pengaruh convenience, performance, dan...
TRANSCRIPT
-
PENGARUH CONVENIENCE, PERFORMANCE, DAN PRIVACY DALAM
PENERAPAN APLIKASI MOBILE BANKING TERHADAP PERILAKU
KONSUMTIF REMAJA DALAM BERBELANJA ONLINE
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh:
Dinda Mufirdah
NIM. 11150150000067
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
-
vi
ABSTRAK
Dinda Mufirdah, Nim: 11150150000067. Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi Pengaruh Convenience,
Performance, dan Privacy dalam Penerapan Aplikasi Mobile Banking
terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja Online
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Convenience, Performance,
dan Privacy dalam mobile banking terhadap perilaku konsumtif remaja dalam
belanja secara Online. Penelitian ini merupakan penelitian metode kuantitatif
deskripstif dengan pendekatan survey. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
FITK jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angakatan 2015-
2018 yang berjumlah 421 mahasiswa dengan jumlah sampelnya adalah mahasiswa
pendidikan FITK pendidikan IPS yang berjumlah 81 mahasiswa. Sampel
penelitian ini diambil dengan cara proportionate strafied random sampling.
Teknik pengumpulan data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket,
dan wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji T
parsial, koefisien determinan serta dilanjutkan dengan analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda
menunjukkan persamaan Y= 4,156 – 0,010 X1, + 0,677 X2, + 0,222 X3, yaitu
terdapat pengaruh antara Convenience, Performance, dan Privacy dalam mobile
banking terhadap perilaku konsumtif remaja dalam belanja online dibuktikan
dengan nilai T untuk Convenience -0,202 < 1.991 signifikasi 0,840 > 0,005,
Performance 1.991 < 9.728 signifikasi 0,000 < 0,05, dan Privacy 1.991 < 2.283
signifikasi 0,025 < 0,05. Nilai f untuk Convenience, Performance, dan Privacy
43.905 > 2,72 f tabel. Koefisien determinasi sebesar 0,612 yang berarti 61,2%
Perilaku Konsumtif remaja dalam berbelanja online dijelaskan oleh kedua variabel
tersebut. Sedangkan sisanya 38,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci: Convenince, Performance, Privacy, Mobile Banking, dan
Perilaku Konsumtif.
-
vii
ABSTRACT
Dinda Mufirdah, Nim: 11150150000067. Department of Social Studies,
Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta. Essay of the Effects of Convenience, Performance, and Privacy in
Mobile Banking on Adolescent Consumptive Behavior in Online Shopping.
This study aims to determine the effect of Convenience, Performance, and Privacy
in mobile banking on adolescent consumptive behavior in shopping online. This
research is a descriptive quantitative research method with a survey
approach. The population of this study was FITK students in the social studies of
the department of Syarif Hidayatullah State Islamic University, 1 Jakarta in the
2015-2018 period, totaling 421 students with a total sample of 81 students of
Social Sciences education in Social Sciences. The research sample was taken by
proportionate stratified random sampling. The research data collection technique
was collected using questionnaires, and interviews. The collected data were
analyzed using partial T-test, determinant coefficient and followed by multiple
linear regression analysis. The results of the study based on multiple linear
regression analysis showed that there was an influence between Convenience,
Performance, and Privacy in mobile banking on adolescent consumptive behavior
in online shopping as evidenced by the T value for Convenience -0.202 0.005, Performance 1999> 9,728 significance 0,000
2,283 significance 0.025 >0.005. F values for
Convenience, Performance and Privacy 43,905> 2.72 f tables. The determination
coefficient is 0.612 which means 61.2% The consumptive behavior of adolescents
in online shopping is explained by these two variables. While the remaining
38.8% is explained by other factors not examined.
Key Words: Convenience, Performance, Privacy, Mobile Banking, and
Consumptive Behavior.
-
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, pembawa rahmat dan teladan bagi seluruh umat manusia.
Skripsi berjudul “Pengaruh Convenience, Performance, dan Privacy dalam
Mobile Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja Online”
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd). Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, terutama bagi
peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan kepada penulis baik semasa penulis berkuliah maupun semasa penulis
menyelesaikan penulis skripsi. Dengan segala kerendahan hati, penulis
menghaturkan terima kasih kepada:
1. Allah S.W.T atas semua kemudahan, kesabaran, dan rasa bersyukur yang
diberikan ditengah situasi penulisan skripsi yang sangat berat dan tidak
mendukung.
2. Ibu Prof. Sururin S.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Drs. Iwan Purwanto M.Pd dan Andri Noor Andriansyah M.Si,
Selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc dan Bapak M. Noviadi Nugroho M.Pd selaku
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia selalu meluangkan banyak
waktunya disela-sela kesibukannya dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan untuk memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini.
-
ix
5. Ibu Cut Dhien Nourwahida selaku dosen pembimbing akademik, yang
banyak membantu sejak semester awal perkuliaha.
6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama perkuliahan.
7. Terima kasih untuk Almh. Mama,ibu Megawati yang selama penulisan
skripsi, memberikan waktu untuk saya berbakti merawat beliau yang
tengah sakit, sampai penguhujung penulisan skripsi saya, disaat sehari
setelah mendaftar sidang, mama harus menyerah dengan penyakit setelah
berbulan-bulan membuat mama tidak berdaya dan hanya bisa berbaring
dirumah sakit dengan keadaan yang setiap harinya tidak menunjukan
kemajuan, Inshaa Allah sakit mama bisa menggugurkan dosa-dosa mama
selama ini. Cita-cita mama yang ingin menjadi guru sudah Dinda
selesaikan ya ma. Bapak Maisyaroh yang senantiasa selalu melimpahkan
kasih sayangnya yang tidak terhingga dan tak henti-hentinya memberikan
doa, perhatian, pembelajaran dan kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga besar HMJ PIPS Periode 2015 dan 2016, SEMA FITK 2018,
HMI Distrik IPS, HMI Komisariat Tarbiyah, Teman-teman PLP MTsN 13
Jakarta, serta Teman-teman KKN Kiranawira 165yang telah memberikan
pengalaman, perjuangan, dan pembelajaran diluar dan didalam dunia
perkuliahan.
9. Teruntuk Gamananta IPS 2015, teman-teman seperjuangan organisasi saya
selama dikampus, Ismail Saleh, Adhitya Furqon, Akhim Muhdhor, Dwiky
Firmansyah, Abdul Mufahir, Muhamad Irfan, Ahmad Zein dan lainnya
yang tidak dapat saya sebutkan, Terimakasih pernah memperjuangkan
saya, terimakasih telah berjuang, belajar dan berproses bersama.
10. Teman-teman Ekonomi 2015, yang selalu membuat saya ketar-ketir dalam
mengumpulkan tugas karena selalu cepat, tanggap dan tidak ada yang mau
kalah, terimakasih untuk segala celaan, candaan, dan tawa selama 3 tahun
sekelas.
-
x
11. Senior-senior yang mau membantu dan mengarahkan proses pengerjaan
skripsi saya, terima kasih kaDini Utami, Hardi Kurniawan, Githa
Ciptaningtyas, dan Choirunissa.
12. Teman-teman yang senantiasa mencela dan menjatuhkan, tetapi selalu
menjadi warna kehidupan saya di kampus, Ajeng Dwi Lestari, Diamar
Dwi Dian Fitri, Humairoh Ramadanty, Ilfi Laili Marasabessy, Irma
Majidah Racmah, Nabilla Kaffah, Putri Yulindasari, Retno Pusparani,
Restu Amalia, Selvi Komariyah, dan Tahsya Noer Oktatiyani, terimakasih
Ghibah telah membuat kehidupan kampus saya penuh celaan, dan tawa.
13. Teman-teman dan senior-senior Rxking, Dini Utami, Fauziah Karimah,
Ike Retno Septyastuti, Akhim Muhdhor, dan Dinda Adhiana yang
mulutnya tidak bisa direm, yang ketawanya tidak tau tempat dan waktu,
yang lebih banyak malu-maluinnya daripada bikin bangga, terimakasih
pernah berjuang, susah, dan senang bersama dalam satu periode
kepengurusan.
14. Terimakasih untuk Fikry Bermaki yang selalu mau dan bersedia menjadi
tempat berkeluh kesah serta selalu menjadi penyeimbang saya dikala rasa
putus asa menghampiri.
15. Terima kasih penulis sampaikan juga kepada nama-nama yang tidak dapat
disebut satu persatu oleh penulis. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
berkah dan membalas semua kebaikan yang pernah kalian berikan.
