pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap...

185
PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN SUBANG KABUPATEN KUNINGAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh SITI NURHIKMAH NIM 1113015000032 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: dotuong

Post on 17-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI

KECAMATAN SUBANG KABUPATEN KUNINGAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

SITI NURHIKMAH

NIM 1113015000032

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPITERHADAP KONDISI

SOSIAL EKONOⅣIIPIASYARAKAT DI KECADIATAN SUBANG

KABUPATEN KUNINGAN

SkHpsi

Dittukan Kepada Fakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Melncnuhi Salah

Satu persyaratan Mclnpcrolch Gclar Sttana PCndidikan(S.Pd)

Oleh:

Siti Nurhikmah

NIPI:1113015000032

Di Bawah Bimbingan,

NIP。 198403122015031002

測 RUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTASILMU TARBIYAⅡ DAN KEGURUAN

UNIVERSITASISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439】1/2017M

Pembimbing I

Page 3: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi Terhadap KondisiSosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan",oleh Siti Nurhikmah, Nomor Induk Mahasiswa 1113015000032, diajukan kepadaFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah padatanggal 22 Desember 2017 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar Sarjana (Sl) dalam bidang Pendidikan Ilmu PengetahuanSosial.

Jakarta,08 Janua五 2018

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)

Dr.Iwan Purwanto. M.PdNIP. 19730424 200801 | 012

Sekretaris Sidallg(Sekretaris Jurusan

Drso Svaripu1lohη ⅣIoSi

NIP.19670909200701 1033

Dosen Penguji l

Dro Muhammad Arit M.PdNIP.197006061997021002

Dosen Penguji 2

Sodildn,ⅣIoSi

NIDN.2014118001

Dekan

%12°18

Pendidikan IPS)

engetahuiFakultas I Tarbiyah guruan

Page 4: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul

"Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan", ydLE disusun oleh

Siti Nurhikmah, NIM. 1113015000032, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Konsentrasi Geografi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen

pembimbing skripsi pada tanggal 8 Desember 2017.

NIP.198403122015031002

Andri Noor Ardiansvah. S.Pd.M.Si

Page 5: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

SURAT PERNYATAAN KARYA ILRIIAH

balvah inl:

Siti Nurhiklnah

ll13015000032

Pendidikan 11lnu Pcngetahuan Sosia1/Geografl

Kp.Pondok Rt.004 Rw.003 No.54B● ongSan Kota

Depok Jawa Barat

MEI\IYATAKAN D EN GAN S ES UNGGUIINYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Yang bertandatangan di

Nama

NIM

Jurusan / Konsentrasi

Alamat

Nama Pembimbing INIP

Nama Pembimbing IINIP

Jurusan / Konsentrasi

:And五 Noor Ardiansyah,S.Pd,M,Si:198403122015031002

:T五 Httawati,S,Pd.M.Si:NIE)N.2014118001

:Pcndidikan 11lnu Pengetahuan Sosia1/Geografl

Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sedungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta,8 1Desember 2017

Siti~rurhikmah

1113015000032

Page 6: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

i

ABSTRAK

Siti Nurhikmah (1113015000032). Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Subang

Kabupaten Kuningan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budidaya tanaman

kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Subang

Kabupaten Kuningan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian

ini adalah masyarakat Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan. Teknik

pengambilan sample yaitu sample jenuh dengan sample sebanyak 20 responden.

Instrument yang digunakan adalah observasi, wawancara dan angket. Analisis

data yang telah terkumpul dalam penelitian ini menggunakan rumus presentase

dan intepretasi data baru kemudian penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

suatu usaha dalam bidang pertanian yang memiliki keutungan besar karena dapat

meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dengan adanya budidaya

tersebut masayarakat menjadi memiliki aktivitas khusunya di dalam bidang

pertanian, selain itu mampu mencukupi kebutuhan hidup petani karena dapat

menambah pendapatan. Tingkat kesehatan petani menjadi baik setelah menjadi

petani apabila sakit masyarakat pergi berobat kepada matri dan untuk membeli

obat masyarakat menggunakan uang sendiri. Kondisi pendidikan keluarga setelah

menjadi petani kopi meningkat karena adanya budiaya tanaman kopi tersebut

membantu perekonomian keluarga dan bisa membiayai sekolah anak sampai ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Budidaya tanaman kopi juga membuat

masyarakat memiliki sarana untuk informasi, komunikasi dan kendaraan seperti

halnya memiliki televisi, handphone dan kendaraan motor.

Kata kunci : Budidaya, Kopi, Kondisi Sosial Ekonomi

Page 7: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

ii

ABSTRACT

Siti Nurhikmah (1113015000032). The Influence of the Cultivation of

coffee against the socio-economic Conditions of communities in district of

Subang Kuningan Regency.

This research aims to know the Influences of cultivation of coffee crops to

the socioeconomic conditions of the community in subang district of Regency

Kuningan.

This research uses qualitative approach. The population in this research is

the community Sub District of Subang Kuningan Regency. Sampling technique is

sample saturated with sample of 20 respondents. The instruments used are

observation, interview and questionnaire. The analysis of data that has been

collected in this study using the formula percentage and interpretation of new

data and then withdrawal conclusions.

The research results showed that coffee cultivation is an effort in the field

of agriculture has made great because it can improve the socio-economic

conditions of the community. The existence of such cultivation society has activity

especially in the field of agriculture, in addition to being able to fullfill the needs

of farmer's life because it can increase revenue. The level of health of farmers be

good after being a farmer in ill treatment and go to the community and to

purchase the drug after the community using its own money. The condition of

education family after becoming coffee farmers increase due to cultivation the

coffee plant family economy and could help fund the school children up to the

level of higher education. The cultivation of coffee plant also makes the

community has the means for information, communications and vehicles as well

as have television, mobile and motor vehicles.

Keywords: Cultivation, Coffee, Socio-Economic Condition

Page 8: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan ridho-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Budidaya

Tanaman Kopi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan” untuk memenuhi salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa

shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan pada sang baginda alam, Nabi

besar Muhammad SAW, Beserta keluarga, sahabat, beserta umatnya.

Sebagai mahluk sosial pada umumnya, penulis menyadari bahwa

pengetahuan, pemahaman, pengalaman, kemampuan dan kekuatan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam

proses penyelesaian skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, sehingga penyusunan

skripsi berjalan lancar.

Maka dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima

kasih yang tak bisa terhitung jumlahnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Yang senantisa memberikan banyak perhatian dan

motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.

3. Bapak Drs. Syaripulloh M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Yang juga senantisa memberikan banyak perhatian dan

motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.

4. Bapak Didin Syafruddin, MA.,Ph.D selaku Dosen Penasehat Akademik.

5. Bapak Andri Noor Ardiansyah, S.Pd, M,Si, dan Ibu Tri Harjawati, S.Pd,

M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu

Page 9: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

iv

serta selalu sabar dalam membimbing, memberi petunjuk dan nasehat

kepada penulis dengan ikhlas demi keberhasilan penulis.

6. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan

ilmu kepada penulis. Yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu,

namun tidak mengurangi rasa hormat saya.

7. Ayah dan Ibu tercinta (Bapak Artim dan Ibu Rohayati) yang telah

membesarkan dan mengajarkan penulis dengan penuh kasih sayang.

Motivasi terbesar penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

atas setiap cinta yang terpancar serta doa dan restu yang selalu mengiringi

setiap derap langkah penulis. Terima kasih juga atas dukungan berupa

moril maupun materil yang luar biasa yang selalu kalian berikan penulis.

8. Kaka dan Adik tercinta (Eni Rohani, Ade Sapitri, Iyoh Sufitriah, Siti

Maesaroh, Ela Siti Nurlela dan Siti Mariah Ulfah) yang telah memberikan

motivasi dan dukungan baik berupa dukungan moril maupun materil

9. Bapak Hermansyah dan Ibu Darsinah yang telah membantu membesarkan

penulis dan memeberikan dukungan baik itu dalam bentuk moral maupun

materil.

10. Bapak Ahmari, bapak Tanzil Aziz, selaku kepala Desa, dan staff Litbang,

Desa Situgede Kecamatan Subang yang telah mengijinkan penulis

melakukan penelitian di Desa Situgede Kecamatan Subang.

11. Seluruh masyarakat rt/rw 03/07&08 yang bersedia meluangkan waktunya

tatkala penulis melakukan penelitian.

12. Keluarga Asep Saepullah yang telah menjadi inspirasi dan memberikan

motivasi yang luar biasa bagi penulis, serta telah menampung penulis

selama menempuh pendidikan.

13. Sahabatku tercinta yang selalu setia menemani dengan penuh kesabaran dan

mendukung penulis, yaitu: Desi Setiawati, S.Pd, Nur Ismawati, Nur Alika

W, Sa’diah dan Annisa Nur Hikmah . Tak lupa kepada Eka Esti yang telah

banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini terutama pembuatan peta.

Page 10: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

v

14. Teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial terkhusus kelas

C (Geografi) angkatan 2013 atas kekompakannya selama ini, baik di kelas

maupun saat praktikum.

15. Lee Donghae, Kim Myungsoo, Lee Taeyong dan Lee Jeno yang telah

menjadi inspirasi, penyemangat dan penghibur penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

16. Dan semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu

secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan

pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh

Allah SWT.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan

digunakan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, November 2017

Penulis

Siti Nurhikmah

Page 11: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 9

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 9

D. Perumusan Masalah ............................................................. 10

E. Tujuan Penelitian ................................................................. 10

F. Manfaat Penelitian ............................................................... 11

1. Manfaat Teoritis ............................................................. 11

2. Manfaat Praktis .............................................................. 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Budidaya Tanaman Kopi ..................................................... 13

1. Pengertian Budidaya ....................................................... 13

2. Sejarah Persebaran Kopi di Dunia .................................. 14

3. Klasifikasi dan Jenis-Jenis Tanaman Kopi ..................... 14

4. Prinsip dan Proses Budidaya Tanaman Kopi .................. 18

5. Analisis Usahatani........................................................... 24

6. Output (Volume Panen, Harga Jual dan Pemasaran ....... 26

7. Prosfek Pengembangan Komoditas Kopi ........................ 27

B. Kondisi Sosial-Ekonomi ...................................................... 29

1. Pengertian Kondisi Sosial Ekonomi ............................... 29

Page 12: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

vii

2. Faktor-Faktor Yang Menentukan Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat ..................................................................... 31

a. Pendapatan ...................................................................... 32

b. Tingkat Kesehatan........................................................... 34

c. Tingkat Pendidikan ......................................................... 36

d. Kepemilikan Sarana Komunikasi Informasi dan Kendaraan

......................................................................................... 41

C. Penelitian Relevan ............................................................... 43

D. Kerangka Berpikir ............................................................... 53

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitain .............................................. 57

B. Metode Penelitian ................................................................ 59

C. Populasi dan Sampel ............................................................ 59

1. Populasi ........................................................................... 59

2. Sampel ............................................................................. 60

D. Alat dan Bahan dalam Penelitian ........................................ 60

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 61

1. Observasi (Pengamatan) ................................................. 62

2. Metode Kuesioner (Angket) ............................................ 63

3. Metode Wawancara ......................................................... 64

4. Metode Dokumentasi ...................................................... 65

F. Instrumen Penelitian ............................................................ 66

1. Kueisioner (Angket) ........................................................ 66

2. Pedoman Wawancara ...................................................... 68

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................. 72

1. Teknik Pengolahan Data .................................................. 72

2. Analisis Data .................................................................... 73

H. Interpretasi Data ....................................................................... 73

Page 13: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Subang ................................. 75

1. Kondisi Fisik ................................................................... 75

a. Letak dan Luas .................................................... 75

b. Iklim ................................................................... 76

2. Kondisi Sosial ................................................................. 76

a. Pemerintah .......................................................... 76

b. Kependudukan .................................................... 77

c. Pendidikan ........................................................... 77

d. Kesehatan dan keluarga berencana ..................... 77

e. Agama ................................................................. 78

f. Pertanian.............................................................. 78

3. Sarana Perekonomian ...................................................... 78

B. Deskripsi Data ..................................................................... 78

1) Budidaya tanaman kopi ....................................................... 79

2) Kondisi sosial ekonomi ........................................................ 89

C. Pembahasan Analisis Budidaya Tanaman Kopi

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di

Kecamatan Subang .............................................................. 105

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 115

B. Saran .................................................................................... 116

C. Saran .................................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Negara Produsen Kopi Terbesar di Dunia Tahun 2014 .............. 3

Tabel 1.2 Negara Eksportir Kopi Terbesar di Dunia Tahun 2014 .............. 4

Tabel 1.3 Produksi dan Ekspor Kopi di Indonesia ..................................... 4

Tabel 1.4 Produksi Ubi Kayu, Kacang Tanah, Padi Sawah dan

Kopi di Kecamatan Subang ........................................................ 6

Tabel 2.1 Klon Kopi Robusta yang di Anjurkan ........................................ 19

Tabel 2.2 Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Tahun 2000 .................. 33

Tabel 2.3 Klasifikasi Pendapatan ................................................................ 34

Tabel 2.4 Banyaknya Sarana Kesehatan ..................................................... 36

Tabel 2.5 Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia Usia 10 Tahun Ke Atas

.................................................................................................... 38

Tabel 2.6 Jumlah Fasilitas Pendidikan ........................................................ 40

Tabel 2.7 Penelitian Yang Relevan ............................................................. 49

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ..................................................................... 58

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi ..................................................................... 62

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara .................................................................. 65

Tabel 3.4 Dokumentasi Penelitian .............................................................. 66

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket ........................................................ 66

Tabel 3.6 Instrumen Wawancara ................................................................ 69

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Skor Presentase .............................................. 74

Tabel 4.1 Lama Menjadi Petani .................................................................. 79

Tabel 4.2 Jenis Kopi ................................................................................... 80

Tabel 4.3 Asal Bibit Kopi ........................................................................... 82

Tabel 4.4 Modal .......................................................................................... 83

Tabel 4.5 Kepemilikan Lahan ..................................................................... 84

Tabel 4.6 Luas Lahan .................................................................................. 85

Tabel 4.7 Jumlah Tenaga Kerja .................................................................. 85

Tabel 4.8 Volume Panen ............................................................................. 86

Page 15: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

x

Tabel 4.9 Harga Jual ................................................................................... 87

Tabel 4.10 Pemasaran ................................................................................... 88

Tabel 4.11 Asal Pendapatan .......................................................................... 89

Tabel 4.12 Jumlah Tanggungan Hidup ......................................................... 92

Tabel 4.13 Tanggapan Terhadap Pendapatan ............................................ ... 93

Tabel 4.14 Pendapatan Setiap Bulan ............................................................ 94

Tabel 4.15 Pengeluaran dalam Sebulan ........................................................ 94

Tabel 4.16 Kondisi Kesehatan ...................................................................... 95

Tabel 4.17 Pergi Berobat .............................................................................. 96

Tabel 4.18 Antisipasi Kesehatan ................................................................... 96

Tabel 4.19 Pendidikan Formal ...................................................................... 97

Tabel 4.20 Pendidikan Berkaitan dengan Budidaya ..................................... 98

Tabel 4.21 Kondisi Pendidikan Keluarga ..................................................... 99

Tabel 4.22 Kepemelikan Media Elektronik .................................................. 100

Tabel 4.23 Alat Komunikasi ......................................................................... 101

Tabel 4.24 Kendaraan yang Sering di Akses ................................................ 102

Tabel 4.25 Kendaraan yang dimiliki ............................................................. 103

Page 16: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kopi Arabika ............................................................................ 15

Gambar 2.2 Kopi Liberika............................................................................ 16

Gambar 2.3 Kopi Rubsta .............................................................................. 17

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir ..................................................................... 56

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian ............................................................. 54

Gambar 4.1 Peta Administrasi Desa Banjaranyar ........................................ 75

Gambar 4.2 Buah Kopi ................................................................................. 81

Gambar 4.3 Tanaman Selain Kopi ............................................................... 91

Gambar 4.4 Buah Selain Kopi ...................................................................... 91

Gambar 4.5 Televisi ..................................................................................... 101

Gambar 4.6 Handphone ................................................................................ 102

Gambar 4.7 Kendaraan Bermotor ................................................................ 104

Gambar 4.8 Tempat Tinggal ........................................................................ 104

Page 17: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Balasan dari Kantor Kepala Desa Situgede

Lampiran 5 Instrumen Observasi

Lampiran 6 Instrumen Angket

Lampiran 7 Instrumen Wawancara

Lampiran 8 Instrumen Observasi

Lampiran 9 Lembar Angket Penelitian

Lampiran 10 Transkip Wawancara

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian

Page 18: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan letak geografisnya Indonesia terletak diantara dua benua yaitu

benua Asia dan benua Australia, serta diapit oleh dua saumdra. Samudra

Hindia dan samudra Fasifik. Letak yang strategis tersebut membuat Indonesia

menjadi negara yang sangat memegang peranan penting dalam percaturan

dunia. Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas jika dibandingkan dengan

negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainya, luas wilayah tersebut dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

memanfaatkan potensi dalam bidang ekonomi dan politik jika dikelola dengan

baik dan bijak. Indonesia memiliki luas daratan sebesar 1.910.931,2 KM2

relief permukaan bumi di Indonesia berupa pegunungan, dataran tinggi, dataran

rendah dan lembah.1

Kondisi fisik Indonesia yang memiliki relief daratan yang berupa

pegunungan-pegunungan membuat Indonesia menjadi kawasan yang sangat

cocok digunakan untuk mengembangkan budidaya tanaman perkebunan. Di

Indonesia perkebunan tersebar hampir di seluruh Provinsi hal tersebut

disebabkan iklim dan lahan Indonesia sangat sesuai untuk dijadikan

perkebunan. Hasil perkebunan yang di hasilkan Indonesia salah satunya yaitu

dari perkebuan kopi khususnya kopi Arabika yang banyak tersebar di Aceh,

Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan. Luas lahan

tanaman kopi tercatat dari mulai tahun 1999 seluas 1.157.696 ha, dan tahun

2000 seluas 1.142.045 ha.2

Kecamatan Subang merupakan salah satu wilayah yang terletak di

Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, letaknya berada diantara sebelah

utara Kecamatan Maleber, sebelah timur Kecamatan Cilebak, sebelah selatan

1 Eva Bonawati Geografi Indonesia, (Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2014), h. 19

2 Ibid, h. 62

Page 19: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

2

Kabupaten Ci Amis dan sebelah barat Kecamatan Selajambe. Memiliki

ketinggian 200-600 MDPL dan topografi yang berupa pegunungan dengan

rata-rata curah hujan setiap tahunya 17 hari/bulan membuat daerah tersebut

sebagian besar masyarakatnya bekerja mengandalkan pertanian sebagai mata

pencaharian utama.3 Pertanian secara teori memiliki pengertian “Proses

menghasilkan bahan, pangan, ternak, serta produk-produk agroindustry dengan

cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan”4. Sementara menurut

Rahmawati dalam Skripsi Silvana Maharani pertanian memiliki pengertian :

“Pertanian adalah seluruh kegiatan manusia dalam pengelolaan sumber

daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai, dengan bantuan

teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan

manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, yang

mencakup usaha hulu, usaha tani, usaha hilir, dan usaha jasa penunjang”.5

Sektor pertanian merupakan sektor usaha yang mampu bertahan

menghadapi krisis ekonomi global, di dalam sektor pertanian tidak mengenal

pemutusan hubungan kerja (PHK), sektor pertanian jika dikembangkan dengan

baik dapat memeberikan harapan dan menyediakan lapangan pekerjaan baru

bagi para pekerja yang mengalami PHK.

Seperti yang dijelaskan didalam Al-Qur’an di dalam surat An-Naba ayat

14-16 yang didalamnya menjelsakan mengenai Allah yang telah menumbuhkan

tanaman dari air hujan yang berbunyi:

3 Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, “Kecamatan Kuningan dalam Angka

Tahun 2016”, https://kuningankab.bps.go.id/index.php/Publikasi# dilihat 26 Oktober 2016 4 http://id.wikipedia.org/wiki/pertanian dilihat 26 Oktober 2016

5 Silvia Maharani, Pengaruh Budiaya Jamur Merang Terhadap Kondisi Sosial-Ekonomi

Masyarakat Di Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang”Skripsi Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung, 2009,h. 1, tidak dipublikasikan.

Page 20: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

3

Artinya: Dan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya

Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-

tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat. (Q.S.An-Naba: 14-16).

Dari kutipan ayat diatas dapat dijelaskan bahwa manusia diharuskan untuk

menyesuiakan diri dengan alam yang telah diberikan oleh Allah SWT. Allah

telah menurunkan air hujan ke bumi untuk menumbuhkan biji-bijian dan

tumbuh-tumbuhan, serta kebun-kebun yang subur supaya dikelola dan

dibudiyakan dengan baik agar mampu memberikan manfaat bagi kehidupan

masyarakat di bumi.

Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis sangat cocok

untuk budidaya kopi. Maka dari itu Indonesia menempati urutan ke empat dari

lima negara yang termasuk kedalam negara produsen dan eksportir kopi

terbesar di dunia. Selanjutnya yaitu negara produsen kopi terbesar di dunia

tahun 2014 akan ditunujkan pada Tabel 1.1

Tabel. 1.1

Negara Produsen Kopi Terbesar di Dunia Tahun 2014

Wilayah Jumlah

1. Brasil 45,342,000

2. Vietnam 27,500,000

3. Kolombia 12,500,000

4. Indonesia 9,350,000

5. Etiopia 6,625,000

Sumber : International Coffe Organization6

6 http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186?, dilihat pada

20 Desember 2016.06.17

Page 21: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

4

Selanjutnya yaitu negara eksportir kopi terbesar di dunia tahun 2014 akan

ditunujkan pada Tabel 1.2

Tabel 1.2

Negara Eksportir Kopi Terbesar di Dunia 2014

No Wilayah Jumlah

1. Brasil 36,420,000

2. Vietnam 25,298,000

3. Kolombia 10,954,000

4. Indonesia 5,977,000

5. India 5,131,000

Sumber : International Coffe Organization7

Dengan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia adalah

salah satu negara yang banyak memproduksi dan mengekspor kopi kepada

negara-negara lain. Hampir 70 % dari total produksi kopi Indonesia tahun 2012

di ekspor ke beberapa negara seperti halnya, Jepang, Afrika Selatan, Eropa

Barat dan Amerika Serikat. Selanjutnya yaitu Produksi dan Ekspor Kopi di

Indonesia(dalam ribuan) akan ditunujkan pada Tabel 1.3

Tabel 1.3

Produksi dan Ekspor Kopi di Indonesia(dalam ribuan)

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Produksi

(dalam

ton)

698,0 682,6 686,9 633,9 748,1 740 711,5 550 650

Ekspor

(dalam

ton)

491,3 518,1 440,2 353,6 520,2 460 382,7 350 400

Ekspor

(dalam

milliar

1.08 0.89 0.86 1.09 1.53 n.a. 1.03 1.19 1.36

7 Ibid; http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186?, dilihat

pada 20 Desember 2016.06.17

Page 22: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

5

dollar

AS)

Sumber : International Coffe Organization8

Melihat data di atas dapat diketahui jika produksi dan ekspor kopi di

Indonesia mengalami naik turun setiap tahunya, seperti halnya pada tahun 2015

produksi dan ekspor kopi mengalami penurunan dan naik kembali pada tahun

2016

Di Indonesia lahan pertanian kopi menempati urutan ketiga setelah

tanaman karet dan sawit. Kopi pada awalnya tumbuh di hutan-hutan liar dan

dataran rendah, sekarang ini kopi banyak ditanam di perkebunan dan di

pekarangan rumah, di dalam penanamanya tanaman kopi memerlukan

pemeliharaan yang intensif dan teknik budidaya yang baik agar dapat

menghasilkan biji kopi yang berkualitas. Kopi merupakan jenis minuman yang

banyak disukai oleh setiap orang karena berkhasiat untuk menghangatkan

badan, kopi juga merupakan komoditi tanaman yang memiliki nilai jual

ekonomi yang cukup tinggi. Di mulai dari zaman dahulu banyak petani yang

mencari nafkah dari pertanian kopi, tanaman kopi dapat memberikan

keutungan bagi pendapatan petani apabila tanaman kopi tersebut dikelola dan

dipelihara dengan baik, usaha petani tersebut dapat mendatangkan keuntungan

yang sangat besar.9

Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat berperan penting dalam

kehidupan manusia. Khususnya di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

yang masyarakatnya bekerja dengan mengandalkan pertanian sebagai mata

pencaharian utama, sehingga pertanian memberikan pengaruh yang besar bagi

kehidupan perekonomian masyarakat. Topografi Kecamatan Subang yang

terdiri dari pegunungan yang landai sampai bergelombang dengan sistem

pertanian di daerah Subang hanya mengalami 2 kali musim tanam, untuk luas

8 http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186?, dilihat pada

20 Desember 2016.06.17 9 Suwarto &Yuke Octavianty Budidaya 12 Tanaman Perekebunan Unggulan, (Penabar

Swadaya: Jakarta, 2012), h. 146

Page 23: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

6

lahan di Kecamatan Subang terdiri dari dua jenis pengairan yaitu sebanyak 063

lahan irigasi dan 037 lahan tadah hujan sehingga tumbuhan yang dominan

berupa tanaman Kopi dan Padi. 10

Karena adanya keuntungan dan pengaruh besar yang didapat dari sektor

pertania membuat masyarakat yang hidup di Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan mengandalkan kehidupanya dalam bidang pertanian adapun

komoditas pertanian yang berkembang di daerah tersebut yaitu : Ubi Kayu,

Kacang Tanah, Kedelai, Padi Sawah dan Kopi. 11

Selanjutnya yaitu Produksi

Ubi Kayu, Kacang Tanah, Padi Sawah dan Kopi di Kecamatan Subang akan

ditunujkan pada Tabel 1.4

Tabel 1.4

Produksi Ubi Kayu, Kacang Tanah, Padi Sawah dan Kopi di

Kecamatan Subang

Ubi Kayu Kacang

Tanah

Kedelai Padi

Sawah

Kopi

Produksi

Tanaman

1.214 Ton 78 Ton 63 Ton 15.191

Ton

104.25

Ton

Sumber : BPS Kuningan Tahun 2013

Keutungan yang besar dari kopi membuat masyaratkat banyak yang

berminat untuk mengembangkan budidaya tanaman kopi. Selain itu budidaya

tanaman kopi tergolong mudah jika dibandingkan dengan proses budidaya

tanaman padi, sehingga banyak masyarakat di Kecamatan Subang yang tertarik

untuk bertani kopi disamping bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),

Pegawai Swasta dan petani penggarap sawah. “Masyarakat yang bekerja

dengan mengandalkan pertanian kopi berjumlah sekitar 383 jiwa khususnya di

desa Situgede Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.12

10

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, “Kecamatan Kuningan dalam Angka

Tahun 2016”, https://kuningankab.bps.go.id/index.php/Publikasi# dilihat 26 Oktober 2016 11

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, “Kecamatan Kuningan dalam Angka

Tahun 2016”, https://kuningankab.bps.go.id/index.php/Publikasi# dilihat 26 Oktober 2016 12

Data Penduduk Masyarakat Desa Situge Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

Page 24: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

7

Wilayah Kecamatan Subang yang berada pada ketinggian 200-600 MDPL

serta topografinya yang berbentuk pegunungan membuat daerah tersebut

memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan budidaya tanaman kopi.

Namun masalah utama yang banyak dihadapi oleh masyarakat dalam

mengembangkan budidaya tanaman kopi yaitu serangan hama penggerek buah

kopi (PBKo) yang banyak menyerang. Dan mengakibatkan biji kopi yang di

panen banyak yang rusak berlubang hingga membusuk, sehingga dapat

menurunkan mutu dari hasil dan harga kopi yang rendah.13

Minimnya tingkat pendidikan masyarakat yang ada di Kecamatan Subang

membuat masyarakat masih kurang dalam hal pengetahuan dan pengalaman

dalam melakukan inovasi dan teknologi untuk mengelola hasil pertanian kopi

secara maksimal. Masih banyak masayarakat yang belum bisa menikmati hasil

keutungan dari budidaya kopi tersebut, karena selama ini masyarakat yang ada

di Kecamatan Subang belum bisa mengelola sendiri hasil kopi tersebut.

Masyarakat biasanya menjual hasil kopi tersebut kepada masayarakat atau

tengkulak yang ada di Kabupaten Ciamis sehingga yang menikmati hasil kopi

tersebut adalah orang-orang yang berada diluar wilayah Subang.14

Keuntungan yang besar dari hasil budidaya tanaman kopi tersebut belum

membuat kondisi sosial ekonomi masyarakat yang ada di Kecamatan Subang

khususnya dalam bidang pendapatan masyarakatnya masih tergolong rendah.

Dari segi pendidikan masyarakat khususnya petani kopi yang hidup di

Kecamatan subang sebagian besar hanya sampai lulusan Sekolah Dasar, hal

tersebut disebabkan oleh terbenturnya biaya pendidikan dan juga masih

minimnya ketersediaan dan sebaran pendidikan di Kecamatan Subang. Di

Kecamatan Subang hanya terdapat satu Sekolah Menengah Atas dan satu

Madrasah Aliyah .

13

http://kuningangunungaci.desa.kemendesa.go.id/index.php/produk-detail/75/7-kopiku-

kopi-gunung dilihat 21 Maret 2017

Page 25: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

8

Kondisi Sarana dan prasarana kesehatan di Kecamatan Subang masih

tergolong minim dikarenakan masih kurangnya fasilitas kesehatan yang

disediakan. Di Kecamatan Subang hanya memiliki satu puskesmas dan masih

kurangnya tenaga ahli kesehatan, tenaga ahli yang ada yaitu dua orang dokter,

lima belas bidan dan lima paramedis dan yang paling penting adalah belum

adanya tempat atau rumah sakit yang dapat melayani kesehatan.

Kepemilikan sarana informasi dan komunikasi masyarakatnya juga masih

tergolong minim karena untuk akses telekomunikasi jaringan telepon masih

susah di dalam satu kecamatan hanya memiliki satu tower jaringan telepon

yang belum mampu menjangkau semua desa yang ada di Kecamatan Subang.

Sementara untuk berpergian sehari-hari masyarakat menggunakan kendaraan

motor.

Melihat fakta diatas seharusnya masyarakat di Kecamatan Subang mampu

untuk melakukan inovasi dan mengembangkan pengembangan dalam bidang

teknologi agar hasil dari pertanian kopi yang didapat masayarakat maksimal,

selain itu pemerintah juga perlu berperan dalam menyediakan teknologi untuk

mengendalikan hama dan penyakit kopi yang ramah lingkungan, pemerintah

juga perlu melakukan pembekalan dan penyuluhan bagi masayarakat agar hasil

panen yang diperoleh masyarakat optimal.

Banyaknya masyarakat yang melakukan budidaya tanaman kopi membuat

peneliti yang berasal dari daerah Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

tertarik untuk melakukan penelitian dengan melihat desa mana saja yang telah

ikut mengembangkan budidaya tanaman kopi, latar belakang pendidikan

masyarakat, selain itu karena belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti

analisis budidaya tanaman kopi terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat

seperti halnya dalam tingkat pendapatan, pendidikan, kesehtan, kepemilikikan

sarana informasi, komunikasi dan kendaraan masyarakat kopi di Kecamatan

Subang Kabupaten Kuningan.

Page 26: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

9

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitaian

mengenai potensi budidaya tanaman kopi yang berada di Kecamatan Subang,

maka dalam hal ini penulis membuat skripsi dengan judul “Pengaruh

Budidaya Tanaman Kopi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan”.

B. Identifikasi Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka dapat di

identifikasikan sebagai beberapa masalah, antara lain:

1. Kurang maksimal budidya tanaman kopi yang dilakukan oleh

masyarakat di Kecamatan Subang

2. Kurang pengetahuan dan pengelaman petani dalam mengelola hasil

pertanian kopi secara maksimal

3. Kondisi sosial ekonmi masyarakat di Kecamatan Subang masih

tergolong rendah

4. Sebagain besar petani kopi yang ada di Kecamatan Subang lulusan

Sekolah Dasar

5. Pendapatan masyarakat masih tergolong rendah

6. Kondisi kesehatan masyarakat baik namun sarana dan prasarana

kesehatan masyarakat masih minim

7. Sarana informasi, komunikasi dan kendaraan yang dimiliki

masyarakat masih tergolong minim

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas maka penulis akan memfokuskan

permasalahan, pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial

ekonomi terutama dalam hal:

1. Budidaya tanaman kopi yang dilakukan masyarakat di Kecamatan

Subang kurang maksimal

2. Pendapatan masyarakat masih terolong rendah

Page 27: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

10

3. Kesehatan masyarakat baik, namun masih minim sarana dan

prasarana kesehatan

4. Pendidikan masyarakat masih rendah

5. Kepemilikan sarana informasi, komunikasi dan kendaraan

masyarakat masih minim

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah

utama yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh

budidaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

Untuk mencapai rumusan masalah diatas akan dirinci kembali 4 rumusan

sebagai berikut:

1. Bagaimana budidaya tanaman kopi di Kecamatan Subang?

2. Bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap kondisi

pendapatan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan?

3. Bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap kondisi

kesehatan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan?

4. Bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap kondisi

pendidikan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan?

5. Bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap kepemilikan

sarana informasi,komunikasi masyarakat di Kecamatan Subang

Kabupaten Kuningan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh

budidaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

Adapun untuk mencapai tujuan penelitian akan dirinci kembali 4 tujuan

penelitian sebagai beriku:

Page 28: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

11

1. Mengetahui budidaya tanaman kopi di Kecamatan Subang

2. Mengetahui bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap

kondisi pendapatan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan

3. Mengetahui bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap

kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan

4. Mengetahui bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap

kondisi pendidikan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan

5. Mengetahui bagaimana pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap

Kepemilikan sarana informasi, komunikasi masyarakat di

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi penulis

Penelitian ini akan membantu peneliti dalam menambah pengetahuan

penulis mengenai budidaya tanaman kopi, serta mengetahui

keuntungan yang diperoleh dari adanya budidaya tanaman kopi.

b. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi hasil karya yang bermanfaat di Jurusan Pendidikan Ilmu

Sosial Konsentrasi Geografi

c. Bagi pembaca

Penelitian ini mengkaji pengaruh budidaya tanaman kopi, kondisi

sosial ekonomi masyarakat yang mengembangkan budidaya tanaman

kopi. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan kontribusi

informasi mengenai distribusi dan daya serap produkis tanaman kopi

di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

Page 29: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Petani

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para

petani mengenai faktor-faktor yang mendukung budidaya tanam kopi

sehingga hasil panen yang didapatkan maksimal

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian diharapkan berguna sebagai bahan bandingan bagi

penelitian yang akan mengkaji mengenai budidaya tanaman kopi yang

sudah ataupun akan dilakukan, serta hal-hal yang tidak sempat diteliti

dalam penelitian ini hendaknya diteliti oleh peneliti lain di masa yang

akan datang, penulis juga beharap bahwa penelitian ini dapat menjadi

salah satu bahan referensi dalam penelitian lain yang relevan dalam

kajian bidang ini.

Page 30: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Budidaya Tanaman Kopi

1. Pengertian Budidaya Tanaman Kopi

Budidaya menurut Chairani Hanun adalah suatu usaha yang dilakukan

manusia untuk memperbanyak, meperbaiki dan memepertahankan suatu

makhluk hidup, baik itu berupa hewan, tanaman maupun tumbuhan. Budidaya

tumbuhan adalah proses manusia dalam menghasilkan hasil bahan makanan dan

berbagai produk agroindustry lainya dengan cara mengelola dan memanfaatkan

sumber daya tumbuhan. Budidaya kopi termasuk kedalam tanaman perkebunan.1

2. Sejarah Persebaran Kopi di Dunia

Kopi pertamakali dikenal di Benua Afrika Ethopia, pada awalnya

tanaman kopi tumbuh di hutan-hutan dan dataran yang tinggi, untuk

penyebaranya kopi pada awal kemunculanya lumayan lambat, dikarenakan pada

saat itu kopi hanya berkhasiat untuk menghangatkan badan. Ketika ditemukan

cara pengelolaan kopi yang lebih baik, ternyata tanaman kopi memiliki aroma

yang khas dan rasa yang nikmat. Sejak itulah kopi mulai terkenal di dunia dan

mulai menyebar kebebrapa negara di dunia seperti Erofa, Asia, dan Amerika.

Biji kopi mengandung kafein sehingga sebagian orang tidak suka meminum kopi

karena dapat mempercepat atau merangsa daya kerja jantung dan otak. Untuk

menghilangkan kandungan Caffeien dalam kopi sekarang telah banyak

dikembangkan cara-cara pengelolaan kopi yang lebih beragama dengan tidak

menghilangkan aroma khas dan nikmat kopi.2

1 http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-budidaya-tanaman/

diakses 29 Desember 2016 Pukul 13.00

2Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays dan Penangan Lepas Panen, (Jakarta : Penebar

Swadaya, 2011),h. 5-6

Page 31: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

14

3. Klasifikasi dan Jenis-Jenis Tanaman Kopi

a. Klasifikasi Tanaman Kopi

Berdasarkan klasifikasi botani kopi termasuk kedalam kelas tumbuhan

atau sistematika sebagai berikut:

Divisi : Spermathophyta

Subdivis : Angiosspermae

Kelas : Dicotyledone

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea sp. 3

Perakaran tanaman kopi adalah akar tunggang sehingga tidak mudah

rebah. Akar tunggan tersebut dimiliki oleh kopi yang pada awal

pembibitannya menggunakan bibit semai atau bibit sambung (okulasi) pada

batang bawah kopi berasal dari bibit yang telah disemai. Tanaman kopi

mudah rebah karena tidak memiliki akar tunggang. Tanaman kopi mudah

rebah apabila kopi tersebut berasal dari bibit yang di setek, cangkok dan

okulasi. Tanaman kopi memiliki bentuk batang yang tegak, bercabang dan

tingginya bisa mencapai 12 m. percabangan kopi berbeda dengan jenis-jenis

tanaman lain. Sifat dan cabang kopi memiliki fungsi yang berbeda-beda,

untuk cabang yang tegak lurus berfungsi sebagai reproduksi (cabang

reproduksi), fungsi cabang ini sama dengan cabang yang utama jika cabang

utama mati maka cabang reproduksi dapat berperan seperti cabang utama.

3 Suwarto & Yuke Octavianty,op.cit, h. 140

Page 32: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

15

b. Jenis-Jenis Kopi

Kopi memiliki berbagai ragam jenis namun yang banyak di budidayakan

hanya kopi jenis, arabika, robusta, dan liberika, hal tersebut digolongkan

berdasrkan spesiesnya, namun kopi robusta tidak termasuk hal tersebut

dikarenakan kopi robusta bagian dari beberapa spesies kopi, terutama Coffe

canepho.ra.adapun jenis-jenis kopi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Kopi Arabica (Coffie Arabica)

Gambar 2.1 Kopi Arabika

Sumber : http://www.berkebunonline.com/2016/01/jenis-jenis-

kopi budidaya.html

Kopi jenis Arabica berasal dari Ethopia dan Albessinia. Merupakan jenis

tanaman kopi yang pertama kali di budidayakan oleh manusia, pada abad ke

XIX sangat banyak diusahakan sampai terakhir abad tersebut. Beberapa

sifat penting kopi Arabika yaitu:

a) Tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian 700-17000 M DPL,

dengan rata-rata suhu 16-20 0C

b) Dapat tumbuh daerah iklim yang kering dengan jumlah bulan

kering setiap tahun 3 bulan/pertahun

c) Mudah terserang penyakit HV (Hemilie Vastarix) karat daun kopi

yang timbul bercak kuning kemudian berubah menjadi coklat,

apabila ditanam di daerah yang rendah atau berada pada dataran

kurang dari 500 M DPL.

d) Produksi pertahun tergolong sedang, tetapi kualitas dan harganya

lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lainya.

Page 33: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

16

e) Hanya dapat berbuah setahun sekali.4

2) Kopi Liberika (Coffie liberica)

Gambar 2.2 Kopi Liberika

Sumber : http://www.berkebunonline.com/2016/01/jenis-jenis-

kopi budidaya.html

Kopi jenis Liberika berasal dar Angola masuk pertama kali ke Indonesia

pada tahun 1965, walapun sudah tergolong cukup lama namun jenis kopi ini

masih kurang diminati di Indonesia karean kualitas dan rendemennya

rendah. Kopi liberika memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a) ukuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon juah lebih besar jka

di bandingkan dengan kopi arabika dan kopi robusta

b) kualitas buah kopi yang dihasilkan rendah

c) mudah tereserang penyakit

d) kualitas kopi yang dihasilkan rendah

e) ukuran buahnya tidak sama rata

f) kopi jenis ini banyak tumbuh di daerah rendah.5

4Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidaya dan Penangan Lepas Panen,h. 15-16

5Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidaya dan Penangan Lepas Panen,h. 16-17

Page 34: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

17

3) Kopi Robusta

Gambar 2.3 Kopi Robusta

Sumber : http://www.berkebunonline.com/2016/01/jenis-jenis-kopi

budidaya.html

Kopi jenis robusta pertamakali dikenal di Kongo dan masuk ke Indonesia

pada tahun 1990, kopi robusta mempunyai sifat yang unggul sehingga

penyebaranya sangat cepat di Indonesia, kopi robusta banyak di tanam di

Indonesia sampai sekarang. Adapun sifat yang dimiliki kopi robusta yaitu:

a) Sangat cocok ditanam di daerah yang berada pada ketinggian

400-700 M DPL, dan masih dapat tumbuh pada ketinggian yang

dibawah 400 M DPL.tempratur yang cocok untuk kopi robusta yaitu

21-24 0C

b) Dapat tumbuh daerah yang memiliki jumlah bulan kering dan

jumlah basah 3-4 bulan berturut-turut dalam setahun.

c) Produksi tiap tahun lebih besar jika dibandingkan dengan kopi

arabika dan kopi liberika.

d) Kualitas buah lebih rendah jika dibandingkan dengan kopi

arabika, tetapi jika dibandingkan dengan kopi liberika kopi robusta

lebih tinggi.

e) Rendemen sekitar 22 %

Page 35: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

18

f) Tahan terhadap penyakit HV HV (Hemilie Vastarix) karat daun

kopi yang timbul bercak kuning kemudian berubah menjadi coklat.6

Jenis kopi yang ditanam di Kecamatan Subang yaitu jenis kopi robusta

karena kopi tersebut sangat cocok dengan kondisi daerah Subang berada di

daerah dataran rendah dengan ketinggian 200-600 M DPL dan memiliki

curah hujan rata-rata 17 hari perbulan. Di daerah tersebut kopi dapat

tumbuh dengan subur.

4. Prinsip dan Proses Budidaya Tanaman Kopi

a. Syarat Tumbuhan Kopi

1) Varietas unggul/Klon Unggul

Setiap daerah memiliki varietas dan klon unggul yang berbeda-beda.

Satu klon unggul yang baik di sautu daerah belum tentu hasilnya optimal

jika di daerah lainnya. Jenis arabika dari suatu daerah memilki karakter

yang berbeda dengan daerah lain. klon atau varietas unggul harus diuji

produktivitas dan ketahanannya hingga tiga generasi. Pilihan bibit yang

melalui perbanyakan tanaman secara generative (bibit semai). 7

2) Ketinggian tempat

Setiap jenis kopi menghendaki suhu atau ketinggian tempat yang

berbeda-beda. Misalnya kopi robusta tumbuh optimum pada ketinggian

400-700 M DPL, tetapi diantaranya juga masih tumbuh baik dan

ekonomis pada ketinggian 0-1.000 M DPL. Kopi arabika menghendaki

tumbuh pada ketinggian tempat antara 500-1.700 M DPL. Kopi arabika

yang ditanam di dataran rendah kurang dari 500 M DPL biasanya akan

berproduksi dan bermutu rendah serta mudah terserang penyakit HV

(Hemilie Vastarix) karat daun kopi yang timbul bercak kuning kemudian

6Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidaya dan Penangan Lepas Panen,h. 17-18

7 Edi Panggabean, Buku Pintar Kopi (Jakarta : PT. AgroMedia Pustaka, 2011), h. 49

Page 36: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

19

berubah menjadi coklat.8 Klon kopi robusta yang dianjurkan di dalam

budiaya tanaman kopi akan ditunjukan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1

Klon Kopi Robusta yang di anjurkan

Klon Deskripsi

BP 42 Berbunga agak lambat

Sesuai untuk dataran tinggi dan rendah serta sebagai

klon penyerbuk

Kurang tahan kekeringan

Ukuran biji besar

Habitus sedang

Produksi 800-1.200 kg/ha/th

BP 243 Sesuai untuk dataran tinggi dan rendah

Agak tahan kering

Habitus sedang

ukuran biji besar

Produksi 800-1.200 kg/ha/th

BP 288 Sesuai untuk daerah rendah

Agak tahan kering

Habitus sedang

Ukuran biji agak kecil

Produksi 800-1.500 kg/ha/th

BP 358 Sesuai untuk dataran tinggi dan kurang tanah kering

Habitus sedang

Produksi 800-1.700 kg/ha/th

BP 409 Sesuai untuk daerah tinggi dan daerah rendah

Iklim kering dan tahan kekeringan

8 Sri Njiyanti & Danarti, op.cit ,h.26

Page 37: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

20

Habitus sedang sampai besar

Berbiji besar

SA 237 Sesuai untuk dataran tinggi

Iklim basah dan Kurang tahan kekeringan

Habitus sedang sampai besar

Ukuran bji besar dan Produksi 800-2.300 kg/ha/th

Buku budidaya 12 tanaman perkebunan unggul9

3) Tanah

Tanah digunakan sebagi media tumbuh tanaman kopi. Salah satu ciri

yang baik adalah memiliki lapisan topsoil yang tebal. Umumnya, kondisi

didataran tinggi memiliki kandungan organik yang cuckup banyak dan

terlalu banyak terkontaminasi polusi udara. Tanaman kopi sebaiknya

ditanah di tanh yang memiliki kandungan hara dan organik yang tinggi.

Rata-rata PH tanah yang dianjurkan 5-7. Jika Ph tanah terlalu asam,

tambah pupuk Ca (PO)2 atau Ca (PO3)2 (kaput atau dolmit). Sementara

itu menurunkan PH tanah dari basa ke asam, tambahkan urea.

Tambahkan urea jika PH tanah masih basa atau tambahkan kapur jika

terlalu asam hingga PH tanah menjadi 5-7.10

4) Curah Hujan

Hujan merupakan faktor iklim yang sangat penting untuk penanaman

kopi, curah hujan akan berpengaruh terhadap ketersediaan air yang

sangat dibutuhkan oleh tanaman. Jatuhnya air hujan dapat berpengaruh

terhadap proses pembentukan bunga dan buah. Kopi robusta sangat

dipengaruhi oleh curah hujan. Pada umumnya kopi arabika dan kopi

robusta mempunyai pola hujan sebagai berikut:

9 Suwarto & Yuke Octavianty Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan, h. 144

10 Edi Panggabean,op.cit, h. 50

Page 38: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

21

a) Hujan rata-rata setiap tahunya 2.000-3.000 mm (berlaku juga

untuk kopi liberika)

b) Mempunyai bulan agak kering dan agak kering (curah hujan

kurang dari 100 mm/bulan) selama 3-4 bulan. Selama bulan

kering tersebut ada kiriman hujan dan ada periode kering sama

sekali (tidak ada hujan) selama dua minggu 1,5 bulan.11

5) Penyinaran

Tanaman kopi tidak terlalu membutuhkan penyinaran matahari

langsung dalam jumlah banyak, akan tetapi tanaman kopi lebih

membutuhkan sinar matahari yang teratur. Bagi tanaman kopi sinar

matahri bukan hanya berfungsi sebagai fotosintesis tetapi juga berfungsi

untuk membentuk kuncup bunga, tanaman kopi yang menerima sinar

matahari sepanjang tahun akan memiliki bunga sepanjang tahun, hal

tersebut kurang baik dalam pembuahan kopi. Tanaman kopi

membutuhkan sinar matahari pada awal musim kemarau dan akhir

musim hujan. 12

a) Suhu

Indonesia berada disebelah garis khatulistiwa yang membuat

Indonesia setiap tahunya memiliki suhu yang rata-rata tinggi.13

Suhu

lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan bunga menjadi buah

untuk kopi arabika dapat tumbuh ditempat yang memiliki suhu rata-

rata 16-220C, sedangkan untuk kopi jenis arabika dapat tumbuh di

daerah yang memiliki suhu 20-28 0C.

14

11

Sri Njiyanti & Danarti, op.cit, h.26 12

Ibid ,h.27-28 13

Eva Bonawati, op.cit, h. 93 14

Edi Panggabean,op.cit, h. 52

Page 39: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

22

b) Angin

Angin musim atau muson di Indonesia merupakan angin yang

bertiup dari Asia ke Australia atau dari Asia ke Australia, Indonesia

dilalui oleh angin musim dikarenakan:

(1). Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia yang

keduanya terletak disebelah menyebelah garis khatulitiwa.

(2). Kedudukan matahari selama satu tahun selalu bergeser, dimana

selama 6 bulan berada disebelah utara garis khatulistiwa dan selama 6

bulan berikutnya berada disebelah selatan garis khatulistiwa. 15

Angin sangat berpengaruh besar dalam budidaya tanaman kopi karena

bersifat self sreril. Peranan angin dalam budidaya kopi yaitu untuk

membantu berpindahnya serbuk bunga dari tanaman kopi yang satu ke putik

bunga kopi yang lain yang dapat menyebabkan terjadinya pembuahan.

Angin dapat memberikan dampak positif dan negative dalam budidaya kopi

dampak negative yang ditmbulakan oleh angin yaitu apabila angin terlalu

kencang dapat menggurkan bunga kopi. 16

b. Proses dalam Budidaya Kopi

1. Pembibitan

Langkah awal yang harus dilakukan untuk melakukan budidaya

tanaman kopi yaitu dengan mempersiapakan bibt kopi terlebih dahulu,

karena pemilihan bibit tersebut merupakan tolak ukur dari berhasil atau

tidaknya budidaya kopi tersebut. untuk memiih bibit kopi perlu

diperhatikan varietas/ klon yang unggul dan sesuai dengan berbagai

macam dan sumber bibitnya.17

15

Eva Bonawati,op.cit, h. 99 16

Sri Njiyanti & Danarti,op.cit, h.28 17

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidaya dan Penangan Lepas Pane, h.30

Page 40: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

23

2. Persemaian

Bibit semai kopi yang unggul diperoleh dari benih yang terpercaya

dan tidak bisa dari tempat yang sembarang, bibit semai kopi didapat dari

kita sendiri menyemaikan benih. Benih yang akan disemai harus masih

terbungkus oleh kuliutnya.

3. Pengolahan Tanah

Untuk mengelola tanah hal yang harus dilakukan adalah dengan cara

membongkar tanaman yang tidak diperlukan, kemudian tanah tersebut di

bentuk seperti teras-teras, setelah dibentuk teras tanah tersebut kemudian

diberi lubang dengan diameter sekitar satu meter.

4. Teknik penanaman

Hal yang harus diperhatikan dalam penanaman kopi yaitu:18

a. Lubang tanaman yang sudah ditutup digali kembali dengan ukuran

yang lebih kecil. Ukuranya disesuaikan dengan gumpalan tanah

yang membungkus akar bibit.

b. Pembungkus gumpalan tanah pada bibit plastic dan pelepah batang

pisang dilepas perlahan-lahan. Tanahnya harus dikorek-korek agar

akarnya bisa lurus.

c. Bibit dan gumpalan tanahnya dimasukan ke dalam lubang sampai

ke dalam lubang sampai batas leher akar. Lubang ditutup dengan

tanah samapi agak menggunung agar bibit agak memadat, bibit

tidak tergenang air ketika hujan, kemudian tanah disiram dengan

air.

d. Tanaman kopi diberi penggapit agar tidak mudah patah.

5. Pemeliharaan

Setelah penanaman kopi hal yang harus diperhatikan adalah

pemeliharaan tanaman kopi. Adapun aspek yang perlu diperhatikan di

dalam menanam kopi yaitu: 19

18

Ibid, h.91-93

Page 41: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

24

a) Pemupukan

b) Pengendalian hama, penyakit dan gulma

c) Pemangkasan tanaman kopi dan tanaman pelindung

d) peremajaan

5. Analisa Usahatani

Analisa usahatani sangat dibutuhkan dalam perencanaan budidaya kopi

dimulai dari tahap persiapan lahan sampai dengan proses pemasaran. Dengan

adanya analisa usahatani tersebut kita akan mengetahui kebutuhan tenaga kerja,

alat, dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memeperkirakan modal yang

dibutuhkan dan kemungkinan pendapatan atau keuntungan yang akan didapat.

a. Persiapan Lahan

Dalam menanam kopi lahan yang digunakan dapat dibedakan menjadi

tiga bagian yaitu : lahan yang baru akan ditanami, lahan bekas pertanaman

komoditas lain, dan lahan bekas pertanaman kopi yang sudah tidak produktif.

Untuk lahan yang baru akan ditanami kopi harus ditebang dahulu pohon yang

ada beserta tunggulnya sekitar 2-3,5 tahun sebelum ditanam kopi tersebut.

Penanaman tanaman pelindung ditanamsekitar 2-3 tahun sebelum kopi ditanam.

Sementara untuk lahan yang bekas perkebunan kopi harus terlebih dahulu

dibersihkan dahulu pohon-pohon dan sisanya 1,5-3 sebelum tanaman kopi

tersebut ditanaman. Selain persiapan lahan sebelum menanam kopi perlu adanya

perbaikan jalan, teras dan saluran drainase air.20

b. Kepemilikan Lahan

Lahan merupakan suatu lingkungan hidup yang terdiri dari lingkungan

fisik dan biotik yang memberikan kontribusi dan daya dukung bagi

kelangsungan atau kesejahteraan makhluk hidup. Adanya manfaat lahan bagi

19

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidaya dan Penangan Lepas Panen h.94 20

Suwarto & Yuke Octavianty Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan, h. 150-

151

Page 42: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

25

kelangsungan hidup membuat manusia berlomba-lomba untuk memiliki lahan

yang luas. Di indonesia kepemilikan lahan diatur didalam Pasal 10 Udang-

Undang Pokok Agraria yang mengatur “setiap orang atau badan hukum yang

mempunyai sesuatu hak atas tanah pertanian pada asasnya diwajibkan

mengerjakan atau mengusahakannya sendiri secara aktif, dengan mencegah

cara-cara pemerasan”21

. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemilikan lahan yang

ada di belahan bumi dimiliki oleh setiap individu dan badan hukum yang telah

memiliki hak.

c. Kebutuhan Tenaga Kerja

Perkiraan kebutuhan tenaga kerja dapat dihitung dengan menggunakan

perhitungan satuan HOK (Hari Orang Kerja). Dengan penjelasan satu HOK

adalah banyakya hari (1 hari sama dengan 8 jam kerja) waktu tersebut digunakan

oleh satu orang pekerja untuk melakukan pekerjaan. Seperti contoh berikut:

“Pekerjaan pemetikan membutuhkan tenaga 10 HOK, artinya yaitu

pekerjaan pemetikan bisa dikerjakan oleh satu orang yang bekerja selama

8 jam/ hari dalam waktu 10 hari, dan apabila orang tersebut hanya

bekerja selama 4 jam/hari, maka orang tersebut harus bekerja dalam

waktu delapan perempat dikali sepuluh hari atau sama dengan dua puluh

hari. Pekerjaan ini bisa pula dikerjakan oleh lebih dari satu orang. Seperti

dikerjakan oleh dua orang, maka pekerjaan tersebut dapat selesai dalam

waktu lima hari.”22

d. Kebutuhan Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam penanaman kopi sangatlah

banyak menyesuaikan dengan kondisi lahan dan teknologi yang digunakan.

Kebutuhan bahan untuk penanaman kopi dimulai dari persiapan

lahan,penanaman kopi dan pemupukan. Kebutuhan alat yang digunakan

21

Undang-Undang Nomor. 5 tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria 22

Sri Njiyanti & Danarti,op.cit, h.174

Page 43: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

26

untuk menanam kopi yaitu : spray semi otomatik, cangkul, garpu, parang,

ember, pisau sambung, guntung pangkas, gergaji pangkas, arit, dan tali plastic

untuk membuat jarak tanaman. Sedangkan kebutuhan alat untuk memetik dan

mengelola kopi terbagai kedalam dua bagian tergantung cara pengelolaan

kopi tersebut ada yang mengelola dengan cara kering dan secara basah, untuk

mengelola kopi secara kering bahan yang dibutuhkan keranjang, karung

bekas, alat pengering, huller, sekop dan karung, sedangkan untuk mengelola

kopi secara basah bahan yang dibutuhkan adalah hampir sama dengan cara

pengeringan basah namun ada sedikit perbedaan yaitu dari adanya bahan

tambahan berupa puler,bak sortasi, bak fermentasi, dan bak pencucian.23

6. Output (Volume Panen, Harga Jual dan Pemasaran)

a. Volume Panen

Volume panen tanaman kopi apabila dirawat dengan baik dapat

berproduksi mulai dari umur 2,5-3 tahun sudah bisa dipanen, selain itu cepat

atau lambatnya panen kopi juga disebabkan oleh pengaruh cuaca dan

iklim.Hasil panen kopi selalu bertahap hal tersebut dikarenakan proeses

keluarnya bunga kopi tidak berbarengan antara satu pohon kopi dengan kopi

lainya. Untuk memanen kopi perlu melewati tiga tahap seperti: tahap yang

pertama yaitu tahap pemetikan pendahuluan, petik merah, dan petik hijau

(racuta). Pemetikan tahap pertama biasanya dilakukan pada bulan februari-

maret hal tersebut dilakukan untuk memetik

Buah kopi yang terserang kopi bubuk. Ciri kopi yang terserang bubuk

buah bisanya berwarna kuning pada saat sebelum berumur delapan bulan,

kopi jenis ini dapat langsung di jemur. Petik merah merupakan panen kopi

yang dilakukan pada bulan Mei-Juni pada bulan-bulan tersebut merupakan

puncak dari panen raya kopi dan kopi yang akan di panen telah berwarna

merah, panen kopi petik merah ini bisanya berjalan selama 4-5 bulan dan

23

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays dan Penangan Lepas Panen,h.178-180

Page 44: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

27

sebelum dijemur kopi harus dipisahkan dahulu dengan kopi-kopi yang masih

berwarna hijau. Kemudia kopi petik hijau yaitu merupakan panen kopi yang

masih tersisa di pohon kopi jumlahnya sekitar 10 % sisa dari panen petik

merah.24

Bagi orang yang pertama kali menanam kopi hasil panen pertama yang

akan didapat jumlahnya hanya sedikit, namun untuk tahun-tahun selanjutnya

hasil panen yang didapatkan akan terus meningkat. Puncak maksimal panen

kopi akan didapat pada umur kopi berada diantara 7-9 tahun. Pada saat umur

tersebut kulit kopi yang dihasilkan sudah berwarna merah. Pada umumnya

untuk memanen kopi alat yang dibutuhkan sangatlah sederhana hanya

membutuhkan keranjang dan karung goni, tangga untuk menggapai kopi yang

tinggi. 25

b. Harga Jual

Keuntungan yang diperoleh dari dari harga jual kopi dihitung

berdasarkan keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan pada tahun-tahun

sebelumnya. Misalnya keuntungan yang didapat pada tahun ini akan

dipersiapakan untuk biaya atau modal tahun depan. Keuntungan yang

diperoleh dari tanaman kopi yaitu total keseluruhan biaya yang telah

dikeluarkan dikurangi dengan pendapatan. Untuk menikmati keutungan yang

optimal dari hasil pertanian kopi dapat diperoleh pada tahun ke-7 setelah kopi

ditanam.26

c. Pemasaran

Kopi yang sudah dipetik kemudian dijemur dan kering selanjutnya yaitu

dijual dalam bentuk kopi beras yang kadar airnya sudah berkurang atau

tinggal 13 %. Kopi yang dijual oleh petani nantinya akan dijual di dalam

24

Suwarto & Yuke Octavianty,op.cit, h. 159-160 25

Ibid.,h. 160 26

Sri Njiyanti & Danarti,op.cit, h.180-183

Page 45: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

28

negeri dan luar negeri. Untuk penjualan kopi di masyarakat pedesaan biasnya

masyarakat menjual kopi kepada para pengepul di desa dan para pedangang

di pasar, barulah setelah itu para pedagang atau pengepul menjual kopi

tersebut kepada pedagang besar atau eksportir. 27

7. Prospek Pengembangan Komoditas Kopi

Salah satu penyumbang devisa negara adalah dari sektor perkebunan,

sektor perkebunan tersebut adalah komoditas kopi. Di indonesia kopi

memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian dengan memberikan

kesempatan kerja dan menjadi sumber pendapatan bagi petani. 28

selain

menciptkan lapangan kerja bagi petani komoditas kopi juga memberikan

peluang kerja kepada pedagang atau pengepul hingga kepada ekspotir. Dengan

terciptanya lapangan kerja tersebut secara tidak langsung akan menambah

pemasukan dalam pendapatan.

“Menurut Soekartawi dalam Merry Tri S, dkk, dalam konsep produksi,

tinggi rendahnya produksi suatu usahatani ditentukan oleh beberapa

faktor antara lain lahan pertanian, tenaga kerja, modal, manajemen,

iklim, dan faktor sosial dan ekonomi produsen. Selain dipengaruhi faktor

tersebut, produksi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi setempat

mengingat sifat pertanian yang adaptasinya tergantung pada kondisi

setempat (local spesific). Setiap faktor produksi tersebut memiliki

kemampuan dalam membatasi tinggi rendahnya tingkat produksi.”29

Jadi dapat disimpulkan tinggi rendahnya suatu usaha tani dipengaruhi

oleh beberapa hal seperti halnya : lahan, tenaga kerja, modal, manajemen, iklim,

faktor sosial, ekonomi dan produsen. Selain itu kondisi tempat juga sangat

berpengaruh terhadap usahatani.

27

Ibid., h.183 28

Merry Tri H. S, Sugeng Raharto & Titin Agustina, Prospek Pengembangan

Komoditas Kopi Robusta di Pt. Kaliputih Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember, (Jurnal :

JSEP Vol. 8 No.2 Juli 2015), h. 11 29

Ibid., h. 12

Page 46: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

29

B. Kondisi Sosial-Ekonomi

1. Pengertian Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi merupakan salah satu fokus utama dalam

penelitian yang akan dilakukan. Kondisi sosial ekonomi di dalam kamus besar

Bahasa Indonesia memiliki pengertian “keadaan ekonomi masyarakat dalam

sutu wilayah atau daerah”30

Jika diuraikan secara lebih rinci kondisi memiliki arti “keadaan”31

sedangkan sosial yaitu berasal dari Bahasa inggris (social) yang memiliki arti

berbeda-beda”32

menurut Soekanto “sosial memiliki pengertian ilmu sosial yang

merujuk kepada objeknya yaitu masyarakat, sosialisme atau ideologi yang

berpatokan pada prinsip kepemilikan umum atas alat-alat produksi dan jasa

dalam bidang ekonomi”. 33

Menurut Abdulsyani yang dikutip oleh Reddy “Kondisi sosial adalah

kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan

oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jenis

rumah tinggal, dan kekayaan yang dimiliki.”34

Sedangkan ekonomi berasal dari kata ekonomi (economy) berasal dari

kata dalam Bahasa Yunani yang memiliki arti “pihak yang mengelola rumah

tangga” maksud dari rumah tangga tersebut adalah di dalam sebuah rumah

tangga sudah pasti banyak keputusan yang harus diambil di dalam menentukan

pekerjaan yang akan dilakukan, setelah menentukan pilihan pekerjaan kemudian

30

Tim Prima Pena Kamus Besar Bahsa Indonesia (Gitamedia Press), Edisi Terbaru, h.

447 31

Ibid, h. 447. 32

Dadang Supardan Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural

(Jakarta : PT. Bumi Aksara 2011), Cet.3, h. 27. 33

Ibid. 27 34

Reddy Zaki Oktama, “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Tingkat

Pendidikan Anak Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten

Pemalang Tahun 2013”. Skripsi pada sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, h.

12, tidak dipublikasikan.

Page 47: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

30

menghasilkan suatu hal seperti halnya bahan pangan, sandang dan jasa yang

dibutuhkan oleh semua orang. 35

Sosial-Ekonomi menurut (Purwodarminti dalam Indah Dwi Septiani)

menyebutkan bahwa Kondisi merupakan suatu keadaan atau kenyataan yang

dapat dirasakan, dilihat dan diukur oleh panca indera manusia, sosial adalah

segala sesuatu yang dilakukan manusia berhubungan dengan kegiatan sehari-

hari, sedangkan ekonomi merupakan suatu bentuk tindakan yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia.36

Jadi dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi merupakan segala

sesuatu yang dilakukan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang

dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kondisi sosial ekonomi dapat memiliki arti sebagai suatu kondisi yang

berhubungan dengan kehidupan manusia dalam bermasyarakat, kondisi tersebut

selalu berubah mengikuti proses sosial dan interaksi yang dilakukan oleh

manusia. Adapun indikator untuk mengukur tingkatan kondisi sosial ekonomi

masyarakat dApat dilihat dari aspek aktivitas ekonomi masyarakat yang meliputi

tingkatn pendidikan, pendidikan, usia, dan kekayaan yang dimiliki oleh

masyarakat.

