pengantar manajemen pendidikan

16
Makalah Pengantar Manajemen Pendidikan PENGERTIAN, KONSEP, PROSES DAN FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN DISUSUN O L E H M. HATTA NIM : 1006104020116 JURUSAN PENJASKESREK

Upload: hatta-ata-coy

Post on 26-Jul-2015

885 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENGERTIAN, KONSEP, PROSES DAN FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Manajemen Pendidikan

Makalah Pengantar Manajemen Pendidikan

PENGERTIAN, KONSEP, PROSES DAN

FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

DISUSUN

O

L

E

H

M. HATTA

NIM : 1006104020116

JURUSAN PENJASKESREKFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALABANDA ACEH

2012

Page 2: Pengantar Manajemen Pendidikan

A. Pengertian Pengantar Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan merupakan proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha

pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan. Manajemen pendidikan terdiri dari dua kata yaitu

manajemen dan pendidikan, manajemen pendidikan dapat

diartikan sebagai manajemen yang diterapkan dalam bidang

pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang berkaitan

dengan pendidikan. Pemahaman tentang manajemen pendidikan

menuntut pemahaman tentang manajemen secara umum.

Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, seni, dan profesi.

Dikatakan sebagai ilmu oleh Gullick (Yamin dan Maisah, 2009:1)

karena “Manajemen dipandang sebagai suatu bidang ilmu

pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami

mengapa dan bagaimana orang bekerja sama”. Manajemen

dikatakan sebagai seni “Karena manajemen mencapai sasaran

melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan

dalam tugas”. Manajemen dipandang sebagai profesi “Karena

manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai

suatu prestasi manajer dan para profesional dituntun oleh suatu

kode etik”.

Penjelasan dari pengertian manajemen sebagai ilmu, seni,

dan profesi adalah sebagai berikut:

a. Manajemen sebagai seni mengindikasikan bahwa

dibutuhkan suatu keterampilan khusus untuk

melakukannya, sehingga keterampilan tersebut perlu

dikembangkan melalui pelatihan manajemen. 

b. Manajemen sebagai suatu proses adalah cara sistematis

melakukan pekerjaan bagi seorang manajer dengan tidak

memperdulikan kecakapan tertentu yang saling berkaitan

untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. 

1

Page 3: Pengantar Manajemen Pendidikan

c. Manajemen diartikan sebagai ilmu, karena teori-teori yang

terdapat di dalamnya mampu menuntun manajer dengan

memberikan kejelasan tentang apa yang harus mereka

lakukan pada situasi tertentu dan mampu memprediksi

akibat-akibat dari keputusan yang diambilnya. Manajemen

memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena

memiliki serangkaian teori, meskipun teori-teori itu masih

terlalu umum dan subjektif. Perjalanan suatu ilmu teori-

teori manajemen yang ada diuji dengan pengalaman.

Manajemen sebagai profesi karena seorang manajer

profesional harus memiliki kompetensi sebagai dasar

keahlian khusus, diakui dan dihargai oleh masyarakat dan

pemerintah, memiliki kode etik, serta berkomitmen dan

berdedikasi dalam menekuni pekerjaannya.

Menurut Nawawi (Murniati dan Usman, 2009:37)

“Manajemen merupakan kemampuan pimpinan (manajer) dalam

mendayagunakan orang lain melalui kegiatan menciptakan dan

mengembangkan kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi

secara efektif dan efesien”. Setiap organisasi termasuk

organisasi pendidikan seperti sekolah sangat memerlukan

manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi

agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk

itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui

tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai

tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan

dalam prosesnya, sehingga makna pentingnya manajemen

semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang

pendidikan.

1. Antara administrasi dan manajemen dalam

pendidikan

2

Page 4: Pengantar Manajemen Pendidikan

Formen dan Ryan (Daryanto, 2010:10) berpendapat bahwa

“Antara administrasi dan manajemen tidak memiliki perbedaan

yang berarti, sehingga istilah tersebut dapat saja disejajarkan

penggunaannya”. Administrasi pendidikan adalah rangkaian

kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama

sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara

berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam

lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.

Manajemen pendidikan didefenisikan sebagai proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

secara efektif, efisien dan mandiri.

