pengaruh biaya kualitas dan biaya produksi...

PENGARUH BIAYA KUALITAS DAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV DI MEDAN

SKRIPSI

Oleh :

AHMAD DAULAD BATUBARA NPM : 14.833.0174

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN

2019

----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

Document Accepted 11/4/19

Access From (repository.uma.ac.id)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

PENGARUH BIAYA KUALITAS DAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) DI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Medan Area

Oleh :

AHMAD DAULAD BATUBARA NPM : 14.833.0174

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN

2019





i

ABSTRAK

Ahmad Daulad Batubara, NPM : 14.833.0174. “ pengaruh biaya kualitas dan

biaya produksi terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Perkebunan

Nusantara IV di Medan.

Biaya pada umumnya menjadi salah satu landasan keputusan dalam suatu perencanaan dan pengambilan keputusan, berbeda dengan beban (expense) yang hanya mempunyai manfaat dalam mencapai suatu tujuan,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya kualitas dan biaya produksi terhadap profitabilitas pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV DI MEDAN, secara parsial maupun secara simultan.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan teori akuntansi yang berkaitan dengan biaya kualitas dan biaya produksi serta profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada berpengaruh signifikan biaya kualitas terhadap profitabilitas dengan hasil pengujian yaitu thitung 2.802 > 2.034 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05. tidak ada pengaruh biaya produksi terhadap profitabilitas 0.982 < 2.034 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05. ada berpengaruh secara simultan biaya kualitas dan biaya produksi terhadap profitabilitas dengan hasil pengujian Fhitung 6.683 > 3.28 dengan nilai signifikan 0.000 < 0.05

Kata Kunci : biaya kualitas, biaya produksi, profitabilitas





ii

Abstrack

Ahmad Daulad Batubara, NPM : 14.833.0174. “ pengaruh biaya kualitas dan

biaya produksi terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Perkebunan

Nusantara IV di Medan.

Costs generally become one of the cornerstones of decisions in a planning and decision making, different from expenses that only have benefits in achieving a goal, The purpose of this study was to determine the magnitude of the effect of the cost of quality and production costs on profitability at PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV IN MEDAN, partially or simultaneously. This research method uses an accounting theory approach related to the cost of quality and production costs and profitability. The results of this study indicate that there is a significant effect of the cost of quality on profitability with the results of testing, namely tcount 2.802> 2.034 with a significant value of 0.000 <0.05. there is no effect of production costs on profitability 0.982 <2.034 with a significant value of 0.000 <0.05. there is a simultaneous effect of the cost of quality and production costs on profitability with the results of testing Fcount 6.683> 3.28 with a significant value of 0.000 <0.05 Keywords: quality costs, production costs, profitability





ii

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmannirrahim,

Segala puji syukur penulis persembahkan kehadirat allah SWT atas rahmat

dan hidayah yang dianugerahkannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “pengaruh biaya kualitas dan biaya produksi terhadap tingkat

profitbilitas pada PT. Perkebunan Nusantar IV medan” dengan tepat waktu. Shalawat

dan salam, penulis sampaikan kepada junjungan Nabibesar Muhammad SAW, yang

telah ,membawa petunjuk dan menuntun umat kepada jalan kebenaran untuk

mencapai kebahagiaan dunia akhirat, penulis skriosi ini merupakan syarat

memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan

Area.

Penulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih bnayak terdapat

kekurangan dan kelemahan, baik dari segi penulisan maupun isi dari materi skripsi.

Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan untuk perbaikan pada

karya tulis ilmiah selanjutnya. Atas terselesaikan skripsi ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc Selaku Rektor Universitas Medan

Area.

2. Bapak Dr. Ihsan effendi,SE,M.SI selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Medan Area.





iii

3. Bapak Drs. Zainal Abidin, MH Selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan serta kritik dan saran kepda penulis baik dari

segi materi skripsi maupun penulisan.

4. Bapak Drs. Halomoan Situmorang AK. MMA Selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan dan arahan serta kritik dan saran kepada penulisan

baik dari segi materi skripsi maupun penulisan.

5. Ibu Dra. Rosmaini, AK,MMA, Selaku Sekretaris Yang juga memberikan

bimbingan serta arahan kepada penulis.

6. Ibunda Nurhasana aritonang dan ayahanda thohiruddin batubara tercinta dan

terima kasih yang tak pernah putus memberikan do’a dan dukungan moril dan

materil kepada ananda demi kesuksesan ananda.

7. Hasan Batubara, Fajar Trinaldi Batubara, Anggiat Sahata Batubara adik akik

tersayang yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga penulis

mampu menyelesaikan pendidikan di jenjang starata-I

8. Rekan kerja saya di Crispy Chix Juned pasha, rahmayani, tina silaen, mega

sihombing, oslen hutabarat, lisma handayani gulo, Kusma tatsuya, aderay silalahi,

Formen hulu, elvin susanto rekan kerja yang selalu memberikan motivasi dan

semnagat kepada penulis

9. Dan tak lupa sahabat saya Fitri Ramdhani sianturi, Gustina Manik, Widya

Rezkymaiza dan temen teman Exo-l yang selalu mendukung dan memotivasi

penulis

10. Pimpinanan dan staff PT. Perkebunan Nusantara IV medan yang telah membantu

penulis dalam proses Penelitian dan pengambilan data.





iv

Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai nasukan dalam penyempurnaan

skripsi ini.

Medan , September 2019

Penulis

AHMAD DAULAD BATUBARA





v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .. .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

1.4 Manfaat Penulisan...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................................. 6

2.1 Teori- Teori ............................................................................. 6

2.1.1 Pengertian Biaya .................................................................. 6

2.1.2 Penggolongan Biaya ............................................................. 6

2.1.3 Biaya Kualitas ...................................................................... 8

2.1.4 Klasifikasi Biaya Kualitas ..................................................... 10

2.1.5 Prilaku Biaya Kualitas .......................................................... 13

2.1.6 Laporan Biaya Kualitas ......................................................... 13

2.1.7 Biaya Produksi ...................................................................... 14





vi

2.1.8 Profitabilitas ......................................................................... 15

2.1.9 Ukuran Profitabilitas ............................................................. 15

2.2 Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas ........... 16

2.3 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Tingkat profitabilitas .......... 19

2.4 Kerangka Pemikiran ................................................................... 19

2.5 Penelitian Terdahulu .................................................................. 20

2.6 Kerangka Konseptual ................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 22

3.1 Jenis Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 22

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................. 23

3.2.1 Populasi ............................................................................... 23

3.2.2 Sampel ................................................................................. 23

3.3 Definisi Operasional ................................................................ 23

3.3.1 Biaya Kualitas ...................................................................... 23

3.3.2 Biaya Produksi ..................................................................... 24

3.3.3 Profitabilitas ......................................................................... 25

3.4 Jenis dan Sumber data .............................................................. 26

3.5 Teknik pengumpulan data ........................................................ 26

3.6 Teknik Analisis data ................................................................ 26

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 26

3.6.1.1 Uji Normalitas ............................................................. 26

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas .................................................... 27





vii

3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas .................................................. 27

3.6.2 Uji Regresi Linier berganda .................................................. 27

3.6.3 Uji Hipotesis ........................................................................ 28

3.6.3.1 Uji T (Partial) .............................................................. 28

3.6.3.2 Uji F (Simultan) .......................................................... 28

3.6.4 Uji Koefisien Determinasi .................................................... 29

BABA IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 30

4.1 Gambaran Umum perusahaan .................................................. 30

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ........... 30

4.1.2 Makna Logo PT. Perkebunan Nusantara IV Medan .............. 31

4.1.3 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan .............. 32

4.1.4 Tata Nilai perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan 33

4.1.5 Budaya Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan .... 33

4.1.6 Paradigma Bisnis PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ....... 34

4.1.7 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan .... 35

4.2 Gambaran Umum penelitian ....................................................... 40

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 40

4.2.2 Penggolongan Biaya Kualitas di PT. perkebunan Nusantara

IV medan ............................................................................. 41

