pengaruh character, capacity, capital, collateral dan condition terhadap pemberian kredit pada pt....

8
1 PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG Oleh : Herta Manurung, SE, MM Dosen US XII Tapanuli Utara, Siborong-borong Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh character, capcity, capital, collateral dan condition terhadap pemberian kredit pada PT. BRI Unit Siborong-Borong. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 responden. Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah character (X1), capacity (X2), capital (X3), collateral (X4) dan condition (X5). Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian kredit. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor character, capacity, capital, collateral dan condition secara serempak signifikan (nyata) mempunyai pengaruh positif terhadap pemberian kredit. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor character, capacity, capital, collateral dan condition secara parsial signifikan (nyata) mempunyai pengaruh positif terhadap pemberian kredit. Kata kunci : character, capacity, capital, collateral, condition dan pemberian kredit 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu lembaga keuangan tersebut adalah bank. Bank menyediakan berbagai jasa keuangan, bahkan sebagian negara maju bank merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali melakukan transaksi. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi badan pemerintah, perusahaan swasta, ataupun perorangan dalam menyimpan dan meminjam dana. Bank mempunyai tiga kegiatan utama yaitu, menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Menghimpun dana dan menyalurkan dana adalah mengumpulkan dana atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan, giro, tabungan, dan deposito. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan dengan berbagai strategi, agar masyarakat mau menanamkan dananya, penghimpunan dana ini disebut funding. Menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit), biasa disebut lending. Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah kredit, bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan pemberian kredit merupakan kegiatan utamanya. Besar jumlahnya kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Melalui kegiatan perkreditan, bank membantu nasabah dalam mengatasi kekurangan modal untuk mengelola, membiayai operasi dan mengembangkan usaha, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing. Bank memberi kriteria khusus dalam setiap jenis-jenis kreditnya. Ada beberapa hal utama yang dipertimbangkan oleh pihak kreditur (bank), yaitu siapa yang mengajukan kredit, untuk apa kredit digunakan, apa dan berapa nilai jaminannya, dan berapa lama kredit itu dikembalikan. Biasanya pihak bank

Upload: ahmad-akbar-skom

Post on 25-Oct-2015

378 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh character, capcity, capital, collateral dan condition terhadap pemberian kredit pada PT. BRI Unit Siborong-Borong. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 responden. Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah character (X1), capacity (X2), capital (X3), collateral (X4) dan condition (X5). Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian kredit. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor character, capacity, capital, collateral dan condition secara serempak signifikan (nyata) mempunyai pengaruh positif terhadap pemberian kredit. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor character, capacity, capital, collateral dan condition secara parsial signifikan (nyata) mempunyai pengaruh positif terhadap pemberian kredit. Kata kunci : character, capacity, capital, collateral, condition dan pemberian kredit

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

1

PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERALDAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA

PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

Oleh :Herta Manurung, SE, MM

Dosen US XII Tapanuli Utara, Siborong-borong

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh character, capcity, capital, collateral dan

condition terhadap pemberian kredit pada PT. BRI Unit Siborong-Borong. Jumlah sampel padapenelitian ini sebanyak 40 responden. Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalampenelitian ini adalah character (X1), capacity (X2), capital (X3), collateral (X4) dan condition (X5). Variabelterikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian kredit. Pengujianhipotesis dilakukan dengan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktorcharacter, capacity, capital, collateral dan condition secara serempak signifikan (nyata) mempunyaipengaruh positif terhadap pemberian kredit. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktorcharacter, capacity, capital, collateral dan condition secara parsial signifikan (nyata) mempunyai pengaruhpositif terhadap pemberian kredit.

