pengaruh ekstrak etanol belimbing wuluh …digilib.unila.ac.id/55314/3/skripsi tanpa bab...

63
PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI PARASETAMOL (Skripsi) Oleh FITRI NADIA SILVANI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: duongthien

Post on 13-May-2019

265 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

1

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS GALUR Sprague

dawley YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

(Skripsi)

Oleh

FITRI NADIA SILVANI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2019

Page 2: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

i

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS GALUR Sprague

dawley YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

Oleh

Fitri Nadia Silvani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KEDOKTERAN

pada

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2019

Page 3: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar
Page 4: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar
Page 5: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar
Page 6: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Natar, Lampung Selatan pada tanggal 26 Februari 1997,

sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak Kasman dan Ibu

Nurmawati.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan pada TK Abadi Perkasa pada

tahun 2003, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Abadi Perkasa Kecamatan

Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2009, Sekolah

Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Sugar Group pada tahun 2012 dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Sugar Group Kecamatan

Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2015.

Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada organisasi Forum

Studi Islam Ibnu Sina (FSI Ibnu Sina) sebagai sekertaris Badan Khusus

Pemberdayaan Muslimah (BKPM) tahun 2016-2018 dan Lampung University

Medical Research (LUNAR) sebagai anggota tahun 2016-2018

Page 7: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

i

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin

Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ’ala aali Muhammad

Kupersembahkan karya sederhanaku ini kepada

Papah dan Mamahku Tercinta

Serta Adikku, Intan Alvina Tersayang

Syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan

cinta dan kasih sayang-Nya yang tak terhingga

melalui mereka

Page 8: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

ii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkat

serta karunianya mencurahkan segala kasih sayangnya dan segala keajaibannya

yang masih bisa membawa saya sampai pada titik ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

Skripsi ini berjudul “PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING

WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP

HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS GALUR Sprague dawley YANG

DIINDUKSI PARASETAMOL” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana kedokteran di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu menuntun saya ke jalan yang mungkin terasa sulit

namun memberikan hasil yang teramat indah atas semuanya, terimakasih atas

iman yang masih Engkau berikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini.

2. Prof. DR. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku rektor Universitas Lampung;

3. Dr. dr. Muhartono, M.Kes., Sp.PA selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung;

Page 9: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

iii

4. Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes selaku Pembimbing Utama dan Wakil Dekan I

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, yang telah membimbing saya

dengan sebaik-baiknya, menuntun dan mengajari saya dalam banyak hal yang

saya belum mengerti, yang disegala kesibukannya beliau masih mau

menyempatkan diri untuk membimbing saya untuk menyelesaikan penulisan

skripsi ini;

5. dr. Waluyo Rudiyanto, M.Kes selaku Pembimbing Kedua, terimakasih saya

ucapkan atas kesediaan beliau memberikan bimbingan dan saran serta

masukan dan nasihat saat penulisan skripsi, terimakasih banyak atas waktu

yang diberikan dan banyak sekali ilmu yang diberikan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik;

6. Dr. dr. Susianti, M.Sc selaku Penguji Utama dan Pembahas dalam skripsi ini.

Terimakasih telah mengajarkan banyak hal yang tidak saya ketahui,

terimakasih untuk meluangkan waktunya memberikan bimbingan ditengah-

tengah kesibukan, terimakasih sudah menjadi pembahas yang juga selalu

memberikan bimbingan, memberikan ilmu dan arahan pada setiap hal yang

belum saya ketahui, terimakasih atas dukungan sehingga saya dapat

menjalani skripsi ini dengan lancar;

7. dr. Catur Ariwibowo, S.Ked selaku Pembimbing Kedua saya selama

Learning Project pada Blok Research, terimakasih saya ucapkan atas

kesediaan beliau memberikan bimbingan dan saran serta masukan dan nasihat

saat penulisan skripsi, terimakasih banyak atas waktu yang diberikan;

Page 10: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

iv

8. dr. Dwita Oktaria, M.Pd.Ked selaku Pembimbing Akademik selama di FK

Unila atas semua bimbingan, saran, kritik, dan nasihatnya selama menempuh

pendidikan dokter;

9. dr. Rizki Hanriko, Sp. PA selaku dosen Patologi Anatomi yang telah banyak

membantu selama proses pembacaan hasil preparat histopatologi;

10. Kepada Papah, Mamah serta Adik yang selalu memberikan dukungan baik

moral maupun materi pada setiap langkah saya, terima kasih Mamah atas doa

pada malam hari yang menjadi pelancar segala urusan saya di dunia, terima

kasih Papah yang telah bekerja keras untuk memenuhi segala kebutuhan

dalam perkuliahan ini. Terimakasih Adik atas semangat dan motivasi yang

diberikan;

11. Kepada Mbah Putri, Mbah Akung di Metro, terimakasih atas doa tak hentinya

selalu saya bisa rasakan, segala kemudahan dan kelancaran yang saya

dapatkan sejauh ini adalah doa dari kalian yang tak henti-hentinya kalian

panjatkan;

12. Kepada keluarga besar, terima kasih banyak untuk rasa percaya dan harapan

yang begitu tinggi yang kalian letakan pada pundak saya, terimakasih atas

segala doa dan dukungannya;

13. Seluruh dosen FK Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan, dukungan

serta nasihat selama penulis menempuh pendidikan dokter;

14. Seluruh staf TU, administrasi dan akademik FK Unila yang telah banyak

membantu dalam proses penelitian ini;

15. Mas Bayu yang telah banyak membantu dalam proses penelitian ini, untuk

semua nasihat dan dukungannya;

Page 11: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

v

16. Kepada Eka Susiyanti dan Anis Syafaatul Husna terimakasih sudah selalu

hadir dalam setiap langkah dan membantu segala urusan dalam pengerjaan

skripsi ini, terimakasih atas segala bantuannya;

17. Kepada Rika Rahmawati, Eniwati, Nadia Eva Zahara, Wulan Alawiyah,

Charisatus Sidqotie, Fauziah Hanif, Astrid Ananda, Vioren, dan Enjelina

terimakasih sudah menjadi bagian dari perjalanan ini, terimakasih untuk

semangat yang selalu kalian berikan.

18. Kepada teman-teman satu bimbingan, Nadhia Khairunnisa, Iqbal Lambara,

Kak Danang, Rifki. Terimakasih karena sudah sering menunggu kehadiran

dokter bersama, saling menyemangati untuk menyelesaikan skripsi kita.

Terima kasih untuk Kak Danang yang sudah menjadi rekan satu tim dalam

penelitian ini;

19. Seluruh pengunjung setia animal house yang telah berjuang bersama

menaklukan tikus-tikus, berbagi suka dan duka selama penelitian;

20. Seluruh rekan sejawat FK Unila angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, atas semua doa, semangat dan kerja sama nya selama ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi semoga skripsi yang sederhara ini berguna dan bermanfaat bagi setiap

orang yang membacanya.

Bandar Lampung, 16 Januari 2019

Penulis,

Fitri Nadia Silvani

Page 12: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

vi

ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF AVERRHOA BILIMBI AS AN ANTIOXIDANT ON LIVER HISTOPATHOLOGY OF SPRAGUE

DAWLEY RATS INDUCED BY PARACETAMOL

By

FITRI NADIA SILVANI

Background: Averrhoa bilimbi contains flavonoids which have antioxidant effects by inhibiting various oxidations reaction. Liver is a metabolic organ of the drug that is often affected by toxic effects, one of which is due to paracetamol. Objective: To determine the effect of ethanol extract of Averrhoa bilimbi as an antioxidant on liver histopahology of rats induced by paracetamol. Method: Laboratory experimental research with post test only control group design. The total sample was 25 male rats which were devided into 5 groups, K(-) (aquadest), K(+) (paracetamol 180mg), P1, P2, P3 given paracetamol with the same dose (180mg) starting on the 8th day and Averrhoa bilimbi extract at different doses (0,4g, 0,8g, 1,6g) for 14 days. Result: The average of rat’s liver histopathology damage on K(-): 1,04±0,09; K(+): 2,20±0,20; P1: 1,76±0,16; P2: 1,52±0,17; P3: 1,36±0,16. The test used was Kruskal-Wallis test (p<0,05), Post-hoc Mann Whitney test (p<0,05). Conclusion: There is an effect of giving ethanol extract of Averrhoa bilimbi to decrease the liver histopathological damage of Sprague dawley rats induced by paracetamol. Keywords: Averrhoa bilimbi, liver histopathology, paracetamol

