pengaruh cara belajar dan lingkungan ...lib.unnes.ac.id/23511/1/7101411229.pdfskripsi ini telah...

165
i PENGARUH CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Siti Zulaikah NIM 7101411229 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN

    KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

    MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA

    NEGERI 1 TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

    TAHUN AJARAN 2014/2015

    SKRIPSI

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    Siti Zulaikah

    NIM 7101411229

    JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

    ujian skripsi pada:

    Hari : Rabu

    Tanggal : 07 Oktober 2015

    Mengetahui,

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

    Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari : Rabu

    Tanggal : 28 Oktober 2015

    Penguji I Penguji II Penguji III

    Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd Dr. Kardoyo, M.PdDra. Harnanik, M.Si

    NIP. 196701061991031003 NIP. 196205291986011001 NIP. 195108191980032001

  • iv

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-

    benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik

    sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini

    dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

    terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

    bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Semarang, Oktober 2015

    Siti Zulaikah

    NIM.7101411229

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang (Einstein)

    Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari suatu

    kegagalan berikutnya tanpa harus kehilangan semangat (Wiston Chucil)

    Persembahan

    Orang tuaku tercinta yang selalu

    memberikan cinta, dukungan

    serta do’a disetiap langkahku

    Almamaterku Universitas Negeri

    Semarang

  • vi

    PRAKATA

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

    kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis memiliki kemampuan untuk

    menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Cara Belajar dan

    Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi

    Kelas X di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015”,

    dalam rangka menyelesaikan Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    pada Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

    dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati

    penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri

    Semarang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk

    menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Koperasi.

    2. Dr. Wahyono, M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah

    memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

    3. Dr. Ade Rustiana, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

    Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan dalam proses

    ijin penelitian.

    4. Dra. Harnanik, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

    membantu, mengarahkan dan membimbing penulis sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  • vii

    5. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd selaku Dosen Penguji 1 yang telah

    memberikan bimbingan serta arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.

    6. Dr. Kardoyo, M.Pd selaku Dosen Penguji 2 yang telah memberikan

    bimbingan, petunjuk dan saran yang sangat bermanfaat selama penyusunan

    skripsi ini.

    7. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

    Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya

    selama penulis menempuh pendidikan di Universitas.

    8. Drs. Bambang Julianto, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Tunjungan

    Kabupaten Blora beserta staff yang telah memberikan ijin dan bantuan

    kepada penulis untuk melakukan penelitian.

    9. Dra. Nurlaela A selaku guru Mata Pelajaran Ekonomi yang telah

    membimbing selama penelitian berlangsung.

    10. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora yang telah

    memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

    11. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan perhatian, do’a serta semangat.

    12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

    membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

    Semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya atas

    kebaikan yang telah diberikan. Akhirnya besar harapan penulis semoga skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan pendidikan selanjutnya.

    Semarang, Oktober 2015

    Penulis

  • viii

    SARI

    Zulaikah, Siti. 2015. “Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga

    terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1

    Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015”. Skipsi. Pendidikan

    Ekonomi Koperasi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Dra. Harnanik,

    M.Si.

    Kata Kunci : Hasil Belajar, Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga

    Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya cara

    belajar dan lingkungan keluarga. Hasil observasi awal, hasil belajar siswa kelas X

    IPS masih rendah yang dibuktikan dengan hasil nilai ulangan harian siswa yang

    sebagian besar belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Maksimum. Penelitian ini

    dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh cara belajar dan lingkungan

    keluarga terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA

    Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015.

    Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS yang berjumlah 121

    siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

    rumus Slovin sebanyak 55 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan

    proporsional random sampling. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu

    cara belajar dan lingkungan keluarga serta variabel terikat yaitu hasil belajar.

    Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda.

    Hasil penelitian dengan analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel cara

    belajar termasuk dalam kriteria baik dan variabel lingkungan keluarga termasuk

    dalam kriteria baik. Sementara hasil penelitian dengan analisis regresi

    menunjukkan ada pengaruh secara bersama-sama antara cara belajar dan

    lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa, cara belajar berpengaruh

    terhadap hasil belajar siswa serta lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil

    belajar.

    Simpulan dari penelitian ini, ada pengaruh positif baik simultan maupun

    parsial cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa kelas

    mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan. Saran yang

    diberikan, untuk meningkatkan cara belajar belajar khususnya dalam hal

    pembuatan jadwal dan pelaksanaannya harus dilaksanakan secara rutin sesuai

    dengan jadwal yang telah ditentukan serta mengkondisikan situasi dalam belajar

    senyaman mungkin agar proses belajar bisa berjalan dengan baik.

  • ix

    ABSTRACT

    Zulaikah, Siti. 2015. “The Influence of How to Learn and Family Environment

    on Their Learning Outcome of Economics in the Case of the Tenth Grader of SMA

    Negeri 1 Tunjungan Blora Regency in the academic year of 2014/2015”. Final

    Project. Cooperative Economics Education. Semarang State University. Advisor:

    Dra. Harnanik, M.Si.

    Keywords : Learning Outcome, How to Learn and Family Environment

    There are some factors influencing students’ learning outcome such as

    their how to learn and family environment. Based on the initial observation, it was

    known that the learning outcomes of the tenth grader of IPS belonged to poor. It

    was proved by their test results, which most of them had not reached the

    minimum learning mastery yet. This study was conducted to find out the influence

    of how to learn and family environment on their learning outcomes in the case of

    the tenth grader of SMA Negeri 1 Tunjungan Blora in the academic year of

    2014/2015.

    The population of this study was all of the tenth grader of IPS class which

    amounts to 121 students. The numbers of sample used in this study were 55

    students determined using the Slovin formula, and taken using proporsional

    random sampling. This study had two independent variables which were how to

    learn and family environment, and one dependent variable which was learning

    outcome. The method of analyzing data included descriptive analysis and multiple

    regression analysis.

    The result of descriptive analysis showed that the variable of how to learn

    belonged to good category as well as the variable of their family environment.

    Then the result of regression analysis showed that there was a simultaneous

    influence of how to learn and family environment on their leaning outcomes,

    while partially, the influence of students how to learn and the influence of their

    family environment.

    It can be concluded that there was a positive influence both partially and

    simultaneously of student’s how to learn and their family environment of their

    learning outcomes of economics in the case of the tenth grader of IPS class in

    SMA Negeri 1 Tunjungan. It was recommended for the students to improve their

    how to learn, especially in managing the learning schedule and to implement it

    regularly as well as conditioning the learning situation to be as comfortable as

    possible so that the learning process runs well.

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii

    PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

    SARI ....................................................................................................................... viii

    ABSTRACT ........................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

    1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9

    1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10

    1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1. Belajar ............................................................................................................ 12

    2.1.1. Pengertian Belajar .............................................................................. 12

    2.1.2. Teori Belajar ...................................................................................... 13

    2.2. Hasil Belajar .................................................................................................. 15

    2.2.1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 15

    2.2.2. Hasil Belajar IPS Ekonomi ................................................................ 17

    2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................. 17

    2.3. Cara Belajar ................................................................................................... 22

    2.3.1. Pengertian Cara Belajar ..................................................................... 22

    2.3.2. Cara Belajar Efektif ........................................................................... 24

    2.3.3. Indikator Cara Belajar........................................................................ 25

    2.4. Lingkungan Keluarga .................................................................................... 28

  • xi

    2.4.1. Penegrtian Lingkungan Keluarga ...................................................... 28

    2.4.2. Indikator Lingkungan Keluarga ......................................................... 31

    2.5. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa .................................... 34

    2.6. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa ..................... 35

    2.7. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 35

    2.8. Kerangka Berfikir .......................................................................................... 37

    2.9. Hipotesis ........................................................................................................ 39

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................... 40

    3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...................................... 40

