pengaruh corporate governance terhadap …eprints.undip.ac.id/30933/1/jurnal.pdf · komposisi dewan...

33
1 PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTEK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Publik Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007- 2009) Ryan Raymond Panggabean Drs. Darsono, MBA., Akt. UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT This study aims to obtain empirical evidence about the effect of corporate governance on earning management. BOC is measured by the percentage of independent, audit commitee is measured by the percentage of external audit commitees, quality of external auditor measured by the external auditor industry specialization and concentration of ownership is measured by the percentage of the number of shares owned by the largest individuals or groups. Control variables are leverage measured by the ratio of total debt to total assets and firm size measured by using the natural lohgarithm of total assets. Agency theory to explain when the distance between the principal and agent have different interests, conflicts emerged called agency conflict. Separation of function between the owners and management have a negative impact of privacy management company to maximize profits for personal gain. This prompted the need for management of work patterns formed the Clean, Trasparent and Professional (BTP) which is the purpose of implementation of good corporate governance. The results of linear regression analysis showed that the independent audit commite and external auditors the quality of a significant negative effect on earning management, while the proportion of board and ownership cocentration has no significant effect on earnings management. The results of the analysis also found leverage control variables have significant negative impact on earning management where as no significant effect of firm size. Keywords: Board of commissioners, the audit commitee, external auditor, concentration of ownership, leverage, company size and discretionary accrual.

Upload: donhan

Post on 06-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

1

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTEK MANAJEMEN LABA

PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Publik Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

2009)

Ryan Raymond Panggabean Drs. Darsono, MBA., Akt.

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ABSTRACT This study aims to obtain empirical evidence about the effect of corporate

governance on earning management. BOC is measured by the percentage of independent, audit commitee is measured by the percentage of external audit commitees, quality of external auditor measured by the external auditor industry specialization and concentration of ownership is measured by the percentage of the number of shares owned by the largest individuals or groups. Control variables are leverage measured by the ratio of total debt to total assets and firm size measured by using the natural lohgarithm of total assets.

Agency theory to explain when the distance between the principal and agent have different interests, conflicts emerged called agency conflict. Separation of function between the owners and management have a negative impact of privacy management company to maximize profits for personal gain. This prompted the need for management of work patterns formed the Clean, Trasparent and Professional (BTP) which is the purpose of implementation of good corporate governance.

The results of linear regression analysis showed that the independent audit commite and external auditors the quality of a significant negative effect on earning management, while the proportion of board and ownership cocentration has no significant effect on earnings management. The results of the analysis also found leverage control variables have significant negative impact on earning management where as no significant effect of firm size.

Keywords: Board of commissioners, the audit commitee, external auditor, concentration of ownership, leverage, company size and discretionary accrual.

Page 2: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

2

PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah suatu cerminan dari kondisi perusahaan karena

memuat informasi mengenai posisi keuangan, laporan kinerja manajemen, laporan

arus kas dan perubahan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga

menunjukkan seberapa besar kinerja manajemen dan merupakan sumber dalam

mengevaluasi kinerja manajemen. Di dalam laporan keuangan yang biasanya

dijadikan parameter utama adalah besarnya laba perusahaan. Dengan adanya

penilaian kinerja manajemen tersebut dapat mendorong timbulnya perilaku

menyimpang dari pihak manajemen perusahaan, yang salah satu bentuknya adalah

manajemen laba (earning management). Manajemen laba merupakan tindakan

manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi dari suatu standar tertentu dengan

tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan atau nilai perusahaan.

Tindakan manajemen laba telah menimbulkan beberapa kasus skandal

pelaporan akuntansi dalam dunia bisnis, antara lain Enron, Merck, World Com dan

mayoritas perusahaan lain di Amerika serikat (Cornett, et al. 2006). Selain itu, di

indonesia juga terjadi hal serupa, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk

juga melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang berawal dari terdeksi

adanya manipulasi (Gideon, 2005).

Kesenjangan penelitian serta hasil-hasil yang belum konsisten mendorong

untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh corporate governance

terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur. Penelitian penulis

mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Rahnamay dan Nabavi (2010). Perbedaan

yang paling mendasar dengan penelitian penulis adalah objek penelitian dan

penambahan variabel komposisi komite audit independen. Objek penelitian penulis

adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Sedangkan penelitian Rahnamay dan Nabavi (2010) menggunakan objek

penelitian seluruh perusahaan yang terdaftar di Tehran Stock Exchange (TSE). Hasil

dari penelitian Rahnamay dan Nabavi (2010) disimpulkan bahwa variabel independen

Page 3: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

3

yaitu kosentrasi kepemilikan dan komposisi dewan komisaris mempengaruhi

manajemen laba sebagai variabel dependen. Penelitian penulis menggunakan

komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan kosentrasi

kepemilikan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi manajemen laba dan

menggunakan variabel kontrol yaitu leverage dan ukuran perusahaan.

Rumusan Masalah

Manajemen laba merupakan tindakan manajemen untuk memilih kebijakan

akuntansi dari suatu standar tertentu dengan tujuan untuk memaksimalkan

kesejahteraan atau nilai perusahaan. Motivasi manajemen dalam melakukan

manajemen laba dapat menimbulkan penyimpangan yang dapat merugikan nilai

perusahaan dan investor (Watt dan Zimmerman, 1986).

Tata kelola perusahaan dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi para

pemangku kepentingan. Hal ini disebabkan karena tata kelola perusahaan dapat

mendorong terbentuknya pola kerja manajemen yang Bersih, Transparan dan

Profesional (Effendi, 2009).

