pengaruh debt to equity ratio (der) dan current ratio (cr...

15
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 942-956 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR) Terhadap Return on Equity (ROE). Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Kabel Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2016 Adityo Joko Pratomo 1 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) Terhadap Return On Equity (ROE) Perusahaan sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan empat variabel, yang meliputi Debt to Equity Ratio (X 1 ) dan Current Ratio (X 2 ) sebagai variabel independen. dan Return On Equity (Y) sebagai variabel dependen. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi. Untuk pengujian instrument menggunakan Uji asumsi klasik dan Uji statistik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda karena variabel yang digunakan dua variabel, dengan uji F dan uji t. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Services Solution) versi 20.0 menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio (X 1 ) dan Current Ratio (X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (Y). Secara parsial Debt to Equity Ratio (X 1 ) tidak berpengaruh terhadap Return On Equity (Y) sedangkan Current Ratio (X 2 ) berpengaruh negatif terhadap Return On Equity (Y) dan rasio yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Return On Equity (Y) yaitu Current Ratio (X 2 ). Kata Kunci : Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Return on Equity Pendahuluan Kondisi perekonomian di Indonesia pada saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri manufaktur Persaingan membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerjanya agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Secara umum tujuan utama dari setiap perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Beberapa perusahaan kabel berskala nasional saat ini mulai mengembangkan usahanya dan berperan aktif dalam mendukung program pemerintah tersebut, mereka ikut aktif dalam setiap tender-tender yang 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Upload: dangtu

Post on 12-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 942-956 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id

© Copyright 2017

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio

(CR) Terhadap Return on Equity (ROE). Studi Empiris

Pada Perusahaan Sub Sektor Kabel Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2016

Adityo Joko Pratomo 1

Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity

Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) Terhadap Return On Equity (ROE)

Perusahaan sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan empat

variabel, yang meliputi Debt to Equity Ratio (X1) dan Current Ratio (X2)

sebagai variabel independen. dan Return On Equity (Y) sebagai variabel

dependen. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi. Untuk

pengujian instrument menggunakan Uji asumsi klasik dan Uji statistik.

Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier

berganda karena variabel yang digunakan dua variabel, dengan uji F dan uji t.

Hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Services

Solution) versi 20.0 menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio (X1) dan Current

Ratio (X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On

Equity (Y). Secara parsial Debt to Equity Ratio (X1) tidak berpengaruh

terhadap Return On Equity (Y) sedangkan Current Ratio (X2) berpengaruh

negatif terhadap Return On Equity (Y) dan rasio yang mempunyai pengaruh

dominan terhadap Return On Equity (Y) yaitu Current Ratio (X2).

Kata Kunci : Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Return on Equity

Pendahuluan

Kondisi perekonomian di Indonesia pada saat ini telah menciptakan

suatu persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri manufaktur

Persaingan membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerjanya agar

tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Secara umum tujuan utama dari setiap

perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik

atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena mencerminkan kinerja

perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.

Beberapa perusahaan kabel berskala nasional saat ini mulai

mengembangkan usahanya dan berperan aktif dalam mendukung program

pemerintah tersebut, mereka ikut aktif dalam setiap tender-tender yang

1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)

943

diadakan untuk pembangunan proyek-proyek baru seputar pengadaan barang

dan jasa pada pembangunan infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi di

Indonesia. Sebuah pabrik kabel dapat dikatakan sebagai industri padat modal,

artinya industri yang memerlukan modal cukup besar untuk penggunaan

operasional dan pembangunannya. Dari pengertian tersebut dapat tergambarkan

bahwa modal menjadi hal yang penting dalam industri kabel. Beberapa cara

mendapat modal adalah modal sendiri, hutang atau pinjaman.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan menganalisis salah

satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan, yaitu kondisi

perusahaan. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja

keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai

alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau

sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak

digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan

perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara

perhitungan rasio keuangan. Jenis rasio keuangan yang digunakan dalam

menilai kinerja keuangan perusahaan adalah Debt to Equity Ratio (DER),

Current Ratio (CR) dan Return on Equity (ROE).