Page 13: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

vii

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS GALUR Sprague

dawley YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

Oleh

FITRI NADIA SILVANI

Latar Belakang: Belimbing wuluh memiliki kandungan senyawa flavonoid yang memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar merupakan organ metabolisme obat yang sering terkena efek toksik, salah satunya adalah akibat parasetamol. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol belimbing wuluh terhadap histopatologi hepar tikus yang diinduksi parasetamol. Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan rancangan post test only control group design. Jumlah sampel 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu K(-) (akuades), K(+) (parasetamol 180mg), P1, P2, P3 diberikan parasetamol dengan dosis yang sama (180mg) dimulai pada hari ke-8 dan ekstrak belimbing wuluh dosis dengan dosis berbeda (0,4g, 0,8g, dan 1,6g) selama 14 hari. Hasil: Hasil rerata kerusakan histopatologi hepar tikus pada K(-): 1,04±0,09; K(+): 2,20±0,20; P1: 1,76±0,16; P2: 1,52±0,17; P3: 1,36±0,16. Uji yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis (p<0,05), uji Post-hoc Mann-Whitney (p<0,05). Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) terhadap penurunan kerusakan histopatologi hepar tikus galur Sprague dawley yang diinduksi parasetamol. Kata kunci: Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn), histopatologi hepar, parasetamol

Page 14: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjuan Pustaka .................................................................................... 6

2.1.1 Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) ................................... 6

2.1.2 Anatomi Hepar ......................................................................... 10

2.1.3 Fisiologi Hepar ......................................................................... 12

2.1.4 Histologi Hepar ........................................................................ 13

2.1.5 Parasetamol............................................................................... 15

2.1.6 Pengaruh Parasetamol terhadap Hepar ..................................... 17

2.2 Kerangka Teori ..................................................................................... 19

2.3 Kerangka Konsep ................................................................................. 20

2.4 Hipotesis ............................................................................................... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................ 22

Page 15: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

ii

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 22

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 23

3.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 23

3.3.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 25

3.3.3 Cara Sampling ............................................................................. 25

3.4 Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................. 27

3.5 Definisi Operasional .............................................................................. 28

3.6 Prosedur Penelitian ................................................................................ 28

3.6.1 Metode Pembuatan Ekstrak Belimbing Wuluh ........................... 28

3.6.2 Cara Perhitungan Dosis Ekstrak Buah Belimbing Wuluh .......... 29

3.6.3 Prosedur Pemberian Dosis Parasetamol ...................................... 30

3.6.4 Prosedur Perlakuan pada Tikus ................................................... 30

3.6.5 Prosedur Pengambilan Organ Hepar ........................................... 32

3.6.6 Prosedur Pembuatan Preparat ...................................................... 33

3.7 Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 36

3.7.1 Pengolahan Data .......................................................................... 36

3.7.2 Analisis Data ............................................................................... 36

3.8 Etika Penelitian ...................................................................................... 38

3.9 Alur Penelitian ....................................................................................... 40

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pendahuluan ................................................................ 41

4.2 Hasil Penelitian Utama .......................................................................... 43

4.2.1 Gambaran Histopatologi Hepar Tikus ......................................... 43

4.2.2 Analisis Gambaran Histopatologi Hepar Tikus .......................... 49

4.3 Pembahasan ........................................................................................... 55

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................ 62

5.2 Saran ...................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64

Page 16: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Analisis Fitokimia Ekstrak Belimbing Wuluh ................................ 8

2. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 28

3. Rerata Skor Kerusakan Hepar Tikus ......................................................... 50

4. Hasil Rerata Skor Gambaran Histopatologi .............................................. 51

5. Analisis Shapiro-Wilk Gambaran Kerusakan Hepar ................................. 53

6. Analisis Uji Post Hoc Mann Whitney ....................................................... 54

Page 17: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Belimbing Wuluh ...................................................................................... 7

2. Anatomi Hepar Anterior ........................................................................... 10

3. Anatomi Hepar Posterior .......................................................................... 11

4. Histologi Normal Hepar ............................................................................ 14

5. Struktur Kimia Parasetamol ...................................................................... 15

6. Gambaran Histopatologik Hepar Tikus dengan Perbesaran 400x ............ 18

7. Kerangka Teori ......................................................................................... 20

8. Kerangka Konsep ...................................................................................... 21

9. Cara Sampling ........................................................................................... 26

10. Alur Penelitian .......................................................................................... 40

11. Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Kelompok Perlakuan 1 Penelitian

Pendahuluan .............................................................................................. 42

12. Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Kelompok Perlakuan 2 Penelitian

Pendahuluan .............................................................................................. 42

13. Histopatologi Hepar Tikus Kelompok Kontrol Negatif ............................ 45

14. Histopatologi Hepar Tikus Kelompok Kontrol Positif ............................. 46

15. Histopatologi Hepar Tikus Kelompok Perlakuan 1 .................................. 47

16. Histopatologi Hepar Tikus Kelompok Perlakuan 2 .................................. 48

17. Histopatologi Hepar Tikus Kelompok Perlakuan 3 .................................. 49

18. Grafik Rerata Kerusakan Hepar Tikus ...................................................... 52

Page 18: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Parasetamol adalah obat analgesik yang paling banyak digunakan di seluruh

dunia baik itu dalam bentuk resep atau obat bebas/over-the-counter (OTC).

Obat ini ditetapkan oleh WHO sebagai lini pertama untuk penatalaksanaan

nyeri dan saat ini direkomendasikan sebagai lini pertama terapi farmakologis

oleh berbagai pedoman penatalaksanaan nyeri baik itu nyeri akut maupun

kronis (Roberts dkk, 2016). Penggunaan parasetamol dilaporkan antara 65%

sampai 75% di Amerika Serikat dan lebih dari 50% di Eropa (Afadass dkk,

2017).

Parasetamol aman digunakan dalam dosis terapi di bawah 4 gram per hari.

Namun penggunaan jangka panjang dan overdosis akut (dosis lebih dari 4-6

gram per hari) dapat menyebabkan hepatotoksisitas (Clark dkk, 2012).

Hepatotoksisitas merupakan kerusakan organ hati yang dapat disebabkan oleh

penggunaan obat dalam dosis yang terlalu tinggi (Rianyta dan Utami, 2013).

Dilaporkan di United Kingdom (UK) hampir setengah dari kasus overdosis

obat terjadi karena parasetamol atau obat lain dengan kandungan parasetamol

Page 19: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

2

(Galistiani dkk, 2014). Hampir separuh kasus acute liver failure di Amerika

Serikat disebabkan oleh parasetamol dengan penggunaan yang disengaja

(bunuh diri) dan tidak disengaja (kronis). Di Oxford, Inggris, proporsi

overdosis dengan parasetamol meningkat dari 14,3% pada tahun 1976

menjadi 42% pada tahun 1990, dan pada tahun 1993, sebanyak 47,8% dari

semua kasus overdosis disebabkan oleh parasetamol. Di Skotlandia, overdosis

parasetamol meningkat hampir 400% antara tahun 1981-1983 dan 1991-1993

(Ibrahim dkk, 2013).

Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gangguan fungsi hati umumnya

bersifat simtomatik. Selain itu, dapat juga diberikan pengobatan yang sifatnya

protektif terhadap hati. Pengobatan tersebut disebut hepatoprotektif, yaitu

obat-obatan yang khasiatnya dapat melindungi hati dari zat toksik yang

bersifat hepatotoksik. Saat ini banyak dikembangkan obat-obatan yang

sifatnya hepatoprotektor. Obat-obatan tersebut ada yang terbuat dari bahan

kimia maupun dari bahan alam misalnya tumbuh-tumbuhan (Hamidy dkk,

2009). Penggunaan obat-obatan yang berbahan dasar tanaman atau disebut

juga obat herbal banyak dipakai di negara maju maupun negara berkembang

karena dianggap lebih sehat dan mudah digunakan di rumah (Ekor, 2014).

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 80% orang yang tinggal

di Afrika dan Asia menggunakan obat herbal untuk membentu memenuhi

kebutuhan perawatan kesehatan mereka (Alhassan dan Ahmed, 2016).

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) adalah salah satu tanaman obat

penting dari banyak negara tropis dan subtropis di dunia. Buah ini kaya akan

Page 20: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

3

vitamin C dan asam oksalat (Alhassan dan Ahmed, 2016). Berdasarkan hasil

analisis fitokimia, ekstrak belimbing wuluh memiliki kandungan karbohidrat,

flavonoid, fenol, glikosida, dan asam amino (Thamizh dkk, 2015). Menurut

sebuah penelitian, senyawa flavonoid memiliki efek antioksidan dengan

menghambat berbagai reaksi oksidasi. Semakin tinggi kandungan flavonoid,

maka potensi antioksidannya akan semakin tinggi (Soeksmanto dkk, 2007).

