pengaruh derivasi kata kerja (morfologi) terhadap

“Trends and Future Perspectives on Arabic Education, Linguistics, Leterature, Culture, and Translation” 12/17/ 2020

[343]

PENGARUH DERIVASI KATA KERJA (MORFOLOGI) TERHADAP SINTAKSIS

Nadia Fitriani, M. Ikrom Azzam

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Negeri Jakarta

[email protected] , [email protected]

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama

anggota masyarakat lain pemakai Bahasa itu. Bahasa menjadi acuan penting dalam

berkomunikasi, berdialog, menuangkan perasaan, berpendapat, dengan tujuan menyebarkan

informasi terkait kehidupan sehari hari. Tanpa Bahasa, kehidupan didunia menjadi hampa

dan sunyi karena tidak ada interaksi antarsesama. Tanpa Bahasa, manusia tak lain hanyalah

pohon yang diam dan hanya menggerakan tubuhya karena tertiup angin. Maka dari itu,

Bahasa merupakan aspek terpenting dalam melakukan aktifitas dalam kegiatan sehari hari.

Menurut Al-Ghalayin, bahasa arab adalah kalimat yang digunakan orang arab untuk

mengungkapkan tujuan (pikiran dan perasaan mereka)1.

Bahasa merupakan kunci utama seseorang dalam mempelajari berbagai bidang studi.

Dengan bahasa, seseorang juga dapat belajar tentang dirinya dan budayanya, serta

mengungkapkan pikiran dan perasaannya di dalamnya. Bahasa adalah suatu sistem yang

terdiri atas dasar tata bahasa atau pola tertentu dalam bidang fonem, urutan kata, dan struktur

kalimat. Jika aturan atau pola dilanggar, maka komunikasi bisa terganggu2. Demikian pula

bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dalam bahasa

ini manusia dapat mengkomunikasikan dan menularkan segala gagasan dan isi

pikirannya.Makna bahasa berbeda menurut cara pandang yang memberi makna pada bahasa

1 Mustafa al- Ghalayin, Jami‟ ad-Durus al-„abiyah jilid I. (Beirut: Dar al-kutub al- „ilmiyah, 2005),

hal. 7

2 Abdul Chaer. Tata Bahasa praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 2011. Hal. 1

mailto:[email protected]


Pengaruh Derivasi Kata Kerja (Morfologi) Terhadap Sintaksis


[344]

dan motif yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tersebut3. Ada banyak bahasa yang

dipelajari dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Bahasa Arab adalah salah satu bahasa

yang dipelajari.

Bahasa Arab merupakan Bahasa internasional yang sangat penting dipelajari,

khususnya orang islam, karena dalam kegiatan sehari-hari, orang muslim pasti menggunakan

Bahasa Arab dalam beribadah. Bahasa Arab banyak digunakan dalam kitab-kitab di pondok

pesantren di Indonesia, seperti nahwu, shorof, mamtiq, balaghoh, fiqih dan masih banyak

lagi. Maka dari itu, kita sebagai umat islam harus mempelajarinya untuk bekal didunia

menuju akhirat nanti. Karena pentingnya mempelajari Bahasa arab, maka kami tertarik

mengkaji ilmu shorof (morfologi) dan focus pada materi wazan wazan fi‟il serta perubahan

maknanya.

Ilmu shorof sangat penting untuk kita pelajari, karena menjadi pedoman untuk

mengetahui sighat atau bentuk kalimat, tashgirnya, I‟lalnya, ibdalnya dan lain sebagainya.

Ilmu Shorof sangat berhubungan erat dengan ilmu nahwu, kedua ilmu ini tidak dapat

dipisahkan bahkan ulama berpendapat bahwa “Ilmu shorof adalah Induk (Ibu) dari segala

ilmu, dan Ilmu Nahwu adalah Bapaknya4.

