yang berbeda pada hubungan

ESOP dan nilai perusahaan. Struktur modal dalam hal ini berpengaruh positif

terhadap hubungan antara ESOP dan nilai perusahaan. Alasannya adalah struktur

modal dengan penggunaan hutang tidak serta merta memberikan pengaruh yang

negatif jika manfaat yang diperoleh dari penggunaan tersebut mampu menutupi

beban yang ditimbulkan dan memperoleh manfaat yang jauh lebih besar sehingga

tidak akan menurunkan pengembalian saham yang akan diterima oleh para

pemegang saham.

Manajemen laba dalam penelitian ini juga digunakan sebagai variabel

moderasi yang mempengaruhi hubungan ESOP terhadap kinerja keuangan dan

nilai perusahaan. Dalam pengaruh ESOP terhadap kinerja keuangan, meskipun

ada pengaruh dari manajemen laba, tetapi pengaruh tersebut menunjukkan arah

yang negatif. Perusahaan akan menerima manfaat dari penerapan program ESOP,

karena sesuai dengan tujuan program ini yaitu sebagai penyelarasan tujuan

sehingga akan mengurangi perilaku oportunistik oleh manajemen. Sedangkan

hasil untuk hubungan ESOP terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa

manajemen laba tidak berpengaruh signifikan, sehingga mencerminkan bahwa

peningkatan nilai perusahaan bukan karena manajemen laba, tetapi karena

memang ada peningkatan upaya dan kinerja dari karyawan itu sendiri. Oleh

karena itu, ESOP sebagai sarana dalam mengurangi konflik keagenan mampu

meningkatkan kinerja suatu perusahaan baik kinerja operasional maupun kinerja

pasar perusahaan tersebut.

Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu jumlah sampel yang diperoleh masih

sangat sedikit, jika dibandingkan dengan populasi perusahaan industri manufaktur

yang tedaftar di BEI. Hal ini memungkinkan hasil penelitian memiliki tingkat

generalisasi yang terbatas.

Saran

Berdasarkan keterbatasan diatas, beberapa saran yang dapat disampaikan antara

lain sebagai berikut:

1. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti perusahaan sektor lain

atau menggunakan semua jenis perusahaan yang terdaftar di BEI untuk

memperbanyak sampel sehingga memperoleh hasil yang lebih baik, karena

perusahaan-perusahaan di sektor manufaktur yang menerapkan program ESOP

masih tergolong sangat sedikit jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

2. Penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian atau

menggunakan urutan waktu yang berbeda dari penelitian ini.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

23

3. Berdasarkan hasil temuan yang menunjukkan ESOP memiliki pengaruh positif

terhadap peningkatan kinerja keuangan dan nilai perusahaan dapat menjadi

masukan bagi perusahaan yang belum menerapkan program ESOP agar lebih

mempertimbangkan untuk melaksanakan program ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aboody, David, Bastian Nicole Johnson, dan Ron Kasznik. 2010. ―Employee

Stock Options and Future Firm Performance  : Evidence from Option

Repricings.‖ Journal of Accounting and Economics 50 (1): 74–92.

https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2009.12.003.

Ajanthan, Alagathurai, dan Arulvel. 2013. ―Capital Stucture and Financial

Performance: A Study of Listed Trading Companies in Sri Lanka.‖ An

International Multidisciplinary Research Journal 3 (6): 1–13.

Aribawa, Dwitya. 2016. ―Analisis Nilai Perusahaan pada Implementasi Program

Kepemilikan Saham pada Karyawan/Manajemen.‖ E-Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Universitas Atma Jaya Yogyakarta 19 (3): 341–53.

Astika, Ida Bagus Putra. 2010. ―Pembentukan Return Saham Ekspektasian

Melalui Manajemen Laba di Sekitar Peristiwa Pengumuman Program Opsi

Saham Karyawan.‖ Jurnal Aplikasi Manajemen 8 (3): 825–35.

Asyik, Nur Fadjrih. 2005. ―Dampak Pernyataan dan Nilai Wajar Opsi pada

Pengaruh Magnituda Kompensasi Program Opsi Saham Karyawan (POSK)

terhadap Pengelolaan Laba serta Pengaruh Ikutannya pada Nilai Instrinsik

Opsi.‖ Disertasi. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

———. 2009. ―Dampak Struktur Modal pada Sensitivitas Penerapan Kompensasi

Opsi Saham Karyawan terhadap Kinerja.‖ E-Jurnal Ekonomi STIESIA

Surabaya 14 (1): 1–21.

Bapepam. 2002. ―Studi Tentang Penerapan ESOP (Employee Stock Ownership

Program) Emiten atau Perusahaan Publik di Pasar Modal Indonesia.‖

Brenner, Menachem, Rangarajan K Sundaram, dan David Yermack. 2000.

