pengantar ilmu politik

14
PENGANTAR ILMU POLITIK: PARADIGMA,KONSEP DASAR, DAN RELEVANSINYA UNTUK ILMU HUKUM Hakikat Ilmu Pengetahuan Politik Politik pada hakikatnya adalah bagian dari upaya manusia dalam mempertahankan atau melangsungkan kehidupannya. Politik tidak dapat dipisahkan dari keterpaduannya dengan berbagai aspek kehidupan. Baik secara sadar maupun tidak sadar, setiap manusia senantiasa melakukan hal-hal yang bersifat politik. Dalam konteks ini, bahkan pada masa lampau ketika bentuk negara belum dikenal, lingkungan masyarakat dipandang sebagai sistem politik. Kata politik mempunyai pengertian yang beragam, antara lain sebagai berikut : 1. Politik merupakan upaya yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama 2. Politik merupakan hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara 3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapat dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat 4. Politik meruakan segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan public Perkembangan Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan Ilmu politik dalam tahap-tahap perkembangannya, relatif lambat untuk menjadi disiplin ilmu tersendiri. Ilmu ini sesungguhnya telah diterapkan dan digunakan selama berabad-abad, namun dalam posisi yang inherent dan dikaitkan pada bidang ilmu lain, seperti ilmufilsafat, sejarah, dan hukum. Definisi Ilmu Politik Kontemporer dan Teori Politik Orang awam seringkali mengatakan, yang disebut ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang politik. Kalau konsep tersebut dipakai, langkah pertamanya memahami apa sebenarnya ilmu politik adalah mempertajam pengertian tentang istilah politik itu sendiri. Politik merupakan kegiatan dalam system politik atau negara yang menyangkut proses untuk melaksanakan tujuan-tujuan system politik. Pengambilan

Upload: rizkyadhim918349864

Post on 30-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

qrweqweqwe

TRANSCRIPT

PENGANTAR ILMU POLITIK: PARADIGMA,KONSEP DASAR, DAN RELEVANSINYA UNTUK ILMU HUKUMHakikat Ilmu Pengetahuan PolitikPolitik pada hakikatnya adalah bagian dari upaya manusia dalam mempertahankan atau melangsungkan kehidupannya. Politik tidak dapat dipisahkan dari keterpaduannya dengan berbagai aspek kehidupan. Baik secara sadar maupun tidak sadar, setiap manusia senantiasa melakukan hal-hal yang bersifat politik. Dalam konteks ini, bahkan pada masa lampau ketika bentuk negara belum dikenal, lingkungan masyarakat dipandang sebagai sistem politik.Kata politik mempunyai pengertian yang beragam, antara lain sebagai berikut :1. Politik merupakan upaya yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama2. Politik merupakan hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapat dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat4. Politik meruakan segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publicPerkembangan Ilmu Politik Sebagai Ilmu PengetahuanIlmu politik dalam tahap-tahap perkembangannya, relatif lambat untuk menjadi disiplin ilmu tersendiri. Ilmu ini sesungguhnya telah diterapkan dan digunakan selama berabad-abad, namun dalam posisi yang inherent dan dikaitkan pada bidang ilmu lain, seperti ilmufilsafat, sejarah, dan hukum.Definisi Ilmu Politik Kontemporer dan Teori PolitikOrang awam seringkali mengatakan, yang disebut ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang politik. Kalau konsep tersebut dipakai, langkah pertamanya memahami apa sebenarnya ilmu politik adalah mempertajam pengertian tentang istilah politik itu sendiri. Politik merupakan kegiatan dalam system politik atau negara yang menyangkut proses untuk melaksanakan tujuan-tujuan system politik. Pengambilan keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan system politik, perlu ditentukan terlebih dahulu kebijakan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian sumber-sumber yang ada. Sedangkan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakannya perlu dimiliki kekuasaan dan kewenangan yang bias dipakai baik untuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses tersebut. Caranya bisa ditempuh pendekatan persuasi ataupun yang bersifat paksaan. Dalam hal yang terakhir sering dikatakan, kebijakan tanpa disertai unsur paksaan merupakan perumusan keinginan belaka.Hal-hal yang menyangkut politik mencangkup 3 hal atau hal pokok, yaitu:1. Kekuasaan2. Kewenangan3. Ketaatan/KetertibanDengan mengikuti pola diatas, maka politik itu sendiri maupun ilmu politik tidaklah harus dalam kaitannya dengan negara atau pemerintahan.

