pengaruh badan usaha milik desa (bumdes) terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)
TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DI DESA PEMATANG RAHIM KECAMATAN MENDAHARA ULU
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S. )
Dalam Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syari’ah
WAHYU ADITYA
SIP
PEMBIMBING
SITI MARLINA.S.Ag., M. HI
TRI ENDAH KARYA L. S.IP., M. IP
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
MOTTO
Artinya:
Hai orang orang yang beriman, Taatilah Allah Dan Taatilah Rasulnya dan
Pemerintahan diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan tentang sesuatu,
maka kembalikan ia kepada Allah (Al-Quran) Dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan Hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (Q.S Annisa : ).
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat beserta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah mencurahkan hidupnya untuk
menyempurnakan akhlak dan menjadi rahmat bagi umat manusia.
Skripsi ini adalah salah satu wujud diantara karunia Allah yang
di limpahkan kepada penulis melalui kemampuan mencurahkan
pemikiran kedalam rangkaian karya tulis ini. Selanjutnya penulisan
skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S. ) di Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi. Disamping itu juga penulis ingin
menyumbangkan karya demi nusa dan bangsa dan agama.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di
Desa Pematang Rahim kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten
Tanjuang Jabuang Timur”
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis dapat berbuat
banyak tanpa bantuan, arahan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak. Karena itu penulis merasa bersyukur kehadirat Allah SWT dan
menghaturakan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .
. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Syari’ah
Universitas Islam Negeri Sulthan Taha Saifuddin Jambi.
. Bapak H. Hermanto Harun, Lc., M.HI., Ph.D selaku Wakil
Dekan I Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Taha Saifuddin Jambi.
. Ibu Dr.Rahmi Hidayati, S.Ag.,M.HI selaku Wakil Dekan II
Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Taha
Saifuddin Jambi.
. Ibu Dr. Yuliatian., S.Ag., M.HI selaku Wakil Dekan III fakultas
Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
. Ibu Mustiah, S.Ag., M.Sy selaku ketua Jurusan Ilmu
Pemerintahan dan Ibu Tri Endah Karya Lestiani, S.IP,. M.IP
selaku sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Sekaligus
Pembimbing II yang banyak meluangkan waktu dalam
bimbingan skripsi ini.
. Ibu Siti Marlina, S.Ag., M.HI selaku pembimbing I yang
banyak meluangkan waktu dalam bimbingan skripsi ini.
. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
. Karyawan Fakultas Syari’ah dan perpustakaan Fakultas
Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi untuk
Kedua orangtua ku
Ayahanda tercinta Wagirin dan Ibunda tercinta Saenah
yang selalu memperjuangkan hidupku, yang rela berkorban
lahir dan batin dalam mencarikan nafkah kehidupan dan
tercurah dalam tetesan kringat tanpa mengenal rasa lelah
serta untaian doa-doa yang dipanjatkan dalam setiap
sujudnya serta selalu memberikan bimbingan dan semangat
dan mengasuh dengan segala ketabahan dan kelembutannya
Dan tak luput kepada kakak-kakakku Arminah, Ahmad,
Joni, Junaidi, Rahman, Agung, dan Irma yang selalu
memberikan semangat dan dukungan dalam kehidupanku
Kepada dosen pembimbing terimakasih atas bimbingannya
dalam memberikan pemikiran-pemikiran dan pemasukan
gambaran ide-ide dalam setiap proses penyelesaian skripsi ini
Dan untuk seseorang yang istimewa, Novita sari Yang selalu
menyemangati memberikan dorongan dan masukan atas
segala persoalan yang saya hadapi serta sahabat-sahabat ku
yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada ku
dalam keadaan suka maupun duka.
Terimakasih kepada himpunan mahasiswa islam dan ikatan
mahasiswa muaro jambi yang telah menjadi wadah saya
untuk berproses
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul pengaruh Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Pematang Rahim Kecamatan
Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai penguatan
ekonomi desa, Badan usaha milik desa ini adalah salah satu lembaga yang
bergerak di bidang sosial dan ekonomi dan sebagai penyedia layanan terhadap
masyarakat desa utamanya mengenai bidang usaha. Pembentukan bumdes di Desa
Pematang Rahim ini mengacu pada UU No. Tahun dan UU No. Tahun
. Dalam hal ini badan usaha milik desa, seharusnya diletakkan dan
diposisikan kepada unit ekonomi multi sektor yang dikelola oleh pemerintah desa
dan masyarakat untuk memakmurkan desa. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif,
dengan fokus penelitian: ( ) mekanisme pengelolaan badan usaha milik desa ( )
Pengaruh badan usaha milik desa dalam kesejahteraan masyarakat ( ) kendala
dan upaya. Hasil penelitian ini ialah keberadaan badan usaha milik desa ini
disambut baik demi untuk mencapa kesejahteraan desa, pengembangan desa dan
pendapatan asli desa. Akan tetapi semua bidang usaha saat ini tidak berjalan dan
tidak dapat menyokong pendapatan desa. Sehingga dapat dikatakan eksistensi dari
badan usaha milik desa ini hanya sebatas papan nama saja.
Kata Kunci : Badan Usaha Milik Desa, Kesejahteraan, Sosial
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. . . iii
MOTTO.......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
KATA PERSEMBAHAN…………………………………………………. . viii
ABSTRAK………………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xii
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………… xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Batasan Masalah ..........................................................................
D. Tujuan Penelitian .......................................................................
E. Kegunaan Penelitian ....................................................................
F. Mamfaat Penelitian ......................................................................
G. Kerangka Teori………………………………………………....
H. Tinjauan Pustaka………………………………………………..
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
B. Pendekatan Penelitian .................................................................
C. Jenis Penelitian ............................................................................
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................
E. Sumber Data……………………………………………………
F. Unit Analisis ...............................................................................
G. Metode Pengumpulan Data .........................................................
H . Teknik Analisis Data ..................................................................
I. Sistematika Penulisan ...................................................................
J. Jadwal Penelitian………………………………………………. .
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi Geografis Desa Pematang Rahim ..................................
B. Sosial Demografi Desa ................................................................
C. Struktur Pemerintah Desa Pematang Rahim ...............................
D. Gambaran Umum BUMDes Karya Bersama ..............................
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENEL ITIAN
A. Pengelolan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Bersama di
Desa Pematang Rahim…………………………………………..,
B. Pengaruh BUMDes Karya Bersama terhadap kesejahteraan
masyarakat di Desa Pematang Rahim. ........................................ .
C. Kendala dan Upaya yang dihadapi BUMDes Karya Bersama dalam
menjalankan kegiatan usahanya. ...............................................
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. .
CURICULUM VITAE
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan basis ekonomi masyarakat merupakan salah satu
instrument penting pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah sejak lama.
Pengembangan basis ekonomi tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah
dalam mengurangi angka kemiskinan dan pemerataan pembangunan ekonomi. Hal
tersebut selaras dengan Sustainability Development Goals (SDGs).1 yang
merupakan pembaharuan dari Millenium Development Goals (MDGs), dimana
pengurangan angka kemiskinan dan pemerataan terhadap akses pengembangan
ekonomi merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai hingga tahun .
Dalam rangka pengurangan kemiskinan maka Negara memberikan hak
otonomi kepada desa, untuk mengurus dan mengantur rumah tangganya sendiri.
Salah satu program yang dapat mensejahterakan masyarakat desa adalah Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes).
Namun sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi di pedesaan tidak
berjalan efektif dan berimplikasi pada ketergantungan terhadap bantuan
Pemerintah sehingga mematikan semangat kemandirian. Belajar dari pengalaman
masa lalu, satu pendekatan baru yang diharapkan mampu menstimuli dan
menggerakkan roda perekonomian di pedesaan adalah melalui pendirian
1 SDGs merupakan tujuan yang dicanangkan oleh United Nation (UN) dalam
menyelesaikan permasalahan yang jamak dihadapi oleh dunia dengan target - . Terdapat
goals yang harus diselesaikan setiap negara yang menganut konsep tersebut.
kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa.
Lembaga ekonomi ini tidak lagi didirikan atas dasar instruksi Pemerintah.
Tetapi harus didasarkan pada keinginan masyarakat desa yang berangkat
dari adanya potensi yang jika dikelola dengan tepat akan menimbulkan
permintaan di pasar. Agar keberadaan lembaga ekonomi ini tidak dikuasai oleh
kelompok tertentu yang memiliki modal besar di pedesaan, maka kepemilikan
lembaga itu oleh desa dan dikontrol bersama di mana tujuan utamanya untuk
meningkatkan standar hidup ekonomi masyarakat.2
Dalam pembangunan yang digerakkan oleh desa, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan : Pertama, pemerintah desa, khususnya kepala desa mengambil
prakarsa dan melakukan konsolidasi gerakan desa membangun ekonomi. Kedua,
pemerintah desa bersama masyarakat melakukan aksi kolektif (kebersamaan)
membangun ekonomi lokal. Ketiga, kolektivitas itu memanfaatkan dan
mengoptimalkan potensi aset lokal yang tersedia dan tentu layak jual. Keempat,
pengambilan keputusan tentang komoditas, modal, mekanisme, gerak an dan bagi
hasil dilakukan melalui musyawarah desa. Kedepan, dengan dana desa yang lebih
besar, bisa digunakan sebagai sumberdaya investasi bagi desa untuk membangun
ekonomi lokal.3
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara
2e-Journal Robin Gita Mandira Dkk, Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi
(Volume: No. Tahun ) Analisis Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mandala Giri Amertha Di Desa Tajun. 3Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, Cet- (Yogyakarta : Forum
Pengembangan Pembaruan Desa ). Hlm. -
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset,
jasa pelayanan dan usaha lainya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
desa. Berdasarkan nawacita Presiden Joko Widodo dengan cita-cita membagun
negara dari pinggiran, BUMDes tentunya dapat menjadi fokus dalam
pengembagan negara melalui darah pinggiran untuk lebih mandiri dan tidak
bergantung pada pemerintah pusat.
Regulasi pemerintah yang tertuang dalam UU No. tahun juncto UU
No. tahun tentang Pemerintah Daerah pada pasal ayat ( ) disebut
bahwa “ desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan
dan potensi desa. Melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri No. tahun
tentang Badan Usaha Milik Desa dimana BUMDes adalah usaha desa yang
dibentuk/ didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan
pengelolanya di lakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Pendirian
BUMDes juga didasari oleh UU No. tahun tentang Desa dalam pasal
yang berbunyi :
ayat ( ) yang berbunyi, “ desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa
yang di sebut BUMDes,” dan ayat ( ) yang berbunyi.” BUMDes dikelola
dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan,” dan ayat ( )yang
berbunyi, BUMDes dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan atau
pelayanan umum sesuai dengan peraturan undang undangan”.4
Potensi yang di miliki BUMDes sebagai lembaga usaha mandiri
masyarakat desa dalam memberikan kesejahteraan masyarakat desa sendiri agar
masyarakat pedesaan mengembangkan potensi, sehingga tidak dirugikan dan
4 UU No. tahun tentang Desa
diuntungkan, maka diperlukan arus balik dalam pemerataan sumber daya alam
dan kebijakan.
Perkembangan BUMDes saat ini sangat masif dilakukan. Seperti halnya
yang disampaikan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Kementerian PDTT) yaitu “selama lima tahun dalam RPJMN
( - ), awalnya ditargetkan berdiri . BUMDes. Tapi nyatanya sekarang
sudah terbentuk enam kali lipat. Hampir . BUMDes yang lahir”. Lebih
lanjut disampaikan “meski demikian, masih banyak desa yang belum mengerti
arah dan tujuan BUMDes yang telah terbentuk tersebut. kementerian tidak
menginginkan pembentukan BUMDes hanya semata-mata menjadi wadah agar
dana desa disaluran sesuai dengan program prioritas”.5
Salah satu BUMDes yang didirikan guna meningkatakn kesejahteraan
masyarakat desa adalah BUMDes Karya Bersamadi Desa Pematang Rahim,
Kecamatan Mendara Ulu, Kabupten Tanjung Jabung Timur yang didirikan pada
Januari .6
BUMDes Karya Bersama Pematang Rahim diharapkan bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Desa Pematang Rahim. BUMDes tersebut tidak
hanya memiliki satu unit usaha saja, melainkan beberapa unit usaha dengan modal
awal menggunakan Dana Desa Pematang Rahim.
5 Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretari Jendral Kementerian PDTT dalam
harian Detik yang dilansir pada Juli (Diakses Pada ) 6 Badan Usaha Milik Desa Pematang Rahim
Tabel:
Kondisi Perkembangan BUMDes dari tahun -
Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu7
KONDISI BUMDES KONDISI BUMDES KONDISI BUMDES
Pada kondisi ini BUMDES
dalam tahap perencanaan
sehingga muncul lah
beberapa program BUMDes
antara lain : Pengelolaan
Kios Desa, Pengelolaan Jasa
Bongkar Muat Dermaga
Desa, Pengolahan Sarana
Air Bersih, Pengembang
biakan Peternak Sapi, Foto
Copy.
Dalam pengambangan pada
tahap awal berjalan dengan
baik karena didanai sebesar
Rp. . . . oleh
kementerian desa
pada kondisi ini
BUMdes, Hasil BUMDes
Digunakan untuk
merenovasi Kios, supaya
berjalan dengan baik dan
lancar, dana yang masuk
Kas BUMDes desa hanya
dari bongkar muat dan
memberikan kepada Kas
BUMDes sebesar
Rp. .
