pengantar naskah akademik pembangunan …pai.iaingorontalo.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/... ·...
TRANSCRIPT
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 1
Final Report
PEMBANGUNAN KUALITAS KEPENDUDUKAN DI PROVINSI GORONTALO
(Sebuah Riset untuk Policy Brief Pembangunan Kependudukan Gorontalo yang berkelanjutan)
Dr. Razak H. Umar, M.Pd
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SULTAN AMAI GORONTALO FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 2
Final Report
PEMBANGUNAN KUALITAS KEPENDUDUKAN DI PROVINSI GORONTALO
(Sebuah Riset untuk Policy Brief Pembangunan Kependudukan Gorontalo yang berkelanjutan)
A. Pendahuluan
Provinsi Gorontalo saat ini tengah memasuki periode bonus demografi -window of opportunity (jendela kesempatan),1 Momentum ini perlu di optimalkan dengan baik untuk mempercepat laju pembangunan di Provinsi Gorontalo. Bonus Demografi yang jarang terjadi bahkan hanya sekali dalam siklus kependudukan suatu bangsa dapat dinikmati jika kebijakan dan program pembangunan benar-benar menyiapkan penduduk yang berkualitas khususnya kelompok usia produktif 15-64 tahun.
Bonus demografi perlu dimanfaatkan secara optimal yaitu dengan memaknai bonus demografi oleh masyarkata khususnya para pemangku kebijakan dengan menyadari pentingnya mengeluarkan kebijakan-kebijkan yang dapat men-support agar potensi-potensi yang dimiliki oleh penduduk-penduduk usia produktif tersebut optimal dan maksimal. Harapannya adalah munculnya kesadaran akan peran strategis penduduk usia produktif, terutama kaum muda sebagai ‘motor penggerak’ bangsa. Pada dasarnya ada syarat untuk dapat memanfaatkan peluang bonus demografi yaitu , terwujudnya penduduk berkualitas dengan tersedianya pendidikan yang baik, kemudian tersedianya layanan kesehatan yang baik, memiliki etos kerja, dan kebijakan yang menopang usia produktif agar berdaya guna. Logika berfikirnya adalah, bagaimana akan terciptanya penduduk berkualitas, sementara masih banyaknya masyarakat yang tidak dapat mengenyam pendidikan secara merata pada tingkat jenjang yang tinggi sebagai syarat untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik. Jika ada penyediaan fasilitas seperti sekolah-sekolah, apakah sudah 1 Bonus demografi adalah peluang (window of opportunity) yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Berdasarkan perhitungan Kondisi Kuantittas Penduduk tahun 2017 menunjukan bahwa Rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk Provinsi Gorontalo pada tahun 2017 adalah 47,89 persen. Istilah Dependency Ratio menyatakan perbandingan antara kelompok usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terhadap kelompok penduduk usia produktif (15-64 tahun). Berdasarkan Rasio Ketergantungan (dependency ratio) ini berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (usia kerja) mempunyai beban tanggungan sebanyak 48 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 3
sebahagian besar dari rakyat Indonesia mampu untuk mengukutinya terutama secara finansial karena masih mahalnya biaya sekolah atau peluang yang diberikan,termasuk akses dan fasilitas yang memadai, terutama pada daerah-daerah terpencil atau perbatasan. Dengan demikian, ketika bonus demografi adalah pembicaraan akan peluang yang dapat diambil dari penduduk yang hanya satu kali dimiliki suatu bangsa, maka, perlu dukungan dari berbagai pihak yang terkait lainnya, seperti masalah kependudukan, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja bahkan agama. Oleh karena itu perlu adanya gerakan bersama untuk mensosialisasikan, menemukan strategi dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk meraih peluang bonus demografi ini.
Pertanyaannya apakah kebijakan pembangunan pemerintah daerah menyasar target kelompok usia produktif ini?. Jika demikian halnya maka kebijakan pembangunan yang memihak kepada peningkatan kualitas kependudukan menjadi pilihan strategis. Perbaikan terhadap indikator Pembangunan manusia dan keseteraan ; Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender serta Indeks Pemberdayaan Gender harus menjadi mainsterm pembangunan berkelanjutan. Kegagalan pemerintah menyiapkan dan mengelola peluang bonus demografi ini akan berakibat pada ‘bencana’ kependudukan. Beban pembangunan makin berat karena alokasi sumberdaya sangat terbatas memenuhi kebutuhan dasar penduduk. Penduduk Kelompok usia produktif justru menjadi beban karena keterbatasan kapasitas dan kualitas dengan kebutuhan dunia kerja. Fakta menunjukan bahwa terdapat 185.827 jiwa penduduk Gorontalo yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu atau setengah penganggur (BPS, 2017).
Dalam konteks ini maka Pembangunan manusia di Provinsi Gorontalo adalah pengembangan masyarakat melalui Indeks Pembangunan Manusia gabungan (IPM) mengintegrasikan tiga dimensi dasar pembangunan manusia. Harapan hidup saat lahir mencerminkan kemampuan untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat. Tahun bersekolah dan tahun-tahun sekolah yang diharapkan mencerminkan kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Dan pendapatan nasional bruto per kapita mencerminkan kemampuan untuk mencapai standar kehidupan yang layak.(Human Development Report Office). Menurut UNDP (1995), paradigma pembangunan manusia terdiri dari 4 (empat) komponen utama, yaitu : (1) Produktifitas, masyarakat harus dapat meningkatkan produktifitas mereka dan berpartisipasi secara penuh dalam proses memperoleh penghasilan dan pekerjaan berupah. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari jenis pembangunan manusia, (2) Ekuitas, masyarakat harus punya akses untuk memperoleh kesempatan yang adil. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapus agar masyarakat dapat berpartisipasi di dalam dan memperoleh manfaat dari kesempatankesempatan ini, (3) Kesinambungan, akses untuk memperoleh kesempatan harus dipastikan tidak hanya
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 4
untuk generasi sekarang tapi juga generasi yang akan datang. Segala bentuk permodalan fisik, manusia, lingkungan hidup, harus dilengkapi, (4) Pemberdayaan, pembangunan harus dilakukan oleh masyarakat dan bukan hanya untuk mereka. Masyarakat harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses-proses yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan peningkatan kemampuan, kreatifitas dan produktifitas manusia akan meningkat sehingga mereka menjadi agen pertumbuhan yang efektif.
Bagian 2Kondisi Objektif Kualitas Penduduk Gorontalo
A. Kemiskinan & Pengangguran
Tingkat kemiskinan merupakan indikator keterbelakangan suatu penduduk atau negara. Jika tingkat kemiskinan melewati 10 persen dari keseluruhan jumlah penduduk, maka secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kualitas penduduk relatif rendah. Data BPS tahun 2018 menunjukan bahwa angka kemiskinan relative turun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yakni 15.83 persen. Angka ini terendah sejak provinsi Gorontalo terbentuk. Meski demikian angka ini masih dibawah capaian nasional yakni 10.86, perlu kerja keras untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah tercinta ini, tantangan besarnya mewujudkan target
Tujuan 1 SDGs
“ Mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimana-pun
Target - 1Mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang yang saat ini berpendapatan kurang dari US$ 1,25 per hari.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 5
global SDGs yakni mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang, ketimpangan antar desa dan kota serta kabupaten/kota di Propinsi Gorontalo
Selama periode September 2016 – Maret 2017, jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan Meskipun demikian, persentase angka kemiskinan Provinsi Gorontalo masih lebih tinggi dari persentase angka kemiskinan rata-rata nasional yang berada di angka 10,86 persen. Ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat juga masih terjadi yang ditunjukkan dengan indeks gini sebesar 0,40 di tahun 2018.
Seiring dengan penurunan angka kemiskinan, kondisi ketenagakerjaan Gorontalo mengalami sedikit perbaikan. Tercatat Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami penurunan 0,78 point sepanjang tahun 2012 hingga 2018, dan hanya turun 0.66 dibandingkan tahun sebelumnya tahun 2017 yakni 4.28. TPT Gorontalo 3.62 tahun 2018 ini masih tinggi di bandingkan TPS Nasional dan Provinsi lainnya di Kawasan Timur Indonesia.
Tabel …Indikator Kemiskinan & ketimpangan Gorontalo
Indikator Kunci 2012 2018 +/-Poverty 17.22 15.83 -1.39Gini Ratio 0.413 0.403 -0.01Growth 7.91 6.51 -1.4TPT 4.4 3.62 -0.78
Sumber, BPS 2018
B. Kondisi Kualitas Pembangunan Manusia
Gambaran kondisi objektif Kualitas Penduduk Gorontalo pada bagian ini akan menyajikan mengenai status perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunnan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).2 Ketiga Indeks ini dinilai mewakili sektor –sektor strategis dalam pembangunan kualitas kependudukan di Provinsi Gorontalo. Komponen pembentuk Indeks 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah gambaran mengenai bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. IPM di bentuk oleh tiga dimensi dasar yakni Umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. Indeks Pembangunan Gender (IPG) di gunakan untuk mengukur pencapaian dimensi dan variabel yang sama seperti IPM, tetapi mengungkapkan ketidakadilan pencapaian laki-laki dan perempuan. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indikator ini menunjukkan apakah perempuan dapat memainkan peranan aktif dalam kehidupan ekonomi dan politik.