Kata kunci : character, capacity, capital, collateral, condition dan pemberian kredit

1. Pendahuluan1.1. Latar Belakang

Lembaga keuangan berperan pentingdalam perkembangan dan pertumbuhanekonomi. Salah satu lembaga keuangantersebut adalah bank. Bank menyediakanberbagai jasa keuangan, bahkan sebagiannegara maju bank merupakan kebutuhanutama bagi masyarakat setiap kali melakukantransaksi. Bank merupakan lembaga keuanganyang menjadi tempat bagi badan pemerintah,perusahaan swasta, ataupun perorangandalam menyimpan dan meminjam dana. Bankmempunyai tiga kegiatan utama yaitu,menghimpun dana, menyalurkan dana, danmemberikan jasa bank lainnya.

Menghimpun dana dan menyalurkandana adalah mengumpulkan dana ataumencari dana dengan cara membeli darimasyarakat luas dalam bentuk simpanan, giro,tabungan, dan deposito. Pembelian dana darimasyarakat ini dilakukan dengan berbagaistrategi, agar masyarakat mau menanamkandananya, penghimpunan dana ini disebut

funding. Menyalurkan dana adalahmelemparkan kembali dana yang diperolehlewat simpanan giro, tabungan dan depositokepada masyarakat dalam bentuk pinjaman(kredit), biasa disebut lending. Peranan banksebagai lembaga keuangan tidak pernah lepasdari masalah kredit, bahkan kegiatan banksebagai lembaga keuangan pemberian kreditmerupakan kegiatan utamanya. Besarjumlahnya kredit yang disalurkan akanmenentukan keuntungan bank.

Melalui kegiatan perkreditan, bankmembantu nasabah dalam mengatasikekurangan modal untuk mengelola,membiayai operasi dan mengembangkanusaha, sehingga mampu meningkatkanproduktivitas dan daya saing.

Bank memberi kriteria khusus dalamsetiap jenis-jenis kreditnya. Ada beberapa halutama yang dipertimbangkan oleh pihakkreditur (bank), yaitu siapa yang mengajukankredit, untuk apa kredit digunakan, apa danberapa nilai jaminannya, dan berapa lamakredit itu dikembalikan. Biasanya pihak bank

Page 2: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

2

meminta laporan keuangan nasabah untukdianalisis dan dievaluasi, bertujuan untukmencegah timbulnya kredit yang bermasalahatau biasa disebut kredit macet. Penyebabkredit macet ini yang biasa terjadi, adalah :

1. Dari sisi debitur berupa masalahoperasional, manajemen usaha yangtidak lancar serta kecurangan dalammengelola kredit.

2. Tidak kritisnya pihak bank dalammenganalisa laporan keuangannasabah sebelum persetujuandilakukan.

3. Adanya kolusi dari pihak bank dannasabah dalam pemberian kredit(persetujuan tidak mengikuti proseduryang berlaku).Bank selalu berhati-hati dalam

menyetujui permohonan kredit yang diberikankepada nasabah. Meskipun tidak dapatdipungkiri bahwa masih sering kali terjadikendala yang harus dihadapi oleh pihak bankdalam hal berkaitan dengan tanggung jawabpihak debitur, yaitu kemampuan danketetapan waktu dalam melakukanpembayaran pengambilan pinjaman atauhutang. Realita yang sering kali terjadi, adalahjika pihak debitur tidak mampumengembalikan pinjaman dari bank, makapada akhirnya berakhir pada terjadinya kreditbermasalah pada debitur, dengan alasanenggan untuk membayar, pendapatan debituryang merosot, modal yang dimiliki olehdebitur tidak memadai, jaminan atas kredityang tidak cukup serta kondisi perekonomiandebitur. Kelima hal ini sangat berpengaruhterhadap kelangsungan pembayaran angsurankredit kedepannya.

Kondisi tersebut diatas mengharuskanpihak bank mempunyai perencanan danpengendalian yang matang dalam pengelolaankredit. Perencanaan dan pengendaliaan yangmatang didukung oleh informasi yang handaldan terpercaya, agar bank mampumelakukan strategi pengambilan keputusanyang tepat. Dari sinilah masalah-masalah yangberhubungan dengan pemberian kredit

muncul dan diperlukan sikap kehati-hatiandari pihak debitur (bank).