Arti kata “Shorof” menurut Bahasa adalah “Berubah”5 Atau berubah dari bentuk

aslinya ke bentuk lain. Sedangkan Shorof menurut istilah adalah ilmu yang meneliti struktur

dan bentuk kata Bahasa Arab.6 Ilmu Shorof atau morfologi adalah ilmu Bahasa yang

mempelajari seluk beluk kata serta perubahan bentuk kata terhadap makna dan golongan

katanya. Proses morfologis ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang

merupakan dasarnya.tidak sedikit dari kalangan para pelajar yang kurang mengetahui proses

perubahan kata dan masih bingung dalam maknanya. Seringkali kita menemukan bentuk kata

fi‟il yang sama sekali kita tidak tau atau merasa asing dengan bentuk dan maknanya,

3 Chatibul Umam dkk, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan TInggi Agama/ I.A.I.N,

(Jakarta: Depag R.I, 1975), hal. 19

4 Ahmad Warson Munawwir, Shorof Praktis, Metode Krapyak, (Yogyakarta: Putera Menara, 2015),

Hal. 22

( ص.دار ابن كثت:- بتكتالصرؼ العر , أحكاـ كمعاني الدكتور بؿمد فاضل السامرائى.

( ص. سلطنة عماف: قواعد الصرؼ بصاؿ عبد العزيز أبضد.




[345]

bagaimana proses penambahan huruf dalam fiil, dan bagaimana menentukan bab (golongan)

dari fi‟il fi‟il tersebut.

Huruf tambahan merupakan huruf yang masuk pada kata kerja atau kata benda yang

memberikan arti baru. Dalam bahasa Arab, huruf tambah dapat diletakan di depan, belakang,

dan di tengah huruf pokok. Huruf tambahan dalam fi‟il berjumlah sepuluh huruf, yaitu dapat

disebut dengan خمىهحهال .7 ظإ

Dengan adanya pembuatan makalah ini, besar harapan kami para pelajar, mahasiswa,

dan pecinta Bahasa Arab dapat memahami proses morfologis yang terjadi dalam kaidah ilmu

shorof materi wazan wazan fi‟il. Karena dengan mengetahui dan memahaminya para pelajar

Bahasa Arab tidak kebingunga dan tidak kesulitan dalam membedakan serta memaknai

sebuah kata.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja wazan wazan fi‟il dan maknanya dalam Bahasa Arab?

2. Bagaimana proses morfologis dalam Bahasa Arab?

Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis perubahan kata dalam Bahasa Arab

2. Mendeskripsikan proses perubahan kata beserta maknanya dalam Bahasa Arab

Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Sebagai sarana pengembangan kemampuan menganalisis berbagai

permasalahan yang terjadi dalam pengetahuan terhadap ilmu shorof serta

menanamkan kecintaan terhadap Bahasa Arab. Kemudian manfaat selanjutnya adalah

( ص. القاىرة: الصرؼ ابؼيسرعبد الشكور معلم عبد فارح.




[346]

Sebagai sarana dan pijakan awal untuk melanjutkan penulisan lanjutan yang lebih

mendalam serta mengembangkan pola pikir berlandaskan nilai dan norma islam.

2. Bagi para pelajar

Sebagai sara belajar Bahasa Arab dalam rangka meningkatkan pengetahuan

tentang Bahasa Arab agar memiliki nilai pemahaman yang luas.

METODE PENULISAN

Jenis Penulisan

Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah penulisan

pustaka (Library research) yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dari

berbagai rujukan pustaka. Hasil pengkajian bahan pustaka akan ditarik suatu kesimpulan

secara umum.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam makalah ini, kami mengumpulkan berbagai data yang mendukung atau relevan

dengan judul yang diangkat melalui berbagai sumber bacaan seperti buku, alquran, kitab-

kitab salaf dan jurnal ilmiah yang dapat diterima kevalidannya. Penulis mencatat alur

berfikirnya dan mengasosiasikan data yang didapat dengan sudut pandang tersebut. kemudia

data tersebut dianalisis hingga akhirnya menjadi kajian ilmiah pembelajaran Bahasa Arab

yang dapat diterima oleh logika manusia secara umum.

Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah Content Analisys,

yaitu metodologi penulisan yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik

kesimpulan yang valid dari berbagai rujukan pustaka yang digunakan. Melalui teknik ini, data

dan informasi akan dianalisis untuk menjawab pertanyaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Wazan-wazan Fi’il Dalam Bahasa Arab




[347]

Menurut Hadi Nahr, Wazan merupakan kata yang digunakan untuk mendefinisikan

bentuk dan harakat dalam kata Bahasa Arab, mujarrod dan mazid, dan lain sebagainya.8