Berikut ini adalah gambaran rata - rata rasio keuangan pada perusahaan

sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 – 2016

yang terkait dengan Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan

Return on Equity (ROE) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Rata – rata kinerja keuangan perusahaan sub sektor kabel

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 – 2016

Rasio 2013 2014 2015 2016

Debt to Equity Ratio 2,21 1,62 1,12 0,94

Current Ratio 212,11 232,33 215,94 271,67

Return on Equity 8,80 9,66 6,97 16,36

Sumber: ICMD yang diolah

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio utang atas modal. Dari data

perusahaan di atas menunjukan bahwa rata – rata kinerja keuangan perusahaan

terus menurun setiap tahunnya pada tahun 2014 nilai DER turun sebesar 0.59

dari tahun sebelumnya menjadi 1.62, kemudian pada tahun 2015 mengalami

penurunan kembali sebesar 0.50 menjadi 1.12 dan pada tahun 2016 mengalami

penurunan kembali menjadi 0.94. Semakin tinggi DER menunjukan komposisi

total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, dari rata- rata

di atas DER menurun tiap tahunnya maka ini menunjukan semakin kecil beban

perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang

ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima

perusahaan.

Current Ratio (CR) adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar

dengan hutang lancar. dari data perusahaan di atas menunjukan CR mengalami

Page 3: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956

944

peningkatan dan penuruan tiap tahunnya, dari tabel diatas dapat dilihat pada

tahun 2014 CR meningkat sebesar 20.22 dari tahun sebelumnya yaitu 212.11.

Kemudian pada tahun 2015 CR mengalami penurunan menjadi 215.94 dan

pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 55,37 menjadi 271.67.

Semakin rendah CR dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan suatu

perusahaan dalam membayar berbagai kewajiban lancarnya. Ketika perusahaan

tidak mampu membayar kewajiban lancarnya maka ini akan berpengaruh

negatif terhadap peningkatan laba.

Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih

sesudah pajak dengan total ekuitas. Dari data perusahaan di atas menunjukan

bahwa rata – rata nilai ROE perusahaan pada tahun 2014 meningkat 0.86 dari

tahun sebelumnya menjadi 9.66, kemudian mengalami penurunan sebesar 2.69

pada tahun 2015 dan terjadi peningkatan menjadi 16.36 pada tahun 2016.

Meningkatnya ROE menandakan suatu keberhasilan bagi perusahaan dalam

memperoleh laba, sebaliknya jika nilai ROE rendah menandakan ada masalah

dalam pengelolaan keuangan pada perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan suatu gambaran tentang

adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh DER dan CR terhadap

ROE. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk menganalisis

pengelolaan keuangan, juga menguji kembali pengaruh variabel tersebut

terhadap profitabilitas yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dengan

dukungan teori sehingga judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Debt to

Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity Perusahaan Sub

Sektor Kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan penulis dalam latar belakang

diatas, maka penulis memetapkan rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub

sektor kabel di BEI ?

b. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub

sektor kabel di BEI ?

c. Diantara variable Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR)

variable manakah yang berpengaruh dominan terhadap Return on Equity

(ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI ?

Tujuan Penelitan

Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio

(CR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity

(ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI

Page 4: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)

945

b. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio

(CR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity

(ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI

c. Untuk mengetahui variable manakah yang berpengaruh dominan terhadap

Return on Equity (ROE), Diantara variable Debt to Equity Ratio (DER) dan

Current Ratio (CR)

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Keuangan

Menurut Martono dan Harjito (2008:3), Manajemen keuangan adalah

segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh

dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Menurut Sudana (2011:1), Manajemen keuangan merupakan bidang

keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi

perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan

keputusan dan pengelolaan sumber daya yang tepat.

Laporan Keuangan

Menurut Raharjaputra (2011:194), laporan keuangan merupakan alat

yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi

keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Kasmir (2014:7), laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu.

Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2011:190) Analisis laporan keuangan adalah

penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil

dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna

antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non

kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang

sangat penting dalam menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut Hery (2015:132), analisis laporan keuangan merupakan suatu

proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan

masing-masing dari unsur tersebut dengen tujuan untuk memperoleh pengertian

dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Analisis

laporan keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan laporan

keuangan perusahaan.

Analisis Rasio Keuangan

Menurut Munawir (2009:55) Analisis rasio keuangan merupakan salah

satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang

dinyatakan dalam artian relative maupun absolut untuk menjalankan hubungan

tertentu antara suatu angka dengan angka lainya dari suatu laporan keuangan.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain dengan menggunakan alat analisis berupa

Page 5: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956

946

rasio. Rasio ini akan menjelaskan atau memberikan gambaran kepada

penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu

perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan standar.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui

pengukuran variabel variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis

data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo, 2009:12). Data

kuantitatif dalam penelitian adalah data skunder yang diukur dalam suatu skala

numeric yang berupa data runtut waktu (time series). Data tersebut telah

dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data serta dipublikasikan pada

masyarakat pengguna data.