    3.2.1. Populasi Penelitian............................................................................. 40

    3.2.2. Sampel ............................................................................................... 41

    3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 42

    3.3. Variabel Penelitian......................................................................................... 43

    3.3.1. Variabel Bebas (X) ............................................................................ 43

    3.3.2. Variabel Terikat (Y) ........................................................................... 44

    3.4. Metode Pengumpulan Data............................................................................ 44

    3.4.1. Metode Angket dan Kuesioner .......................................................... 44

    3.4.2. Metode Dokumentasi ......................................................................... 45

    3.5. Analisis Instrumen ......................................................................................... 45

    3.5.1. Validitas ............................................................................................. 45

    3.5.2. Reliabilitas ......................................................................................... 48

    3.6. Metode Analisis Data .................................................................................... 50

    3.6.1. Analisis Deskriptif ............................................................................. 50

    3.7. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 52

    3.7.1. Uji Normalitas .................................................................................... 52

    3.7.2. Uji Multikolonieritas .......................................................................... 52

    3.7.3. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 53

    3.8. Analisis Regresi Berganda ............................................................................. 53

    3.9. Uji Hipotesis .................................................................................................. 54

    3.9.1. Uji Simultan (Uji F) ........................................................................... 54

  • xii

    3.9.2. Uji Parsial (Uji t) ................................................................................ 54

    3.9.3. Uji Koefisien Determinasi Ganda ( ) .............................................. 55

    3.9.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2) ..................................................... 55

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian .............................................................................................. 56

    4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 56

    4.1.2. Hasil Analisis Deskriptif .................................................................... 56

    4.1.2.1. Variabel Cara Belajar (X1)................................................... 56

    4.1.2.2. Variabel Lingkungan Keluarga (X2) .................................... 61

    4.1.2.3. Variabel Hasil Belajar (Y) ................................................... 65

    4.1.3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 66

    4.1.3.1. Uji Normalitas Data ............................................................. 66

    4.1.3.2. Uji Multikolonieritas ........................................................... 68

    4.1.3.3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 69

    4.1.4. Analisis Regresi Berganda ................................................................. 69

    4.1.5. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 71

    4.1.5.1. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) ....................... 71

    4.1.5.2. Pengujian Hipotesis secaraParsial (Uji t) ............................ 71

    4.1.6. Koefisien Determinasi ....................................................................... 73

    4.1.6.1. Koefisien Determinasi (R2) secara Simultan ...................... 73

    4.1.6.2. Koefisien Determinasi ( ) secara Parsial ........................... 73

    4.2. Pembahasan ................................................................................................... 74

    4.2.1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif ............................................... 74

    4.2.2. Pembahasan Hasil Regresi Berganda ................................................ 75

    4.2.3. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa ........................ 76

    4.2.4. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa ......... 77

    4.2.5. Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil

    Belajar Siswa ..................................................................................... 78

    BAB V PENUTUP

    5.1. Simpulan ........................................................................................................ 79

    5.2. Saran .............................................................................................................. 80

  • xiii

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81

    LAMPIRAN ........................................................................................................... 83

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Skema Kerangka Berfikir Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan

    Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa .................................................... 39

    4.1 Grafik Normal P-Plot ............................................................................... 67

    4.2 Grafik Scatterplot ..................................................................................... 69

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1 Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan

    Tahun Ajaran 2014/2015 ........................................................................ 5

    1.2 Cara Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan Tahun

    Ajaran 2014/2015 ................................................................................... 7

    1.3 Pekerjaan Orangtua Siswa ...................................................................... 8

    1.4 Lingkungan Keluarga Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan

    Tahun Ajaran 2014/2015 ........................................................................ 8

    2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 35

    3.1 Populasi Penelitian Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan .................. 41

    3.2 Pengambilan Sampel Penelitian ............................................................. 42

    3.3 Hasil Analisis Uji Coba Validitas Variabel Cara Belajar ....................... 47

    3.4 Hasil Analisis Uji Coba Validitas Variabel Lingkungan Keluarga ........ 48

    3.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel Cara Belajar ................................. 49

    3.6 Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel Lingkungan Keluarga .................. 49

    3.7 Jenjang Kriteria Variabel Cara Belajar ................................................... 51

    3.8 Jenjang Kriteria Variabel Lingkungan Keluarga .................................... 51

    4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar ............................................ 57

    4.2 Distribusi Frekuensi Indikator Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya 58

    4.3 Distribusi Frekuensi Indikator Membaca dan Membuat Catatan ........... 58

    4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Mengulang Bahan Pelajaran .................. 59

    4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Konsentrasi ............................................ 60

    4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Mengerjakan Tugas ............................... 60

    4.7 Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga ............................................ 61

    4.8 Distribusi Frekuensi Indikator Cara Orang Tua Mendidik ..................... 62

    4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Relasi Antar Anggota Keluarga ............ 63

    4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Suasana Rumah ..................................... 64

    4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Keadaan Ekonomi Keluarga .................. 64

    4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Pengertian Orang Tua ............................ 65

  • xvi

    4.13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar .................................... 66

    4.14 Uji Normalitas ........................................................................................ 67

    4.15 Uji Multikolonieritas .............................................................................. 68

    4.16 Analisis Regresi Berganda ...................................................................... 70

    4.17 Hasil Uji Simultan .................................................................................. 71

    4.18 Hasil Uji Parsial ...................................................................................... 72

    4.19 Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan ........................................... 73

    4.20 Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial .............................................. 74

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 84

    2. Angket Observasi Awal ................................................................................... 88

    3. Tabulasi Observasi Awal Cara Belajar ............................................................ 90

    4. Daftar Nama Responden Uji Coba Observasi Awal ........................................ 92

    5. Daftar Nama Orangtua dan Pekerjaan ............................................................. 93

    6. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ........................................................................... 97

    7. Uji Coba Angket Penelitian ............................................................................. 98

    8. Daftar Nama Peserta Uji Coba Angket ............................................................ 102

    9. Tabulasi Hasil Uji Coba Angket Cara Belajar ................................................. 103

    10. Hasil Uji Validitas Cara Belajar ...................................................................... 107

    11. Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ........................................................ 109

    12. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................ 111

    13. Daftar Nama Responden Penelitian ................................................................. 112

    14. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .......................................................................... 114

    15. Angket Penelitian ............................................................................................. 115

    16. Tabulasi Data Penelitian Cara Belajar ............................................................. 119

    17. Tabulasi Data Penelitian Lingkungan Keluarga .............................................. 122

    18. Analisis Deskriptif Variabel Cara Belajar ....................................................... 125

    19. Analisis Deskriptif Variabel Lingkungan Keluarga......................................... 128

    20. Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar....................................................... 131

    21. Perhitungan Analisis Deskriptif ....................................................................... 134

    22. Hasil Output Analisis Uji Asumsi Klasik ........................................................ 141

    23. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 143

    24. Tabel r dan t product moment .......................................................................... 145

    25. Surat Ijin Observasi .......................................................................................... 146

    26. Surat Ijin Penelitian .......................................................................................... 147

    27. Surat Keterangan .............................................................................................. 148

    28. Dokumentasi .................................................................................................... 149

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

    sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang mempunyai kualitas

    tinggi, dimana peningkatan kualitas tersebut mengarah untuk mencapai tujuan

    pembangunan yang lebih baik.Pengembangan sumber daya tersebut dapat dilihat

    dari segi pendidikan yang telah terkandung dalam tujuan pendidikan

    nasional.Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

    kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

    dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

    tercantum bahwa pengertian pendidikan yaitu sebagai berikut:

    “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

    Berdasarkan Pasal 3 UU RI No. 20/2003 menyebutkan bahwa pendidikan

    nasional memiliki fungsi sebagai pengembangan kemampuan dan membentuk

    watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan

    bangsa serta untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar

    menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

    berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

    demokratis serta bertanggung jawab.Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan

  • 2

    merupakan suatu upaya yang terencana, menggunakan berbagai proses dan

    metode tertentu dengan tujuan untuk mengembangkan potensi diri yang ada

    sehingga terjadi perubahan dalam segi pengetahuan, tingkah laku dan

    keterampilan.

    Dengan demikian pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik lagi. Oleh sebab itu,

    tanggung jawab terhadap pendidikan bukan hanya dari satu pihak saja melainkan

    semua pihak harus turut andil didalamnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka

    diperlukan suatu lembaga dalam upaya melakukan proses pendidikan sehingga

    tujuan pendidikan nasional akan tercapai.Sekolah merupakan lembaga pendidikan

    formal yang menyediakan berbagai macam kegiatan pembelajaran agar siswa

    mendapatkan pengalaman dalam pendidikan, sekolah memiliki peran yang sangat

    penting dalam mencetak generasi yang berkualitas tinggi.

