pengaruh cara belajar dan lingkungan ...lib.unnes.ac.id/23511/1/7101411229.pdfskripsi ini telah...
TRANSCRIPT
-
i
PENGARUH CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN
KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA
NEGERI 1 TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Siti Zulaikah
NIM 7101411229
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
-
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 07 Oktober 2015
Mengetahui,
-
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 28 Oktober 2015
Penguji I Penguji II Penguji III
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd Dr. Kardoyo, M.PdDra. Harnanik, M.Si
NIP. 196701061991031003 NIP. 196205291986011001 NIP. 195108191980032001
-
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Oktober 2015
Siti Zulaikah
NIM.7101411229
-
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang (Einstein)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari suatu
kegagalan berikutnya tanpa harus kehilangan semangat (Wiston Chucil)
Persembahan
Orang tuaku tercinta yang selalu
memberikan cinta, dukungan
serta do’a disetiap langkahku
Almamaterku Universitas Negeri
Semarang
-
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Cara Belajar dan
Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi
Kelas X di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015”,
dalam rangka menyelesaikan Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Koperasi.
2. Dr. Wahyono, M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah
memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
3. Dr. Ade Rustiana, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan dalam proses
ijin penelitian.
4. Dra. Harnanik, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu, mengarahkan dan membimbing penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
-
vii
5. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd selaku Dosen Penguji 1 yang telah
memberikan bimbingan serta arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.
6. Dr. Kardoyo, M.Pd selaku Dosen Penguji 2 yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk dan saran yang sangat bermanfaat selama penyusunan
skripsi ini.
7. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya
selama penulis menempuh pendidikan di Universitas.
8. Drs. Bambang Julianto, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Tunjungan
Kabupaten Blora beserta staff yang telah memberikan ijin dan bantuan
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Dra. Nurlaela A selaku guru Mata Pelajaran Ekonomi yang telah
membimbing selama penelitian berlangsung.
10. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora yang telah
memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.
11. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan perhatian, do’a serta semangat.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya atas
kebaikan yang telah diberikan. Akhirnya besar harapan penulis semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan pendidikan selanjutnya.
Semarang, Oktober 2015
Penulis
-
viii
SARI
Zulaikah, Siti. 2015. “Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga
terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1
Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015”. Skipsi. Pendidikan
Ekonomi Koperasi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Dra. Harnanik,
M.Si.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya cara
belajar dan lingkungan keluarga. Hasil observasi awal, hasil belajar siswa kelas X
IPS masih rendah yang dibuktikan dengan hasil nilai ulangan harian siswa yang
sebagian besar belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Maksimum. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh cara belajar dan lingkungan
keluarga terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA
Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS yang berjumlah 121
siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
rumus Slovin sebanyak 55 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan
proporsional random sampling. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu
cara belajar dan lingkungan keluarga serta variabel terikat yaitu hasil belajar.
Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda.
Hasil penelitian dengan analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel cara
belajar termasuk dalam kriteria baik dan variabel lingkungan keluarga termasuk
dalam kriteria baik. Sementara hasil penelitian dengan analisis regresi
menunjukkan ada pengaruh secara bersama-sama antara cara belajar dan
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa, cara belajar berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa serta lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar.
Simpulan dari penelitian ini, ada pengaruh positif baik simultan maupun
parsial cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa kelas
mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan. Saran yang
diberikan, untuk meningkatkan cara belajar belajar khususnya dalam hal
pembuatan jadwal dan pelaksanaannya harus dilaksanakan secara rutin sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan serta mengkondisikan situasi dalam belajar
senyaman mungkin agar proses belajar bisa berjalan dengan baik.
-
ix
ABSTRACT
Zulaikah, Siti. 2015. “The Influence of How to Learn and Family Environment
on Their Learning Outcome of Economics in the Case of the Tenth Grader of SMA
Negeri 1 Tunjungan Blora Regency in the academic year of 2014/2015”. Final
Project. Cooperative Economics Education. Semarang State University. Advisor:
Dra. Harnanik, M.Si.
Keywords : Learning Outcome, How to Learn and Family Environment
There are some factors influencing students’ learning outcome such as
their how to learn and family environment. Based on the initial observation, it was
known that the learning outcomes of the tenth grader of IPS belonged to poor. It
was proved by their test results, which most of them had not reached the
minimum learning mastery yet. This study was conducted to find out the influence
of how to learn and family environment on their learning outcomes in the case of
the tenth grader of SMA Negeri 1 Tunjungan Blora in the academic year of
2014/2015.
The population of this study was all of the tenth grader of IPS class which
amounts to 121 students. The numbers of sample used in this study were 55
students determined using the Slovin formula, and taken using proporsional
random sampling. This study had two independent variables which were how to
learn and family environment, and one dependent variable which was learning
outcome. The method of analyzing data included descriptive analysis and multiple
regression analysis.
The result of descriptive analysis showed that the variable of how to learn
belonged to good category as well as the variable of their family environment.
Then the result of regression analysis showed that there was a simultaneous
influence of how to learn and family environment on their leaning outcomes,
while partially, the influence of students how to learn and the influence of their
family environment.
It can be concluded that there was a positive influence both partially and
simultaneously of student’s how to learn and their family environment of their
learning outcomes of economics in the case of the tenth grader of IPS class in
SMA Negeri 1 Tunjungan. It was recommended for the students to improve their
how to learn, especially in managing the learning schedule and to implement it
regularly as well as conditioning the learning situation to be as comfortable as
possible so that the learning process runs well.