Obyek Kajian Ilmu PolitikObyek formal ilmu politik adalah kekuasaan, sedangkan obyek formal ilmu pemerintahan adalah hubungan-hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah. Tetapi obyek formal ilmu negara adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pertumbuhan, perkembangan, sifat, hakikat dan bentuk-bentuk negara secara umum dalam keadaan diam. Akibatnya obyeknya meluas meliputi pengkajian konstitusi, lembaga tinggi negara, penduduk dan wilayah dalam batasan keperluan negara itu sendiri. Namun demikian obyek materi ilmu negara, secara kebetulan sama dengan obyek materi ilmu politik, pemerintahan, administrasi negara dan hokum tata negara, yaitu negara dengan berbagai dinamika kebijakannya( Inu Kencana Syafie, 1977).Bidang Bidang Kajian Ilmu PolitikPerlu dikemukakan disini bahkan ada pula bidang-bidang ilmu politik yang baru tumbuh, yang sesungguhnya sangat erat kajiannya dengan ilmu politik secara keseluruhan, atau sekurang-kurangnya dangan ilmu hubungan internasional yang sampai saat ini masih digolongkan sebagai cabang ilmu politik. Namun dalam prakteknya bidang keilmuan yang baru ini, seperti juga ilmu hubungan internasional, adalah lebih banyak bersifat interdisipliner. Fokus kajiannya masih ilmu politik, tetapi dilengkapi dengan ilmu-ilmu lain, yaitu : Sosiologi, Antropologi, Hukum, Ekonomi, Psikologi dan Sejarah.

Metode dalam Ilmu Politik1. Metode induksi, yaitu metode yang menarik kesimpulan dari data dan fakta yang di peroleh.2. Metode deduksi, yaitu metode yang menganalisis fakta dan data yang diperoleh dengan menguraikannya.3. Merode dialektis, yaitu metode Tanya jawab untuk mencari pengertian.4. Metode filosofis, yaitu suatu metode yang mengkaji sedalam-dalamnya segala sesuatu itu, segingga sampai pada inti hakikatnya.5. Metode perbandingan, yaitu metode yang mengukur sesuatu berdasarkan perbedaan dan persamaan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis.6. Metode sejarah, yaitu metode yang menganalisi kenyataan perjalanan hidup.7. Metode fungsional, yaitu metode yang dalam proses penyelidikannya membahas objek dan gejala, dalam hal ini objek/subjek politik.8. Metode sistematis, yaitu metode yang berangkat dari perhimpunan bahan-bahan secara teratur,berkesinambungan, kait mengait satu sama lain, serta memiliki satu tujuan.9. Metode hukum, yaitu metode yang menitik beratkan pada sisi yuridis.10. Metode sinkretis, yaitu metode yang menggabungkan beberapa factor-faktor.

Pendekatan-Pendekatan Ilmu PolitikBeberapa pendekatan dan perspektif serta bidang-bidang yang utama(Cheppy Haricahyono(1991)),sebagai berikut: Pendekatan tradisional Pendekatan prilaku Filsafat politik Proses peradilan dan hokum Proses eksekutif Kebijakan legislatif Partai politik dan kelompok kepentingan Pendapat umum dan voting Sosialisasi politik dan kebudayaan politik Perbandingan politik

Masyarakat dan NegaraManusia adalah zoon politikon, kata Aristoteles (342-335 SM) yang pernah menjadi guru bagi Iskandar Agung di Macedonia. Manusia mengandung sifat ganas, yang disebut Thomas Hobbes sebagai homo homini lupus. Jika manusia bebas mengatur dirinya sendiri, sifat ganas itu dapat menciptakan perang atau pergulatan manusia yang satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu diperlukan adanya negara untuk mengatur masyarakat dengan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini agar masyarakat memiliki organisasi kemasyarakatan untuk mengatur kehidupan dan keselarasan anggota-anggota masyarakat satu sama lainnya. Negara merupakan organisasi tertinggi pada tiap-tiap kelompok masyarakat, yang ada pada umumnya merupakan suatu bangsa yang turun temurun mendiami wilayah tertentu atau terdiri atas beberapa suku bangsa yang bergabung sebagai suatu bangsa yang berdaulat.Diskursus Negara dalam Ilmu Politik