Penelitian ini termasuk sebagai hypotesis testing. Studi yang termasuk

dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau

menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau

lebih faktor dalam suatu situasi. Hypotesis testing merupakan suatu penelitian

yang sudah memiliki kejelasan dan gambaran, pengujian hipotesis

dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel

penelitian (Sekaran, 2009:162).

Definisi Operasional Variable Penelitian ini menggunakan satu variable dependen dan tiga variable

independen. Definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

X1 = Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio leverage yang

menunjukan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri.

Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

oleh kreditur dengan pemilik perusahaan sehingga rasio ini berfungsi

untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan

hutang. DER dapat diformulasikan sebagai berikut:

Sumber: (Harahap, 2010:303)

X2 = Current Ratio (CR) adalah rasio finansial yang dapat mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

dengan aktiva lancar. CR dapat diformulasikan sebagai berikut :

Sumber : (Kasmir, 2008:147)

Page 6: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)

947

Y = Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba bersih setelah

pajak terhadap penyertaan modal. ROE dapat diformulasikan sebagai

berikut :

Sumber : (Sawir, 2009:20)

Analisis dan Pembahasan

Analisis

Analisis data ini dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis

penelitian yang diajukan diterima atau tidak berdasarkan permasalahan yang

telah dirumuskan sebelumnya. Data tersebut dianalisis menggunakan aplikasi

SPSS. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian terhadap

penyimpangan asumsi klasik dan regresi linier berganda.

Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Uji penyimpangan asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan empat model asumsi, yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi,

variabel dependen, variabel independen atau kedua-duanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas yang digunakan adalah uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikan

diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Namun, jika

hasil menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual

terdistribusi tidak normal. Hasil uji asumsi normalitas disajikan pada tabel

berikut ini :

Tabel Hasil Uji Asumsi Normalitas

Berdasarkan hasil Uji Normalitas menggunakan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Diketahui nilai signifikansi 0,996.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 20

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation

6,85631570

Most Extreme Differences Absolute ,092 Positive ,092 Negative -,068

Kolmogorov-Smirnov Z ,411 Asymp. Sig. (2-tailed) ,996

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 7: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956

948

Hasil uji ini menunjukan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual

terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Gejala

multikoliniearitas terdeteksi apabila nilai VIF > 10. Sebaliknya jika nilai

VIF < 10 maka tidak ditemukan korelasi diantara variabel independen. Hasil

uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Hasil Uji Multikolieritas Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005 DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804 ,718 1,392

CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197 ,718 1,392

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data diolah SPSS 20.0

Berdasarkan hasil uji multikoliniearitas pada tabel Hasil Uji

Multikolieritas. Nilai tolerance DER (X1) 0,718 > 0,10 dan VIF 1,392 < 10,

dapat diartikan tidak terjadi multikoliniearitas antara varibel DER (X1)

dengan variabel CR(X2).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dan residual dari satu pengamatan ke

pegamatan yang lain. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak

terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil

dari 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas. Hasil uji asumsi

heteroskedastisitas menggunakan Rank Spearman berikut ini :

Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations

DER CR Unstandardized Residual

Spearman's rho

DER

Correlation Coefficient 1,000 -,939** ,005

Sig. (2-tailed) . ,000 ,985

N 20 20 20

CR

Correlation Coefficient -,939** 1,000 ,183

Sig. (2-tailed) ,000 . ,439

N 20 20 20

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient ,005 ,183 1,000

Sig. (2-tailed) ,985 ,439 .

N 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data diolah SPSS 20.0

Page 8: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)

949

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel Hasil Uji

Heteroskedastisitas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing – masing

variabel independent, yaitu :

1) Nilai signifikan DER(X1) adalah 0.985 > 0.05, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2) Nilai signifikan CR(X2) adalah 0.439 > 0.05, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dengan metode Durbin Waston Test (DW)

menggunakan alat bantu software SPSS 20.00 adalah sebagaimana pada

Tabel Persamaan Regresi di bawah ini.

Tabel Hasil Uji Autokorelasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,393a ,154 ,055 7,24842 1,764

a. Predictors: (Constant), CR, DER b. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data diolah SPSS 20.0

Diketahui pada tabel durbin Watson, nilai dl=1,100 dan du=1.537

Dari hasil pengolahan data pada tabel Hasil Uji Autokorelasi

diketahui nilai Durbin Watson adalah 1,764. Jadi, nilai durbin Watson

berada diantara du dan 4 -du atau 1,537 < 1,764 < 2.463. maka dapat

disimpulkan bahwa dalam regresi liniear tersebut tidak terdapat Autokorelasi

diantara kesalahan pengganggu.