Sedangkan Air, Foto Copy
mengalami ke tidak
efektifan dan efisiensi
dikarenakan kalkulasi yang
kurang baik.
Pada tahun ketua
BUMDes Camelan S.E
mengundurkan diri, karena
mengalami ketidak efektifan
dalam pengelolaan
mengurusi BUMDes dan
belum membuahkan hasil,
ini terjadi karena fungsi
manajerial yang kurang baik
sehingga menyebabkan tidak
efektif dan efesiensi. Segala
harta benda foto copy
dikembalikan kepada
pemerintahan desa.
Melihat fenomena tersebut maka inilah yang akan diteliti lebih lanjut
mengenai tingkat kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan BUMDes Karya
7 Observasi BUMDes Pematang Rahim dari tahun - Desa Pematang Rahim
Kecamatan Mendahara Ulu
Bersama Pematang Rahim berdasarkan Undang Undang Desa dan peran penting
BUMDes Karya Bersama Pematang Rahim dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa Pematang Rahim penulis tertarik mengkaji lebih lanjut apakah
benar BUMDes Karya Bersama Pematang Rahim benar-benar dapat
mensejahterakan masyarakat atau tidak.
Untuk itu berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil
penelitian yang berjudul ”Pengaruh Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )
Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Pematang Rahim
Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mempermudah pemahaman dalam
pembahasan permasalahan yang akan diteliti, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
. Bagaimana pengelolan BUMDes Karya Bersama di Desa Pematang Rahim?
. Bagaimana pengaruh BUMDes Karya Bersama terhadap kesejahteraan
masyarakat di Desa Pematang Rahim?
. Apa saja kendala dan upaya yang dihadapi BUMDes Karya Bersama dalam
menjalankan kegiatan usahanya?
C. Batasan Masalah
Untuk lebih terarahnya pembahasan penelitian ini maka penulis membatasi
pembahasan di sekitar hal hal yang berkaitan dengan “ Pengaruh Badan Usaha
Milik Desa terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Pematang Rahim Kec.
Mendahara Ulu Kab. Tanjung Jabung Timur. Dari tahun sampai dengan
dan hal hal yang berkaitan erat dengan BUMDes Karya Bersama.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai
berikut:
. Ingin Mengetahui Mekanisme Pengelolaan BUMDes Karya Bersama di
Desa Pematang Rahim..
. Ingin Mengetahui pengaruh BUMDes Karya Bersama terhadap
kesejahteraan Masyarakat di Desa Pematang Rahim.
. Ingin Mengetahui apa saja kendala yang dialami BUMDes Karya Bersama
dalam mejalankan kegiatan usahanya di Desa pematang rahim.
E. Kegunaan Penelitian
Apabila tujuan-tujuan tersebut tercapai, maka penelitian ini akan
memberikan kegunaan sebagai berikut:
. Sebagai suatu sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
berfikir ilmiah, sistematis dan metodologis penulis dalam menyusun
berbagai kajian literatur mengenai pengaruh BUMDes terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
. Agar dapat memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak
langsung bagi kepustakaan ilmu pemerintahan dan bagi kalangan penulis
. lainnya yang tertarik untuk mengekplorasi kembali kajian tentang pengaruh
BUMDes terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
. Sebagai kelengkapan persyaratan bagi penulis dalam memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S ) pada fakultas Syariah Jurusan Ilmu Pemerintahan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat atau berguna baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut :
. Manfaat secara teoritis
Hasil karya tulis ini diharapkan menambah wawasan dan pemahaman tentang
pelaksanaan BUMDes yang jamak dilakukan oleh pemerintah desa sebagai
bentuk pemerataan pembangunan ekonomi masyarakat.
. Manfaat secara praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat umum sebagai tinjauan praksis
dalam implementasi pengembangan unit usaha berbasis BUMDes dan sebagai
tinjauan umum terkait capaian dan solusi alternatif terhadap permasalahan
yang dihadapi oleh BUMDes Karya Bersama di Desa Pematang Rahim.
G. Kerangka Teori
. Landasan Al-Qur’an dan Peraturan Pemerintah Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes).
Hai orang orang yang beriman, Taatilah Allah Dan Taatilah Rasulnya
dan Pemerintahan diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan tentang
sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Al-Quran) Dan Rasul
(Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya (Q.S Annisa : )
Badan usaha milik desa (BUMDes) merupakan institusi yang dibentuk
oleh pemerintah desa serta masyarakat dan pengelolaannya didasarkan pada
kebutuhan ekonomi desa. BUMDes dibentuk berdasarkan atas peraturan
perundang-undangan yang berlaku atas kesepakatan antar masyarakat desa.
Tujuan BUMDes adalah untuk meningkatkan dan memperkuat perekonomian
desa. BUMDes memiliki fungsi sebagai lembaga komersial melalui penawaran
sumber daya lokal yang bertujuan untuk mencari keuntungan dan lembaga sosial
melalui kontribusi penyediaan pelayanan sosial yang berpihak pada kepentingan
masyarakat. BUMDes merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.8
Status BUMDes sebagai badan hukum dikukuhkan melalui undang-
undang, namun sebagai badan hukum ia harus memiliki organisasi yang teratur.
Organisasi yang teratur ini dapat dilihat dalam Pasal Peraturan Desa yang
menyebutkan bahwa Pengelola BUMDes setidaknya harus terdiri dari:
a. Penasehat; dan a
b. Pelaksana Operasional. Penasehat secara ex-officio dijabat oleh Kepala
Desa, sedangkan Pelaksana Operasional adalah perseorangan yang
diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa.
Ciri utama BUMDes yang membedakan lembaga komersil adalah
8 Undang-Undang No. Tahun .
a. Badan usaha merupakan milik desa dan pengelolan dilakukan secara
bersama-sama.
b. Modal usaha sebanyak berasal dari dana desa dan dari
masyarakat
c. Operasional dilakukan dengan falsafah bisnis berbasis budaya lokal
d. Potensi yang di miliki desa dan hasil inormasi pasar yang tersedia menjadi
dasar untuk menjalankan bidang usaha
e. Laba yang diperoleh BUMDes di pergunakan untuk upaya peningkatan
kesejahteraan anggota dan masyarakat berdasarkan peraturan yang telah
disusun.
f. Fasilitas di tunjang oleh pemerintah provinsi, kabupaten , dan pemerintah
desa
g. Pelaksanaan operasional BUMDes di awasi secara bersama oleh
pemerintah desa, BPD beserta anggota.9
BUMDes ini telah diatur dalam Undang-Undang sebagaimana berikut in :
a. UU No. Tahun Tentang Desa
b. peraturan pemerintah nomor tahun tentang perubahan atas
peraturan pemerintah nomor tahun tentang peraturan pelaksanaan
undang undang nomor tahun tentang desa.
c. peraturan mentri desa, pembagunan daerah tertinggal dan transmigrasi no.
tahun tentang pendirian, pengurusan, pengelola dan pembubaran
bumdes.
9 UU No. Tahun
d. Peraturan daerah tanjung jabung timur nomor tahun tentang tata
cara pendirian, pengurusan , pengelolaan, dan pembubaran badan usaha
milik desa.10
e. Perdes nomor tahun tentang pembentukan badan usaha milik
desa.11
BUMDes tentu lahir dari kebijakan di satu sisi dan gerakan lokal di sisi
lain. UU No. beserta PP No. dan Permendagri No.
merupakan kebijakan yang telah memberikan kesempatan/ruang (enabling),
petunjuk maupun “payung hukum” terhadap kehadiran BUMDes. UU No.
juga melembagakan dan memperkuat BUMDes, baik BUMDes dalam satu desa
maupun BUMDes antardesa. Dalam UU Desa, BUMDes adalah:
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.12
Permendagri juga mengandung substansi yang inovatif yaitu : Pertama,
pembentukan BUMDes bersifat kondisional, yakni membutuhkan sejumlah
prayarat, yang menjadi dasar kelayakan pembentukan BUMDes. Dalam pasal
ditegaskan tentang syarat-syarat pembentukan BUMDes sebagai berikut:
10
Peraturan Daerah Tanjung Jabung Timur Nomor Tahun 11
Peraturan Desa Nomor Tahun 12
UU No. Tahun
a. atas inisiatif pemerintah desa dan atau masyarakat berdasarkan
musyawarah warga desa;
b. adanya potensi usaha ekonomi masyarakat;
c. sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam pemenuhan
kebutuhan pokok;
d. tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal,
terutama kekayaan desa;
e. tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha
sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat desa;
f. adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi
warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi;
dan
g. untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa.
Kedua, BUMDes merupakan usaha desa yang bercirikan kepemilikan
kolektif, bukan hanya dimiliki oleh pemerintah desa, bukan hanya dimiliki
masyarakat, bukan juga hanya dimiliki oleh individu, melainkan menjadi milik
pemerintah desa dan masyarakat. Berbeda dengan koperasi yang dimiliki dan
bermanfaat hanya untuk anggotanya, BUMDes dimiliki dan dimanfaatkan baik
oleh pemerintah desa dan masyarakat secara keseluruhan.13
13
Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, Cet- (Yogyakarta : Forum
Pengembangan Pembaruan Desa ), Hlm. -
Ketiga, mekanisme pembentukan BUMDes bersifat inklusif, deliberatif dan
partisipatoris. Artinya BUMDes tidak cukup dibentuk oleh pemerintah desa, tetapi
dibentuk melalui musyawarah desa yang melibatkan berbagai komponan
masyarakat. Secara organisasional musyawarah desa juga dilembagakan sebagai
institusi tertinggi dalam BUMDes, seperti halnya rapat anggota dalam koperasi.
Keempat, pengelolaan BUMDes bersifat demokratis dan teknokratis.
Dimensi teknokrasi terlihat dalam bentuk pembagian kerja yang jelas, dimensi
demokrasi tidak hanya terlihat pada komponen musyawarah desa (institusi
demokrasi deliberate) tetapi juga ditunjukkan pada komponen akuntabilitas.
Pemisahan organisasi maupun aset BUMDes dari pemerintah desa merupakan
komponen penting untuk menjaga akuntabilitas BUMDes.14
. Teori Manajemen Kesejahteraan Masyarakat
A. Teori Manajemen
a) Henry Fayol ( - )
Henry Fayol adalah seorang industriawan Perancis yang kemudian
terkenal sebagai bapak manajemen operasional mengembangkan manajemen
sebagaimana yang dikemukakannya dalam bskunya yang terkenal yang berjudul
Administration Industrielle et generale. Fayol berpendapat bahwa dalam
perusahaan industri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan manajemen dapat dibagi
ke dalam beberapa kelompok tugas, yaitu:
14
Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, Cet- (Yogyakarta : Forum
Pengembangan Pembaruan Desa , Hlm. -
. Technical.
Merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk. Kegiatannya
meliputi merencanakan dan mengorganisir produk.
. Commercial.
Meliputi kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan menjual
barang (hasil produksi).
. Finacial.
Kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan
bagaimana menggunakan modal tersebut.15
. Security.
Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan
kerja dan harta benda yang dimilki perusahaan).
. Akuntansi.
Meliputi kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung, mengkalkulasi
biaya yang dilaksanakan, menghitung dan menentukan keuntungan yang
diperoleh, menge tahui hutang-hutang yang menjadi kewajiban perusahaan
me nyajikan neraca, laporan rugi laba, dan mengumpulkan data data dalam
bentuk statistik.
15
Priyono, Pengantar Manajemen, Cet- (Surabaya: Zifatama Publisher ), Hlm.
. Tugas manajerial.
Melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen.
b) James D. Mooney
Menurut James D. Mooney, kaidah-kaidah yang diperlukan untuk
menetapkan organisasi manajemen adalah sebagai berikut:
. Koordinasi, merupakan kaidah yang menghendaki adanya wewenang,
saling melayani, perumusan tujuan dan kedisiplinan yang tinggi.
. Prinsip skalar, yaitu suatu prinsip yang mendefinisikan tentang
hubungan kepemimpinan, pendelegasian dan antar fungsi-fungsi tertentu
yang dibutuhkan.
. Prinsip fungsional, merupakan suatu prinsip yang mendefinisikan
berbagai macam tugas yang harus diselesaikan serta dalam usaha mencapai
tujuan bersama.
. Prinsip staf, merupakan prinsip yang membedakannya sebagai manajer
staf dan lini lainnya.16
c) Mary Parker Follet ( - )
Tokoh lain vang memberikan sumbangan terhadap pandang an prinsip-
prinsip administrasi adalah Mary Parker Follet, yang nada saat kematiannya pada
tahun dianggap sebagai salah satu dari wanita terpenting yang dihasilkan
16
Priyono, Pengantar Manajemen, Cet- (Surabaya: Zifatama Publisher ), Hlm.
oleh Amerika Serikat di bidang sosiologi dan kewarganegaraan. Dalam tulisannva
tentang perusahaan dan organisasi-organisasi yang lain, Follety mengulas
pemahaman tentang kelompok dan tentang komitmen yang tinggi terhadap kerja
sama antar manusia.17
Menurutnya, kelompok merupakan suatu mekanisme di mana individu
yang beraneka ragam dapat menggabungkan bakat-bakat yang dimiliki untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik. Organisasi dianggapnya sebagai sesuatu
komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja secara harmonis, tanpa salah
satu pihak menguasai pihak yang lain, serta mampu menyelesaikan segala
perbedaan dan pertentangan yang ada melalui diskusi. Dia juga menganggap
bahwa tugas manajer adalah membantu karyawan dalam organisasi untuk saling
bekerja bersama mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi. Arti
penting yang lebih jauh dari pandangan Follet terlihat dalam Dynamic
Administration: The Collected Papers of Mary Parker Follet.