Jakarta, 25 Juli 2019
Penulis
Dinda Mufirdah
-
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... iii
UJI REFERENSI ................................................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 11
C. Batasan Masalah ...................................................................................... 12
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 12
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 13
BAB II .................................................................................................................. 15
A. Kajian Teori .............................................................................................. 15
1. Bank dan Perbankan ............................................................................ 15
2. Perkembangan Produk Perbankan .................................................... 15
3. Convenience ( Kenyamanan) ............................................................... 26
4. Performance (Kinerja) ......................................................................... 29
5. Privacy ( Kerahasiaan Pribadi) ........................................................... 30
6. Konsumtif .............................................................................................. 32
7. Belanja Online ...................................................................................... 39
B. Penelitian Relevan .................................................................................... 41
-
xii
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 46
D. Hipotesis .................................................................................................... 49
BAB III ................................................................................................................. 51
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 51
1. Tempat Penelitian: ............................................................................... 51
2. Waktu Penelitian: ................................................................................. 51
B. Metode Penelitian ..................................................................................... 52
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 53
1. Populasi ................................................................................................. 53
2. Sampel ................................................................................................... 53
D. Variabel Penelitian ................................................................................... 56
E. Sumber Data ............................................................................................. 57
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 57
G. Instrumen Penelitian ................................................................................ 59
H. Metode Analisis Data dan Uji Coba Instrumen .................................... 73
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 73
2. Uji Instrumen ........................................................................................ 73
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 75
4. Uji Hipotesis .......................................................................................... 77
BAB IV ................................................................................................................. 81
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................... 81
1. Kondisi Geografis ................................................................................. 81
2. Profil Singkat Universitas .................................................................... 81
3. Profil Singkat Jurusan Pendidikan IPS ............................................. 82
B. Data Penelitian ......................................................................................... 85
C. Analisis Data ............................................................................................. 99
1. Uji Instrumen ........................................................................................ 99
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 101
3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 106
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 119
BAB V ................................................................................................................. 120
A. Kesimpulan ............................................................................................. 120
-
xiii
B. Saran ....................................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 124
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................. 130
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil dan Perbedaan Penelitian Relevan ............................................... 44
Tabel 3.1 Bagan Waktu Penelitian ........................................................................ 51
Tabel 3.2Jumlah Mahasiwa Jurusan Pendidikan IPS berdasarkan Jenjang
Semester ................................................................................................................ 53
Tabel 3.3Jumlah Populasi dan Sampel.................................................................. 55
Tabel 3.4Skala Likert ............................................................................................ 58
Tabel 3.5Kisi – Kisi Instrumen Variabel X1 ........................................................ 61
Tabel 3.6Skala likert jawaban responden.............................................................. 62
Tabel 3.7Kisi – Kisi Instrumen Variabel X2 ........................................................ 64
Tabel 3.8Skala likert jawaban responden.............................................................. 65
Tabel 4.1Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................. 86
Tabel 4.2Responden Berdasarkan Angkatan / Semester....................................... 86
Tabel 4.3Responden berdasarkan Bank yang Digunakan ..................................... 87
Tabel 4.4Hasil Angket Variabel X1 Convenience ................................................. 88
Tabel 4.5Hasil Angket Variabel X2 Performance ................................................. 90
Tabel 4.6Hasil Angket Variabel X3 Privacy ......................................................... 91
Tabel 4.7Hasil Angket Variabel Y Perilaku Konsumtif ....................................... 91
Tabel 4.8Hasil Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 97
Tabel 4.9Hasil Uji Validitas .................................................................................. 99
Tabel 4.10Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 101
Tabel 4.11Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Test ................................. 102
Tabel 4.12Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 105
Tabel 4.13Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 106
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Berganda .............................................................. 107
Tabel 4.15Hasil Uji T .......................................................................................... 108
Tabel 4.16Hasil Uji F .......................................................................................... 111
Tabel 4.17Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 112
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Diagram Pengguna smartphone di Indonesia ....................................... 4
Gambar 2.1 Kerangka Berpiki .............................................................................. 48
Gambar 3.1Bagan Variabel X dan Y ................................................................... 56
Gambar 4.1Peta Penelitian .................................................................................... 81
Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 86
Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Semester atau Angkatan ............................ 87
Gambar 4.4 Responden berdasarkan Mobile Banking yang Digunakan ............... 88
Gambar 4.5Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot ..................................... 103
Gambar 4.6Hasil Uji Nornalitas dengan Grafik Histogram ................................ 104
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji Referensi .............................................................................................. 131
Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................................... 133
Lampiran 3 Transkip Wawancara ................................................................................. 144
Lampiran 4 Data Penelitian ........................................................................................... 159
Lampiran 5 Hasil Tabulasi Data ................................................................................... 171
Lampiran 6 Hasil Analisis Data .................................................................................... 179
Lampiran 7 Dokumentasi Wawancara Mahasiswa ....................................................... 187
Lampiran 8 Angket Penelitian Dengan Google Form .................................................. 189
Lampiran 9 Biografi Penulis ......................................................................................... 201
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia mulai memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Internet menjadi hal
yang sangat membantu manusia dalam menjalankan kehidupannya. Segala
hal menjadi tanpa batas dan tidak terbatas. Secara sederhana Revolusi
Industri adalah segala hal yang dulunya begitu sulit untuk dilakukan
dengan berkembangnya teknologi informasi menjadi lebih mudah, serta
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas khusunya dalam bidang
produksi. Kemudahan inilah yang membuat perubahan besar di segala
aspek dalam kehidupan masayakarat, seperti ekonomi, budaya, politik,
bahkan militer. Revolusi Industri yang terjadi didunia tercatat sebanyak 3
kali, dan saat ini tengah memasuki era yang keempat.
Revolusi Industri 1.0 terjadi ketika penemuan mesin uap oleh Thomas
Savery pada tahun 1968, dan dikembangkan oleh James Watt Tahun
17651. Penemuan mesin uap ini menjadi tombak kemajuan teknologi
perindustrian. Sebelum adanya mesin uap, proses produksi mengandalkan
otot makhluk hidup, tenaga angin, dan tenaga air yang terbatas jumlahnya
dan tidak dapat digunakan selama 24 jam sehari. Revolusi Industri ini
mengubah masyarakat dunia dari masyarakat agraris, menjadi masyarakat
industri.2
Revolusi Industri 2.0 dimulai tahun 1900an ketika ditemukannya
tenaga listrik dan jalur perakitan yang menyebabkan produksi massal
terlaksana. Tidak ada lagi perakitan barang secara manual. Dengan
menggunakan alat-alat bertenaga listrik produksi menjadi lebih cepat dan
murah dibanding dengan tenaga uap.
1 Kumparan.com, “James Watt dan Kunci Revolusi Industri”
https://kumparan.com/potongan-nostalgia/james-watt-dan-kunci-revolusi-industri-
1519779132963, Diakses pada 15 Maret 2019, Pukul 19.50 WIB 2Marcel Susanto,” Apa Itu Revolusi Industri 4.0?”,
https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0, Di akses pada 15 Maret 2019, Pukul
20.09
https://kumparan.com/potongan-nostalgia/james-watt-dan-kunci-revolusi-industri-1519779132963https://kumparan.com/potongan-nostalgia/james-watt-dan-kunci-revolusi-industri-1519779132963https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0
-
2
Berlanjut dengan Revolusi Industri 3.0 yang ditandai dengan mulainya
abad informasi dan berakhirnya abad industri secara perlahan. Revolusi
ketiga dipicu dengan kemajuan otomatisasi bertenaga komputer yang
menungkinkan dapat memprogram mesin dan jaringan. Dapat dikatakan
Revolusi 3.0 ini mengubah data analog menjadi data digital. Kemajuan
teknologi komputer berjalan luar biasa cepat setelah perang dunia kedua
berakhir. Semua menjadi otomatis dan tidak lagi memerlukan tenaga
manusia. Namun, mnculnya robot dan komputer pada revolusi ini hanya
menjadi penolong untuk menyempurnakan pekerjaan manusia. Dan tidak
dapat menjadi penganti manusia.3
Pada pameran industri Hannover Messe, di kota Hannover, Jerman
tahun 2011 tercetuslah konsep Revolusi Industri 4.0. Semua komputer
tersambung ke sebuah jaringan bersama, yaitu internet. Internet menjadi
jaringan raksasa yang dapat menghubungkan semua orang tanpa mengenal
batas. Internet bersifat cloud computing yaitu dapat memecahkan
perhitungan yang rumit tanpa memerlukan komputer canggih yang besar.
Serta, Machine Learning yaitu mesin yang memiliki kemampuan belajar
yang dapat mengoreksi kesalahan dan memperbaki hasil berikutnya.4
Revolusi 4.0 mendekatkan pasar kepada produsen, jika dulu pasar
secara tradisional dan modern, maka sekarang pasar secara online. Pasar
online dapat langsung memasarkan produk langsung kepada konsumen,
Pertumbuhan teknologi informasi yang terjadi di era Revolusi Indunstri
4.0 menjadi hal yang dominan dan tidak dapat di pisahkan dari berbagai
sektor kehidupan bermasyarakat. Pertumbuhan dan perkembangan
teknologi berbanding lurus dengan perkembangan gaya hidup masa kini.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) yang bertajuk “Penetrasi dan Perilaku Pengguna
Internet Indonesia 2017” menyebutkan:
3Ibid,. Marcel Susanto
4Ibid,.
-
3
Pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 143.26 Juta
jiwa atau setara dengan 54.7% dari total populasi republik ini.