Kondisi sosial ekonomi menurut Reddy Zaki Oktama adalah keadaan

sosial ekonomi kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan

dengan tingkat pendidikan, usia, tingkat pendapatan, pemilikan kekayaan dan

jenis tempat tinggal.37

35

N. Gregory Mankiw Pengantar Ekonomi (Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama,

2003), h.3-4 36

Indah Dwi Septiani Kajian Sosial Ekonomi Rumah Tangga Yang Terkena Proyek

Pembangunan Jalan Tol Seksi 2 Ungaran-Bawen, Skripsi Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang 2012 37

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Keluarga Nelayan di

Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabuoaten Pemalang, Skripsi Jurusan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2012., h. 12

Page 48: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

31

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas mengenai kondisi

sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah keadaan ekonomi masyarakat baik

itu individu ataupun kelompok yang tinggal di suatu daerah atau wilayah yang

berhubungan dengan tingkat pendapatan, kesehatan, tingkat pendidikan dan

kepemilikan sarana komunikasi informasi dan kendaraan yang dimiliki.

2. Faktor-Faktor yang Menetukan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Semua manusia yang terlahir keduania memiliki status kondisi atau

keadaan yang tidak sama anatara satu dengan yang lainya. Ada yang lahir dalam

keadaan berkecukupan ataupun sebaliknya. “Status sosial merupakan keadaan

seseorang (individu) dalam suatu kelompok pergaulan hidupnya.”38

Adapun

status individu dalam masyarakat dapat dilihat dari dua aspek yaitu: (a) Aspek

statis yaitu kedudukan dan derajat seseorang di dalam suatu kelompok yang

dibedakan dengan derajat atau kedudukan individu lainya. (b) Berhubungan erat

dengan peranan sosial tertentu yang berhubungan dengan pengertian jabatan,

fungsi, dan tingkah laku yang formal serta jasa yang diharapkan dari fungsi dan

jabatan tersebut.39

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi suatu kondisi sosial ekonomi di

dalam masyarakat. Adapun indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk

mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat. Menurut Ilham Septiaman

dalam Ricky Pratama “kondisi sosial ekonomi merupakan suatu keadaan atau

tingkat sosial dan ekonomi masyarakat yang dapat dilihat dari beberapa

indikator seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, mata pencaharian, dan

tingkat pendapatan”.40

38

Hartomo & Arnicun Aziz Ilmu Sosial Dasar (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), Cet. 7, h.

195 39

Ibid, h. 195-196. 40

Ricky Pratama Putra, “Kondisi Sosial Ekonomi Dalam Perubahan Status Kota

Tangerang Selatan”, Skripsi Pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 9, tidak

dipublikasikan. h. 11.

Page 49: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

32

Sementara itu menurut Survey Ekonomi Nasional (Susenas) ukuran yang

dijadikan didalam mengukur kondisi sosial ekonomi meliputi beberapa aspek

seperti halnya: kondisi kesehatan, pendidikan, fertilitas, keluarga berencana,

ketenaga kerjaaan, perumahan dan kondisi sosial ekonomi lainya. 41

Berdasarkan beberapa uraian diatas indikator kondisi sosial ekonomi

masyarakat yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dibatasi hanya pada

4 aspek yaitu: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan dan kepemilikan sarana

komunikasi informasi dan kendaraan yang dimiliki masyarakat.

a. Pendapatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendapatan memiliki

pengertian “hasil kerja atau usaha”42

sedangkan pendapatan masyarakat yaitu

“pendapatan bersih masayarakat ditambah dengan upah keluarga yang layak.”43

Menurut Karl E.Case “pendapatan adalah jumlah seluruh upah gajih,

laba pembayaran bunga, sewa serta bentuk pendapatan lain yang diterima rumah

tangga dalam periode tertentu. Pendapatan juga termasuk penghasilan ukuran

arus.”44

Pendapatan menurut Suroto dalam Munifa menyatakan bahwa

“pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa

barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas

dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.”45

41

BPS Indonesia-Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret KOR, h.2. 42

Tim Prima Pena Kamus Besar Bahsa Indonesia, op. cit, h. 209 43

Ibid, h. 209 44

Barlian Muhammad Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro(PT Indeks Kelompok Gramedia,

2005), h. 64

45

Munifa, “Analisis Tingkat Pendapatan Masyarakat Sekitar PTPN XI Pabrik Gula

Padjarakan Kecamatan Padjarakan Kabupaten Probolinggo”, Skripsi pada sarjana Universitas

Jember, Jember, 2013, h. 6, tidak dipublikasikan

Page 50: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

33

Maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan hasil usaha atau

kerja yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga baik itu berupa

upah, gajih, laba pembayaran bunga serta lainya dalam jangka waktu tertentu

baik itu seminggu, sebulan, setahun ataupun dalam jangka waktu yang lama.

Dalam memenuhi kehidupan sehari-hari seperti halnya kebutuhan akan

pangan, sandang dan papan manusia membutuhkan pekerjaan atau mata

pencaharian, karena dengan hal tersebut manusia dapat memenuhi

kebutuhannya. Dengan cara bekerja maka manusia akan mendapatkan

penghasilan, besar atau kecil pendapatan yang didapatkan oleh manusia tersebut

dapat mempengaruhi taraf kehidupanya.46

Adapun mata pencaharian penduduk

Indonesia pada tahun 2000 akan ditunujukan pada Tabel 2.2

Tabel 2.2

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Tahun 2000

No Mata Pencaharian Presentase (%)

1 Industri 1,0

2 Perbankan 11,4

3 Listrik, Gas dan Air 0,2

4 Perdagangan 14,7

5 Angkutan 3,7

6 Keuangan 0,7

7 Jasa 13,5

8 Bangunan 4,0

9 Pertanian 49,3

10 Lain-lain 1,5

Sumber : BPS 2000 (dalam Eva Bonawati)47

Seoseorang yang bekerja atau memiliki mata pencaharian akan

memperoleh pendapatan. Jika kita melihat tabel diatas makan dapat disimpulkan

46

Eva Bonawati Geografi Indonesia (Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2014), h. 159 47

Ibid, h.160

Page 51: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

34

pendapatan terbesar masyarakat indonesia paling banyak dihasilkan dari sektor

pertanian dengan total presentase sebesar 49,3. Adapun bidang pertanian yang

terdapat di Indonesia yaitu berupa : pertanian, perkebunan, kehutanan dan

perikanan. Maka dengan demikian dapat disimpulkan sebagian masyarakat

Indonesia mengandalkan sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhannya

sehari-hari.

Masyarakat yang hidup di Kecamatan Subang hidup dengan

mengandalkan sektor pertanian karena dengan hidup bertani mereka bisa

mendapatkan pendapatan. Adapun indikator pendapatan masyarakat yaitu:

Adapun klasifikasi pendapatan masyarakat di Kecamatan Subang akan

ditunujukan pada Tabel 2.3

Tabel. 2.3

Klasifikasi Pendapatan

NO Klasifikasi Pendapatan Jumlah Pendapatan

1 Pendapatan Sangat Tinggi Lebih dari Rp. 2.000.000,-

2 Pendapatan Tinggi Rp. 1.750.0000 – 2.0000.000

3 Pendapatan Menengah Rp. 1.250.000 – 1.5000.000

4 Pendapatan Sedang Rp. 750.0000 – 1.000.0000

5 Pendapatan Rendah Dibawah Rp. 500.000

Sumber : Hasil Penelitian 2017

b. Tingkat Kesehatan

Kesehatan di dalam kehidupan manusia merupakan salah satu faktor

yang sangat penting, karena kesehatan sangat menentukan kualitas sumber daya

manusia. Kesehatan menurut Soemirat dalam Ricky Pratama di dalam “Undang-

Undang Dasar RI Nomor 9 Tahun 1996, tentang pokok-pokok Bab I Pasal 2

adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan rohani, mental, dan sosial dan

bukan hanya bebas dari penyakit cacat, dan kelemahan-kelemahan.”48

Apabila

kesehatan manusia meningkat maka kualitas sumber daya manusia juga akan

ikut meningkat.

48

Ricky Pratama Putra, op.cit h. 12, tidak dipublikasika

Page 52: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

35

Soekidjo menguraikan bahwa kesehatan masayarakat menurut batasan yang

paling tua adalah “upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang

mengganggu kesehatan atau dengan kata lain kesehatan masyarakat sama

dengan sanitasi”49

Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan masayarakat adalah

upaya yang dilakukan masyarakat untuk untuk mengatasi masalah sanitasi yang

yang menggannggu kesehatan.

Salah satu indeks keberhasilan pembangunan manusia dapat dilihat dari

tingkat pembangunan kesehatan masyarakatnya. Faktor yang mempengaruhi

berhasilnya pembangunan kesehatan didukung oleh tersedianya sarana-pra

sarana dan sumber daya manusia yang mampu melayani kesehatan. Dengan

adanya pembangunan kesehatan yang maksimal maka akan meningkatkan angka

harapan hidup dan mengurangi jumlah kematian.50

“Untuk mengukur indikator tingkat kesehatan suatu bangsa dapat dilihat

dari tersedianya tenaga dan fasilitas kesehatan, umur harapan hidup, dan

angka kematian. Kualitas kesehatan masyarakat yang rendah dapat dilihat

dari faktor-faktor antara lain : keadaan lingkungan yang tidak sehat,

adanya penyakit yang menular, dan gizi buruk. Akselerasi peningkatan

kualitas dan produktivitas sumber daya manusia dengan tujuan yang

ingin dicapai adalah meningkatkan mutu, pemerataan pelayanan

pendidikan, kesehtan dan produktivitas untuk peningkatan daya saing

SDM. “51

Dengan adanya peningkatan kualitas pemerataan pendidikan dan

kesehatan diharapkan dapat mencapai Rata-Rata Lama Sekoah (RLS), Angka

Melek Huruf (AHM) dan Usia Harapan Hidup (UHH) yang menjadi tujuan dari

pembangunan Nasional Indonesia. Dalam penlitian ini peneliti akan membatasi

aspek kesehatan yang akan diteliti, adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini

yaitu melihat aspek kesehatan dari jumlah fasilitas kesehtan, jumlah tenaga ahli

kesehatan, dan sarana parasarana kesehatan.

49

Soekidjo Notoatmodjo Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni (Jakarta : PT.Rineka

Cipta, 2011), h. 14 50

Suko Bandiyono Ngadi, dkk Kondisi Sosial –Ekonomi Masyarakat di lokasi coremap

II :Kab.selayar (Jakarta Selatan : LIPI Press, 2008), h. 24-25 51

Eva Bonawati, op.cit, h. 161

Page 53: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

36

Untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari

ketersediaan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Pembangunan fasilitas

kesehatan diseluruh wilayah indonesia diharapkan dapat merata di setiap daerah.

Tujuan dari pemerataan pembangunan fasilitas kesehataan masyarakat tersebut

adalah agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan

kesehatan, adanya fasilitas dan sarana kesehatan perlu ditunjang juga dengan

keberadaan tenaga kesehatan yang memadai, hal ini bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan masayarakat. 52

Adapun tenenaga kesehatan yang

tersedia di Kecamatan Subang terdisri dari 2 dokter, 15 bidan, 5 paramedis dan

10 dukun bayi.53

Adapun banyaknya sarana kesehatan yang ada di Kecamatan

Subang akan ditunjukan pada Tabel 2.4

Tabel. 2.4

Banyaknya Sarana Kesehatan

Fasilitas Jumlah

Rumah Sakit -

Puskesmas 1

Klinik -

Posyandu 7

Sumber : BPS Kecamatan Subang, 2016.

c. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu penentu pembangunan bangsa dengan

adanya pendidikan manusia akan menjadi manusia yang berkualitas. Pemerintah

telah menetapkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan

sesuai dengan kuputusan Majelis Permusyawaratan Indonesia (MPR) yang

menetapkan bahwa pendidikan disubsidi dari dana APBN sebesar 20 % .

52

Daliono, dkk Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Konteks Bencana Alam di

Kabupaten Sikka (Jakarta : LIPI Press, 2008), h. 33-34. 53

BPS Kecamatan Subang, 2016., h. 16.

Page 54: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

37

Adanya pendidikan dapat meningkatkan kemampuan manusia dalam hal

membaca, menulis dan berkomunikasi.54

Pendidikan secara bahasa berasal dari kata “paedagoggy, yang

mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh

seorang pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjempu dinamakan

paedagogos.55

Muhajir dalam, Abd. Kadir dkk menyatakan di dalam Bahasa

inggris “pendidkan di istilahkan dengan to educate yang berarti moral dan

melatih intelektual.” 56

Menurut Muhibinsyah dalam Marzuki Mahmud mengemukakan bahwa

pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam

segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan

sebagai pengejaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga

formal. 57

Sementara pendidikan dalam arti luas memiliki pengertian bahwa

pendidikan adalah hidup, maksud dari hidup tersebut adalah pendidikan

diperoleh dari segala bentuk pengalaman belajar dalam hidup yang berlangsung

sepanjang hayat atau seumur hidup. Dengan adanya pendidikan dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kehidupan. 58

Undang-undang Nomor 29 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh

dirinya, masayarakat, bangsa dan negara. 59

54

Suko Bandiyono Ngadi, dkk Kondisi Sosial –Ekonomi Masyarakat di lokasi coremap

II :Kab.selayar, h. 21-22 55

Abd. Kadir, dkk Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009), h. 6. 56

Ibid, h. 6. 57

Marzuki Mahmud Landasan Pendidikan (Ciputat : HAJA Madndiri, 2014), Cet. 2, h.

18. 58

Abd. Kadir, dkk Dasar-dasar Pendidikan,op.cit,h. 6 59

Ibid., h. 9.

Page 55: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

38

Penulis menyimpulkan pendidikan dalam penelitian ini adalah suatu

proses usaha yang dilakukan manusia secara sadar dan terencana dalam

memperoleh pengetahuan, mengembangkan potensi serta keterampilan yang

dimiliki berlangsung sepanjang hayat atau seumur hidup dan proses

pelaksanaannya dilakukan di lembaga yang formal.

Untuk melihat tingkat pendidikan suatu negara dapat dilihat dari

perubahan lulusan yang dihasilkan. Perubahan lulusan tersebut dapat digunakan

untuk menganalisis kesenjangan yang terjadi antara penduduk yang menamatkan

pendidikan dengan penduduk yang tidak menamatkan pendidikan. Selain itu

juga perubahan lulusan dapat dimanfaatkan untuk melihat perbedaan pendidikan

antara setiap daerah seperti hal nya pendidikan di desa dan di kota memiliki

perbedaan kebijakan dalam memperoleh pendidikan. Jika masyarakat yang

hidup diperkotaan bisa dengan mudah mendapatkan pendidikan dilihat dari segi

aksesibilitas, sarana-prasarana dan juga dari segi tenaga pendidik yang banyak,

hal tersebut justru berbanding terbalik dengan pendidikan di pedesaan. Dengan

adanya pemerataan perubahan tingkat lulusan diharapkan dapat mengurangi

kesenjangan pendidikan di perkotaan dan pedesaan. 60

Adapun tingkat

pendidikan penduduk indonesia usia 10 tahun ke atas akan ditunjukan pada

Tabel 2.5

Tabel 2.5

Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia Usia 10 Tahun ke atas

No Pendidikan Jumlah (%)

1 Belum tamat sekolah dasar 37,5

2 Sekolah dasar 37,5

3 Sekolah lanjutan tingkat pertama 12,9

4 Sekolah menengah atas/kejuruan 11,8

5 Akademik/ perguruan tinggi 11,9

60

Eva Bonawati, op.cit, h. 163

Page 56: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

39

Sumber : BPS 2000 (dalam Eva Bonawati)61

Untuk meningkat kesejahteraan masyarakat Indonesia pemerintah

menggalakan program Indonesia bebas dari buta huruf dan wajib untuk

melaksanakan pendidikan selama dua belas tahun . program pendidikan yang

dibuat oleh pemerintah tersebut bertujuan untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang unggul seperti halnya yang tercantum di dalam tujuan pendidikan

nasional yaitu:

“Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesejahteraan jasamani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab

bermasyarakat dan berkebangsaan.”62

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan nasional merupakan suatu

bentuk atau upaya di fasilitasi oleh pemerintah dan dilakukan atas dasar

kesadaran diri sendiri bertujuan untuk menghasilkan manusia yan memiliki

keterampilan, baik itu keterampilan jasmani dan rohani agar manusia tersebut

dapat hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.

Pendidikan dalam proses pelaksanaanya memimiliki beberapa jenjang

atau tingkatan mulai dari tingkatan yang paling rendah yaitu TK (taman kanak-

kanak) sampai dengan tingkatan yang paling tinggi yaitu Universitas atau

Perguruan Tinggi seperti yang tertuang di dalam Undang-Undang Negara

Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

adapun jenjang pendidikan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan

Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain

61

Ibid h. 163 62

Ibid, h. 164

Page 57: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

40

yang sederajat. Tertuang pada BAB VI, Pasal 17 (1) dan (2), Undang-undang

No 20 Tahun 2003.

2) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan

menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah

kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),

Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah

Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Tertuang pada BAB

VI, Pasal 18 (1) dan (2), Undang-undang No 20 Tahun 2003

3) Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,

spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan

tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Tertuang pada BAB VI, Pasal 19

(1) dan (2), Undang-undang No 20 Tahun 2003.63

Informasi mengenai fasilitas pendidikan mulai dari jenjang TK sampai

dengan Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK dan MA) di Kecamatan Subang

Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 2.6

Tabel 2.6

Jumlah Fasilitas Pendidikan

Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah

TK 5

SD/MI 24

SMP/MTS 4

SMA/MA 2

Sumber : BPS Kecamatan Subang, 2016.

Di bawah ini dikemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda

berdasarkan fungsinya:64

1) Pendidikan Sebagai Proses Transformasi Budaya

63

Mulyadi “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat

Tentang Dampak Konversi Lahan Di Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor”,

Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20176, h. 17-18, tidak dipublikasikan

64 Umar Tirtahardja & S.L.La Sulo Pengantar Pendidikan (Jakarta : PT.Rineka Cipta,

2012), h. 33-36

Page 58: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

41

Pendidikan merupakan suatu kegitan yang dapat menjadi tempat untuk

menyalurkan kebudayaa dari generasi terdahulu ke genarasi sekarang ataupun

yang akan datang. Dalam pendidikan terjadi tiga transformasi nilai –nilai yang

masih cocok digunakan samapai sekarang yaitu nilai kejujuran, rasa tanggung

jawab, dan lain-lain.

2) Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian

Dengan adanya pendidikan keperibadian seorang peserta didik akan tersususn

secara sistematis dan sistemik yang berlangsung secara berkesinambugan di

lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembentukan pribadi

bertujuan untuk membentuk pribadi manusia yang belum dewasa menjadi

dewasa dan dibentuk oleh manusia yang sudah dewasa.

3) Pendidikan Sebagai Proses Penyiapan Warga Negara

Pendidikan menyiapkan dan membekali peserta didik agar dapat menjadi warga

negara yang baik. Sesuai dengan tujuan nasional dan falsafah negara yang

ditetapkan oleh setiap bangsa yang berbeda-beda.

4) Pedidikan Sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Kegiatan pendidikan dapat membimbing peserta didik mempersipkan bekal

dasar untuk bekerja, karena di dalam pendidkan peserta didik diajarkan ilmu

pengetahuan, sikap dan keterampilam keahlian sesuai bidangnya.

d. Kepemilikan Sarana Komunikasi Informasi dan Kendaraan

“Komunkasi merupakan aktivitas atau kegiatan yang digunakan oleh

manusia atau masyarakat untuk bersosialisasi satu sama lain. komunikasi

juga dapat diartikan sebagai ekspresi dan naluri manusia untuk hidup

berkelompok, bersahabat dan berkeluarga. Banyak cara yang dilakukan

oleh manusia untuk berkomunikasi, untuk dapat terciptanya hubungan

dan petukaran informasi yang saling dimengerti. Untuk mendapatkan

informasi dapat dilakukan melalui surat-menyurat, telegram, telepon,

televisi, media cetak (koran dan majalah), internet dan lain-lain. “65

Sarana komunikasi dan informasi yang memadai merupakan salah satu

tolak ukur keberhasilan yang paling penting dalam membuka keterisolasian

sutau daerah dengan daerah yang lain. Sarana komunikasi yang tersedia di

65

Eva Bonawati, op.cit, h. 230

Page 59: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

42

kecamatan Subang berupa telepon seluler, radio, televisi, koran dan pos,

sedangkan sarana informasi yang tersedia berupa media cetak dan media

elektronik.66

Maka kesimpulan dari sarana komunikasi dan informasi adalah segala

bentuk saluran yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dan

berinterkasi dengan orang lain baik itu dengan perantara media elektornik

maupun media non elektronik.

Menurut Gunardo R.B “Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan

yang terdiri atas kendaraan bermotor dan tidak bermotor”.67

Kendaraan dibagi

kedalam dua bagian yaitu kendaraan bermotor dan tidak bermotor: “Di dalam

Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan,

kendaraan bermotor adalah semua kendraaan yang digerakan oleh peralatan

mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel”68

, sedangkan

kendaraan tidak bermotor adalah kendaraan yang digerakan dengan

mengandalkan tenaga manusia dan hewan.

“Kendaraan tidak bermotor contohnya yaitu sepeda, grobak dorong,

becak, sado, bedi, cikar, cidomo, kereta kuda, dan grobak sapi sedangkan

kendaraan bermotor contohnya yaitu: sepeda motor, mobil penumpang, mobil

bus dan kendaraan khusus.”69

Adapun kegunaan dari adanya kendaraan tersebut

yaitu memudahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Kondisi fisik wilayah indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau

menyebabkan persebaran penduduk Indonesia secara administratif memiliki

potensi yang besar dalam penyelanggaraan aktivitas telekomunikasi. Dilihat dari

Budaya dan Etnis Masyarakat Indonesia semakin kesini kesejahteraanya

semakin meningkat hal tersebut kemudian menyebabakan permintaan akan

kebutuhan sarana telekomunikasi juga meningkat. Sarana telekomunikasi di

66

Daliono, dkk Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Konteks Bencana Alam di

Kabupaten Sikka, h. 42-44. 67

Gunardo R.B Geografi Transfortasi (Yogyakarta: Ombak, 2014), h. 54. 68

Ibid., h. 54. 69

Gunardo R.B Geografi Transfortasi, h. 67-70.

Page 60: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

43

dalam masyarakat berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk mempermudah

berkomunikasi dan bersosialisasi antara individu dengan individu, individu

dengan kelompok atau juga kelompok dengan kelompok yang terpisah oleh

jarak.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan sesuai judul skripsi yang penulis buat sejauh

pengetahuan membaca dari perpustakaan dan sumber lainya belum pernah ada

yang membahas tentang pengaruh budidya tanaman kopi terhadap kondisi sosial-

ekonomi masyarakat dikecamatan Subang kabupaten Kuningan belum pernah ada.

Namun bukan berarti tidak ada, disini saya mencari pemahaman serupa walaupun

berbeda fokus variabelnya, sehingga didapatkan penelitian relevan sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan Silvina Maharani, Tahun 2009, Pengaruh Budidaya

Jamur Merang Terhadap Kondisi-Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan

Banyausari Kabupaten Karang, Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama

meneliti kondisi sosial ekonomi maayarakat, Sedangkan perbedaanya terletak pada

metode penelitian yang digunakan penelitian relevan ini menggunakan metode

penelitian deskriptif sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan

metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa berkembangnya

budidaya jamur merang di kecamatan Banyuwangi didukung oleh faktor fisik

seperti iklim (suhu dan kelembaban udara), untuk faktor fisik lainya seperti cahaya

matahari, oksigen, karbondioksida, Ph serta sanitasi dan higenis perlu

dikembangkan lebih lanjut oleh para petani dengan membuka jendela atau lubang

sirkulasi, sedangkan untuk faktor non fisik diantaranya mudah diperolehnya bahan

baku, tersedianya lahan untuk budidaya, jumlah tenaga kerja melimpah dan pasar

yang besar. Untuk distribusi jamur merang di Kecamatan Banyusari dari total

jumlah harian diantaranya ke Bandung sebanyak 25 % ke Cikarang sebanyak 18,75

% ke Bekasi dan Tanggerang sebanyak 15,63 %, serta Jakrta dan Karawang

Page 61: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

44

sebanyak 12,5 %, dan untuk daya serap produksinya tergolong tinggi dilihat dari

perintaan pasar setiap harinya. Kondisi sosial-ekonomi petani di Kecanmatan

Banyusari setelah berbudidaya jamur merang meliputi tingkat pendidikan anak

petani, serta kepemilikan sarana informasi, komunikasi, dan transportasi yang

meningkat. Adapun tingkat kesehatan petani dan keluarga tidak mengalami

peningkatan. Hasil analisis menunjukan produksi dan permintaan pasar

mempengaruhi pendapatan, sedangkam harga jual jamur tidak memiliki pengaruh

yang berarti.

2. Penelitian yang dilakukan Ivan Nur Rahmadhina, Tahun 2012 “Pengaruh

Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi Sosial ekonomi Petani di Desa

Ciwaringin Kecamatan Lamahabang Kabupaten Karawang”, Persamaan anatara

penelitian yang ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama

meneliti Kondisi sosial ekonomi masayarakat. Perbedaan antara penelitian ini

dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian yang akan dilakukan tidak

meneliti mengenai pelatihan dan teknologi yang dilakukan petani dalam melakukan

budidaya, metode penelitian deskriftif, sedangkan metode yang digunakan dalam

penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode penelitian kulaitatif .

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan mengenai pengaruh modal, hari

orang kerja (HOK), luas lahan, Pelatihan dan teknologi terhadap pendapatan Petani

Pepaya California di Desa Ciwaringin. Adapun kesimpulanya yang diambil adalah

sebagai berikut: Modal (X1) memiliki pengaruh dan signifikasi terhadap

pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf kepercayaan

sebesar 95 %. Hari Orang Kerja (HOK) (X2) memiliki pengaruh dan signifikasi

terhadap pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf

kepercayaan sebesar 95 %. Luas lahan (X3) memiliki pengaruh dan signifikasi

terhadap pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf

kepercayaan sebesar 95 %. Pelatihan (X4) memiliki pengaruh dan signifikasi

terhadap pendapatan Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin pada taraf

kepercayaan sebesar 95 %. Bahwa dalam teknologi (DX5) tidak ada perbedaan

pendapatan yang signifikan antara Petani Pepaya California di Desa Ciwaringin

Page 62: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

45

yang menggunakan teknologi modern dengan Petani Pepaya California di Desa

Ciwaringin yang menggunakan teknologi tradisional pada tingkata kepercayaan

sebesar 95 %.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Dwi Septiani, Tahun 2012 “Kajian Sosial

Ekonomi Rumah Tangga Yang Terkena Proyek Pembangunan Jalan Tol Seksi 2

Ungaran-Bawen” Persamaan dari penelitian ini yaitu mengkaji Kondisi sosial

ekonomi masyarakat khususnya dalam hal: Pendapatan, Tingkat pendidikan,

Tingkat kesehatan, dan tingkat aksesibilitas. Perbedaan penelitian yang telah

dilakukan mengkaji sosial ekonomi rumah tangga masyarakat yang terkena proyek

pembangunan jalan tol Seksi 2 Unggaran-Bawen, sedangkan penelitian yang akan

dilakukan mengkaji analisis budidaya kopi terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat. Selain iu perbedaanya terletak pada metode penelitiannya penelitian

yang telah dilakukan menggunakan kuantitatif deksriftif sedangkan penelitian yang

akan dilakukan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian yang dilakukan

peneliti menyatakan bahwa di Desa Klepu yang paling banyak terkena

pembangunan jalan tol Unggaran-Bawen yaitu lahan permukiman, kepemilikan

lahan tanah di Desa Klepu mengalami kenaikan, dengan di bangunya jalan tol

tersebut menyebabkan lokasi organisasi masyarakat mengalami perubahan

khususnya terlihat dari kondisi sosial ekonomi, yang berhubungan dengan

kekayaan yang dimiliki oleh masayarakat yang terkena dampak dari pembangunan

jalan tersebut. adanya kenikan kekayaan yang dimiliki masayarakat tersebut

membuat masayarakat hidup bersifat konsumerisme.

4. Penelitian yang dilakukan Yuniarti, Tahun 2012, “Pengaruh budidaya rumput

laut tambak (Glacilaria sp) terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Kecamatan

Brebes Kabupaten Brebes” Persamaan dari penelitian yaitu sama-sama ingin

mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat, selain itu juga persamaan nya

terletak pada kajian variabel bebas yaitu mengkaji modal, luas lahan dan hasil

produksi untuk melakukan budidaya, Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian

yang telah dilakukan menggunakan metode deskriptif sedangkan penelitian yang

Page 63: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

46

akan dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif, selain itu perbedaanya

terdapat pada penelitian yang telah dilakukan mengkaji mengenai pendapatan,

kondisi rumah dan gaya hidup sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengkaji

mengenai pendapatan, pendidikan, kesehatan dan kepemilikan sarana informasi dan

kendaraan yang dimiliki oleh masyarakat. Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan menyebutkan bahwa di Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan

Brebes cocok untuk di jadikan usaha budidaya tambak rumput laut Glacilaria sp,

kerena dipengaruhi oleh faktor fisik lingkungan, selain itu juga didiukung oleh

faktor sosial ekonomi masyakarakat yang dimiliki masyarkat seperti pendidikan,

keterampilan petani dan juga modal. Usaha budidaya tambak rumput laut

Glacilaria sp di Berebes sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahya pendapatan

petani yang ada di Brebes . Modal, luas lahan dan hasil produksi budidaya tambak

rumput laut Glacilaria sp juga berpengaruh terhadap kondisi rumah dan gaya hidup

masyarakat.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Reddy Zaki Oktama, Tahun 2013 “Pengaruh

Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tigkat Pendidikan Anak Keluarga Nelayan di

Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2013”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif,

Persamaan anatara penelitian relavan dan penelitian yang akan dilakukan yaitu

sama-sama meneliti kondisi sosial ekonomi, sedangkan perbedaanya yaitu variabel

terikatnya lebih memfokuskan kepada tangkat pendidikan masyarakat. Dengan

hasil penelitian: Kondisi sosial ekonomi berpengaruh sebesar 23,2% artinya

kondisi sosial ekonomi secara bersam-sama berpengaruh sebesar 23,2% terhadap

tingkat Pendidikan anak keluarga nelayan di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan

Pemalang Kabupaten Pemalang. Sedangkan sisanya 76,8% merupakan faktor lain

seperti aksestabilitas, motivasi, lingkungan dan masih banyak lagi yang tidak

termasuk dalam penelitianya.

Page 64: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

47

6. Penelitian yang dilakukan oleh Basrowi dan Siti Juariyah, Tahun 2010 “Analisis

Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading,

Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur” metode penelitian

yang digunakan adalah metode kualitatif, persamaannya sama-sama meneliti

kondisi sosial masyarakat, sama-sama memfokuskan pada suatu analasis,

sedangkan perbedaanya di dalam penelitian yang akan dilakukan tidak hanya

mengkaji tingkat pendidikan saja, tetapi mengkaji juga tingkat pendapatan,

kesehatan, pendapatan dan kepemilikan sarana informasi dan komunikasi

masyarakat. Dengan hasil penelitian, kondisi sosial ekonomi masyarakat desa

Srigading masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari rumah yang di tempati

masyarakat yaitu permanen, semi permanen dan non-permanen, serta dapat dilihat

pula dari jenis pekerjaan yang dimiliki masyarakat Desa Srigading yang mayoritas

petani buruh. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Srigading masih tergolong

rendah, hal ini terlihat dari banyaknya yang tidak bersekolah dan rata-rata

masyarakat hanya tamat pendidikan dasar.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Ricky Pratama Putra, Tahun 2013 “Kondisi

Sosial Ekonomi Masyarakat Dalam Perubahan Status Kota Tangerang Selatan”,

metode yang digunakan dalam penelitian relevan metode deskriptif. Persamaan

dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu: sama-sama meneliti kondisi sosial

ekonomi yang meliputi : pendidikan, kesehatan, transfortasi, mata pencaharian dan

pendapatan, sedangkan perbedaanya penelitian yang dilakukan di kota Tangerang

Selatan lebih kearah perubahan kota. Dengan hasil penelitian, bahwa kondisi sosial

ekonomi masyarakat dalam perubahan status Kota Tangerang Selatan mengalami

perubahan secara signifikan. Hal ini terlihat dari beberapa aspek diantaranya

adalah aspek pendidikan sebesar 79,05% tergolong baik sedangkan aspek

Page 65: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

48

kesehatan, transportasi, mata pencaharian atau pekerjaan dan pendapatan tergolong

cukup baik yakni dibawah 76%. Dengan demikian kondisi sosial ekonomi

masyarakat dalam perubahan status Kota Tangerang Selatan tergolong cukup baik

dengan rata-rata kesulurahan aspeknya yang meliputi pendidikan, kesehatan,

transportasi, mata pencaharian atau pekerjaan dan pendapatan yaitu sebesar

71,33%. Secara keseluruhan Kota Tangerang Selatan tealah mengalami

pertumbuhan yang cukup pesat melihat angka pertumbuhan yang cukup besar.