TELAAH TEORI

Teori Keagenan (Agency Theory)

Dalam rangka memahami corporate governance maka digunakanlah dasar

perspektif hubungan keagenan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa

hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agen) dengan investor

(principal). Pemilik mengharapkan return yang tinggi dari investasi yang mereka

tanamkan pada perusahaan. Sedangkan manajemen mengharapkan kompensasi yang

tinggi dan dipenuhinya kebutuhan psikologis mereka. Hal ini menyebabkan timbul

konflik antara manajemen dengan pemilik karena masing-masing akan memenuhi

kepentingannya sendiri (opportunistic behavioral).

Manajemen Laba

Page 4: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

4

Yaping (2006) membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi

empat, yaitu :

1. Manajemen laba adalah suatu fraud (penyimpangan).

Penyimpangan Laba (earning fraud) adalah kecurangan dan perilaku yang

tidak bermoral, contoh perangkat ini adalah memalsukan dokumen, mengakui

pendapatan yang fiktif, menyuap dan transaksi yang tidak sah antar perusahaan.

2. Manajemen laba mengarah ketidakpatuhan dalam laporan keuangan.

Dalam hal ini terjadinya asimetri informasi dimana informasi yang ada pada

manajer, tidak semuanya dipublikasikan kepada pengguna informasi terkait informasi

pengelolaan laba, tindakan ini didorong dengan adanya kompensasi manajemen,

keuntungan pajak, dan lain-lain.

Tata Kelola Perusahaan

Menurut Turnbul Report di inggris (1999) dikutip oleh Effendi (2009), tata

kelola perusahaan didefinisikan sebagai suatu sistem pengendalian internal

perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola risiko yang signifikan guna

memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan

nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang.

Komposisi Dewan Komisaris

Komisaris Nasional Good Corporate Governance (KNGCG) mengeluarkan

pedoman tentang komisaris independen yang ada di perusahaan publik. Bagian II.1

dari pedoman tersebut menyebutkan bahwa pada prinsipnya, komisaris bertanggung

jawab dan berwenang untuk mengawasi kebijakan dan tindakan direksi, serta

memberikan nasihat kepada direksi, jika diperlukan. Untuk membantu komisaris

dalam menjalankan tugasnya, berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan, maka

seorang komisaris dapat meminta nasihat dari pihak ketiga dan/atau membentuk

komite khusus. Setiap anggota komisaris harus berwatak amanah dan mempunyai

pengalaman dan kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

Komite Audit

Page 5: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

5

Komite audit sesuai dengan Kep. 29/PM/2004 adalah komite yang dibentuk

oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan.

Keberadaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan. Komite audit

merupakan komponen baru dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite

audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris

dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian.

Kualitas Auditor Eksternal

Auditor eksternal memiliki hubungan kerja dengan komite audit dalam

mengadakan pengawasan eksternal audit yang berkualitas, dimana komite audit harus

(KNGCG 2002) :

1. Memberikan rekomendasi tentang pengangkatan dan/atau penggantian auditor

eksternal,

2. Meninjau surat pengangkatan auditor eksternal,

3. Meninjau biaya untuk eksternal audit,

Kosentrasi Kepemilikan

Masalah tata kelola perusahaan merupakan masalah yang timbul sebagai

akibat pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan mempunyai kepentingan yang

berbeda-beda. Perbedaan tersebut antara lain karena karakteristik kepemilikan dalam

perusahaan, yaitu (Isnanta, 2008) :

1. Kepemilikan terkosentrasi (closely held)

keadaan dimana sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu

atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang

relatif dominan.

2. Kepemilikan menyebar (dispersed ownership)

jika kepemilikan saham secara relatif merata ke publik tidak ada yang

memiliki saham dalam jumlah sangat besar.

Penelitian Terdahulu

Page 6: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

6

Tabel

Ikhtisar Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Hasil

1. Chtourou dan

Courteau dan

Bedard (2001)

Corporate Governance

and Earning

Management

-Variabel Independen :

Karakteristik komite audit,

karakteristik dewan

komisaris.

-Variabel Dependen :

Discretionary accrual

-Variabel Kontrol :

Ukuran perusahaan,

Leverage,

Agency,

Big 6 and non big 6 auditors,

Initial public offering (IPO),

Kosentrasi kepemilikan.

1. Komisaris

independen

berpengaruh secara

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba.

2.Komite audit

berpengaruh secara

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba.

2. Mashayekhi

dan Noravesh

(2007)

Corporate Governance

and Earning

Management :

Evidences from Iran

-Variabel Independen :

Ukuran dewan, Dewan

komisaris independen,

Kepemimpinan dewan

(CEO-Chair Duality),

Kepemilikan dewan,

Jumlah rapat,

Komite audit independen.

-Variabel Dependen :

Discretionary accrual

-Variabel Kontrol :

Ukuran perusahaan,

Leverage.

1.Komisaris

independen

berpengaruh secara

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba.

2.Komite audit

tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap

manajemen laba.

3. Isnanta (2008) Pengaruh Corporate

Governance Dan

-Variabel Independen :

Komisaris independen,

1.Komisaris

independen tidak

Page 7: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

7

Struktur Kepemilikan

Terhadap Manajemen

Laba Dan Kinerja

Keuangan

Komite audit,

Struktur kepemilikan,

-Variabel dependen :

Manajemen laba,

Kinerja keuangan.

berpengaruh secara

signifikan positif

terhadap

manajemen laba.

2.Komite audit

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

3.Struktur

kepemilikan tidak

berpengaruh secara

signifikan positif

terhadap

manajemen laba.

4. Antonia

(2008)

Analisis Pengaruh

Reputasi Auditor,

Proposi Dewan

Komisaris Independen,

Leverage, Kepemilikan

Manajerial dan

Proporsi komite Audit

Independen Terhadap

Manajemen Laba

-Variabel Independen :

Reputasi auditor,

Proporsi dewan komisaris

independen,

Leverage,

Kepemilikan manajerial,

Proporsi komite audit

independen.