    Setiap proses pembelajaran pasti memiliki tujuan yang sama yaitu agar

    siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal dan memuaskan. Slameto

    (2010:2) mendefinisikan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

    seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya”. Proses pendidikan yang dilakukan di sekolah mencakup berbagai

    hal, salah satunya yaitu kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa

    dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membaca, mengamati,

    mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar akan membuat siswa

  • 3

    mengalami perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan, dimana perubahan

    kemampuan itulah yang selanjutnya disebut sebagai hasil belajar.

    Sudjana (2009:22) mengungkapkan bahwa “hasil belajar adalah

    kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

    belajarnya”. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada

    diri siswa. Perubahan tersebut dapat diartikan setelah terjadinya peningkatan dan

    pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

    Salah satu tolok ukur yang digunakan oleh guru untuk mengetahui

    keberhasilan siswa dalam belajar yaitu dilihat dari hasil belajar yang diperoleh.

    Hasil belajar merupakan tolok ukur yang telah dicapai siswa setelah melakukan

    proses belajar. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah dapat

    diketahui tingkat keberhasilan belajarnya dengan cara diadakan pengukuran atau

    evaluasi dari pembelajaran yang disebut hasil belajar. Evaluasi dapat dilakukan

    setelah proses pembelajaran selesai maupun sebelum pembelajaran dimulai

    dengan cara bertanya guna merefresh ingatan siswa tentang materi yang dipelajari

    sebelumnya. Seorang guru dapat melihat hasil belajar yang diperoleh siswa dan

    dengan begitu guru akan mengerti terkait langkah-langkah apa yang selanjutnya

    akan diberikan kepada siswa.

    Berdasarkan uraian diatas maka hasil belajar bisa terjadi jika adanya

    perubahan pada diri seseorang baik itu dari segi pengetahuan, sikap maupun

    keterampilan yang menjadikan individu tersebut lebih baik lagi dibandingkan

    dengan sebelumnya. Perubahan tersebut nantinya akan mengarah kepada tingkat

    keberhasilan belajar peserta didik yang maksimal.

  • 4

    Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang diungkapkan

    oleh Dalyono bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal

    dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu

    yang sedang belajar antara lain kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan

    motivasi serta cara belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada

    diluar individu antara lain lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan

    lingkungan sekitar.

    SMA Negeri 1 Tunjungan merupakan sekolah menengah atas yang berada

    di Kabupaten Blora yang ingin mencetak lulusan berkualitas tinggi, sekolah ini

    memiliki dua penjurusan antara lain Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu

    Pengetahuan Sosial. Sekolah ini juga memiliki tujuan untuk mencetak siswa yang

    berkarakter. Upaya yang dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut diantaranya

    dengan adanya relasi yang baik antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa,

    orang tua dengan guru, orang tua dengan siswa serta masyarakat yang dapat

    diwujudkan dalam bentuk perhatian terhadap hal-hal yang berpengaruh terhadap

    hasil belajar peserta didik tersebut.

    Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan khususnya kelas

    X IPS dalam memperoleh hasil belajar belum dapat dikatakan optimal dibanding

    dengan kelas lainnya. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang

    menyatakan bahwa terdapat 72 siswa dinyatakan tuntas dalam belajar. Kriteria

    Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75 untuk

    mata pelajaran ekonomi. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari

  • 5

    ketuntasan belajar siswa kelas X IPS mata pelajaran ekonomi tahun ajaran

    2014/2015, seperti pada tabel 1.1:

    Tabel 1.1

    Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan

    Sumber: Data Nilai Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan Tahun

    Ajaran 2014/2015

    Menurut Mulyasa (2009:44) siswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila

    mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan

    pembelajaran sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas

    tersebut. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan belajar

    ekonomi siswa kelas X IPS belum optimal. Total keseluruhan yang sudah

    mencapai KKM yaitu sebesar 72 dengan persentase sebesar 59,50% dengan rata-

    rata ketuntasan belajar sebesar 69,22% sehingga dapat dikatakan cukup.

    Seperti yang dijelaskan diatas bahwa banyak faktor yang mempengaruhi

    keberhasilan siswa dalam belajar seperti yang diungkapkan oleh Dalyono

    (2009:55) bahwa faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar yang baik

    dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah

    faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor

    eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor internal antara lain

    kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar dan faktor

    Kelas Jumlah

    Siswa

    Tuntas

    KKM

    % Tidak

    Tuntas

    KKM

    % Rata-rata

    Ketuntasan

    Belajar

    X IIS 1 32 14 43,75% 18 56,25%

    69,22%

    (Cukup)

    X IIS 2 30 17 56,67% 13 40,62%

    X IIS 3 29 19 65,52% 10 31,25%

    X IIS 4 30 22 73,33% 8 25,00%

    Total 121 72 59,50% 49 40,50%

  • 6

    eksternal antara lain lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta lingkungan

    sekitar. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

    faktor internal yaitu cara belajar. Cara belajar yang dilakukan oleh siswa disini

    antara lain membuat jadwal belajar dan pelaksanaannya secara teratur, siswa akan

    membaca dan membuat catatan berkaitan dengan materi belajar, mengulang bahan

    pelajaran, mengerjakan tugas dan berkonsentrasi penuh dalam proses

    pembelajaran. Semakin baik cara belajar siswa maka akan dapat meningkatkan

    hasil belajar, sebaliknya jika cara belajar buruk maka hasil belajar juga tidak akan

    optimal.

    Belajar memiliki kategori yang sangat kompleks dan belum diketahui

    segala seluk-beluknya. Hasil belajar sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal

    ini sejalan dengan Slameto (2010:73) menerangkan bahwa “banyak siswa dan

    atau mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam belajarnya itu

    dikarenakan mereka tidak mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif dan

    mereka hanya mencoba menghafal pelajaran”. Jadi dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai cara belajar yang baik kemungkinan

    akan memperoleh hasil belajar yang baik. Artinya semakin baik cara belajar

    yangdilakukan oleh siswa, maka semakin tinggi pula intensitas usaha dan upaya

    yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

    Cara belajar siswa di SMA Negeri 1 Tunjungan harus mendapat perhatian

    khusus karena kualitas belajarnya secara keseluruhan sudah cukup baik namun

    bertolak belakang dengan hasil belajar yang didapat dapat dikategorikan belum

    cukup memuaskan. Hasil wawancara peneliti terhadap salah satu guru mata

  • 7

    pelajaran ekonomi menyatakan bahwa tidak ada target nilai kelas yang harus

    dicapai akan tetapi siswa harus bisa memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh

    sekolah sendiri. Selain itu peneliti juga telah melakukan wawancara kepada

    sebagian siswa kelas X khususnya X IPS yang pada umumnya mereka sudah

    memiliki kemauan keras untuk meraih keberhasilan belajar, disini bisa dilihat dari

    sekolah memberikan jam tambahan kepada peserta didik selama 2 jam dimulai

    dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.00, pengadaan ekstrakurikuler yang

    berkaitan langsung dengan pendidikan dan lain sebagainya. Mereka mengerjakan

    tugas yang diberikan oleh guru dan memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar

    akan tetapi nilai yang diperoleh belum maksimal sesuai tabel 1.2 di bawah ini:

    Tabel 1.2

    Cara Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan

    No Interval (%) Kriteria Frekuensi % Rata-rata

    1 88 – 100% SB 1 5

    66,33

    %(cukup)

    2 71 – 87% B 3 15

    3 54 – 70% C 14 70

    4 37 – 53 % KB 2 10

    5 20 – 36% TB 0 0

    Sumber: Lembar observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan setelah diolah

    Hasil dari penyebaran lembar observasi awal kepada sebagian siswa kelas

    X IPS diperoleh data bahwa cara belajar mereka secara keseluruhan sudah cukup

    baik, ini dapat dilihat dari siswa yang selalu mengerjakan tugas dari guru dengan

    baik dan bekerja sama saat melakukan diskusi kelompok. Selain itu saat proses

    pembelajaran berlangsung mereka juga dengan baik berkonsentrasi

    memperhatikan pembelajaran.