Kemudian Aiman Amin Abdul Ghani berpendapat bahwa wazan fi‟il terbentuk dari 3 huruf

yaitu ف ع ي yang memiliki makna “kerja” kemudian kata dasar tersebut terdapat banyak

perubahan yang terjadi sehingga dalam prosesnya membutuhkan skala pengetahuan untuk

mengetahui asal usul kata tersebut.9

Dala

m

pembahasan

ini kami

hanya

membahas

mengenai

fiil tsulasi

mujarrod

dan mazid

ص. الأردف( - اربد الصرؼ الوافي دراسات كصيلة نطبيقيةىادم نهر،

، ص. ط. ( ـ القاىرة: دار ابن خلدكف، الصرؼ الكافي،أيمن أمت عبد الغت،

فعل ثلاثي مجسد

الفعل الماض ي الفعل المضازع الفعل الأمس

ل ا

ل ا

ل ا

ل

ل

ل

ل

ل ا

ل ا

ل

ل

ل

ل ل ا ل




[348]

Tabel 1. Fi‟il Tsulasi Mujarrod

Tabel 2. Fi‟il Tsulasi Mazid

Proses Morfologis dalam Bahasa Arab

Dalam proses morfologis terdapat beberapa bagian dalam proses perubahannya, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Fiil tsulasi mazid biharfin (dengan 1 huruf tambah)

Dalam fil tsulasi biharfin ini terdiri dari 3 bab, diantaranya:

فعل ثلاثي مصيد

بحسف بحسفين بثلاثت أحسف

ل ل-اظخ عخ ل-

اظخ ل ل-ج خ ل- ج ل ل-ؤ

ل- ا

ل ى ىل-ا ل- ى

ا ل ا ل-ج ا خ ل- ا ج ل

ل- ل-

ا٥ ا٥ -ا ل ل-اه

ى ل- اه ل ا

ل- ا

ل- ا

٥ ى ٥-ا ى

ى٥- ا ل خ

ل-ا خ

ل- خا

لىل

ىلل-ا ىلل- ا ل

ل -ا

ىىل

ىلي-ا




[349]

1. Mengikuti wazan ا فؼ

Huruf tambah pada wazan adalah hamzah qotho‟ di awal kalimat, yang ا فؼ

mempunyai beberapa makna, diantaranya:

yaitu menunjukkan arti merubah fi‟il yang asalnya lazim menjadi زؼذ٠ خ -

muta‟addi. Contoh: شا ٠ذ ػ ص .(Zaed telah memuliakan „amr) ا وش

ء - ي ف اش خ .yaitu menunjukkan arti masuk ke dalam sesuatu/masa/waktu ذ

Contoh: بفش غ غ ا .(Seorang musafir telah masuk waktu sore) ا

- ب ى .yaitu menunjukkan arti fa‟il menuju pada suatu tempat/asal fi‟il م صذ ا

Contoh: ٠ذ ق ص .(Zaed menuju tanah Iraq) ا ػش

- ف بػ ف ا فؼ ا ب اشزك د خ yaitu menunjukkan arti terbentuknya fi‟il pada

asal fa‟il. Contoh: ش ق اشد س .(Pohon itu telah tumbuh daunnya) ا

خ - ج ب غ (mubalaghoh) yaitu menunjukkan arti berlebih-lebihan ma‟na yang

ditunjukkan fi‟il. Contoh: شا ذ ػ .(Saya sangat menyibukkan „amr) ا عغ

2. Mengikuti wazan ف ؼ

Huruf tambah pada wazan adalah tadh‟if pada „ain fi‟ilnya, yang mempunyai ف ؼ

beberapa makna, diantaranya:

yaitu menunjukkan arti merubah fi‟il yang asalnya lazim menjadi زؼذ٠ خ -

muta‟addi. Contoh: شا ٠ذ ػ ذ ص .(Zaed membahagiakan „amr) ف ش

ازىث١ش - :yaitu menunjukkan makna banyak. Contoh ذلا خ ػ ج س ٠ذ ا Zaed) ل طغ ص

telah memotong-motong sebuah tali).

- فؼ ا فؼي ا ا ص yaitu menunjukkan arti menyerupakan maf‟ul pada غج خ ا

asal fi‟il. Contoh: شا ٠ذ ػ فش ص .(Zaed telah mengkafirkan „amr) و

فؼي - ا فؼ ا ت ا ص yaitu menunjukkan arti menghilangkan asal fi‟il dari غ

maf‟ul. Contoh: ب ٠ذ اش .(Zaed telah menguliti buah delima) ل شش ص

- الاع فؼ بر ا :yaitu menunjukkan arti mencetak fi‟il dari isim. Contoh لارخ ١ خ

م .(Para pengungsi letah membuat tenda) ا

3. Mengikuti wazan ف بػ

Huruf tambah pada wazan ,adalah alif yang terletak antara fa‟ dan „ain fi‟il ف بػ

yang mempunyai beberapa makna, diantaranya:

- اث ١ خ ث ١ بسو ش yaitu menunjukkan arti „saling‟ antara fa‟il dan maf‟ul.