-Variabel dependen :

Manajemen Laba

1.Komisaris

independen tidak

berpengaruh

terhadap

manajemen laba.

2.Komite audit

berpengaruh secara

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba.

5. Murhadi

(2009)

Studi Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Praktik

Earnings Management

pada Perusahaan

Terdaftar di PT Bursa

Efek Indonesia

-Variabel Independen :

Keberadaan komite audit,

Dualitas CEO,

Keberadaan komisaris

independen,

Top share,

Koalisi Pemegang Saham.

-Variabel dependen :

Manajemen Laba

Variabel Kontrol :

1.Komisaris

Independen tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

2.Komite audit

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

Top share

Page 8: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

8

Leverage,

Ukuran Perusahaan,

Indeks LQ-45.

berpengaruh secara

signifikan positif

terhadap

manajemen laba.

6. Zulfiqar, Butt

dan Hasan

(2009)

Corporate Governance

and Earnings

Management an

Empirical

Evidence From

Pakistani Listed

Companies

-Variabel Independen :

Quality of Corporate

Governance :

1.Struktur dewan komisaris

2.Struktur kepemilikan

3.Komite audit independen

-Variabel dependen :

Manajemen laba

1.Struktur dewan

komisaris

berpengaruh secara

signifikan positif

terhadap

manajemen laba.

2.Struktur

kepemilikan

berpengaruh secara

signifikan positif

terhadap

manajemen laba.

3. Komite audit

independen

berpengaruh secara

signifikan positif

terhadap

manajemen laba.

Ada tidaknya

variabel kontrol

tidak

mempengaruhi hasil

penelitian.

7. Ningsaptiti

(2010)

Analisis Pengaruh

Ukuran Perusahaan

Dan Mekanisme

Corporate Governance

Terhadap Manajemen

Laba

-Variabel Independen :

Konsentrasi kepemilikan,

Komposisi Anggota Dewan

Komisaris,

Spesialisasi Industri KAP,

Komposisi Komite Audit,

1.Komisaris

independen tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

2.Komite audit

Page 9: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

9

Spesialisasi Industri KAP,

Ukuran Perusahaan.

-Variabel dependen :

Manajemen laba.

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

3. Spesialisasi

Industri KAP

berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

8. Rahnamay

dan Nabavi

(2010)

The Effect of Board

Composition and

Ownership

Concentration on

Earnings Management

: Evidence from IRAN

-Variabel Independen :

Dewan komisaris

independen,

Kepemimpinan dewan

(CEO-Chair Duality),

Kosentrasi kepemilikan

-Variabel dependen :

Discretionary accrual

Variabel Kontrol :

Ukuran perusahaan,

Leverage.

1.Komisaris

independen

berpengaruh secara

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba

2.Komisaris

independen

berpengaruh secara

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba.

9. Halima

Stahila

Palestin

(2006)

Analisis Pengaruh

Struktur Kepemilikan,

Paraktik Corporate

Governance dan

Kompensasi Bonus

Terhadap Manajemen

Laba

(Studi empiris pada PT

Bursa Efek Indonesia)

-Variabel Independen :

Struktur kepemilikan,

Dewan komisaris

independen,

Komite audit

-Variabel Dependen :

Manajemen laba.

1. Struktur

kepemilikan,

proporsi dewan

komisaris

independen

mempunyai

pengaruh yang

signifikan terhadap

manajemen laba.

2.Komite audit

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba.

Page 10: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

10

10. Jian zhou

(2001)

Audit Firm Size,

Industry Specialization

and Earnings

Management by Initial

Public Offering Firms

-Variabel Independen :

Auditor spesialisasi industri

KAP Big 4 dan non Big 4

-Variabel Dependen :

Manajemen laba.

Auditor spesialisasi

industri

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba.

11. Mitra dan

Hossain

(2010)

Auditor’s Industry

Specialization and

Earning Management

of Firms Reporting

Internal Control

Weaknesses under

SOX Section 404

-Variabel Independen :

Auditor spesialisasi industri

-Variabel Dependen :

Manajemen laba.

Auditor spesialisasi

industri

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba

12. Nuryaman

dan Rusmin

(2009)

The Effect Corporate

Governance

Mechanisms on

Earning Management

-Variabel Independen :

Auditor spesialisasi industri,

Kepemilikan manajerial,

Kosentrasi kepemilikan,

-Variabel Dependen :

Manajemen Laba.

1.Kepemilikan

manajerial dan

Kosentrasi

kepemilikan

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

manajemen laba.

2.Auditor

spesialisasi industri

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

manajemen laba

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini akan menunjukkan pengaruh kualitas dari tata kelola perusahaan

terhadap manajemen laba. Kualitas dari tata kelola perusahaan (the quality of

corporate governance) diukur dengan menggunakan struktur dewan komisaris,

Page 11: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

11

kosentrasi kepemilikan dan komite audit independen (Klapper dan Love, 2002 dalam

Zulfiqar, et al. 2009). Sedangkan manajemen laba diukur dengan menggunakan

discretionary accrual, modifikasi model Jones (1991).