    Selain cara belajar, terdapat faktor eksternal yang juga mempengaruhi

    hasil belajar siswa yaitu lingkungan keluarga. Proses pembelajaran yang

  • 8

    dilakukan oleh siswa sendiri tidak akan pernah lepas dari pengaruh lingkungan.

    Slameto (2010:2) menyatakan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang

    dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

    secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya”. Selanjutnya Slameto (2010:60) juga menjelaskan bahwa siswa

    yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua

    mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan

    ekonomi keluarga.

    Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan juga diperoleh

    data pekerjaan dan lingkungan keluarga siswa kelas X IPS sebagai berikut:

    Tabel 1.3

    Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan

    No. Kelas

    Pekerjaan Orang Tua

    Jml PNS Petani Buruh Wiraswa

    sta

    Swasta Lainnya

    1 X IPS 1 5 11 0 10 3 3 32

    2 X IPS 2 5 11 1 5 4 4 30

    3 X IPS 3 7 7 0 5 4 6 29

    4 X IPS 4 4 6 0 11 4 5 30

    Total 21 35 1 31 15 18 121

    Persentase % 17,35% 28,92% 0,83% 25,62% 12,40% 14,88% 100%

    Sumber : TU SMA Negeri 1 Tunjungan

    Tabel 1.4

    Lingkungan Keluarga Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan

    Sumber: Lembar observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan setelah diolah

    Data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua

    siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan adalah sebagai petani yaitu

    sebanyak 35 siswa atau sebesar 28,92%. Kondisi ini membuktikan bahwa

    No Interval (%) Kriteria Frekuensi % Rata-rata

    1 88 – 100% SB 0 0

    69%

    (cukup)

    2 71 – 87% B 11 55

    3 54 – 70% C 9 45

    4 37 – 53 % KB 0 0

    5 20 – 36 % TB 0 0

  • 9

    keluarga sangat berpengaruh dalam mendidik anak. Hal ini akan membuat

    semangat bagi siswa untuk lebih tekun lagi dalam belajar agar hasil belajar yang

    dicapai bisa maksimal. Selain itu berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh

    peneliti dalam penyebaran angket observasi didapatkan bahwa lingkungan

    keluarga siswa dalam kategori cukup baik untuk menunjang tercapainya hasil

    belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut maka cara yang dilakukan oleh setiap

    orang tua dalam memberikan perhatian ataupun membimbing anak di rumah akan

    sangat berpengaruh terhadap perbedaan setiap hasil belajar yang dicapai di

    sekolah.

    Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

    penelitian dengan judul: “Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga

    terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA

    Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015”.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat

    diidentifikasi dari pengaruh cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil

    belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Tunjungan

    Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015 adalah:

    1. Adakah pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora tahun

    ajaran 2014/2015?

  • 10

    2. Adakahpengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata

    pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora

    tahun ajaran 2014/2015?

    3. Seberapa besar pengaruh cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil

    belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1

    Tunjungan Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015?

    1.3. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

    dan menganalisis:

    1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan

    Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015.

    2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar

    siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan

    Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015.

    3. Mengetahui seberapa besar pengaruh cara belajar dan lingkungan keluarga

    terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA

    Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015.

    1.4. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

    1. Manfaat Teoritis

  • 11

    Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat menambah khasanah ilmu

    pengetahuan atau mengembangkan pengetahuan baru dalam dunia

    pendidikan khususnya pada mata pelajaran ekonomi.

    2. Manfaat Praktis

    Manfaat praktis setelah diadakan penelitian ini adalah:

    a. Bagi Sekolah

    Memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah tentang bagaimana

    pembelajaran ekonomi yang baik dilihat dari segi cara belajar siswa

    terhadap hasil belajar ekonomi maupun dari segi lingkungan keluarga.

    b. Bagi Guru

    Memberikan masukan kepada guru yang dapat digunakan sebagai bahan

    evaluasi dan memberikan motivasi untuk melaksanakan tugasnya dengan

    baik dalam pembelajaran serta memberikan pengetahuan yang lebih luas

    ke siswa.

  • 12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Belajar

    2.1.1. Pengertian Belajar

    Pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan

    yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya

    dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata

    dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar sendiri dapat diartikan sebagai suatu

    peristiwa yang dialami oleh seseorang sehari-hari di sekolah. Belajar di sini dapat

    diartikan sebagai hal yang sangat kompleks, kompleksitas belajar sendiri tersebut

    terdiri dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Subjek dari segi siswa

    sendiri belajar ialah sebagai suatu proses, dimana siswa mengalami proses mental

    untuk menghadapi proses pembelajaran. Berbeda dengan siswa, disini subjek dari

    segi guru sendiri bahwa belajar tersebut lebih mengarah sebagai perilaku belajar

    tentang sesuatu hal.

    Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “Belajar ialah suatu

    proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu tingkah laku

    yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

    interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010:2).

    Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat

    maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri

    seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar (Slameto, 2010:2). Pengertian

    belajar menurut Hamalik (2008:154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang

  • 13

    relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Mustaqim (2008:34) menyebutkan

    bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi

    karena latihan dan pengalaman. Pengertian belajar menurut Thomdlike salah

    seorang pendiri aliran belajar dalam Uno (2010:11) mengemukakan bahwa belajar

    adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan

    atau gerakan) dan respon (yang juga pikiran, perasaan atau gerakan).

    Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

    adalah proses perubahan yang dialami oleh setiap individu baik itu perubahan dari

    tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman,

    keterampilan dan sikap berdasarkan pengalaman pribadi (individu) maupun oleh

    orang lain.

    2.1.2. Teori Belajar

    Menurut Slameto (2010:9) teori belajar dibagi menjadi beberapa aspek

    yaitu antara lain:

    1. Teori Gestalt Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, yang

    sekarang menjadi tenar diseluruh dunia. Hukum yang berlaku pada

    pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar yaitu:

    a) Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya. b) Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya.

    Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama

    yaitu memperoleh respone yang tepat untuk memecahkan problem yang

    dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus

    dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Sifat-sifat belajar dengan

    insight ialah:

    a) Insight tergantung dari kemampuan dasar. b) Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan. c) Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa,

    sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.

    d) Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit. e) Belajar dengan insight dapat diulangi.

  • 14

    f) Insight sekali didapat dapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.

    2. Teori belajar menurut J. Bruner Kata Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi

    untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa

    dapat belajar lebih banyak dan mudah.

    Sebab itu Bruner mempunyai pendapat, alangkah baiknya bila sekolah

    dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai

    dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses

    belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal

    dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses

    belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”,

    ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eskplorasi, penemuan-

    penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang

    sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam

    masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara

    berbeda-beda pada usia yang berbeda pula.

    3. Teori belajar menurut Piaget Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak

    adalah sebagai berikut:

    1) Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka

    mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk

    menghayati dunia sekitarnya. Maka memerlukan pelayanan tersendiri

    dalam belajar.

    2) Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.

    3) Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap

    yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak.

    4) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: a) Kemasakan b) Pengalaman c) Interaksi sosial d) Equilibration (proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk

    membangun dan memperbaiki struktur mental).

    5) Ada 3 tahap perkembangan, yaitu: a) berpikir secara intuitif kurang lebih 4 tahun b) beroperasi secara konkret kurang lebih 7 tahun c) beroperasi secara formal kurang lebih 11 tahun

    4. Teori dari R. Gagne Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu:

    1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku;

    2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

  • 15

    5. Purposeful Learning Purposeful learning adalah belajar yang dilakukan dengan sadar untuk

    mencapai tujuan dan yang:

    a) dilakukan siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain; b) dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain di dalam situasi belajar-

    mengajar di sekolah.

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar bukan hanya

    untuk mengubah tingkah laku seseorang akan tetapi belajar juga memperoleh

    respone yang tepat untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

    Perkembangan mental yang terjadi pada anak akan melalui tahap-tahap tertentu

    dan berlangsung dalam jangka waktu untuk berlatih dari tahap ke tahap yang

    tidaklah selalu sama antara setiap anak. Anak akan memperoleh motivasi dalam

    pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku yang diperoleh dari

    instruksi tanpa paksaan dan perintah dari orang lain.

