pengantar manajemen bab 6
DESCRIPTION
penetapan tujuan organisasiTRANSCRIPT
Isna Ayu Puspita12010114120117
Pengantar Manajemen Kelas B
RINGKASAN BAB 6 : PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Misi dan Tujuan Organisasi
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengindentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan strategik perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukan bidang-bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langgananutama yang akan dipuaskan perusahaan. Tujuan organisasi ialah suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasiyang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datangmelalui kegiatan-kegiatan organisasi.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Pedoman bagi kegiatan.2. Sumber legitimasi.3. Standar pelaksanaan.4. Sumber motivasi.5. Dasar rasional pengorganisasian.
Tipe-tipe Tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan (Societal goals).2. Tujuan keluaran (Output goals).3. Tujuan sistem (Sistem goals).4. Tujuan produk (Product goals).5. Tujuan turunan (Derived goals).
Proses Penetapan Tujuan
Unsur yang melatarbelakangi penetapan tujuan suatu organisasi adalah1. Bahwa barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai
manfaat paling sedikit sama dengan harganya2. Bahwa barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen3. Bahwa teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang
dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing
4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumber daya nya, organisasi dapat beroperasi dengan lebih baik dari sekedar menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk pertumbuhan dan dapat menghasilakan laba
5. Bahwa pelayanan manajemen akan memberikan public image yang menguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modalnya dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi.
Bidang-bidang Tujuan
Peter Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan secaraterperinci 8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan. Bidang-bidang itu adalah :1. Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang akan
“direbut”.2. Produktifitas. Adalah rasio antara masukan dengan keluaran organisasi.3. Sumber daya phisik dan keuangan.4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain.5. Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan inovatif.6. Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi
tergantung pada kekuatan manajemen yang inovatif.7. Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian besarpekerjaan
normal dan rutin di setiap organisasi.8. Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan untuk
“menangani” boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatanpemerintah,kelompok-kelompok berkepentingan, dan sebagainya.
Perumusan Tujuan
Ketentuan yang perlu diperhatikan supaya perumusan tujuan menjadi efektif:1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang
bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan.2. Manajer puncak sebagai perumus tujuan umum, hendaknya bertanggung jawab untuk
menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan-tingkatan lebih rendah.3. Tujuan harus realistik, diselaraskan dengan lingkungan internal dan eksternal, baik
sekarang maupun di waktu yang akan datang4. Tujuan haris jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi5. Tujuan-tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami
dan diingat oleh para pelaksana6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan bila perlu
merubah dan memperbaikinya sesuai perkembangan lingkungan.
Management By Objectives (MBO)
Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter Drucker dalambukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Prosesnya juga berjalan dengan nama-nama lain. Walaupun menggunakan nama-nama yang berbeda prosesnya adalah sama. Pada hakekatnya MBO menekankan pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan efektif.
Pengertian MBO
MBO sulit didefinisikan, banyak organisasi mempergunakannya dengan cara-cara yang berbeda dan untuk alasan-alasan yang berbeda pula. Maksud utama penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan integrasi bagian-bagiannya. MBO didasarkan konsep bahwa orang lebih menyukai dinilai menurut kriteria realistik yang mereka terima dan standar yang mereka pandang dapat dicapai.
Sistem MBO
Unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem MBO yang efektif yaitu:1. Komitmen pada program.2. Penetapan tujuan manajemen puncak.3. Tujuan-tujuan perseorangan.4. Partisipasi 5. Otonomi dalam implementasi rencana.6. Peninjauan kembali prestasi.
Kekuatan dan kelemahan MBO
Dalam suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan kebaikan-kebaikan berbagai program MBO, antara lain :
1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan tujuandan
sasaran.3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. 5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan padapencapaian
tujuan tertentu. Ini juga memungkinkan para bawahan mengetahuikualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi.
Sementara itu, ada 2 kategori kelemahan-kelemahan khas untuk organisasi yang mempunyai program-program MBO formal, yaitu:
1. Kelemahan-kelemahan yang melekat (inherent) pada proses MBO, yang mencakup: konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta biasanya meningkatkan banyaknya kertas kerja.
2. Kelemahan-kelemahan yang seharusnya tidak ada tetapi sering dijumpai dalam pengembangan dan implementasi program-program MBO, menyangkut beberapa masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :a. Gaya dan dukungan manajemenb. Penyesuaian dan perubahan MBO c. Ketrampilan-ketrampilan antar pribadid. Deskripsi jabatane. Penetapan dan pengkoordinasian tujuanf. Pengawasan metoda pencapaian tujuang. Konflik antara kreativitas dan MBO
Membuat MBO efektif
Tahap pokok yang diperlukan manajer tingkat atas yang terlibat dalam program:1. Mendidik dan melatih manajer2. Merumuskan tujuan secara jelas3. Menunjukkan komitmen manajemen puncak secara kontinyu4. Membuat umpan balik efektif5. Mendorong partisipasi