2. Tujuan dilakukannya manajemen

Tujuan dilakukannya manajemen agar pelaksanaan suatu

usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara

benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara

produktif, berkualitas, efektif dan efesien.

a. Produktivitas merupakan perbandingan terbaik antara

hasil yang diperoleh dengan jumlah sumber yang

dipergunakan. Produktivitas dapat dinyatakan secara

kuantitas maupun kualitas. Kuantitas output berapa

jumlah tamatan dan kuantitas output berupa jumlah

tenaga kerja dan sumberdaya selebihnya (uang,

peralatan, perlengkapan, bahan, dan sebagainya). 

b. Kualitas menunjukkan kepada suatu ukuran penilaian

atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan

kepada barang atau jasa tertentu berdasarkan

pertimbangan objektif atas kinerjanya. Jasa/pelayanan

atau produk tersebut harus menyamai atau melebihi

kebutuhan atau harapan pelanggannya. Dengan

demikian mutu adalah jasa/produk yang menyamai

3

Page 5: Pengantar Manajemen Pendidikan

bahkan melebihi harapan pelanggan sehingga

pelanggan mendapat kepuasan.

c. Efektivitas institusi pendidikan terdiri dari dimensi

manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga

kependidikan, dan personil lainnya, siswa, kurikulum,

sarana prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah

dan masyarakatnya, pengelolaan bidang khsusus

lainnya hasil nyatanya merujuk kepada hasil yang

diharapakan bahkan menunjukkan kedekatan antara

hasil nyata dengan hasil yang diharapkan. Suatu

kegiatan dikatakan efesien bila tujuan dapat dicapai

secara optimal dengan penggunaan atau pemakaian

sumber daya yang menimal. Efisiensi pendidikan

merupakan bagaimana tujuan pendidikan dicapai

dengan memiliki tingkat efisiensi waktu, biaya, tenaga

dan sarana.

B. Konsep Dasar Pendidikan

Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha

membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya

bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan,

mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan

dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain.

Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah

segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu

sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala

lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan

adalah pengajaran yang diselenggarakan umunya di sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal.

Dalam arti luas pendidikan meliputi semua perbuatan dan

usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya,

pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya kepada

4

Page 6: Pengantar Manajemen Pendidikan

generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat

memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah.

Artinya pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang

dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke

kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan

tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.

Konsep dasar pendidikan yang ideal dapat dibagi kedalam

enam macam:

1. Dasar Historis

Dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan

hasil-hasil pengalaman masa lalu, berupa undang-undang dan

peraturan-peraturannya maupun berupa tradisi dan

ketetapannya.

2. Dasar Sosiologis

Dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikannya itu

bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya,

memilih dan mengembangkannya

3. Dasar Ekonomis

Dasar yang member perspektif tentang potensi-potensi

manusia, keuangan, materi, persiapan yang mengatur

sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap anggaran

pembelanjaan.

4. Dasar Politik dan Administrasi

Dasar yang memberi bingkai ideologi (aqidah) dasar yang

digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan

yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat

5. Dasar Psikologis

Dasar yang member informasi tentang watak peserta didik,

pendidik, metode yang terbaik dalam praktek, pengukuran

dan penilaian bimbingan dan penyuluhan.

6. Dasar Filsafat

5

Page 7: Pengantar Manajemen Pendidikan

Dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,

member arah suatu system yang mengontrol dan memberi

arah kepada semua dasar-dasar yang lain.

Pendidikan yang Islami haruslah menggunakan Al-Qur’an

sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai konsep

dasar tentang pendidikan islam. Sunnah merupakan pedoman

hidup umat islam setelah Al-Qur’an. Semua amalan yang

dikerjakan oleh Rasulullah SAW, baik itu perkataan maupun

perbuatan beliau, dapat dijadikan sumber untuk pendidikan

islam, karena Allah SWT telah menjadikan beliau sebagai teladan

bagi umatnya.

Karena pandangan hidup (teologi) seorang muslim

berdasarkan pada al-qur’an dan al-sunnah, maka yang menjadi

dasar pendidikan islam adalah al-qur’an dan al-sunnah tersebut.

Jelaslah bagi kita semua bahwa Al-Qur’an dan Sunnah tidak bisa

dinafikan sebagai dasar pendidikan islam, yang berfungsi untuk

mendesain teori-teori tentang ilmu pendidikan islam.

C. Fungsi Manajemen Pendidikan

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan

selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan

dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan

untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali

diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry

Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima

fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir,

memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.

Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk

melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan

efektif dan efesien. Fungsi manajemen dapat ditelaah dari

aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer. Dalam

manajemen pendidikan terdapat fungsi-fungsi manajemen yang

saling berkaitan.  

6

Page 8: Pengantar Manajemen Pendidikan

Menurut Syafaruddin dan Nasution (2005:71) ada 4

(empat) fungsi manajemen yaitu: “(a) Perencanaan (planning);

(b) pengorganisasian (organizing); (c) kepememimpinan

(leadership); dan (d) pengawasan (controlling)”. Berdasarkan

kutipan di atas, maka dapat dijelaskan tentang fungsi dari

manajemen pendidikan adalah sebagai berikut:

Perencanaan (planning) merupakan tindakan awal

dalam proses manajemen. Menurut Usman (2009:65)

“Perencanaan adalah kegiatan yang ditentukan sebelumnya

untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka

mencapai tujuan ditetapkan”. Pendapat senada dikemukakan

oleh Robbins (Syafaruddin dan Nasution, 2005:71) yaitu:

“Perencanaan adalah  proses menetukan tujuan dan menetapkan

cara terbaik untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan kutipan

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pada

hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan atas

sejumlah pilihan mengenani sasaran dan cara-cara yang akan

dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan

yang diharapkan.