Kebijakan yang dilakukan oleh bankuntuk menjaga kelangsungan prosespemberian kredit dari awal pencairan sampaipelunasan oleh debitur harus menjadikebijakan yang harus dipatuhi.

1.2. Tujuan PenelitianAdapun tujan dalam melaksanakan

penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh character, capcity, capital, collateraldan condition terhadap pemberian kredit padaPT. BRI Unit Siborong-Borong.

1.3. Metode PenelitianJumlah sampel pada penelitian ini

sebanyak 40 responden. Variabel bebas(independent variable) yang digunakan dalampenelitian ini adalah character (X1), capacity (X2),capital (X3), collateral (X4) dan condition (X5).Variabel terikat (dependent variable) yangdigunakan dalam penelitian ini adalahpemberian kredit. Pengujian hipotesisdilakukan dengan uji regresi linier berganda.

2. Uraian Teoritis2.1. Pengertian Pemasaran

Kegiatan usaha selalu ada dalamsetiap usaha, baik usaha yang berorientasiprofit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnyapemasaran dilakukan dalam rangkamemenuhi kebutuhan dan keinginanmasyarakat akan suatu produk atau jasa.Pemasaran menjadi semakin penting dengansemakin meningkatnya pengetahuanmasyarakat. Dalam melakukan kegiatanpemasaran, suatu perusahaan memilikibeberapa tujuan yang hendak dicapai, baiktujuan jangka pendek, maupun tujuan jangkapanjang. Dalam jangka pendek, biasanyauntuk merebut hati konsumen terutama untukproduk yang baru diluncurkan, sedangkandalam jangka panjang dilakukan untukmempertahankan produk-produk yang sudahada agar tetap eksis.

Bagi dunia perbankan yangmerupakan badan usaha yang berorientasi

Page 3: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

3

profit, kegiatan pemasaran sudah merupakansuatu kebutuhan utama dan sudah merupakansuatu keharusan untuk dijalankan. Tanpakegiatan pemasaran jangan diharapkankebutuhan dan keinginan pelanggannyaterpenuhi, oleh karena itu dunia usahakhususnya usaha perbankan, perlu mengemaskegiatan pemasarannya secara terpadudanterus-menerus melakukan riset pasar.

Pengertian pemasaran oleh berbagaiorganisasi sering disalahartikan. Tidak sedikitorganisai menyebutkan pemasaran samadengan promosi atau periklanan danpenjualan. Sesungguhnya, arti pemasaran itusendiri jauh dari defenisi di atas.Defenisi diatasmemang merupakan sebagian kecil darikegiatan suatu pemasaran.

Menurut Kasmir (2004 : 53)mendefinisikan pengertian pemasaran adalahsuatu proses sosial dan manajerial denganmana individu dan kelompok memperoleh apayang mereka butuhkan dan inginkan dengancara menciptakan serta mempertukarkanproduk dan nilai dengan pihak lain.

2.2. Pengertian KreditKredit berasal dari bahasa Yunani,

“credere”, yang berarti kepercayaan. Dengandemikian istilah kredit memiliki arti khusus,yaitu meminjamkan uang (atau penundaanpembayaran). Apabila masyarakat membelisecara kredit, maka hal itu berarti si pembelitidak harus membayarnya pada saat itu juga.

Menurut Untung (2000 : 1), kreditadalah pemberian prestassi (misalnya uang,barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi)yang akan terjadi pada waktu yang akandatang. Kehidupan ekonomi modern adalahprestasi uang, yang dengan demikian transaksikredit menyangkut uang sebagai alat kredit.Kredit berfungsi kooperatif antara si pemberikredit dengan si penerima kredit. Merekamenarik keuntungan dan saling menanggungresiko. Singkatnya, kredit dalam arti luasdidasarkan atas komponen kepercayaan, risiko,dan pertukaran ekonomi di masa-masamendatang.