Tujuan 1 SDGs
“ Mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimana-pun
Target - 1Mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang yang saat ini berpendapatan kurang dari US$ 1,25 per hari.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 6
Pembangunan Manusia terdiri dari Angka Harapan Hidup Harapan Lama Sekolah , Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Per Kapita
Pembangunan manusia di Provinsi Gorontalo terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan salah satu cara untuk mengukur kinerja pemerintah dalam bidang pembangunan manusia. Capaian IPM di Provinsi Gorontalo secara garis besar meningkat rata-rata sebesar 0,87% dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut terjadi di masing-masing indikator yang digunakan dalam perhitungan IPM, yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan.
Meskipun demikian, IPM di Provinsi Gorontalo tahun 2017 sebesarr 67.01 masih berada dibawah rata-rata IPM Nasional yakni 70.81 yang berarti standar hidup penduduk Provinsi Gorontalo masih di bawah standar hidup nasional. Untuk itu penting bagi pemerintah Provinsi Gorontalo untuk selalu mengetahui kondisi aktual masyarakat miskin, mempelajari akar persoalan kemiskinan di Gorontalo dan mengupayakan perbaikan kebijakan pro rakyat yang ditempuh oleh pemerintah.
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo (2018)
Bila dicermati komponen –komponen pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Provinsi Gorontalo maka secara geografis Kota Gorontalo memberi kontribusi besar dalam pembentukan IPM Provinsi Gorontalo. Semua komponen IPM kota Gorontalo diatas capaian IPM Provinsi Gorontalo. Sebaliknya terendah angka Harapan Hidup (62.86 poin) dan Harapan Lama Sekolah (12.34 point) di kabupaten Pohuwato, terendah rat-rata lama sekolah di kabupaten Boalemo (6.38 point)
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 7
sedangka n secara keseluruhan IPM terendah di Kabupaten Gorontalo Utara yakni (63.52 Point.
Lalu bagaimana kondisi objektif secara serial (tahun ke tahun) keempat komponen IPM di tingkat Provinsi Gorontalo ? , berikut uriannnya.
Tabel ….Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo tahun 2017
Wilayah
Tahun 2017
Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota (Tahun)
Harapan Lama Sekolah Kabupaten/Kota (Tahun)
Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten/Kota (Tahun)
Pengeluaran Per Kapita Kabupaten/Kota (Ribu Rupiah)
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Gorontalo
Boalemo 67.86 12.41 6.38 8,325 64.22Gorontalo 66.69 12.53 6.81 8,828 64.95Pohuwato 62.86 12.34 6.84 9,715 63.88Bone Bolango 67.71 13.09 7.84 9,597 68.11Gorontalo Utara 65.12 12.4 6.68 8,480 63.52Kota Gorontalo 71.79 14.22 10.32 11,651 76.09Provinsi Gorontalo 67.14 13.01 7.28 9,532 67.01
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo (2018)
1. Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka Harapan Hidup (AHH) Salah satu aspek penting pembangunan manusia adalah kualitas fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Komponen IPM yang digunakan untuk melihat derajat kesehatan penduduk adalah Angka Harapan Hidup (AHH–eo).
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 8
Sumber, BPS Gorontalo , 2018
Angka Harapan Hidup Provinsi Gorontalo menunjukkan trend yang terus meningkat dan penduduk di Provinsi Gorontalo pada tahun 2016 memiliki peluang hidup hingga usia 67,13 tahun. Angka Harapan Hidup ini berlaku pada manusia yang masih berumur nol tahun atau baru lahir. Dengan kata lain, seorang bayi yang baru lahir di Provinsi Gorontalo pada tahun 2016 memiliki harapan untuk hidup hingga 67,13 tahun ke depan. Variabel Angka Harapan Hidup (eo) mencerminkan “lama hidup” sekaligus “hidup sehat” suatu masyarakat. Hasil perhitungan Angka Harapan Hidup akan lebih berbobot jika ada perbandingannya dengan periode waktu sebelumnya atau dengan daerah lain. Sebelum tahun 2016, angka harapan hidup 67,00 tahun di tahun 2014. Pada tahun 2015, AHH sebesar 67,12 tahun dan terus meningkat hingga tahun 2016 sebesar 67,13 tahun. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo yang ditandai dengan peningkatan angka harapan hidup
2. Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-Rata Lama Sekolah dan Harapan lama Sekolah Pendidikan merupakan proses pemberdayaan peserta didik sebagai subyek sekaligus obyek dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Pendidikan sangat berperan sebagai faktor kunci dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Komponen kedua dalam penghitungan indeks pembangunan manusia berkaitan erat dengan data-data pendidikan. Komponen pendidikan dalam IPM dihitung dengan dua indikator, yaitu rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 9
Sumber, BPS Gorontalo , 2018
Rata-rata lama sekolah penduduk Provinsi Gorontalo menunjukkan trend yang terus meningkat dan rata-rata lama sekolah Provinsi Gorontalo pada tahun 2016 sebesar 6,58 tahun. Dengan kata lain, penduduk Provinsi Gorontalo pada tahun 2016 rata-rata menjalani pendidikan formal selama 6,58 tahun atau setara SMP Kelas I. Angka ini Turun di bandingkan tahun sebelumnya tahun 2015 sebesar 7.05 tahun Variabel Rata-rata lama sekolah (RLS) mencerminkan kualitas pendidikan suatu masyarakat. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan kualitas pendidikan masyarakat di Provinsi Gorontalo yang ditandai dengan peningkatan rata-rata lama sekolah. Akan tetapi pendidikan masih harus menjadi perhatian penting di saat ini. Dilihat dari ratarata lama sekolah selama lima tahun terakhir masih dibawah tujuh tahun, yang menandakan masih membutuhkan usaha keras dari semua pihak untuk mencapai pendidikan 9 tahun
3. Harapan Lama Sekolah
Harapan lama sekolah Provinsi Gorontalo menunjukkan trend yang terus meningkat dan harapan lama sekolah Kabupaten Gorontalo pada tahun 2016 sebesar 12,88 tahun. Dengan kata lain, penduduk Provinsi Gorontalo yang masih bersekolah pada tahun 2016 memiliki harapan untuk menjalani pendidikan formal selama hampir 12 tahun. Selain variabel rata-rata lama sekolah, variabel harapan lama sekolah termasuk indikator pencapaian kualitas pendidikan suatu masyarakat. Sebelum tahun 2013 harapan lama sekolah masih dibawah 12 tahun dengan dan sejak tahun 2013 harapan lama sekolah di Provinsi Gorontalo telah melampaui 12 tahun .
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 10
Sumber, BPS Gorontalo , 2018
Grafik ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan kualitas pendidikan masyarakat di Provinsi Gorontalo yang ditandai dengan peningkatan harapan lama sekolah. Sebagaimana telah dijelaskan, rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah dipengaruhi oleh kulaitas pendidikan masyarakat. Sehingga untuk terus meningkatkan nilai rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) di Provinsi Gorontalo, perlu dilakukan perbaikan fasilitas pendidikan hingga merata ke seluruh wilayah sehingga setiap lapisan masyarakat dapat menikmatinya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan juga perlu diimbangi dengan tenaga pendidik yang mencukupi hingga ke seluruh wilayah.
5. Pengeluaran Perkapita Riil Disesuaikan
Pengeluaran Perkapita Riil Disesuaikan Suatu masyarakat yang ideal selain harus memenuhi kondisi peluang hidup panjang dan sehat serta tingkat pendidikan dan ketrampilan yang memadai, juga harus mempunyai peluang bekerja dan berusaha yang memadai sehingga memperoleh sejumlah uang yang memiliki daya beli (purchasing power). Pemenuhan kebutuhan seperti itulah yang dicoba diukur dengan pengeluaran per kapita disesuaikan.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 11
Sumber, BPS Gorontalo , 2018
Hasil perhitungan pengeluaran per kapita penduduk Provinsi Gorontalo tahun 2016, rata-rata pengeluaran per kapita per tahun disesuaikan adalah Rp. 9.175 atau naik Rp. 502 sejak tahun 2012. Hal ini menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat Provinsi Gorontalo pada tahun 2016 mengalami peningkatan. Kemampuan daya beli masyarakat erat kaitannya dengan kemampuan penduduk untuk mendapatkan penghasilan, yang juga berhubungan dengan masalah ketenagakerjaan. Semakin beragamnya lapangan pekerjaan di suatu daerah, mencerminkan banyaknya pilihan penduduk dalam meningkatkan pendapatannya untuk memenuhi beragam kebutuhan hidup
B. Indeks Pembangunan Gender
Isu gender menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan kelanjutan dari tujuan pembangunan millenium/Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada tahun 2015. Kesetaraan gender tercantum dalam tujuan ke-5 SDGs yakni “Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan”. Gender merupakan isu yang bersifat multidimensi. Isu ini meliputi sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang juga menjadi fokus SDGs. Selain secara khusus dicantumkan dalam tujuan kelima, isu gender juga tercakup pada hampir seluruh tujuan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.