Sedangkan survei serupa pada tahun 2016 jumlah pengguna
internet mencapai 132,7 Juta jiwa. Pengguna internet terbesar
masih berasal dari pulau Jawa. Porsinya, 58,08% dari total
populasi. Sisanya, dari Sumatera 19,09%, Kalimantan 7,96%,
Sulawesi 6,73%, Bali-Nusa Tenggara 5,63% dan Maluku-Papua
2,49%. Dilihat dari segi usia, kaum milenial atau yang berusia
dibawah 34 tahun yang paling aktif menggunakan internet.
Penduduk berusia 13-18 tahun penetrasinya pengguna internet
mencapai 75,5% dan berusia 19-34 tahun sebesar 74,23%.5
Di lihat dari data tersebut pengguna internet di Indonesia belum
merata. Penggunaan internet terbesar di pulau Jawa lebih dari 50%.
Semakin jauh suatu daerah dari ibukota negara, Jakarta, semakin kecil
presentase pengguna internet di daerah tersebut. Hal ini diakibatkan
pembangunan terlalu berpusat adi ibukota, sehingga daerah yang jauh dari
Pulau Jawa, harus lebih lama untuk dapat menggunakan fasilitas seperti
yang ada di Pulau Jawa.
Mobilitas dan kebutuhan akses informasi membuat gaya hidup
masyarakat tidak terlepas dari perangkat teknologi. “Pengguna smartphone
Indonesia juga bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing
Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktifsmartphone di
Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia
akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat
di dunia setelah Cina, India, dan Amerika”.6Penggunaan media internet ini
tumbuh berkembang dengan sangat cepat dan menjadi bagian terpenting
dalam bidang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang dapat
dilihat pada Gambar 1.1
5 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, “Penetrasi dan Perilaku Pengguna
Interntet Indonesia 2017”, https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---
Maret-2018, diakses pada 2 Desember 2018 Pukul 10.03 WIB 6Indah Rahmayani, “Indonesia Raksasa Teknologi Digitial Asia”
https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media
Diakses pada 2 Desember 2018 Pukul 12.13 WIB
https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---Maret-2018https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---Maret-2018https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media
-
4
Sumber: Lembaga Riset Emarketer (2018)
Gambar 1.1Diagram Pengguna smartphone di Indonesia
Kehidupan ekonomi tidak dapat di lepaskan dari keberadaan serta
peran penting sektor jasa keuangan pada umumnya, dan sektor perbankan
pada khususnya. Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai tugas yang
paling pokok yaitu mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkannya
kembali padamasyarakat.7 Namun, bank juga memberikan jasa-jasa
keuangan dan pembayaran lainnya, yangbertujuan untuk mempermudah
segala bentuk transaksi yang dilakukan oleh masyarakat sekaligus sebagai
sarana penunjang untuk menghimpun dan menyalurkan dana.8
Metode konvensional perbankan selama ini, dianggap sudah tidak
relevan dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Melihat jumlah
nasabah yang semakin hari semakin bertambah pesat, namun jumlah bank
tidak mungkin dapat terus di perbanyak. Fasilitas transfer melalui teller di
nilai membuang banyak waktu dan tenaga karena menyebabkan situasi
padat dan antrian yang panjang. Kemungkinan human error pun akan
semakin besar. Kondisi ini sudah diatasi dengan diciptakannya mesin
ATMyang dapat melakukan transaksi-transaki tanpa perlu mendatangi
bank. Namun masalah kembali muncul ketika pengadaan mesin ATM juga
tidak bisa terus diperbanyak.
7Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 20015) h. 19
8Kasmir, Dasar-dasar Perbankan ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003) h.33
-
5
Hal ini menuntut bank untuk berinovasi menghasilkan produk atau
layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi.Nasabah
menginginkan pelayanan yang bersifat praktis, sederhana, dan cepat.Maka
dari itu, lembaga keuangan bank diseluruh dunia berlomba-lomba
memberikan pelayanan terbaiknya untuk mencapai efektivitas, efisiensi
serta kepuasan pelanggan.
Hadirlah Financial Technology atau FinTech di era Revolusi Industri
4.0 untuk mengatasi gaya hidup masyarakat yang serba praktis. Financial
Technology adalah gabungan antara jasa keuangan dan teknologi yang
menghasilkan model bisnis dari konvensional menjadi modern.9Dengan
kemajuan teknologi yang sangat pesat, bank memanfaatkan penggabungan
teknologi informasi yang berkembang dengan aplikasi bisnis. Proses
transaksi perbankan yang awalnya harus bertatap muka dengan menbawa
sejumlah uang, kini dapat dilakukan dengan transasi jarak jauh dalam
hitungan detik dengan menggunakan internet.
Dasar hukum penyelenggaran FinTech sebagai sistem pembayaran di
Indonesia pun telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.
18/22/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Pembayaran, Surat
Edaran BI No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan
Digital, dan Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang
Elektronik.10
Kehadiran FinTech mendorong transmisi kebijakan ekonomi di
Indonesia, meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga
meningkatkan ekonomi masyarakat, membantu perusahan-perusahan start
up dalam menekan biaya modal dan biaya operasional yang tinggi
diawal.11
Selain itu dengan adanya FinTech sebagai sistem pembayaran
9Bi.go.id “ Financial Technology” https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-
konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx. Diakeses pada 15 Mei 2019
Pukul 22.09 WIB 10
Ibid,.Bi.go.id 11
Ibid,.
https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspxhttps://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx
-
6
masyarakat dapat mendapatkan layanan yang jauh lebih baik tanpa perlu
mendatangi bank, sistem pembayaran pun menjadi lebih banyak pilihan,.
Teknologi informasi telah membuka pasar baru, produk baru, dan
layanan baruyang lebih efisien dan efektif bagi industri perbankan.Sektor
perbankan saat ini memberikan layanan produk berbentuk Electronic
Banking yang diantaranya adalah Automated Teller Machine (ATM),
Phone Banking, Internet Banking, SMS Banking, Mobile Banking atau
International Electric Fund Transfer.
Salah satu produk Electronic Banking yang menarik perhatian adalah
mobile banking atau yang sering disebut dengan m-banking, merupakan
fasilitas atau layanan perbankan yang bersifat komersil, menggunakan alat
komunikasi bergerak seperti smartphone. Berbasisaplikasi yang dapat di
unduh melalui Google Play Store bagi sistem Android, App Store bagi
pengguna sistem iOs, dan App World bagi pengguna sistem BlackBerry.
Dengan adanya smartphone yang terkoneksi internetdan m-
banking,transaksi perbankan dapat dilakukan tanpa mendatangai bank.
Keefektifan dan keefisienan dalam melakukan transaksi perbankan
menggunakan m-banking menjadi nilai jual bank kepada konsumen. Selain
itu dapat menekan pengeluaran pihak bank karena mengurangi jumlah
karyawan khususnya teller.
Tingkat penggunaan nasabah terhadap aplikasi mbanking dipengaruhi
oleh banyak faktor, Salah satunya, Performance atau Kinerja, kinerja yang
diberikan dalam layanan m-banking khususnya dalam transaksi
pembayaran sangat membantu di zaman milenial yang memiliki gaya
hidup yang serba praktis ini. Untuk setor tunai dan melakukan banyak
pembayaran lainnya bank telah memfasilitasi dengan kinerja yang mudah
di pahami melalu m-banking. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan
oleh Davis et al “Tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan
menggunakan sebuah sistem dapat meningkatkan kinerja dalam bekerja”.12
12
Akhmad Fakhrurozi, Skripsi “ Faktor-faktor yang mempengaruhi menggunakan mobile banking
padam mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta” (Surakarta: UMS, 2018) H.33
-
7
Dengan berinovasinya kinerja dari dunia perbankan dengan kemudahan
penggunaan sistem yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan dioperasikan
dapat mengurangi usaha, baik menurut waktu maupun tenaga.
Faktor lainnya nasabah menggunakan layanan mobile banking adalah
Convenience atau kenyamanan, kemungkinan nasabah akan terus
menggunakan mobile banking adalah ketika nasabah merasakan
kenyamanan ketika bertansaksi menggunakan mobile bankingkarena
memberikan banyak kemudahan, seperti tidak perlu mengantri dibank,
atau proses uang yang masuk secara real time, serta dapat dilakukan kapan
pun dan dimana pun. Keefisienan ini lah yang membuat nasabah
cenderung akan terus menggunakan layanan tersebut, karena kunci
diterimanya sebuah produk jasa adalah ketika merasakan kenyamanan dan
manfaat dalam menggunakan produk tersebut.13
Dalam menggunakan mobile banking nasabah memberikan
kepercayaannya kepada pihak bank untuk mengelola indentitas dan data
pribadi mereka, hal ini sejalan dengan apa yang di ungkapkan oleh
Shankar et al berdasarkan sudut pandang privacy, keamanan dapat dilihat
sebagai harapan pelanggan bahwa bisnis online akan memperlakukan
informasi pelangaan secara bijaksana.14
Semakin berkembangnya teknlogi
semakin berkembang juga tingkat kejahatan menggunakan teknologi,
serangan hacker pun muncul dan berkemungkinan dapat meretas data,
identitas bahkan uang nasabah. Bank sebagai penyedia layanan mobile
banking diharapakan dapat berkomitmen menjamin kerahasian dan
keamanan data nasabah.
