pengaruh bangkitan lalu lintas dari daerah · pdf file1 pengaruh bangkitan lalu lintas dari...

Download PENGARUH BANGKITAN LALU LINTAS DARI DAERAH · PDF file1 PENGARUH BANGKITAN LALU LINTAS DARI DAERAH PEMUKIMAN PADA BY-PASS SUKARNO HATTA, BANDUNG Yusak O. Susilo, ST. Mahasiswa Program

If you can't read please download the document

Upload: hoangtu

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH BANGKITAN LALU LINTAS DARI DAERAH PEMUKIMAN PADABY-PASS SUKARNO HATTA, BANDUNG

    Yusak O. Susilo, ST.Mahasiswa Program MagisterRekayasa TransportasiFakultas Teknik SipilInstitut Teknologi BandungJalan Ganesha 10 Bandung 40132E-mail : [email protected]

    Evan Sofyan, ST.Alumnus Jurusan Teknik SipilUniversitas Kristen MaranathaJalan Suria Sumantri 65Bandung 40164

    Budi Hartanto S., Ir., M.Sc.Dosen Rekayasa TransportasiFakultas Teknik SipilUniversitas Kristen MaranathaJalan Suria Sumantri 65Bandung 40164E-mail : [email protected]

    ABSTRAK

    Perencanaan sarana dan prasarana kota yang matang sangat mempengaruhi kelancaran setiap aspek kehidu pandalam kota tersebut. Jaringan jalan merupakan salah satu jenis prasarana yang sangat penting keberadaannyaguna terwujudnya suatu lingkungan pemukiman yang terencana dengan baik, teratur dan dapat mengatasi lalulintas di dalam kawasan pemukiman itu se ndiri maupun akses ke jaringan jalan kota. Penentuan sistem jaringanserta karakteristiknya sangat diperlukan untuk dapat memenuhi fungsinya dalam melayani kebutuhan tiapkawasan pemukiman.

    Bandung sebagai salah satu dari 8 kota metropolitan di Indonesia mempunyai beberapa masalah transportasiyang salah satunya disebabkan oleh karena pola sistem jaringan, yang mana merupakan gabungan dari pola jalanradial dan melingkar. Salah satu jalan melingkar yang terkenal adalah by -pass Sukarno Hatta, yang mempunyaipanjang kurang lebih 18 kilometer. Sepanjang jalan tersebut terdapat lebih dari 21 daerah pemukiman yang manamemberikan kontribusi bangkitan perjalanan yang besar sehingga terkadang menyebabkan kemacetan khususnyapada jam-jam puncak.

    Untuk mengetahui besarnya kontribusi bangkitan perjalanan yang ditimbulkan oleh kawasan pemukimantersebut terhadap jalan Sukarno-Hatta, dicari faktor pengaruh dan korelasinya dengan karakteristik darikompleks pemukiman-pemukiman itu. Metodologi yang dilakukan adalah mela kukan survei lalu lintas,wawancara, mengumpulkan data dan site-plan dari masing-masing pemukiman beserta karakteristiknya.

    Dengan menggunakan survei arus lalu lintas pada jalan masuk pemukiman dan survei di dalam area pemukimanitu sendiri, yang mana umumnya mempunyai sistem jaringan grid, yang kemudian dianalisis dan menghasilkankesimpulan sebagai berikut : Untuk setiap 1 m2 luas areal dibutuhkan 0,1361 m 2 luas jalan. Untuk setiap 1 m2 luas kavling dibutuhkan 0,1623 m 2 luas jalan. Untuk setiap 1 unit pemukiman dibutuhkan 24,39 m 2 luas jalan. Untuk setiap 1 penghuni pemukiman dibutuhkan 4,878 m 2 luas jalan. Untuk setiap 1 unit pemilikan kendaraan dibutuhkan 17,997 m 2 luas jalan. Untuk setiap 1 smp/jam dibutuhkan 118,51 m 2 luas jalan. Untuk setiap 1 m2 luas areal dibutuhkan 0,0276 m panjang total ruas jalan. Untuk setiap 1 m2 luas kavling dibutuhkan 0,0331 m panjang total ruas jalan. Untuk setiap 1 unit pemukiman dibutuhkan 5,3584 m panjang total ruas jalan. Untuk setiap 1 penghuni pemukiman dibutuhkan 1,07 17 m panjang total ruas jalan. Untuk setiap 1 unit pemilikan kendaraan dibutuhkan 3,9219 m panjang total ruas jalan. Untuk setiap 1 smp/jam dibutuhkan 25,659 m panjang total ruas jalan. Untuk setiap 1 unit pemukiman memberikan kontribusi 0,1956 smp/jam. Untuk setiap 1 penghuni pemukiman memberikan kontribusi 0,0391 smp/jam.