Indeks Pembangunan Gender Gorontalo tahun 2017 masih berada di bawah nasional yakni 90.96 point. ID Gorontalo terendah secara nasional bahkan di Wilayah Pulau Sulewesi yakni 86.64 point. Provinsi Sulawesi Utara IDG melampaui angka nasional yakni 94.78 point.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 12
Sumber, BPS Gorontalo , 2018
IPG mengukur kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam hal usia harapan hidup, pendidikan, dan jumlah pendapatan. Berdasarkan data dibawah ini, dalam kurun waktu 2012-2017 IPG Provinsi Gorontalo meningkat dari 84,54 di tahun 2012 menjadi 86.63 point atau bertambah 17.40 point dalam lima tahun terakhir .
Pada level kabupaten /kota di Gorontalo komposisi capaian IPG cukup relative capaian IPG tertinggi adalah Kabupaten Pohuwato sebesar 90,57 dan terendah 79,32 adalah Kabupaten Boalemo.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 13
C. Indeks Pemberdayaan Gender
Indeks pemberdayaan gender (IDG) memperlihatkan sejauh mana peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi yang disebut sebagai dimensi IDG. Kondisi IDG di Provinsi Gorontalo menunjukan perbaikan sejak tahun 2012. Dalam kurun waktu 2012-2017 terjadi kanaikan 9.01 point angka IDG meskipun demikian angka IDG ini masih di bawah rata-rata nasional (71.74 point) .
Sumber, BPS Gorontalo , 2018
Dilihat dari komponen pembentuk IDG, peningkatan IDG pada tahun 2017 disebabkan oleh semakin besarnya porsi sumbangan pendapatan yang diciptakan oleh perempuan. Sumbangan pendapatan perempuan mencapai 36,62 persen. Angka ini meningkat 0,20 persen dibanding tahun sebelumnya. Dua komponen lain yakni persentase perempuan dalam parlemen dan persentase perempuan sebagai tenaga profesional tidak mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dari hasil pemilu tahun 2014, perempuan yang menduduki kursi DPRD Provinsi dan kabupaten/kota sebesar 17,32 persen. Komponen persentase perempuan sebagai tenaga profesional menurun dari 47,59 persen di tahun 2016 menjadi 46,31 persen di tahun 2017.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 14
Sumber , BPS Gorontalo, 2018
Dalam kerangka mendorong kesetaraan dalam partisipasi pembangunan pemerintah Provinsi Gorontalo telah melaksanakan program pemberdayaan perempuan meliputi : (1) Program Perlindungan Perempuan, Kesejahteraan dan Perlindungan Anak; (2) Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Penguatan Kelembagaan; dan (3) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PUG. Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG erat kaitannya dengan upaya pemberdayaan perempuan dan mengawal pengintegrasian perspektif gender dalam pembangunan. Namun hingga tahun 2015, berbagai pedoman dalam peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dinilai belum optimalKualitas Penduduk di tentukan oleh banyak komponen, namun secara umum empat komponen yang sangat mempengaruhi kualitas penduduk diantaranya aspek Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan sosial Budaya.
Kondisi Ekonomi, Sosial dan Budaya
Faktor budaya dapat berperan dalam menentukan berapa jumlah anak yang diinginkan dalam keluarga. Anak terkadang dianggap sebagai investasi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu orang tuanya mencari nafkah. Dengan demikian, mempunyai banyak anak dianggap dapat meningkatkan derajat ekonomi keluarga. Pada sebagian masyarakat, anak laki-laki sangat penting sebagai pewaris keturunan.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 15
C. Kondisi Masa Depan Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan, dan hidup layak (UU No. 52 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 5). Pengembangan kualitas penduduk dilakukan untuk mewujudkan manusia yang sehat jasmani dan rohani serta cerdas, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pembangunan kualitas penduduk di fokuskan pada unsur pendidikan, kesehatan, ekonomi sosial, agama dan Budaya.
Bagian 4Permasalahan Kualitas Penduduk Banyak aspek yang mempengaruhi Kualitas penduduk di Provinsi Gorontalo, namun pada bagian ini di fokuskan pada aspek strategis yakni : Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial Agama dan Budaya
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo dalam tahun terakhir (2013-2017) mengalami penurunan sebagaimana daerah lainnya di Indonesia. Namun presentase angka kemiskinan masih tinggi diatas rata –rata nasional 11,13 Persen. Ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat juga masih terjadi yang ditunjukkan dengan indeks gini sebesar 0,41 di tahun 2017
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo masih terkonsentrasi di wilayah pedesaan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Tingkat kemiskinan sebesar 24,41% penduduk miskin berada di pedesaan, sedangkan di perkotaan lebih rendah sebesar 5,84%.
Masih tingginya tingkat kemiskinan dibeberapa kabupaten, dimana Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengindikasikan ketimpangan (gap) pengeluaran antara penduduk miskin. Pada periode Tahun 2012-2016, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami perkembangan yang fluktuatif. Tingkat
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 16
kemiskinan kemiskinan kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa persentase tertinggi berada di Kabupaten Pohuwato sebesar 22,43%, dan terendah berada di Kota Gorontalo dengan persentase sebesar 6,05%.
A. Pendidikan
Lebih dari separuh penduduk usia (4-6 Tahun) di Provinsi Gorontalo telah menikmati layanan Pendidikan PAUD /KB meskipun demikian layanan pendidikan ini belum merata antar kabupaten/kota khususnya layanan bagi Prasekolah bagi penduduk usia 0-6 tahun.. Pada tahun 2016, Kabupaten Boalemo memiliki APK PAUD/KB tertinggi yaitu 70,82 persen, sedangkan terendah di Kabupaten Gorontalo Utara yaitu 35,08 persen. Bagi penduduk berumur 0-6 tahun sebagian besar (62.06 persen) belum pernah mengikuti Pra sekolah khususnya di wilayah Kota Gorontalo dan kabupaten Gorontalo. Hanya 37.94 persen penduduk usia 0-6 tahun mengenyam layanan pendidikan pra sekolah di Provinsi Gorontalo.