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
SARI ....................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Belajar ............................................................................................................ 12
2.1.1. Pengertian Belajar .............................................................................. 12
2.1.2. Teori Belajar ...................................................................................... 13
2.2. Hasil Belajar .................................................................................................. 15
2.2.1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 15
2.2.2. Hasil Belajar IPS Ekonomi ................................................................ 17
2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................. 17
2.3. Cara Belajar ................................................................................................... 22
2.3.1. Pengertian Cara Belajar ..................................................................... 22
2.3.2. Cara Belajar Efektif ........................................................................... 24
2.3.3. Indikator Cara Belajar........................................................................ 25
2.4. Lingkungan Keluarga .................................................................................... 28
-
xi
2.4.1. Penegrtian Lingkungan Keluarga ...................................................... 28
2.4.2. Indikator Lingkungan Keluarga ......................................................... 31
2.5. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa .................................... 34
2.6. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa ..................... 35
2.7. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 35
2.8. Kerangka Berfikir .......................................................................................... 37
2.9. Hipotesis ........................................................................................................ 39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................... 40
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...................................... 40
3.2.1. Populasi Penelitian............................................................................. 40
3.2.2. Sampel ............................................................................................... 41
3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 42
3.3. Variabel Penelitian......................................................................................... 43
3.3.1. Variabel Bebas (X) ............................................................................ 43
3.3.2. Variabel Terikat (Y) ........................................................................... 44
3.4. Metode Pengumpulan Data............................................................................ 44
3.4.1. Metode Angket dan Kuesioner .......................................................... 44
3.4.2. Metode Dokumentasi ......................................................................... 45
3.5. Analisis Instrumen ......................................................................................... 45
3.5.1. Validitas ............................................................................................. 45
3.5.2. Reliabilitas ......................................................................................... 48
3.6. Metode Analisis Data .................................................................................... 50
3.6.1. Analisis Deskriptif ............................................................................. 50
3.7. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 52
3.7.1. Uji Normalitas .................................................................................... 52
3.7.2. Uji Multikolonieritas .......................................................................... 52
3.7.3. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 53
3.8. Analisis Regresi Berganda ............................................................................. 53
3.9. Uji Hipotesis .................................................................................................. 54
3.9.1. Uji Simultan (Uji F) ........................................................................... 54
-
xii
3.9.2. Uji Parsial (Uji t) ................................................................................ 54
3.9.3. Uji Koefisien Determinasi Ganda ( ) .............................................. 55
3.9.4. Koefisien Determinasi Parsial (r2) ..................................................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian .............................................................................................. 56
4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 56
4.1.2. Hasil Analisis Deskriptif .................................................................... 56
4.1.2.1. Variabel Cara Belajar (X1)................................................... 56
4.1.2.2. Variabel Lingkungan Keluarga (X2) .................................... 61
4.1.2.3. Variabel Hasil Belajar (Y) ................................................... 65
4.1.3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 66
4.1.3.1. Uji Normalitas Data ............................................................. 66
4.1.3.2. Uji Multikolonieritas ........................................................... 68
4.1.3.3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 69
4.1.4. Analisis Regresi Berganda ................................................................. 69
4.1.5. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 71
4.1.5.1. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) ....................... 71
4.1.5.2. Pengujian Hipotesis secaraParsial (Uji t) ............................ 71
4.1.6. Koefisien Determinasi ....................................................................... 73
4.1.6.1. Koefisien Determinasi (R2) secara Simultan ...................... 73
4.1.6.2. Koefisien Determinasi ( ) secara Parsial ........................... 73
4.2. Pembahasan ................................................................................................... 74
4.2.1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif ............................................... 74
4.2.2. Pembahasan Hasil Regresi Berganda ................................................ 75
4.2.3. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa ........................ 76
4.2.4. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa ......... 77
4.2.5. Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil
Belajar Siswa ..................................................................................... 78
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan ........................................................................................................ 79
5.2. Saran .............................................................................................................. 80
-
xiii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81
LAMPIRAN ........................................................................................................... 83
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Berfikir Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan
Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa .................................................... 39
4.1 Grafik Normal P-Plot ............................................................................... 67
4.2 Grafik Scatterplot ..................................................................................... 69
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan
Tahun Ajaran 2014/2015 ........................................................................ 5
1.2 Cara Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan Tahun
Ajaran 2014/2015 ................................................................................... 7
1.3 Pekerjaan Orangtua Siswa ...................................................................... 8
1.4 Lingkungan Keluarga Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan
Tahun Ajaran 2014/2015 ........................................................................ 8
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 35
3.1 Populasi Penelitian Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan .................. 41
3.2 Pengambilan Sampel Penelitian ............................................................. 42
3.3 Hasil Analisis Uji Coba Validitas Variabel Cara Belajar ....................... 47
3.4 Hasil Analisis Uji Coba Validitas Variabel Lingkungan Keluarga ........ 48
3.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel Cara Belajar ................................. 49
3.6 Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel Lingkungan Keluarga .................. 49
3.7 Jenjang Kriteria Variabel Cara Belajar ................................................... 51
3.8 Jenjang Kriteria Variabel Lingkungan Keluarga .................................... 51
4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar ............................................ 57
4.2 Distribusi Frekuensi Indikator Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya 58
4.3 Distribusi Frekuensi Indikator Membaca dan Membuat Catatan ........... 58
4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Mengulang Bahan Pelajaran .................. 59
4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Konsentrasi ............................................ 60
4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Mengerjakan Tugas ............................... 60
4.7 Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga ............................................ 61
4.8 Distribusi Frekuensi Indikator Cara Orang Tua Mendidik ..................... 62
4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Relasi Antar Anggota Keluarga ............ 63
4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Suasana Rumah ..................................... 64
4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Keadaan Ekonomi Keluarga .................. 64
4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Pengertian Orang Tua ............................ 65
-
xvi
4.13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar .................................... 66
4.14 Uji Normalitas ........................................................................................ 67
4.15 Uji Multikolonieritas .............................................................................. 68
4.16 Analisis Regresi Berganda ...................................................................... 70
4.17 Hasil Uji Simultan .................................................................................. 71
4.18 Hasil Uji Parsial ...................................................................................... 72
4.19 Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan ........................................... 73
4.20 Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial .............................................. 74
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 84
2. Angket Observasi Awal ................................................................................... 88
3. Tabulasi Observasi Awal Cara Belajar ............................................................ 90
4. Daftar Nama Responden Uji Coba Observasi Awal ........................................ 92
5. Daftar Nama Orangtua dan Pekerjaan ............................................................. 93
6. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ........................................................................... 97
7. Uji Coba Angket Penelitian ............................................................................. 98
8. Daftar Nama Peserta Uji Coba Angket ............................................................ 102
9. Tabulasi Hasil Uji Coba Angket Cara Belajar ................................................. 103
10. Hasil Uji Validitas Cara Belajar ...................................................................... 107
11. Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ........................................................ 109
12. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................ 111
13. Daftar Nama Responden Penelitian ................................................................. 112
14. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .......................................................................... 114
15. Angket Penelitian ............................................................................................. 115
16. Tabulasi Data Penelitian Cara Belajar ............................................................. 119
17. Tabulasi Data Penelitian Lingkungan Keluarga .............................................. 122
18. Analisis Deskriptif Variabel Cara Belajar ....................................................... 125
19. Analisis Deskriptif Variabel Lingkungan Keluarga......................................... 128
20. Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar....................................................... 131
21. Perhitungan Analisis Deskriptif ....................................................................... 134
22. Hasil Output Analisis Uji Asumsi Klasik ........................................................ 141
23. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 143
24. Tabel r dan t product moment .......................................................................... 145
25. Surat Ijin Observasi .......................................................................................... 146
26. Surat Ijin Penelitian .......................................................................................... 147
27. Surat Keterangan .............................................................................................. 148
28. Dokumentasi .................................................................................................... 149
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi
sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang mempunyai kualitas
tinggi, dimana peningkatan kualitas tersebut mengarah untuk mencapai tujuan
pembangunan yang lebih baik.Pengembangan sumber daya tersebut dapat dilihat
dari segi pendidikan yang telah terkandung dalam tujuan pendidikan
nasional.Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
tercantum bahwa pengertian pendidikan yaitu sebagai berikut:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan Pasal 3 UU RI No. 20/2003 menyebutkan bahwa pendidikan
nasional memiliki fungsi sebagai pengembangan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa serta untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan
-
2
merupakan suatu upaya yang terencana, menggunakan berbagai proses dan
metode tertentu dengan tujuan untuk mengembangkan potensi diri yang ada
sehingga terjadi perubahan dalam segi pengetahuan, tingkah laku dan
keterampilan.
Dengan demikian pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik lagi. Oleh sebab itu,
tanggung jawab terhadap pendidikan bukan hanya dari satu pihak saja melainkan
semua pihak harus turut andil didalamnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
diperlukan suatu lembaga dalam upaya melakukan proses pendidikan sehingga
tujuan pendidikan nasional akan tercapai.Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang menyediakan berbagai macam kegiatan pembelajaran agar siswa
mendapatkan pengalaman dalam pendidikan, sekolah memiliki peran yang sangat
penting dalam mencetak generasi yang berkualitas tinggi.