Gaya hidup praktis dan ingin serba cepat menjadi ciri utama manusia
milenial di era digital saat ini, Trend memberi produk secara online
semakin marak berkembang semenjak beberapa tahun belakangan, hingga
kini peminatnya terus meningkat. Bahkan, dapat dikatakan berbelanja
13
Adi Pratama dkk, “Faktor-faktor yang mempengaruhi niat dalam menggunakan mobile
banking” Jurnal Akun Nabelo Vo.2 No.1 Juli 2019 14
Zachary, Nelson dan Wanyemb. “Security and Privacy of Electronic Banking” International
Jpurnal Of Cmputer Science Issues, Vol. 9 Issues 4 No.3 Juli 2012
-
8
online sudah menjadi gaya hidup yang menjadi keharusan untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan hasil riset Google dan lembaga
riset pasar asal Jerman, GfK (Gesellschaft für Konsumforschung)
Berbelanja online merupakan sesuatu yang sudah umum di Indonesia
Bahkan, menurut Google angkanya mencapai 81 juta jiwa dari total
pengguna internet yang mencapai 100 juta jiwa di Indonesia.
"Sekarang belanja online tidak hanya dilakukan penduduk di kota-
kota besar. Warga daerah juga sudah mulai melakukan transaksi
belanja online" kata Country Industri Head Google Indonesia
Hengky Prihatna, Selasa, 15 Agustus 2017.15
Online shop merupakan toko yang menawarkan barang dan jasa
melalui internet, sehingga konsumen bisa melihat barang-barang berupa
gambar atau foto-foto atau bahkan juga video yang dijual tanpa harus
berpergian ke luar rumah. Selain itu, online shop pun mempunyai banyak
keuntungan yang membuat berbelanja semakin mudah.
Semakin mudahnya transaksi jual-beli secara online saat ini membuat
masyarakat rentan dengan berperilaku konsumtif khususnya remaja.
Perilaku konsumtif merupakan tindakan seseorang untuk membeli barang
atau jasa secara berlebihan tanpa adanya pertimbangan yang rasional
hanya demi mendapatkan kepuasan hasrat, kenyamanan fisik, dan
kesenangan belaka secara sebesar-besarnya yang bersifat berlebihan.
Dalam islam perilaku konsumtif termasuk ke dalam perilaku mubazir
yang dijelaskan dalam Q.S Al – Isra ayat 27 yang berbunyi:
15
Tempo, “Hasil Riset Google soal Perilaku Belanja Online di Indonesia”
https://bisnis.tempo.co/read/900259/ini-hasil-riset-google-soal-perilaku-belanja-online-di-
indonesia/full&view=ok di akses pada 2 Desember 2018 Pukul 13.45 WIB
https://bisnis.tempo.co/read/900259/ini-hasil-riset-google-soal-perilaku-belanja-online-di-indonesia/full&view=okhttps://bisnis.tempo.co/read/900259/ini-hasil-riset-google-soal-perilaku-belanja-online-di-indonesia/full&view=ok
-
9
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.16
Apa yang dijelaskan dari ayat Al- Qur’an tersebut bahwa Islam sendiri
tidak memperbolehkan bahkan melarang manusia untuk tidak berperilaku
konsumtif atau mubazir. Karena hal tersebut termasuk kedalam hal yang
tidak terpuji. Islam mengajarkan kesederhaan. Ajaran-ajaran islam
menganjurkan pola konsumsi harta secara wajar dan berimbang.
Hidup dalam konsumerisme tidak pandang umur, jenis kelamin,
ataupun status sosial. Remaja merupakan salah satu yang berpotensi aktif
berbelanja secara online, terbukti melalui riset yang dilakukan oleh
Lembaga Snapcart pada Januari 2018, mengungkapkan bahwa generasi
millennial dengan rentang usia 25-34 tahun menjadi pembelanja terbanyak
dibidang ecommerce yakni sebanyak 50%, digabung dengan generasi Z
dengan rentang usia 15-24 tahun maka, jumlah pembelanja dari generasi
muda mencapai sekitar 80%.17
Remaja biasanya melakukan pembelian tanpa melihat kebutuhan,
mereka melakukan pembelian dipengaruhi oleh tuntutan dari gaya hidup
baru yang mementingkan penampilan fisik daripada nilai utama
kebutuhannya.18
Selain itu hanya untuk memuaskan keinginan, mencapai
tingkat kepuasan yang maksimal, untuk diterima oleh lingkungannya,
menaikkan gengsi, prestise. Hal ini dikarenakan remaja memiliki emosi
yang tidak stabil, dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
Meskipun mobile banking memiliki banyak manfaat dan kualitas
teknis sistem informasinya sudah meningkat penggunaan mobile banking
di Indonesia khususnya di Jakarta masih belum sebanyak yang diharapkan.
Menurut laporan MEF (Mobile Entertainment Forum) 80% responden di
16
Tim Perumus: Enang Sudrajat, Syatibi AH, Abdul Aziz Sidqi, Syamil Quran Bukhara Al-
Qur’an Tajwid dan Terjemahan, Kementrian Agama RI (Jakarta: Sygma Creative Media Corp,
2010) h.284 17
Kompas.com, 80% Konsumen Belanja Online Orang Muda dan Dewasa
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-
orang-muda-dan-wanita (Diakses pada 28 November 2018, pukul 20:21 WIB) 18
DK Halim, “Psikologi Lingkungan Perkotaan” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) h.136
http://mefmobile.org/https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanitahttps://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanita
-
10
Indonesia menyatakan sudah menggunakan sarana mobile banking. Di
tahun 2013, angkanya hanya mencapai 58%. Biasanya mereka
menggunakan mobile banking untuk mengecek saldo dan mentransfer dana
ke pihak lain.19
Selain dapat dilihat dari beberapa bank yang masih aja
terdapat antrean panjang nasabah untuk melakukan transaski perbankan,
terutama menjelang hari-hari raya.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal
15 sampai 20 Desember 2018 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap
15responden yaitu mahasiswa FITK jurusan pendidikan IPS dari berbagai
semester. Hanya 5orang yang menggunakan fasilitas mobile banking,
padahal mereka sudah menggunakan smartphone untuk menunjang
kehidupan sehari-harinya.
Lima orang narasumber yang menggunakan m-bankingmengatakan
bahwa alasan menggunakan mobile banking yaitu karena waktu yang lebih
efesien dan efektif, tidak perlu datang ke ATM atau Bank untuk
melakukan transfer atau pembayaran, mengecek saldo rekening dan
berbagai transaksi lainnya. Dampaknya pun membuat beberapa
narasumber menjadi lebih konsumtif dalam berbelanja secara online.
Sedangkan sepuluh orang lainnya mengatakan tidak menggunakan
mobile banking karena malas mengurus prosesnya di bank, mereka
beranggapan jika prosesnya ribet dan memakan waktu yang lama. Selain
itu, beberapa diantara mereka sengaja tidak menggunakan mobile banking
untuk mencegah agar tidak menjadi konsumtif karena kemudahan dalam
transaksi pembayaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah berdasarkan pra penelitian
yang telah dilakukan dalam menggunakan m-banking untuk proses
transaksi pembayaran adalah kenyamanan dalam bertransaksi. Untuk
melakukan pembayaran nasabah hanya perlu bermodalkan smartphone
19
Amir Karimuddin, “ MEF : Penggunaan Mobile Banking Capai 80% di Indonesia”
https://dailysocial.id/post/mobile-banking-indonesia di Akses pada 2 Desember 2018 pukul 13.08
WIB
https://dailysocial.id/post/mobile-banking-indonesia
-
11
yang terkoneksi internet tanpa perlu harus datang ke bank untuk
mengantre. Sejalan dengan keuntungan dan kemudahan m-banking dapat
pula memberikan dampak negatif, kemudahan dalam transaksi
pembayaran online shop dengan m-bankingmembuat tingkat konsumtif
semakin meningkat khususnya bagi para remaja. Kinerja yang ditawarkan
pihak bank dalam m-banking dalam proses transaksi dinilai sangat cepat
dan mudah hanya dalam hitungan detik, uang sudah bisa terkirim ke
rekening yang dituju.
Sistem keamanannya pun dapat dipastikan cukup aman karena minim
sekali terjadi bug atau kesalahan pengiriman, karena dalam proses
transaksi selalu berkali-kali dipastikan rekening tujuan. Selain itu dasar
hukum dalam transaksi berbasis FinTech sudah jelas teratur dalam aturan
yang dibuat oleh Bank Indonesia. Namun, modus penipuan dan kejahatan
lainnya tetap harus diwaspadapai, tentu ada saja oknum yang tidak
bertanggung jawab dengan memanfaatkan kelemahan layanan dan
kelalaian nasabahnya.
Berdasarkan permasalahan dan pra penelitian yang telah dijabarkan
diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :
“ Pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam Penerapan
Aplikasi Mobile Banking Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja
Berbelanja Online”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
identifikasi masalah penelitian yang ditemukan adalah:
1. Metode konvesional bank (transfer melalui teller) banyak
membuang waktu dan tenaga, Nasabah mengingkan pelayanan
perbankan yang praktis, efektif, dan efisien.