Follet berpendapat bahwa dengan membuat karyawan merasa memiliki
perusahaan akan tercipta rasa tanggung jawab kolektif. Dewasa ini, kita
memunculkan isu serupa dengan istilah employee ownership, profit sharing, dan
gain-sharing plans. Follet juga berpendapat bahwa permasalahan dalam bisnis me
libatkan berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan da lam kaitannya
dengan hubungan antar masing-masing faktor. Sekarang ini, kita sering berbicara
tentang sistem pada saat menggambarkan fenomena yang serupa. Follet yakin
bahwa perusahaan seharusnya memberikan pelayanan dan keuntungan yang di
17
Ibid, Hlm. -
peroleh perusahaan harus dikaitkan dengan kesejahteraan umum. Saat ini, kita
sering membicarakan hal semacam itu dengan istilah etika manajerial dan
tanggung jawab sosial perusahaan.18
d) Chaster I. Barnard ( - )
Chaster memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada
tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Bernard adalah
perumusan tujuan dan peng adaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan
untuk men capai tujuan. Barnard menekankan pentingnya peralatan komuni kasi
untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga mengemukakan teori penerimaan
pada wewenang. Menurut teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila
mereka memahami dan mampu serta berkeinginan untuk menuruti atasan. Barnard
adalah pelopor dalam penggunan pendekatan sistem untuk pengelolaan
organisasi.19
B. Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan merupakan sesuatu yang bersifat subjektif, sehingga ukuran
kesejahteraan bagi setiap individu berbeda atau keluarga berbeda sama lain.
Tetapi pada prinsipnya kesejahteraan berkaitan dengan kebutuhan dasar. Apabila
kebutuhan dasar terpenuhi, maka dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan individu
atau keluarga tersebut terpenuhi. Sedangkan tidak terpenuhnya kebutuhan dasar,
maka dikatakan bahwa individu atau keluarga tersebut berada diwabah
kemiskinan.
18
Ibid, Hlm 19
Priyono, Pengantar Manajemen, Cet- (Surabaya: Zifatama Publisher ), Hlm.
James Midley dalam bukunya Isbandi Rukminto Adi mencoba
mendefenisikan kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi sebagai suatu kondisi
dalam suatu masyarakat. Midgley melihat kesejahteraan sosial sebagai:
“a state of human well-being that exists when social problems are
managed, when human needs are met, and when social oppotunities are
maximed”. (suatu keadaan atau kondisi kehidupan manusia yang tercipta
ketika berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik, ketika
kebutuhan manusia dapat terpenuhi dan ketika kesempatan sosial dapat
dimaksimalkan).20
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh midgley di atas,
kesejahteraan sosial tercipta ketika manusia dapat mengatasi tiga hal, diantaranya:
) Permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik
) Terpenuhinya kebutuhan manusia
) Kesempatan sosial dapat dimaksimalkan
C. Dampak sosial Ekonomi
Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat
adanya aktivitas manusia. Dampak suatu proyek pembangunan pada aspek sosial
ekonomi khususnya untuk negara berkembang terdapat pada kompenen-
kompenen berikut:
. penyerapan tenaga kerja
. berkembangnya struktur ekonomi, yaitu timbulnya aktifitas perekonomian
lain akibat proyek yang dibangun.
. Peningkatan pendapatan masyarakat
20
Isbandi rukminti Adi, Kesejahteraan Sosial, (Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial,
Dan Kajian Pembangunan). (Jakarta: Raja Grafindo, ), hlm. .
. Kesejahteraan masyarakat.21
Dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan
masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan. Dampak sosial muncul
ketika terdapat aktivitas pembangunan. Dampak sosial muncul ketika terdapat
aktivitas proyek, program atau kebijaksanaan yang diterapkan pada suatu
masyarakat untuk intervensi mempengaruhi keseimbangan pada suatu sistem
masyarakat, pengaruh tersebut bisa positif maupun negatif.22
Tujuan dari kesejahteraan berdasarkan UU Nomor Pasal Tahun ,
adalah sebagai berikut:
. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup.
. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian.
. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan sosial.
. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan.
. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial.23
H. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Garnies Lellyana Sagita mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum
21 Suratman Gunawan, Analisis Mengenai dampak lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, ), hlm. . 22
Sudharto P. Hadi, Aspek Sosial Amdal, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
). 23
UU Nomor Pasal Tahun kesejahteraan sosial
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul “Peran Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) dalam meningkatkan kesejahteraan masyrakat desa
berdasrkan UU NO tahun tentang desa (studi kasus di BUMDes Tirta
Mandiri Klaten), dalam penelitian ini usaha yang dimiliki oleh desa pongok
diataranya wisata alam, koalm perikanan, pengelolaan air bersih, kios kuliner, dan
perkreditan.24
Hasil penelitian yang diperoleh dalam skripsi ini adalah bahwa dalam
upaya pengelolaan BUMDes bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi
warga desa memalui pengembangan usaha ekonomi mereka.
Pembentukan BUMDes dimaksudkan guna mendorong atau menampung
seluruh kegiatan peningkatan pendpatan masyarakat, baik yang berkembang
menurut adat istiadat atau budaya setempat.
Penelitian Herlina mahasiswa jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah
dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim dengan judul
Kontribusi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dalam Meningkatkan
Kehidupan Ekonomi Masyarakat Ditinjau Menurut Ekonomi Islam (Studi Di Desa
Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir). Dalam penelitian ini
kontribusi yang dilakukan BUMDes adalah berupa sumbangan dalam
meringankan kehidupan masyarakat dan keadaan kehidupan masyarakat Desa
Pekan Tua Kecamatan Kempas Kabubaten Indragiri Hilir Sumbangan atau
24
Garnies Lellyana Sagita, “Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyrakat Desa Berdasrkan UU NO Tahun Tentang Desa
(Studi Kasus Di Bumdes Tirta Mandiri Klaten), Hasil Penelitian Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta ( )
kontribusi yang diberikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) kepada
masyarakat berupa pinjaman dana, pendidikan, dan konsultasi atau bimbingan
dalam berbagai bidang sehingga kehidupan masyarakat meningkat, baik melalui
usaha dagang, pertanian, peternakan.25
Dari dua penelitian yang saya sebutkan diatas, penelitian tersebut sama
dengan apa yang saya teliti, perbedaannya terdapat pada objek kajiannya,
penelitan saya mengambil Pengaruh Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Pematang Rahim
Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
25
Herlina, Kontribusi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Meningkatkan
Kehidupan Ekonomi Masyarakat Ditinjau Menurut Ekonomi Islam (Studi Di Desa Pekan Tua
Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir).Hasil Menelitian Mahasiwa Universitas Islam
Negeri Sulthan Syarif Kasim ( )
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam
mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan standar ukuran yang
telah ditentukan.26
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Pematang Rahim, Kecamatan
Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur. karena sesuai dengan judul
permasalahan yang diajukan dalam latar belakang masalah dengan keadaan
dilapangan. Yang mana BUMDes di Desa Pematang Rahim dapat mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti Pengaruh
Badan Usaha Milik Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dari bulan Maret
sampai bulan September tahun .
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
yuridis empiris dan jenis penelitian dengan kata lain adalah jenis pendekatan
hukum sosiologis yang dapat disebut pula dengan penelitian lapanga, yaitu
mengkaji hukum yang berlaku serta apa yang terjadi di masyarakat.27
Dalam hal
ini sesuatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan sebenarnya atau keadaan
nyata yang terjadi di masyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta,
), Hlm 27
Bambang Wahiyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta : Sinar Grafika, ),
Hlm.
menentukan fakta-fakta dan data yang dibutuhkan, setelah data yang terkumpul
kemudian menuju pada indentifikasi masalah yang pada akhirnya menuju pada
penyelesaian masalah.28
C. Jenis penelitian
Jenis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Pentingnya jenis data karena diperolehnya temuan dilapangan mengenai kaitan
masalah yang diangkat dalam judul ini. Pendekatan ini dilakukan dengan teknik
pengumpulan data yang berdasarkan pada instrument pengumpulan data.
Bogdan dan Taylor, mengatakan bahwa kualitatif merupakan sebuah
prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis maupun
lisan dari orang-orang maupun perilaku yang dapat diamati. Demikian juga
menurut Kirk dan Miller, bahwa jenis penelitian kualitatif merupakan suatu tradisi
dalam ilmu pengetahuan yang bergantung pada pengamatan seseorang.
Pengamatan tersebut berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya
dan peristilahannya.29
Penelitian kualitatif dapat dihubungkan dengan lima jenis pendekatan yaitu
penelitian kualitatif dengan kategori penelitian biografi (naratif), fenomenologi,
grounded theory, etnografi dan studi kasus.30
Dengan Jenis penelitian kualitatif diharapkan dapat diperoleh pemahaman
dan penafsiran yang mendalam menngenai makna dari fakta yang relevan, sebagai
28
Ibid, Hlm. 29
L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
), Hlm. .
30 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi revisi), (Jambi: Syari’ah Press, ).
Hlm. -
studi kasus, penelitian ini juga ingin mengurai serta menjelaskan secara
komprehersif mengenai berbagai aspek individu, suatu kelompok, suatu
organisasi, suatu program, atau situasi sosial.
Dengan menggunakan jenis penelitian ini, nilai-nilai yang terkandung dalam
sebuah praktek pada masa lalu di Desa Pematang Rahim dapat digambarkan
dengan baik. Khususnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam pengaruh Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di
desa Pematang Rahim.
Dalam penelitian kualitatif deskriptif ini untuk mencari informasi faktual
yang mendekati gelaja yang ada. Mengidentifikasi masalah-masalah untuk
mendapatkan keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung serta
mengetahui secara langsung yang dikerjakan orang dalam menangani masalah
atau situasi yang sama.31
D. Jenis dan Sumber Data
. Jenis Data
Dalam penelitian ini menggunakan (dua) jenis sumber data yaitu :
a) Data Primer
Data primer atau data tangan pertama, adalah data yang diperoleh langsung
dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.32
Serta Alqur’an
dan peraturan Undang Undang No. Tahun .
31
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Rajawali, ), Hlm 32
Saifuddin Azwar, Metode penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, ), Hlm.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung melalui hasil observasi lapangan dan melalui hasil
wawancara terhadap pihak-pihak yang tersangkut didalamnya. Data ini seperti
langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.33
Pengumpulan data primer peneliti akan mewawancarai langsung kepada
narasumber yang bersangkutan tentang pengaruh Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa Pematang
Rahim yaitu kepada :
) Kepala Desa
) Ketua BUMdes
) Manager BUMDes
) Kaur Umum
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara
mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat authentik, karena sudah
diperoleh dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya.34
Untuk data sekunder yang akan ini di ambil menggunakan teknik
dokumentasi melalui pengambilan gambar dan akan dilanjutkan dengan
pengambilan video dari wawancara tersebut serta dokumen-dokumen lain yang
diperlukan dalam penelitian ini.
33
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press IAIN STS
), Hlm.
34
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press IAIN STS
), hlm
E. Sumber Data
Sumber data merupakan subyek darimana data itu didapat dan diperoleh.
Sumber data dalam penelitian disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian.
Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan tekhnik non
frobability sampling dengan cara purposive sampling, dimana kebutuhan
informasi didapatkan melalui informan-informan yang telah ditetapkan
sebelumnya serta dipandang memiliki kopetensi yang baik sesuai kebutuhan
penelitian. Maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : Ketua
BUMDes, Bendahara BUMDes, Kepala Desa, Manager Unit BUMDes, dan
KAUR Umum.
F. Unit Analisis Data
Unit analisis data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian.Dengan sampling kita memilih subjek (individu) atau (benda) yang
diambil dari satu kesatuan atau keseluruhan untuk mendapatkan gambaran
mengenai kesatuan atau keseluruhan tersebut.35
Penelitian ini dilakukan terhadap pengaruh Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa Pematang
Rahim, maka unit analisis yang diterapkan adalah Ketua BUMDes, Bendahara
BUMDes, Kepala Desa, Manager Unit BUMDes, dan KAUR Umum.
Untuk menentukan unit analisis data peneliti menggunakan sistem
purposive sampling yaitu subjek dari penelitiannya sudah ditentukan dan hanya
35
Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum,(Jakarta: Granit. ), hlm
diambil pada orang-orang tertentu atau orang-orang yang mendalami bidang
penelitian ini.
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data
secara kualitatif dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan untuk penelitian
ini menggunkan metode-metode :
. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu obyek yang diteliti baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan
dalam penelitian.36
Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi
sistematik yang merupakan salah satu dari jenis observasi. Observasi sistematik
biasa disebut dengan observasi berkerangka. Sebelum mengadakan observasi
terlebih dahulu dibuat kerangka mengenai berbagai faktor dan ciri-ciri yang akan
di observasi.37
Dengan demikian, data yang diperoleh oleh peneliti dari responden
maupun informan yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian.
. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan
tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang
melengkapi kata-kata secara verbal. Karena itu, wawancara tidak hanya
36
Djam’an Satori dan Aan Komariah,Metodologi Penelitian Kualitatif. cet.ke- ,
(Bandung:Alfabeta, ), hlm 37
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta:Premanada Media
Group, ), hlm
menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan,
pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan yaitu:
Ketua BUMDes, Bendahara BUMDes, Kepala Desa, Manager Unit BUMDes, dan
KAUR Umum.
. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sejumlah dokumen-dokumen tentang berbagai kegiatan
atau peristiwa pada waktu yang lalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya menumental dari seseorang.38
Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), biografi, peraturan,
Dokumen berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
patung, film, dan lain-lain. Study dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara. Dokumentasi penulis digunakan
sebagai instrument untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan
yang diteliti.
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah sejumlah dokumen yang
dikeluarkan oleh tokoh masysarakat dan para pengurus dan anggota
kepemimpinan adat dan pemerintahan desa. Dapat pula berupa gambar dan
rekaman video hasil wawancara yang didapat dari para nara sumber.
H. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data
sehingga dapat dikembangkan dan dievaluasi. Berdasarkan hal di atas dapat
dikemukakan bahwa analis data adalah proses mencari dan menyusun secara
38
Djam’an Satori dan Aan Komariah,Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. Ke-
,(Bandung:Alfabeta, ),hlm
sistematika data yang diperoleh dari hasil wawancara dan sumber lain sehingga
dapat dipahami dengan mudah serta membuat kesimpulan dengan tujuan agar
dapat menginformasikan dan mudah dipahami oleh orang.39
Di dalam analisis data penelitian ini yang dilaksanakan menggunakan tiga
teknik yaitu mereduksi data yang diperoleh dari hasil wawancara.Data wawancara
ini yang telah direkam kemudian ditranskripkan dengan tujuan memudahkan
peneliti memilah data-data yang sesuai untuk dianalisis. Data yang telah
ditranskripkan kemudian disajikan dengan cara dipisahkan dan ditempatkan ke
dalam bagian-bagian tertentu yang telah diberi tanda. Langkah terakhir yaitu
membuat kesimpulan dari data-data yang terkumpul, sehingga dapat diambil
langkah-langkah awal untuk penelitian lanjutan dan mengecek kembali data-data
asli yang diperoleh.40
Lalu data ini memakai Perivikasi data yaitu dari data-data yang sudah
diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, studi literature, kemudian peneliti
mencari makna dari hasil penelitian atau dari hasil yang terkumpul.41
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah terjadi dari lima bab pembahasan
dengan sub-sub bahasan sesuai dengan kebutuhan.
39
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis ”Pendekatan Kuantitatif dan Kualitati., R&D,
(Bandung:Alfabeta, ), hlm 40
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press IAIN
STS ), hlm 41 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Hlm.
. Bab I tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teori, dan tinjauan pustaka.
. Bab II tentang metode penelitian, yakni tentang tempat dan waktu
penelitian, pendekatan penelitian, sumber dan jenis data, unit analisis,
instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan,
dan jadwal penelitian.
. Bab III tentang kondisi obyektif penelitian yakni letak geografis, struktur
organisasi, keadaaan penduduk, keadaan sosial masyarakat.
. Bab IV tentang pembahasan dan hasil penelitian tentang Pengaruh Badan
Usaha Milik Desa ( BUMDes ) terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat di desa pematang rahim kecamatan mendahara ulu
Kabupaten tanjung jabung timur.
. Bab V tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran
J. Jadwal Penelitian
Tabel
Tabel Jadwal penelitian
No
Kegiatan
Tahun Tahun
Me
i oktober Desember Januari Februari Maret
Septemb
er Oktober
Pengajuan
judul
X X X
Pembuatan
proposal
X X X X
Perbaikan
proposal
dan seminar
X X X
Surat izin
riset
X X
Pengumpula
n data
X X X
Pengolahan
dan analisis
data
X X X
Bimbingan
dan
Perbaikan
X X X X X
Agenda dan
Ujian
Perbaikan
dan penjilid
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Kondisi Geografis Desa Pematang Rahim
Desa Pematang Rahim adalah nama yang diambil dari nama seorang tokoh
masyarakat yang dahulunya sejak tahun sampai tahun desa ini adalah
bagian dari Desa Mendahara Ulu Kecamatan Mendahara yang dipimpin oleh
seorang ketua RT yang bernama Rohim. Dengan berjalannya waktu dan
perkembangan jaman, pada tahun Desa dalam wilayah Kabupaten Tanjung
Jabung Timur dimekarkan dari menjadi Desa/Kelurahan dan Kecamatan
yang dahulunya menjadi kecamatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor tahun tentang Penataan
Kecamatan dan Desa/Kelurahan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur.42
Desa Pematang Rahim adalah bagian dari Dusun Simpang Kiri yang
dahulunya adalah salah satu dusun dari dusun dalam wilayah Desa Mendahara
Ulu yang hanya meliputi wilayah Dusun Simpang Kiri.
Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung
Jabung Timur di pimpin oleh Kepala Desa dan di bantu oleh Badan
Permusyawaratan Desa (BPD).
Desa Pematang Rahim terdiri dari Dusun, yaitu :
. Dusun Karya Maju
42
Profi Desa Pematang Rohim
Dusun Karya Maju adalah sebuah nama yang diberikan kepada sebuah
dusun di Desa Pematang Rahim oleh karena karya masyarakat yang gigih dan ulet
yang dahulunya hutan dan lahan berair hingga bisa berubah menjadi lahan
perkebunan sehingga harapan masyarakat agar karya masyarakat tersebut
membuat dusun tersebut menjadi maju.
. Dusun Teladan
Dusun Teladan awalnya adalah bagian dari dusun, karena jumlah
penduduknya yang banyak hingga salah satu dusun tersebut diberi nama dusun
Teladan. Dinamakan dusun Teladan karena masyarakat sendiri yang memilihnya
dengan alasan agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat di dusun-dusun lainnya.
. Dusun Karya Mandiri
Dusun Karya Mandiri merupakan sebuah dusun yang pada awalnya
dipimpin oleh ketua RT yang berinduk pada Desa Tanjung Katung sesuai dengan
peta wilayah Daerah dan Desa wilayah tersebut masuk dalam wilayah Desa
Pematang Rahim Sehingga dusun tersebut diberi nama Dusun Karya Maju.
. Dusun Pematang Sani
Sani berasal dari nama seorang tokoh masyarakat yang membuka daerah
tersebut, karena di lingkungan Dusun Pematang Sani sebagian masyarakat
dusunnya berasal dari Banjar dan dari awal nenek moyang mereka hingga turun
temurun sudah lama tinggal di sana. Sehingga dusun tersebut seperti dihuni oleh
sebuah keluarga besar.43
43
Profil Desa Pematang Rohim
. Dusun Simpang Kiri
Dinamakan Dusun Simpang Kiri karena ada dua simpang dari arah Sabak,
yaitu Simpang Kiri dan Simpang Kanan. Dan dinamakan Dusun Simpang Kiri
karena terletak di simpang kiri dari arah Sabak.
Desa Pematang Rahim termasuk wilayah kecamatan Mendahara Ulu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan luas wilayah . , KM . Dataran
dengan ketinggian rata - m di atas permukaan laut. Secara geografis batas-batas
wilayah Desa Pematang Rahim ini adalah:
. Sebelah Utara : Desa Sinar Wajo
. Sebelah Selatan : Desa Bukit Tempurung
. Sebelah Barat : Kelurahan Simpang Tuan/ Mencolok
. Sebelah Timur : Desa Pandan Lagan
B. Sosial Demografi Desa
. Kependudukan
Jumlah Penduduk Desa Pematang Rahim pada tahun mencapai .
jiwa yang terdiri dari . jiwa laki-laki dan . jiwa perempuan.44
44
Jumlah Penduduk Desa Pematang Rahim pada tahun
Struktur kependudukan berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III
Struktur Kependudukan Berdasarkan Usia45
No.
Kelompok
Umur
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
. –
. –
. –
. – .
. –
. >
. Kondisi Sosial Ekonomi
Keadaan ekonomi erat kaitannya dengan sumber mata pencaharian
penduduk dan merupakan jantung kehidupan bagi manusia, setiap orang
senantiasa berusaha mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang dan keahlian
masing-masing, dari jumlah penduduk . jiwa yang usia tenaga kerja berkisar
- tahun diperkirakan sebesar . jiwa. Secara umum dapat dijelaskan
bahwa Desa Pematang Rahim bermata pencaharian sebagai petani tetapi ada juga
45
Profil Desa Pematang Rahim
yang bekerja sebagai pedagang, buruh, karyawan swasta, pegawai negeri sipil dan
lain sebagainya.46
Tabel IV
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok47
NO Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa)
. Bidang Pertanian Pangan
. Bidang Perkebunan .
. Bidang Peternakan
. Bidang Perikanan
. Pegawai Negri Sipil (PNS)
. TNI
. Polri
. Pensiunan
. Buruh
. Pertukangan
. Lainnya
. Kondisi Sosial Dan Budaya
Rumah adalah tempat berlindung dan berkumpul bagi keluarga setelah
melakukan aktivitas sehari-hari, maka rumah yang baik adalah rumah yang
memenuhi syarat kesehatan bagi masyarakat. Dari jumlah penduduk . jiwa
46
Kondisi Ekonomi Pematang Rahim Tahun 47
Profil Desa Pematang Rahim
penduduk yang beragama islam , suasana kehidupan beragama bagi
masyarakat Desa Karya Mulya Sari cukup baik, rukun, tenang dan tentram, saling
menghormati, tolong-menolong, dalam menghadapi permasalahan yang timbul
ataupun dalam menghadapai musibah dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai
contoh musibah kematian dan sebagainya.48
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama dapat dilihat dari table berikut:
Tabel V
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama49
No Agama Jumlah
. Islam
. Kristen Protestas
. Kristen Katolik
. Hindu -
. Budha -
. Lainnya -
Sikap dan pola hidup masyarakat Desa Pematang Rahim merupakan
cermin dari nilai-nilai kehidupan beragama. Sebagai masyarakat yang
beragama, tentunya memerlukan sarana peribadatan sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing, antara lain.
48
Kondisi Sosial Budaya Pematang Rahim Tahun 49
Profil Desa Pematang Rahim
Tabel IV
Sarana peribadatan di Desa Pematang Rahim50
No Jenis Jumlah (Unit)
. Masjid Unit
. Musholla Unit
. Gereja Unit
. Kuil -
. Vihara -
. Lainnya -
C. Struktur Pemerintah Desa Pematang Rahim
Secara Administratif, pemerintahan Desa Pematang Rahim Kecamatan
Mendahara Ulu berada di bawah wilayah kerja kecamatan Mendahara Ulu,
Tanjung Jabung Timur. Desa Pematang Rahim merupakan Bagian dari
Kecamatan Mendahara Ulu kabupaten Tanjung Jabung timur yang dipimpin oleh
seorang Kepala Desa dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh staf yang
terdiri dari Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Kepala Seksi (Kasi). Kepala Urusan
( Kaur ) dan staf lainnya.
50 Profil Desa Pematang Rahim
. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Pada Pemerintah Desa
Pematang Rahim
Pola struktur organisasi Pemerintah Desa Pematang Rahim Kecamatan
Mendahara Ulu disusun mengikuti strategi dalam pencapaian visi dan misi
organissi yang telah ditetapkan. Berikut adalah struktur organisasi Pemerintahan
Desa Pematang Rahim :
KEPALA DESA
SYAMSURI
KEPALA PELAKSANA KEWILAYAHAN / KEPALA
DUSUN
SEKRETARIS DESA
KAUR UMUM DAN PERENCANAAN
STAF PUSTAKAWAN
STAF KEUANGAN
KADUS I
BPD
KAUR KEUANGAN
PELAKSANA TEKNIS
KASI PEMERINTAHAN
KASI KESRA DAN PELAYANAN UMUM
KADUS II KADUS III KADUS IV KADUS V
Struktur Pemerintahan Desa Pematang Rahim.
Kepala Desa : SYAMSURI
Sekretaris : A.SYAMSI
Kasi Pemerintahan : M.DONG
Kasi Kesejahteraan dan Pelayanan Umum : MASLAINI
Kaur Umum dan Perencanaan : ABDUL KADIR
Kaur Keuangan : M.MUZAMIL
Staf Pustakawan : DIAN
Staf Keuangan : ITA HARDIANTI
Kadus Karya Mandiri : KATENU
Kadus Simpang Kiri : NUR ASIAH
Kadus Pematang Sani : JAMIAH
Kadus Teladan : FIRDAUS
Kadus Karya Maju : AMBO ACCA.51
Berdasarkan struktur organisasi desa tersebut, maka dalam menjalankan tugas-
tugas dan pekerjaannya setiap pegawai memiliki tugas pokok dan tata kerja. Tugas
pokok dan tata kerja pegawai ini sangat penting dilakukan untuk mencapai tujuan
Desa dalam menjalankan tugas sebagai organisasi pelayanan publik. Adapun uraian
tugas pokok dan tatakerja dilingkungan Pemerintahan Desa dapat dilihat pada Tabel
Berikut ini :
51
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pematang Rahim
Tabel VI
Uraian Tugas Pokok Organisasi Pemerintahan Desa Pematang Rahim52
Tugas dan Fungsi Kepala Desa Dan Perangkat Desa Pematang Rahim
Kepala Desa Sekretaris Desa
Tugas :
Menyelenggarakan pemerintahan desa,
melaksanakan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat.
Fungsi :
Menyelenggarakan Pemerintahan desa,
melaksanakan pembangunan, pembinaan
ke masyarakat dan menjaga hubungan
kemitraan dengan lembaga masyarakat
dan lembaga lainnya.