8. Penelitan yang dilakukan oleh Merry Tri H. S, Sugeng Raharto & Titin

Agustina, tahun 2015, “Prospek Pembangunan Komoditas Kopi Robusta di PT.

Kalputih Kecamatan Ledokombo Jember” dari penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa trend kopi tergolong di PT. Kaliputih pada tahun 2014-2024

mengalami peningkatan sebesar 5193.28 kg yang didapat setiap tahunnya selama

10 tahun kedepan. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan kopi

ose di PT. Kaliputih adalah jumlah produksi dan harga jual. Prospek perkembangan

kopi robusta di PT. Kaliputih terletak pada posisi white area yang mengartikan

bahwa kopi robusta di PT. Kaliputih baik untuk dikembangkan.Persamaan

penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah untuk

mengetahui Prosfek Pengembangan Kopi Robusta bagi Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat. Perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah dalam penelitian yang telah dilakukan lebih meneliti kepada strategi

pengembangan kopi Robusta bagi Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian relevan ini Metode penelitian

deskriptif, analitik, dan kolerasional sedangkan metode penelitian yang akan

dilakukan adalah menggunakan metode penelitian kualitatif.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi, Tahun 2016 “ Pengaruh Kondisi Sosial

Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Konversi Lahan di

Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor” metode penelitian yang

Page 66: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

49

digunakan yaitu metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Persamaan

penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui

kondisi sosial ekonomi masyarakat yang meliputi : pendidikan, dan tingkat

pendapatan, Perbedaan penelitian relevan mengkaji dampak konversi lahan

sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengkaji budidaya kopi, perbedaan

selanjutnya yaitu dari segi kajian variabel y dalam penelitian relevan meneliti usia

dan pekerjaan masyarakat. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh kondisi sosial ekonom terhadap pengetahuan masayarakat

tentang dampak konversi lahan di Desa Bababakan Kecamatan Ciseeng Kabupaten

Bogor. Dengan hasil uji hipotesis thitung = 2,75 dan ttabel = 1,99. Dan terbukti thitung

lebih besar dari ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Perhitungan

Persamaan regresi linear didapat hasil Y = 49,92 + 1,30. X. Dari hasil uji korelasi

untuk mencari hubungan antara kondisi sosial ekonomi terhadap pengetahuan

masyarakat tentang dampak konversi lahan di Desa Babakan Kecamatan Ciseeng

Kabupaten Bogor didapat hasil 0,27. Dan dari hasil uji koefisien determinasi

didapat hasil bahwa Kemampuan pengetahuan masyarakat tentang dampak

konversi lahan yang di pengaruhi kondisi sosial ekonomi adalah sebesar 7%.

Adapun penelitian yang relavan akan ditunjukan pada Tabel 2.7

Tabel 2.7

Penelitian yang Relevan

No Nama

Peneliti

Judul Persamaan dan

Perbedaan

1. Silvina

Maharani

“Pengaruh Budidaya

Jamur Merang Terhadap

Kondisi Sosial-Ekonomi

Masyarakat Di

Kecamatan Banyusari

Kabupaten Karawang”

Persamaan sama-sama

budidaya terhadap

kondisi sosial ekonomi

masyarakat

Perbedaannnya terletak

pada metode penelitian

yang digunakan

penelitian ini

menggunakan metode

Page 67: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

50

penelitian deskriptif

sedangkan penelitan lain

menggunakan penelitian

kualitatif

2. Ivan Nur

Ramadhin

a

“Pengaruh Budidaya

Pepaya California

Terhadap Kondisi Sosial

ekonomi Petani di Desa

Ciwaringin Kecamatan

Lamahabang Kabupaten

Karawang”

Persamaan sama-sama

meneliti Kondisi sosial

ekonomi masayarakat

Perbedaannya peneliti

meneliti mengenai

pelatihan dan teknologi

yang dilakukan petani

dalam melakukan

budidaya, selain itu Y

penelitian lain meneliti

pengaruh budidaya

terhadap tingkat

kesehatan masayrakat,

metode penelitian yang

digunakan peneliti yaitu

deskriftif, sedangkan

peneliti lain kualitatif.

3. Indah Dwi

Septiani

“Kajian Sosial Ekonomi

Rumah Tangga Yang

Terkena Proyek

Pembangunan Jalan Tol

Seksi 2 Ungaran-Bawen”

Persamaannya mengkaji

Kondisi sosial ekonomi

masyarakat yaitu :

Pendapatan, Tingkat

pendidikan, Tingkat

kesehatan, dan tingkat

aksesibilitas.

Perbedaannya peneliti

mengkaji sosial ekonomi

rumah tangga masyarakat

yang terkena proyek

pembangunan jalan tol

Seksi 2 Unggaran-

Bawen, sedangkan

peneliti lain mengkaji

analisis budidaya kopi

terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat.

4. Yuniarti Pengaruh budidaya

rumput laut tambak

Persamaannya sama-

sama ingin mengetahui

kondisi sosial ekonomi

Page 68: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

51

(Glacilaria sp) terhadap

kondisi ekonomi

masyarakat di

Kecamatan Brebes

Kabupaten Brebes

masyarakat

Perbedaan peneliti

menggunakan metode

deskriptif sedangkan

peneliti lain

menggunakan metode

kualitatif , peneliti

mengkaji: pendapatan,

kondisi rumah dan gaya

hidup, sedangkan peneliti

lain mengkaji

pendapatan, pendidikan,

kesehatan dan

kepemilikan sarana

informasi dan kendaraan

yang dimiliki oleh

masyarakat.

5 Reddy

Zaki

Oktama

Pengaruh Kondisi sosial

ekonomi terhadap tingkat

pendidikan anak

dikelurahan Sugihwaaras

kecamatan pemalang

Kabupaten Pemalang

Tahun 2013

Persamaannya sama-

sama meneliti Kondisi

Sosial Ekonomi.

Perbedaan variabel Y

yang diteliti adalah

mengenai Tingkat

pendidikan saja

6 Basrowi

dan Siti

Juariyah

Analisis Kondisi Sosial

Ekonomi Dan Tingkat

Pendidikan Masyarakat

Desa Srigading,

Kecamatan Labuhan

Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur

Persamaannya sama-

sama meneliti Kondisi

Sosial Ekonomi.

Perbedaan peneliti

hanya mengkaji

pendapatan, sedangkan

peneliti lain mengkaji

tingkat pendapatan,

Page 69: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

52

kesehatan, pendapatan

dan kepemilikan sarana

informasi dan

komunikasi masyarakat

7 Ricky

Pratama

Putra

“Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat Dalam

Perubahan Status Kota

Tangerang Selatan”

Persamaannya sama-

sama meneliti Kondisi

Sosial Ekonomi.

Perbedaan peneliti

meneliti lebih ke arah

perubahan status kota.

8. Merry Tri

H. S,

Sugeng

Raharto &

Titin

Agustina

“Prospek Pengembangan

Komoditas Kopi Robusta

Di Pt. Kaliputih

Kecamatan Ledokombo

Kabupaten Jember”

Persamaannya peneliti

mengetahui Prosfek

Pengembangan Kopi

Robusta bagi Kondisi

Sosial Ekonomi

Masyarakat.

Perbedaannya strategi

pengembangan kopi

Robusta bagi Kondisi

Sosial Ekonomi

Masyarakat, bukan

meneliti analisis. Metode

penelitian deskriptif,

analitik, dan

kolerasional.

9. Mulyadi Pengaruh Kondisi Sosial

Ekonomi Terhadap

Pengetahuan Masyarakat

Persamaannya

mengetahui kondisi

Page 70: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

53

Tentang Dampak

Konversi Lahan Di Desa

Babakan, Kecamatan

Ciseeng, Kabupaten

Bogor

sosial ekonomi

masyarakat seperti:

tingkat pendidikan dan

pendapatan.

Perbedaannya mengkaji

dampak konversi lahan

dan dalam peneliti

relevan meneliti usia dan

pekerjaan masyarakat.

D. Kerangka Berpikir

Budidaya tanaman kopi merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh

manusia bertujuan untuk memperbanyak atau mempertahankan suatu tanaman atau

tumbuhan kopi. Budidaya kopi banyak dilakukan masyarkat karena disebabkan

oleh beberapa hal seperti halnya, topografi di indonesia banyak berupa pegunungan,

tanaman kopi termasuk tanaman yang mudah dalam penanamnaya dan

penggarapanya jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya,dan kopi

termasuk kedalam komoditas pertanian yang memiliki harga jual yang tinggi.

Budidaya kopi terbagi menjadi tiga proses budidaya kopi, analisis usaha tani dan

output.

Dalam proses budidaya tanaman kopi dimulai dari tahap pembibiitan

dengan mempersiapkan bibit kopi terlebih dahulu, kemudian setelah pembibitan kopi

disemaikan bibit kopi yang disemai harus diperoleh dari benih unggul dan benih kopi

harus terbungkus oleh kulitnya, setelah itu selanjutnya mengelola tanah dengan cara

membuat teras-teras dan diberi lubang dengan diameter satu meter, baru kemudian

selanjutnya kopi baru siapa ditanam, setelah kopi ditanaman perlu diperhatikan

pemeliharaan kopi, aspek yang perlu diperhatikan dalam pemeliharan kopi yaitu:

pemupukan, pengendalian hama, penyakit dan gulma, pemangkasan tanaman

Page 71: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

54

pelindung, dan peremajaan kopi. Anaslisis usaha tani dalam budidaya kopi sangat

diperlukan dimulai dari tahap persiapan lahan sampai dengan pemasaran. Dengan

analisis uasaha tani kita akan mengetahui kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan,

alat, bahan yang dibutuhkan serta perkiran modal yang dibutuhkan dan pendapatan

yang akan didapat. Output yang dihasilkan dari budidaya kopi yaitu dimulai dari

volume panen, kopi jika dirawat dengan baik dapat berproduksi mulai dari 2,5-3

tahun dapat dipanen, harga jual kopi dapat dihitung berdasarkan keseluruhan biaya

atau modal yang telah dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk pemasaran

kopi masyarakat biasanya menjual kopi kepada para pengepul di desa dan pedagang

dipasar baru kemudian kopi dijual ke para eksportir.

Kondisi sosial ekonomi merupakan suatu keadaan atau kenyataan yang

dilakukan oleh manusia di suatu daerah atau wilayah yang berkaitan dengan usaha

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di dalam lingkungan masyarakat,

kondisi sosial ekonomi tersebut selalu berubah-ubah mengikuti perubahan yang

terjadi di dalam masyarakat. Kondisi sosial ekonomi menurut Andulsyani yang

dikutip oleh Reddy merupakan suatu kedudukan manusia yang dilihat dari jenis

aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, usia, jenis rumah tinggal, dan

kekayaan yang dimiliki, hasil dalam penelitian ini aspek yang akan dibahas adalah

pendapatan, tingkat kesehataan, pendidikan serta kepemilikan saran komunikasi dan

kendaraan yang dimiliki masyarakat.

Pendapatan adalah hasil usaha yang di dapat oleh manusia yang berasal

dari orang lain maupun dari hasil keuntungan proses industry berupa uang maupun

barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Adapaun

pendapatan yang diperoleh masyarakat dari sektor pertanian, perkebunan,

perdagangan, angkutan, bangunan, perbanka (kuangan), jasa dan industry. Klasifikasi

pendapatan dapat dikelompokan menjadi beberapa tingkat yaitu : pendapatan sangat

tinggi, tinggi, menengah, sedang dan rendah.

Page 72: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

55

Tingkat kesehatan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar oleh

manusia dalam mengatasi permasalahan sanitasi yang dapat mengganggu kesehatan

manusia. Faktor yang paling mendukukng di dalam keberhasilan pembangunan

kesehatan adalah dapat dilihat dari tersedianya sarana-prasarana, fasilitas kesehatan,

dan tenaga medis yang mampu melayani masyarakat.

Pendidikan usaha secara sadar yang dilakukan oleh manusia dengan

tujuan untuk memperoleh pemahaman pengetahuan dan mengembangkan potensi

diri. Dalam pelaksanaanya pendidikan memiliki beberapa jenjang mulai dari jenjang

TK, Sekolah Dasar (SD/MI), Sekolah Menengah (SMP/MTS), Sekolah Menengah

(SMA/SMK dan MA).

Kepemilikan sarana komunikasi informasi dan kendaraan yang digunakan

oleh manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain melalui

perantara media. Sarana komunikasi yang dimiliki masyarakat yaitu berupa media

cetak dan elektronik seperti: telepon seluler, radio, televisi, koran dan pos.

Sedangkan kendaraan merupakan suatu sarana yang dapat digunakan di jalan yang

teridiri dari kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Adapun kendaraan yang

dimiliki oleh masyarakat berupa: sepeda, grobak dorong, sepeda motor, mobil, mobil

penumpang dan kendaraan khusus.

Page 73: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

56

Budidaya Kopi

proses budidaya kopi

a. pembibitan

b. persemaian

c. pengelolaan tanah

d. teknik penanaman

e. pemeliharan

analisis usaha tani

a. persiapan lahan

b. kepemilikan lahan

c. kebutuhan tenaga kerja

d. kebutuhan bahan dan alat

Output

a. volume panen

b. harga jual

c. pemasaran

Kondisi Sosial Ekonomi

Pendapatan

klasifikasi :

a. sangat tinggi

b. tinggi

c. menengah

d. sedang

e. rendah

Tingkat Kesehatan

indikator kesehatan :

a. fasilitas kesehatan

b. tenaga ahli kesehatan

c. sarana dan prasarana kesehatn

Pendidikan

jejang :

a. TK

b. SD/MI

c. SMP/MTS

d. SMA/SMK/MA

e. D3 dan SI

f.. Tidak sekolah

Kepemilikan sarana informasi , komunikasi dan

kendaraan

Sarana informasi dan komunikasi :

a. media elektronik

b. kepemilikan kendaraan

bermor dan tidak bermotor

Gambar 2.4

Kerangka Berpikir

Pengaruh Budidaya

Tanaman Kopi Kondisi Sosial Ekonomi

Pengaruh Budidaya Tanaman

Kopi Terahadap Kondisi Sosial

Ekonomi Masayarakat di

Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan

Page 74: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan

Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian selatan Kabupaten Kuningan dan

berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Subang secara

administrativ terletak diantara 7007’41” Lintang Selatan dan 108

031’52” Bujur

Timur, berada pada ketinggian 200-600 MDPL dan mempunya luas daerah 44,

95 Km2.

1

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan selama sepuluh bulan yaitu dari bulan Maret 2017

hingga bulan Desember 2017 berikut merupakan kegiatan penelitian :

1 https://kuningankab.bps.go.id/index.php/Publikasi# dilihat 26 Oktober 2016

Page 75: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

58

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

No Tahap Penelitian

2017

Bulan

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Revisis Proposal

2. Penyusunan Bab I

Pendahuluan

3. Penyusunan Bab II Kajian

Pustaka

4. Penyusunan Bab III

Metodologi Penelitian

5. Penyusunan Bab IV Hasil

Penelitian

6. Penyusunan Bab V Simpulan

dan Saran

7. Kelengkapan data

8. Penyusunan Laporan

Penelitian

Page 76: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

59

B. Metode Penelitian

Dalam buku Lexy J. Meleong Metode penelitian kualitatif di

deskrifsikan sebagai metode penelitian yang menghasilkan prosedur

analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik. Selain itu

penelitian kualitatif juga lebih mengkaji kepada pemahaman yang

dialami oleh subjek yang diteliti. 2

“Sedangkan menurut Sugiono penelitian kualitatif adalah “metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah

eksperimen) dimana penelitian ini adalah sebagai instrumen kunci teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif/ kulaitatif dan hasil penelitian lebih menekankan pada

makna dari pada generalisasi” 3

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian

yang di dalam tahap analisisnya tidak menggunakan analisis statistik dan untuk

pengumpulan data penelitian kualitatif menggunakan triangulasi (observasi,

wawancara, dan dokumentasi) analisis data yang digunkan lebih bersifat

khusus dan bermakna.

Pengguanaan metode kualitatif ini diharapkan dapat memberikan kejelasan

dalam mengkaji analisis budidaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

C. Populasi dan Sample

1. Populasi

Menurut Sugiono Populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri dari : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

2 Lexy J. Meleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2006), h. 6. 3 Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung : ALFABETA,

2009)., h. 9

Page 77: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

60

ditarik kesimpulannya. 4 Populasi bukan hayan terdiri dari manusia akan

tetapi benda-benda juga termasuk bagian dari populasi. Jadi dapat

disimpulkan populasi merupakan seluruh gejala yang terdiri dari seorang

individu, masyarakat, dan masalah yang berhubungan dengan proses

budidaya tanaman kopi di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

Populasi yang akan diteliti disini yaitu sebagai berikut:

a. Populasi wilayah, yaitu merupakan keseluruhan tempat/wilayah yang

ada di Kecamatan Subang

b. Populasi manusia, yaitu merupakan keseluruhan penduduk yang

tinggal di Kecamatan Subang yang berjumlah 17.366 Populasi.

2. Sample

Sample adalah “sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi

yang ciri-ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki”5Sampel

merupakan bagian dari populasi sampel dapat menggambarkan populasi.

Berdasarkan kelompok petani budidaya tanama kopi, maka

penelitian ini akan menggunkan metode sampling jenuh karena “semua

anggota populasi digunakan sebagai sample, hal ini juga disebabkan

populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang dan peneliti ingin

membuat generalisasi dengan keselahan yang sangat kecil”.6 Dalam

penilitian ini sample yang akan diteliti yaitu para petani kopi di Kecamatan

Subang Kabupaten Kuningan.

D. Alat Dan Bahan Dalam Pengumpulan Data

1. Alat

Alat yang digunkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

4 Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 80

5 Faruk Muhamad dan Djaali Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta : PTIK Press&Restu

Agung, 2005), h. 35 6 Sugiono,op.cit, h. 85

Page 78: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

61

a. Aplikasi perangkat lunak yang mendukung dalam penelitian agar

menghasilkan penelitian yang maksimal, softwere yang di gunakan

program arcGIS 10.1

b. Laptop merupakan alat yang digunkan untuk mengumpulkan dan

mengelola data dalam penelitian.

c. Kamera digunkan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi

pada proses penelitian dan penelitian objek.

d. Alat tulis diperlukan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting

dan membantu dalam proses pengumpulan data.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta administrasi

Kabupaten Kuningan tahun 2015. Peta ini didelinasi dengan

menggunakan program arcGIS 10.1 sehingga dapat terlihat dengan

jelas gambaran Kecamatan Subang yang merupakan lokasi penelitian

dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan sumber data yang akan diteliti, data terbagi kedalam dua jenis

data yaitu: jenis data primer atau data yang didaptkan langsung dari sumber

yang pertama dan tanpa perantara, sedangkan data skunder yaitu data yang

diperoleh bukan dari orang yang pertama atau juga bukan dari sumber aslinya.7

Data primer dalam penelitian ini akan yang akan diteliti yaitu : pendidikan,

kesehatan, sarana informasi dan kepemilikan transportasi adapun data tersebut

diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner (angket) kepada para petani kopi dan

juga hasil wawancara dari petani,para pengepul (tengkulak) dan kepala desa.

Sedangkan data skunder yaitu data yang di peroleh dari hasil pengumpulan

data (dokumentasi) yang dapat diuji kebenarnya dan ada hubunganya dengan

7 Silvia Maharani. Pengaruh Budiaya Jamur Merang Terhadap Kondisi Sosial-Ekonomi

Masyarakat Di Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang”Skripsi Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung, 2009, tidak dipublikasikan, hal. 48

Page 79: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

62

penelitian ini. Data skunder diperoleh dari Badan Statistik Pembangunan

Kabupaten Kuningan dan Kecamatan Subang.

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis data diantaranya :

1. Obervasi (Pengamatan)

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengukuran, akan tetapi

obeservasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu

pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak

mengajukan pertanyaan-pertanyaan. 8Observasi dalam penelitian ini yaitu

bersifat langsung dengan cara :

a. Melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan sehari-hari para

petani kopi di Kecamatan Subang.

b. Melihat secara langsung kondisi perkebunan kopi yang dimiliki

masyarakat

c. Melihat secara langsung kondisi kehidupan sosial-ekonomi

masayarakat.

Adapun kisi-kisi observasi yang digunakan dalam penelitian akan

ditunjukan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Observasi

No. Kesiapan Observasi Ada Tidak Keterangan

1. Petani kopi

2. Pekerja

3. Memanam kopi

4. Menggarap kopi

5. Memetik kopi

6. Menjemur kopi

8 Syofian Siregar Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi perbandingan perhitungan

manual & SPSS (Jakarta : Kencana Prenadmedia Group, 2013) h . 19

Page 80: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

63

Tabel 3.2 Lanjutan

7. Penggilingan Kopi

8. Kondisi Perkebunan

kopi

9. Pohon kopi

10. Buah Kopi

11. Tanaman selain kopi

12. Buah selain kopi

13. Saung

14. Tempat tinggal

15. Televise

16. Handphone

17. Telpon Rumah

18. Kendaraan motor

19. Mobil

2. Metode Kuesioner (Angket)

“Metode Kuisioner menurut W.Gulo kuesioner atau angket hanya berbeda

dalam bentuknya. Pada kuisioner, pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat

tanya, sedangkan pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan

dengan opsi jawaban yang tersedia.”9perbedaan anatar penelitian yang

menggunakan metode wawancara dengan metode angket yaitu metode

wawancara peneliti datang langsung bertatap muka dan berinterkasi secara

langsung untuk mendapatkan data dari responden, sedangkan metode angket

yaitu untuk mendapatkan data peneliti tidak berhubungan langsung dengan

responden, untuk mendaptkan data tersebut peneliti menggunakan media

perantara. Teknik penelitian ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data

yang berhubungan dengan analisis budidaya tanaman kopi terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan untuk

9 W.Gulo Metodologi Penelitian (Jakarta : PT Grasindo, 2010), h. 122

Page 81: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

64

memudahkan pengisian peneliti membuat item pertanyaan dalam bentuk

pilihan ganda (multiple choise questions). Jenis angket yang akan digunakan

bersifat tertutup.

3. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan bentuk interaksi secara langsung anatara orang

yang akan melakukan penelitian (peneliti) dengan orang yang akan menjadi

objek penelitian (responden). Komikasi yang digunakan oleh penelitian yaitu

bersifat verbal dengan melakukan tanya jawab secara langsung agar

mendapatkan dapat yang valid yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

wawancara tersetruktur (structured interview) peneliti telah menyiapkan

instrumen berbentuk pertanyaan-pertanyaan dan telah disediakan pilihan

jawaban untuk di jawab oleh responden.10

Adapun pertanyaan yang di ajukan dalam wawancara yaitu mengenai

budidaya kopi yang terdiri dari :

a. Proses budidaya : pembibitan, persemaian, pengelolaan tanah, teknik

penananaman, pemeliharaan

b. Analisis usaha : persiapan lahan, kepemilikan lahan, kebutuhan tenaga

kerja, kebutuhan bahan dan alat

c. Output : volume panen, pemasaran dan harga jual.

d. Pendapatan, Pendidikan, Kepemilikan sarana informasi, komunikasi

dan kendaraan.

10

Sugiono, op.cit, h. 233

Page 82: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

65

Kisi-kisi wawancara yang akan ditanyakan dalam penelitian ini ditujukan

pada Tabel 3.3

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Wawancara

No Indikator Sumber

1. Proses budidaya Masyarakat/Petani

2. Ananlisis Usaha Kepala desa

3. Output Pengepul/ Pedagang

4. Pendapatan Pengepul/ Pedagang

5. Pendapatan, Pendidikan, Kepemilikan

sarana informasi, komunikasi dan

kendaraan

Masyarakat/Petani

6.. Kepemilikan sarana informasi,

komunikasi dan kendaraan

Kepala desa

4. Metode Dokumentasi

Menurut Irwan Sohartono menyatakan bahwa studi dokumentasi

merupakan bentuk pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan kepada

subjek penelitan. Dokumen yang digunakan dalam penelitian bisa di dapat dari

mana saja bukan hanya dari dokumen yang resmi. Betuk dari dokumen yang

dapat dijadikan bahan dokumenter dalam penelitian yaitu berupa buku,

majalah, koran,surat kabar, intansi pemerintahan yang terkait, internet, jurnal

ataupun dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya.11

11

Irwan Seohatono, Metode Penelitian Sosial (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2008),

h. 70

Page 83: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

66

Adapun dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian akan ditunujkan

pada Tabel 3.4

Tabel 3.4

Dokumentasi Penelitian

No Dokumentasi yang diperlukan Sumber

1. Data Kecamtan Subang Web dan Narasumber

2. Data wilayah kecamatan subang BPS dan Narasumber

3. Peta wilayah Peta Administrasi kuningan

F. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner (Angket)

Merupakan bahan pedoman penelitian yang terdiri dari daftar pertanyaan

yang ditunjukan kepada responden untuk di jawab secara tertulis, pengggunaan

angket lebih praktis, efektif dan efisien. 12

Adapun kisi-kisi angket yang akan

dibagikan di dalam penelitian ditunjukan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Angket

No Indikator

Variabel

Indikator Sub Indikator No. Soal

1.

Budid

aya

Kopi

Proses Budidaya a. Lama menjadi

petani

b. Jenis Kopi

c. Asal bibit kopi

1, 2, 3

Ananlisis Usaha a. Modal

b. Kepemilikan

lahan

4,5, 6,7

12

Faruk Muhamad dan Djaali,op.cit, h. 30

Page 84: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

67

c. Luas Lahan

d. Jumlah tenaga

kerja

Output a. Volume panen

b. harga jual

c. pemasaran

8, 9,10

2.

S

osi

al-

ekon

om

i m

asyar

akat

a. Pendapatan

a. Asal

Pendapatan

b. Jumlah

tanggungan hidup

c. tanggapan

masyarakat

terhadap

pendapatan

d. pendapat setiap

bulan

e. pengeluaran

dalam sebulan

11,12,13,

14,15

b. Kesehatan

a. Kondisi

kesehatan

b. Pergi berobat

d. Antisipasi

menjaga

kesehatan

16,17,18

c. Pendidik a. Pendidikan

formal

b. pendidikan

berkaitan dengan

budidaya

c. kondisi

19,20,21

Page 85: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

68

pendidiksn

keluarga

d. tanggapan

masayarakat

terhadap kondisi

pendidikan

keluarga

d. Kepemilikan

sarana informasi,

komunikasi dan

kendaraan

a. Kepemilikan

media elektronik

b. Alat

Komunikasi

c. Kendaraan

yang sering

digunakan

d. kendaraan dari

hasil budidaya

22,23,24,

25

2. Pedoman wawancara

Wawancara merupakan bahan acuan yang digunakan untuk melakukan

wawancara terhadap responden dalam penelitian, penggunaaan wawancara

membutuhkan waktu yang cukup lama namun jawaban yang di sampaikan oleh

responden akan lebih jelas dan rinci karena data yang didapatkan berasala dari

sumber utama. Adapun pedoman wawancaraakan ditunjukan pada Tabel 3.6

Tabel 3.5Lanjutan

Page 86: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

69

Tabel 3.6

Instrumen Wawancara

No Indikator Pertanyaan

1. Proses penanaman kopi

sampai panen dan

Sumber data :

Masyarakat/Petani

1. Apakah budidaya kopi

merupakan usaha tani yang

menjanjikan ?

2. Apakah tanaman kopi tumbuh

baik disini ?

3. Berapa ketinggian agar kualitas

kopi yang dihasilkan baik ?

4. Apa saja yang diperlukan ketika

ingin melakukan budidaya kopi

?

5. Proses apa saja yang harus

dilakukan sebelum menanam

kopi ?

6. Bibit kopi yang ditanam

biasanya berasal dari mana ?

7. Pengelolaan untuk merawat kopi

menggunakan pupuk ?

8. Bagaimana cara mengelola

tanah agar kopi tumbuh dengan

baik ?

9. Berapa lama waktu yang

diperlukan dimulai dari

pembibitan sampai panen ?

10. Hasil kopi yang telah dipanen

biasanya dipasarkan kemana

saja ?

11. Apakah ada kendala selama ini

menjadi pengepul kopi ?

Page 87: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

70

12. Apakah ada rencana kedepanya

untuk mengembangkan usaha

sendiri ?

2. Kepemilikan lahan,

kebutuhan tenaga kerja dan

sarana informasi dan

komunikasi masayarakat

Sumber data : Kepala Desa

1. Sudah berapa lama bapak

menjadi kepala desa ?

2. Berapa jumlah penduduk yang

tinggal disini ?

3. Masyarakat yang melakukan

budidaya kopi lulusan dari

sekolah ?

4. Bekerja pada sektor apa saja

penduduk yang tinggal di desa

ini ?

5. Apakah lahan pertanian yang

luas sudah dimanfaatkan dengan

baik oleh warga ?

6. Lahan kopi yang digarap petani

merupakan lahan milik sendiri

atau pemeritah ?

7. Menurut bapak budidaya

tanaman kopi membantu

perekonomian warga atau tidak

?

8. Apakah banyak masayarakat

yang tertarik untuk melakukan

budidaya kopi ?

9. Berapakah kebutuhan tenaga

kerja yang dibutuhkan dalam

budidaya kopi ?

10. Apakah masyarakat sudah diberi

penyuluhan tentang budidaya

Page 88: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

71

kopi yang baik dan benar ?

11. Biasanya masyarakat tau proses

budidaya kopi dari mana ?

12. Apakah dengan adanya

budidaya kopi kondisi sosial

ekonomi masyarakat menjadi

lebih baik ?

13. Apakah sarana informasi dan

komunikasi masayarakat di

Desa ini sudah dapat dijangkau

oleh semua masyarakat ?

14. Kedepanya adakan rencana

bapak untuk memberikan

pembekalan mengenai budidaya

kopi kepada masyarakat ?

3. Pemasaran dan pendapatan

Sumber data : Pengepul/

Pedagang

1. Sejak kapan bapak/ibu mulai

menjadi pengepul kopi ?

2. Apa alasan yang membuat

bapak/ibu memilih menjadi

pengepul kopi?

3. Apakah bapak/ibu mempunyai

pekerjaan sampingan lain selain

menjadi pengepul kopi ?

4. Berapakah modal yang

dibutuhkan untuk menjadi

pengepul kopi ?

5. Berapa pengahasilan yang

bapak/ibu dapat dari menjadi

pengepul kopi ?

6. Biasanya bapak/ibu membeli

kopi langsung di kebun atau di

Page 89: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

72

datang kerumah orang yang mau

menjual kopi ?

7. Harga 1 kg kopi biasanya bapak

beli dengan harga berapa?

8. Harga 1 kg kopi biasanya bapak

jual dengan harga berapa ?

9. Bapak/ ibu biasanya menjual

kopi yang terkumpul kemana ?

10. Setiap berapa hari sekali

bapak/ibu menjual kopi kepada

pedagang besar/eksportir?

11. Apakah ada kendala selama ini

menjadi pengepul kopi ?

12. Apakah ada rencana kedepanya

untuk mengembangkan usaha

sendiri ?

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik pengolahan data

Teknik yang dilakukan untuk mengolah data hasil dari penelitian

yang telah dikumupulkan yaitu :

a. Editing merupakan proses pengecekan atau memeriksa kembali data

yang telah dikumpulkan dilapangan, dengan tujuan untuk memeriksa

kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang diperoleh13

. Jadi editing

merupakan upaya pengecekan kelengkapan data pertanyaan yang telah

terkumpul dari hasil jawaban instrument angket dan wawancara.