Hepar merupakan organ metabolisme obat yang sering terkena efek toksik,

salah satu obat yang bersifat hepatotoksik adalah parasetamol. Buah

belimbing wuluh memiliki senyawa antioksidan yang dapat melindungi hepar

dari kerusakan sel hepar. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin

mengetahui pengaruh ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai

antioksidan terhadap gambaran histopatologis sel hepar tikus yang diinduksi

parasetamol.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, disusunlah rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa

bilimbi L) terhadap histopatologi hepar tikus putih galur Sprague dawley

yang diinduksi parasetamol?

2. Apakah terdapat pengaruh peningkatan dosis ekstrak etanol belimbing

wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap histopatologi hepar tikus putih galur

Sprague dawley yang diinduksi parasetamol?

Page 21: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

4

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi

L.) terhadap histopatologi hepar tikus putih galur Sprague dawley yang

diinduksi parasetamol.

2. Mengetahui pengaruh peningkatan dosis ekstrak etanol belimbing wuluh

(Averrhoa bilimbi L.) terhadap histopatologi hepar tikus putih galur

Sprague dawley yang diinduksi parasetamol.

1.4 Manfaat Penelitan

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan khususnya di

bidang ilmu kedokteran farmakologi dan patologi anatomi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai wujud pengaplikasian disiplin ilmu yang

telah dipelajari sehingga dapat mengembangkan wawasan keilmuan

peneliti.

2. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Institusi

Menambah sumber referensi mengenai manfaat belimbing wuluh

terhadap kesehatan.

Page 22: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

5

4. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi

masyarakat tentang manfaat dari belimbing wuluh.

Page 23: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjuan Pustaka

2.1.1 Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L)

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) merupakan tanaman obat

dari famili Oxalidaceae. Genus Averrhoa dinamai oleh seorang filsuf

Arab, dokter, dan ahli hukum islam, yang sering dikenal dengan

sebutan Averroes. Belimbing wuluh berhubungan erat dengan Averrhoa

carambola (starfruit) yang diklaim sebagai tanaman asli Malaysia Barat

dan Maluku Indonesia (Alhassan dan Ahmed, 2016).

Adapun klasifikasi tanaman buah belimbing wuluh adalah sebagai

berikut.

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Geraniales

Page 24: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

7

Famili : Oxalidaceae

Genus : Averrhoa Adans – averrhoa

Spesies : Averrhoa bilimbi L (Alhassan dan Ahmed, 2016).

Gambar 1. Belimbing Wuluh (Orwa, 2009).

Belimbing wuluh pada dasarnya adalah pohon tropis yang kurang tahan

terhadap suhu dingin. Pohon belimbing wuluh ini berumur panjang,

tingginya dapat mencapai 5 sampai 10 meter (Thamizh dkk, 2015).

Buah belimbing wuluh berbentuk elipsoid atau hampir silindris,

memiliki 5 sisi dengan panjang 4-10 cm. Buah ini ditutupi oleh kelopak

berbentuk bintang di ujung batang pohon. Saat belum matang, buahnya

berwarna hijau, berubah menjadi hijau terang hingga hijau kekuningan

saat matang dan jatuh ke tanah. Kulit luarnya mengilap, sangat tipis,

lembut, dan dagingnya hijau berair dan sangat masam (Orwa, 2009).

Page 25: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

8

Manfaat buah belimbing wuluh dalam pengobatan berbagai penyakit

menular dan noninfeksi telah dibuktikan melalui beberapa penelitian

ilmiah yang relevan. Sejumlah penelitian farmakologis termasuk

penelitian in vitro dan in vivo pada buah belimbing wuluh menunjukan

khasiat seperti antidiabetes, antihipertensi, antitrombotik,

antihiperlipidemia, antisitotoksik, antimikroba, antihelmintik,

antioksidan, hepatoprotektif, dan penyembuhan luka (Alhassan dan

Ahmed, 2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Thamizh pada tahun 2015,

analisis fitokimia dari ekstrak buah belimbing wuluh didapatkan

kandungan karbohidrat, flavonoid, fenol, glikosida, dan asam amino

(Tabel 1).

Tabel 1. Hasil Analisis Fitokimia Ekstrak Belimbing Wuluh.

Analisis Fitokimia Kandungan

Karbohidrat +++

Fenol +++

Flavonoid +++

Tanin +

Steroid -

Terpenoid -

Alkaloid +

Glikosida ++

Saponin -

Asam Amino +++

Sumber: (Thamizh dkk, 2015)

Karbohidrat merupakan hasil utama fotosintesis tumbuhan hijau yang

kelebihannya disimpan di tempat-tempat penyimpanan cadangan

Page 26: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

9

makanan termasuk buah. Karbohidrat merupakan makronutrien penting

karena merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup.

Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)n atau (CH2O)n dan masih

dibagi lagi ke dalam empat kelompok yaitu monosakarida, disakarida,

oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida yang banyak terdapat

dalam tumbuhan yaitu glukosa dan fruktosa, sedangkan disakarida yang

banyak terdapat dalam tumbuhan adalah sukrosa dan maltosa. Amilum

merupakan bentuk polisakarida yang disimpan dalam bentuk buah

(Fitrianingrum dkk, 2013).

Flavonoid merupakan pigmen warna yang terdapat pada tanaman,

misalnya antosianin sebagai penyusun warna biru, violet, dan merah;

falvon dan flavonol sebagai penyusun warna kuning redup, khalkon dan

auron penyusun warna kuning terang. Isoflavon, flavonol merupakan

senyawa tak berwarna (Febrianti dan Sari, 2016). Flavonoid merupakan

senyawa yang umumnya terdapat pada tumbuhan hijau yang memiliki

efek antioksidan. Keaktifan dari golongan senyawa yang yang berfungsi

sebagai antioksidan ditentukan oleh adanya gugus fungsi hidroksi bebas

dan ikatan rangkap karbon-karbon (Asih dkk, 2015).

Tumbuhan banyak menghasilkan metabolit sekunder yang mengandung

gugus fenol. Kelompok senyawa fenol antara lain flavonoid dan asam

fenolat. Biasanya senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas

antioksidan adalah senyawa fenol yang memiliki gugus hidroksi yang

tersubstitusi pada posisi ortho dan para terhadap gugus –OH dan –OR

Page 27: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

10

(Andayani dkk, 2008). Glikosida adalah senyawa yang terdapat pada

tumbuhan dan memiliki kandungan gula. Glikosida termasuk dalam

golongan senyawa fenol yang larut dalam pelarut organik (Mastuti,

2016).

2.1.2 Anatomi Hepar

Gambar 2. Anatomi Hepar Anterior (Paulsen dan Waschke, 2015).

Page 28: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

11

Gambar 3. Anatomi Hepar Posterior (Paulsen dan Waschke, 2015).

Hepar merupakan kelenjar paling besar dengan berat 1200-1800 gram

dan organ metabolik utama pada tubuh. Hepar dibagi menjadi lobus

kanan yang lebih besar dan kiri yang lebih kecil yang dipisahkan oleh

Lig. Falciforme di sebelah ventral. Selain itu, terdapat lobus quadratus

di ventral dan caudatus di dorsal (Paulsen dan Waschke, 2015).

Hepar teletak di kuadran kanan atas abdomen, tersembunyi dalam

sangkar dada yang juga melindunginya. Hepar terletak lebih ke kaudal

saat berdiri tegak karena pengaruh gaya berat. Hepar berbentuk seperti

limas dengan dengan dasar di sebelah kanan dan puncak di sebelah kiri.

Pada keadaan normal, hepar meluas ke kaudal sampai arcus costalis

dexter (Moore dan Agur, 2015).

Hepar didarahi oleh arteriae hepatica propria yang berasal dari

arteriae hepatica communis, suatu cabang dari truncus coeliacus.

Page 29: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

12

Setelah bercabang menjadi arteriae gastrica dextra, arteriae hepatica

propria berjalan dalam ligamentum hepatoduodenale bersama dengan

vena portae hepatis dan ductus choledochus ke hilum hepatis.

Sedangkan untuk aliran darah balik, hepar memiliki sistem vena masuk

dan keluar. Vena portae hepatis mengumpulkan darah yang kaya akan

nutrisi dari organ abdomen yang tidak berpasangan seperti gaster, usus,

pankreas, limpa dan mengalirkannya bersama dengan darah arterial dari

arteriae hepatica communis, ke dalam sinusoid lobulus hepaticus. Tiga

vena hepar membawa darah dari hepar ke vena cava inferior (Paulsen

dan Waschke, 2015).