Setiap proses pembelajaran pasti memiliki tujuan yang sama yaitu agar
siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal dan memuaskan. Slameto
(2010:2) mendefinisikan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Proses pendidikan yang dilakukan di sekolah mencakup berbagai
hal, salah satunya yaitu kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar akan membuat siswa
-
3
mengalami perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan, dimana perubahan
kemampuan itulah yang selanjutnya disebut sebagai hasil belajar.
Sudjana (2009:22) mengungkapkan bahwa “hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya”. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa. Perubahan tersebut dapat diartikan setelah terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Salah satu tolok ukur yang digunakan oleh guru untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam belajar yaitu dilihat dari hasil belajar yang diperoleh.
Hasil belajar merupakan tolok ukur yang telah dicapai siswa setelah melakukan
proses belajar. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah dapat
diketahui tingkat keberhasilan belajarnya dengan cara diadakan pengukuran atau
evaluasi dari pembelajaran yang disebut hasil belajar. Evaluasi dapat dilakukan
setelah proses pembelajaran selesai maupun sebelum pembelajaran dimulai
dengan cara bertanya guna merefresh ingatan siswa tentang materi yang dipelajari
sebelumnya. Seorang guru dapat melihat hasil belajar yang diperoleh siswa dan
dengan begitu guru akan mengerti terkait langkah-langkah apa yang selanjutnya
akan diberikan kepada siswa.
Berdasarkan uraian diatas maka hasil belajar bisa terjadi jika adanya
perubahan pada diri seseorang baik itu dari segi pengetahuan, sikap maupun
keterampilan yang menjadikan individu tersebut lebih baik lagi dibandingkan
dengan sebelumnya. Perubahan tersebut nantinya akan mengarah kepada tingkat
keberhasilan belajar peserta didik yang maksimal.
-
4
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang diungkapkan
oleh Dalyono bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar antara lain kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan
motivasi serta cara belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada
diluar individu antara lain lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan sekitar.
SMA Negeri 1 Tunjungan merupakan sekolah menengah atas yang berada
di Kabupaten Blora yang ingin mencetak lulusan berkualitas tinggi, sekolah ini
memiliki dua penjurusan antara lain Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Sekolah ini juga memiliki tujuan untuk mencetak siswa yang
berkarakter. Upaya yang dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut diantaranya
dengan adanya relasi yang baik antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa,
orang tua dengan guru, orang tua dengan siswa serta masyarakat yang dapat
diwujudkan dalam bentuk perhatian terhadap hal-hal yang berpengaruh terhadap
hasil belajar peserta didik tersebut.
Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan khususnya kelas
X IPS dalam memperoleh hasil belajar belum dapat dikatakan optimal dibanding
dengan kelas lainnya. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang
menyatakan bahwa terdapat 72 siswa dinyatakan tuntas dalam belajar. Kriteria
Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75 untuk
mata pelajaran ekonomi. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari
-
5
ketuntasan belajar siswa kelas X IPS mata pelajaran ekonomi tahun ajaran
2014/2015, seperti pada tabel 1.1:
Tabel 1.1
Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan
Sumber: Data Nilai Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan Tahun
Ajaran 2014/2015
Menurut Mulyasa (2009:44) siswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila
mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan
pembelajaran sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan belajar
ekonomi siswa kelas X IPS belum optimal. Total keseluruhan yang sudah
mencapai KKM yaitu sebesar 72 dengan persentase sebesar 59,50% dengan rata-
rata ketuntasan belajar sebesar 69,22% sehingga dapat dikatakan cukup.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa banyak faktor yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar seperti yang diungkapkan oleh Dalyono
(2009:55) bahwa faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar yang baik
dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor internal antara lain
kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi serta cara belajar dan faktor
Kelas Jumlah
Siswa
Tuntas
KKM
% Tidak
Tuntas
KKM
% Rata-rata
Ketuntasan
Belajar
X IIS 1 32 14 43,75% 18 56,25%
69,22%
(Cukup)
X IIS 2 30 17 56,67% 13 40,62%
X IIS 3 29 19 65,52% 10 31,25%
X IIS 4 30 22 73,33% 8 25,00%
Total 121 72 59,50% 49 40,50%
-
6
eksternal antara lain lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta lingkungan
sekitar. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
faktor internal yaitu cara belajar. Cara belajar yang dilakukan oleh siswa disini
antara lain membuat jadwal belajar dan pelaksanaannya secara teratur, siswa akan
membaca dan membuat catatan berkaitan dengan materi belajar, mengulang bahan
pelajaran, mengerjakan tugas dan berkonsentrasi penuh dalam proses
pembelajaran. Semakin baik cara belajar siswa maka akan dapat meningkatkan
hasil belajar, sebaliknya jika cara belajar buruk maka hasil belajar juga tidak akan
optimal.
Belajar memiliki kategori yang sangat kompleks dan belum diketahui
segala seluk-beluknya. Hasil belajar sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal
ini sejalan dengan Slameto (2010:73) menerangkan bahwa “banyak siswa dan
atau mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam belajarnya itu
dikarenakan mereka tidak mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif dan
mereka hanya mencoba menghafal pelajaran”. Jadi dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai cara belajar yang baik kemungkinan
akan memperoleh hasil belajar yang baik. Artinya semakin baik cara belajar
yangdilakukan oleh siswa, maka semakin tinggi pula intensitas usaha dan upaya
yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Cara belajar siswa di SMA Negeri 1 Tunjungan harus mendapat perhatian
khusus karena kualitas belajarnya secara keseluruhan sudah cukup baik namun
bertolak belakang dengan hasil belajar yang didapat dapat dikategorikan belum
cukup memuaskan. Hasil wawancara peneliti terhadap salah satu guru mata
-
7
pelajaran ekonomi menyatakan bahwa tidak ada target nilai kelas yang harus
dicapai akan tetapi siswa harus bisa memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh
sekolah sendiri. Selain itu peneliti juga telah melakukan wawancara kepada
sebagian siswa kelas X khususnya X IPS yang pada umumnya mereka sudah
memiliki kemauan keras untuk meraih keberhasilan belajar, disini bisa dilihat dari
sekolah memberikan jam tambahan kepada peserta didik selama 2 jam dimulai
dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.00, pengadaan ekstrakurikuler yang
berkaitan langsung dengan pendidikan dan lain sebagainya. Mereka mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dan memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar
akan tetapi nilai yang diperoleh belum maksimal sesuai tabel 1.2 di bawah ini:
Tabel 1.2
Cara Belajar Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan
No Interval (%) Kriteria Frekuensi % Rata-rata
1 88 – 100% SB 1 5
66,33
%(cukup)
2 71 – 87% B 3 15
3 54 – 70% C 14 70
4 37 – 53 % KB 2 10
5 20 – 36% TB 0 0
Sumber: Lembar observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan setelah diolah
Hasil dari penyebaran lembar observasi awal kepada sebagian siswa kelas
X IPS diperoleh data bahwa cara belajar mereka secara keseluruhan sudah cukup
baik, ini dapat dilihat dari siswa yang selalu mengerjakan tugas dari guru dengan
baik dan bekerja sama saat melakukan diskusi kelompok. Selain itu saat proses
pembelajaran berlangsung mereka juga dengan baik berkonsentrasi
memperhatikan pembelajaran.
Selain cara belajar, terdapat faktor eksternal yang juga mempengaruhi
hasil belajar siswa yaitu lingkungan keluarga. Proses pembelajaran yang
-
8
dilakukan oleh siswa sendiri tidak akan pernah lepas dari pengaruh lingkungan.