13

Syofian Siregar Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi perbandingan perhitungan

manual & SPSS (Jakarta : Kencana Prenadmedia Group, 2013) h . 86

Page 90: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

73

b. Codeting merupakan “pemberian kode pada tiap-tiap data yang

termasuk kategori yang sama”14

. kode ini biasanya berbentuk angka

atau huruf untuk membedakan data yang akan dianalisis.

c. Tabulasi data adalah mengelompokan jawaban agar memeperoleh

gambaran kecenderungan jawaban responden dan menetapkan

gambaran frekuensi dalam bentuk tabel.

d. Menghitung frekuensi data yang telah dikumpulkan dilapangan

dihitung frekuensinya

e. Membuat tabel/grafik data yang telah terkumpul disjikan dalam bentuk

tabel atau grafik.

f. data yang telah disajikan dianalisis.

2. Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian ini

selanjutnya yaitu dianalisis dengan menggunakan rumus presentase :

𝑷 =𝒇

𝑵 x 100

Keterangan :

P = Peresentasi

F = Frekuensi tiap katergori Jawaban

N = Jumlah keseluruhan Responden

100 = Angka Konstan

H. Interpretasi Data

Setelah presentase dihitung, maka langkah selanjutnya peneliti melakukan

interpretasi data. Adapun pedoman interpretasi yang digunakan

dalampenelitian ini menggunakan Kriteria penilaiaj sekor presentase yang akan

ditunjukan pada Tabel 3.7

14

Ibid., h .87

Page 91: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

74

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Sekor Presentase

Presentase Kriteria

0 % Tidak ada

12%-24% Sebagian kecil

25%-49% Kurang dari setengahnya

50% Setengahnya

51 - 74% Sebagian besar

75 - 99 % Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

Sumber : Ivan Nur Rahmadhian 201215

15

Ivan Nur Rahmadhina “Pengaruh Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi

Sosial ekonomi Petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lamahabang Kabupaten Karawang

Tahun 2012” Skripsi pada sarjana Universitas Pedididkan Indonesia, Bandung, 2012, h. 55,

tidak dipublikasikan.

Page 92: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Subang

1. Kondisi Fisik

a. Letak dan Luas

Kecamatan Subang merupakan salah satu Kecamatan di

Kabaupaten Kuningan yang terletak dibagian selatan Kabupaten Kuningan

dan berbatasan dengan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Kecamatan Subang terletak pada 7006

’11

”LS s/d 7

009’34

”LS dan

108030

’40

”BT s/d 108

033

’26

”BT, berada pada ketinggian 200-600 diatas

permukaan laut.

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Subang

Dari peta batas administrasi pada Gambar 4.1, Kecamatan Subang

digambarkan dengan warna kuning, dengan batas wilayah sebagai berikut:

Page 93: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

76

a) Sebelah utara berbatsan dengan Kecamatan Maleber

b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cilebak

c) Sebelah selatan berbatasan dengan Kcematan Rancah Kabupaten Ciamis

d) Sebelah Barat berbatsan dengan Kecamatan Selajambe

Secara administratif, luas wilayah Kecamatan Subang adalah 44,95 km2

atau sekitar 4,02 %dari total luas wilayah Kabupaten Kuningan (± 1.117,95

km2). Kecamatan Subang terbagi menjadi tujuh desa. Ibukota Kecamatan

terletak di Desa Subang. Dilihat dari luas wilayah yang membagi Kecamatan

Subang, Desa Subang merupakan desa paling luas se-Kecamatan Subang yatu

38,46 % dari total luas wilayah Kecamatan Subang. Sedangkan desa terkecil

yaitu Desa Bangunjaya 6,05 % dari total luas keseluruhan Kecamatan Subang.

b. iklim

Curah hujan di Kecamatan Subang selama tahun 2016 rata-rata per bulan

sebesar 8,00 mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan Maret yang

mencapai 499,00 mm dengan jumlah harian hujan 26 hari, sedangkan kemarau

pada tahun 2016 jarang terjadi dikarenakan setiap bulan selalu turun hujan.

2. Kondisi Sosial

a. Pemerintah

Pelaksanaan pemerintah di tingkat desa menentukan kemajuan dalam

berbagai bidang di desa tersebut. keberadaan kepala desa serta kerjasama yang

baik antara perangkat-perangkat di dalamnya, ditambah adanya lembaga-

lembaga penunjang tentu sangat mempengaruhi perkembangan pembangunan

yang berjalan di desa.

Kecamatan Subang secara administratif terdiri 7 desa, yang seluruhnya

masuk dalam klasifikasi desa swasembada. Pemerintah desa dipimpin oleh

kepala desa (kuwu) yang didampingi oleh apparat desa diantaranya sekertaris

desa, kepala urusan dan kepala dusun. Selin itu di Kecamatan Subang juga

terdapat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), BPD dan lembaga-

lembaga lain seperti Karang Taruna dan PKK.

Page 94: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

77

b. Kependudukan

Jumlah penduduk di Kecamatan Subang pada Tahun 2016 tercatat

sebanyak 16,465 jiwa terdiri dari 8.059 penduduk laki-laki dan 8.480 penduduk

perempuan. Angka rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Subang sebesar

366 jiwa/km2. Komposisi penduduk didominasi oleh penduduk pada kelompok

usia 10-14 tahun Hal ini menunjukan junlah penduduk di usia Sekolah Dasar

dan Sekolah Menengah Pertama cukup tinggi di Kecamatan Subang.

Di Kecamatan Subang, jumlah penduduk laki-laki lebih kecil

dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Hal ini dapat dilihat dari

angka sex ratio kecamatan yaitu sebesar 98.17 Angka tersebut menunjukan

bahwa untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.

c. Pendidikan

Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Subang saat ini

terdiri dari 11 Pendidikan Usia dini (PAUD), 5 taman kanak-kanak (TK), 16

Sekolah Dasar Negri, 8 Madrasah Ibtidaiyah, 3 Sekolah Menengah Pertama, 1

Madrasah Tsanawiyah, 1 Sekolah Menengah Atas dan 1 Madrasah Aliayah.

Usia sekolah yang cukup tinggi perlu diperhatikan atau kecukupan sara

pendidikan ini terutama untuk tingkat SLTP dan SMA.

d. Kesehatan dan Keluarga Berencana

Dalam upaya menciptakan penduduk yang berkualitas, maka perlu juga

diperhatikan kualitas kesehatan penduduknya. Keberadaan fasilitas kesehatan

ditambah pelayanan kesehatan yang baik merupakan salah satu usaha untuk

dapat mewujudkan hal tersebut. upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat di Kecamatan Subang diantaranya melalui keberadaan

fasilitas kesehatan yang terdiri dari satu unit puskesmas dan juga terdapat

posyandu dan poskesde di tiap-tiap desa. Selian itu juga terdapat beberapa

tempat praktek tenaga kesehatan (dokter, bidan dan dukun bayi).

Page 95: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

78

e. Agama

Penduduk di Kecamatan Subang sebagian besar beragama Islam. Di setiap

desa terdapat fasilitas peribadatan berupa masjid, musholla dan langgar/surau.

Terutama untuk fasilitas berupa langgar/surau dapat dipastikan berjumlah lebih

dari satu setiap desa. Masyarakat yang terlihat agamis ini terlihat dari adanya

pelaksanaan berbagai kegiatan keagamaan yang dilakukan secara rutin.

f. Pertanian

Pertanian tanaman pangan merupakan jenis tanaman yang paling banyak

diusahakan di Kecamatan Subang khususnya tanaman padi sawah. Secara rata-

rata lahan sawah digunakan untuk menanam padi dengan frekuensi tanaman

hanya 1-2 kali dalam setahun untuk selanjutnya ditanami jenis tanaman lain

seperti kacang tanah, kedelai atau ubi kayu. Namun tidak jarang juga lahan

tidak ditanami karena kurangnya kecukupan air untuk mengairi lahan. Tahun

2016 tercatat padi sawah di Kecamatan Subang sebesar 16.313 ton, kedelai 52

ton, kacang tanah 101 ton dan ubu kayu 1.723 Ton.

3. Saran Perekonomian

Ketersedian berbagai macam fasilitas penunjang di tingkat Kecamatan

dapat memebrikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan segala

macam kegiatan termasuk kegiatan perekonomian. Di kecamatan Subang

tersedia pasar tradisional. Selain itu, keberadaan fasilitas perekonomian berupa

warung dan toko tersebar di tiap-tiap desa bahkan hingga tingkat RT dan RW.

Tersedianya pasar sangat membantu warga karena lokasi kecamatan yang

tergolong jauh dari daerah perkotaan. Selain itu juga lembaga keuangan seperti

Bank Umum dan lembaga keuangan Non KUD. Hal ini menunjukan sudah

cukup baiknya ketersediaan fasilitas perekonomian di Kecamatan Subang.

B. Deskripsi Data

Di dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Subang

Kabupaten Kuningan” digunakan parameter dalam mengukur variabel kondisi

Page 96: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

79

sisial ekonomi adalah pendapatan, tingkat kesehatan, pendidikan dan

kepemilikan sarana informasi, komunikasi dan kendaraan. Sedangkan variabel

yang digunakan untuk mengukur budidaya tanaman kopi adalah proses

budidaya, analisis usaha, dan output.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang penulis gunakan

adalah menggunakan, dokumentasi kuesioner (angket), dan wawancara. Agar

memperoleh data yang diinginkan.

1) Budidaya Tanaman Kopi

a) Proses Budidaya

Proses di dalam budidaya tanaman kopi meliputi tiga proses yaitu:

lama menjadi petani, jenis kopi yang banyak ditanaman, dan asal bibit

kopi yang digunakan dalam budidaya tanaman kopi. Adapun lama

menjadi petani ditunjukan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1

Lama Menjadi Petani

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

1. Lebih dari 10 tahun 12 60, 00

7 – 9,9 tahun 6 30,00 %

4 – 6,9 tahun 2 10, 00 %

1 – 3,9 tahun 0 0,00 %

Kurang dari 1 tahun 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.1, sebagian besar responden yaitu sebesar 60,00 %

atau ditafsirkan sejumlah 12 responden menjawab sudah menjadi petani

kopi lebih dari 10 tahun, kurang dari setengahnya dengan presentase

30,00 % atau ditafsirkan sejumlah 6 orang menjawab 7-9,9 tahun,

sebagian kecil dengan presentase 10,00 % yang ditafsirkan sejunlah 2

menjawab 4-6,9 tahun.

Page 97: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

80

Jadi dapat disimpulkan bahwan sebagian besar dari responden

menjawab sudah melakukan budidaya tanaman kopi lebih dari 10 tahun

dengan presentasi 60,0% yang ditafsirkan sejumlah 12 responden.

Selain itu juga di dukung dengan hasil wawancara dari pengepul atau

pedagang yang menyebutkan “bahwa sudah menjadi pengepul kopi

selama 11 tahun terhitung dari tahun 2000”1. Selanjutnya yaitu jenis

kopi ditunjukan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Jenis Kopi

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

2. Robusta 20 100,00 %

Jawa 0 0,00 %

Luwak 0 0,00 %

Gayo 0 0,00 %

Arabika 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden

menjawab “Robusta” yaitu dengan presentase 100,00 % atau sejumlah

20 responden. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa seluruh responden

menjawab jenis kopi yang banyak di budiayakan adalah kopi Robusta,

hal ini dikarenakan di daerah penelitian ketinggian tempatnya berada

pada 200-800 MDPL. Hal tersebut juga di dukung dengan hasil

wawancara petani kopi yang menyebutkan bahwa kopi yang banyak

ditanam adalah kopi robusta dikarenakan:

“Ketinggian tempat yang dijadikan penelitian berada pada 500-800

MDPL dengan bentuk tofografi atau permukaan bumi yang berupa

perbukitan dan pegunungan, selain itu jenis kopi robusta dapat

tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki jumlah bulan kering

dan basah 3-4 bulan berturut-turut dalam setahun di Kecamatan

1 Hasil wawancara dengan pengepul/pedagang kopi, Subang 23 September 2017

Page 98: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

81

subag curah hijan rata-rata 17 hari per bulan, sehingga jenis kopi

robusta dapat tumbuh dengan baik di daerah tersebut.”2 Hasil

observasi akan digambarkan pada Gambar 4.2

Sumber: Gambar hasil observasi penelitian 2017

Gambar 4.2 Buah Kopi

Sementara hasil observasi yang dilakukan penilitian, yang

digambrkan pada Gambar 4.4 didapatkan bahwa buah kopi yang

ditemui sisa dari hasil panen ada yang masih berwarna hijau namun

ada juga kopi yang telah berwarna merah dan siap untuk dipanen.

Selanjutnya yaitu asal bibit kopi ditunjukan pada Tabel 4.3

2 Hasil wawancara petani kopi, Subang 22 September 2017

Buah kopi berwarna hijau

Buah kopi berwarna hijau

Buah kopi berwarna merah

Buah kopi berwarna merah

Page 99: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

82

Tabel 4.3

Asal Bibit Kopi

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

3. Menyemai 18 90, 00 %

Menyetek 1 5, 00 %

Membeli dari took 0 0,00 %

Tumbuh Sendiri 0 0,00 %

Mencangkok 1 5, 00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.3, hampir seluruh yaitu 90,00% atau yang ditafsirkan

sejumlah 18 responden menjawab asal bibit kopi yang digunakan dalam

budidaya tanaman kopi dari menyemai, sebagian kecil yaitu 5,00 %

atau yang ditafsirkan sejumlah 1 responden menjawab menyetek, dan

sebagian kecil yaitu 5,00 % atau yang ditafsirkan sejumlah 1 responden

menjawab mencangkok.

Jadi dapat disimpulkan hampir seluruh yaitu 90,00 % atau

ditafsirkan sejumlah 18 responden menjawab asal bibit kopi yang

digunakan dalam budidaya tanaman kopi dari hasil menyemai.

Sementara hasil wawancara petani kopi “proses yang harus

dilakukan sebelum menanam kopi yaitu menyemai biji kopi, melakukan

pembersihan rumput dan hama kemudian tanah harus dibuat teras-teras

dan dibuat lobang-lobang untuk nantinya ditanami pohon kopi.”3

b) Analisis Usaha

Analisis usaha dalam budidaya tanaman kopi di dalam penelitian

ini terdiri dari modal yang diperlukan dalam budidaya tanaman kopi,

kepemilikan lahan yang digunakan, luas lahan yang digunakan dalam

usaha budidaya tanaman kopi, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

dalam melakukan budidaya tanaman kopi. Adapun selanjutnya yaitu

modal ditunjukan pada Tabel 4.4

3 Hasil wawancara petani kopi, Subang 22 September 2017

Page 100: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

83

Tabel 4.4

Modal

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

4. 7.100.000 – 10.000.000 2 10,00 %

5.100.000 – 7.000.000 8 40,00 %

2.600.000 – 5.000.000 8 40,00 %

1.100.000 – 2.500.000 2 10,00 %

Dibawah 1.000.000 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.4, kurang dari setengahnya responden yaitu sebesar

40,00% atau yang ditafsirkan sejumlah 8 responden menjawab Rp.

5.100.000-7.000.000 dan Rp. 2.600.000-5.000.000 membutuhkan modal

di dalam melakukan budaya tanaman kopi setiap tahnu/hektar, sedangkan

sebagian kecil lainya sebesar 10,00% atau dapat ditafsirkan sejumlah 2

orang menjawab Rp. 7.100.000-10.000.00 dan Rp. 1.100.000-2.500.000.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurang dari setengahnya responden

menjawab membutuhkan modal di dalam melakukan budidaya tanaman

kopi setiap tahun/hektar sebesar Rp. 2.600.000-7.000.000 dengan nilai

presentase 40,00% atau ditafsirkan sejumlah 8 responden. Hasil

wawancara petani kopi menyebutkan modal yang diperlukan dalam

budiaya tanaman kopi dimulai dari:

“Seperti hasil wawancara petani kopi memerlukan modal Rp.

10.000.000-20.000.000 banyak modal tergantung pada luas lahan

yang digunakan untuk budidaya tanaman kopi, apabila lahanya luas

maka kebutuhan akan tenaga kerjanya juga banyak , selain itu

pemeliharaan dan pemupukan kopi membutuhkukan modal setiap

tahunya. Pupuk yang biasanya digunakan untuk budidaya tanaman

Page 101: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

84

kopi berasal dari pupuk organik dan anorganik selain pupuk untuk

pemeliharaan kopi juga dilakukan penyeprotan hama.”4

“Sementara hasil wawancara pengepul/pedagang kopi Untuk modal

yang dibutuhkan untuk menjadi pengepul kopi diperlukan kurang

lebih Rp. 100.000.000. Sementara keuntungan yang diperoleh. dari

menjadi pengepul kopi tergantung pada hasil panen, apabila hasil

panennya bagus maka bisa memperoleh keuntungan sampai Rp.

50.000.000.”5Selanjutnya yaitu kepemilikan lahan ditunjukan pada

Tabel 4.5

Tabel 4.5

Kepemilikan Lahan

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

5. Sendiri 18 90,00 %

Pemilik Lahan 0 0,00 %

Pengepul 0 0, 00 %

Perusahaan 0 0,00 %

Pemerintah 2 10, 00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.5, hampir seluruhnya yaitu 90,00% atau ditafsirkan

sejumlah 18 responden menjawab sendiri, sedangkan sebagian kecil yaitu

10,00 % atau ditafsirkan sejumlah 2 responden menjawab lahan yang

digunakan untuk budidaya tanaman kopi merupakan milik pemerintah.

Jadi dapat disimpulkan hampir seluruh yaitu 90,00% atau yang

ditafsirkan sejumlah 18 responden menjawab lahan yang digunakan

untuk budidaya tanaman kopi merupakan milik sendiri. Sementara hasil

wawancara kepala desa Situgede menyebutkan “Sekitar 75 % lahan

pertanian sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Lahan yang

digunakan masayarakat untuk budidaya tanaman kopi milik sendiri tetapi

4 Hasil wawancara petani kopi, Subang 22 September 2017

5 Hasil wawancara dengan pengepul/pedagang kopi, Subang 23 September 2017

Page 102: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

85

ada juga sebagian kecil milik perhutani atau pemerintah”6 Selanjutnya

yaitu luas lahan ditunjukan pada Tabel 4.6

Tabel 4.6

Luas Lahan

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

6. Dibawah 2 hektar 19 95,00 %

2,5 hektar – 5 hektar 1 5, 00 %

5,5 hektar – 7 hektar 0 0,00 %

7,5 hektar – 10 hektar 0 0,00 %

Diatas 10 hektar 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.6 , hampir seluruh yaitu 95,00 % atau yang

ditafsirkan sejumlah 19 responden menjawab dibawah 2 hektar, sebagian

kecil yaitu 5,00 % atau yang ditafsirkan sejumlah 1 responden menjawab

luas lahan yang digunakan dalam usaha budidaya tanaman kopi sebesar

2,5 hektar-5 hektar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh yaitu 95,00 % atau

yang ditafsirkan sejumlah 19 responden menjawab luas lahan yang

digunakan dalam usaha budidaya tanaman kopi dibawah 2 hektar.

Selanjutnya yaitu jumlah tenaga kerja ditunjukan pada Tabel 4.7

Tabel 4.7

Jumlah Tenaga Kerja

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

7. 7-10 orang 13 75,00 %

5-7 orang 7 25,00 %

3-5 orang 0 0,00 %

1-3 orang 0 0,00 %

Tidak ada 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

6 Hasil wawancara kepala Desa Situgede, Subang 23 September 2017

Page 103: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

86

Dari tabel 4.7, hampir seluruh yaitu 75,00 % atau yang ditafsirkan

sejumlah 13 responden menjawab 7-10 orang, kurang dari setengahnya

yaitu 25,00 % atau yang ditafsirkan sejumlah 7 responden menjawab 5-7

orang tenaga kerja yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman kopi

/hektar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir seluruhnya yaitu 75,00%

atau yang ditafsirkan sejumlah 13 responden menjawab membutuhkan

tenaga kerja dalam melakukan budidaya tanaman kopi /hektar sebanyak

7-10 orang. hal tersebut dikarenakan tergantung dari luas lahan yang

digunakan oleh petani dalam budidaya tanaman kopi semakiin luas lahan

makan tenaga kerja yang dibutuhkan juga akan banyak, selain itu apabila

pemelihraan kopi dari mulai melakukan penyiangan setelah panen

sampai nanti pemetikan kopi ingin cepat selesai memebutuhkan tenaga

kerja yang banyak.

c) Output

Output yang dihasilkan dari budidaya tanaman kopi dalam

penelitian ini terdiri dari berapa kali volume panen/hektar, harga jual atau

keutungan yang diperoleh dari budidaya tanaman kopi/hektar, dan

pemasaran dari hasil budidaya tanaman kopi. Adapun selanjutnya yaitu

volume panen ditunjukan pada Tabel 4.8

Tabel 4. 8

Volume Panen

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

8. Tidak tentu 1 5, 00 %

6 bulan sekali 0 0, 00 %

1 tahun sekali 19 95,00 %

1,5 tahun sekali 0 0,00 %

2 tahun sekali 0 0, 00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Page 104: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

87

Dari tabel 4.8, hampir seluruh yaitu 95,00 % atau yang dapat

ditafsirkan sejumlah 19 responden menjawab 1 tahun sekali, sebagian

kecil yaitu 5,00 % atau yang ditafsirkan sejumlah 1 orang menjawab

volume panen tanaman kopi/hektar tidak tentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hapir seluruh yaitu 95,00 % atau

yang dapat ditafsirkan sejumlah 19 responden menjawab volume panen

tanaman kopi/hektar sebanyak 1 tahun sekali.

“Menurut hasil wawancara petani waktu yang dibutuhkan dari

mulai pembibitan sampai panen yaitu kurang lebih 3-4 tahun untuk

panen awal tahun pertama kopi sudah siap untuk dipanen, selain itu

cepat atau lambatnya penen kopi juga disebabkan oleh penngaruh

cuaca dan iklim apabila cuaca dan iklim bagus maka kemungkinan

berhasilnya panen kopi sangat tinggi.”7 Adapun selanjutnya yaitu

harga jual ditunjukan pada Tabel 4.9

Tabel 4. 9

Harga Jual

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

9.

21.000.000 - 30.000.000 3 15,00 %

11.000.000 - 20.000.000 5 25,00 %

5.500.000 – 10.000.000 6 30,00 %

1.500.000 – 5.000.000 6 30,00 %

Dibawah 1.000.000 0 0 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.9, kurang dari setengahnya yaitu 30,00 % atau dapat

ditafsirkan sejumlah 6 responden menjawab harga jual atau keuntungan

yang diperoleh dari hasil budidaya tanaman kopi/hektar sebesar Rp.

5.500.000 – 10.000.000 dan Rp. 1.500.000 – 5.000.000, kurang dari

setengahnya yaitu 25,00 % yang ditafsirkan sejumlah 5 responden

menjawab Rp. 11.000.000 - 20.000.000, sedangkan sebagian kecil yang

7 Hasil wawancara petani kopi, Subang 23 September 2017

Page 105: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

88

ditafsirkan sejumlah 3 orang responden menjawab Rp. 21.000.000 -

30.000.000.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurang dari setengahnya responden

menjawab bahwa harga jual atau keuntungan yang diperoleh dari hasil

budidaya tanaman kopi/hektar sebesar Rp. 1.500.000 - 10.000.000, yaitu

dengan presentase sebesar 30,00 % atau ditafsirkan sejumlah 6

responden. Hasil wawancara pengepul/pedagang kopi menyebutkan:

“Harga beli dan harga jual kembali 1 kg kopi untuk tahun ini harga 1 kg

Rp. 22. 500 dari petani ke pengepul. Semetara untuk harga jual kopi dari

pengepul kepada pedagang besar yaitu sebesar Rp. 24.000.”8

“Sementara itu hasil wawancara petani kopi dari hasil panen kopi

yang didapat setaip satu kali panen petani ada yang mendapatkan 5

ton/ 1 hektar sedangkan apabila diuangkan dari bebearapa pendapat

petani bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp.1.000.000-

20.000.000.”9 Selanjutnya yaitu pemasaran ditunjukan pada Tabel

4.10

Tabel 4. 10

Pemasaran

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

10. Dikelola sendiri 0 0,00 %

Pengepul/pedagang 20 100,00 %

Koperasi KUD 0 0,00 %

Perkebunan swasta 0 0,00 %

Eksportir 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.10, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden

menjawab pengepul/pedagangan yaitu dengan presentase 100 % atau

sejumlah 20 responden. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa seluruh

8 Hasil wawancara dengan pengepul/pedagang kopi, Subang 23 September 2017

9 Hasil wawancara petani kopi, Subang 23 September 2017

Page 106: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

89

responden biasanya menjual biji kopi yang telah dipanen kepada

pengepul/pedagang. Hasil wawancara petani kopi meyebutkan “kopi

yang telah dipanen biasanya dijual ke pengepul atau pedagang belum

sampai ke eskportir”10

“Sementara hasil wawancara pedagang/pengepul kopi

menyebutkan Untuk pembelian kopi biasanya orang yang akan

menjual kopi atau peatni datang langsung ke rumah pengepul atau

pedagang, Untuk pemasaran kopi dan volume pemasaranya kopi

yang telah terkumpul dijual kepada eksportir atau pedang besar

yang ada di Kabupaten setaip 6- 7 hari sekali.”11

2) Kondisi Sosial Ekonomi

a) Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu :

pendapatan yang diperoleh selain dari budidaya tanaman kopi, dari

pendapatan tersebut mampu mencukupi jumlah tanggungan hidup

keluarga, jumlah pendapatan setiap bulan, dan jumlah pengeluaran

setiap bulan. Adapun selanjutnya yaitu asal pendapatan ditunjukan

pada Tabel 4.11

Tabel 4. 11

Asal Pendapatan

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

11. Pertanian 16 80,00 %

Perdagangan 1 5,00 %

Jasa 3 15,00 %

Perbankan 0 0,00 %

Bangunan 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

10

Hasil wawancara petani kopi, Subang 22 September 2017 11

Hasil wawancara dengan pengepul/pedagang kopi, Subang 23 September 2017

Page 107: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

90

Dari tabel 4.11, hampir seluruh responden atau 80,00 % yang

dapat ditafsirkan sejumlah 18 orang responden menjawab pertanian,

sebagian kecil atau 15,00 % yang ditafsirkan sejumlah 3 dan 1orang

responden menjawab sektor jasa dan perdagangan sebagai sumber

pendapatan yang diperoleh selain dari menjadi petani kopi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden atau

80,00 % yang dapat ditafsirkan sejumlah 18 orang responden

menjawab sektor pertanian sebagai sumber pendapatan selain dari

menjadi petani kopi. Hal ini disebabkan karena sebagian besar

masayarakat yang tinggal di daerah penelitian bekerja pada sektor

pertanian atau menggarap sawah.

“Hasil wawancara kepala Desa Masayarakat yang tinggal di

Desa Situgede bekerja pada sektor pertanian khususnya

pertanian padi, perkebenunan sepertihalnya perkebunan umbi-

umbian dan kacang-kacangan, sementara ada juga menjadi

peternak.”12

Selain dari sektor pertanian kopi, petani kopi juga memperoleh

pendapatn dari sektor lain yaitu dari hasil menanam tanaman selain

kopi dan buah selain kopi. Tanaman selain kopi ini adalah tanaman

albasia dan kapulaga Hasil observasi akan digambarkan pada Gambar

4.3

12

Hasil wawancara kepala Desa Situgede, Subang 23 September 2017

Page 108: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

91

Sumber: Gambar hasil observasi penelitian 2017

Gambar 4.3 Tanaman Selain Kopi

Dari hasil observasi yang dilakukan, didapatkan bahwa area

perkebunan kopi selain ditanami kopi ada juga tanaman lain yaitu

tanaman albasia dan kapulaga, tanaman tersebut merupakan salah satu

sumber untuk petani medapatkan penghasilan selain dari kopi. Buah

selain kopi ini adalah buah pisang dan papaya Hasil observasi akan

digambarkan pada Gambar 4.4

Sumber: Gambar hasil observasi penelitian 2017

Gambar 4.4 Buah Selain Kopi

Pohon pisang

Pohon Pepaya Pohon pisang

Tanaman albasia

Tanaman albasia

Tanaman kapulaga

Tanaman kapulaga

Page 109: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

92

Dari hasil observasi yang dilakukan, didapatkan bahwa di area

perekebunan kopi banyak tumbuh buah-buahan seperti halnya buah

pisang, papaya ada juga buah sukun yang dapat dinikmati atau

dimakan oleh petani. Selanjutnya yaitu jumlah tanggungan hidup

ditunjukan pada Tabel 4.12

Tabel 4. 12

Jumlah Tanggungan Hidup

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

12. Lebih dari 4 orang 5 25,00 %

4 orang 0 0,00 %

3 orang 8 40,00 %

2 orang 4 20,00 %

1 orang 3 15,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.12, kurang dari setengah responden yaitu sebesar

40,00% dan 25,00 % atau ditafsirkan sejumlah 8 dan 5 orang

responden menjawab 3 orang dan lebih dari 4 orang, sedangkan

sebagian kecil responden yaitu sebesar 20,00 % dan 15,00 % atau

ditafsirkan sejumlah 4 dan 3 responden menanggung jumlah

tanggungan hidup sebanyak 2 dan 3 orang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurang dari setengah yaitu 40,00

% atau yang ditafsirkan sejumlah 8 orang responden menjawab

jumlah tanggungan hidup yang harus ditanggung adalah sebanyak 3

orang. Selanjutnya yaitu ta tanggapan terhadap pendapat ditunjukan

pada Tabel 4.13

Page 110: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

93

Tabel 4. 13

Tanggapan Terhadap Pendapatan

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

13. Sangat mencukupi 1 5,00 %

Mencukupi 18 90,00 %

Kurang mencukupi 1 5,00 %

Tidak mencukupi 0 0,00 %

Sangat tidak mencukupi 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.13, hampir seluruh responden yaitu sebesar 90,00 %

atau ditafsirkan sejumlah 18 orang responden menjawab mencukupi,

sebagian kecil atau 5,00 % yang ditafsirkan sejumlah 1 responden

menjawab sangat mencukupi dan kurang mencukupi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden

menjawab mengenai tanggapan kecukupan penghasilan sesudah

menjadi petani mencukupi yaitu dengan presentase 90,00 % atau

ditafsirkan sejumlah 18 responden.

“Hasil wawancara kepala Desa Tanggapan mengenai kecukupan

ekeonomi masayarakat dari hasil budidaya tanaman kopi sangat

membatu perekonomian, contohnya meningkatkan ekonomi,

bisa membantu biaya anak sekolah, bisa juga membantu

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.”13

Selanjutnya yaitu

pendapatan setiap bulan ditunjukan pada Tabel 4.14

13 Hasil wawancara kepala Desa Situgede, Subang 23 September 2017

Page 111: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

94

Tabel 4. 14

Pendapatan setiap bulan

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

14. Dibawah 1.000.000 9 45,00 %

1.500.000 - 2.000.000 6 30,00 %

2.500.000 - 3.000.000 4 20,00 %

3.500.000 – 4.000.000 0 0,00 %

Lebih dari 4.000.000 1 5,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.14, kurang dari setengahnya responden menjawab

Rp. 1.500.000 - 2.000.000 dan dibawah Rp. 1.000.00 yaitu sebesar

45,00 % dan 30,00 % atau sejumlah 9 dan 6 responden, dan sebagian

kecil menjawab Rp. 2.500.000 - 3.000.000 dan lebih dari Rp.

4.000.000 yaitu sebesar 20,00 % dan 5,00 % atau sejumlah 4 dan 1

responden.

Jadi dapat disimpulkan kurang dari setengahnya responden

menjawab bahwa pendapatan yang diperoleh setiap bulannya

Dibawah Rp.1.000.000 – Rp. 2.000.000, yaitu dengan presentase

sebesar 45,00 % atau ditafsirkan dengan jumlah 6-9 responden.

Selanjutnya yaitu pengeluaran dalam sebulan ditunjukan pada Tabel

4.15

Tabel 4. 15

Pengeluaran dalam sebulan

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

15. Diatas 1.000.000 9 45,00 %

750.000 - 1.000.000 8 40,00 %

500.000 – 750.000 2 10,00 %

250.000 – 500.000 1 5,00 %

Kurang dari 250.000 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Page 112: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

95

Dari tabel 4.15, kurang dari setengahnya, responden mejawab

Diatas Rp. 1.000.000 dan Rp. 750.000 - 1.000.000 yaitu sebesar 45,00

% dan 40,00 % atau sejumlah 9 dan 8 responden, sebagian kecil

Rp. 500.000 – 750.000 dan Rp. 250.000 – 500.000 sebesar 10,00 %

dan 5,00 % dengan jumlah responden 2 dan 1.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurang dari setengahnya

responden menjawab bahwa pengeluran rata-rata setiap bulanya Rp.