Uji Regresi Liniear Berganda

a. Persamaan Regresi

Hasil pengolahan data persamaan regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Persamaan Regresi Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005

DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804

CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197

a. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi

linier berganda dari variabel DER dan CR terhadap ROE sebagai berikut:

Y = 13,984 + 0,272 X1- 0,017 X2

1) Konstan sebesar 13,984; artinya jika DER (X1) dan CR (X2) nilainya

adalah 0, maka ROE (Y) nilainya adalah 13,984.

2) Koefisien regresi variabel DER (X1) sebesar 0,272, artinya jika

variabel independen lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan

1%, maka ROE (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,272.

Page 9: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956

950

Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan positif antara DER

dengan ROE, semakin naik DER maka ROE meningkat.

3) Koefisien regresi variabel CR (X2) sebesar -0.017; artinya jika variabel

independen lain nilainya tetap dan CR mengalami kenaikan 1%, maka

ROE (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,017. Koefisien bernilai

negatif artinya terjadi hubungan negatif antara CR dengan ROE, semakin

naik CR maka semakin menurun ROE.

b. Koefisien Korelasi

Hasil koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Koefisien Korelasi

Sumber : Data diolah SPSS 20.0

Hasil korelasi Variabel DER (X1) dengan ROE (Y) diperoleh nilai

0,254. Nilai korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r

berada diantara 0.200 – 0.399. Jadi korelasi tersebut berada pada tingkat

hubungan yang lemah.

Hasil korelasi Variabel CR (X2) dengan ROE (Y) diperoleh nilai -

0,389. Nilai korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai

r, berada diantara 0.200 – 0.399. Jadi korelasi tersebut berada pada tingkat

hubungan yang lemah.

c. Koofisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Koefisien Determinasi

Sumber : Data diolah SPSS 20.0

Correlations

DER CR ROE

DER

Pearson Correlation 1 -,531* ,254

Sig. (2-tailed) ,016 ,280

N 20 20 20

CR

Pearson Correlation -,531* 1 -,389

Sig. (2-tailed) ,016 ,090

N 20 20 20

ROE

Pearson Correlation ,254 -,389 1

Sig. (2-tailed) ,280 ,090 N 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,393a ,154 ,055 7,24842

a. Predictors: (Constant), CR, DER

Page 10: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)

951

Dari pengolahan data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,154 atau 15,4% hal ini menunjukkan besarnya proporsi

sumbangan variabel DER (X1) dan CR (X2) sebesar 15,4% terhadap ROE.

Sedangkan sisanya sebesar 84,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

disertakan dalam penelitian ini.

d. Uji F (simultan)

Hasil uji statistik simultan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Uji Statistik F ANOVA

a

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1

Regression 162,725 2 81,363 1,549 ,241b

Residual 893,172 17 52,540

Total 1055,897 19 a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), CR, DER

Uji simultan ini menggunakan hipotesis sebagai berikut :

Ha : Variabel independent DER dan CR secara bersama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependent ROE.

Ho : Variabel independent DER dan CR secara bersama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependent ROE.

Dengan kaidah keputusan, jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Pada tabel uji statistik parsial diperoleh nilai Fhitung = 1.549, kemudian

dibandingkan dengan Ftabel. Nilai Ftabel dicari dengan rumus :

Ftabel = m (jumlah variabel) ; n (jumlah sampel) – m – 1

Ftabel = 2 ; 20 – 2 – 1

Ftabel = 2 ; 17

Maka ditemukan nilai Fhitung 1.549 ≤ Ftabel 3,59, artinya DER dan CR

secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.

e. Uji t (parsial)

Hasil uji parsial ditunjukan pada tabel berikut ini :

Tabel Uji Statistik Parsial Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005

DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804

CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data diolah SPSS 20.0

Pada tingkat signifikansi ( = 0.05) dilakukan uji statistic secara

parsial.uji parsial ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:

Page 11: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956

952

Ha : Variabel DER (X1) dan CR (X2) berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel ROE (Y).

Ho : Variabel DER (X1) dan CR (X2) tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel ROE (Y).

