pengaruh dewan komisaris independen terhadap...

126
PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh YENNY RAHMAWATI NIM. 213 13 051 PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN

STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

YENNY RAHMAWATI

NIM. 213 13 051

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 3: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

i

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN

STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING

(Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

YENNY RAHMAWATI

NIM. 213 13 051

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 4: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 5: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 6: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 7: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 8: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

vi

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka

apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

dan hanya kepada kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap”

(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)

Namun, rasa sakit akan menguatkan seseorang menapaki hidup.

Penderitaan akan menumbuhkan kebijaksanaan. Kesengsaraan yang

melewati batas akan melahirkan kekuatan yang tak bisa diduga (Asma

Nadia).

Page 9: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

vii

PERSEMBAHAN

Teruntuk kedua orang tuaku tercinta,

Adikku tersayang,

Sahabat-sahabat terbaikku,

Teman-teman seperjuangan,

dan orang dibalik layar yang selalu mendukungku.

Page 10: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

taufiq, hidayah serta inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP

KINERJA KEUANGAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode

2012-2016). Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk

memperoleh gelar strata satu (S1) dalam Prodi Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan

terwujud. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Salatiga.

3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku ketua Prodi S1 Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Taufikur Rahman, S.E., M.Si. selaku pembimbing dan pengarah dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

ix

5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah

membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

6. Kedua orang tua saya, Bapak Sukiman dan Ibu Kartijah serta adik saya Adi

Sulistya yang tiada henti-hentinya memberikan dorongan, motivasi, dan selalu

mendoakan.

7. Kedua orang tua saya, Bapak Sukiman dan Ibu Kartijah serta adik saya Adi

Sulistya yang tiada henti-hentinya memberikan dorongan, motivasi, dan selalu

mendoakan.

8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan S1 Perbankan Syariah.

9. Terimakasih untuk Aditiyo, Partiyani, Dwi Ariani, Desy Puji, Eka Anggarini,

dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan telah menjadi bagian dari

hidupku, sukses selalu untuk kita semua.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu, terimakasih untuk semangat dan motivasi serta doa yang kalian

berikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu penulis mengarapkan kritikan dan saran yang membangun demi

bertambahnya pengetahuan dan wawasan penulis. Semoga skripsi ini memiliki

nilai manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Page 12: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

x

ABSTRAK

Rahmawati, Yenny. 2017. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

Kinerja Keuangan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Bank Umum Syariah 2012-2016). Skripsi. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam. Prodi S1 Perbankan Syariah. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Taufikur Rahman, S.E., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) Pengaruh dewan komisaris

independen terhadap kinerja keuangan (2) Pengaruh dewan komisaris independen

terhadap struktur modal (3) Pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan

(4) Peran struktur modal sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh

dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini

menggunakan data sekunder, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bank umum syariah periode 2012-2016 yang terdaftar di Bank Indonesia. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunaan metode

purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel dengan menggunakan

beberapa kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah 9 bank umum

syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan pada hubungan dewan komisaris independen terhadap kinerja

keuangan. Dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap struktur modal. Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan. Struktur modal tidak berperan sebagai variabel

pemediasi pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan.

Kata kunci: Dewan komisaris independen, struktur modal dan kinerja keuangan.

Page 13: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .............................................................. v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 9

E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 12

A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 12

B. Kerangka Teori .................................................................................... 15

1. Good Corporate Governance ........................................................ 15

a. Pengertian Good Corporate Governance ................................ 15

b. Prinsip Dasar Good Corporate Governance ............................ 16

c. Unsur-unsur Good Corporate Governance ............................. 19

d. Faktor Penilaian Good Corporate Governance ....................... 21

e. Manfaat Good Corporate Governance .................................... 22

f. Indikator Pengukuran Good Corporate Governance ............... 22

g. Dewan Komisaris Independen ................................................. 24

Page 14: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

xii

h. Syarat menjadi Dewan Komisaris Independen ........................ 25

i. Tanggung Jawab Dewan Komisaris Independen ..................... 25

j. Tugas Dewan Komisaris Independen ...................................... 27

k. Wewenang Dewan Komsaris Independen ............................... 27

l. Teori Keagenan ........................................................................ 28

2. Struktur Modal ............................................................................... 29

a. Pengertian Struktur Modal ....................................................... 29

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Struktur

Modal ....................................................................................... 30

c. Komponen Struktur Modal ...................................................... 32

d. Teori Trade-off dalam Struktur Modal .................................... 36

e. Rasio Struktur Modal ............................................................... 37

3. Kinerja Keuangan .......................................................................... 38

a. Pengertian Kinerja Keuangan .................................................. 38

b. Pengukuran Kinerja Keuangan ................................................ 38

c. Laporan Keuangan Bank Syariah ............................................ 41

d. Return On Assets (ROA) .......................................................... 43

e. Manfaat ROA ........................................................................... 43

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROA ................................. 45

C. Kerangka Penelitian ............................................................................. 46

D. Hipotesis .............................................................................................. 47

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 52

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 52

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 52

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 52

1. Populasi .......................................................................................... 52

2. Sampel ............................................................................................ 53

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54

E. Skala Pengukuran ................................................................................. 54

F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................ 54

G. Teknik Analisis .................................................................................... 57

Page 15: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

xiii

1. Uji Stasioneritas ............................................................................. 57

2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 57

a. Uji Multikoloniearitas .............................................................. 57

b. Uji Autokorelasi ....................................................................... 58

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 59

d. Uji Normalitas .......................................................................... 60

e. Uji Linearitas ........................................................................... 60

3. Uji Statistik .................................................................................... 61

a. Uji Statistik t ............................................................................ 62

b. Uji Statistik F ........................................................................... 62

c. Koefisien Determinasi ............................................................. 63

4. Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................ 64

H. Alat Analisis Data ................................................................................ 65

BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 66

A. Deskripsi Objek Penelitian................................................................... 66

B. Uji Stasioneritas ................................................................................... 66

C. Statistik Deskriptif ............................................................................... 67

D. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 68

1. Uji Multikoloniearitas .................................................................... 68

2. Uji Autokorelasi ............................................................................. 69

3. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 70

4. Uji Normalitas ................................................................................ 71

5. Uji Linearitas ................................................................................. 72

E. Uji Statistik .......................................................................................... 73

1. Analisis Regresi ............................................................................. 73

2. Uji ttest ............................................................................................. 77

3. Uji Ftest ............................................................................................ 80

4. Koefisien Determinasi ................................................................... 81

F. Analisis Jalur (Path Analysis) .............................................................. 82

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 86

A. Kesimpulan .......................................................................................... 87

Page 16: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

xiv

B. Saran .................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89

LAMPIRAN ..................................................................................................... 94

Page 17: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Sampel .................................................................................... 53

Tabel 3.2 Definisi Konsep dan Operasional ...................................................... 56

Tabel 3.3 Pengambilan Keputusan Autokorelasi .............................................. 59

Tabel 4.1 Objek Penelitian ................................................................................ 66

Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioner tiap Variabel ....................................................... 67

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 67

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniearitas .............................................................. 69

Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson................................................................... 69

Tabel 4.6 Durbin-Watson Test Bound............................................................... 70

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode White..................................... 71

Tabel 4.8 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................... 72

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas ........................................................................... 73

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Sederhana .............................................................. 74

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda ............................................................... 76

Tabel 4.12 Hasil Uji t .......................................................................................... 77

Tabel 4.13 Hasil Uji F ......................................................................................... 81

Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi ........................................................................ 81

Tabel 4.15 Hasil Uji Path Analysis ..................................................................... 82

Page 18: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian .......................................................................... 46

Gambar 4.1 Hasil Uji Path Analysis ................................................................ 84

Page 19: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Curriculum Vitae

Lampiran II Hasil Analisis Data

Lampiran III Pernyataan Keaslian Tulisan dan Ketersediaan Publikasi

Lampiran IV Declaration

Page 20: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan kekayaan pemiliknya atau pemegang saham

dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan

ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan. Untuk menilai

kinerja perusahaan, maka dilakukan analisis terhadap laporan keuangan.

Laporan keuangan harus memberikan informasi mengenai posisi keuangan,

kinerja keuangan perusahaan, kekayaan perusahaan, termasuk keuntungan

perusahaan dan juga pembayaran dividen. Dengan adanya laporan keuangan,

maka investor/pemilik perusahaan dapat melakukan pengukuran terhadap

kinerja perusahaan.

Pengukuran kinerja tersebut digunakan sebagai dasar untuk

menentukan sistem pembagian dividen dalam perusahaan dan dapat

mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan.

pengukuran kinerja juga memberikan informasi yang berguna dalam membuat

keputusan yang penting mengenai aset yang digunakan untuk membuat

keputusan yang menyalurkan kepentingan perusahaan. Tujuan dari

menganalisis laporan keuangan perusahaan yaitu untuk menilai atau

mengevaluasi suatu kinerja khususnya manajemen perusahaan dalam suatu

periode akuntansi, serta menentukan strategi apa yang harus diterapkan pada

Page 21: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

2

periode berikutnya jika tujuan perusahaan sebelumnya telah tercapai

(Harahap, 2005:108).

Salah satu pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah dengan

menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan menunjukkan perubahan

kondisi keuangan perusahaan serta potensi perusahaan mengelola

kekayaannya dalam meningkatkan nilai dari suatu perusahaan. Rasio

keuangan yang sering digunakan adalah rasio profitabilitas. Menurut Kasmir

(2008:106) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Perusahaan dalam meningkatkan profitabilitasnya memerlukan

sejumlah modal untuk aktivitas operasinya. Kebutuhan akan modal semakin

bertambah seiring besarnya kegiatan ekspansi yang dilakukan perusahaan.

Perusahaan dapat memperoleh modal dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Namun kedua sumber modal tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan

tersendiri. Modal yang berasal dari laba ditahan dianggap sebagai alternatif

pendanaan yang paling mudah dan murah, namun jumlahnya terbatas dan

dapat mengurangi jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.

Sumbramanyam dan Wild dalam Budiman dan Helena (2017)

menyatakan biaya modal utang dapat menjadi alternative disaat laba ditahan

tidak mencukupi untuk membiayai aktivitas perusahaan. Biaya modal utang

relatif lebih murah dibandingkan dengan biaya penerbitan saham. Namun

demikian, modal utang mewajibkan perusahaan untuk membayar bunga

pinjaman apapun kondisi perusahaan, baik itu ketika perusahaan sedang

Page 22: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

3

untung maupun rugi. Modal dari penjualan saham juga dapat menjadi

alternatif di saat perusahaan membutuhkan dana yang relatif besar, terutama

apabila perusahaan memiliki rencana ekspansi. Namun konsekuensinya adalah

pemilik perusahaan akan kehilangan sebagian proporsi kepemilikannya.

Sumber modal yang berbeda ini mengakibatkan timbulnya perdebatan

antara bauran penggunaan sumber modal internal dan eksternal yang disebut

dengan struktur modal. Oleh karena itu, diperlukan manajer yang cermat

untuk menentukan struktur modal yang optimal, sehingga kinerja perusahaan

dapat maksimal. Struktur modal merupakan perimbangan antara jumlah utang

jangka pendek bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen, dan

saham biasa. Struktur modal merupakan hal yang penting bagi

keberlangsungan usaha suatu perusahaan karena aktivitas dan perkembangan

perusahaan diawali dengan adanya modal. Inti persoalan teori struktur modal

adalah menemukan keseimbangan antara manfaat dan biaya dari penggunaan

utang (Mustafa, 2017:85).

Menurut Brigham dan Houston (2010) penggunaan utang dalam

investasi sebagai tambahan untuk mendanai aktiva perusahaan diharapkan

dapat meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, karena

aktiva perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba. Akan tetapi,

penggunaan utang yang semakin besar menyebabkan beban bunga semakin

besar pula. Jika beban bunga sangat besar sedangkan laba operasi tidak cukup

besar maka akan timbul masalah kesulitan keuangan. Namun demikian beban

bunga utang juga merupakan pengurang pajak yang dapat meningkatkan nilai

Page 23: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

4

perusahaan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa utang meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan.

Pernyataan tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hafsah

dan Sari (2015) yang menyatakan bahwa perusahaan yang struktur modalnya

lebih banyak menggunakan utang dalam jumlah tinggi akan cenderung untuk

memiliki kinerja keuangan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan perusahaan

yang menggunakan utang tinggi, pada umumnya perusahaan tersebut memiliki

pertumbuhan yang tinggi. Dengan pertumbuhan yang baik menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk membayar utang tersebut.

Pemilihan struktur modal juga digunakan untuk meningkatkan

kemakmuran para pemegang saham. Hal ini dikarenakan, pemegang saham

sangat berpengaruh dalam mengendalikan penjualan saham di perusahaan

tersebut. Maka dari hal itu, pemegang saham menginginkan kondisi

perusahaan tetap menguntungkan bagi dirinya entah bagaiamana caranya.

Akan tetapi, yang lebih mengetahui kondisi internal perusahaan adalah

manajer, sehingga manajerlah yang bisa memberikan usulan kebijakan di

perusahaan tersebut meskipun kekuasaan tertinggi ada pada pemegang saham.

Para manajer bertindak sebaik mungkin untuk jabatan dan nama baik mereka.