Tabel …..Persentase Penduduk Berumur 0-6 Tahun menurut Kabupaten/Kota dan
Keikutsertaan Pendidikan Pra Sekolah, 2017
Kabupaten/Kota
Masih/Pernah Mengikuti Pra
Sekolah TA 2016/2017
Pernah Mengikuti
Pra Sekolah TA
2015/2016 dan
Sebelumnya
Tidak/Belum Pernah
Mengikuti Pra Sekolah
Boalemo 32.43 8.87 58.70
Gorontalo 28.32 7.95 63.74
Pohuwato 35.09 3.74 61.17
Bone Bolango 32.83 7.00 60.17
Gorontalo Utara 32.70 9.24 58.06
Kota Gorontalo 20.35 13.73 65.92
Provinsi Gorontalo 29.48 8.46 62.06
Sumber: BPS Gorontalo, 2018 - Susenas Maret 2017
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 17
Sebagian besar indikator Pendidikan Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2012-2017) menunjukan perbaikan berarti, tantangan kedepan adalah menghadirkan pendidikan berkualitas, setara tanpa dipungut biaya yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif. Meskipun fluktuatif namun capaian Angka Partisipasi kasar dan Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Provinsi Gorontalo menunjukan Progres positif. Pada level Pendidikan Dasar (SD /MI, SMP/ sederajat) praktis tidak ditemui kendala berarti dalam pencapaian APK dan APM namun pada level yang lebih tinggi SMA dan Pendidikan Tinggi tantangan pendidikan di Provinsi Gorontalo makin nyata. Perbedaan Tingkat Partisipasi sekolah (APS) misalnya antara laki-laki dan perempuan, antara wilayah perkotaan dan pedesaan menunjukan perbedaan signifikan. Pada level Pendidikan Sekolah Menengah Atas baik laki-laki dan perempuan yang berusia 16-18 tahun sebagian besar (63,12 persen) masih sekolah namun 30.23 persen penduduk usia sekolah Menengah atas ini tidak sekolah, kelompok ini di dominasi oleh laki-laki 36.08 persen. Kondisi pendidikan yang kurang baik ini makin terasa pada kelompok usia sekolah perguruan Tinggi (19-24 tahun) tidak cukup sepertiga (28.98 persen) dari penduduk usia 19-24 tahun di Provinsi Gorontalo menikmati layanan pendidikan Tinggi, kondisi ini sangat dirasakan oleh penduduk yang tinggal di desa baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun demikian secara umum penduduk usia sekolah 7 -24 tahun 71.70 persen telah menikmati layanan pendidikan di Gorontalo.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2018
Tabel …Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Berumur 7-18 Tahun menurut Daerah Tempat Tinggal, Jenis Kelamin, dan Kelompok Umur, 2017
Daerah Tempat Tinggal/Jenis Kelompok Umur
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 18
Kelamin 7 - 12 13 - 15 16 - 18Perkotaan
Laki-laki 99.48 92.36 75.84Perempuan 97.86 94.40 74.50Laki-laki + Perempuan 98.65 93.37 75.18
PerdesaanLaki-laki 98.86 87.68 57.97Perempuan 98.75 92.79 75.14Laki-laki + Perempuan 98.81 90.11 66.54
Perkotaan + PerdesaanLaki-laki 99.05 89.26 64.87Perempuan 98.44 93.36 74.89Laki-laki + Perempuan 97.76 91.23 69.86Sumber: Susenas Maret 2017
Jaminan atas pendidikan berkualitas yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif membutuhkan hadirnya Guru yang profesional. Namun demikian ketersediaan Guru yang professional dan kompeten di Provinsi Gorontalo masih menjadi kendala serius. Hingga tahun 2016 berdasarkan profil pendidikan, masih terdapat banyak guru yang belum memenuhi kualifikasi S1/D4. Pada jenjang SD/MI dari 13.473 Guru, baru sebanyak 9.954 guru yang berkualifikasi S1/D4 dan 260 guru yang berkualifikasi S2 atau lebih. Pada jenjang SMP/MTs dari 5.260 guru, baru sebanyak 4.193 yang berkualifikasi S1/D4 dan 237 Guru yang berkualifikasi S2. Pada jenjang SMA/MA/SMK dari jumlah 4.182 guru, baru sebanyak 3.231 yang berkualifikasi S1/D4 dan sebanyak 36 yang berkualifikasi S2 atau lebih. Meskipun guruguru telah memenuhi kualifikasi akademik S1/D4, hal ini belum tercermin pada tingginya kompetensi mereka. Uji kompetensi guru yang dilakukan pada tahun 2012 secara nasional terhadap sekitar 850 ribu guru menunjukkan bahwa rata-rata nilai uji kompetensi guru adalah sekitar 43 dari skala nilai 0 – 100. Untuk itu, diperlukan upaya lebih sungguh-sungguh untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru yang akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran.
Selain masalah professionalisme Guru, layanan pendidikan di Provinsi Gorontalo di hadapkan pada Political Will pemerataan Guru yang tepat dan berdaya guna. Sejak pelaksanaan otonomi daerah jumlah guru di Gorontalo mengalami peningkatan yang signifikan. Namun, penambahan guru baru tersebut tidak sepenuhnya didasarkan pada kebutuhan jumlah tenaga pendidik, sehingga pertumbuhan jumlah guru tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah siswa. Hal ini berakibat pada terus mengecilnya rasio guru murid, yang pada tahun 2016 untuk SD berada diangka 1:15,
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 19
untuk SMP 1:12 dan untuk SMA/SMK berada di angka 1:13. Sementara untuk madrasah lebih kecil lagi, yaitu 1:12 untuk MI, 1:10 untuk MTs, dan 1:8 untuk MA. Rasio guru-murid per kelas rata-rata yang makin rendah ini menciptakan pemanfaatan guru yang tidak efisien. Padahal rasio guru-murid di negara-negara berpendapatan setara dengan Indonesia (berpendapatan menengah bawah) rasio guru–murid idealnya sebesar 1:29 (SD), 1:24 (SMP), dan 1:20 (SMA). Disisi lain, distribusi guru yang tidak merata juga menimbulkan permasalahan lain dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Ada kecenderungan bahwa guru berlebih di daerah perkotaan yang menyebabkan beban mengajar seorang guru menjadi terlalu rendah sehingga tidak memenuhi persyaratan mengajar minimal 24 jam tatap muka. Di sisi lain, sekolah sekolah di daerah perdesaan mengalami kekurangan guru sehingga proses pembelajaran berlangsung tidak efektif.
Perubahan kewenangan pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah dari Pemerintah Kabuapaten/Kota ke Pemerintah Provinsi mengalami kendala serius pada ketercukupan Pembiayaan Pendidikan dan tenaga kependidikan. Sejak di berlakukaknya Undang-Undang nomor 24 tahun 2018 tentang Kewenangan Pemerintah daerah Kabupaten/kota dan pemerintah Provinsi pada Bidang Pendidikan secara nasional berdampak pada perubahan komposisi pembiayaan pendidikan, Kondisi ini sangat dirasakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Pengalihan kewenangan pengelolaan pendidikan menengah atas belum sepenuhnya diikuti oleh pengalihan pembiayaan Gaji Guru dan biaya pendidikan lainnya yang terkait dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah Provinsi Gorontalo, akibatnya layanan pendidikan pada tingkat SM / sederajat mengalami beberapa hambatan misalnya ; kurang optimalanya program peningkatan kualitas pembelajaran karena keterbatasan dan keterlambatan pencairan dana operasional, minimnya dukungan operasional kegiatan peningkatan kapasitas guru dan prestasi peserta didik serta kurangnya keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat dalam program/kegiatan sekolah. Jika hal ini tidak segera di tangani secara tepat dan menyeluruh maka akan berakibat pada rendahnya kualitas layanan pendidikan sekolah menengah ini di Provinsi Gorontalo.
B. Bidang Kesehatan
Permasalahan Kesehatan di Provinsi Gorontalo yang di bahas pada bagian ini di fokuskan pada pemilihan terhadap indikator kinerja kesehatan yang mempunyai siginifikansi terhadap maksud penyusunan Grand Design Pembangunan Kualitas Kependudukan di Provinsi Gorontalo. Indikator kesehatan yang bermasalah diperoleh dari telaah atas sejumlah dokumen dan basis data Resmi yang di rilis oleh instansi terkait misalnya, Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, Dokumen RPJMD Provinsi Gorontalo dan Renstra Dinas Kesehatan 2012-2022 Dokumen Road Map SDGs Provinsi Gorontalo serta dokumen lainnya yang relevan dan dapat
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 20
dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal ini maka sejumlah permasalahan bidang kesehatan yang berhasil di ‘potret; sebagai berikut.
Dalam sepuluh tahun terakhir (2007-2017) penanganan Gizi Buruk oleh pemerintah Provinsi Gorontalo belum menunjukan perkembangan yang menggembirakan, Prevalensi Gizi kurang bersifat fluktuatif bahkan stagnan. Secara konsisten sejak Riskesdas 2013 dan Riskesdas 2018 kondisi Penanganan Gizi Buruk dan Gizi kurang tidak lebih baik di bandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Provinsi Gorontalo menempati urutan ketiga tertinggi Proporsi status Gizi Buruk Dan Gizi Kurang Pada Balita yakni 26.1 persen setelah Provinsi Nusa Tengara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Angka ini tertinggi diatas rata-rata nasional yang hanya 17.70 persen 3
Grafik…Proporsi Status Gizi Buruk Dan Gizi Kurang Pada Balita Menurut Provinsi, 2013-2018
Ket : Indikator berat badan menurut umur (BB/U):⋆ Gizi Buruk: BB/U<-3SD ⋆ Gizi Kurang: BB/U ≥ -3SD s/d <-2SD
Perkembangan Fluktuatif kondisi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk juga di tunjukan oleh Data Riskesdas 2018 yang juga menunjukan ternd yang sama. Pergerakan penanganan Gizi Buruk dan Gizi kurang mengalami pelambatan. Jika tahun 2007 presentase Gizi Buruk sebesar 5 persen maka tahun 2018 hanya turun 1,50 persen atau 3.9 persen . Kondisi yang sama juga terjadi pada status Balita Gizi Kurang. 4
3 Angka Proporsi ini perlu di konslidasikan dengan angka Prevalensi Provinsi Gorontalo di tahun yang sama yang menunjukan angka 17.70 persen ( Lihat tabel …)4 Mengaju kepada Laporan Kinerja Pemerintah Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2017 Dinas Kesehatan menunjukan bahwa dalam kurun waktu tahun 2012 s.d 2014 presentase Balita Gizi Buruk pernah mengalami penurunan angka hingga 2.32 persen tahun 2013 dan 2014 namun kemudia naik
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 21
Dalam dua tahun terakhir 2016-2018 pemerintah provinsi Gorontalo berhasil menurunkan hampir separuh Angka kematian Ibu Melahirkan per seratus ribu kelahiran hidup, yang sebelumnya tahun 2016 mencapai angka tertinggi yakni 302/100.000 KH. Angka ini melampau Target Renstra Dikes pada tahun yang sama (tahun 2018) yakni 298/100.000 KH. Jika pemerintah Provinsi mempertahankan langkah strategis ini, maka pencapaian Target Global SDGs Provinsi Gorontalo mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 akan segera tercapai paling lambat tahun 2020. Pencapaian ini lebih cepat 10 tahun dari tahun target yakni 2030. Dalam upaya mempertahankan ikhtiar ini, maka perlu dipastikan penanganan cepat dan komprehensif penyebab kematian Ibu baik klinis maupun non klinis. seperti sistem pelayanan kesehatan, perilaku dan tingkat kesejahteraan. Komplikasi Kehamilan dan persalinan yang dapat mengancam jiwa dapat dicegah dan ditangani bila: 1) ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan (bidan desa); 2) tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang sesuai standar, antara lain penggunaan partograf untuk memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III untuk mencegah perdarahan pasca-salin; 3) tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini komplikasi; 4) apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan di puskesmas dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan; 5) proses rujukan efektif; 6) pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna. Oleh sebab itu diperlukan penanganan yang berkesinambungan (continuum of care),
duakali lipat menjadi 5.7 persen tahun 2015 dan sedikut menurun tahun 2016 menjadi 4.56 persen tahun 2017 menjadi 4.4 persen. Terakhir hasil Riskesdas 2018 menunjukan angka 3,9 Persen.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 22
yang melibatkan semua pihak mulai dari hulu (masyarakat, puskesmas) sampai ke hilir (rumah sakit) yang didukung dengan sistem rujukan yang memadai.