750.000 - diatas Rp.1.000.000, yaitu dengan presentase sebesar 45,00

% atau ditafsirkan sejumlah 9 responden.

b) Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan masyarakat yang diukur dalam penelitian ini

meliputi kondisi kesehatan masyarakat, kemampuan untuk berobat

ketika sakit, dan antisipasi dalam menjaga kesehatan. Adapun

selanjutnya yaitu kondisi kesehatan masyarakat ditunjukan pada Tabel

4.16

Tabel 4. 16

Kondisi Kesehatan

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

16. Sangat Baik 1 5,00 %

Baik 19 95,00%

Kurang Baik 0 0,00 %

Tidak Baik 0 0,00 %

Sangat Tidak Baik 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.16, hampir seluruhnya responden atau 95,00 %

yang ditafsirkan sejumlah 19 responden menjawab baik, dan sebagian

kecil dari hampir seluruhnya responden menjawab sangat baik.

Jadi dapat disimpulkan hampir seluruhnya responden menjawab

bahwa kondisi kesehatan responden setelah menjadi petani kopi baik,

Page 113: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

96

yaitu dengan nilai presentase sebesar 95,00 % atau yang ditafsirkan

sejumlah 19 responden. Selanjutnya yaitu pergi berobat ketika sakit

ditunjukan pada Tabel 4.17

Tabel 4. 17

Pergi Berobat

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

17. Dokter 2 10,00 %

Mantri 14 70,00 %

Bidan 4 20,00 %

Perawat 0 0,00 %

Dukun Bayi 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.17, sebagian besar responden atau 70,00 % yang

ditafsirkan sejumlah 14 responden menjawab mantra, dan sebagian

kecil atau sebesar 20,00 % dan 10,00 % responden menjawab bidan

dan dokter yang ditafsirkan sejumlah sejumlah 4 dan 2 responden.

Jadi dapat disimpulkan sebagian besar responden menjawab

bahwa apabila responden jatuh sakit pergi berobat ke mantri yaitu

dengan nilai presentase 70,00 % atau ditafsirkan sejumlah 14

responden. Selanjutnya yaitu antisipasi kesehatan masayarakat

ditunjukan pada Tabel 4.18

Tabel 4. 18

Antisipasi Kesehatan

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

18. Daftar menjadi anggota

BPJS

6 30,00 %

Daftar menjadi anggota

suatu asuransi

2 10,00 %

Menabung sendiri 10 50,00 %

Menjadi anggota

perkumpulan petani

2 10,00 %

Page 114: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

97

Tidak ada antisipasi 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.18, setengahnya dari responden yaitu 50,00 % atau

yang ditafsirkan sejumlah 10 orang responden menjawab menabung

sendiri , kurang dari setengahnya yaitu 30,00 % atau ditafsirkan

sejumlah 6 responden menjawab daftar menjadi anggota BPJS, dan

sebagian kecil yaitu sebesar 10,00 % dan 10,00 % atau masing-

masing 2 responden menjawab daftar menjadi anggota suatu asuransi

dan menjadi anggota perkumpulan petani.

Jadi dapat disimpukan setengahnya yaitu 50,00 % atau yang

ditafsirkan sejumlah 10 responden menjawab antispasi kedepan dalam

menjaga kesehatan dengan menabung sendiri.

c) Pendidikan

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pendidikan

formal terakhir yang ditempuh oleh petani kopi, mengikuti pendidikan

yang berkaitan dengan budidaya tanaman kopi, dan kondisi

pendidikan keluarga setelah menjadi petani. Adapun selanjutnya

pendidikan formal yang ditempuh responden terlihat pada Tabel 4.19

Tabel 4. 19

Pendidikan Formal

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

19. Perguruan Tinggi 1 5,00 %

SMA/SMK/MA 5 25,00 %

SMP/MTS 4 20,00 %

SD/MI 10 50,00 %

Tidak Sekolah 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Page 115: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

98

Dari Tabel 4.19, setengah dari responden yaitu 50,00 % atau

ditfsirkan sejumlah 10 responden menjawab SD/MI, kurang dari

setengahnya yaitu 25,00 % atau yang ditafsirkan sejumlah 5

responden menjawab SMA/SMK/MA, dan sebagian kecil yaitu

sebesar 20,00 % dan 5 % atau sejumlah 4 responden dan 1 responden

menjawab SMP/MTS dan Perguruan Tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa setengah dari responden yaitu

50,00 % atau yang ditafsirkan sejumlah 10 orang responden menepuh

pendidikan formal terakhir sampai SD/MI.“Hasil wawancara kepala

Desa menyatakan bahwa masayarakat yang menjadi petani kopi ada

yang lulusan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah

Meningkat Atas.”14

Selanjutnya yaitu pendidikan yang berkaitan

dengan budidaya pada Tabel 4.20

Tabel 4. 20

Pendidikan Berkaitan dengan Budidaya

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

20. 1 kali 9 45,00%

2-4 kali 11 55,00%

5-7 kali 0 0,00 %

8-10 kali 0 0,00 %

˃ 11 kali 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.20, sebagian besar, responden menjawab pernah

mengikuti pendidikan yang berkaitan dengan budidaya kopi sebanyak

2-4 kali yaitu dengan presentase sebesar 55,00 % atau sejumlah 11

responden, kurang dari setengahnya mengikuti pedidikan yang

berkaitan dengan budidaya sebanyak 1 kali yaitu dengan presntase

sebesar 45,00 % atu sejumlah 9 responden.

14

Hasil wawancara kepala Desa Situgede, Subang 23 September 2017

Page 116: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

99

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden pernah

mengikuti pendidikan yang berkaitan dengan budidaya tanaman kopi

sebanyak 2-4 kali dengan jumlah 11 responden atau presentase

sebesar 55,00 %. Selanjutnya kondisi pendidikan keluarga terlihat

pada tabel 4.21

“Wawancara kepala Desa Masayarakat sudah mendapatkan

pembakalan mengenai budiadaya tanaman kopi namun

penyuluhan belum maksimal. Masayarakat mengetahui proeses

budidaya tanaman kopi pada awalnya masayarakat hanya ikut-

ikutan dari orang luar daerah, namun untuk sekarang sudah

mulai diinstruksikan oleh pemerintah bahkan dianjurkan dan

harus ditingkatkan lagi budiaya tanaman kopi. Masayarakat

sekarang sudah mulai ada dari dinas pertanian yang datang

untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai budidaya

tanaman kopi.”15

Tabel 4. 21

Kondisi Pendidikan Keluarga

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

21. Perguruan Tinggi 5 25,00 % SMA/SMK/MA 8 40,00 %

SMP/MTS 4 20,00 %

SD/MI 3 15,00 %

Tidak sekolah 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.21, kurang dari setengahnya responden yaitu

sebesar 25,00% dan 40,00% atau ditafsirkan sejumlah 5 dan 8

responden menjawab Perguruan tinggi dan SMA/SMK/MA, dan

sebagian kecil menjawab SMP/MTS dan SD/MI.

15

Hasil wawancara kepala Desa Situgede, Subang 23 September 2017

Page 117: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

100

Jadi dapat dismpulkan bahwa kurang dari setengahnya

responden menjawab Perguruan tinggi dan SMA/SMK/MA, ini dapat

ditafsirkan bahwa kondisi pendidikan keluarga responden setelah

menjadi petani kopi meningkat. Karena bisa membiayai pendidikan

anggota keluarga sampai tingkat Perguruan tinggi dan

SMA/SMK/MA. Presentase jawaban sebesar 25,00% dan 40,00%.

d) Sarana Informasi, Komunikasi dan Kendaraan

Sarana informasi, komunikasi dan kendaraan dalam penelitian

ini yaitu : media elektornik yang dimililiki untuk mendapatkan

informasi, alat komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi

dengan keluarga, jenis kendaraan yang sering digunakan petani dan

jenis kendaraan yang dimiliki oleh petani setelah menjadi petani.

Adapun selanjutnya kepemilikan media elektronik terlihat pada Tabel

4.22

Tabel 4. 22

Kepemilikan Media Elektronik

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

22. Televisi 20 100 %

Radio 0 0,0 %

Koran 0 0,0 %

Internet 0 0,0 %

Tidak ada 0 0,0 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.22, dapat disimpulkan bahwa seluruhnya

responden mejawab “Televisi” yaitu dengan presentase 100 % atau

sejumlah 20 responden. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa seluruh

responden biasanya menggunakan media elektronik untuk

mendapatkan informasi melalui televisi. Hasil observasi dapat dilihat

pada Gambar 4.5

Page 118: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

101

Sumber: Gambar hasil observasi penelitian 2017

Gambar 4.5 Televisi

Hasil tersebut juga di dukung dengan hasil observasi didapatkan

hasil bahwa sebagian besar petani memiliki televise disetiap rumah

untuk mendapatkan informasi atau berita yang terjadi setiap harinya di

luar. Selanjutnya alat komunikasi terlihat pada Tabel 4.23

Tabel 4. 23

Alat Komunikasi

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

23. Handphone 20 100 %

Telepon rumah 0 0,0 %

Internet 0 0,0 %

Telepon rumah & handphone 0 0,0 %

Tidak ada 0 0,0 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari Tabel 4.23, dapat disimpulkan bahwa seluruhnya

responden mejawab “handphone” yaitu dengan presentase 100 % atau

sejumlah 20 responden. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa seluruh

responden dan keluarga biasanya menggunakan alat komunikasi

handphone untuk saling berhubungan. Hal tersebut dikarenakan di

daerah penelitian lebih cocok menggunakan handpohe untuk media

Page 119: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

102

berkomunikasi dikarenakan faktor susah mendapatkan sinyal. Hasil

observasi dapat dilihat pada Gambar 4.6

Sumber: Gambar hasil observasi penelitian 2017

Gambar 4.6 Handphone

Dari hasil obeservasi didapatakan hasil bahwa seluruhnya petani

menggunakan handphone untuk berinteraksi dan berkomunikasi

dengan keluarga yang berada di luar daerah, selain itu petani

menggunakan handphone untuk berkumunikasi karena sinyal

handphone lebih mudah dicari jika dibandingkan dengan telepon

rumah. Selanjutnya kedaaraan yang sering diakses oleh responden

terlihat pada Tabel 4.24

Tabel 4. 24

Kendaraan Yang Sering Di Akses

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

24. Mobil pribadi 0 0,00 %

Angkutan umum 0 0,00 %

Motor pribadi 10 50,00 %

Motor ojek 10 50,00 %

Sepeda 0 0,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Page 120: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

103

Dari Tabel 4.24, setengahnya responden menjawab motor

pribadi dan motor ojek yaitu sebesar 50,00 % atau sejumlah 10

responden menjawab motor pribadi dan motor ojek.

Jadi dapat disimpulkan bahwa setengahnya responden

menjawab jenis kendaraan yang sering diakses oleh responden yaitu

motor pribadi dan motor ojek, yaitu dengan presentase 50,00 % atau

ditafsirkan sejumlah 10 responden. Selanjutnya kendaraan yang

dimiliki terlihat pada Tabel 4.25

Tabel 4. 25

Kendaraan Yang di Miliki

No.

Item

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

25. Mobil 0 0,00 %

Motor 12 60,00 %

Sepeda 0 0,00 %

Grobak dorong 0 0,00 %

Tidak ada 8 40,00 %

Jumlah 20 100

Sumber : Data Hasil Penelitian 2017

Dari tabel 4.25, sebagian besar responden mejawab motor yaitu

sebesar 60,00 % atau sejumlah 12 responden, kurang dari setengahnya

menjawan tidak ada sebesar 40,00 % atau sejumlah 8 responden.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

mejawab kendaraan yang dimiliki setelah menjadi petani kopi yaitu

motor dengan presentase sebesar 60,00 % atau ditafsirkan sejumlah 12

responden. Tetapi petani yang memiliki motor pribadi ada yang masih

menggunkanan motor ojek untuk mengakses transfortasi sehar-hari.

Hasil observasi dapat dilihat pada Gambar 4.7

Page 121: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

104

Sumber: Gambar hasil observasi penelitian 2017

Gambar 4.7 Kendaraan Bermotor

Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa setengahnya petani

petani memiliki motor dan setiap hari menggunakan alat transpotasi

kendaraan motor untuk beraktivitas atau untuk bepergian. Sementara

itu untuk tempat tinggal dari hasil obesrvasi dapat dilihat pada

Gambar 4.8

Sumber: Gambar hasil observasi penelitian 2017

Gambar 4.8 Tempat Tinggal

Kondisi tempat tinggal

Page 122: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

105

Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa sebagian besar

rumah-rumah warga merupakan bangunan yang bersifat permanen

tetap (bangunan yang terbuat dari tembok).

C. Pembahasan Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Subang

Hasil penelitian di atas merrupakan prose yang telah dilakukan peneliti

dengan melalui proses persyaratan administrasi penelitian dan pengurusan

surat izin penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, tentang

apakah ada pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan. Adapun pembahasan

yang akan diintrepretasikan sesuai dengan instrument, hasil wawancara dan

hasil penelitian lapangan.

Hasil penelitian menunujkan bahwa terdapat pengaruh dari adanya

budiaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

Dari hasil pemaparan permasalahan diatas budiaya tanaman kopi yang

dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

meliputi proses budiaya tanaman kopi, analisis usaha tani, dan output.

Proses didalam budaya tanaman kopi dimulai dari mempersiapkan bibit

kopi, bibit kopi tersebut bisa berasal dari hasil menyemai, menyetek, membeli

di toko , tumbuh sendiri dan mencangkok. Hasil penelitian menunjukan

bahwa petani kopi yang ada di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan telah

menjadi petani lebih dari 10 tahun tahun terhitung dari sejak tahun 2000

sampai dengan sekarang. Jenis kopi yang banyak dibudidayakan adalah jenis

Robusta hal tersebut dikarenakan menurut hasil wawancara ketinggian tempat

yang dijadikan penelitian berada pada 500-800 MDPL dengan bentuk

tofografi atau permukaan bumi yang berupa perbukitan dan pegunungan.

Bibit kopi yang digunakan untuk budidaya tanaman kopi berasal dari hasil

menyemai sendiri yaitu dari biji kopi yang telah matang berwarna yang masih

terbungkus oleh kulitnyan kemudian baru disemai ditanah, didalam pelepah

pohon atu di polibag, sebagian kecil responden mejawab bibit kopi yang

Page 123: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

106

digunakan untuk budidaya berasal dari menyetek dan mencangkok dari

batang kopi yang setiap tahunya menghasilkan kopi kualitas bagus.

Berdasarkan hasil penelitian yang diamati bahwa analisis usaha petani

kopi membutuhkan modal yang beragam setengahnya petani dari hasil angket

membutuhkan modal Rp. 2.600.000-7.000.000, sedangkan hasil wawancara

membutuhkan modal Rp. 10.000.000-20.000.000, banyaknya modal yang

digunakan masyarakat tergantung pada luas lahan, kebutuhan tenaga kerja,

pemeliharaan dan pemupukan kopi dalam budiaya. Lahan yang digunakan

oleh masyrakat di dalam budiaya merupakan milik sendiri dan ada sebagain

kecil milik pemerintah. Luas lahan yang digunakan dalam budidaya tanaman

kopi yaitu dibawah 2 hektar hal tersebut dikarenakan masayarakat

menggunakan tanah milik sendiri. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

sebanyak 5-10 orang.

Berdasarkan hasil penelitian yang diamati bahwa output dari hasil

budidaya tanaman kopi masyarakat mengalami masa panen tanman kopi 1

tahun sekali, waktu yang dibutuhkan dari mulai pembibitan sampai panen

yaitu kurang lebih 3-4 tahun untuk panen awal tahun pertama kopi sudah siap

untuk dipanen. Untuk pemasaran petani menjual kopi kepada para pengepul

atau pedagang.

Dilihat dari pengaruh budiaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat berdasarkan dari indikator pendapatan, tingkat

kesehatan, tingkat pendidikan dan kepemilikan sarana komunikasi informasi

dan kendaraan. Hasil penelitian yang dilakukan bahwasanya budiaya tanaman

kopi berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi sebagimana hasil

penelitian bahwasanya 30,00% responden memperoleh keuntungan atau

pendapatan setiap satu kali Rp.1.500.000-Rp.30.000.000 dari data tersebut

kurang dari setengahnya masyarakat berpendapatan menengah setiap bulanya.

Hasil penelitian in relevan dengan penelitian yang dilakukan Yuniarti,

Tahun 2012, “Pengaruh budidaya rumput laut tambak (Glacilaria sp)

Page 124: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

107

terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Kecamatan Brebes Kabupaten

Brebes” bahwa Usaha budidaya tambak rumput laut Glacilaria sp di Berebes

sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahya pendapatan petani yang ada di

Brebes. 16

Selain itu sebagai mana yang dikatakan oleh Ratnandari dan Tjokrowinoto

(1991) dalam Merry Tri S, dkkk, menyatakan bahwa dengan adanya

pengelolaan komoditas kopi telah membuka lapangan pekerjaan untuk petani,

pedagang atau pengepul bahkan sampai eksportir dengan tesedianya lapangan

kerja tersebut maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya pendapatan.

Maka dari itu adanya keuntungan yang besar dari komoditas kopi membuat

masayarakat melakukan budidaya tanaman kopi. Karena dengan adanya

budidaya tanaman kopi ini maka akan membuat kondisi perekonomian

masayarakat menjadi meningkat. 17

Hal ini juga didukung hasil dari wawancara pengepul atau pedagang

yang menyebutkan bahwa harga beli dan harga jual kopi tahun ini, dari petani

kepada pedagang 1 kg Rp. 22. 500 sedangkan dari pedagang kepada

pedagang besar atau eksportir yaitu sebesar Rp. 24.000. Adapun keuntungan

yang di dapat petani dari hasil budidaya tanaman kopi dari data wawancara

Rp. 10.000.000-20.000.000.

Berdasarkan hasil penelitian yang diamati dilapangan bahwa sekitar 16

orang dari 20 responden memperoleh pendapatan dari sektor pertanian,

sedangkan sebagian kecil responden memperoleh pendapatan dari sektor jasa

dan perdagangan.

Dari pendapatan tersebut kurang dari setengahnya responden 47,00%

menanggung tanggungan hidup sebanyak 3 orang, lebih dan 4 orang

16

Yuniarti, “Pengaruh budidaya rumput laut tambak (Glacilaria sp) terhadap kondisi

ekonomi masyarakat di Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes”Skripsi Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung, 2012, tidak dipublikasikan. 17

Merry Tri H. S, Sugeng Raharto & Titin Agustina, Prospek Pengembangan

Komoditas Kopi Robusta di Pt. Kaliputih Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember,

(Jurnal : JSEP Vol. 8 No.2 Juli 2015), h. 11

Page 125: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

108

tanggungan. Sedangkan sebagian kecil 29,00% dan 24,00% responden

menanggung tanggungan hidup sebanyak 2 dan 3 orang.

Tanggapan terhadap kecukupan pendapatan atau penghasilan yang

didapat responden hampir seluruh responden 90,00% sesudah menjadi petani

mencukupi, dan sebagian kecil responden 5,00% pendapatan yang diperoleh

sangat mencukupi da kurang mencukupi, dari pendapatan hasil kopi

masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Adapun pendapatan diluar usaha budidaya tanaman kopi setengahnya

responden meperoleh pendapatan selain dari menjadi petani kopi Rp.

1.000.000 - Rp. 2.000.000 setiap bulanya pendapatan tersebut diperoleh dari

bekerja menjadi buruh tani atau perkebunan dan peternakan. Sebagian kecil

meperoleh pendapatan Rp.2.500.000-4.000.000 dari sektor jasa seperti

menjadi guru dan bekerja menjadi perangkat Desa selain itu juga ada

responden yang bekerja menjadi pedagang.

Pengeluaran dalam satu bulan kurang dari setengahnya 45,00% dan

40,00% responden Rp. 750.000-diatas Rp.1.000.000, hal tersebut dikarenakan

responden masih menyekolahkan anak dan memiliki tanggungan yang banyak

sedangkan sebagian kecil pengeluran dalam sebulan responden Rp.250.000-

Rp. 750.000 pengeluarnya lebih kecil karena jumlah tanggungan hidup hanya

sedikit dan sudah tidak menyekolahkan anak.

Jadi dengan adanya budidaya tanaman kopi di Kecamatan Subang

Kabupaten Kuningan mempengaruhi tingkat pendpatan masyarakat, karena

dengan adanya budiaya tanaman kopi tersebut membuat masyarakat yang

tadinya tidak memiliki aktivitas pekerjaan menjadi memiliki pekerjaan. Baik

itu menjadi petani kopi maupun menjadi buruh/pekerja.

Jika dilihat dari tingkat kesehatan masyarakat setelah menjadi petani

kopi hampir seluruhnya baik. Dapat dilihat dari hasil penelitian diperoleh

bahwa sekitar 80,00% responden menyatakan baik, Dengan adanya budidaya

tanaman kopi tidak mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat sebelum dan

sesudah melakukan budidaya tanaman kopi kondisi kesehatan masyarakat

masyarakat baik.

Page 126: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

109

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Silviana

Maharani, Tahun 2009, “Pengaruh Budidaya Jamur Merang Terhadap

Kondisi-Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Banyausari Kabupaten

Karang” bahwa tingkat kesehatan petani dan keluarga tidak mengalami

peningkatan setelah melakukan budidaya jamur merang.18

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden

70,00% apabila sakit pergi berobat kepada mantri, dan sebagian kecil pergi

berobat kepada bidan dan dokter. Banyaknya masayarakat yang pergi berobat

kepada mantri dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk berobat relaitif

lebih murah dan untuk membeli obat masyarakat biasanya menggunakan

uang sendiri. Sementara untuk mengantisipasi kesehatan dalam jangka waktu

yang panjang responden setengahnya lebih memilih untuk menabung sendiri

dirumah, kurang dari setengahnya responden mengantisipasi kesehatan

dengan ikut menjadi anggota BPJS, sebagian kecil responden mengantisipasi

kesehatan dengan menjadi anggota suatu asuransi dan menjadi anggota

perkumpulan petani

Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwasanya pendidikan petani

kopi di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan bahwa kurang dari

setengahnya yaitu 50,00% tingkat pendidikanya SD/MI. Masih rendahnya

tingkat pendidikan petani kopi tersebut membuat masyarakat belum bisa

mengelola kopi secara optimal.

Sementara pendidikan yang berkaitan dengan budidaya sebagaian besar

55,00% responden pernah mengikuti pendidikan yang berkaitan dengan

budidaya tanaman kopi sebnayak 2-4 kali, sedangkan kurang dari

setengahnya 45,00% responden sudah mengikuti sebanyak 1 kali. Pendidikan

atau penyuluhan yang berkaitan dengan budidaya tanaman tersebut biasanya

dilakukan oleh dinas pertanian dari Kabupaten yang mendatangi setiap Desa.

18

Silvina Maharani, “Pengaruh Budidaya Jamur Merang Terhadap Kondisi Sosial-

Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang” Skripsi Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung, 2009, tidak dipublikasikan.

Page 127: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

110

Jika dikaitkan dengan adanya budiaya tanaman kopi dengan pendidikan

di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan memberikan pengaruh bagi

kondisi pendidikan keluarga setengahnya responden 25,00% dan 40,00%

responden menjawab SMA/SMK/MA dan Perguruan tinggi, ini dapat

ditafsirkan bahwa kondisi pendidikan keluarga responden setelah menjadi

petani kopi meningkat, karena dengan adanya budiaya tanaman kopi

membuat kondisi sosial ekonomi masyarakat menjadi meningkat

meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat membuat masyarakat bisa

membiayai pendidikan anak sekolah hingga jejang yang lebih tinggi.

Hal tesebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ricky

Pratama Putra “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Dalam Perubahan Status

Kota Tangerang Selatan”bahwa kondisi sosaial ekonomi masyarakat dalam

perubahan status kota Tangerang Selatan mengalami perubahan yang

signifikan, hal ini terlihat dari aspek pendidikan sebesar 79,05% pendidikan

tergolong baik.19

Melihat pengaruh budidaya tanaman kopi terhadap pendidikan dari

penelitian ini, bahwa adanya budiaya tanaman kopi memberikan pengaruh

terhadap pendidikan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan.

Jika dilihat dari kepemilikan sarana Informasi, komunikasi dan

kendaraan, pendapatan seseorang yang tinggi akan memepengaruhi

kepemilikan sarana Informasi, komunikasi dan kendaraan karena apabila

manusia memiliki pendpaatan yang tinggi maka kebutuhan hidupnya

bertambah dengan alasan mempunyai uang. Hal ini dapat terlihat dari

kepemilikan sarana Informasi, komunikasi dan kendaraan masyarakat di

Kecamatan Subang Kabuapten Kuningan dari hasil penelitian didapatkan

bahwa seluruhnya responden 100,00% memiliki televisi dan menggunakan

media elektronik televisi untuk mendapatkan infromasi. Hal tesebut dikarena

masayarakat masih mengandalkan televise untuk mendaptkan informasi dari

19

Ricky Pratama Putra, “Kondisi Sosial Ekonomi Dalam Perubahan Status Kota

Tangerang Selatan”, Skripsi Pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 9, tidak

dipublikasikan.

Page 128: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

111

luar. Sebanyak 100,00% seluruhnya responden menggunkan alat komunikasi

handphone untuk saling berhubungan dengan anggota keluarga yang lain.

Kemudian di lihat dari kepemilikan jenis kendaraan sebagian besar

60,00% atau sejumlah 12 responden memiliki kendaraan bermotor, kurang

dari setengahnya sebesar 40,00% atau sejumlah 8 responden tidak ada atau

tidak memiliki kendaraan. Motor merupakan jenis kendaraan yang harus

dimiliki oleh setiap orang, hal tersebut dilihat dari banyaknya masyarakat

yang memiliki kendaraan bermotor. Jenis kendaraan yang sering diakses oleh

masyarakat di Kecamatan Subang Kabuoaten Kuningan setenghanya

responden menggunkan motor pribadi dan motor ojek untuk berpergian

dikarenakan motor dianggap lebih mudah diakses dan bisa melewati jalanan

yang terjal seperti halnya di daerah penelitian yag berupa pegunungan dan

perbukitan.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Silvina

Maharani, Tahun 2009, “Pengaruh Budidaya Jamur Merang Terhadap

Kondisi-Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Banyausari Kabupaten

Karang” bahwa terdapat pengaruh terhadap meningkatkan kepemilikan

sarana informasi, komunikasi dan transfortasi/kendaraan.20

Hal ini diperkuat dari hasil observasi (pengamatan) yang peneliti

lakukan bahwa adanya budidaya tanaman kopi memberikan dampak postif

bagi kehidupan masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

tanaman kopi tumbuh dengan baik di Kecamatan Subang, di area perkebunan

kopi selain terdapat tanaman kopi ada juga tanaman lain seperti pohon albasia

dan kapulaga, terdapat pula buah pisang dan papaya yang menjadi sumber

pendapatan lain petani selain dari budidaya tanaman kopi, kondisi tempat

tinggal petani bersifat permanen terbuat dari tembok dan milik sendiri,

sebagian besar petani juga memiliki televisi yang menjadi sumber untuk

memperoleh informasi atau berita yang terjadi setiap harinya di luar. Untuk

20

Silvia Maharani, Pengaruh Budiaya Jamur Merang Terhadap Kondisi Sosial-

Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang”Skripsi Sarjana

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2009,h. 1, tidak dipublikasikan.

Page 129: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

112

berkomunikasi dengan keluarga petani mengggunakan hadphone, handhone

adalah salah satu media yang memudahkan petani untuk berkomunikasi

dengan dunia luar dikarenakan di Kecamatan subang masih susah

mendaptkan sinyal, perseberan sinyal di daerah tersebut belum merata ke

setiap Desa. Kendaraan yang dimiliki petani yaitu sepeda motor yang

berfungsi untuk alat transfortasi sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa, pengepul/pedagang

dan petani kopi adanya budiaya tanaman kopi bagi masyarakat di Kecamatan

Subang Kabupetn Kuningan memberikan lapangan pekerjaan yang dapat

menambah pendapatan. Menurut hasil wawancara kepala Desa sekitar 75 %

lahan pertanian sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik sedangkan

menurut hasil wawancara pengepul atau pedagang bahwa harga beli dan

harga jual kopi tahun ini, dari petani kepada pedagang 1 kg Rp. 22.500

sedangkan dari pedagang kepada pedagang besar atau eksportir yaitu sebesar

Rp. 24.000. Adapun keuntungan yang didapat petani dari hasil budidaya

tanaman kopi sekitar Rp.1.000.000-20.000.000, dari keuntungan tersebut

petani kopi dapat memenuhui kebutuhan biaya hidup sehari-hari, menabung

dan membiayayi anak sekolah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan

mampu untuk untuk membeli kedaraan motor yang digunakan untuk alat

trasportasi sehari-hari.

Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa

adanya budiaya memberikan memberikan pengaruh terhadap kondisi sosial

ekonomi.

Dari penelitian ini terdapat kemiripan hasil yang terdapat pada

penelitian terdahulu. Yakni skripsi milik Yuniarti, Tahun 2012, “Pengaruh

budidaya rumput laut tambak (Glacilaria sp) terhadap kondisi ekonomi

masyarakat di Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes” Persamaan dari

penelitian yaitu sama-sama ingin mengetahui kondisi sosial ekonomi

masyarakat, selain itu juga persamaan nya terletak pada kajian variabel bebas

yaitu mengkaji modal, luas lahan dan hasil produksi untuk melakukan

Page 130: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

113

budidaya, Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan

menggunakan metode deskriptif sedangkan penelitian yang akan dilakukan

menggunakan metode deskriptif kualitatif, selain itu perbedaanya terdapat

pada penelitian yang telah dilakukan mengkaji mengenai pendapatan, kondisi

rumah dan gaya hidup sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengkaji

mengenai pendapatan, pendidikan, kesehatan dan kepemilikan sarana

informasi dan kendaraan yang dimiliki oleh masyarakat. Dari hasil penelitian

yang telah dilakukan menyebutkan bahwa di Desa Randusanga Kulon dan

Randusanga Wetan Brebes cocok untuk di jadikan usaha budidaya tambak

rumput laut Glacilaria sp, kerena dipengaruhi oleh faktor fisik lingkungan,

selain itu juga didiukung oleh faktor sosial ekonomi masyakarakat yang

dimiliki masyarkat seperti pendidikan, keterampilan petani dan juga modal.

Usaha budidaya tambak rumput laut Glacilaria sp di Berebes sangat

berpengaruh terhadap tinggi rendahya pendapatan petani yang ada di Brebes .

Modal, luas lahan dan hasil produksi budidaya tambak rumput laut Glacilaria

sp juga berpengaruh terhadap kondisi rumah dan gaya hidup masyarakat.

Selain itu penelitian ini terdapat kemiripan hasil yang terdapat pada

penelitian terdahulu Yakni skripsi milik Sivina Maharani,tahun 2009

Pengaruh Budidaya Jamur Merang Terhadap Kondisi-Sosial Ekonomi

Masyarakat di Kecamatan Banyausari Kabupaten Karang, Persamaan dalam

penelitian ini adalah sama-sama meneliti kondisi sosial ekonomi maayarakat,

Sedangkan perbedaanya terletak pada metode penelitian yang digunakan

penelitian relevan ini menggunakan metode penelitian deskriptif sedangkan

penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan

hasil penelitian disimpulkan bahwa berkembangnya budidaya jamur merang

di kecamatan Banyuwangi didukung oleh faktor fisik seperti iklim (suhu dan

kelembaban udara), untuk faktor fisik lainya seperti cahaya matahari,

oksigen, karbondioksida, Ph serta sanitasi dan higenis perlu dikembangkan

lebih lanjut oleh para petani dengan membuka jendela atau lubang sirkulasi,

Page 131: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

114

sedangkan untuk faktor non fisik diantaranya mudah diperolehnya bahan

baku, tersedianya lahan untuk budidaya, jumlah tenaga kerja melimpah dan

pasar yang besar. Untuk distribusi jamur merang di Kecamatan Banyusari

dari total jumlah harian diantaranya ke Bandung sebanyak 25 % ke Cikarang

sebanyak 18,75 % ke Bekasi dan Tanggerang sebanyak 15,63 %, serta Jakrta

dan Karawang sebanyak 12,5 %, dan untuk daya serap produksinya tergolong

tinggi dilihat dari perintaan pasar setiap harinya. Kondisi sosial-ekonomi

petani di Kecanmatan Banyusari setelah berbudidaya jamur merang meliputi

tingkat pendidikan anak petani, serta kepemilikan sarana informasi,

komunikasi, dan transportasi yang meningkat. Adapun tingkat kesehatan

petani dan keluarga tidak mengalami peningkatan. Hasil analisis menunjukan

produksi dan permintaan pasar mempengaruhi pendapatan, sedangkam harga

jual jamur tidak memiliki pengaruh yang berarti.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti memiliki keterbatasan dalam melakukan penelitian yang

mempengaruhi kondisi penelitian yang dilakukan. Adapun keterbatasan

tersebut antara lain:

1. Sulit untuk menemukan responden untuk mengisi angket dan wawancara,

karena memiliki ketakuan salah ketika menjawab pertanyaan

2. Keterbatasan tingkat pengetahuan masyarakat yang susah menyerap kata-

kata dalam angket karena masih terpaku kedalam Bahasa daerah.