Tugas:
Sekertaris Desa berkedudukan sebagai
unsur pimpinan secretariat desa, sekretaris
desa bertugas membantu kepala desa
dalam bidang administrasi pemerintahan.
Fungsi :
Melaksanakan urusan ketatausahaan,
urusan umum, keuangan, dan
perencanaan di desa.53
Kepala Seksi Pemerintahan Kepala Seksi Kesejahteraan dan
Pelayanan Umum
Tugas :
Kepala seksi Pemerintahan berkedudukan
sebagai unsur pelaksanaan teknis
membantu kepala desa sebagai pelaksana
tugas operasional.
Tugas:
Kepala seksi Kesejahteraan dan
pelayanan umum bertugas membantu
kepala desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
52
Tugan dan Fungsi Pemerintahan Desa Pematang Rahim 53
Tugan dan Fungsi Pemerintahan Desa Pematang Rahim
Fungsi :
Melaksanakan manajemen tata praja
pemerintahan, menyusun regulasi desa,
pembinaan masalah pertanahan,
pembinaan ketentraman dan ketertiban,
pelaksana upaya perlindungan
masyarakat, kependudukan penataan dan
pengelolaan wilayah dan pendataan
pengelolaan profil desa.
Fungsi :
Melaksanakan pembangunan sarana
prasarana perdesaan, pembangunan
bidang pendidikan dan kesehatan,
sosialisai serta motivasi masyarakat
dibidang budaya, ekonomi, politik,
lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olahraga dan karang
taruna. Melaksanakan penyuluhan dan
motivasi terhadap pelaksanaan dan hak
kewajiban masyarakat, meningkatkan
upaya partisipasi masyarakat, pelestarian
nilai sosial budaya masyarakat
keagamaan dan ketenagakerjaan.54
Kelala Urusan Umum dan
Perencanaan
Kepala Urusan Keuangan
Tugas :
Membantu urusan pelayanan administrasi
pendukung pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan desa.
Tugas :
Menyusun rencana anggaran kas desa
(RAK Desa), melakukan penatausahaan
yang meliputi menerima/menyimpan,
menyetorkan/ membayar,
menatausahakan dan
54
Tugan dan Fungsi Pemerintahan Desa Pematang Rahim
Fungsi:
Mengkoordinasikan urusan perencanaan
seperti menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja desa,
menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melaksanakan monitoring
dan evaluasi program serta penyusunan
laporan
mempertanggungjawabkan penerimaan
pendapatan desa dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan APBDes
Fungsi :
Pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan
dan pengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan dan administrasi penghasilan
kepala desa, perangkat desa, BPD dan
lembaga pemerintah desa lainnya
STAF Kadus
Tugas :
Untuk membantu urusan secara
admistratif dalam pemerintahan desa,
sehinga dapat berjalan secara efektif dan
efesiensi
Fungsi :
Sebagai pembantu pemerintahan desa
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Tugas :
Sebagai unsur satuan tugas kewilayahan
yang bertugas membantu serta mewakili
kepala desa dalam pelaksanaan tugasnya
diwilayahnya.55
Fungsi :
Pembinaan ketentraman ketertiban
pelaksanaan upaya perlindungan
masyarakat, mobilitas kependudukan dan
penataan dan pengolahan wilayah.
55
Tugan dan Fungsi Pemerintahan Desa Pematang Rahim
Mengawasi pelaksanaan pembangunan
diwilayahnya. Melaksanakan pembinaan
kemasyarakat dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat
dalam menjaga lingkungannya.
Melakukan upaya-upaya pemberdayaan
masyarakat dalam menunjang kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembanguann.
. Jumlah dan Kondisi Pegawai Desa Pematang Rahim
Desa Pematang Rahim merupakan bagian dari Kecamatan Mendahara Ulu yang
dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Desa,
Sekretaris Desa, Kaur Keuangan Desa, Kepala Seksi (Kasi), Kepala Urusan (Kaur),
serta kadus semuanya berjumlah orang. Dengan demikian sampai dengan tahun
.56
Berdasarkan data Kepegawaian di kantor Desa Pematang Rahim, jumlah
pegawai berdasarkan jenis kelamin pada tahun dapat dilihat pada table dibawah
ini :
Tabel VII
Jumlah Pegawai Kantor Desa Pematang Rahim Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 57
No Jenis Kelamin Jumlah Pegawai
. Laki-laki
56
Data Kepegawaian di kantor Desa Pematang Rahim 57 Profil Desa Pematang Rahim
. Perempuan
Jumlah
Sumber: Data Kepegawaian Kantor Desa Pematang Rahim Tahun
Dari data diatas diketahui bahwa jumlah pegawai kantor Desa pematang Rahim
Kecamatan Mendahara Ulu adalah tiga belas ( ) orang dengan jumlah pegawai yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak Sembilan ( ) orang dan empat ( ) orang perempuan.58
. Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa Pematang Rahim
Untuk melakukan pekerjaan serta penyelenggaraan tugas-tugas dalam usaha
mencapai tujuan desa, ketersediaan sarana dan prasarana kerja merupakan factor
pendukung yang akan membantu para pegawai dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga tujuan desa tercapai. Selain itu, untuk mendukung kelancaran
penyelenggaraan tugas dan pekerjaannya, sarana dan prasarana kerja juga memberikan
dorongan serta semangat kerja para pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya
sehingga mereka akan lebih dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.
Tabel VIII
Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa Pematang Rahim59
Sarana dan Prasarana Pemerintah Desa Kondisi
. Gedung Kantor Ada
. Balai Desa / Sejenisnya Ada
. Listrik Ada
. Air Bersih Ada
. Telepon Tidak Ada
58
Data Kepegawaian Kantor Desa Pematang Rahim Tahun 59 Profil Desa Pematang Rahim
. Rumah Dinas Kepala Desa Tidak Ada
. Rumah Dinas Perangkat Desa Tidak Ada
Inventaris dan Alat Tulis Kantor Jumlah
. Mesin Tik buah
. Meja buah
. Kursi buah
. Almari Arsip unit
. Komputer unit
. Mesin Fax unit
. Kendaraan Dinas unit
Administrasi Pemerintahan Desa Kondisi
. Buku Data Peraturan Desa Ada dan Terisi
. Buku Keputusan Kepala Desa Ada dan Tersi
. Buku Administrasi Kependudukan Ada dan Terisi
. Buku Data Inventaris Ada dan Tersi
. Buku Data Aparat Ada dan Terisi
. Buku Tanah Milik Desa/tanah kas Desa Ada dan Tersi
. Buku Administrasi Pajak Dan Retribusi Ada dan Terisi
. Buku Data Tanah Ada dan Tersi
. Buku Laporan Pengaduan Masyarakat Ada dan Terisi
. Buku Agenda Ekspedisi Ada dan Tersi
. Buku Profil Desa Ada dan Terisi
. Buku Data Induk Penduduk Ada dan Tersi
. Buku Data Mutasi Penduduk Ada dan Terisi
. Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk akhir bulan Ada dan Tersi
. Buku Registrasi Pelayanan Penduduk Ada dan Terisi
. Buku Data Penduduk Sementara Ada dan Tersi
. Buku Anggaran Penerimaan Ada dan Terisi
.
Buku Anggaran Pengeluaran Pegawai dan
Pembangunan
Ada dan Tersi
. Buku Kas umum Ada dan Terisi
. Buku Kas Pembantu Penerimaan Ada dan Tersi
.
Buku Kas Pembantu Pengeluaran Rutin dan
Pembangunan
Ada dan Terisi
. Buku Data Lembaga Kemasyarakatan Ada dan Tersi
D. Gambaran Umum BUMDES Karya Bersama
. Organisasi
Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah desa dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui
kegiatan ekonomi masyarakat, pemerintah Desa Pematang Rahim telah membuat
peratuaran Desa No. Tahun Tentang Pendirian Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) tugas dan tanggungjawab badan pengurus dan pengelola melaksanakan
kegiatan usaha dan unit-unit kegiatan usaha Badan Usaha Milik Desa dan melaporkan
kemajuan dan perkembangan kepada Badan Pengawas/Komisaris dan Pemerintah
Desa Pematang Rahim.60
. Maksud Dan Tujuan Pembentukan BUMDes Karya Bersama
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Pematang Rahim Dimaksudkan untuk
mendirikan Badan Usaha Yang Berbadan Hukum, Bergerak dalam bidang usaha yang
sesuai dengan kewenangan desa, mampu memberikan playanan kepada masyarakat,
menggerakkan perekonomian desa dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan
desa.
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Pematang Rahim adalah untuk
meningkatkan pendapatan asli desa, berperan dalam mendorong perekonomian desa,
memperluas pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, termasuk kesempatan
berusaha dan bekerja.61
. Struktur Kepengurusan BUMDes Karya Bersama Desa Pematang Rahim
Tabel IX
Struktur Kepengurusan BUMDes Pematang Rahim62
No. Nama Jabatan Ket
. Camelan, SE Direktur
. ABD.Hamid Wakil Direktur
. Maryani Gustina Bagian Administrasi
. Nurbaya Manager
60
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 61
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 62 Struktur Kepengurusan BUMDes Desa Pematang Rahim
. M.Kurnain Manager
. Sa’idah Manager
. Drs.M.Suandy Ketua Pengawas
. Panece Wakil Ketua Pengawas
. Hartanti Sekretaris
. A.Fauzi Anggota
. M.Dong Anggota
. Suryani Anggota
. Unit Kegiatan BUMDes Karya Bersama Desa Pematang Rahim
a. Pengelolaan Kios Desa
b. Pengelolaan Jasa Bongkar Muat Dermaga Desa
c. Pengolahan Sarana Air Bersih
d. Pengembangbiakan Peternak Sapi
e. Foto Copy. 63
63
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pengelolan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Bersama di Desa
Pematang Rahim
Program BUMDes merupakan amanat dari UU No Tahun tentang Desa,
seperti disebutkan (Pasal ) bahwa: ( ) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Desa yang disebut BUMDes; ( ) BUMDes dikelola dengan semangat kekeluargaan
dan kegotongroyongan; dan ( ) BUMDes dapat menjalankan usaha dibidang ekonomi
dan/ atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya terkait pengelolaan BUMDes, diatur dalam Peraturan Mentri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor Tahun Tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.64
Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah badan
usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang di pisahkan guna
mengelola asset, jasa pelayanan, serta usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat desa.
Pada pasal UU Desa jo. Pasal PP Desa disebutkan bahwa BUMDes
didirikan berdasarkan musyawarah desa yang kemudian musyawarah tersebut
ditetapkan dengan peraturan desa. Selanjutnya dalam Pasal PP Desa disebutkan
bahwa modal awal BUMDes bersumber dari APBDes yang merupakan kekayaan desa
yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham. Modal BUMDes terdiri dari: )
64
UU. No. Tahun Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
Penyertaan modal Desa, yang berasal dari APBDes dan lainnya. ) Penyertaan modal
masyarakat desa.
Status BUMDes sebagai badan hukum dikukuhkan melaui undang-undang,
namun sebagai badan hukum ia harus memiiki organisasi yang teratur. Organisasi
yang teratur ini dapat dilihat dalam pasal PP Desa yang menyebutkan bahwa
pengelola BUMDes setidaknya harus terdiri dari : ) Penasehat ; dan ) pelaksanaan
operasional. Penasehat secara ex-officio dijabat oleh Kepala Desa, sedangkan
pelaksanaan operasional adalah perseorangan yang diangkat dan diberhentikan oleh
Kepala Desa.
Tidak seperti badan hukum layaknya Perseroan Terbatas, yayasan ataupun
koperasi, dimana semuanya mendapatkan statusnya sebagai badan hukum saat
pengesahan dari mentri terkait. Dalam UU Desa dan PP Desa tidak disebutkan secara
eksplisit saat mana BUMDes sah menjadi sebuah badan hukum. Namun dari pasal
UU Desa jo. Pasal PP Desa yang menyebutkan bahwa “ Pendirian BUMDes
dilakukan melalui Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa” maka
dapat disimpulkan bahwa saat telah disahannya kesepakatan dalam Musyawarah Desa
dan Kesepakatan tersebut ditetapkan dalam suatu Peraturan Desa, maka pada saat
itulah telah lahir BUMDes sebagai badan hukum.65
Berdasarkan peraturan Desa Pematang Rahim Nomor Tahun Tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa, BUMDes Pematang Rahim di beri nama
BUMDes Karya Bersama, BUMDes Karya Bersama didirikan pada tahun
melalui proses musyawarah di Desa yang dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa,
65
UU No. Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
Ketua BPD, Anggota BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan Perwakilan dari
unsur perempuan. Dari musyawarah Desa tersebut diperoleh kesepakatan hasil
musyawarah sebagai berikut:
) Seluruh peserta musyawarah menyepakati dibentuknya Badan Usaha Milik Desa
di Desa Pematang Rahim
) Musyawarah Desa menyepakati bahwa BUMDes yang dibentuk diberi nama
BUMDes Karya Bersama
) Musyawarah Desa menyepakati bahwa BUMDes yang dibentuk berlokasi di
Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu
) Musyawarah menyepakati bahwa organisasi pengelola BUMDes terdiri dari:
a) Penasehat di jabat oleh Kepala Desa Pematang Rahim
b) Pelaksana Operasional Terdiri dari:
c) Dewan Pengawas Terdiri dari:
. Ketua di jabat oleh Drs. M. Suandy
. Wakil Ketua dijabat oleh Panece
. Sekertaris di jabat oleh Hartati
. Anggota dijabat oleh : A.Fauzi, M. Dong dan Suryani
. Pengurus Pelaksana Operasional akan diseleksi terlebih dahulu dan akan
diadakan musyawarah lebih lanjut.66
. Peserta Musyawarah Desa Menyepakati bahwa modal BUMDes dari APBDes
sebesar RP. . . .
. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes Karya Bersama akan
66
Peraturan Desa Pematang Rahim Nomor Tahun
dibahas dan disusun setelah terbentuk pengurus operasional melalui musyawara Desa.
Tujuan Pendirian BUMDes Karya Bersama di Desa Pematang Rahim yakni
sesuai degan sebagaimana yang disebut dalam Permendesa PDTT No. Tahun
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik
Desa, memiliki Maksud dan tujuan sebagai berikut:
. Menumbuh kembangkan perekonomian desa;
. Meningkatkan Sumber Pendapatan Asli Desa;
. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan jasa bagi
peruntukan hajat hidup masyarakat desa;
. Sebagai perintis bagi kegiatan usaha di desa
. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;
. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomiDesa;
. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak
ketiga;
. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan
umum warga;
. Membuka lapangan kerja.67
. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; dan
. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.
67
Peraturan Desa Pematang Rahim Nomor Tahun
Setelah selesai dilaksanakan Musyawarah Desa, maka sesuai yang telah
ditetapkan dalam musyawarah, pengelola BUMdes melakuka musyawarah selanjutnya
untuk memilih pengurus pelaksana operasional. Dari hasil musyawarah yang
dilakukan sesuai dengan Peraturan Desa Nomor Tahun Desa Pematang Rahim
maka ditetapkan Badan Pengelola Badan Usaha milik Desa Karya Bersama Desa
Pematang Rahim adalalah sebagi berikut :
. Direktur : Camelan, SE
. Wakil Direktur : ABD. Hamid
. Bidang Administrasi : Diana
. Bagian Keuangan : Rahmawati
. Manager Kios Desa : Nurbaya
. Manager Jasa Bongkar Muat : M.Kurnain
. Manager Pengelola Air Bersih : Saidah. 68
Adapun Bidang Usaha Badan Usaha Milik Desa Karya Bersama Desa
Pematang Rahim yaitu:
a) Pengelolaan Kios Desa
Pengelolaan Kios desa merupakan unit usaha BUMDes Karya Bersama yang
dikelola oleh Ibu Nurbaya selaku Manager Kios Desa. BUMDes Karya Bersama Desa
Pematang Rahim menyediakan kios atau tempat yang dapat disewa oleh warga
masyarakat, baik masyarakat Desa Pematang Rahim maupun masyarakat dari luar
daerah. Kios tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat usaha bagi warga masyarakat
68
Peraturan Desa Pematang Rahim Nomor Tahun
dengan harga yang terjangkau, hal ini diperjelas dari hasil wawancara yang dilakukan
dengan Manager Kios Desa Ibu Nurbaya, Beliau menyatakan :
“kios desa yang disewakan terletak di pinggir jalan, Sementara ini sebagian kios
desa ada yang disewa dan masih ada juga yang kosong, untuk sewanya kami
menetapkan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat yaitu
Rp. . /bulan, Sementara ini untuk hasil sew a kios desa seluruhnya masih
diserahkan ke desa belum ada kesepakatan untuk pembagian hasilnya”.69
Kios desa disewakan dengan tujuan membantu masyarakat yang ingin membuka
usaha berdagang atau lainnya yang membutuhkan tempat dengan harga yang
terjangkau, karena dilihat dari letaknya kios desa terletak di pinngir jalan raya yang
memungkinkan warga masyarakat memanfaatkannya untuk membuka usaha
berdagang atau yang lainnya. Dari hasil wawancara dapat dikatakan bahwa tidak ada
ketegasan atau kesepakatan untuk pembagian hasil unit usaha kios desa, hal ini
menyebabkan dalam pegelolaanya tidak maksimal, untuk menciptakan kesejahteraan
maka penting pengelolaan dikelola dengan baik dan benar sehingga ini menjadi
sumber kesejahterah masyarakat desa, namun terkadang prinsif yang terkandung
didalam penyelenggaraan memiliki kendala sehingga menyebabkan kebijakan yang
tidak efesien dan efektif.
b) Pengelolaan Jasa Bongkar Muat Dermaga Desa
Pengelolaan jasa bongkar muat dermaga ini merupakan asset desa yang
dialihkan ke BUMDes, jasa bongkar muat disini yaitu memindahkan barang dari kapal
ke pelabuhan lalu memindahkan barang tersebut ke dalam mobil. sesuai dengan
kesepakatan, dalam pengelolaanya unit usaha jasa bongkar muat ini wajib
69
Wawancara Ibu Nurbaya Manager Kios Desa Pematang Rahim April
menyerahkan hasilnya sebesar Rp. . per bulan. Penghasilan yang diserahkan ke
BUMDes yakni penghasilan yang diperoleh dari retribusi pompong dan mobil yang
ada di dermaga. Jumlah pekerja jasa bongkar muat ini berjumlah orang, penghasilan
di hitung dari berapa banyak muatan yang di angkut oleh pekerja. Hal ini diperjelas
dari hasil wawancara dengan Bapak M.Kurnain selaku manager unit usaha jasa
bongkar muat. Beliau mengatakan :
’’unit uaha jasa bongkar muat di dermaga ini memiliki orang pekerja,
penghasilan didapat dari jumlah barang yang di angkut, rata-rata sehari sampai
ton, untuk harga satu tonnya sekitar Rp. . . kami wajib menyetorkan
setiap bulannya Rp. . , setoran ini diperoleh dari retribusi pompong dan
mobil setiap harinya dan di retribusi inilah yang dikumpulkan untuk diserahkan
ke BUMDes, sehingga tidak menganggu penghasilan tetap pekerja”.70
BUMdes ini hadir tentu untuk mensejahterakan desa dan membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat desa namun dalam pengelolaan jasa bongkar ini belum
memenuhi standar pekerjaan yang layak, karena kapasitas pengangkut barang belum
memadai.
c) Pengelolaan Sarana Air Bersih/ Minum.
Penyediaan Air Bersih Berbasis Desa Indonesia sebenarnya merupakan negara
nomor lima terbesar di dunia dalam ketersediaan air per kapita. Tetapi air itu belum
dikelola secara optimal, dan masih ada puluhan juta warga yang tidak mampu
mengakses air bersih. Perhitungan dengan menggunakan kriteria MDGs Indonesia
untuk air bersih dan data dari sensus tahun , memperlihatkan bahwa negeri ini
harus mencapai tambahan , juta orang dengan persediaan air bersih pada tahun
70
Bapak M.Kurnain Sebagai Manager Unit Usaha Jasa Bongkar Muat April
. Pada tahun yang sama, data Bappenas menunjukkan, proporsi rumah tangga
dengan akses terhadap air minum layak, baik di perkotaan maupun perdesaan, hanya
sebesar , . Karena itu setidaknya Indonesia harus mencapai tambahan , juta
orang yang terlayani air bersih pada tahun .
Meskipun warga kelas menengah ke atas mampu menyediakan air bersih
secara mandiri, namun pada dasarnya negara mempunyai tanggung jawab
menyediakan air bersih untuk warga. Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan
penyediaan air bersih, antara lain mengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Sejauh ini telah ada PDAM di kabupaten/kota dari sekitar -an kabupaten/kota
di seluruh Indonesia. 71
Dari perusahaan daerah air minum (PDAM), hanya -an yang
berpredikat sehat dengan jangkauan pelayanan yang terbatas pada masyarakat
perkotaan. Desa-desa pelosok hampir tidak terjangkau oleh PDAM. Karena itu,
pemerintah melalui Kementerian PU menggelar Program Penyediaan Air Bersih dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), untuk membangun sarana air bersih dan
sanitasi yang secara langsung dan dekat bisa melayani masyarakat. PAMSIMAS I
telah dilaksanakan di . desa di kabupaten/kota, Provinsi dan kemudian
disusul PAMSIMAS II menambah . desa di sejumlah Kabupaten/Kota. Rata-
rata setiap desa memperoleh Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar
Rp . . , .
71
Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, Cet- (Yogyakarta : Forum Pengembangan
Pembaruan Desa ), Hlm.
Semua pihak berharap bahwa sarana air bersih warisan PAMSIMAS yang
diberikan kepada masyarakat itu bertahan awet dan berkelanjutan. Namun kami juga
sangsi, sebab pendekatan berbasis masyarakat ini mengabaikan tradisi berdesa yang
cenderung meninggalkan pemerintah desa, sehingga kepemilikan desa atas sarana air
bersih cenderung lemah. Jika proyek dari atas ini tidak diterima dan tidak menyatu
dengan sistem desa, maka sulit di pertanggung jawabkan, siapa pemilik otoritas dan
akuntabilitasnya. Karena itu penyediaan air bersih berbasis desa bisa menjadi alternatif
atas pendekatan berbasis pemerintah (PDAM) dan juga berbasis masyarakat
(PAMSIMAS). Meskipun penyediaan air bersih merupakan kewenangan pemerintahan
desa, tetapi pelayanan yang bersifat dan berskala lokal (dengan teknologi sederhana,
sumur yang relatif kecil, dan jangkauan terbatas dalam lingkup desa), telah ditetapkan
oleh UU No. sebagai kewenangan desa.72
Di sisi lain, meskipun PAMSIMAS mengklaim berbasis masyarakat, namun
kebijakan, kewenangan dan pendanaan tetap berasal dari pemerintah. Ini adalah
contoh proyek imposisi pemerintah pusat yang menyelenggarakan kewenangan lokal
berskala desa. Penyediaan air bersih berbasis desa pada dasarnya perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengelolaan, pelayanan, dan perawatan diselenggarakan
oleh desa. Dengan kalimat lain, pengadaan penyediaan air bersih dilembagakan dalam
RPJM Desa, RKP Desa dan APBDes yang diputuskan secara partisipatif dan kolektif
oleh pemerintah desa beserta masyarakat. BUMDes air bersih (atau PAM Desa)
72
Ibid, Hlm.
menjadi salah satu alternatif lembaga desa yang mengelola dan melayani air bersih
untuk warga.73
Pada saat awal pembentukan BUMDesa Karya Bersama Desa Pematang Rahim
memang memiliki unit usaha pengelolaan sarana air bersih/minum, akan tetapi setelah
beberapa bulan berjalan unit usaha ini tidak berjalan, hal ini dikarenakan biaya
operasional yang tinggi dan tidak sesuai dengan debit air yang dikeluarkan. Ini terjadi
karena manajemen dan pengontrolan yang kurang baik, pada tahap awal ini berjalan
dengan baik tapi dipenghujung tidak dapat berjalan dengan baik, dalam manejemen
ada beberapa hal yang mesti diperhatiakan, adapun beberapa hal tersebut adalah :
) Planning
Dalam perencanaan tentu yang perlu adanya Musyawarah Desa, untuk
menjalankan BUMDes, inilah letak planning dalam desa, hasil musyawarah desa
ditetapkanlah untuk mengelola Air bersih, namun planning ini beriringan waktu
berjalan dengan tidak baik bahkan vakum, ada beberapa hal yang menjadi kendala
yaitu lebih banyak pengeluaran dari pemasukan.
) Organizing.
Dalam manajemen tentu ada penanggung jawab dan harus terorganisir (teratur)
dengan baik, maka diperlukan pembagian tugas untuk berjalannya suatu pekerjaan
dengan baik, begitupun dengan BUMDes Air bersih ini, namun beriring berjalan
waktu BUMDes ini berjalan tidak baik, karena yang dibebani tugas tersebut berhenti
73
Ibid, Hlm.
dan terjadilah kevakuman, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan Sumber Daya
Manusia dalam mengurus air bersih tersebut.
) Actuating
Actuating pelaksanaan dalam pelaksanaan BUMDes ini terjadi kendala di
akibatkan beberapa pelaksananya mengundurkan diri, oleh sebab itu diperlukan
kekonsistenan dalam menjalankan pengelolaan air bersih ini.
) Controling dan Evaluasi
Dalam hal ini tentunya dalam pengelolaan Air bersih tidak maksimal dilakukan
karena kurangnya kontrol dari intansi pemerintahan dan masyarakat, dan lebih lbih
evaluasi yang dilakukan kurang efektif karena dalam pengelolaannya masih kurang
sumber daya manusia dalam pengelolaannya dan menyebabkan kerugian dalam
pengelolaannya, untuk mengetahui segala macam dapak dan kendala akan saya
jelaskan sebagai berikut.74
d) Pengembangbiakan Ternak Sapi
Solehan Pengembangbiakan ternak sapi dikelola oleh beberapa orang, Selaku
manager unit usaha, dalam system pengelolaannya pengembangbiakan ternak sapi ini
dilakukan dengan bagi hasil, hal ini diperjelas dengan hasil wawancara dengan
manager unit Pengembangbiakan Ternak Sapi, beliau mengatakan :
“ sistem pengelolaan pengembangbiakan ternak sapi ini yaitu dengan sistem bagi
hasil, misalnya saya memelihara satu sapi, jika sapi ini punya anak saya dapat
74
induknya, kemudian anaknya digulirkan ke anggota yang lain, dan misalkan
dijual persentase untuk diberikan ke BUMDes sebesar ”.75
Ternak sapi ini adalah bagian dari pengembangan untuk kesejahteraan
masyarakat agar masyarakat produktif berternak, diadakanlah pengembang biakan
ternak agar kesejahteraan dapat merata sehingga terciptalah keadilan social bagi
masyarakat. Ada beberapa hal yang membuat ternak ini tidak produktif yaitu kematian
induk sapi, maka masyarakat dalam mengurus ternak ini meski dilatih dan dikontrol
dengan baik oleh pemerintahan atau pihak swasta, sehingga ternak ini dapat berjalan
secara produktif.
e). Foto Copy
Foto copy adalah bentuk usaha BUMDes Karya Bersama di Desa Pematang
Rahim, dalam pengelolaan foto copy ini di dapatkan dana melalui pihak kementerian
desa Namun beriringan dengan waktu BUMDes foto copy berhenti dalam
pelaporannya tidak ada melapor ke desa, sebagaimana wawancara bersama Ibu
Camelan. S.E selaku direktur BUMDes yang sekarang mengundurkan diri, beliau
mengatakan :
Ada BUMDes yang di bantu oleh pihak kementerian desa sebesar Rp.