Tantangan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu saat ini yakni : 1) Peningkatan kesehatan ibu sebelum hamil terutama pada masa remaja dan memperbaiki status gizi dan kesehatan lingkungan ibu hamil dengan keanekaragaman makanan menjadi potensi peningkatan gizi ibu hamil dan pengembangan paket pemberian makanan tambahan ibu hamil yang tinggi kalori, protein dan mikronutrien; 2) Menjamin ketersediaan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang saat ini berdasarkan hasil mapping sarana prasarana untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak di 93 puskesmas tahun 2015 hanya 50% yang sesuai standar; 3) Penguatan tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu dan anak khusunya bidan yang tersebar di fasilitas pelayanan primer (puskesmas) belum semua mempunyai kompotensi standar yang memadai dalam Asuhan Persalinan Normal (APN), dari data 856 bidan tahun 2016 yang ada hanya 248 bidan yang sudah dilatih APN, serta terdapat beberapa puskesmas perawatan yang sudah dilatih PONED tetapi timnya sudah tidak lengkap karena adanya mutasi tenaga, sehingga fungsi puskesmas PONED sebagai pusat penanganan kegawatdaruratan ibu dan anak tingkat pertama tidak maksimum; 4); Penguatan sistem rujukan yang belum maksimal di kabupaten kota, dan kesiapan faskes penerima rujukan serta penyiapan transportasi yang sesuai stantar rujukan, serta; 5) Menggalakkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang; 6) Dukungan Pemerintah Provinsi terhadap pembiayaan untuk pencapaian SPM Urusan Wajib Pelayanan Dasar di Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota. 5
Sumber : Renstra & Profil Kesehatan Provinsi Gorotalo, 2018
5 Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 2017-2022
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 23
Tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Gorontalo mencapai angka terendah 9 per 1000 KH namun mengalami kenaikan secara fulktuatif hingga tahun 2018 yang mencapai 11.8 per 1000 KH. Angka melampai target Global SDGs yakni menurunkan Angka Kematian Neonata setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000 KH. Angka kematian Balita (AKaba)
Sumber : Renstra & Profil Kesehatan Provinsi Gorotalo, 2018
Dalam Dua periode Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) kementerian Kesehatan RI. Tahun 2013 dan 2018 Upaya pengendalian penyakita menular di Provinsi Gorontalo mengalami perbaikan berarti. Angka Prevalensi penyakit menular tersebut menurun dibandingkan dengan tahun sebelum dan cukup baik diatas rata-rata nasional . (Tabel ….) kecuali untuk penyakit Diare, Prevalensi penyakit diare pada usia Dewasa maupun Balita menunjukan kenaikan tahun 2018 menjadi 12.6 yang sebelumnya tahun 2013 adalah 10.7. Perlunya optimalisasi peran tenaga kesehatan serta kesadaran perilaku hidup sehat masyarakat, penggunaan oralit untuk penanganan Penyakit Diare pada Balita patut menjadi perhatian .
Tabel ….Prevalensi Penyakit Menular di Provinsi Gorontalo
NO PENYAKIT MENULARGORONTALO
NASIONAL2013 2018
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 24
1Prevalensi Ispa Menurut Diagnosis Tenaga Kesehatan (Nakes)* 9.5 2.0 4.4
2Prevalensi Pneumonia Berdasarkan Diagnosis Nakes 1.2 1.8 2.0
3Prevalensi TB Paru Berdasarkan Diagnosis Dokter 0.5 0.4 0.4
4Prevalensi Diare Berdasarkan Diagnosis Nakes* Dan Gejala 7.1 8.0 8.0
5
Prevalensi Diare Pada Balita Berdasarkan Diagnosis Nakes* Dan Gejala 10.7 12.6 12.3
6Prevalensi Malaria Berdasarkan Riwayat Pemeriksaan Darah na 0.1 0.4
7Prevalensi Filariasis Berdasarkan Diagnosis Nakes* na 0.5 0.8
Sumber : Riskesdas, 2018- diolah
Kondisi penyakit tidak menular di Provinsi Gorontalo berdasarkan Hasil Riskesdas 2018 berbanding terbalik dengan penyakit menular. Sebagian besar jenis penyakit tidak menular (kanker, stroke, ginjal, Diabetes, Jantung, Hipertensi dan Obesitas justru menunjukan angka kenaikan bahkan diatas rata-rata Nasional, bahkan Proporsi Konsumsi Minuman beralkohol pada penduduk umur >10 tahun Provinsi Gorontalo termasuk 5 (lima) tertinggi secara nasional yakni Provinsi Sulawesi Utara, NTT, Bali dan Maluku. Proporsi penduduk yang mengkonsumsi alkohol di daerah yang berjuluk ‘serambi madinah’ ini mencapai tiga kali lipat 11.3 persen dari rata-rata nasional yang hanya 3.3 persen . Menjadi pekerjaan rumah tentunya mengupayakan kebijakan strategis pengendalian penyakit tidak menular agar Provinsi Gorontalo dapat Mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pecegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan. Selain itu upaya Pencegahan dan pengobatan, penyalagunahan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan.
Grafik……Proporsi Konsumsi Minuman Beralkohol* Pada Penduduk Umur ≥10 Tahun Menurut Provinsi
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 25
Sumber : Riskesdas, 2018
Kecenderungan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular ini diantaranya di sebabkan oleh meningkatnya faktor resiko seperti hipertensi mencapai 29%, tingginya glukosa darah, dan obesitas mencapai 33,3% (Riskesdas 2013) dan 24.4 (Riskesdas,2018) . Faktor yang berpengaruh antara lain kebiasaan pola makan, kurang aktivitas fisik, dan merokok.
Tantangan yang dihadapi dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular perlu difokuskan pada penyakit-penyakit yang memberikan beban (burden of disease) yang besar serta penyakit yang dapat berdampak pada pembiayaan yangbesar antara lain melalui : 1) Peningkatan surveilans epidemiologi dan pencegahan penyakit termasuk imunisasi; 2) Peningkatan penemuan kasus dan tata laksana kasus serta peningkatan upaya eliminasi penyakit terabaikan; 3) Peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan; 4) Peningkatan penyehatan lingkungan melalui peningkatan akses dan penggunaan air dan sanitasi yang layak serta meningkatkan kualitas lingkungan.
Pengarustamaan pembangunan kualitas kependudukan di provinsi Gorontalo belum menjadi pilihan kebijakan pembangunan paling tidak sejak provinsi ini terbentuk (tahun 2000 .) Bidang pengendalian penduduk dan keluarga Berencana yang menjadi urusan wajib pelayanan umum pemerintah daerah seyognya menempati posisi strategis dalam kebijakan pembangunan sebab subjek
“….Menjamin akses unversal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional ..” (Target – 7 dari Tujuan 3 SDGs ; menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 26
dan objek pembangunan adalah manusianya. Indikator Bidang pengendalian penduduk dan keluarga Berencana dalam periode RPJMD 2012-2017 serta RPJMD 2017-2022 hanya mencantumkan satu indikator berupa Angka kelahiran Total (Total Fertilty Rate) serta Indikator Usia Harapan Hidup (UHH) pada indikator Kinerja Daerah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Gorontalo. Minimnya keberpihakan program kependudukan juga Nampak pada dalam dokumen Renstra Dinas kesehatan 2017-2022 yang menunjukan bahwa Indikator Prevalensi Pemakaian kontrasepsi menjadi indikator Dinas kesehatan melalui Program Peningkatan Layanan Keluarga Berencan (KB). Program melingkup kegiatan (1) Pelaksanaan Grand Desain Kependudukan dalam Pencapaian Cakupan KB Aktif , (2) Orientasi KB Pasca Persalinan dan (3) Orientasi Fasilitator Kesehatan Reproduksi.