    2.2. Hasil Belajar

    2.2.1. Pengertian Hasil Belajar

    Setiap proses pembelajaran, guru harus bisa mengetahui tipe hasil belajar

    yang nantinya dapat diharapkan untuk dicapai oleh setiap siswa sehingga guru

    dapat merancang/mendesain pengajaran secara tepat. Setiap proses belajar

    mengajar, keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai

    oleh siswa, disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil

    belajar yang dimiliki oleh siswa. Tipe hasil belajar harus dicantumkan dalam

    tujuan pengajaran (tujuan instruksional) sebab tujuan itulah yang nantinya akan

    dicapai di dalam proses belajar mengajar.

    Penentuan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilakukan

    dengan adanya usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau

  • 16

    evaluasi disini adalah memberikan pertimbangan atau nilai yang didasarkan pada

    kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk

    hasil belajar.

    Menurut Sudjana (2009:22) bahwa “hasil belajar merupakan kemampuan-

    kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menerima pengalaman

    belajarnya”. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada

    diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan

    sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan

    dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Menurut

    Tu’u (2004:75) hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

    yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau

    angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono

    (2009:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

    tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses

    evaluasi hasil belajar sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak

    proses belajar.

    Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah suatu keberhasilan usaha dari suatu interaksi tindak belajar individu

    melalui kecapakan-kecakapan potensial yang telah dimilikinya yang ditandai

    dengan adanya perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah melakukan

    pembelajaran.

  • 17

    2.2.2. Hasil Belajar IPS Ekonomi

    Hasil yang diperoleh dari suatu penilaian/evaluasi dinyatakan dalam

    bentuk hasil belajar. Hasil belajar disini seringkali digunakan sebagai ukuran

    untuk mengetahui seberapa jauh seorang siswa menguasai bahan pembelajaran

    yang sudah diajarkan.

    Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

    materi pembelajaran di sekolah yang ditandai dalam bentuk angka atau skor yang

    diperoleh dari hasil tes. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi merupakan suatu ilmu

    sosial yang di dalamnya mempelajari tentang bagaimana cara manusia dalam

    memenuhi kebutuhan hidup untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

    Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS ekonomi disini

    merupakan suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mereka menerima

    materi IPS ekonomi dari guru dalam aktivitas belajar di sekolah. Hasil belajar

    akan diperoleh setelah guru mengevaluasi setelah materi belajar disampaikan,

    sehingga akan terlihat gambaran sejauh mana siswa dapat memahami apa yang

    telah diajarkan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

    2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

    Menurut Dalyono (2009:55) menyatakan bahwa terdapat berbagai faktor

    yang menentukan pencapaian hasil belajar yaitu sebagai berikut:

    a) Faktor internal

    Faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi:

    1. Kesehatan

  • 18

    Kesehatan sangat penting bagi kehidupan manusia, baik itu kesehatan

    jasmani maupun rohani. Kemampuan belajar siswa dipengaruhi oleh

    kesehatan jasmani dan rohani dalam diri. Jika seseorang dalam keadaan

    yang sehat maka konsentrasi dalam belajar bisa maksimal begitupun

    sebaliknya jika seseorang mengalami daya tahan tubuh yang menurun maka

    dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar dan hasil belajarnyapun

    tidak akan maksimal. Pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap

    orang baik itu fisik maupun mental sehingga dapat memaksimalkan proses

    belajar dengan baik. Djamarah (2008:238) berpendapat bahwa “kesehatan

    yang kurang baik akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam

    belajar”.

    2. Inteligensi dan Bakat

    Kemampuan belajar siswa bukan hanya dipengaruhi oleh kesehatan saja

    akan tetapi dapat dipengaruhi juga oleh adanya inteligensi dan bakat yang

    dimiliki oleh siswa tersebut. Jika seseorang memiliki inteligensi yang baik

    (IQ tinggi) umumnya mereka tidak akan begitu mengalami kesulitan dalam

    belajar dan hasilnyapun cenderung baik, akan tetapi sebaliknya orang yang

    inteligensinya rendah, maka cenderung mengalami kesukaran dalam belajar,

    lambat berpikir sehingga akan berpengaruh dalam hasil belajarnya. Selain

    inteligensi, bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan

    belajar. Tu’u (2004:79) menyatakan bahwa bakat adalah kemampuan yang

    ada pada diri seseorang yang dibawa sejak lahir, yang diterima dari warisan

    orang tua. Bila seseorang mempunyai inteligensi tinggi dan bakatnya ada

  • 19

    dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan

    sukses dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi

    inteligensinya rendah. Siswa yang memiliki kemampuan keduanya akan

    lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang hanya memiliki salah satu

    dari kemampuan tersebut.

    3. Minat dan motivasi

    Minat yang dimiliki oleh siswa dipengaruhi oleh adanya daya tarik dari luar

    maupun dari dalam diri siswa itu sendiri. Apabila siswa memiliki minat

    yang tinggi terhadap sesuatu, maka mereka akan berusaha

    mencapai/memperoleh sesuatu yang diminatinya tersebut. Minat belajar

    siswa yang besar cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi,

    sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan hasil belajar yang

    rendah karena siswa tidak ada upaya untuk mencapai keberhasilan belajar

    tersebut. Hal ini sejalan dengan Djamarah (2008:191) menjelaskan bahwa

    “minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar, artinya

    untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu”.

    Sedangkan motivasi merupakan dorongan dari dalam diri untuk melakukan

    sesuatu. Apabila motivasi seseorang tinggi dalam proses belajar, maka siswa

    akan melaksanakan proses belajarnya dengan sungguh-sungguh agar

    mendapatkan hasil yang maksimal.

    4. Cara belajar

    Cara belajar setiap orang itu berbeda, perbedaan tersebut bisa

    mempengaruhi seseorang dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.

  • 20

    Siswa yang memiliki cara belajar yang baik dan efektif bagi dirinya sendiri,

    maka kegiatan belajarnya akan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila teknik-

    teknik dalam belajar tidak baik maka akan mengalami kesulitan dalam

    proses belajar. Dengan demikian, cara belajar memiliki pengaruh yang

    sangat penting dalam mencapai keberhasilan belajar. Cara belajar yang

    efisien menurut Tu’u (2004:80) adalah sebagai berikut:

    a. Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar

    b. Segera mempelajari kembali bahan yang diterima

    c. Membaca dengan teliti dan baik yang sedang dipelajari dan berusaha

    menguasai dengan sebaik-baiknya

    d. Mencoba menyelesaikan dan berlatih mengerjakan soal-soal

    b) Faktor eksternal

    Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi:

    1 Keluarga

    Keluarga adalah faktor ekstern yang dimiliki oleh seorang siswa. Faktor

    keluarga terutama orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak

    dalam belajar. Keharmonisan dalam suatu keluarga salah satunya akan

    mempengaruhi kelancaran belajar seseorang. Tinggi rendahnya pendidikan

    orang tua, besar kecilnya penghasilan yang didapat, cukup atau kurangnya

    perhatian dan bimbingan dari orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang

    tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang atau

    tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu juga turut mempengaruhi

    pencapaian hasil belajar seseorang. Djaali (2014:99) menyatakan bahwa

  • 21

    situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili) sangat

    berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Oleh karena itu,

    keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi

    pengaruh pada prestasi anak.

    2 Sekolah

    Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak setelah keluarga. Keadaan

    sekolah juga turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar anak. Sekolah

    disini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar

    antara siswa dengan guru. Tinggi rendahnya kualitas guru dan cara

    mengajar akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu pelaksanaan

    tata tertib sekolah juga harus diperhatikan. Hal ini sejalan dengan Tu’u

    (2004:82) menyatakan bahwa sekolah adalah lingkungan kedua yang

    berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Sekolah

    merupakan lingkungan pendidikan yang sudah berstruktur, memiliki sistem

    dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, spiritual,

    disiplin dan ilmu pengetahuan.