Contoh: شا ٠ذ ػ ة ص بس .(Zaed dan „amr saling memukul) ض

از زىث١ش - ؼ ف ؼ yaitu menunjukkan arti sama dengan wazan yang ف ؼ

bermakna banyak. Contoh: ف ؼ ؼ ض بػ ف الله ث Semoga Alloh melipat) ض

gandakan pahala atas dirinya).




[350]

از زؼذ٠ خ - ؼ ا فؼ yaitu menunjukkan arti sama dengan wazan yang ا فؼ

bermakna merubah fi‟il yang asalnya lazim menjadi muta‟addi. Contoh: بف بن ػ

ؼ ا ػف بن .(Semoga Alloh mengampuni kamu) الله ث

د - ش د ا ؼ ف ؼ yaitu menunjukkan arti sama dengan wazan .mujarrod ف ؼ

Contoh: ٠ذ بف ش ص .(Zaed telah bepergian) ع

2) Fi‟il Tsulasi Mazid Biharfain (dengan 2 huruf tambah)

Dalam fi‟I; tsulasi mazid biharfin ini terdiri dari 5 bab, diantaranya:

1. Mengikuti wazan ر ف بػ

Huruf tambah pada wazan adalah ta‟ dipermulaan dan alif yang terletak ر ف بػ

antara fa‟ dan „ain fi‟il, yang mempunyai beberapa makna, diantaranya:

- اث ١ خ ث ١ بسو ش yaitu menunjukkan arti „saling‟ antara dua orang atau lebih

dalam melakukan sesuatu (asal fi‟il). Contoh: ش ٠ذ ػ ة ص بس Zaed dan „amr) ر ض

saling pukul memukul).

الغ - ب ١ظ ف ا yaitu menunjukkan arti fa‟il menampakkan sesuatu (asal لاظ بس

fi‟il) yang tidak sebenarnya. Contoh: ض ص ٠ذ بس .(Zaed pura-pura sakit) ر

ع ر ذس٠دب - ل yaitu menunjukkan arti jatuhnya atau terjadinya sesuatu (asal fi‟il)

secara bertahap. Contoh: م د ا اس .(Para kaum itu datang secara bertahap) ر

د - ش د ؼ ا :yaitu menunjukkan arti sama dengan mujarrodnya. Contoh زؼذ٠ خ

ب .(Maha tinggi) ر ؼ

- خ ف بػ ػ ط ب yaitu menunjukkan arti muthowa‟ah dari wazan :Contoh .ف بػ

ذ ٠ذا ف ز ج بػ ذد ص .(Saya menjauhkan zaed, maka jauhlah dia) ث بػ

2. Mengikuti wazan ر ف ؼ

Huruf tambah pada wazan ,yaitu ta‟ dipermulaan dan tadh‟if pada „ain fi‟ilnya ر ف ؼ


- خ ف ؼ ػ ط ب yaitu menunjukkan arti muthowa‟ah dari wazan شد :Contoh .ف ؼ و غ

بج ف ز ى غش خ (Saya memecahkan kaca, maka terpecahlah kaca itu) اض

ف - yaitu menunjukkan arti kesungguhan fa‟il dalam usaha supaya (takalluf) زى

berhasil. Contoh: ٠ذ غ ص .(Zaed memberanikan diri) ر ش د

لا - فؼ فؼ ا ا ص ف بػ بر ا yaitu menunjukkan arti mengambil fa‟il pada لارخ

maf‟ul untuk dijadikan asal fi‟il. Contoh: عف ١ذ ٠ Aku mengambil anak) ر ج

angkat Yusuf. Maksudnya Aku ambil Yusuf sebagai anak angkat).