2.1.3 Fisiologi Hepar

Fungsi dari hepar dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam

empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Hepar

juga melakukan berbagai fungsi lain sebagai berikut:

1. Pemrosesan metabolik kategori-kategori utama nutrien

(karbohidrat, protein, dan lemak) setelah zat-zat ini diserap oleh

saluran cerna.

2. Mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon

serta obat dan senyawa asing lain.

3. Membentuk protein plasma, termasuk protein yang dibutuhkan

untuk pembekuan darah yang mengangkut hormon steroid dan

tiroid serta kolesterol dalam darah dan angiotensinogen yang

Page 30: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

13

penting dalam Sistem Renin Angiotensin Aldosteron (SRAA) yang

mengonversi garam.

4. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.

5. Mengaktifkan vitamin D yang dilakukan bersama ginjal.

6. Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah tua, berkat adanya

makrofag residen.

7. Menyekresi hormon trombopoietin, hepsidin, faktor pertumbuhan.

8. Memproduksi protein fase akut yang penting dalam inflamasi.

9. Mengekskresikan kolesterol dan bilirubin (Sherwood, 2016).

2.1.4 Histologi Hepar

Hati terdiri dari unit-unit heksagonal yaitu lobulus hepatikus

(Eroschenko, 2014). Sel-sel hati atau hepatosit merupakan sel-sel epitel

berkelompok membentuk lempeng yang saling berhubungan. Bentuk

susunan hepatosit menyerupai susunan batu bata di tembok dan

tersusun radial di sekeliling vena sentral. Celah di antara lempeng ini

mengandung komponen mikrovaskular penting yang disebut sinusoid

hati yang terdiri dari lapisan diskontinu sel endotel bertingkap, sel

makrofag atau sel Kupffer dan sel penimbun-lemak (Mescher, 2015).

Sel endotel yang melapisi sinusoid hati merupakan sel endotel

berfenestra (endotheliocytus fenestratum) yang juga menunjukan

lamina basalis yang berpori dan tidak utuh. Sebagian besar sel yang

melapisi sinusoid hati adalah sel endotel. Di tepi lobulus terlihat

Page 31: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

14

jaringan ikat septum interlobularis dan bagian duktus biliaris yang

dilapisi oleh sel kuboid (Eroschenko, 2014).

Gambar 4. Histologi Normal Hepar (Eroschenko, 2014).

Unit struktural dan fungsional hepar adalah lobulus hepar. Lobulus

hepar sendiri terbagi menjadi tiga lobulus, antara lain lobulus klasik,

asinus hepar, dan lobulus portal. Lobulus klasik berisi vena sentralis

atau vena sentrilobular dan komponen trias portal pada bagian

sudutnya. Area asinus hepar ditentukan oleh jaringan hepatik yang

menerima darah dari cabang arteri hepatik yang mengalirkan darah ke

vena sentral yang berlawanan (Kierszenbaum dan Tres, 2012). Setiap

lobulus hati memiliki tiga sampai enam area portal di bagian perifernya

dan suatu venula yang disebut vena sentral atau vena sentilobuler di

bagian pusatnya. Trias porta terdiri atas jaringan ikat dengan suatu

venula (cabang vena portal), arteriol (cabang arteri hepatica), dan

duktus epitel kuboid (cabang duktus biliaris) – ketiga struktur ini

disebut trias porta (Mescher, 2015).

Page 32: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

15

2.1.5 Parasetamol

Parasetamol (asetaminofen) merupakan metabolit fenasetin dengan efek

antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1893. Efek

antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Obat ini di Indonesia

lebih dikenal dengan nama parasetamol dibandingkan dengan

asetaminofen dan tersedia sebagai obat bebas (Gunawan dan Gan,

2009).

Parasetamol merupakan salah satu obat analgesik-antipiretik yang

sangat populer. Terdapat banyak jenis sediaan parasetamol, yaitu tablet,

kapsul, sirup, eliksir, suspensi, dan supositoria. Pada umumnya,

parasetamol diberikan dalam bentuk tablet dengan bahan aktif 500mg.

Parasetamol juga sering dikombinasikan dengan obat lain dalam bentuk

suatu formulasi (Sudjadi dan Rohman, 2015).

Gambar 5. Struktur Kimia Parasetamol (Bebenista dan Nowak, 2014).

Efek analgesik parasetamol yaitu menghilangkan nyeri ringan sampai

nyeri sedang dan menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang

Page 33: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

16

diduga juga berdasarkan efek sentral. Efek anti inflamasinya sangat

lemah oleh karena itu parasetamol tidak digunakan sebagai anti

reumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis

prostaglandin yang lemah. Efek iritasi, erosi, dan perdarahan lambung

tidak terlihat pada obat ini, demikian juga gangguan keseimbangan

asam basa dan pernapasan (Gunawan dan Gan, 2009).

Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran pencernaan.

Konsentrasi tertinggi dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paruh

plasma antara 1-3 jam. Obat ini terdistribusi ke seluruh cairan tubuh.

Dalam plasma, 25% parasetamol terikat pada protein plasma. Obat ini

dimetabolisme dengan enzim mikrosom hati. Sebagian parasetamol

(80%) dikonjugasi dengan asam glukuronat dan sebagian kecil lainnya

dengan asam sulfat. Obat ini diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil

sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk

terkonjugasi (Gunawan dan Gan, 2009).

Parasetamol memiliki beberapa nama generik bermerek, antara lain

tylenol, tempra, panadol, acephen, lain-lain. Parasetamol dapat

dikonsumsi secara oral dengan jenis sediaan tablet 160, 500, 650 mg;

tablet kunyah 80 mg; kaplet 160, 500, 650 mg; kapsul 325, 500 mg;

eliksir 80, 120, 160 mg/5mL; eliksir 500 mg/5 mL; larutan 80 mg/1,66

mL, 100 mg/mL. Untuk penggunaan pada rektum, sediaan parasetamol

yaitu supositoria 80, 120, 125, 300, 325, 650 mg (Katzung dkk, 2013).

Page 34: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

17

Dosis toksik parasetamol secara umum terjadi pada dosis 7,5 – 10 gram

pada orang dewasa dan > 150 mg/kgbb pada anak di bawah usia 12

tahun (Farrell, 2014). Meskipun pemakaian dosis tinggi parasetamol

berkaitan erat dengan peningkatan resiko acute liver failure, namun

penggunaan jangka panjang juga dapat menyebabkan toksisitas hepar

(Jurnalis dkk, 2015).

Kondisi klinis sesorang yang mengalami hepatotoksisitas akibat

parasetamol dapat berupa muncul bercak ruam merah, urtikaria, sesak

nafas, diare, hipotermia, nyeri perut, confused, dan agitasi.

Penatalaksanaan yang paling efektif adalah menghentikan pemakaian

obat penyebab kelainan hati yaitu parasetamol (Hay dkk, 2009).

2.1.6 Pengaruh Parasetamol terhadap Hepar

Obat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dalam beberapa cara.

Sebagian langsung merusak hati, lainnya diubah oleh hati menjadi

bahan kimia yang dapat berbahaya bagi hati secara langsung maupun

tidak langsung. Ada 3 jenis penyebab hepatotoksisitas, yaitu toksisitas

bergantung dosis (dose-dependent toxicity), toksisitas idiosinkratik

(idiosyncratic toxicity), dan alergi obat (drug allergy) (Rianyta dan

Utami, 2013).

Gambaran histopatologi hepar pada sel hati normal, akan tampak

gambaran struktur lobular dari sel hepar tampak bersih dan hepatosit

single layer yang menyebar pada daerah sekitar vena sentral, terdapat

Page 35: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

18

sitoplasma yang basofilik pada sel hepatosit. Pada hepatotoksisitas,

tampak gambaran area nekrosis sentrilobular yang luas, degenerasi

vacuolar dan infiltrasi sel inflammatori (Jurnalis dkk, 2015).

Perubahan gambaran mikroskopik hepar akibat induksi parasetamol

disebabkan hasil metabolisme parasetamol diperantarai oleh metabolit

reaktif toksik N-asetil-p-benzoquinon dan radikal bebas yang dibentuk

dari senyawa induk oleh sistem oksidasi fungsi campuran sitokrom

P450 yang banyak terdapat di daerah vena sentralis (area sentrilobuler)

(Pestalozi, 2014).