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, social maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Dari perspektif ilmu politik, hokum diartikan sebagai proses-proses, asas-asas, patokan, dan aturan-aturan yang menentukan pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lembaga, antara yang berwenang mengatur dan memerintah dengan yang diatur dan diperintah., dan untuk menanggulangi serta menyelesaikan soal-soal perbedaan kepentingan antara manusia-manusia dan lembaga-lembaga dalam suatu pengelompokan masyarakat yang terpadu (Mahfud,1998;Miriam Budiarjo, 2000).Syarat Berdirinya NegaraSecara substansial, Konveksi Montevideo (1933) menetapkan ketentuan, bahwa : negara sebagai subyek hokum internasional harus memiliki kualifikasi sebagai berikut : Penduduk wilayah yang tetap Batas wilayang yang jelas Memiliki pemerintahan Mampu menjalani kerjasama dengan negara-negara lainnyaTeori Hakikat NegaraSecara garis besar, ada 5 teori hakikat negara yang berkembang dalam tataran ilmu politik ( Teuku May Rudy, 1993). Masing-masing teori nampaknya berdiri secara terpisah, tetapi dalam prakteknya diantara teori tersebut saling melengkapi. Oleh karena pembagian atau pengklasifikasikannya semata-mata untuk kepentingan analisis. Adapun teori-teori tersebut adalah sebagai berikut : Teori Sosiologis Teori Organis Teori Ikatan Golongan Teori Hukum Murni Teori Dua SisiNegara dan Hubungan InternasionalDalam bentuk konvesionalnya hubungan internasional merupakan hubungan antar negara yang didalamnya menyangkut hubungan antara bangsa dan masyarakat. Namun dalam perkembangannya, hubungan antara negara telah bergeser mencangkup semua interaksi yang berlangsung dalam lintas batas negara, termasuk perdagangan dan kerjasama militer.Pengertian Struktur PolitikStruktur politik merupakan bagian dari struktur social, yang didalamnya terdapat hubungan-hubungan yang bersifat politik. Berbicara struktur politik dan system pemerintahan, sebagian para ahli politik konvesional, mengkaitkannya dengan konsep demokrasi.Lembaga PolitikLembaga merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang terpola. Lembaga politik adalah perilaku politik yang terpola dalam bidang politik. Dalam system tatanegaraan Indonesia terdapat lembaga-lembaga politik, yaitu : Majelis Pemusyawaratan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Daerah Presiden dan Wakil Presiden Badan Pemeriksaan Keuangan Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung Komisi Yudisial Struktur Politik Lembaga LainnyaSistem PolitikSistem politik adalah subsistem dari system social. Perspektif atau pendekatan system melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu system yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relative tetap diantara elemen-elemen pembentuknya. Ciri-ciri system politik modern, David Easton dalam artikelnya yang sangat terkenal, mengemukakan empat ciri yaitu :1. Adanya unit-unit yang membentuk system itu, sekaligus batas-batas pengaruhnya2. Adanya input dan output dalam system yang tercermin dalam keputusan-keputusan yang dibuat (output) dan proses pembuatan keputusan (input)3. Adanya jenis dan tingkat difereniasi dalam system4. Adanya tingkat integrasi system politik yang mencerminkan pula tingkat efisiennyaSistem Pemerintahan DemokrasiPemerintahan demokrasi merupakan sebuah bentuk pemerintahan dibawah kuasa mengubah hokum dan struktur pemerintahan atas kehendak warganegara. Kata demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.Sistem pemerintahan demokrasi dalam ilmu politik, terbagi kedalam 2 bentuk dalam pengejwantahannya, yaitu:1. Demokrasi langsung2. Demokrasi perwakilan.Hakikat dan PengertianDeskripsi konsep kekuasaan politik senantiasa terkait pada kedua elemennya, yakni terminalogi kekuasaan yang berasal dari akar kata kuasa dan politik yang berasal dari baha yunani politeia yang berarti kiat memimpin kota. Kekuasaan politik dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara terkelola secara baik dengan membuat keputusan yang tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat mereka (David Apter, 1996).Pelaksanaan Kekuasaan PolitikTiga masalah utama yang selalu diamati oleh ilmuwan politik sehubungan dengan kekuasaan politik, yakni bagaimana kekuasaan dilaksanakan, bagaimana kekuasaan didistribusikan, dan mengapa seseorang atau kelompok tertentu memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada orang atau kelompok lain dalam situasi dan kondisi tertentu.Dalam ilmu politik, pelaksanaan kekuasaan [olitik dilaksanakan oleh negara, meskipun kedaulatan dipegang oleh masyarakat. Muncul teori-teori kedaulatan yang mencoba merumuskan siapa dan apakah yang berdaulat dalam suatu negara. Adapun teori yang dimaksud adalah : Kedaulatan Tuhan Kedaulatan Raja Kedaulatan Rakyat Kedaulatan Negara Teori Kedaulatan Hukum