Gambar

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Perumusan Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu di atas, maka penelitian

ini mengajukan hipotesis antara lain:

Komposisi Dewan Komisaris dan Manajemen Laba

Dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan

kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Hal ini penting

Komposisi Dewan Komisaris

Komite Audit Independen

Kualitas Auditor Eksternal

Kosentrasi Kepemilikan

Variabel Kontrol :

Leverage

Ukuran Perusahaan

Manajemen Laba

-

Page 12: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

12

mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba

yang berdampak pada kepercayaan investor. Untuk mengatasinya dewan komisaris

diperbolehkan untuk memiliki akses pada informasi perusahaan. Dewan komisaris

tidak memiliki otoritas dalam perusahaan, maka dewan direksi bertanggung jawab

untuk menyampaikan informasi terkait dengan perusahaan kepada dewan komisaris

(NCCG, 2001). Selain mensupervisi dan memberi nasihat pada dewan direksi sesuai

dengan UU No. 40 Tahun 2007, fungsi dewan komisaris yang lain sesuai dengan

yang dinyatakan dalam NCCG, 2001 adalah memastikan bahwa perusahaan telah

melakukan tanggung jawab sosial dan mempertimbangkan kepentingan berbagai

stakeholder perusahaan sebaik memonitor efektifitas pelaksanaan good corporate

governance.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis alternatif yang dikemukakan

adalah sebagai berikut:

H1 : Komposisi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap praktek

manajemen laba

Komite Audit dan Manajemen Laba

Komite audit merupakan sub-komite dewan komisaris yang menyediakan

komunikasi formal antara dewan, sistem pemantauan internal, dan auditor eksternal.

Komite audit memiliki tanggung jawab pengawasan untuk proses pelaporan

keauangan perusahaan dan tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kredibilitas

laporan keuangan yang diaudit. Dalam kapasitas ini, komite audit bertindak sebagai

perantara antara manajemen dan auditor (Mashayekhi dan Noravesh, 2007).

Penelitian Chtourou, et al. (2001) menemukan bahwa proporsi anggota

komite audit independen berpengaruh negatif terhadap earning management. Artinya,

semakin tinggi persentase anggota independen maka semakin kecil earning

management yang dilakukan oleh perusahaan. Di indonesia, Antonia (2008),

Page 13: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

13

menemukan bahwa proporsi komite audit independen berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

Berbeda dengan penelitian Murhadi (2009) dan Ningsaptiti (2010), penelitian

ini menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara komite audit dan

manajemen laba. Artinya keberadaan komite audit tidak mampu mengurangi

manajemen laba yang terjadi di perusahaan. Mashayekhi dan Noravesh (2007) tidak

menemukan hubungan antara discretionanary accrual dan keberadaan komite audit.

Artinya, komite audit tidak dapat mencapai prinsip corporate governance dalam

membantu dewan komisaris untuk memonitor manajer dalam perusahaan.

Dengan demikian, hipotesis alternatif kedua dinyatakan sebagai berikut:

H2 : : Komposisi komite audit independen berpengaruh negatif terhadap praktek

manajemen laba

Kualitas Auditor Eksternal dan Manajemen Laba

Terjadinya kecurangan, suatu tindakan yang disengaja, yang tidak dapat

terdeteksi oleh suatu pengauditan dapat memberikan efek yang merugikan dan cacat

bagi proses pelaporan keuangan. Adanya kecurangan berakibat serius dan membawa

banyak kerugian. Kasus-kasus skandal akuntansi dalam tahun belakangan ini

memberikan bukti lebih jauh tentang kegagalan audit yang membawa akibat serius

bagi masyarakat bisnis.

H3 : Kualitas auditor eksternal berpengaruh negatif terhadap praktek

manajemen laba

Kosentrasi Kepemilikan dan Manajemen Laba

Kosentrasi Kepemilikan adalah ukuran dari adanya pemegang saham besar di

sebuah perusahaan. Pemegang saham besar memiliki insentif yang lebih besar untuk

memantau manajemen, karena biaya yang berkaitan dengan manajemen monitoring

lebih kecil dari manfaat yang diharapkan dari kepemilikan saham besar di

Page 14: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

14

perusahaan. Sebaliknya kepemilikan tersebar mengarah pada insentif yang lebih

lemah dalam memonitor manajemen. Manajer yang memiliki insentif yang besar

dalam mengelola laba oportunis, akan bertindak sesuai dengan kepentingan

pemegang saham. Pemegang saham yang lebih besar diakui oleh pemegang saham

minoritas sebagai sinyal pemantauan lingkungan perusahaan yang lebih baik.

Argumentasi ini konsisten dengan pandangan bahwa kosentrasi kepemilikan adalah

salah satu atribut pemantauan good governance (Stiglitz, 1985; Bennedsen; 2000 dan

Dempsey, et al. dalam Rahnamay dan Nabavi, 2010).

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang akan diuji adalah sebagai

berikut:

H4 : Kosentrasi kepemilikan berpengaruh negatif terhadap praktek manajemen laba

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Komposisi Anggota Dewan Komisaris

Jumlah komisaris independen haruslah secara proporsional sebanding dengan

jumlah saham yang dimiliki oleh pihak yang bukan merupakan pemegang saham

pengendali, dengan ketentuan bahwa jumlah komisaris independen sekurang-

kurangnya 30 % (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah anggota komisaris. Variabel

ini diukur dengan menggunakan persentase dewan komisaris dari luar perusahaan

terhadap total jumlah dewan komisaris.

Komite Audit

Berdasarkan Surat Edaran BEJ, SE-008/BEJ/12-2001, Komite audit sekurang-

kurangnya terdiri atas tiga orang anggota, seorang diantaranya merupakan komisaris

independen yang sekaligus merangkap sebagai ketua komite audit, sedangkan

anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang independen, di mana setidaknya

satu di antaranya memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan/ atau keuangan.

Page 15: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

15

Variabel ini diukur dengan menggunakan persentase antara jumlah anggota komite

audit independen terhadap jumlah total komite audit.