Intisari dari kredit adalah unsur kepercayaan.Unsur lainnya adalah mempunyaipertimbangan tolong-menolong. Selain itu,dilihat dari pihak kreditur, unsur penting yangpenting dalam kegiatan kredit sekarang iniadalah untuk mengambil keuntungan darimodal, dengan mengambil kontraprestasi,sedangkan dipandang dari segi debitur, adalahadanya bantuan dari kreditur untuk menutupikebutuhan yang berupa prestasi. Hanya sajaantara prestasi dengan kontraprestasi tersebutada suatu masa yang memisahkannya. Kondisiini mengakibatkan adanya risiko yang berupaketidaktentuan, sehingga diperlukan suatujaminan dalam pemberian kredit.

2.3. Kualitas KreditKualitas kredit merupakan kredit yang

berkualitas dalam prakteknya yangdiberikanatau memang layak untukdisalurkan, akan memperkecil resiko terhadapkemungkinan krdit kredit tersebut bermasalah,atau kualitas kredit adalah penilaianperbankan yang telah diberikan kepadanasabah dengan parameter pembayaran.Dalam hal ini, prinsip kehati-hatian bankdalam menyalurkan kredit perlumemperhatikan kualitas kredit. Bukan tidaakmungkin kredit yang jumlahnya cukup banyakakan mengakibatkan kerugian, apabila kredityang dissalurkan tersebut ternyata tidakberkualitas dan mengakibatkan kredit tersebutbermasalah. Agar kredit yang disalurkan olehsuatu bank memiliki kualitass kredit yangbaik, maka perlu dilakukan pemisahan fungsidalam organisasi kredit.Pemisahan ini dilakukan, agar masing-masingfungsi dapat bekerja secara baik danmemperkecil terjadinya penilaian yang tidakobjektif dengan berbagai sebab yang berpotensiterjadinya penyimpangan yang akhirnyamenyebabkan kredit yang bermasalah.

2.4. Teknik Penyelesaian Kredit MacetKredit macet adalah keadaan diamana

seoarang nasabah tidak mampu membayarlunas kredit pada bank tepat pada waktunya

Page 4: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

4

atau kredit yang di dalam jangka 21 bulansetelah digolongkan sebagai kredit yangdiragukan tidak dilunasi nasbah atau jugadapat juga didefinisikan sebagai kredit yangtelah diajukan ke pihak BPLN (Badan UsahaPiutang dan Lelang Negara) atau telah dimintapergantiaanya ke pihak perusahaan asuransikredit.

Adapun faktor-faktor yangmemepengaruhi terjadinya kredit macet, yaitu:1). Faktor yang berasal dari nasabah, antara

lain :a) Nasabah menyalahgunakan kredit

yang diperolehnyab) Nasabah yang kurang mampu

mengelola usahanyac) Nasabah beritikad tidak baik

2). Faktor yang berasal dari pihak bank, antaralain :

a) Penyelenggaraan analisis kredit yangkurang mampu atau karena pimpinanbank mendapat tekanan dari pihakluar.

b) Persaingan antar bankc) Pimpinan bank terlalu agresif untuk

menyalurkan kreditd) Campur tangan para pemegang saham

yang berlebihan dalam pengambilankeputusan pemberian kredit.

3) Pengaruh ekstern laina) Penurunan kondisi ekonomib) Bencana alamc) Bantuan pemerintah

Penyebab kredit macet adalah :a). Error Omission

Timbulnya kredit macet dikarenakanadanya unsur kesengajaan untukmelanggar kebijakan dan prosedur yangtelah ditetapkan.

b) Error CommusionTimbulnya kredit macet karenamemanfaatkan lemahnya peraturan atauketentuan, yaitu memang belum ada atausudah ada tapi tidak jelas.