4.2.3 Laporan Biaya Kualitas tahunan PT. Perkebunan Nusantara





viii

IV Medan ............................................................................. 43

4.2.4 Laporan Biaya produksi Tahunan PT. Perkebunan Nusantara

IV Medan v ........................................................................... 44

4.2.5 Laporan Profitabilitas PT. Perkebunan Nusantara IV Medan . 47

4.3 Analisis data dan pembahasan .................................................... 49

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 49

4.3.1.1 Uji Normalitas ............................................................... 49

4.3.1.2 Uji Multikolenieritas ..................................................... 50

4.3.1.3 Uji Heterokedastisitas .................................................... 51

4.3.2 Uji Regresi Linier Berganda ................................................. 52

4.3.3 Pengujian Hipotesis .............................................................. 54

4.3.3.1 Uji T (Partial) ................................................................ 54

4.3.3.2 Uji F (Simultan) ............................................................ 55

4.3.4 UJi Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 56

4.3.5 Pembahasan .......................................................................... 57

BABA V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 60

5.1 Simpulan .................................................................................... 60

5.2 Saran ........................................................................................... 60





ix

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN





x

DAFTAR TABEL

2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 20

3.1. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 22

4.1. Laporan Biaya Kualitas ............................................................................. 43

4.2. Laporan Biaya Bahan baku ...................................................................... 44

4.3. Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung .................................................... 45

4.4. Laporan Biaya Overhead Pabrik ............................................................... 46

4.5. laporan Profitabilitas ............................................................................... 47

4.6. Tabulasi Data .......................................................................................... 48

4.7. Uji Multikolonieritas ................................................................................ 50

4.8. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................. 53

4.9. Pengujian Hipotesis uji-t .......................................................................... 54

5.0 Pengujian Hipotesis uji-F ......................................................................... 55

5.1 Uji Determinasi Koefisien (R2) ................................................................ 56





xi

DAFTAR GAMBAR

2.1. Kerka Konseptual ..................................................................................... 21

4.1. Logo PTP. Nusantara IV .......................................................................... 32

4.2. Struktur Organisasi ................................................................................... 35

4.3. Uji Normalitas .......................................................................................... 50

4.4. Uji Heteroskedestitas ................................................................................ 52

4.5. Pengujian hipotesis uji-t .......................................................................... 54





xii





1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba atau

keuntungan mulai dari memaksimalkan input perusahaan, proses yang di kerjakan

agar menghasilkan suatu output yang kompeten maka perusahaan menggunakan

berbagai metode-metode yang umum, spesifik, khusus, dan beresiko telah

digunakan demi perusahaan tetap mempertahankan eksistensinya (going concern).

Peranan akuntan sangatlah penting dalam memberikan sebuah informasi tersebut

dengan memakai berbagai ilmu akuntansi seperti menyusun dan menganilisa

laporan keuangan. Terlebih lagi ilmu akuntansi juga mengajarkan teori tentang

biaya dalam Akuntansi biaya, yang dapat mengukur dan menganalisa mengenai

biaya dan beban yang dihasilkan oleh perusahaan.

Biaya pada umumnya menjadi salah satu landasan keputusan dalam suatu

perencanaan dan pengambilan keputusan, berbeda dengan beban (expense) yang

hanya mempunyai manfaat dalam mencapai suatu tujuan, biaya menurut

Prawironegoro dan Purwanti (2009) dan Nilisye Ratag (2013), menyatakan bahwa

biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau

memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau

keuntungan dimasa mendatang.

Atas dasar pentingnya laporan biaya sebagai laporan intern perusahaan maka

diperlukan adanya pengukuran dan pelaporanbiaya biaya.

Biaya kualitas didefinisikan sebagai biaya yang timbul berkaitan dengan

pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan produk rusak.





2

Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu :

1) biaya pencegahan merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan

produk atau jasa yang diproduksi,

2) biaya penilaian merupakan biaya yang terjadi untuk menentukan apakah

produk dan jasa sesuai dengan persyaratan kualitas,

3) biaya kegagalan internal merupakan biaya yang terjadi karena produk dan jasa

yang tidak sesuai persyaratan terdeteksi sebelum barang atau jasa dikirim ke

pihak luar,

4) biaya kegagalan eksternal merupakan biaya-biaya yang terjadi karena produk

gagal menyesuaikan persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah barang

atau jasa dikirim ke pihak luar.

Membahas menegenai pengukuran kualitas, tidak akan terlepas dengan

aspek kuantitatif yang melekat padanya, yaitu mengenai biaya kualitas. Biaya

kualitas ini merupakan salah satu cara menerjemahkan bahasa kualitas ke dalam

bahasa yang dapat dikuantifikasikan sehingga memudahkan dalam pengukurannya

biaya kualitas merupakan indicator financial kinerja kualitas perusahaan.

Beberapa perusahaan kelas dunia menggunakan ukuran biaya kualitas

sebagai indicator keberhasilan program kualitas yang dapat dihubungkan dengan

keuntungan perusahaan, nilai penjualan, harga pokok penjualan atau biaya

produksi.

Laba merupakan indicator keberhasilan bagi perusahaan yang berorientasi pada

laba, karena biasanya keberhasilan dari suatu perusahaan tersebut dilihat dari

jumlah laba yang diperoleh pada periode tertentu. Laba adalah selisih lebih

pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Sedangkan laba bersih

adalah selisi lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua beban dan





3

kerugian dan merupakan kenaikan bersih terhadap modal agar diperoleh laba

sesuai dengan yang dikehendaki, perusahaan perlu menyususn perencanaan laba

yang baik. Hal tersebut ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk

memprediksi kondisi usahan pada masa yang akan dating yang penuh ketidak

pastian, serta mengamati kemungkinan factor-faktor yang dapat mempengaruhi

laba. (halim&supomo, 2009).

Salah satu unsur yang mempengaruhi laba adalah biaya produksi. Biaya produksi

merupakan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk mengelola bahan baku

menjadi barang jadi. Pada perusahaan industry terdiri dari biaya bahan baku,

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku adalah nilai

uang dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja

langsung adalah upah dari tenaga kerja yang mengerjakan proses produksi

(Mulyadi, 2012).

Dari beberapa factor tersebut, biaya merupakan salah satu factor yang

mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh, biaya merupakan komponen

penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga jual produk atau

jasa. Berdasarkan fungsinya biaya dapat dikelompokan menjadi biaya produksi

dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya biaya terjadi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Biaya ini terdiri dari

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik (Mulyadi,

2012)

Kemampuan perusahaan dalam menetapkan biaya produksi yang tepat akan

mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh. Biaya produksi memiliki hubungan

yang negative dengan laba. Jika terjadi peningkatan biaya produksi sementara hasil

penjualan tetap maka laba turun dan sebalikanya apabila terjadi penurunan biaya

produksi sementara hasil penjualan tetap maka laba naik.





4

PT. Perkebunan Nusantara IV(persero) BUMN badan usaha milik Negara

yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam perkebunan

pengelolaan dan pemasaran hasil perkebunan sawit dan karet.Agar perusahaan

dapat terus bertahan, berkembang dan bersaing di pasar maka perusahaan harus

merencanakan dan mengendalikan biaya kualitas dan biaya produksinya serta

meningkatkan profitabilitasnya yang dihasilkan.