2. Kenyamanan dalam transaksi pembayaran menggunakan m-
banking membuat tingkat konsumtif tinggi.
-
12
3. Keamanan dalam aplikasi mobile banking harus menjadi hal yang
harus di perhitungkan bank untuk menjaga komitmen kepada
nasabah mengenai data pribadi nasabah yang telah diberikan.
4. Pengadaan mesin ATM yang tidak bisa terus-terusan bertambah.
5. Dalam berbelanja remaja lebih mementingkan gaya hidup
ketimbang kebutuhan yang sebenarnya.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, maka dalam
penelitian ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih
terarah, terfokus dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian.
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka
penulis membatasi pembahasan atas permasalahan yang akan dikaji yaitu,
1) Pengaruh Convenience dalam Mobile Banking terhadap Perilaku
Konsumtif Remaja dalam Berbelanja secara Online.
2) Pengaruh Performance dalam Mobile Banking terhadap Perilaku
Konsumtif Remaja dalam Berbelanja secara Online.
3) Pengaruh Privacydalam Mobile Banking terhadap Perilaku
Konsumtif Remaja dalam Berbelanja secara Online.
4) Pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam Mobile
Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja
Online.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, dan
pembahasan masalah yang telah di paparkan sebelumnya, maka
permasalahan ini dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimana pengaruh Convenience dalam mobile banking terhadap
perilaku konsumtif remaja dalam berbelanja online ?
2) Bagaimana pengaruh Performance dalam mobile banking terhadap
perilaku konsumtif remaja dalam berbelanja online ?
-
13
3) Bagaimana pengaruh Privacy dalam mobile banking terhadap perilaku
konsumtif remaja dalam berbelanja online ?
4) Bagaiman pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam
Mobile Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam
Berbelanja Online.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki
tujuan untuk mengetahui:
1) Pengaruh Convenience dalam mobile banking terhadap perilaku
konsumtif remaja dalam berbelanja online
2) Pengaruh Performance dalam mobile banking terhadap perilaku
konsumtif remaja dalam berbelanja online
3) Pengaruh Privacy dalam mobile banking terhadap perilaku konsumtif
remaja dalam berbelanja online
4) Pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam Mobile
Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja
Online.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a) Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
perkembangan Financial Technology.
b) Meminimalisir perilaku konsumtif yang dilakukan
remaja dalam berbelanja online.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Mayarakat:Hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai penggunaan mobile
banking dalam berbelanja online.
-
14
b) Bagi Bank : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi bagi pihak Bank dalam memenuhi keinginan
nasabah, dalam penelitian ini dijabarkan kekurangan dan
kelebihan dari mobile banking agar pihak bank dapat
memerikan layanan yang lebih baik untuk kedepannya.
c) Bagi Penulis: Penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengalaman ilmu dibidang ekonomi, dan
perkembangan teknologi informasi.
d) Bagi Peneliti Lain: Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya
-
15
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Bank dan Perbankan
Bank berasal dari bahasa italia banco yang artinya bangku.
Bangku inilah yang di pergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan
operasionalnya kepada para nasabah. Istilah bangku secara resmi dan
popular menjadi bank. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena
produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara
sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberika jasa-jasa bank
lainnya.
“UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang telah diubah
dengan UU No 10 Tahun 1998, berbunyi: Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”1 Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang keuangan, artinya segala aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan.2
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.3
2. Perkembangan Produk Perbankan
Mengikuti perkembangan zaman yang serba digital sekarang ini
menuntut semua kegiatan dapat dilakukan secara online. Bank-bank yang
ada didunia, baik bank konvensional maupun bank syariah berlomba-
1Nurul Ichsan Hasan, “Pengantar Perbankan”, (Jakarta: Gaung Persada Press Group, 2014)
h.3 2Ibid,.
3Ibid,.
-
16
lomba memberikan pelayanan yang membuat nasabah lebih efisien dan
efektif dengan pelayanan secara online dan real time. Transaksi perbankan
saat ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kemajuan
perkembangan internet dan teknologi informasi menjadi faktor utama
perkembangan transaksi perbankan secara online yaitu Electronic Banking.
Sebelum perkembangan electronic banking, fasilitas transfer
melalui teller dinilai membuang banyak waktu dan tenaga karena
menyebabkan situasi padat dan antrian yang panjang. Kemungkinan
human error pun akan semakin besar. Kondisi ini sudah diatasi dengan
diciptakannya mesin ATMyang dapat melakukan transaksi-transaki tanpa
perlu mendatangi bank. Namun masalah kembali muncul ketika pengadaan
mesin ATM juga tidak bisa terus diperbanyak. Sektor perbankan berusaha
memberikan pelayanan yang inovatif, dengan menghasilkan produk atau
layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. Maka, hadirlah
electronic banking yang menjawab semua permasalahan yang ada.
Layanan perbankan dalam electronic banking mencakup internet banking,
sms banking, dan, mobile banking.
Jasa perbankan merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan
oleh suatu bank untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan
menyalurkan dana..4
a) Electronic Banking
Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007
electronic banking adalah layanan yang memungkinkan nasabah bank
untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan
transaksi perbankan melalui media elektronik antara lain ATM, phone
banking, internet banking, dan mobile banking.5 Perkembangan
electronic banking mengalami perkembangan yang pesat karena
4Amanita Novi Yushita, “Memahami Jasa-Jasa Perbankan dan Pengaplikasiannya”,
(Yogyakarta: UNY, 2014) h.7 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 “Penerapan Manajemen Risiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum”
-
17
membuat transaksi menjadi mudah, cepat, real time tanpa ada batasan
waktu dan tempat.
b) Internet Banking
Internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media
internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan
transaksi secara online, baik dari produk yang sifatnya konvensional
maupun yang baru.6 Memungkinkan nasabah memperoleh informasi,
dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet.
Dengan di sediakannya fasilitas layanan internet banking
nasabah mendapatkan keuntungan berupa fleksibiltas dalam
transaksi perbankan.
Transaksi yang dapat dilakukan menggunana internet banking antara
lain:
a) Transfer Dana atau Pemindahan Dana
1. Dua rekening bank yang sama,
2. Rekening di bank yang berbeda,
3. Dan lain-lain.
b) Informasi
1. Saldo,
2. Transaksi, dan lain-lain.
c) Pembayaran
1. Listrik,
2. Handphone berbagai operator,
3. Iuran TV Kabel,
4. PBB,
5. Kartu Kredit, dan lain-lain.
d) Pembelian
1. Pulsa telepon berbagai operator,
6Irvan Ferdiansyah dan Putu Wuri Handayani, “Penentuan CSF Pada Website Internet
Banking ditinjau dari Aspek Kebutuhan Pengguna sebagai Nasabah Individual dengan Studi
Kasus BCA , Mandiri, BNI. (Depok: Universitas Indoneisa) h.56
-
18
2. Pulsa PLN Prabayar,
3. Pulsa E-Toll, dan lain-lain.7
c) SMS Banking
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
19/PJOK.03/2014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam
Rangkat Keuangan Inklusf Pasal 10 ayat 1 huruf d, yang dimaksud
dengan SMS Banking adalah layanan informasi atau transaksi
perbankan yang dapat diaksses langsung melalui telepon seluler
dengan menggunakan media SMS, sebagaiamana yang dimaksud
dalam ketentuan mengenai kegiatan usaha dan jaringan kantor
berdasarkan modal inti bank umum.8
SMS Banking memungkinkan nasabah bertransaksi
menggunakan handphone dengan fitur SMS. Namun fitur perbakan
ini kurang praktis karena nasabah harus menghafal kode-kode
transaski dalam sms, kecuali jika bank melakukan kerja sama dengan
operator selular yang menyediakan menu Sim Tool Kit.
d) Mobile Banking
Mobile banking merupakan aplikasi perbankan yang perlu di
unduh dalam perangkat mobile device seperti smarthphone (Android,
BlackBerry dan iPhone) dimana memilki fungsi yang mirip seperti
internet banking khususnya untuk memudahkan nasabah melakukan
transaksi perbankan. Mobile Banking mengacu pada penyediaan jasa
perbankan dan keuangan dengan bantuan lingkup telekomunikasi
perangkat mobile.9Menurut Riyandi Budi Agus mobile
7Ibid, Irvan Ferdiansyah dan Putu Wuri
8Risma Afifah, Skripsi, “Pengaruh Manfaat, Kemudahan, Kepercayaan, Ketersediaan
Fitur terhadap Penggunaan Mobile Banking Bank Syariah Mandiri” (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017) h.24 9Gangsar Prawiramulia, Skripsi, “Pengaruh Kualitas Mobile Banking Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Mandiri (Studi Pada Pengguna Mandiri Mobile Di Kota Bandung)”, (Bandung:
Telkom University, 2014)
-
19
bankingmerupakan suatu layanan inovatif yang ditawarkan oleh
bank yang memungkinkan pengguna kegiatan transaksi perbankan
melalui smartphone.10
Mobile banking merupakan layanan perbankan yang dapat
diakses langsung melalui jaringan telepon seluler dengan
menggunakan layanan data yang telah di sediakan oleh operator
seluler. Untuk mendapatkan layanan ini, nasabah harus mengisi surat
permohonan kepada bank dan meregister nomor handphone yang
akan digunakan disamping password untuk keamanan bertransaksi.11
Mobile banking merupakan salah satu layanan perbankan
yang menerapkan teknologi informasi. Layanan ini menjadi peluang
bagi bank untuk menawarkan nilai tambah kepada pelanggan.