Kredit-kredit yang disalurkan olehbank jika banyak yang mecet, akanmenimbulkan kerugian yang besar dan akan

menghambat operasional perusahaan. Supayakegiatan perbankan tidak terganggu, makapemerintah harus memebri injeksi modal,artinya rakyat juga yang harus menanggungbeban yang ditimbulkan oleh kredit macettersebut.

3. Pembahasan3.1. Pengujian Hipotesis

Analisis data dalam penelitian inimenggunakan analisis regresi linier bergandadengan menggunakan SPSS 16.0 for windows.Analisis masing-masing variabel dijelaskandalam uraian berikut :

Tabel 1.Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficients(a)

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 Character 0,179 0,088 0,190 2,031 0,050

Capacity 0,405 0,109 0,341 3,730 0,001Capital 0,191 0,108 0,190 1,772 0,085Collateral 0,198 0,110 0,154 1,797 0,081Condition 0,333 0,116 0,310 2,873 0,007a. Dependent Variable: Pemberian KreditF-hitung = 29,381; sig. = 0,000; R² = 0,812

Dari tabel di atas dapat dirumuskansuatu persamaan regresi untuk pemberiankredit sebagai berikut:

Y = 0,179 X1 + 0,405 X2 + 0,191 X3 + 0,198 X4 + 0,333 X5

Keterangan :Y = Pemberian kreditX1 = CharacterX2 = CapacityX3 = CapitalX4 = CollateralX5 = Condition

Berdasarkan hasil persamaan regresiberganda menunjukkan bahwa :a. Besarnya nilai koefisien X1 sebesar 0,179

yang berarti ada hubungan positif characterdengan pemberian kredit sebesar 0,179.Hal ini berarti dengan karakter anggotayang baik maka pemberian kredit menjadilebih cepat.

b. Besarnya nilai koefisien X2 sebesar 0,405yang berarti ada hubungan positif capacity

Page 5: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

5

dengan pemberian kredit sebesar 0,405.Hal ini berarti semakin baik kapasitasseorang peminjam maka semakinpemberikan kredit semakin cepat.

c. Besarnya nilai koefisien X3 sebesar 0,191yang berarti ada hubungan positif capitaldengan pemberian kredit sebesar 0,191.Hal ini berarti dengan semakin tinggimodal maka pemberian kredit menjadilebih cepat.

d. Besarnya nilai koefisien X4 sebesar 0,198yang berarti ada hubungan positifcollateral dengan pemberian kredit sebesar0,198. Hal ini berarti dengan adanyajaminan maka pemberikan kredit semakincepat.

e. Besarnya nilai koefisien X5 sebesar 0,333yang berarti ada hubungan positifcondition dengan pemberian kredit sebesar0,333. Hal ini berarti semakin dengankondisi perekonomian yang semakin baikmaka pemberikan kredit semakin cepat.

f. Capacity (X2) mempunyai pengaruh yanglebih besar dari pada variabel condition(X5), capital (X3), character (X1) dan collateral(X4). Hal ini berarti bahwa capacity sangatmenentukan pemberian kredit pada BRIUnit Siborong-borong. Hal ini ditunjukkanoleh nilai beta terstandar dari variabelcapacity (X2) > condition (X5), capital (X3),character (X1) dan collateral (X4), yaitusebesar 0,341 > 0,310 > 0,190 > 0,190 >0,154.

Sebagai dasar untuk menerima ataumenolak hipotesis, dilakukan pengujianhubungan kausal menggunakan uji-t.Pengujian hipotesis pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat dengan caramembandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Dengan taraf signifikan sebesar 0,05 atau5%, pengujian dua sisi dan dk (n-k) makadiperoleh t-tabel = 1,684.

Untuk menguji pengaruh variabelcharacter terhadap pemberian kredit dilakukandengan membandingkan t-hitung sebesar 2,031dan t-tabel 1,684 yang berarti t-hitung > t-tabel,sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

character berpengaruh signifikan terhadappemberian kredit. Dengan demikian hipotesis2 dapat diterima.