Keterangan:

a = vena sentralis d = binuklear

b = sel hepatosit normal e = degenerasi hidropik

c = degenerasi parenkimatosa f = nekrosis

Gambar 6. Gambaran Histopatologik Hepar Tikus dengan Perbesaran

400x (Prasetiawan dkk, 2013).

Page 36: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

19

2.2 Kerangka Teori

Kerusakan organ hepar akibat penggunaan parasetamol dosis toksik atau

jangka panjang terjadi dikarenakan suatu metabolit NAPQI (N-acetyl-p-

benzoquinoneimine) yang sangat reaktif. Dalam keadaan normal, produk

metabolit ini akan berikatan dengan kadar gluthation di hati dengan cepat,

sehingga menjadi bahan yang tidak toksik. Akan tetapi pada keadaan

kelebihan dosis atau pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan produksi

metabolit NAPQI terus bertambah dan tidak sebanding dengan kadar

gluthation di hati. Kemudian NAPQI akan membentuk suatu makromolekul

pada sel hati dan mengakibatkan nekrosis sel hati (Jurnalis dkk, 2015).

Kerusakan pada hati dapat dicegah dengan efek antioksidan yang berasal dari

senyawa aktif flavonoid buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn). Efek

antioksidan melindungi sel hepar dari kerusakan dengan cara mencegah

radikal bebas. Menurut sebuah penelitian, senyawa flavonoid memiliki efek

antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Semakin tinggi

kandungan flavonoid, maka potensi antioksidannya akan semakin tinggi

(Soeksmanto dkk, 2007; Pestalozi, 2014).

Page 37: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

20

: Memicu

: Menghambat

: Yang diuji

Gambar 7. Kerangka Teori.

2.3 Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian aktivitas antioksidan belimbing wuluh

(Averrhoa bilimbi L) pada kerusakan sel hepar tikus galur Sprague dawley

yang diinduksi parasetamol dapat dilihat pada gambar 8.

Belimbing Wuluh

Efek Antioksidan

Parasetamol

Pemakaian Dosis Toksis

Produksi Metabolit NAPQI Terus Menerus

Makromolekul pada Sel Hati

Kerusakan Sel Hati

Mencegah Radikal Bebas

Keterangan:

Senyawa Aktif: Flavonoid

Page 38: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

21

Keterangan: : Variabel independen : Variabel dependen

Gambar 8. Kerangka Konsep.

2.4 Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)

terhadap histopatologi hepar tikus putih galur Sprague dawley yang

diinduksi parasetamol.

2. Ada pengaruh perbedaan dosis ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa

bilimbi L) terhadap histopatologi hepar tikus putih galur Srague dawley

yang diinduksi parasetamol.

Pemberian Paracetamol

Pemberian Ekstrak Belimbing Wuluh

Gambaran Histopatologi Sel Hepar Tikus Galur

Sprague dawley

Page 39: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik yang

menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan rancangan posttest-

only control group design. Dengan rancangan ini, memungkinkan peneliti

untuk mengukur pengaruh perlakuan (intervensi) pada kelompok eksperimen

dengan cara membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan subjek penelitian yaitu

tikus galur Sprague dawley dewasa berumur 10-12 minggu sebanyak 25 ekor

yang akan pilih secara acak dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu 2

kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Animal House Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung, Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung, dan Laboratorium Patologi

Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan supervisi yang

Page 40: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

23

sudah berpengalaman di bidangnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Agustus hingga Desember 2018.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini menggunakan tikus galur Sprague dawley

berusia 10-12 minggu. Untuk menghitung besar sampel digunakan

rumus Frederer sebagai berikut:

(n-1) (t-1) ≥ 15

Dimana t merupakan jumlah kelompok percobaan dan n merupakan

jumlah pengulangan atau jumlah sampel setiap kelompok (Supratanda,

2014). Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan sehingga t =

5, maka didapatkan:

(n-1) (t-1) ≥ 15

(n-1) (5-1) ≥ 15

(n-1) 4 ≥ 15

(n-1) ≥ 3,75

n ≥ 4,75

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunkan sampel 5 ekor

tikus galur Sprague dawley per kelompok.

Page 41: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

24

Untuk menghindari drop out ditambahkan tikus dengan rumus sebagai

berikut:

� = �

� − �

Keterangan:

N = Besar sampel koreksi

n = Jumlah sampel berdasarkan estimasi

f = Perkiraan proporsi drop out sebesar 10% (Sastroasmoro dan Ismail,

2010).

� = 5

1 − �

� = 5

1 − 10%

N = 5 + 0,9

N = 5,67

N = 6

Berdasarkan perhitungan sampel di atas, akan diberikan penambahan 1

ekor tikus per kelompok untuk menghindari drop out. Sehingga total

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 ekor

tikus galur Sprague dawley. Sampel akan dipilih menggunakan metode

simple random sampling.

Page 42: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

25

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus galur Sprague

dawley yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

a. Kriteria Inklusi

1. Tikus galur Sprague dawley

2. Memiliki berat 200-250 gram

3. Berusia 10-12 minggu

4. Kesehatan umum baik (bergerak aktif, rambut tidak kusam,

rontok, dan botak)

b. Kriteria Ekslusi

1. Mati selama waktu penelitian

2. Adanya penurunan berat badan lebih dari 10% selama masa

adaptasi di laboratorium

3. Tikus kurang sehat, penampakan rambut rontok, keluar

eksudat dari hidung dan ruam pada kulit

3.3.3 Cara Sampling

Penempatan tikus ke dalam 5 kelompok percobaan akan dilakukan

secara acak atau randomisasi dengan perlakuan yang dapat dilihat pada

gambar 9.

Page 43: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

26

Gambar 9. Cara Sampling.

Keterangan:

S = Sampel

R = Randomisasi

K = Kontrol

P = Perlakuan

K(-)=Kontrol negatif sebagai pembanding tikus yang mendapat diet

standar, tanpa pemberian ekstrak belimbing wuluh dan

parasetamol.

K(+)=Kontrol positif sebagai pembanding tikus yang mendapat diet

standar dan parasetamol 180mg, tanpa pemberian ekstrak

belimbing wuluh.

P1= Tikus dengan diet standar diberi parasetamol 180mg, dengan

pemberian ekstrak belimbing wuluh 0,4g.

S R

K(-)

K(+)

P1

P2

P3

Page 44: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

27

P2= Tikus dengan diet standar diberi parasetamol 180mg, dengan

pemberian ekstrak belimbing wuluh 0,8g.

P3= Tikus dengan diet standar diberi parasetamol 180mg, dengan

pemberian ekstrak belimbing wuluh 1,6g.

3.4 Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas:

Ekstrak buah belimbing wuluh.

2. Variabel Terikat:

Gambaran histopatologi hepar tikus galur Sprague dawley.

3. Variabel Terkendali

a. Galur tikus : Sprague dawley

b. Umur tikus : 10-12 minggu

c. Berat badan tikus : 200-250 gram

Page 45: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

28

3.5 Definisi Operasional

Adapun definisi operasional yang digunakan untuk memudahkan pelaksanaan

penelitian dan agar penelitian tidak menjadi terlalu luas yaitu sebagai berikut.

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel.

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Ekstrak Belimbing Wuluh

Pemberian ekstrak etanol belimbing wuluh

Neraca analitik

Dosis efektif ekstrak etanol belimbing wuluh adalah 0,8 g. Dosis ekstrak etanol belimbing wuluh masing-masing kelompok perlakuan: P1= 0,4g P2= 0,8g P3= 1,6g

Ordinal

Gambaran Histopatologi Hepar

Kerusakan hepar tikus akan dilihat di daerah lobulus klasik area sentrilobular dengan melakukan pengamatan sediaan histopatologi menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x pada 5 lapang pandang dan dinilai skor tiap lapang pandang. Kerusakan tiap lapang pandang dijumlahkan dan dirata-ratakan.

Mikroskop cahaya

Kriteria penilaian derajat histopatologi hepar menggunakan model scoring histopathology Manja Roenigk sebagai berikut. 1: Normal 2: Degenerasi parenkimatosa 3: Degenerasi hidropik 4: Nekrosis (Arifuddin dkk, 2016).