Slameto (2010:2) menyatakan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Selanjutnya Slameto (2010:60) juga menjelaskan bahwa siswa
yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga.
Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan juga diperoleh
data pekerjaan dan lingkungan keluarga siswa kelas X IPS sebagai berikut:
Tabel 1.3
Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan
No. Kelas
Pekerjaan Orang Tua
Jml PNS Petani Buruh Wiraswa
sta
Swasta Lainnya
1 X IPS 1 5 11 0 10 3 3 32
2 X IPS 2 5 11 1 5 4 4 30
3 X IPS 3 7 7 0 5 4 6 29
4 X IPS 4 4 6 0 11 4 5 30
Total 21 35 1 31 15 18 121
Persentase % 17,35% 28,92% 0,83% 25,62% 12,40% 14,88% 100%
Sumber : TU SMA Negeri 1 Tunjungan
Tabel 1.4
Lingkungan Keluarga Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tunjungan
Sumber: Lembar observasi awal di SMA Negeri 1 Tunjungan setelah diolah
Data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua
siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan adalah sebagai petani yaitu
sebanyak 35 siswa atau sebesar 28,92%. Kondisi ini membuktikan bahwa
No Interval (%) Kriteria Frekuensi % Rata-rata
1 88 – 100% SB 0 0
69%
(cukup)
2 71 – 87% B 11 55
3 54 – 70% C 9 45
4 37 – 53 % KB 0 0
5 20 – 36 % TB 0 0
-
9
keluarga sangat berpengaruh dalam mendidik anak. Hal ini akan membuat
semangat bagi siswa untuk lebih tekun lagi dalam belajar agar hasil belajar yang
dicapai bisa maksimal. Selain itu berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh
peneliti dalam penyebaran angket observasi didapatkan bahwa lingkungan
keluarga siswa dalam kategori cukup baik untuk menunjang tercapainya hasil
belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut maka cara yang dilakukan oleh setiap
orang tua dalam memberikan perhatian ataupun membimbing anak di rumah akan
sangat berpengaruh terhadap perbedaan setiap hasil belajar yang dicapai di
sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga
terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA
Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat
diidentifikasi dari pengaruh cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil
belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Tunjungan
Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015 adalah:
1. Adakah pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora tahun
ajaran 2014/2015?
-
10
2. Adakahpengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora
tahun ajaran 2014/2015?
3. Seberapa besar pengaruh cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1
Tunjungan Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
dan menganalisis:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan
Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015.
2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan
Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh cara belajar dan lingkungan keluarga
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di SMA
Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora tahun ajaran 2014/2015.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
-
11
Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan atau mengembangkan pengetahuan baru dalam dunia
pendidikan khususnya pada mata pelajaran ekonomi.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis setelah diadakan penelitian ini adalah:
a. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah tentang bagaimana
pembelajaran ekonomi yang baik dilihat dari segi cara belajar siswa
terhadap hasil belajar ekonomi maupun dari segi lingkungan keluarga.
b. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru yang dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi dan memberikan motivasi untuk melaksanakan tugasnya dengan
baik dalam pembelajaran serta memberikan pengetahuan yang lebih luas
ke siswa.
-
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
Pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar sendiri dapat diartikan sebagai suatu
peristiwa yang dialami oleh seseorang sehari-hari di sekolah. Belajar di sini dapat
diartikan sebagai hal yang sangat kompleks, kompleksitas belajar sendiri tersebut
terdiri dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru. Subjek dari segi siswa
sendiri belajar ialah sebagai suatu proses, dimana siswa mengalami proses mental
untuk menghadapi proses pembelajaran. Berbeda dengan siswa, disini subjek dari
segi guru sendiri bahwa belajar tersebut lebih mengarah sebagai perilaku belajar
tentang sesuatu hal.
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “Belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010:2).
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat
maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar (Slameto, 2010:2). Pengertian
belajar menurut Hamalik (2008:154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang
-
13
relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Mustaqim (2008:34) menyebutkan
bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi
karena latihan dan pengalaman. Pengertian belajar menurut Thomdlike salah
seorang pendiri aliran belajar dalam Uno (2010:11) mengemukakan bahwa belajar
adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan
atau gerakan) dan respon (yang juga pikiran, perasaan atau gerakan).
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan yang dialami oleh setiap individu baik itu perubahan dari
tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan sikap berdasarkan pengalaman pribadi (individu) maupun oleh
orang lain.
2.1.2. Teori Belajar
Menurut Slameto (2010:9) teori belajar dibagi menjadi beberapa aspek
yaitu antara lain:
1. Teori Gestalt Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, yang
sekarang menjadi tenar diseluruh dunia. Hukum yang berlaku pada
pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar yaitu:
a) Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya. b) Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya.
Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama
yaitu memperoleh respone yang tepat untuk memecahkan problem yang
dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Sifat-sifat belajar dengan
insight ialah:
a) Insight tergantung dari kemampuan dasar. b) Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan. c) Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa,
sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.
d) Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit. e) Belajar dengan insight dapat diulangi.
-
14
f) Insight sekali didapat dapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
2. Teori belajar menurut J. Bruner Kata Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi
untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa
dapat belajar lebih banyak dan mudah.
Sebab itu Bruner mempunyai pendapat, alangkah baiknya bila sekolah
dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai
dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses
belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal
dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses
belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”,
ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eskplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang
sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam
masalah, hubungan-hubungan dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara
berbeda-beda pada usia yang berbeda pula.
3. Teori belajar menurut Piaget Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak
adalah sebagai berikut:
1) Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka
mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk
menghayati dunia sekitarnya. Maka memerlukan pelayanan tersendiri
dalam belajar.
2) Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
3) Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap
yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak.
4) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: a) Kemasakan b) Pengalaman c) Interaksi sosial d) Equilibration (proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk
membangun dan memperbaiki struktur mental).
5) Ada 3 tahap perkembangan, yaitu: a) berpikir secara intuitif kurang lebih 4 tahun b) beroperasi secara konkret kurang lebih 7 tahun c) beroperasi secara formal kurang lebih 11 tahun
4. Teori dari R. Gagne Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu:
1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku;
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
-
15
5. Purposeful Learning Purposeful learning adalah belajar yang dilakukan dengan sadar untuk
mencapai tujuan dan yang:
a) dilakukan siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain; b) dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain di dalam situasi belajar-
mengajar di sekolah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar bukan hanya
untuk mengubah tingkah laku seseorang akan tetapi belajar juga memperoleh
respone yang tepat untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Perkembangan mental yang terjadi pada anak akan melalui tahap-tahap tertentu
dan berlangsung dalam jangka waktu untuk berlatih dari tahap ke tahap yang
tidaklah selalu sama antara setiap anak. Anak akan memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku yang diperoleh dari
instruksi tanpa paksaan dan perintah dari orang lain.
2.2. Hasil Belajar
2.2.1. Pengertian Hasil Belajar
Setiap proses pembelajaran, guru harus bisa mengetahui tipe hasil belajar
yang nantinya dapat diharapkan untuk dicapai oleh setiap siswa sehingga guru
dapat merancang/mendesain pengajaran secara tepat. Setiap proses belajar
mengajar, keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai
oleh siswa, disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil
belajar yang dimiliki oleh siswa. Tipe hasil belajar harus dicantumkan dalam
tujuan pengajaran (tujuan instruksional) sebab tujuan itulah yang nantinya akan
dicapai di dalam proses belajar mengajar.