- فؼ بج خ ا د :yaitu menunjukkan arti fa‟il menjauhi asal fi‟il. Contoh ذلا خ ػ

٠ذ ص .(Zaed menjauhi sifat tercela) ر ز




[351]

ح - س ١ش yaitu menunjukkan arti berubahnya fa‟il menjadi (shoiruroh) ص

asalnya fi‟il. Contoh: شا ح ذ ا .(Perempuan itu menjadi janda) ر أ ٠

3. Mengikuti wazan اف ز ؼ

Huruf tambah pada wazan yaitu hamzah dipermulaan dan ta‟ yang terletak افز ؼ

antara fa‟ dan „ain fi‟il, yang mempunyai beberapa makna, diantaranya:

- خ ف ؼ ػ ط ب yaitu menunjukkan arti muthowa‟ah dari wazan ؼذ :Contoh .ف ؼ خ

غ ف بخز .(Saya telah mengumpulkan onta, maka onta itu telah terkumpul) الا ث١

بر - ٠ذ :yaitu menunjukkan arti membuat. Contoh لارخ Zaed telah membuat) اخز ج ض ص

roti).

خ - ج ب غ ح ا :yaitu menunjukkan bertambahnya bobot pada ma‟na fi‟il. Contoh ض٠ بد

٠ذ .(Saya bersungguh-sungguh dalam bekerja) اوز غ ت ص

- ؼ ف ؼ yaitu menunjukkan makna sama dengan wazan اخز ز ة :Contoh .ف ؼ

٠ذ artinya sama dengan lafadz ا خز ز ة Lafadz .(Zaed telah menarik sesuatu) ص

ز ة خ

- ؼ ر ف بػ yaitu menunjukkan makna sama dengan wazan :Contoh .ر ف بػ

.(Saling bertengkar) اخز ص

4. Mengikuti wazan ف ؼ ا

Huruf tambah pada wazan ف ؼ yaitu hamzah washol dan nun dipermulaan, yang ا

mempunyai beberapa makna, diantaranya:

- خ ف ؼ ػ ط ب yaitu menunjukkan arti muthowa‟ah dari wazan شد :Contoh .ف ؼ غ و

ش ى غ بج ف ب خ .(Saya memecahkan kaca, maka pecahlah kaca itu) اض

- خ ا فؼ ػ ط ب yaitu menunjukkan arti muthowa‟ah dari wazan :Contoh .ا فؼ

ح ػ ض ف ب د .(Dia menggerak-gerakkan benda, maka bergeraklah benda itu) ا صػ

5. mengikuti wazan افؼ

Huruf tambah pada wazan yaitu hamzah washol dipermulaan dan tadh‟if pada افؼ

lam fi‟ilnya, yang mempunyai beberapa makna, diantaranya:

ف خ - ي ف اص خ اذ yaitu menunjukkan arti masuknya fi‟il pada suatu ذلا خ ػ

sifat/asal fi‟il. Contoh: جغش ش ا (Buah kurma itu telah memerah) ا ز

خ - ج ب غ yaitu menunjukkan arti mubalaghoh. Contoh: د ا١ Malam ini) ا ع

sangat gelap gulita).

3) Fi‟il Tsulasi Mazid bitsalasati Harfin (dengan 3 huruf tambah)

Pada fiil tsulasi mazid bitsalatsati harfin terdiri dari 6 bab diantaranya:

1. Mengikuti wazan اعز فؼ




[352]

Huruf tambah pada wazan ,yaitu hamzah washol, sin dan ta‟ dipermulaan اعز فؼ


- فؼ .yaitu menunjukkan arti fa‟il mencari asalnya fi‟il dari maf‟ul ط ت ا

Contoh: ٠ذ الله .(Zaed minta ampun pada Allah) اعز غف ش ص

ف خ - اص ػ ا خذ yaitu menunjukkan arti fi‟il menemukan maf‟ul dalam suatu

sifat (asal fi‟il). Contoh: ش ذ الا Aku anggap besar/sangat penting pada) اعز ؼظ

perkara).

ي - .yaitu menunjukkan arti berubah atau pindahnya fa‟il pada asal fi‟il زس

Contoh: ش اط١ Tanah liat itu membatu, maksudnya berubah menjadi) اعز سد

batu).

ف - .yaitu menunjukkan arti kesungguhan fa‟il untuk menghasiklan asal fi‟il زى

Contoh: أ .(Ia memberanikan diri) اعز دش

- ؼ ف ؼ yaitu menunjukkan makna sama dengan wazan .mujarrodف ؼ

Contoh: اعز م ش (tetap itu perkara). Lafadz ل ش artinya tetap.