―Altering the Terms of Executive Stock Options.‖ Journal of Financial

Economic 57: 103–28.

Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston. 2006. Fundamental of Financial

Management: Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edited by Ali Akbar

Yulianto. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

———. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Terjemahan. Edisi 10.

Jakarta: Salemba Empat.

Deschow, P. 1995. ―Accounting Earnings dan Cash Flow as a Measures of Firm

Performance: The Role Of Accounting Accruals.‖ Journal of Accounting and

Economics, 111–39.

Dewi, Gita Apsari, dan Gayatri. 2018. ―Pengaruh Pemberian Employee Stock

Option Program terhadap Kinerja Perusahaan dengan Struktur Modal

sebagai Variabel Moderasi.‖ E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 22

(3): 1857–81.

Dewi, Ni Wayan Ayu Mutiara, dan Made Reina Candradewi. 2018. ―Pengaruh

Employee Stock Ownership Plan, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan.‖ E-Jurnal Manajemen Unud 7 (9): 4774–

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

24

4802.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

———. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Hanafi, M Mamduh, dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

3. Jakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmuawan.

Hartono, Agus, dan Alexander Jatmiko Wibowo. 2014. ―Pengaruh Employee

Stock Ownership Program terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Bursa Efek

Indonesia.‖ E-Jurnal Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 26 (1):

85–91.

Hutnaleontina, Putu Nuniek, dan I Dewa Gede Dharma Suputra. 2016. ―Pengaruh

Penerapan Employee Stock Option Plan pada Nilai Perusahaan dengan

Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening.‖ E-Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana 5 (6): 1757–84.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2016. ―Standar Akuntansi Keuangan Efektif Per 1

Januari 2017.‖ http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sak-

efektif-3-sak-efektif-per-1-januari-2017.

Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. 2013. ―Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor  : ...../POJK.04/2013 Tentang Program Kepemilikan

Saham oleh Karyawan Perusahaan Terbuka.‖

Indriani, Poppy. 2014. ―Analisis Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.‖ Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Universitas Bina Darma 5 (1).

Jensen, Michael C. 1986. ―Agency Costs of Free Cash Flow , Corporate Finance ,

and Takeovers.‖ The American Economic Review 76 (2): 323–29.

Jensen, Michael C., dan William H. Meckling. 1976. ―Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure.‖ E-Journal of

Finance Economics 3: 305–60.

Jones, J. 1991. ―Earnings Management During Import Relief Investigation.‖

Journal of Accounting Research, 193–228.

Kalra, Neha, dan Rajesh Bagga. 2017. ―A Review of Employee Stock Option

Plans  : Panacea or Pandora‘s Box for Firm Performance.‖ E-Journal

International of Manajement Excellence 10 (1): 1201–7.

Keown, J. A., dan F. D. Scott. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Kurniati, Ria Ans, dan Muhammad Saifi. 2018. ―Pengaruh Employee Stock

Ownership Program (ESOP) dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan

(Studi pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014-2016).‖ E-Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)

Universitas Brawijaya 62 (2): 150–57.

Long, Choi Sang, Mahanra Rao a/l Gondyah, Khalil Md Nor, dan Ebi Shahrin

Suleiman. 2012. ―The Impact of Employee Share Option Scheme  : A

Review.‖ International Journal of Research in Management 1 (2): 146–55.

Maghraoui, Refka, dan Jameleddine Zidai. 2016. ―Effects of Employee

Ownership on the Performance of French Companies SBF120: Empirical

Validation.‖ E-Journall of Accounting, Finance and Auditing Studies

University of Sfax 2 (4): 195–217.

Maiyusti, Anisa. 2014. ―Pengaruh Asimetri Informasi, Kepemilikan Manajerial

dan Employee Stock Ownership Program terhadap Praktik Manajemen Laba

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

25

(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2007-2012.‖ Jurnal Ekonomi dan Akuntansi Universitas Negeri Padang, 1–

28.

Maranthika, Julian. 2017. ―Perbandingan Penerapan ESOP pada Kinerja

Keuangan Perusahaan.‖ E-Journal of Finance Economics Universitas Negeri

Surabaya.

Mardiantari, Ni Putu Eka, dan Ida Bagus Putra Astika. 2015. ―Kinerja Keuangan

Perusahaan di Sekitar Peristiwa Pengumuman ESOP dan Pengaruhnya pada

Nilai Perusahaan.‖ E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 13 (2): 532–48.

Mujariyah. 2016. ―Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan (Studi

pada Bank Milik BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2008-2014).‖ Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Riau 3 (2): 1–15.