Numerik

3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Metode Pembuatan Ekstrak Belimbing Wuluh

Pembuatan ekstrak dilakukan di laboratorium Kimia Organik Fakultas

MIPA Universitas Lampung. Proses pembuatan ekstrak ini

Page 46: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

29

menggunakan metode maserasi dan etanol sebagai pelarut. Maserasi

adalah metode perendaman. Syarat dari metode ini adalah tersedianya

waktu kontak yang cukup antara pelarut dan jaringan yang diekstraksi

(Sukohar dkk, 2014). Pembuatan esktrak belimbing wuluh dilakuan

dengan mengiris tipis buah belimbing wuluh segar yang baru dipetik

dari pohon, kemudian dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah itu,

irisan yang sudah kering dibuat serbuk dengan menggunakan blender

atau mesin penyerbuk. Etanol dengan kadar 96% sebanyak 2 liter

ditambahkan untuk melakukan ekstraksi dari serbuk ini selama kurang

lebih 2 (dua) jam kemudian dilanjutkan dengan maserasi selama 24

jam. Setelah itu masuk ke tahap filtrasi sehingga diperoleh filtrat dan

residu. Filtrat yang didapatkan akan diteruskan ke tahap evaporasi

dengan Rotatory evaporator pada suhu 40oC sehingga akhirnya

diperoleh ekstrak kering (Andriyanto dkk, 2011).

3.6.2 Cara Perhitungan Dosis Ektrak Buah Belimbing Wuluh

Dosis efektif yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasar pada

penelitian yang dilakukan oleh Labibi (2015) adalah 0,8g/200gBB.

Dosis pertama ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) diambil

dari setengah dosis efektif tikus, sedangkan dosis kedua diambil dari

dosis efektif, dan dosis ketiga diambil dari hasil pengalian dua kali dari

dosis efektif.

Page 47: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

30

a. Dosis untuk tiap tikus pada kelompok perlakuan 1

½ x 0,8g = 0,4g

b. Dosis untuk tiap tikus pada kelompok perlakuan 2

1 x 0,8g = 0,8g

c. Dosis untuk tiap tikus pada kelompok perlakuan 3

2 x 0,8g = 1,6g

3.6.3 Prosedur Pemberian Dosis Parasetamol

Dosis toksik parasetamol minimum yang dapat menyebabkan kerusakan

pada hepar adalah 7,5-10 gram per hari (Farrel, 2014). Dosis

parasetamol yang akan digunakan untuk penelitian ini 10 gram per hari

dengan harapan dosis tersebut dapat menimbulkan kerusakan sel hepar

sampai pada nekrosis.

Penentuan dosis yang diberikan pada perlakuan terhadap tikus

berdasarkan hasil konversi dari manusia dengan berat badan 70 kg ke

tikus dengan berat badan 200 gram. Angka konversi dari manusia ke

tikus adalah 0,018. Sehingga konversi parasetamol dari 70kgBB

manusia untuk tikus = 0,018 x 10g = 0,180g atau sama dengan 180mg.

3.6.4 Prosedur Perlakuan pada Tikus

1) Tikus sebanyak 30 ekor, dikelompokan dalam 5 kelompok

2) Selama satu minggu setiap kelompok tikus diadaptasi sebelum

diberi perlakuan

3) Mengukur berat badan tikus sebelum perlakuan

Page 48: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

31

4) Melakukan perlakuan pada masing-masing kelompok sebagai

berikut.

a) Kelompok 1 sebagai kontrol negatif yang disebut K(-)

diberikan aquades (minum) dan pakan standar selama 14 hari.

b) Kelompok 2 sebagai kontrol positif yang disebut K(+)

diberikan akuades (minum) dan pakan standar ditambah

parasetamol dosis 180mg selama 7 hari dimulai pada hari ke-8.

c) Kelompok 3 sebagai kelompok perlakuan 1 yang disebut P1,

diberikan akuades (minum) dan pakan standar ditambah

ekstrak belimbing wuluh dosis 0,4g. Kemudian selang 2 jam

kelompok P1 diberikan induksi parasetamol dosis 180mg.

Masing-masing diberikan peroral selama 14 hari untuk ekstrak

belimbing wuluh dan selama 7 hari dimulai hari ke-8 untuk

parasetamol.

d) Kelompok 4 sebagai kelompok perlakuan 2 yang disebut P2,

diberikan akuades (minum) dan pakan standar ditambah

ekstrak belimbing wuluh dosis 0,8g. Kemudian selang 2 jam

kelompok P2 diberikan induksi parasetamol dosis 180mg.

Masing-masing diberikan peroral selama 14 hari untuk ekstrak

belimbing wuluh dan selama 7 hari dimulai hari ke-8 untuk

parasetamol.

e) Kelompok 5 sebagai kelompok perlakuan 3 yang disebut P3,

diberikan akuades (minum) dan pakan standar ditambah

ekstrak belimbing wuluh dosis 1,6g. Kemudian selang 2 jam

Page 49: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

32

kelompok P3 diberikan induksi parasetamol dosis 180mg.

Masing-masing diberikan peroral selama 14 hari untuk ekstrak

belimbing wuluh dan selama 7 hari dimulai hari ke-8 untuk

parasetamol.

5) Setelah 14 hari, perlakuan diberhentikan.

6) Lima tikus dari setiap kelompok diterminasi dengan kloroform dan

dilakukan laparotomi untuk mengambil organ hepar.

7) Pembuatan sediaan mikroskopis digunakan metode paraffin dan

pewarnaan Hematoksilin eosin.

3.6.5 Prosedur Pengambilan Organ Hepar

Tikus dikeluarkan dari kandang dan ditempatkan terpisah dengan tikus

lainnya kemudian ditunggu beberapa saat untuk mengurangi

penderitaan pada tikus akibat aktivitas antara lain, pemindahan,

penanganan, gangguan antar kelompok, dan penghapusan berbagai

tanda yang pernah dilakukan. Setelah itu, tikus dianestesi dengan

kloroform (Leary, 2013; Suharyadi, 2014). Setelah itu dilakukan

pembedahan, hepar tikus diambil untuk sediaan mikroskopis.

Page 50: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

33

3.6.6 Prosedur Pembuatan Preparat

Metode pembuatan preparat histopatologi adalah sebagai berikut.

1) Fixation

Memfiksasi spesimen berupa potongan organ hepar yang telah

dipilih dengan larutan pengawet formalin 10% dan dicuci dengan

air mengalir 3-5 kali.

2) Trimming/sampling

Membuat irisan potongan hepar dengan ketebalan sekita 3-5mm.

Kemudian, memasukan potongan organ hepar tersebut ke dalam

embedding cassette.

3) Dehidration

Menuntaskan air dengan meletakkan embedding cassette pada

kertas tisu. Berturut-turut melakukan perendaman organ hepar

dalam alkohol bertingkat 70%, 96%, absolut I, II, III masing-

masing selama 1 jam.

4) Clearing

Untuk membersihkan sisa alkohol , dilakukan clearing dengan xilol

I, II, III masing-masing selama 30 menit.

5) Impregnation

Impregnasi dengan menggunakan parafin selama 1 jam di dalam

inkubator dengan suhu 65,1ºC.

Page 51: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

34

6) Embedding

a) Membersihkan sisa parafin yang ada pada pan logam dengan

memanaskan beberapa saat di atas api dan usap dengan kapas.

b) Menyiapkan parafin dengan memasukan parafin ke dalam

cangkir logam dan memasukan ke dalam oven dengan suhu di

atas 58ºC.

c) Menuangkan parafin cair ke dalam pan.

d) Memindahkan satu persatu dari embedding cassette ke dasar

pan dengan mengatur jarak satu dengan yang lainnya.

e) Memasukan pan ke dalam air.

f) Melepaskan parafin yang berisi potongan hepar dari pan

dengan memasukan ke dalam suhu 4-6ºC beberapa saat.

g) Memotong parafin sesuai dengan letak jaringan yang ada

dengan menggunakan scalpel/pisau hangat.

h) Meletakkan pada balok kayu, ratakan pinggirannya dan buat

ujungnya sedikit meruncing.

i) Memblok parafin siap dipotong dengan mikrotom.

7) Cutting

a) Melakukan pemotongan pada ruangan dingin.

b) Sebelum memotong, mendinginkan blok terlebih dahulu.

c) Melakukan pemotongan kasar, dilanjutkan dengan pemotongan

halus dengan ketebalan 4-5 mikron.

d) Memilih lembaran potongan yang paling baik

Page 52: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

35

e) Memindahkan lembaran jaringan ke dalam water bath dengan

suhu 60ºC selama beberapa detik sampai mengembang

sempurna (pemekaran pita parafin).

f) Dengan gerakan menyendok mengambil lembaran jaringan

tersebut dengan slide bersih dan menempatkan di tengah atau

pada sepertiga atas atau bawah, mencegah jangan sampai ada

gelembung udara di bawah jaringan.

g) Mengeringkan slide. Jika sudah kering, slide dipanaskan pada

inkubator (suhu 37ºC) selama 24 jam untuk merekatkan

jaringan dan mencairkan sisa parafin sebelum pewarnaan.