Untuk dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai pengaruh dari Biaya Kualitas

dan Biaya Produksi terhadap peningkatan profitabilitas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dan mengajukan judul skripsi: “Pengaruh Biaya Kualitas

dan Biaya Produksi Terhadap tingkat profitabilitas Pada PT. Perkebunan

Nusantara IV”

1.2 Rumusan Masalah

Dalam suatu skema penelitian, penelitian langkah utama yang perlu

diperhatikan adalah apa yang menjadi masalah pokok dalam penelitian , dan

peneliti membuat 3 rumusan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas pada pt.

Perkebunan Nusantara IV ?

2) Bagaimana pengaruh produksi terhadap profitabilitas pada pt. perkebunan

Nusantara IV ?

3) Bagaimana pengaruh biaya kualitas dan biaya produksi terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh dari Biaya Kualitas terhadap Peningkatan

Kualitas Produk pada PT. Perkebunan Nusantara IV

1) Untuk mengetahui pengaruh dari Biaya Produksi terhadap





5

PeningkatanKualitas Produk pada PT. Perkebunan Nusantara IV

2) Untuk mengetahui pengaruh dari Biaya Kualitas dan Biaya Produksi terhadap

Peningkatan Kualitas Produk pada PT. Perkebunan Nusantara IV

3) Bagaimana Pengaruh dari biaya kualitas terhadap peningkatan kualitas produk

pada PT. Perkebunan Nusantara IV

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

memperluas wawasan akuntansi khususnya kualitas biaya dan biaya produksi

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan bahan

pertimbangan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan

sehigga tujuan perusahaan dapat dicapai secara optimal.

3. Bagi peneliti lainnya .

Dapat dijadikan bahan referensi yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian

yang sama.





6

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Teori-Teori

2.1.1 Pengertian Biaya

Biaya merupakan pengorbanan yang di lakukan untuk mencapai suatu tujuan

dan menjadi manfaat di masa yang akan datang. Khususnya di dalam suatu

organisasi atau perusahaan, biaya biasa digunakan sebagai penentuan harga

barang, pengendalian internal, dan sebagai informasi untuk pihak eksternal.

Pengertian biaya menurut beberapa ahli, yaitu : Menurut Supriyono. R.

(2011) dalam Pravita Dyah (2013) Biaya adalah suatu pengorbanan ekonomi yang

diukur dalam satuan uang, dimana suatu pengeluaran yang sudah terjadi atau

kemungkinan akan terjadi yang digunakan untuk kegiatan proses produksi guna

menambah atau menetapkan kegunaan suatu barang yang dihasilkan. Biaya

merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan suatu

manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang.

2.1.2 Penggolongan biaya

Menurut mulyadi (2007:14) biaya dapat digolongkan berdasarkan :

a. Obyek pengeluaran Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya, misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”

b. Fungsi Pokok Dalam Perusahaan Dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu : 1. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya biaya yang terjadi untuk mengelola bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut obyek pengeluaran biaya produksi ini dibagi





7

menjadi biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga biaya utama (primer cost). Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut pula biaya konversi (conversion cost), yaitu merupakan biaya untuk mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi.

2. Biaya pemasaran Biaya pemasaran merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produksi.

3. Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi dan umum merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatab produksi dan pemasaran produksi.

c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai Dalam hubunganya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Biaya langsung (direct cost)

Biaya langsung merupakan biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya adalah karena sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

2. Biaya tidak langsung (indirect cost) Biaya tidak langsung merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.

d. Prilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi : 1. Biaya variable

Biaya variable merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

2. Biaya semi variable Biaya semi variable merupakan biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

3. Biaya semi tetap Biaya semi tetap merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

4. Biaya tetap Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu.

e. Jangka waktu manfaat Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1) Pengeluaran modal (capital expenditure)

Merupakan biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadi





8

dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara depresiasi, diamortisasi atau deplesi.

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) Merupakan biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

2.1.3 Biaya Kualitas

` Menurut Hansen dan Mowen mendefinisikan bahwa “Biaya Kualitas atau

Biaya Mutu. (Cost of Quality) adalah biaya yang timbul karena mungkin atau

telah dihasilkan produk yang rendah mutunya.” Definisi di atas

mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan dua jenis kategori

dari dua kekuatan yang terkait dengan mutu yaitu :

1. Aktivitas pengendalian, yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mencegah atau

mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin muncul).

Aktivitas pengendalian terdiri dari aktivitas pencegahan dan aktivitas penilaian.

2. Aktivitas kegagalan, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh organisasi atau

pelanggannya

3. dalam menanggapi kualitas yang buruk (kualitas yang buruk sudah

terjadi).Menurut Tjiptono dan Diana biaya kualitas dapat dikelompokan

menjadi 4 (empat)golongan, yaitu sebagai berikut :

1. Biaya Pencegahan

Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan

produk yang dihasilkan, biaya ini meliputi biaya yang berhubungan dengan

perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan sistem kualitas.

2. Biaya Penilaian

Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah





9

produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas.

3. Biaya Kegagalan Internal

Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian

dan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang atau jasa tersebut dikirimkan ke

pihak luar atau konsumen.

4. Biaya Kegagalan Eksternal

Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk gagal

tidak memenuhi persayaratan yang diketahui setelah produk tersebut dikirimkan

kepada konsumen.

Indikator dari biaya kualitas ini merupakan salah satu cara menerjemahkan bahasa

kualitas ke dalam bahasa yang dapat dikuantifikasikan sehingga memudahkan

dalam pengukurannya biaya kualitas merupakan indicator financial kinerja kualitas

perusahaan.

Beberapa perusahaan kelas dunia menggunakan ukuran biaya kualitas

sebagai indicator keberhasilan program kualitas yang dapat dihubungkan dengan

1. keuntungan perusahaan,

2. nilai penjualan,

3. harga pokok penjualan atau

4. biaya produksi.

Menurut adnan, (2009:119), ada beberapa definisi menegenai biaya

kulitas yang lain yaitu :

a. Biaya kulitas didefinisikan sebagai biaya-biaiya yang terjadi karena adanya kualitas yang rendah.

b. Biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena melakukan pekerjaan secara salah ( doing things wrong ).

c. Biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan karena adanya aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan secara langsung untuk mendukung tujuan departemen.





10

d. Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk mencapai suatu kualitas. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

biaya kkualitas biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kualitas

produk.

2.1.4 Klarifikasi biaya kualitas

Biaya kualitas tidak hanya terdiri atas biaya untuk mencapai mutu, tetapi

juga biaya yang terjadi karena kurangnya kualitas. Untuk memahami dan

meminimalkan biaya kualitas, jenis biaya kualitas harus diklasifikasikan ke dalam

beberapa kategori.

Menurut blocher et.al, (2005:220) mengklasifikasikan biaya kualitas ke

dalam empat kategori:

a. Biaya pencegahan adalah pengeluaran pengeluaran yang dikeluarkan untuk

mencegah terjadinya cacat kualitas. Biaya pencegahan ini terdiri dari :

1. Biaya pelatihan kuantitas

Biaya pelatihan kuantitas adalah pengeluaran-pengeluaran untuk program

pelatihan internal dan eksternal, yang meliputi upah dan gaji yang dibayarkan

dalam pelatihan biaya intruksi, biaya staf klerikal dan macam-macam biaya dan

bahan habis pakai untuk menyiapkan pegangan dan manual intruksi.

2. Biaya perencanaan kualitas

Biaya perencanaan kualitas adalah upah dan overhead untuk perencanaan kualitas,

lingkaran kualitas, desain prosedur baru, desain peralatan baru untuk

meningkatkan kualitas, kehandalan, dan evaluasi supplier.

3. Biaya pemeliharaan peralatan

Biaya pemeliharaan peralatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasang

, menyesuaikan, mempertahankan, memperbaiki dan menginspeksi





11

peralatan produksi, proses, dan system.