2. Mengikuti wazan ػ افؼ

Huruf tambah pada wazan ػ adalah hamzah washol dipermulaan, tadh‟if „ain افؼ

fi‟il dan wawu diantara dua „ain fi‟il, yang mempunyai dua makna, diantaranya:

خ - ج ب غ yaitu menunjukkan arti berlebihan, Contoh: ٠ذ د ة ص Zaed sangat) اخذ

bongkok).

- ؼ ف ؼ yaitu menunjukkan makna sama dengan wazan :mujarrod. Contohف ؼ

ش از Lafadz .(Buah kurma itu manis) از لا artinya sa dengan lafadz از ز

yaitu manis

3. Mengikuti wazan بي افؼ

Huruf tambah pada wazan بي yaitu hamzah washol dipermulaan, alif setelah „ain افؼ

fi‟il dan tadh‟if lam fi‟il, yang bermakna ف خ ي ف اص خ خ ف اذ ج ب غ yaitu

menunjukkan arti mubalaghoh (berlebihan suatu sifat/asal fi‟il yang dimiliki.

Contoh: ص .(Pisang itu sangat kuning) اصف بس ا

4. Mengikuti wazan ي افؼ

Huruf tambah pada wazan ي yaitu hamzah washol dipermulaan dan dua wawu افؼ

setelah „ain fi‟il, yang bermakna خ الاص ج ب غ yaitu menunjukkan arti mubalaghoh

makna fi‟il lazim. Contoh: ظ بع اش ط شؼ .(Sorot matahari itu sangat tajam) اخش

5. Mengikuti wazan افؼ

Huruf tambah pada wazan yaitu hamzah washol dipermulaan, nun diantara افؼ

fa‟ dan lam fi‟il dan lam, yang bern\makna خ الاص ػ ط ب yaitu menunjukkan arti




[353]

mutowa‟ah yang bersifat lazim. Contoh: خ غ ظ اش Seorang laki-laki itu telah) الؼ

terlambat).

6. Mengikuti wazan افؼ

Huruf tambah pada wazan yaitu hamzah washol dipermulaan, nun diantara افؼ

fa‟ dan lam fi‟il dan ya‟ (menjadi alif), yang berfaedah sebagai berikut خ ػ ط ب

:yaitu menunjukkan arti mutowa‟ah yang bersifat lazim. Contoh الاص خ م اش اع

(Seorang laki-laki itu telah ketemu).

KESIMPULAN

Dalam ilmu Shorof terdapat wazan-wazan fi‟il yang memiliki proses morfologis

sehingga berdampak pada bentuk dan maknanya. Dalam proses morfologis, asal kata فؼ

dapat berubah dalam beberapa cara, dimulai dari fiil tsulasi mazid biharfin, biharfain dan

bitsalatsati harfin dengan huruf tambah yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa makna makna yang terkandung pun berubah mengikuti pola

dan bentuk katanya yang berbeda-beda. Sehingga pada akhirnya pada pelajar Bahasa Arab

dapat mengetahui proses apa saja yang terjadi pada bentuk kata dan kana dari wazan wazan

fiil dalam bidang morfologi.

REFERENSI

Al- Ghalayin, Mustafa, Jami‟ ad-Durus al-„abiyah jilid I. Beirut: Dar al-kutub al- „ilmiyah, 200)

Albabarrosa, Faedah Fi‟il Tsulasi Mazid-Belajar Shorof, Lughowiyah.blogspot.com, diakses

pada 22 Februari 2018.

Chaer, Abdul. Tata Bahasa praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 2011.

Umam, Chatibul dkk, Pedoman Pengajaran Bahasa Aab pada Perguruan Tinggi Agama/ I.A.I.N,

Jakarta: Depag R.I, 1975.

3102دار ابن كثر:-بروت الصرف العرب, أحكام ومعانالدكتور محمد فاضل السامرائى.

3103سلطنة عمان: قواعد الصرف جمال عبد العزز أحمد.

3102القاهرة: الصرف المسر عبد الشكور معلم عبد فارح.

3101الأردن -اربدة الصرف الواف دراسات وصلة نطبقهادي نهر،




[354]

0222القاهرة: دار ابن خلدون، الصرف الكاف،أمن أمن عبد الغن،

pengaruh derivasi kata kerja (morfologi) terhadap

Documents