Untuk menguji pengaruh variabelcapacity terhadap pemberian kredit dilakukandengan membandingkan t-hitung sebesar 3,730dan t-tabel 1,684 yang berarti t-hitung > t-tabel,sehingga dapat disimpulkan bahwa variabelcapacity berpengaruh signifikan terhadappemberian kredit. Dengan demikian hipotesis3 dapat diterima.

Untuk menguji pengaruh variabelcapital terhadap pemberian kredit dilakukandengan membandingkan t-hitung sebesar 1,772dan t-tabel 1,684 yang berarti t-hitung > t-tabel,sehingga dapat disimpulkan bahwa variabelcapital berpengaruh signifikan terhadappemberian kredit. Dengan demikian hipotesis4 dapat diterima.

Untuk menguji pengaruh variabelcollateral terhadap pemberian kredit dilakukandengan membandingkan t-hitung sebesar 1,797dan t-tabel 1,684 yang berarti t-hitung > t-tabel,sehingga dapat disimpulkan bahwa variabelcollateral berpengaruh signifikan terhadappemberian kredit. Dengan demikian hipotesis5 dapat diterima.

Untuk menguji pengaruh variabelcondition terhadap pemberian kredit dilakukandengan membandingkan t-hitung sebesar 2,873dan t-tabel 1,684 yang berarti t-hitung > t-tabel,sehingga dapat disimpulkan bahwa variabelcondition berpengaruh signifikan terhadappemberian kredit. Dengan demikian hipotesis6 dapat diterima.

Berdasarkan hal tersebut dapatdisimpulkan bahwa secara parsial faktorcharacter, capacity, capital, collateral dan conditionsecara serempak signifikan (nyata) mempunyaipengaruh positif terhadap pemberian kredit,dengan demikian maka hipotesis diterima.

3.2. Pembahasana. Pengaruh Character terhadap Pemberian

KreditDari hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa character berpengaruh

Page 6: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

6

signifikan terhadap pemberian kredit. Hasilanalisis regresi memberikan bukti empirisbahwa ada pengaruh positf antara characterterhadap pemberian kredit. Hal ini berartibahwa pihak bank BRI harus mengenali sifatdan watak dari calon kreditur apakah iamampu memenuhi kewajibannya untukmelunasi kredit. Pihak bank BRI dapatmengetahui dengan melihat latar belakangcalon kreditur dari pekerjaan, sifat pribadi,cara hidup, gaya hidup, keadaan keluarga. Jikapihak bank BRI sudah mengetahui tentanglatar belakang kreditur, maka keputusanpemberian pinjaman menjadi lebih cepat.

Character adalah penilaian kepadacalon debitur tentang kebiasaan-kebiasaan,sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga,hobby dan keadaan sosial. Penilaian karaktermemang cukup sulit, karena masing-masingindividu memiliki watak dan sifat yangberbeda-beda. Oleh karena itu para pengelolaharus mempunyai keahlian dan ketrampilanserta pengetahuan psikologis untuk dapatmenganalisa watak calon nasabah. Penilaiannasabah ini bermanfaat untuk mengetahuisejauh mana tingkat kejujuran serta itikad baiknasabah untuk memenuhi kewajibannya.Tujuan dari penilaian ini adalah untukmengetahui itikad baik (willingness to pay) daricalon debitur sehingga dapat dilihat sejauhmana kemauan baik dari calon debitur apabiladiberi pinjaman. Menurut Kasmir (2010 : 104)menyatakan bahwa character merupakan suatukeyakinan bahwa sifat atau watak dari orangyang mengajukan kredit benar-benar bisadipercaya. Hal ini tercermin dari latarbelakang nasabah, baik latar belakangpekerjaan maupun yang bersifat pribadiseperti gaya hidup yang dianutnya, keadaankeluarga, hobby dan kedudukan sosialnya. Inimerupakan ukuran “kemauan” untukmembayar.

b. Pengaruh Capacity terhadap PemberianKredit

Dari hasil pengujian hipotesismenunjukkan bahwa capacity berpengaruh

signifikan terhadap pemberian kredit. Pihakbank BRI harus mengukur kemampuannasabah untuk melunasi kewajiban hutangnyamelalui pengelolaan perusahaan secara efektifdan efisien. Capacity dapat dilihat dari data-data masa yang lalu (track record) perusahaan.