Semakin keputusan diambil adalah benar, maka keuntungan yang diperoleh

atas jabatan pun semakin besar. Manajer menginginkan promosi dan

spesialisasi untuk dirinya sendiri dengan cara bekerja semaksimal mungkin

untuk perusahaan.

Page 24: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

5

Menurut Jensen dan Meckling (1976) kepentingan antara manajer dan

para pemegang saham ini dapat menimbulkan sebuah masalah keagenan.

Masalah keagenan ini muncul karena adanya pertentangan antara agent dan

principal. Pemisahan fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan perusahaan

sering menimbulkan konflik. Konflik tersebut berdampak pada pengambilan

keputusan penggunaan aktivitas modal dan pencairan modal, termasuk

bagaimana cara memperoleh sumber modal. Hal tersebut menuntut adanya

tata kelola perusahaan (corporate governance) yang baik, agar dapat

meminimalisir konflik seperti itu yang bisa berdampak pada keberlangsungan

kinerja perusahaan.

Corporate governance merupakan suatu proses dan struktur yang

digunakan oleh organ perusahaan (pemegang saham/pemilik modal,

komisaris, dewan pengawas dan direksi) untuk meningkatkan keberhasilan

usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham

dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder

lainnya berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika

(Sutedi, 2011:1).

Perusahaan yang menetapkan corporate governance yang baik,

tentunya dapat mengendalikan usahanya dengan sangat baik pula. Segalanya

berawal dari kondisi internal perusahaan itu sendiri, karena tata kelola yang

baik akan membuat kinerja perusahaan menjadi baik. Seperti dalam penelitian

yang dilakukan Rofiana dan Priyadi (2013), menunjukkan hasil bahwa

semakin baik sistem yang digunakan perusahaan, akan membuat pengelolaan

Page 25: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

6

kegiatan operasi dan pengelolaan modal yang dimiliki perusahaan semakin

baik, sehingga laba bersih yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat

ditingkatkan.

Hasil penelitian yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Suandini

dan Suzan (2015) yang menyatakan bahwa corporate governance yang baik

dapat meningkatkan kinerja keuangan yang diwakili oleh ROE. Lain halnya

dengan penelitian Ananta (2013) bahwa corporate governance yang diukur

dengan variabel ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan, komite audit juga tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja

keuangan, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Penerapan tata kelola (corporate governance) yang baik, selain dapat

membuat kinerja perusahaan menjadi lebih baik dapat pula menentukan

kebijakan manajemen dalam mengelola finansial perusahaan. Penggunaan

utang yang besar akan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk

meningkatkan kemampuannya dalam memperbesar modal, mengembangkan

kegiatan usaha, dan meningkatkan pendapatan serta keuntungan. Akan tetapi,

utang yang besar juga akan menimbulkan risiko finansial, yang berdampak

pada kebangkrutan perusahaan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena

itu manajemen harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal dan

memperhatikan struktur modal yang optimal.

Stretcher & Johnson (2011) menyebutkan bahwa terdapat beberapa

gagasan yang dapat membentuk dasar praktik struktur modal. Sistem tata

Page 26: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

7

kelola perusahaan mengarah kepada kumpulan peraturan dan dorongan yang

digunakan pihak manajemen untuk mengarahkan dan mengawasi jalannya

kegiatan perusahaan. Keberhasilan dalam pemilihan serta penggunaan modal

merupakan kunci dari strategi finansial perusahaan (Velnampy & Niresh,

2012).

Pernyataan tersebut mendukung penelitian yang dilakukan Putra (2015)

komisaris independen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

struktur modal. Artinya, semakin banyak pemonitor akan semakin baik karena

terjadinya konflik akan semakin rendah dan akhirnya menurunkan agency

cost. Dalam menjamin terciptanya corporate governance yang baik, maka

komisaris independen diharuskan mempunyai kredibilitas, professional, dan

integritas yang baik.

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Darwis (2009) yang

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komisaris

independen dengan kinerja keuangan. Hal tersebut karena banyaknya jumlah

komisaris hanya dianggap sebagai formalitas belaka.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Dewan Komisaris Independen

terhadap Kinerja Keuangan dengan Struktur Modal sebagai Variabel

Intervening (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2016)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah,

maka rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

8

1. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah?

2. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap struktur modal pada bank umum syariah?

3. Apakah struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan pada bank umum syariah?

4. Apakah struktur modal berperan sebagai variabel intervening (pemediasi)

pengaruh antara dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan

bank umum syariah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja

keuangan pada bank umum syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan

pada bank umum syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan

pada bank umum syariah.

4. Untuk mengetahui peran struktur modal dalam memediasi pengaruh

dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan bank umum

syariah.

Page 28: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

9

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak,

antara lain:

1. Bagi perbankan syariah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

perbankan syariah, khususnya mengenai pengaruh dewan komisaris

independen terhadap kinerja keuangan, dan struktur modal terhadap

kinerja keuangan, serta pengaruh tidak langsung antara dewan komisaris

independen terhadap kinerja keuangan melalui struktur modal.

2. Bagi akademik

Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan

tambahan referensi mengenai pengaruh dewan komisaris independen

terhadap kinerja keuangan, dan struktur modal terhadap kinerja keuangan,

serta pengaruh tidak langsung antara dewan komisaris independen

terhadap kinerja keuangan melalui struktur modal.

3. Bagi penulis

Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana

dan sarana mengembangkan ilmu yang diperoleh ketika duduk di bangku

perkuliahan.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran gambaran yang jelas tentang isi dan

materi yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan

Page 29: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

10

sistematikan penulisan yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini dibahas tentang, pertama latar

belakang masalah yang berisi alasan penelitian ini perlu diteliti berupa data

atau fenomena empiris dari objek yang akan diteliti, research gap, adanya

kesenjangan penelitian yang perlu diteliti dan alasan yang kuat bagi peneliti

untuk menentukan masalah yang diajukan. Kedua, rumusan masalah terdiri

dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian. Kegita

tujuan penelitian, keempat kegunaan penelitian, dan kelima sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, dalam bab ini akan membahas tentang,

pertama telaah pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberikan

gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain. Kedua kerangka

teori, bangunan teori dari konsep yang akan digunakan untuk menganalisis.

Konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam

menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan. Ketiga kerangka penelitian,

berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang

akan diuji dan disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan. Terakhir

adalah hipotesis, sub bab ini berisi tentang hipotesis yang diajukan.

BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini akan memberikan

informasi jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,

skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, teknik analisis dan alat

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

Page 30: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

11

BAB IV ANALISIS DATA, pada bab ini akan membahas tentang

deskripsi objek penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, serta

menguraikan hasil uji analisis data dari data yang telah diperoleh.

BAB V PENUTUP, merupakan bab yang memuat kesimpulan dan

saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan untuk penelitian

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 31: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil yang telah

dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan hubungan antara dewan komisaris independen, struktur modal, dan

kinerja keuangan diantaranya adalah Darwis (2009) melakukan penelitian

tentang corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Hasil

menunjukkan bahwa variabel komisaris independen tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan

Widyawati (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh dewan

direksi, komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial, dan

kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan. Hasil menunjukkan

bahwa variabel komisaris independen dan kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. akan tetapi, dewan

direksi, komite audit, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

Ananta (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh good corporate

governance terhadap kinerja perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai

variabel kontrol. Hasil menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Variabel

Page 32: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

13

ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Variabel komite audit berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja

perusahaan. Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan. Serta ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Rahadian dan Hadiprajitno (2014) melakukan penelitian mengenai

pengaruh good corporate governance terhadap struktur modal perusahaan

(studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun

2010-2012). Hasil menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris dan

komisaris independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

struktur modal. Varibel konsentrasi kepemilikan dan kepemilikan manajerial

berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

Jaradat (2015) melakukan penelitian mengenai corporate governance

practices and capital structure: a study with special reference to board size,

board gender, outside director and CEO duality. Hasil menunjukkan bahwa

hubungan antara komisaris independen memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal dengan hasil t hitung sebesar 0.065 dan

nilai signifikan 0.07 pada tingkat signifikansi 10%.

Budiman dan Helena (2017) melakukan penelitian tentang analisis

pengaruh tata kelola perusahaan terhadap struktur modal dengan kualitas

laporan keuangan sebagai mediator pada perusahaan yang terdapat di BEI.

Hasil menunjukkan bahwa ukuran dewan memiliki arah hubungan negatif

yang tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan komposisi

Page 33: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

14

komisaris independen memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap

struktur modal. Hasil menunjukkan uji t pada komposisi komisaris independen

0.208 dan signifikansinya 0.000.

Fachrudin (2011) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

struktur modal, ukuran perusahaan, dan agency cost terhadap kinerja

perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa struktur modal, ukuran

perusahaan, dan agency cost tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan.

Suandini dan Suzan (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh

struktur modal terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan

industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa struktur modal yang diukur dengan DAR tidak berpengaruh dengan

arah negatif terhadap kinerja keuangan. Proksi berikutnya adalah DER,

dimana DER tidak berpengaruh dengan arah positif terhadap kinerja

perusahaan. kemudian LDER berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

dan TIER berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Hafsah dan Sari (2015) melakukan penelitian mengenai analisis

struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan properti dan real

estate pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa struktur modal dengan proksi DAR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan yang dukur dengan EVA, dengan t hitung sebesar

2.118 dan tingkat signifikansinya 0.041.

Page 34: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

15

Kautsar dan Kusumaningrum (2015) melakukan penelitian mengenai

pengaruh good corporate governance terhadap kinerja perusahaan

pertambangan yang dimediasi oleh struktur modal. Hasil penelitian

menunjukkan variabel ukuran DTA tidak mampu memediasi hubungan antara

kepemilikan manajerial dengan ROA. hubungan kepemilikan manajerial

dengan ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Antara kepemilikan

manajerial dengan DTA memiliki pengaruh negatif dan signifikan. DTA

dengan ROA juga memiliki hubungan yang negatif dan signifikan.

Berdasarkan penelitian terdahulu, perbedaan dalam penelitian ini

adalah penggunaan pengukuran corporate governance menggunakan proporsi

dewan komisaris independen. Seperti di dalam penelitian Kautsar dan

Kusumaningrum (2015), dalam penelitiannya menggunakan variabel

corporate governance dengan ukuran kepemilikan manajerial. Perbedaan

lainnya adalah objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bank umum syariah.

B. Kerangka Teori

1. Good Corporate Governance (GCG)

a. Pengertian Good Corporate Governance

Tata kelola perusahaan menurut Haris (2005:75) adalah sistem,

proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder). Tata kelola

perusahaan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kesalahan-

kesalahan yang signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk

Page 35: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

16

memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki

dengan segera.

Corporate governance menurut Sutedi (2011:1) adalah suatu

proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan (pemegang

saham/pemilik modal, komisaris, dewan pengawas dan direksi) untuk

meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna

mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan

tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya berlandaskan

peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.

Menurut Effendi (2009:2) GCG dapat dapat diartikan sebagai

seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan

untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi para pemangku

kepentingan. Hal ini disebabkan karena GCG dapat mendorong

terbentuknya pola kerja manajemen yang bersih, transparan, dan

profesional.

Ikatan Bankir Indonesia (2016:104) menyatakan pengertian dari

GCG, yaitu pedoman mengenai kesepakatan antar-stakeholder dalam

mengidentifikasi dan merumuskan keputusan-keputusan strategic

secara efektif dan terkoordinasi.

b. Prinsip Dasar Good Corporate Governance

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2016:104) sejak

diperkenalkan oleh The Organisation for Economic Co-Operation and

Development (OECD), prinsip-prinsip corporate governance berikut

Page 36: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

17

telah dijadikan acuan oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Prinsip-prinsip tersebut disusun secara universal sehingga dapat

berlaku bagi semua negara atau perusahaan, dan diselaraskan dengan

sistem hukum, aturan, atau tata nilai yang berlaku di negara masing-

masing. Prinsip tata kelola perusahaan yang baik ini antara lain:

1) Accountability (Akuntabilitas)

Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan

pertanggung jawaban organ bank sehingga pengelolaannya

berjalan secara efektif. Manajemen bank harus memiliki

kewenangan-kewenangan beserta kewajiban-kewajiban yang harus

dipenuhi kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya. Dewan

direksi bertanggung jawab atas keberhasilan bank dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris

bertanggung jawab atas pengawasan dan wajib memberikan

nasihat kepada Direksi atas pengelolaan bank sehingga tujuan bank

dapat tercapai. Pemegang saham yang bertanggung jawab atas

keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan bank.

2) Responsibility (Pertanggungjawaban)

Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pengelolaan bank

dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan

bank sehat. Prinsip ini menuntut manajemen bank dan manajemen

senior melakukan kegiatan secara bertanggung jawab. Manajemen

bank harus menghindari segala biaya transaksi yang berpotensi

Page 37: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

18

merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang

telah disepakati, seperti tersirat dalam undang-undang, regulasi,

kontrak, maupun pedoman operasional bank.

3) Transparancy (Keterbukaan Informasi)

Prinsip ini mengacu pada keterbukaan dalam

mengemukakan informasi yang material dan relevan serta

keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi harus

diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang

diungkapkan antara lain adalah keadaan keuangan, kinerja

keuangan, kepemilikan, dan pengelolaan bank. Audit yang

dilakukan atas informasi harus dilakukan secara independen.

Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang lain

mengetahui keadaan bank sehingga nilai pemegang saham dapat

ditingkatkan.

4) Fairness (Kewajaran)

Kewajaran yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi

hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seluruh stakeholder

harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang

adil. Bank dilarang melakukan praktik-praktik tercela yang

dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain. Setiap

anggota Direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan

transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Page 38: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

19

5) Independency (Kemandirian)

Prinsip ini mengacu pada pengelolaan bank secara

professional tanpa pengaruh/ tekanan dari pihak mana pun. Prinsip

ini menuntut para pengelola bank agar dapat berindak secara

mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimiliki, tanpa ada tekanan-

tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan system

operasional bank yang berlaku. Dalam prinsip ini tersirat bahwa

pengelolaan bank harus tetap memberikan pengakuan terhadap

hak-hak stakeholder yang ditentukan dalam undang-undang

maupun peraturan bank.

c. Unsur-unsur Good Corporate Governance

Menurut Sutedi (2011:5) unsur-unsur dalam good corporate

governance adalah:

1) Internal Perusahaan

Unsur-unsur yang berasal dari dalam perusahaan diantarnya

adalah:

a) Pemegang saham

b) Direksi

c) Dewan komisaris

d) Manajer

e) Karyawan

f) Sistem remunerasi berdasarkan kinerja

g) Komite audit

Page 39: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

20

Unsur-unsur yang selalu diperlukan di dalam perusahaan

antara lain meliputi:

a) Keterbuakaan dan kerahasiaan

b) Transparansi

c) Akuntabilitas

d) Kesetaraan

e) Aturan dari code of conduct

2) Eksternal Perusahaan

Unsur-unsur yang berasal dari luar perusahaan diantaranya

adalah:

a) Kecukupan undang-undang dari luar perusahaan

b) Investor

c) Institusi penyedia informasi

d) Akuntan publik

e) Institusi yang memihak kepentingan publik bukan golongan

f) Pemberi pinjaman

g) Lembaga yang mengesahkan legalitas

Unsur-unsur yang selalu diperlukan di luar perusahaan

antara lain:

a) Aturan dari code of conduct

b) Kesetaraan

c) Akuntabilitas

d) Jaminan hukum

Page 40: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

21

Perilaku partisipasi pelaku corporate governance yang berada

di dalam rangkaian unsur-unsur internal maupun eksternal menentukan

kualitas corporate governance.

d. Faktor-faktor Good Corporate Governance

Ikatan Bankir Indonesia (2016:134-135) penilaian faktor GCG

merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen atas pelaksanaan

prinsip-prinsip GCG. Penilaian tersebut mencakup evaluasi terhadap

parameter yang terdiri atas:

1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawan Dewan Direksi.

2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawan Direksi.

3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan

kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank.

4) Penanganan benturan kepentingan.

5) Penerapan fungsi kepatuhan.

6) Penerapan fungsi audit internal.

7) Penerapan fungsi audit eksternal.

8) Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern.

9) Penyedia dana kepada terkait (related party).

10) Penyedia dana besar (large exposure).

11) Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank serta

rencana strategi bank.

Page 41: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

22

e. Manfaat Good Corporate Governance

Menurut Hery (2010:57) terdapat lima manfaat yang dapat

diperoleh perusahaan yang menerapkan good corporate governance,

yaitu:

1) GCG secara tidak langsung akan dapat mendorong pemanfaatan

sumber daya perusahaan ke arah yang lebih efektif dan efisien,

yang pada gilirannya akan turut membantu tercapainya

pertumbuhan atau perkembangan ekonomi nasional.

2) GCG dapat membantu perusahaan dan perekonomian nasional,

dalam hal ini menarik modal investor dengan biaya yang lebih

rendah melalui perbaikan kepercayaan investor dan kreditur

domestik maupun internasional.

3) Membantu pengelolaan perusahaan dalam memastikan/ menjamin

bahwa perusahaan telah taat pada ketentuan, hukum, dan peraturan.

4) Membangun manajemen dan corporate board dalam pemantauan

penggunaan aset perusahaan.

5) Mengurangi korupsi.

f. Indikator Pengukuran GCG

Menurut Azis (2016) indikator pengukuran GCG adalah

sebagai berikut:

1) Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer

memiliki saham perusahaan dengan kata lain manajer tersebut

Page 42: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

23

sekaligus pemegang saham perusahaan. Dalam laporan keuangan,

keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya presentase kepemilikan

saham perusahaan oleh manajer, karena hal ini merupakan

informasi penting bagi pengguna laporan keuangan maka,

informasi ini akan diungkapkan dalam catatan atas laporan

keuangan.

2) Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham

oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum,

institusi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada

akhir tahun. Struktur kepemilikan perusahaan publik di Indonesia

sangat terkonsentrasi pada institusi. Institusi yang dimaksudkan

adalah pemilik perusahaan publik berbentuk lembaga, bukan

pemilik atas nama perseroan pribadi. Mayoritas institusi adalah

berbentuk perseroan terbatas (PT). Pada umumnya PT merupakan

bentuk kepemilikan pendiri perusahaan-perusahaan atau keluarga

pendiri perusahaan.

3) Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan yang tidak

terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya

dan pemegang saham pengendali, bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya

Page 43: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

24

untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi

kepentingan perusahaan.

4) Komite audit

Komite audit adalah yang dibentuk oleh dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan.

Selain itu, komite audit dianggap sebagai penghubung antara

pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen

guna mengatasi masalah pengendalian ataupun kemungkinan

timbulnya agensi.

g. Dewan Komisaris Independen

Menurut UU No. 40 Tahun 2007, komisaris independen adalah

anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,

hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham, dan/atau

hubungan keluarga lainnya dengan anggota dewan komisaris lainnya,

direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan

bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen.

Menurut Cahyono (2002:105) komisaris independen merupakan

komisaris yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pemegang

saham pengendali, direksi, dan komisaris lain dan tidak bekerja

rangkap sebagai direksi di perusahaan lain yang terafiliasi, memahami

peraturan pasar modal Indonesia dan dipilih oleh pemegang saham

bukan pengendali.

Page 44: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

25

Menurut peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009

komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,

anggota dewan komisaris dan/atau anggota direksi. Komisaris

independen juga tidak boleh memiliki hubungan keuangan dan/atau

hubungan kepemilikan saham dengan bank sehingga dapat mendukung

kemampuannya untuk bersikap independen. Tugas dari komisaris

independen adalah untuk membantu dewan komisaris dalam

menjalankan tugasnya agar lebih efektif.

h. Syarat menjadi Dewan Komisaris Independen

Menurut Samsul (2006:72) syarat-syarat untuk menjadi dewan

komisaris independen adalah sebagai berikut:

1) Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pemegang saham

pengendali dari perusahaan tercatat yang bersangkutan.

2) Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan direktur atau dengan

komisaris lainnya dari perusahaan tercatat yang bersangkutan.

3) Tidak bekerja rangkap sebagai direktur di perusahaan lain yang

terafiliasi dengan perusahaan tercatat yang bersangkutan.

4) Memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

i. Tanggung Jawab Dewan Komisaris Independen

Menurut Amri (2011) komisaris independen memiliki

tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip tata

Page 45: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

26

kelola perusahaan yang baik di dalam perusahaan melalui

pemberdayaan dewan komisaris agar dapat melakukan tugas

pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi secara efektif dan

lebih memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dalam upaya

melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik, maka komisaris

independen harus secara proaktif mengupayakan agar dewan komisaris

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi yang

terkait dengan, namun tidak terbatas pada hal-hal berikut:

1) Memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi bisnis yang

efektif, termasuk di dalamnya memantau jadwal, anggaran dan

efektivitas strategi tersebut.

2) Memastikan bahwa perusahaan mengangkat eksekutif dan

manajer-manajer professional.

3) Memastikan bahwa perusahaan memiliki informasi, sistem

pengendali, dan sistem audit yang bekerja dengan baik.

4) Memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan perundangan

yang berlaku maupun nilai-nilai yang ditetapkan perusahaan dalam

menjalankan operasinya.

5) Memastikan risiko dan potensi krisis selalu diidentifikasikan dan

dikelola dengan baik.

6) Memastikan prinsip-prinsip dan praktek good corporate

governance dipatuhi dan diterapkan dengan baik.

Page 46: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

27

j. Tugas Dewan Komisaris Independen

Menurut Amri (2011) tugas komisaris independen dalam

prakter good corporate governance adalah sebagai berikut:

1) Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan

perusahaan.

2) Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan

stakeholder yang lain.

3) Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan

kepentingan secara wajar dan adil.

4) Kepetuhan perusahaan pada perundangan dan peraturan yang

berlaku.

5) Menjamin akuntabilitas organ perseroan.

k. Wewenang Dewan Komisaris Independen

Menurut Amri (2011) wewenang komisaris independen adalah

sebagai berikut:

1) Komisaris independen mengetuai komite audit dan komite

nominasi.

2) Komisaris independen berdasarkan pertimbangan yang rasional

dan kehati-hatian berhak menyampaikan pendapat yang berbeda

dengan anggota dewan komisaris lainnya yang wajib dicatat dalam

berita acara rapat dewan komisaris dan pendapat yang berbeda

yang bersifat material, wajib dimasukkan dalam laporan tahunan.

Page 47: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

28

l. Teori Keagenan (Agency Theory)

Konsep agency theory menurut Anthoy dan Govindrajan dalam

Siagian (2010:10) adalah hubungan atau kontak antara principal dan

agent. Principal memperkerjakan agent guna melakukan tugas untuk

kepentingan principal, termasuk kepada agent. Pada perusahaan yang

modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai

principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka.

Pemegang saham memperkerjakan CEO untuk bertindak sesuai

dengan kepentingan principal.

Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang

digunakan untuk memahami hubungan antara manajer dan pemegang

saham. Jensen dan Mecling (1976) menyatakan bahwa hubungan

keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan

pemegang saham (principal). Hubungan keagenan tersebut terkadang

menimbulkan masalah antara manajer dan pemegang saham. Konflik

yang terjadi karena manusia adalah makhluk ekonomi yang

mempunyai sifat dasar mementingkan kepentingan diri sendiri.

Pemegang saham dan manajer memiliki tujuan yang berbeda dan

masing-masing menginginkan tujuan mereka terpenuhi. Akibat yang

terjadi adalah munculnya konflik kepentingan. Pemegang saham

menginginkan pengembalian yang lebih besar dan secepat-cepatnya

atas investasi yang mereka tanamkan sedangkan manajer

menginginkan kepentingannya diakomodasi dengan pemberian

Page 48: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

29

kompensasi atau insentif yang sebesar-besarnya atas kinerjanya dalam

menjalankan perusahaan.

Eisenhard dalam Siagian (2011:11) menyatakan bahwa teori

agensi menggunakan tiga asumsi dasar manusia, yaitu:

1) Manusia umumnya mementingkan diri sendiri (self interest).

2) Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded rationality).

3) Manusia selalu mengindari risiko (risk averse).

Dari asumsi sifat dasar manusia tersebut dilihat bahwa konflik

agensi yang sering terjadi antara manajer dengan pemegang saham

dipicu adanya sifat dasar tersebut. Manajer dalam mengelola

perusahaan cenderung mementingkan kepentingan pribadi daripada

kepentingan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dengan perilaku

opportunistic dari manajer, manajer bertindak untuk mencapai

kepentingan mereka sendiri, padahal sebagai manajer seharusnya

memihak kepada kepentingan pemegang saham karena mereka adalah

pihak yang memberi kuasa manajer untuk menjalankan perusahaan.

2. Struktur Modal

a. Pengertian Struktur Modal

Menurut Mustafa (2017:85) struktur modal merupakan

perimbangan antara jumlah hutang jangka pendek bersifat permanen,

hutang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa. Struktur

Page 49: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

30

modal adalah perbandingan antara modal asing atau jumlah hutang

dengan modal sendiri.

Menurut Sawir (2008:10) struktur modal adalah pendanaan

permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan

modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham

terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus, modal dan

akumulasi ditahan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur

keuangan.

Struktur modal menurut Riyanto (2008:296) adalah

perimbangan atas perbandingan antara jumlah utang jangka panjang

dengan modal sendiri. Jadi, untuk mengukur struktur modal,

digunakan rasio solvabilitas.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Modal

Menurut Mustafa (2017:86-87) terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan, diantaranya:

1) Growth rate, pertumbuhan penjualan masa depan. Apabila

pertumbuhan perusahaan selalu meningkat, maka perusahaan akan

memperoleh keuntungan yang cukup besar, sehingga perusahaan

akan mengurangi utangnya, bahkan bisa tidak menggunakan utang

dalam operasi perusahaan. Tetapi sebaliknya apabila perusahaan

tingkat pertumbuhannya kecil, bahkan tidak ada pertumbuhan,

maka kemungkinan perusahaan menggunakan hutang akan lebih

besar.

Page 50: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

31

2) Sales stability, stabilitas penjualan. Apabila penjualan perusahaan

stabil meningkat, maka perusahaan dengan sendirinya memperoleh

dana yang cukup besar, sehingga perusahaan akan mengurangi

utangnya, bahkan tidak menggunakan utang dalam operasi

perusahaan. Tetapi sebaliknya apabila penjualan perusahaan stabil

turun, maka perusahaan akan berkurangnya dana yang diperoleh,

sehingga perusahaan akan menambah hutangnya untuk keperluan

operasi perusahaan.