Kualitas Auditor Eksternal

Kualitas Auditor eksternal dalam penelitian ini diukur dengan auditor

spesialisasi industri, dimana diyakini mampu mendeteksi kesalahan-kesalahan secara

lebih baik, meningkatkan efesiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran

laporan keuangan. Spesialisasi industri auditor diproksi dengan konsentrasi jasa

audit auditor pada bidang tertentu. Spesialisasi Industri KAP pada penelitian ini

adalah auditor yang memiliki volume klien minimal 15% dari jumlah klien pada

kelompok industri tertentu (Mayangsari, 2004). Pengukuran variabel ini

menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh auditor spesialis

industri, dan 0 jika lainnya.

Konsentrasi Kepemilikan

Kepemilikan saham terkosentrasi adalah keadaan dimana sebagian besar

saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok sehingga mereka

mempunyai jumlah saham relatif dominan. Variabel ini diukur dengan persentase

jumlah kepemilikan saham terbesar oleh individu atau kelompok.

Discretionary Accrual

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan discretionary accrual untuk

mengukur manajemen laba (model jones dalam Rahnamay dan Nabavi, 2010),

dengan tahapan :

1. Mengukur total accrual dengan menggunakan model jones yang dimodifikasi.

Total Accrual (TAC) = laba bersih setelah pajak – arus kas operasi (3.1)

2. Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS

(Ordinary Least Square) :

Page 16: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

16

퐓퐀퐂퐭 퐀퐭 ퟏ⁄ = 훂ퟏ(1/퐀퐭 ퟏ) + 훂ퟐ((Δ퐑퐄퐕퐭)/퐀퐭 ퟏ) + 훂ퟑ(퐏퐏퐄퐭/퐀퐭 ퟏ) + e (3.2)

퐍퐃퐀퐭= 훂ퟏ(1/퐀퐭 ퟏ) + 훂ퟐ((Δ퐑퐄퐕퐭- Δ퐑퐄퐂퐭)/퐀퐭 ퟏ) + 훂ퟑ(퐏퐏퐄퐭/퐀퐭 ퟏ) (3.3)

= ( / ) - (3.4)

Leverage

Perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi sebagai akibat

besarnya jumlah utang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga

melakukan earning management karena perusahaan terancam tidak dapat memenuhi

kewajiban pembayaran hutang pada waktunya. Variabel ini diukur dengan

menggunakan rasio total hutang terhadap total aktiva.

Ukuran Perusahaan

Perusahaan dengan ukuran besar lebih memiliki informasi yang lebih banyak

daripada perusahaan kecil, karena perusahaan besar cenderung lebih diamati baik

oleh media masa dan analisis, sehingga semakin besar ukuran perusahaan diharapkan

semakin berkurang praktek earning management. Variabel ini diukur dengan

menggunakan nilai log total aset perusahaan pada akhir tahun.

Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi yang dijadikan obyek penelitian dalam penelitian ini adalah

perusahaan–perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan periode tahun 2007–2009 berjumlah 143 perusahaan yang dimuat dalam IDX

2007-2009. Perusahaan manufaktur dipilih karena tingkat akrual antar industri

berbeda tergantung karakteristik industri (Setiawati, 2002). Sedangkan Setiawati dan

Na’im (2002) dalam Prasetya (2005), menemukan bahwa model estimasi

Page 17: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

17

discretionary accruals yang berlaku untuk perusahaan manufaktur ternyata tidak

berlaku untuk perusahaan non manufaktur..

1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data

penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara. Data

sekunder tersebut berupa laporan tahunan 2007-2009 yang diperoleh dari situs BEI

yaitu www.idx.co.id, Pojok BEI UNDIP, IDX statistix 2007-2009, ICMD 2010, dan

lain-lain.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang

dibentuk dari variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan

dengan analisa grafik, yaitu dengan melihat histogram dan normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi

kumulatif dari distribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat

korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas di dalam regresi adalah melihat tolerance value dan varian inflation

factor (VIF), suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila

mempunyai tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10.

Uji Heteroskedastisitas

Page 18: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

18

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear

berganda ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan

penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi timbul karena obsevasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi

yang bebas dari autokorelasi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Uji regresi bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen. Model yang dikembangkan dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

퐃퐀퐭 = + 퐃퐊퐈퐭 + 훃ퟐ퐊퐀퐈퐭+ 훃ퟑ퐊퐀퐄퐭+ 훃ퟒ퐊퐊퐭 + 훃ퟓ퐋퐭 + 훃ퟔ퐔퐭 + e (3.5)

Uji Hipotesis

Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

a. Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individu

berpengaruh terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian taraf nyata sebesar 0,05;

apabila nilai signifikasi < 5 % maka Ho ditolak dan Ha diterima dan apabila nilai

signifikasi > 5 % maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Pengujian Koefesien Regresi Serentak (Uji F)

b. Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel bebas secara serentak

berpengaruh terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian taraf nyata sebesar 0,05;

Page 19: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

19

apabila nilai signifikasi < 5 % maka Ho ditolak dan Ha diterima dan apabila nilai

signifikasi > 5 % maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Uji Koefesien Determinasi (퐑ퟐ )

Pengu semakin besar nilai R (semakin mendekati 1) berarti semakin baik garis

regresi sampel mencocokan data atau berapa persen yang dapat dijelaskan tentang

variabel terikat oleh variabel bebas.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1

Prosedur Pemilihan Sampel

KETERANGAN

JUMLAH

PERUSAHAAN

Populasi perusahaan manufaktur 2007-2009 143

Perusahaan tidak menyajikan data lengkap 2007 (114)

Perusahaan tidak menyajikan data lengkap 2008 (108)

Perusahaan tidak menyajikan data lengkap 2009 (109)

Perusahaan yang terpilih menjadi sampel 2007 29

Perusahaan yang terpilih menjadi sampel 2008 35

Perusahaan yang terpilih menjadi sampel 2009 34

Jumlah Observasi 98

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai

rat-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Berikut ini

dijelaskan statistik data penelitian :

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan nilai minimum variabel DA, DKI,

KAI, KK, KAE, L dan U secara berturut-turut adalah sebesar -0,707; 0,200; 0,333;

Page 20: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

20

0,095; 0; 0,071 dan 4,385. Nilai maksimum variabel DA, DKI, KAI, KK, KAE, L dan

U secara berturut-turut adalah sebesar 0,662; 0,600; 0,750; 0,981; 1; 2,845 dan 7,949.