    Tetapi semuanya itu tergantung pula dari tingkat ekonomi maupun tipe pemukiman tersebut. Tentu sajapemukiman yang lebih besar maupun tingkat ekonomi penghuni yang lebih tinggi akan men yebabkan kontribusilalu lintas yang lebih tinggi pula.

    Kata Kunci : Bangkitan lalu lintas, daerah pemukiman, tipe dan ukuran pemukiman, tingkat pemilikankendaraan, bentuk dan pengaturan simpang jalan masuk ke pemukiman.

    [email protected]@bdg.starindo.net

  • Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

    2

    1. PENDAHULUAN

    Perencanaan sarana dan prasarana kota yang matang sangat mempengaruhi kelancaran setiapaspek kehidupan dalam kota tersebut. Jaringan jalan merupakan salah satu jenis prasaranayang sangat penting keberadaannya guna terwujudnya suatu lingkungan pemukiman yangterencana dengan baik, teratur dan dapat mengatasi lalu lintas di dalam kawasan pemukimanitu sendiri maupun akses ke jaringan jalan kota. Penentuan sistem jaringan sertakarakteristiknya sangat diperlukan untuk dapat memenuhi fungsinya dalam melayanikebutuhan tiap kawasan pemukiman.

    Suatu perencanaan sarana dan prasarana transportasi yang buruk dapat menyebabkan masalahtransportasi yang berkepanjangan. Selain itu perlu juga adanya koordinasi yang baik antaraperencanaan sistem transportasi dengan berbagai instansi te rkait, seperti : perencanaan tatakota, penggunaan lahan, dan instansi -instansi yang lain. Suatu kebijaksaan atau perencanaantransportasi yang baik, jika tidak didukung oleh perencaan tata kota yang terkoordinasimaupun perangkat hukum yang baik tidak ada gunanya.

    Kota Bandung sebagai salah satu dari 8 kota metropolitan di Indonesia mempunyai masalahtransportasi, yang mana salah satunya akibat sistem jaringan jalan yang berbentuk sistemradial dan melingkar. Salah satu jalan melingkar yang terkenal adal ah jalan by-pass SukarnoHatta yang mempunyai panjang 18 kilometer.

    Jalan Sukarno Hatta merupakan jalan arteri sekunder yang berfungsi sebagai jalan pintasuntuk melewati kota Bandung maupun sebagai jalan penyangga sistem jaringan kota Bandungyang mana seharusnya merupakan jalan dengan akses terbatas. Tetapi, ternyata di sepanjangdan sekitar jalan tersebut terdapat lebih dari 21 daerah pemukiman yang mana memberikankontribusi bangkitan perjalanan yang besar sehingga terkadang menyebabkan kemacetankhususnya pada jam-jam puncak. Ke-21 pemukiman tersebut adalah : Sumber Sari, TamanSakura, Mekar Wangi, Kembar Mas, Batu Nunggal, Parakan Asri, Viva Getsemani,Kawaluyaan, Sanggar Hurip, Metro Sukarno Hatta, Guru Minda I, Guru Minda II, SentosaAsih Jaya, Riung Bandung, Cipadung Indah, Bumi Panyileukan, Palem Permai, Taman SuryaIndah, Bumi Harapan, Ariagraha Regency, Taman Puspa Indah (Gambar 1). Oleh karena itudianggap perlu untuk mengetahui besarnya kontribusi bangkitan perjalanan, dicari faktorpengaruh dan korelasinya dengan karakteristik dari kompleks pemukiman -pemukiman ituterhadap jalan Sukarno Hatta tersebut.

    Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari jenis jaringan jalan ditiap-tiap kawasan pemukiman. Selain itu juga dilaku kan analisis korelasi antara karakteristikjaringan jalan, pemukiman dan lalu lintas di kawasan tersebut, sehingga dapat ditentukanfaktor-faktor pengaruh yang dominan dari kawasan pemukiman tersebut terhadap jaringanjalan Sukarno Hatta.