3) Assets structure, struktur aktiva. Kalau perusahaan mempunyai

permodalan sendiri cukup besar, maka perusahaan tidak akan

memerlukan pinjaman tetapi sebaliknya kalau permodalan

perusahaan kecil, maka perusahaan memerlukan pinjaman.

4) Management attitudes, sifat manajemen. Dalam melakukan operasi

perusahaan, manajemen ada yang bersifat berani menanggung

risiko dan ada pula yang bersifat tidak menyukai risiko (risk

everse). Manajemen berani dalam hal ini, manajemen selalu

bertindak agresif, ingin dalam kegiatan operasi selalu besar,

sehingga perusahaan menginginkan permodalan yang besar, yang

mengakibatkan manajemen berani melakukan pinjaman atau

berhutang. Sebaliknya manajemen yang tidak menyukai risiko,

manajemen tidak berani melakukan pinjaman, sehingga kegiatan

operasi perusahaan dilakukan seperti apa yang terjadi.

Page 51: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

32

5) Market conditions, keadaan pasar modal. Pasar modal yang mudah

untuk mendapatkan dana, berupa pinjaman, maka perusahaan juga

dengan mudah mendapatkan pinjaman yang cukup besar, begitu

pula sebaliknya.

6) Taxes, pajak. Tingkat pajak yang cukup besar, perusahaan akan

berusaha melakukan pinjaman cukup besar pula, karena

perusahaan beranggapan dengan adanya hutang, perusahaan akan

membayar bunga juga cukup besar sehingga akan mengurangi laba

perusahaan yang akan dikenakan pajak. Begitu pula sebaliknya

kalau tingkat pajak cukup kecil, perusahaan tidak akan melakukan

pinjaman yang besar.

c. Komponen Struktur Modal

Komponen struktur modal menurut Riyanto (2008:227) terdiri

dari dua, yaitu:

1) Modal asing

Modal asing atau utang merupakan salah satu sumber

pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk

membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan

akan penggunaan utang ini harus mempertimbangkan besarnya

biaya tetap yang muncul dari utang berupa bunga yang akan

menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan

semakin tidak pastinya tingkat pengembalian pemegang saham

biasa.

Page 52: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

33

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan

yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi

perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang

yang pada saatnya harus dibayar kembali.

Modal asing atau utang sendiri dibagi menjadi tiga

golongan, diantaranya:

a) Utang jangka pendek (Short-term Debt)

Utang jangka pendek merupakan modal asng yang jangka

waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka

pendek terdiri dari kredit perdagangan yaitu kredit yang

diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya.

b) Utang jangka menengah (Intermediate-term Debt )

Utang jangka menengah merupakan utang yang jangka

waktunya adalah lebih dari satu tahun atau kurang dari 10

tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah

adalah:

Term loan merupakan kredit usaha dengan umur lebih dari

satu tahun dan kurang dari 10 tahun.

Leasing merupakan suatu alat atau cara untuk mendapatkan

service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah

sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk

mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut,

bedanya pada leasing tidak disertai hak milik.

Page 53: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

34

c) Utang jangka panjang (Long-term Debt)

Utang jangka panjang merupakan utang yang jangka waktunya

adalah panjang, pada umumnya lebih dari 10 tahun. Adapun

jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang

antara lain:

Pinjaman obligasi merupakan pinjaman untuk jangka waktu

yang panjang, untuk debitur mengeluarkan surat pengakuan

utang yang mempunyai nominal tertentu.

Pinjaman hipotik merupakan pinjaman jangka panjang

dimana pemberi utang (kreditur) diberi hak hipotik pada

suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak debitur tidak

memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dari hasil

penjualan tersebut digunakan untuk menutupi tagihannya.

2) Modal sendiri

Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka

panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau pemegang

saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan

untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman

memiliki jatuh tempo. Modal sendiri merupakan modal yang

digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasionalnya yang

berasal dari pemilik perusahaan tersebut.

Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk

PT terdiri dari:

Page 54: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

35

a) Modal saham

Saham adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta

dalam suatu PT. adapun jenis-jenis dari saham adalah sebagai

berikut:

Saham biasa (common stock)

Saham preferen (preferred stock)

Saham kumulatif (cumulative preferred stock)

b) Cadangan

Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk

dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa

waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan

yang termasuk modal sendiri adalah:

Cadangan ekspansi

Cadangan modal kerja

Cadangan selisih kurs

Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian yang

tidak diduga sebelumnya (cadangan umum)

c) Laba ditahan

Keuntungan yang diperoleh dari suatu perusahaan dapat

sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh

perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah

dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah cadangan

sebagaimana telah diuraikan. Apabila perusahaan belum

Page 55: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

36

mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan

tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan

yang ditahan.

d. Teori Trade-off dalam Struktur Modal

Menurut Myers dalam Brigham & Houston (2006:210)

“Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu,

dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama

dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)”. Biaya kesulitan

keuangan adalah biaya kebangkrutan atau reorganization, dan biaya

keagenan yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu

perusahaan.

Teori trade-off adalah menentukan struktur modal yang optimal

memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan dan

biaya kesulitan keuangan tetapi tetap mempertahankan asumsi efisien

pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat

pengunaan hutang. Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika

penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya

kesulitan keuangan.

Teori trade-off mempunyai implikasi bahwa manajer akan

berfikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya

kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal. Perusahaan-

perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu akan

berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio

Page 56: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

37

hutangnya, sehingga tambahan hutang tersebut akan mengurangi

pajak.

e. Rasio Struktur Modal

Untuk dapat memperoleh gambaran tentang gambaran finansial

suatu perusahaan, perlu mengadakan analisis atau interprestasi

terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data

finansial itu tercermin di dalam laporan keuangan. Menurut Sjahrijal

dan Purba (2013:37) rasio struktur modal terdiri dari:

1) Rasio total utang terhadap total aktiva (Total debt to total assets

ratio/DAR)

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah

aktiva perusahaan dibiayai utang. Semakin tinggi rasio ini berarti

semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk

investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi

perusahaan.

Rasio DAR =

2) Rasio total utang terhadap modal (Total debt to equity/DER)

Rasio ini digunakan untuk mengukur perimbangan antara

kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Rasio

ini juga dapat berarti sebagai kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban membayar utangnya dengan jaminan modal

sendiri.

Rasio DER =

Page 57: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

38

3) Rasio utang jangka panjang terhadap modal (Long term debt to

equity/LDER)

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan hubungan antara

jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan kreditur dengan

jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan.

Rasio ini juga digunakan untuk mengukur seberapa besar

perbandingan antara utang jangka panjang denagn modal sendiri

atau seberapa besar utang jangka panjang dijamin oleh modal

sendiri.

Rasio LDER =

3. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Hanafi (2007:69) kinerja keuangan merupakan suatu

usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi

efisiensi dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah

dilaksanakan pada periode waktu tertentu.

Menurut Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis

yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan secara

baik dan benar.

b. Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan banyak

cara, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio

Page 58: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

39

keuangan. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan

angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi

satu angka dengan angka lainnnya (Kasmir, 2008:104).

Menurut Kasmir (2008:110-115) terdapat beberapa rasio

keuangan yang digunakan dalam mengukur kinera keuangan

perusahaan, diantaranya:

1) Raiso Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek. Rasio ini terdiri dari: Current Ratio, Quick Ratio, dan Net

Working Capital.

2) Rasio Leverage (Leverage Ratio)

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.

Artinya, besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk

membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan

menggunakan modal sendiri. Rasio leverage terdiri dari: Debt to

Total Asset, Debt to Equity Ratio, Times Interes Earned, Cash

Flow Coverage, Long-Term Debt to Total Capitalization, Fixed

Charge Coverage, dan Cash Flow Adequancy.

3) Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan

Page 59: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

40

(penjualan, sediaan, penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan

aktivitas sehari-hari. Rasio aktivitas terdiri dari: Total Asset

Turnover, Fixed Asset Turnover, Account Receivable Turnover,

Inventory Turnover, Average Collection Period, dan Day’s Sales in

Inventory.

4) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keutungan atau laba dalam

suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari

laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi.

Rasio profitabilitas terdiri dari: Gross Profit Margin, Net Profit

Margin, Return on Assets, Return on Equity dan Operating Ratio.

5) Rasio Pertumbuhan (Grwoth Ratio)

Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan poisisi

ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor

usahanya. Dalam rasio pertumbuhan perekonomian yang dianalisis

adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham,

dan dividen per saham.

Page 60: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

41

6) Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Rasio penilaian merupakan rasio yang memberikan ukuran

kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas

biaya investasi seperti rasio harga saham terhadap pendapatan dan

rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.

c. Laporan Keuangan Bank Syariah

Menurut Nabhan (2008:21-35) laporan keuangan bank syariah

terdiri atas:

1) Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis

menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.

Laporan ini berisi informasi keuangan yang terdiri dari aktiva,

kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas.

2) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang

menyajikan kinerja perusahaan yang meliputi pendapatan dan

beban yang timbul pada operasi utama dan operasi lain bank.

Beban yang disajikan adalah yang berkaitan dengan kegiatan untuk

mendapatkan pendapatan.

3) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang

menyajikan perubahan ekuitas bank, peningkatan, dan penurunan

aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan. Laporan ini

Page 61: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

42

menggambarkan perubahan yang berasal dari pemegang saham

seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan

jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan bank

selama periode yang bersangkutan.

4) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi

mengenai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan suatu bank

untu suatu periode waktu tertentu baik berupa kas dan setara kas.

Laporan ini berguna untuk pemakai laporan keuangan dalam

mengevaluasi perubahan aktiva perusahaan, struktur keuangan dan

memprediksi kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan di

masa yang akan datang.

5) Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

Dana investasi terikat merupakan aplikasi dari produk

mudharabah muqayadah (investasi terikat). Investasi terikat adalah

investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan

sejenisnya yang dikelola oleh bank sebagai manajer investasi

berdasarkan mudharabah muqayadah atau sebagai agen investasi.

Investasi terikat bukan merupakan aktiva maupun kewajiban bank

karena mengeluarkan investasi tersebut serta bank tidak memiliki

kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi.

Page 62: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

43

6) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh (Qardhul Hasan)

Laporan sumber dan penggunaan dana qarh merupakan

laporan yang menunjukkan sumber dari penggunaan dana selama

suatu waktu tertentu. Qardh merupakan pinjaman tanpa imbalan

selama jangka waktu tertentu dan wajib mengembalikan dalam

jumlah yang sama pada akhir periode yang disepakati. Hal-hal

yang harus diungkapkan dalam laporan sumber dan penggunaan

dana qardh adalah periode yang dicakup, rincian saldo awal dan

akhir, jumlah dana yang diterima dan disalurkan selama periode

laporan.

d. Return On Assets (ROA)

Menurut Home dan Wachowicx (2005:235) menyatakan bahwa

“ROA mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba

dari modal yang diinvestasikan”. Sedangkan menurut Sawir (2005:18),

“Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan”. Menurut Brigham dan Houston

(2010:148) pengembalian atas total aktiva (ROA) dihitung dengan cara

membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham

biasa dengan total aktiva.

Semakin besar ROA, menunjukkan kinerja perusahaan semakin

baik, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. Nilai ini

mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (atau

Page 63: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

44

pendanaan) yang diberikan pada perusahaan (Wild, Subramanyam, dan

Halsey, 2005:65).

e. Manfaat ROA

Menurut Munawir (2007:91) kegunaan dari analisis Return On

Assets dikemukakan sebagai berikut:

1) Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang

menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktik

akuntansi yang baik, maka manajemen dengan menggunakan

teknik analisis ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal

yang bekerja, efisiensi produk, dan efisiensi bagian penjualan.

2) Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga

diperoleh rasio industri, maka dengan analisa ROA ini dapat

dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya

dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui

apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-

ratanya. Dengan demikian, akan dapat diketahui dimana

kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut

dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3) Analisis ROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh divisi/ bagian, yaitu dengan

mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang

bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada

tingkat bagian adalah untuk daat membandingkan efisiensi suatu

Page 64: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

45

bagian dengan bagian yang lain di dalam perusahaan yang

bersangkutan.

4) Analisis ROA juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas

dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan dengan

menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya

dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh

perusahaan yang bersangkutan, sehingga akan dapat dihitung

profitabilitas dari masing-masing produk. Dengan demikian,

manajemen akan dapat mengetahui produk mana yang mempunyai

profit potential di dalam longrun (jangka panjang).

ROA selain digunakan untuk keperluan kontrol, juga berguna

untuk keperluan perencanaan. Misalnya ROA dapat digunakan sebagai

dasar untuk pengembalian keputusan kalau perusahaan akan

mengadakan ekspansi.

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROA

Menurut Munawir (2007:89) faktor-faktor yang mempengaruhi

rasio return on assets adalah sebagai berikut:

1) Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang

digunakan untuk operasi).

2) Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan

dalam presentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini

mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan

dihubungkan dengan penjualannya.