Penentuan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilakukan
dengan adanya usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau
-
16
evaluasi disini adalah memberikan pertimbangan atau nilai yang didasarkan pada
kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk
hasil belajar.
Menurut Sudjana (2009:22) bahwa “hasil belajar merupakan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menerima pengalaman
belajarnya”. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan
dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Menurut
Tu’u (2004:75) hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono
(2009:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak
proses belajar.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu keberhasilan usaha dari suatu interaksi tindak belajar individu
melalui kecapakan-kecakapan potensial yang telah dimilikinya yang ditandai
dengan adanya perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah melakukan
pembelajaran.
-
17
2.2.2. Hasil Belajar IPS Ekonomi
Hasil yang diperoleh dari suatu penilaian/evaluasi dinyatakan dalam
bentuk hasil belajar. Hasil belajar disini seringkali digunakan sebagai ukuran
untuk mengetahui seberapa jauh seorang siswa menguasai bahan pembelajaran
yang sudah diajarkan.
Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pembelajaran di sekolah yang ditandai dalam bentuk angka atau skor yang
diperoleh dari hasil tes. Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi merupakan suatu ilmu
sosial yang di dalamnya mempelajari tentang bagaimana cara manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS ekonomi disini
merupakan suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mereka menerima
materi IPS ekonomi dari guru dalam aktivitas belajar di sekolah. Hasil belajar
akan diperoleh setelah guru mengevaluasi setelah materi belajar disampaikan,
sehingga akan terlihat gambaran sejauh mana siswa dapat memahami apa yang
telah diajarkan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Dalyono (2009:55) menyatakan bahwa terdapat berbagai faktor
yang menentukan pencapaian hasil belajar yaitu sebagai berikut:
a) Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi:
1. Kesehatan
-
18
Kesehatan sangat penting bagi kehidupan manusia, baik itu kesehatan
jasmani maupun rohani. Kemampuan belajar siswa dipengaruhi oleh
kesehatan jasmani dan rohani dalam diri. Jika seseorang dalam keadaan
yang sehat maka konsentrasi dalam belajar bisa maksimal begitupun
sebaliknya jika seseorang mengalami daya tahan tubuh yang menurun maka
dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar dan hasil belajarnyapun
tidak akan maksimal. Pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap
orang baik itu fisik maupun mental sehingga dapat memaksimalkan proses
belajar dengan baik. Djamarah (2008:238) berpendapat bahwa “kesehatan
yang kurang baik akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
belajar”.
2. Inteligensi dan Bakat
Kemampuan belajar siswa bukan hanya dipengaruhi oleh kesehatan saja
akan tetapi dapat dipengaruhi juga oleh adanya inteligensi dan bakat yang
dimiliki oleh siswa tersebut. Jika seseorang memiliki inteligensi yang baik
(IQ tinggi) umumnya mereka tidak akan begitu mengalami kesulitan dalam
belajar dan hasilnyapun cenderung baik, akan tetapi sebaliknya orang yang
inteligensinya rendah, maka cenderung mengalami kesukaran dalam belajar,
lambat berpikir sehingga akan berpengaruh dalam hasil belajarnya. Selain
inteligensi, bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan
belajar. Tu’u (2004:79) menyatakan bahwa bakat adalah kemampuan yang
ada pada diri seseorang yang dibawa sejak lahir, yang diterima dari warisan
orang tua. Bila seseorang mempunyai inteligensi tinggi dan bakatnya ada
-
19
dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan
sukses dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi
inteligensinya rendah. Siswa yang memiliki kemampuan keduanya akan
lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang hanya memiliki salah satu
dari kemampuan tersebut.
3. Minat dan motivasi
Minat yang dimiliki oleh siswa dipengaruhi oleh adanya daya tarik dari luar
maupun dari dalam diri siswa itu sendiri. Apabila siswa memiliki minat
yang tinggi terhadap sesuatu, maka mereka akan berusaha
mencapai/memperoleh sesuatu yang diminatinya tersebut. Minat belajar
siswa yang besar cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi,
sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan hasil belajar yang
rendah karena siswa tidak ada upaya untuk mencapai keberhasilan belajar
tersebut. Hal ini sejalan dengan Djamarah (2008:191) menjelaskan bahwa
“minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar, artinya
untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu”.
Sedangkan motivasi merupakan dorongan dari dalam diri untuk melakukan
sesuatu. Apabila motivasi seseorang tinggi dalam proses belajar, maka siswa
akan melaksanakan proses belajarnya dengan sungguh-sungguh agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Cara belajar
Cara belajar setiap orang itu berbeda, perbedaan tersebut bisa
mempengaruhi seseorang dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.
-
20
Siswa yang memiliki cara belajar yang baik dan efektif bagi dirinya sendiri,
maka kegiatan belajarnya akan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila teknik-
teknik dalam belajar tidak baik maka akan mengalami kesulitan dalam
proses belajar. Dengan demikian, cara belajar memiliki pengaruh yang
sangat penting dalam mencapai keberhasilan belajar. Cara belajar yang
efisien menurut Tu’u (2004:80) adalah sebagai berikut:
a. Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar
b. Segera mempelajari kembali bahan yang diterima
c. Membaca dengan teliti dan baik yang sedang dipelajari dan berusaha
menguasai dengan sebaik-baiknya
d. Mencoba menyelesaikan dan berlatih mengerjakan soal-soal
b) Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi:
1 Keluarga
Keluarga adalah faktor ekstern yang dimiliki oleh seorang siswa. Faktor
keluarga terutama orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak
dalam belajar. Keharmonisan dalam suatu keluarga salah satunya akan
mempengaruhi kelancaran belajar seseorang. Tinggi rendahnya pendidikan
orang tua, besar kecilnya penghasilan yang didapat, cukup atau kurangnya
perhatian dan bimbingan dari orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang
tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang atau
tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu juga turut mempengaruhi
pencapaian hasil belajar seseorang. Djaali (2014:99) menyatakan bahwa
-
21
situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili) sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Oleh karena itu,
keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi
pengaruh pada prestasi anak.
2 Sekolah
Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak setelah keluarga. Keadaan
sekolah juga turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar anak. Sekolah
disini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
antara siswa dengan guru. Tinggi rendahnya kualitas guru dan cara
mengajar akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu pelaksanaan
tata tertib sekolah juga harus diperhatikan. Hal ini sejalan dengan Tu’u
(2004:82) menyatakan bahwa sekolah adalah lingkungan kedua yang
berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Sekolah
merupakan lingkungan pendidikan yang sudah berstruktur, memiliki sistem
dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, spiritual,
disiplin dan ilmu pengetahuan.
3 Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan tempat tinggal siswa
sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Apabila
lingkungan masyarakat terdiri dari orang-orang yang berpendidikan tinggi,
maka kemungkinan besar rata-rata siswa bersekolah tinggi dan moralnya
juga baik sehingga hal ini akan mendorong siswa lebih giat belajar.
Begitupun sebaliknya, apabila tempat tinggal banyak anak-anak yang nakal
-
22
maka hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak
menunjang sehingga motivasi belajar menjadi berkurang.
4 Lingkungan sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal siswa juga sangat penting dalam
mempengaruhi hasil belajarnya, seperti keadaan bangunan rumah, suasana
sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.