Pembagian Kekuasaan PolitikDalam konteks Negara Indonesia, prinsip kedaulatan yang berasal dari rakyat dalam UUD 1945 sebelum diamandemen diwujudkan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat yang merupakan penjelmaan seluruh rakyat, pelaku sepenuhnya kedaulatan rakyat, dan yang diakui sebagai lembaga tertinggi negara dengan kekuasaan yang tidak tebatas. Dari majelis tersebut, kekuasaan rakyat dibagi-bagi secara vertical ke dalam lembaga-lembaga tinggi yang berada dibawahnya. Karena itu, prinsip yang dianut disebut sebagai prinsip pembagian kekuasaan.Pengertian KewenanganKewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan, sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki keabsahan. Apabila kekuasaan politik dirumuskan sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik maka kewenangan merupakan hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik.Sumber KewenanganDalam ilmu politik sumber kewenangandapat di bedakan sebagai berikut :1) Hak memerintah berasal dari tradisi2) Hak memerintah berasal dari Tuhan, Dewa atau Wahyu3) Hak memerintah berasal dari kualitas pribadi sang pemimpin, baik penampilannya yang agung diri pribadi yang popular maupun karena charisma.4) Hak memerintah berasal dari peraturan perundang-undangan yang mengatur prosedur dan syarat-syarat menjadi presiden, tetapi juga mengatur prosedur dan syarat-syarat menjadi presiden dan wakil presiden5) Hak memerintah yang berasal dari sumber yang bersifat instrumental seperti keahlian dan kekayaan.Pengertian LegitimasiDalam ilmu politik legitimasi diartikan seberapa jauh masyarakat mau menerima dan mengakui kewenangan, keputusan atau kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin. Dalam konteks legitimasi, maka hubungan antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpin lebih ditentukan adalah keputusan masyarakat untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin.Cara Memperoleh Legitmasi1) Memanipulasi kecenderungan-kecenderungan moral, emosional, tradisi, dan kepercayaan, dan nilai-nilai kebudayaan pada umumnya dalam bentuk symbol-simbol.2) Dengan cara menjanjikan dan memberikan esejahteraan materiil yang berupa uang atau barang kepada masyarakat.3) Dengan cara menyelenggarakan pemilihan umum untuk menentukan para wakil rakyat presiden dan wakil presiden dan para anggota lembaga tinggi negara atau referendum untuk mengesahkan suatu kebijakan umum.

Pengertian Ideologi PolitikSuatu ideology bukan semata-mata berupa pemikiran teoritis seperti filsafat, melainkan dapat dijelmakan secara operasional dalam kehidupan. Dalam buku ini, definisi ideology politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja dan menawarkan terwujudnya masyarakat tertentu, misalnya masyarakat adab.Bentuk-Bentuk Ideologi PolitikDalam ilmu politik, dewasa ini berkembang banyak ideology diantaranya, yaitu :1) Kapitalisme2) Liberalism3) Sosialisme4) Keagamaan5) Pancasila

Hakikat KonflikDalam perjalanan panjang kehiduan uma manusia terjadi proses interaksi yang terjadi baik di antara individu, antara komunitas, antara suku, antara golongan bahkan antara bangsa selalu diwarnai adanya berbagai perbedaan kepentingan. Interaksi dengan kepentingan yang beragam secara ekonomi, politik, social budaya pada gilirannya akan mendorong timbulnya berbagai konflik. Bahkan acapkali konflik yang terjadi melahirkan ketegangan-ketegangan dan gesekan-gesekan antara manusia maupun anatara kelompok.