Page 65: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

46

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1

Model Penelitian Sumber: Dikembangkan untuk penelitian 2017

Dalam model penelitian di atas menjelaskan bahwa variabel X adalah

dewan komisaris independen, variabel Y adalah kinerja keuangan, dan

variabel Z adalah struktur modal. Berdasarkan kerangka di atas, maka dapat

dibuat persamaan sebagai berikut:

Persamaan 1: Z = a + p2Xi + e1

Persamaan 2: Y = a + p1Xi + p3Z + e2

Keterangan:

Y = Kinerja keuangan bank umum syariah

X = Dewan komisaris independen pada bank umum syariah

Z = Struktur modal bank umum syariah

p1 = Pengaruh langsung gcg dengan kinerja keuangan

p2-3 = Pengaruh tidak langsung gcg dengan kinerja keuangan

e = Standard error

Page 66: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

47

D. Hipotesis

Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007:137) hipotesis merupakan

pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah

penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya)

sehingga harus di uji secara empiris.

Berdasarkan uraian kerangka penelitian di atas, maka penulis menarik

hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan

Pandya dalam Tertius dan Christiawan (2015) dalam mengukur

good corporate governance terdapat beberapa indikator yang dapat

digunakan, salah satunya adalah komisaris independen. Komisaris

independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi dengan perusahaan.

Komisaris independen melakukan peran pengendali dalam mengevaluasi

keputusan manajer melalui keterampilan mereka, keahlian, pengetahuan,

dan objektivitas untuk mengurangi biaya agensi dan mengutamakan

kepentingan pemegang saham. Komisaris independen diharapkan

bertanggung jawab untuk membawa penilaian independen dalam

menanggung pada masalah strategi, kinerja, dan sumber daya termasuk

janji kunci dan standar perilaku.

El-Chaarani dalam Tertius dan Christiawan, (2015) semakin besar

jumlah komisaris independen dalam perusahaan menyebabkan manajemen

perusahaan tidak dapat melakukan kecurangan sehingga kinerja

perusahaan menjadi lebih bagus dan sehat. Hal ini mendukung penelitian

Page 67: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

48

yang dilakukan oleh Lestari dan Asyik (2015) yang menyatakan bahwa

peran dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROA dan

NPM. Rofina dan Priyadi (2013) bahwa pelaksanaan good corporate

governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan

mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Maka

dari itu peneliti membuat hipotesis pertama dalam penelitian ini sebagai

berikut:

H1: Dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan (ROA)

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Struktur Modal

Komisaris independen merupakan pihak luar perusahaan yang

menilai kinerja perusahaan dan mengambil keputusan untuk memajukan

perusahaan, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Semakin kuat

komisaris independen, maka pendanaan modal akan semakin besar, karena

berpengaruh kepada keputusan yang diambil. Perusahaan akan memilih

utang untuk dijadikan sumber pendanaan modal perusahaan karena

mempunyai risiko yang lebih kecil dan untuk mencegah terjadinya

terjadinya moral hazard. Selain itu komisaris independen juga

mempertimbangkan jika menerbitkan saham, karena akan bertambah pula

kepentingan antar pemegang saham. Komisaris independen akan

memberikan saran dan kebijakan terbaik untuk perusahaan seperti

pemilihan modal.

Page 68: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

49

Hal tersebut mendukung penelitian Jaradat (2015) yang

menyatakan bahwa komisaris independen memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal. Budiman dan Helena (2017)

menyatakan bahwa komisaris independen memiliki hubungan positif dan

signifikan terhadap struktur modal. Maka dari itu hipotesis kedua dalam

penelitian ini adalah:

H2: Dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap struktur modal (DAR).

3. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan

Teori struktur modal memiliki beberapa pandangan yang berbeda

mengenai pengaruh tingkat utang terhadap kinerja perusahaan. Teori

trade-off menjelaskan bahwa tingkat utang berpengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan. Pendanaan utang diharapkan dapat meningkatkan

kapasitas produksi perusahaan dan dapat memberikan manfaat

penghematan pajak (Hanafi, 2007).

Brigham & Houston (2006: 210) tingkat hutang yang optimal

tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal

terhadap biaya kesulitan keuangan. Teori trade-off mempunyai implikasi

bahwa manajer akan berfikir dalam kerangka trade-off antara

penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan

struktur modal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang

tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara

Page 69: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

50

meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan hutang tersebut akan

mengurangi pajak.

Hal tersebut didukung oleh penelitian Suandini dan Suzan (2015)

yang menyatakan bahwa struktur modal yang diukur dengan TIER

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Maka dari

itu hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

H3: Struktur modal (DAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan (ROA).

4. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan

melalui Struktur Modal

Penerapan tata kelola yang baik, selain dapat membuat kinerja

perusahaan menjadi lebih baik dapat pula menentukan kebijakan

manajemen dalam mengelola finansial perusahaan. Penggunaan utang

yang besar akan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan

kemampuannya dalam memperbesar modal, mengembangkan kegiatan

usaha, dan meningkatkan pendapatan serta keuntungan. Struktur modal

yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan adalah utang, karena utang

memiliki biaya (bunga yang harus dibayar) yang akan mengurangi profit

yang diperoleh perusahaan. Utang yang besar juga akan menimbulkan

risiko finansial, yang berdampak pada kebangkrutan perusahaan jika tidak

dikelola dengan baik. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh

Hermuningsih (2012) yang menempatkan variabel struktur modal sebagai

Page 70: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

51

variabel intervening, dalam hubungan antara profitabilitas terhadap nilai

perusahaan.

Maka dari itu hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

H4: Struktur modal memediasi pengaruh dewan komisaris independen

terhadap kinerja keuangan (ROA).

Page 71: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan

mengumpulkan data yang berupa angka data tersebut kemudian diolah dan

dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka

tersebut (Martono, 2011:20).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sehubungan dengan data sekunder pada penelitian ini, maka lokasi dari

penelitian ini adalah dari situs website masing-masing bank umum syariah

yang dijadikan sampel. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei

2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Bawono (2006:28) populasi adalah keseluruhan wilayah

objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang

digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi

syarat-syarat tertentu dengan masalah yang akan dipecahkan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun 2016 yang berjumlah 13

Bank Umum Syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank BRIS

Page 72: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

53

Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin,

Bank BCA Syariah, Bank Mandiri Syariah, Bank Jabar Banten Syariah,

Bank BNI Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Maybank Syariah, Bank

Tabungan Pensiun Nasional Syariah, dan Bank Aceh Syariah.

2. Sampel

Menurut Bawono (2006:28) sampel adalah objek atau subjek

penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini

dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam

menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan

nantinya merupakan kesimpulan dari populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:77) purposive sampling

merupakan teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa

pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya

bisa lebih representatif.

Tabel 3.1

Daftar Sampel

No. Daftar Bank Umum Syariah

1. PT Bank Muamalat Indonesia

2. PT Bank BRI Syariah

3. PT Bank Mega Syariah

4. PT Bank Panin Syariah

5. PT Bank Syariah Bukopin

6. PT BCA Syariah

7. PT Bank Syariah Mandiri

8. PT Bank Jabar Banten Syariah

9. PT Bank BNI Syariah Sumber: Statistik Perbankan Syariah Desember 2016

Page 73: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

54

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh

peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk

menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik untuk mendapatkan data dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder

merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip

yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder ini dapat diperoleh dari

jurnal, majalah, buku, data statistik, maupun dari internet (Bawono, 2006:29-

30).

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dari situs

masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2012-2016 yang berupa laporan

tahunan yang mencakup data atas neraca, laporan laba/rugi, dan pelaporan

good corporate governance.

E. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

rasio. Menurut Ghozali (2013:5) skala rasio adalah skala interval dan memiliki

nilai dasar (based value) yang tidak dapat dirubah. Skala rasio dapat

ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta, tetapi tetapi

transformasi tidak dapat dilakukan jika dengan cara mengubah konstanta

karena hal ini akan merubah nilai dasarnya.

F. Definisi Konsep dan Operasional

Menurut Bawono (2006:27) definisi operasional menjelaskan definisi

tentang variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel dependen

Page 74: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

55

maupun variabel independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang

biasa:

1. Kinerja Keuangan

Menurut Hanafi (2007:69) kinerja keuangan merupakan suatu

usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi

dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada

periode waktu tertentu. Indikator yang digunakan dalam pengukuran

kinerja keuangan adalah return on assets (ROA). Sawir (2005:18),

“Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan”.

2. Dewan Komisaris Independen

Menurut Cahyono (2002:105) komisaris independen merupakan

komisaris yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pemegang

saham pengendali, direksi, dan komisaris lain dan tidak bekerja rangkap

sebagai direksi di perusahaan lain yang terafiliasi, memahami peraturan

pasar modal Indonesia dan dipilih oleh pemegang saham bukan

pengendali.

3. Struktur Modal

Menurut Mustafa (2017:85) struktur modal merupakan

perimbangan antara jumlah hutang jangka pendek bersifat permanen,

hutnag jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa. Struktur modal

adalah perbandingan antara modal asing atau modal jumlah hutang dengan

Page 75: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

56

modal sendiri. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan mengukur

struktur modal adalah debt to assets ratio. Menurut Hery (2016:166-167)

rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.

Tabel 3.2

Definisi Konsep dan Variabel

Variabel Definisi Skala Pengukuran

Kinerja

keuangan

Kinerja keuangan

merupakan suatu usaha

formal yang dilaksanakan

perusahaan untuk

mengevaluasi efisiensi dan

efektivitas dari aktivitas

perusahaan yang telah

dilaksanakan pada periode

waktu tertentu (Hanafi,

2007:69).

Rasio

ROA = x 100%

(Home dan Wachowicx, 2005: 235;

Endraswati, Suhardjanto, Krismiaji, 2014:

42)

Dewan

Komisaris

Independen

Komisaris independen

merupakan komisaris yang

tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan

pemegang saham

pengendali, direksi, dan

komisaris lain dan tidak

bekerja rangkap sebagai

direksi di perusahaan lain

yang terafiliasi, memahami

peraturan pasar modal

Indonesia dan dipilih oleh

pemegang saham bukan

pengendali (Cahyono,

2002:105)

Rasio

KI = x 100%

(Siallagan dan Machfoedz, 2006;

Endraswati, Suhardjanto, Krismiaji, 2014:

42)

Struktur

modal

Struktur modal merupakan

perimbangan antara jumlah

hutang jangka pendek

bersifat permanen, hutang

jangka panjang, saham

preferen, dan saham biasa

(Mustafa, 2017:85).

Rasio DAR = x 100%

(Mustafa, 2017:85)

Page 76: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

57

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Stasioneritas

Menurut Winarno (2015:78) uji strasioneritas digunakan untuk

menguji data time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak

mengandung komponen trend, dengan keragaman konstan dan tidak

terjadi fluktuasi periodic. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root Test

yang dikembangkan oleh Dickey-fuller, berdasarkan data yang diperoleh

dari annual report bank umum syariah periode 2012-2016. Pengambilan

keputusan dalam uji ini yaitu apabila nilai Prob*<0.005 dengan demikian

menunjukkan data stasioner nilai Prob*>0.005 maka data tidak stasioner.

2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Bawono (2006:115) uji asumsi klasik merupakan tahapan

yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak

terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi

yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yang

menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir.

Pelanggaran asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak

banyak bermanfaat dan kurang valid.

a. Uji Multikoloniearitas

Menurut Ghozali (2013:106) uji multikoloniearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antarvariabel bebas (independen). Pada model yang baik tidak boleh

terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

Page 77: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

58

multikoloniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance

value atau variance inflation factor (VIF). Sebagai dasar dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan tidak ada multikoloniearitas antarvariabel independen

dalam model regresi.

2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat

disimpulkan bahwa ada multikoloniearitas antarvariabel

independen dalam model regresi.

b. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013:110) uji autokorelasi bertujuan

menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu t-

1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka disimpulkan terjadi

problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Teknik

pengujian yang sering digunakan adalah pengujian uji Durbin-Watson

(DW) yang dapat dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai

taksiran faktor gangguan yang berurutan.

Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat

satu (first order autocorelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara

variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:

Page 78: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

59

H0 : Tidak ada autokorelasi (r=0)

Ha : Ada autokorelasi (r≠0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pengambilan Keputusan Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada autokorelasi positif

atau negatif

Tidak ditolak du – d < 4 – du

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokesdastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan metode uji White

yaitu uji yang dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U2t)

dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan

perkalian (interaksi) variabel independen. Pada penelitian ini

didapatkan persamaan regresinya sebagai berikut:

U2t = b0 + b1KI + b2DAR + b3KI*KI+ b4DAR*DAR + b5KI*DAR

Gujarati dalam Ghozali (2013:143) dari persamaan regresi

tersebut akan didapatkan nilai R2 untuk menghitung c

2, dimana

Page 79: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

60

menggunakan rumus c2

= n x R2. Pengujiannya adalah jika c

2 hitung <

c2 tabel, maka hipotesis alternatif adanya heteroskedastisitas dalam

model ditolak.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,

2013:160).

Untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Uji

K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 = Data residual berdistribusi normal

Ha = Data residual berdistribusi tidak normal

Apabila signifikansi residual menunjukkan angka kurang dari

0.05 maka H0 ditolak. Sebaliknya apabila signifikansi residual

menunjukkan angka di atas 0.05 maka Ha ditolak, yang artinya data

terdistribusi normal.

e. Uji Linearitas

Menurut Ghozali (2013:166) uji linearitas digunakan untuk

melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau

Page 80: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

61

tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model

empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik.

Pengujian linearitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji lagrange-multiplier. Uji lagrange-multiplier

merupakan uji alternatif dari Ramsey test dan dikembangkan oleh

Engle tahun 1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk

mendapatkan nilai c2 hitung atau (n x R

2). Apabila nilai c

2 hitung lebih

kecil dari c2 tabel maka hipotesis yang menyatakan model linear

diterima. Sebaliknya, apabila nilai c2 hitung lebih besar dari c

2 tabel,

maka hipotesis yang menyatakan model linear ditolak.

3. Uji Statistik

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2013:95) secara umum, analisis

regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel

dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel

penjelas atau bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi

rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai

variabel independen yang diketahui.

Model pertama dalam penelitian ini adalah model pengaruh dewan

komisaris independen terhadap struktur modal dengan menggunakan

analisis linear sederahana, persamaannya sebagai berikut:

Struktur Modal = a + b1 dewan komisaris independen + e

Model kedua dalam penelitian ini adalah dengan model pengaruh

dewan komisaris independen dan struktur modal terhadap kinerja

Page 81: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

62

keuangan dengan menggunakan analisis regresi berganda, persamaannya

adalah:

Kinerja Keuangan = a + b1 dewan komisaris independen + b2 struktur

modal + e

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian

sebagai berikut:

a. Uji Statistik t

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara

individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol

(H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama

dengan nol, atau:

H0 : bi = 0

Artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya

(Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

Ha : bi ≠ 0

Artinya variabel tersebut merupakan variabel penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Statistik F

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik F pada dasarnya

menujukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

Page 82: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

63

terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol H0 yang hendak diuji

apakah semua parameter dalam model sama dengan nol.

c. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) pada

intinya menguji seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen nilai determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2

yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Ghozali (2013:249) analisis jalur merupakan perluasan

dari analisis regresi berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan

analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model

casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur

sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak

dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah

dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang akan

dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antar tiga

atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau

menolak hipotesis kausalitas imajiner.

ROA (Z) = a + p2Xi + e1 (1)

DAR (Y) = a + p1Xi + p3Z +e2 (2)

Page 83: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

64

Keterangan:

Xi = Dewan Komisaris Independen

Z = Struktur modal (DAR)

Y = Kinerja keuangan (ROA)

Standardized koefisien untuk dewan komisaris independen pada

persamaan (1) akan memberikan nilai p2. Sedangkan koefisien untuk

dewan komisaris independen dan kinerja keuangan pada persamaan (2)

akan memberikan nilai p1 dan p3.

Pengambilan keputusan untuk menjelaskan pengaruh langsung atau

tidak langsung serta pengaruh total yaitu dengan kriteria:

a. Dengan melihat nilai p1 yaitu pengaruh langsung.

b. Pengaruh tidak langsung = p2 x p3.

c. Total pengaruh mediasi yang ditunjukkan dengan rumus:

Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = p1 + (p2 x p3).

Kemudian untuk mengetahui pengaruh mediasi yang ditunjukkan

oleh perkalian koefisien (p2 x p3) signifikan atau tidak diuji dengan Sobel

test dengan menghitung standar error dari koefisien indirect effect dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Sp2p3 =

Berdasarkan hasil Sp2Sp3 dapat menghitung nilai t statistic

pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

t =

Page 84: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

65

Apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi

0.05 yaitu sebesar 1.96, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi.

H. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah program

eviews versi 7.1 dan SPSS 16.0 yang merupakan sebuah program komputer

statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik

secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki

oleh para pengambil keputusan.

Page 85: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

66

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah bank umum syariah periode 2012-

2016. Dalam penelitian ini digunakan laporan tahunan (annual report) yang di

dalamnya tertera laporan laba rugi, neraca dan pelaporan good corporate

governance. Berdasarkan annual report yang diakses penulis, hanya terdapat

9 bank yang mencantumkan kriteria yang penulis butuhkan. Bank tersebutlah

yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

Tabel 4.1

Objek Penelitian

No. Daftar Bank Umum Syariah

1. PT Bank Muamalat Indonesia

2. PT Bank BRI Syariah

3. PT Bank Mega Syariah

4. PT Bank Panin Syariah

5. PT Bank Syariah Bukopin

6. PT BCA Syariah

7. PT Bank Syariah Mandiri

8. PT Bank Jabar Banten Syariah

9. PT Bank BNI Syariah Sumber: Statistik Perbankan Syariah Desember 2016

Annual report tersebut diperoleh dari website masing-masing bank

tersebut. Penelitian ini akan menguji bagaimana pengaruh dewan komisaris

independen terhadap kinerja keuangan dengan struktur modal sebagai variabel

mediasi.

B. Uji Stasioneritas

Menurut Winarno (2015:78) uji strasioneritas digunakan untuk menguji

data time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung

Page 86: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

67

komponen trend, dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi

periodik. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root Test yang dikembangkan

oleh Dickey-fuller. Pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu apabila nilai

Prob*<0.005 dengan demikian menunjukkan data stasioner nilai Prob*>0.005

maka data tidak stasioner.

Tabel 4.2

Hasil Uji Stasioneritas tiap Variabel

No. Variabel Probability Keterangan

1. Dewan Komisari Independen 0.0018 Stasioner

2. Debt to Assets Ratio (DAR) 0.0002 Stasioner

3. Return on Assets (ROA) 0.0005 Stasioner Sumber: Data eviews yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji stasioneritas pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

semua variabel dalam penelitian ini adalah stasioner. Karena nilai probability

dari masing-masing variabel lebih kecil dari 0.005.

C. Statistik Deskriptif

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KI 41 .25 1.00 .6198 .12891

DAR 41 .08 1.84 .2471 .32418

ROA 41 .17 3.29 1.0307 .70844

Valid N (listwise) 41

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Pada penelitian ini, terdapat 45 data observasi dari 9 bank umum

syariah periode 2012-2016 di Indonesia, akan tetapi karena data ada yang

dihilangkan karena oulier, jadi data yang dipakai hanya 41. Penelitian ini

menggunakan variabel dewan komisaris independen, variabel struktur modal

Page 87: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

68

yang diukur dengan debt to asssets ratio (DAR) dan variabel kinerja keuangan

yang diukur dengan return on assets (ROA).

Pada variabel dewan komisaris independen, nilai minimum terletak

pada bank BJB syariah tahun 2013 dan 2016 yaitu 0.25. Nilai maksimum

terletak pada bank Mega syariah tahun 2013 dan 2014 sebesar 1. Rata-rata

dari KI adalah 0.6198 dengan std. Deviation sebesar 0.12891.

Pada variabel struktur modal (DAR) nilai minimum terletak pada bank

BJB Syariah tahun 2015 yaitu 0.08. Nilai maksimum terletak pada bank Mega

Syariah tahun 2014 yaitu 1.84. Rata-rata dari DAR adalah 0.32418 dengan std.

Deviation sebesar 0.70844.

Pada variabel kinerja keuangan (ROA) nilai minimum terletak pada

bank Muamalat tahun 2014 dan bank BSM tahun 2014 yaitu 0.17. Nilai

maksimum terletak pada bank Panin Syariah tahun 2012 yaitu 3.29. Rata-rata

dari ROA adalah 1.0307 dengan std. Deviation sebesar 0.70844.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikoloniearitas

Menurut Ghozali (2013:106) uji multikoloniearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas

(independen). Pada model yang baik tidak boleh terjadi korelasi diantara

variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoloniearitas dalam

model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor

(VIF).

Page 88: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

69

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikoloniearitas

Model Tolerance VIF

Dewan Komisaris Independen 0.803 1.245

Struktur Modal 0.803 1.245

Dependent Variable: Kinerja Keuangan Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Dari tabel 4.4 dapat terlihat nilai tolerance dan VIF, bahwa semua

variabel lolos dari gejala multikoloniearitas, karena nilai tolerancenya

lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF nya lebih kecil dari 10.

2. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013:110) uji autokorelasi bertujuan menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka disimpulkan terjadi problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Teknik pengujian yang

sering digunakan adalah pengujian uji Durbin-Watson (DW) yang dapat

dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran faktor gangguan

yang berurutan.

Tabel 4.5

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .426a .181 .138 .65759 1.601

a. Predictors: (Constant), DAR, KI

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Page 89: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

70

Hasil output SPSS menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar

1.601. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai tabel durbin-watson

dengan nilai signifikansi 5%. Jumlah sampel 41 (n) dan jumlah variabel

independen 2 (k = 2), maka pada tabel durbin-watson akan didapatkan

nilai sebagai berikut:

Tabel 4.6

Durbin-Watson Test Bound

n Dl du 4-du 4-dl

41 1.391 1.600 2.400 2.609 Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Oleh karena nilai DW 1.601 lebih besar dari batas atas (du) 1.600

dan kurang dari 4-du dengan nilai 2.400, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada autokorelasi positif atau negatif, atau dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat autokorelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokesdastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Dalam

pengujian ini, peneliti menggunakan metode uji White, yaitu uji yang

dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U2t) dengan variabel

independen, variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel

independen.

Page 90: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

71

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Uji White

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .354a .126 .001 .82130

a. Predictors: (Constant), KIxDAR, KI, KI2, DAR, DAR2

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Dari persamaan regresi tersebut, didapatkan nilai R2 sebesar 0.126,

jumlah n dalam penelitian ini adalah 41. Berikut merupakan perhitungan

untuk mendapatkan nilai c2 hitung:

c2

= n x R2

c2

= 41 x 0.126

c2 = 5.166

Nilai c2

yang didapatkan dari uji ini adalah sebesar 5.166, c2

tabel

dengan n = 41 adalah 55.75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis

alternatif adanya heteroskedastisitas ditolak, karena nilai c2 hitung < dari

c2 tabel, yaitu 5.166 < 55.75. Jadi data dalam penelitian ini tidak

terindikasi adanya heteroskedastisitas.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013:160).

Page 91: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

72

Tabel 4.8

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 41

Normal Parametersa Mean .0981919

Std. Deviation .67242608

Most Extreme Differences Absolute .147

Positive .147

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .941

Asymp. Sig. (2-tailed) .339

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Nilai Kolmogorov-Smirnov yang didapat adalah 0.941 dengan

probabilitas signifikansi sebesar 0.339, menunjukkan bahwa nilainya di

atas dari 0.05. Hal tersebut berarti hipotesis alternatif (Ha) ditolak dengan

kata lain, data tersebut terdistribusi dengan normal.

5. Uji Linearitas

Menurut Ghozali (2013:166) uji linearitas digunakan untuk melihat

apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak.

Pengujian linearitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji

lagrange-multiplier. Uji ini merupakan uji alternatif dari Ramsey test dan

dikembangkan oleh Engle tahun 1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan

untuk mendapatkan nilai c2 hitung atau (n x R

2). Apabila nilai c

2 hitung

lebih kecil dari c2 tabel maka hipotesis yang menyatakan model linear

diterima.

Page 92: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

73

Tabel 4.9

Uji Linearitas

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .280a .078 .030 .66238415

a. Predictors: (Constant), DAR2, KI2

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Hasil tampilan output menunjukkan nilai R2 sebesar 0.002 dengan

jumlah n observasi 41, maka besarnya c2 hitung adalah sebagai berikut:

c2 = n x R

2

c2 = 41 x 0.078

c2 = 3.198

Nilai ini apabila dibandingkan dengan c2 tabel dengan df=40 dan

tingkat signifikansi 0.05 didapat nilai c2 sebesar 55.75. Oleh karena nilai c

2

hitung lebih kecil dari c2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa model yang

benar adalah model linear.

E. Uji Statistik

1. Analisis Regresi

a. Analisis Regresi Sederhana

Untuk mengetahui dan menguji antar variabel bebas dewan

komisaris independen terhadap variabel terikat yaitu struktur modal,

peneliti menggunakan analisis regresi sederhana. Berikut hasil estimasi

dari model regresi sederhana:

Page 93: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

74

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Sederhana

Simbol Variabel Koefisien

Beta

Nilai

Koefisien Std. eror t p value

Komisaris

Independen

Konstanta b0 -0.444 0.228 -1.944 0.59

KI b1 1.115 0.361 3.090 0.004

R2 = 0.197 F = 9.547 n = 41 Adj. R

2 = 0.176 p = 0.004

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat model persamaan regresi

sederhana sebagai berikut:

Y = -0.444 + 1.115X + e

Dimana:

Y = Struktur modal (DAR)

X = Dewan komisaris independen

e = Standard error

Dari persamaan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1) Konstanta sebesar -0.444 menyatakan bahwa apabila terdapat

struktur modal (DAR) konstan atau tidak ada atau 0, maka

komisaris independen akan mengalami penurunan sebesar -0.444.

2) Koefisien Koefisien komisaris independen sebesar 1.115

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan komisaris

independen akan meningkatkan struktur modal (DAR) sebesar

1.115.