3. Masyarakat harus bisa menekan biaya produksi dan menaikan harga jual

agar keuntungan yang diperoleh besar

4. Keterbatasan dokumen yang dimiliki oleh desa belum lengkap semua

5. Lokasi yang ditempuh relatif jauh sehingga menyulitkan peneliti ketika

akan melakukan penelitian

6. Biaya yang diperlukan relatif besar berkaitan dengan biaya tranfortasi,

biaya komunikasi dan biaya pada saat penyebaran angket.

Page 132: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data hasil penelitian di Kecamatan Subang yang

berkaitan dengan pengrauh budiaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan. Penulis

dapat menyimpulkan:

1. Budidaya tanaman kopi merupakan salah satu usaha yang dilakukan

manusia untuk memperbanyak atau mempertahankan suatu tanaman

atau tumbuhan termasuk didalamnya tanaman kopi, budiaya tanaman

kopi banyak dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di Kecamatan

Subang Kabupaten Kuningan dikarenakan topografi daerah tersebut

berupa pegunungan. Selain itu kopi banyak di budidayakan kerena

merupakan salah satu komoditas pertnaian yang memiliki nilai jual

yang tinggi, di dalam budiaya tanaman kopi terbagi kedalam tiga

proses budidaya, analisis usaha tani dan output hasil panen.

2. Pengaruh budiaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial ekonomi di

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan dapat dilihat dari beberapa

indikator diantaranya indikator pendapatan. Tingkat kesehatan,

pendidikan dan kepemilikan Sarana informasi, komunikasi dan

kendaraan. Indikator pendapatan dengan adanya budiaya tanaman

kopi mampu mencukupi kebutuhan hidup dalam sekali penen petani

memperoleh keuntungan sebesar Rp.1.500.000 - 10.000.000 dengan

nilai presentase sebesar 30,00 % dan hasil wawancara Rp.

10.000.000-30.000.000.

3. Tingkat kesehatan masyarakat meningkat menjadi baik dengan nilai

presentase 95,00 %, masyarakat mampu untuk membeli obat dengan

uang sendiri dan dapat berobat kepada matri.

4. Dengan adanya budidaya tanaman kopi kondisi pendidikan keluarga

petani menjadi meningkat dengan presentase 40,00 % dan 25,00%

Page 133: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

116

petani mampu membiayai pendidikan anaknya samapi pada jenjang

pendidikan SMA/SMK/MA dan perguruan tinggi

5. Sarana informasi, komunikasi dan kendaraan petani juga meningkat

masyarakat memiliki telivisi dan hanphone untuk berkomunikasi

dengan dunia luar dengan nilai presentase sebesar 100,00 % sementara

untuk kepemilikan kendaraan masyarakat memiliki kendraan motor

dengan nilai presentase 60,00 %. Dengan demikian adanya budiaya

tanaman kopi berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang dilakukan, maka peneliti dapat

memberikan implikasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan yang berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang penting

bagi pemilik perkebunan kopi di Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan, dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

dengan lebih mengelola perkebunan kopi secara optimal.

2. Peran pemerintah setempat dalam mendukung keberhasilan budiaya

tanaman kopi sangat diperlukan di Kecamatan Subang Kabupaten

Kuningan yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.

3. Peran masyarakat sangat diperlukan dalam akifitas budiaya tanaman

kopi, karena pada dasarnya budidaya tidak akan berjalan apabila tidak

ada campur tangan masyarakat.

C. Saran

Dari kesimpulan diatas, peneliti merekomedasikan beberapa saran

yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi

masyarakat di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan di masa yang akan

datang yaitu sebagai berikut :

Page 134: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

117

1. Pemerintah Kecamatan Subang, kedepanya perlu mendukung aktifitas

budaya tanaman kopi masyarakat yaitu dengan cara memberi bantuan

dalam bentuk modal ataupun dalam bentuk bahan baku seperti halnya

bibit, dan pupuk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Dinas perkebunan setempat untuk kedepanya diharapkan lebih sering

melakukan pembekalan atau pemberdayaan petani mengenai budiaya

tanaman kopi agar produktivitasnya meningkat. selain itu juga agar

menambah wawasan dan pengalaman petani perlu diadakan

penyuluhan secara rutin.

3. Para petani disarankan untuk kedepanya mampu mengelola sendiri

hasil panen dari tanaman kopi agar tidak selalu berorientasi ke pasar.

Masyarakat yang ada di Kecamatan Subang yang belum tertarik untuk

melakukan budiaya tanaman kopi kedepanya diharapkan ikut menjadi

petani kopi karena dengan budiaya tanaman kopi dapat meningkatkan

perekonomian.

4. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan agar bisa meneliti secra lebih

rinci mengenai usaha budiaya tanaman kopi terhadap kondisi sosial

ekonomi dengan indikator yang lain selain, pendapatan, tingkat

kesehatan, pendidikan dan Sarana informasi, komunikasi dan

kendaraan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu waktu tenaga

dan kemampuan.

Page 135: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

117

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, “Kecamatan Kuningan dalam Angka

Tahun 2016

Bonawati, Eva. Geografi Indonesia, Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2014.

BPS Indonesia-Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret KOR.

Daliono, dkk. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Konteks Bencana Alam di

Kabupaten Sikka . Jakarta : LIPI Press, 2008.

Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Grasindo, 2010.

Hartomo & Aziz,Arnicun. Ilmu Sosial Dasar Jakarta : Bumi Aksara, 2008.

Kadir, Abd. Dkk. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009.

Mahmud, Marzuki. Landasan Pendidikan. Ciputat : HAJA Madndiri, 2014.

Mankiw, Gregory,N. Pengantar Ekonomi. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2003.

Meleong J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Muhamad, Faruk dan Djaali. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PTIK

Press&Restu Agung, 2005.

Muhammad, Barlian. Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. PT Indeks Kelompok

Gramedia, 2005.

Ngadi, Bandiyono ,Suko, dkk . Kondisi Sosial –Ekonomi Masyarakat di lokasi

coremap II :Kab.selayar .Jakarta Selatan : LIPI Press, 2008.

Njiyanti, Sri & Danart. Kopi :Budidays dan Penangan Lepas Panen. Jakarta :

Penebar Swadaya, 2011.

Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT.Rineka

Cipta, 2011.

Panggabean, Edi. Buku Pintar Kopi. Jakarta : PT. AgroMedia Pustaka, 2011.

R.B, Gunardo. Geografi Transfortasi. Yogyakarta: Ombak, 2014.

Seohatono,Irwan. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2008.

Page 136: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

118

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung : ALFABETA,

2009.

Supardan , Dadang. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktura.

Jakarta : PT. Bumi Aksara 2011.

Suwarto & Octavianty, Yuke. Budidaya 12 Tanaman Perekebunan Unggulan,

Penabar Swadaya: Jakarta, 2012.

Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahsa Indonesia Gitamedia Press, Edisi Terbaru.

Tirtahardja, Umar & S.L.La Sulo Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT.Rineka Cipta,

2012.

Sumber Skripsi :

Maharani, Silvia. Pengaruh Budiaya Jamur Merang Terhadap Kondisi Sosial-

Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang”Skripsi

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2009, tidak dipublikasikan.

Mulyadi “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat

Tentang Dampak Konversi Lahan Di Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng,

Kabupaten Bogor”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2016, tidak dipublikasikan.

Munifa, “Analisis Tingkat Pendapatan Masyarakat Sekitar PTPN XI Pabrik Gula

Padjarakan Kecamatan Padjarakan Kabupaten Probolinggo”, Skripsi pada

sarjana Universitas Jember, Jember, tidak dipublikasikan.

Oktama, Zaki, Reddy. “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Tingkat

Pendidikan Anak Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan

Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2013”. Skripsi pada sarjana Universitas

Negeri Semarang, Semarang, 2013, tidak dipublikasikan.

Putra, Pratama, Ricky .“Kondisi Sosial Ekonomi Dalam Perubahan Status Kota

Tangerang Selatan”, Skripsi Pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tidak dipublikasikan.

Rahmadhina , Nur, Ivan . “Pengaruh Budidaya Pepaya California Terhadap Kondisi

Sosial ekonomi Petani di Desa Ciwaringin Kecamatan Lamahabang Kabupaten

Karawang Tahun 2012” Skripsi pada sarjana Universitas Pedididkan Indonesia,

Bandung, 2012, tidak dipublikasikan.

Septiani, Dwi, Indah. Kajian Sosial Ekonomi Rumah Tangga Yang Terkena Proyek

Pembangunan Jalan Tol Seksi 2 Ungaran-Bawen, Skripsi Jurusan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2012, tidak dipublikasikan

Page 137: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

119

Sumber Jurnal :

H. S, Tri, , Merry , Raharto, Sugeng & Agustina, Titin, Prospek Pengembangan

Komoditas Kopi Robusta di Pt. Kaliputih Kecamatan Ledokombo Kabupaten

Jember, Jurnal : JSEP Vol. 8 No.2 Juli 2015.

Sumber Undang-Undang :

Undang-Undang Nomor. 5 tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria

Sumber Dokumen :

Data Penduduk Masyarakat Desa Situge Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan

Sumber Internet :

http://id.wikipedia.org/wiki/pertanian dilihat 26 Oktober 2016

http://kuningangunungaci.desa.kemendesa.go.id/index.php/produk-detail/75/7-

kopiku-kopi-gunung dilihat 21 Maret 2017

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-budidaya-tanaman/ diakses 29

Desember 2016 Pukul 13.00

http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186?,dilihat

pada 20 Desember 2016.06.17

https://kuningankab.bps.go.id/index.php/Publikasi# dilihat 26 Oktober 2016

Lain-Lain :

Hasil wawancara kepala Desa Situgede, Subang 23 September 2017

Hasil wawancara dengan pengepul/pedagang kopi, Subang 23 September 2017

Hasil wawancara petani kopi, Subang 22 September 2017

Page 138: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Nama

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

LAMPIRAN l

LEⅣIBAR UJI REFERENSI

Siti Nurhikmah

ll13015000032

Pendidikan IPS/Gcografl

Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi Terhadap Kondisi Sosialkolomi Masyarakat di Kecamtan Subang Kabupaten Kuninganasvara 1 g unl

No Judul dan Halaman BukuParaf

Pembimbing1

Pembilnbing2

BAB I′

1

Eva Bona■rati Gθθ♂貿′ルdθ′θ∫Jα,(Yogyak肛ぬ:Penerbit Olllbak,2014),h.19 タ ル

2 Ibid,h.62 多 |レ

3

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan,"Kecamatan Kuningan dalam Angka Tahun2016,https :/lkunineankab. bps. eo.i d/index. phtp/Publikasi#dilihat 26 0ktober 2016

4http:〃idowikipedia.org/wiki/pertanian dilihat 26

0ktober 2016 み み

5

Silvia Maharani, Pengaruh Budiaya JamurMerang Terhadap Kondisi Sosial-EkonomiMasyaraknt Di Kecamatan BanyusariKabupaten Karowang"Skripsi SarjanaUniversitas Pendidikan Indonesia, Bandung,2009,h. l, tidak dipublikasikan.

6

http ://www. i nd onesi a-investments.com/id/bisnislkomoditas/kopi/item レ186?,dilihat pada 20 Desember 2016.06.17

7

Ib id;http ://www.indonesia-

み8

http ://www. indones ia-

lnyeqtrnants. com/idlbisnislkomod itaskopi/ item ′ み186?,dilihat pada 20 Desember 2016.06.17

9

Suwarto &Yuke Octavianty Budidaya 12

Tanaman Perekebunan Unggulan, (PenabarSwadaya: Jakarta,2012), h. 146 ル

仁ド

Page 139: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan,"Kecamatan Kuningan dalam Angka Tahun2076",https :/ikuninsankab.bps. eo. id/index.php/Publik,asi#dilihat 26 0ktober 2016

10

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan,"Kecamatan Kuningan dalam Angka Tahun2076",lrttps :/lkur.r insankab.bps. go. idlinde x.php tP ubliV

陛asi#dilihat 26 0ktober 2016

Data Penduduk Masyarakat Desa Situge

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan ,´ ルつι

http://kuningangunungaci.dcsa.kemendesa.go.i

d/index.php/produk―dctai1/75/7-kopiku― kopi―

gunung dilihat 21 NIlaret 2017

BAB II

うD

Tim Prima Pena Kamus Besar Bahsa Indonesia(Gitamedia Press). Edisi Terbaru, h. 447 考 ル

14 Ibid, h.447. /― /レ

Dadang Supardan Pengantar llmu SosialSe b uah Kaj i an P ende kntan Struktural (Jakarta :

PT. Bumi Aksara 20ll), Cet.3,h.27.16 Ibid.27

,ぃ

17

Reddy Zaki Oktama,"Pengaruh Kondisi SosialEkonomi terhadap Tingkat Pendidikan AnakKeluarga Nelayan di Kelurahan SugihwarasKecamatan Pemalang Kabupaten PemalangTahun 2013". Skripsi pada sarjana UniversitasNegeri Semarang, Semarang, 2013, h. 12, tidakdipublikasikan.

18

N. Gregory Mankiw Pengantar Ekonomi(Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratam4 2003),h.3-4 ん

19

Indah Dwi Septiat\ Kajian Sosial ElanomiRumah Tongga Yang Terkena ProyekPembangunan Jalqn Tol Seksi 2 Ungaran-Bawen, Skripsi Jurusan Geografi Fakultas llmuSosial Universitas Neseri Semarang 2012

20

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi TerhadapTingkat Pendidikan Keluarga Nelayan diKelurahan Sugihwaras Kecamatan PemalangKabuoaten Pemalang, Skripsi Jurusan Geografi ル

Page 140: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Fakultas ilmu Sosial Universitas NegeriSemarang 2012.,h.12 ″ ん

つ4

Hartomo & Arnicun Aztz |lmu Sosiol Dosar(Jakarta: Bumi Aksara.2008). Cet.7. h. 195 η

И

β/9

一Ibidっ h.195… 196. 刻 /

うD

つ4

Ricky Pratama Putra, "Kondisi Sosial EkonomiDalam Perubahan Status Kota TongerangSelatan", Skripsi Pada Sarjana UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2013, h. 9, tidal(dipublikasikan. h. I l.

24BPS ルグθ4θs滋 S̈“7νθJ Sθ s′α′ Eわれο

“′

ハ物∫Jθηα′]Ⅵallet KOR.h.2 御 /

25Tim Prima Pena Kumus Besar Bahsa Indonesia(Gitamedia Press), Edisi Terbaru,h. 209 め ん

26

Barlian Muhammad Prfrs″―Prf4S″ E肋“θ“

j

И ルθ(PT Indeks Kelompok Gramedia,2005),h.64

イル

27

Munifa, "Analisis Tingkat PendapatanMasyaraknt Sekitar PTPN XI Pabrik GulaP a dj ara ka n Ke ca ma tq n P a dj a ra kan Ka b upa te nP robolinggo", Skripsi pada sarj ana UniversitasJember, Jember, 2013, h. 6, tidakdipublikasikan

28Eva Bonawati Gθ οガ ルガθttιsJα o「 Ogyakarta

:Penerbit Ombak,2014),h.159 ′ /レ29 Ibidn h.160 ″

ノ~

30

Ricky Pratama Putr4 "Kondisi Sosial EkonomiDalam Perubahan Status Kota TangerangSelatan", Skripsi Pada Sarjana UIN SyarifHidayatullah Jakartz, 2013, h. 9, tidakdipublikasikan. h. 12, tidak dipublikasika

31

Soeki荀 o Notoatmo倒o KLSCttα″4擁 ッα″肋 r

/JHz あれ Sθ4J(JttQia : PT.Rineka Cipta,2011)、 h.14 ル

つん

0つ

Suko Bandi〕りno Ngadi,dkk Kbη ttsi Sθ siαJ―

Ekonorni 腸 ッαrαたα` di lokasi coremap II:Kab.selayar rJakan selatan : LIPI Press,

2008)っ h.24-25ル

33Eva Bon劉/ati(■οgrグ ルあ ′cSiα (Yogyakaial Penerbit 01nbak,2014)、 h.161 冽 ル

34Daliono, dkk Kondisi Sosial EkonomiMasyarakat dalam Konteks Bencana Alam di ル

Page 141: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Kabupaten Sikka(Jakarta

h.33-34.

: LIPI Press, 2008),

BPS JKccarnattt Subang.2016..h.16.

Suko Bandiyono Ngadi, dkk Kondisi Sosial -Ekonomi Masyarakat di lokasi coremap II:Kab.selayar , h. 21 -22Abd. Kadir, dkk Dasar-dasar Pendidilmn,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Marzuki Mahmud Landasan Pendidikan:I‐IAJA ⅣIadndiri,2014).Cct.2.h.18.

Abd. Kadir, dkk Dosar-dasar Pendidikon,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

Ibid.,h.9

Eva Bonawati Geografi Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014), h. 163

Ibid h.163

Ibid h。 164

Mulyadi "Pengaruh Kondisi Sosial EkonomiTerhadap Pengetahuan Masyaraknt TentangDampak Konversi Lahon Di Desa Bsbakan,Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor",Skripsi pada Sarjana UIN Syarif HidayatullahJakarta、 20176,h.17… 18.tidak dipublikasikan

Umar Tirtahardja & S.L.La Sulo PengantarPendidikan (Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2012),h.33-36Eva Bonawati Geografi Indonesia (Yogyakarta:Penerbit Ombat 2014),h.230

Daliono, dkk Kondisi Sosial EkonomiMasyarakat dalaln Konteks Bencana Alam di

Gunardo R.B Geografi Transfortasi2014)3h.54

Gunardo R.B Geografi Transfortasi2014).h.67‐ 70

http://、v、v、v.deinisimenurutparaahli.con1/pengc

52 | rtian-budidava-tanaman/ diakses 29 Desember2016 Pukul 13.00

多 ん35

―/

36

∽′M

37 の38 Ibidn h.6. /′ レ

39 勁 み40

ル41

―/ ル

42 多 ル43 勿 し

44 Z//ノ ん

45

― ν

渉46

存47 響 /3‐

48 刀 /b―

49 勿 ん50 乃id.nh.54_

―lJ /

51 勿

Page 142: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Ponen, (Jakarta : PenebarSwadaya, 201l),h- 5-6 ル

53Edi Panggabean,B夕肋 PJ″″rKY′ (Jakarta:PT・ ハgroMedia Pustak生 2911),h・ 49 ク ル

54

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Ponen, (Jakarta : PenebarSwadaya, 2}ll),26

´ ル56

Survarto &. Yuke Octavianty Budidaya 12Tanaman Perkzbunan Unggulan, h. 144 4 み

57Edi Panggabean,3“繊 P′η″″KY′ (Jakarta:PT_AgroMedia Pustaka,2011),h.50 lt―

58

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepos Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya, 20ll),26 //

59 Ibid,h.27… 28 雀 た

60Eva Bonawati Geografi Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014),h.93 グ ル

61Edi Panggabeall,3γ tt PJ“″r κttJ(Jakarta:PT.A『oヽ4edia Pustaka,2011),h.52 り /厚

62Eva Bonawatr Geogrefi Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014),h.99 ″

7レ

63

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya, 20ll),28

″ ル64

Suwarto & Yuke Octavianty βγdidりa f27レ

“α“α“

Pθrル b“ηα′こルほ形p″α′,h.140 ぞ 乙65

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenongan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya. 201l). 6

ル66

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya,2011), 15-16

67Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidoys danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya. 2011). 16-17 ル

68

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya. 201l). 17-18

ψ 離69

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya 20l l), 30

多 ん

Page 143: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

70 乃4h。 91…93 役/L/

71

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangon Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadava. 201 I ). 94

つ乙

ワ/

Suwarto & Yuke Octavianty Budidaya 12Tanaman Perkebunan Unggulan, h. 150-151 ル

,D

ワ/

Undang-Undang Nomor. 5 tahun 1960 tentangUndang-Undang Pokok Agraria た

74

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya. 20ll).174 ′ じ

75

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya, 201 l), 178-180 ん

76Suwarb & Yuke Octavianty B“ ″αηα f2乃ηα

“αtt Pcrルらνηαη υれ孫μゐη,h.159… 160 ル

78 乃Jグ.,h.160 ″/t´、

79

Sri Njiyanti & Danarti Kopi :Budidays danPenangan Lepas Panen, (Jakarta : PenebarSwadaya, 201 1). 1 80- I 83

ル80 lbid..h.183 ´ ん

81

ⅣIerry Tri H.S, Sugcng Ral■ arto & Titin

Agustina, Pπ 〕,pgた Pg′gg“bargar Kb″οグリtas

K2′′ Rθb雰″ ″ PA fOJ″″′乃 」0`α″α″燿

Zθ滅9妥η″bθ JObttαた″ jセ″bθろ (Jumal:∬EPフbi∂ Ⅳb.2」載 ′2θf5),h.11

みうん

00 Ibid..h.12 ″ ′

BAB HI タ ハ

83https://kuningankab.bps.go.id/index.php/Publik

″ ∠asi#dilihat 26 0ktobcr 2016

84

Lexy J.Meleong 滋 ゎあ Jagi Pθ′θ′J′″燿

κ“α′J″′ノGandung:PTo Rclntta Rosdakarya,

2006)3h.6. み

85

Sugiono L彪"滋

Pcrcri″αη K“α″:″′√κ″α″″′√滋7“ R&D(Bandung:ALFABETA,2009)..h.9 μ

86

Suglono ■をグリ″レ Pc″`:i`iα

4 &α ″′′ィ

K“αJJ放′√ 盪7″ R&D(Bandung:ALFABETA,2009),h.80

87

Faruk Muhamad dan DiaJi 滋 わあ Jοg7

Pθ 4β J″ jα tt Sθ sJαJ(Jakarta:PTIK Press&RestuAgungっ 2005),h.35 ル

´

η

Page 144: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

89

Suglono ■々 ′θル ′θ燿`′

′′′αtt κ夕α″″″げκ“αJi″′√ dαη R&D(Bandung:ALFABETAz

2009),h_85 ル90

W.Gulo Jをゎあ Jοgノ PθηθJJ″α“

(Jaka■a:PTGrasindo,2010),h.122 グ ル

91

Sugiono んた/οグc Pθηcι f′ iα′ κ“θ

"′

jzα//

κγα′′′α′/グαη Rと D(Bandung:AIン FABETA,2009),h.23 ″ ル

92

lru,an Seohatono. l4elocle Penelitian,lo:;ial(Bandung : PT.Ren.ra.ia Rosdakary,a. 2008). h.

70 ル93

Faruk Muhamad dan ttaali M3わ あ′οgz

Pθ″ι″′Jα“

Sθ∫JαJ(Jakarta:PTIK Press&RestuAgung.2005)3h.30 ん

94

Suglono M2′θ虎 ′ιttθ′j′ゴα″ 娩 α′′′徽//κ夕α′′/θノ/Jα′ RttD(Bandung:Al′ FABETA,2009),h.92 ん

95

Syofian Siregar Metode Penelitian Kuantitatifdilengkapi perbandirugan perhitungan mqnual& SP^SS (Jakarta : Kencana PrenadmediaGroup,2013) h . 86 小

ル96 Ibid.,h.87 η /ん

97

Ivan Nur Rahmadhina "Pengaruh BudidayaPepoya Califurnia Terhadap Kondisi Sosialekonomi Petani di Desa Ciwaringin KecamatanLamahabang Kabupaten Karawang Tahun2012 " Skripsi pada sarjana UniversitasPedididkan Indonesia, Bandung, 2012, h. 55,tidak dipublikasikan.

BAB Ⅳ

98

Merry Tri H. S, Sugeng Raharto 8L TitinAgustina, Prospek Pengembangan KomoditasKopi Robusta di Pt. Kaliputih KecamatanLedolrombo Kabupaten Jember, (Jurnal : JSEPItol. 8 No.2 Juli 2015),h.ll

´

Page 145: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Mengesahkan:

Pembimbing Skripsi I

Page 146: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LANIIPIRAN 2

KEMENTER:AN AGAMAU!N」AKARTAFITK」r lr tt Juanda No 95 Clpυ rarィ 5`,2′ ndonesla

FORM(FR)

No.Dokumen : F:丁 K― FR―AKD-081

丁gl.Terbit i l Maret 2010

SURAT BIMBINGAN SKRIPSl

Nomor : Un.0 llF. l/KM.01.3/27 l.l20l7Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.1. Andri Noor Ardiansyah, S.Pd, M.Si2. Tri Harjawati, S.Pd, M.Si

Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Tmbusan:1. Dekan FIX2. Kaiur Pend_IPS3。 Mahasiswa ybs_

」akarta,10 Februa五 2017

As s alamu' alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII (materi/teknis)penulisan skripsi mahasiswa:

Siti Nurhikllah

ll13015000032

Pendidikan IIInu Pcngctahuan Sosial

VⅡI(Dclapan)

PCngarLlh Budidaya Tanalllan Kopi Tcrhadap lく ondisi Sosial

Ekononli Masyarakat E)i Kecanlatan Subang Kabupatcn Kumngan

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 16 Desember2016, abstraksloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungiJurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enanr) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was salamu' alaikum wr.wb. a-n. DekanKetua Junrsan Pendidikan IPS

ⅣLPd11012

No.Revisi: : 01

Hal

Page 147: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 3

KEMENTER:AN ACAMAU:N JAKARTAF:TK″ rr H」υanめ ″。95Cわυ

`a′

′",2 hdone"

FORM(FR)

No.Dokumen : FITK― FR‐AKD-082丁gl.Terbl : l Maret 2010

No. Revisi: : 01

Ha

SURAT PERMOHONAN:ZIN PENELl丁 :AN

Nomor:Un.01ノ F.1ノKM.01.3ノ 1297ノ2017Lamp. :Ourrilne/ProposalHal :Perrnohonan:zin Penelitian

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa Yang bersangkutan

Jakarta, '15 September 2017

Kepada Yth.

BapaUlbuKepala Desa Situgede Kecamatan SubangdiTempat

Assala m u' al ai ku m wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama :Siti Nurhikmah

NIM :1113015000032

Jurusan : Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial

Sernester : 9 (Sembilan)

Judul Skripsi :Pengaruh Budidaya Tanaman Kopi Terhadap Kondisi SosialEkonomi Masyarakat Di Kecamatan subang Kabupaten Kuningan

adalah benar mahasiswaii Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakafta yangsedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitiin (riset) di instansiyangBapak/lbu pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassal a m u' al ai ku m wr.wb.

142008011012M.Pd

Page 148: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 4

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGANKECAMATAN SUBANG

DESA SITuGEDEAlamat : Jl. Desa Situgede Kecamqtan subang Kabupaten Kuningan 4ssg6

SURAT IZINNomor:141/θフ /Pem

Yang bertandaねngan di bawah ini:

Nama

Jabatan

AHMARI

Kepala Desa Situgede

Dengan ini memberikan izin kepada :

NaIIla

NIM

Pckeriaan

Ahmat

Siti Nurhikmah

11 13015000032 ,

Mahasiswa 51 (Pendidikan IpS) UIN SYARIF

HIDAYATU LLATI JAKAR.TA

Dusun Ragawangsa RT 003 RW 008 Desa Situgede

Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan 45586

Untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Eludidaya Tanaman Kopi TerhadapKondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan yangakan dilaksanakan pada tanggal 1B s/d 23 September 2Ot7.

Demikian surat izin ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Situgede,

晨壁鰤

Situgede

Page 149: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 5

INSTRUMEN OBSERVASI

No. Kesiapan Observasi Ada Tidak Keterangan

1. Petani kopi √ Yang ditemui

dikebun hanya satu

orang

2. Pekerja √ Tidak ada pekerja

3. Memanam kopi √ Tidak ada aktivitas

menanam kopi

4. Menggarap kopi √ Tidak ada aktivitas

menggarap

perkebunan kopi

5. Memetik kopi √ Tidak ada aktivitas

memetik buah kopi

6. Menjemur kopi √ Ada kopi yang

sedang dijemur

7. Penggilingan Kopi √ Terdapat

penggilingan kopi

8. Kondisi Perkebunan

kopi

√ Ada yang sudah

selesai di garap dan

ada yang belum.

9. Pohon kopi √ Ada yang berbunga

dan ada yang tidak

10. Buah Kopi √ Buah kopi da yang

merah dan masih ada

yang hijau

11. Tanaman selain kopi √ Pohon albasia dan

kapulaga

12. Buah selain kopi √ Pisang, dan Pepaya

13. Saung √ Digunakan untuk

Page 150: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

istirahat petani

14. Tempat tinggal √ Tempat tinggal

petani berbentuk

rumah permanen

15. Televise √ Dimiliki hampir

semua petani kopi

16. Handphone √ Hampir semua petani

memiliki

17. Telpon Rumah √ Tidak ada karena

faktor jaringan

18. Kendaraan motor √ Setengahnya petani

memiliki

19. Mobil √ Petani tidak

memiliki

Page 151: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 6

INSTRUMEN ANGKET

No Indikator

Variabel

Indikator Sub Indikator No. Soal

1.

Budid

aya

Kopi

Proses Budidaya a. Lama menjadi

petani

b. Jenis Kopi

c. Asal bibit kopi

1, 2, 3

Ananlisis Usaha a. Modal

b. Kepemilikan

lahan

c. Luas Lahan

d. Jumlah tenaga

kerja

4,5, 6,7

Output a. Volume panen

b. harga jual

c. pemasaran

8, 9,10

2.

Sosi

al-e

konom

i m

asyar

akat

a. Pendapatan a. Asal

Pendapatan

b. Jumlah

tanggungan hidup

c. tanggapan

masyarakat

terhadap

pendapatan

d. pendapat setiap

bulan

e. pengeluaran

dalam sebulan

11,12,1

3,14,15

b. Kesehatan a. Kondisi 16,17,1

Page 152: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

kesehatan

b. Pergi berobat

d. Antisipasi

menjaga

kesehatan

8

c. Pendidik a. Pendidikan

formal

b. pendidikan

berkaitan dengan

budidaya

c. kondisi

pendidiksn

keluarga

d. tanggapan

masayarakat

terhadap kondisi

pendidikan

keluarga

19,20,2

1

d. Kepemilikan

sarana informasi,

komunikasi dan

kendaraan

a. Kepemilikan

media elektronik

b. Alat

Komunikasi

c. Kendaraan

yang sering

digunakan

d. kendaraan dari

hasil budidaya

22,23,2

4,25

Page 153: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 7

INSTRUMEN WAWANCARA

No Indikator Pertanyaan

1. Proses penanaman kopi

sampai panen dan

Sumber data :

Masyarakat/Petani

1. Apakah budidaya kopi merupakan

usaha tani yang menjanjikan ?

2. Apakah tanaman kopi tumbuh baik

disini ?

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi

yang dihasilkan baik ?

4. Apa saja yang diperlukan ketika

ingin melakukan budidaya kopi ?

5. Proses apa saja yang harus dilakukan

sebelum menanam kopi ?

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya

berasal dari mana ?

7. Pengelolaan untuk merawat kopi

menggunakan pupuk ?

8. Bagaimana cara mengelola tanah

agar kopi tumbuh dengan baik ?

9. Berapa lama waktu yang diperlukan

dimulai dari pembibitan sampai

panen ?

10. Hasil kopi yang telah dipanen

biasanya dipasarkan kemana saja ?

11. Apakah ada kendala selama ini

menjadi pengepul kopi ?

12. Apakah ada rencana kedepanya

untuk mengembangkan usaha sendiri

?

2. Kepemilikan lahan, 1. Sudah berapa lama bapak menjadi

Page 154: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

kebutuhan tenaga kerja dan

sarana informasi dan

komunikasi masayarakat

Sumber data : Kepala Desa

kepala desa ?

2. Berapa jumlah penduduk yang

tinggal disini ?

3. Masyarakat yang melakukan

budidaya kopi lulusan dari sekolah ?

4. Bekerja pada sektor apa saja

penduduk yang tinggal di desa ini ?

5. Apakah lahan pertanian yang luas

sudah dimanfaatkan dengan baik

oleh warga ?

6. Lahan kopi yang digarap petani

merupakan lahan milik sendiri atau

pemeritah ?

7. Menurut bapak budidaya tanaman

kopi membantu perekonomian warga

atau tidak ?

8. Apakah banyak masayarakat yang

tertarik untuk melakukan budidaya

kopi ?