4. Biaya supplier

Biaya supplier adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengembang kebutuhan dan

pengukuran data, auditing, dan pelaporan kualitas

b. Biaya penilaian (deteksi) dikeluarkan dalam rangka pengukuran dan analisis

data untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan spesifikasinya.

Biaya-biaya ini terjadi setelah produksi tetapi sebelum penjualan. Biaya penialaian

ini terdiri dari:

1. Biaya pengujian dan inpeksi

Biaya pengujian dan inpeksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menguji dan

menginpeksi bahan yang dating, produk dalam proses dan produk selesai atau jasa.

2. Peralatan pengujian

Peralatan pengujian adalah pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh,

mengeporasikan atau mempertahankan fasilitas, softwere, mesin dan peralatan-

peralatan pengujian atau penilaian kualitas produk, jasa atau proses.

3. Audit kualitas

Audit kualitas adalah gaji dan upah semua orang yang terlibat dalam penilaian

kualitas produk atau jasa dan pengeluaran lain yang dikeluarkan selama penilaian

kualitas.

4. Pengujian secara laborat

5. Pengjian dan evaluasi lapangan

6. Biaya informasi

Biaya informasi adalah biaya untuk menyiapkan dan membuktikan laporan kalitas.

c. Biaya kegaglan internal adalah biaya yang dikeluarkan karena rendahnya

kualitas yang ditemukan sejak penialain awal sampai dengan pengiriman





12

kepada pelanggan. Biaya kegaglan internal terdiri dari :

1. Biaya tindakan koreksi

2. Biaya pengerjaan kembali

3. Biaya proses

4. Biaya ekspedisi

5. Biaya inpeksi dan pengujian ulang

d. Biaya kegagalan eksternal merupakan biaya yang terjadi dalam rangka

meralat cacat kualitas setelah produk sampai pada pelanggan dan laba yang gagal

diperoleh karena diperoleh karena gilangnya peluang sebagai akibat adanya

produkan atau jasa yang tidak dapat diterima oleh pelanggan. Menurut blocher

et.al (2005:220), biaya kegagalan eksternal terdiri dari :

1. Biaya untuk menanganai keluhan dan keluhan dan pengembalian dari pelanggan adalah gaji dan overhead administrasi untuk departemen pelayanan kepada pelanggan, memperbaiki produk yang dikemabalikan, cadangan atau potongan untuk kualitas rendah, dan biaya angkut. 2. Biaya penarikan kembali dan pertanggung jawaban produk Biaya penarikan kembali dan pertanggung jawaban produk adalah biaya adminstrasi untuk menangani pengembalian produk. 3. Penjualan yang hilang karena produk yang tidak memuaskan Penjualan yang hilang karena produk yang tidak memuaskan adalah margin kontribusi yang hilang karena pesanan yang tertunda, penjualan yang hilang dan menurunya pangsa pasar.

Biaya kualitas bias juga dikelompokkan sebagai biaya yang dapat diamati atau

tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang tersedia

atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan, misalnya biaya

perencanaan kualitas, biaya pemeriksaan distribusi dan biaya pengerjaan ulang.

Hansen, et.al, (2005:9) menjelaskan bahwa

“biaya kualitas yang tersembunyi adalah biaya kesempatan atau opportunitas yang

terjadi karena kualitas produk yang buruk dan biasanya biaya opportunitas yang

terjadi karena kualitas produk dan biasanya biaya opportunitas tidak disajikan

dalam catatan akuntansi, misalnya biaya kehilangan penjualan,





13

biaya ketidakpuasan pelanggan dan biaya kehilangan pangsa pasar”.

2.1.5 Perilaku biaya kualitas

Kualitas dapat diukur berdasarkan biayanya perusahaan menginginkan agar biaya

kualitas turun, namun dapat mencapai kkualitas yang lebih tinggi, setidak-tidaknya

sampai dengan titik tertentu. Memang, jika standar kerusakan nol dapat dicapai,

perusahaan masih harus menanggung biaya pencegahan dan penilaian. Suatu

perusahaan dengan program pengelolaan kualitas yang berjalan dengan baik,

menurut pakar kualitas biayanya tidak lebih dari 2,5% dari penjualan.

Standart 2,5% tersebut mencakup biay kualitas secara total sedangkan biaya

untuk setiap elemen secara individual lebih kecil dari jumlah tersebut. Setiap

organisasi harus menentukan standar yang tepat untuk setiap elemen secara

individual. Anggran dapat digunakan untuk menentukan besarnya standar biaya

kualitas setiap elemen secara individual sehingga biaya kualitas total yang

dianggarkan tidak lebih dari 2,5% dari penjualan.

2.1.6 Laporan biaya kulaitas

Menurut basterfield, (2004:113), dalam laporan biaya kualitas dapat

dikaitkan dengan dasar-dasar yang berbeda yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Hasil penjualan produk bersih

b. Total biaya produksi yang dikeluarkan

c. Jumlah unit yang dihasilkan

Dalam menyusun laporan biaya kualitas, ada beberapa tipe laporan biaya kualitas

yang dapat digunakan, antara lain :

a. Laporan standart sementara

b. Laporan trend satu periode





14

c. Laporan trend bebrapa periode

d. Laporan kinerja kualitas jangka panjang

2.1.7 Biaya Produksi

Menurut Hansen dan Mowen biaya produksi adalah biaya yang berkaitan

dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Dari definisi diatas, biaya

produksi digolongkan dalam tiga jenis yang terdiri dari:

1. Biaya Bahan Baku merupakan bahan secara langsung digunakan dalam

produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi siap untuk dipasarkan.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja

langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan

proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi

menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud. Sesuai

dengan fungsi yang ada di perusahaan,

3. Biaya Overhead Pabrik merupakan biaya dari bahan tidak langsung, tenaga

kerja tidak langsung dan semua biaya pabrikasi lainnya yang tidak dapat

dibebankan langsung kepada produk tertentu. Secara sederhana, dapat

dinyatakan bahwa biaya overhead pabrik mencakup semua biaya produksi

kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik

dapat dibebankan kepada barang jadi dengan dua cara yaitu dengan biaya

sesungguhnya dan biaya taksiran. Penggunaan biaya sesungguhnya memang

sesuai dengan standar akuntansi tetapi banyak hal sulit dilakukan karena sulit

menentukan pembebanannya kepada barang jadi. Pada umumnya sering

digunakan cara kedua karena lebih mudah. Biaya taksiran dihitung dengan cara

menaksir tingkat produksi dalam satu periode kemudian menaksir jumlah biaya

yang akan dikeluarkan pada tingkat produksi tersebut.





15

2.1.8 Profitabilitas

Siswanto Sutojo dalam bukunya mengenali arti dan penggunaan neraca

Perusahaan secara tersirat mengungkapkan pengertian dan pentingnya

profitabilitas bagi perusahaan dengan menyebutkan bahwa operasi bisnis

perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila dari masa ke masa dapat

mengumpulkan keuntungan secara memadai. Dengan jumlah dan tingkat

keuntungan yang memadai manajemen perusahaan dapat meningkatkan

kepercayaan para pemilik serta para.

Investor yangberminat membeli saham baru. Disamping itu perusahaan juga

dapat membina kepercayaan para kreditur untuk menyediakan fasilitas pinjaman

yang dibutuhkan.Laba merupakan tujuan akhir semua perusahaan yang

berorientasi bisnis. Namun, perhitungan laba untuk suatu jangka waktu tertentu

hanya mendekati ketepatan layak saja karena perhitungan yang tepat baru dapat

terjadi jika perusahaan mengakhiri kegiatan usahanya dan menjual semua aktiva

yang ada.

1. Ukuran Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena selain

memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan dananya

pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan effisiensi

penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional perusahaan.