Djaali (2009:98) mengemukakan secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan menjadi 2, yaitu faktor
intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri siswa
diantaranya cara belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang datang dari
luar diri siswa diantaranya adalah lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
fasilitas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
menentukan pencapaian hasil belajar ada dua yaitu faktor yang terdapat dalam diri
siswa itu sendiri (internal) dan dari luar siswa (eksternal). Dengan demikian,
dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
faktor internal yaitu cara belajar dan faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga.
2.3. Cara Belajar
2.3.1. Pengertian Cara Belajar
Cara belajar pada dasarnya merupakan suatu cara atau strategi yang harus
diterapkan oleh siswa sebagai usaha belajarnya untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Penilaian baik buruknya usaha yang dilakukan akan terlihat dari hasil
belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut. Hasil belajar yang baik dipengaruhi
-
23
cara belajar yang baik pula. Slameto (2010:73) berpendapat bahwa “banyak siswa
dan atau mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam belajarnya
itu dikarenakan mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif”.
Menurut (Gie dalam Siroyudin, 2010:34) cara belajar merupakan suatu
cara bagaimana siswa melaksanakan suatu kegiatan belajar, misalnya bagaimana
mereka menyiapkan pelajaran, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar yang
dilakukan, pola belajar dan cara mengikuti ujian. Cara belajar besar pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa. Apabila siswa tidak memiliki cara belajar yang
efektif maka hasil belajar yang diperoleh akan rendah. Menurut Slameto
(2010:69) belajar teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih
cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
Kecakapan dan ketangkasan belajar antara satu siswa dengan siswa yang lain
berbeda namun kebanyakan dari mereka hanya mencoba menghafal pelajaran
tanpa memahami dan mengerti isi dari pelajaran tersebut. Perilaku-perilaku yang
menumbuhkan cara belajar dapat dianggap menyelesaikan atau mencapai tujuan
belajar tersebut. Oleh karena itu, siswa akan melaksanakan suatu pekerjaan akan
mempunyai cara tersendiri yang berbeda dari yang lainnya.
Menurut Djamarah dan Zain (2008:5) cara belajar adalah sebagai pola-
pola umum kegiatan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan. Sedangkan menurut Hakim (2002:7) cara
belajar adalah cara yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih
mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang
dikeluarkannya.
-
24
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cara belajar siswa
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada situasi belajar tertentu yang
kemudian kegiatan-kegiatan tersebut nantinya merupakan pencerminan hasil dari
usaha belajar yang telah dilakukan. Siswa yang mempunyai cara belajar baik
maka akan dimungkinkan akan memperoleh hasil yang maksimal. Artinya
semakin baik cara belajar, maka akan tinggi pula intensitas usaha dan upaya yang
dilakukan untuk dapat memperoleh hasil yang baik.
2.3.2. Cara Belajar Efektif
Menurut Slameto (2010:73) ada dua cara belajar yang efektif yaitu sebagai
berikut:
a. Perlunya Bimbingan
Belajar itu sangat kompleks dan belum diketahui segala seluk-beluknya. Hasil
belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecakapan dan ketangkasan belajar
berbeda secara individual. Walaupun demikian kita dapat membantu siswa
dengan memberi petunjuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang
efisien dengan cara mengarahkan siswa dan menuntun siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Kondisi dan Strategi Belajar
Kondisi disini dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Internal dalam
arti bahwa kondisi tersebut ada dalam diri siswa itu sendiri misalnya
kesehatan, keamanan, ketenteraman, dan sebagainya. Kondisi eksternal
adalah kondisi yang ada diluar pribadi manusia misalnya kondisi lingkungan
keluarga, sosial serta masyarakat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat
-
25
mencapai hasil yang semaksimal mungkin misalkan dalam pembuatan jadwal
pelajaran harus disesuaikan secara tepat antara waktu belajar dengan waktu
istirahat.
c. Metode Belajar
Metode merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh seseorang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan dalam belajar adalah untuk
mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara
yang dilakukan akan menjadi suatu kebiasaan karena kebiasaan belajar akan
mempengaruhi belajar itu sendiri.
Uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cara belajar yang efektif
diperlukan adanya bimbingan dan perhatian serta ditentukan oleh kondisi dan
strategi belajar masing-masing siswa sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal.
2.3.3. Indikator Cara Belajar
Siswa dalam mencapai suatu keberhasilan belajar hendaknya mengetahui
bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien sehingga bisa membuahkan hasil
yang maksimal dan meraih hasil belajar yang cemerlang dan memuaskan. Belajar
bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan,
cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan
mempengaruhi belajar itu sendiri. Menurut Slameto (2010:82) indikator-indikator
cara belajar antara lain sebagai berikut:
1. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya
Pelaksanaan dalam belajar seorang siswa tidak dapat lepas dari adanya
pembuatan jadwal. Jadwal merupakan pembagian waktu untuk sejumlah
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang setiap harinya. Supaya belajar dapat
-
26
berjalan dengan baik dan berhasil, maka seseorang harus mempunyai jadwal
yang baik dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Belajar secara
disiplin dan teratur akan membawa keuntungan, salah satunya adalah dapat
memperbanyak perbendaharaan ilmu pengetahuan. Siswa harus pintar
membagi waktu dan melaksanakannya secara baik sesuai dengan pembagian
waktu yang telah ditentukan.
2. Membaca dan Membuat Catatan
Membaca sangat besar pengaruhnya terhadap belajar. Agar dapat belajar
dengan baik maka diperlukan membaca dengan baik pula, karena membaca
merupakan alat belajar. Keteraturan dan kedisiplinan dalam membaca perlu
adanya jadwal yang ditepati pelaksanaannya. Selain membaca, membuat
catatan juga sangat besar pengaruhnya dalam belajar. Catatan yang tidak jelas
dan tidak teratur antara materi satu dengan materi yang lain akan menimbulkan
rasa kebosanan dan membuat siswa untuk malas belajar. Sebaliknya, jika
catatan yang dibuat siswa itu baik dan lengkap, maka akan memberikan
semangat dan tidak terjadi kebosanan dalam membaca. Selain itu, siswa perlu
memberi tanda-tanda dalam buku bacaan sehingga akan mempermudah untuk
membacanya, selain itu siswa juga perlu adanya catatan-catatan dibuku untuk
mempermudah belajar.
3. Mengulangi Bahan Pelajaran
Pengulangan (review) yang dilakukan oleh siswa setelah melakukan
pembelajaran sangat penting pengaruhnya dalam belajar. Tujuan dari
pengulangan tersebut yaitu agar materi yang belum begitu dikuasai serta
-
27
mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak siswa. Mengulangi bahan
pelajaran dapat dilakukan secara langsung sesudah membaca atau mempelajari
kembali pelajaran yang sudah dipelajari secara teratur. Cara ini dapat dilakukan
dengan cara meringkas, sehingga akan mudah dipelajari kembali ataupun juga
dapat mempelajari soal jawab yang sudah dibuat oleh siswa.
4. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan
menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Belajar
konsentrasi berarti siswa memusatkan pikiran terhadap suatu pelajaran dengan
menyampingkan semua hal lainnya. Kemampuan konsentrasi antara setiap
orang itu berbeda-beda dipengaruhi oleh keadaan orang tersebut, lingkungan
serta pengalaman. Konsentrasi harus membutuhkan kefokusan yang cukup
baik, siswa harus benar-benar fokus pada apa yang sedang dilakukan agar
konsentrasi tetap terjaga.