Dengan kaidah keputusan jika nilai thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai ttabel

dicari dengan rumus :

ttabel = /2 ; n (jumlah sampel) – m (variabel bebas) – 1

ttabel = 0.05/2 ; 20 – 2 – 1

ttabel = 0.025 ; 17, maka ttabel = 2.110

1) Analisis Variabel DER (X1) terhadap ROE (Y)

Hasil uji parsial antara DER terhadap ROE diperoleh nilai thitung = 0.252,

selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel = 2.110. ternyata nilai thitung

0.252 ≤ 2110 ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi hasil analisis

ini menjelaskan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE

perusahaan sub sector kabel di BEI.

2) Analisis Variabel CR (X2) terhadap ROE (Y)

Hasil uji parsial antara CR terhadap ROE diperoleh nilai thitung = -1.343,

selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel = 2.110. ternyata nilai thitung -

1.343 ≤ 2110 ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi hasil analisis

ini menjelaskan bahwa CR tidak berpengaruh terhadap ROE.

f. Uji Dominan

Tabel Hasil uji Cross product

Sumber : Data diolah SPSS 20.0

Correlations

DER CR ROE

DER

Pearson Correlation 1 -,531* ,254

Sig. (2-tailed) ,016 ,280

Sum of Squares and Cross-products

62,804 -2860,784 65,354

Covariance 3,305 -150,568 3,440

N 20 20 20

CR

Pearson Correlation -,531* 1 -,389

Sig. (2-tailed) ,016 ,090

Sum of Squares and Cross-products

-2860,784 462840,853 -8589,095

Covariance -150,568 24360,045 -452,058 N 20 20 20

ROE

Pearson Correlation ,254 -,389 1

Sig. (2-tailed) ,280 ,090 Sum of Squares and Cross-products

65,354 -8589,095 1055,897

Covariance 3,440 -452,058 55,574

N 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 12: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)

953

Hasil uji pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Cross product

adalah DER = 65,354 dan CR = -8589,095. Untuk mengetahu variabel mana

yang paling berpengaruh dominan menggunakan rumus sebagai berikut :

1) Hasil perumusan pengaruh DER terhadap ROE adalah 0,016 atau 1,6%.

Artinya pengaruh DER terhadap ROE adalah sebesar 1,6%.

2) Hasil perumusan pengaruh CR terhadap ROE adalah 0.138 atau 13,8%.

Artinya pengaruh CR terhadap ROE adalah sebesar 13,8%.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh paling dominan diantara

variabel DER dan CR terhadap ROE adalah CR sebesar 13,8%.

Pembahasan

Hasil uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dijelaskan bahwa tidak terdapat penyimpangan terhadap

asumsi klasik karena data yang digunakan berdistribusi normal, tidak

ditemukan gejala multikoliniearitas, heteroskedastisitas maupun autokorelasi

diantara variabel independen.

Hasil uji statistik regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien

regresi untuk setiap variabel independen terhadap variabel dependen dengan

persamaan regresi Y = 13,984 + 0,272 X1- 0,017 X2 + e. dimana nilai

persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut :

Nilai konstan = 13,984, dapat dijelaskan bahwa jika nilai variabel independen

seperti rasio DER (X1) dan CR (X2) nilainya 0, maka ROE perusahaan

sub sektor kabel nilainya adalah 13,984.

Nilai regresi variabel DER (X1) sebesar 0,272, dapat dijelaskan bahwa setiap

kenaikan rasio DER 1%, maka ROE perusahaan sub sektor kabel akan

mengalami peningkatan sebesar 0,272.

Nilai regresi variabel CR (X2) sebesar -0.017; dapat dijelaskan bahwa setiap

kenaikan rasio CR sebesar 1%, maka ROE perusahaan sub sektor kabel

akan mengalami penurunan sebesar 0,017.

Hasil korelasi Variabel DER dengan ROE diperoleh nilai 0,254. Maka

setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, korelasi tersebut berada

pada tingkat hubungan yang lemah. Tidak ada perbedaan dengan hasil korelasi

Variabel CR dengan ROE yang diperoleh nilai - 0,389. Setelah dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi nilai r, korelasi tersebut juga berada pada tingkat

hubungan yang lemah.

Hasil determinan dapat dijelaskan bahwa ROE pada parusahaan sub

sektor kabel di bursa efek Indonesia tidak terlalu dipengaruhi oleh rasio DER

dan CR, dimana rasio – rasio ini hanya memberikan kontribusi yang minim

terhadap ROE yaitu sebesar 15,4%.