Guna mengontrol laju pertumbuhan penduduk melalui peningkatan akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reporduksi yang komprehensif, pemerintah Provinsi Gorontalo menerapkan kebijakan pembangunan diantaranya: (1) peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka pendek maupun jangka panjang; (2) pemberian informasi secara kontinyu untuk keberlangsungan ber-KB; (3) pemberian pelayanan KB lanjutan; (4) peningkatan pelayanan dan penanganan KB pasca persalinan dan pasca keguguran; dan (5) penanganan komplikasi dan efek samping.
C. Bidang Ekonomi, Sosial Budaya & Agama
Permasalahan dalam pembangunan ekonomi daerah adalah : x Dari sisi ekonomi makro, perekonomian daerah sangat tergantung dari ekonomi nasional dan ekonomi nasional akan terpengaruh dari kondisi perekonomian global sehingga memburuknya perekonomian global akan berpengaruh pada perekonomian nasional hingga ke daerah. Disamping itu, perekonomian Gorontalo terbesar dibentuk oleh sektor primer yang sangat terpengaruh oleh dampak perubahan iklim dan cuaca. Adanya ketergantungan yang besar terhadap dana transfer dari pemerintah pusat dari sisi pendapatan daerah. x Hingga saat ini pendapatan daerah utamanya dari pajak kendaraan bermotor, dan bea balik nama kendaraan bermotor. Untuk meningkatkan pendapatan daerah perlu digali potensi penerimaan dan retribusi daerah. x Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih memiliki ketergantungan yang besar dari Dana Alokasi Umum, hingga saat ini pendapatan daerah utamanya diperoleh dari pajak kenderaan bermotor, belum ada upaya pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah dengan menggali potensi penerimaan pajak dari berbagai sektor ekonomi dan mengoptimalkan penerimaan pendapatan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang memang saat ini kondisinya perlu direvitalisasi. x Secara kuantitas belanja pemerintah daerah terus meningkat, namun tidak secara
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 27
kualitas. Dari komposisi makro selama empat tahun terakhir belanja publik rata-rata mencapai 70 persen, namun kualitas belanjanya masih tergerus oleh cukup besarnya komponen belanja untuk aparatur. Komposisi belanja modal selama ini hanya berkisar di kurang lebih 20 persen saja dari total APBD.
Hal utama yang perlu menjadi perhatian dalam urusan kesejahteraan sosial adalah bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yang persentasenya masih cukup tinggi, yaitu sebesar 17,63 persen di tahun 2016, melindungi dan memberdayakan penyandang masalah kesejahrteraan social (PMKS) terutama penyandang disabilitas dan penduduk lansia. Amanat konstitusi mendorong Pemerintah untuk memenuhi hak-hak setiap penduduk, tidak terkecuali penyandang disabilitas. Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi PBB mengenai HakHak Penyandang Disabilitas melalui UU No. 19/2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD). Sebagai bagian dari Pemerintahan Nasional, menjadikan provinsi Gorontalo ikut berkomitmen melakukan segala upaya untuk merealisasikan penghapusan segala bentuk diskriminasi dan menjamin partisipasi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan, seperti akses terhadap layanan dasar pendidikan; kesehatan; transportasi; lingkungan tempat tinggal yang layak; perlindungan sosial dan mitigasi bencana; kesempatan kerja dan berusaha; hukum, politik, dan kewarganegaraan; informasi dan komunikasi; serta sistem sosial di masyarakat. Sementara itu, jumlah penduduk lanjut usia akan terus meningkat, peningkatan proporsi penduduk lansia ini akan membawa dampak terhadap situasi sosial ekonomi dalam keluarga, masyarakat dan pemerintah. Implikasi ekonomi yang paling utama dari peningkatan jumlah penduduk lansia adalah peningkatan rasio ketergantungan usia lanjut ( old age dependency ratio ), dimana setiap penduduk usia produktif akan menanggung semakin banyak penduduk usia lanjut. Untuk itu penduduk usia lanjut harus didukung untuk memiliki masa produktif yang lebih panjang, sehingga beban ekonomi penduduk usia produktif tidak menjadi semakin besar dalam meningkatkan kesejahteraan social. Berdasarkan data BPS, hingga tahun 2015 di Gorontalo terdapat 75.958 atau 6,8 persen penduduk lansia. Penyandang disabilitas dan lansia sering menghadapi resiko kerentanan karena belum adanya kebijakan yang terstruktur, masif dan berpihak. Mereka akan menghadapi tantangan dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan berusaha. Layanan publik dan lingkungan masyarakat yang tidak inklusif juga sering menghambatnya untuk mandiri. Keterbatasan data terkait keberadaan dan kondisi penyandang disabilitas dan lansia merupakan salah satu penyebab sering terabaikannya pemenuhan hak mereka. Hal inilah yang sering kali menghambat penyediaan layanan dan akses bagi penyandang disabilitas yang akhirnya berdampak pada risiko ketelantaran dan kemiskinan.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 28
Tantangan penyediaan akses dan layanan bagi penyandang disabilitas adalah pada terbatasnya kapasitas dan pemahaman Pemerintah dan masyarakat umum akan keberagaman kondisi dan keberadaan penyandang disabilitas. Masyarakat pada umumnya juga masih belum sepenuhnya memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas pada posisi yang setara dan sama haknya untuk hidup dan berusaha. Tantangan pada kelompok penduduk usia lanjut adalah rendahnya pelayanan dan sering terabaikan, penyebabnya antara lain belum sempurnanya skema perlindungan sosial, baik bantuan maupun jaminan sosial. Kemiskinan dan ketelantaran merupakan ancaman terbesar bagi lanjut usia. Lanjut usia umumnya memiliki keterbatasan untuk beraktifitas ekonomi karena sakit ataupun menyandang disabilitas. Kemiskinan anak dan keluarga mereka kemudian memperbesar resiko lanjut usia untuk mengalami eksklusi sosial dan ketelantaran dalam kehidupan sehari-hari. Urusan Tenaga Kerja Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja lokal adalah permasalahan utama dalam pembangunan tenaga kerja. Rendahnya kualitas pekerja menyebabkan produktivitas dan daya saing rendah, hal ini disebabkan secara keseluruhan rata-rata tingkat pendidikan pekerja di Gorontalo masih rendah, sekitar 57,01 persen pekerja adalah tamatan pendidikan SD. Ketidaksesuaian antara kebutuhan industri terhadap tenaga kerja dengan pendidikan dan pelatihan menyebabkan perusahaan/industri mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Cakupan angkatan kerja yang memperoleh pelatihan masih sangat rendah dan sebagian besar belum memiliki sertifikat kompetensi. Kondisi ini turut menyebabkan kualitas angkatan kerja menjadi rendah, sehingga produktivitasnya pun tergolong rendah. Sementara itu, kondisi lingkungan kerja yang belum memadai dan diskriminasi di tempat kerja serta kurangnya perlindungan sosial masih merupakan cerminan dari penduduk yang bekerja yang perlu menjadi perhatian pemerintah. Tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja adalah : 1) meningkatkan produktivitas melalui realokasi tenaga kerja ke arah sektor dan sub-sektor kegiatan ekonomi dengan produktivitas tinggi terutama pada sektor pertanian yang merupakan pemberi kesempatan kerja besar dan membantu dalam ketahanan pangan dan Sektor industri yang mempunyai potensi dapat menggerakkan pertumbuhan, menciptakan kesempatan kerja dan membawa perbaikan pada kesejahteraan hidup. Industri padat pekerja juga didorong untuk memberikan pekerjaan bagi penduduk yang tingkat pendidikannya rendah. 2) Meningkatkan standar hidup pekerja dengan pendapatan terendah (termasuk pekerja miskin), melalui penyediaan kesempatan kerja produktif. 3) meningkatkan penyediaan kesempatan kerja bagi angkatan kerja usia muda sesuai tingkat pendidikannya, hal ini terkait dengan meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja usia muda (19-24 tahun) berpendidikan tinggi. 4) membekali tenaga kerja dengan keterampilan dan keahlian dalam menghadapi keterbukaan pasar, hal ini dilakukan dalam mengantisipasi pergerakan bebas tenaga kerja hanya berlaku untuk tenaga kerja yang
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 29
memiliki keterampilan atau skilled labor . 5) Mengoptimalkan pasar tenaga kerja didaerah, dan 6) Membangun kesepakatan kerja bersama untuk menjaga keberlangsungan usaha untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan secara konsisten
Bagian -3 Pokok-Pokok Pembangunan Kualitas Penduduk
Perencanaan kualitas penduduk terkait secara sistematik dengan penentuan indikator dan dimensi kualitas penduduk
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 30
Pokok-pokok pembangunan kualitas penduduk di Propinsi Gorontalo dalam Grand Design pembangunan kependudukan di Provinsi Gorontalo (GDPK 2017-2045) mengaju pada arahan peningkatan kualitas penduduk berdasarkan Peraturan Presiden No 153 tahun 2014. Adapun Bidang Sosial-Budaya dan Agama menjadi bagian yang terintegrasi dalam pencapaian pembangunan kualitas penduduk.