8) Stainning (pewarnaan) dengan Harris Hematoxylin Eosin

Pertama, dilakukan deparafinisasi dengan menggunakan larutan

xilol I dan II masing-masing selama 5 menit serta hidrasi ke dalam

alkohol absolut selama 1 menit serta alkohol 96%, dan alkohol

70% masing-masing selama 2 menit lalu dengan air/akuades

selama 10 menit. Kedua, lakukan pulasan inti dengan zat warna

Harris Hematoxylin selama 15 menit, lalu air mengalir, dan eosin

selama maksimal 1 menit. Ketiga, lakukan dehidrasi dengan

menggunakan alkohol 70%, 96%, dan absolut masing-masing

selama 2 menit. Keempat, lakukan penjernihan dengan

menggunakan larutan xilol I dan II masing-masing selama 2 menit.

9) Mounting

Menempatkan slide di atas kertas tisu pada tempat datar, menetesi

dengan bahan mounting yaitu kanada balsam dan tutup dengan

Page 53: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

36

cover glass cegah jangan sampai terbentuk gelembung udara.

Kemudian membaca slide dengan mikroskop (Suharyadi, 2014).

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah

dalam bentuk tabel, kemudian proses pengolahan data menggunakan

software komputer yang terdiri dari beberapa langkah:

1. Koding, untuk mengkonversikan (menerjemahkan) data yang

dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk

keperluan analisis.

2. Data entry, memasukan data ke dalam program software.

3. Verifikasi, memasukan data pemeriksaan secara visual terhadap

data yang telah dimasukan ke dalam program software.

4. Output, hasil yang telah dianalisis oleh software komputer

kemudian dicetak.

3.7.2 Analisis Data

Analisis statistik untuk mengolah data yang diperoleh akan

menggunakan program pengolahan data dengan jenis analisa univariat

dan bivariat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 54: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

37

1. Analisa Univariat

Penelitian ini melakukan analisis statistik dengan menggunakan

program statistik. Analisis univariat untuk melihat apakah ada

hubungan antara pemberian parasetamol dengan gambaran

histopatologi hepar tikus galur Sprague dawley.

2. Uji normalitas data (p > 0,05)

Pengujian normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk test

dikarenakan besar sampel ≤ 50 (30 sampel). Uji normalitas

dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak

normal. Distribusi normal adalah data yang telah ditransformasikan

ke dalam bentuk p dan diasumsikan normal. Jika nilainya di atas

0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas

dan jika nilainya di bawah 0,05 maka diinterpretasikan sebagai

tidak normal. Hasil uji normalitas ini untuk menentukan analisis

berikutnya yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normal

atau non parametrik bila data tidak berdistribusi normal.

3. Uji homogenitas data (p > 0,05)

Pengujian homogenitas data menggunakan uji Levene untuk

mengetahui data homogen atau tidak homogen. Jika nilainya di atas

0,05 maka homogenitas data dinyatakan memenuhi asumsi

homogen, dan jika nilainya di bawah 0,05 maka diinterpretasikan

sebagai tidak homogen. Hasil uji homogenitas ini untuk

menentukan analisis berikutnya, yaitu analisis parametrik bila data

homogen atau non parametrik bila data tidak homogen.

Page 55: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

38

4. Uji parametrik (One-Way ANOVA)

Pengujian parametrik dilakukan untuk menguji perbedaan pengaruh

kelompok I, kelompok II, kelompok III, kelompok IV, dan

kelompok V. Uji one way analysis of variance (one way ANOVA)

dilakukan karena penelitian ini berupa analisis komparatif numerik

tidak berpasangan > 2 kelompok. Bila tidak memenuhi syarat

parametrik (distribusi data tidak normal) maka dilakukan uji non

parametrik yaitu uji Kruskal-Wallis.

3.8 Etika Penelitian

Ethical Cleareance penelitian ini telah diajukan kepada komisi etik Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung dan telah mendapatkan persetujuan dengan

nomor 3832/UN26.18/PP.05.02.00/2018. Prinsip etika dalam menggunakan

hewan coba sebagai subjek penelitian harus memenuhi prinsip-prinsip, yaitu:

Replacement adalah keperluan memanfaatkan hewan coba sudah

diperhitungkan secara seksama, baik dari pengalaman terdahulu maupun

untuk literatur untuk menjawab pertanyaan penelitian dan tidak dapat

digantikan oleh mahluk hidup lain seperti sel atau biakan jaringan. Dalam hal

ini, peneliti menggunakan hewan coba tikus putih galur Sprague dawley dan

tidak digantikan dengan hewan coba lainnya.

Replacement Reduction Refinement

Page 56: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

39

Reduction diartikan sebagai pemanfaatan hewan dalam penelitian sesedikit

mungkin, tetapi tetap mendapatkan hasil yang optimal. Dalam penelitian ini,

peneliti menghitung jumlah minimum menggunakan rumus Frederer yaitu

(n-1) (t-1) >15, dengan n adalah jumlah hewan yang diperlukan dan t adalah

jumlah kelompok perlakuan.

Refinement adalah memperlakukan hewan percobaan secara manusiawi

(humane), memelihara hewan dengan baik, tidak menyakiti hewan, serta

meminimalisasi perlakuan yang menyakitkan sehingga menjamin

kesejahteraan hewan coba sampai akhir penelitian. Pada dasarnya prinsip

refinement berarti membebaskan hewan coba dari beberapa kondisi. Yang

pertama adalah bebas dari rasa lapar dan haus, dengan memberikan akses

makanan dan air minum yang sesuai dengan jumlah yang memadai baik

jumlah dan komposisi nutrisi untuk kesehatannya.

Page 57: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

40

3.9 Alur Penelitian

Gambar 10. Alur Penelitian.

30 ekor tikus galur Sprague dawley

Perlakuan hewan coba selama 14 hari

K (-) K (+) P2 P1 P3

Akuades per oral

Parasetamol 180mg

Parasetamol 180mg

dimulai hari ke-8

Parasetamol 180mg

dimulai hari ke-8

Parasetamol 180mg

dimulai hari ke-8

Ekstrak Belimbing

Wuluh 0,4g

Ekstrak Belimbing

Wuluh 0,8g

Ekstrak Belimbing

Wuluh 1,6g

Setelah 2 jam

Hari ke-15 dilakukan terminasi pada tikus

Dilakukan Pembedahan dan Pengambilan Organ Hepar

Dilakukan Pembuatan Preparat Organ Hepar

Pengamatan di bawah mikroskop dan interpretasi hasil pengamatan

Adaptasi hewan coba selama 7 hari

Page 58: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa

bilimbi L) terhadap penurunan kerusakan histopatologi hepar tikus putih

galur Sprague dawley yang diinduksi parasetamol.

2. Terdapat penurunan kerusakan histopatologi hepar tikus putih galur

Sprague dawley yang diinduksi parasetamol seiring dengan peningkatan

dosis ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L).

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti lain disarankan untuk menguji lebih lanjut toksisitas dan

efektivitas pada ekstrak buah belimbing wuluh.

2. Peneliti lain disarankan untuk meneliti lebih lanjut tentang potensi zat-zat

aktif dalam buah belimbing wuluh sebagai fitofarmaka.

Page 59: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

63

3. Peneliti lain disarankan untuk meneliti lebih lanjut terkait dosis terapeutik

buah belimbing wuluh dengan meminimalkan efek samping yang

mungkin timbul.

4. Peneliti lain disarankan untuk meneliti lebih lanjut dengan jangka waktu

lebih lama terkait pemberian ekstrak buah belimbing wuluh terhadap

gambaran histopatologi hepar yang diinduksi dengan parasetamol.

5. Peneliti lain disarankan untuk meneliti lebih lanjut efek buah belimbing

wuluh pada organ lain selain hepar.

Page 60: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

64

DAFTAR PUSTAKA

Adeneye AA, Olagunju JO. 2008. Protective effect of oral ascorbic acid (vitamin c) against acetaminophen-induced hepatic injury in rats. African Journal of Biomedical Research. 11(1):183-90.

Afadass S, Soares DA, Marroun HE. 2017. The association of prenatal exposure to paracetamol and neurodevelopmental disorders in childhoold. Erasmus Journal of Medicine. 6(1):34-9.