Hasil pengujian regresi tersebut, menunjukkan nilai koefisien

regresi sebesar 1.115 dengan nilai signifikansi sebesar 0.004 maka

dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen berpengaruh

terhadap struktur modal (DAR) dengan koefisien alpha 5%. Dengan

Page 94: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

75

demikian dapat dinyatakan bahwa variabel dewan komisaris

independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal.

Artinya apabila terjadi peningkatan komisaris independen 1

satuan maka akan mempengaruhi struktur modal. Hubungan positif

memiliki makna bahwa semakin banyak jumlah anggota dewan

komisaris independen maka akan semakin tinggi pula kecenderungan

untuk mengejar kebijakan utang yang tinggi. Hal ini berarti semakin

banyak jumlah anggota dewan komisaris independen maka akan lebih

aktif dalam memonitor manajemen dan menambah sumber pendanaan

perusahaan dari pihak luar yang dapat meningkatkan rasio utang.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Jaradat (2015) dan Budiman dan Helena (2017) yang menyatakan

bahwa anggota dewan komisaris independen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal. Namun, berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rahadian dan Hadiprajitno (2014) bahwa

komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

struktur modal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang

menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh positif

dan signifikan terhadap struktur modal diterima.

b. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh dewan komisaris independen dan struktur

Page 95: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

76

modal (DAR) terhadap kinerja keuangan (ROA). Persamaan regresi

linear berganda dicari dengan rumus:

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Berganda

Simbol Variabel Koefisien

Beta

Nilai

Koefisien Std. eror t p value

Kinerja Keuangan

(ROA)

Konstanta b0 -0.42 0.534 0.078 0.938

KI b1 2.099 0.900 2.333 0.025

DAR b2 -0.924 0.358 -2.583 0.014

R2 = 0.181 F = 4.213 n = 41 Adj. R

2 = 0.138

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Y = -0.42 + 2.099X + (-0.924)Z + e

Dimana:

Y = Kinerja keuangan (ROA)

X = Dewan komisaris independen

Z = Struktur modal (DAR)

e = Standard eror

Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

1) Konstanta sebesar -0.42 menyatakan bahwa apabila dewan

komisaris independen dan struktur modal (DAR) konstan atau

tidak ada atau 0, maka ROA akan mengalami penurunan sebesar

-0.42.

2) Koefisien regresi dewan komisaris independen sebesar 2.099

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan KI akan

meningkatkan ROA 2.099 dengan anggapan DAR tetap.

Page 96: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

77

3) Koefisien regresi struktur modal (DAR) sebesar -0.924

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan DAR, maka akan

menurunkan ROA sebesar -0.924 dengan anggapan KI tetap.

2. Uji ttest

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual

dalam menerangkan variasi dependen.

Tabel 4.12

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.042 .534 -.078 .938

KI 2.099 .900 .382 2.333 .025

DAR -.924 .358 -.423 -2.583 .014

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Uji signifikansi individual dilakukan terhadap variabel

independen dengan hipotesis:

Ha = Variabel independen (dewan komisaris independen dan

struktur modal) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

variabel dependen (kinerja keuangan).

Apabila nilai probabilitasnya kurang dari nilai alfa 0.05, maka

variabel tersebut dinyatakan positif dan signifikan terhadap variabel

dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t hitung

Page 97: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

78

masing-masing untuk dewan komisaris independen dan struktur modal,

yaitu:

a. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan

(ROA) (H1)

Berdasarkan tabel 4.12 nilai t hitung variabel komisaris

independen yang didapatkan adalah 2.333 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0.025, dimana nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai alfa

0.05. Hal tersebut berarti bahwa variabel dewan komisaris independen

secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan ROA. Dengan demikian, secara empiris

menolak H0 menerima H1 yang menyatakan bahwa dewan komisaris

independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan.

Semakin meningkatknya proporsi komisaris independen maka

akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini terkait

dengan fungsi dari dewan komisaris independen, yakni melakukan

fungsi pengawasan. Apabila proporsi komisaris independen ditambah

di dalam komposisi dewan komisaris maka pengawasan terhadap

manajemen dan dewan direksi serta laporan keuangan perusahaan juga

akan semakin ketat dan objektif. Sehingga manajemen akan selalu

bertindak sesuai tujuan perusahaan, hal tersebut akan dapat menaikkan

kinerja perusahaan.

Page 98: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

79

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian O’connell dan Cramer (2010) yang menjelaskan bahwa

proporsi komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja perusahaan dengan pengukuran RET, ROA, dan

Tobin’s Q. Hasporo (2008), Maryanah dan Amilin (2011)

menunjukkan hasil bahwa pengawasan yang dilakukan dewan

komisaris independen mampu mempengaruhi perilaku manajer dalam

upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

Lain halnya penelitian yang dilakukan Darwis (2009) yang

menyatakan bahwa keberadaan komisaris independen hanyalah

formalitas untuk memenuhi regulasi saja sehingga keberadaan

komisaris independen ini tidak untuk menjalankan fungsi monitoring

yang baik dan tidak menggunakan independensinya untuk mengawasi

direksi.

b. Pengaruh struktur modal (DAR) terhadap kinerja keuangan (ROA)

(H3)

Berdasarkan tabel 4.12, nilai t hitung variabel debt to assets

ratio yang didapatkan adalah -2.583 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0.014, dimana nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai alfa

0.05. DAR yang digunakan dalam penelitian ini berjalan dengan arah

koefisien negatif, hal tersebut berarti bahwa variabel struktur modal

yang diukur dengan debt to assets ratio (DAR) secara statistik

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

Page 99: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

80

Dengan demikian secara empiris menerima H0 dan menolak H3

yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini berarti semakin

meningkatnya struktur modal maka akan menurunkan kinerja

keuangan bank tersebut, dan sebaliknya apabila struktur modal

menurun maka akan meningkatkan kinerja keuangan.

Penambahan kewajiban atau utang akan menyebabkan biaya

kebangkrutan yang lebih besar dibandingkan dengan peghematan

pajak dari beban bunga utang atas kewajiban, sehingga akan

menurunkan kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.

Hal tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Tobing

(2006), Purwitasari dan Septiani (2013), Ali dan Agustin (2015) yang

menyatakan bahwa struktur modal memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yahya

(2011) yang menyatakan bahwa tingkat leverage keuangan (DAR)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan profitabilitas

(ROA).

3. Uji Ftest

Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen/terikat.

Page 100: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

81

Tabel 4.13

Hasil Uji Ftest

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.643 2 1.822 4.213 .022a

Residual 16.432 38 .432

Total 20.075 40

a. Predictors: (Constant), DAR, KI

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.13 dari uji spss menghasilkan nilai F-statistik

sebesar 4.213 dan p-value sebesar 0.022, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel dewan komisaris independen dan struktur modal secara

bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

4. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) dalam uji ini

pada intinya menguji seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen nilai koefisien determinasi adalah

nol dan satu.

Tabel 4.14

Hasil Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .426a .181 .138 .65759

a. Predictors: (Constant), DAR, KI

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Page 101: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

82

Dalam tabel 4.14 nilai Adjusted R-Square sebesar 0.138, nilai ini

berarti variasi variabel independen berkontribusi sebesar 13.8% terhadap

kinerja keuangan (ROA). Sedangkan 86.2% dipengaruhi oleh variasi

variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.

F. Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Ghozali (2013:249) analisis jalur merupakan perluasan dari

analisis regresi berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi

untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Berikut merupakan analisis path

dari hasil output SPSS yang didapatkan:

DAR (Z) = a + p2KI + e1 (1)

ROA (Y) = a + p1KI + p3DAR +e2 (2)

Tabel 4.15

Hasil uji Path Analysis

Persamaan 1

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .443a .197 .176 .29426

a. Predictors: (Constant), KI

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Page 102: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

83

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.444 .228 -1.944 .059

KI 1.115 .361 .443 3.090 .004

a. Dependent Variable: DAR

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Persamaan 2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .426a .181 .138 .65759

a. Predictors: (Constant), DAR, KI

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.042 .534 -.078 .938

KI 2.099 .900 .382 2.333 .025

DAR -.924 .358 -.423 -2.583 .014

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2017

Hasil output SPSS memberikan nilai standardized beta KI pada

persamaan (1) sebesar 1.115 dan nilai signifikansi sebesar 0.004 yang berarti

KI mempengaruhi DAR. Nilai koefisien understandardized beta 1.115

merupakan nilai path atau jalur p2. Pada output SPSS persamaan regresi (2)

beta untuk KI sebesar 2.099 dan DAR sebesar -0.924 dan semuanya

signifikan. Nilai understandardized beta KI merupakan nilai jalur path p1 dan

Page 103: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

84

nilai understandardized beta DAR merupakan nilai jalur path p3. Besarnya

nilai e1 = = 0.896 dan besarnya nilai e2 = =

0.819.

Gambar 4.1

Hasil Uji Path Analysis Sumber: Dikembangkan untuk penelitian 2017

Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui pengaruh langsung atau tidak

langsung serta pengaruh total dari penelitian ini, yaitu:

1. Pengaruh langsung dewan komisaris independen terhadap return on assets

Pengaruh langsung sebesar p1 = 2.099

2. Pengaruh tidak langsung dewan komisaris independen terhadap return on

assets p2 x p3 = 1.115 x (-0.924) = -1.030

3. Pengaruh total

Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = p1 + (p2 x p3) = 2.099 +

(-1.030) = 0.9787

Page 104: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

85

Dari uraian di atas, dapat dibuat model persamaan path analysis

sebagai berikut:

1. Persamaan 1

DAR (Z) = a + p2X + e1

= a + 1.115X + 0.896

2. Persamaan 2

ROA (Y) = a + p1X+ p3Z+ e2

= a + 2.099X + (-0.924)Z + 0.819

Keterangan :

X = Dewan Komisaris Independen

Z = DAR

Y = ROA

p1 = Pengaruh langsung 1 dari X ke Y

p2 = Pengaruh langsung 2 dari X ke Z

p3 = Pengaruh langsung 3 dari Z ke Y

Untuk mengetahui tingkat mediasi variabel struktur modal terhadap

dewan komisaris independen dan kinerja keuangan, maka standard error dari

koefisien indirect effect dapat dinyatakan sebagai berikut:

Sp2p3 =

=

=

=

= = 0.6578

Page 105: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

86

Berdasarkan hasil di atas, dapat dihitung nilai t statistik pengaruh

mediasi dengan rumus sebagai berikut:

t = = -0.1566

Oleh karena t hitung sebesar -0.1566 lebih kecil dari t tabel dengan

tingkat signifikansi 0.05 yaitu 2.0141, maka dapat disimpulkan bahwa

koefisien mediasi -0.1030 tidak memiliki pengaruh mediasi. Artinya bahwa

hasil uji ini menyatakan DAR tidak dapat memediasi pengaruh komisaris

independen terhadap return on assets. Sehingga H4 yang menyatakan bahwa

struktur modal memediasi pengaruh dewan komisaris independen terhadap

kinerja keuangan (ROA) ditolak.

Secara langsung komisaris independen mampu mempengaruhi kinerja

keuangan, akan tetapi melalui mediasi oleh struktur modal, banyaknya

komisaris independen belum tentu dapat menetukan seberapa besar kinerja

keuangan. Karena struktur modal berpengaruh negatif terhadap kinerja

keuangan, apabila semakin tinggi struktur modal maka akan menurunkan

kinerja keuangan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kautsar

dan Kusumaningrum (2015) apabila manajer mampu mengendalikan struktur

modal perusahaan, maka manajer juga akan mampu menentukan besar

kecilnya profitabilitas, dan apabila struktur modal tidak dapat dikendalikan

maka akan dapat menurunkan profitabilitas perusahaan tersebut.

Page 106: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dewan komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan ROA. Artinya bahwa apabila nilai dewan

komisaris naik maka akan menaikkan kinerja keuangan.

2. Dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal yang diukur dengan debt to assets ratio (DAR). Artinya

bahwa apabila nilai dewan komisaris naik maka akan menaikkan struktur

modal.

3. Struktur modal yang diukur dengan debt to asset ratio berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Artinya bahwa apabila nilai

struktur modal naik maka akan menurunkan kinerja keuangan.

4. Variabel struktur modal tidak mampu memediasi hubungan antara dewan

komisaris independen dengan kinerja keuangan. Hal ini berarti semakin

tinggi nilai struktur modal maka tidak mempengaruhi hubungan antara

dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan.

Page 107: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

88

B. Saran

1. Agar kinerja kuangan perbankan syariah terus meningkat, diharapkan

pihak manajemen mampu mengelola perusahaan dengan baik, dengan

menerapkan sistem tata kelola dengan baik dan kebijakan-kebijakan lain,

seperti keputusan struktur modal.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang terkait dengan

penelitian ini, akan tetapi dapat lebih mengembangkan lagi seperti

menggunakan pengukuran GCG yang lain, serta struktur modal dan

kinerja perusahaan dengan menggunakan proksi yang lain, dan juga dapat

menambahkan variabel lain.

Page 108: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

89

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bawono, Anton. 2006. Mulivariate Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Brigham, Eugene dan Houston Joel. Tanpa tahun. Essentials of Financial

Management: Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh Ali

Akbar Yulianto. 2010. Jakarta: Salemba Empat.

Cahyono, Jaka E. 2002. Investing in JSX now? No, Im Not That Fool. Jakarta: PT

Gramedia.