    3 Masyarakat

    Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan tempat tinggal siswa

    sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Apabila

    lingkungan masyarakat terdiri dari orang-orang yang berpendidikan tinggi,

    maka kemungkinan besar rata-rata siswa bersekolah tinggi dan moralnya

    juga baik sehingga hal ini akan mendorong siswa lebih giat belajar.

    Begitupun sebaliknya, apabila tempat tinggal banyak anak-anak yang nakal

  • 22

    maka hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak

    menunjang sehingga motivasi belajar menjadi berkurang.

    4 Lingkungan sekitar

    Keadaan lingkungan tempat tinggal siswa juga sangat penting dalam

    mempengaruhi hasil belajarnya, seperti keadaan bangunan rumah, suasana

    sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.

    Djaali (2009:98) mengemukakan secara garis besar faktor-faktor yang

    mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan menjadi 2, yaitu faktor

    intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri siswa

    diantaranya cara belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang datang dari

    luar diri siswa diantaranya adalah lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan

    fasilitas.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

    menentukan pencapaian hasil belajar ada dua yaitu faktor yang terdapat dalam diri

    siswa itu sendiri (internal) dan dari luar siswa (eksternal). Dengan demikian,

    dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

    faktor internal yaitu cara belajar dan faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga.

    2.3. Cara Belajar

    2.3.1. Pengertian Cara Belajar

    Cara belajar pada dasarnya merupakan suatu cara atau strategi yang harus

    diterapkan oleh siswa sebagai usaha belajarnya untuk mencapai hasil yang

    diinginkan. Penilaian baik buruknya usaha yang dilakukan akan terlihat dari hasil

    belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut. Hasil belajar yang baik dipengaruhi

  • 23

    cara belajar yang baik pula. Slameto (2010:73) berpendapat bahwa “banyak siswa

    dan atau mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam belajarnya

    itu dikarenakan mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif”.

    Menurut (Gie dalam Siroyudin, 2010:34) cara belajar merupakan suatu

    cara bagaimana siswa melaksanakan suatu kegiatan belajar, misalnya bagaimana

    mereka menyiapkan pelajaran, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar yang

    dilakukan, pola belajar dan cara mengikuti ujian. Cara belajar besar pengaruhnya

    terhadap hasil belajar siswa. Apabila siswa tidak memiliki cara belajar yang

    efektif maka hasil belajar yang diperoleh akan rendah. Menurut Slameto

    (2010:69) belajar teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih

    cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

    Kecakapan dan ketangkasan belajar antara satu siswa dengan siswa yang lain

    berbeda namun kebanyakan dari mereka hanya mencoba menghafal pelajaran

    tanpa memahami dan mengerti isi dari pelajaran tersebut. Perilaku-perilaku yang

    menumbuhkan cara belajar dapat dianggap menyelesaikan atau mencapai tujuan

    belajar tersebut. Oleh karena itu, siswa akan melaksanakan suatu pekerjaan akan

    mempunyai cara tersendiri yang berbeda dari yang lainnya.

    Menurut Djamarah dan Zain (2008:5) cara belajar adalah sebagai pola-

    pola umum kegiatan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar untuk

    mencapai tujuan yang telah digariskan. Sedangkan menurut Hakim (2002:7) cara

    belajar adalah cara yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih

    mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang

    dikeluarkannya.

  • 24

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cara belajar siswa

    merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada situasi belajar tertentu yang

    kemudian kegiatan-kegiatan tersebut nantinya merupakan pencerminan hasil dari

    usaha belajar yang telah dilakukan. Siswa yang mempunyai cara belajar baik

    maka akan dimungkinkan akan memperoleh hasil yang maksimal. Artinya

    semakin baik cara belajar, maka akan tinggi pula intensitas usaha dan upaya yang

    dilakukan untuk dapat memperoleh hasil yang baik.

    2.3.2. Cara Belajar Efektif

    Menurut Slameto (2010:73) ada dua cara belajar yang efektif yaitu sebagai

    berikut:

    a. Perlunya Bimbingan

    Belajar itu sangat kompleks dan belum diketahui segala seluk-beluknya. Hasil

    belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecakapan dan ketangkasan belajar

    berbeda secara individual. Walaupun demikian kita dapat membantu siswa

    dengan memberi petunjuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang

    efisien dengan cara mengarahkan siswa dan menuntun siswa dalam proses

    pembelajaran.

    b. Kondisi dan Strategi Belajar

    Kondisi disini dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Internal dalam

    arti bahwa kondisi tersebut ada dalam diri siswa itu sendiri misalnya

    kesehatan, keamanan, ketenteraman, dan sebagainya. Kondisi eksternal

    adalah kondisi yang ada diluar pribadi manusia misalnya kondisi lingkungan

    keluarga, sosial serta masyarakat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat

  • 25

    mencapai hasil yang semaksimal mungkin misalkan dalam pembuatan jadwal

    pelajaran harus disesuaikan secara tepat antara waktu belajar dengan waktu

    istirahat.

    c. Metode Belajar

    Metode merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh seseorang untuk

    mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan dalam belajar adalah untuk

    mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara

    yang dilakukan akan menjadi suatu kebiasaan karena kebiasaan belajar akan

    mempengaruhi belajar itu sendiri.

    Uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cara belajar yang efektif

    diperlukan adanya bimbingan dan perhatian serta ditentukan oleh kondisi dan

    strategi belajar masing-masing siswa sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal.

    2.3.3. Indikator Cara Belajar

    Siswa dalam mencapai suatu keberhasilan belajar hendaknya mengetahui

    bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien sehingga bisa membuahkan hasil

    yang maksimal dan meraih hasil belajar yang cemerlang dan memuaskan. Belajar

    bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan,

    cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan

    mempengaruhi belajar itu sendiri. Menurut Slameto (2010:82) indikator-indikator

    cara belajar antara lain sebagai berikut:

    1. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya

    Pelaksanaan dalam belajar seorang siswa tidak dapat lepas dari adanya

    pembuatan jadwal. Jadwal merupakan pembagian waktu untuk sejumlah

    kegiatan yang dilakukan oleh seseorang setiap harinya. Supaya belajar dapat

  • 26

    berjalan dengan baik dan berhasil, maka seseorang harus mempunyai jadwal

    yang baik dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Belajar secara

    disiplin dan teratur akan membawa keuntungan, salah satunya adalah dapat

    memperbanyak perbendaharaan ilmu pengetahuan. Siswa harus pintar

    membagi waktu dan melaksanakannya secara baik sesuai dengan pembagian

    waktu yang telah ditentukan.

    2. Membaca dan Membuat Catatan

    Membaca sangat besar pengaruhnya terhadap belajar. Agar dapat belajar

    dengan baik maka diperlukan membaca dengan baik pula, karena membaca

    merupakan alat belajar. Keteraturan dan kedisiplinan dalam membaca perlu

    adanya jadwal yang ditepati pelaksanaannya. Selain membaca, membuat

    catatan juga sangat besar pengaruhnya dalam belajar. Catatan yang tidak jelas

    dan tidak teratur antara materi satu dengan materi yang lain akan menimbulkan

    rasa kebosanan dan membuat siswa untuk malas belajar. Sebaliknya, jika

    catatan yang dibuat siswa itu baik dan lengkap, maka akan memberikan

    semangat dan tidak terjadi kebosanan dalam membaca. Selain itu, siswa perlu

    memberi tanda-tanda dalam buku bacaan sehingga akan mempermudah untuk

    membacanya, selain itu siswa juga perlu adanya catatan-catatan dibuku untuk

    mempermudah belajar.

    3. Mengulangi Bahan Pelajaran

    Pengulangan (review) yang dilakukan oleh siswa setelah melakukan

    pembelajaran sangat penting pengaruhnya dalam belajar. Tujuan dari

    pengulangan tersebut yaitu agar materi yang belum begitu dikuasai serta

  • 27

    mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak siswa. Mengulangi bahan

    pelajaran dapat dilakukan secara langsung sesudah membaca atau mempelajari

    kembali pelajaran yang sudah dipelajari secara teratur. Cara ini dapat dilakukan

    dengan cara meringkas, sehingga akan mudah dipelajari kembali ataupun juga

    dapat mempelajari soal jawab yang sudah dibuat oleh siswa.