Capacity adalah suatu penilaian kepadacalon debitur mengenai kemampuan melunasikewajiban-kewajibannya dari kegiatan usahayang dilakukannya yang akan dibiayai dengankredit dari lembaga pemberi kredit,kemampuan calon debitur ini dapat dilihatdari maju mundurnya usaha sertamanajemennya. Tujuan dari penilaian iniadalah untuk mengetahui kemampuanmembayar (willingness to ability) dari calondebitur apabila diberi pinjaman. MenurutKasmir (2010 :104), capacity digunakan untukmelihat kemampuan nasabah yangmengajukan kredit dalam bidang bisnis yangdihubungkan dengan kemampuannya untukmenjalankan usaha. Penilaian ini digunkanuntuk melihat “kemampuan” nasabah dalammengembalikan kredit yang diberikan.

c. Pengaruh Capital terhadap PemberianKredit

Dari hasil pengujian hipotesismenunjukkan bahwa capital berpengaruhsignifikan terhadap pemberian kredit. Pihakbank BRI dapat melihat kondisi keuangannasabah melalui keuangan seperti analisisratio. Pihak bank BRI sebaiknya melihat posisihutang dan modal sendiri. Selain itu jugadilihat penggunaan modal apakah efektif atautidak, dapat dilihat dari laporan keuanganyang disajikan untuk pengukuran atas ratio-ratio keuangan.

Capital adalah jumlah modal sendiriyang dimiliki oleh calon debitur, yangdiikutsertakan dalam kegiatan usahanya.Penyelidikan terhadap capital pemohon tidakhanya dilihat dari besar kecilnya gaji setiapbulannya, tetapi bagaimana distribusi gajibulanannya ditempatkan oleh calon debitur.Tujuan dari penilaian ini adalah untuk menelitistruktur modal yang dimiliki calon peminjam

Page 7: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

7

dan sejauh mana kemampuan modal sendiridari calon debitur dalam memperolehkeuntungan. Penilaian ini menurut Kasmir(2010:104) digunakan untuk melihatpenggunaan modal yang dipunyai nasabah,apakah efektif atau tidak. Keefektifanpenggunaannya dapat dilihat melalui laporankeuangan dengan melakukan pengukuranseperti dari segi likuiditas, solvabilitas,rentabilitas maupun ukuran lainnya. Analisiscapital juga harus melihat dari sumber manasaja modal yang ada sekarang ini

d. Pengaruh Collateral terhadap PemberianKredit

Dari hasil pengujian hipotesismenunjukkan bahwa collateral berpengaruhsignifikan terhadap pemberian kredit. Assetyang dijaminkan untuk suatu pinjaman. Jikaterjadi sesuatu hal, pinjaman tidak bisadikembalikan, maka pihak bank BRI berhakuntuk meminta jaminan tersebut. Collateral(jaminan) adalah barang jaminan yangdiserahkan oleh calon debitur sebagai agunan(jaminan) kredit yang diterimanya. Jaminanyang dimaksud meliputi jaminan yang berupabenda bergerak atau tidak bergerak. Tujuandari penilaian ini adalah untuk mengetahuiberapa nilai harta / kekayaan yang digunakansebagai jaminan oleh debitur.