Nilai rata-rata variabel DA, DKI, KAI, KK, KAE, L dan U secara berturut-turut

adalah sebesar -0,059; 0,390; 0,635; 0,571; 0,785; 0,585 dan 6,378. Sebaran data

variabel DA, DKI, KAI, KK, KAE, L dan U tergolong baik karena nilai standar

deviasinya dibawah 2,5 yaitu secara berturut-turut adalah sebesar 0,156; 0,072; 0,082;

0,226; 0,412; 0,499 dan 0,724.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau berdistribusi tidak

normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Secara grafis hasil uji normalitas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar

Hasil Pengujian dengan Analisis Grafik Plot

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Tampilan grafik normal plot pada gambar 4.1 terlihat titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa grafik memberikan pola

distribusi yang normal.

Page 21: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

21

Uji normalitas lainnya yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov yang

ditampilkan pada tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 98

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .13720571

Most Extreme Differences Absolute .080

Positive .080

Negative -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .794

Asymp. Sig. (2-tailed) .554

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Hasil pengujian normalitas dengan uji statistik non-parametik kolmogorov

Smirnov menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,794 >

0,05. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal dan model regresi layak untuk

dipakai dalam penelitian ini.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.

Dari hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.4 diketahui bahwa nilai VIF

variabel DKI, KAI, KK, KAE, L dan U secara berturut-turut adalah sebesar 1,215;

1,131; 1,159; 1,352; 1,239 dan 1,277. Dengan demikian dinyatakan bahwa variabel

Page 22: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

22

independen bersifat orthogonal atau tidak terjadi korelasi satu sama lain, karena

memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10.

Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali,2006).

Dari grafik scatterplots pada gambar 4.2 dibawah terlihat bahwa titik –titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu

Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

Gambar 4.2

Scatterplot Uji Heterokedastisitas

Page 23: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

23

Pada penelitian ini juga menggunakan uji Glejser untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

Glejser adalah sebagai berikut :

Berdasarkan tabel 4.5 dibawah diketahui bahwa sebaran variance semua

variabel bersifat homokedasitas yang dibuktikan dengan nilai signifikasi uji glejser

sebesar 0,513; 0,389; 0,953; 0,301; 0,810; 0,099 dan 0,279. Semua nilai probabilitas

adalah lebih besar dari 0,05 dengan demikian model regresi dinyatakan bebas dari

masalah heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier ada korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan

waktu.

Output uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel

Hasil Uji Durbin Watson Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .481a .231 .181 .14165678 1.668

a. Predictors: (Constant), U, KAI, KK, L, DKI, KAE

b. Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Dari tabel dapat diketahui nilai durbin watson sebesar 1,668. Nilai ini

kemudian dibandingkan dengan nilai kepercayaan 5% dengan jumlah sampel n

sebanyak 98 perusahaan dan jumlah variabel yang mempengaruhi ada 6, maka

didapat nilai du 1,8027 dan dl = 1,5437. Nilai d (1,668) diantara nilai dl dan du

sehingga tidak ada keputusan terjadi autokorelasi positif ataupun negatif.

Page 24: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

24

Setelah uji asumsi klasik dilakukan, tidak terdapat penyimpangan terhadap uji

asumsi klasik, yaitu uji normalitas, multikolonieritas, autokorelasi dan

heterokedastisitas.

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka analisis statistik yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh variabel independen dan kontrol terhadap variabel dependen.

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis Parsial t Keseluruhan Data

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .380 .201 1.885 .063

DKI -.064 .221 -.029 -.291 .772

KAI -.690 .188 -.359 -3.674 .000

KK -.005 .068 -.008 -.078 .938

KAE -.087 .041 -.230 -2.151 .034

L -.100 .032 -.320 -3.132 .002

U .024 .022 .113 1.084 .281

a. Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama (H1) adalah komposisi dewan komisaris independen berpengaruh

negatif terhadap praktek manajemen laba. Dari hasil pengujian analisis regresi

Page 25: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

25

diperoleh nilai signifikansi uji t variabel DKI (Dewan Komisaris Independen) untuk

data tahun 2007, 2008, 2009 dan keseluruhan data secara berturut-turut adalah (0,586

> 0,05) H1 ditolak; (0,982 > 0,05) H1 ditolak; (0,612 > 0,05) H1 ditolak dan (0,772 >

0,05) H1 ditolak. Sehingga dapat diartikan bahwa dewan komisaris independen tidak

berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba untuk keseluruhan data

observasi dan tiap tahun data 2007-2009.

Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua (H2) adalah komposisi komite audit independen berpengaruh negatif

terhadap praktek manajemen laba. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai

signifikansi uji t variabel KAI (Komite Audit Independen) untuk data tahun 2007,

2008, 2009 dan keseluruhan data secara berturut-turut adalah (0,038 < 0,05) H2

diterima; (0,926 > 0,05) H2 ditolak; (0,004 < 0,05) H2 diterima dan (0,000 < 0,05) H2

diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa komite audit independen berpengaruh

signifikan negatif terhadap manajemen laba untuk keseluruhan data observasi dan

tahun data 2007 dan 2009, sedangkan untuk data tahun 2008 menunjukkan hasil yang

tidak signifikan.

Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga (H3) adalah kualitas auditor eksternal berpengaruh negatif terhadap

praktek manajemen laba. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai

signifikansi uji t variabel KK (Kosentrasi Kepemilikan) untuk data tahun 2007,

2008, 2009 dan keseluruhan data secara berturut-turut adalah (0,397 > 0,05) H3

ditolak; (0,404 > 0,05) H3 ditolak; (0,723 > 0,05) H3 ditolak dan (0,938 > 0,05) H3

ditolak. Sehingga dapat diartikan bahwa konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh

signifikan negatif terhadap manajemen laba untuk keseluruhan data observasi dan

tiap tahun data 2007-2009.

Uji Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat (H4) adalah KAE ( Kualitas Auditor Eksternal) berpengaruh

negatif terhadap praktek manajemen laba. Dari hasil pengujian analisis regresi

diperoleh nilai signifikansi uji t variabel KAE (Kualitas Auditor Eksternal) untuk data

Page 26: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

26

tahun 2007, 2008, 2009 dan keseluruhan data secara berturut-turut adalah (0,014 <

0,05) H4 diterima; (0,971 > 0,05) H4 ditolak; (0,243 > 0,05) H4 ditolak dan (0,034 <

0,05) H4 diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa kualitas auditor eksternal

berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba untuk keseluruhan data

observasi dan tahun data 2007, sedangkan untuk tahun data 2008 dan 2009

menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen.

hasil uji F dalam penelitian dapat dilihat pada tabel :

Tabel

Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .549 6 .092 4.561 .000a

Residual 1.826 91 .020

Total 2.375 97

a. Predictors: (Constant), U, KAI, KK, L, DKI, KAE

b. Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Dari Tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa model persamaan ini memiliki

tingkat signifikasi, yaitu 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikasi (0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model penelitian ini

secara simultan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba.

4.6 Uji Koefisien Determinasi ( )

Page 27: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

27

Uji koefesien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel

dependen. Hasil dari koefesien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel

Hasil Uji Koefesien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .481a .231 .181 .14165678 1.668

a. Predictors: (Constant), U, KAI, KK, L, DKI, KAE

b. Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Dari tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa Adjusted R Square adalah 0,181.

Hal ini berarti bahwa 18,1% variabel manajemen laba (discretionary accruals) dapat

dijelaskan oleh variabel independen yaitu dewan komisaris independen, komite audit

independen, kosentrasi kepemilikan, kualitas auditor eksternal beserta variabel

kontrol leverage dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya 81,9 % dijelaskan oleh

faktor-faktor lain diluar model yang dianalisis.

4.7 Hasil Hipotesis dan Pembahasan

1. Dewan Komisaris Independen

Berdasarkan hasil analisis keseluruhan data observasi diketahui nilai

signifikasi uji sebesar 0,772 > 5% yang menunjukkan bahwa dewan komisaris

independen tidak signifikan mempengaruhi manajemen laba. Penelitian ini tidak

konsisten dengan penelitian Chtourou, et al. (2001) dan Rahnamay dan Nabavi

(2010) menunjukkan komposisi dewan komisaris memberikan pengaruh secara

signifikan negatif terhadap manajemen laba, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Page 28: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

28

keberadaan komisaris independen dapat meningkatkan praktek corporate governance

dan dapat membantu dalam memonitor manajemen dalam perusahaan laba.

2. Komite Audit Independen

Berdasarkan hasil analisis keseluruhan data observasi diketahui nilai

signifikasi uji sebesar 0,00 < 5% yang menunjukkan bahwa komite audit independen

berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba. Dari hasil disimpulkan

bahwa komite audit yang diukur dari persentase jumlah anggota komite audit yang

berasal dari luar perusahaan dapat mengurangi praktek manajemen laba.

3. Konsentrasi Kepemilikan

Berdasarkan hasil analisis keseluruhan data observasi diketahui nilai

signifikasi uji sebesar 0,938 > 5% yang menunjukkan bahwa dewan komisaris

independen tidak signifikan mempengaruhi manajemen laba. Dari hasil disimpulkan

bahwa kosentrasi kepemilikan saham terbesar tidak signifikan mempengaruhi praktek

manajemen laba semakin berkurang.

4. Kualitas Auditor Eksternal

Berdasarkan hasil analisis keseluruhan data observasi diketahui nilai

signifikasi uji sebesar 0,034 < 5% yang menunjukkan bahwa dewan komisaris

independen berpengaruh signifikan negatif mempengaruhi manajemen laba. Dari

hasil disimpulkan bahwa kualitas auditor eksternal dengan ukuran spesialisasi

industri dapat mengurangi praktek manajemen laba yang dilakukan manajemen di

perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian serta hasil analisis yang telah dilakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa penerapan tata kelola

perusahaan dalam komposisi dewan komisaris independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya

Page 29: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

29

komposisi dewan komisaris tidak berdampak pada manajemen laba yang

dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya dewan komisaris

independen tidak menjamin berkurangnya penyimpangan kebijakan manajemen

laba yang diterapkan di perusahaan.

2. Dari hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa penerapan tata

kelola perusahaan dalam komposisi komite audit independen berpengaruh

signifikan negatif terhadap manajemen laba. Ini mengindikasikan bahwa dengan

keberadaan anggota komite audit yang berasal dari luar perusahaan berdampak

pada berkurangnya manajemen laba yang dilakukan perusahaan.