    4. Konsentrasi

    Konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

    menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Belajar

    konsentrasi berarti siswa memusatkan pikiran terhadap suatu pelajaran dengan

    menyampingkan semua hal lainnya. Kemampuan konsentrasi antara setiap

    orang itu berbeda-beda dipengaruhi oleh keadaan orang tersebut, lingkungan

    serta pengalaman. Konsentrasi harus membutuhkan kefokusan yang cukup

    baik, siswa harus benar-benar fokus pada apa yang sedang dilakukan agar

    konsentrasi tetap terjaga.

    5. Mengerjakan Tugas

    Mengerjakan tugas merupakan salah satu prinsip belajar. Hal itu dapat berupa

    mengerjakan tes/ulangan atau ujian yang diberikan oleh guru terhadap siswa

    karena mengerjakan tugas juga mempengaruhi hasil belajar. Tugas-tugas yang

    diberikan guru harus dikerjakan dengan maksimal. Selain memenuhi perintah

    dari guru, mengerjakan tugas secara tidak langsung juga dapat bermanfaat

    sebagai tambahan bahan pelajaran sehingga dapat menambah pengetahuan.

    Berdasarkan uraian diatas diperlukan adanya kebiasaan-kebiasaan dalam

    belajar yang dapat menunjang pencapaian hasil belajar yang maksimal. Kebiasaan

  • 28

    belajar tersebut dapat dilakukan oleh siswa dengan berbagai cara dalam belajar

    sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal. Agar mendapatkan hasil yang

    maksimal, maka siswa harus belajar dengan baik, siswa harus membuat jadwal

    belajar, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran (materi),

    konsentrasi dan mengerjakan tugas-tugas latihan.

    2.4. Lingkungan Keluarga

    2.4.1. Pengertian Lingkungan Keluarga

    Dalyono (2009:129) mengemukakan bahwa lingkungan sebenarnya

    mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik

    yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Peranan lingkungan

    dalam pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain mengasuh dan

    membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul

    juga bermain sehari-hari. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama

    dalam kehidupan manusia dimana tempat dia untuk belajar, menyatakan diri

    sebagai manusia sosial dalam hubungan berinteraksi dengan orang lain. Dalam

    keluarga, seorang anak pertama kali akan belajar memperhatikan keinginan-

    keinginan orang lain, belajar untuk bekerja sama dan saling membantu.

    Menurut Suwarno (2008:40) “keluarga merupakan lingkungan pendidikan

    yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap

    perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di

    tengah-tengah keluarganya”. Keadaan ekonomi dan bagaimana orang tua merawat

    anaknya yang ada dalam sebuah keluarga memiliki pengaruh terhadap

    pertumbuhan jasmani anak. Sementara itu tingkat pendidikan orang tua memiliki

  • 29

    pengaruh besar terhadap perkembangan rohaniah anak terutama kepribadian dan

    kemajuan pendidikan.

    Soelaeman (1994:12) memberikan pendapat bahwa keluarga merupakan

    satu persekutuan hidup yang dijalin adanya kasih sayang diantara pasangan dua

    jenis manusia yang dikukuhkan dengan adanya pernikahan yang dimaksudkan

    untuk saling menyempurnakan diri.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan

    keluarga adalah ruang lingkup yang utama yang memiliki peran dan pengaruh

    sangat besar dalam menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak untuk

    menjadi manusia yang lebih dewasa. Anak menerima pendidikan yang pertama

    kali yaitu dari keluarga antara lain berupa pemberian motivasi, perhatian oleh

    orang tuanya, merawat dan mendidik anak sebelum mereka mengenal lingkungan

    sekolah dan lingkungan masyarakat.

    Ada beberapa jenis fungsi dari keluarga itu sendiri. Fungsi keluarga

    menurut Solaeman (1994:85-114) adalah:

    1. Fungsi Edukasi Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan dengan pendidikan serta

    pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Fungsi edukasi ini tidak sekedar

    menyangkut pada penentuan dan pengukuhan landasan yang mendasari upaya

    pendidikan itu, tetapi juga meliputi pengarahan dan perumusan tujuan

    pendidikan, perencanaan dan pengelolaannya, penyediaan dana dan sarananya

    serta pengayaan wawasan.

    2. Fungsi sosialisasi Tugas keluarga dalam mendidik anaknya tidak saja mencakup pengembangan

    individu anak agar menjadi pribadi yang mantap, akan tetapi meliputi pula

    upaya membantunya dan mempersiapkannya menjadi anggota masyarakat

    yang baik. Dalam melaksanakan fungsi sosialisasi, keluarga menduduki

    kedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-

    norma sosial. Fungsi sosialisasi membantu anak dalam menemukan tempatnya

    dalam kehidupan sosial ini secara mantap yang dapat diterima rekan-rekannya

    atau lebih lagi dapat diterima masyarakat.

  • 30

    3. Fungsi proteksi atau fungsi perlindungan Mendidik hakikatnya melindungi, yaitu melindungi anak dari tindakan-

    tindakan yang tidak baik dan dari hidup yang menyimpang norma. Selain itu,

    fungsi ini juga melindungi anak dari ketidakmampuannya bergaul dengan

    lingkungan pergaulannya, melindunginya dari sergapan pengaruh yang tidak

    baik yang mungkin mengancamnya dari lingkungan hidupnya, lebih dalam lagi

    kehidupan dewasa ini kompleks.

    4. Fungsi afeksi dan fungsi perasaan Anak berkomunikasi dengan lingkungannya juga berkomunikasi dengan

    lingkungannya dengan keseluruhan pribadinya terutama pada saat anak masih

    kecil dan masih menghayati dunianya secara global dan belum

    terdifferensiasikan. Kehangatan yang terpancar dari keseluruhan gerakan,

    ucapan, mimik serta perbuatan orang tua merupakan bumbu pokok dalam

    pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga. Makna kasih orang tua terhadap

    anak tidak tergantung dari banyaknya hadiah yang dilimpahkan kepadanya,

    melainkan atas dasar lebih jauh kasih itu dipersepsi atau dihayati. Adapun yang

    diharapkan akan dicapai melalui pelaksanaan fungsi afeksi ialah terbinanya

    suasana perasaan yang sehat dalam keluarga, yang tercipta berkat kebersihan

    hati masing-masing anggotanya, bersih dari iri dan dengki, dari hasut dan

    buruk sangka.

    5. Fungsi religius Keluarga memiliki fungsi religius, artinya keluarga berkewajiban

    memperkenalkan dan mengajak serta anak dan anggota keluarga lainnya

    kepada kehidupan beragama.

    6. Fungsi ekonomis Fungsi ekonomis keluarga meliputi pencarian nafkah, perencanaan serta

    pembelajarannya dan pemanfaatannya. Keadaan ekonomi keluarga

    mempengaruhi pula harapan orang tua akan masa depan anaknya serta harapan

    anak itu sendiri. Keluarga yang keadaan ekonominya lemah menganggap anak

    lebih sebagai beban hidup dari pada pembawa kebahagiaan keluarga. Mereka

    yang keadaan ekonominya kuat mempunyai lebih banyak kemungkinan

    memenuhi kebutuhan material anak dibandingkan dengan yang lemah. Akan

    tetapi pelaksanaan tersebut belum menjamin pelaksanaan ekonomis keluarga

    sebagaimana mestinya. Sebab pelaksanaan fungsi keluarga yang baik tidak

    tergantung dari banyaknya uang atau hadiah yang diberikan tetapi juga pada

    cara memberikan dan kuantitatif penerimaan serta persepsi anak.

    7. Fungsi rekreasi Rekreasi itu dirasakan orang apabila ia menghayati suasana tenang dan damai,

    jauh dari ketegangan batin, segar dan santai dan kepada yang bersangkutan

    memberikan perasaan bebas terlepas dari segala ketegangan dan kehidupan

    sehari-hari. Rekreasi itu memberikan keseimbangan kepada penyaluran energi

    dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang rutin dan mungkin menimbulkan

    kebosanan. Makna fungsi rekreasi dalam keluarga diarahkan kepada

    tergugahnya kemampuan untuk dapat mempersepsi kehidupan dalam keluarga

    secara wajar dan sungguh-sungguh sebagaimana dimaksudkan dan digariskan

    kaidah-kaidah hidup keluarga.