1. Bidang Pendidikan Peningkatan kualitas penduduk di bidang Pendidikan dilakukan melalui : a. peningkatan akses penduduk baik dari sisi ekonomi dan fisikb. peningkatan kompetensi penduduk melalui pendidikan formal, nonformal
maupun informal dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan nasional; dan
c. pengurangan kesenjangan pendidikan menurut jenis kelamin dengan cara meningkatkan akses perempuan untuk memperoleh pendidikan.
2. Bidang Kesehatan Peningkatan kualitas penduduk di bidang kesehatan dilakukan melalui : a. penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup, terutama bagi ibu dan anak
dengan cara meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan peran pemerintah daerah dan swasta serta memberdayakan keluarga dan masyarakat;
b. peningkatan status gizI dengan cara melakukan penguatan perbaikan gizI masyarakat dan meningkatkan ketersediaan serta aksesibilitas pangan penduduk; dan
c. peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang layak serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Bidang Ekonomi Peningkatan kualitas penduduk di bidang Ekonomi dilakukan melalui : a. peningkatan status ekonomi penduduk dengan cara memperluas kesempatan kerja
dan mengurangi pengganguran; danb. pengurangan kesenjangan ekonomi sebagai salah satu usaha untuk menurunkan
angka kemiskinan
4. Bidang Sosial Budaya & Agama
Dimensi tata-nilai sosio-budaya dinilai sangat menentukan kecepatan kemajuan dan tingkat kemajuan penduduk di suatu komunitas maupun masyarakat tingkat bangsa dan negara. Dengan elemen tata nilai yang lebih lengkap dan kuat, suatu kelompok penduduk akan relatif cepat maju dibanding kelompok penduduk lain yang tata-
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 31
nilainya lemah dan kurang lengkap. Elemen tata-nilai komposit juga sangat menentukan tingkat kemajuan penduduk terutama dilihat dari dimensi kemandirian, keadilan, solidaritas, dan keberlanjutan secara generasional.
Peningkatan kualitas penduduk di bidang kesehatan dilakukan melalui :
Bagian 5Road Map Pembangunan Kualitas Penduduk Sebagaimana amanah Peraturan Presiden Nomor 153 tahun 2014 tentang Grand
Design Pembangunan Kependudukan, maka pelaksanaan Road Map pembangunan
kualitas penduduk di Provinsi Gorontalo difokuskan pada peningkatan
kualitas ;ayanan bidang kesehatan, pendidikan, agama, ekonomi sosial dan budaya.
Kelima bidang strategis ini di harapkan dapat meningkatkan kualitas penduduk yang
lebih baik. Implementasi program dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan
baik antar bidang dan organisasi perangkat daerah (OPD)
Gambar ..Kerangka Perurmusan Road Map GDPK Gorontalo 2017-2045
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 32
A. Bidang Pendidikan
Road Map Pembangunan Kualitas Penduduk di Provinsi Gorontalo pada Bidang
Pendidikan diarahkan pada akselarasi pencapaian Tujuan SDGs serta sasaran layanan
pendidikan yang terintegrasi dengan berbagai elemen terkait. Olehnya sasaran yang
hendak dicapai dalam Roadmap ini dalam rangka Menjamin Kualitas Pendidikan
yang Inklusif dan Merata Serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat
untuk Semua Orang (Tujuan 4 SDGs). Tujuan 4 SDGs yang memiliki Sembilan target
ini menjadi basis perumusan sasaran Road Map Grand Design Pembangunan
Kependudukan di Propinsi Gorontalo. Rumusan sasaran ini tentunya mengaju Grand
Design Pembangunan Kependudukan Nasional yang diselaraskan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD) Provinsi Gorontalo 2017-2022.
Secara spesifik sasaran Road map bidang pendidikan di fokuskan pada : (1)
peningkatan akses penduduk terhadap pendidikan baik dari sisi ekonomi dan fisik;
(2). peningkatan kompetensi penduduk melalui pendidikan formal, nonformal maupun
informal dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan nasional; dan (3).
pengurangan kesenjangan pendidikan menurut jenis kelamin dengan cara
meningkatkan akses perempuan untuk memperoleh pendidikan.
Tabel
SDGs
RPJP/M
GDPK
2017-2045
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 33
Relevansi Target MDGs dengan Indikator Sasaran RPJMD Provinsi Gorontalo
No Target MDGsIndikator Sasaran(Sumber :RPJMD
2012-2022)
1 Menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif
Angka Melek Huruf
Rata-rata Lama sekolah
APK APM
2 Menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar
APK PAUD/KB(Renstra Diknas)
3 Menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau dan berkualitas
APK / APM SMK(Renstra Diknas)
4Meningkatkan secara signifikan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknik dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan.
NA
5 Menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan
Presentase layanan pendikakan khusus bagi penduduk berkebutuhan khusus
6 Menjamin bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan literasi dan numerasi
Angka Melek Huruf (%)
7 Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang cacat dan
APK APM
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 34
gender, serta menyediakan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua
8 Secara signifikan memperluas secara global, jumlah beasiswa bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkembang pulau kecil, dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, program teknik, program rekayasa dan ilmiah, di negara maju dan negara berkembang lainnya
NA
9 Secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional dalam pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara kurang berkembang, dan negara berkembang kepulauan kecil
Rasio guru terhadap siswa
Mencermati tabel …. Tersebut diatas tentang relevansi Target MDGs dengan
Indikator sasaran RPJMD Provinsi Gorontalo 2017-2022, maka Indikator sasaran
Road Map Pembangunan Kependudukan Bidang Pendidikan di arahkan pada upaya
keberlanjutan pencapaian indikator sasaran yang bertumpu pada penguatan terhadap
peta jalan pencapaian SDGs dan Rencana pembangunan Jangka Panjang Provinsi
Gorontalo. Adapun Road map di rumuskan dalam jangka waktu 28 tahun yakni selang
tahun 2017 hingga tahun 2045.
Tabel….Road Map Pembangunan Kependudukan Provinsi Gorontalo
Bidang : Pendidikan
No Indikator/ParameterPeriode Roadmap 2017-2045
2017-2022 2023-2027 2028--2032 2032-2036 2037-2041 2041-2045
A Pendidikan
1 Angka Melek Huruf Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
2 Angka rata-rata lama sekolah Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningka
t Meningkat
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 35
3
Presentase APK PAUD/KB, SD, SMP, SMA dan SMK /sederajat
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
4
Presentase APM SD, SMP, SMA dan SMK /sederajat
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
5Presentase APK Perguruan Tinggi Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningka
t Meningkat
6
Rasio APM SD, SMP, SMA, SMK/ sederajat Laki- Prp
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
7Presentase literasi dan numerasi Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningka
t Meningkat
8
Presentase Layanan Pendidikan yang Ramah Anak, ramah penyandang cacat dan gender
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
9
Rasio guru terhadap siswa menurun menurun menurun menurun menurun menurun
10Presentase Diklat Guru Berkualitas Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningka
t Meningkat
11
Presenetase pemberian Bea Siswa dalam/ Luar Negeri
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
B. Bidang Kesehatan
Bidang kesehatan merupakan bagian yang strategis dalam pencapaian sasaran Road
pembangunan Kependudukan di Provinsi Gorontalo. Oleh karena itu sasaran yang
hendak di tuju dalam road map ini adalah memastikan jaminan kehidupan yang sehat
serta meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia (Tujuan 3 SDGs).
Untuk mencapai tujuan global ini, maka sasaran road map diarahkan pada : (1)
penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup, terutama bagi ibu dan anak
dengan cara meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan
peran pemerintah daerah dan swasta serta memberdayakan keluarga dan masyarakat;
(2) peningkatan status gizI dengan cara melakukan penguatan perbaikan gizI
masyarakat dan meningkatkan ketersediaan serta aksesibilitas pangan penduduk; dan
(3) peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, peningkatan
akses air bersih dan sanitasi yang layak serta peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat.