Mobile banking merupakan layanan perbankan yang diberikan oleh
pihak bank untuk mendukung kelancaran dan kemudahan kegiatan
perbankan. Keefektifan dan keefisienan nasabah untuk melakukan
berbagai transaksi mobile banking tidak akan berjalan tanpa di
dukung telepon seluler dan internet.12 Dengan mobile banking
nasabah tidak perlu lagi ke ATM maupun ke bank untuk melakukan
transaksi perbankan seperti transfer, cek saldo, atau pun pembayaran
tagihan-tagihan.
Dapat ditarik kesimpulan mobile banking adalah produk
perbankan berbentuk aplikasi pada smarthphone yang terkoneksi
dengan internet dengan tujuan untuk memberikan keefisienan dan
keefektifitas bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
10
Rizki Yudhi Dewantara, “Pengaruh Persepsi Kemudahan Dan Persepsi Kegunaan
Terhadap Penggunaan Mobile Banking (Studi Pada Mahasiswa Pengguna Mobile Banking
Universitas Brawijaya”Jurnal Administrasi Bisnis Vo.62, No. 1, September 2018 h.84 11
Opcit,. Irvan Ferdiansyah dan Putu Wuri 12
Syamsul Hadi dan Novi, “Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan Mobile
Banking”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 5, No.1, 2015 h.55
-
20
1. Kelebihan Mobile Banking
1) Layanan 24 Jam
Merupakan keunggulan utama dari adanya m-banking,
karena pengguna dapat melakukan transaksi kapan saja,
bahkan tengah malam sekalipun, dalam keadaan yang
mendesak layanan ini sangat dibutuhkan. Hanya membutuhkan
smartphone yang terkoneksi internet tanpa harus datang ke
ATM, atau ke cabang bank terkait.
2) Menyimpan data transfer
Di aplikasi mobile banking pada umumnya disedikan
fitur untuk menyimpan nomor rekening tujuan baik untuk
transfer antar rekening maupun transfer bank lain. Dengan
adanya fitur ini tidak perlu lagi menulis rekening yang dituju
untuk transaksi berikutnya tinggal pilih dari daftar transaksi.
3) Mudah digunakan
Interface dari layanan mobile banking didesain secara
sederhana bertujuan membantu nasabah agar lebih mudah
menggunakannya. Semua instruktur penggunaan juga
diberikan secara mudah dan rinci sehingga lebih efisien
ketimbang online banking lainnya.
4) Transaski lebih aman
Mobile Banking menerapkan 2 sistem keamanan, yaitu
password untuk masuk ke akun rekening mobile banking dan
PIN bila pengguna ingin melakukan transaksi. Apabila PIN
dan password tidak sesuai maka secara otomatis m-banking
akan terblokir, Tidak hanya itu, nasabah pun biasanya akan
mendapatkan SMS ketika terdapat aktivitas pada rekening
baik setoran, penarikan uang atau transfer antar rekening.
Dapat dikatakan sisi keamanan layanan sudah cukup aman.
5) Keamanan
-
21
Layanan ini juga menggunakan fitur kemanan melalui
koneksi terenksripsi sehingga hacker tidak dapat membaca
data yang dikirimkan.13 Keamanan user-id yang tidak setiap
orang bisa mengetahuinya, karena hanya pemilik akun dan
pihak bank yang dapat mengetahui, pihak bank pun memiliki
akses yang terbatas karena adanya password.14
6) Simple
Mobile banking merupakan layanan berbentuk aplikasi
sehingga tidak perlu mengetik format seperti kode perintah
yang ada di sms banking, cukup dengan mengklik beberapa
menu yang tersedia pada aplikasi mobile banking.15
2. Kelemahan Mobile Banking
1) Ketergantungan terhadap Internet
Jika terjadi blankspot atau ketidaktersediaan jaringan
makan layanan m-banking tidak bisa dilakukan. Hal tersebut
sebenarnya bukanlah tanggung jawab bank, melainkan
tanggung jawb penyedia operator seluler dan internet provider
yang digunakan oleh nasabah untuk mengakses layanan m-
banking.16
2) Tidak bisa tarik tunai
Karena hanya berbentuk aplikasi mobile banking, tidak
dapat melakukan penarikan uang secara tunai, beda halnya
dengan ATM yang berbentuk mesin yang dapat di ambil dan
isi uang secara manual.
13
Suci Rahmadhani, “Kenalan dengan Layanan Mobile Banking atau M-Banking untuk
Transaksi yang Lebih Mudah” http://goukm.id/cara-menggunakan-mobile-banking/, Di akses pada
tanggal 16 Desember 2018 Pukul 21:19 WIB 14
Yudhi W. Arthana R, dan Novi Rukhviyanti, “Pengaruh Minat Individu Terhadap
Penggunaan Mobile Banking (M-Banking): Model Kombinasi Technology Acceptance Model
(Tam) Dan Theory Of Planned Behavior (Tpb)” Jurnal Informasi, Vol 4 No. 1, Febuari, 2015 15
Bank Sentral, “Kelebihan dan Kekurangan ATM, SMS Banking, Mobile Banking, dan
Internet Banking” https://banksentral.com/kelebihan-dan-kekurangan-atm-sms-banking-mobile-
banking-dan-internet-banking/ di akses pada 16 Desember 2018 pukul 20:56 WIB 16
Opcit,. Syamsul Hadi dan Novi, h.56
http://goukm.id/cara-menggunakan-mobile-banking/https://banksentral.com/kelebihan-dan-kekurangan-atm-sms-banking-mobile-banking-dan-internet-banking/https://banksentral.com/kelebihan-dan-kekurangan-atm-sms-banking-mobile-banking-dan-internet-banking/
-
22
3) Nomor Tetap
Beberapa bank mengharuskan memasukan PIN yang di
kirimkan ke nomor HP saat mendaftar mobile banking¸
sehingga handphone yang digunakan harus dipasangi kartu
SIM dengan nomor yang terdaftar, jika terjadi kehilangan kartu
SIM, harus melapor ke bank terkait. 17
3. Faktor yang mempengaruhi penggunaan Mobile
Banking
Menurut David Garvin pada tahun 1988 yang
diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana
dalam buku “Total Quality Management”, Kualitas produk
didefiniskan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas
kebaikan kinerja barang atau jasa. Persepsi kepuasan
konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk atau layanan.,
yaitu:
1) Performance atau Kinerja
Kinerja merupakan kerakteristik atau fungi utama
suatu produk. Hal ini merupakan manfaat atau khasiat
utama produk atau layanan yang kita beli atau gunakan.
Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita
membeli produk.
2) Reliability atau Keandalan
Keandalan, yaitu peluang suatu produk atau layanan
bebas dari kegagalan saat menjalankan fungsinya.
3) Feature atau Fitur
Fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri
tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk
atau layanan. Fitur bersifat pilihan atau option bagi
17
Opcit., Bank Sentral
-
23
konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur
seringkali ditambahkan. Idenya, fitur bisa
meningkatkan kualitas produk kalau persaingan tidak
memiliki.
4) Durability atau Daya Tahan
Daya tahan menunjukkan usia produk atau layanan,
yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk
itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya
tentu semakin awet. Produk yang awet akan
dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang
cepat habis atau cerpat diganti.
5) Conformance atau Kesesuaian
Kesesuain kinerja suatu produk atau layanan dengan
standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam
janji yang harus dipenuhi oleh suatu produk atau
layanan.
6) Serviceability atau Kemampuan diperbaiki
Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk
ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki yaitu
mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu
diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibanding
produk yang tidak atau sulit diperbaiki.
7) Aesthetic atau Keindahan Tampilan
Keindahan menyangkut tampilan produk yang
membuat konsumen suka. Ini seringkali dilakukan
dalam bentuk desain produk atau kemasannya.
Beberapa merek memperbarui wajahnya supaya lebih
cantik dimata konsumen.
8) Perceived Quality atau Kualitas yang dirasakan
Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra
merek, atau iklan. Produk-produk yang bermerek
-
24
terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas
dibanding merek-merek yang tidak terdengar. Itulah
sebabnya produk selalu berupaya membangun
mereknya sehingga memiliki brand equity yang tinggi.
Tentu saja ini tidak dapat dibangun dalam semalam
karena menyangkut banyak aspek termasuk dimensi
kualitas dari kinerja, fitur, daya tahan, dan
sebagainya.18
Satu dari delapan dimensi kualitas diatas yaitu performance
menurut peneliti memiliki peranan yang krusial dalam suatu
produk dalam hal ini layanan berbasis online. Karena apabila
terjadi masalah pada layanan berdasarkan empat dimensi kualitas
diatas akan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kepuasan
pelanggan terhadap kualitas produk yang disampaikan.
Menurut Jurnal Manajemen Universitas Telkom yang ditulis
oleh Dede Dzurotun Nisa, Karina, Tyas Silvi Aryani, dan Karina
Oktaviani, menganalisis faktor yang mempengaruhi menggunakan
layanan internet banking adalah:
1) Kenyamanan (Convenience)
Kenyamanan berarti nasabah merasa bahwa internet
banking itu fleksibel dalam hal waktu dan tempat.
Internet banking menyediakan tingkat kenyamanan
yang lebih tinggi yang memudahkan nasabah untuk
melakukan transaksi perbankan kapanpun dan
dimanapun.
2) Kemampuan Mengakses (Accessilability)
18
Taufan Bayu Adjie, Skripsi, “Faktor yang Mempengaruhi Persespi Kepuasan Nasabah
Terhadap Layanan M-Banking (Studi Kasus di Mandiri KCP Cibinong City Center)”, (Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018) h.19
-
25
Kemampuan mengakses adalah kemampuan untuk
mengakses situs dan menghubungi pihak bank ketika
dibutuhkan.
3) Ketersediaan Fitur (Feature Availability)
Faktor lain yang penting di dalam kesuksesan e-
banking, yaitu kemampuan inovasi untuk menghadapi
kebutuhan nasabah dengan menggunakan ketersediaan
fitur yang berbeda pada website. Fitur berarti hal-hal
apa saja yang dapat dilakukan oleh nasabah dengan
menggunakan internet banking.
4) Privasi (Privacy)
Kerahasiaan berarti segala hal yang berkaitan
dengan informasi pribadi pengguna terjamin
kerahasiaannya, tidak ada orang yang mengetahuinya.
5) Kecepatan (Speed)
Kecepatan dapat diartikan dengan kecepatan
internet banking untuk memberikan informasi yang
diinginkan pengguna internet banking.
6) Tarif dan Biaya (Fees and Charge)
Internet banking memiliki biaya transaksi yang
murah dan layanan kecepatan tinggi jika dibandingkan
dengan layanan perbankan lain. Internet banking
memudahkan para nasabah untuk mengakses akun bank
mereka, biaya service yang lebih rendah, dan
penghematan waktu.
7) Manajemen dan Citra Bank (Bank Management and
Image)
Reputasi atau lebih dikenal dengan brand reputation
sering didefinisikan sebagai persepsi kualitas yang
digabungkan dengan nama. Pada bisnis-bisnis industri
dan jasa, nama (merk) lebih sering dihubungkan dengan
-
26
reputasi perusahaan daripada dengan produk atau jasa
itu sendiri. Karena itulah salah satu pertimbangan
nasabah dalam menabung dan menggunakan jasa bank
adalah reputasi perusahaan tersebut di mata nasabah,
karena kepercayaan marupakan salah satu faktor utama
bagi nasabah untuk mempercayakan uangnya di tabung
atau di investasikan pada bank tersebut.
8) Desain (Design)
Desain didefinisikan sebagai tampilan dari internet
banking semakin tinggi tingkat komunikasi sosial yang
ditampilkan oleh suatu website bank, semakin besar
pengaruhnya pada kepercayaan konsumen dan
meningkatkan kemungkinan konsumen melakukan
transaksi online.
9) Konten (Content)
Konten merupakan kemampuan internet banking
untuk menyediakan informasi yang terbaru mengenai
produk maupun jasa terbaru yang ditawarkan.19
Dua dari sembilan dimensi kualitas diatas yaitu convenience,
dan privacy menurut peneliti memiliki peranan yang krusial dalam
suatu produk dalam hal ini layanan berbasis online. Karena apabila
terjadi masalah pada layanan berdasarkan dua dimensi kualitas
diatas akan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kepuasan
pelanggan terhadap kualitas produk yang disampaikan.
3. Convenience ( Kenyamanan)
Konsep tentang kenyamanan sangatlah sukar untuk di definisikan,
karena lebih merupakan penilaian individu. Setiap individu memiliki
tingkat kenyamanan tersendiri terhadap sesuatu hal. Kolbaca menjelaskan
19
Dede Dzurotun Nisa dkk, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Nasabah
Menggunakan Layanan Internet Banking Mandiri”, Jurnal Manajemen, Vo.13, No,1 November,
2013
-
27
bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang bersifat individual dan holistik, dengan terpenuhinya
kenyamanan menyebabkan timbulnya perasaan sejahtera pada diri
individu.20
Sanders dan McCormick menyatakan kenyamanan merupakan
suatu kondisi perasaaan yang sangat tergantung pada orang yang
mengalami situasi tersebut. Secara langsung seseorang tidak dapat
mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh orang lain,
kenyamanan pun tidak dapat di observasi melainkan harus menanyakan
langsung pada orang yang bersangkutan mengenai seberapa nyaman diri
mereka.21
Moon, Kim dan Heijden dalam Chun melihat kenikmatan yang
dirasakan sebagai sumber motivasi intrinsik, mengacu pada kinerja suatu
kegiatan tanpa alasan yang jelas selain proses kinerja itu sendiri.
Sedangkan Heijden dalam Chun menjabarkan kenikmatan yang dirasakan
mengacu pada persepsi konsumen terhadap kesenangan dan kesenangan
berasal dari menggunakan sistem.22
Menurut Davis, Kenyamanan adalah dimana individu mempercayai
bahwa kegiatan penggunaan sistem dianggap menyenangkan baginya dan
menggunakan sebuah sistem termasuk konsekuensi kinerja yang
disebabkan karena penggunaan sistem. Sebuah sistem akan sukses jika
20
Dhagat Wihasta dan Ibnu Widyanto, “Nilai Pelanggan dan Minat Loyalitas” Diponegoro
Journal of Management Vol.4 No.2, 2015, h.2 21
Eva Violesia Bangun, Skripsi, “Pengaruh Warna Ruang Kerja terhadap Kenyamanan
Dosen Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi USU” (Sumatera Utara,
2014) h.11 22
Junita Fadhilah Sigar, “The Influence of Percieved Usefulness, Perceived Ease of Use and
Percieved Enjoyment to Intention to Use Electronic Money in Manado” Jurnal Emba, Vo.4 No.1
(Manado: 2 Juni 2016)
-
28
pemakai merasa terbantu dan nyaman menggunakan sistem tersebut, hal
ini berpengaruh positif pada penggunaan sistem.23
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan kenyamanan adalah
kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan menggunakan sistem mengacu
pada kinerja tanpa alasan yang jelas, rasa nyaman setiap individu berbeda
tergantung dari prespektif masing-masing orang tersebut.
Tingkat kenyamanan transaksi menggunakan mobile banking lebih
tinggi jika dibandingkan dengan transaksi perbankan lainnya. Karena
mobile banking memberikan lebih banyak kemudahan dan keuntungan
bertransaksi, selain itu mobile banking mudah dipelajari dan dioperasikan,
hanya dengan smartphone yang terkoneksi internet dan aplikasi sistem
mobile banking nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapanpun
dan dimanapun tanpa perlu mendatangi kantor cabang terkait.
Kenyamanan nasabah selalu menjadi prioritas utama setiap bank
Karena, kenyamanan nasabah menimbulkan perasaan senang dan puas
yang menimbulkan rasa menguntungkan sehingga akan membuat nasabah
terus menggunakan mobile banking, hal ini dapat menjadi tolak ukur
kesuksesan kinerja perbankan.
Indikator kenyamanan suatu sistem menurut Davisadalah sebagai
berikut:
1. Happines (Kesenangan)
2. Joy (Kenyamanan)
3. Fun (Suka).24
Jika dikaitkan dengan sistem layanan mobile banking, happiness
merupakan pengalaman yang menyenangkan menggunakan mobile
23
Rini Widianingsih et El, “Implementasi Brinets terhadap Kinerja Pegawai dengan
Percieved Enjoyment dan Computer Playfulness sebagai Variabel Moderating” Jurnal Analisis
Bisnis Ekonomi, Vol.15 No.1 (Purwokerto, April 2017) 24
Yuping Li “Emperical Study Of Influential Factor of Online Cutomers Repurchase
Intention” Ibussines Nomor 8, 2016, h.51
-
29
banking karena tidak menyita banyak waktu mengantre dibank untuk
melakukan transaksi perbankan, joy lebih kepada layanan mobile banking
dapat menghemat waktu dan biaya jika dibandingkaan dengan transaksi
konvensional perbankan. Fun mengarah kepada ketertarikan layanan
mobile banking yang dapat melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun.
4. Performance (Kinerja)
Kinerja menurut August W Smith dalam Sedarmayanti adalah
“…output drive from processes human or otherwise” kinerja merupakan
hasil atau keluaran dari suatu proses.25
Kinerja adalah hasil pekerjaan atau prestasi kerja. Namun, perlu
dipahami bahwa kinerja itu bukan sekedar hasil pekerjaan atau prestasi
kerja, tetapi juga mencakup bagaimana proses pekerjaan itu berlangsung.26
Menurut Wibowo kinerja adalah singkatan dari kinetika energi
kerja, kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan dalam waktu tertentu.27
Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang atau jasa
dan merupakan karakteristik utama yang di pertimbangkan pelanggan
dalam membeli atau menggunakan barang atau jasa.
Berdasarkan uraian tersebut kinerja merupakan layanan perbankan
yang dapat digunakan oleh nasabah untuk memenuhi kebutuhun transaksi
perbankannya. Fasilitas yang diberikan oleh mobile banking antara lain
dapat mengetahui informasi saldo, mentransfer dana ke berbagai bank,
membayar macam-macam tagihan, membeli pulsa dan tiket, membeli
saham, bahkan dapat untuk melakukan donasi dan beramal.
25
Abdul Kadir, Marnis dan Machasin, Pengaruh Ability, Motivasi dan Pengembangan
Karir terhadap Kinerja Karyawan Redaksi PT Riau Pos Intermedia Pekanbaru, Jurnal Ekonomi,
Univeristas Riau, Vol. 22 No.2 Juni 2014 26
Sadam Mursalin, Tesis, Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Andalas Agrolestari Kabupaten Kuantan Singingi, (Riau: UIN Sultan Syarif Kasim) 2014 27
Ibid,.
-
30
Davis dan Yahyapour dalam Jurnal yang diteliti oleh Abi Fadlan
dan Rizki Yudhi Dewantara mendefinisikan indikator kinerja sebagai
berikut:
a. Meningkatkan produktivitas
b. Menjadikan pekerjaan lebih efektif
c. Pekerjaan menjadi lebih cepat
d. Teknologi yang digunakan dirasakan manfaatnya.28
5. Privacy ( Kerahasiaan Pribadi)
Privasi menurut padanan kata dalam Bahasa Inggris ialah privacy
adalah kemampuan sekelompok individu untuk mempertahankan
kehidupan dan urusan personalnya dari publik atau untuk mengontrol arus
informasi mengenai diri mereka.29 Privasi memiliki banyak makna sesuai
dengan kebutuhan masing-masing individu.
Menurut Flavia’n dan Guinali’u privacy adalah hak individu untuk
mengendalikan penggunaan informasi tentang identitas pribadi baik oleh
dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya.30 Cheung dan Lee menjabarkan
privacy adalah kemampuan satuatau sekelompok individu untuk
mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik atau untuk
mengontrol arus informasi mengenai diri sendiri.31
Menurut A.F Westin menjabarkan privacy merupakan klaim
individu, kelompok atau institusi untuk menentukan sendiri kapan,
bagaimana dan sejauh mana informasi tentang mereka dikomunikasikan
kepada orang lain. Shankar et Al mendefinisikan dari sudut pandang
28
Abi Fadlan dan Rizki Yudhi Dewantara, Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kegunaan
terhadap Penggunaan Mobile Banking, Jurnal Administrasi Bisnis, Vo.62 No. 1 September
(Malang: Universitas Brawijaya, 2018) 29
Helmy Prasetyo, “Privasi Online dan Keamanan Data” Jurnal Palimpsest, Universitas
Airlangga Vol. 2 No.2 2011 30
Cindy Dwi Fatikasari. Skripsi, “Pengaruh Persepsi Keamanan, Persepsi Privacy, dan
Brand Awareness terhadap Kepercayaan Konsumen Online dengan Kepuasan sebaga sebagai
Variabel Mediasi” (Yogyakarta: UNY, 2018) h.23 31
Ibid,.
-
31
privacy kepercayaan dapat dilihat sebagai harapan pelanggan bahwa bisnis
online akan memperlakukan informasi pelanggan secara adil.32
Undang – Undang Teknologi Informasi ayat 19 menyatakan bahwa
privasi adalah hak individu untuk mengendalikan penggunaan informasi
tentang identitas pribadi baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya.33
Westin menjelaskan hubungan antaran kerahasiaan dan privasi. Privasi
sebagai individu, kelompok atau lembaga untuk menentukan kapan,
bagaimana, dan sejauh mana informasi tentang mereka dikomunikasikan
kepada orang lain.34
Semakin teknologi berkembang, semakin beragam pula tantangan
yang muncul bersamaan dengannya. Kejahatan dalam internet akan
menjadi masalah yang besar jika menyangkut jaminan keamanan data
nasabah pada sistem informasi perusahaan perbankan, karenanya data-data
perbankan tersebut bersifat rahasia. Kerahasian melibatkan data yang
hanya dapat dilihat oleh individu yang bersangkutan.
Bank sebagai penyedia layanan mobile banking harus dapat
menjamin kerahasian dan keamanan data nasabah. Kondisi keamanan
mobile banking harus selalu dipantau dan ditngkatan sejalan dengan
kemajuan perkembangan dan ancaman yang ada. Bank akan di percaya
oleh nasabah jika mampu menjamin kerahasian data pribadi yang tidak
akan diberikan kepada pihak lain. Jika nasabah sudah percaya datanya
tidak akan disalahgunakan akan menarik minta nasabah untuk
menggunakan layanan mobile banking.
Indikator Privacy menurut Parker et all:
a. Dapat dipercaya ( Confidentiality)
b. Intergritas (Integrity)
c. Ketersediaan (Availability)35
32
Zachary, Nelson dan Wanyembi, “Security and Privacy of Electroneic Banking”
International Journal of Computer Science Issues, Vol9 Issues 4 No,3, Juli 2012, h.438 33
Opcit,. Helmy Prasetyo 34
Ibid,. 35
Opcit,. Zachary, Nelson dan, Wanyembi h. 439
-
32
Dapat dipercaya, Confidentialiy mengacu kepada pembatasan akses
informasi dan pengungkapan data hanya kepada pengguna sah yang
berwenang untuk mencegah akses atau pengungkapan data oleh pihak lain.
Integrity berkaitan dengan kepercayaan sumber informasi, digunakan
untuk memastikan bahwa informasi harus otentik dan lengkap sehingga
dapat keakuratan data dapat terjamin. Availability mengarah pada
ketersediaan sumber daya informasi, sistem bertanggung jawab
mengirimkan, memproses, dan menyimpan informasi yang dapat diakses
saat dibutuhkan oleh pihak yang sah, dan berwenang.
6. Konsumtif
a. Perilaku
Menurut Garry Martin dan Joseph Pear, perilaku (behavior)
adalah apa pun yang dikatakan atau dilakukan seseorang. Secara
teknis, perilaku adalah apapun aktivitas otot, kelenjar, atau aktivitas
di sebuah organisme.36 Skiner seorang ahli, mengemukakan bahwa
perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan
tanggapan respon.37
Talcott Parsons dalam Wuri Yuliantari berasumsi bahwa
manusia dalam bertindak ataupun berperilaku adalah untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Perilaku merupakan respon individu terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya, setelah
melalui proses berpikir dan respon yang muncul dapat berupa
perilaku yang tampak.38
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk
36
Garry Martin dan Joseph Pear, Modifikasi Perilaku Makna dan Penerapannya,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), edisi ke-10, hlm.3 37
Ibid,. 7 38
Wuri Yuliantari, Perilaku Konsumtif Mahasiswa Pengguna Kartu ATM, Skripsi
Universitas Sebelas Maret (Semarang, 2008) hlm. 10-11
-
33
memenuhi kenutuhannya sehingga mengalami perubahan untuk
mencapai tujuan.
b. Perilaku Konsumen
Menurut Engel et al perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sementara menurut
Loundon dan Bitta lebih menekankan perilaku konsumen sebagai
suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan bahwa
perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang
mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh,
menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.39
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini.40 Menurut America Marketing Association dalam Kotler
perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan
kognisi, perilaku, dan lingkungannya, dimana manusia melakukan
kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.41
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang-barang atau jasa termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut.42
39
Bilson Simamora, “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008) h.2 40
Nugroho J Setiadi, “Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan dan
Keinginan Konsumen”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015) h.2 41
Ibid,. 3 42
Danang Sunyoto, “Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”,
(Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service, 2014) h. 255
-
34
Dapat ditarik kesimpulan perilaku konsumen adalah
tindakan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya
baik barang maupun jasa.
1) Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam memutuskan pembelian terdapat dua faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
a) Faktor Eksternal
1. Kebudayaan, merupakan cerminan dari pola perilaku
yang mencakup segala cara berpikir, merasakan, dan
bertindak. Perilaku konsumen sangat ditentukan oleh
kebudayaan yang melingkupinya, dan pengaruhnya akan
berubah setiap waktu sesuai dengan perkembangan
masyarakat.
2. Kelas Sosial, sebuh kelompok yang relatif homogen
yang bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang
mempunyai minat dan perilaku yang sama.
3. Keluarga, setiap anggota keluarga memiliki selera dan
keinginan yang berbeda.
4. Kelompok Referensi, merupakan kelompok yang
menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian
perilakunya.
5. Kelompok Sosial, untuk dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan manusia menggunakan pik