    Metodologi survei yang digunakan adalah observasi pada setiap pemukiman, wawancara padadeveloper dari pemukiman dan penghuni, serta melakukan penghitungan arus lalu lintas yangpada daerah-daerah tertentu.

  • Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

    3

    Gam

    bar

    1.D

    enah

    Lok

    asi M

    asin

    g-m

    asin

    g K

    awas

    an P

    emuk

    iman

    di S

    epan

    jang

    Jal

    an S

    ukar

    no H

    atta

  • Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

    4

    2. DESKRIPSI KOMPLEKS PEMUKIMAN YANG ADA

    Kompleks yang terletak di sekitar dan sepanjang jalan Sukarno Hatta sangat bervariasi, daritipe kompleks perumahan sederhana hingga real estate, jarak lokasi perumahan dari jalanSukarno Hatta bervariasi dari 30 m sampai 400 m, jumlah unit tempat tinggal pada setiappemukiman bervariasi antara 75 sampai 14000 buah, luas area dari pemukiman bervariasiantara 3 sampai 250 hektar, tipe sistem jaringan jalan, yaitu : grid, culdesac, ataukombinasinya dan dengan berbagai variasinya yang dapat dilihat pada tabel hasil survei dibawah.

    Tabel 1 Karakteristik PemukimanNo Nama Pemukiman Luas

    Areal(ha)

    LuasKavling

    (ha)

    % LuasKavling

    (%)

    JumlahPemukiman

    (unit)

    PopulasiPenduduk

    (orang)

    KualitasUnit

    JumlahPemilikan

    Kendaraan (unit)1 Sumber Sari 8 6.76 84.50 644 3220 RE 9662 Taman Sakura 6 4.86 81.00 445 2225 RE 667.53 Mekar Wangi 25 21.00 84.00 680 3400 RE 10204 Kembar Mas 10 8.60 86.00 820 4100 RE 12305 Batu Nunggal 150 120.00 80.00 1850 9250 RE 27756 Parakan Asri 15 12.45 83.00 960 4800 RE 14407 Viva Getsemani 5 4.10 82.00 270 1350 RE 4058 Kawaluyaan 12 9.90 82.50 735 3675 RE 1102.59 Sanggar Hurip 18 14.76 82.00 985 4925 RE 1477.5

    10 Metro SoekarnoHatta

    16 12.88 80.50 860 4300 RE 1290

    11 Margahayu Raya 250 210.00 84.00 14000 70000 RE / RS 2100012 Guru Minda 10 8.70 87.00 580 2900 RS 58013 Sentosa Asih Jaya 8 6.88 86.00 460 2300 RS 46014 Riung Bandung 150 129.00 86.00 8600 43000 RS 860015 Cipadung Indah 3 2.63 87.67 175 875 RS 17516 Bumi Panyileukan 60 51.90 86.50 4000 20000 RS 400017 Palem Permai 6 5.10 85.00 300 1500 RS 30018 Taman Surya Indah 3 2.61 87.00 75 375 RS 7519 Bumi Harapan 35 29.05 83.00 1850 9250 RE / RS 277520 Ariagraha Regency 8 6.84 85.50 350 1750 RS 35021 Taman Puspa Indah 3 2.58 86.00 92 460 RS 92

    Karena adanya kesulitan dalam mengumpulkan beberapa data, maka dilakukan asumsi untuk :1. Mendata jumlah penduduk, diambil asumsi bahwa 1 unit ditempat oleh 1 keluarga dengan

    jumlah 5 orang, yaitu : 1 orang ayah, 1 orang ibu, 2 orang anak dan 1 orang pembantu.2. Mendata jumlah pemilikan kendaraan, diambil asumsi untuk pemukiman sederhana setiap

    keluarga dianggap mempunyai 1 kendaraan. Sedangkan untuk kawasan real -estate, setiapkeluarga dianggap mempunyai 1,5 kendaraan. Asumsi ini diambil dengan pertimbanganperbedaan faktor ekonomi pada kawasan sederhana dengan real -estate.

  • Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X

    5

    Tabel 2 Karakteristik Jaringan JalanNo Nama Pemukiman Jarak

    Pencapaian(m)

    Tipe JaringanJalan

    Luas Jalan

    (m2)

    % LuasJ