Menurut Siswanto Sujono ada beberapa rasio keuangan utama yang dipergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan adalah: 1. Margin laba Kotor (Gross Profit Margin) Merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Gross Profit Margin . (GPM) dapat dihitung dengan Formula Sebagai Berikut :

Gross Profit Margin : Margin = penjualan bersih – harga pokok penjualan X 100% Penjualan Bersih





16

2. Laba Atas Penjualan (Profit on sales) Merupakan perbandingan jumlah hasil penjualan hasil penjualan yang diperoleh

selama masa tertentu dengan laba sesudah pajak. Rasio profit on sales dipergunakan untuk menilai profitabilitas, sekaligus kemempuan mamajemen perusahaan menekan biaya operasional. Profit on Sales dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

Profit on sales = Laba sesudah pajak X 100% Penjualan Bersih 3. Laba Atas Investasi dana (Return on investment) Merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan

digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan. Return On Investment dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

Return on investment ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x 100% 4. Laba atas modal sendiri (Return on equity) atau sering disebut Rentabilitas Modal Sendiri dimaksudkan untuk mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Return onEquity dapat dihitung dengan formula sebagai berikut

return on equity = laba sesudah pajak X 100% Total modal sendiri. 5. Laba bersih per saham (Earning per share) Merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per

lembar saham pemilik. Laba bersih per saham atau earning per share dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Earning per Share =Laba sesudah pajakJumlah lembar saham

2.2 Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Profitabilitas

2.2.1. Pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas

Penggolongan biaya kualitas ke dalam empat kategori yaitu biaya

pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan

eksternal adalah sebagai perangkat bagi manajemen atau pihak lain untuk

mempermudah melakukan analisis terhadap elemen-elemen biaya kualitas baik itu

dari segi perilakunya maupun hubungan antar masing-masing elemen dari biaya

tersebut serta pengaruhnya terhadap variabel lain di luar biaya kualitas, misalnya

dengan tingkat produktivitas dan profitabilitas perusahaan.

Empat golongan biaya kualitas tersebut dapat dikelompokan lagi ke dalam dua

kelompok besar, yaitu biaya pengendalian/cost of control (pencegahan&penilaian)

dan biaya kegagalan 1 failure cost (internal & eksternal). Semakin besar

perusahaan menginvestasikan modalnya pada aktivitas pengendalian, maka





17

semakin kecil biaya kegagalan yang terjadi. Meningkatnya biaya pencegahan

yangdilakukanoleh perusahaan maka semakin kecil biaya kegagalan yang akan

terjadi.Meningkatnya biaya pencegahan yang dilakukan oleh Perusahaan akan

menyebabkan aktivitas penilaian (berupa pengeluaran biaya penilaian) yang

dilakukan juga akan meningkat. Hal itu terjadi karena kedua biaya yang

dikeluarkan tersebut merupakan satu kesatuan usaha pengendalian yang dilakukan

untuk meningkatkan kualitas. Usaha pengendalian kualitas yang dilakukan akan

menyebabkan berkurangnya kualitas produk cacat yang dihasilkan. Selaku

produsen, perusahaan akan dapat melakukan penghematan atas biaya tambahan

yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan atau pengerjaan ulang terhadap

produk-produk yang cacat tersebut. Tentu saja, pengurangan yang terjadi dalam

biaya perbaikan dan pengerjaan kembali akan mengakibatkan berkurangnya

pengeluaran untuk kegagalan internal sekaligus kegagalan eksternal yang terjadi di

dalam perusahaan.Sementara itu secara tidak langsung dengan berkurangnya biaya

kegagalan (internal & eksternal), ini merupakan suatu indikasi bahwa produk yang

dihasilkan berkualitas telah mengalami peningkatan. Produk yang berkualitas tentu

merupakan produk yang memiliki nilai (value) yang lebih tinggi dengan ditandai

oleh tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi atas produk tersebut, karena produk

telah dibuat sesuai dengan spesifikasi dan keinginan pelanggan tentunya.

Nilai (value) yang tinggi yang dirasakan pelanggan memungkinkan

perusahan untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas. Dengan pangsa pasar yang

luas maka tentu dapat meningkatkan pendapatan. Dan akhirnya dengan pendapatan

yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah mendorong profitabilitas yang

ditandai dengan meningkatnya profit perusahaan. menyebabkan biaya penilaian

yang dikeluarkan juga akan meningkat.





18

Hal itu terjadi karena kedua biaya tersebut merupakan suatu kesatuan usaha

pengendalian yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas. Usaha pengendalian

kualitas yang dilakukan dengan mengeluarkan biaya pencegahan dan penilaian

akan menyebabkan berkurangnya kualitas produk cacat yang dihasilkan sebelum

produk tersebut dikirim ke konsumen.

Jadi, apabila biaya pencegahan dan penilaian meningkat, maka biaya

kegagalan internal dan eksternal akan menurun. Hal ini akan berpengaruh terhadap

kualitas produk yang dihasilkan meningkat, karena produk akan sesuai dengan

spesifikasi desain awal tanpa memilki suatu kecacatan baik sebelum maupun

setelah produk tersebut dikirim ke konsumen.

Sementara Blocher, Chen dan Lin mengungkapkan lebih lanjut bahwa

dengan meningkatnya kualitas pada suatu produk yang dihasilkan maka

perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif dan menikmati tingkat

profitabilitas yang tinggi. Meningkatnya kualitas produk tentu dapat menurunkan

tingkat pengembalian produk (retur ) dari pelanggan, sehingga dengan itu akan

berdampak pada menurunnya biaya garansi dan perbaikan.

Meningkatnya kualitas produk juga dapat menurunkan biaya produksi

melalui reduksi atau eliminasi dari biaya kegagalan internal yang memiliki porsi

yang paling besar jika dibandingkan dengan biaya penilaian maupun pencegahan

dalam biaya produksi. Produk yang berkualitas akan menyebabkan rendahnya

persediaan di gudang, baik itu persediaan bahan baku, suku cadang, dan produk

jadi. Sebab perusahaan dapat mengerjakan proses produksi sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan sebelumnya sehingga perputaran persediaan menjadi lebih

lancar dan tentunya pendapatan laba akan dapat terealisir dengan lebih cepat.





19

2.3 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Tingkat Profitabilitas

2.3.1. Pengaruh biaya produksi terhadap tingkat profitabilitas

Perubahan pada biaya produksi mempengaruhi perubahan profitabilitas . ketika

biaya produksi mengalami kenaikan lebih besar disbanding kenaikan penjualan,

maka profit perusahaan akan mengalami penurunan .Efisiensi biaya produksi akan

mempengaruhi peningkatan laba pada perusahaan , karena menurut Munawir

(2010:217) “Penurunan laba yang disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan

menunjukkan bagian produksi telah bekerja secara tidak efisien”

Biaya produksi yang meningkat akan menyebabkan penurunan pada laba

perusahaan dan sebaliknya , apabila biaya produksi menurun laba pada perusahaan

akan meningkat. , jika biaya produksi meningkat maka harga jual pun juga

meningkat dan dengan demikian akan mengakibatkan menurunnya permintaan dan

penurunan pada laba , sebaliknya penurunan biaya produksi akan menurunkan

harga jual yang mengakibatkan naiknya permintaan sehingga laba pun ikut naik .

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rustami (2014) menunjukkan bahwa

biaya produksi berpengaruh secara parsial terhadap laba pada perusahaan.

Peningkatan laba kotor yang disebabkan oleh efisiensi biya produksi, dapat

dibuktikan oleh Muktiadidji dan soemantri (2009), menunjukkan bahwa , variable

biaya produksi yang terdiri dari efisiensi biaya overhead pabrik secara bersama

sama (simultan) berpengaruh positif dan siginifikan terhadap laba bersih .

berdasarkan pernyataan dan hasil penelitian sebelumnya , menyatakan bahwa

efisiensi biaya produksi berpengarug terhadap peningkatan laba kotor .