Menurut Kasmir (2010:105) barangyang dijaminkan hendaknya melebihi jumlahkredit yang diberikan. Jaminan juga harusditeliti keabsahannya sehingga jika terjadisuatu masalah maka jaminan yang diagunkandapat dipergunakan secepat mungkin.

e. Pengaruh Condition terhadap PemberianKredit

Dari hasil pengujian hipotesismenunjukkan bahwa condition berpengaruhsignifikan terhadap pemberian kredit. Pihakbank BRI sebaiknya memperimbangkankondisi perekonomian, sosial,dan politik yangdapat mempengaruhi kemampuan nasabahuntuk mengembalikan pinjaman. Jika kondisiekonomi memburuk maka nasabah mengalami

kesulitan keuangan dapat semakin tinggiyangmembuat kemampuan perusahaan mengalamikesulitan melunasi pinjaman.

Condition of Economy adalah kondisipolitik, ekonomi, sosial dan budaya yangdapat mempengaruhi perekonomian padakurun waktu tertentu yang secara langsungatau tidak langsung mempengaruhi kegiatanusahanya. Tujuan dari penilaian ini adalahuntuk mengetahui bagaimana prospek usahacalon debitur dimasa yang akan datang. Dalammenilai kredit hendaknya juga dinilai kondisiekonomi sekarang dan kemungkinan untukdimasa yang akan datang sesuai sektormasing-masing. Bidang usaha yang dibiayaihendaknya memiliki prospek yang baiksehingga kemungkinan terjadinya kreditbermasalah relatif kecil (Kasmir 2010:105).

4. KesimpulanDari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa :1. Faktor character, capacity, capital, collateral

dan condition secara serempak signifikan(nyata) mempunyai pengaruh positifterhadap pemberian kredit.

2. Faktor character secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap pemberian kredit.

3. Faktor capacity secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap pemberian kredit.

4. Faktor collateral secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap pemberian kredit.

5. Faktor condition secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap pemberian kredit.

Daftar Pustaka

Algifari, 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus &Solusi, Yogyakarta : BPFE UGM.

Djohan, Warman, 2002. Kredit Bank AlternatifPembiayaan dan Pengajuannya,Cetakan Pertama , Jakarta: PT.Mutiara Sumber Widya.

Firdaus, H.Rachmat dan Maya Ariyanti, 2004,Manajement Perkreditan Bank Umum.

Page 8: PENGARUH CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL, COLLATERAL DAN CONDITION TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA   PT. BRI UNIT SIBORONG-BORONG

8

Edisi kedua, Bandung: PenerbitAlfabeta.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program SPSS.Semarang : Universitas Diponegoro.

Hadinoto, Soetanto. 2008. Bank Strategy onFunding and Liability/ TreasuryManagement (Strategi PendanaanBank dan Manajemen Passiva),Jakarta: Alex Media Komputindo

Hanyani, Iswi, S.H., M.H. 2010.Restrukturisasi dan PenghapusanKredit Macet, Jakarta: PT Alex MediaKomputindo.

Hasibuan, S.P, Melayu, 2001. Dasar-DasarPerbankan, Cetakan Pertama, Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Jusuf, Jopie, 2005. Analisa Kredit UntukAccount Officer, Cetakan Keenam,Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kasmir, 2008. Pemasaran Bank, Edisi Revisi,Jakarta: Penerbit Kencana.

Kasmir, 2010. Bank dan Lembaga KeuanganLainnya, Edisi Revisi, Jakarta: PenerbitPT RajaGrafindo Persada.

Pedoman Penulisan Skripsi. 2007. Medan:Universitas Methodist Indonesia.

Sembiring, Juliana. 2002. Fungsi Jaminandalam Pemberian Kredit Pada PT.BRI Unit Siborong-borong, Skripsi,Fakultas Ekonomi Pembangunan USU,Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis,Cetakan Kesembilan, Bandung: CV.Alfabeta.

Suyatno, Thomas el. Al., 2003. Dasar-DasarPerkreditan, Edisi Keenam, Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.

Suyatno, Thomas, dkk, 2007. Dasar- DasarPerkreditan, Edisi Keempat, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Untung, Budi H., 2005. Kredit Perbankan diIndonesia, Edisi Kedua, Yogyakarta:Penerbit Andi.