Alhassan AM, Ahmed QU. 2016. Averrhoa bilimbi linn: a review of its ethnomedicinal uses, phytochemistry, and pharmacology. Journal of Pharmacy and BioAllied Science. 8(4):265-71.

Andayani R, Maimunah, Lisawati Y. 2008. Penentuan aktivitas antioksidan, kadar fenolat total, dan likopen pada buah tomat (Solanum lycopersicum L). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 13(1):31-7.

Andriyanto, Kusumorini N, Yuskha F. 2011. Potensi ekstrak etanol belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai alternatif sediaan diuretik alami. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 9(2):78-84.

Arifuddin, Asri A, Elmatris. 2016. Efek pemberian vitamin c terhadap gambaran histopatologi hati tikus wistar yang terpapar timbal asetat. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(1):215-20.

Asih IARA, Sudiarta IW, Suci AAW. 2015. Aktivitas antioksidan senyawa golongan flavonoid ekstrak etanol daging buah terong belanda (Solanum betaceum Cav.). Jurnal Kimia. 9(1):35-40.

Bebenista MJ, Nowak JZ. 2014. Paracetamol: mechanism of action, applications and safety concern. Acta Poloniae Pharmaceutica – Drug Research. 71(1):11-23.

Clark R, Fisher JE, Sketris IS, Johnston GM. 2012. Population prevalence of high dose paracetamol in dispensed paracetamol/opioid prescription combinations: an observational study. BMC Pharmacology and Toxicology. 12(11):1-8.

Page 61: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

65

Ekor M. 2014. The growing use of herbal medicines: issues relating to adverse reactions and challenges in monitoring safety. Frontiers in Pharmacology. 4(177):1-10.

Eroschenko VP. 2014. Atlas histologi difiore: dengan korelasi fungsional edisi 11. Jakarta: EGC.

Fahmi M, Fahrimal Y, Aliza D, Budiman H, Aisyah S, Hambal M. 2015. Gambaran histopatologi hati tikus (rattus novergicus) yang diinfeksi trypanosoma evansi setelah pemberian ekstrak kulit batang jaloh (salix tetrasperma roxb). Jurnal Medika Veterania. 9(2):141-45.

Farrell SE. 2014. Acetaminophen toxicity. Medscape Reference: Drugs, Disease, and Procedures [Online Article][diunduh 9 desember 2017]. Tersedia dari: http://emedicine.medscape.com.

Febrianti N, Sari FJ. 2016. Kadar flavonoid total berbagai jenis buah tropis di Indonesia. Proceeding Symbion (Symposium on Biology Education); 2016 Aug 27; Universitas Ahmad Dahlan. hlm. 607-12

Fitrianingrum R, Sugiyarto, Susilowati A. 2013. Analisis kandungan karbohidrat pada berbagai tingkat kematangan buah karika (Carica pubescens) di Kejajar dan Sembungan, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Bioteknologi. 10(1):6-14.

Galistiani GF, Utaminingrum W, Atmana RG, Ardiansyah A, Wibowo NA. 2014. Evaluasi konseling parasetamol di apotek wilayah kota Purwokerto dengan metode simulated patient. Farmasains. 2(4):171-76.

Ghaffar UB, Tadvi NA. 2014. Paracetamol toxicity: a review. J Cont Med A Dent. 2(3):12-5.

Gunawan, Gan S. 2009. Farmakologi dan terapi edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

Hamidy MY, Malik Z, Machyar RM. 2009. Gambaran histopatologi kerusakan hati mencit yang diproteksi dengan air rebusan daun sirih (Piper betle Linn). JIK. 3(1):40-8.

Hay AD, Redmond NM, Costelloe C, Montgomery AA, Fletcher M, Hollinghurst S, dkk 2009. Paracetamol and ibuprofen for the treatment of fever in children: the pitch randomised controlled trial. Health Technology Assesment. 13(27):1-186.

Ibrahim T, Agnihotri A, Agnihotri AK. 2013. Paracetamol toxicity – an overview. Emergency Med. 3(6):1-3.

Indahsari NK. 2017. Histopatologi hepar tikus putih (rattus novergicus) yang diinduksi dengan parasetamol dosis toksik pasca pemberian ekstrak etanol daun kelor (moringa oleifera). Jurnal Kimia Riset. 2(2):123-30.

Page 62: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

66

Jurnalis YD, Sayoeti Y, Moriska M. 2015. Kelainan hati akibat penggunaan antipiretik. Jurnal Kesehatan Andalas. 4(3):978-87.

Kasno, Prasetyo A. 2008. Patologi hati dan saluran empedu ekstra hepatik. Semarang: Universitas Dipenogoro.

Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. 2014. Farmakologi dasar dan klinik edisi 12. Jakarta: EGC.

Kierszenbaum AL, Tres LL. 2012. Histology and cell biology an introduction to pathology edisi 3. Philadelphia: Elsevier.

Labibi MH. 2015. Pengaruh ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap struktur histologis hepar mencit (Mus musculus) akibat paparan minyak jelantah [skripsi]. Surakarta:Universitas Sebelas Maret.

Leary S, penyunting. 2013. AVMA guidelines for the euthanasia of animals: 2013 edition. Schaumburg: American Veterinary Medical Association.

Mastuti R. 2016. Fisiologi tumbuhan: metabolit sekunder dan pertahanan tumbuhan. Malang: Universitas Brawijaya

Mescher AL. 2015. Histologi dasar junqueira teks dan atlas edisi 12. Jakarta:EGC.

Moore KL, Agur AMR. 2015. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates.

Notoatmodjo S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakara: Rineka Cipta.

Nursheha A, Febrianti N. 2015. Pengaruh ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers.) terhadap gambaran histopatologik hepar mencit (Mus musculus) yang diinduksi MSG. JUPEMASI-PBIO. 1(2):198-203.

Orwa. 2009. Averrhoa bilimbi. Agroforestry Database 4.0. [Online Article][diunduh 10 desember 2017]. Tersedia dari http://www.worldagroforestry.org.

Paulsen F, Waschke J. 2015. Sobotta atlas anatomi manusia organ-organ dalam jilid 2 edisi 23. Jakarta:EGC.

Pestalozi G. 2014. The effect of tempe extract on damage liver cells in white rat with paracetamol-induce. Medula. 2(4):33-8.

Pramono S. 2012. Pengaruh formalin peroral dosis bertingkat selama 12 minggu terhadap gambaran histopatologi hepar tikus wistar [skripsi]. Semarang:Universitas Dipenogoro.

Prasetiawan E, Sabri E, Ilyas S. 2013. Gambaran histopatologis hepar mencit (Mus musculus L.) strain DDW setelah pemberian ekstrak N-heksan buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) selama masa pra implantasi dan pasca implantasi. Saintia Biologi. 1(1):40-5.

```

```

Page 63: PENGARUH EKSTRAK ETANOL BELIMBING WULUH …digilib.unila.ac.id/55314/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · memiliki efek antioksidan dengan menghambat berbagai reaksi oksidasi. Hepar

67

Rianyta R, Utami S. 2013. Drug-induced liver injury (DILI) pada pengguna propiltiourasil (PTU). CKD-203. 40(4):278-81.

Roberts E, Nunes VD, Buckner S, Latchem S, Constanti M, Miller P, dkk 2016. Paracetamol: not as safe as we thought? A systematic review of observational studies. Ann Rheum Dis. 75(1):552-59.

Sastroasmoro S, Ismael H. 2010. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Sherwood L. 2016. Fisiologi manusia dari sel ke sistem edisi 8. Jakarta:EGC.

Soeksmanto A, Hapsari Y, Simanjuntak P. 2007. Kandungan antioksidan pada beberapa bagian tanaman mahkota dewa, Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl. (Thymelaceae). Biodiversitas. 8(2):92-5.

Sudjaji, Rohman A. 2015. Analisis farmasi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Suharyadi A. 2014. Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi DMBA [skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Sukohar A, Husnayain KI, Susantiningsih T. 2014. The utilization of ethanol extract of the soursop leaves (Annona muricata L.) as breast cancer chemopreventive. J Agromed Unila. 1(1):72-6.

Supratanda FE. 2014. Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap gambaran histopatologis sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi 7,12-dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) [skripsi]. Bandar Lampung:Universitas Lampung.

Thamizh SN, Santhi PS, Sanjayakumar YR, Venugopalan TN, Vasanthakumar KG, Swamy GK. 2015. Hepatoprotective activity of averrhoa bilimbi fruit in acetaminophen induced hepatotoxicity in wistar albino rats. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 7(1):535-40.