2.4 Kerangka Pemikiran

2.4.1 Kerangka pemikiran

Kualitas merupakan hal krusial yang menyangkut suatu produk,





20

baik barang atau jasa. Sejauh mana produk sesuai dengan kebutuhan pemakainya

ditunjukkan dengan kualitas. Masalah kualitas akan timbul pada saat produk tidak

dapat memberikan fungsinya secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan

pemakainya. Produk sawit dan teh yang memilih untuk bersaing melalui harga

yang rendah bukan berarti memilih untuk memproduksi dengan kualitas rendah.

Harga yang rendah tetap harus memenuhi harapan pelanggan. Sama halnya dengan

itu, strategi diferensiasi akan tidak efektif.

Sementara itu kualitas suatu produk atau jasa dapat diukur secara finansial

maupun non finansial. Kuantifikasi kualitas ke dalam satuan uang memunculkan

adanya istilah biaya kualitas. Yang dimaksud dengan biaya kualitas adalah: "Cost

incurred toprevent, or cost arising as a result of the production of a low quality

product. These cost focus on conformance quality and are incurred in all

business functions of the value chain".

Penggolongan biaya kualitas ke dalam empat kategori yaitu prevention

cost,appraisal cost, internal failure cost, dan external failure costadalah sebagai

perangkatbagi manajemen atau pihak lain untuk mempermudah melakukan

analisis terhadap elemen-elemen biaya kualitas baik itu dari segi sifat maupun

hubungan antar masing-masing elemen dalam biaya tersebut. Empat golongan

biaya kualitas dapat dikelompokkan lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu biaya

pengendaliancost ofcontrol(pencegahan & penilaian) dan biaya kegagalan/failure

cost (internal & eksternal).Semakin besar perusahaan menginvestasikan modalnya

pada aktivitas pengendalian.

2.5 Penelitian Terdahulu

Berikut penelitian terdahulu yang berkaitan dengan biaya kualitas :





21

No Nama Peneliti

Judul Penelitian Hasil Peneliti

1. Rimadhani Martika sari (2011)

Pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas (studi kasus hotel group dedy jaya kabupaten brebes jawa tengah)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas dengan menggunakan metode asosiatif. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh biaya kualitas secara signifikan terhadap profitabilitas.

2. Sayyida (2014)

Pengaruh biaya produksi terhadap laba perusahaan (studi kasus pabrik kecap kelapa muda ud. Surya mandala putra gapura sumenep)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biaya produksi dapat mempengaruhi profitabilitas. Dengan menggunakan metode asosiatif. Hasil penelitian adalah, biaya produksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Table 2.1

2.6 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini terdapat variable independen yaitu biaya kualitas, biaya

produksi, sedangkan variable depenen dalam penelitian ini tingkat profitabilitas.

Gambar 2.1

Biaya kualitas

(X1)

Biaya Produksi

(X2)

Profitabilitas

(Y)





22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis , Lokasi , dan Waktu Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah assosiatif menurut sugiono (2008:11)“Penelitian

assosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan seberapa eratnya

pengaruh atau hubungan itu serta berate atau tidaknya hubungan atau pengaruh

tersebut.

3.1.2. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini adalah pada PT.Perkebunan Nusantara IV yang

berlokasi di jalan . Letjend suprapto no 2 medan 20151 Indonesia

3.1.3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan 4(empat) Bulan dari bulan Juni 2018

sampai bulan September 2018. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan tabel

waktu penelitian.

Tabel III.1 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Jun2018

Jul-agust2018

Sept-des2018

Jan-feb2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Kunjungan Perusahaan

2 Pengajuan Judul

3 Konsultasi/Bimbingan





23

4 Seminar proposal

5 Pengumpulan Data

6 Analisis data

7 Penyusunan & bimb. Skripsi

8 Pengajuan & Sidang Mej Hijau

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data laporan biaya kualitas dan produksi selama perusahaan

itu melakukan kegiatannya dari tahun 2010-2012

3.2.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiono (2008:73), “sampel merupakan bagian dari populasi yang

dapat diwakili dari seluruh populasi tersebut” pemilihan sampel perbulan, populasi

penelitian ini dari tahun 2010 - 2012

3.3 Definisi Operasional

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan

variabel terikat .

3.3.1 Biaya Kualitas

Biaya kualitas dapat diartikan sebagai biaya yang terjadi untuk mencegah

terjadinya barang rusak atau biaya yang harus dikeluarkan karena adanya barang





24

yang rusak , dengan kata lain biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan dan

mempertahankan kualitas suatu produk. Biaya kualitas ini terdiri dari

1. Biaya pencegahan adalah pengeluaran- pengeluaran yang

dikeluarkan untuk mencegah terjadinya cacat kualitas , biaya pencegahan ini

terdiri dari biaya pelatihan,biaya perencanaan, biaya pemeliharaan peralatan

dan penjaminan

2. Biaya penilaian dikeluarkan dalam rangka pengukuran dan analisis data untuk

menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan spesifikasinya. Biaya

penilaian ini terdiri dari biaya pengujian dan inpeksi, peralatan dan audit.

3. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang dikeluarkan karena rendahnya

kualitas yang ditemukan sejak penilaian awal sampai dengan pengiriman

kepada pelanggan. Biaya kegagalan internal ini terdiri dari biaya pengerjaan

kembali, biaya proses dan biaya ekspedisi

4. Biaya kegagalan eksrternal adalah biaya yang terjadi dalam rangka meralat

cacat kualitas setelah produk sampai pada laba yang gagal diperoleh karena

diperoleh hilangnya peluang sebagai akibat adanya produk atau jasa yang tidak

dapat diterima oleh pelanggan.

3.3.2 Biaya Produksi

Merupakan biaya biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi

produk jadi yang siap untuk dijual. Secara garis besar produksi ini dibagi menjadi

tiga yaitu :

1. Biaya bahan baku

2. Biaya tenaga kerja langsung

3. Biaya overhead pabrik

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut pula dengan





25

istilah biaya utama , sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik sering juga disebut dengan istilah biaya konversi, yang merupakan biaya

untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.

Biaya bahan baku

Biaya bahan baku yaitu biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahab baku

untuk proses produksi dalam suatu perusahaan.

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsng adalah semua balas jasa yang diberikan oleh

perusahaan kepada semua karyawan, elemen biaya tenaga kerja yang

merupakan biaya produksi adalah biaya tenaga kerja untuk karywan pabrik.

Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung

dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah dapat diidentifkasikan

atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan. Biaya overhead pabrik seperti

pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-

pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead

pabrik.

3.3.3 Profitabilitas

Sementara itu untk melihat adanya oengaruh dari biaya kualitas dan biaya

produksi terhadap profitabilitas, maka sebekumnya perlu kita mengetahui

hubungan yang terjadi antar masing-masing variabel tersebut. Analisis terhadap

hubungan serta pengaruh dari variabel independen terhadao variabel dependen,

dapat dilakukan baik itu secara simultan atau parsial.

Secara simultan diasumsikan bahwa semua komponen biaya kualitas dan

biaya produksi (variabel-independen) secara bersamaan dimasukkan kedalam





26

persamaan regresi untuk kemudian dicari hubungan dan pengaruhnya secara

keseluruhan terhadap profitabilitas (variabel dependen). Secara parsial dapat

diartikan bahwa masing-masing komponen biaya kualitas dan biaya produksi dapat

ditentukan dan pengaruhnya secara individual terhadap profitabilitas, dengan

sumsi komponen biaya kualitas dan biaya produksi yang lainnya dapat dikontrol

untuk dibuat tetap keberadaannya.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber dat. a yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

Menurut sugiono (2008:14) “ data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka,

atau data kualikatif yang diangkakan (scoring)” sementara data yang digunakan

adalah data skunder, data skunder , yaitu data yang diperoleh dalam bahan yang

sudah jadi seperti data biaya kualitas, biaya produksi dan laba perusahaan

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Wawancara , teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Tanya jawab langsung dengan bagian bagian yang terkait dengan judul dan

masalah dalam penelitian ini.