Usman (2009:65) mengemukakan tentang tujuan

perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Standar pengawasan, yakni mencocokkan pelaksanaan

dengan perencanaan;

2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu

kegiatan;

3. Mengetahui siapa saja yang terlibat baik kualifikasi

maupun kuantitasnya;

4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan

kualitas pekerjaan;

5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan

penghematan;

7

Page 9: Pengantar Manajemen Pendidikan

6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai

kegiatan pekerjaan;

7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub-kegiatan;

8. Mendetekdi hambatan kesulitan yang bakal ditemui;

9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

            Berdasarkan kutipan di atas, maka unsur-unsur yang

terkandung dalam perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang

ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai,

dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.

Pengorganisasian (organizing) merupakan tempat

berkumpulnya sejumlah orang yang bekerjasama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut

Winardi (Syafaruddin dan Nasution, 2005:72) “Pengorganisasian

(organizing) adalah proses dimana pekerjaan yang ada dibagi

dalam komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas

mengkoordinasi hasil-hasil yang akan dicapai sehingga tujuan

yang ditetapkan dapat tercapai”.

            Handoko (Usman, 2009:146) mengemukakan tentang

pengorganisasian adalah sebagai berikut:

1. Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan organisasi;

2. Proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi

yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah

tujuan;

3. Penugasan tanggung jawab tertentu;

4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-

individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Pengawasan (controlling) merupakan tindakan terakhir

yang dilakukan para manajer pada suatu organisasi. Menurut

Winardi (Syafaruddin dan Nasution, 2005:74) “Fungsi

pengawasan mencakup semua aktivitas yang dilaksanakan oleh

manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai

8

Page 10: Pengantar Manajemen Pendidikan

dengan hasil yang direncanakan”. Dengan pengawasan,

diharapkan penyimpangan dalam berbagai hal dapat dihindari

sehingga tujuan dapat tercapai.

D. Proses Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola

yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang

berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan

mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai

tujuan. Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer

melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari

merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran,

mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.

Dalam proses manajemen pembelajaran akan dibahas

tentang manajemen pengembangan kemampuan siswa,

manajemen guru terhadap pembelajaran, perencanaan

pembelajaran, manajemen strategi pembelajaran, manajemen

pengelolaan kualitas pembelajaran, dan manajemen penilaian

berbasis kelas.

1. Manajemen Pengembangan Kemampuan Siswa

Kompetensi merupakan kemampuan yang dapat dilakukan

siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu: pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah

pembelajaran yang memiliki standar, yaitu acuan bagi guru

tentang kemampuan yang menjadi fokus pembelajaran dan

penilaian.

Bloom (Dharma, 2008:12) mengemukakan “Kemampuan

masing-masing siswa dalam suatu mata pelajaran akan

disesuaikan dengan kemampuan kognitif, kemampuan afektif,

dan kemampuan psikomotorik”. Berikut akan dijelaskan tentang

klasifikasi hasil belajar sebagai berikut:

9

Page 11: Pengantar Manajemen Pendidikan

Kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan

berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan

yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan pengenalan,

pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.

Menurut Dharma (2008:12) “Kemampuan kognitif berkenaan

dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 (enam) aspek

yaitu: “Pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi”. Aspek pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, termasuk kognitif tingkat rendah,

sedangkan aspek analisis, sintesis, dan evaluasi termasuk

kognitif tingkat tinggi.

Kemampuan afektif yaitu kemampuan yang berkaitan

dengan perasaan, emosi, sikap, derajat, penerimaan atau

penolakan terhadap suatu objek. Krathwoohl et al (Yamin dan

Maisah, 2009:80) mengemukakan “Mengembangkan

kemampuan afektif ke dalam 5 (lima) kelompok, yaitu:

pengenalan, pemberian respon, penghargaan, terhadap nilai,

pengorganisasian, dan pengamalan”.

Kemampuan psikomotorik yaitu kemampuan melakukan

pekerjaan dengan melibatkan anggota badan, dan kemampuan

yang berkaitan dengan gerak fisik, seperti: kegiatan praktik,

demonstrasi dari sebuah materi pelajaran. Kemampuan

psikomotorik psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak.

10

Page 12: Pengantar Manajemen Pendidikan

Daftar Kepustakaan

Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen Modul Latihan, PT.

Cendekia Informatika, Jakarta.

Yosta, Agus (2011). Makalah Manajemen http:// www.kosmaext

2010.com /makalah-manajemen-pengertian-bagian-dan-

fungsi-manajemen.php. Di akses Darussalam: Jumat, 01 Juni

2012

Tri Widodo W. Utomo (2010) Pengantar Manajen. http://

www.slideshare.net/ triwidodowutomo/ pengantar-

manajemen. Di akses Darussalam: Jumat, 01 Juni 2012