. . namun foto copy ini tidak berjalan dengan lancar oleh karena itu foto
copy ini berhenti, karena tidak memberikan keuntungan apa-apa.76
Dalam pengelolaan foto copy dari hasil wawancara terebut bahwa BUMDes ini
mengalami kemunduran dan bahkan berhenti di karenakan sumber daya manusia yang
75
Wawancara bersama Bapak Solehan sebagai Manager Unit BUMDes April 76
Wawancara bersama Ibu Camelan. S.E selaku direktur BUMDes Januari
tidak bisa mengelolanya dengan baik, boleh jadi ini terjadi karena unsur manejerial
yang belum melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen sehingga terjadi
kesalahan fatal, BUMDes foto copy ini juga tidak memiliki unit namun kekuasaannya
diatur sendiri karena kesewenang-wenangannya menyebabkan ketidak jelasan secara
admistrasi dan bagi hasil.
B. Pengaruh BUMDes Karya Bersama terhadap kesejahteraan masyarakat di
Desa Pematang Rahim.
Kesejahteraan merupakan sesuatu yang bersifat subjektif, sehingga ukuran
kesejahteraan bagi setiap individu berbeda atau keluarga berbeda sama lain. Tetapi
pada prinsipnya kesejahteraan berkaitan dengan kebutuhan dasar. Apabila kebutuhan
dasar terpenuhi, maka dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan individu atau keluarga
tersebut terpenuhi. Sedangkan tidak terpenuhnya kebutuhan dasar, maka dikatakan
bahwa individu atau keluarga tersebut berada diwabah kemiskinan.
Salah satu tujuan BUMDes Karya Bersama Desa Pematang Rahim yakni adalah
untuk menumbuh kembangkan perekonomian desa, hal ini berarti BUMDes didirikan
agar mampu membantu mensejahterakan masyarakat Desa Pematang Rahim, ini
ditunjukkan dengan cara BUMDes membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat
Desa Pematang Rahim seperti di unit usaha jasa bongkar muat barang di dermaga.
Selain itu BUMDes juga memberikan kesempatan kepada masyarakat Desa Pematang
Rahim, yaitu berupa lapangan kerja, BUMDes juga bisa memperbaiki perekonomian
masyarakat desa, karena masyarakat berpikir yang inovatif terhadap masyarakat dalam
pengembangan serta menambah anggaran pendapatan desa.
Dalam hal ini badan usaha milik desa, seharusnya diletakkan dan diposisikan
kepada unit ekonomi multi sektor yang dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat
untuk memakmurkan desa, serta dapat sebesar besarnya kepentingan masyarakat desa.
Sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pendapatan asli daerah. 77
Ada beberapa
hal yang diperhatikan sehingga ia bisa mensejahterakan masyarakat sebagaimana
berikut ini :
. Sumber-Sumber Dana Untuk Peningkatan Pendapatan Desa
Kontribusi ini akan berkaitan dengan apa yang akan diberikan oleh BUMDes
untuk masyarakat desa. Hal ini dapat berupa pelayanan. Rendahnya produktivitas
pelayanan desa utamanya di BUMDes selama ini lebih disebabkan oleh lemahnya
sumberdaya manusia di bidang manajemen dan lain lain. Sehingga dalam kontribusi
ini desa juga harus memandang dari segi kerjasama dalam mengembangkannya.
Dengan demikian sumber dana untuk peningkatan pendapatan desa dapat
direalisasikan.
. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa
maka bumdes ini mempunyai beberapa kontribusi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, salah satunya dalam kebutuhan pokok di desa. Mengingat bumdes ini
adalah suatu lembaga ekonomi modal usaha.78
77
e- Journal Coristya Berlian Ramadana, Heru Ribawanto, Suwondo, Keberadaan Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa (Studi Di Desa Landungsari, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang), Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas
Brawijaya Malang, Vol. , No. , Hlm. 78
Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, cet- (Yogyakarta : Forum Pengembangan
Pembaruan Desa ). Hlm.
. Pembangunan Desa secara Mandiri
Kontribusi bumdes ini ialah sebagai salah satu pembangunan desa mandiri yag
dapat berjalan dengan percaya diri bahwa desa memang sudah berhasil mengatur
rumah tangganya sendiri dan menciptakan desa yang mandiri yang tidak hanya
bergantung kepada anggaran dana desa yang telah diberikan oleh pemerintah.
Dalam suatu negara yang menganut asas demokrasi, selalu dilandasi oleh suatu
sistem yang memberi jaminan terhadap prinsip-prinsip kedaulatan rakyat sebagaimana
telah dikemukakan oleh C. F. Strong sebagai berikut:
A system of government in which the majority of the grown members of
political community participate through a methode of representation which
secures that the government is ultimately responsible for its actions to that
majority. In other words, the contemporary constitutional state must be based on
a system of democratic representative which guarantees the sivereignity of the
people (suatu sistem pemerintahan yang secara mayoritas dari anggota
masyarakat politik yang dewasa ikut serta melalui cara perwakilan yang
menjamin bahwa pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-
tindakannya kepada mayoritas itu. Dengan perkataan lain, negara demokrasi
didasari oleh sistem perwakilan yang menjamin kedaulatan rakyat).79
Otonomi daerah seharusnya memberikan pengaruh kepada kemandirian desa,
kesejahteraan social bagi masyarakat desa, karena otonomi desa telah diberikan hak
untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri namun dalam menciptakan
kesejahteraan desa masyarakat desa atau instansi desa masih kekurangan sumberdaya
manusia sehingga pengaruh terhadap kesejahteraan sosial bagi masyarakat desa
sehingg tidak memberikan dampak yang signifikan. Menurut pak Samsuri
79
Mustofa, Otonomi Daerah dan Perkembangan "Peraturan Daerah Bernuansa Syari'ah" , Cet-
( Yogyakarta : Safiria Insania ) Hlm.
BUMDes ini dalam tata kelola belum maksimal disebabkan pengelola belum
mampu menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga menyebabkan
pengelolaannya kurang baik.80
Untuk menciptakan kesejahteraan desa diperlukan sebuah langkah strategis
sehingga desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik yaitu melalui
perekonomian kreatif sehingga dampak sosial kesejahteraan dapat tercipta pada
masyarakat Desa Pematang Rahim melalui suatu keadaan atau kondisi kehidupan
manusia yang tercipta ketika berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik,
ketika kebutuhan manusia dapat terpenuhi dan ketika kesempatan sosial dapat
dimaksimalkan. Dan adapun beberapa faktor kendala di Desa Pematang Rahim ini
akan saya jelaskan pada pembahasan selanjutnya.
C. Kendala dan Upaya yang dihadapi BUMDes Karya Bersama dalam
menjalankan kegiatan usahanya.
. Kendala BUMDes Karya Bersama Desa Pematang Rahim
BUMDes Karya Bersama Desa Pematang Rahim memiliki beberapa unit usaha
yang dikelola oleh manager unit usaha, unit usaha BUMDes Karya Bersama yaitu
meliputi: Kios Desa; Jasa Bongkar Muat Dermaga Desa ; Pengelolaan Sarana Air
Bersih/ Minum; Pengembangbiakan Ternak Sapi;. Dalam pengelolaannya BUMDes
Karya Bersama Desa Pematang Rahim memiliki beberapa kendala, hal ini diperjelas
dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Desa Pematang Rahim, Beliau
Menyatakan :
80 Wawancara bersama pak Samsuri kepala desa Pematang Rahim
BUMDes karya bersama ysng memiliki pemasukan terhadap masyarakat desa
hanya bongkar muat saja, selain dari itu memiliki kendala, dan sudah lama
berhenti, serta pengurusnya pun mengundurkan diri, BUMDes ini juga sudah
melakukan dua kali pelatihan, tapi tidak sesuai yang dengan apa diharapkan81
Dari pernyataan Kepala Desa Pematang Rahim dapat disimpulkan bahwa
Pengelolaan BUMDes Karya Bersama belum maksimal, hal itu dikarenakan ada
beberapa kendala yang dihadapi, baik dari segi sumber daya manusianya maupun dari
segi finansial. Kurangnya pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang pengelolaan
BUMDes menjadi kendala utama yang dihadapi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
Kepala Desa Pematang Rahim dan anggota BUMDes Karya Bersama untuk mencapai
hasil yang maksimal dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan tentang tata cara
pengelolaan BUMDes, akan tetapi karena BUMDes ini masih terbilang baru dan
anggotanya juga baru pertama kali terjun untuk mengelola BUMDes tentu saja masih
banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh masing-masing anggota.
Kendala selanjutnya yang dihadapi BUMDes Karya Bersama Desa Pematang
Rahim yakni dari segi finansial atau permodalan, Seperti yang dikatakan Kepala Desa
Pematang Rahim, jika ingin memulai suatu usaha tentu saja butuh modal. Modal awal
dari BUMDes Karya Bersama yaitu bersumber dari APBDes. Pemerintah Desa bisa
saja menganggarkan modal kembali melalui APBDes untuk membantu permodalan
BUMDes Karya Bersama, akan tetapi harus ada evaluasi terlebih dahulu terhadap unit
usaha yang saat ini telah berjalan. Jika unit usaha saat ini yang dikelola menunjukaan
hasil yang baik maka Pengelola BUMDesa Karya Bersama dapat dengan mudah
81
Wawancara yang dilakukan dengan Kepala Desa Pematang Rahim April
mengusulkan permodalan BUMDes dari APBDes, akan tetapi dari hasil survei yang
didapat masih banyak kendala-kendala yang dihadapi masing-masing manager unit
dalam penglolaan unit usaha, hal ini diperjelas dari hasil wawancara yang dilakukan
dengan manager unit usaha jasa bongkar muat dermaga yakni :
“ unit usaha bongkar muat ini tentu saja memiliki kendala, semenjak adanya
pelabuhan-peabuhan baru banyak kapal-kapal atau pompong yang beralih ke
pelabuhan lain, hal ini membuat penghasilan dari unit usaha inipun menjadi
berkurang”.82
Selain itu manager unit usaha juga mengatakan memiliki kendala yang
dihadapi seperti yang dijelaskan melalui wawancara diatas bahwa ia mengundurkan
diri maka terjadilah suatu permasalahan, dan permasalahan ini harus di kelola dengan
baik, agar BUMDes dapat dikelola secara efektif dan efesien, maka perlu di benahi
manajemen sumber daya manusianya karena sumberdaya manusia belum siap dalam
pengelolaan BUMDes Karya Bersama di pematang Rahim ini. Ada beberapa hal
menurut faktor Fayol yang perlu diperhatikan :
a. Technical.
Merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk. Kegiatannya meliputi
merencanakan dan mengorganisir produk. Dalam tehnikal desa pematangan
Rahim ini perencanaan sudah dilakukan dengan baik yaitu terdapat
perencanaan yaitu : Pengelolaan Kios Desa, Pengelolaan Jasa Bongkar Muat
Dermaga Desa, Pengolahan Sarana Air Bersih, Pengembangbiakan Peternak
Sapi dan Foto Copy.
82
Wawancara dengan bapak M.Kurniawan April
b.Commercial.
Meliputi kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan menjual barang
(hasil produksi). Dalam foto copy barang-barang sudah di persiapkan seperti
print, mesin foto copy, tinta, dan alat tulis lainnya. Awalnya sudah berjalan
dengan baik namun berhenti karena bangkrut dan tidak jelas pelaporannya,
sehingga ia memberhentikan dirinya sendiri.
c. Finacial.
Kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan bagaimana
menggunakan modal tersebut.83
Modal tersebut sudah disediakan untuk
pemerintahan desa namun dalam pengelolaan uang tersebut karena kekurangan
sumber daya manusia.
d. Security.
Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan kerja dan
harta benda yang dimilki perusahaan). Dalam muatan bongkar muat belum
memenuhi standar kerja, tapi dalam kinerjanya sudah membantu masyarakat
dalam bagian kecil.
e.Akuntansi.
Meliputi kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung, mengkalkulasi biaya
yang dilaksanakan, menghitung dan menentukan keuntungan yang diperoleh,
83
Priyono, Pengantar Manajemen, Cet- (Surabaya: Zifatama Publisher ), Hlm.
mengetahui hutang-hutang yang menjadi kewajiban perusahaan menyajikan
neraca, laporan rugi laba, dan mengumpulkan data data dalam bentuk statistik.
Karena kekurang sumber daya manusia dan manejerial belum terjalin dengan
baik maka terjadilah kebangkrutan dalam pengelolaannya, pemasukan dan
pengeluaran tidak terinci dengan baik, hingga yang masuk ke kas BUMdes
adalah Rp. . perbulan, artinya kinerja dan penghasilan serta modal
mengalami kerugian bagi BUMDes.
f. Tugas manajerial.
Melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen.84
Dikarenakan
kurangnya manejerial sehingga menyebabkan kebangkrutan dan menjadi
kendala dalam pelaksanaan BUMDes di Desa Pematang Rahim.
. Upaya mengatasi permasalahan BUMDes Desa Pematang Rahim
Ada beberapa upaya agar BUMDes Pematang Rahim dapat mensejahterakan
masyarakat, sebagaiman berikut ini :
Pertama, kepemimpinan, manajerial dan tata kelola (KMT) merupakan faktor
kunci pembuka pada setiap jenis BUMDes. KMT merupakan faktor dasar yang
menyokong kesehatan dan keberlanjutan BUMDes. Memang KMT tidak serta-merta
membuat BUMDes menjadi sehat, kokoh dan berkelanjutan, tetapi kalau KMT sangat
buruk maka BUMDes dengan sangat cepat akan mati suri. Studi Sahrul Aksa ( )
antara lain menegaskan: Di kalangan pengelola BUMDes (direksi, komisaris, dan
84
Priyono, Pengantar Manajemen, Cet- (Surabaya: Zifatama Publisher ), Hlm.
badan pengawas) berlum terjadi relasi yang ideal sebagai kondisi tumbuh-kembangnya
BUMDes. Antara pengurus satu dengan yang lain masih ada kecurigaan karena tidak
terjadi komunikasi yang baik. Demikian juga problem administrasi keuangan sering
menjadi pemicu masalah, padahal bagi pendamping, kekacauan administrasi keuangan
adalah awal kekacauan BUMDes. Dari semua persoalan di lingkup pengurus
BUMDes, yang paling serius adalah kualitas dan kapasitas direktur.
Di sisi lain kepemimpinan merupakan faktor yang rentan, yang sering
mengalami kesurutan karena pergantian kepala desa maupun pengurus BUMDes.
Sebagai faktor dasar, KMT juga belum cukup menjadi faktor penting bagi pembesaran
dan perluasan BUMDes, sebab pembesaran dan perluasan BUMDes sangat tergantung
juga dengan skala ekonomi, besaran modal dan jaringan bisnis.
Kedua, setiap jenis usaha tidak berdiri sendiri tetapi memiliki kaitan mata
rantai dengan sektor lain yang sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha. Untuk
usaha jasa distribusi air bersih perlu memperhatikan kualitas lingkungan sebagai
jaminan keberlanjutan. Usaha air bersih adalah usaha integrasi dengan lingkungan,
sehingga bila mata rantai ini diputus (melalui gejolak politik di desa) maka bisnis ini
pasti terancam. Bisnis saprotan, sangat tergantung pada transformasi pola cocok tanam
warga. bila tekanan dari luar (supra desa) berupa program swasembada, biasanya
berpengaruh pada tingkat kebutuhan saprotan. Apalagi bila transformasi itu gagal,
warga petani yang paling dirugikan dan berutang.85
85 Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, cet- (Yogyakarta : Forum Pengembangan
Pembaruan Desa ). Hlm.
Ketiga, keberlanjutan BUMDes sangat dipengaruhi oleh skala dan jangkuan
usaha. BUMDes yang menjalankan bisnis internal (melayani kebutuhan warga
setempat seperti kebutuhan pokok, air bersih, kompos, saprotan) dengan jangkauan
dan berskala lokal, umumnya menghadapi risiko yang rendah sehingga bisa berjalan
sehat dan berkelanjutan. Tentu dengan catatan bahwa BUMDes itu dikelola dengan
kapasitas manajerial yang memadai. Sedangkan BUMDes yang menjalankan bisnis
eksternal (produksi dan distribusi hasil pertanian keluar desa) umumnya rentan dan
gulung tikar karena skala ekonomi yang kecil dan kapasitas ekonomi yang terbatas.
Keempat, BUMDes yang tumbuh dari emansipasi lokal jauh lebih kuat dan
berkelanjutan ketimbang BUMDes yang lahir karena imposisi pemerintah dari atas. Ini
sudah dibuktikan di banyak daerah, baik di Lombok Barat, Dompu, Bantaeng, Gowa,
Bandung, Gunungkidul dan daerah-daerah lain. BUMDes yang tumbuh sehat, baik,
kokoh dan berkelanjutan di Gunungkidul maupun Bantul karena digerakkan oleh
emansipasi lokal, yang didukung dari belakang oleh pemerintah. Dalam hal ini
kehadiran pemerintah memang sangat krusial. Kehadiran pemerintah memang harus
dan sangat diperlukan. Tetapi kehadir an yang keliru juga bisa berdampak buruk bagi
BUMDes. Pemerintah daerah umumnya tidak mau disebut gagal meskipun juga tidak
berani mengklaim berhasil secara gemilang. Bantaeng, misalnya, menyampaikan
argumen: “Lebih baik salah dalam berbuat, daripada tidak berbuat sama sekali.
Kesalahan bisa dikoreksi dan diperbaiki”. Argumen ini memang prinsip pembelajaran
yang baik. Namun tetangga Banteng, seperti Takalar dan Jeneponto, masih ragu
dengan BUMDes Bantaeng, sekaligus tidak mau menjalankan strategi trial and error
seperti yang dilakukan Bantaeng. Takalar dan Jeneponto tetap mencari jalan dan
strategi yang terbaik. 86
BUMDes yang lahir karena imposisi pemerintah dari atas umumnya berjalan
tidak mulus. Kesan pertama yang muncul dari masyarakat adalah bahwa BUMDes
adalah proyek pemerintah, seperti halnya proyek-proyek lainnya yang masuk ke desa,
sehingga legiti masi dan daya lekat BUMDes sangat lemah. Memang tidak semua
BUMDes hasil imposisi Pemda gagal total. Ada sebagian kecil BUMDes yang baik,
sehat dan berkelanjutan. BUMDes yang sukses ini antara lain ditopang oleh kecepatan
transformasi dari BUMDes sebagai “proyek pemerintah” menjadi BUMDes milik desa
baik milik pemerintah desa dan milik masyarakat. BUMDes milik desa itu artinya
diterima dengan baik oleh masyarakat serta mempunyai daya lekat dengan sistem
desa, tradisi berdesa dan modal sosial.
Kelima, tradisi berdesa, yang paralel dengan kekayaan mo dal sosial dan modal
politik, merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap daya tahan dan
keberlanjutan BUMDes. Jika ada bermasyarakat dan bernegara tentu juga ada berdesa.
Tradisi berdesa bukan sekadar mengandung tradisi bernegara secara korporatis
(tunduk pada kebijakan dan regulasi negara) atau bermasyarakat secara parokhial
(hidup bersama atau tolong menolong berdasarkan garis kekerabatan, agama, etnis
atau yang lain).87
86 Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, cet- (Yogyakarta : Forum Pengembangan
Pembaruan Desa ). Hlm. 87
Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, cet- (Yogyakarta : Forum Pengembangan
Pembaruan Desa ). Hlm.
Tradisi berdesa mengandung unsur bermasyarakat dan bernegara. Desa
menjadi wadah kolektif dalam bernegara dan bermasyarakat. Pertama, desa menjadi
basis sosial atau menjadi basis memupuk modal sosial, yakni memupuk tradisi
solidaritas, kerjasama, swadaya, gotong royong secara inklusif yang melampaui batas-
batas eksklusif seperti kekerabatan, suku, agama, aliran atau sejenisnya.
Kedua, desa memiliki kekuasaan dan berpemerintahan, yang di dalamnya
mengandung otoritas (kewenangan) dan akuntabilitas untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat. Ketika mandat dari rakyat koheren dengan otoritas
dan akuntabilitas, maka legitimasi dan kepercayaan akan menguat. Desa mampu
menjalankan fungsi proteksi dan distribusi pelayanan dasar kepada warga masyarakat.
Lima upaya tersebut mesti dilakukan di Pematang Rahim agar dapat
memberika dampak kesejahteraan social bagi masyarakat pematang Rahim, dan dapat
menciptakan potensi dan pertumbuhan desa.88
Beberapa upaya yang telah dilakukan di
pematang Rahim yaitu diadakannya dua kali pelatihan, namun pelatihan ini belum
menjawab kesejahteraan bagi masyarakat desa.
88 Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, cet- (Yogyakarta : Forum Pengembangan
Pembaruan Desa ). Hlm.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian pembahasan tentang Pengaruh Badan Usaha Milik
Desa ( BUMDes ) Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa
Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat
di tarik kesimpulan sebagai berikut :
. Pengelolan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Bersama di Desa
Pematang Rahim. Dalam pengelolaan BUMDes ini mengalami kemunduran dan
bahkan berhenti di karenakan sumber daya manusia yang tidak bisa
mengelolanya dengan baik, boleh jadi ini terjadi karena unsur manejerial yang
belum melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen sehingga terjadi
kesalahan fatal.
. Pengaruh BUMDes Karya Bersama terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa
Pematang Rahim. Otonomi daerah seharusnya memberikan pengaruh kepada
kemandirian desa, kesejahteraan sosial bagi masyarakat desa, karena otonomi
desa telah diberikan hak untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri namun
dalam menciptakan kesejahteraan desa masyarakat desa atau instansi desa masih
kekurangan sumberdaya manusia sehingga pengaruh terhadap kesejahteraan
sosial bagi masyarakat desa tidak memberikan dampak yang signifikan karena
untuk menciptakan kesejahteraan desa diperlukan sebuah langkah strategis
sehingga desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik
. Kendala dan upaya yang dihadapi BUMDes Karya Bersama dalam menjalankan
kegiatan usahanya. Kegiatan BUMDes ini meliputi merencanakan dan
mengorganisir produk. Dalam tehnikal di Desa Pematangan Rahim ini
perencanaan sudah dilakukan dengan baik yaitu terdapat perencanaan yaitu :
Pengelolaan Kios Desa, Pengelolaan Jasa Bongkar Muat Dermaga Desa,
Pengolahan Sarana Air Bersih, Pengembang biakan Peternak Sapi dan Foto
Copy. Dikarenakan kurangnya manejerial sehingga menyebabkan kebangkrutan
dan menjadi kendala dalam pelaksanaan BUMDes di Desa Pematang Rahim.
Upaya BUMDes dalam tata kelola dan mensejahterakan masyarakat idealnya
yaitu : Kepemimpinan, manajerial dan tata kelola (KMT) merupakan faktor
kunci pembuka pada setiap jenis BUMDesa. Karena KMT merupakan faktor
dasar yang menyokong kesejahteraan dan keberlanjutan BUMDes. Di Pematang
Rahim sudah dilakukan pelatihan namun belum menjawab keberhasilan
BUMDes.
B. Saran.
Harapan kedepan dalam pengelolaan BUMdes ini yaitu dapat menciptakan
sumber daya manusia yang baik yang dapat menggali potensi desa, sehingga
bisa berangkat dari kemandirian desa, selanjutnya BUMDes ini bisa berjalan
dengan suatu pengontrolan dan pelaporan yang teliti dan terperinci, lebih jauh
lagi BUMDes ini dapat menjalankan tugas Manejerial dengan baik dan jelas,
pengorganisasian yang mapan, dan pengembangan sumber daya alam yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi
Bungin, Metode Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta:Premanada Media Group, )
Djam’an Satori dan Aan Komariah,Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. Ke-
,(Bandung:Alfabeta, ).
Djam’an Satori dan Aan Komariah,Metodologi Penelitian Kualitatif. cet.ke- ,
(Bandung:Alfabeta, )
Isbandi Rukminti Adi, “kesejahteraan Sosial, (pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan
kajian Pembangunan)”, (Jakarta: Raja Grafindo, )
Suratman Gunawan, “Analisis Mengenai dampak lingkungan,” (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, )
Sudharto P. Hadi, “Aspek Sosial Amdal”, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, ).
L.J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung : Remaja Rosdakarya, )
Sumardi Suryabrata, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta:Rajawali, )
Saifuddin Azwar, “Metode penelitian” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, )
Rianto Adi, “Metode Penelitian Sosial dan Hukum”,(Jakarta: Granit. )
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis ”Pendekatan Kuantitatif dan Kualitati., R&D,
(Bandung:Alfabeta, )
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi: Syari’ah Press IAIN STS )
Sutoro Eko DKK, Desa Membangun Indonesia, cet- (Yogyakarta : Forum Pengembangan
Pembaruan Desa ).
B. Peraturan Perundang Undangan
Undang-Undang No. Tahun
Peraturan Daerah Tanjung Jabung Timur Nomor Tahun
Peraturan Desa Nomor Tahun
UU Nomor Pasal Tahun
C. Lain-Lainnya
SDGs merupakan tujuan yang dicanangkan oleh United Nation (UN) dalam menyelesaikan
permasalahan yang jamak dihadapi oleh dunia dengan target - . Terdapat goals yang
harus diselesaikan setiap negara yang menganut konsep tersebut.
e-Journal Robin Gita Mandira Dkk, Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi
(Volume: No. Tahun ) Analisis Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pada
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mandala Giri Amertha Di Desa Tajun.
e- Journal Coristya Berlian Ramadana, Heru Ribawanto, Suwondo, Keberadaan Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa (Studi Di Desa Landungsari,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang), Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi,
Universitas Brawijaya Malang, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. , No. .
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretari Jendral Kementerian PDTT dalam harian
Detik yang dilansir pada Juli (diakses pada ).