2. Dokumentasi , yaitu data yang diperoleh peneliti dari arsip perusahaan

berupa laporan labarugi

3. Observasi melakukan pengamatan langsung terhadap biaya produksi dan

laporan labarugi pada PT. Perkebunan Nusantar IV.

3.6 Teknik Analisi Data

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel





27

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.Uji

Normalitas dam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data

berdistribusi normal apabila nilai signifikan > 5% (0.05)

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinier ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

berganda terjadi hubungan antara variabel bebas dan jika terjadi hubungan maka

dinamakan terdapat masalah kolinieritas.hal ini menyebabkan koefisien- koefisien

menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standar eror setiap koefisien regresi menjadi

tak terhingga.

3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terdapat ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas,antara

lain dengan cara melihat grafik Sccaterflot anatar prediksi variabel dependen

dengan residualnya.

3.6.2 Uji Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas ( X1 dan X2 ) terhadap variabel

terikat (Y) diguakan teknik data dengan menggukan analisis regresi

berganda.Model sampel untuk linier berganda adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 (sugiyono,2008:277

Keterangan : Y = Profitabilitas

X1 = Biaya kualitas





28

X2 = Biaya produksi

bo = konstanta

b1 – b5 = koefisien regresi

e = batas kesalahan

e = standart eror (tingkat kesalahan ) yaitu 0,05 ( 5%)

3.6.2.1 Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui secara bersamaan bagaimana pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat dengan kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada 𝛼 = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada 𝛼 = 5%

3.6.3 Uji Hipotesis

3.6.3.1 Uji t (Parsial)

Uji ini dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel independen

(X1 dan X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

independen (Y). Dengan kata lain, uji t digunakan untuk menguji signifikan

koefisien regresi secara parsial atau pengaruh masing- masing varibel bebas secara

individual dan signifikan terhadap variabel terikat.Kriteria pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika Thitung > Ttabel pada taraf iklan 95% atau 𝛼 = 5% maka hipotesi dalam

penelitian ini diterima.

Jika Thitung < Ttabel pada taraf iklan 95% atau 𝛼 = 5% maka hipotesi dalam

penelitian ini ditolak.

thitung = √𝑛−2√𝑛−𝑟2





29

3.6.3.2 Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi ( R2 ) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi

persentase sumbangan variabel bebas yang diteliti (x1,x2,) terhadap variabel terikat

secara bersama-sama dimana 0 < R2 < 1.

Dalam penelitian ini dipergunakan SPSS (Statistical Packages For the Science)

versi 16,00





60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas X1 ( biaya kualitas) terhadap variabel Y

(profitabilitas) dengan nilai t hitung 2,802 > t tabel 2,034 pada PT.Perkebunan

Nusantara IV Medan.

2. Dari hasil penelitian diketahui secara parsial bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas X2 (biaya produksi) terhadap Y (Profitabilitas)

dengan nilai t hitung 0,982 < t tabel 2,034 pada PT.Perkebunan Nusantara IV

Medan.

3. Berdasarkan hasil uji F variabel biaya kualitas dan biaya produksi maka

diperoleh F hitung sebesar 6,683 > F tabel 3,28 dengan signifikan 0,004 <

0,05 , hal ini menunjukkan bahwa variabel biaya kualitas dan biaya produksi

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

5.2 Saran

Saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Mengenai Biaya Kualitas yang mempunyai pengaruh terhadap Profitabilitas,

pihak Perusahaan Sebaiknya melakukan perencanaan dan mengendalikan Biaya

Kualitas, agar biaya yang di keluarkan tepat sasaran dan dapat menunjang

Kualitas dari produk yang di produksi dan dapat menunjang harga jual yang

berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan.





61

2. Dari segi Biaya produksi tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas,

maka Sebaiknya perusahaan melakukan perencanaan dan mengendalikan Biaya

produksi, agar biaya yang di keluarkan tepat sasaran dan dapat menunjang

Kualitas dari produk yang di produksi dan dapat menunjang harga jual yang

berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan.

3. Dalam meningkatkan profitabilitas, maka hendaknya pihak perusahaan dapat

memonitoring secara berkesinambungan pengeluaran dari biaya kualitas dan

biaya produksi agar pengeluaran dapat di pergunakan secara efisien dan tepat

sasaran.





DAFTAR PUSTAKA

Carter William. 2009. Akuntansi Biaya. Buku1. Edisi Keempat Belas, Jakarta: Salemba Empat

Daljono. 2011. Akuntansi Biaya. Edisi Tiga, Jakarta: Badan Penerbit Semarang

Gantino dan Erwin.2011. pengaruh biaya kualitas Terhadap Penjualan Pada pt.Guardian Pharmatama.Journal of applied finance and accounting. Universitas INDONUSA Esa Unggul,jakarta.Jakarta

Mulyadi.2010. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Yogyakarta:STIE YKPN

Hansen dan Mowen, 2004 dalam bukunya Management Accounting (2004:40)

Henry Simamora. 2002. Akuntansi Mangement. Jakarta: Salemba Empat

Gitman dan Lawrence. 2009. Principle Of Managerial Finance. Pearson AddisonWesley, United States.

Witjaksono Armanto, 2013, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Raiborn, dan Kinney, 2011, Akuntansi Biaya Dasar dan Pengembangan, Terjemahan Rahmat Hilman, Salemba Empat, Jakarta.

Elwold, Rakesh, 2010, Managemen Operasi dan Produksi Modern, Edisi Kedelapan Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Mas’ud, MC, 2006, Akuntansi Mangement, Yogyakarta. Bagian Penerbit Fakultas ekonomi Universitas gajah Mada.

Supriyono, R.A, 2007, Akuntansi Managemen, Edisi yang dipernaharui, Cetakan ketigga Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta.





Rudianto, 2009, Akuntansi Managemen, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mursyidi, Akuntansi Biaya, 2008, Refika Aditama, Eraco, Jakarta.





PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV LAPORAN BIAYA KUALITAS

UNTUK TAHUN 2010 (DALAM RUPIAH)

Tahun Bulan Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan

Eksternal Biaya Kegagalan

Internal Total Biaya

Kualitas 2010 Jan 7.031.000 3.765.500 4.210.000 3.700.000 18.706.500 Feb 7.621.500 4.140.500 4.200.000 650.000 16.617.000 Mar 7.970.900 6.002.300 3.975.000 3.450.000 21.398.200 Apr 8.630.000 2.839.600 3.850.000 3.650.000 18.969.600 Mei 8.750.200 2.265.000 3.450.000 3.770.000 18.235.200 Juni 5.611.500 1.454.300 3.330.000 3.550.000 13.945.800 juli 6.066.600 3.885.500 3.325.000 3.450.000 16.727.100 Agust 5.076.100 3.859.200 3.425.000 2.990.000 15.350.300 Sept 5.642.000 3.245.600 3.550.000 2.420.000 14.857.600 Okt 5.714.000 2.291.200 2.900.000 2.750.000 13.655.200 Nov 5.284.300 2.875.000 2.850.000 2.850.000 13.859.300 Des 5.284.300 2.766.100 2.770.000 3.000.100 13.820.500 Total 78.682.400 39.389.800 41.835.000 36.235.100 196.142.300