  • 31

    8. Fungsi biologis Fungsi biologis keluarga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-

    kebutuhan biologis anggota keluarga. Kebutuhan akan keterlindungan fisik

    guna melangsungkan kehidupannya. Keterlindungan kesehatan, keterlindungan

    rasa lapar, haus, kedinginan, kepanasan, kelelahan, bahkan juga kenyamanan

    dan kesegaran fisik. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi itu hendaknya tidak

    berat sebelah, tidak memisah-misahkan fungsi yang satu dari yang lain dan

    tidak pula hanya dilakukan oleh satu pihak saja, karena keluarga merupakan

    satu-kesatuan.

    2.4.2. Indikator Lingkungan Keluarga

    Menurut Slameto (2010:60) indikator-indikator dari lingkungan keluarga

    antara lain sebagai berikut:

    1. Cara orang tua mendidik

    Cara orang tua mendidik anak dalam sebuah keluarga sangat besar

    pengaruhnya terhadap hasil belajar anak tersebut. Orang tua harus bisa

    memberikan contoh yang baik kepada anaknya, rasa tanggung jawab harus

    diterapkan pada diri anak sejak dini untuk menjadikan anak lebih siap dalam

    menghadapi suatu masalah. Selain itu, sikap lembut dan tidak kasar kepada

    anak juga perlu diberikan oleh orang tua agar anak bisa berkembang dengan

    baik ditengah-tengah keharmonisan keluarga. Orang tua yang kurang

    memperhatikan pendidikan anaknya akan berpengaruh terhadap keberhasilan

    anak dalam belajar walaupun sebetulnya anak tersebut pandai. Orang tua juga

    harus bisa bersikap tegas dalam mendidik anaknya melalui perhatian dan

    bimbingan yang diberikan.

    2. Relasi antar anggota keluarga

    Keluarga sendiri terdiri dari ayah, ibu serta anak yang diharapkan memiliki

    hubungan yang baik antar relasi karena relasi antar keluarga tersebut sangat

  • 32

    penting dalam membentuk kesuksesan anak. Wujud dari relasi tersebut dapat

    dilihat dari hubungan kasih sayang dan pengertian serta perlakuan yang

    diberikan kepada anak. Tanpa adanya hubungan baik, maka perkembangan

    anak akan terhambat, belajarnya akan terganggu dan tidak bisa fokus bahkan

    akan menimbulkan masalah-masalah psikologis dalam diri anak.

    3. Suasana Rumah

    Rumah merupakan tempat dimana seseorang bisa beristirahat setelah seharian

    berada dalam keadaan yang membuat mereka capek. Suasana yang ada di

    rumah juga merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan belajar anak.

    Suasana yang gaduh atau ramai tidak akan memberi ketenangan kepada anak

    yang belajar begitupun sebaliknya, apabila kondisi rumah tenang dan nyaman

    maka anak juga dapat belajar dengan baik.

    4. Keadaan ekonomi keluarga

    Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak

    yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu makan,

    pakaian, dan sebagainya tentunya fasilitas-fasilitas yang diberikan orang tua

    haruslah terpenuhi. Jika kondisi ekonomi orang tua rendah, maka kesehatan

    dan belajarnya akan terganggu bahkan anak tersebut juga harus bekerja

    mencari nafkah untuk membantu orang tuanya. Sebaliknya keluarga yang

    memiliki ekonomi baik mempunyai kecenderungan untuk memusatkan

    perhatian kepada anaknya sehingga belajar dapat berjalan dengan baik. Orang

    tua hendaknya bisa memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan oleh anak

  • 33

    untuk menunjang belajarnya, seperti kebutuhan sekolah yaitu buku, sepatu,

    tas dan lain sebagainya.

    5. Pengertian orang tua

    Anak yang sedang belajar perlu adanya dorongan dan pengertian dari orang

    tua. Pengertian yang diberikan orang tua sangat berpengaruh terhadap belajar

    anak, orang tua memberi perhatian dengan cara membantu dalam kesulitan-

    kesulitan anak saat belajar.

    Alex Sobur (2003:248-249) menyatakan bahwa lingkungan keluarga

    sebagai penentu keberhasilan siswa terdiri dari:

    1. Kondisi Ekonomi Keluarga

    Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup pada

    sebuah keluarga. Kehidupan keluarga yang memiliki kondisi ekonomi yang

    kurang akan menyebabkan suasana rumah menjadi tidak harmonis sehingga

    anak cenderung kehilangan semangat untuk belajar. Namun kadangkala

    keadaan ekonomi yang berlebihan juga akan menyebabkan orang tua menjadi

    kurang perhatian terhadap belajar anaknya karena sibuk dengan urusan

    masing-masing, sehingga anak akan malas untuk belajar dengan mandiri

    sehingga pencapaian belajar yang diperoleh tidak optimal.

    2. Hubungan emosional orang tua dan anak

    Hubungan emosional antara orang tua dengan anak juga akan mempengaruhi

    keberhasilan belajar. Orang tua sebaiknya menciptakan hubungan yang

    harmonis dengan anak. Orang tua yang terlalu bersikap keras terhadap anak

    akan menyebabkan hubungan anak dengan orang tua akan menjadi jauh.

  • 34

    Namun sebaliknya, anak yang terlalu dekat dengan orang tua akan

    mengakibatkan anak menjadi tergantung dan manja.

    3. Cara mendidik orang tua

    Setiap keluarga mempunyai cara sendiri-sendiri dalam mendidik anaknya, ada

    yang mendidik secara diktator militer, ada yang demokratis yang mau

    menerima pendapat dari setiap anggota keluarga tetapi ada juga keluarga

    yang bersikap cuek dan acuh tak acuh dengan perilaku anaknya. Cara orang

    tua dalam mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap cara belajar dan

    hasil belajar yang diperoleh seseorang.

    2.5. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa

    Slameto (2010:82) mengatakan bahwa cara belajar yang buruk merupakan

    penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai akan tetapi

    hanya meraih hasil yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya kurang

    pandai tetapi mampu meraih hasil yang tinggi karena mempunyai cara belajar

    yang baik. Cara belajar yang dilakukan oleh siswa hendaknya harus memiliki

    strategi atau cara yang harus diterapkan oleh siswa dalam usaha belajarnya untuk

    mencapai hasil yang diinginkan. Penilaian baik buruknya akan terlihat dari hasil

    belajar yang diperoleh siswa tersebut. Siswa yang memiliki cara belajar yang baik

    akan memperoleh hasil belajar yang baik begitupun sebaliknya, jika siswa

    memiliki cara belajar yang buruk maka hasil belajar yang diperoleh juga tidak

    akan maksimal. Jadi cara belajar siswa mempunyai pengaruh terhadap hasil

    belajar siswa itu sendiri.

  • 35

    2.6. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa

    Menurut Djaali (2014:99)situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak,

    serta famili) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Oleh

    karena itu, keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi

    pengaruh pada prestasi anak. Keluarga merupakan faktor pertama dan utama bagi

    siswa untuk belajar. Lingkungan keluarga yang baik dan mendukung dalam hal

    relasi antar anggota keluarga, cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan

    ekonomi keluarga dan perhatian orang tua yang cukup akan memudahkan anak

    untuk melakukan proses belajar. Jadi dapat disimpulkan apabila anak berada pada

    kondisi lingkungan yang nyaman maka mereka akan konsentrasi dalam belajar

    sehingga hasil belajar yang diperoleh juga akan maksimal.

    2.7. Penelitian Terdahulu

    Langkah yang ditempuh supaya penelitian ini dapat terfokuskan dan tidak

    mengulang daripada penelitian yang sudah ada, peneliti menemukan beberapa

    penelitian yaitu sebagai berikut:

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian

    No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

    1 Muhammad Khafid; M.

    Suroso dalam Jurnal

    Pendidikan Ekonom