9. Berapakah kebutuhan tenaga kerja

yang dibutuhkan dalam budidaya

kopi ?

10. Apakah masyarakat sudah diberi

penyuluhan tentang budidaya kopi

yang baik dan benar ?

11. Biasanya masyarakat tau proses

budidaya kopi dari mana ?

12. Apakah dengan adanya budidaya

kopi kondisi sosial ekonomi

masyarakat menjadi lebih baik ?

13. Apakah sarana informasi dan

Page 155: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

komunikasi masayarakat di Desa ini

sudah dapat dijangkau oleh semua

masyarakat ?

14. Kedepanya adakan rencana bapak

untuk memberikan pembekalan

mengenai budidaya kopi kepada

masyarakat ?

3. Pemasaran dan pendapatan

Sumber data : Pengepul/

Pedagang

1. Sejak kapan bapak/ibu mulai

menjadi pengepul kopi ?

2. Apa alasan yang membuat bapak/ibu

memilih menjadi pengepul kopi?

3. Apakah bapak/ibu mempunyai

pekerjaan sampingan lain selain

menjadi pengepul kopi ?

4. Berapakah modal yang dibutuhkan

untuk menjadi pengepul kopi ?

5. Berapa pengahasilan yang bapak/ibu

dapat dari menjadi pengepul kopi ?

6. Biasanya bapak/ibu membeli kopi

langsung di kebun atau di datang

kerumah orang yang mau menjual

kopi ?

7. Harga 1 kg kopi biasanya bapak beli

dengan harga berapa?

8. Harga 1 kg kopi biasanya bapak jual

dengan harga berapa ?

9. Bapak/ ibu biasanya menjual kopi

yang terkumpul kemana ?

10. Setiap berapa hari sekali bapak/ibu

menjual kopi kepada pedagang

besar/eksportir?

Page 156: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

11. Apakah ada kendala selama ini

menjadi pengepul kopi ?

12. Apakah ada rencana kedepanya

untuk mengembangkan usaha sendiri

?

Page 157: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 8

HASIL OBSERVASI

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melihat dan

megamati secara langsung kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh petani,

melihat kondisi atau keadaan perkebunan kopi, melihat kondisi kehidupan

sosial-ekonomi masayarakat.

a. Aktivitas yang dilakuakan petani

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, didapatkan bahwa pada saat

dilakuakan observasi peneliti hanya menemukan satu orang petani kopi

yang sedang menjemur kopi sisa dari hasil panen, pada saat observasi

tidak menemukan pekerja yang sedang bekerja menanam, menggarap atau

memetik kopi karena pada saat dilakukan penelitian telah lewat waktu

panen kopi sehingga para pekerja sudah tidak bekerja. Namun peneliti

menemukan petani yang sedang menjemur kopi, selain itu peneliti

menemukan kopi yang telah dijemur dan siap digiling. Selain itu pada saat

penelitian ditemukan penggilingan kopi yang biasa digunakan oleh petani

untuk menggiling kopi.

b. Kondisi atau Keadaan Perkebunan Kopi

Dari hasil observasi yang dilakukan penilitian, didapatkan bahwa kondisi

perkebunan ada yang sudah digarap seperti penyiangan rumput dan tunas,

ada juga tanaman kopi yang belum digarap. Pohon kopi yang ditemukan

ada yang berukuran panjang dan pendek. Ada juga beberapa pohon kopi

yang sudah mulai berbunga kembali.

c. Buah Kopi

Dari hasil observasi yang dilakukan penilitian, didapatkan bahwa buah

kopi yang ditemui sisa dari hasil panen ada yang masih berwarna hijau

namun ada juga kopi yang telah berwarna merah dan siap untuk dipanen.

d. Tanaman Selain Kopi

Dari hasil observasi yang dilakukan, didapatkan bahwa area perkebunan

kopi selain ditanami kopi ada juga tanaman lain yaitu tanaman arbi dan

Page 158: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

kapol, tanaman tersebut merupakan salah satu sumber untuk petani

medapatkan penghasilan selain dari kopi.

e. Buah Selain

Dari hasil observasi yang dilakukan, didapatkan bahwa di area

perekebunan kopi banyak tumbuh buah-buahan seperti halnya buah

pisang, papaya ada juga buah sukun yang dapat dinikmati atau dimakan

oleh petani.

f. Tempat Tinggal

Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa sebagian besar rumah-rumah

warga merupakan bangunan yang bersifat permanen tetap (bangunan yang

terbuat dari tembok).

g. Televisi

Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa sebagian besar petani

memiliki televise disetiap rumah untuk mendapatkan informasi atau berita

yang terjadi setiap harinya di luar.

h. Handphone

Dari hasil obeservasi didapatakan hasil bahwa seluruhnya petani

menggunakan handphone untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan

keluarga yang berada di luar daerah.

i. Kendaraan Bermotor

Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa setengahnya petani petani

memiliki motor dan setiap hari menggunakan alat transpotasi kendaraan

motor untuk beraktivitas atau untuk bepergian.

Page 159: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 9

LEMBAR ANGKET PENELITIAN

PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP KONDISI

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN SUBANG

KABUPATEN KUNINGAN

No. Responden: ................ (diisi petugas)

I. Petunjuk Pengisian

1. Sebelum mengisi angket ini, mohon untuk mengisi identitas

bapak/ibu terlebih dahulu pada tempat yang telah tersedia.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

II. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama (boleh tidak diisi) :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur :

4. Alamat :

5. No. Telepon :

III. Daftar Pertanyaan

Proses Budidaya

1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu/Saudara melakukan budiaya tanaman

kopi ?

A. Lebih dari 10 tahun

B. 7 – 9,9 tahun

C. 4 - 6,9 tahun

D. 1 -3,9 tahun

E. Kurang dari 1 tahun

Page 160: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

2. Jenis kopi apakah yang banyak di budidayakn di daerah ini ?

A. Robusta

B. Jawa

C. Luwak

D. Gayo

E. Arabika

3. Bibit kopi yang digunakan dalam budidaya kopi berasal dari ?

A. Menyemai

B. Menyetek

C. Membeli dari toko

D. Tumbuh sendiri

E. Mencangkok

Analisis Usaha Tani

4. Berapakah modal yang diperlukan di dalam melakukan budidaya tanaman

kopi dalam setahun / Hektar?

A. 7.100.000 - 10.0000.000

B. 5.100.000 – 7.000.000

C. 2.600.000 – 5.000.000

D. 1.100.000 – 2.500.000

E. Dibawah 1.000.0000

5. Lahan yang digunakan untuk budiaya tanaman kopi saat ini merupakan

miliki?

A. Sendiri

B. Pemilik lahan

C. Pengepul

D. Perusahaan

E. Pemerintah

6. Berapa luas lahan yang digunakan dalam usaha budidaya tanaman kopi ?

A. Dibawah 2 Hektar

Page 161: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

B. 2,5 - 5 Hektar

C. 5,5 - 7 Hektar

D. 7,5 - 10 Hektar

E. Diatas 10 Hektar

7. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Bapak/Ibu/Saudra dalam

melakukan budidaya tanaman kopi/ hektar?

A. 7-10 orang

B. 5-7 orang

C. 3-5 orang

D. 1-3 orang

E. Tidak ada

Output

8.Berapa kali volume panen tanaman kopi biasanya/ hektar ?

A. Tidak tentu

B. 6 bulan sekali

C. 1 tahun sekali

D. 1,5 tahun sekali

E. 2 tahun sekali

9. Berapakah harga jual atau keuntungan yang diperoleh dari budidaya

tanaman kopi/hektar ?

A. 21.000.000 - 30.000.000

B. 11.000.000 - 20.000.000

C. 5.500.000 - 10.000.000

D. 1.500.000 - 5.000.0000

E. dibawah 1.000. 0000

10. Biasanya hasil biji kopi yang telah dipanen jual kepada ?

A. Dikelola sendiri

B. Pengepul/ pedagang

C. Koperasi KUD

Page 162: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

D. Perkebunan swasta

E. Eksportir

II. Kondisi Sosial Ekonomi

11. Pendapatan yang anda peroleh selain dari menjadi petani kopi ?

A. Pertanian

B. Perdagangan

C. Jasa

D. Perbankan

E. Bangunan

12. Berapa jumlah tanggungan hidup Bapak/Ibu/Saudra ?

A. Lebih dari 4 orang

B. 4 orang

C. 3 orang

D. 2 orang

E. 1 orang

13. Bagaiman tanggapan Bapak/Ibu/Saudara mengenai kecukupan

penghasilan sesudah Bapak/Ibu/Saudara menjadi petani kopi?

A. Sangat mencukupi

B. Mencukupi

C. Kurang mencukupi

D. Tidak mencukupi

E. Sangat tidak mencukupi

14. Berapa pendapatan yang Bapak/Ibu/Saudara dapat setiap bulanya ?

A. Dibawah 1.000.000

B. 1.500.000- 2.000.000

C. 2.500.000– 3.000.000

D. 3.500.000- 4.000.000

E. lebih dari 4.000.0000

15. Berapa pengeluaran rata-rata Bapak/Ibu/Saudara setiap bulanya ?

Page 163: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

A. Diatas 1.000.000

B. 750.000 – 1.000.000

C. 500.000 – 750. 0000

D. 250.000 – 500.000

E. Kurang dari 250.000

Tingkat Kesehatan

16. Bagaimana kondisi kesehatan masyarakat disini?

A. Sangat Baik

B. Baik

C. Kurang Baik

D. Tidak baik

E. sangat tidak baik

17.Apabila Bapak/Ibu/Saudra sakit pergi berobat ke mana?

A. Dokter

B. Mantri

C. Bidan

D. Perawat

E. Dukun bayi

18. Rencana Bapak/Ibu/Saudara kedepanya dalam menjaga kesehatan akan

ikut melakukan ?

A. Daftar menjadi anggota BPJS

B. Daftar menjadi anggota suatu asuransi

C. Menabung sendiri

D. Menjadi anggota perkumpulan petani

E. Tidak ada antisipasi

Pendidikan

19. Pendidikan formal Terakhir yang bapak/ibu tempuh ?

A. Perguruan Tinggi

B. SMA/SMK/MA

Page 164: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

C. SMP/MTS

D. SD/MI

E. Tidak sekolah

20. Berapa kali Bapak/Ibu/Saudara mengikuti pendidikan yang berkaitan

dengan budidaya tanaman kopi ?

A. 1 kali

B. 2-4 kali

C. 5-7 kali

D. 8-10 kali

E. > 11 kali

21. Menurut Bapak/Ibu/Saudara bagaimana kondisi pendidikan keluarga

setelah menjadi petani kopi ?

A. Sangat meningkat

B. Meningkat

C. Kurang meningkat

D. Tidak ada peningkatan

E. Sangat tidak ada peningkatan

Sarana Informasi, Komunikasi dan Kendaraan

22. Media elektronik apakah yang anda miliki untuk mendapatkan informasi

?

A. Televisi

B. Radio

C. Koran

D. Internet

E. Tidak ada

23. Alat komunikasi apakah yang keluarga anda pergunakan saat ini ?

A. Handphone

B. Telpon Rumah

C. Internet

Page 165: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

D. Telpon Rumah dan handphone

E. Tidak ada

24. Jenis Kendaraan yang sering diakses oleh petani ?

A. Mobil Pribadi

B. Angkutan Umum

C. Motor Pribadi

D. Motor Ojek

E. Sepeda

25. Jenis kendaraan yang bapak/ibu/Saudara miliki dari hasil budidaya kopi

?

A. Mobil

B. Motor

C. Sepeda

D. Gerobak dorong

E. Tidak ada

Page 166: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 10

TRANSKIP WAWANCARA

A. Kepala Desa

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 September 2017 Jam : 14:20 WIB

Tempat : Rumah Kepala Desa

Narasumber : Bapak. Ahmari (Kepala Desa)

Nomor Telepon : 081323225212

1. Sudah berapa lama bapak menjadi kepala desa ?

Jawab : Kurang Lebih 3,9 Bulan

2. Berapa jumlah penduduk yang tinggal disini ?

Jawab : Sekitar 1.886 Jiwa 505 KK

3. Bekerja pada sektor apa saja penduduk yang tinggal di desa ini ?

Jawab : Kebanyakan disini petani, pekebun, dan peternak

4. Apakah lahan pertanian yang luas sudah dimanfaatkan dengan baik oleh warga

?

Jawab : Sekitar 75% sudah dimanfaatkan

5. Masyarakat yang melakukan budidaya tanaman kopi lulusan dari sekolah ?

Jawab : Ada tingkat SD, SMP ada juga SMA

6. Lahan kopi yang digarap oleh petani merupakan lahan milik sendiri atau

pemeritah?

Jawab : Kebanyak milik sendiri ada juga sebagian kecil milik perhutani/pemerintah

7. Menurut bapak budidaya tanaman kopi membantu perekonomian warga atau

tidak?

Jawab : Sangat membantu, contohnya meningkatkan ekonomi, bisa membantu biaya

anak sekolah, bisa juga membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

8. Apakah banyak masayarakat yang tertarik untuk melakukan budidaya tanaman

kopi ?

Jawab : Allhamdulillah sekarang mulai banyak

9. Berapakah kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman

kopi?

Jawab : Sekitar 120 orang hektar/tahun

Page 167: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

10. Apakah masyarakat sudah diberi penyuluhan tentang budidaya tanamn kopi

yang baik dan benar ?

Jawab : Saya rasa sudah ada cuma belum maksimal

11. Biasanya masyarakat tau proses budidaya tanaman kopi dari mana ?

Jawab : Awalnya iku-ikutan dari orang luar, tapi sekarang Allhamdulillah sudah di

instruksikan oleh pemerintah sudah dianjurkan dan harus ditingkatkan

12. Apakah dengan adanya budidaya tanaman kopi kondisi sosial ekonomi

masyarakat menjadi lebih baik ?

Jawab : Alhamdulilah lebih baik

13. Apakah sarana informasi dan komunikasi masayarakat di Desa ini sudah dapat

dijangkau oleh semua masyarakat ?

Jawab : Belum sama sekali, belum ada sinyal masih sulit

14. Kedepanya adakah rencana bapak untuk memberikan pembekalan mengenai

budidaya kopi kepada masyarakat ?

Jawab : Insyaallah bahkan sekarang sudah mulai ada pertanian yang datang kesini

memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang budidaya kopi.

Page 168: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

B. Wawancara Pengepul/Pedagang

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 September 2017 Jam : 13:15

Tempat : Rumah Pengepul/Pedagang

Narasumber : Tanzil Aziz

Nomor Telepon :

1. Sejak kapan bapak mulaimenjadi pengepul/pedagang kopi ?

Jawab : Sejak tahun 2006, hampir 11 tahun

2. Ap aalasan yang membuat bapak memilih menjadi pengepul/pedagang kopi?

Jawab : Karena jarak untuk menjual kopi dari petani ke pengepul jauh dari desa kami ke

Kabupaten saya memilih memilih menjadi pengepul kopi.

3. Apakah bapak mempunyai pekerjaan sampingan lain selain menjadi

pengepul/pedagang kopi ?

Jawab : Saya sekarng untuk saat ini sebagi perangkat Desa

4. Berapakah modal yang dibutuhka nuntuk menjadi pengepul/pedagang kopi ?

Jawab : Untuk menjadi pengepul kopi modal yang diperlukan kurang lebih 100 juta

5. Berapa pengahasilan yang bapak dapat dari menjadi pengepul/pedagang kopi ?

Jawab : Sebenarnya tergantung hasil panen, kalau hasilnya panenya bagus bisa sampai

50.000.000

6. Biasanya bapak membeli kopi langsung di kebun atau di datang kerumah orang

yang mau menjual kopi ?

Jawab : Biasanya orang yang mau menjual atau petani datang langsung kerumah.

7. Harga 1 kg kopi biasanya bapak beli dengan harga berapa?

Jawab : kalau untuk tahun hargnaya 22.500 dari petani ke pengepul

9. Harga 1 kg kopi biasanya bapak jual dengan harga berapa ?

Jawab : Harganya 24.000

10. Bapak biasanya menjual kopi yang terkumpul kemana ?

Jawab : Dijual ke eksportir atau pedagang besar

11. Setiap berapa hari sekali bapak menjual kopi kepada pedagang

besar/eksportir?

Jawab : 6 hari- 7 hari

12. Apakah ada kendala selama ini menjadi pengepul/pedagang kopi ?

Jawab : Informasi dari eksportir ke pengepul dikarenakan sinyal disini susah,

transfortasi, faktor jalan dan biaya transfortasi

Page 169: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

13. Apakah ada rencana kedepanya untuk mengembangkan usaha sendiri ?

Jawab : Bersama teman-teman ada rencana kedepan untuk mengembangkan usaha kopi

disini.

Page 170: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

C. Wawancara Petani

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Jum’at, 22 September 2017 Jam : 17:02

Tempat : Rumah Petani Kopi

Narasumber : Hermansyah (Petani)

Nomor Telepon : 082240938451

1. Apakah budidaya kopi merupakan usaha tani yang menjanjikan ?

Jawab : ya menjanjikan

2. Apakah tanaman kopi tumbuh dengan baik disini ?

Jawab : karena daerah ini perbukitan dan gunung-gunung

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi yang dihasilkan baik ?

Jawab : yang bagus ketingian 800 MDPL

4. Apa saja yang diperlukan ketika ingin melakukan budidaya kopi ?

Jawab : Pertama menyiapkan lahan, kedua bibit kopi yang bagus

5. Proses apa saja yang harus dilakukan sebelum menanam kopi ?

Jawab : Persemaian

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya berasal dari mana ?

Jawab : biasanya bibit kopi yang bagus dari batang kopi setiap tahun yang menghasilkan

kopi yang bagus

7. Pengelolaan untuk merawat kopi menggunakan pupuk ?

Jawab : Ada dua pupuk organic contohnya pupuk ternak dan sisa penggilingan kopi dan

kedua pupuk anorganik pospat

8. Bagaimana cara mengelola tanah agar kopi tumbuh dengan baik ?

Jawab : penyiangan dalam satu tahun, penyiangan rumput, membuang tunas-tunas kopi

9. Berapa lama waktu yang diperlukan dimulai dari pembibitan sampai panen ?

Jawab : lebih kurang 3,5 untuk panen awal buah pertama

10. Hasil kopi yang telah dipanen biasanya dipasarkan kemana saja ?

Jawab : ke pengepul, belum sampai ke eksportir

11. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari hasil panen kopi ?

Jawab : dalam 1 hektar 5 ton

12. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari luar usaha budidaya

tanaman kopi setiap bulan ?

Jawab : Rp. 1.500.0000

13. Berapakah pengeluaran bapak/ibu setiap bulan ?

Page 171: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Jawab : Rp. 1.250.0000

14. Dari hasil panen kopi bapak/ibu biasanya bisa membeli apa saja ?

Jawab : dirumah yang pertama kebutuhan biaya hidup, alat-alat rumah tangga, untuk

membiayai anak sekolah pendidikan, dan untuk membeli kendaraan.

Page 172: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Jum’at, 22 September 2017 Jam : 16 : 10

Tempat : Rumah Petani Kopi

Narasumber : Darsinah

Nomor Telepon : 085224842661

1. Apakah budidaya kopi merupakan usaha tani yang menjanjikan ?

Jawab : usaha yang sangat menjanjikan

2. Apakah tanaman kopi tumbuh dengan baik disini ?

Jawab : iya kopi disini tumbuh dengan sangat baik disini

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi yang dihasilkan baik ?

Jawab : sekitar 600 MDPL

4. Apa saja yang diperlukan ketika ingin melakukan budidaya kopi ?

Jawab : Menyiapkan tanah atau lahan yang paling penting

5. Proses apa saja yang harus dilakukan sebelum menanam kopi ?

Jawab : menyemai bibit kopi dahulu

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya berasal dari mana ?

Jawab : dari biji kopi yang melalui proses penyemaian

7. Pengelolaan untuk merawat kopi menggunakan pupuk ?

Jawab : pupuk organik dan organik atau bisa juga bisa dari rumput sisa yang telah

disemai

8. Bagaimana cara mengelola tanah agar kopi tumbuh dengan baik ?

Jawab : kopi yang telah tumbuh dengan tinggi dibersihkan tunasanya dan rumput yang

ditanah dibersihkan.

9. Berapa lama waktu yang diperlukan dimulai dari pembibitan sampai panen ?

Jawab : untuk awal menanam 3,5 tahun baru bisa ditanam

10. Hasil kopi yang telah dipanen biasanya dipasarkan kemana saja ?

Jawab : dijual kerumah pengepul atau pedagang

11. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari hasil panen kopi ?

Jawab : sekali panen sekitar 12.000.000

12. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari luar usaha budidaya

tanaman kopi setiap bulan ?

Jawab : Rp. 2.500.000

13. Berapakah pengeluaran bapak/ibu setiap bulan ?

Jawab : Rp. 2.000.000

Page 173: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

14. Dari hasil panen kopi bapak/ibu biasanya bisa membeli apa saja ?

Jawab : yang bisa dibeli paling kendaraan bermotor

Page 174: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Jum’at , 22 September 2017 Jam : 17 : 37

Tempat : Rumah Petani Kopi

Narasumber : Zainal

Nomor Telepon : -

1. Apakah budidaya kopi merupakan usaha tani yang menjanjikan ?

Jawab : tergantung apabila budidaya kopi dengan benar dan lahan nya luas menurut saya

itu menjanjikan

2. Apakah tanaman kopi tumbuh dengan baik disini ?

Jawab : sangat baik karena tanaman kopi bisa tumbuh dimana saja lebih bagus

pegunungan

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi yang dihasilkan baik ?

Jawab : sekitar 600 MDPL

4. Apa saja yang diperlukan ketika ingin melakukan budidaya kopi ?

Jawab : bibit yang berkulitas, pupuk dan takarnya harus pas

5. Proses apa saja yang harus dilakukan sebelum menanam kopi ?

Jawab : biji kopi disemai, membuat lubang pada tanah kemudian kopi ditanam

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya berasal dari mana ?

Jawab : dari hasil menyemai atau dari hasil meyetek kopi yang memiliki kualitas yang

baik

7. Pengelolaan untuk merawat kopi menggunakan pupuk ?

Jawab : urea dan disemprot

8. Bagaimana cara mengelola tanah agar kopi tumbuh dengan baik ?

Jawab : jangan membiarkan rumput tumbuh dibawah pohon kopi

9. Berapa lama waktu yang diperlukan dimulai dari pembibitan sampai panen ?

Jawab : kurang lebih 3-4 tahun

10. Hasil kopi yang telah dipanen biasanya dipasarkan kemana saja ?

Jawab : biasanya saya hanya menjual bijinya ke pedagang

11. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari hasil panen kopi ?

Jawab : tergantung seberapa luas lahan, seberapa bagus kualitas kopi dan tergantung

harga jual kopi sekitar 20.000.000

12. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari luar usaha budidaya

tanaman kopi setiap bula ?

Jawab : Rp. 1.000.000

Page 175: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

13. Berapakah pengeluaran bapak/ibu setiap bulan ?

Jawab : Rp. 750.0000

14. Dari hasil panen kopi bapak/ibu biasanya bisa membeli apa saja ?

Jawab : bisa membiayai anak sekolah dan membeli kendraan seperti motor

Page 176: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 September 2017 Jam : 13: 15

Tempat : Rumah Petani Kopi

Narasumber : Yayah

Nomor Telepon : -

1. Apakah budidaya kopi merupakan usaha tani yang menjanjikan ?

Jawab : ya, karena tanah didaerah kami sangat cocok untuk pertumbuhan kopi

2. Apakah tanaman kopi tumbuh dengan baik disini ?

Jawab : ya karena tanaman kopi dirawat dengan baik

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi yang dihasilkan baik ?

Jawab : menurut perikaraan saya 500 MDPL

4. Apa saja yang diperlukan ketika ingin melakukan budidaya kopi ?

Jawab : Pertama uang dan tanah, kedua bibit, ketiga pupuk, dan tenaga kerja

5. Proses apa saja yang harus dilakukan sebelum menanam kopi ?

Jawab : memeberishkan tanah dari rumput dan hama

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya berasal dari mana ?

Jawab : berasal dari biji kopi yang sebelumya di tanaman dan bibit stek

7. Pengelolaan untuk merawat kopi menggunakan pupuk ?

Jawab : pupuk organik sisa hasil penggilingan kopi dan penyempropat

8. Bagaimana cara mengelola tanah agar kopi tumbuh dengan baik ?

Jawab : tanahnya dibersihkan dari hama

9. Berapa lama waktu yang diperlukan dimulai dari pembibitan sampai panen ?

Jawab : 3 tahun

10. Hasil kopi yang telah dipanen biasanya dipasarkan kemana saja ?

Jawab : dijual kepada pengepul kopi

11. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari hasil panen kopi ?

Jawab : pokoknya kurang lebih 10.000.000

12. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari luar usaha budidaya

tanaman kopi setiap bula ?

Jawab : Rp. 1.000.000

13. Berapakah pengeluaran bapak/ibu setiap bulan ?

Jawab : Rp. 750.000

14. Dari hasil panen kopi bapak/ibu biasanya bisa membeli apa saja ?

Jawab : tergantung apa yang dibutuhkan pokoknya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Page 177: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 September 2017 Jam : 14:02

Tempat : Rumah Petani Kopi

Narasumber : Tanzil

Nomor Telepon : -

1. Apakah budidaya kopi merupakan usaha tani yang menjanjikan ?

Jawab : sangat menjanjikan apabila budidaya kopi dilakukan dengan baik

2. Apakah tanaman kopi tumbuh dengan baik disini ?

Jawab : tumbuh sangat baik disini karena didaerah ini berupa perbukitan

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi yang dihasilkan baik ?

Jawab : kurang lebih ketinggian 600 MDPL

4. Apa saja yang diperlukan ketika ingin melakukan budidaya kopi ?

Jawab : Uang untuk modal, bibit kopi, dan pupuk

5. Proses apa saja yang harus dilakukan sebelum menanam kopi ?

Jawab : melakukan pembersihan rumput dan membuat lobang untuk nantinya ditanam

kopi

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya berasal dari mana ?

Jawab : biasanya bibit kopi yang bagus dari batang kopi setiap tahun yang menghasilkan

kopi yang bagus

7. Pengelolaan untuk merawat kopi menggunakan pupuk ?

Jawab : pupuk organic dan anorganik, sperti dari kotoran hewan dan pupuk urea atau

bisa juga dilakukan penyemprotan hama

8. Bagaimana cara mengelola tanah agar kopi tumbuh dengan baik ?

Jawab : setiap satu tahun sekali tanahnya dilakukan penyiangan dari rumput

9. Berapa lama waktu yang diperlukan dimulai dari pembibitan sampai panen ?

Jawab : lebih kurang 3 tahun sudah siap dipanen

10. Hasil kopi yang telah dipanen biasanya dipasarkan kemana saja ?

Jawab : dijual kepada pedagang langsung

11. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari hasil panen kopi ?

Jawab : ya apabila hasil panenya bagus bisa sampai 30.000.000

12. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari luar usaha budidaya

tanaman kopi setiap bula ?

Jawab : Rp. 2.500.000

13. Berapakah pengeluaran bapak/ibu setiap bulan ?

Page 178: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Jawab : Rp. 2.700.000

14. Dari hasil panen kopi bapak/ibu biasanya bisa membeli apa saja ?

Jawab : bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membiayai anak kuliah dan mampu

membeli kendaraan.

Page 179: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 September 2017 Jam : 15:20

Tempat : Rumah Petani Kopi

Narasumber : Sahuri

Nomor Telepon : -

1. Apakah budidaya kopi merupakan usaha tani yang menjanjikan ?

Jawab : sebenarnya si sangat menjanjikan tergantung perawatan yang kita lakukan

2. Apakah tanaman kopi tumbuh dengan baik disini ?

Jawab : sangat baik karena kopi bisa tumbuh dimana saja apalagi daerah disini berupa

pegunungan

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi yang dihasilkan baik ?

Jawab : kalo itu saya kurang tahu, tapi kemungkinan sekitar 600 MDPL

4. Apa saja yang diperlukan ketika ingin melakukan budidaya kopi ?

Jawab : yang pasti harus ada lahan, bibit, pupuk dan pekerja

5. Proses apa saja yang harus dilakukan sebelum menanam kopi ?

Jawab : tanah dibuat teras-teras, kemudian dibuat lobang untuk nantinya ditanami pohon

kopi

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya berasal dari mana ?

Jawab : dari meyemai biji kopi, atau bisa juga dari stek

7. Pengelolaan untuk merawat kopi menggunakan pupuk ?

Jawab : pupuk alami seperti kotoran ternak atau rumput sisa yang mengalami

pembusukan dan juga pupuk urea

8. Bagaimana cara mengelola tanah agar kopi tumbuh dengan baik ?

Jawab : agar kopi bisa tumbuh dengan baik setiap habis panen tanah dilakukan

penyiangan atau pembersihan agar tidak menggangu tanaman kopi

9. Berapa lama waktu yang diperlukan dimulai dari pembibitan sampai panen ?

Jawab : seiktar 4 tahunan

10. Hasil kopi yang telah dipanen biasanya dipasarkan kemana saja ?

Jawab : karena jarak yang jauh jadi biasanya biji kopi dijual kepada pedagang atau

pengepul

11. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari hasil panen kopi ?

Jawab : sekitar 11.000.000-20.000.000

12. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari luar usaha budidaya

tanaman kopi setiap bula ?

Page 180: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Jawab : Rp. 1.500.000

13. Berapakah pengeluaran bapak/ibu setiap bulan ?

Jawab : Rp. 1.200.000

14. Dari hasil panen kopi bapak/ibu biasanya bisa membeli apa saja ?

Jawab : yang pasti bisa untuk membiaya anak sekolah memenuhi kebutuhan rumah dan

bisa juga membeli kendraan seperti halnya kendaraan.

Page 181: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

Wawancara dilakukan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 September 2017 Jam : 16 : 45

Tempat : Rumah Petani Kopi

Narasumber : Tuwuh (Petani)

Nomor Telepon : -

1. Apakah budidaya kopi merupakan usaha tani yang menjanjikan ?

Jawab : sangat menjanjikan

2. Apakah tanaman kopi tumbuh dengan baik disini ?

Jawab : tumbuh dengan sangat baik karena berada di ketinggian

3. Berapa ketinggian agar kualitas kopi yang dihasilkan baik ?

Jawab : sekitar 600 MDPL

4. Apa saja yang diperlukan ketika ingin melakukan budidaya kopi ?

Jawab : lahan, bibit dan peralatan

5. Proses apa saja yang harus dilakukan sebelum menanam kopi ?

Jawab : meyemai kopi

6. Bibit kopi yang ditanam biasanya berasal dari mana ?

Jawab : dari hasil meyemai sendiri

7. Pengelolaan untuk merawat kopi menggunakan pupuk ?

Jawab : pupuk urea dan sisa kulit kopi

8. Bagaimana cara mengelola tanah agar kopi tumbuh dengan baik ?

Jawab : dilakukan pembersihan rumput setelah selesai panen

9. Berapa lama waktu yang diperlukan dimulai dari pembibitan sampai panen ?

Jawab : sekitar 3 tahun lebih

10. Hasil kopi yang telah dipanen biasanya dipasarkan kemana saja ?

Jawab : dijual kepada pengepul yang ada

11. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari hasil panen kopi ?

Jawab : tergantung dari hasil panen yang didapat sekitar 5.000.000-10.000.00

12. Berapakah pendapatan yang didapat bapak/ibu dari luar usaha budidaya

tanaman kopi setiap bula ?

Jawab : Rp. 1.000.000

13. Berapakah pengeluaran bapak/ibu setiap bulan ?

Jawab : Rp. 850.000

12. Dari hasil panen kopi bapak/ibu biasanya bisa membeli apa saja ?

Jawab : bisa mebeli kendaraan seperti motor dan mesin penggilingan kopi

Page 182: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

LAMPIRAN 11

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 183: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan
Page 184: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan
Page 185: PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KOPI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37788/2/SITI... · Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya tanaman kopi merupakan

BIODATA PENULIS

Siti Nurhikmah adalah penulis skripsi ini. Penulis lahir pada

tanggal 3 Februari 1995 di Kuningan. Bertempat tinggal di

Kp.Pondok Rt.004 Rw.003 No.54 Bojongsari Kota Depok

Jawa Barat. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari MI

Situgede (lulus tahun 2006), kemudian melanjutkan ke MTsN

V Kuningan (lulus tahun 2009). Selain itu, melanjutkan ke

SMAN 1 Kadugede (lulus tahun 2012) hingga akhirnya bisa

menempuh bisa menempuh masa kuliah di Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri (UIN) Syarif

Hidayaullah Jakarta.