Hasil uji simultan dalam penelitian ini, diketahui bahwa rasio DER dan

CR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub

Page 13: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956

954

sektor kabel. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dari hasil analisis uji F nilai

signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.241, hasil ini lebih besar dari batas

nilai yaitu 0.05. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian

Hantono (2015), bahwa secara simultan variabel-variabel independen; Current

Ratio dan Debt to Equity Ratio, berpengaruh signifikan terhadap Return on

Equity.

Hasil uji statistik secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengaruh rasio DER terhadap ROE

Hasil uji koefisien DER terhadap ROE diketahui bahwa DER tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa

Efek Indonesia. Hasil analisis Muhamad Khalil (2014) dan Henny Yulsiati

(2016) juga menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap ROE,

namun bertentangan dengan hasil penelitian Hantono (2015) yang

menyatakan bahwa DER berpengaruh positif terhadap ROE.

Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila nilai DER rendah

menandakan struktur permodalan usaha tidak terlau memanfaatkan utang

terhadap ekuitas. Semakin rendah DER menunjukan semakin kecil beban

perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang

ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima

perusahaan.

b. Pengaruh rasio CR terhadap ROE

Hasil uji koefisien CR terhadap ROE diketahui bahwa CR tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa

Efek Indonesia. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian

Hantono (2015) yang menyatakan bahwa CR berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai CR tergolong

rendah sehingga berpengaruh negatif terhadap ROE. Hal ini dapat dijelaskan

bahwa semakin rendah CR dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan

suatu perusahaan dalam membayar berbagai kewajiban lancarnya. Ketika

perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancarnya maka ini akan

berpengaruh negatif terhadap peningkatan laba.

Hasil uji dominan dalam penelitian ini pengaruh DER terhadap ROE

hanya sebesar 1,6%. Sedangkan pengaruh CR terhadap ROE adalah sebesar

13,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh paling dominan diantara

variabel DER dan CR terhadap ROE adalah variabel CR yaitu sebesar

13,8%.

Penutup

Hasil analisis secara parsial diketahui bahwa rasio DER tidak

berpengaruh terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa Efek

Indonesia. Hal ini menunjukan rendahnya nilai DER, dimana kecilnya beban

perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang

ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima

Page 14: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)

955

perusahaan. Sedangkan CR tidak berpengaruh terhadap ROE perusahaan sub

sektor kabel di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai

CR tergolong rendah.

Hasil analisis secara simultan rasio DER dan CR secara bersama - sama

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel. Hal

ini dapat dijelaskan bahwa dari hasil analisis uji F nilai signifikansi yang

didapat adalah sebesar 0.241, hasil ini lebih besar dari batas nilai yaitu 0.05.

Hasil analisis yang paling dominan diantara variabel DER dan CR

terhadap ROE adalah variabel CR yaitu sebesar 13,8%. Dibandingkan dengan

variabel DER yang hanya berpengaruh 1,6%.

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian

dengan cara memperpanjang periode penelitian atau menambah tahun

pengamatan dan juga memperbanyak jumlah sampel untuk penelitian yang

akan datang.

Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel

independen yang masih berbasis pada data laporan keuangan selain yang

digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada penelitian-

penelitian sebelumnya.

Daftar Pustaka

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro.

____________. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2010. Ekonometrika Dasar, Cetakan Keempat, Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Hanafi, Mamduh & Halim Abdul. 2009. Analisa Laporan Keuangan,

Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Hendra S, Raharja Putra. 2011. Manajemen Keuangan dan Akutansi Untuk

Eksekutif Perusahaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta :

Salemba Empat.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE

Yogyakarta.

Irawati, Susan. 2006. Manajemen keuangan. Bandung: Pustaka.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

______. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

______. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cetakan ke empat belas,

Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Page 15: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/10... · dan jasa pada pembangunan infrastruktur

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956

956

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Jakarta :

Erlangga.

Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta :

Ekonisia.

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.

Edisi Pertama, Malang : Bayu Media Publishing.

Munawir. 2009. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Offset.

_______ . 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Muslich, Muhammad. 2008. Manajemen Keuangan Modern: Analisis,

Perencanaan dan Kebijaksanaan, Jakarta : Binarupa Aksara

Reeve, Fess.Warren. 2008. Pengertian Perusahaan. Pengantar Akuntansi dan

Bisnis (edisi 21)

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE.

Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sekaran, Uma. 2009. Metodologi penelitian untuk bisnis. Edisi 4. Buku 1.

Jakarta: Salemba 4.

Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta

: Erlangga.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung:

Alfabeta.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Syafri, Sofyan Harahap. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

___________________. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

___________________. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan Jilid II.

Jakarta : Erlangga.

Website Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id