Keterbatasan dan Saran Penelitian

Kelemahan atau kekurangan yang ditemukan setelah dilakukan analisis dan

interpretasi data adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan model untuk mendeteksi manajemen laba dalam penelitian ini

mungkin belum mampu mendeteksi manajemen laba dengan baik sehingga masih

memerlukan justifikasi model lain terutama untuk mencari discretionary accrual nya.

2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya empat

variabel dan variabel kontrol hanya dua, dengan Adjusted R2

hanya 0,181. Sehingga

ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap manajemen laba.

Page 30: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

30

DAFTAR PUSTAKA

Antonia, Edgina. 2008. ”Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proposi Dewan Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi komite Audit Independen Terhadap Manajemen Laba”, Tesis tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Abdelghany, Khaled Elmoatasem. 2005. ”Measuring the Quality of Earnings”,

Accounting Department, college of business and economics, Qatar University, Doha , Qatar, Managerial Auditing journal vol 20 no 9 2005, http : // www. emeraldinsight .com/0268-6902.html

Boediono, Gideon SB. 2005. ”Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur”. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Chtourou, Courteau dan Bedard. 2001. “Corporate Governance and Earning”, SSRN

(Social Science Research Network), http:// papers.ssrn.com / abstract= 275053.

Denis dan Mc Connel. 2003. “International Corporate Governance”, ECGI Working

Paper Series in Finance, Finance Working Paper N 05/2003, http :// ssrn. com/ abstract_id =320121

Effendi , Arief. 2009. The Power Of Good Corporate Governance, Edisi Pertama,

Salemba Empat, Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 3,

Badan Penerbit Undip, Semarang.

Page 31: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

31

Gumanti, Tatang Ary. 2005. “Earning Management : Suatu Telaah Pustaka”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.2, No 2, November 2000 :104-115

Herry, 2009. Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Isnanta, Rudi. 2008. “Pengaruh Corporate Governance Dan Struktur Kepemilikan

Terhadap Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan”,Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Jensen dan Meckling. 1976. “Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency

Costs and Ownership Structure”, http: //ssrn.com/abstract=94043 Jian Zhou. 2001. “Audit Firm Size , Industry Specialization and Earning Management

by Initial Public Offering Firms”, http ://aaahq.org/audit/midyear /02midyear/ papers/ipo earningsmgmt.pdf

Koroy, Tri Ramaraya. 2008. “Pendektesian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan

Oleh Auditor Eksternal”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 10 No 1, mei 2008 :22-23, STIE Nasional Banjarmasin, Indonesia.

Mitra dan Hossain. 2010. ”Auditor’s Industry Specialization and Earning

Management of Firms Reporting Internal Control weakness under SOX Section 404”, http: // papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1555048

Mashayekhi dan Noravesh. 2007. ”Corporate Governance and Earning Management:

Evidences from Iran”, Asian Journal of Finance and Accounting , Vol. 1, No.2 pp. 180 – 198, Tehran University, http: // www. waset.org /journals/ waset/ v66 /v66-30.pdf

Mayangsari, Sekar. 2004. ”Bukti Empiris Pengaruh Spesialisasi industri Auditor terhadap Earnings Response Coefficient”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7 , no 2, Mei 2004, hal 154-17

Murhadi, Werner. 2009. ”Studi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Praktik Earnings Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 11. No 1, Maret 2009 : 1-10

NCGC. 2001. Indonesian Code for Good Corporate Governance , April 2011

Foreword. http :// www.ecgi.org/codes/documents/indon_2001.pdf

Page 32: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

32

Nuryaman dan Rusmin. 2009. ”The Effect Of Corporate Governance Mechanisms on Earning Management” , The 8th Asian Academy of Management International Conference, Universitas Widyatama Bandung-Indonesia

Ning Yaping (2006), ”A Different Perspective of Earning Management”, Canadian

Social Science, Vol 2 No. 4, December 2006 53-59, http: // www.cscanada .net / index.php/css/article/view/340/pdf_179

Ningsaptiti, Resti. 2010. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Manajemen”, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Prasetya, Adit. 2005. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earning

Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia”, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Pedoman Pembentukan Komite Audit yang Efektif. 2002. disusun untuk Komite

Nasional Good Corporate Governance, dikeluarkan oleh Task Force Komite Audit dengan perwakilan tim kerja FCGI http://www.knkg-indonesia .com / KNKG/index.asp?ID=AB.DL

Palestin, Shatila Halima. 2006. “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik

Corporate Governance dan Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris di PT. Bursa Efek Indonesia)”, http:// prints. undip. ac.id /8045/ 1/Halima_Sathila_Palestin.pdf

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. 2006. dikeluarkan oleh

Komite Nasional Kebijakan Governance, http://www.knkg indonesia.com /KNKG / index.asp?ID=AB.DL

Rahnamay dan Nabavi (2010), “The Effect of Board Composition and Ownership

Concentration on Earnings Management : Evidence from IRAN”, World Academy of Science , Engineering and technology 66, 2010.

Syahriana, Nani. 2006. “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Watts dan Zimmerman. 1990. “Positive Accounting Theory : A Ten Year

Perspective”, The Accounting Review, Vol 65 No. 1 January 1990 pp.131-156, University of Rochester.

Page 33: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …eprints.undip.ac.id/30933/1/Jurnal.pdf · komposisi dewan komisaris, komite audit, kualitas auditor eksternal dan ... Laba Dan Kinerja Keuangan

33

Zulfiqar, Butt dan Hasan. 2009. “Corporate Governance and Earnings Management

an Empirical Evidence From Pakistani Listed Companies”, European Journal of Scientific Research, ISSN 1450- 216X Vol.26 No.4 (2009), pp 624-638, eurojournals Publishing, Inc, 2009, http :// www.eurojournals.com/ejsr.htm.