Nathania, Dina Patria. 2017. ―Analisis Perbedaan Kinerja Perusahaan Sebelum

dan Sesudah Penerapan Employee Stock Option Program serta Dampak

Manajemen Laba sebagai Variabel Moderasi.‖ E-Jurnal Akuntansi Bisnis

Universitas Katolik Soegijapranata 15 (30): 204–30.

Nevianty, Sulistiowati. 2015. ―Tinjauan Yuridis Kepemilikan Saham Perusahaan

Terbuka oleh Karyawan (Studi Kasus PT AKR Corporindo Tbk).‖ Tesis.

Universitas Gadjah Mada.

Nugroho, Bramantyo, dan Daljono. 2013. ―Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap

Return Saham (Studi Empiris Perusahaan Automotive and Component yang

Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2011).‖ Diponegoro Journal

of Accounting 2 (1): 1–11.

Palestin, Halima Shatila. 2009. ―Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik

Corporate Governance dan Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba.‖

Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro.

Prasetyo, Wika Septian, Subchan, & Sri Harjanto. 2017. ―Pengaruh Manajemen

Laba terhadap Kinerja Perusahaan dengan Good Corporate Governance

sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014).‖ Jurnal Ekonomi Manajemen dan

Akuntansi, no. 43: 33–48.

Putra, Firdaus. 2018. ―Keadilan, Demokrasi, dan Saham untuk Karyawan.‖

Kompas.Com, 2018.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/02/074214926/keadilan-

demokrasi-dan-saham-untuk-karyawan.

Putra, Robiur Rahmat. 2018. ―Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening di

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-

2017.‖ Tesis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan

Negara.

Riaz, Fayyaz, Fiza Abdul Razzaq, dan Ahsan Waqar. 2018. ―Effect of Employee

Stock Ownership Plans (ESOPs) on the Performance of Small Business in

Karachi.‖ E-Journal I Manajement MPRA, no. 84322.

Scott, William R. 1997. Finacial Accounting Theory. United States of America:

Prentice-Hall Canada Inc.

Subramanyam, K. R., dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edited

by Terjemahan Dewi Yanti. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Sulistyanto, H. Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: PENGARUH EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM (ESOP) TERHADAP KINERJA KEUANGAN …repository.stieykpn.ac.id/176/1/JURNAL Uci Ratnaningsih... · 2019. 7. 3. · 3 karyawan dalam melaksanakan

26

PT. Grasindo.

Sunarsih, Ni Made, dan Ni Putu Shinta Dewi. 2018. ―Pengaruh Penerapan

Employee Stock Option Plan (ESOP) pada Kinerja Keuangan dan Nilai

Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.‖ E-Jurnal Ekonomi Universitas

Mahasaraswati Denpasar 13 (2): 111–18.

Susilawaty, Lilis, dan Dewi. 2017. ―Analisis Dampak Penerapan ESOP

(Employee Stock Ownership Program) terhadap Kinerja Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.‖ Jurnal Manajemen 13 (2): 95–105.

Taqwa, Salma. 2016. ―Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan

pada Perusahaan Manufaktur.‖ Jurnal Ekonomi dan Akuntansi UNP 4 (1):

745–54.

Tjandrakirana, Hj. Rina, dan Meva Monika. 2014. ―Pengaruh Kinerja Keuangan

terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.‖ Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya 12 (1): 1–

16.

Trisna, Ricci Nurly, dan Ida Bagus Putra Astika. 2018. ―Pengaruh Employee Stock

Option Plan pada Kinerja Perusahaan dan Implikasinya pada Return Saham.‖

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 22 (2): 831–55.

Utami, Rahmawati Budi, dan Prasetiono. 2016. ―Analisis Pengaruh TATO,

WCTO, dan DER terhadap Nilai Perusahaan dengan ROA sebagai Variabel

Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013 ).‖ Jurnal Studi Manajemen &

Organisasi 13: 28–43.

Widyaputra, Dyaksa. 2006. ―Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan &

Abnormal Return Saham Sebelum & Sesudah Merger dan Akuisisi (Di Bursa

Efek Jakarta Periode 1998-2004).‖ Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.

Wikrami, Ida Ayu Ganetri Priyadarshini, dan Ida Bagus Putra Astika. 2016.

―Pengaruh Manajemen Laba pada Harga Eksekusi ESOP dengan Good

Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi.‖ E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 16 (1): 416–43.

Yoliawan. 2018. ―BEI Dukung Program ESOP dan MSOP yang Dilakukan

Emiten.‖ Kontan.Co.Id, 2018. https://investasi.kontan.co.id/news/bei-

dukung-program-esop-dan-msop-yang-dilakukan-emiten.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id