5. Mengerjakan Tugas
Mengerjakan tugas merupakan salah satu prinsip belajar. Hal itu dapat berupa
mengerjakan tes/ulangan atau ujian yang diberikan oleh guru terhadap siswa
karena mengerjakan tugas juga mempengaruhi hasil belajar. Tugas-tugas yang
diberikan guru harus dikerjakan dengan maksimal. Selain memenuhi perintah
dari guru, mengerjakan tugas secara tidak langsung juga dapat bermanfaat
sebagai tambahan bahan pelajaran sehingga dapat menambah pengetahuan.
Berdasarkan uraian diatas diperlukan adanya kebiasaan-kebiasaan dalam
belajar yang dapat menunjang pencapaian hasil belajar yang maksimal. Kebiasaan
-
28
belajar tersebut dapat dilakukan oleh siswa dengan berbagai cara dalam belajar
sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal. Agar mendapatkan hasil yang
maksimal, maka siswa harus belajar dengan baik, siswa harus membuat jadwal
belajar, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran (materi),
konsentrasi dan mengerjakan tugas-tugas latihan.
2.4. Lingkungan Keluarga
2.4.1. Pengertian Lingkungan Keluarga
Dalyono (2009:129) mengemukakan bahwa lingkungan sebenarnya
mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik
yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Peranan lingkungan
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain mengasuh dan
membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul
juga bermain sehari-hari. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama
dalam kehidupan manusia dimana tempat dia untuk belajar, menyatakan diri
sebagai manusia sosial dalam hubungan berinteraksi dengan orang lain. Dalam
keluarga, seorang anak pertama kali akan belajar memperhatikan keinginan-
keinginan orang lain, belajar untuk bekerja sama dan saling membantu.
Menurut Suwarno (2008:40) “keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di
tengah-tengah keluarganya”. Keadaan ekonomi dan bagaimana orang tua merawat
anaknya yang ada dalam sebuah keluarga memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan jasmani anak. Sementara itu tingkat pendidikan orang tua memiliki
-
29
pengaruh besar terhadap perkembangan rohaniah anak terutama kepribadian dan
kemajuan pendidikan.
Soelaeman (1994:12) memberikan pendapat bahwa keluarga merupakan
satu persekutuan hidup yang dijalin adanya kasih sayang diantara pasangan dua
jenis manusia yang dikukuhkan dengan adanya pernikahan yang dimaksudkan
untuk saling menyempurnakan diri.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
keluarga adalah ruang lingkup yang utama yang memiliki peran dan pengaruh
sangat besar dalam menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak untuk
menjadi manusia yang lebih dewasa. Anak menerima pendidikan yang pertama
kali yaitu dari keluarga antara lain berupa pemberian motivasi, perhatian oleh
orang tuanya, merawat dan mendidik anak sebelum mereka mengenal lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Ada beberapa jenis fungsi dari keluarga itu sendiri. Fungsi keluarga
menurut Solaeman (1994:85-114) adalah:
1. Fungsi Edukasi Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan dengan pendidikan serta
pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Fungsi edukasi ini tidak sekedar
menyangkut pada penentuan dan pengukuhan landasan yang mendasari upaya
pendidikan itu, tetapi juga meliputi pengarahan dan perumusan tujuan
pendidikan, perencanaan dan pengelolaannya, penyediaan dana dan sarananya
serta pengayaan wawasan.
2. Fungsi sosialisasi Tugas keluarga dalam mendidik anaknya tidak saja mencakup pengembangan
individu anak agar menjadi pribadi yang mantap, akan tetapi meliputi pula
upaya membantunya dan mempersiapkannya menjadi anggota masyarakat
yang baik. Dalam melaksanakan fungsi sosialisasi, keluarga menduduki
kedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-
norma sosial. Fungsi sosialisasi membantu anak dalam menemukan tempatnya
dalam kehidupan sosial ini secara mantap yang dapat diterima rekan-rekannya
atau lebih lagi dapat diterima masyarakat.
-
30
3. Fungsi proteksi atau fungsi perlindungan Mendidik hakikatnya melindungi, yaitu melindungi anak dari tindakan-
tindakan yang tidak baik dan dari hidup yang menyimpang norma. Selain itu,
fungsi ini juga melindungi anak dari ketidakmampuannya bergaul dengan
lingkungan pergaulannya, melindunginya dari sergapan pengaruh yang tidak
baik yang mungkin mengancamnya dari lingkungan hidupnya, lebih dalam lagi
kehidupan dewasa ini kompleks.
4. Fungsi afeksi dan fungsi perasaan Anak berkomunikasi dengan lingkungannya juga berkomunikasi dengan
lingkungannya dengan keseluruhan pribadinya terutama pada saat anak masih
kecil dan masih menghayati dunianya secara global dan belum
terdifferensiasikan. Kehangatan yang terpancar dari keseluruhan gerakan,
ucapan, mimik serta perbuatan orang tua merupakan bumbu pokok dalam
pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga. Makna kasih orang tua terhadap
anak tidak tergantung dari banyaknya hadiah yang dilimpahkan kepadanya,
melainkan atas dasar lebih jauh kasih itu dipersepsi atau dihayati. Adapun yang
diharapkan akan dicapai melalui pelaksanaan fungsi afeksi ialah terbinanya
suasana perasaan yang sehat dalam keluarga, yang tercipta berkat kebersihan
hati masing-masing anggotanya, bersih dari iri dan dengki, dari hasut dan
buruk sangka.
5. Fungsi religius Keluarga memiliki fungsi religius, artinya keluarga berkewajiban
memperkenalkan dan mengajak serta anak dan anggota keluarga lainnya
kepada kehidupan beragama.
6. Fungsi ekonomis Fungsi ekonomis keluarga meliputi pencarian nafkah, perencanaan serta
pembelajarannya dan pemanfaatannya. Keadaan ekonomi keluarga
mempengaruhi pula harapan orang tua akan masa depan anaknya serta harapan
anak itu sendiri. Keluarga yang keadaan ekonominya lemah menganggap anak
lebih sebagai beban hidup dari pada pembawa kebahagiaan keluarga. Mereka
yang keadaan ekonominya kuat mempunyai lebih banyak kemungkinan
memenuhi kebutuhan material anak dibandingkan dengan yang lemah. Akan
tetapi pelaksanaan tersebut belum menjamin pelaksanaan ekonomis keluarga
sebagaimana mestinya. Sebab pelaksanaan fungsi keluarga yang baik tidak
tergantung dari banyaknya uang atau hadiah yang diberikan tetapi juga pada
cara memberikan dan kuantitatif penerimaan serta persepsi anak.
7. Fungsi rekreasi Rekreasi itu dirasakan orang apabila ia menghayati suasana tenang dan damai,
jauh dari ketegangan batin, segar dan santai dan kepada yang bersangkutan
memberikan perasaan bebas terlepas dari segala ketegangan dan kehidupan
sehari-hari. Rekreasi itu memberikan keseimbangan kepada penyaluran energi
dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang rutin dan mungkin menimbulkan
kebosanan. Makna fungsi rekreasi dalam keluarga diarahkan kepada
tergugahnya kemampuan untuk dapat mempersepsi kehidupan dalam keluarga
secara wajar dan sungguh-sungguh sebagaimana dimaksudkan dan digariskan
kaidah-kaidah hidup keluarga.