Effendi, M. A. 2009. The Power of Corporate Governance: Teori dan

Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh & Halim, Abdul. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi, Edisi Revisi Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Haris, Abdul. 2005. 7 Pilar Perusahaan Unggul Implementasi Kriteria Baldrige

untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Hery. 2010. Potret Profesi Audit Internal (Di Perusahaan Swasta dan BUMN).

Bandung: Alfabeta.

Home, James dan Wachowicz, John. Tanpa tahun. Fundamentals of Financial:

Management Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh

Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. 2005. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya

Grafindo Persada.

Mustafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:

Liberty.

Page 109: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

90

Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta:

Lumbung Ilmu.

Purwanto, Agus & Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, untuk

Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya

Media.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

GPEE.

Sawir, Agnes. 2008. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sjahrijal, Dermawan & Purba, Djahotman. 2013. Analisis Laporan Keuangan.

Jakarta; Mitra Wacana Media.

Sutedi, Andrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Leo J dan Simarmata, Karlen. 2007. Good Corporate Governance pada

Bank: Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris dalam Melaksanakannya.

Jakarta: PT Hikayat Dunia.

Wild, John, Subramanyam, dan Halsey, Robert. Tanpa tahun. Financial Statement

Analysis: Analisis Laporan Keuangan. Terjemahan oleh Yanivi dan

Nurwahyu. 2005. Jakarta: Salemba Empat.

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eview. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Jurnal, Skripsi, dan Thesis

Ananta, Ika Dian. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja

Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol. Artikel

Ilmiah. STIE Perbanas Surabaya.

Ali, Ahmad dan Agustin, Sasi. 2015. Pengaruh Struktur Modal terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan Telekomunikasi. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen. Vol. 4(9).

Azis, Sarfia Abdul. 2016. Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2010-2014. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin

Makassar.

Budiman, Johny dan Helena. 2017. Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan

Terhadap Struktur Modal dengan Kualitas Laporan Keuangan sebagai

Mediator pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Manajemen Maranatha. Vol. 16(2).

Page 110: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

91

Darwis, Herman. 2009. Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan.

Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13(3).

Endraswati, Hikmah, Suhardjanto, Djoko dan Krismiaji. 2014. Board of Directors

and Remuneration in Indonesian Banking. GCTF International Journal on

Business Review (GBR). Vol. 3(3)

Fachrudin, Khaira Amalia. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran

Perusahaan, dan Agency Cost terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan. Vol. 13(1).

Ferial dkk. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja

Keuangan dan Efeknya terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi

Bisnis. Vol. 33(1).

Hafsah dan Sari, Sri Sutra. 2015. Analisis Struktur Modal terhadap Kinerja

Keuanganpada Perusahaan Propert idan Real Estate yang Terdaftar di BEI.

Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Vol. 15(1).

Hamzah, Muhammad Zilal dan Suparjan, Andhika. 2009. Pengaruh Karakteristik

Corporate Governance terhadap Struktur Modal. Media Riset Akuntansi,

Auditing & Informasi. Vol. 9(1).

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, SIZE terhadap Nilai Perusahaan

dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis.

Vol. 16(2).

Jaradat, M. S. 2015. Corporate Governance Practices and Capital Strukture: A

Study with Special Reference to Board Size, Board Gender, Outside

Director, and CEO Duality. International Journal of Economics,

Commerce and Management. Vol. 3(5).

Jensen, M. C & Meckling, W. H. 1976. Theory of the Firm: Mangerial Behavior,

Agency Cost, and Capital Structures. Journal of Financial Economics.

Vol. 3(4).

Kautsar, Ahmad dan Kusumaningrum, Trias, M. 2015. Analisis Pengaruh Good

Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan yang Dimediasi

Struktur Modal pada Perusahaan Pertambangan yang Listed Di BEI 2009-

2012. Journal of Research in Economics and Management. Vol. 15(1).

Maryanah dan Amilin. 2011. Pengaruh Corporate Governance dan Kepemilikan

Manajerial terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntabilitas.

Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance Preception

Index terhadap Kinerja Perusahaan pada Persusahaan yang Terdaftar do

Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 16(2).

O’connel, V dan Cramer, N. 2010. The relationship between firm performance

and board characteristics in Ireland. European Management Journal. 387-

399

Page 111: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

92

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah.

Permata, dkk. 2012. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Infertasi. Vol. 8(2).

Purwitasari, Elisa dan Septiani, Aditya. 2013. Analisis Pengaruh Struktur Modal

terhadap Profitabilitas. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 2(3).

Rahadian, Andhika dan Hadiprajitno, Paulus Basuki. 2014. Pengaruh Good

Corporate Governance terhadap Struktur Modal Perusahaan. Diponegoro

Journal of Accounting. Vol. 3(2).

Raharja, Iqbal Bukhori. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran

Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan. Diponegoro Journal of

Accounting. Vol. 4(1).

Rofina, Maria dan Priyadi, Maswar Patuh. 2013. Pengaruh Penerapan Good

Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di BEI.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 2(1).

Siagian, H. dan Saad, M. 2011. Sentimen Investor, Kendala Keuangan, dan Equity

Market Timing. Finance and Banking Journal. Vol. 13(1).

Stretcher, R & Johnson, S. 2011. Capital Structur: Professional Management

Guidance. Magerial Finance. Vol. 37(8).

Tertius, Melia Agustina dan Christiawan, Yulius Jogi. 2015. Pengaruh Good

Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor

Keuangan. Business Accounting Review.Vol. 3(1).

Tobing, T. S. M. 2006. Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada

Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Velnampy, T & Niresh, J. A. 2012. The Relationship Between Capital Structure

and Profitability. Global Journal of Management and Business Research.

Vol. 12(13).

Yahya, S. D. 2011. Analisis Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas

pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanuddin Makasar.

Website:

http://www.bcasyariah.co.id

http://www.bi.go.id

http://www.bjbsyariah.co.id

Page 112: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

93

http://www.bnisyariah.co.id

http://www.brisyariah.co.id

http://www.bsmi.co.id

http://www.muamalatbank.com

http://ojk.go.id

http://www.paninbanksyariah.co.id

http://www.syariahbukopin.co.id

http://www.syariahmandiri.co.id

Page 113: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

94

LAMPIRAN

Page 114: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

CURICULUM VITAE

Nama : Yenny Rahmawati

Tempat tanggal lahir : Kab. Semarang, 15 September 1995

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Pasekan Krajan RT 02 RW 01 Ambarawa Kab. Semarang

Email : [email protected]

Pendidikan : SD N Pasekan 01 tahun lulus 2007

SMP N 2 Ambarawa tahun lulus 2010

SMA N 1 Ambarawa tahun lulus 2013

Demikian daftar riwayat hidup kami buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 11 September 2017

Yenny Rahmawati

NIM. 21313051

Page 115: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 116: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 117: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

BUS Tahun KI (%) DAR (%) ROA (%)

Bank Muamalat

2012 0.5 0.1809 1.54 2013 0.5 0.1806 1.37 2014 0.5 0.1516 0.17 2015 0.5 0.1566 0.2 2016 0.5 0.1699 0.22

BRIS

2012 0.6 0.2436 1.19 2013 0.6 0.2689 1.15 2014 0.8 0.2757 0.08 2015 0.6 0.265 0.76 2016 0.3 0.3057 0.95

Bank Mega

Syariah

2012 0.33 0.2593 3.81 2013 1 0.2089 2.33 2014 1 1.8351 0.29 2015 0.5 0.1681 0.3 2016 0.67 0.1066 2.63

Bank Panin

Syariah

2012 0.67 0.098 3.29 2013 0.67 0.0993 1.03 2014 0.67 0.1437 1.99 2015 0.67 0.1179 1.14 2016 0.67 0.8283 0.37

Bank Syariah

Bukopin

2012 0.67 0.9245 0.55 2013 0.67 0.9326 0.69 2014 0.67 0.1608 0.27 2015 0.5 0.1504 0.79 2016 0.5 0.1872 0.76

Bank BCA Syariah

2012 0.67 0.1603 0.8 2013 0.67 0.1347 1 2014 0.67 0.1083 0.8 2015 0.67 0.0905 1 2016 0.67 0.084 1.1

BSM

2012 0.6 0.1691 2.25 2013 0.6 0.1724 1.53 2014 0.8 0.1244 0.17 2015 0.6 0.1404 0.56 2016 0.6 0.1425 0.59

BJBS

2012 0.6 0.1351 0.59 2013 0.25 0.1515 0.91 2014 0.5 0.0975 0.69 2015 0.5 0.0815 0.25 2016 0.25 0.1264 -8.09

BNIS

2012 0.67 0.2053 1.48 2013 0.67 0.0887 1.37 2014 0.67 0.1582 1.27 2015 0.67 0.1438 1.43 2016 0.5 0.1655 1.44

Page 118: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

Uji Stasioneritas

GCG

Null Hypothesis: GCG has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.237737 0.0018

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(GCG)

Method: Least Squares

Date: 09/11/17 Time: 05:36

Sample (adjusted): 2 41

Included observations: 40 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. GCG(-1) -0.641849 0.151460 -4.237737 0.0001

C 0.399711 0.096278 4.151651 0.0002 R-squared 0.320924 Mean dependent var 0.000000

Adjusted R-squared 0.303054 S.D. dependent var 0.146270

S.E. of regression 0.122111 Akaike info criterion -1.319067

Sum squared resid 0.566621 Schwarz criterion -1.234623

Log likelihood 28.38135 Hannan-Quinn criter. -1.288535

F-statistic 17.95842 Durbin-Watson stat 1.923575

Prob(F-statistic) 0.000139

DAR

Null Hypothesis: DAR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.959777 0.0002

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DAR)

Page 119: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

Method: Least Squares

Date: 09/11/17 Time: 05:38

Sample (adjusted): 2 41

Included observations: 40 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DAR(-1) -0.786209 0.158517 -4.959777 0.0000

C 0.195513 0.064780 3.018106 0.0045 R-squared 0.392965 Mean dependent var -0.000385

Adjusted R-squared 0.376991 S.D. dependent var 0.411423

S.E. of regression 0.324740 Akaike info criterion 0.637123

Sum squared resid 4.007331 Schwarz criterion 0.721567

Log likelihood -10.74246 Hannan-Quinn criter. 0.667655

F-statistic 24.59939 Durbin-Watson stat 2.007669

Prob(F-statistic) 0.000015

ROA

Null Hypothesis: ROA has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.662109 0.0005

Test critical values: 1% level -3.605593

5% level -2.936942

10% level -2.606857 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ROA)

Method: Least Squares

Date: 09/11/17 Time: 05:39

Sample (adjusted): 2 41

Included observations: 40 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROA(-1) -0.725347 0.155583 -4.662109 0.0000

C 0.737716 0.193012 3.822124 0.0005 R-squared 0.363860 Mean dependent var -0.002500

Adjusted R-squared 0.347119 S.D. dependent var 0.859042

S.E. of regression 0.694115 Akaike info criterion 2.156347

Sum squared resid 18.30821 Schwarz criterion 2.240791

Log likelihood -41.12694 Hannan-Quinn criter. 2.186879

F-statistic 21.73526 Durbin-Watson stat 1.907953

Prob(F-statistic) 0.000038

Page 120: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

Uji Asumsi Klasik

- Multikoloniearitas

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 DAR, KIa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ROA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.042 .534 -.078 .938

KI 2.099 .900 .382 2.333 .025 .803 1.245

DAR -.924 .358 -.423 -2.583 .014 .803 1.245

a. Dependent Variable: ROA

- Autokorelasi

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 DAR, KIa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ROA

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .426a .181 .138 .65759 1.601

a. Predictors: (Constant), DAR, KI

b. Dependent Variable: ROA

Page 121: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

- Heteroskedastisitas

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 KIxDAR, KI, KI2,

DAR, DAR2a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: U2t

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .354a .126 .001 .82130

a. Predictors: (Constant), KIxDAR, KI, KI2, DAR, DAR2

- Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 41

Normal Parametersa Mean .0981919

Std. Deviation .67242608

Most Extreme Differences Absolute .147

Positive .147

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .941

Asymp. Sig. (2-tailed) .339

a. Test distribution is Normal.

Page 122: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

- Linearitas

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 DAR2, KI2a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .280a .078 .030 .66238415

a. Predictors: (Constant), DAR2, KI2

Regresi Sederhana

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 KIa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: DAR

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .443a .197 .176 .29426

a. Predictors: (Constant), KI

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .827 1 .827 9.547 .004a

Residual 3.377 39 .087

Total 4.204 40

a. Predictors: (Constant), KI

b. Dependent Variable: DAR

Page 123: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.444 .228 -1.944 .059

KI 1.115 .361 .443 3.090 .004

a. Dependent Variable: DAR

REGRESI BERGANDA

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 DAR, KIa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ROA

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .426a .181 .138 .65759

a. Predictors: (Constant), DAR, KI

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.643 2 1.822 4.213 .022a

Residual 16.432 38 .432

Total 20.075 40

a. Predictors: (Constant), DAR, KI

b. Dependent Variable: ROA

Page 124: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.042 .534 -.078 .938

KI 2.099 .900 .382 2.333 .025

DAR -.924 .358 -.423 -2.583 .014

a. Dependent Variable: ROA

Page 125: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah
Page 126: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2832/1/YENNY... · STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah