pengaruh convenience, performance, dan...

218
PENGARUH CONVENIENCE, PERFORMANCE, DAN PRIVACY DALAM PENERAPAN APLIKASI MOBILE BANKING TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF REMAJA DALAM BERBELANJA ONLINE Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan oleh: Dinda Mufirdah NIM. 11150150000067 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH CONVENIENCE, PERFORMANCE, DAN PRIVACY DALAM

    PENERAPAN APLIKASI MOBILE BANKING TERHADAP PERILAKU

    KONSUMTIF REMAJA DALAM BERBELANJA ONLINE

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

    oleh:

    Dinda Mufirdah

    NIM. 11150150000067

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    2020

  • vi

    ABSTRAK

    Dinda Mufirdah, Nim: 11150150000067. Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi Pengaruh Convenience,

    Performance, dan Privacy dalam Penerapan Aplikasi Mobile Banking

    terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja Online

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Convenience, Performance,

    dan Privacy dalam mobile banking terhadap perilaku konsumtif remaja dalam

    belanja secara Online. Penelitian ini merupakan penelitian metode kuantitatif

    deskripstif dengan pendekatan survey. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa

    FITK jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angakatan 2015-

    2018 yang berjumlah 421 mahasiswa dengan jumlah sampelnya adalah mahasiswa

    pendidikan FITK pendidikan IPS yang berjumlah 81 mahasiswa. Sampel

    penelitian ini diambil dengan cara proportionate strafied random sampling.

    Teknik pengumpulan data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket,

    dan wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji T

    parsial, koefisien determinan serta dilanjutkan dengan analisis regresi linier

    berganda. Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda

    menunjukkan persamaan Y= 4,156 – 0,010 X1, + 0,677 X2, + 0,222 X3, yaitu

    terdapat pengaruh antara Convenience, Performance, dan Privacy dalam mobile

    banking terhadap perilaku konsumtif remaja dalam belanja online dibuktikan

    dengan nilai T untuk Convenience -0,202 < 1.991 signifikasi 0,840 > 0,005,

    Performance 1.991 < 9.728 signifikasi 0,000 < 0,05, dan Privacy 1.991 < 2.283

    signifikasi 0,025 < 0,05. Nilai f untuk Convenience, Performance, dan Privacy

    43.905 > 2,72 f tabel. Koefisien determinasi sebesar 0,612 yang berarti 61,2%

    Perilaku Konsumtif remaja dalam berbelanja online dijelaskan oleh kedua variabel

    tersebut. Sedangkan sisanya 38,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

    Kata Kunci: Convenince, Performance, Privacy, Mobile Banking, dan

    Perilaku Konsumtif.

  • vii

    ABSTRACT

    Dinda Mufirdah, Nim: 11150150000067. Department of Social Studies,

    Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

    Jakarta. Essay of the Effects of Convenience, Performance, and Privacy in

    Mobile Banking on Adolescent Consumptive Behavior in Online Shopping.

    This study aims to determine the effect of Convenience, Performance, and Privacy

    in mobile banking on adolescent consumptive behavior in shopping online. This

    research is a descriptive quantitative research method with a survey

    approach. The population of this study was FITK students in the social studies of

    the department of Syarif Hidayatullah State Islamic University, 1 Jakarta in the

    2015-2018 period, totaling 421 students with a total sample of 81 students of

    Social Sciences education in Social Sciences. The research sample was taken by

    proportionate stratified random sampling. The research data collection technique

    was collected using questionnaires, and interviews. The collected data were

    analyzed using partial T-test, determinant coefficient and followed by multiple

    linear regression analysis. The results of the study based on multiple linear

    regression analysis showed that there was an influence between Convenience,

    Performance, and Privacy in mobile banking on adolescent consumptive behavior

    in online shopping as evidenced by the T value for Convenience -0.202 0.005, Performance 1999> 9,728 significance 0,000

    2,283 significance 0.025 >0.005. F values for

    Convenience, Performance and Privacy 43,905> 2.72 f tables. The determination

    coefficient is 0.612 which means 61.2% The consumptive behavior of adolescents

    in online shopping is explained by these two variables. While the remaining

    38.8% is explained by other factors not examined.

    Key Words: Convenience, Performance, Privacy, Mobile Banking, and

    Consumptive Behavior.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis curahkan kepada

    Nabi Muhammad SAW, pembawa rahmat dan teladan bagi seluruh umat manusia.

    Skripsi berjudul “Pengaruh Convenience, Performance, dan Privacy dalam

    Mobile Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja Online”

    Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan (S.Pd). Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, terutama bagi

    peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

    Penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

    berperan kepada penulis baik semasa penulis berkuliah maupun semasa penulis

    menyelesaikan penulis skripsi. Dengan segala kerendahan hati, penulis

    menghaturkan terima kasih kepada:

    1. Allah S.W.T atas semua kemudahan, kesabaran, dan rasa bersyukur yang

    diberikan ditengah situasi penulisan skripsi yang sangat berat dan tidak

    mendukung.

    2. Ibu Prof. Sururin S.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta

    3. Bapak Drs. Iwan Purwanto M.Pd dan Andri Noor Andriansyah M.Si,

    Selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

    Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc dan Bapak M. Noviadi Nugroho M.Pd selaku

    Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia selalu meluangkan banyak

    waktunya disela-sela kesibukannya dengan penuh kesabaran dan

    keikhlasan untuk memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahan dalam

    penyusunan skripsi ini.

  • ix

    5. Ibu Cut Dhien Nourwahida selaku dosen pembimbing akademik, yang

    banyak membantu sejak semester awal perkuliaha.

    6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

    Sosial telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

    7. Terima kasih untuk Almh. Mama,ibu Megawati yang selama penulisan

    skripsi, memberikan waktu untuk saya berbakti merawat beliau yang

    tengah sakit, sampai penguhujung penulisan skripsi saya, disaat sehari

    setelah mendaftar sidang, mama harus menyerah dengan penyakit setelah

    berbulan-bulan membuat mama tidak berdaya dan hanya bisa berbaring

    dirumah sakit dengan keadaan yang setiap harinya tidak menunjukan

    kemajuan, Inshaa Allah sakit mama bisa menggugurkan dosa-dosa mama

    selama ini. Cita-cita mama yang ingin menjadi guru sudah Dinda

    selesaikan ya ma. Bapak Maisyaroh yang senantiasa selalu melimpahkan

    kasih sayangnya yang tidak terhingga dan tak henti-hentinya memberikan

    doa, perhatian, pembelajaran dan kesabaran sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    8. Keluarga besar HMJ PIPS Periode 2015 dan 2016, SEMA FITK 2018,

    HMI Distrik IPS, HMI Komisariat Tarbiyah, Teman-teman PLP MTsN 13

    Jakarta, serta Teman-teman KKN Kiranawira 165yang telah memberikan

    pengalaman, perjuangan, dan pembelajaran diluar dan didalam dunia

    perkuliahan.

    9. Teruntuk Gamananta IPS 2015, teman-teman seperjuangan organisasi saya

    selama dikampus, Ismail Saleh, Adhitya Furqon, Akhim Muhdhor, Dwiky

    Firmansyah, Abdul Mufahir, Muhamad Irfan, Ahmad Zein dan lainnya

    yang tidak dapat saya sebutkan, Terimakasih pernah memperjuangkan

    saya, terimakasih telah berjuang, belajar dan berproses bersama.

    10. Teman-teman Ekonomi 2015, yang selalu membuat saya ketar-ketir dalam

    mengumpulkan tugas karena selalu cepat, tanggap dan tidak ada yang mau

    kalah, terimakasih untuk segala celaan, candaan, dan tawa selama 3 tahun

    sekelas.

  • x

    11. Senior-senior yang mau membantu dan mengarahkan proses pengerjaan

    skripsi saya, terima kasih kaDini Utami, Hardi Kurniawan, Githa

    Ciptaningtyas, dan Choirunissa.

    12. Teman-teman yang senantiasa mencela dan menjatuhkan, tetapi selalu

    menjadi warna kehidupan saya di kampus, Ajeng Dwi Lestari, Diamar

    Dwi Dian Fitri, Humairoh Ramadanty, Ilfi Laili Marasabessy, Irma

    Majidah Racmah, Nabilla Kaffah, Putri Yulindasari, Retno Pusparani,

    Restu Amalia, Selvi Komariyah, dan Tahsya Noer Oktatiyani, terimakasih

    Ghibah telah membuat kehidupan kampus saya penuh celaan, dan tawa.

    13. Teman-teman dan senior-senior Rxking, Dini Utami, Fauziah Karimah,

    Ike Retno Septyastuti, Akhim Muhdhor, dan Dinda Adhiana yang

    mulutnya tidak bisa direm, yang ketawanya tidak tau tempat dan waktu,

    yang lebih banyak malu-maluinnya daripada bikin bangga, terimakasih

    pernah berjuang, susah, dan senang bersama dalam satu periode

    kepengurusan.

    14. Terimakasih untuk Fikry Bermaki yang selalu mau dan bersedia menjadi

    tempat berkeluh kesah serta selalu menjadi penyeimbang saya dikala rasa

    putus asa menghampiri.

    15. Terima kasih penulis sampaikan juga kepada nama-nama yang tidak dapat

    disebut satu persatu oleh penulis. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan

    berkah dan membalas semua kebaikan yang pernah kalian berikan.

    Jakarta, 25 Juli 2019

    Penulis

    Dinda Mufirdah

  • xi

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

    LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... iii

    UJI REFERENSI ................................................................................................. iv

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

    ABSTRAK ............................................................................................................ vi

    ABSTRACT .......................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

    BAB I ...................................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 11

    C. Batasan Masalah ...................................................................................... 12

    D. Rumusan Masalah .................................................................................... 12

    E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 13

    F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 13

    BAB II .................................................................................................................. 15

    A. Kajian Teori .............................................................................................. 15

    1. Bank dan Perbankan ............................................................................ 15

    2. Perkembangan Produk Perbankan .................................................... 15

    3. Convenience ( Kenyamanan) ............................................................... 26

    4. Performance (Kinerja) ......................................................................... 29

    5. Privacy ( Kerahasiaan Pribadi) ........................................................... 30

    6. Konsumtif .............................................................................................. 32

    7. Belanja Online ...................................................................................... 39

    B. Penelitian Relevan .................................................................................... 41

  • xii

    C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 46

    D. Hipotesis .................................................................................................... 49

    BAB III ................................................................................................................. 51

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 51

    1. Tempat Penelitian: ............................................................................... 51

    2. Waktu Penelitian: ................................................................................. 51

    B. Metode Penelitian ..................................................................................... 52

    C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 53

    1. Populasi ................................................................................................. 53

    2. Sampel ................................................................................................... 53

    D. Variabel Penelitian ................................................................................... 56

    E. Sumber Data ............................................................................................. 57

    F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 57

    G. Instrumen Penelitian ................................................................................ 59

    H. Metode Analisis Data dan Uji Coba Instrumen .................................... 73

    1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 73

    2. Uji Instrumen ........................................................................................ 73

    3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 75

    4. Uji Hipotesis .......................................................................................... 77

    BAB IV ................................................................................................................. 81

    A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................... 81

    1. Kondisi Geografis ................................................................................. 81

    2. Profil Singkat Universitas .................................................................... 81

    3. Profil Singkat Jurusan Pendidikan IPS ............................................. 82

    B. Data Penelitian ......................................................................................... 85

    C. Analisis Data ............................................................................................. 99

    1. Uji Instrumen ........................................................................................ 99

    2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 101

    3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 106

    D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 119

    BAB V ................................................................................................................. 120

    A. Kesimpulan ............................................................................................. 120

  • xiii

    B. Saran ....................................................................................................... 122

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 124

    LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................. 130

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Hasil dan Perbedaan Penelitian Relevan ............................................... 44

    Tabel 3.1 Bagan Waktu Penelitian ........................................................................ 51

    Tabel 3.2Jumlah Mahasiwa Jurusan Pendidikan IPS berdasarkan Jenjang

    Semester ................................................................................................................ 53

    Tabel 3.3Jumlah Populasi dan Sampel.................................................................. 55

    Tabel 3.4Skala Likert ............................................................................................ 58

    Tabel 3.5Kisi – Kisi Instrumen Variabel X1 ........................................................ 61

    Tabel 3.6Skala likert jawaban responden.............................................................. 62

    Tabel 3.7Kisi – Kisi Instrumen Variabel X2 ........................................................ 64

    Tabel 3.8Skala likert jawaban responden.............................................................. 65

    Tabel 4.1Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................. 86

    Tabel 4.2Responden Berdasarkan Angkatan / Semester....................................... 86

    Tabel 4.3Responden berdasarkan Bank yang Digunakan ..................................... 87

    Tabel 4.4Hasil Angket Variabel X1 Convenience ................................................. 88

    Tabel 4.5Hasil Angket Variabel X2 Performance ................................................. 90

    Tabel 4.6Hasil Angket Variabel X3 Privacy ......................................................... 91

    Tabel 4.7Hasil Angket Variabel Y Perilaku Konsumtif ....................................... 91

    Tabel 4.8Hasil Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 97

    Tabel 4.9Hasil Uji Validitas .................................................................................. 99

    Tabel 4.10Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 101

    Tabel 4.11Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Test ................................. 102

    Tabel 4.12Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 105

    Tabel 4.13Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 106

    Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Berganda .............................................................. 107

    Tabel 4.15Hasil Uji T .......................................................................................... 108

    Tabel 4.16Hasil Uji F .......................................................................................... 111

    Tabel 4.17Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 112

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1Diagram Pengguna smartphone di Indonesia ....................................... 4

    Gambar 2.1 Kerangka Berpiki .............................................................................. 48

    Gambar 3.1Bagan Variabel X dan Y ................................................................... 56

    Gambar 4.1Peta Penelitian .................................................................................... 81

    Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 86

    Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Semester atau Angkatan ............................ 87

    Gambar 4.4 Responden berdasarkan Mobile Banking yang Digunakan ............... 88

    Gambar 4.5Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot ..................................... 103

    Gambar 4.6Hasil Uji Nornalitas dengan Grafik Histogram ................................ 104

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Uji Referensi .............................................................................................. 131

    Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................................... 133

    Lampiran 3 Transkip Wawancara ................................................................................. 144

    Lampiran 4 Data Penelitian ........................................................................................... 159

    Lampiran 5 Hasil Tabulasi Data ................................................................................... 171

    Lampiran 6 Hasil Analisis Data .................................................................................... 179

    Lampiran 7 Dokumentasi Wawancara Mahasiswa ....................................................... 187

    Lampiran 8 Angket Penelitian Dengan Google Form .................................................. 189

    Lampiran 9 Biografi Penulis ......................................................................................... 201

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dunia mulai memasuki Era Revolusi Industri 4.0. Internet menjadi hal

    yang sangat membantu manusia dalam menjalankan kehidupannya. Segala

    hal menjadi tanpa batas dan tidak terbatas. Secara sederhana Revolusi

    Industri adalah segala hal yang dulunya begitu sulit untuk dilakukan

    dengan berkembangnya teknologi informasi menjadi lebih mudah, serta

    dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas khusunya dalam bidang

    produksi. Kemudahan inilah yang membuat perubahan besar di segala

    aspek dalam kehidupan masayakarat, seperti ekonomi, budaya, politik,

    bahkan militer. Revolusi Industri yang terjadi didunia tercatat sebanyak 3

    kali, dan saat ini tengah memasuki era yang keempat.

    Revolusi Industri 1.0 terjadi ketika penemuan mesin uap oleh Thomas

    Savery pada tahun 1968, dan dikembangkan oleh James Watt Tahun

    17651. Penemuan mesin uap ini menjadi tombak kemajuan teknologi

    perindustrian. Sebelum adanya mesin uap, proses produksi mengandalkan

    otot makhluk hidup, tenaga angin, dan tenaga air yang terbatas jumlahnya

    dan tidak dapat digunakan selama 24 jam sehari. Revolusi Industri ini

    mengubah masyarakat dunia dari masyarakat agraris, menjadi masyarakat

    industri.2

    Revolusi Industri 2.0 dimulai tahun 1900an ketika ditemukannya

    tenaga listrik dan jalur perakitan yang menyebabkan produksi massal

    terlaksana. Tidak ada lagi perakitan barang secara manual. Dengan

    menggunakan alat-alat bertenaga listrik produksi menjadi lebih cepat dan

    murah dibanding dengan tenaga uap.

    1 Kumparan.com, “James Watt dan Kunci Revolusi Industri”

    https://kumparan.com/potongan-nostalgia/james-watt-dan-kunci-revolusi-industri-

    1519779132963, Diakses pada 15 Maret 2019, Pukul 19.50 WIB 2Marcel Susanto,” Apa Itu Revolusi Industri 4.0?”,

    https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0, Di akses pada 15 Maret 2019, Pukul

    20.09

    https://kumparan.com/potongan-nostalgia/james-watt-dan-kunci-revolusi-industri-1519779132963https://kumparan.com/potongan-nostalgia/james-watt-dan-kunci-revolusi-industri-1519779132963https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0

  • 2

    Berlanjut dengan Revolusi Industri 3.0 yang ditandai dengan mulainya

    abad informasi dan berakhirnya abad industri secara perlahan. Revolusi

    ketiga dipicu dengan kemajuan otomatisasi bertenaga komputer yang

    menungkinkan dapat memprogram mesin dan jaringan. Dapat dikatakan

    Revolusi 3.0 ini mengubah data analog menjadi data digital. Kemajuan

    teknologi komputer berjalan luar biasa cepat setelah perang dunia kedua

    berakhir. Semua menjadi otomatis dan tidak lagi memerlukan tenaga

    manusia. Namun, mnculnya robot dan komputer pada revolusi ini hanya

    menjadi penolong untuk menyempurnakan pekerjaan manusia. Dan tidak

    dapat menjadi penganti manusia.3

    Pada pameran industri Hannover Messe, di kota Hannover, Jerman

    tahun 2011 tercetuslah konsep Revolusi Industri 4.0. Semua komputer

    tersambung ke sebuah jaringan bersama, yaitu internet. Internet menjadi

    jaringan raksasa yang dapat menghubungkan semua orang tanpa mengenal

    batas. Internet bersifat cloud computing yaitu dapat memecahkan

    perhitungan yang rumit tanpa memerlukan komputer canggih yang besar.

    Serta, Machine Learning yaitu mesin yang memiliki kemampuan belajar

    yang dapat mengoreksi kesalahan dan memperbaki hasil berikutnya.4

    Revolusi 4.0 mendekatkan pasar kepada produsen, jika dulu pasar

    secara tradisional dan modern, maka sekarang pasar secara online. Pasar

    online dapat langsung memasarkan produk langsung kepada konsumen,

    Pertumbuhan teknologi informasi yang terjadi di era Revolusi Indunstri

    4.0 menjadi hal yang dominan dan tidak dapat di pisahkan dari berbagai

    sektor kehidupan bermasyarakat. Pertumbuhan dan perkembangan

    teknologi berbanding lurus dengan perkembangan gaya hidup masa kini.

    Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa

    Internet Indonesia (APJII) yang bertajuk “Penetrasi dan Perilaku Pengguna

    Internet Indonesia 2017” menyebutkan:

    3Ibid,. Marcel Susanto

    4Ibid,.

  • 3

    Pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 143.26 Juta

    jiwa atau setara dengan 54.7% dari total populasi republik ini.

    Sedangkan survei serupa pada tahun 2016 jumlah pengguna

    internet mencapai 132,7 Juta jiwa. Pengguna internet terbesar

    masih berasal dari pulau Jawa. Porsinya, 58,08% dari total

    populasi. Sisanya, dari Sumatera 19,09%, Kalimantan 7,96%,

    Sulawesi 6,73%, Bali-Nusa Tenggara 5,63% dan Maluku-Papua

    2,49%. Dilihat dari segi usia, kaum milenial atau yang berusia

    dibawah 34 tahun yang paling aktif menggunakan internet.

    Penduduk berusia 13-18 tahun penetrasinya pengguna internet

    mencapai 75,5% dan berusia 19-34 tahun sebesar 74,23%.5

    Di lihat dari data tersebut pengguna internet di Indonesia belum

    merata. Penggunaan internet terbesar di pulau Jawa lebih dari 50%.

    Semakin jauh suatu daerah dari ibukota negara, Jakarta, semakin kecil

    presentase pengguna internet di daerah tersebut. Hal ini diakibatkan

    pembangunan terlalu berpusat adi ibukota, sehingga daerah yang jauh dari

    Pulau Jawa, harus lebih lama untuk dapat menggunakan fasilitas seperti

    yang ada di Pulau Jawa.

    Mobilitas dan kebutuhan akses informasi membuat gaya hidup

    masyarakat tidak terlepas dari perangkat teknologi. “Pengguna smartphone

    Indonesia juga bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing

    Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktifsmartphone di

    Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia

    akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat

    di dunia setelah Cina, India, dan Amerika”.6Penggunaan media internet ini

    tumbuh berkembang dengan sangat cepat dan menjadi bagian terpenting

    dalam bidang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang dapat

    dilihat pada Gambar 1.1

    5 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, “Penetrasi dan Perilaku Pengguna

    Interntet Indonesia 2017”, https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---

    Maret-2018, diakses pada 2 Desember 2018 Pukul 10.03 WIB 6Indah Rahmayani, “Indonesia Raksasa Teknologi Digitial Asia”

    https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media

    Diakses pada 2 Desember 2018 Pukul 12.13 WIB

    https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---Maret-2018https://apjii.or.id/content/read/104/348/BULETIN-APJII-EDISI-22---Maret-2018https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media

  • 4

    Sumber: Lembaga Riset Emarketer (2018)

    Gambar 1.1Diagram Pengguna smartphone di Indonesia

    Kehidupan ekonomi tidak dapat di lepaskan dari keberadaan serta

    peran penting sektor jasa keuangan pada umumnya, dan sektor perbankan

    pada khususnya. Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai tugas yang

    paling pokok yaitu mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkannya

    kembali padamasyarakat.7 Namun, bank juga memberikan jasa-jasa

    keuangan dan pembayaran lainnya, yangbertujuan untuk mempermudah

    segala bentuk transaksi yang dilakukan oleh masyarakat sekaligus sebagai

    sarana penunjang untuk menghimpun dan menyalurkan dana.8

    Metode konvensional perbankan selama ini, dianggap sudah tidak

    relevan dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Melihat jumlah

    nasabah yang semakin hari semakin bertambah pesat, namun jumlah bank

    tidak mungkin dapat terus di perbanyak. Fasilitas transfer melalui teller di

    nilai membuang banyak waktu dan tenaga karena menyebabkan situasi

    padat dan antrian yang panjang. Kemungkinan human error pun akan

    semakin besar. Kondisi ini sudah diatasi dengan diciptakannya mesin

    ATMyang dapat melakukan transaksi-transaki tanpa perlu mendatangi

    bank. Namun masalah kembali muncul ketika pengadaan mesin ATM juga

    tidak bisa terus diperbanyak.

    7Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 20015) h. 19

    8Kasmir, Dasar-dasar Perbankan ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003) h.33

  • 5

    Hal ini menuntut bank untuk berinovasi menghasilkan produk atau

    layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi.Nasabah

    menginginkan pelayanan yang bersifat praktis, sederhana, dan cepat.Maka

    dari itu, lembaga keuangan bank diseluruh dunia berlomba-lomba

    memberikan pelayanan terbaiknya untuk mencapai efektivitas, efisiensi

    serta kepuasan pelanggan.

    Hadirlah Financial Technology atau FinTech di era Revolusi Industri

    4.0 untuk mengatasi gaya hidup masyarakat yang serba praktis. Financial

    Technology adalah gabungan antara jasa keuangan dan teknologi yang

    menghasilkan model bisnis dari konvensional menjadi modern.9Dengan

    kemajuan teknologi yang sangat pesat, bank memanfaatkan penggabungan

    teknologi informasi yang berkembang dengan aplikasi bisnis. Proses

    transaksi perbankan yang awalnya harus bertatap muka dengan menbawa

    sejumlah uang, kini dapat dilakukan dengan transasi jarak jauh dalam

    hitungan detik dengan menggunakan internet.

    Dasar hukum penyelenggaran FinTech sebagai sistem pembayaran di

    Indonesia pun telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.

    18/22/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Pembayaran, Surat

    Edaran BI No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan

    Digital, dan Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang

    Elektronik.10

    Kehadiran FinTech mendorong transmisi kebijakan ekonomi di

    Indonesia, meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga

    meningkatkan ekonomi masyarakat, membantu perusahan-perusahan start

    up dalam menekan biaya modal dan biaya operasional yang tinggi

    diawal.11

    Selain itu dengan adanya FinTech sebagai sistem pembayaran

    9Bi.go.id “ Financial Technology” https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-

    konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx. Diakeses pada 15 Mei 2019

    Pukul 22.09 WIB 10

    Ibid,.Bi.go.id 11

    Ibid,.

    https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspxhttps://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx

  • 6

    masyarakat dapat mendapatkan layanan yang jauh lebih baik tanpa perlu

    mendatangi bank, sistem pembayaran pun menjadi lebih banyak pilihan,.

    Teknologi informasi telah membuka pasar baru, produk baru, dan

    layanan baruyang lebih efisien dan efektif bagi industri perbankan.Sektor

    perbankan saat ini memberikan layanan produk berbentuk Electronic

    Banking yang diantaranya adalah Automated Teller Machine (ATM),

    Phone Banking, Internet Banking, SMS Banking, Mobile Banking atau

    International Electric Fund Transfer.

    Salah satu produk Electronic Banking yang menarik perhatian adalah

    mobile banking atau yang sering disebut dengan m-banking, merupakan

    fasilitas atau layanan perbankan yang bersifat komersil, menggunakan alat

    komunikasi bergerak seperti smartphone. Berbasisaplikasi yang dapat di

    unduh melalui Google Play Store bagi sistem Android, App Store bagi

    pengguna sistem iOs, dan App World bagi pengguna sistem BlackBerry.

    Dengan adanya smartphone yang terkoneksi internetdan m-

    banking,transaksi perbankan dapat dilakukan tanpa mendatangai bank.

    Keefektifan dan keefisienan dalam melakukan transaksi perbankan

    menggunakan m-banking menjadi nilai jual bank kepada konsumen. Selain

    itu dapat menekan pengeluaran pihak bank karena mengurangi jumlah

    karyawan khususnya teller.

    Tingkat penggunaan nasabah terhadap aplikasi mbanking dipengaruhi

    oleh banyak faktor, Salah satunya, Performance atau Kinerja, kinerja yang

    diberikan dalam layanan m-banking khususnya dalam transaksi

    pembayaran sangat membantu di zaman milenial yang memiliki gaya

    hidup yang serba praktis ini. Untuk setor tunai dan melakukan banyak

    pembayaran lainnya bank telah memfasilitasi dengan kinerja yang mudah

    di pahami melalu m-banking. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan

    oleh Davis et al “Tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan

    menggunakan sebuah sistem dapat meningkatkan kinerja dalam bekerja”.12

    12

    Akhmad Fakhrurozi, Skripsi “ Faktor-faktor yang mempengaruhi menggunakan mobile banking

    padam mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta” (Surakarta: UMS, 2018) H.33

  • 7

    Dengan berinovasinya kinerja dari dunia perbankan dengan kemudahan

    penggunaan sistem yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan dioperasikan

    dapat mengurangi usaha, baik menurut waktu maupun tenaga.

    Faktor lainnya nasabah menggunakan layanan mobile banking adalah

    Convenience atau kenyamanan, kemungkinan nasabah akan terus

    menggunakan mobile banking adalah ketika nasabah merasakan

    kenyamanan ketika bertansaksi menggunakan mobile bankingkarena

    memberikan banyak kemudahan, seperti tidak perlu mengantri dibank,

    atau proses uang yang masuk secara real time, serta dapat dilakukan kapan

    pun dan dimana pun. Keefisienan ini lah yang membuat nasabah

    cenderung akan terus menggunakan layanan tersebut, karena kunci

    diterimanya sebuah produk jasa adalah ketika merasakan kenyamanan dan

    manfaat dalam menggunakan produk tersebut.13

    Dalam menggunakan mobile banking nasabah memberikan

    kepercayaannya kepada pihak bank untuk mengelola indentitas dan data

    pribadi mereka, hal ini sejalan dengan apa yang di ungkapkan oleh

    Shankar et al berdasarkan sudut pandang privacy, keamanan dapat dilihat

    sebagai harapan pelanggan bahwa bisnis online akan memperlakukan

    informasi pelangaan secara bijaksana.14

    Semakin berkembangnya teknlogi

    semakin berkembang juga tingkat kejahatan menggunakan teknologi,

    serangan hacker pun muncul dan berkemungkinan dapat meretas data,

    identitas bahkan uang nasabah. Bank sebagai penyedia layanan mobile

    banking diharapakan dapat berkomitmen menjamin kerahasian dan

    keamanan data nasabah.

    Gaya hidup praktis dan ingin serba cepat menjadi ciri utama manusia

    milenial di era digital saat ini, Trend memberi produk secara online

    semakin marak berkembang semenjak beberapa tahun belakangan, hingga

    kini peminatnya terus meningkat. Bahkan, dapat dikatakan berbelanja

    13

    Adi Pratama dkk, “Faktor-faktor yang mempengaruhi niat dalam menggunakan mobile

    banking” Jurnal Akun Nabelo Vo.2 No.1 Juli 2019 14

    Zachary, Nelson dan Wanyemb. “Security and Privacy of Electronic Banking” International

    Jpurnal Of Cmputer Science Issues, Vol. 9 Issues 4 No.3 Juli 2012

  • 8

    online sudah menjadi gaya hidup yang menjadi keharusan untuk dapat

    memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan hasil riset Google dan lembaga

    riset pasar asal Jerman, GfK (Gesellschaft für Konsumforschung)

    Berbelanja online merupakan sesuatu yang sudah umum di Indonesia

    Bahkan, menurut Google angkanya mencapai 81 juta jiwa dari total

    pengguna internet yang mencapai 100 juta jiwa di Indonesia.

    "Sekarang belanja online tidak hanya dilakukan penduduk di kota-

    kota besar. Warga daerah juga sudah mulai melakukan transaksi

    belanja online" kata Country Industri Head Google Indonesia

    Hengky Prihatna, Selasa, 15 Agustus 2017.15

    Online shop merupakan toko yang menawarkan barang dan jasa

    melalui internet, sehingga konsumen bisa melihat barang-barang berupa

    gambar atau foto-foto atau bahkan juga video yang dijual tanpa harus

    berpergian ke luar rumah. Selain itu, online shop pun mempunyai banyak

    keuntungan yang membuat berbelanja semakin mudah.

    Semakin mudahnya transaksi jual-beli secara online saat ini membuat

    masyarakat rentan dengan berperilaku konsumtif khususnya remaja.

    Perilaku konsumtif merupakan tindakan seseorang untuk membeli barang

    atau jasa secara berlebihan tanpa adanya pertimbangan yang rasional

    hanya demi mendapatkan kepuasan hasrat, kenyamanan fisik, dan

    kesenangan belaka secara sebesar-besarnya yang bersifat berlebihan.

    Dalam islam perilaku konsumtif termasuk ke dalam perilaku mubazir

    yang dijelaskan dalam Q.S Al – Isra ayat 27 yang berbunyi:

    15

    Tempo, “Hasil Riset Google soal Perilaku Belanja Online di Indonesia”

    https://bisnis.tempo.co/read/900259/ini-hasil-riset-google-soal-perilaku-belanja-online-di-

    indonesia/full&view=ok di akses pada 2 Desember 2018 Pukul 13.45 WIB

    https://bisnis.tempo.co/read/900259/ini-hasil-riset-google-soal-perilaku-belanja-online-di-indonesia/full&view=okhttps://bisnis.tempo.co/read/900259/ini-hasil-riset-google-soal-perilaku-belanja-online-di-indonesia/full&view=ok

  • 9

    27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara

    syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.16

    Apa yang dijelaskan dari ayat Al- Qur’an tersebut bahwa Islam sendiri

    tidak memperbolehkan bahkan melarang manusia untuk tidak berperilaku

    konsumtif atau mubazir. Karena hal tersebut termasuk kedalam hal yang

    tidak terpuji. Islam mengajarkan kesederhaan. Ajaran-ajaran islam

    menganjurkan pola konsumsi harta secara wajar dan berimbang.

    Hidup dalam konsumerisme tidak pandang umur, jenis kelamin,

    ataupun status sosial. Remaja merupakan salah satu yang berpotensi aktif

    berbelanja secara online, terbukti melalui riset yang dilakukan oleh

    Lembaga Snapcart pada Januari 2018, mengungkapkan bahwa generasi

    millennial dengan rentang usia 25-34 tahun menjadi pembelanja terbanyak

    dibidang ecommerce yakni sebanyak 50%, digabung dengan generasi Z

    dengan rentang usia 15-24 tahun maka, jumlah pembelanja dari generasi

    muda mencapai sekitar 80%.17

    Remaja biasanya melakukan pembelian tanpa melihat kebutuhan,

    mereka melakukan pembelian dipengaruhi oleh tuntutan dari gaya hidup

    baru yang mementingkan penampilan fisik daripada nilai utama

    kebutuhannya.18

    Selain itu hanya untuk memuaskan keinginan, mencapai

    tingkat kepuasan yang maksimal, untuk diterima oleh lingkungannya,

    menaikkan gengsi, prestise. Hal ini dikarenakan remaja memiliki emosi

    yang tidak stabil, dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.

    Meskipun mobile banking memiliki banyak manfaat dan kualitas

    teknis sistem informasinya sudah meningkat penggunaan mobile banking

    di Indonesia khususnya di Jakarta masih belum sebanyak yang diharapkan.

    Menurut laporan MEF (Mobile Entertainment Forum) 80% responden di

    16

    Tim Perumus: Enang Sudrajat, Syatibi AH, Abdul Aziz Sidqi, Syamil Quran Bukhara Al-

    Qur’an Tajwid dan Terjemahan, Kementrian Agama RI (Jakarta: Sygma Creative Media Corp,

    2010) h.284 17

    Kompas.com, 80% Konsumen Belanja Online Orang Muda dan Dewasa

    https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-

    orang-muda-dan-wanita (Diakses pada 28 November 2018, pukul 20:21 WIB) 18

    DK Halim, “Psikologi Lingkungan Perkotaan” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) h.136

    http://mefmobile.org/https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanitahttps://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/22/155001820/80-persen-konsumen-belanja-online-orang-muda-dan-wanita

  • 10

    Indonesia menyatakan sudah menggunakan sarana mobile banking. Di

    tahun 2013, angkanya hanya mencapai 58%. Biasanya mereka

    menggunakan mobile banking untuk mengecek saldo dan mentransfer dana

    ke pihak lain.19

    Selain dapat dilihat dari beberapa bank yang masih aja

    terdapat antrean panjang nasabah untuk melakukan transaski perbankan,

    terutama menjelang hari-hari raya.

    Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal

    15 sampai 20 Desember 2018 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap

    15responden yaitu mahasiswa FITK jurusan pendidikan IPS dari berbagai

    semester. Hanya 5orang yang menggunakan fasilitas mobile banking,

    padahal mereka sudah menggunakan smartphone untuk menunjang

    kehidupan sehari-harinya.

    Lima orang narasumber yang menggunakan m-bankingmengatakan

    bahwa alasan menggunakan mobile banking yaitu karena waktu yang lebih

    efesien dan efektif, tidak perlu datang ke ATM atau Bank untuk

    melakukan transfer atau pembayaran, mengecek saldo rekening dan

    berbagai transaksi lainnya. Dampaknya pun membuat beberapa

    narasumber menjadi lebih konsumtif dalam berbelanja secara online.

    Sedangkan sepuluh orang lainnya mengatakan tidak menggunakan

    mobile banking karena malas mengurus prosesnya di bank, mereka

    beranggapan jika prosesnya ribet dan memakan waktu yang lama. Selain

    itu, beberapa diantara mereka sengaja tidak menggunakan mobile banking

    untuk mencegah agar tidak menjadi konsumtif karena kemudahan dalam

    transaksi pembayaran.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah berdasarkan pra penelitian

    yang telah dilakukan dalam menggunakan m-banking untuk proses

    transaksi pembayaran adalah kenyamanan dalam bertransaksi. Untuk

    melakukan pembayaran nasabah hanya perlu bermodalkan smartphone

    19

    Amir Karimuddin, “ MEF : Penggunaan Mobile Banking Capai 80% di Indonesia”

    https://dailysocial.id/post/mobile-banking-indonesia di Akses pada 2 Desember 2018 pukul 13.08

    WIB

    https://dailysocial.id/post/mobile-banking-indonesia

  • 11

    yang terkoneksi internet tanpa perlu harus datang ke bank untuk

    mengantre. Sejalan dengan keuntungan dan kemudahan m-banking dapat

    pula memberikan dampak negatif, kemudahan dalam transaksi

    pembayaran online shop dengan m-bankingmembuat tingkat konsumtif

    semakin meningkat khususnya bagi para remaja. Kinerja yang ditawarkan

    pihak bank dalam m-banking dalam proses transaksi dinilai sangat cepat

    dan mudah hanya dalam hitungan detik, uang sudah bisa terkirim ke

    rekening yang dituju.

    Sistem keamanannya pun dapat dipastikan cukup aman karena minim

    sekali terjadi bug atau kesalahan pengiriman, karena dalam proses

    transaksi selalu berkali-kali dipastikan rekening tujuan. Selain itu dasar

    hukum dalam transaksi berbasis FinTech sudah jelas teratur dalam aturan

    yang dibuat oleh Bank Indonesia. Namun, modus penipuan dan kejahatan

    lainnya tetap harus diwaspadapai, tentu ada saja oknum yang tidak

    bertanggung jawab dengan memanfaatkan kelemahan layanan dan

    kelalaian nasabahnya.

    Berdasarkan permasalahan dan pra penelitian yang telah dijabarkan

    diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :

    “ Pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam Penerapan

    Aplikasi Mobile Banking Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja

    Berbelanja Online”.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

    identifikasi masalah penelitian yang ditemukan adalah:

    1. Metode konvesional bank (transfer melalui teller) banyak

    membuang waktu dan tenaga, Nasabah mengingkan pelayanan

    perbankan yang praktis, efektif, dan efisien.

    2. Kenyamanan dalam transaksi pembayaran menggunakan m-

    banking membuat tingkat konsumtif tinggi.

  • 12

    3. Keamanan dalam aplikasi mobile banking harus menjadi hal yang

    harus di perhitungkan bank untuk menjaga komitmen kepada

    nasabah mengenai data pribadi nasabah yang telah diberikan.

    4. Pengadaan mesin ATM yang tidak bisa terus-terusan bertambah.

    5. Dalam berbelanja remaja lebih mementingkan gaya hidup

    ketimbang kebutuhan yang sebenarnya.

    C. Batasan Masalah

    Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, maka dalam

    penelitian ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih

    terarah, terfokus dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian.

    Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka

    penulis membatasi pembahasan atas permasalahan yang akan dikaji yaitu,

    1) Pengaruh Convenience dalam Mobile Banking terhadap Perilaku

    Konsumtif Remaja dalam Berbelanja secara Online.

    2) Pengaruh Performance dalam Mobile Banking terhadap Perilaku

    Konsumtif Remaja dalam Berbelanja secara Online.

    3) Pengaruh Privacydalam Mobile Banking terhadap Perilaku

    Konsumtif Remaja dalam Berbelanja secara Online.

    4) Pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam Mobile

    Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja

    Online.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, dan

    pembahasan masalah yang telah di paparkan sebelumnya, maka

    permasalahan ini dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

    1) Bagaimana pengaruh Convenience dalam mobile banking terhadap

    perilaku konsumtif remaja dalam berbelanja online ?

    2) Bagaimana pengaruh Performance dalam mobile banking terhadap

    perilaku konsumtif remaja dalam berbelanja online ?

  • 13

    3) Bagaimana pengaruh Privacy dalam mobile banking terhadap perilaku

    konsumtif remaja dalam berbelanja online ?

    4) Bagaiman pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam

    Mobile Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam

    Berbelanja Online.

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki

    tujuan untuk mengetahui:

    1) Pengaruh Convenience dalam mobile banking terhadap perilaku

    konsumtif remaja dalam berbelanja online

    2) Pengaruh Performance dalam mobile banking terhadap perilaku

    konsumtif remaja dalam berbelanja online

    3) Pengaruh Privacy dalam mobile banking terhadap perilaku konsumtif

    remaja dalam berbelanja online

    4) Pengaruh Convenience, Performance dan Privacy dalam Mobile

    Banking terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja

    Online.

    F. Manfaat Penelitian

    Manfaat dalam penelitian ini yaitu:

    1. Manfaat Teoritis

    a) Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

    perkembangan Financial Technology.

    b) Meminimalisir perilaku konsumtif yang dilakukan

    remaja dalam berbelanja online.

    2. Manfaat Praktis

    a) Bagi Mayarakat:Hasil penelitian diharapkan dapat

    memberikan informasi mengenai penggunaan mobile

    banking dalam berbelanja online.

  • 14

    b) Bagi Bank : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

    referensi bagi pihak Bank dalam memenuhi keinginan

    nasabah, dalam penelitian ini dijabarkan kekurangan dan

    kelebihan dari mobile banking agar pihak bank dapat

    memerikan layanan yang lebih baik untuk kedepannya.

    c) Bagi Penulis: Penelitian ini diharapkan dapat menambah

    wawasan dan pengalaman ilmu dibidang ekonomi, dan

    perkembangan teknologi informasi.

    d) Bagi Peneliti Lain: Hasil penelitian ini dapat digunakan

    sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

  • 15

    BAB II

    KAJIAN TEORITIS

    A. Kajian Teori

    1. Bank dan Perbankan

    Bank berasal dari bahasa italia banco yang artinya bangku.

    Bangku inilah yang di pergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan

    operasionalnya kepada para nasabah. Istilah bangku secara resmi dan

    popular menjadi bank. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena

    produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara

    sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

    usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

    kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberika jasa-jasa bank

    lainnya.

    “UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang telah diubah

    dengan UU No 10 Tahun 1998, berbunyi: Bank adalah badan usaha

    yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

    dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

    bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

    rakyat banyak”1 Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam

    bidang keuangan, artinya segala aktivitas perbankan selalu

    berkaitan dalam bidang keuangan.2

    Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,

    mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

    dalam melaksanakan kegiatan usahanya.3

    2. Perkembangan Produk Perbankan

    Mengikuti perkembangan zaman yang serba digital sekarang ini

    menuntut semua kegiatan dapat dilakukan secara online. Bank-bank yang

    ada didunia, baik bank konvensional maupun bank syariah berlomba-

    1Nurul Ichsan Hasan, “Pengantar Perbankan”, (Jakarta: Gaung Persada Press Group, 2014)

    h.3 2Ibid,.

    3Ibid,.

  • 16

    lomba memberikan pelayanan yang membuat nasabah lebih efisien dan

    efektif dengan pelayanan secara online dan real time. Transaksi perbankan

    saat ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kemajuan

    perkembangan internet dan teknologi informasi menjadi faktor utama

    perkembangan transaksi perbankan secara online yaitu Electronic Banking.

    Sebelum perkembangan electronic banking, fasilitas transfer

    melalui teller dinilai membuang banyak waktu dan tenaga karena

    menyebabkan situasi padat dan antrian yang panjang. Kemungkinan

    human error pun akan semakin besar. Kondisi ini sudah diatasi dengan

    diciptakannya mesin ATMyang dapat melakukan transaksi-transaki tanpa

    perlu mendatangi bank. Namun masalah kembali muncul ketika pengadaan

    mesin ATM juga tidak bisa terus diperbanyak. Sektor perbankan berusaha

    memberikan pelayanan yang inovatif, dengan menghasilkan produk atau

    layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. Maka, hadirlah

    electronic banking yang menjawab semua permasalahan yang ada.

    Layanan perbankan dalam electronic banking mencakup internet banking,

    sms banking, dan, mobile banking.

    Jasa perbankan merupakan kegiatan perbankan yang dilakukan

    oleh suatu bank untuk memperlancar kegiatan menghimpun dana dan

    menyalurkan dana..4

    a) Electronic Banking

    Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007

    electronic banking adalah layanan yang memungkinkan nasabah bank

    untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan

    transaksi perbankan melalui media elektronik antara lain ATM, phone

    banking, internet banking, dan mobile banking.5 Perkembangan

    electronic banking mengalami perkembangan yang pesat karena

    4Amanita Novi Yushita, “Memahami Jasa-Jasa Perbankan dan Pengaplikasiannya”,

    (Yogyakarta: UNY, 2014) h.7 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 “Penerapan Manajemen Risiko dalam

    Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum”

  • 17

    membuat transaksi menjadi mudah, cepat, real time tanpa ada batasan

    waktu dan tempat.

    b) Internet Banking

    Internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media

    internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan

    transaksi secara online, baik dari produk yang sifatnya konvensional

    maupun yang baru.6 Memungkinkan nasabah memperoleh informasi,

    dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet.

    Dengan di sediakannya fasilitas layanan internet banking

    nasabah mendapatkan keuntungan berupa fleksibiltas dalam

    transaksi perbankan.

    Transaksi yang dapat dilakukan menggunana internet banking antara

    lain:

    a) Transfer Dana atau Pemindahan Dana

    1. Dua rekening bank yang sama,

    2. Rekening di bank yang berbeda,

    3. Dan lain-lain.

    b) Informasi

    1. Saldo,

    2. Transaksi, dan lain-lain.

    c) Pembayaran

    1. Listrik,

    2. Handphone berbagai operator,

    3. Iuran TV Kabel,

    4. PBB,

    5. Kartu Kredit, dan lain-lain.

    d) Pembelian

    1. Pulsa telepon berbagai operator,

    6Irvan Ferdiansyah dan Putu Wuri Handayani, “Penentuan CSF Pada Website Internet

    Banking ditinjau dari Aspek Kebutuhan Pengguna sebagai Nasabah Individual dengan Studi

    Kasus BCA , Mandiri, BNI. (Depok: Universitas Indoneisa) h.56

  • 18

    2. Pulsa PLN Prabayar,

    3. Pulsa E-Toll, dan lain-lain.7

    c) SMS Banking

    Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

    19/PJOK.03/2014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam

    Rangkat Keuangan Inklusf Pasal 10 ayat 1 huruf d, yang dimaksud

    dengan SMS Banking adalah layanan informasi atau transaksi

    perbankan yang dapat diaksses langsung melalui telepon seluler

    dengan menggunakan media SMS, sebagaiamana yang dimaksud

    dalam ketentuan mengenai kegiatan usaha dan jaringan kantor

    berdasarkan modal inti bank umum.8

    SMS Banking memungkinkan nasabah bertransaksi

    menggunakan handphone dengan fitur SMS. Namun fitur perbakan

    ini kurang praktis karena nasabah harus menghafal kode-kode

    transaski dalam sms, kecuali jika bank melakukan kerja sama dengan

    operator selular yang menyediakan menu Sim Tool Kit.

    d) Mobile Banking

    Mobile banking merupakan aplikasi perbankan yang perlu di

    unduh dalam perangkat mobile device seperti smarthphone (Android,

    BlackBerry dan iPhone) dimana memilki fungsi yang mirip seperti

    internet banking khususnya untuk memudahkan nasabah melakukan

    transaksi perbankan. Mobile Banking mengacu pada penyediaan jasa

    perbankan dan keuangan dengan bantuan lingkup telekomunikasi

    perangkat mobile.9Menurut Riyandi Budi Agus mobile

    7Ibid, Irvan Ferdiansyah dan Putu Wuri

    8Risma Afifah, Skripsi, “Pengaruh Manfaat, Kemudahan, Kepercayaan, Ketersediaan

    Fitur terhadap Penggunaan Mobile Banking Bank Syariah Mandiri” (Jakarta: UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta, 2017) h.24 9Gangsar Prawiramulia, Skripsi, “Pengaruh Kualitas Mobile Banking Terhadap Kepuasan

    Nasabah Bank Mandiri (Studi Pada Pengguna Mandiri Mobile Di Kota Bandung)”, (Bandung:

    Telkom University, 2014)

  • 19

    bankingmerupakan suatu layanan inovatif yang ditawarkan oleh

    bank yang memungkinkan pengguna kegiatan transaksi perbankan

    melalui smartphone.10

    Mobile banking merupakan layanan perbankan yang dapat

    diakses langsung melalui jaringan telepon seluler dengan

    menggunakan layanan data yang telah di sediakan oleh operator

    seluler. Untuk mendapatkan layanan ini, nasabah harus mengisi surat

    permohonan kepada bank dan meregister nomor handphone yang

    akan digunakan disamping password untuk keamanan bertransaksi.11

    Mobile banking merupakan salah satu layanan perbankan

    yang menerapkan teknologi informasi. Layanan ini menjadi peluang

    bagi bank untuk menawarkan nilai tambah kepada pelanggan.

    Mobile banking merupakan layanan perbankan yang diberikan oleh

    pihak bank untuk mendukung kelancaran dan kemudahan kegiatan

    perbankan. Keefektifan dan keefisienan nasabah untuk melakukan

    berbagai transaksi mobile banking tidak akan berjalan tanpa di

    dukung telepon seluler dan internet.12 Dengan mobile banking

    nasabah tidak perlu lagi ke ATM maupun ke bank untuk melakukan

    transaksi perbankan seperti transfer, cek saldo, atau pun pembayaran

    tagihan-tagihan.

    Dapat ditarik kesimpulan mobile banking adalah produk

    perbankan berbentuk aplikasi pada smarthphone yang terkoneksi

    dengan internet dengan tujuan untuk memberikan keefisienan dan

    keefektifitas bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.

    10

    Rizki Yudhi Dewantara, “Pengaruh Persepsi Kemudahan Dan Persepsi Kegunaan

    Terhadap Penggunaan Mobile Banking (Studi Pada Mahasiswa Pengguna Mobile Banking

    Universitas Brawijaya”Jurnal Administrasi Bisnis Vo.62, No. 1, September 2018 h.84 11

    Opcit,. Irvan Ferdiansyah dan Putu Wuri 12

    Syamsul Hadi dan Novi, “Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan Mobile

    Banking”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 5, No.1, 2015 h.55

  • 20

    1. Kelebihan Mobile Banking

    1) Layanan 24 Jam

    Merupakan keunggulan utama dari adanya m-banking,

    karena pengguna dapat melakukan transaksi kapan saja,

    bahkan tengah malam sekalipun, dalam keadaan yang

    mendesak layanan ini sangat dibutuhkan. Hanya membutuhkan

    smartphone yang terkoneksi internet tanpa harus datang ke

    ATM, atau ke cabang bank terkait.

    2) Menyimpan data transfer

    Di aplikasi mobile banking pada umumnya disedikan

    fitur untuk menyimpan nomor rekening tujuan baik untuk

    transfer antar rekening maupun transfer bank lain. Dengan

    adanya fitur ini tidak perlu lagi menulis rekening yang dituju

    untuk transaksi berikutnya tinggal pilih dari daftar transaksi.

    3) Mudah digunakan

    Interface dari layanan mobile banking didesain secara

    sederhana bertujuan membantu nasabah agar lebih mudah

    menggunakannya. Semua instruktur penggunaan juga

    diberikan secara mudah dan rinci sehingga lebih efisien

    ketimbang online banking lainnya.

    4) Transaski lebih aman

    Mobile Banking menerapkan 2 sistem keamanan, yaitu

    password untuk masuk ke akun rekening mobile banking dan

    PIN bila pengguna ingin melakukan transaksi. Apabila PIN

    dan password tidak sesuai maka secara otomatis m-banking

    akan terblokir, Tidak hanya itu, nasabah pun biasanya akan

    mendapatkan SMS ketika terdapat aktivitas pada rekening

    baik setoran, penarikan uang atau transfer antar rekening.

    Dapat dikatakan sisi keamanan layanan sudah cukup aman.

    5) Keamanan

  • 21

    Layanan ini juga menggunakan fitur kemanan melalui

    koneksi terenksripsi sehingga hacker tidak dapat membaca

    data yang dikirimkan.13 Keamanan user-id yang tidak setiap

    orang bisa mengetahuinya, karena hanya pemilik akun dan

    pihak bank yang dapat mengetahui, pihak bank pun memiliki

    akses yang terbatas karena adanya password.14

    6) Simple

    Mobile banking merupakan layanan berbentuk aplikasi

    sehingga tidak perlu mengetik format seperti kode perintah

    yang ada di sms banking, cukup dengan mengklik beberapa

    menu yang tersedia pada aplikasi mobile banking.15

    2. Kelemahan Mobile Banking

    1) Ketergantungan terhadap Internet

    Jika terjadi blankspot atau ketidaktersediaan jaringan

    makan layanan m-banking tidak bisa dilakukan. Hal tersebut

    sebenarnya bukanlah tanggung jawab bank, melainkan

    tanggung jawb penyedia operator seluler dan internet provider

    yang digunakan oleh nasabah untuk mengakses layanan m-

    banking.16

    2) Tidak bisa tarik tunai

    Karena hanya berbentuk aplikasi mobile banking, tidak

    dapat melakukan penarikan uang secara tunai, beda halnya

    dengan ATM yang berbentuk mesin yang dapat di ambil dan

    isi uang secara manual.

    13

    Suci Rahmadhani, “Kenalan dengan Layanan Mobile Banking atau M-Banking untuk

    Transaksi yang Lebih Mudah” http://goukm.id/cara-menggunakan-mobile-banking/, Di akses pada

    tanggal 16 Desember 2018 Pukul 21:19 WIB 14

    Yudhi W. Arthana R, dan Novi Rukhviyanti, “Pengaruh Minat Individu Terhadap

    Penggunaan Mobile Banking (M-Banking): Model Kombinasi Technology Acceptance Model

    (Tam) Dan Theory Of Planned Behavior (Tpb)” Jurnal Informasi, Vol 4 No. 1, Febuari, 2015 15

    Bank Sentral, “Kelebihan dan Kekurangan ATM, SMS Banking, Mobile Banking, dan

    Internet Banking” https://banksentral.com/kelebihan-dan-kekurangan-atm-sms-banking-mobile-

    banking-dan-internet-banking/ di akses pada 16 Desember 2018 pukul 20:56 WIB 16

    Opcit,. Syamsul Hadi dan Novi, h.56

    http://goukm.id/cara-menggunakan-mobile-banking/https://banksentral.com/kelebihan-dan-kekurangan-atm-sms-banking-mobile-banking-dan-internet-banking/https://banksentral.com/kelebihan-dan-kekurangan-atm-sms-banking-mobile-banking-dan-internet-banking/

  • 22

    3) Nomor Tetap

    Beberapa bank mengharuskan memasukan PIN yang di

    kirimkan ke nomor HP saat mendaftar mobile banking¸

    sehingga handphone yang digunakan harus dipasangi kartu

    SIM dengan nomor yang terdaftar, jika terjadi kehilangan kartu

    SIM, harus melapor ke bank terkait. 17

    3. Faktor yang mempengaruhi penggunaan Mobile

    Banking

    Menurut David Garvin pada tahun 1988 yang

    diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana

    dalam buku “Total Quality Management”, Kualitas produk

    didefiniskan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas

    kebaikan kinerja barang atau jasa. Persepsi kepuasan

    konsumen dipengaruhi oleh kualitas produk atau layanan.,

    yaitu:

    1) Performance atau Kinerja

    Kinerja merupakan kerakteristik atau fungi utama

    suatu produk. Hal ini merupakan manfaat atau khasiat

    utama produk atau layanan yang kita beli atau gunakan.

    Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita

    membeli produk.

    2) Reliability atau Keandalan

    Keandalan, yaitu peluang suatu produk atau layanan

    bebas dari kegagalan saat menjalankan fungsinya.

    3) Feature atau Fitur

    Fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri

    tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk

    atau layanan. Fitur bersifat pilihan atau option bagi

    17

    Opcit., Bank Sentral

  • 23

    konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur

    seringkali ditambahkan. Idenya, fitur bisa

    meningkatkan kualitas produk kalau persaingan tidak

    memiliki.

    4) Durability atau Daya Tahan

    Daya tahan menunjukkan usia produk atau layanan,

    yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk

    itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya

    tentu semakin awet. Produk yang awet akan

    dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang

    cepat habis atau cerpat diganti.

    5) Conformance atau Kesesuaian

    Kesesuain kinerja suatu produk atau layanan dengan

    standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam

    janji yang harus dipenuhi oleh suatu produk atau

    layanan.

    6) Serviceability atau Kemampuan diperbaiki

    Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk

    ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki yaitu

    mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu

    diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibanding

    produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

    7) Aesthetic atau Keindahan Tampilan

    Keindahan menyangkut tampilan produk yang

    membuat konsumen suka. Ini seringkali dilakukan

    dalam bentuk desain produk atau kemasannya.

    Beberapa merek memperbarui wajahnya supaya lebih

    cantik dimata konsumen.

    8) Perceived Quality atau Kualitas yang dirasakan

    Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra

    merek, atau iklan. Produk-produk yang bermerek

  • 24

    terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas

    dibanding merek-merek yang tidak terdengar. Itulah

    sebabnya produk selalu berupaya membangun

    mereknya sehingga memiliki brand equity yang tinggi.

    Tentu saja ini tidak dapat dibangun dalam semalam

    karena menyangkut banyak aspek termasuk dimensi

    kualitas dari kinerja, fitur, daya tahan, dan

    sebagainya.18

    Satu dari delapan dimensi kualitas diatas yaitu performance

    menurut peneliti memiliki peranan yang krusial dalam suatu

    produk dalam hal ini layanan berbasis online. Karena apabila

    terjadi masalah pada layanan berdasarkan empat dimensi kualitas

    diatas akan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kepuasan

    pelanggan terhadap kualitas produk yang disampaikan.

    Menurut Jurnal Manajemen Universitas Telkom yang ditulis

    oleh Dede Dzurotun Nisa, Karina, Tyas Silvi Aryani, dan Karina

    Oktaviani, menganalisis faktor yang mempengaruhi menggunakan

    layanan internet banking adalah:

    1) Kenyamanan (Convenience)

    Kenyamanan berarti nasabah merasa bahwa internet

    banking itu fleksibel dalam hal waktu dan tempat.

    Internet banking menyediakan tingkat kenyamanan

    yang lebih tinggi yang memudahkan nasabah untuk

    melakukan transaksi perbankan kapanpun dan

    dimanapun.

    2) Kemampuan Mengakses (Accessilability)

    18

    Taufan Bayu Adjie, Skripsi, “Faktor yang Mempengaruhi Persespi Kepuasan Nasabah

    Terhadap Layanan M-Banking (Studi Kasus di Mandiri KCP Cibinong City Center)”, (Jakarta:

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018) h.19

  • 25

    Kemampuan mengakses adalah kemampuan untuk

    mengakses situs dan menghubungi pihak bank ketika

    dibutuhkan.

    3) Ketersediaan Fitur (Feature Availability)

    Faktor lain yang penting di dalam kesuksesan e-

    banking, yaitu kemampuan inovasi untuk menghadapi

    kebutuhan nasabah dengan menggunakan ketersediaan

    fitur yang berbeda pada website. Fitur berarti hal-hal

    apa saja yang dapat dilakukan oleh nasabah dengan

    menggunakan internet banking.

    4) Privasi (Privacy)

    Kerahasiaan berarti segala hal yang berkaitan

    dengan informasi pribadi pengguna terjamin

    kerahasiaannya, tidak ada orang yang mengetahuinya.

    5) Kecepatan (Speed)

    Kecepatan dapat diartikan dengan kecepatan

    internet banking untuk memberikan informasi yang

    diinginkan pengguna internet banking.

    6) Tarif dan Biaya (Fees and Charge)

    Internet banking memiliki biaya transaksi yang

    murah dan layanan kecepatan tinggi jika dibandingkan

    dengan layanan perbankan lain. Internet banking

    memudahkan para nasabah untuk mengakses akun bank

    mereka, biaya service yang lebih rendah, dan

    penghematan waktu.

    7) Manajemen dan Citra Bank (Bank Management and

    Image)

    Reputasi atau lebih dikenal dengan brand reputation

    sering didefinisikan sebagai persepsi kualitas yang

    digabungkan dengan nama. Pada bisnis-bisnis industri

    dan jasa, nama (merk) lebih sering dihubungkan dengan

  • 26

    reputasi perusahaan daripada dengan produk atau jasa

    itu sendiri. Karena itulah salah satu pertimbangan

    nasabah dalam menabung dan menggunakan jasa bank

    adalah reputasi perusahaan tersebut di mata nasabah,

    karena kepercayaan marupakan salah satu faktor utama

    bagi nasabah untuk mempercayakan uangnya di tabung

    atau di investasikan pada bank tersebut.

    8) Desain (Design)

    Desain didefinisikan sebagai tampilan dari internet

    banking semakin tinggi tingkat komunikasi sosial yang

    ditampilkan oleh suatu website bank, semakin besar

    pengaruhnya pada kepercayaan konsumen dan

    meningkatkan kemungkinan konsumen melakukan

    transaksi online.

    9) Konten (Content)

    Konten merupakan kemampuan internet banking

    untuk menyediakan informasi yang terbaru mengenai

    produk maupun jasa terbaru yang ditawarkan.19

    Dua dari sembilan dimensi kualitas diatas yaitu convenience,

    dan privacy menurut peneliti memiliki peranan yang krusial dalam

    suatu produk dalam hal ini layanan berbasis online. Karena apabila

    terjadi masalah pada layanan berdasarkan dua dimensi kualitas

    diatas akan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kepuasan

    pelanggan terhadap kualitas produk yang disampaikan.

    3. Convenience ( Kenyamanan)

    Konsep tentang kenyamanan sangatlah sukar untuk di definisikan,

    karena lebih merupakan penilaian individu. Setiap individu memiliki

    tingkat kenyamanan tersendiri terhadap sesuatu hal. Kolbaca menjelaskan

    19

    Dede Dzurotun Nisa dkk, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Nasabah

    Menggunakan Layanan Internet Banking Mandiri”, Jurnal Manajemen, Vo.13, No,1 November,

    2013

  • 27

    bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaaan telah terpenuhinya kebutuhan

    dasar manusia yang bersifat individual dan holistik, dengan terpenuhinya

    kenyamanan menyebabkan timbulnya perasaan sejahtera pada diri

    individu.20

    Sanders dan McCormick menyatakan kenyamanan merupakan

    suatu kondisi perasaaan yang sangat tergantung pada orang yang

    mengalami situasi tersebut. Secara langsung seseorang tidak dapat

    mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh orang lain,

    kenyamanan pun tidak dapat di observasi melainkan harus menanyakan

    langsung pada orang yang bersangkutan mengenai seberapa nyaman diri

    mereka.21

    Moon, Kim dan Heijden dalam Chun melihat kenikmatan yang

    dirasakan sebagai sumber motivasi intrinsik, mengacu pada kinerja suatu

    kegiatan tanpa alasan yang jelas selain proses kinerja itu sendiri.

    Sedangkan Heijden dalam Chun menjabarkan kenikmatan yang dirasakan

    mengacu pada persepsi konsumen terhadap kesenangan dan kesenangan

    berasal dari menggunakan sistem.22

    Menurut Davis, Kenyamanan adalah dimana individu mempercayai

    bahwa kegiatan penggunaan sistem dianggap menyenangkan baginya dan

    menggunakan sebuah sistem termasuk konsekuensi kinerja yang

    disebabkan karena penggunaan sistem. Sebuah sistem akan sukses jika

    20

    Dhagat Wihasta dan Ibnu Widyanto, “Nilai Pelanggan dan Minat Loyalitas” Diponegoro

    Journal of Management Vol.4 No.2, 2015, h.2 21

    Eva Violesia Bangun, Skripsi, “Pengaruh Warna Ruang Kerja terhadap Kenyamanan

    Dosen Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi USU” (Sumatera Utara,

    2014) h.11 22

    Junita Fadhilah Sigar, “The Influence of Percieved Usefulness, Perceived Ease of Use and

    Percieved Enjoyment to Intention to Use Electronic Money in Manado” Jurnal Emba, Vo.4 No.1

    (Manado: 2 Juni 2016)

  • 28

    pemakai merasa terbantu dan nyaman menggunakan sistem tersebut, hal

    ini berpengaruh positif pada penggunaan sistem.23

    Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan kenyamanan adalah

    kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan menggunakan sistem mengacu

    pada kinerja tanpa alasan yang jelas, rasa nyaman setiap individu berbeda

    tergantung dari prespektif masing-masing orang tersebut.

    Tingkat kenyamanan transaksi menggunakan mobile banking lebih

    tinggi jika dibandingkan dengan transaksi perbankan lainnya. Karena

    mobile banking memberikan lebih banyak kemudahan dan keuntungan

    bertransaksi, selain itu mobile banking mudah dipelajari dan dioperasikan,

    hanya dengan smartphone yang terkoneksi internet dan aplikasi sistem

    mobile banking nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapanpun

    dan dimanapun tanpa perlu mendatangi kantor cabang terkait.

    Kenyamanan nasabah selalu menjadi prioritas utama setiap bank

    Karena, kenyamanan nasabah menimbulkan perasaan senang dan puas

    yang menimbulkan rasa menguntungkan sehingga akan membuat nasabah

    terus menggunakan mobile banking, hal ini dapat menjadi tolak ukur

    kesuksesan kinerja perbankan.

    Indikator kenyamanan suatu sistem menurut Davisadalah sebagai

    berikut:

    1. Happines (Kesenangan)

    2. Joy (Kenyamanan)

    3. Fun (Suka).24

    Jika dikaitkan dengan sistem layanan mobile banking, happiness

    merupakan pengalaman yang menyenangkan menggunakan mobile

    23

    Rini Widianingsih et El, “Implementasi Brinets terhadap Kinerja Pegawai dengan

    Percieved Enjoyment dan Computer Playfulness sebagai Variabel Moderating” Jurnal Analisis

    Bisnis Ekonomi, Vol.15 No.1 (Purwokerto, April 2017) 24

    Yuping Li “Emperical Study Of Influential Factor of Online Cutomers Repurchase

    Intention” Ibussines Nomor 8, 2016, h.51

  • 29

    banking karena tidak menyita banyak waktu mengantre dibank untuk

    melakukan transaksi perbankan, joy lebih kepada layanan mobile banking

    dapat menghemat waktu dan biaya jika dibandingkaan dengan transaksi

    konvensional perbankan. Fun mengarah kepada ketertarikan layanan

    mobile banking yang dapat melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun.

    4. Performance (Kinerja)

    Kinerja menurut August W Smith dalam Sedarmayanti adalah

    “…output drive from processes human or otherwise” kinerja merupakan

    hasil atau keluaran dari suatu proses.25

    Kinerja adalah hasil pekerjaan atau prestasi kerja. Namun, perlu

    dipahami bahwa kinerja itu bukan sekedar hasil pekerjaan atau prestasi

    kerja, tetapi juga mencakup bagaimana proses pekerjaan itu berlangsung.26

    Menurut Wibowo kinerja adalah singkatan dari kinetika energi

    kerja, kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau

    indikator-indikator suatu pekerjaan dalam waktu tertentu.27

    Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang atau jasa

    dan merupakan karakteristik utama yang di pertimbangkan pelanggan

    dalam membeli atau menggunakan barang atau jasa.

    Berdasarkan uraian tersebut kinerja merupakan layanan perbankan

    yang dapat digunakan oleh nasabah untuk memenuhi kebutuhun transaksi

    perbankannya. Fasilitas yang diberikan oleh mobile banking antara lain

    dapat mengetahui informasi saldo, mentransfer dana ke berbagai bank,

    membayar macam-macam tagihan, membeli pulsa dan tiket, membeli

    saham, bahkan dapat untuk melakukan donasi dan beramal.

    25

    Abdul Kadir, Marnis dan Machasin, Pengaruh Ability, Motivasi dan Pengembangan

    Karir terhadap Kinerja Karyawan Redaksi PT Riau Pos Intermedia Pekanbaru, Jurnal Ekonomi,

    Univeristas Riau, Vol. 22 No.2 Juni 2014 26

    Sadam Mursalin, Tesis, Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada

    PT. Andalas Agrolestari Kabupaten Kuantan Singingi, (Riau: UIN Sultan Syarif Kasim) 2014 27

    Ibid,.

  • 30

    Davis dan Yahyapour dalam Jurnal yang diteliti oleh Abi Fadlan

    dan Rizki Yudhi Dewantara mendefinisikan indikator kinerja sebagai

    berikut:

    a. Meningkatkan produktivitas

    b. Menjadikan pekerjaan lebih efektif

    c. Pekerjaan menjadi lebih cepat

    d. Teknologi yang digunakan dirasakan manfaatnya.28

    5. Privacy ( Kerahasiaan Pribadi)

    Privasi menurut padanan kata dalam Bahasa Inggris ialah privacy

    adalah kemampuan sekelompok individu untuk mempertahankan

    kehidupan dan urusan personalnya dari publik atau untuk mengontrol arus

    informasi mengenai diri mereka.29 Privasi memiliki banyak makna sesuai

    dengan kebutuhan masing-masing individu.

    Menurut Flavia’n dan Guinali’u privacy adalah hak individu untuk

    mengendalikan penggunaan informasi tentang identitas pribadi baik oleh

    dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya.30 Cheung dan Lee menjabarkan

    privacy adalah kemampuan satuatau sekelompok individu untuk

    mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik atau untuk

    mengontrol arus informasi mengenai diri sendiri.31

    Menurut A.F Westin menjabarkan privacy merupakan klaim

    individu, kelompok atau institusi untuk menentukan sendiri kapan,

    bagaimana dan sejauh mana informasi tentang mereka dikomunikasikan

    kepada orang lain. Shankar et Al mendefinisikan dari sudut pandang

    28

    Abi Fadlan dan Rizki Yudhi Dewantara, Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kegunaan

    terhadap Penggunaan Mobile Banking, Jurnal Administrasi Bisnis, Vo.62 No. 1 September

    (Malang: Universitas Brawijaya, 2018) 29

    Helmy Prasetyo, “Privasi Online dan Keamanan Data” Jurnal Palimpsest, Universitas

    Airlangga Vol. 2 No.2 2011 30

    Cindy Dwi Fatikasari. Skripsi, “Pengaruh Persepsi Keamanan, Persepsi Privacy, dan

    Brand Awareness terhadap Kepercayaan Konsumen Online dengan Kepuasan sebaga sebagai

    Variabel Mediasi” (Yogyakarta: UNY, 2018) h.23 31

    Ibid,.

  • 31

    privacy kepercayaan dapat dilihat sebagai harapan pelanggan bahwa bisnis

    online akan memperlakukan informasi pelanggan secara adil.32

    Undang – Undang Teknologi Informasi ayat 19 menyatakan bahwa

    privasi adalah hak individu untuk mengendalikan penggunaan informasi

    tentang identitas pribadi baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya.33

    Westin menjelaskan hubungan antaran kerahasiaan dan privasi. Privasi

    sebagai individu, kelompok atau lembaga untuk menentukan kapan,

    bagaimana, dan sejauh mana informasi tentang mereka dikomunikasikan

    kepada orang lain.34

    Semakin teknologi berkembang, semakin beragam pula tantangan

    yang muncul bersamaan dengannya. Kejahatan dalam internet akan

    menjadi masalah yang besar jika menyangkut jaminan keamanan data

    nasabah pada sistem informasi perusahaan perbankan, karenanya data-data

    perbankan tersebut bersifat rahasia. Kerahasian melibatkan data yang

    hanya dapat dilihat oleh individu yang bersangkutan.

    Bank sebagai penyedia layanan mobile banking harus dapat

    menjamin kerahasian dan keamanan data nasabah. Kondisi keamanan

    mobile banking harus selalu dipantau dan ditngkatan sejalan dengan

    kemajuan perkembangan dan ancaman yang ada. Bank akan di percaya

    oleh nasabah jika mampu menjamin kerahasian data pribadi yang tidak

    akan diberikan kepada pihak lain. Jika nasabah sudah percaya datanya

    tidak akan disalahgunakan akan menarik minta nasabah untuk

    menggunakan layanan mobile banking.

    Indikator Privacy menurut Parker et all:

    a. Dapat dipercaya ( Confidentiality)

    b. Intergritas (Integrity)

    c. Ketersediaan (Availability)35

    32

    Zachary, Nelson dan Wanyembi, “Security and Privacy of Electroneic Banking”

    International Journal of Computer Science Issues, Vol9 Issues 4 No,3, Juli 2012, h.438 33

    Opcit,. Helmy Prasetyo 34

    Ibid,. 35

    Opcit,. Zachary, Nelson dan, Wanyembi h. 439

  • 32

    Dapat dipercaya, Confidentialiy mengacu kepada pembatasan akses

    informasi dan pengungkapan data hanya kepada pengguna sah yang

    berwenang untuk mencegah akses atau pengungkapan data oleh pihak lain.

    Integrity berkaitan dengan kepercayaan sumber informasi, digunakan

    untuk memastikan bahwa informasi harus otentik dan lengkap sehingga

    dapat keakuratan data dapat terjamin. Availability mengarah pada

    ketersediaan sumber daya informasi, sistem bertanggung jawab

    mengirimkan, memproses, dan menyimpan informasi yang dapat diakses

    saat dibutuhkan oleh pihak yang sah, dan berwenang.

    6. Konsumtif

    a. Perilaku

    Menurut Garry Martin dan Joseph Pear, perilaku (behavior)

    adalah apa pun yang dikatakan atau dilakukan seseorang. Secara

    teknis, perilaku adalah apapun aktivitas otot, kelenjar, atau aktivitas

    di sebuah organisme.36 Skiner seorang ahli, mengemukakan bahwa

    perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan

    tanggapan respon.37

    Talcott Parsons dalam Wuri Yuliantari berasumsi bahwa

    manusia dalam bertindak ataupun berperilaku adalah untuk mencapai

    suatu tujuan tertentu. Perilaku merupakan respon individu terhadap

    stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya, setelah

    melalui proses berpikir dan respon yang muncul dapat berupa

    perilaku yang tampak.38

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

    perilaku merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk

    36

    Garry Martin dan Joseph Pear, Modifikasi Perilaku Makna dan Penerapannya,

    (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), edisi ke-10, hlm.3 37

    Ibid,. 7 38

    Wuri Yuliantari, Perilaku Konsumtif Mahasiswa Pengguna Kartu ATM, Skripsi

    Universitas Sebelas Maret (Semarang, 2008) hlm. 10-11

  • 33

    memenuhi kenutuhannya sehingga mengalami perubahan untuk

    mencapai tujuan.

    b. Perilaku Konsumen

    Menurut Engel et al perilaku konsumen adalah tindakan

    yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan

    menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang

    mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sementara menurut

    Loundon dan Bitta lebih menekankan perilaku konsumen sebagai

    suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan bahwa

    perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang

    mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh,

    menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.39

    Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat

    dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau

    jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli

    tindakan ini.40 Menurut America Marketing Association dalam Kotler

    perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan

    kognisi, perilaku, dan lingkungannya, dimana manusia melakukan

    kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.41

    Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-

    kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan

    dan mempergunakan barang-barang atau jasa termasuk di dalamnya

    proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

    kegiatan-kegiatan tersebut.42

    39

    Bilson Simamora, “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

    Utama, 2008) h.2 40

    Nugroho J Setiadi, “Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan dan

    Keinginan Konsumen”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015) h.2 41

    Ibid,. 3 42

    Danang Sunyoto, “Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”,

    (Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service, 2014) h. 255

  • 34

    Dapat ditarik kesimpulan perilaku konsumen adalah

    tindakan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya

    baik barang maupun jasa.

    1) Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

    Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumen

    dalam memutuskan pembelian terdapat dua faktor, yaitu faktor

    internal dan faktor eksternal.

    a) Faktor Eksternal

    1. Kebudayaan, merupakan cerminan dari pola perilaku

    yang mencakup segala cara berpikir, merasakan, dan

    bertindak. Perilaku konsumen sangat ditentukan oleh

    kebudayaan yang melingkupinya, dan pengaruhnya akan

    berubah setiap waktu sesuai dengan perkembangan

    masyarakat.

    2. Kelas Sosial, sebuh kelompok yang relatif homogen

    yang bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang

    mempunyai minat dan perilaku yang sama.

    3. Keluarga, setiap anggota keluarga memiliki selera dan

    keinginan yang berbeda.

    4. Kelompok Referensi, merupakan kelompok yang

    menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian

    perilakunya.

    5. Kelompok Sosial, untuk dapat menyesuaikan diri dengan

    lingkungan manusia menggunakan pik