Pengertian Konflik PolitikKonflik biasanya didefinisikan sebagai suatu bentuk perbedaan ide atau pertentangan ide, pendapat, faham, dan kepentingan diantara dua pihak atau lebih/ pertentangan ini biasanya terbentuk non fisikbisa pula berkembang menjadi brnturan fisik. Knflik politik adalah sesuatu yang inheren dalam setiap system politik. Tidak ada system politik yang steril dan realitas konflik politik.Partai PolitikDari banyak ahli politik yang memberikan definisi, kita dapat menyimpulkan bahwa partai politik merupakan kelompok anggota yang terorganisasi secara rapid an stabil yang mempersatukan dan dimotivasi oleh ideology tertentu serta berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilu.Fungsi partai politik yaitu : sosialisasi politik, partisipasi politik rekruitmen politik, komunikasi politik, artikulasi kepentingan. Agregasi kepentingan, pembuatan kebijakan.Pemilihan UmumPemilu merupakan suatu proses dimana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Sistem distrik merupakan sisem pemilu yang paling tua dan didasarkan kepada kesatuan geografis, dimana satu kesatuan geografis mempunyai sistem system partai. Sistem perwakilan proposional merupakan prosentase kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dalam pemilihan umum.

Pengertian BudayaSecara dekskriptif budaya cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup social sekaligus menunjukan sejumlah ranah yang membentuk budayaBudaya PolitikBudaya politik merupakan system nilai dan keyakinan dimiliki bersama oleh masyarakat, namun unsur-unsur setiap masyarakat berbeda pula budaya politiknya.Partisipasi PolitikPartisipasi politik adalaj keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan.Sosialisasi PolitikSosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi pada anggota masyarakat.Kebijakan PublikKebijakan public merupakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik.Masyarakat AdabMasyarakat adab adalah masyarakat yang santun, bermoral, dan berbudi pekerti yang baik serta taat hukum.Masyarakat madani merupakan masyarakat yang beradab.Pengertian Tatakelola Pemerintahan yang BaikGood governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan betanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana dan investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.Kunci factor-faktor untuk tataelola pemerintahan yang baik, yaitu: Kemampuan teknis dan manajerial Kapasitas organisasi Kepastian hokum Pertanggungjawaban Transparansi dan system informasi yang terbuka Partisipasi Hubungan antara aspek-aspek tatakelola pemerintahan yang baik

Pengertian Etika PolitikEtika politik merupakan upaya untuk semakin memperluas lingkup kebebasan dan menciptakan institusi-institusi yang lebih adil. Maka, etika politik harus mengupayakan cara-cara yang memungkinkan institusi-institusi social mendistribusikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dasariah serta menentukan pembagian keuntungan hasil kerja sama social.Tujuan Etika PolitikTujuannya adalah untuk mengarah ke hidup yang lebih baik bersama dan untuk orang lain, dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institus-institusi yang adil.Pengertian Politik HukumPolitik hokum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hokum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara yang dicita-citakan.Konstitusi dan UUD 1945Konstitusi merupakan sumber utama bagi kewenangan yang sah dalam sebuah negara.Konstitusi di klasifikasikan menjadi: Konstitusi tertulis dan Konstitusi tidak tertulis Konstitusi felksibel dan Konstitusi rigid Konstitusi derajat tinggi dan Konstitusi tidak derajat tinggi Konstitusi serikat dan Konstitusi kesatuan Konstitusi system pemerintahan presidensial dan Konstitusi system pemerintahan parlementerSepanjang sejarah Indonesia merdeka sudah tiga Undang-Undang Dasar yang berlaku yaitu: UUD 1945, Konstitusi RIS, UUDS dan UUD 1945 diberlakukan kembali.

Sumber:Buku PENGANTAR ILMU POLITIK PARADIGMA, KONSEP DASAR DAN RELEVANSINYA UNTUK ILMU