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 36
Target yang ingin di capai sebagaimana Tujuan 3 SDGs mencakup 13 item. Sebagian
besar Target SDGs ini selaras dengan Indikator sasaran RJMD Provinsi Gorontalo
2017-2022, meski demikian perlunya perumusan beberapa indikator dalam road map
pembanggunan kependudukan ini guna memastikan bahwa pencapaian bahwa road
map berada pada jalur yang benar dalam pencapaian Target SDGs dan rencana
pembanggunan Nasional. Adapun keterkaitan target SDGs dengan Indikator Sasaran
RPJMD serta Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan serta Oorganisasi
Perangkat Daerag (OPD) terkait lainya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel….Target MDGs dengan Indikator Sasaran RPJMD Provinsi Gorontalo 22017-2022
Bidang Kesehatan
No Tujuan & Target MDGsIndikator Sasaran(Sumber :RPJMD
2012-2022)
Tujuan – 3
1 Mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup
Presentase AKI
2 Mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angk Kematian Neonatal setidaknya higga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000
Presentase Kunjungan Bayi
3 Mengakhiri epidemi AIDS, Tuberkulosis, Malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya
Persentase angka kasus HIV yang diobati
4 Mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pecegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan
Persentase Kabupaten Kota yang 80% Puskesmasnya melaksanakan pengendalian
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 37
PTM terpadu
5 Pencegahan dan pengobatan, penyalagunahan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan.
Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS dan CSR
6 Mengurangi hingga setengah jumlah kematian global dan cedera dari kecelakaan lalu lintas
NA
7 Menjamin akses unversal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional
Persentase PUS yang menjadi peserta KB Aktif
8 Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang
Jumlah Kabupaten Kota yang 40% desa/kelurahannya melaksanakan STBM
9 Secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan kesakitan akibat bahan kimia berbahaya, serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan tanah.
NA
10 Memperkuat pelaksanaan The Framework Convention on Tobacco Contrrol WHO di seluruh negara sebagai langkah yang tepat
Persentase angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (Success Rate)
11 Penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menuar dan tidak menular yang terutama berpengaruh terhadap negara berkembang, menyediakan akses terhadap obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai The Doha Declaration tentang the Trips Agreement and Public Health
NA
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 38
12 Meningkatkan secara signifikan pembiayaan kesehatan dan rekrutment pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, dan negara berkembang pulau kecil
Presentase Anggaran Kesehatan pada APBD
13 Memperkuat kapasitas suatu negara, khususnya negara berkembang tentang peringatan dini, pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan nasional dan global
NA
Tujuan 6 Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi Layak
1 Mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua
2 Mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan
Berdasarkan tabel …. Tersebut diatas maka indikator sasaran pada Road
Pembangunan kependudukan Bidang Kesehatan selang tahun 2017 hingga tahun
2045 di rumuskan sebagai berikut :
Tabel….Road Map Pembangunan Kependudukan Provinsi Gorontalo
Bidang : Kesehatan
No Indikator/ParameterPeriode Roadmap 2017-2045
2017-2022 2023-2027 2028--2032 2032-2036 2037-2041 2041-20451 Usia Harapan Hidup Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
2Angka Kelahiran Total
( Fertility Rate) Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil
3 Angka Kematian Neonatal Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun4 Angka Kematian Bayi Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun5 Angka Kematian Balita Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun6 Angka Kematian Ibu Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
7
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 39
8 Presentase Kunjungan Bayi Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat9 Bayi yang diberi ASI Eksklusif Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
10 Pelayanan kesehatan bayi Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
11Cakupan Imunisasi Campak Bayi Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
12 Bayi Mendapat Vitamin A Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
13Anak Balita Mendapat Vitamin A Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
14Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
15Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
16
Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS dan CSR
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
17
Jumlah Kabupaten Kota yang 40% desa/kelurahannya melaksanakan STBM
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
18
Persentase angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (Success Rate)
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
19Persentase angka kasus HIV
yang diobati Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
20Jumlah Kematian Karena
Aids Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
21
Persentase anak usia (0-11 bulan) yang mendapat imunisasi dasar lengkap
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
22
Persentase Jumlah kasus KLB/Wabah yang ditangani< 1 x 24 jam
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
23
Persentase Kabupaten Kota yang 80% Puskesmasnya melaksanakan pengendalian PTM terpadu
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
24
Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
25
Persentase Kabupaten Kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
26Persentase PUS yang
menjadi peserta KB Aktif Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
27Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
28Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
29 Anggaran Kesehatan PerkapitaMeningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
30Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
31Rasio Bidan per 100.000 penduduk Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
32Rasio Perawat per 100.000 penduduk Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 40
D. Bidang Ekonomi & Sosial
Pembangunan Ekonomi sepatutnya selaras dengan Pembangunan Sosial,
keberhasilan pembangunan ekonomi disuatu daerah tanpa di topang oleh kualitas
kesejahteraan sosial akan berdampak pada kelangsungan pembangunan di daerah
dan Nasional. Oleh karena itu Peta jalan yang hendak di tuju oleh pembangunan
Kependudukan di Propinsi Gorontalo hendak memastikan bahwa adanya sinergitas
pembangunan ekonomi dan Sosial. Pada bidang Ekonomi tujuan yang hendak di capai
adalah meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
sebagaimana amanah tujuan Pembangunan berkelanjutan sedangkan pada Aspek
Sosial adalah mengakhiri segala Bentuk Kemiskinan dimanapun .
Dalam kerangka ini di sajikan keterkaitan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs) Bidang Sosial Ekonomi yang relevan sasaran Rencana Pembangunan
Jangka Panjang dan Menengah Provinsi Gorontalo.
Secara khusus sasaran pembangunan ekonomi diarahkan pada : (1) peningkatan status
ekonomi penduduk dengan cara memperluas kesempatan kerja dan mengurangi
pengganguran; dan (2) pengurangan kesenjangan ekonomi sebagai salah satu usaha
untuk menurunkan angka kemiskinan.
Tabel….Target MDGs dengan Indikator Sasaran RPJMD Provinsi Gorontalo 22017-2022
Bidang Sosial & Ekonomi
No Tujuan & Target MDGsIndikator Sasaran(Sumber :RPJMD
2012-2022)
Bidang Sosial :
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 41
Tujuan – 1 ; Mengakhiri Segala Bentuk Kemiskinan Dimana Pun
1 Mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang yang saat ini berpendapatan kurang dari $US 1,25 per hari
Persentase penduduk miskin (%)
2 Mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
sda
3 Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin
Tingkat pengangguran terbuka (%)
4 Menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar
Indeks Gini
5 Membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana
Persentase penduduk miskin (%)
6 Menjamin mobilisasi yang signifikan terkait sumber daya dari berbagai sumber, termasuk melalui kerjasama pembangunan yang lebih baik
Persentase penduduk miskin (%)
7 Membuat kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional, regional dan internasional
Tujuan – 2 Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan
1 Menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun
Persentase penduduk miskin (%)
Bidang EkonomiTUJUAN 8 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
1 mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita Pertumbuhan
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 42
sesuai kondisi nasional Ekonomi %
2 mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi
PDRB per kapita AHB (juta Rp)
3 menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan
Pertumbuhan Ekonomi %
4 meningkatkan secara progresif efisiensi sumber daya global dalam konsumsi dan produksi
Pendapatan Daerah (Rp, trilyun )
5 mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua perempuan dan laki-laki
6 mengurangi proporsi usia muda yang tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan atau pelatihan
sda
Berdasarkan tabel …. Tersebut diatas maka indikator sasaran pada Road
Pembangunan kependudukan Bidang Sosial & Ekonomi di Provinsi Gorontalo dalam
kurun waktu 2017 - 2045 adalah :
Tabel….Road Map Pembangunan Kependudukan Provinsi Gorontalo
Bidang : Ekonomi & Sosial
No Indikator/ParameterPeriode Roadmap 2017-2045
2017-2022 2023-2027 2028--2032 2032-2036 2037-2041 2041-2045
1 Pertumbuhan Ekonomi % Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
2 IPM Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
3PDRB per kapita AHB (juta Rp) Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
4 Laju inflasi provinsi (%) Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil Stabil
5 Indeks Gini Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
6 Pendapatan Daerah (Rp, trilyun ) Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Pengantar Naskah Akademik Pembangunan Kualitas Pembangunan di Provinsi Gorontalo by ; Razak H Umar @2019 43
7Persentase penduduk miskin (%) Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
8Tingkat pengangguran terbuka (%) Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
Daftar Bacaan
Peraturan Presiden Republik indonesia Nomor 153 Tahun 2014 Tentang Granddesign Pembangunan kependudukan
Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Survai Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)
Gorontalo dalam Angka, BPS Gorontalo, 2018 , 2017 dan 2016Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Gorontalo 2017-2022RAD SDGs Provinsi Gorontalo 2018 -2022RPJPD Provinsi Gorontalo 2007 – 2025Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo 2017-2022Profil Pendidikan Provinsi Gorontalo tahun 2015, 2016, 2017Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 2017-2022Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2015, 2016, 2017
GDPK Kabupaten / kota di Provinsi Gorontalo tahun 2015-2017
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2018