-
31
8. Fungsi biologis Fungsi biologis keluarga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan biologis anggota keluarga. Kebutuhan akan keterlindungan fisik
guna melangsungkan kehidupannya. Keterlindungan kesehatan, keterlindungan
rasa lapar, haus, kedinginan, kepanasan, kelelahan, bahkan juga kenyamanan
dan kesegaran fisik. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi itu hendaknya tidak
berat sebelah, tidak memisah-misahkan fungsi yang satu dari yang lain dan
tidak pula hanya dilakukan oleh satu pihak saja, karena keluarga merupakan
satu-kesatuan.
2.4.2. Indikator Lingkungan Keluarga
Menurut Slameto (2010:60) indikator-indikator dari lingkungan keluarga
antara lain sebagai berikut:
1. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anak dalam sebuah keluarga sangat besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar anak tersebut. Orang tua harus bisa
memberikan contoh yang baik kepada anaknya, rasa tanggung jawab harus
diterapkan pada diri anak sejak dini untuk menjadikan anak lebih siap dalam
menghadapi suatu masalah. Selain itu, sikap lembut dan tidak kasar kepada
anak juga perlu diberikan oleh orang tua agar anak bisa berkembang dengan
baik ditengah-tengah keharmonisan keluarga. Orang tua yang kurang
memperhatikan pendidikan anaknya akan berpengaruh terhadap keberhasilan
anak dalam belajar walaupun sebetulnya anak tersebut pandai. Orang tua juga
harus bisa bersikap tegas dalam mendidik anaknya melalui perhatian dan
bimbingan yang diberikan.
2. Relasi antar anggota keluarga
Keluarga sendiri terdiri dari ayah, ibu serta anak yang diharapkan memiliki
hubungan yang baik antar relasi karena relasi antar keluarga tersebut sangat
-
32
penting dalam membentuk kesuksesan anak. Wujud dari relasi tersebut dapat
dilihat dari hubungan kasih sayang dan pengertian serta perlakuan yang
diberikan kepada anak. Tanpa adanya hubungan baik, maka perkembangan
anak akan terhambat, belajarnya akan terganggu dan tidak bisa fokus bahkan
akan menimbulkan masalah-masalah psikologis dalam diri anak.
3. Suasana Rumah
Rumah merupakan tempat dimana seseorang bisa beristirahat setelah seharian
berada dalam keadaan yang membuat mereka capek. Suasana yang ada di
rumah juga merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan belajar anak.
Suasana yang gaduh atau ramai tidak akan memberi ketenangan kepada anak
yang belajar begitupun sebaliknya, apabila kondisi rumah tenang dan nyaman
maka anak juga dapat belajar dengan baik.
4. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak
yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu makan,
pakaian, dan sebagainya tentunya fasilitas-fasilitas yang diberikan orang tua
haruslah terpenuhi. Jika kondisi ekonomi orang tua rendah, maka kesehatan
dan belajarnya akan terganggu bahkan anak tersebut juga harus bekerja
mencari nafkah untuk membantu orang tuanya. Sebaliknya keluarga yang
memiliki ekonomi baik mempunyai kecenderungan untuk memusatkan
perhatian kepada anaknya sehingga belajar dapat berjalan dengan baik. Orang
tua hendaknya bisa memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan oleh anak
-
33
untuk menunjang belajarnya, seperti kebutuhan sekolah yaitu buku, sepatu,
tas dan lain sebagainya.
5. Pengertian orang tua
Anak yang sedang belajar perlu adanya dorongan dan pengertian dari orang
tua. Pengertian yang diberikan orang tua sangat berpengaruh terhadap belajar
anak, orang tua memberi perhatian dengan cara membantu dalam kesulitan-
kesulitan anak saat belajar.
Alex Sobur (2003:248-249) menyatakan bahwa lingkungan keluarga
sebagai penentu keberhasilan siswa terdiri dari:
1. Kondisi Ekonomi Keluarga
Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup pada
sebuah keluarga. Kehidupan keluarga yang memiliki kondisi ekonomi yang
kurang akan menyebabkan suasana rumah menjadi tidak harmonis sehingga
anak cenderung kehilangan semangat untuk belajar. Namun kadangkala
keadaan ekonomi yang berlebihan juga akan menyebabkan orang tua menjadi
kurang perhatian terhadap belajar anaknya karena sibuk dengan urusan
masing-masing, sehingga anak akan malas untuk belajar dengan mandiri
sehingga pencapaian belajar yang diperoleh tidak optimal.
2. Hubungan emosional orang tua dan anak
Hubungan emosional antara orang tua dengan anak juga akan mempengaruhi
keberhasilan belajar. Orang tua sebaiknya menciptakan hubungan yang
harmonis dengan anak. Orang tua yang terlalu bersikap keras terhadap anak
akan menyebabkan hubungan anak dengan orang tua akan menjadi jauh.
-
34
Namun sebaliknya, anak yang terlalu dekat dengan orang tua akan
mengakibatkan anak menjadi tergantung dan manja.
3. Cara mendidik orang tua
Setiap keluarga mempunyai cara sendiri-sendiri dalam mendidik anaknya, ada
yang mendidik secara diktator militer, ada yang demokratis yang mau
menerima pendapat dari setiap anggota keluarga tetapi ada juga keluarga
yang bersikap cuek dan acuh tak acuh dengan perilaku anaknya. Cara orang
tua dalam mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap cara belajar dan
hasil belajar yang diperoleh seseorang.
2.5. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa
Slameto (2010:82) mengatakan bahwa cara belajar yang buruk merupakan
penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai akan tetapi
hanya meraih hasil yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya kurang
pandai tetapi mampu meraih hasil yang tinggi karena mempunyai cara belajar
yang baik. Cara belajar yang dilakukan oleh siswa hendaknya harus memiliki
strategi atau cara yang harus diterapkan oleh siswa dalam usaha belajarnya untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Penilaian baik buruknya akan terlihat dari hasil
belajar yang diperoleh siswa tersebut. Siswa yang memiliki cara belajar yang baik
akan memperoleh hasil belajar yang baik begitupun sebaliknya, jika siswa
memiliki cara belajar yang buruk maka hasil belajar yang diperoleh juga tidak
akan maksimal. Jadi cara belajar siswa mempunyai pengaruh terhadap hasil
belajar siswa itu sendiri.
-
35
2.6. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa
Menurut Djaali (2014:99)situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak,
serta famili) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Oleh
karena itu, keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi
pengaruh pada prestasi anak. Keluarga merupakan faktor pertama dan utama bagi
siswa untuk belajar. Lingkungan keluarga yang baik dan mendukung dalam hal
relasi antar anggota keluarga, cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga dan perhatian orang tua yang cukup akan memudahkan anak
untuk melakukan proses belajar. Jadi dapat disimpulkan apabila anak berada pada
kondisi lingkungan yang nyaman maka mereka akan konsentrasi dalam belajar
sehingga hasil belajar yang diperoleh juga akan maksimal.
2.7. Penelitian Terdahulu
Langkah yang ditempuh supaya penelitian ini dapat terfokuskan dan tidak
mengulang daripada penelitian yang sudah ada, peneliti menemukan beberapa
penelitian yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian
No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Muhammad Khafid; M.
Suroso dalam Jurnal
Pendidikan Ekonom