Kualitas 2011 Jan 7.220.000 4.450.000 4.770.000 2.990.000 19.430.000 Feb 7.650.000 4.440.000 5.230.000 3.442.000 20.762.000 Mar 7.880.000 4.672.000 5.120.000 3.521.000 21.193.000 Apr 7.990.000 4.560.000 4.560.000 5.340.500 22.450.500 Mei 8.230.000 5.223.000 4.780.000 4.552.000 22.785.000 Juni 8.340.000 5.678.000 6.770.500 4.321.000 25.109.500 juli 8.445.000 5.887.000 7.650.000 5.773.000 27.755.000 Agust 8.900.500 6.230.000 7.550.000 4.663.700 27.344.200 Sept 8.880.000 6.979.000 7.990.700 6.553.000 30.402.700 Okt 9.110.000 7.123.500 8.120.000 6.771.000 31.124.500 Nov 9.450.000 7.340.000 7.650.000 5.662.000 30.102.000 Des 9.960.700 7.430.000 6.550.000 6.778.000 30.718.700 Total 102.056.200 70.012.500 76.741.200 60.367.200 309.177.100










Kualitas 2012 Jan 7.223.000 6.770.000 5.670.000 3.455.600 23.118.600 Feb 8.230.000 6.988.000 5.992.800 4.552.600 25.763.400 Mar 8.956.000 7.650.000 6.123.000 4.551.000 27.280.000 Apr 8.924.000 6.345.000 6.231.000 5.672.000 27.172.000 Mei 9.230.000 8.990.000 6.340.000 6.552.000 31.112.000 Juni 7.890.000 7.732.340 6.451.000 8.770.000 30.843.340 juli 8.650.000 7.884.000 7.655.000 7.650.000 31.839.000 Agust 5.430.000 8.230.000 7.889.000 7.664.000 29.213.000 Sept 7.823.000 8.771.000 7.664.000 7.553.000 31.811.000 Okt 9.879.000 8.665.500 6.552.000 4.321.000 29.417.500 Nov 10.980.000 9.124.000 7.660.000 4.337.000 32.101.000 Des 7.800.000 9.827.770 8.990.000 5.667.800 32.285.570 Total 101.015.000 96.977.610 83.217.800 70.746.000 351.956.410





PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV LAPORAN BIAYA PRODUKSI


Tahun

Bulan

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Bahan Baku

Jumlah Biaya Produksi

2010 Jan 120.880.000 98.870.000 190.998.000 410.748.000 Feb 123.990.000 99.723.000 198.996.000 422.709.000 Mar 145.000.000 95.440.000 178.923.450 419.363.450 Apr 155.679.000 100.679.000 200.980.000 457.338.000 Mei 139.665.000 101.435.000 201.334.880 442.434.880 Juni 124.876.000 103.000.800 188.665.000 416.541.800 juli 178.940.000 120.556.890 199.870.000 499.366.890 Agust 188.672.345 103.456.700 197.000.500 489.129.545 Sept 134.000.500 104.556.979 198.775.000 437.332.479 Okt 188.520.000 96.778.900 198.778.987 484.077.887 Nov 135.778.000 99.886.550 207.942.865 443.607.415 Des 149.880.000 106.778.234 209.821.000 466.479.234 Total 1.785.880.845 1.231.162.053 2.372.085.682 5.389.128.580







Tahun

Bulan



Biaya Bahan Baku


2011 Jan 110.996.000 99.675.000 223.885.000 434.556.000 Feb 112.657.000 100.987.000 224.560.990 438.204.990 Mar 111.990.000 100.775.000 199.886.300 412.651.300 Apr 123.000.000 101.235.678 198.230.000 422.465.678 Mei 124.567.000 109.887.000 201.670.000 436.124.000 Juni 132.342.100 107.885.000 204.654.000 444.881.100 juli 128.997.000 123.000.500 200.890.000 452.887.500 Agust 134.556.767 123.567.880 190.880.000 449.004.647 Sept 121.000.400 123.556.330 230.778.000 475.334.730 Okt 124.552.341 128.667.800 243.000.700 496.220.841 Nov 112.345.678 124.552.340 200.110.000 437.008.018 Des 165.234.667 126.774.560 278.990.100 570.999.327 Total 1.502.238.953 1.370.564.088 2.597.535.090 5.470.338.131







Tahun

Bulan



Biaya Bahan Baku


2012 Jan 102.880.000 101.889.000 220.900.000 425.669.000 Feb 105.780.000 100.889.000 223.450.000 430.119.000 Mar 108.900.000 112.340.000 235.670.000 456.910.000 Apr 108.960.000 111.000.900 245.000.700 464.961.600 Mei 107.885.000 103.669.000 231.886.000 443.440.000 Juni 107.665.000 105.660.000 270.990.000 484.315.000 juli 110.887.650 103.452.300 237.890.000 452.229.950 Agust 112.340.000 100.667.000 245.000.900 458.007.900 Sept 111.550.000 125.600.000 255.678.000 492.828.000 Okt 114.770.000 123.990.800 300.240.000 539.000.800 Nov 115.660.000 123.450.000 234.556.700 473.666.700 Des 123.000.600 133.000.600 311.430.000 5.67.431.200 Total 1.330.278.250 1.345.608.600 3.012.692.300 5.688.579.150





PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV LAPORAN TINGKAT PROFITABILITAS


Tahun Bulan Profit

2010 Januari 499.887.900

Februari 499.788.900

Maret 500.870.000

April 520.776.900

Mei 556.980.000

juni 456.778.000

Juli 432.970.000

Agustus 423.660.000

September 452.779.000

Oktober 550.980.000

November 578.950.990





Desember 600.420.000

Total Profitabilitas 6.074.841.690

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

LAPORAN TINGKAT PROFITABILITAS UNTUK TAHUN 2011

(DALAM RUPIAH)

Tahun Bulan Profit

2011 Januari 490.880.500


Maret 554.320.000

April 552.340.000

Mei 600.123.000

juni 558.970.700

Juli 678.991.000

Agustus 666.879.340






Oktober 689.230.000




PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV LAPORAN TINGKAT PROFITABILITAS


Tahun Bulan Profit

2012 Januari 448.992.800


Maret 445.670.000

April 445.340.000





Mei 567.890.000

juni 555.760.000

Juli 650.980.000

Agustus 601.230.000


Oktober 612.665.778








1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 36





Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 71327134.5630037

6 Most Extreme Differences Absolute .098

Positive .089 Negative -.098

Test Statistic .098 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from dat c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

2. Uji MultiKonelieritas

Coefficientsa





Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 255777520.

315

147068538.

295 1.739 .091

Biaya

Kualitas 5.931 2.117 .452 2.802 .008 .829 1.206

Biaya

Produksi .342 .348 .158 .982 .333 .829 1.206

a. Dependent Variable: Profitabilitas

3. Uji Heterokedastisitas





Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 255777520.3

15

147068538.2

95 1.739 .091

Biaya

Kualitas 5.931 2.117 .452 2.802 .008

Biaya

produksi .342 .348 .158 .982 .333


4. Uji regresi Linier berganda

Coefficientsa

Model


Standardized

Coefficients


1 (Constant) 255777520.31

5 147068538.295 1.739 .091

Biaya Kualitas 5.931 2.117 .452 2.802 .008

Biaya Produksi .342 .348 .158 .982 .333





5. Uji – t

Coefficientsa

Model


Standardized

Coefficients


1 (Constant) 255777520.31

5

147068538.29

5 1.739 .091

Biaya Kualitas 5.931 2.117 .452 2.802 .008

Biaya Produksi .342 .348 .158 .982 .333


6. Uji – F


ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7212065808662

4688.000 2

3606032904331

2344.000 6.683 .004b

Residual 1780646043739

09536.000 33

5395897102239

683.000





7. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .537a .288 .245

73456770.2954

6

a. Predictors: (Constant), Biaya Produksi, Biaya Kualitas

Total 2501852624605

34208.000 35


b. Predictors: (Constant), Biaya Produksi, Biaya Kualitas





pengaruh biaya kualitas dan biaya produksi...

Documents